pengelolaan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan

Upload: nurlytha-friendzof-thedestiny

Post on 10-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Makalah Ilmu Kealaman Dasar

TRANSCRIPT

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Sebagai Modal Dasar Pembangunan

Oleh :

Nama: NurlitaNIM: 130810201221

JURUSAN MANAJEMEN S1FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS JEMBER2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan paper ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan.Paper ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar dengan judul Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Sebagai Modal Dasar Pembangunan.

Dalam paper ini, saya akan membahas tentang bagaimana peran manusia dalam pengelolaan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan dan bagaimana pula usaha pelestariannya.

Akhir kata, saya mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb.

Jember, 05 Mei 2014

Nurlita

DAFTAR ISI

Halaman judul iKata pengantariiDaftar isi. iiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakang permasalahan.11.2 Pemecahan masalah.. 21.3 Tujuan.. 2BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian pembangunan.... 32.2 Pengertian keanekaragaman hayati..32.3 Tingkat keanekaragaman hayati...32.4 Persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia6BAB III PEMBAHASAN3.1 Manfaat keanekaragaman hayati dalam ekonomi dan pembangunan...73.2 Pembangunan berkelanjutan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian Keanekaragaman hayati....7BAB IV PENUTUP4.1 Kesimpulan..94.2 Saran....9DAFTAR PUSTAKA 10

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang permasalahan

Indonesia merupakan salah satu negara pusat keanekaragaman hayati dunia dan hal ini dapat terlihat dari kekayaan berupa sekitar 12% (515 spesies, 39% endemik) dari total spesies binatang menyusui, urutan kedua di dunia; 7,3% (511 spesies, 150 endemik) dari total spesies reptilia, urutan keempat di dunia 17% (1531 spesies, 397 endemik) dari total spesies burung di dunia, urutan kelima 270 spesies amfibi, 100 endemik, urutan keenam di dunia 2827 spesies binatang tidak bertulang belakang, selain ikan air tawar. Selanjutnya, Indonesia memiliki 35 spesies primata (urutan keempat, 18% endemik), dan 121 spesies kupu-kupu (44% endemik), serta memiliki lebih dari 38.000 spesies tumbuhan, 55% diantaranya endemik. Bahkan sekarang ini seiring dengan berkembangnya teknik biologi molekuler, rahasia potensi yang dimiliki setiap makhluk hidup dapat diungkap secara lengkap sehingga kekayaan keanekaragaan hayati menjadi sangat berharga terutama sebagai sumber daya genetik.

Potensi keanekaragaman hayati Indonesia juga diikuti dengan ancaman terhadap kepunahan atau degradasi dari keanekaragaman hayati itu sendiri.Untuk mengantisipasi dan mengatasi hal tersebut, Indonesia berkomitmen dalam pelestarian keanekaragaman hayati salah satunya dengan meratifikasi Konvensi keanekaragaman Hayati (Convention on Biodiversity) melalui Undang-Undang No. 5 tahun 1994.Mandat internasional atas keberadaan kawasan pelestarian kehati juga dijamin dengan peraturan perundangan Indonesia, antara lain: UU No.5 Tahun 1990, UU No. 41 Tahun 1999, Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2011 dan keputusan-keputusan menteri lainnya. Realisasi penandatangan konvensi yang secara legal mengikat (legally binding) atas Indonesia menjadi tolak ukur bagi prestasi bangsa Indonesia di mata dunia sehingga Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta dan seluruh elemen masyarakat Indonesia memiliki peranan yang penting dalam pengelolaan keanekaragaman hayati. Berbagai upaya telah dilakukan dalam usahanya untuk melestarikan kekayaan alam hayati yang dapat menjadi tanda keseriusan negara Indonesia dalam komitmennya.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian keanekaragaman hayati dan tingkat keanekaragaman hayati?2. Apa saja manfaat keanekaragaman hayati bagi pembangunan di Indonesia?3. Bagaimana peran pembangunan berkelanjutan sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati?1.3 Tujuan1. Untuk lebih memahami apa itu keanekaragaman hayati dan tingkatannya2. Untuk lebih memahami manfaat keanekaragaman hayati bagi pembangunan di Indonesia.3. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan dan perannya sebagai salah satu upaya menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pembangunan

Pembangunanadalah sumua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkanperkembanganadalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

2.2 Pengertian keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.2.3 Tingkat keanekaragaman hayati1. Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen )Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme.Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme.Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies).misalnya : variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina Allium ascolicum (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium fistulosum (locang)Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan faktor lingkungan ( environment ), sehingga dapat dituliskan rumus berikut : F = G + L F = fenotip (sifat yang tampak) G = genotif (sifat yang tidak tampak dalam gen) L = lingkungan.Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip.

2. Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.Contoh : famili Fellidae : kucing, harimau, singa famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri familia graminae : rumput teki, padi, jagung genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis) genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)

3. Keanekaragaman Tingkat EkosistemEkosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut..Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik.Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang. Pembahasan mengenai ekosistem dapat anda pelajari lebih jelas pada Bab Ekosistem.

Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut :Gen> keanekaragaman gen > keanekaragaman jenis > keanekaragaman ekosistemMisal : Beberapa spesies Palmae (kelapa, siwalan, dan aren berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang berbeda sehingga terbentuk ekosistem yang berbeda pula diantara ketiga spesies tersebut. Kelapa di ekosistem pantai, siwalan di ekosistem savana, dan aren di ekosistem hutan basah2.4 Persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia

Dipandang dari segi biodivirsitas, posisi geografis Indonesia sangat menguntungkan, Indonesia terletak didaerah khatulistiwa. Dengan posisi seperti ini Indonesia merupakan salah satu negara yang memilki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar didunia. Keadaan lingkungan abiotik yang sangat bervariasi membuat Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan. Indonesia dengan luas wilayah 1,3% dari seluruh luas muka bumi memiliki 10% flora berbunga dunia, 12% mamalia dunia, 17% jenis burung dunia, dan 25% jenis ikan dunia. Penyebaran tumbuhan, Indonesia tercakup dalam kawasan Malesia yang juga meliputi Filipina, Malaysia, dan Papua Nugieni. Flora dan fauna Malesia memiliki tingkat keanekaragaman tinggi yang didominasi oleh pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintesis. Dikawasan Malesia termasuk indonesia terdapat beberapa jenis tumbuhan yang khas. Misalnya pohon kayu Ramin (gonystylus bancanus) yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Maluku, Meranti rawa, dan beberapa jenis tumbuhan memanjat (liana) di Kalimantan. Pola penyebaran hewan di Indonesia diwarnai oleh pola kelompok kawasan Oriental disebelah barat, dan kelompok kawasan Australia disebelah timur. Dua kawasan ini sangat berbeda, namun demikian karena Indonesia terdiri dari deretan pulau yang sangat berdekatan, maka migrasi fauna antara peluang percampuran unsur dari dua kelompok kawasan tersebut. Karena peluang percampuran unsur fauna didaerah ini sangat besar, akibatnya didaerah transisi ini terdapat unsur campuran anatara barat dan timur. Adapun hewan-hewan yang hidup didaerah oriental antara lain: gajah, banteng, harimau jaya, harimau sumatra, beruang madu, dan orag utan kalimantan. Hewan-hewan yang terdapat dikawasan timur Indonesia antara lain burung cendarawasi, burung kaswari, dan burung kakak tua raja di Papua, buaya papua, biawak raksasa, walabi, kangguru pohon, dan kuskus berbintik di Papua.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Manfaat keanekaragaman hayati dalam ekonomi dan pembangunanIndonesia memiliki kekayaan SDA dan lingkungan yang luar biasa : Keanekaragaman hayati (flora dan fauna) yang tinggi di dunia (Mega Diversity) darat dan perairan. Deposit aneka SD pertambangan (minyak, gas, mineral, dll). Cuaca dan iklim yang lembut (tropis) : pantai pegunungan. Keanekaragaman budaya lokal.keanekaragaman hayati di Indonesia sangat besar manfaatnya dalam pembangunan, antara lain :1. Sumber daya alam yang ada di Indonesia bermanfaat dalam bidang pembangunan ekonomi seperti bahan tambang, hutan dan lain sebagainya secara langsung maupun tidak langsung telah menyumbangkan pendapatan bagi Negara dan juga sebagai pemenuhan kebutuhan sandang pangan papan bagi rakyat di Indonesia.2. Keanekaragaman hayati di Indonesia juga mendatangkan potensi pariwisata yang juga mendatangkan banyak keuntungan bagi Negara.3. Sebagai sumber pangan dan obat-obatan yang sangat berguna bagi manusia.Dsb. Proses Pembangunan secara terencana untuk mencapai masyarakat yang adil & makmur berlangsung sejak thn 1969 (Pelita I)Dampak negatif proses pembangunan adalah terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup (fisik, kimia, biologi dan sosekbud) baik skala lokal, nasional maupun global dan itu semua tidak hanya mengancam kelestarian sumber daya alam dan keanekaragaman hayati semata tapi juga mengancam kelangsungan hidup manusia.

3.2 Pembangunan berkelanjutan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987. Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. (oman)Banyak laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat. 3 Pilar/ Orientasi/dimensi Pembangunan Berkelanjutan

Pada konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable development) terdapat beberapa prinsip penting, yaitu : Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang. Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan (lestari). Setiap kagiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau masyarakat lain dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan sekarang maupun kehidupan masa datang.Pembangungan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek baik fisik, rohani, sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak memboroskan dan tidak merusak sumberdaya alam yang ada, serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya.BAB IVPENUTUP4. 1 Kesimpulan

Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

Aktivitas pembangunan saat ini telah berdampak terhadap keseimbangan ekosistem berupa rusaknya berbagai sistem pendukung perikehidupan vital bagi manusia, baik biofisik maupun sosial-budaya, instabilitas ekosistem akibat degradasi dari pencemaran lingkungan, konflik sosial akibat alih fungsi lahan yang tidak terarah, berbagai kesenjangan kelembagaan pembangunan di bidang pengelolaan SDA dan lingkungan hidup (LH). Untuk itu diperlukan upaya yang tepat dan serius dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati di Indonesia. Salah satu upaya tersebut ialah melalui penerapan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

4.2 Saran

1. Manusia sangat perlu untuk lebih memahami alam dan kenekaragaman hayati dan menjaganya agar kelestarian alam tetap terjaga.2. Perlu diterapkannya prinsip pembanguanan berkelanjutan di Indonesia agar terjadi keseimabangan antara pemabangunan nasional dan kelsetarian alam itu tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Aslam. 2013. Pengertian keanekaragaman hayati dan tingkat keaneka ragaman hayati. http://aslam02.wordpress.com/materi/kelas-x-2/keanekaragaman-hayati/pengertian-tingkat-keanekaragaman-hayati/ (Diakses 05 Mei 2014)

Triyono, Slamet. 2011. Pengertian pembangunan. http://slamettriyono.blogspot.com/2011/02/pengertian-pembangunan.html (Di akses 05 Mei 2014)

Kementrian Lingkungan hidup Indonesia. 2013.Lokakarya Nasional : Keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. http://www.menlh.go.id/keanekaragaman-hayati-sebagai-modal-dasar-pembangunan/#sthash.4eVxuoYH.dpuf (Diakses 05 Mei 2014)

Edelwise, Anisah. 2010. Makalah keanekaragaman hayati. http://anisah-edelwise.blogspot.com/2010/12/makalah-keanekaragaman-hayati.html (Di akses 05 Mei 2014)

Wikipedia Ensiklopedia Bebas. Pembangunan Berkelanjutan. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan (Diakses 05 Mei 2014)

1