pengaruh teori darwin terhadap prinsip politik hitler

4
Review Filsafat Ilmu Sosial Nama : Monica Agnes Sylvia NPM : 1006764164 Sumber :Dennis Sewell, The Political Gene (London: Picador, 2009), hlm 129-142 Pengaruh Teori Darwin Terhadap Prinsip Dasar Politik Hitler The Basis of Hitler’s political beliefs was a crude Darwinism” – Allan Bullock. Ungkapan ini menggambarkan bahwa pada dasarnya ada keterkaitan antara pemikiran Darwin dengan prinsip dasar politik Hitler. Tulisan ini akan membahas lebih jauh mengenai keterkaitan antara keduanya dan sejauh mana pemikiran Darwin memengaruhi Hitler dalam meletakkan prinsip dasar politiknya. Seperti yang kita ketahui bahwa Nazi di zaman kepemimpinan Adolf Hitler memiliki sentimen tersendiri terhadap bangsa Yahudi. Bahkan, kritik terhadap seni juga dilarang oleh Nazi. Akan tetapi hal ini dirasa tidak cukup untuk mengecam seni non Jerman atau dikatakan juga Yahudi Bolshevist. 1 Para seniman meskipun hanya menulis tetang seni, apabila dipublikasikan di pers hal ini dianggap sebagai sebuah kejahatan. Mempublikasikan pendapat tentang seni, baik atau buruk, berarti memberikan suatu kredibilitas yang tidak harus selalu dimilikinya serta untuk menyimpan kredibilitas tersebut dalam pandangan masyarakat. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa ide Darwin diadopsi secara lebih antusias di Jerman dibandingkan dengan negara – negara lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebudayaan Jerman yang menaruh rasa hormat dan menghargai ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, kritik Alkitab dan teologi Protestan liberal serta perkembangan historisisme dan positivisme juga menjadi beberapa alasan yang mendukung cepatnya pemahaman Darwin diserap di negara Jerman. 2 1 Dennis Sewell, The Political Gene, (London: Picador, 2009), hlm 129. 2 Ibid., hlm 130.

Upload: monica-agnes-sylvia

Post on 04-Jul-2015

314 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Teori Darwin terhadap Prinsip Politik Hitler

Review Filsafat Ilmu Sosial

Nama : Monica Agnes Sylvia

NPM : 1006764164

Sumber :Dennis Sewell, The Political Gene (London: Picador, 2009), hlm 129-142

Pengaruh Teori Darwin Terhadap Prinsip Dasar Politik Hitler

“The Basis of Hitler’s political beliefs was a crude Darwinism” – Allan Bullock.

Ungkapan ini menggambarkan bahwa pada dasarnya ada keterkaitan antara pemikiran Darwin dengan prinsip dasar politik Hitler. Tulisan ini akan membahas lebih jauh mengenai keterkaitan antara keduanya dan sejauh mana pemikiran Darwin memengaruhi Hitler dalam meletakkan prinsip dasar politiknya.

Seperti yang kita ketahui bahwa Nazi di zaman kepemimpinan Adolf Hitler memiliki sentimen tersendiri terhadap bangsa Yahudi. Bahkan, kritik terhadap seni juga dilarang oleh Nazi. Akan tetapi hal ini dirasa tidak cukup untuk mengecam seni non Jerman atau dikatakan juga Yahudi Bolshevist.1 Para seniman meskipun hanya menulis tetang seni, apabila dipublikasikan di pers hal ini dianggap sebagai sebuah kejahatan. Mempublikasikan pendapat tentang seni, baik atau buruk, berarti memberikan suatu kredibilitas yang tidak harus selalu dimilikinya serta untuk menyimpan kredibilitas tersebut dalam pandangan masyarakat.

Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa ide Darwin diadopsi secara lebih antusias di Jerman dibandingkan dengan negara – negara lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebudayaan Jerman yang menaruh rasa hormat dan menghargai ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, kritik Alkitab dan teologi Protestan liberal serta perkembangan historisisme dan positivisme juga menjadi beberapa alasan yang mendukung cepatnya pemahaman Darwin diserap di negara Jerman.2

Menurut Kossman pada tahun 1880, pandangan Darwin harus melihat pada konsepsi sentimental kini mengenai nilai kehidupan individu manusia sebagai sesuatu yang melebih-lebihkan dan benar-benar menghambat kemajuan kemanusiaan.3 Tidak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa human state harus mencapai level kesempurnaan yang lebih tinggi lagi, jika mungkin, melalui kehancuran dari individu yang kurang diberkati. State hanya memiliki kepentingan dalam mempertahankan kehidupan yang lebih baik lagi diatas beban yang kurang baik.

Ilmuwan politik Leo Strauss, bapak neo-konservatisme pernah menciptakan istilah reductio ad Hitlerum untuk mengejek bentuk alasan yang ceroboh namun umum. Ia mengatakan bahwa Adolf Hitler dan Heinrich Himmler adalah vegetarian.4 Oleh sebab itu, vegetarian pasti bersifat jahat. Lebih kini lagi, Mike Godwin, penasihat perusahaan yang 1 Dennis Sewell, The Political Gene, (London: Picador, 2009), hlm 129.2 Ibid., hlm 130.3 Ibid., hlm 131.4 Ibid.,

Page 2: Pengaruh Teori Darwin terhadap Prinsip Politik Hitler

mempublikasikan Wikipedia menciptakan hukum Godwin yang mengatakan bahwa semakin berkembang rangkaian komentar di internet, kemungkinan seseorang meminta Hitler atau Nazi mendukung pendekatan argumentasinya.

Kedua formulasi ini menunjukkan bahwa refleksi dari budaya yang mendukung Holocaust sangat fasih dan sering. Namun demikian, teori evolusi Darwin memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk ideologi National Socialism (Nazi) dan bahkan menjadi akar dari tindakan genosida. Terdapat banyak bukti terhadap hal ini dan telah terbukti kebenarannya sehingga tidak bisa diabaikan.

Pemikiran Darwin yang mempengaruhi pemikiran politik Hitler adalah teori Darwin mengenai survival of the fittest. Teori ini berbicara bahwa dalam proses evolusi, makhluk hidup akan saling berkompetisi dan dalam kompetisi tersebut, hanya makhluk yang paling kuat terhadap kompetisi tersebutlah yang akan bertahan, sementara mahkluk yang tidak bisa bertahan akan kalah dan dimusnahkan oleh makhluk yang kuat tersebut. Pemikiran ini sejalan dengan pemikiran Hitler dengan Nazinya yang melakukan genosida terhadap bangsa Yahudi. David Klinghoffer mengatakan bahwa relativisme moral berjalan selaras dengan penolakan kesucian kehidupan manusia, kepercayaan yang mengatakan bahwa dalam sebuah kompetisi yang diwarnai dengan kekerasan menciptakan ras yang besar dan kecil.5 Dalam hal ini, ras yang besar akan secara pasti memusnahkan ras yang kecil. Pada akhirnya, ras kecil yang akan dimusnahkan adalah Yahudi. Semua ide ini, kecuali yang terakhir (Yahudi sebagai ras kecil) dapat ditemukan dalam tulisan Darwin.

Tidak hanya terhadap kaum Yahudi, Hitler bahkan melakukan sterilisasi genetika terhadap orang Jerman sendiri. Seperti yang tertulis dalam buku Hitler yang berjudul Mein Kampf, ia mencela kekurangan tubuh dan otak. Ia juga menyatakan komitmennya untuk melakukan sterilisasi genetika dengan mengatakan “ Barangsiapa yang tidak sehat secara fisik dan mental serta dianggap tidak layak, tidak seharusnya mewariskan kesengsaraan ke tubuh anaknya”. Melalui pernyataan itu, Hitler mewujdukannya dalam kebijakan nasional dengan mengadakan pengadilan yang bertugas mengadili orang-orang berdasarkan ukuran kepintarannya serta kesehatan badan dan tampilan fisik lainnya. Apabila seseorang dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi tersebut, maka orang tersebut selanjutnya akan dikirim ke camp konsentrasi yang akan menyemprotkan gas mematikan atau morfin dalam jumlah berlebihan terhadap mereka. Hitler menyatakan bahwa manusia p-ada dasarnya selayaknya binatang yang hanya mengetahui satu hukum, yakni survival of the strongest. Adalah hal yang tidak mungkin bagi seekor kucing untuk berperilaku baik dan bermoral terhadap seekor tikus. Hal inilah yang menjadi acuan Hitler dalam menjalankan politik Nazinya seperti ia mengatakan “All who are not of good race in this world are trash” so that “the higher development of organic living being’s could continue.”

Charles Darwin membuat genosida sebagai fakta kehidupan, hukum alam, atau paling tidak meninggalkannya untuk diinterpretasikan seperti itu. Akan tetapi, hal ini sama sekali bukan maksud dari Charles Darwin dengan teori evolusinya untuk menciptakan kejahatan genosida. Hanya saja ada orang-orang yang salah dalam menginterpretasikan pemikiran

5 Ibid., hlm 132.

Page 3: Pengaruh Teori Darwin terhadap Prinsip Politik Hitler

Darwin ini. Mereka menggunakan pemikiran ini untuk hal-hal yang tidak seharusnya diterapkan pemikiran ini. Mereka juga menggunakannya sebagai pembenaran tindakan mereka yang sebenarnya tidak bisa dilegitimasi hanya dengan teori evolusi Darwin ini. Bahkan pemikiran Darwin ini dimanfaatkan oleh sebagian orang secara amoral.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pemikiran Darwin memengaruhi pemikiran dasar politik Hitler dengan Nazinya yang melakukan genosida, baik terhadap bangsa Yahudi maupun terhadap orang Jerman sendiri yang dinilai tidak layak secara fisik dan mental. Akan tetapi, hal ini sebenarnya merupakan misinterpretasi dari teori Darwin yang digunakan secara amoral untuk membenarkan perilaku tersebut. Darwin sendiri pada dasarnya tidak memiliki intensi untuk membenarkan perilaku genosida melalui teori survival of the fittestnya. Pihak tersebut sendirilah yang mencoba mencari alasan untuk melegalkan perilakunya melalui teori Darwin.