pengelolaan pemangkasan tanaman...

93
PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI PERKEBUNAN MEDINI, PT RUMPUN SARI MEDINI, KENDAL, JAWA TENGAH DIAN AYU RACHMAWATI A24070055 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: duonglien

Post on 14-May-2018

234 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

i

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH

(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI PERKEBUNAN MEDINI,

PT RUMPUN SARI MEDINI, KENDAL, JAWA TENGAH

DIAN AYU RACHMAWATI

A24070055

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

RINGKASAN

DIAN AYU RACHMAWATI. Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh

(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Perkebunan Medini, PT Rumpun Sari

Medini, Kendal, Jawa Tengah. (Dibimbing oleh SUPIJATNO).

Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan

pengetahuan di lapangan kerja, baik yang menyangkut aspek teknis maupun

manajerial, sehingga mengetahui, memahami dan memecahkan permasalahan

yang dihadapi perkebunan.

Kegiatan magang dilaksanakan di Perkebunan Medini, PT Rumpun Sari

Medini, Kendal, Jawa Tengah selama empat bulan, mulai 14 Februari sampai 14

Juni 2011. Metode yang dilaksanakan adalah bekerja aktif dengan melakukan

seluruh kegiatan yang ada di kebun. Penulis bekerja secara langsung sebagai

karyawan pada berbagai tingkatan, mulai dari karyawan harian lepas (KHL),

pendamping mandor, dan pendamping asisten tanaman, pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Selama melakukan kegiatan di

kebun penulis juga mengumpulkan data primer dan data sekunder yang

dibutuhkan.

Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman

menghasilkan. Tujuan pemangkasan adalah untuk memelihara bidang petik tetap

rendah supaya memudahkan pemetikan, mendorong pertumbuhan tanaman teh

agar tatap pada fase vegetatif, membentuk bidang petik seluas mungkin,

merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru, dan membuang cabang-cabang yang

tidak produktif.

Perkebunan Medini menetapkan areal yang akan dipangkas 25 % per

tahun dari luas total areal tanaman menghasilkan (TM) dan dilakukan dalam dua

semester, karena menghindari fluktasi produksi. Realisasi pemangkasan pada

tahun 2010, semester I dilakukan pada bulan Januari sampai Juni dan

pemangkasan semester II dilakukan pada bulan September sampai Oktober.

Realisasi jadwal pemangkasan disesuaikan dengan kondisi tanaman di lapang,

antara lain ketinggian bidang petik dan tingkat produksi setiap tahun setelah

pangkas.

Page 3: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

vi

Gilir pangkas di Perkebunan Medini berkisar empat tahun sekali , ini

sesuai dengan ketinggian Perkebunan Medini yang berada pada 950-1775 m dpl.

Jenis pangkasan yang ditetapkan di perkebunan adalah jenis pangkasan bersih,

dengan standar tinggi pangkasan 55-65 cm dari permukaan tanah, dan dilakukan

dengan sistem naik secara kontinyu 5 cm di atas pangkasan sebelumnya. Pada

pelaksanaan pemangkasan tinggi pangkasan bisa naik ataupun turun dari standar

tergantung dari kondisi kebun.

Pelaksanaan pemangkasan di Perkebunan Medini secara manual dengan

menggunakan sabit pangkas dan jidar (alat ukur pangkas). Sisa pangkasan

(brangkasan) di letakan di antara tanaman teh untuk menambah bahan organik dan

tidak menghalangi pertumbuhan pucuk. Tenaga pangkas yang digunakan adalah

tenaga pangkas yang memiliki keterampilan dalam bidang pemangkasan dan

diawasi oleh mandor supaya hasil pangkasan yang dihasilkan sesuai dengan yang

diharapkan kebun. Tenaga pemangkas merupakan karyawan harian lepas dengan

sistem borong, upah yang didapat pemangkas adalah Rp. 19 300/patok (400 m2).

Page 4: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

Dian Ayu Rachmawati, Pruning Management of Tea (Camellia sinensis (L.)

O. Kuntze) in Medini Plantation, PT Rumpun Sari Medini, Kendal, Central

Java. Guided by Supijatno.

Abstract

Internship activities carried out in Medini plantation PT Rumpun Sari

Medini, Kendal, Central Java for four months from February until June 2011.

Internship method is conducting garden has been established by both technical

and managerial aspects. Levels of work place as field worker for one month, as

assistant foreman for one month, and as assistant field lead for two month. Data

collection activities are used direct and indirect methods. Indirect method used to

obtain secondary data. Medini plantation is located at an altitude of 950-1 775 m

asl with an area of 309.28 ha. Pruning is an essential maintenance activities

carried out in tea plantations. Clean pruning is being done on plantation medini

with rotation 4 years. Mowed area that is 25 % of tea total crop yield by 55-65 cm

clipping height.

Keyword : Pruning, Rumpun Sari Medini, Tea, Internship

Page 5: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH

(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI PERKEBUNAN MEDINI,

PT RUMPUN SARI MEDINI, KENDAL, JAWA TENGAH

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

DIAN AYU RACHMAWATI

A24070055

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 6: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

vi

Judul : PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN

TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)

DI PERKEBUNAN MEDINI, PT RUMPUN SARI

MEDINI, KENDAL, JAWA TENGAH.

Nama : DIAN AYU RACHMAWATI

NRP : A24070055

Menyetujui,

Dosen pembimbing

Ir. Supijatno, MSi.

NIP 19610621 198601 1 001

Mengetahui

Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr.

NIP 19611101 198703 1 003

Tanggal lulus :

Page 7: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Nganjuk, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 11

Desember 1988. Penulis merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari

pasangan bapak Abdul Rochman dan ibu Tutik Darwati.

Pada tahun 1994 penulis mulai masuk jenjang pendidikan pertama di

Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Jogomerto, Nganjuk. Selesai pendidikan TK

pada tahun 1995 penulis melanjutkan jenjang pendidikan dasar di SDN Jogomerto

I Nganjuk dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2001 penulis melanjutkan

jenjang pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tanjunganom,

Nganjuk dan lulus pada tahun 2004.

Pada tahun 2004 penulis melanjutkan jenjang pendidikan ke Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Nganjuk, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun

2007 penulis diterima menjadi mahasiswa Departemen Agronomi dan

Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, melalui jalur Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan diluar

bidang akademis. Pada tahun 2008-2009 sebagai pengurus Ikatan Mahasiswa

Jawa Timur (IMAJATIM), 2008-2009 sebagai staf Internal Himpunan Mahasiswa

Agronomi (HIMAGRON), pada tahun 2009-2010 sebagai Kadiv Internal

HIMAGRON, dan mengikuti berbagai kepanitiaan. Bulan Juni–Agustus 2010

penulis menyelesaikan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Desa Tajurhalang,

Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Penulis melaksanakan magang skripsi

di Perkebunan Medini, PT Rumpun Sari Medini, Kendal, Jawa Tengah, Selama

empat bulan mulai 14 Februari sampai14 Juni 2011, untuk menyelesaikan tugas

akhir.

Page 8: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan

skripsi yang berjudul Pengelolaan pemangkasan tanaman teh (Camellia sinensis

(L.) O. Kuntze) di Perkebunan Medini, PT Rumpun Sari Medini, Kendal, Jawa

Tengah. Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat tugas akhir untuk meraih

gelar sarjana.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua beserta keluarga yang telah memberikan dorongan,

dukungan serta doa yang tulus kepada penulis.

2. Ir Supijatno, MSi sebagai dosen pembimbing skripsi atas bimbingan,

arahan, dan saran dalam penyusunan skripsi.

3. Bapak Dr. Ir. Anas D Susila MSc. Agr sebagai dosen pembimbing

akademik atas bimbingan yang bermanfaat bagi penulis.

4. Direksi PT Sumber Abadi Tirtasentosa atas kesempatan yang diberikan

pada penulis untuk melaksanakan kegiatan magang.

5. Bapak Purwadi dan Bapak Sumarno selaku Manager Perkebunan Medini,

PT Rumpun Sari Medini atas bimbingan dan memberikan kesempatan

melaksanakan magang di kebun.

6. Bapak Teguh W selaku KTU Perkebunan Medini atas saran-saran yang

diberikan kepada penulis

7. Bapak Sugeng P selaku Asisten Tanaman dan pembimbing lapang selama

magang atas bimbingan dan ilmu yang diberikan.

8. Keluarga besar PT Rumpun Sari Medini atas bimbingan dan kerjasamanya

selama magang.

9. Sahabat dan rekan-rekan AGH 44 atas kebersamaannya selama ini.

10. Semua pihak yang telah membantu baik dalam pelaksaaan magang

maupun penyusunan skripsi.

Bogor, September 2011

Penulis

Page 9: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

vii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... viii

PENDAHULUAN ................................................................................. 1 Latar Belakang ................................................................................ 1 Tujuan ............................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 4 Botani Tanaman Teh ....................................................................... 4 Ekofisiologi Teh .............................................................................. 5 Pemangkasan ................................................................................... 6

METODOLOGI ..................................................................................... 9 Tempat dan Waktu .......................................................................... 9 Metode Pelaksanaan .......................................................................... 9 Pengumpulan Data........................................................................... 10 Analisis Data ................................................................................... 13

KEADAAN UMUM .............................................................................. 14 Sejarah Kebun ................................................................................. 14 Letak Geografis dan Administrasi .................................................... 14 Keadaan Iklim dan Tanah ................................................................ 15 Luas Areal dan Tata Guna Lahan ..................................................... 15 Keadaan Tanaman dan Produksi ...................................................... 16 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan ......................................... 17

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ........................................... 20 Aspek Teknis .................................................................................. 20 Aspek Manajerial ............................................................................ 51

PEMBAHASAN .................................................................................... 57 Jenis/Tipe Pangkasan ....................................................................... 57 Kriteria Pangkas .............................................................................. 58 Gilir Pangkas ................................................................................... 60 Waktu Pemangkasan........................................................................ 61 Luas Areal Pemangkasan ................................................................. 62 Tenaga Pemangkas .......................................................................... 62 Keterampilan Pemangkas................................................................. 63 Alat Pangkas.................................................................................... 63 Pertumbuhan Tunas Setelah Pemangkasan ....................................... 64 Pengelolaan Sisa Pangkas ............................................................... 64 Tinggi Pangkasan ............................................................................ 65

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 67 Kesimpulan .................................................................................... 67 Saran .............................................................................................. 68

Page 10: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

viii

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 69

LAMPIRAN .......................................................................................... 71

Page 11: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Tata Guna Lahan PT Rumpun Sari Medini .......................... 16

2. Produksi serta Produktivitas Teh Basah dan Kering di PT

Rumpun Sari Medini ...........................................................

17

3. Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja PT Rumpun Sari

Medini pada Tahun 2011 .........................................................

19

4. Gilir Pangkas di Perkebunan Medini pada Tahun 2010-2011 ... 30

5. Realisasi Waktu dan Luas Pangkasan di Perkebunan Medini

Tahun 2010 .........................................................................

30

6. Realisasi Luas Areal Pemangkasan di Perkebunan Medini

Tahun 2006-2010 ................................................................

31

7. Kapasitas Tenaga Pangkas di Dua Blok Perkebunan Medini

Tahun 2011 ...........................................................................

32

8. Persentase Kerusakan Cabang Pangkasan Berdasarkan Usia

Tenaga Pangkas .......................................................................

33

9. Komposisi Pucuk Hasil Analisa Petik di Perkebunan Medini ... 40

10. Rata-rata Analisa Pucuk di Perkebunan Medini Bulan

Januari-Mei 2011 ...................................................................

40

11. Produksi Teh Perkebunan Medini Berdasarkan Analisa

Kering dan Basah Tahun 2006-2010 ......................................

41

12. Bobot Pengepakan Teh di Perkebunan Medini Berdasarkan

Mutu Teh ................................................................................

51

Page 12: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Pelaksanaan Pengendalian Gulma Secara Kimia (A),

Pengendalian Gulma Secara Manual (B) .................................

22

2. Proses Pengendalian Hama dan Penyakit di Perkebunan

Medini ....................................................................................

25

3. Produktivitas Basah Berdasarkan Umur Pemangkasan .......... 28

4. Pangkasan Bersih ................................................................... 28

5. Pangkasan Setengah Bersih (Pangkasan di Kebun) ................. 29

6. Pertumbuhan Tunas Setelah Pemangkasan di Blok 4 .............. 33

7. Pelaksanaan Pemetikan Jendangan (A), Jidar Salib

Jendangan (B).........................................................................

35

8. Pelaksanaan Pemetikan Produksi ............................................ 36

9. Proses Penimbangan Pucuk di Kebun .................................... 39

10. Kegiatan Rawat Pucuk ............................................................ 42

11. Alat Pelayuan Rotary Panner Tampak Depan (A), Tampak

Belakang (B) ..........................................................................

43

12. Proses Penggulungan dengan Mesin Jackson Roller ............... 45

13. Mesin Pengeringan Awal yaitu Belong Tampak Samping

(A), Tampak Depan (B) ........................................................

45

14. Mesin Pengeringan Akhir Rotary Dryer (A), Ball Tea (B).. 47

15. Mesin Sortasi Awal Leaf Sifter (Layer 4) ............................... 48

16. Mesin Sortasi Stalk Extractor (Layer 3) ................................. 49

17. Mesin Sortasi Stalk Separator ................................................. 49

18. Proses Sortasi Manual ............................................................ 50

Page 13: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian

Lepas ......................................................................................

72

2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping

Mandor ...................................................................................

73

3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping

Asisten ...................................................................................

75

4. Peta Lokasi Perkebunan Medini .............................................. 77

5. Peta Lokasi Kebun Kaligintung .............................................. 78

6. Data Curah Hujan Perkebunan Medini Tahun 2001-2010 ....... 79

7. Struktur Organisasi Perkebunan Medini .................................. 80

Page 14: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman teh masuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1684, berupa

biji teh dari Jepang yang dibawa oleh orang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan

ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta (Setyamidjaja, 2000). Tanaman teh

berasal dari wilayah perbatasan negara-negara Cina Selatan, Laos Barat Laut,

Muangthai Utara, Burm Timur dan India Timur Laut yang merupakan vegetasi

hutan peralihan tropis dan subtropis (Pusat Penelitian Teh dan Kina, 2006).

Teh di Indonesia dihasilkan oleh tiga jenis perkebunan yaitu perkebunan

besar negara, perkebunan besar swasta, dan perkebunan rakyat. Berdasarkan data

sementara Direktorat Jenderal Perkebunan pada tahun 2010 luas areal produktif

perkebunan teh di Indonesia yakni sebesar 124 573 ha dengan produksi 150 342

ton. Produktivitas teh di Indonesia mencapai sekitar 1 206.85 kg/ha/tahun. Luas

areal perkebunan teh diperkirakan menurun menjadi 123 554 ha dengan total

produksi 153 175 ton, sedangkan produktivitasnya mencapai 1 239.7 kg/ha/tahun

pada tahun 2011 (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2011).

Tanaman teh merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki

arti penting dalam perekonomian Indonesia. Teh (Camellia sinensis (L.) O.

Kuntze) merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang telah dikenal

sejak lama dan merupakan salah satu sumber devisa penting dari sub sektor

perkebunan (Setyamidjaja, 2000). Indonesia merupakan pamungkas dari produsen

terbesar secara berturut-turut, yaitu Cina, India, Kenya, Srilanka, Vietnam, dan

Turki (FAO, 2008).

Tahun 2008, volume ekspor teh Indonesia mencapai sekitar 96 209 ton.

Volume ekspor pada tahun 2009 mencapai 92 305 ton, dan volume impornya

sebanyak 7 168 ton (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2010). Merosotnya

pertumbuhan ekspor teh Indonesia disebabkan beberapa faktor, yaitu komposisi

produk teh yang diekspor Indonesia kurang mengikuti kebutuhan pasar, negara-

negara tujuan ekspor teh Indonesia kurang ditujukan ke negara-negara pengimpor

teh, yang memiliki pertumbuhan impor teh tinggi dan daya saing teh Indonesia di

pasar teh dunia masih lemah (Pusat Penelitian Teh dan Kina, 2011).

Page 15: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

2

Penurunan ekspor teh disebabkan oleh menurunnya produktivitas teh di

Indonesia dan daya saing di pasar teh dunia. Meningkatkan produktivitas dan daya

saing perlu dilakukan perbaikan mutu teh, sektor yang mempengaruhi

peningkatan produksi dan perbaikan mutu teh adalah budidaya dan pengolahan di

kebun. Budidaya yang kurang baik dapat mengakibatkan produksi menurun, salah

satu aspek budidaya yang mempengaruhi produksi teh adalah pemangkasan.

Menurut Dalimoenthe dan Johan (2009) secara fisiologi cabang atau ranting akan

makin tua sehinga perkembangan pertumbuhan akan beralih dari fase vegetatif ke

fase generatif, pembentukan tunas atau pucuk baru akan berkurang karena

sabagian energi yang ada dipakai untuk pembentukan buah dan bunga. Karena itu

pemangkasan secara periodik selain diperlukan untuk mempertahankan tinggi

bidang petik yang dapat dijangkau dengan mudah, diperlukan pula untuk

mempermuda cabang-cabang sehingga bertahan pada fase vegetatif.

Pemangkasan adalah salah satu kegiatan dalam tindakan kultur teknis

tanaman teh untuk mencapai produksi pucuk yang tinggi sehingga dalam memilih

tipe pangkasan harus tepat, jika tidak maka tujuan dari pemangkasan yang

diharapkan tidak akan tercapai (Johan, 2006). Menurut Setyamidjaja (2000)

pemangkasan merupakan salah satu kegiatan budidaya dalam pemeliharaan teh

menjadi perdu, agar teh dapat dipetik dengan mudah, cepat, dan efisian sehingga

diperoleh jumlah pucuk yang banyak. Kegiatan ini bertujuan membentuk bidang

petik seluas mungkin dan merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru sehingga

mampu menghasilkan pucuk dalam jumlah besar.

Kegiatan pemangkasan merupakan salah sutu kegiatan yang penting bagi

pengelolaan perkebunan teh. Pengelolaan pemangkasan yang tidak baik akan

mengakibatkan kerusakan atau kematian pada tanaman teh. Keberhasilan

pemangkasan teh ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah : jenis

pemangkasan, waktu pemangkasan, daur pangkas, dan tenaga pangkas.

Tujuan

Kegiatan magang mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan

umum kegiatan magang adalah meningkatkan keterampilan dan pengetahuan

mahasiswa di lapangan kerja, baik yang menyangkut aspek teknis maupun

Page 16: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

3

manajerial sehingga dapat mengetahui, memahami, dan memecahkan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan, khususnya di perkebunan

dalam rangka mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja. Tujuan khusus dari

magang adalah mempelajari dan menganalisis pemangkasan tanaman teh.

Page 17: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

4

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Teh

Tanaman teh merupakan tanaman subtropis yang sejak lama telah dikenal

dalam peradaban dunia. Tanaman teh dikenalkan oleh O. Kuntze. Tanaman teh

spesies Camellia sinensis, dikenal beberapa varietas yang penting, seperti varietas

Cina, Assam, Cambodia, dan hibrida-hibridanya (Setyamidjaja, 2000).

Secara umum tanaman teh berakar dangkal, terhadap keadaan fisik tanah,

dan cukup sulit untuk menembus lapisan tanah. Perakaran utamanya berkembang

pada lapisan tanah sedalam 0-20 cm, yang merupakan tempat utama

berakumulasinya unsur-unsur hara tanaman. Daun tanaman teh berwarna hijau,

bebentuk lonjong, ujungnya runcing, dan tepinya bergerigi. Daun-daun muda

yang mulai tumbuh setelah pemangkasan lebih besar daripada daun-daun yang

berbentuk sesudahnya. Daun tua bertekstur seperti kulit, permukaan atasnya

berkilat dan berwarna hijau kelam (Setyamidjaja, 2000).

Menurut Setiawati dan Nasikun (1991) tanaman teh mempunyai batang,

daun, akar, bunga, dan buah. Tanaman teh mempunyai batang yang tegak dan

keras. Teh mempunyai daun yang bergerigi dengan tulang daun menyirip dari tepi

dan berpangkal pada ujung daun yang runcing. Pohon teh mempunyai akar yang

cukup panjang, masuk jauh ke dalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang.

Bunga teh dapat tumbuh di ketiak daun, di cabang-cabang, atau di ujung batang.

Pada umumnya buah teh mempunyai tiga butir biji meskipun tidak jarang

dijumpai buah yang berbiji dua atau tunggal. Biji-biji yang masih muda berwarna

putih dan berwarna cokelat tua bila sudah tua.

Perkembangan bunga tanaman teh mengikuti tahap pertumbuhan daun.

Bunga tanaman teh sebagian besar self steril, dan biji yang berasal dari bunga

yang menyerbuk sendiri. Bunga teh merupakan bunga sempurna mempunyai putik

dengan 5-7 mahkota. Daun bunga berjumlah sama dengan mahkotanya, berwarna

putih, halus dan berlilin. Daun bunga berbentuk lonjong cekung. Tangkai sari

panjang dan benang sari kuning bersel kembar, menonjol 2-3 mm ke atas

(Setyamidjaja, 2000).

Page 18: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

5

Buah yang masih muda berwarna hijau, bersel tiga, dan berdinding tebal.

Mula-mula berkilap tetapi semakin tua bertambah suram dan kasar. Bijinya

berwarna cokelat beruang tiga, berkulit tipis. Berbentuk bundar di satu sisi dan

datar di sisi lain. Bijinya berbelah dua dengan kotiledon besar yang jika dibelah

akan secara jelas memperlihatkan embrio tunas (Setyamidjaja, 2000).

Ekofisiologi Teh

Tanaman teh berasal dari daerah subtropis yang kemudian menyebar ke

berbagai bagian dunia. Penanamnya di Indonesia yang beriklim tropis agar dapat

tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman teh menghendaki persyaratan iklim dan

tanah yang sesuai dengan keperluan pertumbuhanya. Daerah pertanaman teh yang

lebih cocok di Indonesia adalah daerah pegunungan. Faktor iklim yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan teh adalah curah hujan, suhu udara, tinggi

tempat, sinar matahari, dan angin (Setyamidjaja, 2000).

Tanaman teh menghendaki daerah pertanaman yang sejuk dan lembab.

Tanaman teh tidak tahan terhadap kekeringan, oleh karena itu memerlukan daerah

yang mempunyai curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun.

Curah hujan yang diperlukan setiap tahunnya adalah 2 000 mm-2 500 mm,

dengan jumlah hujan pada musim kemarau tidak kurang dari 100 mm. Curah

hujan yang kurang dari batas minimum akan mengakibatkan penurunan produksi

(Setyamidjaja, 2000).

Tanaman teh di Indonesia hanya ditanam di dataran tinggi. Daerah

pertanaman ini umumnya terletak pada ketinggian lebih dari 400->1 200 m dpl.

Di Indonesia daerah pertanaman teh dapat dibagi menjadi tiga daerah berdasarkan

ketinggian tempatnya :

a. Daerah dataran rendah : 400-800 m dpl dengan suhu mencapai

230C-24

0C

b. Daerah dataran sedang : 800-1200 m dpl dengan suhu mencapai

210 C-22

0C

c. Daerah dataran tinggi : diatas 1200 m dpl dengan suhu mencapai

180C-19

0 C

Page 19: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

6

Perbedaan ketinggian tempat yang menyebabkan perbedaan suhu

mempengaruhi sifat pertumbuhan perdu teh. Karena perbedaan sifat

pertumbuahan tersebut, maka terdapat perbedaan mutu teh. Teh produksi dataran

tinggi mempunyai aroma yang lebih baik daripada teh produksi dataran rendah

(Setyamidjaja, 2000).

Sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman teh,

makin banyak sinar matahari makin cepat pertumbuhan, sepanjang curah hujan

mencukupi. Sinar matahari mempengaruhi pula suhu udara, makin banyak sinar

matahari makin tinggi suhu udara, apabila suhu udara mencapai 300C maka

pertumbuhan tanaman teh akan terhambat (Pusat Penelitian Kopi dan Kina, 2006).

Tanah yang baik dan sesuai dengan kebutuhan tanaman teh adalah tanah

yang cukup subur dengan kandungan bahan organik cukup, tidak bercadas serta

mempunyai derajat keasaman antara 4.5-6.0, di Indonesia tanah untuk tanaman

teh dapat dibedakan menjadi dua buah yaitu tanah Andosol (di pulau Jawa pada

ketinggian di atas 800 m dpl) dan tanah Podsolik (di Sumatera) (Setyamidjaja,

2000).

Pemangkasan

Pengertian Pemangkasan

Pemangkasan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk

mendapatkan ketinggian bidang petik yang memudahkan dalam pekerjaan

pemetikan dan mendapatkan produktivitas tanaman yang tinggi (Asrimelwati,

2008). Selain itu, pemangkasan adalah salah satu kegiatan dalam tindakan kultur

teknis tanamam teh untuk mencapai produksi pucuk yang tinggi sehingga dalam

memilih pemangkasan harus tepat (Johan, 2006). Tujuan pemangkasan adalah

untuk memelihara bidang petik tetap rendah untuk memudahkan pemetikan,

mendorong pertumbuhan tanaman teh agar tetap pada fase vegetatif, membentuk

bidang petik seluas mungkin, merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru,

membuang cabang-cabang yang tidak produktif, dan mengukur fluktasi produksi

harian pada masa flush dan masa minus (Asrimelwati, 2008).

Page 20: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

7

Jenis-Jenis Pangkasan

Jenis pangkasan adalah bentuk-bentuk pangkasan yang dilakukan pada

tanaman teh. Tipe pemangkasan memberikan ciri secara kualitatif kepada suatu

jenis pemangkasan tentang daun-daun tua yang tersisa di perdu teh setelah

pemangkasan selesai (Sukasman, 1988). Dilaksanakan pemangkasan tersebut akan

terbentuk bidang petik sesuai yang diharapkan, yang akan menunjang

terbentuknya kerangka dasar percabangan yang cukup rendah sehingga perdu teh

memiliki bentuk yang baik sekali (Setyamidjaja, 2000).

Jenis pangkasan yang sering digunakan oleh perkebunan adalah pangkasan

kepris dan pangkasan jambul. Pangkasan kepris adalah pangkasan dengan bidang

pangkas rata seperti meja tanpa melakukan pembersihan atau pembuangan

ranting. Pangkasan kepris dilakukan pada ketinggian 60 sampai 70 cm dari

permukaan tanah. Pangkasan jambul adalah pangkasan bersih dengan

meninggalkan satu sampai dengan dua cabang di bagian perdu (Asrimelwati,

2008).

Pangkasan leher akar dilakukan untuk meremajakan kebun sacara cepat.

Pangkasan ini biasanya dilakukan pada perdu yang kerangka dasar

percabangannya telah rusak karena adanya gangguan dari tanaman lain. Pada

pangkasan leher akar batang pokok dipotong pada ketinggian 10 cm (pada leher

akar atau di bawah bekas pangkasan indungnya) (Setyamidjaja, 2000). Pangkasan

leher akar digunakan untuk memperbaiki kerangka tanaman yang rusak, dalam

pelaksanaan replanting rejuvinasi kebun (Pusat Penelitian Kopi dan Kina, 2006).

Kriteria dan Waktu Pemangkasan

Kriteria penentuan saat pangkas berguna untuk mengetahui saat pangkas

yang tepat. Faktor- faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan kebun layak

untuk dipangkas adalah gilir pangkas, ketinggian bidang petik tanaman,

persentase pucuk burung, dan tingkat produksi tahun lalu (Setyamidjaja, 2000).

Waktu pemangkasan ialah waktu yang tepat untuk pelaksanaan

pemangkasan sehingga diperoleh hasil pangkasan yang optimal. Menentukan

waktu yang tepat untuk melaksanakan pemangkasan perlu diperhatikan kondisi

Page 21: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

8

tanaman, karena kondisi atau kesehatan tanaman sangat dipengaruhi oleh

kandungan pati dalam akar, bila kadar pati kurang dari 12 %, pemangkasan dapat

mengakibatkan tanaman merana bahkan mati (Setyamidjaja, 2000). Pemangkasan

dapat dilaksanakan pada waktu tanaman sehat, yang ditandai dengan produksi

pucuk sedang banyak, cadangan pati pada akar cukup banyak, dan didukung oleh

faktor lingkungan yang optimum. Secara umum waktu pemangkasan dapat

dilaksanakan pada bulan Maret-Juni dan bulan Oktober-November (Suwardi,

1991).

Peralatan Pemangkasan

Alat pangkas yang digunakan untuk pemangkasan harus tajam supaya

tidak merusak cabang yang di pangkas. Menurut Wachjar (2004) pemangkasan

secara manual menggunakan alat pangkas berupa gergaji pangkas dan gaet.

Gergaji pangkas digunakan apabila tinggi pangkasan 55 cm, sedangkan untuk

tinggi pangkasan > 55 cm menggunakan gaet. Hartopo (2005) menyatakan bahwa

Perkebunan Bedakah alat pangkas yang digunakan berupa sabit pangkas. Sabit

yang digunakan harus tajam supaya tidak merusak batang/cabang/ranting yang

dipangkas karena dapat menghambat pertumbuhan tunas baru.

Gilir Pangkas

Gilir pangkas adalah jangka waktu antara pemangkasan yang terdahulu

dengan pangkasan berikutnya dan biasanya dinyatakan dalam tahun pada blok

yang sama. Panjang pendek daur pangkasan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain : tinggi rendahnya letak kebun dari permukaan laut, sistem petik,

kesuburan tanah, tinggi pangkasan sebelumnya (Pusat Penelitian Teh dan Kina,

2006). Menurut Suwardi (1991) pemangkasan merupakan salah satu faktor teknis

yang berpengaruh terhadap produksi. Pengertian efesiensi teknis maka penentuan

daur pangkas yang optimal ditentukan oleh produktivitas rata-rata yang paling

tinggi.

Page 22: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

METODOLOGI

Tempat dan Waktu

Kegiatan magang dilaksanakan di Perkebunan Medini, PT Rumpun Sari

Medini, Kendal Jawa Tengah selama empat bulan mulai 14 Februari sampai 14

Juni 2011.

Metode Pelaksanaan

Metode magang yang digunakan adalah melaksanakan kegiatan yang telah

ditetapkan oleh kebun baik aspek teknis di lapangan maupun aspek manajerial.

Pada berbagai tingkatan pekerjaan mulai dari karyawan harian lepas (KHL),

pendamping mandor sampai pendamping asisten afdeling.

Pada bulan pertama dilaksankan kegiatan menjadi KHL. Kegiatan yang

dilaksanakan saat menjadi KHL adalah kegiatan yang sudah ditetapkan oleh

kebun, seperti pemupukan, pengendalian gulma, pemangkasan, pengendalian

hama dan penyakit, dan pemetikan. Data-data yang didapat pada saat menjadi

KHL adalah prestasi kerja, jumlah tenaga kerja, dosis lapang pemupukan, dan

dosis rekomendasi pemupukan. Jurnal kegiatan selama menjadi karyawan harian

lepas dapat dilihat pada Lampiran 1.

Pada bulan kedua dilaksanakan kegiatan sebagai pendamping mandor.

Pekerjaan yang dilaksanakan adalah mengawasi dan mengkoordinir pekerjaan

karyawan, menghitung biaya operasional yang dipakai dalam setiap kegiatan

yang akan dilakukan, dan membuat jurnal kegiatan. Jurnal kegiatan selama

menjadi pendamping mandor dapat dilihat pada Lampiran 2.

Pada bulan ketiga dan keempat dilaksanakan kegiatan sebagai asisten

tanaman. Pekerjaan yang dilakukan adalah membantu mengelola dan mengawasi

tenaga kerja, menganalisa setiap kegiatan yang dilakukan di tingkat kebun. Jurnal

kegiatan selama menjadi pendamping asisten tanaman dapat dilihat pada

Lampiran 3. Selama empat bulan kegiatan magang, aspek khusus yang diamati

adalah proses pemangkasan teh.

Page 23: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

10

Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada saat magang adalah metode

langsung dan metode tidak langsung. Metode tidak langsung untuk mendapatkan

data sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan manajemen kebun, arsip

kebun dan studi pustaka. Data yang diperoleh mengenai keadaaan umum

perusahaan, letak geografis, keadaan tanah dan produksi, luas areal, organisasi

dan manajemen, peta lokasi, data produksi, dan data pemangkasan per tahun

selama lima tahun terbaru.

Metode langsung untuk memperoleh data primer dilaksanakan dengan cara

melakukan pengamatan dan bekerja langsung di lapangan serta dengan cara

wawancara. Data yang diambil di lapang dilaksanakan pengamatan yang

difokuskan pada kegiatan pemangkasan. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman

contoh yang diambil secara acak pada blok yang dilakukan pemangkasan di

perkebunan teh. Ulangan pengamatan dilakukan sebanyak lima kali. Ulangan

yang digunakan adalah hari pelaksanaan pemangkasan untuk semua variabel

pengamatan, sedangkan untuk pertumbuhan pucuk burung yang menjadi ulangan

adalah jumlah perdu teh yang diamati.

Beberapa variabel yang diamati dalam kegiatan magang dengan aspek

pemangkasan adalah sebagai berikut :

Pengamatan sebelum pemangkasan

1. Tinggi Bidang Petik

Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi dari permukaan tanah

sampai ke permukaan bidang petik

2. Diameter Bidang Petik (DBP)

Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter bidang petik ke dua

arah, yaitu dari Timur-Barat dan Utara-Selatan pada masing-masing

tanaman contoh kemudian diambil rata-rata keduanya dengan

menggunakan rumus :

DBP = diameter Utara −Selatan + diameter ( Timur −Barat )

2

Page 24: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

11

3. Persentase Pucuk Burung

Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah pucuk burung dan

pucuk peko pada tanaman yang akan di pangkas. Pengamatan ini dengan

menggunakan lingkaran dengan diameter 75 cm kemudian dihitung

persentase pucuk dengan rumus :

Persen pucuk burung = jumlah pucuk burung

jumlah pucuk (burung+peko) x 100%

Pengamatan saat pemangkasan

1. Tinggi Pangkasan

Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi pangkasan mulai dari

permukaan tanah sampai luka bekas pangkasan pada tanaman contoh yang

telah dipangkas.

2. Diameter Bidang Pangkas (DBP)

Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter bidang pangkas kedua

arah yaitu Timur-Barat dan Utara-Selatan dari masing-masing tanaman

contoh dan diambil rata-rata keduanya dengan menggunakan rumus:

DBP = diameter (Utara-Selatan ) + diameter (Timur – Barat)

2

3. Persentase Kerusakan Akibat Pangkasan

Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah cabang yang rusak atau

pecah akibat penggunaan alat pangkas pada setiap tanaman contoh,

persentase kerusakan dihitung dengan rumus :

% kerusakan = Jumlah bekas luka pangkasan yang rusak/pecah x 100%

Jumlah bekas luka pangkasan seluruhnya

4. Bobot Brangkasan

Pengamatan dilakukan dengan menimbang brangkasan yang dihasilkan

tanaman contoh.

5. Luas Areal Pangkasan

Pengamatan dilakukan berdasarkan luas areal yang dipangkas secara riil.

Pengamatan ini bertujuan untuk membandingkan antara rencana dan

Page 25: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

12

realisasi luas areal yang dipangkas dalam satu tahun. Secara umum luas

areal pangkasan per tahun dapat dihitung dengan :

Luas areal pangkasan = luas areal TM

gilir pangka s

6. Tenaga Kerja

Pengamatan dilaksanakan dengan cara menghitung berdasarkan jumlah

tenaga pangkas sacara riil di kebun pada saat pemangkasan.

Jumlah tenaga pemangkas = Luas Area Pangkasan ha

HKE 1 bulan ×Kapasitas Standar

Keterangan : HKE = Hari Kerja Efektif (hari)

Kapasitas Standar = kemampuan yang harus dicapai oleh

seorang pemangkas.

7. Jenis pangkasan

Pengamatan dilakukan pada waktu pemangkasan dengan cara melihat

langsung maupun melalui wawancara dengan mandor.

8. Komposisi batang

Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung komposisi batang setelah

dilakukan pemangkasan. Cara menghitung komposisi batang, yaitu dengan

menghitung jumlah batang yang berdiameter <2 cm dan >2 cm pada

tanaman contoh.

Pengamatan setelah pemangkasan

1. Pertumbuhan Tunas Baru setelah Pemangkasan

Pengamatan dilakukan dengan melihat pertumbuhan tunas baru berumur

dua minggu setelah pemangkasan dan pengamatan dilakukan selama enam

minggu. Pertumbuhan tunas diamati dengan mengukur tinggi tunas dari

pangkal tunas sampai titik tumbuh, pengamatan dilakukan dari dua

minggu setelah pangkas sampai delapan minggu setelah pangkas. Tunas

yang diamati sebanyak lima tunas per tanaman. Tanaman yang diambil

contoh sebanyak 5 tanaman.

Page 26: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

13

Analisis data

Data primer dan data sekunder yang dihasilkan dianalisa secara kuantitatif

dengan mencari rata-rata dan persentase hasil pengamatan lalu diuraikan secara

deskriptif dengan menbandingkan terhadap norma baku yang berlaku pada

perkebunan. Menggunakan perhitungan matematis sederhana (rata-rata dan

persentase) selain itu pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Uji T-

student pada taraf 0.05 yaitu dengan membandingkan data yang diperoleh di

lapang dengan. Uji T-student digunakan untuk membandingkan keterampilan

pemangkas berdasarkan usia pemangkas.

Page 27: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

14

KEADAAN UMUM

Sejarah Kebun

Perkebunan Teh Rumpun Sari Medini dahulu merupakan perkebunan kina

dan kopi milik NV Culture MY Medini. Pada masa pendudukan Jepang, Kebun

Teh Medini menjadi tidak terawat dan rusak. Oleh karena itu, perkebunan tersebut

diganti dengan tanaman pangan. Pada tahun 1958, tanaman pangan tersebut

diganti dengan komoditi teh karena dianggap kurang menguntungkan. Pada tahun

1961 kebun ini dijual oleh pemiliknya kepada NV Kencana Wati Corporate.

Tahun 1980 PT Rumpun dipecah menjadi dua, yaitu PT Rumpun Teh dan

PT Rumpun Antan (aneka tanaman) yang keduanya berpusat di Semarang. PT

Rumpun Terdiri atas : Kebun Teh Medini, Boja, Kendal, Kebun Teh Kemuning,

Surakarta dan Kebun Kopi Kaligintung, Temanggung. Berdasarkan surat direksi

PT Rumpun Teh, SK nomor DIR/04/3/II/A/1984 tanggal 17 Maret 1984, Medini

bergabung dengan Kaligintung. Kebun Teh Medini dan Kebun Teh Kaligintung

menjadi bagian dari Kebun Medini mulai tanggal 1 Januari 1989 dengan SK

nomor DIR/kep/29/teh/12/1989. Yayasan Rumpun Diponegoro, PT Astra Agro

Lestari dan PT Rumpun mengadakan kerjasama dalam mengelola Kebun Medini,

sehingga pada bulan Februari 1990 berdirilah PT Rumpun Sari Medini (RSM)

yang merupakan anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk.

Pada tahun 2004, PT Astra Agro Lestari Tbk menjual seluruh kebun selain

komoditi kelapa sawit. Pada tahun 2004 Kebun Teh Rumpun Sari Medini beralih

menjadi anak perusahaan PT Sumber Abadi Tirta Sentosa (PT SATS).

Letak Geografis dan Administrasi

PT Rumpun Sari Medini terbagi menjadi dua kebun yaitu Kebun Medini

dan Kebun Kaligintung. Perkebunan Medini terletak di lereng Gunung Ungaran,

yaitu di Desa Ngesrep Balong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal,

Provinsi Jawa Tengah. Perkebunan ini berjarak 11 km dari Boja ke arah Timur, 40

km dari Kota Semarang ke arah Selatan dan 60 km dari Kota Kendal ke arah

Timur. Lahan Perkebunan Medini berada pada ketinggian 950-1 775 m di atas

Page 28: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

15

permukaan laut (dpl). Batas-batas Perkebunan Medini adalah sebagai berikut :

sebelah Utara Kelurahan Ngesrep Balong, sebelah Selatan Lereng Gunung

Ungaran, sebelah Barat Kecamatan Limbangan, dan sebelah Timur Lereng

Gunung Glimut.

Lokasi Kebun Kaligintung (Afdeling OC) terletak di Desa Kalisari terpisah

dari Kebun Medini. Kebun Kaligintung berada dalam ketinggian 1 200 m dpl.

Batas–batas Kebun Kaligintung sebagai berikut : sebelah Utara Desa Duren,

sebelah Selatan Desa Kaloran, sebelah Barat Desa Tlogo Pucang, dan sebelah

Timur Desa Kemitir.

Di lingkungan Perkebunan Medini terdapat tiga dusun, yaitu dua dusun

implasemen (Dusun Medini dan Dusun Candi Promasan) dan dusun asli penduduk

kampung yaitu Dusun Gunungsari. Kantor pelaksanaan dan pabrik pengolahan teh

Perkebunan Medini berada di dalam lokasi Kebun. Untuk mengetahui lebih jelas

lokasi perkebunan dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5.

Keadaan Iklim dan Tanah

Perkebunan Medini berdasarkan klasifikasi iklim Schmidth–Ferguson

merupakan tipe iklim B (basah) dengan suhu rata–rata 260C dan kelembaban

berkisar 92 %. Rata–rata curah hujan selama 10 tahun terakhir adalah 4 060

mm/tahum dengan 191 hari hujan/tahun, rata-rata bulan basah 8.8 dan bulan

kering 2.8 bulan. Data curah hujan dan hari hujan di Perkebunan Medini dapat

dilihat pada Lampiran 6.

Jenis tanah di Perkebunan Medini yaitu Andosol, sebagian Regosol, dan

Latosol dengan pH tanah 6.7, topografi lahan perkebunan sangat bervariasi yaitu

berkisar 15–70 % merupakan lahan perbukitan bergelombang yang curam.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Pada tahun 2010 PT Rumpun Sari Medini mempunyai luas keseluruhan

534.91 ha dengan lahan efektif 466.67 ha, sedangkan lahan non efektif seluas

68.24 ha terletak Kebun Medini dan kebun Kaligintung. Luas areal efektif pada

Kebun Medini yang merupakan lahan produktif tanaman teh seluas 286.32 ha

Page 29: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

16

sedangkan seluas 54.93 ha merupakan lahan cadangan/konservasi. Di Kebun

Kaligintung luas areal produktif yang menghasilkan tanaman teh seluas 23 ha

sedangkan 102.42 ha merupakan lahan konservasi, TBM dan tanaman lainya

(Albazia, Durian, Petai, Jati). Tata guna lahan di PT Rumpun Sari Medini dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tata Guna Lahan PT Rumpun Sari Medini Tahun 2010

Uraian Afdeling A Afdeling B Afdeling C Total

……………………………(ha)……………………………

Teh (TM) 115.78 170.54 23.00 309.32

TBM I - - 7.00 7.00

TBM II - - 4.68 4.68

Budidaya tanaman

lain - - 47.79 47.79

Areal Cadangan 36.82 18.11 42.95 97.88

Sub Total Lahan

Efektif 152.60 188.65 125.42 466.67

Jalan 12.71 7.52 3.52 23.75

Sungai 13.77 3.20 16.10 33.07

Emplasemenn 6.37 2.00 3.05 11.42

Sub Total Lahan

Non Efektif 32.85 12.72 22.67 68.24

Total 185.45 201.37 148.09 534.91 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011

Kedaan Tanaman dan Produksi

Tanaman teh yang dibudidayakan di Perkebunan Medini tanaman asal stek

(klonal). Klon yang dibudidayakan adalah TRI 2024, TRI 2025, CIN 143 dan

Gambung. Klon yang paling banyak ditanam adalah Klon TRI 2025. Jarak tanam

yang digunakan adalah 120 x 60 cm dengan populasi 13 888 tanaman/ha, tetapi

populasi rata–rata Perkebunan Medini 9 162 tanaman/ha. Hal ini disebabkan

karena banyak lahan yang tidak bisa ditanami dikarenakan lahan berbatu dan

kondisi lahan curam,

Perkebunan Medini rata-rata produksi basah selama lima tahun terakhir

adalah 2 934 355 kg teh basah/tahun dengan produktivitas 9 487 kg teh

basah/ha/tahun. Produksi dan produktivitas teh kering yang dihasilkan

Perkebunan Medini selama lima tahun terakhir adalah 644 172 kg teh

Page 30: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

17

kering/tahun dan 2 133 kg teh kering/ha/tahun, produktivitas teh Perkebunan

Medini masih lebih besar daripada produktivitas Perkebunan Swasta Nasional

pada tahun 2010 sebesar 1 297.07 kg teh/ha/tahun. Perkembangan produksi dan

produktivitas teh basah maupun teh kering di Perkebunan Medini dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi serta Produksitivitas Teh Basah dan Kering di Perkebunan

Medini Tahun 2006-2010

Tahun Luas areal

TM

Produksi Produktivitas

Basah Kering Basah Kering

…..(ha)….. …………..(kg)…………. …………..(kg/ha)……….

2006 309.32 2 526 209 567 951 8 167 1 836

2007 309.32 3 223 316 725 453 10 421 2 345

2008 309.32 3 034 394 682 967 9 810 2 208

2009 309.32 2 865 524 644 172 9 264 2 082

2010 309.32 3 022 332 679 213 9 771 2 196

Rata-rata 2 934 355 659 971 9 487 2 133 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Perkebunan Medini, PT Rumpun Sari Medini dipimpin langsung oleh

seorang Administratur yang diangkat melalui dewan direksi dan bertanggung

jawab langsung kepada Dewan Direksi PT Sumber Abadi Tirtasentosa. Seorang

Administratur dibantu olah bagian tanaman, bagian administrasi, bagian pabrik

dan teknik. Administratur merupakan jabatan tertinggi dalam perkebunan Medini

yang bertugas mengkoordinir semua lini (kepala tata usaha, kepala tanaman,

kepala pabrik, dan kepala teknik) sebagai mediator Head Office (HO), mengelola

kebun dan membuat kebijakan–kebijakan yang berhubungan dengan kebun, serta

melakukan pengawasan dan pembinaan untuk menjamin berlangsunganya proses

produksi.

Bagian tanaman dipimpin oleh Asisten tanaman yang bertugas mengatur

dan mengkoordinasi segala kegiatan yang ada di kebun. Asisten tanaman dibantu

langsung oleh mandor-mandor tanaman dan krani tanaman. Asisten tanaman

bertanggung jawab atas semua kegiatan di kebun dan bertugas mengawasi

operasional lapangan serta membuat kebijakan kebun. Asisten tanaman membuat

Page 31: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

18

rencana kerja dan anggaran yang dimasukkan dalam anggaran tahunan dan

bulanan, mengkoordinir dan mengevaluasi pekerjaan mandor.

Bagian administrasi dipimpin oleh kepala tata usaha (KTU) yang

bertanggung jawab terhadap semua kegiatan administrasi di kantor yang

berhubungan dengan koordinasi kerja dengan administratur, koordinasi dengan

asisten tanaman, dan kepala pabrik tentang Standart Operasional Procedur (SOP)

yang berlaku di perkebunan. KTU membawahi langsung bagian personalia,

bagian keuangan, bagian gudang, dan bagian keamanan.

Bagian pabrik dipimpin oleh kepala pabrik yang bertanggung jawab

langsung kepada administratur. Kepala pabrik bertugas melakukan koordinasi

seluruh kegiatan produksi di pabrik, yaitu menjamin kelangsungan proses

produksi dan kualitas teh kering yang dihasilkan, serta berkewajiban atas

pemeliharaan infrastruktur pabrik dan bangunan pabrik. Kepala pabrik dibantu

oleh mandor 1 teknik untuk mengkoordinir segala aspek teknis sehingga dapat

membantu kelancaran proses produksi. Untuk melaksanakan tugas kepala pabrik

dibantu oleh mandor teknik, mandor pengolahan, dan krani pabrik. Struktur

organisasi Perkebunan Medini dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tenaga kerja di PT Rumpun Sari Medini terdiri atas karyawan staf

(bulanan HO), karyawan non staf (bulanan lokal), karyawan harian tetap

(KHT/PHT) dan karyawan harian lepas (KHL). Karyawan staf meliputi meliputi

manager (Administratur), asisten tanaman, kepala tata usaha (KTU) dan kepala

pabrik. Karwayan staf mendapatkan kenaikan gaji maupun kenaikan jabatan

berdasarkan keputusan dari Head Office (HO).

Karyawan non staf terdiri atas karyawan bulanan lokal, karyawan harian

tetap, dan karyawan harian lepas. Karyawan bulanan terdiri dari krani pabrik dan

tanaman, sebagian mandor rawat dan panen, mandor teknik, sebagian mandor

pengolahan dan krani gudang. Karyawan harian tetap tediri dari sebagian mandor

rawat dan panen, pekerja rawat dan HPT, karyawan dan operator pabrik,

sedangkan karyawan harian lepas berupa karyawan petik, rawat dan sebagian

operator pabrik.

Page 32: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

19

Sistem bulanan HO digaji langsung oleh direksi PT Sumber Abadi

Tirtasentosa, sedangkan untuk sistem pengajian selain bulanan HO digaji oleh

kebun. Besarnya gaji untuk karyawan harian lepas berdasarkan prestasi kerja yang

diperoleh dan telah disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK),

sedangkan untuk karyawan KHT pengajianya didasarkan pada UMK dan

ditentukan sesuai hari kerja efektif dalam satu bulan ditambah hak sosial.

Karyawan harian tetap, bulanan, karyawan staf mendapatkan jaminan

sosial yang meliputi pengobatan, cuti tahunan 12 hari kerja/tahun, cuti panjang 5

tahunan, jamsostek, perumahan, tunjangan hari raya dan perkawinan, sedangkan

karyawan harian lepas tidak mendapatkan jaminan sosial. Pembagian gaji untuk

karyawan dilakukan setiap bulan yaitu maksimal tanggal 5, kecuali untuk

karyawan harian lepas pemetikan pembayaran gaji dilakukan dua kali dalam satu

bulan yaitu tanggal 5 dan 20. Jumlah karyawan di PT Rumpun Sari Medini adalah

506 dengan luas areal sebesar 466.67, indeks tenga kerja yang dapat dicapai

sebesar 1.08 orang/ha. Jumlah dan komposisi tenaga kerja di PT Rumpun Sari

Medini pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja di PT Rumpun Sari Medini pada

Tahun 2011

Bagian Staf Bulanan

Lokal

Pekerja

Harian Tetap

Buruh Harian

Lepas

Total

………………………….(orang)…………………………….

Adm. Umum 2 7 8 8 25

Kebun 2 8 10 388 408

Pabrik 1 8 31 25 65

Teknik - 2 2 4 8

Total 5 25 51 425 506 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011

Page 33: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis

Pengendalian Gulma

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan

karena kemampuannya dapat bersaing dengan tanaman pokok. Pengendalian

gulma bertujuan menekan pertumbuhan gulma serendah mungkin melalui

pemilihan pengendalian gulma yang tepat.

Gulma yang dominan di Perkebunan Medini adalah Impatiens plalypetata

(pacar banyu), Boreria alata (ketoprakan), Clibadium surinamense (krinyu),

Clydemia hirta (cata’an), Melastoma malabraticum (senganen), Ageratum

conyzoides (babadotan), Commelina difusa (tali said), Gleicenia linearis (pakis

andan), Setaria plicata (coe’an), dan Emilia sonchifolia (jawaroro).

Sistem pengendalian gulma yang dilakukan di Perkebunan Medini adalah

secara kimiawi dan manual. Baik pengendalian gulma secara kimiawi maupun

manual dilakukan dua kali setahun. Pelaksanaan pengendalian disesuaikan dengan

kondisi lapangan yaitu berdasarkan kerapatan gulma ketinggian gulma dan jenis

gulma.

Pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan cara dibabat dan

didongkel. Pembabatan dilakukan dengan membabat semua gulma yang berada di

bawah perdu teh. Dongkel Anak Kayu (DAK) dilakukan dengan mendongkel

gulma berkayu sampai ke akar-akarnya sehingga memperkecil kemungkinan

untuk tumbuh kembali. Alat yang digunakan untuk pengendalian gulma secara

manual adalah sabit atau dicabut langsung dengan kedua tangan. Gulma setelah

dibabat atau didongkel diletakkan di atas bidang petik supaya kering dan tidak

tumbuh lagi, selain itu untuk mempermudah pengecekan oleh mandor.

Pekerjaan pengendalian gulma dilakukan oleh KHL dengan sistem harian

yang diawasi oleh mandor rawat. Upah KHL untuk pengendalian gulma manual

adalah Rp. 14 500/HK. Standar yang ditetapkan kebun untuk pengendalian

manual 0.2 ha/HK (5 patok/HK), akan tetapi prestasi pekerja di lapangan 0.076

ha/HK (2 patok/HK). Hal ini dikarenakan kerapatan gulma sangat tinggi. Penulis

Page 34: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

21

melaksankan pengendalian manual selama dua hari dengan prestasi kerja 0.04

ha/HK (2 patok /HK).

Pengendalian gulma secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan

bahan kimia (herbisida). Herbisida yang digunakan di Perkebunan Medini adalah

herbisida sistemik berbahan aktif Glifosat. Dosis yang digunakan di lapangan 1.5

l/ha dengan konsentrasi 5-7 ml/l air. Alat yang digunakan untuk pengendalian

adalah knapsack sprayer dengan kapasitas 15 l air, nozzle yang digunakan

berwarna merah, kuning, biru dan hitam. Alat bantu yang digunakan adalah

dirigen plastik 20 l, gelas ukur, dan perlengkapan keselamatan kerja.

Herbisida dan air dicampur dipinggir areal kebun lalu dimasukkan ke

dalam knapsack sprayer, alat digendong dan memompa sebanyak 10 kali untuk

mencapai tekanan konstan. Aplikasi herbisida dilakukan dari lokasi yang jauh dari

sumber air menuju lokasi yang dekat dengan sumber air. Pada saat proses

penyemprotan pekerja jalan dua langkah sambil menyemprotkan bahan ke gulma.

Untuk mempertahankan tekanan konstan dilakukan pemompaan setiap dua

langkah sekali. Aplikasi herbisida dilakukan pada saat cuaca cerah, apabila turun

hujan aplikasi dihentikan.

Aplikasi herbisida dilakukan dibawah pengawasan mandor rawat. Luasan

yang dapat dikendalikan dengan satu kali angkatan knapsack sprayer adalah

600 m2

(1.5 patok) dalam waktu 20 menit. Standar pengendalian kimia yang

ditentukan oleh kebun adalah 0.6 ha/HK (15 patok/HK), dengan prestasi kerja

sebesar 0.4 ha/HK. Pengendalian secara kimiawi dilakukan oleh KHL, upah KHL

untuk pengendalian secara kimia sebesar Rp. 15 750/HK. Penulis melaksanakan

pengendalian gulma secara kimia selama dua hari dengan prestasi kerja

0.14 ha/HK. Pengendalian gulma secara kimia maupun manual dapat dilihat pada

Gambar 1.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit dapat merusak kualitas dan menurunkan nilai ekonomi

hasil tanaman. Kerugian langsung dapat berupa berkurangnya produksi dan secara

Page 35: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

22

tidak langsung berupa kerusakan tanaman. Tujuan pengendalian hama dan

penyakit adalah menekan populasi serangga yang merugikan tanaman.

(A) (B)

Gambar 1. Pelaksanaan Pengendalian Gulma Secara Kimia (A), Pengendalian

Gulma Secara Manual (B)

Sasarannya dari kegiatan ini yaitu dengan tercapainya produktivitas

tanaman dapat tetap optimal sesuai dengan potensinya, menekan kerugian akibat

organisme pengganggu tanaman hingga sekecil mungkin dan meminimalkan

penggunaan pestisida. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit dilaksanakan

bersamaan dengan pemupukan daun yaitu setelah dilakukan pemetikan. Hama dan

penyakit menyerang Perkebunan Medini selama sepanjang musim. Hama yang

menyerang di Perkebunan Medini adalah ulat penggulung daun, Empoasca sp.,

ulat penggulung pucuk, tungau jingga (Myte), kutu hitam, dan ulat pengerek

batang sedangkan penyakit yang menyerang di Perkebunan Medini adalah jamur

akar dan cacar daun teh (blister blight).

Perkebunan Medini menggunakan metode EWS untuk mengetahui tingkat

serangan dan tindakan pengendalian serta keefisienan biaya untuk pengendalian

(penggunaan herbisida). Early Warning Sistem (EWS) dilakukan dari blok ke blok

dan menghitung tingkat serangan hama dan penyakitnya. EWS dilakukan dengan

mengambil tanaman contoh sebanyak 3 tanaman setiap patok sehingga dalam 1 ha

(= 25 patok) terdapat 75 tanaman sampel. Sampel tanaman diambil secara acak

untuk menentukan intensitas serangan, luas serangan dan luas pengendalian.

Page 36: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

23

Intensitas serangan = pokok seranagan

total tanaman sampel dalam blok x 100 %

Luas serangan = intensitas serangan x luas blok

Luas pengendalian = luas serangan x 1.38

1.38 = konstanta pengendalian ( luas isolasi )

EWS dilakukan oleh mandor HPT dengan rotasi dua kali dalam satu

bulan. Kriteria tingkat serangan hama di Perkebunan Medini digolongkan menjadi

tiga, yaitu : 0-5 % serangan ringan, 5-10 % serangan sedang, dan > 10 % serangan

berat, sedangkan untuk penyakit: 0-3 % serangan ringan, 3-5 % serangan sedang

dan >5 % serangan berat. Pengendalian hama dan penyakit didahulukan pada

populasi hama ataupun penyakit yang lebih tinggi terutama pada kantong-kantong

serangan.

Hama yang menyerang di Perkebunan Medini pada saat pelaksanaan

magang adalah Empoasca sp dan ulat penggulung. Empoasca sp merupakan hama

utama yang sering menyerang tanaman teh dibandingkan hama yang lain. Hama

ini menyerang pada musim kemarau. Hama Empoasca sp menimbulkan kerugian

baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian langsung berupa rusaknya

daun muda/pucuk, yang mengakibatkan produksi menurun. Gejala awal serangan

Empoasca sp adalah tulang daun berwarna merah sedangkan gejala lebih parah

daun akan kerdil dan keriting. Kerugian tidak langsung akibat serangan hama

pada tanaman menyebabkan kanker cabang. Pengendalian hama Empoasca sp

dilaksanakan secara kimiawi dengan menggunakan insektisida sistemik berbahan

aktif Imidokloprid 50 g/l dan Imidokloprid 200 g/l. Dosis yang digunakan untuk

pengendalian hama ini adalah 0.6 l/ha untuk Imidokloprid 50 g/l dan 0.15 l/ha

untuk berbahan aktif Imidokloprid 200 g/l.

Serangan hama ulat penggulung pucuk dan ulat penggulung daun terjadi

sepanjang tahun, tetapi intensitas serangan tinggi terjadi pada peralihan musim

kemarau dan hujan. Ulat penggulung pucuk menyerang daun pucuk teh yang

mengakibatkan daun menggulung dan pertumbuhan tunas terhambat.

Pengendalian hama ulat penggulung dilakukan secara manual dan kimiawi.

Page 37: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

24

Pengendalian manual dilakukan dengan memetik langsung daun yang terserang.

Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida kimiawi berbahan aktif

Sipermetrin 100 g/l, dosis yang digunakan di lapang 0.25–0.5 l/ha.

Penyakit yang menyerang tanaman teh di Perkebunan Medini adalah cacar

daun (Blister blight) yang disebabkan oleh jamur Exobasidium vexans. Serangan

terbesar cacar daun teh terjadi pada musim penghujan, dikarenakan kelembaban

udara tinggi dan intensitas cahaya rendah maka jamur dapat berkembang biak

secara sempurna. Bagian yang diserang adalah daun dan ranting yang masih

muda. Gejala serangan adalah timbul bintik kecil tembus cahaya dengan diameter

± 0.25 mm, kemudian membesar dan menonjol ke bawah permukaan daun dengan

permukaan atas utuh dan membentuk spora pada tonjolan. Lama-kelamaan pusat

bercak berwarna cokelat lalu mengering, setelah mengering bercak dapat terlepas

sehingga daun berlubang. Penyebaran penyakit Blister blight akibat spora yang

diterbangkan oleh angin dan terbawa serangga dan manusia. Pengendalian

penyakit cacar daun dilakukan secara kimiawi menggunakan fungisida berbahan

aktif tembaga oksida 86 % dengan dosis 75–100 g/ha.

Alat yang digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit adalah motor

pompa (mist blower) dengan kapasitas 12-15 l untuk luasan 1.5 patok/kap

(600 m2). Kegiatan pengendalian dilakukan pada keadaan cuaca cerah dan setelah

pemetikan, supaya bahan aktif bekerja secara optimal dan tidak mempengaruhi

mutu pucuk yang diolah.

Tenaga kerja pengendalian hama dan penyakit tanaman adalah

penyemprot, pengangkut air sekaligus pencampur bahan kimia. Pekerja

pengendalian hama terdiri dari karyawan harian lepas dan karyawan harian tetap

yang diawasi oleh satu mandor HPT. Standar kerja pengendalian hama dan

penyakit yang telah ditentukan oleh kebun sebesar 1.5 ha/HK. Penulis mengikuti

kegiatan pengendalian HPT selama dua hari dengan prestasi kerja 0.36 ha/HK

sedangkan prestasi kerja KHL 0.63 ha/HK. Proses pengendalian hama dan

penyakit di Perkebunan Medini dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 38: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

25

Gambar 2. Proses Pengendalian Hama dan Penyakit di Perkebunan Medini

Pemupukan

Pemupukan adalah memberikan unsur-unsur hara ke dalam tanah dalam

jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan yang dilakukan

supaya efektif dan efisien maka harus dilakukan tepat jenis, tepat dosis, tepat cara,

tepat waktu dan tepat sasaran. Pemupukan di Perkebunan Medini dilakukan

melalui dua cara yaitu melalui daun dan akar. Dosis dan jenis pupuk yang

digunakan mengacu kepada surat rekomendasi dari kantor pusat PT Sumber

Abadi Tirtasentosa.

Pemupukan melalui daun dilakukan setelah pemetikan dan bersamaan

dengan pengendalian hama dan penyakit. Pupuk daun yang digunakan adalah urea

dengan konsentrasi 75 g/15 l air. Pemupukan melalui daun digunakan untuk

mempercepat penyembuhan dari serangan hama/penyakit, dan merangsang

pertumbuhan pucuk. Pekerjaan pemupukan melalui daun dimulai dari pukul 06.00

sampai pukul 13.30 WIB. Aplikasi pupuk daun tergantung cuaca, kalau turun

hujan pemupukan tidak dilakukan dikarenakan pupuk akan tercuci oleh air hujan.

Pemupukan melalui tanah menggunakan Urea, MOP dan Rock Phosphate.

Pemupukan pada Bulan Februari menggunakan Urea dan MOP. Dosis yang

digunakan 100 kg/ha untuk Urea dan 50 kg/ha untuk MOP. Pemupukan kedua

dilaksanakan pada Bulan April, pupuk yang digunakan adalah Urea dan Rock

Phosphate. Dosis yang digunakan 100 kg/ha untuk Urea dan 65 kg/ha untuk Rock

Phosphate. Proses pemupukan diprioritaskan pada kebun yang bersih dari gulma.

Page 39: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

26

Pelaksanaan pemupukan sangat disesuaikan dengan kondisi lapang dan cuaca, jika

turun hujan pemupukan dihentikan.

Kegiatan pemupukan dimulai pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 11.00

WIB. Tenaga kerja pemupukan terdiri atas tenaga langsir (penyampur pupuk dan

pengangkut) dan penyebar pupuk. Pupuk diambil dari gudang dibawa ke lapangan

menggunakan mobil Hi line dan diletakkan di tempat yang akan dipupuk. Pupuk

yang akan dipupuk dicampur sesuai dosis yang ditetapkan lalu disebar ke tanaman

dengan menggunakan ember. Pemupukan dilakukan oleh 16-25 orang, tergantung

berapa banyak pupuk yang diaplikasikan.

Pemupukan dilakukan oleh KHL dengan sistem harian, upah per HK

adalah Rp.14 500 /orang/hari. Kapasitas perorang adalah 110 kg pupuk/HK.

Kegiatan pemupukan diawasi oleh 3-4 orang mandor rawat dan 1 orang asisten

tanaman. Pemupukan dilakukan secara sisir dimana pemupuk berjajar seperti sisir

bergerak ke depan secara bersamaan. Pupuk ditebar/ditaburkan dipinggir tanaman

setiap 2 baris tanaman, apabila pupuk penebar habis lansir menggantarkan pupuk.

Standar pemupukan yang ditetapkan oleh kebun adalah 110 kg/HK sedangkan

prestasi kerja karyawan rata-rata 106 kg/HK. Penulis melakukan kegiatan

pemupukan selama empat hari tetapi tidak mempunyai prestasi kerja, dikarenakan

tidak diijinkan oleh pihak kebun.

Pemangkasan

Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan kultur teknis untuk

menurunkan tinggi tanaman sampai ketinggian tertentu, sehingga pemetikan dapat

dilakukan dengan mudah, cepat dan efisien serta pucuk yang dihasilkan banyak.

Pemangkasan bertujuan mempermudahkan agar tanaman selalu berada pada fase

vegetatif, memelihara bidang petik agar tetap rendah untuk memudahkan

pemetikan, membentuk bidang petik selebar mungkin, membuang cabang tidak

produktif serta merangsang pembentukan tunas baru.

Standar pemangkasan yang ditetapkan oleh kebun adalah 0.04 ha/HK

sedangkan prestasi kerja karyawan rata-rata 0.05 ha/HK. Penulis melakukan

Page 40: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

27

kegiatan pemangkasan selama 3 hari di Blok 4 tetapi tidak mempunyai prestasi

kerja.

Kriteria pangkas. Faktor-faktor yang menentukan saat pemangkasan

adalah tinggi bidang petik, persentase pucuk burung, tingkat produksi, kadar pati

pada akar, alasan ekonomi, dan kebijakan kebun. Perkebunan Medini kriteria yang

digunakan untuk menentukan saat pemangkasan adalah kebijakan kebun dan

tingkat produksi.

Pemangkasan akan segera dilakukan apabila bidang petik sudah sulit

dijangkau oleh pemetik, tinggi maksimal bidang petik rata-rata 120 cm. Blok 4

dilaksanakan pemangkasan pada Bulan April. Hasil pengamatan yang dilakukan

secara langsung didapatkan rata-rata tinggi bidang petik dan diameter bidang

petik yang akan dipangkas sebesar 109 cm dan 123 cm. Pucuk burung merupakan

pucuk dengan tunas dalam keadaan dorman. Tanaman teh yang akan dipangkas

pada umumnya lebih banyak menghasilkan pucuk burung dari pada pucuk peko.

Berdasarkan hasil pengamatan di Blok 4 didapatkan rata-rata persentase pucuk

burung sebesar 91 %.

Tingkat produksi merupakan salah satu kriteria yang sering dijadikan

indikator untuk dilakukan pemangkasan. Tingkat produksi adalah untuk

menentukan nilai ekonomis tanaman. Tingkat produksi suatu blok kebun dalam

satu tahun umumnya dijadikan acuan dalam melakukan pemangkasan, pada saat

tingkat produksi lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu maka tanaman

sudah saatnya untuk dipangkas. Produksi basah tanaman teh berdasarkan umur

setelah pemangkasan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 didapat bahwa kenaikan produksi teh terjadi pada umur tanaman

dua tahun setelah pangkas dan mengalami penurunan pada tahun ketiga setelah

pangkas. Penurunan yang sangat besar terjadi pada empat tahun setelah pangkas,

jadi semakin tua umur tanaman maka semakin sedikit produktivitasnya.

Page 41: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

28

Gambar 3. Produktivitas Basah Berdasarkan Umur Pemangkasan

Jenis pangkasan. Jenis pangkasan yang ditetapkan di Perkebunan Medini

adalah jenis pangkasan bersih. Pangkasan yang membentuk bidang pangkas yang

menyerupai mangkok, dimana bagian tengah pangkasan lebih rendah

dibandingkan bagian luar. Proses pemangkasan di Blok 4 rata-rata pemangkas

melakukan pemangkasan setengan bersih. Pangkasan rata dimana bagian

tengahnya lebih rendah dibandingkan bagian luar yang masih menyisakan daun-

daun pinggir dan ranting–ranting yang berdiameter kurang dari 2 cm.

Pemangkasan yang diharapkan oleh Perkebunan Medini adalah pangkasan bersih

dengan spesifikasi, yaitu tinggi pangkasan 55 cm, luka pangkasan membentuk

oval menghadap ke dalam, rawisan (cabang kecil) dibersihkan, sedangkan cabang

yang menyamping dibiarkan, serasah diatur di gawangan dengan rapi.

Gambar 4. Pangkasan Bersih

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

1 2 3 4

Pro

dukti

vit

as B

asah

(kg

/ha)

Tahun setelah Pangkas

Page 42: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

29

Gambar 5. Pangkasan Setengah Bersih (Pangkasan di Kebun)

Sistem upah borongan yang ditetapkan seringkali membuat pemangkas

lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas, maka rata-rata pemangkasan di

Blok 4 menggunakan pangkasan setengah bersih. Jenis pangkasan bersih dan

setengah bersih dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Tinggi pangkasan. Tinggi pangkasan tanaman teh biasa bervariasi

tergantung pada jenis pangkasannya. Perkebunan Medini menetapkan standar

tinggi pangkasan 55-65 cm. Tinggi pangkasan di Perkebunan Medini senantiasa

dinaikkan dari luka pangkas sebelumnya sampai pada ketinggian tertentu, maka

tinggi pangkasan akan dikembalikan lagi ke tinggi pangkasan semula.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Blok 4 rata-rata tinggi dan

diameter pangkasan sebesar 62 cm dan 74 cm, sedangkan standar tinggi

pangkasan 55 cm.

Gilir pangkas. Gilir pangkas adalah jangka waktu antara pemangkasan

yang terdahulu dengan pemangkasan yang berikutnya pada blok yang sama.

Perkebunan Medini termasuk daerah dataran tinggi, sehingga menggunakan gilir

pangkas 4 tahun. Pelaksanaan pemangkasan tidak selalu sesuai dengan gilir

pangkas yang direncanakan. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4,

pemangkasan pada tahun 2010-2011, gilir pangkas tidak ada yang sesuai dengan

gilir pangkas yang ditetapkan perkebunan. Gilir pangkas pada tahun 2010 antara

kurang dari tiga tahun sampai enam tahun.

Page 43: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

30

Tabel 4. Gilir Pangkas di Perkebunan Medini pada Tahun 2010-2011

Blok

Luas Areal

Pemangkasan

(ha)

Waktu

Pemangkasan

Sebelumnya

Waktu

Pemangkasan

Berikutnya

Gilir Pangakas

Bulan Tahun

2 12.79 Februari 2007 September 2010 43 <4

5 7.01 Februari 2006 April 2010 50 >4

7 17.07 Februari 2005 Januari 2010 58 >4

10 19.28 Mei 2007 November 2010 30 <3

15 7.48 Mei 2006 Mei 2010 36 3

17 18.40 Februari 2006 Maret 2010 49 >4

18 7.96 April 2006 Juni 2010 39 <4

1 5.84 Januari 2005 Januari 2011 72 6

4 18.20 Juni 2008 April 2011 34 <3 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011

Waktu pemangkasan. Waktu pemangkasan adalah waktu yang tepat untuk

melaksanakan pemangkasan sehingga diperoleh hasil pangkasan yang optimal.

Menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan pemangkasan harus

memperhatikan kondisi/kesehatan tanaman, iklim dan ketinggian tempat.

Tabel 5. Realisasi Waktu dan Luas Pangkasan di Perkebunan Medini pada

Tahun 2010

Blok Realisasi

Pemangkasan

Luas Areal yang di

Pangkas Keterangan

……..(ha)…….. …….(%)........

7 Januari 17.07

C8 Januari 6.00

5 April 8.01

17 Maret 18.40

15 Mei 7.48

18 Juni 7.96

Sub Total Semester I 64.93 66.93

2 September 12.79

Sub Total Semester II 12.79 13.19

10 November 19.28

Sub Total diluar semester 19.28 19.88

Total Pangkasan 96.99 100 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011.

Realisasi pemangkasan pada tahun 2010 di Perkebunan Medini dilaksanakan

dalam dua semester yaitu semester I (Januari-Juni) dan semester II (September-

Page 44: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

31

Oktober). Waktu pemangkasan pada tahun 2010 di Perkebunan Medini pada

semester satu sebesar 66.93 % dan semester dua 13.19% dari luas total yang di

pangkas pada tahun 2010. Realisasi dan luas pangkasan dapat dilihat pada Tabel

5.

Luas areal pemangkasan. Luas areal pangkasan yang ditetapkan

Perkebunan Medini adalah 25 % dari luas total areal tanaman menghasilkan.

Pelaksanaan luas areal pemangkasan berdasarkan gilir pangkas yang ditetapkan

empat tahun sekali. Pekerjaan pemangkasan dilakukan pada dua semester dengan

60 % dari target setahun disemester I, sisanya pada semester II. Realisasi

pemangkasan pada tahun 2010 semester satu luas areal yang dipangkas 66.93 %

dari luas total areal yang dipangkas dalam satu tahun. Kebijakan dimaksudkan

untuk mengantisipasi terganggunya stabilitas produksi karena areal produktif

berkurang akibat pemangkasan. Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa realisasi

pangkas dalam per tahun tidak sama, dan tidak sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan yaitu sebesar 25 %. Realisasi luas areal yang di pangkas di kebun dapat

berubah karena kondisi kebun, ketersediaan dana, dan faktor iklim. Realisasi luas

areal pangkasan Perkebunan Medini dari tahun 2006-2010 dapat dilihat pada

Tabel 6.

Tabel 6. Realisasi Luas Areal Pemangkasan di Perkebunan Medini Tahun 2006-

2010

Tahun Luas

Areal TM

Luas Areal Pangkasan Persentasi

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

……………….….(ha)……...………….. …………(%)..............

2006 309.32 77.33 64.49 25 20.43

2007 309.32 77.33 54.25 25 17.63

2008 309.32 77.33 89.92 25 29.22

2009 309.32 77.33 95.37 25 30.99

2010 309.32 77.33 96.99 25 31.35

Rata-rata 77.33 80.20 25 26.03 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini , 2011.

Alat pemangkasan. Alat yang digunakan untuk pemangkasan Perkebunan

Medini adalah, sabit pangkas, batu gosok, blak pangkas (tongkat ukur pangkas).

Alat pemangkasan dibawa sendiri oleh pekerja karena tidak disediakan oleh

Page 45: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

32

kebun. Blak pangkas terbuat dari bambu yang ukurannya sesuai dengan

ketinggian pangkas yang diharapkan. Batu gosok digunakan untuk mengasah

sabit. Ketajaman alat pangkas sangat mempengaruhi luka pangkas yang

dihasilkan, semakin tajam sabit maka persentase kerusakan batang akan lebih

kecil. Pelaksanaan pemangkasan di kebun para pekerja banyak yang tidak

menggunakan blak pangkas untuk mengukur tinggi pangkasan, pemangkas

biasanya menggunakan tinggi lutut pemangkas.

Tenaga pemangkas. Tenaga pemangkas Perkebunan Medini merupakan

KHL dengan sistem borongan. Besarnya upah yang dibayarkan untuk tenaga

pemangkas adalah Rp. 19 300/patok (400 m2). Tenaga pemangkas yang tersedia

pada pemangkasan di Blok4 ada 15 orang, jumlah ini masih kurang apabila

dibandingkan dengan standar jumlah tenaga yang dibutuhkan. Pada Tabel 7

menunjukkan bahwa kapasitas rata-rata kapasitas pemangkas 0.05 ha/HK, lebih

tinggi dibandingkan kapasitas standar yang telah ditetapkan oleh kebun. Hal ini

disebabkan karena upah borong yang ditetapkan, dimana pemangkas ingin

mendapatkan luasan yang lebih luas untuk mendapatkan upah yang lebih besar.

Kapasitas tenaga pangkas di Perkebunan Medini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Kapasitas Tenaga Pangkas di Dua Blok Perkebunan Medini Tahun 2011

Blok Luas Areal

Pemangkasan

Tenaga Pangkas Kapasitas Pemangkas

Teori Riil Standar Riil

……(ha)……. …………..(orang)………… ………(ha/HK)……

1 5.84 6 11 0.04 0.047

4 18.20 18 15 0.04 0.054

Jumlah 24 26 0.08 0.10

Rata-rata 12 13 0.04 0.05 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011

Persentase kerusakan akibat pemangkasan. Pemangkasan merupakan

kegiatan pemeliharaan tanaman teh yang menuntut keterampilan dalam

pelaksanaan. Kurangnya keterampilan diri tenaga pemangkas akan mengakibatkan

tingginya kerusakan cabang setelah pemangkasan yang nantinya akan berdampak

pada terganggunya pertumbuhan tunas setelah pemangkasan. Pada kegiatan

Page 46: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

33

pemangkasan penulis mengamati persentase kerusakan cabang akibat pangkasan

berdasarkan usia.

Tabel 8. Persentase Kerusakan Cabang Pangkasan Berdasarkan Usia Tenaga

Pangkas.

Usia ∑ Tenaga Kerja ∑ Tanaman / Pekerja % Kerusakan

≥60 tahun 8 10 12.78a

<60 tahun 7 10 13.76a

Sumber : Hasil Pengamatan di Perkebunan Medini pada Blok 4, 2011

Keterangan : Angka-angka di atas merupakan hasil uji t-student pada taraf 5 %.

Pada Tabel 8 tampak bahwa persentase kerusakan cabang pangkasan yang

berusia < 60 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan presentasi kerusakan cabang

bidang pangkasan ≥ 60 tahun. Meskipun terdapat perbedaan persentasi kerusakan

pangkas dari dua kelompok umur di atas persentase kerusakan pangkas tidak

berbeda pangkas.

Pertumbuhan tunas setelah pemangkasan. Pengamatan pertumbuhan

tunas dilakukan 2-8 minggu setelah pangkas. Pertumbuhan tunas tanaman teh

sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dari permukaan laut karena perbedaan

ketinggian tempat akan mempengaruhi tingkat suhu dan penyinaran matahari.

Pertumbuhan tunas pada Blok 4 pada 8 MSP sudah mencapai 13.05 cm. tujuan

dilakukan pengamtan pertumbuhan tunas untuk mengetahui pertumbuhan tubus

setiap minggunya. Pertumbuhan tunas setiap minggu dapat digunakan untuk

memperkirakan dilakukan pemetikan jendangan. Pertumbuhan tunas di Blok 4

setelah pemangkasan dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Pertumbuhan Tunas Setelah Pemangkasan di Blok 4

0

5

10

15

2 3 4 5 6 7 8Tin

ggi

Tunas

(cm

)

Umur Pangkasan (MSP)

Page 47: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

34

Pemetikan

Pemetikan merupakan kegiatan memungut sebagian dari tunas-tunas

tanaman. Daunnya yang masih muda pada tanaman yang memenuhi syarat-syarat

pengolahan. Pemetikan juga berfungsi untuk membentuk kondisi tanaman agar

mampu menghasilkan produksi yang tinggi dan berkesinambungan. Kualitas

pucuk yang baik juga menentukan kualitas teh yang dihasilkan, oleh karena itu

pemetikan harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang ada.

Jenis pemetikan Pemetikan di Perkebunan Medini dalam satu daur

pangkas ada tiga jenis pemetikan yaitu pemetikan jendangan, pemetikan produksi,

dan pemetikan rampasan.

Pemetikan jendangan adalah awal pemetikan setelah pemangkasan,

dilaksanakan 2-3 bulan setelah pangkas. Pemetikan jendangan dilaksanakan apbila

kebun sudah memenuhi syarat. Syarat pemetikan jendangan adalah 60 % dari

luas total areal yang dipangkas telah memenuhi syarat untuk dijendang, tinggi

pucuk yang siap dijendang 15-20 cm atau 3-4 helai daun dari luka pangkasan.

Pucuk yang berada dibawah ketinggian tersebut tidak boleh dipetik karena

berfungsi untuk membentuk bidang petik. Pemetikan jendangan dilakukan

sebanyak 5-6 kali rotasi sampai terbentuk bidang petik sempurna dan

pertumbuhan pucuk optimal. Rotasi pemetikan jendangan 13-15 hari, pemetikan

jendangan dilakukan oleh pemetik terampil yang terpilih, supaya mendapatkan

bidang petik yang optimal. Bidang petik sangat mempengaruhi pertumbuhan

pucuk tanaman teh.

Alat yang digunakan untuk pemetikan jendangan adalah jidar salib, pisau

petik, dan waring. Jidar salib berukuran tinggi 75 cm dan lebar 50 cm.

Pelaksanaan pemetikan jendangan, memetik semua pucuk yang berada diatas jidar

salib sedangkan yang berada di bawah salib dibiarkan walupun pucuk sudah siap

di petik. Pemetikan jendangan dilaksanakan dengan menggunakan pisau supaya

bidang petik yang terbentuk rata dan tidak rusak sehingga pertumbuhan tunas

tidak terganggu. Pelaksanaan pemetikan jendangan dan peralatan dapat dilihat

pada Gambar 7.

Page 48: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

35

(A) (B)

Gambar 7. Pelaksanaan Pemetikan Jendangan (A), Jidar Salib Jendangan (B)

Pemetikan produksi dilakukan setelah pemetikan jendangan selesai dan

bidang petik sudah terbentuk sempurna. Pemetikan produksi dilakukan secara

terus menerus sesuai dengan gilir petik sampai tanaman teh kembali dipangkas.

Pemetikan produksi yang dilaksanakan Perkebunan Medini adalah pemetikan

medium yaitu peko dengan dua atau tiga daun (p+2 dan p+3) serta pucuk burung

dengan satu atau dua daun muda (b+2m dan b+3m). Pemetikan produksi

Perkebunan Medini dilakukan dengan sistem manual dan menggunakan pisau

petik (etem). Pemetikan manual dilakukan dengan cara menggunakan ibu jari dan

telunjuk dan tidak dibenarkan memetik dengan lima jari atau dirampas. Pemetikan

dengan pisau adalah dengan mengarahkan pisau berlawanan arah dengan badan

dan pemetikan tidak boleh ngerit. Proses pemetikan produksi Perkebunan Medini

dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Pelaksanaan Pemetikan Produksi

Pemetikan rampasan adalah pemetikan yang dilakukan sebelum tanaman

teh dipangkas. Pemetikan rampasan dilakukan dengan cara memetik semua pucuk

Page 49: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

36

yang masih memenuhi syarat untuk diolah, oleh karena itu hasil pemetikan

rampasan tidak sesuai dengan ketentuan rumus petik yang dianjurkan kebun.

Pemetikan rampasan bertujuan untuk menambah produksi pucuk basah dan

mencegah pucuk yang masih bisa diolah terbuang akibat pemangkasan.

Perkebunan Medini tidak ada ketentuan pasti dilakukan pemetikan rampasan,

apabila belum dipangkas masih terdapat pucuk muda maka dilakukan pemetikan

rampasan.

Hanca petik dan gilir petik. Hanca petik adalah luas areal yang harus

selesai dipetik dalam satu hari. Hanca petik tiap blok berbeda karena dipengaruhi

oleh kapasitas rata-rata pemetik, daur petik, musim dan kondisi pucuk. Makin

pendek daur petik maka makin luas hanca petik, sebagai contoh untuk salah satu

kemandoran di Perkebunan Medini dengan luas 59.66 ha dan gilir petik 10 hari,

hanca petiknya dapat dihitung sebagai berikut :

Hanca petik = luas areal yang di petik

gilir petik

= 59.66

10 = 5.96 ha/hari

Pengaturan dan penyelesaian hanca petik tiap tiap blok tidak selalu sama

bergantung pada kondisi kebun yang diatur oleh mandor panen.

Gilir petik adalah jangka waktu antara satu pemetikan dengan pemetikan

berikutnya, dalam satu hanca petik. Lama gilir petik dipengaruhi oleh kecepatan

pertumbuhan pucuk. Gilir petik yang ditetapkan oleh Kebun Medini adalah 10

hari, tapi kondisi di lapangan para mandor menetapkan gilir petik 10–15 hari.

Sistem pemetikan. Sistem pemetikan yang dilakukan di Perkebunan

Medini adalah sistem giring sisir, dimana dua baris tanaman dipetik oleh seorang

pemetik. Arah pemetikan dari arah paling jauh menuju jalan utama untuk

mengumpulkan pucuk dan memudahkan penimbangan. Mandor petik harus

berada di belakang pemetik supaya dapat mengawasi hasil petikan dan menegur

pemetik apabila ada kesalahan pemetikan dan kalau ada pucuk terlewat. Sistem

giring sisir tersebut memiliki keuntungan, mempermudah pengawasan oleh

mandor. Sistem berjajar akan kelihatan lebih teratur sehingga kerataan bidang

petik lebih terlihat.

Page 50: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

37

Pelaksanaan pemetikan. Pelaksanaan pemetikan di Perkebunan Medini

dimulai sekitar pukul 06.00–14.00 WIB, waktu pelaksanaan biasanya lebih lama

ataupun lebih cepat disesuaikan dengan kondisi pucuk yang tersedia di lapang.

Semakin banyak pucuk yang tersedia di lapang maka pemetikan lebih lama untuk

mencegah pucuk kaboler (pucuk melewati masa petik). Pemetikan dilaksanakan

mulai dari tempat terjauh menuju tempat terdekat dengan jalan, hal ini

dilaksanakan untuk mencegah adanya areal yang tidak terpanen terutama di areal

jauh dari jangkauan.

Pelaksanaan pemetikan, pemetik dilengkapi dengan peralatan berupa jidar,

waring yang terbuat dari jala dengan kapasitas 20-35 kg, etem, mantel plastik, dan

caping. Mandor menentukan prinsip 3 M yaitu mana yang diambil (pucuk peko

dan burung), mana yang ditinggal (pucuk yang di pinggir dan pucuk yang di

bawah bidang petik ), mana yang dibuang (cakar ayam, jambulan, dan tunas yang

tumbuh lebih dari satu). Pucuk-pucuk hasil petikan dimasukkan dalam gembolan

(waring yang digendong), setelah gembolan penuh pucuk dimasukkan kedalam

waring yang diletakkan pada los pucuk supaya mudah untuk penimbangan dan

pengangkutan.

Beberapa peraturan harus diperhatikan oleh pemetik adalah kelengkapan

alat-alat pemetikan dan tatacara pemetikan. Perkebunan Medini menetapkan cara

pemetikan di atas bidang petik, memetik dengan menggunakan dua tangan dan

pucuk yang dipetik sudah memenuhi syarat pemetikan. Selain itu, pucuk yang

berada dibawah bidang petik dan aer (pucuk yang masih muda) tidak boleh

dipetik, pemetikan pucuk burung harus bersih, pucuk dalam genggaman tidak

boleh terlalu banyak, serta menaruh pucuk dalam waring tidak boleh melebihi

kapasitas waring.

Dalam pelaksanaan di lapang ada beberapa pemetik yang mengabaikan

peraturan, karena orientasi untuk mendapatkan hasil setinggi-tingginya tanpa

melaksanakan aturan-aturan tersebut. Akibat dari tidak memenuhi peraturan

pucuk yang didapat dalam keadaan rusak dan tidak menjadi bahan baku yang

bagus dalam pengolahan teh.

Page 51: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

38

Kapasitas pemetikan. Kapasitas pemetik adalah kemampuan seorang

pemetik untuk memetik pucuk dalam satu hari kerja. Kapasitas petik antara

pemetik sangat bervariasi dan bahkan berubah-ubah dari hari ke hari. Kapasitas

pemetik dipengaruhi oleh kondisi iklim, populasi tanaman, keterampilan pemetik,

perbedaan cara pemetikan, dan banyaknya pucuk yang dipetik. Standar kapasitas

pemetikan di Perkebunan Medini adalah 40 kg/hari.

Penulis melakukan kegiatan pemetikan selama lima hari di blok 2 dan blok

14. Kapasitas petik rata-rata yang diperoleh pemetik selama kegiatan pemetikan

adalah 6-7 kg/HK ini sangat kecil dibandingkan dengan standar kapasitas petik

yang berlaku. Kecilnya kapasitas petik penulis disebabkan oleh kurangnya

pengalaman kerja dan keterampilan.

Penimbangan dan pengangkutan. Penimbangan pucuk di Perkebunan

Medini dilakukan dua kali yaitu penimbangan di kebun dan penimbangan di

pabrik. Penimbangan di kebun dilakukan satu sampai dua kali tergantung pada

jumlah pucuk di lapang. Penimbangan pucuk sekali maka penimbangan dilakukan

pada pukul 12.00–13.00, sedangkan penimbangan pucuk 2 kali maka

penimbangan pertama dilakukan pada pukul 11.00-12.00 dan penimbangan kedua

pada pukul 14.00-15.00.

Penimbangan dilakukan oleh krani timbang dengan menggunakan

timbangan gantung dan masing-masing mandor mencatat hasil pucuk yang

diperoleh pemetik. Perkebunan Medini mempunyai dua krani timbang. Data

penimbangan dicatat dalam buku harian mandor untuk dilaporkan kepada asisten

tanaman. Pucuk-pucuk yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam truk

pengangkut dan siap diantar ke pabrik.

Penanganan pucuk yang baik sangat menentukan kualitas teh yang

dihasilkan. Pengangkutan pucuk termasuk hal yang menentukan dalam

menghasilkan kualitas teh yang baik. Kondisi pucuk pada saat pucuk sampai di

pabrik harus dalam keadaan utuh dan segar agar dihasilkan kualitas yang tinggi.

Penanganan pucuk teh yang dilakukan untuk menjaga kualitas teh. Penanganan

yang dilakukan adalah truk pengangkut pucuk harus bersih, saat pengangkutan

pucuk dilarang ada barang angkutan lain atau orang di atas pucuk selain petugas

Page 52: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

39

yang diperkenankan, pucuk diangkut dengan waring ukurannya harus relatif sama

disusun dalam posisi rapi.

Pengangkutan pucuk di Perkebunan Medini dari kebun sampai pabrik

menggunakan truk dan mobil Hi line. Pucuk-pucuk ditumpuk dalam truk sampai

penuh tanpa ada rak, hal ini disebabkan oleh terbatasnya alat transportasi untuk

mengangkut pucuk. Truk yang digunakan juga tidak dilengkapi dengan penutup

bak yang berfungsi melindungi pucuk dari sengatan panas matahari menyebabkan

pucuk longsong (busuk atau kepanasan). Penggangkutan pucuk melebihi kapasitas

truk pada saat produksi melimpah. Proses penimbangan teh dapat dilihat pada

Gambar 9.

Gambar 9. Proses Penimbangan Pucuk di Kebun

Analisa petik dan analisa pucuk. Perkebunan Medini untuk mengetahui

hasil pelaksanaan pemetikan di lapang dilakukan pemeriksaan pucuk melalui

analisa petik dan analisa pucuk.

Analisa petik merupakan pemisahan pucuk berdasarkan rumus petik yang

telah ditentukan di perkebunan. Analisa tersebut bertujuan untuk menilai

ketepatan pelaksanaan pemetikan. Sampel diambil dari masing-masing

kemandoran. Teh diambil dari masing-masing waring perkemandoran lalu

dicampur sampai rata dan diambil 300 gram untuk dianalisa. Pucuk dipisahkan

berdasarkan rumus petiknya lalu di timbang dan didapat persentasenya. Hasil

analisa petik pada tanggal 4 Juni 2011 didapatkan rata-rata 91% merupakan

petikan kasar. Hasil analisa petik pada tanggal 4 Juni 2011 dapat dilihat pada

Tabel 9.

Page 53: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

40

Tabel 9. Komposisi Pucuk Hasil Analisa Petik di Perkebunan Medini

Blok Analisa Petik

Petik Halus Petik Medium Petik Kasar

……………………………(%)..............................................

5 1 7 92

11 1 13 86

14 1 4 95

16 0 10 90

Rata-rata 1 8 91 Sumber : Hasil Pengamatan.

Analisa pucuk merupakan pemisahan pucuk berdasarkan bagian tua dan

muda yang dinyatakan dalam persen yang bertujuan untuk menilai pucuk yang

akan diolah, menentukan harga pucuk, dan memperkirakan presentasi mutu teh

yang akan diolah. Analisa pucuk dilaksanakan berdasarkan hasil panen dari blok

yang dipanen. Rumus pucuk yang digunakan adalah petikan mediun yaitu

memisahkan menurut rumus petik peko muda (p+1, p+2, p+3, p+4), burung muda

(b+1m, b+2m, b+3m, b+4m, b+5m), burung tua (b+1t, b+2t, b+3t, b+4t, b+5t),

rusak (terlipat dan robek), lembaran tua, lembaran muda. Cara mencari pucuk

halus adalah mematahkan batang pucuk sampai terlepas. Pucuk yang patah

ditimbang dan didapat analisa pucuk dari tiap kemandoran. Analisa pucuk yang

diharapkan untuk bahan baku yang baik adalah analisa di atas 35 % dan rusak di

bawah 5 %. Pada Tabel 9 didapat bahwa analisa pucuk Perkebunan Medini di

bawah analisa standar. Data analisa pucuk di Perkebunan Medini dari Bulan

Januari sampai Mei dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Rata-rata Analisa Pucuk di Perkebunan Medini Bulan Januari-Mei 2011

Bulan Produksi Analisa pucuk

Halus Rusak Kasar

…….(kg)……… ………………………(%)..................................

Januari 150 085 15 4 81

Februari 105 032 22 6 72

Maret 262 196 21 4 75

April 261 307 16 4 80

Mei 241 502 20 5 75

Rata-rata 204 024 19 5 76 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011

Page 54: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

41

Tabel 11. Produksi Teh Perkebunan Medini Berdasarkan Analisa Kering dan Basah Tahun 2006-2010.

Tahun Produksi

(kg)

Analisa Basah

(pucuk halus)

Rendemen

Analisa kering

Grade I Grade II

……………………………..(%)……………………………

2006 2 526 209 33 22.48 38 62 2007 3 223 316 31 22.51 34 66

2008 3 034 394 31 22.51 32 68

2009 2 865 524 23 22.48 35 65 2010 3 022 332 20 22.47 33 67 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011

Produksi teh pada Perkebunan Medini pada lima tahun terakhir mengalami

penurunan pada grade I ini disebabkan kualitas bahan baku yang didapat dari

kebun juga menurun, ini ditunjukkan dari analisa pucuk halus yang semakin

menurun dari tahun 2006. Produksi teh Perkebunan Medini berdasarkan analisa

kering dan basah selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 11.

Proses Pengolahan Teh Hijau

Proses pengolahan teh yang dilakukan di Pabrik Medini adalah

pengolahan teh hijau. Pengolahan teh hijau yaitu pengolahan teh melalui proses

fisik dan mekanis tanpa melalui proses Oksidase enzimatis (fermentasi).

Pengolahan teh hijau merupakan pengolahan teh yang sederhana karena hasilnya

merupakan bahan baku teh olahan. Pengolahan dilakukan setiap hari setiap pucuk

basah sampai di pabrik. Pengolahan teh hijau dimulai dari timbang ke 2, rawat

pucuk, pelayuan, pengulungan, pengeringan awal, pengeringan akhir, sortasi dan

pengepakan. Produk yang dihasilkan dari pabrik Medini adalah teh hijau kering

dengan berbagai grade.

Pucuk diterima dari kebun dalam keadaan segar, lalu ditimbang ulang oleh

krani timbang pabrik. Pada saat pelaksanaan penimbangan dilakukan pemotongan

berat basah. Pemotongan ini berdasarkan SOP yang ditetapkan pabrik.

Pemotongan dilakukan sebesar 2.5% saat cuaca panas, 5% saat cuaca gerimis, dan

7.5 % saat cuaca hujan lebat. Tujuan pemotongan bobot saat penimbangan adalah

untuk mengurangi berat air pada pucuk dan mengurangi bobot waring maupun

Page 55: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

42

serasah yang ikut terpotong pada saat panen sehingga rendemen kering dapat

dipertahankan 22-23 %. Rendemen ini digunakan untuk menentukan bahan bakar

yang akan digunakan untuk proses pengolahan.

Rawat pucuk. Pucuk yang telah ditimbang kemudian dihamparkan ke

lantai pabrik. Jika jumlah pucuk teh yang diterima banyak maka pengolahan tidak

bisa dilakukan secara serentak karena pucuk tidak tertampung dalam mesin

pengolahan. Pucuk yang tidak tertampung tersebut dihamparkan di lantai pabrik

yang terlindung dari sinar matahari. Pucuk dihampar dengan tujuan agar pucuk

tidak panas dan longsong (busuk atau kepanasan) yang dapat menyebabkan

fermentasi awal. Ketebalan hamparan pucuk maksimal 40 cm, kondisi pucuk

harus dipelihara dengan baik agar tetap terjaga kesegaranya. Setiap 2 jam sekali

hamparan pucuk dibalik agar pucuk memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak

longsong. Pucuk yang longsong sudah tidak bisa diproses karena akan

menghasilkan teh dengan kualitas jelek. Petugas rawat pucuk ada 2 orang dengan

jam kerja 8 jam, dengan 2 shift kerja yaitu pukul 11.00–19.00 dan 19.00–03.00.

Kegiatan rawat pucuk dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Kegiatan Rawat Pucuk

Pelayuan. Pelayuan berfungsi untuk menurunkan kadar air dalam pucuk

dari 100 % menjadi 60–70 % agar pucuk menjadi lentur dan mudah tergulung,

melemaskan pucuk teh yang akan diproses selanjutnya sehingga pucuk teh tidak

mudah patah. Proses pelayuan pucuk dengan menggunakan mesin Rotary Panner

tipe double action yang berupa tabung silinder yang berputar 17 rpm dan

dipanaskan dengan suhu 90–1000C. Pelayuan dilakukan selama kurang lebih 5

Page 56: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

43

menit. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pelayuan adalah kayu bakar, ada

enan tungku pada proses pelayuan. Kayu bakar diisi 5–10 menit sekali sampai

tungku penuh. Pucuk yang keluar dari mesin pelayuan harus dalam keadaan layu

sempurna. Ciri pucuk yang layu sempurna adalah, diremas tidak patah, warna

pucuk pucat (tidak segar atau kering), aroma sedap, digenggam masih ada bekas

air ditangan, kadar air 65–70 %. Pucuk yang dihasilkan dalam proses pelayuan

tidak boleh terlalu kering atau basah.

Pucuk hasil pelayuan apabila kandungan air terlalu tinggi atau rendah

akan mempengaruhi kualitas teh. Kandungan air yang tinggi dalam pucuk akan

mengakibatkan banyaknya air yang keluar pada proses penggulungan sedangkan

jika terlalu kering, pucuk akan patah sehingga menyulitkan proses penggulungan.

Perkebunan Medini tedapat 2 Unit Rotary Panner dengan kapasitas rata-rata

350-400 kg. Tenaga kerja untuk proses pelayuan sebanyak 2 orang per shift

dengan 8 jam kerja. Jam kerja mulai pukul 12.00–20.00 WIB dan pukul 20.00–

04.00 WIB. Pergantian shift dilakukan seminggu sekali. Mesin pelayuan dapat

dilihat pada Gambar 11.

(A) (B)

Gambar 11. Alat Pelayuan Rotary Panner Tampak Depan (A),

Tampak Belakang (B)

Penggulungan. Proses penggulungan bertujuan untuk membentuk daun

teh menjadi gulungan–gulungan kecil, dan mengeluarkan cairan sel agar

menempel di permukaan daun. Alat yang digunakan di Perkebunan Medini adalah

Ortodox Roller (yang popular disebut Jakson Roller). Pucuk hasil pelayuan

dengan kadar air 65-70 % dimasukkan kedalam mesin Jakson Roller, dengan

Page 57: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

44

kapasitas 150 kg pucuk layu. Waktu yang digunakan untuk penggulungan adalah

15 menit untuk pucuk standar dan 10 menit untuk pucuk jendangan.

Perkebunan Medini memiliki 3 unit mesin Jackson Roller yaitu satu unit

double action dan dua unit tipe single action, masing yang digunakan hanya dua

unit yaitu satu unit double action dan satu unit single action . Sistem gulungan

dengan tipe single action, yaitu mesin roller yang berputar hanya mejanya

sementara jacketnya (silinder tegak tempat pucuk yang digulung) tidak ikut

berputar/diam. Tipe double action yaitu meja dan jacket berputar berlawanan

arah. Mesin Jackson Roller yang sering digunakan berukuran 36 inch dengan

kapasitas 150 kg dalam setiap gulungan.

Fermentasi dapat terjadi pada saat pengolahan, fermentasi ini dapat

diminimalisasi ketika proses pelayuan yaitu setelah pelayuan sebaiknya pucuk

didinginkan terlebih dahulu. Hasil proses pengulungan berupa pucuk yang

menggulung berwarna hijau untuk pucuk muda dan hijau zaitun untuk warna

pucuk tua. Pucuk yang telah digulung sel-sel daunya telah pecah dan bercampur

dengan oksigen sehingga kemungkinan terjadi fermentasi lebih besar, oleh karena

itu pucuk yang telah digulung harus segera dimasukan kedalam proses

pengeringan awal, waktu maksimal satu jam setelah pucuk keluar dari mesin

Jackson Roller. Tenaga kerja untuk proses penggulungan sebanyak 3 orang per

shift. Jam kerja yang digunakan adalah 8 jam kerja dengan 2 shift yaitu shift siang

pukul 12.00–20.00 dan shift malam 20.00–04.00 WIB. Setiap memasukkan pucuk

ke mesin dicatat oleh operator untuk memantau lama penggulungan. Mesin

penggulungan dapat dilihat pada Gambar 12.

Pengeringan awal. Proses fermentasi teh dapat dicegah dengan segera

mengeringkan teh dengan Endless Chain Pressure (ECP) atau belong. ECP adalah

mesin pengering dengan rantai yang tidak putus dan terdiri atas 8-10 stage.

Perkebunan Medini mempunyai 2 unit mesin ECP dengan kapasitas 240-350

kg/jam. Bahan bakar yang digunakan untuk mesin ECP adalah kayu bakar. Suhu

yang digunakan dalam proses pengeringan awal adalah 1500C. Pengeringan awal

teh menggunakan panas induksi murni yang berasal dari pembakaran kayu.

Page 58: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

45

Kekurangan dari pembakaran menggunakan kayu adalah panas yang dihasilkan

kurang merata sehingga perlu dilakukan pengecekan secara teratur.

Gambar 12. Proses Penggulungan dengan Mesin Jackson Roller

Tujuan pengeringan awal ini untuk mengeluarkan aroma yang terkandung

dalam teh dan mengurangi kadar menjadi 30–35 %. Teh yang dihasilkan oleh

mesin ECP berupa teh yang agak kering. Waktu yang digunakan 15–30 menit

untuk proses pengeringan awal. Pekerja ada dua orang per shift dengan jam kerja

8 jam. Jam kerja dimulai pada pukul 12.00–20.00 WIB untuk shift pertama dan

20.00 – 04.00 WIB untuk shift kedua. Mesin penggeringan awal dapat dilihat pada

Gambar 13.

(A) (B)

Gambar 13. Mesin Pengeringan Awal yaitu Belong Tampak Samping (A)

Tampak Depan (B)

Page 59: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

46

Pengeringan akhir. Pengeringan akhir merupakan tahap akhir dari

pengolahan teh. Mesin yang digunakan dalam pengeringan akhir terdiri dari dua

bagian yaitu mesin Repeat Dryer (RD) dan ball tea.

Perkebunan Medini mempunyai 5 unit RD dengan kapasitas masing

120 kg. Lama proses pengeringan kurang lebih 1 jam tergantung dari kandungan

air daun, perapian 30–45 menit dan pendinginan 30–45 menit. RD menggunakan

bahan bakar gas elpji. Teh yang dihasilkan dari proses ini adalah teh setengah

kering dengan kadar air 20 %. Teh yang dihasilkan dari RD belum menggulung

sempurna maka perlu dilanjutkan dengan proses pengeringan dengan alat ball tea.

Ball tea berfungsi sebagai pengering akhir, untuk membentuk partikel teh

menjadi bulatan padat. Ball tea merupakan mesin terakhir dalam proses

pengolahan teh hijau. Perkebunan Medini mempunyai 5 unit ball tea dengan

masing-masing kapasitas 1 250–2 500 kg/ball tea. Suhu yang digunakan untuk

pengeringan akhir adalah 1500C dan waktu yang digunakan 16–18 jam. Bahan

yang masuk ke pengeringan akhir/ball tea ada dua macam yaitu bahan yang

melalui RD dan tanpa melalui RD dikarenakan keterbatasan bahan bakar RD.

Tahapan pengeringan teh di ball tea yaitu teh dari RD dimasukkan sampai

penuh ke dalam ball tea. Setiap ball tea mempunyai kapasitas 10-12 RD. Ball tea

yang telah penuh kemudian dilakukan perapian selama 14–16 jam sampai teh

matang. Ciri pucuk teh yang sudah kering dan matang adalah terdapat debu (Dust)

di sekitar ball tea, teh berwarna agak hitam keabuabuan, dan tulang daun dapat

dipatahkan. Teh matang tidak langsung dimasukkan dalam karung, karena masih

dipoles selama 1–1.5 jam. Teh yang telah matang diambil sampelnya sebanyak

satu nampan dari setiap ball tea untuk dianalisa. Bahan bakar yang digunakan

untuk ball tea adalah kayu. Tenaga kerja untuk proses pengeringan adalah 2 orang

dan 1 orang HE. Proses pengeringan akhir membutuhkan waktu 24 jam sehingga

dibagi menjadi 3 shift yaitu shift pertama pukul 07.00-15.00, shift kedua pukul

15.00–23.00, dan shif ketiga pukul 23.00 – 07.00. Pergantian shift dilakukan

seminggu sekali. Mesin pengeringan akhir dapat dilihat pada Gambar 14.

Page 60: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

47

(A) (B)

Gambar 14. Mesin Pengeringan Akhir Rotary Dryer (A), dan Ball Tea (B)

Sortasi. Proses sortasi bertujuan untuk memisahkan teh kering menjadi

beberapa grade berdasarkan ukuran fraksi. Sortasi teh pada dasarnya merupakan

upaya untuk memperoleh teh yang seragam baik ukuran, bentuk, dan berat selain

itu teh juga bersih dari kotoran. Jenis mutu teh hijau di Indonesia terdiri dari peko,

jikeng, bubuk, dan tulang. Proses sortasi untuk standar teh hijau Indonesia sangat

sederhana karena biasanya teh hijau Indonesia hanya dipakai sebagai bahan baku

pembuatan teh wangi. Bahkan umumnya penjualan teh hijau dilakukan tanpa

proses sortasi disebut jual keringan (murni).

Sortasi di Perkebunan Medini dilakukan dengan menggunakan dua cara

yaitu sortasi mesin dan sortasi manual. Sortasi mesin digunakan untuk melakukan

pemisahan teh kering berdasarkan bentuk dan berat jenis dengan menggunakan

mesin. Alat yang digunakan proses sortasi dengan mesin ada empat macam yaitu :

satu unit Leaf Sifter ( Layer 4), dua unit Stalk Extractor ( Layer 3 ), satu unit

Suction Winower, dan satu unit Stalk Separator. Teh kering hasil dari proses ball

tea di proses menggunakan layer 4 yang berfungsi untuk memisahkan teh kering

berdasarkan grade. Grade yang dihasilkan adalah PSB campur (bahan manual),

Peko Super Besar (PSB), Peko Super Kecil (PSK), Chun Mee (CM), Lokal, dan

Dust.

Leaf Sifter terdiri dari 4 susun ayakan datar bertingkat sehingga disebut

layer 4. Leaf Sifter di Perkebunan Medini memiliki enam sususan ayakan,

merupakan hasil modifikasi kebun karena dengan menggunakan ayakan empat

pengerjaannya cukup lama. Tujuan penambahan susunan ayakan untuk

meningkatkan keefektifitasan dan efisiensi proses sortasi terutama dalam

Page 61: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

48

memisahkan pertikel. Susunan mesh (ayakan) dari atas ke bawah yaitu : mesh 10,

8, 6, 4, 3,dan 2. Partikel yang tertahan di mesh 10 adalah jikeng (lokal 2), lolos

mesh 10 tertahan mesh 8 adalah PSB campur, lolos mesh 8 tertahan mesh 6 adalah

PSB, lolos mesh 6 tertahan mesh 4 adalah PSK, lolos mesh 4 tertahan mesh 3

adalah PSK, lolos mesh 3 tertahan mesh 2 adalah CM, dan lolos mesh 2 adalah

dust. Kapasitas mesin adalah 300 kg/jam. Mesin Leaf Sifter yang ada di

Perkebunan Medini dapat dilihat pada Gambar 15.

Mesin Stalk Extractor digunakan untuk memisahkan tulang daun yang

berukuran besar. Mesin Stalk Extractor mempunyai kapasitas 140 kg/jam. Stalk

Extractor sering disebut Layer 3 dengan struktur ayakan yang timbul, struktur ini

berfungsi untuk jalur tulang sehingga tulang tidak lolos dari lubang ayakan. Hasil

sortasi dari Layer 4 akan masuk ke Layer 3.

Gambar 15. Mesin Sortasi Awal Leaf Sifter (Layer 4)

Pengklasifikasian hasil dari Layer 4 masuk kedalam ukuran ayakan

masing-masing. Mesin Stalk Extractor tidak menggunakan ayakan paten

tergantung dari produk sortasi. PSB menggunakan ayakan dengan diameter

lubang 10, 10, 8, 8 dan 6 mm dan dihasilkan kelas mutu tulang, lokal, PSK,

danPSB. Bahan PSK menggunakan ayakan dengan diameter lubang 10, 8, 6, 8,

dan 6 mm dan kelas mutu CM menggunakan ayakan dengan diameter lubang 10,

8, 4, 8, dan 4 mm. Mesin Stalk Extractor dapat dilihat pada Gambar 16.

Page 62: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

49

Gambar 16. Mesin Sortasi Stalk Extractor (Layer 3)

Mesin Stalk Separator (Gambar 17) digunakan untuk memisahkan tulang

yang berukuran kecil. Mesin ini berbentuk undakan tangga susus empat. Bahan

yang masuk ke dalam Stalk Separator merupakan partikel yang lolos mesh 6 dan

tertahan di mesh 4. produk yang dihasilkan mesin ini adalah tulang dan PSK.

Gambar 17. Mesin Sortasi Stalk Separator

Mesin Suction Winower digunakan untuk memisahkan bahan baku teh

kering berdasarkan berat jenisnya. Bahan yang masuk ke Suction Winower berasal

dari Stalk Separator dan Stalk Extarator. Mesin ini bekerja dengan sistem

hembusan angin dengan tiga kipas bersususn yang berfungsi penghembus dan satu

kipas sebagai penyedot debu. Mesin Suction Winower memiliki empat cerobong

yaitu cerobong 1 untuk produk jadi, cerobong 2 adalah bahan ulang untuk

diproses dengan winower, cerobong 3 kempring, dan cerobong 4 dust. Produk

akhir dari mesin Suction Winower yaitu PSK, PSB, CM, kempring dan dust.

Page 63: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

50

Hasil akhir dari proses sortasi mesin adalah grade 1 dan grade 2. Tenaga

kerja yang diperlukan untuk proses sortasi adalah empat orang wanita. Proses

sortasi ada 3 shift dengan waktu 8 jam kerja. Jam kerja untuk pegawai sortasi

adalah Shift pukul 07.00-15.00, 15.00-23.00, 23.00-07.00 termasuk lembur.

Sortasi manual Perkebunan Medini bertujuan untuk memaksimalkan hasil

yang didapat dari sortasi mesin. Sortasi manual adalah memisahkan daun

tua/jikeng, dan tulang berdasarkan bentuk dan warna. Selain itu proses sortasi

manual dilakukan untuk memisahkan kotoran yang tercampur dalam teh yang

tidak dapat dipisahkan dengan sortasi mesin. Pekerja sortasi manual adalah

pekerja borong dengan 5 jam kerja pukul 07.00–12.00. Kegiatan sortasi manual

dilakukan oleh empat pekerja perempuan. Mempengaruhi hasil yang diperoleh

adalah keterampilan pekerja. Rata–rata setiap pekerja menghasilkan 10–20 kg teh

kering. Alat yang digunakan untuk sortasi manual adalah tampah dan sak plastik.

Hasil akhir dari sortasi manual adalah PSB, PSK dan Jikeng. Proses sortasi

manual dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Proses Sortasi Manual

Pengepakan. Pengepakan bertujuan untuk melindungi produk dari

kerusakan, serta memudahkan dalam penyimpanan di gudang dan pengangkutan.

Proses pengepakan di perkebunan bermacam–macam tergantung pada permintaan

pembeli. Bahan yang digunakan untuk pengepakan adalah plastik iner, karung

plastik dan karung goni. Grade 1 menggunakan plastik iner, karung plastik dua

lapis dan karung goni, sedangkan untuk lokal menggunkan plastik iner dan karung

plastik saja. Pengepakan untuk murni hanya menggunakan karung plastik saja.

Page 64: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

51

Bobot pengepakan tidak selalu sama tergantung dari produk yang di kemas. Bobot

pengepakan dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Bobot Pengepakan Teh di Perkebunan Medini Berdasarkan Mutu

Teh

Mutu teh Grade Kemasan (kg)

CM 1 30

PSK 1 30

PSB 1 30

Tulang 2 25

Dust 2 30

Lokal 1 2 25

Lokal 2 2 20

Kempring 2 25

Kering Murni 2 25 Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011.

Aspek Manajerial

Aspek manajerial yang dilakukan penulis selama tiga bulan, yaitu satu

bulan sebagai pendamping mandor dan dua bulan sebagai pendamping asisten

tanaman. Mandor merupakan bawahan langsung dari asisten tanaman. Pembagian

tugas mandor di Perkebunan Medini dibagi menjadi Mandor Rawat (pengendalian

gulma, pemupukan, dan pemangkasan), Mandor Pengendalian Hama dan

Penyakit, dan Mandor Panen.

Kegiatan penulis selama menjadi pendamping mandor yaitu sebagai

pendamping mandor pengendalian gulma kimiawi, pengendalian gulma manual,

pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, panen, dan

pengolahan pasca panen. Selama menjadi pendamping asisten penulis

mendapatkan tugas sebagai pendamping asisten tanaman, dan asisten pabrik.

Pendamping mandor

Mandor secara umum memiliki tugas dan tanggung jawab untuk

mengawasi para pekerja di lapangan sesuai dengan jenis pekerjaannya,

memberikan pengarahan teknis budidaya, mengabsen pekerja sebelum dan

Page 65: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

52

sesudah bekerja, menghitung prestasi kerja, dan membuat laporan harian yang

terdiri blok yang dikerjakan, luas areal, jumlah pekerja.

Pendamping mandor pengendalian gulma. Penulis menjadi pendamping

mandor pengendalian gulma manual dan kimia. Mandor pengendalain gulma

bertugas menjadi mandor pengendalian gulma kimiawi dan mandor pengendalian

gulma manual. Pembagian tugas tersebut dilakukan karena program pengendalian

gulma manual dan kimiawi tidak bersamaan. Mandor pengendalian gulma

membawahi 6-8 KHL.

Mandor pengendalian gulma kimiawi bertugas mengawasi dan

mengarahkan pekerja dalam melaksanakan kegiatan pengendalian gulma secara

kimia di kebun, membuat rencana kerja yang meliputi areal yang akan disemprot

dan membuat bon permintaan herbisida, melakukan pengambilan herbisida dan

membuat laporan harian mandor. Mandor juga harus mengetahui dosis, jumlah

material dan biaya dari rencana kerja rawat. Pengajuan bon material dilakukan

satu hari sebelum pelaksanaan pengendalian dengan persetujuan asisten tanaman,

kepala administrasi, dan kepala gudang. Material yang telah disetujui untuk

digunakan dalam pengendalian gulma diambil pada hari itu juga.

Mandor bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan kebersihan

penyemprotan di kebun, jika aplikasi tidak berhasil maka mandor harus

mengulangi penyemprotan. Mandor juga bertanggung jawab terhadap keutuhan

peralatan sehingga pemeliharaan alat harus dilakukan secara rutin. Penulis sebagai

pendamping mandor pengendalian gulma kimiawi membantu mandor dalam

pengisian buku laporan harian mandor, mengawasi pekerja dan menghitung luas

areal yang disemprot.

Tugas mandor pengendalian gulma manual tidak jauh berbeda dengan

mandor pengendalain kimiawi yaitu melakukan pengawasan, membuat laporan

harian mandor dan mengarahkan pekerja.

Pendamping mandor pemupukan. Mandor pemupukan bertugas

megawasi pelaksanaan pemupukan, membuat rencana keja yang meliputi luas

areal yang akan dipupuk dan kebutuhan pupuk, dan membuat bon permintaan,

Page 66: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

53

melakukan pengambilan pupuk dari gudang, mengabsen pekerja yang hadir,

mengawasi pencampuran pupuk dan mengatur petugas lansir dan penabur pupuk.

Pengawasan mandor dalam kegiatan pemupukan, dimulai dari saat pupuk

keluar gudang, cara pengangkutan, pengeceran pupuk di jalan-jalan utama yang

strategis, pelangsiran pupuk ke areal tempat penaburan pupuk dan pengumpulan

karung setelah pemupukan. Karung-karung pupuk yang telah digunakan

dikembalikan ke gudang sebagai bukti kegiatan pemupukan telah selesai dan tidak

ada pupuk yang tersisa.

Mandor pupuk membawahi pekerja sebanyak 15–20 orang KHL. Pekerja

pemupukan didapatkan dari tenaga pangendalian gulma dan tenaga pengendalian

HPT. Pengalihan kegiatan tenaga kerja dapat dilakukan jika tenaga kerja tidak

sedang melaksanakan kegiatan pokoknya. Mandor pemupukan dibantu oleh

mandor pengendalian HPT, mandor pengendalian gulma.

Kegiatan penulis saat menjadi pendamping mandor pupuk adalah

membantu dalam mengarahkan dan mengawasi tenaga selama proses pemupukan,

mengawasi proses pengangkutan pupuk, dan membuat laporan harian mandor.

Pendamping mandor pengendalian hama dan penyakit (HPT).

Mandor HPT bertugas mengawasi dan mengarahkan pekerja dalam melaksanakan

kegiatan pengendalian hama dan penyakit, membuat rencana kerja yang meliputi

penentuan semprot, menentukan kebutuhan material, membuat bon permintaan

insektisida/fungisida dan bahan bakar, melakukan pengambilan material yang

telah dibon ke gudang, melakukan Early Warning Sistem (EWS), dan membuat

laporan harian mandor. Laporan harian mandor berupa pencatatan luas areal dan

penggunaan fungisida /insektisida, tenaga kerja, upah dan lokasi aplikasi.

Mandor HPT juga bertugas mengabsen pekerja, memeriksa kelengkapan

peralatan semprot, mengatur arah pekerja yang akan menyemprot, mengawasi

penuangan dan penggunaan dosis insektisida/fungisida saat aplikasi, mandor HPT

melaksanakan Deteksi Ulang (DU) setelah melakukan pengendalian.

Mandor pupuk membawahi empat KHL, dan dua PHT. Jam kerja dari

masing-masing stutus berbeda yaitu : 5 jam/HK untuk KHL dan 7 jam/HK untuk

PHT. Mandor HPT juga bertanggungjawab atas kerusakan alat yang digunakan.

Page 67: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

54

Pada saat menjadi pendamping mandor HPT penulis membantu mandor dalam

mengawasi pelaksanaan pengendalain HPT, dan membuat laporan harian mandor.

Pendamping mandor pemangkasan. Mandor pemangkasan bertugas

untuk mencari dan merekrut tenaga pangkas yang ahli dari desa atau dusun

terdekat, memberi pengarahan tentang pemangkasan yang benar sesuai SOP,

mengabsen dan mengawasi tenaga pangkas, membagi hanca pemangkas,

membuat laporan hasil kerja di buku harian mandor. Pada buku mandor yang

dilaporkan adalah luas areal yang dipangkas per hari, dan jumlah tenaga kerja per

hari.

Mandor pangkas membawahi 12-15 KHL dengan sistem borong. Jam

kerja untuk tenaga pangkas tidak dibatasi karena diupah berdasarkan luas areal

yang dipangkas. Penulis saat menjadi pendamping mandor bertugas mengawasi

pekerja pangkas dan membuat buku harian mandor. Mandor pangkas diambil dari

mandor rawat karena tidak setiap waktu ada pemangkasan.

Pendamping mandor panen. Kegiatan pemetikan diatur dan diawasi oleh

seorang mandor panen yang melakukan pengawasan langsung terhadap

pelaksanaan pemetikan. Seorang mandor panen bertugas membuat rencana

pengaturan blok yang akan dipetik, menentukan jenis pemetikan, rotasi

pemetikan, menentukan alat dan sarana pemetikan. Mandor panen harus memberi

pengarahan tentang pemetikan yang baik dan benar kepada pemetik, menghitung

luas areal, kemampuan pemetik, jumlah tenaga kerja, produksi yang dikerjakan,

mengawasi dan mengelola pekerja, membuat estimasi panen, mencari tenaga

pemetik saat kekurangan dan membuat laporan harian mandor.

Mandor panen bertanggung jawab terhadap luas areal yang dimilikinya,

sehingga mandor panen harus memeriksa pucuk yang telah dipetik untuk

mengetahui potensi pucuk dipetik berikutnya dan mengatur lama rotasi

pemetikan. Kondisi pucuk di lapangan sangat mempengaruhi estimasi produksi

perkemandoran. Penentuan estimasi petik dilakukan dengan perhitungan sebagai

berikut:

Estimasi = Standar Petik (kg) x jumlah HK per hari.

Page 68: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

55

Proses penimbangan dilakukan oleh krani timbang yang diketahui oleh

mandor panen. Pencatatan hasil pucuk pemetikan dilakukan oleh mandor panen

dan krani timbang untuk menghindari kekeliruan. Penulis membantu membuat

estimasi produksi harian, mengawasi pemetikan, dan membuat laporan harian

mandor. Laporan yang dikerjakan dalam buku harian mandor panen adalah jumlah

pemanen, absen pemanen, luas areal pemetikan, dan pucuk basah yang didapat

pemanen per hari. Mandor panen membawahi 40-50 pekerja pemetik KHL dengan

sistem borongan.

Pendamping Asisten Tanaman

Perkebunan Medini bagian tanaman dipimpin langsung oleh asisten

tanaman. Asisten tanaman langsung membawahi semua mandor yang ada di

perkebunan. Peran asisten tanaman adalah mengelolaan kebun agar berjalan

dengan baik secara teknis dan administrasi, perlu dedikasi yang tinggi dan

tanggung jawab besar untuk kelancaran kegiatan kebun. Tugas dan tanggung

jawab asisten tanaman sangat banyak dan besar dikarenakan di perkebunan

Medini tidak ada asisten afdeling maka tugas asisten afdeling dan asisten tanaman

dikerjakan oleh satu orang asisten.

Asisten tanaman secara umum bertugas membuat rencana kerja untuk

pelaksanaan di kebun. Rencana kerja yaitu, rencana kerja bulanan (panen dan

rawat) yang mengacu atau didasarkan pada rencana tahunan (master budget).

Selain itu, kepala kebun juga bertugas menjamin dan mengatur pelaksanaan

kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, serta

mengevaluasi pekerja kebun secara kualitas, kuantitas dan biaya.

Asisten tanaman juga bertugas memberikan instruksi dan pengarahan

kerja, serta motivasi kepada mandor untuk meningkatkan prestasi kerja,

melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap blok-blok yang sedang

dilakukan kegiatan rawat maupun panen, mengevaluasi hasil kegiatan panen dan

rawat menyangkut ketersediaan tenaga kerja, serta memonitor pencapaian target

kerja dan produksi. Setiap bulan asisten tanaman membuat rencana kerja untuk

rawat dan panen dalam Buku Kerja Afdeling (BKA). Buku kerja afdeling untuk

Page 69: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

56

panen meliputi luas blok, jumlah produksi pucuk basah per hari untuk setiap blok

dan perencanaan gilir petik, sedangkan BKA rawat meliputi item kegiatan, waktu

pelaksanaan , blok pelaksanaan, luas pelaksanaan, norma HK dan total HK dalam

satu bulan. Kegiatan pembuatan rencana kerja bulanan tersebut, asisten biasanya

mengadakan rapat bulanan dengan mandor, seperti target produksi pucuk basah

dan jumlah tenaga keja yang digunakan.

Asisten tanaman melakukan pengawasan dan evaluasi dengan cara

mengelilingi (controlling) yang menitikberatkan pada kebun-kebun yang

mempunyai masalah. Selain itu, asisten tanaman membuat Permohonan Modal

Kerja (PMK) untuk kegiatan kebun yang meliputi direct dan indirect cost. Asisten

tanaman melakukan koordinasi kerja dengan mandor, KTU, kepala pabrik dan

teknik, administratur untuk kelancaran proses produksi. Penulis selama menjadi

pendamping asisten tanaman melakukan pengawasan pekerjaan di kebun,

mengikuti rapat bulanan mandor, dan membantu membuat BKA.

Pendamping Asisten Pabrik.

Asisten pengolahan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan pada proses

pengolahan teh di pabrik. Pengolahan teh meliputi beberapa stasiun pengolahan

yaitu, stasiun pelayuan, stasiun pengilingan, stasiun pengeringan awal, stasiun

pengeringan akhir, dan stasiun sortasi. Tugas asisten pabrik pengolahan

mempertanggung jawabkan segala bentuk tanggung jawab yang diberikan

berdasarkan SOP, berkoordinasi dengan pihak kebun dan manager, Menciptakan

atau pengendalian hal-hal yang dapat membuat efisiensi biaya yang berhubungan

dengan cost, dan manegur karyawan apabila melakukan kesalahan.

Page 70: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

PEMBAHASAN

Pemangkasan adalah suatu kultur teknis tanaman teh untuk mencapai

produksi pucuk yang tinggi sehingga dalam memilih tipe pangkasan harus tepat.

Kegiatan pemangkasan merupakan salah satu kegiatan yang penting bagi

pengolahan perkebunan. Menurut Pusat Penelitian Teh dan Kina (2006) tanaman

teh yang tidak dipangkas akan tumbuh menjadi pohon yang tinggi dan dapat

mencapai ketinggian 15 m, tanaman teh tersebut tidak akan menghasilkan pucuk

yang banyak dan pemetikannya akan sulit.

Jenis/Tipe Pangkasan

Jenis tipe pangkasan adalah bentuk-bentuk pangkasan yang dilakukan

pada tanaman teh. Pemangkasan yang dilakukan di Perkebunan Medini adalah

pangkasan bersih. Menurut Pusat Penelitian Teh dan Kina (2006) pangkasan

bersih adalah pangkasan dengan bidang pangkas rata tetapi bagian tengahnya agak

rendah (memangkok), dengan membuang semua ranting kecil yang berukuran

kurang 1 cm (sebesar pensil), dengan maksud memeperbaiki percabangan.

Pangkasan ini dilakukan pada tinggi 45-60 cm pada kondisi tanaman sehat dan

pada pertanaman tinggi.

Pada pelaksanaan pemangkasan di Perkebunan Medini para pekerja

dominan menggunakan pangkasan setengah bersih. Pangkasan rata yang bagian

tengah agak rendah (memangkok) dengan sisa cabang yang ditinggalkan

berdiameter < 2 cm. Menurut Pusat Penelitian Teh dan Kina (2006) pangkasan

setengah bersih adalah pangkasan membuang ranting-ranting kecil berukuran

kurang dari 1 cm (sebesar pensil) yang berada di bagian tengah perdu, sedangkan

yang berada disisi perdu dibiarkan. Tinggi pangkasan pada pangkasan setengah

bersih 45-60 cm. Sistem upah borongan yang ditetapkan di Perkebunan Medini

dan minimnya pengawasan oleh mandor maka sebagian besar pemangkas bekerja

hanya mementingkan kuantitas dari pada kualitas hasil pangkasan. Jenis

pangkasan yang dikerjakan di kebun secara nyata tidak sesuai dengan yang

diharapkan oleh kebun.

Menurut Sukasman (1988) pada pemangkasan bersih jumlah tunas yang

tumbuh sedikit tetapi lebih subur sehingga hampir seluruh tunas dapat mencapai

Page 71: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

58

bidang pangkasan selain itu, pangkasan bersih akan mengakibatkan sinar matahari

dapat menembus bagian bawah tanaman sehingga dapat mestimulur tumbuhnya

tunas bagian bawah yang biasanya memiliki dormansi lebih kuat.

Kriteria Pangkas

Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan saat pemangkasan

antara lain tinggi bidang petik, persentase pucuk burung, tingkat produksi, kadar

pati, alasan ekonomis dan kebijakan kebun.

Tinggi bidang petik. Hasil pengamatan secara langsung yang

dilaksanakan di Blok 4 didapat tinggi bidang petik 109 cm dan diameter 123 cm.

Pemangkasan akan segera dilaksanakan apabila bidang petik sudah sulit dijangkau

oleh pemetik, biasanya setelah mencapai ketinggian 120 cm. Menurut Sukasman

(1988), tinggi tanaman 120 cm merupakan tinggi maksimal untuk ukuran badan

pemetik di Indonesia (155-165 cm), hal tersebut dikarenakan semakin tinggi

bidang petik dan diameter kerapatan yang semakin tinggi pula maka akan

menimbulkan kesulitan pada saat pemetikan. Akibatnya biaya pemetikan tinggi

dan kapasitas rendah. Hasil pengamatan kondisi di lapangan menurut kriteria

tinggi tanaman yang akan dipangkas belum menyulitkan pemetikan akan tetapi

pemangkasan tetap dilaksanakan karena produktisivitas basah sudah menurun dari

tahun sebelumnya.

Persentase pucuk burung. Persentase pucuk burung berdasarkan

pengamatan secara langsung di Blok 4 mencapai 91 %, hal tersebut

menunjukkkan bahwa tanaman sudah saatnya dipangkas. Apabila pemangkasan

terlambat dilakukan maka jumlah pucuk burung akan semakin banyak. Pucuk

burung merupakan pucuk yang dalam kedaan dorman. Semakin tua umur pangkas

tanaman teh maka periode pekonya akan semakin singkat sebaliknya periode

burungnya menjadi panjang. Secara teoritis dikatakan bahwa apabila pucuk

burung mencapai 70 %, maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu

kriteria waktu pemangkasan. Pada kondisi menjelang pemangkasan jumlah pucuk

burung akan semakin banyak dengan ukuran pucuk kecil dan bobot pucuk ringan

(Sukasman, 1988).

Page 72: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

59

Tingginya jumlah pucuk burung juga mengindikasi tingginya zat pati hasil

fotosintesis yang terakumulasi dalam akar tanaman teh. Makin aktif pertumbuhan

pucuk tanaman atau makin banyak pertumbuhan pucuk, makin banyak pula zat

pati yang dipakai, sehingga persediaan zat pati makin berkurang (Pusat Penelitian

Teh dan Kina, 2006).

Tingkat produktivitas. Berdasarkan data yang didapat di kantor kebun.

Pada Gambar 3, mempunyai pola grafik terjadi peningkatan produksi pada tahun

kedua setelah pemangkasan dan mengalami penurunan pada tahun ketiga, akan

tetapi penurunan pada tahun ketiga tidak terlalu signifikan. Data produksi pada

tahun keempat penurunanya signifikan. Data ini sudah sesuai dengan teori yang di

ungkapkan oleh Sanusi.

Produktivitas tertinggi tanaman teh dicapai pada tahun ke dua atau ke tiga.

Pada tahun ketiga atau keeempat setelah pemangkasan produksi tanaman teh

biasanya mulai menurun. Hal ini dikarenakan dengan bertambahnya umur

tanaman maka bagian-bagian tanaman yang membutuhkan hasil fotosintesis

semakin banyak. Menurut Sanusi (1988) semakin tua tanaman teh, akan semakin

banyak bagian tanaman yang tidak produktif berupa batang atau cabang serta

bagian akar.

Kadar pati. Kadar pati akar merupakan salah satu penentu saat pangkas

yang baik. Menurut Sukasman (1988), batas kritis kadar pati akar tanaman teh

yang baik pada saat dilakukan pemangkasan adalah 12 %. Apabila kurang dari 12

% maka dapat mengakibatkan kematian pada tanaman yang akan dipangkas.

Kandungan zat pati pada tanaman teh selalu berubah-ubah dan dipengaruhi

oleh pertumbuhan tanaman, ketinggian tempat serta iklim (Pusat Penelitian Teh

dan Kina, 2006). Menurunnya hasil pucuk bersamaan dengan semakin

meningkatnya kandungan pati dalam akar secara nyata. Proses pengisian

cadangan pati dalam akar secara berangsur-angsur selama 3-4 bulan, yaitu pada

saat pucuk rendah atau periode pucuk burung (Sukasman, 1988).

Perkebunan Medini tidak melakukan uji kandungan pati akar dalam

menentukan saat pangkas tanaman karena biaya cukup mahal dan belum

tersedianya sarana yang memadai.

Page 73: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

60

Gilir Pangkas

Gilir pangkasan adalah jangka waktu antara pemangkasan yang terdahulu

dengan pemangkasan berikutnya dan bisa dinyatakan dalam tahun pada blok yang

sama. Panjang pendeknya daur pangkasan dipengaruhi oleh ketinggian kebun dari

permukaan laut dan tinggi pangkasan sebelumnya.

Perkebunan Medini terletak pada ketinggian 950-1 775 m dpl termasuk

dataran tinggi sehingga menggunakan gilir pangkas empat tahun. Pada kenyataan

pelaksanaan pemangkasan di lapangan tidak selalu sesuai dengan gilir pangkas

yang telah direncanakan. Pada Tabel 4 didapat gilir pangkas pada tahun 2010-

2011 antara kurang dari tiga tahun sampai enam tahun. Pada Blok 4 daur pangkas

yang dipangkas terakhir gilir pangkas kurang dari tiga tahun, ini lebih cepat

daripada daur pangkas minimal yang telah direncanakan. Keputusan untuk

mempercepat pemangkasan karena di blok ini keadaan tanaman dinilai sudah

tidak produktif. Pada Blok 1 gilir pangkas mencapai enam tahun ini disebabkan

oleh kebijakan kebun dan pada Blok 1 produktivitasnya masih stabil.

Makin tinggi letak kebun dari permukaan laut, makin lambat

pertumbuhan tanaman teh, sehingga makin lama bidang petik menjadi tinggi,

berarti daur pangkasan makin panjang. Berdasarkan tinggi tempat daerah

pertumbuhan teh, pedoman umum panjang daur pangkasan adalah daerah rendah

(< 800 m) daur pangkasan berkisar antara 2-3 tahun, daerah sedang (800-1200 m)

daur pangkasan 3-4 tahun, daerah tinggi (> 1 200 m) daur pangkas antara 4-5

tahun. Makin tinggi pangkasan yang dilakukan sebelumya, makin pendek daur

pangkasannya berikutnya (Pusat Penelitian Teh dan Kina, 2006).

Berdasarkan pedoman umum masa gilir pangkas tersebut dapat dilihat

bahwa semakin tinggi letak kebun maka semakin lama gilir pangkasnya. Letak

kebun yang tinggi menyebabkan suhu dan intensitas penyinaran matahari semakin

rendah sehingga pertumbuhan tanaman akan semakin lambat akibat gilir pangkas

semakin panjang (Setyamidjaja, 2000).

Page 74: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

61

Waktu Pemangkasan

Waktu pangkasan adalah waktu yang tepat untuk pelaksanaan pangkasan

sehingga diperoleh hasil pangkasan yang optimal. Menentukan waktu pangkasan

perlu memperhatikan beberapa faktor, antara lain kondisi tanaman, iklim, dan

tinggi tempat permukaan laut. Kondisi tanaman atau kesehatan tanaman sangat

dipengaruhi olah kandungan zat pati dalam akar tanaman. Tanaman teh yang

kadar patinya kurang dari 12 % akan merana bahkan dapat mati apabila dilakukan

pemangkasan (Pusat Penelitian Teh dan Kina, 2006)

Pemangkasan terbaik menurut Sukasman (1988) adalah antar Bulan Mei

dan Juni (akhir musim hujan) dan antara pertengahan Bulan Oktober sampai

November (menjelang musim hujan). Waktu pemangkasan ternyata memberikan

pengaruh yang nyata terhadap hasil pucuk dan pertumbuhan tanaman.

Pemangkasan pada Bulan Juni, Juli, Agustus dan September menghasilkan pucuk

lebih tinggi. Sedangkan pemangkasan pada periode bulan Oktober, November,

Desember, Januari, dan Maret pertumbuhan pucuk sangat lambat.

Realisasi pemangkasan di Perkebunan Medini pada tahun 2010

dilaksanakan dalam dua semester yaitu semester I (Januari-Juni) dan semester II

(September-Oktober). Pemangkasan pada semester I dilakukan enam bulan

sementara pada semester II sekitar tiga bulan. Pelaksanaan pemangkasan

dilaksankan dalam dua semester dimana 66.93 % luas pangkasan pada semester I

dan 13.19 % pada semester II. Pertimbangan melakukan pemangkasan yang lebih

luas pada semester I adalah untuk menstabilkan produksi. Menurut Pusat

Penelitian Teh dan Kina (2006) semester 1 dilakukan pemangkasan dengan areal

yang lebih besar (60-70 %) daripada pemangkasan semester II (30-40 %). Luas

areal pemangkasan pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 5. Secara umum

pemangkasan di Perkebuan Medini telah sesuai dengan waktu yang telah

direkomendasikan, tetapi ada beberapa pelaksanaan pangkas yang tidak sesuai

pada waktu yang telah direkomendasikan. Hal tersebut dalaksanakan sesuai

dengan keputusan yang telah di tentukan oleh kebun.

Page 75: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

62

Luas Areal Pemangkasan

Penentuan areal pangkasan bertujuan untuk menjaga kontinyuitas produksi

dan menghindari fluktuasi produksi tanaman yang terlalu tajam. Perkebunan

Medini menetapkan luas areal pangkasan sebesar 25 % dari luas total areal

Tanaman Menghasilkan (TM) dalam satu tahun. Pemangkasan dilaksanakan

dalam dua semester dimana 60 % pemangkasan dilaksanakan pada semester

pertaman dan sisanya pada semester kedua. Pembagian luas pangkasan bertujuan

menjaga stabilitas produksi pucuk agar tidak terjadi fluktuasi flush dan minus

(kemarau) serta menghindari serangan cacar daun teh. Pertimbangan melakukan

pemangkasan yang lebih luas pada semester pertama adalah untuk stabilisasi

produksi.

Realisasi luas areal yang dipangkas dalam satu tahun tidak selalu sama

dengan rencana yang telah ditetapkan. Beberapa faktor yang memepengaruhi

anatara lain kondisi kebun, iklim, ketersediaan tenaga kerja dan dana. Rata-rata

luas areal pemangkasan pada lima tahun terakhir adalah 26.03 % dari luas total

areal tanaman menghasilkan. Rencana dan realisasi pemangkasan di Kebun

Medini dapat dilihat pada Tabel 6. Realisasi luas pemangkasan pada lima tahun

terakhir sudah sesuai dengan standar luas area pemangkasan menurut teori.

Tenaga Pemangkas

Kegiatan pemangkasan menggunakan karyawan harian lepas dengan

sistem upah borong. Besarnya upah yang dibayarkan yaitu Rp 19 300/patok

(400m2). Dari Tabel 7 didapat rata-rata kapasitas pemangkas lebih tinggi dari

pada kapasitas standar yang telah ditentukan oleh kebun. Hal ini disebabkan oleh

kondisi tanaman yang relatif muda serta kecenderungan pemangkas untuk

mengejar kuantitas hasil.

Pemangkasan pada Blok 4 jumlah pekerja pemangkas yang dibutuhkan

menurut teori 18 tenaga, akan tetapi pekerja yang tersedia di kebun ada 15 orang,

maka tenaga kurang dari kebutuhan standar yang di perlukan. Kekurangan tenaga

pemangkas ini dikarenakan tenaga pemangkas hanya dilakukan oleh pekerja yang

Page 76: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

63

usianya di atas 50 tahun. Tenaga pemangkas yang dipilih adalah pekerja yang

mempunyai keterampilan khusus.

Keterampilan Pemangkas

Pemangkasan merupakan kegiatan yang memerlukan tenaga, kecekatan,

dan keterampilan. Kerusakan cabang berdasarkan umur pemangkas pada Tabel 8

didapat lebih besar untuk usia yang kurang dari 60 tahun akan tetapi perbedaan ini

tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan pada pemangkas yang usia diatas 60

tahun memiliki ketelitian lebih tinggi dibandingkan yang kurang dari 60 tahun.

Hasil yang didapat tidak berbeda nyata maka umur pemangkas tidak

mempengaruhi tingkat kerusakan yang dipangkas atau keterampilan antar

pemangkas dianggap sama.

Alat Pangkas

Alat pangkas yang biasa digunakan untuk pemangkasan tanaman teh

berupa sabit/gaet dan gergaji pangkas. Menurut Setyamidjaja (2000) pemotongan

cabang atau ranting dengan diameter lebih kecil dari ibu jari (Ø < 2 cm) sebaiknya

menggunakan sabit/gaet pangkas sedangkan untuk cabang/ranting dengan

diameter lebih besar (Ø>2 cm) menggunakan gergaji pangkas.

Perkebunan Medini menggunakan alat pangkas berupa sabit.

Pertimbangan memangkas menggunakan sabit pangkas adalah sabit pangkas dapat

lebih cepat dalam penyelesaiannya dan batang yang ada masih kecil (Ø < 2 cm).

penulis melakukan pengamatan pada tanaman yang dipangkas pada Blok 4 dan di

dapat 97.48% cabang tanaman masih kecil (Ø < 2 cm). Sabit yang digunakan

pemangkasan harus dalam kondisi tajam, hal ini untuk meminimalisasi

kemungkinan cabang rusak/pecah akibat pemangkasan. Alat pemangkasan dibawa

sendiri oleh pekerja karena kebun tidak menyediakan sabit pangkas. Pengukuran

tinggi pangkasan menggunakn jidar pangkas yang telah disediakan oleh mandor

pangkas.

Page 77: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

64

Pertumbuhan Tunas Setelah Pemangkasan

Petumbuhan pucuk hasil pangkasan dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya umur cabang , jumlah hara, dan ketinggian tempat. Pertumbuha tunas-

tunas baru dipengaruhi oleh umur cabang. Makin tua umur cabang tingkat

dormansi tunas semakin kuat sehingga semakin lama pertumbuhan tunasnya.

Grafik pertumbuhan tunas dapat dilihat dari Gambar 6. Pada pengamatan yang

dilaksankan pertumbuhan tunas pada 8 MSP sudah mencapai 13.05 cm. kenaikan

tunas setiap minggu tidak sama pada minggu ke 2 sampai minggu ke 4 kenaikan

rata-rata 0.35 cm sedangkan pada minggu ke 7 ke minggu 8 kenaikan tunas dalam

satu minggu mencapai 5.35 cm.

Pemetikan jendangan dilaksanakan 3 bulan setelah pangkas atau 12

minggu setelah pangkas. Ketentuan tinggi tunas pada saat dilakukakn pemetikan

jendangan lebih dari 20 cm dari luka pangkas, karena untuk membentuk bidang

petik pada tanaman teh. Bidang petik yang diharapkan oleh perkebunan adalah 20

cm dari luka pangkas. Menurut Setyamidjaja (2000) tinggi petikan jendangan

berkisar antara 10 cm–25 cm di atas bidang pangkas dengan membentuk bidang

petik yang rata. Ketinggian tunas dan pelaksanakan pemetikan jendangan sudah

sesuai dengan yang diharapkan kebun.

Menurut Sukasman (1988) selain dipengaruhi oleh jumlah hara dan cabang

pertumbuhan tunas-tubas baru dipengaruhi oleh umur cabang. Makin tua cabang

tingkat dormansi tunas semakin kuat sehingga semakin lama pertumbuhan

tunasnya. Pada pangkasan bersih jumlah tunas yang tumbuh sedikit tetapi lebih

subur sehingga hampir seluruh tunas dapat mencapai bidang pangkas, hal tersebut

dikarenakan cadangan hara yang terdapat ada tanaman terpenuhi.

Pengelolaan Sisa Pangkas

Hasil pengamatan secara langsung brangkasan yang dihasilkan adalah 1.9

kg/perdu. Perkebunan Medini tidak ada pemangganan khusus untuk pengolahan

sisa pangkasan jadi sisa pangkasan diletakkan saja diantara tanaman. Perkebunan

Medini tidak meletakkan sisa pangkasan di atas luka pangkasan dikarenakan akan

menghambat pertumbuahan tunas karena tidak ada tenaga khusus untuk

Page 78: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

65

menurunkan brangkasan dari atas bidang pangkasan setelah mengering. Sebagian

dari penduduk sekitar mencari kayu bakar dari sisa pangkasan.

Cabang atau ranting sisa pangkasan diletakkan di samping tanaman dan

tidak menutupi tanaman. Menurut Pusat Penelitian Teh dan Kina (2006) sisa

pangkasan sebaiknya ditinggalkan di lahan tersebut untuk menambah bahan

organik tanah. Banyaknya sampah pangkasan teh adalah 23.75 kg/ha, terdiri dari

cabang/ranting 77 % dan sisanya adalah daun. Brangkasan yang ditinggalkan

setara dengan 235 kg Urea, 48 kg TSP, dan 100 kg ZA/ha.

Tinggi Pangkasan

Tinggi pangkasan adalah tinggi pangkasan dari permukaan tanah. Tinggi

pangkasan yang dilaksanakan. Pada pelaksanaan pemangkasan Perkebunan

Medini dari hasil pengamatan langsung didapat rata-rata tinggi pangkasan 62 cm

dengan diameter pangkasan 74 cm. Tinggi pangkasan yang ada di lapangan lebih

besar daripada tinggi standar yang ditetapkan yaitu 55 cm. Perbedaan ketinggian

tersebut diduga karena tenaga pangkas bekerja berdasarkan sistem upah borong

sehingga lebih mementingkan kualitas hasil, akibatnya hasil yang didapat tidak

seperti yang diharapkan kebun. Pelaksanaan pemangkasan pekerja tidak selalu

mengunakan jidar pangkas untuk mengukur ketinggian karena mereka merasa

sangat merepotkan, maka pekerja mengukur tinggi pangkasan hanya

menggunakan lutut .

Perkebunan Medini antara 55-65 cm dari permukaan tanah. Menurut Pusat

Penelitian Teh dan Kina (2006), tinggi pemangkasan mempengaruhi pertumbuhan

pucuk, makin tinggi pemangkasan makin cepat pertumbuhan tunasnya, sejalan

dengan keterangan tersebut maka cabang/ranting yang berukuran 1-2 cm

mempunyai potensi yang tinggi, baik banyaknya pertunasan baru maupun

kecepatan pertumbuhanya. Untuk memperolah ketinggian pangkasan yang tepat

pada ukuran 1-2 cm, maka ketinggian pangkasan 55-65 cm. Menurut Sukasman

(1988), daerah medium (600-1200 m dpl) dengan tinggi pangkasan 45-50 cm laju

kenaikan tinggi bidang petik 12 cm maka untuk mencapai tinggi bidang petik

120 cm akan diperlukan daur pangkas kira-kira empat tahun. Pangkasan pertama

Page 79: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

66

dilakukan pada ketingian 55 cm dari permukaan tanah dan tiap pangkasan

berikutnya naik 5 cm dari luka pangkasan sebelumnya. Saat tinggi pangkasan

telah mencapai 65 cm, maka pemangkasan akan diturunkan pada ketinggian awal

55 cm. Sistem pangkasan tersebut adalah sistem pangkasan naik turun.

Page 80: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

67

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pemangkasan adalah salah satu pemeliharan tanaman teh yang sangat

penting, karena pemangkasan merupakan awal dari proses produksi tanaman teh.

Pemangkasan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah waktu

pangkas, gilir pangkas, jenis pemangkasan, luas areal pemangkasan , keterampilan

pemangkas dan alat pangkas.

Pangkasan yang dilaksanakan Perkebunan Medini adalah pangkasan

setengah bersih dengan tinggi pangkasan 62 cm dari tanah. Realisasi gilir pangkas

pada tahun 2010 antara 3 sampai 6 tahun, sedangkan realisasi rata-rata luas

pemangkasan pada lima tahun terakhir sebesar 26.03 %. Realisasi pemangkasan

di Perkebunan Medini pada tahun 2010 dilaksanakan dalam dua semester yaitu

semester I (Januari-Juni) dan semester II (September-Oktober), pemangkasan

dilaksanakan dengan luas 66.93 % pada semester I dan 13,19 % pada semester II.

Realisasi gilir pangkas dan waktu pemangkasan kadang terjadi pergeseran di

kebun.

Alat dan keterampilan pemangkas sangat mempengaruhi dari keberhasilan

pangkasan. Alat pemangkasan yang digunakan adalah sabit pangkas. Pengawasan

pemangkasan dari mandor sangat diperlukan secara intensif. Tenaga pemangkas

didominasi oleh pekerja yang telah lanjut usia dengan pengalaman kerja antara

10-20 tahun dan usia diatas 50 tahun. Umur pemangkas tidak berpengaruh

terhadap keterampilan pemangkas. Kapasitas tenaga pemangkasan di Perkebunan

Medini 0.05 ha/HK, lebih besar dari kapasitas standar yang ditentukan kebun

adalah 0.04 ha/HK.

Melalui kegiatan magang ini penulis dapat memahami dan mempelajari

proses kerja secara nyata di lapangan dan dapat meningkatkan kemampuan dalam

hal pengelolaan tanaman dan tenaga kerja di perkebunan. Penulis lebih

mengetahui secara nyata aspek teknis dan aspek manajerial di dunia kerja.

Page 81: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

68

Saran

Dalam proses pemangkasan perlu dilakukan perencanaan yang matang

dalam menentukan proses pemangkasan. Perencanaan pemangkasan sangat

dipengaruhi oleh kondisi tanaman, iklim, kesediaan dana, dan kesediaan tenaga

kerja. Perkebunan Medini perlu diadakan pelatihan khusus pemangkasan untuk

pekerja pemangkas dikarenakan tenaga pemangkas yang tesedia saat ini adalah

tenaga yang telah lanjut usia. Pelatihan tenaga pangkas untuk para pekerja baru

perlu dilaksanakan untuk mempersiapkan tenaga pemangkas yang akan datang.

Proses pemangkasan memerlukan keterampilan dan keahlian pemangkas.

Pengawasan dari mandor untuk pelaksanaan pemangkasan juga perlu

diperhatikan. Perkebunan Medini seharusnya lebih memperhatikan gilir pangkas

supaya tidak ada keterlambatan maupun kecepatan gilir pangkas.

Page 82: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

DAFTAR PUSTAKA

Asrimelwati. 2008. Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia sinensis (L.)O.

Kuntze) di Kebun Tambak Sari PT Perkebunan Nusantara, Subang, Jawa

Barat. Skripsi. Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Bogor Institut

Pertanian Bogor. Bogor. 73 hal.

Dalimoenthe, S. L. dan M. E. Johan. 2009. Pemangkasan pada Tanaman Teh.

Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. Bandung.15 hal.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2010. Statistik Perkebunan Indonesia : Teh

(Camellia sinensis) 2008 – 2010. Direktorat Jenderal Perkebunan.

Departemen Pertanian. Jakarta. 32 hal.

. 2010. Luas Areal dan Produksi Perkebunan

Seluruh Indonesia Menurut Pengusahaan. www.ditjenbun.deptan.go.id.

(1 Juli 2011)

Hartopo, M. 2005. Pengelolaan Tenaga Kerja pada Pemeliharaan dan Pemetikan

Teh (Camellia sinensis (L.)O. Kuntze) di PT Tambi Unit Perkebunan

Bedakah Wonosobo, Jawa Tengah, Skripsi. Program Studi Agronomi

Fakultas Pertanian Institut pertanian Bogor. Bogor. 72 hal

Food and Agricultural Organization. 2011. Tea. http:// Faosfat.fao.org. [5 Agustus

2011]

Johan, M. E. 2006. Pengaruh istirahat petik pada pangkasan dalam terhadap

pertumbuhan tanaman dan produksivitas jendangan. Jurnal Penelitian

Teh dan Kina 9:63-68.

Pusat Penelitian Teh dan Kina. 2006. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh.

Lembaga Riset Perkebunan Teh dan Kina. Bandung. 191 hal.

. 2011. Pertumbuhan Ekspor Teh Indonesia Jauh di

Bawah Ekspor Dunia. http/www.rict.or.id. [1 Agustus 2011].

Setiawati, I dan Nasikun. 1991. Kajian Sosial Ekonomi Teh. Aditya Media.

Yogyakarta. 209 . hal.

Setyamidjaja. D. 2000. Teh Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius.

Yogyakarta. 153 hal.

Sukasman. 1988. Pemangkasan pada tanaman teh menghasilkan. Prosiding

Seminar Pemangkasan Teh, 12 Desember 1988. Gambung, hal 49-63

Suwardi, E. 1991. Penentuaan saat pemangkasan pada tanaman teh menghasilkan

(TM). Warta Teh dan Kina. 2:31.

Page 83: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

70

Wachjar, D. A. 2004. Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis

(L.) O. Kuntze) di Perkebunan Patuahwattee, Ciwedey, Bandung, Jawa

Barat. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Institut

pertanian Bogor. Bogor. 62 hal.

Page 84: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

LAMPIRAN

Page 85: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

72

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas

Tanggal Uraian kegiatan prestasi kerja (satuan / HK)

Lokasi Penulis Karyawan Standart

14/2/2011 Observasi kebun

15/2/2011 Libur -

16/2/2011 Ke kantor 17/2/2011 Pemupukan - 112,5 kg 110 kg Blok 10

18/2/2011 Pemupukan - 108 kg 110 kg Blok 10

19/2/2011 Pemupukan - 110 kg 110 kg Blok 5, 10

20/2/2011 Libur -

21/2/2011 Pemupukan - 111 kg 110 kg Blok 5

22/2/2011 Wedding Chemish - 0.4 ha 0.6 ha Blok 6

23/2/2011 Wedding Chemish 0.16 ha 0.4 ha 0.6 ha Blok 15

24/2/2011 EWS - - - Blok 9

25/2/2011 EWS - - - Blok 6

26/2/2011 Pengendalian HPT 0.6 ha 1.8 ha 2.8 ha Blok 5

27/2/2011 Libur -

28/2/2011 Pengendalian HPT - 1.8 ha 2.8 ha Blok 7 1/3/2011 DAK 1patok 3 patok 5 patok Blok 1

2/3/2011 DAK 0.5 patok 2 patok 5 patok Blok 4

3/3/2011 Pemetikan 5 kg 30kg 40kg Blok 2

4/3/2011 Pemetikan - 50 kg 40 kg Blok 8

5/3/2011 Libur - - - -

6/3/2011 Libur - - - -

7/3/2011 Pemetikan - 35 kg 40 kg Blok 11

8/3/2011 Pemetikan 5 kg 36 kg 40 kg Blok 14

9/3/2011 Pemetikan - 42 kg 40 kg Blok 15

25/4/2011 Pemangkasan - 1 patok 1 patok Blok 4 26/4/2011 Pemangkasan - 1 patok 1 patok Blok 4

27/4/2011 Pemangkasan - 1 patok 1 patok Blok 4

72

Page 86: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

73

Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Magang Sebagai Pedamping Mandor

Tanggal

Uraian kegiatan Prestasi kerja (satuan /HK)

Lokasi Jml KHL yamg

diawasi

Luas Areal yang

Diawasi

Lama kegiatan

(jam )

10/03/2011 Wedding Chemish 4 1,8 3,5 Blok 12

11/03/2011 Wedding Chemis 6 2,5 4,5 Blok 9 12/03/2011 Pemupukan 11 9,48 3 Blok 13

13/03/2011 Libur - - - -

14/03/2011 Pemupukan 12 9,48 4 Blok 13

15/03/2011 Pemupukan 14 10,76 3 Blok 9

16/03/2011 EWS 6 2,5 6,5 Blok 16

17/03/2011 EWS 4 1 4,5 Blok 5

18/03/2011 Pemupukan 20 14,84 4 Blok 12

19/03/2011 Pengendalian HPT 4 1 4,5 Blok 5

20/03/2011 Libur - - - --

21/03/2011 Pengendalian HPT 5 1 4 Blok 11

22/03/2011 DAK 5 0,5 5 Blok 9

23/03/2011 DAK 2 0,2 5 Blok 6 24/03/2011 Pemetikan 37 3 7 Blok 10

25/03/2011 Pemetikan 38 2,5 4 Blok 10

26/03/2011 Pemetikan 43 5 4 Blok 4

27/03/2011 Libur - - - -

28/03/2011 Pemetikan 27 3 7 Blok 1

29/03/2011 Pemetikan 43 0,24 4 Blok 5

30/03/2011 Pemetikan 41 0,32 4 Blok 6

31/03/2011 Pemetikan 20 0,24 4 Blok 14

1/04/2011 Pemetikan 20 0,24 4 Blok 14

2/04/2011 Pemetikan 49 0,4 4 Blok 18

3/04/2011 Libur - - - - 4/04/2011 Perbaikan jalan 30 0,04 4,5

5/04/2011 Pemetikan 42 0,48 4 Blok 18

19/04/2011 Pemangkasan 1 0,04 4 Blok 4

20/04/2011 Pemangkasan 1 0,04 4 Blok 4

73

Page 87: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

74

Lampiran 2. (Lanjutan)

Tanggal Uraian kegiatan Prestasi kerja (satuan /HK)

Lokasi Jml KHL yamg

diawasi Luas Areal yang

Diawasi Lama kegiatan

(jam )

21/04/2011 Pemangkasan 1 0,02 4 Blok 4

22/04/2011 Libur - - - -

23/04/2011 Pemangkasan 1 0,04 4 Blok 4

74

Page 88: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

75

Lampiran 3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Asisten

Tanggal Uraian kegiatan

Prestasi kerja penulis

Lokasi Jumlah mandor yang

diawasi (orang) Luas areal yang diawasi (ha) Lama kegiatan (jam)

6/04/2011 Pemeliharan rawat 2 1.2 dan 4 5 Blok 2 dan blok 3

7/04/2011 Pemetikan rampasan 1 3 4 Blok 4 8/04/2011 Libur - - - -

9/04/2011 Pemanenan 1 4 4 Blok 6

10/04/2011 Libur - - - -

11/04/2011 Pemangkasan 1 0,4 4 Blok 4

15/04/2011 Pemangkasan 1 0,3 4 Blok 4

16/04/2011 Pemangkasan 1 0,4 4 Blok 4

17/04/2011 Pemangkasan 1 0,4 4 Blok 4

18/04/2011 Pemangkasan 1 0,4 4 Blok 4

29/04/2011 Pemanenan 1 4 4 Blok 3

30/04/2011 Pemupukan 3 7,79 5 Blok 7

1/05/2011 Libur - - - -

2/05/2011 Survey kebun kaligintung 1 - 1 Kebun kaligintung 3/05/2011 Survey kebun kaligintung 1 - 1 Kebun kaligintung

4/05/2011 Survey kebun kaligintung 1 - 1 Kebun kaligintung

5/05/2011 Pemupukan 4 7.01 dan 4,30 3,5 Blok 5 dan blok 6

6/05/2011 Pemupukan 4 10,54 5 Blok 5

7/05/2011 Pemetikan 1 3 3 Blok 11

8/05/2011 Libur - - - -

9/05/2011 Pemangkasan 1 0,06 3 Blok 4

10 /05/2011 Pemangkasan - - - Blok 4

11/05/2011 Pemangkasan 1 0,08 1 Blok 4

12/05/2011 Pemetikan 1 4 4 Blok 18

13/05/2011 Pemetikan 1 2 4 Blok 13 14/05/2011 DAK 1 0,4 5 Blok 2

15/05/2011 Libur - - - -

16/05/2011 Survey kebun Kaligintung - - 1 Kebun kaligintung

17/05/2011 Libur - - - -

75

Page 89: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

76

Tanggal Uraian kegiatan Prestasi kerja penulis

Lokasi

Jumlah mandor yang diawasi (orang)

Luas areal yang diawasi (ha) Lama kegiatan (jam)

18/05/2011 Pemupukan 3 6,20 4 Blok 3

19/05/2011 Pengendalian HPT 1 - 2 Blok 10

22/05/2011 Libur - - - -

23/05/2011 Sortasi dan analisa pucuk - - 8 Pabrik

24/05/2011 Pelayuan dan pengilingan - - 8 Pabrik

25/05/2011 Pengeringan awal - - 8 Pabrik

26/05/2011 Analisa kering dan sortasi - - 8 Pabrik

27/05/2011 Pengolahan teh dan packing - - 8 Pabrik

28/05/2011 Pengolahan dan sortasi - - 8 Pabrik

29/05/2011 Libur - - - -

30/05/2011 Administrasi - - 8 Pabrik

31/05/2011 Administrati - - 8 Pabrik

1/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

2/06/2011 Libur - - - -

3/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

4/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

5/06/2011 Libur - - -

6/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

7/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

8/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

9/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

10/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

11/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

12/06/2011 Libur - - -

13/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

14/06/2011 Administrasi - - 8 Kantor

Lampiran 3. (lanjutan ) 7

6

Page 90: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

77

Lampiran 4. Peta lokasi Perkebunan Medini

77

Page 91: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

78

Lampiran 5. Peta Lokasi Kebun Kaligintung

78

Page 92: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

79

Sumber : Arsip Kantor Perkebunan Medini, 2011

Ket : HH = Hari Hujan (hari) Q = 2.8

8.8 X 100 % = 31.81 %

CH = Curah hujan (mm)

BB = Bulan Basah ( CH > 100 mm)

BK = Bulan kering ( CH < 60 mm )

Rata – rata BB = 8,8

Rata – rata BK = 2.8

Bulan

Tahun

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata – rata

HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH

Jan 26 894 24 457 27 589 29 1020 24 480 29 678 18 502 19 608 21 918 23 520 24 666

Feb 25 444 26 566 24 636 29 633 24 680 28 534 20 667 19 363 24 818 23 722 24.2 606

Mar 28 1016 25 632 26 453 28 851 29 829 25 382 25 648 21 807 18 193 23 803 24.8 661

Apr 23 715 20 309 18 249 22 417 21 438 25 481 21 498 12 265 18 359 15 458 19.5 419

Mei 20 123 10 175 15 241 21 371 9 107 13 293 8 125 8 165 19 359 19 431 14.2 239

Jun 18 370 6 32 6 95 5 36 23 333 4 34 8 146 4 15 8 111 9 241 9.1 141

Jul 12 58 9 116 - - 13 144 9 110 - - 3 22 - - 3 80 8 158 8.1 69

Agts 4 13 3 8 6 9 2 0 11 83 1 5 3 25 7 117 2 18 13 181 5.2 46

Sept 13 94 4 5 13 61 9 58 15 183 - - - - 4 25 3 19 18 466 9.8 91

Okt 24 417 5 87 17 259 8 34 23 287 5 24 8 182 17 399 8 73,9 18 426 13.3 219

Nov 26 325 22 253 22 622 20 333 15 138 16 91 17 259 19 473 18 335 21 415 19.6 324

Des 26 595 23 524 28 698 26 407 28 787 23 395 22 478 25 695 16 354 22 844 23.9 578

Total 245 5060 177 3162 202 3912 212 4305 231 4454 169 2918 153 3550 155 3933 157 3639 212 5665 191,3 4060

Rata2 20 422 15 264 18 356 21 431 19 371 28 486 13 296 13 328 13 303 19 515 17.9 377

BK 3 3 3 4 - 5 3 3 2 - 2.8

BB 9 8 8 8 11 6 9 9 8 12 8.8

Lampiran 6. Data Curah Hujan Perkebunan Medini Tahun 2001-2010 79

Page 93: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51802/A11dar.pdf · Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan tanaman ... Mesin

80

Lampiran 7. Struktur Organisasi Perkebunan Medini

Sumber : Kantor Perkebunan RSM Tahun 2011

Manager

Ass. Manager

Pabrik

Ass. Manager

Tanaman

Ass. Manager Tata

Usaha

Spv.

Pabrik

Krani

Pabrik

Spv.

Rawat

Spv.

Panen

Spv.

Teknik

Kerani

Tanaman

Krani

Umum

Krani

Gudang

Krani

Keuangan

Satpam Office Boy Pekerja Pabrik/Teknik Pekerja Panen/Rawat

80