pengembangan media pembelajaran kuis...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF
BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA
BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT
TAHUN AJARAN 2011/2012
Nikmatu Rohma
Universitas Negeri Malang
E-mail: [email protected]
Abstrak: Pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk
media pembelajaran untuk keterampilan membaca bahasa Jerman di SMA
dalam bentuk kuis interaktif berbasis komputer bertampilan flash dengan
menggunakan software Wondershare Quiz Creator. Prosedur pengembangan ini
dilakukan melalui tujuh langkah. Data diperoleh melalui wawancara, observasi,
dan angket dari 47 orang uji. Data wawancara dan observasi dianalisis dengan
teknik deskriptif kualitatif, sedangkan data angket dianalisis dengan teknik
persentase. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa media tersebut dapat
digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman secara efektif dan efisien,
meskipun perlu adanya revisi.
Kata Kunci: media pembelajaran, kuis interaktif, keterampilan membaca
Abstract: This developing needed to conduct the research in developing a
learning media product for the German reading skills in SMA in the form of
computer-based interactive quiz in flash format with using Wondershare Quiz
Creator software. The procedures are done through the development of seven
steps. The data are collected by interview, observation and questionnaires from
47 test person. Interview and observation data was analyzed using the qualitative
descriptive technique, whereas questionnaires data was analyzed using the
percentage technique. The result of this research and development study
indicates that the learning media can be used effectively and efficiently in the
process of learning German language, notiwithstanding need little revision.
Keywords: learning media, interactive quiz, reading skills
Dalam KTSP 2006 disebutkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Jerman
di Indonesia adalah agar para peserta didik memiliki kemampuan dasar dalam
keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis untuk
berkomunikasi secara sederhana. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
pengembang dengan guru bahasa Jerman SMA Negeri 1 Dampit, diketahui bahwa
guru hanya menggunakan media konvensional dalam proses pembelajarannya,
khususnya pada keterampilan membaca. Hal tersebut mengakibatkan
pembelajaran kurang bervariatif dan monoton, serta banyak siswa yang merasa
kesulitan dalam mempelajari bahasa Jerman, terutama dalam memahami teks
bahasa Jerman. Oleh karena itu, diperlukan suatu media yang menarik, efektif,
dan efisien, sehingga dapat mengatasi permasalahan siswa tersebut.
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh
guru kepada siswa dalam memberikan suatu materi pembelajaran, sehingga
tercipta suasana belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Media pembelajaran
terdiri dari dua jenis, yaitu konvensional dan digital. Pengembangan ini bertujuan
untuk mengembangkan sebuah produk media pembelajaran dalam bentuk kuis
interaktif berbasis komputer bertampilan flash. Asosiasi Pendidikan Nasional
(National Education Association/NEA) (dalam Sadiman, 2008:7) mengemukakan
bahwa media merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik dalam bentuk cetak
maupun audiovisual beserta peralatannya. Media tersebut hendaknya dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Dalam memilih media untuk
kepentingan pengajaran menurut Sudjana dan Rivai (2009:4-5) sebaiknya
memperhatikan beberapa kriteria, yakni ketepatannya dengan tujuan pengajaran,
dukungan terhadap isi bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media,
keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk
menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Media pembelajaran dalam pengembangan ini menggunakan software
Wondershare Quiz Creator versi 4.1, karena software tersebut memiliki fitur yang
lengkap dengan berbagai jenis soal latihan dan dapat didesain semenarik
mungkin. Selain menggunakan software tersebut, pengembang juga menggunakan
bantuan software aplikasi Autoplay Media Studio versi 8. Hal tersebut
dikarenakan agar pengembangan media dengan menggunakan program
Wondershare Quiz Creator dapat tertata rapi menurut sub temanya dan
menampilkan informasi tambahan yang akan diberikan kepada pengguna. Media
kuis interaktif dengan menggunakan software tersebut digunakan dalam
pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Dampit
dengan harapan agar dapat membantu pemahaman siswa dalam memahami teks
bahasa Jerman. Selain itu, dengan penggunaan media tersebut dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa.
METODE
Pengembangan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
model pengembangan hasil adaptasi dari model desain pembelajaran Sugiyono
(2006). Prosedur pengembangan ini dilakukan melalui 7 (tujuh) langkah,
diantaranya adalah potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk,
validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk.
Adapun sumber data untuk mengetahui uji kelayakannya dilakukan oleh
empat ahli, yang meliputi ahli materi, ahli media, dan 2 orang praktisi
pembelajaran bahasa Jerman. Uji kelayakan tersebut juga dilakukan oleh guru dan
siswa. Uji kelayakan siswa dibagi menjadi tiga tahap, diantaranya adalah uji satu
lawan satu oleh 3 siswa kelas XI IPS 3, uji kelompok kecil oleh 10 siswa XI IPA
4, dan uji kelompok besar sebagai subjek sasaran oleh 29 siswa kelas XI IPS 4
SMA Negeri 1 Dampit. Instrumen yang digunakan dalam pengembangan ini
adalah wawancara, observasi, dan angket terbuka dan tertutup yang menggunakan
skala likert. Data wawancara dan observasi dianalisis dengan teknik deskriptif
kualitatif, sedangkan data angket dianalisis dengan menggunakan teknik
persentase.
PENYAJIAN DATA
Hasil validasi angket oleh ahli materi dikatakan valid dengan persentase
sebesar 97,92%. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran kuis
interaktif berbasis komputer untuk keterampilan membaca bahasa Jerman siswa
kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Dampit dapat digunakan dalam kegiatan belajar-
mengajar tanpa revisi. Hasil validasi angket oleh ahli media dikatakan cukup valid
dengan persentase sebesar 68,75%. Hal tersebut menunjukkan bahwa media
pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan
sedikit revisi. Selanjutnya kedua praktisi pembelajaran bahasa Jerman menilai
bahwa media pembelajaran tersebut valid berdasarkan hasil validasi angket. Hasil
validasi angket praktisi pembelajaran pertama menunjukkan bahwa tingkat
persentase kevalidan media tersebut mencapai 86,36% dan praktisi pembelajaran
kedua mencapai persentase 93,18%, sehingga rata-rata persentase dari validasi
angket kedua praktisi tersebut adalah sebesar 89,77%.
Hasil angket uji coba produk siswa dalam tiga kelas di kelas XI SMA
Negeri 1 Dampit menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut dikatakan
valid dengan rata-rata persentase mencapai 86,2%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa media pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam kegiatan belajar-
mengajar tanpa revisi. Pada tahap uji coba satu lawan satu oleh tiga siswa kelas
IPS 3, media tersebut dinyatakan valid dengan persentase kevalidan sebesar
87,04%. Selanjutnya pada tahap uji coba kelompok kecil oleh 10 siswa kelas IPA
4, media tersebut dinyatakan valid dengan persentase kevalidan sebesar 85,83%.
Tahap terakhir dilakukan uji coba kelompok besar oleh 29 siswa kelas IPS 4
sebagai subjek sasaran. Hasil validasi menunjukkan bahwa media tersebut juga
telah mencapai kevalidan dengan persentase sebesar 85,73 %.
Berdasarkan hasil observasi oleh guru mata pelajaran bahasa Jerman kelas
XI IPS 4 SMA Negerei 1 Dampit terhadap proses uji coba produk di kelas pada
kelompok besar, dapat diketahui bahwa tingkat ketertarikan siswa terhadap
produk yang dikembangkan sangat tinggi. Hasil dari observasi menunjukkan
bahwa siswa sangat bersemangat ketika mengikuti pembelajaran menggunakan
media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer, meskipun terdapat dua
butir pernyataan yang menunjukkan siswa bersemangat.
Berdasarkan hasil wawancara pengembang dengan guru mata pelajaran
bahasa Jerman SMA Negeri 1 Dampit yang diperoleh sebelum tahap perencanaan
pengembangan produk dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru masih
menggunakan media konvensional dalam pembelajarannya. Hal tersebut
dibuktikan dari pernyataan guru bahwa penggunaan media LCD kurang intensif
dan jarang sekali digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Siswa
terlihat bersemangat dengan pengajaran yang dilakukan oleh guru, akan tetapi
masih banyak siswa yang mendapat nilai kurang baik pada saat ujian. Siswa kelas
XI IPS 4 memiliki motivasi yang rendah terhadap mata pelajaran bahasa Jerman,
karena sebagian besar dari mereka kurang bisa mengerjakan latihan soal atau tes
yang diberikan guru. Siswa di kelas tersebut mempunyai kesulitan pada
keterampilan membaca, karena 60% dari total keseluruhan siswa di kelas
memiliki nilai dibawah SKM, yaitu 75.
Wawancara tahap kedua dilakukan setelah media pembelajaran diuji
cobakan pada kelompok besar (kelas XI IPS 4). Berdasarkan hasil wawancara
tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kuis interaktif berbasis
komputer sangat sesuai diterapkan di SMA Negeri 1 Dampit secara lebih lanjut.
Hal tersebut nampak terlihat dari keaktifan siswa pada saat mengoperasikan media
tersebut. Selain itu, guru belum pernah menggunakan jenis media tersebut dalam
pembelajaran. Media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer tersebut
dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar bahasa Jerman, meskipun
masih banyak siswa yang memiliki penguasaan kosa kata yang terbatas. Guru
menyatakan bahwa guru membutuhkan persiapan yang banyak dan matang
sebelum menggunakannya, dikarenakan kondisi komputer yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, guru tersebut memberikan saran agar guru-guru bahasa Jerman
dapat menggunakan media tersebut dengan materi yang lain, sehingga dapat
membuat siswa aktif belajar dan menumbuhkan ketertarikannya terhadap mata
pelajaran bahasa Jerman. Selain itu, guru juga menyarankan agar siswa diberikan
nilai langsung secara lisan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil validasi dan beberapa masukan yang diperoleh dari para
ahli, diketahui bahwa media pembelajaran tersebut diperbaiki dan disempurnakan
agar dapat digunakan dengan nyaman dan baik oleh penggunanya. Adapun data
hasil serta pembahasannya adalah sebagai berikut.
Pembahasan dan Analisis Data Ahli Materi Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari ahli materi, dapat diketahui
bahwa ahli materi sangat setuju dengan beberapa butir pernyataan dalam angket.
Butir-butir tersebut antara lain mengenai: kesesuaian antara materi dengan
Standar Kompetensi membaca KTSP Bahasa Jerman SMA, materi dengan KD
Membaca, materi dengan indikator untuk kompetensi membaca, bahasa yang
digunakan dalam teks dengan kemampuan siswa SMA kelas XI Keterampilan
Semester II, teks dalam media dengan tema kehidupan sehari-hari, dan antara
jenis latihan dengan kemampuan siswa SMA Kelas XI Keterampilan Semester II,
serta kesesuaian latihan soal dengan teks. Selanjutnya ketepatan isi teks dalam
rangka pencapaian tujuan pembelajaran, bahasa yang digunakan dalam latihan
mudah dipahami siswa, variasi latihan soal, dan kemenarikan penyajian latihan
soal. Dengan demikian, persentase hasil validasi butir-butir pernyataan tersebut
adalah mencapai 100% dan tidak perlu ada revisi pada butir tersebut. Akan tetapi
ahli materi setuju dengan satu butir pernyataan dalam angket mengenai kejelasan
petunjuk pengisian latihan soal. Persentase yang diperoleh dari penilaian tersebut
adalah sebesar 75% dan termasuk dalam kategori cukup valid, sehingga perlu
dilakukan sedikit revisi pada bagian tersebut. Hal tersebut sejalan dengan
ungkapan Garlach & Ely (dalam Arsyad, 2009:12-14), bahwa media harus
memiliki ciri distributif, sehingga media tersebut harus mampu menyampaikan
suatu objek melalui penjelasan petunjuk yang baik, agar tercapainya tujuan
pembelajaran.
Ahli materi menyatakan dalam bagian rekomendasi, bahwa media
pembelajaran yang telah disusun dianggap valid tapi perlu dilakukan revisi. Selain
itu, ahli materi juga memberikan kritik dan komentar mengenai media
pembelajaran yaitu masih terdapat banyak kesalahan penulisan dan antara
petunjuk pengisian latihan, pengajuan jawaban, dan halaman hasil masih belum
menggunakan kata sapaan yang seragam. Ahli materi menyarankan agar
pengembang menyeragamkan kata sapaan dengan menggunakan Du-Form
(sapaan-kamu). Meskipun demikian, menurut ahli materi latihan-latihan sudah
cukup bervariasi. Persentase keberhasilan menurut ahli materi secara keseluruhan
mencapai 97,92%, sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kuis
interaktif berbasis komputer untuk keterampilan membaca bahasa Jerman siswa
kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Dampit tersebut valid dan dapat digunakan dalam
pembelajaran.
Pembahasan dan Analisis Data Ahli Media Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari ahli media, dapat diketahui
bahwa ahli media sangat setuju dengan beberapa butir pernyataan dalam angket.
Butir-butir tersebut antara lain mengenai: kejelasan petunjuk penggunaan media,
kejelasan penggunaan font dan ukuran huruf dalam tampilan isi, dan kerapian tata
letak dan pengetikan pada tampilan isi dan akhir. Dengan demikian, persentase
hasil validasi butir-butir pernyataan tersebut adalah mencapai 100% dan tidak
perlu ada revisi pada butir tersebut.
Ahli media setuju dengan tiga butir pernyataan dalam angket mengenai:
font dan ukuran huruf yang digunakan dalam tampilan awal, karena jelas dan
mudah dibaca. Tampilan awal tata letak dan pengetikan dianggap rapi, dan pada
terdapat pengatur lagu (power stop), yang bisa digunakan sesuai dengan keinginan
siswa (dengan/tanpa lagu). Persentase yang diperoleh dari penilaian tersebut
adalah sebesar 75% dan termasuk dalam kategori cukup valid, sehingga perlu
dilakukan adanya sedikit revisi pada bagian tersebut. Akan tetapi ahli media
menyatakan kurang setuju dengan tujuh butir pernyataan dalam angket. Adapun
butir-butir tersebut antara lain mengenai: background pembuka halaman, tampilan
isi, dan tampilan akhir menarik, gambar dan warna dalam tampilan awal,isi, dan
akhir menarik dan sesuai, kesesuaian tipografi, ukuran, jenis huruf pada tampilan
isi. Persentase yang diperoleh dari hasil penilaian tersebut adalah sebesar 50% dan
termasuk dalam kriteria kualifikasi kurang valid, sehingga baru dapat digunakan,
apabila dilakukan revisi pada bagian tersebut.
Ahli media tidak setuju dengan penggunaan lagu yang disajikan, karena
dianggap kurang menarik dan mengganggu proses penggunaan media. Persentase
yang diperoleh dari penilaian tersebut adalah sebesar 25%, termasuk dalam
kualifikasi tidak valid, oleh sebab itu lagu harus diganti. Hal tersebut diperkuat
dengan penjelasan dari Sudjana dan Rivai (2009:2) mengenai manfaat media
pembelajaran yaitu pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan dapat
menumbuhkan motivasi belajar, sehingga tampilan media harus menarik dan
dapat menumbuhkan ketertarikan siswa.
Setelah memberikan penilaian tersebut, ahli media memberikan komentar
mengenai warna background dianggap menarik, meskipun gambarnya kurang
menarik. Ahli media menyarankan agar font diseragamkan. Selain itu, ahli media
juga menyarankan untuk mengatur lagi posisi ikon supaya lebih proporsional.
Berdasarkan validasi ahli media terhadap media pembelajaran kuis interaktif
berbasis komputer secara keseluruhan mencapai rata-rata persentase 68,75%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran termasuk dalam
kualifikasi cukup valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran bahasa
Jerman dengan sedikit revisi. Penyempurnaan media tersebut sesuai dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2009:2) mengenai
manfaat media, bahwa bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga
dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik.
Pembahasan dan Analisis Data Praktisi Pembelajaran Pertama
Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari praktisi pembelajaran
pertama, dapat diketahui bahwa praktisi pembelajaran pertama sangat setuju
dengan beberapa butir pernyataan dalam angket. Butir-butir tersebut antara lain
mengenai: kesesuian antara materi dengan SK dan KD membaca, materi dengan
indikator untuk kompetensi membaca, materi dengan tema kehidupan sehari-hari,
dan antara teks dalam media dengan tema kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, persentase hasil validasi butir-butir pernyataan tersebut adalah
mencapai 100% dan tidak perlu ada revisi pada bagian butir tersebut. Akan tetapi
praktisi pembelajaran pertama setuju dengan enam butir pernyataan dalam angket.
Adapun enam butir pernyataan tersebut antara lain mengenai: ketepatan isi teks
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, kemenarikan background yang
digunakan, kejelasan font dan ukuran huruf yang digunakan, kesesuaian warna
yang digunakan, kejelasan petunjuk penggunaan media, kemudahan pemahaman
siswa terhadap bahasa yang digunakan. Persentase yang diperoleh dari penilaian
tersebut adalah sebesar 75% dan termasuk dalam kategori cukup valid, sehingga
perlu dilakukan adanya sedikit revisi pada bagian tersebut.
Setelah memberikan penilaian tersebut, praktisi pembelajaran pertama
memberikan komentar mengenai media pembelajaran tersebut yaitu bentuk soal
yang ditampilkan sangat bagus. Selain itu, praktisi pembelajaran pertama juga
menyarankan sebaiknya waktu untuk menyelesaikan setiap kuis satu atau dua
menit saja. Berdasarkan hasil angket dapat diketahui secara keseluruhan validitas
media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer rata-rata mencapai
persentase 86,36%, artinya media pembelajaran tersebut valid dan dapat
digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman dengan tanpa dilakukan revisi.
Apabila guru menggunakan media pembelajaran yang menarik, maka siswa dapat
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain. Hal tersebut dikemukakan oleh Sudjana dan
Rivai (2009:2) mengenai manfaat media.
Pembahasan dan Analisis Data Praktisi Pembelajaran Kedua Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari praktisi pembelajaran
kedua, dapat diketahui bahwa praktisi pembelajaran kedua sangat setuju dengan
beberapa butir pernyataan dalam angket. Butir-butir tersebut antara lain mengenai:
kesesuaian antara materi dalam media dengan tema kehidupan sehari-hari, teks
dalam media dengan tema kehidupan sehari-hari, dan antara warna yang
digunakan. Selanjutnya ketepatan isi teks dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran, background yang digunakan menarik, font dan ukuran huruf yang
digunakan mudah dibaca, kejelasan petunjuk penggunaan media, bahasa yang
digunakan mudah dipahami siswa. Dengan demikian, persentase hasil validasi
butir-butir pernyataan tersebut adalah mencapai 100% dan tidak perlu ada revisi
pada bagian butir tersebut. Akan tetapi praktisi pembelajaran kedua setuju dengan
tiga butir pernyataan dalam angket. Adapun tiga butir pernyataan tersebut adalah
mengenai kesesuaian antara materi dengan SK dan KD membaca serta antara
materi dengan indikator untuk kompetensi membaca. Persentase yang diperoleh
dari penilaian tersebut adalah sebesar 75% dan termasuk dalam kategori cukup
valid, sehingga perlu dilakukan adanya sedikit revisi pada bagian tersebut.
Setelah memberikan penilaian tersebut, praktisi pembelajaran kedua
memberikan komentar mengenai media pembelajaran tersebut yaitu media sudah
baik, menarik, dan dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil angket praktisi pembelajaran kedua tersebut, dapat diketahui
secara keseluruhan validitas media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer
rata-rata mencapai persentase 93,18%, artinya media pembelajaran tersebut valid
dan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman dengan tanpa revisi.
Dengan demikian, dari seluruh hasil angket kedua praktisi pembelajaran di atas,
dapat diketahui secara keseluruhan validitas media pembelajaran kuis interaktif
berbasis komputer rata-rata mencapai persentase 89,77%, artinya media
pembelajaran tersebut valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa
Jerman dengan tanpa revisi.
Pembahasan dan Analisis Data Uji Coba Siswa Analisis data siswa meliputi hasil uji coba satu lawan satu, uji coba
kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Dari data uji coba siswa diperoleh
dari angket yang terdiri dari 9 butir pernyataan, yaitu dengan klasifikasi penilaian
empat butir untuk produk media pembelajaran dan lima butir untuk materi.
Adapun uraian selengkapnya adalah sebagia berikut.
Uji Coba Satu Lawan Satu Hasil angket dari tiga siswa uji coba kelompok besar, menunjukkan bahwa
enam butir pernyataan dalam angket dinyatakan valid, sehingga pada bagian
tersebut tidak perlu dilakukan revisi. Adapun butir-butir tersebut antara lain
mengenai: tampilan media (warna, gambar, dan grafis), bahasa yang digunakan
mudah dipahami, teks yang disajikan mudah dipahami, kejelasan petunjuk dalam
mengerjakan soal, kesesuaian latihan soal dengan teks, dan latihan soal yang
disajikan mudah dipahami. Akan tetapi tiga butir pernyataan dalam angket
menurut siswa termasuk dalam kategori cukup valid dengan mencapai persentase
75%, sehingga pada bagian tersebut perlu dilakukan sedikit revisi. Adapun butir-
butir tersebut antara lain mengenai: kejelasan font dan ukuran huruf, kemudahan
dalam mengoperasikan media, dan latihan soal yang disajikan mudah dikerjakan.
Setelah memberikan penilaian tersebut, ketiga siswa uji coba satu lawan
satu memberikan saran, kritik, dan komentar mengenai media pembelajaran
tersebut. Siswa menyarankan untuk memperbesar ukuran huruf agar dapat terlihat
jelas. Menurut mereka ikon petunjuk penggunaan kurang jelas. Komentar mereka
tentang media yang dikembangkan adalah sangat baik dan mudah dimengerti.
Dengan adanya tampilan yang menarik membuat pembelajaran jadi lebih seru dan
tidak membosankan. Berdasarkan hasil angket siswa uji coba satu lawan satu
tersebut, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan persentase yang diperoleh
sebesar 87,01%. Hasil tersebut termasuk dalam kriteria valid, sehingga media
tersebut tidak diperlukan adanya revisi.
Uji Coba Kelompok Kecil Hasil angket dari sepuluh siswa uji coba kelompok kecil, menunjukkan
bahwa tujuh butir pernyataan dalam angket dinyatakan valid, sehingga pada
bagian tersebut tidak perlu dilakukan revisi. Adapun butir-butir tersebut antara
lain mengenai: tampilan media (warna, gambar, dan grafis), bahasa yang
digunakan mudah dipahami, teks yang disajikan mudah dipahami, kejelasan
petunjuk dalam mengerjakan soal, kesesuaian latihan soal dengan teks, latihan
soal yang disajikan mudah dipahami dan dikerjakan. Akan tetapi dua butir
pernyataan dalam angket menurut siswa termasuk dalam kategori cukup valid
dengan mencapai persentase 75%, sehingga pada bagian tersebut perlu dilakukan
sedikit revisi. Adapun butir-butir tersebut antara lain mengenai: kejelasan font dan
ukuran huruf dan kemudahan dalam mengoperasikan media.
Setelah memberikan penilaian tersebut, sepuluh siswa uji coba kelompok
kecil memberikan saran, kritik, dan komentar mengenai media pembelajaran
tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa menyarankan untuk
memperbesar ukuran huruf agar dapat terlihat jelas serta menambahkan grafik dan
tampilan agar lebih menarik. Kritik mereka untuk media tersebut adalah petunjuk
penggunaan media terlalu banyak dan kurang jelas. Selain itu, mereka
berpendapat bahwa media yang dikembangkan sangat bagus dan teks beserta
soalnya mudah dimengerti. Dengan adanya tampilan yang menarik membuat
pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Berdasarkan hasil
angket siswa kelompok kecil tersebut, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan
persentase yang diperoleh sebesar 85,83%. Hasil tersebut termasuk dalam kriteria
valid, sehingga media tersebut tidak memerlukan revisi.
Uji Coba Kelompok Besar Hasil angket dari 29 siswa pada uji coba kelompok besar sebagai subjek
sasaran menunjukkan bahwa enam butir pernyataan dalam angket dinyatakan
valid. Adapun butir-butir tersebut antara lain mengenai: tampilan media (warna,
gambar, dan grafis), kejelasan font dan ukuran huruf, bahasa yang digunakan
mudah dipahami, kemudahan dalam mengoperasikan media, teks yang disajikan
mudah dipahami, kejelasan petunjuk dalam mengerjakan soal, kesesuaian latihan
soal dengan teks, dan kejelasan soal. Setelah memberikan penilaian tersebut, seluruh siswa uji coba kelompok
besar memberikan saran, kritik, dan komentar mengenai media pembelajaran
tersebut. Siswa menyarankan untuk menambah ketentuan batas waktu dalam
penyelesaian mengerjakan latihan dan menggunakan kalimat perintah yang lebih
sederhana. Komentar mereka tentang media yang dikembangkan adalah sangat
baik, menarik, dan mudah dipahami. Media tersebut dapat menambah ketertarikan
mereka dalam mempelajari bahasa Jerman dan dapat membantu siswa memahami
materi yang disajikan. Berdasarkan hasil angket siswa uji coba kelompok besar
tersebut, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan persentase yang diperoleh
sebesar 85,73%. Hasil tersebut termasuk dalam kriteria valid jika digunakan
sebagai alternatif media pembelajaran di sekolah, sehingga media tersebut tidak
diperlukan adanya revisi.
Dengan demikian, dari seluruh hasil angket ketiga kelompok uji coba
siswa di atas, dapat diketahui secara keseluruhan validitas media pembelajaran
kuis interaktif berbasis komputer rata-rata mencapai persentase 86,2% dapat
dikatakan bahwa media pembelajaran tersebut valid dan dapat digunakan dalam
pembelajaran bahasa Jerman dengan tanpa revisi.
Setelah pelaksanaan uji coba, pengembang melakukan wawancara kepada
salah satu siswa. Dari hasil wawancara dengan siswa setelah uji coba produk
kelompok besar, pengembang mendapat keterangan, bahwa media pembelajaran
kuis interaktif berbasis komputer tersebut sangat efektif digunakan dalam proses
belajar siswa, karena materinya sangat mudah dimengerti dan media bisa
digunakan dimanapun. Teks dalam media tersebut mudah dipahami dan sesuai
dengan kemampuan siswa, akan tetapi kalimat perintah pada setiap latihan sedikit
sulit dimengerti. Selain itu, teks dan latihan-latihan dalam media tersebut dapat
membantu siswa dalam memahami materi bahasa Jerman, karena guru jarang
sekali memberikan latihan seperti pada media tersebut. Selain itu seringkali guru
langsung mengadakan ulangan tanpa adanya latihan terlebih dahulu setelah
memberikan materi di kelas. Secara umum media tersebut bagus dan praktis
digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, karena pada hakikatnya
sebuah media pembelajaran yang baik memiliki kriteria tertentu yang dimiliki
agar terciptanya tujuan pembelajaran. Kriteria media menurut Sudjana dan Rivai
(2009:4-5) meliputi ketepatannya dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap
isi bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam
menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, dan sesuai dengan taraf
berpikir siswa.
Pembahasan dan Analisis Data Guru
Berdasarkan hasil data wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa
Jerman SMA Negeri 1 Dampit sebelum perencanaan pengembangan produk,
dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan
media konvensional. Guru mata pelajaran bahasa Jeraman menyatakan bahwa
siswa kelas XI IPS 4 memiliki ketertarikan yang kurang terhadap mata pelajaran
bahasa Jerman, terutama pada keterampilan membaca.
Berdasarkan hasil data wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa
Jerman SMA Negeri 1 Dampit setelah tahap uji coba produk, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer sangat sesuai
digunakan di SMA Negeri 1 Dampit secara lebih lanjut. Selain itu siswa sangat
aktif dan semangat saat mengoperasikan media tersebut. Di sisi lain, guru harus
melakukan persiapan dengan baik sebelum menggunakan media tersebut di
komputer manapun dan memeriksa kondisi setiap komputer yang akan digunakan.
Sebaiknya guru-guru bahasa Jerman dapat menggunakan media tersebut dengan
materi yang lain, agar dapat membuat siswa aktif belajar dan menumbuhkan
ketertarikan siswa terhadap bahasa Jerman.
Hasil observasi guru mata pelajaran bahasa Jerman SMA Negeri 1 Dampit
dapat disimpulkan bahwa siswa sangat bersemangat ketika mengikuti
pembelajaran menggunakan media pembelajaran kuis interaktif berbasis
komputer. Hal tersebut ditunjukkan dari penilaian guru sebagai observer dengan
mengisi lima dari tujuh butir pernyataan dalam lembar observasi dengan jawaban
siswa sangat bersemangat, sedangkan dua sisanya dijawab oleh guru dengan
semangat.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengembangan ini adalah bahwa media
pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer untuk keterampilan membaca
siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Dampit dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran bahasa Jerman siswa kelas XI Keterampilan pada tema Kehidupan
Sehari-hari. Meskipun demikian, media pembelajaran tersebut memerlukan
sedikit revisi agar media lebih sempurna dan dapat digunakan dengan nyaman dan
baik oleh pengguna.
Saran
Demi menyempurnakan media pembelajaran kuis interaktif berbasis
komputer disarankan beberapa hal tentang penyebarluasan dan pengembangan
lebih lanjut. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, peneliti menyarankan
kepada pengembang selanjutnya adalah untuk mengembangkan media
pembelajaran dengan tema dan keterampilan berbahasa lainnya. Penyempurnaan
media dengan desain yang lebih menarik juga bisa dilakukan.
DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2011. Wondershare Quiz Creator, (Online), Desember 2011:28,
(http://www.quiz-creator.com/about.html), diakses tanggal 16 Januari 2012.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arief S. dkk. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.