pengaruh tingkat kesejahteraan dan etos kerja...

146
PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA GURU HONORER TERHADAP PROFESIONALISME GURU MA SWASTA DI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG (Penelitian di MA Al Bidayah Candi Bandungan dan MA PSA Nurul Amal Kenteng Bandungan) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: AHMAD FAUZAN 114-14-009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN

DAN ETOS KERJA GURU HONORER

TERHADAP PROFESIONALISME GURU MA SWASTA

DI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

(Penelitian di MA Al Bidayah Candi Bandungan dan MA PSA Nurul Amal

Kenteng Bandungan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AHMAD FAUZAN

114-14-009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SALATIGA

2019

Page 2: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

i

Page 3: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

ii

PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN

DAN ETOS KERJA GURU HONORER

TERHADAP PROFESIONALISME GURU MA SWASTA

DI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

(Penelitian di MA Al Bidayah Candi Bandungan dan MA PSA Nurul Amal

Kenteng Bandungan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AHMAD FAUZAN

114-14-009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SALATIGA

2019

Page 4: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

iii

Page 5: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

iv

Page 6: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

v

Page 7: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

vi

MOTTO

JANGANLAH BERBANGGA DIRI DENGAN KESUKSESAN DAN

APAPUN YANG KITA MILIKI KARENA DIBALIK ITU SEMUA ADA

CAMPUR TANGAN ILLAHI ROBBI

BIARLAH ORANG LAIN MEMANDANG RENDAH KITA KARENA

YANG TERPENTING ADALAH BERUSAHA MEMBUAT DIRI

DIPANDANG TINGGI DIMATA YANG MAHA KUASA

(Ahmad Fauzan)

Page 8: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku bapak Kasmiran dan ibu Ponisah tercinta yang telah

membesarkan dan memberi kasih sayang tiada tara hingga saat ini.

2. Istri tercinta Luluk Hanifah dan buah hati kami Kanza Kamila Azzahra yang

selalu memberi motivasi dan penyemangatku.

3. Kakek Mustofa dan nenekku Kasnah dan Sukidah yang tak pernah berhenti

mendoaakan demi kesuksesanku.

4. Kedua mertuaku bapak Supratikno dan ibu Nur Khayati yang turut

mendoakanku dan membimbingku di keluarga kecilku.

5. Adik perempuanku Muslikhatul Umami yang turut memberikan dukungan

demi kelulusanku, jadilah orang sukses menurut pada orang tua.

6. Seluruh keluarga besarku dan keluarga besar istriku terimakasih atas

dukungannya.

7. Teman seangkatanku PAI Ekstensi 2014. Juga tak lupa teman-teman KKL

dan PPL MTs Sudirman Getasan 2017 serta KKN 2018 Kedungjati yang

telah berjuang bersama terimakasih juga atas dukungan kalian.

8. Bapak Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. Yang telah membimbingku dan

memberikan masukan hingga selesainya karya tulis ini.

9. Keluarga besar KSPPS Indoartha Syari‟ah yang selalu mensupport dan

memberikan kelonggaran waktu untuk saya bekerja sambil menuntut ilmu.

Page 9: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

viii

10. Keluarga besar SDN Candi 03 Bandungan dan MTs Al Bidayah sebagai

tempatku menuntut ilmu sejak dini.

11. Keluarga besar MA Al Bidayah sebagai almamaterku dan MA PSA Nurul

Amal yang telah memberikanku tempat untuk melakukan penelitian.

12. Keluarga besar MTs Sudirman Getasan sebagai tempat PPL terimakasih telah

menjadi tempat menimba pengalaman mengajar yang tak terlupakan.

13. Segenap civitas akademika IAIN Salatiga.

Page 10: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah atas limpahan rahmat dan karunia Allah

Subhanahu wa Ta‟ala, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk junjungan kita Rasulullah

Muhammad Sholallahu alaihi wasallam, keluarga, sahabat serta para ulama dan

pengikut setianya yang senantiasa kita harapkan syafaat dan hidayahnya.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan pada fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan. Dengan selesainya

skripsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyudin, M. Ag. selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Prof. Dr. H. Mansur, M. Ag. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si. Selaku ketua program studi Pendidikan Agama

Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. Selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah menjadi pembimbing dan memberi pengarahan hingga selesinya skripsi

ini.

Page 11: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

x

5. Segenap bapak dan ibu dosen serta segenap karyawan dan civitas akademika

IAIN Salatiga yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan dan pelayanan

yang baik kepada penulis.

6. Keluarga Besar MA Al Bidayah dan MA PSA Nurul Amal Bandungan yang

telah membantu dalam pembuatan penelitian ini.

7. Bapak ibuku dan istriku serta seluruh keluargaku yang senantiasa

memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan skripsi serta semua

pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangannya karena memang keterbatasan pengetahuan ataupun karena hal

yang lain yang membuat skripsi ini tidak bisa sempurna. Oleh karena itu penulis

berharap kritik dan saran yang membangu dari para pembaca supaya ke depan

dapat memberikan karya yang lebih baik lagi ketika diberi amanah dan

kesempatan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Demikian yang dapat penulis sampaikan.Semoga skripsi ini bermanfaat

untuk kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandungan, 3 September 2019

Penulis

Ahmad Fauzan

114-14-009

Page 12: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN BERLOGO ........................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. ii

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................. iii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PUBLIKASI .................................................... v

MOTTO...................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi

ABSTRAK ................................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10

E. Definisi Operasional....................................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan..................................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori ............................................................................................... 15

1. Tingkat Kesejahteraan ............................................................................... 15

a. Pengertian Tingkat Kesejahteraan ...................................................... 15

Page 13: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

xii

b. Pengertian Guru .................................................................................. 18

c. Fungsi Kesejahteraan .......................................................................... 20

d. Macam-macam Kesejahteraan ............................................................ 21

e. Indikator Kesejahteraan Guru ............................................................. 22

2. Etos Kerja .................................................................................................. 23

a. Pengertian Etos Kerja ......................................................................... 23

b. Etos Kerja dalam Perspektif Islam ..................................................... 26

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja ................................... 27

d. Indikator Etos Kerja ........................................................................... 30

e. Etika-etika yang Harus Disifati Seorang Guru ................................... 32

3. Profesionalisme Guru ................................................................................ 34

a. Pengertian Profesionalisme ................................................................ 34

b. Syarat-syarat Profesional .................................................................... 36

c. Syarat-syarat Menjadi Guru Profesional ............................................ 37

d. Indikator Profesionalisme ................................................................... 39

B. Kajian Pustaka ................................................................................................ 40

C. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 48

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 49

C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 49

D. Variabel Penelitian ......................................................................................... 50

E. Instrumen Penelitian....................................................................................... 52

F. Ujicoba Instrumen .......................................................................................... 54

Page 14: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

xiii

G. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 63

H. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 64

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum .......................................................................................... 70

1. Keadaan MA Al Bidayah Candi Bandungan ............................................. 70

2. Keadaan MA PSA Nurul Amal Kenteng Bandungan ............................... 73

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Data Variabel.............................................................. 76

2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 88

3. Uji Regresi Linier Berganda ...................................................................... 92

4. Koefisien Derterminasi .............................................................................. 97

C. Pembahasan

1. Deskripsi Data Variabel X1, X2 dan Y ....................................................... 98

2. Pengaruh Tingkat Kesejahteraan Terhadap Profesionalisme Guru ........... 100

3. Pengaruh Etos Kerja Guru Honorer Terhadap Profesionalisme Guru

................................................................................................................... 101

4. Pengaruh Tingkat Kesejahteraan dan Etos Kerja Guru Honorer Secara

Bersama-sama Terhadap Profesionalisme Guru ........................................ 102

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 104

B. Saran .............................................................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 15: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tingkat Kesejahteraan ( X1 ) ..................... 52

Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Penelitian Etos Kerja ( X2 ) ......................................... 53

Tabel 3.3 Kisi-kisiInstrumenPenelitianProfesionalisme Guru ( Y ) .......................... 54

Tabel 3.4 Alternatif JawabanKuesioner ..................................................................... 58

Tabel 3.5 AnalisisHasilValiditasButirSoalVariabel X1 (tingkatkesejahteraan) ......... 58

Tabel 3.6 PersentaseHasilValiditasButirSoal Instrument X1 ..................................... 59

Tabel 3.7 AnalisisHasilValiditasButirSoalVariabel X2 (etoskerja)............................ 59

Tabel 3.8 PersentaseHasilValiditasButirSoal Instrument X2 ..................................... 60

Tabel 3.9 AnalisisHasilValiditasButir SoalVariabel Y (profesionalisme guru) ........ 60

Tabel 3.10 PersentaseHasilValiditasButirSoal Instrument Y .................................... 61

Tabel 3.11 Hasil Output ReliabilitasVariabel X1TingkatKesejahteraan .................... 61

Tabel 3.12 Hasil Output ReliabilitasVariabel X2EtosKerja ....................................... 63

Tabel 3.13 Hasil Output ReliabilitasVariabel Y Profesionalisme Guru .................... 63

Tabel 4.1.1 Data Guru dan Karyawan MA Al Bidayah ............................................. 72

Tabel 4.1.2 Data Guru MA PSA Nurul Amal ............................................................ 75

Tabel 4.2.1 Data Responden ...................................................................................... 76

Tabel 4.2.2SkorKuesioner Tingkat Kesejahteraan (X1) ............................................. 77

Tabel 4.2.3 Hasil Olah Data Variabel X1 .................................................................. 79

Tabel4.2.4 KategorisasiVariabelX1 ........................................................................... 81

Tabel 4.2.5 SkorKuesionerEtosKerja (X2) ................................................................. 81

Tabel 4.2.6 Hasil Olah Data Variabel X2 .................................................................................................... 82

Tabel 4.2.7 KategorisasiVariabelX2 ........................................................................... 84

Tabel 4.2.8 SkorKuesionerProfesionalisme Guru (Y) ............................................... 84

Page 16: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

xv

Tabel 4.2.9 Hasil Olah Data Variabel Y .................................................................... 86

Tabel 4.2.10 KategorisasiVariabelY .......................................................................... 88

Tabel 4.2.11 HasilUji Kolmogorov-Smirnov............................................................. 90

Tabel 4.2.12 HasilUjiMultikollinearitas .................................................................... 90

Tabel 4.2.13 HasilUjiRegresi Linier Berganda .......................................................... 92

Tabel 4.2.14 HasilUji F .............................................................................................. 96

Tabel 4.2.15 HasilKoefisienDeterminasi ................................................................... 97

Page 17: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir .................................................................................. 51

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kesejahteraan ......................................... 79

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Etos Kerja............................................... 83

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Profesionalisme Guru............................. 86

Gambar 4.4 HasilUjiNormalitas................................................................................. 89

Gambar 4.5 HasilUjiHeteroskedastisitas ................................................................... 91

Page 18: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

xvii

ABSTRAK

Fauzan, Ahmad. 2019. Pengaruh Tingkat Kesejahteraan dan Etos Kerja

Terhadap Profesionalisme Guru MA Swasta di Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang (Penelitian di MA Al Bidayah

Candi Bandungan dan MA PSA Nurul Amal Kenteng

Bandungan.Skripsi.Jurusan Pendidikan Agama Islam.Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing Dr. Winarno, S. Si, M. Pd.

Kata Kunci: Tingkat Kesejahteraan, Etos Kerja, Profesionalisme Guru

Kesejahteraan guru honorer masih menjadi hal yang tidak pernah

habis untuk dibicarakan. Fenomena yang banyak terjadi adalah ketika

seorang guru dituntut untuk memiliki etos kerja yang tinggi namun

kesejahteraantidak mencukupi.Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian

adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat kesejahteraan dan etos kerja

guru honorer terhadap profesionalisme guru MA Swasta di kecamatan

Bandungan kabupaten Semarang.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini dirancang

menggunakan penelitian kuantitatif model regresi linier berganda.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh guru honorer yang mengajar di

MA Swasta kecamatan Bandungan. Adapun sampelnya adalah seluruh

anggota populasi dari MA Al Bidayah Candi Bandungan dan MA PSA

Nurul Amal Kenteng Bandungan (total sampling). Adapun instrumen yang

digunakan adalah kuesioner/ angket.

Hasil dari penelitian inimenunjukkan, dengan jumlah sampel 37

responden, pada degree of freedom (df) 34 menunjukkan bahwa hasil

thitung pada variabel X1 tingkat kesejahteraan sebesar 2,059 > ttabel 1,690.

Hal ini berarti menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara

tingkat kesejahteraan terhadap profesionalisme guru. Kedua, hasil thitung

pada variabel X2etos kerja sebesar 2,203> ttabel 1,690. Hal ini berarti

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara etos kerja terhadap

profesionalisme guru.Ketiga, hasil uji F pada regresi berganda didapatkan

Fhitung sebesar 6,955 > Ftabel 3.275.Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja

secara bersama-sama terhadap profesionalisme guru.Adapun hasil dari

koefisien determinasi menunjukkan nilai R square sebesar 0.290. Hal ini

berarti tingkat kesejahteraan dan etos kerja memberikan pengaruh sebesar

29% terhadap profesionalisme guru. Sedangkan sisanya sebesar 71%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 19: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu aspek pokok dalam kehidupan manusia adalah pendidikan

yang menjadi sarana dan dasar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sistem pendidikan nasional yang baik dan bermutu menjadi landasan untuk

bangsa ini menjadi lebih baik di masa depan. Pendidikan selalu diorientasikan

untuk mengembangkan kecerdasan peserta didik guna dapat berperan aktif

pada masa yang akan datang khususnya dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara (Husien, 2017: 11).

Berdasarkan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Pasal 1.1). Pendidikan berfungsi

sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

Page 20: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

2

mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa (UU Pasal

4).

Berbicara mengenai pendidikan tentunya tidak akan pernah terlepas

dari sumber daya pendidik dalam hal ini adalah guru. Guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utamanya adalah mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar dan pendidikan menengah (UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen).

Seorang guru diwajibkan untuk memiliki kualifikasi yang mumpuni

sehingga akan menciptakan peserta didik yang berkualitas. Guru merupakan

faktor dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya

karena bagi siswa, guru sering dijadikan sebagai tokoh teladan, bahkan

sebagai tokoh identitas diri.

Guru berperan sangat strategis dan aktif dalam perkembangan peserta

didik. Jadi, baik itu minat, bakat, potensi, maupun kemampuan peserta didik

akan berkembang dengan baik karena faktor guru. Guru menjadi salah satu

penentu keberhasilan pendidikan, karena guru adalah pemimpin

pembelajaran, fasilitator dan sekaligus pusat inisiatif pembelajaran (Supardi,

2013: 7).

Peran guru di sekolah sebagai orang tua kedua peserta didik tentunya

tidak hanya diwajibkan memberikan materi pelajaran sekolah. Namun lebih

Page 21: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

3

dari itu, seorang guru juga harus memberikan contoh-contoh perilaku

kehidupan yang baik kepada peserta didiknya.

Tugas guru sesungguhnya sangatlah rumit karena menyangkut nasib

dan masa depan generasi manusia, sehingga sering didengar tuntutan dan

harapan dari masyarakat agar guru harus mampu mencerminkan tuntutan

situasi dan kondisi masyarakat yang ideal di masa mendatang. Terkadang

akibat tuntutan yang berlebihan justru sering kali membuat guru mendapat

cemoohan masyarakat ketika hasil kerjanya kurang memuaskan. Mengingat

demikian strategisnya tugas guru, maka seorang guru harus memiliki

kompetensi yang memadai (Rusman, 2013: 73). Dengan kata lain, peran guru

dalam mendidik peserta didik itu sama atau bahkan melebihi peran orang tua

di rumah, karena karakter seseorang, baik dan buruknya seorang anak itu

bermula dari kualitas pendidikan di sekolah.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memiliki etos kerja

yang tinggi, karena itu akan sangat mempengaruhi peningkatan prestasi

belajar peserta didik. Seorang guru dapat dikatakan baik jika ia memiliki

kualitas dan etos kerja yang baik pula.

Untuk menumbuhkan etos kerja guru yang baik, maka tugas sebagai

guru harus dipandang sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Munculnya sikap malas, santai, tidak disiplin dalam bekerja dapat bersumber

dari pandangannya terhadap pekerjaannya. Karena itu, adanya etos kerja yang

tinggi pada seorang guru memerlukan kesadaran mengenai kaitan suatu

Page 22: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

4

pekerjaan dengan pandangan hidupnya yang menyeluruh, yang memberi

keinsyafan akan makna dan tujuan hidupnya (Muhaimin, 2002: 118).

Seorang guru dituntut untuk memberikan kemampuan terbaiknya dan

bekerja sebaik mungkin demi keberhasilan para peserta didiknya. Dipundak

pendidik terletak tanggung jawab yang amat besar dalam upaya

mengantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal

ini disebabkan karena pendidik merupakan cultural transition yang dinamis

kearah perubahan secara kontinyu, sebagai sarana vital dalam membangun

kebudayaan dan peradaban umat Islam. Dalam hal ini pendidik bertanggung

jawab memenuhi kebutuhan peserta didik baik spiritual, intelektual, moral,

estetika maupun kebutuhan fisik peserta didik (Usman, 2011: 1).

Di dalam suatu lembaga pendidikan tentunya terdapat berbagai

macam kategori guru, mulai dari guru PNS, guru tetap yayasan maupun guru

tidak tetap yang penulis sebut sebagai guru honorer. Di negara Indonesia ini,

pembahasan mengenai guru honorer selalu tertuju pada salah satu pokok

bahasan yang selalu menarik untuk diperbincangkan, yaitu mengenai

rendahnya tingkat kesejahteraan atau gaji guru yang diterima oleh guru

honorer baik dalam sebuah yayasan ataupun dalam sekolah Negeri.

Menurut ketua umum PGRI Unifah Rasyidi, hingga saat ini cita-cita

PGRI belum terlaksana baik itu profesionalisme, kesejahteraan dan

perlindungan terhadap guru (Republika, 2017: 11).

Dalam UU RI tentang Guru dan Dosen juga dijelaskan bahwa gaji guru

adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannya dari

Page 23: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

5

penyelenggara pendidikan atas satuan pendidikan dalam bentuk finansial

secara berkala sesuai peraturan perundang-undangan.

Secara formal, status guru di dalam masyarakat dan budaya Indonesia

masih menempati tempat yang terhormat. Namun secara material, profesi

guru mengalami kemerosotan yang menghawatirkan. Hampir di seluruh

Indonesia penghargaan materiil terhadap guru sangatlah minim bahkan

sebagian guru berada di bawah garis kemiskinan (Tilaar, 2002: 90).

Kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini masih terus terjadi

kesenjangan sosial yang sangat mencolok antara seorang guru PNS dengan

guru bukan PNS yang di sini penulis sebut sebagai guru honorer. Guru

honorer sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah barang tentu baginya untuk

mendapatkan kesejahteraan yang layak. Namun yang terjadi justru

sebaliknya. Jika dibandingkan dengan apa yang didapatkan seorang guru PNS

tentunya apa yang mereka dapatkan sangat jauh dari kata layak. Mayoritas

dari mereka mendapatkan tunjangan kesejahteraan berdasarkan jam dalam

mengajar. Kenyataannya, terkadang mereka memiliki jadwal mengajar yang

lebih banyak dibandingkan guru PNS. Ketika ada pekerjaan dari guru lain

atau ada guru PNS yang terlambat misalnya, berhalangan hadir karena

mengikuti pelatihan atau sebagainya, biasanya mereka para guru honorer

akan mendapatkan tugas untuk mengisi kelas yang kosong atau yang

ditinggalkan guru PNS. Dengan begitu seharusnya jam mereka dalam

mengajar juga bertambah. Namun karena adanya sistem dan jadwal pada

suatu sekolah yang telah terhubung dengan dinas terkait, maka tambahan jam

Page 24: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

6

mengajar tersebut tidak dapat dimasukkan dalam kewajiban untuk diberikan

tunjangan.

Guru honorer sendiri memang terdiri dari berbagai macam kategori.

Seperti yang diterangkan dalam jurnal Sertifikasi Guru Indonesia

menerangkan bahwa kategori pertama adalah guru honorer berdasarkan

naungan dan kedua berdasarkan tempat pengabdiannya. Berdasarkan

naungannya terbagi menjadi dua, yaitu guru honorer kemenag dan guru

honorer kemendikbud. Berdasarkan tempat pengabdiannya yaitu guru honorer

di sekolah swasta dan guru honorer di sekolah negeri. Namun secara umum

persoalan yang akan dihadapi juga sama yaitu masalah tingkat

kesejahteraannya yang minim, namun dituntut untuk memiliki etos kerja yang

tinggi.

Untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas memang

membutuhkan sumber daya pendidik yang berkualitas pula. Guru merupakan

komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil

pendidikan yang berkualitas (Asdiqoh, 2015: 59). Untuk mewujudkan

pendidik yang berkualitas, selain dari tingkat pendidikan mereka sendiri juga

dari faktor kesejahteraan. Kinerja guru yang baik akan menghasilkan peserta

didik yang berkualitas dan cerdas.

Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pendidikan memang tidak hanya dari guru, karena di dalamnya termasuk

siswa serta sarana dan prasarana serta kurikulum juga mempengaruhinya.

Page 25: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

7

Namun dari semua faktor itu, peran guru memang menjadi yang paling

dominan dalam mewujudkan berkualitasnya pendidikan.

Dalam ajaran Islam, guru adalah orang yang bertanggung jawab

terhadap perkembangan anak didik dengan mengeluarkan seluruh potensinya

baik itu potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik. Guru yang berarti

orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada anak

didik di dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat

kedewasaan serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai

hamba Allah (Nurdin, 2008: 128).

Untuk menjadi guru profesional memang diperlukan syarat-syarat

khusus dan benar-benar menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan

dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Jadi guru profesional

mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang

menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam

mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Guru profesional adalah

guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk multidimensional

dengan para siswanya. Guru yang demikian adalah guru yang memiliki

kriteria administratif, akademis dan kepribadian (Husien, 2017: 23). Atas asas

tersebut, guru honorer diharuskan memenuhi kriteria dan kewajiban yang

sama rata layaknya guru PNS dengan pendapatan mereka yang masih jauh

dari layak. Berbeda dengan guru PNS yang memang sudah sangat layak dari

segi pendapatan secara umum.

Page 26: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

8

Menurut penulis, sudah seharusnya dari pihak pemerintah memberikat

aturan atau surat keputusan terkait besaran tunjangan kesejahteraan bagi guru

honorer kategori apapun. Hal itu diperlukan supaya kesenjangan yang terjadi

diantara guru PNS dan honorer tidak terlalu mencolok, misalnya memakai

standar upah minimum kota atau sebagainya.

Atas dasar permasalahan yang telah penulis paparkan di atas, maka

penulis tertarik untuk mengangkat tema dalam penelitian “Pengaruh

Tingkat Kesejahteraan dan Etos Kerja Guru Honorer Terhadap

Profesionalisme Guru MA Swasta di Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang (Penelitian di MA Al Bidayah Candi Bandungan dan MA PSA

Nurul Amal Kenteng Bandungan)” dengan harapan dapat memberikan

gambaran kepada pembaca, pihak lembaga dan dinas pendidikan terkait

mengenai seberapa layak tingkat kesejahteraan bagi guru honorer serta sikap

seperti apa yang seharusnya dimiliki oleh guru ketika menghadapi persolan

seperti yang sudah penulis paparkan di atas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, penulis

mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana variasi data tingkat kesejahteraan, etos kerja dan

profesionalisme guru honorer di MA Swasta Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang?

Page 27: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

9

2. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat kesejahteraan terhadap

profesionalisme guru di MA Swasta Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang?

3. Apakah terdapat pengaruh antara etos kerja terhadap profesionalisme guru

di MA Swasta Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kesejahteraan dan etos

kerja guru honorer terhadap profesionalisme guru dalam bekerja di MA

Swasta Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui variasi data tingkat kesejahteraan, etos kerja dan

profesionalisme guru di MA Swasta Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kesejahteraan terhadap

profesionalisme guru di MA Swasta Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang.

3. Untuk mengetahui pengaruh etos kerja terhadap profesionalisme guru di

MA Swasta Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan

dan etos kerja guru honorer secara bersama-sama terhadap profesionalisme

guru dalam bekerja di MA Swasta Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang.

Page 28: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

10

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

mengenai seberapa layak tingkat kesejaheraan yang seharusnya diberikan

oleh sekolah dan didapatkan oleh guru, serta bagaimana etos kerja yang

baik bagi seorang guru sehingga menjadi bisa menjadi bagian dari lembaga

pendidikan yang profesional, sehingga bisa mewujudkan pendidikan yang

bermutu dan berkualitas.

2. Secara Praktis

a. Bagi Sekolah

Menjadi acuan kepada sekolah terkait dalam memberikan

tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada para gurunya sehingga

menciptakan sikap kerja yang lebih baik.

b. Bagi Guru

Menjadi acuan guru untuk melaksanakan etos kerja yang baik

agar tercipta keadaan pembelajaran yang baik sehingga meningkatkan

sikap profesionalnya dalam mengajar dengan faktor gaji bukan sebagai

tujuan yang utama.

c. Bagi Siswa

Mendapatkan pembelajaran yang lebih baik seiring dengan

peningkatan kesejahteraan dan sikap kerja guru.

Page 29: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

11

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahfahaman penafsisan dari judul penelitian

ini, maka penulis memberikan definisi operasional atau penegaasan istilah

sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh berarti daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang

ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (KBBI,

2007: 849). Jadi, pengaruh merupakan hal abstrak yang tidak dapat dilihat,

namun dapat dirasakan akibatnya dari hal-hal yang berkaitan dengannya.

2. Tingkat Kesejahteraan

Istilah tingkat memiliki banyak arti. Namun dalam hal ini tingkat

berarti derajat atau tinggi-rendahnya suatu kedudukan. Kesejahteraan yang

berasal dari kata sejahtera berarti aman sentosa dan makmur. Dengan kata

lain, tingkat kesejahteraan berarti tinggi rendahnya kemakmuran pada

suatu profesi yang diukur dari tingkat pendapatan yang diperoleh.

3. Etos Kerja

Menurut Sinamo, etos kerja disebut sebagai semangat, pola fikir,

dan mentalitas yang mewujud menjadi seperangkat perilaku kerjayang

khas dan berkualitas (2010: 10). Etos kerja merupakan pandangan hidup

yang khas dari seseorang atau suatu golongan terhadap pekerjaan yang

dijalani.

4. Guru Honorer

Page 30: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

12

Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar (KBBI, 2007:

377). Sedangkan guru honorer adalah guru yang tidak digaji sebagai guru

tetap atau guru bukan PNS yang menerima honorarium berdasarkan jam

pelajaran maupun kebijakan lembaga bekerja masing-masing. Dalam

penelitiaan ini difokuskan sebagai seorang pendidik atau pengajar non

PNS yang mengajar pada sekolah swasta.

5. Profesionalisme

Profesionalisme diartikan sebagai komitmen anggota suatu profesi

untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus

mengembangkan strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan

sesuai profesi itu (Husien, 2017: 16). Profesionalisme guru berarti kondisi,

arah, tujuan ataupun kualitas dan kewenangan suatu keahlian dalam bidang

pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan proses pengkajian dan pemahaman dalam

penelitian, maka penulis menyusun sistematika atau urutan penulisan sebagai

berikut:

1. Bagian Muka

Pada bagian ini terdapat halaman sampul dan judul, kata pengantar

dan juga daftar isi.

2. Bagian Inti

Pada bagian ini terdiri dari lima bab yaitu:

Page 31: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

13

a. BAB I: PENDAHULUAN

Pada bagian ini memuat latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, penegasan istilah serta

sistematika penulisan.

b. BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bagian ini terdiri dari landasan teori, kajian pustaka serta

hipotesis penelitian.

c. BAB III: METODE PENELITIAN

Pada bagian ini memuat pokok bahasan tentang jenis penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,

instrumen penelitian, ujicoba instrumen penelitian, metode

pengumpulan data serta teknik analisis data.

d. BAB IV: DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Pada bagian ini memuat deskripsi data yang telah diteliti serta

analisis data sebagai hasil akhir dari data penelitian yang telah diolah.

e. BAB V: PENUTUP

Pada bagian ini memuat simpulan sebagai refleksi dari seluruh

hasil pokok bahasan dan juga saran.

3. Bagian Akhir

Pada bagian ini memuat daftar pustaka, daftar lampiran serta daftar

riwayat hidup penulis.

Page 32: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Tingkat Kesejahteraan

a. Pengertian Tingkat Kesejahteraan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, tingkat memiliki arti

“susunan yang berlapis-lapis”. Juga berarti “tinggi rendah martabat,

pangkat, derajat, taraf dan kelas” (2007: 1011). Sedangkan

kesejahteraan yang berasal dari kata sejahtera berarti aman sentosa,

makmur, serba kecukupan. Adapun pengertian kesejahteraan secara

umum adalah tercukupinya semua kebutuhan hidup (Chasanah, 2015:

23).

Hakim menjelaskan bahwa “kesejahteraan sebagai suasana

umum di mana setiap orang yang bekerja dengan bersungguh-sungguh

dengan menggunakan kemampuan yang ada padanya akan terjamin

sandang, pangan dan papan yang layak untuk dirinya sendiri dan

keluarga” (2001: 145). Sedangkan menurut Zulkifli dkk, “kesejahteraan

merupakan tata penghidupan, baik sosial, materil, maupun spirituil,

yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir

batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan

usaha pemenuhan kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang

Page 33: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

15

sebaik-baiknya bagi keluarga dan masyarakat dengan menjunjung

tinggi hak asasi manusia” (2014: 150).

Keadaan sejahtera itu juga digambarkan dalam UU Nomor 6

Tahun 1974 dengan sangat jelas, yaitu merupakan suatu tata kehidupan

dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh

rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir bathin.

Dari pengertian tersebut dan kaitannya dengan profesi guru,

maka tingkat kesejahteraan diartikan sebagai tinggi rendahnya keadaan

sejahtera, keamanan, ketenteraman dan kemakmuran seorang guru

berdasarkan tingkat pendapatan atau penghasilan yang diterima.

Dalam UU RI tentang Guru dan Dosen juga disebutkan bahwa

penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru dan dosen dalam

bentuk finansial sebagai imbalan dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan yang ditetapkan berdasarkan prinsip penghargaan atas

dasar prestasi dan mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai

pendidik profesional.

Kesejahteraan merupakan suatu hal yang sangatlah penting bagi

setiap umat manusia, karena dengan kesejahteraan yang memadai maka

kemungkinan besar dapat berimbas pada peningkatan mutu proses

kegiatan belajar mengajar. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran

surat Thaha ayat 118:

Page 34: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

16

إ

Artinya: “(118) Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya

dan tidak akan telanjang. (119) Dan sesungguhnya kamu tidak akan

merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di

dalamnya”.

Kemudian kesejahteraan juga dijelaskan pula dalam ayat lain

pada surat Al-A‟raf ayat 10:

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di

muka bumi dan Kami sediakan sumber penghidupan untukmu. (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur”.

Dari penjelasan beberapa ayat tentang kesejahteraan di atas ,

maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya Allah SWT telah

memberikan kesejahteraan hidup berupa kebutuhan hidup manusia yang

tidak akan terhitung seberapa besar dan banyaknya karunia yang telah

Allah berikan. Sebagaimana dikemukakan Khiyaroh, (2017: 10), bahwa

“hidup sejahtera adalah satu kehidupan yang mendapat limpahan

nikmat Allah yang bersifat materiil untuk memenuhi kebutuhan

jasmaniah. Hanya saja terkadang manusia itu lupa untuk bersyukur

dengan apa yang telah dimiliki”. Diungkapkannya bahwa kesejahteraan

itu bersifat relatif karena tergantung dari besarnya kepuasan yang

diperoleh dari hasil pendapatannya. Terkadang seseorang yang hidup

Page 35: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

17

pas-pasan namun memiliki perasaan selalu bahagia, dia mengklaim

bahwa dirinya sudah sejahtera dan sudah bahagia. Namun ada pua

orang dengan selera hidup yang tinggi sehingga seberapapun besarnya

pendapatan yang diperoleh tetap saja merasa kurang.

b. Pengertian Guru

Dalam undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003, kata guru

dimasukkan dalam genus pendidik. Padahal sesungguhnya guru dan

pendidik adalah dua hal yang berbeda (Husien, 2017: 21). Guru adalah

tenaga pendidikan yang berasal dari anggota masyarakat yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan

pendidikan. Dalam mendefinisikan kata guru dan pendidik, setiap orang

pasti memiliki perspektifnya masing-masing. Di sini penulis akan

memaparkan beberapa definisi guru/pendidik menurut para ahli:

1) Ngalim Purwanto, (1995: 138) menjelaskan bahwa “guru adalah

orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu

kepada seseorang atau sekelompok orang, sedangkan guru sebagai

pendidik adalah seseorang yang berjasa terhadap masyarakat dan

Negara”.

2) Moh. Amin, (1992: 31), guru adalah petugas lapangan dalam

pendidikan yang selalu berhubungan dengan murid sebagai obyek

pokok.

3) Zakiyah Daradjad, (1996; 39) menjelaskan bahwa guru adalah

pendidik professional karena secara implisit ia telah merelakan

Page 36: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

18

dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan

yang terpikul di pundak orang tuanya.

4) Dalam ajaran agama Islam, guru adalah orang yang bertanggung

jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan

seluruh potensinya. Guru yang berarti orang dewasa yang

bertanggung jawab memberikan pertolongan pada anak didik dalam

perkembangan jasmani dan rohaninya agar tercapai tingkat

kedewasaan serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya

sebagai hamba Allah (Nurdin, 2008: 128).

Yang dimaksud guru honorer adalah guru tidak tetap yang

berstatus minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil yang seringkali

mereka digaji secara sukarela, dan bahkan di bawah gaji minimum yang

telah ditetapkan secara resmi. Sedangkan Guru Bukan PNS adalah guru

dalam jabatan yang sudah mengajar pada satuan pendidikan, baik yang

diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun

penyelenggara pendidikan yang sudah mempunyai perjanjian kerja atau

kesepakatan kerja bersama (PP No. 74 Pasal 1 ayat 9 Tentang Guru).

Guru honorer sendiri memang terdiri dari berbagai macam

kategori. Seperti yang diterangkan dalam jurnal Sertifikasi Guru

Indonesia menerangkan bahwa pertama adalah guru honorer

berdasarkan naungan dan kedua berdasarkan tempat pengabdiannya.

Berdasarkan naungannya yaitu guru honorer kemenag dan guru honorer

kemendikbud. Berdasarkan tempat pengabdiannya yaitu guru honorer di

Page 37: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

19

sekolah swasta dan guru honorer di sekolah negeri. Namun secara

umum persoalan yang akan dihadapi juga sama yaitu masalah tingkat

kesejahteraannya yang minim, namun dituntut untuk memiliki etos

kerja yang tinggi.

Menurut Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi yang

dikutip dari laman kemendikbud.go.id, saat ini terdapat 3.017.296 guru

di Indonesia. Sebanyak 2.114.765 berada di sekolah negeri, sedangkan

902.531 berada di sekolah swasta. Dari angka itu, sebanyak 1.174.377

guru PNS baik di sekolah negeri maupun swasta telah tersertifikasi.

Kemudian sebanyak 217.778 guru non PNS sudah tersertifikasi.

Sedangkan guru gonorer yang terdapat di Indonesia saat ini sekitar

700.000an orang.

Menurut penulis jumlah guru honorer yang tersebut masih

sebagian kecil dari guru honorer yang mungkin terdata pada dinas

pendidikan terkait. Karena pada kenyataannya masih banyak guru yang

belum masuk dalam sistem dapodik di daerah dan belum memiliki

NUPTK alias belum teregistrasi pada dinas pendidikan terkait.

Sedangkan yang dimaksud guru honorer dalam penelitian ini adalah

guru non PNS atau guru yayasan baik yang sudah tetap maupun tidak

tetap dan digaji perjam pelajaran.

c. Fungsi Kesejahteraan

Kesejahteraan tentunya merupakan sebuah keinginan setiap

orang dalam menjalani kehidupan apapun itu profesinya. Seseorang

Page 38: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

20

yang bekerja, selain untuk memenuhi kebutuhan juga tentunya adalah

untuk memiiki kesejahteraan yang layak selain juga bekerja itu sebagai

ibadah. Adapun fungsi kesejahteraan secara umum yaitu:

1) Meningkatkan taraf kehidupan menuju kehidupan yang lebih baik

dan juga layak.

2) Memotivasi diri sendiri untuk lebih semangat dalam menjalankan

pekerjaannya.

3) Untuk menanamkan rasa kesadaran dan tanggug jawab dalam

menjalankan tugas pekerjaannya dengan sebaik-baiknya.

d. Macam-macam Kesejahteraan

Pada dasarnya, seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Namun adakalanya ketika seseorang melakukan pekerjaan

hanya karena untuk mengisi kekosongan waktu luang.

Secara umum kesejahteraan dibagi menjadi dua yaitu

kesejahteraan materiil (keuangan) dan non materiil (rohani).

Kesejahteraan materiil berarti berhubungan dengan uang atau benda

berharga lainnya. Dengan kata lain, kesejahteraan marteriil berarti suatu

kekayaan fisik. Sedangkan kesejahteraan rohani berkaitan dengan

keamanan, ketenangan, kasih sayang, tenteram dan sebagainya.

Pada lingkungan pendidikan, terdapat beberapa macam

kesejahteraan yang dapat diterima guru sesuai dengan undang-undang

nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang berupa: “tunjangan

Page 39: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

21

pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa dan kemudahan bagi guru

serta kemudahan untuk putra putri guru”.

Kesejahteraan amat sangat penting bagi guru, karena dengan

kesejahteraan yang memadai dapat diharapkan banyak pada guru dalam

meningkatkan mutu proses belajar mengajarnya, di samping tentu saja

kemampuan profesionalnya (Chasanah, 2015: 24).

e. Indikator Kesejahteraan Guru

Kesejahteraan guru adalah tata kehidupan dan penghidupan

sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan,

kesusilaan dan ketenteraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi

setiap warga Negara untuk mengadak usaha pemenuhan kebutuhan

jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi keluarga serta

masyarakat yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan

pancasila (Nurcholis, 2011: 53).

Menurut Rida dkk, (2013: 3) indikator kesejahteraan guru

adalah sebagai berikut:

1) Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan

mendapatkan jaminan kesejahteraan sosial.

2) Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan

prestasi kerja.

3) Memperoleh perlindungan dalam menghasilkan tugas dan hak atas

kekayaan intelektual.

2. Etos Kerja

Page 40: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

22

a. Pengertian Etos Kerja

Etos kerja terdiri dari dua kata yakni etos dan kerja. Kata etos

sendiri berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti karakter yang

digunakan untuk menggambarkan keyakinan yang memandu atau

standar/ prinsip yang menuntun menjadi ciri sebuah komunitas, bangsa

dan ideologi. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, etos

berarti “pandangan hidup yang khas dari suatu golongan”. Adapun kata

kerja menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti „kegiatan

melakukan sesuatu”.

Menurut Sinamo, etos kerja disebut sebagai semangat, pola fikir,

dan mentalitas yang mewujud menjadi seperangkat perilaku kerjayang

khas dan berkualitas (2010: 10).

Mochtar Bukhori turut mengartikan etos kerja sebagai sikap dan

pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri atau sifat-sifat

mengenai cara kerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok manusia

atau bangsa. Ia juga menjelaskan bahwa etos kerja adalah bagian dari

tata nilai (value system).

Dari beberapa definisi mengenai etos kerja diatas, maka

pengertian etos kerja berarti semangat kerja yang menjadi ciri khas

seseorang atau sekelompok orang yang bekerja, yang berlandaskan

etika dan perspektif kerja yang diyakini dan diwujudkan melalui tekad

dan perilaku konkret di dunia kerja (Ginting, 2016: 7). Lebih rinci lagi

etos kerja diartikan sebagai gambaran sikap, kepribadian, karakter,

Page 41: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

23

akhlak, perilaku dan etika seseorang dalam menjalankan pekerjaan

(Santoso, 2012: 6).

Menurut Mudlofir, sebenarnya kata etos bersumber dari

pengertian yang sama dengan etika, yaitu sumber-sumber nilai yang

dijadikan rujukan dalam pemilihan dan keputusan perilaku. Etos kerja

lebih merujuk kepada kualitas kepribadian yang tercermin melalui

unjuk kerja secara utuh dalam dimensi kehidupannya. Dengan

demikian, etos kerja lebih merupakan kondisi internal yang mendorong

dan mengendalikan perilaku pekerja kearah terwujudnya kualitas kerja

yang ideal (2012: 200).

Dalam Al-Qur‟an surat at-Taubah ayat 105 sebagai berikut

dijelaskan mengenai etos kerja:

Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah akan

melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya serta orang-orang

mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang

Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya

kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah AWT memerintahkan

Rasulullah SAW untuk mengatakan kepada umatnya untuk bekerja.

Dalam tafsir Al-Maraghi (2006: 165) disebutkan bahwa penjelasan ayat

ini adalah Allah memerintahkan manusia (umat Rasulullah SAW) agar

Page 42: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

24

bekerja untuk dunia akhirat, untuk urusan pribadi maupun urusan

kolektif. Dan Allah akan melihat pekerjaan tersebut, dalam artian

bahwa Allah akan membalas setiap perbuatan manusia yang baik begitu

juga yang buruk.

Berdasarkaan penjelasan tersebut tentunya kita sebagai umat

manusia dan juga umat Rasulullah SAW diwajibkan untuk memiliki

pekerjaan dan dengan menjalani pekerjaan tersebut dengan baik. Maka

dari sini timbullah kesimpulan jika ayat tersebut mengharuskan untuk

kita memiliki etos kerja yang baik karena setiap perbuatan dalam

bekerja akan ada balasannya.

Sebagai suatu kondisi internal dalam individu, etos kerja

mengandung beberapa unsur antara lain:

1) Disiplin kerja.

2) Sikap terhadap pekerjaan.

3) Kebiasaan-kebiasaan kerja.

Beberapa ahli mengatakan bahwa etos kerja seseorang

dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:

1) Bagaimana cara melihat arti kerja dalam kehidupan.

2) Bagaimana cara melakukan pekerjaannya.

3) Bagaimana memahami hakikat bekerja yang dihubungkan dengan

iman dan nilai-nilai spiritualis yang diyakininya.

Page 43: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

25

b. Etos kerja dalam perspektif Islam

Islam merupakan agama yang serba lengkap, karena di

dalamnya mengatur segala aspek kehidupan baik itu kehidupan yang

bersifat spiritual atau ukhrawi maupun yang bersifat duniawi seperti

materi dan termasuk juga di dalamnya mengatur etos kerja.

Di dalam Al-Qur‟an banyak dijelaskan mengenai anjuran umat

Islam untuk bekerja keras, dengan kata lain umat Islam dianjurkan

untuk memiliki etos kerja yang tinggi, sebagaimana diterangkan dalam

surat al-Insyirah ayat 7-8 sebagai berikut:

Artinya: “(7)Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (8) Dan

hanya ke pada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

Berdasarkan ayat tersebut, dianjurkan kepada manusia

khususnya umat Islam agar memacu diri untuk bekerja kerasdan

berusaha semaksimal mungkin, dalam arti harus memiliki etos kerja

yang tinggi sehingga dapat meraih sukses dan berhasil dalam

menempuh kehidupan dunianya di samping kehidupan akhiratnya.

Dalam agama Islam, etos kerja bukan hanya semata-mata untuk

kepentingan jasmani dan duniawi, tetapi juga merupakan sarana

pemenuhan kebutuhan mental spiritual sehingga mengandung nilai

ibadah. Karena mempunyai nilai ibadah tersebut maka konsep bekerja

menurut islami juga mengandung nilai-nilai ikhrowi sehingga bekerja

tidak hanya sekedar bekerja untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Etos

Page 44: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

26

kerja yang baik akan berimplikasi pada semangat yang kuat untuk

mengerjakan sesuatu secara optimal dan lebih baik dan akan berupaya

mendapatkan kualitas kerja sesempurna mungkin.

Kesimpulannya adalah dengan etos kerja yang tinggi maka akan

menghasilkan pekerjaan terbaik bahkan sempurna, nilai-nilai Islami

yang diyakini dapat terwujud, karena mempunyai keyakinan dan prinsip

bahwa bekerja merupakan ibadah (Tasmara, 2002: 15).

c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Etos Kerja

Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari

faktor yang mempengaruhinya termasuk dalam hal etos kerja. Menurut

Saifullah, (2010: 58), terdapat dua faktor yang secara umum sangat

mempengaruhi etos kerja yaitu:

1) Faktor internal

Yang dimaksud faktor internal adalah faktor yang berasal

dari suasana batin atau semangat hidup. Faktor ini dapat

menggerakkan atau membangkitkan bahkan menjadi mesin

pendorong yang amat dahsyat. Biasanya faktor ini berasal dari ajaran

agama yang diyakininya.

Dalam realitasnya, salah satu faktor yang mendorong

tergeraknya hati melakukan sesuatu adalah karena faktor agama

(ideologi). Jiwa ibarat gelas, semua doktrin baik doktrin teologi

maupun yang lainnya merupakan isi gelas tersebut. Demikian juga

etos kerja seseorang atau kelompok masyarakat sangat ditentukam

Page 45: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

27

oleh doktrin yang masuk dalam jiwanya. Jika doktrin melemahkan

etos kerja, maka prestasi kerja yang dicapainya akan rendah. Namun

jika isi doktrin mendorong tumbuhnya etos kerja, maka prestasi kerja

yang dicapainya akan tinggi.

Setidaknya ada tiga doktrin keagamaan atau doktrin teologi

yang mempengaruhi etos kerja sebagai berikut:

a) Faham jabariyah (fatalisme). Faham ini berpendapat bahwa

manusia bukanlah pencipta perbuatannya sendiri, dan perbuatan

itu sama sekali tidak bisa diidentikkan (dinisbahkan) kepadanya.

Intinya pendapat ini menafikan kemampuan, kesanggupan, dan

daya bagi manusia dan semua perbuatan manusia adalah

keterpaksaan belaka yang itu semua merupakan ciptaan tuhan

semata.

b) Faham qadariyah (free will). Faham ini berpendapat bahwa

semua perbuatan manusia adalah atas kehendaknya sendiri.

Manusia bebas menentukan kehendaknya sendiri tanpa ada

campur tangan Tuhan yang Maha Kuasa.

c) Faham sunni (ahlussunah wal jamaah). Faham ini dikenal dengan

aliran jalan tengah dari kedua faham sebelumnya yang saling

bertolak belakang. Aliran ini mempunyai pemahaman bahwa

semua perbuatan manusia ada kaitannya dengan ketentuan Allah,

tetapi Allah juga memberikan potensi kepada manusia untuk

Page 46: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

28

usaha atau ihtiar dan jika usahanya sungguh-sungguh, maka

manusia dapat merubah nasibnya sendiri atas izin Allah SWT.

2) Faktor eksternal

Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor yang

datangnya dari luar diri manusia yakni faktor lingkungan, baik

lingkungan rumah tangga, lingkungan kerja maupun lingkungan

yang lainnya. Jelasnya masalah keluarga, tetangga, dan masakah

lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat memberikan pengaruh

terhadap baik buruknya etos kerja seseorang.

Menurut Pandji Anoraga (1992) sebagaimana diungkapkan

Saifullah (2010), ada beberapa faktor eksternal yang dapat

memberikan pengaruh terhadap tinggi rendahnya etos kerja

seseorang antara lain:

a) Faktor utama yaitu keamanan kerja (job security). Para pekerja

yakin bahwa mereka akan memiliki etos kerja yang tinggi apabila

pekerjaannya merupakan pekerjaan yang aman dan tetap, artinya

tidak mudah diganti atau diberhentikan.

b) Faktor kedua yaitu kesempatan untuk mendapatkan kemajuan

(opportunities for advancement). Manusia hidup ingin

mendapatkan penghargaan dan perhatian terhadap diri dan

prestasinya.

c) Faktor ketiga adalah kondisi lingkungan kerja yang

menyenangkan (kondusif).

Page 47: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

29

d) Faktor keempat adalah rekan kerja yang baik (good working

companion). Interaksi sosial antar pekerja merupakan faktor yang

cukup penting dalam menumbuhkan gairah dan etos kerja.

e) Faktor kelima adalah adanya kompensasi atau imbalan atau gaji.

Walaupun tidak menempati urutan atas, tetapi faktor ini dapat

mempengaruhi ketenangan dan semangat dalam bekerja.

d. Indikator Etos Kerja

Menurut Sinamo, setiap manusia memiliki spirit atau roh

keberhasilan yaitu motivasi murni untuk meraih dan menikmati

keberhasilan. Roh inilah yang menjelma menjadi perilaku yang khas

seperti kerja keras, disiplin,teliti, tekun, integritas, rasional,

bertanggung jawab, melalui keyakinan, komitmen dan penghayatan atas

paradigma kerja tertentu. Dengan itu maka seseorang akan berproses

menjadi manusia yang positif, kreatif dan produktif.

Dari banyak teori yang beredar di masyarakat, Sinamo

menyederhanakan menjadi 4 pilar teori utama. Keempat teori inilah

yang menopang semua jenis dan sistem keberhasilan yang

berkelanjutan pada semua tingkatan.keempat pilar tersebut kemudian

dikonstruksikan ke dalam sebuah konsep besar yang disebut sebagai

Catur Dharma Mahardika yang berarti empat keberhasilan utama,

yaitu: mencetak prestasi dengan motivasi superior, membangun masa

depan dengan kepemimpinan visioner, menciptakan nilai baru dengan

inovasi kreatif serta meningkatkan mutu dengan keunggulan insan.

Page 48: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

30

Keempat rumusan itulah yang kemudian dirumuskan pada 8

aspek etos kerja sebagai berikut:

1) Kerja adalah rahmat: karena kerja adalah pemberian yang Maha

Kuasa, maka individu harus dapat bekerja dengan tulus dan penuh

syukur.

2) Kerja adalah amanah: kerja merupakan titipan berharga yang

dipercayakan pada kita sehingga secara moral kita harus bekerja

dengan benar dan penuh tanggung jawab.

3) Kerja adalah panggilan: kerja merupakan suatu dharma yang sesuai

dengan panggilan jiwa kita sehingg kita mampu bekerja dengan

penuh integritas.

4) Kerja adalah aktualisasi: pekerjaan adalah sarana bagi kita untuk

mencapai hakikat manusia yang tertinggi sehingga kita akan bekerja

keras dengan penuh semangat.

5) Kerja adalah ibadah: bekerja merupakan bentuk bhakti kepada sang

khalik, sehingga melalui pekerjaanindivid mengarahkan dirinya pada

tujuan agung Sang Pencipta dalam pengabdian.

6) Kerja adalah seni: kerja dapat mendatangkan kesenangan dan

kegairahan kerja sehingga lahirlah daya cipta, kreasi baru, dan

gagasan motivatif.

7) Kerja adalah kehormatan: pekerjaan dapat membangkitkan harga diri

sehingga harus dilakukan dengan tekun dan penuh keunggulan.

Page 49: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

31

8) Kerja adalah pelayanan: manusia bekerja bukan hanya untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri saja, tetapi untuk melayani.

Sehingga harus bekerja dengan sempurna dan penuh kerendahan

hati.

Dari rumusan di atas, maka dapat di tentukan indikator etos

kerja dalam penelitian ini yaitu:

a) Bekerja tulus, penuh syukur dan berniat ibadah.

b) Bekerja tuntas, jujur dan berintegritas.

c) Bekerja dengan penuh semangat dan kreatifitas.

d) Bekerja giat dan tekun serta penuh totalitas.

e. Etika-Etika yang Harus Disifati oleh Seorang Guru

Seorang guru (pengajar) harus mengikhlaskan niatnya dalam

mengajar dan menganggap pekerjaannya sebagai ibadah untuk mencari

ridha Allah. Guru harus mempunyai pedoman bahwa mengajar adalah

pengabdian, jadi seorang guru harus fokus dalam mengajar. Sedangkan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan di luar konteks

pendidikan. Seorang guru harus berpedoman pada manhaj

mempermudah dan menggembirakan, bukan manhaj mempersulit dan

menakutkan (al-Qaradhawi, 2002: 247). Sebagaimana yang telah Nabi

perintahkan kepada umatnya dalam artian hadits sebagai berikut:

“Bermudah-mudahlah dan jangan kalian bersusah-susah, berilah

kabar gembira dan janganlah kalian saling memberi kabar yang

menakutkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Page 50: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

32

Rasulullah juga bersabda sambil mengomentari pribadi beliau:

“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku sebagai orang yang membawa

kesusahan dan kesengsaraan, tetapi Dia mengutusku sebagai Guru

(pengajar) yang membawa kemudahan.” (HR. Muslim).

Diantara kemudahan yang diminta dari hadits Nabi di atas

adalah menyayangi menuntut ilmu dan lemah lembut dengan penuntut

ilmu walaupun dia berbuat salah.

Seorang guru adalah bapak spiritual bagi seorang penuntut

ilmu/murid. Selain itu, kemudahan dalam mengajar adalah memandang

manusia secara gradual. Seorang guru harus bisa mengalihkan peserta

didiknya dari hal yang susah kepada hal yang mudah dan dari hal yang

rumit kepada hal yang sederhana. Karena itu tidak seyogyanya seorang

guru yang bijak untuk menyelam bersama peserta didiknya dalam

lautan masalah yang masih diperselisihkan, sebelum peserta didik

memahami betul perkara yang telah disepakati (al-Qardhawi, 2002:

248).

Kalau ada sebagian ilmu pengetahuan yang berada di atas

kemampuan orang yang ia ajarkan, maka seorang guru wajib

mengakhirkan masalah ini, hingga matang pemikiran mereka dan

mereka sampai siap untk menerima ilmu tersebut.

Seorang guru diharuskan untuk tidak menjadikan perhatiannya

hanya pada bagaimana cara mengisi otak dengan informasi saja. Akan

tetapi, ia juga dituntut pada pensucian jiwa dengan sifat-sifat yang

Page 51: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

33

utama dan baik. Ia juga dituntut untuk lebih banyak mendidik melalui

qudwah dan perbuatan, ketimbang mendidik dengan kata-kata. Dengan

demikian, ia dapat masuk dalam kategori guru yang mengajarkan

manusia pada kebaikan (al-Qardhawi, 2002: 249).

3. Profesionalisme Guru

a. Pengertian Profesionalisme

Istilah profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya

suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang

(Kusnandar, 2007: 45). Pekerjaan yang bersifat profesional adalah

pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus

dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh

mereka karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Nana Sudjana,

1988 dalam Usman, 2005). Kata profesional sendiri menurut kamus

besar bahasa Indonesia berarti “memerlukan keahlian khusus untuk

melakukan (sesuatu) pekerjaan”.

Dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2005, disebutkan

bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi

standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Sementara menurut Husien, menjelaskan bahwa “profesionalisme

berarti komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan

kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan

Page 52: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

34

strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai

dengan profesi itu” (2017: 16).

Sementara itu, yang dimaksud profesionalisme guru adalah

kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan

dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan

pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Guru yang

profesional memiliki sikap-sikap yang berbeda dengan orang yang tidak

profesional, meskipun dalam pekerjaan yang sama. Sikap yang

dimaksud adalah sifat yang dapat ditampilkan dalam perbuatan, bukan

yang dikemas dalam kata-kata yang diklaim oleh pelaku secara

individual.

Jadi, untuk menunjukkan bahwa seorang guru itu profesional

bukanlah dengan kalimat “saya adalah guru yang profesional”,

melainkan dengan perbuatan yang dilakukannya.

Dalam Al-Qur‟an surat al-Mulk ayat 15 diterangkan sebagai

berikut:

Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka

berjalanlah disegala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-

Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)

dibangkitkan”.

Page 53: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

35

Ayat di atas menerangkan bahwa Allah SWT telah memudahkan

bumi ini sebagai tempat mencari kehidupan bagi manusia, allah telah

menebar rizki di segala penjuru dunia dan menganjurkan kepada umat

Islam untuk bekerja. Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa Islam adalah agama yag menganjurkan umatnya untuk bekerja,

tidak hanya bertawakkal tanpa usaha dan untuk mencapai kesuksesan

dalam usaha maka seseorang harus memiliki sikap profesional dalam

bidang pekerjaannya.

Sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Baihaqi yang

artinya: “sesungguhnya Alah mencintai jika seseorang dari kalian

bekerja, lalu ia itqon (profesional) dalam pekerjaannya”.

Dari berbagai pengertian di atas, maka penulis mengartikan

istilah profesionalisme guru sebagai komitmen para guru untuk

meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus

mengembangkan strategi dalam mengajar.

b. Syarat-syarat Profesional

Menurut Soetjipto dan Kosasi (2007: 16), untuk menuju

profesionalisme terhadap suatu profesi, diperlukan syarat-syarat

profesional antara lain:

1) Memiliki bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan

khalayak ramai.

2) Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek.

3) Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.

Page 54: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

36

4) Otonom dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja

tertentu.

5) Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan

menekankan terhadap layanan yang akan diberikan.

6) Menggunakan administrator untuk emudahkan profesinya.

7) Memiliki kode etik dalam menjalankan profesi serta memiliki

organisasi profesi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.

8) Mempunyai kadar keepercayaan yang tinggi dari masyarakat.

9) Mempunyai status sosial dan ekonomi yang cukup.

c. Syarat-Syarat Menjadi Guru Profesional

Secara umum syarat profesionalisme guru sebagai pendidik

dalam islam menurut Husien (2017: 25) adalah sebagai berikut:

1) Sehat jasmani dan rohani.

Kesehatan jasmani kerap menjadi syarat bagi mereka yang

akan melamar pekerjaan sebagai guru. Guru yang berpenyakitan

tentu tidak akan maksimal dan bergairah dalam mengajar. Selain itu

guru juga harus memiliki kesehatan rohani. Orang yang rohaninya

tidak sehat maka peluang untuk menderita stres akan terbuka lebar.

2) Taqwa kepada Allah SWT.

Seorang guru yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam,

tidak mungkin mendidik siswanya untuk taqwa kepada Allah SWT

jika dirinya sendiri tidak bertakwa kepada-Nya. Sebab guru adalah

Page 55: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

37

teladan yang baik bagi anak didiknya sebagaimana Rasulullah SAW

menjadi teladan yang baik bagi umatnya.

3) Berilmu pengetahuan yang luas.

Ijazah bukan semata-mata secarik kertas berisikan gelar,

tetapi merupakan suatu bukti bahwa pemiliknya telah memiliki ilmu

pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukannya untuk

suatu jabatan.

4) Berwibawa.

Kewibawaan berarti hak memerintah dan kekuasaan untuk

membuat kita patuh dan ditaati. Dengan kewibawaan seperti itu

maka anak didik akan merasa memperoleh pengayoman dan

perlindungan.

5) Ikhlas.

Ikhlas berarti ketulusan hati dalam melaksanakan suatu amal

yang baik yang semata-mata diniatkan karena Allah.

6) Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan.

Perencanaan adalah suatu pekerjaan mental yang

memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke

depan. Guru harus memiliki perencanaan proses belajar mengajar

yang baik dan mengevaluasi hasilnya setelahnya.

7) Menguasai bidang yang ditekuni.

Page 56: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

38

Guru harus cakap dalam mengajarkan ilmunya, karena

seorang guru hidup dengan ilmunya. Oleh karena itu kewajiban guru

adalah selalu menekuni dan menambah ilmunya.

d. Indikator Profesionalisme

Pada dasarnya profesionalisme dan sikap profesional itu

merupakan sikap intrinsik yang ada pada diri seseorang sebagai

pendorong untuk mengembangkan dirinya menjadi tenaga profesional.

Motivasi intrinsik tersebut akan berdampak pada munculnya etos kerja

yang unggul yang ditunjukkan dalam lima bentuk profesionalisme kerja

sebagai berikut:

1) Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati ideal.

Berdasarkan kriteria ini maka jelas bahwa seorang guru yang

memiliki profesional tinggi akan selalu berusaha mewujudkan

dirinya sesuai dengan standar ideal.

2) Meningkatkan dan memelihara citra profesi. Kriteria ini perwujudan

profesionalismenya akan dilakukan melalui berbagai cara seperti

penampilannya, cara dan penggunaan bahasa, sikap hidup sehari-hari

dan sebagainya.

3) Memanfaatkan setiap kesempatan pengembangan profesional.

Berdasarkan kriteria ini maka para guru diharapkan berusaha

mencari dan memanfaatkan segala kesempatan yang dapat

mengembangkan kemampuan profesionalnya misalnya mengikuti

kegiatan ilmiah seperti seminar, lokakarya, penataran atau

Page 57: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

39

pendidikan lanjutan, menelaah kepustakaan, membuat karya ilmiah

serta memasuki organisasi profesi.

4) Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi. Guru yang memiliki

profesionalisme tinggi akan selalu aktif dalam seluruh kegiatan dan

perilakunya untuk menghasilkan kualitas yang ideal. Secara kritis ia

akan mencari dan selalu aktif memperbaiki diri untuk memperoleh

hal-hal yang lebih baik dalam melaksanakan tugasnya.

5) Memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Profesionalisme ditandai

dengan adanya kualitas derajat kebanggaan akan profesi yang

dipegangnya. Dalam hal ini, diharapkan guru memiliki rasa bangga

dan percaya diri akan profesinya. (Mudlofir, 2012: 32)

B. Kajian Pustaka

Berdasarkan telaah karya ilmiah yang telah ada, maka penulis

mendapatkan beberapa penelitian yang relevan terhadap penelitian yang

penulis lakukan, diantaranya:

1. Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains dan Humaniora oleh Tri Wahyuni

(2017) “Pengaruh Kesejahteraan dan Semangat Kerja Guru Terhadap

Kinerja Guru SMP Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuansing”.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa tujuan penelitian

adalah untuk menganalisis pengaruh kesejahteraan guru dan semangat

kerja guru terhadap kinerja guru SMP Kecamatan Singingi Hilir.

Page 58: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

40

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi di mana penelitian ini diukur

berdasarkan indikator dari tiap-tiap variable.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

yang mana bertujuan untuk memperoleh fakta dan gejala yang ada dan

mencari kelengkapan secara actual tentang hubungan antara variable yang

diteliti.

Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

kesejahteraan dan semangat guru terhadap kinerja guru. Dengan kata lain

semakin tinggi tingkat kesejahteraan guru dan semangat kerja guru maka

akan semakin baik kinerja guru tersebut. Korelasi antara kesejahteraan dan

kinerja guru dapat ditingkatkan satu unit dengan meningkatkan 0,321 unit

kesejahteraan pada konstanta sebesar 61,832. Korelasi antara semangat

kerja guru dan kinerja guru dapat ditingkatkan satu unit dengan

meningkatkan 0,324 unit semangat guru pada konstanta sebesar 62,326.

Sedangkan antara kesejahteraan dan semangat kerja guru secara bersama-

sama dengan kinerja guru ditemukan koefisien korelasi berganda yaitu

kinerja guru dapat ditingkatkan satu unit dengan meningkatkan 0,022 unit

kesejahteraan dan 0,082 unit semangat kerja guru pada konstanta sebesar

61,903.

2. Hasil studi dari Agus Kurniawan (2017) yang berupa tesis yang berjudul

“Pengaruh Motivasi Kerja dan Kesejahteraan Guru Terhadap Kompetensi

Profesional Guru Pada MIN Air Joman dan MIS MPI Binjai Serbangan

Kabupaten Asahan”.

Page 59: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

41

Penelitian tersebut termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif.

Dalam penelitian tersebut dijalaskan bahwa tujuan penelitian tersebut

adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara motivasi kerja

terhadap kompetensi professional guru, kesejahteraan guru pada

kompetensi professional guru, serta apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara motivasi kerja dan kesejahteraan guru terhadap

kompetensi professional guru pada MIN Air Joman dan MIS MPI Binjai.

Hasilnya dari penelitian tersebut adalah keseluruhan dari penelitian

tersebut terdapat pengaruh yang signifikan antara variable bebas dan

terikat yang dijabarkan sebagai berikut:

a. Hasil dari nilai keterandalan (reliabilitas) Motivasi Kerja Guru

mempunyai tingkat keterandalan (reliabilitas) sebesar 0,845. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai table yang sebesar 0,361. Artinya motivasi

kerja guru dikategorikan signifikan atau motivasi kerja gurunya tinggi.

Dengan penghitungan nilan koefisien determinasinya (r2) sebesar 0,832.

Nilai tersebut berarti motivasi kerja guru mempengaruhi kompetensi

professional guru sebesar 83,2%.

b. Hasil dari nilai keterandalan (reliabilitas) Kesejahteraan Guru

mempunyai tingkat keterandalan (reliabilitas) sebesar 0,744. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai table yang sebesar 0,361. Artinya

kesejahteraan guru dikategorikan signifikan atau kesejahteraan gurunya

tinggi. Dengan penghitungan nilan koefisien determinasinya (R2)

Page 60: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

42

sebesar 0,753. Nilai tersebut berarti kesejahteraan guru mempengaruhi

kompetensi professional guru sebesar 75,3%.

c. Hasil dari nilai keterandalan (reliabilitas) Motivasi Kerja Guru dan

Kesejahteraan Guru secara bersamaan mempunyai tingkat keterandalan

(reliabilitas) sebesar 0,778. Nilai tersebut lebih besar dari nilai table

yang sebesar 0,361. Artinya motivasi kerja guru dan kesejahteraan guru

secara bersamaan dikategorikan signifikan atau tinggi. Dengan

penghitungan nilan koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,793. Nilai

tersebut berarti Motivasi Kerja Guru dan Kesejahteraan Guru secara

bersamaan mempengaruhi kompetensi professional guru sebesar 79,3%.

3. Wahyu Rahmat Maulana dalam penelitian tesisnya (2016) yang berjudul

“Pengaruh Tingkat Kesejahteraan Guru dan Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Guru (Penelitian di SD Amaliyah YPSIPIAI Ciawi-

Bogor)”.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa penelitian bertujuan

untuk mengetahui pengaruh tingkat kesejahteraan dan komitmen

organisasi pada komponen afektif, kontinu dan normatif terhadap kinerja

guru. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah:

a. Tingkat kesejahteraan secara parsial hasil uji t terhadap Ho1 adalah

pengujian hipotesis pada variabel kesejahteraan, dengan hasil uji t pada

pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja guru dengan hasil uji t tersebut

sebesar 0,822. Jika dikonsultasikan dengan uji t, t hitung > t table, maka

secara parsial artinya variabel kesejahteraan berpengaruh secara

Page 61: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

43

signifikan terhadap kinerja guru, yang artinya Ho1 ditolak, Ha1

diterima.

b. Komitmen organisasi secara parsial hasil uji t terhadap Ho2 adalah

pengujian hipotesis pada variabel komitmen organisasi, dengan hasil uji

t pada pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja guru dengan

hasil uji t tersebut sebesar 0,098. Jika dikonsultasikan dengan uji t, t

hitung > t table, maka secara parsial artinya variabel komitmen

organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru, yang

artinya Ho2 ditolak, Ha2 diterima.

Berdasarkan kerangka berfikir yang pertama, dijelaskan bahwa

penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesejahteraan dan

semangat kerja terhadap kinerja guru. Dalam hal ini terjadi kesamaan pada

variabel bebas pertama yaitu mencari pengaruh kesejahteraan terhadap

kinerja. Adapun yang membedakan terjadi pada variabel terikat yakni

kinerja. Sedangkan dalam penelitian ini adalah pengaruh kesejahteraan

terhadap profesionalismenya. Jika kinerja berhubungan dengan fisiknya,

maka profesionalisme lebih tertuju pada sikapnya.

Berdasarkan penelitian kedua, sikap profesional menjadi variabel

terikat atau variabel yang dipengaruhi. Hal ini menunjukkan kesamaan

dengan penelitian ini yang menempatkan profesionalisme sebagai variabel

terikat. Sedangkan subjek penelitian dalam penelitian tersebut adalah guru

MI Negeri dan swasta, jadi penelitian tidak berfokus pada satu status guru

saja (PNS ataupun Honorer). Lain halnya dengan penelitian yang

Page 62: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

44

dilakukan penulis, bahwa subjek penelitian hanya berfokus pada guru

honorer dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan penelitan ketiga terjadi kesamaan dalam mencari

pengaruh dari kesejahteraan. Adapun yang membedakan adalah dalam

analisis uji t dalam penelitian tersebut dilakukan dengan uji secara parsial

sendiri-sendiri kemudian dengan regresi berganda untuk mengetahui nilai

F. Sedangkan dalam penelitian ini, uji t dilakukan dengan analisis regresi

berganda.

C. Hipotesis Penelitian

Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan

mengidentifikasi hubungan antar variabel yang bersifat hipotesis. Hipotesis

merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan

jawaban sementara atas pertanyaan peneliti (Priyono, 2016: 66).

Hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari penelitian ini

berfungsi sebagai bagian dari petunjuk jalan untuk menemukan jawaban yang

sebenarnya, yang penulis lakukan melalui berbagai sumber data dan

informasi yang sesuai dan relevan sehingga menjadi landasan untuk menguji

kebenaran hipotesis. Adapun hipotesis yang memungkinkan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Page 63: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

45

1. Hipotesis Nol (Ho = 0)

a. Tidak ada pengaruh antara tingkat kesejahteraan terhadap

profesionalisme guru di MA swasta kecamatan Bandungan kabupaten

Semarang.

b. Tidak ada pengaruh antara etos kerja terhadap profesionalisme guru di

MA swasta kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.

c. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan

etos kerja guru honorer terhadap profesionalisme guru di MA swasta

kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.

2. Hipotesis Alternatif (Ha > 0)

a. Ada pengaruh antara tingkat kesejahteraan terhadap profesionalisme

guru di MA swasta kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.

b. Ada pengaruh antara etos kerja terhadap profesionalisme guru di MA

MA swasta kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.

c. Ada pengaruh antara tingkat kesejahteraan terhadap profesionalisme

guru di MA swasta kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.

Adapun hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah

hipotesis alternatif di atas yaitu “Ada pengaruh signifikan antara tingkat

kesejahteraan, etos kerja guru honorer secara bersamaan terhadap

profesionalisme guru MA Swasta Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang”. Penulis berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat kesejahteraan

ekonomi dan etos kerja, maka akan semakin tinggi pula sikap profesionalisme

Page 64: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

46

seorang guru. Begitu juga sebaliknya, jika tingkat kesejahteraan dan etos

kerja rendah, maka semakin rendah pula sikap profesionalisme guru tersebut.

Adapun untuk membuktikan hipotesis tersebut, maka akan penulis

buktikan melalui hasil penelitian pada lokasi yang telah ditentukan

sebelumnya.

Page 65: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Kasiram (2010: 10) belum ada kesepakatan pasti berapa

jumlah variasi jenis penelitian, karena penyebutan jenis penelitian ini

tergantung dari sudut pandang mana yang digunakan. Jenis penelitian dapat

dikategorikan sebagai berikut:

1. Menurut penggunaan hasil penelitian yaitu penelitian murni dan penelitian

terapan.

2. Menurut pengukuran dan analisis data penelitian yaitu penelitian

kuantitatif dan penelitian kualitatif.

3. Menurut penggunaan sampel atau populasi yaitu penelitian sensus dan

penelitian sampel.

4. Menurut tingkat kedalaman analisis data yaitu penelitian deskriptif

(deskripsi variabel) dan penelitian eksplanation (analisis hubungan antar

variabel).

5. Menurut desain penelitian yang digunakan yaitu desain deskriptif, historis,

korelasi, studi kasus, pengembangan, eksperimen dan tindakan.

6. Menurut intensitas penelitian yaitu riset dan survey.

Dalam konteks penulisan skripsi ini, penulis menerapkan penelitian

lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Dinamakan penelitian lapangan

karena penelitian dilakukan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Page 66: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

48

terjadi di lapangan. Sedangkan kuantitatif karena data penelitian

menggunakan angka-angka dan analisis data menggunakan statistik

(Sugiyono, 2015: 6).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pendidikan Islam Al Bidayah

Candi dan Yayasan Nurul Amal Kenteng Bandungan Kabupaten Semarang.

Adapun lokasi spesifiknya yaitu pada jenjang Madrasah Aliyah Al-Bidayah

Candi dan Madrasah Aliyah PSA Nurul Amal Kenteng Bandungan

Kabupaten Semarang. Alasan penulis memilih tempat penelitian ini karena

faktor geografis yang cukup strategis dari tempat tinggal penulis. Selain itu,

penulis juga merupakan alumni dari salah satu madrasah tersebut.

Adapun waktu dalam penelitian dimulai dari bulan Agustus 2018

sampai dengan selesai.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono, dalam penelitian kuantitatif, populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya

orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi

Page 67: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

49

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek itu

(2015: 80).

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi itu, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus benar-benar representatif/ mewakili (Sugiyono,

2015: 81).

Adapun sampel dari penelitian ini adalah populasi dari seluruh guru

honorer yang ada di MA Swasta Kecamatan Bandungan (MA Al Bidayah

Candi dan MA PSA Nurul Amal Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang) yang berjumlah 37 orang.

D. Variabel Penelitian

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang

atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang yang lain

atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981 dalam

Sugiyono 2015). Dengan kata lain, variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 38).

Page 68: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

50

Berdasarkan hubungan antar variabel, maka di dalam penelitian ini

penulis membedakan variabel menjadi dua variabel yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas yang

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Dalam penelitian ini yang masuk dalam variabel bebas adalah

tingkat kesejahteraan (X1) dan etos kerja (X2).

2. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekwen atau sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

profesionalisme guru (Y).

Setelah bagian antar variabel telah disebutkan, maka terbentuk pola

hubungan antar variabel yang akan diteliti yang disebut sebagai kerangka

berfikir:

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir

r1

R

r2

X1

Y

X2

Page 69: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

51

X1 = Tingkat Kesejahteraan R = Korelasi Ganda

X2 = Etos Kerja Guru r = Korelasi Sederhana

Y = Profesionalisme Guru

E. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial manupun fenomena alam. Karena hal itu, maka dalam

penelitian harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian inilah

yang biasa disebut instrumen penelitian. Jelasnya, instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

yang diamati (Sugiyono, 2015: 102).

Adapun instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kuesioner X1 untuk variabel tingkat kesejahteraan.

2. Kuesioner X2 untuk variabel etos kerja.

3. Kuesioner Y untuk variabel profesionalisme.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tingkat Kesejahteraan ( X1 )

Variabel Indikator Jumlah Butir Nomor Soal

Kesejahteraan 1. Medapatkan

penghasilan

sesuai kebutuhan

hidup minimum

5 1,2,3,4,11

2. Mendapatkan

insentif

tambahan

3 5,6,7,

3. Mendapatkan

promosi dan

penghargaan atas

prestasi yang

2 8,9,

Page 70: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

52

dihasilkan

4. Mendapatkan

jaminan sosial,

keamanan,

keadilan dan

kesehatan

5 10,12,13,14,15

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Etos Kerja ( X2 )

Variabel Indikator Jumlah Butir Nomor Soal

Etos Kerja 1. Bekerja tulus,

penuh syukur

dan berniat

ibadah

3 1,4,9

2. Bekerja tuntas,

jujur dan

berintegritas

6 2, 3,7,8,11, 14,

3. Bekerja dengan

penuh semangat

dan kreatifitas

5 5,10,12,18,19,

4. Bekerja giat dan

tekun serta

dengan totalitas

dan penuh

tanggung jawab

6 6,13,15,16,17,20

Page 71: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

53

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Profesionalisme Guru ( Y )

Variabel Indikator Jumlah Butir Nomor Soal

Profesionalisme

Guru

1. Guru mempunyai

keahlian dan

pengetahuan

tentang mengajar

dan tingkah laku

4 1,2,7,9

2. Guru mempunyai

penguasaan

mengenai bidang

studi yang

dibinanya

4 3,4,5,19,

3. Guru mempunyai

keterampilan

dalam teknik

mengajar

6 6,13,14,15,16,

20

4. Guru memiliki

sikap yang tepat

tentang diri

sendiri, sekolah

dan siswa

6 8,10,11,12,17,

18,

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mencari data pada

sampel penelitian yang telah penulis tentukan, maka instrumen tersebut harus

diuji-cobakan. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan

pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Uji coba instrumen

digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apak instrumen penelitian yang

akan digunakan benar-benar baik atau tidak.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua kriteria penting yaitu valid

dan reliabel (Arikunto, 2002: 144). Valid adalah untuk mengetahui apakah

alat ukur tersebut sesuai dengan apa yang hendak diukur. Sedangkan reliabel

Page 72: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

54

adalah untuk melihat apakah alat ukur tersebut konsisten dalam memberikan

hasil penelitian pada waktu dan tempat berbeda.

1. Uji Validitas Instrumen

Dalam mengukur kevalidan instrumen penelitian ini, penulis

menggunakan validitas item dengan rumus koefisiensi korelasi product

moment. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menjumlahkan skor jawaban.

b. Membuat tabel penolong dengan cara setiap butir pertanyaan menjadi

variabel X dan jumlah jawaban menjadi variabel Y.

c. Menghitung nilai r tabel. Dengan responden ujicoba sebanyak 10 orang,

maka N = 10, = 5%, nilai r pada tabel product moment = 0,632.

d. Menganalisis kevalidan setiap butir pertanyaan dengan rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

rxy = ∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = banyaknya responden

X = skor setiap item soal

Y = jumlah skor total

Atau melalui aplikasi Microsoft Excell dengan syntax “=PEARSON”.

e. Mengambil keputusan kevalidan setiap butir instrumen.

Page 73: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

55

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut kesepakatan secara umum, reliabilitas dianggap sudah

cukup memuaskan jika r ≥ 0,700. Jika nilai alpha > 0,700 maka reliabilitas

mencukupi (sufficient reliability). Sementara jika reliabilitas > 0,800 maka

berarti seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki

reliabilitas yang kuat. Dalam mencari reabilitas instrumen, penulis

menggunakan rumus cronbach alpha sebagai berikut:

r11 = [

] [

]

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = jumlah butir pertanyaan

∑ = jumlah varians skor tiap item

= varians total

Selain dengan rumus di atas, untuk mencari reliabilitas instrumen

juga bisa melalui aplikasi Microsoft Excell dengan syntax “=CORREL(∑x,

∑y).

3. Jumlah Butir

Dalam uji coba instrumen ini, penulis membuat jumlah butir soal

untuk pengukuran variabel tingkat kesejahteraan (X1) berjumlah 15 soal,

variabel etos kerja (X2) berjumlah 20 soal, dan variabel profesionalisme

guru (Y) berjumlah 20 soal.

Page 74: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

56

4. Aturan Penskoran

Untuk memperoleh skor dari variabel tingkat kesejahteraan, etos

kerja maupun profesionalisme guru, maka digunakan perangkat instrumen

dengan skala pengukuran. Adapun dalam instrumen ini penulis

menggunakan skala likert yang telah dimodifikasi yaitu skala likert dengan

empat skala pengukuran. Menurut Hadi (1991: 19) dalam Hertanto (2017:

2), modifikasi dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang

terkandung dalam lima skala, yaitu menghilangkan jawaban netral atau

ragu-ragu. Hal itu dimaksudkan agar data penelitian lebih akurat karena

ketika jawaban netral atau ragu-ragu bisa berarti ganda baik itu belum bisa

menentukan pilihan ataupun tidak menentukan pilihan.

Adapun untuk aturan penskoran dari masing-masing soal adalah

sebagai berikut:

a. Skor 1 Jika jawaban responden adalah tidak pernah.

b. Skor 2 jika jawaban responden adalah kadang-kadang.

c. Skor 3 jika jawaban responden adalah sering.

d. Skor 4 jika jawaban responden adalah selalu.

Tabel 3.4 Alternatif jawaban kuesioner

Alternatif Jawaban Skor

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

Kadang-kadang (KK) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Page 75: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

57

5. Responden Uji Coba

Dalam menentukan responden ujicoba penelitian diambil dari luar

sampel penelitian dalam tingkat yang sama dengan sampel, yaitu guru

honorer yang mengajar pada tingkat Madrasah Aliyah di Madrasah Aliyah

luar Kecamatan Bandungan. Jumlah responden adalah 10 orang. Adapun

waktu uji coba dilakukan pada bulan September 2018.

6. Hasil Uji Coba

Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah penulis lakukan,

maka diperoleh data sebagai berikut:

a. Validitas Instrumen

Tabel 3.5

Analisis hasil validitas butir soal variabel X1 tentang tingkat

kesejahteraan

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,705 0,632 Valid

2 0,660 0,632 Valid

3 0,727 0,632 Valid

4 0,775 0,632 Valid

5 0,757 0,632 Valid

6 0,703 0,632 Valid

7 0,752 0,632 Valid

8 0,745 0,632 Valid

9 0,729 0,632 Valid

10 0,780 0,632 Valid

11 0,786 0,632 Valid

12 0,734 0,632 Valid

13 0,841 0,632 Valid

14 0,676 0,632 Valid

15 0,718 0,632 Valid

Page 76: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

58

Tabel 3.6

Persentase hasil validitas butir soal instrumen

No Nomor Soal Kriteria Jumlah Persentase

1 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,

11,12,13,14,14,15

Valid 15 100%

2 - Tidak

Valid

0 0%

Dari hasil data validitas butir soal instrumen di atas, maka dapat

dinyatakan bahwa seluruh item instrumen dari variabel X1 tingkat

kesejahteraan dinyatakan valid. Sehingga seluruh butir soal dapat

digunakan untuk penelitian.

Tabel 3.7

Analisis hasil validitas butir soal variabel X2 tentang etos kerja

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,633 0,632 Valid

2 0,745 0,632 Valid

3 0,780 0,632 Valid

4 0,737 0,632 Valid

5 0,828 0,632 Valid

6 0,970 0,632 Valid

7 0,507 0,632 Tidak valid

8 0,786 0,632 Valid

9 0,805 0,632 Valid

10 0,931 0,632 Valid

11 0,759 0,632 Valid

12 0,828 0,632 Valid

13 0,786 0,632 Valid

14 0,684 0,632 Valid

15 0,704 0,632 Valid

16 0,704 0,632 Valid

17 0,931 0,632 Valid

18 0,786 0,632 Valid

19 0,633 0,632 Valid

20 0,677 0,632 Valid

Page 77: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

59

Tabel 3.8

Persentase hasil validitas butir soal instrumen

N

o

Nomor Soal Kriteri

a

Jumla

h

Persentas

e

1 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,1

4,

15,16,17,18,19,20

Valid 19 0,95%

2 7 Tidak

Valid

1 0,05%

Dari hasil data validitas butir soal instrumen dari variabel X2

etos kerja di atas, terdapat 19 soal valid dan 1 soal tidak valid. Maka

yang dapat digunakan untuk penelitian adalah jumlah butir soal yang

valid.

Tabel 3.9

Analisis hasil validitas butir soal variabel Y tentang

profesionalisme guru

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,650 0,632 Valid

2 -0,433 0,632 Tidak valid

3 0,828 0,632 Valid

4 0,865 0,632 Valid

5 0,672 0,632 Valid

6 0,855 0,632 Valid

7 0,833 0,632 Valid

8 0,790 0,632 Valid

9 0,804 0,632 Valid

10 0,672 0,632 Valid

11 0,711 0,632 Valid

12 0,679 0,632 Valid

13 0,828 0,632 Valid

14 0,707 0,632 Valid

15 0,821 0,632 Valid

16 0,719 0,632 Valid

17 0,650 0,632 Valid

18 0,650 0,632 Valid

19 0,672 0,632 Valid

Page 78: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

60

20 0,237 0,632 Tidak valid

Tabel 3.10

Persentase hasil validitas butir soal instrumen

N

o

Nomor Soal Kriteri

a

Jumla

h

Persentas

e

1 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,1

4,

15,16,17,18,19

Valid 18 0,90%

2 2,20 Tidak

Valid

2 0,10%

Dari hasil data validitas butir soal instrumen dari variabel Y

profesionalisme guru di atas, terdapat 18 soal valid dan 2 soal tidak

valid. Maka yang dapat digunakan untuk penelitian hanya soal-soal

yang valid.

b. Reliabilitas Instrumen

Tabel 3.11

Hasil output reliabilitas variabel X1 tingkat kesejahteraan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

0,940834 0,94827 15

Berdasarkan hasil output reliabilitas variabel X1 di atas melalui

aplikasi IBM SPSS Statistic 20 dihasilkan nilai cronbach alpha = 0.94.

Dengan nilai standar alpha ≥ 0.70, maka 0.94 > 0.70 sehingga

instrumen variabel X1 adalah reliabel.

Tabel 3.12

Hasil output reliabilitas variabel X2 etos kerja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

0,956140 0,961983 20

Page 79: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

61

Berdasarkan hasil output reliabilitas variabel X2 di atas,

dihasilkan nilai cronbach alpha = 0.96. Dengan nilai standar alpha ≥

0.70, maka 0.96 > 0.70 sehingga instrumen variabel X2 adalah reliabel.

Tabel 3.13

Hasil output reliabilitas variabel Y profesionalisme guru

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

0,917669 0,932461 20

Berdasarkan hasil output reliabilitas variabel Y di atas,

dihasilkan nilai cronbach alpha = 0.93. Dengan nilai standar alpha ≥

0.70, maka 0.93 > 0.70 sehingga instrumen variabel Y adalah reliabel.

G. Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan salah satu komponen penting dalam

penelitian. Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang

dilakukan peneliti atau penulis untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum dilakukan teknik

dilakukan maka harus menentukan sumber data yang diinginkan.

Adapun sumber data dari penelitian ini adalah kepala sekolah, para

guru dan staff administratif di lembaga tujuan penelitian terkait. Selanjutnya

mengenai metode pengumpulan data di lapangan yang penulis gunakan

dalam penyusunan skripsi ini adalah:

1. Kuesioner/ angket

Page 80: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

62

Kuesioner/ angket merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada

responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2015: 142). Adapun kuesioner

yang penulis gunakan adalah kuesioner tertutup yang mana responden

hanya perlu memilih dan menjawab atas pertanyaan atau pernyataan yang

telah disediakan oleh penulis. Alasan pemilihan kuesioner ini sebagai cara

pengumpulan data dikarenakan dengan kuesioner ini dapat diperoleh data

secara langsung dan tidak membutuhkan waktu yang lama, serta setiap

responden bebas memilih jawaban sesuai hati nurani dan kenyataan yang

ada di lapangan.

Kisi-kisi yang terdiri atas indikator-indikator tingkat kesejahteraan,

etos kerja dan profesionalisme guru menjadi materi pokok yang penulis

susun sedemikian rupa menjadi pertanyaan ataupun pernyataan di dalam

kuesioner/angket tersebut.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan

menggunakan dokumen-dokumen yang ada, di mana dengan metode ini

dapat diperoleh catatan, arsip, maupun hal-hal lain yang berhubungan

dengan penelitian. Sebagai contoh seperti data administratif tentang

lembaga terkait, kegiatan pengajaran maupun pembelajaran dan juga

termasuk dokumentasi peneliti an yang dilakukan itu sendiri.

Page 81: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

63

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dalam

setiap penelitian yang bertujuan untuk mengambil kesimpulan dari

permasalahan yang telah diteliti. Untuk menganalisis data tersebut dibutuhkan

suatu cara untuk merubah data hasil penelitian menjadi sebuah kesimpulan

sehingga laporan hasil penelitian tersebut mudah dipahami.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi (Sugiyono, 2014: 206).

Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan

tentang ciri responden dan variabel penelitian. Gambaran umum tentang

setiap variabel penelitian menggunakan statistik deskriptif adalah untuk

mendeskripsikan data ke dalam penghitungan rataan (mean), sempangan

baku (standar deviasi), skor tertinggi maupun skor terendah dari masing-

masing variabel.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk memenuhi syarat analisis regresi pada dasarnya memiliki

syarat dan asumsi dasar dalam analisis regresi tersebut yang disebut

dengan asumsi klasik.

Dalam penelitian ini dilakukan uji pemenuhan asumsi klasik yaitu

uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikollinearitas. Tujuannya

Page 82: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

64

adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang

didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten.

Sedangkan untuk penghitungan analisis penghitungan uji asumsi klasik

dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic 20.

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau

tidak. Dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov

dengan pedoman sebagai berikut:

1) Ho diterima jika nilai Sig.(2-tailed) > α (0.05), sebaiknya Ha ditolak.

2) Ho ditolak jika nilai Sig.(2-tailed) < α (0.05), sebaiknya Ha diterima.

Hasil dari uji tersebut juga dapat dilihat pada grafik normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal.

b. Uji Multikollinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

terjadi korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik itu

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Untuk mengetahui ada dan tidaknya multikollinearitas dapat

dilihat pada nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua

nilai ini menunjukkan bahwa setiap variabel bebas manakah yang

Page 83: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

65

dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah =

nilai VIF tinggi.

Adapun nilai yang biasa dipakai untuk menunjukkan adanya

multikollinearitas adalah nilai tolerance > 0.0 dan nilai VIF < 10.

Apabila di dalam mode regresi tidak ditemukan asumsi di atas, maka

model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari

multikollinearitas dan demikian pula sebaliknya (Ghozali, 2013: 105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika tetap berarti homoskedastisitas dan jika

berbeda berarti heteroskedastisitas. Adapun Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas dan tidak heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksinya dapat dilihat dari hasil output scatterplot

antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah yang telah

diprediksi dan X adalah residual. Jika pola tertentu yang teratur maka

berarti heteroskedastisitas. Dan jika tidak ada pola yang jelas dan titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Danang Sunyoto, (2011: 61), analisis regresi linear

berganda berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan

dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian

Page 84: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

66

ini berarti regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat

kesejahteraan (X1) dan etos kerja (X2) terhadap profesionalisme guru (Y).

Adapun rumus persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = α + b1x1 + b2x2

Keterangan:

α: Konstanta b1: Koefisien regresi X1 terhadap Y

x1: Tingkat Kesejahteraan b2: Koefisien Regresi X2 terhadap Y

x2: Etos Kerja Y: Profesionalisme guru

a. Uji T

Uji T digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing

variabel. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0.05, maka dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat secara parsial. Namun sebaliknya, jika probabilitas nilai

t atau signifikansi > 0.05, maka dapat dikatakan bahwa ti dak terdapat

pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Adapun penghitungan hasil uji t dalam penelitian ini dilakukan

dengan aplikasi IBM SPSS Statistic 20. Hasil uji t dapat dilihat pada

tabel coefficients pada kolom sig (significance).

b. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

secara simultan terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan

Page 85: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

67

yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Sama dengan uji t, uji F juga

dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 20.

Dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05, jika nilai

probabilitas < 0.05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel

terikat. Namun jika nilai signifikansi > 0.05, maka berarti tidak terdapat

pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas

terhadap variabel terikat. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel ANOVA

dalam kolom sig.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya adalah mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel

independen (Ghazali, 2013: 97). Analisis koefisien determinasi (R2)

digunakan untuk menentukan persentase total variasi dalam variabel

terikat yang diterangkan dalam variabel bebas. Dengan menggunakan

aplikasi IBM SPSS Statistic 20, hasil penghitungan R2

dapat dilihat pada

output Model Summary.

Page 86: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

68

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. GAMBARAN UMUM

1. Keadaan Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan

a. Letak Geografis

MA Al Bidayah merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam

yang merupakan bagian dari kompleks yayasan pendidikan Islam (YPI)

Al Bidayah Candi Bandungan. Di dalamnya terdapat tingkat pendidikan

lain mulai dari tingkatan paling dasar Pendidikan Anak Usia Dini,

Raudhotul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan

yang tertinggi Madrasah Aliyah.

MA Al Bidayah Terletak di jalan Pangeran Diponegoro KM.4

tepatnya di dusun Kalibendo, desa Candi, kecamatan Bandungan,

kabupaten Semarang kode pos 50665. Gedung Madrasah Aliyah sendiri

berada di atas tanah seluas 3750 m2. Luas bangunannya adalah 1791 m

2

dengan status gedung milik sendiri dan bangunan permanen. Di sebelah

timur madrasah terdapat beberapa pondok pesantren yang sebagian

santrinya adalah siswa di MA Al Bidayah ini. Salah satunya adalah

pondok pesantren Tarbiyatul Ahkam di pusat desa Candi yang masih

berafiliasi langsung dengan madrasah.

Page 87: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

69

b. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Al Bidayah

Status : Terakreditasi B (2016)

Alamat : Jl. Pangeran Diponegoro KM.4 Desa Candi

Kec. Bandungan 50665 (Telp. 0298 712005)

NSS/NDS : 131233220007

NPSN : 20320569

Tahun Berdiri : 1984

Status Tanah : Hak Milik

Luas Tanah : 3750 m2

Status Bangunan : Milik Sendiri

Luas Bangunan : 1791 m

c. Visi dan Misi Madrasah

Visi

Terciptanya anak didik yang berkualitas dalam iman, ilmu dan

memiliki keterampilan serta berakhlak mulia, dengan melaksanakan

syariat Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah.

Misi

Mempersiapkan dan membekali peserta didik dengan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu menjadi manusia muslim

yang mandiri, ulet, gigih, dan berkarir dan berakhlak mulia sehingga

mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan atau

Page 88: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

70

bekerja secara profesional dan berorientasi pada kemampuan dan

beradaptasi dengan lingkungan.

d. Keadaan Guru dan Karyawan

Tenaga pendidik dan karyawan yang bekerja di MA Al Bidayah

Candi Bandungan pada tahun ajaran 2018/2019 seluruhnya berjumlah

16 guru dan 6 karyawan. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.1.1 Data Guru dan Karyawan MA Al Bidayah

No Nama Jabatan TMT Status

1. Drs. Edi Winarto Kepala Madrasah 1984 GTY

2. Dra. Retno Sri Sayekti Waka Kurikulum/Guru 1985 GTY

3. Anshori, S. Ag Ka.Perpustakaan/Guru 1993 GTY

4. Dra. Siti Maesaroh

NIP: 19681127199403

2 005

Guru 1994 DPK

5. Mustofa, S.Pd.I Guru 1996 GTY

6. Dra. Budi Gendriyani Guru 2001 GTY

7. Akhmad Syaefudin,

S.Pd.I

Guru 2001 GTY

8. Hening Titi Wijaya,

S.Pd

Waka Kesiswaan/Guru 2005 GTY

9. Dra. Eni Nurmala Waka Humas/Ka.Lab

IPA/Guru

2007 GTY

10. Pujiati, S.Si Guru 2008 GTY

11. Afriyah, S.Pd Guru 2009 GTY

12. Efendi Fitriyawan, S.Pd Guru 2010 GTY

13. Latif Mashadi, S.Pd.I Guru 2016 GTT

14. Ani Suma‟iyah, S.Pd Guru 2016 GTT

15. Mundrikah, S.Pd Guru 2016 GTT

16. Lina Hesti Puspitasari,

S.Pd

Guru 2018 GTT

Page 89: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

71

2. Keadaan Madrasah Aliyah PSA Nurul Amal Kenteng Bandungan

a. Letak Geografis

Madrasah Aliyah PSA (Pesantren Satu Atap) Kenteng

Bandungan adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang merupakan

bagian dari Yayasan Pondok Pesantren Nurul Amal (YAPENA)

Kenteng Bandungan. sesuai dengan namanya, sebagai sekolah dan

pesantren satu atap, di dalam kompleks pendidikan ini juga terdapat

pondok pesantren dan lembaga pendidikan formal lainnya yaitu

Madrasah Tsanawiyah PSA Nurul Amal.

MA PSA Nurul Amal terletak di jalan Wijaya Kusuma 01, desa

Kenteng kecamatan Bandungan kabupaten Semarang. Lokasinya sangat

menguntungkan karena berada di lingkungan wisata Bandungan

sehingga hal tersebut memudahkan sosialisasi dengan instansi

pemerintah maupun dengan masyarakat luas.

Fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah ataupun yayasan ini juga

sangat memadai seperti tersedianya lapangan olah raga seperti bola

volli, badminton, sepak bola dan lain sebaginya. Karena menyatu

dengan pondok pesantren yang memiliki santri cukup banyak, maka

tidak heran jika di dalam lembaga ini juga terdapat masjid yang cukup

besar dan megah yang diberi nama Masjid Jami‟ Umar bin Khotob.

Masjid ini terdiri dari dua lantai dan mampu menampung sekitar seribu

jamaah.

Page 90: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

72

b. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah PSA Nurul Amal

Status : Teraktreditasi B (2016)

Alamat : Jalan Wijaya Kusuma 01 Kenteng Kec.

Bandungan 50665 (Telp. 081385912015 /

081393336954)

NSM : 131233220008

Tahun Berdiri : 2012

Status : Hak Milik

c. Visi dan Misi Madrasah

Visi

Terwujudnya generasi yang unggul dalam IMTAQ dan IPTEK

Misi

1) Menumbuhkan penghayatan terhadap agama Islam.

2) Meyelenggarakan Tarbiyatul Islamiyah secara intensif dengan penuh

keteladanan.

3) Menyediakan dan menyelenggarakan pendidikan teknologi dalam

bidang Life Skill.

4) Menyelenggarakan pembelajaran akademik dan non akademik.

5) Mencetak generasi yang mandiri dan memiliki jiwa kewirausahaan

yang tangguh serta berwawasan kebangsaan yang luas.

Page 91: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

73

d. Keadaan Guru dan Karyawan

Tenaga pendidik dan karyawan yang bekerja di MA PSA Nurul

Amal Kenteng Bandungan pada tahun ajaran seluruhnya berjumlah 22

orang dan keseluruhannya adalah guru tetap yayasan. Untuk lebih

jelasnya penulis akan menyajikan tabel data pendidik dan karyawan di

MA PSA Nurul Amal pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1.2 Data Guru MA PSA Nurul Amal

No Nama Jabatan TMT Status

1. H. Muwan, S. Ag Kepala Yayasan 2008 GTY

2. Muhammad Ibnu

Sholeh, S. Pd

Kepala Madrasah 2011 GTY

3. Silvy Okta Erviana,

S. Pd

Waka Kurikulum/Guru 2014 GTY

4. Ahmad Muhalik, S.H.I,

M. Pd

Guru 2008 GTY

5. Marfiatun, S.H.I Guru 2008 GTY

6. Hj. Siti Rokfatun, S.Ag Guru 2008 GTY

7. Salami Nur Arifah,

S.Pd.I

Guru 2008 GTY

8. Drs. Supardi Guru 2010 GTY

9. Sukma Maria, S. Pd Guru 2009 GTY

10. Iska Adiesti, S. Pd Guru 2010 GTY

11. Sumartiasih, S.Pd Guru 2014 GTY

12. Mahmudiyanto, S. Pd Guru 2013 GTY

13. Fitria Puspitasari, S.Pd Guru 2015 GTY

14. Slamet Sriyanto, S.Pd Guru 2015 GTY

15. Imam Nugroho, S.Pd Guru 2015 GTY

16. Dita Oktiana P.S, S. S Guru 2016 GTY

17. Rizma Estuningtyas,

S. Pd

Guru 2017 GTY

18. Suwarti, S. E Guru 2018 GTY

19. H. Fatoni, Lc Guru 2018 GTY

20. Dra. Dwi Marhaeni Guru 2018 GTY

21. Wahyu Mardalena,S.Pd Guru 2018 GTY

22. Mangarif Guru 2018 GTY

Page 92: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

74

B. ANALISIS DATA

1. Analisis Deskripif Data pada Variabel

Deskripsi data dalam pembahasan ini bertujuan untuk memberikan

gambaran data hasil penelitian tentang tingkat kesejahteraan guru honorer.

Data ini diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada para guru

honorer yang mengajar di MA Swasta di Kecamatan Bandungan (MA Al

Bidayah Candid an MA Nurul Amal Kenteng) yang berjumlah 37 orang.

Tabel 4.2.1 Tabel Data Responden

No

Responden

Laki-laki Perempuan

MA ABC MAPSANA MA ABC MAPSANA

1. 6 9 9 13

2. 15 22

Persentase 40.5% 59.5%

Berdasarkaan tabel 4.2.1 maka dapat diketahui bahwa jumlah

responden laki-laki sejumlah 15 orang dengan rincian 6 orang dari MA Al

Bidayah dan 9 orang dari MA PSA Nurul Amal. Sementara jumlah

responden perempuan adalah 22 orang dengan rincian 9 orang dari MA Al

Bidayah dan 13 orang dari MA PSA Nurul Amal. Dari 37 responden, laki-

laki berjumlah 40.5% dan perempuan 59.5%. jadi dapat disimpulkan

bahwa responden didominasi oleh perempuan.

Selanjutnya setelah ditemukan jumlah responden dan penyebaran

angket, tentunya diperlukan sebuah pedoman untuk memberikan nilai dari

kuesioner tersebut yang disebut penskoran. Kriteria penskoran

sebagaimana telah penulis paparkan pada bab sebelumnya adalah skor 4

Page 93: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

75

untuk jawaban selalu (SL), skor 3 untuk jawaban sering (SR), skor 2 untuk

jawaban kadang-kadang (KK) dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah

(TP).

Berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori jawaban

responden, maka untuk memudahkan kategori penskoran digunakan 4

kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, kurang dan rendah. Adapun cara

pengkategorian data berdasar pada rumus sebagai berikut:

I =

Keterangan:

I = interval

Max = Skor Tertinggi

Min = Skor Terendah

K = jumlah kategori

a. Deskripsi Data Variabel Tingkat Kesejahteraan

Hasil analisis deskriptif pada variabel X1 (tingkat

kesejahteraan), maka diperoleh tabulasi data yang berupa skor hasil

penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.2.2 Skor Kuesioner Variabel X1 (Tingkat Kesejahteraan)

No Nama Responden Skor

1. Resp 1 52

2. Resp 2 56

3. Resp 3 49

4. Resp 4 40

5. Resp 5 51

6. Resp 6 54

7. Resp 7 57

8. Resp 8 54

Page 94: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

76

Setelah diolah dengan aplikasi IBM SPSS Statistic 20, maka

diperoleh output sebagai berikut:

9. Resp 9 50

10. Resp 10 44

11. Resp 11 51

12. Resp 12 44

13. Resp 13 52

14. Resp 14 52

15. Resp 15 54

16. Resp 16 47

17. Resp 17 48

18. Resp 18 49

19. Resp 19 48

20. Resp 20 48

21. Resp 21 57

22. Resp 22 50

23. Resp 23 40

24. Resp 24 50

25. Resp 25 44

26. Resp 26 50

27. Resp 27 40

28. Resp 28 47

29. Resp 29 42

30. Resp 30 41

31. Resp 31 42

32. Resp 32 44

33. Resp 33 44

34. Resp 34 52

35. Resp 35 55

36. Resp 36 60

37. Resp 37 60

Page 95: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

77

Tabel 4.2.3 Hasil Olah Data Variabel X1

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X1

Dari tabel 4.2.3 dan gambar 4.1 maka didapatkan deskripsi

sebagai berikut: nilai minimum sebesar 40.00, nilai maksimum sebesar

60.00, mean sebesar 49.1351, median sebesar 50, Modus adalah 44,

Statistics

Tingkat Kesejahteraan

N Valid 37

Missing 0

Mean 49.1351

Median 50.0000

Mode 44.00

Std. Deviation 5.57356

Variance 31.065

Kurtosis -.721

Std. Error of Kurtosis .759

Range 20.00

Minimum 40.00

Maximum 60.00

Sum 1818.00

Page 96: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

78

Varians sebesar 31.065, range atau rentang nilai maksimun – nilai

minimum sebesar 20 dan standar deviasi sebesar 5.57356.

Jumlah butir pertanyaan untuk variabel tingkat kesejahteraan

sebanyak 15 butir yang masing-masing butir mempunyai skor 1, 2, 3

dan 4. Untuk menentukan kategorisasi tingkat kesejahteraan, maka

harus disajikan dahulu interval kelas dari data tersebut. Hasil dari

penghitungan tersebut penulis sajikan berikut ini:

1) Skor tertinggi adalah 4 x 15 soal = 60

2) Skor terendah adalah 1 x 15 soal = 15

I =

=

= 11,5 (dibulatkan menjadi 12)

Dengan hasil tersebut, maka interval yang digunakan dalam

menentukan kategorisasi tinggi rendahnya tingkat kesejahteraan adalah

12. Berdasarkan skor hasil kuesioner di atas, maka kategorisasi tingkat

kesejahteraan guru MA swasta di kecamatan Bandungan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2.4 Kategorisasi Variabel X1

Kategori Interval Skor Frekuensi Pensentase (%)

Sangat Tinggi 51-60 15 40.55

Tinggi 39-50 22 59.45

Kurang 27-38 0 0

Rendah 15-26 0 0

Jumlah 37 100

Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan guru MA swasta di kecamatan

Bandungan mayoritas termasuk dalam kategori tinggi.

Page 97: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

79

b. Deskripsi Data tentang Variabel Etos Kerja

Hasil analisis deskriptif pada variabel etos kerja:

Tabel 4.2.5 Skor Kuesioner Variabel X2 (Etos Kerja)

No Nama Responden Skor

1. Resp 1 65

2. Resp 2 71

3. Resp 3 64

4. Resp 4 56

5. Resp 5 71

6. Resp 6 66

7. Resp 7 69

8. Resp 8 61

9. Resp 9 64

10. Resp 10 72

11. Resp 11 66

12. Resp 12 68

13. Resp 13 69

14. Resp 14 65

15. Resp 15 66

16. Resp 16 64

17. Resp 17 64

18. Resp 18 64

19. Resp 19 60

20. Resp 20 64

21. Resp 21 70

22. Resp 22 73

23. Resp 23 57

24. Resp 24 61

25. Resp 25 60

26. Resp 26 68

27. Resp 27 68

28. Resp 28 71

29. Resp 29 55

30. Resp 30 66

31. Resp 31 67

32. Resp 32 60

33. Resp 33 60

34. Resp 34 70

35. Resp 35 60

36. Resp 36 66

37. Resp 37 64

Page 98: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

80

Setelah diolah dengan aplikasi IBM SPSS Statistic 20, maka

diperoleh output sebagai berikut:

Tabel 4.2.6 Hasil Olah Data Variabel X2

Statistics

Etos Kerja

N Valid 37

Missing 0

Mean 65.0000

Median 65.0000

Mode 64.00

Std. Deviation 4.55826

Variance 20.778

Kurtosis -.476

Std. Error of Kurtosis .759

Range 18.00

Minimum 55.00

Maximum 73.00

Sum 2405.00

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel X2

Dari tabel 4.2.6 dan gambar 4.2 maka didapatkan sebuah

deskripsi sebagai berikut: nilai minimum sebesar 55.00, nilai

maksimum sebesar 73.00, mean sebesar 65.000, median 65.000, modus

64, Varians 20.778, range 18 dan standar deviasi sebesar 4.55826.

Page 99: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

81

Jumlah butir pertanyaan untuk variabel etos kerja sebanyak 19

butir yang masing-masing butir mempunyai skor 1, 2, 3 dan 4. Untuk

menentukan kategorisasi etos kerja, maka penulis menyajikan interval

kelas dari data tersebut. Hasil dari penghitungan tersebut penulis sajikan

berikut ini:

1) Skor tertinggi adalah 4 x 19 soal = 76

2) Skor terendah adalah 1 x 19 soal = 19

I =

=

= 14,5 (dibulatkan menjadi 15)

Dengan hasil tersebut, maka interval yang digunakan dalam

menentukan kategorisasi tinggi rendahnya etos kerja adalah 15.

Berdasarkan skor hasil kuesioner di atas, maka kategorisasi etos kerja

guru MA swasta di kecamatan Bandungan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.2.7 Kategorisasi Variabel X2

Kategori Interval Skor Frekuensi Pensentase (%)

Sangat Tinggi 64-76 27 72.90

Tinggi 49-63 10 27.10

Kurang 34-48 0 0

Rendah 19-33 0 0

Jumlah 37 100

Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa etos kerja guru MA swasta di kecamatan

Bandungan mayoritas termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Page 100: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

82

c. Deskripsi Data tentang Profesionalisme Guru

Hasil analisis deskriptif pada variabel profesionalisme guru:

Tabel 4.2.8 Skor Kuesioner Variabel Y (Profesionalisme Guru)

No Nama Responden Skor

1. Resp 1 65

2. Resp 2 72

3. Resp 3 67

4. Resp 4 66

5. Resp 5 69

6. Resp 6 70

7. Resp 7 71

8. Resp 8 68

9. Resp 9 72

10. Resp 10 70

11. Resp 11 65

12. Resp 12 65

13. Resp 13 66

14. Resp 14 62

15. Resp 15 68

16. Resp 16 62

17. Resp 17 62

18. Resp 18 62

19. Resp 19 68

20. Resp 20 61

21. Resp 21 69

22. Resp 22 70

23. Resp 23 67

24. Resp 24 67

25. Resp 25 60

26. Resp 26 68

27. Resp 27 64

28. Resp 28 66

29. Resp 29 64

30. Resp 30 64

31. Resp 31 67

32. Resp 32 60

33. Resp 33 60

34. Resp 34 65

35. Resp 35 58

36. Resp 36 72

37. Resp 37 70

Page 101: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

83

Setelah diolah dengan aplikasi IBM SPSS Statistic 20, maka

diperoleh output pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2.9 Hasil Output Data Variabel Y

Statistics

Profesionalisme Guru

N Valid 37

Missing 0

Mean 66.0000

Median 66.0000

Mode 62.00a

Std. Deviation 3.77124

Variance 14.222

Kurtosis -.760

Std. Error of Kurtosis .759

Range 14.00

Minimum 58.00

Maximum 72.00

Sum 2442.00

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y

Page 102: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

84

Dari tabel 4.2.9 dan gambar 4.3 maka diperoleh deskripsi

sebagai berikut: nilai minimum sebesar 58.00, nilai maksimum sebesar

72.00, mean sebesar 66.0000, median sebesar 66.0000, modus sebesar

62.00, varians 14.222, rentang nilai 14.00 dan standar deviasi sebesar

3.77124.

Jumlah butir pertanyaan untuk variabel profesionalisme guru

sebanyak 18 butir yang masing-masing butir mempunyai skor 1, 2, 3

dan 4. Untuk menentukan kategorisasi profesionalisme guru, maka

penulis menyajikan interval kelas dari data tersebut. Hasil dari

penghitungan tersebut penulis sajikan berikut ini:

1) Skor tertinggi adalah 4 x 18 soal = 72

2) Skor terendah adalah 1 x 18 soal = 18

I =

=

= 13,75 (dibulatkan menjadi 14)

Dengan hasil tersebut, maka interval yang digunakan dalam

menentukan kategorisasi tinggi rendahnya profesionalisme guru adalah

14. Berdasarkan skor hasil kuesioner di atas, maka kategorisasi

profesionalisme guru MA swasta di kecamatan Bandungan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Page 103: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

85

Tabel 4.2.10 Kategorisasi Variabel Y

Kategori Interval Skor Frekuensi Pensentase (%)

Sangat Tinggi 60-72 36 97.30

Tinggi 46-59 1 2.70

Kurang 32-45 0 0

Rendah 18-31 0 0

Jumlah 37 100

Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa profesionalisme guru MA swasta di kecamatan

Bandungan hampir keseluruhan termasuk dalam kategori sangat tinggi.

2. Uji Asumsi Klasik

Analisis ini dilakukan sebagai prasyarat sebelum melakukan

analisis regresi linier berganda. Analisis ini dilakukan dengan bantuan IBM

SPSS Statistic 20. Adapun hasil uji asumsi tersebut penulis sajikan sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Sebagimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa uji

normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel pada model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

atau tidak. Adapun hasil datanya dapat dilihat pada grafik normal

probability plot dan juga tabel hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-

Smirnov.

Menurut Ghozali, (2013: 160), distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

Page 104: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

86

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya.

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas

Dari gambar 4.4 dapat dilihat jika plot mengikuti garis diagonal

maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Namun dari hasil

tersebut masih dapat memberikan keraguan karena penyebarannya tidak

teratur. Untuk membuktikannya jika data di atas berdistribusi normal

maka penulis sajikan juga dengan hasil uji normalitas dengan

Kolmogorov-Smirnov di bawah ini:

Tabel 4.2.11 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 37 Normal Parameters

a Mean ,0000000

Std. Deviation 3,17697525 Most Extreme Differences Absolute ,107

Positive ,099 Negative -,107

Kolmogorov-Smirnov Z ,653 Asymp. Sig. (2-tailed) ,787

Page 105: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

87

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel 4.2.11 dapat dilihat bahwa hasil uji Kolmogorov-

Smirnov dengan kriteria: Ho diterima jika nilai Sig.(2-tailed) > α (0.05),

ditemukan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0.787 > 0.05. jadi dapat

disimpulkan bahwa data di atas berdistribusi normal.

b. Uji Multikollinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

terjadi korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik itu

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Ketentuannya

adalah apabila nilai VIF < 10 dan tolerance > 0.1, maka dinyatakan

tidak terjadi multikollinearitas (Ghozali, 2013). Adapun hasilnya dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

Tabel 4.2.12 Hasil Uji Multikollinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant) Tingkat Kesejahteraan ,880 1,137

Etos Kerja ,880 1,137

Dari tabel 4.2.12 dapat dilihat bahwa nilai VIF sebesar 1.137 <

10 dan tolerance sebesar 0.880 > 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa

data di atas tidak terjadi multikollinearitas.

c. Uji Heroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika tetap berarti homoskedastisitas dan jika

Page 106: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

88

berbeda berarti heteroskedastisitas. Hasil uji ini dapat dilihat pada

gambar scatterplot. Jika pola tertentu yang teratur maka berarti

heteroskedastisitas. Dan jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013; 139).

Adapun hasil dari uji heteroskedastisitas dapat diliha padat

gambar 4.5 berikut ini:

Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar

di atas dan di bawah angka 0, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak

mengalami gejala heteroskedastisitas.

Setelah dilakukan uji asumsi klasik di atas, maka dapat

dinyatakan bahwa data berdistribusi normal, tidak terjadi

heteroskedastisitas dan multikollinearitas, sehingga analisis data dapat

dilanjutkan ke uji berikutnya.

Page 107: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

89

3. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih variabel bebas terhadap

variabel bebas. Dengan kata lain uji ini adalah pembuktian dari hipotesis

yang penulis ajukan. Uji ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM

SPSS Statistic 20 seperti uji-uji sebelumnya. Adapun hasil dari dari uji

regresi linier berganda tersebut penulis sajikan pada gambar di bawah ini.

Tabel 4.2.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 37,209 8,106 4,590 ,000

Tingkat Kesejahteraan ,215 ,104 ,317 2,059 ,047

Etos Kerja ,281 ,127 ,339 2,203 ,034

a. Dependent Variable: Profesionalisme

a. Uji T

Uji T digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh

variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, dalam penelitian

ini berarti digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel tingkat

kesejahteraan terhadap profesionalisme guru dan pengaruh variabel etos

kerja terhadap profesionalisme guru.

Jika signifikansi < 0.05 atau Thitung > Ttabel, maka berarti terdapat

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Ho ditolak, Ha

diterima). Sebaliknya jika signifikansi > 0.05 atau Thitung < Ttabel, maka

Page 108: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

90

berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Dari tabel 4.2.13 di atas ditemukan bahwa nilai T pada variabel

tingkat kesejahteraan sebesar 2.059 dan signifikansi 0.047. Sedangkan

nilai T pada variabel etos kerja adalah sebesar 2.203 dan signifikansi

sebesar 0.034.

Sebelum dilakukan penarikan uji hipotesis, maka terlebih dahulu

harus dipahami bahwa untuk membandingkan hasil Thitung dengan Ttabel,

harus dilakukan pencarian derajat kebebasan (df). Rumusnya, df = n –

k, n adalah jumlah responden penelitian dan k adalah jumlah variabel.

Jadi df = 37 – 3 = 34.

Untuk melakukan uji hipotesis maka dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel. Adapun hasil Ttabel pada df =

34 dengan taraf signifikansi 0.05 adalah sebesar 1.690. Jadi dari angka

tersebut, tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang

berpengaruh terhadap profesionalisme guru.

H1: Uji hipotesis pengaruh tingkat kesejahteraan terhadap

profesionalisme guru.

Dari hasil perhitungan data di atas adalah 2.059 > 1.690 dan 0.047

< 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara

tingkat kesejahteraan terhadap profesionalisme guru (Ho ditolak,

Ha diterima).

Page 109: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

91

H2: Uji hipotesis pengaruh etos kerja terhadap profesionalisme

guru.

Dari hasil perhitungan data di atas adalah 2.203 > 1.690 dan 0.034

< 0.05. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara

etos kerja terhadap profesionalisme guru (Ho ditolak, Ha

diterima).

Dari tabel 4.2.13 di atas, juga diperoleh rumus persamaan

regresi sebagai berikut:

Y = α + b1x1 + b2x2, di mana Y = 37.209 + 0.215 x1 + 0.281 x2.

Hasil analisis di atas yang masih dalam bentuk angka, supaya

dapat lebih mudah dipahami, maka penulis deskripsikan seperti di

bawah ini:

1) Konstanta 37.209

Nilai konstanta sebesar 37.209, berarti jika variabel tingkat

kesejahteraan dan etos kerja bernilai nol, maka profesionalisme guru

akan bernilai sebesar 37.209. Sehingga dapat di simpulkan bahwa

tanpa ada variabel tingkat kesejahteraan dan etos kerja, maka

profesionalisme guru akan sebesar 37.209 dan menunjukan hasil

yang positif.

2) b1 = 0.215

Hal ini berarti bahwa setiap penambahan 1 nilai tingkat

kesejahteraan, maka nilai profesionalisme guru bertambah sebesar

0.215 dan koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat

Page 110: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

92

dikatakan bahwa arah pengaruh variabel tingkat kesejahteraan

terhadap profesionalisme guru adalah positif.

3) b2 = 0.281

Hal ini berarti bahwa setiap penambahan 1 nilai etos kerja,

maka nilai profesionalisme guru bertambah sebesar 0.281 dan

koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa

arah pengaruh variabel etos kerja terhadap profesionalisme guru

adalah positif.

b. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam

penelitian ini uji F berarti dilakukan untuk mengetahui variabel tingkat

kesejahteraan dan etos kerja secara bersama-sama apakah berpengaruh

terhadap profesionalisme guru. Jika signifikansi < 0.05 atau Fhitung >

Ftabel, maka berarti terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat (Ho ditolak, Ha diterima). Sebaliknya jika signifikansi >

0.05 atau Fhitung < Ftabel, maka berarti tidak terdapat pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berbeda dengan rumus df pada uji T di atas, untuk rumus uji F

harus dilakukan dengan 2 rumus yang berbeda karena untuk

menunjukkan df pembilang maupun penyebut. Adapun rumusnya

adalah sebagai berikut:

Page 111: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

93

df1 (pembilang) = k – 1 df2 (penyebut) = n - 1

df1 = 3 – 1 = 2 df2 = 37 – 1 = 36

Adapun hasil data uji F dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2.14 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 148,646 2 74,323 6,955 ,003a

Residual 363,354 34 10,687 Total 512,000 36

a. Predictors: (Constant), Etos Kerja, Tingkat Kesejahteraan b. Dependent Variable: Profesionalisme

Untuk membandingkan Fhitung dengan Ftabel, maka dapat dilihat

pada lampiran tabel distribusi frekuensi pada distribusi F dengan df1/df2

adalah 2/34. Pada taraf signifikansi 0.05 ditemukan bahwa nilai Ftabel

adalah sebesar 3.275.

Berdasarkan hasil uji F di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung

dari penelitian ini adalah sebesar 6.955 dan signifikansi 0.003. Sesuai

dengan rumusan hipotesis di atas maka didapatkan:

H3: Uji hipotesis variabel tingkat kesejahteraan dan etos kerja

secara bersama-sama terhadap profesionalisme guru

Berdasarkan perhitungan data di atas adalah 6.955 > 3.275 dan

0.003 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel tingkat kesejahteraan dan etos

kerja secara simultan terhadap profesionalisme guru (Ho ditolak,

Ha diterima).

Page 112: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

94

4. Koefisien Determinasi (R2)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besarnya

persentase hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun nilai

dari R2 ini dapat dilihat pada tabel gambar di bawah ini:

Tabel 4.2.15 Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,539a ,290 ,249 3,26908

a. Predictors: (Constant), Etos Kerja, Tingkat Kesejahteraan b. Dependent Variable: Profesionalisme

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas, maka untuk

menentukan nilai R2 bisa dilihat pada kolom R Square. Sedangkan

adjusted R Square digunakaan untuk penelitian dengan variabel bebas

lebih dari 2 (Santoso: 2001). Berdasarkan perhitungan koefisien

determinasi di atas, maka didapatkan nilai 0.290. Artinya, nilai tersebut

menggambarkan bahwa tingkat kesejahteraan dan etos kerja berpengaruh

sebesar 29% terhadap profesionalisme guru. Sedangkan sisanya 71% (100

- 29) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian

ini.

C. PEMBAHASAN

Salah satu aspek yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana variasi data dari tingkat kesejahteraan, etos kerja dan

profesionalisme guru honorer yang mengajar pada MA swasta se kecamatan

Bandungan. Dengan menggunakan metode penelitian yang telah ditentukan

Page 113: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

95

dan menganalisa data yang telah didapat, maka dapat diperoleh hasil

pengujian sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Tingkat Kesejahteraan, Etos Kerja dan

Profesionalisme Guru MA Swasta di Kecamatan Bandungan

a. Deskripsi Data Tingkat Kesejahteraan

Berdasarkan analisis data pada tabel data 4.2.4 di atas,

memenunjukkan bahwa responden guru honorer MA swasta di

kecamatan Bandungan yang memberikan penilaian mengenai tingkat

kesejahteraan yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 15

orang dengan persentase 40.55%, dengan tingkat kategori tinggi

sebanyak 22 orang dengan persentase 59.45%. Sedangkan yang

termasuk dalam kategori kurang dan rendah sebanyak 0 orang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nilai tingkat

kesejahteraan guru honorer MA Swasta di kecamatan Bandungan

berada pada kategori tinggi yakni sebesar 59.45% dari total responden.

b. Deskripsi Data Etos Kerja

Dari tabel 4.2.7 di atas menunjukkan bahwa guru honorer MA

swasta di kecamatan Bandungan yang memberikan penilaian mengenai

etos kerja yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 27 orang

dengan persentase sebesar 72.90%, dengan tingkat kategori tinggi

sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 27.10%. Sedangkan yang

termasuk dalam kategori kurang maupun rendah adalah 0 orang.

Page 114: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

96

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nilai etos kerja

guru honorer MA Swasta di kecamatan Bandungan berada pada

kategori sangat tinggi yaitu sebesar 72.90% dari total responden.

c. Data Deskripsi Profesionalisme Guru

Dari tabel 4.2.10 di atas menunjukkan bahwa guru honorer MA

swasta di kecamatan Bandungan yang memberikan penilaian mengenai

profesionalisme guru yang masuk dalam kategori sangat tinggi

sebanyak 36 orang dengan persentase sebesar 97.30%, dengan tingkat

kategori tinggi sebanyak 1 orang dengan persentase 2.70%. Sedangkan

yang masuk dalam kategori kurang dan rendah juga 0 orang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap profesionalisme guru MA

swasta di kecamatan Bandungan berada pada kategori sangat tinggi

yakni sebesar 97.30% dari jumlah responden. Hal ini dapat juga

dikatakan bahwa guru honorer MA swasta di kecamatan Bandungan

keseluruhannya memiliki sikap profesionalisme yang sangat tinggi.

2. Pengaruh Tingkat Kesejahteraan Terhadap Profesionalisme Guru

Berdasarkan hasil uji T serta nilai signifikansi, dari variabel tingkat

kesejahteraan diperoleh Ttabel sebesar 1.690 pada df 34. Adapun nilai Thitung

diperoleh sebesar 2.059 dan signifikansi sebesar 0.047. Berdasarkan hasil

tersebut maka 2.059 > 1.690 dan 0.047 < 0.05. Hal ini berarti bahwa

variabel tingkat kesejahteraan secara parsial berpengaruh terhadap

profesionalisme guru dan berarti Ha1 diterima.

Page 115: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

97

Jadi, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya nilai tingkat

kesejahteraan mempengaruhi sikap profesionalisme guru dalam mengajar

peserta didik. Hal ini sejalan dengan peneltian yang dilakukkan oleh

Uswatun Chasanah (2015) yang berjudul “Pengaruh Tingkat

Kesejahteraan Guru Swasta Terhadap Semangat Guru Dalam Mengajar di

MI se-Kecamatan Gebog Kudus tahun pelajaran 2014/2015). Dalam

penelitian tersebut dijelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara tingkat honor guru swasta terhadap semangat guru dalam mengajar.

Semakin tinggi honor guru maka akan semakin tinggi semangat guru

dalam mengajar. Begitu pula dalam penelitian ini, semakin tinggi

kesejahteraan yang diterima guru honorer, maka akan semakin tinggi pula

tingkat profesionalismenya.

Berdasarkan analisis regresi berganda, diperoleh nilai b1 sebesar

0.215. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan 1 nilai kesejahteraan,

maka nilai profesionalisme bertambah sebesar 0.215 dan koefisien tersebut

bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel

tingkat kesejahteraan terhadap profesionalisme guru adalah positif.

3. Pengaruh Etos Kerja Guru Honorer Terhadap Profesionalisme Guru

Berdasarkan hasil uji T serta nilai signifikansi, dari variabel etos

kerja diperoleh Ttabel sebesar 1.690 pada df 34. Adapun nilai Thitung

diperoleh sebesar 2.203 dan signifikansi sebesar 0.034. Berdasarkan hasil

tersebut maka 2.203 > 1.690 dan 0.034 < 0.05. Hal ini berarti bahwa etos

Page 116: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

98

kerja secara parsial berpengaruh terhadap profesionalisme guru dan berarti

Ha1 diterima.

Berarti dapat disimpulkan bahwa etos kerja mempengaruhi sikap

profesionalisme guru. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Muh Yahya Muhaimin (2013) “Pengaruh Etos Kerja Terhadap

Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda Ngaglik Sleman”, di

mana dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa etos kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja guru dengan besaran sumbangan

nilai R Square sebesar 0.369. Artinya besaran pengaruh etos kerja guru

terhadap kinerga guru sebesar 36.9%.

Berdasarkan analisis regresi berganda, diperoleh nilai b2 sebesar

0.281. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan 1 nilai etos kerja, maka

nilai profesionalisme guru bertambah sebesar 0.281 dan koefisien tersebut

bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel

etos kerja terhadap profesionalisme guru adalah positif.

4. Pengaruh Tingkat Kesejahteraan dan Etos Kerja Guru Honorer

Secara Bersama-sama Terhadap Profesionalisme Guru

Berdasarkan hasil uji F dan nilai signifikansi, maka nilai Ftabel

berdasarkan pada rumus df1/df2, 2/34 pada taraf signifikansi 0.05 sebesar

nilai Fhitung sebesar 3.275. Berdasarkan hasil perhitungan data di atas,

maka diperoleh Fhitung sebesar 6.955. Jadi hasilnya adalah adalah 6.955 >

3.275 dan 0.003 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

Page 117: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

99

yang signifikan antara variabel tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

bersama-sama terhadap profesionalisme guru.

Jadi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan dan etos kerja guru

honorer maka semakin tinggi pula tingkat profesionalisme guru dalam

melakukan kegiatan pengajaran maupun hal lain yang berhubungan

dengan kegiatan pendidikan. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian

Wahyu Rahmat Maulana (2016) “Pengaruh Tingkat Kesejahteraan Guru

dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Guru”. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan guru dan komitmen

organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru.

Adapun berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda

diperoleh nilai R square (R2) sebesar 0.290 atau (29.0%). Hal ini berarti

menunjukkan bahwa besaran pengaruh adalah sebesar 29% variabel

tingkat kesejahteraan dan etos kerja dalam mempengaruhi

profesionalisme guru. Sedangkan sisanya sebesar 71% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Page 118: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari data yang diperolah dan analisa data yang telah

dilakukan, sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

dapat ditarik poin inti atau kesimpulan dari penelitian tentang pengaruh

tingkat kesejahteraan dan etos kerja guru honorer terhadap profesionalisme

guru MA Swasta di kecamatan Bandungan kabupaten Semarang (Penelitian

di MA Al Bidayah Candi dan MA PSA Nurul Amal Kenteng) sebagai

berikut:

1. Variasi data berdasarkan analisis deskriptif variabel

Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya di atas, hasilnya memenunjukkan bahwa responden guru

honorer MA swasta di kecamatan Bandungan yang memberikan penilaian

mengenai tingkat kesejahteraan yang masuk dalam kategori sangat tinggi

sebanyak 15 orang dengan persentase 40.55%, dengan tingkat kategori

tinggi sebanyak 22 orang dengan persentase 59.45%. Sedangkan yang

termasuk dalam kategori kurang dan rendah sebanyak 0 orang. Jadi dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar nilai tingkat kesejahteraan guru

honorer MA Swasta di kecamatan Bandungan berada pada kategori tinggi

yakni sebesar 59.45% dari total responden.

Page 119: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

101

Berdasarkan analisis data, menunjukkan bahwa guru honorer MA

swasta di kecamatan Bandungan yang memberikan penilaian mengenai

etos kerja yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 27 orang

dengan persentase sebesar 72.90%, dengan tingkat kategori tinggi

sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 27.10%. Sedangkan yang

termasuk dalam kategori kurang maupun rendah adalah 0 orang. Jadi dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar nilai etos kerja guru honorer MA

Swasta di kecamatan Bandungan berada pada kategori sangat tinggi yaitu

sebesar 72.90% dari total responden.

Dari hasil data responden yang memberikan penilaian mengenai

mengenai profesionalisme guru menunjukkan bahwa guru honorer MA

swasta di kecamatan Bandungan, menunjukkan bahwa guru yang masuk

dalam kategori sangat tinggi sebanyak 36 orang dengan persentase sebesar

97.30%, dengan tingkat kategori tinggi sebanyak 1 orang dengan

persentase 2.70%. Sedangkan yang masuk dalam kategori kurang dan

rendah juga 0 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap profesionalisme

guru MA swasta di kecamatan Bandungan berada pada kategori sangat

tinggi yakni sebesar 97.30% dari jumlah responden. Hal ini dapat juga

dikatakan bahwa guru honorer MA swasta di kecamatan Bandungan

keseluruhannya memiliki sikap profesionalisme yang sangat tinggi.

2. Berdasarkan hasil uji T serta nilai signifikansi pada variabel tingkat

kesejahteraan, maka diperoleh nilai Thitung sebesar 2.059 dan signifikansi

sebesar 0.047 yang mana 2.059 > 1.690 dan 0.047 < 0.05 yang berarti Ho

Page 120: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

102

ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

antara etos kerja terhadap profesionalisme guru. Adapun berdasarkan

analisis regresi berganda juga dapat disimpulkan jika setiap penambahan 1

nilai tingkat kesejahteraan, maka nilai profesionalisme guru bertambah

sebesar 0.215 dan koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat

dikatakan bahwa arah pengaruh variabel tingkat kesejahteraan terhadap

profesionalisme guru adalah positif.

3. Berdasarkan hasil uji T serta nilai signifikansi pada variabel etos kerja,

maka diperoleh nilai Thitung sebesar 2.203 dan signifikansi sebesar 0.034

yang mana 2.203 > 1.690 dan 0.034 < 0.05 yang berarti Ho ditolak dan Ha

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara etos kerja

terhadap profesionalisme guru. Adapun berdasarkan analisis regresi

berganda juga dapat disimpulkan jika setiap penambahan 1 nilai etos kerja,

maka nilai profesionalisme guru bertambah sebesar 0.281 dan koefisien

tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh

variabel tingkat kesejahteraan terhadap profesionalisme guru adalah

positif.

4. Berdasarkan hasil uji F dan nilai signifikansi, maka didapatkan nilai

Fhitung sebesar 6.955 dan signifikansi 0.003. berdasarkan hasil

perhitungan data di atas, maka hasilnya adalah 6.955 > 3.275 dan 0.003 <

0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara bersama-sama

terhadap profesionalisme guru. Jadi semakin tinggi tingkat kesejahteraan

Page 121: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

103

dan etos kerja guru honorer maka semakin tinggi pula tingkat

profesionalisme guru dalam melakukan kegiatan pengajaran maupun hal

lain yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan. Adapun berdasarkan

hasil analisis regresi linear berganda diperoleh nilai R square (R2) sebesar

0.290 atau (29.0%). Hal ini berarti menunjukkan bahwa besaran pengaruh

adalah sebesar 29% variabel tingkat kesejahteraan dan etos kerja dalam

mempengaruhi profesionalisme guru. Sedangkan sisanya sebesar 71%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

B. SARAN

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, maka ada

beberapa saran yang akan penulis berikan yang berhubungan dengan masalah

kesejahteraan guru, etos kerja guru dan profesionalisme guru:

1. Untuk penelitian selanjutnya yang serupa, dapat dijelaskan lebih rinci

mengenai hubungan antar variabel, dengan uji T melalui regresi sederhana

maupun regresi berganda. Baik saat penelitian menunjukkan hasil uji

hipotesis yang diajukan diterima, lebih lanjut ketika hipotesis tersebut

ditolak. Selain itu juga peneliti dapat memberikan item maupun objek

yang berbeda saat melakukan penelitian selanjutnya, dengan penelitian ini

dapat dijadikan salah satu rujukan yang berhubungan dengan variabel yang

telah disebutkan.

2. Untuk lembaga pendidikan terkait dan seluruh lembaga pendidikan pada

umumnya ke depan diharapkan dapat memberikan tunjangan maupun upah

Page 122: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

104

minimum sesuai standar upah daerah dengan terus melakukan lobi

komunikasi yang baik terhadap dinas pendidikan di wilayah terkait.

3. Untuk para guru honorer pada umumnya diharapkan tetap memberikan

sikap kerja yang baik dengan etos kerja yang baik dan profesionalisme

yang tinggi meskipun dengan tunjangan yang kurang mencukupi demi

terciptanya kualitas pendidikan nasional yang baik

Page 123: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

DAFTAR PUSTAKA

Asdiqoh, Siti. 2015. Etika Profesi Keguruan. Salatiga: LP2M-Press.

Al-Qaradhawi, Yusuf. 2002. Fiqih Praktis Bagi Kehidupan Modern. Jakarta: Gema

Insani.

Chasanah, Uswatun. 2015. Pengaruh Tingkat Kesejahteraan Guru Swasta Terhadap

Semangat Guru dalam Mengajar di MI Se-Kecamatan Gebog Kudus Tahun

Pelajaran 2014/2015. Skripsi tidak diterbitkan. Jepara: Jurusan Pendidikan

Agama Islam UNISNU Jepara

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Undang Undang Sisdiknas. Jakarta: Sinar

Grafika.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Undip.

Ginting, Desmon. 2016. Etos Kerja: Panduan Menjadi Karyawan Cerdas. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Hertanto, Eko. 2017. Perbedaan Skala Likert Lima Skala dengan Modifikasi Skala

Likert Empat Skala. Jurnal Metodologi Penelitian, (Online),

(https://www.academia.edu/, diakses 27 Agustus 2018).

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia. Undang-Undang

Guru & Dosen. Pustaka Mahardika.

Husein, Latifah 2017. Profesi Keguruan: Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Kasiram, Moh. 2010. Refleksi Pengembangan, Pemahaman dan Penguasaan

Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Malik Press.

Kurniawan, Agus. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kesejahteraan Guru

terhadap Kompetensi Profesional Guru pada MIN Air Joman dan MIS MPI

Binjai Kabupaten Asahan. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Jurusan

Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara.

Page 124: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

Kusnandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Maulana, W. Rahmat. 2016. Pengaruh Tingkat Kesejahteraan Guru dan Komitmen

Organisasi terhadap Kinerja Guru (Penelitian di SD Amaliyah YPSIPIAI

Ciawi-Bogor). Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana IAIN

Surakarta.

Muhaimin, dkk. 2002. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Filosofis dan Kerangka

Dasar Operasionalnya. Bandung: Trigenda Karya.

Nurdin, Muhammad. 2008. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Prisma

Sophie.

Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing.

Republika. 25 November 2017. Kesejahteraan Guru Honorer, hlm.11.

Rida, M, Dantes N & Dantes K R. 2013. Hubungan Motivasi Kerja, Masa Kerja dan

Kesejahteraan Guru terhadap Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Negeri di

Gugus 2 Kecamatan Sukasada. e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha, Prodi Pendidikan Dasar, 3.

Saifudin, Azwar. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saifullah. 2010. Etos Kerja Dalam Perspektif Islam. Jurnah Sosial Humaniorah,

3(1): 54-68.

Sinamo, Jansen. 2011. Delapan Etos Kerja Profesional. Jakarta: Dharma Mahardika.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Sunyoto, Danang. 2013. Teori Kuesioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: CAPS.

Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Suryana. 2010. Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.

Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami, Cet I. Jakarta: Gema Insani.

Tilaar, H.A.R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, M. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Page 125: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

Usman, Syahrudin. 2011. Guru Pendidikan Agama Islam Menuju Guru Profesional

Suatu Tantangan. Makassar: Alauddin University Press.

Wahyuni, Tri. 2017. Pengaruh Kesejahteraan dan Semangat Kerja Guru Terhadap

Kinerja Guru SMP Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuansing. Jurnal

Ilmu Pendidikan Sosial, Sains dan Humaniora. 399-406.

Zulkifli, Mohammad, Arif Darmawan & Edy Sutrisno. 2014. Motivasi Kerja,

Sertifikasi, Kesejahteraan dan Kinerja Guru. Persona, Jurnal Psikologi

Indonesia, 3(2): 148-155.

Page 126: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

DAFTAR LAMPIRAN

Page 127: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 128: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 129: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 130: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 131: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 132: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 133: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT KESEJAHTERAAN (X1)

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nomor Responden :

2. Nama :

3. Jenis Kelamin :

4. Madrasah/Bidang Mengajar :

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum menjawab pernyataan, isilah identitas anda terlebih dahulu.

2. Bacalah penyataan-pernyataan berikut ini dengan cermat.

3. Jawaban Bapak/Ibu sangat mempengaruhi hasil penelitian ini, untuk itu

jawablah pernyataan-pernyataan ini dengan sejujurnya.

4. Untuk menjawab setiap pernyataan, Bapak/Ibu cukup memberikan tanda

cheklist () pada setiap kolom jawaban dengan ketentuan:

SL=Selalu SR=Sering KK=Kadang-kadang TP=Tidak Pernah

5. Setelah selesai menjawab mohon kembalikan lagi angket ini kepada peneliti.

No Pernyataan SL SR KK TP

1. Saya mendapatkan upah pekerjaan berdasarkan

jumlah jam pelajaran

2. Saya mendapatkan upah dari pekerjaan setiap bulan

tepat waktu

3. Upah yang saya terima mencukupi kebutuhan

keluarga

4. Saya memperoleh kenaikan penghasilan setiap

tahun ajaran baru

5. Saya mendapat tambahan penghasilan/bonus saat

pekerjaan saya melebihi target saat atau murid saya

berprestasi

6. Setiap ada rapat atau kegiatan di luar saya

mendapatkan upah/ongkos kegiatan

7. Mendapatkan tunjangan hari raya (THR) di setiap

tahunnya

8. Ditempat saya bekerja terdapat jenjang karir yang

jelas

9. Mendapatkan promosi jabatan dan kenaikan gaji

Page 134: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

saat berprestasi 10. Proses dalam hak yang saya terima dilakukan

dengan transparan

11. Saya dapat meningkatkan kualifikasi pendidikan

dari gaji yang saya terima

12. Saya mendapatkan dana sosial ketika sedang

kesusahan/bahagia (Misal keluarga sakit, meninggal

atau punya hajat)

13. Saya mendapatkan tunjangan kesehatan BPJS

14. Saya mendapatkan dana pinjaman/talangan ketika

sewaktu-waktu membutuhkan dana tak terduga

15. Saya mendapatkan jaminan hari tua/jamsostek

TERIMA KASIH

Page 135: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

KUESIONER PENELITIAN

ETOS KERJA (X2)

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nomor Responden :

2. Nama :

3. Jenis Kelamin :

4. Madrasah/Bidang Mengajar :

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum menjawab pernyataan, isilah identitas anda terlebih dahulu.

2. Bacalah penyataan-pernyataan berikut ini dengan cermat.

3. Jawaban Bapak/Ibu sangat mempengaruhi hasil penelitian ini, untuk itu

jawablah pernyataan-pernyataan ini dengan sejujurnya.

4. Untuk menjawab setiap pernyataan, Bapak/Ibu cukup memberikan tanda

cheklist () pada setiap kolom jawaban dengan ketentuan:

SL=Selalu SR=Sering KK=Kadang-kadang TP=Tidak Pernah

5. Setelah selesai menjawab mohon kembalikan lagi angket ini kepada peneliti.

No Pernyataan SL SR KK TP

1. Saya merasa senang ketika mengajar

2. Saya datang tepat waktu

3. Saya tidak mengenal lelah mengembang tugas

4. Saya menganggap pekerjaan ini sebagai ibadah

5. Saya bekerja dengan ikhlas dan penuh pengabdian

6. Saya memberikan seluruh kemampuan terbaik saya

dalam bekerja

7. Saya tidak pernah jenuh dengan pekerjaan ini

8. Saya pernah ingin berganti profesi

Page 136: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

9. Saya mengutamakan mengajar dibanding yang lain

10. Saya berusaha mengajarkan nilai-nilai penting

dalam kehidupan kepada siswa

11. Saya mengajarkan dan menjunjung tinggi kejujuran

12. Saya memberikan keteladanan yang baik kepada

siswa

13. Saya bekerja penuh tanggung jawab

14. Saya bekerja sesuai aturan yang berlaku

15. Saya menjaga integritas dan profesionalitas sebagai

guru

16. Saya memiliki andil dalam menegakkan

kedisiplinan di sekolah

17. Saya menjaga citra dan nama baik sekolah

18. Sebelum mengajar saya selalu membuat RPP dan

mengajar sesuai ketentuan RPP

19. Saya berusaha memberikan kepuasan kepada siswa

dalam pembelajaran

20. Saya merasa bertanggung jawab atas prestasi dan

kegagalan siswa

TERIMA KASIH

Page 137: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

KUESIONER PENELITIAN

PROFESIONALISME GURU (Y)

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nomor Responden :

2. Nama :

3. Jenis Kelamin :

4. Madrasah/Bidang Mengajar :

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum menjawab pernyataan, isilah identitas anda terlebih dahulu.

2. Bacalah penyataan-pernyataan berikut ini dengan cermat.

3. Jawaban Bapak/Ibu sangat mempengaruhi hasil penelitian ini, untuk itu

jawablah pernyataan-pernyataan ini dengan sejujurnya.

4. Untuk menjawab setiap pernyataan, Bapak/Ibu cukup memberikan tanda

cheklist () pada setiap kolom jawaban dengan ketentuan:

SL=Selalu SR=Sering KK=Kadang-kadang TP=Tidak Pernah

5. Setelah selesai menjawab mohon kembalikan lagi angket ini kepada peneliti.

No Pertanyaan & Pernyataan SL SR KK TP

1 Sebelum menjelaskan materi pembelajaran saya

memberitahu terlebih dulu mengenai tujuan

pembelajaran

2 Saya dalam menjelaskan materi pembelajaran

melihat isi buku yang berkaitan dengan materi

3 Saya menjelaskan materi pembelajaran dengan jelas

sehingga mudah difahami siswa

4 Dalam menyampaikan bahan pelajaran, Saya

memberikan contoh dalam realita sehingga apa

yang disampaikan mudah dimengerti

5 Saya mampu menjawab dengan jelas pertanyaan

yang diberikan siswa dalam proses kegiatan belajar

Page 138: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

6 Saya mengajar menggunakan metode secara

bervariasi (ceramah, tanya jawab, demonstrasi,

kerja kelompok, dll)

7 Setiap memulai pelajaran, saya mengulas dan

menanyakan pelajaran pertemuan sebelumnya

8 Saya menciptakan kegiatan atau perlakuan yang

sama antar karakteristik siswa

9 Saya menyapa (menanyakan kabar siswa) ketika

masuk kedalam kelas

10 Saya memberikan teguran kepada siswa yang

mengganggu kegiatan belajar mengajar

11 Saya mengatur kerapihan tata ruang kelas serta

kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran

12 Saya tidak mengalami kesulitan mengatur siswa

dalam kelas

13 Saya menggunakan buku-buku lain yang

menunjang materi pembelajaran

14 Selain buku dan papan tulis, saya menggunakan alat

bantu belajar yang lain (Misal karton, LCD

proyektor, dll)

15 Saya merancang dan membuat alat bantu (alat

peraga) belajar yang sederhana

16 Saya memanfaatkan perpustakaan dalam mengajar

17 Saya memberikan pujian kepada siswa ketika

menjawab pertanyaan dengan tepat serta

mengarahkan bagi siswa yang menjawab

pertanyaan kurang tepat

18 Saya memberikan motivasi, nasihat dan ide

cemerlang kepada murid ketika mengajar

19 Setelah selesai pembelajaran, saya menyimpulkan

materi pelajaran dengan baik

Page 139: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

20 Memberi tugas siswa selalu dinilai dan diberikan

kepada siswa

TERIMA KASIH

Page 140: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

ITEM VARIABEL X1 Tingkat Kesejahteraan

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml

1 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 1 4 4 52

2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 56

3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 1 2 4 49

4 4 4 3 3 1 4 4 1 1 3 1 4 1 3 3 40

5 4 4 3 4 1 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 51

6 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 54

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 57

8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 54

9 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 1 3 4 50

10 4 3 3 4 3 3 3 1 1 4 3 4 1 3 4 44

11 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 2 4 51

12 4 4 3 4 1 4 4 1 1 4 1 4 1 4 4 44

13 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 52

14 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 52

15 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 54

16 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 2 4 4 3 2 47

17 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 4 3 2 48

18 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 49

19 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 2 48

20 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 2 48

21 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57

22 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 1 50

23 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 1 4 1 1 1 40

24 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 2 50

25 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 1 1 44

26 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 2 50

27 4 4 1 2 4 4 4 3 3 3 1 4 1 1 1 40

28 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 47

29 4 4 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 1 1 1 42

30 3 4 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 1 1 41

31 4 4 1 1 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 1 42

32 3 3 2 2 3 4 4 2 2 3 2 4 4 4 2 44

33 3 3 2 2 3 4 4 2 2 3 2 4 4 4 2 44

34 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 52

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 55

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

Page 141: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

ITEM VARIABEL X2 etos kerja

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jml

1 3 4 3 4 4 3 0 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 65

2 4 3 3 4 4 4 0 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71

3 3 3 3 4 4 4 0 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 64

4 3 2 2 4 4 4 0 1 2 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 56

5 4 3 4 4 4 4 0 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 71

6 4 3 3 3 3 4 0 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 66

7 4 3 4 4 4 4 0 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 69

8 3 3 2 4 3 3 0 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 61

9 3 3 3 4 3 3 0 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 64

10 4 4 3 4 4 4 0 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

11 4 2 3 4 4 4 0 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 66

12 3 4 4 4 4 4 0 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 68

13 4 4 4 4 4 4 0 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 69

14 3 2 3 4 4 4 0 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 65

15 4 3 3 3 3 4 0 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 66

16 3 3 2 4 4 4 0 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 64

17 3 3 2 4 4 4 0 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 64

18 3 3 2 4 4 4 0 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 64

19 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60

20 3 3 2 4 4 4 0 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 64

21 4 3 2 4 4 4 0 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70

22 4 4 4 4 4 4 0 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73

23 4 3 2 4 4 4 0 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 57

24 3 3 3 4 4 4 0 1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 61

25 3 3 3 3 3 4 0 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 60

26 4 3 3 4 4 4 0 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 68

27 4 3 4 4 4 4 0 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 68

28 4 3 4 4 4 3 0 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 71

29 3 2 2 3 2 4 0 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 4 4 55

30 4 3 3 3 3 3 0 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 66

31 4 4 2 4 4 4 0 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 67

32 3 3 3 4 4 3 0 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 60

33 3 3 3 4 4 3 0 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 60

34 4 3 3 4 4 4 0 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 70

35 4 3 3 4 4 3 0 3 3 4 4 2 3 2 3 2 4 2 3 4 60

36 4 4 3 4 4 3 0 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 66

37 4 3 3 4 4 4 0 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 64

Page 142: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

ITEM VARIABEL Y profesionalisme

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jml

1 3 0 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3 0 53

2 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 0 69

3 2 0 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 4 3 0 57

4 3 0 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 0 54

5 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 0 69

6 4 0 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 0 67

7 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 0 69

8 3 0 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 2 4 3 3 0 56

9 4 0 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 0 66

10 4 0 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 0 69

11 3 0 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 0 65

12 4 0 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 0 63

13 4 0 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 0 66

14 4 0 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 0 62

15 4 0 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 0 68

16 3 0 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 0 61

17 3 0 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 0 61

18 3 0 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 0 61

19 4 0 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 0 59

20 3 0 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 0 61

21 3 0 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 0 59

22 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 0 70

23 4 0 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 4 3 3 0 57

24 4 0 4 3 3 3 3 1 4 4 4 1 4 3 3 3 4 3 3 0 57

25 2 0 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 0 44

26 3 0 3 4 3 4 3 1 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 0 59

27 4 0 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 0 64

28 4 0 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 0 66

29 2 0 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 0 54

30 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 54

31 2 0 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 2 2 4 4 4 0 57

32 2 0 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 0 48

33 2 0 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 0 48

34 4 0 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 0 65

35 2 0 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 0 44

36 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 72

37 3 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 0 70

Page 143: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 144: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 145: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara
Page 146: PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN ETOS KERJA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6364/1/siap.jadi.pdfpengaruh yang signifikan antara tingkat kesejahteraan dan etos kerja secara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ahmad Fauzan

Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 27 Agustus 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Tarukan RT/RW 06/05 Candi

Bandungan Kab. Semarang

Agama : Islam

Telpon : 089638144871

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Candi 03 (2002)

2. MTs Al-Bidayah Candi Ambarawa (2005)

3. MA Al-Bidayah Candi Bandungan (2008)

4. IAIN Salatiga (2019)