pengembangan media instruksional flash pada …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_optimized.pdf ·...

51
i ` PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF JAWA KELAS VII SMP/MTs DI KABUPATEN REMBANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Oleh Nurul Hidayah 2601413103 BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

i

`

PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH

PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA

HURUF JAWA KELAS VII SMP/MTs DI KABUPATEN

REMBANG

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh

Nurul Hidayah

2601413103

BAHASA DAN SASTRA JAWA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

ii

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

iv

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Jangan pernah takut menghadapi apapun, berdo’a dan berjuanglah, ada Allah yang

selalu siap membantu. Karena hanya Allah lah yang sanggup membuat yang

mustahil menjadi berhasil.” (Andir)

“Orang sukses akan mengambil keuntungan dari kesalahan dan mencoba lagi

dengan cara yang berbeda.” (Dale Carnegie)

Persembahan:

Skripsi ini penulis persembahkan

kepada:

Kedua orangtuaku dan kedua

adikku

Keluarga besarku

Bapak dan Ibu dosen yang telah

memberikan berbagai ilmu

pengetahuan

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

vi

PRAKATA

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan

serta kelancaran dalam penyelesaian penulisan skripsi dengan judul Pengembangan

Media Intruksional Flash pada Keterampilan Menulis dan Membaca Huruf Jawa

Kelas VII SMP/MTs di Kabupaten Rembang. Penulis menyelesaikan skripsi ini

berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenalkan penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.

1. Rektor Universitas Negeri Semarang selaku pemimpin Universitas Negeri

Semarang.

2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyusun skripsi.

3. Drs. Widodo, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa yang telah

memberikan izin dalam penyusunan skripsi.

4. Drs. Agus Yuwono, M.Si., M.Pd., dosen pembimbing I dan Widodo, S.S.,

M.Hum., dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan waktu,

bimbingan, dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

5. Esti Sudi Utami Benedicta A., M.Pd., dosen penelaah yang telah

memberikan pengarahan dalam koreksi serta saran dan masukan kepada

penulis.

6. Dhoni Zustiyantoro, S.Pd., M.Hum., dosen penguji ahli materi dan Wandah

Wibawanto, S.Sr., M.Ds., dosen penguji ahli media yang telah memberikan

pengarahan serta koreksi kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Guru serta siswa-siswi SMP Negeri 1 Sluke, SMP Negeri 2

Lasem, SMP Negeri 3 Lasem, dan MTs Maslakul Huda Sluke yang telah

membantu penelitian pengembangan ini.

8. Segenap dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri

Semarang yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada penulis.

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

vii

9. Orang tua tercinta, Bapak Tamsuri dan Ibu Wanisih yang selalu

memberikan cinta kasih, dukungan material dan non material, serta do’a

yang tiada hentinya dipanjatkan untukku. kedua adikku tersayang yang

selalu memberikan keceriaan dan semangat untukku.

10. Keluarga besar jurusan Bahasa dan Satra Jawa Universitas Negeri Semarang

angkatan 2013 dan teman-teman sejawatku (kampung halaman, Wisma

Rafi, PPL, dan KKN).

11. PT. Gardumedia Semarang yang telah membantu pembuatan media serta

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan keterbatasan dalam

menyusun skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi

perbaikan di kemudian hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

pribadi maupun semua pihak.

Semarang, 3 Januari 2019

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

viii

ABSTRAK

Hidayah, Nurul. 2018. Pengembangan Media Intruksional Flash pada

Keterampilan Menulis dan Membaca Huruf Jawa Kelas VII SMP/MTs di

Kabupaten Rembang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa. Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Agus

Yuwono, M.Si., M.Pd., Pembimbing II: Widodo, S.S., M.Hum.

Kata kunci : Media Pembelajaran, Flash, Aksara Jawa

Penggunaan media intruksional flash difungsikan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam keterampilan menulis dan membaca huruf Jawa. Hal

tersebut dikarenakan sebagian besar siswa tingkat SMP/MTs belum memahami

huruf Jawa, sehingga materi huruf Jawa kurang diminati. Kurangnya dukungan

media juga menjadi faktor penyebab terhambatnya proses pembelajaran. Oleh

karena itu, dibutuhkan inovasi untuk belajar mengenal huruf Jawa yang lebih

menarik dan menyenangkan agar mudah dipahami.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui kebutuhan siswa dan guru

terhadap media intruksional flash sebagai media pembelajaran huruf Jawa kelas VII

SMP/MTs di Kabupaten Rembang, (2) mengetahui bentuk prototipe media

intruksional flash pada keterampilan menulis dan membaca huruf Jawa berdasarkan

kebutuhan siswa dan guru, dan (3) mengetahui hasil uji validasi prototipe media

intruksional flash pada keterampilan menulis dan membaca huruf Jawa kelas VII

SMP/MTs. Subjek penelitian ini meliputi siswa dan guru. Data yang diperoleh

menggunakan teknik observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data

menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Hasil dari penelitian ini berupa media intruksional flash “Sinumaaca”,

merupakan kependekan dari “Sinau Nulis lan Maca Aksara Carakan”. yang berisi

materi pembelajaran huruf Jawa untuk kelas VII, yaitu pengenalan aksara legena,

sandhangan, pasangan, dan angka Jawa serta sajian cerita Ajisaka dan beberapa

evaluasi yang dibuat semacam game. Permainan ini dibuat menggunakan aplikasi

flash. Permainan Sinumaca memiliki delapan menu, yaitu pandom (petunjuk cara

memainkan), kompetensi, materi, waosan, gladhen (evaluasi), glosarium, pustaka,

dan profil.

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian ini ialah guru dapat

mengujicoba media intruksional flash ini kepada siswa sebagai media alternatif

untuk belajar menulis dan membaca huruf Jawa dengan mudah dan menyenangkan,

serta hendaknya dilakukan penelitian pengembangan media pembelajaran serupa

untuk memperkaya media pembelajaran huruf Jawa.

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

ix

SARI

Hidayah, Nurul. 2018. Pengembangan Media Intruksional Flash pada

Keterampilan Menulis dan Membaca Huruf Jawa Kelas VII SMP/MTs di

Kabupaten Rembang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa. Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Agus

Yuwono, M.Si., M.Pd., Pembimbing II: Widodo, S.S., M.Hum.

Tembung pangrunut: media basa Jawa, flash, aksara Jawa

Media intruksional flash iki digunakna kanggo nambah katrampilan siswa

ing dalem nulis lan maca aksara Jawa. Perkawis iki adhedhasar luwih saka

separone siswa SMP/MTs sing durung mudheng aksara Jawa, sahingga panyinaon

aksara Jawa dirasa kurang narik kawigaten. Kajaba iku uga kurang dukungan

anggone migunakake media sing trep, minangka dadi faktor alangan ing proses

panyinaon. Mula, inovasi prelu kanggo ajar ngenalake aksara Jawa sing luwih

narik kawigaten lan nyenengake, sahingga gampang dipahami siswa.

Tujuan panaliten iki yaiku: (1) mangerteni kabutuhan siswa lan guru marang

media intruksional flash minangka media panyinaon aksara Jawa kelas VII

SMP/MTs ing Kabupaten Rembang, (2) mangerteni wujud prototipe media

intruksional flash ing katrampilan nulis lan maca huruf aksara kanthi adhedhasar

kabutuhan siswa lan guru, lan (3) mangerteni asil uji validasi prototipe ing media

intruksional flash ing katrampilan nulis lan maca aksara Jawa kelas VII SMP/MTs.

Subyek panaliten iki kalebu siswa lan guru. Data dijupuk kanthi migunakake teknik

observasi, wawancara, lan kuesioner. Teknik analisis data migunakake teknik

analisis data deskriptif kaulitatif.

Paneliten iki ngasilake media intruksional flash “Sinumaaca”, yaiku

singkatan saka “Sinau Maca lan Nulis Aksara Carakan”, sing ngemut materi

panyinaon aksara Jawa kanggo kelas VII, yaiku pengantar aksara legena,

sandhangan, pasangan, lan angka Jawa sarta sajian carita Ajisaka lan saperangan

gladhen sing digawe arupa dolanan. Dolanan kasebut digawe migunakake aplikasi

flash. Dolanan Sinumaca duweni wolung menu yaiku pandom (petunjuk cara

migunakake), kompetensi, materi, waosan, gladhen (evaluasi), glosarium, pustaka,

lan profil.

Saran sing bisa dijupuk adhedhasar panaliten iki yaiku guru bisa ngujicoba

media intruksional flash iki marang siswa minangka media alternatif kanggo sinau

nulis lan maca aksara Jawa kanthi gampang lan nyenengake, lan dikarepake ana

panaliten pengembangan media panyinaon liyane sing padha, kanggo nambahi

media panyinaon aksara Jawa.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO DAN

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

SARI ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 6

1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 6

1.5 Tujuan ................................................................................................ 7

1.6 Manfaat .............................................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ......................... 9

2.1 Kajian Pustaka .................................................................................. 9

2.2 Landasan Teori .................................................................................. 18

2.2.1 Media Pembelajaran .......................................................................... 18

2.2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ....................................................... 18

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

xi

2.2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran ........................................................... 19

2.2.1.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran ....................................................... 20

2.2.1.4 Media Pembelajaran Interaktif .......................................................... 21

2.2.1.5 Permainan Intruksional ..................................................................... 22

2.2.2 Macromedia Flash ............................................................................. 23

2.2.3 Keterampilan Membaca dan Menulis ............................................... 25

2.2.3.1 Keterampilan Membaca .................................................................... 25

2.2.3.2 Keterampilan Menulis ....................................................................... 27

2.2.3.3 Huruf Jawa ........................................................................................ 28

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 33

3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 33

3.2 Prosedur Penelitian ........................................................................... 34

3.3 Data dan Sumber Data ...................................................................... 36

3.3.1 Data ................................................................................................... 36

3.3.2 Sumber Data ...................................................................................... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 38

3.4.1 Teknik Observasi .............................................................................. 38

3.4.2 Teknik Wawancara ........................................................................... 39

3.4.3 Angket ............................................................................................... 39

3.4.5 Instumen Penilaian dan Validasi ....................................................... 39

3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 39

3.5.1 Lembar Observasi ............................................................................. 40

3.5.2 Pedoman Wawancara ........................................................................ 41

3.5.3 Pedoman Wawancara Guru ............................................................... 41

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

xii

3.5.4 Angket Kebutuhan ............................................................................ 42

3.5.5 Instrumen Penilaian dan Validasi ..................................................... 44

3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................... 46

3.6.1 Angket Data Kebutuhan Prototipe .................................................... 46

3.6.2 Angket Data Uji Ahli ........................................................................ 46

3.7 Perencanaan Media Pembelajaran .................................................... 47

3.7.1 Konsep Media Pembelajaran ............................................................ 47

3.7.2 Rancangan Media Pembelajaran ....................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 49

4.1 Kebutuhan Guru dan Siswa terhadap Media Intruksional Flash

pada Keterampilan Menulis dan Membca Huruf Jawa Kelas VII

SMP/MTs. ........................................................................................... 49

4.1.1 Hasil Observasi ................................................................................. 50

4.1.2 Hasil Data Wawancara ...................................................................... 51

4.1.3 Hasil Data Angket Kebutuhan .......................................................... 52

4.1.3.1 Hasil Angket Kebutuhan Siswa ........................................................ 52

4.1.3.2 Hasil Angket Kebutuhan Guru .......................................................... 53

4.2 Prototipe Media Intruksional Flash pada Keterampilan Menulis

dan Membaca Huruf Jawa Kelas VII SMP/MTs .............................. 54

4.2.1 Bentuk Media .................................................................................... 54

4.2.2 Isi Media ........................................................................................... 55

4.2.1.1 Halaman Pembuka/ Awal ................................................................. 55

4.2.1.2 Halaman Menu .................................................................................. 56

4.3 Penilaian terhadap Prototipe Media Intruksional Flash pada

Keterampilan Menulis dan Membaca Huruf Jawa Kelas VII

SMP/MTs ........................................................................................... 66

4.3.1 Hasil Uji Ahli Media ......................................................................... 67

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

xiii

4.3.2 Hasil Uji Ahli Materi ......................................................................... 69

4.4 Saran dan Perbaikan Prototipe Media Intruksional Flash pada

Keterampilan Menulis dan Membaca Huruf Jawa Kelas VII

SMP/MTs ........................................................................................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 80

5.1 Simpulan ............................................................................................ 80

5.2 Saran .................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82

LAMPIRAN .................................................................................................... 85

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Data dan Sumber Data. ................................................. 38

Tabel 3.2 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian .................................... 39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian..................................... 40

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Observasi .................................................. 40

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Guru ...................................................... 42

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Kebutuhan Siswa ......................................... 43

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Kebutuhan Guru .......................................... 44

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Validasi Desain/ Uji Ahli ............................ 45

Tabel 4.1 Hasil Observasi Media ........................................................... 95

Tabel 4.2 Hasil Data Wawancara Kebutuhan Guru ................................ 100

Tabel 4.3 Hasil Data Angket Kebutuhan Siswa ...................................... 114

Tabel 4.4 Hasil Data Angket Kebutuhan Guru ....................................... 126

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Ahli Media .................................................... 128

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Ahli Materi..................................................... 129

Tabel 4.7 Revisi Media Pembelajaran Sinumaaca ................................. 71

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Halaman Pembuka .............................................................. 56

Gambar 4.2 Halaman Menu Awal ......................................................... 56

Gambar 4.3 Halaman Tampilan Menu ................................................... 57

Gambar 4.4 Halaman Menu Pandom ..................................................... 57

Gambar 4.5 Halaman Menu Kompetensi Dasar .................................... 58

Gambar 4.6 Halaman Menu Indikator ................................................... 58

Gambar 4.7 Halaman Menu Materi ....................................................... 59

Gambar 4.8 Halaman Menu Waosan ..................................................... 61

Gambar 4.9 Halaman Menu Gladhen/ Evaluasi Soal ............................. 62

Gambar 4.10 Halaman Menu Glosarium ............................................... 65

Gambar 4.11 Halaman Menu Pustaka .................................................... 65

Gambar 4.12 Halaman Menu Profil ....................................................... 66

Gambar 4.13 Halaman Menu Keluar ..................................................... 66

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Komponen pembelajaran meliputi tujuan

pembelajaran, guru, siswa, metode, media pembelajaran, situasi lingkungan, dan

evaluasi. Pembelajaran akan lebih dimengerti dan dipahami oleh siswa apabila

didukung dengan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran akan

membantu guru dan siswa dalam menyampaikan materi yang akan dicapai.

Tercapai atau tidaknya tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran

bergantung dari strategi penyampaian dan penggunaan media tersebut.

Salah satu standar kompetensi dalam pelajaran bahasa Jawa adalah menulis

dan membaca huruf Jawa yang dimuat dalam kurikulum 2013, mulai dari jenjang

SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA. Ada tujuh bab yang harus dipelajari dalam

materi aksara Jawa yang disampaikan secara bertahap pada tingkatan kelas. Pada

jenjang SMP/MTs kelas VII misalnya, materi yang diberikan hanya pada

pengenalan huruf Jawa (legena), sandhangan, pasangan dan angka Jawa.

Kemudian aksara rekan, aksara swara dan aksara murda disampaikan di kelas

VIII. Sedangkan di kelas IX hanya mengulas kembali dari materi yang telah

dipelajari pada tingkatan sebelumnya.

Belajar memahami huruf Jawa sedikit berbeda dibanding belajar huruf

Latin. Abjad latin bersifat alphabetic sedangkan huruf Jawa bersifat syllabaric

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

2

(kesukukataan). Struktur huruf Jawa (aksara paling tidak mewakili 2 buah huruf

latin). Sebagai contoh aksara H yang mewakili dua huruf yakni H dan A

(kesukukataan) yang mampu berbunyi walaupun berdiri sendiri. Oleh karena itu,

diperlukan sebuah perantara khusus yang menarik supaya siswa senang

mempelajari dan mudah dalam memahami huruf Jawa. Selain itu, karena tingkat

pemahaman siswa dalam pembelajaran yang berbeda-beda, akan membuat proses

penyampaian materi ajar oleh guru sedikit terhambat sehingga berdampak pada

ketercapaian tujuan pembelajaran.

Hal tersebut terlihat pada pembelajaran menulis dan membaca huruf Jawa

dalam mata pelajaran bahasa Jawa kelas VII di MTs Maslakul Huda Sluke.

Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan pembelajaran menulis dan membaca

huruf Jawa hanya menggunakan media visual. Hasilnya pembelajaran bersifat

monoton dan kurang menarik. Kurangnya ketersediaan sarana prasarana

pembelajaran, seperti media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang

bervariasi serta bahan ajar guru hanya dari satu sumber saja.

Selain itu, kurangnya pemahaman siswa tampak pada hasil nilai ulangan

yang sebagian besar tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

telah ditentukan oleh sekolah. Kompetensi Dasar (KD) menulis dan membaca huruf

Jawa KKM yang ditentukan pada MTs Maslakul Huda Sluke adalah 70, sementara

rata-rata hasil dari belajar siswa hanya mencapai 65. Disamping itu dikarenakan

lemahnya kemampuan guru dalam menguasai teknologi, seperti guru hanya mampu

mengoperasikan Microsoft Word dan Excel saja. Hal ini tentunya membuat kegiatan

belajar mengajar kurang menarik bagi siswa karena guru hanya mengandalkan LKS

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

3

tanpa didampingi dengan penggunaan media lain, seperti media berbasis komputer.

Akibatnya siswa cenderung merasa bosan dan kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Siswa menganggap menulis dan membaca huruf Jawa sangatlah sulit

apalagi untuk memahaminya.

Minat belajar siswa pada materi menulis dan membaca huruf Jawa di SMP

Negeri 1 Sluke juga masih tergolong rendah. Nilai rata-rata siswa hanya 67,17 dari

KKM yang ditentukan yaitu 71. Hal ini karenakan kurangnya motivasi guru

terhadap siswa, serta penggunaan media pembelajaran yang kurang inovatif.

Meskipun sarana prasana, seperti laptop, LCD, layar proyektor sudah tersedia,

tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh guru. Selian itu juga dikarenakan

guru yang mengajar Bahasa Jawa bukanlah ahli dibidang tersebut. Di MTs

Maslakul Huda guru Bahasa Jawa adalah guru ahli bidang studi Bahasa Inggris,

sementara di SMP Negeri 1 Sluke guru Bahasa Jawa pada kelas VII, yang berjumlah

enam kelas adalah guru ahli bidang studi Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan

Sosial, dan Pendidikan Kewarganegaraan, yang masing-masing mengampu dua

kelas.

Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan sebuah alat bantu

pembelajaran, agar tercipta proses belajar yang menyenangkan, menarik, interaktif,

dan efektif. Hambatan-hambatan tersebut, dapat diatasi dengan pemanfaatan media

pembelajaran. Karena media pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka

media berperan penting dalam mempermudah belajar.

Media pembelajaran memiliki fungsi atensi yaitu menarik perhatian siswa

dalam proses pembelajaran. Dukungan pemerintah terhadap media pembelajaran

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

4

tertera dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar

Nasional Pendidikan (SNP) khususnya pada Bab II Pasal 2 Ayat 1, di dalam

peraturan tersebut dijelaskan terdapat delapan Standar Nasional Pendidikan yang

digunakan sebagai pedoman yang digunakan dalam pendidikan di Indonesia.

Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi standar isi, standar proses, standar

kompetensi kelulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana

dan prasana, standar pengelolahan, standar pembiyayaan, serta standar penilaian

pendidikan. Media pembelajaran merupakan salah satu yang tertera dalam kriteria

SNP bagian standar proses.

Perkembangan teknologi informasi yang mencakup segala aspek kehidupan

hingga memudahkan aktifitas sehari-hari yang paling banyak diminati semua

kalangan masyarakat saat ini adalah smartphone. Perangkat seluler yang dilengkapi

dengan operasi layaknya komputer, smartphone mampu mengimplementasikan

berbagai bentuk media, salah satunya macromedia flash. Media pembelajaran

bebasis multimedia interaktif yang dikembangkan menggunakan komputer bahkan

bisa diinstal pada smartphone ini dapat digunakan secara berulang-ulang dalam

mempelajarinya. Selain digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Media

tersebut juga dapat dijadikan salah satu sarana game edukasi di luar jam

pembelajaran, sehingga dapat memperdalam pemahaman pengguna terhadap

materi huruf Jawa terlebih dalam memahami bentuk. Terdapat pula cara

pengucapannya berupa teks dan suara, serta contoh penggunaan huruf Jawa ini

dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari materi huruf Jawa.

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah-masalah

sebagai berikut.

Pertama, rendahnya minat siswa dalam belajar huruf Jawa. Padahal, huruf

Jawa adalah salah satu materi pokok dalam pelajaran bahasa Jawa dan merupakan

bentuk dari warisan budaya yang harus dilestarikan.

Kedua, pembelajaran huruf Jawa masih menggunakan media manual

begitupun metode yang digunakan masih tradisional. Hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti, pembelajaran huruf Jawa di MTs Maslakul Huda Sluke dan

SMP Negeri 1 Sluke tidak menggunakan media audio-visual. Akan tetapi

pembelajaran Huruf Jawa masih menggunakan dengar ucap dan Lembar Kerja

Siswa (LKS). Seharusnya guru harus mampu menerapkan pembelajaran yang

menarik dan inovatif, sehingga tidak membosankan.

Ketiga, kemajuan teknologi yang sangat pesat. Dunia semakin modern

menuntut manusia untuk maju dan berfikir kreatif, terutama dalam hal teknologi.

Kemajuan teknologi dapat mempermudah pembelajaran dengan menggunakan

media-media komputerisasi. Banyak media yang bisa digunakan salah satunya

adalah smartphone android. Kecanggihan sistemnya yang dirancang selain sebagai

alat komunikasi juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Dengan

kemampuan mengakses beberapa fitur atau aplikasi lembar kerja seperti WPS

Office, Adobe Air, Sribe, Adobe flash, dll. Penggunaan aplikasi flash sangat menarik

dalam pembelajaran huruf Jawa, karena ukurannya yang tidak terlalu besar namun

memiliki kualitas audio-visual dan tampilan yang sangat jelas dan menarik.

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

6

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas,

pengembangan media yang dibuat sesuai dengan kebutuhan serta mudah dalam

penggunaannya. Kebutuhan media flash yang dibuat menggunakan software adobe

flash player dapat mempermudah pembelajaran serta disukai siswa, maka

permasalahan hanya dibatasi pada masalah pembuatan dan pengembangan media

pembelajaran bahasa Jawa. Media pembelajaran huruf Jawa yang berbentuk flash

ini diperlukan untuk membantu guru dalam keterampilan menulis dan membaca

huruf Jawa.

1.4 Rumusan Masalah

1) Bagaimana kebutuhan siswa dan guru terhadap media intruksional flash

sebagai media pembelajaran huruf Jawa kelas VII SMP/MTs di

Kabupaten Rembang?

2) Bagaimana prototipe media intruksional flash pada keterampilan menulis

dan membaca huruf Jawa berdasarkan kebutuhan siswa dan guru?

3) Bagaimana hasil uji validasi prototipe media intruksioanal flash pada

keterampilan menulis dan membaca huruf Jawa kelas VII SMP/MTs?

1.5 Tujuan

1) Mendeskripsikan kebutuhan siswa dan guru terhadap media

intruksional flash sebagai media pembelajaran huruf Jawa kelas VII

SMP/MTs di Kabupaten Rembang.

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

7

2) Mendeskripsikan bentuk prototipe media intruksional flash pada

keterampilan menulis dan membaca huruf Jawa berdasarkan kebutuhan

siswa dan guru.

3) Mendeskripsikan hasil uji validasi prototipe media intruksional flash

untuk keterampilan menulis dan membaca huruf Jawa kelas VII

SMP/MTs.

1.6 Manfaat

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

keilmuan pada pembelajaran huruf Jawa. Selain itu, diharapkan dapat memberikan

masukan yang positif tentang media pembelajaran huruf Jawa pada siswa kelas VII.

Manfaat yang lain adalah penelitian ini memberikan sumbangan ilmu dalam upaya

peningkatan pembelajaran huruf Jawa dan menciptakan suasana belajar yang

menarik dan menyenangkan.

a. Bagi siswa

1) membantu siswa dalam belajar menulis kata atau kalimat berhuruf Jawa

2) meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran huruf Jawa.

b. Bagi peneliti lainnya

Memberikan kontribusi dalam upaya pelestarian huruf Jawa berbentuk

teknologi multimedia serta bisa dijadikan landasan atau ajuan untuk penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan pengembangan media, khususnya untuk

materi aksara Jawa.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka peneliti mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu

yang relevan dengan penelitian ini mengenai pengembangan media interaktif flash,

yang termuat dalam jurnal nasional dan jurnal internasional. Beberapa penelitian

yang penulis jadikan sebagai tinjauan pustaka adalah sebagai berikut.

Yuwono (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan

Kompetensi Menyimak dengan Model CD Pembelajaran Interaktif” menghasilkan

media pembelajaran menyimak berupa CD interaktif. Penelitian ini memiliki

relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian pengembangan

media pembejaran berbasis interaktif untuk membantu ketercapaian pembelajaran

di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian Yuwono (2008) menunjukkan bahwa

media pembelajaran CD interaktif layak digunakan sebagai alternatif

pengembangan media pembelajaran menyimak, dengan model ini siswa menjadi

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini memiliki perbedaan

dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada keterampilan yang akan

dicapai. Pada penilitian Yuwono (2008) pengembangan media difokuskan pada

keterampilan menyimak, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan

difokuskan pada keterampilan menulis dan membaca huruf Jawa.

Penelitian yang dilakukan Retno dan Purnama (2009) dengan judul “Study

of Interaktif Recognition Letter and Number for Children with Computer

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

9

Multimedia” merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran yang

memiliki relevansi terhadap penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil dari

penelitian Retno dan Purnama (2009) menunjukkan bahwa pembelajaran interaktif

dapat membantu anak mudah memahami huruf dan belajar berhitung. pengenalan

huruf dan angka yang ditujukan untuk anak-anak usia 4-6 tahun, dalam mengenal

huruf dan memahami perhitungan angka sekaligus mengenalkan mereka pada

komputer. Sedangkan perbedaannya yaitu aplikasi yang digunakan pada penelitian

Retno dan Purnama (2009) menggunakan Macromedia Director 8.0, dengan

tambahan fitur animasi pada pembelajaran interaktif tersebut bertujuan untuk

mendorong anak-anak untuk mempelajari huruf dan angka karena pada jiwa anak-

anak lebih suka menirukan gambar bergerak dan menarik perhatiannya sehingga

meningkatkan ketertarikan dalam mengenal huruf dan angka. Sedangkan penelitian

ini aplikasi yang digunakan yaitu berupa aplikasi Macromedia Flash, dengan

tambahan game edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis

dan membaca huruf Jawa siswa kelas VII SMP/MTs.

Astutik (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Membaca Huruf Jawa Berbasis Macromedia Flash untuk Siswa

Kelas VII SMP”. Penelitian ini memilik relevansi dengan penelitian yang akan

dilakukan yaitu penelitian tentang pengembangan media pembelajaran berbasis

f;ash, dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat, minat, serta mengaktifkan

siswa dalam belajar mandiri dan kelompok pada kelas VII. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan Astutik (2012) menjelaskan bahawa media

pembelajaran aksara Jawa berbasis macromedia flash berupa permainan kosakata

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

10

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu siswa juga cenderung lebih

tertarik dan antusias belajar dengan media ini dibandingkan pembelajaran yang

dilakukan sebelumnya, yaitu pembelajaran dengan metode ceramah. Adapun

perbedaan pada penelitian Astutik (2012) dengan penelitian yang akan dilakukan,

yaitu pada penelitian Astutik (2012) penelitian difokuskan pada keterampilan

membaca aksara Jawa dengan mengambil objek siswa kelas VII SMP Negeri 19

Malang, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan difokuskan pada

keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa, dari empat keterampilan bahasa

dengan mengambil objek siswa kelas VII SMP/MTs di Kabupaten Rembang.

Vuryanti (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan

Media Interaktif Kartu Berjenjang untuk Pembelajaran Huruf Jawa Siswa Kelas

VIII SMP”. Dalam penelitiannya Vuryanti (2012) berpendapat bahwa pembelajaran

dengan berbantuan komputer dapat membantu siwa memahami materi tentang

aksara Jawa. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, diperoleh data yang

menunjukkan bahwa media interaktif permainan kartu berjenjang tersebut menarik

dan efektif untuk pembelajaran membaca aksara Jawa. Relevansi penelitian ini

dengan penelitian yang dilakukan Vuryanti (2012) adalah metode yang digunakan

sama-sama menggunakan metode pengembangan (R&D) yang menghasilkan

media pembelajaran yaitu berupa media interaktif dengan mengambil menulis dan

membaca huruf Jawa. Sedangkan perbedaannya teletak pada subjek penelitian dan

bentuk permainannya. Subjek penelitian Vuryanti (2012) adalah peserta didilk

kelas VIII SMP 2 Malang, sedangkan penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Sluke, SMP Negeri 2 Lasem, SMP Negeri 3 Lasem, dan MTs Maslakul

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

11

Huda. Permainan yang digunakan Vuryanti (2012) adalah permainan kartu

berjenjang sedangkan penelitian ini akan menggunakan permainan intruksional.

Wijayanti dan Hakim (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Media

Pembelajaran Interaktiv Huruf Jawa Berbasis Flash” mengahsilkan media

pembelajaran aksara Jawa dengan mengkombinasikan animasi dengan making dan

action script untuk mengontol animasi yang sesuai. Selain itu, media pembelajaran

aksara Jawa tersebut merupakan salah satu media alternatif untuk membantu dalam

pembelajaran di sekolah. Relevansi penelitian yang akan dilakukan dengan

peneltian Wijayanti dan Hakim (2012) yaitu terletak pada persamaan media dan

materi yang digunakan yaitu media pembelajaran huruf Jawa berbasis flash dengan

menggunakan materi huruf Jawa. Berdasarkan hasil pengujian, animasi serta semua

konten aplikasi media pembelajaran aksara Jawa berbasis multimedia tersebut dapat

berjalan dengan baik dan layak digunakan untuk menggantikan jam-jam kelas.

Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian

Wijayanti dan Hakim (2012) adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Gadang Anak

Ungaran, sedangkan penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sluke,

SMP Negeri 2 Lasem, SMP Negeri 3 Lasem, dan MTs Maslakul Huda Sluke.

Hadhinegoro, dkk (2013), dalam penelitiannya yang berjudul

“Perancangan Aplikasi Mobile untuk Pengenalan Huruf Jawa”. Tujuan penelitian

tersebut adalah untuk mempermudah memperkenalkan huruf Jawa kepada siswa

dengan memanfaatkan media elektronik yaitu berupa aplikasi mobile, yang

dianggap baik karena mudah penggunaannya dan banyak dijumpai. Hasil dari

penelitian tersebut yaitu media pembelajaran huruf Jawa yang dirancang

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

12

menggunakan aplikasi mobile yang diberi nama “Hanacaraka Aplikasi”. Aplikasi

tersebut dirancang untuk smartphone yang mempunyai fasilitas touchscreen layar

lebar. Penelitian ini merupakan penelitian yang memiliki relevansi dengan

penelitian yang akan dilakukan, yaitu pengembangan media pembelajaran huruf

Jawa dengan menggunakan aplikasi gawai (smartphone) dan komputer untuk

menarik minat belajar siswa agar lebih mudah memahami aksara Jawa. Sedangkan

perbedaannya terletak pada subjek dan perangkat yang digunakan. Subjek

penelitian Hadhinegoro, dkk (2013) adalah semua jenjang pendidikan, mulai dari

SD, SMP, dan SMA, sedangkan pada penelitian ini hanya difokuskan untuk jenjang

SMP/MTs. Perangkat media yang digunakan oleh Hadhinegoro, dkk (2013) dalam

penelitiannya yaitu berupa perangkat lunak Prototyper Free 1.1 yang didesain

dalam bentuk Iphone, sedangkan perangkat yang digunakan penelitian ini yaitu

berupa perangkat lunak Macromedia Adobe Flash CS6.

Hafida (2014) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran

Menulis Huruf Jawa Berbasis Game Animasi pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar”

menjelaskan bahwa keterbatasan media pembelajaran membaca huruf Jawa

menjadi latar belakang diciptakan media ini. Inovasi media baru dibidang

pembelajaran bahasa Jawa berbasis teknologi. Selain itu, menggunakan media

interaktif untuk pembelajaran membaca huruf Jawa dinilai mampu memudahkan

siswa dalam berlatih membaca huruf Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian

yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu

penelitian yang berfokus pada pembuatan media pembelajaran dan keterampilan

berbahasa yang menjadi fokus penelitian yaitu keterampilan menulis dan membaca

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

13

huruf Jawa serta metode yang digunakan yaitu metode penelitian pengembangan.

Adapun perbedaan terhadap penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada

subjek penelitian. Penelitian Hafida (2014) mengambil subjek siswa kelas III

sekolah dasar, sedangkan subjek yang akan diambil untuk penelitian ini ialah siswa

kelas VII SMP/MTs di Kabupaten Rembang.

Wulandari (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan

Permainan Sibungma Berbasis Flash sebagai Media Pengenalan Tembung Krama

bagi Siswa Sekolah Dasar di Kota Semarang”. Hasil dari penelitian ini ialah media

permainan Sibungma mampu meningkatkan penguasaan kosakata anak sebanyak

38% dari hasil uji coba yang dilakukan, berdasarkan persentase skor yang diperoleh

pada saat sebelum dan sesudah menggunakan permainan Sibungma. Penelitian ini

memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada

persamaan metode dan aplikasi yang digunakan. Metode penelitian pengembangan

yang menghasilkan media pembelajaran berbasis flash, diharapkan mampu

meningkatkan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Adapun perbedaan dengan

penelitian yang akan dilakukan antara lain yaitu obyek penelitian, materi, dan jenis

permainan yang digunakan. Obyek dari penelitian Wulandari (2015) ialah siswa

sekolah dasar kelas V, sedangkan obyek penelitian ini ialah siswa kelas VII

SMP/MTs di Kabupaten Rembang. Materi yang digunakan dalam penelitian

Wulandari (2015) ialah tembung krama, sedangkan materi yang digunakan dalam

penelitian ini ialah huruf Jawa. Jenis permainan yang digunakan oleh penelitian

tersebut ialah permainan kosakata, sedangkan penelitian ini menggunakan

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

14

permainan intruksional. Posisi penelitian ini terhadap penelitian di atas ialah untuk

menambah variabel materi pemainan.

Khoyr (2015), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berdialog Berbasis Flash untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1

Brangsong” menghasilkan media pembelajaran dialog berbentuk animasi flash

yang memuat materi dialog, video dialog berbahasa Jawa, ragam tembung ngoko

ke krama atau krama inggil. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

media pembelajaran berdialog berbasis flash layak digunakan sebagai penunjang

pembelajaran berdialog untuk kelas VII. Penelitian ini memiliki relevansi dengan

penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada persamaan metode yang

digunakan yaitu metode pengembangan, dengan mengembangkan sebuah media

pembelajaran berupa flash, sebagai penunjang pembelajaran dan membantu siswa

agar lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Sedangkan

perbedaannya terletak pada materi dan objek penelitian. Materi yang digunakan

Koyr (2015) dalam penelitiannya yaitu materi dialog bahasa Jawa, sedangkan

penelitian ini menggunakan materi huruf Jawa, obyek penelitian Koyr (2015) yaitu

siswa kelas VII di Kabupaten Kendal, sedangkan penelitian ini mengambil subjek

kelas VII SMP/MTs di Kabupaten Rembang.

Supriyono, dkk. (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Rancangan

Bangun Media Pembelajaran Bahasa dan Huruf Jawa Berbasis Adobe Flash CS6”.

Hasil dari penelitian tersebut adalah aplikasi yang sudah dibuat dengan Adobe Flash

CS6 sudah berjalan dengan baik pada laptop dengan sistem operasi Windows XP

dan Windows 7 dan tidak terdapat error. Fitur-fitur yang ada pada program aplikasi

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

15

berjalan berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan

Supriyono, dkk (2015) menunjukkan bahwa program aplikasi Belajar Bahasa dan

Huruf Jawa tersebut sudah dikatakan cocok sebagai media mandiri siswa. Penelitian

ini memiliki relevansi denga penelitian yang akan dilakukan yaitu adanya

persamaan media, materi, dan metode. Penelitian Supriyanto, dkk. (2015) ini

termasuk penelitian pengembangan, yaitu mengembangkan media pembelajaran

huruf Jawa dengan aplikasi Adobe Flash CS6. Materi yang digunakan yaitu huruf

Jawa. Metode yang digunakan Supriyanto, dkk. (2015) dalam penelitiannya yaitu

mengguanakan metode research and development (R&D). Sedangkan

perbedaannya terletak pada objek yang diteliti. Penelitian Suproyanto, dkk. (2015)

mengambil objek di SDIT Al Kautsar Gumpang Kartasura, dengan 20 user siswa

SD kelas 5 dan 5 user guru setempat, sedangkan penelitian ini objek yang diambil

adalah siswa SMP/MTs kelas VII di kabupaten Rembang.

Santosa (2016), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media

Sinau Wayang Berbasis Macromedia Flash untuk Pembelajaran Bahasa Jawa

Kelas V” menghasilkan media pembelajaran sinau wayang berbasis macromedia

flash yang layak digunakan sebagai media pembelajaran mengenalkan tokoh

pewayangan di kelas V SD N Percobaan 3 Pakem. Penelitian ini memiliki relevansi

dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu adanya persamaan media, dan model

yang digunakan yaitu berupa macromedia flash dengan model pengembangan

(R&D). Berdasarkan penelitian Santoso (2016) dalam uji coba perorangan

diperoleh hasil skor rata-rata 4,5 merupakan kategori sangat baik, dan dalam uji

coba kelompok kecil mendapat skor rata-rata sebesar 4,34 merupakan kategori

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

16

sangat baik, sedangkan dalam uji coba kelompok besar mendapat skor rata-rata

sebesar 4,57 merupakan kategori dangat baik. Berdasarkan hasil penelitian Santoso

(2016) tersebut menunjukkan bahwa media sinau wayang berbasis macromedia

flash dikategorikan layak digunakan sebagai alat penunjang pembelajaran.

Sedangkan perbedaannya terletak pada materi yang digunakan. Pada penelitian

Santosa (2016) menggunakan materi wayang, sedangkan materi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah materi huruf Jawa.

Windiartha, dkk (2017) yang berjudul “The Development of Media Based

on Adobe Flash Player in Training Basic Technique of Futsal” merupakan

penelitian dari Journal of Physical Education, Health and Sport atau Jurnal

Pendidikan Psikis, Kesehatan dan Olahraga. Penelitian ini memiliki relevansi

dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terdapat beberapa persamaan

diantaranya persamaan penggunaan metode yaitu berupa metode R&D (Research

and Development) dengan mengembangkan sebuah pembelajaran berbasis flash.

Berdasarkan uji coba pada kelas kontrol yang telah dilakukan Widiartha, dkk

(2017), diperoleh hasil peningkatan pada nilai rata-rata siswa dari 58,25 menjadi

73,92. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan

menggunakan Adobe Flash Player sangat efektif digunakan sebagai penunjang

pembelajaran. Sedangkan perbedaannya terletak pada menu yang disajikan yaitu

pada rancangan media Widiartham dkk (2017) pokok bahasan yang disajikan

berupa (1) teknik futsal dasar, (2) futsal singkat, (3) aturan futsal, dan (4) ukuran

lapangan, garis, gawang dan bola futsal, sedangkan pada penelitian ini yang

disajikan yaitu berupa materi huruf Jawa, diantaranya (1) sejarah huruf Jawa dalam

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

17

cerita Aji Saka, (2) aksara carakan beserta pasangan, sandhangan, aksara swara,

aksara rekan, angka Jawa, tanda baca, dan (3) evaluasi.

2.2 Landasan Teori

Berdasarkam permasalahan yang muncul dalam penelitian ini digunakan

beberapa teori sebagai acuan penelitian, meliputi media pembelajaran, macromedia

flash, menulis dan membaca huruf Jawa.

2.2.1 Media Pembelajaran

2.2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum pengertian media pembelajaran adalah suatu perantara dalam

pembelajaran. Adapun beberapa pengertian media pembelajaran menurut para ahli

seperti yang dijelaskan Newby (2000) dalam Wibawanto (2017:5) bahwa media

pembelajaran adalah sebuah perantara untuk menyampaikan pesan pembelajaran

atau mengandung isi untuk pembelajaran seseorang. Agar tercapai hasil yang

maksimal dalam suatu pembelajaran maka dalam hubungan interaksi dibutuhkan

suatu alat yang menghubungkan kelancaran proses komunikasi baik berupa pesan

pembelajaran dari sumber kepada penerima pesan, berupa media pembelajaran

(Oemar 1986).

Berdasarkan konsep pembelajaran peran siswa sangat penting, karena dalam

prosesnya siswa tidak hanya mengamati akan tetapi terlibat secara langsung di

dalamnya. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat berpengaruh dalam

menguraikan keahlian siswa dari tingkat yang paling aktual ke yang paling

konseptual (Dale, 1946).

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

18

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apa saja yang digunakan guru

untuk melibatkan semua panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan,

bau dan rasa selama presentasi/ pelajarannya. (Azikiwe dalam Husnun 2015).

2.2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran

Guru dituntut untuk menggunakan beragam media pembelajaran yang tepat

dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran tersebut digunakan guru

untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Media memiliki peran yang besar dan pengaruh terhadap pencapaian tujuan

pendidikan yang diinginkan. Kegunaan media/ alat pembelajaran dalam proses

belajar mengajar diantaranya: (1) memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu

verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan), (2) mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, (3) dengan menggunakan media

pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Peran

media pembelajaran dalam hal ini berguna untuk menimbulkan motivasi belajar,

memungkinkan interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungan secara

seperti senyatanya, memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan

kemampuan dan minatnya, (4) dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda

diantara siswa, sementara kurikulum dan materi pelajaran ditentukan sama untuk

semua siswa dapat diatasi sesuai dengan media pendidikan, yaitu: memberikan

perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang

sama (Wibawanto 2017:6).

Arsyad (1997:21) juga menjelaskan mengenai kegunaan media

pembelajaran bahwa media ini berfungsi untuk intruksi di mana informasi yang

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

19

terdapat dalam media ini harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental

maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

Media pembelajaran dapat membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh

siswa, seperti perbedaan gaya belajar, tingkat intelegensi, keterbatasan daya indera,

keterbatasan ruang dan waktu, serta minat belajar.

Selain itu beberapa pakar berpendapat bahwa kegunaan media pembelajaran

itu antara lain; (1) mampu mengatasi masalah kesulitan-kesulitan dan memperjelas

materi pelajaran yang sulit, (2) mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan

pelajaran lebih hidup dan menarik, (3) merangsang anak untuk bekerja dan

menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan kemauan

keras untuk mempelajari sesuatu, (4) membantu pembentukan kebiasaan,

melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran, serta (5)

menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan) mempertajam indera, melatihnya,

memperjelas perasaan dan kecepatan belajar (Wibawanto 2017:7).

2.2.1.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran

Seperti yang telah dikemukakan Kemp & Dayton (1985) dalam Arsyad

(2013) bahwa media dikelompokkan dalam delapan jenis, yaitu: (1) media cetak,

(2) media pajang, (3) overhead transparacies, (4) rekaman audiotape, (5) seri slide

dan film strips, (6) penyajian multi-image, (7) rekaman video dan film hidup, dan

(8) komputer.

Sementara itu Leshin, Pollock & Reigeluth (1992) dalam Arsyad (2013)

mengklarifikasikan media ke dalam lima kelompok, yaitu: (1) media berbasis

manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip); (2)

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

20

media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja,

dan lembaran lepas); (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan,

grafik, peta, gambar, transparansi, slide); (4) media berbasis audio-visual (video,

film, program slide-tape, televisi); dan (5) media berbasis komputer (pengajaran

dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext). Salah satu ciri media ini

ialah bahwa ia membawa pesan atau informasi kepada penerima. Sebagian

diantaranya memproses pesan atau informasi yang diungkapkan oleh siswa.

Dengan demikian, media ini disebut media interaktif.

2.2.1.4 Media Pembelajaran Interaktif

Kata “interaktif” secara umum memiliki arti komunikasi dua arah atau lebih

dari komponen-komponen komunikasi. Secara sederhananya, kata “interaktif”

mengandung arti komunikasi aktif antara komunikator dan komunikan, dan tidak

ada satu pihak pasif.

Menurut Robbin dan Linda (seperti dikutip Benardo (2011) dalam

Samiyanto 2018), multimedia interaktif adalah alat yang dapat menciptakan

presentasi yang dinamis dan interaktif, yang mengkombinasikan teks, grafik,

animasi, audio dan gambar video.

Hofstetter juga menjelaskan tentang multimedia interaktif yaitu

pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio,

gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang

memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi dan berkomunikasi

(Benarto (2011) dalam Samiyanto (2018).

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

21

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

interaktif adalah alat bantu berbasis multimedia dengan penggabungan teks, grafik,

video, animasi dan suara untuk menyampaikan suatu pesan dan informasi, melalui

media elektronik seperti komputer dan perangkat elektronik lainnya. Penjabaran

pesan atau informasi dari guru ke siswa yang dalam prosesnya terjadi komunikasi

aktif dua arah antara multimedia dengan pengguna (siswa) yang bertujuan

mempermudah proses pembelajaran.

Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan multimedia pembelajaran

interaktif adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, dapat

mengurangi jumlah waktu mengajar, dapat meningkatkan kualitas belajar siswa,

proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, serta dapat

meningkatkan sikap belajar siswa (Daryanto 2010:52).

2.2.1.5 Permainan Intruksional

Kemp & Dayton (dalam Arsyad 2013:25) menjelaskan fungsi media untuk

tujuan intruksi, dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan

siswa baik dalam ingatan atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata,

sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis

dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan

intruksi dan efektif, sehingga media pembelajaran dapat memberikan pengalaman

yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa

dan meningkat pengetahuan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan

intruksional yang berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

22

keterampilan penggunaan papan ketik pada komputer. Sehingga siswa akan lebih

senang dan lebih mudah untuk memperlajari huruf Jawa (Arsyad 2013:154).

Secara garis besar media intruksional merupakan media pembelajaran yang

melibatkan semua panca indera, dengan penggabungan program-program pada

komputer baik itu berupa audio visual maupun multimedia lainnya, yang dirancang

untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

2.2.2 Macromedia Flash

Macromedia Flash merupakan program grafis animasi web diproduksi oleh

Macromedia corp, yaitu sebuah vendor software yang bergerak di bidang animasi

web. Animasi yang dihasilkan Macromedia Flash adalah animasi berupa file movie.

Movie yang dihasilkan dapat berupa grafik atau teks. Grafik yang dimaksud di sini

grasik yang berbasis vector. Macromedia Flash juga memiliki kemampuan untuk

mengimpor file suara, video, maupun file gambar dari aplikasi lain (Astuti 2006:1).

Program ini didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar

authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap

yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan

dinamis. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi

yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan

memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif. Meski banyak versi, akan

tetapi Adobe Flash CS6 masih memiliki tampilan yang sama dengan versi

sebelumnya. Untuk memudahkan beberapa tampilan yang dapat menyesuaikan

kebutuhan dalam project. Panel-panel yang tampak pada program dapat diatur

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

23

ulang posisinya dengan menggeserkannya. Selanjutnya Anda dapat membuat

workspace baru dari tampilan tersebut.

Salah satu keunggulan dari program Flash adalah ukurannya yang begitu kecil

namun dapat menampilkan animasi yang sangat bagus. Salah satu kemampuannya

dalam membuat animasi secara streaming, yaitu dapat menampilkan animasi

meskipun proses download dan loading belum selesei. Flash juga mampu membuat

movie kartun dan aplikasi web interaktif. Dengan memasukkan unsur interaktif

dalam movie-nya dengan Action Script (bahasa pemrograman di Flash) sehingga

pengguna bisa berinteraksi dengan movie yang dibuat melalui keyboard atau mouse

untuk mengoperasikan software tersebut.

Kelebihan lain yang dimiliki oleh program Macromedia Flash CS 6 adalah

mampu diberikan sedikit kode pemrograman baik yang berjalan sendiri untuk

mengatur animasi yang ada didalamnya atau digunakan untuk berkomunikasi

dengan program lain seperti HTML, PHP, dan Database dengan pendekatan XML

dapat dikolaborasikan dengan web, karena mempunyai keunggulan antara lain kecil

dalam ukuran file outputnya. Aplikasi Flash merupakan sebuah standar aplikasi

industri perancangan animasi web dengan peningkatan pengaturan dan perluasan

kemampuan integrasi yang lebih baik. Selain itu, flash juga dapat digunakan untuk

mengembangkan secara cepat aplikasi-aplikasi web yang kaya dengan pembuatan

script tingkat lanjut. Kelebihan-kelebihan lain dari aplikasi ini diantaranya:

1) Kita dapat membuat objek sesuai dengan keinginan kita, baik itu gambar,

suara, atau animasi gerakan.

2) Lebih interaktif daripada aplikasi presentasi lainnya.

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

24

3) Saat ini, hasil dari pembuatan flash dapat dijadikan program berbasis

Android.

2.2.3 Keterampilan Membaca dan Menulis

2.2.3.1 Keterampilan Membaca

Keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Menurut

Somadya (2011: 4-5), membaca sebagai suatu kegiatan interaktif untuk memetik

serta memahami arti makna yang terkandung dalam bahasa tulis. Tarigan (2008:7)

menjelaskan bahwa membaca sebagai suatu proses yang digunakan serta digunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Demikian Crawley dan Montain (dalam

Rahim, 2005:2) juga menjelaskan bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu

yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan,

tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.

Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis

(huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca

mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca

kritis, dan pemahaman kreatif.

Jenis-jenis membaca menurut Arisandi (dalam Rahmawati) antara lain:

a. Membaca yang bersuara, terdiri atas: (1) membaca nyaring dan keras, (2)

membaca lancar/ teknik; serta (3) membaca indah.

b. Membaca yang tidak bersuara, terdiri atas: (1) membaca teliti; (20 membaca

pemahaman; (3) membaca ide; (4) membaca kritis; dan (5) membaca telaah

bahasa; (6) membaca skimming; dan (7) membaca cepat.

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

25

c. Semua jenis membaca tetap harus mengutamakan pemahan membaca terhadap

tulisan atau paragraf yang dibaca. Nurhadi (dalam Alek dan Achmad 2010:82,

dalam Rahmawati) menyampaikan bahwa sikap memahami bacaan meliputi

kemampuan pembaca untuk menginterpretasi, menganalisis, menilai, dan

menerapkan konsep secara kritis seta diikuti dengan latihan keterampilan

pemahaman bacaan.

Berdasarkan uraian diatas, terdapat berbagai jenis membaca, tetapi dalam

penelitian ini difokuskan pada membaca nyaring. Membaca nyaring adalah

kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan

intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang

disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun

pengalaman penulis. (http://blogdetik.com/2011/04/15/membaca-nyaring-intensif-

ekstensif/)

Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai

kemampuan, diantaranya adalah:

1. Menggunakan ucapan yang tepat.

2. Menggunakan frasa yang tepat.

3. Menggunakan intonasi suara yang wajar.

4. Dalam posisi sikap yang baik.

5. Menguasai tanda-tanda baca.

6. Membaca dengan terang dan dan jelas.

7. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif.

8. Membaca dengan tidak terbata-bata.

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

26

9. Mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibaca.

10. Kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya.

11. Membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan.

12. Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

2.2.3.2 Keterampilan Menulis

Menulis adalah keterampilan berbahasa yang paling rumit diantara

keterampilan berbahasa lainnya, karena menulis bukan sekadar menyalin kata-kata

atau kalimat-kalimat melainkan mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran

dalam struktur tulisan teratur.

Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

berbahasa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan

menulis dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan

tujuannya.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Keterampilan menulis tersebut tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus

melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur (Tarigan 198:4). Begitu juga

menulis huruf Jawa, harus dilakukan praktek dan latihan secara berulang-ulang

supaya dapat menulis huruf Jawa dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah

penulisan.

Tarigan (1986:21) berpendapat bahwa menulis adalah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik tersebut.

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

27

Keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan

lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain

yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.

Jadi, mempunyai tujuan agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami oleh

orang lain yang memiliki kesamaan pengertian terhadap bahasa tulisan yang

digunakan (Suriamiharja dkk. 1997:2).

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis

merupakan suatu keterampilan komunikasi secara tertulis yang diwujudkan dalam

bentuk rangkaian lambang-lambang grafis yang dimengerti oleh penulis dan

dipahami oleh orang lain yang memahami lambang-lambang grafis tersebut.

2.2.3.3 Huruf Jawa

Huruf Jawa merupakan abjad Jawa yang terdiri atas dua puluh aksara pokok

yang bersifat silabik (Darusuprapta 2002:5). Huruf Jawa berbeda dengan abjad

Latin yang sering digunakan dalam komunikasi secara lisan maupun tertulis. Abjad

Latin bersifat alphabetic, yaitu memerlukan vokal sebagai pembantu bunyi.

Sedangkan huruf Jawa syllabaric (setiap aksara tersebut mempunyai pasangan,

yakni huruf yang berfungsi untuk mengikuti huruf mati atau tertutup (diakhiri)

konsonan, lalu diikuti dengan huruf berikutnya. Aksara dalam tulisan Jawa bersifat

silabik atau kesukukataan. Struktur huruf (aksara) paling tidak mewakili dua buah

huruf latin. Sebagai contoh aksara Ha yang mewakili dua huruf yakni H dan A

(kesukukataan) yang mampu berbunyi walaupun berdiri sendiri.

Selain aksara carakan dan pasangan, terdapat pula sandhangan yaitu tanda

baca dan tanda yang dipakai sebagai pengubah bunyi dalam tulisan Jawa, wilangan

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

28

atau angka, aksara swara atau huruf vokal, aksara murda atau huruf kapital, serta

aksara rekan atau serapan yang diadopsi dari bahasa asing.

Ada lima prinsip belajar huruf Jawa, Endraswara (2009:86) menjelaskan

bahwa prinsip belajar huruf Jawa, yaitu:

a. Imitiating, adalah belajar huruf Jawa yang hanya meniru dari pengajar, buku,

maupun apa saja yang dilihat,

b. Remembering, adalah belajar huruf Jawa dengan metode memberdayakan daya

ingat,

c. Reformulating, adalah langkah belajar huruf Jawa dengan mencoba menulis

ulang yang pernah diingat, dilihat dalam contoh,

d. Creating,adalah langkah pencipta huruf Jawa,

e. Justifying, adalah langkah menilai tulisan huruf Jawa yang benar dan yang

salah.

Menulis huruf Jawa pada hakikatnya sama dengan mengalih-hurufkan dari

abjad Latin ke huruf Jawa. Menulis huruf Jawa menuntut adanya pemahaman,

ketelitian, dan latihan yang teratur. Hal ini bertujuan supaya dapat menghasilkan

tulisan berhuruf Jawa dengan baik dan benar. Tulisan yang baik dalam penulisan

huruf Jawa dapat dilihat pada ketepatan penulisan huruf Jawa beserta perangkatnya

sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku. Perangkat huruf Jawa sendiri terdiri

atas aksara legena, pasangan, sandhangan, swara, panyigeg wanda, dan wyanjana.

Media pembelajaran huruf Jawa berbasis multimedia interaktif ini disusun

berdasarkan asas pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013. Saliman

(2008) (dalam Nafi’ 2011) menjelaskan bahwa agar media pembelajaran huruf

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

29

Jawa dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu memudahkan pengguna

dalam belajar huruf Jawa, maka media pembelajaran ini disusun dengan

memperhatikan prinsip pengembangan media pembelajaran, diantaranya:

a. Sistematika penyampaian materi,

b. Cakupan/ kelengkapan materi huruf Jawa,

c. Ketepatan/ kebenaran isi materi,

d. Kemudahan memahami materi atai membantu dalam pembelajaran,

e. Cakupan materi teks atau kesesuaian evaluasi dengan materi.

Sedangkan untuk kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran huruf

Jawa, antara lain:

a. Mampu melafalkan huruf Jawa dengan jelas dan benar.

b. Mampu memahami bentuk huruf Jawa.

c. Mampu membaca tulisan huruf Jawa.

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran menulis dan membaca huruf Jawa merupakan salah satu

kompetensi dasar yang diintegrasi dalam kurikulum bahasa Jawa. Pelaksanaan

pembelajaran menulis dan membaca huruf Jawa masih kurang maksimal. Ada

beberapa faktor yang menyebabkan pembelajaran menulis dan membaca huruf

Jawa di sekolah kurang maksimal. Seperti yang telah disebutkan pada latar

belakang bahwa minat belajar siswa masih tergolong rendah.

Hal tersebut berdasarkan hasil nilai siswa pada kompetensi dasar membaca

dan menulis huruf Jawa rata-rata di bawah KKM. Kurangnya motivasi guru

terhadap siswa, juga penggunaan media pembelajaran yang kurang inovatif.

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

30

Akibatnya siswa cenderung, merasa bosan dan kurang aktif dalam mengikuti

pembelajar. Siswa menganggap menulis dan membaca huruf Jawa sangatlah sulit

apalagi untuk memahaminya. Kesulitan yang dialami diantaranya dalam hal

menghafal bentuk, lafal pengucapan, serta kesalahan dalam menempatkan

pasangan huruf Jawa.

Upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan media

intruksional flash. Media pembelajaran berbasih multimedia interaktif yang

dikembangkan menggunakan komputer bahkan bisa diinstal pada smartphone ini

dapat gunakan secara berulang-ulang dalam mempelajarinya, sehingga dapat

memperdalam pemahaman pengguna terhadap materi huruf Jawa, terlebih dalam

memahami bentuk. Terdapat pula cara pengucapannya berupa teks dan suara, serta

contoh penggunaan huruf Jawa ini dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam

mempelajari materi huruf Jawa.

Program yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini

adalah Macromedia Flash CS6, karena software tersebut dapat digunakan untuk

mengembangkan media dengan dilengkapi audio, audio visual, serta animasi

sehingga cukup untuk membuat pembelajaran yang menarik.

Pengembangan media pembelajaran huruf Jawa melalui beberapa tahap, yaitu

analisis kebutuhan, desain perancangan, pengembangan, pembuatan, dan pengujian

kelayakan. Pada perancangan meliputi penentuan materi serta software yang

diperlukan. Media ini dikemas dalam bentuk multimedia, dibuat menarik dan

mudah dioperasikan. Rancangan ini kemudian diimplementasikan dalam bentuk

diagram alir dan dijabarkan ke storyboard, lalu disalin dalam bentuk bahasa

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

31

pemrograman dengan menggunakan software Macromedia Flash CS6. Hasil

pembuatan media pembelajaran kemudian diuji kelayakan dengan melakukan

penelitian. Dari uji kelayakan tersebut akan diketahui tingkat kelayakan dari media

pembelajaran huruf Jawa sebagai alat bantu dalam pembelajaran huruf Jawa.

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian serta pembahasan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Siswa dan guru membutuhkan media pembelajaran menulis dan membaca

huruf Jawa berbasis flash. Guru membutuhkan untuk membantu dalam

menyampaikan materi, sedangkan siswa membutuhkan media ini untuk

mempermudah dalam memahami materi huruf Jawa. Media pembelajaran

menulis dan membaca huruf Jawa yang dibutuhkan siswa dan guru adalah

media interaktif berbentuk game edukasi, dengan fitur-fiturnya yang yang

menarik dan mudah dimainkan, sehingga siswa akan lebih tertarik dan aktif

dalam pembelajaran. Melalui media ini siswa dapat belajar menulis dan

membaca huruf Jawa dengan mudah dan menyenangkan.

2. Prototipe media pembelajaran untuk siswa kelas VII SMP/MTs berupa

interaktif flash yang memuat beberapa tampilan menu, diantaranya yaitu menu

utama berupa kolom login aplikasi, menu pandom yang berisi petunjuk

penggunaan, menu kompetensi, menu materi huruf Jawa yang terdiri dari

ulasan aksara Jawa, aksara pasangan, aksara sandhangan, angka Jawa, dan

evaluasi, menu gladhen berupa latihan-latihan soal, menu glosarium dan

pustaka, menu profil penyusun, dan menu keluar.

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

80

3. Uji validasi dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Hasil persentase

penilaian prototipe dari ahli media sebesar 83,33% dan ahli materi sebesar

75%, termasuk dalam kriteria baik dan layak untuk digunakan disekolah.

Berdasarkan penilaian media pembelajaran menulis dan membaca huruf Jawa

berupa intruksional flash mendapat saran perbaikan agar media yang dihasilkan

menjadi lebih baik lagi. Pada penilaian materi juga mendapat saran perbaikan

agar media yang dihasilkan menjadi lebih baik lagi terutama pada penggunaan

bahasa dan ketercapaian indikator dengan evaluasi.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1) Media intruksional flash pada keterampilan menulis dan membaca huruf

Jawa dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran dan dapat

menjadikan media pembelajaran yang mempunyai peranan penting bagi

siswa untuk memahami serta meningkatkan keterampilan siswa dalam

menulis dan membaca huruf Jawa dengan baik dan benar.

2) Media intruksional flash pada keterampilan menulis dan membaca huruf

Jawa dapat dijadikan referensi bagi guru bahasa Jawa untuk

mengembangkan media lainnya yang lebih inovatif, yang dapat

mengembangkan minat dan potensi siswa kelas VII SMP/MTs dalam

belajar menulis dan membaca huruf Jawa.

3) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji keefektifan media

pembelajaran menulis dan membaca huruf Jawa.

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

81

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pengajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran; Edisi Revisi. Jakarta: PT.RajaGrafindo

Persada

Astuti, Dwi. 2006. Teknik Animasi Profesional Menggunakan Micromedia Flash

8. Yogyakarta: Andi Offset

Astutik, Ratna Dwi. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Huruf

Jawa Berbasis MAcromedia Flash untuk Siswa Kelas VII SMP. Skripsi.

Universitas Negeri Malang. Malang

Blogdetik.com/2011/04/15/membaca-nyaring-intensif-ekstensif/ (diunduh pada 9

Januari 2018)

Darusuprapta, dkk. 2002. Pedoman Penulisan Huruf Jawa. Yogyakarta: Yayasan

Pustaka Nusatama

Daryanto. 2010. MEDIA PEMBELAJARAN Peranannya Sangat Penting dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: GAVA MEDIA

Hadhinegoro, Arifiyanto, dkk. 2013. Perancangan Aplikasi Mobile untuk

Pengenalan Huruf Jawa. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta

Hafida, Andina Aulia. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Huruf

Jawa Berbasis Game Animasi pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Husnun, Raid. 2015. Media Intruksional untuk Mengajar dan Belajar Efektif.

https://mpictkls4bkelompok7.blogspot.in/2015/05/media-intruksional-

untuk-mengajar-dan.html?m=1. (diunduh tanggal 7 Januari 2018)

Khoyr, Taufiqul. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Berdialog Berbasis

Flash untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Brangsong. Skripsi. Universitas

Negeri Semarang. Semarang

Leshin, dkk. 1992, Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran; Edisi Revisi.

PT.RajaGrafindo Persada: Jakarta

Lestari, Endang Dwi. 2009. Kawruh Sapala Basa. Solo: Intan Pariwara

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

82

Mufidah, Malihatul. 2015. Efektifitas Media Audio Visual Adobe Flash dalam

Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa pada Siswa Kelas 1 SD

Negeri Kalibeji 01 Kabupaten Semarang. Skripsi. Universitas Negeri

Semarang. Semarang

Nafi’, Khusnul Lutfi Marfuatun. 2011. Media Pembelajaran Huruf Jawa Berbasis

Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Flash 8. Skripsi.

Universitas Negeri Yogyakarta

Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara

Rahmawati, Rina Dyah. Metode Bacaan Berjilid untuk Mengatasi Kesulitan

Membaca Huruf Jawa Siswa Sekolah Dasar. Universitas PGRI Yogyakarta

Retno, Margono, Bambang Eka Purnama. 2009. Study of Interaktif Recognition

Lettter and Number For Children with Computer Multimedia. Journal Speed

– Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, vol.1, No.1. ijns,org

Samiyanto. 2018. 1. Definisis Multimedia Interaktif.

https://samiyantosolo.wordpress.com/mengajar/desain-multimedia

interaktif/definisi-multimedia-interaktif/. (diunduh pada tanggal 8 Januari

2018)

Santosa, Mu'alim. 2016. Pengembangan Media Sinau Wayang Berbasis

Macromedia Flash untuk Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas V. Universitas

Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Supriyono, Heru, dkk. 2015. Rancang Bangun Media Pembelajaran Bahasa dan

Huruf Jawa Berbasis Adobe Flash CS6. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Surakarta

Suriamiharja, dkk. 1997. Petunjuk Menulis Praktis. Jakarta: Depdikbud

Squire, Kurt D. dan Mingfong Jan. 2007. Mad City Mystery: Developing Scientific

Argumentation Skills with a Place-based Augmented Reality Game on

Handheld Computers. Journal of Science Education and Technology. Vol.

16, No. 1. Springer 2007

Tarigan, Henri Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung

Wulandari, Rina. 2015. Pengembangan Permainan Sibungma Berbasis Flash

sebagai Media Pengenalan Tembung Krama Bagi Siswa Sekolah Dasar di

Kota Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/35332/1/2601413103_Optimized.pdf · PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL FLASH PADA KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA HURUF

83

Vuryanti, Desi. 2012. Pengembangan Media Interaktif Permainan Kartu

Berjenjang untuk Pembelajaran Membaca Huruf Jawa Siswa Kelas VIII

SMP. Universitas Negeri Malang. Malang

Wibawanto, Wandah. 2017. Desain dan Program Multimedia Pembelajaran

Interaktif. Jember: Cerdas Ulet Kreatif

Wijayanti, Hesti AStria dan Fitro Nur Hakim. 2012. Media Pembelajaran

Interaktiv Huruf Jawa Berbasis Flash. Jurnal Teknologi Informasi dan

Komunikasi, vol.3, No.2. Semarang

Windiartha, Abdy, dkk. 2017. The Development of Media Based on Adobe Flash

Player in Training Basic Technique of Futsal. Journal of Physical Education,

Health and Sport. 4 (2), 47-52.

Yuwono, Agus. 2008. Pengembangan Kompetensi Menyimak dengan Model CD

Pembelajaran Interaktif. Penelitian Dosen. Junal Lembaga Ilmu Pendidikan.

Semarang.