pengaruh upah minimum, pdrb dan inflasi terhadap ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja...

18
PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014-2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : TIKA CITRA KUMALASARI B300150042 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 25-Mar-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI

TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI

JAWA TENGAH TAHUN 2014-2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

TIKA CITRA KUMALASARI

B300150042

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP

PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2014-2017

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

TIKA CITRA KUMALASARI

B300150042

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Muhammad Arif, SE. MEc. Dev

Page 3: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP

PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2014-2017

oleh:

TIKA CITRA KUMALASARI

B300150042

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari ...........................................

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Dewan Penguji:

1. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Syamsudin, M. M

NIDN: 017025701

Page 4: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 31 Juli 2019

Penulis

TIKA CITRA KUMALASARI

B300150042

Page 5: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

1

PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP

PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2014-2017

Abstrak

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak terlepas dari masalah masalah

yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Masalah ketenagakerjaan yang dihadapi

oleh Indonesia adalah pesatnya peningkatan jumlah angkatan kerja. Indonesia yang

merupakan negara berkembang adalah merupakan satu dari banyak negara yang

memiliki masalah mengenai tenaga kerja. Upaya peningkatan penyerapan tenaga

kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti

upah minimum kabupaten/kota, PDRB dan inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja

di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2017 baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal dengan pendekatan

kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder 35 Kabupaten/Kota di

Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2017. Analisis yang digunakan adalah analisis

regresi data panel dengan model regresi Random Effect. Data diolah dengan

menggunakan Eviews 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upah minimum

provinsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja yaitu

sebesar 0,026603, 2) PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan

tenaga kerja yaitu sebesar 0,004207, 3) Inflasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 2216,815. Berdasarkan hasil penelitian

diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara bersama-sama variabel upah

minimum, PRDB dan inflasi memilki pengaruh positif dan signifikan terhadap

penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014- 2017. Saran dari

penelitian ini Hendaknya pemerintah menyusun kebijakan pengupahan

sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan

pertumbuhan produksi serta meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan pekerja.

Sehingga kebijakan pengupahan akan berorientasi kepada kepentingan seluruh

pihak, Pemerintah hendaknya mendorong penyerapan tenaga kerja di Provinsi

Jawa Tengah dapat dimaksimalkan salah satunya meningkatkan laju

pertumbuhan PDRB di setiap sektor ekonomi. Sehingga dapat meningkatan kualitas

sumber daya manusia sehingga nantinya membentuk pribadi yang kreatif dan siap

pakai. Seharusnya pemerintah memberikan dukungan melalui kebijakan dalam

mengatur inflasi sehingga nantinya dapat mempengaruhi dan memaksimalkan

penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah.

Kata Kunci: penyerapan tenaga kerja, upah minimum, produk domestik regional

bruto (PDRB), inflasi

Abstract

Indonesia as one of the developing countries is inseparable from problems related to

employment. The employment problem corrected by Indonesia is an increase in the

number of the workforce. Indonesia which is a developing country is one of many

countries that have problems regarding labor. Efforts to Increase Labor Expenditures

can not be separated from the factors that influence it, such as district / city minimum

Page 6: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

2

wages, GRDP and Expenditures on Employment Strengthening in Central Java

Province in 2014-2017 both partially and simultaneously. This research is a type of

research that uses quantitative research. The data used are secondary data of 35

districts / cities in Central Java Province in 2014-2017. The analysis used is panel

data regression analysis with Random Effect regression model. Data is processed

using Eviews 8. The results of the study show that: 1) The minimum number

of provinces that have a positive and significant effect on labor is 0.026603, 2)

Effective and significant GRDP is significant for labor at 0.004207, 3) Attractive

positive inflation and significant effect on labor displacement of 2216,815. Based on

the results of the research taken taken together with the minimum wage variable,

PRDB and loans have a positive and significant influence on the workforce in

Central Java Province in 2014-2017. Suggestions from this research The

government should formulate a wage decision policy to increase work productivity

and increase production and increase workers' understanding and welfare. Regarding

wage policy will be oriented to the interests of all parties, the Government takes over

the driving force of work in Central Java Province can be maximized, one of

which is increasing the growth of GRDP in each economic sector. So that it can

improve the quality of human resources so that they can form creative and

ready-to-use individuals. The government should provide support through policies

to allow it to increase workforce in Central Java Province.

Keywords: labor force absorption, minimum wage, gross regional domestic Product

(GRDP), inflation

1. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak terlepas dari masalah masalah

yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Masalah ketenagakerjaan yang dihadapi

oleh Indonesia adalah pesatnya peningkatan jumlah angkatan kerja. Indonesia yang

merupakan negara berkembang adalah merupakan satu dari banyak negara yang

memiliki masalah mengenai tenaga kerja. Masalah yang dimaksud adalah masalah

mengenai tingginya jumlah pengangguran, dimana pengangguran merupakan

masalah yang menghambat proses pembangunan. Masalah ketenagakerjaan adalah

masalah yang sangat luas dan kompleks. Masalah pengangguran muncul sebagai

imbas dari jumlah tenaga kerja yang tidak seimbang dengan jumlah permintaan

lapangan pekerjaan yang tersedia. Pengangguran yang jumlahnya bertambah terus

menerus tentunya akan menambah beban perekonomian daerah dan mengurangi

kesejahteraan rakyat (Hadi Sasana, 2009).

Ketidakmampuan negara dalam mengurangi peningkatan angka

pengangguran merupakan masalah yang cukup serius bagi pemerintah dan juga bagi

masyarakat. Perumusan kebijakan yang dapat memberikan dorongan kepada

perluasan lapangan kerja perlu dilakukan agar alat–alat dalam kebijakan ekonomi

Page 7: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

3

dapat secara efektif mengurangi pengangguran. Keberhasilan sebuah pemerintahan

dalam hal pembangunan dapat dinilai melalui dari seberapa jauh pemerintah mampu

menciptakan dan menambah lapangan pekerjaan serta mengurangi jumlah

pengangguran, dengan terciptanya lapangan pekerjaan yang yang baru dan semakin

bertambah akan berdampak pada terserapnya tenaga kerja yang ada sehingga terjadi

peningkatan pendapatan dan peningkatan daya beli yang pada akhirnya juga akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Paramitha Purwanti, 2009).

Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah

ketenagakerjaan yaitu memperbaiki sistem upah melalui kebijakan upah minimum.

Penerapan kebijakan upah minimum merupakan usaha dalam rangka meningkatkan

upah perkapita pekerja sehingga tingkat upah rata-rata tenaga kerja dapat meningkat.

Selain upah, ada beberapa hal yang juga mendapat perhatian dari pemerintah sebagai

upaya mengatasi permasalahan ketenagakerjaan yaitu produk domestik regional

bruto dan investasi. Faktor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan

nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi atau

sektor di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. PDRB dapat mempengaruhi

jumlah angkatan kerja yang bekerja dengan asumsi apabila nilai PDRB meningkat,

maka jumlah nilai tambah output atau penjualan dalam seluruh unit ekonomi disuatu

wilayah akan meningkat.

Gambar 1. Penyerapan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah 2014-2017

Gambar 1 menunjukkan grafik jumlah tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2014-2017. Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja di

Page 8: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

4

Provinsi Jawa Tengah dari tahun-ketahun mengalami kenaikan dan penurunan yang

cukup signifikan seperti pada tahun 2014 sebesar 16.550.682 jiwa, dan pada tahun

2015 mengalami penurunan sebesar 16.435.142 jiwa, dan kemudian pada tahun 2016

mengalami kenaikan sebesar 16.813.964 jiwa, dan pada tahun 2017 mengalami

kenaikan sebesar 17.186.674 jiwa. Dengan demikian Peningkatan angkatan kerja

menunjukkan penawaran tenaga kerja di dalam pasar bertambah, namun penawaran

tenaga kerja yang bertambah tidak selalu diiringi dengan permintaan tenaga kerja

yang mampu menyerap angkatan kerja. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih

banyaknya pengangguran di Provinsi Jawa Tengah.

1.1 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja di Jawa

Tengah ?

2) Bagaimana laju pertumbuhan PDRB terhadap penyerapan tenaga kerja di Jawa

Tengah ?

3) Bagaimana pengaruh inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah ?

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1) Untuk mengetahui pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja di

Jawa Tengah.

2) Untuk mengetahui laju pertumbuhan PDRB terhadap penyerapan tenaga kerja di

Jawa Tengah.

3) Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Jawa

Tengah.

2. METODE

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Tempat penelitian

yaitu seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah yang secara administratif terdiri dari 29

kabupaten dan 6 kota. Penelitian ini akan menganalisis tingkat penyerapan tenaga

kerja di Provinsi Jawa Tengah dan membahas seberapa besar pengaruhnya terhadap

upah minimum provinsi, pdrb dan inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja tersebut.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 4 tahun yaitu dari 2014 hingga tahun

Page 9: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

5

2017. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe data panel. Sumber

data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, buku-buku,

serta jurnal penelitian terdahulu. Penyerapan tenaga kerja sebagai variabel dependen

dan Upah minimum, PDRB, dan Inflasi sebagai variabel independen. Menggunakan

alat analisis regresi data panel, penggabungan antara data lintas waktu (time series)

dan data lintas individu (cross section). Parameter model dengan data panel yaitu :

Metode Common-Constant ( Pooled Ordinary Least Square/PLS), Fixed Effect

Model (FEM), Metode Random Effect (Random Effect Model/REM). Uji pemilihan

model dengan hausman test dan chow test, Uji Langrange Multiplier (LM). Uji

Kebaikan Model dengan Uji Statistik F, Uji Validitas Pengaruh (uji-t) Koefisien

Determinan (R-Square).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Data Penelitian

Gambar 2 menunjukkan bahwa Penyerapan Tenaga Kerja nilai terendah di tahun

2014 sebanyak 16.550,682 jiwa, dan tahun 2015 sebanyak 16.435.142 jiwa, dan

tahun 2016 sebanyak 16.813.964 jiwa, dan nilai tertinggi di tahun 2017 sebanyak

17.186.674 jiwa.

Gambar 2. Penyerapan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah 2014-2017

16.550.682

16.435.142

16.813.964

17.186.674

16.000.000

16.200.000

16.400.000

16.600.000

16.800.000

17.000.000

17.200.000

17.400.000

2014 2015 2016 2017

Tenaga Kerja

Tenaga Kerja

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

Gambar 3. menunjukkan bahwa Upah minimum di Provinsi Jawa Tengah

setiap tahunnya mengalami perubahan, di tahun 2014 memiliki jumlah upah

minimum sebanyak Rp. 40.530.930,43, tahun 2015 memiliki jumlah upah minimum

Page 10: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

6

sebanyak Rp. 45.307.700,00, tahun 2016 sebanyak Rp. 52.593.353,0 dan tahun 2017

meningkat menjadi Rp. 54.176.707,89.

Gambar 3. Perkembangan Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014-2017

40.530.930,43

45.307.700,00

52.598.353,00 54.176.707,89

-

10.000.000,00

20.000.000,00

30.000.000,00

40.000.000,00

50.000.000,00

60.000.000,00

2014 2015 2016 2017

Upah Minimum

Upah Minimum

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

Gambar 4 menunjukkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi

Jawa Tengah selama kurun waktu 2014-2017 mengalami kenaikan dari tahun

ketahun. Mulai tahun 2014 sebesar Rp. 763.219.714,00 pada tahun 2015 menjadi Rp.

805.107.511,96 di tahun 2016 sebesar Rp. 848.787.702,50 dan pada pada tahun

2017 sebesar Rp. 890.541.783,20.

Gambar 4. Perkembangan PDRB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014-2017

763.219.714,00

805.107.511,96

848.787.702,50

890.541.783,20

650.000.000,00

700.000.000,00

750.000.000,00

800.000.000,00

850.000.000,00

900.000.000,00

950.000.000,00

2014 2015 2016 2017

PDRB

PDRB

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

Page 11: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

7

Gambar 5 menunjukkan bahwa inflasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-

2017 mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan seperti pada tahun

2014 sebesar 8,22% dan pada tahun 2015 mengalami sedikit penurunan dari tahun

sebelumnya sebesar 2,73% dan tahun 2016 sebesar 2,36% kemudian di tahun 2017

mengalami kenaikan sebesar 3,71%.

Grafik 5. Perkembangan Inflasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014-2017

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

3.2 Hasil Analisis

Tabel 1. Hasil Regresi Data Panel Cross Section

Variabel KoefisienRegresi

PLS FEM REM

C 565977,6 339224,1 334473,6

UMK -0,145048 0,031008 0,026603

PDRB 0,005274 0,003749 0,004207

INF -4929,323 2282,902 2216,815

R2 0,317162 0,995775 0,367047

Adj.R2 0,302099 0,994242 0,353085

F-Statistik 21,05626 649,6583 26,28865

Prob F-Statistik 0,000000 0,000000 0,000000

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

Tabel 2. Hasil Uji Chow

Effect Test Statistic d.f Prob

Cross-section F 481,802021 (34,102) 0,0000

Cross-section Chi-square 711,917964 34 0,0000

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

Kesimpulan, nilai Probabilitas Statistic F 0,0000 (<0,05). Maka H0 ditolak,

sehingga model mengikuti Fixed Effect Model (FEM)

Page 12: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

8

Tabel 3 . Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq Statistic Chi-Sq. d.f Prob

Cross-section random 6,179791 3 0,1032

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

Kesimpulan, nilai Probabilitas statistic Chi-Square 0,1032 (>0,05). maka H0

diterima sehingga model mengikuti Random Effect (REM)

Berdasarkan hasil estimasi data panel untuk memilih model yang terbaik

dengan Uji Chow dan Uji Hausman, maka terpilih model yang terbaik yaitu Random

Effect (REM).

Tabel 4. Model Estimasi Random Effect Method

TKit = 334473,6 + 0,026603 UMKit + 0,004207 PDRBit + 2216,815 INFit

(0,0210)** (0,0000)* (0,0033)*

R2 = 0,367046 ; DW-Stat = 1,221150 ; F-Stat = 26,28865 ; Sig. F-Stat =

0,000000

Keterangan : *Signifikan pada α = 0,01; **Signifikan pada α = 0,05; *** Signifikan

pada α = 0,10; Angka dalam kurung adalah probabilitas nilai t-statistik.

Tabel 5. Effect dan Konstanta Cross Section

No Wilayah Effect Konstanta

1 Kab Cilacap -12586,02 347059,62

2 Kab Banyumas 227081,7 357182,3

3 Kab Purbalingga 7110,379 341583,979

4 Kab Banjarnegara 39954,80 374428,4

5 Kab Kebumen 142369.5 476843.1

6 Kab Purworejo -75313,83 409787,43

7 Kab Wonosobo -21182,09 355655,69

8 Kab Magelang 190538,8 525012,4

9 Kab Boyolali 63125,35 397598,95

10 Kab Klaten 117588,0 452061,6

11 Kab Sukoharjo -33335,97 367809,57

12 Kab Wonogiri 70155,90 404629,5

13 Kab Karanganyar -21314,42 355788,02

14 Kab Sragen -6554,909 341028,509

15 Kab Grobogan 262816,9 597290.5

16 Kab Blora 7034,275 341507,875

17 Kan Rembang -104799,7 439273,3

18 Kab Pati 133245,8 467719,4

19 Kab Kudus -222523,7 556997,3

20 Kab Jepara 132921,0 467394,6

21 Kab Demak 84901,88 419375,48

22 Kab Semarang 62688,83 397162,43

23 Kab Temanggung -9269,282 343742,882

24 Kab Kendal -38327,89 372801,49

25 Kab Batang -68936,09 403409,69

26 Kab Pekalongan -23975,67 358449,27

27 Kab Pemalang 135486,8 469960,4

Page 13: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

9

28 Kab Tegal 139746,0 474219,6

29 Kab Brebes 293959,1 628432,7

30 Kota Magelang -341653,9 676127,5

32 Kota Surakarta -237995,3 572468,9

32 Kota Salatiga -323061,2 657534,8

33 Kota Semarang -6374,839 340848,439

34 Kota Pekalongan -258306,3 592779,9

35 Kota Tegal -305213,8 639687,4

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

Model dikatakan eksis apabila seluruh jumlah variabel independen secara

simultan memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

(koefisien regresi tidak secara simultan bernilai nol). Uji eksistensi model adalah Uji

F. Dalam penelitian ini formula hipotesisnya yaitu H0 Uji F : H0 : β1 = β2 = β3 = 0;

model yang dipakai tidak eksis dan Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0; maka model yang dipakai

eksis; H0 diterima apabila probabilitas F-statistik > α ; H0 diterima apabila

probabilitas F < α. Pengujiannya adalah probabilitas F-statistik 0,000000 < 0,05,

maka H0 ditolak, kesimpulannya model yang dipakai eksis.

Uji koefisien determinan bertujuan untuk melihat besarnya presentase variasi

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen dalam

model. Hasil estimasi nilai R2

sebesar 0,367047 yang artinya 36,70% variasi variabel

Penyerapan tenaga kerja dapat dijelaskan oleh variabel upah minimum kab/kota,

variabel PDRB, variabel Inflasi. Sisanya 63,30% dipengaruhi oleh variabel-variabel

atau faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen

Variabel T Sig.t Kriteria Kesimpulan

UMK 2,335410 0,0210 <0,05 Signifikan pada α = 0,05

PDRB 5,038835 0,0000 <0,01 Signifikan pada α = 0,01

INF 2,988564 0,0033 <0,01 Signifikan pada α = 0,01

Sumber : BPS Jawa Tengah, diolah

Dari Tabel 6 terlihat nilai p-value, probabilitas atau signifikan empirik

statistik t variabel UMK sebesar 0,0210 (<0,05); variabel PDRB sebesar 0,0000

(<0,01); dan variabel INF memiliki nilai p-value, probabilitas atau signifikansi

sebesar 0,0033 (<0,01). Dari hasil tersebut dapat disimpulkam, variabel upah

minimum kab/kota, variabel PDRB dan variabel Inflasi memiliki pengaruh

signifikan.

Page 14: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

10

Berdasarkan uji validitas pengaruh pada Tabel 6 variabel yang memiliki

pengaruh signifikan yaitu variabel Upah Minimum Kab/Kota (UMK), Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), dan Inflasi (INF).

Variabel Upah Minimum (UMK) memiliki koefisien regresi sebesar

0,026603 pola hubungan antara variabel ini adalah linier-linier. Artinya apabila

variabel upah minimum naik 1 Rupiah, maka Penyerapan Tenaga Kerja akan

mengalami kenaikan terhadap nilai Penyerapan Tenaga Kerja (TK) sebesar 0,026603

jiwa. Sebaliknya, jika Upah Minimum Kabupaten/Kota turun sebesar 1 Rupiah, maka

Penyerapan Tenaga Kerja akan mengalami penurunan sebesar 0,026603 jiwa.

Variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) memiliki koefisien

regresi sebesar 0,004207, pola hubungan antara variabel ini adalah linier-linier.

Artinya apabila variabel PDRB naik 1 juta rupiah maka Penyerapan Tenaga Kerja

akan mengalami kenaikan terhadap nilai Penyerapan Tenaga Kerja (TK) sebesar

0,004207 jiwa. Sebaliknya, jika Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) turun 1

juta rupiah, maka Penyerapan Tenaga Kerja turun sebesar 0,004207 jiwa.

Variabel Inflasi (INF) memiliki koefisien regresi sebesar 2216,815 pola

hubungan antara variabel ini adalah linier-linier. Artinya apabila variabel inflasi naik

1% maka Penyerapan Tenaga Kerja akan mengalami kenaikan akan meningkat

sebesar 2216,815 jiwa. Sebaliknya, jika Inflasi menurun 1% maka Penyerapan

Tenaga Kerja akan menurun sebesar 2216,815 jiwa.

Nilai konstanta masing-masing Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Nilai konstanta tertinggi dimiliki Kabupaten Temanggung, sebesar 343742.882.

Apabila, terkait dengan pengaruh variabel Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) ,

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi (INF) terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja, maka Kabupaten Temanggung cenderung memiliki Penyerapan

Tenaga Kerja yang lebih tinggi dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya. Sedangkan

nilai konstanta yang terendah dimiliki oleh Kabupaten Banyumas sebesar 357182.3.

Artinya, terkait dengan variabel Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) , Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi (INF) terhadap Penyerapan Tenaga Kerja,

Kabupaten Banyumas cenderung memiliki Penyerapan Tenaga Kerja yang lebih

rendah dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya

Page 15: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

11

3.3 Pembahasan

Dari beberapa variabel yang diduga memiliki pengaruh terhadap penyerapan tenaga

kerja di Jawa Tengah, ternyata semua variabel memiliki pengaruh signifikan.

Berdasarkan hasil estimasi data panel cross section menunjukkan bahwa

Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

dan Inflasi (INF) memiliki pengaruh signifikan terhadap Penyerapan Tenaga kerja di

Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2017. Hal ini sesuai hipotesisi peneliti bahwa

Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

dan Inflasi (INF) di Provinsi Jawa Tengah yang berarti apabila variabel independen

tersebut meningkat maka akan meningkatkan variabel dependen Penyerapan Tenaga

kerja (TK).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wasilaputri, 2016)

dimana variabel Upah Minimum Provinsi dan PDRB di Provinsi Jawa Tengah

memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja yang

berarti bahwa Upah Minimum Provinsi dan PDRB akan mempengaruhi Penyerapan

Tenaga Kerja.

Dan penelitian yang dilakukan oleh (Indradewa & Natha, 2015) dimana

variabel Inflasi, Upah Minimum dan PDRB di Provinsi Bali secara bersama-sama

memiliki pengaruh signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja.

Peningkatan upah minimum mempengaruhi daya beli masyarakat yang

mengakibatkan permintaan menjadi meningkat dan diikuti oleh makin banyaknya

perusahaan yang masuk pasar sehingga penyerapan tenaga kerja yang dilakukan

perusahaan juga akan semakin meningkat dank arena dengan adanya tingkat upah

yang dinaikkan para pengusaha akan mengupayakan untuk dapat meningkatkan atau

menambah jumlah dari unit usahanya sehingga diharapkan dengan adanya

penambahan dari jumlah unit usaha, pengusaha juga akan menambah jumlah dari

tenaga kerjanya.

Semakin besar output atau penjualan yang dilakukan perusahaan maka akan

mendorong perusahaan untuk menambah permintaan tenaga kerja agar produksinya

dapat ditingkatkan untuk mengejar peningkatan penjualan yang terjadi. Sehingga

penyerapan tenaga kerja akan bertambah

Page 16: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

12

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil estimasi data panel cross section terpilih model terbaik yaitu

Random Random Effect Model (REM)

b. Berdasarkan uji kebaikan model secara cross section, variabel upah minimum

kabupaten/kota (UMK), produk domestik regional bruto (PDRB) dan inflasi

(INF) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga

kerja di Provinsi Jawa Tengah.

c. Uji validitas pengaruh (uji t) menunjukkan pengaruh tingkat signifikansi variabel

upah minimum kabupaten/kota (UMK), Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) dan Inflasi (INF) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penyerapan Tenaga Kerja.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut:

a. Hendaknya pemerintah menyusun kebijakan pengupahan sedemikian rupa

sehingga mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan pertumbuhan

produksi serta meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan pekerja. Sehingga

kebijakan pengupahan akan berorientasi kepada kepentingan seluruh pihak.

b. Pemerintah hendaknya mendorong penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa

Tengah dapat dimaksimalkan salah satunya meningkatkan laju pertumbuhan

PDRB di setiap sektor ekonomi. Sehingga dapat meningkatan kualitas sumber

daya manusia sehingga nantinya membentuk pribadi yang kreatif dan siap pakai.

c. Seharusnya pemerintah memberikan dukungan melalui kebijakan dalam

mengatur inflasi sehingga nantinya dapat mempengaruhi dan memaksimalkan

penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Sanusi. (1987). Apa yang membuat IKIP Kita IKIP. Bandung: IKIP

Bandung.

Page 17: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

13

Alhiriani. (2013). Pengaruh Investasi dan Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Sektor Industri Manufaktur di Sulawesi Selatan. Program Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Boediono. (1999). Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid 1. Yogyakarta: BPFE UGM.

Badan Pusat Statistik. 2003.Statistik Indonesia. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2013.Statistik Indonesia. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2016.Statistik Indonesia. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2012.Statistik Indonesia. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Jawa Tengah. Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Jawa Tengah. Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Jawa Tengah. Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Jawa Tengah. Jawa Tengah

Biamrillah, Alfaiz & Nurhayati, S.F. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Daerah Karesidenan Semarang.

Jurnal Ekonomi Pembangunan. Surakarta.

Bustam, N.H. (2016). Pengaruh Jumlah Unit, PDB dan Investasi UMKM Terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan.

Riau: Vol.19.

Gujarati, D., & Porter, D. (2012). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat.

Hadi Sasana. 2009. Analisis Dampak Pertumbuhan Ekonomi Kesenjangan Antar

Daerah Dan Tenaga Kerja Terserap Terhadap Kesejahteraan Di

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Dalam Era Desentralisasi Fiskal.

Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 16. No. 1. Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro. Semarang.

Irham, Fahmi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Alfabeta: Bandung.

Indrawera, I.G.A. & Natha, K.S. (2015). Pengaruh Inflasi, PDRB dan Upah

Minimum terhadap Penyerapan Tenaga Kerja. Jurnal Ekonomi

Pembangunan. Bali: Vol.8. Hal. 923-950.

Juanda, B., & Junaidi. (2012). Ekonometrika Deret Waktu Teori dan Aplikasi. Bogor:

PT Penerbit IPB Press.

Kuncoro, M. (2002). Metode Kuantitatif (Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan

Ekonomi). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Lokiman, Dasri. (2012). Pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Investasi

Swasta Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Dampaknya pada PDRB

(ADHK). Jurnal Berkala Efisiensi. Manado: FEB Unsrat Manado.

Lokiman, Dasri. (2012). Pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Investasi

Swasta Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Dampaknya pada PDRB

(ADHK). Jurnal Berkala Efisiensi. Manado: FEB Unsrat Manado.

Page 18: PENGARUH UPAH MINIMUM, PDRB DAN INFLASI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/75800/12/np tika.pdf · kerja tentunya tidak terlepas dari dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti upah

14

Melliana Ayunanda, Zain Isnaini. 2013. Analisis Statistika Faktor yang

Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Provinsi

Jawa Timur. dengan Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains & Seni

Pomits, Vol 3, No.1.

Mankiw, N. Gregory.(2012). Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.

Pramitha Purwanti, Putu Ayu. 2009. Analisis Kesempatan Kerja Sektoral di

Kabupaten Bangli dengan Pendekatan Pertumbuhan Berbasis Ekspor. Jurnal

Ekonomi Pembangunan. Vol. 5, No. 1, 2009, ISSN 1907-3275. Fakultas

Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar.

Payaman, J. Simanjuntak (2001). ”Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Pangestuti, Yulia. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga

Kerja. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Jawa Tengah: Vol.4. No.2.

Simanjuntak, J. Payaman. (2005). Manajemen dan Evaluasi Kerja. Jakarta: FEUI.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Wasilaputri, F.R. (2016). Pengaruh Upah Minimum Provinsi, PDRB dan Investasi

Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Pulau Jawa. Pulau Jawa: Vol.5,

No.3.