pengelolaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat

79
PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

Page 2: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ii

SKRIPSI

Disusun Sebagai Tugas Akhir Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S-1)

Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta

Disusun Oleh:

RAINI AGUSTIA REFRAMAMICE

16520142

Program Studi Ilmu Pemerintahan Strata I

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Yogyakarta

2020

Page 3: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Page 4: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

iv

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar

sarjana bukan merupakan hasil karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka. Adapun judul skripsi saya “Pengelolaan Dana

Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat”. Saya menyatakan bersedia menerima

sanksi pencabutan gelar akademik yang saya peroleh dan sanksi-sanksi lainnya

sesuai peraturan yang berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiasi

dalam skripsi ini.

Yogyakarta, 23 April 2020

Raini Agustia Reframamice

Page 5: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

v

MOTTO

Di berkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada

Tuhan

--Yeremia 17:7--

Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelematkan

orang-orang yang remuk jiwanya.

--Mazmur 34:19--

“Jadilah orang yang selalu bersyukur dengan segala apa yang kamu miliki dan

berjuanglah sekuat tenaga dalam menjalani hidupmu, percayalah bahwa semuanya

akan indah pada waktunya”.

--Raini Agustia Reframamice--

“Jika kamu jatuh saat ini…jangan meratapinya tapi bangkit dan berjuang! Karena

masih banyak orang-orang yang menyangimu dan membutuhkanmu, percayalah

bahwa semuanya akan baik-baik saja, ketika kamu berjalan bersama Tuhan

disetiap langkah hidupmu”.

-- Raini Agustia Reframamice --

Page 6: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

setiap berkat, rahmat, serta tuntunan-Nya selama ini sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, saya ingin mempersembahkan skripsi ini sebagai wujud rasa

terima kasih saya kepada :

1. Tuhan yang telah memberikan saya kesehatan, rahmat, berkat serta

kemampuan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Orang tua terkasih saya, Papah Rachman dan Mamah Juraini terima kasih atas

doa, dukungan, cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan

kepada saya dengan tulus.

3. Kakak dan adikku tercinta yang selalu mendukung saya.

4. Seluruh keluarga dan sanak saudara yang telah mendoakan dan memberikan

dukungan kepada saya.

5. Bapak Drs. Sumarjono, M.Si terima kasih telah sabar membimbing,

mengarahkan, dan mengajarkan saya.

6. Almamater STPMD”APMD”Yogyakarta.

7. Sahabat seperjuangan yang sangat saya cintai dan saya sayangi yang selalu

memberikan semangat dan doa, Afrianthi, Petronela dea Sari, Veronika Vivi,

Eva Crisva, Deviana Agusetiawati, Fhena Annisa, Lhadiza Ocberti, Dabutar

Roito Simorangkir, dan Grup Sosialita/korban PHP yang namanya tidak

mampu saya sebutkan satu persatu-persatu.

8. Teman-teman seperjuangan saya dikampus STPMD”APMD” Yogyakarta,

yang tidak mampu saya sebutkan namanya satu persatu-persatu.

Page 7: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkat yang telah dilimpahkan-Nya sehingga, pada akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada kendala dan halangan dengan

judul “Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat”.

Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi kewajiban dan tanggung

jawab akademi, untuk mendapat gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, dukungan baik secara moral dan spiritual dari

semua pihak sangat membantu sekali. Oleh karena itu, penulis inign mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si Selaku Ketua STPMD “APMD”

Yogyakarta.

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP M.A selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan

STPMD “APMD” Yogyakarta

3. Bapak Drs. Sumarjono, M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang dengan baik dan

sabar dalam membimbing, memberi saran – saran selama penulisan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu Dosen pengajar di Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD

“APMD” Yogyakarta

5. Seluruh Staf dan Karyawan STPMD “APMD” Yogyakarta

6. Bapak Suhadi Kepala Desa Pacarejo dan staf desa Pacarejo serta masyarakat

desa Pacarejo.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikian penulisan skripsi ini. Penulis menyadari masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, maka penulis sangat mengharapkan

masukan dan saran yang membangun.

Yogyakarta, 18 Maret 2020

Penulis,

Raini Agustia Reframamice

Page 8: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................................ iv

MOTTO .............................................................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xii

INTISARI ........................................................................................................................... xiii

BAB 1 : PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ....................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 9

C. TUJUAN PENELITIAN ......................................................................................... 9

D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................... 9

E. KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................................... 10

a. Proses penggunaan dana desa ........................................................................... 10

1. Pengertian pengelolaan ............................................................................... 10

2. Pengertian dana desa ................................................................................... 12

a. Tujuan dana desa .................................................................................. 13

b. Penyaluran dana desa ........................................................................... 14

c. Penggunaan dana desa .......................................................................... 14

1) Prinsip penggunaan dana desa ...................................................... 14

2) Prioritas penggunaan dana desa .................................................... 15

b. Mekanisme penggunaan dana desa ................................................................... 18

Asas-asas penggunaan dana desa ...................................................................... 18

Pengeloaan dana desa ....................................................................................... 19

c. Kendala secara umum perencanaan pembangunan ........................................... 23

d. Mekanisme dalam penyusunan APBDesa ........................................................ 24

e. Pemberdayaan masyarakat ................................................................................ 26

...........................................................................................................................

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN ....................................................................... 29

G. METODE PENELITIAN........................................................................................ 30

Page 9: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ix

1. Jenis Penelitian.................................................................................................. 30

2. Unit Analisis ..................................................................................................... 30

a. Objek Penelitian .......................................................................................... 30

b. Subjek Penelitian ........................................................................................ 31

c. Tekknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32

d. Teknik Analisis Data................................................................................... 35

BAB II : PROFIL DESA PACAREJO ............................................................................... 37

A. SEJARAH ............................................................................................................... 37

1. Visi Misi............................................................................................................ 37

a. Visi .............................................................................................................. 37

b. Misi ............................................................................................................. 38

B. GEOGRAFI ............................................................................................................ 38

C. DEMOGRAFI ......................................................................................................... 40

1. Jenis kelamin ..................................................................................................... 40

2. Jumlah kepala keluarga ..................................................................................... 40

3. Mata pencaharian penduduk ............................................................................. 41

4. Pendidikan ........................................................................................................ 42

5. Agama .............................................................................................................. 43

D. SOSIAL EKONOMI ............................................................................................... 43

1. Kesehatan .......................................................................................................... 43

2. Pertumbuhan ekonomi ...................................................................................... 43

3. Potensi ekonomi ................................................................................................ 44

a. Lahan pertanian .......................................................................................... 44

b. Hutan ........................................................................................................... 44

c. Flora dan fauna ........................................................................................... 45

d. Industri ........................................................................................................ 45

e. Pariwisata .................................................................................................... 45

E. SARANA DAN PRASANA ................................................................................... 46

1. Prasarana jalan .................................................................................................. 46

2. Sarana kesehatan ............................................................................................... 47

3. Sarana peribatan ................................................................................................ 47

4. Sarana pendidikan ............................................................................................. 48

5. Sarana umum .................................................................................................... 48

Page 10: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

x

F. BUDAYA .............................................................................................................. 49

G. PEMERINTAHAN ................................................................................................ 49

a. Bagan Struktur Pemerintah Desa Pacarejo ....................................................... 52

b. Data Pemerintah Desa Pacarejo ....................................................................... 53

c. Tugas Dan Fungsi Pemerintah Desa ................................................................. 54

d. Penerimaan Dana Desa Pacarejo ..................................................................... 64

BAB III : ANALISIS DATA .............................................................................................. 65

A. ANALISI PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMEBERDAYAAN

MASYARAKAT ......................................................................................................... 65

a. Perencanaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pacarejo,

Kec.Semanu ............................................................................................................ 65

b. Pelaksanaan Dana Desa Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pacarejo,

Kec.Semanu ............................................................................................................ 76

c. Penatausahaan Dana Desa Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pacarejo,

Kec.Semanu ............................................................................................................ 85

d. Pelaporan Dan Pertanggungjawaban Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat di

Desa Pacarejo, Kec.Semanu ................................................................................... 88

BAB IV : KESIMPULAN dan SARAN ....................................................................... 92

A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 92

B. SARAN ................................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 99

PEDOMAN WAWANCARA ...................................................................................... 102

LAMPIRAN

Page 11: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentasi penduduk miskin Kab. Gunungkidul ........................................... 5

Tabel 1.2 Deskripsi Informan ....................................................................................... 31

Tabel 2.1 Jenis Kelamin ................................................................................................ 40

Tabel 2.2 Jumlah Kepala Keluarga ............................................................................... 40

Tabel 2.3 Mata Pencaharian Penduduk ......................................................................... 41

Tabel 2.4 Pendidikan .................................................................................................... 42

Tabel 2.5 Agama ........................................................................................................... 43

Tabel 2.6 Sarana Kesehatan .......................................................................................... 47

Tabel 2.7 Sarana Peribadatan ........................................................................................ 47

Tabel 2.8 Sarana Pendidikan ......................................................................................... 48

Tabel 2.9 Sarana Umum ............................................................................................... 48

Tabel 2.10 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Perangkat Desa Pacarejo ....................... 51

Tabel 2.11 Data Pemerintah Desa Pacarejo .................................................................. 53

Tabel 2.12 Penerimaan Dana Desa Pacarejo ................................................................ 64

Tabel 3.1 Penerimaan Dana Desa Pacarejo .................................................................. 68

Tabel 3.2 Rencana Anggaran Biaya Pada Tahun Anggaran 2018 ................................ 68

Tabel 3.3 RAB 2018 Bidang Pemberdayaan Masyarakat ............................................ 69

Tabel 3.4 RAB 2018 Bidang Pemberdayaan Masyarakat ............................................ 79

Page 12: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 APBDesa Pacarejo Tahun anggaran 2018 ................................................ 67

Gambar 3.2 LPJ APBDesa Pacarejo Tahun 2019 ......................................................... 74

Gambar 3.3 LPJ APBDesa Pacarejo Tahun 2019 ......................................................... 90

Page 13: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

xiii

INSTISARI

Prioritas penggunaan dana desa digunakan untuk pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan dana desa meliputi : perencanaan dana

desa, pelaksananaan dana desa, penatausahaan dana desa serta peloporan dan

pertanggungjawaban dana desa. Masyarakat desa Pacarejo sebagian besar bermata

pencaharian sebagai petani sehingga prioritas dana desa seharusnya pada

pemberdayaan masyarakat. Namun, di desa Pacarejo terdapat masalah mengenai

kurangnya dana desa, jumlah penduduk banyak, wilayah yang luas serta kondisi

lingkungan yang kering dan SDM yang kurang. Menyebabkan pemerintah desa

Pacarejo lebih berfokus pada penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

fisik ketimbang pada penguatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.

Melalui latarbelakang masalah di atas, maka peneliti mengambil judul mengenai

“Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pacarejo,

Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif, dimana peneliti memberikan gambaran tentang proses pengelolaan dana

desa, melalui pengelolaan dana desa untuk pemberdayaan masayarakat di desa

Pacarejo. Unit analisis penelitian berjumlah 9 orang, meliputi : kepala desa Pacarejo

1 orang, Sekretaris desa Pacarejo 1 orang, Kasi Kesejahteraan Pacarejo 1 orang,

Kaur Kauangan Pacarejo 1 orang, ketua BPD Pacarejo 1 orang, Anggota kelompok

tani 2 orang, ketua kelompok tani 1 orang dan ketua gabungan kelompok tani desa

Pacarejo 1 orang. Teknik penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive,

yaitu teknik yang memilih informan dengan kriteria yang ditentukan peneliti.

Teknik pengumpulan data meliputi : observasi, wawancara dan dokumentasi.

Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian kualitatif meliputi : reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian dilapangan dapat diketahui “Pengelolaan Dana Desa

Untuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pacarejo”, melalui pengelolaan dana

desa meliputi : (1) Dalam Perencanaan dana desa, di desa Pacarejo terdapat

kertelibatan pemerintah, tokoh-tokoh agama, masyarakat dan BPD, dalam

perencanaan dana desa. Namun, keterlibatan masyarakat melalui akses, voice dan

kontrol lemah. (2) Dalam Pelaksanaan dana desa, program yang benar-benar

merupakan bidang pemberdayaan masyarakat di desa Pacarejo masih kurang,

karena terdapat program kegiatan yang tidak seharusnya masuk pada bidang

pemberdayaan masyarakat. (3) Dalam penatausahaan dana desa di desa Pacarejo

telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan, mencatatat setiap

penerimaan dan pengeluaran dana desa. (4) Dalam Laporan dan

pertanggungjawaban dana desa di Desa Pacarejo sudah dilaksanakan cukup baik,

akses kapada masyarakat dengan melampirkan LPJ dalam bentuk spanduk yang

dipajang di kantor desa dan balai dusun Pacarejo.

“:

Kata Kunci : Dana Desa, Pengelolaan, Prioritas, Pemberdayaan masyarakat.

Page 14: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, membuka jalan

bagi pemerintah desa untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya

sendiri termasuk mengelola dana desa. Dana desa digunakan dengan tujuan

salah satunya untuk mengentaskan kemiskinan. Prioritas penggunaan dana

desa tahun 2018 digunakan untuk untuk melaksanakan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa.

Dalam Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014

Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Bab I Ketentuan Umum Pasal 1, Ayat 2, Dana Desa adalah dana yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukan

bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah

kabupaten/kota yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunanan desa, pembinaan

kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat.

Penyaluran dana desa, berdasarkan pada kinerja penyerapan dan capaian

output serta pengalihan penyaluran melalui KPPN di daerah akan

meningkatkan pelayan dan memperkuat pemerintahan serta akuntabilitas dana

desa. Dengan diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan 225/PMK.07/2017

Tentang Perubahan Ke Dua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

50/PMK.07/2017 Tentang

Page 15: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2

Pengolahan Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa telah mengubah

mekanisme dan tatacara pencairan dana desa 2018. Pencairan dana desa tahun

2018 telah diubah menjadi 3 tahap, yaitu pencairan dana desa 2018 tahap 1

sebesar 20% pada bulan Januari 2018, pencairan dana desa tahap ke 2 sebasar

40% pada bulan Maret 2018, pencairan dana desa tahap ke 3 pada bulan Juli

2018 sebesar 40% (Larasati Prima Oktara, 2019 : 23-24).

Dalam Pasal 64 Peraturan Pemerintah No. 72/2005, desa yang berhak atas

dana desa harus terlebih dahulu merencanakan penggunaan APBDesa (dimana

dana desa masuk kedalamnya) yang disusun dari kebutuhan masyarakat desa

bersangkutan. Oleh karena itu, dilakukan dengan cara menyusun RPJM Desa

(rencana pembangunan jangka menengah desa) 6 tahunan terlebih dulu.

Kemudian, RPJM Desa yang telah ditetapkan dirinci lagi menjadi RKP Desa

(rencana kerja pemerintah desa) tahunan. Dengan adanya dana desa, desa dapat

memiliki tambahan dana yang lebih besar, sehingga desa dapat lebih leluasa

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat desa. Selain itu juga,

masyarakat dapat ikut serta dalam pengambilan keputusan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, yang mana dituangkan dalam dokumen perencanaan di

desa (Larasati Prima Oktara, 2019 : 53).

Pengelolaan dana desa, (Yamulia Hulu, dkk. 2018 : 150) meliputi:

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan desa.

a. Kegiatan perencanaan adalah suatu kegiatan untuk mempersiapkan dan

menentukan tujuan yang ingin dicapai di masa mendatang. Skema dalam

perencanaan penggunaan dana desa yang dituangkan dalam APBDesa

Page 16: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

3

yaitu: melakukan musyawarah perencanaan dan pembangunan desa

(musrembangdes) yang dihadiri oleh unsur masyrakat, tokoh agama, tokoh

adat dan dihadiri oleh camat sebagai Pembina desa. Pada musrembangdes,

hal yang dibahas mengenai hal-hal yang bersifat strategis (sesuai dengan

prioritas kebutuhan). Setelah melakukan musrembangdes, selanjutnya

hasil musrembangdes dituangkan ke dalam RKP, RKP desa memuat

rencana penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan,

dan pemberdayaan masyarakat desa. RKP desa berisi tentang, evaluasi

RKP tahun sebelumnya, prioritas program, kegiatan dan anggaran desa

yang dikelola oleh pihak ketiga serta kewenangan penugasan dari tingkat

pemerintah yang lebih tinggi.

Selanjutnya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

disusun setelah dibuat Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).

RAPBDesa di usulkan kepada Bupati melalui Camat, apabila disetujui

oleh Bupati maka pemerintah desa akan mengesahkan RAPBDesa tersebut

menjadi APBDesa. RAPBDesa kemudian dituangkan ke dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa. Anggaran Pendapatan dan Belanja desa

merupakan kegiatan dan sumber pendapatan dan biaya kegiatan tersebut.

Dalam APBDesa yang merupakan salah satu sumber pendapatannya yaitu

dana desa.

b. Pelaksanaan, pelaksanaan merupakan tindakan penting untuk

mewujudkan tujuan akhir yang telah ditetapkan dari setiap kegiatan yang

telah direncanakan secara matang dan terperinci melalui perencanaan atau

Musrenbang.

Page 17: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4

c. Penatausahaan keuangan desa, penatausahaan dilakukan oleh bendahara

desa, bendahara desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan dan

pengeluaran serta melakuka tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.

Bendahara desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan

pertanggungjawaban (Sri Mulyani, 2017 : 63).

d. Pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa, Pertanggungjawaban

dan pelaporan dana desa tidak terintegrasi dengan petanggungjawaban

APBDesa, sehingga pertangungjawaban dana desa harus dibuat tepisah

dengan laporan LPPD. Kepala desa menyampaikan laporan realisasi dana

desa kepada bupati melalui camat. Pembuatan laporan yang dilakukan

pemerintah desa yaitu dengan menggunakan bantuan pihak ketiga.

Laporan realisasi penggunaan dana desa semester pertama disampaikan

paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan dan laporan semester

akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari tahun

berikutnya. Pertanggungjawaban dan pelapran pengelolaan dana desa

telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada tahun 2018

menegaskan bahwa 30 persen alokasi dana desa diperuntukkan bagi

pemberdayaan masyarakat setempat.

(https://news.okezone.com/read/2018/02/20/340/1861954/mendagr-30persen-

danadesa-untuk-berdayakan-masyarakat, diakses Selasa 27 November 2019).

Program-program pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, meliputi:

program keluarga harapan (PKH), program kartu Indonesia pintar, JKN

(jaminan kesehatan nasional) untuk masyarakat miskin, program rastra

Page 18: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

5

(bantuan non tunai), dana desa, Kartu Indonesia Sehat, Bantuan Operasional

Sekolah dan Kesehatan dan Kredit Usaha Rakyat. Untuk penanggulangan

kemiskinan total biaya sebessar Rp292,8 triliun. PKH (Program Keluarga

Harapan) Rp17,3 triliun yang meningkat sangat pesat jumlahnya yang tadinya

4 juta penerimanya menjadi 10 juta penerima. Program Indonesia Pintar

Rp10,8 triliun. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) untuk warga miskin, untuk

jaminan kesehatan dalam bentuk penerima bantuan iuran yaitu Rp25,5 triliun.

Bantuan pangan Rp13,5 triliun, Bidik Misi Rp4,1 triliun dan Dana Desa Rp60

triliun. Tujuannya langsung ke masyarakat berpendapatan rendah. Program ini

dibuat dengan tujuan yaitu untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia

(https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/upaya-mengentaskan-

kemiskinan-pada-rapbn-2018/, diakses 3 Desember 2019). Di Daerah Istimewa

Yogyakarta angka kemiskinan tertinggi salah satunya terdapat di Kabupaten

Gunungkidul.

Tabel 1.1

Persentase Penduduk Miskin Kab. Gunungkidul

Wilayah

Gunungkidul

Presentase Penduduk Miskin Kab. Gunungkidul

(Persen)

2014 2015 2016 2017 2018

Gunungkidul 20,83 21,73 19,34 18,12 17,12

Sumber : Data Sekunder Tahun 2020.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase kemiskinan di

Gunungkidul tertinggi pada tahun 2015 sebesar 21,73 persen, pada posisi

kedua pada tahun 2014 sebesar 20,83 persen, kemudian di tahun 2016 sebesar

19,34 persen, pada tahun 2018 sebesar 18,12 persen dan pada tahun 2018

persentasi kemiskinan menurun menjadi 17,12 persen di Kab. Gunungkidul.

Dari tahun 2016-2018 persentasi kemiskinan di Kab. Gunungkidul mengalami

penurunan (Roeslaeni Kholif Aula Wafda Rahmadan, 2018).

Page 19: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6

Hasil perhitungan kemiskinan yang dilakukan oleh BPS di Kabupaten

Gunungkidul setiap tahun menampilkan data berupa jumlah dan prosentase

penduduk miskin, garis kemiskinan, angka keparahan dan kedalaman

kemiskinan berdasarkan survey sosial ekonomi nasional (SUSENAS) yang

dilaksanakan serentak secara nasional pada bulan Maret setiap tahunnya

(https://jogja.tribunnews.com/2019/09/29/pemkab-gunungkidul-terus-

berupaya-turunkan-angka-kemiskinan-warga, diakses 3 Desember 2019).

Kemiskinan sendiri di Kabupaten Gunungkidul menjadi masalah yang

berkepanjang, selain kondisi iklim yang yang kering menyebabkan masyarakat

susah untuk mendapatkan air untuk minum dan berladang pada musim

kemarau khususnya para petani, potensi dari sumber daya manusianya juga

masih kurang atau lemah seperti di salah satu desa di Gunungkidul yaitu desa

Pacarejo.

Desa Pacarejo adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Gunungkidul

tepatnya berada di Kecamatan Semanu. Desa Pacarejo merupakan

penggabungan dari 3 bekas kelurahan yaitu : Kelurahan Kuwangen, Kelurahan

Kuwon dan Kelurahan Dengok. Sebagian besar mata pencaharian penduduk

desa Pacarejo adalah petani dengan sekali panen dalam setahun. Desa Pacarejo

merupakan desa yang luas karena merupakan penggabungan 3 kelurahan,

selain luas desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang banyak sekitar 16.596

jiwa.

Kondisi ekonomi masyarakat desa Pacarejo setiap tahunnya mulai

mengalami penurunan, hal ini disebabkan kondisi iklam yaitu curah hujan yang

setiap tahunnya semakin kecil dan kemarau yang berkepanjangan sehingga

Page 20: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

7

menyebabkan beberapa dusun kesulitan memperoleh air untuk mandi, minum,

berladang, pakan ternak dan lain sebagainya. Selain kondisi iklim, sumber daya

manusia juga terbatas baik dari segi pengetahuan, kemampuan, kesempatan

dan lain sebagainya. Maka dari itu, dana desa yang di terima dapat

memberdayakan masyarakat khususnya kelompok tani dari masyarakat tidak

berdaya menjadi masyakat yang berdaya di desa Pacarejo.

Sehingga dalam kondisi seperti ini yang mana mayoritas penduduk desa

Pacarejo adalah petani, dengan kondisi ekonomi yang rendah akan membawa

dampak yang dapat menurunkan perekonomian masyarakat setempat sehingga

dapat menanbah angka kemiskinan di desa Pacarejo. Oleh karena itu, untuk

mengeluarkan masyarakat dari lingkaran kemiskinan yang disebabkan oleh

lingkungan, sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) maka

hadirlah dana desa, dengan prioritas penggunaan dana desa digunakan untuk

pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan

masyarakat desa dalam tahapan penggunaan dana desa yang meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan serta pelaporan dan

pertanggungjawaban yang harus melibatkan semua komponen baik itu

pemerintah desa maupun masyarakat desa yang menjadi subjek dan objek

pembangunan desa itu sendiri.

Pengelolaan dana desa untuk Pemberdayaan masyarakat di desa Pacarejo,

merupakan suatu bentuk upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

Dalam proses pemberdayaan masyarakat, penggunaan dana desa di Desa

Pacarejo dilakukan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan

serta pelaporan dan pertanggungjawaban.

Page 21: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

8

Namun yang terjadi di desa Pacarejo penggunaan dana desa hanya sebatas

bagian administrasi, disebabkan karena terbatasnya sumber daya manusia

(kurangnya pengetahuan, akses, voice (aspirasi masyarakat), serta kontrol) dan

lingkungan (keterbatasan dana desa, jumlah penduduk yang banyak, kondisi

alam yang kering dan wilayah yang luas) yang kurang mendukung prioritas

penggunaan dana desa di Pacarejo. Sehingga pemerintah desa lebih

memfokuskan pada penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan lebih

berfokus pada sarana prasarana fisik saja. Melalui latarbelakang masalah di

atas, maka penelitian ini berfokus pada pengelolaan dana desa untuk

pemberdayaan masyarakat di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari latar belakang masalah di

atas maka masalah yang di dapati dalam desa Pacarejo berkaitan dengan judul

penelitian yaitu mengenai masalah :

a. Keterbatasan dana desa.

b. Jumlah penduduk yang banyak

c. Wilayah yang luas sehingga fokus penggunaan dana desa pada

pembangunan fisik.

d. Kondisi iklim yang kering menyebabkan kurangnya sumber air.

e. Kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki desa baik masyarakat

maupun pemerintah desa.

f. Lemahnya akses, kontrol dan voice masyarakat desa dalam perencanaan

dana desa.

Page 22: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

9

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka, rumusan masalah yang dapat

diambil mengenai Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat,

sebagai berikut :

Bagaimana pengelolaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat di Desa

Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa

Yogyakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian dan rumusan masalah penelitian

di atas maka, tujuan penelitian sebagai berikut :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dana desa untuk

pemberdayaan masyarakat di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tentang Pengelolaan Dana Desa Untuk

Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai berikut :

a. Manfaat Akademik

Melalui penelitian tentang Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan

Masyarakat di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan dapat bermanfaat

memberikan informasi penting dan wawasan pengetahuan bagi para

pembaca mengenai pengelolaan dana desa untuk pemberdayaan

Page 23: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

10

masyarakat di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman

tentang Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat di

Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

2. Bagi Pemerintah Desa Pacarejo, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi salah satu sumbangan pemikiran sebagai masukan dalam

rangka Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat di

Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

3. Bagi Masyarakat desa Pacarejo, hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai tolak ukur pemahaman dalam kinerja Pemerintah

Desa Pacarejo terhadap Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan

Masyarakat di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

E. Kerangka Konseptual

a. Proses Penggunaan Dana Desa

1. Pengelolaan

Pengelolaan berasal dari kata mengelola dan merupakan terjemahan dari

bahasa Italia yaitu menegiare yang artinya mengenal alat-alat, dalam

bahasa Latin manusis yang artinya tangan. Dalam bahasa Prancis

terdapat kata mesnagement yang kemudian menjadi management.

Page 24: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

11

pengelolaan dari kata kelola menurut bahasa Indonesia adalah

penyelenggaraan (Poerwadarminta, 1979 : 469).

Pengelolaan adalah suatu proses atau suatu atau suatu rangkaian yang

dilakukan oleh serangkaian kelompok orang didalamnya terdapat

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan

memanfaatkan potensi yang ada dalam mencapai tujuan tertentu

(Thomas, 2013). Menurut James A.F Stoner (2006:43) pengelolaan

merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna

sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Muhammad Arif (2007:32)

pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan desa (Aminah Novita

Sari, 2018 : 25).

Berangkat dari pendapat di atas pengelolaan merupakan kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban. Dalam penggunaan dana desa, pengelolaan dana

desa merupakan hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang

hendak dicapai dari penggunaan dana desa. Dana desa sendiri hadir untuk

mengentaskan kemiskinan di desa-desa yang ada di Indonesia.

Adapun beberapa tahap yang harus dimiliki oleh seseorang atau

sebuah institusi dalam sebuah pengelolaan. Menurut (Tridayarini, 2004 :

25) yaitu sebagai berikut :

Page 25: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

12

a. planning, yaitu suatu proses pengambilan keputusan tentang apa

tujuan yang harus dicapai pada kurun waktu tertentu dimasa

mendatang dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut.

b. Organizing, yaitu suatu proses pembagian kerja (division or labor)

yang disertai dengan pendelegasian wewenang.

c. Staffing, yaitu suatu proses untuk memperoleh tenaga yang tepat,

baik dalam jumlah maupun kualitas sesuai kebutuhan pekerjaan

dalam organisasi.

d. Coordinating, yaitu proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan dan

target atau tujuan dari berbagai unit kerja suatu organisasi agar dapat

mendapat tujuan secara efesien.

e. Motivating, yaitu suatu proses pemberian dorongan kepada para

anggota organisasi agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan

organisasi.

f. Conrolling, yaitu suatu fungsi manajemen yang mencari kecocokan

antara kegiatan yang direncanakan.

2. Pengertian Dana Desa

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014

Tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN, Bab I Ketentuan

Umum Pasal 1 Ayat 2, dana desa adalah dana yang bersumber dari

anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukan bagi desa

yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah

Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

Page 26: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

13

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan

dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam Sri Mulyani, 2017 : 7, Dana desa adalah dana APBN yang

diperuntukan bagi desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota

dan diprioritaskan untuk pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dana desa

merupakan dana yang digunakan untuk desa dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakat

dan pemberdayaan masyarakat. yang sumbernya berasal dari APBN

(anggaran pendapatan dan belanja negara).

a. Tujuan Dana Desa :

1) Meningkatkan pelayanan publik di desa

2) Mengentaskan kemiskinan

3) Memajukan perekonomian desa

4) Mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa

5) Memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari dana

desa untuk meningkatkan pelayanan publik, mengentaskan kemiskinan,

memajukan ekonomi, mengatasi kesenjangan pembangunan, dan

membuat masyarakat menjadi subjek pembangunan.

Page 27: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

14

b. Penyaluran Dana Desa

Mekanisme penyaluran dana desa penyaluran dana desa

didasarkan pada kinerja penyerapan dan capaian output serta

pengalihan penyaluran melalui KPPN di daerah akan

meningkatkan pelayanan dan memperkuat governance dan

akuntabilitas dana desa. Dalam PMK Nomor 225/PMK.07/2017

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 50/PMK.0/2017 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah

dan Dana Desa. Panyaluran dana desa meliputi :

1) Tahap I pada bulan Januari sebesar 20% persen.

2) Tahap II pada bulan Maret sebesar 40% persen.

3) Tahap III pada bulan Juli sebesar 40% persen.

Penyaluran dana desa di atas dibagi menjadi 3 tahapan pada bulan

Januari, Maret dan Juli.

c. Penggunaan Dana Desa

1) Dalam prioritas penggunaan dana desa, perlu diperhatikan

prinsip-prinsip penggunaan dana desa. (Sri Mulyani, 2017 : 20-

24) Ada 6 prinsip penetapan prioritas penggunaan dana desa

yaitu :

(a) Keadilan, mengutamakan hak dan kepentingan seluruh

warga desa tanpa membeda-bedakan.

(b) Kebutuhan prioritas, mendahulukan kepentingan desa yang

lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan

Page 28: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

15

langsung dengan kepentingan sebagaian besar masyarakat

desa.

(c) Kewenangan desa, mengutamakan kewenangan hak asal

usul dari kewenangan lokal berskala desa.

(d) Partisipatif, mengutamakan prakarsa dan kreatifitas

masyarakat.

(e) Swakelola dan berbasis sumber daya desa, pelaksanaan

secara menadiri dengan pendayagunaan sumberdaya alam

desa. Mengutamakan tenaga, pikiran dan keterampilan

warga desa dan kearifan lokal.

(f) Tipologi desa, mempertimbangan keadaan dan kenyataan

karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi

dan ekologi desa yang khas serta perubahan atau

perkembangan dan kemajuan desa.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penetapan

prioritas penggunaan dana desa terdapat prinsip-prinsip

penggunaan dana desa, yaitu : keadilan, kebutuhan prioritas,

kewenangan desa, partisipasi, swakelola, dan tipologi.

2) Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018

Dalam Sri Mulyani, 2017, Penggunaan dana desa diprioritaskan

untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,

terutama untuk peningkatan kualitas hidup, penanggulangan

kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.

Page 29: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

16

(a) Penggunaan dana desa untuk bidang pembangunan desa

diarahkan untuk pengadaan, pembangunan, pengembangan

dan pemeliharaan.

1) Sarana dan prasarana desa.

2) Sarana dan prasarana sosial dan pelayanan dasar.

3) Sarana dan prasarana usaha ekonomi desa.

4) Sarana dan prasarana pelestarian lingkungan hidup.

5) Sarana dan prasarana lainnya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

dana desa di prioritaskan dalam bidang pembangunan diarahkan

untuk, pengadaan, pembangunan, pengembangan dan

pemeliharaan.

(b) Penggunaan dana desa untuk bidang pemerdayaan

masyarakat desa diarahkan untuk :

1) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan desa.

2) Pengembangan kapasitas masyarakat desa.

3) Pengembangan ketahanan masyarakat desa.

4) Pengembangan sistem informasi desa.

5) Dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar

dibidang : pendidikan, kesehatan, pemberdayaan

perempuan dan anak serta, pemberdayaan masyarakat

Page 30: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

17

marginal dan anggota masyarakat desa penyandang

disabilitas.

6) Dukungan permodalan dan pengelolaan usaha

ekonomi produktif yang dikelola oleh bumdesa

dan/atau bumdesa bersama.

7) Dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok

masyarakat koperasi dan/atau lembaga ekonomi

masyarakat desa lainnya.

8) Dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian

lingkungan hidup.

9) Pengembangan kerjasama antar desa dan kerjasama

desa dengan pihak ketiga.

10) Dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam,

penangan bencana alam, serta penanganan kejadian

luar biasa lainnya.

11) Bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya

yang sesaui dengan analisa kebutuhan desa dan

ditetapkan dalam musyawarah desa. (Sri Mulyani,

2017).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

penggunaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat

diarahkan pada, meningkatkan partisipasi masyarakat,

pengembangan kapasitas masyarakat, pengembangan

ketahanan masyarakat, pengembangan sistem informasi

Page 31: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

18

desa, dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial,

dukungan permordalan, dukungan pengelolaan usahan,

dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan,

pengembangan kerjasama, dukungan kesiapsiagaan dan

bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya.

b. Mekanisme Penggunanaan Dana Desa

Sri Mulyani, 2017 Asas-asas pengelolaan dana desa sebagai salah satu

sumber pendapatan desa, pengelolaannya dilakukan dalam kerangka

pengelolaan dana desa. Dana desa dikelola berdasarkan asas-asas

transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin

anggaran.

1) Transparan, yaitu keterbukaan memungkin masyarakat mengetahui dan

mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan desa.

2) Akuntabel, yaitu perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabankan pengelolaan dan pengendalian sumber

daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

3) Partisipatif, yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang

mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa.

4) Tertib dan disiplin anggaran, yaitu pengelolaan keuangan desa harus

mengacu pada aturan dan pedoman yang melandasinya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa asas-asas pengelolaan

dana desa, meliputi : transparan, akuntabel, partisipatif, serta tertib dan

disiplin.

Page 32: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

19

Pengelolaan Dana Desa meliputi : perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan serta pelaporan dan pertanggungjawaban.

a. Kegiatan perencanaan adalah suatu kegiatan untuk mempersiapkan dan

menentukan tujuan yang ingin dicapai di masa mendatang. Skema

dalam perencanaan penggunaan dana desa yang dituangkan dalam

APBDesa yaitu : melakukan musyawarah perencanaan dan

pembangunan desa (musrembangdes) yang dihadiri oleh unsur

masyrakat, tokoh agama, tokoh adat dan dihadiri oleh camat sebagai

Pembina desa. Pada musrembangdes, hal yang dibahas mengenai hal-

hal yang bersifat strategis (sesuai dengan prioritas kebutuhan). Setelah

melakukan musrembangdes, selanjutnya hasil musrembangdes

dituangkan ke dalam RKP, RKP desa memuat rencana

penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan, dan

pemberdayaan masyarakat desa. RKP desa berisi tentang, evaluasi RKP

tahun sebelumnya, prioritas program, kegiatan dan anggaran desa yang

dikelola oleh pihak ketiga serta kewenangan penugasan dari tingkat

pemerintah yang lebih tinggi. Selanjutnya Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa disusun setelah dibuat Rencana Kerja

Pemerintah (RKP). RAPBDes di usulkan kepada Bupati melalui Camat,

apabila disetujui oleh Bupati maka pemerintah desa akan mengesahkan

RAPBDes tersebut menjadi APBDesa. RAPBDes kemudian

dituangkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Anggaran Pendapatan dan Belanja desa merupakan kegiatan dan

Page 33: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

20

sumber pendapatan dan biaya kegiatan tersebut. Dalam APBDesa yang

merupakan salah satu sumber pendapatannya yaitu dana desa.

b. Pelaksanaan, pelaksanaan merupakan tindakan penting untuk

mewujudkan tujuan akhir yang telah ditetapkan dari setiap kegiatan

yang telah direncanakan secara matang dan terperinci melalui

perencanaan atau Musrenbang.

c. Penatausahaan keuangan desa, penatausahaan dilakukan oleh

bendahara desa, bendahara desa wajib melakukan pencatatan setiap

penerimaan dan pengeluaran serta melakuka tutup buku setiap akhir

bulan secara tertib. Bendahara desa wajib mempertanggungjawabkan

uang melalui laporan pertanggungjawaban (Sri Mulyani, 2017 : 63).

d. Pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa,

Pertanggungjawaban dan pelaporan dana desa tidak terintegrasi dengan

petanggungjawaban APBDesa, sehingga pertangungjawaban dana desa

harus dibuat tepisah dengan laporan LPPD. Kepala desa menyampaikan

laporan realisasi dana desa kepada bupati melalui camat. Pembuatan

laporan yang dilakukan pemerintah desa yaitu dengan menggunakan

bantuan pihak ketiga. Laporan realisasi penggunaan dana desa semester

pertama disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan

dan laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir

bulan Januari tahun berikutnya. Pertanggungjawaban dan pelaporan

pengelolaan dana desa telah sesuai dengan peraturan yang berlaku

(Yamulia Hulu, dkk. 2018 : 150).

Page 34: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

21

Menurut Sri Mulyani, 2017 Pengelolaan dana desa meliputi,

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban.

Pengelolaan dana desa, meliputi :

1. Perencanaan

a. Sekdes menyusun raperdes tentang APBDesa yang akan dibahas

dan disepakati antara kades dan BPD.

b. APBDesa disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui camat

paling lambbat bulan Oktober tahun berjalan

c. APBDesa dievaluasi Bupati/Walikota selama maksimal 20 hari

kerja, dan kepala desa harus melakukan penyempurnaan selama 7

hari jika APBDesa dinyatakan Raperdesa tidak sesuai dan

d. Prioritas penggunaan dana desa ditetapkan dalam musyarawarah

desa antara BPD, Pemdes dan usur masyarkat.

2. Pelaksanaan

a. Pengeluaran dan penerimaan dilaksanakan melalui melaui

rekening kas desa atau sesuai ketepatan pemerintah kabupaten/kota

dengan dukungan bukti yang lengkap dan sah.

b. Pemdes dilarang melakukan pungutan selain yang ditetapkan

dalam perdes

c. Bendahara dapat menyimpan uang dalam kas desa dan besarnya

ditetapakan dengan perbup/walikota.

d. Pengadaian barang dan/atau jasa di desa aiataur dengan

perbub/walikota

Page 35: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

22

e. Penggunaan biaya tak terduga harus dibuat rincian RAB dan

disahkan kepala desa.

3. Penatausahaan

a. Wajib dilaksanakan oleh bendahara desa

b. Pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran.

c. Melakukan tutup buku setiap akhir bulan.

d. Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan.

e. Laporan disampaikan setiap bulan kepada kades paling lambat

tanggal 10 bulan berikutnya

f. Menggunakaan : buku kas umum, buku kas pembantu pajak, dan

buku bank.

4. Pelaporan dan pertanggungjawaban

a. Kades menyampaikan laporan kepada bupati/walikota melalui

camat yang terdiri dari laporan realisasi pelaksanaan apbdesa

semester pertama dan semester akhir tahun.

b. Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan apbdesa,

disampaikan setiap akhir tahun anggaran yang terdiri dari

pendapatan, belanja dan pembiayaan , dimana ditetapkan dengan

perdes.

c. Lampiran format laporan :

1. Pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan apbdesa T.A.

berkenaan

2. Kekayaan milik desa per 31 Desember. T.A. berkenaan

3. Program pemerintah dan pemda yang masuk ke Desa.

Page 36: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

23

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Pengelolaan dana desa

meliputi: perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban.

c. Kendala Secara Umum Perencanaan Pembangunan

Menurut Gunawan Sumodiningrat dan Ari Wulandari, 2016 tantangan

pembangunan meliputi tiga hal besar, yaitu pengangguran, kemiskinan, dan

kesenjangan.

1. Pengangguran

Pengangguran adalah tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar

tenaga kerja. Pengangguran di Indonesia cukup banyak jumlahnya,

penganguran selain menimbulkan masalah ekonomi, juga berdampak

pada masalah-masalah lainnya, seperti masalah sosial, keamana, dan

politik. Jadi, tantangan terpeting dalam pembangunan adalah membuka

lapangan kerja seluas-luasnya sehingga bisa menampung banyak tenaga

kerja dan meperkecil jumlah pengangguran.

2. Kemiskinan

Tantangan pembangunan yang berikutnya adalah kemiskinan.

Indonesia memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dibeberapa daerah

karena tertinggal. Kemiskinan sering dimaknai sebagai

ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan,

pakaian, papan, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan terjadi karena

kesulitan dan kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan dasar, ditambah

dengan sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak dengan

penghasilan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup.

Page 37: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

24

3. Kesenjangan

Secara umum yang dimaksud dengan kesenjangan adalah

pertumbuhan ekonomi yang tidak sama, distribusi hasil pembangunan

yang tidak merata di Indonesia. Kondisi itulah yang menyebabkan

terjadinya banyak kesenjangan di berbagai wilayah di Indonesia.

Kesenjagan terjadi karena pengangguran di Indonesia. Orang

menganggur berarti tidak memiliki pendapatan. Oleh karena tidak

memiliki pendapatan, ia tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya,

sehingga menjadi orang miskin.

Dampak kesenjangan selain, masalah ekonomi juga akan berimbas

kepada masalah sosial, keamanan, politik, dan lain-lain. Kesenjangan

dapat diatasi bila dikendalikan dan di tata agar jurang perbedaan tidak

semakin lebar. Kesenjangan dapat diatasi dengan penyadaran pihak

yang kaya untuk membayar pajak yang lebih besar sesuai aturan dan

memberikan subsidi bantuan kepada yang miskin sesuai dengan

kemampuannya. Kesenjangan dapat memicu terjadinya kecemburuan

sosial yang mendorong terjadinya tindak kejahatan dan kriminal.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kendala dalam

pembangunan, meliputi : pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan.

d. Mekanisme Dalam Penyusunan APBDesa

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Tentang pengelolaan

Keungan desa, Bab I Ketentuan Umum, Bagian Kesatu Pengertian, Pasal 1,

ayat 8, Anggaran pendapatan dan belanja desa selanjutnya disebut

Page 38: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

25

APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah desa (Firman

Sujadi. 2019 : 4).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa APBDesa adalah

rencana keuangan tahunan pemerintah desa.

Penyusunan Rancangan APBDesa

Kepala desa merancang pembiayaan kegiatan dengan dana desa

dengan berpedoman kepada RKP Desa. Dana desa dibagi untuk membiayai

kegiatan-kegiatan sesuai daftar urusan kegiatan yang sudah ditetapkan

dalam RKP Desa. Kepala desa dilarang secara sepihak mengubah daftar

kegiatan yang direncakan dibiayai dana desa yang sudah ditetapkan dalam

RKP Desa.

Rencana penggunaan dana desa masuk menjadi bagian dari

rancangan peraturan desa tentang APBDesa. Kepala desa berkewajiban

mensosialisasikan dan menginformasikan kepada masyarakat desa perihal

rancangan peraturan desa tentang APBDesa. Sosialisasi APBDesa

disampaikan kepala desa kepada Bupati/walikota. Masyarakat desa, melalui

BPD, hak untuk menyampaian keberatan kepada kepala desa apabila

rancangan penggunaan dana desa berbeda dengan rancangan yang sudah

ditetapkan dalam peraturan desa tentang RKP Desa. Dalam hal kepala desa

berkeras untuk mengubah rencana penggunaan dana desa yang sudah

ditetapkan dalam RKP Desa, maka BPD berkewajiban menyelenggarakan

musyawarah desa untuk membahas dan menyepakati penggunaan dana

desa. Dengan demikian, rancangan peraturan desa tentang APBDesa yang

Page 39: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

26

disampaikan kepala desa kepada Bupati/Walikota harus dipastikan diterima

oleh sebagian besar masyarakat desa (Firman Sujadi. 2019 : 169-170).

e. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan yang diadaptasi dari istilah empowerment

berkembang di Eropa mulai abad pertengahan, terus berkembang di Eropa

mulai abab pertengahan terus berkembang hingg akhir 70-an, 80-an, dan

awal 90-an, konsep pemberdayaan tersebut kemudian mempengaruhi teori-

teori yang berkembang belakangan (Muhammad Hasan dan Muhammad

Aziz, 2018 : 137) .

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, BAB I

Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 12, Pemberdayaan masyarakat desa adalah

upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan

meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,

kesadaran serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,

program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah

dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.

Pemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan dimana

masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk

memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat

hanya dapat terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Kelompok

komunitas atau masyarakat menjadi agen pembangunan atau dikenal juga

sebagai subjek pembangunan (Gunawan Sumodiningrat dan Ari Wulandari.

2016 : 19).

Page 40: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

27

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan

masyarakat merupakan upaya untuk mengembangan kemandirian dan

kesejahteraan masyarakat serta untuk memperbaiki situasi kondisi

masyarakat melalui sikap, keterampilan, kemampuan dan pengetuan

masyarakat sesuai dengan prioritas kebutuhan dan masalah masyarakat.

disini masyarakat menjadi agen pembangunan atau subjek pembangunan.

a. Gunawan Sumodiningrat dan Ari Wulandari, 2016 pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat harus dilakukan melalui beberapa kegiatan,

yaitu :

1) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang (enabling).

2) Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

(empowering).

3) Memberdayakan mengandung pula arti melindungi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pemberdayaan, meliputi : enambling, empowering dan melindungi.

b. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Prinsip pemberdayaan masyarakat terbagi menjadi empat prinsip

yang sering digunakan untuk suksesnya program pemberdayaan, yaitu

prinsip kesetaraan, partisipasi, keswadayaan atau kemandirian, dan

berkelanjutan, Najiati dkk (Aminah Novita Sari, 2018 : 26).

1) Prinsip Kesetaraan, Prinsip utama yang harus dipegang dalam

proses pemberdayaan masyarakat adalah adanya kesetaraan atau

kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang

Page 41: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

28

melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik

laki-laki maupun perempuan. Dinamika yang dibangun adalah

hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme

berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain.

Masing-masing saling mengakui kelebihan dan kekurangan,

sehingga terjadi proses saling belajar.

2) Partisipasi, Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi

kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya partisipatif,

direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh

masyarakat. Namun, untuk sampai pada tingkat tersebut perlu

waktu dan proses pendampingan yang melibatkan pendamping

yang berkomitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat.

3) Keswadayaan atau kemandirian, Prinsip keswadayaan adalah

menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat daripada

bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin

sebagai objek yang tidak berkemampuan (the have not), melainkan

sebagai subjek yang memiliki kemampuan sedikit (the have little).

Mereka memiliki kemampuan untuk menabung, pengetahuan yang

mendalam tentang kendala-kendala usahanya, mengetahui kondisi

lingkungannya, memiliki tenaga kerja dan kemauan, serta memiliki

norma-norma bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua itu

harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan.

Bantuan dari orang lain yang bersifat materil harus dipandang

Page 42: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

29

sebagai penunjang, sehingga pemberian bantuan tidak justru

melemahkan tingkat keswadayaannya.

4) Berkelanjutan, program pemberdayaan perlu dirancang untuk

berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih

dominan dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara perlahan dan

pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya

dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya

sendiri.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip

pemberdayaan masyarakat memiliki empat prinsip, yaitu: prinsip

keseteraan, prinsip partisipasi, prinsip keswadayan atau kemandirian

dan prinsip keberlanjutan.

F. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini mengkaji mengenai pemanfaatan dana desa

dalam pemberdayaan masyarakat kelompok tani di Desa Pacarejo Kecamatan

Semanu Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan

maksud untuk memperjelaskan dan mempersempit permasalahan yang dibahas.

Maka penelitian ini menekankan pada pengelolaan dana desa meliputi :

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan serta pelaporan dan

pertanggungjawaban dana desa.

1. Perencanaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Pacarejo

Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Pelaksanaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Pacarejo

Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 43: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

30

3. Penatausahaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Pacarejo

Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Pelaporan dan pertanggungjawaban dana desa untuk pemberdayaan

masyarakat di Desa Pacarejo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul

Daerah Istimewa Yogyakarta.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif. Sugiyono (Bambang, 2015: 17) menyebutkan bahwa : “metode

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai

instrument kunci, teknik pengumpulan data di lakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Sugiyono (Bambang, 2015: 17);’’ Rumusan masalah deskriptif adalah

suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengungkapkan atau

memotret situasi sosial yang akan di teliti secara menyeluruh, luas, dan

mendalam.’’

Selanjutnya disebutkan bahwa metode kualitatif merupakan prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Bogdan dan

Taylor (Bambang, 2015: 17).

2. Unit Analisis

a. Objek Penelitian

Page 44: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

31

Objek penelitian dalam penelitian ini dibatasi oleh objek yang

dikaji, Objek dalam penelitian ini adalah Pengelolaan dana desa untuk

pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Pacarejo,

Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

b. Subjek Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, maka

perlu menentukan subjek penelitian. Adapun subjek penelitian yang

diambil berjumlah 9 orang yang masing-masing memiliki latar

belakang yang berbeda-besa, adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Deskripsi Informan

No Nama Jabatan Usia Pendidika

n

1. Suhadi Kepala Desa Pacarejo 49 SLTA

2. Eko

Yulianto

Sekretaris Desa Pacarejo 43 SLTA

3. Sumadiyant

o

Kasi Kesejahteraan Desa

Pacarejo

49 SLTA

4. Tanu Kaur Keuangan Desa

Pacarejo

57 SLTA

5. Sukiman Ketua BPD Pacarejo 50 SMP

6. Ngadiman Ketua Kelompok Tani

Pacarejo

60 SD

7. Watina Ketua Gabungan

Kelompok Tani Pacarejo

61 SMP

8. Harjo

Samyoso

Masyarakat Desa

Pacarejo

80 -

9. Karsiyem Masyarakat Desa

Pacarejo

62 Sekolah

Rakyat

Sumber : Data Primer Tahun 2020

Sejumlah informan dipilih dari orang-orang tertentu yang

berhubungan dan mengetahui pelaksanaan dalam pengelolaan dana

Page 45: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

32

desa untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Pacarejo, Kecamatan

Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

sehingga penulis dapat memperoleh data yang valid. Teknik penentuan

informan dilakukan dengan cara purposive yaitu suatu teknik yang

memilih informan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.

c. Teknik Pengumpulan Data

1. Obsevasi

Pendoman untuk keperluan observasi seperti melihat

kegiatan orang saat dirumah, saat bekerja dan saat melakukan

kegiatan kemasyarakatan lainnya dilakukan informan setiap saat

dan setiap harinya (Bambang 2015 : 56).

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi

partisipasi dan non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan

secara langsung sehingga menjadi bagian dari kelompok yang akan

diteliti. Sedangkan observasi non-partisipan adalah obervasi yang

dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti

hanya sekedar sebagai pengamat.

Menurut Nasution (Bambang, 2015: 62) ada beberapa hal

yang perlu di perhatikan dalam melakukan observasi, antara lain

sebagai berikut:

a) Harus diketahui dimana observasi dapat dilakukan, apakah

hanya di tempat-tempat pada waktu tertentu atau terjadi di

berbagai lokasi.

Page 46: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

33

b) Harus ditentukan siapa saja yang dapat di observasi, sehingga

benar-benar representatif.

c) Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan

sehingga relevan dengan tujuan penelitian.

d) Harus diketahui bagai mana cara mengumpilkan data,

terutama berkaitan dengan izin pelaksaan penelitian.

e) Harus diketahui tetang cara-cara sebagaimana mencatatan

hasil observasi.

f) Membuatan insturumen pengumpulan data.

Observasi dilakukukan dengan melakukan pengamatan dikantor

Desa Pacarejo mengenai pemanfaataan dana desa dalam

pemerdayaan masyarakat kelompok tani di desa Pacarejo.

2. Wawancara

Pendoman yang dibuat secara rinci dan lengkap sesuai dengan

rumusan masalah yang dibuat sebelumnya baik secara struktur,

semi struktur maupun bebas. Hal ini dilakukan melalui tatap muka

dan melakukan panggilan secara formal dan non formal sesuai

dengan situasi dilapangan (Bambang, 2015 : 56).

Bambang, 2015 Dua macam pedoman wawancara yaitu:

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman

wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan

ditanyakan.

Page 47: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

34

b. Pedoman pewancaraan terstruktur, yaitu pedoman wawancara

yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-

list. Pewawancara hanya tinggal memberi tanda.

Dalam wawancara data yang diperoleh melalui informan mengenai

informasi Pengelolaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat

di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Dokumentasi

Peneliti membuat daftar atau membuat list dan tentang apa

yang harus dicari terkait dengan dokumen atau teks tertulis yang

dimiliki oleh informen,baik yang resmi maupun tidak resmi untuk

mendukung data lapangan lainnya (Bambang, 2015 : 56).

Bambang Rustanto, 2015 Jenis dokumen yang biasa

digunakan sebagai sumber penelitian :

a) Dokumen resmi dan pribadi

Contoh dokumen resmi adalah surat perintah, surat keputusan,

notulen rapat, dan lain–lain. Dokumen pribadi adalah buku

harian, surat–surat, foto, rekaman peristiwa pribadi, dan

autobiografi/biografi.

b) Dokumen primer dan sekunder

Dokumen primer adalah jika dokumen ini di tulis/dibuat oleh

orang yang langsung mengalami peristiwa di dokumenkan.

Sementara yang di maksud dokumen sekunder adalah jika

Page 48: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

35

peristiwa yang di dokumenkan di laporkan kepada orang lain,

selanjutnya di tulis oleh orang lain tersebut.

Dalam dokumentasi data yang diperoleh dari kantor desa

Pacarejo seperti monografi, demografi, APBDesa Pacarejo dan

RPJM Desa Pacarejo.

d. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain, Sugiyono (Bambang, 2015 : 71).

Menurut Sugiyono (Bambang, 2015 : 72-73) analisis data dapat

dilakukan melalui tahapan berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari

pola dan temannya, dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberi gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mecari data

yang diperlukan lagi.

Page 49: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

36

2. Penyajian Data

Setelah data di redukasi maka langkah selanjutnya adalah men-

display-kan data. Penyajian data ini dapat disajikan dalam bentuk

tabel, gafik, teks, transkrip dan yang lainnya dan yang paling

sering dipergunakan.

Dengan men-display-kan data, maka akan memudahkan utuk

memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang dipahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan

temuan yang baru yang sebelumya belum pernah ada. Temuan

dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu subjek yang

sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

penelitian menjadi jelas dan dapat berupa hubungan kausal atau

interpretatif, hipotesis atau teori.

Page 50: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

37

BAB II

PROFIL DESA PACAREJO

A. Sejarah

Desa Pacarejo adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan

Semanu. Berdasarkan kronologi historis pemerintahan, desa Pacarejo yang

merupakan penggabungan dari 3 bekas Kelurahan yaitu : Kelurahan

Kuwangen, Kelurahan Kuwon dan Kelurahan Dengok. Berdiri atau dimulai

tersusun bentuk pemerintahan mulai pada Juni tahun 1941. Selanjutnya

kepemimpinan di desa Pacarejo berturut-turut sebagai berikut :

1) Tahun 1941-1986 dipimpin oleh kepala desa R Sukardi.

2) Tahun 1986-1996 dipimpin oleh Lurah A Bowo Lismanto.

3) Tahun 1996-2014 dipimpin oleh kepala desa Sardiyo.

4) Tahun 2014-2015 dipimpin oleh pejabat kepala desa Budi Setiyono.

5) Tahun 2015-tahun 2021 dipimpin oleh kepala desa Suhadi.

1. Visi dan Misi

a. Visi

“Memetri Lestarining Ketenreman Pacarejo”

Peruwujudan Pacarejo yang maju, mandiri, bermartabat, berdaya

saing dan berudaya menuju kesejahteraan masyarakat adalah upaya

penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, pemberdayaan

masyarakat dan pembinaan masyarakat dapat terwujud dalam rangka

membentuk masyarakat desa yang memiliki tingkat pendapatan

diatas rata-rata, memiliki pendidikan yang universal, memiliki

tingkat partisipasi politik yang baik dalam rangka menjadi

masyarakat yang mandiri dengan berakhlak mulia, bermoral baik,

Page 51: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

38

beretika agar dapat sejajar dengan masyarakat lain dalam kemajuan

kehidupan yang memiliki budaya sesuai dengan nilai-nilai kearifan

lokal berdasarkan asal usul, untuk dapat terciptanya kondisi

masyarakat yang sejahtera (aman, tentram, damai, rukun dan

berkecukupan kebutuhan dasarnya).

b. Misi

Pacarejo yang maju, mandiri, bermartabat, berdaya saing dan

berbudaya menuju kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan visi tersebut dijabarkan menjadi lima misi, meliputi :

1. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka peluang

kerja untuk mengurangi pengangguran dengan mendorong

masyarakat menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri.

2. Pengelolaan budaya masyarakat menjadi wisata budaya.

3. Pengembangan dan meningkatkan kualitas sumber daya

manusia aparatur desa, lembaga desa dan masyarakat.

4. Meningkatkan penyediaan sarana prasarana infrastruktur desa.

5. Meningkatkan penguatan bumdes.

6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan

pembangunan, pembinaan sosial kemasyarakatan dan

pemberdayaan masyarakat.

B. Geografi

Desa Pacarejo adalah salah satu desa yang ada di wilayah

Kecamatan Semanu Dearah Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah

Page 52: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

39

Istimewa Yogyakarta, dengan pusat pemerintahan di Padukuhan Kuwon

Lor, luas wilayah desa Pacarejo adalah 3693.1810 ha.

Desa Pacarejo terletak disebelah Tenggara Kota Wonosari (ibu kota

Kabupaten Gunungkidul) jarak antara pusat pemerintahan desa Pacarejo

dengan Kota Wonosari ± 7 Km. Wilayah desa Pacarejo berbatasan

langsung dengan desa – desa di Kecamatan Semanu juga kecamatan lain di

kabupaten Gunungkidul adapun batas- batas desa Pacarejo adalah sebagai

berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Baleharjo Kecamatan Wonosari Gunungkidul.

b. Sebelah Timur : Desa Candirejo Desa Semanu Gunungkidul.

c. Sebelah Selatan : Desa Hargosari Kecamatan Tangjungsari

Gunungkidul.

d. Sebelah Barat : Desa Mulo Desa Duwet Wonosari Gungkidul.

Jenis tanah di desa Pacarejo pada umumnya adalah kompleks latosol dan

mediteran merah, dengan batuan induk batuan cadas, bentuk bergelombang

sampai berbukit. Curah hujan rata-rata desa Pacarejo pada tahun 2014

sebesar 1382 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 89 hari. bulan basah 4-

5 bulan, sedangkan bulan kering berkisar antara 7-8 bulan.

Musim hujan dimulai pada bulan oktober-November dan berakhir pada

bulan maret-april setiap tahunya. puncak curah hujan di capai pada bulan

Desember – Febuari. Suhu udara desa Pacarejo untuk suhu rata-rata harian

27,7 ˚C dan suhu maksimum 32,4 ˚C. Kelembaban nisbi di desa Pacarejo

berkisar antara 80%-85%. Jumlah telaga sebagai penampung air hujan yang

ada di desa Pacarejo berjumlah 13 telaga, yang memiliki daya tampung

Page 53: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

40

maksimal kurang lebih 60.000 M3 dengan jangka pemakaian kurang lebih

selama 4 bulan.

C. Demografi

Jumlah Penduduk Menurut :

1. Jenis Kelamin

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Laki – laki 8072

Perempuan 8524

Jumlah 16.596

Sumber : RPJMDesa Pacarejo Tahun 2016-2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk paling

banyak di desa Pacarejo berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan,

sebanyak 8.524 jiwa sedangkan jumlah penduduk laki-laki sebanyak

8.072 jiwa.

2. Jumlah Kepala Keluarga

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Menurut Kepala Keluarga

Kepala keluarga laki-laki 4132

Kepala keluarga

perempuan

546

Jumlah 4678

Sumber : RPJMDesa Pacarejo Tahun 2016-2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kepala keluarga laki-

laki di desa Pacarejo sebanyak 4132 KK dan kepala keluarga perempuan

sebanyak 546 KK. Dengan jumlah keseluruhan kepala keluarga di desa

Pacarejo sebanyak 4678 KK.

Page 54: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

41

3. Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk desa Pacarejo mayoritas petani, Karena

wilayahnya adalah wilayah agraris, dengan sekali panen dalam setahun.

Mata pencaharian diluar sektor pertanian yang dimiliki sebagai

pekerjaan pokok, namun masyarakat yang bekerja disektor ini tetap

menjalankan aktivitasn pertanian diluar jam pekerjaannya. secara rinci

mata pencaharian penduduk adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pecaharian Penduduk

No. Pekerjaan Jumlah

1. Pegawai negeri sipil 92

2. Pamong desa 40

3. Swasta 2.488

4. Wiraswasta 565

5. Tukang 624

6. Buruh tani 1043

7. Petani 5461

8. TNI 16

9. POLRI 7

10. Belum / tidak bekerja 6.260

Jumlah 16.596

Sumber : RPJMDesa Pacarejo Tahun 2016-2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

terbanyak berdasarkan mata pencahariannya adalah belum/tidak

bekerja sebanyak 6.260 jiwa dan jumlah penduduk paling sedikit

berdasarkan mata pencahariannya adalah POLRI sebanyak 7 jiwa.

terlihat pula bahwa angka pengangguran masih terlalu tinggi,

sedangkan sisanya adalah usia belum bekerja atau masih sekolah.

Page 55: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

42

4. Pendidikan

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

No. Keterangan Jumlah

1. TK 561

2. SD 4586

3. SMP 2250

4. SMA/SMK 1212

5. D1-D3 89

6. S1 121

7. S2 8

8. SLB 8

9. Belum/tidak sekolah 7.761

Jumlah 16.596

Sumber : RPJMDesa Pacarejo Tahun 2016-2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat yang belum/tidak

bersekolah sangat tinggi, yaitu sebanyak 7.761 jiwa untuk urutan kedua

ditempati oleh masyarakat yang pendidikan sekolah dasar, yaitu

sebanyak 4.586 jiwa, namun tidak dibarengi dengan angka pendidikan

menengah dan jenjang pendidikan tinggi, disebabkan oleh kondisi

ekonomi masyarakat yang sangat terbatas dalam pemenuhan kebutuhan

dasar, motivasi bersekolah yang masih rendah dan akses pendidikan

yang jauh dari desa.

Page 56: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

43

5. Agama

Tabel 2.5

Jumlah penduduk berdasarkan agama

No Keterangan Jumlah

1. Islam 16.446

2. Kristen 59

3. Katolik 92

4. Hindu -

5. Budha -

6. Konghucu -

7. Aliran kepercayan -

Total 16.597

Sumber : RPJMDesa Pacarejo Tahun 2016-2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat desa Pacarejo

paling banyak beragama Islam sebanyak 16.446 jiwa, beragama katolik

sebanyak 92 jiwa dan beragama Kristen sebanyak 59 jiwa.

D. Sosial Ekonomi

1. Kesehatan

Keberhasilan dalam penerapan hidup bersih dan sehat di masyarakat

dapat diukur dari berbagai indikator, dan tercermin dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat antara lain : angka kematian bayi 0 jiwa,

balita gizi burang 0 jiwa, angka kecukupan gizi masyarakat meningkat

dan lain-lain.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan peranan sektor pertanian yang menjadi penyumbang

terbesar untuk pertumuhan ekonomi dari tahun ke tahun yang semakin

menurun adalah sebagai akibat dari curah hujan yang terjadi semakin

kecul dan waktu yang hampir tidak pasti. Sedangkan sumangan sektor

Page 57: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

44

penyumbang pertumuhan ekonomi tersebesar kedua sektor peternakan

dan selanjutnya perdagangan.

3. Potensi Ekonomi

Potensi sumber ekonomi yang dimiliki desa Pacarejo adalah pertanian,

perternakan, dan perdagangan. Keadaan potensi sumber daya alam

adalah sebagai berikut :

a. Lahan Pertanian

Lahan pertanian yang dimiliki desa Pacarejo adalah lahan kering

tadah hujan yang tergantung pada iklim khususnya curah hujan.

Rincian penggunaan lahan/tanah sebagai berikut :

1) Pemukiman : 535.1830 ha

2) Pekarangan : 359.000 ha

3) Tegal/ladang : 2665. 8977 ha

4) Perkebunan : 153.7000 ha

5) Perhutanan : 443.5000 ha

6) Kuburan : 10.8000 ha

7) Perkantoran : 7000 ha

8) Sarana pendidikan : 2.4500 ha

9) Sarana pasar : 1.200 ha

10) Lain-lain : 2.4150 ha

b. Hutan

Hutan yang ada di desa pacarejo adalah hutan swadaya rakyat

dengan luas : 443.5000 ha, dengan tanaman jati, akasia, mahoni,

sengon dan johar.

Page 58: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

45

c. Flora dan Fauna

Tanaman musiman antara lain, meliputi : padi ladang, paliwija

(jangung, kacang tanah, kedelai, ubi kayu dan macam-macam pola

kependem). Tanaman tahunan antara lain : buah-buahan (srikaya,

mete, melinjo, nangka, sirsak, manga, kelapa dan jeruk) dan kayu-

kayuan (jati mahoni, sono keeling, dan bambu). Fauna yang sampai

saat ini masih nampak antara lain burung derkuku, perkutut, gelatik,

emprit, burung gereja, bethet, harimau kumbang, landak, ayam alas,

musanh, luwak, harimau cecep, ular, kelelawar, sriti, walet dan kera

ekor panjang. Fauna air yang masih nampak antara lain, perikanan

telaga kali kolam terpal dan yang sekarang sedang gencar

diprogramkan adalah lele lahan kering.

d. Industri

Sebagian besar industri adalah industri rumah tangga, usaha industri

kecil. Industry kecil berbasisi pada hasil pertanian, hasil hutan, dan

pertambangan.

e. Pariwisata

Sektor pariwisata di desa Pacarejo yang dapat dikembangkan adalah

wisata budaya, dimana desa Pacarejo sebagai salah satu desa yang

merupakan kantong budaya yang ada di Kabupaten Gunungkidul

Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini memiliki berbagai potensi

seni budaya yang saat ini masih tumbuh dan berkembang dengan

pesat, diiringi dengan pembinaan rutin baik pemerintah maupun

pihak swasta.

Page 59: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

46

Potensi seni yang ada adalah sebagai berikut :

1) Adat tradisi : rasul padukuhan dan bersih telaga.

2) Seni pertunjukan : ketoprak, srandul dan wayang kulit.

3) Seni musik : kerawitan, hadroh, campursari, terbang, gejok

lesung, thoklik dangdut, keroncong.

4) Seni tari : tari tradisonal, sendra tari. Reyog, dan jathilan.

5) Seni rupa : pahat patung, ukir dan dekorasi.

E. Sarana dan Prasarana

1. Prasarana Jalan

prasarana jalan yang ada, selain berfungsi untuk menghubungkan

desa di dalam wilayahnya, juga merupakan penghubung dengan luar

wilayah.

Jalur jalan yang menghubungkan desa atau kota diwilayah ini cukup

terjangkau oleh angkutan transportasi. Kondisi jalan di wilayah desa

Pacarejo umumnya sudah keras dan dapat dijangkau walaupun masih

ada beberapa ruas jalan yang masih perlu perbaikan. Jalan yang menuju

kawasan wisata saat ini sangat memerlukan perhatian. Kondisi jalan

sudah diaspal sebagian tapi badan jalan yang ada saat ini sudah cukup

memprihatikan dan perlu segera mendapatkan perhatian dari semua

pihak.

Page 60: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

47

2. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di desa Pacarejo terdiri dari :

Tabel 2.6

Berdasarkan Jumlah Sarana Kesehatan Pacarejo

No Keterangan Jumlah

1. Puskesmas Induk 1

2. Puskesmas pembantu 1

3. Puskesdes 1

4. Posyandu 28

Total 31

Sumber : RPJMDesa Pacarejo Tahun 2016-2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa puskesmas di Desa Pacarejo

sebanyak 1 buah dan posyandu sebanyak 28 buah.

3. Sarana Peribadatan

Tabel 2.7

Berdasarkan Jumlah Sarana Peribadatan

No Keterangan Jumlah

1. Masjid 31

2. Musola 14

3. Kapel 1

Total 46

Sumber : RPJMDesa Pacarejo Tahun 2016-2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana peribadatan paling

banyak adalah masjid sebanyak 36 buah dan kapel sebanyak 1 buah.

Page 61: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

48

4. Sarana Pendidikan

Tabel 2.8

Berdasarkan Jumlah Sarana Pendidikan

No Keterangan Jumlah

1 Perpustakaan Desa 1

2 Gedung Sekolah PAUD 3

3 Gedung Sekolah TK 10

4 Gedung Sekolah SD 9

5 Gedung Sekolah SMP 2

6 Gedung Sekolah SMA -

7 Gedung Perguruan Tinggi -

Total 25

Sumber : Data Monografi Desa Pacarejo Tahun 2019

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana pendidikan paling

banyak adalah gedung sekolah TK sebanyak 10 buah dan yang paling

sedikit sarana pendidikan perpustakaan desa.

5. Prasarana Umum

Tabel 2.9

Berdasarkan Jumlah Sarana Umum

No Keterangan Jumlah

1 Sarana Olahraga 21

2 Kesenenian dan Budaya -

3 Balai Pertemuan 28

4 Sumur Desa -

5 Pasar Desa 4

6 Lainnya -

Total 53

Sumber : Data Monografi Desa Pacarejo Tahun 2019

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa prasarana umum paling banyak

ialah balai pertemuan sebanyak 28 buah dan sarana umum paling sedikit

adalah pasar desa sebanyak 4 buah.

Page 62: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

49

F. Budaya

Desa Pacarejo memiliki berbagai potensi seni budaya yang saat ini

masih tumbuh dan berkembang dengan pesat, diiringi dengan pembinaan

rutin baik pemerintah maupun pihak swasta.

Potensi seni yang ada adalah sebagai berikut :

1. Adat tradisi : rasul padukuhan dan bersih telaga.

2. Seni pertunjukan : ketoprak, srandul dan wayang kulit.

3. Seni musik : kerawitan, hadroh, campursari, terbang, gejok lesung,

thoklik dangdut, keroncong.

4. Seni tari : tari tradisonal, sendra tari. Reyog, dan jathilan.

5. Seni rupa : pahat patung, ukir dan dekorasi.

G. Pemerintahan

Organisasi pemerintah desa Pacarejo terdiri dari kepala desa berserta

perangkat desa dan satu orang pegawai negari sipil dengan posisi jabatan

sebagai sekretaris desa. Perangkat desa terdiri atas kepala urusan yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris desa. Kepala

urusan ini terdiri dari kepala urusan tata usaha dan umum, kepala urusan

keuangan dan kepala urusan perencanaan. Sedangkan urusan teknis terdiri

dari kepala bagian pemerintahan, kepala bagian kesejahteraan dan kepala-

kepala bagian pelayanan berada dan bertanggung jawab langsung kepada

kepala desa.

Dalam rangka pelaksanaan urus-urusan pemerintahan,

pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan masyarakat di

tingkat wilayah diangkat unsur kewilayahan. unsur kewilayahan

Page 63: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

50

bertanggung jawab kepada kepala desa dan membantu kepala desa dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

Berdasarkan Peraturan Desa Pacarejo Nomor 01 Tahun 2008 Tentang

Susunan Daerah Kebupaten Gunungkidul Nomor 17 Tahun 2007 Tentang

Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Pemerintah Desa Pacarejo. Struktur

organisasi pemerintah desa sebagai berikut :

1. Kepala desa

2. Sekretaris desa, yang membawahi :

a. Kepala urusan tata usaha dan umum.

b. Kepala urusan keuangan.

c. Kepala urusan perencanaan.

3. Urusan teknis yang terdiri dari :

a. Seksi pemerintahan.

b. Seksi kesejahteraan rakyat.

c. Seksi pelayanan.

4. Unsur wilayah terdiri dari : 28 dukuh disetiap dusun

5. Staf Perangkat Desa

Untuk menyelenggarakan pemerintah desa didukung dengan

perangkat desa sebanyak 39 orang dan 1 orang pegawai negeri sipil.

Perangkat desa diangkat melalui mekanisme, penyaringan melalui ujian

tertulis yang diselenggarakan oleh panitia persiapan perangkat desa.

Perangkat desa di desa Pacarejo memiliki tingkat pendidikan yang

masih rata-rata wajib belajar sembilan tahun, hal ini akan menuntut

Page 64: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

51

pemerintah desa berusaha meningkatkan kualiatas sumber daya

manusia yang tersedia.

Adapun data perangkat desa menurut tingkat pendidikan dapat

dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 2.10

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Perangkat Desa Pacarejo

No Pendidikan Jumlah orang

1 SD 1

2 SMP Sederajat 7

3 SMA Sederajat 32

Jumlah 40

Sumber : RPJMDes Pacarejo Tahun 2016-2021

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat tingkat pendidikan

perangkat desa Pacarejo. Sekolah dasar (SD) berjumlah 1 orang,

SMP/Sederajat berjumlah 7 orang, SMA/Sederajat berjumlah 32

orang. Jadi, total perangkat desa Pacarejo berjumlah 40 orang.

dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

Page 65: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

52

a. Bagan Struktur Pemerintah Desa Pacarejo

Sumber : Data Primer Tahun 2020

Kepala Desa

/Lurah Desa

Sekretaris Desa

Kaur

Keuangan

Kaur

Perencanaan

Kaur TU dan

Umum

Kasi

Pelayanan

Kasi

Kesejahtera

an

Kasi

Pemerintahan

DK

Jetis Waten

DK

Jetis Kulon

DK

Jelok

DK

Jonge

DK

Kuwangen

Lor

DK

Kuwangen

Kidul

DK Tonggor DK Ngelak DK Kenteng DK Kepuh

DK Wilayu DK Kuwon

Lor

DK Kuwon

Tengah

DK Kuwon

Kidul DK Cempluk

DK Jasem

Lor

DK Dengok

Kidul

DK Trukan

Ngampo

DK Dengok

Lor

DK Jasem

Kidul

DK Ngampo DK Serpeng

Wetan

DK Serpeng

Lor

DK Pacing

Kidul

DK Pacing

Lor

DK Serpeng

Kidul

DK

Banyumanik

DK

Piyuyon

Page 66: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

53

b. Data Pemerintah Desa Pacarejo

Tabel 2.11

Berdasarkan Data Pemerintah Desa Pacarejo

Sumber : Kantor Desa Pacarejo Tahun 2017

No Nama Jenis

kelamin

Jabatan

1 Suhadi L Lurah Desa

2 Eko Yulianto L Sekretaris desa

3 Sumaryadi L Kasi pelayanan

4 Sumardiyanto L Kasi Kesejahteraan

5 Giyartini P Kasi Pemerintahan

6 Tanu L Kaur Keuangan

7 Sardal L Kaur Perencanaan

8 Juniyati P Kaur tata Usaha dan Umum

9 Wahyu Febriyanto L Dukuh Jetis Wetan

10 Aswandi L Dukuh Jetis Kulon

11 Maryato L Dukuh Jelok

12 Pujiran L Dukuh Jonge

13 Purwanto L Dukuh Kuwangen Lor

14 Subaryono L Dukuh Kuwangen Kidul

15 Agus Yuli Widiyanto L Dukuh Tonggor

16 Kairul Rahmadi L Dukuh Kenteng

17 Wasiran L Dukuh Ngelak

18 Slamet Triyono L Dukuh Kepuh

19 Ngatiyo L Dukuh Wilayu

20 Sutrisno L Dukuh Kuwon Lor

21 Supangadi L Dukuh Kuwon Tengah

22 Suhari L Dukuh Kuwon Kidul

23 G. Sukadi L Dukuh Cempluk

24 Mujiyana L Dukuh Jasem Lor

25 Sujaka L Dukuh Jasem Kidul

26 Kumoro L Dukuh Dengok Lor

27 Rumino L Dukuh Trukan Ngampo

28 Wahyuni Apriliani P Dukuh Dengok Kidul

29 Wugiyanto L Dukuh Ngampo

30 Tri Mulyono L Dukuh Pacing Lor

31 Gatot Wukir Sartopo L Dukuh Pacing kidul

32 Tukiran L Dukuh Serpeng Lor

33 Wartono L Dukuh Serpeng Wetan

34 Kirdi L Dukuh Serpeng Kidul

35 Giyanto L Dukuh Banyumanik

36 Feri Febriyanto L Dukuh Piyuyon

37 Mursono L Staf Pemerintah Desa

38 Subakir L Staf Pemerintah Desa

39 Suyono L Staf Pemerintah Desa

40 Wasidi L Staf Pemerintah Desa

Page 67: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

54

c. Tugas dan Fungsi Pemerintah Desa

Organisasi pemerintah desa Pacarejo terdiri dari kepala desa

berserta perangkat desa dan satu orang pegawai negari sipil dengan

posisi jabatan sebagai sekretaris desa. Perangkat desa terdiri atas

kepala urusan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

sekretaris desa. Kepala urusan ini terdiri dari kepala urusan tata

usaha dan umum, kepala urusan keuangan dan kepala urusan

perencanaan. Sedangkan urusan teknis terdiri dari kepala bagian

pemerintahan, kepala bagian kesejahteraan dan kepala-kepala

bagian pelayanan berada dan bertanggung jawab langsung kepada

kepala desa.

Dalam rangka pelaksanaan urus-urusan pemerintahan,

pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan

masyarakat di tingkat wilayah diangkat unsur kewilayahan. unsur

kewilayahan bertanggung jawab kepada kepala desa dan membantu

kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan.

1. Kepala Desa

a. Kedudukan

Kepala desa berkedudukan sebagai pimpinan

penyelenggaraan pemerintahan desa.

b. Tugas

Adapun tugas kepala desa sebagai berikut :

1) kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan

pemerintaha desa, melaksanakan pembangunan desa,

Page 68: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

55

melaksanakan pembinanaan kemasyarakatan desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa;

2) Kepala desa mempunyai fungsi penyelenggaraan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,

pembinanaan kemasyarakatan dan pemberdayaan

masyarakat.

c. Wewenang

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana

dimaksud kepala desa mempunyai wewenang :

a) memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;

b) menangangkat dan memberhentikan pamong desa;

c) memegang kekuasaan pengelolaan keuagan dan aset

desa;

d) menetapkan peraturan desa;

e) menetapkan anggaran pendapatan dan belanja desa;

f) membinan kehidupan masyarakat desa;

g) membina ketentraman dan ketertiban masyarakat desa;

h) membina dan meningkatkan perekonomian desa serta

mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian

skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran

masyarakat desa;

i) mengembangkan sumber pendapatan desa;

Page 69: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

56

j) mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian

kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa;

k) mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat

desa;

l) memanfaatkan teknologi tepat guna;

m) mengoordinasikan pembangunan desa secara

partisipatif;

n) mewakili desa didalam dan diluar pengadilan atau

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai

dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan;

dan

o) melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

d. Tugas

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala desa berhak :

a) mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja

pemerintah desa;

b) mengajukan rancangan dan menetapkan peraturan desa;

c) menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan

penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan

kesehatan;

d) mendapatkan perlindungan hukum atas kebijakan yang

dilaksanakan; dan

Page 70: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

57

e) memberikan mandate pelaksanaan tugas dan kewajiban

lainnya kepada perangkat desa.

e. Kewajiban

Dalam melaksanakan tugas kepala desa berkewajiban :

a) Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, serta

mempertahankan dan Memelihara Keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Dan Bhinneka Tunggal

Ika;

b) meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa;

c) memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat

desa;

d) menaati dan menegakkan peraturan perundang-

undangan;

e) melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan

gender;

f) melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang

akuntabel, transparan, professional, efektif dan efesien,

bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme.

g) menjalin kerjasama dan koordinasi dengan seluruh

pemangku kepentingan di Desa;

h) menyelenggarakan administrasi pemerintahan Desa

yang baik;

Page 71: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

58

i) mengelola keuangan dan aset desa;

j) melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan desa;

k) menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa;

l) mengembangkan perekonomian masyarakat Desa;

m) membina dan melestarikan nilai sosial budaya

masyarakat Desa;

n) memberdayakan masyarakat dan lembaga

kemasyarakatan di Desa;

o) mengembangkan potensi sumber daya alam dan

melestarikan lingkugan hidup; dan

p) memberikan informasi kepada masyarakat Desa.

2. Sekretaris Desa

a. Kedudukan

Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan

sekretariat desa.

b. Tugas

Sekretariat desa bertugas membantu kepala desa dalam

bidang administrasi pemerintah pemerintahan.

c. Fungsi

Sekretrasi desa mempunyai fungsi :

a) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata

naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan

ekspedisi.

Page 72: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

59

b) Melaksanakan urusan umum seperti penataan

administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana

perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,

pengadministrasian aset, nvestarisasi, perjalan dinas

dan pelayanan umum.

c) Melaksanakan urusan perencanaan seperti

pengurusan administrasi keuangan, dan administrasi

penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD, dan

lembaga pemerintahan desa lainnya.

d) Melaksanakan urusan perencanaan seperti

menyusun rencana anggaran pendapatan dan

belanja desa, menginventarisir data-data dalam

rangka pembangunan, melakukan monitoring dan

evaluasi program, serta penyusunan laporan.

3. Kepala Urusan Tata Usaha Dan Umum.

a. Kedukukan

Kepala urusan tata usaha dan umum berkedudukan

sebagai unsur staf sekkretaris.

b. Tugas

Kepala urusan tata usaha dan umum bertugas membantu

sekretaris desa dalam urusan pelayanan admnistrasi

pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintah.

Page 73: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

60

c. Fungsi

Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi

seperti melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata

naskah, administrasi surat-menyurat, arsip dan ekspedisi,

dan penataan administrasi perangkat desa, penyediaan

prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,

pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas,

dan pelayanan umum.

4. Kepala Urusan Keuangan

a. Kedudukan

Kepala urusan keuangan berkedudukan sebagai unsur

staf sekretaris.

b. Tugas

Kepala urusan keuangan bertugas membantu sekretaris

desa dalam urusan pelayanan memiliki fungsi

melaksanakan urusan keuangan, seperti pengurusan

administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber

pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi

keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa,

perangkat desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa

lainnya.

5. Kepala Urusan Perencanaan

a. Kedudukan

Page 74: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

61

Kepala urusan perencanaan berkedudukan sebagai unsur

staf sektretariat.

b. Tugas

Kepala urusan perencanaan bertugas membantu

sekretaris desa dalam urusan pelayanan admistrasi

pendukung pelaksana tugas-tugas pemerintah.

c. Fungsi

Kepala urusan perenccanaan memiliki fungsi

mengoordinasikan urusan perencanaan seperti menyusun

rencana anggara pendapatan dan belanja desa,

mengiventarisir data-data dalam rangka pembangunan,

melakukan monitoring dan evaluasi program, serta

penyusunan laporan.

6. Kepala Seksi Pemerintahan

a. Kedudukan

Kepala seksi pemerintahan berkedudukan sebagai unsur

pelaksana teknis.

b. Tugas

Kepala seksi pemerintahan bertugas membantu kepala

desa sebagai sebagai pelaksanaan tugas operasional.

c. Fungsi

Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi

melaksanakan manajemen tata praja pemerintahan,

menyusun rencana regulasi desa, pembinaan masalah

Page 75: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

62

pertahanan, pembinaan ketenraman dan ketertiban,

pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat,

kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah serta

pendataan dan pengelolaan profil desa.

7. Kepala Seksi Kesejahteraan

a. Kedudukan

Kepala seksi kesejahteraan berkedudukan sebagai unsur

pelaksana teknis.

b. Tugas

Kepala seksi kesejahteraan bertugas membantu kepala

desa sebagai sebagai pelaksanaan tugas operasional.

c. Fungsi

Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi

melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana

pedesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan

dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang

budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,

pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan karang

taruna.

8. Kepala Seksi Pelayanan

a. Kedudukan

Kepala seksi pelayanan berkedudukan sebagai unsur

pelaksana teknis.

Page 76: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

63

b. Tugas

Kepala seksi pelayanan bertugas membantu kepala desa

sebagai sebagai pelaksanaan tugas operasional.

c. Fungsi

Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan

penyuluhan dan motovasi terhadap pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi

masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat,

keagamaan, dan ketenagakerjaan.

9. Kepala Wilayah/Kepala Dukuh

a. Kedudukan

Kepala kewilyahan atau sebutan lainnya berkedudukan

sebagai unsur satuan tugas kewilayahan.

b. Tugas

Bertugas membantu kepala desa dalam pelaksanaan

tugasnya di wilayahnya.

c. Fungsi

a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan

upaya perlindungan masyarakat, mobilitas

kependudukan, dan penataan dan pengelolaan

wilayah.

b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan

diwilayahnya.

Page 77: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

64

c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam

meningkatkan kemampuan dan kesadaran

masyarakat dalam menjaga lingkungannya.

d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat

dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan.

d. Penerimaan Dana Desa Pacarejo

Penerimaan dana desa di Desa Pacarejo dari 3 tahun terakhir dapat

dilihat dari tabel di bawah ini, sebagai berikut :

Tabel 2.12

Berdasarkan Penerimaan Dana Desa Pacarejo

Sumber: Data Primer Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa dana desa yang

diterima Desa Pacarejo meningkat setiap tahunnya dari tahun 2018

sampai dengan tahun 2020.

No. Keterangan Penerimaan dana desa

1. 2018 1.091.329.000,00

2. 2019 1.324.374.350,00

3. 2020 1.414.804.000,00

Total 3.830.507.350,00

Page 78: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

99

Daftar Pustaka

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber

Dari APBN.

Mulyani, Sri. 2017. Buku Saku Dana Desa. Menteri Keuangan : Jakarta.

Oktara, Prima, Larasati. 2019. Buku Pintar Bijak Mengelola Dana Desa. Desa

Pustaka Indonesia : Jawa Tengah.

Sumodiningrat, Gunawan dan Ari Wulandari. 2016. Membangun Indonesia dari

Desa. MEDIA PRESSINDO : Yogyakarta.

Hasan, Muhammad dan Muhammad Aziz. 2018. PEMBANGUNAN EKONOMI &

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. CV. Nur Lina : Makasar.

Tridayarini. 2004. Modul Administrasi Publik. APMD : Yogyakarta.

Poerwadarminta. 1976. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Balai

Pustaka Jakarta.

Sujadi, Firman. 2019. KEUANGAN DESA DAN PRIORITAS PENGGUNAAN

DANA DESA TAHUN 2019. Bee Media Pustaka ; Jakarta.

Thomas. 2013. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan

Pembangunan Di Desa Sembawang Kecamatan Sesayap Kabupaten

Tana Tidung.

Stoner, James A.F. 2006. Management. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall,

Inc.hlm.43.

Arif, Muhammad. 2007. Tata Cara Pengelolaan Keuangan Desa dan Pengelolaan

Kekayaan Desa, Pekanbaru: ReD Post Press.

Rustanto, Bambang. 2015. Penelitian Kualitatif Perkerjaan Sosial. PT.Remaja

Rosdakarya : Bandung.

Page 79: PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

100

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta :

Bandung.

Jurnal :

Rahmadan, Wafda, Aula, Kholif, Roeslaeni. 2018. ANALISIS KEBIJAKAN

PEMERINTAHAN DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN DI

KAB. GUNUNGKIDUL. Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta.

Hadi, Purbathin, Agus. 2010. KONSEP PEMBERDAYAAN, PARTISIPASI DAN

KELEMBAGAAN DALAM PEMBANGUNAN. Yayasan

Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA).

Aminah dan Novita Sari. 2018. PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA

DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Jurnal Public

Policy [online]. Volume 4, Nomor 1.

Hulu, Yamulia, dkk. 2018. Pengelolaan Dana Desa dalam Pemberdayaan

Masyarakat Desa. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial [online]. Volume

10, Nomor 1, hlm 146-154.

Internet :

Ant. 2018. Mendagri : 30 Persen Dana Desa Untuk Berdayakan Masyarakat.

Okezone, diakses Selasa, 27 November 2019.

Kemenkeu. 2018. Upaya Mengentaskan Kemiskinan Pada RAPBN 2018.

Kemenkeu.go.id, diakses 30 Desember 2019.

Wisang Seto Pangaribowo. 2019. Pemkab Gunungkidul Terus Berupaya

Menurunkan Angka Kemiskinan Warga. Tribun Jogyakarta, diakses 30

September 2019.