pengembangan instrumen tes matematika terintegrasi...
TRANSCRIPT
Pengembangan Instrumen Tes Matematika Terintegrasi Konsep
Keislaman
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Yuhyi Yanto
1113017000025
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
i
ABSTRAK
YUHYI YANTO (1113017000025). “Pengembangan Instrumen Tes
Matematika Terintegrasi Konsep Keislaman”. Skripsi Jurusan Pendidikan
Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Desember 2019.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen tes matematika terintegrasi
konsep keislaman. Konsep keislaman yang dimaksud pada penelitian ini adalah
mata pelajaran rumpun agama yaitu Al-Quran Hadits, Fiqih, SKI, dan Aqidah
Akhlak. Instrumen tes dikembangkan menggunakan langkah-langkah penyusunan
instrumen tes. Instrumen tes dibuat sebanyak 50 butir soal dan dirancang menjadi
3 paket soal. Masing-masing paket soal diuji pada 100 siswa kelas VIII di 3
Madrasah, yaitu MTs Negeri 1 Kota Tangerang, MTs Jabal Nur Kota Tangerang,
dan MTs Al Azhar Ummu Suwanah, Kota Tangerang. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instrumen tes matematika terintegrasi konsep
keislaman yang dibuat memenuhi kriteria kelayakan instrumen tes berdasarkan
hasil uji ahli dan uji empiris. Berdasarkan hasil uji ahli, instrumen tes menunjukkan
kualifikasi layak dengan persentase total sebesar 85,97%. Berdasarkan hasil uji
empiris berupa uji validitas, semua soal menunjukkan kualifikasi valid.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, instrumen tes menunjukkan tingkat keajegan
tinggi. Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran, dari total 50 soal terdapat 3 soal
dengan kualifikasi sukar, 47 soal dengan kualifikasi sedang dan tidak ada soal
dengan kualifikasi mudah. Berdasarkan hasil uji daya beda, dari total 50 soal
terdapat 2 soal dengan kualifikasi sangat baik, 20 soal dengan kualifikasi baik dan
28 soal dengan kualifikasi cukup.
Kata kunci: Instrumen Tes Matematika, Integrasi, Konsep Keislaman, Model
Pengembangan ADDIE
ii
ABSTRACT
YUHYI YANTO (1113017000025) "Development of an Integrated Islamic
Mathematics Test Instrument". Thesis Department of Mathematics Education,
Faculty of Tarbiyah and Teaching Training, Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta, December 2019.
The purpose of this research was to develop of an integrated islamic mathematics
test instrument. The Islamic concept referred to in this study is the subject of
religious groups namely Al-Quran Hadith, Fiqh, SKI, and Aqeedah Morals. The
test instrument was developed by using the steps of compiling the test instrument.
Test instruments were made of 50 items and designed into 3 question packages.
Each question package was tested on 100 students of class VIII in 3 Madrasas,
namely MTs Negeri 1 Kota Tangerang, MTs Jabal Nur Kota Tangerang, and MTs
Al Azhar Ummu Suwanah, Kota Tangerang. The research method used is
development research with the ADDIE development model (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation).
The results of this research showed that an integrated islamic mathematics test
instrument made meets the eligibility criteria of the test instrument based on the
results of expert and empirical tests. Based on the results of expert tests, the test
instrument showed decent qualifications with a total percentage of 85.97%. Based
on the results of the empirical test in the form of a validity test, all of the test
instrument show valid qualifications. Based on the results of the reliability test, the
test instrument showed a high level of prevalence. Based on the results of the
difficulty level test, out of a total of 50 questions there are 3 questions with difficult
qualifications, 47 questions with moderate qualifications and there are no questions
with easy qualifications. Based on the results of the different power tests, out of a
total of 50 questions, there were 2 questions with very good qualifications, 20
questions with good qualifications and 28 questions with sufficient qualifications.
Keywords: Mathematics Test Instrument, Integration, Islamic Concepts, ADDIE
Development Model
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi
kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
3. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
4. Gusni Satriawati, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
5. Maifalinda Fatra, M.Pd., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Kidup
Supriyadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
waktu, bimbingan, arahan, motivasi dan semangat dalam membimbing
penulis selama ini. Terlepas dari segala perbaikan dan kebaikan yang
diberikan, semoga Bapak dan Ibu selalu berada dalam kemuliaan-Nya.
6. Dr. Kadir, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan waktu, bimbingan, arahan, motivasi dan semangat dalam
membimbing penulis selama ini.
7. Dr. Lia Kurniawati, M.Pd., Ahmad Dimyati, M.Pd., dan Khamida Siti Nur
Atiqoh, M.Pmat., selaku ahli materi pada penelitian ini.
8. Dr. Dimyati, M.Ag., Dr. Abdul Ghofur, S.Ag, M.A., dan Marhamah saleh,
M.A., selaku ahli agama pada penelitian ini.
iv
9. Dr. Hindun, M.Pd., selaku ahli bahasa pada penelitian ini
10. H. Khoirul Fatihin, S.Pd.I., Churin In Nabila, M.Pd., dan Aan Anwar Firdaus,
S.Pd., selaku praktisi lapangan pada penelitian ini.
11. Seluruh dosen Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah diberikan oleh Bapak dan Ibu
Dosen mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
12. Staf Jurusan Pendidikan Matematika beserta Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
keguruan UIN Syarif Hidayatullah, jakarta.
13. Kepala MTs Negeri 1 Kota Tangerang, Kepala MTs Jabal Nur Kota
Tangerang, Kepala MTs Al Azhar Ummu Suwanah Kota Tangerang beserta
seluruh guru dan karyawan yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
14. Drs. KH. A. Saeful Millah, M.M., M.BA., selaku Pengasuh Pondok Pesantren
Modern Terpadu Jabal Nur Kota Tangerang yang telah memberikan
bimbingan dan ilmu selama di pondok ini, beserta para asatidz dan ustazah
yang telah memberikan ilmu kepada penulis serta santriwan dan santriwati
Ponpes Jabal Nur yang saya cintai dan sayangi.
15. Keluarga tercinta Ayahanda M. Basri, Ibunda Yusroh, Kakak M. Yusuf, Siti
Balya, Siti Baika, dan Yuhelmi, adik Yuhfi Zunnahar dan Siti Nurbayanti
yang tak henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang,
mengingatkan dan menberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.
16. Rizki Amalia Putri beserta keluarga yang telah memberkan banyak bantuan,
do’a, dan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
17. Sahabat seperjuangan di Ponpes Jabal Nur yang selalu memberi motivasi
kepada penulis yaitu Ustadz Sayuti, Ustadz Turmudzi, Ustadz Hafidz,
Ustadzah Suhaibatul Aslamiyah, Ustazah Rizqa, Ustadzah Nidatul, Ustazah
Novela, dan Ustadzah Nurrachmawati.
18. Sahabat bermain dan belajar yaitu Laila Masulah, Ridhwan Hidayat, Anwar,
Badiatul Musyarofah, Ikhda Rahmatina, dan Ummu Imaroh.
19. Teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2013 Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah jakarta yang selalu memotivasi penulis.
v
20. Keluarga Besar Himpuna Mahasiswa Islam Distrik PMTK Komisariat
Tarbiyah Cabang Ciputat, yang telah banyak memberikan kesempatan belajar
berorganisasi selama perkuliahan.
21. Kawan-kawan yang telah berjuang bersama di Ciputat, memberikan motivasi,
dan memberikan ide kepada penulis yaitu ketum Aziz Muhtasyam, bang
Bijak, bang Lava Himawan, ketum Aan Anwar Firdaus, bang Mahendra, bang
Dwimar, Hamzah Robbani, Harun Mustofa, Fadhillah Akbar, Ja’far Al-Jufri,
Afrilia Eka Choiriyaza, Qoo’idah Kholilah Afifah, Nanda Zawin, Achmad
Kurniawan, Dadan, Widyatma, Deni dan Ilham.
22. Teman-teman dan pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang diberikan kepada penulis
dengan balasan yang lebih baik. Aamiin Yaa Rabbal‘alamiin. Dalam penulisan ini,
penulis sudah berusaha dengan maksimal, adapun jika terdapat kekurangan, penulis
menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Jakarta, Januari 2020
Penulis
Yuhyi Yanto
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
F. Manfaat penelitian ........................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ........................ 7
A. Pembelajaran Matematika ............................................................. 7
B. Instrumen Tes Matematika ............................................................ 8
1. Pengertian Instrumen ................................................................ 8
2. Jenis-jenis Instrumen ............................................................... 9
3. Tujuan dan Manfaat Instrumen ............................................... 13
4. Prinsip-prinsip dalam pengembangan instrumen .................... 13
5. Karakteristik Instrumen ........................................................... 14
6. Pemetaan Kompetensi Matematika ......................................... 15
7. Model Pengembangan Instrumen ............................................ 18
C. Integrasi Konsep Keislaman.......................................................... 22
1. Pengertian Integrasi Keilmuan ................................................ 22
2. Model Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan ......................... 24
3. Konsep Keislaman .................................................................... 33
4. Integrasi Matematika dan Konsep Keislaman .......................... 34
vii
D. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................... 36
E. Kerangka Berpikir ......................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 39
A. Model Pengembangan ................................................................... 39
B. Prosedur Pengembangan ............................................................... 39
1. Analysis (Analisis) .................................................................... 39
2. Design (Desain) ....................................................................... 40
3. Development (Pengembangan) ................................................ 41
4. Implementation (Implementasi) ............................................... 42
5. Evaluation (Evaluasi) .............................................................. 42
C. Desain Uji Coba ............................................................................ 43
D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 44
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 54
A. Deskripsi Hasil penelitian ............................................................ 54
1. Analysis (Analisis) .................................................................... 54
2. Design (Desain) ....................................................................... 55
3. Development (Pengembangan) ................................................ 58
4. Implementation (Implementasi) ............................................... 62
5. Evaluation (Evaluasi) .............................................................. 69
B. Analisis Hasil Uji Coba ................................................................ 73
1. Evaluasi oleh Ahli ................................................................... 73
2. Evaluasi oleh Praktisi Lapangan ............................................. 74
3. Evaluasi Hasil Uji Empiris ...................................................... 75
C. Penyempurnaan Produk Akhir ..................................................... 84
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 86
A. Kesimpulan ................................................................................... 86
B. Saran ............................................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Soal Menjodohkan.......................................................... 11
Tabel 2.2 Pemetaan Kompetensi Dasar ...................................................... 16
Tabel 2.3 Matriks Integrasi Matematika dan Konsep Keislaman ............... 35
Tabel 3.1 Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes Oleh Ahli Materi.................... 44
Tabel 3.2 Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes Oleh Ahli Agama Islam ......... 45
Tabel 3.3 Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes Oleh Ahli Bahasa ................... 45
Tabel 3.4 Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes Oleh Guru Matematika .......... 46
Tabel 3.5 Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes Oleh Guru PAI ....................... 46
Tabel 3.6 Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes Oleh Guru Bahasa Indonesia . 47
Tabel 3.7 Pedoman Skor Evaluasi Instrumen Oleh Ahli ............................ 49
Tabel 3.8 Skala Persentase ......................................................................... 49
Tabel 3.9 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ............................................. 51
Tabel 3.10 Klasifikasi Interpretasi Tingkat Kesukaran................................. 52
Tabel 3.11 Klasifikasi Interpretasi Daya Beda ............................................. 52
Tabel 4.1 Telaah soal 1 ................................................................................ 61
Tabel 4.2 Telaah soal 50 .............................................................................. 61
Tabel 4.3 Revisi Instrumen Soal ................................................................... 70
Tabel 4.4 Revisi Soal Nomor 1 ..................................................................... 71
Tabel 4.5 Revisi Soal Nomor 50 ................................................................... 72
Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Instrumen Tes Oleh Ahli........................................ 75
Tabel 4.7 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Paket 1 ..................................... 76
Tabel 4.8 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Paket 2 ..................................... 77
ix
Tabel 4.9 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Paket 3 ..................................... 78
Tabel 4.10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Paket 1 ................... 80
Tabel 4.11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Paket 2 ................... 80
Tabel 4.12 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Paket 3 ................... 81
Tabel 4.13 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Paket 1................................ 82
Tabel 4.14 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Paket 2................................ 83
Tabel 4.15 Hasil Uji Daya beda Instrumen Tes Paket 3 ................................ 84
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model pengembangan Borg dan Gall ..................................... 20
Gambar 2.2 Model pengembangan ADDIE ................................................ 21
Gambar 2.3 Model Jaring Laba-laba ........................................................... 28
Gambar 2.4 Model pohon Ilmu ................................................................... 29
Gambar 2.5 Model Roda Ilmu .................................................................... 30
Gambar 2.6 Model Sel Cemara Ilmu .......................................................... 31
Gambar 2.7 Model Integrated Twin Towers ............................................... 32
Gambar 2.8 Model Intan Berlian Ilmu ........................................................ 33
Gambar 2.9 Kerangka Berpikir ................................................................... 38
Gambar 4.1 Uji Instrumen paket 1 ( No. 1- 4 ) ........................................... 63
Gambar 4.2 Uji Instrumen paket 1 ( No. 5- 7 ) ........................................... 64
Gambar 4.3 Uji Instrumen paket 1 ( No. 8- 12 ) ......................................... 64
Gambar 4.4 Uji Instrumen paket 1 ( No. 13- 15 ) ....................................... 65
Gambar 4.5 Uji Instrumen paket 2 ( No. 1- 4 ) ........................................... 65
Gambar 4.6 Uji Instrumen paket 2 ( No. 5- 9 ) ........................................... 66
Gambar 4.7 Uji Instrumen paket 2 ( No. 10- 13 ) ....................................... 66
Gambar 4.8 Uji Instrumen paket 2 ( No. 14- 15 ) ....................................... 67
Gambar 4.9 Uji Instrumen paket 3 ( No. 1- 4 ) ........................................... 67
Gambar 4.10 Uji Instrumen paket 3 ( No. 5- 10 ) ......................................... 68
Gambar 4.11 Uji Instrumen paket 3 ( No. 11- 16 ) ....................................... 68
Gambar 4.12 Uji Instrumen paket 3 ( No. 17- 20 ) ...................................... 69
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Pedaoman Wawancara Ponpes ............................... 91
Lampiran 2 Angket Validasi Instrumen oleh Ahli Materi atau
Guru Matematika ..................................................................... 94
Lampiran 3 Angket Validasi Instrumen oleh Ahli Agama atauGu ru PAI . 99
Lampiran 4 Angket Validasi Instrumen oleh Ahli Bahasa atau
Guru Bahasa Indonesia ............................................................ 104
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Tes ........................................................... 109
Lampiran 6 Instrumen Tes ........................................................................... 115
Lampiran 7 Instrumen Tes Matematika Terintegrasi Konsep Keislaman ... 134
Lampiran 8 Hasil Uji Coba Ahli Materi 1 ................................................... 148
Lampiran 9 Hasil Uji Coba Ahli Materi 2 ................................................... 150
Lampiran 10 Hasil Uji Coba Ahli Materi 3 ................................................... 152
Lampiran 11 Perhitungan Data hasil Validasi Oleh Ahli Materi .................. 154
Lampiran 12 Hasil Uji Kelayakan Instrumen Oleh Ahli Materi ................... 156
Lampiran 13 Hasil Uji Coba Ahli Agama 1 ................................................. 158
Lampiran 14 Hasil Uji Coba Ahli Agama 2 ................................................. 160
Lampiran 15 Hasil Uji Coba Ahli Agama 3 ................................................. 162
Lampiran 16 Perhitungan Data hasil Validasi Oleh Ahli Agama ................. 164
Lampiran 17 Hasil Uji Kelayakan Instrumen Oleh Ahli Agama .................. 166
Lampiran 18 Hasil Uji Coba Praktisi Lapangan 1 ........................................ 168
Lampiran 19 Hasil Uji Coba Praktisi Lapangan 2 ........................................ 170
Lampiran 20 Perhitungan Data hasil Validasi Oleh Praktisi Lapangan ........ 172
xii
Lampiran 21 Hasil Uji Kelayakan Instrumen Oleh Praktisi Lapangan......... 174
Lampiran 22 Perhitungan Data Gabungan Ahli Materi, Ahli Agama,
dan Praktisi lapangan .............................................................. 176
Lampiran 23 Rekapitulasi Hasil Uji kelayakan Angket
Oleh Ahli Materi, Ahli Agama, dan Praktisi lapangan ............. 178
Lampiran 24 Perhitungan Hasil Uji Validitas Instrumen Tes paket 1 ........... 180
Lampiran 25 Perhitungan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Paket 1 ....... 185
Lampiran 26 Perhitungan Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Instrumen Tes Paket 1 .............................................................. 190
Lampiran 27 Perhitungan Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Paket 1 ........ 195
Lampiran 28 Rekapitulasi Hasil Uji Kelayakan Instrumrn Tes Paket 1 ........ 200
Lampiran 29 Perhitungan Hasil Uji Validitas Instrumen Tes paket 2 ........... 201
Lampiran 30 Perhitungan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Paket 2 ....... 206
Lampiran 31 Perhitungan Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Instrumen Tes Paket 2 .............................................................. 211
Lampiran 32 Perhitungan Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Paket 2 ........ 216
Lampiran 33 Rekapitulasi Hasil Uji Kelayakan Instrumrn Tes Paket 2 ........ 221
Lampiran 34 Perhitungan Hasil Uji Validitas Instrumen Tes paket 3 ........... 222
Lampiran 35 Perhitungan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Paket 3 ....... 227
Lampiran 36 Perhitungan Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Instrumen Tes Paket 3 .............................................................. 232
Lampiran 37 Perhitungan Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Paket 3 ........ 237
Lampiran 38 Rekapitulasi Hasil Uji Kelayakan Instrumrn Tes Paket 3 ........ 242
Lampiran 39 Uji Referensi ............................................................................ 243
xiii
Lampiran 40 Surat Bimbingan Skripsi .......................................................... 247
Lampiran 41 Surat Permohonan Izin penelitian ............................................ 249
Lampiran 42 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ............................... 252
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijelaskan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”.1
Selain itu, dalam Undang-undang yang sama terkait Pendidik dan Tenaga
Kependidikan dalam pasal 39 ayat 2 dijelaskan pendidik adalah tenaga profesional
dengan tugas membuat rencana dan melaksanakan rencana tersebut dalam proses
pembelajaran, melakukan penilaian hasil belajar, melaksanakan bimbingan dan
pelatihan, serta mengembangkan potensi diri dengan melakukan penelitian dan
melakukan pengabdian kepada masyarakat.2
Pendidik sebagai penilai hasil belajar harus memiliki kemampuan
melaksanakan evaluasi. Kemampuan melaksanakan evaluasi sangat penting
dimiliki oleh pendidik guna mendapatkan hasil belajar sesuai kompetensi yang
hendak dicapai. Mas’ud mengungkapkan keberhasilan pembelajaran matematika
dapat diketahui dengan adanya evaluasi pembelajaran matematika. Evaluasi
merupakan kegiatan untuk menghasilkan kesimpulan dengan pengamatan berupa
gejala suatu objek dengan tolok ukur yang dibuat sesuai instrumen yang
digunakan.3
1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta: 2004), pasal 1 ayat 1 2 Ibid, Pasal 39 ayat 2 3 Mas’ud Zein, Darto, Evauasi Pembelajaran Matematika, (Riau: Daulat Riau, 2012), h. 5
2
Abdul Mujib (Mas’ud, 2012) menjelaskan bahwa evaluasi adalah suatu
proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik untuk tujuan pendidikan.4 Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal
58 (1) menjelaskan evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau
proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.5
Salah satu alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan evaluasi adalah
instrumen penilaian. Instrumen penilaian yang digunakan bisa berupa instrumen tes
ataupun instrumen non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur ketercapaian
kompetensi yang hendak dicapai. Sebelum menggunakan instrumen, evaluator
terlebih dahulu memastikan validitas Instrumen sehigga menghasilkan data yang
valid.6 Menurut Arikunto, valid tidaknya instrumen tes tergantung tolok ukur yang
diigunakan.7 Instrumen yang baik adalah instrumen yang memenuhi kriteria
kelayakan instrumen yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan
ekonomis.8
Instrumen juga harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world
problems).9 Guru dalam membuat instrumen harus memperhatikan keterkaitan
antara instrumen tes yang dibuat dengan lingkungan belajar siswa. Akan tetapi,
guru dalam proses evaluasi pembelajaran masih belum memperhatikan lingkungan
belajar siswa, sehingga instrumen yang tersedia belum mencerminkan kehidupan
nyata sesuai pengalaman siswa. Sayangnya dalam melakukan evaluasi, belum
semua guru menerapkan prosedur evaluasi yang tepat, masih terdapat guru kurang
memperhatikan lingkungan belajar siswa dalam memberikan instrumen penilaian.
Hal itu berdasarkan wawancara awal peneliti kepada Guru Matematika di MTs
Jabal Nur Kota Tangerang. Hasil dari wawancara tersebut menerangkan bahwa
4 Ibid. 5 Op.cit, pasal 58 ayat 1 6 Loc.cit 7 Suharsimi Arikunto, Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian Program,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2017), h. 285 8 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2018), cet. Ke-7, hal.97 9 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) cet. Ke 5, h. 187
3
guru dalam melakukan penilaian tidak mengembangkan instrumen sesuai
lingkungan belajar siswa sehingga proses evaluasi menjadi tidak menarik minat
siswa. Soal-soal yang ada belum mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
sehingga belum terlihat ada integrasi dalam pembuatan instrumen soal. Padahal,
dalam perkembangannya integrasi keilmuan menjadi hal yang sangat penting dalam
dunia pendidikan saat ini.
Kementrian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam nomor
1697 tahun 2019 membuat keputusan tentang Petunjuk teknis Kompetisi Sains
Madrasah tahun 2019. KSM adalah kompetisi yang diselenggarakan Kementrian
Agama RI yang mengintegrasikan Sains dengan Islam. Lahirnya konsep integrasi
dilatari oleh dikotomi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Keduanya
terpisahkan dan seolah berjalan pada wilayahnya masing-masing. Ia juga dipicu
oleh separasi antara sistem pendidikan Islam dan sistem pendidikan modern yang
berdampak laten bagi umat islam.10
Integrasi keilmuan (dalam SK Rektor UIN Jakarta), adalah pemaduan ilmu-
ilmu islam dengan ilmu-ilmu lain sehingga tidak terjadi dikotomi dan tidak saling
bertentangan.11 Mahdi Gulsyandi menuturkan integrasi keilmuan dalam
hubungannya dengan ilmu pengetahuan adalah sebagai penjelasan atau tafsir ayat-
ayat Al-Quran. Melalui sains, ayat-ayat Al-Quran ditafsir dan diteliti untuk
menunjukkan mukjizat Al-Quran sebagai sumber segala ilmu. Hal ini sesuai dengan
pandangan Ibnu Mas’ud (Al Ghazali dalam Ihya Ulumiddin) yang berarti jika
seseorang ingin memiliki pengetahuan klasik maupun modern, hendaknya ia
merenungkan Al-Quran.12
Hasil wawancara penulis dengan pimpinan Pondok Pesantren Jabal Nur Kota
Tangerang menunjukkan adanya perlakuan berbeda oleh siswa Ponpes Jabal Nur
terhadap pelajaran rumpun agama dan pelajaran umum. Siswa MTs Jabal Nur yang
10 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Kompetisi
Sains Madrasah tahun 2019, 2019 11 Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Integrasi Ilmu pasal 2 ayat
1, Jakarta 2017 12 Akbarizan, Integrasi Ilmu, perbandingan UIN Suska dan Universitas UMMU Al Quran,
(Riau: Susa Press, 2014), h. 41
4
juga merupakan santri di Pondok Pesantren Jabal Nur menunjukkan
kecenderungannya terhadap pelajaran rumpun agama lebih besar daripada pelajaran
umum.
Peserta didik di ponpes Jabal Nur juga menunjukkan entitasnya sebagai santri
lebih besar daripada sebagai siswa. Hal itu mempengaruhi orientasinya dalam
kegiatan belajar. Peserta didik memiliki minat belajar materi keagamaan lebih besar
daripada belajar materi umum. Hasil angket yang diberikan kepada 35 siswa kelas
VII MTs Jabal Nur menunjukkan minat siswa terhadap mata pelajaran umum
khususnya matematika masih rendah dengan presentase 53%.
Berdasarkan pemaparan di atas penulis memiliki alternatif solusi yaitu
dengan memadukan soal-soal matematika dengan konsep keislaman. Peneliti
tertarik untuk mengembangkan Instrumen tes matematika terintegrasi konsep
Keislaman guna memperkaya Khazanah keilmuan khususnya instrumen soal
Matematika terintegtasi keislaman, sehingga pembelajaran yang didapat siswa
menjadi bermakna dan tidak ada lagi dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum
khususnya matematika. Penelitian ini diberi judul “Pengembangan Instrumen
Tes Matematika Terintegrasi Konsep Keislaman”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Masih minimnya pengembangan instrumen khususnya instrumen tes
matematika terintegrasi konsep Keislaman.
2. Minat siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah
5
C. Pembatasan Masalah
Agar Penelitian ini lebih terarah dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda-beda, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Instrumen tes matematika yang dikembangkan adalah materi-materi matematika
kelas VII MTs yang dapat diintegrasikan dengan konsep keislaman.
2. Integrasi Konsep Keislaman mencakup konsep-konsep Keislaman pada mata
pelajaran Al-Quran dan Hadis, Fiqih, SKI, dan Akidah Akhlak pada kelas VII
MTs.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Prosedur Pengembangan Instrumen Tes Matematika Terintegrasi
Konsep Keislaman?
2. Bagaimana Kualitas Instrumen Tes Matematika Terintegrasi Konsep Keislaman
yang dihasilkan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
umum dari penelitian ini adalah mengembangkan Instrumen tes matematika
terintegrasi konsep keislaman pada materi-materi kelas VII MTs.
Sedangkan tujuan Khusus dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan Instrumen tes Matematika Terintegrasi Konsep Keislaman pada
materi-materi kelas VII MTs
2. Mengetahui Kualitas Instrumen Tes yang dibuat
6
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini merupakan kelanjutan dari tujuan penelitian di atas.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, menumbuhkan minat siswa pada mata pelajaran matematika dan
menambah variasi soal matematika dengan instrumen tes matematika
terintegrasi konsep Keislaman
2. Bagi guru, instrumen tes matematika terintegrasi konsep keislaman ini sebagai
alat penilaian dan evaluasi siswa
3. Bagi Peneliti, mampu mengembangkan instrumen tes matematika terintegrasi
konsep Keislaman
4. Bagi Sekolah, sebagai sumbangan pikiran dalam pengembangan instrumen
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model penelitian
dan pengembangan (R&D) dengan mengunakan model ADDIE (Analysis,
Design, Development, Implementation, dan Evaluation).
Jenis Pengembangan ini adalah pengembangan Instrumen. Adapun
Instrumen yang dikembangkan berupa Instrumen tes matematika terintegrasi
konsep keislaman pada materi kelas VII SMP/MTs dengan langkah-langkah
penyusunan instrumen yaitu: menetapkan tujuan tes, analisis kurikulum,
analisis buku pelajaran dan sumber lainnya, membuat kisi-kisi, penulisan TIK /
Indikator, penulisan soal, telaah soal, reproduksi tes terbatas, uji coba tes,
analisis hasil uji coba, revisi soal, merakit soal menjadi tes.1
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan instrumen tes ini menggunakan model ADDIE
dengan langkah-langkah pengembangan sebagai berikut:
1. Analysis (Analisis)
a. Menetapkan Tujuan Tes
Di banyak tempat di lembaga pendidikan, tujuan tes dibagi menjadi
empat, yaitu: tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.
Adapun tes penempatan berada di awal pelajaran, gunanya jelas, untuk
mengetahui kemampuan awal peserta didik. Sementara tes diagnostik
digunakan untuk melihat kesulitan belajar peserta didik, dengan tes ini, kita
bisa mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dialami peserta didik
sehingga tidak mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Lain
halnya dengan tes diagnostik, tes formatif berguna untuk memperoleh masukan
tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan tes sumatif
1 Sudaryono, dkk, Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), h.65
40
adalah tes untuk menentukan keberhasilan peserta didik mengikuti proses
pembelajaran, tes ini diberikan di akhir pelajaran atau semester.2 Pada
penelitian ini instrumen tes yang dibuat dalam kategori tes formatif atau tes
sumatif.
b. Analisis Kurikulum
Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan bobot setiap pokok bahasan
yang akan dijadikan dasar pembuatan soal dan membuat kisi-kisi tes.3 Pada
penelitian ini analisis kurikulum menggunakan kurikulum 2013 revisi terbaru
sesuai Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
nomor 24 tahun 2016 tentang standar isi yang di dalamnya terdapat beberapa
bahasan, diantaranya tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar matematika
SMP/MTs. pada kurikulum 2013 revisi terbaru, yang menjadi objek analisis
adalah pada kompetensi pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan kompetensi
keterampilan ( Kompetensi Inti 4).
c. Analisis buku pelajaran dan sumber materi belajar lainnya
Kegiatan ini bertujuan menentuan bobot bahasan berdasarkan jumlah
halaman materi yang termuat dalam buku pelajaran dan sumber lainnya.4 Di
dalam buku sumber yaitu buku terbitan Yudhistira dengan judul Berlogika
dengan Matematika untuk SMP dan MTs
2. Design (Disain)
a. Membuat kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal yang akan
dibuat. Pada matrik kisi-kisi soal terdapat dua bagian utama yaitu baris dan
kolom. Baris menyatakan tujuan yang akan diukur dalam tes, sedangkan kolom
yaitu berisi kompetensi dasar dan indikator, pokok dan subpokok bahasan,
2 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2018), cet. Ke-7, h. 90 3 Sudaryono, loc.cit 4 Ibid
41
serta uraian materi.5 Kisi-kisi bermanfaat menjamin sampel soal yang baik,
yaitu mencakup semua pokok bahasan secara proporsional.6
Dalam mengembangkan kisi-kisi tes terdapat empat langkah yang harus
diikuti, yaitu: (1) menulis KI dan KD, (2) menentukan indikator, (3) membuat
daftar pokok dan sub pokok bahasan, dan (4) menentukan jumlah butir soal.7
b. Penulisan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) / Indikator
Penulisan TIK Indikator harus sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. TIK / indikator harus mencerminkan tingkah laku siswa, oleh
karena itu harus dirumuskan secara operasional dan secara teknis mengunakan
kata-kata operasional.8
c. Penulisan soal
Kegiatan penulisan soal merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya
yaitu menyusun TIK dan kisi-kisi dalam bentuk tabel spesifikasi tes. Setelah
indikator ditentukan selanjutnya menjabarkan indikator-indikator tersebut ke
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memiliki karakteristik sama sengan
kisi-kisi yang telah dibuat. Kegiatan penulisan soal memerlukan tingkat kehati-
hatian yang tinggi, karena baik buruknya instrumen tes tergantung dari
penulisan soalnya.
3. Development (Pengembangan)
a. Telaah soal
Langkah selanjutnya setelah menulis soal tes adalah menelaah soal.
Kegiatan ini untuk melihat adanya kekurangan atau kesalahan pada proses
sebelumnya. Pada kegiatan ini akan lebih baik jika dilakukan oleh orang lain
yang berkompeten terhadap bidang yang dimilikinya.9
5 Eko, loc.cit 6 Sudaryono, loc.cit 7 Eko, loc.cit 8 Sudaryono, loc.cit 9 Ibid, h.66
42
b. Reproduksi tes terbatas
Tes yang sudah jadi diperbanyak dalam jumlah yang cukup menurut
jumlah sampel uji coba atau jumlah peserta yang akan mengerjakan tes tersebut
dalam suatu kegiatan uji coba tes.10
4. Implementation (Implementasi)
a. Uji coba tes
Uji coba tes perlu dilakukan sebelum tes digunakan supaya kualitas soal
dapat diperbaiki. Dari uji coba ini kita dapat menemukan informasi berupa data
reliabilitas, validitas, tingat kesukaran, pola jawaban, efektifitas pengecoh,
daya beda, dan sebagainya.11
5. Evaluation (Evaluasi)
a. Analisa hasil uji coba
Berdasarkan data uji coba dilakukan analisis, terutama analisis butir soal
yang meliputi validitas butir, tingkat kesukaran, dan daya beda. Berdasarkan
validitas butir soal tersebut diadakan seleksi soal dengan menggunakan kriteria
validitas tertentu.12
b. Revisi soal
Soal-soal yang valid berdasarkan kriteria validitas empirik
dikonfirmasikan dengan kisi-kisi. Apabila soal-soal tersebut sudah memenuhi
syarat dan telah mewakili semua materi yang akan diujikan, soal-soal tersebut
selanjutnya dirakit menjadi sebuah tes, tetapi apabila soal-soal yang valid
belum memenuhi syarat berdasarkan hasil konfirmasi dengan kisi-kisi, dapat
dilakukan perbaikan terhadap soal yang diperlukan.13
10 Ibid 11 Ibid 12 Ibid 13 Ibid
43
c. Merakit soal menjadi tes
Urutan soal dalam suatu tes dilakukan berdasarkan tingkat kesukaran
soal, yaitu dari soal yang mudah sampai soal yang sulit.14
C. Desain Uji Coba
Uji coba instrumen tes matematika terintegrasi konsep keislaman dibagi
ke dalam tiga uji coba seperti berikut ini:
1. Uji coba oleh Ahli
Uji ahli dilakukan oleh beberapa orang dosen yang memiliki keahlian
pada bidang tertentu. Dalam pembuatan instrumen tes terintegrasi konsep
keislaman, uji coba dilakukan oleh tiga orang dosen ahli materi matematika,
tiga orang dosen ahli agama islam dan satu orang dosen ahli bahasa.
2. Uji coba oleh praktisi lapangan
Pada uji coba oleh praktisi lapangan, instrumen tes akan diuji oleh
seorang guru matematika seorang guru pendidikan agama islam dan seorang
guru bahasa indonesia. Uji coba oleh praktisi lapangan berguna untuk
mengevaluasi beberapa kesalahan kecil yang terdapat pada instrumen tes.
3. Uji coba Lapangan (Field Testing)
Uji coba lapangan atau uji empiris dilaksanakan di tiga madrasah di
wilayah Kota Tangerang, yaitu MTs Negeri 1 Kota Tangerang yang beralamat
di kompleks pendidikan Cikokol, MTs Jabal Nur yang beralamat di Cipondoh
Kota Tangerang, dan MTs Al Azhar Ummu Suwanah yang beralamat di
Cipondoh Kota Tangerang. Penelitian dilaksanakan pada kelas VIII (delapan)
tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 November
2019 sampai tanggal 28 November 2019, tahun ajaran semester ganjil
2019/2020
14 Ibid
44
D. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan data dalam
penelitian. Pada pengembangan instrumen tes matematika terintegrasi konsep
keislaman ini, instrumen yang digunakan yaitu: instrumen studi lapangan,
instrumen validasi oleh ahli, evaluasi instrumen tes oleh praktisi lapangan, dan
instrumen tes oleh siswa.
1. Instrumen Studi Lapangan
Instrumen studi lapangan adalah instrumen yang digunakan peneliti di
awal penelitian, yaitu ketika peneliti membuat rumusan masalah. Instrumen
yang digunakan pada tahap ini adalah pedoman wawancara dan observasi.
Pedoman wawancara yang diberikan serta hasil observasi digunakan peneliti
sebagai dasar pengembangan instrumen tes terintegrasi konsep keislaman.
2. Instrumen Validasi oleh Ahli
Pada tahap ini instrumen tes matematika terintegrasi konsep keislaman
dinilai oleh beberapa orang ahli untuk melihat tingkat kelayakan instrumen tes.
Ahli yang dilibatkan pada pengembangan ini adalah ahli materi matematika,
ahli agama islam dan ahli bahasa. Untuk memperoleh data penilaian ahli,
peneliti menggunakan instrumen berupa angket yang biasa digunakan untuk
mengukur pendapat ahli dengan skala likert.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes oleh Ahli Materi
No. Indikator
1 Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi soal
2 Kesesuaian indikator soal dengan soal
3 Keakuratan konsep materi pada soal
4 Kelengkapan informasi pada soal
5 Sistematika Penyajian soal
6 Keakuratan soal dengan kunci jawaban
7 Ketepatan penggunaan lambang / simbol matematika pada soal
45
Tabel 3.2
Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes oleh Ahli Agama Islam
No. Indikator
1 Kebenaran ayat Al-Quran dan hadits yang dikutip
2 Kesesuaian konsep Al-Quran Hadits yang digunakan
3 Kesesuaian konsep Fiqih yang digunakan
4 Kesesuaian konsep SKI yang digunakan
5 Kesesuaian konsep Aqidah Akhlak yang digunakan
6 Kesesuaian penggunaan istilah dan simbil keislaman
7 Keakuratan konsep materi keislaman yang digunakan
Tabel 3.3
Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes oleh ahli Bahasa
No. Indikator
1 Penggunaan ejaan dan tanda baca sesuai PUEBI
2 Kalimat mudah dipahami
3 Kalimat memiliki makna ganda
4 Efektivitas penggunaan bahasa
5 Kesesuaian pemilihan kata pada soal
6 Kelengkapan pembahasan soal
7 Keakuratan pertanyaan pada soal
3. Evaluasi Instrumen Tes oleh Praktisi Lapangan
Evaluasi instrumen tes matematika terintegrasi konsep keislaman ini
selanjutnya diuji oleh praktisi lapangan yaitu oleh guru matematika, guru
pendidikan agama islam dan guru bahasa Indonesia di sekolah guna
menyempurnakan instrumen sebelum nantinya diberikan kepada peserta
didik untuk diujikan. Uji instrumen tes pada tahap ini menggunakan
instrumen angket dengan kisi-kisi sebagai berikut:
46
Tabel 3.4
Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes oleh Guru Matematika
No. Indikator
1 Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi soal
2 Kesesuaian indikator soal dengan soal
3 Keakuratan konsep materi pada soal
4 Kelengkapan informasi pada soal
5 Sistematika Penyajian soal
6 Keakuratan soal dengan kunci jawaban
7 Ketepatan penggunaan lambang dan simbol matematika pada
soal
Tabel 3.5
Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes oleh Guru PAI
No. Indikator
1 Kebenaran ayat Al-Quran dan Hadits yang dikutip
2 Kesesuaian konsep Al-Quran Hadits yang digunakan
3 Kesesuaian konsep Fiqih yang digunakan
4 Kesesuaian konsep SKI yang digunakan
5 Kesesuaian konsep Aqidah Akhlak yang digunakan
6 Kesesuaian penggunaan istilah dan simbil keislaman
7 Keakuratan konsep materi keislaman yang digunakan
47
Tabel 3.6
Kisi-kisi Evaluasi Instrumen Tes oleh Guru Bahasa Indonesia
No. Indikator
1 Penggunaan ejaan dan tanda baca sesuai PUEBI
2 Kalimat mudah dipahami
3 Kalimat memiliki makna ganda
4 Efektivitas penggunaan bahasa
5 Kesesuaian pemilihan kata pada soal
6 Kelengkapan pembahasan soal
7 Keakuratan pertanyaan pada soal
4. Analisis Instrumen Tes oleh Siswa
Langkah selanjutnya yaitu analisis instrumen tes oleh siswa secara
empiris. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kelayakan
instrumen tes. Adapun uji kelayakan instrumen tes yaitu sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.15 Suatu tes
dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.16
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang
sama diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama selama aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah.17
15 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, ( Depok: PT Rajagrafindo Persada,
2014), hal. 214 16 Suharsimi Arikunto, Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian Program,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2017), h. 285 17 Ali Hamzah, Op.Cit. Hal.230
48
c. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal merupakan salah satu indikator yang dapat
menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah termasuk sukar, sedang, atau
rendah. Tingkat kesukaran diperoleh dari menghitung persentase siswa yang
dapat menjawab benar soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung melalui indeks
kesukaran difficulty index yaitu angka yang menunjukkan proporsi siswa yang
menjawab benar soal tersebut.18
d. Uji Daya Beda
Daya beda butir soal yaitu butir soal tersebut dapat membedakan
kemampuan individu peserta didik. Analisis butir soal untuk melihat daya beda
perlu dilakukan agar soal yang dibuat berfungsi dengan baik bagi guru, siswa
maupun proses pembelajaran yang dilakukan.19
E. Teknik Analisis Data
Tahap selanjutnya dari penelitian ini adalah menganalisis data. Analisis
data sangat berguna untuk menjawab rumusan masalah.
1. Analisa Data Instrumen Studi Lapangan
Pada rumusan masalah penelitian dijelaskan bahwa dasar dari penelitian
ini adalah hasil wawancara oleh pimpinan sekolah, wawancara guru
matematika di sekolah, serta angket yang dilakukan peneliti di awal kegiatan
penelitian.
2. Analisa Data Kelayakan Instrumen Tes oleh Ahli
Analisis data instrumen tes oleh ahli berguna untuk melihat kelayakan
instrumen tes yang dikembangkan. Untuk melakukan analisis ini menggunakan
skala likert sebagai berikut:
18 Ibid. Hal 244 19 Ibid. Hal. 240
49
Tabel 3.7
Pedoman Skor Evaluasi Instrumen Tes oleh Ahli
Pernyataan
respon
Kriteria
Sangat sesuai Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Rumus perhitungan:
P = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑢𝑚 x 100%
Keterangan :
Skor kriterium = skor paling tinggi tiap butir x jumlah butir x jumlah responden
P = presentase kelayakan instrumen tes
Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke
dalam tabel supaya pembacaan hasil penelitian menjadi mudah. Untuk
menentukan kriteria kualitatif dilakukan dengan cara:
a. Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) = 100%.
b. Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) = 0%.
c. Menentukan range = 100-0 = 100.
d. Menentukan interval yang dikehendaki = 4 (layak, cukup layak, kurang
layak, dan tidak layak).
e. Menentukan lebar interval (100/4 = 25).
Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria
kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel 3.8.
Tabel 3.8
Skala Persentase Menurut Arikunto (1996: 244)
Skor Presentase (%) Interpretasi
0 ≤ skor ≤ 25 Tidak layak
25 < skor ≤ 50 Kurang layak
50 < skor ≤ 75 Cukup layak
75 < skor ≤ 100 Layak
50
3. Analisa Data Evaluasi Instrumen Tes oleh Praktisi Lapangan
Analisis data evaluasi instrumen tes matematika terintegrasi konsep
keislaman oleh praktisi lapangan yaitu untuk mengukur pendapat dari praktisi
lapangan tersebut, dengan pengukuran skala likert.
4. Analisa Data Instrumen Penilaian Uji Empiris
Pada tahap analisis, instrumen tes matematika terintegrasi konsep
keislaman yang sudah diberikan kepada siswa kemudian dikumpulkan datanya
dan dianalisis dengan melakukan uji kelayakan instrumen.
Adapun uji kelayakan instrumen terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas,
uji tingkat kesukaran dan uji daya beda.
a. Uji Validitas
Menghitung Validitas20
rpbis = 𝑥𝑖−𝑥𝑡
𝑠𝑡 . √
𝑃𝑖
𝑞𝑖
Catatan:
rpbis = koefisien korelasi biserial
xi = rerata skor subjek yang menjawab benar
xt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
pi = proporsi siswa yang menjawab benar
qi = proporsi siswa yang menjawab salah ( 1-p)
rpbs = (
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟)−(
∑ 𝑌
𝑛)
√(∑ 𝑌
2
𝑛)−(
∑ 𝑌
𝑛)
2 . √
(𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑛)
1−(𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑛)
jika r hitung > r tabel maka soal valid
jika r hitung < r tabel maka soal tidak valid
20 Ibid h.221
51
b. Uji Reliabilitas
Menghitung Reliabilitas21 :
KR-20 = 𝑛
𝑛−1(1 −
∑ 𝑝𝑞
(𝑆𝐷)2)
Catatan :
n = banyak item
SD = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar dari varians)
∑pq = jumlah perkalian p dan q
p = perbandingan jumlah siswa yang menjawab benar dibanding jumlah
siswa seluruhnya untuk tiap item
q = perbandingan jumlah siswa yang menjawab salah dibanding jumlah
siswa seluruhnya untuk tiap item
Tabel 3.9
Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas
Nilai R Interpretasi
0,00 ≤ R ≤ 0,20
0,20 < R ≤ 0,40
0,40 < R ≤ 0,60
0,60 < R ≤ 0,80
0,80 < R ≤ 1,00
Sangat lemah
Lemah
Cukup
Tinggi
Sangat tinggi
c. Uji Tingkat Kesukaran
Rumus taraf kesukaran22 :
P = 𝐵
𝐽
di mana:
P = taraf kesukaran
B = banyak subjek yang menjawab betul
J = banyal subjek yang mengikuti tes
21 Ibid, h.238 22 Ibid, h. 246
52
Tabel 3.10
Klasifikasi interpretasi tingkat kesukaran
Nilai P Interpretasi
P = 0,00
0,00 < P ≤ 0,30
0,30 < P ≤ 0,70
0,70 < P ≤ 1,00
P = 1,00
Sangat sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Sangat mudah
d. Uji Daya Beda
Menghitung daya beda23 :
Catatan:
Ba = banyak kelompok atas yang menjawab benar
Bb = banyak kelompok bawah yang menjawab benar
Ja = banyak subjek kelompok atas
Ja = banyak subjek kelompok bawah
Tabel 3.11
Klasifikasi Interpretasi Daya Beda
Nilai Dp Interpretasi
Dp ≤ 0,00
0,00 < Dp ≤ 0,20
0,20 < Dp ≤ 0,40
0,40 < Dp ≤ 0,70
0,70 < Dp ≤ 1,00
Sangat Jelek
Jelek
Cukup
Baik
Sangat Baik
23 Ibid, 243
Daya Pembeda = 𝐵𝑎
𝐽𝑎 −
𝐵𝑏
𝐽𝑏
53
Gambar 3.1
Alur pengembangan ADDIE
ANALYSIS
EVALUATION
IMPLEMENTATION
Menetapkan tujuan tes
DESIGN
DEVELOPMENT
Analisis Kurikulum
Penulisan soal
Analisis buku pelajaran
Kisi-kisi tes
Penulisan TIK / Indikatot
Telaah soal
Validasi Ahli
Evaluasi lapangan
Uji coba tes
Analisis hasil uji coba
Revisi soal
Merakit soal menjadi tes
Revisi
Revisi Layak
Layak
Tidak Layak
Reproduksi tes terbatas
Tidak Layak
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada bab IV, maka diperoleh
kesimpulan bahwa:
1. Pengembangan instrumen tes matematika terintegrasi konsep keislaman
menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation) dengan langkah-langkah
penyusunan instrumen yaitu: menetapkan tujuan tes, analisis kurikulum,
analisis buku pelajaran dan sumber lainnya, membuat kisi-kisi, penulisan
tujuan instruksional khusus / indikator, penulisan soal, telaah soal, reproduksi
tes terbatas, uji coba tes, analisis hasil uji coba, revisi soal, merakit soal
menjadi tes.
2. Instrumen tes matematika terintegrasi konsep keislaman yang dihasilkan
memenuhi kriteria kelayakan instrumen tes setelah diuji oleh ahli dan uji
empiris berupa uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda
dengan hasil sebagai berikut:
a. Hasil uji oleh ahli
Adapun hasil keseluruhan tingkat kelayakan instrumen tes
matematika terintegrasi konsep keislaman menunjukkan kualifikasi layak.
Hal itu dapat dilihat dari hasil perhitungan keseluruhan oleh tiga ahli
materi, tiga ahli agama, dan dua praktisi lapangan. Dari total keseluruhan
diperoleh skor hasil sebesar 6960 dari skor kriterium 8096 dengan
persentase gabungan yang diperoleh adalah 85,97%.
b. Hasil uji empiris
Uji validitas: hasil uji validitas semua soal pada paket 1, paket 2 dan
paket 3 menunjukkan kualifikasi valid.
Uji reliabilitas: Hasil uji reliabilitas pada instrumen tes paket 1 sebesar
0,869727823 yang berarti tingkat keajegan instrumen tes sangat
tinggi. Untuk instrumen tes paket 2 diperoleh hasil uji reliabilitas
87
sebesar 0,775394644 yang berarti tingkat keajegan instrumen tes
tinggi. Sedangkan pada instrumen tes paket 3 diperoleh hasil
0,878052651 yang berarti tingkat keajegan instrumen tes sangat
tinggi.
Uji tingkat kesukaran: Dari hasil uji tingkat kesukaran diperoleh hasil
sebagai berikut: untuk soal paket 1, dari 15 soal menunjukkan soal
nomor 1 sampai soal nomor 14 dengan tingkat kesukaran yang
sedang, dan soal dengan kualifikasi sukar terdapat pada soal nomor
15. Hasil untuk soal paket 2, dari 15 soal semua soal menunjukkan
kualifikasi sedang, kecuali pada soal nomor 13 menunjukkan
kualifikasi sukar. Sedangkan untuk soal paket 3, dari 20 soal semua
soal menunjukkan kualifikasi sedang kecuali soal nomor 9 yang
menunjukkan kualifikasi sukar.
Uji daya beda: Pada soal paket 1, soal dengan kualifikasi sangat baik
terdapat pada soal nomor 1 dan 13, adapun soal dengan kualifikasi
baik terdapat pada soal nomor 3, 8, 10, 11, dan 15, sedangkan soal
dengan kualifikasi cukup pada soal nomor 2, 4, 5, 6, 7, 9, 12, dan 14.
Pada soal paket 2, diperoleh soal nomor 1, 3, 4, 5, dan 6 dengan
kualifikasi baik, sedangkan soal sisanya menunjukkan kualifikasi
cukup. Pada soal paket 3, dari 20 soal , 10 soal menunjukkan
kualifikasi baik dan 10 soal lainnya menunjukkan kualifikasi cukup.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan instrumen tes matematika
terintegrasi konsep keislaman terdapat beberapa saran, diantaranya sebagai
berikut:
1. Guru disarankan dapat menggunakan instrumen tes matematika terintegrasi
konsep keislaman untuk kegiatan evaluasi dan penilaian terhadap siswa
2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti memperluas cakupan materi
matematika dan keislaman dalam membuat instrumen matematika
terintegrasi konsep keislaman.
88
DAFTAR PUSTAKA
Akbarizan, Integrasi Ilmu, perbandingan UIN Suska dan Universitas UMMU Al
Quran, Riau: Susa Press, 2014
Arikunto, Suharsimi. Pengembangan instrumen penelitian dan penilaian
program. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis
Kompetisi Sains Madrasah tahun 2019, 2019
Fariha, Syafrina Nur. Pengembangan Soal Matematika Berintegrasi Nilai
Keislaman Untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa.
Surabaya: Skripsi, 2019
Fathurrohman, Pupuh. Sobry Sutikno, Strategi Belajar mengajar. Bandung: PT
Refika Aditama, 2010)
Hamzah, Ali, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Depok: PT Rajagrafindo
Persada, 2014
Isrok’atun, Rosmala Amelia, Model-model Pembelajaran Matematika, Jakarta:
Bumi Aksara, 2018
Kadir, Integrasi Nilai-nilai Ulul Albab, Berpikir dan Disposisi matematik Serta
Alternatif Pembelajarannya dalam Model Kadir, Prociding: Seminar dan
Bedah Buku “Islam dan Sains: Upaya Pengintegrasian Islam dan Ilmu
Pengetahuan Di Indonesia”, Jakarta: FITK Press, 2016
Kadir, Statistika Terapan, Konsep Contoh dan Analisis Datadengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018, cet.
Ke-4
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), https://kbbi.web.id/instrumen, diakses
pada 07 Agustus 2019, Pukul 21.23 WIB
Kartanegara, Mulyadhi, Integrasi Ilmu, Sebuah Rekonstruksi Holistik, Bandung:
PT Mizan Pustaka, 2005
89
Kemenag RI, Buku Guru Al Quran Hadits, Madrasah Tsanawiyah, Jakarta:
Kementrian Agama, 2014
Kemenag RI, Buku Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Tsanawiyah, Jakarta:
Kementrian Agama, 2014
Kemenag RI, Buku Guru Fiqih, Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Kementrian
Agama, 2014
Kemenag RI, Buku Guru SKI, Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Kementrian
Agama, 2014
Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Integrasi Ilmu,
Jakarta 2017
Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Integrasi Ilmu,
Jakarta 2017
Majid, Abdul, perencanaan pembelajaran, mengembangkan kompetensi guru,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009
Mulyatiningsih, Endang, Metode Penelitian terapan Bidang Pendidikan, (
Bandung: Alfabeta, 2014), cet ke- 4
Nendi, Fransisku, dkk. pengembangan instrumen penilaian kemampuan koneksi
matematis dalam konsep-konsep matematika SMP, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan Missio, Volume 9, Nomor 2, Juni 2017, hlm. 191-200
Palmer, Joy A, 50 pemikir pendidikan dari Piaget sampai masa sekaang,
Yogyakarta: Jendela, 2003
Peraturan Pemerintah republik Indonesia, nomor 55 tahun 2007 tentang
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, 2007
Permendikbud nomor 024 tentang standar isi dan proses, tahun 2006
Salamah, Umi, berlogika dengan Matematika, untuk kelas VII SMP dan MTs,
Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2019
Sudaryono, dkk., Pengembangan Instrumen penelitian Pendidikan, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2018
90
Suharto, Toto. The Paradigm of Theo-anthropo-cosmocentrisme; reposition of the
cluster of non-islamic studies in Indonesian state islamic universities.
Walisongo: Volume 23, nomor 2, november 2015
Sumarmo, Utari, Berpikir dan Disposisi Matematika: Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik, Bandung: FPMIPA-UPI,
2013
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta: 2004)
Widoyoko, Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2018
Zein, Mas’ud, Darto. Evauasi Pembelajaran Matematika, Riau: Daulat Riau, 2012
243
Lampiran 39
244
245
246
247
Lampiran 40
248
249
Lampiran 41
250
251
252
Lampiran 42
253
254