pengembangan lembar kerja peserta didik (lkpd) ipa
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) IPA BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE, AND
SHARE (SSCS) PADA MATERI GAYA DI KELAS IV
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOTA JAMBI
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Dessi
NIM. 204172634
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) IPA BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE, AND
SHARE (SSCS) PADA MATERI GAYA DI KELAS IV
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Dessi
NIM. 204172634
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah.........Alhamdulillah...............Alhamdulillahirobbil’alamin
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Maha Bijaksana, dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Pada akhirnya tugas akhir
(skripsi) ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat beriring salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW sebagai
pembawa risalah yang memiliki cinta teramat luas kepada umatnya. Semoga
keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Ayahanda Kadarman dan ibunda Aminah (Almh) serta untuk kakak Sudarsih
dan abangku Supriadi.
Terimah kasih telah memberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, perhatian serta
do’a yang tiada henti untuk kesuksesanku.
Terima kasih ya Allah SWT atas nikmat ukhuwah yang kami rasakan hingga hari
ini
viii
MOTTO
Artinya: “Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit
lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam
jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah
yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat”.
(Referensi: https://tafsirweb.com/7893-quran-surat-fatir-ayat-27.html)
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, atas iradahnya hingga skripsi ini dapat
dirampungkan. Shalawat beserta salam atas Nabi Muhammad SAW pembawa
risalah pencerahan bagi umat manusia.
Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam membimbing maupun memberikan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Prof.Dr.H.Su’aidi Asy’ari, MA,Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M. EI selaku Wakil Rektor I , Dr. As’ad
Isma, M. Pd selaku Wakil Rektor II , dan Dr. Bahrul Ulum, S. Ag.,
MA selaku Wakil rektor III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Hj. Fadlilah selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Risnita, M. Pd selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Najmul
Hayat, M. Pd.I selaku Wakil Dekan II, Ibu Dr. Yusria, S. Ag. M. Ag
selaku Wakil Deakan III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Ikhtiati, M.Pd dan ibu Nasyariah Siregar, M.Pd selaku Ketua
Prodi dan Sekertaris Jurusan jurusan PGMI UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Ibu Dra. Umil Muhsinin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi I,
yang telah meluangkan waktu, memberikan masukan dan bimbingan
dalam penyusunan skripsi ini.
x
8. Ibu selaku Muhaiminah Jalal, M.Pd Dosen Pembimbing Skripsi II
yang telah bersedia meluangkan waktu di sela-sela kesibukanya serta
mencurahkan pemikirannya untuk membimbing dan mengarahkan
penulis dalam dalam mengembangkan produk dan juga menulis
skripsi.
9. Bapak Amirul Mukminin Al Anwari, M. Pd.I yang telah bersedia
menjadi validator ahli Desain.
10. Bapak Paujan Azim, M. Pd.I yang telah bersedia menjadi validator
ahli bahasa.
11. Ibu Nofrianty M.Pd.I yang telah besedia menjadi validator ahli materi
12. Bapak Suyanto M.Pd.I selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin
Kota Jambi yang telah bersedia menerima penulis dalam melakukan
riset dan memperoleh data lapangan.
13. Adik-adik kelas IV.2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi yang
turut berpartisipasi dengan baik, sehingga memudahkan penulis dalam
memperoleh data lapangan.
14. Sahabat-sahabatku Septi, Venny, M.Idul akbar dc ,Ferdi, Dea, Gusnur,
Atun, Anita, Anggita, Ayu, Anggien, Anjas, Mustakim, Haris dan yang
selalu memberikan semangat.
15. Teman-teman Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah angkatan 2017
khususnya teman-teman lokal A yang telah menemani suka duka
selama perkuliahan.
16. Teman-teman PPL MIN Kota Jambi dan teman-teman KKN Desa
Tunas Baru.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu.
Jambi, Maret 2021
Dessi
xi
ABSTRAK
Nama : Dessi
NIM : 204172634
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul :Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA
Berbasis Search, Solve, Create And Share (SSCS) Materi Gaya di
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi .
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk LKPD IPA
berbasis search, solve, create, and share (SSCS) pada materi gaya di kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi dan mengetahui respon peserta didik
terhadap LKPD IPA berbasis search, solve, create, and share (SSCS) pada materi
gaya di kelas IV. Model yang digunakan merupakan model ADDIE mempunyai 5
tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, Evaliation. Subjek
pada penelitian adalah 35 peserta didik kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kota Jambi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur aspek kevalidan LKPD ini
yaitu angket penilaian oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Untuk
mengukur aspek kemenarikan menggunakan angket penilaian respon pendidik dan
peserta didik.Hasil penelitian LKPD IPA berbasis SSCS menunjukkan bahwa
LKPD layak digunakan sebagai bahan ajar hal ini didasarkan pada skor penilaian
yang diperoleh melalui skor penilaian dari ahli materi mendapatkan persentase 96%
dengan kriteria sangat valid, skor penilaian dari ahli desain mendapatkan persentase
96,25% dengan kriteria sangat valid, dan skor penilaian dari ahli bahasa
mendapatkan persentase 88,9% dengan kriteria sangat valid . Pada uji coba
kelompok kecil didapatkan persentase kemenarikan LKPD 92,24% dengan kriteria
sangat menarik. Pada uji coba lapangan didapatkan persentase kemenarikan LKPD
93,12 % dengan kriteria sangat menarik. Dan respon dari pendidik mendapatkan
persentase 87,30% dengan kriteria sangat menarik. Dari hasil validasi ahli dan uji
coba produk maka penulis dapat menyimpulkan bahwa LKPD IPA berbasis search,
solve, create, and share (SSCS) sangat layak digunakan sebagai bahan ajar.
Kata Kunci: LKPD, SSCS (search, solve, create, and share).
xii
ABSTRACT
Name : Dessi
NIM : 204172634
Study Program : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education
Title of : development of Student Worksheet (LKPD) IPA Based Search, Solve,
Create And Share (SSCS) Style Material in Class IV Madrasah Ibtidaiyah Jambi
City.
This development research aims to produce LKPD IPA products based on search,
solve, create, and share (SSCS) on style materials in class IV Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Kota Jambi and know the response of students to LKPD IPA based on
search, solve, create, and share (SSCS) on style materials in class IV. The model
used is an ADDIE model has 5 stages namely Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaliation. The subjects in the study were 35 grade IV students at
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi. The instrument used to measure the
validity aspect of LKPD is an assessment questionnaire by material experts, media
experts, and linguists. To measure the aspects of attractiveness using questionnaires
assessment responses educators and students. The results of LKPD IPA based on
SSCS showed that LKPD deserves to be used as teaching materials this is based on
the assessment score obtained through the assessment score of the material experts
get a percentage of 96% with very valid criteria, the assessment score from the
design expert gets a percentage of 96.25% with very valid criteria, and the
assessment score from linguists gets a percentage of 88.9% with very valid criteria.
In the small group trial, lkpd percentage was obtained 92.24% with very interesting
criteria. In the field trials obtained the percentage of attractiveness LKPD 93.12 %
with very interesting criteria. And the response from educators gets a percentage of
87.30% with very interesting criteria. From the results of expert validation and
product trials, the author can conclude that LKPD IPA based on search, solve,
create, and share (SSCS) is very feasible to be used as teaching materials.
Keywords: LKPD, SSCS (search, solve, create, and share).
xiii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINILITAS .................................................................................. i
PERSEMBAHAN ....................................................................................................... vii
MOTTO...................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................................... xi
ABSTRACT ................................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A.Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B.Identifikasi Masalah ...................................................................................... 1
C.Batasan Masalah ............................................................................................ 5
D.Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
E.Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 6
F.Spesifikasi Produk Yang Diharapkan ............................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORITIK ........................................................................................ 9
A.Konsep Pengembangan Model ...................................................................... 9
B.Kajian Teoritik............................................................................................. 10
C.Kajian Relevan ............................................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 27
A.Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 27
B.Karakteristik Sasaran Penelitian .................................................................. 27
C.Pendekatan dan Prosedur Pengembangan ................................................... 27
D.Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 30
E.Instrumen Penelitian .................................................................................... 31
F.Instrumen Penilaian ..................................................................................... 32
xiv
D.Teknik Analisis Data ................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 38
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 38
B. Pembahasan ................................................................................................ 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 60
A.Kesimpulan.................................................................................................. 60
B. Saran ........................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 62
LAMPIRAN ................................................................................................................ 63
xv
DAFTAR TABEL
Tabel. 2.1 Tahap-tahap Model Pembelajaran SSCS................................................14
Tabel 3.1Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Ahli Materi.....................................33
Tabel 3.2Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Ahli desain.....................................34
Tabel 3.3Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Ahli Bahasa....................................34
Tabel 3.4Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Respon Peserta Didik................... 35
Tabel 4.1 KI, KD, dan Indikator Materi Gaya Kelas IV Semester 2......................39
Tabel 4.2 Tim Validator LKPD................................................................................44
Tabel 4.3Skor Penilaian Validasi Ahli Media.................................................,........45
Tabel 4.4 Skor Penilaian Validasi Ahli Bahasa..............................................,........46
Tabel 4.5 Skor Penilaian Validasi Ahli Materi........................................................46
Tabel 4.6 Skor Penilaian Validasi Ahli Desain........................................................47
Tabel 4.7 Tabel Revisi Desain.................................................................................47
Tabel 4.8 Skor Penilaian Validasi Ahli Bahasa.....................................................49
Tabel 4.9 Revisi Bahasa...........................................................................................49
Tabel 4.10 Hasil Angket Respon Peserta Didik Uji Coba Kelompok Kecil...........51
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE........................................................42
Gambar 4.1 Desain Cover LKPD........................................................................43
Gambar 4.2 Desain Isi LKPD..............................................................................44
Gambar 4.3 Grafik perbandingan Hasil Uji coba kelompok kecil dan
UjiLapangan .......................................................................................................55
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara Kepala Sekolah.............................................63
Lampiran 2 Pedoman wawancara wali kelas IV.................................................66
Lampiran 3 Lembar Validasi Ahli Desain..........................................................70
Lampiran 4 Lembar Validasi Ahli Bahasa.........................................................72
Lampiran 5 Lembar Validasi Ahli Materi..........................................................74
Lampiran 6 Lembar Angket Respon Peserta Didik...........................................76
Lampiran 7Lembar Angket Respon Pendidik....................................................78
Lampiran 8 Data Angket Kelompok Kecil.........................................................79
Lampiran 9 Data Angket Hasil Uji Coba Lapangan...........................................80
Lampiran 10 Hasil Tes Kelompok Kecil.............................................................81
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Hasil Uji Coba Pembelajaran.....................83
Lampiran 12 Dokumentasi..................................................................................88
Lampiran 13 Jadwal Penelitian............................................................................89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembanagan ilmu teknologi yang begitu pesat dalam proses
pembelajaran. Peserta didik bisa belajar kapan pun serta dimana saja. Sebagai
seorang pendidik sangat dituntut untuk dapat merancang pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai jenis sumber media dan sumber belajar yang sesuai
agar proses pembelajaran yang berlangsung berjalan secara efektif maupun
efesien (Dr.Wina Sanjaya, 2015). Dalam kegiatan pembelajaran bahan ajar
sangat penting artinya bagi guru dan siswa. Guru akan mengalami kesulitan
dalam meningkatkan efektivitas pembelajarannya jika tanpa disertai bahan
ajar yang lengkap. Begitu pula bagi siswa, tanpa adanya bahan ajar siswa akan
mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hal tersebut diperparah lagi jika guru
dalam menjelaskan materi pembelajarannya cepat dan kurang jelas. Oleh
karena itu bahan ajar merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan
sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Bahan ajar pada dasarnya
memiliki beberapa peran baik bagi guru, siswa, dan pada kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan kurikulum 2013, tujuan pembelajaran dapat tercapai jika
peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk keaktifan
peserta didik dalam pembelajaran dilihat dari bagaimana cara ia
mengemukaan pendapat, tanggung jawab, serta keterlibatannya dalam
kelompok belajar. Disamping itu, keaktifan peserta didik merupakan
bentuk pembelajaran mandiri, yaitu peserta didik berusaha mempelajari
sesuatu atas kehendak dan kemampuannya atau usahanya sendiri. Sehingga
dalam hal ini guru hanya berperan sebagai pembimbing, motivator dan
fasilitator (Permana & Basyirun, 2015)
2
Dari penyampaian materi yang dianggap kurang efektif akan
menyebabkan peserta didik mengalami cepat bosan dengan mata pelajaran
yang diberikan oleh pendidik dikarenakan peserta didik hanya diberikan
penguatan berupa daya ingat, membuat catatan dalam bentuk yang monoton
tanpa adanya praktek secara langsung. Tidak diberinya penguatan pemahaman
dan penemuan ide secara kritis, dan peserta didik akan lebih cenderung pasif
yang mengakibatkan pada kebosanan.
Pelajaran IPA yang memuat tentang fenomena-fenomena alam perlu
dibelajarkan dengan bahan ajar serta model pembelajaran yang mampu
mendukung peserta didik untuk lebih dekat dengan fenomena alam tersebut.
Yang mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan
dan berpartisipasi aktif, sehingga peserta didik mampu mendapatkan suatu
pengetahuan yang utuh dan bermakna berdasarkan pengalaman belajar yang
konkrit. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan guru untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif dan mandiri adalah dengan
menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yaitu suatu bahan ajar
cetak yang berisi lembaran kertas materi, ringkasan, serta petunjuk
penggunaan bagiamana pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus
dikerjakan yang sebagai pedoman untuk peserta didik dalam melakasanakan
kegiatan individu maupun kegiatan secara kelompok. LKPD mengacu pada
kurikulum 2013 dan kompetensi dasar yang mesti dicapai (Purworejo &
Peserta didik, 2017) serta untuk membuat peserta didik aktif, berfikir ilmiah
dan menambah sebuah pengalaman. Pendidik dapat menentukan model
pembelajaran yang cocok agar dapat tercapai pembelajaran. Model
pembelajaran yang digunakan untuk menanamkan kemampuan berfikir kritis,
aktif, ilmiah serta melatih peserta didik untuk mendapatkan pengalaman
langsung pada proses pemecahan masalah ialah model SSCS (search, solve,
create, and share).
Dilihat dari sisi lain Penyebaran virus corona atau COVID-19 yang
telah menjadi pandemi global saat ini menuntut pemerintah melalui surat
3
edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 4
dan 15 Tahun 2020 Perihal peyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa
darurat penyebaran Covid -19. Strategi yang diterapkan sekolah tentunya
beragam dan bukan berarti tanpa kendala, bagi sekolah yang sudah terbiasa
melaksanakan pembelajaran berbasis digital atau daring sudah tentu bukan
menjadi masalah, apalagi bagi guru sudah mahir melakukan penilaian
portofolio dengan berbagai tugas yang bervariasi sehingga tidak menjadi
beban bagi peserta didiknya. pembelajaran daring ini membutuhkan perangkat
pendukung seperti komputer atau laptop,Bahan ajar, serta media lainnya.
Peserta didik tidak lagi tergantung pada penjelasan detail guru dalam setiap
materi, namun diharapkan peserta didik dapat menciptakan kegiatan
belajarnya sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran.Pada pembelajaran
IPA dibutuhkan bahan ajar yang menarik dan fokus pada satu materi saja .
agar siswa dapat mendalami matei IPA dengan baik. Memudahkan guru dalam
menyampaikan pembelajaran dan memudahkan siswa mendalami materi yang
disampaikan. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan yaitu Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) .
Hasil observasi dan wawacara dengan wali kelas IV.2 pada tangga 29
Januari 2021 yaitu ibu Nofrianty, M.Pd.I dengan jumlah peserta didik 35
orang, diperoleh Informasi bahwa ibu Nofrianty melakukan proses
pembelajaran di kelas masih berpusat pada pendidik menyampaikan materi
menggunakan metode ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab. Peran
pendidik masih lebih dominan dari pada peserta didik selama pandemic
COVID-19 pendidik hanya mengajar lewat whatsaap group dengan pemberian
tugas pada setiap kegiatan pembelajaran. Metode tersebut sangat membantu
dalam kegiatan pembelajaran, namun metode tersebut akan lebih menarik jika
dikolaborasikan dengan model pembelajaran SSCS.Kegiatan Pembelajaran di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi menggunakan bahan ajar yang
disediakan oleh pihak sekolah yaitu buku cetak dan buku tematik 2013 sebagai
sumber materi yang digunakan pendidik serta LKPD yang didalamnya berisi
4
uraian singkat materi serta soal-soal penunjang materi. LKPD yang digunakan
didalamnya mencakup 5 mata pelajaran, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya. Dalam tema Indahnya
keberagaman negriku pendidik belum pernah mengembangkan sendiri LKPD
dan belum ada lembar kerja untuk peserta didik berbasis SSCS. Kompetensi
dasar yang digunakan adalah IPA kelas IV semester 2 pada materi gaya
sebagai wadah penelitian. Materi ini menekankan pada penemuan yang
mampu mengajak peserta didik untuk meningkatkan aktivitas dalam proses
pembelajaran.
Permasalahan yang termuat dalam LKPD ini sesuai dengan materi
pelajaran kelas IV semester genap yaitu tentang konsep gaya. Konsep
gaya sebagai materi yang dipelajari peserta didik dilakukan melalui
serangkaian kegiatan belajar menggunakan LKPD berbasis SSCS
yang dilaksanakan secara kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif,
artinya peserta didik saling bekerja sama dan bertukar pendapat. Hal ini
ditunjukkan melalui kegiatan diskusi kelompok dalammenyelesaikan
permasalahan. Hasil diskusi sebagai penyelesaian dari permasalahan yang
diajukan, merupakan gambaran bahwa LKPD berperan membantu peserta
didik belajar melalui langkah-langkah yang ditunjukkan dalam
menyelesaikan permasalahan. Serta membuat peserta didik didorong untuk
belajar melalui keterlibatan aktif dan mandiri dengan keterampilan, konsep
serta prinsip. Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan pengalaman
dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep
dan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Dengan kata lain, pembelajaran
terjadi apabila peserta didik terlibat secara aktif dalam menggunakan proses
mentalnya agar mereka memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan
mereka untuk menemukan beberapa konsep.
Sehingga peniliti dapat simpulkan di dalam pembelajaran IPA harus
memanfaatkan bahan ajar yang relevan dilengkapi dengan sarana yang
5
dibutuhkan, sehingga dengan begitu peserta didik dapat lebih aktif,mandiri
serta bisa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Pembelajaran
IPA ataupun Sains harus dikemas dengan menggunakan sumber belajar
maupun bahan ajar yang tepat untuk mempermudah pendidik dalam
menyampaikan materi serta dapat memudahkan peserta didik dalam
mempelajari IPA tersebut. Tidak hanya itu bahan ajar juga dapat digunakan
dalam kurun waktu yang lama.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA Berbasis Search, Solve, Create And Share
(SSCS) Materi Gaya di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Peserta didik kurang memahami materi IPA
2. LKPD yang ada hanya berupa soal-soal.
3. Pendidik jarang menggunakan Alat bantu LKPD di dalam kelas.
4. LKPD yang digunakan masih sangat sederhana dari segi desain.
5. LKPD belum berbasis Search, solve, Create And Sahre (SSCS).
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini pembahasan akan dibatasi pada Pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik IPA Berbasis Search, Solve, Create And
Share (SSCS) Pada Materi Gaya Kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kota Jambi . Penelitian ini juga hanya berfokus pada kompetensi dasar
IPA saja yaitu KD 3.3 dan 4.3 yang terdapat didalam tema 7 indahnya
keberagaman negriku semester genap 2020/2021.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
6
1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan Lkpd IPA Berbasis
Seacrh, Solve, Create And Share (SSCS) Pada Materi Gaya Kelas IV
Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi?
2. Bagaimana respon kemenarikan peserta didik mengenai produk berupa
LKPD IPA berbasis search, Solve, Create, and Share (SSCS) Pada
Materi Gaya di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian pengembangan ini
terdapat tujuan dan kegunaan produk yang ingin dikembangkan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. Menghasilkan sebuah produk berupa lkpd IPA berbasis search,
solve, create, and share (sscs) pada materi Gaya kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.
2. Mengetahui respon peserta didik terhadap kemenarikan LKPD IPA
berbasis search, solve, create, and share (sscs) pada materi Gaya di
kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi praktisi di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.
a) Bagi Guru
1. Hasil penelitian LKPD ini dapat digunakan sebagai bahan ajar,
dengan menggunakan model pembelajaran SSCS tentang gaya
untuk membantu peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
2. Membangun pertukaran pembelajaran yang efektif antara guru dan
peserta didik.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kreativitas guru untuk mencari
cara terbaik dalam memberikan pembelajaran yang maksimal.
7
b) Bagi Peserta didik
1) Kegiatan belajar menjadi lebih menarik.
2) Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman,
membimbing peserta didik menemukan konsep melalui kegiatan
eksperimen, dan menumbuhkan sikap ilmiah.
3) Dapat meningkatkan aktivitas kemandirian.
c) Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam
pengembangan bahan ajar, sehingga dapat bermanfaat dalam proses
pembelajaran.
F. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan
Produk yang diharapkan sesudah mengembangkan penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Produk yang dikembangkan berbentuk LKPD IPA berbasis SSCS
(search, solve, create, and share) pada pada materi Gaya kelas IV
SD/MI yang melatih keterampilan proses sains peserta didik dengan
menyelasikan sesuatu permasalahan yang dibuktikan dengan
praktikum dan pengamatan LKPD berbasis SSCS mengacu pada 4
langkah ialah Search,solve, create dan share.
2. LKPD IPA ini memposisikan kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kota Jambi selaku subyek belajar sehingga peserta didik berperan
aktif dan mandiri dalam pembelajaran.
3. Berbentuk media cetak dengan dimensi ukuran kertas A4
4. Dibuat dengan Microsoft Word, jenis huruf Comic Sans MS, ukuran
14 spasi 1,5.
5. Bagian-bagian pada LKPD, antara lain:
a. Halaman Muka/cover
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
8
d. .Pendahuluan (Peta Konsep, Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar,Indikator, Tujuan pembelajaran, Petunjuk Pemakaian
LKPD)
e. Rangkuman materi
f. Refleksi
g. Glosarium
h. Daftar Pustaka
i. Kunci Jawaban
j. Halaman Belakang
9
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Konsep Pengembangan Model
Peran teknologi pendidikan dalam mengembangkan pembelajaran
berkualitas tinggi yang mengarah pada pemecahan masalah Dapat
menggunakan sumber belajar untuk merancang pembelajaran peserta didik
di antaranya bahan ajar. Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan
pengembangannya untuk memastikan Kualitas bahan ajar yang
mendukung efektivitas pembelajaran. Salah satu desain pengembangan
bahan ajar yang sering digunakan adalah ADDIE Model melalui 5
tahapan; Analysis, Design, Development, Implementation dan
Evaluation.dari pengembangan model ADDIE Biasanya digunakan untuk
mengembangkan bahan ajar, seperti Modul, lembar kerja dan bahan ajar
(Cahyadi, 2019)
Model ADDIE adalah salah satu model yang paling umum
digunakan dalam bidang desain instruksional sebagai pedoman untuk
memproduksi sebuah desain yang efektif. Model ini adalah pendekatan
yang membantu desainer instruksional, pengembang konten apa pun, atau
bahkan guru untuk membuat desain pengajaran yang efisien dan efektif
dengan menerapkan proses model ADDIE pada semua produk
instruksional. Faktanya, elemen yang dibuat dengan mengikuti model
ADDIE dapat digunakan di lingkungan apa pun sebagai online atau tatap
muka. Selain itu, proses sistematis ini direpresentasikan dalam akronim
ADDIE, yang merupakan singkatan dari Komponen penting dalam proses
pembuatan desain pembelajaran yaitu Analisis, Desain, Pengembangan,
Implementasi, dan Evaluasi. Setiap fase dalam model ADDIE terkait dan
berinteraksi satu sama lain- lain (Thim-Mabrey, 2006).
10
Prosedur pengembangan produk LKPD IPA berbasis SSCS ini dari
awal hingga akhir akan dikorelasikan dengan prosedur penelitian model
ADDIE sebagai berikut :
Gambar 2.1 Model Pengembangan ADDIE
B. Kajian Teoritik
1. Bahan Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar Tidak hanya pemakaian model pembelajaran yang
mempengaruhi proses pembelajaran, salah satu keberhasilan
pembelajaran juga sangat tergantung pada penggunaan sumber
belajar ataupun media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar ialah seluruh isi yang ingin dipelajari dan dipahami oleh
peserta didik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui
kegiatan pembelajaran. (Mohamad syarif sumantri, 2016, hal. 217).
Bahan ajar ialah salah satu fasilitas pembelajaran yang sangat
berguna dalam proses pembelajaran. Menurut (Andi Prastowo,
2011 hal.23) perlu disadari bahwa sumber belajar sangat penting
artinya dalam menyusun suatu bahan ajar, oleh karena itu
keberadaan sumber belajar setidak-tidaknya tiga tujuan utama,
yaitu memperkaya informasi yang diperlukan dalam menyusun
bahan ajar, dapat digunakan oleh penyusunan bahan ajar dan
11
memudahkan peserta didik untuk mempelajari suatu komppetensi
tertentu.
Bahan ajar merupakan sekumpulan bahan yang disusun secara
sistematis, baik tertulis maupun tidak, bisa menciptakan lingkungan
/suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
Pemanfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran bertujuan
untuk mempermudah peserta didik dalam memperoleh bahan ajar
yang akan diberikan oleh pendidik.
Bahan ajar ialah sekumpulan alat atau perangkat pembelajaran
yang memuat materi pembelajaran, metode, serta evaluasi yang
dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai tujuan
yang diinginkan, Menurut Andi Prastowo bahan ajar ialah
sekumpulan materi tertulis dan non tertulis yang disusun secara
sistematis, dengan tujuan untuk menciptakan suasana belajar bagi
peserta didik.
Menurut sebagian pemilikiran para ahli mengenai pengertian
bahan ajar penulis menyimpulkan bahwa bahan ajar yaitu salah
satu perangkat pembelajaran yang disusun secara sistematis baik
tertulis maupun tertulis agar peserta didik mampu mempelajari
lingkungan / suasana.
b. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Berikut ini merupakan jenis-jenis bahan ajar (Andi Prastowo,
2011, hal. 24) :
a) Bahan ajar cetak (Printed) merupakan sejumlah bahan yang
disiapkan dalam kertas yang berfungsi sebagai keperluan
pembelajaran seperti Buku, Modul, Lembar Kerja peserta didik,
Brosur, gambar/foto.
b) Bahan Ajar dengar (Audio) yaitu kaset, Radio, Piringan Hitam.
c) Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual) yaitu VCD, Film
12
d) Bahan Ajar Interaktif (interactive teaching material) semacam CD
interaktif.
Dari uraian diatas bahan ajar terdiri dari 4 bentuk yakni
bahan ajar cetakan, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar,
serta bahan ajar interktif. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
merupakan bahan ajar yang berbasis cetakan.
c. Fungsi Bahan Ajar
berdasarkan (Andi Prastowo, 2011, hal. 24) disebutkan bahwa
fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi
untuk pendidik dan fungsi untuk peserta didik.
1. Fungsi Bahan Ajar Untuk Pendidik
a. Menghemat waktu mengajar pendidik.
b. Mengubah peran pendidik dari guru menjadi fasilitator.
c. Meningkatkan proses pembelajaran supaya lebih efesien dan
interaktif.
d. Memberikan bimbingan kepada pendidik yang akan
membimbingnya dalam segala kegiatan dalam proses
pembelajaran dan merupakan inti dari kemampuan yang harus
diajarkan kepada peserta didik.
e. Alat untuk menilai hasil belajar atau penguasaan.
2. Fungsi Bahan Ajar untuk Peserta Didik
a. peserta didik bias belajar kapanpun dan dimanapun.
b. Peserta didik bisa belajar dengan kecepatannya sendiri.
c. Dapat belajar melalui proses yang paling mudah sampai yang
paling sulit.
d. Potensi untuk membantu peserta didik menjadi peserta didik
yang mandiri
e. Sebagai panduan bagi peserta didik untuk membimbing semua
aktivitas dalam proses pembelajaran, mereka harus
mempelajari atau menguasai kompetensi.
13
d. Keunggulan dan Keterbatasan Bahan Ajar
Menurut Mulyasa dalam (Ika Lestari, 2012, hal. 8) terdapat
keunggulan dan keterbatasan dari bahan ajar diantaranya berikut
ini:
1. Mengontrol hasil belajar mengenai penggunaan kompetensi
dasar dalam tiap bahan ajar yang harus dicapai peserta didik.
2. Dengan terdapatnya tujuan serta sarana pencapaian dalam bahan
ajar peserta didik bisa mengenali keterkaitan antara
pembelajaran dan hasil yang akan diperoleh.
3. Berfokus pada kemampuan individual peserta didik, peserta
didik mempunyai kemampuan untuk berkerja sendiri serta lebih
bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.
Sebaliknya keterbatasan dari pemakaian bahan ajar antara lain
1. Penataan bahan ajar yang baik memerlukan keahlian tertentu.
2. Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, serta
membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari
pembeajaran konvesional.
3. Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar pada umumnya
cukup mahal berbeda dengan pembelajaran konvensional,
sumber belajar semacam alat peraga dapat digunakan bersama
dalam proses pembelajaran.
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
a. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Menurut Prastowo dalam (Amali et al., 2019) , LKPD adalah
bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran berisi materi, ringkasan
dan petunjuk yang Mengacu kepada kemampuan dasar peserta didik yang
harus dicapai. Berdasarkan pemahaman Di atas, LKPD dapat dijadikan
sebagai bahan pembelajaran berfokus pada peserta didik. LKPD selain
bias digunakan sebagai bahan ajar untuk memudahkan peserta Peserta
didik memahami materi pembelajaran dan memudahkan pendidik dalam
membantu peserta didik proses pembelajaran. LKPD adalah alat penting
14
yang dapat digunakan pendidik dalam proses pembelajaran, karena dapat
menjadi alat untuk mempromosikan kegiatan belajar dan membentuk
interaksi yang efektif antara guru dan peserta didik, sehingga LKPD
dapat menjadikan pembelajaran peserta didik lebih menarik dan relevan
dengan situasi dan kondisi Lingkungan sekitarnya
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah bahan ajar yang
digunakan untuk menunjang proses belajar secara individual maupun
kelompok yang dapat membangun sendiri pengetahuan mereka dengan
berbagai sumber belajar. Pendidik berperan sebagai fasilitator serta tugas
pendidik ialah menyediakan perangkat pembelajaran (termasuk LKPD)
yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum 2013 (Nua et al., 2018)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbentuk petunjuk langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas-tugas dalam sebuah
lembar kegiatan harus dilengkapi dengan bahan atau refrensi yang terpaut
dengan materi.
Rohman Muhammad & Sofan Amri (2013:96) mengatakan
alternatif-alternatif tujuan pengemasan materi pembelajaran dalam
bentuk LKPD:
1. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep ialah
LKPD jenis ini memuat apa yang (harus) dilakukan peserta didik,
meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis.
2. LKPD yang membantu peserta didik mempraktikkan dan
mengintegrasikan bermacam konsep yang telah ditemukan, yakni LKPD
yang dalam proses pembelajarannya sehabis peserta didik berhasil
menemukan konsep, peserta didik selanjutnya dilatih untuk menerapkan
konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
3. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar ialah LKPD yang berisi
pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. Peserta didik
akan dapat mengerjakan LKPD tersebut bila ia membaca buku, sehingga
fungsi utama LKPD ini adalah membantu peserta didik menghafal dan
15
memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKPD ini
juga cocok untuk keperluan remedi.
4. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan ialah LKPD yang diberikan
setelah peserta didik sehabis mempelajari topik tertentu. Materi
pembelajaran yang dikemas di dalam LKPD ini lebih mengarah pada
pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam
buku pelajaran. LKPD ini juga cocok untuk pengayaan.
5. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum ialah LKPD yang
menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKPD.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa LKPD ialah
lembaran kertas yang berisi tugas-tugas yang harus dituntaskan oleh
peserta didik. Lembar kegiatan peserta didik dibagi dalam dua macam,
yaitu lembar kegiatan yang berisi sarana untuk melatih, mengembangkan
keterampilan, menemukan konsep dalam suatu tema serta lembar
kegiatan peserta didik yang dirancang untuk membimbing.
Lembar kegiatan peserta didik dirancang untuk mengaktifkan
peserta didik, membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan
konsep, melatih peserta didik menemukan dan mengembangkan konsep,
melatih peserta didik menemukan konsep, sebagai cara lain untuk
menampilkan tema untuk menekankan semangat peserta didik dan
memotivasi peserta didik.
b. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Menurut (Prastowo, 2011) fungsi LKPD sebagai berikut:
a. Sebagai bahan ajar yang dapat berperan mendidik, tetapi lebih aktif
bagi peserta didik.
b. Sebagai bahan ajar yang memudahkan peserta didik dalam
memahami materi yang diberikan.
c. Sebagai bahan latihan yang ringkas.
d. dan memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik
16
Berdasarkan pemaparan diatas, Fungsi LKPD meliputi media
untuk membantu peserta didik meningkatkan pemahamannya
terhadap materi dengan urutan langkah yang telah dirancang
sebelumnya dan peserta didik dapat mengekspresikan
kemampuannya dalam memecahkan masalah.
c. Kegunaan LKPD
Manfaat LKPD diharapkan dapat memberikan manfaat pada proses
pembelajaran, hal ini seperti yang dikemukakan oleh (Azhar, 2008)
dalam antara lain yaitu :
1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi untuk memperlancar
proses belajar semakin lancar dan dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Meningkatkan motivasi peserta didik dengan mengarahkan
perhatian, sehingga memungkinkan peserta didik belajar sendiri
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu.
4. Peserta didik akan mendapatkan pengalaman yang sama mengenai
suatu peristiwa dan memungkinkan terjadinya interaksi langsung
dengan lingkungan sekitar
d. Macam –macam bentuk LKPD
Adapun macam-macam bentuk LKPD menurut Andi Prastowo (2014:
210 – 211) sebagai berikut
1. LKPD yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep
LKPD jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik,
meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu,
kita perlu merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta
didik, kemudian kita minta peserta didik untuk mengamati fenomena
hasil kegiatannya. Selanjutnya, kita berikan pertanyaan-pertanyaan
17
analisis yang membantu peserta didik untuk mengaitkan fenomena
yang mereka amati dengan konsep yang akan peserta didik bangun.
2. LKPD yang Membantu Peserta Didik Menerapkan dan
Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang Telah Ditemukan. LKPD
yang membantu peserta didik menerapkan konsep demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari. Caranya, dengan memberikan tugas kepada
peserta didik untuk melakukan diskusi, kemudian meminta peserta
didik untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang
bertanggung jawab, peserta didik dilatih untuk belajar menghormati
pendapat orang lain dan berpendapat secara bertanggung jawab, maka
hal ini telah memberikan sebuah jalan bagi terimplementasikannya
nilai-nilai demokrasi dalam diri peserta didik.
3. LKPD yang Berfungsi Sebagai Penuntun Belajar LKPD bentuk ini
berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada didalam buku.
Peserta didik akan mengerjakan LKPD tersebut jika mereka membaca
buku sehingga fungsi utama LKPD ini adalah membantu peserta didik
menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat didalam
buku. LKPD ini juga sesuai untuk keperluan remidiasi.
4. LKPD yang Berfungsi Sebagai Penguatan LKPD bentuk ini diberikan
setelah peserta didik selesai mempelajari topik tertentu. Materi
pembelajaran yang dikemas di dalam LKPD ini lebih mengarah pada
pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di
dalam buku pelajaran. Selain sebagai pembelajaran pokok, LKPD ini
juga cocok untuk pengayaan.
5. 5) LKPD yang Berfungsi sebagai Petunjuk Pratikum LKPD bentuk ini
petunjuk pratikum merupakan salah satu isi (Content) dari LKPD.
e. Langkah-langkah Membuat LKPD
Dalam menyiapkan lembar kerja peserta didik dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut (jowita, v., 2017) :
18
1) Analisis Kurikulum
Analis kurikulum bertujuan untuk menentukan materi apa saja yang
dinutuhkan untuk bahan ajar LKPD. Biasanya dalam menentukan
materi perlu dilakukan analisis dengan cara melihat materi pokok
dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian
kompetensi yang harus dimiliki oleh peseta didik.
1) Menyusun Peta Kebutuhan LKPD
Untuk mengetahui jumlag LKPD yang harus dibuat maka Peta
kebutuhan LKPD sangat diperlukan Penyusunan LKPD ini sangat
diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Di awali dengan
analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.
2) Menentukan judul-judul LKPD
Judul LKPD ditentukan oleh kompetensi dasar (KD), materi pokok
atau pengalaman belajar yang termasuk dalam kurikulum. Satu KD
dapat dijadikan sebagai judul LKPD apabila kompetensi tersebut
tidak terlalu besar, tetapi apabila terdapat cakupan kompetensi yang
besar maka dapat diuraikan ke dalam materi pokok dan maksimal
empat materi pokok utama.
3) Penulisan LKPD
Penulisan LKPD dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Perumusan kompetensi dasar,
Untuk mengembangkan kompetensi dasar, dapat dilakukan dengan
menurunkan rumusannya langsung dari kurikulum yang berlaku.
b) Menentukan alat penilaian
Alat uji yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik,
karena Setiap tes memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Alat Tes yang digunakan berisi materi tentang apa yang
akan diajarkan.
19
c) Penyusunan Materi
Materi LKPD sebenarnya sangat bergantung pada kemampuan dan
keterampilan dasar yang akan diwujudkan. Materi LKPD dapat
berupa informasi pendukung seperti gambaran atau cakupan materi
yang akan dipelajari. Informasi dapat diperoleh dari berbagai
sumber, seperti buku, majalah, internet, dan jurnal penelitian.
d) Struktur LKPD
Struktur LKPD secara keseluruhan adalah sebagai berikut: (1)
judul,(2) petunjuk belajar, (3) kompetensi yang dicapai, (4)
informasi pendukung, (5) tugas dan langkah kerja, (6) penilaian
3. Pembelajaran IPA SD/MI
a. Pengetian Pembelajaran
Pembelajaran yakni suatu usaha untuk membuat peserta didik
belajar, ataupun sesuatu aktivitas mengajar peserta didik . Dengan kata
lain, pembelajaran merupakan upaya menghasilkan keadaan supaya
aktivitas pembelajaran terjadi (Rusman, 2015). Pembelajaran adalah
proses menciptakan kodisi yang mendukung pertukaran belajar mengajar
antara pendidik, peserta didik dan komponen pembelajaran lainnya untuk
mencapai tujuan pembelajaran
Proses pembelajaran ditandai dengan interaksi pendidikan edukatif,
ialah interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi ini bermula dari Pendidik
(guru) dan aktivitas belajar mengajar mandiri Peserta didik, dalam fase
pemrosesan sistematis untuk rancangan pelaksanaan serta evaluasi. Belajar
tidak terjalin secara praktis namun melalui tahapan tertentu. Dalam belajar,
pendidik menfasilitasi peserta didik untuk belajar. Dengan terdapatnya
Interaksi ini akan menuju pada proses pembelajaran yang efesien sesuai
dengan yang diharapkan (Pane & Darwis Dasopang, 2017)
Pada hakekatnya pembelajaran ialah suatu proses interaksi antar
anak dengan anak, anak dengan sumber belajar serta anak dengan
pendidik. Aktifitas pembelajaran akan lebih bermakna untuk anak
20
seandainya dilakukan didalam lingkungan yang nyaman dan memberikan
rasa aman untuk anak. Pembelajaran ialah suatu proses penyusunan
informasi dan lingkungan yang digunakan untuk memfasilitasi belajar.
Menurut pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan kalau
pembelajaran ialah salah satu upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman dan memberikan anak rasa aman
yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
b. Hakikat Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada dasarnya ialah produk,
proses,sikap dan teknologi. Pembelajaran untuk mencapai hal tersebut
ilmu pengetahuan harus dilakukan melalui penyelidikan ilmiah, karena
banyak tipe keterampilan dalam proses sains seperti mengamati,
menginterpretasi serta membuat hipotesis yang dapat dipahami bila
diiringi dengan keterampilan berpikir. Kemampuan berpikir kreatif bisa
dikembangkan dalam pembelajaran IPA, Walaupun tidak seluruh peserta
didik menjadi ilmuwan. Tetapi peserta didik membutuhkan pemikiran
kreatif untuk hidup di masa akan datang.Saat ini, pendidikan berpikir di
tingkat pendidikan dasar belum tertangani secara sistematis dan
dilaksanakan secara parsial. Hasilnya, kemampuan berpikir lulusan SD
masih rendah ,Karena pemikiran dasarnya belum dikuasai dengan baik
dampaknya dirasakan sampai pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi (Fauziah, 2011)
Ilmu Pengertahuan Alam ialah salah satu mata pelajaran utama
dalam kurikulum pendidikan di Indonesia (termasuk di jenjang sekolah
dasar). IPA ialah mata pelajaran dari sekolah dasar sampai sekolah
menengah. IPA juga termasuk dalam kumpulan dari pengetahuan yang
tersusun secara sistematis. Umumnya peelaksanaanya terbatas pada
fenomena alam yang dikembangkan melalui metode ilmiah (semacam
eksperimen atau observasi).
21
Pembelajaran IPA Sekolah Dasar (SD) merupakan pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik memahami diri sendiri dan
lingkungan alam, serta merupakan pengembangan lebih lanjut dari
pembelajaran IPA untul diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.Maskoeri Jasin dalam (Widiyanti, 2013) mengemukakan bahwa ilmu
adalah ilmu Pengetahuan tentang mempelajari fenomena kosmik,
termasuk Konsep dan prinsip pembentukan bumi. Pahami ilmu
pengetahuan alam (IPA) berkomitmen untuk memahami alam secara
sistematis. yang seperti itu Ilmu bukan hanya penguasaan pengetahuan
faktual, Konsep atau prinsip, ada proses penemuan.
Pembelajaran IPA bertujuan untuk membagikan pengetahuan
tentang area lingkungan alam dan meningkatkan keterampilan, wawasan,
dan pemahaman teknologi terkait kehidupan sehari-hari. IPA disusun
dengan metode yang unik atau khusus yaitu eksperimen observasi,
inferensi, penyusunan teoretis, eksperimen, observasi, dll. Pembelajaran
IPA termasuk juga mempelajari kejadian-kejadian di alam.
Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan
secara umum termaktub dalam taksonomi bloom bahwa :Diharapkan
dapat memberikan pengetahuan (kognitif), yang merupakan tujuan utama
dari pembelajaran jenis pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan
dasar dai prinsip dan konsep yang bermanfaat untu kehidupan sehari-
hari. Pengetahuan secara garis besar tentang fakta yang ada di alam untuk
dapat memahami dan memperdalam lebih lanjut dan melihat adanya
keterangan serta keteraturannya. Disamping hal itu pembelajaran sains
diharapkan pula memberikan keterampilan (psikomotorik), kemampuan
sikap ilmiah (afektif), pemahamn, kebiasaan dan apresiasi. Di dalam
mencari jawaban terhadap suatu permasalahn karena ciri-ciri tersebut
membedakan pembelajaran lainya. (Trianto,2014)
22
Dari penjelasan tersebut disimpulkan bahwa hakikat pembelajaran
IPA yakni ilmu yang merangkum pengetahuan mengenai fenomena alam
berupa fakta yang ada dialam, konsep, prinsip dan hukum serta rangkaian
kegiatan yang dilakukan melalui metode ilmiah. IPA juga memberikan
pemahaman tentang bagaimana beradaptasi dengan kehidupan sehari-
hari. Pembelajaran IPA SD mengambil rasa ingin tahu peserta didik
sebagai titik awal untuk aktivitas investigasi atau eksperimen. Aktivitas
tersebut dilakukan untuk menemukan dan menanamkan pemahaman
tentang konsep-konsep baru dan mengaplikasikannya untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi peserta didik sekolah dasar
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di
sekolah dasar dilakukan melalui penyelidikan sederhana dari pada
menghafal sederet konsep IPA. Pembelajaran seperti ini bisat
menumbuhkan sikap ilmiah peserta didik melalui cara merumuskan
masalah dan menarik kesimpulan, sehingga dapat berpikir kritis melalui
pembelajaran IPA.
c. Perlunya IPA Diajarkan di Sekolah Dasar
Setiap pendidik harus mengerti akan alasan mengapa IPA diajarkan di
sekolah dasar. Alasan tersebut bisat di golongkan menjadi beberapa
golongan yakni (Usman Samatowa, 2016):
a. IPA berguna bagi suatu negara karena sains adalah fondasi
teknologi.
b. IPA ialah suatu mata pelajaran yang membagikan peluang berpikir
kritis.
c. IPA diajarkan melalui eksperimen yang dilakukan oleh anak-anak,
maka sains lebih dari sekadar hafalan.
d. IPA ialah mata pelajaran yang memiliki nilai edukatif, artinya lebih
memungkinkan untuk membentuk kepribadian anak secara
menyeluruh..
23
d. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Secara khusus tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis
kompetensi adalah sebagai berikut ( Trianto, 2014)
a. Beriman pada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
b. Keberadaan, keindahan dan keteraturan alam bersumber pada
ciptaannya.
c. Meningkatkan pengetahuan serta uraian konsep ilmiah yang berguna
dan bias diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Meningkatkann rasa ingin tahu, prilaku positif dan pemaha,am tentang
adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
e. Meningkatkan keahlian proses untuk menyelidiki lingkungan,
memecahkan masalah serta membuat keputusan.
f. Meningkatkan pemahaman untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan,
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan alam.
g. Meningkatkan kesadaran bahwa menghormati alam dan segala
hukumnya adalah salah satu ciptaan Tuhan.
h. Mendapatkan pengetahuan, konsep dan keterampilan ilmiah sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama.
e. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA
Berikut Aspek-Aspek Ruang Lingkup Sebagai bahan kajian IPA untuk
MI/SD :
1. Meliputi makhluk Hidup dan juga proses kehidupannya, contohnya
seperti manusia, Hewan, dan tumbuhan.
2. Materi mengenai sifat- sifat dan kegunaan dari suatu benda contohnya
zat cair, padat, dan gas.
3. Energi dan juga perubahan pada energi tersebut seperti gaya, magnet,
bunyi, listrik, panas, cahaya dan pesawat.
4. Bumi dan Alam semesta yang meliputi Bumi,tanah, tata surya dan
benda langit lainnya.
24
4. Model Search, Solve, Create, and Share
a. Pengertian Model Search, Solve, Create, and Share
Apabila berbagai komponen pembelajaran terpenuhi dengan baik
maka setiap pembelajaran di kelas akan membuat pembelajaran menjadi
lebih menarik, salah satunya model pembelajaran. Model pembelajaran
yang benar dengan tujuan pembelajaran akan membuat pembelajaran
peserta didik dan guru menjadi lebih hidup. Model pembelajaran yang bisa
menaikkan hasil belajar peserta didik harus mempunyai model
pembelajaran yang benar. Model SSCS awal kali dikembangkan oleh
Pizzini dalam pelajaran sains (IPA) pada tahun 1988 Pizzini menghadirkan
model pembelajaran pemecahan masalah SSCS, yang bertujuan untuk
memperluas pengetahuan konsep ilmiah dan aplikasinya dalam
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, dan meningkatkan
keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS)
merupakan suatu model yang mengarahkan proses pemecahan masalah
serta mengembangkan keterampilan pemecahan Masalah ( Savitri Erna
Noor, 2016). Model SSCS berpendekatan problem solving (pemecahan
masalah) bertujuan untuk meningkatkan Keterampilan berpikir kritis dan
juga peningkatan Menguasai konsep ilmiah.
25
Tabel. 2.1
Tahap-tahap Model Pembelajaran SSCS
Fase Kegiatan Yang Dilakukan
Search 1. Menguasai persoalan atau keadaan yang diberikan
kepada peserta didik dalam bentuk yang diketahui,
tidak diketahui dan bertanya
2. Mengamati dan selidiki situasi
3. Mengajukan sebagian persoalan kecil.
4. menganalisa informasi yang ada untuk membentuk
sekumpulan ide.
Solve 1. Membuat dan Mempraktekkan rencana untuk
menciptakan solusi
2. Mengembangkan pemikiran kritis dan kreativitas,
dalam perihal ini dibangun dugaan dalam bentuk
jawaban hipotetis.
3. Memiilih cara menyelesaikan masalah
4. Mengumpulkan informasi dan dianalisis
Create 1. Membuat produk berupa solusi masalah berdasarkan
tebakan yang dipilih pada tahap sebelumnya.
2. Menguji apakah dugaan itu benar.
3. Menampilkan hasil sekreatif mungkin, peserta didik
bias menggunakan grafik, poster,tabel atau model
bila diperlukan
Share 1. Berkomunikasi dengan pendidik, kelompok sebaya
dan kelompok lain untuk menemukan masalah dan
solusi. Peserta didik bias menggunakan media
perekam, video, poster dan laporan.
2. Mengekspresikan ide mereka, dapatkan umpan balik
dan evaluasi solusi
26
Model Search, Solve, Create And Share (SSCS) mengarahkan
proses pemecahan masalah dan membagikan peluang kepada peserta didik
untuk mempraktikkan dan meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah mereka, sehingga model pembelajaran tersebut bisa mendorong
pengembangan keterampilan berpikir. (Satriawan, 2017).
b. Kelebihan Model SSCS
Keunggulan model pembelajaran SSCS menurut Pizzini sebagaimana
yang dikutip oleh (Rhozy et al., 2016) adalah sebagai berikut.
1. Keunggulan model SSCS untuk peserta didik diantaranya:1) memberi
peluang untuk mendapatkan pengalaman Langsung dalam proses
pemecahan masalah. 2) Mengembangkan metode ilmiah dengan
memakai peralatan- peralatan laboratorium atau perlengkapan simple
melalui eksperimen untuk meningkatkan minat terhadap pelajaran IPA
3) Memberikan pengetahuan ilmiah.
2. Keunggulan dari model SSCS untuk Guru meliputi: 1) Dapat
melayani kepentingan peserta didik Lebih luas lagi, 2) melibatkan
keterampilan berpikir Pembelajaran IPA tingkat tinggi, 3) Partisipasi
Semua peserta didik secara aktif terlibat dalam proses pengembangan,
dan 4) Teknologi dan Ilmu Sosial dan Fokus Tentang masalah praktis
dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat disimpulkan dari uraian di atas dalam pembelajaran SSCS,
peserta didik dibimbing untuk menemukan apa yang mereka butuhkan
dalam proses Pembelajarn dan mengembangkan pengetahuan mereka
Sendiri sehingga mereka dapat mengalami proses pembelajaran
berarti. Oleh karena itu, model Search, Solve, Create and Share
(SSCS) Sangat mendukung terciptanya pembelajaran. Menurut
kurikulum 2013 yang lebih menekankan kepada student center( pusat
peserta didik) sehingga Peserta didik menjadi terlihat aktif, kreatif
serta mampu Kembangkan keterampilan berpikir kritis mempelajari
IPA.
27
C. Kajian Relevan
1. Penelitian Fitrianingsih Rahmatika dengan judul “Pengembangan Lembar
Kerja Peserta didik Berbasis Search, Solve, Create and Share Pada
Praktikum Mandiri Materi Mollusca dan Arthropoda”. Penelitian ini
berfokus untuk mengembangkan dan mengetahui efektivitas bahan ajar
dalam praktikum mata pelajaran biologi. Bahan ajar yang dihasilkan berupa
LKS berbasis search, solve, create, and share (SSCS) pada materi mollusca
dan arthropoda mata pelajaran biologi yang dapat digunakan pada
praktikum mandiri.
2. Pada penelitian Saputra (2014) dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran SSCS dengan Metode Resitasi terhadap Kemampuan
Penguasaan Konsep Fisika Peserta didik Kelas XI SMAN 9” juga
memperlihatkan hasil bahwa 1) terdapat perbedaan penguasaan konsep
fisika peserta didik yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran
SSCS dengan resitasi dan peserta didik yang belajar secara konvesional, 2)
penguasaan konsep fisika peserta didik yang belajar menggunakan model
pembelajaran SSCS dengan metode resitasi lebih tinggi dari pada peserta
didik yang belajar secara konvensional.
3. Warmini et al. (2013) Pengaruh Model Pembelajaran SSCS Berbantuan
Media Visual terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas IV SD
di Gugus VII Kecamatan Busungbiu Penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran SSCS berbantuan media visual yang
signifikan terhadap hasil belajar Matematika pada peserta didik kelas IV.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar untuk kelas
eksperimen dengan 44,27 lebih besar daripada rata-rata hasil belajar kelas
kontrol yaitu sebesar 33,31. Hasil perhitungan dengan uji-t diperoleh thitung
sebesar 4,04 dan ttabel sebesar 2,00, sehingga thitung lebih besar dari ttabel
maka H0 ditolak. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh dari
pembelajaran model pembelajaran SSCS berbantuan media visual dan
efektif terhadap hasil belajar peserta didik.
28
4. Pada penelitian Yulis Nolinda (2017) Pengembangan LKPD IPA berbasis
Search,Solve, Create And Share (SSCS) Pada Organ Pernapasan Manusia
dan hewan Kelas V SD/MI. Tujuan Penelitian ini adalah untuk ( 1 )
menghasilkan produk LKPD IPA berbasis search, solve, create, and share
(SSCS) pada materi organ pernapasan manusia dan hewan kelas V SD/MI (
2 ) mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD IPA berbasis search,
solve, create, and share (SSCS) pada materi organ pernapasan manusia dan
hewan kelas V SD/MI. Dari hasil validasi ahli dan uji coba produk maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa LKPD IPA berbasis search, solve,
create, and share (SSCS) sangat layak untuk digunakan sebagai bahan ajar.
Perbedaan dari penelitian yang relevan terhadap penelitian
“Pengembangan LKPD IPA berbasis search, solve, create, and share (SSCS)
pada materi gaya kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi” adalah
LKPD yang di kembangkan untuk peserta didik tingkat SD/MI, mata
pelajaran yang dikembangkan adalah IPA pada materi materi gaya.
Penulis mengambil model ADDIE dimana ada 5 tahap yaitu
analisis,desain,development,implementasi, dan evaluasi. Dalam penelitian
pengembangan ini penulis memperoleh uji validitas dari dari hasil validator
ahli materi, ahli bahasa dan ahli desain, serta untuk uji kemenarikan penulis
memperoleh hasil dari respon guru dan peserta didik.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
Research and Development (RND) yang akan dilaksanakan di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas IV.2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi. Penelitian ini
dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar kurikulum 2013 pada
semester genap tahun 2020/2021 Tema 7 Indahya keberagaman negriku
yang akan dilaksankan dibulan Desember – Maret.
B. Karakteristik Sasaran Penelitian
Subjek penelitian pengembangan LKPD berbasis Problem Solving
adalah peserta didik di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.
Subjek penelitian terdiri dari 35 peserta didik kelas IV.2. Pemilihan
sekolah tersebut sebagai tempat penelitian dikarenakan dalam proses
pembelajaran, guru belum mengembangkan LKPD secara maksil
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan model
pengembangan ADDIE yakni: analysis (analisis), desain (design),
development (pengembangan), implementasion (implementasi/ eksekusi)
serta evaluation (evaluasi), yang bisa digunakan untuk mengembangkan
model, strategi,produk, metode pembelajaran, media dan bahan ajar.
Model desain pembelajaran yang lebih universal, yaitu salah satu
fungsinya untuk membangun sarana dan prasarana perencanaan pelatihan
yang efektif dan dinamis yang menunjang pelatihan itu sendiri
(Ratnawati, 2019)
28
Desain pengembangan yang digunakan pada penelitian ini yakni
ADDIE. Endang Mulyatiningsih dalam (Sitepu, 2008) menjelaskan
fase desain pengembangan ADDIE sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE
1. Analisis (Analysis)
Tahapan analisis ialah tahapan peneliti menganalisis bahan ajar dan
menganalisis kelayakan dalam pengembangan. Dalam tahap analisis adal 2
hal yakni analisis kebutuhan dan analisis kurikulum. Secara garis besar,
tahapan analisisnya sebagai berikut.
a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan menganalisis keadaan
bahan ajar sebagai informasi utama dalam pembelajaran serta
ketersediaan bahan ajar yang mendukung terlaksananya suatu
pembelajaran. Pada tahap ini akan ditentukan bahan ajar yang
diperlukan Dirancang untuk membantu peserta didik belajar.
b. Analisis Kurikulum
Pada analisis kurikulum dilakukan dengan memperhatikan
karakteristik kurikulum yang sedang digunakan dalam suatu
sekolah. Hal ini dilakukan agar pengembangan yang dilakukan
dapat sesuai tuntutan kurikulum yang berlaku. Kemudian
peneliti mengkaji KD untuk merumuskan indikator-indikator
pencapaian pembelajaran.
29
c. Design ( Perancangan)
Tahap kedua dari model ADDIE yaitu tahap design atau
rancangan. Pada tahap ini akan dirancang lembar kerja berdasarkan
hasil analisis sebelumnya. Selain itu, tahap design dilakukan dengan
mengidentifikasi elemen elemen yang dibutuhkan dalam lembar kerja,
seperti penyusunan peta kebutuhan LKPD dan kerangka lembar kerja.
Peneliti juga mengumpulkan bahan referensi untuk mengembangkan
materi dalam bahan ajar LKPD.
d. Develovment (Pengembangan )
Pada tahap ini pengembangan LKPD dilakukan sesuai dengan
rancangan. Setelah itu, LKPD akan divalidasi oleh dosen ahli dan guru.
Dalam proses validasi, validator menggunakan instrumen yang sudah
disusun sebelumnya. Validasi dilakukan untuk menilai validitas isi
desain, dan bahasa. Validator diminta memberikan penilaian terhadap
LKPD yang dikembangkan sesuai kelayakan LKPD, serta memberikan
saran dan Komentar tentang isi lembar kerja, yang akan digunakan
untuk dapat di revisi dan penyempurnaan LKPD. Validasi dilakukan
hingga pada akhirnya LKPD dinyatakan layak untuk diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran.
e. Implementasi (implementasi)
Tahap keempat adalah implementasi. Pelaksanaannya terbatas
pada sekolah yang ditetapkan sebagai lokasi penelitian. Guru kelas
mengajar dengan menggunakan lembar kerja yang dikembangkan.
Setelah LKPD berbasis search, solve, create and share (SSCS) melalui
tahap validasi oleh para ahli dan dinyatakan layak. LKPD akan diujikan
kepada peserta didik untuk dapat mengetahui respon mereka terhadap
kemenarikandari LKPD.
30
f. Evaluasi
Pada tahap ini peneliti melakukant revisi akhir terhadap LKPD
yang dikembangkan berdasarkan pendapat dari kuesioner tanggapan,
Hal ini bertujuan agar LKPD yang dikembangkan benar-benar sesuai
dan dapat digunakan oleh sekolah yang lebih luas lagi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui
media online dikarenakan pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Maka
mengakibatkan peserta didik MIN Kota Jambi “Dirumahkan” serta
melakukan proses pembelajaran secara online. Dikarenakan hal ini, maka
peneliti melakukan penelitian secara online:
1. Lembar Instrumen Validasi
Sebelum dilakukan pengujian di lapangan perlu adanya evaluasi
terhadap Lembar kerja Peserta didik (LKPD) yang dikembangkan.
Evaluasi dilakukan falam bentuk validasi isi. Melakukan validasi
adalah suatu kegiatan mengumpulkan data atau informasi dari para
ahli dibidangnya (validator) untuk menentukan valid atau tidak valid
terhadap Lembar Kerja Peserta didik Peserta didik (LKPD) yang
dikembangkan. Tujuan validasi adalah untuk mengetahui tingkat
kelayakan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) yang dikembangkan
sebelum Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) digunakan secara
umum. Hasil dari kegiatan ini adalah masukan untuk perbaikan
Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
2. Angket
Angket atau kuesioner sering sekali disebut dengan pengumpulan
data yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dan
ditulis oleh responden. Keunggulan pengolahan angket yaitu: (1)
angket dapat disusun dengan teliti sehingga pertanyaan dapat
tersusun secara sistematis, (2) memungkinkan pengembang
mengumpulkan data dari banyak responden dalam waktu yang
31
singkat. Teknik angket ini digunakan untuk mengetahui tentang
kemenarikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
3. Wawancara
Wawancara dadigunakan sebagai pengumpulan data. Wawancara
dapat dilakukan secara terstruktur atau tidak terstruktur, tatap muka
atau melalui penggunaan telepon. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui data awal dalam penelitian, dan informasi yang
diperoleh digunakan sebagai masukan untuk penyusunan Lembar
Kerja Peserta didik (LKPD) berbasis Search, Solving, Create and
Share (SSCS).
4. Observasi
Panduan observasi digunakan dalam R & D untuk memperoleh data
riil atau alami suatu fenomena di lapangan (sekolah dan kelas).
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Teknik ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data peserta
didik serta dokumentasi foto kegiatan pembelajaran yang
berlangsung secara online
E. Instrumen Penelitian
a. Lembar Validasi
Lembar Validasi ini digunakan untuk mendapatkan penilaian data dari
ahli desain,ahli bahassa dan ahli materi terhadap LKPD IPA berbasis
search,solve ,create and share (SSCS).
b. Lembar Angket Respon Pendidik
Instrumen ini berupa angket yang diberikan kepada pendidik / guru
guna mengetahui respon pendidik / guru terhadap LKPD dilihat dari
aspek kemenarikan.
c. Lembar Angket Respon Peserta Didik
Digunakan untuk mendapatkan data mengenai respon peserta didik
terhadap LKPD berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS)
yang sedang dikembangkan. Angket dalam penelitian ini untuk
32
mengetahui aspek kemenarikan terhadap LKPD berbasis Search,
Solve, Create and Share (SSCS) dengan 17 butir pertanyaan.
F. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data hal ini merupakan bagian penting dalam penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner
untuk Ahli materi, Ahli desain, Ahli bahasa,peserta didik dan pendidik.
Pengujian instrumen dilakukan menggunakan validitas, yaitu dengan
membandingkan isi instrumen dengan teori yang ada. Kisi-kisi instrumen
penilaian sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Ahli Materi
No Aspek Indikator Nomor Butir
1 Aspek Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan KD 1, 2, 3
Keakuratan Materi 4,5
Kemutakhiran Materi 6
Mendorong Keingintahuan 7, 8
2 Aspek Kelayakan
penyajian
Teknik Penyajian 9
Pendukung Penyajian 10, 11, 12
Penyajian Pembelajaran 13
3 Model SSCS Hakikat Search,Solve, Create and
Share (SSCS
14, 15
Jumlah Butir 15
33
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Ahli desain
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Ahli Bahasa
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Respon Pendidik
No Aspek Indikator Nomor Butir
1 Aspek Kelayakan
Kegrafikan
Ukuran LKPD 1,2
Desain Sampul LKPD
(cover)
3, 4, 5, 6, 7
Desain isi LKPD 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16
Jumlah Butir 16
No Aspek Indikator Nomor Butir
1 Aspek Kelayakan
Bahasa
Lugas 1, 2, 3
Komunikatif 4
Dialogis dan interkatif 5
Kesesuaian dengan 6, 7
perkembangan peserta didik 8, 9
Kesesuaian dengan kaidah bahasa 9
Jumlah Butir 9
No Aspek Indikator Nomor Butir
34
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Untuk Respon Peserta Didik
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam pengembangan ini menggunakan analisis data
dengan angket tanggapan dari validator ahli mengenai pengembangan LKPD
IPA. Data yang diperoleh dari Ahli materi, Ahli desain, Ahli bahasa, respon
peserta diidk dan respon pendidik terhadap kemenarikan produk. Angket ini
akan di analisis dengan analisis deskriptif. Jenis data pada penelitian ini yaitu
data kualitatif dan data kuantitatif.
1 Aspek kualitas isi Memberikan
pengetahuan dan
pengalaman
1,2,3,4,
Kesesuaian KI, KD
dan indikator
5, 6, 7,8,9
2 Aspek tampilan LKPD Tampilan sampul 10, 15
Bahasa yang
digunakan
11,12,13,14
Jumlah Butir 15
No Aspek Indikator Nomor Butir
1 Respon Peserta didik Ketetarikan 1,2,3,4,13
Materi 5, 6, 7, 8, 9,14,15,16,17
Bahasa 10, 11, 12
Jumlah Butir 17
35
1. Analisis Validitas LKPD
Pada analisis validitas menggunakan pengukuran skala likert.
Menurut (sugiyono, 2016) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang sebuah
fenomenal sosial. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis dan deskriptif kuantitatif dan kualitatif, digunakan untuk
mengelola data dari hasil validasi ahli materi, desain,ahli bahasa.
Tabel 3.5 Kategori Skala Likert
Kategori skor
Sangat baik 5
Baik 4
Cukup baik 3
Kurang baik 2
Sangat kurang baik 1
Sumber (sugiyono, 2016)
Data yang sudah diperoleh ketika kegiatan validasi terlebih dahulu
diubah kedalam kuantitatif sesuai dengan bobot skor. Adapun rumus
yang digunakan adalah yaitu:
∑
∑ x 100%
Keterangan :
P = persentasi rata-rata
∑ = Jumlah Persentase
∑ = jumlah total skor maksimal
Selanjutnya presentase yang didapat kemudian dipresentasikan
kedalam kategori kevalidan berdasarkan table berikut:
Tabel 3.6 Kategori interval pedoman penskoran
36
Skor Kategori
81%-100% Sangat valid
61%-80% Valid
41%-60% Cukup Valid
21%-40% Kurang valid
>21% Sangat tidak sekali
Sumber (Kumar, 2019)
LKPD berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS) dapat
dinyatakan secara teoritis apabila persentase kelayakannya adalah angka
≥ 61 %
2. Analisis Kemenarikan
Untuk mengevaluasi dari produk peneliti menggunakan angket
jawaban guru dan jawaban peserta didik atas LKPD yang
dikembangkan. Rumus tingkat kemenarikan menurut Ridwan dalam
(Pariska, 2012), persentase setiap respon dapat dihitung sebagai
berikut::
Kategori skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
37
Kemudian data yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan
kriteria pada tabel berikut
Tabel 3.7 Kategori interval kemenarikan
Skor % Kategori
90-100 Sangat menarik
80-89 Menarik
65-79 Cukup menarik
56-64 Kurang menarik
0-55 Tidak menarik
LKPD berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS) dapat dinyatakan
secara teoritis apabila persentase kemenarikan adalah angka ≥ 65 %.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MIN Kota Jambi, dengan data informasi
awal menampilkan bahwa bahan ajar yang digunakan disediakan oleh pihak
sekolah ialah buku cetak dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Terlebih
pendidik belum memakai model pembelajaran Search, Solving, Create and
Share (SSCS) untuk mendesain secara khusus pemakaian LKPD. Penelitian
dan pengembangan ini dilakukan dari Tahap 1 sampai Tahap 5. Hasil dari
setiap tahapan proses penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut:
1. Analisis (Analyze)
Tahap pertama penelitian dan pengembangan adalah tahap analisis.
Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan LKPD.
Analisis dilakukan dalam penelitian berikut ini :
a. Analisis Kebutuhan
Hasil analisis kebutuhan dilakukan melalui tahap wawancara
dengan guru wali kelas IV. Menurut hasil wawancara dengan guru
kelas IV.2 MIN Kota Jambi, peserta didik cenderung mengalami
kesulitan dalan memcahkan masalah yang berdampak pada negatif
pada nilai pembelajaran serta pandemi covid-19 yang membuat
peserta didik kurang pemahaman terhadap pembelajaran IPA dan
tidak sering melaksanakan praktek belajar oleh sebab itu peserta didik
dirumah hanya bisa menyelesaikan tugas pekerjaan rumah yang
diberikan. Ada pula bahan ajar yang digunakan peserta didik berupa
LKPD belum bisa mengajak peserta didik untuk bisa melakukan
pemecahan masalah kebingungan dalam melakukan percobaan serta
kurangnya materi penunjangnya sehingga peneliti membuat LKPD
39
berbasis Search, Solve,Create And Share (SSCS) yang
dikhususkan pada materi IPA tentang gaya, hal iini disebabkan
keterbatan waktu maupun materi.
Wawancara terhadap guru kelas dilakukan di MIN Kota Jambi,
Yakni ibu Nofrianty, S.Pd, M.Pd terkait pembelajaran IPA dan
persepsi guru terhadap buku teks atau bahan ajar yang digunakan
disekolah. Dari wawancara yang dilakukan didapatkan beberapa
informasi yakni sebagai berikut :
1. Pembelajaran dilakukan berdasarkan buku tematik terpadu
kurikulum 2013.
2. Pada sistem daring pembelajaran hanya dilakukan dengan
menginfokan materi dan tugas melalui whatsapp dan zoom
3. Saat pembelajaran kurangnya praktek percobaan.
4. Adanya kesulitan guru dalam melakukan proses pembelajaran secara
online dikarena metode dan media pembelajaran yang ada secara
tidak sesuai dengan sistem online.
5. Belum tersedianya LKPD dalam pembelajaran IPA dikarenakan
buku sekolah Tematik sehingga pembelajaran bergabung dengan
mata pelajaran lainnya.
Terkait buku teks yang digunakan, guru menilai bahwa masih
minim penjabaran materi serta kurangnya latihan soal yang diberikan
kepada siswa. Penjelasan yang terdapat dalam buku terlalu singkat,
jadi guru harus memiliki inisiatif untuk menjelaskan lebih rinci
kepada siswa. Selain itu, minimnya LKPD untuk siswa juga menjadi
pemicu kurangnya pengetahuan yang dimiliki siswa. Berdasarkan
hasil wawancara juga diketahui karakter siswa dimana siswa
cenderung aktif ketika belajar tatap muka di kelas namun ketika
belajar dengan daring guru tidak bisa mengontrol siswa secara
langsung sehingga siswa tidak terlalu aktif namun tetap rajin
40
mengumpulkan tugas. Adapun dalam kemampuan akademik siswa
kelas IV di MIN Kota Jambi bersifat heterogen simana terdapat
siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini
terbukti dari perolehan nilai siswa yang beragam namun, secara rata-
rata berada pada kategori baik. Tapi ketika diterapkannya
pembelajaran online terjadi penurunan nilai siswa dikarenakan siswa
lebih banyak belajar mandiri dan tidak bisa bertanya langsung
dengan guru.
b. Analisis Kurikulum
Pembelajaran saat ini memakai Kurikulum 2013. Analisis
kurikulum dilakukan dengan menetapkan Kompetensi Inti (KI) serta
Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum yang berlaku.
K
I
KD Indikator
3
3.3 Mengidentifikasi macam-
macam gaya, antara lain:
gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya
gravitasi, dan gaya
gesekan.
3.3.1 Mengetahui dan memahami macam-
macam gaya, antara lain: gaya otot,
gaya listrik, gaya magnet, gaya
gravitasi, dan gaya gesekan.
3.3.2 Menjelaskan macam-macam gaya,
antara lain: gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya gravitasi, dan
gaya gesekan dengan tepat.
3.3.3 Membedakan macam-macam gaya,
antara lain: gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya gravitasi, dan
gaya gesekan dengan tepat.
41
T
a
b
e
l
4
.
1
KI, KD dan Indikator Materi Gaya Kelas IV Semester 2.
Sesuai dengan Tabel 4.1 KI, KD dan indikator pencapaian
kompetensi dan disesuaikan dengan materi yang akan disajikan dalam
LKPD yang akan dikembangkan.
Menurut hasil analisis kebutuhan dan analisis kurikulum, penelti
mengembangkan LKPD IPA berbasis Search, Solve, Create and Share
(SSCS) Pada Materi gaya agar peserta didik dapat memahami konsep
serta pemecahan masalah.
Hasil evaluasi tahap analisis menunjukkan bahwa analisis
kebutuhan dan analisis kurikulum di kelas IV MIN Kota Jambi
memerlukan adanya pembaharuan dalam proses pembelajaran. Untuk itu
perlu dirancanf sebuah LKPD yang menarik sesuai dengan kriteria
pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut. Berdasarkan informasi
yang diperoleh maka peneliti akan melanjutkan ke tahap perancangan
(design) .
4 4.3Mendemonstrasikan
manfaat gaya dalam
kehidupan sehari-hari,
misalnya gaya otot, gaya
listrik, gaya magnet, gaya
gravitasi, dan gaya
gesekan.
4.3.1 Mempresentasikan manfaat gaya
dalam kehidupan sehari-hari dengan
tepat.
4.3.2 Mengaplikasikan manfaat gaya
dalam kehidupan sehari-hari
seperti gaya gesek dan otot.
2. Tahap Perancangan (Design)
Setelah menyelesaikan tahap analisis, kemudian dilanjutkan ke
tahap perancangan (design), spesifikasi yang akan dibuat adalah LKPD
IPA yang berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS). Berikut
perancangan LKPD yang akan dibuat sebagai berikut :
a. Pengkajian Materi
Berdasarkan tahap analisis materi yang digunakan untuk
menyusun LKPD adalah materi gaya untuk kelas IV. Materi gaya
terdiri dari pengertian gaya, macam-macam gaya dan pemanfaatan
gaya terdapat pada tema 7 indahnya keberagaman negriku di semester
2 tahun ajaran 2020/2021. Langkah-langkah penyusunan desain
produk LKPD ini, antara lain menyesuaikan kompetensi inti dan
kompetensi dasar serta silabus berdasarkan kurikulum 2013.
b. Rancangan Awal
Bentuk LKPD yang digunakan terkait metode pembelajaran
Search, Solve, Create and Share (SSCS) menggunakan kertas ukuran
A4 (21 cm x 29,7 cm, jenis tulisan comic and sans dengan ukuran 14
dan spasi 1,15 dengan orientation potrait, pada bagian dalam atau isi,
sedangkan pada cover serta judul sub bab menggunakan ukuran 16
dan spasi 1,5.Peyusunan LKPD dimulai dengan pembuatan desain
kulit (cover) dan desain isi pada LKPD. Kegiatan belajar
menggunakan LKPD ini diawali dengan masalah yang biasa
ditemukan dikehidupan sehari-hari dengan penyelesaian berbasis
pemecahan masalah yang terdiri dari tahap Search, Solve, Create and
Share (SSCS) Ilustrasi yang digunakan berupa gambar animasi yang
mendukung materi yang sedang di bahas. Gambar-gambar akan dibuat
sedemikian rupa.
c. Perangkat Pembuatan
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan LKPD ini adalah
perangkat software dan hardware. Perangkat software yang
digunakana dalam pembuatan LKPD ini adalah Microsoft Office
2013, coreldraw, dan photoshop sedangkan perangkat hardware yang
digunakan adalah mesin printer.
d. Perencanaan Instrumen
Instrumen yang digunakan berupa angket (kuisioner) yang
dirancang untuk mengevaluasi LKPD yang telah dibuat. Penyusunan
Instrumen dilakukan sesuai aspek-aspek dengan tujuan masing-masing
angket. Instrumen diberikan kepada tim validator yang terdiri dari
ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa untuk menguji kevalidan
LKPD sebelum di uji cobakan ke lapangan, serta angket.diberikan
kepada guru dan peserta didik setelah produk layak untuk
diujicobakan.
Instrumen penilaian kualitas produk yang telah dikembangkan
berupa angket daftar isian (check list) yang akan diberi penilaian oleh
ahli materi, ahli desain, ahli bahasa, guru, dan peserta didik.
Perancangan instrumen penilaian diawali dengan penyusunan kisi-kisi
angket dan selanjutnya disusun angket penilaian yang akan diberikan
kepada para ahli untuk mengetahui kualitas LKPD, serta angket untuk
guru dan peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap LKPD yang telah dikembangkan.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Ketika tahap perencanaan telah selesai, kemudian dilanjutkan
ketahap pengembangan (development). Point dari pengembangan ini yaitu
pembuatan LKPD yang dikembangkan menjadi bahan ajar yang bertujuan
untuk memperluas cakupan pengetahuan peserta didik dan memudahkan
peserta didik dalam memahami materi gaya.
Desain produk yang dikembangkan LKPD terdiri dari cover depan
dan belakang, petunjuk penggunaan LKPD, kata pengantar, daftar isi.
LKPD terdiri dari kompetensi inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), tujuan
pembelajaran, petunjuk kegiatan, kegiatan pembelajaran berupa soal-soal
yang dapat diselesaikan dengan percobaan secara nyata dan ada di
lingkungan sekolah maupun rumah, memuat tahapan-tahapan dari model
pembelajaran SSCS yaitu, tahap Search yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah, tahap solve yang bertujuan untuk merencanakan
penyelesaian masalah, tahap create yang bertujuan untuk melaksanakan
penyelesaian masalah, tahap share yaitu bertujuan untuk mensosialisasikan
penyelesaian masalah yang dilakukan. Berikut ini desain awal produk yang
dibuat oleh peneliti :
Gambar 4.1 Desain Cover LKPD
Gambar 4.1 Desain Isi LKPD
a. Proses Validasi
Validasi produk bertujuan untuk mendapatkan pertimbangan
pendapat dari ahli yaitu ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa
tentang kualitas LKPD. Kritik dan saran atas kekurangan dan
kelemahan produk yang diberikan oleh para ahli akan dijadikan acuan
untuk penyempurnaan LKPD ini agar sesuai dan layak digunakan
dalam proses pembelajaran. Adapun para ahli yang berperan sebagai
validator dalam memvalidasi LKPD sebagai berikut :
Tabel 4.2
Tim Validator LKPD
No Bidang Ahli Validator
1 Ahli Desain Amirul Mukminim Al-Anwari
M.Pd.I
2 Ahli Materi Nofrianty M,Pd.I
3 Ahli Bahasa Pauzan Azim M,Pd.I
1. Validasi Ahli Desain
Tabel 4.3
Skor Penilaian Validasi Ahli Desain
Tabel 4.3 diatas merupakan hasil validasi ahli desain untuk
kelayakan bahan ajar berupa LKPD IPA berbasis Search, Solve,
Create and Share pada materi Gaya. Hasil validasi yang diperoleh
dari penilaian ahli desain yang mencakup aspek ukuran LKPD,
desain kulit LKPD, dan desain isi LKPD. Pada proses validasi oleh
ahli desain memperoleh jumlah skor 77 dengan rata-rata 96,25
dikategorikan sangat valid dengan revisi sesuai saran dan
perbaikan untuk desain isi pada LKPD.
2. Validasi Ahli Bahasa
Tabel 4.4
Skor Penilaian Validasi Ahli Bahasa
Tabel 4.4 diatas adalah hasil validasi oleh ahli bahasa
untuk kelayakan bahan ajar berupa LKPD IPA berbasis Search,
Solve, Create and Share pada materi Gaya. Hasil validasi yang
diperoleh dari penilaian ahli bahasa mencakup aspek keterbacaan
yang ada LKPD. Proses validasi oleh ahli media mendapatkan
jumlah skor 40 dengan rata-rata 88,9 dan dikategorikan sangat
valid dengan revisi sesuai saran dan perbaikan untuk bidang
bahasa pada LKPD.
3. Validasi Ahli Materi
Tabel 4.5
Skor Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 4.5 diatas adalah hasil validasi oleh ahli materi untuk
kelayakan bahan ajar berupa LKPD IPA berbasis Search, Solve,
Create and Share pada materi Gaya. Hasil validasi yang didapatkan
dari penilaian ahli materi mencakup aspek didaktif, konstruksi,
tekhnis, dan kualitas materi LKPD. Pada proses validasi oleh ahli
materi mendapatkan total skor 72 dengan rata-rata 96 dan
dikategorikan sangat valid serta layak diujicobakan untuk
bidang materi pada LKPD.
b. Proses Revisi
Proses Revisi Desain produk divalidasi oleh tim validator meliputi
ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa. Kemudian peneliti melakukan
perbaikan produk berdasarkan kritik dan saran yang didapat dari tim
validator terhadap produk yang dikembangkan. Pada tahap validasi,
ahli materi memberikan penilaian LKPD dengan kategori valid dan
layak diujicobakan tanpa revisi. Karna itu pada proses revisi, peneliti
hanya melakukan revisi dibidang desain dan bahasa sesuai kritik dan
saran perbaikan dari validator. Adapun kritik dan saran dari tim
validator sebagai berikut :
1. Kritik dan Saran Ahli Desain
Tabel 4.6
Skor Penilaian Validasi Ahli Desain
Berdasarkan Tabel 4.6 kritik dan saran yang diberikan dari
validator ahli desain. Hasil revisi yang dilakukan oleh peneliti
berdasarkan kritik dan saran validator ahli desain yaitu:
Nama Validator Kritik dan Saran
Amirul Mukminim Al-Anwari
M.Pd.I
-Sumber gambar dilengkapi
- Tambahkan glosarium
- Nomor halaman diperbesar
Tabel 4.7
Revisi Desain
No Kritik dan
Saran
Sebelum Sesudah
1.
Sumber
gambar
dilengkapi
2. Tambkan
glosarium
-
3. Nomor
halaman
diperbesar
2. Kritik dan Saran Ahli Bahasa
Tabel 4.8
Skor Penilaian Validasi Ahli Bahasa
Berdasarkan Tabel 4.8 kritik dan saran yang diberikan validator
ahli bahasa dibagian aspek pada penggunaan bahasa . Berikut ini hasil
revisi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan kritik dan saran
validator ahli bahasa yaitu :
Nama Validator Kritik dan Saran
Paujan Azim M.Pd.I
- Masih ada kata pengetikan yang salah
-Huruf besar dan kecil diperharikan
Tabel 4.9
Revisi Bahasa
N
o
Kritik dan
Saran
Sebelum Sesudah
1.
Masih ada kata
pengetikan
yang salah
2. Huruf besar
dan kecil
diperhatikan
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Kemudian produk awal yang telah di lakukan revisi selanjutnya
melakukan tahapan implementasi. Pada tahap implementasi produk hasil revisi
diimplementasikan kepada peserta didik dilakukan dengan beberapa tahapan
uji coba sebagai berikut :
a. Uji Coba Kelompok Kecil
Pada uji coba kelompok kecil dirancang untuk menguji kemenarikan
produk, peserta didik dalam uji kelompok kecil ini melihat LKPD yang
diberikan, diakhir uji coba produk dengan melibatkan 10 peserta didik
yang dipilih secara heterogen berdasarkan kemampuan dikelas dan jenis
kelamin selanjutnya peserta didik akan diberi angket untuk menilai
kemenarikan LKPD. Uji kelompok kecil dilaksanakan di MIN Kota
Jambi. Hasil dari respon peserta didik terhadap LKPD IPA dengan
menggunakan model SSCS mendapatkan skor rata-rata 92,24% dengan
kriteria interpretasi yang di capai yaitu “Sangat menarik” artinya LKPD
yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria menarik untuk
digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada
materi IPA berbasis SSCS semester 2 untuk kelas IV. Hasil persentase
angket respon peserta didik dapa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Hasil Angket Respon Peserta Didik Uji Coba Kelompok Kecil
Tabel 4. 10 Hasil Tes Siswa
No Nama Nilai Kriteria
1 AQH 90 Sangat Tinggi
2 AS 80 Sangat Tinggi
3 AGA 80 Sangat Tinggi
4 DDI 70 Cukup Tinggi
5 DAP 90 Sangat Tinggi
6 FA 100 Sangat Tinggi
7 FAK 90 Sangat Tinggi
8 FKW 90 Sangat Tinggi
9 JH 80 Tinggi
10 KR 70 Cukup Tinggi
11 KIN 70 Cukup Tinggi
12 KR 80 Tinggi
13 MDA 80 tinggi
14 MAA 100 Sangat Tinggi
15 MAR 70 Cukup Tinggi
Rata-Rata 82,7 Sangat Tinggi
Rata-rata hasil tes siswa adalah 82,7 dengan kriterian sangat tinggi.
Secara keseluruhan nilai siswa berada di ata KKM yaitu 70 dengan
ketuntasan belajar siswa 100%.
b. Uji Coba Kelompok Besar
Setelah u ji coba kelompok kecil, kemudian produk di ujicobakan
kembali ke uji coba lapangan. Uji coba lapangan ini dilakukan untuk
memastikan data dan secara luas mengetahui kemenarikan produk.
Responden yang mengikuti uji kelompok besar ini berjumlah 35 peserta
didik kelas IV di MIN Kota Jambi. Proses pembelajaran yang dilakukan
secara online melalui whatsapp group karena pandemi Covdi-19. Hasil
respon peserta didik terhadap LKPD IPA dengan menggunakan model
pembelajaran SSCS mendapatkan skor rata-rata 93,12 dengan kriteria
interpretasi yang dicapai “sangat menarik”, artinya LKPD yang
dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria sangat menarik untuk
digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada
pembelajaran IPA berbasis SSCS semester 2 untuk kelas IV. .Hasil
persentase angket respon peserta didik secara terperinci dapat dilihat
pada lampiran 9.
c. Angket Respon Pendidik / Guru
Tabel 4.11
Hasil Angket Respon Pendidik
Tabel 4.10 diatas merupakan hasil angket respon pendidik pada
aspek kemenarikan LKPD berbasis Search, Solve, Create and Share
(SSCS). Pada proses penilaian oleh pendidik mendapatkan jumlah skor
69 dengan rata-rata 92 dan dikategorikan Sangat Menarik.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi peneliti memahami apakah penerapannya dapat
membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran, interaksi terhadap
teman, membuat peserta didik tidak bosan atau monoton,melakukan praktek
belajar secara langsung dirumah maupun disekolah pada saat pembelajaran dan
dapat menarik minat peserta didik waktu pembelajaran sedang belangsung. jika
peserta didik belum menunjukkan tujuan dari pembelajaran tersebut maka hal
inilah yang menjadikan tugas peneliti untuk memikirkan kembali kenapa
belum terlihat adanya tujuan tersebut tercapai.
B. Pembahasan
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
pengembangan LKPD IPA berbasis Search, Solve, Create And Share (SSCS)
pada materi Gaya, penelitian dan pengembangan memiliki dua tujuan. Tujuan
pertama dalam pengembangan ini adalah mengembangkan LKPD IPA berbasis
Search, Solve, Create And Share (SSCS) pada materi Gaya di Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi yang memenuhi kriteria valid. Tujuan
kedua dalam pengembangan ini adalah untuk mengetahui respon pendidik dan
peserta didik terhadap kemenarikan LKPD IPA berbasis Search, Solve, Create
And Share (SSCS) pada materi Gaya dikelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kota Jambi. LKPD ini disusun berdasarkan kompetens inti (KI), kompetensi
dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, dan tujuan pembelajaran. LKPD
dilengkapi dengan menggunakan langkah-langkah SSCS, petunjuk
penggunaan, literasi, kuis ,latihan soal, rangkuman dan daftar pustaka serta
kunci jawaban
Penelitian pengembangan LKPD IPA berbasis Search, Solve, Create
And Share (SSCS) pada materi Gaya di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kota Jambi ini menggunakan metode pengembangan Research and
Development (R&D). Pada pengembangan ini untuk menghasilkan produk,
peneliti menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation).
Pada tahap pertama yaitu Analysis, peneliti menganalisis semua aspek
penyusunan LKPD meliputi : Analisis kebutuhan, Analisis kurikulum, Analisis
bahan ajar. Pada tahap kedua yaitu Design, peneliti melakukan perancangan
desain dari LKPD berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya.
Desain yang dirancang meliputi bagian luar yaitu kulit (cover) dari LKPD dan
bagian dalam yaitu isi dari LKPD. Pada tahap ketiga yaitu Development,
peneliti melakukan pengembangan atau pelaksanaan dari perancangan. Pada
tahap ini peneliti mulai membuat produk meliputi bagian dalam maupun luar
dari LKPD. Pada tahap ini pula produk yang telah dikembangkan divalidasi
oleh para ahli, selanjutnya melakukan revisi sesuai saran dan masukan yang
didapat dari para ahli sehingga LKPD yang digunakan valid dan layak untuk
diujicobakan. Pada tahap keempat yaitu Implementation, peneliti menguji coba
LKPD kelompok kecil sebanyak 10 peserta didik secara hetergon dan uji coba
lapangan dengan melibatkan 35 peserta didik kelas IV.2 Madrasah Ibtidiayah
Negeri Kota jambi untuk melihat respon pendidik dan peserta didik dalam
menilai LKPD yang dilihat dari aspek kemenarikan. Tahap terakhir adalah
tahap kelima yaitu Evaluation atau evaluasi.
LKPD yang dikembangkan akan di validasi oleh ahli media, ahli
materi, ahli bahasa dengan tujuan untuk mengetahui kevalidan dari LKPD.
Penilaian menggunakan angket yang akan dinilai para ahli, penilaian dilakukan
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan LKPD yang dikembangkan.
LKPD IPA Berbasis Saerch, Solve, Create Annd Share (SSCS) di validasi oleh
3 ahli meliputi Bapak Amirul Mukminin Al Anwari, M.Pd.I bertindak sebagai
ahli desain, Bapak Paujan Azim M.PD.I bertindak sebagai ahli bahasa, Ibu
Nofrianty bertindak sebagai ahli materi.
Kevalidan LKPD berdasarkan kegiatan validasi memperoleh persentase
ahli desain sebesar 96,25% dengan kriterian “sangat valid”, selanjutnya
persentasi yang didapatkan dari ahli materi sebesar 96% dengan kriteria
“sangat valid”, selanjutnya validasi ahli bahasa memperoleh persentase sebesar
88,9% dengan kriteria “sangat valid”.
Hasil uji coba kemenarikan dilakukan dengan dua tahapan yaitu uji
kelompok kecil dan uji lapangan mengalami peningkatan rata-rata skor pada
aspeknya. Adapun hasil uji kelompok kecil mendapatkan rata-rata sebesar
92,24 dengan kriteria “sangat menarik” dan pada uji lapangan mendapatkan
rata-rata skor 93,12 dengan kriteria “sangat menarik “ perbandingan hasil uji
coba dapat dilihat juga pada gambar 4.2
Gambar 4.2
Grafik perbandingan Hasil Uji coba kelompok kecil dan Uji
Lapangan
Kelebihan dan Kekurangan Produk LKPD Produk pengembangan ini
memiliki kelebihan sebagai berikut ini:
a. Memberikan kemudahan bagi pendidik yang ingin mengajarkan kemampuan
sains dasar sesuai Kompetensi Dasar IPA dikelas IV. Model pembelajaran
menarik ini cocok bagi peserta didik untuk berfikir kritis dan bersikap ilmiah.
b. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk aktif dirumah maupun
disekolah dalam pembelajaran karena pada LKPD IPA berbasis SSCS ini dapat
digunakan secara mandiri atau kelompok.
c. Terdapat praktikum, percobaan dan kegiatan SSCS yang mampu meningkatkan
kemampuan berfikir kritis peserta didik.
d. Dilengkapi dengan sekilas info penting dan gambar yang dapat membantu
peserta didik memahami penjelasan materi.
Produk hasil pengembangan ini memiliki beberapa kekurangan sebagai
berikut:
a. LKPD dikembangkan hanya menggunakan model pembelajaran SSCS. .
b. LKPD hanya mencakup materi Gaya.
c. Memerlukan biaya yang tinggi karena dalam penerapannya seluruh peserta
didik harus memiliki LKPD.
d. Penerapannya kurang optimal karena membutuhkan waktu yang lama dalam
proses pembelajarannya.
92,24
93,12
91,8
92
92,2
92,4
92,6
92,8
93
93,2
Uji Kelompok Kecil Uji Lapangan
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peneliti melakukan penelitian pengembangan dengan menggunakan model
pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahap yaitu : Analisi (Analysis),
Desain(Design), Pengembangan Development), Implementasi (Implementation),
Evaluasi (Evaluasi) .
Hasil penelitian LKPD IPA berbasis search, solve, create, and share
menunjukkan bahwa LKPD layak digunakan sebagai bahan ajar, hal ini
berdasarkan pada skor penilaian yang didapat melalui skor penilaian dari ahli
materi mendapatkan persentase 96% dengan kriteria sangat valid, skor penilaian
dari ahli desain memperoleh persentase 96,25% dengan kriteria sangat valid, dan
skor penilaian dari ahli bahasa memperoleh persentase 88,9% dengan kriteria
sangat layak. Pada uji coba kelompok kecil memperoleh persentase kemenarikan
LKPD 92,24% dengan kriteria sangat menarik. Uji coba lapangan didapat
persentase kemenarikan LKPD 93,12% dengan kriteria sangat menarik. Dari hasil
validasi ahli dan uji coba produk maka penulis dapat menyimpulkan bahwa LKPD
IPA berbasis search, solve, create, and share (SSCS) sangat layak untuk
digunakan sebagai bahan ajar.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan LKPD IPA
berbasis Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada materi Gaya di kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi sebagai berikut:
1. Pendidik
a. Sebaiknya pendidik lebih kreatif dalam melakukan modifikasi bahan ajar
yang telah tersedia agar pembelajaran tidak monoton.
b. LKPD IPA pada ruang lingkup yang lebih luas.
61
2. Peserta didik
a. LKPD disusun sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga
diharapkan peserta didik dapat menggunakannya secara mandiri maupun
kelompok.
b. Hendaknya alokasi waktu sangat diperhatikan, mengingat pelaksanaan
pembelajaran berbasis SSCS memerlukan banyak waktu.
3.Sekolah
a. Pemenuhan fasilitas penunjang belajar menggunakan LKPD IPA berbasis
SSCS yang menekankan sikap ilmiah perlu dilakukan oleh pihak-pihak
pelaksana sekolah
b. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk memfasilitas para guru dengan
melakukan hal seperti pelatihan pengembangan strategi,media
pembelajaran dan membuat bahan ajar.
62
DAFTAR PUSTAKA
Amali, K., Kurniawati, Y., & Zulhiddah, Z. (2019). Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pada Mata Pelajaran
IPA di Sekolah Dasar. Journal of Natural Science and Integration, 2(2), 70.
https://doi.org/10.24014/jnsi.v2i2.8151.
Andi,Prastowo.(2015).Paduan Kreatif Membuat Bahan Ajar
Inovatif.Yogyakarta.DIVA Press.
Azhar, A. (2008). Media pembelajaran; Edisi revisi. In Repositori Riset Kesehatan
Nasional.
Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model.
Halaqa: Islamic Education Journal, 3(1), 35.
https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124
Dr.Wina Sanjaya, M. P. (2015). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran -
Dr. Wina Sanjaya, M.Pd - Google Books. Kencana,Prenadamedia Group.
Fauziah, Y. N. (2011). Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan
Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta didik Sekolah Dasar Kelas V Pada
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Edisi Khusus, 2, 98–106.
Http://tafsirweb.com/11047-quran-surat-al-mulk-ayat-19.html,t.thn diakses pada
hari Senin 28 September 2020 pada jam 13:11 Wib.
jowita, v., N. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd)
Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Tema 4 Sehat Itu
Penting Sebtema 3 Lingkungan Sehat Di Kelas V Sd Negeri 55/I Sridadi. 1–
10.
Kumar, T. M. V. (2019). pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Experimen IPA Kelas V SD/MI. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
63
Mohamad syarif sumantri. (2016). Strategi Pembelajaran Teori praktik di tingkat
pendidikan dasar. Jakarta: Rajawali Pers.
Nua, M. T. P., Wahdah, N., & Mahfud, M. (2018). Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (Lkpd) K-13 Berbasis Discovery Learning Peserta didik SMA
Kelas X Pada Materi Analisis Vektor. Jiurnal Nalar Pendidikan, 6(2), 95–
104.
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar Dan Pembelajaran.
FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333.
https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
Purworejo, U. M., & Peserta didik, K. (2017). Lembar kerja peserta didik dan
kaitannya dengan karakter peserta didik dalam pembelajaran ipa sd. 146–
152.
Ratnawati, F. A. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sesuai Model Aptitude Treatment Interaction
Pada Materi Fluidadinamis. Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika Dan
Aplikasinya), 3, 94. https://doi.org/10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28518
Rhozy, F., Darvina, Y., & Murtiani. (2016). Pengaruh penerapan model
pembelajaran search, solve, create and share (sscs) berbantuan bahan ajar
bermuatan karakter untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik
kelas xi sman 12 padang. Pillar of Physics Education, 7(April), 81–88.
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pfis/article/view/1993/1593
Rusman. (2015). Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik dan penilaian.
Jakarta: Rajawali Pers.
Satriawan, R., Studi, P., Matematika, P., Madjid, A., & Timur, L. (2017).
Keefektifan Model Search , Solve , Create , and Share Ditinjau dari Prestasi ,
Penalaran Matematis , dan Motivasi Belajar The Effectiveness of the Model
of Search , Solve , Create , and Share Terms of Achievement , Mathematical
Reasoning , and Motivation. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 4(1), 87–
64
99.
Savitri Erna Noor, S. (2016). Unnes Science Education Journal. Unnes Science
Education Journal, 5(1), 1109–1115.
Sitepu, B. P. (2008). Pengembangan sumber belajar. In Jurnal Pendidikan
Penabur
Surat Edaran Nomor 4 dan 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid -19
Thim-Mabrey, C. (2006). Sprachwandel in übersetzungsbearbeitungen zwischen
1846 und 1999. Neuphilologische Mitteilungen, 107(3), 361–373.
Usman Samatowa. (2016). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, . Jakarta: Indeks.
Widiyanti, F. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis
Literasi Sains di SD Negeri Kedungkelor 02. Jurnal Waspada FKIP
UNDARIS 1, 1
65
LAMPIRAN
66
iLampiran 1
Wawacara dengan Kepala Sekolah
PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
A. Tujuan Pedoman Wawancara
2. Memudahkan peneliti dalam melaksanakan wawancara.
3. Wawancara akan lebih terarah dan mudah dalam mengumpulkan data.
B. Format dan Komponen Wawancara
Pedoman dan komponen pertanyaan pada wawancara sebagaimana
tabel di bawah ini:
No Pertanyaan Checklist
1 Memperkenalkan diri
2 Menyampaikan tujuan dan permohonan
izin melakukan penelitian
3 Menanyakan kurikulum yang diterapkan
67
Transkip Wawancara
Nama : Supriyadi, S. Ag
Jabatan : Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Jumat, 29 Januari 2021/ 09:45 Wib
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Tema wawancara : Izin Riset Penelitian
Peneliti : Dessi
Peneliti : Assalamu’alaikum pak
Informan : Wa’alaikumsalam. Ada yang bisa saya bantu?
Peneliti : Maaf pak, sebelumnya apa bapak sedang sibuk pak?
Informan : insya Allah tidak sibuk, silahkan masuk
Peneliti : Begini pak, saya Dessi dari prodi PGMI UIN STS Jambi, yang
pertama tujuan saya dating kesini ingin bersilahturahmi, yang
kedua saya mau minta izin kepada bapak untuk mengadakan
penelitian untuk skripsi saya di sekolah ini pada kelas IV pak.
Informan : Kalau mau mengadakan penelitian disini silahkan, kami sangat
terbuka terhadap mahapeserta didik yang ingin mengadakan
penelitian di sekolah ini.
Peneliti : Terima kasih banyak pak karena sudah mengizinkan saya untuk
melakukan penelitian disini. sekolah ini masih menerapkan daring
ya pak ?
Informan : iya dek, karena belum mendapatkan izin dari dinas pendidikan
maka kami masih melakukan proses belajar mengajar melalui
daring seperti zoom, whatshapp group dan lain-lain.
Peneliti : ohh iya pak. Nanti saya boleh tidak pak komunikasi langsung
dengan guru kelas IV nya pak?
Informan : Tentu boleh, guru kelas IV yaitu Ibu Nofrianti meja nya ada di
paling belakang sudut kiri.
68
Peneliti : iya pak terima kasih banyak ya pak, bapak sudah meluangkan
waktunya untuk saya wawancara.
Informan : Iyaa sama-sama
69
Lampiran 2
Pedoman wawancara wali kelas IV
PEDOMAN WAWANCARA GURU KELAS V
A. Tujuan Pedoman Wawancara
1. Memudahkan peneliti dalam melaksanakan wawancara.
2. Wawancara akan lebih terarah dan mudah dalam mengumpulkan data
B. Format dan Komponen Wawancara
Pedoman dan komponen pertanyaan pada wawancara sebagaimana
tabel di bawah ini:
No Pertanyaan Checklist
1 Meminta kesediaan waktu
2 Memperkenalkan diri
3 Meminta data pribadi guru kelas IV
4 Menanyakan system pembelajaran
70
Tarnskip Wawancara
Nama : Nofrianty M.Pd.I
Jabatan : Guru Kelas IV
Tempat : Ruang Kelas
Hari, Tanggal, Jam : Jumat, 29 Januari 2021/ 10:19 Wib
Tema Wawancara : Bahan Ajar
Peneliti : Dessi
Peneliti : Assalamu’alaikum buk
Informan : Iya wa’alaikumsalam, ada yang bisa saya bantu?
Peneliti : kalau ibu sedang tidak sibuk saya ingin meminta kesediaan ibu
untuk saya wawancarai.
Informan : Ohh baiklah silahkan saya juga lagi ada waktu.
Peneliti : Maaf bu sebelumnya saya ingin bertanya nama lengkap ibu siapa
ya bu?
Informan : Nama lengkap saya Nofrianty M.Pd.I
Peneliti : Saya mau Tanya-tanya tentang proses pembelajaran bu. Tadi saya
Tanya dengan bapak kepala sekolah, katanya sekolah ini masi
belajar via online ya bu?
Informan : Ohh iya semenjak sekolah ditetapkan secara online kita sudah
belajarnya secara online.
Peneliti : Mohon maaf sebelumnya bu, Apakah di MIN Kota Jambi ini
sudah menggunakan bahan ajar yang bervariasi?
Informan : Selama ini belum menggunakan bahan ajar yang begitu terlihat di
sukai oleh peserta didik. kami sebagai pendidik biasanya
menggunakan bahan ajar berupa buku cetak, buku tematik dan juga
LKS yang sudah disediakan oleh pihak sekolah.
71
Peneliti : Apa saja yang menjadi penghambat pendidik untuk membuat/
mengembangkan bahan ajar?
Informan : Penghambatnya yaitu kurangnya waktu dan pemahaman yang
dimiliki pendidik untuk mengembangkan bahan ajar yang lebih
efektif.
Peneliti : Apakah selama pembelajaran online pada kompetensi dasar IPA
ada melakukan percobaan-percobaan bu?
Informan : Semenjak online jarang sekali melakukan percobaan dek.
Peneliti : Di MIN Kota Jambi pada KD IPA apakah masih terlalu sulit
untuk dipelajari/ dipahami oleh peserta didik bu?
Informan : Ya benar, berdasarkan hasil keseharian peserta didik dan hasil
belajar peserta didik, pada KD IPA masih sangat sulit dipelajari
dan di pahami karena kurang dibarengi sama prakteknya.
Peneliti : Perlukah di MIN Kota Jambi ini menggunakan sumber/ bahan
ajar yang baru?
Informan : Ya sangat perlu, karena hal itu yang sangat dibutuhkan saat ini
oleh peserta didik agar lebih cepat dan peserta didik tidak merasa
kesulitan, dan bagi pendidik juga dapat mempermudah/ membantu
proses pembelajaran.
Peneliti : Di MIN Kota Jambi pada KD IPA apakah masih terlalu sulit
untuk dipelajari/ dipahami oleh peserta didik bu?
Informan : Ya benar, berdasarkan hasil keseharian peserta didik dan hasil
belajar peserta didik, pada KD IPA masih sangat sulit dipelajari
dan di pahami karena kurang dibarengi sama prakteknya.
Peneliti : Perlukah di MIN Kota Jambi ini menggunakan sumber/ bahan
ajar yang baru?
Informan : Ya sangat perlu, karena hal itu yang sangat dibutuhkan saat ini
oleh peserta didik agar lebih cepat dan peserta didik tidak merasa
kesulitan, dan bagi pendidik juga dapat mempermudah/ membantu
proses pembelajaran.
72
Peneliti : Bagaimana jika saya menggunakan sumber/ bahan ajar LKPD
Berbasis Model Pembelajaran SSCS (search, solve, cretae, and
share)?
Informan : Ya sangat kami dukung jika anda membuat bahan ajar LKPD dan
menerapkannya pada peserta didik di MIN Kota Jambi
Peneliti : oiy bu bagaimana dengan evaluasi disetiap pembelajarannya?
Informan : Untuk evaluasi itu per KD jadi soal-soal yang diberikan
berdasarkan KD dan Indikator nya.
73
Lampiran 3
Lembar Validasi Ahli Desain
74
75
Lampiran 4
Lembar Validasi Ahli Bahasa
76
77
Lampiran 5
Lembar Validasi Ahli Materi
78
79
Lampiran 6
Lembar Angket Respon Peserta Didik
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK
Nama Peserata Didik : ............................................................
No. Absen : ............................................................
Setelah ananda semua mengikuti pembelajaran menggunakan LKPD IPA
Berbasis Search, Solve, Create And Share (SSCS) pada materi Gaya maka peneliti
ingin mengetahui pendapat ananda tentang kegiatan pembelajaran yang telah di
ikuti. Pendapat ananda semua sangat membantu perbaikan pendidikan di masa
yang akan datang. Diharapkan ananda semua membaca dengan teliti dan
menjawab pernyataan ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang ananda
alami ketika pembelajaran berlangsunng.
A. Petujuk
1. Pada angket ini terdapat 17 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik jawaban
setiap pernyataan yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah kamu
lalui. Berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan pilihanmu.
2. Berilah tanda “√” pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu untuk
setiap pernyataan yang diberikan.
3. Jika ada yang belum dipahami silahkan bertanya kepada peneliti.
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan setiap pernyataan telah
terjawab.
B. Keterangan Pilihan Penilaian
Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)
Nilai 4 : Setuju (S)
Nilai 3 : Netral (N)
Nilai 2 : Tidak Setuju (TS)
80
Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
No Pernyataan Skor Penilaian
SS S N TS STS
1. Tampilan LKPD IPA berbasis SSCS ini menarik.
2. LKPD IPA berbasis SSCS ini membuat saya
lebih bersemangat dalam belajar IPA.
3. Dengan LKPD IPA berbasis SSCS ini belajar di
rumah jadi tidak membosankan.
4. LKPD IPA berbasis SSCS ini mendukung saya
untuk menguasai pelajaran IPA.
5. Penyampaian materi dalam LKPD ini berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
6. Materi dalam LKPD berbasis SSCS ini mudah
saya pahami.
7. Dengan adanya rangkuman dapat membuat saya
mengingat materi lebih mudah.
8. LKPD ini memuat tes evaluasi yang dapat
menguji pemahaman saya tentang materi.
9. kalimat yang digunakan dalam LKPD ini jelas
dan mudah dipahami.
10.
Bahasa yang digunakan dalam LKPD ini
sederhana dan mudah dimengerti.
11. Huruf yang digunakan sederhana dan mudah
dibaca.
12. Cara penyajian LKPD membuat saya ingin tahu
mengenai materi yang disajian didalam LKPD.
13. LKPD ini bermanfaat bagi saya.
14. Adanya beragam kegiatan, dan latihan soal yang
membantu saya mengembangkan pengetahuan
81
Jambi................................
Peserta Didik
.....................................
saya.
15. Dengan menggunakan LKPD saya dituntut untuk
mampu memecahkan masalah.
16. Saya mampu memecahkan sendiri masalah yang
terdapat dalam LKPD.
17. Ketika belajar saya selalu memeriksa kembali
hasil pekerjaan yang saya kerjakan dan membuat
kesimpulan sesuai dengan masalah yang
ditanyakan.
82
Lampiran 7
Lembar Angket Respon Pendidik
83
Lampiran 8
Data Angket Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
84
Lampiran 9 Perhitungan Hasil Belajar Kelompok Kecil
Nama Soal
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AQH 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 90
AS 10 10 10 10 10 0 10 10 10 0 80
AGA 10 10 10 10 10 0 10 10 10 0 80
DDI 10 10 10 10 10 0 0 10 0 10 70
DAP 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 90
FA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
FAK 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 90
FKW 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 90
JH 10 10 10 10 10 10 10 0 10 0 80
KR 10 10 10 10 0 10 0 10 10 0 70
KIN 10 10 10 10 0 10 0 0 10 10 70
KR `10 10 10 10 10 10 10 0 0 10 80
MDA 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80
MAA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
MAR 10 10 10 10 10 0 0 0 10 10 70
Rata-
Rata 82.67
85
Lampiran 10
Data Angket Hasil Uji Coba Lapangan
86
No Nama Aspek yang Dinilai Jumlah Presentasi
A b c d e f g h i j k l m n o p q
1 Aqila Nuursyiffa
Harwindo
5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 81 95,29
2 Azira Shalsabila 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 80 94,11
3 Azra Ghassani Azalia 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 83 97,24
4 Dafa dhaifullah indi 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 78 91,76
5 Dwi Anisa Putri W. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 80
6 Fadlan Alfarizi 5 5 4 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 76 89,41
7 Fariza Putri Khafsoh 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 77 90,58
8 Fayza Kanaya Warisha 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 78 91,76
9 Jenny Herlina 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 82 96,47
10 Keyla Ramadhani 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 75 88,23
11 Khairan Izam Nasution 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 100
12 Khairi Ramadhan 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 3 3 4 75 88,23
87
13 Kirana Ramadhani 5 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 78 91,76
14 M.Devan Athaya Safit 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 79 92,94
15 Mgs. Alwan Aqil 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 81 95,29
16 Moch. Al Fatih Rayanda 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 80 94,11
17 Monalisa Nauli Wibowo 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 80 94,11
18 Muhammad Dhafa N. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 81 95,29
19 Muhammad Faiz 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 77 90,58
20 Muhammad Farih Adriza 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 100
21 Muhammad Fauzan I. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 82 96,47
22 Muhammad Rayan A. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 100
23 Muhammad Thoriq Al faiz 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 81 95,29
24 Musyafa Syakibah 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 100
25 Nadzwa Aulia Zahra 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 83 97,64
26 Nikita Aulia Vidianti 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 77 90,68
27 Qori’ah Raihani Kaida 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 78 91,76
88
28 Raditnya Nala Pradja 4 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 74 87,05
29 Rafifa Aisha Mahera 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 77 90,58
30 Raisa Nabila Afandi 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 82,23
31 Rakha Priatna 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 100
32 Sandrina Almahyra Adytra 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 80
33 Syifa Ramadhani 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 84 98,82
34 Vinza Armunra Fadillah 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 100
35 Zia Almira Callysta 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 80 94,11
Jumlah 3258,79
Rata-rata 93,12
Kategori Sangat
menarik
89
No Nama Nilai
1 Aqila Nuursyiffa Harwindo 90
2 Azira Shalsabila 80
3 Azra Ghassani Azalia 80
4 Dafa dhaifullah indi 70
5 Dwi Anisa Putri W. 90
6 Fadlan Alfarizi 100
7 Fariza Putri Khafsoh 90
8 Fayza Kanaya Warisha 90
9 Jenny Herlina 80
10 Keyla Ramadhani 70
11 Khairan Izam Nasution 70
12 Khairi Ramadhan 80
13 Kirana Ramadhani 80
14 M.Devan Athaya Safit 100
15 Mgs. Alwan Aqil 70
16 Moch. Al Fatih Rayanda 80
17 Monalisa Nauli Wibowo 90
18 Muhammad Dhafa N. 85
19 Muhammad Faiz 95
20 Muhammad Farih Adriza 80
21 Muhammad Fauzan I. 70
22 Muhammad Rayan A. 73
23 Muhammad Thoriq Al faiz 80
24 Musyafa Syakibah 80
90
25 Nadzwa Aulia Zahra 90
26 Nikita Aulia Vidianti 90
27 Qori’ah Raihani Kaida 100
28 Raditnya Nala Pradja 100
29 Rafifa Aisha Mahera 80
30 Raisa Nabila Afandi 100
31 Rakha Priatna 100
32 Sandrina Almahyra Adytra 100
33 Syifa Ramadhani 95
34 Vinza Armunra Fadillah 85
35 Zia Almira Callysta 80
Rata - rata 85,51
91
Lampiran 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MIN Kota JAmbi
Kelas / Semester : IV / 2
Tema 7 : Indahnya Keragaman di Negeriku
Sub Tema 1 : Keragaman Suku Bangsa dan Agama di
Negeriku
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
IPA
3.3 Mengidentifikasi macammacam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.
92
4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya
gesekan.
C. INDIKATOR
3.3.1 Mengetahui dan memahami macam-macam gaya, antara lain: gaya
otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan
3.3.2 Membedakan macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan dengan tepat.
3.3.3 Menjelaskan macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan dengan tepat
4.4.1 Mempresentasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari dengan
tepat.
4.4.2 Mengaplikasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari seperti
gaya gesek dan otot.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melakukan percobaan peserta didik mampu menjelaskan
pengertian gaya dengan tepat.
2. Dengan melakukan setiap pecoann peserta didik dapat mengaplikasikan
manfaat gaya otot dalam kehidupan sehari-hari.
3. Setelah melakukan pengamatan peserta didik mampu membedakan
listrik dinamis dan statis.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian gaya
2. Jenis-Jenis gaya
3. Gaya otot dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
4. Listrik statis dan dinamis
F. PENDAKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model : Search, Solve, Create, And Share (SSCS)
2. Metode: Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi dan Ceramah
G. MEDIA, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
1. LKPD IPA Berbasis Search, Solve, Create, and Share (SSCS) Pada
materi Gaya Kelas IV SD/MI.
2. Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Keragaman di Negeriku Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
3. Buku Peserta didik Tema : Indahnya Keragaman di Negeriku Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
93
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran
peserta didik.
Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang peserta didik.
Peserta didik diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
Mengajak peserta didik berdinamika dengan
tepuk semangat.
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
10 menit
Inti Pendidik dan peserta didik bersama-sama
membaca bagian Literasi pada LKPD di
halaman 1
Pendidik meminta peserta didik untuk
mengamati gambar yang ada pada LKPD
berbasis sscs
Pendidik bersama-sama menjawab pertanyaan
yang ada pada kegiatan mengamati
Pendidik menyampaikan materi Gaya
Peserta didik secara individu menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan materi gaya
pada bagian rangkuman materi.
Untuk mengetahui pengetahuan peserta didik,
pendidik memberikan pertanyaan yang
berkaitan dengan Gaya (kegiatan 1 tahap
Search)
Peserta didik menuliskan jawaban sementara
berdasarkan permasalahan yang di berikan
pendidik (Solve)
Peserta didik dan pendidik melakukan
pembuktian atas jawaban sementara yang telah
ditulis oleh peserta didik, dengan melakukan
praktikum secara berkelompok (Create)
Setelah melakukan praktikum/kegiatan
45 menit
94
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
dan kesimpulan kegiatan yang telah dilakukan
(Share
Penutup Bersama-sama peserta didik membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)
15 menit
I. PENILAIAN
1. Prosedur penilaian
a. Proses penilaian
b. Penilaian Hasil Belajar
1) Jenis tes : Tertulis
2) Bentuk penilaian : Essay
3) Alat tes : Soal-soal
Instrumen tes
1. Apa yang kamu ketahui tentang gaya? (gaya adalah dorongan
atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak atau
berubah bentuk)
2. Sebutkan jenis-jenis gaya? (gaya otot, gaya listrik, gaya
magnet, gaya gravitasi, dan gaya otot)
3. Gaya apa yang kalian temukan saat permainan tarik tambang (
gaya otot)
95
4. Jelaskan yang dimaksud dengan listri statis? (listrik statis yaitu
gejala kelistrikan yang ditimbulkan oleh muatan yang tidak
mengalir)
5. Jelaskan contoh pemanfaatan gaya otot dalam kehidupan
sehari-hari?(bertukar buku, medorong meja, mengangkat meja)
Pedoman penilaian
Penilaian proses
Penilaian Hasil
Jambi, 23 Februari 2021
Guru kelas Peneliti
Nofrianty M.Pd.I Dessi
NIP. 198210072003122002 204172634
Mengetahui
Kepala Sekolah
Suyanto, M.Pd.I
NIP. 196612101994021002
96
Lampiran 12
Dokumentasi
Pembukaan Proses Pembelajaran Proses Pemberian Materi dan LKPD
Pembagian Angket Melalui Haslil pengerjaan LKPD
Google Form
97
Lampiran 13
Jadwal Penelitian
98
No Kegiatan Bulan
November Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul √
2 Pengajuan Dosen
Pembimbing
√
3 Bimbingan dan Perbaikan
Proposal
√
4 Seminar Proposal √
5 Perbaikan dan Izin Riset √
6 Desain Produk √
7 Validasi Ahli √ √
8 Uji Coba
99
9 Penulisan Kripsi
10 Acc Sidang Munaqasah √
11 Sidang Munaqasah √
12 Perbaikan Skripsi √
13 Penyerahan Skripsi √
100
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Dessi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : 26 Desember 1999
Alamat : Jl. Mulawarman Rt. 19 Talang Banjar Kota Jambi
Alamat Email : [email protected]
No Kontak :0895-6296-3881
Pendidikan Formal
1. SD/MI, Tahun Tamat : SDN 61Kota Jambi, Tahun 2011
2. SMP, Tahun Tamat : SMPN 10 Kota Jambi, Tahun 2014
3. SMA, Tahun Tamat : SMAN 2 Kota Jamabi, Tahun 2017
Motto Hidup : “ Hidup adalah seni menggambar tanpa penghapus ”
Jambi, 29 April 2021
Penulis
Dessi