pengembangan media pembelajaran berbasis …eprints.uny.ac.id/24108/9/9.ringkasan skripsi.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1
BANGUNTAPAN
RINGKASAN SKRIPSI
Oleh:
Fathikah Fauziah Hanum
NIM. 10401241035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI
SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN Oleh
Fathikah Fauziah Hanum dan Prof. Dr. Abdul Gafur DA ABSTRAK
Tulisan ini berdasarkan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui: (1) tahapan pemanfaatan internet dalam pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pembelajaran Pkn, (2) kelayakan/kualitas media web, (3) efektivitas media web dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate). Subjek uji coba kelompok kecil (10 siswa kelas XI) untuk mengetahui efektivitas media web dalam meningkatkan hasil belajar PKn. Instrumen pengumpulan data adalah berupa soal tes dan dianalisis dengan statistik deskriptif juga yaitu dengan membandingkan nilai rerata pretest dan posttest serta dilakukan uji-t untuk mengetahui signifikansi perbedaan nilai pretest dan posttest. Media web dikatakan efektif apabila nilai rata-rata posttest lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pretest dan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) internet dapat dimanfaatkan dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis web di SMA N 1 Banguntapan melalui tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi, (2) media web yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran PKn berdasarkan validasi ahli materi PKn, ahli media, dan penilaian peserta didik, kelayakannya termasuk dalam kategori baik, (3) media web yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn berdasarkan tes hasil belajar pada uji coba kelompok kecil, terjadi peningkatan rerata nilai pretest (67,11) ke posttest (80,85), sehingga peningkatan mencapai 20,47%, serta peningkatan tersebut bisa dikatakan signifikan dengan t empirik 2,7636 yang bisa dikatakan signifikan. Kata Kunci: pengembangan, pembelajaran PKn, media web I. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan pembelajaran adalah adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (UU No 20 Tahun 2003). Pembelajaran merupakan bagian dari
pendidikan itu sendiri. Untuk menjadikan peserta didik mengembangkan potensi
2
dirinya untuk memiliki beberapa keterampilan seperti yang disebutkan dalam
Pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2013 tersebut terjadi dalam pembelajaran.
Pembelajaran bisa dikatakan sebagai suatu proses belajar mengajar.
Menurut Nunuk Suryani & Leo Agung (2012: 39), terdapat beberapa
komponen dalam proses belajar mengajar antara lain meliputi, tujuan, bahan
pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media atau alat peraga, sumber
dan evaluasi. Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media
pembelajaran. Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai
penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal tertentu bisa mewakili guru
menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan guru.
Dewasa ini media memegang peranan penting di dalam membantu
tercapainya proses belajar mengajar. Dunia sekarang boleh dikatakan adalah dunia
yang hidup dengan media. kegiatan belajar mengajar sekarang telah bergerak
menuju dikuranginya penyampaian dengan ceramah, dan berpindah dengan
digunakannya banyak media (Abdul Gafur. 1986: 110). Media berkaitan dengan
teknologi, dan selalu mengalami perkembangan untuk menyesuaikan dengan
perkembangan zaman pula. Di era globalisasi ini salah satunya adalah
perkembangan teknologi informasi.
Saat ini manusia benar-benar berada dalam suatu masyarakat informasi.
Pemindahan sejumlah informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya dapat
dilakukan dengan sangat cepat, demikian pula dengan dari perusahaan kecil
keperusahaan raksasa. Peneliti dari seluruh penjuru dunia mendapatkan dirinya
bekerja dalam suatu lingkungan jaringan, yang secara langsung dapat mengakses
kerja dari rekan kerja di tempat lain, suatu perpustakaan “virtual” yang memiliki
ribuan volume paper dan buku. Sekelompok grup dapat melaksanakan diskusi
satu sama lainnya tanpa perlu berpindah lokasi fisik (Hamzah & Nina, 2011: 65).
3
Hal tersebut menunjukkan teknologi informasi perkembanganannya sangat pesat.
Salah satunya perkembangan teknologi informasi dalam bidang internet.
Menurut Hamzah & Nina (2011: 104), salah satu media penyebaran
informasi yaitu internet. Internet menurut Kadir (2003) merupakan sebuah
jaringan komputer. Jaringan ini menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di
seluruh dunia. Internet banyak memberikan keuntungan pada pemakai. Selain itu
internet adalah kumpulan jaringan komputer sehingga pemakai dapat berbagi
informasi dengan sumber-sumber yang lebih luas.
Hariningsih (2005: 136) menjelaskan bahwa perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat terutama dalam bidang internet secara langsung
mampu menggeser bahkan mengubah sistem dan pola hidup manusia,
perkembangan tersebut memicu munculnnya aspek-aspek sosial yang dapat
dikatakan baru, atau aspek-aspek sosial lama yang muncul dengan cara baru.
Salah satu dari aspek tersebut antara lain sebagai berikut, Setelah berkembangnya
internet, sumber informasi menjadi lebih beragam dan luas. Jarak dan waktu
bukan lagi menjadi kendala yang utama. Internet merupakan jembatan penting
untuk masuk dalam kancah dunia, dan komunikasi dewasa ini telah banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Salah satu pemanfaatannya adalah dalam bidang pendidikan misalnya
muncul media baru yaitu media yang berbasis internet (online).
Selain itu pendidikan di Indonesia menuntut peserta didik untuk belajar
secara aktif sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator. Hal
tersebut terjadi juga dalam setiap mata pelajaran, tidak terkecuali pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Keberadaan
internet memberikan solusi baru terhadap perkembangan dunia pendidikan,
sampai saat ini tidak terhitung media pembelajaran yang berbasis internet, seperti
portal, forum, blog, web atau jenis media e-learning lainnya.
Hasil observasi di kelas XI IPA 3 SMA N 1 Banguntapan pada bulan Juli
Tahun 2013, menunjukkan saat pembelajaran siswa lebih banyak diam dan
kadang sibuk dengan gadget-nya atau hal lain saat guru menerangkan materi PKn
di depan kelas (metode ceramah), guru kebanyakan menggunakan metode
4
ceramah Terlihat kurangnya minat siswa pada pelajaran PKn. Permasalahan
tersebut ada kaitannya dengan media pembelajaran (Fathikah Fauziah H. 2013:
14).
Kurangnya penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran tersebut
membuat pembelajaran kurang efektif, karena media pembelajaran merupakan
salah satu komponen dalam pembelajaran. Media pembelajaran sangat berperan
penting dalam meningkatkan motivasi siswa untuk menyerap materi yang
disampaiakan dan keaktifan belajar siswa.
Media pembelajaran PKn sebagai salah satu ranah ilmu sosial dalam
pembelajaran memang sulit dalam pemilihan media pembelajaran, menurut
pendapatnya Etin Solihatin (2012:183) “… media pembelajaran pengetahuan
sosial masih sering terabaikan dengan berbagai macam alasan, diantaranya
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan, sulit mencari media yang tepat,
tidak adanya dana dan lain sebagainya.”
Agar materi tersebut menarik sehingga memotivasi peserta didik belajar
mandiri, maka materi dikembangkan menggunakan teknologi informasi
komunikasi dengan menempatkannya pada media website yang terkoneksi dengan
internet yang mana manfaat media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian
dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan (Kemp & Dayton dalam
Arsyad, 2003).
Penelitian dan pengembangan sebelumnya yaitu Pengembangan
pembelajaran PKn berbasis media blog untuk SMA oleh Zunalia Danung Pratiwi
(2013),
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) media blog yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran PKn berdasarkan validitas ahli materi PKn, ahli media dan penilaian peserta didik, kelayakannya mencapai rerata skor 3,99 (termasuk dalam kategori baik) dari skala 5. (2) media blog yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar PKn berdasarkan hasil tes belajar. Pada uji coba kelompok kecil nilai rata-rata pretest adalah 47,7 dan post-test 86,3 (sudah melebihi KKM), sehingga peningkatan hasil belajar mencapai 45,07%. Pada uji coba lapangan nilai rata-rata pre-test adalah 52,6 dan post-test 89,3 (sudah melebihi KKM), sehingga peningkatan hasil belajar mencapai 41,09%.
5
Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis internet
(online) dalam bentuk blog efektif digunakan dalam pembelajaran PKn. Penelitian
dan pengembangan lainnya yaitu tentang pengembangan media pembelajaran
berbasis komputer untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP oleh
Imam Mu’adin (2009) menghasilkan produk berupa kepingan CD, program
software pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash professional 8
atau flash MX 2004. Hasil pengembangan tersebut menunjukkan hasil bahwa
produknya efektif digunakan dalam pembelajaran PKn.
Berdasarkan kedua hasil penelitian dan pengembangan tersebut maka
media pembelajaran PKn berbasis internet perlu dikembangkan, salah satunya
dalam bentuk web, sehingga diharapkan penggunaan media web sebagai salah satu
media pembelajaran PKn selain akan menarik minat peserta didik untuk belajar
aktif juga dapat diakses siswa diluar jam belajar di sekolah. Isi web dilengkapi
dengan teks, gambar, audio, animasi dan bahkan beberapa multimedia yang akan
menjadi lebih interaktif. Bahan ajar yang dikemas sebagai media belajar berbasis
web merupakan salah satu bentuk aplikasi dari sistem e-learning tidak hanya
mampu menyajikan materi belajar secara lebih menarik dan up to date tetapi juga
memungkinkan adanya unsur interaktif dan umpan balik antara guru dan siswa
dalam pembelajaran, sehingga metode pembelajaran yang dilakukan guru akan
lebih bervariasi dan siswa lebih banyak aktif dalam belajar. Media web ini
diharapkan juga dapat menjadi sarana peserta didik menampilkan perannya
sebagai warga Negara yang baik.
Hal tersebut sejalan dengan banyaknya SMA yang mendukung
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, khususnya internet. Berdasarkan
hasil observasi oleh Fathikah Fauziah Hanum (2013: 12) di SMA N 1
Banguntapan yang beralamatkan di Dusun Ngenthak, Baturetno, Banguntapan,
Bantul, pada bulan Juli-Agustus 2013 diperoleh hasil bahwa sekolah tersebut telah
dilengkapi dengan fasilitas laboratorium komputer lengkap dengan fasilitas
internet dan wifi (wireless fidelity). Selain itu internet juga sudah tidak asing lagi
di kalangan siswa. Apalagi sekarang internet semakin mudah diakses melalui
smartphone yang semakin merebak di setiap kalangan termasuk siswa SMA. Dari
6
hasil observasi juga terlihat hampir seluruh siswa telah memiliki smartphone atau
tablet sebagai gadget yang digunakan sehari-hari. Gadget ini umumnya
tersambung dengan internet. Sehingga dengan adanya fasilitas komputer lengkap
dan wifi di sekolah
Fasilitas wifi di SMA tersebut sayangnya belum mampu dimanfaatkan
oleh guru secara baik. Internet lebih banyak digunakan untuk mengakses media
sosial (facebook, twitter, yahoo messenger). Keadaan menjadi ironis saat minat
siswa dalam mengakes internet tinggi namun belum ada media pembelajaran yang
mampu mendukung dan mengarahkan siswa pada pembelajaran mandiri yang
efektif dengan memanfaatkan internet.yang memungkinkan siswa mengakses
internet melalui komputer ataupun notebook bahkan gatgetnya. Perlu adanya
penyusunan media pembelajaran berbasis web yang dapat mereka akses melalui
internet dimanapun dan kapanpun. Melalui media pembelajaran tersebut
diharapkan pemanfaatan internet oleh siswa dalam pembelajaran semakin
maksimal dan berkualitas.
memungkinkan siswa mengakses internet dengan mudah
melalui komputer ataupun notebook bahkan gatget-nya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka media pembelajaran berbasis
internet dapat digunakan dalam pembelajaran tidak langsung atau tanpa adanya
tatap muka antara guru dan peserta didik di manapun dan kapanpun tanpa harus
menunggu waktu belajar di sekolah yang dapat dipergunakan oleh peserta didik
untuk memperdalam pengetahuan tentang Pendidikan Kewarganegaraan. Cara
yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan menyusun
media pembelajaran berbasis web melalui jaringan internet sebagai upaya
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan
pembelajaran.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam
pembelajaran. Menurut Nunuk Suryani & Leo Agung (2012: 43), yang dimaksud
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat
7
bantu dalam rangka mendukung usaha-usaha pelaksanaan proses belajar-
mengajar yang menjurus kepada pencapaian tujuan pembelajaran.
Menurut Rudi Susilana (2008: 8) terkait dengan fungsi media
pembelajaran, media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan
proses pembelajaran, media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan
dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran tersebut, media
pembelajaran bukan berfungsi sebagai hiburan, media pembelajaran berfungi
untuk meningkatkan proses belajar. Sedangkan manfaat dari media pembelajaran
yang dijelaskan oleh Arief Sadiman (2010: 17) antara lain sebagai berikut:
memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
daya indera.
Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Namun tidak semua media tersebut cocok untuk mengajarkan
semua materi pelajaran dan untuk semua siswa. Media tersebut harus dipilih
secara cermat agar dapat digunakan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran
(Abdul Gafur, 2012: 104). Maka dalam pemilihan media pembelajaran harus
memperhatikan beberapa kriteria. Secara umum kriteria yang harus diperhatikan
dalam pemilihan media menurut Etin Solihatin (2012: 197) adalah, tujuan,
sasaran didik, karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan,
konteks penggunaan dan mutu teknis.
B. Media Pembelajaran Berbasis Web
Media pembelajaran berbasis web berkaitan dengan pembelajaran
elektronik atau sering disebut e-learning. Zainal Aqib (2013: 59) menafsirkan e-
learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media
internet. E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang
dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu, e-
learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem
pendidikan konvensional.
8
Konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
belajar mengajar dapat disebut suatu e-learning. E-learning adalah sebuah proses
pembelajaran yang berbasis elektronik dengan salah satu media yang digunakan
adalah jaringan komputer yang memungkinkan untuk dikembangkan dalam
bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer
yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa
menjadi lebih interaktif dalam penelitian ini disebut pembelajaran berbasis web.
Rusman (2013: 335) menjelaskan pembelajaran berbasis web atau yang
popular dengan sebutan web-based education (WBE) atau kadang disebut e-
learning (electronic learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web
dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang
mengikutinya, maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis
web. Pembelajaran berbasis web merupakan pengembangan dari model e-
learning.
Penggunaan web sebagai media pembelajaran adalah pada prinsipnya web
digunakan sebagai bahan ajar. Lu’mu Tasri (2011) menjelaskan bahan ajar
berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan
dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet
atau bahan ajar on line. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan
potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: (1) Menyajikan multimedia, (2)
Menyimpan, mengolah (3) Menyajikan infromasi dan hyperlink.
Karena sifatnya yang on line, maka bahan ajar berbasis web mempunyai
karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Web memiliki
karakteristik tertentu yang memang harus diperhatikan agar web tersebut pantas
dan baik digunakan sebagai media pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh
Herman Dwi Surjono (2011: 7) web yang baik harus memenuhi beberapa kriteria
diantarnya. (1) Konsistensi layout, naviagasi, teks, background. (2) indikator
9
halaman. (3) teks harus ringkas/padat, bullets, font jelas, warna kontras, garis
bawah hanya untuk links. (4) gambar harus relevan, caption dekat, resolusi dan
ukuran proposional. (5) audio, video dan animasi harus meaningful, relevant,
simple dan short segments.
C. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Merujuk pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006, maka Pendidikan Kewarganegaraan adalah:
...mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Sartono Kartodirdjo dalam Cholisin (2000), Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) memiliki visi sebagai nation and character building.
Yakni membangun karakter manusia Indonesia yang Pancasilais, karena ideologi
Pancasila merupakan identitas bagi bangsa Indonesia. Selain berdimensi identitas,
Pancasila juga berdimensi humanitas (sila kedua dan keempat) dan universalitas.
PKn memiliki beberapa misi, yaitu yang pertama PKn sebagai pendidikan
politik, yang berarti program pendidikan ini memberikan pengetahuan, sikap dan
keterampilan kepada siswa agar mereka mampu hidup sebagai warga negara yang
memiliki tingkat kemelekan politik (political literacy) dan kesadaran berpolitik
(political awareness), serta kemampuan berpartisipasi politik (political
participation) yang tinggi. Kedua, PKn sebagai pendidikan nilai (value
education), yang berarti melalui PKn diharapkan tertanam dan tertransformasikan
nilai, moral, dan norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara kepada diri
siswa, sehingga mendukung bagi upaya nation and character building. Yang
ketiga, PKn sebagai pendidikan nasionalisme, yang berarti melalui PKn
diharapkan dapat ditumbuhkan dan ditingkatkan rasa kebangsaan atau
nasionalisme siswa, sehingga mereka lebih mencintai, merasa bangsa, dan rela
berkorban untuk bangsa dan negaranya. Keempat, PKn sebagai pendidikan
hukum, yang berarti bahwa program pendidikan ini diarahkan untuk membina
siswa sebagai warga negara yang memiliki kesadaran hukum yang tinggi, yang
10
menyadari akan hak dan kewajibannya, dan yang memiliki kepatuhan terhadap
hukum yang tinggi. Kelima, PKn sebagai pendidikan multikulural (multicultural
education), yang berarti PKn diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan
sikap toleran siswa dan mahasiswa untuk hidup dalam masyarakatnya yang
multikutural. Dan yang keenam PKn sebagai pendidikan resolusi konflik (conflict
resolution education), yang berarti PKn membina siswa dan mahasiswa untuk
mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif (Bunyamin Maftuh, 2008: 137)
Selain itu PKn memiliki tujuan. Adapun tujuan dari pendidikan
kewarganegaraan menurut Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 agar para
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
.
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4) Berinteraksi secara langsung dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut menurut Cholisin (2005), cakupan materi
PKn persekolahan dapat dikembangkan meliputi: (1) Manusia sebagai
Zoonpoliticon, (2) Nilai, norma dan moral, (3) Norma-norma dalam masyarakat,
(4) Bangsa dan Negara, (5) Konstitusi, (6) Lembaga – lembaga politik, (7)
Kewarganegaraan, (8) Sistem politik demokrasi, (9) Negara hukum dan
penegakkannya, (10) HAM, (11) Peranan Indonesia dalam Hubungan
Internasional dan, (12) Identitas Nasional.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga tertuang
dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 yaitu meliputi aspek
Persatuan dan Kesatuan bangsa, norma hukum dan peraturan, hak asasi manusia,
kebutuhan warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, Pancasila serta
Globalisasi.
11
III. METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (researce and development)
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan pengembangan ini adalah
produk perangkat lunak (software) pembelajaran berupa media web. Model
pengembangan pada penelitian ini mengikuti model pengembangan yang
diadaptasi dari model desain instruksional ADDIE yang meliputi tahap analisis
(analysis), desain (design), pengembangan (develop), implementasi (implement)
dan evaluasi (evaluate)
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni, tahun ajaran 2013/2014 di
SMA Negeri 1 Banguntapan.
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pembuatan media pembelajaran berbasis web mata pelajaran PKn
akan disesuaikan dengan model pengembangan dan dibuat melalui tahapan di
bawah:
1. Analisis (Analysis)
Tahap analisis mencakup dua kegiatan, yaitu analisis masalah dan
analisis komponen pembelajaran. Pada tahap analisis masalah ini dilakukan
investigasi terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran di lapangan dan mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan
solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangkan pada
tahap analisis komponen pembelajaran ini mencakup analisis tujuan
pembelajaran/kompetensi, analisis situasi pembelajaran, analisis peserta didik,
dan analisis isi pembelajaran.
2. Desain (Design)
12
Tahap desain mencakup:
a. Penyusunan kerangka struktur media pembelajaran berbasis web.
b. Penentuan sistematika penyajian materi, ilustrasi, dan visualisasi.
c. Penulisan draf produk awal media pembelajaran web dan pembuatan
story board.
3. Pengembangan (Develop)
Pada tahap pengembangan produk ini dilakukan pembuatan dan
perakitan halaman web, yang mencakup penulisan teks, pemasangan gambar,
pemasangan video, pembuatan milis, hyperlink serta pembuatan dan
pemasangan soal. Selain itu dilakukan evaluasi formatif yaitu validasi materi
dan media oleh ahli materi dan ahli media, untuk mengetahui apakah media
tersebut layak diterapkan atau diujicobakan dalam pembelajaran di kelas.
Sehingga nanti akan didapat saran untuk memperbaiki media web sebelum
diterapkan atau diujicobakan di lapangan.
4. Implementasi (Implement). Tahap implementasi yaitu memanfaatkan atau
menggunakan paket pembelajaran tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui kelayakan dengan
melihat tanggapan guru dan siswa. Selain itu untuk mengetahui efektivitas
media tersebut maka akan dilakukan pretest dan posttest dalam uji coba
terbatas pada siswa.
5. Evaluasi (Evaluate)
Tahap evaluasi sudah dilakukan saat tahap pengembangan dan
implementasi. Tahap evaluasi di sini meliputi internal and external
evaluation (Piskurich dalam Abdul Gafur, 2012: 40). Evaluasi internal
(istilah lain dari evaluasi formatif) dilaksanakan untuk mengetahui kualitas
produk. Hasil evaluasi formatif digunakan sebagai umpan balik untuk
mengadakan perbaikan. Evaluasi fomatif dalam penelitian ini adalah validasi
dari ahli materi PKn dan ahli media serta penilaian dari guru PKn dan peserta
didik. Evaluasi eksternal (evaluasi sumatif) dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah diajarkan.
13
Hal ini berarti untuk mengetahui efektivitas media web dalam meningkatkan
hasil belajar.
D. Validasi dan Subjek Uji Coba
Validasi adalah suatu proses uji coba dan merevisi paket pengajaran
yang telah dikembangkan (Abdul Gafur, 1986: 121). Dalam penelitian ini
validasi merupakan proses evaluasi yang dilakukan di tahap pengembangan
dan implementasi. Proses evaluasi tersebut meliputi evaluasi internal
(formatif) dan evaluasi eksternal (sumatif). Evaluasi Internal dilakukan dalam
bentuk validasi materi dan media pembelajaran web serta uji coba produk
untuk mengetahui penilaian dari guru PKn dan peserta didik. Evaluasi
eksternal (evaluasi sumatif) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah diajarkan. Hal ini
berarti untuk mengetahui efektivitas media web untuk meningkatkan hasil
belajar. Dalam penelitian ini digunakan tes hasil belajar untuk mengetahui
efektivitas media pembelajaran berbasis web.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain kuesioner
(angket), soal tes dan dokumentasi. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan
untuk memperoleh data tentang validitas kelayakan media web yang dapat
dilihat dari dari validasi oleh ahli materi PKn, validasi oleh ahli media, dan
penilaian guru serta peserta didik. Angket yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jenis angket tertutup yang berupa ceklist.
Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Validasi oleh Ahli Materi PKn No Aspek
Penilaian Kriteria Jumlah
Butir 1 Pembelajaran Kesesuaian indikator, tujuan, dan materi pembelajaran
dengan SK/KD 3
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran 7 Siswa dapat termotivasi 2
2 Materi Kelengkapan materi 2 Keakuratan Materi 5 Teknik Penyajian materi 5 Kesesuaian evaluasi 1 Kesesuaian Bahasa 1 Kualitas Interaksi 1
Jumlah Butir 26
14
Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Validasi oleh Ahli Media
No Aspek Penilaian
Kriteria Jumlah Butir
1 Tampilan Kualitas Tampilan 5 2 Isi Kelengkapan materi 3
Keakuratan Materi 2 Teknik Penyajian materi 3 Kesesuaian evaluasi 1
3 Bahasa Kesesuaian Bahasa 4 4 Interaktivita
s Kualitas Interaksi 2
Jumlah Butir 20
Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Validasi oleh Guru
No Aspek Penilaian
Kriteria Jumlah Butir
1 Tampilan Kualitas Tampilan 4 2 Isi Kesesuaian materi dengan indikator 1
Kesesuaian indikator denggan tujuan pembelajaran 1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK/KD 1 Keakuratan Materi 3 Teknik Penyajian materi 4 Kesesuaian evaluasi 1
3 Bahasa Kesesuaian Bahasa 3 4 Interaktivitas Kualitas Interaksi 2 Jumlah Butir 20
Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Tanggapan Peserta didik No Aspek Penilaian Kriteria Jumlah
Butir 1 Pemahaman Bahasa, kata/kalimat dalam web mudah dipahami. 1
Materi mudah dipahami 3 Penggunaan web mudah dipahami 1
2 Tampilan dan Kualitas Interaksi
Tampilan halaman Judul, menu utama, background, warna, teks, gambar,video, animasi dan tampilan template menarik
6
3 Minat Siswa dan Kemenarikann Media
Media menarik, tidak membosankan, up to date, 3 Minat siswa menggunakan media 4
Jumlah Butir 19 Soal tes dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar yang
digunakan untuk memperoleh data tentang efektivitas media web. Soal tes ini
didasarkan pada rencara pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedangkan
analisis dokumen pada penelitian ini adalah dengan menganalisis dokumen-
dokumen yang ada seperti, silabus, RPP dan pengambilan gambar saat
ujicoba produk.
15
F. Teknis Analisis Data
Data yang diperoleh melalui instrumen penilaian dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif. Analisis data pada penelitian ini digunakan
untuk mengetahui kualitas/kelayakan dan efektifitas media web.
Untuk mengetahui kualitas/kelayakan media web dianalisis dari data
yang diperoleh dari penilaian kelompok reviewer yang terdiri dari dosen
ahli, guru dan siswa. Data yang berupa masukan, koreksi saran dan kritik
terhadap produk yang dihasilkan, kemudian diseleksi relevansinya oleh
peneliti dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing. Saran yang
dianggap relevan selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk merevisi
produk. Kemudia data yang diperoleh melalui angket untuk ahli, guru dan
angket untuk siswa yang berupa skala Likert dianalisis dengan pengubahan
hasil data berupa pengisian chek list menjadi data kuantitatif berupa skor
dengan menggunakan skala Likert. Kemudian menghitung jumlah total skor
pada tiap aspek dan dikonversikan kembali menjadi kategori kualitas web
sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai kualitas web.
Untuk melihat kefektifan media pembelajaran ini menurut Suharsimi
Arikunto (2007: 395), data yang terkumpul berupa nilai tes awal (pretest)
dan nilai tes kedua (posttest). Tujuan peneliti adalah membandingkan dua
nilai dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara kedua
nilai tersebut secara signifikan. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan
terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik
yang disebut dengan uji-t (t-test)
IV. HASIL PENELITIAN
Hasil awal pada penelitian ini adalah tersusunnya produk (media
pembelajaran) yang berupa web e-learning PKn dengan materi Hubungan
Internasional dan Organisasi Internasional dengan alamat
www.pknh.unycommunity.com. Media pembelajaran ini berisi materi PKn dengan
standar kompetensi “Menganalisis hubungan internasional dan organisasi
internasional”. Web ini disajikan dengan pilihan menu home, pendahuluan (yang
16
berisi tentang standar kompetensi, dan petunjuk pemakaian), materi (tedapat sub
menu Hubungan Internasional, Perjanjian Internasional, Perwakilan Diplomatik
dan Perwakilan konsuler, Peranan Organisasi Internasional yang terdiri dari sub
menu Organisasi Internasional, ASEAN, AA, dan PBB), Evaluasi (berisi soal
kuis), Penutup (terdapat sub menu penulis dan referensi).
Media pembelajaran berbasis web yang dibuat oleh pengembang tersebut
masih jauh dari kesempurnaan dan diperlukan uji kelayakan untuk memperoleh
masukan demi kesempurnaan media pembelajaran ini. Maka dilakukan validasi
materi oleh ahli materi dan validasi media oleh ahli media kemudian uji coba
terbatas kepada 1 orang guru PKn kelas XI dan 10 siswa SMA Negeri 1
Banguntapan kelas XI.
Ahli materi yang memberikan penilaian dan saran terhadap media
pembelajaran berbasis web adalah Dosen yang berkompeten dalam bidangnya
yaitu Chandra Dewi P., LLM., yaitu dosen yang mengampu mata kuliah
Hubungan Internasional dan Hukum Internasional.
Tabel 5. Presentase Skor Penilaian Ahli Materi terhadap Media Web
Selain itu, dosen ahli materi tersebut menyatakan bahwa media ini layak
untuk digunakan atau uji coba di lapangan dengan revisi dan saran, saran untuk
perbaikan web tersebut adalah perlu pemberian motivasi untuk siswa, sehingga
pembelajaran mandiri/individu menjadi menarik untuk siswa.
Hasil Validasi Media oleh Ahli Media terhadap Media Pembelajaran
berbasis Web. Ahli media yang memberikan penilaian dan saran terhadap media
Aspek Kategori Jumlah (n) Jumlah Skor Presentase Skor
Pembelajaran SB (5) 0 0 73,33%
B (4) 9 36
C (3) 2 6
K (2) 1 2
SK (1) 0 0
Materi SB (5) 5 25 87,14%
B (4) 9 36
C (3) 0 0
K (2) 0 0
SK (1) 0 0
17
pembelajaran berbasis web adalah Dosen yang berkompeten dalam bidangnya
yaitu Halili Hasan, S.Pd., dosen yang mengampu mata kuliah Teknologi
Informatika.
Tabel 6. Presentase Skor Penilaian Ahli Media terhadap Media Web
Aspek Kategori Jumlah (n) Jumlah Skor Presentase Skor Tampilan SB (5) 1 5 76%
B (4) 3 12 C (3) 0 0 K (2) 1 2 SK (1) 0 0
Isi SB (5) 4 20 86,67% B (4) 4 16 C (3) 1 3 K (2) 0 0 SK (1) 0 0
Bahasa SB (5) 2 10 90% B (4) 2 8 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0
Interaktivitas SB (5) 2 10 100% B (4) 0 0 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0
Selain itu, dosen ahli media tersebut menyatakan bahwa media ini layak
untuk digunakan atau uji coba di lapangan dengan revisi dan saran, saran untuk
perbaikan web tersebut adalah sebagai berikut:
a. Konten dalam moving slides sebaiknya berbeda dengan konten pada halaman utama/pages
b. Instruksi penggunaan media/web untuk pembelajaran belum ada. Sebaiknya dipasang di widget area (Menggunakan arbitrary text).
c. Daftar referensi setiap materi disertakan
Hasil penilaian dari guru SMA Negeri 1 Banguntapan terhadap media
pembelajaran berbasis web. Guru PKn yang memberikan penilaian terhadap
media pembelajaran berbasis web adalah guru SMA Negeri 1 Banguntapan yang
mengampu mata pelajaran PKn kelas XI yaitu Bapak Rifa’i MM.
18
Tabel 7. Presentase Skor Penilaian Guru Terhadap Kualitas Media Web
Aspek Kategori Jumlah (n) Jumlah Skor
Presentase Skor
Tampilan SB (5) 4 20 100% B (4) 0 0 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0
Isi SB (5) 9 45 96,36% B (4) 2 8 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0
Bahasa SB (5) 2 10 93,33% B (4) 1 4 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0
Interaktivitas SB (5) 2 10 100% B (4) 0 0 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0
Hasil Tanggapan Siswa Kelas XI Terhadap Media Pembelajaran Berbasis
Web yaitu dari hasil uji coba kelompok kecil dilakukan pada siswa kelas XI IPA
dengan menambil sampel secara random sebanyak 10 siswa. Setelah dipilih
sebelum diberikan perlakukan dilakukan pretest. Setelah itu diberikan perlakuan
berupa pembelajaran dengan menggunakan media web dan kemudian dilakukan
posttest untuk mengetahui efektifitas produk pengembangan media web.
Tabel 8. Presentase Skor Tanggapan Siswa terhadap Kualitas Web Aspek Kategori Jumlah
(n) Jumlah
Skor Presentase
Skor Kemudahan Pemahaman SS (5) 8 40 79%
S (4) 41 164 R (3) 11 33
TS (2) 0 0 STS (1) 0 0
Tampilan dan Kualitas Interaksi
SS (5) 8 40 80,33% S (4) 45 180 R (3) 7 21
TS (2) 0 0 STS (1) 0 0
Minat dan Kemenarikann terhadap Media
SS (5) 8 40 78,3% S (4) 48 192 R (3) 14 42
TS (2) 0 0 STS (1) 0 0
19
Selain itu siswa juga memberikan saran untuk perbaikan Web sebagai
berikut:
a. Web perlu dilengkapi dengan map maping. b. Web perlu ditambah dengan animasi. c. Kalau bisa di-upload e-book supaya bisa di-download oleh siswa
Selain dilakukan uji kelayakan terhadap kualitas media pembelajatan
berbasis Web ini dilakukan uji efektivitas kepada siswa dengan tujuan untuk
mengetahui keefektifan media pembelajaran berbasis web ini untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Hasil evaluasi tersebut dibandingkan dengan hasil siswa
sebelum menggunakan media pembelajaran.
Tabel 12. Daftar Nilai Pretest dan Postest
No NIS Nama Pretest Postest 1 5452 Marista Heni Widiasari 88,57 85,71 2 5466 Muhammad Rosyed Ridlo 51,43 71,43 3 5467 Muhammad Satria Amandita 62,86 77,14 4 5473 Nitia Awalindah 71,43 82,85 5 5475 Nurfitayanti Rokhimawati 77,1 82,85 6 5485 Prillia Dirgantari 91,4 88,57 7 5489 Rahastri Fajar Puspasari 80 85,71 8 5494 Reno Dias Anggara Purba 71,43 80 9 5497 Ridwan Nata Permana 68,86 77,1 10 5504 Sabella Nisa Adelia Rifai 80 77,1 Rata-rata 67,11 80,85
Data dari tabel 12. menunjukkan nilai rata-rata pretest siswa adalah
67,11 dengan nilai terendah 51,43 dan nilai tertinggi 91,4. Sedangkan
setelah menggunakan media pembelajaran berbasis web ini mendapatkan
nilai rata-rata posttest 80,85 dengan nilai terendah 77,14 dan tertinggi
88,57.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk
mata pelajaran PKn dengan materi Hubungan Internasional, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Fasilitas internet dapat dimanfaatkan dalam pengembangan media
pembelajaran berbasis web untuk mata pelajaran PKn di SMA N 1
Banguntapan yaitu dengan prosedur/tahapan (1) analysis yang berupa
analisis masalah dan kebutuhan pembelajaran. (2) design adalah penyusunan
20
kerangka struktur media web, penentuan sistematika penyajian materi,
ilustrasi, dan visualisasi, serta penulisan draf produk awal media
pembelajaran web dan pembuatan story board. (3) develop yaitu pembuatan
dan perakitan halaman web, yang mencakup penulisan teks, pemasangan
gambar, pemasangan video, pembuatan milis, hyperlink serta pembuatan dan
pemasangan soal. (4) implement adalah memanfaatkannya dalam kegiatan
pembelajaran. (5) evaluate dilakukan evaluasi formatif dan sumatif.
Dari tahapan tersebut dihasilkan produk media pembelajaran berbasis
web yang dapat diakses pada alamat www.pknh.unycommunity.com.
2. Media pembelajaran berbasis web materi Hubungan Internasional layak
digunakan dalam pembelajaran PKn jika dilihat dari kualitasnya menurut
beberapa validasi, sebagi berikut:
a. Validasi ahli materi jika dilihat dari segi kualitas materi dan
pembelajaran. Penilaian ahli materi pada aspek materi dengan persentase
87,14% (termasuk dalam kategori sangat baik). Aspek pembelajaran
73,33% (kategori baik). Ahli materi juga menyatakan bahwa media web
layak diterapkan atau diujicobakan di lapangan dengan saran dan revisi.
b. Validasi ahli media jika dilihat dari segi isi, tampilan, bahasa dan
interaktivitas dengan presentase pada aspek tampilan 76% (kategori
baik), aspek isi 86,67% (sangat baik), aspek bahasa 90% (sangat baik),
dan aspek interaktivitas 100% (sangat baik). Ahli media juga
menyatakan bahwa media web layak diterapkan atau diujicobakan di
lapangan dengan saran dan revisi.
c. Penilaian oleh guru PKn kelas XI dapat dilihat bahwa penilaian media
sangat baik pada semua aspek. tampilan dengan persentase 100%. Aspek
isi 96,36%. Aspek bahasa 66,67% dan pada aspek interaktivitas dengan
presentase 100%.
d. Hasil tanggapan siswa dapat dilihat bahwa penilaian siswa kelas XI di
SMA Negeri 1 Banguntapan cenderung setuju (baik) pada semua aspek
dengan rincian persentase pada aspek kemudahan pemahaman sebesar
79% (kategori baik), pada aspek tampilan dan kualitas interaksi sebesar
21
80,33% (kategori baik) dan pada aspek minat dan kemenarikann media
sebesar 78,3% (kategori baik).
3. Media pembelajaran berbasis web efektif dalam meningkatkan hasil belajar
PKn siswa Kelas XI di SMA N 1 Banguntapan dengan terjadinya
peningkatan rerata hasil belajar mencapai 20,47%, serta peningkatan
tersebut bisa dikatakan signifikan dengan t empirik 2,7636, dengan demikian
maka media pembelajaran berbasis web efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Guru dapat menggunakan media pembelajaran berbasis web ini untuk
mengatasi kesulitan dalam penyampaian materi yang banyak dan padat
dan waktu yang kurang untuk menyampaikan secara langsung, sehingga
memungkinkan siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri yang
terarah di luar kelas.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran berbasis web ini untuk
mempelajari mengenai materi Hubungan Internasional secara mandiri
dimanapun berada, karena bisa diakses di luar jam pelajaran. Siswa juga
bisa langsung mengakses melalui gadget-nya.
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat mengoptimalkan media pembelajaran web ini dalam
proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana komputer
yang berbasis internet. Serta melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas
tersebut.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain dapat melakukan penyusunan media pembelajaran berbasis
web dengan menggunakan program lain seperti moodle, jomla, druppal,
macromedia flash dan lain-lain. Materi yang diangkat juga dapat berbeda
22
untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih bervariasi dan
menarik. Selain itu, dapat dilakukan penelitian lanjutan yaitu uji coba
dalam pembelajara
VI. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Gafur. (1986) . Disain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.
__________. (2012). Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.
Arief S. Sadiman dkk. (1984). Media pendidikan. Jakarta: Rustekom Dikbud.
___________ dkk. (2011). Media pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Ariesti Hadi S., (2003). Multimedia interaktif dengan flash Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu
____________. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Azhar Arsyad. (2006). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
___________.(2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto. (2013). Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Bunyamin Maftuh. (2008). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Educationist (Vol. II Nomor 2). Hlm. 134-144.
Cholisin (2000). IKN – PKN. Jakarta : Universitas Terbuka.
_______. (2005). Struktur Keilmuan PPKN. Disampaikan sebagai Makalah Pendamping pada Seminar dan Lokakarya Nasional di Perguruan Tinggi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Daryanto. (2010). Media pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media.
Eko Putro Widodo. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
23
Fathikah Fauziah Hanum. (2013). Laporan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Lokasi 20400406 SMA N 1 Banguntapan. Laporan KKN/PPL. FIS. UNY
Hamzah B. Uno. (2010). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah & Nina. (2011). Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelqjaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hariningsih. (2005). Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Herman Dwi Surjono. (2011). Pengembangan Web Pembelajaran. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/dosen/herman-dwi-surjono-drs-msc-mt-phd pada tanggal 20 Januari 2014, Jam 19.00 WIB.
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Imam Mu’adin. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP. Tesis. Program Pascasarjana UNY.
Kholid Fathoni. (2013). Teknologi WEB. Diakses dari http://lecturer.eepis-its.edu/~kholid/PJJ/Teknologi-Web/Bulan1/MateriBulan1-17032013.pdf . pada tanggal 28 Juni 2014, Jam 20.00 WIB.
Lu’mu Tasri. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek (Nomor 2).
Made Weda. (2012). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Munir. (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran Penggunaan dan Pembuatan. Bandung: Sinar baru.
Nor Endrartif Noery. (2007). Pengembangan Web Pembelajaran Matakuliah Perkembangan Peserta Didik. Tesis. Program Pascasarjana UNY.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pujiriyanto. (2012). Teknologi untuk Pengembangan Media dan Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.
24
Rahmat Hidayat. (2010). Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta : Elex Media.
Riduwan. (2010). Skala pengukuran variable-variabel penelitian. Bandung: alfabeta
Rudi Susilana & Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajran: Hakikat, pengembangan, Pemanfaatn dan Penilaian. Bandung: FIP
Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman, Deni kurniawan, & Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran berbasis Teknologi informasi dan Komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada.
Smaldino, Sharon e., lowther, Deborah. (2011). Instructional technology & media for learning (teknologi pembelajaran dan media untuk belajar penerjemah arif rahman) . Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sutirman. (2009). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Web Mata Kuliah Managemen Kearsipan. Tesis. Program Pascasarjana UNY.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wahyu Gunawan. (2010). Kebut Sehari Jadi Webmaters. Yogyakarta : Genius Publisher.
Zainal Aqib. (2013). Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya.
Zunalia Danung Pratiwi. (2013). Pengembangan pembelajaran PKn berbasis media blog untuk SMA. Skripsi. FIS UNY.