pengembangan media pembelajaran interaktif … · 2020. 1. 27. · pengembangan media pembelajaran...

176
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG SKRIPSI Oleh: Lailatul Badriyah NIM. 14110212 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Mei, 2018

Upload: others

Post on 19-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

    ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK

    MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

    MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG

    SKRIPSI

    Oleh:

    Lailatul Badriyah

    NIM. 14110212

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

    MALANG

    Mei, 2018

  • i

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

    ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK

    MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

    MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

    Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah

    Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana

    Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

    Oleh:

    Lailatul Badriyah

    NIM. 14110212

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

    MALANG

    Mei, 2018

  • ii

  • iii

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Puji syukur kehadirat Alllah SWT, karena atas ridhoMu lah skripsi ini bisa terselesaikan. Terimaksih

    atas semua karunia yang telah engkau limpahkan kepadaku, kepada keluargaku, kepada saudaraku,

    kepada teman-temanku, dan kepada seluruh manusia di dunia tanpa terkecuali. Terimaksih telah

    memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang dan

    bertaqwa dengan istiqomah. Semoga engkau selalu meridhoi setiap langkahku.

    Kupersembahkan karya kecil ini untuk kedua orangtua ku, bapak Nurcholis dan ibu Winarsih yang

    tak henti-hentinya meberikan dukungan serta pengirbanan jiwa raganya untuk memperjuangkanku

    hingga sampai pada jenjang setinggi mungkin. Tak lupa kepada kakak kandungku Anam, beserta

    istrinya yang senantiasa membantu mendengarkan keluh kesahku tentang skripsi ini.

    Kepada seseorang yang spesial dalam kehidupanku. Terimakasih yang selalu memberiku

    dukungan, motivasi, semangat, nasehat, perhatian, dan kasih sayang untukku. Seorang pendengar

    yang setia, seorang motivator tanpa biaya, serta perhatian yang tiada tara. Semoga Allah senantiasa

    melindungi dan meridhoi setiap langkah baikmu, dan mengingatkan jika keliru langkahmu.

    Dan untuk mbal alfi dan komplek tengah, terimakasih atas guyonannya selama ini dan pertemanan

    yang indah. Teruntuk wildan, nunung, fikri dan konco kenthel lainya, keluarga L, terimakasih atas

    do’a dan kasih sayangnya selama ini. saya bukan apa apa tanpa kasih sayang dari kalian. juga

    kepada mbak harini, teman seperjuanganku.

  • v

    MOTTO

    َم َ َاَاس َوَ ت َد

    فَ َع

    ََيَ َيَ غ ََب

    ََرَ ائَ رَ الس فَ َرَ هَ ظ

    ََيَ ََةَ ادَ هَ ش

    رَ اه َوَ الظ

    “apa yang tersimpan dan dirahasiakan dalam keghaibannya (Hati), bekasnya akan

    Nampak pada kenyataan dzohiriyah”1

    1Syeh Ahmad bin Muhammad Attailah, Mutu Manikan kitab Al-Hikam 2012,mutiara

    ilmu Surabaya, hlm. 49.

  • vi

  • vii

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat. Taufik,

    hidayah, serta inanyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

    berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu Tasawuf Muatan

    AKidah AKhlak untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa KElas XI di Madrasah

    Aliyah Attaraqqie Malang”. Sholawat serta salam semoga teteap terlimpahkan

    kepada nabi Muhammad Saw yang dengan ikhlas dan sabar membinmbing

    ummatnya dari zaman yang jahiliyah menuju zaman yang islmaiyah. Tak lupa

    kepada para sahabat, tabi‟in yang senantiasa mengajarkan sunah-sunah beliau

    kepada kita semua.

    Maksut dari tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai pemenuhan syarat

    untuk mendapatakan gelar strata satu sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

    Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik

    Ibrahim Malang.

    Dengan selesainya skripsi ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih

    kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta dukungan dalam

    penyusunan skripsi ini. Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, penulis

    sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam

    Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

  • ix

    2. Bapak Dr. H. Agus Maimun, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

    dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

    3. Bapak Dr. Marno, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

    Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

    4. Bapak Agus Mukti Wibowo, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis hingga penyusunan

    skripsi ini selesai.

    5. Bapak/Ibu dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

    Malang yang telah mendidik dan membimbing serta memberi ilmu

    pengetahuan kepada penulis selama menempuh perkuliahan.

    6. Bapak Ahmad Hidayat, S.Pd, selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah

    Attaraqqie Malang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

    melakukan penelitian di sekolah tersebut.

    7. Ibu Inge Devi Anitasari, S.Pd, selaku waka kurikulum Madrasah Aliyah

    Attaraqqie Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

    untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

    8. Ibu Nurul Laili, S.Pd.I, selaku guru mata pelajaran Akidah Akhlak di

    Madrasah Aliyah Attaraqqie MAlang yang telah membantu penulis untuk

    melakukan penelitian di sekolah tersebut.

    9. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Nurcholisr dan Ibu Winarsih yang

    selalu memberikan motivasi, dukungan, serta do‟a yang tak pernah lupa

    ditujukan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    penyusunan skripsi ini dengan baik.

  • x

    10. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat untuk

    menyelesaikan skripsi ini. Serta teman-teman di jurusan Pendidikan

    Agama Islam yang telah belajar bersama selama empat tahun di bangku

    perkuliahan dan telah berjuang bersama untuk menyusun skripsi dengan

    saling memberikan semangat dan motivasi.

    11. Kepada semua sahabat, khususnya kepada Moch. Wildan yang selalu setia

    mendengarkan keluh kesah penulis untuk kemudian memberikan solusi

    dan motivasi serta semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

    12. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

    skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan

    masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

    kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar ke depannya

    bisa menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya untuk

    meningkatkan kualitas pembelajaran. Aamiin.

    Malang, 14 Mei 2018

    Penulis

  • xi

    PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

    Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan

    pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543

    b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

    A. Huruf

    a = ا

    b = ب

    t = ت

    ts = ث

    j = ج

    h = ح

    kh = خ

    d = د

    dz = ذ

    r = ر

    z = ز

    s = س

    sy = ش

    sh = ص

    dl = ض

    th = ط

    zh = ظ

    ‘ = ع

    gh = غ

    f = ف

    q = ق

    k = ك

    l = ل

    m = م

    n = ن

    w = و

    ه = h

    , = ء

    y = ي

    B. Vokal Panjang

    Vokal (a) panjang = â

    Vokal (i) panjang = î

    Vokal (u) panjang = û

    C. Vokal Diftong

    aw = أَو

    a = أَي

    û = أُو

    ئإِ = î

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 9

    Tabel 3.1. Angket ............................................................................................. 51

    Tabel 3.2. Tabel Skor ....................................................................................... 54

    Tabel 4.1. Hasil Validasi Ahli Materi .............................................................. 61

    Tabel 4.2. Revisi Produk .................................................................................. 63

    Tabel 4.3. Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Tasawuf ke-I ................................ 65

    Tabel 4.4. Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Tasawuf ke-II .............................. 67

    Tabel 4.5. Revisi Produk .................................................................................. 70

    Tabel 4.6. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-I............................................ 72

    Tabel 4.7. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-II .......................................... 75

    Tabel 4.8. Nilai Kelas control .......................................................................... 77

    Tabel 4.9. Nilai kelas Eksperimen ................................................................... 78

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1. Model Penembangan ................................................................... 36

    Gambar 3.2. Garis Besar Alur Pengembangan Media ..................................... 36

    Gambar 3.3. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran ........................... 45

    Gambar 3.4. Gambar Model Penelitian............................................................ 48

    Gambar 4.1. Cover Media ................................................................................ 58

    Gambar 4.2. Halaman Menu ............................................................................ 59

    Gambar 4.3. Halaman Isi ................................................................................. 60

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Soal Pre-test

    Lampiran 2. Soal Post-test

    Lampiran 3. Lembar Validasi

    Lampiran 4. Nama Siswa kelas XI IPS

    Lampiran 5. Nama Siswa XI Bahasa

    Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

    Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

    Lampiran 8. Rencana Pelaksaan Pembelajaran

    Lampiran 9. Surat Keterangan Bukti Penelitian

    Lampiran 10. Bukti Konsultasi

    Lampiran 11. Gambar media, cover CD dan barkode media

    Lampiran 12. Biodata Mahasiswa

  • xv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL / HALAMAN SAMPUL DALAM ............................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

    HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... vi

    HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

    HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xv

    HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ........................................... 5

  • xvi

    D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

    E. Asumsi Pengembangan .................................................................. 6

    F. Ruang Lingkup Pengembangan ..................................................... 6

    G. Spesifikasi Produk .......................................................................... 7

    H. Originalitas Penelitian .................................................................... 8

    I. Definisi Operasional....................................................................... 12

    J. Sistematika Pembahasan ................................................................ 13

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian tentang Pengembangan ...................................................... 15

    B. Kajian tentang Media Pembelajaran ............................................. 17

    C. Kajian tentang Akidah Akhlak ...................................................... 25

    D. Kajian tentang Ilmu Tasawuf ........................................................ 26

    E. Kajian tentang Multimedia ............................................................ 28

    F. Kajian tentang Hasil Belajar ......................................................... 32

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Metode Pengembangan .................................................................. 34

    B. Model Pengembangan .................................................................... 34

    C. Prosedur Penelitian......................................................................... 36

    D. Validasi Produk .............................................................................. 42

  • xvii

    E. Uji Coba Produk ............................................................................. 48

    F. Jenis Data ....................................................................................... 49

    G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 50

    H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 52

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Deskripsi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

    Interaktif ......................................................................................... 57

    1. Cover Awal .............................................................................. 58

    2. Halaman Menu ......................................................................... 59

    3. Halaman Isi .............................................................................. 60

    B. Penyajian Data Hasil Validasi Para Ahli ....................................... 61

    1. Hasil Validasi Ahli Materi ...................................................... 61

    a. Validasi Ahli Materi ........................................................... 61

    b. Revisi Produk ...................................................................... 63

    2. Hasil Validasi Ahli Media ....................................................... 64

    a. Validasi Desain ................................................................... 65

    b. Revisi Produk ...................................................................... 70

    3. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ........................................... 72

    a. Validasi Ahli Pembelajaran ................................................ 72

    b. Revisi Produk ...................................................................... 74

  • xviii

    C. Hasil Belajar Siswa XI Attaraqqie ............................................... 76

    1. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................................... 77

    2. Hasil Belajar siswa kelas Eksperimen ..................................... 77

    BAB V PEMBAHASAN

    A. Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu

    Tasawuf .......................................................................................... 86

    B. Validasi Data ................................................................................. 88

    1. Analisis Data Hasil Validasi Materi ........................................ 88

    2. Analisis Data Hasil Validasi Desain........................................ 92

    3. Analisis Data Hasil Validasi Pembelajaran ............................. 94

    C. Hasil Belajar Sisiwa Pada Materi Ilmu Tasawuf .......................... 96

    BAB VI PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................... 101

    B. Saran ............................................................................................... 102

    DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 105

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xix

    ABSTRAK

    Badriyah, Lailatul. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu

    Tasawuf Muatan Akidah Akhlak untuk Meningkatkan Hasil Belajar

    Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Skripsi, Jurusan

    Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

    Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing

    Agus Mukti, M.Pd.

    Ilmu tasawuf adalah salah satu materi pembelajaran dalam muatan akidah

    akhlak. Banyaknya materi baru tentang dasar-dasar ilmu tasawuf yang sulit dipahami

    oleh siswa membuat peneliti berinisiatif menggunkan media pembelajaran. Media

    Pembelajaran interaktif ilmu tasawuf adalah media yang menggunkan kalimat singkat

    serta menggunakan tombol-tombol yang mudah dioperasikan oleh siswa yang

    diharakan dapat menambah ketertarikan dan semangat siswa dalam belajar sehingga

    dapat menambah nilai hasil belajar siswa.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan prosedur pembuatan

    media interaktif ilmu tasawuf. (2) mendeskripsikan pengaruh media pembelajaran

    media interaktif ilmu tasawuf terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan media

    pembalajaran ilmu tasawuf.

    Untuk mencapai tujuan diatas, digunkan pendekatan penelitian research and

    development (RnD) dengan jenis pengembangan dan penelitian media pembelajaran.

    Pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan observasi, wawancara, angket

    kepada validator serta angket pretest dan post test kepada siswa.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Prosedur pembuatan media

    pembejaran langkah pertama yang dilakukan adalah tahapan pencarian informasi

    terkait dengan isi materi ilmu tasawuf. Tahap kedua adalah proses perencaan

    pembuatan media pembelajaran inetraktif ilmu tasawuf. Selanjutnya adalah

    pembuatan media pembelajaran interaktif ilmu taswuf dengan menggunakan aplikasi

    berbasis androit. Tahapan selanjutnya adalah validasi dan uji coba. Validasi

    dilakukan oleh tiga validator yaitu validator isi, validator media, dan validator

    pembelajaran. Selanjutnya dilakukan tahap uji coba. (2) Berdasarkan hasil uji coba

    diperoleh hasil bahwa thitung = 0,71 sedangkan ttabel = 2.145, yang berarti ada pengaruh

    yang signifikan antara kelas yang menggunkan media dengan yang tidak

    menggunakan media pembelajaran.

    Kata kunci : Media, Ilmu Tasawuf, Hasil Belajar

  • xx

    ABSTRACT

    Badriyah, Lailatul. 2018. The Devlopment of Learning Media Interatif Sufiism

    Content of Moral Theology to Improve Learbing Result Student Class XI

    Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Thesis, The Department of Islamic

    Education, The Faculty of Education and Teaching, State Islamic

    University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor: Agus Mukti,

    M.Pd.

    Sufiism knowledge is one of the learning materials in moral theology, the

    many of new materials about sufiism basis which is hard to understand by the

    students makes the researcher has innitiative to use learning media. Interactive

    learning media in sufiism knowledge is a media using short sentence also using

    simple button which is easy to operate by the students which can be hoped to improve

    the interest and student motivation in learning so that the students‟ score is improved.

    The purpose of this research is to: (1) Describing the making procedure of

    sufiism knowledge learning media, (2) Describing the influence of media of sufiism

    knowledge learning media towards the students‟ learning result who used media as

    learning sufiism knowledge.

    To achive the above purpose, used the research approach in research and

    development (RnD) with the kind of development kind and research learning media.

    The data collection done by observation, interview, survey to validator also survey

    pretest and post test to the students.

    The research result shows that, (1) The procedure of learning media the first

    step to be done is information seeking step related to the sufiism knowledge materials

    content. The next step is the making of media sufiism interactive knowledge by using

    application based android. The next step is validation and trial. Validation is done by

    three validators which is content validator, media validator, and learning mediator.

    Then doing trail step. (2) According to trial result gotten the result that tcount = 0.71

    while ttable = 2.145, which means there is significant influence between class using

    media with class which is not using learning media.

    Key Words : Media, Sufiism Knowledge, Learning Media

  • xxi

    ملخص البحث

    ت، ليلى. ر وصائل الخصوف الخعليميت الخفاعليت في مادة العقيدة 8102بدٍر . جطٍو

    ألاخالقيت لنشأة النخائج الخعليميت للطالب في فصل الحادي عشر مدرصت الترقي

    ت إلاصالميت ألاهليت ماالنج. البحث الجامعي. قضم التربيت إلاصالميت كليت الثانٍو

    التربيت والخعليميت، جامعت موالنا مالك إبراهيم إلاصالميت الحكوميت ماالنج.

    املشرف: أغوش معطي املاجضخير.

    ألاخالقيةت. إ عةدد العقيدةاملواد الخعليميت في تهمت إحدىهو الخصوفعلم

    أ تجعةل الباحثةج فهمها الطالب اصياث الصوفيت التي ًصعبصألا ناملواد الجدًدة ع

    هةةي تالخفاعليةة فكانةةذ وصةةائل الخصةةوف الخعليميةةت .وصةةائل الخعليميةةتالاصةةخادا قةةرر ج

    ةادة اهخمةامحشةييلها الطةالب ألازرار التةي ٌضةهلو حضخاد جمال قصيرة الوصائل هملٍس

    د حماصتهمو .الجيدة نخائج حعلم الطالب حتى جٍس

    ائل صةةةةر إجةةةةراو ةةةةناعت وصةةةةأ ً( 0: )هةةةةي العلمةةةةي هةةةةلا البحةةةةثض اغةةةةر ومةةةةن أ

    الخفاعليت الخعليميت الخصوف وصائل أزارصر ( أ 8ً. الخفاعليتف الخعليميت الخصو

    الخصوفيت.وصائل الحعلم الطالب باصخادا جائنخل

    ةت اصةخادفيحخةا هةلا البحةث ا، خحقية ألاهةداف املةلكورةل research نظٍر

    and development (RnD ) جمةةأ هةةلا جةةم و وصةةائل الخعليميةةت. الر و بحةةو مةةأ أنةةوات الخطةةور

    خخبار صخييا إىى املدق ولاخخبار القبلي و لا ولا مقابلتو البياناث باصخادا املالحظت

    للطالب. يبعدال

    الخطةةةوة ألاوىةةةى الخعليميةةةت فةةةي وصةةائل ال ةةةناعت( إجةةةراو 0) وأظهةةرث النخةةةائج أ

    املرحلةةةةةت الثانيةةةةةت هةةةةةي عمليةةةةةةت و املعلومةةةةةاث املخعلقةةةةةت بةةةةةةاملواد الصةةةةةوفيت. أخةةةةةلهةةةةةي مرحلةةةةةت

    ةةةناعت ي هةةةاملرحلةةةت الخاليةةةت و . وصةةةائل الخصةةةوف الخعليميةةةت الخفاعليةةةت ةةةناعت جاطةةةي

    الخطةوة و . الشبكت الدوليت في الهةاجر باصخادا خفاعليت الخعليميت ال ئل الخصوفوصا

  • xxii

    جحق ، و املحخوى جحق ثالزت املدققي ، أي ًخم الخحق ب الخاليت هي الخحق ولاخخبار.

    ( 8لخاليةةةت مةةةن لاخخبةةةار. ). ًةةةخم إجةةةراو املرحلةةةت االخعليمةةةي، والخحقةةة ل الخعليميةةةتالوصةةةائ

    ، وهةةلا ٌع ةةي ttable = 2،145بينمةةا thitung = 0،71، وجةد أ اصةدنادا إىةةى نديجةةت الخجربةةت

    باصةةةةةةةخادا الوصةةةةةةةائ التةةةةةةةي ال حضةةةةةةةخاد الوصةةةةةةةائ فصةةةةةةةو وجةةةةةةةود جةةةةةةةأزير هةةةةةةةا بةةةةةةةي ال

    الخعليميت.

    النخائج الخعليميت: الوصائل الخعليميت، علم الخصوف، املفتاح

  • 1

    BAB I

    A. Latar Belakang Masalah

    Akidah Akhlak merupakan salah satu cabang dari Pendidikan Agama

    Islam. Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan

    mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara

    menyeluruh. Selain itu, pendidikan Agama Islam juga diharapkan agar peserta

    didik dapat menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

    menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.2 Aqidah dilihat dari segi bahasa

    (etimologi) berarti “ikatan”. Aqidah seseorang, artinya “ikatan seseorang dengan

    sesuatu”. Kata aqidah sendiri berasal dari bahasa arab yaitu aqoda-ya’qudu-

    aqidatan.3 Sedangkan menurut istilah, aqidah yaitu keyakinan atau kepercayaan

    seseorang terhadap sesuatu yang dapat membuat hati seseorang tenang.

    Ilmu tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu pendidikan dalam

    muatan Akidah Akhlak yang membahas tentang ketuhanan. Tasawuf merupakan

    ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak,

    membangun lahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi4.

    Sehingga banyak ahli yang mengatakan bahwa ilmu tasawuf ini merupakan

    cabang ilmu yang vital dalam pembelajaran agama islam. Hal ini disebabkan

    karena tentang penyucian diri dan hati ini urusannya dengan bagaimana agar

    2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep

    Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 130 3 Taufik Yumansyah, Buku Aqidah Akhlak cetakan pertama, (Jakarta: Grafindo Media

    Pratama, 2008), hal. 3 4 Buku siswa Akidah Akhlak Kelas XI kurikulum 2013, hlm.130.

  • 2

    siswa mampu memahami bagaimana jiwa dan hati yang bersih ini. Jika mereka

    mengalami kesalahpahaman maka akan berakibat fatal terhadap keyakinan

    agamanya.

    Di Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang ini masih mempertahankan

    penggunaan kitab-kitab klasik ala pondok pesantren sebagai tambahan buku ajar

    dalam semua mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Termasuk juga dalam

    muatan Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf.

    Dalam praktik pembelajarannya, guru menggunakan metode pemberian

    penjelasan tentang kitab-kitab salafi yang kemudian disesuaikan dengan

    kurikulum. Metode ini dirasa oleh siswa membuat kegiatan belajar mengajar

    membosankan.5 Beberapa guru terkadang sering mendapati beberapa siswa

    tertidur di kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut guru mata

    pelajaran Akidah Akhlak banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya

    adalah kurangnya kemenarikan kepada guru dan kurangnya penggunaan media

    saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut beberapa guru, mungkin dari

    pihak kami kekurangan media pembelajaran.

    Dalam pengambilan objek penelitian, peneliti menggunkan madrasah

    aliyah Attaraqqie adalah dikarenakan beberapa hal. Diantaranya adalah madrasah

    attaraqqie kota malang menggunkan sistem terpisah antara laki-laki dan

    perempuan. Terpisahnya antara laki-laki dan perempuan ini merupakan suatu

    peluang kepada peneliti untuk dapat lebih leluasa bersosialisasi dengan siswa

    5 Wawancara dari salah satu siswa di Madrasah Aliyah Attaraqqie

  • 3

    yang sama gender dengan peneliti. Kesamaan ini memudahkan menggali

    informasi. Karena ilmu tasawuf merupakan ilmu yang berkaitan dengan masalah

    hati atau tentang kesucian jiwa.

    Salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah media. Media

    pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan

    pendidikan. Di antaranya seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan

    sebagainya.6 Sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang lengkap. Di antaranya,

    ada proyektor disetiap kelas. Namun, fasilitas yang ada di sekolah ini belum

    digunakan secara maksimal oleh guru. Fasilitas ini hanya digunakan pada mata

    pelajaran analisis film dan digunakan oleh beberapa guru saja. Banyak guru yang

    tidak menggunakannya sebagai media dalam pembelajaran.

    Hasil dari obeservasi langsung ke Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang,

    ditemukan beberapa hal. Di antaranya, karakter siswa yang cenderung tertarik

    dengan pembelajaran berbasis multimedia7. Beberapa siswa menyatakan,

    pembelajaran dengan menggunakan media komputer menurut siswa lebih

    menambah semangat belajar. Hal ini mereka rasakan ketika mata pelajaran TIK,

    dan ketika mereka mengoperasikan aplikasi melalui telepon genggam atau

    smartphone. Selain itu, menurut salah satu guru di madrasah ini mengatakan

    bahwa pembelajaran berbasis multimedia ini adalah salah satu penggunaan

    media yang inovatif sesuai dengan perkembangan zaman. Namun di madrasah

    6 Sanjaya Wina, Sistem Pembelajaran (Jakarta: Prenatamedia, 2008), hlm. 204.

    7 Wawancara dari salah satu siswa di MA Attaraqqie Malang

  • 4

    ini masih belum bisa menggunakannya dikarenakan kurangnya tenaga guru yang

    mumpuni dalam hal membuat media interaktif.

    Hasil dari observasi yang ditemukan, peneliti mencoba membuatkan

    media berdasarkan keluhan siswa dan guru serta dari fasilitas yang ada di dalam

    sekolah. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti mencoba membuat media

    pembelajaran berbasis multimedia yang nantinya diharapkan dapat membantu

    meningkatkan hasil belajar siswa dalam bab ilmu tasawuf.

    Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan adanya “Pengembangan

    Media Pembelajaran Multimedia Interaktif materi Ilmu Tasawuf Muatan Akidah

    Akhlak untuk Kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang rumusan masalah yang bisa

    peneliti tentukan adalah

    1. Bagaimana prosedur pembuatan media pembelajaran interaktif materi Ilmu

    Tasawuf muatan Akidah Akhlak pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah

    Attaraqqie Malang?

    2. Bagaimana keefektifan media pembelajaran interaktif materi Ilmu Tasawuf

    muatan Akidah Akhlak terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI Madrasah

    Aliyah Attaraqqie Malang?

  • 5

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pengembangan ini

    bertujuan untuk :

    1. Mengetahui prosedur pembuatan media pembelajaran materi Ilmu

    Tasawuf muatan Akidah Akhlak pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah

    Attaraqqie Malang.

    2. Mengetahui keefektifan media pembelajara materi Ilmu Tasawuf muatan

    Akidah Akhlak terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI Madrasah

    Aliyah Attaraqqie Malang.

    D. Manfaat Penelitian dan Pengembangan

    Penelitian ini menghasilkan produk berbentuk media pembelajaran

    Ilmu Tasawuf dalam pembelajaran Akidah Akhlak untuk meningkatkan hasil

    belajar materi ilmu tasawuf di kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.

    Secara khusus manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Bagi Guru

    Dengan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan guru dapat membuka

    inovasi dan termotivasi untuk dapat mengemas materi pembelajaran agar

    lebih menarik untuk dibaca siswa sehingga dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa.

    2. Bagi Sekolah

  • 6

    Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sarana

    dan prasarana yang sesuai untuk mengembangkan kreativitas guru dalam

    menyampaikan materi ilmu tasawuf muatan Akidah Akhlak.

    3. Bagi Peneliti Lain

    Dengan adanya penelitian ini, diharapkan peneliti lain menjadikan ini

    sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

    E. Asumsi Pengembangan

    Beberapa asumsi yang mendasari pengembangan media pembelajaran

    Ilmu Tasawuf muatan Akidah Akhlak, diantaranya :

    1. Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf dapat membantu

    meningkatkan hasil belajar siswa.

    2. Media pembelajaran yang memuat tulisan, gambar, dan tombol yang

    menarik yang akan meningkatkan hasil belajar siswa.

    3. Komposisi media pembelajaran untuk madrasah aliyah

    4. Belum banyak tersedianya media pembelajaran interaktif

    F. Ruang Lingkup Pengembangan

    Ruang lingkup dalam pengembangan dalam pelaksanaan

    pengembangan produk media pembelajaran ini adalah :

  • 7

    1. Produk pengembangan media pembelajaran ini hanya terbatas pada materi

    Ilmu Tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang semester II

    yang terdiri atas pokok bahasan sebagai berikut :

    a. Pengertian tasawwuf

    b. Pengertian ilmu tasawuf menurut para ahli

    c. Sumber-sumber ilmu tasawuf

    d. Pembagian dalam ilmu tasawuf

    e. Istilah dalam ilmu tasawuf

    2. Objek pengembangan terbatas pada pengguna media inertaktif di kelas XI

    Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.

    3. Penilaian validitas pada media pembelajaran Akidah Akhlak ini

    dilakukan oleh tiga validator ahli, yaitu satu validator isi atau materi, satu

    validator media, satu validator guru bidang studi Akidah Akhlak di

    Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang sebagai ahli pembelajaran.

    G. Spesifikasi Produk

    Penelitian ini akan mengahasilkan produk untuk guru berupa media

    pembelajaran. Media pembelajaran yang dihasilkan adalah media

    pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran agar

    lebih dapat dengan mudah memahamkan siswa. Spesifikasinya adalah sebagai

    berikut.

  • 8

    1. Materi yang dikembangkan dalam media pembelajaran ini adalah ilmu

    tasawuf

    2. Desain media adalah menggunakan gambar, materi tulisan dan variasi

    warna sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat membantu menambah

    pemahaman siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

    3. Media pembelajaran tentang ilmu tasawuf menggunkana aplikasi yang

    dapat dioeparsikan melalui handphone atau smartphone menarik perhatian

    siswa.

    4. Bentuk fisik media pembelajaran ini menggunakan aplikasi berbasis

    androit .

    H. Originalitas Penelitian

    Kajian terdahulu ini menyajikan perbedaan dan persamaan antara

    kajian yang diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang. Hal ini

    dimaksudkan untuk mengetahui apa saja yang membedakan antara peneliti

    sekarang dengan peneliti sebelumnya. Berikut penelitian terdahulu

    1. Munawaroh, Madinatul. 2014 ”Pengembangan Media Pembelajaran IPA

    berbasis Multimedia Menggunakan Software Ispring Suite 6.2 untuk

    SD/MI kelas V Materi Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya”. Skripsi

    mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas Ilmu Tarbiyah

    dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini

    menunjukan bahwa menggunakan aplikasi multimedia ini dalam

  • 9

    pembelajaran siswa mata pelajaran IPA terbukti menambah semangat

    dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar

    siswa.

    2. Fauziah Rahmani, Naila 2014. “Pengembangan Media Interaktif

    Powerpoint Pembelajaran Wayang untuk Siswa SMP Kelas VIII D.I

    Yogyakarta”. Skripsi mahasiswa program studi Bahasa Jawa Jurusan

    Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Yogyakarta ini menggunakan aplikasi powepoint yang kemudian di

    implikasikan pada aplikasi ispring. Kesimpulan dari skripsi media ini

    adalah. Hasil belajar siswa meningkat sebanyak 75% serta minat dan

    tanggapan guru mata pelajaran juga sekitar 80%.

    3. Hilda Mulyanti, Asmadi M. Noer, Erviyenni, “Penerapan Media Microsoft

    Power Point Ispring Pro untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas

    X Smk Negeri 2 Pekanbaru Pada Materi Ikatan Kimia”. Jurnal yang ditulis

    oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas

    Riau, Pekanbaru ini mengemukaan hasil yang memuaskan dalam

    penerapan media pembelajaran interaktif berbasis ispring ini. Kenaikan

    keretarikan siswa dengan hasil belajarnya mengalami peningkatan.

    Table 1.1 Tabel Orientas Penelitian

    No Nama Peneliti, Persamaan Perbedaan Originalitas

  • 10

    Judul Penelitian,

    dan tahun

    pelajaran

    Penelitian

    1. Munawaroh,

    Madinatul. 2014

    ”Pengembangan

    Media

    Pembelajaran

    IPA berbasis

    Multimedia

    Menggunakan

    Software Ispring

    Suite 6.2 untuk

    SD/MI kelas V

    Materi Organ

    Tubuh Manusia

    dan Fungsinya”

    Sama-sama

    menggunak

    an media

    pembelajara

    n interaktif

    menggunak

    an aplikasi

    atau

    software

    ispring

    Dibuat

    pada

    muatan

    IPA materi

    organ

    tubuh dan

    fungsinya

    untuk

    SD/MI

    kelas V

    Media

    pembelajara

    n yang

    dikembangk

    an berupa

    aolikasi

    andoit yang

    dibuat

    melalui

    software

    AppInventor

    pada muatan

    Akidah

    Akhlak

    materi

    tentang ilmu

    tasawuf

    pada kelas

    2. Fauziah

    Rahmani, Naila

    2014.

    “Pengembangan

    Sama-sama

    menggunak

    an media

    pembelajara

    Penggunaa

    n media

    pada

    pembelajar

  • 11

    Media Interaktif

    Powerpoint

    Pembelajaran

    Wayang untuk

    Siswa SMP Kelas

    VIII D.I

    Yogyakarta”

    n interaktif

    menggunak

    an aplikasi

    ispring dan

    menggunak

    an

    powerpoint

    an mata

    kuliah

    bahasa

    daerah

    materi

    pengenalan

    wayang

    kulit

    XI MA

    3. Hilda Mulyanti,

    Asmadi M. Noer,

    Erviyenni,

    “Penerapan Media

    Microsoft Power

    Point Ispring Pro

    untuk

    Meningkatkan

    Prestasi Belajar

    Kimia Siswa Kelas

    X SMK Negeri 2

    Pekanbaru Pada

    Materi Ikatan

    Kimia”

  • 12

    I. Definisi Operasional

    Untuk menghindari kesalahan persepsi, beberapa istilah penting dalam

    pelaksanaan pengembangan ini didefinisikan sebagai berikut.

    1. Pengembangan

    Pengembangan adalah proses menerjemah spesifikasi desain ke dalam

    suatu wujud fisik tertentu. Proses penerjemahan spesifikasi desain tersebut

    meliputi, identifikasi masalah, perumusan tujuan pembelajaran,

    pengembangan stategi atau metode, pembelajaran, dan evaluasi

    keefektifan efisiensi dan kemenarikan pembelajaran.8

    2. Media Pembelajaran

    Menurut Briggs (1997) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

    menyampaikan isi materi atau materi pembelajatran seperti buku, modul,

    video, film, game dan lain sebagainya.

    3. Media Interaktif

    Multimedia Interaktif adalah penggunaan komputer untuk menyajikan

    dan menggabungkan teks, gambar, suara, animasi, audio dan video yang

    mungkin dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.9 Dengan alat

    bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan

    8 I Nyoman Sudana Dedeng, Ilmu Perngajaran Taksonomi Variabel (Jakarta : Depdikbud

    Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pengembnagan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1989),

    hal. 7 9 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran,(Yogyakarta: Genius Prima Media,

    2009), hal. 7

  • 13

    navigasi, berintraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering

    digunakan untuk informatika. Selain dari dunia informatika, multimedia

    juga digunakana oleh dunia game dan dunia website.

    4. Akidah Akhlak

    Adalah muatan wajib yang distandarkan oleh pemerintah dalam

    jenjang tertentu yang berisi tentang ketuhanan dan ilmu tentang adab atau

    tata karma. Dalam pembelajaran ini difokuskan dalam materi ilmu tasawuf

    yang merupakan ilmu yang mempelajari cara penyucian hati dan jiwa agar

    dapat mendapatkan makam yang tinggi di hadapan Allah dan mendapat

    ridho-Nya.

    J. Sistematika Pembahasan

    Sistematika pembahasan dalam penelitian pengembangan ini terdiri

    menjadi enam bab yang masing-masing bab memiliki sub bab tersendiri. Pada

    bab pertama menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

    tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, spesifikasi produk

    yang akan dikembangkan, asumsi produk, definisi istilah, originalitas

    penelitian dan sistematika pembahasan.

    Bab kedua, berisi kajian pustaka yang membahas tentang kajian teori

    yang terdiri dari pengembangan media pembelajaran, karakteristik akidah

    akhlak, tinjauan materi ilmu tasawuf, multimedia interaktif , dan materi

    akidah akhlak.

  • 14

    Bab ketiga, berisi tentang media pengembangan, model

    pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk, jenis data,

    instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

    Bab keempat, berisi kemampuan hasil-hasil pengembangan, yakni

    deskripsi media pembelajaran hasil pengembangan dan penyajian data yang

    diperoleh setelah melalui uji ahli isi mata pelajaran, uji ahli desain

    pembelajaran, uji guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas XI dan uji coba

    lapangan.

    Bab kelima menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian di

    lapangan, dalam bagian ini akan dibahas hasil temuan penelitian yang telah

    dikemukakan dalam bab sebelumnya yang mempunyai arti penting bagi

    keseluruhan penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang ada.

    Pada bab keenam menjelaskan secara global dari semua pembahasan

    dengan menyimpulkan semua pembahasan dan memberi beberapa saran

    dalam meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.

  • 15

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Pengembangan

    1. Definisi Pengembangan

    Penelitian pengembangan adalah sebuah penelitian yang digunakan

    untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang

    sudah ada dan yang dapat dipertanggungjawabkan penelitiannya. Produk

    yang dikembangkan tidak hanya fokus pada hardware (perangkat keras),

    namun juga fokus pada software (perangkat lunak atau aplikasi) seperti

    program atau aplikasi pada computer yang dapat untuk mengolah data,

    menghitung angka, membuat media pembelajaran di kelas, pembelajaran,

    latihan, bimbingan, evaluasi, manajemen dan lain lain.10

    Sebenarnya penelitian pengembangan jarang sekali digunakan

    karena harus memenuhi beberapa langkah yang banyak dan panjang.

    Sehingga membutuhkan mungkin lebih banyak waktu ketimbang

    menggunakan penelitian yang lain. Borg & Gall (1983) menjelaskan

    bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan

    untuk mengembangkan dan memvalidkan suatu produk pendidikan.

    10

    Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 164-165

  • 16

    Penelitian ini menggunakan atau mengikuti sutu langkah-langkah secara

    siklus.11

    Desain pengembangan adalah praktik penyusunan media teknologi

    komunikasi dan isi, yang mungkin dapat digunakan untuk membantu agar

    terjadi transfer ilmu atau penyampaian materi atau informasi secara efektif

    dari guru kepada siswa atau peserta didik. Sedangkan yang dimaksud

    desain pengembangan bagi peneliti adalah mendesain sebuah perangkat

    pembelajaran yang menghasilkan sebuah produk berbentuk software

    dengan hasil produk fisik berupa media pembelajaran interaktif yang

    berisi materi pelajaran ilmu tasawuf muatan Akidah Akhlak.

    Pengembangan media yang dimaksudkan di sini adalah

    pengembangan media pembelajaran ke dalam bentuk fisik yaitu

    menerjemahkan suatu desain ke dalam CD (compact Disk). Penelitian

    pengembangan adalah penelitian yang menggunakan tahapan tahapan

    sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Borg dan Gall. Jadi, dalam

    penyusunan pengembangan ini adalah cara yang pertama dilakukan adalah

    mendesain media, memproduksi media, dan mengevaluasi produk, rincian

    tahapan ini terbagi menjadi empat tahapan penelitian yang diharapkan

    nantinya dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

    11

    Setyosari Punaji, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (PT. Kharisma Putra Kencana, 2015), hlm. 275

  • 17

    Produk pengembangan ini nanti diharapkan dapat meningkatkan

    hasil belajar dan mutu pendidikan dan pembelajaran. Beberapa karakter

    dalam media pengembangan media pembelajaran di antaranya adalah

    sebagai berikut.

    a. Bersifat research based development, yang artinya pengembangan

    produk pendidikan dan pembelajaran ditempuh melalui penelitian.

    b. Berorientasi pada produk dan bukan membuktikan teori.

    c. Hasil pengembangan digunakan untuk meningkatkan dan

    mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran.

    Penelitian pengembangan lebih difokuskan pada sistem

    pembelajaran dimana banyak model-model pengembangan pembelajaran.

    Seperti desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan

    pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model pembelajaran.

    Pengembangan ini juga bisa sebagai media pembelajaran dan manajemen

    pendidikan.12

    B. Kajian tentang Media Pembelajaran

    a. Pengertian Media Pembelajaran

    Media pembelajaran adalah segala sesuatu apapun yang

    digunakan untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan atau sesuatu

    12

    Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 168

  • 18

    dari sumber yang sudah terencana sehingga dapat menciptakan

    suasana belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan

    pembelajaran atau proses belajar secara efisien dan efektif.13

    Dari penjelasan di atas dapat diketahui banyak sekali

    penggunaan media yang dapat kita gunakan dalam sebuah

    pembelajaran. Media sebenarnya dapat diartikan sebagai sarana atau

    alat untuk menyampaikan sesuatu, baik dalam hal belajar formal

    maupun nonformal. Belajar non formal adalah belajar yang tidak

    diatur oleh Negara atau Negara tidak ikut serta dalam mengarahkan

    arah pendidikan non formal. Berbeda dengan pendidikan formal,

    pendidikan formal adalah pendidikan yang langkah serta hasil

    belajarnya ditentukan oleh suatu badan yang telah dibentuk oleh

    pemerintah.

    Berdasarkan beberapa penjelasan yang diungkapkan oleh beberapa

    ahli dapat diambil kesimpulan pengertian sebagai berikut. Media

    Pembelajaran adalah alat atau sesuatu apapun yang dapat membantu

    proses belajar mengajar dan juga berfungsi untuk memperjelas makna

    pesan atau kandungan pesan yang disampaikan oleh sesutu materi

    13

    Munadi Yudhi,Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Referensi GP Press Group. 2013). Hal 7-8

  • 19

    pelajaran sehingga dapat mencapai tujuan belajar dengan lebih

    maksimal14

    b. Kriteria Pemilihan Media

    Dalam memilih media pembelajaran harus diketahui beberapa

    factor yang mungkin dapat mempengaruhi proses keefektifan media

    pembelajarannya. Diantarnya yaitu :

    1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran harus diseseuaikan

    dengan dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia serta

    sumber-sumber media yang telah tersedia. (manusia dan materiil)

    2) Memenuhi standar isi, tugas, serta jenis pembelajaran. Misalnya,

    sesuai dengan KI-KD yang telah ditentukan oleh Badan

    Pendidikan yang telah ditentukan oleh pihak negara.

    3) Hambatan dari siswa atau peserta didik dengan

    mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal atau dasar.

    Seperti, membaca, menulis, menggambar, menganalisi, problem

    solving, mengetik menggunakan computer serta operasi lainnya.

    4) Pertimbangan yang bersifat hiburan, karena agar siswa tidak terlalu

    jenuh saat belajar.

    5) Tentang media yang akan digunakan sebaiknya mengakomodasi

    stimulus yang tepat (audio atau visual). Selain itu juga sebaiknya

    14

    Kustandi Cecep, dan Sutjipto Bambang, Media Pembelajaran : Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia. 2011). Hal. 9

  • 20

    mengakomodasi respon siswa serta umpan balik dari siswa dan

    juga tetap menggunakan soal latihan dan evaluasi.

    6) Tetap menggunakan media yang beragam.15

    c. Fungsi Media Pembelajaran

    Penggunaan media saat proses belajar mengajar dapat membantu

    siswa dalam meningkatkan pemahaman. Serta jika dapat dengan

    mudah memahami materi pembelajaran maka akan semakin dapat

    dengan mudah pula dalam membantu meningkatkan hasil belajar.

    Berikut adalah ebberapa fingsi-fungsi media pembelajaran16

    .

    Diantaranya adalah sebagai berikut.

    1) Membantu memudahkan siswa dalam belajar dan memudahkan

    guru dalam mengajar.

    2) Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata (dari

    pembelajaran yang abstrak ke pembelajaran yang lebih kongkret)

    3) Dapat menarik perhatian siswa lebih besar.

    4) Semua indra pada siswa dapat diaktifkan.

    5) Dapat lebih menarik minat siswa dalam belajar.

    d. Manfaat media pembelajaran

    15

    ibid, hal 84-85 16

    Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 24

  • 21

    Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran pasti emmiliki

    manfaat tersendiri dalam jenis medianya. Namun, manfaat secara

    umum dalam media pembelajaran adalah sebagai berikut.17

    a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga

    menumbuhkan semangat belajar dan kemudian dapat

    meningkatkan hasil belajar.

    b. Bahan pembelajaran lebih jelas sehingga dapat membantu siswa

    lebih mudah paham dan dapat membantu siswa menguasai tujuan

    pembelajaran.

    c. Metode pembelajaran lebih bervariasi karena dapat

    menggabungkan berbagai macam audio dan visual yang dapat

    dipadukan sebagai bahan media pembelajaran.

    d. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran. Sebab

    media interaktif menuntut siswa turut serta dalam pembelajaran

    yang dapat dioperasikan dengan indra yang dimiliki siswa.

    Sedangkan menurut “Encyclopedia of Education Research”

    menyabutkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah sebagai

    berikut18

    .

    a. Meletakan dasar-dasar kongkret untuk berpikir, sehingga mampu

    mengurangi verbalisme.

    17

    Nana Sudjiana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: CV. Sinar Baru, 2006) hlm. 3

    18 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 15

  • 22

    b. Memperbesar perhatian siswa.

    c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan siswa.

    Sehingga mampu membuat pelajaran lebih mengena pada siswa.

    d. Memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada siswa.

    e. Memberikan pemikiran yang teratur dan continue terutama dalam

    memakai gambar hidup.

    f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

    penguasaan perkembangan berbahasa siswa.

    g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diberikan melalui cara

    yang lain dan dapat membantu efisiensi dan keragaman yang lebih

    menarik siswa.

    e. Klasifikasi Media Pembelajaran

    Menurut Gagne dan Briggs, klasifikasi media pembelajaran

    meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

    materi pembelajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video

    kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,

    grafik, televisi, dan computer.19

    Berikut akan di sampaikan beberapa klasifikasi media

    pembelajaran menurut taksonomi Leshin.20

    19

    Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 4 20

    Ibid, hlm. 81-101

  • 23

    a. Media Berbasis Manusia

    Media berbasis manusia adalah media untuk menyampaikan

    atau mengirimkan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat

    hususnya bila tujuan kita ingin mengubah sikap seseorang atau

    ingin memantau secara langsung tentang sesuatu wilayah. Dan

    apabila kita ingin ikut terlibat langsung dengan proses

    pembelajaran.

    b. Media Berbasis Cetakan

    Media dalam bentuk cetakan yang paling sering kita jumpai

    adalah media cetakan berupa bentuk fisik, seperti buku teks, LKS,

    jurnal, majalah, buku siswa, buku guru, dan lain sebagainya,

    c. Media Berbasis Visual

    Media berbasis visual (gambar atau perumpamaan), memegang

    peranan penting dalam setiap proses pembelajaran. Media visual,

    dapat memeperlancar sebuah proses informasi masuk ke dalam

    ingatan karena visual dapat mengaktifkan beberapa indra sebagai

    pembantu menyampaikan proses pembelajaran. Visual juga dapat

    membantu siswa dalam menumbuhkan minat belajar.

    d. Media Audio Visual

    Media audio visual adalah gabungan dari suara dan

    perumpamaan atau gambar. Media ini lebih dianggap efektif

    karena juga mampu mengaktifkan lebih banyak indra siswa pada

  • 24

    saat proses belajar mengajar. Dalam penggunaan media ini siswa

    dipastikan lebih semangat dalam belajar karena selain

    menggunakan gambar sebagai media utamanya juga diselipi

    beberapa suara yang mendukung dalam proses pembelajaran.

    e. Media Berbasis Komputer

    Untuk saat ini media computer sudah sangat tidaka asing lagi

    bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Computer berperan sebagai

    manajer dalam kehidupan perkantoran. Ada juga computer sebagai

    tambahan dalam menunjang pembelajaran. Pemanfaatan computer

    dalam dunia pendidikan, biasa digunakan sebagai proses

    pencetakan buku, modul, soal, mendata siswa dan lain sebagainya.

    f. Penggunaan Media Perspektif Islam

    Pentingnya media dalam perspektif islam didasari oleh firman

    Allah Swt dalam surat An-Nahl ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut

  • 25

    Yang artinya : keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan

    Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada

    umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka (perintah-

    perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam

    Al Quran) dan supaya mereka memikirkan.

    Dalam keterangan ayat ini, dijelaskan bahwa al-Qur‟an juga

    merupakan media yang digunakan Allah melalui malaikat jibril dan

    disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw yang kemudian dijadikan

    hujjah atau landasan oleh umat islam dalam beragama. Al-Qur‟an juga

    dikatakan sebagai media antara manusia dengan tuhannya. Kita tahu

    sendiri bahwa kita masih belum bisa berkomunikasi langsung dengan

    Allah Swt selaku tuhan kita. Oleh karena itu Al-Qur‟an adalah

    perantara antara tuhan dengan makhluk-Nya.

    C. Kajian tentang Akidah Akhlak

    Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang membahas

    mengenai bagaimana cara kita beribadah kepada Allah Swt melalui

    keyakinan tentang ketauhidan Allah Swt. Pada jenjang aliyah, akidah

    akhlak membahas tentang beberapa ilmu tentang ketuhanan diantaranya

    adalah ilmu tasawuf. Pembelajaran adalah suatu kata yang berasal dari

    kata belajar yang artinya adalah suatu proses usaha seseorang yang

    dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan pola pikir secara

  • 26

    keseluruhan sebagai hasil dari pengamalannya sendiri dalam berinteraksi

    dengan lingkungannya.21

    D. Kajian tentang Ilmu Tasawuf

    1. Pengertian Ilmu Tasawuf

    Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara

    menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin,

    untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. Dari definisi tentang tasawuf

    di atas diperhatikan dan dipahami secara utuh, maka akan tampak selain

    berorientasi spiritual, tasawuf juga berorientasi moral. Dan dapat

    disimpulkan bahwa basis tasawuf ialah penyucian hati dan penjagaannya

    dari setiap cedera, dan bahwa produk akhirnya ialah hubungan yang benar

    dan harmonis antara manusia dan Allah. Dengan demikian, sufi adalah

    orang yang telah dimampukan Allah untuk menyucikan hati dan

    menegakkan hubungannya dengan Dia dan ciptaan-Nya dengan

    melangkah pada jalan yang benar, sebagaimana dicontohkan dengan

    sebaik-baiknya oleh Nabi Muhammad Saw.22

    21

    Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta 2003), hal.2

    22 Buku Siswa, Akidah Akhlak. Hlm 131

  • 27

    2. KI-KD dan Indikator Ilmu Tasawuf

    Dalam ilmu tasawuf ada beberapa kompetensi inti yang telah

    disepakati atau dibuat oleh dinas pendidikan mengenai ilmu tasawuf

    muatan akidah akhlak ini yaitu diantaranya

    a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

    santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

    responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

    solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara

    efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

    diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    b. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

    prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

    humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

    dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

    pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

    dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

    c. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

    abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

    sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

    mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

  • 28

    Dan beberapa kompetensi dasar yang juga telah ditetapkan oleh

    pemerintah. Diantaranya :

    a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan.

    b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-

    hari.

    c. Memahami pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam.

    d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam.

    Dan juga terdapat indicator pencapaian yang juga telah ditentukan oleh

    pemerintah yang memegang kekuasaan pendidikan. Diantaranya:

    a. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah

    tasawuf dalam Islam.

    b. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam

    keagamaan dan kehidupan modern.

    E. Mutimedia Interaktif

    1. Definisi Multimedia Interaktif

    Secara sederhana, multimedia interaktif adalah penggabungan

    dari berbagai jenis media yang dijadikan satu dalam sebuah

    pembelajaran. Dalam penggabungan ini biasanya menggabungkan

    antara gambar, suara, video dan animasi menjadi satu kesatuan yang

    berisi tentang informasi pesan maupun isi materi pembelajaran.

    Biasanya dalam penggabungan berbagai macam media ini

  • 29

    menggunakan suatu perangkat keras yang nantinya berfungsi sebagai

    media penghubung semuanya. Dalam hal ini yang biasa kita gunakan

    dan yang selama ini digunakan adalah computer.

    Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dengan bentuk

    fisik yang menyenangkan, menarik, mudah untuk dimengerti dan jelas.

    Multimedia berbasis komputer adalah media yang dirasa cocok untuk

    semua kategori dalam pembelajaran.23

    Multimedia merupakan salah satu pembelajaran yang dalam

    proses pembuatannya menggunakan perangkat computer yang sering

    disebut dengan Computer Assisted Intruction (CAI), yang

    didefinisikan menurut Hick dan Hyde dengan media pembelajaran

    yang dimana si belajar dapat berhadapan langsung dengan computer.

    Ineteraksi tersebut terjadi secara individual dengan adanya link atau

    tool yang memungkinkan si pemakai dapat melakukan navigasi atau

    perintah pada computer, berinteraksi dan berkomunikasi.24

    Multimedia merupakan gabungan dari berbagai media (format

    file) yang dapat terdiri dari teks, suara, gambar, gambar gerak, seni

    grafis yang dikemas menjadi file digital yang memiliki link dan tool

    yang digunakan untuk menyampaikan pesan maupun informasi kepada

    orang lain maupun public.

    23

    Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2000) hlm. 169 24

    C.H, Ismaniati, OP.Cit,.

  • 30

    Sedangkan pengertian interaktif terkait dengan komunikasi dua

    arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen-

    komponen dalam komunikasi media pembelajaran interaktif adalah

    hubungan anatara manusia sebagai pengguna produk/user dan

    computer sebagai alat yang dapat menerima aplikasi, software.

    Sehingga antara computer dan manusia memiliki hubungan timbal

    balik dua arah antara computer dengan manusia.25

    Dengan ini dapat dikatan bahwa yag dinamakan multimedia

    interaktif adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai alat

    dalam pembelajaran yang dilengkapi dengan tombol-tombol (tool)

    sehingga daoat diperintah oleh user atau manusia sebagai pengoperasi

    komputer. Sehingga antara computer dengan manusia adalah saling

    dapat memberikan respon sehingga informasi dapat tersampaikan.

    2. Pentingnya Multimedia Interaktif

    Dalam pembelajaran dengan multimedia interaktif ini adalah

    timbal balik antara manusia dengan komputer. Dengan kata lain user

    memberikan respon terhadap komputer dengan menekan tombol-

    tombol (tool) yang berarti meberikan perintah kepada aplikasi untuk

    menampilkan program atau file yang kemudian dilanjutkan dengan

    penyajian informasi atau tampilan oleh computer. Dengan demikian

    user harus bekerja aktif memerintah pada tombol media.

  • 31

    Beberapa pentingnya multimedia dapat disimpulkan srbagai

    berikut.

    a. Media pembelajaran interaktif mampu membuat kegiatan

    membaca menjadi lebih menarik. Sebab dapat dengan mudah

    mengolah kata-kata menjadi lebih dinamis sehingga mampu

    dengan mudah memahamkan. Apalagi dalam penyampaian sebuah

    makan pada kata-kata, dapat dengan mudah dijelaskan dengan

    multimedia interaktif karena mampu ditambahi beberapa ikon

    yang mungkin berkaitan dengan kata tersebut.

    b. Multimedia interaktif tidak hanya menyajikan informasi dalam

    bentuk teks, tetapi juga dalam bentuk gambar, foto, gambar gerak,

    animasi, video, suara atau musik, atau juga bisa ditambahkan file-

    file atau ikon dengan format tertentu.

    c. Kelebihan multimedia adalah dapat memaksimalkan kerja indra

    pada saat pembelajaran dapat mengaktifkan indra pengelihatan

    dengan gambar-gambar dan video, dapat mengaktifkan indra

    pendengaran dengan audio dan suara-suara pendukung lainnya.

    Dapat mengaktifkan kerja indra peraba dengan harus tetapi aktif

    dalam memberikan perintah kepada komputer.

    d. Multimedia adalah pembelajaran yang mampu mengikuti

    perkembangan zaman sehingga dapat bersaing dalam hal

    pembelajaran.

  • 32

    Dalam pembuatan multimedia interaktif terdapat beberapa

    software yang dapat digunakan dalam media pembelajaran

    diantaranya adalah ispring, ada powerpoint, dan yang akan

    digunakan oleh peneliti adalah menggunakan softwere yang

    dinamakan AppInventor.

    AppInventor adalah aplikasi membuat multimedia yang sangat

    lengkap dalam fitur pengaplikasian atau memasukan beberapa file.

    Dan hasil akhirnya berupa aplikasi dengan format andoit, sehingga

    dapat dioperasikan dengan menggunakan smartphone.

    F. Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik perubahan

    tingkah laku secara kognitif maupun secara afektif. Dalam mengetahui

    suatu hasil dari sebuah pembelajaran biasanya dapat diketahui dari tingkah

    lakunya setelah menerima suatu pembelajaran. Dan juga perubahan

    tingkah laku dapat dijadikan tolak ukur suatu keberhasilan belajar.

    Hasil adalah sesuatu yang sengaja diadakan (dibuat, diusahakan,

    dll) oleh usaha belajar sebagaimana yang telah saya tulis di atas

    merupakan perubahan tingkah laku. Sehingga hasil belajar dapat

    dikatakan sebagai perubahan tingkah laku. Hasil belajar biasanya diukur

    oleh beberapa orang dari nilai raport di sekolah. Menurut Nana Sudjana

    yang dikutip oleh Rochman Wahab (2009: 24) membagi hasil belajar

    dalam lima kategori, yang pertama yaitu verbal, kemudian keterampilan

  • 33

    intelektual, selanjutnya adalah sikap, dan yang terakhir adalah sistem

    motorik.26

    26

    Anonym, http://PUSTAKAKTI.html diakses tanggal 30 november 2017

    http://pustakakti.html/

  • 34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Metode Pengembangan

    Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan

    (Research & Development). Dalam hal ini pengembangan yang dimaksud oleh

    peneliti adalah pengembangan dalam ranah pendidikan. Penelitian jenis ini

    adalah suatu penelitian yang hasil akhirnya adalah munculnya suatu produk baru.

    Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

    mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.27

    Peneliti menggunakan pengembangan produk Multimedia Interaktif.

    Multimedia interaktif adalah salah satu media pembelajaran yang sangat efektif,

    karena multimedia interaktif terdapat kombinasi antara teks, gambar, audio dan

    video, selain itu multimedia interaktif dapat „mewakili‟ suatu objek tanpa

    membawa objek/ benda aslinya. Sehingga dapat membantu guru dalam

    penyampaian materi dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.

    B. Model Pengembangan

    Dalam penelitian ini akan digunakan model penelitian dan

    pengembangan suatu produk yang bentuk fisiknya berupa media pembelajaran

    dengan menggunakan prosedur sesuai dengan yang dikembangkan oleh Borg &

    27

    Punaji Setyosari, Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Prenada

    Media, 2010). Hlm 276

  • 35

    Gall yang meliputi 10 tahap dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan.

    Peneliti menggunakan model pengembangan Borg & Gall disebabkan mudah

    dalam pelaksanaannya di lapangan. Selain itu, model pengembangan Borg &

    Gall sudah sangat popular digunakan dalam dunia pengemban media serta dalam

    pengembangan Borg & Gall ini memuat sistematika langkah-langkah yang dapat

    dilakukan oleh peneliti sehingga mampu memiliki standar kelayakan. Selain itu

    langkah-langkah pengembangan Borg & Gall bukan hal yang baku sehingga

    peneliti dapat menggunakan langkah-langkah penelitiannya penelitian

    pengembangannya sesuai dengan kebutuhannya. Dalam model pengembangan

    Borg & Gall, telah ditetapkan 10 langkah penelitian pengembangan28

    , namun

    berdasarkan tahapan penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh

    Borg & Gall peneliti melakukan penyederhanaan dan pembatasan menjadi empat

    tahapan, yakni:

    1) Tahap Pengumpulan Informasi ;

    2) Tahap Perencanaan ;

    3) Tahap Pengembangan Produk ;

    4) Tahap Validasi dan Uji Coba ;

    28

    Tim Puslitjaknov, Metode Penelitian Pengembangan (Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2008),

    hlm. 169

  • 36

    Gambar 3.1 Model Pengembangan

    C. Prosedur Pengembangan

    Dalam Prosedur pengembangan ini akan dijelaskan prosedur penelitian dan

    pengembangan media pembelajaran. Prosedur penelitian dan pengembangan

    akan menunjukkan bagaimana prosedur yang harus dilalui oleh peneliti sehingga

    sampai pada produk yang akan dibuat. Maka prosedur yang dilakukan adalah

    sebagai berikut.

    Pengumpulan

    informasi Perencanaan

    Pengembangan

    Produk

    Validasi dan Uji

    Coba

    Gambar 3.2 Garis Besar Alur Pengembangan Media

    Pengumpulan Informasi yang diperoleh dari bahan ajar

    Pembuatan Media

    Validasi Media:

    1) Ahli Materi

    2) Ahli Media

    3) Ahli Pembelajaran

    Siswa

  • 37

    a. Penelitian dan pengumpulan data

    Pada tahap pertama ini adalah pengumpulan data berupa teks dan

    angka yang didapat dengan melakukan observasi langsung ke lapangan

    maupun dalam studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian dan

    pengembangan ini. Disebabkan sampel yang diambil oleh peneliti adalah

    kelas XI madrasah Aliyah maka peneliti juga mengambil data dari

    wawancara kepada guru mata pelajaran, dan juga melakukan wawancara

    kepada beberapa siswa kelas XI. Selain melakukan observasi kelapangan,

    peneliti juga mengkaji beberapa kajian pustaka yang dirasa akan sangat

    membantu dalam penelitian dan pengembangan ini.

    Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi tujuan pembelajaran akidah

    akhlak yang telah ditetapkan oleh Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008

    Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama

    Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah maka mata pelajaran Akidah-Akhlak

    adalah sebagai berikut.

    1) Tujuan

    a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

    pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, dan

    pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam

    sehingga menjadi 84 manusia muslim yang terus berkembang

    keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.

  • 38

    b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan

    menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

    kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran

    dan nilai-nilai akidah Islam29

    2) Ruang lingkup

    Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah

    menurut Permendiknas No 2 tahun 2008 tentang Program Keagamaan

    meliputi: aspek akhlak terdiri dari masalah akhlak yang meliputi

    pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode

    peningkatan kualitas akhlak, macam-macam akhlak terpuji seperti

    husnuzhan, taubat, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu

    dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan,

    akhlak terpuji dalam pergaulan remaja; serta pengenalan tentang tasawuf.

    Ruang lingkup akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi,

    perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri,

    mengkonsumsi narkoba), ishraf, tabdzir, dan fitnah.

    3) Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar serta Indikator Pencapaian

    Madrasah Aliyah Kelas XI semester II materi Ilmu Tasawuf

    - Kompetensi Inti

    29

    Peraturan Menetri Pendidikan Nasional (permendiknas), No. 2 tahun 2008, standart kompetensi kelulusan dan isi

  • 39

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

    santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

    responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

    solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi

    secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

    menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

    dunia.

    2. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

    procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

    humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

    kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

    spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

    masalah.

    3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

    abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

    sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

    mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

    - Kompetensi Dasar

    a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan.

  • 40

    b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan

    sehari-hari.

    c. Memahami pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam

    Islam.

    d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam

    Islam.

    - Indikator Pencapaian

    1. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah

    tasawuf dalam Islam.

    2. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam

    keagamaan dan kehidupan modern.

    b. Perencanaan

    Dengan studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti dan juga ditambah

    dengan observasi lapangan secara langsung di MA Attaroqie Malang, peneliti

    bermaksud mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis komputer

    dengan tujuan agar guru dapat menjelaskan tentang ilmu tasawuf kepada

    siswa dengan lebih mudah, menarik dan menyenangkan. Selain itu media ini

    juga dapat digunakan secara mandiri oleh siswa maupun dengan bimbingan

    guru mata pelajaran. Sebab media ini akan didesain dengan menarik dan

    mudah diaplikasikan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami ilmu

    tasawuf

  • 41

    c. Pengembangan Produk

    Pada tahap perkembangan ini peneliti akan menyiapkan beberapa

    bahan yang akan diolah menjadi medianya. Di antaranya adalah buku

    pegangan siswa dari Kemendiknas dan alat evaluasi. Format bentuk fisik

    media dapat berupa media cetak atau pun dalam bentuk compact disk (CD).

    Pada tahap awal media masih berupa gambaran-gambaran kecil media

    pembelajaran. Namun media sudah dilengkapi dengan komponen komponen

    pembelajaran yang nantinya akan ditambahi atau pun dikurangi seseuai

    dengan hasil uji lapangan yang akan dilakukan oleh peneliti. Serta

    menyesuaikan dengan hasil validator oleh ahli media dan ahli isi. Kemudian

    peneliti akan memperbaiki media pembelajarannya sesuai dengan beberapa

    pendapat atau masukan dari beberapa ahli yang telah dimintai pendapat oleh

    peneliti. Kemudian dilakukan tahap penyempurnaan. Pada tahap ini peneliti

    lebih teliti lagi dalam mengolah produknya agar menjadi produk yang lebih

    sempurna dari yang sebelumnya. Dengan pemilihan item-item yang sesuai

    dengan media dan materi serta membuang yang tidak diperlukan dalam

    medianya. Tidak lupa selalu meminta ahli untuk memberi maukan atau

    memvalidasi hasil produknya agar meminimalisir kekurangan.

  • 42

    d. Uji Coba Lapangan

    Pada tahapan ini, peneliti mengujikan produknya di lapangan langsung

    yakni di MA Attaroqie Malang yang kemudian peneliti juga meminta para

    ahli untuk menilai produk yang telah dibuat oleh penilti. Peneliti juga

    mewawancarai beberapa siswa kelas XI MA selaku objek dalam penelitian

    pengembangan media ini serta meminta kepada guru Mata pelajaran Akidah

    Akhlak agar memberikan masukan masukan atau saran terhadap media

    pembelajaran. Setelah melakukan perbaikan pada produk maka peneliti akan

    menguji kembali produknya apakah masih sama kekurangannya dengan yang

    pertama diujicobakan. Uji coba pada tahap awal difokuskan pada

    pengembangan dan penyempurnaan materi produk. Sehingga, masih belum

    difokuskan pada konsumsi publik. Prosedur uji coba ini, sama dengan uji coba

    yang pertama. Hasil pada uji coba akan dijadikan sebagai bahan

    penyempurnaan produk atau media. Kemudian peneliti akan mengujikan

    media secara langsung dikelas, agar peneliti mampu mengetahui secara

    langsung kelayakan produk ini. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui

    keefektifan media pada saat digunakan sebagai media pembelajaran. Uji coba

    ini sekaligus sebagai penentu keberhasilan poduk ini.

    D. Validasi Produk

    Validasi ini tujuan untuk mendapatkan data yang akurat yang akan digunakan

    untuk menyempurnakan media pembelajaran melalui beberapa revisi (perbaikan)

  • 43

    yang bertujuan agar produk dapat berperan sesuai dengan tujuannya dibuat.

    Sebelum diujikan akan dilakukan validasi terlebih dahulu ke berbagai ahli, yang

    diantaranya adalah ahli media, ahli materi ilmu tasawuf, dan kepada ahli

    pembelajaran. Berikut akan dijelasakan mengenai validasi yang akan dilakukan

    oleh peneliti.

    1. Validasi Produk

    Validasi ini bertujuan untuk memperoleh data secara lengkap demi

    perbaikan produk atau kesempurnaan produk yang akan dibuat. Selain itu

    juga untuk mengetahui seberapa baik produk ini dapat dikonsumsi untuk

    khalayak umum dan utamanya untuk siswa madrasah aliyah kelas XI.

    Validasi dilakukan oleh ahli desain pembelajaran dan dilakukan desain isi

    oleh guru mata pelajaran akidah akhlak selaku ahli isi tentang ilmu tasawuf

    muatan akidah akhlak. Berikut ini adalah langkah-langkah validasi produk

    yang akan digunakan.

    a. Pengumpulan referensi mengenai materi Ilmu Tasawuf.

    b. Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran

    interaktif ilmu tasawuf.

    c. Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media.

    d. Produk awal media.

    e. Validasi (Ahli Media, Ahli Pembelajaran dan Ahli Desain).

    f. Revisi (Jika ada saran revisi dari validator).

    g. Penggunaan oleh guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran di kelas.

  • 44

    h. Observasi dan wawancara guru Akidah Akhlak serta siswa Madrasah .

    Aliyah.

    i. Analisis Data.

    j. Produk akhir media interaktif berbasis Autoplay materi Ilmu Tasawuf.

  • 45

    Pengumpulan referensi mengenai materi

    Ilmu Tasawuf

    Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian kelayakan media

    interaktif berbasisAndoit

    Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media

    Produk awal media

    Validasi oleh

    ahli media

    Validasi

    oleh ahli

    materi

    Revisi

    Penggunaan oleh guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran

    di kelas

    Observasi dan wawancara guru Akidah Akhlak serta siswa

    Madrasah Aliyah Attaraqqie kota Malang

    Analisis data

    Produk akhir media interaktif berbasis Androit materi Ilmu

    Tasawuf

    Validasi oleh

    ahli

    pembelajaran

    Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran

  • 46

    2. Subjek Validasi

    Subjek validasi dalam pengembangan multimedia interaktif berbasis

    komputer materi ilmu tasawuf muatan akidah akhlak ini adalah materi, ahli

    desain media pembelajaran dan ahli materi adalah guru mata pelajaran akidah

    akhlak kelas XI di MA Attaraqqie Malang. Pemilhan Madrasah Attaraqqie

    Malang sebagai tempat uji coba adalah disebabkan beberapa alas an, yaitu 1)

    siswa belum dapat memahami sepenuhnya materi ilmu tasawuf muatan akidah

    akhlak, 2) belum memiliki media pembelajaran interaktif dalam materi ilmu

    tasawuf, 3) tersedianya fasilitas berupa proyektor pada setiap ruangan namun

    belum dimanfatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran. Berikut

    penjelasan terkait dengan subjek uji coba.

    a. Ahli Materi (Isi)

    Ahli materi adalah dosen yang ahli dalam materi tentang ilmu tasawuf.

    Adapun kualifikasi dalam media penelitian pengembangan ini adalah :

    1) Menguasai karakteristik Akidah Akhlak Madrsah Aliyah khususnya

    materi ilmu tasawuf.

    2) Memiliki wawasan pengalaman yang relevan terhadap produk yang

    dikembangkan

    3) Bersedia untuk menguji produk media pembelajaran interaktif muatan

    Akidah Akhlak materi ilmu tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah

    Attaraqqie Malang.

  • 47

    b. Ahli Desain Media

    Ahli desain media adalah seseorang memeliki kriteria sebagaimana

    ahli isi atau materi. Akan tetapi, ahli desain media harus mempunyai

    kemampuan dalam bidang desain media pembelajaran interaktif berbasis

    komputer. Ahli desain media akan memberikan komentar dan saran

    mengenai produk peneliti agar semakin layak untuk dijadikan media

    pembelajaran.

    c. Ahli Pembelajaran atau Ahli Bidang Studi

    Ahli pembelajaran bidang studi ini adalah seseorang yang akan

    memberikan tanggapan dan penelitian terhadap pengembangan media

    interaktif muatan Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf . Berikut beberapa

    kriteria yang harus ada pada ahli pembelajaran atau ahli bidang studi.

    1) Guru tersebut harus sebagai pengajar di Madrasah Aliyah Attaraqqie

    Malang kelas XI.

    2) Memiliki pengalaman dalam pembelajaran Akidah Akhlak.

    3) Kesediaan guru Akidah Akhlak sebagai penilai dan pengguna produk

    pengembangan untuk sumber perolehan data hasil pengembangan.

    d. Uji Coba Lapangan

    Uji coba lapangan akan melibatkan siswa kelas XI Madrasah Aliyah

    Attaraqqie Malang.

  • 48

    E. Uji coba Produk

    Penelitian dan pengembangan ini tidak hanya berhenti sampai pada validasi

    saja, melainkan akan dilakukan uji coba produk sebagai tahapan selanjutnya.

    Peneliti akan menggunakan tes sebagai alat ukur hasil belajar siswa sebelum dan

    sesudah penggunaan media pembelajaran. Berikut akan peneliti jelaskan secara

    lebih rinci tentang desain uji coba produk dan subjek uji coba media pembelajaran

    Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf.

    1. Desain Uji Coba Produk

    Setelah melakukan beberapa tahap validasi dari para ahli terhadap

    pembelajaran Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf, selanjutnya peneliti akan

    melakukan uji coba produk pada siswa kelas XI. Desain yang akan digunakan

    oleh peneliti adalah desain pre-test dan post-test. yaitu membandingkan

    sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran interaktif. Pre-test

    adalah tes uji soal yang diberikan kepada siswa sebelum diberi perlakuan.

    Sedangkan post-test uji soal uang diberikan kepada siswa setelah diberikan

    perlakuan. Tujuan diberikan soal pre-test post-test adalah untuk mengetahui

    hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunkan media.

    R X

    X O1

    O3 O4

    O2 R

    Gambar 1 Eksperimen dengan kelompok Kontrol (Pre test – Post test control group desain)

  • 49

    2. Subjek Uji Coba Produk

    Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek siswa kelas XI jurusan

    IPS di Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang yang berjumlah 15 siswa dalam

    satu kelas. Dalam ini hanya berjumlah 15 siswa maka seluruh siswa dalam

    kelas XI IPS akan mengikuti rangkaian penelitian tanpa terkecuali. Untuk

    kelas control akan diambil dari kelas XI Bahasa yang akan dipilih secara

    random yang dibantu oleh guru mata pelajaran karena siswa berjumlah 26

    dalam 1 kelas. Sehingga kemapuan