pengembangan ekonomi maritim dan peningkatan produktivitas...
TRANSCRIPT
Pengembangan Ekonomi Maritim dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Laut
Yang terpenting, Pertamina dan daerah haruskuasai minimal 61% saham.
Meningkatkan penerimaan Negara. Menambah penyerapan tenaga kerja nasional. Proses transisi pengelolaan Blok Mahakam telah
disiapkan sejak 2015. Produksi tidak boleh turundan biaya harus efisien, tidak boleh naik.
Target 2018-2019
Peningkatan Peran Nasional dan Daerah
PENGALIHAN PENGELOLAAN BLOK MAHAKAM KE NASIONAL (PERTAMINA)
Pengalihan wilayah kerja migas terminasi lainnyakepada Pertamina/perusahaan nasional
Penandatanganan KKS (16 November 1998); Cadangan Gas Lapangan Abadi sebesar 10,73
TCF; Pemegang interest saat ini: Inpex Masela Ltd
(65%) dan Shell Upstream Overseas Services (35%);
Presiden RI memutuskan pengembangan Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela dilakukan dengan skema darat (onshore);
Pengembangan Wilayah Kerja menghemat investasi sebesar US$ 5-7 Miliar;
Waktu pengerjaan diperkirakan lebih singkat 3 Tahun 8 Bulan.
Saat ini status sedang proses Pre-FEED.
Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela
PENGEMBANGAN LAPANGAN ABADI WILAYAH KERJA MASELA
PROYEK GAS JAMBARAN TIUNG BIRU (JTB)PRODUKSI GAS
172 MMSCFD ke Pertamina
• 100 MMSCFD (PLN untuk Pembangkit Listrik Gresik dan Tambak Lorok)
• 72 MMSCFD (industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Produksi Lean Gas sebesar 217 MMSCFD (172 MMSCFD untuk dijual & 45 MMSCFD untuk operasional)
US$ 1.547 Miliar
Hulu Operator : Pertamina EP Cepu• COD awal tahun 2021• Rencana produksi 16 tahun (plateu),
total masa produksi 30 tahun
Operator : Pertagas NiagaInvestasi pipa gas Semarang, Bojonegoro, Blora, dan Gresiksepanjang 267 Km
Gross Production 330 MMSCFDtermasuk CO2 sebesar 34%
ALOKASI GAS
INVESTASI
US$ 515 jutaHilir
Groundbreaking 25 September 2017
Unitisasi WK Cepu dan WK Pertamina EP
Menghemat US$ 550 Juta
Realisasi Penawaran : PI 10 % WK
Mahakam kepadaPemprov Kaltim
PI 10% WK ONWJ kepada PemprovDKI Jakarta danJabar
Participating Interest 10% pada Wilayah Kerja Migas
Revisi Permen Gross Split:Cashflow maupun keekonomian kontraktor menjadi lebih menarik karena disesuaikan dengan keekonomian PSC cost recovery.Telah dikalibrasi pada 12 lapangan migas dengan berbagai karakteristik.#IRR PSC Gross Split Mirip Dengan PSC Cost Recovery
8 Tambahan Insentif Hulu Migas Pada PSC Gross SplitPermen ESDM Nomor 52/2017 Terkait Revisi Bagi Hasil Gross Split
HARGA GASProgresif split baru (formula). Sebelumnya tidak ada
DISKRESI SPLITFleksibel
POD-2 dapat tambahan split 3%.Sebelumnya tidak dapat
FASE PRODUKSI split ditambah up to 10%
KUMULATIF PRODUKSISplit ditambah up to 10%
HARGA MINYAK split ditambah (formula)
KETERSEDIAAN INFRASTRUKTURSplit ditambah up to 4%
KANDUNGAN H2S BESARsplit ditambah up to 5%
16.981 unitRencana 2017
1 Jakarta Utara | 154 Unit2 Kab. Bekasi | 1.100 Unit3 Kab. Cirebon | 229 Unit4 Kob. Sukabumi | 785 Unit5 Kob. Cilacap | 902 Unit6 Kab. Demak | 400 Unit7 Kab. Pemalang | 48 Unit8 Kob. Tuban | 330 Unit9 Kab. Gresik | 900 Unit10Kab. Karangasem | 625 Unit
5.473 UnitRealisasi 2016
di 10 kabupaten/kota
8
• Mengurangi biaya operasional
sebesar Rp.30 ribu– Rp.50 ribu
per hari
• memberikan energi bersih,
aman serta membantu
ekonomi nelayan
• Mengurangi konsumsi BBM
Realisasi s.d Sept 1.875 unit
Konverter kit LPG untuk Nelayan
5
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALJl. Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta
www.esdm.go.id
TERIMA KASIH