pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan dan …digilib.unila.ac.id/29485/2/tesis tanpa bab...

80
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN KEPALA URUSAN (KAUR) DI DESA (Studi Pada Desa se Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan) (Tesis) Oleh MUHADI PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: lekien

Post on 31-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DANPENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA

PELAYANAN KEPALA URUSAN (KAUR) DI DESA(Studi Pada Desa se Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)

(Tesis)

Oleh

MUHADI

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

ABSTRAK

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DANPENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA

PELAYANAN KEPALA URUSAN (KAUR) DI DESA( Studi Pada Desa se-Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)

Oleh

MUHADI

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkatpendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja terhadap kinerja pelayanan KepalaUrusan (KAUR) di Desa baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Adapun tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian kuantitatif survei. Populasi dalam penelitian ini 42 orang yang memiikikarakteristik berpendidikan dan memiliki ijazah, telah mengikuti pelatihan danmemiliki pengalamn kerja dibidang pemerintahan, dengan pengukuran kinerjamenggunakan indikator tangibless, reliability, responsiveness, assurance danemphaty. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likertdan sebagai kelengkapan data digunakan dokumen yang ada di desa.. Hasilpenelitian secara sendiri-sendiri menunjukan bahwa pengaruh variabel tingkatpendidikan (X1) terhadap variabel kinerja (Y) adalah sebesar 19,8% artinya setiapada kenaikan tingkat pendidikan akan mempengaruhi kinerja sebesar 19,8%,sedangkan pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja (Y) adalahsebesar 20,3%, artinya setiap mengkuti pelatihan akan mempengaruhi kinerjasebesar 20,3% dan pengaruh variabel pengalaman kerja (X3) terhadap variabelkinerja (Y) 39,5%, artinya setiap bertambahnya pengalaman akan mempengaruhikinerja sebesar 39,5%. Selanjutnya pengaruh variabel tingkat pendidikan,pelatihan dan pengalaman kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pelayananKepala Urusan (KAUR) di desa adalah 52,7% sedangkan sisanya dipengaruhifaktor lain. Hasil ini menunjukan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerjaKepala Urusan (KAUR) di Desa.

Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman Kerja, Kinerja

Page 3: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

ABSTRACT

INFLUENCE OF EDUCATION LEVEL, TRAINING AND WORKEXPERIENCE TO IMPROVE THE PERFORMANCE OF HEAD OF

AFFAIRS SERVICE PERFORMANCE IN THE VILLAGE(Study On the Village on District Natar South Lampung)

By

MUHADI

The purpose of this research is to know the influence of education level, trainingand work experience on service performance Head of Affairs in the village eitherindividually or collectively. The type of research used in this study is the methodof quantitative survey research. The population in this study 42 people who havecharacteristics of educated and have a diploma, have followed the training andhave experience in the field of government, with performance measurements usingtangibless indicators, reliability, responsiveness, assurance and emphaty. Datacollection techniques using questionnaires with Likert scale and as thecompleteness of the data used the existing documents in the village. The results ofindividual studies showed that the influence of education level variables (X1) tothe performance variable (Y) is 19.8% means that there is the increase ofeducation level will affect the performance of 19.8%, while the influence oftraining variables (X2) on the performance variable (Y) is 20.3%, meaning thateach training will affect the performance of 20.3% and the influence of workexperience variables (X3) to the performance variable (Y) 39.5%, meaning thatany increase in experience will affect the performance of 39.5%. Furthermore, theinfluence of variables of education level, training and work experiencecollectively on service performance Head of Affairs in the village is 52.7% whilethe rest is influenced by other factors. This result shows there is a significantinfluence on the performance of Head of Affairs in the Village.

Keywords: Level of Education, Training, Work Experience, Performance

Page 4: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DANPENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA

PELAYANAN KEPALA URUSAN (KAUR) DI DESA(Studi Pada Desa se Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)

Oleh

MUHADI

TesisSebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

MAGISTER ILMU PEMERINTAHANPada

Program Pascasarjana Magister Ilmu PemerintahanFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan
Page 6: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan
Page 7: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan
Page 8: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Hajimena Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan, pada tanggal 4 Juli 1968,

merupan anak pertama dari tiga (3) bersaudara dari

pasangan Bapak Daliman dan Ibu Muhsiti

Pendidikan penulis diawali dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Hajimena

Kecamatan Natar pada tahun 1975 dan lulus pada tahun 1981, kemudian penulis

melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Natar

dan lulus pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan pada Sekolah Menengah

Atas Negeri (SMAN) 5 Tanjung Karang, setelah lulus pada tahun 1987

melanjutkan studi perguruan tinggi Universitas Lampung pada Fakultas Hukum,

jurusan Hukum Perdata dan menyelsaikan studi pada tahun 1992.

Selanjutnya penulis pada tahun 2014 melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana pada

program studi Magister Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung dan penulis aktif bekerja di UPT Direktorat Jenderal Bina

Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Balai Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa Lampung.

Page 9: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

Motto

يـرفع اهللا الذ ين آمنـوا منكم والذين أو تـواالعلم درجت Artinya : “Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Mujadilah: 11)

Tidak semua masalah harus ditemukan solusinyaTerkadang, memang hanya perlu bersabar dan berserah diri.

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama

untuk menyelesaikannya.

Berusaha dan berdo’a adalah kunci kesuksesan

Page 10: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

PESEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada orang orang tersayang dan menyangiku

Istriku, Tuti Purwati. S.Pd

Anak-anaku, Aditia Ilham Pratama dan Shinta Mutia Dewi

Bapak Daliman (Alm) dan ibu Muhsiti yang kuhormati dan selalu mendo’a kanku

Adik-adikku tersayang Muji Basuki dan Juliarto yang selalu menyemangatiku

Seluruh Keluarga Besar yang telah memberikan semangat, dukungan danmemotivasiku

Keluarga Besar Balai PMD Lampung yang selalu memberikan dorongansemangat

Teman- teman tercinta yang telah menolong dan memberikan semangat dalammenyelsaikan studiku

Almamater Tercinta

Page 11: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan kasih sayangNya

kepada penulis sehingga dapat menyelsaikan tesis ini. Tesis dengan judul “Pengaruh Tingkat

Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan Kepala Urusan

(KAUR) diDesa (Studi pada Desa se Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)

merupakan syarat untuk mendapat gelar Magister Ilmu Pemerintahan (M.IP) Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah membantu, sehingga penulisan tesis dapat

terselsaikan. Penulis menyadari bahwa isi yang tersaji dalam tesis ini masih jauh dari sempurna,

dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Pada kesempatan

ini, penulis menyampaikan ucapan terim kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas Lampung yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di Universitas Lampung;

2. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. selaku Direktur Pascasarjana Universitas Lampung yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengenyam pendidikan pada

Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung;

3. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Hertanto, M.Si., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Pemerintahan FISIP Universitas Lampung sekaligus sebagai Penguji Utama yang telah

Page 12: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

memberikan pengarahan dan saran perbaikan kepada penulis, sehingga dapat

menyempurnakan hasil penelitian ini;

5. Ibu Dr. Feni Rosalia, M.Si, selaku Pembimbing Utama penyusunan tesis, yang telah

memberikan arahan, bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga tesis ini dapar

terselsaikan;

6. Bapak Drs. Yana Ekana, P.S., M.Si, sebagai Pembimbing Kedua yang telah memberikan

arahan, kritik dan saran dengan penuh kesabaran kepada penulis;

7. Bapak Dr. Suwondo, M.A, selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan

FISIP Universitas Lampung dan juga Dosen yang memberikan ilmu sebagai wahana

pembelajaran bagi penulis;

8. Seluruh Dosen FISIP Universitas Lampung, tanpa bermaksud meniadakan peran dan

bantuan yang diberikan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

atas semua ilmu, bimbingan yang diberikan kepada penulis;

9. Seluruh staf Administrasi di Program Pascasarjana Magister Ilmu Pemerintahan

Unversitas Lampung yang telah memberikan fasilitas penunjang kegiatan belajar dan

mengajar kepada penulis;

10. Teristimewa kepada orang tuaku, Mertua, Isteri dan Anak-anaku yang selalu

mendo’akan, memberikan nasehat dan memberi motivasi sehingga dapat menyelsaikan

studi pada Magister Ilmu Pemerintahan di Universitas Lampung;

11. Teman-teman seperjuangan Magister Ilmu Pemerintahan angkatan 2014 yang menjadi

bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan penulis;

Page 13: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

12. Bapak Drs. Efendi, M.Si, selaku Kepala Balai PMD Lampung yang telah memberikan

kesempatan dan dorongan untuk menempuh pendidikan Magister Ilmu Pemerintahan di

Universitas Lampung kepada penulis;

13. Kepada seluruh karyawan/karyawati Balai Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Lampung yang selalu memberikan motivasi untuk menyelsaikan studi;

14. Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan Kecamatan

Natar beserta Kepala Desa se Kecamatan Natar yang telah mengizinkan sebagai lokasi

penelitian kepada penulis;

15. Kepada seluruh Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar yang telah

membantu penulis dalam mengisi kuesioner, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam

penyusunan Tesis ini;

16. Semua fihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis yang tidak

dapat disebutkan satu persatu;

17. Almamater tercinta Universitas Lampung;

Akhir kata penulis berdo’a semoga apa yang telah diberikan Bapak/Ibu sekalian kepada penulis,

akan diberikan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga tesis ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua. Amiiin. Terimakasih.

Bandar Lampung, Oktober 2017

Penulis

Muhadi

Page 14: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iHALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iiHALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iiiABSTRAK ............................................................................................................ivABSTRACT........................................................................................................... vHALAMAN PERNYATAAN..............................................................................viPERSEMBAHAN............................................................................................... viiMOTT0................................................................................................................viiiRIWAYAT HIDUP ............................................................................................ ixSANWACANA ..................................................................................................... xDAFTAR ISI ........................................................................................................ xiDAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiiDAFTAR TABEL ............................................................................................. xiiiDAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................8

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8

D. Manfaat Penelitian........................................................................................9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu ..................................................................................10

B. Tingkat Pendidikan ....................................................................................12

C. Pelatihan .....................................................................................................14

D. Pengalaman Kerja ......................................................................................20

E. Kinerja ........................................................................................................22

F. Kepala Urusan ............................................................................................25

G. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Pelayanan .....................27

H. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Pelayanan .....................................27

I. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan .......................29

J. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Kerja SecaraBersama-sama Terhadap Kinerja Pelayanan .............................................29

K. Kerangka Pikir............................................................................................30

L. Hipotesis.....................................................................................................33

Page 15: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

xii

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian............................................................................................35

B. Definisi Konseptual....................................................................................36

C. Definisi Operasional...................................................................................38

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................................42

E. Jenis Sumber Data .....................................................................................43

F. Metode Pengumpulan Data .......................................................................44

G. Tehnik Pengolahan Data ............................................................................44

H. Pengukuran Instrumen Penelitian...............................................................45

I. Uji Instrumen..............................................................................................46

J. Tehnik Analisa Data...................................................................................48

K. Uji Hipotesis ..............................................................................................53

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ......................................................................................56

B. Uji Validitas ..............................................................................................81

C. Uji Reliabilitas ......................................................................................... 84

D. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................................87

E. Hasil Penelitian dan Pembahasan...............................................................88

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...............................................................................................106

B. Saran.........................................................................................................108

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ................................................................................................32

2. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ....................................58

Page 17: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkat Pendidikan Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar .....5

2. Pelatihan Bagi Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar ............6

3. Jenis Pelatihan dalam Bidang Pemerintahan yang Pernah diikuti oleh KepalaUrusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar .................................................6

4. Pengalaman Kerja Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar ......6

5. Perbandingan Antara Pendidikan dan Pelatihan ............................................17

6. Operasional Variabel ......................................................................................40

7. Data Populasi Responden ...............................................................................42

8. Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............................62

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pelatihan yang Pernah diikuti ...........62

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .............................63

11. Distribusi Frekuensi X1.1 ..............................................................................64

12. Distribusi Frekuensi X1.2 ...............................................................................65

13. Distribusi Frekuensi X1.3 ...............................................................................66

14. Distribusi Frekuensi X1.4 ...............................................................................66

15. Distribusi Frekuensi X1.5 ...............................................................................67

16. Distribusi Frekuensi X2.1...............................................................................68

17. Distribusi Frekuensi X2.2 ...............................................................................69

18. Distribusi Frekuensi X2.3 ...............................................................................70

19. Distribusi Frekuensi X2.4 ...............................................................................71

20. Distribusi Frekuensi X2.5 ...............................................................................72

21. Distribusi Frekuensi X3.1 ...............................................................................73

22. Distribusi Frekuensi X3.2 ...............................................................................74

23. Distribusi Frekuensi X3.3 ...............................................................................74

24. Distribusi Frekuensi X3.4 ...............................................................................75

25. Distribusi Frekuensi X3.5 ...............................................................................76

26. Distribusi Frekuensi Y1 ..................................................................................77

27. Distribusi Frekuensi Y2 ..................................................................................78

28. Distribusi Frekuensi Y3 ..................................................................................79

29. Distribusi Frekuensi Y4 ..................................................................................80

Page 18: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

30. Distribusi Frekuensi Y5 ..................................................................................81

31. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Tingkat Pendidikan ............................82

32. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Pelatihan .............................................83

33. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Pengalaman Kerja ..............................83

34. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Kinerja................................................84

35. Hasil Perhitungan Reabilitas Variabel Tingkat Pendidikan ...........................85

36. Hasil Perhitungan Reabilitas Variabel Pelatihan ...........................................85

37. Hasil Perhitungan Reabilitas Variabel Pengalaman Kerja .............................86

38. Hasil Perhitungan Reabilitas Variabel Kinerja ..............................................87

39. Interprestasi Skala Likert ...............................................................................87

40. Kondisi Tingkat Pendidikan ...........................................................................89

41. Kondisi Variabel Pelatihan ............................................................................90

42. Kondisi Variabel Pengalaman Kerja ..............................................................92

43. Kondisi Kinerja Responden ...........................................................................93

44. Korelasi Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja..............................................94

45. Koefisien Determinasi Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja ......................94

46. Uji Koefsien Regresi Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja .........................96

47. Korelasi Pelatihan Terhadap Kinerja ..............................................................97

48. Koefisien Determinasi Pelatihan Terhadap Kinerja........................................98

49. Uji Koefisien Pelatihan Terhadap Kinerja ......................................................98

50. Korelasi Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja..............................................100

51. Koefisien Determinasi Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja.......................10052. Uji Koefisien Regresi Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja........................10153. Korelasi Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja..............................................10254. Koefisien Determinasi Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja.......................10355. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja...................104

Page 19: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

DAFTAR SINGKATAN

1. KAUR = Kepala Urusan2. SPSS = Statistical Product and Service Solution3. BPD = Badan Permusyawaratan Desa4. ANOVA = Analysis Of Variance5. RPJMDes = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa6. RKPDes = Rencana Kerja Pemerintah Desa7. KD = Koefisien Determinasi

Page 20: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

I. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pelayanan publik utamanya merupakan tanggung jawab dan tugas

Pemerintah, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun Pemerintah

Desa. Pelaksanaan pelayanan publik merupakan bagian dari fungsi pemerintahan

dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat

baik secara kualitas maupun kuantitas merupakan standar mutu pelayanan yang

baik yaitu efisien, efektif dan akuntabel.

Kualitas pelayanan publik di Indonesia saat ini masih jauh dari keadaan

efektivitas, efesiensi serta akuntabel, walaupun harus diakui bahwa pelayanan

publik yang dilaksanakan oleh pemerintah terus mengalami pembaharuan baik

dari sudut paradigma, format pelayanan maupun regulasinya, seiring dengan

meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan di dalam pemerintahan itu

sendiri. Meskipun demikian pembaharuan tersebut belumlah memuaskan, bahkan

masyarakat masih sering diposisikan sebagai fihak yang tidak berdaya dan

terpinggirkan dalam kerangka pelayanan. Widodo dalam Foster (2001:121)

mempunyai anggapan bahwa kinerja aparat pemerintah masih relatif rendah dan

belum sepenuhnya bisa memenuhi harapan dan pilihan publik, ketika

melaksanakan tugas pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab, terutama

dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

Page 21: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

2

masyarakat. Melihat pentingnya peranan aparat pemerintah tersebut, lancar

tidaknya pembangunan di negara ini ditentukan oleh aparat pemerintah dalam

menjalankan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya.

Perubahan pelayanan publik di Indonesia ditandai dengan diundangkanya

Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerntah Daerah, selanjutnya

diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dan dirubah kembali

dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang

pada prinsipnya memberikan hak dan kewenangan kepada daerah untuk mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk memenuhi

kepastian hukum dalam hubungan masyarakat dengan penyelenggara pelayanan

publik, terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak dan kewajiban

bagi pemberi dan penerima pelayanan publik serta terwujudnya sistem

penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan

maka diundangkanlah Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik. Pemberian kewenangan kepada Pemerintah Daerah juga membawa

perubahan dan inovasi dalam sistem penyelenggaraan Pemerintahan Desa, yaitu

dengan diundangkanya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa.

Dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 disebut Desa adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memilki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang

Page 22: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

3

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Berdasarkan pada penegasan peraturan perundang-undangan tersebut,

bahwa Desa merupakan unit penyelenggara pemerintahan terendah yang diakui

dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan nasional, ini berarti Pemerintah Desa

merupakan organisasi pemerintah terdepan di dalam penyelenggaraan pelayanan

publik, oleh karena itu Pemerintah Desa dituntut untuk dapat meningkatkan

kinerjanya di dalam penyelenggaran publik sesuai dengan tuntutan dan harapan

masyarakat.

Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang optimal Pemerintah Desa dalam

penyelenggaraan pelayanan publik harus didukung oleh sumber daya Perangkat

Desa yang memadai baik secara kualias maupun secara kuantitas. Berdasarkan

paparan di atas peneliti akan merepleksikan penelitian yang sudah dilakukan oleh

Maya Rosalina (2013) yang meneliti “Kinerja Pemerintah Desa Dalam

Membangun Infrastruktur di Desa Kuala Lapang dan Desa Taras Kecamatan

Malinau Barat Kabupaten Malinau”, dengan hasil penelitian bahwa kinerja

Pemerintahan Desa dalam pembangunan infrastruktur mengedepankan aspirasi

dan partisipasi masyarakat, yang dapat dilihat dari produktivitas, responsivitas,

responsibilitas dan akuntabilitas Pemerintah Desa (ejurnal pemerintahan

interaktif. 2013.1 (1): 13-27 ISSN 0000-0000 ejurnal.pin.or.id).

Alasan peneliti mereplikasikan penelitian Maya Rosalina (2013) adalah

untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil penelitian yang pernah

dilakukan dahulu dengan pelatihan yang akan dilakukan saat ini. Peneliti

menggunakan tahun penelitian, lokasi dan sampel penelitan berbeda. Maya

Page 23: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

4

Rosalina (2013) meneliti kinerja Pemerintah Desa di Desa Kuala Lapang dan

Desa Taras Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau sedangkan peneliti,

meneliti kinerja pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan.

Berdasarkan hasil pra riset di Desa se Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan, diperoleh data jumlah Desa di Kecamatan Natar sebanyak 26

Desa, Sekretaris Desa 26 orang, Kepala Urusan (Kaur) 130 orang, Kepala Dusun

182 orang dan Ketua RT sebanyak 668 orang. Dalam penelitian ini fokus pada

subyek Kepala Urusan sebanyak 130 orang dengan pertimbangan bahwa Kepala

Urusan (Kaur) memiliki tugas pokok membantu Sekretaris Desa dalam urusan

pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, secara

terperinci tugas masing-masing Kepala Urusan (KAUR) sebagai berikut:

1. Kepala Urusan (KAUR) Umum memiliki tugas pokok melaksanakan

administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris

kekayaan Desa serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan;

2. Kepala Urusan (KAUR) Keuangan memiliki tugas pokok melaksanakan

pengelolaan sumber pendapatan Desa, pengelolaan administrasi keuangan

Desa dan mempersiapkan bahan penyusunan APBDes;

3. Kepala Urusan (KAUR) Pemerntahan memiliki tugas pokok melaksanakan

pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan,

pembinaan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan

bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam penyusunan produk

hukum Desa;

Page 24: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

5

4. Kepala Urusan (KAUR) Ekonomi Pembangunan memilki tugas pokok

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan

eonomi masyarakat dan potensi Desa, pengelolaan administrasi

pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan bahan

usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan;

5. Kepala Urusan (KAUR) Kesejahteraan Rakyat melaksanakan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis penyusunan program keagamaan serta

melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan sosial

kemasyarakatan.

Secara sumber daya manusia Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan

Natar memiliki tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja yang

beragam, sebagaimana data dalam tebel berikut ini:

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Kepala Urusan (KAUR) di Desa se KecamatanNatar

NO TINGKAT PENDIDIKANJUMLAH(Orang) KETERANGAN

1. SD/Sederajat 7 5 %

2. SLTP/Sederajat 11 8 %

3. SLTA/Sederajat 94 72 %

4. D 3/ Sarjana (S I) 18 14 %

Jumlah 130 100 %

Sumber: Hasil pengolahan pra survei

Page 25: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

6

Tabel 2. Pelatihan Bagi Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar

NO PELATIHAN DALAM BIDANGPEMERINTAHAN

JUMLAH(Orang)

KETERANGAN

1. Sudah Pernah mengikuti Pelatihan 42 32 %

2. Belum Pernah mengikuti Pelatihan 88 68 %

Jumlah 130 100 %

Sumber: Hasil pengolahan pra survei

Tabel 3. Jenis Pelatihan dalam Bidang Pemeritahan yang penah diikuti oleh

Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar

NO JENIS PELATIHANJUMLAH(Orang) KETERANGAN

1. Pengelolaan Administrasi Desa 10 24 %

2. Penyusuanan RPJMDes dan RKPDes 12 29 %

3. Penyusuna APBDes 6 14 %

4. Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa(PKAD)

13 31 %

5. Penyusunan Profil Desa 1 2 %

Jumlah 42 100 %

Sumber: Hasil pengolahan Pra survei

Tabel 4. Pengalaman kerja Kepala Urusan (KAUR) di Desa se KecamatanNatar

NO PENGALAMAN KERJAJUMLAH(Orang) KETERANGAN

1. 0 ≤ 3 Tahun 62 48 %

2. 3 ≥ ke atas 68 52 %

Jumlah 130 100 %

Sumber: Hasil pengolahan pra survei

Page 26: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

7

Berdasarkan kondisi tersebut ternyata berdampak pada hasil kinerja

pelayanan yang tidak sama diantaranya:

1. Kurang responnya Kepala Urusan (KAUR) dalam menanggapai keluhan

masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan, misalnya ada keluhan

masyarakat tentang kesalahan penulisan nama pada pembuatan KTP

ataupun Kartu Keluarga (KK), KAUR langsung menyalahkan masyarakat;

2. Kepala Urusan (KAUR) sebahagian tidak/belum berada di kantor Desa pada

saat jam kerja, sehingga menyulitkan masyarakat yang membutuhkan

pelayanan;

3. Kepala Urusan (KAUR) sebahagian tidak melakukan pencatatan dan

pengarsipan data atau hasil pelayanan pada buku administrasi Desa (Buku

administrasi desa banyak yang kosong);

4. Tidak transparannya jasa pelayanan (Tidak adanya daftar jasa pelayanan

yang di pampang);

5. Kepala Urusan (KAUR) kurang atau tidak memahami cara pengisian buku

Administrasi Desa (banyak buku adminstrasi Desa tidak terisi);

6. Kepala Urusan (KAUR) sebahagian kurang memahami tugas pokok dan

fungsi sebagai Kepala Urusan (KAUR) (Kegiatan administrasi ditangani

langsung oleh Kepala Desa).

Berdasarkan kondisi di atas membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman

Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan Kepala Urusan (KAUR)”. Studi pada Kepala

Urusan (KAUR) di desa se Kecamatan Natar.

Page 27: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pelayanan

Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar?

2. Seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap kinerja pelayanan Kepala

Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar?

3. Seberapa besar pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja pelayanan

Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar?

4. Seberapa besar pengaruh secara bersama-sama tingkat pendidikan,

pelatihan dan pengalaman kerja Kepala Urusan (KAUR) di Desa terhadap

kinerja pelayanan di Desa se Kecamatan Natar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pelayanan

Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar;

2. Mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja pelayanan Kepala Urusan

(KAUR) di Desa se Kecamatan Natar;

3. Mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja pelayanan Kepala

Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar;

Page 28: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

9

4. Mengetahui pengaruh secara bersama-sama tingkat pendidikan, pelatihan

dan pengalaman kerja terhadap kinerja pelayanan Kepala Urusan (KAUR)

di Desa se Kecamatan Natar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman

Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan

Natar diharapkan memberi manfaat diantaranya:

1. Secara teoritis,

Untuk mengembangkan teori-teori ilmu pemerintahan khususnya teori-teori

yang berkenaan dengan manajemen pemerintahan;

2. Secara praktis, sebagai bahan masukan bagi:

a. Balai Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Lampung yang merupakan

UPT Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam

Negeri yang tugas pokoknya meyelenggarakan pelatihan dan

penyusunan kurikulum pelatihan bagi Aparatur Pemerintahan desa;

b. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan khusunya

Kecamatan Natar sebagai upaya pembinaan kepada Kepala Urusan

(KAUR) di desa.

Page 29: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai kinerja aparatur pemerintahan desa dalam pelaksanaan

administasi desa dan pelayanan masyarakat telah banyak dilakukan seperti

dikemukakan beberapa peneliti sebagai berikut:

1. Penelitian Muhammad Nor (2015) dengan judul Kinerja Aparatur Desa

Dalam Pelaksanaan Administrasi Desa Dan Pelayanan Masyarakat di

Kampung Long Iram Seberang Kecamatan Long Iram Kabupaten Kutai

Barat. Hasil penelitian menunjukkan kinerja Aparat Kampung Loh Iram

Seberang, ditinjau dari indikator kinerja pelayanan yaitu dari sisi

produktivitas, kinerja aparatur diwujudkan dengan adanya fasilitas

kampung yang sudah tersedia, sementara responsivitas dilihat dari aspirasi

masyarakat yang masuk lalu mendapat tanggapan baik dari aparat kampung,

sedangkan responsibilita diukur melalui peraturan kampung dan surat

keputusan kepala kampung yang telah dibuat dalam mengatur urusan

masyarakat, sedangkan akuntabilitas mengacu pada pertanggungjawaban

dalam bentuk laporan yang dibuat oleh pemerintah kampung (eJournal

Pemerintahan Integratif, 2015,3(1):226-236ISSN2337-8670,

ejournal.pin.or.id Copyright 2015).

Page 30: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

11

Persamaan penelitian Muhammad Nor (2015) dengan penelitian yang

penulis lakukan adalah tentang kinerja aparatur desa dalam melaksanakan

administrasi desa dan pelayanan masyarakat. Sedangkan perbedaan yang

penulis lakukan dalam penggunaan metode penelitian yaitu deskriptif

kualitatif sedangkan penulis menggunakan metode kuantitatif survei.

Perbedaan lain adalah lokasi penelitian Muhammad Nor lokasi penelitian di

Kampung Long Iram Seberang Kecamatan Long Iram Kabupaten Kutai

Barat sedangkan lokasi penelitian penulis adalah Desa se Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan.

2. Penelitian Arizki Afrizal Ahmad, (2015) dengan judul Kinerja Pemerintahan

Desa Sebagai Penyedia Pelayanan Publik Di Desa Waringin Pitu Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

a) Bentuk pelayanan publik Desa meliputi pelayanan administrasi dan

pelayanan non administrasi, pelayanan administrasi terdiri dari

administrasi umum dan penduduk. Sedangkan pelayanan non

administrasi meliputi pelayanan fisik atau infrastruktur dan pelayanan

non fisik berbentuk pemberdayaan masyarakat;

b) Prosedur pelayanan terdiri dari prosedur pelayanan administrasi dan

non administrasi, prosedur pelayanan administrasi harus ada surat

pengantar dari RT/RW dan mendapat persetujuan Kepala Desa.

Sedangkan pelayanan non administrasi harus melakukan musyawarah

dengan fihak terkait sebelum melakukan kegiatan;

Page 31: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

12

c) Hambatan dalam menyediakan pelayanan publik yaitu kurangnya

budaya antri, adanya gangguan peralatan seperti padamnya listrik

ataupun kerusakan komputer.

(Jurnal –online.um.ac.id/data/artikel A66FE1A 33C9392 FID5F88DF)

Persamaan penelitian Arizki Afrizal Ahmad (2015) dengan penulis lakukan

adalah mengukur kinerja Pemerintahan Desa sebagai penyedia pelayanan publik.

Sedangkan perbedaanya penelitian terdahulu adalah penggunaan metode kualitatif

jenis deskriptif, sedangkan penulis menggunakan metode kuantitatif survei.

Perbedaan selanjutnya lokasi penelitian, peneliti terdahulu di Desa Waringinpitu

Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang;

Berdasarkan hasil Penelitian terdahulu di atas dapat dijadikan bahan refrensi

dan acuan terkait penelitian peningkatan kinerja pelayanan Kepala Urusan

(KAUR) di desa se Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

B. Tingkat Pendidikan

Sebelum menjelaskan tentang pengertian tingkat pendidikan terlebih dahulu

akan dijelaskan tentang pengertian dari pendidikan. Menurut Effendi dalam

Saroni (2001:72) pendidikan adalah segala usaha yang bertujuan mengembangkan

sikap dan kepribadian pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan diartikan

sebagai pendidikan formal yang dicapai atau diperoleh dibangku sekolah.

Pendidikan formal yang ditempuh merupakan modal yang amat penting karena

dengan pendidikan seseorang mempunyai kemampuan dan dapat dengan mudah

Page 32: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

13

mengembangkan diri dalam bidang kerjanya menurut Handoko (2003:126).

Selaras sebagaimana dinyatakan oleh Saroni (2011:10):

Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung dalam kehidupansebagai upaya untuk menyeimbangkan kondisi dalam diri dengan kondisiluar diri. Proses penyeimbangan ini merupakan bentuk survive yangdilakukan agar diri dapat mengikuti setiap kegiatan yang berlangsung dalamkehidupan.

Beberapa konsep pendidikan yang telah dipaparkan tersebut meskipun

terlihat berbeda, namun sebenarnya memiliki kesamaan karena di dalamnya

terdapat unsur-unsur yaitu pendidikan merupakan suatu proses, ada hubungan

timbal balik antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas penulis dapat simpulkan bahwa

pendidikan adalah suatu usaha yang terencana untuk memperoleh pengetahuan

dan keterampilan dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kemampuan

seseorang.

Pengertian tingkat (jenjang) pendidikan menurut Ihsan (2001:22) adalah

tahap pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pelajaran dan cara

penyajian bahan pengajaran. Sedangkan menurut menurut Andrew E. Sikula

dalam Mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka

panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana

tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk

tujuan-tujuan umum. Selanjutnya Hariandja (2002:169) menyatakan bahwa

tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan

dan memperbaiki kinerja perusahaan.

Page 33: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

14

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan

kesesuaian jurusan. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan

dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, jenjang pendidikan terdiri dari:

a. Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTS);

b. Pendidikan Menengah ( SMA/MA atau SMK/MAK);

c. Pendidikan Tinggi (Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis dan Doktor).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

merupakan suatu prosedur sistematis dan terorganisir yang mempelajari secara

konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin meningkat kemampuan seseorang dan semakin mudah

dalam mengembangkan diri dalam pekerjaannya.

C. Pelatihan

1. Pengertian Pelatihan

Istilah pelatihan menurut Kamil (2012:3) merupakan terjemahan dari kata

“trainng” dalam bahasa Inggris, secara harfiah akar kata “training” adalah

“train”, yang berarti:

1. Memberi pelajaran dan praktik (give teaching and practice);

2. Menjadikan berkembang dalam arah yang dikehendaki (cause to grow in

a required direction);

3. Persiapan (preparation), dan

4. Praktik (practice).

Page 34: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

15

Pelatihan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan Kepala

Urusan (KAUR) di Desa, sehingga dapat mengurangi bahkan dapat dapat

menghilangkan kesenjangan antara Kepala Urusan (KAUR) di Desa dengan

tujuan yang akan dicapai oleh Desa itu sendiri.

Banyak pengertian pelatihan yang disampaikan oleh para ahli antara lain

sebagai berikut, Menurut pendapat Sikula dalam Subekhi dan Jauhar (2012:69)

Pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang

mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non

manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan

terbatas.

Milkovich dan Boudreau dalam Suwanto dkk, (2011:118) menjelaskan

bahwa investasi dalam pelatihan tidak kalah pentingnya dengan investasi

peralatan maupun modal. Pelatihan merupakan komponen yang sangat penting

untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Pelatihan terkait dengan keterampilan

dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan yang sekarang dilakukan.

Pelatihan berorientasi ke masa sekarang dan membantu pegawai untuk menguasai

keterampilan dan kemampuan (kompetensi) yang spesifik untuk berhasil dalam

pekerjaannya.

Pelatihan menurut Dessler dalam Suwanto dkk, (2011:118) adalah” proses

mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang

mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka”. Sedangkan menurut

Simamora dalam Kamil (2012:87) mengatakan pelatihan (training) merupakan

proses pembelajaran untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja. Pelatihan

merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia

Page 35: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

16

dalam dunia kerja. Karyawan, baik yang baru maupun yang sudah bekerja perlu

mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah sebagai

akibat terjadinya perubahan lingkungan kerja, strategi dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam Instruksi Presiden Nomor 15 tahun 1974 pengertian pelatihan

dirumuskan sebagai berikut: pelatihan adalah bagian pendidikan yang

menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di

luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat, dan

dengan menggunaan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori.

Secara konseptual menurut Instruksi Presiden Nomor15 tahun 1974 bahwa

pelatihan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, namun menurut Kamil (2012:9)

pelatihan dan pendidikan terdapat perbedaan yaitu;

a) Pertama, pendidkkan merupakan aktivitas pembelajaran yang lebih luas

dan dalam dibandingkan pelatihan;

b) Kedua, pelatihan lebih berkaitan dengan pengembangan keterampilan

tertentu, sedangkan pendidikan lebih berkaitan dengan tingkatan-

tingkatan pemahaman secara umum.

Selanjutnya menurut Notoatmojo dalam Kamil (2012:9) secara rinci

membedakan pelatihan dan pendidikan dalam beberapa aspek antara lain adalah:

a) Pertama, pada aspek pengembangan keterampilan, pendidikan lebih

menekankan pada pengembangan kemampuan yang menyeluruh

(overall), sedangkan pelatihan lebih menekankan pengembangan

kemampuan khusus (specipic);

Page 36: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

17

b) Kedua, pada aspek area kemampuan, pendidikan menekankan pada

kemampuan kognitif, afektif dan psykomotor; sedangkan pelatihan lebih

menekankan pada kemampuan psykomotor;

c) Ketiga, pada aspek jangka waktu pelaksanaan, pendidikan lebih bersifat

jangka panjang (long term), sedangkan pelatihan lebih bersifat jangka

pendek (short term);

d) Keempat, pada aspek materi yang disampaikan, pendidikan lebih bersifat

umum, sedangkan pelatihan bersifat khusus;

e) Kelima, pada aspek penggunaan metode, pendidikan lebih bersifat

konvensional, sedangkan pelatihan bersifat inkonvensional;

f) Keenam, pada aspek penghargaan terakhir, pendidikan memberikan

gelar, sedangkan pelatihan memberikan sertifikat.

Ikhtisar perbandingan antara pendidikan dan pelatihan dapat dilhat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Perbandingan Antara Pendidikan dan Pelatihan

NO. ASPEK PENDIDIKAN PELATIHAN

1. Pengembangan Kemampuan Menyeluruh (overall)Khusus(specipic)

2. Area kemampuanKognitif, apektif,psikomotorik

Psikomotorik

3. Jangka waktu pelaksanaanJangka panjang (longterm)

Jangka pendek(short term)

4. Materi Lebih umumLebih khusus

5.Penggunaan metodepembelajaran

Konvensional Inkonvensional

6. Penghargaan akhir Gelar (degree)Sertifikat (nondegree)

Sumber: Notoatmodjo dalam Kamil (2012:10)

Page 37: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

18

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa makna pelatihan

sebagai berikut:

a. Pelatihan merupakan kegiatan yang telah direncanakan yang tersusun

secara sistematis, terencana dan terarah pada suatu tujuan;

b. Pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang dilaksanakan di luar

sistem sekolah dengan waktu yang relatif singkat dan lebih menekakan

pada praktek;

c. Pelatihan dapat dilakukan dalam dunia kerja maupun masyarakat luas.

2. Tujuan Pelatihan

Tujuan umum pelatihan menurut Moekijat dalam Kamil (2012 :10) adalah:

a. Untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselsaikan

dengan lebih cepat dan lebih efektif;

b. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat

diselesaikan secara rasional;

c. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan untuk

bekerjasama.

Secara khusus dalam kaitan dengan pekerjaan Simamora dalam kamil

(2012 :11) mengelompokkan tujuan pelatihan ke dalam lima bidang yaitu:

a. Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan perubahan

teknologi. Melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat

secara efektif dapat mengunakan teknologi-teknologi baru;

b. Mengurangi waktu belajar bagi karyawan untuk menjadi kompeten

dalam pekerjaan;

Page 38: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

19

c. Membantu memecahkan permasalahan operasional;

d. Mempersiapkan karyawan untuk promosi; dan

e. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi

3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pelatihan

Menurut Budi (2010:117), kegiatan pelatihan akan sukses dilangsungkan

apabila setiap unsur dalam pelatihan dapat memberikan konstribusi secara

optimal. Adapun unsur atau faktor yang mempengruhi suatu keberhasilan dalam

pelatihan meliputi:

a. Tujuan, pelatihan memerlukan tujuan yang telah ditetapkan, khususnya

terkait dengan penyusunan rencana aksi (action plan) dan penetapan

sasaran, serta hasil yang diharapkan dari hasil pelatihan yang

diselenggarakan;

b. Sasaran, harus ditetapkan dengan kreteria yang terinci dan terukur

(measurable);

c. Pelatih atau Trainers, pelatihan pada umumnya untuk peningkatan skill,

maka para trainers yang dipilih untuk memberikan pelatihan harus benar-

benar memiliki kualifikasi yang memadai sesuai dengan bidangnya,

profesional dan berkompeten;

d. Materi, harus sesuai dengan tujuan pelatihan yang akan dicapai;

e. Metode, metode pelatihan akan lebih menjamin berlangsungnya kegiatan

pelatihan sumber daya manusia yang efektif apabila sesuai dengan jenis

materi dan kemampuan peserta pelatihan;

Page 39: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

20

f. Peserta pelatihan diseleksi berdasarkan persyaratan-persyaratan tertentu

dan kualifikasi tertentu agar sesuai dengan pengalokasian waktu, dana

dan energi yang dibutuhkan.

D. Pengalaman Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengalaman kerja didefinisikan

sebagai suatu kegiatan atau proses yang pernah dialami oleh seseorang ketika

mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Balai Pustaka Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1991).

Menurut Manulang dalam Robbins (2015:112), pengalaman kerja adalah

proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu

pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas

pekerjaan. Sedangkan pendapat Trijoko dalam Robbins (2015:132) mengatakan

pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan

dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan

selama waktu tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja

adalah tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam

melaksanakan pekerjaannya dan dapat diukur dari lamanya bekerja dari tingkat

pengetahuan dan keterampilan yang dimilki, yaitu sejak pertama kali diangkat

menjadi karyawan atau staf pada suatu lapangan kerja tertentu.

Page 40: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

21

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja

Beberapa hal untuk menentukan berpengalaman tidaknya seorang karyawan

yang sekaligus sebagai indikator pengalaman kerja. Menurut Foster (2001 :43)

adalah:

a. Lamanya waktu/masa kerja

Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh

seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan yang telah

dilaksanakan dengan baik;

b. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau

informasi lain yang dibutuhkan karyawan. Pengetahuan juga mencakup

kemampuan untuk memahami dan menerapkan infomasi pada tanggung

jawab pekerjaan.

c. Keterampilan yang dimiliki

Keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk

mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan;

d. Penguasan terhadap pekerjaan dan peralatan

Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik

peralatan dan teknik pekerjaan.

Page 41: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

22

E. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari kata job Performance atau Actual Performance

(Prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Menurut

Mangkunegara (2011:67), pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Suntoro dalam Subekhi dkk, (2012 :194) kinerja adalah hasil kerja

yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam

rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Sedangkan

menurut Jewel dan Siegall (1998:89) kinerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau

produk dan jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok

orang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kinerja adalah

hasil kerja yang dicapai oleh indvidu yang disesuaikan dengan tugas dan tanggung

jawab individu tersebut dalam suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi dimana individu tersebut

bekerja.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mahmudi (2005:2) faktor faktor yang mempengaruhi kinerja

adalah sebagai berikut:

a. Faktor personalia/individu, meliputi pengetahuan, keterampilan, kemampuan,

pengalaman, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki setiap

individu;

Page 42: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

23

b. Faktor kepemimpinan, meliputi kualitas dalam memberikan dorongan,

semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer;

c. Faktor Tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh

rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama tim, kekompakan dan

keeratan anggota tim;

d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau insfrastruktur yang

diberikan oleh pegawai;

e. Faktor konstektual (situasional) meliputi, tekanan dan perubahan lingkungan

eksternal dan internal.

3. Pengukuran Kinerja

Pada prinsipnya kinerja dapat diukur, menurut Sudarmayanti (2013:195)

pengukuran kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan, kegagalan

pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi organisasi. Demikian

halnya kinerja pelayanan dapat diukur, sebagaimana di sampaikan oleh Zeithaml,

Parasuraman & Berry (1990), pengukuran kinerja pelayanan meliputi aspek:

a. Tangibles atau ketampakan fisik, artinya petampakan fisik dari gedung,

peralatan, pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimilki oleh

providers;

b. Reliability atau reabilitas adalah kemampuan untuk menyelenggarakan

pelayanan yang dijanjkan secara akurat;

c. Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong

custumers dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas;

Page 43: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

24

d. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para

pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan kepada

customers;

e. Emphaty adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan oleh

providers kepada customers.

4. Fungsi Indikator Kinerja

Indikator kinerja menurut Sudarmayanti (2013:198) adalah ukuran

kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu

sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan

sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk

menilai atau melihat tingkat kinerja, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,

maupun setelah kegiatan selesai dan berfungsi. Secara umum, indikator kinerja

memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Memperjelas tentang apa, berapa dan kapan kegiatan dilaksanakan;

2. Menciptakan konsesus yang dibangun oleh berbagai fihak terkait untuk

menghindari kesalahan interprestasi selama pelaksanaan

kebijakan/program/kegiatan dan dalam menilai kinerja;

3. Membangun dasar bagi pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja

organisasi unit kerja.

5. Syarat Indikator Kinerja

Adapun syarat indikator kinerja menurut Sudarmayanti (2013:198) adalah:

a. Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan

kesalahan interprestasi;

Page 44: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

25

b. Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun

kualitatif, yaitu dua atau lebih yang mengukur indikator kinerja

mempunyai kesimpulan sama;

c. Relevan, harus melalui aspek yang relevan;

d. Dapat dicapai, penting, dan harus berguna untuk menunjukkan

keberhasilan input, output, hasil, manfaat, dan dampak serta proses;

e. Harus fleksibel dan sensitif terhadap perubahan/penyesesuaian,

pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan;

f. Efektif, data/informasi yang berkaiatan dengan indikator kinerja yang

bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan biaya

yang tersedia.

F. Kepala Urusan (KAUR)

Pelaksanaan otonomi daerah, senyatanya membawa perubahan dalam sistem

penyelenggaraan pemerintahan desa yang merupakan ujung tombak pemerintahan

yang berfungsi sebagai pengayom, pembina, pelayan, penggerak partisipasi

masyarakat dan susb sistem dalam sistem penyelenggaran pemerintahan nasional,

sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakatnya berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu hal terpenting dalam otonomi Desa

sebagai daerah otonom adalah pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

pemenuhan kebutuhan masyarakat, hal ini merupakan hak dari masyarakat dan

merupakan kewajiban yang harus dilakukan Pemerintah Desa agar dapat

Page 45: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

26

memperjuangkan kepentingan umum secara efektif, efisien dan transparan

(Sekretariat Jenderal Depdagri, 2001: 4).

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah

Desa. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa yang dibantu oleh Perangkat Desa,

Perangkat Desa terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan dan

Pelaksana Teknis. Sekretariat Desa dipimpin oleh seorang Sekretaris Desa dengan

dibantu Kepala Urusan (Kaur), dengan tugas pokok melakukan pelayanan

administrasi untuk mendukung pelaksanaan tugas Pemerintahan (Permendagri

Nomor 84 tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah

Desa).

Masyarakat merupakan penerima manfaat dari pelayanan publik, sehingga

membutuhkan dan memiliki harapan terhadap pelayanan publik yang profesional.

Pelayanan publik menjadi tolak ukur kinerja Pemerintah yang paling kasat mata.

Masyarakat dapat langsung menilai kinerja pemerintah berdasarkan kualitas

pelayanan yang diterima karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari

semua kalangan.

Pemerintah hendaknya selalu meningkatkan kualitas pelayanan sesuai

dengan keinginan masyarakat. Menurut Tjokrowinoto (2001:11) relevansi

pemuasan masyarakat atas pelayanan yang disediakan, prilaku Aparat Pemerintah

perlu diperhitungkan kompetensinya dengan mengacu pada dua hal yaitu:

a) pertama, pemerintah harus memberikan pelayanan publik dengan adil,

menurut kemampuan untuk memahami keadaan masyarakat,

mengartikulasikan aspirasi dari kebutuhan masyarakat, lalu merumuskan

dalam suatu kebijakan kemudian di implementasikan;

Page 46: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

27

b) kedua, pemerintah harus mempunyai kompetensi untuk memberdayakan

masyarakat sipil agar, dinamika interaksi antara pemerintah dengan

masyarakat dapat mengalami perubahan menjadi hubungan horizontal.

G. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Pelayanan

Pendidikan diartikan sebagai pendidikan formal yang dicapai atau diperoleh

dibangku sekolah. Menurut Handoko (2003:126), bahwa pendidikan formal yang

ditempuh merupakan modal yang amat penting karena dengan pendidikan

seseorang mempunyai kemampuan dan dapat dengan mudah mengembangkan diri

dalam bidang kerjanya. Menurut teori yang dikemukan oleh Usman (2011:489),

bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengalaman kerja maka akan

semakin tinggi kinerja yang ditampilkan karyawan, lebih dipertegas lagi oleh

Soekidjo (2003:83), juga menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi

dari karyawan akan mempengaruhi kemampuan dalam mencapai kinerja secara

optimal. Dengan demikian jelas bahwa tingkat pendidikan memberikan

kemampuan kepada seseorang untuk:

a. Menyesesuaikan dan menyederhanakan sistuasi yang kompleks;

b. Menganalisis masalah untuk menentukan penyebab yang kritis dalam

unit kerjanya;

c. Memilih tindakan terbaik untuk memecahkan masalah;

d. Mengantisipasi masalah-masalah sehingga mereka dapat mencegah

terjadinya masalah berikutnya.

Page 47: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

28

Kecepatan dan kecermatan perlu selalu diperhatikan, ditingkatkan dan

dipelihara oleh para karyawan, sehingga dapat selalu memperbaiki kinerja agar

semakin baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pendidikan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang

karyawan, di samping itu ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja

seorang karyawan.

H. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Pelayanan

Pelatihan atau latihan kerja merupakan kegiatan organisasi dengan maksud

untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

karyawan sesuai dengan keinginan organisasi . Apabila karyawan telah dilatih

maka mereka akan memiliki kemampuan dan keterampilan lebih baik, sehingga

mereka mampu bekerja lebih baik, efisien dan efektif.

Menurut Mangkuprawira (2007:233), pelatihan adalah merupakan sebuah

proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar karyawan

semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin

baik sesuai dengan standar. Teori ini diperkuat oleh Sikula dalam Mangkunegara

(2011:50) mengatakan, “Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek

yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non

managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan

terbatas”.

Jadi pelatihan dan kinerja memiliki hubungan yang sangat erat, karena

untuk mencapai tujuan kinerja ditentukan adanya kemampuan, pengetahuan dan

keterampilan dari hasil pelatihan.

Page 48: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

29

I. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

Pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan

seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan tingkat

penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pengalaman

seseorang sangat berpengaruh terhadap produktivitas seseorang dalam

melaksanakan pekerjaannya, karena seseorang yang berpengalaman akan lebih

terampil dalam pekerjaannya karena mengetahui seluk beluk pekerjaan tersebut.

Menurut Ravianto dalam Mangkuprawira (2007:104) menjelaskan makin

sering seseorang mengulagi sesuatu, maka semakin bertambah kecakapan serta

pengetahuan terhadap hal tersebut dan dia akan lebih menguasainya.

Berdasarkan hal tersebut di atas pengalaman yang cukup lama berarti

seseorang mengulang-ulang pekerjaan yang sama sehingga membuatnya terbiasa

dan terlatih. Semakin lama pengalaman seseorang berarti semakin tinggi

produktivitas seseorang dalam bekerja.

J. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman KerjaSecara Bersama-sama Terhadap Kinerja Pelayanan.

Pada prinsipnya hasil kerja seseorang karyawan/pegawai dalam suatu

organisasi berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh karakteristik dan kemampuan

dari masing-masing individu, dengan tingkat pendidikan yang dimilki, pelatihan

yang pernah diikuti sesuai dengan pekerjaannya serta pengalaman kerja yang ada

seseorang akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,

dan menurut Robbins dkk (2008:68) menyatakan bahwa jika karyawan memilki

pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya maka kinerja

karyawan akan semakin tinggi.

Page 49: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

30

Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang akan mempermudah dalam

proses adaptasi dan lebih menyederhanakan pemecahan masalah, sehingga

diharapkan menciptakan keharmonisan tetap terjaga dan mekanismen kerja tetap

berjalan dengan baik. Jadi seseorang yang memiliki jenjang pendidikan lebih

tinggi, ditunjang dengn pelatihan yang pernah dikuti serta pengalaman kerja yang

lama akan menunjang produktivitas kerja yang tinggi.

K. Kerangka Pikir

Menurut Sugiono (2008:60) kerangka berpikir menggambarkan pengaruh

antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini berarti

menggambarkan pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja

terhadap kinerja pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di Desa.

Semakin tinggi pendidikan Kepala Urusan (KAUR) di Desa diharapkan

semakin tinggi taraf berpikirnya dan bertambah pengetahuan serta

keterampilannya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dalam

pekerjaanya, demikian juga apabila Kepala Urusan (KAUR) di Desa memiliki

pendidikan lebih tinggi akan lebih mampu melaksakan tugasnya daripada mereka

yang memiliki pendidikan lebih rendah. Hal ini dapat dilihat, Kepala Urusan

(KAUR) di Desa yang tingkat pendidikannya lebih tinggi akan mampu memberi

pelayanan kepada masyarakat.

Selain faktor tingkat pendidikan, faktor pelatihan juga mempunyai peranan

penting dalam meningkatkan kinerja pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di Desa,

karena pelatihan juga mengandung unsur pendidikan, namun pelatihan bersifat

lebih khusus. Pelatihan biasanya hanya terbatas pada topik-topik tertentu dan

Page 50: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

31

membutuhkan waktu penyelenggaraan yang lebih singkat. Pelatihan sangat

dibutuhkan bagi Kepala Urusan (KAUR) di Desa, karena berkaitan dengan

regulasi-regulasi baru, informasi-informasi baru tentang penyelenggaraan

Pemerintahan Desa yang harus segera dikuasainya dan ini hanya dapat dilakukan

melalui pelatihan.

Sebagaimana pendapat Sikula dalam Mangkunegara (2011:44)

mengemukakan bahwa platihan (Training) adalah suatu proses pendidikan jangka

pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana

pegawai non managerial mempelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam

tujuan terbatas.

Pelatihan merupakan salah satu alternatif untuk peningkatan kualitas sumber

daya manusia sehingga Perangkat Desa dapat mengembangkan kemampuannya

baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melakukan pelayanan

kepada masyarakat, tidak kalah pentingnya selain faktor tingkat pendidikan yang

dimilki Kepala Urusan (KAUR) di Desa juga faktor pelatihan yang berkaitan

dengan tugas pokok dan fungsinya yang pernah diikuti, faktor Pengalaman kerja

juga mempengaruhi profesionalisme Kepala Urusan (KAUR) di Desa karena

pengalaman kerja berkaitan dengan kemampuan dan kecakapan, semakin banyak

pengalaman kerja yang dimiliki seorang Kepala Urusan (KAUR) di Desa akan

semakin terampil dalam menjalankan pekerjaanya dan pengalaman kerja dapat

dilihat dari masa kerja Kepala Urusan (KAUR) di Desa yang telah bekerja atau

lamanya bekerja dalam suatu organisasi, sebagaimana dinyatakan oleh wibowo

(2010:156):

Page 51: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

32

“bahwa untuk meningkatkan kinerja seseorang harus “belajar daripengalaman” dimana tiap tugas yang dilaksanakan oleh seseorang memberikesempatan kepada mereka untuk belajar selama mereka merefleksikan apayang telah mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukan sertamengambil kesimpulan mengenai bagaimana seharusnya berprilaku merekadimasa depan apabila mereka harus melakukan tugas yang sama”.

Berdasarkan uraian kerangka pikir di atas, maka faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di Desa dapat

digambarkan dalam paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar: 1 Kerangka Pikir

Keterangan :

X1 : Variabel bebas tingkat pendidikan

X2 : Variabel bebas pelatihan

X3 : Variabel bebas pengalaman kerja

Y : Variabel terikat kinerja pelayanan

: Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-

Sama

: Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara sendiri.

Page 52: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

33

L. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2015:99) merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan permasalahan dan landasan

teori yang ada, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho = Tingkat pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan Kepala

Urusan (Kaur) di kecamatan Natar.

( Ho = μ – O)

Ho.1 = Tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di desa.

( HO.1 = µ = O )

HO.2 = Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan

Kepala Urusan (KAUR) di desa.

( HO. 2 = µ = O )

HO.3 = Pengalaman kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di desa.

( HO.3 = µ = O )

Ha = Tingkat pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pelayanan Kepala Urusan (Kaur) di

kecamatan Natar.

( Ha = µ ≠ O )

Page 53: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

34

Ha.1 = Tingkat Pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di desa.

( Ha.1 = µ ≠ O )

Ha.2 = Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan

Kepala Urusan (KAUR) di desa.

( Ha.2 = µ ≠ O )

Ha.3 = Pengalaman Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di desa.

( Ha.3 = µ ≠ O )

Page 54: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

35

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Menurut Hadi (1993:40) metode adalah suatu usaha untuk menemukan

kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang

dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Sedangkan menurut Sayuti (1989:32), metode adalah upaya ilmiah yang

menyangkut masalah cara kerja, yaitu untuk memahami objek yang akan menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah upaya

ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk menemukan kebenaran, mengembangkan

dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sesuai dengan ilmu yang

bersangkutan.

Pengertian metodologi penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah sebagai

berikut: “Metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan

tertentu sehingga pada giliranya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi masalah”.

Page 55: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

36

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif survei menurut Lawrence dalam Sugiyono (201 :12) :

“Survey are quantitative beasth. The survey ask many pepole (callRespondent) about Their belief, opinions, characteristic, and past or presentbehavior. Survey are approriate for reseach questions about self reportedbelief or behavior” Penelitian survey adalah penelitian kuantitatif. Dalampenelitian survei, peneliti menanyakan ke beberapa orang (yang disebutdengan responden) tetang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek danprilaku yang telah lalu atau sekarang. Penelitian survey berkenaan denganpertanyaan tentang keyakinan dan prilaku dirinya sendiri.

Adapun tipe peneltian yang digunakan yaitu tipe deskriptif yaitu dengan

menggunakan statistika untuk mendeskripsikan atau menggabarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlakuk

umum atau generalisasi Sugiono (2014:147)

B. Definisi Konseptual

Kerangka konseptual dalam suatu penelitian menurut Haryoko dalam Iskandar

(2008:54) menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel-variabel penelitian,

tentang bagimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel

penelitian yang ingin diteliti yaitu variabel bebas dengan variabel terikat, dalam

penelitian ini meliputi:

1. Tingkat Pendidikan (jenjang) pendidikan menurut Ihsan (2001:22) adalah

tahap pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pelajaran dan cara

penyajian bahan pengajaran.

Page 56: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

37

Dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang telah ditamatkan oleh

Kepala Urusan (KAUR) di Desa Pengukuran variabel ini adalah dilihat dari

pendidikan terakhir dari responden.

2. Pelatihan yaitu kegiatan atau tindakan yang pernah dilakukan untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berkaitan dengan

pekerjaannya. Sebagaimana disampaikan oleh Sikula dalam Subekhi dkk

(2012:69), bahwa pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka

pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana

pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis

dalam tujuan terbatas.

3. Pengalaman kerja adalah waktu yang digunakan oleh seseorang untuk

bekerja memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

frekuensi dan jenis tugasnya sebagaimana teori yang disampaikan oleh

Ranupandjoyo dalam Simamora (2004:82), pengalaman kerja adalah ukuran

tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat

memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.

4. Kinerja adalah kegiatan dan hasil yang telah dicapai oleh seseorang di dalam

pelaksanaan tugas atau pekerjaan, dan menurut Suntoro dalam Subekhi dkk

(2012:194) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam periode waktu tertentu.

Page 57: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

38

C. Definisi Operasional

Definisi Operasional variabel menurut Sugiono (2010:58) adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan pengertian di atas definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Tingkat Pendidikan (X1)

Berdasarkan teori Ihsan (2001:22) , bahwa tingkat (jenjang) pendidkan

adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pelajaran dan

cara penyajian bahan pengajaran. Selanjutnya menurut Notoatmodjo

(2003:118), bahwa tingkat pendidikan dapat dibedakan berdasarkan

tingkatan-tingkatan tertentu seperti:

1) Pendidikan dasar selama 9 tahun meliputi SD/sederajat,

SLTP/sederajat;

2) Pendidikan lanjut:

a. Pendidikan menengah minimal 3 tahun meliputi SMA atau

sederajat;

b. Pendidikan tinggi meliputi diploma, sarjana, magister, doktor

dan spesialis.

Page 58: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

39

2. Variabel Pelatihan (X2)

Kegiatan pelatihan akan sukses apabila pelatihan dapat membawa

perubahan terhadap peserta pelatihan. Indikator perubahan tersebut

meliputi:

1. Bertambahnya pengetahuaan peserta pelatihan;

2. Meningkanya keterampilan;

3. Mempercepat penyelsaian pekerjaan;

4. Mengurangi kesalahan;

5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja.

3. Variabel Pengalaman Kerja (X3)

Menurut Foster (2001:43) bahwa untuk menentukan berpengalaman

tidaknya seorang karyawan dapat diukur melalui indikator:

a. Lamanya waktu/masa kerja;

b. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki;

c. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan.

4. Variabel Kinerja Pelayanan (Y)

Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990) menjelaskan beberapa

indikator kinerja pelayanan yang berorientasi pada proses dan hasil,

indikator tersebut adalah:

a. Tangibles (ketampakan fisik);

b. Reliability (Reliabilitas)

c. Responsiviness (Responsivitas)

d. Assurance (Kepastian)

Page 59: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

40

e. Empathy (Empati)

Penelitian ini menggunakan instrumen dalam bentuk kuesioner yang tersusun

dalam daftar pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 6 . Operasional Variabel

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR PERTANYAANTingkatPendidikan (X1)

Tingkat (jenjang)pendidkan adalahtahap pendidikanyangberkelanjutanyang ditetapkanberdasarkantingkatperkembanganpeserta didik,tingkat kerumitanbahan pelajarandan carapenyajian bahanpengajaran Ihsan(2001:22)

1. Pendidikan dasarawal Selama 9 tahunmeliputiSD/sederajat,SLTP/sederajat;

2. Pendidikan lanjuta. Pendidikan

menengahminimal 3 tahunmeliputi SMAatau sederajat;

b. PendidikanTinggi meliputidiploma, sarjana,magister, doktordan spesialisyangdiselenggarakanoleh PerguruanTinggi.Notoatmojo(2003)

1 s.d 5

Pelatihan (X2) Pelatihan(training) adalahsuatu prosespendidikan jangkapendek yangmempergnakanprosedursistematis danterorganisirdimana pegawainon manajerialmempelajaripengetahuan danketerampilan

1. Bertambahnyapengetahuan;

2. Meningkatkanketerampilan;

3. Mempercepatpenyelsaianpekerjaan;

4. Mengurangikesalahan;

5. Meningkatkankuantitas dankualitas pekerjaan

6 s.d 10

Page 60: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

41

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR PERTANYAANteknis dalamtujuan terbatas.(Sikula dalamSubekhi dkk2012:69)

PengalamanKerja (X3)

Pengalaman kerjaadalah ukurantentang lamawaktu atau masakerja yang telahditempuhseseorang dapatmemahami tugas-tugas suatupekerjaan dantelahmelaksanakandengan baik.

(Ranupandjoyodalam Simamora2004:82)

1. Lamanyawaktu/masa kerja;

2. TingkatPengetahuan

3. Keterampilanyang dimiliki;

4. Penguasaanterhadap pekerjaandan peralatan.

(Foster, 2001 : 43)

11 s.d 15

KinerjaPelayanan (Y)

hasil kerja yangdicapai seseorangatau sekelompokorang dalam suatuorganisasi dalamrangka mencapaitujuan organisasidalam periodewaktu tertentu.

(Suntoro dalamSubekhi dkk,2012 :194)

1. Tangibel2. Reliabilitas3. Responsivinees4. Assurance5. Empaty

(Zeithml,Parasuraman &Berry : 1990)

16 s.d 20

Page 61: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

42

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiono (2015:297) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Urusan (KAUR)

sebagai Perangkat Desa di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan sebanyak

42 orang.

Tabel 7. Data Populasi Responden

No. Karakteristik RespodenJumlah(Orang)

1.Birijazah pendidikan formal maupun nonformal

42

2. Mengikuti pelatihan bidang pemerintahan 42

3.Memiliki pengalaman kerja bidangpemerintahan

42

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiono (2015:120) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah populasi dalam penelitian

ini yang memenuhi syarat hanya 42 orang yaitu Kepala Urusan (KAUR) di Desa yang

berijazah, pernah mengikuti pelatihan dan memilki pengalaman kerja dibidang

pemerintahan. Karena jumlah populasi yang akan dijadikan sampel kurang dari 100

orang, maka sampel yang diambil adalah 42 orang atau 100 %.

Page 62: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

43

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penenlitian ini adalah Sampling Purposive

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono (2015:126)

dan dalam penelitian ini yang memenuhi syarat: berpendidikan dan pernah mengikuti

pelatihan serta berpengalaman kerja di bidang pemerintahan sebanyak 42 orang,

sehingga jumlah sampel sebanyak 42 orang.

E. Jenis Sumber Data

Menurut Sugiono (2006:34) data adalah segala sesuatu yang diketahui dan

dianggap memiliki dampak dalam memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau

persoalan. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua ( 2 ) yaitu data primer

dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik

perseorangan maupun kelompok, seperti hasil wawancara atau pengisian kuesioner

yang dilakukan oleh peneliti. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis

kepada responden untuk dijawab, Sugiyono (2015:193). Adapun jenis kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini adalah langsung dan bersifat tertutup, dengan

harapan responden dapat memberikan jawaban secara jujur.

Selanjutnya data yang diperoleh melalui kuesioner diklasifikasikan berdasarkan

variabel yang diisi oleh Kepala Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan.

Page 63: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

44

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang pengumpulannya dilakukan sendiri oleh

peneliti. Dalam penelitian ini data diperoleh dari dokumen atau administrasi Desa se

Kecamatan Natar, ditambah dengan literatur, hasil penelitian sejenis dan data dari

journal yang berhubungan dengan penelitian ini.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Menurut Sugiono (2015:193) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner tersebut diberikan kepada Kepala

Urusan (KAUR) di Desa se Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data menurut Hasan (2002:89) adalah suatu proses dalam

memperoleh ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau

rumus tertentu. Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul dari lapangan.

Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Penyuntingan (editing)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah memeriksa seluruh daftar

petanyaan yang dikembalikan responden, sehingga diperoleh data yang valid dan

realibel serta dapat dipertanggung jawabkan.

Page 64: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

45

2. Tahap Pengkodean (coding)

Pengkodean dilakukan dengan memberi tanda (simbol) yang berupa angka pada

jawaban responden yang diterima yang berfungsi untuk memudahkan dalam mimilih

hasil penelitian

3. Tahap Tabulasi (Tabulating)

Kegiatan pada tahap ini mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa secara

teliti dan teratur untuk memudahkan dalam penelitian.

H. Pengukuran Instrumen Penelitian

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Sugiono (2015 : 135).

Pengukuran instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan

Skala likert, menurut Sugiyono (2015:136), menyatakan bahwa Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Data yang terkumpul mulai daftar pertanyaan

merupakan data kualitatif kemudian selanjutnya diubah menjadi data kuantitatif

dengan cara pemberian skor berdasarkan Skala likert pada masing-masing alternatif

jawaban sebagai berikut :

Page 65: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

46

Jawaban Sangat Setuju = (ST) diberi skor 5

Jawaban Setuju = (S) diberi skor 4

Jawaban Kurang Setuju = (KS) diberi skor 3

Jawaban Tidak Setuju = (TS) diberi skor 2

Jawaban Sangat Tidak Setuju = (STS) diberi skor 1

Sumber : (Sugiono, 2015 : 137).

Untuk menentukan jawaban apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah, maka dapat ditentukan kelas intervalnya:skor tertinggi − skor terendahbanyak bilangan = 5 − 15 = 0,80Keterangan:

a) Untuk kategori sangat tidak baik = 1.00 – 1.80

b) Untuk kategori tidak baik = 1,81 – 2.60

c) Untuk kategori cukup = 2.61- 3.40

d) Untuk kategori baik = 3.41 – 4.20

e) Untuk kategori sangat baik = 4.21 – 5.00

I. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui tingkat

kesahihan atau kevalidan kuesioner penelitian. Arikunto (2002:30) Pengujian

validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Setelah

perhitungan per item pertanyaan dengan menggunakan rumus korelasi product

moment diperoleh (r-hitung) maka angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan

Page 66: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

47

dengan angka kritik tabel korelasi r (r-tabel). Pengujjian penelitian ini menggunakan

program SPSS 23 for window.

Mengukur kevalidan kuesioner penelitian peneliti menggunakan Bevariate

Pearson. Koefisien Bevariate Pearson adalah salah satu rumus yang dapat digunakan

untuk melakukan uji validitas dengan program SPSS. Menurut Widianto (2010: 34),

koefisien korelasi dalam uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

Pearson sebagai berikut:

= −− ( ) . − ( )Sumber: Widianto (2012:34)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

X = Skor item

Y = Skor total

N = Banyaknya subyek

Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah:

a. Jika nilai r hitung > r total, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam

angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item dikatakan

valid);

b. Jika nilai r hitung < r total, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam

angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item dikatakan

tidak valid).

Page 67: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

48

2. Uji Reabilitas

Menurut Arikunto (2002:34) uji reabilitas menunjuk pada suatu pengertian

bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen sudah baik. Instrument perlu diuji dengan

menggunakan uji reabilitas skala yang akan memberikan koefisien alpha yang

bernilai antara 0 – 1. Apabila koefisien alpha nilainya mendekati angka 1, maka dapat

dipastikan bahwa skala yang digunakan pada koesioner secara internal konsisten.

Menurut Burhan Nurgiantoro (2002 : 332), butir-butir pernyataan reliabel bila r alpha

> 0,600. Sedangkan Alpha Cronbach, diformulasikan sebagai berikut:

= ( − 1) 1 − ∑Keterangan:

α = Nilai reabilitas

r = Koefisien reabilitas yang dicari

k = Jumlah butir pernyataan (soal)

Dasar pengambilan keputusan uji reabilitas adalah:

a. Jika r hitung > r tabel, maka data tersebut dikatakan realibel

b. Jika r hitung < r tabel, maka data tersebut dikatakan tidak realibel

J. Teknik Analisa Data

Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data menurut Sugiono ( 2015:199)

adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi

data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

Page 68: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

49

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisa data ini

menggunakan:

1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiono (2015:99) adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi. Data deskripsi yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah mean, median, mode dan standart deviation, adapun tujuan analisa

deskripsi ini untuk memberikan gambaran karakteristik tertentu dari responden dan

mengklasifikasikan nilai kategori rata-rata yang didapat dari kuesioner.

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi menurut Sugiyono

(2015:201). Statistik inferensial yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

analisa korelasi dan analisis regresi linier.

a. Analisa korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel

bebas yaitu tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja baik secara

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya

yaitu kenerja pelayanan.

Page 69: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

50

Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi product moment dengan

formula sebagai berikut:

= (∑ ) − (∑ )(∑ ){ (∑ ) − (∑ ) }{ (∑ ) − (∑ ) }Sumber : (Sugiono, 2006; 216)

Keterangan:

Rxy = Koefisien korelasi pearson’s product moment (hubungan

variabel X terhadap Y)

X = Jumlah skor pertanyaan terhadap variabel bebas (X)

Y = Jumlah skor pertanyaan terhadap variabel terikat (Y)

N = Jumlah sampel

∑ = Jumlah

Untuk dapat memberikan interprestasi seberapa kuat rendahnya hubungan

antara tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja terhadap kinerja

pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di desa se Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan, maka dapat digunakan pedoman interprestasi korelasi

sebagai berikut berikut:

a) Interval koefisien 0,00 – 0,199 tingkat hubungan sangat rendah

b) Interval koefisien 0,20 – 0,399 tingkat hubungan rendah

c) Interval koefisien 0,40 – 0,599 tingkat hubungan sedang

d) Interval koefisien 0,60 – 0,799 tingkat hubungan kuat

e) Interval koefisien 0,80 – 1.000 tingkat hubungan sangat kuat.

Sumber:Sugiyono (2006 :216)

Page 70: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

51

Muhidin dan Abdurahman (2007:106) menerangkan bahwa “Angkakorelasi berkisar antara 0 sampai dengan ± 1,00 (artinya palingtinggi ± 1.00 dan paling rendah 0). Apabila angka indeks korelasibertanda plus (+) maka korelasi tersebut positif dan arah korelasisatu arah, sedangkan apabila angka indeks korelasi bertanda minus(-), maka korelasi tersebut negatif dan arah korelasi berlawananarah, serta bila angka korelasi sama dengan 0, maka hal inimenunjukan tidak ada korelasi”.

b. Analisis Regresi Linier

Analisis regresi dipergunakan untuk menggambarkan garis yang

menunjukan arah hubungan antar variabel, serta dipergunakan untuk

melakukan prediksi. Analisa ini dipergunakan untuk menelaah hubungan

antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan

yang modelnya belum diketahui dengan sempurna. Regresi yang terdiri dari

satu variable bebas (predictor) dan satu variable terikat (Response/Criterion)

disebut regresi linier sederhana (bivariate regression), sedangkan regresi

yang variable bebasnya lebih dari satu disebut regresi berganda (Multiple

regression/multivariate regression), yang dapat terdiri dari dua prediktor

(regresi ganda) maupun lebih, analisis regresi linier berganda digunakan

untuk mengetahui pengaruh atau variabel bebas (variabel bebas lebih dari

satu) terhadap variabel terikat.

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam

artian ada variabel yang mempengaruhi dan ada variabel yang

Page 71: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

52

dipengaruhi. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau

negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila

nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Analisis regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) .

Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut :′ = +Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan jika bernilai positif

ataupun penurunan jika bernilai negatif)

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data

dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS sebagai alat untuk

meregresikan model yang telah di rumuskan.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda berfungsi mencari hubungan secara

bersama-sama antara tiga (3) variabel bebas yaitu tingkat pendidikan,

pelatihan dan pengalaman kerja secara bersama-sama (simultan)

dengan variabel terikat yaitu kinerja pelayanan.

Page 72: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

53

Rumusan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:= ( , , )Fungsi tersebut akan berbentuk persamaan linear sebagai berikut:= + + +Keterangan:

Y : Kinerja Perangkat Desa

a : Konstanta

X1 : Variabel tingkat pendidikan

X2 : Variabel pelatihan

X3 : Variabel Pengalaman kerja

b1 : Koefisien regresi variabel tingkat pendidikan

b2 : Koefisien regresi variabel pelatihan

b3 : Koefisien regresi variabel pengalaman kerja

K. Uji Hipotesis

Penguji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial maupun

secara bersama-sama. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis uji t

dan uji F sebagai berikut:

1. Uji T (Individual Test)

Uji T (Individual Test) dilakukan untuk mengukur signifikasi koefisien variabel

bebas dengan variabel terikat secara parsial. Rumus uji t sebagai berikut:

ℎ =

Page 73: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

54

Keterangan:

t hitung = nilai t

bj = nilai koefisien regresi

Sbj = Standard error koefisien regresi

Hipotesa sebagai berikut:

a. Ho : β1 = 0 koefisien regresi variabel bebas tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat;

b. Ha : β1 ≠ 0 koefisien regresi variabel bebas berpengaruh secara signfikan

terhadap variabel terikat.

Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika t hitung ≤ t tabel (0,05) maka Ho diterima Ha ditolak, artinya tidak ada

pengaruh secara signifikan antara variabel bebas ( X1, X2, X3 ) terhadap

variabel Y;

b. Jika t hitung ≥ t tabel (0,05) maka Ho ditolak Ha diterima, artinya ada

hubungan yang signifikan antara variabel bebas (X1,X2, X3) terhadap variabel

Y.

2. Uji F

Uji F ditujukan untuk menguji tingkat pengaruh semua variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat. Rumus hipotesis yang diuji adalah sebagai

beikut:

ℎ = /(1 − )/( − − 1)

Page 74: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

55

Keterangan:

R2 : Koefisien determinasi

K : Jumlah variabel independen

n : Jumlah Sampel

Hipotesis sebagai berikut:

a. Ho : β1 = β2 = β3 = 0 tidak ada pengaruh secara signifikan variabel X1, X2, X3

secara bersama-sama terhadap variabel Y;

b. Ho : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 variabel X1, X2, X3 secara signifikan bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel Y.

Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika F hitung ≤ F tabel maka, Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak

signifikan;

b. Jika F hitung > F tabel maka, Ho ditolak dan Ha dierima artinya signifikan.

Pada penelitian ini seluruh pengolahan dan analisis data menggunakan sofware

Statistical Package for Social Science atau Statistical Product and Service Solution

(SPSS) yaitu metode pengolahan data melalui proses komputer yang mampu

menghasilkan perhitungan yang cepat dan akurat.

Page 75: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan latar belakang, tujuan, manfaat, dukungan teori, metodologi

dan analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, Bab II, Bab III dan Bab IV

maka dapat disimpulkan dan saran pada penelitian ini sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan dan

pengalaman kerja terhadap kinerja pelayanan Kepala Urusan (KAUR) di Desa se

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dapat disimpulkan:

1. Besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja Kepala Urusan

(KAUR) di Desa se Kecamatan Natar 19,8%, artinya setiap ada kenaikan

tingkat pendidikan akan mempengaruhi kinerja Kepala Urusan (KAUR)

sebasar 19,8%. Data tingkat pendidikan Kepala Urusan (KAUR) di Desa

se Kecamatan Natar didominasi berpendidikan SLTA/Sederajat sebanyak

80,95%, hal ini terbukti tingkat responsivitas (Responsiveness) Kepala

Urusan (KAUR) menerima dan menampung keluhan masyarakat baik

yang bersifat kebutuhan maupun keinginan masyarakat, namun masih

kurang terutama dalam hal pelayanan pembuatan maupun perbaikan data

Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) sering

Page 76: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

107

menyalahkan masyarakat dan bekerja hanya berdasarkan perintah

pimpinan;

2. Besarnya pengaruh pelatihan terhadap kinerja Kepala Urusan (KAUR) di

Desa se Kecamatan Natar baru mencapai 20,3% artinya setiap mengikuti

pelatihan akan mempengaruhi kinerja sebesar 20,3%, Hal ini tampak

(Tangibles) setelah melakukan pelayanan Kepala Urusan (KAUR) hanya

melakukan pengisian buku admnistrasi tertentu saja terutama Buku

Agenda, buku yang menyangkut keuangan dan buku terkait

pembangunan dan terlihat buku Administrasi Kependudukan tidak terisi

semua, Buku Tanah di Desa dan Buku Inventaris dan Kekayaan Desa

masih kosong;

3. Besarnya pengaruh Pengalaman kerja terhadap kinerja Kepala Urusan

(KAUR) di Desa se Kecamatan Natar 39,5% artinya setiap bertambahnya

pengalaman kerja akan mempengaruhi kinerja sebesar 39,5%. Hal ini

terlihat pada saat melakukan pelayanan Kepala Urusan (KAUR) mampu

memberikan penjelasan secara menyakinkan pada masyarakat bahwa

program pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMDes maupun

RKPDes dapat terlaksana secara pasti (reliabelility dan assurance) sesuai

dengan hasil musyawarah karena dana pembangunan telah tersedia;

4. Besarnya pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja

secara bersama-sama mempengaruhi kinerja Kepala Urusan (KAUR) di

Desa se Kecamatan Natar sebesar 52,7%, artinya dengan pendidikan

SLTA/Sederajat, dan pernah mengikuti serta memiliki pengalaman kerja

dalam bidang pemerintahan ternyata mampu memberikan pelayanan

Page 77: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

108

secara baik kepada mayarakat, sisanya sebesar 48,3% dipengaruhi faktor

lainnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada fihak-fihak

terkait sebagai upaya meningkatkan kinerja Kepala Urusan (KAUR) di Desa se

Kecamatan Natar sebagai berikut:

1. Balai Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Lampung dalam

melaksanakan pelatihan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Materi pelatihan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pelatihan;

b. Pemetaan peserta pelatihan berdasarkan kebutuhan peserta;

c. Metode dan cara harus lebih berorientasi pada praktik;

d. Kesesuaian materi dengan peserta pelatihan berdasarkan tugas pokok

dan fungsi;

e. Pelatih atau fasilitator Balai PMD Lampung selalu meningkatkan

kemampuan sesuai perkembangan masyarakat.

2. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan agar dapat

menganggarkan dalam APBD untuk kegiatan peningkatan kapasitas

aparatur Pemerintah Desa;

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (Kecamatan) dalam memberikan

rekomendasi pergantian Perangkat Desa mempertimbangkan aspek

memiliki pengalaman kerja di bidang pemerintahan.

4. Pemerintah Desa diharapkan mendengar keluhan/saran/aspirasi

masyarakat, dengan harapan ada perbaikan pelayanan.

Page 78: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif,Yogyakarta. BPFE

Arikunto, Suharsini, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekata Praktek, Rineke Citra.

Budi, Triton P, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia: Perspektif Partnership dankolektivitas. Jogjakarta: Oryza

Departemen Pendidikan Nasioanal, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta. PT Gramedia

Djamarah, Syaiful Bahri, 2008. Psikologi Belajar.Jakarta. Rineka Citra,

Effendi, Taufiq, 2005, Permenpan Nomor PER/66/M.PAN/2005 tentang Jabatan FungsionalWidyaisuara dan Angka Kreditnya, Jakarta:Menpan.

Foster, Bill, 2001, Pembinaan untuk peningkatan kinerja karyawa , Jakarta. PPM

Kamil Mustofa, 2012, Model Pendidika dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi), Bandung, CVAlfabeta

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. PT. Refika Aditama, Bandung.

------------. 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung. PT RemajaRosdakarya.

Mangkuprawira, Sjafri, 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor:Ghalia Indonesia

Nurchois, Hanif, 2011. Pertumbuhan & Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Jakarta, GhaliaIndonesia.

Saroni, Muhammad, 2011. Orang Miskin Bukan Orang Bodoh, Yogyakarta: Bahtera Buku

Handoko,T. Hani, 2003. Manjemen. Cetakan Kedelapanbelas, BPFEY Yogyakarta, Yogyakarta

Hadi, Sutrisno, 1993, Methodology Research, Yogyakarta : fakultas Psikologi UGM.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan,Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai.Jakarta:Grasindo.

Page 79: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

Hartatik, Indah Puji, 2014. Buku Praktis Pengembangan SDM . Jogjakarta: Laksana.

Ihsan, Fuad, 2001. Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Iskandar, 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),Jakarta Gaung Persada Press.

Jewell, LL dan Marc Siegall, 1998. Psikologi Industri atau Organisasi Modern. TerjemahanHandayani. Pusjatmaka dan Meltasari, Jakarta. Arcan.

Robbins, Stephen P dan Judge Timotyy A, 2008. Prolaku organisasi, edisi ke 12,Jakarta;Salemba Empat.

.........., 2015, Prilaku Organisasi, Jakarta, Salemba Empat, edisi ke 16.

Sayuti, Husin, 1989, Pengantar Meodologi Riset, Jakarta: CV Fajar Agung.

Suwanto & Priansa, Doni J, 2011, Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan Bisnis,Bandung, Alfabeta.

Sedarmayanti, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Biokrasi, dan ManajemenPegawai Negeri Sipil, Bandung. PT Refika Aditama.

Simamora, Henry, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE: YKPN. Yogyakarta.

Subekti, Akhmad & Jauhar Mohammad, 2012. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia(MSDM), Jakarta. Prestasi Pustakarya.

Soekidjo, Notoatmojo, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta, Rineka Cipta

Sugiyono, 2006. Metode penelitian Bisnis. Cetakan Kesembilan, Bandung, CV Alfabeta

------------, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, CV Alfabeta.

------------, 2015, Metode Penelitian kombinasi (Mixed Methodds), Bandung, CV Alfabeta.

Thoha, Miftah, 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Usman Husaini, 2011. Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta. Bumi Aksara

Wibowo, 2010, Manajemen Kinerja Edisi Ketiga, Jakarta. Rajawali Press

Page 80: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN …digilib.unila.ac.id/29485/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kepala Urusan (K AUR) di desa ... Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan

Perundang-undangan

Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Nomor 20 Tahun 2003. Maret2013. Fokus Media, Bandung

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. 2014. Direktorat Jenderal PemberdayaanMasyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang PedomanPenyelenggaraan Pelayanan

Jurnal

Rosalina, maya.2013. “Kinerja Pemerintah Desa Dalam Membangun Infrastruktur di Desa KualaLapang dan Desa Taras Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau”. EjournalPemerintahan Interaktif. 2013.1(1): 12-27 ISSN 0000-0000 ejurnal.pin.or.id.

Nor. Muhammad.2015 “ Kinerja Aparatur Desa Dalam pelaksanaan Administrasi Desa danPelayanan Masyarakat di Kampung Long Iram Seberang Kecamatan Long IramKabupaten Kutai barat. Ejournal Pemerintahan Integratif, 2015.3(1):226-236 ISSBN2337-8670, ejournal.pin.or.id Copyright 2015.

Ahmad. Arizki Afrizal.2015 “Kinerja Pemerintahan Desa Sebagai Penyedia Pelayanan Publik diDesa Waringin Pitu Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Jurnal –online.um.ac.id/data/artikel A66FE1A33C9392FID5F88DF.