pengaruh ukuran perusahaan, perputaran persediaan

128
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN INTENSITAS MODAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB MAKANAN & MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2014- 2018 SKRIPSI Oleh : ZODHI 20160100129 JURUSAN AKUNTANSI KONSENTRASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN

PERSEDIAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN

INTENSITAS MODAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB MAKANAN &

MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2014-

2018

SKRIPSI

Oleh :

ZODHI

20160100129

JURUSAN AKUNTANSI

KONSENTRASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

2020

Page 2: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN

PERSEDIAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN

INTENSITAS MODAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB MAKANAN &

MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2014-

2018

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis

Universitas Buddhi Dharma Tangerang

Jenjang Pendidikan Strata 1

Oleh :

ZODHI

20160100129

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

2020

Page 3: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

Page 4: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

Page 5: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

SURAT PERNYATAAN

Page 6: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN
Page 7: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN
Page 8: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

i

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN,

Page 9: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

ii

PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN INTENSITAS MODAL

TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SUB MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2018)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ukuran perusahaan, perputaran

persediaan, pertumbuhan penjualan, dan intensitas modal terhadap penghindaran

pajak. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, perputaran

persediaan, pertumbuhan penjualan, dan intensitas modal. Sedangkan variabel

dependen yang digunakan adalah penghindaran pajak yang diukur menggunakan

ETR.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018. Penentuan sampel

penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan setelah pengurangan

dengan beberapa kriteria memperoleh sampel sebanyak 7 perusahaan sampel.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier

berganda dan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 24.

Berdasarkan Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran

persediaan, pertumbuhan penjualan, dan intensitas modal tidak berpengaruh

terhadap penghindaran pajak, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

penghindaran pajak, dan ukuran perusahaan, perputaran persediaan, pertumbuhan

penjualan, dan intensitas modal secara simultan berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Kata kunci : Penghindaran Pajak, Ukuran Perusahaan, Perputaran Persediaan,

Pertumbuhan Penjualan, Intensitas Modal

Page 10: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

iii

THE EFFECTS OF FIRM SIZE, INVENTORY TURNOVER, SALES

GROWTH, AND CAPITAL INTENSITY AGAINST TAX AVOIDANCE ON

FOOD AND BEVERAGE COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK

EXCHANGE IN 2014-2018

ABSTRACT

The research aims to examine the effects of firm size, inventory turnover,

sales growth, and capital intensity against tax avoidance. The independent

variables used are firm size, inventory turnover, sales growth, and capital

intensity. While the dependent variable used is tax avoidance the measured using

of ETR.

The research population using food and beverage companies listed in

Indonesia Stock Exchange in 2014-2018. Determination of the sample using

purposive sampling method and after reduces with several criteria obtained a

sample of 7 sample companies. The analysis technique used in this research is

linear regression analysis and processed by using SPSS program version 24.

Based on the result of research showed that inventory turnover, sales

growth, and capital intensity do not effect on tax avoidance, firm size effect on tax

avoidance, and firm size, inventory turnover, sales growth, and capital intensity

simultaneously influence to tax avoidance.

Keywords : Tax Avoidance, Firm Size, Inventory Turnover, Sales Growth, Capital

Intensity

Page 11: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa

Sehingga Penulis di berikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas proposal

Skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Perputaran

Persediaan, Pertumbuhan Penjualan dan Insensitas Modal Terhadap

Penghindaran Pajak pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan &

Minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-2018” sebagai salah satu

syarat dalam mengerjakan penelitian skripsi pada Jurusan Akuntansi Keuangan

dan Perpajakan di Universitas Buddhi Dharma Tangerang.

Dalam proses persiapan dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas

dari bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

rasa terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Sofian Sugioko, M.M., CPMA, selaku Rektor Universitas Buddhi

Dharma Tangerang.

2. Ibu Rr. Dian Anggraeni, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Bisnis Jurusan

Akuntansi Universitas Buddhi Dharma.

3. Bapak Susanto Wibowo, S.E., M.Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi (S1)

Universitas Buddhi Dharma.

4. Ibu Jenni, S.E., M.Akt. selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan pengetahuan, motivasi,

Page 12: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

v

masukan, kritik, dan saran bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini tepat pada waktunya.

5. Seluruh Dosen Universitas Buddhi Dharma yang telah memberikan

perkuliahan selama penulis menempuh perkuliahan di Universitas Buddhi

Dharma.

6. Orangtua Tercinta, Kakak Andri dan keluarga yang telah mendoakan serta

mendukung penulis hingga menyelesaikan penelitian skripsi dengan baik.

7. Kekasih yang tercinta Poppy Purnama Sari yang setia mendoakan,

mendukung serta memberikan semangat kepada penulis hingga

menyelesaikan penelitian skripsi dengan baik.

8. Seluruh teman-teman khususnya Dede Karunia, Eric Handoko, Micco

Christianto, Annelia Setiawan, dan Mikha Cristin yang setia menemani

selama kuliah di Universitas Buddhi Dharma dan selalu membantu penulis,

memberikan saran ataupun informasi selama mengerjakan penelitian skripsi.

9. Keluarga besar PT. KMK Global Sports yang telah banyak membantu,

memotivasi serta memberikan dukungan moril kepada penulis selama

penyusunan penelitian skripsi.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan penelitian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

tepat pada waktunya.

Penulis menyadari terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki

sehingga penelitian skripsi ini masih jauh dari sempurna. Walaupun demikian,

Page 13: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

vi

penulis berharap penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan serta

bisa dikembangkan lebih lanjut di masa yang akan datang.

Tangerang, 03 Desember 2019

Zodhi

Page 14: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

vii

DAFTAR ISI

JUDUL LUAR

JUDUL DALAM

LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

REKOMENDASI KELAYAKAN MENGIKUTI SIDANG SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ABSTRAK ...............................................................................................................i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... .1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... .1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 8

Page 15: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

viii

C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 13

A. Pajak ........................................................................................................ 13

1. Pengertian Pajak .................................................................................. 13

2. Ciri Pajak............................................................................................. 13

3. Fungsi Pajak ........................................................................................ 14

4. Jenis Pajak ........................................................................................... 15

5. Syarat Pemungutan Pajak.................................................................... 16

B. Analisis Laporan Keuangan ..................................................................... 17

1. Pengertian Laporan Keuangan ............................................................ 18

2. Pengertian Analisis Laporan Keuangan .............................................. 18

3. Tujuan Analisis Laporan Keuangan .................................................... 18

4. Pengertian Rasio Keuangan ................................................................ 19

5. Tujuan dan Manfaat Rasio Keuangan ................................................. 19

6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ................................................................ 20

Page 16: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

ix

C.Ukuran Perusahaan ................................................................................... 21

D. Perputaran Persediaan .............................................................................. 23

E. Pertumbuhan Penjualan ........................................................................... 25

F. Intensitas Modal ....................................................................................... 27

G. Penghindaran Pajak ................................................................................. 28

H.Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 31

I. Kerangka Penelitian ................................................................................. 34

J. Perumusan Hipotesa ................................................................................ 34

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 40

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 40

B. Objek Penelitian ....................................................................................... 41

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 41

D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 41

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 44

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian ...................................................... .45

G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 47

1. Statistik Deskriptif .............................................................................. 47

2. Asumsi Klasik ..................................................................................... 47

Page 17: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

x

3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 53

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................... 53

1. Ukuran Perusahaan ............................................................................ .55

2. Perputaran Persediaan ......................................................................... 56

3. Pertumbuhan Penjualan....................................................................... 57

4. Intensitas Modal .................................................................................. 58

5. Penghindaran Pajak ............................................................................. 59

B. Analisis Hasil Penelitian .......................................................................... 60

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................ 60

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 62

C. Uji Hipotesis ............................................................................................ 68

1. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 68

2. Hasil Uji Adjusted R2 .......................................................................... 70

3. Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ................................................................... 71

4. Hasil Uji F (ANOVA) ......................................................................... 74

D. Pembahasan ............................................................................................. 75

BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 81

Page 18: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

xi

A. Kesimpulan .............................................................................................. 81

B. Implikasi .................................................................................................. 82

C. Saran ........................................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... ..86

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 90

SURAT IJIN SURVEY DAN RISET

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 19: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 31

Tabel 3.1 Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ............................................ 46

Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel ..................................................................... 53

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Objek Penelitian ..................................................... 54

Tabel 4.3 Tabel Ukuran Perusahaan ..................................................................... 55

Tabel 4.4 Tabel Perhitungan Perputaran Persediaan ............................................ 56

Tabel 4.5 Tabel Perhitungan Pertumbuhan Penjualan .......................................... 57

Tabel 4.6 Tabel Perhitungan Intensitas Modal ..................................................... 58

Tabel 4.7 Tabel Perhitungan ETR ........................................................................ 59

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel-variabel Penelitian .................................. 61

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas KS ....................................................................... 63

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 66

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................. 67

Tabel 4.12 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda........................................ 69

Tabel 4.13 Hasil Uji Adjusted R2 ......................................................................... 71

Page 20: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

xiii

Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)0 .............. 72

Tabel 4.15 Hasil Uji F (ANOVA) ........................................................................ 74

Page 21: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 34

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 64

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 65

Page 22: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN PENELITIAN

LAMPIRAN II DATA PERUSAHAAN

LAMPIRAN III HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF

LAMPIRAN IV HASIL ASUMSI KLASIK

LAMPIRAN V HASIL UJI STATISTIK

Page 23: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sumber dana pemerintah untuk melakukan

pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah adalah

melalui Pajak. Pajak merupakan pungutan wajib yang dibayar oleh wajib

pajak yang merupakan rakyat di suatu negara untuk kepentingan negara

dan masyarakat umum dengan tidak mendapatkan manfaat secara

langsung, bersifat memaksa, dan berdasarkan pada Undang-Undang. Wajib

pajak di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu wajib pajak orang

pribadi dan wajib pajak badan. Pembayaran pajak merupakan salah satu

perwujudan kewajiban dan kontribusi wajib pajak untuk ikut serta secara

langsung dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Hal yang

berkaitan dengan pemungutan pajak menjadi fokus utama pemerintah

untuk dimaksimalkan agar meningkatkan penerimaan negara.

Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang

menyumbang sekitar 70% dari seluruh penerimaan negara. Tanpa pajak,

sebagian besar kegiatan negara akan sulit untuk dilaksanakan. Penggunaan

pajak mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai

proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti: jalan,

jembatan, sekolah, rumah sakit, puskesmas, dan kantor polisi dibiayai dari

Page 24: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

2

pajak. Pembangunan infrastruktur, biaya pendidikan, biaya kesehatan,

subsidi bahan bakar minyak (BBM), gaji pegawai negeri, dan

pembangunan fasilitas publik juga dibiayai dari pajak. Semakin banyak

pajak yang dipungut, maka semakin banyak fasilitas dan infrastruktur yang

dapat dibiayai melalui negara.

Pelaksanaan pemungutan pajak tidak selalu dilaksanakan dengan

taat oleh perusahaan. Banyak perusahaan yang berusaha melakukan

tindakan tindakan untuk mengurangi beban pajak secara legal maupun

ilegal. Perusahaan berusaha untuk membayar pajak serendah mungkin

dengan mengurangi laba bersih maupun meningkatkan biaya, sedangkan

pemerintah berusaha menerima pajak setinggi mungkin untuk pembiayaan

negara. Perbedaan kepentingan inilah yang memicu terjadinya

penghindaran pajak. Penghindaran pajak dapat dibedakan menjadi

penghindaran pajak secara legal (tax avoidance), dan penghindaran pajak

secara ilegal (tax evasion).

Tax Avoidance (penghindaran pajak) berciri fraus legis yaitu

kawasan grey area yang posisinya berada di antara tax compliance dan tax

evasion. Beberapa pihak mencoba mendefinisikan tax avoidance. Justice

Reddy (dalam kasus McDowell & Co Versus CTO di US) mengatakan tax

avoidance sebagai seni menghindari pajak tanpa melanggar hukum.

Black’s Law Dictionary menjelaskan, tax avoidance adalah upaya

meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan peluang penghindaran

pajak (loopholes) dengan tidak melanggar hukum pajak. Lebih lanjut,

Page 25: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

3

OECD mendeskripsikan bahwa tax avoidance adalah usaha wajib pajak

mengurangi pajak terutang, meskipun upaya ini bisa jadi tidak melanggar

hukum atau bersifat legal (the letter of the law), namun sebenarnya

bertentangan dengan tujuan dibuatnya peraturan perundang-undangan

perpajakan (the spirit of the law). Suatu transaksi diindikasikan sebagai tax

avoidance apabila Wajib Pajak (WP) berusaha untuk membayar pajak

lebih sedikit dari yang seharusnya terutang dengan memanfaatkan

kewajaran interpretasi hukum pajak, WP berusaha agar pajak dikenakan

atas keuntungan yang di declare dan bukan atas keuntungan yang

sebenarnya diperoleh, atau WP mengusahakan penundaan pembayaran

pajak. Tax Evasion (Tax Fraud) atau penggelapan pajak adalah tindakan

yang dilakukan oleh wajib pajak untuk mengurangi jumlah pajak terutang

atau sama sekali tidak membayarkan pajaknya melalui cara-cara ilegal.

Contoh umum penggelapan pajak misalnya wajib pajak tidak melaporkan

sebagian atau seluruh penghasilannya dalam SPT atau membebankan

biaya-biaya yang tidak seharusnya dijadikan pengurang penghasilan untuk

tujuan meminimalkan beban pajak. Tindakan ilegal ini menyebabkan

kerugian negara. Sebagian besar negara mengenakan sanksi administrasi

dan sanksi pidana terhadap wajib pajak yang melakukan penggelapan

pajak.

Selain karena adanya grey area pada regulasi undang undang

perpajakan, penghindaran pajak juga dapat terjadi karena kurangnya

ketaatan perusahaan dalam membayar pajak. Banyak perusahaan yang

Page 26: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

4

memanipulasi laba nya guna memperkecil beban pajak terutang, atau

bahkan mencatatakan kerugian pada laporan keuangan. Hal ini diperkuat

dengan dugaan kasus penghindaran pajak pata PT. Bentoel Internasional

Investama. Lembaga Tax Justice Network pada Rabu (8/5) melaporkan

bahwa perusahaan tembakau milik British American Tobacco (BAT) telah

melakukan penghindaran pajak di Indonesia melalui PT Bentoel

Internasional Investama. Sebagai dampaknya negara bisa menderita

kerugian US$ 14 juta per tahun. Berdasarkan laporan Lembaga Tax Justice

Network, BAT telah mengalihkan sebagian pendapatannya keluar dari

Indonesia melalui dua cara. Pertama, melalui pinjaman intra-perusahaan

antara tahun 2013 dan 2015. Kedua, melalui pembayaran kembali ke

Inggris untuk royalti, ongkos dan layanan. Bentoel membebankan bunga

pinjaman di Belanda (Rothmans Far East BV) untuk mengurangi

penghasilan kena pajak di Indonesia. Rothmans Far East BV juga

memberikan pinjaman kepada beberapa anak perusahaan BAT. Rothman

Far East BV bukan perusahaan resmi, jumlah karyawannya terbilang kecil

yakni tiga orang di luar Belanda dan pekerjaan lainnya dilakukan oleh staf

perusahaan BAT lainnya. Pinjaman yang diberikan sebesar US$ 434 juta

pada Agustus 2013 dan US$ 549 juta pada 2015. Rekening perusahaan ini

menunjukan bahwa pinjaman tersebut berasal dari perusahaan grup BAT

lainnya yaitu Pathway 4 (jersey) Limited yang berpusat di Inggris.

Pinjaman tersebut diberikan dalam mata uang rupiah yang menjelaskan

bahwa uang itu untuk dipinjamkan ke Bentoel. Bentoel harus membayar

Page 27: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

5

total bunga pinjaman sebesar Rp 2,25 triliun setara US$ 164 juta yang

akan mengurangipenghasilan kena pajak di Indonesia. Pembayaran bunga

tersebut dilakukan pada tahun 2013 sebesar US$ 6,3 juta, tahun 2014

sebesar US$ 43 juta, tahun 2015 dan 2016 masing-masing sebesar US$

68,8 juta dan US$ 45,8 juta. Hal ini tercantum pada laporan tahunan 2016

yang mengatakan kerugian bersih meningkat 27,3%. BAT melakukan

pinjaman tersebut untuk menghindari pajak untuk pembayaran bunga

kepada non-penduduk. Indonesia menerapkan pemotongan pajak tersebut

sebesar 20%, namun karena ada perjanjian dengan Belanda maka pajaknya

menjadi 0%. Sedangkan pinjaman asli di Jersey, Indonesia-Inggris

memiliki perjanjian tarif 10%. Berdasarkan kasus tersebut, Indonesia

diperkirakan kehilangan pendapatan sebesar US$ 11 juta per tahun. Cara

kedua yaitu.melalui pembayaran kembali ke Inggris untuk royalti, ongkos

dan layanan. Bentoel melakukan pembayaran untuk royalti, ongkos dan

biaya IT dengan total US$ 19,7 juta per tahun. Biaya pembayaran royalty

ke BAT Holdings Ltd untuk penggunaan merek Dunhill dan Lucky Strike

sebesar US$ 10,1 juta, pembayaran ongkos teknis dan konsultasi kepada

BAT Investment Ltd sebesar US$ 5,3 juta, dan biaya IT British American

Shared Services (GSD) limited sebesar US$ 4,3 juta. Karena hal tersebut

pajak perusahaan rata-rata atas pembayaran setiap tahun sebesar US$ 2,5

juta untuk royalti, US$ 1,3 juta untuk ongkos, dan US$ 1,1 juta untuk

biaya IT. Dengan adanya perjanjian Indonesia-Inggris maka potongan

pajak untuk royalti atas merk dagang sebesar 15% dari US$ 10,1 yaitu

Page 28: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

6

US$ 1,5 juta., biaya layanan teknis tidak dikenakan pemotongan, dan

biaya IT diasumsikan potongan pajaknya sebesar US$ 0,7 juta. Sehingga

total pendapatan yang hilang dari Indonesia mencapai US$ 2,7 juta per

tahun dengan rincian pajak royalti US$ 1 juta per tahun, pajak perusahaan

US$ 1,3 juta per tahun dan pajak biaya IT sebesar US$ 0,4 juta per tahun.

(https://nasional.kontan.co.id/news/tax-justice-laporkan-bentoel-lakukan-

penghindaran-pajak-indonesia-rugi-rp-14-juta).

Terdapat beberapa faktor yang memicu terjadinya penghindaran

pajak suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut ada yang berpengaruh

negatif maupun berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak. Faktor

tersebut diantaranya, Ukuran Perusahaan, Perputaran Persediaan,

Pertumbuhan Penjualan, dan Intensitas Modal. Ukuran Perusahaan

merupakan nilai yang digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan ke

dalam kategori besar atau kecil. Menurut Hormati (2009) dalam Dewi &

Jati (2014) ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan total aset, log size,

dan sebagainya. Semakin besar total aset berarti semakin besar juga

ukuran perusahaan.

Persediaan memiliki keterkaitan dengan laba dan pengenaan pajak

perusahaan. Pada perusahaan manufaktur, terdapat 3 jenis persediaan yaitu

persediaan bahan baku (raw material), persediaan barang dalam proses

(work in process), dan persediaan barang jadi (finished goods) Semakin

tinggi perputaran persediaan maka laba dan pajak perusahaan juga akan

Page 29: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

7

semakin tinggi. Perputaran persediaan adalah rasio yang membandingkan

harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata dalam suatu periode.

Pertumbuhan penjualan seringkali merupakan hasil dari satu atau

lebih faktor, termasuk perubahan harga, perubahan volume, akuisisi /

divestasi, dan perubahan nilai tukar. Bagian Analisis dan Pembahasan

Manajemen perusahaan biasanya menawarkan wawasan tentang penyebab

pertumbuhan penjualan Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan

suatu perusahaan maka perusahaan tersebut berhasil menjalankan

strateginya. Jika pertumbuhan penjualan tinggi, maka akan semakin tinggi

pula pendapatannya. Pertumbuhan penjualan juga mempengaruhi besaran

beban pajak yang akan diterima perusahaan. Pertumbuhan penjualan yang

tinggi, jika tidak dibarengi dengan beban yang tinggi maka akan

meningkatkan beban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

Intensitas modal adalah aktivitas investasi yang dilakukan

perusahaan yang dikaitkan dengan investasi dalam bentuk aset tetap

(modal) (Novitasari, 2016). Intensitas modal menunjukan besaran

investasi perusahaan pada aktiva tetap yang digunakan dalam

menghasilkan laba. Investasi pada aktiva tetap tersebut akan menghasilkan

beban depresiasi atau penyusutan. Besarnya beban depresiasi untuk aset

tetap diperaturan perpajakan Indonesia beraneka ragam tergantung dari

klasifikasi aset tetap tersebut (Andhari dan Sukartha, 2017).

Bedarsakan uraian diatas, penulis bermaksud untuk mengadakan

penelitian ini. Penulis juga ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh

Page 30: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

8

antara variabel dependen dan independen pada penelitian in. Berdasarkan

hal tersebut peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan

Penjualan dan Intensitas Modal Terhadap Penghindaran Pajak pada

Perusahaan Manufaktur Sub Makanan & Minuman di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2014-2018”.

B. Identifikasi Masalah

Agar permasalahan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti

pembaca, penulis menjabarkan permasalahan apa saja yang terjadi dan

hendak penulis bahas. Masalah-masalah tersebut adalah.

1. Penghindaran pajak dengan penggelapan (tax evasion) merupakan

usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat ilegal, kegiatan ini

beresiko bagi perusahaan antara lain denda dan sanksi perpajakan.

2. Banyak perusahaan yang berusaha mengurangi pajak terutang dengan

mengurangi penghasilan dan beban.

3. Meningkatnya laba bersih perusahaan diiringi dengan peningkatan

pajak penghasilan,

4. Banyak perusahaan dengan jumlah hutang yang tinggi, sehingga

terdapat indikasi penghindaran pajak yang tinggi juga,

5. Terdapat banyak pos-pos yang berhubungan dengan pajak terutang,

sehingga banyak pula indikator yang mempengaruhi penghindaran

pajak.

Page 31: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

9

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut.

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran

pajak?

2. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap penghindaran

pajak?

3. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap penghindaran

pajak?

4. Apakah intensitas modal berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

5. Apakah ukuran perusahaan, perputaran persediaan, pertumbuhan

penjualan dan intensitas modal secara simultan berpengaruh terhadap

penghindaran pajak?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah arah penelitian dilakukan serta informasi

apa yang ingin dicapai dari sebuah penelitian. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah.

1. Untuk menguji dan membuktikan hasil secara empiris tentang

pengaruh ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak.

2. Untuk menguji dan membuktikan hasil secara empiris tentang

pengaruh perputaran persediaan terhadap penghindaran pajak.

Page 32: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

10

3. Untuk menguji dan membuktikan hasil secara empiris tentang

pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap penghindaran pajak.

4. Untuk menguji dan membuktikan hasil secara empiris tentang

pengaruh intensitas modal terhadap penghindaran pajak.

5. Untuk menguji dan membuktikan hasil secara empiris tentang

pengaruh ukuran perusahaan, perputaran persediaan, pertumbuhan

penjualan dan intensitas modal terhadap penghindaran pajak.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat member manfaat

bagi pihak-pihak berikut.

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan penulis baik secara teoritis maupun

praktek yang digunakan untuk kebutuhan bekerja.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk manajemen

perusahaan dalam manajemen pajak, agar melakukan penghindaran

pajak yang efektif dan efisien tanpa melanggar undang-undang yang

berlaku.

3. Bagi Pihak Lain

Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan guna menambah pengetahuan

tentang pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, leverage, dan

intensitas modal terhadap penghindaran pajak pada perusahaan.

Page 33: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

11

4. Bagi Perguruan Tinggi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan acuan bagi

mahasiswa untuk melakukan penelitan serupa di masa yang akan

datang.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi berisi keterangan mengenai gambaran

isi tiap bab dengan cara deskriptif, sehingga mempermudah pemahaman

dalam memahami isi dari penulisan skripsi. Sistematika penulisan skripsi

ini akan disajikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang pengertian-pengertian, teori-teori

yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Dalam

bab ini akan diuraikan tentang Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage, Kompensasi Rugi Fiskal dan

Penghindaran Pajak, hasil penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran dan perumusan hipotesa.

BAB III METODE PENELITIAN

Page 34: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

12

Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, objek

penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sample,

teknik pengumpulan data, operasionalisasi variabel

penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi deskripsi data hasil penelitian berdasarkan

data-data yang dikumpulkan, analisis hasil penelitian,

pengujian hipotesis, dan pembahsan hasil penelitian yang

akan di uraikan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan, implikasi penelitian dan saran yang berkaitan

dengan penulisan penelitian ini.

Page 35: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pajak

1. Pengertian Pajak

Pengertian pajak menurut (UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1

ayat 1):

“Pajak adalah sebuah konstribusi wajib kepada negara yang

terhutang oleh setiap orang ataupun badan yang memiliki sifat

memaksa, tetapi tetap berdasarkan dengan Undang-Undang

dan tidak mendapat imbalan secara langsung serta digunakan

guna kebutuhan negara dan kemakmuran rakyat”.

Sedangkan menurut Resmi (2014:1)

“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

undang – undang (yang dapat dipaksakan ) dengan tidak

mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung

dapat ditunjukan, dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pajak

merupakan iuran wajib kepada negara yang terhutang oleh wajib pajak

orang pribadi maupun badan, memiliki sifat memaksa, dengan tidak

mendapat timbal balik secara langsung, berdasarkan undang-undang,

dan digunakan untuk kebutuhan negara dan memelihara kesejahteraan

umum.

2. Ciri Pajak

Berdasarkan pengertian pajak, Resmi (2014:2) mendefinisikan

ciri yang melekat pada pajak adalah :

Page 36: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

14

a) Dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan dan tata

cara pelaksanaannya

b) Dalam pembayarannya, pajak tidak dapat menunjukkan adanya

kontraprestasi (imbalan) secara langsung dan individual oleh

pemerintah

c) Dipungut oleh negara, baik oleh aparatur pemerintah pusat

maupun daerah

d) Digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Jika

terjadi surplus, maka akan digunakan sebagai investasi publik.

3. Fungsi Pajak

Resmi (2014:3) mendefinisikan fungsi pajak sebagai berikut :

a) Fungsi Budgeter (Sumber Keuangan Negara)

Fungsi budgeter berarti pajak memiliki fungsi sebagai salah

satu sumber penerimaan negara untuk membiayai pengeluran-

pengeluarannya. Sebagai fungsi budgeter, pemerintah

berupaya memasukan uang sebanyak-banyaknya melalui pajak

karena di Indonesia, pajak merupakan sumber utama

pendapatan negara.

b) Fungsi Regulator (Pengatur)

Pajak sebagai fungsi regulator berarti pajak digunakan sebagai

alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah

dalam berbagai bidang seperti sosial dan ekonomi, serta

bidang-bidang lainnya selain di bidang keuangan.

Page 37: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

15

4. Jenis Pajak

Untuk memudahkan dalam pemungutannya, pajak dibagi

menjadi beberapa jenis. Menurut Resmi (2014:7) pajak

dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :

a) Menurut Golongan.

1) Pajak Langsung

Pajak langsung merupakan pajak yang harus

ditanggung sendiri oleh Wajib pajak dan tidak dapat

dibebankan kepada pihak lain. Contoh : Pajak Penghasilan

(PPh).

2) Pajak Tidak Langsung

Pajak dapat dibebankan kepada orang lain atau pihak

ketiga. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

b) Menurut Sifat.

1) Pajak Subjektif

Pajak Subjektif adalah pajak yang pengenaannya

memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak atau subjek

pajak. Contoh : Pajak Penghasilan (PPh).

2) Pajak Objektif

Pajak Objektif adalah pajak yang pengenaannya

memperhatikan keadaan objek pajak yang menimbulkan

kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan

keadaan pribadi subjek pajak (wajib pajak). Contoh :

Page 38: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

16

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah (PPnBM), serta Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB).

c) Menurut Lembaga Pemungut.

1) Pajak Pusat

Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh

pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah

tangga negara atau anggaran negara. Contoh : PPh, PPN

dan PPnBM.

2) Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh

pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun tingkat

kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai rumah

tangga daerah masing-masing sesuai dengan kebijakan

otonomi daerah. Contoh : Pajak kendaraan bermotor, Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, pajak hotel,

pajak restoran, dan pajak air tanah.

5. Syarat Pemungutan Pajak

Agar dalam pemungutannya tidak terjadi halangan atau

perlawanan, pemungutan pajak harus memenuhi syarat-syarat yang

tidak merugikan pihak pemungut maupun pihak yang dipungut.

Mardiasmo (2016:4) mendefinisikan syarat pemungutan pajak sebagai

berikut.

Page 39: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

17

a) Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan)

b) Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (Syarat

Yuridis)

c) Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis)

d) Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil)

e) Sistem pemungutan pajak harus sederhana.

Berdasarkan syarat di atas, pemungutan pajak yang adil,

berdasarkan undang-undang, sesuai dengan perekonomian rakyat,

efisien, dan sifatnya sederhana akan memudahkan dalam

pemungutan pajak, sehingga dapat memaksimalkan kepatuhan

wajib pajak dan pendapatan negara.

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut (PSAK No. 1 2015, h. 1)

“Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi

keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu

entitas (dalam hal ini perusahaan) yang disajikan secara terstruktur

dan sistematis atas pengelolaan dari pihak tertentu kepada pihak

lainnya yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada periode

tertentu.

Page 40: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

18

2. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Pengertian analisis laporan keuangan menurut (Harahap 2015, h.190) :

“Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos

laporan keuangan (financial statement) menjadi unit informasi

yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat

signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan

yang lain baik antara data kuantitatif maupun data

nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi

keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses

menghasilkan keputusan yang tepat”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

analisis laporan keuangan merupakan proses menguraikan laporan

keuangan ke dalam unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungan masing-masing unit dengan rasio keuangan sebagai bahan

pertimbangan dan evaluasi perusahaan untuk menghasilkan

pemahaman yang baik serta keputusan yang tepat.

3. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2014, h.10) tujuan analisis laporan keuangan yaitu :

a) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta)

yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

b) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan

modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

c) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan

yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

d) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya

yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Page 41: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

19

e) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang

terjadi terhadap aktiva, pasiva dan modal perusahaan.

f) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan

dalam suatu periode.

g) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan

keuangan.

h) Informasi keuangan lainnya.

4. Pengertian Rasio Keuangan

Sedangkan menurut (Harahap 2015, h. 297) :

“Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos

lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan

signifikan (berarti)”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan rasio

keuangan adalah alat untuk melakukan analisis keuangan dengan

membandingkan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya, yang

mempunyai hubungan relevan dan signifikan. Hasil yang didapat dari

rasio keuangan berupa angka-angka maupun presentase yang

menggambarkan salah satu kondisi perusahaan.

5. Tujuan dan Manfaat Rasio Keuangan

Menurut Munawir (2015, h. 64) tujuan analisis rasio keuangan yaitu :

a) Untuk keperluan pengukuran kerja keuangan secara menyeluruh

(overall measures)

Page 42: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

20

b) Untuk keperluan pengukuran profitabilitas atau rentabilitas,

kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari

operasinya (profitability measures)

c) Untuk keperluan pengujian investasi (test of invetsment

utylization)

d) Untuk keperluan pengujian kondisi keuangan antara lain tentang

tingkat likuiditas dan solvabilitas (test of finance condition)

Hery (2015, h. 64) mendefinisikan manfaat rasio keuangan

sebagai berikut :

a) Untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan

meningkatkan kinerja operasi serta keuangan perusahaan.

b) Untuk mengidentifikasi kemampuan debitur dalam membayar

utang-utangnya.

6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Kasmir (2014, h. 109) membagi rasio keuangan kedalam

beberapa jenis yang bisa digunakan,sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

2) Rasio Ukuran perusahaan (Cash Turnover)

3) Rasio Utang terhadap Kekayaan Bersih

b. Rasio profitabilitas (profitabilitas ratio)

1) Rasio laba bersih

2) Tingkat laba atas penjualan

Page 43: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

21

3) Tingkat laba atas investasi

c. Rasio efisiensi (activity ratio)

1) Waktu pengumpulan piutang

2) Perputaran persediaan (inventory turnover)

3) Rasio aktiva tetap terhadap nilai bersih

4) Rasio perputaran investasi

Sedangkan menurut Munawir (2015, h. 238) ada empat

kelompok rasio keuangan yaitu :

a. Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan

untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

b. Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam melakukan aktivitas perusahaan sehari-hari

atau kegiatan operasional perusahaan.

c. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba.

d. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh

aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.

C. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan suatu nilai yang

mengindikasikan perusahaan berdasarkan pos-pos terkait untuk

mengklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan. Ukuran

perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi small firm, medium firm, dan

Page 44: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

22

large firm. Adapun Brigham & Houston (2014) mengatakan ukuran besar

kecilnya perusahaan ditunjukan oleh total aset, total penjualan, jumlah

laba, dan lainnya. Hal ini berarti perusahaan dengan total aset, total

penjualan, dan jumlah laba yang tinggi memiliki ukuran perusahaan yang

tinggi juga.

Sedangkan Hartono (2016) mengatakan bahwa ukuran

perusahaan diukur dengan nilai logaritma dari total aktiva. Total aktiva

memiliki hubungan negatif dengan resiko. Perusahaan dengan total aktiva

tinggi memiliki resiko yang cenderung rendah karena memiliki akses ke

pasar modal. Variabel total aktiva digunakan sebagai pengukur (proxy)

ukuran perusahaan karena aktiva dianggap lebih stabil dan mencerminkan

ukuran perusahaan.

Menurut (Niresh & Velnampy 2014, h. 57) ukuran perusahaan adalah:

“Faktor utama untuk menentukan profitabilitas dari suatu

perusahaan dengan konsep yang biasa dikenal dengan skala

ekonomi. Maksudnya skala ekonomi menunjuk kepada

keuntungan biaya rendah yang didapat oleh perusahaan besar

karena dapat menghasilkan produk dengan harga per unit yang

rendah. Perusahaan dengan ukuran besar membeli bahan baku

(input produksi) dalam jumlah yang besar sehingga perusahaan

akan mendapat potongan harga (quantity discount) lebih banyak

dari pemasok”.

Menurut (Murniati 2016, h. 24)

“Ukuran perusahaan dapat dinilai dengan rumus sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset”

Bedasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran

perusahaan merupakan skala yang mengklasifikasikan besar kecilnya

Page 45: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

23

perusahaan yang dapat diukur dengan total aset, total penjualan, dan laba

perusahaan.

Rumus yang digunakan adalah :

Sumber : Murniati (2016)

D. Perputaran Persediaan

Persediaan merupakan aset perusahaan yang berupa bahan atau

perlengkapan (supplies) yang digunakan didalam proses produksi dan atau

pemberian jasa, barang yang berada dalam proses produksi atau dalam

perjalanan, dan barang yang tersedia untuk dijual. Pada perusahaan

manufaktur persediaan dibagi menjadi bahan baku (raw material), barang

dalam proses (work in process), dan barang jadi atau barang yang siap

dijual (finished goods).

Perputaran persediaan merupakan rasio yang membandingkan

jumlah penjualan suatu perusahaan pada satu periode dengan rata-rata

persediaan pada periode tersebut. Rasio ini digunakan untuk mengukur

sejauh mana kelancaran dalam persediaan baik dalam pembelian, sampai

dengan penjualan. Semakin tinggi nilai perputaran persediaan, maka

semakin cepat pula perusahaan menjual persediaannya. Perputaran

persediaan yang tinggi juga dapat menggaet investor karena perputaran

persediaan menunjukan likuiditas dan efisiensi perusahaan. Investor akan

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)

Page 46: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

24

tergiur untuk melakukan investasi karena melihat kemampuan perusahaan

dalam melakukan penjualan yang tinggi akan meningkatkan laba

perusahaan. Hal tersebut berarti perputaran persediaan menggambarkan

seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Hery (2015) mengatakan bahwa perputaran persediaan

merupakan rasio yang mengukur kualitas persediaan barang dagang yang

dimiliki dan kemampuan manajemen dalam melakukan penjualan. Hal ini

menunjukan bahwa rasio perputaran persediaan, selain mengukur seberapa

sering persediaan berputar, juga menunjukan kemampuan manajemen di

bagian penjualan. Manajemen penjualan yang baik akan mampu

memperhitungkan saat yang tepat untuk melakukan pembelian dan

penjualan. Hal ini dilakukan agar barang yang dibeli akan mampu dijual

secepat mungkin agar tidak terjadi biaya tambahan dalam penyimpanan

dan persediaan tetap layak untuk dijual. Hal tersebut juga dilakukan guna

mencegah ketidaksediaan stok persediaan jika terjadi order penjualan yang

mendadak.

Kasmir (2015) mendefinisikan perputaran persediaan sebagai berikut :

“Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk

megukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan

(inventory) ini berputar dalam suatu periode”.

Menurut Munawir (2015) :

“Rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai

rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan”.

Page 47: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

25

Rumus yang digunakan adalah :

Sumber : Kasmir (2014)

E. Pertumbuhan Penjualan

Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba. Salah satu

cara mendapatkan laba adalah melalui penjualan. Penjualan merupakan

usaha terpadu untuk melakukan rencana-rencana strategis yang digunakan

untuk memuaskan kebutuhan dan atau keinginan pembeli. Penjualan juga

dilakukan untuk mencari, mempengaruhi, dan mempertahankan pembeli.

Hal ini dilakukan demi kelangsungan hidup perusahaan.

Rasio pertumbuhan penjualan merupakan rasio yang digunakan

untuk mengetahui besaran peningkatan atau penurunan penjualan yang

terjadi pada tahun ini dengan pembanding tahun sebelumnya. Rasio ini

digunakan untuk mengukur sejauh mana peningkatan penjualan

perusahaan dalam menjual persediaannya. Pertumbuhan penjualan juga

mempengaruhi laba. Jika penjualan perusahaan terus bertumbuh, maka

laba perusahaan juga akan naik jika tidak dipengaruhi oleh faktor lain.

Rasio pertumbuhan penjualan menunjukan kemampuan

perusahaan untuk mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam

perkembangan ekonomi. Perusahaan yang penjualannya bertumbuh atau

Penjualan

Perputaran Persediaan =

Rata-Rata Persediaan

Page 48: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

26

stabil akan mampu bertahan dalam kondisi ekonomi yang terjadi dan

bertahan di dalam pasar. Rasio ini juga dapat digunakan untuk

memprediksikan tingkat penjualan di tahun selanjutnya. Dengan adanya

rasio pertumbuhan penjualan dapat membantu manajemen untuk

melakukan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajerial.

Swastha dan Handoko dalam Farhana (2016) mengatakan bahwa

Pertumbuhan penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan

pasar dari produk atau jasa perusahaan, dimana pendapatan yang

dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat

pertumbuhan penjualan. Bedasarkan hal tersebut, pertumbuhan penjualan

mengindikasikan seberapa besar minat konsumen atas barang atau jasa

yang ditawarkan perusahaan.

Pengertian pertumbuhan penjualan menurut (Kasmir 2016, h. 107) :

“Pertumbuhan penjualan menunjukan sejauh mana perusahaan

dapat meningkatkan penjualannya dibandingkan dengan total

penjualan secara keseluruhan”.

Sedangkan menurut (Fabozzi dalam Satriana, 2017, h. 20) :

“Pertumbuhan penjualan merupakan perubahan penjualan yang

ada pada laporan keuangan per tahun. Pertumbuhan penjualan

yang di atas rata-rata bagi perusahaan umumnya didasarkan pada

pertumbuhan yang cepat dari industri dimana perusahaan itu

beroperasi. pertumbuhan di atas rata-rata dengan jalan

meningkatkan pangsa pasar”.

Bedasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan penjualan merupakan rasio yang menunjukan seberapa besar

peningkatan jumlah penjualan perusahaan tahun berjalan dibandingkan

Page 49: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

27

dengan tahun sebelumnya, yang mengindikasikan tingkat penerimaan

produk yang ditawarkan.

Rumus yang digunakan adalah :

Sumber : Kasmir (2016)

F. Intensitas Modal

Intensitas modal merupakan rasio yang mengukur efektivitas

perusahaan dalam pemanfaatan modal guna mendapatkan aktiva. Intensitas

modal juga bisa didefinisikan sebagai jumlah modal yang tertanam dalam

bentuk aktiva tetap dan persediaan. Kepemilikan aset tetap akan

memunculkan biaya depresiasi yang dapat dimanfaatkan sebagai

pengurang beban pajak. Manajemen dapat melakukan investasi aset tetap

dengan cara menggunakan dana menganggur perusahaan guna mendapat

biaya depresiasi yang berguna untuk mengurangi pajak terutang.

Pengertian intensitas modal menurut (Novitasari, 2016)

“Intensitas modal adalah aktivitas investasi yang dilakukan

perusahaan yang dikaitkan dengan investasi dalam bentuk aset

tetap (modal)”.

Sedangkan menurut (Wiguna, dkk, 2017) :

Penjualant − Penjualant−1

Pertumbuhan Penjualan =

Penjualant−1

Page 50: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

28

“Intensitas modal yaitu kekayaan suatu perusahaan dalam bentuk

aktiva tetap”.

Menurut (Annuar, et.al, 2014)

“Intensitas modal adalah sebuah rasio yang diukur dengan

membandingkan nilai buku jumlah aset tetap bersih dengan nilai

buku total aset perusahaan”.

Bedasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa intensitas

modal adalah rasio yang menggambarkan investasi yang dilakukan

perusahaan ke dalam aktiva tetapnya dengan membandingkan nilai buku

aktiva tetap bersih dengan total aset yang dimiliki perusahaan.

Rumus yang digunakan adalah :

Sumber : Annuar, et.al (2014)

G. Penghindaran Pajak

Pemerintah selalu berusaha untuk memaksimalkan jumlah

penerimaan pajaknya melalui kebijakan-kebijakan yang berlaku.

Sementara itu, perusahaan selalu berusaha untuk menguriangi beban

pajaknya melalui cara-cara yang legal yaitu penghindaran pajak (Tax

Avoidance) maupun dengan cara-cara illegal yaitu penggelapan pajak (Tax

Evasion). Penghindaran pajak merupakan upaya mengurangi beban pajak

Total Asel Tetap

Intensitas Modal =

Total Aset

Page 51: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

29

terutang dengan cara-cara legal dan memanfaatkan grey area atau

kelemahan-kelemahan dalam peraturan perpajakan.

Erly (2014) mengatakan bahwa penghindaran pajak merupakan

pengurangan secara legal beban pajak terutang dengan cara memanfaatkan

ketentuan-ketentuan perpajakan secara optimal seperti, pengecualian dan

pemotongan-pemotongan yang di perkenankan maupun memanfaatkan

hal-hal yang belum di atur dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam

peraturan perpajakan yang berlaku. Penghindaran pajak dikatakan legal

karena tidak melanggar undang-undang perpajakan dan memanfaatkan

grey area yaitu ketentuan-ketentuan yang belum di atur dalam peraturan

perpajakan, dan kelemahan-kelemahan dalam peraturan perpajakan. Oleh

karena itu penghindaran pajak (tax avoidance) tidak dapat dikenakan

hukuman, berbeda dengan penggelapan pajak (tax evasion) yang dapat

dikenakan sanksi pidana maupun denda. Penggelapan pajak (tax evasion)

adlaah upaya pengurangan pajak yang dilakukan dengan ilegal yaitu

melanggar peraturan perpajakan seperti memberi data palsu dan atau

menyembunyikan data.

Sedangkan Susyanti & Dahlan (2015) mengatakan bahwa

penghindaran pajak adalah perlawanan yang dilakukan melalui berbagai

cara dan masih dapat dibenarkan secara hukum, memanfaatkan celah dan

kelemahan perundang-undangan. Penghindaran pajak identik dengan

pemanfaatan celah dan kelemahan perundang-undangan. Hal ini berarti

Page 52: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

30

selama tidak adanya pelanggaran peraturan perpajakan, penghindaran

pajak seharusnya tidak dilarang.

Menurut (Pohan 2014, h. 41) tentang penghindaran pajak menyatakan :

“Tax Avoidance (penghindaran pajak) adalah upaya penghindaran

pajak dilakukan secara legal dan aman bagi Wajib Pajak tanpa

bertentangan dengan ketentuan perpajakan yang berlaku (not

contrary to the law) di mana metode dan teknik yang digunakan

cenderung memanfaatan kelemahan-kelemahan (grey area) yang

terdapat dalam Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan itu

sendiri untuk memperkecil jumlah pajak yang terutang”.

Menurut (Mardiasmo 2016, h. 11) menyatakan bahwa Tax Avoidance

sebagai berikut :

“Tax Avoidance adalah usaha meringankan beban pajak dengan

tidak melanggar undang-undang

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

penghindaran pajak merupakan upaya pengurangan atau perlawanan pajak

secara legal dengan memanfaatkan celah atau kelemahan (grey area) yaitu

pengecualian atau hal-hal yang belum diatur dalam peraturan perpajakan

yang berlaku. Pernghindaran pajak tidak dapat dikenakan sanksi apabila

menggunakan cara-cara yang legal dan dibenarkan dalam peraturan

perundang-undangan perpajakan.

Menurut Rist & Pizzica (2014, h. 54) yang menjadi indikator dari

Penghindaran Pajak adalah dengan menghitung ETR (Effective Tax Rate)

perusahaan. Semakin besar nilai ETR, maka penghindaran pajak

perusahaan diindikasikan semakin kecil, begitu pula sebaliknya.

“The effective tax rate explains the various rates at which a

company’s income is taxed as a result of different tax

Page 53: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

31

jurisdictions both domestically and internationally. Companies

also employ strategies to minimize tax. To compute the effective

(or average for the year) tax rate, total tax expense is divided by

earnings before tax”.

“Tarif pajak efektif menjelaskan berbagai tingkat di mana

pendapatan perusahaan dikenakan pajak sebagai akibat dari

yurisdiksi pajak yang berbeda, baik domestik maupun

internasional. Perusahaan juga menggunakan strategi untuk

meminimalkan pajak. Untuk menghitung tarif pajak efektif (atau

rata-rata untuk tahun), total biaya pajak dibagi dengan laba

sebelum pajak”.

Rumus yang digunakan adalah :

Sumber : Rist & Pizzica (2014)

H. Hasil Penelitian Terdahulu

Penulis menggunakan beberapa hasil penelitian terdahulu untuk

menjadi acuan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil penelitian yang

relevan dengan yang penelitian yang akan dilakukan :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Tahun Nama

Peneliti

Judul Hasil Penelitian

1 2018 Shinta

Budianti,

Khirstina

Curry

Pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas, dan

Intensitas modal

Terhadap Penghindaran

Pajak (Tax Avoidance)

Profitabilitas dan

Intensitas modal

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap tax

avoidance.

Beban Pajak

ETR =

Pendapatan sebelum Pajak

Page 54: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

32

Likuiditas

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap tax

avoidance

2 2017 Muhamma

d Nafis,

Tumpal

Manik,

Fatahurraz

ak

Pengaruh Return On

Asset (ROA), Intensitas

modal, Sales Growth,

Debt To Asset Ratio

(DAR), Dan Firm Size

Terhadap Penghindaran

Pajak (Tax Avoidance)

Pada Perusahaan

Manufaktur Yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode

2012-2016

Return on asset

(ROA), Sales

growth, dan Debt to

asset ratio (DAR)

berpengaruh

terhadap

penghindaran pajak

Intensitas modal dan

Firm size tidak

berpengaruh

terhadap

penghindaran pajak

3 2018 Yeye

Susilowati

, Ratih

Widyawati

, Nuraini

Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Leverage,

Profitabilitas, Intensitas

modal Ratio, dan

Komisaris Independen

terhadap Effective Tax

Rate (Studi Empiris

pada Perusahaan

Manufaktur Yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada Tahun

2014-2016)

Ukuran perusahaan,

Intensitas modal

ratio, dan Komisaris

independen tidak

berpengaruh

terhadap effective tax

rate.

Leverage dan

Profitabilitas

berpengaruh

terhadap effective tax

rate.

4 2018 Wastam

Wahyu

Hidayat

Pengaruh Profitabilitas,

Leverage Dan

Pertumbuhan Penjualan

Terhadap Penghindaran

Pajak: Studi Kasus

Perusahaan Manufaktur

di Indonesia

Proftabilitas dan

pertumbuhan

penjualan secara

parsial berpengaruh

negatif secara

signifikan terhadap

Penghindaran pajak

Leverage secara

parsial tidak

berpengaruh

terhadap

penghindaran pajak

Page 55: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

33

5 2017 Shinta

Meilina

Purwanti,

Listya

Sugiyart

Pengaruh Intensitas

Aset Tetap,

Pertumbuhan Penjualan

dan Koneksi Politik

Terhadap Tax

Avoidance

Intensitas aset tetap

dan pertumbuhan

penjualan

berpengaruh secara

signifikan terhadap

tax avoidance.

Koneksi politik tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap

tax avoidance.

6 2015 Muadz

Rizki

Muzakki,

Darsono

Pengaruh Corporate

Social Responsibility

Dan Intensitas modal

Terhadap Penghindaran

Pajak

Corporate Social

Responsibility (CSR)

dan Intensitas modal

berpengaruh negatif

secara signifikan

terhadap

penghindaran pajak.

7 2016 Agustin

Fadjarenie

, Yulia

Apni Nur

Anisah

Pengaruh Corporate

Governance dan Sales

Growth Terhadap Tax

Avoidance (Studi

Empiris Pada

Perusahaan Otomotif

Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

Tahun 2010-2014)

Corporate

governance, sales

growth secara parsial

dan simultan

berpengaruh negatif

secara signifikan

terhadap tax

avoidance.

8 2015 Calvin

Swingly

dan I

Made

Sukartha

Pengaruh Karakter

Eksekutif, Komite

Audit, Ukuran

Perusahaan, Leverage

dan Sales Growth pada

Tax Avoidance

Karakter eksekutif

dan ukuran

perusahaan

berpengaruh positif

pada tax avoidance,

sedangkan leverage

berpengaruh negatif

pada tax avoidance.

Variabel komite

audit dan sales

growth tidak

berpengaruh pada

tax avoidance.

Page 56: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

34

H1

H2

H3

H4

H1

H5

I. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian menggambarkan hubungan antar variabel

yang akan diteliti secara teoritis. Kerangka penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

J. Perumusan Hipotesa

Berdasarkan teori yang telah dirumuskan sebelumnya, maka

hipotesa penelitian ini adalah

1. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Penghindaran

Pajak

Pada penelitian ini, total aset menjadi satuan ukur dalam

ukuran perusahaan, karena aset berhubungan dengan alat

operasional perusahaan dalam mendapatkan keuntungan atau

Ukuran perusahaan (x1)

Perputaran Persediaan (x2)

Pertumbuhan Penjualan (x3)

Intensitas Modal (x4)

Penghindaran Pajak

(y)

Page 57: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

35

penghasilan. Ukuran perusahaan diklasifikasikan menjadi large

firm, medium firm, dan small firm. Semakin besar ukuran

perusahaan, semakin kompleks transaksi yang terjadi didalamnya.

Sehingga diindikasikan akan muncul banyak celah yang dapat

dimanfaatkan dalam penghindaran pajak.

Dari penjelasan diatas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Penghindaran

Pajak

2. Perputaran Persediaan berpengaruh terhadap Penghindaran

Pajak

Persediaan merupakan bagian dari aktiva lancar yang harus

selalu ada dalam perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang.

Persediaan merupakan semua bahan atau barang yang diperlukan

pada proses produksi dan distribusi untuk diproses lebih lanjut

atau langsung dijual. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan

dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu, persediaan bahan baku,

persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang dagang

yang siap dijual. Perputaran persediaan merupakan rasio untuk

mengukur kemampuan persediaan perusahaan dalam

menghasilkan pendapatan atau penjualan. Semakin besar

perputaran persediaan, maka semakin sering juga persediaan

barang dagang dijual. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Hafizh Juli Andinoto S (2017) perputaran persediaan berpengaruh

Page 58: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

36

signifikan terhadap agresivitas pajak. Agresivitas pajak

merupakan tindakan untuk mengurangi laba kena pajak

perusahaan dengan perencanaan pajak yang bersifat legal.

Semakin tinggi perputaran persediaan maka agresivitas pajak

perusahaan akan semakin besar yang mengindikasikan tingkat

penghindaran pajak yang tinggi.

Dari penjelasan diatas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2: Perputaran Persediaan berpengaruh terhadap Penghindaran

Pajak

3. Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap

Penghindaran Pajak

Penjualan merupakan salah satu tolak ukur besaran laba

sebelum pajak. Semakin tinggi penjualan, maka laba sebelum

pajak akan semakin tinggi pula. Begitu juga sebaliknya, semakin

rendah penjualan, maka laba sebelum pajak akan semakin rendah.

Pertumbuhan penjualan merupakan peningkatan penjualan dari

suatu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hasil

penelitian dari Shinta Meilina Purwanti dan Listya Sugiyarti

(2017) membuktikan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh

signifikan terhadap tax avoidance. Hal ini berarti penjualan

berpengaruh terhadap beban pajak perusahaan. Semakin tinggi

penjualan perusahaan, maka beban pajak perusahaan akan

Page 59: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

37

semakin tinggi juga, yang menyebabkan pengaruh signifikan

pertumbuhan penjualan terhadap penghindaran pajak.

Dari penjelasan diatas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3: Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Penghindaran

Pajak

4. Intensitas Modal berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak

Intensitas modal merupakan besaran aktivitas investasi

suatu perusahaan ke dalam aktiva tetap perusahaan. Aktiva tetap

tersebut dapat digunakan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Aktiva tetap perusahaan akan menghasilkan beban penyusutan

aktiva yang berpengaruh terhadap besaran laba kena pajak.

Berdasarkan hasil penelitian Shinta Budianti dan Khirstina Curry

(2018) membuktikan bahwa capital intensity (Intensitas Modal)

berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Hal ini berarti

intensitas modal yang tinggi dapat menyebabkan penghindaran

pajak perusahaan menjadi rendah, yang berarti penghindaran

pajak perusahaan juga rendah. Sedangkan berdasarkan penelitian

Muhammad Nafis et al (2017) menunjukkan bahwa capital

intensity (Intensitas Modal) tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Dari penjelasan diatas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H4: Intensitas Modal berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak

Page 60: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

38

5. Ukuran perusahaan, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan

Penjualan dan Intensitas Modal berpengaruh terhadap

Penghindaran Pajak.

Hasil penelitian Vidiyanna Rizal Putri (2017) membuktikan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tax avoidance. Semakin besar ukuran perusahaan maka

effective tax rate (ETR) perusahaan akan semakin besar yang

berarti penghindaran pajak perusahaan yang semakin rendah.

Hasil penelitian Hafizh Juli Andinoto S (2017) membuktikan

bahwa perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap

agresivitas pajak. Agresivitas pajak merupakan tindakan untuk

mengurangi laba kena pajak perusahaan dengan perencanaan

pajak yang bersifat legal. Semakin tinggi perputaran persediaan

maka agresivitas pajak perusahaan akan semakin besar yang

mengindikasikan tingkat penghindaran pajak yang tinggi. Hasil

penelitian dari Shinta Meilina Purwanti dan Listya Sugiyarti

(2017) membuktikan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh

signifikan terhadap tax avoidance. Hal ini berarti jika

pertumbuhan penjualan tinggi maka tingkat penghindaran pajak

juga semakin tinggi. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian

Poppy Ariyani Sumitha Lestar dkk (2019) membuktikan bahwa

capital intensity (Intensitas Modal) berpengaruh negatif terhadap

agresivitas pajak. Hal ini berarti intensitas modal yang tinggi

Page 61: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

39

dapat menyebabkan agresivitas pajak perusahaan menjadi rendah,

yang berarti penghindaran pajak perusahaan juga rendah.

Dari penjelasan diatas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H5: Ukuran perusahaan, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan

Penjualan dan Intensitas Modal secara simultan berpengaruh

terhadap Penghindaran Pajak.

Page 62: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dibagi menjadi beberapa golongan. Golongan

tersebut yaitu tujuan, pendekatan, tempat, pemakaian, bidang ilmu, taraf

penelitian, dan saat terjadinya variabel. Berdasarkan tujuan, penelitian ini

menggunakan jenis verifikasi yaitu menguji hasil penelitian sebelumnya.

Berdasarkan pendekatan, penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kuantitatif yaitu untuk meneliti populasi atau sampel, menggunakan

instrumen penelitian, dan analisis datanya bersifat statistik dengan tujuan

menguji hipotesis yang digunakan. Berdasarkan tempat, penelitian ini

menggunakan jenis penelitian perpustakaan yaitu dengan mengambil

referensi-referensi kepustakaan.

Berdasarkan pemakaian, penelitian yang dilakukan penulis

menggunakan kenis penelitian murni, karena memiliki orientasi pada

bidang akademis. Berdasarkan bidang ilmu, penelitian ini menggunakan

jenis penelitian pendidikan karena melibatkan instansi-instansi

pendidikan. Berdasarkan taraf penelitian, penelitian ini menggunakan

jenis penelitian deskriptif yaitu pendekatan untuk mengidentifikasi

keberadaan variabel mandiri, baik satu atau lebih, tanpa membandingkan

variabel-variabel tersebut. Dan berdasarkan saat terjadinya variabel,

penelitian ini menggunakan jenis penelitian historis, karena

Page 63: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

41

menggunakan data yang telah terjadi sebelumnya berupa laporan

keuangan.

B. Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan yang memuat informasi yang berkaitan dengan variabel

Ukuran perusahaan, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan Penjualan, dan

Intensitas Modal & Penghindaran Pajak pada perusahaan manufaktur sub

Makanan & Minuman yang terdaftar di BEI pada periode 2014-2018.

Penelitian ini akan dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sub

Makanan & Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

menggunakan data sekunder dari Bursa Efek Indonesia pada situs

www.idx.co.id, dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data subjek, dan data

dokumenter, yaitu :

a. Data Subjek (self report data)

Data Subjek adalah jenis data penelitian yang berupa

opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang

atau kelompok yang dijadikan subjek penelitian

(responden). Data dalam penelitian ini adalah sumber

Page 64: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

42

informasi yang diperoleh dari pihak ketiga pemberitaan

yang terkait dengan penghindaran pajak.

b. Data Dokumenter (documentary data)

Data dokumenter adalah jenis data penelitian berupa

dokumen-dokumen yaitu : faktur, jurnal, surat-surat,

notulen, memo, laporan keuangan, nota, dan lainnya. Data

yang terdapat dalam data dokumenter memuat suatu

kejadian atau transaksi, waktu kejadian, dan siapa saja

yang terlibat dalam suatu kejadian atau transaksi tersebut.

Data dokumenter dalam penelitian ini yaitu informasi

yang berasal dari Bursa Efek Indonesia di situs

www.idx.co.id.

2. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi data

primer dan sekunder. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

sumber data sekunder. Sumber data sekunder menurut (Sugiyono

2017, h. 137) adalah :

“Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Menggunakan data sekunder apabila

peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah

diolah oleh pihak lain”.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh peneliti

melalui media perantara yaitu studi dokumentasi dengan

mempelajari buku, jurnal, berita, majalah, dan sumber pendukung

penelitian lainnya yaitu Laporan Keuangan perusahaan sub sektor

Page 65: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

43

Makanan & Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode tahun 2014-2018 di situs IDX.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan objek atau subjek yang memiliki

kesamaan dalam karakteristik atau kualitas tertentu yang dapat

dipelajari oleh peneliti untuk kemudian mendapatkan suatu

kesimpulan dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini

populasi yang digunakan adalah perusahaan–perusahaan

manufaktur sub sektor makanan & minuman yang Go Public

tercatat pada BEI Periode 2014-2018.

2. Sampel

Sampel merupakan himpunan dari populasi yang diambil

oleh peneliti jika populasi yang diteliti jumlahnya besar dan

peneliti memiliki keterbatasan dari segi dana, tenaga, dan waktu.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Non-

probability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling.

Teknik dan pendekatan diatas digunakan untuk memilih sampel

sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh penulis.

Kriteria tersebut ditentukan untuk mengeliminasi sampel yang

tidak sesuai dengan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan

dalam penentuan sampel sebagai berikut :

Page 66: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

44

a. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman

yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit per

31 Desember pada tahun 2014-2018 berturut-turut.

b. Laporan keuangan perusahaan tersebut memiliki

kelengkapan informasi berkaitan dengan Ukuran

perusahaan, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan Penjualan,

Intensitas Modal, dan Penghindaran Pajak.

c. Mata uang laporan keuangan adalah rupiah.

Berdasarkan kriteria tersebut maka penulis mengeliminasi

sampel yang tidak sesuai dengan kriteria, dan ditentukan sampel

penelitian yang dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah studi pustaka dan dokumentasi. Studi Pustaka dilakukan dengan

membaca jurnal penelitian sebelumnya, buku, artikel, berita, makalah,

dan situs internet yang dapat dijadikan referensi penelitian. Dokumentasi

dilakukan dengan mengumpulkan, memilah, mencatat, dan melakukan

kajian terhadap data sekunder yang berhubungan dengan variabel-

variabel yang diteliti yang terdapat di dalam laporan keuangan

perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) di situs IDX.

Page 67: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

45

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Definisi variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Ukuran perusahaan (Variabel X1)

Ukuran perusahaan merupakan skala yang

mengklasifikasikan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran

perusahaan dapat diukur dari total aset, total penjualan, nilai pasar

saham, dan sebagainya. Bedasarkan satuan ukur tersebut ukuran

perusahaan diklasifikasikan menjadi small firm, medium firm, dan

large firm.

2. Perputaran Persediaan (Variabel X2)

Menurut Kasmir (2015) Perputaran persediaan merupakan

rasio yang digunakan untuk megukur berapa kali dana yang

ditanam perusahaan dalam persediaan berputar dalam suatu

periode.

3. Pertumbuhan Penjualan (Variabel X3)

Menurut Kasmir (2016, h. 107) Pertumbuhan penjualan

menunjukan sejauh mana perusahaan dapat meningkatkan

penjualannya dibandingkan dengan total penjualan secara

keseluruhan.

4. Intensitas Modal (Variabel X4)

Menurut Novitasari (2016) Intensitas modal adalah

aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan yang dikaitkan

dengan investasi dalam bentuk aset tetap (modal).

Page 68: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

46

5. Penghindaran Pajak (Variabel Y)

Susyanti & Dahlan (2015, h. 12) menyatakan bahwa

Penghindaran Pajak adalah perlawanan pajak dilakukan melalui

berbagai cara yang masih dapat dibenarkan secara hukum,

memanfaatkan celah dan kelemahan perundang-undangan.

Operasionalisasi variabel penelitian dilakukan untuk menentukan

jenis, indikator, serta skala-skala yang terlibat dalam variabel penelitian.

Penentuan jenis, indikator, serta skala-skala ini dilakukan untuk merubah

variabel penelitian menjadi kesatuan yang dapat diukur. Jadi,

operasionalisasi variabel penelitian berfungsi untuk mempermudah

dalam melakukan perhitungan dan penelitian. Penulis menggambarkan

indikator variabel dan skala pengukuran ke dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Indikator Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel Indikator Perumusan Skala

Pengukuran

Ukuran

perusahaan

(X1)

Total Aset Ln (Total Aset)

(Murniati, 2016)

Nominal

Perputaran

Persediaan

(X2)

Perputaran

Persediaan

Penjualan

Rata-Rata Persediaan

(Kasmir, 2013)

Rasio

Pertumbuhan

Penjualan

(X3)

Pertumbuhan

Penjualan

Penjualant−Penjualant−1

Penjualan-1

(Kasmir, 2016)

Rasio

Page 69: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

47

Intensitas

Modal (X4)

Intensitas

Modal

Total Aset Tetap

Total Aset

(Annuar, et.al, 2014)

Rasio

Penghindaran

Pajak (Y) ETR

Beban Pajak

Pendapatan sebelum Pajak

(Rist & Pizzica, 2014)

Rasio

Sumber : Data yang diolah, 2019

G. Teknik Analisis data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS

(Statistical Package for Social Sciences) v. 24 for Windows. Analisis data

penelitian ini menggunakan beberapa pengujian yang terdiri dari statistik

deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data

menjadi sebuah informasi yang jelas dan mudah dipahami yang

dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi,

varian, nilai rata-rata, sum, dan range. Pengujian ini dilakukan

untuk mempermudah dalam memahami variabel penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah data

yang diteliti memenuhi asumsi-asumsi dasar untuk menghindari

asumsi yang bias. Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji

kelayakan data. Pengujian yang digunakan adalah normalitas,

heterokedastisitas, autokorelasi, dan multikolonieritas.

Page 70: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

48

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal dalam suatu model regresi. (Ghozali, 2018, h. 161).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:

1. Jika grafik histogram menunjukkan distribusi normal

atau data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normal.

2. Jika grafik histogram menunjukkan tidak distribusi

normal atau data menyebar jauh dari garis diagonal

dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normal.

(Ghozali, 2018, h. 163).

Selain menggunakan grafik histogram, digunakan

juga uji normalitas dengan metode One Sample Kolmogorov

Smirnov. Uji ini merupakan pengujian normalitas yang

membandingkan distribusi data dengan distribusi normal

baku. Jika tingkat signifikansi diatas 0,05, maka data

terdistribusi normal. Sebaliknya, jika tingkat signifikansi

dibawah 0,05, maka terjadi perbedaan signifikan antara

distribusi data dengan distribusi normal baku yang berarti

data tidak terdistribusi normal.

Page 71: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

49

b) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain dalam sebuah model regresi. Cara untuk

mengetahui terjadinya heteroskedastisitas dalam suatu

model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik

scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)

yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika

tidak terjadi pola tertentu dan plot menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas. Sedangkan jika terjadi pola tertentu,

dan/atau pola tidak menyebar diatas dan dibawah angka 0

pada sumbu y, maka terjadi heterokedastisitas. Model

regresi yang diterima adalah jika tidak terjadi

heterokedastisitas (Ghozali, 2016, h. 134).

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan apakah terdapat korelasi

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 dalam model regresi. Model

regresi yang baik adalah jika tidak terjadi autokorelasi.

Untuk melakukan uji autokorelasi dapat menggunakan uji

Durbin Watson (DW test). Uji ini digunakan dengan

membandingkan nilai Durbin Watson hitung (DW) dengan

Page 72: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

50

batas tinggi (upper bond atau du). Model regresi dapat

dikatakan bebas dari autokorelasi jika du < DW < 4-du.

(Ghozali, 2018, h. 112).

d) Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji

apakah ditemukan korelasi antar variabel bebas

(independen) dalam suatu model regresi (Ghozali, 2018, h.

107). Model regresi dikatakan baik bila tidak terjadi

korelasi antar variabel independen.

Untuk melakukan uji ini dapat diketahui dari nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai

tolerance ≤ 0,10 atau VIF ≥ 10 maka terjadi

multikolonieritas. Sedangkan jika nilai tolerance ≥ 0,10

atau VIF ≤ 10 maka tidak terjadi multikolonieritas.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah variabel

terdapat pengaruh Ukuran perusahaan, Perputaran Persediaan,

Pertumbuhan Penjualan dan Intensitas Modal terhadap

Penghindaran Pajak pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan

& Minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2016-2018.

a) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi digunakan untuk menguji pengaruh

variabel-variabel independen, yaitu Ukuran perusahaan,

Page 73: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

51

Perputaran Persediaan, Pertumbuhan Penjualan, dan

Intensitas Modal terhadap Penghindaran Pajak dengan

regresi linear dengan tingkat signifikasni 5 persen.

Persamaan yang digunakan adalah:

Y = α + β1X1 +β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e

Keterangan :

Y : Penghindaran Pajak (ETR)

α : Konstanta

β1... β4 : Koefisien Regresi Linear

X1 : Ukuran perusahaan

X2 : Perputaran Persediaan

X3 : Pertumbuhan Penjualan

X4 : Intensitas Modal

e : Standar Error

b) Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi R² mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen dalam menerangkan

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

nol dan satu. Apabila koefisien daterminasi nol berarti tidak

ada hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen, Jika koefisien determinasi semakin mendekati

satu maka hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen semakin kuat.

Page 74: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

52

c) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. (Ghozali, 2016, h.

97). Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t

hitung dengan t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%).

Kriteria pengambilan keputusan adalah :

1. Jika nilai sig < 0,05 berarti variabel independen secara

parsial mempengaruhi variabel dependen, maka maka

hipotesis diterima.

2. Jika nilai sig > 0,05 berarti variabel independen secara

parsial tidak mempengaruhi variabel dependen, maka

maka hipotesis ditolak.

d) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

bebas (independen) secara bersama–sama (simultan)

berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen). Tingkat

signifikansi yang digunakan 0,05 dengan derajat bebas (n -

k), dimana n merupakan jumlah pengamatan dan k

merupakan jumlah variabel. Kriteria keputusan dalam uji F

adalah:

1. Jika α > 0,05, maka hipotesis diterima;

2. Jika α < 0,05, maka hipotesis ditolak

Page 75: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

53

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive

sampling. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor makanan

& minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Data

yang terkumpul kemudian diseleksi berdasarkan kriteria yang ditentukan.

Berdasarkan penyeleksian tersebut, maka diperoleh 7 perusahaan yang dapat

dijadikan sampel penelitian, dan 35 sampel total dari 5 tahun periode

pengamatan.

Berikut proses pemilihan sampel dan perusahaan-perusahaan yang

dijadikan objek penelitian:

Tabel 4.1

Proses Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah

Sampel

1 Perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi sub sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI tahun 2014 dan tetap

terdaftar sampai dengan tahun 2018.

19

2 Perusahaan makanan dan minuman yang tidak

terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara

berturut-turut pada periode 2014-2018.

(1)

Page 76: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

54

3 Perusahaan makanan dan minuman yang tidak

ditemukan laporan keuangan per 31 Desember

yang telah diaudit dan dipublikasikan ke

www.idx.co.id secara berturut-turut pada

periode 2014-2018.

(1)

4 Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan

informasi berkaitan dengan Ukuran perusahaan,

Perputaran Persediaan, Pertumbuhan Penjualan,

dan Intensitas Modal terhadap Penghindaran

Pajak (Tax Avoidance).

(10)

Jumlah Sampel Per Tahun 7

Jumlah Data Observasi Selama Periode 35

Sumber : BEI, data yang diolah, 2019

Tabel 4.2

Daftar Perusahaan Objek Penelitian

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk

2 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

3 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

4 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk

5 SKLT PT. Sekar Laut Tbk

6 STTP PT. Siantar Top Tbk

7 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company Tbk

Sumber : BEI, Data yang diolah, 2019

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan atas variabel Ukuran

Perusahaan, Perputaran Persediaan, Intensitas Modal dan Penghindaran Pajak,

berikut nilai dari masing-masing proksi variabel :

Page 77: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

55

1. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat ditunjukan dari total aset perusahaan

atau bisa dari total penjualan perusahaan. Semakin besar total aset yang

dimiliki, atau total penjualan yang terjadi, maka semakin besar pula

ukuran perusahaan. Adapun tabel perhitungan ukuran perusahaan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 4.3

Tabel Ukuran Perusahaan

Kode Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ICBP

PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk

30.85

30.91

30.99

31.08

31.17

INDF

PT. Indofood Sukses

Makmur Tbk

32.08

32.15

32.04

32.11

32.20

MYOR

PT. Mayora Indah

Tbk

29.96

30.06

30.19

30.33

30.50

SKBM PT. Sekar Bumi Tbk

27.20

27.36

27.63

28.12

28.20

SKLT PT. Sekar Laut Tbk

26.53

26.66

27.07

27.18

27.34

STTP PT. Siantar Top Tbk

28.16

28.28

28.48

28.48

28.60

ULTJ

PT. Ultrajaya Milk

Industry and Trading

Company Tbk

28.70

28.90

29.08

29.28

29.35

Sumber : BEI, Data yang diolah, 2019

Berdasarkan data hasil perhitungan variabel ukuran perusahaan,

pada tabel 4.3 diatas, nilai tertinggi ukuran perusahaan adalah 32,20 yaitu

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada tahun 2018, sedangkan

nilai terendah adalah 26,53 milik PT. Sekar Laut Tbk (SKLT) pada tahun

2014. Adapun rata-rata ukuran perusahaan dari tahun 2014-2018

berdasarkan 7 sampel perusahaan adalah 29.35.

Page 78: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

56

2. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan merupakan rasio yang membandingkan

jumlah penjualan suatu perusahaan dengan rata-rata persediaan pada

suatu periode. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana

kelancaran dalam persediaan, baik dalam pembelian, sampai dengan

penjualan. Semakin tinggi nilai perputaran persediaan, maka semakin

cepat pula perusahaan menjual persediaannya. Adapun tabel perhitungan

perputaran persediaan dalam penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 4.4

Tabel Perhitungan Perputaran Persediaan

Kode Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ICBP

PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk

10.55

11.84

12.19

11.18

10.58

INDF

PT. Indofood Sukses

Makmur Tbk

7.65

7.97

8.29

7.73

6.88

MYOR

PT. Mayora Indah

Tbk

8.28

7.95

9.44

10.54

9.30

SKBM PT. Sekar Bumi Tbk

14.76

12.36

8.65

6.93

6.56

SKLT PT. Sekar Laut Tbk

9.48

9.71

9.77

8.66

7.58

STTP PT. Siantar Top Tbk

7.29

8.36

9.09

9.76

9.23

ULTJ

PT. Ultrajaya Milk

Industry and Trading

Company Tbk

6.27

6.05

6.25

6.76

7.87

Sumber : BEI, Data yang diolah, 2019

Berdasarkan data hasil perhitungan variabel perputaran

persediaan, pada tabel 4.4 diatas, nilai tertinggi perputaran persediaan

adalah 14,76 yaitu PT. Sekar Bumi Tbk (SKBM) pada tahun 2014,

sedangkan nilai terendah adalah 6,05 milik PT. Ultrajaya Milk Industry

Page 79: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

57

and Trading Company Tbk (ULTJ) pada tahun 2015. Adapun rata-rata

perputaran persediaan dari tahun 2014-2018 berdasarkan 7 sampel

perusahaan adalah 8,91.

3. Pertumbuhan Penjualan

Rasio pertumbuhan penjualan merupakan rasio yang digunakan

untuk mengetahui peningkatan atau penurunan penjualan yang terjadi

pada suatu periode dengan pembanding periode sebelumnya. Rasio ini

digunakan untuk mengukur sejauh mana peningkatan penjualan

perusahaan dalam menjual persediaannya. Adapun tabel perhitungan

pertumbuhan penjualan dalam penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 4.5

Tabel Perhitungan Pertumbuhan Penjualan

Kode Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ICBP

PT. Indofood CBP

Sukses Makmur tbk

0.20

0.06

0.09

0.04

0.08

INDF

PT. Indofood Sukses

Makmur tbk

0.14

0.01

0.04

0.05

0.05

MYOR PT. Mayora Indah tbk

0.18

0.05

0.24

0.13

0.16

SKBM PT. Sekar Bumi tbk

0.14

0.08

0.10

0.23

0.06

SKLT PT. Sekar Laut tbk

0.20

0.09

0.12

0.10

0.14

STTP PT. Siantar Top tbk

0.28

0.17

0.03

0.07

0.01

ULTJ

PT. Ultrajaya Milk

Industry and Trading

CompanyTbk 0.13 0.12 0.07 1.00 0.12

Sumber : BEI, Data yang diolah, 2019

Berdasarkan data hasil perhitungan variabel pertumbuhan

penjualan, pada tabel 4.5 diatas, nilai tertinggi pertumbuhan penjualan

Page 80: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

58

adalah 0.28 yaitu PT. Siantar Top tbk (STTP) pada tahun 2014,

sedangkan nilai terendah adalah 0.01 milik PT. Siantar Top tbk (STTP)

pada tahun 2018. Adapun rata-rata pertumbuhan penjualan dari tahun

2014-2018 berdasarkan 7 sampel perusahaan adalah 0.12.

4. Intensitas Modal

Intensitas modal merupakan rasio yang mengukur efektivitas

perusahaan dalam pemanfaatan modal guna mendapatkan aktiva.

Intensitas modal diketahui dengan membandingkan total aktiva tetap

yang dimiliki perusahaan dengan total aktiva keseluruhan. Adapun tabel

perhitungan intensitas modal dalam penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 4.6

Tabel Perhitungan Intensitas Modal

Kode Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ICBP

PT. Indofood CBP

Sukses Makmur tbk

0.45

0.47

0.46

0.48

0.59

INDF

PT. Indofood Sukses

Makmur tbk

0.52

0.53

0.65

0.63

0.66

MYOR

PT. Mayora Indah

tbk

0.37

0.34

0.32

0.28

0.28

SKBM PT. Sekar Bumi tbk

0.42

0.55

0.48

0.48

0.52

SKLT PT. Sekar Laut tbk

0.50

0.50

0.61

0.58

0.52

STTP PT. Siantar Top tbk

0.53

0.54

0.61

0.60

0.52

ULTJ

PT. Ultrajaya Milk

Industry and Trading

CompanyTbk 0.44 0.41 0.32 0.34 0.50

Sumber : BEI, Data yang diolah, 2019

Berdasarkan data hasil perhitungan variabel intensitas modal,

pada tabel 4.6 diatas, nilai tertinggi intensitas modal adalah 0.66 yaitu

Page 81: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

59

PT. Indofood Sukses Makmur tbk (INDF) pada tahun 2018, sedangkan

nilai terendah adalah 0.28 milik PT. Mayora Indah tbk (MYOR) pada

tahun 2018. Adapun rata-rata intensitas modal dari tahun 2014-2018

berdasarkan 7 sampel perusahaan adalah 0.52.

5. Penghindaran Pajak

Penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan tindakan

mengurangi, menghindari, atau meringankan beban pajak perusahaan

melalui cara-cara yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan

perpajakan, atau melalui cara yang legal. Penghindaran pajak diukur

menggunakan ETR (effective tax rate). ETR memperlihatkan berapa

besar tingkat penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Semakin

tinggi nilai ETR memperlihatkan semakin rendah praktik penghindaran

pajak suatu perusahaan, begitu juga sebaliknya, semakin rendah nilai

ETR maka memperlihatkan semakin tinggi praktik penghindaran pajak

suatu perusahaan. Adapun tabel perhitungan ETR dalam penelitian ini

sebagai berikut.

Tabel 4.7

Tabel Perhitungan ETR

Kode Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

ICBP

PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk

0.25

0.27

0.27

0.32

0.28

INDF

PT. Indofood Sukses

Makmur Tbk

0.29

0.35

0.34

0.33

0.33

MYOR PT. Mayora Indah Tbk

0.23

0.24

0.25

0.25

0.26

Page 82: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

60

SKBM PT. Sekar Bumi Tbk

0.19

0.25

0.27

0.19

0.24

SKLT PT. Sekar Laut Tbk

0.30

0.27

0.18

0.16

0.19

STTP PT. Siantar Top Tbk

0.26

0.20

0.20

0.25

0.21

ULTJ

PT. Ultrajaya Milk

Industry and Trading

Company Tbk

0.25

0.25

0.24

0.31

0.26

Sumber : BEI, Data yang diolah, 2019

Berdasarkan data hasil perhitungan variabel intensitas modal, pada

tabel IV. 7 diatas, nilai tertinggi intensitas modal adalah 0.35 yaitu PT.

Indofood Sukses Makmur tbk (INDF) pada tahun 2015, sedangkan nilai

terendah adalah 0.16 milik PT. Sekar Laut tbk (SKLT) pada tahun 2017.

Adapun rata-rata intensitas modal dari tahun 2014-2018 berdasarkan 7

sampel perusahaan adalah 0.26.

B. Analisis Hasil Penelitian

Variabel dari penelitian ini terdiri dari yaitu Ukuran Perusahaan,

Perputaran Persediaan, Pertumbuhan Penjualan dan Intensitas Modal

sebagai variabel independen serta Penghindaran Pajak sebagai variabel

dependen. Pengujian data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS v 24

dengan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan data

menjadi sebuah informasi yang mudah dibaca dan dipahami. Data

yang terdapat dalam Statistik Deskriptif diantaranya N (Jumlah

Page 83: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

61

data), rata-Rata (Mean), nilai tertinggi (Maximum), nilai terendah

(Minimum), dan Standar Deviasi. Statistik deskriptif variabel-

variabel dari sampel perusahaan selama periode 2014-2018

disajikan dalam Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Variabel-variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ETR 35 ,16 ,35 ,2551 ,04743

SIZE 35 26,53 32,20 29,3491 1,75453

ITO 35 6,05 14,76 8,9074 1,98254

SG 35 ,01 ,28 ,1091 ,06732

CI 35 ,28 ,66 ,4857 ,10404

Valid N

(listwise)

35

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah :

Variabel Ukuran Perusahaan memiliki nilai minimum 26,53

dan nilai maksimum 32.,20 dengan rata-rata Ukuran Perusahaan

sebesar 29.3491 dengan jumlah sampel sebanyak 7 perusahaan

dalam 5 tahun.

Variabel Perputaran Persediaan memiliki nilai minimum

6,05 dan nilai maksimum 14,76 dengan rata-rata Perputaran

Persediaan sebesar 8,9074 dengan jumlah sampel sebanyak 7

perusahaan.

Page 84: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

62

Variabel Pertumbuhan Penjualan memiliki nilai minimum

0.01 dan nilai maksimum 0,28 dengan rata-rata Pertumbuhan

Penjualan sebesar 0,1091 dengan jumlah sampel sebanyak 7

perusahaan.

Variabel Intensitas Modal memiliki nilai minimum 0,28 dan

nilai maksimum 0,66 dengan rata-rata Intensitas Modal sebesar

0,4857 dengan jumlah sampel sebanyak 7 perusahaan.

Variabel Penghindaran Pajak yang diproksikan dengan ETR

memiliki nilai minimum 0,16 dan nilai maksimum 0,35 dengan

rata-rata Tax Avoidance sebesar 0,2551 dengan jumlah sampel

sebanyak 7 perusahaan.

2. Uji Asumsi Klasik

Berikut akan disajikan hasil pengujian dari uji asumsi klasik

untuk menguji kelayakan atas model regresi untuk dilakukan

sebuah penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji

normalitas data, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi dan uji

multikolinieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang dilakukan penelitian terdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan

Page 85: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

63

dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

(K-S), dan PP plot standardized residual cumulative

probability. Berikut hasil uji One Sample Kolmogorov-

Smirnov (K-S).

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,03433491

Most Extreme

Differences

Absolute ,132

Positive ,132

Negative -,061

Test Statistic ,132

Asymp. Sig. (2-tailed) ,127c

Monte Carlo Sig. (2-

tailed)

Sig. ,524d

99% Confidence

Interval

Lower Bound ,511

Upper Bound ,537

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Berdasarkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-

Smirnov (K-S) pada tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,127. Nilai tersebut

Page 86: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

64

lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,05 maka

variabel-variabel tersebut memiliki distribusi normal dan

memenuhi persyaratan normalitas. Berdasarkan hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa residual data penelitian

berdistribusi normal.

Selain menggunakan Uji One Sample Kolmogorov-

Smirnov (K-S) juga digunakan PP plot standardized

residual cumulative probability. Jika data menyebar

disekitar garis diagonal dan dapat ditarik mengikuti garis

maka data dinyatakan terdistribusi normal. Hasil uji

normalitas dengan menggunakan plot standardized residual

cumulative probability dapat dilihat pada tabel berikut.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 87: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

65

Berdasarkan grafik diatas, data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga

dapat dikatakan bahwa data terdistribusi dengan normal dan

layak digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain dalam sebuah model regresi. Hasil uji

heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 88: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

66

Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas diatas tidak

terjadi pola tertentu dan plot menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu y, maka dapat dikatakan data yang

diolah tidak terjadi heterokedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan apakah terdapat korelasi

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 dalam model regresi. Untuk

melakukan uji autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin

Watson (DW test). Uji ini digunakan dengan

membandingkan nilai Durbin Watson hitung (DW) dengan

batas tinggi (upper bond atau du). Model regresi dapat

dikatakan bebas dari autokorelasi jika du < DW < 4-du.

Hasil uji autokorelasi dapat diliat dalam tabel berikut.

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,690a ,476 ,406 ,03655 1,647

a. Predictors: (Constant), CI, SIZE, ITO, SG

b. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 89: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

67

Dari tabel diatas didapatkan nilai Durbin Watson

sebesar 1,647 dengan jumlah sampel (n) = 35, dengan k = 4

diperoleh dl = 1,8029, du = 1,1601 sehingga 4-du = 2,8399.

Dalam penelitian ini, nilai DW terletak diantara du dan 4-du

1,1601 < 1,647 < 2,8399, sehingga dapat disimpulkan tidak

terjadi autokorelasi.

d. Uji Multikolonierias

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji

apakah ditemukan korelasi antar variabel bebas

(independen) dalam suatu model. Berikut hasil uji

multikolonieritas yang dilakukan.

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) -,231 ,127 -1,826 ,078

SIZE ,017 ,004 ,626 4,518 ,000 ,911 1,098

ITO -,002 ,003 -,073 -,554 ,584 ,994 1,006

SG -,093 ,102 -,132 -,910 ,370 ,835 1,198

CI ,032 ,063 ,071 ,513 ,611 ,906 1,104

a. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 90: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

68

Dilihat dari Tabel di atas pada kolom Collinearity

Statistics bahwa model regresi layak di pakai, karena

memenuhi kriteria yang ada, dimana nilai tolerance ≥ 0.10,

dan nilai VIF ≤ 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa

persamaan regresi tidak mengalami multikoloniearitas.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat apakah hipotesis

penelitian yang dirumuskan diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis juga

dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah

regresi linear berganda, koefisien determinasi, uji hipotesis t, dan uji

ANOVA. Berikut adalah hasil pengujian hipotesis.

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar

pengaruh yaitu Ukuran Perusahaan, Perputaran Persediaan,

Pertumbuhan Penjualan, dan Intensitas Modal terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Analisis regresi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda,

sehingga akan membentuk model persamaan : Ŷ = α + β1 X1 + β2

X2 + β3 X3 + β4 X4 + ɛ. Analisis regresi linier berganda ini

menggunakan program SPSS 24 yang terlihat dalam Tabel 4.12 :

Page 91: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

69

Tabel 4.12

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) -,231 ,127 -1,826 ,078

SIZE ,017 ,004 ,626 4,518 ,000 ,911 1,098

ITO -,002 ,003 -,073 -,554 ,584 ,994 1,006

SG -,093 ,102 -,132 -,910 ,370 ,835 1,198

CI ,032 ,063 ,071 ,513 ,611 ,906 1,104

a. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Berikut adalah model regresi yang didapat :

ETR= 0,127+ 0,017X1 + (-0,002X2) + (-0,093X3) + 0,032X4 + e

Bedasarkan model regresi diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1) Konstanta sebesar -0,231 menunjukkan bahwa apabila tidak ada

variabel independen atau varaiabel independen bernilai nol

maka besarnya penghindaran pajak adalah sebesar -0,231.

2) Koefisien Ukuran Perusahaan sebesar 0,017 menunjukkan

bahwa setiap kenaikan X1 sebesar 1 satuan, maka akan

meningkatkan ETR sebesar 0,017 dengan asumsi variabel lain

tetap

Page 92: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

70

3) Koefisien Perputaran Persediaan sebesar -0,002 menunjukkan

bahwa setiap kenaikan X2 sebesar 1 satuan, maka ETR akan

menurun sebesar 0,002 dengan asumsi variabel lain tetap

4) Koefisien Pertumbuhan Penjualan sebesar -0,093 menunjukkan

bahwa setiap kenaikan X3 sebesar 1 satuan, maka ETR akan

menurun sebesar 0,093dengan asumsi variabel lain tetap

5) Koefisien Intensitas Modal sebesar 0,032 menunjukkan bahwa

setiap kenaikan X4 sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan

ETR sebesar 0,032 dengan asumsi variabel lain tetap.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R² mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel

dependen. Pengukuran tersebut dilakukan dengan melihat nilai

Adjusted R2.

Adjusted R2

merupakan nilai R2 yang telah

disesuaikan, dan selalu lebih kecil dari R2. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila koefisien

daterminasi nol berarti tidak ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen, Jika koefisien determinasi

semakin mendekati satu maka hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen semakin kuat. Berikut

adalah hasil koefisien determinasi yang didapat dari pengolahan

data di aplikasi SPSS versi 24.

Page 93: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

71

Tabel 4.13

Hasil Uji Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,690a ,476 ,406 ,03655

a. Predictors: (Constant), CI, SIZE, ITO, SG

b. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Hasil uji Adjusted R2

yang didapat adalah 0,406 atau 40,6%.

Hal ini berarti kemampuan variabel independen Ukuran

Perusahaan, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan Penjualan, dan

Intensitas Modal dalam menggambarkan variabel dependen

Penghindaran Pajak atau Tax Avoidance sebesar 40,6%. Sedangkan

sisanya sebesar 0,594 atau 59,4% dipengaruhi oleh variabel-

variabel lain yang tidak diuji. Nilai Adjusted R2

yang mendekati nol

berarti kemampuan variabel independen dalam menggambarkan

variabel dependen amat terbatas.

3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh secara

parameter individual atau parsial variabel independen terhadap

variabel dependen. Nilai signifikansi yang digunakan adalah 0,05.

Apabila nilai signifikansi variabel independen lebih kecil dari 0,05

maka variabel independen secara parsial memiliki pengaruh

Page 94: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

72

terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berikut

adalah hasil uji t yang dilakukan.

Tabel 4.14

Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) -,231 ,127 -1,826 ,078

SIZE ,017 ,004 ,626 4,518 ,000 ,911 1,098

ITO -,002 ,003 -,073 -,554 ,584 ,994 1,006

SG -,093 ,102 -,132 -,910 ,370 ,835 1,198

CI ,032 ,063 ,071 ,513 ,611 ,906 1,104

a. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui kesimpulan

hipotesis sebagai berikut :

a) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran

Pajak

Berdasarkan hasil pengujian, variabel Ukuran Perusahaan

memiliki tingkat signifikansi 0,000 dan t hitung 4,518. Nilai

signfikansi 0,000 < dari 0,50 dan nilai t hitung > t tabel yaitu

4,518 > 2,030 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

Page 95: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

73

pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak.

Maka H1 diterima.

b) Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Penghindaran

Pajak

Berdasarkan hasil pengujian, variabel Perputaran Persediaan

memiliki tingkat signifikansi 0,584 dan t hitung -0,554. Nilai

signfikansi 0,584 > dari 0,50 dan nilai t hitung < t tabel yaitu

-0,554 < 2,030 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Penghindaran Pajak.

Maka H2 ditolak.

c) Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Penghindaran

Pajak

Berdasarkan hasil pengujian, variabel Pertumbuhan Penjualan

memiliki tingkat signifikansi 0,370 dan t hitung -0,910. Nilai

signfikansi 0,370 > dari 0,50 dan nilai t hitung < t tabel yaitu

-0,910 < 2,030 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Penghindaran Pajak.

Maka H3 ditolak.

d) Pengaruh Intensitas Modal terhadap Penghindaran Pajak

Berdasarkan hasil pengujian, variabel Intensitas Modal memiliki

tingkat signifikansi 0,611 dan t hitung 0,513. Nilai signfikansi

Page 96: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

74

0,611 > dari 0,50 dan nilai t hitung < t tabel yaitu 0,513 < 2,030

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh

Intensitas Modal terhadap Penghindaran Pajak. Maka H4 ditolak.

4. Uji F (ANOVA)

Uji F (ANOVA) digunakan untuk mengetahui pengaruh

Ukuran Perusahaan, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan

Penjualan, dan Intensitas modal secara simultan atau bersama-sama

terhadap Penghindaran Pajak. Berikut hasil uji F (ANOVA) yang

dilakukan.

Tabel 4.15

Hasil Uji F (ANOVA)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,036 4 ,009 6,810 ,001b

Residual ,040 30 ,001

Total ,076 34

a. Dependent Variable: ETR

b. Predictors: (Constant), CI, SIZE, ITO, SG

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Berdasarkan uji F (ANOVA) diatas, diperoleh nilai F hitung

6,810 dengan tingkat signifikansi 0,001. Nilai F hitung 6,810 lebih

besar dari F tabel yaitu 2,690 dengan tingkat signifikansi 0,001

lebih besar dari 0,05 yang berarti terdapat pengaruh Ukuran

Page 97: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

75

Perusahaan, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan Penjualan, dan

Intensitas Modal secara simultan terhadap Penghindaran Pajak.

Maka H5 diterima.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak

Pada penelitian ini, total aset digunakan sebagai wakil

pengukur (proxy) ukuran perusahaan, karena total aset dianggap

lebih stabil dan mencerminkan perusahaan. Nilai total aset

diprediksi memiliki hubungan negatif dengan resiko. Sehingga

ukuran perusahaan yang besar relatif memiliki resiko yang kecil

karena kemampuan perusahaan yang lebih stabil.

Membayar pajak merupakan kewajiban semua perusahaan

selaku wajib pajak badan yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan

dengan aset tinggi cenderung menghasilkan laba yang stabil

dibandingkan dengan perusahaan dengan aset lebih kecil, sehingga

perusahaan dengan ukuran yang besar dianggap lebih mampu

mengelola dan membayar kewajiban pajaknya.

Berdasarkan hasil uji Signifikan Parameter Individual (Uji

Statistik t) diketahui bahwa Ukuran Perusahaan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Penghindaran Pajak. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Vidiyanna Rizal Putri (2017),Teguh Muji Waluyo (2015) &

Page 98: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

76

Rizqika Afthor Tuerfia (2016) dan tidak mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Siti Nur Faizah (2017).

Semakin besar perusahaan maka akan menjadi perhatian

fiskus, sehingga perusahaan cenderung mengurangi penghindaran

pajak yang beresiko melanggar peraturan perpajakan. Hal ini

mengakibatkan perusahaan dengan ukuran yang besar memiliki

tingkat penghindaran pajak yang lebih rendah.

2. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Penghindaran

Pajak

Perputaran persediaan merupakan rasio yang mengukur

seberapa cepat persediaan dalam suatu perusahaan berputar pada

periode tertentu. Yang dimaksud berputar adalah berapa lama

persediaan terjual/keluar, dihitung dari pertama perusahaan

membeli dan atau mengolah persediaan. Persediaan dianggap

penting bagi perusahaan dagang karena persediaan merupakan hal

yang menjadi sumber pendapatan utama operasional perusahaan.

Berdasarkan hasil uji Signifikan Parameter Individual (Uji

Statistik t) diketahui bahwa Perputaran Persediaan secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap Penghindaran Pajak. Hasil

penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Hafizh Juli Andinoto S (2017).

Page 99: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

77

Perputaran Persediaan yang tinggi berarti perusahaan sering

melakukan aktivitas pembelian dan penjualan persediaan barang

dagang. Dengan intensitas penjualan yang tinggi, perusahaan akan

mendapat laba penjualan yang tinggi pula sehingga mampu

menjalankan kewajiban perpajakan. Tetapi dalam penelitian ini,

terbukti perputaran persediaan tidak memiliki pengaruh terhadap

Penghindaran Pajak. Karena perusahaan dengan perputaran

persediaan rendah maupun tinggi mempunyai kewajiban

perpajakan yang sama.

3. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran

Pajak

Pertumbuhan Penjualan merupakan tingkat peningkatan

jumlah penjualan yang dilakukan perusahaan pada tahun sekarang

dibandingkan dengan penjualan yang dilakukan di tahun

sebelumnya. Tidak semua perusahaan akan mempunyai

pertumbuhan penjualan, ada juga yang mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil uji Signifikan Parameter Individual (Uji

Statistik t) diketahui bahwa Pertumbuhan Penjualan secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap Penghindaran Pajak. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Calvin

Swingly dan I Made Sukartha (2015), dan tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nafis, Tumpal Manik,

Page 100: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

78

Fatahurrazak (2017), Wastam Wahyu Hidayat (2018), Shinta

Meilina Purwanti, Listya Sugiyart (2017), Agustin Fadjarenie,

Yulia Apni Nur Anisah (2016).

Dalam penelitian ini terbukti bahwa walaupun penjualan

dalam suatu perusahaan meningkat tidak mempengaruhi tingkat

penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Hal ini

dikarenakan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan

tinggi maupun rendah memiliki kewajiban perpajakan yang sama.

Lain halnya jika mempengaruhi peredaran bruto yang akan

mempengaruhi tarif pajak penghasilan badan terutang.

4. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Penghindaran Pajak

Intensitas modal merupakan rasio yang mengukur tingkat

efektivitas perusahaan dalam menggunakan modal ke dalam aktiva

tetap nya. Hal ini berarti intensitas modal adalah tingkat investasi

perusahaan dalam aktiva tetap perusahaan.

Berdasarkan hasil uji Signifikan Parameter Individual (Uji

Statistik t) diketahui bahwa Intensitas Modal secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Penghindaran Pajak. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Nafis, Tumpal Manik dan Fatahurrazak (2017), Yeye

Susilowati, Ratih Widyawati dan Nuraini (2018), dan tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Shinta Budianti dan

Page 101: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

79

Khirstina Curry (2018), Muadz Rizki Muzakki dan Darsono

(2015).

Penelitian ini membuktikan intensitas modal tidak

berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hal ini

diakibatkan perusahaan telah membuat kebijakan dalam metode

penyusutan aset tetap sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku

sehingga perusahaan tidak perlu melakukan koreksi fiskal.

Sehingga mengakibatkan tarif pajak tetap dan tidak mempengaruhi

tingkat penghindaran pajak perusahaan.

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Perputaran Persediaan,

Pertumbuhan Penjualan, dan Intensitas Modal terhadap

Penghindaran Pajak

Berdasarkan uji F (ANOVA), diperoleh nilai F hitung 6,810

dengan tingkat signifikansi 0,001. Nilai F hitung 6,810 lebih besar

dari F tabel yaitu 2,690 dengan tingkat signifikansi 0,001 lebih

besar dari 0,05. Hal ini berarti Ukuran Perusahaan, Perputaran

Persediaan, Pertumbuhan Penjualan, dan Intensitas modal secara

simultan berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak.

Menurut Murniati (2016), untuk mengukur Ukuran

Perusahaan adalah menggunakan Ln (Total Aset). Hal ini berarti

semakin besar total aset perusahaan, semakin besar pula ukuran

perusahaan. Nilai ukuran perusahaan juga mempengaruhi intensitas

Page 102: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

80

modal, karena satuan pembagi intensitas modal juga menggunakan

total aset. Intensitas modal juga merupakan besaran jumlah

investasi ke dalam aktiva tetap perusahaan. Perusahaan dengan

ukuran perusahaan yang besar memiliki keragaman transaksi yang

tinggi. Adapun Brigham & Houston (2014) mengatakan ukuran

besar kecilnya perusahaan ditunjukan oleh total aset, total

penjualan, jumlah laba, dan lainnya. Hal ini berarti, perusahaan

yang tingkat penjualannya terus bertumbuh akan mengalami

peningkatan ukuran perusahaan. Peningkatan penjualan juga

mempengaruhi tingkat perputaran persediaan, karena perputaran

persediaan merupakan rasio yang mengukur seberapa sering barang

berputar (dibeli dan dijual). Perusahaan dengan ukuran perusahaan,

perputaran persediaan, pertumbuhan penjualan, dan intensitas

modal yang besar akan memiliki laba yang besar pula. Laba akan

mempengaruhi jumlah pajak terutang yang harus dibayarkan

perusahaan. Hal ini yang membuat perusahaan akan mendapat

perhatian fiskus, karena akan menyumbangkan pajak yang tinggi.

Dengan adanya perhatian fiskus yang tinggi, perusahaan cenderung

takut melakukan penghindaran pajak karena tidak mau melanggar

undamg-undang perpajakan yang berlaku. Bedasarkan hal tersebut,

disimpulkan bahwa ukuran perusahaan, perputaran persediaan,

pertumbuhan penjualan, dan intensitas modal berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Page 103: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, maka kesimpulan yang didapat dari

penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki hasil uji statistik t hitung

adalah 4,518 sedangkan t tabel adalah 2,030, sehingga t hitung > t

tabel (4,518 > 2,030) & nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu

sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif & signifikan terhadap penghindaran pajak.

Maka H1 diterima.

2. Variabel Perputaran Persediaan (ITO) memiliki hasil uji statistik t

hitung adalah -0,554, sedangkan t tabel adalah 2,030, sehingga t

hitung lebih kecil dari t tabel (-0,554< 2,030) & nilai signifikan

lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,584. Maka dapat disimpulkan

bahwa Perputaran Persediaan (ITO) tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak. Maka H2 ditolak.

3. Variabel Pertumbuhan Penjualan (SG) memiliki hasil uji statistik t

hitung adalah -0,910, sedangkan t tabel adalah 2,030, sehingga t

hitung lebih kecil dari t tabel (-0,910< 2,030) & nilai signifikan

Page 104: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

82

lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,370. Maka dapat disimpulkan

bahwa Pertumbuhan Penjualan (SG) tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak. Maka H3 ditolak.

4. Variabel Intensitas Modal (CI) memiliki hasil uji statistik t hitung

adalah 0,513, sedangkan t tabel adalah 2,030, sehingga t hitung

lebih kecil dari t tabel (0,513< 2,030) & nilai signifikan lebih besar

dari 0,05 yaitu sebesar 0,611. Maka dapat disimpulkan bahwa

Intensitas Modal (CI) tidak berpengaruh terhadap penghindaran

pajak. Maka H4 ditolak.

5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan F hitung lebih besar

dari F tabel (6,810 > 2,690) dan signifikansi penelitian lebih kecil

dari 0,05 (0,001 < 0,05) yang berarti Ukuran Perusahaan,

Perputaran Persediaan, Pertumbuhan Penjualan, dan Intensitas

Modal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance).

B. Implikasi

Implikasi merupakan metode untuk membandingkan penelitian

yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya yang relevan. Berikut

adalah implikasi penelitian ini :

Page 105: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

83

1. Pengaruh variabel independen Ukuran Perusahaan yang

diproksikan oleh besarnya total aset perusahaan terhadap

Penghindaran Pajak yang diproksikan dengan ETR (Beban pajak

dibagi dengan pendapatan sebelum pajak). Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Vidiyanna Rizal Putri

(2017), Teguh Muji Waluyo (2015) & Rizqika Afthor Tuerfia

(2016) dan tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Siti

Nur Faizah (2017).

2. Pengaruh variabel independen Perputaran Persediaan yang

diproksikan oleh penjualan dibagi rata-rata persediaan terhadap

Penghindaran Pajak yang diproksikan dengan ETR (Beban pajak

dibagi dengan pendapatan sebelum pajak). Hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hafizh Juli Andinoto S

(2017).

3. Pengaruh variabel independen Pertumbuhan Penjualan yang

diproksikan oleh Penjualan tahun ini dikurangi penjualan tahun

sebelumnya dibagi penjualan tahun sebelumnya terhadap

Penghindaran Pajak yang diproksikan dengan ETR (Beban pajak

dibagi dengan pendapatan sebelum pajak). Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Calvin Swingly dan I

Made Sukartha (2015), dan tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Muhammad Nafis, Tumpal Manik, Fatahurrazak

(2017), Wastam Wahyu Hidayat (2018), Shinta Meilina Purwanti,

Page 106: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

84

Listya Sugiyart (2017), Agustin Fadjarenie, Yulia Apni Nur Anisah

(2016).

4. Pengaruh variabel independen Intensitas Modal yang diproksikan

oleh Total Aset Tetap dibagi Total Aset terhadap Penghindaran

Pajak yang diproksikan dengan ETR (Beban pajak dibagi dengan

pendapatan sebelum pajak). Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nafis, Tumpal Manik

dan Fatahurrazak (2017), Yeye Susilowati, Ratih Widyawati dan

Nuraini (2018), dan tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Shinta Budianti dan Khirstina Curry (2018), Muadz Rizki

Muzakki dan Darsono (2015).

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya :

1. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur sub

sektor makanan dan minuman sebagai objek penelitian, sehingga

tidak dapat digeneralisasi untuk sektor industri lain, karena tiap

sektor industi memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

2. Penelitian ini hanya menggunakan periode 5 tahun, sehingga tidak

dapat digeneralisasi untuk menggambarkan perilaku perusahaan

terkait penghindaran pajak periode lainnya. Penelitian ini juga tidak

dapat digeneralisasi pada tahun yang terjadi kejadian khusus seperti

inflasi.

Page 107: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

85

C. Saran

1. Untuk penelitian berikutnya disarankan mengganti variabel

independen yang tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Menambah sampel penelitian dari sektor lain yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi

selain sub sektor makanan & minuman.

3. Menambah periode penelitian yang dilakukan, sehingga

menggunakan periode pengamatan jangka panjang.

Page 108: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

86

DAFTAR PUSTAKA

Andhari, P. A., & Sukartha, I. M. 2017. “Pengaruh Pengungkapan Corporate

Social Responsibility, Profitabilitas, Inventory Intensity, Capital Intensity

dan Leverage Pada Agresivitas Pajak”. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 2115-2142.

Andinoto, Hafizh Juli S. 2017. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Aset

Tetap, dan Perputaran Persediaan terhadap Agresivitas Pajak pada

Perusahaan Manufaktur yang masuk di Daftar Efek Syariah Periode

2013-2015”.

Annuar, Hairul Azlan, Ibrahim Aramide Salihu dan Siti Normala Seikh Obid.

2014. Corporate Ownership, Governance, and Tax Avoidance: An

Interactive Effects. Procedia-Social and Behavioral Sciences. Vol.164,

150-160.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2014. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Budianti, Shinta dan Khirstina Curry. 2018. ”Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,

dan Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)”.

Seminar Nasional Cendekiawan ke 4 Tahun 2018. ISSN : 2460 – 8696

ISSN : 2540 - 7589

Fadjarenie, Agustin dan Yulia Apni Nur Anisah. 2016. ”Pengaruh Corporate

Governance dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris

Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2010-2014)”. www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star. ISSN :

1693-4482.

Farhana, Cintya Dewi. Gede, Putu Agus Jana Susila. & Wayan, Suwendra. 2016.

”Pengaruh Perputaran Persediaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap

Profitabilitas Pada Pt Ambara Madya Sejati Di Singaraja Tahun 2012-

2014”. Manajemen Keuangan: 3-14

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

23. Edisi 8. Cetakan ke VII. Semarang: Badan Penerbit Universitas

DiponegoroHarahap, Sofyan Safri. 2015. Analisis Krisis atas Laporan

Keuangan. Edisi 1-10. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 109: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

87

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Kanisius.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Center for Academic

Publishing Service

Hidayat, Wastam Wahyu. 2018. ”Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan

Pertumbuhan Penjualan terhadap Penghindaran Pajak: Studi Kasus

Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Jurnal Riset Manajemen dan

Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 19 – 26.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba

Empat.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1-8. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: PrenadaMedia.

Lestari, Poppy Ariyani Sumitha dkk. 2019. ”Pengaruh Koneksi Politik dan Capital

Intensity Terhadap Agresivitas Pajak”. Jurnal ASET (Akuntansi Riset).

Vol.11. No.1. 2019.

Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Terbaru 2016. Edisi Revisi 2016 Bulaksumur

: Andi

Munawir, S. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Murniati, Sitti. 2016. ”Effect of Capital Structure, Company Size, and Profitability

on the Stock Price of Food and Beverage Companies Listed on the

Indonesia Stock Exchange. Information Management and Business

review”. Volume 8 No. 1, pp 23-29.

Muzakki, Muadz Rizki dan Darsono. 2015. ”Pengaruh Corporate Social

Responsibility dan Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak”.

Diponegoro Journal Of Accounting Volume 4. Nomor 3. Tahun 2015.

Halaman 1-8. ISSN (Online): 2337-3806.

Page 110: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

88

Nafis, Muhammad dkk. 2017. ”Pengaruh Return On Asset (ROA), Capital

Intensity, Sales Growth, Debt To Asset Ratio (DAR), dan Firm Size

terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016”.

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH).

Niresh, J. Aloy dan T. Velnampy. 2014. Firn Size and Profitability: A Study of

Listed Manufacturing Firms in Sri Lanka, International Journal of

Business and Management, Volume 8. 57-64.

Novitasari, S. 2016. ”Pengaruh Manajemen Laba, Corporate Governance, dan

Intensitas Modal terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan (Studi Empiris

Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI periode

tahun 2010-2014) ”. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi, 4(1),

1901-1914.

Pohan, Chairil Anwar. 2014. Manajemen Perpajakan: Strategi Perencanaan

Pajak dan Bisnis. Edisi Revisi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Prima, Benedicta. Tax Justice laporkan Bentoel lakukan penghindaran pajak,

Indonesia rugi US$ 14 juta. Diakses pada 27 Agustus 2019 melalui

https://www.google.com/amp/amp.kontan.co.id/news/tax-justice-

laporkan-bentoel-lakukan-penghindaran-pajak-indonesia-rugi-rp-14-juta

Purwanti, Shinta Meilina dan Listya Sugiyarti. 2017. ”Pengaruh Intensitas Aset

Tetap, Pertumbuhan Penjualan dan Koneksi Politik Terhadap Tax

Avoidance”. Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan ISSN:2541-061X.

ISSN:2338-1507.

Putri, Vidiyanna Rizal dan Bella Irwasyah Putra. 2017. ”Pengaruh Leverage,

Profitability, Ukuran Perusahaan dan Proporsi Kepemilikan Institusional

terhadap Tax Avoidance”. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya

Vol. 19, No. 1.

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Rist, M dan Pizzica, A. J. 2014. Financial Ratios for Executives. California:

Apress.

Page 111: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

89

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta,

CV.

Suandy, Erly. 2014. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat

Susilowati, Yeye dkk. 2018. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,

Profitabilitas, Capital Intensity Ratio, dan Komisaris Independen

Terhadap Effective Tax Rate (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2014-

2016). Prosiding SENDI_U 2018. ISBN: 978-979-3649-99-3.

Susyanti, Jeni dan Ahmad Dahlan. 2015. Perpajakan untuk Praktisi dan

Akademisi. Malang: Empat Dua Media.

Swingly, Calvin dan I Made Sukartha. 2015. ”Pengaruh Karakter Eksekutif,

Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth pada Tax

Avoidance”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015): 47-

62. ISSN: 2302-8556.

Undang Undang Republik Indonesia. Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1

Wiguna, I Putu Putra dan I Ketut Jati. 2017. Pengaruh Corporate Social

Responsibility, Preferensi Risiko Eksekutif, dan Capital Intensity pada

Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.21.1.

Oktober (2017): 418-446.

www.idx.co.id

Page 112: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

90

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Zodhi

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 01 November

1998

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Rumah : Sewan Lebak Wangi, RT/RT 03/04, No. 23,

Kecamatan Neglasari Kelurahan Mekarsari.

Tangerang - Banten

HP : 081223538341

IPK Terakhir : 3.71

Riwayat Pendidikan

2016-2020 : Universitas Buddhi Dharma

2014-2016 : SMK Ariya Metta

2011-2013 : SMP Ariya Metta

2005-2010 : SD Ariya Metta

2002-2004 : TK Ariya Metta

Nama dan Alamat Kantor : PT. KMK Global Sports

Jl. Cikupamas Raya, Talaga, Kecamatan Cikupa,

Tangerang-Banten

Riwayat Pekerjaan

2018-sekarang : PT. KMK Global Sports

2016-2018 : PT. Subur Makmur Sentosa

Tangerang, 10 Desember 2019

Zodhi

Page 113: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

LAMPIRAN I

DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN PENELITIAN

No Kode Nama Perusahaan

1 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

2 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

3 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

4 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk

5 SKLT PT. Sekar Laut Tbk

6 STTP PT. Siantar Top Tbk

7 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

Page 114: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

LAMPIRAN II

DATA PERUSAHAAN

Data Perhitungan ETR

Tahun Kode Beban Pajak Penghasilan Sebelum Pajak Hasil

2014

ICBP 857,044,000,000 3,388,725,000,000 0.25

INDF 1,828,217,000,000 6,229,297,000,000 0.29

MYOR 119,876,262,161 529,701,030,755 0.23

SKBM 20,645,137,227 109,761,131,334 0.19

SKLT 7,063,322,474 23,544,037,458 0.30

STTP 44,299,638,031 167,765,041,979 0.26

ULTJ 91,996,013,563 375,356,927,774 0.25

2015

ICBP 1,086,486,000,000 4,009,634,000,000 0.27

INDF 1,730,371,000,000 4,962,084,000,000 0.35

MYOR 390,261,637,241 1,640,494,765,801 0.24

SKBM 13,479,285,258 53,629,853,879 0.25

SKLT 7,309,446,375 27,376,238,223 0.27

STTP 46,300,197,602 232,005,398,773 0.20

ULTJ 177,575,035,200 700,675,250,229 0.25

2016

ICBP 1,357,953,000,000 4,989,254,000,000 0.27

INDF 2,532,747,000,000 7,385,228,000,000 0.34

MYOR 457,007,141,573 1,845,683,269,238 0.25

SKBM 8,264,494,258 30,809,950,308 0.27

Page 115: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

SKLT 4,520,085,462 25,166,206,536 0.18

STTP 43,569,590,674 217,746,308,540 0.20

ULTJ 222,657,146,910 932,482,782,652 0.24

2017

ICBP 1,663,388,000,000 5,206,561,000,000 0.32

INDF 2,513,491,000,000 7,658,554,000,000 0.33

MYOR 555,930,772,581 2,186,884,603,474 0.25

SKBM 5,880,557,363 31,761,022,154 0.19

SKLT 4,399,850,008 27,370,565,356 0.16

STTP 72,521,739,769 288,545,819,603 0.25

ULTJ 314,550,000 1,026,231,000 0.31

2018

ICBP 1,788,004,000,000 6,446,785,000,000 0.28

INDF 2,485,115,000,000 7,446,966,000,000 0.33

MYOR 621,507,918,551 2,381,942,198,855 0.26

SKBM 4,932,821,175 20,887,453,647 0.24

SKLT 7,613,548,091 39,567,679,343 0.19

STTP 69,605,764,156 324,694,650,175 0.21

ULTJ 247,411,000,000 949,018,000,000 0.26

Sumber : Data yang diolah, 2019

Data Perhitungan Ukuran Perusahaan

Tahun Kode TOTAL ASET Hasil

2014

ICBP 24,910,211,000,000 30.85

INDF 85,938,885,000,000 32.08

MYOR 10,291,108,029,334 29.96

Page 116: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

SKBM 649,534,031,113 27.20

SKLT 331,574,891,637 26.53

STTP 1,700,204,093,895 28.16

ULTJ 2,917,083,567,355 28.70

2015

ICBP 26,560,624,000,000 30.91

INDF 91,831,526,000,000 32.15

MYOR 11,342,715,686,221 30.06

SKBM 764,484,248,710 27.36

SKLT 377,110,748,359 26.66

STTP 1,919,568,037,170 28.28

ULTJ 3,539,995,910,248 28.90

2016

ICBP 28,901,948,000,000 30.99

INDF 82,174,515,000,000 32.04

MYOR 12,922,421,859,142 30.19

SKBM 1,001,657,012,004 27.63

SKLT 568,239,939,951 27.07

STTP 2,336,411,494,941 28.48

ULTJ 4,239,199,641,365 29.08

2017

ICBP 31,619,514,000,000 31.08

INDF 87,939,488,000,000 32.11

MYOR 14,915,849,800,251 30.33

SKBM 1,623,027,475,045 28.12

SKLT 636,284,210,210 27.18

Page 117: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

STTP 2,342,432,443,196 28.48

ULTJ 5,186,940,000,000 29.28

2018

ICBP 34,367,153,000,000 31.17

INDF 96,537,796,000,000 32.20

MYOR 17,591,706,426,634 30.50

SKBM 1,771,365,972,009 28.20

SKLT 747,293,725,435 27.34

STTP 2,631,189,810,030 28.60

ULTJ 5,555,871,000,000 29.35

Sumber : Data yang diolah, 2019

Data Perhitungan Perputaran Persediaan (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Kode Penjualan Persediaan Awal Persediaan

Akhir Hasil

2014

ICBP 30,022,463 2,868,722 2,821,618 10.55

INDF 63,594,452 8,160,539 8,454,845 7.65

MYOR 14,169,088 1,456,454 1,966,801 8.28

SKBM 1,480,765 88,932 111,767 14.76

SKLT 681,420 70,557 73,182 9.48

STTP 2,170,464 285,793 309,595 7.29

ULTJ 3,916,789 534,977 714,411 6.27

2015

ICBP 31,741,094 2,813,122 2,546,835 11.84

INDF 64,061,947 8,446,349 7,627,360 7.97

MYOR 14,818,731 1,966,801 1,763,233 7.95

Page 118: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

SKBM 1,362,246 111,767 108,660 12.36

SKLT 745,108 73,182 80,329 9.71

STTP 2,544,278 309,595 298,730 8.36

ULTJ 4,393,933 714,411 738,804 6.05

2016

ICBP 34,466,069 2,546,835 3,109,916 12.19

INDF 66,750,317 7,627,360 8,469,821 8.29

MYOR 18,349,960 1,763,233 2,123,676 9.44

SKBM 1,501,116 108,660 238,247 8.65

SKLT 833,850 80,329 90,313 9.77

STTP 2,629,107 298,730 279,955 9.09

ULTJ 4,685,987 738,803 760,534 6.25

2017

ICBP 35,606,593 3,109,916 3,261,635 11.18

INDF 70,186,618 8,469,821 9,690,981 7.73

MYOR 20,816,674 2,123,676 1,825,267 10.54

SKBM 1,841,487 238,247 293,163 6.93

SKLT 914,189 90,313 120,796 8.66

STTP 2,825,409 279,955 299,078 9.76

ULTJ 4,879,559 760,534 682,624 6.76

2018

ICBP 38,413,407 3,261,635 4,001,277 10.58

INDF 73,394,728 9,690,981 11,644,156 6.88

MYOR 24,060,802 1,825,267 3,351,796 9.30

SKBM 1,953,911 293,163 302,149 6.56

SKLT 1,045,030 120,796 154,840 7.58

Page 119: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

STTP 2,826,957 299,078 313,291 9.23

ULTJ 5,472,882 682,624 708,773 7.87

Sumber : Data yang diolah, 2019

Data Perhitungan Pertumbuhan Penjualan

Tahun Kode Penjualan Tahun

Berjalan

Penjualan Tahun

Sebelumnya Hasil

2014

ICBP 30,022,463,000,000 25,094,681,000,000 0.20

INDF 63,594,452,000,000 55,623,657,000,000 0.14

MYOR 14,169,088,278,238 12,017,837,133,337 0.18

SKBM 1,480,764,903,724 1,296,618,257,503 0.14

SKLT 681,419,524,161 567,048,547,543 0.20

STTP 2,170,464,194,350 1,694,935,468,814 0.28

ULTJ 3,916,789,366,423 3,460,231,249,075 0.13

2015

ICBP 31,741,094,000,000 30,022,463,000,000 0.06

INDF 64,061,947,000,000 63,594,452,000,000 0.01

MYOR 14,818,730,635,847 14,169,088,278,238 0.05

SKBM 1,362,245,580,664 1,480,764,903,724 0.08

SKLT 745,107,731,208 681,419,524,161 0.09

STTP 2,544,277,844,656 2,170,464,194,350 0.17

ULTJ 4,393,932,684,171 3,916,789,366,423 0.12

2016

ICBP 34,466,069,000,000 31,741,094,000,000 0.09

INDF 66,750,317,000,000 64,061,947,000,000 0.04

MYOR 18,349,959,898,358 14,818,730,635,847 0.24

Page 120: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

SKBM 1,501,115,928,446 1,362,245,580,664 0.10

SKLT 833,850,372,883 745,107,731,208 0.12

STTP 2,629,107,367,897 2,544,277,844,656 0.03

ULTJ 4,685,987,917,355 4,393,932,684,171 0.07

2017

ICBP 35,606,593,000,000 34,375,236,000,000 0.04

INDF 70,186,618,000,000 66,659,484,000,000 0.05

MYOR 20,816,673,946,473 18,349,959,898,358 0.13

SKBM 1,841,487,199,828 1,501,115,928,446 0.23

SKLT 914,188,759,779 833,850,372,883 0.10

STTP 2,825,409,180,889 2,629,107,367,897 0.07

ULTJ 4,879,559,000,000 4,685,987,917,355 0.04

2018

ICBP 38,413,407,000,000 35,606,593,000,000 0.08

INDF 73,394,728,000,000 70,186,618,000,000 0.05

MYOR 24,060,802,395,725 20,816,673,946,473 0.16

SKBM 1,953,910,957,160 1,841,487,199,828 0.06

SKLT 1,045,029,834,378 914,188,759,779 0.14

STTP 2,826,957,323,397 2,825,409,180,889 0.01

ULTJ 5,472,882,000,000 4,879,559,000,000 0.12

Sumber : Data yang diolah, 2019

Data Perhitungan Intensitas Modal

Tahun Kode Total Aset Total Aset Tetap Hasil

2014 ICBP 24,910,211,000,000 11,306,684,000,000 0.45

INDF 85,938,885,000,000 44,943,149,000,000 0.52

Page 121: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

MYOR 10,291,108,029,334 3,782,339,405,894 0.37

SKBM 649,534,031,113 270,037,323,601 0.42

SKLT 331,574,891,637 164,155,479,897 0.50

STTP 1,700,204,093,895 900,773,694,465 0.53

ULTJ 2,917,083,567,355 1,274,981,820,536 0.44

2015

ICBP 26,560,624,000,000 12,599,124,000,000 0.47

INDF 91,831,526,000,000 49,014,781,000,000 0.53

MYOR 11,342,715,686,221 3,888,368,657,134 0.34

SKBM 764,484,248,710 422,760,463,871 0.55

SKLT 377,110,748,359 187,351,832,938 0.50

STTP 1,919,568,037,170 1,044,098,603,394 0.54

ULTJ 3,539,995,910,248 1,436,430,855,621 0.41

2016

ICBP 28,901,948,000,000 13,330,586,000,000 0.46

INDF 82,174,515,000,000 53,189,072,000,000 0.65

MYOR 12,922,421,859,142 4,182,639,109,001 0.32

SKBM 1,001,657,012,004 482,387,255,105 0.48

SKLT 568,239,939,951 345,553,067,349 0.61

STTP 2,336,411,494,941 1,415,277,533,513 0.61

ULTJ 4,239,199,641,365 1,364,377,767,352 0.32

2017

ICBP 31,619,514,000,000 15,040,183,000,000 0.48

INDF 87,939,488,000,000 55,424,089,000,000 0.63

MYOR 14,915,849,800,251 4,241,650,228,938 0.28

SKBM 1,623,027,475,045 786,387,877,813 0.48

Page 122: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

SKLT 636,284,210,210 369,154,730,541 0.58

STTP 2,342,432,443,196 1,394,446,392,829 0.60

ULTJ 5,186,940,000,000 1,746,950,000,000 0.34

2018

ICBP 34,367,153,000,000 20,245,585,000,000 0.59

INDF 96,537,796,000,000 63,265,178,000,000 0.66

MYOR 17,591,706,426,634 4,943,847,698,762 0.28

SKBM 1,771,365,972,009 919,955,755,373 0.52

SKLT 747,293,725,435 390,558,055,405 0.52

STTP 2,631,189,810,030 1,380,382,987,112 0.52

ULTJ 5,555,871,000,000 2,762,350,000,000 0.50

Sumber : Data yang diolah, 2019

Page 123: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

LAMPIRAN III

HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ETR 35 ,16 ,35 ,2551 ,04743

SIZE 35 26,53 32,20 29,3491 1,75453

ITO 35 6,05 14,76 8,9074 1,98254

SG 35 ,01 ,28 ,1091 ,06732

CI 35 ,28 ,66 ,4857 ,10404

Valid N

(listwise)

35

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 124: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

LAMPIRAN IV

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,03433491

Most Extreme

Differences

Absolute ,132

Positive ,132

Negative -,061

Test Statistic ,132

Asymp. Sig. (2-tailed) ,127c

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,524d

99% Confidence

Interval

Lower Bound ,511

Upper Bound ,537

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 125: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) -,231 ,127 -1,826 ,078

SIZE ,017 ,004 ,626 4,518 ,000 ,911 1,098

ITO -,002 ,003 -,073 -,554 ,584 ,994 1,006

SG -,093 ,102 -,132 -,910 ,370 ,835 1,198

CI ,032 ,063 ,071 ,513 ,611 ,906 1,104

a. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 126: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,690a ,476 ,406 ,03655 1,647

a. Predictors: (Constant), CI, SIZE, ITO, SG

b. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 127: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

LAMPIRAN V

HASIL UJI HIPOTESIS

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) -,231 ,127 -1,826 ,078

SIZE ,017 ,004 ,626 4,518 ,000 ,911 1,098

ITO -,002 ,003 -,073 -,554 ,584 ,994 1,006

SG -,093 ,102 -,132 -,910 ,370 ,835 1,198

CI ,032 ,063 ,071 ,513 ,611 ,906 1,104

a. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,690a ,476 ,406 ,03655

a. Predictors: (Constant), CI, SIZE, ITO, SG

b. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Page 128: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Constant) -,231 ,127 -1,826 ,078

SIZE ,017 ,004 ,626 4,518 ,000 ,911 1,098

ITO -,002 ,003 -,073 -,554 ,584 ,994 1,006

SG -,093 ,102 -,132 -,910 ,370 ,835 1,198

CI ,032 ,063 ,071 ,513 ,611 ,906 1,104

a. Dependent Variable: ETR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00

Hasil Uji ANOVA F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,036 4 ,009 6,810 ,001b

Residual ,040 30 ,001

Total ,076 34

a. Dependent Variable: ETR

b. Predictors: (Constant), CI, SIZE, ITO, SG

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS for Windows 24.00