pengembangan media pembelajaran interaktif … · 2020. 1. 27. · pengembangan media pembelajaran...
TRANSCRIPT
-
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG
SKRIPSI
Oleh:
Lailatul Badriyah
NIM. 14110212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Mei, 2018
-
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana
Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Oleh:
Lailatul Badriyah
NIM. 14110212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Mei, 2018
-
ii
-
iii
-
iv
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Alllah SWT, karena atas ridhoMu lah skripsi ini bisa terselesaikan. Terimaksih
atas semua karunia yang telah engkau limpahkan kepadaku, kepada keluargaku, kepada saudaraku,
kepada teman-temanku, dan kepada seluruh manusia di dunia tanpa terkecuali. Terimaksih telah
memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang dan
bertaqwa dengan istiqomah. Semoga engkau selalu meridhoi setiap langkahku.
Kupersembahkan karya kecil ini untuk kedua orangtua ku, bapak Nurcholis dan ibu Winarsih yang
tak henti-hentinya meberikan dukungan serta pengirbanan jiwa raganya untuk memperjuangkanku
hingga sampai pada jenjang setinggi mungkin. Tak lupa kepada kakak kandungku Anam, beserta
istrinya yang senantiasa membantu mendengarkan keluh kesahku tentang skripsi ini.
Kepada seseorang yang spesial dalam kehidupanku. Terimakasih yang selalu memberiku
dukungan, motivasi, semangat, nasehat, perhatian, dan kasih sayang untukku. Seorang pendengar
yang setia, seorang motivator tanpa biaya, serta perhatian yang tiada tara. Semoga Allah senantiasa
melindungi dan meridhoi setiap langkah baikmu, dan mengingatkan jika keliru langkahmu.
Dan untuk mbal alfi dan komplek tengah, terimakasih atas guyonannya selama ini dan pertemanan
yang indah. Teruntuk wildan, nunung, fikri dan konco kenthel lainya, keluarga L, terimakasih atas
do’a dan kasih sayangnya selama ini. saya bukan apa apa tanpa kasih sayang dari kalian. juga
kepada mbak harini, teman seperjuanganku.
-
v
MOTTO
َم َ َاَاس َوَ ت َد
فَ َع
ََيَ َيَ غ ََب
ََرَ ائَ رَ الس فَ َرَ هَ ظ
ََيَ ََةَ ادَ هَ ش
رَ اه َوَ الظ
“apa yang tersimpan dan dirahasiakan dalam keghaibannya (Hati), bekasnya akan
Nampak pada kenyataan dzohiriyah”1
1Syeh Ahmad bin Muhammad Attailah, Mutu Manikan kitab Al-Hikam 2012,mutiara
ilmu Surabaya, hlm. 49.
-
vi
-
vii
-
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat. Taufik,
hidayah, serta inanyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu Tasawuf Muatan
AKidah AKhlak untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa KElas XI di Madrasah
Aliyah Attaraqqie Malang”. Sholawat serta salam semoga teteap terlimpahkan
kepada nabi Muhammad Saw yang dengan ikhlas dan sabar membinmbing
ummatnya dari zaman yang jahiliyah menuju zaman yang islmaiyah. Tak lupa
kepada para sahabat, tabi‟in yang senantiasa mengajarkan sunah-sunah beliau
kepada kita semua.
Maksut dari tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai pemenuhan syarat
untuk mendapatakan gelar strata satu sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta dukungan dalam
penyusunan skripsi ini. Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, penulis
sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
-
ix
2. Bapak Dr. H. Agus Maimun, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Bapak Dr. Marno, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Bapak Agus Mukti Wibowo, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis hingga penyusunan
skripsi ini selesai.
5. Bapak/Ibu dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang yang telah mendidik dan membimbing serta memberi ilmu
pengetahuan kepada penulis selama menempuh perkuliahan.
6. Bapak Ahmad Hidayat, S.Pd, selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
7. Ibu Inge Devi Anitasari, S.Pd, selaku waka kurikulum Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
8. Ibu Nurul Laili, S.Pd.I, selaku guru mata pelajaran Akidah Akhlak di
Madrasah Aliyah Attaraqqie MAlang yang telah membantu penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
9. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Nurcholisr dan Ibu Winarsih yang
selalu memberikan motivasi, dukungan, serta do‟a yang tak pernah lupa
ditujukan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik.
-
x
10. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini. Serta teman-teman di jurusan Pendidikan
Agama Islam yang telah belajar bersama selama empat tahun di bangku
perkuliahan dan telah berjuang bersama untuk menyusun skripsi dengan
saling memberikan semangat dan motivasi.
11. Kepada semua sahabat, khususnya kepada Moch. Wildan yang selalu setia
mendengarkan keluh kesah penulis untuk kemudian memberikan solusi
dan motivasi serta semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.
12. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar ke depannya
bisa menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Aamiin.
Malang, 14 Mei 2018
Penulis
-
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan
pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
a = ا
b = ب
t = ت
ts = ث
j = ج
h = ح
kh = خ
d = د
dz = ذ
r = ر
z = ز
s = س
sy = ش
sh = ص
dl = ض
th = ط
zh = ظ
‘ = ع
gh = غ
f = ف
q = ق
k = ك
l = ل
m = م
n = ن
w = و
ه = h
, = ء
y = ي
B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang = â
Vokal (i) panjang = î
Vokal (u) panjang = û
C. Vokal Diftong
aw = أَو
a = أَي
û = أُو
ئإِ = î
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 9
Tabel 3.1. Angket ............................................................................................. 51
Tabel 3.2. Tabel Skor ....................................................................................... 54
Tabel 4.1. Hasil Validasi Ahli Materi .............................................................. 61
Tabel 4.2. Revisi Produk .................................................................................. 63
Tabel 4.3. Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Tasawuf ke-I ................................ 65
Tabel 4.4. Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Tasawuf ke-II .............................. 67
Tabel 4.5. Revisi Produk .................................................................................. 70
Tabel 4.6. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-I............................................ 72
Tabel 4.7. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-II .......................................... 75
Tabel 4.8. Nilai Kelas control .......................................................................... 77
Tabel 4.9. Nilai kelas Eksperimen ................................................................... 78
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Model Penembangan ................................................................... 36
Gambar 3.2. Garis Besar Alur Pengembangan Media ..................................... 36
Gambar 3.3. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran ........................... 45
Gambar 3.4. Gambar Model Penelitian............................................................ 48
Gambar 4.1. Cover Media ................................................................................ 58
Gambar 4.2. Halaman Menu ............................................................................ 59
Gambar 4.3. Halaman Isi ................................................................................. 60
-
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Soal Pre-test
Lampiran 2. Soal Post-test
Lampiran 3. Lembar Validasi
Lampiran 4. Nama Siswa kelas XI IPS
Lampiran 5. Nama Siswa XI Bahasa
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian
Lampiran 8. Rencana Pelaksaan Pembelajaran
Lampiran 9. Surat Keterangan Bukti Penelitian
Lampiran 10. Bukti Konsultasi
Lampiran 11. Gambar media, cover CD dan barkode media
Lampiran 12. Biodata Mahasiswa
-
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL / HALAMAN SAMPUL DALAM ............................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
DAFTAR ISI ................................................................................................... xv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ........................................... 5
-
xvi
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
E. Asumsi Pengembangan .................................................................. 6
F. Ruang Lingkup Pengembangan ..................................................... 6
G. Spesifikasi Produk .......................................................................... 7
H. Originalitas Penelitian .................................................................... 8
I. Definisi Operasional....................................................................... 12
J. Sistematika Pembahasan ................................................................ 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Pengembangan ...................................................... 15
B. Kajian tentang Media Pembelajaran ............................................. 17
C. Kajian tentang Akidah Akhlak ...................................................... 25
D. Kajian tentang Ilmu Tasawuf ........................................................ 26
E. Kajian tentang Multimedia ............................................................ 28
F. Kajian tentang Hasil Belajar ......................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan .................................................................. 34
B. Model Pengembangan .................................................................... 34
C. Prosedur Penelitian......................................................................... 36
D. Validasi Produk .............................................................................. 42
-
xvii
E. Uji Coba Produk ............................................................................. 48
F. Jenis Data ....................................................................................... 49
G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 50
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif ......................................................................................... 57
1. Cover Awal .............................................................................. 58
2. Halaman Menu ......................................................................... 59
3. Halaman Isi .............................................................................. 60
B. Penyajian Data Hasil Validasi Para Ahli ....................................... 61
1. Hasil Validasi Ahli Materi ...................................................... 61
a. Validasi Ahli Materi ........................................................... 61
b. Revisi Produk ...................................................................... 63
2. Hasil Validasi Ahli Media ....................................................... 64
a. Validasi Desain ................................................................... 65
b. Revisi Produk ...................................................................... 70
3. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ........................................... 72
a. Validasi Ahli Pembelajaran ................................................ 72
b. Revisi Produk ...................................................................... 74
-
xviii
C. Hasil Belajar Siswa XI Attaraqqie ............................................... 76
1. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................................... 77
2. Hasil Belajar siswa kelas Eksperimen ..................................... 77
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu
Tasawuf .......................................................................................... 86
B. Validasi Data ................................................................................. 88
1. Analisis Data Hasil Validasi Materi ........................................ 88
2. Analisis Data Hasil Validasi Desain........................................ 92
3. Analisis Data Hasil Validasi Pembelajaran ............................. 94
C. Hasil Belajar Sisiwa Pada Materi Ilmu Tasawuf .......................... 96
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 101
B. Saran ............................................................................................... 102
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 105
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
xix
ABSTRAK
Badriyah, Lailatul. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu
Tasawuf Muatan Akidah Akhlak untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Skripsi, Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing
Agus Mukti, M.Pd.
Ilmu tasawuf adalah salah satu materi pembelajaran dalam muatan akidah
akhlak. Banyaknya materi baru tentang dasar-dasar ilmu tasawuf yang sulit dipahami
oleh siswa membuat peneliti berinisiatif menggunkan media pembelajaran. Media
Pembelajaran interaktif ilmu tasawuf adalah media yang menggunkan kalimat singkat
serta menggunakan tombol-tombol yang mudah dioperasikan oleh siswa yang
diharakan dapat menambah ketertarikan dan semangat siswa dalam belajar sehingga
dapat menambah nilai hasil belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan prosedur pembuatan
media interaktif ilmu tasawuf. (2) mendeskripsikan pengaruh media pembelajaran
media interaktif ilmu tasawuf terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan media
pembalajaran ilmu tasawuf.
Untuk mencapai tujuan diatas, digunkan pendekatan penelitian research and
development (RnD) dengan jenis pengembangan dan penelitian media pembelajaran.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan observasi, wawancara, angket
kepada validator serta angket pretest dan post test kepada siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Prosedur pembuatan media
pembejaran langkah pertama yang dilakukan adalah tahapan pencarian informasi
terkait dengan isi materi ilmu tasawuf. Tahap kedua adalah proses perencaan
pembuatan media pembelajaran inetraktif ilmu tasawuf. Selanjutnya adalah
pembuatan media pembelajaran interaktif ilmu taswuf dengan menggunakan aplikasi
berbasis androit. Tahapan selanjutnya adalah validasi dan uji coba. Validasi
dilakukan oleh tiga validator yaitu validator isi, validator media, dan validator
pembelajaran. Selanjutnya dilakukan tahap uji coba. (2) Berdasarkan hasil uji coba
diperoleh hasil bahwa thitung = 0,71 sedangkan ttabel = 2.145, yang berarti ada pengaruh
yang signifikan antara kelas yang menggunkan media dengan yang tidak
menggunakan media pembelajaran.
Kata kunci : Media, Ilmu Tasawuf, Hasil Belajar
-
xx
ABSTRACT
Badriyah, Lailatul. 2018. The Devlopment of Learning Media Interatif Sufiism
Content of Moral Theology to Improve Learbing Result Student Class XI
Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Thesis, The Department of Islamic
Education, The Faculty of Education and Teaching, State Islamic
University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor: Agus Mukti,
M.Pd.
Sufiism knowledge is one of the learning materials in moral theology, the
many of new materials about sufiism basis which is hard to understand by the
students makes the researcher has innitiative to use learning media. Interactive
learning media in sufiism knowledge is a media using short sentence also using
simple button which is easy to operate by the students which can be hoped to improve
the interest and student motivation in learning so that the students‟ score is improved.
The purpose of this research is to: (1) Describing the making procedure of
sufiism knowledge learning media, (2) Describing the influence of media of sufiism
knowledge learning media towards the students‟ learning result who used media as
learning sufiism knowledge.
To achive the above purpose, used the research approach in research and
development (RnD) with the kind of development kind and research learning media.
The data collection done by observation, interview, survey to validator also survey
pretest and post test to the students.
The research result shows that, (1) The procedure of learning media the first
step to be done is information seeking step related to the sufiism knowledge materials
content. The next step is the making of media sufiism interactive knowledge by using
application based android. The next step is validation and trial. Validation is done by
three validators which is content validator, media validator, and learning mediator.
Then doing trail step. (2) According to trial result gotten the result that tcount = 0.71
while ttable = 2.145, which means there is significant influence between class using
media with class which is not using learning media.
Key Words : Media, Sufiism Knowledge, Learning Media
-
xxi
ملخص البحث
ت، ليلى. ر وصائل الخصوف الخعليميت الخفاعليت في مادة العقيدة 8102بدٍر . جطٍو
ألاخالقيت لنشأة النخائج الخعليميت للطالب في فصل الحادي عشر مدرصت الترقي
ت إلاصالميت ألاهليت ماالنج. البحث الجامعي. قضم التربيت إلاصالميت كليت الثانٍو
التربيت والخعليميت، جامعت موالنا مالك إبراهيم إلاصالميت الحكوميت ماالنج.
املشرف: أغوش معطي املاجضخير.
ألاخالقيةت. إ عةدد العقيدةاملواد الخعليميت في تهمت إحدىهو الخصوفعلم
أ تجعةل الباحثةج فهمها الطالب اصياث الصوفيت التي ًصعبصألا ناملواد الجدًدة ع
هةةي تالخفاعليةة فكانةةذ وصةةائل الخصةةوف الخعليميةةت .وصةةائل الخعليميةةتالاصةةخادا قةةرر ج
ةادة اهخمةامحشةييلها الطةالب ألازرار التةي ٌضةهلو حضخاد جمال قصيرة الوصائل هملٍس
د حماصتهمو .الجيدة نخائج حعلم الطالب حتى جٍس
ائل صةةةةر إجةةةةراو ةةةةناعت وصةةةةأ ً( 0: )هةةةةي العلمةةةةي هةةةةلا البحةةةةثض اغةةةةر ومةةةةن أ
الخفاعليت الخعليميت الخصوف وصائل أزارصر ( أ 8ً. الخفاعليتف الخعليميت الخصو
الخصوفيت.وصائل الحعلم الطالب باصخادا جائنخل
ةت اصةخادفيحخةا هةلا البحةث ا، خحقية ألاهةداف املةلكورةل research نظٍر
and development (RnD ) جمةةأ هةةلا جةةم و وصةةائل الخعليميةةت. الر و بحةةو مةةأ أنةةوات الخطةةور
خخبار صخييا إىى املدق ولاخخبار القبلي و لا ولا مقابلتو البياناث باصخادا املالحظت
للطالب. يبعدال
الخطةةةوة ألاوىةةةى الخعليميةةةت فةةةي وصةةائل ال ةةةناعت( إجةةةراو 0) وأظهةةرث النخةةةائج أ
املرحلةةةةةت الثانيةةةةةت هةةةةةي عمليةةةةةةت و املعلومةةةةةاث املخعلقةةةةةت بةةةةةةاملواد الصةةةةةوفيت. أخةةةةةلهةةةةةي مرحلةةةةةت
ةةةناعت ي هةةةاملرحلةةةت الخاليةةةت و . وصةةةائل الخصةةةوف الخعليميةةةت الخفاعليةةةت ةةةناعت جاطةةةي
الخطةوة و . الشبكت الدوليت في الهةاجر باصخادا خفاعليت الخعليميت ال ئل الخصوفوصا
-
xxii
جحق ، و املحخوى جحق ثالزت املدققي ، أي ًخم الخحق ب الخاليت هي الخحق ولاخخبار.
( 8لخاليةةةت مةةةن لاخخبةةةار. ). ًةةةخم إجةةةراو املرحلةةةت االخعليمةةةي، والخحقةةة ل الخعليميةةةتالوصةةةائ
، وهةةلا ٌع ةةي ttable = 2،145بينمةةا thitung = 0،71، وجةد أ اصةدنادا إىةةى نديجةةت الخجربةةت
باصةةةةةةةخادا الوصةةةةةةةائ التةةةةةةةي ال حضةةةةةةةخاد الوصةةةةةةةائ فصةةةةةةةو وجةةةةةةةود جةةةةةةةأزير هةةةةةةةا بةةةةةةةي ال
الخعليميت.
النخائج الخعليميت: الوصائل الخعليميت، علم الخصوف، املفتاح
-
1
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Akidah Akhlak merupakan salah satu cabang dari Pendidikan Agama
Islam. Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara
menyeluruh. Selain itu, pendidikan Agama Islam juga diharapkan agar peserta
didik dapat menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.2 Aqidah dilihat dari segi bahasa
(etimologi) berarti “ikatan”. Aqidah seseorang, artinya “ikatan seseorang dengan
sesuatu”. Kata aqidah sendiri berasal dari bahasa arab yaitu aqoda-ya’qudu-
aqidatan.3 Sedangkan menurut istilah, aqidah yaitu keyakinan atau kepercayaan
seseorang terhadap sesuatu yang dapat membuat hati seseorang tenang.
Ilmu tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu pendidikan dalam
muatan Akidah Akhlak yang membahas tentang ketuhanan. Tasawuf merupakan
ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak,
membangun lahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi4.
Sehingga banyak ahli yang mengatakan bahwa ilmu tasawuf ini merupakan
cabang ilmu yang vital dalam pembelajaran agama islam. Hal ini disebabkan
karena tentang penyucian diri dan hati ini urusannya dengan bagaimana agar
2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep
Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 130 3 Taufik Yumansyah, Buku Aqidah Akhlak cetakan pertama, (Jakarta: Grafindo Media
Pratama, 2008), hal. 3 4 Buku siswa Akidah Akhlak Kelas XI kurikulum 2013, hlm.130.
-
2
siswa mampu memahami bagaimana jiwa dan hati yang bersih ini. Jika mereka
mengalami kesalahpahaman maka akan berakibat fatal terhadap keyakinan
agamanya.
Di Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang ini masih mempertahankan
penggunaan kitab-kitab klasik ala pondok pesantren sebagai tambahan buku ajar
dalam semua mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Termasuk juga dalam
muatan Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf.
Dalam praktik pembelajarannya, guru menggunakan metode pemberian
penjelasan tentang kitab-kitab salafi yang kemudian disesuaikan dengan
kurikulum. Metode ini dirasa oleh siswa membuat kegiatan belajar mengajar
membosankan.5 Beberapa guru terkadang sering mendapati beberapa siswa
tertidur di kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut guru mata
pelajaran Akidah Akhlak banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya
adalah kurangnya kemenarikan kepada guru dan kurangnya penggunaan media
saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut beberapa guru, mungkin dari
pihak kami kekurangan media pembelajaran.
Dalam pengambilan objek penelitian, peneliti menggunkan madrasah
aliyah Attaraqqie adalah dikarenakan beberapa hal. Diantaranya adalah madrasah
attaraqqie kota malang menggunkan sistem terpisah antara laki-laki dan
perempuan. Terpisahnya antara laki-laki dan perempuan ini merupakan suatu
peluang kepada peneliti untuk dapat lebih leluasa bersosialisasi dengan siswa
5 Wawancara dari salah satu siswa di Madrasah Aliyah Attaraqqie
-
3
yang sama gender dengan peneliti. Kesamaan ini memudahkan menggali
informasi. Karena ilmu tasawuf merupakan ilmu yang berkaitan dengan masalah
hati atau tentang kesucian jiwa.
Salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah media. Media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan
pendidikan. Di antaranya seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan
sebagainya.6 Sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang lengkap. Di antaranya,
ada proyektor disetiap kelas. Namun, fasilitas yang ada di sekolah ini belum
digunakan secara maksimal oleh guru. Fasilitas ini hanya digunakan pada mata
pelajaran analisis film dan digunakan oleh beberapa guru saja. Banyak guru yang
tidak menggunakannya sebagai media dalam pembelajaran.
Hasil dari obeservasi langsung ke Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang,
ditemukan beberapa hal. Di antaranya, karakter siswa yang cenderung tertarik
dengan pembelajaran berbasis multimedia7. Beberapa siswa menyatakan,
pembelajaran dengan menggunakan media komputer menurut siswa lebih
menambah semangat belajar. Hal ini mereka rasakan ketika mata pelajaran TIK,
dan ketika mereka mengoperasikan aplikasi melalui telepon genggam atau
smartphone. Selain itu, menurut salah satu guru di madrasah ini mengatakan
bahwa pembelajaran berbasis multimedia ini adalah salah satu penggunaan
media yang inovatif sesuai dengan perkembangan zaman. Namun di madrasah
6 Sanjaya Wina, Sistem Pembelajaran (Jakarta: Prenatamedia, 2008), hlm. 204.
7 Wawancara dari salah satu siswa di MA Attaraqqie Malang
-
4
ini masih belum bisa menggunakannya dikarenakan kurangnya tenaga guru yang
mumpuni dalam hal membuat media interaktif.
Hasil dari observasi yang ditemukan, peneliti mencoba membuatkan
media berdasarkan keluhan siswa dan guru serta dari fasilitas yang ada di dalam
sekolah. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti mencoba membuat media
pembelajaran berbasis multimedia yang nantinya diharapkan dapat membantu
meningkatkan hasil belajar siswa dalam bab ilmu tasawuf.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan adanya “Pengembangan
Media Pembelajaran Multimedia Interaktif materi Ilmu Tasawuf Muatan Akidah
Akhlak untuk Kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang rumusan masalah yang bisa
peneliti tentukan adalah
1. Bagaimana prosedur pembuatan media pembelajaran interaktif materi Ilmu
Tasawuf muatan Akidah Akhlak pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang?
2. Bagaimana keefektifan media pembelajaran interaktif materi Ilmu Tasawuf
muatan Akidah Akhlak terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI Madrasah
Aliyah Attaraqqie Malang?
-
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pengembangan ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui prosedur pembuatan media pembelajaran materi Ilmu
Tasawuf muatan Akidah Akhlak pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang.
2. Mengetahui keefektifan media pembelajara materi Ilmu Tasawuf muatan
Akidah Akhlak terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI Madrasah
Aliyah Attaraqqie Malang.
D. Manfaat Penelitian dan Pengembangan
Penelitian ini menghasilkan produk berbentuk media pembelajaran
Ilmu Tasawuf dalam pembelajaran Akidah Akhlak untuk meningkatkan hasil
belajar materi ilmu tasawuf di kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.
Secara khusus manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Dengan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan guru dapat membuka
inovasi dan termotivasi untuk dapat mengemas materi pembelajaran agar
lebih menarik untuk dibaca siswa sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi Sekolah
-
6
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sarana
dan prasarana yang sesuai untuk mengembangkan kreativitas guru dalam
menyampaikan materi ilmu tasawuf muatan Akidah Akhlak.
3. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan peneliti lain menjadikan ini
sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
E. Asumsi Pengembangan
Beberapa asumsi yang mendasari pengembangan media pembelajaran
Ilmu Tasawuf muatan Akidah Akhlak, diantaranya :
1. Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf dapat membantu
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Media pembelajaran yang memuat tulisan, gambar, dan tombol yang
menarik yang akan meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Komposisi media pembelajaran untuk madrasah aliyah
4. Belum banyak tersedianya media pembelajaran interaktif
F. Ruang Lingkup Pengembangan
Ruang lingkup dalam pengembangan dalam pelaksanaan
pengembangan produk media pembelajaran ini adalah :
-
7
1. Produk pengembangan media pembelajaran ini hanya terbatas pada materi
Ilmu Tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang semester II
yang terdiri atas pokok bahasan sebagai berikut :
a. Pengertian tasawwuf
b. Pengertian ilmu tasawuf menurut para ahli
c. Sumber-sumber ilmu tasawuf
d. Pembagian dalam ilmu tasawuf
e. Istilah dalam ilmu tasawuf
2. Objek pengembangan terbatas pada pengguna media inertaktif di kelas XI
Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.
3. Penilaian validitas pada media pembelajaran Akidah Akhlak ini
dilakukan oleh tiga validator ahli, yaitu satu validator isi atau materi, satu
validator media, satu validator guru bidang studi Akidah Akhlak di
Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang sebagai ahli pembelajaran.
G. Spesifikasi Produk
Penelitian ini akan mengahasilkan produk untuk guru berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dihasilkan adalah media
pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran agar
lebih dapat dengan mudah memahamkan siswa. Spesifikasinya adalah sebagai
berikut.
-
8
1. Materi yang dikembangkan dalam media pembelajaran ini adalah ilmu
tasawuf
2. Desain media adalah menggunakan gambar, materi tulisan dan variasi
warna sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat membantu menambah
pemahaman siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Media pembelajaran tentang ilmu tasawuf menggunkana aplikasi yang
dapat dioeparsikan melalui handphone atau smartphone menarik perhatian
siswa.
4. Bentuk fisik media pembelajaran ini menggunakan aplikasi berbasis
androit .
H. Originalitas Penelitian
Kajian terdahulu ini menyajikan perbedaan dan persamaan antara
kajian yang diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui apa saja yang membedakan antara peneliti
sekarang dengan peneliti sebelumnya. Berikut penelitian terdahulu
1. Munawaroh, Madinatul. 2014 ”Pengembangan Media Pembelajaran IPA
berbasis Multimedia Menggunakan Software Ispring Suite 6.2 untuk
SD/MI kelas V Materi Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya”. Skripsi
mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini
menunjukan bahwa menggunakan aplikasi multimedia ini dalam
-
9
pembelajaran siswa mata pelajaran IPA terbukti menambah semangat
dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar
siswa.
2. Fauziah Rahmani, Naila 2014. “Pengembangan Media Interaktif
Powerpoint Pembelajaran Wayang untuk Siswa SMP Kelas VIII D.I
Yogyakarta”. Skripsi mahasiswa program studi Bahasa Jawa Jurusan
Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta ini menggunakan aplikasi powepoint yang kemudian di
implikasikan pada aplikasi ispring. Kesimpulan dari skripsi media ini
adalah. Hasil belajar siswa meningkat sebanyak 75% serta minat dan
tanggapan guru mata pelajaran juga sekitar 80%.
3. Hilda Mulyanti, Asmadi M. Noer, Erviyenni, “Penerapan Media Microsoft
Power Point Ispring Pro untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas
X Smk Negeri 2 Pekanbaru Pada Materi Ikatan Kimia”. Jurnal yang ditulis
oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas
Riau, Pekanbaru ini mengemukaan hasil yang memuaskan dalam
penerapan media pembelajaran interaktif berbasis ispring ini. Kenaikan
keretarikan siswa dengan hasil belajarnya mengalami peningkatan.
Table 1.1 Tabel Orientas Penelitian
No Nama Peneliti, Persamaan Perbedaan Originalitas
-
10
Judul Penelitian,
dan tahun
pelajaran
Penelitian
1. Munawaroh,
Madinatul. 2014
”Pengembangan
Media
Pembelajaran
IPA berbasis
Multimedia
Menggunakan
Software Ispring
Suite 6.2 untuk
SD/MI kelas V
Materi Organ
Tubuh Manusia
dan Fungsinya”
Sama-sama
menggunak
an media
pembelajara
n interaktif
menggunak
an aplikasi
atau
software
ispring
Dibuat
pada
muatan
IPA materi
organ
tubuh dan
fungsinya
untuk
SD/MI
kelas V
Media
pembelajara
n yang
dikembangk
an berupa
aolikasi
andoit yang
dibuat
melalui
software
AppInventor
pada muatan
Akidah
Akhlak
materi
tentang ilmu
tasawuf
pada kelas
2. Fauziah
Rahmani, Naila
2014.
“Pengembangan
Sama-sama
menggunak
an media
pembelajara
Penggunaa
n media
pada
pembelajar
-
11
Media Interaktif
Powerpoint
Pembelajaran
Wayang untuk
Siswa SMP Kelas
VIII D.I
Yogyakarta”
n interaktif
menggunak
an aplikasi
ispring dan
menggunak
an
powerpoint
an mata
kuliah
bahasa
daerah
materi
pengenalan
wayang
kulit
XI MA
3. Hilda Mulyanti,
Asmadi M. Noer,
Erviyenni,
“Penerapan Media
Microsoft Power
Point Ispring Pro
untuk
Meningkatkan
Prestasi Belajar
Kimia Siswa Kelas
X SMK Negeri 2
Pekanbaru Pada
Materi Ikatan
Kimia”
-
12
I. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan persepsi, beberapa istilah penting dalam
pelaksanaan pengembangan ini didefinisikan sebagai berikut.
1. Pengembangan
Pengembangan adalah proses menerjemah spesifikasi desain ke dalam
suatu wujud fisik tertentu. Proses penerjemahan spesifikasi desain tersebut
meliputi, identifikasi masalah, perumusan tujuan pembelajaran,
pengembangan stategi atau metode, pembelajaran, dan evaluasi
keefektifan efisiensi dan kemenarikan pembelajaran.8
2. Media Pembelajaran
Menurut Briggs (1997) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi materi atau materi pembelajatran seperti buku, modul,
video, film, game dan lain sebagainya.
3. Media Interaktif
Multimedia Interaktif adalah penggunaan komputer untuk menyajikan
dan menggabungkan teks, gambar, suara, animasi, audio dan video yang
mungkin dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.9 Dengan alat
bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan
8 I Nyoman Sudana Dedeng, Ilmu Perngajaran Taksonomi Variabel (Jakarta : Depdikbud
Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pengembnagan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1989),
hal. 7 9 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran,(Yogyakarta: Genius Prima Media,
2009), hal. 7
-
13
navigasi, berintraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering
digunakan untuk informatika. Selain dari dunia informatika, multimedia
juga digunakana oleh dunia game dan dunia website.
4. Akidah Akhlak
Adalah muatan wajib yang distandarkan oleh pemerintah dalam
jenjang tertentu yang berisi tentang ketuhanan dan ilmu tentang adab atau
tata karma. Dalam pembelajaran ini difokuskan dalam materi ilmu tasawuf
yang merupakan ilmu yang mempelajari cara penyucian hati dan jiwa agar
dapat mendapatkan makam yang tinggi di hadapan Allah dan mendapat
ridho-Nya.
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian pengembangan ini terdiri
menjadi enam bab yang masing-masing bab memiliki sub bab tersendiri. Pada
bab pertama menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, spesifikasi produk
yang akan dikembangkan, asumsi produk, definisi istilah, originalitas
penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, berisi kajian pustaka yang membahas tentang kajian teori
yang terdiri dari pengembangan media pembelajaran, karakteristik akidah
akhlak, tinjauan materi ilmu tasawuf, multimedia interaktif , dan materi
akidah akhlak.
-
14
Bab ketiga, berisi tentang media pengembangan, model
pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk, jenis data,
instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab keempat, berisi kemampuan hasil-hasil pengembangan, yakni
deskripsi media pembelajaran hasil pengembangan dan penyajian data yang
diperoleh setelah melalui uji ahli isi mata pelajaran, uji ahli desain
pembelajaran, uji guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas XI dan uji coba
lapangan.
Bab kelima menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian di
lapangan, dalam bagian ini akan dibahas hasil temuan penelitian yang telah
dikemukakan dalam bab sebelumnya yang mempunyai arti penting bagi
keseluruhan penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
Pada bab keenam menjelaskan secara global dari semua pembahasan
dengan menyimpulkan semua pembahasan dan memberi beberapa saran
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.
-
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengembangan
1. Definisi Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah sebuah penelitian yang digunakan
untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang
sudah ada dan yang dapat dipertanggungjawabkan penelitiannya. Produk
yang dikembangkan tidak hanya fokus pada hardware (perangkat keras),
namun juga fokus pada software (perangkat lunak atau aplikasi) seperti
program atau aplikasi pada computer yang dapat untuk mengolah data,
menghitung angka, membuat media pembelajaran di kelas, pembelajaran,
latihan, bimbingan, evaluasi, manajemen dan lain lain.10
Sebenarnya penelitian pengembangan jarang sekali digunakan
karena harus memenuhi beberapa langkah yang banyak dan panjang.
Sehingga membutuhkan mungkin lebih banyak waktu ketimbang
menggunakan penelitian yang lain. Borg & Gall (1983) menjelaskan
bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan
untuk mengembangkan dan memvalidkan suatu produk pendidikan.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 164-165
-
16
Penelitian ini menggunakan atau mengikuti sutu langkah-langkah secara
siklus.11
Desain pengembangan adalah praktik penyusunan media teknologi
komunikasi dan isi, yang mungkin dapat digunakan untuk membantu agar
terjadi transfer ilmu atau penyampaian materi atau informasi secara efektif
dari guru kepada siswa atau peserta didik. Sedangkan yang dimaksud
desain pengembangan bagi peneliti adalah mendesain sebuah perangkat
pembelajaran yang menghasilkan sebuah produk berbentuk software
dengan hasil produk fisik berupa media pembelajaran interaktif yang
berisi materi pelajaran ilmu tasawuf muatan Akidah Akhlak.
Pengembangan media yang dimaksudkan di sini adalah
pengembangan media pembelajaran ke dalam bentuk fisik yaitu
menerjemahkan suatu desain ke dalam CD (compact Disk). Penelitian
pengembangan adalah penelitian yang menggunakan tahapan tahapan
sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Borg dan Gall. Jadi, dalam
penyusunan pengembangan ini adalah cara yang pertama dilakukan adalah
mendesain media, memproduksi media, dan mengevaluasi produk, rincian
tahapan ini terbagi menjadi empat tahapan penelitian yang diharapkan
nantinya dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
11
Setyosari Punaji, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (PT. Kharisma Putra Kencana, 2015), hlm. 275
-
17
Produk pengembangan ini nanti diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar dan mutu pendidikan dan pembelajaran. Beberapa karakter
dalam media pengembangan media pembelajaran di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Bersifat research based development, yang artinya pengembangan
produk pendidikan dan pembelajaran ditempuh melalui penelitian.
b. Berorientasi pada produk dan bukan membuktikan teori.
c. Hasil pengembangan digunakan untuk meningkatkan dan
mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian pengembangan lebih difokuskan pada sistem
pembelajaran dimana banyak model-model pengembangan pembelajaran.
Seperti desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model pembelajaran.
Pengembangan ini juga bisa sebagai media pembelajaran dan manajemen
pendidikan.12
B. Kajian tentang Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu apapun yang
digunakan untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan atau sesuatu
12
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 168
-
18
dari sumber yang sudah terencana sehingga dapat menciptakan
suasana belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
pembelajaran atau proses belajar secara efisien dan efektif.13
Dari penjelasan di atas dapat diketahui banyak sekali
penggunaan media yang dapat kita gunakan dalam sebuah
pembelajaran. Media sebenarnya dapat diartikan sebagai sarana atau
alat untuk menyampaikan sesuatu, baik dalam hal belajar formal
maupun nonformal. Belajar non formal adalah belajar yang tidak
diatur oleh Negara atau Negara tidak ikut serta dalam mengarahkan
arah pendidikan non formal. Berbeda dengan pendidikan formal,
pendidikan formal adalah pendidikan yang langkah serta hasil
belajarnya ditentukan oleh suatu badan yang telah dibentuk oleh
pemerintah.
Berdasarkan beberapa penjelasan yang diungkapkan oleh beberapa
ahli dapat diambil kesimpulan pengertian sebagai berikut. Media
Pembelajaran adalah alat atau sesuatu apapun yang dapat membantu
proses belajar mengajar dan juga berfungsi untuk memperjelas makna
pesan atau kandungan pesan yang disampaikan oleh sesutu materi
13
Munadi Yudhi,Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Referensi GP Press Group. 2013). Hal 7-8
-
19
pelajaran sehingga dapat mencapai tujuan belajar dengan lebih
maksimal14
b. Kriteria Pemilihan Media
Dalam memilih media pembelajaran harus diketahui beberapa
factor yang mungkin dapat mempengaruhi proses keefektifan media
pembelajarannya. Diantarnya yaitu :
1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran harus diseseuaikan
dengan dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia serta
sumber-sumber media yang telah tersedia. (manusia dan materiil)
2) Memenuhi standar isi, tugas, serta jenis pembelajaran. Misalnya,
sesuai dengan KI-KD yang telah ditentukan oleh Badan
Pendidikan yang telah ditentukan oleh pihak negara.
3) Hambatan dari siswa atau peserta didik dengan
mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal atau dasar.
Seperti, membaca, menulis, menggambar, menganalisi, problem
solving, mengetik menggunakan computer serta operasi lainnya.
4) Pertimbangan yang bersifat hiburan, karena agar siswa tidak terlalu
jenuh saat belajar.
5) Tentang media yang akan digunakan sebaiknya mengakomodasi
stimulus yang tepat (audio atau visual). Selain itu juga sebaiknya
14
Kustandi Cecep, dan Sutjipto Bambang, Media Pembelajaran : Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia. 2011). Hal. 9
-
20
mengakomodasi respon siswa serta umpan balik dari siswa dan
juga tetap menggunakan soal latihan dan evaluasi.
6) Tetap menggunakan media yang beragam.15
c. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media saat proses belajar mengajar dapat membantu
siswa dalam meningkatkan pemahaman. Serta jika dapat dengan
mudah memahami materi pembelajaran maka akan semakin dapat
dengan mudah pula dalam membantu meningkatkan hasil belajar.
Berikut adalah ebberapa fingsi-fungsi media pembelajaran16
.
Diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Membantu memudahkan siswa dalam belajar dan memudahkan
guru dalam mengajar.
2) Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata (dari
pembelajaran yang abstrak ke pembelajaran yang lebih kongkret)
3) Dapat menarik perhatian siswa lebih besar.
4) Semua indra pada siswa dapat diaktifkan.
5) Dapat lebih menarik minat siswa dalam belajar.
d. Manfaat media pembelajaran
15
ibid, hal 84-85 16
Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 24
-
21
Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran pasti emmiliki
manfaat tersendiri dalam jenis medianya. Namun, manfaat secara
umum dalam media pembelajaran adalah sebagai berikut.17
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
menumbuhkan semangat belajar dan kemudian dapat
meningkatkan hasil belajar.
b. Bahan pembelajaran lebih jelas sehingga dapat membantu siswa
lebih mudah paham dan dapat membantu siswa menguasai tujuan
pembelajaran.
c. Metode pembelajaran lebih bervariasi karena dapat
menggabungkan berbagai macam audio dan visual yang dapat
dipadukan sebagai bahan media pembelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran. Sebab
media interaktif menuntut siswa turut serta dalam pembelajaran
yang dapat dioperasikan dengan indra yang dimiliki siswa.
Sedangkan menurut “Encyclopedia of Education Research”
menyabutkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah sebagai
berikut18
.
a. Meletakan dasar-dasar kongkret untuk berpikir, sehingga mampu
mengurangi verbalisme.
17
Nana Sudjiana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: CV. Sinar Baru, 2006) hlm. 3
18 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 15
-
22
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan siswa.
Sehingga mampu membuat pelajaran lebih mengena pada siswa.
d. Memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada siswa.
e. Memberikan pemikiran yang teratur dan continue terutama dalam
memakai gambar hidup.
f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
penguasaan perkembangan berbahasa siswa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diberikan melalui cara
yang lain dan dapat membantu efisiensi dan keragaman yang lebih
menarik siswa.
e. Klasifikasi Media Pembelajaran
Menurut Gagne dan Briggs, klasifikasi media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pembelajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video
kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,
grafik, televisi, dan computer.19
Berikut akan di sampaikan beberapa klasifikasi media
pembelajaran menurut taksonomi Leshin.20
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 4 20
Ibid, hlm. 81-101
-
23
a. Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia adalah media untuk menyampaikan
atau mengirimkan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat
hususnya bila tujuan kita ingin mengubah sikap seseorang atau
ingin memantau secara langsung tentang sesuatu wilayah. Dan
apabila kita ingin ikut terlibat langsung dengan proses
pembelajaran.
b. Media Berbasis Cetakan
Media dalam bentuk cetakan yang paling sering kita jumpai
adalah media cetakan berupa bentuk fisik, seperti buku teks, LKS,
jurnal, majalah, buku siswa, buku guru, dan lain sebagainya,
c. Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (gambar atau perumpamaan), memegang
peranan penting dalam setiap proses pembelajaran. Media visual,
dapat memeperlancar sebuah proses informasi masuk ke dalam
ingatan karena visual dapat mengaktifkan beberapa indra sebagai
pembantu menyampaikan proses pembelajaran. Visual juga dapat
membantu siswa dalam menumbuhkan minat belajar.
d. Media Audio Visual
Media audio visual adalah gabungan dari suara dan
perumpamaan atau gambar. Media ini lebih dianggap efektif
karena juga mampu mengaktifkan lebih banyak indra siswa pada
-
24
saat proses belajar mengajar. Dalam penggunaan media ini siswa
dipastikan lebih semangat dalam belajar karena selain
menggunakan gambar sebagai media utamanya juga diselipi
beberapa suara yang mendukung dalam proses pembelajaran.
e. Media Berbasis Komputer
Untuk saat ini media computer sudah sangat tidaka asing lagi
bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Computer berperan sebagai
manajer dalam kehidupan perkantoran. Ada juga computer sebagai
tambahan dalam menunjang pembelajaran. Pemanfaatan computer
dalam dunia pendidikan, biasa digunakan sebagai proses
pencetakan buku, modul, soal, mendata siswa dan lain sebagainya.
f. Penggunaan Media Perspektif Islam
Pentingnya media dalam perspektif islam didasari oleh firman
Allah Swt dalam surat An-Nahl ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut
-
25
Yang artinya : keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan
Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada
umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka (perintah-
perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam
Al Quran) dan supaya mereka memikirkan.
Dalam keterangan ayat ini, dijelaskan bahwa al-Qur‟an juga
merupakan media yang digunakan Allah melalui malaikat jibril dan
disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw yang kemudian dijadikan
hujjah atau landasan oleh umat islam dalam beragama. Al-Qur‟an juga
dikatakan sebagai media antara manusia dengan tuhannya. Kita tahu
sendiri bahwa kita masih belum bisa berkomunikasi langsung dengan
Allah Swt selaku tuhan kita. Oleh karena itu Al-Qur‟an adalah
perantara antara tuhan dengan makhluk-Nya.
C. Kajian tentang Akidah Akhlak
Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang membahas
mengenai bagaimana cara kita beribadah kepada Allah Swt melalui
keyakinan tentang ketauhidan Allah Swt. Pada jenjang aliyah, akidah
akhlak membahas tentang beberapa ilmu tentang ketuhanan diantaranya
adalah ilmu tasawuf. Pembelajaran adalah suatu kata yang berasal dari
kata belajar yang artinya adalah suatu proses usaha seseorang yang
dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan pola pikir secara
-
26
keseluruhan sebagai hasil dari pengamalannya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.21
D. Kajian tentang Ilmu Tasawuf
1. Pengertian Ilmu Tasawuf
Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara
menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin,
untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. Dari definisi tentang tasawuf
di atas diperhatikan dan dipahami secara utuh, maka akan tampak selain
berorientasi spiritual, tasawuf juga berorientasi moral. Dan dapat
disimpulkan bahwa basis tasawuf ialah penyucian hati dan penjagaannya
dari setiap cedera, dan bahwa produk akhirnya ialah hubungan yang benar
dan harmonis antara manusia dan Allah. Dengan demikian, sufi adalah
orang yang telah dimampukan Allah untuk menyucikan hati dan
menegakkan hubungannya dengan Dia dan ciptaan-Nya dengan
melangkah pada jalan yang benar, sebagaimana dicontohkan dengan
sebaik-baiknya oleh Nabi Muhammad Saw.22
21
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta 2003), hal.2
22 Buku Siswa, Akidah Akhlak. Hlm 131
-
27
2. KI-KD dan Indikator Ilmu Tasawuf
Dalam ilmu tasawuf ada beberapa kompetensi inti yang telah
disepakati atau dibuat oleh dinas pendidikan mengenai ilmu tasawuf
muatan akidah akhlak ini yaitu diantaranya
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
b. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
c. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
-
28
Dan beberapa kompetensi dasar yang juga telah ditetapkan oleh
pemerintah. Diantaranya :
a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan.
b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Memahami pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam.
d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam.
Dan juga terdapat indicator pencapaian yang juga telah ditentukan oleh
pemerintah yang memegang kekuasaan pendidikan. Diantaranya:
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah
tasawuf dalam Islam.
b. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam
keagamaan dan kehidupan modern.
E. Mutimedia Interaktif
1. Definisi Multimedia Interaktif
Secara sederhana, multimedia interaktif adalah penggabungan
dari berbagai jenis media yang dijadikan satu dalam sebuah
pembelajaran. Dalam penggabungan ini biasanya menggabungkan
antara gambar, suara, video dan animasi menjadi satu kesatuan yang
berisi tentang informasi pesan maupun isi materi pembelajaran.
Biasanya dalam penggabungan berbagai macam media ini
-
29
menggunakan suatu perangkat keras yang nantinya berfungsi sebagai
media penghubung semuanya. Dalam hal ini yang biasa kita gunakan
dan yang selama ini digunakan adalah computer.
Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dengan bentuk
fisik yang menyenangkan, menarik, mudah untuk dimengerti dan jelas.
Multimedia berbasis komputer adalah media yang dirasa cocok untuk
semua kategori dalam pembelajaran.23
Multimedia merupakan salah satu pembelajaran yang dalam
proses pembuatannya menggunakan perangkat computer yang sering
disebut dengan Computer Assisted Intruction (CAI), yang
didefinisikan menurut Hick dan Hyde dengan media pembelajaran
yang dimana si belajar dapat berhadapan langsung dengan computer.
Ineteraksi tersebut terjadi secara individual dengan adanya link atau
tool yang memungkinkan si pemakai dapat melakukan navigasi atau
perintah pada computer, berinteraksi dan berkomunikasi.24
Multimedia merupakan gabungan dari berbagai media (format
file) yang dapat terdiri dari teks, suara, gambar, gambar gerak, seni
grafis yang dikemas menjadi file digital yang memiliki link dan tool
yang digunakan untuk menyampaikan pesan maupun informasi kepada
orang lain maupun public.
23
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2000) hlm. 169 24
C.H, Ismaniati, OP.Cit,.
-
30
Sedangkan pengertian interaktif terkait dengan komunikasi dua
arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen-
komponen dalam komunikasi media pembelajaran interaktif adalah
hubungan anatara manusia sebagai pengguna produk/user dan
computer sebagai alat yang dapat menerima aplikasi, software.
Sehingga antara computer dan manusia memiliki hubungan timbal
balik dua arah antara computer dengan manusia.25
Dengan ini dapat dikatan bahwa yag dinamakan multimedia
interaktif adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai alat
dalam pembelajaran yang dilengkapi dengan tombol-tombol (tool)
sehingga daoat diperintah oleh user atau manusia sebagai pengoperasi
komputer. Sehingga antara computer dengan manusia adalah saling
dapat memberikan respon sehingga informasi dapat tersampaikan.
2. Pentingnya Multimedia Interaktif
Dalam pembelajaran dengan multimedia interaktif ini adalah
timbal balik antara manusia dengan komputer. Dengan kata lain user
memberikan respon terhadap komputer dengan menekan tombol-
tombol (tool) yang berarti meberikan perintah kepada aplikasi untuk
menampilkan program atau file yang kemudian dilanjutkan dengan
penyajian informasi atau tampilan oleh computer. Dengan demikian
user harus bekerja aktif memerintah pada tombol media.
-
31
Beberapa pentingnya multimedia dapat disimpulkan srbagai
berikut.
a. Media pembelajaran interaktif mampu membuat kegiatan
membaca menjadi lebih menarik. Sebab dapat dengan mudah
mengolah kata-kata menjadi lebih dinamis sehingga mampu
dengan mudah memahamkan. Apalagi dalam penyampaian sebuah
makan pada kata-kata, dapat dengan mudah dijelaskan dengan
multimedia interaktif karena mampu ditambahi beberapa ikon
yang mungkin berkaitan dengan kata tersebut.
b. Multimedia interaktif tidak hanya menyajikan informasi dalam
bentuk teks, tetapi juga dalam bentuk gambar, foto, gambar gerak,
animasi, video, suara atau musik, atau juga bisa ditambahkan file-
file atau ikon dengan format tertentu.
c. Kelebihan multimedia adalah dapat memaksimalkan kerja indra
pada saat pembelajaran dapat mengaktifkan indra pengelihatan
dengan gambar-gambar dan video, dapat mengaktifkan indra
pendengaran dengan audio dan suara-suara pendukung lainnya.
Dapat mengaktifkan kerja indra peraba dengan harus tetapi aktif
dalam memberikan perintah kepada komputer.
d. Multimedia adalah pembelajaran yang mampu mengikuti
perkembangan zaman sehingga dapat bersaing dalam hal
pembelajaran.
-
32
Dalam pembuatan multimedia interaktif terdapat beberapa
software yang dapat digunakan dalam media pembelajaran
diantaranya adalah ispring, ada powerpoint, dan yang akan
digunakan oleh peneliti adalah menggunakan softwere yang
dinamakan AppInventor.
AppInventor adalah aplikasi membuat multimedia yang sangat
lengkap dalam fitur pengaplikasian atau memasukan beberapa file.
Dan hasil akhirnya berupa aplikasi dengan format andoit, sehingga
dapat dioperasikan dengan menggunakan smartphone.
F. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik perubahan
tingkah laku secara kognitif maupun secara afektif. Dalam mengetahui
suatu hasil dari sebuah pembelajaran biasanya dapat diketahui dari tingkah
lakunya setelah menerima suatu pembelajaran. Dan juga perubahan
tingkah laku dapat dijadikan tolak ukur suatu keberhasilan belajar.
Hasil adalah sesuatu yang sengaja diadakan (dibuat, diusahakan,
dll) oleh usaha belajar sebagaimana yang telah saya tulis di atas
merupakan perubahan tingkah laku. Sehingga hasil belajar dapat
dikatakan sebagai perubahan tingkah laku. Hasil belajar biasanya diukur
oleh beberapa orang dari nilai raport di sekolah. Menurut Nana Sudjana
yang dikutip oleh Rochman Wahab (2009: 24) membagi hasil belajar
dalam lima kategori, yang pertama yaitu verbal, kemudian keterampilan
-
33
intelektual, selanjutnya adalah sikap, dan yang terakhir adalah sistem
motorik.26
26
Anonym, http://PUSTAKAKTI.html diakses tanggal 30 november 2017
http://pustakakti.html/
-
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan
(Research & Development). Dalam hal ini pengembangan yang dimaksud oleh
peneliti adalah pengembangan dalam ranah pendidikan. Penelitian jenis ini
adalah suatu penelitian yang hasil akhirnya adalah munculnya suatu produk baru.
Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.27
Peneliti menggunakan pengembangan produk Multimedia Interaktif.
Multimedia interaktif adalah salah satu media pembelajaran yang sangat efektif,
karena multimedia interaktif terdapat kombinasi antara teks, gambar, audio dan
video, selain itu multimedia interaktif dapat „mewakili‟ suatu objek tanpa
membawa objek/ benda aslinya. Sehingga dapat membantu guru dalam
penyampaian materi dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.
B. Model Pengembangan
Dalam penelitian ini akan digunakan model penelitian dan
pengembangan suatu produk yang bentuk fisiknya berupa media pembelajaran
dengan menggunakan prosedur sesuai dengan yang dikembangkan oleh Borg &
27
Punaji Setyosari, Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Prenada
Media, 2010). Hlm 276
-
35
Gall yang meliputi 10 tahap dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan.
Peneliti menggunakan model pengembangan Borg & Gall disebabkan mudah
dalam pelaksanaannya di lapangan. Selain itu, model pengembangan Borg &
Gall sudah sangat popular digunakan dalam dunia pengemban media serta dalam
pengembangan Borg & Gall ini memuat sistematika langkah-langkah yang dapat
dilakukan oleh peneliti sehingga mampu memiliki standar kelayakan. Selain itu
langkah-langkah pengembangan Borg & Gall bukan hal yang baku sehingga
peneliti dapat menggunakan langkah-langkah penelitiannya penelitian
pengembangannya sesuai dengan kebutuhannya. Dalam model pengembangan
Borg & Gall, telah ditetapkan 10 langkah penelitian pengembangan28
, namun
berdasarkan tahapan penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh
Borg & Gall peneliti melakukan penyederhanaan dan pembatasan menjadi empat
tahapan, yakni:
1) Tahap Pengumpulan Informasi ;
2) Tahap Perencanaan ;
3) Tahap Pengembangan Produk ;
4) Tahap Validasi dan Uji Coba ;
28
Tim Puslitjaknov, Metode Penelitian Pengembangan (Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2008),
hlm. 169
-
36
Gambar 3.1 Model Pengembangan
C. Prosedur Pengembangan
Dalam Prosedur pengembangan ini akan dijelaskan prosedur penelitian dan
pengembangan media pembelajaran. Prosedur penelitian dan pengembangan
akan menunjukkan bagaimana prosedur yang harus dilalui oleh peneliti sehingga
sampai pada produk yang akan dibuat. Maka prosedur yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
Pengumpulan
informasi Perencanaan
Pengembangan
Produk
Validasi dan Uji
Coba
Gambar 3.2 Garis Besar Alur Pengembangan Media
Pengumpulan Informasi yang diperoleh dari bahan ajar
Pembuatan Media
Validasi Media:
1) Ahli Materi
2) Ahli Media
3) Ahli Pembelajaran
Siswa
-
37
a. Penelitian dan pengumpulan data
Pada tahap pertama ini adalah pengumpulan data berupa teks dan
angka yang didapat dengan melakukan observasi langsung ke lapangan
maupun dalam studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian dan
pengembangan ini. Disebabkan sampel yang diambil oleh peneliti adalah
kelas XI madrasah Aliyah maka peneliti juga mengambil data dari
wawancara kepada guru mata pelajaran, dan juga melakukan wawancara
kepada beberapa siswa kelas XI. Selain melakukan observasi kelapangan,
peneliti juga mengkaji beberapa kajian pustaka yang dirasa akan sangat
membantu dalam penelitian dan pengembangan ini.
Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi tujuan pembelajaran akidah
akhlak yang telah ditetapkan oleh Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama
Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah maka mata pelajaran Akidah-Akhlak
adalah sebagai berikut.
1) Tujuan
a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, dan
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam
sehingga menjadi 84 manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.
-
38
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran
dan nilai-nilai akidah Islam29
2) Ruang lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah
menurut Permendiknas No 2 tahun 2008 tentang Program Keagamaan
meliputi: aspek akhlak terdiri dari masalah akhlak yang meliputi
pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode
peningkatan kualitas akhlak, macam-macam akhlak terpuji seperti
husnuzhan, taubat, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu
dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan,
akhlak terpuji dalam pergaulan remaja; serta pengenalan tentang tasawuf.
Ruang lingkup akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi,
perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri,
mengkonsumsi narkoba), ishraf, tabdzir, dan fitnah.
3) Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar serta Indikator Pencapaian
Madrasah Aliyah Kelas XI semester II materi Ilmu Tasawuf
- Kompetensi Inti
29
Peraturan Menetri Pendidikan Nasional (permendiknas), No. 2 tahun 2008, standart kompetensi kelulusan dan isi
-
39
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
2. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
- Kompetensi Dasar
a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan.
-
40
b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Memahami pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam
Islam.
d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam
Islam.
- Indikator Pencapaian
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah
tasawuf dalam Islam.
2. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam
keagamaan dan kehidupan modern.
b. Perencanaan
Dengan studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti dan juga ditambah
dengan observasi lapangan secara langsung di MA Attaroqie Malang, peneliti
bermaksud mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis komputer
dengan tujuan agar guru dapat menjelaskan tentang ilmu tasawuf kepada
siswa dengan lebih mudah, menarik dan menyenangkan. Selain itu media ini
juga dapat digunakan secara mandiri oleh siswa maupun dengan bimbingan
guru mata pelajaran. Sebab media ini akan didesain dengan menarik dan
mudah diaplikasikan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami ilmu
tasawuf
-
41
c. Pengembangan Produk
Pada tahap perkembangan ini peneliti akan menyiapkan beberapa
bahan yang akan diolah menjadi medianya. Di antaranya adalah buku
pegangan siswa dari Kemendiknas dan alat evaluasi. Format bentuk fisik
media dapat berupa media cetak atau pun dalam bentuk compact disk (CD).
Pada tahap awal media masih berupa gambaran-gambaran kecil media
pembelajaran. Namun media sudah dilengkapi dengan komponen komponen
pembelajaran yang nantinya akan ditambahi atau pun dikurangi seseuai
dengan hasil uji lapangan yang akan dilakukan oleh peneliti. Serta
menyesuaikan dengan hasil validator oleh ahli media dan ahli isi. Kemudian
peneliti akan memperbaiki media pembelajarannya sesuai dengan beberapa
pendapat atau masukan dari beberapa ahli yang telah dimintai pendapat oleh
peneliti. Kemudian dilakukan tahap penyempurnaan. Pada tahap ini peneliti
lebih teliti lagi dalam mengolah produknya agar menjadi produk yang lebih
sempurna dari yang sebelumnya. Dengan pemilihan item-item yang sesuai
dengan media dan materi serta membuang yang tidak diperlukan dalam
medianya. Tidak lupa selalu meminta ahli untuk memberi maukan atau
memvalidasi hasil produknya agar meminimalisir kekurangan.
-
42
d. Uji Coba Lapangan
Pada tahapan ini, peneliti mengujikan produknya di lapangan langsung
yakni di MA Attaroqie Malang yang kemudian peneliti juga meminta para
ahli untuk menilai produk yang telah dibuat oleh penilti. Peneliti juga
mewawancarai beberapa siswa kelas XI MA selaku objek dalam penelitian
pengembangan media ini serta meminta kepada guru Mata pelajaran Akidah
Akhlak agar memberikan masukan masukan atau saran terhadap media
pembelajaran. Setelah melakukan perbaikan pada produk maka peneliti akan
menguji kembali produknya apakah masih sama kekurangannya dengan yang
pertama diujicobakan. Uji coba pada tahap awal difokuskan pada
pengembangan dan penyempurnaan materi produk. Sehingga, masih belum
difokuskan pada konsumsi publik. Prosedur uji coba ini, sama dengan uji coba
yang pertama. Hasil pada uji coba akan dijadikan sebagai bahan
penyempurnaan produk atau media. Kemudian peneliti akan mengujikan
media secara langsung dikelas, agar peneliti mampu mengetahui secara
langsung kelayakan produk ini. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui
keefektifan media pada saat digunakan sebagai media pembelajaran. Uji coba
ini sekaligus sebagai penentu keberhasilan poduk ini.
D. Validasi Produk
Validasi ini tujuan untuk mendapatkan data yang akurat yang akan digunakan
untuk menyempurnakan media pembelajaran melalui beberapa revisi (perbaikan)
-
43
yang bertujuan agar produk dapat berperan sesuai dengan tujuannya dibuat.
Sebelum diujikan akan dilakukan validasi terlebih dahulu ke berbagai ahli, yang
diantaranya adalah ahli media, ahli materi ilmu tasawuf, dan kepada ahli
pembelajaran. Berikut akan dijelasakan mengenai validasi yang akan dilakukan
oleh peneliti.
1. Validasi Produk
Validasi ini bertujuan untuk memperoleh data secara lengkap demi
perbaikan produk atau kesempurnaan produk yang akan dibuat. Selain itu
juga untuk mengetahui seberapa baik produk ini dapat dikonsumsi untuk
khalayak umum dan utamanya untuk siswa madrasah aliyah kelas XI.
Validasi dilakukan oleh ahli desain pembelajaran dan dilakukan desain isi
oleh guru mata pelajaran akidah akhlak selaku ahli isi tentang ilmu tasawuf
muatan akidah akhlak. Berikut ini adalah langkah-langkah validasi produk
yang akan digunakan.
a. Pengumpulan referensi mengenai materi Ilmu Tasawuf.
b. Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf.
c. Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media.
d. Produk awal media.
e. Validasi (Ahli Media, Ahli Pembelajaran dan Ahli Desain).
f. Revisi (Jika ada saran revisi dari validator).
g. Penggunaan oleh guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran di kelas.
-
44
h. Observasi dan wawancara guru Akidah Akhlak serta siswa Madrasah .
Aliyah.
i. Analisis Data.
j. Produk akhir media interaktif berbasis Autoplay materi Ilmu Tasawuf.
-
45
Pengumpulan referensi mengenai materi
Ilmu Tasawuf
Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian kelayakan media
interaktif berbasisAndoit
Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media
Produk awal media
Validasi oleh
ahli media
Validasi
oleh ahli
materi
Revisi
Penggunaan oleh guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran
di kelas
Observasi dan wawancara guru Akidah Akhlak serta siswa
Madrasah Aliyah Attaraqqie kota Malang
Analisis data
Produk akhir media interaktif berbasis Androit materi Ilmu
Tasawuf
Validasi oleh
ahli
pembelajaran
Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran
-
46
2. Subjek Validasi
Subjek validasi dalam pengembangan multimedia interaktif berbasis
komputer materi ilmu tasawuf muatan akidah akhlak ini adalah materi, ahli
desain media pembelajaran dan ahli materi adalah guru mata pelajaran akidah
akhlak kelas XI di MA Attaraqqie Malang. Pemilhan Madrasah Attaraqqie
Malang sebagai tempat uji coba adalah disebabkan beberapa alas an, yaitu 1)
siswa belum dapat memahami sepenuhnya materi ilmu tasawuf muatan akidah
akhlak, 2) belum memiliki media pembelajaran interaktif dalam materi ilmu
tasawuf, 3) tersedianya fasilitas berupa proyektor pada setiap ruangan namun
belum dimanfatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran. Berikut
penjelasan terkait dengan subjek uji coba.
a. Ahli Materi (Isi)
Ahli materi adalah dosen yang ahli dalam materi tentang ilmu tasawuf.
Adapun kualifikasi dalam media penelitian pengembangan ini adalah :
1) Menguasai karakteristik Akidah Akhlak Madrsah Aliyah khususnya
materi ilmu tasawuf.
2) Memiliki wawasan pengalaman yang relevan terhadap produk yang
dikembangkan
3) Bersedia untuk menguji produk media pembelajaran interaktif muatan
Akidah Akhlak materi ilmu tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang.
-
47
b. Ahli Desain Media
Ahli desain media adalah seseorang memeliki kriteria sebagaimana
ahli isi atau materi. Akan tetapi, ahli desain media harus mempunyai
kemampuan dalam bidang desain media pembelajaran interaktif berbasis
komputer. Ahli desain media akan memberikan komentar dan saran
mengenai produk peneliti agar semakin layak untuk dijadikan media
pembelajaran.
c. Ahli Pembelajaran atau Ahli Bidang Studi
Ahli pembelajaran bidang studi ini adalah seseorang yang akan
memberikan tanggapan dan penelitian terhadap pengembangan media
interaktif muatan Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf . Berikut beberapa
kriteria yang harus ada pada ahli pembelajaran atau ahli bidang studi.
1) Guru tersebut harus sebagai pengajar di Madrasah Aliyah Attaraqqie
Malang kelas XI.
2) Memiliki pengalaman dalam pembelajaran Akidah Akhlak.
3) Kesediaan guru Akidah Akhlak sebagai penilai dan pengguna produk
pengembangan untuk sumber perolehan data hasil pengembangan.
d. Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan akan melibatkan siswa kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang.
-
48
E. Uji coba Produk
Penelitian dan pengembangan ini tidak hanya berhenti sampai pada validasi
saja, melainkan akan dilakukan uji coba produk sebagai tahapan selanjutnya.
Peneliti akan menggunakan tes sebagai alat ukur hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah penggunaan media pembelajaran. Berikut akan peneliti jelaskan secara
lebih rinci tentang desain uji coba produk dan subjek uji coba media pembelajaran
Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf.
1. Desain Uji Coba Produk
Setelah melakukan beberapa tahap validasi dari para ahli terhadap
pembelajaran Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf, selanjutnya peneliti akan
melakukan uji coba produk pada siswa kelas XI. Desain yang akan digunakan
oleh peneliti adalah desain pre-test dan post-test. yaitu membandingkan
sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran interaktif. Pre-test
adalah tes uji soal yang diberikan kepada siswa sebelum diberi perlakuan.
Sedangkan post-test uji soal uang diberikan kepada siswa setelah diberikan
perlakuan. Tujuan diberikan soal pre-test post-test adalah untuk mengetahui
hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunkan media.
R X
X O1
O3 O4
O2 R
Gambar 1 Eksperimen dengan kelompok Kontrol (Pre test – Post test control group desain)
-
49
2. Subjek Uji Coba Produk
Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek siswa kelas XI jurusan
IPS di Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang yang berjumlah 15 siswa dalam
satu kelas. Dalam ini hanya berjumlah 15 siswa maka seluruh siswa dalam
kelas XI IPS akan mengikuti rangkaian penelitian tanpa terkecuali. Untuk
kelas control akan diambil dari kelas XI Bahasa yang akan dipilih secara
random yang dibantu oleh guru mata pelajaran karena siswa berjumlah 26
dalam 1 kelas. Sehingga kemapuan