pengaruh tingkat leverage, ukuran...

142
ii PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN TERHADAP CSR DISCLOSURE (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Yudhi Prasetiyo 1112082000051 Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Dr. Yahya Hamja,MM Yusro Rahma,SE.,M.Si NIP. 1949060 2197803 1 001 NIP. 19800506 200801 2 016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436H/2015

Upload: vodiep

Post on 02-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

ii

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS,

DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN TERHADAP

CSR DISCLOSURE

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Yudhi Prasetiyo

1112082000051

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja,MM Yusro Rahma,SE.,M.Si

NIP. 1949060 2197803 1 001 NIP. 19800506 200801 2 016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436H/2015

Page 2: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

iii

Page 3: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

iv

Page 4: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yudhi Prasetiyo

No. Induk Mahasiswa : 1112082000051

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Maret 2016

Yang Menyatakan,

(Yudhi Prasetiyo)

Page 5: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Yudhi Prasetiyo.

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Maret 1994.

3. Alamat : JL. Lestari Gg. Rahayu No.41 Rt10/03, Jak-Tim.

4. Telepon : 081294299977.

5. Email : [email protected] .

II. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Peltu (Purn) Priyono.

3. Ibu : Suwarti

4. Saudara Kandung : Yuli Saputro,SH.,MH.

III. PENDIDIKAN

No University / School

Dates From – To

1. TK Kartika XVI, Jak-Tim, DKI

Jakarta 1999 – 2000

2. SDN 02 Pagi, Jak-Tim, DKI Jakarta 2000 – 2006

3. SMPN 179 Jak-Tim, DKI Jakarta

2006 – 2009

4. SMAN 98 Jak-Tim, DKI Jakarta 2009 – 2012

5.

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2012 – 2016

Page 6: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

vii

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

No Organisasi/Institusion Dates From-to

1 OSIS SMAN 98 JAKARTA 2009-2012

2 HMJ AKUNTANSI 2012-2013

3 HMJ AKUNTANSI 2013-2014

5 BEM HMJ AKUNTANSI 2014-2015

Page 7: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

viii

ABSTRACT

This study aimed to analyze and get empirical evidence about influence of

the level of leverage, size of board of commissioner, and ownership structure have

affect to corporate social responsibility disclosure in the property and real estate

company in Indonesia. ownership structure, which in proxy is managerial

ownership, public ownership and foreign ownership. The research is done at

property and real estate company which are listed in Indonesia Stock Exchange

from 2010 until 2014. This research used purposive sampling It was found 27

company at the research sampel ang then the total sampel for 5 years is 135

sampel . This research used Multiple Regression Analysis Method.

The result this research showed size of board of commissioner, Publik

Ownership and Foreign Ownership significant influence for corporate social

responsibility disclosure while the level of leverage and m.anagerial ownership

not significant influence for corporate social responsibility disclosure.

Key word: corporate social responsibility disclosure, the level of leverage, size of

board of commissioner, managerial ownership, public ownership and foreign

ownership.

Page 8: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui secara

empiris apakah pengaruh tingkat leverage, ukuran dewan komisaris dan struktur

kepemilikan saham perusahaan terhadap corporate social responsibility

disclosure dalam perusahaan yang bergerak di sektor jasa property dan real

estate di Indonesia. struktur kepemilikan saham perusahaan yang di proksikan

menjadi tiga yaitu kepemilkan saham publik, kepemilikan saham manajerial dan

kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010

sampai 2014. Dengan menggunakan purposive sampling mendapatkan 27

perusahaan yang di tentukan dalam penelitian sehingga total keseluruhan sampel

selama 5 tahun sebanyak 135 perusahaan .Metode analisis yang di pakai adalah

regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ukuran dewan komisaris,

kepemilikan public dan kepemilikan asing terbukti berpengaruh terhadap

corporate social responsibility disclosure sedangkan tingkat leverage dan

kepemilikan manajerial terbukti tidak berpengaruh terhadap corporate social

responsibility disclosure.

Kata kunci : corporate social responsibility disclosure, tingkat leverage, ukuran

dewan komisaris, kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham publik dan

kepemilikan saham asing.

Page 9: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirohim

Assalamulaikum Warohmatullahi Wabarakhatu

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penelitian ini yang berjudul “(Studi Empiris Perusahaan

Property ada yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2014)”

ini dapat diselesaikan.

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat syarat untuk

meraih gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis memahami sepenuhnya bahwa penelitian ini tak luput dari

kesalahan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangan diharapkan

demi perbaikan di masa mendatang.Semoga penelitian ini dapat memberikan

inspirasi bagi para pembaca untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dan semoga

penelitian ini bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam seluruh proses penyusunan skripsi ini,

terutama kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Peltu (Purn) Priyono dan Ibunda

Suwarti yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, doa

serta bantuan moril maupun materil yang di butuhkan dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 10: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xi

2. Kakak laki laki-ku Yuli Saputro,SH.,MH dan Kakak Ipar-ku Yeniota

Silora,Amd yang telah memberikan masukan, semangat serta dukungan

serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini,Lc.,M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Yahya Hamja,MM selaku Dosen Pembimbing I yang begitu

teliti, cermat dan sabar dalam membimbing penulis, serta memberikan

begitu banyak arahan dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini

hingga selesai.

5. Ibu Yusro Rahma,SE.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

sabar dan selalu meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan

masukan yang begitu banyak kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

6. Ibu Yessi Fitri,SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

9. Keluarga Besar HMJ Akuntansi periode 2013-2014 dan periode 2014-

2015. Tempat penulis melakukan berbagai kegiatan organisasi,

mendapatkan banyak pengalaman yang baru, teman-teman yang baru, dan

Page 11: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xii

10. suasana yang begitu baru dan penuh makna. penulis sangat bangga dan

senang sekali dapat menjadi bagian dari kalian.

11. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Akuntansi 2012.

12. Terima kasih kepada teman-teman Akuntansi B 2012 (Galih, Rifai, Heri,

Ilman, Mayeda, Fadil, Randi, Farid, Revan, fajar, Dara, Dina, Dita, Dwi,

Farida, Fitri, Latul, Vivi, Jian, Rita, Nindy, Seren, Zakia, Nisa, Abel, dan

Intan) penulis sangat senang dan bahagia mempunyai teman-teman seperti

kalian yang begitu baik dan menyenangkan.

13. Terima kasih kepada saudara-saudariku OSIS 22 SMAN 98 yang terus

memotivasi dan memberi semangat penulis untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

14. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku Tiana, Adila, Dwi, Yefananda dan

Cakra yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

15. Terima kasih kepada teman teman seperjuangan ujian komprehensif

Rifa’I, Rifqi, Rita, Inayah, Nida, dan Elsa yang telah memberikan

semangat pada saat ujian sidang skripsi.

16. Terima kasih kepada teman-teman SMA penulis yang telah memberikan

motivasi dan semangat kepada penulis.

17. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

membantu terselasikannya skripsi ini.

Page 12: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xiii

Penulis menyadari bahwa penulisan skrispi masih jauh dari kata sempurna

dikarenakan masih pengetahuan penulis yang masih sangat minim.Oleh karena itu

penulis mengharapkan segala bentuk saran, kritikan dan masukan dari berbagai

pihak.

Jakarta, Maret 2016

( Yudhi Prasetiyo)

Page 13: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ..................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH......................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 11

A. Kajian Pustaka ................................................................. 11

1. Landasan Teori ................................................................. 11

2. Teori Agensi ................................................................. 12

3. Teori Legitimasi ................................................................ 12

4. Teori Stakeholder .............................................................. 15

5. Corporate Social Responsibility Disclosure ........................ 16

6. Pengungkapan Sosial dalam Lap.Tahunan .......................... 18

7. Tingkat Leverage .............................................................. 2

Page 14: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xv

8. Ukuran Dewan Komisaris .................................................. 24

9. Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan ......................... 25

10. Kepemilikan Saham Publik ............................................. 25

11. Kepemilikan Saham Manajerial ....................................... 27

12. Kepemilikan Saham Asing ............................................... 28

B. Penelitian Terdahulu .............................................................. 31

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ............ 37

1. Pengaruh Tingkat Leverage Terhadap CSRD ..................... 37

2. Pengaruh UDK Terhadap CSRD ........................................ 38

3. Pengaruh Kepemilikan Saham Publik Terhadap CSRD ...... 39

4. Pengaruh Kepemilikan Saham Manajerial Terhadap CSRD 40

5. Pengaruh Kepemilikan Saham Asing Terhadap CSRD ....... 41

D. Kerangka Pemikiran Teoritis.................................................. 43

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ..................................... 45

A. Ruang Lingkup ...................................................................... 45

B. Jenis Penelitian ...................................................................... 45

C. Metode Populasi dan Sampel ................................................. 45

D. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 46

E. Metode Pengumpulan Data .................................................... 46

F. Metode analisis ...................................................................... 47

1. Analisis deskriptif .............................................................. 47

2. Uji asumsi klasik ................................................................ 47

a. Uji Normalitas.................................................................... 48

b. Uji Heterokedesitas ............................................................ 49

c. Uji Multikolinearitas .......................................................... 49

d. Uji Autokorelasi................................................................. 50

3.Pengujian hipotesis ............................................................. 51

a. Uji Koefisien Determinasi .................................................. 52

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ...................... 52

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 53

G. Variabel dan Definisi Operasional Variable ........................... 54

Page 15: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xvi

1. CSR Disclosure .................................................................. 54

2. Tingkat Leverage ............................................................... 55

3. Ukuran Dewan Komisaris .................................................. 56

4. Kepemilikan Saham Publik ................................................ 57

5. Kepemilikan Saham Manajerial ......................................... 58

6. Kepemilikan Saham Asing ................................................. 58

H. Operasionalisasi Variabel....................................................... 59

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 60

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 60

B. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................. 61

C. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 64

1. Hasil Uji Normalitas .......................................................... 64

2. Hasil Uji Heterokedesitas ................................................... 67

3. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................. 69

4. Hasil Uji Autokorelasi ....................................................... 71

D. Pengujian Hipotesis ............................................................... 71

1. Hasil Uji Koefisein Determinasi ......................................... 72

2. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ............. 73

3. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .............................. 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 81

A. Kesimpulan ........................................................................... 81

B. Saran ................................................................................... 82

1. Bagi Investor dan Calon Investor ....................................... 82

2. Peneliti Selanjutnya ........................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 84

LAMPIRAN .......... ................................................................................... 89

Page 16: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu dan sekarang ....................................... 31

3.1 Pengukuran Autokorelasi ................................................. 50

3.2 Operasional dan Pengukuran Variabel .................................. 59

4.1 Perolehan sampel penelitian ................................................. 60

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................ 62

4.3 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnof dan Shapiro-Wilk ................ 66

4.4 Hasil Uji Spearmen Rho ....................................................... 68

4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................... 70

4.6 Hasil Uji Durbin Watson ...................................................... 71

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................... 72

4.8 Hasil Uji Statistik t ............................................................... 73

4.9 Hasil Uji Statistik F .............................................................. 80

Page 17: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Gambar Skema Kerangka Pemikiran Teoritis ....................... 42

4.1 Gambar Grafik Normal P Plot .............................................. 65

4.2 Gambar Grafik Scatterplot ................................................... 67

Page 18: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Daftar Sampel Perusahaan Property dan Real Esate .............. 89

2 Index Pengungkapan CSR GRI 3.1 ....................................... 92

3 Perhitungan Corporate Social Responsibility ....................... 102

4 Perhitungan Tingkat Leverage .............................................. 107

5 Perhitungan Ukuran Dewan Komisaris ................................. 109

6 Perhitungan Kepemilikan Saham Asing................................ 111

7 Perhitungan Kepemilikan Saham Manajerial ........................ 113

8 Perhitungan Kepemilikan Saham Publik .............................. 115

9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................ 117

10 Hasil Uji Normalitas ............................................................ 117

11 Hasil Uji Heterokedesitas ..................................................... 118

12 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................... 120

13 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................... 120

14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................... 120

15 Hasil Uji Signifikansi Parameter Inividual (uji t) .................. 121

16 Hasil Uji Signifikansi Simultam (uji F) ................................ 121

Page 19: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan
Page 20: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjaga eksistensinya perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan

masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya.Ada hubungan yang bersifat timbal

balik antara perusahaan dengan masyarakat.Perusahaan dan masyarakat adalah

pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan dalam hal pembangunan.

Dilihat dari aspek ekonomi perusahaan harus berorientasi mendapatkan

keuntungan dan dari segi aspek sosial, perusahaan harus memberikan kontribusi

secara langsung kepada masyarakat.Dampak dari aktivitas perusahaan tidak hanya

dirasakan oleh pihak yang terkait langsung dengan perusahaan. Keberadaan dan

dampak aktivitas perusahaan seringkali bertentangan bahkan merugikan

kepentingan pihak lain. Perbedaan kepentingan tersebut jika tidak ditindaklanjuti

maka akan mempengaruhi aktivitas dan eksistensi perusahaan, oleh karena itu

seharusnya perusahaan tidak hanya fokus pada kepentingan perusahaan saja,

tetapi juga mencermati kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan (Rizkia

Anggita, 2012).

Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini sudah tidak asing lagi

dikalangan masyarakat umum, sebagai respon perusahaan terhadap lingkungan

masyarakat.CSR berkaitan dengan tanggung jawab sosial, kesejahteraan sosial

dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat.Industri dan korporasi dalam hal ini

berperan untuk mendorong perekonomian yang sehat dengan mempertimbangka

Page 21: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

2

faktor lingkungan hidup.Melalui CSR perusahaan tidak semata memprioritaskan

tujuannya pada memperoleh laba setinggi-tingginya, melainkan meliputi aspek

keuangan, sosial, dan aspek lingkungan lainnya (Suharto, 2006).

Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau

konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut)

sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar

tempat perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-

macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak

mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk

desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat

banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

Secara umum Corporate Social Responsibility merupakan peningkatan kualitas

kehidupan mempunyai adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota

masyarakat untuk menanggapi keadaan sosial yang ada dan dapat dinikmati,

memanfaatkan serta memelihara lingkungan hidup. Atau dengan kata lain

merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak

positif pada komunitas (Zaky, 2011).

Saat ini seluruh perusahaan di berbagai sektor bisnis di Indonesia sebagian

besar mengklaim bahwa perusahaan mereka telah melaksanakan kewajiban

sosialnya terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Oleh karena itu, sebagian besar

perusahaan tersebut melakukan pengungkapan Corporate Sosial Responsibility

sebagai motivasi untuk meningkatkan kepercayaaan publik terhadap pencapaian

Page 22: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

3

usaha perbaikan terhadap lingkungan sekitar perusahaan.Selain usaha perbaikan

terhadap lingkungan, perusahaan juga berpartisipasi di dalam pengabdian kepada

masyarakat, seperti memberi lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar

perusahaan, perbaikan tingkat pendidikan masyarakat, pelayanan kesehatan, dan

sebagainya (Mazrully dan Dennis,2012).

Terdapat beberapa contoh kasus, terkait permasalahan yang muncul

dikarenakan perusahaan dalam melaksanakan operasinya kurang memperhatikan

kondisi lingkungan dan sosial di sekitarnya, khususnya perusahaan yang

aktivitasnya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam (ekstraktif). Sebagai

contoh, PT. Lapindo Brantas, merupakan salah satu perusahaan tambang yang

dimiliki oleh perusahaan Bakrie&Brothers, yang sampai pada saat ini terus

menuai konflik yang berkepanjangan oleh masyarakat Gempol Porong, Sidoarjo

akibat operasional perusahaan yang tidak menggunakan teknologi canggih dan

ramah lingkungan yang mengakibatkan semburan lumpur yang tiada henti hingga

menenggelamkan beberapa desa sekitar dan tidak ada respond an ganti rugi yang

sesuai dari pihak perusahaan, kemudian PT. Freeport Indonesia salah satu

perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang berlokasi di Papua, yang memulai

operasinya sejak tahun 1969, sampai dengan saat ini tidak lepas dari konflik

berkepanjangan dengan masyarakat lokal, baik terkait dengan tanah ulayat,

pelanggaran adat, maupun kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi

(Wibisono, 2007). Kasus Pencemaran Teluk Buyat, yaitu pembuangan tailing ke

dasar laut laut yang mengakibatkan tercemarnya laut sehingga berkurangnya

tangkapan ikan dan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat lokal akibat

Page 23: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

4

operasional PT Newmon Minahasia Raya (NMR) tidak hanya menjadi masalah

nasional melainkan internasional (Leimona dan Fauzi, 2008). Begitupula konflik

hingga tindak kekerasan terjadi akibat pencemaran lingkungan dan masalah sosial

terkait operasional PT Caltex Pacific Indonesia (CPI) di wilayah Duri Provinsi

Riau, dimana masyarakat menuntut kompensasi hingga tingkat DPR pusat terkait

dampak negatif operasional perusahaan tersebut terhadap kondisi ekonomi,

kesehatan dan lingkungan yang semakin memburuk (Mulyadi, 2003).

Dari beberapa contohdiatas yang bisa dijadikan acuan bagi perusahaan

untuk mempertanggungjawabkan kelangsungan usahanya dengan lebih

memperhatikan faktor-faktor yang lebih luas di luar faktor ekonomi. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya harus memperhatikan stockholders

dan bondholders, melainkan juga kepada stakeholder. Stakeholder menuntut

perusahaan untuk melakukan suatu tindakan yang berwujud pertanggungjawaban

akan dampak yang ditimbulkan dari usahanya, dan upaya-upaya perusahaan

dalam mengatasi dampak tersebut.

Hal ini dapat terwujud dengan melakukan tanggung jawab sosial

perusahaan (corporate social responsibility).CSR merupakan komitmen yang

berkelanjutan bagi stakeholder, dan lingkungan bertujuan untuk pengembangan

ekonomi atau kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab

perusahaan atas operasional perusahaan.Akan tetapi, dalam praktiknya, banyak

terdapat pro dan kontra terhadap hal ini. Kelompok yang pro berpendapat bahwa

dalam proses produksinya, perusahaan banyak memanfaatkan sumber daya alam

dan sumber daya manusia, sehingga penting bagi perusahaan itu sendiri untuk

Page 24: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

5

melakukan tanggung jawab sosial agar dapat terjadi pembangunan yang

berkelanjutan, sedangkan kelompok yang kontra terhadap hal ini beranggapan

bahwa perusahaan tidak perlu terlibat dalam tanggung jawab sosial karena tidak

memiliki ahli khusus untuk menanganinya dan lebih berpikiran bahwa hal ini

merupakan tugas pemerintah (Riyanto dan Gusti ayu, 2013).

Jika dilihat dari beberapa kasus diatas, masalah sosial dan lingkungan

yang tidak diatur dengan baik oleh perusahaan ternyata memberikan dampak yang

sangat besar, bahkan tujuan meraih keuntungan dalam aspek bisnis malah berbalik

menjadi kerugian yang berlipat.Oleh karena itu masalah pengelolaan sosial dan

lingkungan untuk saat ini tidak bisa menjadi hal marginal, ditempatkan pada

aspek yang tidak dianggap penting dalam beroperasinya perusahaan.Tanggung

jawab sosial perusahaan atau dikenal dengan istilah Corporate Social

Responsibility (CSR), merupakan aspek penting yang harus dilakukan perusahaan

dalam operasionalnya. Hal tersebut bukan semata-mata memenuhi peraturan

perundang-undangan sebagaimana untuk perusahaan tambang diatur dalam

Undang-undang No 22 tahun 2001, maupun untuk Perseroan Terbatas (PT) diatur

dalam Undang undang No. 40 pasal 74 tahun 2007, melainkan secara logis

terdapat hukum sebab akibat, dimana ketika operasional perusahaan memberikan

dampak negatif, maka akan muncul respon negatif yang jauh lebih besar dari

masyarakat maupun lingkungan yang dirugikan (Rahmatullah,2010).

Menurut Muhammad Titan (2012) Kegiatan CSR pada awalnya

merupakan aktivitas berdasarkan kerelaan dan bukan berdasarkan

paksaan.Kegiatan yang awalnya bersifat filantropis itu kemudian diatur dengan

Page 25: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

6

keluarnya peraturan yang mewajibkan kegiatan CSR.UU No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas mewajibkan perseroan yang menjalankan kegiatan

usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam untuk

melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Perseroan yang tidak

melaksanakan kewajiban tersebut akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan hasil penelitian Rawi dan Munawar Muchlis (2010)

menunjukan hasil analisis berdasarkan penggunaan dari seluruh variabel kontrol

menunjukkan bahwa kepemilikan manajemen memiliki pengaruh signifikan

terhadap CSR, dan kepemilikan institusi dan leverage, di sisi lain, tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap CSR.

Penelitian Ni Wayan Rustriarini (2011) memberikan hasil bahwa

kepemilikan manajerial dan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan CSR, namun kepemilikan asing berpengaruh signifkan terhadap

pengungkapan CSR.

Penelitian Rizkia Anggita Sari (2012) memberikan hasil bahwa variabel

profile, size dan profitabilitas yang berpengaruh signifikan terhadap Corporate

Social Responsibility Disclosure. Begitupun penelitian Emmy dan Supartha (201),

menujukan hasil bahwa variabel hutang dan profitabilitas berpengaruh pada CSR

disclosureperusahaan.

Adanya tuntutan yang demikian, maka ISO yang merupakan induk dari

organisasi standar internasional, mengundang berbagai pihak yang berkaitan

untuk membentuk tim yang membadani lahirnya panduan dan standarisasi untuk

Page 26: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

7

tanggung jawab sosial dengan mengeluarkan ISO 26000 :guidance standard on

social responsibility. ISO 26000 ini akan menyediakan standar pedoman yang

bersifat sukarela mengenai tanggung jawab sosial suatu institusi yang mencakup

semua sektor badan publik maupun badan privat.

Sebagai sebuah konsep, saat ini CSR menjadi perhatian banyak

perusahaan, CSR akan menjadi sebuah tren global dimana tidak hanya di dunia

internasional tetapi juga di indonesia program CSR akan menjadi sebuah standar

perusahaan. Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai biaya atau beban,

melainkan investasi perusahaan. Secara teoritis, The World Business Council for

Sustainable Development (WBCSD) dalam publikasinya Making Good Business

Sense (Wibisono, 2007) mendefenisikan CSR sebagai komitmendunia usaha

untuk terusbertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk

peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari

karyawan dan keluarganya sekaligus peningkatan kualitas komunitas lokal dan

masyarakat secara lebih luas.

Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian terdahulu

sebelumnya, maka penelitian ini akan mencoba untuk membahas pengaruh tingkat

leverage, ukuran dewan komisaris dan struktur kepemilikan saham perusahaan

terhadap CSR Disclosure. Pada penelitian kali ini, mengambil sampel pada

perusahaan sub sektor Property dan Real Estate yang listing di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2010 sampai 2014. Dengan menggunakan ukuran

pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan sebagai variabel dependen.

Berdasarkan perbedaan-perbedaan yang ada pada penelitian sebelumnya maka

Page 27: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

8

penulis tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan dan penulis memfokuskan

penelitian menjadi lima variabel independen yang menjadi mempengaruhi

pengungkapan CSR, dengan judul :“Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran

Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan Terhadap

CSR Disclosure (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan

Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014) .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan maka penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap CSR Disclosure?

2. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap CSR Disclosure?

3. Apakah struktur kepemilikan saham perusahaan berpengaruh terhadap

CSR Disclosure?

4. Apakah tingkat leverage, ukuran dewan komisaris dan struktur

kepemilikan saham perusahaan berpengaruh terhadap CSR Disclosure

secara simultan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris

terhadap hal-hal tersebut diatas, antara lain :

a. Untuk menganalisis pengaruh tingkat leverage terhadap CSR Disclosure.

b. Untuk menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap CSR

Disclosure.

Page 28: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

9

c. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan saham terhadap CSR

Disclosure.

d. Untuk membuktikan secara simultantingkat leverage, ukuran dewan

komisaris dan struktur kepemilikan saham perusahaan terhadap CSR

Disclosure.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang

ilmu akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan

referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak Perusahaan dan Manajemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi

untuk pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan mengenai

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan

keuangan yang disajikan.

b. Bagi Investor dan calon Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

laporan keuangan tahuanan sehingga dijadikan sebagai acauan untuk

pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini diharapkan akan

memberikan wacana baru dalam mempertimbangkan aspek aspek yang

Page 29: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

10

perlu diperhitungan dalam investasi yang tidak terpaku pada ukuran

ukuran moneter.

c. Bagi Masyarakat

Memberikan pengarahan sebagai penontrol atas perilaku perilaku

perusahaan. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran

masyarakat akan hak hak yang harus diperoleh.

Page 30: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Landasan Teori

Pada bab ini akan dijelaskan teori yang digunakan untuk

menjelaskan model penelitian, mulai dari teori agensi (agency theory), teori

legitimacy (legitimacy theory) dan teori stakeholder (stakeholder theory).

Teori keagenan digunakan untuk menjelaskan adanya pemisah kepemilikan

(kepemilikan Principle/Pemegang Saham dan pengendali/pihak

agen/manajer). Teori legitimacy digunakan untuk menjelaskan pentingnya

kegiatan dan program untuk sebuah msayarakat sekitar agar masyarakat

dapat mengakui dan mendukung adanya perusahaan di lingkungan mereka

tinggal.Teori stakeholder untuk menjelaskan bahwa pengungkapan

tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan upaya pelaporan agar

memberikan informasi yang lengkap kepada para pihak-pihak yang

berkepentingan (stakeholder).Hal ini di karenakan perusahaan/perseroan

terbatas bukan merupakan entitas yang hanya beroperasi untuk

kepentingannya sendiri namun juga mempunyai tanggung jawab sosial dan

lingkungan dalam arti perusahaan harus memberikan manfaat bagi

komunitas setempat dan lingkungan yang harus diinformasikan kepada para

stakeholdernya.

Page 31: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

12

2. Teori Agency

Teori keagenan memandang perusahaan sebagai nexus of

contracts, yaitu organisasi yang terikat kontrak dengan beberapa pihak

seperti pemegang saham, supplier, karyawan (termasuk manajer) dan pihak-

pihak lain yang berkepentingan.Teori keagenan mengemukakan bahwa

antara pihak principal (pemilik) dan agent (manajer) memiliki kepentingan

yang berbeda sehingga memunculkan konflik yang dinamakan konflik

keagenan (agency conflict). Struktur kepemilikan merupakan salah satu

aspek corporate governanceyang dipandang sebagai mekanisme kontrol

yang tepat untuk mengurangi konflik keagenan karena dapat meningkatkan

proses monitoring dalam perusahaan.

Menurut Brigham & Houston (2006), para manajer diberi

kekuasaaan oleh pemilik perusahaan, yaitu pemegang saham, untuk

membuat keputusan, dimana hal ini menciptakan potensi konflik

kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan (agency theory).

Hubungan keagenan (agency relationship) terjadi ketika satu atau lebih

individu, yang disebut sebagai prinsipel menyewa individu atau organisasi

lain, yang disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa dan

mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen

tersebut.

3. Teori Legitimacy

Salah satu faktor yang dimasukkan oleh banyak peneliti sebagai

motif dibalik pengungkapan informasi sosial dan lingkungan adalah

Page 32: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

13

keinginan untuk melegitimasi operasi organisasi (Deegan, 2002).Kedudukan

perusahaan sebagai bagian dari masyarakat ditunjukkan dengan operasi

perusahaan yang seringkali mempengaruhi masyarakat sekitarnya.

Eksistensinya dapat diterima sebagai anggota masyarakat, sebaliknya

eksistensinya pun dapat terancam bila perusahaan tidak dapat menyesuaikan

diri dengan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut atau bahkan

merugikan anggota komunitas tersebut (Ririn, 2009 dalam Erdia Gabriella,

2011). Oleh karena itu, perusahaan melalui top manajemennya mencoba

memperoleh kesesuaian antara tindakan organisasi dan nilai-nilai dalam

masyarakat umum dan publik yang relevan atau stakeholdernya (Guthrie

dan Ward, 2006 dalam Erida Gabriella, 2011).

Teori legitimasi didasarkan pada pengertian kontrak sosial yang

diimplikasikan antara institusi sosial dan masyarakat (Ahmad dan Sulaiman,

2004).Teori tersebut dibutuhkan oleh institusi-institusi untuk mencapai

tujuan agar kongruen dengan masyarakat luas. Menurut Gray et al., (1996)

dalam Ahmad dan Sulaiman (2004)dasar pemikiran teori ini adalah

organisasi atau perusahaan akan terus berlanjut keberadaannya jika

masyarakat menyadari bahwa organisasi beroperasi untuk sistem nilai yang

sepadan dengan sistem nilai masyarakat itu sendiri. Teori legitimasi

menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan

kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat.

Perusahaan menggunakan laporan tahunan mereka untuk

menggambarkan kesan tanggung jawab lingkungan, sehingga mereka

Page 33: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

14

diterima oleh masyarakat.Dengan adanya penerimaan dari masyarakat

tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat

meningkatkan laba perusahaan.Hal tersebut dapat mendorong atau

membantu investor dalam melakukanpengambilan nvestasi.

Ghozali dan Chariri (2007) menjelaskan bahwa teori legitimasi

sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi, karena teori

legitimasi adalah hal yang paling penting bagi organisasi.Batasan-batasan

yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial serta reaksi

terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku

organisasi dengan memperhatikan lingkungan.Teori legitimasi dilandasi

oleh kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat

dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber

ekonomi.Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan

masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari

perusahaan dari masyarakat.

Definisi teori legitimasi adalah suatu kondisi atau status, yang ada

ketika suatu sistem nilai perusahaan kongruen dengan sistem nilai dari

sistem sosial yang lebih besar di mana perusahaan merupakan

bagiannya.Dengan melakukan pengungkapan sosial, perusahaan merasa

keberadaan dan aktivitasnya terlegitimasi.

Gray et al., (1995) dalam Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan

bahwa perusahaan yang melaporkan kinerjanya berpengaruh terhadap nilai

sosial dimana perusahaan tersebut beroperasi. Hal ini disebabkan karena

Page 34: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

15

legitimasi dipengaruhi oleh kultur, interpretasi masyarakat yang berbeda,

sistem politik dan ideologi pemerintah. Praktik-praktik tanggung jawab

sosial dan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dapat dipandang

sebagai suatu usaha untuk memenuhi harapan- harapan masyarakat terhadap

perusahaan.Perusahaan yang selalu berusaha untuk menyelaraskan diri

dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat dan mengantisipasi

terjadinya legitimacy gap maka perusahaan tersebut dapat terus dianggap

sah dalam masyarakat dan dapat terus bertahan hidup.

4. Teori Stakeholder

Ghozali dan Chariri (2007)menyatakan bahwa dalam teori

stakeholder perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk

kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi

stakeholdernya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier,

pemerintah, masyarakat, analis perusahaan, dan pihak lainnya).Dengan

demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan

yang diberikan oleh para stakeholder. Gray et al., (1995) dalam Ghozali dan

Chariri (2007) menyatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan

tergantung pada dukungan stakeholders dan dukungan tersebut harus dicari,

sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut.

Pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan bagian

dari komunikasi antara perusahaan dengan stakeholdernya.

Teori stakeholder secara eksplisit mempertimbangkan akan

dampak kebijakan pengungkapan perusahaan ketika ada perbedaan

Page 35: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

16

kelompok stakeholder dalam sebuah perusahaan. Pengungkapan informasi

oleh perusahaan dijadikan alat manajemen untuk mengelola kebutuhan

informasi yang dibutuhkan oleh berbagai kelompok (stakeholders).Oleh

karena itu manajemen mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial dan

lingkungan ini dalam rangka mengelola stakeholder agar perusahaan

mendapatkan dukungan dari mereka.Dukungantersebut dapat berpengaruh

terhadap kelangsungan hidup perusahaan (Gray et al., 1995 dalam Ghozali

dan chariri, 2007).

5.Corporate Social Responsibility Disclosure

CSR Disclosure atau yang disebut sebagai Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Pengungkapan Tanggung Jawab

Aktivitas Sosial dan Lingkungan Perusahaan merupakan sebuah satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan oleh sebuah entitas

(perusahaan).Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rini et.al., (2012)

mendefinisikan CSR Disclosure sebagai suatu proses komunikasi sosial dan

lingkungan dari organisasi ekonomi terhadap kelompok tertentu di

masyarakat luas, hal tersebut melibatkan tanggung jawab organisasi

(terutama perusahaan), diluar tanggung jawab keuangan kepada pemilik

modal, khususnya pemegang saham. Perusahaan mempunyai tanggung

jawab lebih luas dibanding hanya untuk mencari uang bagi pemegang

saham.

Ada 2 jenis ungkapan dalam pelaporan keuangan yang telah

ditetapkan oleh keputusan Bapepam No.Kep.38/PM/1996, yang pertama

Page 36: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

17

adalah pengungkapan wajib (mandatory disclosure), yaitu informasi yang

harus di ungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal di

suatu negara.Sedangkan yang kedua adalah pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure), yaitu pengungkapan yang dilakukan secara sukarela

oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar yang ada.Pengungkapan

informasi sosial perusahaan melebihi persyaratan minimum dari peraturan

pasar modal yang berlaku.Karenanya perusahaan memiliki kebebasan untuk

mengungkapkan informasi sosialnya dalam laporan tahunan sehingga

menyebabkan keragaman hasil atau variasi luas ungkapan sukarela antar

perusahaan.

Menurut The World Business Council for Sustainable

Development(1999) dalam Wibisono (2007)Corporate Social Responsibility

Disclosure atau tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai

komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi

berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan

mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum

untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik

bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan melibatkan tanggung

jawab kemitraan antara pemerintah, lembaga sumberdaya masyarakat, serta

komunitas setempat (lokal). Kemitraan ini tidaklah bersifat pasif dan statis.

Kemitraan ini merupakan tanggung jawab bersama secara sosial antara

stakeholders.

Page 37: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

18

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam

laporan yang disebut Sustainibility Reporting. Sustainibility Reporting

adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial,

pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks

pembangunan berkelanjutan(sustainable development). Sustainibility

Reporting harus menjadi dokumen strategis yang berlevel tinggi yang

menempatkan isu, tantangan dan peluang Sustainibility Development yang

membawanya menuju kapada core business dan sektor industrinya.

6. Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan

Hendriksen (1991) dalam Sumedi (2010) mendefinisikan

pengungkapan (disclosure) sebagai penyajian sejumlah informasi yang

dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien.

Pengungkapan ada yang bersifat wajib (mandatory) yaitu pengungkapan

informasi wajib dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada peraturan

atau standar tertentu, dan ada yang bersifat sukarela (voluntary) yang

merupakan pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimum dari

paraturan yang berlaku.

Setiap unit atau pelaku ekonomi selain berusaha untuk kepentingan

pemegang saham dan mengkonsentrasikan diri pada pencapaian laba juga

mempunyai tanggung jawab sosial, dan hal itu perlu diungkapkan dalam

laporan tahunan, sebagaimana dinyatakan oleh Pernyataan Standar

AkuntansiKeuangan (PSAK) No.1 (Revisi 1998) Paragraf kesembilan.

Page 38: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

19

Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti

laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added

statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup

memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai

sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

Menurut Global Reporting Initiative (GRI) 3.1 dalam konten

analisis terkandung tema tentang pengungkapan pertanggungjawaban sosial,

yang terdiri dari :

1. Ekonomi

Tema ini berisi sembilan item yang mencakup laba perusahaan

yang dibagikan untuk bonus pemegang saham, kompensasi karyawan,

pemerintah, membiayai kegiatan akibat perubahan iklim serta aktivitas

terkait ekonomi lainnya.

2. Lingkungan Hidup

Tema ini berisi tiga puluh item yang meliputi aspek lingkungan

dari proses produksi, yang meliputi pengendalian polusi dalam menjalankan

operasi bisnis, pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat

pemrosesan sumber daya alam dan konversi sumber daya alam.

3. Ketenagakerjaan

Tema ini berisi lima belas item yang meliputi dampak aktivitas

perusahaan pada orang- orang dalam perusahaan tersebut. Aktivitas tersebut

meliputi : rekruitmen, program pelatihan, gaji dan tuntutan, mutasi dan

promosi dan lainnya.

Page 39: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

20

4. Hak Asasi Manusia

Tema ini berisi sebelas item yang mencakup berapa besar jumlah

investasi yang melibatkan perjanjian terkait hak asasi manusia, pemasok dan

kontraktor yang menjunjung hak asasi, kejadian yang melibatkan

kecelakaan atau kriminal terhadap karyawan di bawah umur, dan aktivitas

lainnya.

5. Kemasyarakatan

Tema ini berisi sepuluh item yang mencakup aktivitas

kemasyarakatan yang diikuti oleh perusahaan, misalnya aktivitas yang

terkait dengan kesehatan, pendidikan dan seni serta pengungkapan aktivitas

kemasyarakatan lainnya.

6. Tanggung jawab atas Produk

Tema ini berisi sembilan item yang melibatkan aspek kualitatif

suatu produk atau jasa, antara lain keguanaan durability, pelayanan,

kepuasan pelanggan, kejujuran dalam iklan, kejelasan/kelengkapan isi pada

kemasan, dan lainnya.

7. Tingkat Leverage

Leverage atau yang disebut dengan rasio hutang merupakan salah

satu rasio keuangan. Menurut Van Horn (1997) dalam Rawi dan Munawar

(2010) Financial Leverage merupakan penggunaan sumber dana yang

memiliki beban tetap, dengan harapan akan memberikan tambahan

keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya, sehingga keuntungan

pemegang saham bertambah. Hutang menggambarkan sumber dana operasi

Page 40: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

21

yang digunakan oleh perusahaan.

Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

sehari-hari pasti membutuhkan modal.Modal tersebut dapat berasal dari

modal sendiri atau juga yang berasal dari modal pinjaman. Perusahaan yang

menggunakan sumber dana dari luar untuk membiayai operasional

perusahaan baik yang merupakan sumber pembiayaan jangka pendek

maupun jangka panjang merupakan penerapan dari kebijakan Hutang atau

disebut juga pengungkit. Menurut Hilmi dan Ali (2008) dalam Ananda

(2012)Hutang mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung

padakreditor dalam membiayai aktiva perusahaan.

Fraser dan Ormiston (2004)mengungkapkan bahwa rasio leverage

(hutang) mengukur sejauh mana pembelanjaan dilakukan dengan hutang

yang dibandingkan dengan modal, dan kemampuan untuk membayar bunga

dan beban tetap yang lain. Sedangkan menurut Prawironegoro (2009) dalam

bahasa keuangan leverage (hutang)adalah penggunaan utang untuk

meningkatkan total harta, atau leverage (hutang) ialah penggunaan biaya

tetap atas aset atau beban tetap atas dana untuk meningkatkan hasil (return)

pemilik perusahaan. Sehingga hutangbisa kita artikan sebagai daya ungkit

bagi perusahaan atas ketergantungannya pada kreditor dalam membiayai

aset perusahaan. Dengan hutang ini memungkinkan perusahaan untuk

berinvestasi jauh lebih besar dari dana yang telah investasikan. Berdasarkan

pemahaman tersebut, maka lahir dua macam(leverage ) yaitu:

Page 41: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

22

a. Leverage Operasi (operating leverage), Leverage operasi menurut

Prawironegoro (2009), ialah penggunaan asset teknologi tinggi untuk

menghasilkan kuantitas dan kualitas output tinggi, konsekwensinya

melahirkan biaya tetap tinggi, seperti penyusutan, pemeliharaan aset,

asuransi, dan sebagainya. Sedangkan menurut Moeljadi (2006), Operating

leverageadalah ukuran bagi risiko operasi (operating risk/business risk)

yang dapat diketahui dari biaya tetap untuk kegiatan operasi (fix operating

cost) dan dapat dilihat melaluilaporan laba rugi.

b. Leverage Keuangan (financial leverage), Menurut Prawiroegoro

(2009)leverage keuangan yaitu penggunaan utang tinggi untuk menambah

asset agar mampu menghasilkan output dan laba operasi tinggi,

konsekwensinya melahirkan beban bunga tinggi. Leverage keuangan dapat

diartikan sebagai penggunaan aset dan sumber dana (source of fund) oleh

perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan

keuntungan potensial pemegang saham (Hilmi dan Ali,2008).

Sedangkan menurut Moeljadi (2006) financial leverageadalah

ukuran bagi risiko keuangan dan dapat diketahui dari biaya tetap dari dana

hutang yang digunakan, dimana financial leverageyang tinggi akan

menyebabkan financial riskjuga tinggi sehingga biaya modal juga tinggi.

Semakin tinggi hutangperusahaan, makin tinggi risikonya. Dalam leverage

operasi yang tinggi (biaya tetap tinggi) akan berbahaya jika margin

kontribusi tidak mampu menutup biaya tetap tersebut. Sedangkan dalam

leverage keuangan yang tinggi (beban bunga dan dividen saham preferen

Page 42: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

23

tinggi) akan berbahaya jika laba operasi tidak mampu menutup beban tetap

tersebut (Prawironegoro,2009). Analisis leverege terdiri atas:

1). Time Interest Earning Ratio(TIER)

Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan untuk membayar

biaya bunga dengan menggunakan laba operasi normal perusahaan.

TIER = Laba Sebelum Pajak

Beban Bunga

3).Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini melihat perbandingan antara liabilitas (debt) dengan

modal perusahaan (equity).

DER = Total Asset

Total Equitas

4). Debt to Total Asset(DTA)

Rasio ini melihat perbandingan antara liabilitas (debt) dengan aset

perusahaan.

DTA = Total Asset

Total Liability

5). Assetleverage

Rasio digunakan untuk melihat besarnya perbandingan antara total

asset dengan modal perusahaan (equity).

ALEV = Total Asset

Total Equity

Page 43: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

24

Dari sekian pengukuran mengenai leverage (hutang) yang terdapat

dalam perhitungan kinerja perusahaan jadi dalam penelitian ini tingkat

leverage (hutang) menngunakan proksi hitung DER (Debt Equity Ratio)

yaitu untuk membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas. Rasio ini

sering digunakan para analis dan para investor untuk melihat

seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang

dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi

angka DER (Debt Equity Ratio)maka diasumsikan perusahaan memiliki

resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya.

8. Ukuran Dewan Komisaris

Dewan komisaris adalah mekanisme pengendalian intern tertinggi

yang bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan secara efektif. Dewan

komisaris terdiri dari inside dan outside director yang akan memiliki akses

informasi khusus yang berharga dan sangat membantu dewan komisaris

serta menjadikannya sebagai alat efektif dalam keputusan pengendalian.

Sedangkan fungsi dari dewan komisaris itu sendiri adalah mengawasi

pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi) dan

bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi

tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan menyelenggarakan

pengendalian intern perusahaan(Mulyadi, 2002 dalam Evi et.al, 2011).

Berkaitan dengan ukuran dewan komisaris, Sitepu dan Siregar

(2008)dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial

Page 44: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

25

perusahaan. Semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan

semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan

akan semakin efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab

sosial, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk

mengungkapkannya.

Komposisis dewan komisaris merupakan mekanisme good

corporate governance (GCG) yang diperlukan untuk mendorong terciptanya

pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-

undangan (KNKG, 2006). Dengan demikian komposisi dewan komisaris

akan berdampak pada meningkatnya kegiatan pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan.

9. Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan

Di sebuah perusahaan dalam kepemilikan modal sahamnya sangat

beraneka ragam, tidak semua perusahaan memiliki sturktuktur kepemilikan

modal saham yang sama. Kepemilikan saham di perusahaan bermacam-

macam diantaranya kepemilikan institusional, kepemilikan asing,

kepemilikan pemerintah, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan publik.

Namun dalam penelitian ini penulis meproksikan struktur kepemilikan

saham perusahaan menjadi tiga yaitu : kepemilikan saham publik,

kepemilikan saham manajerial, dan kepemilikan saham asing.

10.Kepemilikan Saham Publik

Kepemilikan saham oleh publik adalah jumlah saham perusahaan

yang dimiliki oleh publik, yaitu individu atau institusi yang memiliki

Page 45: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

26

kepemilikan saham di bawah lima persen yang berada di luar manajemen

dan tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Kepemilikan

saham ini bertujuan untuk diperdagangkan, bukan untuk dimiliki atau

dipegang selamanya. Kepemilikan saham oleh publik diukur dengan

menggunakan persentase saham yang dimiliki oleh publik terhadap total

saham perusahaan.

Teori keagenan menyatakan bahwa semakin menyebar

kepemilikan saham perusahaan perusahaan diekspetasikan akan

mengungkapkan informasi lebih banyak yang bertujuan untuk mengurangi

biaya keagenan (Almilia, 2009). Semakin besar kepemilikan saham publik

maka akan semakin besar mekanisme pengendalian terhadap perilaku

manajemen. Keberadaan komposisi pemegang saham publik akan

memudahkan monitoring, intervensi atau beberapa pengaruh kedisiplinan

lain pada manajer, yang pada akhirnya akan membuat manajer bertindak

sesuai dengan kepentingan pemegang saham diantaranya kebutuhan

tersedianya perusahaan.

Informasi keuangan yang disampaikan manajemen, oleh para

investor digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen dan kondisi

perusahaan di masa yang akan datang guna mengurangi risiko investasi.

Agar publik mau melakukan investasi pada perusahaan dan percaya

terhadap rendahnya risiko investasi, maka perusahaan harus menampilkan

keunggulan dan eksistensi perusahaan terhadap publik.Salah satu caranya

adalah mengungkapkan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan

Page 46: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

27

(CSR).Semakin besar komposisi saham perusahaan yang dimiliki publik,

maka dapat memicu melakukan pengungkapan secara luas termasuk

pengungkapan CSR.

11. Kepemilikan Saham Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kondisi yang menunjukkan bahwa

manajer memiliki saham dalam perusahaan atau manajer tersebut sekaligus

sebagai pemegang saham perusahaan.Hal ini ditunjukkan dengan besarnya

persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Manajer

yang memiliki saham perusahaan tentunya akan menselaraskan

kepentingannya sebagai manajer dengan kepentingannya sebagai pemegang

saham. Semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka

semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan perusahaan.

Fama dan Jensen (1983) dalam Ni Wayan Sustriarini (2011)

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan manajemen,

semakin tinggi pula motivasi untuk mengungkapkan aktivitas perusahaan

yang dilakukan. Kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap

pengeluaran program CSR, namun pada suatu titik tertentu hal tersebut

dapat mengurangi nilai perusahaan dan batasan yang telah dicapai sehingga

menyebabkan suatu hubungan negatif (Morck et al., 1988 dalam Ni Wayan

Sustriarini, 2011). Penelitian Nasir dan Abdullah (2004) dalam Ni Wayan

Sustriarini (2011) dalam menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan CSR.Hal senada juga

disampaikan Rosmasita (2007) yang menemukan bahwa kepemilikan saham

Page 47: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

28

manajerial berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan di Indonesia.Namun inkonsistensi hasil ditunjukkan oleh

penelitian Said et al.,(2009)yang menemukan bahwa kepemilikan saham

manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

Kepemilikan manajerial menyebabkan berkurangnya tindakan

oportunis manajer untuk memaksimalkan kepentingan pribadi. Manajer

perusahaan akan mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan

perusahaan, yaitu dengan cara mengungkapkan informasi sosial yang

seluas-luasnya untuk meningkatkan image perusahaan meskipun ia harus

mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut (Anggraini, 2006).

12. Kepemilikan Saham Asing

Kepemilikan saham asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh

pihak asing (luar negeri) baik oleh individu maupun lembaga terhadap

saham perusahaan di Indonesia.Selama ini kepemilikan asing merupakan

pihak yang dianggap concern terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.Seperti diketahui, negara-negara di Eropa sangat memperhatikan

isu sosial misalnya hak asasi manusia, pendidikan, tenaga kerja, dan

lingkungan seperti efek rumah kaca, pembalakan liar, serta pencemaran

air.Hal ini menjadikan perusahaan multinasional mulai mengubah perilaku

mereka dalam beroperasi demi menjaga legitimasi dan reputasi perusahaan

(Fauzi, 2006).

Penelitian Tanimoto dan Suzuki (2005)membuktikan bahwa

kepemilikan asing pada perusahaan publik di Jepang menjadi faktor

Page 48: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

29

pendorong terhadap adopsi GRI dalam pengungkapan tanggung jawab

sosial. Perusahaan multinasional atau dengan kepemilikan asing utamanya

melihat keuntungan legitimasi berasal dari para stakeholdernya yang

biasanya berdasarkan atas home market(pasar tempat beroperasi) sehingga

dapat memberikan eksistensi yang tinggi dalam jangka panjang.

Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan salah satu media yang

dipilih untuk memperlihatkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat

di sekitarnya. Dengan kata lain, apabila perusahaan memiliki kontrak

dengan foreign stakeholders baik dalam ownership dan trade, maka

perusahaan akan lebih didukung dalam melakukan pengungkapan tanggung

jawab sosial (Barkemeyer, 2007 dalam Ni Wayan Sustriarini,2011).

Perusahaan dengan kepemilikan saham asing biasanya lebih sering

menghadapi masalah asimetri informasi dikarenakan alasan hambatan

geografis dan bahasa. Oleh karena itu, perusahaan dengan kepemilikan

saham asing yang besar akan terdorong untuk melaporkan atau

mengungkapkan informasinya secara sukarela dan lebih luas (Huafang dan

Jianguo, 2007 dalam Ni Wayan Sustriarini, 2011). Menurut Puspitasari

(2009)perusahaan yang memiliki kepemilikan saham asing cenderung

memberikan pengungkapan yang lebih luas dibandingkan yang tidak.Hal ini

disebabkan beberapa alasan.Pertama, perusahaan asing terutama dari Eropa

dan Amerika lebih mengenal konsep praktik dan pengungkapan

CSR.Kedua, perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik

dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri.Ketiga,

Page 49: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

30

perusahaan tersebut mungkin mempunyai sistem informasi yang lebih

efisien untuk memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan

induk.Keempat, kemungkinan permintaan yang lebih besar pada perusahaan

berbasis asing dari pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum.

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan yang memiliki

kepemilikan saham asing harus memberikan pengungkapan yang lebih

dibandingkan dengan yang tidak memiliki kepemilikan saham asing

(Susanto, 1992 dalam Angling, 2010) sebagai berikut:

a. Perusahaan asing mendapatkan peltihan yang lebih baik dalam bidang

akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri.

b. Perusahaan tersebut mungkin punya system informasi yang lebih efisien

untuk memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan induk.

c. Kemungkinan permintaan yang lebih besar pada perusahaan berbasis

asing dari pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum.

Page 50: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

31

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Sekarang

No Nama dan Judul

Penelitian

Sampel Pengukuran Hasil

1. “Kepemilikan

Manajemen,

Kepemilikan Institusi,

Leverage dan CSR”.

Rawi dan Munawar

Muchlis (2010).

Perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI tahun

2005-2007

1. CSRI

2. Kep.Saham

3. DEBT

Kepemilikan manajemen memiliki pengaruh signifikan

terhadap CSR, dan kepemilikan institusi dan leverage,

di sisi lain, tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap CSR.

2. “Pengaruh Struktur

Kepemilikan Saham

Terhadap

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility”. Ni

Wayan Rustriarini

(2011).

56 perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI pada

tahun 2008

1. CSRI

2.Kep.Saham

Kepemilikan manajerial dan Institusional tidak

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR,

namun kepemilikan asing berpengaruh signifkan

terhadap pengungkapan CSR

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 51: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

32

No Nama dan Judul

Penelitian

Sampel Pengukuran Hasil

3. “Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan Terhadap

Luas Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

(CSR)”. Rini et.al

(2013) .

Perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI periode

2011-2012

1. CSRI

2. DER

3. Variabel Dummy

4. Log Asset

5. UDK

Ukuran perusahaan dan komisaris memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap pengungkapan CSR di

Indonesia. Sedangkan, jenis industri dan tingkat

leverage tidak memiliki dampak yang signifikan

terhadap pengungkapan CSR di Indonesia.

4. “Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan Terhadap

Luas Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility (CSR)

pada perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI”.

Rizkia Anggita Sari

(2012).

48 perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI

1. CSRD

2. Growth

3. ROA

4. DER

5. Size=log

Variabel profile, size dan profitabilitas yang

berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social

Responsibility Disclosure. Secara simultan variabel

profile, size, profitabilitas, leverage dan growth ber-

pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility

Disclosure.

Tabel 2. 1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 52: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

33

No Nama dan Judul

Penelitian

Sampel Pengukuran Hasil

5. “Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengungkapan

tanggng jawab social

pada perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di bursa efek

Indonesia”. Maria

Wijaya (2012).

Perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI periode

2008-2010

1. UDK

2. DER

3. Ln=Asset

4. ROA

5. PROPER

Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial , tetapi

untuk leverage, ukuran dewan komisaris , profitabilitas ,

dan kinerja lingkungan tidak mempengaruhi

pengungkapan tanggung jawab sosial .

6. “Pengaruh hutang,

profitabilitas, dan

tanggung jawab

lingkungan pada CSR

Disclosure”. Emmy

dan Supartha (2015).

Perusahaan

pertambangan

yang terdaftar

di BEI 2011-

2013

1. CSRD

2. DER

3. ROE

4. PROPER

Variabel hutang dan profitabilitas berpengaruh pada

CSR disclosure perusahaan.

7. “Pengaruh Struktur

Kepemilikan

Terhaadap

Pengungkapan

Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan”.

Erida Gabriella

(2011).

Perusahaan

Manufaktur

yang terdaftar

di BEI tahun

2009

1. ROA

2. Leverage

3. Size=Log

4. Kep.Saham

5. ERCSD

6. CICRSD

Kepemilikan asing yang memiliki efek positif dan

signifikan terhadap pengungkapan CSR. Di sisi lain,

Kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen

tidak memiliki positif dan tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan CSR.

Tabel 2. 1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 53: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

34

No Nama dan Judul

Penelitian

Sampel Pengukuran Hasil

8. “The mediating effect

of financial

performance on the

relationship between

social responsibility

and ownership

structure”. Hayam

Wahba dan Khaled

Elsyad (2015).

The sample of

this study

includes

Egyptian firms

that are listed

in the

S&P/EGX

Index

1. ROA

2. INS

The findings of this study open some directions for

future work in corporate finance literature. Future

studies are invited to investigate the mediating effect of

financial performance on the relationship between social

responsibility and institutional investors in other

contexts or countries.

9. “Corporate

Governance and

Financial

Characteristic effects

on the extent of CSR

Disclosure”. Grigoris

Giarannakis (2013).

100 companies

from the

Fortune 500

list for 2011

1. Total Asset

2. Variabel Dummy

3. Total Board

4. ROS

5. ROE

Company’s size, the board commitment to CSR and

profitability were found to be positively associated with

the extent of CSR disclosure, while financial leverage is

related negatively with the extent of CSR disclosure

10. “CSRD in Nigeria:A

Study of Listed

Financial and Non-

Financial Firms”.

Uwaand Ben (2012).

41 listed firms

in 2008

1. CSRD

2. ROTA

3. DER

Cignificant negative relationship existed between firms’

financial leverage and the level of corporate social

responsibility disclosures.

Tabel 2. 1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 54: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

35

No Nama dan Judul

Penelitian

Sampel Pengukuran Hasil

11. “Analisis Faktor-

Faktor yang

Memperngaruhi

Pengungkapan CSR di

Indonesia”. Marzully

dan Denies (2012).

perusahaan

berkategori

high profile

yang terdaftar

di BEI periode

2008-2010

dengan 177

perusahaan.

1. CSRD

2. Size=Log

3. Jumlah UDK

4. DER

5. Variabel Dummy

kepemilikan saham publik dan pengungkapan media

tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Ukuran

perusahaan bepengaruh positif dan signifikan terhadap

pengungkapan CSR. Dewan komisaris dan leverage

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pengungkapan CSR. Adapun profitabiltas, ukuran

perusahaan, kepemilikan saham publik, dewan

komisaris, leverage dan pengungkapan media (media

exposure)secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

terhadap pengungkapan CSR.

12. “Pengaruh

Profitabilitas, ukuran

perusahaan dan

kepemilikan saham

public terhadap

pengungkapan CSR”.

Ayu dan Bagus (2015)

11perusahaan

makanan dan

minuman yang

terdaftar di

BEI selama

periode 2010-

2012

1. ROA

2. SIZE

3. KSP

Profitabilitas serta ukuran perusahaan berpengaruh

positif, sedangkan kepemilikan saham publik,

berpengaruh negatif pada pengungkapan CSR

perusahaan.

Tabel 2. 1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 55: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

36

Sumber : data sekunder diolah

No Nama dan Judul

Penelitian

Sampel Pengukuran Hasil

13. “Pengaruh Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas dan

UDK terhadapa CSR”

Evi et.al (2011)

Perusahaan

Manufaktur

yang terdaftar

di BEI Periode

2006-2008

1. CSR

2. UDK

3. ROA 4. Ukuran Perusahaan

Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan ,

profitabilitas dan ukuran dewan komisaris memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan .Ukuran perusahaan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

.Profitabilitas belum berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

.ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan.

14. “Pengaruh Tingkat

Leverage, Ukuran

Dewan Komisaris dan

Struktur Kepemilikan

Saham Perusahaan

Terhadap CSR

Disclosure”

Yudhi (2015)

Perusahaan

Property dan

Real Esate

yang terdaftar

di BEI Periode

2010-2014

1. CSRD

2. DER

3. Total UDK

4. Kep. Saham Publik

5. Kep. Saham

Manajerial

6. Kep. Saham Asing

Tabel 2. 1 (Lanjutan)

Page 56: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

37

C. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

Dalam penelitian ini diusulkan empat hipotesis penelitian sebagaimana

digambarkan dalam kerangka pemikiran pada Gambar 2.1. Ada lima variabel

independen yaitu : tingkat leverage, ukuran dewan komisaris dan struktur

kepemilikan saham perusahaan dimana kepemilikan di proksikan menjadi tiga

yaitu kepemilikan publik, manajerial, dan asing yang diprediksikan dalam

penelitian ini berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR Disclosure). Pengembangan hipotesis penelitian dijelaskan

pada sub bab berikut :

1. Pengaruh Tingkat Leverage Terhadap CSR Disclosure

Leverage (hutang) mencerminkan risiko keuangan perusahaan

karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahui

resiko tak tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi leverage suatu

perusahaan, maka perusahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi

sehingga menjadi sorotan dari para debtholders. Perusahaan dengan tingkat

leverage yang tinggi cenderung ingin melaporkan laba lebih tinggi agar

dapat mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang.

Belkaoui dan Karpik (1989) dalam Rizkia Anggita Sari (2012) menyatakan

bahwa semakin tinggi tingkat leverage (rasio hutang/ekuitas) semakin besar

kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga

perusahaan akan melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Perusahaan akan

mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi

sosial. Dikaitkan dengan teori agensi, perusahaan dengan tingkat

Page 57: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

38

leverageyang tinggi memiliki biaya keagenan tinggi sehingga perusahaan

akan mengurangi biaya berkaitan dengan Corporate Social Responsibility

Disclosure.Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dalam Rizkia

anggita Sari (2012)menunjukkan hubungan yang negative, leverage

terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.Penelitian ini

menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk menunjukkan

ketergantungan perusahaan terhadap utang yang diperoleh dari ekuitas

pemegang saham. Berdasarkan analisis dan kajian di atas, maka hipotesis

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Ha1: Terdapat pengaruh negatif tingkat leverage terhadap corporate social

responsibility disclosure.

2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap CSR Disclosure

Ukuran dewan komisaris adalah jumlah anggota dewan

komisaris.Dewan komisaris adalah mekanisme pengendalian intern tertinggi

yang bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan secara efektif. Dewan

komisaris terdiri dari inside dan outside director yang akan memiliki akses

informasi khusus yang berharga dan sangat membantu dewan komisaris

serta menjadikannya sebagai alat efektif dalam keputusan pengendalian.

Sedangkan fungsi dari dewan komisaris itu sendiri adalah mengawasi

pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi) dan

bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi

tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan menyelenggarakan

pengendalian intern perusahaan (Mulyadi, 2002 dalam Rini et.al., 2013).

Page 58: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

39

Menurut penelitiannya Maria wijaya (2012) ukuran dewan komisaris tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial.Penyebabnya karena dewan komisaris merupakan wakil shareholder

yang berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh

manajemen (Fahrizqi,2010). Maka dewan komisaris akan membuat

kebijakan.Oleh karena itu, sejalan dengan pendapat oleh Fahrizqi dan Maria

Wijaya maka hipotesis dikemukakan sebagai berikut:

Ha2: Terdapat pengaruh negatifukuran dewan komisaris terhadap corporate

social responsibility disclosure.

3. Pengaruh Kepemilikan Saham Publik Terhadap CSR Disclosure

Perusahaan go public dan telah terdaftar dalam BEI adalah

perusahaan-perusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan saham oleh

publik, yang artinya bahwa semua aktivitas dan keadaan perusahaan harus

dilaporkan dan diketahui oleh publik sebagai salah satu bagian pemegang

saham. Akan tetapi tingkat kepemilikan sahamnya berbeda-beda satu sama

lain. Penelitian oleh Hasibuan, (2001), dalam Eka(2011), menjelaskan

bahwa semakin tinggi rasio/tingkat kepemilikan publik dalam perusahaan

diprediksi akan melakukan tingkat pengungkapan yang lebih luas. Oleh

karena itu, sejalan dengan pendapat oleh Hasibuan maka hipotesis berikut

dikemukakan :

Ha3: Terdapat pengaruh positif Kepemilikan Saham Publik terhadap

corporate social responsibility disclosure.

Page 59: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

40

4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap CSR Disclosure

Di dalam agency theorydisebutkan bahwa besarnya kepemilikan

saham manajer dapat mengurangi agency cost karena berfungsi

menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham lain. Hal

tersebut terjadi karena manajer menjalankan perusahaan sekaligus berperan

sebagai pemegang saham tentu akan menyelaraskan kepentingannya,

sehingga manajer jauh lebih peduli tentang kepentingan pemegang saham

dan opsi saham yang memiliki insentif terhadap nilai saham perusahaan.

Dengan melakukan pengungkapan sukarela dapat meningkatkan image

perusahaan di mata calon investor, yang dapat meningkatkan nilai dan

jumlah saham itu sendiri.

Menurut Ni Wayan Rustriarini (2011), Hasil uji statistik

menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh pada

pengungkapan CSR. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

Said et al., (2009) yang membuktikan kepemilikan saham oleh manajemen

tidak mempengaruhi pengungkapan CSR.Hal ini dimungkinkan karena

secara statistik rata-rata jumlah kepemilikan saham manajerial pada

perusahaan di Indonesia relatif kecil sehingga belum terdapat keselarasan

kepentingan antara pemilik dan manajer.Adanya kepemilikan manajerial

yang relatif kecil menyebabkan manajer belum dapat mememaksimalkan

perusahaan melalui pengungkapan CSR. Dengan demikianOleh karena itu,

sejalan dengan pendapat oleh Said et al., dan Ni Wayan Sustriarini maka

hipotesis dikemukakan sebagai berikut:

Page 60: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

41

Ha4: Terdapat pengaruh negatif kepemilikan saham managerial terhadap

corpoate sosial responsibility disclosure.

5. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap CSR Disclosure

Perusahaan berbasis asing memiliki teknologi yang cukup, skill

karyawan yang baik, jaringan informasi yang luas, sehingga memungkinkan

untuk melakukan disclosure secara luas. Melalui faktor- faktor tersebut,

perusahaan asing akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan yang

dibentuk oleh para investor asing dalam kegiatan operasional dimana

perusahaan anak atau afiliasi didirikan. Banyak negara yang dapat dijadikan

sebagai target operasi perusahaan asing, seperti Indonesi. Penerapan CSR di

Indonesia dapat diindikasikan sebagai akibat dari peningkatan nilai

perusahaan asing setelah menerapkan CSR di dalam operasional perusahaan

(Angling, 2010).

Negara-negara asing cenderung lebih memperhatikan segala

aktivitas yang berhubungan dengan pengungkapan CSR.Hal ini terlihat dari

tingginya tingkat kepeduliannya terhadap kasus sosial yang sering terjadi

seperti pelanggaran HAM, pendidikan, tenaga kerja, dan kasus lingkungan

seperti global warming, pembalakan liar, serta pencemaran air.Melalui

pengungkapan tanggung jawab sosial, perusahaan dapat memperlihatkan

kepeduliannya. Dengan kata lain, apabila perusahaan di Indonesia memiliki

kontrak dengan foreign shareholders baik ownership dan trade, maka

perusahaan akan lebih mendapatkan dukungan dalam rangka pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan (Erida Gabriella, 2012).

Page 61: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

42

Sesuai dengan teori stakeholder, semakin banyak dan kuat posisi

stakeholder, semakin besar kecenderungan perusahaan untuk mengadaptasi

diri terhadap keinginan para stakeholdernya. Hal tersebut diwujudkan

dengan cara melakukan aktivitas pertanggungjawaban terhadap sosial dan

lingkungannya atas aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Perusahaan yang berbasis asing kemungkinan memiliki stakeholder yang

lebih banyak dibanding perusahaan berbasis nasional sehingga permintaan

informasi juga lebih besar dan dituntut untuk melakukan pengungkapan

yang lebih besar juga.Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni

Wayan Sustriarini (2011) bahwa kepemilikan asing berpengaruh terhadap

pengungkapan CSR.Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisdikemukakan

sebagai berikut:

Ha5: Terdapat pengaruh positif Kepemilikan Saham Asing terhadap

corporate social responsibility disclosure.

Page 62: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

43

D. Kerangka Teoritis

kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat di gambarkan dalam

kerangka gambar teoritis 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1

Undang –undang No.40 tahun 2007 tentang perseroan

terbatas yang mewajibkan perseroan terbatas

melaporkan kegiatan tanggung jawab social dan

lingkungannya (CSR).

Ada beberapa perusahaan yang belum melaksanakan dan melaporkan kegiatan tanggung jawab social dan

lingkungannya (CSR Disclosure).

GAP

Penelitian yang diteliti :

“Pengaruh Tingkat Leverage dan Ukuran Dewan Komisaris Dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure”

Teori Dasar yang digunakan: Teori Stakeholder ,Teori Legitimasi, dan Teori Agency

Tingkat Leverage (X1)

Kepemilikan Saham Asing (X5)

Kepemilikan Saham Manajerial (X4)

Kepemilikan Saham Publik (X3)

Corporate Social Responsinility

Disclosure (Y)

Ukuran Dewan Komisaris

(X2)

Page 63: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

44

Lanjutan Gambar 2.1

Metode Analisis : Metode Analisis Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 64: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel

atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2004). Penelitian ini dilakukan dengan

mengambil data keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2010 sampai 2014 dan melalui website Bursa Efek

Indonesia ww.idx.co.id.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah peneltian kuantitatif. Dimana penelitian ini

merupakan penelitian yang memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan

antara variable satu dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variable

dapat mempengaruhi variable yang lain. Dalam hal ini peneliti ingin

menjelasakan tingkat leverage, ukuran dewan komisaris dan struktur

kepemilikam saham perusahaan mempengaruhi corporate sosial

responsibility disclosure.

C. Metode Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah sub sektor industry property dan

real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

mempublikasikan laporan keuangan dan annual reportnya untuk 5 tahun buku

tahun terakhir yaitu 2010-2014. Tahun yang dipilih adalah tahun setelah

diberlakukan UU nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan yaitu tahun 2010

Page 65: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

46

sampai 2014.Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dengan

kriteria berikut:

1. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditan untuk 5 tahun

terakhir yaitu 2010-2014.

2. Perusahaan menyajikan annual report tahun 2010-2014 tersedia di Pojok

BEI atau website perusahaan.

3. Perusahaan melaporkan kegiatan CSR nya dalam annual reportnya yang

setelah di audit.

4. Data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian yaitu mengenai tingkat leverage, ukuran dewan

komisaris dan struktur kepemilikan saham perusahaan.

D. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan

keuangan auditan dan annual report perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.Laporan ini dapat

diperoleh dari dari annual reportdan laporan keuangan auditan yang tersedia

pada Pusat ReferensiEfek Indonesia, dan sumber lainnya.

E. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi tentang hal-hal dan

dokumen yang berkaitan dengan variabel penelitian. Data yang diperlukan

antara lain informasi tentang Pengungkapan terkait tanggung jawab sosial

dalam laporan tahunan, data untuk pengukuran tingkat leverage, ukuran

dewan komisaris dan struktur kepemilikan saham perusahaan.

Page 66: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

47

F. Metode Analisis

Data yang telah dikumpulkan ditabulasikan untuk diproses dalam olah

data dengan SPSS versi 22.Metode analisis untuk uji hipotesis digunakan

analisis regresi linier berganda.Sebelum uji regresi dilakukan analisis statistik

deskriptif.Statistik deskriptif dilakukan untuk mendapatkan gambaran

variabel penelitian yang mencakup nilai minimum, nilai maksimum, mean,

dan standar deviasi.Dalam analisis regresi juga sekaligus dilakukan uji

asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan

autokorelasi) dan Uji Hipotesis (Koefisien Determinasi, Uji t, dan Uji F).

1. Analisis Deskriptif.

Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(Ghozali,2011).Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

ini.Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif

yang menghasilkan nilai rata-rata, maksimum, minimum, dan standar

deviasi untuk mendeskripsikan variabel penelitian sehingga secara

kontekstual mudah dimengerti.

2. Uji Asumsi Klasik

Oleh karena model penelitian ini menggunakan alat analisis regresi

maka data diuji apakah memenuhi uji asumsi klasik guna memenuhi the

Page 67: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

48

bestlinier unbiased estimator.Uji asumsi klasik dilakukan karena

menjadipersyaratan regresi agar model linier tidak bias sebagai estimator.

Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal.Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau asumsi ini dilanggar

maka maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

yaitu uji statistik dan analisis grafik (Ghozali, 2011).

Analisis dilakukan dengan melihat tampilan grafik histogram

maupun grafik normal plot.Data dikatakan berdistribusi normal apabila

titik-titik dalam normal plot menyebar di sekitar garis diagonal, serta

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal atau dengan melihat

grafik histogram, data berdistribusi normal apabila gambar data

menyerupai lonceng.Kedua grafik ini dapat digunakan untuk

menunjukkan normalitas data sehingga data layak untuk model regresi,

tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan grafik nomal plot untuk

pengujian asumsi klasik normalitas.

Selain menggunakan grafik sebagai mengintepretasikan hasil data

dalam penelitian ini.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji kolmogorof-smirnov dan shapiro-wilk, yaitu jika nilai Asymp. Sig.

Page 68: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

49

(2- tailed)< 5% maka data residual berdistribusi tidak normal, jika

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 5% maka data residual berdistribusi

normal (Ghozali, 2011).

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2011) “uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain”.Model regresi yang

baik, yaitu jika tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk pengujian

heteroskedastisitasnya menampilkan scatter plot (nilai prediksi

dependen ZPRED dengan residual SRESID), karena skala pengukuran

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio.Untuk

menguji apakah varian dari residual homogen atau tidak digunakan uji

korelasi spearman rho. Jika nilai koefisien korelasi dibawah 5% (0,05)

maka artinya heteroskedastisitas. Sebaliknya jika nilai koefisien

korelasi diatas 5% (0,05), artinya tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Uji

multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion

Factor (VIF) (Ghozali,2011).Untuk mendeteksi adanya problem

multikolinearitas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi

antar variabel independen. Regresi yang baik memiliki VIF di sekitar

Page 69: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

50

angka 1 (satu) dan mempunyai angka Tolerance mendekati 1

(Santoso, 2010).

Apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance (T) lebih dari

0,1 dan kurang atau sama dengan 10, berarti tidak terjadi

multikolinearitas. Sebaliknya jika diketahui nilai VIF lebih dari

sepuluh dan nilai Tolerance (T) kurang dari 0,1 dan lebih dari 10,

berarti terjadi multikolinearitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam satu model

regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini

(t) dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1).Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali,

2011).

Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson

(DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi sebagai

berikut yaitu dengan ketentuan durbin watson sebagai berikut pada

tabel 3.1 (Algifari,2010).

Tabel 3.1

Pengukuran Autokorelasi

Durbin Watson

Kesimpulan

Kurang dari 1,08

1,08 sampai dengan 1,66

1,66 sampai dengan 2,34

Ada autokorelasi

Tanpa kesimpulan

Tidak ada autokorelasi

Page 70: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

51

2,34 sampai dengan 2,92

Lebih dari 2,92

Tanpa kesimpulan

Ada autokorelasi

Sumber data: Algifari,2010

3. Pengujian Hipotesis

Menurut Kuncoro (2001) pengujian hipotesis digunakan untuk

mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir aktual secara

statistik hal ini dapat diukur dari koefisien determinasi (R2), uji statistik t, uji

statistik F, dan analisis regresi berganda.Adapun variabel independen dalam

penelitian ini terdiri atas tingkat leverage, ukuran dewan komisaris,

kepemilikan saham publik, kepemilikan saham manajerial dan kepemilikan

saham asing. Sedangkan variabel dependennya adalah Corporate Social

Responsibility Disclosure (CSRD).

Untuk menguji hipotesis dari variabel-variabel tersebut, maka

rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β4 X5 + e

Dimana:

Y = pengungkapan Corporate Social Responsibility

α = konstanta

β = koefisien regresi.

X1= tingkat leverage.

X2= ukuran dewan komisaris.

X3= kepemilikan publik.

X4= kepemilikan manajerial.

Page 71: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

52

X5= Kepemilikan asing.

e = eror (residual).

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Deteminasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen

(Ghozali, 2011).

b. Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang diuji (Ghozali, 2011). Uji t dipakai untuk melihat

signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel

dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Langkah-

langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1)Pengujian Hipotesis

Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

Page 72: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

53

Ha : β ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5%

3)Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan

melihat nilai signifikan :

Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima.

Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak.

4) Pengambilan keputusan

Uji t dilakukan dengan membandingkan p-value t-hitung yang

regresi di atas dengan derajat signifikansinya (α) yaitu 0,05. Kriteria yang

digunakan untuk menarik kesimpulan hipotesa diatas yaitu jika p-value t

hitung <α(α= 0,05) maka Ho ditolak atau Ha Diterima.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F (F-test) atau uji simultan digunakan untuk

mengetahui apakah variabel-variabel independen yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan

terhadap variabel dependen. Langkah–langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut :

1) Perumusan Hipotesis

Ho : ρ = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

Ha : ρ ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen.

2)Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5 %

Page 73: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

54

3)Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan

melihat nilai signifikan :

Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima.

Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak.

4) Pengambilan keputusan

Uji F dilakukan dengan membandingkan p-value F hitung yang

dihasilkan dari model regresi dengan derajat signifikansinya (α) yaitu

0,05. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan hipotesa diatas

adalah jika p-value F hitung <α (α = 0,05) maka Ho ditolak.

G. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel utama

yaitu:

1. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

2. Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian

ini adalah tingkat leverage, ukuran dewan komisaris dan struktur

kepemilikan saham perusahaan yang dimana dalam penelitian ini di

proksikan kepada kepemilikan saham publik, kepemilikan saham

manajerial dan kepemilikan saham asing.

Page 74: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

55

1. Corporate Social Responsicility Disclosure

Variable pengungkapan sosial perusahaan diukur dengan metode

content analysis.contetnt analysis adalah suatu metode pengklasifikasian

teks dan ciri ciri yang sama untuk ditulis dalam berbagai kelompok

(kategori) tergantung pada kriteria yang ditentukan. Agar content analysis

dapat dilaksanakan dengan cara yang replicable maka dapat dilakukan

salah satunya dengan checklist.

Checklist dilakukan dengan melihat pengungkapan sosial

perusahaan dalam 6 kategori yaitu :economy performance, environmental

performance, labour practices and decent work performance, human

rights performance, society performance, product responsibility

performance. Berdasarkan Indikator Global Reporting Initiatives

Generation 3.1 (GRI G3.1) terdapat 84 item Corporate Social

Responsibility Disclosure. Item pengungkapan dalam penelitian ini

kemudian dinyatakan dalam bentuk indeks pengungkapan sosial.Apabila

item pengungkapan tersebut ada dalam laporan tahunan perusahaan maka

diberi skor 1, dan jika item pengungkapan tersebut tidak ada dalam

laporan tahunan perusahaan maka diberi skor 0.Maka pengungkapan sosial

dapat dihitung dengan.

CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j

nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 84

𝐶𝑆𝑅𝐼𝑗 = 𝑋𝑖𝑗

𝑛𝑗

Page 75: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

56

Xij : dummy variable: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak

diungkapkan.

2. Tingkat Leverage

Rasio leverage dalam hal ini merupakan sebuah ukuran untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi semua hutang-

hutangnya. Jika dalam struktur permodalannya perusahaan mempunyai

tingkat hutang lebih banyak maka perusahaan tersebut juga

akanmempunyai biaya keagenan yang lebih besar. Oleh sebab itu

perusahaan yang mempunyai tingkat leverage lebih tinggi maka

perusahaan tersebut mempunyai kewajiban lebih untuk mengungkapkan

kewajiban akan informasi sosialnya Suripto (1999) dalam Amalia (2005).

Leverage dapat dihitung dengan menggunakan rasio.

3. Ukuran Dewan Komisaris

Keberadaan dewan komisaris di Indonesia telah diatur dengan

berbagai peraturan. Menurut peraturan Pencatatan Nomor IA tentang

Ketentuan Umum Pencatatan Efek bersifat Ekuitas di bursa yaitu jumlah

komisaris independen minimum 30%. Lebih lanjut dalam rangka

penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (GCG), perusahaan

tercatat wajib memiliki komisaris independen yang jumlahnya

proporsional sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan

Leverage DER = Total Hutang

Total Ekuitas

Page 76: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

57

pemegang saham pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris

independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota

komisaris. Ukuran dewan komisaris yang dimaksud di sini adalah

banyaknya jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu

perusahaan.Ukuran dewan komisaris yang diinginkan dalam penelitian

ini adalah konsisten Sembiring (2005) yaitu dilihat dari banyaknya

jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan.

4. Kepemilikan Saham Publik

Kepemilikan saham oleh publik adalah jumlah saham perusahaan

yang dimiliki oleh publik, yaitu individu atau institusi yang memiliki

kepemilikan saham di bawah lima persen yang berada di luar manajemen

dan tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Kepemilikan

saham ini bertujuan untuk diperdagangkan, bukan untuk dimiliki atau

dipegang selamanya. Kepemilikan saham oleh publik diukur dengan

menggunakan persentase saham yang dimiliki oleh publik terhadap total

saham perusahaan. Teori keagenan menyatakan bahwa semakin

menyebar kepemilikan saham perusahaan perusahaan diekspetasikan

akan mengungkapkan informasi lebih banyak yang bertujuan untuk

mengurangi biaya keagenan (Almilia,2008). Semakin besar kepemilikan

saham publik maka akan semakin besar mekanisme pengendalian

terhadap perilaku manajemen. Keberadaan komposisi pemegang saham

Total Dewan Komisaris = Jumlah Komisaris Dependen +

Jumlah Komisaris Independen

Page 77: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

58

publik akan memudahkan monitoring, intervensi atau beberapa pengaruh

kedisiplinan lain pada manajer, yang pada akhirnya akan membuat

manajer bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham

diantaranya kebutuhan tersedianya informasi keuangan perusahaan.

5. Kepemilikan Saham Manajerial

Kepemilikan manajemen adalah besarnya proporsi saham atau

tingkat kepemilikan saham oleh manajemen (Wien, 2010).Kepemilikan

manajemen dalam penelitian ini diukur dengan prosentase saham yang

dimilki manajemen. Semakin besar saham yang dimiliki oleh

manajemen/ institusi, maka semakin besar informasi yang akan

diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan tahunannya. Hal ini

dikarenakan semakin besar jumlah kepemilikan saham, maka semakin

banyak pula pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan.

6. Kepemilikan Saham Asing

Variabel ini diukur dari jumlah prosentase saham yang dimiliki

oleh pihak asing dengan jumlah saham yang diterbitkan, seperti dalam

penelitian (Said et.al.,2009). Apabila suatu perusahaan terdapat lebih dari

satu pemilikan asing yang memiliki saham perusahaan, maka

Kepemilikan Publik = jumlah kepemilikan saham oleh publik

jumlah saham yang beredar

Kepemilikan Publik = jumlah kepemilikan saham oleh manajerial

jumlah saham yang beredar

Page 78: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

59

kepemilikan saham diukur dengan menghitung total seluruh saham yan

dimiliki oleh seluruh pemilikan institusi.

H. Opersionalisasi Varibel

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Sumber : data sekunder diolah

No Variabel Indikator Skala

1

CSR Disclosure

(Ayu dan Bagus 2014, dan

Ni Wayan Sustriarini,

(2011)

=

Skala

Rasio

2.

Tingkat Leverage

(Rini et.al 2013 dan Rizky

Anggita Sari, 2012)

DER = Total Hutang

Total Ekuitas

Skala

Rasio

3.

Ukuran Dewan Komisaris

(Maria Wijaya, 2012 dan

Mazrully, Denis, 2012)

Total Dewan Komisaris = Jumlah

Komisaris Dependend + Jumlah

Komisaris Independend

Skala

Rasio

4.

Struktur Kepemilikan

Saham Publik

(Ayu dan Bagus, 2014)

jumlah sepemilikan saham oleh

Publik

jumlah saham yang beredar

Skala

Rasio

5

Struktur Kepemilikan

Saham Manajerial

Ni Wayan, 2011 dan

Rawi, Munawar, 2010)

jumlah sepemilikan saham oleh

Managerial

jumlah saham yang beredar

Skala

Rasio

6

Struktur Kepemilikan

Saham Asing

(Ni Wayan Sustriarini,

2011)

jumlah sepemilikan saham oleh Asing

jumlah saham yang beredar

Skala

Rasio

Kepemilikan Publik = jumlah kepemilikan saham oleh asing

jumlah saham yang beredar

Page 79: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

60

Page 80: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

61

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2010-2014.Berdasarkan populasi perusahaan perusahaan sektor property dan

real estate tahun 2010-2014.Adapun data yang digunakan adalah data

sekunder yang berasal dari website perusahaan, IDX, annual report, laporan

keuangan teraudit periode tahun 2010 sampai 2014.Berikut ini adalah rincian

perolehan sampel perusahaan property dan real estate dengan kriteria-kriteria

yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Perolehan Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan Property dan Real Estate 50

Perusahaan Property dan real estate yang tidak masuk

dalam kriteria penelitian

(23)

Perusahaan yang menjadi sampel 27

Total Perusahaan yang menjadi sampel selama periode

penelitian 2010-2014 (5 tahun)

135

Sumber : data sekunder diolah

Page 81: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

62

Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat dilihat bahwa sampel yang digunakan

dalam penelitan ini berjumlah 27 perusahaan property dan real estate yang

terdaftar Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Sampel tersebut dipilih

karena memenuhi semua kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan

analisis penelitian.

B. Hasil Uji Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode yang dimaksudkan untuk

mendeskripsikan data dari variabel-variabel terkait yang masuk dalam proses

penelitian yang menjadi analisis peneliti. Statistik deskriptif bertujuan untuk

menjelaskan distribusi atau sebaran data dari variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini.Pendeskripsian ini juga bertujuan untuk

mendapatkan nilai minimal, maksimal, meanatau nilai tengah serta standard

deviasi untuk semua data dari semua variabel yang menjadi obyek penelitian.

Deskripsi data dilakukan pada variabel-variabel yang akan diuji,

yaitu:Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Saham

Publik, Kepemilkan Saham Manajerial, Kepemilikan Saham Asing dan

Corporate Social Responsibility Disclosure. Adapun untuk mengetahui

statistik deskriptif ditampilkan dalam tabel 4.2 dibawah ini :

Page 82: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

63

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Leverage 135 .07 8.63 .9214 .87136

UDK 135 .30 1.34 .6549 .21282

Publik 135 .00 1.25 .3809 .24475

Manajerial 135 .00 .75 .0367 .12467

Asing 135 .00 .90 .1572 .21531

CSRD 135 -1.92 -.69 -1.2609 .30011

Valid N

(listwise) 135

Sumber :hasil data sekunder diolah

1. Variabel Independen

a. Tingkat Leverage

Tingkat leverage pada hasil uji statistik deskripstif pada tabel 4.2

menunjukan bahwa memiliki nilai minimum sebesar 0,07, nilai

maksimum sebesar 8,63 dengan rata rata tingkat leverage sebesar

0,9214 sedangkan standar deviation tingkat leverage sebesar 0,87136.

b. Ukuran Dewan Komisaris

Ukursn dewan komisaris pada hasil uji stattistik deskripstif pada

tabel 4.2 menunjukan bahwa memiliki nilai minimum sebesar 0,30,

nilai maksimum sebesar 1,34 dengan rata rata ukursn dewan kmoisaris

sebesar 0,9214 sedangkan standar deviation ukuran dewan komisaris

sebesar 0,87136.

Page 83: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

64

c. Kepemilikan Saham Publik

Kepemilikan saham publik pada hasil uji stattistik deskripstif pada

tabel 4.2 menunjukan bahwa memiliki nilai minimum sebesar 0,00 nilai

maksimum sebesar 1,25 dengan rata rata kepemilikan saham publik

sebesar 0,3809 sedangkan standar deviation kepemilikan saham publik

sebesar 0,24475.

d. Kepemilikan Saham Manajerial

Kepemilikan saham manajerial pada hasil uji stattistik deskripstif

pada tabel4.2 menunjukan bahwa memiliki nilai minimum sebesar 0,00,

nilai maksimum sebesar 0,75 dengan rata rata kepemilikan saham

manajerial sebesar 0,367 sedangkan standar deviation kepemilikan

saham manajerial sebesar 0,12467.

e. Kepemilikan Saham Asing

Kepemilikan saham asing pada hasil uji statistik deskripstif pada

tabel 4.2 menunjukan bahwa memiliki nilai minimum sebesar 0,00,

nilai maksimum sebesar 0.90 dengan rata rata kepemilikan saham asing

sebesar 0,1572 sedangkan standar deviation kepemilikan saham asing

sebesar 0,21531

2. Variabel Dependen

a. CSR Disclosure

CSR Disclosure pada hasil uji stattistik deskripstif pada tabel 4.2

menunjukan bahwa memiliki nilai minimum sebesar -1,92, nilai

Page 84: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

65

maksimum sebesar -0,69 dengan rata rata CSR Disclosure sebesar -

1,2609 sedangkan standar deviation CSR Disclosure sebesar 0,30011.

C.Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak (Ghozali,2011). Peneliti menggunakan metode

normalitas dengan metode grafik yang menggunakan metode normality

plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Uji

normalitas ini dilakukan dengan analisis Grafik Normal P-P Plot dimana

normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonalnya maka model regresi tidak memenuhi asumsi klasik

normalitas.

pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS versi 22 dapat

dinyatakan pada gambar 4.1 berikut :

Page 85: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

66

Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot

Sumber :hasildata sekunder diolah

Berdasarkan gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang

berada disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis

diagonal, hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas karena sebaran data cenderung mendekati garis

diagonal.

Untuk lebih meyakinkan hasil uji grafik maka pada uji normalitas

ini juga dilengkapi dengan uji statistik, yaitu dengan menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan Shapiro-Wilk.Analisa Kolmogorov-

Smirnov dan Saphiro-Wilk merupakan suatu pengujian normalitas secara

univariate untuk menguji keselarasan data masing-masing variable

penelitian, dimana suatu sampel dikatakan berdistribusi normal atau

Page 86: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

67

tidak.Hal ini diutarakan oleh Ghazali (2011).Bahwa uji normalitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable yang

digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak.

Perumusan hipotesa untuk uji normalitas melalui analisis

Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut :

Ha : data berasal dari populasi normal.

Ho :data berasal dari populasi tidak normal.

Kriteria keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut:

Jika sig. < 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak.

Jika sig. > 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima.

Tabel 4.3

Hasil Uji Kolmogorof-Smirnof dan Shapiro-Wilk

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Unstandardized

Residual .041 135 .200

* .993 135 .777

Sumber :hasildata sekunder diolah

Pengujian asumsi klasik normalitas melalui uji Kolmogorov-

Smirnov dan Shapiro-Wilkmenunjukan data berdistribusi normal seperti

yang ditunjukkan pada tabel 4.3. Berdasarkan tabel 4.3 ditunjukan bahwa

nilai probabilitas pada kolmogorv-smirnov sebesar 0,200 lebih besar dari

0,05 dan pada saphiro-wilk sebesar 0,777 lebih besar dari 0,05 sehingga

Ho ditolak atau Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

berasal dari polupasi normal sehingga model regresi memenuhi uji asumsi

klasik normalitas.

Page 87: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

68

2. Hasil Uji Heterokedesitas

Uji heteroskedasitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya

heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar

scatterplot pada gmabar 4.2 dan uji model spearmen rho pada tabel 4.4.

Gambar 4.2 Scatterplot

Sumber: hasil data sekunder diolah

Grafik diatas menunjukkan titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 atau diantara 2 dan -2 pada sumbu Y dan titik-titik tersebut tidak

menunjukkan suatu bentuk atau pola tertentu atau dapat dikatakan

memenuhi persyaratan yang ada, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 88: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

69

model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik

heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. Kemudian

untuk meyakinkan maka dilakukan uji statistik model spearmen rho yang

hasilnya pada tabel 4.4 sebagai berikut.

Tabel 4.4

Hasil Uji Spearmen rho Correlations

abs_res Leverage UDK Publik Manajerial Asing

Spearman's rho

abs_res Correlation Coefficient

1.000 .023 .039 .043 .045 .029

Sig. (2-tailed)

. .790 .651 .623 .607 .735

N 135 135 135 135 135 135

Leverage Correlation Coefficient

.023 1.000 .051 .291** -.225** -.065

Sig. (2-tailed)

.790 . .556 .001 .009 .454

N 135 135 135 135 135 135

UDK Correlation Coefficient

.039 .051 1.000 .180* -.279** -.113

Sig. (2-tailed)

.651 .556 . .037 .001 .192

N 135 135 135 135 135 135

Publik Correlation Coefficient

.043 .291** .180* 1.000 -.236** -.024

Sig. (2-

tailed) .623 .001 .037 . .006 .786

N 135 135 135 135 135 135

Manajeria

l

Correlation

Coefficient .045 -.225**

-

.279*

* -.236** 1.000 -.161

Sig. (2-tailed)

.607 .009 .001 .006 . .061

N 135 135 135 135 135 135

Asing Correlation Coefficient

.029 -.065 -.113 -.024 -.161 1.000

Sig. (2-tailed)

.735 .454 .192 .786 .061 .

N 135 135 135 135 135 135

Sumber :hasildata sekunder diolah

Berdasarkan uji Spearmen’s rho pada tabel 4.4 bahwa nilai sig. (2-

tailed) dari variable tingkat leverage, ukuran dewan komisaris,

kepemilikan saham publik, kepemilkan saham manajerial, dan

Page 89: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

70

kepemilikan saham asing lebih besar (>) dari 0,05 dengan masing masing

nilai varibel tersebut bernilai 0,790; 0,651; 0,623;0,607 dan 0,735 maka

data tersebut terbebas dari asumsi klasik heterokedesitas dan layak

digunakan dalam penelitian.

3. Hasil Uji Multikoleniaritas

Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas.Salah satu

untuk mengetahui ada / tidaknya multikolinearitas ini adalah dengan

menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Apabila

nilai VIF kurang dari sepuluh dan nilai Tolerance (T) lebih dari 0,1 dan

kurang atau sama dengan 1, berarti tidak terjadi multikolinearitas.

Sebaliknya jika diketahui nilai VIF lebih dari sepuluh dan nilai Tolerance

(T) kurang dari 0,1 dan lebih dari 1, berarti terjadi multikolinearitas.

Perumusan hipotesa untuk ujimultikolinearitasadalah sebagai berikut :

Ha : tidak ada multikolinearitas

Ho : ada multikolinearitas

Kriteria keputusan uji multikolinearitas adalah sebagai berikut:

Jika VIF > 10 atau Tolerance < 0,1 maka Ha ditolak, ada

multikolinearitas .

Jika VIF < 10 atau Tolerance > 0,1 maka Ha diterima, tidak ada

multikolinearitas.

Dari hasil pengolahan data statistik diperoleh tabel 4.5 pengujian

Page 90: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

71

multikolinearitas sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikoleniaritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) -1.439 .107 -13.496 .000

Leverage -.028 .029 -.081 -.959 .339 .947 1.056

UDK .239 .119 .169 2.002 .047 .936 1.068

Publik .239 .107 .195 2.226 .028 .877 1.141

Manajerial .143 .219 .059 .653 .515 .808 1.237

Asing -.308 .119 -.221 -2.594 .011 .925 1.081

Sumber : hasil data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji

multikolonieritas menunjukkan nilai tolerance kurang lebih 0,1 dan kurang

dari 1 serta nilai VIF berada dibawah angka 10. Nilai tolerance yang

dihasilkan untuk variabel leverage, ukuran dewan komisaris, kepemilikan

saham publik, kepemilikan saham manajerial, dan kepemilikan saham

asing adalah 0,947; 0,936; 0,877; 0,808 dan 0,925, sedangkan nilai VIF

yang dihasilkan untuk variable leverage, ukuran dewan komisaris,

kepemilikan saham publik, kepemilikan saham managerial, dan

kepemilikan saham asing adalah 1,056; 1,068; 1,141; 1,237 dan 1.081.

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui seluruh variabel independen

mempunyai nilai VIF kurang dari batas maksimal 10 atau nilai tolerance

lebih dari 0,1. tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas (tidak

Page 91: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

72

ada hubungan yang sangat kuat antara variabel independen dengan

variabel independen lainnya). Dengan demikian tidak terjadi pelanggaran

asumsi multikolinearitas pada model persamaan regresi.Berdasarkan hasil

uji multikolonieritas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semua

variabel independen dalam model persamaan regresi tidak terdapat

problem multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

4.Hasil Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang

disusun menurut waktu dan tempat.Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi autokorelasi.Untuk mengetahui adanya autokorelasi dilakukan

melalui pengujianterhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW).

Tabel 4.6

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .28439 1.983

Sumber : hasil data sekunder diolah

Dari output SPSS data sekunder yang diolah pada table 4.6 dapat

dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1.983. Karena nilai DW

sebesar 1.983 berkisar diantara 1.66 sampai 2.34, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.

D. Pengujian Hipotesis

Menurut Kuncoro (2001) pengujian hipotesis digunakan untuk

mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir aktual secara

Page 92: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

73

statistik hal ini dapat diukur dari koefisien determinasi (R2), uji statistik t, uji

statistik F.

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien diterminasi dilakukan untuk mengukur kemampuan

variabel independen tingkat leverage, kepemilikan saham publik,

kepemilikan saham manajerial dan kepemilkan saham asing dalam

menjelaskan variabel dependen, yaitu tingkat CSR Disclosure.Hasil uji

koefesien determinasi terlihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

1 .368a .136 .102

Sumber: hasil data sekunder diolah

Tabel 4.7 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,102 atau

10,2%, ini menunjukkan bahwa variabel tingkat leverage, ukuran dewan

komisaris, kepemilikan saham publik, kepemilikan saham managerial, dan

kepemilikan saham asing adalah sebesar 10,2%, sedangkan sisanya

sebesar 0,808 atau 80,8% (100%-10,2%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain

yang tidak disertakan dalam model penelitian ini. Seperti faktor faktor

corporate governance diantaranya dewan direksi, komite audit, diversity

board dan lain-lain yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan dalam

CSR Disclosure-nya.

Page 93: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

74

2. Uji Signifikansi Parameter Individual (uji t)

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho,

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima

dan menolak Ha.Berikut ini adalah tabel 4.8 yang menunjukkan hasil uji

statistik t.

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.439 .107 -13.496 .000

Leverage -.028 .029 -.081 -.959 .339

UDK .239 .119 .169 2.002 .047

Publik .239 .107 .195 2.226 .028

Manajerial .143 .219 .059 .653 .515

Asing -.308 .119 -.221 -2.594 .011

Sumber: hasil data sekunder diolah

a. Pengaruh Tingkat Leverage Terhadap CSR Disclosure

Hasil uji hipotesis pertama dapat dilihat pada tabel 4.8, variabel

tingkat leveragemempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,339 (p-value

> 0,05) dan koefisien regresi dengan arah negatif sebesar -0,028.Hal ini

berarti hipotesis pertama ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa

tingkat leverage tidak berpengaruh negatif terhadap CSR

Page 94: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

75

Disclosurekarena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel tingkat

leverage lebih besar dari 0,05.

Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Rini et.al.,

(2012) Rawi dan Munawar (2010) dan Maria Wijaya (2012) yang tidak

menemukan hubungan signifikan antara tingkat Leveragedan CSR

Disclosure.Artinya dengan adanya tingkat leverage yang tinggi di

dalam sebuah perusahaan tidak menjadi acuan atau tolak ukur

perusahaan dalam melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial

nya. Bisa saja dalam hal ini tingkat leverage hanya di butuhkan oleh

para stakeholder (Investor dan Pemegang Saham) menjaga dan

menjamin perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya dan

melaksanakan kewajibannya.

Secara teori hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat

Jensen dan Meckling (1967) dalam Anggraeni (2006) serta Emmy dan

Supartha (2015) yang mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki

rasio leverage lebih tinggi akan cenderung mengungkapkan lebih

banyak informasi, hal tersebut dikarenakan perusahaan mempunyai

struktur modal yang lebih tinggi. Sehingga dengan demikian penting

untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa tingkat leverage tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosialnya. Kemungkinan dalam hal ini ketika perusahaan memiliki

tingkat leverage yang tinggi dapat melakukan sebuah pelanggaran yaitu

Page 95: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

76

terhadap tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dimana

perusahaan tersebut beroperasi, karena ada kewajiban atau tanggungan

perusahaan yang tinggi dan masih harus di bebankan.

b. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap CSR Disclosure

Hasil uji hipotesis kedua dapat dilihat pada tabel 4.8 variabel

ukuran dewan komisaris mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,047

(p-value < 0,05) dan koefisien regresi dengan arah positif sebesar

+0,239.Hal ini berarti hipotesis kedua diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif secara

signifikan terhadap CSR Disclosure karena tingkat signifikansi yang

dimiliki variabel ukuran dewan komisaris lebih kecil dari 0,05.

Hasil relevan ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh

Rini et.al., (2012) yang menemukan adanya hubungan yang signifikan

antara ukuran dewan komisaris dan CSR Disclosure.Namun hasil ini

tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Maria Wiaya (2012)

yang tidak menemukan hubungan yang siginifikan antara ukuran dewan

komisaris dan CSR Disclosure.Secara teori dalam UU No. 40 Tahun

2007 Tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan bahwa tugas dan

kewajiban dewan komisaris yang salah satunya adalah mengawasi

jalanya operasional perusahaan yang dilakukan oleh para pihak

manajemen (Dewan Direksi) dan bertanggung jawab untuk menentukan

apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam

mengembangkan, serta menyelenggarakan pengendalian intern

Page 96: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

77

perusahaan.Artinya secara tidak langsung dewan komisaris

mempengaruhi perusahaan dalam melakukan serta melaporkan

tanngung jawab sosialnya.

Dalam hasil penelitian ini membuktikan bahwa jika ukuran dewan

komisaris yang tinggi berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial yang dilakukan perusahaan.Karena dalam hal ini dewan

komisaris melakukan kontrol, sehingga tugas dan fungsi nya dilakukan

secara baik dan benar.

c. Pengaruh Kepemilikan Saham Publik Terhadap CSR Disclosure

Hasil uji hipotesis ketiga dapat dilihat pada tabel 4.8 variabel

kepemilikan saham publik mempunyai tingkat signifikansi sebesar

0,028 (p-value < 0,05) dan koefisien regresi dengan arah positif sebesar

+0,239.

Hal ini berarti hipotesis ketiga diterima sehingga dapat dikatakan

bahwa kepemilikan saham publik berpengaruh positif secara signifikan

terhadap CSR Disclosure karena tingkat signifikansi yang dimiliki

variabel kepemilkan saham publik kurang dari 0,05.

Hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Marzully dan Denies (2012) yang tidak menemukan

bahwa kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap CSR

Disclosure. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya kepemilikan saham

publik tidak mempengaruhi pengungkapan Corporate Social

Responsibility Disclosure.

Page 97: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

78

Hasil penelitian ini juga mendukung teori Hasibuan (2001) dalam

Rivi dan Hasan (2011) yang menyatakan bahwa rasio kepemilikan

publik yang tinggi diprediksikan perusahaan akan melakukan tingkat

pengungkapan sosial yang lebih, hal ini dikaitkan dengan tekanan dari

pemegang saham, agar perusahaan lebih memperhatikan tanggung

jawabnya terhadap masyarakat. Alasan yang dapat digunakan untuk

menjelaskan penelitian ini adalah bahwa kemungkinan kepemilikan

publik pada perusahaan di Indonesia secara umum sudah

memperdulikan masalah lingkungan dan sosial sebagai isu kritis yang

harus secara ekstensif untuk diungkapkan dalam laporan tahunan

(Rahma dan Indah ,2010).

d. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap CSR Disclosure

Hasil uji hipotesis ketiga dapat dilihat pada tabel 4.8, variabel

kepemilikan saham manajerial mempunyai tingkat signifikansi sebesar

0,515 (p- value > 0,05) dan koefisien regresi dengan arah positif

+0,143.

Hal ini berarti hipotesis ketiga ditolak sehingga dapat dikatakan

bahwa kepemilikan saham manajerial tidak berpengaruh positif

terhadap CSR Disclosure karena tingkat signifikansi yang dimiliki

variabel kepemilkan saham manajerial lebih besar dari 0,05.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan manajerial

tidak berpengaruh signifikan pada CSR Disclosure. Temuan ini tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rawi dan

Page 98: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

79

Munawar(2010) yang menemukan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap CSR Disclosure namun hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Rustiarini

(2011) yang menemukan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap CSR Disclosure.

Hal ini dimungkinkan karena rata-rata kepemilikan saham

manajerial pada perusahaan di Indonesia relatif kecil, sehingga masih

terjadi konflik kepentingan antara pemilik dengan manajer, dimana

kepentingan pribadi manajer belum dapat diselaraskan dengan

kepentingan perusahaan atau pemilik dalam CSR Disclosure.

e. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap CSR Disclosure

Hasil uji hipotesis keempat dapat dilihat pada tabel 4.8, variabel

kepemilikan saham asing mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,011

(p-value < 0,05) dan koefisien regresi dengan arah negatif -0,308.

Hal ini kepemilikan saham asing berpengaruh negatif secara

signifikan terhadap CSR Disclosure berarti hipotesis keempat diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat signifikansi yang dimiliki

variabel kepemilkan sahamasing kurang dari 0,05.

Penelitian ini terdapat sedikit perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Erida Gabriella (2011) menemukan bahwa kepemilikan

saham asing berpengaruh signifikan dan berarah positif terhadap CSR

Disclosure.

Page 99: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

80

Pada faktanya perusahaan multinasional di Negara Negara maju

seperti di Asia, Eropa, dan Amerika mereka memiliki rasa solidaritas

dan sosial yang tinggi terhadap isu-isu dan kejadian sosial yang berada

di negaranya dimana perusahaan tersebut memiliki rasa simpatik dan

solidaritas yang tinggi terhadap adanya pelanggran HAM, kerusakan

keanekaragam hayati dan lingkungan, dan kasus kasus yang melibatkan

masyarakat ataupun sumber daya manusia di lingkungan tersebut. Oleh

karena itu, jika perusahaan di Indonesia memiliki kontrak dengan

foreign shareholders baik ownership dan trade akanlebih mendapatkan

dukungan dalam rangka pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan. Berdasarkan teori stakeholder, semakin banyak dan

kuat posisi stakeholder, semakin besar kecenderungan perusahaan

untuk mengadaptasi diri terhadap keinginan para stakeholdernya. Hal

tersebut diwujudkan dengan cara melakukan aktivitas

pertanggungjawaban terhadap sosial dan lingkungannya atas aktivitas

yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Namun pada kenyataanya

perusahaan di Indonesia terutama di perusahaan yang bergerak di

bidang property dan real estate kepemilikan saham asingnya masih

terlalu sedikit dan rata rata masih di kuasai oleh kepemilikan

perusahaan dalam negeri dan kepemilikan publik yang mayoritas diisi

oleh masyarakat pribumi sehingga dalam penelitian ini menunjukan

hasil keterkaitan antara kepemilikan asing terhadap CSR Disclosure

terdapat hubungan yang signifikan namun masih berarah negatif.

Page 100: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

81

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka Ha

diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probability F lebih besar

dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Berikut ini adalah tabel

4.9 yang menunjukkan hasil uji statistik F.

Tabel 4.9

Hasil Uji statistik F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1.636 5 .327 4.046 .002b

Residual 10.433 129 .081

Total 12.069 134

Sumber : hasil data sekunder diolah

Hasil pada tabel 4.9 yang menunjukkan hasil uji statistik F dengan

tingkat signifikansi 0,002. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari

0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat leverage, ukuran dewan

komisaris, kepemilikan saham publik, kepemilikan saham managerial,

dan kepemilikan saham asing berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap CSR Disclosure.

Page 101: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Corporate social responsibility disclosure atau pertanggung

jawaban sosial perusahaan atas lingkungannya merupakan satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan dan aktivitas operasional

perusahaan.Dengan banyaknya isu-isu dan kejadian yang merugikan

lingkungan di belahan dunia menuntut perusahaan untuk memperhatikan dan

memelihara sumber daya yang ada di sekitar perusahaan tersebut beroperasi.

Dengan adanya program program CSR yang dilakukan perusahaan akan

meningkatkan rasa kesadaran perusahaan untuk tidak mementingkan

kepentingan perusahaan sendiri, melainkan masyarakat yang ada

disekitarnya, sehingga dalam hal ini perusahaan mendapatkan dukungan yang

lebih dari pihak masyarakat dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat

leverage, ukuran dewan komisaris dan struktur kepemilikan saham

perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010 sampai 2014. Berdasarkan pada

data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terdapat 135

sampel perusahaan dengan menggunakan model regresi berganda, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat leverage tidak berpengaruh negatif secara signifikan terhadap CSR

Disclosure. Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Rini

Page 102: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

83

et.al (2012), Rawi dan Munawar (2010), dan Maria Wiajaya (2012).

Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Emmy dan Supartha, (2015).

2. Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif secara signifikan terhadap

CSR Disclosure. Hasil relevan ini mendukung penelitian yang telah

dilakukan oleh Rini et.al, (2012). Namun hasil ini tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Maria Wiaya, (2012).

3. Kepemilikan saham publik berpengaruh positif secara signifikan terhadap

CSR Disclosure. Hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Marzully dan Denies, (2012).

4. Kepemilikan saham manajerial tidak berpengaruh positif secara signifikan

terhadap CSR Disclosure. Temuan ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rawi, (2010). Namun hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Rustiarini, (2011).

5. Kepemilikan saham asing berpengaruh negatif secara signifikan terhadap

CSR Disclosure. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Erida Gabriella (2011).

6. Tingkat leverage, ukuran dewan komisaris, dan struktur kepemilikan

saham perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap CSR Disclosure.

B. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, maka penulis mengajukan

beberapa saran untuk peneliti selanjutnya yaitu :

Page 103: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

84

1. Bagi investor dan calon investor :

Untuk menanamkan sahamnya di perusahaan property dan real

estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia agar lebih seksama dan juga

memperhatikan aspek Corporate Social Responsibility perusahaan sebagai

pertimbangan dalam melakukan investasi.

2. Bagi peneliti selanjutnya :

a. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, penelitian

selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian.

b. Populasi penelitian tidak hanya dikhususkan pada perusahaan

berkategori perusahaan propert dan real estate, tetapi dapat diperluas

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

c. Menambahkan variable bebas untuk memberikan hasil yang lebih

beragam dan bervariasi seperti kepemilikan institusional, kepemilikan

pemerintah, profitabilitas, ukuran perusahaan dan lain- lain.

d. Peneliti selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan laporan

tahunan (annual report) saja dalam memperoleh data terkait CSRD

yang dilakukan perusahaan, tetapi dapat juga memperluas cakupan

dengan melihat dari laporan yang ada di website perusahaan, media

cetak dan elektronik.

Page 104: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

85

DAFTAR PUSTAKA

Algifari.Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi Kedua, Penerbit BPFE

UGM, Yogyakarta,2010.

Almilia,LucianaSpica. AnalisaKomparasiIndekInternetFinacial Reporting

PadaWebsite Perusahaan GoPublik DiIndonesia.Seminar Nasional

Aplikasi Teknologi Informasi,2009.

Amalia, Dessy.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas pengungkapan

Sukarela pada Laporan Tahunan yang Terdaftar di BEJ.Jurnal Akuntasi

Pemerintah.Vol.1, No.2,November,2005.

Anggraini, FR. Reni Retno. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosialdalam Laporan,

2006.

Angling, Mahatma Pian KS.Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan

Regulasi Pemerintah Terhadap Pengungkapan Corporate Social Respon-

sibility (CSR) Pada Laporan Tahunan di Indonesia.Skripsi. Universitas

Diponegoro, Semarang,2010.

Aryani, Etha Rizki. Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur

Kepemilikan terhadap Agency Cost. Skripsi. Universitas Diponegoro,

Semarang,2011.

Beira Leimona dan Aunul Fauzi.CSR dan Pelestarian Lingkungan. Yayasan

Indonesia Business Links. Jakarta,2008.

Brigham dan Houston.Fundamentals Of Financials Managemen (Dasar- Dasar

Manajemen Keuangan), Salemba Empat,Jakarta,2006.

Deegan, Craig. The Legitimising Effect of Social and Environmental

Disclosures A Theoritical Foundation. Accounting, Auditing, and

Accountability Journal, Vol. 15, No. 3, pp. 282-311,2002.

Emmy dan Supartha.Pengaruh hutang, profitabilitas, dan tanggung jawab

lingkungan pada CSR Disclosure.E-Jurnal Akuntansi. Universitas

Udayana: Bali. Indonesia,2015.

Evi, Zuraida, dan Devi. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan UDK

terhadapCSR. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Universitah Syiah

Kuala,2011.

Fahrizqi, Ahmad. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Laporan Tahunan

Page 105: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

86

Perusahaan, Tesis Pascasarjana FE Universitas Diponegoro.

Semarang,2010.

Fauzi, Hasan. “Corporate Social and Environment Perfomance: A Comparative

Study Between Indonesian Companies and Multinational Companies

(MNCs) Operating In Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.6,

No.1,, hal 87-100, Februari 2006.

Fraser, Lyn M, dan Ormiston Aileen. Memahami Laporan Keuangan, Edisi

6, IndeksJakarta,2004.

Ghozali, Imam.Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19,

Badan penerbit Universitas Diponegoro,Semarang,2011

Ghozali Imam dan A. Chariri. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro ,Semarang,2007.

Grigoris, Giarannakis. Corporate Governance and Financial Characteristic effects

on the extent of CSR Disclosure.Social Responsibility Journal.

Greece,2013.

Gusti dan Bagus.Pengaruh Profitabilitas, ukuran perusahaan dan kepemilikan

saham public terhadap pengungkapan CSR. Universitas Udayana. Bali.

Indonesia,2015.

Hadi, Nor.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan

Sukarela dalam Laporan Tahunan,2001.

Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian Dasar,

Pengertian, dan Masalah. PT. Toko Gunung Agung,Jakarta,2001.

Hayam Wahba dan Khaled Elsyad.The mediating effect of financial

performance on the relationship between social responsibility and

ownership structure.Future Bussines Journal.Science Direct. Cairo:

Mesir,2015.

Hilmi, Utari dan Ali, Syaiful. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada

Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-

2006).Simposium Nasional,2008.

Indriantoro, Nur., Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Mazrully dan Dennis.Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi CSR di

Indonesia.Jurnal Nominal. Universitas Negeri Yogyakarta,2012.

Moeljadi.Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Bayu

Page 106: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

87

Media Publishing, Malang, 2006.

Mulyadi, Ajang,.Akuntansi Manajemen. Bagian Penerbitan Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Bandung, 2002.

Mulyadi.Pengelolan Program Corporate Social Responsibility: Pendekatan,

Keberpihakan dan Keberlanjutannya. Center for Populaton Studies, UGM,

Yogyakarta,2003.

Novita dan Chaerul D. Djakman.Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Luas

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada

LaporanTahunan Perusahaan; Studi Empiris pada Perusahaan Publik

yang Tercatat diBursa Efek Indonesia tahun 2006.Makalah disampaikan

pada SimposiumNasional Akuntansi XI, Pontianak, 22 – 25 Juli 2008.

Permanasari Wien Ika. 2010. Pengaruh kepemilikan manajemen, kepemilikan

institusional, dan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan.

Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.

Prawironegoro, Darsono. Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan Keputusan

Bisnis Berbasis Analisis Keuangan: Manajemen Keuangan, Nusantara

Consulting, Jakarta, 2009.

Putra, Eka Nanda. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR). Skripsi Universitas Diponegoro

,Semarang, 2011.

Puspitasari, Diana. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR,

Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Roa. Tesis. Magister Manajemen,

Universitas Diponegoro, Semarang,2009.

Rahmatullah.Pengelolaan Program Corporate Social Responsibility (CSR)

pada Sektor Pertambangan,2010.

Rahmawati dan Indah Dewi Utami.Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan

Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Dan Umur

Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada

Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Akuntansi Manajemen Vol 21 No 3STIE YKPN, Desember,

2010.

Rawi dan M. Muchlish. “Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusi,

Leverage dan Corporate Social Responsibility”. Simposium Nasional

Akuntansi XIII, Purwokerto,2010.

Page 107: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

88

Rini, Hendro dan Endang.“Pengaruh Kateristik Perusahaan Terhadap Luas

Pengungkapan CSR”. Jurnal Akuntansi,2013.

Rivi dan Hasan.Pengaruh Sisi Internal dan External Perusahaan terhadap

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial.Journal Akuntansi. Universitas

Sumatra Utara,2011.

Rustiarini, Ni Wayan. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada

PengungkapanCorporate Social Responsibility. Universitas

Mahasaraswati,Depansar,2011.

Said, Roshima, Yuserrie Hj Zainuddin, dan Hasnah Haron.“The Relationship

between Corporate Social Responsibility and Corporate Governance

Characteristics in Malaysian Public Listed Companies”.Social

Responsibility Journal. Vol. 5, No. 2, hal. 212-226, 2009.

Sari, Anggita Rizkia.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas

Pengungkapan Corporate Social Responsibility.Jurnal Ilmiah Akuntansi.

Universitas Negeri Yogyakarta,2012.

Sembiring. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial : Study Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Jakarta.” Simposium Nasional Akuntansi 8.

Sitepu, Andre, Siregar dan Hasan Sakti. Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan

pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek indonesia.

Jurnal Akuntansi 19: 01-09,2008.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT. Refika

Aditama: Bandung, 2006.

Sumedi, A.M.P.K. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Regulasi

Pemerintah terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR) pada Laporan Tahunan di Indonesia, Skripsi, Semarang:

Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang,

2010.

Tamba, Erida Gabriella Handayani. Pengaruh Struktur Kepemilikan

Terhadap PengungkapanTanggung Jawab Sosial Perusahaan. Skripsi S1

FE Universitas Diponegoro (dipublikasikan), semarang, 2011.

Tanimoto, Kenji dan Suzuki, Kenji.Corporate Social Responsibility in Japan:

Analyzing The Participating Companies in Global Reporting Initiative.

Working Paper, March: 1-20,2005.

Page 108: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

89

Tarjo.Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage

terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham, serta Cost of Equity

Capital.Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak,2008.

Titan, Muhammad..Pengaruh Earning Management dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Pengungkapan CSR Manufaktur yang

terdaftar di BEI”, Jurusan Akuntansi , Fakultas Ekonomi, Universitas Bina

Darma, Palembang, 2012.

Uwa and Ben.CSRD in Nigeria:A Study of Listed Financial and Non-

Financial Firms. Journal of Management and Sustainability.Nigeria,

2012.

Wibisono.Memebedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility.

Media Grapka, Surabaya, 2007.

Wijaya, Maria. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung

jawab sosial.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 2012.

World Business Council for Sustainable Development (WBCSD).

CorporateSocial Responsibility :Meeting Changing Expectation, p.3,

1999.

Zaky, Ahmad. Program CSR PT. Bank Mandiri, Tbk Dalam Menumbuhkan Minat Wirausaha di Kalangan Mahasiswa .skripsi. Universitas Sumatra Utara,Medan, 2011.

Page 109: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

90

Lampiran1

Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

No KodeSaham NamaEmiten

1 APLN AgungPodomoro Land Tbk

2 ASRI AlamSutera Realty Tbk

3 BAPA BekasiAsriPemulaTbk

4 BCIP Bumi Citra PermaiTbk

5 BEST BekasiFajar Industrial Estate Tbk

6 BIKA BinaKarya Jaya AbadiTbk

7 BIPP Bhuwanatala Indah PermaiTbk

8 BKDP Bukit Darmo Property Tbk

9 BKSL Sentul City Tbk

10 BSDE BumiSerpongDamaiTbk

11 COWL Cowell Development Tbk

12 CTRA Ciputra Development Tbk

13 CTRP Ciputra Property Tbk

14 CTRS Ciputra Surya Tbk

15 DART Duta Anggada Realty Tbk

16 DILD Intiland Development Tbk

17 DMAS Puradelta Lestari Tbk

18 DUTI Duta Pertiwi Tbk

19 ELTY Bakrieland Development Tbk

20 EMDE Megapolitan Developments Tbk

21 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk

22 GAMA Gading Development Tbk

23 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk

24 GPRA PerdanaGapuraprimaTbk

25 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk

26 JRPT Jaya Real Property Tbk

27 KIJA KawasanIndustriJababekaTbk

28 KPIG MNC Land Tbk

29 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk

30 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk

32 LPKR LippoKarawaciTbk

33 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk

34 MKPI Metropolitan KentjanaTbk

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 110: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

91

LanjutanLampiran 1

35 MMLP Mega Manunggal Property Tbk

36 MTLA Metropolitan Land Tbk

37 MTSM Metro Realty Tbk

38 NIRO Nirvana Development Tbk

39 OMRE Indonesia Prima Property Tbk

40 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

41 PPRO PP PropertiTbk

42 PWON PakuwonJatiTbk

43 PUDP Pudjati Prestige Tbk

44 RBMS RistiaBintangMahkotasejatiTbk

45 RDTX RodaVivatexTbk

46 RODA Pikko Land Development Tbk

47 SCBD DanayasaArthatamaTbk.

48 SMDM SuryamasDutamakmurTbk

49 SMRA SummareconAgungTbk

50 TARA SitaraPropertindoTbk

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 111: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

92

LanjutanLampiran 1

Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang terhindardari purposive sampling

danmenjadisampelpenelitian

No KodeEmite

n NamaEmiten

1 APLN AgungPodomoro Land Tbk

2 ASRI AlamSutera Realty Tbk

3 BCIP Bumi Citra PermaiTbk

4 BIPP Bhuwanatala Indah PermaiTbk

5 BKSL Sentul City Tbk

6 BSDE BumiSerpongDamaiTbk

7 COWL Cowell Development Tbk

8 CTRA Ciputra Development Tbk

9 CTRP Ciputra Property Tbk

10 DILD Intiland Development Tbk

11 DUTI Duta Pertiwi Tbk

12 ELTY Bakrieland Development Tbk

13 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk

14 GPRA PerdanaGapura prima Tbk

15 JRPT Jaya Real Property Tbk

16 KIJA KawasanIndustriJababekaTbk

17 KPIG Global Land Development Tbk

18 LPCK LippoCikarangTbk

19 LPKR LippoKarawaciTbk

20 MKPI Metropolitan KentjanaTbk

21 OMRE Indonesia Prima Property Tbk

22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

23 PUDP Pudjiati Prestige Tbk

24 PWON PakuwonJatiTbk

25 RBMS RistiaBintangMahkotasejatiTbk

26 SCBD DanayasaArthatamaTbk.

27 SMRA SummareconAgungTbk

Sumber : data sekunder diolah

Page 112: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

93

Lampiran 2

INDIKATOR PENGUNGKAPAN GRI VERSI 3.1

Indikator Kinerja Ekonomi

EC1: Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya

operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba

ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.

EC2: Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta

peluangnya bagi aktivitas organisasi.

EC3: Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.

EC4: Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.

Aspek Kehadiran Pasar

EC5: Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum

setempat pada lokasi operasi yang signifikan.

EC6: Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada

lokasi operasi yang signifikan.

EC7: Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal

yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan.

Aspek Dampak Ekonomi Tidak Langsung

ECA8: Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang

diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura.

EC9: Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang

signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.

Page 113: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

94

Indikator Kinerja Lingkungan

Aspek Material

EN1: Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume

EN2: Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang

Aspek energi

EN3: Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer

EN4: Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer

EN5: Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi

EN6: Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau

energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi

sebagai akibat dari inisiatif tersebut.

EN7: Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan

pengurangan yang dicapai

Aspek Air

EN8: Total pengambilan air per sumber

EN9: Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air

EN10: Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang

Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)

EN11: Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi

pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang

diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman

hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi

EN12: Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas,

Page 114: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

95

produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah

yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati

bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi)

EN13: Perlindungan dan Pemulihan Habitat

EN14: Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak

terhadap keanekaragaman hayati

EN15: Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam

Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar

konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi

Aspek Emisi, Efluen dan Limbah

EN16: Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak

langsung dirinci berdasarkan berat

EN17: Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat

EN18: Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya

EN19: Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting

substances/ODS) diperinci berdasarkan berat

EN20: NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan

jenis dan berat

EN21: Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan

EN22: Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode Pembuangan

EN23: Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan

EN24: Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap

berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase

Page 115: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

96

limbah yang diangkut secara internasional

EN25: Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan

air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan

limpasan air organisasi pelapor

Aspek Produk dan Jasa

EN26: Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh

mana dampak pengurangan tersebut

EN27: Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut

kategori

Aspek Kepatuhan

EN28: Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas

pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan

Aspek Pengangkutan/Transportasi

EN29: Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan

barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan

tenaga kerja yang memindahkan.

Aspek Menyeluruh

EN30: Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis

Indikator Kinerja Sosial

Aspek Pekerjaan

LA1: Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan

wilayah

LA2: Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis

Page 116: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

97

kelamin, dan wilayah

LA3: Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak

disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya

LA15 : Rasio karyawan yang kembali dikerjakan setelah keluar dari perusahaan

menurut jenis kelamin

Aspek Tenaga Kerja/ Hubungan Manajemen

LA4: Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif

tersebut

LA5: Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk

apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut

Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja

LA6: Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia

Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu

memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan

jabatan

LA7: Pekerjaan dengan risiko yang keselamatan yang tinggi

LA8: Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan,

pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga

dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya

LA9: Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi

dengan serikat karyawan

Aspek Pelatihan dan Pendidikan

LA10: Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut

Page 117: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

98

kategori/kelompok karyawan

LA11: Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat

yang menujang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam

mengatur karier

LA12: Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan

pengembangan karier secara teratur

Aspek Keberagaman dan Kesempatan Setara

LA13: Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap

kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok

minoritas, dan keanekaragaman indikator lain

Aspek : kesetaraan remunerasi untuk perempuan dan laki-laki

LA14: Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut

kelompok/kategori karyawan

Indikator Hak Asasi Manusia

Aspek Praktek Investasi dan Pengadaan Perjanjian Hak Asasi Manusia

HR1: Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausul

HAM atau telah menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi

manusia

HR2: Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses

skrining/ filtrasi atas aspek HAM

HR3: Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan dan

serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan

organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan

Page 118: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

99

Aspek Nondiskriminasi

HR4: Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang

diambil/dilakukan

Aspek Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Berkumpul

HR5: Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat

menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk

mendukung hak-hak tersebut

Aspek Pekerja Anak

HR6: Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat

menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil

untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak

Aspek Kerja Paksa dan Kerja Wajib

HR7: Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat

menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah

diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib

Aspek Praktek/ Tindakan Pengamanan

HR8: Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan

dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan

organisasi

Aspek HAM Penduduk Asli

HR9: Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan

langkah-langkah yang diambil

Page 119: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

100

Aspek : Penilaian

HR10 : Persentase dan jumlah total pelaksanaan penilaian atau peninjauan yang

berhubungan dengan hak asasi manusia

Aspek Remediasi

HR11 : Jumlah keluhan mengenai hak asasi manusia yang telah diselesaikan oleh

mekanisme keluhan.

Indikator Society Performance

Aspek Komunitas

S01: Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang

dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat,

baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.

S09: operasi yang berpotensi atau memberikan dampak negatif kepada

komunitaslokal.

S010: upaya pencegahan dan peringatan terhadap penerapan potensi operasi yang

berpotensi atau memberikan dampak negatif kepada komunitaslokal.

Aspek Korupsi

S02: Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi

S03: Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi

S04: Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi

Aspek Kebijakan Publik

S05: Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan

pembuatan kebijakan publik

S06: Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan

Page 120: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

101

institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi

Aspek Kelakuan Tidak Bersaing

S07: Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan,

anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya

Aspek Kepatuhan

S08: Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk

pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan

Indikator Perlindungan Produk dan Konsumen

Aspek Kesehatan dan Keamanan Pelanggan

PR1: Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut

kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari

kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut

PR2: Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak

kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk

Aspek Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa

PR3: Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan

persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang

dipersyaratkan tersebut

PR4: Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan

informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk

PR5: Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei

yang mengukur kepuasaan pelanggan

Page 121: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

102

Aspek Komunikasi Pemasaran

PR6: Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes

yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan

sponsorship

PR7: Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai

komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut

produknya

Aspek Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan

PR8: Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran

keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan

Aspek Kepatuhan

PR9: Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai

pengadaan dan penggunaan produk dan jasa

Page 122: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

103

Lampiran 3

CSR 2010

Page 123: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

104

Lanjutan Lampiran 3 CSR 2011

Page 124: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

105

Lanjutan Lampiran 3

` CSR 2012

Page 125: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

106

Lanjutan Lampiran 3

CSR 2013

Page 126: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

107

Lanjutan Lampira 3

CSR 2014

Page 127: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan
Page 128: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

107

Lampiran 4

Hasil Perhitungan Variabel Tingkat Leverage Tahun 2010-2014

No Kode

Emiten Nama Emiten DER 2010 DER 2011 DER 2012 DER 2013 DER 2014

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 0.890677746 1.1451042 1.393422483 1.728506662 1.800009453 2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 1.073930458 1.155659822 1.421482316 1.706051163 1.656388583 3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 0.248393251 0.297805848 0.773150705 0.985662874 1.359170868 4 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk 1.035772323 1.655886628 1.094177523 0.292260346 0.363979496 5 BKSL Sentul City Tbk 0.168050338 0.151450984 0.290221053 0.55028436 0.577255883 6 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 0.697860764 0.659167446 0.591073771 0.682568587 0.522983279 7 COWL Cowell Development Tbk 1.045525602 1.357980107 0.568452932 0.644626268 1.731773179 8 CTRA Ciputra Development Tbk 0.519213506 0.759284977 1.154396087 1.622822598 1.599927463 9 CTRP Ciputra Property Tbk 0.075414371 0.203793295 0.522207239 0.760543466 0.919876782 10 DILD Intiland Development Tbk 0.28527267 0.53153335 0.541850473 0.837497351 1.014440403 11 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.552030664 0.523718517 0.278630359 0.236316412 0.284215026 12 ELTY Bakrieland Development Tbk 0.82061202 0.815381148 0.831013313 0.723837764 0.917545877 13 GMTD Gowa Makassar Tourism

Development Tbk 1.799917223 1.8089916 2.848717949 2.24194348 1.28770824 14 GPRA Perdana Gapura prima Tbk 0.969416874 0.897340743 8.632102697 0.663899006 0.705206716 15 JRPT Jaya Real Property Tbk 1.09646775 1.149332375 1.250020595 1.29656721 1.087572468 16 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0.996593507 0.59846726 0.780403537 0.972074509 0.82444642 17 KPIG Global Land Development Tbk 0.070958033 0.076060577 0.233799081 0.207322233 0.242668717 18 LPCK Lippo Cikarang Tbk 1.96228045 1.800629296 1.305308477 1.118737652 0.613284726

Lanjutan Lampiran 4

Page 129: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

108

19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0.964255319 0.940588798 1.168177855 1.20771618 1.139918395 20 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0.415832749 0.436575563 0.493517782 0.479544319 0.996588944 21 OMRE Indonesia Prima Property Tbk 0.884166804 0.469713651 0.427578651 0.527601453 0.263542969 22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0.100271263 0.842340962 0.76960772 0.780653414 0.920017101 23 PUDP Pudjiati Prestige Tbk 0.286278788 0.415464637 0.419561372 0.304581218 0.393698794 24 PWON Pakuwon Jati Tbk 1.92688172 1.420986094 1.413397129 1.266390446 1.024749487 25 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 0.071163751 0.083388458 0.077096579 0.243777086 0.179861994 26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 0.579057078 0.335111691 0.339644659 0.292233191 0.410638298 27 SMRA Summarecon Agung Tbk 1.86088135 2.281655844 1.8508519 1.93237441 1.566327382

Page 130: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

109

Lampiran 5

Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Dewan Komisaris Tahun 2010-2014

No Kode

Emiten Nama Emiten

Total

UDK 2010

Total

UDK 2011

Total

UDK 2012

Total

UDK 2013

Total

UDK 2014

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 3 3 3 3 3

2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 4 5 5 5 5

3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 3 3 3 3 3

4 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk 4 5 3 3 3

5 BKSL Sentul City Tbk 5 6 7 7 8

6 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 6 8 8 8 8

7 COWL Cowell Development Tbk 2 2 2 3 3

8 CTRA Ciputra Development Tbk 6 6 5 4 4

9 CTRP Ciputra Property Tbk 5 5 5 5 5

10 DILD Intiland Development Tbk 6 6 6 6 6

11 DUTI Duta Pertiwi Tbk 5 5 5 6 6

12 ELTY Bakrieland Development Tbk 6 5 6 5 5

13 GMTD Gowa Makassar Tourism Development

Tbk 10 10 10 9 8

14 GPRA Perdana Gapura prima Tbk 5 3 4 3 4

15 JRPT Jaya Real Property Tbk 5 5 5 3 5

Page 131: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

110

Lanjutan Lampiran 5

16 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 2 2 2 2 4

17 KPIG Global Land Development Tbk 3 3 3 3 3

18 LPCK Lippo Cikarang Tbk 5 5 6 7 3

19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 8 7 7 4 9

20 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 22 20 21 22 22

21 OMRE Indonesia Prima Property Tbk 6 6 6 4 6

22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 4 4 3 3 3

23 PUDP Pudjiati Prestige Tbk 3 3 3 3 3

24 PWON Pakuwon Jati Tbk 3 3 3 3 3

25 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 3 3 3 3 3

26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 3 3 4 5 5

27 SMRA Summarecon Agung Tbk 5 4 4 4 4

Page 132: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

111

Lampiran 6

Hasil Perhitungan Variabel Kepemilikan Saham Asing Tahun 2010-2014

No Kode

Emiten Nama Emiten

Kepemilikan

Asing 2010

Kepemilikan

Asing 2011

Kepemilikan

Asing 2012

Kepemilikan

Asing 2013

Kepemilikan

Asing 2014

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 0 0 0 0 0

2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 0 0 0.084686889 0 0

3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 0 0 0 0 0

4 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk 0 0.365262075 0.452644011 0.490121368 0.490121362

5 BKSL Sentul City Tbk 0.141256553 0 0.139417122 0.077005993 0.132314511

6 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 0.102462438 0.102450726 0 0 0.218560661

7 COWL Cowell Development Tbk 0 0 0 0.0812 0.081196884

8 CTRA Ciputra Development Tbk 0.080788662 0.080788662 0.073237469 0.079302029 0.077294428

9 CTRP Ciputra Property Tbk 0 0 0 0 0

10 DILD Intiland Development Tbk 0.528448773 0.423044199 0.421378392 0.421378392 0.421378392

11 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0 0 0 0 0

12 ELTY Bakrieland Development Tbk 0.121698523 0.18050397 0.104074047 0.154230344 0.193821636

13 GMTD Gowa Makassar Tourism Development

Tbk 0 0 0 0 0

14 GPRA Perdana Gapura prima Tbk 0.202285181 0.202285181 0.201817526 0.175873654 0.167036124

Page 133: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

112

Lanjutan Lampiran 6

15 JRPT Jaya Real Property Tbk 0.123636364 0.123636364 0.123636364 0.123636364 0.126441709

16 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0.058536084 0.234581375 0.175250586 0.199668814 0.199668851

17 KPIG Global Land Development Tbk 0.386974833 0 0.470287848 0.354011214 0

18 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0 0 0 0 0

19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0.187099374 0.178814256 0.178814256 0.178814256 0.178814256

20 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0 0 0 0 0

21 OMRE Indonesia Prima Property Tbk 0.900901433 0.900901433 0.900901433 0.900901433 0.900901433

22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0.215276987 0.2953 0.3753 0.295274789 0.295274789

23 PUDP Pudjiati Prestige Tbk 0.150984286 0.150984286 0.166082714 0.150984285 0.150984285

24 PWON Pakuwon Jati Tbk 0.65735399 0.667097426 0.522505036 0.354271928 0.408447366

25 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 0.452551095 0.24175841 0 0 0

26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 0 0 0 0 0

27 SMRA Summarecon Agung Tbk 0.064629987 0.058925026 0.056145578 0.056145578 0.056145578

Page 134: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

113

Lampiran 7

Hasil Perhitungan Variabel Kepemilikan Saham Manajerial Tahun 2010-2014

No Kode

Emiten Nama Emiten

Kepmilikan

Manajerial

2010

Kepemilikan

Manajerial

2011

Kepemilikan

Manajerial

2012

Kepemilikan

Manajerial

2013

Kepemilikan

Manajerial

2014

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 0.042245296 0.031009659 0.03098 0.03092 0.03098 2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 0 0 0 0.062105563 0.001343338 3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 0.25 0.0615 0.0615 0.061492444 4 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk 3.67304E-06 0.054180815 3.67304E-06 2.30852E-06 2.30852E-06 5 BKSL Sentul City Tbk 0 0 0 0 0 6 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 0 0 0 0 0 7 COWL Cowell Development Tbk 0 0 0 0 0 8 CTRA Ciputra Development Tbk 0.002030422 0.002030422 0.002030422 0 0 9 CTRP Ciputra Property Tbk 0 0 0 0 0 10 DILD Intiland Development Tbk 2.19953E-07 2.19953E-07 2.19953E-07 2.19953E-07 2.19953E-07 11 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0 0 0 0 0 12 ELTY Bakrieland Development Tbk 0 0 0 0 0 13 GMTD Gowa Makassar Tourism

Development Tbk 0 0 0 0 0 14 GPRA Perdana Gapura prima Tbk 0 0 0 0 0 15 JRPT Jaya Real Property Tbk 6.18182E-05 0 0 0 0 16 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0 0 0 0 0 17 KPIG Global Land Development Tbk 0 0 0.072513187 0.003508337 0.016205352

Page 135: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

114

Lanjutan Lampiran 7

18 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0 0 0 0 0 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0 0 0 0 0 20 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0.028469717 0.028469717 0.028469717 0.028469717 0.028469717 21 OMRE Indonesia Prima Property Tbk 0 0 0 0 0 22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0 0 0 0 0 23 PUDP Pudjiati Prestige Tbk 0.269164286 0.269164286 0.269164253 0.269165056 0.257027655 24 PWON Pakuwon Jati Tbk 0 0 0.000237586 0.000254966 0.000246284 25 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 0.012242805 0.453003236 0.723982949 0.723982949 0.747825096 26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 0.00001 0.00001 0.00001 6.0203E-07 6.0203E-07 27 SMRA Summarecon Agung Tbk 0 0 0 0 0

Page 136: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

115

Lampiran 8

Hasil Perhitungan Variabel Kepemilikan Saham Publik Tahun 2010-2014

No Kode

Emiten Nama Emiten

Kepemilikan

Publik 2010

Kepemilikan

Publik 2011

Kepemilikan

Publik 2012

Kepemilikan

Publik 2013

Kepemilikan

Publik 2014

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 0.3 0.298562049 0.32961447 0.32959 0.04415 2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 0.504809449 0.473842222 0.445365683 0.481920576 0.4851861 3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 0.4197 0.4138 0.3335 0.475668327 0.419720966 4 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk 0.571573875 0.472572896 0.452248429 0.336506434 0.336506447 5 BKSL Sentul City Tbk 0.459751483 0.570276144 0.516543007 0.554003701 0.523645618 6 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 0.261297544 0.262726524 0.492077353 0.495506513 0.1279 7 COWL Cowell Development Tbk 0.339397431 0.338822849 0.0526 0.066836271 0.066763517 8 CTRA Ciputra Development Tbk 0.610916486 0.610916486 0.618467679 0.585200736 0.616441141 9 CTRP Ciputra Property Tbk 0.45277431 0.407688862 0.407688862 0.406615041 0.406615041

10 DILD Intiland Development Tbk 0.39253533 0.504120506 0.578621388 0.569094436 0.578621608 11 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.1469 0.14687982 0.114393334 0.114393334 0.114393334 12 ELTY Bakrieland Development Tbk 0.788070499 0.769277937 0.830014225 0.845769656 0.756156815 13 GMTD Gowa Makassar Tourism Development

Tbk 0.349997045 0.349997045 0.349997045 0.349997045 0.349997045 14 GPRA Perdana Gapura prima Tbk 0.104757875 0.104757875 0.105225529 0.096572238 0.164143735 15 JRPT Jaya Real Property Tbk 0.200369091 0.127703636 0.200430909 0.199797745 0.195191724

Page 137: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

116

Lanjutan Lampiran 8

16 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0.941463916 0.765418625 0.824749414 0.800331186 0.800331149 17 KPIG Global Land Development Tbk 0.415596724 0.51856177 0.362481418 0.165953629 0.473486982 18 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0.578008621 0.578008621 0.578008621 0.578008621 0.578008621 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0.812900626 0.821185744 0.821185744 0.821185744 0.768655355 20 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0.145508068 0.145498576 0.164891759 0.208912843 0.208912843 21 OMRE Indonesia Prima Property Tbk 0.099098567 0.099098567 0.099098567 0.0991 0.099098567 22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0.392582064 0.2322 0.116 0.109310282 0.105372451 23 PUDP Pudjiati Prestige Tbk 0.13442 0.134491429 0.134491429 0.13449066 0.134490666 24 PWON Pakuwon Jati Tbk 0.174545975 0.152296057 0.296057875 0.47794963 0.423782874 25 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 0.343410693 0.305132031 0 0 0 26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 0.1758 0.1758 0.1758 0.175895639 0.174429695 27 SMRA Summarecon Agung Tbk 0.615575372 0.621280332 0.58180916 1.247182795 0.623591398

Page 138: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

117

Lampiran 9

Hasil Output Pengujian SPSS

1. Hasil Uji Deskriptif Test

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Leverage 135 .07 8.63 .9214 .87136

UDK 135 .30 1.34 .6549 .21282

Publik 135 .00 1.25 .3809 .24475

Manajerial 135 .00 .75 .0367 .12467

Asing 135 .00 .90 .1572 .21531

CSRD 135 -1.92 -.69 -1.2609 .30011

Valid N

(listwise) 135

2. Hasil Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot

Page 139: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

118

Lampiran 10

3. Hasil Uji Normalitas dengan Kolomogorf-Smirnoff dan Shapiro-Wilk

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Unstandardized

Residual .041 135 .200

* .993 135 .777

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

4. Hasil Uji Heterokedesitas dengan Scatterplot

Page 140: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

119

Lampiran 11

5. Hasil Uji Heterokedesitas dengan Spearman rho

Correlations

abs_res Leverage UDK Publik Manajerial Asing

Spearman's

rho

abs_res Correlation

Coefficient 1.000 .023 .039 .043 .045 .029

Sig. (2-tailed) . .790 .651 .623 .607 .735

N 135 135 135 135 135 135

Leverage Correlation

Coefficient .023 1.000 .051 .291** -.225** -.065

Sig. (2-tailed) .790 . .556 .001 .009 .454

N 135 135 135 135 135 135

UDK Correlation

Coefficient .039 .051 1.000 .180* -.279** -.113

Sig. (2-tailed) .651 .556 . .037 .001 .192

N 135 135 135 135 135 135

Publik Correlation

Coefficient .043 .291** .180* 1.000 -.236** -.024

Sig. (2-tailed) .623 .001 .037 . .006 .786

N 135 135 135 135 135 135

Manajeria

l

Correlation

Coefficient .045 -.225** -.279** -.236** 1.000 -.161

Sig. (2-tailed) .607 .009 .001 .006 . .061

N 135 135 135 135 135 135

Asing Correlation

Coefficient .029 -.065 -.113 -.024 -.161 1.000

Sig. (2-tailed) .735 .454 .192 .786 .061 .

N 135 135 135 135 135 135

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 141: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

120

Lampiran 12

6. Hasil Uji Multikoliniritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Constant) -1.439 .107

-

13.496 .000

Leverage -.028 .029 -.081 -.959 .339 .947 1.056

UDK .239 .119 .169 2.002 .047 .936 1.068

Publik .239 .107 .195 2.226 .028 .877 1.141

Manajerial .143 .219 .059 .653 .515 .808 1.237

Asing -.308 .119 -.221 -2.594 .011 .925 1.081

a. Dependent Variable: CSRD

7. Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .368a .136 .102 .28439 1.983

a. Predictors: (Constant), Asing, Leverage, UDK, Publik, Manajerial

b. Dependent Variable: CSRD

8. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square

1 .368a .136 .102

Page 142: PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33296...kepemilikan saham asing. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan

121

Lampiran 13

9. Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.439 .107 -13.496 .000

Leverage -.028 .029 -.081 -.959 .339

UDK .239 .119 .169 2.002 .047

Publik .239 .107 .195 2.226 .028

Manajerial .143 .219 .059 .653 .515

Asing -.308 .119 -.221 -2.594 .011

a. Dependent Variable: CSRD

Lampiran 14

10. Hasil Uji Simultasn (Uji F)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1.636 5 .327 4.046 .002b

Residual 10.433 129 .081

Total 12.069 134

a. Dependent Variable: CSRD

b. Predictors: (Constant), Asing, Leverage, UDK, Publik, Manajerial