pengaruh ukuran perusahaan, kecukupan...

35
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011) VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 282 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP), DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada Bank Umum Nasional yang terdaftar di BEI Periode 2008-2011) Febrianty Politeknik PalComTech Abstract This study entitled Effect Size Analysis Company, Capital Adequacy, Asset Quality (KAP), and the liquidity of the Financial Performance (Studies in National Commercial Bank listed on the Stock Exchange Period 2008-2011). The purpose of this study is : 1. to determine the effect of capital adequacy, KAP, and partial liquidity on Return On Assets (ROA), 2. to determine the effect of capital adequacy, KAP productive, and liquidity simultaneously on Return On Assets (ROA). This type of research in the form of empirical study. The population in this study were all commercial banks nationwide with sampling through purposive sampling to obtain the 8 banks that meet the characteristics of the samples have been determined. This study uses quantitative data. Methods of data collection in this study is library research methods and methods of documentation. Analysis techniques in this study is multiple regression analysis. During the observation period from 2008-2012, the largest CAR value in 2008 is owned by PT. Bank Pan Indonesia Tbk., While the smallest at. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. During the observation period from 2008-2012, the firm value is proxied by the biggest PPPAP in 2012 is owned by PT. Bank Pan Indonesia Tbk. While the smallest is owned by PT. Bank Mega Tbk. During the observation period from 2008-2012, showed that in 2010 the largest LDR is owned by PT. Bank Negara Indonesia Tbk., While the smallest in 2010 was PT. Bank Mega Tbk. During the observation period from 2008-2012, in 2011 the level of ROA largest owned by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. and the smallest is PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. The test results for Capital Adequacy (CAR) had no significant effect on ROA company, with the direction of a positive relationship. Based on the results of statistical tests obtained value t = 1.023 and p = 0.313 (p > 0,05). Tests showed that the KAP (PPPAP) influence on ROA toward a positive relationship with the company, so that H2 is accepted. Based on the results of statistical tests obtained value t = 1,211 and p = 0.034 (p < 0,05). The test results indicate liquidity (LDR) had no significant effect on ROA company, with the direction of a negative relationship. Based on the results of statistical tests obtained value t = -0106 and p = 0.916 (p > 0.05) so that the H3 is rejected. Keywords : company size, capital adequacy, KAP, Liquidity, Financial Performance PENDAHULUAN Pertengahan tahun 1990 sistem keuangan Indonesia masih didominasi oleh sektor perbankan. Komposisi penguasaan pangsa pasar berubah begitu memasuki tahun 1998 menyusul dikeluarkanya kebijakan pemerintah yang melikuidasi 16 bank swasta nasional nasional pada bulan November 1997 akibat krisis moneter. Namun tindakan pencabutan ijin usaha bank oleh pemerintah tidak berhenti sampai disitu, karena pada

Upload: doanliem

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

282

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL, KUALITAS

AKTIVA PRODUKTIF (KAP), DAN LIKUIDITAS

TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Studi pada Bank Umum Nasional yang terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

Febrianty

Politeknik PalComTech

Abstract

This study entitled Effect Size Analysis Company, Capital Adequacy, Asset Quality

(KAP), and the liquidity of the Financial Performance (Studies in National

Commercial Bank listed on the Stock Exchange Period 2008-2011). The purpose of

this study is : 1. to determine the effect of capital adequacy, KAP, and partial liquidity

on Return On Assets (ROA), 2. to determine the effect of capital adequacy, KAP

productive, and liquidity simultaneously on Return On Assets (ROA). This type of

research in the form of empirical study. The population in this study were all

commercial banks nationwide with sampling through purposive sampling to obtain the

8 banks that meet the characteristics of the samples have been determined. This study

uses quantitative data. Methods of data collection in this study is library research

methods and methods of documentation. Analysis techniques in this study is multiple

regression analysis. During the observation period from 2008-2012, the largest CAR

value in 2008 is owned by PT. Bank Pan Indonesia Tbk., While the smallest at. Bank

Bumiputera Indonesia Tbk. During the observation period from 2008-2012, the firm

value is proxied by the biggest PPPAP in 2012 is owned by PT. Bank Pan Indonesia

Tbk. While the smallest is owned by PT. Bank Mega Tbk. During the observation

period from 2008-2012, showed that in 2010 the largest LDR is owned by PT. Bank

Negara Indonesia Tbk., While the smallest in 2010 was PT. Bank Mega Tbk. During

the observation period from 2008-2012, in 2011 the level of ROA largest owned by

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. and the smallest is PT. Bank Bumiputera

Indonesia Tbk. The test results for Capital Adequacy (CAR) had no significant effect

on ROA company, with the direction of a positive relationship. Based on the results of

statistical tests obtained value t = 1.023 and p = 0.313 (p > 0,05). Tests showed that

the KAP (PPPAP) influence on ROA toward a positive relationship with the company,

so that H2 is accepted. Based on the results of statistical tests obtained value t = 1,211

and p = 0.034 (p < 0,05). The test results indicate liquidity (LDR) had no significant

effect on ROA company, with the direction of a negative relationship. Based on the

results of statistical tests obtained value t = -0106 and p = 0.916 (p > 0.05) so that the

H3 is rejected.

Keywords : company size, capital adequacy, KAP, Liquidity, Financial Performance

PENDAHULUAN

Pertengahan tahun 1990 sistem keuangan Indonesia masih didominasi oleh sektor

perbankan. Komposisi penguasaan pangsa pasar berubah begitu memasuki tahun 1998

menyusul dikeluarkanya kebijakan pemerintah yang melikuidasi 16 bank swasta nasional

nasional pada bulan November 1997 akibat krisis moneter. Namun tindakan pencabutan

ijin usaha bank oleh pemerintah tidak berhenti sampai disitu, karena pada

Page 2: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

283

tanggal 4 April 1998 pemerintah menghentikan operasi tujuh bank yang kinerjanya kurang

baik dan tujuh bank lainnya ditempatkan dibawah pengawasan BPPN (Tarmidzi dan

Wilyanto, 2003). Meski menghadapi tekanan akibat krisis keuangan global yang

dampaknya semakin meluas, kinerja perbankan sepanjang tahun 2008 relatif stabil.

Meningkatnya fungsi pengawasan dan kerjasama dengan otoritas terkait yang disertai

penerbitan beberapa peraturan oleh Bank Indonesia dan Pemerintah cukup efektif menjaga

ketahanan perbankan dari dampak negatif gejolak pasar keuangan tersebut.

Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya

roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

intermediasi, penyelenggara transaksi pembayaran, serta alat transmisi kebijakan moneter.

Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank yang diteliti dalam penelitian ini adalah bank umum nasional. Alasan

pemilihan bank umum nasional adalah bahwa profitabilitas pada bank umum nasional

lebih berfluktuatif, dibandingkan dengan profitabilitas bank lain yang lebih bersifat

homogen. Pengelolaan bank mempunyai dua tujuan yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan

jangka pendek. Tujuan jangka panjang suatu bank adalah mencari keuntungan atau laba,

sedangkan tujuan jangka pendek suatu bank adalah memenuhi cadangan minimum,

pelayanan yang baik kepada langganan dan strategi dalam melakukan investasi (Nopirin,

1992:23). Suatu perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi seharusnya

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan secara transparan.

Hal itu terlihat dari peningkatan aset perbankan komersial/umum menjadi 2,1%

dari keseluruhan aset perbankan senilai Rp 50 triliun. Kredit yang disalurkan mencapai

Rp 38 triliun dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat) mencapai Rp 326 miliar. Sedangkan

pembiayaan dari perbankan komersial/umum naik dari Rp 5 triliun pada tahun 2003

menjadi Rp 27,94 triliun pada tahun 2007, dan Rp 38,19 triliun pada tahun 2008.

Berdasarkan prediksi Mc Kinsey tahun 2008, total aset pasar perbankan komersial/umum

global pada tahun 2006 mencapai 0,75 miliar dolar AS. Diperkirakan pada tahun 2010

total aset mencapai satu miliar dolar AS. Perkembangan perbankan komersial/umum yang

dilihat dari perkembangan total asset dan rata-rata rasio keuangan, Bank umum nasional

dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini:

Page 3: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

284

Tabel 1.

Total Asset dan Rata-rata Rasio Keuangan

Bank Umum Nasional

Sumber : Statistik Perbankan Komersial/Umum, yang diolah 2010

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa total asset dan rasio keuangan Bank

umum nasional berfluktuasi dari tahun 2005 sampai tahun 2009. Perkembangan total asset

tahun 2007 ke tahun 2008 tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin

besar total aktiva yang merupakan salah satu alat ukuran perusahaan, akan meningkatkan

ROA (Return On Assets). Pada tahun 2008 total asset BUS dan UUS (Bank umum

nasional ) meningkat sebesar 13,017 miliar rupiah dari tahun 2007, namun ROA BUS dan

UUS menunjukkan penurunan sebesar 0,65%. Begitu pula yang terjadi pada Capital

Adequacy Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio (CAR) seharusnya berbanding lurus

dengan ROA, dimana apabila semakin tinggi CAR maka akan semakin baik kinerja suatu

bank yang dalam hal ini diproksikan dengan ROA. CAR pada tahun 2007 mengalami

penurunan dari tahun 2006 sebesar 3,06%, namun ternyata pada tahun 2007 ROA

meningkat sebesar 0,52% dari tahun 2006. Hal serupa juga terjadi pada tahun 2009 dimana

CAR turun sebesar 2,04% dari tahun 2008, tetapi ROA cenderung meningkat walaupun

peningkatannya hanya sebesar 0,06% dari tahun 2008.

Pembiayaan bermasalah yang diproksi dengan rasio NPF (Non Performing

Financing) pada tabel 1.1 di atas juga kurang sesuai dengan teori, dimana semakin tinggi

pembiayaan bermasalah (rasio NPF) seharusnya justru akan menurunkan ROA. Seperti

pada tahun 2006, rasio NPF mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 1,93%,

namun ROA mengalami peningkatan sebesar 0,2%. Tahun 2009 juga kembali terjadi

ketidaksesuaian dengan teori dimana pada tahun 2009 pembiayaan bermasalah

menunjukkan peningkatan sebesar 2,59% dari tahun 2008 yang diikuti dengan peningkatan

rasio NPF sebesar 0,06% pada tahun 2009. Rasio likuiditas yang diproksikan dengan FDR

(Financing to Deposit Ratio) juga menunjukkan arah yang berbeda dengan perkembangan

rasio ROA (Return On Assets). Pada tahun 2008 FDR meningkat sebesar 3,89% dari tahun

2007, tetapi ROA menunjukkan penurunan sebesar 0,65%. Kondisi yang sama juga terjadi

pada tahun 2009 dimana FDR mengalami penurunan sebesar 13,95% dari tahun 2008,

namun ROA justru mengalami peningkatan sebesar 0,06% dari tahun 2008.

Perkembangan perbankan nasional seperti yang telah diuraikan di atas tidak lepas

dari peran pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk

meningkatkan sektor perbankan yaitu Paket Deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang

diperbaharui dengan paket deregulasi 29 Mei 1993. Pakto 88 ini antara lain berisi usaha

yang harus dilakukan oleh sektor perbankan dalam peningkatan pengerahan dana

Page 4: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

285

masyarakat dengan cara pendirian bank-bank baru atau pembukaan kantor-kantor cabang

(Hastuti dan Kussudyarsana, 2007: 2). Kondisi persaingan antar bank yang begitu ketat

dan ancaman likuidasi bagi bank-bank yang bermasalah membuat para bankir harus

bekerja lebih keras untuk terus meningkatkan kinerjanya sehingga kesehatan bank dapat

dijaga bahkan dipertahankan. Tingkat kesehatan bank merupakan suatu nilai yang harus

dipertahankan oleh tiap bank, karena baik buruknya tingkat kesehatan bank akan

mempengaruhi tingkat kepercayaan pihak-pihak yang berhubungan dengan bank yang

bersangkutan. Bank juga merupakan sebuah perusahaan, karena itu persoalan likuiditas

dan solvabilitas adalah persoalan yang amat penting dan berkaitan erat dengan

kepercayaan masyarakat, nasabah juga pemerintah. Oleh karena itu sangat penting untuk

mempertahankan kepercayaan publik terhadap kinerja perbankan.

Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang

tinggi, dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan

yang tinggi dapat meningkatkan risiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di

Indonesia. Lemahnya kondisi bank seperti manajemen yang kurang memadai, pemberian

kredit kepada kelompok atau grup usaha sendiri serta modal yang tidak dapat meng-cover

terhadap risiko-risiko yang dihadapi oleh bank tersebut menyebabkan kinerja bank

menurun. Penurunan kinerja bank dapat menurunkan pula kepercayaan masyarakat.

Menurut Etty M. Naser dan Titik Aryati (2000:111) menyimpulkan beberapa penyebab

menurunnya kinerja bank, antara lain: (1) Semakin meningkatnya kredit bermasalah

perbankan. (2) Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan

turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga memicu

penarikan dana secara besar-besaran. (3) Semakin turunnya permodalan bank-bank dan

bahkan diantaranya negative net worth, karena adanya kebutuhan pembentukan cadangan,

negative spread, unprofitable, dan lain-lain. (4) Banyak bank tidak mampu menutup

kewajibannya terutama karena menurunnya nilai tukar rupiah. (5) Pelanggaran Batas

Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). (6) Modal bank atau Capital Adequacy Ratio

(CAR) belum mencerminkan kemampuan riil untuk menyerap berbagai risiko kerugian.

(7) Manajemen tidak professional. (8) Moral hazard.

Dendawijaya (2003:121) menyatakan bahwa dalam penentuan tingkat kesehatan

bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya Return On Assets (ROA)

dan tidak memasukkan unsur Return On Equity (ROE), hal ini dikarenakan Bank

Indonesia, sebagai Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai

profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal

dari dana simpanan masyarakat. Ukuran profitabilitas Return On Equity (ROE) digunakan

untuk perusahaan pada umumnya dan Return On Assets (ROA) pada industri perbankan.

Return On Assets (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh

earning dalam operasi perusahaan, sedangkan Return On Equity (ROE) hanya mengukur

return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut

(Mawardi, 2005: 85). Oleh karena itu, dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran

kinerja perbankan. Alasan dipilihnya industri perbankan karena kegiatan bank sangat

diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Serta lebih dikhususkan

pada perbankan komersial/umum karena penelitian tentang kinerja keuangan bank

domestik masih jarang dilakukan.

Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar

ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian

Page 5: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

286

semakin besar. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat,

sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh

pemegang saham (Husnan, 1998: 557).

Sedangkan capital (modal) merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan

sebagai dasar pengukuran kinerja bank. Besarnya suatu modal bank akan mempengaruhi

tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank (Mawardi, 2005: 87). Tingginya

rasio capital dapat melindungi nasabah sehingga dapat meningkatkan kepercayaan nasabah

terhadap bank (Werdaningtyas, 2002: 27).

Hasil penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian Dietrich dan Wanzenried

(2009) dimana kecukupan modal terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

Namun hasil penelitian tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Almilia dan

Herdaningtyas (2005) juga penelitian Limpphayom dan Polwitoon (2004) dimana CAR

berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Aktiva produktif adalah penanaman dana

bank dalam bentuk rupiah maupun valuta asing, kredit yang diberikan, surat berharga yang

diterbitkan serta penempatan pada bank lain. Simorangkir (2004: 141) mendefinisikan

likuiditas sebagai kemampuan bank untuk melunasi kewajiban-kewajiban yang segera

dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo. Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang

dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.

Hasil penelitian Mabruroh (2004) menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR)

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa

terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja keuangan perbankan yang diproksi dengan rasio Return On Assets

(ROA). Akan tetapi penelitian tersebut kebanyakan masih berfokus pada bank

konvensional, sedangkan yang menggunakan sampel perbankan syariah masih terbatas.

Beberapa penelitian membuahkan hasil yang tidak konsisten. Adanya inkonsistensi hasil

penelitian yang telah dilakukan dan adanya fenomena gap yaitu perbedaan perkembangan

data keuangan dengan teori yang ada, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai kinerja keuangan khususnya pada bank-bank umum nasional yang

diproksi dengan rasio Return On Assets (ROA).

TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Perbankan (Pengertian, Fungsi, dan Ruang Lingkup Usaha Bank)

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian.

Secara umum, bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Menurut undang-

undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, bank merupakan lembaga keuangan yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

dalam bentuk pinjaman (kredit) dan atau bentuk lainnya, dengan tujuan untuk

meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Menurut Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998

tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang

aktifitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan yang lain

dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) dan kemudian menempatkannya

Page 6: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

287

kembali pada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui

penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat

banyak (Taswan, 2006).

Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara

keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang

membutuhkan dana atau kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

2005). Bank domestik adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara

konvensional dan berdasarkan pada pemberian jasa dalam lalu lintas pembayaran (Awdeh,

2005).

Perusahaan perbankan merupakan satu-satunya perusahaan yang mendapatkan

jaminan dari pemerintah atas aktifitas usahanya. Dalam regulasi perbankan, bukan hanya

produk dan layanan yang ditawarkan bank yang diregulasi, namun lembaga bank itu

sendiri juga diatur dengan ketat. Regulasi yang sedemikian ketat perlu disusun mengingat

kegagalan bank dapat memiliki dampak panjang yang mendalam terhadap perekonomian

(Taswan, 2006). Sebagai lembaga keuangan, aset terbesar yang dimiliki oleh bank umum

adalah aset finansial. Semakin besar aset yang dimiliki sebuah bank, biasanya porsi aktiva

tetapnya semakin kecil. Fungsi dan peranan bank umum dalam perekonomian adalah

(Manurung, 2004:135) :

1. Penciptaan Uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran melalui

mekanisme pemindahbukuan (kliring).

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Mekanisme yang dilakukan oleh bank umum dalam transaksi pembayaran antara

lain kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran dan lain-lain.

3. Penghimpunan Dana Simpanan

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di

Indonesia dana simpanan terdiri dari atas giro, deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

4. Mendukung kelancaran transaksi Internasional

Bank umum sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar

transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal.

5. Penyimpanan Barang-Barang dan Surat-Surat Berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah salah satu jasa yang paling awal yang

ditawarkan oleh bank umum.

6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Saat sekarang ini peranan perbankan semakin luas dan memudahkan masyarakat

dalam bertransaksi seperti adanya ATM, Kartu Kredit dan sebagainya.

Mishkin (2001:8), secara sederhana menjelaskan bank sebagai lembaga keuangan

yang menerima deposito dan memberikan pinjaman. Ia juga menjelaskan bahwa bank

merupakan perantara keuangan (financial intermediaries), sehingga menimbulkan

interaksi antara orang yang membutuhkan pinjaman untuk membiayai kebutuhan

hidupnya, dengan orang yang memiliki kelebihan dana dan berusaha menjaga

keuangannya dalam bentuk tabungan dan deposito lainnya di bank.

Financial intermediation merupakan suatu aktivitas penting dalam perekonomian,

karena ia menimbulkan aliran dana dari pihak yang tidak produktif kepada pihak yang

produktif dalam mengelola dana. Selanjutnya, hal ini akan membantu mendorong

perekonomian menjadi lebih efisien dan dinamis.

Page 7: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

288

Ketiga fungsi penting tersebut terkait dengan peran bank baik dari sisi mikro

maupun makro. Dari sisi mikro, bank dibutuhkan sebagai lembaga kepercayaan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan menyimpan dana, memperoleh kredit dan

pembiayaan lain, maupun dalam melakukan berbagai transaksi ekonomi dan keuangan.

Dari sisi makro, bank dibutuhkan karena peran pentingnya dalam proses penciptaan uang

dan sistem pembayaran, serta dalam mendorong efektivitas mekanisme transmisi

kebijakan moneter dan efisiensi alokasi sumber dana dalam perekonomian

(Warjiyo, 2006:431–433). Peran tersebut menempatkan bank sebagai lembaga keuangan

yang berperan penting dalam pada sistem perekonomian kita.

Acuan Penyusunan Laporan Keuangan Perbankan

Pemilihan acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman untuk industri

perbankan didasarkan pada acuan-acuan yang relevan dengan industri perbankan. Adapun

acuan-acuan tersebut adalah:

1. Peraturan Bank Indonesia (hingga akhir 2006).

2. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)

yang berhubungan dengan akuntansi dan laporan keuangan.

3. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK), dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(ISAK).

4. International Accounting Standard (IAS), Statement of Financial Accounting Standard (SFAS).

5. UU No. 7/92 yang direvisi dengan UU No.10/98 tentang Perbankan.

6. Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan.

7. Praktek-praktek akuntansi yang berlaku umum, kesepakatan antar negara, kebiasaan

industri yang baru, dan standar akuntansi negara lain.

Dalam hal terdapat perbedaan antara Peraturan Bank Indonesia, Bapepam dan LK

dan PSAK dalam penyusunan laporan keuangan, maka acuan yang digunakan adalah

peraturan Bapepam dan LK.

Laporan Keuangan Bank Untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, laporan keuangan bank harus disusun

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yakni PSAK No. 31 Akuntansi

Perbankan. Laporan keuangan bank terdiri atas:

1. Neraca

2. Laporan Komitmen dan Kontinjensi

3. Laporan Laba Rugi

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu yang menyimpang

dari SAK dan Pernyataan ini dapat dilaksanakan jika hal tersebut tidak menimbulkan

pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan bank. Sebaliknya apabila

terdapat fakta atau pos tertentu yang belum diatur dalam SAK dan Pernyataan ini tetapi

jumlahnya material, perlakuannya didasarkan pada praktek akuntansi yang lazim dan

disajikan dalam suatu pos tersendiri. Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai sifat dan perkembangan bank dari waktu ke waktu, maka laporan keuangan

disajikan secara komparatif untuk 2 (dua) tahun terakhir.

Page 8: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

289

Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi yang terjadi

selama tahun buku yang bersangkutan. Secara umum tujuan utama laporan keuangan

memberikan informasi yang berguna bagi pemakai laporan keuangan untuk pemambilan

keputusan ekonomis (Tondowidjojo dan Purwaningsih, 2007:146). Laporan keuangan

menunjukkan kondisi bank secara keseluruhan. Berdasarkan laporan tersebut akan terlihat

bagaimana kondisi bank sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki.

Analisis laporan keuangan adalah suatu analisis yang terdiri atas semua teknik yang

digunakan oleh seluruh pemakai laporan keuangan untuk mengetahui hubungan-hubungan

dalam laporan keuangan. Sedangkan menurut Bahtiar Usman (2003: 61), analisis laporan

keuangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran

perkembangan finansial dan posisi finansial perusahaan. Tujuan analisis ini adalah untuk

membantu memprediksi bagaimana prospek perusahaan di masa datang. Menurut Leopold

A. Bernstein yang dikutip oleh Sinta Sudarini (2005: 198), analisis laporan keuangan

merupakan suatu proses pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi

keuangan dan hasil operasi saat ini dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan

estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada

masa mendatang.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin

mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan

suatu perusahaan (Mahmud dan Abdul Halim, 2005).

Zainudin dan Jogiyanto Hartono (1999: 68), menjelaskan SFAC No. 1 Objective of

Financial Reporting by Business Enterprises (FASB 1978) bahwa tujuan pertama laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat kepada investor, kreditor, dan

pemakai lainnya baik yang sekarang maupun potensial dalam pembuatan investasi, kredit,

dan keputusan sejenis yang rasional. Tujuan kedua adalah menyediakan informasi untuk

membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainnya baik yang sekarang maupun yang

potensial dalam menilai jumlah, waktu, ketidakpastian dalam penerimaan kas dari deviden

dan bunga di masa yang akan datang. Tujuan kedua pelaporan keuangan tersebut

mengandung makna bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan resiko atas

investasi yang dilakukan.

SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information menjelaskan

bahwa salah satu karakteristik kualitatif yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi agar

tujuan pelaporan keuangan dapat tercapai adalah kemampuan prediksi. Hal ini

menunjukkan bahwa informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam pelaporan

keuangan dapat digunakan oleh investor potensial dalam melakukan prediksi penerimaan

deviden dan bunga di masa yang akan datang. Deviden yang akan diterima investor akan

tergantung pada jumlah laba yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Oleh

karena itu, prediksi laba perusahaan dengan menggunakan informasi laporan keuangan

menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Menurut Mahmud dan Abdul Halim (2005), tujuan analisis laporan keuangan bagi

investor atau calon investor dapat mengetahui tingkat keuntungan (return) yang

diharapkan untuk masa mendatang relatif terhadap risiko perusahaan. Bagi kreditur untuk

menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta

bunga yang dibebankan. Bagi karyawan untuk memastikan apakah perusahaan atau

perusahaan yang akan dimasuki mempunyai prospek keuangan yang bagus. Bagi

pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang akan dibayar. Bagi manajemen untuk

Page 9: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

290

menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan. Hasil analisis laporan keuangan akan

membantu mengintepretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat

memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan pada masa

datang.

Kinerja Perbankan

Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimana

pun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola

dan mengalokasikan sumber dayanya. Rentabilitas bank adalah kemampuan suatu bank

untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam prosentase (Hasibuan, 2001). Analisis

rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi

usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio

dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank

(Dendawijaya, 2004:119).

Faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas bank adalah manajemen. Seluruh

manajemen suatu bank baik mencakup manajeman permodalan, manajemen kualitas

aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas pada

akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba perusahaan perbankan

(Payamta dan Machfoedz, 1999). Analisis profitabilitas implementasinya adalah

profitability ratio atau disebut juga dengan operating ratio. Salah satu rasio yang sering

digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan yakni Return On Assets (ROA) yang

biasanya disebut juga Return On Investment (ROI) (Mawardi, 2005:85). ROA digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh

earning dalam operasi perusahaan (Mawardi, 2005:85). Semakin besar ROA suatu bank,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari sisi asset (Dendawijaya, 2004:120).

Return On Assets (ROA)

Dalam penelitian ini, ROA digunakan sebagai indikator performance atau kinerja

bank. Menurut Riahi-Belkaoui seperti yang dikutip oleh Mawardi (2005:85), Return On

Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan-perusahaan

multinasional khususnya dari sudut pandang profitabilitas dan kesempatan berinvestasi.

ROA menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

mengoptimalkan asset yang dimiliki. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin

tinggi pula ROA, yang berarti bahwa perusahaan semakin efektif dalam penggunaan aktiva

untuk menghasilkan keuntungan. Mengukur tingkat profitabilitas merupakan hal yang

penting bagi bank, karena rentabilitas (profitabilitas) yang tinggi merupakan tujuan setiap

bank. Return On Assets (ROA) merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke

dalam seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. ROA menggunakan

laba sebagai salah satu cara untuk menilai efektivitas dalam penggunaan aktiva perusahaan

dalam menghasilkan laba.

ROA = %100xaktivatotal

pajaksebelumlaba

ROA dihitung berdasarkan perbandingan laba sebelum pajak dan rata-rata total

aktiva. Husnan dan Pudjiastuti (2002:120) menyatakan bahwa rasio rentabilitas ekonomi

Page 10: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

291

mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan.

Karena hasil operasi yang ingin diukur, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak.

Aktiva yang digunakan untuk mengukur kemampuan memperoleh laba operasi adalah

aktiva operasional. Bank dengan total asset relatif besar akan mempunyai kinerja yang

lebih baik karena mempunyai total revenue yang relatif besar sebagai akibat penjualan

produk yang meningkat. Dengan meningkatnya total revenue tersebut maka akan

meningkatkan laba perusahaan sehingga kinerja keuangan akan lebih baik (Wisnu

Mawardi, 2005: 84).

Kecukupan Modal

Modal merupakan aspek penting bagi suatu unit bisnis bank. Sebab beroperasi

tidaknya atau dipercaya tidaknya suatu bank, salah satunya dipengaruhi oleh kondisi

kecukupan modalnya. Penilaian permodalan dimaksudkan untuk menilai kecukupan modal

bank dalam mengamankan eksposur risiko posisi dan mengantisipasi eksposur risiko yang

akan muncul. Penilaian kuantitatif faktor permodalan dilakukan dengan melakukan

penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

1. Kecukupan, proyeksi (trend ke depan) permodalan dan kemampuan permodalan

dalam meng-cover risiko.

2. Kemampuan memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari

keuntungan, rencana permodalan untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses

kepada sumber permodalan dan kinerja keuangan pemegang saham.

Dalam penelitian ini kecukupan modal diukur menggunakan Capital Adequacy

Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio atau perbandingan antara modal

bank dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Capital Adequacy Ratio (CAR)

menjadi pedoman bank dalam melakukan ekspansi di bidang perkreditan. Rasio ini

dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001) :

CAR = ( )ATMRrisikomenuruttertimbangaktiva

almod

Dalam prakteknya perhitungan CAR yang oleh Bank Indonesia disebut Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum (KPMM) tidaklah sederhana. Baik ATMR maupun modal

bank memerlukan rincian dan kesamaan pengertian apa yang masuk sebagai komponen

untuk menghitung ATMR dan bagaimana menghitungnya. Modal sendiri terdiri dari modal

inti ditambah dengan pelengkap. ATMR dihitung dari aktiva yang tercantum dalam neraca

maupun aktiva yang bersifat administratif (tidak tercantum dalam neraca). Terhadap

masing-masing pos dalam aktiva diberikan bobot risiko yang besarnya didasarkan pada

kadar risiko yang terkandung pada aktiva itu atau golongan nasabah atau sifat agunan (Z.

Dunil, dalam Ponttie Prananugraha 2007). Pada bank syariah perhitungan ATMR sedikit

berbeda dengan bank konvensional. Aktiva pada bank syariah dibagi atas aktiva yang

dibiayai dengan modal sendiri serta aktiva yang didanai oleh rekening bagi hasil

(Muhammad, 2005). Aktiva yang didanai oleh modal sendiri dan hutang risikonya

ditanggung modal sendiri, sedangkan yang didanai oleh rekening bagi hasil risikonya

ditanggung oleh rekening bagi hasil itu sendiri. Pemilik rekening bagi hasil berhak

menolak untuk menanggung risiko atas aktiva yang dibiayainya apabila kesalahan terletak

pada pihak mudharib (bank).

Page 11: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

292

Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

Aktiva produktif adalah penanaman dana bank syariah baik dalam rupiah ataupun

valuta asing yang dimiliki oleh bank dalam bentuk pembiayaan, piutang, qard, surat

berharga syariah, penempatan, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada

transaksi rekening administratif serta titipan sertifikat wadiah Bank Indonesia. Pengelolaan

dana dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk

membiayai keseluruhan biaya operasional bank. Kualitas aktiva produktif dinilai

berdasarkan prospek usaha, kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur dan

kemampuan membayar.

Menurut Yunanto Adi Kusumo (2008: 112), ada empat macam aktiva produktif

atau aktiva yang menghasilkan yaitu penanaman dana bank dalam rupiah atau valuta asing

dalam bentuk kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan

penyertaan. Perhitungan kualitas aktiva produktif (KAP) sangat berguna untuk mengetahui

bagaimana pihak bank dapat mengelola aktiva yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya

sehingga dapat menghasilkan pendapatan atau keuntungan semaksimal mungkin. Selain itu

penilaian kualitas aktiva dimaksudkan untuk menilai kondisi asset bank, termasuk

antisipasi atas risiko gagal bayar dari pembiayaan (credit risk) yang akan muncul (Yunanto

Adi Kusumo, 2008: 112). Perhitungan KAP (Kualitas Aktiva Produktif) bertujuan untuk

mengukur kualitas aktiva produktif bank syariah. Adapun rasio untuk mengukur kualitas

aktiva produktif (KAP) dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rasio PPAP

(Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif). Rasio PPAP

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menjaga kualitas aktiva produktif

sehingga jumlah PPAP dapat dikelola dengan baik. Cakupan komponen aktiva produktif

dan PPAP yang telah dibentuk sesuai dengan ketentuan Kualitas Aktiva Produktif yang

berlaku. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember

2001):

PPAP = %100xproduktifaktivatotal

diberikanyangPPAP

Semakin tinggi prosentase rasio ini, semakin rendah kualitas aktiva produktif yang

dimiliki oleh bank. (Hassan dan Bashir, 2003). Pembentukan PPAP merupakan salah satu

upaya untuk membentuk cadangan dari kemungkinan tidak tertagihnya penempatan dana,

sehingga PPAP merupakan beban bagi bank. Semakin besar PPAP menunjukkan kinerja

dari aktiva produktif semakin menurun sehingga berakibat menurunkan ROA (Muljono,

1999).

Likuiditas

Simorangkir (2004: 141) mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan bank untuk

melunasi kewajiban-kewajiban yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo.

Secara lebih spesifik likuiditas adalah kesanggupan bank menyediakan alat-alat guna

pembayar kembali titipan yang jatuh tempo dan memberikan pinjaman (loan) kepada

masyarakat yang memerlukan. Penilaian kuantitatif faktor likuiditas dilakukan dengan

melakukan penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

1. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek, potensi maturity mismatch, dan

konsentrasi sumber pendanaan.

Page 12: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

293

2. Kecukupan kebijakan pengelolaan likuiditas, akses kepada sumber pendanaan, dan

stabilitas pendanaan.

Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank

dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh

tempo. Seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah dapat mengimbangi kewajiban

bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uang yang

telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit (Dendawijaya, 2003). Menurut

Dahlan Siamat (1999: 102), suatu bank dianggap likuid jika mempunyai sejumlah

likuiditas sama dengan jumlah kebutuhan likuiditasnya, mempunyai likuiditas kurang dari

kebutuhan tetapi bank mempunyai surat-surat berharga yang dapat segera dialihkan

menjadi kas, dan mempunyai kemampuan mendapatkan likuiditas dengan cara

menciptakan utang. Sedangkan menurut Yunanto Adi Kusumo (2008: 113), suatu bank

dinyatakan likuid apabila bank tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat

membayar kembali semua simpanan nasabah, dapat memenuhi permintaan pembiayaan

yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Lebih banyak penelitian menggunakan obyek

bank konvensional, sehingga rasio yang sering digunakan dengan istilah Loan yaitu Loan

to Deposit Ratio (LDR).

LDR = %100xketigapihakdanatotal

kredittotal

Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Return On Assets (ROA)

Modal bank merupakan “engine” dari pada kegiatan bank, apabila kapasitas

mesinnya terbatas maka sulit bagi bank tersebut untuk meningkatkan kapasitas usahanya

khususnya dalam penyaluran kredit. Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko

(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada lain) ikut dibiayai dari modal sendiri

disamping memperoleh dana-dana dari bank sumber-sumber diluar bank (Almilia dan

Herdiningtyas, 2005: 12). Sedangkan

menurut Yunanto Adi Kusumo (2008: 112), rasio permodalan ini berfungsi untuk

mengukur kemampuan bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat

dihindari lagi serta dapat pula digunakan untuk mengukur besar kecilnya kekayaan bank

tersebut atau kakayaan yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya.

Pengaruh Likuiditas terhadap Return On Assets (ROA)

Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk menilai kemampuan bank dalam

memelihara tingkat likuiditas yang memadai termasuk antisipasi atas risiko likuiditas yang

akan muncul. Likuiditas menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank pada saat

ini dan masa yang akan datang. Pengaturan likuiditas bank terutama dimaksudkan agar

bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar

(Dendawijaya dalam Ahmad Yazid, 2009).

Peningkatan LDR berarti penyaluran dana ke pinjaman semakin besar sehingga

laba akan meningkat. Peningkatan laba tersebut mengakibatkan kinerja bank yang diukur

dengan ROA semakin tinggi. Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk LDR yang

baik adalah 80% sampai dengan 110%. Apabila LDR suatu bank berada di atas atau di

bawah dari batas yang ditetapkan oleh BI, maka bank dalam hal ini dapat dikatakan tidak

menjalankan fungsinya sebagai pihak intermediasi (perantara) dengan baik. Oleh karena

Page 13: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

294

itu pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk

kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Peningkatan kinerja likuiditas juga

harus diwaspadai oleh manajemen bank, karena jika likuiditas yang dimiliki terlalu banyak

akan menyebabkan terjadinya ketimpangan yang cukup besar antara simpanan dana pihak

ketiga dengan pembiayaan yang disalurkan sehingga akan mengakibatkan bank menjadi

tidak kompetitif lagi (Yunanto Adi Kusumo, 2008: 126).

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini berupa studi empiris, yaitu suatu jenis penelitian dengan

mempelajari buku-buku, jurnal dan catatan yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti. Dari hasil studi ini diharapkan akan diperoleh informasi dan data yang relevan

serta akurat yang berkaitan dengan penelitian ini.

Ruang Lingkup Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

dependen dan variabel independen.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu variabel Return On Assets

(ROA) yang merupakan indikator performance atau kinerja bank.

2. Variabel Independen

Penelitian ini menggunakan beberapa variabel independen yang terdiri dari kecukupan

modal yang diproksi menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR), Kualitas Aktiva

Produktif (KAP) yang diproksi dengan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif

(PPAP) terhadap total aktiva produktif, dan likuiditas yang diproksi menggunakan Loan

to Deposit Ratio (LDR).

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Kinerja Keuangan

Menurut Riahi-Belkaoui seperti yang dikutip oleh Mawardi (2005: 85), Return On

Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan-perusahaan

multinasional khususnya dari sudut pandang profitabilitas dan kesempatan berinvestasi.

Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2004: 120). ROA dapat

dirumuskan sebagai berikut (Werdaningtyas (2002), Mawardi (2005), dan Bank Indonesia,

2001) :

ROA = %100xaktivatotal

pajaksebelumlaba

Kecukupan Modal

Menurut Dendawijaya (2003), Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan

kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank

sebagai suatu proporsi tertentu dari total aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Rasio

Page 14: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

295

ini memperlihatkan seberapa besar jumlah aktiva yang sebagian besar mengandung risiko

(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal

sendiri di samping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001):

CAR = %100mod

xrisikomenuruttertimbangaktiva

al

Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

Penilaian kualitas aktiva dimaksudkan untuk menilai kondisi aset suatu bank,

termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari pembiayaan yang akan muncul. Adapun

rasio untuk mengukur kualitas aktiva adalah dengan menggunakan rasio kualitas aktiva

produktif (SE BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001):

PPPAP = %100xproduktifaktivatotal

diberikanyangPPAP

Likuiditas

Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menyediakan alat

likuid untuk memenuhi dana yang ditarik oleh masyarakat. Semakin tinggi presentasenya,

semakin likuid bank tersebut (Hassan dan Bashir, 2003). Semakin tinggi rasio ini, semakin

rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin besar. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE

BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001):

LDR = %100xketigapihakdanatotal

kredittotal

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2002: 72). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh Bank Umum nasional.

Sampel didefinisikan sebagai bagian atau keseluruhan populasi dengan metode

tertentu sebagai bagian atau keseluruhan populasi dengan metode tertentu sebagai bagian

representatif dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Metode purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasakan pada

beberapa pertimbangan atau kriteria tertentu.

Dalam teknik ini, sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Seluruh bank umum nasional yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2011.

2) Seluruh bank umum nasional yang terdaftar secara konsisten di BEI dan tidak

melakukan merger dan akusisi selama periode 2008-2011.

3) Seluruh bank umum nasional yang terdaftar secara konsisten di BEI yang memiliki

rata-rata ROA positif selama periode 2008-2011.

4) Seluruh bank umum nasional yang terdaftar secara konsisten di BEI yang memiliki

rata-rata ROA positif dan di atas 1,25% selama periode 2008-2011.

Page 15: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

296

Setelah diadakan penyaringan sesuai kriteria tersebut didapatkan gambaran sebagai

berikut:

Tabel 1. Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Penarikan Sampel

No Keterangan Jumlah

1 Seluruh bank umum nasional yang terdaftar di

BEI selama periode 2008-2011.

32

2 Seluruh bank umum nasional yang terdaftar

secara konsisten di BEI dan tidak melakukan

merger dan akusisi selama periode 2008-2011.

12

3 Seluruh bank umum nasional yang terdaftar

secara konsisten di BEI yang memiliki rata-rata

ROA positif selama periode 2008-2011.

8

4 Seluruh bank umum nasional yang terdaftar

secara konsisten di BEI yang memiliki rata-rata

ROA positif dan di atas 1,25% selama periode

2008-2011.

4

Sampel 8 Sumber: Diolah dari data sekunder

Menunjukkan bahwa dari 32 bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2008-2011 hanya terdapat 8 perusahaan yang memenuhi karakteristik

sampel yang telah ditentukan. Adapun sampel penelitian tersebut sebagai berikut:

Tabel 2. Nama-nama Sampel Bank Umum Nasional

No. Nama Bank Umum Nasional

1. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

2. PT. Bank Danamon Tbk.

3. PT. Bank Pan Indonesia Tbk.

4. PT. Bank Mandiri Tbk.

5. PT. Bank Bukopin, Tbk.

6. PT. Bank Mega Tbk.

7. PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

8. PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk.

Sumber: www.bei.go.id

Jenis dan Sumber data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa data sekunder yang merupakan

data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi berupa publikasi. Data kuantitatif adalah data

yang diukur dalam skala numerik (Kuncoro, 2001). Data kuantitatif yang diperoleh

meliputi laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., PT. Bank

Danamon Tbk., PT. Bank Pan Indonesia Tbk., PT. Bank Mandiri Tbk., PT. Bank Bukopin,

Tbk., PT. Bank Mega Tbk., PT. Bank Negara Indonesia Tbk., dan PT. Bank Bumiputera

Indonesia Tbk, dari periode kuartal pertama tahun 2008 sampai tahun 2011. Sumber data

Page 16: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

297

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder umumnya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

dokumenter) yang dipublikasikan. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini

adalah laporan keuangan Bank Umum Nasional dari tahun 2008 sampai tahun 2011.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan

metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data

informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil penelitian terdahulu yang digunakan untuk

mempelajari dan memahami literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan

penelitian. Metode dokumentasi adalah proses pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, yang diperoleh dari laporan keuangan bank yang menjadi sampel penelitian

ini.

Metode Analisis Data

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

kurtoris dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2006:19).

Uji Asumsi Klasik

Penulis melakukan Uji Asumsi Klasik yakni: Uji Multikolonieritas, Uji

autokorelasi, Uji heterokedastisitas, dan Uji normalitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Adapun model dasarnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Dimana :

Y : ROA (Return On Assets)

a : konstanta persamaan regresi

β1 – β5 : koefisien variabel independen

X1 : Kecukupan Modal (CAR)

X2 : KAP (PPPAP)

X3 : Likuiditas (LDR)

e : Variabel pengganggu atau faktor-faktor di luar variabel yang tidak dimasukkan sebagai

variabel model di atas (kesalahan residual).

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Pengujian Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari nilai

koefisien determinan (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut

signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah

Page 17: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

298

dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada

dalam daerah dimana H0 diterima (Ghozali, 2006: 87).

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua

parameter dalam model sama dengan nol, atau :

H0 : b1 = b2 =……= bk = 0

Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara

simultan sama dengan nol, atau:

Ha : b1 ≠ b2 ≠……≠ bk ≠ 0

Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006: 88). Untuk menguji hipotesis ini

digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali,

2006: 88) :

1. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat

kepercayaan 5%. Dengan kata lain, kita menerima hipotesis alternatif yang

menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai

F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan hipotesis

sebagai berikut (Ghozali, 2006: 88) :

a. Hipotesis nol atau H0 : bi = 0 artinya variabel independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Hipotesis alternatif atau Ha : bi ≠ 0 artinya variabel independen merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung > t tabel

maka menolak H0 dan menerima Ha (Sulaiman, 2004: 43), artinya ada pengaruh antara

variabel dependen terhadap variabel independen dengan derajat keyakinan yang digunakan

5%, dan sebaliknya jika t hitung < t tabel berarti menerima H0 dan menolak Ha. Dalam

menerima atau menolak hipotesis yang diajukan dengan melihat hasil output SPSS, kita

dapat hanya melihat nilai dari signifikan uji t masing-masing variabel. Jika nilai signifikan

< 0,05 maka dapat kita simpulkan bahwa menolak H0 dan menerima Ha (Ghozali, 2006:

89).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif Data Penelitian

Statistik deskriptif untuk masing-masing variabel yaitu : kecukupan modal, kualitas

aktiva produktif, dan likuiditas serta Return On Assets (ROA) disajikan pada tabel 4.1.

Statistik deskriptif ini berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang data yang

akan digunakan sebagai dasar untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini. Berdasarkan

Page 18: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

299

statistik deskriptif dapat diketahui karakteristik sampel yang digunakan meliputi nilai

terendah, tertinggi, rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel

penelitian. Berikut data hasil statistik deskriptif :

Tabel 3. Deskriptif Statistik

N Terendah Maximum Mean Std. Deviation

ROA 40 -1.71 4.33 2.0755 1.21956

CAR 40 7.70 104.00 21.2535 23.62356

LDR 40 52.39 111.69 73.8995 12.82711

PPPAP 40 .00 5.63 1.8500 1.61324

Valid N (listwise) 40

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 40

data. Terangkum pula nilai terendah, tertinggi, rata-rata dan standar deviasi dari data yang

kita gunakan. Nilai standar deviasi di atas dianggap cukup baik karena tidak terlalu besar.

Hal ini cukup membantu untuk melakukan penelitian lanjutan.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa n atau

jumlah total data pada setiap variabel yaitu 40 buah yang berasal dari 8 sampel bank umum

nasional yang terdaftar di BEI periode tahun 2008 sampai tahun 2012. Variabel Return On

Assets (ROA) mempunyai nilai terendah -1.71% dan nilai tertinggi sebesar 4.33%. Dari

tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya

menunjukkan rendahnya variasi antara nilai tertinggi dan terendah selama periode

pengamatan, atau dengan kata lain tidak ada kesenjangan yang cukup besar dari Return On

Assets (ROA) terendah dan tertinggi.

Berdasarkan data pada tabel 3 di atas juga didapatkan gambaran mengenai Variabel

kecukupan modal yang diproksi dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai nilai

terendah 7.70 % dan nilai tertinggi sebesar 104%. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai

standar deviasi lebih besar dari nilai meannya menunjukkan tingginya variasi antara nilai

tertinggi dan terendah selama periode pengamatan, atau dengan kata lain ada kesenjangan

yang cukup besar dari variabel kecukupan modal terendah dan tertinggi.

Kualitas Aktiva Produktif (KAP) mempunyai nilai terendah 0.00% dan nilai

tertinggi sebesar 5.63%. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi lebih kecil

dari nilai mean-nya menunjukkan rendahnya variasi antara nilai tertinggi dan terendah

selama periode pengamatan, atau dengan kata lain tidak ada kesenjangan yang cukup besar

dari kualitas aktiva produktif (KAP) terendah dan tertinggi.

Variabel likuiditas yang diproksi dengan Loan to Deposit Rasio (LDR) mempunyai

nilai terendah 52.39% dan nilai tertinggi sebesar 111.69%. Dari tabel 4.1 dapat dilihat

bahwa nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya menunjukkan rendahnya variasi

antara nilai tertinggi dan terendah selama periode pengamatan, atau dengan kata lain tidak

ada kesenjangan yang cukup besar dari likuiditas terendah dan tertinggi.

Gambaran Perkembangan Kecukupan Modal Perusahaan Sampel Tahun 2008-2012

Adapun tabel 4 di bawah ini akan menyajikan perkembangan kecukupan modal

atau CAR masing-masing perusahaan sampel pada tahun 2008-2012.

Page 19: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

300

Tabel 4. Perkembangan Kecukupan Modal Perusahaan Sampel Periode 2008-2011

No Nama emiten Kecukupan Modal/CAR

2008 2009 2010 2011 2012

1. PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero),

Tbk.

11,30 10,50 13,76 14,96 16,95

2. PT. Bank Danamon

Tbk. 14,90 23,60 21,00 25,00 27,50

3. PT. Bank Pan

Indonesia Tbk. 104,00 21,53 16,65 17,45 16,59

4. PT. Bank Mandiri

Tbk. 14,10 98,60 102,40 10,30 10,20

5. PT. Bank Bukopin,

Tbk. 11,19 14,37 11,82 12,71 16,34

6. PT. Bank Mega Tbk.

9,80 7,70 18,01 15,03 16,83

7. PT. Bank Negara

Indonesia Tbk. 13,47 13,78 10,00 17,63 16,67

8. PT. Bank Bumiputera

Indonesia Tbk. 9,40 9,10 9,60 11,00 14,40

tertinggi 104 98,6 102,4 25 27,5

terendah 9,4 7,7 9,6 10,3 10,2 Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa kinerja keuangan perbankan yang

ditunjukkan dengan kecukupan modal selama periode pengamatan tahun 2008-2012

berfluktuatif. Rasio kecukupan modal atau modal untuk rasio aset berbobot risiko adalah

suatu cara untuk mengukur modal bank, yang ditunjukkan sebagai pembukaan kredit

berbobot risiko bank. Rasio ini digunakan untuk melindungi depositor dan menaikkan

stabilitas dan efisiensi sistem keuangan di seluruh dunia. Nilai ini dinyatakan sebagai

persentase, itu adalah ukuran dari kemampuan bank untuk menopang dirinya sendiri

terhadap risiko kerugian yang timbul dari risiko kredit, risiko keuangan dan risiko

operasional yang terkait dengan usahanya. Hal ini diperlukan oleh undang-undang setiap

negara, bahwa jumlah minimal yang harus dijaga oleh setiap bank. Setiap negara memiliki

nilai yang ditetapkan berbeda untuk CAR dan perlu dipertahankan.

Nilai CAR terbesar pada tahun 2008 adalah dimiliki oleh PT. Bank Pan Indonesia

Tbk. sedangkan yang terkecil pada PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. Nilai CAR tahun

2009 yang terbesar adalah dimiliki oleh PT. Bank Mandiri Tbk., sedang yang terkecil pada

PT. Bank Mega Tbk. Tahun 2010 yang terbesar nilai CAR-nya adalah PT. Bank Mandiri

Tbk. sedangkan yang terkecil adalah PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. Pada tahun

2011 nilai CAR yang terbesar adalah dimiliki oleh PT. Bank Danamon Tbk., sedangkan

yang terkecil pada PT. Bank Mandiri Tbk. Tahun 2012, nilai CAR terbesar adalah dimiliki

oleh PT. Bank Mandiri Tbk.

Gambaran Perkembangan KAP Perusahaan Sampel Tahun 2008-2011

Page 20: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

301

Adapun tabel 5 di bawah ini akan menyajikan perkembangan KAP masing-masing

perusahaan sampel pada tahun 2008-2012.

Tabel 5. Perkembangan KAP Perusahaan Sampel Periode 2008-2012

No Nama emiten KAP/ PPPAP

2008 2009 2010 2011 2012

1. PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero),

Tbk.

3,73 4,39 2,00 1,79 1,55

2. PT. Bank Danamon

Tbk. 2,73 3,53 0,12 0,12 0,13

3. PT. Bank Pan

Indonesia Tbk. 2,49 2,14 4,53 5,33 5,63

4. PT. Bank Mandiri

Tbk. 4,06 3,90 0,61 0,54 0,46

5. PT. Bank Bukopin,

Tbk. 1,42 1,22 1,25 1,03 0,96

6. PT. Bank Mega Tbk. 0,84 0,92 0,00 0,00 0,00

7. PT. Bank Negara

Indonesia Tbk. 3,56 3,62 1,09 1,18 1,41

8. PT. Bank Bumiputera

Indonesia Tbk. 2,35 2,65 0,18 0,25 0,29

tertinggi 4,06 4,39 4,53 5,33 5,63

terendah 0,84 0,92 0,00 0,00 0,00 Sumber: data diolah

Dalam usaha menanamkan dana tersebut mengundang resiko dimana tidak terbayar

kembali atas kredit yang telah diberikan. Sementara itu penanaman dalam bentuk kredit

merupakan bagian terbesar dari aktiva operasional dan aktiva secara keseluruhan. Dalam

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada bagian kerangka dasar penyusunan dan

penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aktiva

adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun

tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat

berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivas operasional

perusahaan. Mungkin pula berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara

kas atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan

biaya akibat penggunaan proses produksi alternatif. Sesuai dengan namanya aktiva

produktif (earning assets) adalah aktiva yang menghasilkan suatu kontribusi pendapatan

bagi bank.

Berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia NO. 23/81/KEP/DIR tanggal 28 Februari

1991, jo SE Direksi Bank Indonesia NO. 26/ 22/KEP/DIR tanggal 29 Mei 1993, jo SK

Direksi Bank Indonesia No. 30/ 267/KEP/DIR tanggal 27 Pebruari 1998, tentang Kualitas

Aktiva Produktif dan Pembentukan Cadangan, dijelaskan bahwa formula untuk

memberikan penilaian atas Kualitas Aktiva Produktif yang hal kredit dan memiliki tingkat

produktifitas dalam menghasilkan suatu pendapatan bagi bank yaitu bunga.

Berdasarkan tabel 5 di atas terlihat bahwa kinerja keuangan yang ditunjukkan

dengan KAP selama periode pengamatan tahun 2008-2012 berfluktuatif untuk 8 bank

Page 21: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

302

umum nasional yang terdaftar di BEI. Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa pada tahun

2008-2012 kualitas aktiva produktif yang terkecil berturut-turut adalah dimiliki oleh PT.

Bank Mega Tbk. Sedangkan kualitas aktiva produkti terbesar pada tahun 2008 adalah PT.

Bank Mandiri Tbk., tahun 2009 adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., tahun

2010-2012 adalah berturut-turut pada PT. Bank Pan Indonesia Tbk.

Gambaran Perkembangan Likuiditas Perusahaan Sampel Tahun 2008-2012

Adapun tabel 6 di bawah ini akan menyajikan perkembangan likuiditas yang

diproksikan dengan LDR masing-masing perusahaan sampel pada tahun 2008-2012.

Tabel 6. Perkembangan Likuiditas Perusahaan Sampel Periode 2008-2012

No Nama emiten Likuiditas/LDR

2008 2009 2010 2011 2012

1. PT. Bank Rakyat

Indonesia

(Persero), Tbk.

73,10 70,90 67,10 67,10 72,50

2. PT. Bank

Danamon Tbk. 81,30 82,20 87,20 89,30 87,60

3. PT. Bank Pan

Indonesia Tbk. 69,80 66,50 67,60 73,50 79,60

4. PT. Bank Mandiri

Tbk. 53,10 55,30 61,90 73,10 79,10

5. PT. Bank

Bukopin, Tbk. 75,80 70,80 67,10 79,50 76,60

6. PT. Bank Mega

Tbk.

62,90 56,82 56,03 63,75 52,39

7. PT. Bank Negara

Indonesia Tbk. 68,61 64,06 111,69 107,33 71,90

8. PT. Bank

Bumiputera

Indonesia Tbk.

83,90 82,10 83,60 77,10 86,20

tertinggi 83,90 82,20 111,69 107,33 87,60

terendah 53,10 55,30 56,03 63,75 52,39 Sumber: data diolah

Kalangan bankir menilai tingkat Loan to Deposit Raatio (LDR) yang ideal

sekitar 90% hingga 100%, sementara rasio kredit dan dana yang tinggi

akan berbahaya bila kondisi ekonomi makro kurang baik. LDR menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah

dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara

seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Semakin

tinggi rasio tersebut, maka makin rendah likuiditas bank tersebut.

Tujuan penting dari perhitungan LDR adalah untuk mengetahui serta menilai sampai

berapa jauh bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan operasiatau kegiatan

usahanya. Dengan kata lain LDR digunakan sebagai suatu indikator untuk mengetahui

Page 22: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

303

tingkat kerawanan suatu bank. Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa rasio keuangan

likuiditas perbankan yang diproksikan dengan tingkat LDR, terlihat bahwa tingkat

likuiditas untuk masing-masing perusahaan selama periode pengamatan berfluktuatif. Nilai

LDR terkecil tahun 2008-2009 berturut-turut dimiliki oleh PT. Bank Mandiri Tbk.,

sedangkan yang terbesar untuk tahun 2008-2009 adalah PT. Bank Bumiputera Indonesia

Tbk. Tahun 2010-2011 tingkat LDR terbesar dimiliki oleh PT. Bank Negara Indonesia

Tbk., sedangkan yang terkecil tahun 2010-2011 adalah PT. Bank Mega Tbk. Tahun 2012,

tingkat LDR terbesar adalah PT. Bank Danamon Tbk., sedangkan yang terkecil adalah PT.

Bank Mega Tbk.

Gambaran Perkembangan ROA Perusahaan Sampel Tahun 2008-2012

Adapun tabel 7 di bawah ini akan menyajikan perkembangan ROA masing-masing

perusahaan sampel pada tahun 2008-2012.

Tabel 7.Perkembangan ROA Perusahaan Sampel Periode 2008-2012

No. Nama emiten ROA

2008 2009 2010 2011 2012

1. PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero),

Tbk.

3,59 3,12 3,69 3,99 4,33

2. PT. Bank Danamon

Tbk. 2,50 2,40 3,39 3,25 3,52

3. PT. Bank Pan Indonesia

Tbk. 1,79 1,81 1,74 2,19 1,73

4. PT. Bank Mandiri Tbk. 2,25 2,74 3,11 2,99 3,23

5. PT. Bank Bukopin,

Tbk. 1,69 1,40 1,40 1,64 1,29

6. PT. Bank Mega Tbk.

1,94 1,61 2,02 1,92 2,09

7. PT. Bank Negara

Indonesia Tbk. 0,96 1,51 2,21 2,49 2,67

8. PT. Bank Bumiputera

Indonesia Tbk. 0,09 0,16 0,2 -1,71 0,08

tertinggi 3,59 3,12 3,69 3,99 4,33

terendah 0,09 0,16 0,20 -1,71 0,08

Sumber: data diolah

Tingkat ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka makin

besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan

assets.

Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa kinerja keuangan perbankan dengan proksi

ROA, terlihat bahwa tingkat ROA untuk masing-masing perusahaan selama periode

pengamatan berfluktuatif. Tahun 2008-2012 tingkat ROA terbesar dimiliki oleh PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. secara berturut-turut. Sedangkan yang terkecil secara

berturut-turut dari tahun 2008-2011 adalah PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk., bahkan

Page 23: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

304

pada tahun 2011 tingkat ROA adalah -1,71%.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel dependen, variabel independen keduanya memiliki distribusi normal ataukah

tidak. Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Caranya adalah

dengan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data

sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Data yang normal atau

mendekati distribusi normal memiliki bentuk seperti lonceng. Alat analisis yang digunakan

dalam uji ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan koreksi Lilliefors. Pengambilan

keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut :

a. Jika p < 0,05 maka distribusi data tidak normal

b. Jika p > 0,05 maka distribusi data normal

Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Normalitas P-Plot dan grafik

histogram digambarkan dalam gambar1 dan gambar 2 berikut ini:

Gambar 1. Uji Normalitas P-Plot

Page 24: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

305

Gambar 2. Grafik Histogram

Berdasarkan grafik histogram di atas model regresi cenderung membentuk kurva

normal yang cembung dengan angka standar deviasi mendekati satu yaitu sebesar 0,961

dan pada normal probability plot mengikuti garis diagonal. Dari hasil ini dapat

disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian Asumsi Klasik

Analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk melakukan pengujian

hipotesis. Sebelum digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu model

regresi yang diperoleh dilakukan uji normalitas data dan uji asumsi klasik yang terdiri atas

uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedositas

atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2006). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID

dan ZPRED dimana sumbu Y’ adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali, 2001). Hasil deteksi

dengan melihat scatterplot disajikan dalam gambar 4.3. di bawah ini:

Page 25: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

306

Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 3 terlihat titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y, dan juga terlihat titik-titik tersebut membentuk suatu pola

tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari masalah

heteroskedastisitas.

Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi

linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-

1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006). Alat analisis yang digunakan adalah uji Durbin – Watson

Statistik. Untuk mengetahui terjadi atau tidak autokorelasi dilakukan dengan

membandingkan nilai statistik hitung Durbin-Watson pada perhitungan regresi dengan

statistik tabel Durbin-Watson pada tabel.

Hasil uji autokorelasi Durbin Watson yang dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 16.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .184a .034 -.047 1.24777 1.207

a. Predictors: (Constant), LDR, PPPAP, CAR

b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 9 dimana pada hasil tersebut diperoleh

nilai DW sebesar 1.207. Sedangkan berdasarkan tabel Durbin Watson, nilai dl yaitu

sebesar 1.2848 dan du sebesar 1.7209. Oleh karena nilai DW 1.207 kurang dari batas atas

(du) 1.7209 dan lebih dari dL sebesar 1.2848, maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi tersebut tidak terjadi autokorelasi.

Multikoliniearitas Multikoliniearitas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara

beberapa atau semua variabel independen. Uji Multikoliniearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali,

Page 26: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

307

2001). Pada program SPSS, ada beberapa metode yang sering digunakan untuk mendeteksi

adanya multikolinieritas. Salah satunya adalah dengan cara mengamati nilai Variance

Inflation Factor (VIF) dan Tolerance Batas dari VIF adalah 10 dan nilai dari Tolerance

adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance kurang dari 0,1 maka

terjadi multikoliniearitas. Bila ada variabel independen yang terkena multikoliniearitas,

maka penanggulangannya adalah salah satu variabel tersebut dikeluarkan (Ghozali, 2006).

Adapun hasil pengujian dengan SPSS 16.0 untuk mendeteksi terjadinya gejala

multikolinearitas disajikan sebagai berikut:

Tabel 10. Hasil Uji Multikoliniearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CAR .947 1.056

PPPAP .973 1.027

LDR .928 1.077

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 10 menunjukkan bahwa semua variabel

yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tolerance yang lebih dari 0,1 dan nilai VIF

yang kurang dari 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel penelitian tidak menunjukkan

adanya gejala multikolinearitas dalam model regresi. Pengujian-pengujian di atas telah

membuktikan kalau data yang akan digunakan telah memenuhi syarat normalitas, tidak ada

heteroskedastisitas, tidak ada autokorelasi, dan bebas multikolinearitas. Dengan 4

pengujian pendahuluan ini, maka pengujian atas persamaan multiple regression dapat

dilakukan dengan hasil yang akurat.

Analisis Regresi dan Hasil Pengujian Hipotesis

Regresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu atau lebih variabel

dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai duga rata-rata variabel

dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam penelitian ini digunakan

model regresi linier berganda. Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan

dengan bantuan program pengolah data statistik.

Analisis regresi linier digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas (Ghozali, 2006). Adapun hasil

pengolahan data sebagi berikut :

Tabel 11. Hasil Analisis Regresi

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.964 1.315 1.494 .144

CAR .009 .009 .172 1.023 .313

PPPAP .026 .126 .035 1.211 .034

LDR -.002 .016 -.018 -.106 .916

a. Dependent Variable: ROA

Model persamaan regresi linier berganda dan hasil analisis yang diperoleh adalah:

ROA = 1.964 + 0.009 (CAR) + 0.026 (PPPAP) – 0.002 (LDR) + e

Page 27: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

308

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa ROA perusahaan dipengaruhi oleh CAR,

PPPAP, dan LDR. Hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa jika tidak ada pengukuran

CAR, PPPAP, dan LDR maka nilai ROA perusahaan akan sebesar 1.964. Artinya ROA

sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA bank, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank

tersebut dan segi penggunaan asset.

b. Nilai koefisien CAR yang menunjukkan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh

seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga,

tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dan dana modal sendiri bank, disamping

memperoleh dana-dana dan sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat,

pinjaman, dan lain-lain. Rasio ini merupakan indikator terhadap kemampuan bank

untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dan kerugian - kerugian bank yang

disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Nilai koefisien ini bernilai positif sebesar 0.009

dan tidak signifikan, artinya jika CAR meningkat 1%, maka tingkat ROA perusahaan

akan meningkat sebesar 0.009 atau 9% begitu juga sebaliknya.

c. Nilai koefisien PPPAP sebagai proksi dari kualitas aktiva produktif adalah earnings

asset quality yaitu tolok ukur untuk menilai tingkat kemungkinan diterimanya kembali

dana yang ditanamkan dalam aktiva produktif (pokok termasuk bunga) berdasarkan

kriteria tertentu; di Indonesia, kualitas aktiva produktif dinilai berdasarkan tingkat

ketertagihannya, yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kredit kurang lancar, kredit

diragukan, atau kredit macet. Nilai koefisien ini bernilai positif dan signifikan sebesar

0.26 artinya jika tingkat PPPAP meningkat sebesar 1%, maka tingkat ROA perusahaan

akan meningkat sebesar 0.26% atau 2.6% begitu juga sebaliknya.

d. Nilai koefisien LDR yang merupakan rasio keuangan perusahaan perbankan yang

berhubungan dengan aspek likuiditas. LDR adalah suatu pengukuran tradisional yang

menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam

memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rasio ini digunakan

untuk mengukur tingkat likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwasuatu bank

meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya

rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang

siap untuk dipinjamkan. LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga

yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk

kredit. Nilai koefisien ini bernilai negatif sebesar -0.002 dan tidak signifikan, artinya

jika tingkat LDR perusahaan meningkat sebesar 1%, maka ROA perusahaan akan

menurun sebesar -0.002 atau 2%, begitu juga sebaliknya.

Hasil Pengujian Hipotesis (Uji F)

Pengujian hipotesis uji F digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan

variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat. Dari hasil

pengujian simultan diperoleh sebagai berikut:

Tabel 12. Hasil Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.957 3 .652 1.419 .040a

Residual 56.049 36 1.557

Total 58.006 39

Page 28: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

309

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.957 3 .652 1.419 .040a

Residual 56.049 36 1.557

Total 58.006 39

a. Predictors: (Constant), LDR, PPPAP, CAR b. Dependent Variable: ROA

Hasil pengolahan data terlihat bahwa variabel independen mempunyai signifikansi

F hitung sebesar 1.419 dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yakni 0,040.

Dengan demikian hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

independen kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas berpengaruh secara

simultan (serempak) terhadap Return On Assets (ROA) bank umum nasional yang terdaftar

di BEI periode 2008-2012.

Pengujian Determinan (R2)

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien adalah antara nol

sampai dengan satu dan ditunjukkan dengan nilai adjusted R2. Dan berdasarkan hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (adjusted R2) diperoleh

hanya sebesar 0.034 atau 3.4%. Hal ini menunjukkan bahwa 3.4% tingkat ROA

perusahaan dipengaruhi oleh variabel kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan

likuiditas. Sedangkan sisanya sebesar 96.6% dijelaskan oleh variabel lain. Hasil tersebut

dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13. Hasil Uji Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .184a .034 -.047 1.24777 1.207

a. Predictors: (Constant), LDR, PPPAP, CAR b. Dependent Variable: ROA

Hasil Pengujian Hipotesis (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2001). Hasil pengujian

analisis regresi sebagaimana pada lampiran diketahui nilai t hitung pada Tabel 14 sebagai

berikut:

Tabel 14. Hasil Uji Statistik t

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.964 1.315 1.494 .144

CAR .009 .009 .172 1.023 .313

PPPAP .026 .126 .035 .211 .034

LDR -.002 .016 -.018 -.106 .916

Page 29: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

310

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.964 1.315 1.494 .144

CAR .009 .009 .172 1.023 .313

PPPAP .026 .126 .035 .211 .034

LDR -.002 .016 -.018 -.106 .916

a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan hasil Uji t, maka dapat diambil keputusan berdasarkan Pengujian

terhadap variabel ROA perusahaan. Secara keseluruhan hasil uji t menunjukkan bahwa

hanya variabel PPPAP sebagai proksi atas kualitas aktiva produktif yang berpengaruh

terhadap Tingkat ROA bank umum nasional yang terdaftar di BEI periode 2008-2012.

Sedangkan kecukupan modal dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap ROA perusahaan.

Pembahasan Hasil

Hasil penelitian dengan berbagai pengujian yang dilakukan menyatakan

kesimpulan akhir seperti disajikan dalam tabel 15 berikut ini:

Tabel 15. Hasil Analisis Regresi Variabel Koefisien T p (sig) Konfirmasi sig.

CAR (X1) 0.009 1.023 0.313 Tidak Signifikan

PPPAP (X2) 0.026 1.211 0.034 Signifikan

LDR (X3) -0.002 -0.106 0.916 Tidak signifikan

R Square = 0.034 F= 1.419 p (sig) = 0.040 Konstanta = 1.964

ROA = 1.964 + 0.009 (CAR) + 0.026 (PPPAP) – 0.002 (LDR)

Sumber: data diolah

Berdasarkan pada hasil pengolahan data dan analisis statistik dengan model regresi

berganda, maka sebagai upaya pendalaman dalam pembahasan ini yang dikaitkan dengan

perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan maka berikut ini merupakan uraian

pembahasannya.

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien adalah antara nol

sampai dengan satu dan ditunjukkan dengan nilai adjusted R2. Berdasarkan hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (adjusted R2) diperoleh hanya sebesar

0.034 atau 3.4%. Hal ini menunjukkan bahwa 3.4% tingkat ROA perusahaan dipengaruhi

oleh variabel kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas. Sedangkan

sisanya sebesar 96.6% dijelaskan oleh variabel lain. Hasil pengolahan data terlihat bahwa

variabel independen kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas

mempunyai signifikansi F hitung sebesar 1.419 dengan tingkat signifikansi yang lebih

kecil dari 0,05.

Dengan demikian hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

independen kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas berpengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap ROA bank umum nasional yang terdaftar di BEI

periode 2008-2012.

Page 30: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

311

Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Tingkat ROA Perusahaan

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya kecukupan modal bank

(CAR) belum tentu menyebabkan besar kecilnya keuntungan bank. Bank yang memiliki

modal besar namun tidak dapat menggunakan modalnya itu secara efektif untuk

menghasilkan laba, maka modal yang besar pun tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas bank (Sutedja, 2008: 67). Tidak berpengaruhnya modal terhadap

ROA dapat disebabkan karena bank-bank yang beroperasi pada tahun tersebut tidak

mengoptimalkan modal yang ada. Hal ini terjadi karena peraturan Bank Indonesia yang

mensyaratkan CAR minimal sebesar 8% mengakibatkan bank-bank selalu berusaha

menjaga agar CAR yang dimiliki sesuai dengan ketentuan. Namun bank cenderung

menjaga CAR-nya tidak lebih dari 8%. Menurut Mawardi (2005: 91), jika CAR lebih dari

8%, maka ini berarti idle money atau bahkan pemborosan, karena sebenarnya modal utama

bank adalah kepercayaan, sedangkan CAR 8% hanya dimaksudkan Bank Indonesia untuk

menyesuaikan kondisi dengan perbankan internasional sesuai BIS (Bank for International

Settlements). Jadi secara realitas bisnis dapat saja bahwa bank yang profitable tidak hanya

sekedar memiliki CAR 8%, namun yang lebih penting ada kepercayaan masyarakat

(Wisnu Mawardi, 2005: 91).

Kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan juga disebabkan adanya jaminan

pemerintah terhadap dana yang disimpan di bank. Lebih dari pada itu, jika dilihat kondisi

empiris dari obyek penelitian maka akan tampak bahwa sebagian besar bank mempunyai

CAR diatas 8% bahkan sampai melebihi angka 20%. Hal ini disebabkan karena adanya

penambahan modal untuk mengantisipasi perkembangan skala usaha yang berupa ekspansi

kredit (pembiayaan) atau pinjaman yang diberikan.

Namun pada kenyataannya sampai saat ini bank belum dapat melempar

pinjaman/pembiayaan sesuai dengan yang diharapkan, atau dengan kata lain fungsi

intermediasi masih belum optimal, dimana dana pihak ketiga yang berupa simpanan dana

masyarakat oleh bank dibelikan Sertifikat Bank Indonesia dimana ATMR SBI oleh bank

adalah 0. Dengan demikian ATMR bank relatif kecil sehingga Capital Adequacy Ratio

(CAR) tetap besar (Mawardi, 2005: 91).

Menurut Noviasari (2009:78), CAR merupakan salah satu rasio yang

menggambarkan analisa rentabilitas, dimana secara teoritis peningkatan modal sendiri

yang dimiliki oleh bank akan menurunkan biaya dana sehingga ROA perusahaan akan

meningkat, namun apabila capital rendah maka dana dari pihak ketiga akan menjadi mahal

dan biaya menjadi tingi sehingga ROA bank akan rendah. Jika tidak diikuti dengan

peningkatan ekspansi manajemen bank, maka tidak akan membawa perubahan yang

signifikan pada ROA perusahaan.

Variabel Kecukupan Modal memiliki koefisien positif, ini berarti bahwa apabila

kecukupan modal meningkat makan Tingkat ROA perusahaan akan meningkat pula. Akan

tetapi berdasarkan hasil pengujian Hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini yang

menyatakan bahwa Kecukupan Modal yang diproksi dengn tingkat CAR tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA perusahaan, sehingga H1 ditolak. Berdasarkan hasil

uji statistik didapatkan nilai t = 1.023 dan p = 0.313 (p > 0,05).

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arini (2009)

yang menganalisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, KAP, Likuiditas Dan Tingkat Suku

Bunga Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah. Penelitian ini menggunakan sampel tiga

bank umum syariah devisa periode 2005-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

KAP berpengaruh negatif terhadap ROA. Sebaliknya mendukung hasil penelitian

Page 31: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

312

Prasnanugraha (2007) menganalisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja

Bank Umum Di Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel CAR ternyata

terbukti tidak berpengaruh terhadap ROA.

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat ROA Perusahaan

Kualitas aktiva produktif (KAP) diproksi dengan rasio penyisihan penghapusan

aktiva produktif (PPAP) terhadap total aktiva produktif. Semakin tinggi prosentase rasio

ini, semakin rendah kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh bank (Hassan dan Bashir,

2003). Pembentukan PPAP merupakan salah satu upaya untuk membentuk cadangan dari

kemungkinan tidak tertagihnya penempatan dana, sehingga PPAP merupakan beban bagi

bank. Semakin besar PPAP menunjukkan kinerja dari aktiva produktif semakin menurun

sehingga berakibat menurunkan ROA (Muljono, 2005). Semakin besar PPAP maka

semakin buruk aktiva produktif bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu

bank dalam kondisi bermasalah semakin besar (Almilia dan Herdiningtyas, 2005: 13).

Adanya pencadangan yang semakin tinggi, mengindikasikan bahwa aktiva produktif

yang dimiliki bank banyak yang memiliki kolektibilitas dalam perhatian khusus sampai

dengan macet. Hal tersebut mengindikasikan bank kurang berhatihati dalam menyalurkan

dananya sebagai pembiayaan. Semakin besar nilai yang ditunjukkan oleh variabel KAP,

maka semakin besar pula bank harus mencadangkan keuntungan yang diperoleh untuk

aktiva ini, sehingga laba bersih yang diperoleh bank akan semakin kecil (Simanjuntak,

2009: 66). Adanya dana cadangan ini dapat mengakibatkan bank kekurangan likuiditas dan

kehilangan kesempatan berinvestasi. Kekurangan likuiditas dapat mengakibatkan

masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap bank. Hilangnya kesempatan berinvestasi

dalam bentuk pembiayaan mengakibatkan pendapatan potensial bank pun berkurang.

Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis kedua (H2) didapatkan bahwa Kualitas

Aktiva Produktif berpengaruh terhadap ROA perusahaan, sehingga H2 diterima.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = 1.211 dan p = 0.034 (p < 0,05). Jadi,

hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas aktiva produktif (PPPAP)

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Penelitian ini mendukung hasil yang dicapai pada penelitian Arini (2009) yang

menganalisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, KAP, Likuiditas, dan Tingkat Suku Bunga

Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah. Penelitian ini menggunakan sampel tiga bank

umum syariah devisa periode 2005-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KAP

berpengaruh negatif terhadap ROA. Begitu pula halnya hasil yang dicapai oleh Kosmidou

(2008) dalam penelitiannya yang berjudul The Determinants of Bank Performance In

China. Penelitian ini menganalisis pengaruh rasio biaya, permodalan, likuiditas, KAP,

pertumbuhan DPK, pertumbuhan kredit relatif bank, pajak, pertumbuhan PDB, kapitalisasi

pasar, konsentrasi terhadap ROA dan ROE. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

modal dan pertumbuhan PDB berpengaruh terhadap ROA dan ROE.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Tingkat ROA Perusahaan

Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama bank, oleh karena itu sumber

pendapatan utama bank berasal dari kegiatan ini. Semakin besarnya penyaluran dana

dalam bentuk kredit dibandingkan dengan deposit atau simpanan masyarakat pada suatu

bank membawa konsekuensi semakin besarnya risiko yang harus ditanggung oleh bank

yang bersangkutan. Rasio LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang

disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang

Page 32: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

313

digunakan. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan

yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas

bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank

adalah sekitar 85%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-100% atau menurut

Kasmir (2004:272), batas aman untuk LDR menurut peraturan pemerintah adalah tertinggi

110 %.

Tujuan penting dari perhitungan LDR adalah untuk mengetahui serta menilai

sampai berapa jauh bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan operasiatau kegiatan

usahanya. Dengan kata lain LDR digunakan sebagai suatu indikator untuk mengetahui

tingkat kerawanan suatu bank.

Perbankan nasional pernah mengalami kemerosotan jumlah kredit karena

diserahkan ke BPPN untuk ditukar dengan obligasi rekapitalisasi. Begitu besarnya nilai

kredit yang keluar dari sistem perbankan di satu sisi dan semakin meningkatnya jumlah

DPK yang masuk ke perbankan, maka upaya ekspansi kredit yang dilakukan perbankan

selama sepuluh tahun terakhir sepertinya belum berhasil mengangkat angka LDR secara

signifikan. LDR pada saat ini berfungsi sebagai indikator intermediasi perbankan. Begitu

pentingnya arti LDR bagi perbankan maka angka LDR pada saat ini telah dijadikan

persyaratan antara lain : Sebagai salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank;

sebagai salah satu indikator kriteria penilaian Bank Jangkar (LDR terendah 50%); sebagai

faktor penentu besar-kecilnya GWM (Giro Wajib Terendah) sebuah bank; sebagai salah

satu persyaratan pemberian keringanan pajak bagi bank yang akan merger.

Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini yang

menyatakan bahwa Likuiditas (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA

perusahaan, ditolak. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = -0.106 dan p =

0.916 (p > 0,05) sehingga H3 ditolak. Likuiditas yang berarah negatif ini lebih dikarenakan

risiko bagi hasil (dari pembiayaan yang diberikan) yang harus ditanggung pihak bank

menjadi tambah besar, sehingga mengakibatkan ROA menurun.

Hasil regresi ditemukan bahwa likuiditas yang diproksi dengan Financing to

Deposit Ratio (FDR), menunjukkan seberapa besar dana bank dilepas untuk pembiayaan

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Menurut Werdaningtyas (2002: 37), semakin

tinggi rasio ini menunjukkan semakin tidak likuid bank tersebut, yang pada akhirnya

menyebabkan penurunan profitabilitas. Makin tidak likuid suatu bank makin besar risiko

likuiditas yang ditanggung bank, sehingga terdapat risiko tidak tersedianya aktiva likuid

untuk memenuhi kewajiban segera pada nasabah. Hal tersebut dapat mempengaruhi

tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Runtuhnya kepercayaan masyarakat

terhadap perbankan dapat menyebabkan penarikan dana yang berdampak pada makin

rendahnya likuiditas bank yang pada akhirnya menyebabkan penurunan likuiditas

(Werdaningtyas, 2002: 37).

Penelitian ini dapat membuktikan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hesti

Wedaningtyas (2002) menganalisis Pengaruh Pangsa Asset, Pangsa Dana, Pangsa Kredit,

CAR dan LDR terhadap Profitabilitas Bank Take Over Premerger Di Indonesia. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa LDR berpengaruh negatif terhadap ROA. Akan tetapi

hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang menganalisis manfaat dan

Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan juga telah dilakukan

oleh Mabruroh (2004). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja keuangan secara parsial. Begitu juga halnya dengan hasil

Page 33: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

314

yang dicapai pada penelitian Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Arini (2009) yang menganalisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, KAP,

Likuiditas Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah. Penelitian

ini menggunakan sampel tiga bank umum syariah devisa periode 2005-2008. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap ROA.

Disamping itu, membantah hasil penelitian Prasnanugraha (2007) menganalisis Pengaruh

Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Hasil untuk variabel

LDR ternyata terbukti tidak berpengaruh terhadap ROA.

PENUTUP

Berdasarkan dari hasil analisis maka ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut

Selama periode pengamatan tahun 2008-2012, Nilai CAR terbesar yakni pada tahun 2008

dimiliki oleh PT. Bank Pan Indonesia Tbk., sedangkan yang terkecil pada PT. Bank

Bumiputera Indonesia Tbk. Selama periode pengamatan tahun 2008-2012, Nilai Kualitas

Akiva Produktif yang diproksikan dengan PPPAP terbesar adalah pada tahun 2012

dimiliki oleh PT. Bank Pan Indonesia Tbk. Sedangkan yang terkecil dimiliki oleh

PT. Bank Mega Tbk. Selama periode pengamatan tahun 2008-2012, menunjukkan bahwa

pada tahun 2010 tingkat LDR terbesar dimiliki oleh PT. Bank Negara Indonesia Tbk.,

sedangkan yang terkecil tahun 2010 adalah PT. Bank Mega Tbk. Selama periode

pengamatan tahun 2008-2012, pada tahun 2011 tingkat ROA terbesar dimiliki oleh

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dan terkecil adalah PT. Bank Bumiputera

Indonesia Tbk. Hasil pengujian untuk Kecukupan Modal (CAR) tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA perusahaan, dengan arah hubungan positif. Berdasarkan hasil uji

statistik didapatkan nilai t = 1.023 dan p = 0.313 (p > 0,05). Pengujian menunjukkan

bahwa kualitas aktiva produktif (KAP/PPPAP) berpengaruh terhadap ROA perusahaan

dengan arah hubungan positif, sehingga H2 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik

didapatkan nilai t = 1.211 dan p = 0.034 (p < 0,05). Hasil pengujian menunjukkan

likuiditas (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA perusahaan, dengan arah

hubungan negatif. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = -0.106 dan p = 0.916

(p > 0,05) sehingga H3 ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana dan Herdaningtyas. 2005. ”Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi

Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000- 2002”. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2, November 2005.

Awdeh, Ali, 2005, Domestic banks’ and Foreign Banks’ Profitability : Differences and

Their Determinants, Journal of Banking and Finance, Cass Bussiness School, City

of London.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Demirguc-Kunt, A. and A. Huizinga. 1998. Determinants Of Commercial Bank

Interest Margins And Profitability: Some International Evidence. World Bank

Economic Review 13, 379-408.

Page 34: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

315

Dietrich, Andreas and Gabrielle Wanzenried. 2009. What Determines The Profitabilityof

Commercial Banks? New Evidence From Switzerland.

http://www.fmpm.org/docs/12th/papers_2009_web/D1b.pdf. Diakses Tanggal 25

Januari 2010.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, Malayu. 2001. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hassan, M. Kabir dan Abdel-Hameed M. Bashir. (2002). “Determinants of Islamic

Banking Profitabilitas”, International Journal. ERF paper, 2002.

Husnan, Suad dan Endang Pujiastuti. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan: Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka

Pendek). Yogyakarta: BPFE.

Kusumo, Yunanto Adi. 2008. “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode

2002-2007 (dengan pendekatan PBI No.9/1/PBI/2007)”. Jurnal Ekonomi Islam- La

Riba, Vol.II, No 1, Hal: 109-130, Juli 2008.

M. Mahmud Hanafi, dan Abdul Halim, 2005. Analisis Laporan Keuangan, Edisi. Kedua,

AMP, YKPN, Yogyakarta.

Mabruroh. 2004. “Manfaat Dan Pengaruh Rasio Rasio Keuangan Dalam Analisis Kinerja

Keuangan Perbankan”. Benefit, Vol. 8, No. 1, Hal: 37-51, Juni 2004.

Mandala Manurung.2004. “Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter: Kajian Kontekstual

Indonesia” Prathama Rahardja. Penerbitan Fakultas Ekonomi, Universitas

Indonesia, Indonesia.

Mawardi, Wisnu. 2005. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

Bank Umum Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Asset

Kurang Dari 1 Triliun)”. Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14, No. 1, Hal: 83-93, Juli

2005.

Mishkin, Frederic S, 2008. Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan (Buku I dan

II)), Jakarta : Salemba Empat.

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Page 35: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KECUKUPAN MODAL…news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2014/11/FEBRIANTY-JE030… · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),dan

Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di BEI Periode 2008-2011)

VOL. 3 NO. 3

SEPT 2013

316

Naser, Etty M. dan Titik Aryati. 2000. “Model Analisis CAMEL Untuk Memprediksi

Pertumbuhan Laba: Suatu Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di BEJ”. JAAI, Vol. 4, No.2.

Payamta, Machfoed. 1999. ”Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum Menjadi

Perusahaan Publik Di Bursa Efek Jakarta”. Kelola, No. 2/VIII.

Siamat, Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank Dan Non Bank. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.

Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Werdaningtyas, Hesti. 2002. “Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over

Pramerger Di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol. 1, No. 2, Hal: 24-39.

Zainuddin dan Jogiyanto Hartono. 1999. “Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi

Pertumbuhan Laba: Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 1,

Hal: 66-90, Januari 1999.