pengaruh variasi ukuran serbuk kuning an dan …eprints.ums.ac.id/38095/19/3. naskah publikasi tugas...
TRANSCRIPT
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
PENGARUH VARIASI UKURAN SERBUK
KUNINGAN DAN ALUMUNIUM PADA
PERFORMA KAMPAS REM DENGAN RESIN
SERBUK SEBAGAI PENGIKAT
Diajukan untuk memenuhi tugas Dan Syarat - Syarat Guna memperoleh
Gelar Sarjana S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Disusun oleh :
MUHAMAD MUNIR NIM: D200.08.0031
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
iii
PENGARUH VARIASI UKURAN SERBUK KUNINGAN DAN
ALUMUNIUM PADA PERFORMA KAMPAS REM DENGAN
RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT
Muhamad Munir, Bambang Waluyo F, Muh Alfatih H Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura. Email : [email protected]
ABSTRAKSI
Pada penelitian ini pembuatan kampas rem dengan variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh (30, 40, dan 50) bertujuan untuk mengetahui tingkat performa dari kampas rem dengan perekat resin paraformaldehyde dibandingkan dengan kampas rem yamahapart.
Proses pembuatan diawali dengan mencampur komposisi yang akan
digunakan yaitu kuningan dan alumunium dengan variasi ukuran serbuk mesh (30, 40, dan 50) dicampur dengan fiberglass, kalsium karbonat, barium sulfat, silika, phenol dan resin paraformaldehyde.Selanjutnya dikompaksi dengan pemanasan suhu 150ºC selama 60 menit. Pengujian spesimen yang dilakukan adalah uji gesek dengan standar pengujian CNS(China National Standard) GB5763 dan beberapa pengaruh lingkungan diantaranya uji gesek kering, pengaruh air, air garam, oli dan uji gesek pengaruh minyak rem dengan standar SNI 09-2663-1992 serta diuji kekerasan Brinell dengan mengacu pada standar ASTM E 10-01.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada pengujian gesek (kering,
pengaruh air, pengaruh air garam, dan pengaruh minyak rem) tingkat keausan kampas rem yamahapart lebih rendah dibandingkan kampas rem dengan variasi mesh (30, 40, dan 50). Untuk pengujian gesek pengaruh oli kampas variasi mesh 40 tingkat keausan lebih rendah dibandingkan kampas rem yamahapart. Kemudian untuk koefisien gesek kampas rem yamahapart tertinggi pada pengujian gesek (kering, pengaruh air, dan pengaruh air garam). Untuk pengujian gesek pengaruh oli koefisien gesek tertinggi adalah kampas rem variasi mesh 30. Dan untuk pengujian gesek pengaruh minyak rem koefisien gesek tertinggi adalah kampas rem variasi mesh 50. Pada pengujian kekerasan brinell nilai kekerasan kampas rem variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium dengan nilai variasi mesh 30 sebesar 20,276 BHN, variasi mesh 40 sebesar 18,006 BHN, variasi mesh 50 sebesar 16,495 BHN, dan nilai kekerasan kampas rem yamahapart sebesar 17,385 BHN.
Kata kunci : kampas rem, mesh, phenol, paraformaldehyde
1
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman di era globalisasi saat ini dengan diikuti kemajuan teknologi yang semakin modern di berbagai bidang otomotif, kususnya para produsen perakitan sepeda motor mulai menciptakan suatu terobosan baru yaitu menciptakan sepeda motor dengan performa mesin yang optimal dengan tenaga lebih besar dan berkecepatan tinggi.Sehinga perlu dibutuhkan juga sistem pengereman yang efektif dan juga disamping sebagai safety dalam kendaraan. Untuk mendapatkan pengereman yang maksimal maka dibutuhkan kampas rem dengan kemampuan pengereman yang baik dan efisien, serta kualitas dari rem tersebut perlu adanya rancangan, contohnya perancangan dan pembuatan kampas rem (Herman,2010).
Secara umum bahan friksi kampas rem memiliki tiga penyusun yaitu bahan pengikat, bahan serat dan bahan pengisi. Bahan pengikat terdiri dari berbagai resin diataranya Phenolic, formaldehide, epoxy, polyester silicone dan rubber. Resin tersebut berfungsi sebagai zat penyusun didalam friksi. Bahan pengikat dapat membentuk sebuah matriks pada suhu yang relatif stabil. Resin paraformaldehide termasuk kelompok resin sintesis yang dihasilkan dari reaksi antara phenol kristal dengan formaldehide. Serat berfungsi untuk meningkatkan koefisien gesek dan meningkatkan kekuatan mekanik bahan.Serat terdiri dari serat alami dan serat buatan.Serat alami misalnya bambu, serabut kelapa, tongkol jagung dan masih banyak lainya.Serat buatan misalnya nilon, Cu-Zn, Al, karbon, rock wool, dan serat gelas. Serat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan kampas rem non-asbestos
(Alma,2005)
Dari hasil penelitian pada kampas rem variasi kuningan pada uji gesek selama 3 jam disemua kondisi. Dengan memvariasikan kuningan 2 gram, 4 gram, 6 gram pada komposisi kampas rem mampu mempengaruhi ketahanan ausdari kampas rem tersebut. Suhu kampas rem variasi kuningan lebih rendah dan lebih baik dibandingkan dengan kampas rem yamahapart pada uji gesek selama 3 jam disemua kondisi (Sasmito, 2012).
Dalam hal inimaka penulis melakukan penelitian mulai membuat kampas rem dengan menggunakan bahan serbuk kuningan dan alumunium dengan variasi ukuran mesh (30, 40, dan 50) dan bahan non asbes atau lebih dikenal sebagai kampas rem (brakeshoes) yang dibuat dengan memanfaatkan serat gelas (fiberglass) sebagai penguatnya dan campuran resinserbuk paraformaldehyde sebagai matriksnya. Selain ramah lingkungan, pemanfaatan serat gelas (fiberglass) mudah dalam pencarian bahannya.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian kampas
rem ini diantaranya:
1. Mengetahui keausan kampas rem dengan variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh (30, 40, dan 50) yang menggunakan resin serbuk paraformaldehyde.
2. Mengetahui koefisien gesek kampas rem dengan variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh (30, 40, dan 50) yang menggunakan resin serbuk paraformaldehyde.
3. Mengetahui kekerasan pada kampas remdengan variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh (30, 40, dan 50) yang menggunakan resin serbuk paraformaldehyde dengan kampas rem Yamahapart sebagai pembandingnya.
4. Mengamati fenomena kerusakan permukaan kampas rem dengan variasi ukuran serbuk kuningan dan
2
alumunium mesh (30, 40, dan 50) dan kampas rem yamahapart dengan gambar foto mikro.
BATASAN MASALAH batasan masalah sebagai
pedoman proses penelitian yaitu :
1. Dalam proses pencampuran bahan – bahan untuk membuat kampas rem dilakukan secara manual dan tercampur merata.
2. Ukuran serbuk kuningan dan alumunium seragam pada masing – masing variasi ukuran mesh 30, 40, dan 50.
3. Suhu sintering pada proses kompaksi konstan dari awal pengepresan sampai akhir.
4. Dalam pengujian gesek menggunakan 2 kampas rem, beban yang digunakan terpusat dan sama rata.
MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini
bermaksud untuk : 1. Menghasilkan kampas rem yang
bersifat ramah lingkungan. 2. Menghasilkan kampas rem dari
bahan-bahan limbah yang jarang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memberikan sumbangan informasi tentang manfaat yang bisa digunakan dari hasil pengujian dari penelitian ini sehingga dapat digunakan sebagai referensi tambahan untuk penelitian berikutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian pembuatan kampas rem dan karakteristik lapisan rem bahan resin formaldehide dengan bahan pengisi bebas asbes, filler kelvar berpengaruh memberikan nilai yang lebih tinggi untuk koefisien gesekanya bila dibandingkan dengan pengisi lainnya. Berdasarkan pengamatan dan pengujian yang dilakukan, nilai tingkat
friction coeffsien kampas rem tersebut senilai 0,37 dan nilai friction coeffisien tertinggi kampas rem 0,42 (Multu,dkk 2005)
Dalam penelitian pembuatan kampas rem mengenai pengaruh penyemprotan air terhadap kualitas gesek dan keausan kampas rem. dengan menggunakan matrik atau pengikat yang dipakai adalah resin phenolic. Berdasarkan pengamatan dan pengujian yang dilakukan, pada kondisi kering nilai friction coeffisien kampas rem tersebut senilai 0,39 dan nilai 0,43 adalah friction coeffisien tertinggi kampas rem, sedangkan pada kondisibasah nilai friction coeffisien kampas rem tersebut adalah senilai0,02 dan nilai friction coeffisien tertinggi kampas rem 0,27 (EL-tayeb, N.S.M. dkk, 2008)
Pengaruh variasi kuningan dalam meningkatkan nilai keausan dan nilai kekerasan kampas rem untuk nilai kekerasan Brinell dari kampas rem variasi kuningan yang paling mendekati dengan nilai kekerasan kampas rem yamahapart adalah kampas rem variasi kuningan 6 gram. Dari hasil penelitian pengujian nilai kekerasan Brinell kampas rem variasi kuningan 2 gram sebesar 13.392 BHN, kampas rem variasi kuningan 4 gram sebesar 14.729 BHN, dan untuk kampas rem variasi kuningan 6 gram sebesar 15.916 BHN, sedangkan kampas rem yamahapart sebesar 17.387 BHN (Afendyanto, 2012).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan cara dimulai dengan mencari bahan-bahan pembuatan kampas rem dan mencari referensi yang ada untuk menunjang validasi data. Setelah bahan-bahan didapatkan dan sudah siap maka dilakukan penimbangan menggunakan timbangan digital yangsesuai dengan komposisi masing-masing dari bahan yaitu : alumunium 2 gram, kuningan 6
3
gram dengan variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh (30, 40, dan 50), dicampur Resin paraformaldehyde 10 gram, penol kristal 10 gram, barium sulfat 1 gram, silika 1,5 gram, graphit 1,5 gram, kalsium karbonat 1 gram, fiberglas 0,6 gram, plastic stell 2,2 gram. Kemudian untuk proses pencampuran bahan-bahan material kampas rem tersebut dicampur secara manual diusahakan agar hasil dari pencampuran material dapat bercampur secara merata. Setelah bahan - bahan tercampur rata semua bahan dimasukkan kedalam dies (cetakan). Langkah selanjutnya dilakukan proses pengepressan dengan beban tekanan kompaksi 2 ton selama 60 Menit dengan temperature 150 °C. setelah proses selesai spesimen dikeluarkan dari cetakan.
Kemudian spesimen kampas rem variasi dan kampas rem yamahapart satu spesimen dari masing-masing jenis kampas rem tersebut dilakukan foto mikro setelah itu dilakukan pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM E10-01. Kemudian spesimen dilakukan uji gesek tanpa diberikan efek apa-apa (kering). Setelah itu spesimen di uji gesek dengan diberikan efek penyemprotan air, air garam, minyak rem dan oli dengan mengacu pada standar SNI 09-2663-1992 dan setelah selesai pengujian gesek kering dilakukan foto mikro.
Bahan dan Alat penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Resin serbukParaformaldehyde b. Phenol kristal c. Fiberglass d. Serbuk alumunium e. Serbuk kuningan f. Silika g. Calcium Karbonat(CaCo3) h. Graphite i. Barium sulfat
Alat penelitian Alat yang digunakan dalam pembuatan kampas rem adalah a. AlatPress b. Timbangan Digital c. Cetakan d. Unit pemanas (Heater) e. Alat pengontrol suhu
(thermocontrol) f. Non-contact Infrared Thermometer g. Digital Tachometer h. Clamp Meter i. Vernier caliper
1. Alat Uji Kekerasan
Gambar 1. Pengujian kekerasan
Brinell (Lab. Teknik mesin UGM, 2013)
2. Alat Uji Gesek
Dalam pengujian keausan kampas rem, peneliti menggunakan mesin uji gesek kampas rem. Penggunaan mesin ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai tingkat keausan spesimen yang dihasilkan dalam pengujian.
Gambar 2. Alat Uji Gesek
4
3. Persiapan bahan Tabel 1. Formulasi kampas rem
4. Spesimen Penelitian ini akan menguji tiga jenis spesimen kampas rem variasi mesh (30, 40, 50) dan satu kampas pasaran yamahapart sebagai pembanding.
Gambar 3.Kampas rem yamahapart dan variasi ukuran mesh 30, 40, 50.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil pengujian 1. Hasil keausan pada uji gesek
Data hasil pengujian gesek keausan kampas rem didapatkan dari pengujian pada masing – masing spesimen kampas rem variasi dan yamahapart, dengan mengacu pada standar SNI 09-2663-1992. Berikut adalah hasil pengujian keausan kering, uji pengaruh air, uji pengaruh air garam, uji pengaruh oli dan uji pengaruh minyak rem.
Gambar 4.Histogram hasil keausan uji
gesek kering
Gambar 5. Histogram hasil keausan uji
gesek air
Gambar 6. Histogram hasil keausan uji
gesek air garam.
Gambar 7. Histogram hasil keausan uji
gesek oli.
84,37 87,5081,25
65,62
0
20
40
60
80
100
Ke
ausa
n (
mm
³/Ja
m)
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
81,2585,93 82,81
56,25
0102030405060708090
100
Ke
ausa
n (
mm
³/Ja
m)
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
76,56 78,12 75,00
62,50
0
20
40
60
80
100
Ke
ausa
n (
mm
³/Ja
m)
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
32,81
28,12
29,68
31,25
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Ke
ausa
n (
mm
³/Ja
m)
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
No Bahan Berat
(Gram)
1 Serbuk Kuningan 6
2 Serbuk Alumunium 2
3 Fiberglass 0,6
4 CaCo3(calsium karbonat 1
5 Graphit 1,5
6 Silika 1,5
7 Barium Sulfat 1
8 Resin Paraformaldehyde 10
9 Phenol Kristal 10
10 Plastic Stell 2,2
5
Gambar 8. Histogram hasil keausan uji
gesek minyak rem.
Dari grafik hasil pengujian diatasmenunjukan bahwa pada pengujian gesek kering, air, air garam dan minyak rem keausan terendah adalah kampas rem yamahapart daripada kampas rem variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh (30, 40, dan 50), hal ini disebabkan komposisi dari kampas yamahapart yang terdapat didalamnya, seperti dari resin, campuran logam, permukaan yang halus yang membuat pori-pori atau struktur permukaan lebih kecil atau unsur lainya dibanding kampas rem dengan variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh (30, 40, dan 50). Pada pengujian pengaruh oli kampas rem variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh 40 lebih rendah tingkat keausanya dibandingkan dengan kampas rem yamahapart, hal ini dapat terjadi disebabkan karena kampas rem variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh (30, 40, dan 50) menggunakan banyak serat dan filler (pengisi) misal: kandungan unsur logam yang lebih bnyak yaitu serbuk kuningan dan alumunium, juga unsur tambahan seperti fiberglass,barium,graffite dan sillica. Sedangkan untuk kampas rem dari bahan asbes unsur logam lebih sedikit dan hanya memiliki 1 jenis serat yaitu asbes.Karena adanya perbedaan ini kampas rem yang mengandung asbes
memeiliki kelemahan dalam kondisi pengaruh oli.
2.Hasil pengujian Koefisien gesek Berikut adalah grafik hasil
pengujian koefisien gesek pada kampas rem.
Gambar 9. Histogram hasil koefisien
gesekpada uji kering
Gambar 10. Histogram hasil koefisien
gesek pada uji air.
Gambar 11. Histogram hasil koefisien
gesek pada uji air garam
53,1250
45,31
28,12
0
10
20
30
40
50
60
Ke
ausa
n (
mm
³/Ja
m)
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
0,539
0,5360,533
0,541
0,520
0,525
0,530
0,535
0,540
0,545
Nila
i Ko
efi
sie
n G
esek
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
0,4950,492
0,488
0,499
0,470
0,475
0,480
0,485
0,490
0,495
0,500
0,505
0,510
Nila
i Ko
efis
ien
Ges
ek
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
0,571
0,5650,567
0,576
0,550
0,555
0,560
0,565
0,570
0,575
0,580
Nila
i Ko
efis
ien
Ges
ek
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
6
Gambar 12. Histogram hasil koefisien
gesek pada uji oli
Gambar 13. Histogram hasil koefisien
gesek pada uji minyak rem.
Dari grafik diatas menunjukan bahwa kampas rem yamahapart nilai koefisien gesek tertinggi pada pengujian gesek (kering, pengaruh air air, dan pengaruh air garam). Disebabkan karena kampas rem yamahapart memiliki permukaan yang lebih halus dan rata dibanding kampas rem variasi ukuran mesh sehingga berpengaruh pada koefisien geseknya. Untuk pengujian gesek pengaruh oli koefisien gesek tertinggi adalah kampas rem variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh 30 dengan nilai sebesar 0,466lebih besar dari kampas rem yamahapart sebesar 0,464. Dan untuk pengujian gesek pengaruh minyak rem koefisien gesek tertinggi adalah kampas rem variasi ukuruan serbuk kuningan dan alumunium mesh 50 dengan nilai sebesar 0,475 lebih besar dari kampas rem yamahapart sebesar 0,467.
Karena kampas rem mesh 50 memiliki partikel yang lebih halus dibanding kampas rem mesh 30 dan mesh 40. Dan kampas rem variasi mesh 50 memiliki kandungan serbuk logam yang lebih banyak daripada kampas rem yamahapart.
3.Hasil kekerasan Brinell
Gambar 14. Histogram hasil antara jenis kampas rem dengan kekerasan Brinell.
Dari grafik hasil pengujian
kekerasan brinell dengan tekanan 613 N didapat nilai kekerasan kampas rem variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh(30,40, dan 50) dengan nilai variasi mesh 30 sebesar 20,376BHN, variasi mesh 40 sebesar 18,006 BHN, variasi mesh 50 sebesar 16,495 BHN, dan kampas yamahapart sebesar 17,385BHN. Dari semua pengujian kekerasan brinell nilai yang paling keras adalah kampas rem variasi mesh 30. Dilihat dari besarnya nilai kekerasan brinell (BHN), untuk kampas rem variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh(30 dan40) mempunyai nilai kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kampas rem yamahapart karena kandungan serbuk logam sebagai penguat lebih banyak dari kampas rem yamahapart. Untuk kampas rem variasi mesh 50 nilai kekerasan terendah karena ukuran serbuk logamnya lebih kecil dari pada mesh 30 dan 40.
0,466
0,460
0,4650,464
0,450
0,455
0,460
0,465
0,470N
ilai K
oe
fisi
en
Ges
ek
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
0,474 0,474 0,475
0,467
0,460
0,465
0,470
0,475
0,480
Nila
i Ko
efis
ien
Ges
ek
Jenis Kampas Rem
Mesh 30
Mesh 40
Mesh 50
Yamahapart
20,376
18,00616,495
17,385
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
Nila
i Ke
kera
san
Bri
ne
llB
HN
Jenis Kampas rem
mesh 30
mesh 40
mesh 50
Yamahapart
7
4. Hasil foto mikro kampas rem
Gambar 15.Foto mikro kampas rem variasi Mesh 30 sebelum diuji gesek.
Gambar 16. Foto mikro kampas rem variasi Mesh 30 sesudah diuji gesek.
Gambar 17. Foto mikro kampas rem variasi Mesh 40 sebelum diuji gesek.
Gambar 18. Foto mikro kampas rem variasi Mesh 40 sesudah diuji gesek.
Gambar 19. Foto mikro kampas rem variasi Mesh 50 sebelum diuji gesek.
Gambar 20. Foto mikro kampas rem variasi Mesh 50 sesudah diuji gesek.
Gambar 21. Foto mikro kampas rem yamahapart sebelum diuji gesek.
Gambar 22. Foto mikro kampas rem yamahapart sesudah diuji gesek.
3
20ᶙm
Alumunium
Fiberglass
Kuningan
Resin
20ᶙm
Alumunium
Fiberglass
Kuningan
Resin
20ᶙm
Fiberglass
Kuningan
Resin
Alumunium
20ᶙm
Tembaga
Resin
Alumunium
kerusakan
20ᶙm
Kerusakan
20ᶙm
20ᶙm
Kerusakan
Kerusakan
20ᶙm
8
KESIMPULAN 1. Hasil pengujian gesek variasi ukuran
serbuk kuningan dan alumunium berpengaruh pada tingkat keausan kampas rem pada kondisi kering, pengaruh air, pengaruh air garam, dan pengaruh minyak rem, kampas rem yamahapart lebih tahan aus dibandingkan kampas rem variasi serbuk mesh (30, 40, dan 50). Sedangkan pada pengujian keausan pengaruh oli, kampas rem variasi serbuk mesh 40 lebih tahan aus dibandingkan kampas rem yamahapart
2. Koefisien gesek tertinggi hasil pengujian gesek pada kondisi kering, pengaruh air, pengaruh air garam adalah pada kampas rem yamahpart dibandingkan pada spesimen dengan variasi mesh (30, 40, dan 50). Pengujian gesek pengaruh oli koefisien gesek tertinggi adalah kampas rem variasi ukuran sebuk kuningan dan alumunium mesh 30. Pengujian gesek pengaruh minyak rem koefisien gesek tertinggi adalah kampas rem variasi ukuruan sebuk kuningan dan alumunium mesh 50.
3. Nilai kekerasan brinell kampas rem yamahapart adalah 17,385 BHN. Sedangkan kampas rem variasi ukuran serbuk kuningan dan alumunium mesh 40 adalah 18,006 BHN, untuk variasi mesh 30 sebesar 20,276 BHN, dan variasi mesh 50 sebesar 16,495 BHN.
4. Dari hasil foto mikro sesudah pengujian gesek dapat dilihat adanya kerusakan permukaan kampas rem. Pada kampas rem variasi mesh 30 dan 40 terjadi kerusakan pecahnya campuran bahan pengikat, sedangkan pada kampas rem variasi mesh 50 dan kampas rem yamahapart terjadi kerusakan lepasnya serbuk logam penguat dari pengikatnya.
Saran 1. Perlu meningkatkan ketahanan aus
kampas rem dengan menambah ukuran komposisi graphite, dan menggunakan serat serabut kelapa sebagai pengganti serat fiberglass.
2. Kuningan dan alumunium lebih baik menggunakan bahan yang masih batangan kemudian dikikir sendiri sehingga didapat serbuk kuningan dan alumunium tidak tercampur bahan lain.
3. Perlu disediakan saringan serbuk mesh yang khusus untuk bahan serbuk kuningan dan serbuk alumunium sendiri sehingga pada proses penyaringan tidak tercampur dengan bahan lain.
4. Ukuran cetakan yang presisi dan tepat sehingga proses kompaksi bahan kampas rem lebih maksimal dan dapat dihasilkan spesimen kampas rem dengan ketahanan dan kekerasan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afendiyanto.,2012, Pengaruh variasi kuningan 2 gram, 4 gram, dan 6 gram pada pembuatan kampas rem terhadap keausan, suhu, dan kekerasan dengan pembanding kampas rem yamahapart, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Alma M.H., 2005, Preparation and Characterization of Brake Linings From Modified Tannin-Phenol Formaldehyde Resin and Asbestos-Free Fillers, Journal of Materials Science 40 (2005), p. 3003-3005.
Annual Book of ASTM Standart, ASTM E10-01, Standart Test Method for Brinell Hardness of Metallic Materials. ASTM international, Unites States.
9
Annual Book of ASTM Standart, ASTM E11-01, Standard Specification for Wire Cloth and Sieves for Testing Purposes. ASTM international, Unites States.
Biomedicals .,2014, Properties Of Paraformaldehyde, diakses 15 Februari 2014, (http:/www.mpbio.com).
El- Tayeb, N.S.M.,Dkk., 2008, Effect of
Water Spray on Frictionand Wear Behaviour of Noncommercial and Comercial Brake pad Materials, Elsevier, p. 135-144.
Galuh., E.,Dkk.,2010., Peningkatan
Kekerasan Bahan Composit MatriksCeramiks Hasil Metode Direction Melt Oxidation (Dimox) DenganPenambahan Barium.,Universitas Negeri Malang.
German, R.M., 1994. Powder metalurgy
Science. Metal Powder Industries Federation. Princeton, New Jersey.
Gibson, R.F., 1994, Principle of
Composite Material Mechanics, McGraw-Hill International Book Company, New York.
Groover, M.P., 1996, Fundamental Of
Modern Manufacturing. Prentice hallUpper Saddle River, New Jersey.
James., 2003, Stability Analysis of Disk
Brake Model , diakses pada jam 18.30, 20 Desember 2013.. (www.fkm.utm.my/arahim/chapter6.pdf),
Kenneth G.,1999, Keausan, Diakses 13 Januari 2014 jam 10:45 dari (http:/www.google.com/ Keausan _artikel.html).
Lister C.E, 1993, Rumus Cara
Menghitung Daya Motor, diakses pada jam 18:20, 10 Januari 2014 dari (http:/www.google.com/Cara_Menghitung_Daya_Motor_artikel.html),
Multu, dkk., 2005, Preparation and Characterization of Brake Linings From Modified Tannin-Phenol Formaldehyde Resin and Asbestos-Free Fillers, Journal of Materials Science 40 (2005), p. 3003-3005.
Sasmito D.P, 2012, Perbandingan
Kampas Rem Nonasbes Berserat Fiberglass Dengan Variasi Tembaga 2 Gram, 4 Gram, 6 Gram Dengan Kampas Rem Yamaha Terhadap Keausan, Kekerasan dan Waktu Pengereman, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Smith,F William., 1990, Foundation of
Material Science and Engineering. McGRAW Hill.
SNI 09-2663-1992, Cara Uji Ketahanan Terhadap Air, Larutan Garam, Minyak Pelumas Dan Cairan Rem Untuk Kampas RemKendaraanBermotor,Diakses 17 November 2013 jam 18:05 dari(www.SNI_kampas_rem.com/en/file/en.pdf/SNI_09-2663-1992).
Stolk., 1994. Elemen Kontruksi Bangunan Mesin. Elemen Mesin. Erlangga, Jakarta.
Sunardi,dkk.,2003, Sintering , Diakses 27
Desember 2013 jam 19:45 dari (http:/www.google.com/Sintering_artikelhtml).
Sutrisno.,1997, Fisika Dasar Mekanika , ITB, Bandung.
Surdia,dkk., 1995,Artikel Aluminium,
Kuningan, Tembaga,Diakses16 Januari 2014 jam 19:45 dari (http:/www.google.com/ Tata Surdia_ artikelhtml).
Vliet, G., L., J., V., dan Both, W., 1984,
Teknologi Untuk Bangunan Mesin, Bahan-Bahan 1, Pradnya Paramita, Jakarta.