pengaruh variasi konsumsi pangan terhadap … · viii 6. bapak, mamak, abang men, abet, deko dan...
TRANSCRIPT
PENGARUH VARIASI KONSUMSI PANGAN TERHADAP STATUS GIZI
PELAJAR KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
Siska Monika Handayani
NIM : 121434016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH VARIASI KONSUMSI PANGAN TERHADAP STATUS GIZI
PELAJAR KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
Siska Monika Handayani
NIM : 121434016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
JANGAN TAKUT SEBAB AKU MEYERTAI ENGKAU
JANGAN BIMBANG SEBAB AKU INI ALLAH MU
BAHKAN AKAN MENOLONG ENGKAU
( Yes.41:10)
Ku persembahkan untuk :
Keluargku tercinta ,
Ungkapan rasa hormat dan baktiku
Abang dan adik-adikku serta almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur praktikan haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan izin-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi dengan baik. Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan skripsi,
banyak ditemukan masalah dan kendala. Akan tetapi, semua itu dapat penulis
atasi dengan bantuan, dukungan atau motivasi, kerjasama, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing, menuntun, mengarahkan
dan melindungi penulis selama proses pengerjaan skripsi
2. Ibu YM. Lauda Feroniasanti, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dan tulus, memberi arahan dan solusi serta waktu yang diluangkan
untuk membimbing penulis hingga terselesainya penulisan skripsi ini.
3. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech, Ibu YM. Lauda Feroniasanti, M.Si
dan Ibu Puspita Ratna Susilawati, M.Sc., yang memberikan kesempatan
kepada saya untuk bergabung dalam penelitian payung di SMA Pangudi
Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta.
4. SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta yang memberikan izin
pengambilan data penelitian.
5. Peserta didik kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta
yang memberikan waktu untuk bersedia menjadi responden dalam
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Bapak, Mamak, Abang Men, Abet, Deko dan Deki yang memberi
semangat, dukungan, doa serta memotivasi penulis selama menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
7. Teman-teman seperjuangan Dikta dan Suster Lediana Sinaga serta seluruh
keluarga P. Bio 2012 yang telah berdinamika bersama selama proses
penyelesaian skripsi
8. Toni yang selalu membantu, menyediakan waktu dan tenaga, memberi
semangat serta doa dan bersedia menemani penulis mencari tempat yang
nyaman untuk menyelesaikan penulisan skripsi
9. Kak Devi dan mbak Dwi yang meluangkan waktu untuk membantu dalam
pencarian buku referensi
10. Sahabatku Aileen, Wiwin, Rety dan Sela yang memberi dukungan,
mendoakan, memberi semangat, masukan, dan menghibur selama
penyelesaian skripsi
11. Janteng Stepanus yang mengajari penulis mengoperasikan program SPSS
12. Yanse dan Krispinta yang telah penulis dalam membantu menterjemahkan
abstrak
13. Serta semua pihak yang tidak dapat praktikan sebutkan satu-persatu, yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi. Semoga
Tuhan memberkati segala usaha dan kerja keras kita semua.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PENGARUH VARIASI KONSUMSI PANGAN TERHADAP STATUS GIZI
PELAJAR KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8
YOGYAKARTA
Siska Monika Handayani
Universitas Sanata Dharma
2016
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan pertumbuhan ekonomi membawa
perubahan terhadap berbagai jenis pengolahan makanan yang ada di Indonesia,
salah satunya di Yogyakarta. Variasi makanan yang mudah diperolah, sesuai
selera dan daya beli salah satunya adalah makanan cepat saji. Mudahnya
memperoleh makanan cepat saji mempengaruhi pola makan khususnya remaja
yang kerap kali melakukan penyimpangan terhadap kebiasaan makan. Masa
remaja termasuk golongan rawan gizi karena pertumbuhan dan perkembangannya
sangat cepat sehingga tubuh memerlukan energi dan asupan zat gizi lebih banyak.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagimana pengaruh variasi dan frekuensi
konsumsi pangan serta variasi konsumsi pangan terhadap status gizi pelajar kelas
XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan
metode analisis statistik deskriptif dan korelasi Product Moment Pearson.
Penelitian ini menggunakan data indeks massa tubuh (IMT) dan formulir FFQ
(food frequency questionaire) siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8
Yogyakarta.
Berdasarkan hasil deskriptif kuantitatif, diketahui variasi konsumsi pangan
sangat tinggi, selain itu diketahui status gizi siswa sebagai berikut 58% siswa
berstatus gizi normal, 10% kurus berat, 12% kurus ringan dan gemuk berat, 8%
gemuk ringan. Hasil uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov nilai probabilitas status
gizi dan variasi konsumsi pangan adalah > 0,05 artinya distribusi data normal.
Berdasarkan hasil uji Korelasi Product Moment Pearson diketahui signifikansi
0,000 < 0,05 artinya variasi konsumsi pangan di kalangan pelajar Kelas XI SMA
Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta berpengaruh nyata terhadap status gizi
dengan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,823 yang berati hubungan antar dua
variabel tersebut sangat kuat.
Kata kunci : variasi konsumsi pangan, IMT, FFQ, status gizi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
THE INFLUENCE OF FOOD CONSUMPTION VARIATION
TOWARD NUTRITIONAL STATUS OF XI GRADES STUDENTS AT SMA
PANGUDI LUHUR AND SMAN 8 YOGYAKARTA
Siska Monika Handayani
Sanata Dharma University
2016
ABSTRACT
Information technology developments and economic growth brought
changes to various types of food processing in Indonesia, including Yogyakarta.
The variety of foods thatto get for example is fast food. The easiness of obtaining
fast food affecinting the eating pattern, especially for teenagers. Adolescence has
a sensitive nutrition for body growth and its development is very fast so that the
body requires energy and needs more nutrient. The purpose of this research was
to know the influence of foods variety and frequency of food consumption on the
nutrition status of XI grades students at SMA Pangudi Luhur and SMAN 8
Yogyakarta
This research is was descriptive quantitative research using analysis
descriptive statistics and correlations product moment pearson method. This study
used body mass index (BMI) data and FFQ form (food frequency questionaire).
The samples of this research were students of XI class at SMA Pangudi Luhur and
SMAN 8 Yogyakarta.
Based on the results of quantitative descriptive, it could be seen that food
consumption variation was very high. Besides, there were 58% students who had
normal nutrition, 10% students were thin weight, 12% students were fat by
weight, and 8% students light fat. The result of the first sample used Kolmogrov-
Smirnov showed that the probility value of nutritional status and food
consumption variation was > 0,05. This meant that the data distribution was
normal. Based on the test results of Pearson Product Moment Correlation, it
showed that significance test was 0.000 <0.05. This meant that food consumption
variation among students of Class XI at SMA Pangudi Luhur and SMAN 8
Yogyakarta were affected toward the nutritional status of the correlation which
had coefficient r equal to 0.823 which meant that the relationship between the two
variables were very strong.
Keywords: food consumption variation, BMI, FFQ, nutritional status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ x
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian .................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 6
A. Landasan teori ..................................................................................... 6
1. Pengertian pangan ........................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
a. Pangan segar .......................................................................... 6
b. Pangan olahan ........................................................................ 7
c. Pangan olahan tertentu ........................................................... 7
2. Variasi konsumsi pangan ................................................................ 7
a. Ragam bahan pangan ............................................................. 7
b. Frekuensi penggunaan bahan pangan .................................... 9
3. Remaja ........................................................................................... 10
a. Definisi remaja ...................................................................... 10
b. Batas usia remaja ................................................................. 10
c. Perilaku makan remaja ........................................................ 11
4. Kebutuhan gizi .............................................................................. 11
a. Pengertian gizi .................................................................... 11
b. Gizi seimbang ...................................................................... 12
c. Status gizi ............................................................................. 12
5. Hubungan variasi pangan dengan status gizi remaja .................... 14
a. Lingkungan keluarga ........................................................... 14
b. Metabolisme basal ............................................................... 15
c. Status tinggal ....................................................................... 15
B. Penelitian yang relevan ....................................................................... 16
C. Kerangka berpikir ............................................................................... 17
D. Hipotesa .............................................................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 20
A. Jenis penelitian ..................................................................................... 20
B. Batasan penelitian ............................................................................... 20
C. Variabel penelitian ............................................................................... 21
D. Alat dan bahan ...................................................................................... 21
E. Cara kerja ............................................................................................. 22
F. Metode analisis data .............................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 28
A. Pola konsumsi pangan di kalangan pelajar .......................................... 28
1. Variasi dan frekuensi pangan di kalangan pelajar .................... 28
2. Variasi konsumsi pangan berdasarkan bahan pangan .............. 34
B. Status gizi di SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta ............ 41
C. Pengaruh variasi konsumsi pangan terhadap status gizi ...................... 44
D. Keterbatasan penelitian ........................................................................ 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 49
A. Kesimpulan ........................................................................................... 49
B. Saran ..................................................................................................... 50
C. Aplikasi Hasil Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi ....... 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori ambang batas IMT untuk indonesia .................................. 13
Tabel 3.1 Kategori frekuensi penggunaan bahan pangan ................................ 25
Tabel 3.2 Pedoman menentukan tingkat keeratan korelasi .............................. 27
Tabel 4.1 Variasi dan frekuensi pangan SMA Pangudi Luhur dan
SMAN 8 Yogyakarta....................................................................................... 29
Tabel 4.2 Kategori A dengan skor interval 331-360 ........................................ 30
Tabel 4.3 Kategori B dengan skor interval 241-330 ........................................ 31
Tabel 4.4 Kategori C dengan skor interval 181-240 ........................................ 32
Tabel 4.5 Kategori D dengan skor interval 121-180 ........................................ 33
Tabel 4.6 Kategori E dengan skor interval 31-120 .......................................... 34
Tabel 4.7 Kategori F dengan skor interval 0 – 30 ............................................ 34
Tabel 4.8 IMT siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur dan
SMAN 8 Yogyakarta......................................................................................... 42
Tabel 4.9 Uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov ........................................... 45
Tabel 4.10 Uji korelasi product moment pearson ........................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tumpeng gizi seimbang ................................................................. 8
Gambar 2.2 Diagram kerangka berpikir............................................................ 18
Gambar 4.1 Persentase status gizi responden .................................................. 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ......................................................................................... 56
Lampiran 2. Rancangan pelaksanaan pembelajaran ........................................ 60
Lampiran 3. LKS .............................................................................................. 73
Lampiran 4. Instrumen dan pedoman penilaian ............................................... 75
Lampiran 5. Tabel identitas responden ............................................................ 84
Lampiran 6. Formulir FFQ ............................................................................... 85
Lampiran 7. Data hasil IMT ............................................................................. 89
Lampiran 8. Dokumentasi ................................................................................ 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman pangan
yang sebagian besar menjadi sumber pangan untuk diolah ke dalam berbagai jenis
makanan. Menurut Badan Ketahanan Pangan (BKP), jenis pangan atau kelompok
pangan terdiri dari sembilan bahan makanan dan diklasifikasikan sebagai berikut :
padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji
berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah, minuman, bumbu (BKP
dalam Rosida, 2011).
Perkembangan teknologi informasi dan pertumbuhan ekonomi membawa
perubahan yang signifikan terhadap berbagai variasi pengolahan makanan yang
ada di indonesia. Tidak hanya diolah secara tradisonal tetapi juga makanan yang
diolah secara mekanis maupun kimiawi, baik dalam skala kecil maupun dalam
skala industri dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di
Yogyakarta. Oleh karena itu, variasi pangan yang dapat meningkatkan minat beli
konsumen adalah makanan atau minuman yang disajikan secara menarik, cepat
saji, harga terjangkau serta tetap bernilai gizi tinggi sehingga menjadi tantangan
bagi industri pengolahan pangan, baik usaha skala kecil maupun dalam skala
besar.
Variasi makanan yang mudah diperolah, sesuai selera dan daya beli salah
satunya adalah makanan cepat saji (fast food). Mudahnya memperoleh makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
cepat saji mempengaruhi pola makan khususnya remaja yang kerap kali
melakukan penyimpangan terhadap kebiasaan makan, sehingga penyusunan menu
seimbang dan sesuai dengan aktivitas sehari-hari perlu diperhatikan untuk
mencukupi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Menurut Adriani (2012) faktor yang memicu terjadinya perilaku
menyimpang dalam pemenuhan kebutuhan gizi seimbang pada remaja yaitu
kebiasaan makan yang buruk seperti jam makan yang tidak teratur, kesukaan yang
berlebihan terhadap makanan tertentu, kesukaan terhadap makanan yang lebih
menarik dan cepat saji dibandingkan dengan makanan yang disajikan di rumah
serta seringnya remaja meninggalkan sarapan sehingga asupan makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh berkurang. Asupan makanan yang kurang dapat
menimbulkan dampak buruk terutama bagai anak usia sekolah karena dapat
mempengaruhi perkembangan kognitif, menyebabkan penurunan kemampuan
belajar, konsentrasi yang rendah dan prestasi belajar yang kurang baik (California
Departement of Public Health dalam Pitrasti, 2015).
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak –anak ke masa
dewasa. Batas usia remaja adalah usia 10 tahun hingga 20 tahun (Istiany, 2013).
Menurut WHO, remaja sebagai suatu masa dimana individu berkembang dari saat
pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual sekunder (pubertas) sampai saat ia
mencapai kematangan seksual. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan psikis
yang signifikan yang ditandai dengan pertumbuhan badan yang pesat dan
matangnya organ reproduksi sehingga remaja membutuhkan asupan nutrisi yang
lebih besar dari pada masa anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Masa remaja termasuk golongan rawan gizi karena pertumbuhan dan
perkembangannya sangat cepat serta mulai aktif untuk beraktivitas sehingga tubuh
memerlukan energi dan asupan zat gizi lebih banyak (Arisman, 2008). Asupan
nutrisi makanan yang diterima oleh tubuh berhubungan dengan perilaku makan,
sehingga jika perilaku konsumsi pangan tidak sehat dan seimbang maka akan
mempengaruhi status gizi seseorang. Status gizi adalah suatu ukuran mengenai
kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan
penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005).
Salah satu usaha pemerintah untuk mencegah masalah gizi dan
memperbaiki pola makan masyarakat adalah dengan memperkenalkan Pedoman
Empat Sehat Lima Sempurna pada tahun 1950 oleh Prof dr. Poerwo Soedarmo.
Pedoman tersebut merupakan slogan untuk memenuhi menu seimbang, tetapi kini
pedoman tersebut sudah tidak sesuai dan diganti dengan Pendoman Gizi
Seimbang (PGS) yang bertujuan menyediakan pedoman makan dan perilaku sehat
bagi masyarakat yang diharapkan dapat memperbaiki pedoman sebelumnya.
SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta merupakan SMA yang
berada di kota Yogyakarta dengan latar belakang pendidikan berada di bawah
yayasan swasta dan negeri. Populasi kedua sekolah bersifat heterogen, artinya
terdapat unsur-unsur yang memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi seperti
jenis kelamin, usia, jumlah jam pelajaran, aktivitas, pergaulan serta status sosial
dan ekonomi siswa yang berbeda tentunya juga akan mempengaruhi pola
konsumsi dan status gizi siswa yang mewakili beberapa sekolah di Yogyakarta .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Variasi Konsumsi Pangan
terhadap Status Gizi Pelajar Kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8
Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana variasi konsumsi pangan Pelajar Kelas XI SMA
2. Bagaimana frekuensi konsumsi pangan Pelajar Kelas XI SMA
3. Bagaimana pengaruh variasi konsumsi pangan terhadap status gizi Pelajar
Kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui :
1. Variasi konsumsi pangan pelajar kelas XI
2. Frekuensi konsumsi pangan pelajar kelas XI
3. Pengaruh variasi konsumsi pangan terhadap status gizi Pelajar Kelas XI
SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a) Mengetahui sejauh mana variasi konsumsi pangan yang berbeda akan
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi terutama pada masa
pertumbuhan
b) Mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap kebutuhan gizi remaja untuk
masa pertumbuhan dan perkembangan.
2. Bagi Dunia Pendidikan
a) Memberikan informasi kepada pihak sekolah mengenai pola pangan yang
baik melalui pengawasan makanan yang ada di kantin-kantin sekolah.
b) Menambah pengetahuan remaja mengenai pentingnya pola konsumsi
yang baik dan benar terhadap asupan makanan yang dikonsumsi guna
menambah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan
3. Bagi masyarakat
a) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingya ketahanan pangan
dengan mengkonsumsi makanan yang beragam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian pangan
Menurut peraturan pemerintah RI nomor 18 tahun 2012, pangan adalah
segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan
lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman. Pangan menjadi kebutuhan dasar bagi setiap inividu
untuk dapat menjalankan kehidupan, proses pertumbuhan dan perkembangan
jaringan-jaringan tubuh melalui penyerapan nutrisi dan metabolisme tubuh.
Berdasarkan cara memperolehnya, pangan dibedakan menjadi tiga
(Saparinto, dkk, 2006) yaitu :
a. Pangan segar
Pangan segar adalah semua sumber pangan yang belum mengalami
pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung atau tidak langsung dan dapat
menjadi bahan baku pengolahan pangan. Misalnya beras, gandum, sayur-
sayuran, buah-buahan, ikan, air dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Pangan olahan
Pangan olahan adalah makanan atau minuman yang diproses dengan
cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan guna
mendapatkan makanan yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan masing-
masing individu. Contohnya minuman bersoda, minuman beralkohol, jus bua,
gudeg, nasi pecel, gado-gado, Fried chicken, Pizza dan lain-lain.
c. Pangan olahan tertentu
Pangan olahan tertentu adalah pangan yang diperuntukan bagi orang-
orang tertentu yang memiliki kebutuhan akan pangan tersebut guna
memilihara atau menjaga kesehatan tubuh. Misalnya ekstrak kulit manggis
untuk mengobatai berbagai macam penyakit.
2. Variasi konsumsi pangan
Variasi konsumsi pangan adalah jenis, jumlah makanan serta ragam bahan
pangan yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Makanan yang bervariasi
tentunya akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh terutama pada masa
pertumbuhan dan perkembangan untuk mencukupi terpenuhnya kebutuhan gizi
dalam tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, makanan yang sehat dan
bervariasi harus sesuai dengan pedoman pola gizi seimbang (PGS).
a. Ragam bahan pangan
Ragam bahan makanan itu berhubungan dengan frekuensi makan, dan
semua itu bisa kita lihat dari pedoman gizi seimbang. Dalam tumpeng gizi
seimbang (TGS), makanan sumber karbohidrat diletakkan sebagai dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tumpeng, sumber lemak diletakkan pada puncak TGS karena penggunaanya
dianjurkan seperlunya, sumber protein hewani dan nabati diletakkan
berdasarkan level yang sama dibawah puncak tumpeng konsumsi kedua
pprotein ini juga dianjurkan dengan porsi yang sama. Dalam TGS sayur dan
buah-buahan dianjurkan dikonsumsi sesering mungkin tiap hari, dalam TGS
setiap hari minum air putih paling sedikit 2 liter atau 8 gelas. (Dedeh, dkk,
2010).
TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan
dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan
menurut usia dan sesuai dengan keadaan kesehatan. Gizi seimbang bisa
dilihat pada gambar tumpeng dibawah ini :
Gambar 2.1 Tumpeng gizi seimbang (Depkes, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Keberagaman bahan pangan yang disusun dalam tumpeng gizi
seimbang (TGS) merupakan usaha pemerintah untuk menyediakan pedoman
makan dan berperilaku sehat bagi seluruh lapisan masyarakat berdasarkan
prinsip konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik
dan mempertahankan berat badan normal.
b. Frekuensi penggunaan bahan pangan
Frekuensi penggunaan bahan pangan yaitu penilaian konsumsi pangan
yang dilakukan selama periode tertentu mialnya harian, mingguan, bulanan
ataupun tahunan. Kuisoner atau formulir pengembangan frekuensi
penggunaan bahan pangan disesuaikan dengan prinsip pengembangan FFQ
(food frequency questionare) yaitu kandungan gizi dan frekuensi konsumsi.
FFQ yang digunakan dalam penelitian ini adalah FFQ murni, artinya tidak
ada kuntitas (porsi) makanan secara spesifik yang digunakan.
Pertimbangan kandungan gizi yang dimaksud adalah zat gizi yang
memiliki korelasi kuat dengan penyebab masalah gizi, sedangkan
pertimbangan frekuensi konsumsi yang dimaksud adalah untuk mengetahui
dan memastikan bahwa hanya makanan dengan frekuensi konsumsi relatif
tinggi yang dimasukan ke dalam formulir frekuensi penggunaaan bahan
pangan. (Sirajuddin,dkk. 2015). Frekuensi konsumsi bahan pangan
menggunakan 6 tingkatan yaitu :
1) lebih dari 1x / hari (6-10 x seminggu) artinya bahan makanan
dikonsumsi lebih dari 1 kali perhari atau setiap kali makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2) 1 x sehari (4-6 x seminggu), bahan makanan dikonsumsi hanya sekali
sehari atau 4-6 kali dalam seminggu
3) 3-6 kali / minggu
4) 2-3 kali / seminggu
5) Kurang dari 1 x perbulan
6) Tidak pernah
3. Remaja
a. Definisi Remaja
Menurut WHO (world Health Organization) remaja merupakan suatu
masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-
tanda seksual sekunder (pubertas) sampai saat ia mencapai kematangan
seksual. Setiap individu mengalami masa dimana semua proses biologis,
psikologis dan sosiologis didalam dirinya mengalami perkembangan hingga
mencapai kedewasaan.
b. Batasan usia remaja
Menurut WHO (world Health Organization) batas usia remaja adalah
10–19 tahun, menurut Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10–24 tahun dan belum menikah.
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan remaja menuju kedewasaan dibagi
menjadi tiga bagian yaitu remaja awal 10- 13 tahun, remaja pertengahan 14-
16, dan remaja lanjut 17-20 tahun (Istiany, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Perilaku makan remaja
Perilaku makan adalah cara seseorang dalam menerima dan
memikirkan kebutuhan makannya yang dinyatakan dalam bentuk tindakan
makan dan memilih makanan. Menurut Fradjia (2008) berpendapat bahwa
perilaku makan adalah suatu istilah untuk menggambarkan perilaku yang
berhubungan dengan tata krama makan, frekuensi makan, pola makan,
kesukaan makan dan pemilihan makanan.
Menurut Arnelia (2005), perilaku makan remaja yang sangat khas dan
berbeda dibandingkan usia lainnya, yaitu
1) Tidak makan terutama makan pagi atau sarapan
2) Kegemaran makan snacks serta Snacks (makanan kecil) umumnya
dikonsumsi pada waktu sore hari setelah pulang dari sekolah.
3) Makanan cepat saji sangat digemari, baik yang langsung dibeli atau
makanan yang dibawa dari rumah sebagai bagian dari life style (gaya
hidup) Makanan ini mengandung zat gizi yang tinggi energi, lemak, serta
protein
4) Gemar mengonsumsi minuman ringan (soft drink)
4. Kebutuhan Gizi
a. Pengertian gizi
Gizi adalah suatu proses organisme yang menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tdak digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi ( Supariasa, dkk, 2002 ).
b. Gizi seimbang
Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas
fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi.
Menurut Kemenkes (Kementerian Kesehatan) gizi seimbang harus
menerapkan 4 pilar gizi seimbang yaitu :
1) Mengkonsumsi makanan beragam
2) Membiasakan perilaku hidup bersih
3) Melakukan aktivitas fisik
4) Mempertahankan dan memantau berat badan (BB) normal
c. Status gizi
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang
yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat
gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi
kurang, gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005). Status gizi membantu
didalam mengetahui riwayat kesehatan seseorang serta penanganan yang
sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk menilai
status gizi seseorang, dapat diketahui dengan pengukuran secara langsung
yaitu dengan pengukuran antropometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1) Indeks antropometri
Kata antropometri berasal dari bahasa latin antropos yang berarti
manusia (human being). Sehingga antropometri dapat diartikan sebagai
pengukuran pada tubuh manusia (Soekirman, 2000). Antropometri
merupakan salah satu cara penilaian status gizi yang berhubungan dengan
ukuran tubuh yang disesuaikan dengan umur dan tingkat gizi seseorang.
Salah satu contoh antropometri yaitu IMT (indeks massa tubuh) atau biasa
disebut body mass index (Supariasa, 2002).
2) IMT
IMT merupakan alat sederhana yang digunakan untuk memantau
status gizi seseorang. Parameter yang digunakan adalah berat badan (BB) dan
tinggi badan. Untuk mengetahui indeks massa tubuh (IMT) seseorang, maka
ada kategori ambang batas yang digunakan. Indeks Massa Tubuh diukur
dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi
badan dalam satuan meter kuadrat (Gibson, 2005).
IMT =
Tabel 2.1. Kategori ambang batas IMT untuk indonesia
Kategori IMT
(kg/m2)
Kurus Berat Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kurus
Ringan
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,1 – 18,4
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk
Ringan
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Gemuk berat Kelebihan berat badan tingkat berat ≥ 27,0
Sumber : Irnaningtyas, 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Hubungan Variasi Pangan Dengan Status Gizi Remaja
Status gizi secara tidak langsung dipengaruhi oleh faktor umur, jenis
kelamin, dan aktivitas fisik. Ketiga faktor ini mempengaruhi tingkat kebutuhan
nutrisi yang selanjutnya mempengaruhi status gizi (Ambarwati, 2012). Status gizi
sesorang juga sebagian besar dipengaruhi oleh kandungan zat dan jumlah
makanan yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu misalnya sehari ,
seminggu ataupun sebulan.
Usia remaja yang tergolong kedalam usia aktif dan produktif
membutuhkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh karena remaja
mempunyai karakteristik mulai mencoba atau mengembangkan kemandirian dan
menentukan batasan-batasan atau norma yang ada pada dirinya. Semakin aktif
seseorang maka aktivitas juga akan semakin meningkat sehingga kebutuhan
asupan nutrisi juga semakin banyak. Hal ini mendorong kesadaran di dalam diri
seseorang untuk mencukupi terpenuhinya kebutuhan makan dengan
mengkonsumsi makanan yang beragam atau yang bervariasi. Masa remaja sangat
rawan terhadap masalah gizi karena banyak hal yang mempengaruhi kebiasaan
remaja dalam memenuhi kebutuhan asupan tubuh seperti :
a. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga sangat berpengaruh dalam mendukung
tercapainya pemenuhan kebutuhan gizi seseorang terutama peran seorang ibu
di dalam rumah. Seorang ibu yang menerapkan kebiasaan makan yang baik
dan teratur akan sangat mempengaruhi kebiasaan seeorang anak . Status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ekonomi orang tua juga menentukan kulitas dan kuantitas makanan yang
dikonsumsi. Selain itu, faktor genetik juga berpengaruh besar dalam status
gizi seseorang.
Jika kedua orang tua mengalami obesitas, kemungkinan bahwa anak-
anak mereka akan mengalami obesitas sangat tinggi (75-80%), jika salah satu
orangtuanya mengalami obesitas kemungkinan tersebut hanya 40%,
sedangkan jika tidak seorangpun dari orang tuanya mengalami obesitas,
peluangnya relatif kecil (kurang dari 10%) ( Hergarty dalam Zuhdy, 2015)
b. Metabolisme basal
Metabolisme basal adalah metabolisme yang dilakukan oleh organ-
organ tubuh dalam keadaan istirahat total (tidur). Kecepatan metabolisme
basal setiap orang berbeda-beda, seseorang yang memiliki kecepatan
metabolisme yang rendah cenderung lebih gemuk dibanding dengan orang
yang kecepatan metabolismenya tinggi (Purwati, 2005).
c. Status tinggal
Status tinggal merupakan status bersama siapa remaja tinggal, baik
bersama orang tua maupun tidak bersama orang tua (kos atau tinggal bersama
keluarga lainnya). Ibu memegang peranan penting dalam menyediakan
makanan yang bergizi bagi keluarga, sehingga memiliki pengaruh terhadap
status gizi anak (Lazzeri et al., 2006; Rina dan Oktia, 2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakuakan oleh Zuhdy (2015) “Hubungan
pola aktivitas fisik dan pola makan dengan status gizi pada pelajar putri SMA
kelas 1 di Denpasar Utara”, hasil penelitian menunjukan menunjukkan terjadi
beban ganda dalam permasalahan gizi (kekurangan dan kelebihan gizi) pelajar
putri SMA kelas 1. Selain KEK (18,67%), terdapat 8% pelajar putri SMA yang
mengalami obesitas sentral. Masalah gizi pada pelajar putri SMA cenderung
kearah gizi lebih. Gizi lebih ini disebabkan pola makan camilan dan fast food
yang berlebihan yang menyebabkan tingkat kecukupan lemak lebih. Variabel
pengontrolan berat badan berhubungan secara bermakna pada semua indikator
(p<0,05). Sedangkan pola aktivitas fisik tidak bermakna secara statistik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nurjanah (2012) "Keadaan
pengetahuan gizi dan pola konsumsi siswa program keahlian kompetensi jasa
boga“, hasil penelitian menunjukan menunjukkan bahwa : 1) Pengetahuan gizi
siswa program keahlian kompetensi Jasa Boga dalam kategori tinggi (56,42%),
konsep remaja dalam kategori sangat tinggi (39,74%), konsep gizi remaja dalam
kategori cukup (39,74%), kebutuhan gizi dalam kategori tinggi (44,87%), menu,
ragam dan hidangan dalam kategori sangat tinggi (52,56%) ; 2) Pola konsumsi
pangan terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, bauah-
buahan, cemilan kering, cemilan basah, minuman dan junk food dengan pilihan
frekuensi konsumsi makan adalah > 1x/hari, 1x/hari, 3x/minggu, <3x/minggu,
<1x/minggu dan tidak pernah. Setiap orang memiliki pengetahuan untuk
mempertimbangkan keputusan yang diambilnya salah satunya adalah pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tentang makanan yang bergizi lengkap dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan
gizi sehari-hari. Dengan demikian, semakin baik pengetahuan gizi, maka semakin
baik pula perilaku konsumsi makan sehari-hari.
C. Kerangka Berpikir
SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta merupakan SMA yang
berada di kota Yogyakarta dengan latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu
pendidikan yang berada dibawah yayasan swasta dan negeri. Jumlah jam
pelajaran, aktivitas, pergaulan serta status sosial dan ekonomi siswa yang berbeda
tentunya juga akan mempengaruhi pola konsumsi dan status gizi siswa. Pelajar
kelas XI tergolong dalam usia remaja yang sudah mulai aktif dan produktif
sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
karena remaja mempunyai karakteristik mulai mencoba atau mengembangkan
kemandirian dan menentukan batasan-batasan atau norma yang ada pada dirinya.
Variasi konsumsi makanan merupakan pola konsumsi yang beragam
terhadap jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi berdasarkan kesukaan
terhadap bahan panagn tersebut. Variasi makanan yang beragam dapat dinilai dari
frekuensi penggunaan bahan panagn yang dikonsumsi dalam jangka waktu
tertentu misalnya tingkat keseringan mengkonsumsi bahan pangan dalam
sehari,seminggu ataupun dalam beberapa bulan.
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam
tubuh. Untuk menilai status gizi seseorang, dapat diketahui dengan pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Remaja Rawan Gizi
secara langsung yaitu dengan pengukuran antropometri. Antropometri merupakan
salah satu cara penilaian status gizi yang berhubungan dengan ukuran tubuh yang
disesuaikan dengan umur dan tingkat gizi seseorang. Salah satu contoh
antropometri yaitu IMT (indeks massa tubuh) atau biasa disebut body mass index.
Berikut diagram kerangka berpikir pada penelitian ini :
Gambar 2.2 Diagram kerangka berpikir
Status Gizi Remaja
Indeks Antropometri
Pola konsumsi pangan
- Variasi penggunaan
bahan pangan
- Frekuensi pangan
SMA Pangudi Luhur SMAN 8 Yogyakarta Yogyakarta
Swasta Negeri
Kelas XI SMA
IMT (indeks
massa tubuh)
- Tinggi Badan
- Berat Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
D. Hipotesis
Hipotesis yang dapat penelitian kemukakan adalah :
1. Keanekaragaman konsumsi pangan kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMA
N 8 Yogyakarta memiliki variasi dan frekuensi konsumsi yang tinggi.
2. Terdapat pengaruh nyata variasi konsumsi pangan terhadap status gizi pelajar
kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan penelitian deskriptif kuantitatif yang dibagi menjadi statistik deskriptif
dan statistik inferensial dengan analisis korelasi product moment pearson. Untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan kuisioner identitas responden dan formulir frekuensi penggunaan
bahan pangan atau FFQ (food frequency questionaire). Hasil dari penelitian ini
akan didukung dengan hasil dari pemeriksaan antropometris responden yaitu
tinggu badan (cm) dan berat badan (kg).
B. Batasan Penelitian
Batasan penelitian dalam penelitian ini meliputi :
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis populasi
heterogen yaitu pelajar kelas XI SMA di Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelajar kelas
XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta.
3. Variasi konsumsi pangan
Penelitian ini menggunakan berbagai jenis bahan pangan meliputi
kelompok bahan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
buahan, makanan komersil dan minuman dengan tingkat konsumsi yang
tinggi di kalangan pelajar.
4. Frekuensi konsumsi pangan
Frekuensi konsumsi pangan merupakan tingkat konsumsi pangan
yang dapat dilihat dari kategori frekuensi makan.
5. Status gizi
Status gizi yang digunakan berdasarkan IMT ( indeks massa tubuh)
yang dianjurkan untuk Indonesia meliputi status gizi kurus berat, kurus
ringan, normal, gemuk ringan dan gemuk berat.
C. Variabel penelitian
1. Variabel bebas (X) : variasi dan frekuensi konsumsi pangan remaja
2. Variabel terikat (Y) : status gizi remaja
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Formulir FFQ murni dan identitas responden
2. Pengukur berat badan menggunakan timbangan digital
3. Pengukur tinggi badan
4. Penggaris
5. Alat tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
E. Cara Kerja
Penelitian dilakukan dalam beberapa langkah yaitu :
1. Persiapan
a. Pengembangan instrumen FFQ (food frequency questionaire)
Pengembangan instrumen dibagi menjadi tiga tahap, yaitu survei
data, pengembangan FFQ dan formulir FFQ final. Semua jenis bahan
makanan tidak dimasukan ke dalam formulir FFQ karena jumlah yang
relatif banyak. Pada survei data, penelitian hanya difokuskan pada bahan
makanan tertentu. Dalam pengembangan FFQ (food frequency
questionaire) jenis bahan makanan yang masuk dalam formulir FFQ
adalah makanan yang memiliki frekuensi konsumsi yang tinggi di
kalangan pelajar, agar pelaksanaannya berjalan secara efektif dan efisien.
Formulir FFQ yang digunakan dalam penelitian survei konsumsi telah
melalui tahapan penyusunan standar formulir FFQ dengan 6 pilihan
frekuensi makan dalam waktu tertentu.
b. Penentuan Sampel
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2010), adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penentuan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik sample random sampling.
Teknik sample random sampling merupakan teknik pengambilan sampel
secara acak dengan jenis sampel dalam populasi adalah heterogen.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelajar kelas
XI SMA dari dua sekolah yaitu SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Yogyakarta. Siswa yang dilibatkan dari masing-masing sekolah sebanyak
30 orang, sehingga total responden yang digunakan sebanyak 60 siswa
yang rata- rata berusia 17 – 20 tahun. (Istiany. 2013)
c. Perizinan
Sekolah merupakan instansi resmi sehingga untuk mendapatkan
data, dilakukan komunikasi secara langsung maupun melalui surat yang
melengkapi syarat pengambilan data di sekolah yang bersangkutan.
d. Penjadwalan
Penentuan jadwal kegiatan menjadi hal yang penting dalam
kegiatan penelitian karena hal ini bertujuan agar dalam proses pegambilan
data dan penelitian tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa di
sekolah. Berdasarkan kesepakan dengan pihak sekolah maka pengambilan
data diizinkan pada saat class meeting sehingga tidak terlalu mengganggu
aktivitas siswa di sekolah.
2. Pelaksanaan
a. Pengambilan data
Pengambilan data pada masing-masing sekolah sudah disesuaikan
dengan jadwal yang telah disepakati antara sekolah dan peneliti. Pada
proses pengambilan data, ada beberapa tahapan yang harus siswa ikuti
yaitu tahapan pengenalan dimana peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
peneliti, tahapan selanjutnya adalah pengisian identitas responden dan
pengisian formulir FFQ. Tahap yang terakhir adalah pengukuran
antropometris melalui berat badan dan tinggi badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Pengukuran tinggi badan dilakukan menggunakan pita pengukur
yang memiliki ketelitian 0,1 cm. Responden berdiri pada posisi sikap
sempurna, yaitu badan berdiri tegak tanpa alas kaki, pandangan rata-rata
air, dada dibusungkan dan sedikit menarik nafas.
Pengukuran berat badan dilakukan menggunakan timbangan digital
CAMRY EB9003 yang memiliki keakuratan sampai 1 digit di belakang
koma (ons). Responden berdiri tegak di atas timbangan dengan
menggunakan pakaian yang ringan, artinya pada saat penimbangan berat
badan, pakaian atau aksesoris lain yang ada di tubuh dilepaskan terlebih
dahulu seperti jaket, sepatu, jam tangan.
b. Pengolahan Data
Data yang diperolah nantinya akan ditabulasi ke dalam tabel
menurut jenis kuisioner yang sudah di isi serta dianalisis berdasarkan
tujuan dari penelitian ini.
1) Tabel Identitas Responden
Pada tabel ini berisi identitas dan hasil pengukuran antropometris
tubuh. Pengukuran antropometris tubuh yang digunakan adalah IMT
(indeks massa tubuh) berupa data tinggi badan (cm) dan berat badan (kg).
Data hasil pengukuran IMT (indeks massa tubuh) akan menentukan status
gizi masing-masing responden melalui analisis statistik deskriptif berupa
diagram lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Tabel frekuensi penggunaan bahan pangan atau FFQ (food
frequency questionaire)
Pada tabel ini berisi data nama bahan makanan yang dikonsumsi
sangat sering serta terdapat 6 opsi untuk pilihan frekuensi makan. Data
yang diperoleh akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif ke dalam
bentuk tabel variasi dan frekuensi makan di kalangan pelajar dan tabel
variasi konsumsi pangan berdasarkan bahan pangan. Berikut disajikan
tabel kategori frekuensi penggunaan bahan pangan
Tabel 3.1 Kategori frekuensi penggunaan bahan pangan
Skor kategori Skor Keterangan
A = 6 331-360 lebih dari 1x / hari ( 6-10 x seminggu)
B = 5 241-330 1 x sehari (4-6 x seminggu)
C = 4 181-240 3 – 6 kali / minggu
D = 3 121-180 1 – 2 kali / minggu
E = 2 61-120 Kurang dari 1 x perbulan
F= 1 0- 60 Tidak pernah
Suharjo dalam Nurjanah, 2012
.
F. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui variasi dan frekuensi
konsumsi pangan serta pengaruhnya terhadap status gizi dalam penelitian ini
adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode analisis deskriptif kuantitatif
yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,
Skor masing-masing bahan makanan adalah : ∑ nilai skor kategori
yang dikonsumsi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
yaitu statistik deskriptif dan analisis korelasi product moment pearson. Analisis
korelasi product moment pearson menggunakan program SPSS versi 16.0
1. Statistik deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data dalam
bentuk tabel, distribusi frekuensi ataupun dalam bentuk visual seperti histogram,
diagram batang dan diagram lingkaran. Pada penelitian ini, analisis dilakukan
untuk mengetahui pola konsumsi pangan remaja yang dilihat dari hasil formulir
FFQ (food frequency questionaire) dalam bentuk tabel variasi dan kategori
frekuensi makan dan variasi konsumsi pangan berdasarkan bahan pangan. Selain
itu, analisis ini juga digunakan untuk menggambarkan status gizi di kalangan
pelajar melalui diagram lingkaran.
2. Korelasi Product Moment Pearson
pengujian korelasi product moment pearson digunakan untuk menguji dua
variabel apakah ada hubungan atau tidak. Jenis data yang digunakan untuk kedua
variabel adalah data rasio dan interval dengan distribusi normal. Persamaanya
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
nilai r dapat digunakan untuk :
a. Melihat hubungan dua variabel dengan kriteria :
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima (tidak terdapat hubungan antara dua
variabel)
𝒓𝒙𝒚 = ∑𝐱𝐲
∑𝐱𝟐𝐲𝟐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak (terdapat hubungan antara dua variabel)
b. Melihat nilai koefisien korelasi untuk mengukur kekuatan suatu hubungan
antar variabel.
1) Korelasi positif (+) berarti jika variabel X naik, maka variabel Y juga
akan bertambah naik.
2) Korelasi (-) berarti jika variabel X mengalami kenaikan, maka Y
mengalami penurunan
Nilai koefisien korelasi dapat menentukan keeratan hubungan antar
variabel yang digunakan. Berikut pedoman yang digunakan untuk menafsirkan
hasil koefisien korelasi :
Tabel.3.2 Pedoman menentukan tingkat keeratan korelasi
Interval koefisien (r) Tingkat hubungan
0,00 sampai dengan 0,20 Keeratan sangat lemah
0,21 sampai dengan 0,40 Keeratan lemah
0,41 sampai dengan 0,70 Keeratan kuat
0,71 sampai dengan 0,90 Keeratan sangat kuat
0,91 sampai dengan 0,00 Keeratan kuat sekali
1 Sempurna
Sumber : Surjaweni,2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang sudah diperoleh, maka dalam bab ini akan disajikan
analisis hasil dan pembahasan. Hasil dan pembahasan akan dikelompokkan
menjadi tiga subbab yaitu pola konsumsi remaja, status gizi di kalangan pelajar
dan pengaruh variasi dan frekuensi penggunaan bahan pangan terhadap status gizi
di kalangan pelajar. Pola konsumsi remaja dianalisi dari hasil formulir FFQ (food
frequency questionaire) untuk melihat variasi dan frekuensi penggunaan bahan
pangan serta variasi konsumsi pangan berdasarkan bahan pangan.
A. Pola Konsumsi pangan di kalangan pelajar
Pola konsumsi pangan dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk
mengetahui gambaran secara umum data variasi dan frekuensi pangan serta
variasi konsumsi berdasarkan bahan pangan di kalangan pelajar
1. Variasi dan Frekuensi Pangan di Kalangan Pelajar
Variasi konsumsi pangan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi
menjadi enam kategori frekuensi makan yaitu kategori A, B, C, D, E dan F. Bahan
makanan dan minuman dikelompokkan menjadi makanan pokok, lauk hewani,
lauk nabati, sayuran, buah-buahan, makanan komersial, dan minuman.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan dapat di ketahui variasi konsumsi pangan
di kalangan pelajar khususnya di SMA N 8 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 4.1 Variasi dan Frekuensi Pangan SMA N 8 dan SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta
Bahan makanan/
minuman Jenis Pangan
Skor
kategori
Kategori
frekuensi
makan
Makanan Pokok
1. Nasi putih 335 A
2. Nasi merah 82 E
3. Jagung 88 E
4. Singkong 100 E
5. Kentang 165 D
6. Mie (non mie instan ) 146 D
7. Roti 224 C
Lauk hewani
1. Daging 240 C
2. Ayam 259 B
3. Telur 269 B
4. Ikan 208 C
5.Seafood (udang ,cumi) 162 D
Lauk nabati 1. Tahu 241 B
2. Tempe 270 B
Sayuran
1. Bayam 189 C
2. Kangkung 192 C
3. Brokoli 179 D
4. Sawi 194 C
5. Daun singkong 145 D
6. Kacang panjang 157 D
7. Buncis 164 D
8. Wortel 231 C
9. Lainnya 183 C
Buah-buahan
1. Jeruk 216 C
2. Apel 233 C
3. Mangga 215 C
4. Pisang 209 C
5. Semangka 162 D
6. Melon 161 D
7. Alpukat 149 D
8. Jambu biji 136 D
9. Anggur 138 D
10. Lainnya 233 C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Frekuensi penggunaan variasi bahan pangan berdasarkan Tabel 4.1
dikelompokan menjadi enam tingkatan dengan kategori frekuensi pangan A, B, C,
D, E, F yang masing-masing memiliki skor interval yang diperoleh dari hasil
survey kebiasaan konsumsi pangan responden (siswa). Berikut tabel kategori
pengelompokan variasi bahan pangan serta jenis bahan pangan yang dikonsumsi
siswa
Tabel 4.2. Kategori A dengan skor interval 331-360
Bahan makanan/
minuman Jenis Pangan
Skor
kategori
Kategori
frekuensi
makan
Makanan komersial
1.Fried chicken 190 C
2. Donat 148 D
3. Humburger 133 D
4. Pizza 131 D
5. Mie instan 168 D
Minuman
1. Softdrink 193 C
2. Kopi 149 D
3. Susu 240 C
4. Teh manis 227 C
5. Teh tawar 115 E
6. Sirup 116 E
7.Minuman sachet 164 D
8. Jus / sup buah 203 C
Total 4228
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan pokok Nasi putih
Lauk hewani -
Lauk nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan komersial -
Minuman -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Makanan yang dikelompokan ke dalam kategori A adalah makanan yang
dikonsumsi lebih dari 1x/hari (6-10 x seminggu). Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui
bahwa variasi makanan yang masuk ke dalam kategori A dengan jumlah skor 331
sampai 360 adalah makanan pokok yaitu nasi putih. Sedangkan untuk kelompok
bahan pangan makanan pokok lainnya tidak termasuk ke dalam kelompok bahan
pangan yang masuk ke dalam kategori tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa
nasi putih merupakan makanan pokok yang paling sering dikonsumsi oleh semua
pelajar di SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta.
Tabel 4.3 Kategori B dengan skor interval 241-330
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan pokok -
Lauk hewani Ayam dan telur
Lauk nabati Tahu dan tempe
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan komersial -
Minuman -
Makanan yang dikelompokan ke dalam kategori B adalah makanan yang
dikonsumsi 1 x sehari (4-6 x seminggu). Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa
variasi makanan yang masuk ke dalam kategori B dengan jumlah skor 241-330
adalah lauk hewani dan lauk nabati. Lauk hewani terdiri dari ayam dan telur,
sedangkan lauk nabati terdiri dari tahu dan tempe. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa ayam, telur, tahu, tempe adalah makanan pelengkap yang
frekuensi makannya hanya sekitar 1 x dalam sehari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 4.4 Kategori C dengan skor interval 181-240
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan pokok Roti
Lauk hewani Daging, ikan
Lauk nabati -
Sayuran Bayam, kangkung, sawi, wortel, dan
sayuran lainnya.
Buah-buahan Jeruk, apel, mangga, pisang dan buah
lainnya
Makanan komersial Fried Chicken
Minuman Softdrink, Susu, Teh Manis dan
Jus/Sup Buah
Makanan yang dikelompokan ke dalam kategori C adalah makanan yang
dikonsumsi 3-6 kali / minggu. Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa variasi
makanan yang masuk kedalam kategori C dengan jumlah skor 181 sampai 240
adalah makanan pokok, lauk hewani, sayuran, buah-buahan, makanan komersil,
dan minuman. Makanan Pokok yaitu roti, Lauk hewani terdiri dari daging dan
ikan, Sayuran terdiri dari bayam, kangkung, sawi, wortel dan sayuran lainnya,
Buah-buahan terdiri dari jeruk, apel, mangga, pisang dan buah lainnya, Makanan
komersil yaitu fried chicken, minuman terdiri dari softdrink, susu, teh manis dan
jus/sup buah. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua
jenis bahan makanan masuk dalam frekuensi kategori C kecuali dari kelompok
bahan makanan lauk nabati.
Makanan yang dikelompokan ke dalam kategori D adalah makanan yang
dikonsumsi 1-2 kali / minggu. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa variasi
makanan yang masuk kedalam kategori D dengan jumlah skor 121 sampai 180
adalah makanan pokok, lauk hewani, sayuran, buah-buahan, makanan komersil,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dan minuman. Makanan Pokok terdiri dari kentang dan mie ( non instan ), Lauk
hewani terdiri dari seafood ( udang dan cumi ), Sayuran terdiri dari brokoli, daun
singkong, kacang panjang, buncis dan wortel, Buah-buahan terdiri dari semangka,
melon, alpukat, jambu biji dan anggur, Makanan komersil terdiri dari donat,
humburger, pizza dan mie instan, minuman terdiri dari kopi dan minuman sachet.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua jenis bahan
makanan masuk dalam frekuensi kategori D kecuali dari kelompok bahan
makanan lauk nabati.
Tabel 4.5 Kategori D dengan skor interval 121-180
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan pokok Kentang, Mie ( Non Instan )
Lauk hewani Seafood ( udang, cumi )
Lauk nabati -
Sayuran Brokoli, Daun Singkong, Kacang
Panjang, Buncis
Buah-buahan Semangka, Melon, Alpukat, Jambu
Biji dan Anggur
Makanan komersial Donat, Humburger, Pizza dan Mie
Instan
Minuman Kopi dan Minuman Sachet
Makanan yang dikelompokan ke dalam kategori E adalah makanan yang
dikonsumsi < 1 x sebulan. Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa variasi
makanan yang masuk ke dalam kategori E dengan jumlah skor 61 sampai 120
adalah makanan pokok dan minuman. Makanan Pokok terdiri dari nasi merah,
jagung dan singkong, Minuman terdiri dari teh tawar dan sirup. Berdasarkan data
tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis bahan makanan yang masuk dalam
frekuensi kategori E hanya dari kategori makanan pokok dan minuman saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 4.6 Kategori E dengan skor interval 61-120
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan pokok Nasi Merah, Jagung dan Singkong
Lauk hewani -
Lauk nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan komersial -
Minuman Teh Tawar dan Sirup
Makanan yang dikelompokan kedalam kategori F dengan skor 0-60 adalah
makanan yang tidak pernah dikonsumsi. Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa
tidak ada variasi makanan yang masuk kedalam frekuensi kategori tersebut,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua jenis bahan pangan yang masuk dalam
kelompok bahan pangan dalam penelitian ini pernah dikonsumsi oleh pelajar
walaupun dalam frekuensi kategori yang berbeda.
Tabel 4.7 Kategori F dengan skor interval 0 - 60
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan pokok -
Lauk hewani -
Lauk nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan komersial -
Minuman -
2. Variasi kosumsi pangan berdasarkan bahan makanan
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan
nilai skor tertinggi diperoleh dari jenis makanan pokok yaitu nasi putih yakni
sebesar 335 dan nilai terendah untuk nasi merah yakni sebesar 82. Hal ini berarti
bahwa nasi putih menjadi pilihan utama untuk menjadi makanan pokok bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pelajar di SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8. Jika dilihat dari total skor untuk
masing-masing jenis makanan, dapat dilihat bahwa angka tersebut menunjukan
frekuensi bahan pangan yang dikonsumsi siswa sangat bervariasi sesuai dengan
tingkat kesukaan terhadap jenis makanan tertentu.
a) Makanan pokok
Makanan pokok merupakan makanan yang setiap hari kita konsumsi
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Jika dilihat dari pengelompokan nama
bahan pangan dari makanan pokok, nasi putih memiliki jumlah skor tertinggi
yaitu sebesar 335. Hal ini berarti tingkat konsumsi nasi putih siswa kelas XI
lebih dari 1x / hari atau 6-10 x seminggu
Makanan pokok tergolong kedalam sumber utama karbohidrat sebagai
penghasil energi dalam tubuh. Karbohidrat dalam makanan dibagi menjadi
monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa), disakarida (sukrosa, maltosa,
laktosa), dan polisakarida (amilum/pati dan glikogen). Jika kekurangan
karbohidrat dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan jaringan, kekurangan
glukosa dalam darah, dan lain-lain, sedangkan kelebihan karbohidrat dapat
menyebabkan kegemukan karena sebagian dari karbohidrat akan disimpan
dalam bentuk lemak sebagai cadangan energi.
b) Lauk hewani
Berdasarkan kelompok bahan pangan dari lauk hewani, telur memiliki
jumlah konsumsi paling banyak dibandingkan sumber lauk hewani yang lain
yaitu sebesar 269. Hal ini berarti frekuensi penggunaan bahan lauk hewani
telur minimal 1 x sehari atau 4-6 x seminggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lauk hewani merupakan salah satu sumber protein hewani yang
mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai
untuk keperluan pertumbuhan sehingga protein hewani disebut juga sebagai
protein komplit di dalam tubuh. Lauk hewani seperti telur merupakan sumber
diet protein yang baik karena jika kelebihan asupan protein dalam tubuh dapat
mengakibatkan obesitas sedangkan jika kekurangan asupan protein, tubuh
akan mengalami kegagalan pertumbuhan atau terjadi kurang energi protein
(KEP). Selain mengandung protein, lauk hewani juga mengandung lemak
yang merupakan sumber asam lemak esensial yang diperlukan pada masa
pertumbuhan sebagai suplai energi yang berkadar tinggi dan sebagai
pengangkut vitamin di dalam lemak.
c) Lauk nabati
Lauk nabati merupakan semua bahan makanan sumber lauk pauk
nabati yang biasanya dikenal sebagai sumber protein nabati. Sebagian besar
sumber yang terkandung di dalam protein nabati kecuali kacang kedelai dan
kacang-kacangan adalah protein tidak komplit, artinya protein yang
terkandung didalam bahan makanan mengandung asam amino esensial dalam
jumlah yang kurang. Jenis bahan pangan dalam penelitian ini tergolong ke
dalam jenis protein komplit artinya mengandung asam amino dalam porsi
yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan.
Sumber lauk nabati yang terdaftar dalam tabel frekuensi penggunaan
bahan pangan dalam penelitian ini adalah tahu dan tempe. Berdasarkan
kelompok bahan pangan dari lauk nabati, tempe memiliki jumlah konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
paling banyak dibandingkan sumber lauk hewani yang lain yaitu sebesar 270.
Hal ini berarti frekuensi penggunaan bahan lauk nabati yaitu tempe minimal 1
x sehari atau 4-6 x seminggu. Berdasarkan penilaian mutu protein, makanan
yang mempunyai nilai NB (nilai biologik) 70 atau lebih dianggap mampu
mendukung proses pertumbuhan bila dimakan dalam jumlah yang cukup dan
konsumsi energi yang mencukupi. kelompok kacang kedelai atau kacang-
kacangan memiliki nilai NB (nilai biologik) 73, artinya dengan
mengkonsumsi tempe, minimal 1 x sehari sudah mampu memenuhi
kebutuhan asam amino untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan tubuh
untuk pertumbuhan dan pemiliharaan.
d) Sayuran
Sayur merupakan semua jenis tanaman atau bagian tanaman yang
kaya akan serat serta mengandung sumber vitamin. Serat merupakan
komponen jaringan terpenting dari sayur-sayuran karena sayuran dapat
berasal dari akar, batang maupun daun tumbuhan. Serat makanan
mengandung selulosa yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan
manusia namun dapat membuat tubuh merasa kenyang kebih lama. Selain itu,
serat dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu fungsi saluran cerna melalui
aktivitas rangsangan didalam usus sehingga mempermudah proses
pembuangan dari usus besar.
Setiap jenis sayuran memiliki warna, rasa, aroma dan kekerasan yang
berbeda-beda, sehingga bahan pangan sayur-sayuran dapat menambah variasi
makanan. Berdasarkan data dari Tabel 4.1 frekuensi penggunaan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sayuran, wortel memiliki jumlah skor paling tinggi yaitu sebesar 231 atau
dikonsumsi 3-6 kali / minggu.
Wortel merupakan salah satu sumber vitamin A dalam kandungan zat
makanan yang berfungsi untuk diferensiasi sel, pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, fungsi kekebalan tubuh serta berperan dalam proses
reproduksi. Kandungan nilai vitamin A pada wortel berdasarkan analisis
bahan makanan adalah 3600 RE (Retinol Ekivalen) sedangkan berdasarkan
angka kecukupan gizi vitamin A yang dianjurkan untuk Indoesia terutama
pada usia remaja 16–19 tahun adalah 700 RE (Retinol Ekivalen)
(Almatsier.2009) artinya dengan frekuensi konsumsi 3-6 kali / minggu,
asupan vitamin A dalam wortel sudah terpenuhi untuk pemiliharaan
kesehatan dan kelangsungan hidup.
e) Buah-buahan
Buah –buahan merupakan bahan pangan yang termasuk penting dan
semestinya ada dalam daftar menu makanan sehari-hari. Buah mengandung
berbagai sumber nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh contohnya
protein, vitamin, mineral dan serat.
Berdasarkan data dari Tabel 4.1 frekuensi penggunaan buah-buahan
yang paling banyak dikonsumsi adalah buah apel dan jenis buahan lainnya
yaitu buah di luar dari tabel frekuensi penggunaan bahan pangan sumber
buah-buahan misalnya buah naga, buah pir, buah strawbery, dan lain-lain.
Skor total yang diperoleh dari buah apel dan jenis lain dari buah-buah yang
dikonsumsi sebesar 233 atau minimal dikonsumsi 3-6 kali / minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan TGS (Tumpeng Gizi Seimbang) anjuran konsumsi buah
adalah 2-3 porsi dimana dalam satu porsinya mengandung 50 gram zat gizi,
50 kalori dan 10 gram karbohidrat. Kebiasaan para siswa yang sebagian besar
mengkonsumsi buah 3-6 kali / minggu, berarti kemungkinan besar siswa
mengkonsumsi buah minimal 2 hari sekali dalam seminggu. Jumlah dan porsi
konsumsi masing-masing individu pasti berbeda, jika kandungan zat gizi di
dalam buah sudah mencukupi zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk 2-3 porsi,
maka frekuensi mengkonsumsi makanan tersebut dapat dikatakan mencukupi
kebutuhan gizi karena pada intinya definisi gizi seimbang adalah makanan
yang cukup mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
beraktivitas dan menjaga kesehatan tubuh.
f) Makanan komersial
Makanan komersial dimaksudkan untuk jenis-jenis makanan yang
kualitas dan cita rasanya sangat diperhatikan serta tergolong ke dalam harga
cukup mahal. Makanan seperti ini biasanya sering ditemui di restauran, cafe,
dan lain-lain. Jenis makanan komersial yang digunakan dalam penelitian ini
adalah makanan yang tergolong kedalam makanan cepat saji seperti Fried
chicken, donat, humburger, pizza dan mie instan.
Berdasarkan data dari Tabel 4.1 frekuensi penggunaan makanan
komersial yang paling banyak adalah Fried chicken yaitu sebesar 190. Hal ini
berarti penggunaan bahan pangan komersil adalah 3-6 kali / minggu.
Makanan yang tergolong kedalam makanan komersil merupakan makanan
yang sangat mudah mempengaruhi minat para remaja untuk mencobanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
karena makanan tersebut cenderung cepat dalam hal penyajiannya. Kebiasaan
mengkonsumsi makanan komersial seperti fried chicken, donat, humburger,
pizza dan mie instan dapat menyebabkan remaja rentan sekali dalam masalah
gizi seperti anemia, kelebihan berat badan, kekurangan gizi serta penyakit
yang diakibatkan oleh zat-zat tambahan dalam bahan makanan yang
merugikan tubuh.
g) Minuman
Kebutuhan tubuh lainnya selain makanan adalah minuman. Hal ini
menjadi penting agar metabolisme tubuh dapat berjalan secara baik dan
normal sehingga tetap terjaga kelangsungan hidupnya. Minuman yang
digunakan pada penelitian ini adalah minuman yang lazim disajikan dan
disukai para remaja sesuai kesukaannya terhadap jenis minuman tersebut.
Jenis –jenis minuman tersebut adalah softdrink, kopi, Susu, Teh manis, Teh
tawar, Sirup, Minuman sachet dan Jus / sup buah.
Berdasarkan data dari Tabel 4.1 jenis minuman yang paling banyak di
minuman adalah susu dengan skor sebesar 240. Hal ini berarti diantara jenis
minuman yang lazim disajikan dan disukai, remaja masih memiliki kesukaan
yang besar untuk mengkonsumsi minuman susu. Dilihat dari skor yang ada,
dapat diketahui bahwa frekuensi meminum susu adalah 3-6 kali / minggu.
Tubuh manusia memerlukan nutrisi seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Susu merupakan salah atu sumber nutrisi terbaik
yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain sebagai pelengkap, susu juga sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
penyempurna makanan yang kita konsumsi sehari-hari karena didalam susu
terkandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat variasi makanan, diketahui bahwa
setiap jenis bahan pangan yang dikonsumsi oleh siswa memiliki tingkat variasi
yang berbeda pula. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi
terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan siswa seperti kebiasaan
makan, kesukaan terhadap makanan tertentu, lingkungan keluarga dan status
ekonomi orang tua, tempat tinggal maupun pergaulan. Semakin bervariasi
makanan yang dikonsumsi, maka kandungan zat gizi dalam makanan tersebut
diharapkan akan mencukupi terpenuhnya kebutuhan gizi dalam tubuh. Kebutuhan
gizi dalam tubuh harus pula disesuaikan dengan prinsip Nutrition Guide For
Balance Diet yang telah disepakati bersama dalam konferensi pangan sedunia di
Roma tahun 1992. Prinsip tersebut di Indonesia dikenal dengan pedoman gizi
seimbang (PGS) yang menyediakan pedoman makan dan berperilaku sehat bagi
seluruh masyarakat. Pemenuhan kebutuhan gizi seimbang dalam tubuh melalui
konsumsi makanan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
kebutuhan tubuh, memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
perilaku hidup bersih serta selalu memperhatikan berat badan normal.
B. Status Gizi di SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tubuh. Untuk mengetahui status gizi seseorang maka ada kategori ambang batas
indeks massa tubuh (IMT) yang digunakan. Dalam penelitian ini, indeks massa
tubuh yang digunakan adalah tinggi badan dan berat badan. Berdasarkan hasil
pengukuran, diketahui data mengenai rata-rata berat badan dan tinggi badan
responden sebagai berikut
Tabel. 4.8. Rata-rata IMT siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8
Yogyakarta
Rata-rata SMA Pangudi
Luhur
SMA N 8
Yogyakarta
Rata-rata
total
Tinggi badan (cm) 166,76
166,6
166,68
Berat badan (kg) 64,98
57,18
61,08
Status gizi pelajar kelas XI di SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8
Yogyakarta dapat dilihat pada gambar 4.1. Pada gambar tersebut diketahui
persentase dan jumlah siswa yang masuk ke dalam kategori status gizi kurus
berat, kurus ringan, normal, gemuk ringan dan gemuk berat
Gambar 4.1. Persentase status gizi responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 4.1. menunjukan data status gizi di SMA Pangudi Luhur dan
SMA N 8 Yogyakarta dengan menggunakan perhitungan indeks antropometri
tubuh dari data kuisioner berat badan serta tinggi badan siswa dari kedua sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas siswa kelas XI
memiliki status gizi normal yakni mencapai 35 orang atau 58 % dari total siswa
kedua sekolah sebanyak 60 orang. Siswa yang tergolong kedalam status gizi kurus
berat sebanyak 6 orang atau sekitar 10 %, siswa yang kurus ringan dan gemuk
berat memiliki jumlah yang sama yaitu masing-masing 7 orang atau sekitar 12%
sedangkan siswa dengan status gizi gemuk ringan sebanyak 5 orang atau sekitar
8%.
Status gizi normal terjadi bila tubuh memperoleh asupan zat-zat gizi yang
mencukupi kebutuhan tubuh sehingga memungkinkan tubuh untuk melakukan
proses pertumbuhan dan perkembangan terutama yang terjadi pada usia remaja.
Gizi kurang dapat terjadi karena seseorang mengalami kekurangan satu atau lebih
zat gizi di dalam tubuh (Almatsier, 2001). Pada pengelompokan status gizi, gizi
kurang termasuk kedalam kelompok status gizi kurus ringan dan kurus berat.
Status gizi lebih (gemuk ringan dan gemuk berat) merupakan keadaan tubuh
seseorang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, yang terjadi
karena kelebihan jumlah asupan energi yang disimpan dalam bentuk cadangan
berupa lemak.
Kekurangan atau kelebihan zat gizi akan berpengaruh terhadap keadaan
tubuh seseorang yang dapat menyebabkan efek toksik atau membahayakan di
dalam tubuh sehingga jika hal ini terus dibiarkan akan menyebabkan gangguan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang sangat fatal bagi tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. Gangguan gizi
tersebut disebabkan oleh faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer
merupakan faktor yang menjadi pokok dalam permasalahan gizi tersebut terutama
dalam hal makanan seperti kurangnya penyediaan pangan, kemiskinan,
ketidaktahuan terhadap pentingnya pola konsumsi pangan yang baik serta nutrisi
yang dibutuhkan tubuh, kebiasaaan makan yang salah. Faktor sekunder meliputi
semua kondisi yang menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai di sel- sel tubuh
setelah makanan dikonsumsi. Misalnya gangguan yang terjadi pada sistem
pencernaan, penggunaan obat-obatan tertentu, adanya penyakit yang diderita
sehingga mengganggu metabolisme tubuh serta kondisi kesehatan tubuh yang
kurang baik akibat adanya parasit yang mengganggu proses absorpsi zat-zat gizi
dalam tubuh (Almatsier, 2006).
C. Pengaruh Variasi Konsumsi Pangan Terhadap Status Gizi
Variasi konsumsi bahan pangan diperoleh dari data keseluruhan kategori
bahan pangan yang dikonsumsi masing-masing siswa, kemudian dianalisis guna
mengetahui pengaruhnya terhadap status gizi yang dimiliki oleh siswa.
1. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengukur data yang digunakan dalam
penelitian apakah memiliki distribusi normal atau tidak. adalah data
berdistribusi normal, adalah data berdistribusi tidak normal. Jika
probabilitas > 0,05 maka diterima sedangkan jika probabilitas ≤ 0,05
maka ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berdasarkan hasil uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov, tampak
bahwa nilai status gizi adalah 2,264 > 0,05 maka data normal, nilai variasi
konsumsi pangan 0,718 > 0,05 maka data normal. Nilai probabilitas status
gizi dan variasi konsumsi pangan adalah > 0,05 dengan demikian berarti
diterima dan ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa distribusi data variasi
konsumsi bahan pangan dan status gizi berdistribusi normal.
Tabel 4.9. Uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov
Status Gizi
Variasi
Konsumsi
Pangan
N 60 60
Normal Parametersa Mean 2.9333 1.4087E2
Std. Deviation 1.03934 2.21623E1
Most Extreme
Differences
Absolute .292 .093
Positive .291 .093
Negative -.292 -.040
Kolmogorov-Smirnov Z 2.264 .718
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .681
a. Test distribution is Normal
2. Korelasi Product Moment Pearson
Analisis pengaruh variasi konsumsi pangan terhadap status gizi di
kalangan Pelajar Kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta
digunakan Korelasi Product Moment Pearson. Pada pengujian hipotesis ini
menggunakan alpha 0,05 (α = 5%). Jika hasil signifikansi ≤ 0,05 dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh nyata antara variasi konsumsi pangan
terhadap status gizi di kalangan Pelajar Kelas XI SMA Pangudi Luhur dan
SMAN 8 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan hasil uji dengan Korelasi Product Moment Pearson dapat
diketahui bahwa variasi konsumsi pangan di kalangan pelajar Kelas XI SMA
Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta berpengaruh nyata terhadap status
gizi. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil
dari nilai alpha yang digunakan yakni sebesar 0,05 (5%). Nilai koefisien
korelasi r variasi konsumsi pangan dengan status gizi diperoleh yakni sebesar
0,823 yang berati hubungan antar dua variabel tersebut sangat kuat. Semakin
bervariasi makanan yang dikonsumsi di Kalangan Pelajar Kelas XI SMA
Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta sebesar satu satuan maka status gizi
akan semakin meningkat sebesar 0,823 satu satuan.
Tabel 4.10. uji korelasi product moment pearson
Keterangan Status gizi Variasi konsumsi pangan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
60
0,823
.000
60
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
0,823
.000
60
1
60
Hal yang menarik dari hasil penelitian ini bahwa secara umum variasi
makanan berpengaruh nyata terhadap status gizi di kalangan pelajar Kelas XI
SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta. Banyak hal yang dapat
menyebabkan hal ini seperti pola makan, jenis makanan, sifat genetik dari para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
siswanya, kebiasaan makan, pergaulan, status ekonomi keluarga, dll. (Thamrin et
al., 2008).
Variasi pangan di kalangan pelajar kelas XI dalam penelitian ini memiliki
hubungan yang signifikan terhadap status gizi remaja, artinya variasi makanan
sangat berpengaruh nyata terhadap status gizi. Hal ini dikarenakan setiap makanan
yang dikonsumsi mengandung berbagai jenis zat yang dibutuhkan oleh tubuh
terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Variasi makanan tersebut
dapat diihat dari banyaknya frekuensi penggunaan bahan pangan dalam waktu
tertentu misalnya dalam waktu satu hari, seminggu ataupun sebulan. Variasi
makanan tidak hanya terbatas dalam daftar jenis bahan pangan yang terdapat
dalam penelitian ini saja, tetapi juga masih banyak jenis makanan yang lebih
menarik berdasarkan tingkat kesukaan masing-masing siswa tersebut.
Usia remaja merupakan usia dimana seluruh aktivitas di dalam tubuh
meningkat seperti aktivitas fisik maupun aktivitas di dalam tubuh yang berkaitan
dengan kegiatan metabolisme tubuh. Menurut (Irianto, 2014) Semakin meningkat
aktivitas tubuh maka semakin baik pula status gizi seseorang. Hal ini karena
semakin meningkatnya aktivitas tubuh maka semakin banyak energi yang
dibutuhkan oleh tubuh sehingga diperlukan asupan nutrisi yang lebih banyak.
Pertumbuhan pada usia remaja sangat dipengaruhi oleh asupan zat gizi
yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan zat gizi
akan menyebabkan pertumbuhan yang menyimpang (Pahlevi, 2012).
Penyimpangan yang terjadi baik berupa fisik maupun kondisi kesehatan tubuh
seperti pertumbuhan yang terhambat, tinggi badan yang tidak sesuai usia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kekurangan berat badan maupun kelebihan berat badan, melemahnya otot-otot
tubuh serta anemia yang menyebabkan kesulitan untuk berkonsentrasi. Pada
dasarnya status gizi seseorang ditentukan berdasarkan konsumsi gizi dan
kemampuan tubuh dalam menggunakan zat-zat gizi tersebut. Status gizi normal
menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas makanan telah memenuhi kebutuhan
tubuh (Indriasari, 2013). Asupan zat gizi (energi, protein, lemak dan karbohidrat)
dalam variasi makanan yang dikonsumsi sehari-hari sangat besar dampaknya
terhadap status gizi seseorang karena akan berpengaruh kepada keseimbangan
energi yang berdampak terhadap terjadinya masalah gizi. Seseorang memerlukan
sejumlah zat gizi untuk dapat hidup sehat serta dapat mempertahankan
kesehatannya (Almatsier, 2009).
D. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam
penelitian, sehingga penulis hanya membahas mengenai variasi dan frekuensi
makan serta status gizi pelajar kelas XI. Keterbatasan yang peneliti rasa perlu
diperbaiki untuk penelitian selanjutnya adalah penggunaan kuisioner untuk
pengambilan data hendaknya dilengkapi dengan pertanyaan yang berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pelajar, sehingga
mempermudah penulis dalam memperdalam analisis status gizi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian yang telah diuraikan
dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dari
penelitian ini sebagai berikut :
1. Variasi konsumsi sumber bahan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayuran, buah-buahan, makanan komersial dan minuman di kalangan pelajar
kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta sangat beragam.
2. Frekuensi konsumsi bahan pangan di SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8
Yogyakarta memiliki tingkat frekuensi yang berbeda.
3. Variasi konsumsi pangan berpengaruh nyata terhadap status gizi. Berdasarkan
uji korelasi product moment pearson, terdapat pengaruh nyata antara variasi
konsumsi makanan terhadap status gizi siswa. Berdasarkan hasil pengukuran
indeks massa tubuh (IMT), dapat diketahui bahwa dari 60 responden terdapat
10 % yang mengalami status gizi kurus berat, 12 % kurus ringan, 58 %
normal, 8 % gemuk ringan dan 12 % gemuk berat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya ditambahkan faktor–faktor yang mempengaruhi variasi konsumsi
pangan seperti pengaruh keluarga, lingkungan sosial, media sosial dan latar
belakang budaya agar memperdalam analisis data.
2. Status gizi juga dapat diketahui melalui penilaian status gizi secara tidak
langsung dengan metode survei konsumsi pangan, salah satunya adalah food
recall 24 dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
C. Aplikasi Hasil Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi
Hasil penelitian mengenai pengaruh variasi konsumsi pangan terhadap
status gizi di kalangan pelajar kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8
Yogyakarta menunjukan adanya pengaruh nyata dari berbagai variasi konsumsi
pangan terhadap status gizi remaja. Hal ini tentunya menjadi perhatian yang serius
bagi semua kalangan untuk lebih memperhatikan pola konsumsi yang disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh.
Remaja merupakan masa dimana mereka tergolong rawan gizi karena
proses pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan banyak asupan
nutirisi. Untuk itu, remaja perlu mengetahui kebutuhan dan keseimbangan energi
tubuhnya serta pedoman gizi seimbang dalam penyususnan menu makan sehari-
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan pertimbangan tersebut, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran dengan materi Kebutuhan dan Keseimbangan Energi
serta materi Menyusun Menu Makanan Seimbang untuk Sekolah Menengah Atas
(SMA) kelas XI semester II. Dalam hal ini, kurikulum yang digunakan yaitu
kurikulum 2013 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai berikut :
Kompetensi Inti
1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan
sistem pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, A. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu
Almatsier, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Ambarwati, F.R. 2012. Gizi Dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Cakrawala
Ilmu.
Arisman.2008. Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: EGC
Arnelia, A.H.2005, Perilaku Makan Khas Remaja, http://www.kompas.com,
diakses tanggal 28 Juli 2016
Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Kajian Makanan Tradisional UGM, 2005.
Selayang Pandang Pangan Keluarga bagian Pertama. Jakarta : UGM
California Department of Public Health. 2012. County health status profiles.
California
https://www.cdph.ca.gov/pubsforms/Pubs/OHIRProfiles2012.pdf di akses
11 mei 2016
Dedeh dkk. (2010). Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : Sarana
Bobo.
Depkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Depkes RI
Fradjia, Nur Purwaningrum, 2008. Hubungan Antara Citra Raga dengan Perilaku
Makan Pada Remaja Putri. Skripsi. Surakarta : Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Gibson, R.S. 2005. Principle of Nutritional Evaluation. 2nd ed. New York:
Oxford.
Hegarty, V. 1996. Nutrition, Food and Environment. USA: Eagon Press,
Minnesotta, USA.
Indriasari, R. 2013. Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Status Gizi Pada Remaja
Putri di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Makassar Tahun 2013. Skripsi. Makasar : Universitas Hasanuddin.
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Irianto, K. 2014. Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. 1st ed. Bandung:
Alfabeta.
Istiany, A. 2013. Gizi Terapan. Bandung. Remaja rosdakarya offset: Bandung
Kementerian Kesehatan RI.2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI
Lazzeri, G., Casorelli, A., Giallombardo, D., Grasso, A., Guidoni, C., Menoni,
E.,Giacchi, M.2006. 2006. Nutritional Surveillance in Tuscany: Maternal
Perception of NutritionalStatusof 8-9 Y-Old School-Children. Journal
ofPreventive Medicine And Hygiene 47:16–21.
Nurjanah, 2012. keadaan pengetahuan gizi dan pola konsumsi siswa program
keahlian kompetensi jasa boga di SMK N 2 Godean. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta : Yogyakarta
Pahlevi, A.E. 2012. “Determinan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar.” Jurnal
Kesehatan Masyarakat 7(2):122–26.
Pitrasti, R. 2015. Perbedaan Pola Makan dan Status Sizi Siswa SMA IT ABU
BAKAR yang tinggal di asrama sekolah dibandungkan dengan siswa yang
tidak tinggal di asrama sekolah. UGM : Yogyakarta
Purwati, S. 2005. Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Rina R dan Oktia W.2008. Kebiasaan Makan Fast Food, Konsumsi Serat Dan
Status Obesitas Pada Remaja Putri. Jurnal Kesmas, 3 (2): 185 – 195
Rosida. 2011. Konsumsi Pangan Keluarga dan Pola Pangan Harapan (PPH) di
Desa Kampong Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25514 di akses 11 Agustus
2016
Republik Indonesia. 2012. Undang-undang NO 18 tentang Pangan. Dewan
Perwakilan Rakyat RI. Jakarta.
http://codexindonesia.bsn.go.id/uploads/download/UU_Pangan_No.18.pdf
di akses 11 mei 2016
Saparinto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan tambahan Pangan. Yogyakarta :
Kanisius
Sirajuddin, dkk. 2015. Survei konsumsi pangan. Jakarta : EGC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Soekirman. 2000. Ilmu gizi dan Aplikasinya: untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.Departemen Pendidikan Nasional
Suhardjo. 1996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Dan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA
Supariasa, dkk.2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
Surjaweni,V,W. 2015. Statistik Untuk Kesehatan.Yogyakarta : Gava Media
Thamrin. 2008. Kebiasaan Makan dan Pengetahuan Reproduksi Remaja Putri
Peserta Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
(PI-KRR). Jurnal Gizi dan Pangan: Bogor
Zudhy, N. 2015. Hubungan Pola Aktivitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Status
Gizi Pada Pelajar putri SMA Kelas X Denpasar Utara. Universitas
Udayana : Denpasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
LAMPIRAN 1
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI /II
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
KOMPETENSI DASAR
MATERI
POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem pencernaan
1.1
.
Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan,
organ penyusun sistem
dan bioproses yang terjadi
pada mahluk hidup.
Struktur
dan fungsi
sel pada
sistem
pencernaan
BMI &
BMR
Menu
sehat
Mengamati
Mengamati gambar berbagai
macam kondisi kesehatan tubuh
yang diamati melalui ukuran
tubuh dan berat
mengamati berbagai macam menu
seimbang untuk kebutuhan energi
dan keseimbangan energi
Menanya
Mengapa ada orang yang menjadi
gemuk tetapi juga ada yang
menjadi kurus?
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
Menyusun menu makanan
seimbang untuk kategori aktivitas
normal selama 3 hari melalui
kerja mandiri.
mencari tahu hasil dari
perhitungan angka metabolisme
basal (AMB), berat badan ideal
dan indeks massa tubuh (IMT)
Tugas
Menuliskan
data makanan
yang
dikonsumsi
setiap hari
selama 3 hari
meliputi jenis,
jumlah dan
komposisi
makanan
Observasi
Sikap ilmiah
dalam
mengamati dan
diskusi
Portofolio
Hasil
rancangan
4 JP
Buku siswa
Buku
Biologi
kelas XI
Internet
Gambar
Dll
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani
dan santun dalam
mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif
dan proaktif dalam dalam
setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
KOMPETENSI DASAR
MATERI
POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
Mengumpulkan data informasi
kelaianan-kelainan yang mungkin
terjadi pada masalah gizi manusia
dari berbagai sumber sebagai
tugas kelompok dan melaporkan
dalam bentuk tertulis.
Mengasosiasikan
Mengaitkan beberapa
permasalahan gizi dengan konsep
yang sudah dipelajarinya.
Mengkomunikasikan
Menjelaskan cara menjaga
kesehatan diri dengan prinsip-
prinsip dalam perolehan mutrisi
dan energi melalui makanan dan
kerja sistem pencernaan.
Tes
Kajian
literature
tentang
komposisi
makanan
seimbang
dikaitkan
dengan
kebutuhan dan
keseimbangan
energi pada
seseorang
3.7
.
Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem pencernaan dan
mengaitkannya dengan
nutrisi dan bioprosesnya
sehingga dapat
menjelaskan proses
pencernaan serta
gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada
sistem pencernaan
manusia melalui studi
literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
4.7
.
Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
KOMPETENSI DASAR
MATERI
POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
jaringan pada organ-organ
pencernaan yang
menyebabkan gangguan
sistem pencernaan
manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester : X IPA / 2
Mata Pelajaran : Biologi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 kali pertemuan)
____________________________________________________________
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
1.1.1 Mensyukuri pengetahuan dan
pemahaman yang diperoleh
tentang kebutuhan dan
keseimbangan energi tubuh
serta pedoman menyusun
menu seimbang
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.1.1 Menunjukan sikap jujur,
bertanggungjawab, percaya
diri dan bekerjasama dalam
melakukan pengamatan di
dalam kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3.7 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun
organ pada system pencernaan
dan mengaitkannya dengan
nutrisi dan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan
proses pencernaan serta
gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem pencernaan
manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.7.1 Menjelaskan kebutuhan dan
keseimbangan energi dalam
tubuh
3.7.2Menghitung kebutuhan dan
keseimbangan energi energi
dalam tubuh
3.7.3 Menjelaskan menu makanan
seimbang
3.7.4 mengidentifikasi asupan nilai
gizi makanan siswa setiap
hari selama 3 hari.
4.7. Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-
organ pencernaan yang
menyebabkan gangguan sistem
pencernaan manusia melalui
berbagai bentuk media
presentasi.
4.7.1 Menganalisis kasus
permasalahan gizi yang ada
di Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran.
1.1.1 Melalui kegiatan refleksi, siswa mampu mensyukuri pengetahuan
dan pemahaman yang diperoleh tentang kebutuhan dan
keseimbangan energi tubuh serta pedoman menyusun menu
seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2.1.2 Melalui kegiatan diskusi dan presentasi, siswa mampu menunjukan
sikap jujur, bertanggungjawab, percaya diri dan bekerjasama dalam
melakukan pengamatan di dalam kelas
3.7.1 Setelah mempelajari materi, siswa mampu mengumpulakan
informasi tentang pola makan, menu seimbang, BMI dan BMR
3.7.2 Setelah mempelajari materi siswa, siswa mampu menghitung
kebutuhan energi dan keseimbangan energi dalam tubuh
3.7.3 Setelah mempelajari materi siswa, siswa mampu mengetahui
kebutuhan energi dan keseimbangan energi dalam tubuh
3.7.4 Siswa mampu menyusun menu makanan seimbang selama 3 hari
melalui kerja mandiri
4.7.1 Siswa mampu menyajikan hasil permasalahan terkait status gizi
melalui kegiatan presentasi
E. Materi
1. Kebutuhan Dan Keseimbangan Energi
a. Kebutuhan energi
Terdapat tiga komponen untuk menghitung kebutuhan energi yaitu
angka metabolisme basal (AMB), aktivitas fisik, dan efek makan.
Metabolisme basal membutuhkan energi paling banyak, yaitu sekitar 66,7
% dari total energi yang dikeluarkan seseorang.
1) Angka metabolisme basal (AMB)
Angka metabolisme basal (AMB) adalah kebutuhan minimal
energi untuk melakukan proses tubuh yang vital. Proses tubuh vital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
meliputi mempertahankan otot tonus, sistem peredaran darah, pernafasan,
metabolisme sel, dan mempertahankan suhu tubuh.
AMB dipengaruhi dipengaruhi faktor jenis kelamin, usia, ukuran
tubuh, komposisi tubuh, kesehatan, suhu lingkungan, suh tubuh, aktivitas,
sekresi hormon, status gizi, kebiasaan merokok, keadaan hamil atau
menyusui. AMB dinyatakan dalam satuan kilokalori (kkal)
Cara menghitung AMB dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
1) Menghitung AMB berdasarkan berat badan.
AMB laki-laki = BB x 1,0 kkal x 24 jam
AMB wanita = BB x 0,9 kkal x 24 jam
2) Menghitung AMB dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, berat
badan ( BB ), menurut FAO ( Food and Agriculture Orgamization),
WHO (World Health Organization ), dan UNU (The United Nations
University ).
Tabel 1. AMB berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin dan berat
badan.
Kelompok Umur AMB (kkl/hari)
Laki-laki Perempuan
0-3 60,9 BB kg – 54 61,0 BB kg – 51
3-10 22,7 BB kg + 495 22,5 BB kg + 499
10-18 17,5 BB kg + 651 12,2 BB kg + 746
18-30 15,3 BB kg + 679 14,7 BB kg + 496
30-60 11,6 BB kg + 879 8,7 BB kg + 829
≥ 60 13,5 BB kg + 487 10,5 BB kg + 596
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. Keseimbangan energi
Keseimbangan energi seseorang dapat dicapai jika makanan yang
dikonsumsi dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang sama dengan
energi yang dikeluarkan. Keseimbangan energi dapat ditentukan oleh
berat badan ideal dan indeks massa tubub (IMT) atau body masa index
( BMI )
1) Penentuan Berat Badan Ideal
Penentuan Berat Badan Ideal menggunakan rumus standar broca
sebagai berikut :
BB Ideal ( kg ) =( TB ( cm ) – 100 ) – 10 % ( TB ( cm ) – 100 )
Contoh :
Seseorang memiliki tinggi badan 160 cm, maka berat badan ideal = ( 160 -
100) -10% ( 160 -100 ) = 60 -6 = 54 kg
2) Penentuan indeks massa tubuh ( IMT )
IMT ditentukan oleh pengukuran berat badan dan tinggi badan,
dengan rumus sebagai berikut :
IMT =
Tabel 2. Batas Ambang Indeks Masa Tubuh ( IMT) di Indonesia
IMT KELOMPOK KATEGORI
< 17 Kurus berat Kekurangan berat badan tingkat berat
17,0 – 18,5 Kurus ringan Kekurangan berat badan tingkat
ringan
18,5 – 25,0 Normal Normal
25,0 – 27,0 Gemuk ringan Kelebihan berat badan tingkat ringan
>27,0 Gemuk berat Kelebihan berat badan tingkat berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Contoh :
Seseorang memiliki berat badan 80 kg dan tinggi badan 160 cm ( 1,6 M )
IMT =
=
= 31,25
IMT = 31,25 ( gemuk berat, kategori Kelebihan berat badan tingkat berat )
2. Menyusun Menu Seimbang
Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk
sekali makan atau untuk sehari. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
beraneka ragam makanan dalam jumlah dan porsi yang sesuai, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang untuk proses kehidupan serta pertumbuhan
dan perkembangan.
Pola menu seimbang diperkenalkan tahun 1950 oleh prof.dr.Dr. poorwo
soedarmo adalah Pola menu 4 sehat 5 sempurna yang pada umumnya disusun
sebagai berikut :
1. Makanan pokok, memberikan rasa kenyang. Contoh nasi jagung, ubi
jalar,singkong, talas, sagu, mie, dan lain-lain.
2. Lauk, memberikan rasa nikmat, sehingga makanan pokok yang memiliki rasa
menjadi lebih enak. Lauk terdiri atas lauk hewani ( ikan,daging, telur,
dan ayam ) dan Lauk nabati (kacang0-kacangan, tahu, tempe, oncom ).
3. Sayuran, hidangan berkuah ,memberi rasa segar dan memperlancar proses
menelan
4. Buah, sebagai pencuci mulut, contohnya pepaya, pisang, semangka dan
melon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5. Susu, unsur pelengkap terutama bagi kelompok orang yang membutuhkan
proteinrelatif lebih banyak seperti ibu hamil dan menyusui serta balita.
Untuk memenuhi nutrsi yang seimbang, maka disusunlah piramida gizi
seimbang
Gambar 1. Menu 4 sehat 5 sempurna dalam piramida gizi seimbang
Setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda tergantung umur,
jenis kelamin, dan kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu, seseorang perlu
memperhatikan beberapa hal dalam penyususnan piramida gizi seimbang, yaitu :
a) Keanekaragaman makanan yang dissuaikan dengan kebutuhan tubuh
b) Nilai gizi bahan makanan
c) Berat badan yang seimbang
d) Aktivitas fisik yang dilakukan
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Tugas mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1:
Kegiatan
(Waktu) Kegiatan Guru dan Siswa
Pembukaan
(10 menit)
1. Memberikan salam dan berdoa
2. Mengondisikan kelas dan melakukan presensi.
3. Apersepsi: guru menanyakan mengapa makanan sangat
penting bagi tubuh? Mengapa tubuh dapat melakukan
perubahan ukuran ?
4. Guru memperlihatkan gambar/foto tentang kondisi
kesehatan tubuh manusia yang diamati melalui ukuran
tubuh dan berat badan dalam bentuk gambar/foto
5. Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
(60 menit)
Mengamati :
1. Guru menyajikan informasi tabel kebutuhan energi dan
keseimbangan energi yang dibutuhkan oleh tubuh
2. Siswa secara individu mengamati berbagai cara untuk
mengetahui angka kecukupan untuk kebutuhan energi
dan keseimbangan energi
3. Siswa mencatat hasil pengamatannya
4. Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya :
1. Setelah siswa diajak untuk mengamati berbagai macam
perhitungan untuk memenuhi kebutuhan dan
keseimbangan energi dalam tubuh, guru menanyakan
hasil dari pengamatan siswa dari gambar/foto yang telah
disajikan
2. Kemudian siswa bertanya lebih dalam tentang materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
tersebut hal ini memunculkan rasa ingin tahu dan setelah
itu guru menjelaskan perhitungan mengenai kebutuhan
dan keseimbangan energi
Mengumpulkan informasi / Mencoba :
1. Siswa mencari tahu hasil dari perhitungan angka
metabolisme basal (AMB), berat badan ideal dan indeks
massa tubuh (IMT)
2. Kemudian guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok dan membagikan LKS sebagai bahan diskusi
3. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/ menilai keterampilan mencoba, dan
mengolah data, serta menilai kemampuan siswa
Mengasosiasi / Menalar :
1. Siswa menggali informasi, melakukan analisis untuk
menjelaskan dan menarik kesimpulan dari hasil
perhitungan yang diperoleh guna mengetahui mengapa
kebutuhan dan keseimbangan energi sangat penting bagi
tubuh.
2. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah
data dan merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan :
1. Perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil dan kesimpulan diskusi
2. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan
Penutup
(20 menit)
1. Guru bersama siswa menyimpulkan faktor yang
mempengaruhi kebutuhan dan keseimbangan energi
dalam tubuh
2. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi tentang
menyusun menu makanan seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Siswa diberi tugas menyusun menu makan perhari untuk
jangka waktu tiga hari yang meliputi makan pagi, makan
siang dan makan malam.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan
salam
Pertemuan 2 :
Kegiatan
(Waktu)
Kegiatan Guru dan Siswa
Pembukaan
(10 menit)
1. Memberikan salam dan berdoa
2. Mengondisikan kelas dan melakukan presensi.
3. Apersepsi: guru menanyakan menu makanan yang siswa
konsumsi pada saat sarapan
4. Guru membawa berbagai jenis makanan hasil olahan
rumah dan gambar / foto makanan cepat saji olahan
restauran atau cafe
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
(60 menit)
Mengamati :
1. Guru meminta siswa secara acak untuk menyampaikan
hasil dari tugas mandiri yang sudah diberikan pada
pertemuan sebelumnya
2. Guru menjelaskan berbagai macam menu seimbang
dalam tumpeng gizi seimbang ( TGS )
3. Siswa secara individu mengamati berbagai macam menu
seimbang untuk kebutuhan energi dan keseimbangan
energi
4. Siswa mencatat hasil pengamatannya
5. Guru menilai sikap dan keterampilan siswa mengamati
Menanya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1. Setelah menyampaikan hasil tugas mandiri dan
mengamati porsi makan sehari-hari yang dianjurkan
dalam pedoman gizi seimbang
2. Kemudian siswa bertanya lebih dalam tentang materi
tersebut hal ini memunculkan rasa ingin tahu
Mencoba :
1. Guru membagi siswa kedalam kelompok
2. Masing-masing kelompok diberi kasus terkait
permasalahan gizi yang ada di Indonesa
3. Siswa mendiskusikan permasalahan tersebut terkait
dengan penerapan pedoman gizi seimbang (PGS)
Mengasosiasi :
1. Siswa menggali informasi, melakukan analisis untuk
menjelaskan dan menarik kesimpulan dari masing-
masing kasus terkait permasalahan gizi tersebut
2. Guru membimbing / menilai kemampuan diskusi siswa
menganalisis permasalahan, tanggung jawab dalam
kelompok serta merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan :
1. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi
2. Guru mengklarifikasi bila ada yang belum tepat dan
memberi penguatan dari hasil presentasi kelompok
Penutup
(20 menit)
1. Guru menuntun siswa membuat kesimpulan tentang
materi menu manakan seimbang sesuai dengan pedoman
gizi seimbang
2. Guru menanyakan manfaat yang diperoleh dari kegiatan
pembelajaran hari ini
3. Siswa diberi tugas untuk membuat poster tentang
pedoman gizi seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan
salam
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Media/Alat belajar : Laptop, viewer, foto/gambar, white board,
spidol, penghapus
2. Sumber Belajar :
a. Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga
b. Internet
c. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
a. Tugas kelompok
b. Penugasan
c. Observasi
d. Portofolio
2. Bentuk instrumen
a. LKS
b. PR (tugas mandiri)
c. Lembar observasi
d. Lembar penilaian portopolio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA SISWA
A. Judul : Kebutuhan dan Keseimbangan Energi
B. Tujuan :
1. Menghitung kebutuhan AMB (angka metabolisme basal)
2. Menghitung berat badan idela dan IMT (indeks massa tubuh)
3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keseimbangan
energi
C. Alat & Bahan :
1. Alat tulis
D. Cara Kerja :
1. Hitunglah masing-masing kebutuhan AMB, berat badan ideal serta
batas ambang indeks massa tubuh!
2. Catatlah hasil perhitungan pada tabel!
3. Diskusikanlah jawaban dari pernyataan berikut bersama teman
kelompokmu!
4. Catatlah hasil diskusi tersebut pada lembar jawaban!
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
E. Hasil perhitungan
No Nama Kebutuhan Energi
AMB IMT
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
F. Pertanyaan diskusi :
1. Berapakah kebutuhan AMB (angka metabolisme basal) pada tubuh
mu? ( minimal 3 orang )
2. Berapakah berat badan ideal serta batas ambang IMT (indeks massa
tubuh) pada tubuhmu? ( minimal 3 orang)
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan
keseimbangan energi ?
G. Kesimpulan :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Nama Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN 4
TUGAS MANDIRI
Keterangan :
1. Tuliskan menu makanan yang anda makan selama 3 hari.
2. Contoh jenis menu makanan adalah nasi goreng, susu, dan lain-lain
3. Contoh komponen makanan : nasi goreng terdiri dari nasi, telur dan
minyak
4. Jika pada salah satu waktu anda tidak makan, maka tabel dapat di
kosongkan
Hari / tanggal Waktu
Nama / jenis menu
makanan dan
minuman
Komponen
makanan
Senin, Pagi
Malam
Siang
Selasa, Pagi
Malam
Siang
Rabu, Pagi
Malam
Siang
Pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa kita perlu memperhatikan menu makanan yang
dikonsumsi setiap hari!
2. Jelaskan hubungan pola konsumsi dengan status gizi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kisi –kisi soal
Indikator Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.7.4 mengidentifikasi
asupan nilai gizi
makanan siswa
setiap hari selama 3
hari.
1 2 2
Perhitungan Nilai = ∑
× 100%
Skor total = 40
Keterangan :
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisis
C5 : Sintesis
C6 : Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PEDOMAN DAN RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
NO SOAL
NILAI
0 5 10 15 20
1.
Jelaskan mengapa
kita perlu
memperhatikan
menu makanan yang
di konsumsi setiap
hari!
Penjelasan
siswa sangat
tidak jelas atau
tidak sesuai
Penjelasan siswa
tidak jelas
namun sedikit
bermakna
Penjelasan siswa
kurang jelas
namun sedikit
bermakna
Penjelasan siswa
jelas namun masih
kurang bermakna
Penjelasan siswa
sangat jelas dan
sangat bermakna
2.
Jelaskan hubungan
pola konsumsi
dengan status gizi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
NO NAMA
SISWA
INDIKATOR Nilai Nilai akhir
Juju
r
Bertan
ggung jaw
ab
Percay
a diri
Bek
erjasama
1.
2.
3.dst..
Nilai akhir :
A = 16-20 (Sangat baik)
B = 11-15 (Baik)
C = 6-10 (Cukup)
D = 0-5 (Kurang )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PEDOMAN PENILAIAN SIKAP
Aspek yang diamati:
1. Jujur
Skor Keterangan indikator
1 Jika indikator tidak terpenuhi
2 Jika hanya satu indikator terpenuhi
3 Jika dua indikator terpenuhi
4 Jika siswa mengerjakan soal dengan jujur, data lengkap dan tidak
memanipulasi data
2. Bertanggung jawab
Skor Keterangan indikator
1 Jika indikator tidak terpenuhi
2 Jika hanya satu indikator terpenuhi
3 Jika dua indikator terpenuhi
4 Siswa sangat bertanggung jawab dalam mengerjakan soal dengan baik
dan tepat waktu
3. Percaya diri
Skor Keterangan indikator
1 Jika indikator tidak terpenuhi
2 Jika hanya satu indikator terpenuhi
3 Jika dua indikator terpenuhi
4 Siswa sangat percaya diri, menerima dan menjawab pertanyaan dengan
baik dan benar serta berani mengemukan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4. Bekerjasama
Skor Keterangan
1 Jika indikator tidak terpenuhi
2 Jika hanya satu indikator terpenuhi
3 Jika dua indikator terpenuhi
4 Siswa sangat berpartisipasi dalam mengerjakan tugas, menghargai
pendapat sesama anggota kelompok dan terlibat dalam menjawab
pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO
Kelas :.......................................
Nama :.......................................
Tema : Pedoman gizi seimbang
No Aspek Penilaian Skor Catatan
1. Kesesuaian tema
2. Kreativitas
3. Bahasa dan penulisan
4. Tujuan penyampaian pesan
Jumlah nilai
Pedoman skor :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PEDOMAN PENILAIAN PORTOFOLIO
Aspek yang diamati ;
1. Kesesuaian tema
Skor Keterangan indikator
1 Poster sangat tidak sesuai dengan tema
2 Poster sedikit sesuai dengan tema
3 Poster sesuai dengan tema
4 Poster sangat sesuai dengan tema
2. Kreativitas
Skor Keterangan indikator
1 Poster yang dibuat sangat tidak kreatif
2 Poster yang dibuat kurang kreatif
3 Poster yang dibuat cukup kreatif
4 Poster yang dibuat sangat kreatif
3. Bahasa dan penulisan
Skor Keterangan indikator
1 Bahasa dan penulisan yang ditampilkan sangat tidak bisa dipahami
2 Bahasa dan penulisan yang ditampilkan tidak bisa dipahami
3 Bahasa dan penulisan yang ditampilkan kurang bisa dipahami
4 Bahasa dan penulisan yang ditampilkan sangat bisa dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4. Tujuan penyampaian pesan
Skor Keterangan indikator
1 Pesan yang ingin disampaikan sangat tidak terpenuhi
2 Pesan yang ingin disampaikan tidak terpenuhi
3 Pesan yang ingin disampaikan kurang terpenuhi
4 Pesan yang ingin disampaikan sangat terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 5
TABEL IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
No Identitas Responden
1. Jenis kelamin
2. Tanggal lahir
3. Berat badan
4. Tinggi badan
No kuisioner :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 6
FORMULIR FFQ
FREKUENSI PENGGUNAAN BAHAN PANGAN
Keterangan :
1. Perhatikan keterangan tulisan pada tabel
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan frekuensi Anda mengkonsumsi makanan berdasarkan
pengelompokan bahan makanan dibawah ini.
Nama Bahan Pangan FREKUENSI KONSUMSI BAHAN PANGAN
>1 x/hari 1x/hari <3x/minggu 3 x /minggu <1 x /minggu Tidak pernah
Makanan Pokok A B C D E F
1. Nasi putih
2. Nasi merah
3. Jagung
4. Singkong
5. Kentang
6. Mie ( non mie
instan )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
7. Roti
Lauk Hewani
1. Daging
2. Ayam
3. Telur
4. Ikan
5. Seafood (udang
,cumi)
Lauk Nabati
1. Tahu
2. Tempe
Sayuran
1. Bayam
2. Kangkung
3. Brokoli
4. Sawi
5. Daun singkong
6. Kacang panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
7. Buncis
8. Wortel
9. Lainnya
Buah –buahan
1. Jeruk
2. Apel
3. Mangga
4. Pisang
5. Semangka
6. Melon
7. Alpukat
8. Jambu biji
9. Anggur
10. Lainnya
Makanan komersial
1. Fried chicken
2. Donat
3. Humburger
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Pizza
5. Mie instan
Minuman
1. Softdrink
2. Kopi
3. Susu
4. Teh manis
5. Teh tawar
6. Sirup
7. Minuman
sachet
8. Jus / sup buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 7
DATA IMT ( indeks masa tubuh) SISWA
SMA PANGUDI LUHUR
No Berat Badan
(KG)
Tinggi Badan
(CM)
Tinggi Badan
(M) IMT Status Gizi Skor
1 84,50 170 1,70 29,24 Gemuk Berat 5
2 58,50 174 1,74 19,32 Normal 3
3 46,00 160 1,60 17,97 Kurus Ringan 2
4 55,60 172 1,72 18,79 Normal 3
5 55,00 170 1,70 19,03 Normal 3
6 77,00 171 1,71 26,33 Gemuk Ringan 4
7 73,00 168 1,68 25,86 Gemuk Ringan 4
8 65,00 162 1,62 24,77 Normal 3
9 42,90 151 1,51 18,81 Normal 3
10 42,00 163 1,63 15,81 Kurus Berat 1
11 49,60 152 1,52 21,47 Normal 3
12 42,30 160 1,60 16,52 Kurus Berat 1
13 63,00 153 1,53 26,91 Gemuk Ringan 4
14 65,60 174 1,74 21,67 Normal 3
15 73,30 170 1,70 25,36 Gemuk Ringan 4
16 143,30 172 1,72 48,44 Gemuk Berat 5
17 65,10 173 1,73 21,75 Normal 3
18 81,20 180 1,80 25,06 Normal 3
19 66,20 168 1,68 23,46 Normal 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No Berat Badan
(KG)
Tinggi Badan
(CM)
Tinggi Badan
(M) IMT Status Gizi Skor
20 42,10 165 1,65 15,46 Kurus Berat 1
21 81,50 164 1,64 30,30 Gemuk Berat 5
22 46,40 154 1,54 19,56 Normal 3
23 57,30 166 1,66 20,79 Normal 3
24 58,60 167 1,67 21,01 Normal 3
25 44,90 162 1,62 17,11 Kurus Ringan 2
26 48,60 172 1,72 16,43 Kurus Berat 1
27 124,80 175 1,75 40,75 Gemuk Berat 5
28 60,30 182 1,82 18,20 Kurus Ringan 2
29 59,00 169 1,69 20,66 Normal 3
30 76,80 164 1,64 28,55 Gemuk Berat 5
SMA N 8 YOGYAKARTA
No Berat Badan
(KG)
Tinggi Badan
(CM)
Tinggi Badan
(M) IMT Status Gizi Skor
1 75,70 173 1,73 25,29 Gemuk Ringan 4
2 67,40 175 1,75 22,01 Normal 3
3 49,80 154 1,54 21,00 Normal 3
4 49,40 159 1,59 19,54 Normal 3
5 65,10 168 1,68 23,07 Normal 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No Berat Badan
(KG)
Tinggi Badan
(CM)
Tinggi Badan
(M) IMT Status Gizi Skor
6 53,80 174 1,74 17,77 Kurus Ringan 2
7 47,60 158 1,58 19,07 Normal 3
8 65,20 165 1,65 23,95 Normal 3
9 46,70 162 1,62 17,79 Kurus Ringan 2
10 80,60 186 1,86 23,30 Normal 3
11 67,00 190 1,90 18,56 Normal 3
12 71,60 176 1,76 23,11 Normal 3
13 60,90 176 1,76 19,66 Normal 3
14 54,60 158 1,58 21,87 Normal 3
15 44,40 163 1,63 16,71 Kurus Berat 1
16 55,90 163 1,63 21,04 Normal 3
17 82,80 173 1,73 27,67 Gemuk Berat 5
18 52,20 165 1,65 19,17 Normal 3
19 55,50 168 1,68 19,66 Normal 3
20 41,50 157 1,57 16,84 Kurus Berat 1
21 58,70 157 1,57 23,81 Normal 3
22 55,50 167 1,67 19,90 Normal 3
23 61,90 171 1,71 21,17 Normal 3
24 53,60 156 1,56 22,02 Normal 3
25 43,50 159 1,59 17,21 Kurus Ringan 2
26 51,80 165 1,65 19,03 Normal 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No Berat Badan
(KG)
Tinggi Badan
(CM)
Tinggi Badan
(M) IMT Status Gizi Skor
27 47,70 163 1,63 17,95 Kurus Ringan 2
28 58,00 167 1,67 20,80 Normal 3
29 49,10 160 1,60 19,18 Normal 3
30 47,90 170 1,70 16,57 Kurus Berat 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA
Alat yang digunakan
1. Timbangan
digital CAMRY
EB9003
2. Pita pengukur
Proses pengambilan data
1 2
Keadaan kelas
1. SMA Pangudi Luhur
2. SMAN 8 yogyakarta
1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI