pengembangan media gambar untuk pembelajaran …digilib.unila.ac.id/56973/3/tesis tanpa bab...

158
PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA (Tesis) Oleh ASEP PERDIANSYAH PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 29-Oct-2019

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA

(Tesis)

Oleh

ASEP PERDIANSYAH

PROGRAM STUDI

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA

Oleh

ASEP PERDIANSYAH

Permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan pengembangan media

gambar untuk pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMA. Tujuan penelitian

yakni. 1) menghasilkan produk media gambar; 2) mendeskripsikan kelayakan

produk media gambar; dan 3) menguji keefektifan media gambar untuk

pembelajaran menulis puisi.

Metode penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan yang

mengadaptasi delapan dari sepuluh langkah dalam prosedur penelitian dan

pengembangan menurut Borg and Gall. Teknik pengumpulan data dengan

observasi, wawancara, dan penyebaran angket di tiga sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) berhasil dikembangkan media berupa

“Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA”; 2)

kelayakan media gambar berdasarkan angket oleh ahli materi 92,20%, ahli media

90,10%, dan praktisi 96,80% secara keseluruhan dinyatakan “sangat layak” 3)

hasil uji keefektifan media gambar pada SMA Sugar Group Lampung Tengah,

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung, dan MA Asyariyah Bandar Lampung dapat

disimpulkan skor rata-rata pretest 59,71 skor rata-rata posttest 81,95 dan skor rata-

rata N-gain 0,53 termasuk dalam kriteria interpretasi sedang.

Kata kunci: media gambar, menulis, puisi

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF VISUAL MEDIA IN WRITTEN-LEARNING POEM FOR GRADE X SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

BY

ASEP PERDIANSYAH

The problem in this research is related to process of developing visual media for

grade x senior high school students in written-learning poem. The goal of this

research is, 1) to create visual media; 2) to describe the eligibility of the visual

media; and 3) to test the effectiveness of visual media to write a poem.

Research method used research and development design that adopts eight from 10

steps of Borg and Gall research and development procedure. Data collecting

technique includes observation and questionnaires in three schools.

The result showed that 1) “Visual media for grade X senior high school students

in written-learning poem” has been successfully developed; 2) Eligibility of the

visual media based on questionnaire from content professional 92.20%, media

professional 90.10%, and practitioner 96.80% showed that the media is “Very

Eligible”. 3) Effectiveness test result of the visual media in Sugar Group High

School, Al-Azhar 3 High School Bandar Lampung, and MA Asyariyah Bandar

Lampung can be concluded that average pretest score is 59.71, average post-test is

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

81.95, and N-gain average score is 0.53. The result is classified as medium in

interpretation criteria.

Key words: visual media, write, poem

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN

MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA

Oleh

ASEP PERDIANSYAH

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pascasarjana Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket
Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket
Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket
Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

03 Februari 1989, anak pertama dari pasangan Bapak

Daryo Heryanto alm. dan Ibu Marliyana. Penulis

mempunyai tiga saudara laki-laki. Penulis masuk Sekolah

Dasar di SDN 2 Negeri Katon Lampung Selatan lulus

pada tahun 2001, kemudian melanjutkan ke MTs. Negeri

Cisontrol Jawa Barat lulus pada tahun 2004, pada tahun

2004 penulis masuk Sekolah Menengah Kejuruan

Dharmapala Panjang Bandar Lampung lulus pada tahun 2007, selanjutnya pada

tahun 2007 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia. Tahun 2010 penulis melakukan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK 2 Mei Bandar Lampung, pengalaman

mengajar SMK Dharmapala Bandar Lampung, SMK Bani Sueb Lampung

Selatan, SD Lazuardi Haura GIS Bandar Lampung, SD Sekolah Darma Bangsa

Bandar Lampung, SMP Gula Putih Mataram Lampung Tengah, SMA Sugar

Group Lampung Tengah, lembaga bimbel Genesha Operation Bandar Lampung,

dan lembaga bimbel Proton Bandar Lampung. Pada tahun 2017 tercatat sebagai

mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Pada hari Minggu, 5 Mei 2013

menikahi Yoni Purwanti, S.P., sudah dikaruniai dua orang buah hati bernama

Farrel Alvaro Elraihan dan Oryza Arsyila Eshal.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

MOTO

“..... Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan, beberapa derajat .....”

(Q.S Al Mujaadalah: 11)

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

(Q.S Al-Baqarah : 45)

“Sesunggguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

(Q.S. Al-Insyirah: 6)

Tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan.

(Bill Clinton)

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

PERSEMBAHAN

Dengan penuh ketulusan, kupersembahkan karya ini kepada orang-orang terkasih.

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Daryo Heryanto Alm. dan Ibunda

Marliyana yang senantiasa mendoakan, membimbing, dan menantikan

kelulusanku.

2. Istri tercinta Yoni Purwanti, S.P., buah hati tersayang, Farrel Alvaro Elraihan

dan Oryza Arsyila Eshal yang selalu mendoakan, memberi dukungan, dan

semangat.

3. Adik-adikku tersayang, Taufikkurohman, Arip Sarippudin, dan Muhammad

Zen yang selalu mendukung dan memberikan doa.

4. Almamater tercinta, Universitas Lampung yang telah mengajarkanku arti

berjuang, bertahan, dan berhati ikhlas.

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

SANWACANA Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah subhannahuwata’ala atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Tesis

dengan judul “Pengembangan Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi

Siswa Kelas X SMA” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Lampung.

Proses penyusunan tesis ini, penulis tentu telah banyak menerima masukan,

arahan, bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan

dengan hal itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

3. Prof. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung.

4. Dr. Nurlaksana Eko R., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni Universitas Lampung juga sebagai Pembimbing Akademik serta

pembimbing I atas kesediaannya memberikan bimbingan, saran, arahan, dan

motivasi yang diberikan selama penyusunan tesis ini.

5. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung atas kesediaannya

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

memberikan bimbingan, saran, arahan, dan motivasi yang diberikan selama

penyusunan tesis ini.

6. Dr. Iing Sunarti, M.Pd., selaku Pembimbing II atas kesediaannya memberikan

bimbingan, saran, arahan, dan motivasi yang diberikan selama penyusunan

tesis ini.

7. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Penguji I atas kesediaannya

memberikan saran, arahan, dan motivasi yang diberikan selama penyusunan

tesis ini.

8. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku Penguji II atas kesediaannya

memberikan saran, arahan, dan motivasi yang diberikan selama penyusunan

tesis ini.

9. Bapak dan Ibu dosen serta staf Program Studi Magister Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia dan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

10. Ayahanda dan Ibunda tercintaku, Bapak Daryo Heryanto Alm. dan Ibu

Marliyana tak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, mendidik dengan

penuh cinta, dan berdoa dengan keikhlasan hati untuk keberhasilanku

menggapai cita-cita serta selalu menanti keberhasilanku.

11. Istri tercinta Yoni Purwanti S.P., buah hati tersayang Farrel Alvaro Elraihan

dan Oryza Arsyila Eshal yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan

semangat.

12. Adik-adikku tersayang Taufikkurohman, Arip Sarippudin, dan Muhammad

Zen yang selalu mendukung dan memberikan doa.

13. Untuk keluarga besarku yang selalu memberikan doa dan dukungan untuk

keberhasilanku.

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

14. Dewan guru, staf serta siswa SMA Sugar Group Lampung Tengah,

SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung, dan MA Asyariyah Bandar Lampung.

15. Teman-teman MPBSI Angkatan 2017 yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu, terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan yang kalian berikan

selama ini.

16. Kepada semua pihak yang ikut berperan dan membantu penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

Semoga Allah subhanahuwata’ala membalas segala keikhlasan, amal, dan

bantuansemua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Harapan penulis, semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi dunia

pendidikan khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Bandar Lampung, 24 April 2019

Penulis

Asep Perdiansyah

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..................………………………………………….…………… ii HALAMAN JUDUL ..........…………………………………………………. iv HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………….……………. v HALAMAN PENGESAHAN ………………………………….……………. vi SURAT PERNYATAAN ......………………………………….……………. vii RIWAYAT HIDUP….……………………………………….……………… viii MOTTO ..............................…………………………………………………. ix PERSEMBAHAN .......………………………………………….…………… ix SANWACANA ..........………………………………………….……………. x DAFTAR ISI………………………………………………….……………… xiv DAFTAR TABEL ..............…………………………………………………. xvi DAFTAR GAMBAR .........…………………………………………..……. xviii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………….……………. xx BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………..…………..... 1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………..………...... 5 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………..……….... 6 1.4 Manfaat Penelitian………………………………………….……...... 6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian …….…………………………….……...... 7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sejarah Singkat Penggunaan Media dalam Pembelajaran ……………. 8 2.1.1 Pengertian Media .................…….….…………………………… 10

2.1.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran .................….…………………… 13 2.1.3 Klasifikasi Media Pembelajaran ........................………………. 13 2.1.4 Memilih Media Pembelajaran ...........................………………. 16 2.1.5 Tujuan Media Pembelajaran .............................………………. 19 2.1.6 Proses Analisis Media .....................................………………. 24 2.1.7 Proses dan Langkah Evaluasi Media Pembelajaran ....…………. 27 2.1.8 Media Gambar Diam ......................................………………. 37

2.1.8.1 Gambar Fotografi sebagai Media Pembelajaran ....…….. 38 2.1.8.2 Prinsip Pemakaian Gambar Fotografi ............………..... 46 2.1.8.3 Aplikasi Media Gambar ......................................…… .... 48

2.2 Silabus Kurikulum 2013 Edisi Revisi ...........................……………... 50 2.3 Puisi ..................………………………………………………………... 51 2.3.1 Pengertian Puisi .................…………………………………….... 51 2.3.2 Unsur-Unsur Puisi .................................………………............... 53 2.3.3 Jenis-Jenis Puisi .........................................................…………... 58

2.3.4 Puisi dan Realitas Alam, Sosial, dan Budaya ............…………... 66

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

2.4 Menulis Puisi ...................……………...………………………………. 69 2.4.1 Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Sendiri ………....……… 70 2.4.2 Menulis Puisi Baru ....................................................................… 71

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .…………………………...………………………… 73 3.2 Model Pengembangan ............……………….……………………… 73 3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan ……………….….…………… 74

3.3.1 Potensi dan Masalah …………………...……………………… 75 3.3.2 Mengumpulkan Informasi ............………….………………… 76 3.3.3 Desain Produk ........…………………...………………..……… 76 3.3.4 Validasi Desain ............……………….……………….……… 77 3.3.5 Revisi Desain ......…………………...…………………….…… 78 3.3.6 Uji Coba Produk ............……………….……………………… 78

3.3.6.1 Uji Lapangan Pada Guru Bahasa Indonesia ........……. 78 3.3.6.2 Uji Lapangan Pada Kelas Kecil .……………………… 78 3.3.6.3 Uji Lapangan Pada Kelas Besar .……………………… 78

3.3.7 Revisi Produk .....…………………...………….……………… 79 3.3.8 Produk Akhir ........................……………….…….…………… 79

3.4 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ....………………………… 79 3.4.1 Subjek Penelitian ..............................………………………… 79 3.4.2 Objek Penelitian ................................………………………… 80

3.5 Tempat Penelitian ..........................................……………………… 81 3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................…….......……………… 81 3.7 Instrumen Penelitian ................................…….......……………… 81 3.8 Analisis Data Penelitian ............................…….......……………… 126 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .…………………………...……………………….. 130 4.2 Proses Pengembangan Media Gambar .............................………… 130

4.2.1 Potensi dan Masalah …………………...……………………… 130 4.2.2 Mengumpulkan Informasi ............………….………………… 131

4.2.2.1 Analisis Produk Pengembangan Media Gambar ................................................………. 131 4.2.3 Desain Produk ........…………………...………………..……… 139 4.2.4 Validasi Desain ............……………….……………….……… 140 4.2.5 Revisi Desain ................……………….……………….……… 144 4.2.6 Uji Coba Produk ............……………….……………………… 144

4.2.6.1 Uji Lapangan Media Gambar Pada Guru Bahasa Indonesia ................................................……. 144

4.2.6.2 Uji Lapangan Pada Kelas Kecil .…………….………... 148 4.2.6.3 Uji Lapangan Pada Kelas Besar .……………….…….. 152 4.2.6.4 Uji Keefektifan Media Gambar untuk Menulis Puisi

Siswa Kelas X SMA ................……………………… 158 4.2.7 Revisi Produk .....…………………...………….……………… 173 4.2.8 Produk Akhir ........................……………….…….…………… 180

4.3 Temuan Penelitian Pengembangan Media Gambar untuk Pembelajran Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA .………....…………………….. 181

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ....................................................................................................... 182 5.2 Saran ............................................................................................................. 185 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

DAFTAR TABEL Tabel 1 Kompetensi Dasar Menulis Puisi Pada Silabus Kurikulum 2013 Edisi Revisi ...................................................................................... ... 50 Tabel 2 Modifikasi Kriteria Tingkat Kelayakan ............................................... 77 Tabel 3 Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................................ 82 Tabel 4 Angket Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Gambar .............. 83 Tabel 5 Kisi-Kisi Pengungkapan Kebutuhan Siswa ......................................... 84 Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen Uji Ahli Materi Pembelajaran Terhadap Media Gambar .................................................................................... 90 Tabel 7 Kisi-Kisi Instrumen Uji Ahli Teknologi/Media Pembelajaran Terhadap Media Gambar ...................................................................... 97 Tabel 8 Kisi-Kisi Instrumen Uji Praktisi Pembelajaran Terhadap Media Gambar ...................................................................................... 104 Tabel 9 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Guru Terhadap Media Gambar ..................................................................................... 111 Tabel 10 Kisi-Kisi Instrumen Uji Kelas Kecil Terhadap Media Gambar ..................................................................................... 118 Tabel 11 Kisi-Kisi Instrumen Uji Kelas Kecil Terhadap Media Gambar ..................................................................................... 125 Tabel 12 Koversi Nilai Skala Sikap ................................................................... 127 Tabel 13 Modifikasi Kriteria Tingkat Kelayakan .............................................. 129 Tabel 14 Kriteria Interpretasi N-gain .................................................................. 129 Tabel 15 Modifikasi Kriteria Tingkat Kelayakan .............................................. 140 Tabel 16 Daftar Nama Praktisi Pembelajaran .................................................... 141 Tabel 17 Tingkat Kelayakan oleh Praktisi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ............................................................................................. 141 Tabel 18 Daftar Nama Pakar /Ahli ..................................................................... 142 Tabel 19 Tingkat Kelayakan oleh Ahli Materi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ............................................................................................. 143 Tabel 20 Tingkat Kelayakan oleh Ahli Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ............................................................................................. 144 Tabel 21 Daftar Nama Guru Bahasa dan Sastra Indonesia ................................. 145 Tabel 22 Hasil Uji Lapangan Oleh Yokebed Triwigati, S,Pd. dan Santi Yuliasih, S.Pd. Guru bahasa Indonesia SMA Sugar Group Lampung Tengah................................................................................. 146 Tabel 23 Hasil Uji Lapangan Oleh Susarti, S.Pd Guru bahasa Indonesia SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung .................................................... 147

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

Tabel 24 Hasil Uji Lapangan Oleh Mudiarni, S.Pd Guru bahasa Indonesia MA Asyariyah Bandar Lampung ........................................................ 148 Tabel 25 Uji Lapangan Pada Kelas Kecil Berdasarkan Angket Siswa Kelas X IPA A, B, C dan D SMA Sugar Group Lampung Tengah Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi ............ 149 Tabel 26 Uji Lapangan Pada Kelas Kecil Berdasarkan Angket Siswa Kelas X SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi ............................ 150 Tabel 27 Uji Lapangan Pada Kelas Kecil Berdasarkan Angket Siswa Kelas X MA Asyariyah Bandar Lampung Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi ............................ 151 Tabel 28 Uji Lapangan Pada Kelas Besar Berdasarkan Angket Siswa Kelas X IPA A SMA Sugar Group Lampung Tengah Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis ..................... 152 Tabel 29 Uji Lapangan Pada Kelas Besar Berdasarkan Angket Siswa Kelas X IPA B SMA Sugar Group Lampung Tengah Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi............. 153 Tabel 30 Uji Lapangan Pada Kelas Besar Berdasarkan Angket Siswa Kelas X IPA C SMA Sugar Group Lampung Tengah Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi ............ 154 Tabel 31 Uji Lapangan Pada Kelas Besar Berdasarkan Angket Siswa Kelas X IPA D SMA Sugar Group Lampung Tengah Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi ............. 155 Tabel 32 Uji Lapangan Pada Kelas Besar Berdasarkan Angket Siswa Kelas X SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi ............................. 156 Tabel 33 Uji Lapangan Pada Kelas Besar Berdasarkan Angket Siswa Kelas X MA Asyariyah Bandar Lampung Terhadap Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi ............................. 157 Tabel 34 Kriteria Interpretasi N-gain ................................................................ 158 Tabel 35 Rekapitulasi Hasil Uji Kefektifan Nilai Pretest dan Postest Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA A,B,C dan SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Kecil .................................................... 159 Tabel 36 Rekapitulasi Hasil Uji Kefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA A,B,C dan SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Kecil .................................................... 159 Tabel 37 Rekapitulasi Hasil Uji Kefektifan Nilai Pretest dan Postest Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung Pada Kelas Kecil ................................................................................. 160 Tabel 38 Rekapitulasi Hasil Uji Kefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung Pada Kelas Kecil ................................................................................. 161

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

Tabel 39 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest dan Postest Menulis Puisi Siswa Kelas X MA Asyariyah Bandar Lampung Pada Kelas Kecil .......................................................................................... 161 Tabel 40 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X MA Asyariyah Bandar Lampung Pada Kelas Kecil .......................................................................................... 161 Tabel 41 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest dan Postest Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA A SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Besar .................................................... 162 Tabel 42 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA A SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Besar .................................................... 163 Tabel 43 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest dan Postest N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA B SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Besar .................................................... 164 Tabel 44 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA B SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Besar .................................................... 165 Tabel 45 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest dan Postest Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA C SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Besar .................................................... 166 Tabel 46 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA C SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Besar .................................................... 167 Tabel 47 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest dan Postest Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA D SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Besar .................................................... 168 Tabel 48 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X IPA D SMA Sugar Group Lampung Tengah Pada Kelas Besar .................................................... 169 Tabel 49 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest dan Postest Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung Pada Kelas Besar .................................................................................. 170 Tabel 50 Rekapitulasi Hasil Uji Keefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung Pada Kelas Besar .................................................................................. 171 Tabel 51 Rekapitulasi Hasil Uji Kefektifan Nilai Pretest dan Postest Menulis Puisi Siswa Kelas X MA Asyariyah Bandar Lampung Pada Kelas Besar .................................................................................. 172 Tabel 52 Rekapitulasi Hasil Uji Kefektifan Nilai Pretest, Postest dan N-gain Menulis Puisi Siswa Kelas X MA Asyariyah Bandar Lampung Pada Kelas Besar .................................................................................. 173

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ....................................................... 8 Gambar 2 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development ....................................................................................... 74 Gambar 3 Modifikasi Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development ....................................................................................... 75 Gambar 4 Bagan Hasil Wawancara Guru Bahasa Indonesia ..... ........................ 132 Gambar 5 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 1............. 133 Gambar 6 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 2 ............ 134 Gambar 7 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 3 ............ 134 Gambar 8 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 4 ............ 135 Gambar 9 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 5 ............ 135 Gambar 10 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 6 .......... 136 Gambar 11 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 7 .......... 136 Gambar 12 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 8 .......... 137 Gambar 13 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 9 .......... 137 Gambar 14 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 10 ........ 138 Gambar 15 Diagram Lingkaran Persentase Pertanyaan Angket nomor 11 ........ 138 Gambar 16 Perbaikan Desan Tata Letak dan Gambar pada cover ..................... 144 Gambar 17 Perbaikan Desain Cover dan Ukuran Kertas A5 menjadi B5 ......... 174 Gambar 18 Perbaikan Penulisan ......................................................................... 174 Gambar 19 Perbaikan Penulisan Pada Kata Pengantar ...................................... 175 Gambar 20 Perbaikan Peta Konsep .................................................................... 175 Gambar 21 Penambahan Kalimat Pengantar Pada Kompetensi Dasar dan Indikator ................................................................................... 176 Gambar 22 Perbaikan Latar Belakang dan Tulisan Pada Contoh Puisi ............. 176 Gambar 23 Perbaikan Dengan Memberikan Penambahan Kesimpulan Pada Pengertian Puisi ...................................................................... 177 Gambar 24 Perbaikan Dengan Menambahkan Contoh Pada Unsur Pembangun Puisi ................................................................................................. 177 Gambar 25 Perbaikan Penulisan Miring Pada Contoh Puisi ............................... 178 Gambar 26 Perbaikan Kalimat Perintah Pada Media Gambar ........................... 178 Gambar 27 Perbaikan Spasi Pada Daftar Pustaka .............................................. 179 Gambar 28 Sumber Dokumentasi Rahmad Sukani ............................................ 179 Gambar 29 Sumber hhtp://pxhere.co.id ............................................................. 180

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

DAFTAR LAMPIRAN 1. Tabel Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Trasnkipsi wawancara analisis kebutuhan dengan Santi Yuliasih, S.Pd. guru

bahasa Indonesia SMA Sugar Group Lampung Tengah. 3. Instrumen angket analisis kebutuhan pengembangan media gambar untuk

pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMA. 4. Rekapitulasi hasil angket pengungkapan kebutuhan siswa kelas X SMA Sugar

Group Lampung Tengah. 5. Analisis hasil rekapitulasi angket pengungkapan kebutuhan siswa kelas X SMA

Sugar Group Lampung Tengah. 6. Instumen penilaian uji praktisi pembelajaran. 7. Instumen penilaian ahli materi pembelajaran. 8. Instumen penilaian ahli media pembelajaran. 9. Instumen penilaian guru bahasa Indonesia. 10. Instumen uji lapangan kelas kecil terhadap media gambar untuk pembelajaran

menulis puisi kelas X SMA. 11. Instumen uji lapangan kelas besar terhadap media gambar untuk pembelajaran

menulis puisi kelas X SMA. 12. Rekapitulasi hasil uji lapangan kelas kecil terhadap media gambar untuk

pembelajaran menulis puisi kelas X SMA. 13. Rekapitulasi hasil uji lapangan kelas besar terhadap media gambar untuk

pembelajaran menulis puisi kelas X SMA. 14. Puisi siswa kelas X SMA Sugar Group Lampung Tengah, SMA Al-Azhar 3

Bandar Lampung, dan MA Asyariyah Bandar Lampung, pretest sebelum menggunakan media gambar.

15. Puisi siswa kelas X SMA Sugar Group Lampung Tengah, SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung, dan MA Asyariyah Bandar Lampung, postest setelah menggunakan media gambar.

16. Surat telah melaksanakan penelitian. 17. Foto dokumentasi penelitian pengembangan media gambar untuk menulis puisi

kelas X SMA.

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang memiliki wilayah yang sangat

luas terdapat banyak bagunan sekolah namun dari segi fasilitas belum terjadi

pemerataan walaupun demikian tujuan pendidikan harus bisa tercapai. Guru dituntut

untuk dapat kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan kreativitas dan potensi

yang dimiliki siswa. Salah satu faktor agar tercapainya tujuan pendidikan adalah

penggunaan media pembelajaran. Pada proses kegiatan pendidikan, media pembelajaran

memiliki peranan yang penting dalam aktivitas kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hal

tersebut dapat diartikan bahwa berhasil dan tidaknya pencapaian tujuan pendidikan,

salah satunya bergantung bagaimana media pembelajaran digunakan sehingga pendidik

yang berfungsi sebagai fasilitator harus mempunyai media yang tepat agar dapat

menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki siswa. Siswa adalah subjek utama dan

sangat penting dalam mengembangkan dan menggali potensi yang dimilikinya.

Penulis melakukan pengembangan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan

di SMA Sugar Group Lampung Tengah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru

bahasa Indonesia dan hasil kuesioner siswa didapatkan beberapa poin (1) antusias pada

mata pelajaran bahasa Indonesia masih kurang; (2) terdapat siswa yang belum bisa

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

2

menulis puisi; (3) guru sulit mendapatkan gambar-gambar sebagai media pembelajaran;

(4) tidak semua ruangan kelas mempunyai fasilitas menampilkan media audio visual;

(5) penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat; (6) fasilitas yang kurang

mendukung penggunan media pembelajaran; (7) peserta didik tidak terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran; (8) perlu peningkatan dalam keterampilan menulis puisi.

Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut penelti ingin melakukan pengembangan media

gambar untuk menulis puisi.

Begitu pula pemilihan objek puisi, hal ini berdasarkan pengalaman seorang guru yang

telah mengajar sejak tahun 2009 hingga saat ini, terdapat berbagai temuan mengenai

masalah-masalah siswa dalam aktivitas menulis puisi, siswa mempunyai kemampuan

yang berbeda-beda dalam menulis puisi sehingga guru harus dapat menganalisis

karakteristik siswa agar dapat menentukan media yang tepat untuk aktivitas

pembelajaran, kegiatan pembelajaran menulis puisi merupakan aktivitas yang tidak

mudah, untuk dapat menulis dengan baik banyak faktor yang harus dikuasai siswa,

di antaranya adalah siswa harus mempunyai pengetahuan yang luas, salah satu untuk

mendapatkan pengetahuan yang luas adalah dengan aktivitas membaca juga

berdasarkan pengalaman dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya. Puisi

ialah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud

yang paling berkesan (Pradopo, 1995:7). Puisi juga merupakan bentuk karya sastra

yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun

dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur

fisik dan struktur batinnya (Waluyo, 1995:25). Siswa dituntut untuk dapat memasukkan

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

3

unsur fisik dan batin dalam sebuah karya puisi yang ditulis dengan begitu kompleksnya

dalam aktivitas menulis puisi guru sebagai fasilitator harus kreatif dan inovatif dalam

mengemas pembelajaran tersebut dengan media pembelajaran agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Media merupakan alat bantu yang digunakan guru dengan desain yang

disesuaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Musfiqon, 2016:28). Pada

dasarnya, menurut Rudy Brezt (dalam Indriana, 2011:55) media pembelajaran itu

mempunyai lima bentuk dasar informasi, yaitu suara, gambar, cetakan, grafik, garis, dan

gerakan. Alasan penulis memilih media gambar dikarenakan media gambar dapat

dipakai di sekolah yang mempunyai fasilitas kurang memadai, karena media tersebut

tidak membutuhkan arus listrik, LCD, laptop, televisi dan sebagainya tidak seperti

media audio visual misalnya video yang membutuhkan beberapa fasilitas pendukung

untuk dapat menampilkan media tersebut. Terdapat empat keterampilan yang harus

dikuasai siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia, keterampilan yakni membaca,

menyimak, berbicara, mendengar dan menulis. Keterampilan menulis tidaklah mudah

karena penulis harus mempunyai pengetahuan yang luas dan banyak agar tulisannya

berkualitas. Menulis juga tidak bisa instan langsung jadi akan tetapi terdapat berbagai

proses. Pada silabus kurikulum 2013 edisi revisi kelas X terdapat Kompetensi Dasar

(KD) 4.17 Menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya (Depdiknas,

2016:21). Siswa diharapkan mampu menulis puisi berdasarkan unsur pembangunnya

baik fisik yaitu diksi atau pemilihan kata, pengimajinasian, kata konkret, bahasa

figuratif atau majas, rima atau ritma, tata wajah atau tipografi, juga terdapat unsur batin

yaitu tema, perasaan, nada dan suasana, amanat.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

4

Berdasarkan hal di atas penulis ingin mengembangkan media gambar sebagai media

pembelajaran sastra khususnya menulis puisi diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan menulis puisi siswa dalam kegiatan belajar mengajar menulis puisi.

Media gambar juga diharapkan dapat membuat proses kegiatan pembelajaran sastra

menulis puisi menjadi aktif dan menyenangkan agar dapat mengungkapkannya melalui

kata-kata dalam puisi yang ditulis. Siswa terkadang jenuh dengan kondisi aktivitas

belajar mengajar yang monoton sehingga siswa tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran. Guru harus kreatif dan inovatif mengemas sebuah aktivitas pembelajaran

sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media

gambar sebagai media pembelajaran sastra khususnya menulis puisi di sini maksudnya

siswa dengan menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran siswa melihat

contoh berbentuk visual yaitu gambar untuk dapat meningkatkan keterampilan menulis

puisi. Media gambar juga menampilkan contoh-contoh karya sastra dari sastrawan

sehingga siswa dapat memperoleh gambaran dalam aktivitas menulis puisi. Siswa

diharapkan dapat menumbuhkan daya imajinasi kemudian dapat menuangkan ide,

gagasan, pemilihan diksi, tipografi, penyampain amanat dalam sebuah tulisan puisi.

Terdapat dua unsur yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu mengenai

kebahasaan dan apresiasi sastra.

Penelitian mengenai media gambar ini juga diperkuat oleh beberapa jurnal penelitian

sebelumnya yang membahas mengenai media gambar dengan judul “Pengaruh

Penggunaan Media Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII

SMPN 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman” oleh Juvrizal1, Ellya Ratna2, Afnita3.

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

5

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS Universitas Negeri

Padang. Jurnal penelitian dengan judul “Pembelajaran Menulis Puisi dengan

Berbantuan Media Gambar” oleh Sepini Pitria Lina1, Atmazaki2, Abdurrahman3.

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS Universitas Negeri

Padang.

Tak ada gading yang tak retak masing-masing media mempunyai kelebihan dan

kelemahannya masing-masing. Media gambar jika dibandingkan dengan media audio

visual seperti video lebih menarik media tersebut karena siswa tidak hanya

menggunakan panca indra penglihatan akan tetapi juga pendengaran. Seorang guru

dituntut melakukan kreativitas dan inovasi sehingga media gambar bisa menjadi media

pembelajaran yang menarik. Pada aktivitas pembelajaran menulis puisi membutuhkan

media pembelajaran yang tepat agar siswa dapat aktif dalam aktivitas menulis puisi juga

menghasilkan karya sasta puisi yang berkualitas. Berdasarkan latar belakang tersebut

penulis bermaksud mengembangkan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi

siswa kelas X SMA.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Bagaimanakah pengembangan media gambar untuk pembelajaran menulis siswa kelas

X SMA?

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

6

2. Bagaimanakah kelayakan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi siswa kelas

X SMA?

3. Bagaimanakah keefektifan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi siswa

kelas X SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan pengembangan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi

siswa kelas X SMA.

2. Mendeskripsikan kelayakan media gambar pada materi menulis puisi siswa kelas X

SMA.

3. Menguji keefektifan media gambar pada materi menulis puisi siswa kelas X SMA.

1.4 Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan acuan bagi guru dan siswa dalam aktivitas

pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar. Selain itu, penelitian

ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pendukung atau fakta (pembuktian) dari teori-teori

tertentu yang berhubungan dengan penelitian lain.

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

7

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagi pembaca mengetahui informasi mengenai media gambar untuk menulis puisi.

2. Bagi guru dan sekolah media gambar dapat menjadi alternatif media pembelajaran

pada materi menulis puisi.

3. Bagi siswa media gambar dapat dijadikan media pembelajaran pada materi menulis

puisi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMA.

2. Kelayakan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMA.

3. Kefektifan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMA.

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

8

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Sejarah Singkat Penggunaan Media dalam Pembelajaran

Awalnya, media hanyalah alat bantu visual yang digunakan oleh guru untuk

menerangkan pelajaran. Alat bantu visual tersebut berupa sarana yang dapat

memberikan pengalaman visual kepada siswa, yakni mendorong motivasi belajar,

memperjelas dan mempermudah konsep-konsep abstrak, serta mempertinggi daya serap

atau daya ingat siswa dalam belajar. Kemudian pada pertengahan abad ke-20, lahirlah

alat bantu audiovisual yang menggunakan pengalaman konkret untuk menghindari

penggunaan media verbal. Dalam usaha untuk memanfaatkan media sebagai alat bantu,

Edgar Dale (dalam Indriana, 2011) mengajukan klasifikasi media dari tingkat yang

paling konkret hingga yang paling abstrak. Klasifikasi ini dinamakan Kerucut

Pengalaman Edgar Dale (dalam Indriana, 2011).

Gambar 1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

9

Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan media,

sehingga fungsi media tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga berfungsi sebagai

penyampai pesan. Apalagi ditambah dengan kemunculan teori perilakunya B.F. Skinner

(dalam Indriana, 2011:23) sehingga, pada 1960-an, pola pengajaran yang diharapkan

adalah untuk mengubah perilaku belajar siswa. Dari teori belajar inilah, kemudian

melahirkan pembelajaran terpogram, sehingga membentuk sebuah sistem pembelajaran.

Dari sini, penggunaan media menjadi sesuatu yang sangat penting posisinya dalam

rangka mengubah pola perilaku belajar siswa. Dengan masuknya media dalam proses

pembelajaran, maka perencanaan dan pengembangan pembelajaran dilaksanakan secara

sistemik berdasarkan pada kebutuhan dan karakteristik siswa. Akhirnya, media mampu

mengubah perilaku belajar siswa ke arah yang lebih baik secara efektif dan efisien,

namun yang paling penting dalam hal penggunaan media adalah keterkaitannya dengan

tingkat kemajuan teknologi pendidikan.

Semakin tinggi tingkat teknologi pendidikannya, maka akan semakin tinggi pula media

yang diperlukan. Tentu saja, hal ini dilakukan untuk mengadaptasi diri dengan

perubahan zaman. Selain itu, juga untuk menyesuaikan diri dengan tingkat adaptasi

siswa terhadap teknologi. Siswa akan semakin terangsang dan termotivasi untuk belajar

secara lebih baik, jika media yang digunakan sangat mendukung minat dan keinginan

siswa serta memudahkan mereka dalam belajar secara efektif dan efisien (Indriana,

2011:26).

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

10

2.1.1 Pengetian Media

Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari kata medium. Secara

harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan

penerima pesan (a receiver). Beberapa hal yang termasuk ke dalam media adalah film,

televisi, diagram, media cetak (printed materials), komputer, instruktur, dan sebagainya.

Contoh beberapa media tersebut bisa dijadikan sebgai media pengajaran jika dapat

membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran

(Indriana, 2011:13).

Leslie J. Briggs 1979 (dalam Indriana, 2011:14), menyatakan bahwa media pengajaran

adalah alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film,

rekaman video, dan sebagainya. Briggs juga berpendapat bahwa media merupakan alat

untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Gagne

(dalam Indriana, 2011:14) menyatakan bahwa media merupakan wujud dari adanya

berbagai jenis komponen dalam lingungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar. Miarso (dalam Indriana, 2011:14) menyatakan bahwa media merupakan segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. Schram (dalam Indriana,

2011:14) menyatakan bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, sehingga media menjadi perluasan dari

guru.

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

11

Dilihat dari segi sifatnya, menurut NEA (dalam Indriana, 2011:14-15) media adalah

sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi

perangkat kerasnya. Hal itu sama dengan pengertian media yang diberikan oleh AECT,

yang menyatakan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang

dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Brown menyakini bahwa media yang

digunakan dengan baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi efektivitas program

belajar dan mengajar. Berdasarkan berbagai pengertian tersebut, kita bisa memahami

bahwa media merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan

pendidik dalam proses belajar dan mengajar.

Dengan adanya media pengajaran, peran guru menjadi semakin luas. Sedangkan anak

didik akan terbantu untuk belajar dengan baik, serta terangsang untuk memahami subjek

yang tengah diajarkan dalam bentuk komunikasi penyampaian pesan yang lebih efektif

dan efisien. Media pembelajaran merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses

pembelajaran. Dikatakan demikian karena di dalam media pengajaran terdapat proses

penyampaian pesan dari pendidik kepada anak didik. Sedangkan pesan yang dikirimkan,

biasanya, berupa informasi atau keterangan dari pengirim pesan. Pesan tersebut

adakalanya disampaikan dalam bentuk sandi-sandi atau lambang-lambang, seperti kata-

kata, bunyi, gambar, dan lain sebagainya. Melalui saluran seperti radio, televisi, OHP,

film, pesan diterima oleh penerima pesan melalui indra untuk diolah, sehingga pesan

yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh penerima pesan.

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

12

Menurut Sadiman (dalam Musfiqon, 2016:26) mengatakan media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Arsyad (dalam Musfiqon,

2016:26) Media dalam bahasa Arab, media juga berarti perantara (wasail) atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Menurut Vernon S. Gerlach dan Donal P. Ely (dalam Musfiqon, 2016:26) pengertian

media ada dua macam, yaitu arti sempit dan arti luas. Arti sempit, bahwa media itu

berwujud : grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap,

memproses serta menyampaikan informasi. Menurut arti luas, yaitu kegiatan yang dapat

menciptakan suatu kondisi sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan sikap baru.

Menurut Heinich, dkk (dalam Musfiqon, 2016:26) media adalah saluran informasi yang

menghubungkan antara sumber informasi dan penerima. Pengertian ini media diartikan

sebagai fasilitas komunikasi, yang dapat memperjelas makna antar komunikator dan

komunikan, sedangkan menurut Miarso (dalam Musfiqon, 2016:27) mengartikan media

sebagai wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada

sasaran atau penerima pesan tersebut, materi yang ingin disampaikan adalah pesan

pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.

Secara lebih utuh media pemebelajaran dapat didefinisiskan sebagai alat bantu berupa

fisik maupun nonfisik yangsengaja digunakan sebagai perantara anatar guru dan siswa

dalam memahami materi pemebalajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingga materi

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

13

pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik minat siswa untuk

belajar lebih lanjut. Pendek kata, media merupakan alat bantu yang digunakan guru

dengan desain yang disesuaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Musfiqon,

2016:28).

2.1.2 Ciri-Ciri Umum Media Pembelajaran

Ciri-ciri umum media pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Sesuatu yang menjadi penekanan dalam media pembelajaran adalah keperagaan, yang

berasal dari kata dasar “raga”. Sedangkan, kata raga berarti sesuatu yang dapat

diindra, yakni dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati, namun yang menjadi

komponen utama indra adalah penglihatan dan pendengaran.

2. Media pembelajaran merupakan bentuk komunikasi guru dan murid.

3. Media pemebalajaran merupakan alat bantu utama dalam mengajar di dalam kelas

atau luar kelas.

4. Media pembelajaran itu erat kaitannya dengan metode mengajar (Indriana, 2011:53-

54).

2.1.3 Klasifikasi Media Pembelajaran

Klasifikasi media pembelajaran secara umum, bisa diringkas sebagai berikut.

1. Mengutamakan kegiatan membaca simbol-simbol kata visual.

2. Bersifat audio-visual-proyeksi, nonproyeksi, dan bentuk dan berbentuk tiga dimensi.

3. Menggunakan teknik atau mesin.

4. Merupakan kumpulan benda-benda atau bahan-bahan (material collections).

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

14

5. Merupakan contoh dari kelakuan guru, karena itu, tidak hanya alat audio visual yang

menjadi komponen dari media pembelajaran, tapi juga sampai pada sudut pandang

yang luas, yakni kepada pribadi siswa dan tingkah laku guru (Indriana, 2011:54).

Pada dasarnya, menurut Rudy Brezt (dalam Indriana, 2011:55) media pembelajaran itu

mempunyai lima bentuk dasar informasi, yaitu suara, gambar, cetakan, grafik, garis, dan

gerakan. Hal ini didasarkan pada fungsi yang melekat dalam kelima bentuk dasar

tersebut, yakni berdasarkan pada sesuatu yang dilakukan dan cara melakukannya.

Menurut bentukinformasi yangdigunakan dalam media pembelajaran, maka media

pembelajaran bisa diklasifikasikan dalam lima kelompok besar, yaitu media visual

diam,media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual

gerak. Lima kelompok besar ini bisa disajikan dalam bentuk penglihatan langsung,

proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Jenisnya ada dua.

1. Aspek bentuk fisik, yang terdiri atas media elektronik dan media nonelektronik.

2. Aspek pancaindra, yang mencakup media audio, media visual, media audio visual,

dan media grafis.

Dengan menganalisis media melalui bentuk dan cara penyajiannya, maka format

klasifikasi media pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Grafis, bahan cetak, dan gambar diam;

2. media proyeksi diam;

3. media audio;

4. media gambar hidup / film;

5. media televisi; dan

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

15

6. multimedia.

Jika dilihat dari bentuknya maka jenis media itu bermacam-macam. Beberapa jenis

tersebut antara laian media cetak (printed media), media pameran (projected media),

rekaman audio (audiotape recording), gambar bergerak (motion picture), dan media

berbasis komputer (computer based media).

Dalam membuat media pembelajaran, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai

berikut.

1. Rasional, yakni sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh penggunanya.

2. Ilmiah,yakni sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pegetahuan.

3. Ekonomis, yaitu sesuai dengan kemampuan pembiayaan sehingga lebih hemat dan

efisien.

4. Praktis, yaitu dapat digunakan dalam kondisi praktis di sekolah dan bersifat

sederhana (Indriana, 2011:56).

Dengan menggunakan media pembelajaran, maka pengalaman akan berlangsung dari

level konkret ke tingkatan abstrak. Tingkatan konkret adalah proses belajar dari

kenyataan atau pengalaman langsung, dan mempunyai tujuan dalam kehidupan. Hal ini

hanya akan memberi dampak pada bagian luar, tanpa membekas pada bagian dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Media pembelajaran merupakan salah

satu komponen media komunikasi antarguru dan siswa. Maka, untuk melihat berbagai

macam bentuk media, kita akan menggunakan klasifikasi yang diajukan oleh Haney dan

Ulmer yang telah disebut sebelumnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam

pengklasifikasian ini. Salah satu caranya adalah dengan menekankan pada teknik yang

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

16

digunakan dalam pembuatan media. Misalnya, gambar, fotografi, rekaman audio, dan

lain sebagainya. Adapula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirim

pesan. Contoh, pesan yang disampaikan melalui siaran televisi dan optik. Berbagai

bentuk presentasi media yang kita terima membuat kita sadar bahwa kita menerima

informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan,

bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini

(Indriana, 2011:56-57).

2.1.4 Memilih Media Pembelajaran

Menentukan media yang terbaik dalam proses pembelajaran merupakan aspek yang

sangat membingungkan bagi para pendidik, tapi juga menjadi momen penilaian

kretivitas dari mereka. Beberapa model dalam memilih media antara lain berkisar pada

prosedur yang sederhana atau algoritma hingga skema teoritis yang kompleks. Sebagian

didasarkan pada “saluran” komunikasi yang digunakan (audio, video, dan semacamnya)

tau karakteristik dari media itu sendiri. Sedangkan yang lainnya menekankan hasil-hasil

pembelajaran yang ingin diraih, dan ada juga yang memfokuskan pada berbagai sifat

siswa atau teori pendidikan atau pada proses belajar mengajar,namun dasar

pertimbangan dalam pemilihan media adalah terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya

tujuan pemeblajaran. Jika tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran,

maka media tersebut tidak bisa digunakan. Dalam hal ini, Mc. M. Connel menyatakan

dengan tegas agar menggunakan media yang memiliki kesesuaian dengan kebutuhan

dan tujuan pembelajaran. Dengan demikian secara sederhana media apa pun dapat

digunakan dalam aktivitas belajar dan mengajar, asalkan sesuai dengan tujuan

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

17

pembelajaran dan pengajaran itu sendiri. Beberapa faktor yang sangat menentukan tepat

atau tidaknya sesuatu dijadikan media pembelajaran anatara lain adalah tujauan

pembelajaran, karakteristik siswa, modalitas belajar siswa (auditif, visual, dan

kinestetik), lingkungan, ketersediaan fasilitas pendukung, dan lain sebagainya.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka tingkat kesesuaian bisa dikelompokkan

sebagai berikut.

1. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran

Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran adalah menyesuaikan media pembelajaran

dengan tujuan instruksional umum atau khusus yang ada dalam setiap mata pelajaran.

Bisa juga disesuaikan dengan tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik atau, kita bisa

menyesuaikannya dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan berbagai

indikatornya.

2. Kesesuaian dengan Materi yang Diajarkan (Instructional Content)

Media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan, yakni bahan

atau yang akan disampaikan dalam proses belajar dan mengajar. Selain itu, juga harus

memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat ke dalaman yang akan dicapai

dalam proses pembelajaran.

3. Kesesuaian dengan Fasilitas Pendukung, Kondisi Lingkungan, dan Waktu

Fasilitas pendukung, lingkungan, dan waktu yang tersedia merupakan faktor yag

sangat penting dalam efektifitas dan efisiensi penggunaan media pembelajaran.

Betapa pun bagusnya media yang digunakan, apabila lingkungan dan fasilitas

pendukung serta waktu yang ada tidak mendukung, maka tujuan pembelajaran

menggunakan median tersebut tidak akan tercapai dengan baik. Contoh dalam hal ini

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

18

adalah penggunaan komputer dengan fasilitas internet di sekolah yang ada di desa

terpencil. Desa tersebut masih terisolasi, belum teraliri aliran listrik, serta jaringan

internet dan koneksitasnya belum masuk sehingga media yang sangat baik itu akan

menjadi sia-sia dan tidak bisa dimanfaatkan dengan sempurna.

4. Kesesuaian dengan Karakteristik Siswa

Sebuah media bisa sesuai dan cocok dengan karakteristik siswa tertentu, tapi

adakalanya tidak cocok dengan siswa yang laian, karena itu, pendidik harus

menegetahui karakteristik siswa untuk bisa disesuaikan dengan media yang akan

digunakan dalam proses belajar dan mengajar. Misalnya, seorang siswa terganggu

indra pendengarannya sehingga ia tidak bisa memanfaatkan media pembelajaran yang

menggunakan indra pendengaran sebagai komponen utamanya.

5. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa

Gaya belajar siswa juga sangat mempengaruhi efektifitas penggunaan media

pembelajaran. Gaya belajar siswa, sebagaimana dikemukakan oleh Bobby De Porter

dalam bukunya Quantum Learning 1999:117 (dalam Indriana 2011) ada tiga, yakni

gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Siswa yang memilik gaya belajar tipe

visual akan dengan mudah memahami materi jika media yang digunakan adalah

media visual seperti televisi, video, grafis, dan lain semacamnya. Siswa yang

memiliki gaya belajar auditif akan sangat merespon dengan baik media pembelajaran

yang menggunakan auditoris. Ia akan lebih responsif engan mendengarkan dari pada

melihat tayangan atau menulis. Gaya belajar siswa kinestetik lebih suka melakukan

dibandingkan membaca atau mendengarkan sehingga media pembelajaran yang

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

19

sifatnya langsung melakukan atau praktik lngsung akan menjadi lebih disukai oleh

siswa kinestetik ini.

6. Kesesuaian dengan Teori yang Digunakan

Teori sangat menentukan dalam pemilihan media. Teori menjadi faktor penting

digunakannya sebuah media. Penggunaan media tidak boleh dilakukan dengan hanya

merujuk pada pilihan dari seorang guru, sehingga mengabaikan teori yang memang

sudah tepat digunakan dalam pengajaran. Ketidaksesuaian antara media dengan teori

yang digunakan akan berakibat fatal. Mungkin saja, tujuan pembelajaran bisa dicapai,

akan tetapi hal itu tidak akan efektifdan efisien, serta kurang memuaskan berkaitan

dengan tujuan pembelajaran (Indriana, 2011:26-31).

2.1.5 Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan utama media pembelajaran adalah untuk memadukan aspek afektif, kognitif, dan

psikomotor, yang sangat penting dalam proses pembelajaran siswa. Tiga aspek ini

menjadi indikator keberhasilan siswa untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

1. Ranah kognitif, kemampuan yang diharapkan bisa didapat melalui media

pembelajaran adalah kemampuan yang bersifat intelektual atau kognitif.

Kemampuan yang bersifat intelektual ini terdiri atas pengetahuan (knowledge),

pemahaman (comprehension), penerapan (application), penguraian/anlisis

(analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluating).

2. Ranah afektif, kemempuan yang dituju dari penggunaan media adalah berkaitan

dengan rasa, sikap, dan tingkah laku. Ranah afektif ini terdiri atas penerimaan

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

20

(receving), tanggapan (responding), penghargaan (valuing), pengaturan

(organization), dan karaterisasi (charcterization).

3. Ranah psikomotorik, kemampuan yang tekankan melalui media pengajaran adalah

kemampuan yang bersifat jasmaniah atau fisik. Ranah psikomotorik ini terdiri atas

persepsi (perception), kesiapan untuk menyesuaikan (set), respons berpandu (guided

response), mekanisme (mechanism), respons terbuka yang bersifat kompleks

(complex over response), dan originasi (origination).

Intinya, media pembelajaran merupakan wadah dari pesan (materi pembelajaran) yang

ingin disampaikan oleh guru kepada siswa, yang bertujuan mencapai proses

pembelajaran yang efektif dan efisien. Jika guru menggunakan dan memanfaatkan

media secara maksimal, maka anak didik akan mampu menyerap segala pesan yang

disampaikan, belajar lebih banyak, menyerap sesuatu yang dipelajari dengan lebih baik,

serta meningkatkan penampilan dalam menggunakan keterampilan sesuai dengan tujuan

proses belajar dan mengajar (Indriana, 2011:22-23).

Media berfungsi mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar.

Pengalaman belajar (learning experience) tergantung pada interaksi siswa dengan

media. Media yangtepat dan sesuai dengantujuan belajar akan mampu meningkatkan

pengalaman belajar sehingga anak didik bisa mempertinggi hasil belajar. Alasan ini

sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Edgare Dale (dalam Indriana,

2011:47) dengan teori “Cone Experience (Kerucut Pengalaman)”, yang menjadi dasar

pokok penggunaan media dalam pembelajaran. Menurut teori Kerucut Pengalaman,

pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

21

verbal. Akibatnya, siswa hanya akan memahami suatu pengetahuan dalam bentuk kata,

tanpa mengerti dan memahami makna yang terkandung dalam pengetahuan tersebut,

karena itulah, siswa atau anak didik harus memiliki pengalaman yang lebih konkret agar

tidak salah persepsi terhadap pengetahuan yang diajarkan. Salah satu cara agar siswa

memiliki pengalaman yang konkret adalah dengan menggunakan media pembelajaran

dalam proses belajar dan mengajar.

Menurut Kemp dan Dayton (dalam Indriana, 2011:47) media pembelajaran memiliki

beberapa manfaat.

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih mencapai standar.

2. Pembelajaran bisa menjadi lebih menarik.

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4. Menerapakan teori belajar, waktu pelaksanaan pembelajaran dapat dipersingkat.

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan di mana pun diperlukan.

7. Sikap posistif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat

ditingkatkan.

8. Peran guru berubah ke arah yang lebih positif.

Selain itu, media pembelajaran juga mempunyai manfaat yang sangat penting bagi

kesuksesan proses belajar mengajar serta tujuan pembelajaran. Nilai dan manfaat media

pembelajaran adalah sebagai berikut:

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

22

1. Membuat konkret berbagai konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasa masih

bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkretkan

atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran.

2. Menghadirkan berbagai objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam

lingkungan belajar melalui media pembalajaran yang menjadi sampel dari objek

tersebut. Misalnya penggunaan foto, CD, video, atau televisi untuk memberikan

pembelajaran tentang binatang buas seperti harimau, dan semacamnya, atau dapat

menghadirkan binatang yang sudah lama tidak ada lagi, seperti Dinosaurus, saat

memberikan pembelajaran tentang binatang prasejarah, dan lain semacamnya.

3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil ke dalam ruang pembelajaran pada

waktu kelas membahas tentang objek yang besar atau yang terlalu kecil, misalnya

membahas tentang objek yang besar atau yang terlalu kecil, misalnya membahas

tentang kapal, pesawat, candi atau menjelaskan tentang mikroba, virus, bakteri, dan

lain sebagainya.

4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan

teknik gerakan lambat dalam media film, bisa memperlihatkan tentang lintasan

peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu detail kronologi ledakan.

Demikian juga, gerakan yang terlalu lambat sehingga bisa dipercepat untuk media

pembelajaran, seperti pertumbuhan benih, proses mekarnya bunga, dan lain

sebagainya (Indriana, 2011:48-49).

Namun, selain fungsi dan manfaat tersebut, ada beberapa hal yang patut diperhatikan

terkait dengan media pembelajaran.

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

23

1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan dalam proses

belajar dan mengajar, tapi memang memiliki fungsi tersendiri yang sangat signifikan

dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses

pembelajaran, sehingga media pembelajaran ini bukanlah komponen yang berdiri

sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dengan komponen

lainnya dalam menciptakan situasi belajar yang diinginkan.

3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang

ingin dicapai dan isi pembelajaran. Fungsi ini mengandung makna bahwa

penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu sesuai dengan kompetensi dan

bahan ajar.

4. Media pembelajaran bukan hanya alat ataumedia hiburan bagi siswa sehingga tidak

boleh digunakan untuk menjadi sarana hiburan atau untuk memancing perhatian

siswa semata. Penggunaan media harus melibatkan siswa sehingga mereka mampu

belajar dengan baik.

5. Media pembelajaran berguna mempercepat proses belajar. Dengan demikian, media

pembelajaran merupakan sarana bagi anak didik untuk bisa menagkap tujuan dan

bahan ajar dengan lebih mudah dan cepat.

6. Media pembelajaran juga berguna dalam meningkatkan kualitas belajar dan

mengajar. Sebab, proses belajar dan mengajar yang menggunakan media

pembelajaran membuat siswa mampu menyerap pelajaran tersebut dengan baik

sehingga membekas lebih lama pada diri mereka. Maka akan ada peningkatan

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

24

kualitas belajar dan mengajar sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan

baik.

7. Media pembelajaran berguna meletakkan dasar-dasar yang konkret dalam berpikir,

sehingga dapat mengurangi pola pembelajaran verbal yang sebelumnya sangat

dominan diperankan oleh guru (Indriana, 2011:50-51).

2.1.6 Proses Analisis Media

Proses analisis media ini dilakukan dengan berbagai tahapan dan pertimbangan. Mulai

dari persiapan, pelaksanaan, hingga merumuskan hasil analisis. Lee (dalam Musfiqon,

2016:146) mengatakan, pendekatan analisis media dibagi menjadi dua tahapan, yaitu

analisis kebutuhan dan analisis awal dan akhir media setelah digunakan. Analisis

kebutuhan adalah cara sistematis untuk mengeksplorasi dan membangun tipe solusi

yang dibutuhkan. Analisis awal dan akhir media adalah kumpulan teknik yang dapat

digunakan dalam berbagai kombinasi untuk membantu mempersempit tipe dan

tingkatan solusi yang diperlukan.

Pada tahap analisis kebutuhan difokuskan pada pengumpulan informasi dari berbagai

sumber, termasuk dari siswa dan guru. Kemudian informasi yang didapatkan dari

analisis kebutuhan inilah yang akan dijadikan datauntuk melangkah ke tahap analisis

berikutnya, yaitu analisis awal dan akhir media. Analisis awal dan akhir media

difokuskan pada analisis lebih mendalam untuk mendesain solusi perbaikan dan

pengembangan media pembelajaran (Musfiqon, 2016:146).

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

25

Dalam melakukan analisis media diperlukan berbagai persiapan dan langkah-langkah

sebagi berikut.

1. Menentukan sejauh mana analisis diperlukan.

2. Menentukan waktu analisis.

3. Menentukan besaran aspek dan materi yang dianalisis.

4. Membatasi sumber untuk mengumpulkan data.

5. Membangun teknik untuk mengumpulkan data.

6. Menentukan partner/mitra dalam melakukan analisis.

Langkah dan tahapan analisis ini perlu dipertimbangkan dalam proses analisis karena

terkait dalam proses penggunaan media pembalajaran. Jika langkah dan tahapan ini

tidak dijalankan maka akan mengurangi kesempurnaan dalam proses analisis media

pembelajaran (Musfiqon, 2016:146-147).

Dalam analisis media pembelajaran melibatkan berbagai aspek. Adapun aspek-aspek

yang dianalisis antara lain:

1. Audience analysis, analisis difokuskan pada identifikasi latar belakang,

karakteristik belajar, dan keterampilan prasyarat yang harus dimiliki.

2. Technology analysis, analisis difokuskan pada kemampuan teknologi dalam

penerapan media pemebalajaran.

3. Task analysis, analisis difokuskan pada kegiatan yang terkait dengan tujuan

pemebelajaran.

4. Critical incident analysis, analisis difokuskan pada kegiatan yang terkait dengan

tujuan pembelajaran.

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

26

5. Situational analysis, analisis difokuskan pada identifikasi lingkungan yang

kemungkinan memiliki dampak pencapaian tujuan pembelajaran.

6. Objective analisysis, analisis difokuskan pada tujuan-tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

7. Extant data analysis, analisis difokuskan pada identifikasi bagan, sumber daya, serta

rujukan pembelajaran.

8. Cost benefit analysis, analisis difokuskan pada biaya yang harus dikeluarkan dalam

penggunaan media pemebelajaran. Sebaiknya dana yang digunakan minim tetapi

memeiliki hasil yang banyak sesuai prinsip investasi (Musfiqon, 2016:146-147).

Proses analisis media pemebalajaran ini dilakukan dengan mengacu pada langkah-

langkah yang ditentukan. Ada empat langkah untuk melakukan analisis media yakni, (1)

identifikasi kesesuaian antara tujuan dengan media yang dipilih, (2) identifikasi

keuntungan dan kelemahan media, (3) membandingkan hasil penggunaan media, dan

(4) mendokumntasikan hasil penggunaan media, baik berupa data fisik maupun

nonfisik. (Musfiqon, 2016:147).

Secara lebih jelas dapat dikatakan bahawa dalam melakukan analisis media ini perlu

diawali dengan kebutuhan analisis. Setelah guru merasa perlu melkukan analisis, maka

guru melakukan analisis dari awal hingga akhir penggunaan media. Lalu guru

mendesain ulang media yang telah dianalisis tersebut untuk dikembangkan menjadi

lebih sempurna. Setelah guru melakukan pengembangan media maka media

tersebutditerapkan kembali dalam pembelajaran sambil dievaluasi. Evaluasi ini

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

27

merupakan proses identifikasi efektivitas dan efesiensi media yang digunakan dalam

pembelajaran tersebut (Musfiqon, 2016:147-48).

2.1.7 Proses dan Langkah Evaluasi Media Pembelajaran

1. Pengertian Evaluasi

Menurut Sudjana 2002:127 (dalam Musfiqon, 2016:148) untuk memahami evaluasi

media pendidikan perlu dikaji dahulu makna evaluasi,baik dari sisi bahasa maupun

istilah. Evaluasi adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Dalam proses tersebut tercakup usaha mencari dan mengumpulkan data atau informasi

yang diperlukan sebagai dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang diperlukan sebagai

dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang menjadi objek evaluasi, seperti program,

prosedur, usul, cara, pendekatan, model kerja, hasil program dan lain-lain. Oleh sebab

itu, Stufflebeam (dalam Musfiqon) memandang evaluasi sebagai suatu proses, yakni

menentukan, mencari dan menyajikan informasi yang diperlukan untuk menentukan

alternatif keputusan.

Ahmad Sabri 2005:138 (dalam Musfiqon, 2016:148) mengartikan evaluasi sebagai

proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk

kerja proses, orang, objek, dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui

penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan kepada

kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria namun dapat pula

melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian baru

membandingkan dengan kriteria.

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

28

Dalam konteks evaluasi media pembelajaran, evaluasi adalah proses pencarian

informasi secara sistematis, obyektif, dan empiris untuk memberi nilai atau ketentuan

terhadap media pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk mendesain ulang dan

mengembangkan media berikutnya. Ada tiga hal penting yangharus tercakup dalam

proses evaluasi, yakni: (a) menetapkan suatu nilai atau judgment, (b) adanya sauatu

kriteria, dan (c) adanya deskripsi program sebagai objek penilaian. Judgment atau

penentuan nilai baik-buruk didasarkan kepada pertimbangan obyektif dan subyektif

penilaiannya. Pertimbangan obyektif dan subyektif penilaiannya. Pertimbangan obyektif

adalah pertimbangan atas dasar kriterian yangtelah disepakati secara umum. Ada dua

kriteria yang sering digunkan yakni kriteria internal dan eksternal (Musfiqon,

2016:149).

Kriteria internal adalah kriteria yang dijabarkan dari program itu sendiri, sedangkan

kriteria eksternal diperoleh dari luar program. Kriteria internal dilihat dari kesesuaian

dimensi program seperti tujuan, isi, strategi, sumber-sumber dan lain-lain. Kriteria

eksternal mencakup kebijaksanaan, analisis untung-rugi, produktivitas program,

manfaatnya dan sebagainya. Deskripsi program sebagai objek yang dinilai, bisa dalam

lingkup yang luas bisa terbatas. Lingkup yang luas misalnya program pendidikan suatu

sekolah, program untuk suatu bidang studi. Lingkup yangterbatas seperti program

belajar mengajar, penataran guru, bimbingan dan yang sejenisnya yang bersifat jangka

pendek (Musfiqon, 2016:149).

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

29

2. Proses Evaluasi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (dalam Musfiqon, 2016:150) Evaluasi merupakan bagian integral dari

suatu proses pembelajaran. Penerapan media pembelajaran pun perlu juga dievaluasi

agar diketahui efektifitas dan efisiensi media yang diterapkan. Sebab, keefektifan

pelaksanaan proses pembelajran diukur dari dua aspek, yaitu (1) bukti-bukti empiris

mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh sistem pembelajaran, dan (2) bukti-

bukti yang menunjukkan beberapa banyak kontribusi (sumbangan media atau media

program terhadap keberhasilan dan keefektifan proses pembelajaran. Evaluasi tentang

kedua aspek tersebut masih terasa sulit untuk dikerjakan saat ini, karena sering kali

program media tidak bekerja sebagai bagian integral dari keseluruhan proses

pembelajaran.

Apabila media dirancang sebagai bagian integral dari proses pembelajaran, ketika

mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran itu sudah termasuk pula evaluasi terhadap

media yang digunakan. Data empiris yang berkaitan dengan media pembelajaran secara

umum bersumber dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

a. Apakah media pembelajaran yang digunakan efektif?

b. Dapatkah media pembelajaran itu diperbaiki dan ditingkatkan?

c. Apakah media pembelajaran itu efektif dari segi biaya dan hasil belajar yang dicapai

oleh siswa?

d. Kriteria apa yang digunakan untuk memilih media pembelajaran itu?

e. Apakah isi pembelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu?

f. Apakah prinsip-prinsip utama penggunaan media yang dipilih telah diterapkan?

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

30

g. Apakah media pembelajaran yang dipilih dan digunakan benar-benar menghasilkan

hasil belajar yang direncanakan?

h. Bagaimana sikap siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan? (Musfiqon,

2016:150-151).

Menurut Arsyad (dalam Musfiqon, 2016:150) Tujuan evaluasi media pembelajaran

berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, yaitu.

a. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif.

b. Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan.

c. Menetapkan apakah media itu cost-effective dilihat dari hasil belajar siswa.

d. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar

di dalam kelas.

e. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu.

f. Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran.

g. Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan

terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan.

h. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.

Kriteria dalam mengulas kembali perangkat lunak media pembelajaran yang

berdasarkan kepada kualitas.

a. Kualitas isi dan tujuan

1) ketepatan;

2) kepentingan;

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

31

3) kelengkapan;

4) keseimbangan;

5) minat/perhatian;

6) keadilan; dan

7) keseuaian dengan situasi siswa.

b. Kualitas instruksional

1) memberikan kesempatan belajar;

2) memberikan bantuan untuk belajar;

3) kualitas memotivasi;

4) fleksibilitas instruksional;

5) hubungan dengan program pembelajaran lainnya;

6) kualitas sosial interaksi instruksionalnya;

7) kualitas tes dan peneliannya;

8) dapat memberi dampak bagi siswa; dan

9) dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya.

c. Kualitas teknik

1) keterbacaan;

2) mudah digunakan;

3) kualitas tampilan/tayangan;

4) kualitas penanyangan jawaban;

5) kualitas pengelolaan programnya; dan

6) kualitas pendokumentasiannya (Musfiqon, 2016:151-152).

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

32

Secara ringkas dapat dijelaskan bahawa evaluasi media pemebalajaran dapat difokuskan

pada tiga hal, yaitu.

a. Ketepatan media yang dipilih guru.

Evaluasi aspek ini difokuskan pada udaha mencaro informasi tentang ketepatan guru

dalam memilih media. Ukuran ketepatan ini dianalisis dengan kesesuaian isi dan

tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, serta desain media yang digunakan.

b. Keterampilan guru dalam menggunakan media

Evaluasi ini difokuskan pada kemampuan guru dalam mengunakan media yang telah

dipilih untuk pembelajaran. Jangan sampai guru memilih media yang dia sendiri

belum terampil menggunakannya. Sebab keterampilan guru dalam menggunakan

media sangat mempengaruhi keefektifan media pembelajaran.

c. Ketersampaian pesan pembelajaran memalui media yang dipilih. Evaluasi ini

difokuskan pada analisis tentang ketersampaian pesan atau materi pembelajaran yang

disalurkan melalui media yang dipilih dan digunakan tersebut. Apakah siswa dapat

menerima materi pembelajaran secara optimal atau tidak saat pembelajaran

menggunakan media tersebut. Jangan sampai media yang dipilih tidak meningkatkan

pemahaman siswa (Musfiqon, 2016:152).

3. Langkah-Langkah Evaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi media pembelajaran dilakukan secara sistematis dengan melalui tahapan-

tahapan yang ditentukan. Evaluasi dilakukan dengan langkah mengumpulkan data awal,

dianalisis, dan disimpulkan hasil penilaiannya. Pada bagian ini dijelaskan langkah-

langkah evaluasi media pembelajaran (Musfiqon, 2016:152).

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

33

Menurut Usman (dalam Musfiqon, 2016:153) Evaluasi media pembelajaran yang

dimaksud adalah untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar

mengajar tersebut dapat mencapau tujuan. Penilaian yang dapat digunakan dalam

mengevaluasi media adalah evaluasi formatif dan evaluai sumatif.

Evaluasi formatif adalah suatu proses untuk mengumpukan data tentang aktivitas dan

efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Data yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki dan

menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan

efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media

tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu. Evaluasi semacam

inilah yang disebut dengan evaluasi sumatif (Musfiqon, 2016:153).

Menurut Sadiman (dalam Musfiqon, 2016:153) ada tiga tahapan evaluasi dalam

evaluasi formatif, yaitu: (a) evaluasi satu lawan satu (one to one), (b) evaluasi kelompok

kecil (small group evaluation). Pada tahapan evaluasi satu lawan satu (one to one),

dipilih dua orang atau lebih yang dapat mewakili populasi dari target media yang dibuat

dan kemudian media disajikan kepada siswa secara individual. Kedua orang yang

dipilih tersebut satu di antaranya mempunyai kemampuan dibawah rata-rata, dan yang

satunya lagi di atas rata-rata. Menurut Usman (dalam Musfiqon, 2016:153-154)

Adapun prosedur pelaksanannya sebagai berikut.

a. Jelaskan kepada siswa bahawa Anda seorang perancang media baru. Amati reaksi

mereka terhadap media yang dibuat/ditampilkan tersebut.

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

34

b. Katakan kepada siswa bahwa kalau terjadi kesalahan pengguna media tersebut,

bukanlah karena kekurangan siswa tetapi karena kelemahan media tersebut yang

perlu diperbaiki dan disempurnakan.

c. Usahakan agar siswa bersifat santai dan bebas dalam mengemukakan pendapat

mereka mengenai media yang ditampilkan tersebut.

d. Lakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa

terhadap penggunaan media tersebut.

e. Catat lamannya waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan catat pula

reaksi siswa terhadap penampilan media tersebut.

f. Berikan tes yang mengukur keberhasilan penggunaan mdia tersebut.

g. Lakukan analisis terhadap informasi yang terkumpul.

Setelah prosedur di atas dilakukan,maka akan diperoleh beberapa informasi seperti

kesalahan pemilihan kata atau uraian yang kurang jelas, kesalahan memilih lambang-

lambang visual, contoh yang kurang, terlalu banyak atau terlalu sedikit materi yang

disajikan, urutan penyajian yang keliru, penyataan atau petunjuk yang kurang jelas,

tujuan yang tidak sesuai dengan materi dan sebagainya. Selanjutnya evaluasi kelompok

kecil (small group evaluation) dilakukan kepada 10-20 orang siswa yang dapat

mewakili populaso. Usahakan siswa yang dipilih tersebut terdiri dari siswa-siwa yang

krang pandai, sedang, dan yang pandai. Terdiri dari siswa laki-laki dan siswa

perempuan yang terdiri dari latar belakang (latar belakang pendidikan sosial orang tua,

dan sebagainya) (Musfiqon, 2016:154).

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

35

Menurut Usman (dalam Musfiqon, 2016:154) ada beberapa prosedur yang harus

ditempuh, antara lain.

a. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik

untuk penyempurnaan.

b. Berikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa

tentang topik yang berkenaan dengan penggunaan media.

c. Tugaskan kepada siswa untuk mempelajari media tersebut.

d. Catatlah waktu umpan balik selama penyajian media.

e. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai

(postest).

f. Bagikan angket kepada siswa untuk mengetahui menarik tidaknya media yang

digunakan, mengerti tidaknya siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh media

tersebut, konsistensi tujuan dan materi, dan cukup tidaknya latihan yang dilakukan.

g. Lakukan analisa terhadap data-data yang terkumpul.

Berikutnya evaluasi lapangan (field evaluation) merupakan tahap akhir dari evaluasi

formatif. Untuk itu, situasi pelaksanaannya diusahakan mirip dengan situasi yang

sebenarnya. Dalam pelaksanaannya dipilih 30 orang siswa dengan berbagai karakteristik

yang meliputi tingkat kepandaian kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan

belajar, dan sebagainya. Usaha agar dihindari dari pengaruh dari efek halo (hallo efect).

Pada situasi semacam ini informasi yang diperoleh banyak dipengaruhi oleh sifat

kebetulan sehingga kurang dapat dipercaya.

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

36

Menurut Usman (dalam Musfiqon, 2016:155-156) ada beberapa prosedur yang harus

dilakukan dalam pelaksanaannya, sebagai berikut:

a. Pilih siswa sebanyak 30 orangyang betul-betul mewakili populasi.

b. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapangan dan hasil akhir yang diharapkan.

Usahakan siswa bersifat rileks/santai dan berani menegluarkan pendapat atau

penilaian. Ingatkan kepada mereka bahwa uji coba bukan menguji kemampuan

mereka.

c. Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai

topik yang menggunakan media tersebut.

d. Sajikan media sesuai dengan rencana perbuatannya.

e. Catat semua respons yang mencul dan waktu yangdiperlukan dari siswa selama

penyajian.

f. Lakukan tes akhir untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa dengan tes awal

yang digunakan untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi media yang dibuat

tersebut.

g. Edarkan tes skala bersikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk menegtahui

sikap mereka terhadap media yang digunakan.

h. Lakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang

dilakukan, terutama mengenai kemampuan awal (pretest), skor tes awal dan tes akhir,

waktu yang diperlukan, perbaikan dari bagian-bagian yang sulit, pengajaran serta

kecepatan sajian dan sebagainya.

Langkah evaluasi ini dijalankan secara bertahap dan dikembangkan sesuai kebutuhan

evaluasi. Secara lebih jelas, langkah evaluasi adalah sebagai berikut.

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

37

a. Pretest kemampuan siswa sebelum mendapatkan pesan dengan media yang

dievaluasi.

b. Penggunaan media sekaligus dilakukan evaluasi proses, yaitu mencari data dan

informasi untuk evaluasi saat media diterapkan.

c. Mencari data skunder sebagai penunjang penilaian.

d. Melakukan postest kepada siswa tentang ketersampaian pesan yang disalurkan

menggunakan media tersebut.

e. Lalu dilakukan evaluasi hasil, yaitu evaluasi setelah program berakhir. Ini untuk

menentukan rekomendasi stelah evaluasi dalam rangka pengembangan media

berikutnya.

2.1.8 Media Gambar Diam

Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui

proses fotografi. Media ini mempunyai keunggulan yang di antaranya sudah umum

digunakan, mudah dimengerti, dan dapat dinikmati, mudah dan murah didapatkan atau

dibuat, dan banyak memberikan penjelasan daripada menggunakan media verbal. Media

gambar atau foto berbeda dengan media verbal atau penyampaian materi melalui lisan

dalam hal hasil yang diharapkan. Media gambar atau foto mampu memebrikan detail

dalam bentuk gambar apa adanya, sehingga siswa mampu untuk mengingatnya dengan

lebih baik dibandingkan dengan metode verbal. Selain itu, media gambar atau foto juga

bisa memecahkan masalah yanga ada dalam media oral atau verbal, yakni dalam hal

keterbatasan daya ingat dalam bercerita atau menjelaskan sesuatu. Dalam hal ini, bisa

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

38

jadi saat menyampaikan materi dengan media verbal ada hal-hal yang masih tercecer

dan terlupakan (Indriana, 2011:64-65).

Selain kelebihan tersebut, media gambar atau foto mempunyai kelebihan lain, yaitu

sifatnya yang konkret, mengatasi ruang dan waktu; mengatasi keterbatasan pengamatan,

memperjelas suatu sajian masalah, serta murah, mudah didapatkan, dan bisa digunakan

dengan mudah. Akan tetapi, media gambar atau foto juga mempunyai berbagai

kelemahan, diantaranya menekankan persepsi indra mata, benda terlalu kompleks dan

kurang efektif dalam pemebalajaran, serta ukurannya terbatas untuk kelompok yang

besar sehingga kapasitasnya kurang. Padahal media pembelajaran yang baik sebaliknya

harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, harus autentik. Kedua, bersifat sederhana.

Ketiga, berukuran relatif. Keempat, mengandunggerak dan perbuatan. Kelima, gambar

yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar (Indriana,

2011:65-66).

2.1.8.1 Gambar Fotografi sebagai Media Pembelajaran

Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapa diperoleh dari berbagi sumber, misalnya

dari surat kabar, majalah, brosur, dan buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang

diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapatdigunkan oleh guru secara efektif dalam

kegiatan belajar-mengajar, pada setiap jenjang pendidikan dan berbagai disipin ilmu.

Gambar fotografi itu pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat

membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka mengembangkan

kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita,

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

39

dramtisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar, serta membantu mereka

menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku-teks. Demikian pula

pemahaman pengertian mengenai kemasyarakatan dapat diperoleh dari gambar

fotografi. Dalam situasi tertentu, gambar fotografi merupakan sumber terbaik untuk

tujuan penelitian dan penyelidikan (Daryanto, 2011:99).

Gambar fotografi dapat dipergunakan oleh parasiswa secara individual dalam latihan

membaca, menulis, dan untuk tujuan laporan yang bersifat khusus. Disamping itu,

digunakan dalam pameran dipapan pengumuman atau sebagai dasar bacaan dan

pelajaran yang lebih jauh. Sekelompok kecil siswa dapat memanfaatkan gambar

fotografi guna kegiatan diskusi tentang sesuatu pelajaran tertentu. Misalnya di dalam

pelajaran antonomi tubuh manusia, jenis-jenis species tertentu dari binatang, dan

berbagai ras manusia. Gambar fotografi pun dapat dipergunakan sebagai dasar studi

untuk kelompok siswa dalam membuat laporannya, dan referensi untuk studi atau

penelitiannya. Penafsiran tentang gambar fotografi oleh setiap siswa secara individual

pasti akan berbeda-beda. Oleh karena itulah, guru hendaknya menyediakan waktu untuk

mengajar para siswanya tentang cara membaca gambar fotografi (Daryanto, 2011:99-

100).

Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di dalam

setiap kegiatan pembelajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan

perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. Gambar fotografi

termasuk dalam gambar tetap atau still picture yang terdiri dari dua kelompok. Pertama,

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

40

flatopaque picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi,

gambar dan lukisan tercetak. Kedua, transpareant picture atau gambar tembus pandang

misalnya film slides, film strips, dan transparencies. Gambar fotografi dapat

dipergunakan, baik untuk tujuan pengajaran individual, kelompok kecil maupun untuk

kelompok besar yang dibantu dengan proyektor opek atau opaque projector. Untuk

memperoleh dampak tiga dimensi, sepasang film ukuran 16 mm ditempatkan pada

streographicviewer (Daryanto, 2011:100).

1. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Beberapa kelebihan yang dapat diperoleh dari media gambar dalam kegiatan

pembelajaran, antara lain sebagai berikut.

a. Mudah dimanfaatkan di dalam kegiatan belajar mengajar karena praktis tanpa

memerlukan perlengkapan apa-apa.

b. Harganya relatif lebih murah daripada jenis-jenis media pengajaran lainnya. Cara

memperolehnya pun mudah sekali tanpa perlumengeluarkan biaya, yaitu dengan

memanfaatkan kalender bekas, majalah, surat kabar dan bahan-bahan grafis

lainnya.

c. Media gambar dapat dipergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenajang

pengajaran dan berbagai disiplin ilmu. Mulai dari TK sampai dengan Perguruan

Tinggi, dari ilmu-ilmu sosial samapi ilmu-ilmu eksakta.

d. Media gambar dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi

realitik. Menurut Edgar Dale, media gambar dapat mengubah tahap-tahap

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

41

pengajaran, dari lambang kata (verbal symbols) beralih pada tahapan yang lebih

konkret, yaitu lambang visual (visual symbols) (Daryanto, 2011:100-101).

Sekalipun demikian setiap media pembelajaran selalu mempunyai kelemahan-

kelemahan tertentu, begitu juga halnya dengan gambar.

Kelemahan-kelemahannya antara lain sebagai berikut.

a. Beberapa gambarnya sudah cukup memadai, tetapi tidak cukup besar ukurannya

jika digunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali jika

diproyeksikan melalui proyektor.

b. Gambar adalah berdimensi dua sehingga sukar untuk melukiskan bentuk

sebenarnya yang berdemensi tiga. Kecuali jika dilengkapi dengan beberapa

gambar untuk objek yang sama atau adegan yang diambil dilakukan dari berbagai

sudut pemotretan yang berlainan.

c. Gambar bagaimana pun indahnya tetap tidak memperlihatkan gerak

sepertihalnya gambar hidup. Namun demikian beberapa gambar fotografi yang

disusun secara berurutan dapat memberikan kesan gerak dapat saja dicobakan,

dengan maksud meningkatkan daya efektivitas proses belajar mengajar (Daryanto,

2011:101).

2. Karakteristik Komunikasi dari Gambar

Setiap guru hendaknya mengetahui bentuk media pembelajaran yang tepat untuk

mencapai hasil paling baik, dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu,

setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan dan kelemahan dari setiap media

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

42

pembelajaran yang akan digunakannya. Demikian pula halnya dengan gambar ini

memiliki beberapa karakteristik tertentu, antara lain, sebagai berikut.

a. Gambar foto itu adalah dua dimensi. Dari sudut pembelajaran hal itu menjadi amat

penting, terutama bagi para siswa usia muda, atau untuk mata pelajaran yang

rumit. Semua jenis gambar datar itu ditinjau dari sudut mata pelajaran di mana

kedalaman perlu diperhatikan dan dipahami. Oleh karena itu, gambar harus

memiliki kualitas tiga dimensi yang memadai untuk tujuan pembelajaran. Untuk

itu, ahli fotografi mempunyai cara-cara tertentu dalam menciptakan, gambar-

gambarnya dengan membuat garis-garis perspektif, mengurangi jumlah latar

belakang yang kontras sehingga memberikan dampak tiga dimensional.

b. Gambar datar adalah medium yang diam. Dengan perkataan lain, disebut juga

gambar tetap atau gambar tidak bergerak. Pemandangan, gunung-gunung, hutan

atau pepohonan, bangunan, obyek, binatang atau manusia, dalam posisi diam

merupakan subyek natural yang baik sekali untuk gambar datar.

c. Gambar datar dapat memberi kesan gerak, misalnya gambar yang memperlihatkan

adegan di jalan raya sangat efektif. Orang-orang yang lalu lalang, kendaraan yang

lewat, pohon-pohon yang bergoyang ditiup angin. Semua itu tidak sukar bagi para

pengamat dalam mengahayati gerak dari adegan yang diperlihatkan pada gambar

tersebut.

d. Gambar datar menekankan gagasan pokok dan impres, bahwa untuk menilai dan

memilih gambar datar yang baik harus menampilkan satu gagasan utama. Dengan

satu pusat perhatian, seluruh adegan akan mendukung kepada pesan yang ingin

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

43

disampaikan. Jadi, dengan adanya impresi atau tekanan pada satu gagasan pokok

nilai gambar menjadi sangat berarti dalam pengajaran.

e. Gambar datar memberi kesempatan untuk diamati rinciannya secara individual,

misalnya hasil pemotretan jagat raya dengan benda-benda langitnya, memerlukan

pengamatan rincian gambar yang tekun.

f. Gambar datar dapat melayani berbagai mata pelajaran, segala msan yang macam

obyek dapat dipotret dari yang konkret sampai pada gagasan yang abstrak

(Daryanto, 2011:102-103).

3. Beberapa Kriteria dalam Memilih Gambar

Ada beberapa kriteria dalam memilih gambar-gambar yang memenuhi persyaratan

bagi tujuan pengajaran. Dalam hal ini, guru hendaknya menetapkan kegunaan-

kegunaan gambar yang secararelatif memadai dan memilihnya terbaik untuk tujuan

khusus pengajaran. Dari sudut pandang ini, ada dua macam pertimbangan, pertama

dari sudut pendidikan dan kedua dari sudut seni (Daryanto, 2011:103).

Dalam memilih gambar fotografi, ada lima kriteria untuk tujuan pengajaran, yaitu

harus memadai untuk tujuan pengajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang

cukup, validatas dan menarik. Pertama, gambar fotografi itu harus cukup memadai.

Artinya, pantas untuk tujuan pengajaran, yaitu menampilkan gagasan ,bagian

informasi atau satu konsep jelas yang mendukung tujuan serta kebutuhan pengajaran.

Disamping itu, gambar fotografi hendaknya realistik dan hidup, pewarnaan yang

bagus, dan harus cukup besar sehingga rinciannya bisa diamati untuk dipelajari.

Dalam hal pemilihan gambar fotografi, perlu memperhitungkan kesesuaiannya

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

44

dengan tingkat usia anak, sedikit unsur terdapat di dalam gambar adalah cocok bagi

anak-anak usia muda. Demikian pula dengan gambarnya harus sederhana dan

gagasannya tidak kompleks. Jadi banyak faktor yangperlu dipertimbangkan dalam

membaca gambar itu. Misalnya, kecerdasan, lingkungan, pengalaman sebelumnya

dan daya imajinasi (Daryanto, 2011:103).

Kedua, gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu.

Apakah makna kualitas artistik dilihat menurut ukuran seorang seniman, yaitu harus

bernilai proporsional perspektif, keseimbangan dan keterpaduan? Tentu saja tidak

sejauh itu persyaratan yang diminta, misalnya melukiskan daerah pemukiman

kumuh, hendaknya menekankan kesar kotor, jorok, kerumunan kehidupan yang

padat dengan lingkungan tidak sehat. Selain itu, gambar-gambar yang memenuhi

persyaratan mutu seni hendaknya juga memenuhi faktor-faktor sebagai berikut.

a. Komposisi yang baik, merupakan ciri fundamental efektivitas gambar yang baik

atau pengorganisasian ke seluruh unsur-unsur gambar yang baik. Artinya, gambar

itu mempunyai pusat perhatian yang jelas sehingga memberikan keseimbangan

kepada gambar secara keseluruhan, kedudukan dan rah garis-garis, pemakaian

cahaya, banyangan serta pewarnaan, misi pesan yang ingin dikomunikasikan

bukan bersifat fisik. Keefektifan suatu gambar ditentukan oleh sejauh mana baik

gagasan dikomunikasikan melalui gambar itu.

b. Pewarnaan yang efektif, berarti pemakaian warna-warni secara harmonis

merupakan ciri kedua dari kualitas artistik suatu gambar. Gambar berwarna harus

dipilih betul menurut kenyataan dan alamiah, misalnya merah, biru, hijau, dan

violet. Warna-warna campuran hanya dipergunakan jika ingin menonjolkan

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

45

makna tertentu terhadap gagasan yang ditampilkan ke depan. Para siswa usia

muda kurang memperhatikan warna-warna yang natural, alamiah, atau

sebenarnya. Hal itu patut diketahui benar oleh seorang guru misalnya, mereka

memberikan warna merah pada kereta api, pohon-pohon ungu, bergantung pada

spontanitas ekspresinya. Fungsi utama pada gambar adalah kesan realismenya dan

memikat perhatian.

c. Teknik merupakan ciri yang ketiga dari gambar yang baik sesuai tujuan pengajaran

(Daryanto, 2011:103-104).

Ketiga, gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas. Gambar

yang tajam dan kntras mempunyai kelabihan karena ketepatan dan rinciannya

menggambarkan kennyataan secara lebih baik. Hal yang tidak kurang pentingnya adalah

besarnya gambar sehingga tampak jelas ke seluruh siswa. Bilamana ukuran gambar

terlalu kecil maka akan sulit diamati, pemahaman dan daya tarik terhadap gambar

merosot dan perhatian siswa kepada gambar pun hilang (Daryanto, 2011:103).

Keempat, validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak? Gambar-gambar

fotografi yang melukiskan suasana dramatis atau mencekam, adegan yang ideal, lebih

pantas dipajang daripada tujuan pengajaran. Gambar-gambar yang representatif dari

bidangstudi tertentu yang menampilakan pesan yang beanar menurut ilm, merupakan

gambar-gambar yangteapat untuk maksudpengajaran yang sahih misalnya, para petani

di negeri Belanda bersepatu kayu, petani di negara berkembang yang mempergunakan

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

46

kerbau dan bajak di sawah, jalan-jalan layang di kota-kota besar semua itu ditampilkan

sebagaimana adanya tidak perlu didramatisasi (Daryanto, 2011:104-105).

Kelima, memikat perhatian pada anak-anak. Memikat perhatian pada anak-anak

cenderung kepada hal-hal yang diminatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab

dengan kehidupan mereka misalnya, binatang-binatang, anak-anak, kereta apai, perahu,

kapal terbang, dan sebagainya. Jadi, gambar-gamar yang nyata dan hidup itulah yang

mempunyai pusat minat yang baik. Selain itu, hal-hal yang sangat akrab dengan

kehidupan para siswa merupakan gambar yang memikat (Daryanto, 2011:105).

2.1.8.2 Prinsip Pemakaian Gambar Fotografi

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mempergunakan gambar-gambar

fotografi sebagai media viusal pada setiap kegiatan pengajaran antara lain sebagai

berikut.

1. Pergunakanlah gambar untuk tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara

memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-

pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat siswa keapda

pokok-pokok terpenting dalam pelajaran. Apabila tujuan instruksional yang ingin

dicapai adalah kemampuan siswa memperbandingkan kondisi dicapai adalah

kemampuan siswa membandingkan kondisi kehidupan wilayah untara belahan bumi,

daerah khatulistiwa, dan wilayah selatan belahan bumi maka pengelompokan

gambar-gambarnya harus memperlihatkan perbedaan yang jelas.

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

47

2. Padukan gambar-gambar pada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian gambar-

gambar fotografi di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan.

Apabila gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan-

kemungkinannya dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan

pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan impresi sama seperti di dalam

ruangan kelas. Gambar-gambar yang rill sangat berfaedah untuk suatau mata

pelajaran karena makananya akan membantu pemahaman para siswa dan cara itu

akan ditiru untuk hal-hal yang sama di kemudian hari.

3. Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja karena kadangkala mempergunakan

banyak gambar menjadi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang

mengandung makna. Dengan kata lain jumlah gamabar yang sedikit tetapi selektif.

Gambar yang disajikan secara berlebihan akan mengakibatkan para siswa merasa

dirongrong oleh sekelompok gambar yang memikat mereka. Akan tetapi, tidak

mengahasilkan kesan atau impresi visual yang jelas. Jadi, yang terpenting adalah

pemusatan perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan utama dibentuk dengan

baik, ilustrasi tambahan bisa saja berfaedah untuk memperbesar konsep-konsep

permulaan. Penyajian gambar hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan

memperagakan konsep-konsep pokok. Artinya, apa yang terpenting dari pelajaran

itu. Kemudian, menampilkan gambar lain yang menyertainya, secara berturut-turut

lengkap.

4. Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar. Hal tersebut karena gambar-gambar

itu justru sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita dalam

penyajian gagasan baru misalnya dalam pelajaran sejarah, para siswa mempelajari

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

48

perbedaan gambar candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ciri-ciri gambar dari

kedua tersebut dapat dilihat melalui gambar, dilain pihak gurun bisa saja tidak mudah

dipelajari oleh para siswa dengan bertempat tinggal di lingkungan hutan tropis.

Demikian pula dengan supermarket terdengar asing bagi siswa yang hidup

di kampung. Melalui gambar itulah mereka memperoleh kejelasan tentang istilah

verbal. Guru yang baik akan menyadari bahwa dengan mengurangi deskripsi verbal

terhadap gambar-gambar yang dipertunjukkan akan dirasakan manfaatnya, terutama

bagi para siwa pemula belajar membaca.

5. Mendorong penyataan yang kratif, melalui gambar-gambar siswa akan didorong

untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan seni grafis dan

bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal ini

sangat diperlukan bagi para siswa dalam membaca gambar-gambar itu.

6. Mengevaluasi kemajuan kelas, dapat juga dengan memanfaatkan gambar-gambar,

baik secara umum maupun secara khusus. Jadi, guru dapat mempergunakan gambar

datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi hasil belajar siwa. Pemakaian

instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya

memperoleh hasil tes yang komprehensif serta menyeluruh (Daryanto, 2011:105-

107).

2.1.8.3 Aplikasi Media Gambar

Beberapa aplikasi media gambar dalam proses pembelajaran antara lain sebagai berikut.

1. Penggunaan media gambar dalam meningkatkan kemampuan menulis, cerpen, puisi

dan lain-lain. Media foto dalam konteks pemebalajaran sangat efektif sebagai media

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

49

visual untuk merangsang kreativitas imajinasi siswa. Penggunaan media

pembelajaran yang tepat oleh guru akan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

Salah satunya dapat digunakan untuk merangsang daya imajinasi siswa dalam

merangkai kata-kata dan pemilihan diksi.

2. Penggunaan media photo story dalam pembelajaran. Photo story adalah bentuk

penyajian gambar foto yang diambil berdasarkan topik atau peristiwa yang

dibutuhkan sehingga tersusun. Setiap gambar foto tersebut mampu bercerita dengan

maksud mengambil suatu makna yang ada pada gambar tersebut. Penggunaannya

pada proses pemebalajaran, sebelum guru menjelaskan lebih jauh mengenai isi

materi pembalajaran yang dikemas. Adapun pelaksanaannya di antaranya sebagai

berikut.

a. Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu membacakan teks-teks atau

pesan yang terdapat dalam media photo story secara keseluruhan.

b. Melaui bimbingan guru, siswa membaca teks-teks yang terdapat dalam media

photo story.

c. Guru menerangkan materi pelajaran dengan mengupas satu demi satu materi yang

dikemas dalam media dan siswa mengamati foto yang terdapat di dalamnya.

d. Guru memilih siswa untuk mempraktikkan gerakan-gerakan yang terdapat dalam

media photo story.

e. Siswa mempraktikkan gerakan-gerakan yang terdapat dalam media photo story

sambil mengingat isi materi yang disampaikan.

f. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pengajaran yang terdapat dalam media

photo story.

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

50

g. Guru mengadakan evaluasi sesuai dengan materi yang disampaikan (Daryanto,

2011:105-107).

2.2 Silabus Kurikulum 2013 Edisi Revisi

Tabel 1 Kompetensi Dasar Menulis Puisi Pada Silabus Kurikulum 2013 Edisi Revisi

4.17 Menulis puisi

dengan memerhatikan

unsur pembangunnya.

Unsur-unsur

pembangun puisi

1. diksi;

2. imaji;

3. kata konkret;

4. gaya bahasa;

5. rima/irama;

6. tipografi;

7. tema/makna

(sense);

8. rasa (feeling);

9. nada

(tone);dan

10. amanat/tujua

n/maksud

(itention).

Menulis puisi dengan

memerhatikan diksi,

imaji, diksi, kata

konkret, gaya bahasa,

rima/irama, tipografi,

tema/makna (sense);

rasa (feeling), nada

(tone), dan

amanat/tujuan/maksu

d (itention).

Mempresentasikan,

menanggapi, dan

merevisi puisi yang

telah ditulis

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

51

2.3 Puisi

Sejarah puisi Indonesia modern menurut Teeuw (dalam Edy Suyanto, 2017:31), sejak

lahirnya (1920) sampai sekarang (1990), kesustraan Indonesia modern selalu

berkembang. Dengan demikian, hal ini membuat adanya persambungan sastra

Indonesia, baik dalam karya prosa maupun puisi. Karya sastra, yang merupakan sajak

Indonesia modern yang pertama adalah Tanah Air yang ditulis oleh Muhammad Yamin,

sebagaimanadimuat dalam Jong Sumatra No. 4, Tahun III, April 1920. Sajak tersebut

sesungguhnya merupakan respons terhadap karya.

2.3.1 Pengertian Puisi

Kata puisi berasal dari bahasa Yunani “poesis” yang berarti penciptaan. Dalam bahasa

Inggris di sebut “poetry” artinya puisi, poet artinya penyair, poem berarti syair atau

sajak. Arti yang semacam ini lama-kelamaan dipersempit ruang lingkupnya menjadi “

hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan

menggunakan irama sajak dan kata-kata kiasan (Tarigan, 1985:4).

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan

bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya (Waluyo,

1995:25).

Puisi adalah ungkapan pikiran yang besifat musikal. Sebuah puisi mengekspresikan

pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

52

dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting direkam dan

diekspresikan, dinyatakan dengan bentuk menarik dan memberi kesan. Puisi itu

merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam

wujud yang paling berkesan (Pradopo, 1995:7).

Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna.

Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung

dalam karya sastra itu. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam puisi

disebabkan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang digunakan dalam puisi

berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas,

namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakannya adalah kata-kata konotatif

yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian (Kosasih, 2012:97).

Wirjosoedarmo (dalam Pradopo, 2014:5) puisi adalah karangan terikat oleh, (1) banyak

baris dalam tiap bait (kuplet/strofa, suku karangan); (2) banyak kata dalam tiap baris;

(3) banyak suku kata dalam tiap baris; (4) rima; dan (5) irama (Pradopo). Lain halnya

menurut Altenbernd (dalam Pradopo, 2014:5) puisi adalah pendramaan pengalaman

yang bersifat penafsiran (menafsirkan) dalam bahasa berirama (bermetrum) (as the

interpretive dramatization of experience in metrical language). Puisi adalah bentuk

pengucapan sastra dengan bahasa yang istimewa, bukan bahasa biasa. Prinsip puisi

adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin (Sumardjo,

1984:72).

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

53

2.3.2 Unsur-Unsur Puisi

Secara garis besar, unsur-unsur puisi terbagi ke dalam dua macam, yakni unsur fisik dan

unsur batin. Berikut adalah uraiannya menurut Waluyo (dalam Kosasih, 2012:97-109).

1. Unsur Fisik

Unsur fisik meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Diksi (Pemilihan Kata)

Kata-kata yang digunakan dalam puisi merupakan hasil pemilihan yang sangat

cermat. Kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik itu makna, susunan

bunyinya, maupun hubungan kata itu dengan kata-kata lain dalam baris dan

baitnya.

Kata-kata memiliki kedudukan yang sangat penting dalam puisi. Kata-kata dalam

puisi bersifat konotatif dan ada pula kata-kata yang berlambang. Makna dari kata-

kata itu mungkin lebih dari satu. Kata-kata yang dipilih hendaknya bersifat puitis,

yang mempunyai efek keidahan. Bunyinya harus indah dan memiliki keharmonisan

dengan kata-kata lainnya.

1) Kata Konotasi

Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah

mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan,

imajinasi, dan sebagainya.

2) Kata-Kata Berlambang

Lambang atau simbol adalah sesuatau seperti gambar, tanda, ataupun kata yang

menyatakan maksud tertentu misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar

Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

54

itu menyatakan arti tertentu. Rantai bermakna ‘persatuan dan kesatuan

Indonesia’, padi dan kapas pelambang’kesejahteraan dan kemakmuran’, tunas

kelapa berarti ‘anggota Pramuka yang diharapkan menjadi generasi yang

berguna hidupnya bagi nusa dan bangsa’.

Lambang-lambang seperti itu sering digunakan penyair dalam puisinya. Hal itu

seperti yang tampak dalam puisi Hujan Bulan Juni. Lambang-lambang itu,

minsalnya denyatakan dengan kata hujan dan bunga. Hujan merupakan

perlambang ‘kebaikan’ ataupun ‘kesuburan’. Sementara itu bunga bermakna

‘keindahan’.

b. Pengimajinasian

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan

khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah

merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan

kata-kata yang digunakan penyair pembaca seolah-olah,

1) mendengar suara (imajinasi auditif);

2) melihat benda-benda (imajinasi visual); atau

3) meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).

c. Kata Konkret

Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kata harus diperkonkret atau

diperjelas. Jika penyair mahir memperkonkret kata-kata, maka pembaca seolah-

olah melihat, mendangar, atau merasa apa yang dilukiskan penyair. Pembaca

dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan

penyair.

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

55

d. Bahasa Figuratif (Majas)

Majas (figurative language) ialah bahasa yang digunakan penyair untuk

mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau kata lain.

Majas mengiaskan atau mempersamakan sesuatu dengan hal yang lain.

Maksudnya, agar gambaran benda yang dibandingkan itu lebih jelas misalnya,

untuk menggambarkan keadaan ombak, penyair menggunakan majas

personifikasi berikut.

Risik risau ombak memecah

di pantai landai

buih berderai

Dalam cuplikan puisi tersebut, ombak digambarkan seolah-olah manusia yang

bisa berisik dan memiliki rasa risau. Selain itu, majas menjadikan suatu puisi

lebih indah.

e. Rima/ Ritma

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Dengan adanya rima, suatu puisi

menjadi indah. Makna yang ditimbulkannya pun lebih kuat. Rima dikenal pula

istilah ritma, yang diartikan sebagai pengulangan kata, frase, atau kalimat dalam

bait-bait puisi.

f. Tata Wajah (Tipografi)

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama. Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraf, melainkan membentuk bait.

Dalam puisi-puisi kontemporer seperti karya Sutardji Calzoum Bachri, tipografi

itu dipandang begitu penting sehingga menggeser kedudukan makna kata-kata.

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

56

2. Unsur Batin

Ada empat unsur batin puisi, yakni: tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada

atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), dan amanat (intention).

a. Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema

berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam puisinya. Tema itulah yang

menjadi kerangka pengembangan sebuah puisi. Jika landasan awalnya tentang

Ketuhanan, maka keseluruhan struktur puisi itu tidak lepas dari ungkapan-

ungkapan atas eksis tensi Tuhan. Demikian halnya jika yang dominan adalah

dorongan cint adan kasih sayang, maka yang ungkapan-ungkapan asmaralah yang

akan lahir dalam puisinya itu.

b. Perasaan

Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair.

Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada

kekasih, kepada alam, atau Sang Khalik. Jika penyair hendak mengagungkan

keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresinya ia akan memanfaatkan majas

serta diksi yang mewakili dan memancarkan makna keindahan alam. Jika

ekspresinya merupakan kegelisahan dan kerinduan kepada Sang Khalik, maka

bahasa yang digunakannya cendurung bersifat perenungan akan eksistensinya dan

hakikat keberadaan dirinya sebagai hamba Tuhan. Tentang bagaimana seorang

penyair mengekspresikan bentuk-bentuk perasaannya itu, antara lain, dapat dilihat

dalam penggalan puisi berikut.

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

57

Hanyut aku Tuhan

Dalam lautan kasih-Mu

Tuhan, bawalah aku

Meninggi ke langit ruhani

Larik-larik di atas diambil dari puisi yang berjudul Tuhan karya Bahrum

Rangkuti. Puisi tersebut merupakan pengejawantahan kerinduan dan kegelisahan

penyair untuk bertemu dengan sang Khalik. Kerinduan dan kegelisahannya itu

diekspresikannya melalui kata hanyut, kasih, meninggi, dan langit ruhani.

c. Nada dan Suasana

Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca,

apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau

bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair

kepada pembaca ini disebut nada puisi. Adapun suasana adalah keadaan jiwa

pembaca setelah membaca puisi itu. Suasana adalah akibat yang ditimbulkan puisi

itu terhadap jiwa pembaca. Nada dan suasana puisi saling berhubungan. Nada

puisi menimbulkan suasana tertentu terhadap pembacanya. Nada duka yang

diciptakan penyair dapat menimbulkan suasana iba hati pembaca. Nada kritik

yang diberikan penyair dapat menimbulkan suasana penuh pemberontakan bagi

pembaca. Nada religius dapat menimbulkan suasana khusuk.

d. Amanat

Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita

memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Tujuan / amanat merupakan hal yang

mendorong penyair utnuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat di balik kata-

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

58

kata yang disusun, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan. Amanat

yang hendak disampaikan oleh penyair mungkin secara sadar berada dalam

pikiran penyair, namun lebih banyak penyair tidak sadar akan amanat yang

diberikan.

2.3.3 Jenis-Jenis Puisi

Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak disampaikan,

puisi terbagi ke dalam jenis-jenis berikut.

1. Puisi Naratif

Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi

ke dalam beberapa macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang

berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contohnya Balada

Orang-Orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya W.S Rendra. Romansa adalah

jenis puisi cerita yang menggunkan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan,

yang diselingi perkelahian dan petualangan. Rendra juga banyak menulis romansa.

Kirdjomuljo menulis romansa yang berisi kisah petualangan dengan judul Romance

Perjalanan. Kisah cinta ini dapat juga berarti cinta tanah kelahiran seperti puisi-puisi

Ramadhan K.H.

2. Puisi Lirik

Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan serenada.

Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka misalnya Elegi Jakarta karya

Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di kota Jakarta. Serenada

ialah sajak percintaan yangdapat dinyanyikan. Kata ‘serenada” berarti nyanyian yang

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

59

tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak menciptakan serenada dalam

Empat Kumpulan Sajak misalnya Serenada Hitam, Serenada Biru, Serenada Merah

Jambu, Serenada Ungu, Serenada Kelabu, dan sebagainya. Warna-warna dibelakang

serenada itu melambangkan sifat nyanyain cinta, ada yang bahagia, sedih, kecewa,

dan sebagainya. Ode adalah puisi berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau

sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang

dikagumi. Teratai I (karya Sanusi Pane), Diponogoro (karya Chairil Anwar), dan Ode

Buat Proklamator (karyaLeon Agusta) merupakan contoh ode yang bagus.

3. Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan /

peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang

termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misalnya adalah satire, puisi yang

bersifatkritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik. Satire adalah puisi yang

mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan

cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. Puisi kritik sosial adalah puisi

yang juga menyatakan ketidaksenagan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri

seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan

keadaan / orang tersebut. Kesan penyair juga dapat kita (impresi) penyair terhadap

suatu hal.

4. Puisi Kontemporer

Perhatikan puisi berikut!

Amuk

ngiau! Kucing dalam darah dia menderas

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

60

lewat dia mengalir ngilu ngiau dai bergegas lewat

di dalam aortaku dalam rimba

darahku dia besar dia bukan harimau bukan singa

bukan hiena bukan loepar

dia macam kucing bukan kucing tapi kucing

ngiau dia lapar dia menambah rimba afrikaku

dengan cakarnya denganamuknya

dia meraung dia mengerang jangan beri

daging dia tak mau daging Jesus jangan

beri roti dia tak mau roti ngiau.

(Sutardji Calzaoum Bachri, Amuk dalam Waluyo, 1987:19)

Puisi di atas karya Sutadji CalzumBachri dalam antologi puisinya yang berjudul O

Amuk Kapak. Oleh para kritikus sastra, Sutardji digolongkankan kedalam penyair-

penyair yang melahirkan puisi kontemporer. Selain Sutardji, penyair-penyair yang

melahirkan puisi kontemporer adalah Yudhitira Ardinugraha, Linus Suryadi A.G,

Leon Agusta, Hamid Jabar, F. Rahardi, Rahim Qahar, Husni Djamaluddin, dan

Irahim Sattah.

Berikut contoh puisi kontemporer lainnya karya Husni Djamaluddin

Sepi Mulanya

Pada

Tuhan

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

61

Sepi

Tuhan tak mau sepi

adam jadi

adam sepi

adam tak mau sepi

eva tiba

kau sepi

kau tak mau sepi

aku ada

aku sepi

aku tak mau sepi

kau ada

jadi dari sepi

tiba dari sepi

ada dari sepi

kau dan aku

bertemu

membagi sepi

sepi tak bertemu

sepi tak terbagi

sepi tak bertepi

sepi tak sunyi

sepi yang sunyi

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

62

sepi yang asasi

sepi yang aku

sepi yang aku

sepi nya kau

sepi nya kau

k a u

k a u

a k u

aku

(Waluyo, 1987:331)

Apabila mengamati kedua puisi diatas, tampak kesamaan ciri. Kedua puisi tersebut

sama-sama menonjolkan bentuk grafis. Puisi Amuk disajikan dalam bentuk kotak atau

persegi. Sementara itu, Pada Mulanya Sepi berbentuk anak panah. Pada puisi

kontemporer lainnya, bentuk-bentuk itu juga dipentingkan misalnya, ada yang

berbentuk pot, zig-zag, dan gunung. Tentu saja bentuk-bentuk seperti itu memiliki arti

tersendiri yang juga membantu pembaca dalam memaknai puisinya. Puisi kontemporer

juga mengutamakan kekuatan bunyi daripada makna. Seperti yang tampak pada kedua

puisi di atas, kata-kata dalam uisi itu seperti tidak mengandung makna. Penggunaan

kata-kata itu lebih tertuju pada permainan bunyi. Pada puisi “Pada Mulanya Sepi”,

penyair menggunakan katasepi, tak yang, dan kata-kata lainnya sehingga membentuk

perulangan bunyi yang semakin tegas dan jelas walaupun pada bagian unujungnya

berupa ceceran huruf dari kata kau dan aku. Dengan karakternya yang seperti itu, puisi

Sutardji ataupun puisi kontemporer lainya dapat dirumuskan sebagai puisi yang

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

63

mengutamakan permainan bunyi dan mengabaikan arti. Hal itu berbeda dengan puisi

Chairil Anwar atau yang seangkatannya yang lebih mengutamakan arti dari pada bunyi.

Berbeda pula dengan puisi sebelumnya, sperti puisi Amir Hamzah yang mengutamakan

arti juga bunyi.

Perhatikan puisi berikut.

Tragedi Winka & Sihka

Oleh :

Sutardji Calzoum Bachri

kawin

kawin

kawin

kawin

kawin

ka

win

ka

win

ka

win

ka

win

ka

winka

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

64

winka

winka

sihka

sihka

sihka

sih

ka

sih

ka

sih

ka

sih

ka

sih

ka

sih

sih

sih

sih

sih

sih

ka

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

65

Ku

(Sutardji Calzoum Bachri, 1983)

Puisi di atas, bentuk grafis lebih dipentingkan. Bukan tanpa maksud penyair menulis

puisi berbentuk zig-zag. Ia juga mempunyai maksud tertentu dengan membalik kata-

kata yang digunakan karena di dalam puisi, yang tidak bermakna diberi makna,dan

mungkin kata yang sudah bermakna diberi makna baru. Maju mendurnya baris dan

maju mendurnya pernyataan mungkin mengandung maksud tersendiri dengan kata lain,

bentuk, larik, dan kata dalam puisi di atas membentuk makna tersembunyi. Meskipun

makna puisi tersebut tidak diungkapkan, namun bentuk fisik puisi di atas memebntuk

makna tersendiri. Puisi tersebut adalah tragedi winka dan sihka.

Pembalikan kata /kawin/ menjadi /winka/ dan /kasih/ menjadi /sihka/ mengandung

makna bahwa perkawinan antara suami istri itu berantakan dan kasih antara suami, istri

sudah berbalik menjadi kebencian. Baris-baris puisi yang memebntuk zig-zag

mengandung makna terjadinya kegelisahan dalam perjalanan perkawinan itu. Pada baris

ketujuh, kata /kawin/ berjalan mundur. Hal ini mengandung makna bahwa cinta

perkawinan yang tadinya besar, berubah menjadi semakin lama semakin kecil. Pada

baris ke-15 kata /kawin/ sudah berubah menjadi /winka/ yang dapat ditafsirkan bahwa

percekcokan dan perpisahan sudah sering terjadi sehingga kata /kasih/ itu berubah

menjadi /sihka/ yang berarti bahwa kasihitusedang benar-benar berubah menjai

kebencian. Pada baris ke-22, kasih itu mundur sekali, sampai akhirnya tinggal sebalah

saja yakni /sih/. Pada akhir puisi ini bahwa kawin dan kasih itu menjadi kaku atau ini

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

66

bernama tragedi. /Ku/ dimulai dengan huruf kapital menyatakan bahwa penyair

akhirnya berpaling kepada Tuhan.

2.3.4 Puisi dan Realitas Alam, Sosial, dan Budaya

1. Realitas Alam dalam Puisi

Karya sastra, baik itu prosa ataupun puisi, tidak dilepaskan dari kondisi kehidupan

sekitarnya, termasuk keadaan alam tempat penyairnya itu berpijak. Benda-benda dan

suasana disekililingnya sering kali dipergunakan penyair untuk mengekpresikan

perasaan ataupun pikiran-pikirannya.

Senja di Pelabuhan Kecil

Buat Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

di antara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut,

menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelapak elang

menyinggung muram, desir hari lari berang

menemu bujuk pangkal aknan. Tidak bergerak

dan kini tanah, air tidur, hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

67

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

(Chairil Anwar, 1946)

Untuk menyatakan rasa dukanya, penyair mewakilkannya pada benda-benda yang ada

di alam.

a. Bait I menceritakan cinta yang sudah tidak dapat diperoleh lagi. Penyair melukiskan

keadaan batinnya itu melalui kata gudang, rumah tua, cerita tiang dan temali, kapal,

dan perahu yang tiada bertaut. Benda-benda itu semua mengungkapkan perasaan

sedih dan sepi. Penyair merasa bahwa benda-benda di pelabuhan itu membisu

kepadanya itu, “menghembus dari dalam mempercaya mau berpaut”.

b. Bait II perbaitan penyair memfokus ke suasana pelabuhan dan tidak lagi kepada

benda-benda di pelabuhan yang beraneka ragam, di pelabuhan itu turun gerimis

yang mempercepat kelam (menambah kesedihan penyair), danada kelapak elang

yang menyinggung muram (membuat hati penyair lebih muram), dandesir hari lari

berenang (kegembiraan telah musnah). Suasana di pantai itu suatu saat membuat hati

penyair dipenuhi harapan untuk terhibur (menemu bujuk pangkal akanan), tapi

ternyata suasana pantai itu kemudian berubah. Harapan untuk mendapatkan hiburan

itu musnah, sebab kini tanah, air tidur, hilang ombak. Bagaimanakah jika laut

kehilangan ombak? Seperti halnya manusia yang kehilangan harapan akan

kebahagiaan. Baitini mempertegas suasana kedukaan penyair.

c. Bait III pikiran penyair lebih dipusatkan pada dirinya sendiri dan tidak lagi kepada

benda-benda di alam: pantai dan benda-benda sekeliling pantai itu. Dalam

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

68

kesendirian itu, ia menyisisr semenanjung. Semula ia berjalan dengan dipenuhi

harapan. Namun sesampainyadi ujung “sekalian selamat jalan”. Jadi, setelah penyair

mencapai ujungtujuan, ternyata orang yang diharapkan akan menghiburnya itu malah

mengucapkan selamat jalan. Penyair merasa bahwa sama sekali tidak ada harapan

untuk mencapai tujuannya. Sebab itu dalam kesendirian dan kedudukannya, penyair

merasakan dari pantai kekempat sedu penghabisan bisa terdekap. Betapa mendalam

rasa sedihnya itu, ternyata dari pantai keempat sedu-sedan tangisnya dapat dirasakan.

Demikian ralitas alam yang digunakan penyair untuk menggambarkan suasana hatinya.

Dengan mewakilkannya pada benda dan kondisi alam yang ada di sekitar pantai,

penyair menyatakan dukanya yang mendalam karena cinta (Kosasih, 2012:115-116).

2. Latar Sosial Budaya

Sosial merupakan sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat, misalnya hubungan

individu dengan individu, hubungan individu dengan kelompoknya, ataupun hubungan

hubungan antar kelompok manusia. Bentuknya dapat berupa kegiatan kebersamaan

ataupun saling bertentangan. Adapun yang dimaksud dengan budaya adalah hasil kreasi

atau karya cipta manusia, baik itu yang benda, perilaku, ataupun pemikiran. Wujudnya,

berupa bahasa, kesenian, sitem kepercayaan, ilmu pengetahuan dan hasil-hasil

teknologi. Kehidupan sosial dan budaya suatu kelompok masyarakat, sedikit banyak,

akan tergambar dalam kreasi individunya misalnya, dalam puisi kehidupan sosial dan

budaya akan terekam di dalamnya, dari situlah kita dapat memahami suatu keadaan

masyarakat ketika puisi itu tercipta. Yang dimaksud latar belakang sosial budaya di sini

adalah asal-usul, kesukuan, daerah, dan bahasa daerah yang digunakan. Latar belakang

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

69

sosial budaya penyair dan masyarakatnya akan berpengaruh dalam kreativitas

penciptaan puisinya (Kosasih, 2012:115-116).

2.4 Menulis Puisi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi sebagai berikut.

1. Puisi diciptakan dalam suasana perasaan intens yang menuntut pengucapan jiwa yang

spontan dan padat. Dalam puisi, seseorang berbicara dan mengungkapkan dirinya

sendiri sendirisecara ekspresif. Hal ini berbeda dengan prosa yang pengarangnya

tidak selalu mengungkapkan dirinya sendiri, tetapi bisa juga berbicara tentang orang

lain dan dunianya yang lain.

a. Sebuah protes sosial dalam puisi harus berbeda dengan protes sosial dalam esai,

berita, pidato, atau pamplet.

b. Hal yang sama juga berlaku untuk sajak cinta, yang harus kita bedakan dengan

surat cinta atau rayuan seorang kekasih ditaman di belakang sekolah ataurayuan

seorang kekasih di taman di belakang sekolah atau rayuan berbusa dari seorang

jejaka dalam telenovela.

c. Tema Ketuhanan yang diangkat dalam puisi berbeda dengan khotbah atau doa-doa

keagamaan yang dilantunkan.

2. Puisi mendasarkan masalah-masalah atau berbagai hal yang menyentuh kesadaran

Anda sendiri. Tema yang kita tulis berangkat dari inspirasi diri sendiri yang khas,

sekecil, dan sesederhana apa pun inspirasi itu.

3. Dalam menulis puisi kita perlu memikirkan cara penyampainnya. Cara penyampaian

ide atau perasaan dalam berpuisi disebut gaya bahasa atau majas.

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

70

a. Gaya bahasa adalah perkataan yang terungkap karena perasaan yangtimbul atau

hidup dalam hatimu dan mampu menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati

pembaca.

b. Gaya bahasa membuatkalimat-kalimatdalam puisi menjadi hidup, bergerak, dan

merangsang pembaca untuk memberi reaksi tertentu dan berkontemplasi atas apa

yang dikemukakan penyair (Kosasih, 2012:124).

2.4.1 Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Sendiri

Dalam perjalanan hidup kita, pasti pernah mengalami kejadian-kejadian yang sangat

menarik. Kejadian-kejadian itu sebenarnya bisa kita ungkapkan dalam bentuk puisi.

Berikut hal-hal yang dapat diperlukan untuk menyusun puisi berdasrkan pengalaman

pribadi.

a. Tentukanlah pengalaman paling menarik yang bisa ditulis jadi puisi. Galilah terus

pengalan-pengalan menarik dalam hidupmu sebagai bahan penyusunan puisi.

b. Tuliskanlah pengalaman-pengalaman itu ke dalam baris-baris puisi dengan

menggunakan kata-kata yang tepat dan padat! Perluaslah pembendaharaan

kosakatamu sehingga bisa menciptakan puisi dengan bahasa uang indah, jelas, dan

padat.

c. Pilihlah kata-kata yang memiliki makna kias atau konotatif yang bisa menjadi simbol

atau lambang dari hal-hal yang diceritakan dalam puisi tersebut.

d. Berlatihlah terus-menerus untuk menulis puisi yang baik. Banyaklah membaca puisi

di majalah, koran, atau buku puisi dengan maksud menambah wawasanmu dalam

berpuisi.

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

71

e. Beranikanlah untuk sekali-kali mempublikasikan puisimu itu dalam majalah dinding

atau dengan mengirimkan ke media massa, baik itu radio, koran atau majalah yang

ada di daerahmu (Kosasih, 2012:1).

2.4.2 Menulis Puisi Baru

Meskipun dikenal memiliki kebebasan, puisi baru pun memiliki karakteristik atau ciri

yang membedakannya dengan bentuk karangan lain, seperti cerpen atau drama.

a. Puisi itu padat makna.

b. Puisi banyak menggunakan kata-kata konotasi.

c. Puisi mengutamakan keindahan kata-kata.

d. Puisi disajikan dalam bentuk monolog.

e. Puisi dibentuk dalam bait-bait atau baris-baris yang tidak selesai bukan dalam bentuk

paragraf.

Karakteristik itu bersifat umum karena ada pula puisi yang bentuknya menyimpang.

Perhatikan kedua pusi Sapardi Djoko Damono berikut.

Pertapa

Jangan mengganggu: aku, satria itu, sedang bertapa dalam sebuah gua,

atau sebutir telor, atau sepatah kata – ah, apa pula bedanya. Pada

saatnya nanti, kalu aku sudahdililit akar, sudah merupakan benih,

sudahmencapai makna --- masih beranikah, beranikah kau menyapaku. Saudara?

Telinga

“Masuklah ke telingaku,” bujuknya.

Gila:

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

72

ia digoda masuk ke telinganya sendiri

agar bisa mendengar apa pun

secara terperinci --- setiap kata, setiap huruf,

bahkan letupan dan desis

yang menciptakan suara

“Masuklah,” bujuknya.

Gila! Hanya agar bisa menafsirkan sebaik-baiknya apa pun yang dibisikkannya

kepada diri sendiri

Puisi Pertapa mirip cerpen, bukan? Puisi itu tidak dibentuk oleh bait-bait sebagaimana

yang tampak pada puisi pada umumnya. Meskipun demikian, masih tampak

karakteristik lainnya, yakni bahwa cerita itu padat sekali maknanya di samping banyak

sekali menggunakan perumpamaan ataupun kata-kata konotasi. Puisi Telinga disusun

dalam bentuk bait-bait. Kekhasannya dalam puisi itu ada dialognya sebagaimana yang

biasa kitatemukan dalam prosa ataupun drama. Padahal lazimnya sebuah puisi disajikan

dalam bentuk monolog (Kosasih, 2012:129-130).

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

73

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

Inggrisnya Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk

dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan dan untuk menguji kefektifan produk tertentu digunakan penelitian yang

bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat

berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji kelayakan dan

keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015: 297).

3.2 Model Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan pendidikan (R & D Education) adalah model

pembangunan berbasis industri di mana temuan penelitian digunakan untuk merancang

prosedur dan produk baru, yang kemudian diujikan di lapangan secara sistematis,

dievaluasi, dan disempurnakan sampai memenuhi kriteria keefektifan yang ditentukan,

kualitas, atau standar yang sama (Borg and Gall, 2003:569).

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

74

Educational Reserarch and Development (Educational R & D) is an industry-based development model in which the findings of the research are used to design new products and procedures, which then are systematically field-tested, evaluated, and refined until they meet specified criteria of effectiveness, quality, or similar standard (Borgand Gall, 2003:569).

Berdasarkan beberapa pendapat pakar di atas, penulis menentukan model

pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development

(R&D) Borg and Gall dengan langkah-langkah diadaptasi oleh peneliti. Penggunaan

model R&D sesuai dengan tujuan penelitian ini, yakni mengembangkan media gambar

untuk pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMA.

3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan

Prosedur dalam penelitian ini adalah mengikuti prosedur penelitian dan pengembangan

menurut Borg & Gall (dalam Sugiono, 2015: 298) yang terdiri atas sepuluh langkah.

Sepuluh langkah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development

Potensi dan

Masalah Pengumpulan

Data

Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi Desain

Ujicoba Produk

Revisi Desain

Revisi Produk

Revisi Produk

Produksi Masal

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

75

Langkah-langkah tersebut yang ditawarkan oleh Borg & Gall di atas disederhanakan

menjadi 8 tahap untuk mengembangkan media gambar untuk pembelajaran menulis

puisi. Hal tersebut dikarenakan 8 langkah yang digunakan ini sudah mencakup

kesepuluh langkah-langkah di atas. Selain itu, penyerderhanaan langkah-langkah

pengembangan produk disebabkan karena keterbatasan waktu dan biaya. Tahap-tahap

tersebut sebagai berikut.

Gambar 3 Modifikasi Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development

3.3.1 Potensi dan Masalah

Guru sebagai pendidik melakukan analisis mengenai potensi apa saja yang dapat digali

dari siswa pada langkah ini guru mengkhususkan mengenai potensi keterampilan

menulis puisi dan menganalisis masalah apa saja yang ada dalam aktivitas pembelajaran

menulis puisi siswa kelas X SMA.

Potensi dan

Masalah Pengumpulan

Data

Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi Desin

Ujicoba Produk

Revisi Produk

Produk Akhir

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

76

3.3.2 Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan uptode maka langkah

selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan

untuk perencanaan produk media gambar yang diharapkan dapat mengatasi masalah

tersebut.

3.3.3 Desain Produk

Langkah selanjutnya penulis mendesain produk berupa media gambar untuk

pembelajaran menulis puisi dengan mengikuti desain struktur fisik, antara lain sebagai

berikut.

1. Halaman sampul (cover).

2. Kata Pengantar.

3. Daftar isi.

4. Peta Konsep.

5. Sistematika media gambar.

6. Mengenal puisi.

7. Unsur pembangun puisi.

8. Menulis puisi dengan media gambar.

9. Mendokumentasikan hasil puisi karya siswa.

10. Daftar pustaka.

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

77

3.3.4 Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk

media gambar, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari

yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat

penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat

dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli media, ahli

materi, praktisi yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yaitu media gambar

yang dirancang tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan

kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dengan penyebaran angket. Sebelum

penyebaran angket peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan

desain tersebut, berikut keunggulanya (Sugiyono, 2015:302).

Kelayakan media gambar dilakukan oleh praktisi pembelajaran bahasa Indonesia, ahli

materi pembelajaran bahasa Indonesia, dan ahli teknologi/media pembelajaran penilaian

tersebut dilakukan menghitung hasil angket dengan kuantitatif yang kemudian diubah

menjadi data kualitatif dengan menggunakan pedoman penskoran menurut Riduwan &

Sunarto (2017: 23).

Tabel 2 Modifikasi Kriteria Tingkat Kelayakan

No Rentang Skor Kreteria 1. 0%— 25% Kurang Layak 2. 26%— 50% Cukup Layak 3. 51%— 75% Layak 4. 75%— 100% Sangat Layak

(Sumber: Riduwan & Sunarto, 2017: 23)

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

78

3.3.5 Revisi Desain

Setelah desain produk media gambar, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para

ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannnya. Kelemahan tersebut

selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Agar produk

pengembangan media gambar layak untuk digunakan.

3.3.6 Uji Coba Produk

3.3.6.1 Uji Lapangan Pada Guru Bahasa Indonesia

Uji lapangan pada guru bahasa Indonesia. Uji lapangan dalam pada guru bahasa

Indonesia untuk mendapatkan informasi, masukan dan saran agar media gambar

menjadi lebih baik.

3.3.6.2 Uji Lapangan Pada Kelas Kecil

Uji lapangan dalam kelas kecil melibatkan siswa kelas X SMA kelas kecil yang diambil

secara acak. Uji lapangan dalam kelas kecil dan revisi dilakukan kolaborasi antara

peneliti dan guru berbekal saran dan komentar dari siswa sebagai penggunaan media

gambar. Uji coba kelas kecil ini dilakukan sampai memperoleh produk yang lebih baik,

dan siap diujikan pada uji selanjutnya.

3.3.6.3 Uji Lapangan dalam Kelas Besar

Uji coba ini dilakukan di kelas X SMA. Uji coba pada kelas besar untuk mengetahui

kelayakan dan keefektifan produk media gambar.

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

79

3.3.7 Revisi Produk

Setelah di uji dalam kelas kecil dan uji lapangan kelas besar berdasarkan temuan,

masukan dan saran peneliti melakukan revisi produk media gambar.

3.3.8 Produk Akhir

Setelah pengujian terhadap produk media gambar berhasil dan mungkin ada revisi yang

tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa media gambar yang baru

diterapkan sebagai media pembelajaran siswa kelas X SMA untuk menulis puisi.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

3.4.1 Subjek Penelitian

Subjek uji coba adalah seseorang yang terlibat langsung dalam pengujian produk media

gambar. Subjek uji coba produk pengembangan media gambar untuk pembelajaran

menulis puisi siswa kelas X SMA adalah sebagai berikut.

a. Ahli Materi Bahasa dan Sastra Indonesia

Ahli materi bahasa dan sastra Indonesia adalah dosen yang mempunyai kemahiran

dalam materi bahasa Indonesia khususnya materi menulis puisi. Ahli isi dan materi ini

akan memberikan penilaian terhadap media gambar yang sudah dibuat. Penilaian media

gambar untuk pembelajaran menulis puisi ini bukan hanya dari segi isi dan materi, akan

tetapi bahasa yang sesuai dengan karakteristik siswa tingkat sekolah menengah atas dan

juga penyajian yang menarik, juga memberikan saran atau masukan sehingga media

gambar layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

80

b. Ahli Media

Ahli media adalah seorang yang mempunyai kemahiran dalam bidang media

pembelajaran. Penilaian ini digunakan untuk memberikan saran atau masukan sehingga

media gambar layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

c. Ahli Praktisi

Ahli praktisi adalah seorang yang mengetahui secara konsep dan praktik. Penilaian dari

ahli parkatisi digunakan untuk memberikan saran atau masukan sehingga media gambar

layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

d. Guru

Guru bahasa Indonesia SMA Sugar Group Lampung Tengah, Guru bahasa Indonesia

SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung dan MA Asyariyah Bandar Lampung.

e. Siswa

Siswa kelas X SMA Sugar Group LampungTengah, Siswa kelas X SMA Al-Azhar 3

Bandar Lampung, dan MA Asyariyah Bandar Lampung.

3.4.2 Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengembangan media untuk

pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMA pada SMA Sugar Group Lampung

Tengah, SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung, dan MA Asyariyah Bandar Lampung.

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

81

3.5 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Sugar Group Lampung Tengah, SMA Al-Azhar 3

Bandar Lampung, dan MA Asyariyah Bandar Lampung.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melaui observasi atau pengamatan guru

sebagai peneliti, wawancara, dokumentasi, kuesioner, dan tes.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Dalam

melaksanakan tugas peneliti dibantu dengan instrumen berupa panduan observasi,

panduan wawancara, angket dan tes. Panduan observasi digunakan untuk melakukan

observasi terhadap proses pembelajaran yang dijalankan oleh guru bersama siswa.

Panduan wawancara dimanfaatkan untuk mendapatkan tanggapan secara lisan dari guru

dan siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. Terakhir, angket dimanfaatkan untuk

penilaian media pembelajaran, pembelajaran, dan produk pengembangan oleh siswa dan

ahli atau pakar. Instrumen penelitian pengembangan media gambar sebagai berikut.

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

82

a. Instrumen Analisis Kebutuhan Wawancara Guru Bahasa Indonesia SMA

Tabel 3 Daftar Pertanyaan Wawancara

No Aspek yang ingin diketahui

Pertanyaan

1. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru

1. Bagaimana aktivitas pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis puisi? 2. Bagaimana antusiasme siswa selama mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis puisi? 3. Apakah dalam aktivitas pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis puisi semua siswa sudah baik dalam menulis puisi?

2.

Media Pembelajaran

1. Media pembelajaran apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam menyampaikan materi menulis puisi? 2. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran pada materi menulis puisi? 3. Apakah dengan menggunakan media dalam aktivitas pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis puisi dapat merangsang siswa untuk dapat aktif dalam proses pembelajaran?

3.

Fasilitas pendukung

1. Apakah setiap ruangan kelas dilengkapi fasilitas koneksi internet?

2. Apakah setiap ruangan kelas mempunyai fasilitas untuk menampilkan media audio visual?

3. Apakah setiap ruangan kelas terdapat arus listrik?

4. Pengembangan media 1. Bagaimana jika dibuatkan produk berupa media gambar untuk aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis puisi?

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

83

b. Instrumen Analisis Kebutuhan Angket Siswa kelas X SMA

Tabel 4 Angket Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Gambar

5.

Apakah guru menggunakan metode ceramah dalam mengajar materi menulis puisi?

6. Apakah Anda pernah mengalami kesulitan dalam memahami materi menulis puisi?

7. Apakah guru pernah menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran materi menulis puisi?

8 Apakah anda pernah belajar mandiri di rumah sebelum guru menjelaskan di kelas?

C Ketersedian Sarana Prasarana

9. Apakah Anda pernah memanfaatkan fasilitas Internet untuk mengakses materi menulis puisi?

10. Apakah setiap ruangan kelas terdapat fasilitas internet?

11. Apakah setiap ruangan kelas terdapat arus tegangan listrik?

12. Apakah setiap ruangan kelas terdapat fasilitas untuk menampilkan video?

Nama : Kelas : Sekolah :

No Pertanyaan Respon

Keterangan Ya Tidak

A Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Apakah Anda senang belajar Bahasa Indonesia?

2. Menurut Anda, Apakah metode mengajar yang diterapkan oleh guru sudah menarik?

3. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

4. Apakah Anda sering kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru?

B Pengalaman Belajar Bahasa Indonesia

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

84

13. Apakah sekolah mempunyai fasilitas perpustakaan sebagai sumber untuk belajar?

Kisi-Kisi Penyusunan Angket Instrumen Analisis Kebutuhan

Tabel 5 Kisi-Kisi Pengungkapan Kebutuhan Siswa

No Aspek Yang Ingin Diketahui Indikator No Item Pertanyaan

1. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Ketertarikan siswa dalam belajar Bahasa Indonesia. 2. Ketertarikan siswa dengan metode mengajar yang diterapkan oleh guru. 3. Kesulitan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 4. Kesulitan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

1

2

3

4

2. Pengalaman Belajar Bahasa Indonesia

5. Metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar materi menulis puisi. 6. Kesulitan dalam memahami materi menulis puisi. 7. Penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran materi menulis puisi. 8. Belajar mandiri di rumah sebelum guru menjelaskan di kelas.

5

6

7

8

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

85

3. Ketersedian Sarana Prasarana 9. Pemanfaatan fasilitas Internet untuk mengakses materi menulis puisi. 10. Ketersedian fasilitas internet disetiap ruangan kelas. 11. Ketersedian arus listrik disetiap ruangan kelas. 12. Ketersedian fasilitas menampikan video disetiap ruangan kelas. 13. Ketersedian fasilitas perpustakaan sebagai sumber untuk belajar.

9

10

11

12

13

c. Instrumen Penilaian Ahli Materi Pembelajaran

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA [

Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedungmeneng Bandar Lampung 35145Tlp/Fax (0721) 704624

INSTRUMEN PENILAIAN

(Ahli Materi Pembelajaran)

Sehubungan dengan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Media Gambar

untuk Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA”, dimohon kesediaan Bapak/Ibu

untuk memberikan penilaian terhadap media yang penulis susun di bawah ini. Hasil

penilaian dari Bapak/Ibu akan penulis gunakan untuk perbaikan media sebelum penulis

ujicobakan di sekolah.

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

86

Mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberi tanda (√) pada

kolom instrumen dan catatan pada lembar catatan di bawah ini.

I. Petunjuk Pengisian Angket

1. Petunjuk Umum

Instrumen tersaji meliputi pernyataan untuk menilai media gambar berbasis

karakter.

2. Petunjuk Khusus

a. Mohon Bapak/Ibu memilih salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai.

b. Mohon Bapak/Ibu member tanda (√) pada kotak yang tersedia.

c. Jika sangat layak, maka kolom “SL” diberi tanda (√), skor 4.

d. Jika layak, maka kolom ”L” diberi tanda (√), skor 3.

e. Jika cukup layak, maka kolom ”CL” diberi tanda (√), skor 2.

f. Jika kurang layak, maka kolom “KL” diberi tanda (√), skor 1.

g. Mohon isi saran/masukan untuk perbaikan pada kolom yang sudah

disediakan.

II. Contoh Pengisian Angket

No. Pernyataan Jawaban Tanggapan/Saran

untuk Perbaikan

1.

Ukuran huruf pada cover luar media sudah sesuai dan dapat terbaca dengan baik.

SL

(4)

L

(3)

CL

(2)

KL

(1)

Ukuran huruf sudah sesuai dan terbaca dengan baik. √

III. Pengisian Angket

No. Indikator Penilaian Jawaban Tanggapan/Saran

untuk Perbaikan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

A Kelayakan Isi

1. Kesesuaian media gambar dengan KI dan KD.

2. Kesesuaian media gambar dengan indikator.

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

87

3.

Kesesuaian kegiatan pembelajaran dan manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan.

4. Kesesuaian dengan kebutuhan media pembelajaran.

5. Kesesuaian kegiatan terkait sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

6. media gambar menggunakan kalimat-kalimat yang efektif.

7. Kesesuaian media gambar dengan materi menulis puisi.

8.

Kesesuaian materi pembelajaran yang disajikan dengan memanfaatkan gambar alam dan lingkungan sekitar.

9.

Kesesuaian media gambar yang tidak hanya memuat teori saja, tetapi bisa diaplikasikan dalam praktik.

10. Media gambar mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

B Kebahasaan

11. Keterbacaan tulisan.

12. Kelaziman istilah yang digunakan.

13. Kesesuaian pemilihan gambar yang digunakan.

14. Kejelasan tujuan pembelajaran.

15. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia.

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

88

16. Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda.

17. Kejelasan cara penggunaan media gambar.

C Kemenarikan Penyajian

18. Kesesuaian isi materi secara menarik dan menyenangkan.

19. Kesesuaian contoh dalam media gambar dengan materi pembelajaran.

20. Kesesuain materi yang disajikan secara runtut.

21. Kesesuaian materi yang disajikan dengan melibatkan siswa secara aktif.

22. Media gambar menimbulkan motivasi belajar bagi siswa.

23. Media gambar disusun dengan memandu siswa menulis puisi.

24. Materi disajikan dengan petunjuk cara melakukan secara jelas.

25.

Media gambar mengajak siswa untuk dapat memahami materi menulis puisi.

26.

Media gambar mengajak siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang terkandung dalam gambar.

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

89

D Media Gambar

27. Kualitas gambar pada media gambar sudah baik.

28. Kualitas kertas pada media gambar sudah baik.

29. Pemilihan gambar pada media gambar sudah tepat.

30. Desain cover pada media gambar sudah baik.

31. Proposional ukuran gambar pada media gambar sudah baik.

32. Tipe huruf dan ukuran pada media gambar terlihat jelas dan terbaca.

Bandar Lampung, 4 Januari 2019 Validator,

Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. NIP 1962020319881110

Saran dan Komentar:

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

90

KISI-KISI INSTRUMEN UJI AHLI MATERI PEMBELAJARAN TERHADAP MEDIA GAMBAR

Tabel 6 Kisi-Kisi Intrumen Uji Ahli Materi Pembelajaran Terhadap Media

Gambar

No. ASPEK INDIKATOR JUMLAH SOAL

NO. SOAL

A 1.

K

EL

AY

AK

AN

IS

I

Kesesuaian media gambar dengan KI dan KD.

1 1

2. Kesesuaian media gambar dengan indikator.

1 2

3. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dan manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan.

1 3

4. Kesesuaian dengan kebutuhan media pembelajaran.

1 4

5. Kesesuaian kegiatan terkait sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

1

5

6. Media gambar menggunakan kalimat-kalimat yang efektif.

1 6

7. Kesesuaian media gambar dengan materi menulis puisi.

1 7

8. Kesesuaian materi pembelajaran yang disajikan dengan memanfaatkan gambar alam dan lingkungan sekitar.

1 8

9. Kesesuaian media yang tidak hanya memuat teori saja, tetapi bisa diaplikasikan dalam praktik.

1 9

10. Media gambar mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

1

10

B 11.

KE

BA

HA

SA

AN

Keterbacaan tulisan. 1 11

12. Kelaziman istilah yang digunakan. 1 12

13. Kesesuaian pemilihan gambar yang digunakan.

1 13

14. Kejelasan tujuan pembelajaran.

1 14

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

91

15. Kesesuaian dengan kaidah bahasa

Indonesia.

1 15

16.

Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda.

1 16

17. Kejelasan cara penggunaan media gambar.

1 17

C 18.

K

EM

EN

AR

IKA

N P

EN

YA

JIA

N

Kesesuaian isi materi secara menarik dan menyenangkan.

1 18

19. Kesesuaian contoh dalam media gambar dengan materi pembelajaran.

1 19

20. Kesesuain materi yang disajikan secara runtut.

1 20

21. Kesesuaian materi yang disajikan dengan melibatkan siswa secara aktif.

1 21

22. Media gambar menimbulkan motivasi belajar bagi siswa.

1 22

23. Media gambar disusun dengan memandu siswa menulis puisi.

1 23

24. Materi disajikan dengan petunjuk cara melakukan secara jelas.

1 24

25. Media gambar mengajak siswa untuk dapat memahami materi menulis puisi.

1 25

26. Media gambar mengajak siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang terkandung dalam gambar.

1 26

D 27.

Med

ia G

amb

ar

Kualitas gambar pada media gambar berbasis karakter sudah baik.

1 27

28. Kualitas kertas pada media gambar sudah baik.

1 28

29. Pemilihan gambar pada media gambar sudah tepat.

1 29

30. Desain cover pada media gambar sudah baik.

1 30

31. Proposional ukuran gambar pada media 1 31

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

92

gambar sudah baik. 32. Tipe huruf dan ukuran pada media gambar

terlihat jelas dan terbaca. 1 32

c. Instrumen Penilaian Ahli Teknologi/Media Pembelajaran

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

[

Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Tlp/Fax (0721) 704624

INSTRUMEN PENILAIAN

(Ahli Teknologi/Media Pendidikan)

Sehubungan dengan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA”, dimohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap media yang penulis susun di bawah ini. Hasil penilaian dari Bapak/Ibu akan penulis gunakan untuk perbaikan media sebelum penulis ujicobakan di sekolah.

Mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dan tanggapan dengan cara

memberi tanda (√) pada kolom instrumen, dan catatan pada lembar catatan di bawah ini.

I. Petunjuk Pengisian Angket

1. Petunjuk Umum

Instrumen tersaji meliputi pernyataan untuk menilai media gambar berbasis

karakter.

2. Petunjuk Khusus

a. Mohon Bapak/Ibu memilih salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai.

b. Mohon Bapak/Ibu member tanda (√) pada kotak yang tersedia.

c. Jika sangat layak, maka kolom “SL” diberi tanda (√), skor 4.

d. Jika layak, maka kolom ”L” diberi tanda (√), skor 3.

e. Jika cukup layak, maka kolom ”CL” diberi tanda (√), skor 2.

f. Jika sangat kurang layak, maka kolom “KL” diberi tanda (√), skor 1.

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

93

g. Mohon isi saran/masukan untuk perbaikan pada kolom yang sudah

disediakan.

I. Contoh Pengisian Angket

No. Pernyataan Jawaban Tanggapan/Saran

untuk Perbaikan

1.

Ukuran huruf pada cover luar media sudah sesuai dan dapat terbaca dengan baik.

SL

(4)

L

(3)

CL

(2)

KL

(1)

Ukuran huruf sudah sesuai dan terbaca dengan baik. √

II. Pengisian Angket

No. Indikator Penilaian Jawaban

Tanggapan/Saran untuk Perbaikan

SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

A Kesesuaian dengan Silabus

1. Media gambar menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

2.

Media gambar menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan PUEBI.

3. Media gambar mendukung pencapaian KI dan KD.

4. Rumusan KI dan KD sesuai Kurikulum 2013 revisi 2016.

5.

Media gambar sesuai dengan indikator, materi, dan tujuan pembelajaran.

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

94

B Penggunaan Media

6. Media gambar mudah untuk diaplikasikan dalam aktivitas pembelajaran.

7. Media gambar menarik minat belajar siswa.

8.

Media gambar dapat merangsang siswa untuk dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

9.

Media gambar dapat menjadi alternatif media pembelajaran.

10. Media gambar menyajikan alam dan lingkungan sekitar

11. Media gambar dapat digunakan peserta didik dalam materi menulis puisi.

C Kemenarikan Penyajian

12. Media gambar menyajikan materi secara menarik dan menyenangkan.

13.

Contoh dalam media gambar sudah sesuai dengan materi menulis puisi.

14. Materi pada media gambar disajikan secara runtut.

15.

Materi yang disajikan dalam media gambar melibatkan siswa secara aktif.

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

95

16.

Materi yang disajikan dalam media gambar sudah sesuai dengan kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum.

17. Media gambar didesain secara menarik dan menyenangkan.

18. Media gambar menimbulkan motivasi belajar bagi siswa.

19. Media gambar disusun dengan memandu siswa dalam materi menulis puisi.

20.

Media gambar yang disusun memandu siswa untuk berkolaboratif.

21.

Media gambar yang disusun menumbuhkan kreativitas siswa.

22.

Media gambar membantu siswa untuk menguasai materi pembelajaran menulis puisi.

23. Media gambar disajikan dengan petunjuk cara melakukan secara jelas.

D Media Gambar

24. Kualitas gambar pada media gambar sudah baik.

25. Kualitas kertas pada media gambar sudah baik.

26. Pemilihan gambar pada media gambar sudah tepat.

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

96

27. Desain cover pada media gambar sudah baik.

28. Proposional ukuran gambar pada media gambar sudah baik.

29. Tipe huruf dan ukuran pada media gambar erlihat jelas dan terbaca.

Bandar Lampung, 4 Januari 2019 Validator,

Amrullah, M.Korm.

Saran dan Komentar:

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

97

KISI-KISI INSTRUMEN UJI AHLI TEKNOLOGI/MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MEDIA GAMBAR

Tabel 7 Kisi-Kisi Intrumen Uji Ahli Teknologi/Media Pembelajaran Terhadap

Media Gambar

No. ASPEK INDIKATOR JUMLAH SOAL

NO. SOAL

A

1.

KE

SE

SU

AIA

N D

EN

GA

N

SIL

AB

US

Media gambar menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

1 1

2. Media gambar menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan PUEBI.

1 2

3. Media gambar mendukung pencapaian KI dan KD.

1 3

4. Rumusan KI dan KD sesuai Kurikulum 2013 revisi 2016.

1 4

5. Media gambar sesuai dengan indikator, materi, dan tujuan pembelajaran.

1

5

B

6.

P

EN

GG

UN

AA

N M

ED

IA

Media gambar mudah untuk diaplikasikan dalam aktivitas pembelajaran.

1 6

7. Media gambar menarik minat belajar siswa.

1 7

8. Media gambar dapat merangsang siswa untuk dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

1 8

9. Media gambar dapat menjadi alternatif media pembelajaran.

1 9

10. Media gambar menyajikan alam dan lingkungan sekitar

1

10

11. Media gambar dapat digunakan peserta

didik dalam materi menulis puisi.

1 11

C

12.

K

EM

EN

AR

IKA

N

PE

NY

AJI

AN

Media gambar menyajikan materi secara menarik dan menyenangkan.

1 12

13. Contoh dalam media gambar udah sesuai dengan materi menulis puisi.

1 13

14. Materi pada media gambar disajikan secara runtut.

1 14

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

98

15. Materi yang disajikan dalam media

gambar melibatkan siswa secara aktif.

1 15

16. Materi yang disajikan dalam media

gambar sudah sesuai dengan kompetensi

dasar yang ada dalam kurikulum.

1 16

17. Media gambar didesain secara menarik

dan menyenangkan.

1 17

18. Media gambar menimbulkan motivasi

belajar bagi siswa.

1 18

19. Media gambar disusun dengan memandu

siswa dalam materi menulis puisi.

1 19

20. Media gambar yang disusun memandu

siswa untuk berkolaboratif.

1 20

21. Media gambar yang disusun

menumbuhkan kreativitas siswa.

1 21

22. Media gambar membantu siswa untuk

menguasai materi pembelajaran menulis

puisi.

1 22

23. Media gambar disajikan dengan petunjuk

cara melakukan secara jelas.

1 23

D 24.

M

ED

IA G

AM

BA

R

Kualitas gambar pada media gambar sudah baik.

1 24

25. Kualitas kertas pada media gambar sudah baik.

1 25

26. Pemilihan gambar pada media gambar sudah tepat.

1 26

27. Desain cover pada media gambar sudah baik.

1 27

28. Proposional ukuran gambar pada media gambar sudah baik.

1 28

29. Tipe huruf dan ukuran pada media gambar terlihat jelas dan terbaca.

1 29

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

99

e. Instrumen Penilaian Praktisi Pembelajaran

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Tlp/Fax (0721)

704624

INSTRUMEN PENILAIAN

(Praktisi Pembelajaran)

Sehubungan dengan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Media Gambar untuk Pembelajaran Menulis Siswa Kelas X SMA”, dimohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap media yang penulis susun di bawah ini. Hasil penilaian dari Bapak/Ibu akan penulis gunakan untuk perbaikan media sebelum penulis ujicobakan di sekolah. Mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberi tanda (√),

pada kolom instrumen dan catatan pada lembar catatan di bawah ini.

I. Petunjuk Pengisian Angket

1. Petunjuk Umum

Instrumen tersaji meliputi pernyataan untuk menilai media gambar berbasis

karakter

2. Petunjuk Khusus

a. Mohon Bapak/Ibu memilih salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai.

b. Mohon bapak/ibu member tanda (√) pada kotak yang tersedia.

c. Jika sangat layak, maka kolom“ SL” diberi tanda (√), skor 4.

d. Jika layak, maka kolom ”L” diberi tanda (√), skor 3.

e. Jika cukup layak, maka kolom ”CL” diberi tanda (√), skor 2.

f. Jika kurang layak, maka kolom “KL” diberi tanda (√), skor 1.

g. Mohon isi saran/masukan untuk perbaikan pada kolom yang sudah

disediakan.

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

100

II. Contoh Pengisian Angket

No. Pernyataan Jawaban Tanggapan/Saran untuk Perbaikan

1.

Ukuran huruf pada cover luar media sudah sesuai dan dapat terbaca dengan baik.

SL

(4)

L

(3)

CL

(2)

KL

(1)

Ukuran huruf sudah sesuai dan terbaca dengan baik. √

III. Pengisian Angket

No. Indikator Penilaian Jawaban Tanggapan/Saran

untuk Perbaikan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

A Kelayakan Isi

1. Kesesuaian media gambar dengan KI dan KD.

2. Kesesuaian media gambar dengan indikator.

3.

Kesesuaian kegiatan pembelajaran dan manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan.

4. Kesesuaian dengan kebutuhan media pembelajaran.

5. Kesesuaian kegiatan terkait sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

6. Media gambar menggunakan kalimat-kalimat yang efektif

7. Kesesuaian media gambar dengan materi menulis puisi

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

101

8.

Kesesuaian materi pembelajaran yang disajikan dengan memanfaatkan gambar alam dan lingkungan sekitar.

9.

Kesesuaian media gambar yang tidak hanya memuat teori saja, tetapi bisa diaplikasikan dalam praktik.

10.

Media gambar mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

B Kebahasaan

11. Keterbacaan tulisan.

12. Kelaziman istilah yang digunakan.

13. Kesesuaian pemilihan gambar yang digunakan.

14. Kejelasan tujuan pembelajaran.

15. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia.

16.

Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda.

17. Kejelasan cara penggunaan media gambar.

C Kemenarikan Penyajian

18.

Kesesuaian isi materi secara menarik dan menyenangkan.

19. Kesesuaian contoh dalam media gambar dengan

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

102

materi pembelajaran.

20. Kesesuaian materi yang disajikan secara runtut.

21.

Kesesuaian materi yang disajikan dengan melibatkan siswa secara aktif.

22.

Media gambar menimbulkan motivasi belajar bagi siswa.

23.

Media gambar disusun dengan memandu siswa menulis puisi.

24.

Materi disajikan dengan petunjuk cara melakukan secara jelas.

25.

Media gambar mengajak siswa untuk dapat memahami materi menulis puisi

26.

Media gambar mengajak siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang terkandung dalam puisi.

D Media Gambar

27. Kualitas gambar pada media gambar sudah baik.

28. Kualitas kertas pada media gambar sudah baik.

29. Pemilihan gambar pada media gambar sudah tepat.

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

103

30. Desain cover pada media gambar sudah baik.

31. Proposional ukuran gambar pada media sudah baik.

32. Tipe huruf dan ukuran pada media gambar terlihat jelas dan terbaca.

Bandar Lampung, 4 Januari 2019

Validator, Rudi Isbowo, M.Pd.

Saran dan Komentar:

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

104

KISI-KISI INSTRUMEN PRAKTISI PEMBELAJARAN TERHADAP MEDIA GAMBAR

Tabel 8 Kisi-Kisi Intrumen Uji Praktisi Pembelajaran Terhadap Media Gambar

No. ASPEK INDIKATOR JUMLAH

SOAL NO.

SOAL A 1.

K

EL

AY

AK

AN

IS

I

Kesesuaian media gambar dengan KI dan KD.

1 1

2. Kesesuaian media gambar dengan indikator.

1 2

3. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dan manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan.

1 3

4. Kesesuaian dengan kebutuhan media pembelajaran.

1 4

5. Kesesuaian kegiatan terkait sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

1

5

6. Media gambar menggunakan kalimat-kalimat yang efektif.

1 6

7. Kesesuaian media gambar dengan materi menulis puisi.

1 7

8. Kesesuaian materi pembelajaran yang disajikan dengan memanfaatkan gambar alam dan lingkungan sekitar.

1 8

9. Kesesuaian media gambar yang tidak hanya memuat teori saja, tetapi bisa diaplikasikan dalam praktik.

1 9

10. Media gambar mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

1

10

B 11.

K

EB

AH

AS

AA

N

Keterbacaan tulisan. 1 11

12. Kelaziman istilah yang digunakan. 1 12

13. Kesesuaian pemilihan gambar yang digunakan.

1 13

14. Kejelasan tujuan pembelajaran.

1 14

15. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia.

1 15

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

105

16. Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda.

1 16

17. Kejelasan cara penggunaan media gambar.

1 17

C 18.

K

EM

EN

AR

IKA

N P

EN

YA

JIA

N

Kesesuaian isi materi secara menarik dan menyenangkan.

1 18

19. Kesesuaian contoh dalam media gambar dengan materi pembelajaran.

1 19

20. Kesesuain materi yang disajikan secara runtut.

1 20

21. Kesesuaian materi yang disajikan dengan melibatkan siswa secara aktif.

1 21

22. Media gambar menimbulkan motivasi belajar bagi siswa.

1 22

23. Media gambar disusun dengan memandu siswa menulis puisi.

1 23

24. Materi disajikan dengan petunjuk cara melakukan secara jelas.

1 24

25. Media gambar mengajak siswa untuk dapat memahami materi menulis puisi.

1 25

26. Media gambar mengajak siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang terkandung dalam gambar.

1 26

D 27.

M

ED

IA G

AM

BA

R

Kualitas gambar pada media gambar sudah baik.

1 27

28. Kualitas kertas pada media gambar sudah baik.

1 28

29. Pemilihan gambar pada media gambar sudah tepat.

1 29

30. Desain cover pada media gambar sudah baik.

1 30

31. Proposional ukuran gambar pada media gambar sudah baik.

1 31

32. Tipe huruf dan ukuran pada media gambar terlihat jelas dan terbaca.

1 32

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

106

f. Instrumen Penilaian Guru

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Tlp/Fax (0721)

704624

INSTRUMEN PENILAIAN (Guru)

Sehubungan dengan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Media Gambar

untuk Pembelajaran Menulis Siswa Kelas X SMA”, dimohon kesediaan Bapak/Ibu

untuk memberikan penilaian terhadap media yang penulis susun di bawah ini. Hasil

penilaian dari Bapak/Ibu akan penulis gunakan untuk perbaikan media sebelum penulis

ujicobakan di sekolah.

Mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberi tanda (√),

pada kolom instrumen dan catatan pada lembar catatan di bawah ini.

I. Petunjuk Pengisian Angket

1. Petunjuk Umum

Instrumen tersaji meliputi pernyataan untuk menilai media gambar berbasis karakter

2. Petunjuk Khusus

a. Mohon Bapak/Ibu memilih salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai.

b. Mohon bapak/ibu member tanda (√) pada kotak yang tersedia.

c. Jika sangat layak, maka kolom“ SL” diberi tanda (√), skor 4.

d. Jika layak, maka kolom ”L” diberi tanda (√), skor 3.

e. Jika cukup layak, maka kolom ”CL” diberi tanda (√), skor 2.

f. Jika kurang layak, maka kolom “KL” diberi tanda (√), skor 1.

g. Mohon isi saran/masukan untuk perbaikan pada kolom yang sudah

disediakan.

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

107

II. Contoh Pengisian Angket

No. Pernyataan Jawaban Tanggapan/Saran

untuk Perbaikan

1.

Ukuran huruf pada cover luar media sudah sesuai dan dapat terbaca dengan baik.

SL

(4)

L

(3)

CL

(2)

KL

(1)

Ukuran huruf sudah sesuai dan terbaca dengan baik. √

III. Pengisian Angket

No. Indikator Penilaian Jawaban Tanggapan/Saran

untuk Perbaikan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

A Kelayakan Isi

1. Kesesuaian media gambar dengan KI dan KD.

2. Kesesuaian media gambar dengan indikator.

3.

Kesesuaian kegiatan pembelajaran dan manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan.

4. Kesesuaian dengan kebutuhan media pembelajaran.

5. Kesesuaian kegiatan terkait sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

6. Media gambar menggunakan kalimat-kalimat yang efektif.

7. Kesesuaian media gambar dengan materi menulis puisi

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

108

8.

Kesesuaian materi pembelajaran yang disajikan dengan memanfaatkan gambar alam dan lingkungan sekitar.

9.

Kesesuaian media gambar yang tidak hanya memuat teori saja, tetapi bisa diaplikasikan dalam praktik.

10.

Media gambar mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

B Kebahasaan

11. Keterbacaan tulisan.

12. Kelaziman istilah yang digunakan.

13. Kesesuaian pemilihan gambar yang digunakan.

14. Kejelasan tujuan pembelajaran.

15. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia.

16.

Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda.

17. Kejelasan cara penggunaan media gambar.

C Kemenarikan Penyajian

18. Kesesuaian isi materi secara menarik dan menyenangkan.

19.

Kesesuaian contoh dalam media gambar dengan materi pembelajaran.

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

109

20. Kesesuain materi yang disajikan secara runtut.

21.

Kesesuaian materi yang disajikan dengan melibatkan siswa secara aktif.

22. Media gambar menimbulkan motivasi belajar bagi siswa.

23. Media gambar disusun dengan memandu siswa menulis puisi.

24.

Materi disajikan dengan petunjuk cara melakukan secara jelas.

25.

Media gambar mengajak siswa untuk dapat memahami materi menulis puisi.

26.

Media gambar mengajak siswa dapat mengidentifikasi unsur fisik dan batin yang terkandung dalam puisi.

D Media Gambar

27. Kualitas gambar pada media gambar sudah baik.

28. Kualitas kertas pada media gambar sudah baik.

29. Pemilihan gambar pada media gambar sudah tepat.

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

110

30. Desain cover pada media gambar sudah baik.

31. Proposional ukuran gambar pada media gambar sudah baik.

32. Tipe huruf dan ukuran pada media gambar terlihat jelas dan terbaca.

Lampung Tengah, 04 Januari 2019 Responden, Yokebed Triwigati

Saran dan Komentar:

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

111

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN GURU TERHADAP MEDIA GAMBAR

Tabel 9 Kisi-Kisi Intrumen Penilaian Guru Terhadap Media Gambar

No. ASPEK INDIKATOR JUMLAH

SOAL NO.

SOAL A 1.

K

EL

AY

AK

AN

IS

I

Kesesuaian media gambar dengan KI dan KD.

1 1

2. Kesesuaian media gambar dengan indikator.

1 2

3. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dan manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan.

1 3

4. Kesesuaian dengan kebutuhan media pembelajaran.

1 4

5. Kesesuaian kegiatan terkait sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

1

5

6. media gambar menggunakan kalimat-kalimat yang efektif.

1 6

7. Kesesuaian media gambar dengan materi menulis puisi.

1 7

8. Kesesuaian materi pembelajaran yang disajikan dengan memanfaatkan gambar alam dan lingkungan sekitar.

1 8

9. Kesesuaian media yang tidak hanya memuat teori saja, tetapi bisa diaplikasikan dalam praktik.

1 9

10. Media gambar mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

1

10

B 11.

KE

BA

HA

SA

AN

Keterbacaan tulisan. 1 11

12. Kelaziman istilah yang digunakan. 1 12

13. Kesesuaian pemilihan gambar yang digunakan.

1 13

14. Kejelasan tujuan pembelajaran. 1 14

15. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia.

1 15

16. Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda.

1 16

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

112

17. Kejelasan cara penggunaan media gambar.

1 17

C 18.

K

EM

EN

AR

IKA

N P

EN

YA

JIA

N

Kesesuaian isi materi secara menarik dan menyenangkan.

1 18

19. Kesesuaian contoh dalam media gambar dengan materi pembelajaran.

1 19

20. Kesesuain materi yang disajikan secara runtut.

1 20

21. Kesesuaian materi yang disajikan dengan melibatkan siswa secara aktif.

1 21

22. Media gambar menimbulkan motivasi belajar bagi siswa.

1 22

23. Media gambar disusun dengan memandu siswa menulis puisi.

1 23

24. Materi disajikan dengan petunjuk cara melakukan secara jelas.

1 24

25. Media gambar mengajak siswa untuk dapat memahami materi menulis puisi.

1 25

26. Media gambar mengajak siswa dapat mengidentifikasi unsur fisik dan batinyang terkandung dalam puisi.

1 26

D 27.

M

ED

IA G

AM

BA

R

Kualitas gambar pada media gambar sudah baik.

1 27

28. Kualitas kertas pada media gambar sudah baik.

1 28

29. Pemilihan gambar pada media gambar sudah tepat.

1 29

30. Desain cover pada media gambar sudah baik.

1 30

31. Proposional ukuran gambar pada media gambar sudah baik.

1 31

32. Tipe huruf dan ukuran pada media gambar terlihat jelas dan terbaca.

1 32

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

113

f. Instrumen Penilaian Siswa Kelas Kecil

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

[

Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Tlp/Fax (0721) 704624

UJI PRAKTIS MEDIA KELAS KECIL

(Responden)

Sehubungan dengan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Media Gambar

untuk Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA”, dimohon kesediaan peserta didik untuk

memberikan penilaian terhadap media yang penulis susun di bawah ini. Hasil penilaian

akan penulis gunakan untuk perbaikan media sebelum penulis ujicobakan di kelas besar.

I. Petunjuk Pengisian angket 1. Petunjuk Umum

Instrumen tersaji meliputi pernyataan untuk menilai media gambar berbasis karakter.

2. Petunjuk Khusus

a. Mohon memilih salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai. b. Mohon memberi tanda ceklis (√) pada kotak yang tersedia. c. Jika sangat layak, maka kolom “ SL” diberi tanda (√), skor 4. d. Jika layak, maka kolom ”L” diberi tanda (√), skor 3. e. Jika cukup layak, maka kolom ”CL” diberi tanda (√), skor 2. f. Jika kurang layak, maka kolom “KL” diberi tanda (√), skor 1. g. Mohon isi saran/masukan untuk perbaikan pada kolom yang sudah

disediakan.

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

114

II. Contoh Pengisian Angket

No. Pernyataan Jawaban Tanggapan/Saran/

Masukan untuk Perbaikan

1.

Apakah ukuran huruf pada

cover luar media sudah sesuai

dan dapat terbaca dengan

baik.

SL

(4)

L

(3)

CL

(2)

KL

(1) Ukuran huruf sudah

sesuai dan terbaca

dengan baik . √

III. Pengisian Angket

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Keterangan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

A. Kemenarikan Media

1.

Apakah variasi penggunaan huruf (ukuran, bentuk, jenis, dan warna) membuat media gambar menarik dipelajari?

2.

Apakah ilustrasi yang ada membuat media gambar menarik dipelajari?

3.

Apakah desain lay out membuat media gambar menarik dipelajari?

4.

Apakah penggunaan variasi warna membuat media gambar menarik dipelajari?

5.

Apakah dengan penggunaan gambar-gambar membuat media gambar menarik dipelajari?

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

115

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Keterangan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

6.

Apakah kesesuaian materi membuat media gambar menarik dipelajari?

7.

Apakah dengan adanya contoh membuat media gambar menarik dipelajari?

8.

Apakah kesesuaian gambar membuat media menarik dipelajari?

9.

Apakah tugas menulis puisi dalam media menarik untuk dikerjakan?

10.

Apakah format keseluruhan membuat media gambar menarik dipelajari?

B. Kemudahan Penggunaan

11.

Apakah cakupan isi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

12.

Apakah kejelasan isi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

13.

Apakah alur penyajian mempermudah Anda menggunakan media gambar?

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

116

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Keterangan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

14.

Apakah bahasa yang digunakan dapat dipahami secara jelas sehingga mempermudah Anda menggunakan media gambar?

15.

Apakah kejelasan pemaparan materi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

16.

Apakah petunjuk/perintah/panduan dapat dipahami maksudnya secara jelas sehingga mempermudah Anda menggunakan media gambar?

17.

Apakah pertanyaan-pertanyaan dapat Anda pahami maksudnya secara jelas sehingga mempermudah penggunaan media gambar?

B. Kemanfaatan Media Pembelajaran

18.

Apakah media gambar membantu Anda meningkatkan minat mempelajari materi?

19. Apakah media gambar membantu Anda mempelajari materi secara lebih mudah?

20.

Apakah latihan menulis puisi yang ada membantu Anda mengetahui kemampuan konsep yang Anda kuasai?

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

117

Lampung, .................. Peserta Didik, ...............................................

Saran dan Komentar:

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

118

KISI-KISI INSTRUMEN UJI KELAS KECIL MEDIA GAMBAR RESPONDEN PESERTA DIDIK

Tabel 10 Kisi-Kisi Intrumen Uji Kelas Kecil Terhadap Media Gambar

No. ASPEK INDIKATOR JLH

SOAL NO. SOAL

A 1.

K

EM

EN

AR

IKA

N M

ED

IA

Apakah variasi penggunaan huruf (ukuran, bentuk, jenis, dan warna) membuat media gambar menarik dipelajari?

1 1

2. Apakah ilustrasi yang ada membuat media gambar menarik dipelajari?

1 2

3. Apakah desain lay out membuat media gambar menarik dipelajari?

1 3

4. Apakah penggunaan variasi warna membuat media gambar menarik dipelajari?

1 4

5. Apakah dengan penggunaan gambar-gambar membuat media gambar menarik dipelajari?

1

5

6. Apakah kesesuaian materi membuat media gambar menarik dipelajari?

1 6

7. Apakah dengan adanya contoh membuat media gambar menarik dipelajari?

1 7

8. Apakah kesesuaian gambar membuat media menarik dipelajari?

1 8

9. Apakah tugas menulis puisi dalam media menarik untuk dikerjakan?

1 9

10. Apakah format keseluruhan membuat media gambar menarik dipelajari?

1 10

B 11.

K

EM

UD

AH

AN

P

EN

GG

UN

AA

N Apakah cakupan isi mempermudah Anda

menggunakan media gambar? 1 11

12. Apakah kejelasan isi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 12

13. Apakah alur penyajian mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 13

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

119

14. Apakah bahasa yang digunakan dapat dipahami secara jelas sehingga mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 14

15. Apakah kejelasan pemaparan materi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 15

16. Apakah petunjuk/perintah/panduan dapat dipahami maksudnya secara jelas sehingga mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 16

17. Apakah pertanyaan-pertanyaan dapat Anda pahami maksudnya secara jelas sehingga mempermudah penggunaan media gambar?

17

C 18.

KE

MA

NF

AA

TA

N

ME

DIA

P

EM

BE

LA

JAR

AN

Apakah media gambar membantu Anda meningkatkan minat mempelajari materi?

1 18

19. Apakah media gambar membantu Anda mempelajari materi secara lebih mudah?

1 19

20. Apakah latihan menulis puisi yang ada membantu Anda mengetahui kemampuan konsep yang Anda kuasai?

1 20

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

120

g. Instrumen Penilaian Siswa Kelas Besar

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Tlp/Fax (0721) 704624

UJI PRAKTIS MEDIA KELAS BESAR

(Responden)

Sehubungan dengan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Media Gambar

untuk Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA”, dimohon kesediaan peserta

didik untuk memberikan penilaian terhadap media yang penulis susun di bawah ini.

Hasil penilaian akan penulis gunakan untuk perbaikan media.

I. Petunjuk Pengisian Angket

1. Petunjuk Umum Instrumen tersaji meliputi pernyataan untuk menilai media gambar berbasis

karakter.

2. Petunjuk Khusus

a. Mohon memilih salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai. b. Mohon memberi tanda ceklis (√) pada kotak yang tersedia. c. Jika sangat layak, maka kolom “ SL” diberi tanda (√), skor 4. d. Jika layak, maka kolom ”L” diberi tanda (√), skor 3. e. Jika cukup layak, maka kolom ”CL” diberi tanda (√), skor 2. f. Jika kurang layak, maka kolom “KL” diberi tanda (√), skor 1. g. Mohon isi saran/masukan untuk perbaikan pada kolom yang sudah

disediakan.

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

121

II. Contoh Pengisian Angket

No. Pernyataan Jawaban Tanggapan/saran/masu

kan untuk perbaikan

1.

Apakah ukuran huruf pada

cover luar media sudah sesuai

dan dapat terbaca dengan

baik.

SL

(4)

L

(3)

CL

(2)

KL

(1)

Ukuran huruf sudah

sesuai dan terbaca

dengan baik .

III. Pengisian Angket

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Keterangan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

C. Kemenarikan Media

1.

Apakah variasi penggunaan huruf (ukuran, bentuk, jenis, dan warna) membuat media gambar menarik dipelajari?

2.

Apakah ilustrasi yang ada membuat media gambar menarik dipelajari?

3.

Apakah desain lay out membuat media gambar menarik dipelajari?

4.

Apakah penggunaan variasi warna membuat media gambar menarik dipelajari?

5.

Apakah dengan penggunaan gambar-gambar membuat media gambar menarik dipelajari?

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

122

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Keterangan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

6.

Apakah kesesuaian materi membuat media gambar menarik dipelajari?

7.

Apakah dengan adanya contoh membuat media gambar menarik dipelajari?

8.

Apakah kesesuaian gambar membuat media menarik dipelajari?

9.

Apakah tugas menulis puisi dalam media menarik untuk dikerjakan?

10.

Apakah format keseluruhan membuat media gambar menarik dipelajari?

B. Kemudahan Penggunaan

11.

Apakah cakupan isi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

12.

Apakah kejelasan isi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

13.

Apakah alur penyajian mempermudah Anda menggunakan media gambar?

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

123

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Keterangan SL (4)

L (3)

CL (2)

KL (1)

14.

Apakah bahasa yang digunakan dapat dipahami secara jelas sehingga mempermudah Anda menggunakan media gambar?

15.

Apakah kejelasan pemaparan materi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

16.

Apakah petunjuk/perintah/panduan dapat dipahami maksudnya secara jelas sehingga mempermudah Anda menggunakan media gambar?

17.

Apakah pertanyaan-pertanyaan dapat Anda pahami maksudnya secara jelas sehingga mempermudah penggunaan media gambar?

D. Kemanfaatan Media Pembelajaran

18.

Apakah media gambar membantu Anda meningkatkan minat mempelajari materi?

19. Apakah media gambar membantu Anda mempelajari materi secara lebih mudah?

20.

Apakah latihan menulis puisi yang ada membantu Anda mengetahui kemampuan konsep yang Anda kuasai?

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

124

Lampung, .................. Peserta Didik, ...............................................

Saran dan Komentar:

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

125

KISI-KISI INSTRUMEN UJI KELAS BESAR MEDIA GAMBAR RESPONDEN PESERTA DIDIK

Tabel 11 Kisi-Kisi Intrumen Uji Kelas Besar Terhadap Media Gambar

No. ASPEK INDIKATOR JLH

SOAL NO. SOAL

A 1.

K

EM

EN

AR

IKA

N M

ED

IA

Apakah variasi penggunaan huruf (ukuran, bentuk, jenis, dan warna) membuat media gambar menarik dipelajari?

1 1

2. Apakah ilustrasi yang ada membuat media gambar menarik dipelajari?

1 2

3. Apakah desain lay out membuat media gambar menarik dipelajari?

1 3

4. Apakah penggunaan variasi warna membuat media gambar menarik dipelajari?

1 4

5. Apakah dengan penggunaan gambar-gambar membuat media gambar menarik dipelajari?

1

5

6. Apakah kesesuaian materi membuat media gambar menarik dipelajari?

1 6

7. Apakah dengan adanya contoh membuat media gambar menarik dipelajari?

1 7

8. Apakah kesesuaian gambar membuat media menarik dipelajari?

1 8

9. Apakah tugas menulis puisi dalam media menarik untuk dikerjakan?

1 9

10. Apakah format keseluruhan membuat media gambar menarik dipelajari?

1 10

B 11.

K

EM

UD

AH

AN

P

EN

GG

UN

AA

N

Apakah cakupan isi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 11

12. Apakah kejelasan isi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 12

13. Apakah alur penyajian mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 13

14. Apakah bahasa yang digunakan dapat dipahami 1 14

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

126

secara jelas sehingga mempermudah Anda menggunakan media gambar?

15. Apakah kejelasan pemaparan materi mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 15

16. Apakah petunjuk/perintah/panduan dapat dipahami maksudnya secara jelas sehingga mempermudah Anda menggunakan media gambar?

1 16

17. Apakah pertanyaan-pertanyaan dapat Anda pahami maksudnya secara jelas sehingga mempermudah penggunaan media gambar?

17

C 18.

KE

MA

NF

AA

TA

N

ME

DIA

P

EM

BE

LA

JAR

AN

Apakah media gambar membantu Anda meningkatkan minat mempelajari materi?

1 18

19. Apakah media gambar membantu Anda mempelajari materi secara lebih mudah?

1 19

20. Apakah latihan menulis puisi yang ada membantu Anda mengetahui kemampuan konsep yang Anda kuasai?

1 20

3.8 Analisis Data Penelitian

Setelah semua data terkumpul, tahap terakhir adalah analisis data yaitu dengan

menggunakan deskriptif kuantitatif dan reduksi data. Analisis data yang dilakukan

sebagai berikut.

1) Wawancara Guru Bahasa Indonesia SMA

Wawancara terarah topik dalam percakapan melalui wawancara jenis ini sudah

disiapkan sebelumnya oleh peneliti meskipun dalam kenyataannya peneliti dapat lebih

fleksibel untuk menggali data sesuai dengan situasi dan kondisi responden. Pertanyaan-

pertanyaan dalam wawancara sudah dipersiapkan oleh peneliti sehingga subjek yang

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

127

berbeda mendapatkan pertanyaan yang relatif sama. Biasanya wawancara model ini

dilakukan bila peneliti akan mengumpulkan data dari sekelompok orang sehingga

subjek yang berbeda dapat dikumpulkan data yang relatif sejenis. Wawancara model ini

dapat menghemat waktu karena pertanyaan yang disampaikan lebih terarah sesuai

dengan permasalahan atau topik yang dipilih sehingga data yang terkumpul lebih

sistematis jika dibandingkan dengan wawancara informal (Setiyadi, 2013:244). Analisis

data yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi masalah dan mengidentifikasi

kebutuhan berdasarkan hasil wawancara kepada guru bahasa Indonesia SMA Sugar

Group Lampung Tengah.

2) Lembar Kuesioner (Angket) Siswa kelas X SMA

Kuesioner dengan pertanyaan tertutup, yang sering disebut juga kuesioner tertutup,

membatasi responden untuk memilih jawaban, misalnya ya atau tidak. Kuesioner

tertutup dapat digunakan untuk membantu peneliti dalam menyeleksi data sehingga

peneliti tidak perlu menghabiskan waktu untuk data yang tidak relevan dengan tujuan

penelitiannnya. Responden dapat diarahkan untuk memberikan data yang sesuai dengan

permasalahan dalam penelitian sehingga ada kesamaan antara responden yang satu dan

lainnya dalam menjawab pertanyaan-pertnyaan dalam kuesioner. Kesamaan antar

jawaban responden memudahkan peneliti untuk menganalisanya (Setiyadi, 2013:244).

Tabel 12 Konversi Nilai Skala Sikap

Setuju (Ya) 1

Tidak setuju (Tidak) 0

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

128

a. Menjumlah skor dari setiap butir pernyataan.

b. Mengubah skor menjadi nilai berdasarkan persentase.

4) Analisis Validasi Desain Produk oleh Ahli Materi, Guru, dan Penilaian Siswa

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk

media gambar, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari

yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat

penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat

dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli media, ahli

materi, praktisi yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yaitu media gambar

yang dirancang tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan

kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dengan penyebaran angket. Sebelum

penyebaran angket peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan

desain tersebut, berikut keunggulanya (Sugiyono, 2015:302).

Kelayakan media gambar dilakukan oleh praktisi pembelajaran bahasa Indonesia, ahli

materi pembelajaran bahasa Indonesia, ahli teknologi/media pembelajaran, guru dan

siswa penilaian tersebut dilakukan menghitung hasil angket dengan kuantitatif yang

kemudian diubah menjadi data kualitatif dengan menggunakan pedoman penskoran

skala lima menurut Riduwan & Sunarto (2017: 23).

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

129

Tabel 13 Modifikasi Kriteria Tingkat Kelayakan

No Rentang Skor Kreteria 1. 0%— 25% Kurang Layak 2. 26%— 50% Cukup Layak 3. 51%— 75% Layak 4. 75%— 100% Sangat Layak

(Sumber: Riduwan & Sunarto, 2017: 23)

5) Analisis Uji Keefektifan Berdasarkan Nilai Pretest, Postest dan N-gain

Uji keefektifan yaitu dengan menghitung rata-rata pretest, postest dan N-gain. Skor

gain yaitu perbandingan gain aktual dengan gain maksimum. Gain aktual yaitu selisih

skor postest terhadap skor pretest. Rumus N-gain adalah sebagai berikut.

N – gain =����� ������������� �������

���� ������ ����������� �������

Kriteria interpretasi N-gain yang dikemukakan oleh Meltzer (2002) seperti pada tabel.

Tabel 14 Kriteria Interpretasi N-gain

Rata-rata Gain Ternormalisasi Kriteria Interpretasi g > 0,7 Tinggi

0,3 < g < 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah

Kriteria keefektifan media gambar untuk menulis puisi kelas X SMA, jika tingkat

pencapaian N-gain minimal kategori sedang.

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

182

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan, yakni pertama

tersusunnya pengembangan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi kelas X

SMA. Kedua, kelayakan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi siswa kelas X

SMA berdasarkan penilaian ahli praktisi, ahli materi, dan ahli media mendapat kriteria

sangat layak. Ketiga megguji keefektifan media gambar untuk pembelajaran menulis

puisi kelas X SMA mendapat kriteria interpretasi sedang. Hal itu dibuktikan dengan

rincian sebagai berikut.

1. Pengembangan media gambar untuk pembelajaran menulis puisi kelas X SMA,

menggunakan pengembangan Research and Development (R&D) melalui beberapa

tahapan, yaitu (a) potensi dan masalah berdasarkan permasalahan perlu adanya

pengembangan media gambar untuk menulis puisi siswa kelas X SMA; (b)

pengumpulan data dengan melakukan analisis kurikulum dan analisis kebutuhan; (c)

desain produk dengan mendesain struktur fisik media gambar; (d) validasi desain

oleh praktisi pembelajaran Rudi Isbowo, M.Pd., ahli materi pembelajaran

Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., ahli media pembelajaran Amrullah, M.Kom. (e) revisi

desain dengan memperbaiki desain cover; (f) uji coba produk dengan uji lapangan

pada guru bahasa Indonesia, uji kelayakan dan efektifitas pada kelas kecil dan kelas

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

183

besar media gambar untuk pembelajaran menulis puisi kelas X SMA; (g) revisi

produk dengan perbaikan desain cover dan ukuran kertas A5 menjadi B5, perbaikan

penulisan, perbaikan penulisan pada kata pengantar, perbaikan pada peta konsep,

perbaikan penambahan kalimat pengantar pada kompetensi dasar dan indikator,

perbaikan latar belakang dan tulisan pada contoh puisi, perbaikan dengan

memberikan penambahan kesimpulan pada pengertian puisi, perbaikan dengan

menambah contoh pada unsur pembangun puisi, perbaikan penulisan miring pada

contoh puisi, (h) produk akhir setelah pengujian terhadap produk media gambar

berhasil, maka selanjutnya produk yang berupa media gambar dapat diterapkan

sebagai media pembelajaran siswa kelas X SMA untuk menulis puisi.

2. Kelayakan media gambar untuk menulis puisi kelas X SMA yang telah

dikembangkan mendapatkan tingkat kelayakan yaitu “sangat layak”. Penilaian

tersebut berdasarkan penilian uji kelayakan praktisi pembelajaran, ahli materi bahasa

dan sastra Indonesia, ahli media pembelajaran, sebagai berikut persentase dan tingkat

kelayakannya yakni, (a) penilaian uji kelayakan oleh Rudi Isbowo, M.Pd., praktisi

pembelajaran dari semua aspek memperoleh skor akhir dengan persentase 96,80%

dinyatakan “sangat layak” dari tingkat kelayakannya; (b) Penilaian uji kelayakan

oleh Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., ahli materi bahasa dan sastra Indonesia dari

semua aspek memperoleh skor akhir dengan persentase 92,20% dinyatakan “sangat

layak”; (c) penilaian uji kelayakan oleh Amrullah, M.Kom., ahli media pembelajaran

dari semua aspek memperoleh skor akhir dengan persentase 90,10% dinyatakan

“sangat layak”.

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

184

3. Hasil uji keefektifan media gambar untuk menulis puisi kelas X SMA pada kelas

besar yakni, (a) hasil uji kefektifan nilai pretest, postest dan N-gain menulis puisi

siswa kelas X IPA A, B, C, dan D SMA Sugar Group Lampung Tengah pada kelas

besar adalah skor rata-rata pretest 60,12 skor rata-rata posttest 79,91 dan skor rata-

rata N-gain 0,46, berdasarkan skor rata-rata N-gain termasuk dalam kriteria

interpretasi sedang; (b) hasil uji keefektifan nilai pretest, postest dan N-gain menulis

puisi siswa kelas X SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada kelas besar adalah skor

rata-rata pretest 59,58 skor rata-rata posttest 82,08 dan skor rata-rata N-gain 0,55; (c)

hasil uji keefektifan nilai pretest, postest dan N-gain menulis puisi siswa kelas X

MA Asyariyah Bandar Lampung pada kelas besar adalah skor rata-rata pretest 59,44

skor rata-rata posttest 83,88 dan skor rata-rata N-gain 0,60. Berdasarkan uji

efektivitas pada SMA Sugar Group Lampung Tengah, SMA Al-Azhar 3 Bandar

Lampung, dan MA Asyariyah Bandar Lampung dapat disimpulkan skor rata-rata

pretest 59,71 skor rata-rata posttest 81,95 dan skor rata-rata N-gain 0,53 termasuk

dalam kriteria interpretasi sedang.

Page 156: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

185

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran dalam penelitian

ini sebagai berikut.

1. Bagi pembaca mengetahui informasi mengenai media gambar untuk menulis puisi.

2. Bagi guru dan sekolah media gambar dapat menjadi alternatif media pembelajaran

pada materi menulis puisi.

3. Bagi siswa media gambar dapat dijadikan media pembelajaran pada materi menulis

puisi.

Page 157: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

186

DAFTAR PUSTAKA

Borg dan Gall. 2003. Educational Research an Introduction, Seventh

Editions.University of Oregon.United State of America.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Depdiknas (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 21 tahun 2016 . Tentang Standar Isi untuk Pendidikan

Dasar dan Menengah . Jakarta Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Prees. Juvrizal1, Ellya Ratna2, Afnita3. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap

Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol 1 No 2 Maret 2013; Seri E 318-398. FBS Universitas Negeri Padang.

Kosasih, Engkos. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: CV. Yrama

Widya. Maulana, Dani. 2014. Pendekatan Saintifik (Scientific Apporach) Implementasi untuk

Kurikulum 2013. Lampung: LPMP. Meltzer, D. E. (2005). Relation between students’ problem-solving performance and

representatif format. American Journal of Physics, 73 (5), 463-478. Musfiqon, H.M. 2016. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:

PT. Prestasi Pustakaraya. Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada. Pradopo, Rachmat Djoko. 2014. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia

Pustaka Utama. Riduwan dan Sunarto. 2017. PengantarStatistika. Bandung: Alfabeta.

Page 158: PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/56973/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket

187

Sadikin, Mustofa. 2011. Kumpulan Sastra Indonesia. Jakarta: Gudang Ilmu. Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 2009. Media Pendidikan:

pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.

Setiyadi, Bambang.2013. Metode Penelitian Untuk Pengajaran Bahasa Asing

Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sepini Pitria Lina1, Atmazaki2, Abdurrahman3. Pembelajaran Menulis Puisi dengan

Berbantuan Media Gambar. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol 1 No 2 Maret 2013; Seri B 77-163. FBS Universitas Negeri Padang.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Sumardjo, Jakob. 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Penerbit Alumni. Persada. Suyanto, Edi. 2017. Kapita Selekta Sastra (Rupa Kajian Pembaca, Pengamat, Pencinta,

dan Peneliti). Yogyakarta: Textium. Tarigan, H. Guntur. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Sumber Gambar: Dokumentasi Asep Perdiansyah Dokumentasi Rahmad Sukani https://www.google.co.id https://www.pxhere.co.id