pengecoran
TRANSCRIPT
-
7/17/2019 Pengecoran
1/31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses Pengecoran (casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana
logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian di tuangkan kedalam rongga cetakan
yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat.
Dalam perkuliahan praktikum Pengecoran dan Tempa terdapat beberapa dasar-dasar
pengecoran logam yang meliputi model atau pola, cetakan, pasir cetak, dapur peleburan,
peleburan bahan, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pemeriksaan dan pengerjaan
akhir, dan cacat coran serta penanggulangannya. Dalam praktikum pengecoran untuk
mendapatkan coran yang berkualitas, maka dasar-dasar dalam pengecoran logam harus
dilakukan secara runtun dan memenuhi langkah-langkah yang benar.
B. Tujuan
Dengan adanya praktikum pengecoran, diharapkan mahasiswa mampu memahami
tentang pandangan umum pengecoran logam, dasar-dasar pengecoran logam, pola atau
model dalam pengecoran logam, perencanaan pengecoran, cetakan pasir dan pasir cetak,
peleburan dan penuangan, pengerjaan akhir, pemeriksaan hasil cor, dan memahami cacat
coran yang terjadi serta penanggulangannya.
C. Manfaat
Adapun manaat yang dapat diambil dalam praktikum pengecoran yaitu!
1. "ahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang pengecoran.
2. "ahasiswa mendapat pengalaman praktikum dalam membuat benda cor.
3. "ahasiswa mempunyai kemampuan dalam membuat benda cor.
4. "ahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan dalam
pengecoran tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB II
#aporan Pengecoran Page 1
-
7/17/2019 Pengecoran
2/31
KAJIAN PUSTAKA
A. Diagram Proses Pengeoran
Dalam proses pengecoran perlu diperhatikan urutan pengerjaannya supaya dalam
proses pengecoran dapat berjalan dengan lancar. $enda cor yang dihasilkan melalui
proses pengecoran dengan pasir cetak umumnya melalui beberapa tahapan proses seperti
yang dijelaskan dibawah ini!
%ambar &. Diagram Alir Proses Pengecoran
1. Tahap Persiapan
#aporan Pengecoran Page 2
-
7/17/2019 Pengecoran
3/31
Pekerjaan yang merencanakan seluruh kegiatan baik perencanaan teknik
(perancangan konstruksi coran, pemilihan metode pengecoran, perhitungan biaya
produksi, dan sebagainya) maupun perencanaan waktu.
2. Pembuatan Pola dan 'otak nti
Pola berungsi sebagai media atau alat untuk membuat rongga cetak pada
cetakan, sehingga kedalamnya dapat diisikan logam cair. Pola yang dipergunakan
harus memiliki beberapa kelengkapan teknik pengecoran seperti kemiringan, telapak
inti, kelebihan ukuran untuk tambahan pengerjaan permesinan dan lain sebagainya.
ntuk pola-pola yang memerlukan inti, maka harus dibuatkan pula kotak intinya.
3. Pengolahan Pasir *etak dan nti
"etode pengecoran dengan pasir cetak membutuhkan pasir cetak untuk
membuat cetakan yang akan memiliki bentuk rongga cetak yang diinginkan.
Demikian pula halnya dengan pasir inti apabila dalam pembuatan cetakan benda
yang dimaksud memerlukan inti untuk membuat proil-proil tertentu pada benda
yang akan dihasilkan.
4. Pembuatan *etakan, Pembuatan nti dan Perakitan *etakan.
"etode pengecoran dengan pasir cetak selain membutuhkan pasir cetak juga
membutuhkan pola. +ongga cetak pada cetakan dibuat dengan menggunakan pola.
Pola yang dipergunakan dapat berupa pola hilang yaitu pola yang hanya bisa
dipergunakan untuk satu kali pemakaian karena setelah itu pola akan rusak hilang
misalnya yang terbuat dari bahan Polystirol atau lilin, atau dapat juga menggunakan
pola tetap yaitu pola yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali pemakaian seperti
pola yang terbuat dari kayu, logam dan resin. *ara pembuatan cetakan pun dapat
dilakukan baik secara manual tanpa bantuan mesin cetak, ataupun dengan
menggunakan mesin cetak. ntuk beberapa bentuk tuangan tertentu mungkin perlu
dilengkapi inti pada proses pembuatan cetakannya.
5. Peleburan
Peleburan merupakan suatu proses mencairkan beberapa bahan baku logam
untuk menghasilkan logam baru yang memiliki komposisi unsur-unsur
tertentu.Dengan demikian maka peleburan menentukan kualitas bahan tuangan.
6. Penuangan *etakan
Penuangan adalah proses memasukan cairan logam kedalam rongga cetak yang
terdapat pada cetakan. Proses ini merupakan puncak dari pembuatan tuangan
walaupun berlangsung dalam waktu yang pendek saja.
7. Pembongkaran *etakan
#aporan Pengecoran Page 3
-
7/17/2019 Pengecoran
4/31
etelah proses penuangan selesai dan logam mengalami pembekuan dalam
waktu yang cukup didalam cetakan, maka selanjutnya cetakan tersebut dibongkar
untuk mendapatkan atau memisahkan benda coran dari cetakannya.
8. Pemotongan Penambah dan istem aluran
etelah benda coran dingin, selanjutnya sistem saluran dan penambah
dipisahkan dari bendanya. Proses pemisahan ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara dan alat seperti dipukul dengan martil, dipotong dengan mesin gerinda, dipotong
dengan plasma cutting, dan sebagainya.
9. Pembersihan Tuangan
Dalam proses ini benda coran dibersihkan dari pasir cetak yang menempel pada
permukaannya dengan penyemprotan mimis baja maupun air.
10. Pemeriksaan
etelah melalui tahapan-tahapan tersebut selanjutnya benda coran yang
dihasilkan diperiksa untuk memastikan apakah benda tersebut benar-benar sesuai
dengan yang diinginkan (dimensi, bentuk, kekerasan, dan lain-lain) atau masih
mengalami cacat coran.
B. Ba!an "or
$ahan cor adalah bahan-bahan yang biasanya dilebur dalam proses pengecoran
logam. $ahan-bahan tersebut terdiri dari bahan logam dan bahan non logam. $ahan
logam yang biasanya digunakan dalam proses pengecoran antara lain!
1. $esi *or
$esi cor merupakan paduan besi yang mengandung * /&,0 1 dan &-2 1 i.
nsur lain dapat ditambahkan dengan maksud untuk meningkatkan siat-siat seperti
kekuatan, kekerasan atau ketahanan korosi. nsur yang umumnya ditambahkan yaitu*r, *u, "o dan 3i. $esi cor memiliki selang temperatur cair yang relait lebih rendah
daripada baja dan relati lebih 4encer5 ketika cair. $esi cor merupakan salah satu jenis
logam tertua dan murah yang pernah ditemukan umat manusia di antara sekian banyak
logam yang ada. #ogam ini memiliki banyak aplikasi, sekitar 67 persen mesin
kendaraan terbuat dari besi cor.
$esi cor pada dasarnya merupakan paduan eutektik dari besi dan karbon. Dengan
demikian temperature lelehnya relati8e rendah, sekitar &977 celcius. Temperatureleleh yang rendah sangat menguntungkan, karena mudah dicairkan, sehingga
pemakaian bahan bakar atau energy lebih hemat dan murah. elain itu dapur
peleburan dapat di bangun dengan lebih sederhana.
#aporan Pengecoran Page 4
-
7/17/2019 Pengecoran
5/31
$esi cor cair memiliki mampu tuang atau mampu cor yang tinggi, sehingga
memiliki kemampuan mengisi cetakan yang rumit sekalipun. Ditinjau dari desain
produk, besi cor merupakan bahan yang serba guna dan murah.
$esi cor umumnya mengandung unsure silicon antara & : 2 persen. Dengan
kandungan sebesar ini, silicon mampu meningkatkan kekuatan besi cor melalui
penguatan asa erit. $esi cor dengan kadar karbon antara 9 : 2 persen dan dengan
kandungan silicon tersebut memiliki tempertur leleh eutektik lebih rendah.
2. $aja ($aja *or)
alah satu jenis baja adalah baja karbon yaitu paduan besi-karbon yang
mengandung unsur karbon kurang dari &,0 1 (beberapa literatur menyebutkan
kandungan karbon maksimum 9.7 1). ebagai tambahan selain karbon, baja cor
mengandung ilikon (i), "angan ("n), ;osor (P) dan ulur (). truktur mikro
baja cor yang memiliki kandungan karbon kurang dari 7,6 1 (baja hypoeutektoid)
terdiri dari ;erit dan Perlit. 'adar karbon yang lebih tinggi menambah jumlah perlit.
truktur mikro baja cor yang memiliki kandungan karbon lebih dari 7,6 1 (baja
hipereutektoid) terdiri dari ementit (;e2*) dan Perlit. 'adar karbon yang lebih tinggi
menambah jumlah sementit.
$aja cor dengan kadar */7,97 1 diatas diperoleh dari pendinginan didalamtungku dari temperatur 7 .29 derajat celcius ) sehingga dapat
meminimalkan energi pemanasan
2) ;lowabilitynya baik, kemampuan mengisi rongga : rongga cetakan baik.
C. Pola #Pattern$
#aporan Pengecoran Page 5
-
7/17/2019 Pengecoran
6/31
ntuk membuat cetakan yang umum dilakukan dengan metode cetakan pasir,
memerlukan Pola (Pattern), yaitu menyerupai bentuk benda cor yang diinginkan dan
digunakan untuk membentuk rongga cetak ditambah dengan kelengkapanya yaitu antara
lain 'otak nti (Core) dan istem saluran utamatuang (Sprue) dan sistem saluran
penambah (Riser). Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat. Pola
dapat dibuat dari kayu, plasticpolimer atau logam. Pemilihan material pola tergantung
pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor dan jenis proses
pengecoran yang digunakan.
?enis-jenis pola:
1. Pola tunggal (one pice pattern/solid pattern)
$iasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah produk
sedikit. Pola ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.
2. Pola terpisah (spilt pattern)
Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh rongga cetak dari
masing-masing pola. Dengan pola ini, bentukproduk yang dapat dihasilkan rumit
dari pola tunggal.
3.Match-piate Pattern
?enis ini popular yang digunakan di industri. Pola 4terpasang jadi satu5 dengan
suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan bawah dipasang berlawanan arah
pada suatu pelat datar. ?enis pola ini sering digunakan bersama-sama dengan mesin
pembuatan cetakan dan dapat menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk
produk-produk kecil.
D. Pasir "etak
Pasir sebagai bahan cetakan harus dipilih sesuai dengan kualiikasi kebutuhan bahan
yang akan dicetak baik siat penuangannya maupun ukuran benda yang akan dibentuk
dalam penuangan ini dimana semakin besar benda tuangan maka tekanan yang disebut
tekanan metallostatic akan semakin besar dimana cetakan maupun teras harus memiliki
kestabilan mekanis yang terandalkan. $eberapa jenis pasir yang sering digunakan dalam
proses pengecoran antara lain!
1. Pasir Tanah #iat
Pasir tanah liat adalah pasir yang komposisinya terdiri atas campuran pasir kwarsa
dengan tanah liat yang berungsi sebagai pengikat. Pasir tanah liat ini dapat dibedakan
menjadi dua macam menurut cara pemakaiannya yaitu!
#aporan Pengecoran Page 6
-
7/17/2019 Pengecoran
7/31
Pasir Kering yaitu jenis pasir tanah liat dimana setelah dibentuk menjadi cetakan
harus dikeringkan terlebih dahulu. Pasir ini sangat cocok digunakan untuk
pengecoran benda-benda yang kecil maupun yang besar.
Pasir Basah ialah jenis pasir tanah liat yang telah dibentuk menjadi cetakan tidak
perlu dilakukan pengeringan. Pasir ini hanya digunakan untuk pengecoran benda-
benda yang kecil.
Dalam proses pembentukan bahan cetakan pasir, cetakan dicampur dengan bubuk
batu bara untuk menghindari terbakarnya butiran pasir ini terutama bagian yang
berhubungan langsung dengan sumber panas dan pengerjaan lanjutan atau
penyelesaian setelah cetakan ini terbentuk, permukaan bentuk benda kerja diperhalus
dengan cara memolesnya dengan larutangraphiteatau yang disebut penghitaman dan
digunakan pada cetakan yang menggunakan pasir kering. Tetapi untuk cetakan yang
pasir basah biasanya penghitaman diberikan dengan menyemprotkan tepung batu bara
tersebut, melalui proses ini juga akan diperoleh benda tuangan yang memilki
permukaan yang halus.
2. Pasir "inyak
Pasir minyak ialah pasir kwarsa yang dalam pemakaiannya dicampur dengan
minyak sebagai bahan pengikatnya, siatnya yang sangat baik dan cocok digunakan
dalam pembuatan teras baik ukuran kecil maupun besar, setelah pembentukan, teras
dikeringkan dan dipoles dengan cairan serbuk batu bara. Teras dengan bahan pasir
minyak ini dimana pengikatnya adalah minyak setelah penuangan minyak akan
terbakar sehingga teras mudah untuk dikeluarkan.
3. Pasir Dammar $uatan (Resinold)
Pasir dammar buatan ialah pasir cetak dengan komposisi yang terdiri dari asir
kwarsa dengan 91 dammar buatan. Pasir jenis ini hampir tidak perlu ditumbuk dalam
pemadatannya. Pasir ini juga memiliki siat yang baik setelah mengeras dan
pengerasannya dapat diatur dengan sempurna serta cocok digunakan untuk
membentuk benda-benda dengan ukuran yang cukup besar. Proses penghitaman masih
harus dilakukan seperti penggunaan pasir-pasir yang lainnya.
4. Pasir emen
Pasir semen merupakan campuran pasir kwarsa dengan kurang lebih 1. Pemadatannya tidak perlu ditumbuk dan siatnya sangat
baik setellah mengeras walupun proses pengerasannya lambat. etelah kering juga
dihitamkan. Pasir ini digunakan sebagai bahan teras dan cetakan yang berat.
#aporan Pengecoran Page 7
-
7/17/2019 Pengecoran
8/31
Pers%aratan untuk &asir etak a'ala! se(agai (erikut)
1. 'emampuan pembentukan ! siat ini memungkinkan pasir cetak bisa mengisi
semua sisi dan ujung dari pola sehingga menjamin bahwa hasil coran memiliki
dimensi yang benar.
2. Plastisitas : bisa bergerak naik mauun turun mengisi r!ngga"r!ngga
#ang k!s!ng.
3. $ekuatan basa%: kekuatan ini men&amin 'etakan ti(ak %an'ur)rusak
ketika (iisi (engan 'airan l!gam atauun ketika (iin(a%"in(a%kan.
4. $ekuatan kering: kekuatan ini (ierlukan a(a saat 'etakan mengering
karena erin(a%an anas (engan 'airan l!gam.
5. Permeabilitas !kemampuan cetakan untuk membebaskan udara panas dan gas dari
dalam cetakan selama operasi pengecoran melalui celah-celah pasir cetak.
Ta(el* Pers%aratan fisik &asir etak untuk (er(agai jenis 'an ukuran (en'a or
Pengujian Ka'ar Air Pasir
#aporan Pengecoran Page 8
-
7/17/2019 Pengecoran
9/31
Pasir yang terlalu basah akan mempunyai daya salur udara yang kecil dan pasir
yang terlalu kering akan kurang kekuatannya. Pemeriksaan kadar air ini dilakukan
dengan menggunakan rumus dibawah ini.
kadarair=
Berat AwalKadar Air
Berat Awal X100
Pemeriksaan Distri(usi Ukuran Butir Pasir
uatu cara untuk menyatakan ukuran besarnya butir pasir ditunjukkan dengan
%;3 (Grain Fineness u!"er) merupakan ukuran kehalusan rata-rata butir pasir.
"akin tinggi angkanya, maka pasir semakin halus dan daya salur udaranya
(per!ea"ilitas) relati rendah. Pada umumnya pasir tidak terdiri dari butiran-butiran
dengan ukuran sama. ntuk mengetahui distribusi dari butir-butir pasir yang
mempunyai besar butir yang berbeda-beda, maka dilakukan analisa ayak (Sie#e
$nalysis). Distribusi ukuran butir pasir dapat dibagi dalam empat jenis!
a. Distribusi ukuran butir sempit, artinya susunan ukuran butir hanya terdiri dari
kurang lebih dua raksi saja.
b. Distribusi ukuran butir sangat sempit,
-
7/17/2019 Pengecoran
10/31
P= Q . L
p . A . t
P / Permeabilitas
@ / olume udara yang lewat melalui spesimen
# / Panjang spesimen (= cm)
A / #uas irisan spesimen (&9= cm9)
P / Tekanan udara (grcm9)
T / Baktu yang diperlukan untuk melewatkan 8olume udara @ melalui spesimen
(menit)
Pemeriksaan Kekuatan Tekan Basa!
Apabila menuang logam ke dalam cetakan terutama cetakan yang besar, tekanan
yang ada pertama pada dasar, kemudian pada dinding-dinding samping, selanjutnya
jika penuangan telah selesai pada bagian atas (atap) dari cetakan.
'ekuatan pasir cetak dipengaruhi juga oleh bentuk butir pasir. $entuk butir yang
bulat (rounded) cenderung membentuk kekuatan tekan yang rendah dengan
permeabilitas yang tinggi. edangkan bentuk yang lain, sebaliknya yaitu akan
membentuk kekuatan tekan tinggi dengan permeabilitas rendah.
Pemeriksaan Kekuatan Pasir Basa!
iat ini sangat penting gunanya untuk mencegah pecahnya pasir pada saat model
diangkat dari cetakan. Pasir cenderung menempel pada bagian sudut-sudut model
benda kerja. Apabila rangka diangkat, kekuatan geser menjadi besar hingga
memungkinkan terjadi pecahnya cetakan.
Pemeriksaan Kemam&uan Mengalir #Flowability$
Flo%a"ility adalah siat yang memungkinkan pasir menutupi seluruh model
dengan baik, terutama pada dinding yang 8ertikal dan pada sudut-sudut Flo%a"ility
sangat banyak dipengaruhi oleh kadar air dalam pasir.
Pemeriksaan Kekerasan "etakan
uatu siat yang penting mendekati tegangan tekan dan geser adalah kekerasan
cetakan. Penentuan kekerasan ini memberikan gambaran mengenai pemadatan pada
permukaan dari beberapa tempat cetakan. Terutama pada pembuatan cetakan dengan
tangan, maka penentuan kekerasan akan menunjukkan tempat dimana perlu diadakan
pemedatan tambahan. Pada mesin cetak getaran, penentuan kekerasan akan dapatmenunjukkan apakah jumlah pukulan dari meja sudah cukup atau belum. Pengujian
#aporan Pengecoran Page 10
-
7/17/2019 Pengecoran
11/31
kekerasan cetakan basah dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
Green &ardness 'ester.
*. "ore+Inti "etakan
*etakan atau inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak mudah hancur
(tidak rapuh). Agar inti tidak mudah bergeser pada saat penuangan logam cair, diperlukan
dudukan inti (core prints). Pembuatan inti serupa dengan pembuatan cetakan pasir yaitu
menggunakan no-bake, cold-boC dan shell. ntuk membuat cetakan diperlukan pola
sedangkan untuk membuat inti dibutuhkan kotak inti.
*etakan dapat diartikan sebagai rongga hasil pembentukan dengan cara mengikis
berbagai bentuk benda pada bongkahan dari pasir yang kemudian rongga tersebut diisi
dengan logam yang telah dicairkan melalui pemanasan (molten metals). *etakan pasir
untuk pembentukan benda tuangan melalui pengecoran harus dibuat dan dikerjakan
sedemikian rupa dengan bagian- bagian yang lengkap sesuai dengan bentuk benda kerja
sehingga diperoleh bentuk yang sempurna sesuai dengan yang kita kehendaki. $agian-
bagian dari cetakan pasir ini antara lain meliputi!
1. Pola, mal atau model (pattern), yaitu gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat.
Pola dapat dibuat dari kayu, plasticpolimer atau logam. Pemilihan material pola
tergantung pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor
dan jenis proses pengecoran yang digunakan.
2. nti (core), inti ini merupakan bagian khusus untuk yang berungsi sebagai bingkai
untuk melindungi struktur model yang akan dibentuk, dengan demikian keadaan
ketebalan dinding, lubang dan bentuk-bentuk khusus dari benda tuangan (casting)
tidak akan terjadi perubahan. ntuk produk cor yang memiliki lubangrongga seperti
pada blok mesin kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan inti. nti ditempatkan
dalam rongga cetak sebelum penuangan untuk membentuk permukaan bagian dalam
produk dan akan dibongkar setelah cetakan membeku dan dingin. eperti cetakan, inti
harus kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak mudah hancur (tidak rapuh).
3. Cope, yaitu setangah bagian dari bagian atas dari cetakan pasir.
4. *rag, yakni setengah bagian bawah dari cetakan pasir tersebut.
5. Gating Syste! (Sprue) ialah saluran terbuka dimana jalan masuk dituangkannya logam
cair ke dalam cetakan diantara cope dan drag.
6. Riser ialah lubang angin yang disediakan untuk mengalirnya sisa lelehan logam cairdalam cetakan serta sedikit reser8e larutan logam cair.
#aporan Pengecoran Page 11
-
7/17/2019 Pengecoran
12/31
Pembuatan cetakan dirancang dengan mempertimbangkan besar dan tingkat
kerumitan dari benda-benda tuangan yang direncanakan, cetakan harus dirancang
sesederhana mungkin sehingga tidak menyulitkan dalam proses penuangannya dan bahan
tuangan dapat dengan mudah terdistribusi keseluruh rongga yang merupakan bentuk dari
benda kerja. Demikian pula dengan rancangan saluran-saluran tambahan, seperti saluran
pengisap atau pengeluaran gas yang ditimbulkan oleh pemanasan dari logam cair (Molten
Metal) terhadap kelembaban cetakan atau karena terdapat udara yang terjebak didalam
rongga cetakan, hal ini akan mengakibatkan keroposnya (porous) benda kerja hasil
penuangan. $erdasarkan pertimbangan tersebut maka pembuatan cetakan ditentukan
menurut jenis dan cara pembuatannya sebagai berikut!
1. *etakan pasir dibuat dengan tangan
a. eluruh bagian benda kerja berada pada satu cetakan (drag)
*etakan pasir yang dibuat dengan tangan yaitu cetakan yang dibuat dimana
bentuk benda kerja dibuat terlebih dahulu model atau malnya (pattern), cetakan ini
dapat dibentuk dengan hanya terdiri atas satu cetakan atau diperlukan dua bagian
cetakan yakni drag dan cope+
%ambar 9. $entuk *etakan Pasir
b. eluruh bagian bentuk kerja berada pada kedua bagian cetakan (dragdan cope)
Pembentukan benda tuangan dimana bentuk model dari benda kerja berada
pada kedua bagian dari cetakan yakni drag dan cope ini sebenarnya tidak terdapat
perbedaan yang prinsip dimana hanya proses pengejaannya yang berbeda, tentu saja
perbedaan ini tergantung pada bentuk benda kerja yang dikehendaki.
#aporan Pengecoran Page 12
-
7/17/2019 Pengecoran
13/31
%ambar 2. Posisi cetakan atas dan cetakan bawah serta saluran-salurannya
Proses pembuatan cetakan dapat dilakukan secara manual dengan melakukan
persiapan-persiapan yang meliputi !
"Peralatan
"$ahan cetakan (pasir cetak)
"Papan landasan
"Pola atau model (patern) untuk cetakan bawah (drag)
"Pola atau model (patern) untuk cetakan atas (cope)"Pola gating syste!(saluran penuanganspruedan saluran gasriser)
"Pola nti serta alat-alat bantu lainnya.
2. *etakan pasir dibuat dengan cara mekanis
a. ibrator $ertekanan
Proses pembuatan cetakan dari bahan pasir yang dilakukan secara mekanis ini
ialah proses pembuatan cetakan dengan menggunakan mesin sebagai alat bantu
terutama dalam proses pemadatan pasir didalam rangka cetak. "esin pembuat
cetakan ini akan menghasilkan cetakan yang cukup padat, akan tetapi bentuk model
dari benda tuangan tetap harus kita buat sesuai dengan bentuk benda yang
diinginkan.
$erbagai bentuk dan sistem kerja dari mesin cetak ini diantaranya mesin
bertekanan dan mesin getar (8ibrator) atau gabungan dari keduanya. 'euntungan
mesin ini ialah cetakan sangat kuat dan padat dan dapat membuat cetakan dua
bagian sekaligus yakni bagian drag dan cope, kepadatan dapat diukur dan
dikendalikan sesuai dengan tingkat kepadatan yang dikehendaki.
#aporan Pengecoran Page 13
-
7/17/2019 Pengecoran
14/31
%ambar . "embuat cetakan dengan mesin cetak
b. Penyembur Pasir
"esin penyembur pasir ini merupakan mesin pengisi pasir kedalam cetakan
atau terlebih dahulu pada permukaan model. Pengisian pasir dengan mesin
penyembur ini menghasilkan pengisian secara merata walaupun masih diperlukan
pemadatan dibagian sisi pola, buiran pasir juga akan lebih seragam. Penyemburan
pasir ini biasanya diberikan oleh sudu-sudu dari baling,baling.
+. Da&ur Pele(uran
Peleburan logam merupakan aspek terpenting dalam kegiatan pengecoran karena
berpengaruh langsung pada kualitas produk coran. Pada proses peleburan, awalnya
muatan yang terdiri dari logam, unsur-unsur paduan dan material lainnyasepertiluksdan
unsur pe!"entuk terak dimasukkan kedalam tungku. ;luks adalah senyawa anorganik
yang dapat 4membersihkan5 logam cair dengan menghilangkan gas-gas yang ikut terlarut
dan juga unsur-unsur pengotor (i!purities). ;luks memiliki beberapa kegunaan yang
tergantung pada logam yang dicairkan, seperti pada paduan alumunium terdapat co#er
lues (yang menghalangi oksidasi dipermukaan alumunium cair), cleaning lues,drossing lues, reining lues, dan %all cleaning lues.Tungku peleburan yang biasa
digunakan dalam industri pengecoran logam adalah tungku busur listrik, tungku induksi,
#aporan Pengecoran Page 14
-
7/17/2019 Pengecoran
15/31
tungku krusibel, dan tungku kupola. 'arakteristik masing-masing tungku peleburan
sebagai berikut!
e. Tungku Busur Listrik
Tungku busur listrik memiliki karakteristik laju peleburan tinggi yang juga
berpengaruh pada tingginya laju produksi. Pada tungku ini polusi lebih rendah
dibandingkan tungku lain dan memiliki kemampuan menahan logam cair pada
temperatur tertentu untuk jangka waktu lama untuk tujuan pemaduan.
%ambar =. 'onstruksi Tungku $usur #istrik
,. Tungku In'uksi
Tungku induksi biasa digunakan pada industri pengecoran kecil pada industri
pengecoran logam non-erro. 'arakteristik tungku induksi yaitu mampu mengatur komposisi
kimia pada skala peleburan kecil. Terdapat dua jenis tungku yaitu *oreless(rekuensi tinggi)
dan core atau channel(rekuensi rendah, sekitar >7 EF). Tungku induksi secara khusus dapat
digunakan untuk keperluan superheating (memanaskan logam cair diatas temperatur cair
normal untuk memperbaiki mampu alir), penahanan temperatur (menjaga logam cair pada
temperatur konstan untuk jangka waktu lama, sehingga sangat cocok untuk aplikasi proses
die-casting), dan dupleingtungku parallel (menggunakan dua tungku seperti pada operasi
pencairan logam dalam satu tungku dan memindahkannya ke tungku lain).
%ambar >. 'onstruksi Tungku nduksi
#aporan Pengecoran Page 15
-
7/17/2019 Pengecoran
16/31
4. Da&ur Krus
Dapur krus ialah salah satu dari dapur listrik yang menggunakan induksi listrik
sebagai sumber panasnya. Dapur ini disebut sebagai Dapur Krus atau disebut juga
dapur tak "eriinti karena tempat peleburannya berbentuk 'rus atau bak atau kubangan
Dapur ini dibentuk dari sistem pamanas listrik yang dilindungi oleh bahan tahan api
dan dinding baja.
%ambar 0. 'onstruksi Dapur 'rus
5. Da&ur In'uksi Saluran
Dapur induksi saluran ini konstruksinya terbagi menjadi dalam dua bagian yakni
bagian pemanasan dan bagian krus dan disebut sebagai dapur berinti, induksi
listriknya diperoleh dari dua bagian yakni dari bagian 'rus dan bagian saluran. (lihat
gambar berikut). Dapur induksi saluran ini konsumsi listriknya relati kecil sehingga
pemanasannya dilakukan pada kurang lebih 971 sampai 271 dari bahan yang akan
dilebur kemudian ditambah setelah peleburan ini, disamping itu dapur ini juga
memerlukan bata tahan api yang bermutu tinggi dari berbagai jenis yang disesuaikan
dengan kebutuhan (lihat tabel berikut). 'onstruksi dapur ini memungkinkan
pengeluaran hasil peleburan melalui sudut kemiringan yang kecil, dapur dengan
ukuran kecil ini sering digunakan sebagai penyimpanan dan pemanasan duplek untuk
pembakaran pada dapur kupola.
#aporan Pengecoran Page 16
-
7/17/2019 Pengecoran
17/31
%ambar 6. 'onstruksi Dapur nduksi aluran
6. Da&ur Ku&ola
Dapur kupola dibuat dari baja berbentuk silinder dengan posisi tegak, pada
dinding bagian dalam dimana proses peleburan itu terjadi dilapisis dengan bata tahan
api. ebagai bahan bakar yang diperlukan untuk peleburan baja ini digunakan 'okas
(batu bara). $ahan baku yakni bahan logam yang akan dilebur dimasukan kedalam
dapur ini, tentu saja dengan susunan yang benar. ntuk itu pula dapur kupola didisain
sedemikian rupa agar mudah dalam pengoperasiannya.
%ambar
-
7/17/2019 Pengecoran
18/31
%ambar &7. Penampang ebuah Dapur 'owi
Dapur 'owi ini, tercatat sebagai dapur tertua yang pernah digunakan untuk
melebur baja. ntuk membuat sebuah dapur kowi, biasanya digunakan campuran
grait dan tanah liat. 'ekurangannya adalah, mudah pecah pada keadaan biasa
(dingin), tetapi cukup keras pada keadaan panas. $ahan bakar dapur kowi adalah
kokas, minyak atau gas. $ahan baku yang bisa dipanaskan di dapur ini antara lain baja
karbon rendah, baja bekas, arang kayu, paduan erro. 'apasitas dapur kowi ini cukup
kecil, yakni sekitar =7 kg saja.
BAB III
PEMBAHASAN HASIL P.AKTIKUM
#aporan Pengecoran Page 18
-
7/17/2019 Pengecoran
19/31
A. /aktu Dan Tem&at Pelaksanaan
Baktu dan tempat pelaksanaan Praktikum Pengecoran dan Tempa ini adalah !
Eari Tanggal ! enin : ?umGat
Baktu ! 70.27 sd &&.27 B$
Tempat ! %edung %9, #antai &, #aboratorium Teknik "esin
;akultas Teknik, ni8ersitas 3egeri "alang
B.Proses Pengeoran Ben'a Kerja I
1. Alat dan $ahan
" Pasir *etak
" Air
" *etakan
" Palu kayukaret
" Polamodelpattern
" Dempul
" Amplas
" 'uas
" *etok
" $atang kayu bundar
" Termokopel
" %rait
" Digiser
" 'opral
" 'edap air
" Tungku pemanas
" %as #P%
" $lower
" *entong untuk menuang logam
panas
" #ogam bekas
" "esin pengayak pasir cetak
2. 'eselamatan 'erja
#aporan Pengecoran Page 19
-
7/17/2019 Pengecoran
20/31
&. "emakai perlengkapan praktikum, meliputi! pakaian praktik, sepatu, sarung
tangan, kacamata pelindung.
9. Proses penyalaan dapur yang tepat.
2. Pengawasan terhadap nyala dapur.
. Pemeriksaan bahan bakar dapur.
=. Proses pemasukan logam ke dapur secara bertahap.
>. Pemeriksaan temperatur dapur.
0. Pada saat mengambil logam cair menggunakan centong yang bertangkai
panjang.
6. ?angan meletakkan cetakan terlalu jauh.
9. "elakukan penuangan logam cair ke dalam cetakan dengan hati-hati.
10. "enutup dapur apabila penuangan selesai.
11. $ongkar hasil tuangan dengan palu.
3. *ara Pembuatan
a. "engayak Pasir *etak ('on8eyor)
ebelum melakukan pengecoran terlebih dahulu mengayak pasir cetak
dengan menggunakan mesin pengayak. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan
untuk memisahkan pasir dengan kerikir dan batu-batu kecil supaya mendapatkan
hasil pasir yang halus.
#aporan Pengecoran Page 20
-
7/17/2019 Pengecoran
21/31
%ambar &&. Proses "engayak Pasir *etak
b. Pembagian +angka *etak (;lash)
'egiatan praktikum dilakukan berkelompok, dimana setiap kelompok terdiri
dari orang. "asing-masing kelompok diberikan satu lash, yang mana lash
tersebut sudah dibuat sebelumnya oleh mahasiswa yang sudah melakukan
praktikum pengecoran dan tempa, sehingga tinggal menggunakannnya.
%ambar &9. +angka *etak (Flash)
'. Pembagian Pola"odel
Pola yang digunakan dalam praktikum pengecoran adalah pola yang terbuat
dari logam hasil pengecoran kelompok yang praktikum sebelumnya. 3amun
sebelum digunakan, pola harus dibersihkan dan diamplas terlebih dahulu karena
pola masih terdapat banyak cacat seperti cacat lubang jarum dan cacat rongga
udara.
#aporan Pengecoran Page 21
-
7/17/2019 Pengecoran
22/31
%ambar &2. Pembagian "odel dan Pengamplasan Pola"odel
(. Proses Pengecoran
"empersiapkan cetakan yang akan digunakan untuk membuat benda kerja.
ebelumnya pastikan cetakan dalam kondisi yang baik yaitu tidak bocor pada
sisi-sisinya dan presisi antara cup dan dragnya.
%ambar &. +angka *etak (Flash)
"enimbang berat pasir cetak sesuai dengan rangka cetak. ntuk satu rongga cetak
dibutuhkan pasir seberat 27 kg.
"encampur pasir cetak yang sudah dicampur bentonit dengan air sampai pasir
mencapai kelembapan yang diinginkan, kemudian aduk hingga merata.
#aporan Pengecoran Page 22
-
7/17/2019 Pengecoran
23/31
%ambar &=. "encampur Pasir *etak dengan Air
"eletakkan model dalam posisi tengkurap (untuk sistem saluran bawah yang
terbuat dari serpihan kayu dipasang terlebih dahulu)
%ambar &>. Peletakan
Pola"odel pada +angka *etak
"asukkan pasir sedikit demi sedikit ke dalam rongga cetak sampai penuh sambil
ditumbuk pelan-pelan dengan menggunakanpalu kayu agar kepadatan pasir
merata dan seragam.
#aporan Pengecoran Page 23
-
7/17/2019 Pengecoran
24/31
%ambar &0. Proses Penumbukan Pasir *etak
etelah padat, ratakan dengan menggunakan potongan kayu balok yang rata atau
bisa juga dengan menggunakan penggaris.
%ambar &6. "eratakan Pasir *etak
Apabila sudah rata angkat cetakan tersebut secara hati-hati, kemudian balik
cetakan menghadap ke atas. 'emudian taburi permukaan pasir yang telah dibalik
dengan menggunakan serbuk putih yang tujuannya supaya cetakan tidak lengket
dengan cetakan yang ada di atasnya nanti.
%ambar &
-
7/17/2019 Pengecoran
25/31
%ambar 97. Pemberian aluran prue dan +iser
aat cetakan sudah padat langkah selanjutnya angkat batang kayu bundar, benda
kerja yang dijadikan model, serta serpihan kayu yang dijadikan sebagai saluran di
dalamnya.
%ambar 9&. Proses Pelepasan "odel Pada +angka *etak
etelah semua cetakan sudah siap, selanjutnya menyiapkan tungku pemanas untuk
melelehkan logam. Tungku pemanas ini menggunakan bahan bakar dari %as #P%
yang disambungkan dengan blower.
%ambar 99. Tungku Pemanas
"asukkan logam-logam bekas ke dalam tungku pemanas dan tunggu hingga
logam meleleh. 'emudian masukkan digiser sebagai pemutih dan koperal sebagai
pengikat terak logam yang kotor dan jelek
#aporan Pengecoran Page 25
-
7/17/2019 Pengecoran
26/31
%ambar 92. Proses "emasukkan #ogam $ekas ke Dalam Tungku Pemanas
Periksa temperatur leleh logam dalam tungku pemanas dengan menggunakan
Thermokopel. Temperatur leleh logam dalam tungku pemanas H >777*. etelah
logam meleleh, ambil terak yang ada didalam tungku pemanas dengan
menggunakan centong yang bertangkai panjang.
etelah logam leleh dan sudah dipisahkan dari teraknya, ambil logam cair dari
tungku pemanas menggunakan centong yang bertangkai panjang dan langsung
tuangkan ke dalam cetakan, kemudian tunggu hingga dingin.
%ambar 9. Penuangan #ogam
*air ke dalam *etakan
$ongkar cetakan dan dinginkan hasil cetakan dengan udara bebas. 'emudian
setelah dingin segera gergaji hasil cetakan supaya bekas saluran terlepas dan
didapat bentuk pengecoran sesuai dengan model.
%ambar 9=. Proses Pembongkaran Easil *etakan
BAB I0
#aporan Pengecoran Page 26
-
7/17/2019 Pengecoran
27/31
ANALISIS HASIL PEN1E"2.AN
A. Pemeriksaan Dan Analisis Pro'uk Hasil Pengeoran Ben'a Kerja
etelah melakukan serangkaian proses pengecoran dan menghasilkan produk, kemudian
dilakukan inishing dan .uality controlyang berupa pemeriksaan kecacatan yang terjadi
pada produk hasil pengecoran. Pemeriksaan hasil coran dilakukan untuk memelihara
kualitas dari coran, untuk menekan biaya dengan mengetahui terlebih dahulu produk yang
cacat. "enurut urdia (9777! &. Produk Easil Pengecoran 'elompok >
Dari hasil praktikum yang dilakukan oleh kelompok > dengan kadar air pada pasir
cetak sebesar 61 didapatkan produk hasil pengecoran seperti gambar diatas. Produk
yang dihasilkan mengalami kecacatan antara lain lubang jarum.
#ubang ?arum!
Penyebab cacat lubang jarum!
#ogam cair teroksidasi.
Penuangan yang terlalu lambat.
#aporan Pengecoran Page 27
-
7/17/2019 Pengecoran
28/31
*awan tuang dan sistem saluran yang basah.
Permeabilitas pasir cetak yang kurang sempurna.
*etakan yang kurang kering.
Pencegahansolusi!
Diusahakan pada saat pencairan alas kokas dijaga agar logam tidak berada di
daerah oksidasi.
Temperatur tuang logam sebelum penuangan, dipastikan sudah sesuai dan
penuangan dilakukan dengan cepat.
"erencanakan sistem saluran yang teliti.
Perlu diperhatikan permeabilitas pasir cetaknya.
Diusahakan cetakan yang digunakan dalam keadaan kering dan memiliki
permukaan yang halus dan rata agar benda yang nantinya dihasilkan dapat
maksimal.
%ambar 90. Produk Easil Pengecoran 'elompok >
Penyebab !
Perencanaan coran yang tidak memperhitungkan proses pembekuan, seperti perbedaan tebal
dinding coran yang tidak seragam
Pemuaian cetakan, dan inti menahan pemuaian dari coran.
kuran saluran turun dan penambah yang tidak memadai.
olusi !
"enyeragamkan proses pembekuan logam dengan memanaatkan cil bila perlu.
Baktu penuangan harus sesingkat mungkin
#aporan Pengecoran Page 28
-
7/17/2019 Pengecoran
29/31
"enghindarkan perubahan mendadak pada dinding coran.
$erdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam praktikum pengecoran logam pada
kelompok > didapatkan berbagai macam kecacatan. Timbulnya kecacatan pada hasil
produk pengecoran dipengaruhi oleh kemampuan alir gas (permeabilitas) dan kekuatan
cetakan yang kurang baik. Eal ini bisa disebabkan karena campuran kadar air pada pasir
cetak basah dengan bentonit yang kurang ataupun kadarnya yang berlebihan. *ampuran
kadar air dapat merubah siat dari campuran pasir cetak dengan pengikat bentonit,
sehingga pengaturan campuran kadar air pada kandungan pasir cetak khususnya pasir cetak
basah adalah aktor yang sangat penting.
'adar air pada bahan pengikat bentonit yang ada pada cetakan pasir basah perlu
diperhatikan. Dapat dilihat pada diagram diatas kadar air yang membuat kekuatan
maksimum dan yang membuat permeabilitas maksimum pada umumnya tidak sama,
dimana saat campuran kadar air dinaikkan dan bahan pengikat dibuat tetap, kekuatan tekan
dan kemampuan alir gas (permeabilitas) mengalami kenaikan sampai titik tertentu,
kemudian jika campuran ditambah terus maka kekuatan tekan dan permeabilitasnya akan
terus menurun, hal ini dikarenakan ruangan antara butir-butir pasir ditempati oleh bentonit
yang kelebihan air sehingga menurunkan permeabilitas, serta campuran kadar air yang
berlebihan mengakibatkan cetakan pasir menjadi lembek dan menurunkan kekuatan tekan
terutama kekuatan tekan basah. $egitu juga jika komposisi bahan pengikat dinaikkan maka
baik kekuatan tekan maupun permeabilitasnya akan mengalami kenaikan dengan syarat
untuk komposisi air dibuat tetap. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan komposisi
bahan pembuat cetakan dapat mempengaruhi kekuatan tekan dan permeabilitas sehingga
akan berpengaruh pada produk hasil pengecoran.
$erdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa hasil 8ariasi
campuran kadar air sebesar 61 pada pasir cetak basah dengan bahan pengikat bentonit
menghasilkan produk pengecoran yang berbeda-beda. Eal ini telah dibuktikan pada hasil
penelitian dimana semakin bertambah campuran kadar air yang dicampurkan pada pasir
cetak dengan bahan pengikat bentonit, maka permeabilitasnya akan berangsur-angsur
turun, hal ini disebabkan ruangan antara butir-butir pasir menjadi sempit karena ruangan
antara butiran-butiran pasir ditempati oleh bentonit yang kelebihan air. 'emampuan alir
gas (permeabilitas) adalah siat yang sangat penting karena sangat mempengaruhi benda
tuang yang dihasilkan. Apabila campuran pasir yang telah dipadatkan sebagai cetakan
tidak bisa mengeluarkan gas atau udara, maka akan menimbulkan cacat tuangan pada
benda tuang yang dihasilkan, yaitu kekasaran permukaan dan lubang-lubang (rongga
#aporan Pengecoran Page 29
-
7/17/2019 Pengecoran
30/31
udara) yang disebabkan oleh gelembung gas. Disamping itu, 8ariasi kadar air pada pasir
cetak juga berpengaruh terhadap hasil coran, dimana semakin kecil kadar air yang
dicampurkan pada pasir cetak dengan bahan pengikat bentonit maka semakin kecil pula
kecacatan yang terjadi, sebaliknya semakin besar kadar air yang dicampurkan pada pasir
cetak dengan bahan pengikat bentonit maka semakin besar pula kecacatan yang terjadi
pada produk hasil pengecoran. Dari hasil pemeriksaan rupa dan analisis data dapat
diketahui bahwa campuran kadar air sebesar 61 pada pasir cetak basah dengan bahan
pengikat bentonit menghasilkan produk pengecoran yang baik dan sedikit kecacatannya.
BAB 0
PENUTUP
A. Kesim&ulan
$erdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dalam praktikum
pengecoran logam, dapat diketahui bahwa hasil 8ariasi campuran kadar air sebesar 61
pada pasir cetak basah dengan bahan pengikat bentonit menghasilkan produk pengecoran
yang berbeda-beda. Eal ini telah dibuktikan pada hasil penelitian dimana semakin
bertambah campuran kadar air yang dicampurkan pada pasir cetak dengan bahan pengikat
bentonit, maka permeabilitasnya akan berangsur-angsur turun. Apabila campuran pasir
yang telah dipadatkan sebagai cetakan tidak bisa mengeluarkan gas atau udara, maka akan
menimbulkan cacat tuangan pada benda tuang yang dihasilkan, yaitu kekasaran permukaan
dan lubang-lubang (rongga udara) yang disebabkan oleh gelembung gas. Disamping itu,
8ariasi kadar air pada pasir cetak juga berpengaruh terhadap hasil coran, dimana semakin
kecil kadar air yang dicampurkan pada pasir cetak dengan bahan pengikat bentonit maka
semakin kecil pula kecacatan yang terjadi.
Didalam proses pengecoran logam banyak aspek yang perlu diperhatikan untuk
menghasilkan produk pengecoran yang baik. Terlebih pada alat dan bahan yang digunakan
harus baik dan sesuai dengan ketentuan. Disamping itu, prosesnya harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ada. 'eselamatan kerja juga harus diperhatikan dalam proses
pengecoran logam, jangan sampai terjadi kesalahan yang nantinya berakibat pada manusia
maupun produk hasil pengecorannya. Eal ini dimaksudkan agar dalam proses pengecoran
menghasilkan produk yang baik dan maksimal.
B. Saran
Dalam kegiatan praktikum pengecoran dan tempa mahasiswa harus memakai
perlengkapan keselamatan kerja yang sudah disediakan.
#aporan Pengecoran Page 30
-
7/17/2019 Pengecoran
31/31
Dalam peleburan logam untuk benda cor sebaiknya logam dilebur sampai pada suhu
yang tinggi, karena jika suhu logam cair terlalu rendah maka logam cair akan cepat
membeku dan menghasilkan benda coran yang kurang maksimal.
$agi industri pengecoran logam yang mengunakan cetakan pasir basah perlu
diperhatikan dalam pencampuran kadar air pada pasir cetak basah dengan bahan
pengikat bentonit dikarenakan sangat berpengaruh pada perbedaan kemampuan alir gas
(permeabilitas) yang dapat mempengaruhi kualitas dari benda tuang yang dihasilkan.
DA6TA. .UJUKAN
Abdullah, Dendi. 9776. 'eknik Pengecoran oga!,(Inline),(http!indonesia-
mekanikal.blogspot.com977672teknik-pengecoran-logam.html), diakses &6;ebruari 97&=.
Agus Purwono, Andika. 977=.Pengaruh 0ariasi Ca!puran Kadar $ir Pada Pasir Cetak
Basah *engan Bahan Pengikat Bentonit 'erhadap Per!ea"ilitas *an Kekuatan
'ekan+emarang. nnes.
;endy. 97&2.Pengecoran loga! dengan pasir cetak, (Inline), (http!endy-
automoti8e.blogspot.com97&9&9eendy-wahyu.html), diakses &6 ;ebruari 97&=.
udarman. &