pengaruh tingkat bagi hasil, inflasi, cost to income...

102
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME, NILAI TUKAR DAN REGULASI OJK TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH TAHUN 2013-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh MUHAMAD HAJIR NIM 21313132 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 30-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST

TO INCOME, NILAI TUKAR DAN REGULASI OJK

TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

TAHUN 2013-2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

MUHAMAD HAJIR

NIM 21313132

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

Page 2: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

ii

Page 3: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

iii

Page 4: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhamad Hajir

NIM : 213 13 132

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program studi : Perbankan Syariah (S1)

Judul :PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST

TOINCOME, NILAI TUKAR DAN REGULASI OJK

TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH TAHUN

2013-2016

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah. Skripsi ini dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga

Salatiga, 28 Maret 2018

Penulis

Muhamad Hajir

Page 5: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

v

Page 6: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

vi

Motto

Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga berlaku

seperti samudera yang menampung sampah-sampah?

Apa gunanya kepandaian kalau tidak memperbesar kepribadian manusia

sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?

(Emha Ainun Nadjib)

Page 7: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Allah SWT yang telah menciptakanku, memberikan karunia

nikmat yang tak terhingga, melindungi, membimbing

dalam kehidupanku, serta Nabi Muhammad SAW yang telah

memberikanku pengetahuan akan ajaran Tuhanku.

Kedua orang tua (Bapak Alm. Mandur Arifiyanto dan ibu Munjayanah)

yang telah membimbing, mendidik, mencurahkan segala usaha

dan doanya dengan ikhlas serta kasih sayang tanpa mengenal

lelah dan bosan demi masa depan penulis.

Adik-adikAmar Faiz dan keluarga Bani Mariyat

(Argamita) yang selalu mendukung dan membantu dalam hal apapun

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Untuk rekan-rekan seperjuangan S1 Perbankan Syariah angkatan 2013,

terkhusus kepada barisan lintas generasi (Mas Mesi, Mas Rifky, Mas Andy, Mas

Afif, Mas Faiq, Mas Mustofa, Mas Otong, Mas Agung)

yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, baik berupa

saran maupun masukan yang sangat membangun.

untuk belajar mengenai hal-hal yang tidak penulis dapatkan di bangku kuliah

Page 8: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

”PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME, NILAI

TUKAR DAN REGULASI OJK TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

TAHUN 2013-2016”

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat

terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

Page 9: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

ix

4. Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku pembimbing, yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang

telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Kedua orang tercinta yang telah membimbing dan memotivasi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang,

doa, nasehat, kesabaran dan semangat yang luar biasa.

7. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Islam Program Studi Perbankan Syariah S1.

8. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian

berikan, dan semoga kita semua sukses.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran penulisan skripsi ini. Dan

Akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan

Alhamdulillahirobbil „alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Penulis

Muhamad Hajir

Page 10: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

x

ABSTRAK

Hajir, Muhamad. 2018.Pengaruh Tingkat Bagi Hasil, Inflasi, Cost To Income,

Nilai Tukar dan Regulasi OJK terhadapPembiayaan Mudharabah. Skripsi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah

IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, S.E, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui PENGARUH TINGKAT BAGI

HASIL, INFLASI, COST TOINCOME, NILAI TUKAR DAN REGULASI OJK

TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH TAHUN 2013-2016. Variabel

yang digunakan adalah tingkat bagi hasil, Inflasi, Cost to income, nilai tukar dan

regulasi OJK. Metode pengumpulan data melalui laporan keuangan dari BUS

2013-2016 dan data BI. Sampel yang diambil sebanyak 10 bank dengan teknik

purposive sampling. Hasil penelitian ini tingkat bagi hasil berpengaruh positif

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah, sedangkan inflasi, cost to income

nilai tukar dan regulasi OJK tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

Kata kunci :Tingkat bagi hasil. Inflasi, Nilai tukar, Cost to income, Regulasi OJK.

mudharabah

Page 11: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ......................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

PENGESAHAN ........................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .......................................................... v

MOTTO ....................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan ................................................................ 6

Page 12: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka ........................................................................... 9

B. Kerangka Teori .......................................................................... 18

1. Teori pembiayaan................................................................. 18

2. Pembiayaan ......................................................................... 20

3. Tingkat Bagi Hasil ............................................................... 23

4. Inflasi ................................................................................... 25

5. Cost to Income ..................................................................... 28

6. Nilai Tukar ........................................................................... 29

7. Kebijakan Pemerintah .......................................................... 31

8. Kebijakan Moneter dan Fiskal ............................................. 32

C. Hipotesis .................................................................................... 35

D. Kerangka Pemikiran................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ........................................................................... 41

B. Data dan Sumber Data ............................................................... 41

C. Metode Pengambilan Data ......................................................... 41

D. Populasi dan sampel ................................................................... 42

E. Definisi Oprasional .................................................................... 43

1. Variabel Independen ............................................................ 43

2. Variabel Dummy .................................................................. 45

3. Variabel Dependen............................................................... 46

F. Metode Analisis ......................................................................... 46

1. Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 46

Page 13: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

xiii

2. Uji Stasioneritas ................................................................... 46

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 47

4. Uji Statistik .......................................................................... 49

5. Analisis Regresi ................................................................... 50

G. Alat Analisis Data ...................................................................... 51

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................ 52

B. Analisis Data .............................................................................. 53

1. Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 53

2. Uji Stasioneritas ................................................................... 55

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 58

4. Analisis Hasil Uji Regresi .................................................... 65

C. Pembahasan Pengujian Hipotesis .............................................. 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 72

B. Saran ................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1Pembiayaan Pada Bank Syariah ........................................................... 2

2.1Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 12

2.3Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil ......................................................... 25

4.1 Bank Umum Syariah ........................................................................... 52

4.2 Uji Statistik Deskriptif ........................................................................ 53

4.3Uji Stasioneritas Variabel Tingkat Bagi Hasil ..................................... 55

4.4 Uji Stasioneritas Variabel Inflasi ........................................................ 55

4.5 Uji Stasioneritas Variabel Cost to Income .......................................... 56

4.6 Uji Stasioneritas Variabel Nilai Tukar ................................................ 57

4.7 Uji Stasioneritas Variabel Mudharabah .............................................. 57

4.8 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 59

4.9 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................. 60

4.10 Hasil Uji Penyembuhan Multikolonieritas........................................ 61

4.11 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 62

4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Rank Spearman .................................. 64

4.13 Hasil Regresi Model ......................................................................... 65

4.14 Hasil Uji R² ....................................................................................... 67

4.15 Hasil Uji Regresi ............................................................................... 68

Page 15: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Kerangka Teori .................................................................................. 40

Page 16: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan merupakan lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan

oleh perekonomian suatu negara. Bank dalam kegiatannya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Dengan

penyaluran pembiayaan modal kerja, investasi ataupun konsumsi kepada

berbagai sektor perkonomian yang membutuhkan, pertumbuhan diberbagai

sektor tersebut akan bermanfaat bagi perkonomian nasional.

Menurut Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan

syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Pembiayaan mudharabah merupakan produk perbankan syariah

yang digunakan untuk menambah pemasukan perusahaan dimana antara

kedua belah pihak telah membentuk kesepakatan dengan nisbah yang telah

disepakati sebelumnya. Sistem bagi hasil diharpakan dapat menggerakkan

usaha yang bersifat produktif sehingga menciptakan lapangan pekerjaan

baru. Berdasarkan fakta dilapangan jumlah pembiayaan mudharabah selalu

lebih kecil daripada pembiayaan murabahah dengan prinsip jual beli.

Page 17: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

2

Tabel 1.1

Pembiayaan Pada Bank Syariah

Rincian

Pembiayaan

Perbandingan Komposisi Pembiayaan BUS dan UUS

dalam Rupiah

Tahun

2013 2014 2015 2016 September

2017

Akad

Mudharabah 13,625 14,354 14,820 15,292 16,027

Akad

Musyarakah 39,874 49,387 60,713 78,421 94,032

Akad

Murabahah

110,56

5

117,37

1

122,11

1 139,536 146,344

Akad Salam 0 0 0 0 0

Akad Istishna 582 633 770 878 1,094

Akad Ijarah 10,481 11,620 10,631 9,150 8,849

Akad Qardh 8,995 5,965 3,951 4,731 5,230

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017

Dalam laporan OJK diatas dapat dilihat bahwa meskipun

pembiayaan mudharabah mengalami kenaikan dari tahun ketahun, namun

sistem pembiayaan mudharabah masih terlalu jauh selisihnya dengan

pembiayaan murabahah dengan prinsip jual beli.

Penelitian yang dilakukan oleh Levine (1997) menunjukkan bahwa

efisiensi pada sektor keuangan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

dengan demikian pembiayaan yang semakin baik akan membuat

perkembangan suatu perusahaan. Namun sektor keuangan juga terpengaruh

erat dengan kebijakan pemerintah serta kondisi ekonomi makro maupun

mikro pada negara yang bersangkutan (Demirgue-Kunt dan Huizinga:

1998)

Page 18: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

3

Salah satu dari ukuran profitabilitias bank adalah dengan

menghitung cost to income ratio semakin rendah biaya yang dikeluarkan

bank maka semakin menguntungkan bank (Dendawijaya: 2005). Rasio ini

menunjukkan biaya perusahaan dengan pendapatannya. Rasio ini

memberikan pandangan yang jelas tentang seberapa efisien perusahaan

dijalankan.

Konsep bagi hasil dapat berjalan jika dana nasabah yang masuk

kedalam bank dapat berjalan dengan lancar sesuai kesepakatan awal.

Pembayaran bagi hasil dapat berjalan lancar dan dapat mengalami

kemacetan, hal itu dipengaruhi juga karena faktor dari luar perusahaan.

Pembiayaan salah satu sumber pendapatan perusahaan namun dalam

penghimpunan dan penyaluran dana juga dipengaruhi oleh faktor yang

berasal dari luar seperti inflasi dan juga nilai tukar.

Penurunan DPK akan mengurangi kemampuan bank syariah dalam

mengelola likuiditasnya untuk meningkatkan pendapatan. Dampak inflasi

lebih lanjut jika pembiayaanya berdasarkan akad bagi hasil dimana jika

pihak debitor mengalami kerugian usaha maka kerugian ini juga ditanggung

oleh bank syariah (risk sharing).

Melemahnya nilai rupiah terhadap USD dapat menyebabkan capital

outflow atau pelarian modal masyarakat keluar negeri. Perubahan nilai tukar

rupiah terhadap USD dapat mempengaruhi pertumbuhan penurunan jumlah

rekening maupun dana yang berasal dari pihak ketiga maka akan

berdampak pada menurunya pembiayaan mudharabah.

Page 19: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

4

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan melakukan

penelitian karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang dilakukan dengan studi

kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia dengan judul penelitian yaitu

“PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TOINCOME,

NILAI TUKAR DAN REGULASI OJK TERHADAP PEMBIAYAAN

MUDHARABAH TAHUN 2013-2016”.

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian dari Darma &

Rita (2011) dengan judul “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap

Tingkat Pengguliran Dana Bank Syariah dengan variabel pengguliran dana,

inflasi, nilai tukar, DPK, SWBI dan Pendapatan Bank” serta penelitian yang

dilakukan oleh Nisa (2016) dengan judul “Analisis Dampak Kebijakan

Penyaluran pembiayaan Kepada UMKM Terhadap Pertumbuhan

Pembiayaan UMKM Oleh Perbankan”. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah penambahan variabel cost to income dimana

variabel tersebut merupakan variabel yang bertujuan untuk menghitung

seberapa besar pengaruh beban biaya terhadap efisiensi perbankan

(Hasibuan: 2011). Selain itu pada penelitian ini memiliki perbedaan dengan

penelitian sebelumnya yaitu penambahan variabel dummy yaitu regulasi

otoritas jasa keuangan tahun 2014, dalam pembuatan regulasi otoritas jasa

keuangan memiliki tujuan yaitu menjadikan perbankan syariah Indonesia

sebagai perbankan syariah paling atraktif di ASEAN dengan pencapaian

target yang telah ditentukan sesuai dengan visi OJK. Pembuatan regulasi

OJK tahun 2014 ini berisi tentang detail pembiayaan atau standar

Page 20: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

5

operasional sehingga memudahkan bank dalam dalam menyalurkan

pembiayaan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan

Mudharabah?

2. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pembiayaan Mudharabah?

3. Bagaimana pengaruh nilai tukar terhadap pembiayaan Mudharabah?

4. Bagaimana pengaruh cost to income terhadap pembiayaan Mudharabah?

5. Bagaimana pengaruh regulasi otoritas jasa keuangan terhadap

pembiayaan Mudharabah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan

mudharabah.

2. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap pembiayaan modal kerja

mudharabah.

3. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar terhadap pembiayaan modal

kerja mudharabah.

4. Untuk mengetahui cost to income terhadap pembiayaan mudharabah.

5. Untuk mengetahui pengaruh regulasi otoritas jasa keuangan terhadap

pembiayaan mudharabah.

Page 21: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

6

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dibuat ini penulis berharap dapat

berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik kegunaan teoritis

maupun praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan menambah

wawasan mengenai perbankan syariah di Indonesia.

2. Bagi Perbankan

Penelitian ini diharapkan agar perbankan lebih mempertimbangkan

dalam penyaluran pembiayaan lebih memepertimbangkan variable terseut

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang

dimiliki mengenai perbankan syariah Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan alur

pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana

sistematika pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai

berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang menampilkan

landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang

ada, yang menjadi negatif dibuatnya penelitian ini. Perumusan masalah

berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep

yang memerlukan jawaban melalui penelitian.

Page 22: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

7

Tujuan dan kegunaan penelitian yang merupakan hal yang

diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar belakang masalah, perumusan

masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir dari bab ini yaitu

sistem penulisan, diuraikan mengenai ringkasan materi yang akan dibahas

pada setiap bab yang ada dalam skripsi.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tinjauan teori, yang berisi jabaran teori-teori

dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu dalam

analisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan

penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan

pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan menguraikan variabel penelitian dan efisiensi

operasional dimana skripsi terhadap variabel yang digunakan dalam

penelitian akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian secara

operasional. Penentuan sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan

dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode

pengambilan sampel. Jenis dan sumber data gambaran tentang jenis data

yang digunakan untuk variabel penelitian. Metode analisis data

mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan

dalam penelitian.

Page 23: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

8

BAB IV: ANALISIS DATA

Dalam bagian ini menjelaskan tentang diskripsi objek penelitian

yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian.

Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang

sederhana yang mudah dibaca dan yang mudah diinterpretasikan meliputi

diskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan

pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan interpretasi untuk memaknai

implikasi penelitian.

BAB V: KESIMPULAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan, dan saran dari penulis.

Page 24: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Dalam penelitian Darma & Rita (2011) yang berjudul “Faktor-faktor

yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pengguliran Dana Bank Syariah

Menggunakan Variabel Dependen Tingkat Pengguliran Dana dan Variabel

Independen Nilai Tukar (Kurs), Inflasi, Dana Pihak Ketiga, Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia Pendapatan Pank”. Dapat ditarik kesimpulan

bahwa secara simultan variabel kurs, inflasi, DPK, SWBI dan pendapatan

bank berpengaruh terhadap tingkat pengguliran dana bank syariah. Kedua

secara parsial kurs (negatif signifikan), inflasi (positif tidak signifikan) dana

pihak ketiga (positif tidak signifikan) dan pendaptan bank (negatif tidak

signifikan) terhadap tingkat pengguliran dana bank syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Nisa (2016) dengan judul “Analisis

Dampak Kebijakan Penyaluran Kredit Kepada Umkm Terhadap

Pertumbuhan Pembiayaan UMKM Oleh Perbankan” dapat diambil

kesimpulan bahwa penetapan kebijakan kewajiban penyaluran kredit

kepada UMKM bagi bank-bank umum di Indonesia tidak memberikan

dampak positif bagi peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit kepada

UMKM.

Penelitian yang dilakukan Syam (2012) dengan judul “Analisis

Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan

Syariah Di Sulawesi Selatan Periode 2004-2011” melalui uji t pada

Page 25: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

10

metode TSLS menjelaskan bahwa tingkat bagi hasil memiliki pengaruh

signifikan terhadap penyaluran pembiayaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Veratama (2013) dengan judul

“Pengaruh Kurs, Inflasi, DPK, SWBI, dan Pendapatan Bank Terhadap

Tingkat Pengguliran Dana Bank Syariah” dapat diambil kesimpulan bahwa

berdasarkan hasil uji parsial kurs (signifikan), inflasi (tidak signifikan),

dana pihak ketiga (signifikan), SWBI (tidak signifikan), pendapatan bank

(tidak signifikan) terhadap pengguliran dana bank syariah.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ditria, Vivia dan Widjaja

(2008) tentang “Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan

Jumlah Ekspor Terhadap Tingkat Kredit Perbankan” dapat diambil

kesimpulan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh paling besar terhadap

jumlah kredit investasi, diikuti oleh kredit konsumsi, dan terakhir kredit

modal kerja.

Wahab (2014) dalam penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh

FDR, NPF, Tingkat Bagi Hasil, Kualitas Jasa Dan Atribut Produk Islam

Terhadap Tingkat Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syari‟ah Di

Semarang”. Diketahui bahwa variabel FDR, NPF, tingkat bagi hasil,

kualitas jasa layanan dan atribut produk islam berpengaruh signifikan

terhadap variabel pembiayaan mudharabah. Variabel tingkat bagi hasil tidak

berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah.

Khotimah (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Dana Perbankan Syariah di

Indonesia Sebelum dan Sesudah Kebijakan Akselerasi Perbankan Syariah

Page 26: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

11

Tahun 2000/2008” menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah berupa

kebijakan akselerasi berpengaruh positif terhadap penyaluran dana

perbankan syariah hal ini terbukti dengan meningkatnya penggguliran dana

bank syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2017) dengan judul

“Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Bagi Hasil, Dan

Financing To Deposit Ratio (Fdr) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Studi

pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2014-2016” dapat diambil

kesimpulan bahwa, variabel tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada BUS di Indonesia

Penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2013) yang berjudul

“Pengaruh Kurs, Inflasi, DPK, SWBI, dan Pendapatan Bank Terhadap

Tingkat Pengguliran Dana Bank Syariah”, dapat diketahui berdasarkan hasil

uji kurs (signifikan), inflasi (signifikan), DPK (signifikan), SWBI

(signifikan), pendapatan bank (signifikan) semua variabel tersebut

berpengaruh positif terhadap tingkat pengguliran dana bank syariah.

Gianni (2013) pada penelitianya yang berjudul “Faktor yang

Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia dengan Variabel Independen NPF, FDR, CAR, ROA dan

Ekuivalent Rate terhadap Pembiayaan Mudharabah” mendapatkan

kesimpulan yaitu secara parsial, variabel FDR berpengaruh negatif terhadap

pembiayaan mudharabah, variabel NPF tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan mudharabah, sedangkan untuk variabel ROA, CAR, dan

tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah.

Page 27: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

12

TABEL 2.1

Penelitian Sebelumnya

NO Judul Penelitian Peneliti Variabel

penelitian

Kesimpulan

1

Faktor-faktor yang

Berpengarauh

Terhadap Tingkat

Pengguliran Dana

Bank Syariah

Emile Setia

Darma &

Rita

1. Tingkat

pengguliran

dana

2. Nilai tukar

(kurs)

3. Inflasi

4. Dana pihak

ketiga

5. Sertifikat

Wadiah Bank

Indonesia

6. Pendapatan

Bank

1. Secara simultan

variabel kurs,

inflasi, DPK,

SWBI dan

pendapatan

bank

berpengaruh

terhadap

terhadap tingkat

pengguliran

dana bank

syariah.

2. Secara parsial

kurs (negatif

signifikan),

inflasi (positif

tidak signifikan)

dana pihak

ketiga (positif

tidak signifikan)

dan pendaptan

bank (negatif

tidak signifikan)

terhadap tingkat

pengguliran

dana bank

syariah.

Page 28: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

13

2.

Analisis Dampak

Kebijakan

Penyaluran Kredit

Kepada Umkm

Terhadap

Pertumbuhan

Pembiayaan

UMKM Oleh

Perbankan

Chaerani

Nisa

1. UMKM

2. Kredit

3. Perbankan

1. Penetapan

kebijakan

kewajiban

penyaluran

kredit kepada

UMKM bagi

bank-bank

umum di

Indonesia tidak

memberikan

dampak positif

bagi

peningkatan

pertumbuhan

penyaluran

pembiayaan

kepada UMKM

3.

Analisis Pengaruh

Tingkat Bagi Hasil

Terhadap

Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah

Di Sulawesi

Selatan Periode

2004-2011

Nurqadri

Yanmar

Syam

1. Tingkat Bagi

Hasil

2. Pembiayaan

3. DPK

1. Melalui uji t

pada metode

TSLS

menjelaskan

bahwa tingkat

bagi hasil

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

penyaluran

pembiayaan

4.

Pengaruh Kurs,

Inflasi, DPK,

SWBI, dan

Pendapatan Bank

Terhadap Tingkat

Pengguliran Dana

Bank Syariah

Yuhan

Veratama

1. Tingkat

pengguliran

dana

2. Nilai tukar

3. Inflasi

4. Dana Pihak

Ketiga

5. Sertifikat

Wadiah

Bank

Indonesia

6. Pendapatan

1. Berdasarkan

hasil uji

simultan kurs,

inflasi, DPK,

SWBI dan

pendapatan

bank secara

bersama-sama

berpengaruh

terhadap tingkat

pengguliran

dana

Page 29: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

14

Bnnk 2. Berdasarkan

hasil uji parsial

kurs

(signifikan),

inflasi (tidak

signifikan),

dana pihak

ketiga

(signifikan),

SWBI (tidak

signifikan),

pendapatan

bank (tidak

signifikan).

5.

Pengaruh Tingkat

Suku Bunga, Nilai

Tukar Rupiah dan

Jumlah

Ekspor Terhadap

Tingkat Kredit

Perbankan

Yoda Ditria,

Jenni

Vivian.

Indra

Widjaja

1. tingkat suku

bunga

2. Nilai tukar

rupiah

3. Jumlah

ekspor

4. Tingkat

kredit

perbankan

1. Tingkat suku

bunga, nilai

tukar

mengurangi

jumlah kredit

baik itu kredit

modal kerja,

kredit investasi,

maupun kredit

konsumsi.

2. Tingkat suku

bunga

mempengaruhi

paling besar

jumlah kredit

investasi, diikuti

oleh kredit

konsumsi, dan

terakhir kredit

modal kerja.

6.

Analisis Pengaruh

FDR, NPF,

Tingkat Bagi Hasil,

Kualitas Jasa dan

Atribut Produk

Islam Terhadap

Tingkat

Pembiayaan

Wahab

1. Pembiayaan

Mudharabah

2. Financing

deposit ratio

3. Non

performing

financing

4. Tingkat

1. Variabel FDR,

NPF, Tingkat

Bagi Hasil,

Kualitas Jasa

Layanan dan

Atribut Produk

Islam

berpengaruh

Page 30: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

15

Mudharabah Pada

Bank Umum

Syari‟ah di

Semarang

Bagi Hasil

5. Kualitas jasa

layanan

6. Atribut

produk

islam

signifikan

terhadap

variabel

Pembiayaan

Mudharabah.

2. Variabel tingkat

bagi hasil tidak

berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

mudharabah

7.

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Penyaaluran Dana

Perbankan Syariah

di Indonesia

Sebelum dan

Sesudah Kebijakan

Akselerasi

Perbankan Syariah

Tahun 2000/2008

Husnul

Khotimah

1. SWBI

2. NPF

3. DPK

4. Kebijakan

akselerasi

perbankan

syariah

2007/2008

5. Penyaluran

dana

perbankan

syariah di

Indonesia

1. Setelah adanya

kebijakan

akselerasi

terbukti ada

peningkatan

penyaluran dana

perbankan

syariah

2. Manajemen

bank syariah

menyambut

baik adanya

kebijakan

akselerasi antara

dengan

melakukan

berbagai upaya

inovatif dalam

memasarkan

produknya

8.

Analisis Pengaruh

Tingkat Suku

Bunga, Tingkat

Bagi Hasil, Dan

Financing To

Deposit Ratio (Fdr)

Terhadap

Pembiayaan

Mudharabah

Studi Pada Bank

Umum Syariah

Fitria Nur

Rahmawati

1. Tingkat Suku

Bunga

2. Tingkat Bagi

Hasil

3. Financing to

Deposit Ratio

4. Pembiayaan

Mudharabah

1. Variabel

Tingkat Bagi

Hasil

berpengaruh

positifdan

signifikan

terhadap

pembiayaan

mudharabah

pada BUS di

Indonesia

Page 31: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

16

Di Indonesia

Periode 2014-2016

periode Januari

2014 -

Desember 2016.

9.

Pengaruh Kurs,

Inflasi. DPK,

SWBI, dan

Pendapatan Bank

Terhadap Tingkat

Pengguliran Dana

Bank Syariah

Siti Fatimah

1. Exchange

Rate,

2. Inflation

3. Third Party

Funds,

4. SWBI,

5. Bank

Earning

6. FDR

1. Berdasarkan

hasil uji

simultan kurs,

inflasi, DPK,

SWBI, dan

pendapatan

bank secara

bersama-sama

berpengaruh

terhadap tingkat

pengguliran

dana.

2. Berdasarkan

hasil uji kurs

(signifikan),

inflasi

(signifikan),

DPK

(signifikan),

SWBI

(signifikan),

pendapatan

bank

(signifikan).

10.

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah

Pada Bank Umum

Syariah di

Indonesia

Nur Gilang

Gianni

1. NPF

2. FDR

3. CAR

4. ROA

5. Ekuivalen

rate

6. Pembiayaan

mudharabah

1. Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa FDR,

NPF, ROA,

CAR, dan

tingkat bagi

hasil secara

simultan

berpengaruh

terhadap

pembiayaan

mudharabah.

2. Secara parsial,

variabel FDR

berpengaruh

Page 32: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

17

negatif terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Variabel NPF

tidak

berpengaruh

terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Sedangkan

untuk variabel

ROA, CAR, dan

tingkat bagi

hasil

berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

mudharabah.

11.

Analisis Faktor

Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan Bagi

Hasil Mudharabah

Pada Bank Umum

Syariah

Ahmad

Choirudin

dan Sugeng

Praptoyo

1. Deposito

Mudhorabah

2. Capital

Adquacy

Ratio

3. Non

performing

Finance

4. Financing to

Deposit Ratio

5. Biaya

operasional

terhadap

pendapatan

operasional

1. Biaya

operasional

terhadap

pendapatan

operasional

(BOPO) tidak

berpengaruh

terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Karena kinerja

bank syariah

pada umumnya

kurang efisien,

sehingga

menyebabkan

biaya

operasional

yang tinggi.

Page 33: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

18

B. Kerangka Teoritik

1. Teori Pembiayaan

Dalam dunia perbankan menggunakan istilah perkreditan dan

pembiayaan. Perkreditan digunakan dalam perbankan konvensional

sedangkan pembiayaan digunakan dalam perbankan syariah.

Dalam membentuk kebijaksanaan pembiayaan yang baik akan

memerlukan kerja sama yang erat dari semua pihak manajemen sesuai

dengan porsinya masing-masing dalam mengelola informasi

ekstern/intern untuk menjadikan suatu kebijaksanaan (Muljono, 2001).

Menurut Muljono (2001) dalam menetapkan kebijaksanaan

perkreditan tersebut harus diperlihatkan tiga asas pokok yaitu:

a. Asas likuiditas, yaitu suatu asas yang mengharuskan untuk tetap

dapat menjaga tingkat likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak

likuid akibatnya akan sangat parah yaitu hilangnya kepercayaan dari

para nasabahnya atau dari masyarakat luas. Suatu bank dikatakan

likuid apabila memenuhi beberapa kriteria antara lain:

1) Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan

digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.

2) Bank tersebut memiliki asset lainnya yang dapat dicairkan

sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarannya.

3) Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash

assets baru melalui berbagai bentuk utang.

Page 34: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

19

Pengelolaan likuiditas akan meliputi kegiatan dalam perencanaan

dan penyediaan kebutuhan likuiditas untuk memenuhi ketentuan

penguasa moneter yang berlaku serta dalam rangka memenuhi

kebutuhan modal kerjanya sendiri.

b. Asas solvabilitas, usaha pokok perbankan yaitu menerima simpanan

dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk kredit. Dalam

kebijaksanaan perkreditan maka bank harus pandai-pandai mengatur

penanaman dana ini baik pada bidang perkreditan, surat-surat

berharga pada suatu tingkat risiko kegagalan yang sekecil mungkin.

Kiranya hal ini akan meruapakan sumber utama bagi bank untuk

menutup segala utang bank kepada para girant/deposant apabila

sewaktu-waktu yang berangkutan akan menarik dananya dari bank

tersebut. Jadi masalah inilah yang mendorong top manajemen suatu

bank untuk dapat mengarahkan kebijaksanaan dalam pemberian

kredit secara tepat. Sehingga pembiayaan yang diberikan tersebut

harus dapat dikuasai oleh para debitur tepat waktunya sesuai dengan

yang telah dijanjikan.

c. Asas rentabilitas, sebagaimana halnya pada setiap kegiatan usaha

akan selalu mengharapkan untuk memperoleh laba baik untuk

mempertahankan eksistensinya maupun untuk keperluan

mengembangkan dirinya. Laba yang diperoleh dari perkreditan

berupa selisih antara biaya dana dengan pendapatan bunga yang

diterima dari para debitur. Pada negara-negara yang sedang

Page 35: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

20

berkembang, pendapatan bunga dari bidang pendapatan perkreditan

merupakan sumber pendapatan yang terbesar di perbankan.

Selanjutnya di samping top manajemen suatu bank harus

memperhatikan 3 asas di atas, Muljono (2001) juga menyebutkan

faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan perkreditan yaitu:

1) Keadaan perekonomian (inflasi, kurs, suku bunga, jumlah uang

beredar, expor dan perkembangan politik.

2) Peraturan-peraturan penguasa moneter yang ada.

3) Kemampuan bank yang bersangkutan dalam mengumpulkan dana

dengan biaya yang relatif murah.

4) Volume permintaan kredit dari masyarakat bisnis.

5) Tingkat (besarnya) laba yang diharapkan.

6) Kemampuan manajemen bank itu sendiri.

7) Para saingan dari bank-bank/lembaga keuangan lainnya yang

memasarkan jasa perkreditan.

2. Pembiayaan

Menurut Kasmir (2006:102) pembiayaan (financing) adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasrkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil.

Page 36: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

21

Fungsi dan kegiatan bank syariah adalah menghimpun dana dan

menyalurkan dana dalam terminologi bank syariah disebut dengan

istilah pembiayaan, sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-

Undang No.21 tahun 2008 pasal 19 ayat 1. Menurut undang-undang

nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan (pasal 1) disebutkan bahwa,

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Pembiayaan menurut Muhammad (2002) secara luas berarti

financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan

dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga

pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah.

Menurut Antonio (2001) pembiayaan dilihat dari sifat

penggunaannya, dapat dibagi menjadi dua hal. Pertama pembiayaan

produktif, adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu untuk peningkatan usaha.

Kedua pembiayaan konsumtif, adalah pembiayaan yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan.

Page 37: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

22

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah pembiayaan dengan prinsip

bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan penyertaan modal

(musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa

murni tanpa pilihan (ijarah).

a. Mudharabah

Mudharabah merupakan perjanjian atas suatu jenis kerja

sama usaha dimana pihak pertama menyediakan dana dari

pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan dana, dalam

hal ini pihak yang menyediakan dana adalah investor atau

shahibul maal dan sedang pihak yang mengelola dana yaitu

mudharib.

Mudharabah adalah suatu bentuk kerjasama antara pemilik

modal dan pihak yang mempunyai keahlian untuk mengelola

modal tersebut dalam usaha tertentu sehingga menghasilkan

keuntungan. Jika usaha tersebut mendapat keuntungan,

keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan.

Namun, apabila terjadi kerugian dalam usaha, kerugian

ditanggung oleh pemilik modal, dan pengelola modal tidak

berhak atas upah dari usahanya (Afandi, 2009:101).

Dalam prinsip mudharabah terdapat suatu akad yang dimana

bank menjadi pemodal dan nasabah sebagai mudharib.

Keuntungan yang didapatkan oleh mudharib selanjutnya dibagi

Page 38: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

23

dengan pemilik modal sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati bersama.

Akad mudharabah merupakan suatu transaksi pendanaan

atau investasi yang berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan

merupakan unsur terpenting dalam akad mudharabah, yaitu

kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana. Oleh

karena kepercayaan merupakan unsur terpenting maka

mudharabah juga disebut trust financing, pemilik dana yang

merupakan investor disebut beneficial ownership atau sleeping

partner, dan penegelola dana tersebut managing trust atau

labour partner (Syahdeini 1999).

3. Tingkat Bagi Hasil

Bagi hasil adalah bentuk return dari kontrak investasi, dari waktu ke

waktu tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan besar

kembali ini bergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi.

Sistem ini melibatkan antara penyedia dana atau (shahibuk maal)

dengan pengelola dana mudharib. Pihak yang bersangkutan dalam hal

ini bisa antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank

dengan nasabah penerima dana. Karakteristik dari prinsip operasional

bank syariah adalah menggunakan sistem bagi hasil berbeda esensial

dengan sistem bunga (Yuliadi, 2001:128).

Menurut (Antonio: 2001) faktor faktor yang mempengaruhi bagi

hasil terbagi menjadi dua garis besar diantaranya :

Page 39: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

24

1. Faktor langsung

a) Investment rate adalah presentase aktual dana yang

diinvestaikan dari total dana.

b) Jumlah dana yang beredar yang tersedia untuk

diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai

sumber yang tersedia untuk diinvestasikan.

c) Nisbah

2. Faktor tidak langsung

a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya

mudharabah dimana bank dan nasabah melakukan

share dalam pendaptan dan biaya. Pendapatan uang

dibagihasilkan merupakan pendapatan yang diterima

dikurangi biaya-biaya.

b) Kebijakan akunting (prinsip dan metode akunting).

Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh

berjalannya aktivitas yang diterapkan, terutama

sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan

biaya.

Islam menganjurkan kita untuk menggunakan sistem bagi hasil dan

mengharamkan riba. Berikut adalah perbedaan sistem bagi hasil dengan

bunga pada bank syariah.

Page 40: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

25

Tabel 2.3

Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Bunga Bagi hasil

Penentuan bunga dibuat pada

waktu akad dengan asumsi harus

selalu untung.

Penentuan besarnya rasio/ nisbah

bagi hasil dibuat pada waktu akad

berpedoman pada kemungkinan

untung rugi.

Besarnya presentase berdasrkan

pada jumlah (modal) yang

dipinjamkan.

Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang diperoleh.

Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa permbangan

apakah proyek yang dijalankan

oleh nasabah untng atau rugi.

Bagi hasil bergantung pada

keuntungan proyek yang dijlankan

bila usaha merugi, kerugian akan

ditanggung bersama oleh kedua

belah pihak.

Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah

keuntungan berlipat atau keadaan

ekonomi sedang “booming”.

Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai peningkatan

pendapatan.

Eksistensi bunga diragukan (kalau

tidak dikecam) oleh semua

agama.

Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil.

Sumber: Antonio (2010:61)

4. Inflasi

Inflasi dapat diartikan sebagai meningkatnya harga secara umum,

kenaikan dari harga satu atau dua barang saja tidak dapat disebut

sebagai inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi

harga barang lainya.

Page 41: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

26

Menurut Dournbus dan Fischer dalam Nandadipa (2010), dampak

inflasi antara lain menimbulkan gangguan fungsi uang, melemahkan

semangat menabung, meningkatkan kecenderungan belanja, pengerukan

tabungan dan penumpukan uang, permainan harga di atas standar

kemampuan, penumpukan kekayaan dan investasi non produktif, serta

distribusi barang tidak stabil dan terkonsentrasi.

Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga

secara umum berlaku berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu

periode ke periode lain, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi

kenaikan harga suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun

sebelumnya.

Menurut Karim (2013: 135), inflasi adalah kenaikan tingkat harga

secara umum dari barang dan jasa selama suatu periode tertentu. Inflasi

dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan

nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas.

Dua hal penting dalam pengertian inflasi, yakni menyangkut

kenaikan harga yang terjadi secara terus menerus (a persistent upward

movement) dan kenaikan harga terjadi pada seluruh kelompok barang

dan jasa (the general price movement).

Penelitian yang digunakan dalam mengukur inflasi adalah Indeks

Harga Konsumen Gabungan (IHKG). Inflasi menurut Atmadja

(1999:58) dalam Nurjaya (2011:70) berdasarkan besarnya laju inflasi

dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

Page 42: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

27

a. Inflasi Merayap

Fenomena inflasi merayap ditandai dengan laju inflasi yang rendah,

yaitu kurang dari 10% per tahun.

b. Inflasi Menengah

Inflasi menengah ditandai dengan meningkatnya harga cukup besar

dan kondisi tersebut berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta

mempunyai sifat akselerasi, artinya harga pada bulan atau minggu

berikutnya selalu lebih tinggi dari waktu sebelumnya dan seterusnya.

c. Inflasi Tinggi

Inflasi tinggi adalah inflasi yang sangat mengkhawatirkan, karena

harga-harga barang meningkat sampai dengan lima atau enam kali,

sehingga nilai uang turun secara tajam.

Menurut Boediono (2001: 156), sebab awal dari inflasi ini

dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai

barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflasion.

2. Inflasi yang timbul karena kenikan ongkos produksi. Ini disebut

cost inflation.

Menurut ekonom muslim, inflasi berakibat buruk terhadap

perekonomian karena empat hal berikut ini (Karim, 2013: 67):

1. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama

terhadap fungsi tabungan, fungsi pembayaran di muka, dan

fungsi unit penghitungan.

Page 43: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

28

2. Melemahkan semangat masyarakat untuk menabung (turunnya

marginal propensity to save).

3. Meningkatkan kecenderungan berbelanja, terutama untuk

barang-barang nonprimer dan mewah (naiknya marginal

propensity to consume).

4. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang tidak produktif,

seperti penumpukan kekayaan berupa tanah, bangunan, logam

mulia, dan uang asing; serta mengorbankan investasi

produktif, seperti pertanian, industri, perdagangan, dan

transportasi.

5. Cost To Income

Cost to income digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasi (Dendawijaya:

2009).

Rasio Cost to income dihitung dengan membagi biaya operasional

dengan pendapatan operasional yang dihasilkan rasio ini memberikan

pandangan yang jelas tentang seberapa efisien bank djalankan semakin

rendah rasionya maka akan semakin menguntngkan bank (Rivai: 2007).

Rasio ini juga menyoroti masalah potensial jika rasio ini meningkat dari

periode satu ke periode berikutnya maka maka biaya akan meningkat

lebih tinggi dibandingkan daripada tingkat pendapatan.

Rasio ini merupakan ukuran finansial utama yang penting untuk

menilai bank, karena menunjukkan biaya perusahaan dengan

pendapatanya. Cost to income merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

Page 44: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

29

bank dalam rangka menjelaskan aktivitas usaha utamanya seperti biaya

bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya operasi lainnya

6. Nilai Tukar

Kurs adalah perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang. Kurs

adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing (foreign

currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau

resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik terhadap mata uang

asing (Karim, 2013: 157).

Menurut Triyono (2008: 156) terdapat lima jenis sistem kurs utama

yang berlaku, yaitu: sistem kurs mengambang (floating exchang rate),

kurs tertambat (pegged exchange rate), kurs tertambat merangkak

(crawling pegs), sekeranjang mata uang (basket of currencies), kurs

tetap (fixed exchange rate).

a. Sistem kurs mengambang

Kurs ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa

adanya campur tangan pemerintah dalam upaya stabilisasi melalui

kebijakan moneter apabila terdapat campur tangan pemerintah maka

sistem ini termasuk mengambang terkendali (managed floating

exchange rate).

b. Sistem kurs tertambat

Suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu

atau sekelompok mata uang negara lainnya yang merupakan negara

mitra dagang utama dari negara yang bersangkutan, ini berarti mata

Page 45: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

30

uang negara tersebut bergerak mengikuti mata uang dari negara

yang menjadi tambatannya.

c. Sistem kurs tertambat merangkak

Di mana negara melakukan sedikit perubahan terhadap mata

uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu

nilai tertentu dalam rentang waktu tertentu. Keuntungan utama dari

sistem ini adalah negara dapat mengukur penyelesaian kursnya

dalam periode yang lebih lama jika dibanding dengan sistem kurs

terambat.

d. Sistem sekeranjang mata uang

Keuntungannya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata

uang suatu negara karena pergerakan mata uangnya disebar dalam

sekeranjang mata uang. Mata uang yang dimasukan dalam

keranjang biasanya ditentukan oleh besarnya peranannya dalam

membiayai perdagangan negara tertentu.

e. Sistem kurs tetap

Dimana negara menetapkan dan mengumumkan suatu kurs

tertentu atas mata uangnya dan menjaga kurs dengan cara membeli

atau menjual valas dalam jumlah yang tidak terbatas dalam kurs

tersebut. Bagi negara yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap

sektor luar negeri maupun gangguan seperti sering mengalami

gangguan alam, menetapkan kurs tetap merupakan suatu kebijakan

yang beresiko tinggi

Page 46: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

31

Dornbusch dan Fisher dalam Wibowo dan Suhendra (2010)

mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar mempengaruhi daya saing

internasional dan posisi neraca perdagangan dan konsekuensinya

akan berdampak pada real output dan 31ariab tersebut yang pada

gilirannya akan mempengaruhi cashflow saat ini dan masa yang

akan datang dari perusahaan tersebut.

7. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan moneter dan fiskal berdampak pada struktur dan kondisi

ekonomi yang berlainan, keduanya dapat digunakan secara simultan

untuk mencapai dua sasaran stabilitas yang berlainan, misalnya

pencapaian keseimbangan internal (stabilitas harga) dan keseimbangan

eksternal (neraca pembayaran).

Dalam kondisi tersebut, kebijakan moneter dan fiskal dapat dikelola

atau dikoordinasikan sedemikian rupa agar stimulus yang dihasilkan

oleh kedua kebijakan tersebut dapat diarahkan untuk mempengaruhi

perekonomian, dalam artian tidak saling meniadakan atau bahkan

menimbulkan pengaruh yang berlebihan, sehingga dapat mendukung

pencapaian stabilitas harga dan pencapaian neraca pembayaran yang

sehat secara bersama-sama (Goeltom, 2012).

Selain hal-hal yang bersifat analisis ekonomi, dalam menaikkan

penyaluran kredit, perlu dilakukan kemudahan dalam pengajuan kredit,

dikarenakan masyarakat tentu akan kurang berminat melakukan

pinjaman jika proses dalam pengajuan kredit cukup rumit. Namun sifat

dari pemberian kredit yang mampu mengatasi kebutuhan dana

Page 47: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

32

masyarakat khususnya kaum pengusaha, menjadikan kredit menjadi

kebutuhan bagi sebagian kalangan, dan memiliki permintaannya sendiri,

meskipun tentunya pada jangka panjang akan menjadi beban yang harus

ditanggung para penerima kredit untuk membayar angsuran

(Nangarumba, 2016).

8. Kebijakan Moneter dan Fiskal

Kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa

moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang

beredar dan kredit yang pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan

ekonomi masyarakat (Nopirin, 1992).

Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi

makro yang otoritas utamanya berada di tangan pemerintah.

Regulasi yang diterbitkan oleh OJK nomor 31/POJK/0.5/2014

tentang penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah dalam bab II

tentang kegiatan pembiayaan syariah dan bab III perjanjian

pembiayaan syariah.

a) Pasal 2

Penyelenggaraan kegiatan Pembiayaan Syariah wajib

memenuhi prinsip keadilan(„adl), keseimbangan (tawazun),

kemaslahatan (maslahah), dan universalisme (alamiyah) serta

tidak mengandung gharar, maysir, riba, zhulm, risywah, dan

objek haram.

b) Pasal 3

Kegiatan Pembiayaan Syariah meliputi :

Page 48: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

33

1) Pembiayaan jual beli

2) Pembiayaan investasi dan/atau pembiayaan investasi;

dan/atau pembiayaan investasi; dan/atau

3) Pembiayaan

c) Pasal 4

Kegiatan pembiayaan investasi sebagaimana dimaksud dalam

pasal 3 menggunakan akad

1) Mudharabah

2) Musyarakah

3) Mudharabah musyarakah

4) Musyarakah mutanaqishoh

d) Pasal 5

1) Kegiatan pembiayaan syariah dapat dilakukan dengan

menggunakan akad tunggal atau gabungan akad dari akad

sebagaimana dimaksud dalam pasal sebelumnya.

2) Gabungan akad sebagaimana dimaksud pada ayat yang

dilakukan dengan menggunakan beberapa akad

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4.

e) Pasal 6

1) Perusahaan syariah wajib terlebih dahulu melaporkan setiap

pengunaan akad tunggal dan atau gabungan akad

sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 bayat 1

2) Ketentuan mengenai pelaporan diatur dalam surat edaran

ortoritas jasa keuangan.

Page 49: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

34

f) Pasal 7

Perusahaan pembiayaan syariah dan perusahaan

pembiayaan yang mempunyai UUS wajib secara jelas

mencantumkan kegiatan pembiayaan syariah sebagaimana

dimaksud dalam pasal 3 dalam anggaran dasarnya.

g) Pasal 8

Perjanjian pembiayaan syariah antara perusahaan syariah

dengan konsumen wajib dibuat secara tertulis. Perjanjian

pembiayaan syariah wajib memenuhi ketentuan penyusunan

perjanjian sebagaimana diatur dalam POJK mengenai

perlindungan konsumen.

h) Pasal 11

Perajanjian pembiayaan syariah dalam pembiayaan

wajib memenuhi :

1) Judul pembiayaan yang menggambarkan akad

2) Nomor dan tanggal

3) Identitas para pihak

4) Objek perjanjian pembiayaan syariah (modal,barang, jasa)

5) Tujuan pembiayaan

6) Nilai objek perjanjian

7) Mekanisme dan cara pembayaran dan besaranya

8) Kurs mata uang yang digunakan bila diperlukan

9) Jangka waktu pembiayaan

Page 50: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

35

10) Rinician biaya biaya terkait dengan pembiayaan syariah

antara lain memuat:

a. Biaya survey

b. Biaya asuransi / penjaminan

c. Biaya notari

C. Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau anggapan

yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan

keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut

(Supranto, 2001).

1. Tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan

oleh Rahmawati (2017) dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Suku

Bunga, Tingkat Bagi Hasil, Dan Financing To Deposit Ratio (Fdr)

Terhadap Pembiayaan Mudharabah Studi Pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2014-2016” menghasilkan variabel tingkat bagi hasil

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah

pada BUS di Indonesia.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gianni (2013) dengan judul

“Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank

Umum Syariah di Indonesia dengan Variabel Independent NPF, FDR,

CAR, ROA dan Ekuivalent Rate Terhadap Variabel Dependent

Pembiayaan Mudharabah” menghasilkan kesimpulan secara

Page 51: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

36

parsial variabel ROA, CAR dan tingkat bagi hasil berpengaruh positif

terhadap pembiayaan mudharabah.

Berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil kesimpulan

sementara sebagai berikut:

H1`: Variabel tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap

pembiayaan mudharabah

2. Inflasi terhadap pembiayaan mudharabah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Darma & Rita (2011) yang

berjudul “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat

Pengguliran Dana Bank Syariah dengan Variabel Dependent Tingkat

Pengguliran Dana dan Variabel Independent Nilai tukar (kurs), Inflasi,

Dana Pihak Ketiga, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan Pendapatan

Bank” menghasilkan kesimpulan secara simultan variabel kurs, inflasi,

DPK, SWBI dan pendapatan bank berpengaruh terhadap terhadap tingkat

pengguliran dana bank syariah.

Kedua secara parsial kurs (variabel signifikan), inflasi (positif tidak

signifikan) dana pihak ketiga (positif tidak signifikan) dan pendaptan

bank (variabel tidak signifikan) terhadap tingkat pengguliran dana bank

syariah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Veratama (2013) yang

berjudul “Pengaruh Kurs, Inflasi, DPK, SWBI, dan Pendapatan Bank

Terhadap Tingkat Pengguliran Dana Bank SyariahDi Semarang

Variabel FDR, NPF, Tingkat Bagi Hasil, Kualitas Jasa Layanan dan

Atribut Produk Islam” menghasilkan kesimpulan bahwa berdasarkan

Page 52: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

37

hasil uji simultan kurs, inflasi, DPK, SWBI dan pendapatan bank secara

bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pengguliran dana.

Berdasarkan hasil uji parsial kurs (signifikan), inflasi (tidak signifikan),

dana pihak ketiga (signifikan), SWBI (tidak signifikan), pendapatan bank

(tidak signifikan).

Inflasi menurut Karim (2013: 135) adalah kenaikan tingkat harga

secara umum dari barang dan jasa selama suatu periode tertentu.

Kenaikan harga atau inflasi akan mengurangi minat masyarakat untuk

menyimpan uangnya di bank. Dikarenakan muncul ekspektasi nilai

tabungan semakin lama semakin menurun. Hal ini akan menurunkan

tingkat pembiayaan perbankan, karena besar kecilnya pembiayaan

tergantung pada dana yang masuk dari masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil kesimpulan sementara

sebagai berikut

H2: Inflasi berpengaruh variabel terhadap pembiayaan

mudharabah

3. Cost to income terhadap pembiayaan mudharabah

Penelitian yang dilakukan oleh Choirudin dan Praptoyo (2017)

dengan judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi

Hasil Mudharabah pada Bank Umum Syariah” menghasilksan

kesimpulan bahwa biaya operasional atau cost to income tidak

berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

Riyadi (2006) yang menyatakan bahwa semakin besar cost to

income, maka akan semakin menurunkan kinerja keuangan perbankan

Page 53: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

38

syariah, begitu juga sebaliknya ketika cost to income semakin kecil maka

kinerja keuangan suatu perbankan syariah semakin meningkat atau

membaik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Andryanilina dan Sunaryo (2012) yang menyatakan bahwa cost to

income tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

H3: Cost to income berpengaruh variabel terhadap pembiayaan

mudharabah.

4. Nilai Tukar terhadap Pembiayaan Mudharabah

Karim (2015) mengatakan Natural exchange rate fluctuation

diakibatkan oleh perubahan yang terjadi pada penawaran. Jika

penawaran mengalami kontraksi maka akan mengakibatkan kenaikan

harga secara keseluruhan yang akan mengakibatkan melemahnya nilai

tukar. Depresiasi rupiah terhadap mata uang hard currencies akan

meningkatkan biaya produksi akibat kenaikan harga bahan mentah dan

barang modal yang berasal dari impor. Akibatnya perusahaan akan

cenderung menarik dana likuid dengan return rendah untuk mengatasi

masalah permodalannya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Darma dan Rita (2011) yang

berjudul “Faktor-faktor yang Berpengarauh Terhadap Tingkat

Pengguliran Dana Bank Syariah Dengan Variabel Dependent Tingkat

Pengguliran Dana dan Variabel Independent Nilai Tukar (Kurs), Inflasi,

Dana Pihak Ketiga, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan Pendapatan

Page 54: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

39

Bank” menghasilkan kesimpulan bahwa kurs berpengaruh 39variabel

signifikan terhadap pengguliran dana bank syariah.

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengambil kesimpulan

sementara yaitu:

H4: Kurs berpengaruh variabel signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah.

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pembiayaan mudharabah

Dalam penelitian yang dilakukan Khotimah (2009) dengan judul

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Dana

Perbankan Syariah di Indonesia Sebelum dan Sesudah Kebijakan

Akselerasi Perbankan Syariah tahun 2000/2008” oleh Khusnul

Khotimah menghasilkan bahwa kebijakan akselerasi berpengaruh

terhadap peningkatan pengguliran dana pada bank syariah.

Dalam penelitian yang dilakukan Nangarumba (2016) dengan judul

“Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter, Kebijakan Fiskal, dan

Penyaluran Kredit Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa

Timur Tahun 2006-2016” menghasilkan bahwa kebijakan fiskal untuk

dapat merespon, kebijakan Moneter dari pusat memerlukan variabel

antara yang menjadi penghubung antara kedua kebijakan tersebut, hasil

analisis menunjukkan bahwa penyaluran kredit dapat mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi sebagai variabel antara.

H5: Kebijakan pemerintah regulasi otoritas jasa keuangan

berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah

Page 55: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

40

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menunjukkan antara pengaruh variabel

independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini memiliki satu

variabel dependen yaitu pembiayaan mudharabah. Dan empat variabel

independen yaitu tingkat bagi hasil (X1) inflasi (X2) cost to income (X3)

nilai tukar (X4) dan regulasi otoritas jasa keuangan sebagai variabel dummy

(X5).

Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan hipotesis di atas, maka

kerangka pemikiran yang melandasi penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

-

-

-

-

-

+

Tingkat bagi hasil

Inflasi

Cost to Income

Nilai tukar

Regulasi OJK

Pembiayaan

mudharabah

Page 56: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data panel.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang

berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono 2003:14).

Sedangkan data panel adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan dari

waktu ke waktu (Supranto, 2000) data dari penelitian ini adalah data dari

laporan keuangan BUS.

B. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan

keuangan publikasi BUS dari tahun 2013-2016 dan juga data BI dari tahun

2013 sampai dengan 2016. Sumber data ini diperoleh dari website

www.bi.go.id dan www.OJK.go.id. Dalam website tersebut terdapat data

yang dibutuhkan oleh penulis.

C. Metode Pengambilan data

Pengambilan data menggunakan metode dokumentasi, dimana

metode ini menggunakan data dari dokumen-dokumen yang sudah ada yaitu

laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah tahun 2013-2016, regulasi

otoritas jasa keuangan yang diterbitkan pada tahun 2014 serta data BI dari

tahun 2013-2016.

Page 57: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

42

D. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannnya. Sedangkan sampel merupakan suatu bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah 10 Bank Umum Syariah

(BUS) yang beroperasi secara nasional dan terdaftar di Bank Indonesia

serta Otoritas Jasa Keuangan dalam periode 2013-2016

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Purposive sampling adalah metode penentuan dalam

pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria-kriteria

tersebut sebagai berikut:

1. Lembaga keuangan perbankan syariah yaitu Bank Umum

Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa

Keuangan dalam periode 2013– 2016.

2. Bank syariah memiliki data yang dibutuhkan terkait

pengukuran variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian

selama periode 2013-2016.

Page 58: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

43

E. Definisi Operasional

1. Variabel Independen

Menurut Martono (2011) variabel independen adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel

lain, yang pada umumnya berada dalam urutan waktu yang terjadi lebih

dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif merupakan

variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian

a. Tingkat bagi hasil

Bagi hasil adalah bentuk return dari kontrak investasi, dari

waktu ke waktu tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya

perolehan kembali pada hasil usaha yang benar-benar terjadi.

Berdasarkan fatwa (DSN) No 15/DSN-MUI/IX/2000

penghitungan bagi hasil dengan Profit Sharing yaitu.

b. Inflasi

Menurut Sukrino (2004:27) inflasi adalah harga barang

secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari satu

periode ke periode lain. Sedangkan tingkat inflasi adalah

presentasi kenaikan harga harga pada suatu tahun tertentu

berbanding dengan tahun sebelumnya. Perhitungan inflasi

menurut A.Karim (2015) yaitu:

Page 59: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

44

Data inflasi yang digunakan adalah perkembangan inflasi

pertahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.

c. Cost to income

Rivai (2007) rasio Cost to income dihitung dengan membagi

biaya operasional dengan pendapatan operasional yang

dihasilkan rasio ini memberikan pandangan yang jelas tentang

seberapa efisien bank dijalankan semakin rendah rasionya maka

akan semakin menguntungkan bank. Rasio ini dihitung dengan:

x100%

Standar terbaik cost to income menurut Bank Indonesia

adalah 92%. Skor nilai cost to income ditentukan sebagi berikut:

a. Lebih dari 125%, skor nilai = 0

b. Antara 92% - 125%, skor nilai = 80

c. Antara 85% - 92%, skor nilai = 100

d. Kurang dari 85%, skor nilai = 90

d. Nilai Tukar

Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang

lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang

lainnya. Dalam penelitian ini menggunkan kurs tengah

didapatkan dari kurs jual dijumlahkan dengan kurs beli dan

dibagi 2. Menurut A. Karim (2015) nilai tukar dihitung dengan:

Page 60: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

45

e=

e = Nilai tukar

P = Tingkat harga

P´= Permintaan dan penawaran uang di masing masing

negara

2. Variabel Dummy

Dummy variabel adalah variabel yang digunakan untuk membuat

kategori data yang bersifat kualitatif (Nachrowi dan Usman, 2002:171)

Menurut Supranto (2004) variabel dummy disebut juga variabel

indikator, biner, kategorik kualitatif boneka atau dikotomi. Pada

penelitian ini yang menjadi variabel dummy yaitu regulasi OJK tahun

2014.

Variabel dummy pada penelitian ini adalah regulasi otoritas jasa

keuangan yang diterbitkan tahun 2014, dimana variabel tersebut

merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk

meningkatkan kenaikan profitabilitas perbankan syariah. Data yang

diterbitkan sebelum Regulasi OJK ini disahkan diberi angka 0

sedangkan setelah pengesahan diberi angka 1.

Page 61: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

46

3. Variabel Dependen

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Ghozali, 2013: 6). Dalam

penelitian ini yang merupakan variabel dependen yaitu variabel

mudaharabah.

Dalam prinsip mudharabah terdapat suatu akad yang dimana bank

menjadi pemodal dan nasabah sebagai mudharib. Keuntungan yang

didapatkan oleh mudharib akan dibagi dengan pemilik modal sesuai

dengan nisbah yang telah disepakati bersama.

F. Metode Analisis

Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi

berganda, yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisa data yang

bersifat multivariate, artinya variabel yang mempengaruhi naik turunnya

variabel dependen lebih dari satu variabel independen (Bawono, 2006).

1. Uji Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan model analisis statistik deskriptif.

Analisis deskriptif akan memberikan gambaran (deksripsi) tentang suatu

data, meliputi rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum,

standar deviasi, dari masing-masing data.

2. Uji Stasioneritas

Menurut Winarno (2015:78) uji stasioner digunakan untuk menguji data

time series agar data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung

Page 62: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

47

kompenen trend, dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi

periodik. Uji yang digunakan adalah uji Unit Root Test.

Pengambilan keputusan dalam uji ini menurut Winarno (2015:75)

apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka, data stasioner. Dan

sebaliknya, apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data tidak

stasioner. .

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda. Sebagai prasyarat regresi linier berganda maka dilakukan uji

asumsi klasik untuk memastikan bahwa data penelitian bersifat valid,

tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisien regresinya bersifat efisien

(Ghozali, 2011). Pengujian asumsi klasik meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Menurut Ghozali (2011) ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik

dan analisis statistik. Cara menganalisis dengan analisis grafik yaitu

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika distribusi data

residual normal, maka garis yang menggambarakan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Cara kedua adalah

analisis statistik yaitu dengan Uji Kolmogorov-Smirnov yang

Page 63: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

48

merupakan pengujian normalitas dengan membandingkan distribusi

data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku.

Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke

dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Apabila nilai

signifikansi di atas 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat adanya

perbedaan yang signifikan atau hasilnya normal, dan jika nilai

signifikansi di bawah 0,05 maka terdapat adanya perbedaan yang

signifikan atau hasil tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji ini

merupakan uji model. Model Regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2011).

Multikolinearitas dapat dilihat dengan cara menganalisis nilai VIF

(Varinace Inflation Factor). Suatu model regresi menunjukkan

adanya multikolinearitas jika:

(1) Tingkat korelasi > 95%

(2) Nilai Tolerance < 0,10

(3) Nilai VIF > 10.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel independen (Ghozali, 2011).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

Page 64: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

49

periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1

(sebelumnya) (Ghozali, 2011). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Deteksi autokorelasi

dilakukan dengan uji Durbin Watson, uji Langrage Multiplier dan

Run Test. Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-

parametrik runs test.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi

heterokedastisitas, dimana titik-titik dalam gambar scatterplot

menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Jika ada

pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

Akan tetapi, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar

di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas (Ghozali, 2011).

4. Uji Statistik

a. Uji Ttest (uji secara individu)

Uji signifikansi parameter individu (uji statistik t) berarti

melakukan pengujian koefisien regresi secara individual untuk

mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel

independen dalam mempengaruhi variabel dependen dengan

Page 65: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

50

mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan

dengan menggunakan derajat kepercayaan 5% (Ghozali, 2013:97).

Keputusan signifikansi menurut Ghozali (2013:99) adalah:

1) Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka tidak

signifikan.

2) Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka signifikan.

b. Uji R2 (koefisien determinasi)

Menurut Ghozali (2013:95) koefisien determinasi menunjukkan

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0

hingga 1. Nilai koefisien determinasi (R2) yang rendah bermakna

kemapuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat

terbatas, namun ketika nilai koefisien determinasi mendekati 1

bermakna variabel bebas memberikan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

5. Analisis Regresi

Uji regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari

variabel independen terhadap variabel dependen. Uji regeresi berganda

digunakan untuk menganalisa nilai variabel dependen (Y) dengan

variabel independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006). Persamaan

regresi berganda dapat berupa sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

51

Y = C + β1 TBH + β2 inflasi + β3 CTI + β4 kurs + β5 ROJK + ε

Y = Pembiayaan mudharabah

β0 = Constanta

β1, 2, 3, 4, 5 = Koefisien vvariabel X1, 2, 3, 4, 5

TBH = tingkat bagi hasil

Inflasi = ukuran inflasi

CTI = cost to income

Kurs = nilai tukar

ROJK = Regulasi Otoritas Jasa Keuangan

ε = Prediction error

G. Alat Analisis Data.

Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan software Eviews

dan SPSS, adalah progam komputer yang digunakan untuk mengolah data

statistik dan data ekonometrika.

Page 67: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

52

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah 10 Bank Umum Syariah (BUS) yang

beroperasi secara nasional, terdaftar di Bank Indonesia & Otoritas Jasa

Keuangan serta melaporkan laporan keuangan maupun laporan dalam

periode 2013 – 2016. Berikut adalah nama-nama Bank Umum Syariah

dalam objek penelitian ini:

Tabel 4.1

Bank Umum Syariah

Bank Umum Syariah

1 PT Bank Muamalat Indonesia

2 PT Bank Syariah Mandiri

3 PT Bank Mega Syariah

4 PT Bank BRI Syariah

5 PT Bank Syariah Bukopin

6 PT Bank BNI Syariah

7 PT Bank Jabar Banten Syariah

8 PT BCA Syariah

9 PT Bank Victoria Syariah

10 PT Bank Panin Syariah

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2018

Page 68: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

53

B. Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum mengenai objek

penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian yang dilakukan.

Dengan memberikan penjelasan tentang statistic deskriptif, diharapkan

dapat memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti dalam

penelitian

Tabel 4.2 Uji Statistik Deskriptif

Sumber : Data sekunder yang diolah 2018

Berdasarkan tabel diatas variabel tingkat bagi hasil pada Bank

Umum Syariah Indonesia tahun 2013-2016 memiliki rata-rata sebesar

56111.6250 dengan nilai standart devisiasi sebesar 76064.32902.

Tingkat bagi hasil terendah pada Bank Umum Syariah Indonesia tahun

2014-2016 adalah sebesar 10.00, sedangkan tingkat bagi hasil tertinggi

adalah sebesar 305725.00.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Tbh 40 10.00 305725.00 56111.6250 76064.

32902

Inflasi 40 .03 .05 .0407 .00903

Kurs 40 10563.00 13389.00 12286.2500 1175.6

7468

Mudharabah 40 101.00 12714860.00 1493028.5250 320076

8.9570

0

Cti 40 .74 1.43 .9556 .12921

POJK 40 .00 1.00 .5000 .50637

Valid N (listwise) 40

Page 69: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

54

Variabel inflasi Indonesia tahun 2013-2016 memiliki rata-rata

sebesar 0.0407 dengan nilai standart devisiasi 0.00903. Inflasi terendah

di Indonesia tahun 2014-2016 adalah sebesar 0.03 sedangakan inflasi

tertinggi yaitu 0.05.

Variabel kurs Indonesia dari tahun 2013-2016 memiliki rata-rata

1493028.5250 dengan standar devisiasi 1175.67468. Nilai tukar

terendah dari tahun 2013-2016 sebesar 10563.00 sedangkan nilai tukar

tertinggi dari tahun 2013-2016 sebesar 13389.00.

Variabel Cost to income rata-rata dari 10 Bank Umum Syariah yaitu

sebesar 0.9556 sedangkan cost to income terendah 0.74 dan tertinggi

yaitu 1.43. Nilai rata-rata cost to income adalah 95,56%, menurut BI

nilai ini berada antara 92%-125%, skor nilai nya yaitu 80.

Variabel pembiayaan mudharabah yang diberikan oleh Bank Umum

Syariah Indonesia dari tahun 2013-2016 memiliki nilai rata-rata

1493028.5250 dengan standar devisiasi 3200768.95700. Nilai terindah

pembiayaan mudharabah adalah 101.00 sedangkan yang tertinggi

adalah 12714860.00.

Page 70: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

55

2. Uji Stasioneritas

a. Variabel Tingkat Bagi Hasil

Tabel 4.3

Uji Stasioneritas Variabel Tingkat Bagi Hasil

Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -1800.69 0.0000 10 30

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 39.7710 0.0053 10 30

PP - Fisher Chi-square 53.2913 0.0001 10 30 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber: Data sekunder yang diolah 2018

Dari Output diatas pada tabel Levin, Lin & Chu pada first

different menunjukkan bahwa dapat menolak null Hypotesist nilai

probabilitasnya menunjukkan < 0.05 yang artinya variabel tingkat

bagi hasil lolos melewati uji stasioneritas dan layak untuk mengikuti

uji selanjutnya.

b. Variabel Inflasi

Tabel 4.4

Uji Stasioneritas Variabel Inflasi

S

Sumber: Data sekunder yang diolah 2018

Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -25.7744 0.0000 3 6

Breitung t-stat 3 3 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Page 71: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

56

Pada output diatas menunjukan bahwa variabel inflasi menolak

null hypotesist pada 1st level data tersebut dinyatakan stasioner

karena nilai probabilitasnya dibawah 0.05 data tersebut layak untuk

digunakan pada uji selanjutnya.

c. Variabel Cost to Income

Tabel 4.5

Uji Stasioneritas Variabel Cost to Income

Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -30.2679 0.0000 10 30

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 75.8452 0.0000 10 30

PP - Fisher Chi-square 86.4734 0.0000 10 30 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber: Data sekunder yang diolah 2018

Dari Output diatas pada tabel Levin, Lin & Chu pada first

different menunjukkan bahwa dapat menolak null Hypotesistnilai

probabilitasnya menunjukkan < 0.05 yang artinya variabel Cost to

Income lolos melewati uji stasioneritas dan layak untuk mengikuti

uji selanjutnya.

Page 72: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

57

d. Variabel Nilai Tukar

Tabel 4.6

Uji Stasioneritas Nilai Tukar

Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -7.09514 0.0000 10 30

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 17.5254 0.6186 10 30

PP - Fisher Chi-square 36.5722 0.0132 10 30 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber: Data sekunder yang diolah 2018

Dari Output diatas pada tabel Levin, Lin & Chu pada first

different menunjukkan bahwa dapat menolak null Hypotesist nilai

probabilitasnya menunjukkan <0.05 yang artinya variabel nilai

tukarlolos melewati uji stasioneritas dan layak untuk mngikuti uji

selanjutnya.

e. Variabel Mudharabah

Tabel 4.7

Uji Stasioneritas Variabel Mudharabah

Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -15.1492 0.0000 10 30

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 40.5644 0.0042 10 30

PP - Fisher Chi-square 49.9355 0.0002 10 30 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber: Data Sekunder Diolah 2018

Page 73: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

58

Dari Output diatas pada tabel Levin, Lin & Chu pada first

different menunjukkan bahwa dapat menolak nilai probabilitasnya

menunjukkan < 0.05 null Hypotesist yang artinya variabel

Mudharabah lolos melewati uji stasioneritas dan layak untuk

mengikuti uji selanjutnya

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan

dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik.

Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan,

yakni Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Multikolenieritas, Uji

Heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Menurut Ghozali (2011) ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik

dan analisis statistik. Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik

non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Berikut adalah hasil

uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)

berdasarkan olah data sekunder yang dilakukan:

Page 74: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

59

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2795917.42400

000

Most Extreme Differences Absolute .368

Positive .368

Negative -.181

Test Statistic .368

Asymp. Sig. (2-tailed) .114

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) di

atas dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) yaitu sebesar

0.114. Nilai tersebut lebih besar dar0.05 hal ini dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolenieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Uji ini merupakan uji model. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Multikolinieritas

dapat dilihat dengan cara menganalisis nilai VIF (Varinace Inflation

Factor). Suatu model regresi menunjukkan adanya Multikolinearitas

jika:

Page 75: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

60

(1) Tingkat korelasi > 95%

(2) Nilai Tolerance < 0,10

(3) Nilai VIF> 10.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antara variabel independen (Ghozali, 2011).

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coefficie

nts

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Const

ant)

6790105.

089

2396452

5.300

.283 .779

TBH 20.216 6.382 .480 3.168 .003 .976 1.025

Inflasi -

6478735

3.650

4047699

56.200

-.183 -.160 .874 .017 58.16

9

CTI -

653465.7

98

4209210.

713

-.026 -.155 .878 .777 1.287

Kurs -237.678 1098.167 -.087 -.216 .830 .138 7.250

Pojk -

500961.6

37

7429521.

543

-.079 -.067 .947 .016 61.55

8

a. Dependent Vvariabel: mudharabah

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Page 76: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

61

Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji multikolinieritas di atas, dapat

diketahui bahwa terdapat variabel independen yang memiliki nilai

Tolerance Value < dari 0.10 dan VIF > 10. Maka dapat disimpulkan

bahwa terjadi multikolinieritas dalam model regresi pada penelitian.

Tabel 4.10

Penyembuhan Multikolenieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coefficie

nts

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Const

ant)

3416592

.563

1124520

2.060

.304 .763

TBH 20.226 6.292 .481 3.214 .003 .976 1.025

CTI -

579487.

906

4125110.

732

-.023 -.140 .889 .787 1.271

kurs -229.193 1081.511 -.084 -.212 .833 .138 7.233

pojk 622381.

884

2403361.

003

.098 .259 .797 .151 6.626

a. Dependent Vvariabel: mudharabah

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji multikolinieritas di atas,

dapat diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai Tolerance Value < 0.10 dan VIF > 10. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas dalam model

regresi pada penelitian.

Page 77: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

62

c. Autokorelasi

Run Test sebagai bagian dari statistic non-parametrik untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika

antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan

bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untu

melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak

(sistematis). Apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka

hipotesis nol ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual

tidak random atau terjadi autokorelasi antar residual (Ghozali,

2013).

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -507848.67610

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 17

Z -1.121

Asymp. Sig. (2-tailed) .262

a. Median

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Tabel 4.11 adalah tabel hasil uji autokorelasi dengan statistic

non-parametrik Runs-Test. Diketahui bahwa nilai Asymp.Sig (2-

tailed) yaitu sebesar 0.262. Nilai tersebut lebih besar dari 0.05, hal

ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model

regresi ini.

Page 78: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

63

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji

Rank Spearman. Jika nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) lebih besar

dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat masalah

heterskedastisitas dan apabila nilai Sig.(2tailed) lebih kecil dari 0.05

maka terdapat masalah heteroskedastisitas.

Di bawah ini diketahui bahwa nilai signifikasi atau Sig (2-

tailed) semua variabel lebih besar dari nilai 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah atau gejala

heteroskedastisita.

Page 79: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

64

Tabel 4.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas Rank Spearman

s

u

S

u

m

b

e

r

:

D

a

t

a

s

e

k

u

n

d

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

Correlations

TBH inflasi CTI kurs pojk

Unstandar

dized

Residual

Spearman's

rho

TBH Correlation

Coefficient

1.000 -.021 -.014 -.002 .017 -.404**

Sig. (2-tailed) . .899 .933 .991 .915 .010

N 40 40 40 40 40 40

Inflasi Correlation

Coefficient

-.021 1.000 -.467** -.798** -.892** .111

Sig. (2-tailed) .899 . .002 .000 .000 .494

N 40 40 40 40 40 40

CTI Correlation

Coefficient

-.014 -.467** 1.000 .502** .342* .128

Sig. (2-tailed) .933 .002 . .001 .031 .430

N 40 40 40 40 40 40

Kurs Correlation

Coefficient

-.002 -.798** .502** 1.000 .894** -.039

Sig. (2-tailed) .991 .000 .001 . .000 .812

N 40 40 40 40 40 40

Pojk Correlation

Coefficient

.017 -.892** .342* .894** 1.000 -.139

Sig. (2-tailed) .915 .000 .031 .000 . .394

N 40 40 40 40 40 40

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient

-.404** .111 .128 -.039 -.139 1.000

Sig. (2-tailed) .010 .494 .430 .812 .394 .

N 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 80: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

65

4. Analisa Hasil Uji Regresi

Uji regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen. Uji regeresi berganda

digunakan untuk menganalisa nilai variabel dependen (Y) dengan

vvariabel independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006)

Maka model regresi berganda antara variabel tingkat bagi hasil

(X1), inflasi (X2), cost to income (X3), nilai tukar (X4) regulasi OJK

(X5) dan mudharabah (Y) dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan

berikut:

Tabel 4.13 Hasil Regresi Model

Variabel Koefisien t-statistic Sig

(Constant) 6790105.089 .283 .779

Tbh 20.216 3.168 .003

Inflasi -

64787353.650

-.160 .874

Cti -653465.798 -.155 .878

Kurs -237.678 -.216 .830

Pojk -500961.637 -.067 .947

Sumber : Data sekunder yang diolah 2018

Y = 6790105.089 + 20.216 TBH -64787353.6 inflasi -653465.79 CTI -

237.678 kurs -500961.ROJK + ε

Y = Pembiayaan mudharabah

β0 = Constanta

β1, 2, 3 ,4, 5 = Koefisien vvariabel X1, 2, 3, 4, 5

TBH = Tingkat bagi hasil

Inflasi = Ukuran inflasi

CTI = Cost to income

Page 81: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

66

Kurs = Nilai tukar

ROJK = Regulasi Otoritas Jasa Keuangan

ε = Prediction error

1. Konstanta sebesar 6790105 menyatakan bahwa jika tingkat bagi

hasil (X1), Inflasi (X2) CTI (X3), kurs (X4) dan POJK (X5)

konstan, maka pembiayaan akan mengalami penurunan sebesar

6790105.

2. Koefisien regresi tingkat bagihasil (X1) sebesar 20.216 menyatakan

bahwa setiap penambahan satuan maka akan meningkatkan

pembiayaan mudharabah sebesar 20.126 dengan anggapan variabel

lain tetap.

3. Koefisien regresi inflasi (X2) bernilai negative yaitu sebesar

64787353.650 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan

inflasi maka pembiayaan mudharabah akan berkurang sebesar

64787353.650 dengan asumsi variabel lain tetap.

4. Koefisien regresi cost to income (X3) bernilai negative yaitu sebesar

653465.798 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan

variabel cost to income maka pembiayaan mudharabah akan

berkurang sebesar 653465.798 dengan asumsi variabel lain konstan.

5. Koefisien regresi kurs (X4) bernilai negative yaitu sebesar 237.678

menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel kurs

maka pembiayaan mudharabah akan berkurang sebesar237.678

dengan asumsi variabel lain konstan.

Page 82: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

67

6. Koefisien regresi variabel POJK (X5) bernilai negatif, berarti tidak

ada perbedaan yang signifikan ketika diterbitkan regulasi OJK dan

sebelum diterbitkanya regulasi OJK tahun 2014.

1) Uji R² (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi atau yang sering disebut dengan Uji R²

menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen atau sejauh mana kontribusi variabel independen

terhadap variabel dependen. Uji ini dapat menggunakan ketentuan 0 <

R²<1.

4.14 Tabel hasil uji R²

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .487a .237 .125 2994450.82600

a. Predictors: (Constant), pojk, TBH, CTI, kurs, inflasi

Sumber :data sekunder yang diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar

0.487 ini berarti ada hubungan antara variabel dependen

pembiayaan mudharabah dengan variabel independen tingkat bagi

hasil, inflasi, cost to income, nilai tukar dan regulasi ojk. Koefisien

determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.237 ini berarti

kontribusi variabel independen (tingkat bagi hasil, inflasi, cost to

income, nilai tukar dan regulasi ojk) mempengaruhi variabel

dependen (pembiayaan mudharabah) sebesar 23,7 % sedangkan

sisanya sebesar 77,3 % dipengaruhi variabel lain di luar model.

Page 83: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

68

2) Uji t (Uji Signifikan Parsial).

Uji t atau uji signifikansi parsial dilakukan untuk mengetahui

tingkat signifikansi atau pengaruh variabel bebas (independen)

terhadap variabel terikat (dependen) secara parsial. Berikut adalah

penjelasan mengenai analisis uji signifikansi parsial atau uji-t pada

keempat variabel bebas (independen).

Sumber data sekunder diolah 2018

Variabel independen tingkat bagi hasil berpengaruh secara

parsial terhadap kinerja pembiayaan mudharabah. Ini terlihat dari

nilai signifikansi variabel tingkat bagi hasil tersebut di bawah 0,05.

Sedangkan variabel inflasi, cost to income, kurs dan regulasi OJK

tidak berpengaruh secara parsial terhadap pembiayaan mudharabah.

Tabel 4.15 Hasil Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

6790105.089

23964525.300

.283 .779

TBH 20.216 6.382 .480 3.168 .003

inflasi -64787353.6

50

404769956.200

-.183 -.160 .874

CTI -653465.798

4209210.713

-.026 -.155 .878

kurs -237.678 1098.167 -.087 -.216 .830

pojk -500961.637

7429521.543

-.079 -.067 .947

a. Dependent Vvariabel: mudharabah

Page 84: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

69

5. Pembahasan Pengujian Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat bagi

hasil, inflasi, cost to income dan nilai tukar terhadap pembiayaan

mudharabah dengan regulasi ojk sebagai variabel dummy.

a. Pengaruh tingkat bagi hasil (X1) terhadap pembiayaan mudharabah

Dalam penelitian ini, tingkat bagi hasil (X1) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y) karena

nilai signifikasi sebesar 0,003 dimana nilai signifikasi lebih kecil

dari nilai alfa 0.05.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Rahmawati (2017) bahwa tingkat bagi hasil

berpengaruh positif dan signifikan dengan pembiayaan mudharabah.

Gianni (2013) dalam penelitianya menu njukkan bahwa tingkat bagi

hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

b. Pengaruh inflasi (x2) terhadap pembiayaan mudharabah

Penelitian yang dilakukan Darma dan Rita (2011) inflasi

secara parsial berpengaruh posistif tidak signifikan. Dalam

penelitian ini, inflasi (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah (Y) karena nilai signifikasi 0.874

dimana nilai signifikasi lebih besar dari nilai alfa 0.05. Maka

penelitian ini menolak penelitian terdahulu.

Menurut Karim (2013) kenaikan harga atau inflasi akan

mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank.

Page 85: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

70

Dikarenakan muncul ekspektasi nilai tabungan semakin lama

semakin menurun. Hal ini akan menurunkan tingkat pembiayaan

perbankan, karena besar kecilnya pembiayaan tergantung pada dana

yang masuk dari masyarakat.

c. Pengaruh cost to income terhadap pembiayaan mudharabah

Penelitian yang dilakukan Choirudin dan Praptoyo (2017)

menyatakan cost to income tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

mudharabah. Dalam penelitian ini, cost to income (X3) berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y)

karena nilai signifikasi 0.878 dimana nilai signifikasi > nilai alfa

0.05. Maka penelitian ini bertentangan dengan penelitian terdahulu.

Dalam penelitian ini dari uji statistik deskriptif rata-rata cost

to income sebesar 0.95 atau 95% nilai ini menunjukkan bahwa cost

to income pada tahun penelitian masih dalam standar yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

d. Pengaruh nilai tukar terhadap pembiayaan mudharabah

Darma dan Rita (2011) menyatakan bahwa inflasi

berpengaruh negatif dan signifikan. Dalam penelitian ini, nilai tukar

(X4) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah (Y) karena nilai signifikasi 0.830 dimana nilai

signifikasi > nilai alfa 0.05. Maka penelitian ini bertentangan

dengan penelitian terdahulu.

Pada saat periode penelitian yang dilakukan pembiayaan

mudharabah yang disalurkan oleh BUS lebih banyak diberikan

Page 86: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

71

kepada sektor UMKM yang tidak membutuhkan nilai tukar dalam

melakukan kegiatan usahanya (data terdapat dalam lampiran).

e. Pengaruh regulasi OJK terhadap pembiayaan mudharabah

Khotimah (2009) dalam penelitiannya menyatakan kebijakan

pemerintah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana. Dan

penelitan yang dilakukan oleh Nangarumba (2016) menyatakan

kebijakan fiskal berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit.

Maka penelitian ini bertentangan dengan penelitian terdahulu.

Dalam penelitian ini, regulasi OJK (X5) berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y) karena

nilai signifikasi 0.947 dimana nilai signifikasi > nilai alfa 0.05. Di

dalam regulasi OJK tersebut berisi penguatan undang-undang tahun

2012 tentang tujuan dan fungsi bank syariah secara umum.

Page 87: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dari bab sebelumnya, kesimpulan

yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:

1. Tingkat bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

2. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah

pembiayaan Perbankan Syariah.

3. Cost to income tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

mudharabah.

4. Nilai tukar tidak berpengaruh dengan pembiayan mudharabah.

5. Regulasi OJK tidak berpengaruh terhadap pembiayan

mudharabah.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan pada

penelitian ini, saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini

sebagai berikut:

1. Bagi Perbankan Syariah

Berdasarkan penelitian ini penulis memberikan saran pada

perbankan syariah di Indonesia agar memperhatikan cost to income

dengan menekan cost to incomeratso akan dapat meningkatkan

Page 88: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

73

motivasi nasabah untuk menjadi mitra dalam pembiayaan

mudharabah. Dengan demikian jumlah pembiayaan mudharabah akan

dapat meningkat pada tahun-tahun yang akan datang, sehingga secara

tidak langsung akan berdampak pada posisi ranking pembiayaan

mudharabah nantinya.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penulis berharap pada peneliti selanjutnya lebih

mempertimbangkan variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh

terhadap pembiayaan mudharabah.

Page 89: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman. A. Karim. 2013. Bank Islam: Fiqih dan Keuangan. Edisi 5. Cetakan 9.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Afandi. 2016. “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, Bi-rate dan Suku

Bunga Bank Konvensional Terhadap Margin Bagi Hasil Deposito

Muḍarabah Perbankan Syariah Di Indonesia Periode 2010-2015”.

Afandi, M. Yazid. Fiqih Muamalah. 2019. Yogyakarta: Logung Pustaka

Andryanilina dan K Sunaryo. 2012. Jurnal. Analisis Pengaruh ROA, BOPO, dan

Suku Bunga terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada

Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 11

Antonio, M. Syafi‟i. 2001. “Bank Syariah: dari Teori ke Praktik”. Jakarta: Gema

insani

Bawono, Anton. 2006. Multivariente Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Boediono. 2001. Ekonomi Makro. Yogyakarta

Choirudin, Ahmad dan Praptoyo, Sugeng. 2017. Jurnal. ”Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah pada Bank Umum

Syariah”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 9. Surabaya:

Sekolah Tinggi Ikmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Darma & Rita. 2011.”Faktor - Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat

Pengguliran Dana Bank Syariah Dengan Variabel Dependent Tingkat

Pengguliran Dana dan Variabel Independent Nilai Tukar (Kurs), Inflasi,

Dana Pihak Ketiga, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan Pendapatan

Bank”. Jurnal Akuntansi dan Investasi,Vol. 12 No. 1

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Galia Indonesia

Ditria, Vivia dan Widjaja. 2008. Jurnal. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai

Tukar Rupiah dan Jumlah Ekspor Terhadap Tingkat Kredit Perbankan.

Journal of Applied Finance and Accounting Vol 1 No 1

Fatimah. 2013. “Pengaruh Kurs, Inflasi, DPK, SWBI, dan Pendapatan Bank

Terhadap Tingkat Pengguliran Dana Bank Syariah”.

Page 90: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

Fatwa (DSN) No 15/DSN-MUI/IX/2000

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang bunga bank konvensional.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Gianni. 2013. “Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah. pada Bank

Umum Syariah Di Indonesia dengan Variabel Independent NPF, FDR,

CAR, ROA dan Ekuivalent Rate Terhadap Variabel Dependent Pembiyaan

Mudharabah”.

Goeltom, M. S. 2012. Koordinasi dan Interaksi Kebijakan Fiskal-Moneter:

Tantangan Ke depan (Koordinasi Kebijakan Moneter dan Fiskal: Tantangan

dan Strategi Pemeliharaan Stabilitas Makro dan Pertumbuhan Ekonomi untuk

Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat). Yogyakarta: Kanisius

Hasibuan, H. Malayu SP. 2011. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

J. Supranto. M. A. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 1, Edisi Keenam.

Jakarta: Erlangga

Kasmir. 2006. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Khotimah. 2009. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Dana

Perbankan Syariah di Indonesia Sebelum dan Sesudah Kebijakan Akselerasi

Perbankan Syariah tahun 2000/2008”. Jurnal Akuntansi dan Investasi ,Vol. 12

No. 1

Levine, Ross. 1997. Jurnal. Financial Development and Economic Growth: Views

and Agenda. Journal of Economic Licterature vol XXXV. University of

Virginia

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif-Analisis Isi dan Analisis

Data Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN

Muljono, Teguh Pudjo. 2001. Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil. Edisi

ke empat. Yogyakarta: BPFE

Page 91: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Usman, Hardius. 2002. Penggunaan Teknik

Ekonometri, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Nandadipa, Seandy. 2010. Analisis Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan

DPK dan Exchange Rate terhadap LDR (studi kasus pada bank umum di

Indonesia periode 2004-2008). Semarang: Universitas Diponegoro

Nangarumba, Muara. 2016.” Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter, Kebijakan

Fiskal, dan Penyaluran Kredit Rerhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Jawa Timur Tahun 2006-2016. JESP, Vol. 8, No. 2

Nisa, Chaerani. 2016 “Analisis Dampak Kebijakan Penyaluran Kredit Kepada

UMKM Terhadap Peertumbuhan Pembiayaan UMKM oleh Perbankan”.

Derema Jurnal Manajemen

Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter. Yogyakarta:BPFE

Nurjaya, Endang. 2011. “Analisis Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SPIS), Non Performing Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga

terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia. Jakarta:

UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta

OJK 2010-2017 tentang Statistik Perbankan Syariah

OJK nomor 31/POJK/0.5/2014 tentang Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Rahmawati, Fitria Nur. 2017. “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat

Bagi Hasil, dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan

Mudharabah Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-

2016”. Skripsi, IAIN Surakarta.

Rivai dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management, Jakarta: Rajawali

Pers.

Riyadi, Slamet. 2006. Banking Asset and Liability Management. Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Dan R&D.Bandung: Alfabeta

Sukirno, Sadono.2004.”Makro Ekonomi. Edisi Ketiga”. Jakarta: PT Raja

Page 92: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti dan InterpretasiI. Jakarta: Rineka

Cipta

Syahdeini, Sutan Remi. 1999. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata

Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti

Syam, Nurqadri Yanmar. 2012. “Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap

Pembiayaan Pada Perbankan Syariah di Dulawesi Selatan Periode 2004-

2011”. Skripsi, Universitas Hasanudin Makassar.

Triyono. 2008. “Analisis Perubahan Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika.

Ekonomi Pembangunan Volume 9 No 2 Desember

Undang-Undang NO.10 tahun 1998 tentang perbakan

Undang-Undang no.21 tahun 2008 pasal 19 ayat 1 tentang perbankan

Undang-Undang NO.7 tahun 1992 tentang perbankan

Veratama.2013. Pengaruh Kurs, Inflasi, DPK, SWBI, dan Pendapatan Bank

Terhadap Tingkat Pengguliran Dana Bank Syariah.

Wahab.2014."Analisis Pengaruh FDR. NPF, Tingkat Bagi Hasil, Kualitas Jasa dan

Atribut Produk Islam Terhadap Tingkat Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum

Syari‟ah Di Semarang Variabel FDR, NPF, Tingkat Bagi Hasil, Kualitas Jasa

Layanan dan Atribut Produk Islam”. Jurnal Ekonomika,Vol. 5 Edisi 2

Wibowo dan Suhendra. 2010. Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali

Pers

Winarno , Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan

Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Yuliadi, I. 2001. Ekonomi Islam :Sebuah Pengantar, Yogyakarta: LPPI.

Page 93: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

LAMPIRAN

Page 94: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan
Page 95: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan
Page 96: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : MUHAMAD HAJIR

NIM : 213-13-132

Tempat/TanggalLahir : Salatiga 18 Juni 1994

Email :[email protected]

Kontak Person :085799905659

RiwayatPendidikan

2000-2006 :SekolahDasar (SD)

2006-2009 : SekolahMenengahPertama (SMP) Negeri 09 Salatiga

2009-2012 :SekolahMenengahAtas (SMA) Negeri 02 Salatiga

2013-2018 : S1

PerbankanSyariahFakultasEkonomidanBisnisIslam

IAIN Salatiga

Salatiga,28 Maret 2018

Muhamad Hajir

NIM : 21313132

Page 97: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

Bank Periode

Tingkat

Bagi Hasil Inflasi Cost Income

Nilai

Tukar Pojk Mudharabah

PT Bank Muamalat

Indonesia 2013 305725 0.0498 0.8512 10563 0 2225163

PT Bank Muamalat

Indonesia 2014 258437 0.049 0.9738 11885 0 1723619

PT Bank Muamalat

Indonesia 2015 202024 0.0335 0.9741 13389 1 1052718

PT Bank Muamalat

Indonesia 2016 91000 0.0302 0.9776 13308 1 794219

PT Bank Syariah Mandiri 2013 54397 0.0498 0.8403 10563 0 3908764

PT Bank Syariah Mandiri 2014 41749 0.0493 0.9849 11885 0 551145

PT Bank Syariah Mandiri 2015 36444 0.0335 0.9478 13389 1 153800

PT Bank Syariah Mandiri 2016 36208 0.0302 0.9412 13308 1 674213

PT Bank Mega Syariah 2013 140 0.0498 0.8609 10563 0 9001

PT Bank Mega Syariah 2014 139 0.0493 0.9761 11885 0 8818

PT Bank Mega Syariah 2015 989 0.0335 0.9951 13389 1 1375

PT Bank Mega Syariah 2016 866 0.0302 0.8816 13308 1 1023

PT Bank BRI Syariah 2013 116222 0.0498 0.9042 10563 0 9585540

PT Bank BRI Syariah 2014 115656 0.0493 0.9977 11885 0 8866630

PT Bank BRI Syariah 2015 128509 0.0335 0.9379 13389 1 11214670

PT Bank BRI Syariah 2016 167105 0.0302 0.9133 13308 1 12714860

PT Bank Syariah Bukopin 2013 27770 0.0498 0.9229 10563 0 264504

PT Bank Syariah Bukopin 2014 34764 0.0493 0.9677 11885 0 449289

PT Bank Syariah Bukopin 2015 43815 0.0335 0.9199 13389 1 401915

PT Bank Syariah Bukopin 2016 49259 0.0302 0.9176 13308 1 340449

Page 98: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

PT Bank BNI Syariah 2013 54685 0.0498 0.8811 10563 0 431513

PT Bank BNI Syariah 2014 99232 0.0493 0.9416 11885 0 1041245

PT Bank BNI Syariah 2015 139000 0.0335 0.9438 13389 1 1279950

PT Bank BNI Syariah 2016 152000 0.0302 0.9363 13308 1 1182000

PT Bank Jabar Banten

Syariah 2013 46 0.0498 0.8576 10563 0 436

PT Bank Jabar Banten

Syariah 2014 50 0.0493 0.9101 11885 0 489

PT Bank Jabar Banten

Syariah 2015 31 0.0335 0.9878 13389 1 317

PT Bank Jabar Banten

Syariah 2016 49 0.0302 1.2277 13308 1 204

PT BCA Syariah 2013 16080 0.0498 0.902 10563 0 110565

PT BCA Syariah 2014 22430 0.0493 0.929 11885 0 188351

PT BCA Syariah 2015 23806 0.0335 0.925 13389 1 198422

PT BCA Syariah 2016 25528 0.0302 0.922 13308 1 342362

PT Bank Victoria Syariah 2013 87 0.0498 0.7408 10563 0 582

PT Bank Victoria Syariah 2014 16 0.0493 1.4331 11885 0 139

PT Bank Victoria Syariah 2015 18 0.0335 1.1919 13389 1 451

PT Bank Victoria Syariah 2016 86 0.0302 1.3134 13308 1 200

PT Bank Panin Syariah 2013 69 0.0498 0.8131 10563 0 659

PT Bank Panin Syariah 2014 11 0.0493 0.8258 11885 0 854

PT Bank Panin Syariah 2015 13 0.0335 0.8929 13389 1 101

PT Bank Panin Syariah 2016 10 0.0302 0.9617 13308 1 586

Page 99: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .487a .237 .125 2994450.82600

a. Predictors: (Constant), pojk, TBH, CTI, kurs, inflasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6790105.089 23964525.300 .283 .779

TBH 20.216 6.382 .480 3.168 .003

inflasi -64787353.650 404769956.200 -.183 -.160 .874

CTI -653465.798 4209210.713 -.026 -.155 .878

kurs -237.678 1098.167 -.087 -.216 .830

pojk -500961.637 7429521.543 -.079 -.067 .947

a. Dependent Variable: mudharabah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2795917.42400

000

Most Extreme Differences Absolute .368

Positive .368

Negative -.181

Test Statistic .368

Asymp. Sig. (2-tailed) .114

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 100: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -507848.67610

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 17

Z -1.121

Asymp. Sig. (2-tailed) .262

a. Median

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Consta

nt)

6790105.0

89

23964525.

300

.283 .779

TBH 20.216 6.382 .480 3.168 .003 .976 1.025

inflasi -

64787353.

650

40476995

6.200

-.183 -.160 .874 .017 58.169

CTI -

653465.79

8

4209210.7

13

-.026 -.155 .878 .777 1.287

kurs -237.678 1098.167 -.087 -.216 .830 .138 7.250

pojk -

500961.63

7

7429521.5

43

-.079 -.067 .947 .016 61.558

a. Dependent Variable: mudharabah

Setelah penyembuhan

Page 101: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coefficie

nts

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Const

ant)

3416592

.563

1124520

2.060

.304 .763

TBH 20.226 6.292 .481 3.214 .003 .976 1.025

CTI -

579487.

906

4125110.

732

-.023 -.140 .889 .787 1.271

kurs -229.193 1081.511 -.084 -.212 .833 .138 7.233

pojk 622381.

884

2403361.

003

.098 .259 .797 .151 6.626

a. Dependent Variable: mudharabah

Page 102: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, INFLASI, COST TO INCOME ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3600/1/SKRIPSI.pdf · Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2010-2017 Dalam laporan

Correlations

TBH inflasi CTI kurs pojk

Unstand

ardized

Residua

l

Spearma

n's rho

TBH Correlation

Coefficient

1.00

0

-.021 -.014 -.002 .017 -.404**

Sig. (2-

tailed)

. .899 .933 .991 .915 .010

N 40 40 40 40 40 40

inflasi Correlation

Coefficient

-.021 1.000 -

.467*

*

-

.798*

*

-

.892*

*

.111

Sig. (2-

tailed)

.899 . .002 .000 .000 .494

N 40 40 40 40 40 40

CTI Correlation

Coefficient

-.014 -.467** 1.00

0

.502*

*

.342* .128

Sig. (2-

tailed)

.933 .002 . .001 .031 .430

N 40 40 40 40 40 40

kurs Correlation

Coefficient

-.002 -.798** .502

*

*

1.00

0

.894*

*

-.039

Sig. (2-

tailed)

.991 .000 .001 . .000 .812

N 40 40 40 40 40 40

pojk Correlation

Coefficient

.017 -.892** .342

* .894

*

*

1.00

0

-.139

Sig. (2-

tailed)

.915 .000 .031 .000 . .394

N 40 40 40 40 40 40

Unstandardize

d Residual

Correlation

Coefficient

-

.404*

*

.111 .128 -.039 -.139 1.000

Sig. (2-

tailed)

.010 .494 .430 .812 .394 .

N 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).