pengembangan media pembelajaran berbasis web …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf ·...

80
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Oleh Bakhtiar Satria Adhitya NIM.5301410032 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: lamhuong

Post on 08-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN

LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK

ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Skripsi

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

Bakhtiar Satria Adhitya

NIM.5301410032

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

ii

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga

merekamerubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar Ra’d :

11).

“Ketika kamu berhasil teman-temanmu akhirnya tahu siapa kamu, namun

ketika kamu gagal kamu akhirnya tahu siapa teman-temanmu” (Aristoteles)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Wusu’ud dan

Ibu Pramiati yang selalu mendoakan dan

memberikan motivasi kepadaku

2. Kakaku Lia Oktaviani J N dan Adiku Annies

Afifah yang selalu mendukung dan memberiku

semangat

3. Nanda Ayu Pradytia yang selalu

menyemangatiku setiap hari.

4. Bapak Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu

dan membimbing hingga penyelesaian skripsi.

5. Teman-teman kos dan teman-teman Teknik

Elektro angkatan 2010.

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

v

ABSTRAK

Adhitya, Bakhtiar Satria. 2016: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Web pada Mata Kuliah Mesin Listrik di Prodi pendidikan Teknik Elektro

Universitas Negeri Semarang. Skripsi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Henry Ananta, M.Pd.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan

tidak dapat dipisahkan, hal itu bisa dilihat dari adanya sistem pembelajaran E-

Learning dan Mobile Learning berupa web. Penilitian ini betujuan untuk

mewujudkan media pembelajaran berbasis web pada mata kuliah mesin listrik guna

mempermudah mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan, mengetahui

tingkat kelayakan dari media pembelajaran berbasis web dan mengetahui respon

mahasiswa setelah memperoleh media pembelajaran berbasis web tersebut.

Penelitian ini menggunakan desain R&D (research and development).,

beberapa poin yang dapat diambil sebagai inti dari langkah penelitian R&D, yaitu:

identifikasi atau analisis kebutuhan, desain dan validasi, uji coba produk, dan

evaluasi pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan melibatkan

para pakar dari dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang dan

mahasiswa Teknik Elektro Unnes yang mengambil mata kuliah Mesin Listrik

dengan jumlah 30 mahasiswa.

Hasil penilaian mengenai kelayakan media pembelajaran mesin listrik

berbasis web oleh ahli materi mesin listrik mendapat skor 87,50 % (sangat layak),

ahli media mendapat skor 83,33 % (layak). Penilaian kualitas media pembelajaran

oleh mahasiswa setelah melihat media pembelajaran mesin listrik berbasis web

mendapat skor 87,43 % (sangat layak) dan kriteria respon mahasiswa terhadap

media pembelajaran berbasis web mendapat skor 86,63 % (sangat baik).

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

berbasis web pada mata kuliah mesin listrik layak digunakan dalam perkuliahan

mesin listrik di prodi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.

Kata kunci: Media pembelajaran, Web, Mesin Listrik.

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

vi

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................iv

ABSTRAK ..........................................................................................................v

KATA PENGANTAR ........................................................................................vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................vii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

1.4 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 7

1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8

1.7 Penegasan Istilah ........................................................................................... 9

1.8 Sistematika Penulisan ................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 12

2.1 Pembelajaran ................................................................................................. 12

2.1.1 Pengertian Pembelajaran ..................................................................... 12

2.1.2 Pembelajaran Mandiri ......................................................................... 14

2.2 Media Pembelajaran ...................................................................................... 16

2.2.1 Pengertian Media ................................................................................ 16

2.2.2 fungsi Media Pembelajaran ................................................................. 16

2.2.3 Manfaat Media pembelajaran.............................................................. 18

2.2.4 Pemilihan Media Pembelajaran .......................................................... 18

2.3 Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-Learning) ......................................... 19

2.3.1 Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-Learning) ............................... 19

2.3.2 Pembelajaran Berbasis Web ............................................................... 20

2.4 Web Sebagai Media Pembelajaran................................................................ 22

2.4.1 Pengertian Web ................................................................................... 22

2.4.2 Pengertian CMS (Content Management System) ............................... 23

2.4.3 Media Pembelajaran Web yang Baik .................................................. 25

2.4.4 Langkah-langkah Pengembangan ....................................................... 27

2.5 Tinjauan Singkat Mesin Listrik ..................................................................... 32

2.5.1 Genertor Arus Searah .......................................................................... 32

2.5.2 Motor Arus Searah .............................................................................. 41

2.5.4 Motor Arus Bolak-Balik ..................................................................... 51

2.5.3 Generator Arus Bolak Balik ................................................................ 56

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

viii

2.5.4 Transformator ..................................................................................... 60

2.6 Kerangka Berfikir.......................................................................................... 64

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 66

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 66

3.2 Langkah-langkah Penelitian .......................................................................... 66

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 66

3.4 Sampel Penelitian ......................................................................................... 67

3.5 Perancangan Produk ...................................................................................... 67

3.5.1 Analisis Kebutuhan ............................................................................... 67

3.5.2 Desain Produk ....................................................................................... 71

3.5.3 Pengujian Unjuk kerja Produk .............................................................. 74

3.5.4 Evaluasi dan Validasi ............................................................................ 74

3.5.5 Diagram Alir Perancangan Produk ........................................................ 75

3.6 Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 75

3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 84

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................. 84

4.1.1 Pengujian Fungsi Web ......................................................................... 84

4.1.2 Hasil Angket Tanggapan Dosen ......................................................... 85

4.1.3 Revisi Produk ...................................................................................... 90

4.1.4 Hasil Angket Tanggapan Mahasiswa .................................................. 91

4.2 Pembahasan ................................................................................................... 95

4.2.1 Pembahasan Hasil Uji Kelayakan ....................................................... 95

4.2.2 Pembahasan Hasil Uji Pengguna ........................................................ 102

4.2.3 Pembahasan Hasil Media Pembelajaran ............................................. 104

4.2.4 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 105

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 106

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 106

5.2 Saran .............................................................................................................. 106

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 108

LAMPIRAN ........................................................................................................ 110

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Hasil Analisis Materi Pokok Mesin Listrik ........................................ 70

Tabel 3.2 Perangkat lunak yang digunakan ........................................................ 73

Tabel 3.3 Perangkat keras yang digunakan ......................................................... 73

Tabel 3.4 Jenjang kategori skala penilaian ......................................................... 79

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket untuk Ahli Materi .................................................... 79

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket untuk Ahli Media ..................................................... 80

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket untuk Mahasiswa ..................................................... 80

Tabel 3.8 Jenjang kategori skor kualitatif ........................................................... 83

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Fungsi Web ............................................................... 85

Tabel 4.2 Hasil penilaian materi oleh dosen ....................................................... 86

Tabel 4.3 Hasil penilaian media oleh dosen........................................................ 88

Tabel 4.4 Hasil penilaian kualitas media pembelajaran oleh mahasiswa ........... 91

Tabel 4.4 Hasil respon Mahasiswa...................................................................... 93

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Konstruksi Generator DC ................................................................ 32

Gambar 2.2 Pembangkitan Tegangan Induksi .................................................... 33

Gambar 2.3 Tegangan Rotor dihasilkan melalui cincin seret dan komutator ..... 33

Gambar 2.4 Generator Penguat terpisah ............................................................. 36

Gambar 2.5 Karakteristik Generator Penguat terpisah ....................................... 37

Gambar 2.6 Diagram Rangkaian Generator Shunt ............................................. 38

Gambar 2.7 Karakteristik Generator Shunt ......................................................... 39

Gambar 2.8 Diagram Rangkaian Generator Kompon ......................................... 40

Gambar 2.9 karakteristik Generator Kompon ..................................................... 41

Gambar 2.10 Fisik Motor DC ............................................................................. 42

Gambar 2.11 Aturan Tangan Kiri untuk Prinsip Kerja Motor DC ..................... 43

Gambar 2.12 Prinsip kerja putaran motor DC .................................................... 43

Gambar 2.13 Klasifikasi Motor Listrik ............................................................... 44

Gambar 2.14 Rangkaian Motor DC penguat terpisah ......................................... 45

Gambar 2.15 Karakteristik putaran motor penguat terpisah ............................... 45

Gambar 2.16 Motor DC Shunt ............................................................................ 46

Gambar 2.17 Motor DC Seri ............................................................................... 48

Gambar 2.18 Motor DC kompound panjang....................................................... 49

Gambar 2.19 Motor DC kompound pendek ........................................................ 50

Gambar 2.20 Motor Sinkron ............................................................................... 52

Gambar 2.21 Rangkaian ekuivalen motor sinkron .............................................. 52

Gambar 2.22 Motor Induksi ................................................................................ 55

Gambar 2.23 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi............................................... 55

Gambar 2.24 Hukum Tangan Kiri Generator ..................................................... 57

Gambar 2.25 Generator AC satu-fase medan-diam ............................................ 58

Gambar 2.26 Generator AC tiga-fase medan-berputar ....................................... 60

Gambar 2.27 Konstruksi trafo 1 fasa dua belitan ................................................ 61

Gambar 3.1 Peta materi mesin listrik .................................................................. 71

Gambar 3.2 Story board website ......................................................................... 72

Gambar 3.3 Diagram Alir Perancangan produk .................................................. 75

Gambar 4.1 Grafik penilaian tiap aspek materi .................................................. 87

Gambar 4.2 Grafik penilaian tiap aspek media ................................................... 89

Gambar 4.3 Grafik penilaian materi dan media oleh dosen ................................ 90

Gambar 4.4 Grafik penilaian aspek kualitas oleh mahasiswa ............................. 93

Gambar 4.5 Grafik tiap aspek respon mahasiswa ............................................... 80

Gambar 4.6 Grafik penilaian kualitas dan respon oleh mahasiswa .................... 96

Gambar 4.7 Tampilan web versi android ............................................................ 101

Gambar 4.8 Tampilan menu web versi android .................................................. 101

Gambar 4.9 Logo web versi android ................................................................... 102

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana pembelajaran semester Mesin Listrik .............................. 110

Lampiran 2. Lembar Pengajuan Judul ................................................................ 115

Lampiran 3. Usulan Pembimbing ....................................................................... 116

Lampiran 4. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ............................................. 117

Lampiran 5. Angket Untuk Ahli Media .............................................................. 118

Lampiran 6. Angket Untuk Ahli Materi .............................................................. 122

Lampiran 7. Angket Untuk Mahasiswa .............................................................. 125

Lampiran 8. Daftar Responden ........................................................................... 130

Lampiran 9. Hasil Penilaian Ahli Media............................................................. 131

Lampiran 10. Hasil Penilaian Ahli Materi .......................................................... 134

Lampiran 11.Rekap Hasil Penilaian Materi ........................................................ 137

Lampiran 12. Rekap Hasil Penilaian Media ....................................................... 138

Lampiran 13. Rekap Hasil Angket Mahasiswa ................................................... 139

Lampiran 14. Tampilan web ............................................................................... 141

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan suatu

bangsa adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu

bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur oleh pendidikan,

sebab pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa.

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia karena

pendidikan dapat membantu manusia dalam mengembangkan pola pikir dan

peningkatan harkat dan martabat di lingkungan sosialnya, selain itu pendidikan

dapat mengajarkan manusia untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari.sehingga manusia dapat menghadapi perubahan yang

terjadi menuju arah yang lebih baik.

Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam

pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk

meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai terobosan, baik dalam

pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta

prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan prestasi belajar diperlukan

pembelajaran yang lebih inovatif yang dapat mendorong peserta didik belajar

secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun didalam pembelajaran di

kelas.

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

2

Belajar pada manusia dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental / psikis

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai

sikap (W.S. Winkel : 1991). Usaha untuk mencapai tujuan proses belajar

mengajar dipengaruhi beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah peserta

didik itu sendiri, pendidik, fasilitas, lingkungan. Inovasi model-model

pembelajaran sangat diperlukan dan sangat mendesak terutama dalam

menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat memberikan hasil belajar

lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju

pembaharuan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah

banyak merubah kehidupan manusia. Semua pekerjaan manusia menjadi lebih

mudah dengan ditemukannya teknologi yang canggih. Salah satu teknologi

yang paling banyak digunakan adalah teknologi komputer. Teknologi ini

sekarang telah menjadi kebutuhan pokok manusia untuk menyelesaikan

pekerjaannya karena dianggap cepat dan akurat. Mulai dari urusan rumah

tangga, perniagaan, hiburan hingga pendidikan semuanya dapat diselesaikan

dengan komputer. Contoh dari perkembangan teknologi ini adalah adanya

internet (interconnection network).

Internet merupakan jaringan tanpa kabel yang menghubungkan

komputer satu dengan komputer lainnya dengan jangkauan yang sangat luas

sampai ke seluruh dunia. Menurut Lembaga riset pasar e-Marketer yang dimuat

dalam website milik Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

3

Indonesia, populasi pengguna internet mencapai 83,7 juta orang pada 2014

mendudukan Indonesia pada peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam jumlah

pengguna internet (https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-

internet-indonesia-nomor-enam-dunia diakses pada 24 november 2014).

Jaringan internet sangat memudahkan pengguna komputer yang satu

berbagi informasi dengan pengguna komputer lainnya dimanapun berada.

Tentu saja hal ini sangat membantu di dalam dunia pendidikan karena

pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan berupa penyampaian informasi

dari seorang guru ke murid. Dilihat dari kelebihan internet dan jumlah

penggunanya memungkinkan terciptanya media pembelajaran dengan

memanfaatkan fungsi-fungsi dari jaringan tersebut. Salah satu diantaranya

adalah media pembelajaran berbasis web.

Media pembelajaran berbasis web dapat menggabungkan berbagai

macam media. Keragaman media ini meliputi teks, gambar, audio, video,

animasi bahkan simulasi. media belajar berbasis web merupakan salah satu

bentuk aplikasi dari sistem e-learning (Electronic Learning)

E-learning adalah media pembelajaran dengan menggunakan jasa

elektronik sebagai alat bantunya. Menurut Daryanto (2010: 168) E-learning

adalah pembelajaran mengunakan media elektronik baik secara online maupun

offline yang diaplikasikan dalam pendidikan konvesional dan pendidikan jarak

jauh. Sistem pembelajaran E-learning merupakan salah satu sistem

pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa karena E-learning dapat membantu

mahasiswa menambah informasi yang lebih dari mata kuliah yang

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

4

didapatkannya di kampus. tidak hanya mampu menyajikan materi belajar

secara lebih menarik dan up to date tetapi juga memungkinkan adanya unsur

interaktif dan umpan balik antara pendidik dan peserta didik dalam

pembelajaran, sehingga metode pembelajaran yang dilakukan pendidik akan

lebih bervariasi dan peserta didik lebih banyak aktif dalam belajar. E-learning

pun kini semakin dikenal sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah-

masalah pendidikan pada negara maju maupun negara yang sedang

berkembang.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan para pendidik dan

peserta didik dapat menggunakan E-Learning berupa website dengan jaringan

internet untuk bertukar informasi yang terkait dengan pelajaran mereka.

Dengan adanya internet memungkinkan pendidikan dapat diterima oleh

siapapun dan dimanapun karena sekarang telah banyak tersedia hotspot secara

gratis di tempat-tempat umum. Hotspot adalah suatu istilah bagi sebuah area

dimana orang bisa mengakses jaringan internet menggunakan bantuan fitur

wifi (Wireless Fidelity) pada netbook, smartphone atau perangkat lainnya tanpa

media kabel.

Pesatnya perkembangan teknologi membuat banyak Universitas yang

mendukung pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, khususnya internet.

Berdasarkan hasil observasi pada tahun 2015 di universitas negeri semarang

diperoleh hasil bahwa universitas tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas

laboratorium komputer lengkap dengan fasilitas internet dan hotspot area yang

memungkinkan mahasiswa mengakses internet melalui komputer, notebook

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

5

ataupun smartphone. Sayangnya fasilitas tersebut belum mampu

termanfaatkan oleh semua warga kampus dengan baik. Internet lebih banyak

digunakan untuk mengakses media sosial (facebook, twitter, yahoo messenger,

skype, dan lain-lain). Keadaan menjadi ironis saat minat mahasiswa dalam

mengakes internet tinggi namun belum ada media pembelajaran yang mampu

mendukung dan mengarahkan mahasiswa pada pembelajaran mandiri yang

efektif.

Berdasarkan survei kecil yang dilakukan dengan kegiatan wawancara

kepada mahasiswa angkatan 2010 di prodi Pendidikan Teknik Elektro

Universitas Negeri Semarang, beberapa dari mahasiswa kurang paham

terhadap materi mesin listrik, hal itu disebabkan kurangnya waktu yang

diberikan ketika perkuliahan, kesibukan mahasiswa diluar jam perkuliahan

serta pencarian refrensi berupa buku yang cukup susah dan banyak memakan

waktu.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka sarana pendidikan berbasis

internet dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pembelajaran yang

mengandalkan segi kepraktisan serta mudah diakses di manapun dan

kapanpun. Selain itu, media pembelajaran ini memungkinkan pembelajaran

jarak jauh atau penyampaian informasi antara dosen dan mahasiswa.

Mesin Listrik adalah mata kuliah wajib di prodi pendidikan teknik

Elektro Universitas Negeri Semarang. mesin listrik adalah pelajaran yang

membutuhkan daya imajinasi dan logika. Mesin Listrik mempelajari tentang

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

6

alat-alat atau mesin yang berhubungan dengan energi listrik seperti

transformator, generator dan motor.

Mesin listrik sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia, karena

dengan adanya mesin listrik pekerjaan manusia akan semakin ringan. Mesin

listrik sangat dibutuhkan dalam dunia industri, transportasi, rumah tangga dan

lain-lain. Dilihat dari fungsi mesin listrik yang mendominasi dalam kebutuhan

manusia diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu mengengenai

mesin listrik di dunia kerja maupun di kehidupan bermasyarakat.

Berdasarkan latar belakang diatas untuk mempermudah mahasiswa

dalam mengakses materi serta serta melakukan kegiatan belajar dimanapun dan

kapanpun maka peneliti bermaksud melakukan pengembangan media

pembelajaran berbasis web yang berisi materi-materi mengenai mesin listrik.

Dimana dalam penelitian ini, peneliti akan mencari tingkat kelayakan website

yang telah dirancang, sekaligus mengetahui respon mahasiswa terhadap

penggunaan website tersebut sebagai pendukung perkuliahan Mesin Listrik.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka indentifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Universitas Negeri Semarang telah dilengkapi dengan fasilitas komputer dan

internet namun kurang termanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar.

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

7

2. Kesibukan mahasiswa diluar perkuliahan dan sulitannya mencari buku

refrensi untuk mata kuliah mesin listrik membuat kegiatan belajar

mahasiswa tidak maksimal.

3. Tingginya minat mahasiswa dalam mengakes internet namun kurang ada

media pembelajaran yang mampu mendukung dan mengarahkan mahasiswa

pada pembelajaran mandiri yang efektif.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang media pembelajaran mata kuliah mesin listrik dasar

berbasis web ?

2. Apakah media pembelajaran berbasis web tersebut memenuhi standart

kriteria kelayakan media pembelajaran ?

3. Bagaimana respon mahasiswa terhadap media pembelajaran mesin listrik

dasar berbasis web?

1.4 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini, maka masalah dibatasi dengan pembatasan sebagai berikut :

1. Materi yang akan dibatasi dalam penelitian ini adalah materi pada

perkuliahan mesin listrik di prodi Pendidikan Teknik Elektro UNNES.

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

8

2. Pengujian media pembelajaran ini hanya meliputi pengujian kelayakan

media, tidak diuji pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis web sebagai

media pembelajaran mesin listrik.

2. Untuk mengetahui respon mahasiswa setelah menerima materi dengan

media berbasis web tersebut .

1.6 Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian diatas, dapat dirumuskan beberapa manfaat

penelitian, yang penulis susun sebagai berikut:

1. Bagi jurusan, hasil penelitian dapat digunakan sebagai alternatif

penggunaan media pembelajaran.

2. Bagi dosen, media pembelajaran berbasis web dapat digunakan sebagai

media pembelajaran pada mata mesin listrik dasar serta lebih memudahkan

tenaga pengajar dalam menyampaikan materi tersebut.

3. Bagi mahasiswa, penggunaan media pembelajaran berbasis web dapat

mempermudah mahasiswa dalam mengakses materi.

4. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

memperluas wacana dalam bidang pemanfaatan media pembelajaran.

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

9

1.7 Penegasan Istilah

Untuk memudahkan pemahaman dan menghindari kesalahan

penafsiran terhadap penelitian ini, maka diperlukan penjabaran beberapa istilah

pokok dalam penelitian ini, antara lain :

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala

sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam

mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang

dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.

2. Web

web adalah sebuah tempat di internet yang terdiri atas kumpulan gambar,

video dan file-file lain yang ditempatkan dalam server web, sehingga bisa

diakses secara online oleh siapapun melalui jaringan internet.

3. Materi Kuliah Mesin Listrik

Materi ini disusun dengan memberikan penjelasan tentang konsep dasar

mesin listrik dengan beberapa jenis mesin listrik, karakteristik, prinsip kerja

dan contoh aplikasinya pada bidang Industri.

4. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Prodi PTE (Pendidikan Teknik Elektro) adalah program studi yang berada

dibawah naungan Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.

Yang mana program studinya dibekali dengan bidang pengetahuan,

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

10

pemahaman ilmu kependidikan dan penguasaan praktek mengajar sebagai

bekal untuk menjadi guru.

5. Universitas Negeri Semarang

Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah perguruan tinggi negeri

yang berada di kota Semarang provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan

oleh Departemen Pendidikan Nasional untuk melaksanakan pendidikan

akademik dan profesional dalam sejumlah disiplin ilmu, teknologi,

olahraga, seni dan budaya. Saat ini unnes mendidik tidak kurang dari 22.000

mahasiswa dengan tujuh fakultas dan satu program pascasrjana.

1.8 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi tiga bagian, yaitu bagian

awal, bagian isi dan bagian akhir.

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi meliputi : judul, abstrak, lembar pengesahan, motto dan

persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan

daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada tiap

babnya.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini bertujuan mengantarkan pembaca untuk memahami

terlebih dahulu gambaran mengenai latar belakang, identifikasi

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

11

masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bagian ini mengemukakan tentang: landasan teori, tinjauan materi,

dan kerangka pikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi metode yang digunakan dalam melakukan

penelitian. Di dalam bab ini dibahas tentang rancangan penelitian,

objek penelitian, metode pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi data hasil penelitian yang dianalisis sesuai

dengan metode yang telah ditentukan pada bab III dan selanjutnya

dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang

relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran

2.1.1 Pengertian pembelajaran.

Menurut Arsyad (2013:1) belajar dapat terjadi kapan saja dan

dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah

adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin

disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,

keterampilan, atau sikapnya.

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan kapan

saja dan dimana saja, semua orang dapat melakukan hal tersebut, apalagi

seorang mahasiswa yang mana belajar merupakan bagian dari kegitan

mereka untuk mendukung kegiatan akademiknya. Tetapi tidak semua

mahasiswa melakukan hal tersebut.

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut

Slameto (2013:55) yaitu :

a. Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang

baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-

konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi da

mempelajarinya dengan cepat.

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

13

b. Perhatian

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa

itu pun semata-mata tertuju kepada suatu onjek (benda/hal) atau

sekumpulan objek. Proses belajar yang baik adalah jika mahasiswa

memperhatikan bahan yang dipelajarinya. Agar mahasiswa belajar

dengan baik maka usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik

perhatian mahasiswa.

c. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk meperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,

diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat

besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar

dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-

segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu.

Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari

dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar.

d. Bakat

Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah “ the capacity to learn ”.

Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar.

Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata

sesudah belajar atau berlatih.

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

14

e. Motif

James Drever memberikan pengertian tentang motif sebagai berikut:

Motive is an effective-conative factor which operates in determining

the derection of an individual’s behavior toward an end or goal,

consioustly apprehended or unconsioustly.” Jadi motif erat sekali

hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.

Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi

untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi

penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak

atau pendorongnya.

f. Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru.

g. Kesiapan

Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah Preparedness

to respond or reac. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi

response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang

dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan

berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.

2.1.2 Pembelajaran Mandiri

Pembelajaran mandiri merupakan pembelajaran aktif untuk

memberikan siswa kesempatan menemukan minat-minat baru dan bakat

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

15

terpendam mereka, selain itu memungkinkan siswa dapat belajar sesuai

kecepatan belajar dan tanggung jawabnya. Menurut Haris Mudjiman

(2007: 7), Belajar Mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong

oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi

sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau

kompetensi yang dimiliki.

Menurut Hamzah (2007: 51), Metode pembelajaran mandiri

merupakan metode yang menciptakan peserta didik agar dapat belajar

sesuai dengan kecepatan belajarnya dan tanggung jawabnya. Bentuk

kegiatannnya bermacam-macam dengan beranekaragam sumber belajar

yang saling berkaitan. Telah diketahui bahwa tidak semua peserta didik

belajar dengan kecepatan yang sama. Oleh karena itu, peserta didik harus

diperolehkan belajar sesuai dengan waktu yang cocok dan juga

menentukan sendiri kecepatanya. Seseorang mungkin ingin agak lama

mempelajari materi pembelajaran tertentu dan lebih cepat dengan materi

yang telah dipelajarinya.

Hal yang terpenting dalam proses belajar mandiri adalah

kemauan dan keterampilan dari siswa sendiri dalam proses belajar tanpa

bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya siswa mampu mempelajari

materi yang diberikan dengan tidak tergantung pada guru, pembimbing,

teman, atau orang lain dalam belajar. Untuk itu, diperlukan dukungan

dalam pembelajaran mandiri berupa media pembelajaran.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

16

2.2 Media Pembelajaran

2.2.1 Pengertian media

Menurut Arsyad (2013:3) kata media berasal dari bahasa latin

medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar.

Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim. Sedangkan menurut John W. Best (1998:11), media adalah

segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses

penyajian informasi.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan media

pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu

meliputi alat bantu guru atau dosen dalam mengajar serta sarana

pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa

atau mahasiswa).

2.2.2 Fungsi media pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai beberapa fungsi diantarnya

adalah menurut Levied an Lentz (1982) dalam Azhar Arsyad (2013: 16-

17) empat fungsi media pembelajaran yaitu fungsi atensi, afektif, kognitif

dan kompetensi yang dijelaskan sebagai berikut :

1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatia siswa untuk berkosentrasi pada isi pelajaran

yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai

teks materi pelajaran seringkali pada awal pelajaran siswa tidak

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

17

tertarik dengan materi pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka,

sehingga tidak memperhatikan.

2) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar

memperlancar tujuan-tujuan untuk memahami dan mengingat

informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

3) Fungsi kompetensi media pengajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks

membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat kembali.

Selain itu Rudi Susilana (2008: 8) mengatakan dalam kaitanya

dengan fungsi media pembelajaran dapat dijelaskan beberapa hal sebagai

berikut:

1) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan

proses pembelajaran

2) Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan

kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran tersebut

3) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai hiburan

4) Media pembelajaran berfungi untuk meningkatkan proses belajar

Dari berbagai pendapat mengenai fungsi media diatas maka dapat

disimpulkan secara umum, media pembelajaran berfungsi untuk

meningkatkan proses pembelajaran siswa meliputi menarik minat,

perhatian siswa serta menyampaikan informasi dari pendidik.

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

18

2.2.3 Manfaat media pembelajaran

Selain memiliki beberapa fungsi media pembelajaran juga

memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah Manfaat dari media

pembelajaran dijelaskan oleh Arief Sadiman (2010: 17) antara lain

sebagai berikut : memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi

keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

Manfaat lain juga di kemukanan oleh Zainal Aqib (2013: 51)

dalam buku berjudul Model–Model, Media dan Strategi Pembelajaran

Kontekstual (Inovatif) diantaranya adalah :

1) meyeragamkan penyampaian materi

2) pembelajaran lebih jelas dan menarik

3) proses pembelajaran lebih interaktif

4) efisiensi waktu dan tenaga

5) Meningkatkan kualiatas hasil belajar

Dari berbagai manfaat diatas dapat diambil kesimpulan umum

manfaat media pembelajaran yaitu memperjelas penyajian,

meningkatkan kualitas belajar, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

serta meningkatkan peran guru kearah yang positif dan produktif.

2.2.4 Pemilihan media pembelajaran

Azhar Arsyad (2013: 67) mengungkapkan beberapa cara tentang

pemilihan media antara lain guru sudah merasa akrab dengan media itu,

guru merasa bahwa media yang dipilihnya dapat mnggambarkan dengan

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

19

lebih baik daripada dirinya sendiri serta media yang dipilihnya dapat

menarik minat dan perhatian siswa. Selain itu juga ada macam-macam

pertimbangan dalam memilih media pembelajaran menurut Zainal Aqib

(2013: 53) diantara adalah kompetensi pembelajaran, Karakteristik

sasaran didik, waktu yang tersedia, biaya yang diperlukan, ketersedian

fasilitas.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan

media pembelajaran dapat dilakukan dengan melihat fungsi dan manfaat

sera beberapa pertanyaan seputar media pembelajaran seperti

keterencanaan media, sumber informasi media, validasi media dan

review media.

2.3 Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-learning)

2.3.1 Pengertian pembelajaran berbasis elektronik (e-learning)

E-learning adalah pembelajaran mengunakan media elektronik

baik secara online maupun offline yang diaplikasikan dalam pendidikan

konvesional dan pendidikan jarak jauh. Menurut Daryanto (2010: 168)

e-learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media

elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran.

Sebagaian besar berasumsi bahwa elektronik yang dimaksud disini lebih

diarahkan pada penggunaaan teknologi komputer dan internet,

Sedangkan menurut Made Weda (2012: 211) pembelajaran dengan e-

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

20

learning adalah pembelajaran berbasis elektronik yang dapat digunakan

secara online maupun offline.

Disamping fasilitas internet, e-learning juga mengunakan

perangkat keras seperti DVD atau VCD, komputer, bisa juga

mengunakan jaringan network yang dapat menghubungkan siswa dengan

guru. Rusman (2012: 265), E-learning adalah segala aktivitas belajar

yang mengunakan bantuan teknologi elektronik. E-learning juga dapat

diaplikasikan dalam pendidikan konvesional dan pendidikan jarak jauh.

Selain itu Zainal Aqib (2013: 59) mengatakan bahwal e-learning

merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam

format digital melalui teknologi internet.

Oleh karena itu, e-learning dapat digunakan dalam sistem

pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvesional.

Pembelajaran e-learning juga mempunyai beberapa fungsi Menurut

Siahaan yang ditulis dalam bukunya Made Weda (2012: 212-213)

setidaknya ada tiga fungsi media pembelajaran berbasis web terhadap

kegiatan pembelajaran di kelas yaitu : sebagai suplemen pembelajaran

yang sifatnya pilihan atau opsional, sebagai pelengkap (komplemen)

pembelajaran, sebagai pengganti (substitusi) pembelajaran.

2.3.2 Pembelajaran berbasis web

Pembelajaran berbasis web adalah pembelajaran jarak jauh

dengan bantuin internet dengan media berupa web. Dengan pertumbuhan

internet yang pesat, web telah menjadi suatu media belajar dan mengajar

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

21

jarak jauh yang penuh daya, interaktif, dinamik, ekonomis dan

demokratis. Web menyediakan suatu kesempatan mengembangkan

pembelajaran dan pelatihan yang sesuai tuntutan dan berorentasi pada

belajar. Web juga merupakan representasi suatu paradigma baru

mengenai pembelajaran terutama bagaimana pembelajaran

diorganisasikan dan disajikan (Zainal Aqib, 2013: 53).

Menurut Rusman (2012: 265), pembelajaran berbasis web adalah

sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet

untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.

Karena sifatnya yang on line, maka media pembelajaran berbasis

web mempunyai karakteritik khusus sesuai dengan karakteristik khusus

sesuai dengan karakteristik web itu sendiri.

Memilih metode pembelajaran berbasis web yang sesuai menurut

Hutagalun dalam bukunya Web-Based Traning yang dikutip Rusman

(2012: 267), terdapat dua langkah yang haru dilakukan untuk

menentukan metode pembelajaran berbasis web jenis apa yang cocok

untuk diterapkan dalam suatu kondisi pembelajaran. Langkah pertama

adalah mementukan terlebih dahulu tipe pembelajaran yang akan

disampaikan. Analisis kebutuhan dilakukan pada langkah ini, untuk

menentukan ranah mana yang akan dsentuh dalam oleh proses

pembelajaran ini, apakah kognitif, psikomotor atau afektif.

Langkah kedua dari pemilihan proses pembalajaran, adalah

mimilih tipe pembelajaran berbasis web yang paling tepat sesuai dengan

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

22

tujuan yang hendak dicapai. Untuk memulai memilih tipe pembelajaran

berbasis web mana yang tepat, pertama tentukan ranah pembelajaran

yang paling merepresentasikan tujuan yaitu kognitif, psikomotor atau

efektif.

Sebagaimana media pembelajaran pada umumnya, pembelajaran

berbasis web pun memiliki beberapa kelebihan seperti yang di

ungkapkan Rusman (2012: 271) diantarnya adalah :

1) memungkinkan setiap orang di mana pun, kapan pun, untuk

mempelajari apapun

2) kemampuan untuk membuat tautan, sehingga pembelajar dapat

mengakes informasi dari berbagai sumber

3) berpotensi sebagai sumber belajar bagi pembelajar yang tidak

mempunyai cukup waktu untuk belajar

4) dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam

belajar

5) Isi dan materi dapat di update dengan mudah

2.4 Web Sebagai Media Pembelajaran

2.4.1 Pengertian web

Web adalah kumpulan halaman-halaman situs yang biasanya

bertempat dalam suatu domain atau subdomain yang tempatnya berada

di dalam world wide web (www) di internet. Masing-masing halaman web

biasa disebut juga dengan web page, sedangkan halaman utama dari

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

23

sebuah web biasa disebut homepage. Web page adalah dokumen yang

ditulis dengan format HTML (Hyper Text Markup Language), yang

hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang

menyampaikan informasi dari server web untuk ditampilkan kepada para

pemakai melalui web browser (Gunawan, 2010: 2).

Rahmat Hidayat (2010: 2) web dapat diartikan sebagai kumpulan

halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,

gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan gabungan dari semuanya

baik bersifat statis maupun bdinamis yang membentuk satu rangkaian

bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan

jaringan halaman. Sedangkan menurut Setianto (2008: 8) web adalah

sebuah tempat di internet yang terdiri atas kumpulan gambar, video dan

file-file lain yang ditempatkan dalam server web, sehingga bisa diakses

secara online oleh siapapun melalui jaringan internet.

2.4.2 Pengertian CMS (content management system)

Dalam penyusunan web penulis menggunakan CMS (content

management system) atau sistem manajemen konten. CMS merupakan

sebuah aplikasi web atau software web yang tujuannya untuk

memudahkan dalam pengelolaan (upload, edit, menambahkan dan lain

lain) konten dalam sebuah web tanpa harus dibekali pengetahuan tentang

hal-hal yang bersifat teknis tanpa harus memiliki pengetahuan tentang

bahasa pemrograman. Sehingga dengan adanya CMS ini, orang awam

pun dapat membuat sebuah website yang langsung jadi dan pengguna

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

24

tingal mengelola isi konten tersebut tanpa adanya campur tangan dari

pihak webmaster.

Menurut wikipedia CMS adalah perangkat lunak yang digunakan

untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs

web. CMS merupakan situs web yang menerapkan sistem ini berorientasi

terhadap konten. Sudah bukan merupakan kendala yang berarti bagi

manajemen atau humas suatu perusahaan/institusi/organisasi untuk

memperbaharui situs webnya. Dengan hak akses dan otoritas masing-

masing, setiap bagian dari perusahaan/intitusi/organisasi dapat

memberikan kontribusinya kedalam website tanpa prosedur yang sulit.

Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda.

Walaupun begitu, kebanyakan dari perangkat lunak ini memiliki fitur

publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan

indeks, pencarian, dan pengarsipan. Aplikasi CMS instant yang banyak

terdapat di internet saat ini kebanyakan dibuat menggunakan scripting

dan MySQL. (https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_konten

diakses pada 12 Mei). PHP( Hypertext Preprocessor) adalah bahasa

skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP

banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat

digunakan untuk membangun sebuah CMS.

(https://id.wikipedia.org/wiki/PHP 3 Januari 2016, pukul 13.04.)

Untuk mengoperasikan web secara offline peneliti menggunakan

software XAMPP. XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

25

mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa

program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri

(localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL

database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl.

2.4.3 Media pembelajaran web yang baik

Munir (2008: 213), Pembelajaran melalui jaringan internet

menempatkan materi pada web pembelajaran tertentu, berbagai fasilitas

situs pembelajran pada internet dapat diakses peserta didik secara

mandiri untuk keperluan pembelajaran.web terseut harus bisa diakses

kapan saja dan dimana saja. Berikut adalah beberapa prinsip dalam

pembuatan media pembelajaran web yang baik : merumuskan tujuan

embelajaran, mengenalakan materi pembelajaran, memberikan bantuan

dan kemudahan bagi peserta didik untuk mempelajari materi

pembelajaran, materi pembelajaran yang disampaikandengan sistematis

dan mampu memberikan motivasi belajar.

Menurut tim wahana komputer (2009: 5), web yang baik itu harus

mempunyai dua unsur yaitu dinamis dan interaktif. Berikut adalah

penjelasan tentang pengertian web yang dinamis dan interaktif :

1) Sebuah web dikatakan dinamis jika pengunjung merasa nyaman,

senang, dan tidak bosan untuk berulang kali mengunjungi web

tersebut. Hal tersebut disebabkan web tersebut menyuguhkan

tampilan yang bagus dan menarik.

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

26

2) Sebuah web dikatakan interaktif jika web tersebut mampu menjadi

jembatan komunikasi antara pengunjung dengan pengunjung yang

lain.

Selain beberapa pendapat diatas dalam pembuatan media

pembelajaran yang baik harus beberapa pemilihan hal seperti dibawah

ini:

1) Teks

Hampir semua orang biasa menggunakan computer sudah terbiasa

dengan teks. Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan

informasi berbasis multimedia, yang perlu diperhatikan dalam

penggunaan teks adalah ukuran huruf, jenis huruf, huruf besar, huruf

kecil, pemberian warna, spasi, judul teks, outline, heading,

sequencinglist, number teks , panjang paragraph, panjang kalimat,

panjang kata dan mengklarifikasi teks.

2) Gambar

Secara umum gambar atau grafik berarti still image seperti foto dan

gambar. Manusia sangat berorentasi pada visual dan gambar yang

merupakan saran yang sangat baik untuk menyajikan informasi.

Gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia

merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti. Kelebihan

dari penggunaan media gambar yaitu sifatnya konkret, gambar dapat

mengatasi batas ruang dan waktu, dapat mengatasi ketebatasan

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

27

pengamatan, dan dapat memperjelas suatu masala (Ariesti Hadi

Sutopo, 2203:9)

3) Animasi

Animasi adalah gerakan image atau video, seperti gerakan orang yang

sedang berjalan dan lain lain. Konsep dari animasi adalah

menggambarkan sulitnya menyajikan informasi dengan satu gambar

atau sekumpulan gambar, juga tidak dapat menggunakan teks untuk

menerangkan informasi (Ariesti Hadi Sutopo, 2203:12).

4) Warna

Warna miliki dampak yang besar pada interaksi manusi dan computer,

jika tidak positif makan negative. Menurut murch, peneliti unsure

manusi yang terkenal, warna dapat menjadi alat yang kuat untu

memperbaiki kedayagunaan dari sebuh tampilan informasi dalam

keragaman bidang yang luas jika warna digunakan secara benar.

Untuk memahami potensi dari warna dalam interface, kita perlu

menguji beberapa karakteristik dari persepi warna.

2.4.4 Langkah-langkah pengembangan

Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis web terdapat

beberapa langkah pengembangan diantaranya sebagai berikut. Menurut

Brinck yang dikutip Ariesto Hadi Sutopo (2012: 158) terdapat 5 tahap

dalam pengembangan media pembelajaran web di antaranya adalah (1)

Requirement Analysis, (2) Conceptual design (3) Mockup dan prototype,

(4) Production, (5) Launch.

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

28

Menurut Lu’mu Tasri (2011: 7), secara mikro langkah-langkah

pengembangan bahan ajar berbasis web dimulai dari penentuan sasaran,

pemilihan topik, pembuatan peta materi, perumusan tujuan, penyusunan

alat evaluasi, pengumpulan referensi, penyusunan bahan, editing,

upload, dan testing. Langkah-langkah tersebut akan dijelaskan satu per

satu seperti dibawah ini :

1) Penentuan sasaran

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun sebuah

bahan ajar adalah menentukan secara jelas siapa sasaran bahan ajar

tersebut. Di dalam kelas konvensional, sasaran telah sangat

terstruktur, misalnya mahasiswa semester pertama. Pernyataan

tersebut telah mengandung indikasi yang jelas tentang siapa mereka,

kemampuan apa yang harus mereka kuasai, serta di mana kedudukan

bahan belajar yang akan disajikan dalam keseluruhan kurikulum

sekolah. Demikian pula pada penyusunan bahan belajar berbasis web

sasaran harus dicantumkan secara spesifik.

2) Pemilihan topik

Setelah sasaran ditentukan, langkah selanjutnya adalah memilih topik

yang sesuai dengan kebutuhan sasaran tersebut. Pemilihan topik dapat

dilakukan dengan pertimbangan, antara lain materi sulit, penting

diketahui, bermanfaat, merupakan sesuatu yang baru, sesuatu yang

belum banyak diketahui, atau bahasan dari sudut pandang lain, dan

lain-lain.

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

29

3) Pembuatan peta materi

Peta materi sangat membantu dalam merumuskan keluasan dan

kedalaman materi yang akan dibahas. Membuat peta materi dapat

diibaratkan menggambar sebuah batang pohon yang bercabang dan

beranting, semakin banyak cabang maka semakin luas bahasan materi.

Sedangkan apabila kita menghendaki bahasan yang fokus dan

spesifik, maka kembangkanlah bagian ranting-ranting.

4) Perumusan tujuan

Gambar peta materi akan sangat bermanfaat untuk menentukan

tujuan. Setiap ranting dapat dirumuskan menjadi sebuah indikator

tujuan yang spesifik. Sedangkan cabang menjadi besaran tujuan

tersebut. Tujuan besar (cabang) dapat dicapai dengan memenuhi

semua tujuan yang spesifik (ranting).

5) Penyusunan alat evaluasi

Setelah merumuskan tujuan, selanjutnya diikuti dengan perumusan

alat evaluasi. Alat evaluasi dimaksudkan untuk menjawab dengan cara

bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu tujuan itu telah tercapai.

Setiap indikator tujuan harus dapat diukur keberhasilannya.

6) Pengumpulan referensi

Tidak ada bahan ajar yang berdiri sendiri tanpa sumber referensi.

Referensi digunakan untuk memberi dukungan teoretis, data, fakta,

ataupun pendapat. Referensi juga dapat memperkaya khasanah bahan

belajar, sehingga pembaca yang menginginkan pendalaman materi

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

30

yang dibahas dapat mencari dari sumber yang disebutkan. Dalam web,

pembaca dapat dengan mudah diberikan link ke sumber referensi

tersebut. Hyperlink adalah cara untuk menghubungkan suatu bagian

dalam slide, file, program, atau halaman web dengan bagian lainnya

dalam bidang-bidang tersebut. Hyperlink digunakan untuk

menunjukan lokasi lain dari dari teks atau objek yang dipresentasikan.

Hyperlink dapat menghubungkan beberapa dokumen, file, objek,

aplikasi, halaman web dan sebagainya. Hyperlink menyediakan

seamless link (hubungan) ke file-file pada komputer lain. Biasa

dikenal sebagai link. Mengklik hyperlink berarti mem-browse WWW

dan mengunjungi berbagai lokasi.

7) Penyusunan data

Setelah bahan-bahan pendukung siap, maka penulisan dapat dimulai.

Penulisan bahan hendaklah konsisten dengan peta materi dan tujuan

yang telah disusun. Secara umum struktur penulisan

sekurangkurangnya terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan

penutupan. Pada pendahuluan kita harus sudah menyampaikan secara

ringkas apa yang akan dibahas pada bahan belajar ini. Sedangkan

bagian isi menguraikan secara lengkap dan sistematis seluruh materi.

Agar lebih jelas, uraian bisa dilengkapi dengan contoh. Untuk

mengecek pemahaman, pada bagian ini dapat pula diberikan latihan-

latihan. Pada bagaian penutup sampaikan kembali secara ringkas apa

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

31

yang telah dibahas. Proses selanjutnya adalah editing, upload, dan

testing.

Editing atau penyuntingan adalah proses memilih dan

menyiapkan tulisan (teks) , gambar (gambar diam, bergerak, animasi dan

video), audio , film atau media lain yang digunakan untuk menyampaikan

informasi melalui proses koreksi, organisasi, kondensasi, dan modifikasi

lain di berbagai media, dilakukan dengan tujuan menghasilkan media

yang benar, konsisten, akurat, dan hasil yang lengkap. Bahan ajar yang

diperoleh dari berbagai sumber, perlu digabungkan atau diintegrasikan.

Bahan ajar yang diperoleh dari satu media biasanya disebut dengan bahan

baku, sehingga memerlukan proses penyuntingan untuk menghasilkan

bahan ajar yang benar dan menarik. Jika bahan ajar dianggap telah

memenuhi unsur-unsur bahan ajar yang benar dan sesuai dengan

kompetensi yang telah ditetapkan, barulah sebuah bahan ajar dapat

diupload. Upload atau mengunggah adalah proses mengirim data

(umumnya berbentuk berkas) dari komputer pribadi ke suatu sistem

seperti server web, server PTB atau sistem serupa lainnya yang kemudian

akan dipublikasikan di internet baik secara pribadi atau umum (dapat di

nikmati oleh semua pengguna internet.

Testing adalah salah satu aktivitas yang harus dilakukan sebagai

bagian dari tahap pembangunan bahan ajar berbasis web. Tujuanya

adalah untuk mencari sebanyak-banyaknya kesalahan, error maupun

defect. Testing dilakukan dengan mengacu pada test plan dan test cases.

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

32

Idealnya, testing dilakukan oleh tester, bukan oleh programmer,

sehingga lebih obyektif.

2.5 Tinjauan singkat mesin listrik

2.5.1 Generator Arus Searah atau Generator DC

Generator arus searah atau yang dikenal dengan sebutan

generator dc merupakan mesin listrik yang menghasilkan tegangan listrik

searah Untuk menghasilkan tegangan listrik searah dilakukan melalui

proses penyearahan.

a. Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan

magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital,

proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan

rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 2.1

menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.

Gambar 2.1 Konstruksi Generator DC

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

33

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian

mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang

berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat

arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari:

komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

b. Prinsip kerja Generator DC

“Prinsip dasar generator adalah suatu konduktor yang

digerakan memotong medan magnet akan membangkitkan tegangan

induksi pada konduktor tersebut”. (Zuhal 1991 : hal 1)

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh

melalui dua cara:

1) dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi

bolak-balik.

2) dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat

dilihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.

Gambar 2.2 Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan

terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

34

ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar

terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2.2 (a) dan (c).

Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum

oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.2 (b), akan

menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya

perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau

rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.

Gambar 2.3 Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan

komutator.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa

dua cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan

Gambar 2.3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik)

berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan

komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka

dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.

a) Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi

bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah

tegangan AC.

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

35

b) Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC,

sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi

(arus penguat medan).

c. Jenis-jenis Generator DC

Generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau

penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis,

yaitu:

1) Generator penguat terpisah

2) Generator shunt

3) Generator kompon

a) Generator Penguat Terpisah

Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi

(penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor.

Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:

1) Penguat elektromagnetik (Gambar 2.4.a)

2) Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 2.4.b)

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

36

Gambar 2.4 Generator Penguat Terpisah.

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat

elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan

eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau

magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar

yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.

Penguat dengan magnet permanen menghasilkan

tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor

A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan

akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati

harga nominalnya.

Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

37

Gambar 2.5 Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 2.5 menunjukkan hubungan antara Arus

beban (I) dan tegangan output (V).

a) karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh

(Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie

adalah arus eksitasi.

b) Tegangan output (V) generator akan sedikit turun jika arus

beban (I) semakin besar.

c) Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.

d) Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi

jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus

penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi

menjadi kecil.

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

38

b) Generator Shunt

Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2

terhubung paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal

generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada

medan magnet stator.

Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah,

dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet

stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus

eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh

tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar

medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal

meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram

rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Diagram Rangkaian Generator Shunt

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

39

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi,

maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan

eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau

rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau

energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Gambar 2.7 Karakteristik Generator Shunt.

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti

ditunjukkan pada Gambar 2.7 Untuk karakteristik Genertor

Shunt ini hampir sama dengan karakteristik pada generator

penguat terpisah. Ketika arus beban (I) naik sama nilainya

seperti pada generator penguat terpisah maka tegangan output

(V) akan menurun lebih banyak pada generator shunt.

Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator

penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

40

seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output

yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator

kompon.

c) Generator Kompon

Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi

pada inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi

merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat

seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada

Gambar 2.8 Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan

belitan shunt.

Gambar 2.8 Diagram Rangkaian Generator Kompon

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

41

Karakteristik Generator Kompon

Gambar 2.9 Karakteristik Generator Kompon

Gambar 2.9 menunjukkan karakteristik generator

kompon. Tegangan output (V) generator terlihat konstan

dengan pertambahan arus beban (I), baik pada arus eksitasi

penuh (Ie100%) maupun arus eksitasi setengah (Ie50%). Hal

ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang

cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar.

Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang

cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.

2.5.2 Motor Arus Searah atau Motor DC

Motor arus searah atau motor dc merupakan mesin listrik yang

berfungsi merubah daya listrik arus searah menjadi daya mekanik.

Karena menghasilkan daya mekanik maka motor dc banyak digunakan

pada mesin-mesin industri, alat pengangkat dan juga digunakan pada

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

42

kereta api listrik. Supaya dapat untuk memenuhi keperluan tersebut tentu

harus mengetahui karakteristik motor, cara menjalankan, cara mengatur

kecepatan, cara melakukan pengereman, pemeliharaan dan juga prinsip

kerja dari motor dc tersebut.

Gambar 2.10 fisik Motor DC

a. Prinsip Kerja Motor DC

Prinsip motor listrik berdasarkan pada kaidah tangan kiri

fleming. Sepasang magnet permanen utara - selatan menghasilkan

garis medan magnet , kawat penghantar diatas telapak tangan kiri

ditembus garis medan magnet . Jika kawat dialirkan arus listrik DC

sebesar I searah keempat jari tangan, maka kawat mendapatkan gaya

sebesar F searah ibu jari.

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

43

Gambar 2.11 Aturan Tangan Kiri untuk Prinsip Kerja Motor DC

Untuk mengetahui arah putaran motor searah atau berlawanan

arah dengan arah jarum jam, perhatikan Gambar 2.12. Pada Gambar

2.12.a arus listrik yang mengalir melalui sisi kumparan sebelah atas

(dekat kutub utara) meninggalkan kita, sedangkan arah arus listrik

pada sisi kumparan sebelah bawah (dekat kutub selatan) menuju kita,

maka kumparan akan berputar berlawanan jarum jam. Perhatikan

pulaperbedaannya dengan Gambar 2.12.b dan 2.12.c.

Gambar 2.12 Prinsip kerja putaran motor DC

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

44

b. Jenis-jenis Motor arus searah (DC)

Bagan di bawah ini memperlihatkan motor listrik yang paling

umum. Motor tersebut dikategorikan berdasarkan pasokan input,

konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut

dibawah ini.

Gambar 2.13 Klasifikasi motor listrik

Ditinjau dari sumber arus kemagnetan bagi belitan medan

motor DC dibedakan menjadi:

1) Motor penguat terpisah (separately-excited)

Motor DC penguat terpisah dikenal pada terminal box

dimana belitan jangkarnya A1-A2 dan belitan penguat terpisah F1-

F2 (Gambar 2.14). Aliran listrik dari sumber DC positif (+)

melewati tahanan geser untuk starting awal, menuju terminal A1,

ke belitan jangkar ke terminal A2 menuju negatif (-). Penguat

terpisah dari sumber DC positif (+), menuju F2 belitan terpisah

terminal F1 melewati tahanan geser pengatur arus eksitasi menuju

negatif (-).

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

45

Gambar 2.14 Rangkaian motor DC penguat terpisah.

Tahanan depan digunakan saat starting agar arus jangkar terkendali

dan tidak merusak belitan jangkar atau merusak komutatornya.

Tahanan geser pengatur arus eksitasi penguat terpisah F1-F2

mengatur putaran dalam range yang sempit, misalnya dari putaran

maksimum 1.500 rpm sampai 1.400 rpm saja.

Karakteristik putaran terhadap pembebanan momen, saat

beban nol putaran motor pada posisi n0, motor diberikan beban

digunakan pada beban relatif konstan dan tidak berubah secara

drastis (Gambar 2.15) maksimum putaran motor menjadi nn

Gambar 2.15 Karakteristik putaran motor penguat terpisah.

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

46

2) Motor penguat sendiri (self-excited)

Motor penguat sendiri yaitu jika arus penguat magnet

diperoleh dari motor itu sendiri

Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan

jangkar, motor arus searah dibedakan menjadi:

1) Motor jajar (shunt)

Sebuah motor DC shunt menghubungkan gulungan angker

dan hambatan secara paralel atau shunt dengan sumber listrik DC

(lihat gambar 2.16). Motor jenis ini memiliki pengaturan kecepatan

yang baik bahkan sebagai beban bervariasi, tetapi tidak memiliki

setinggi memulai torsi sebagai rangkaian motor DC. Halini

biasanya digunakan untuk industri, aplikasi kecepatan disesuaikan,

sepertialat-alat mesin, berliku atau unwinding mesin dan

tensioners.

Gambar 2.16 Motor dc shunt

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

47

Keterangan

Vt = Tegangan terminal

IL = Arus jala-jala

Pin = Vt . IL

Ia = Arus armatur

Ish = Arus shunt

IL = Ia+ Ish

Rsh = Hambatan kumparan shunt

Vsh = Tegangan kumparan shunt

= Ish . Rsh

Ra = Hambatan kumparan armatur

VRa = Tegangan jatuh pada kumparan armatur

= Ia . Ra

Pa = Daya armatur

= Ea . Ia

Ea = Gaya gerak listrik armatur

= Vt – Ia . Ra - Vs

Ea . Ia = Vt. Ia - Ia2Ra - VsIa

Ea . Ia = Vt. (IL - Ish ) - Ia2Ra - VsIa

Ea . Ia = Vt. IL - Ish2 Rsh - Ia

2Ra - VsIa

: Vt- (IL - Ish ) . Ra - Vs

(Pcu)tot = Ia2Ra + Ish

2 Rsh

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

48

2) Motor DC deret (seri)

Serangkaian motor DC menghubungkan gulungan angker

dan hambatan di seri dengan sumber listrik DC (lihat gambar

2.17).

Gambar 2.17 Motor DC Seri

Keterangan:

Ia = IL

Pin = Vt . IL

Rsr = Hambatan kumparan seri

Vsr = Tegangan jatuh pada kumparan seri

= IL . Rsr

Pa = Daya armatur

= Ea . Ia

Ea = Gaya gerak listrik armatur

= Vt – Ia . Ra -Ia . Rsr - Vs

Ea . Ia = Vt. Ia - Ia2Ra - Ia

2 . Rsr - VsIa

(Pcu)tot = Ia2Ra + IL

2 Rsr.

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

49

3) Motor kompound

Motor DC Belitan Kompound merupakan penggabungan

dua karakteristik dari motor DC belitan seri dengan motor DC

belitan Shunt (lihat gambar 2.18 dan 2.19).

a) Motor kompound panjang

Gambar 2.18 Motor DC kompound panjang

Keterangan:

Pin = Vt . IL

IL = Ia+ Ish

Pa = Daya armatur

= Ea . Ia

Ea = Gaya gerak listrik armatur

= Vt – Ia . Rsr -Ia . Ra - Vs

Ea . Ia = Vt. IL – Ia2Ra - Ia

2 . Rsr - Ish2 Rsh - VsIa

Vsh = Vt

Vsh = Ish Rsh

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

50

(Ia)2 . Ra = Rugi daya pada hambatan armatur

(Ia)2 . Rsr = Rugi daya pada kumparan seri

(Ish)2 . Rsh = Rugi daya pada kumparan shunt

b) Motor kompon pendek

Gambar 2.19 Motor DC kompound pendek

Keterangan

Pin = Vt . IL

IL = Ia+ Ish

Pa = Daya armatur

= Ea . Ia

Ea = Gaya gerak listrik armatur

= Vt – IL . Rsr -Ia . Ra - Vs

Ea . Ia = Vt. IL – IL2Rsr - Ia

2 . Ra - Ish2 Rsh - VsIa

IL . Rsr = Tegangan jatuh pada kumparan seri

(IL)2 . Rsr = Rugi daya pada kumparan seri

Ia . Ra = Tegangan jatuh pada hambatan armatur

(Ia)2 . Ra = Rugi daya armatur

(Pcu)tot = Ia2Ra + IL

2 . Rsr + Ish2 Rsh

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

51

Ish . Rsh = Vsh = Vt – Vsr

Ish2 Rsh = Rugi daya pada kumparan shunt

2.5.3 Motor Arus Bolak-balik atau Motor AC

Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang

membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor

listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor". Stator

merupakan komponen listrik statis.Rotor merupakan komponen listrik

berputar untuk memutar as motor.

Kekurangan Motor AC dibanding dengan Motor DC adalah

bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi

kekurangan ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi

variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan

dayanya.

Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri

karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi

AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah

motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang tinggi

(sekitar dua kali motor DC).

a. Motor sinkron

Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan

tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus

searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal

yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

52

penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,

perubahan frekwensi dan generator motor.

Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya

sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan

banyak listrik.

Untuk lebih jelasnya lihat bentuk fisik motor sinkron pada

gambar 2.20 dan rangkaian ekivalennya pada gambar 2.21.

Gambar 2.20 Motor Sinkron

Gambar 2.21 Rangkaian ekuivalen motor sinkron

Keterangan:

Ea = Tegangan Induksi pada jangkar

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

53

Ra = Resistansi Jangkar

Xs= Reaktansi Sinkron

V = Tegangan Jangkar

Rf = Resistansi Medan

Vf = Tegangan Medan

Komponen utama motor sinkron adalah

1) Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor

induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada

kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini

memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi.

Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang

dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan

dengan medan magnet lainnya.

2) Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang

sebanding dengan frekwensi yang dipasok Motor ini berputar

pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut.

Ns = 120 f / P

Dimana:

f = frekwensi dari pasokan frekwensi

P= jumlah kutub

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

54

b. Motor induksi

Motor induksi merupakan motor yang paling umum

digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena

rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat

langsung disambungkan ke sumber daya AC.3

1) Komponen motor induksi

Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama.

a) Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:

1) Rotor Sangkar terdiri dari batang penghantar tebal yang

dilekatkan dalam ujungnya dengan alat cincin hubungan

pendek.

2) Rotor Belit atau Rotor Lilit yang memiliki gulungan tiga

fase, lapisan ganda dan terdistribusi.

Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase

digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya

dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as

dengan sikat yang menempel padanya.

b) Stator

Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots

untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini

dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan

diberi spasi geometri sebesar 120 derajat (lihat gambar 2.22).

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

55

Gambar 2.22 Motor Induksi (Automated Buildings)

Gambar 2.23 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi

Keterangan :

E = GGL yang dihasilkan

R = Resistansi

X= Reaktansi

N = Lilitan Penguat

V= Tegangan

I = Arus

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

56

2) Klasifikasi motor induksi

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok

utama.

1. Motor induksi satu fase. Medan magnet yang berputar

dihasilkan oleh pasokan listrik satu fase, Motor ini hanya

memiliki satu gulungan stator, beroperasi

2. Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar

dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang memiliki

daya yang tinggi, memiliki Rotor sangkar atau Rotor Belit

(90% memiliki rotor sangkar); dan penyalaan sendiri.

Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri

menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor,

belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam

ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

2.5.4 Generator Arus Bolak-balik atau Generator AC

Generator AC atau arus bolak-balik (juga disebut generator

sinkron atau alternator) adalah sumber utama dari semua energi listrik

yang kita pakai. Mesin tersebut adalah konverter energi terbesar di dunia.

Hukum tangan kiri untuk generator gambar 2.24 menunjukan hubungan

antara arah penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan

dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari ditunjukan pada arah

gerakan penghantar, dan telunjuk ditunjukan ke arah fluks, jari tengah

akan menunjuk ke marah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

57

dapat dipakai apabila magnet, sebagai pengganti penghantar, digerakan.

Meskipun demikian, dalam hal ini ibu jari harus ditunjukan ke arah

gerakan penghantar relatif.

Gambar 2.24 Hukum tangan kiri generator

Jumlah tegangan yang diinduksikan pada penghantar pada saat

penghantar bergerak pada medan magnet tergantung pada

1. Kekuatan medan magnet. Makin kuat medan makin besar tegangan

yang diinduksikan

2. Kecepatan pada penghantar yang memotong fluks. Bertegangan

maksimum diinduksika tambahnya kecepatan penghantar menambah

besarnya tegangan yang diinduksikan.

3. Sudut pada tempat tempat penghantar memotong fluks. Tegangan

maksimum diinduksikan apabila konduktor memotong pada 90˚, dan

tegangan yang lebih rendah diinduksikan apabila sudut itu kurang dari

90˚.

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

58

4. Panjang penghantar pada medan magnet. Jika penghantar digulung

menjadi kumparan yang terdiri dari beberapa lilitan, panjang efektif

bertambah dan tegangan yang diinduksikan akan bertambah

Gambar 2.25 Generator ac satu-fase medan-diam

Generator AC dibuat dengan medan diam dan berputar. Jenis

medan diam biasanya kapasitas kilovolts amperenya relatif kecil dan

ukuran kerja tegangan-rendah. Jenis ini mirip dengan generator DC

kecuali jenis ini mempunyai slips ring sebagai pengganti komutator

(gambar). Kutub menonjol (salient pole) membangkitkan medan DC,

yang dipotong oleh jangkar yang berputar. Jangkar mempunyai lilitan

yang mempunyai terminal yang dihubungkan dengan slips ring yang

dipasang pada poros. Seperangkat sikat bergeser pada slips ring sehingga

kita dapat menghubungkan jangkar dengan beban luar. Generator AC

tidak dapat mensuplai arus medan sendiri. Penguat medan harus arus

searah, dan karena itu harus disuplai dari sumber luar, jangkar diputar

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

59

oleh sumber daya mekanis misalnya mesin disel. (Frank D. Petruzella,

2001).

Jenis Generator AC medan berputar menyederhanakan msalah

pengisolasian tegangan yang dibangkitkan, yang umumnya sebesar

18.000 sampai 24.000 V. Generator AC medan berputar memiliki

jangkar diam yang disebut stator. Lilitan stator tiga-fase langsung

dihubungkan pada beban tanpa melalui slip ring dan sikat. Hal ini

memudahkan isolasi kumparan karena kumparan tidak dikenai gaya

sentrifugal. Metode yang berbeda-beda dari penguatan medan telah

dibuat dan digunakan. Generator AC medan berputar seperti yang

diperlihatkan pada gambar 2.26 menggunakan sistem penguat tanpa sikat

pada generator AC kecil yang dipasangkan pada poros yang sama seperti

generator utama, digunakan sebagai penguat.

Penguat AC mempunyai jangkar berputar. Output jangkar

disearahkan dengan diode solid state yang juga dipasang pada poros

utama. Output yang disearahkan dari penguat AC dimasukkan langsung

denga menggunakan hubungan yang diisolasi sepanjang poos pada

medan generator sinkron yang berputar. Medan penguat AC adalah tetap

dan disuplai dari sumber dc terpisah. Akibatnya , output penguat AC dan

tegangan yang dibangkitkan dari generator sinkron dikontrol dengan

mengubah kekuatan medan dari penguat AC melalui pengaturan rheostat

medan.

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

60

Gambar 2.26 Generator ac tiga-fase medan-berputar

2.5.5 Transformator

Transformator adalah suatu mesin listrik yang mempunyai fungsi

mentransformasikan energi listrik AC (listrik arus bolak-balik) dari suatu

rangkaian ke rangkaian lain secara induksi, dengan tidak merubah nilai

frekuensi. Berdasarkan sumber tegangan masukannya, transformator

atau yang lebih dikenal dengan sebutan trafo dibedakan menjadi trafo 1

fasa dan trafo 3 fasa. Prinsip kerja dari kedua jenis trafo tersebut pada

dasarnya sama. Trafo 3 fasa dapat dibuat dari tiga buah trafo 1 fasa. Trafo

1 fasa atau trafo 3 fasa dapat dapat dihubung paralel untuk memenuhi

kebutuhan beban.

a. Konstruksi trafo

Konstruksi trafo 1 fasa dua belitan diperlihatkan pada gambar 2.27.

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

61

Inti trafo

V1

E1

N1

N2

V2

E2

Gambar 2.27 Konstruksi trafo 1 fasa dua belitan

Keterangan;

V1 = tegangan sumber (tegangan primer)

E1 = ggl induksi belitan primer

V2 = tegangan sekunder

E2 = ggl induksi belitan sekunder

N1 = belitan primer

N2 = belitan sekunder

= fluksi magnet

b. Prinsip Kerja

Bila belitan primer terhubung sumber tegangan ac, maka pada

belitan tersebut mengalir arus bolak-balik sehingga di dalam inti trafo

(bahan ferromagnetik) terbentuk garis-garis gaya magnet atau fluksi

magnet yang berarah bolak-balik pula. Jika arus yang mengalir

berbentuk gelombang sinus maka fluksi yang terjadi juga berbentuk

gelombang sinus. Sehubungan fluksi mengalir di dalam inti yang

mana terdapat belitan primer dan belitan sekunder, maka berdasarkan

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

62

percobaan Faraday pada kedua belitan tersebut akan terbentuk ggl

induksi. Berdasarkan percobaan Lentz, ggl induksi yang terbentuk

akan melawan penyebabnya.

c. Macam-macam Trafo

1) Transformator Step-Up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan

sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi

sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada

pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan

generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi

jarak jauh.

2) Transformator Step-Down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit

daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun

tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama

dalam adaptor AC-DC.

3) Autotransformator

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut

secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini,

sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus

dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer,

sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat

dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

63

Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang

kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.

Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi

secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain

itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik

tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari

1,5 kali).

4) Autotransformator variabel

Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator

biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan

perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.

5) Transformator isolasi

Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah

sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama

dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan

sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi

kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara

dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah

banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

6) Transformator pulsa

Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus

untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis

ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

64

arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.

Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika

terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan

keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer

berbalik arah.

7) Transformator tiga fasa

Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang

dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya

dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan

secara delta.

2.6 Kerangka Berfikir

Dalam proses perkuliahan mata kuliah mesin listrik prodi pendidikan

teknik elektro UNNES mahasiswa merasa kesulitan dalam mencari materi

mengenai mesin listrik, Hal ini dikarenakan jumlah buku di perpustakaan yang

terbatas dibanding jumlah mahasiswa serta kesibukan mahasiswa diluar

kampus yang memberikan sedikit waktu untuk pencarian materi.

Kondisi di dalam kelas yang ramaipun membuat mahasiswa menjadi

kurang memperhatiakan materi yang dijelaskan oleh dosen dan banyak yang

tidak mencatat materi yang disampaiakan oleh dosen .Pengalihan perhatian

mereka ditujukan dengan membuka berbagai sarana telekomunikasi yang

mereka punya mulai dari laptop, smartphone dan tablet mereka dengan

membuka berbagai macam media sosial.

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

65

Dengan membuat media pembelajaran berbasis web yang berisi

rangkuman teori mesin listrik ini dimaksudkan agar mahasiswa nantinya

menggunakan laptop, smartphone atau tablet mereka sebagai media

pembelajaran yang mudah diakses serta praktis dapat digunakan kapanpun dan

dimanapun.

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

106

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dibuatnya media pembelajaran berbasis web pada mata kuliah mesin listrik

menjadikan fasilitas komputer dan internet termanfaatkan secara maksimal

dalam proses belajar mengajar.

2. Kesibukan mahasiswa diluar perkuliahan dan sulitannya mencari buku

refrensi dapat diatasi dengan adanya media pembelajaran berbasis web yang

dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

3. Hasil respon positif mahasiswa menunjukan media pembelajaran berbasis

web pada mata kuliah mesin listrik mampu mendukung dan mengarahkan

mahasiswa pada pembelajaran mandiri.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan bahwa:

1. Tanggapan positif yang diberikan dosen dan mahasiswa prodi Pendidikan

Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang dapat dijadikan pertimbangan

bagi dosen pengampu mata kuliah mesin listrik untuk menggunakan media

pembelajaran mesin listik berbasis web tersebut.

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

107

2. Mahasiswa dan dosen dapat menggunakan media pembelajaran mesin listrik

berbasis web pada mata kuliah lain dengan karakteristik materi yang sama

3. Media pembelajaran mesin listrik berbasis web ini masih terdapat

kekurangan dalam pemberian tampilan berupa animasi dan video, sehingga

diharapkan untuk pengembangan selanjutnya dapat dibuat aplikasi paket

belajar yang lebih memperkaya animasi dan video, sehingga lebih

memudahkan dalam kepahaman mahasiswa mengenai Mesin Listrik.

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

108

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman. et al. 2010. Media pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.

Ariesto Hadi Sutopo. 2003. Multimedia interaktif dengan flash Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ariesto Hadi Sutopo. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Daryanto. 2010. Media pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media.

Eko Setianto. 2008. Browsing Aja di Internet. Jakarata : Elex Media.

Frank D. Petruzella. 2001. Elektronik Industri. Yogyakarta: Andi

Haris Mudjiman. 2007. Belajar Mandiri (Self-motivated Learning). Surakarta :

UNS Press.

H. Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, Dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Lu’mu tarsi. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek.

Made Weda. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi

Aksara.

Munir. 2008. Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung:

Alfabeta.

Oemar Hamalik. 2002. Media Pendidikan. Bandung: alumni.

Rahmat Hidayat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta : Elex

Media.

Rudi Susilana & Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajran: Hakikat,

pengembangan, Pemanfaatn dan Penilaian. Bandung: FIP.

Rusman, Deni kurniawan, & Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran berbasis Teknologi

informasi dan Komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada.

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB …lib.unnes.ac.id/27796/1/5301410032.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK DI PRODI PENDIDIKAN

109

Slameto.2013. Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:Rineka

Cipta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:Rhineka Cipta.

Tim wahana komputer. 2009. Design web interaktif dan dinamis dengan microsof

front page XP. Jakarta: Salemba infotek.

Wahyu Gunawan. 2010. Kebut Sehari Jadi Webmaters. Yogyakarta : Genius

Publisher.

Wikipedia. 2013. Adobe Dreamweaver. http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe

Dreamweaver (di akses pada Desember 2013)

Wikipedia. 2016. PHP. https://id.wikipedia.org/wiki/PHP (diakses pada 3 Januari

2016)

Wikipedia. 2016. Sistem Manajemen Konten

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_konten (diakses pada 12

Mei 2016)

Zainal Aqib. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual.

Bandung: Yrama widya.