pengaruh tambahan penghasilan pegawai …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/pengaruh tambahan...

230
PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (TP-PNS) TERHADAP KINERJA PEGAWAI ESELON III DAN IV DI DINAS KESEHATAN KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: Hesti Risma Piani 6661101772 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2015

Upload: trinhcong

Post on 06-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

1

PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN

PEGAWAI NEGERI SIPIL (TP-PNS) TERHADAP

KINERJA PEGAWAI ESELON III DAN IV

DI DINAS KESEHATAN KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

Hesti Risma Piani

6661101772

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2015

Page 2: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

2

Page 3: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

3

Page 4: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

4

Page 5: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

5

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.

(QS. Al Insyiroh : 5-6)

Selama kita selalu mau berusaha dan berdoa, Allah

senantiasa memberikan jalan kemudahan.

(Hesti.R.Piani)

Kupersembahkan skripsi ini

kepada:

Orang yang selalu memberikan

semangat dalam hidup, dan

selalu mendoakan di setiap kaki

saya melangkah yaitu Mama

dan ayah juga kedua adikku

yaitu Enung Nuraeni, Suyatno,

Indri Gianola Oktarena, dan

Fathan.

Page 6: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

6

ABSTRAK

Hesti Risma Piani, 6661101772, 2015. Pengaruh TP-PNS (Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) Terhadap Kinerja Pegawai Eselon III dan

IV di Dinas Kesehatan Kota Serang, Jurusan Administrasi Negara, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtasaya, Yeni

Widyastuti, M.Si (Pembimbing I) dan Juliannes Cadith, S.Sos.,M.Si

(Pembimbing II).

Kata Kunci: Eselon III dan IV, TP-PNS

Penelitian ini diawali dengan permasalahan di instansi pemerintahan yaitu tidak

dilaksanakannya pemotongan pada TP-PNS, tidak disiplin dalam waktu kerja,

tempat tugas tidak sesuai dengan kemampuan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh TP-PNS terhadap Kinerja Pegawai Eselon III dan IV di

Dinas Kesehatan Kota Serang. Penelitian ini bertitik tolak dari TP-PNS (variabel

X) yang mengambil indikator dari Peraturan Walikota Serang No. 2 Pasal 4

Tahun 2012 dan teori kinerja pegawai eselon III dan IV yang dikemukakan oleh

TR. Michel (variabel Y). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian

kuantitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan

menggunakan teknik pengumpulan data primer (kuesioner, observasi awal) dan

metode pengumpulan data sekunder (tinjauan kepustakaan). Dalam penelitian

analisis data dengan melakukan uji determinasi dengan hasil sebesar 44,7%. Serta

memiliki nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,465>2,000). Berdasarkan hasil

penelitian pengaruh yang kuat, semakin baik TP-PNS maka kinerja pegawai

eselon III dan IV semakin meningkat. Saran peneliti adalah meningkatkan disiplin

dalam bekerja, penggunanan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan

supaya tidak tertular penyakit, dan mencuci tangan menggunakan sabun.

Page 7: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

7

ABSTRACT

Hesti Risma Piani, 6661101772, 2015. Influence of Remuneration Towa

& 4ᵗ ʰ Echelon in Health Department

of Serang. Public Administration Department, Faculty of Social And Politic

Science, University of Sultan Ageng Tirtayasa. Yeni Widyastuti, M.Si. (1ˢ ᵗ

Adviser) and Juliannes Cadith, Adviser).

Keywords : Civil Servant, Remuneration

The research was started by some issues in a government institution, not

implemented cuts in the Remuneration, not disciplined in working time, the task

doesn’t match the capabilities. Th

and

4ᵗ ʰ Echelon in Health Department, Serang. The variable of the research are

Remneration as the variable (X) which is taken from the in

and 4ᵗ ʰ Echelon by TR. Michel as the variable (Y). The research

conducted a quantitative research. The researcher collected the data by primary

data collecting technique (questionnaires, early observation) and secondary data

collecting method (literature observation). The research data analysis used the

determination test with 44.7% as the result. It significant with the t-test was

higher than t-table (4,465>2,000). Based on the hypothesis test calculation,

concluded that H0 is denied and H

a

and 4ᵗ ʰ Echelon in Health Department, Serang. Recomendation of this

research are improve discipline in working, use personal protective equipment

such as masks and gloves so as not contracting the disease, and wash hands with

soap.

Page 8: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan skripsidengan judul:

“PENGARUH TP-PNS (TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI

NEGERI SIPIL) TERHADAP KINERJA PEGAWAI ESELON III DAN IV

DI DINAS KESEHATAN KOTA SERANG” ini dapat diselesaikan dengan

baik. Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti ujian

sarjana (S-1)pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selama pembuatan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah

memberikan pengajaran, bantuan serta dorongan dalam upaya menyelesaikan

skripsi ini. Maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :

1. Prof. Drs. H. Sholeh Hidayat, M.Pd.,Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Mia Dwiana, S.Sos., M.Ikom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

i

Page 9: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

9

5. Gandung Ismanto, S.Sos., MM., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Rahmawati, S.Sos, M.Si., Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

7. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

8. Yeni Widyastuti, M.Si.,Dosen Pembimbing I dalampenyusunan skripsi

yang selalu senantiasa memberikan arahan, bimbingan serta dukungan

dalam proses penyusunan skripsi ini.

9. Juliannes Cadith, S.Sos, M.Si., Dosen Pembimbing II dalam

penyusunan skripsi yang telah membantu dan membimbing peneliti

dalam proses penyusunan skripsi.

10. Dr. Agus Sjafari, M.Si.,Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan arahan dan masukan selama perkuliahan.

11. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Yang telah

membantu penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan

12. Seluruh Pegawai Dinas Kesehatan Kota Serang khususnya Pegawai

Eselon III dan IV yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

membantu peneliti dalam melakukan observasi, pencarian data dan

penelitian.

ii

Page 10: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

10

13. Untuk kedua orang tuaku tercinta ayah dan mama yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil dan selalu tak lelah

memberikan do’a untuk keberhasilan anaknya. Terutama untuk mama

tercinta tersayang terimakasih telah menjadi mama terbaik di dunia ini.

14. Untuk adik-adikku. Indri Gianola Oktarena dan Fathanusalas.

Terimakasih telah menjadi bagian hidup ini.

15. Merdik Miradz Muhamad. Terima kasih atas motivasinya,

pembelajarannya, serta dukungannya selama ini.

16. Sahabat-sahabatku tercintaAndri, Habib, Ingga, Aat, Ucup,Dita, Amel,

Nely, Evi, Mahmud, Intan, dan Risya yang selalu memberikan motivasi

dan pengalaman berharga selama penelitian dan perkuliahan ini.

17. Sahabat-sahabatku seperjuangan ANE kelas F 2010 Mila, Puji, Tuti, Nca,

Maul, Neli, Tiar,dan kawan-kawan lainnya yang tidak bisa disebutkan

satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan dan kenangan-kenangan

selama perkuliahan. Semoga silahtuhrahmi kita semua bisa terus terjaga

selamanya.

18. Teman-teman angkatan 2010 Ilmu Administrasi Negara UNTIRTA yang

saling mendukung untuk dapat menyelesaikan skripsi di tahun ini.

19. Teman-teman KKM 118 yang selalu memberi semangat dalam

penyelesaian skripsi ini.

20. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karenanya, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang

iii

Page 11: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

11

membangun. Dalam kesempatan ini penulis hendak memohon maaf yang sebesar-

besarnya apabila ada kesalah pahaman yang kurang berkenan selama penelitian.

Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan

kepada yang membaca. Demikian yang disampaikan, peneliti mengucapkan

banyak terima kasih.

Serang, Mei 2015

Hesti Risma Piani

v

Page 12: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

12

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR RUMUS ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 22

1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 23

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 23

1.5 TujuanPenelitian .................................................................................... 24

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 24

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori ...................................................................................... 26

2.1.1 Tambahan Penghasilan ................................................................ 27

2.1.2 Pengertian PNS............................................................................ 28

2.1.3 Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktral ............................... 32

2.1.4 Pemberian TP-PNS...................................................................... 33

vi

Page 13: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

13

2.1.5 Pihak-Pihak Yang diberikan TP-PNS ......................................... 35

2.1.6 Manajemen Perkantoran .............................................................. 37

2.1.7 Kinerja ......................................................................................... 40

2.1.7.1 Pengertian Kinerja ............................................................ 41

2.1.8 Perilaku Kerja .............................................................................. 43

2.1.8.1 Manajemen Kinerja ......................................................... 45

2.1.9 Penilaian Kinerja ......................................................................... 49

2.1.9.1 DP3 ................................................................................. 51

2.1.9.2 Penilai dan Ternilai dalam DP3 ...................................... 53

2.1.9.3 Penilaian Prestasi Kerja PNS .......................................... 54

2.1.9.4 Unsur-Unsur SKP ........................................................... 56

2.2 Penilitian Terdahulu .............................................................................. 60

2.3 Kerangka Berfikir .................................................................................. 67

2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 68

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 MetodePenelitian ................................................................................... 69

3.2 Instrumen Penelitian .............................................................................. 70

3.2.1 Jenis dan Sumber Data................................................................... 73

3.2.2 Uji Validitas ................................................................................... 75

3.2.3 Uji Reliabilitas ............................................................................... 76

3.2.5 Uji Normalitas ............................................................................... 77

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................. 78

3.4 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data .......................................... 80

vii

Page 14: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

14

3.4.1 Koefisien Korelasi Product Moment ........................................... 83

3.4.2 Uji Signifikansi............................................................................ 84

3.4.3 Koefisien Determinasi ................................................................. 85

3.4.4 Regresi Linier Sederhana ............................................................ 85

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian ................................................................ 87

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 88

4.2.1 Profil Kota Serang .............................................................................. 88

4.2.2 Dinas Kesehatan Kota Serang ............................................................ 90

4.2 Pengujian Persyarat Statistik ................................................................... 93

4.2.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................. 93

4.2.2 Uji Reliabilitas .................................................................................... 96

4.2.3 Uji Normalitas... ................................................................................. 98

4.3 Deskripsi Data.......................................................................................... 99

4.3.1 Identitas Responden............................................................................ 99

4.3.2 Analisis Data ...................................................................................... 103

4.4 Pengujian Hipotesis ................................................................................. 169

4.4.1 Uji Korelasi Product Moment ............................................................ 169

4.4.2 Uji regresi Sederhana ......................................................................... 170

4.4.3 Analisis Determinasi .......................................................................... 172

4.4.4 Uji Keberartian Regresi ...................................................................... 173

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian ..................................................................... 175

4.6 Pembahasan ............................................................................................. 177

viii

Page 15: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

15

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 187

5.2 Saran ........................................................................................................ 187

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

ix

Page 16: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

16

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Kasus Kusta Provinsi Banten ................................................... 8

Tabel 1.2 Jumlah Kasus HIV dan AIDS Provinsi banten ..................................... 9

Tabel 1.3 Anggaran TP-PNS se-Kota Serang ....................................................... 12

Tabel 1.4 Anggaran TP-PNS Dinas Kesehatan Kota Serang ............................... 13

Tabel 1.5 Daftar Nominal TP-PNS Eselon III A dan B ........................................ 15

Tabel 1.6 Daftar Nominal TP-PNS Eselon IV A dan B ....................................... 16

Tabel 1.7 Daftar Nominal TP-PNS Eselon III dan IV Bulan Januari 2014 .......... 17

Tabel 1.8 Tabel Absen Bulan Januari – Juni 2014 ............................................... 21

Tabel 2.1 Jenjang Pangkat Untuk Setiap Eselon .................................................. 31

Tabel 3.1 Skor Tiap indikator Menurut Skala Likert ............................................ 71

Tabel 3.2 Indikator Variabel X ............................................................................. 71

Tabel 3.3 Indikator Variabel Y ............................................................................. 72

Tabel 3.4 Jumlah Eselon III dan IV ...................................................................... 79

Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................. 84

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian .................................................................................. 87

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X .............................................................. 94

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y .............................................................. 95

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X .......................................................... 97

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y .......................................................... 97

Tabel 4.5 Rekapitulasi Variabel X ........................................................................ 127

x

Page 17: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

17

Tabel 4.6 Rekapitulasi Variabel Y ........................................................................ 166

Tabel 4.7 Uji Koefisien Korelasi Product Moment .............................................. 169

Tabel 4.8 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ........................ 170

Tabel 4.9 Regresi Linier Sederhana ...................................................................... 171

Tabel 4.10 Uji Determinasi ................................................................................... 173

Tabel 4.11 Uji Keberartian regresi........................................................................ 174

Tabel 4.12 Skor Rata-rata Tiap Indikator Variabel X........................................... 179

Tabel 4.13 Skor Rata-rata Tiap Indikator Varibel Y ............................................ 181

xi

Page 18: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

18

DAFTAR RUMUS

Halaman

Rumus 3.1 Alpha Cronbach .................................................................................. 77

Rumus 3.2 Product Moment ................................................................................. 83

Rumus 3.3 thitung ................................................................................................. 84

Rumus 3.4 Koefisien Determinasi ........................................................................ 85

Rumus 3.5 Linier Sederhana ................................................................................. 86

xii

Page 19: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

19

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................ 67

Gambar 4.1 Histogram Normalitas Variabel X .................................................... 98

Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel Y .................................................... 98

xiii

Page 20: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

20

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 1.1 Angka Penemuan Kasus TB Provinsi Banten .................................. 7

Diagram 1.2 Kasus TB Usia <15 Provinsi Banten ............................................... 7

Diagram 4.1 Identitas Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 100

Diagram 4.2 Identitas Responden berdasarkan Tingkat Usia ............................... 101

Diagram 4.3 Identitas Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan .................... 102

Diagram 4.4 Tanggapan Responden tentang Pemberian TP-PNS berdasarkan

Beban Kerja yang melampaui beban kerja normal .......................... 104

Diagram 4.5 Tanggapan Responden tentang Mengkoordinasikan

Penyusunan Rencana Program dan Pengendalian Anggaran .......... 106

Diagram 4.6 Tanggapan Responden tentang Melaksanakan Laporan

Akuntabilitas dan Evaluasi Kinerja Dinas dengan ketentuan yang

Berlaku ............................................................................................. 107

Diagram 4.7 Tanggapan Responden tentang Mengkoordinir Program dengan

Mengsinkronkan Program Kegiatan di Bidang lain ........................ 109

Diagram 4.8 Tanggapan Responden tentang Bekerja 7,5 jam

dalam satu hari ................................................................................. 110

Diagram 4.9 Tanggapan Responden tentang bekerja 37,5 jam

dalam satu minggu ........................................................................... 111

Diagram 4.10 Tanggapan Responden tentang Bekerja 5 hari

dalam satu minggu ........................................................................... 113

Diagram 4.11 Tanggapan Responden tentang Mengikuti Apel pagi 5x

Page 21: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

21

dalam satu seminggu ....................................................................... 114

Diagram 4.12 Tanggapan Responden tentang Nayaman berada

diruangan Tempat Kerja .................................................................. 116

Diagram 4.13 Tanggapan Responden tentang Kondisi di ruangan

tempat kerja aman ............................................................................ 117

Diagram 4.14 Tanggapan Responden tentang posisi

tempat duduk dan meja kerja sesuai tertata rapi .............................. 119

Diagram 4.15 Tanggapan Responden tentang keadaan suara

di ruangan tenang ............................................................................. 120

Diagram 4.16 Tanggapan Responden tentang sarana dan

Prasarana memadai .......................................................................... 122

Diagram 4.17 Tanggapan Responden tentang pencahayaan

ruang kerja baik ............................................................................... 124

Diagram 4.18 Tanggapan Responden tentang kondisi lingkungsn kerja saat survei

lapangan tidak berbahaya dalam melaksanakan tugas..................... 126

Diagram 4.19 Tanggapan Responden tentang teliti dalam

menyelesaikan pekerjaan ................................................................ 130

Diagram 4.20 Tanggapan Responden tentang rapi dalam

menyelesaikan pekerjaan ................................................................. 131

Diagram 4.21 Tanggapan Responden tentang menyelesaikan

pekerjaan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan .................. 132

Diagram 4.22 Tanggapan Responden tentang memiliki kemampuan

yang sesuai dengan kemampuan dan beban kerja ........................... 134

xiv

Page 22: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

22

Diagram 4.23 Tanggapan Responden tentang memberi

petunjuk kepada staf untuk mengoptimalkan tugas ......................... 135

Diagram 4.24 Tanggapan Responden tetang memberi arahan

yang baik kepda staf ........................................................................ 137

Diagram 4.25 Tanggapan Responden tentang memberi motivasi

kepada staf untuk giat bekerja ......................................................... 138

Diagram 4.26 Tanggapan Responden tentang memberi

kepada staf untuk mengeluarkan pendapatnya ................................ 139

Diagram 4.27 Tanggapan Responden tentang memberi bimbingan

kepda staf mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan ................. 140

Diagram 4.28 Tanggapan Responden tentang menyelesaikan

pekerjaan dengan tepat waktu .......................................................... 142

Diagram 4.29 Tanggapan Responden tentang datang ke kantor

dengan tepat waktu .......................................................................... 143

Diagram 4.30 Tanggapan Responden tentang pulang dari kantor

dengan tepat waktu .......................................................................... 144

Diagram 4.31 Tanggapan Responden tentang bekerja sesuai

dengan tupoksi ................................................................................. 146

Diagram 4.32 Tanggapan Responden tentang latar belakang

pendidikan sesuai dengan pekerjaan ................................................ 147

Diagram 4.33 Tanggapan Responden tentang merencanakan kegiatan

dari hasil perumusan program dengan menyusun kegiatan agar

terencana dengan baiik .................................................................... 149

xv

Page 23: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

23

Diagram 4.34 Tanggapan Responden tentang mengawaasi pelaksanaan

tugas bawahan dengan pengawasan................................................. 150

Diagram 4.35 Tanggapan Responden tentang mengendalikan setiap

permasalahan yang terjadi pada saat kegiatan berjalan ................... 152

Diagram 4.36 Tanggapan Responden tentang mengontrol setiap

pekerjaan meliputi pelaksanaan kebijakan teknis seksi ................... 153

Diagram 4.37 Tanggapan Responden tentang mengoreksi hasil kerja

bawahan pengelolaan administrasi umum ....................................... 155

Diagram 4.38 Tanggapan Responden tentang melaporkan kegiatan

kepada pimpinan dengan menyusun laporan untuk diketahui tingkat

kinerja yang telah dilaksanakan ....................................................... 156

Diagram 4.39 Tanggapan Responden tentang melakukan pekerjaan

tanpa menunggu perintah ................................................................. 158

Diagram 4.40 Tanggapan Responden tentang menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan rutinitas sesuai dengan prosedur .............................. 159

Diagram 4.41 Tanggapan Responden tentang melakukan tindakan

penyelesaian masalah yang dihadapi ............................................... 160

Diagram 4.42 Tanggapan Responden tentang mempercepat penyelesaian

pekerjaan yang diberikan ................................................................. 162

Diagram 4.43 Tanggapan Responden tentang berinisiatif dalam

meningkatkan pekerjaan .................................................................. 163

Diagram 4.44 Tanggapan Responden tentang berinisiatif dalam

setiap tindakan yang akan dilaksanakan .......................................... 164

xvi

Page 24: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

24

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Butir Jawaban Responden variabel X dan Y

Lampiran 3 Uji Valditas X dan Y

Lampiran 4 Uji Reliabilitsa X dan Y

Lampiran 5 Uji Normalitas

Lampiran 6 Uji Regresi Sederhana

Lampiran 7 Daftar Nominatif Pegawai Dinas Kesehatan Kota Serang

Lampiran 8 Peraturan Walikota Serang

Lampiran 9 Keputusan Walikota Serang

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 11 Kartu Bimbingan Skripsi

xvii

Page 25: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam

rangka mencapai tujuan nasional tersebut, seluruh Bangsa Indonesia,

termasuk Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur utama sumber daya manusia

aparatur negara mempunyai peran yang sangat strategis dalam mengemban

tugas pemerintahan dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil yang diharapkan

dalam upaya mencapai tujuan nasional adalah Pegawai Negeri Sipil yang

memiliki kompetensi penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila,

Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

profesional, berbudi pekerti luhur, berdaya guna, berhasil guna, sadar akan

tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara, abdi masyarakat dan abdi

negara di dalam negara hukum yang demokratis

Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk

mewujudkan Good Governance diperlukan sumber daya manusia aparatur

yang memiliki kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan

pembangunan. Untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang

memiliki kompetensi diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap

Page 26: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

2

pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara, semangat

kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan Pegawai Negei Sipil,

salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan jabatan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari usaha pembinaan Pegawai Negeri Sipil secara

menyeluruh yang mengacu pada kompetensi jabatan.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan

amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

pemerintahan daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan menurut asas otonomi dan pembantuan, diarahkan untuk

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan,

pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan

daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,

keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu

ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan susunan

pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan

tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-

luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban

menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan

pemerintahan negara. (Sumber: Profil Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Kota Serang, 2013:2)

Page 27: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

3

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah

profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Aparatur negara sebagai abdi negara dan abdi masyarakat perlu makin

ditingkatkan pengabdiannya kepada masyarakat. Pembangunan aparatur

negara diarahkan untuk menciptakan aparatur yang efisien, efektif, bersih,

kuat, dan berwibawa serta mampu melaksanakan tugas umum pemerintahan

dan pembangunan dengan sebaik-baiknya dengan dilandasi jiwa, semangat,

dan sikap pengabdian. Dalam hal ini kemampuan aparatur negara

merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan pembangunan perlu

ditingkatkan mutu, kemampuan dan kesejahteraan, organisasi dan tata kerja,

koordinasi, penyediaan sarana dan prasarana.

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2000 tentang

pendidikan dan pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil, yang dimaksud

kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang

Pegawai Negeri Sipil, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku

yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Kepemerintahan yang

baik adalah kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip

profesionalisme, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi,

efisiensi, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima oleh seluruh

masyarakat.

Page 28: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

4

Dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi meningkatkan mutu,

prestasi kerja serta untuk mencapai daya guna dan hasil guna. Maka

Tambahan Penghasilan perlu diberikan kepada pegawai (PNS) agar

meningkatkan daya efektivitas dan semangat kerja sehingga pelaksanaan

pembangunan tercapai dengan baik. Tambahan Penghasilan harus sesuai

dengan peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 63 Ayat (2) yang dinyatakan

bahwa "Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada

Pegawai Negeri Sipil Daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif

dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh

persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan".

Di dalam pasal penjelasannya disebutkan bahwa tambahan penghasilan

diberikan harus berdasarkan prestasi kerja, tempat bertugas, kondisi kerja dan

kelangkaan profesi.

Selanjutnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 39 Ayat (1)

dinyatakan bahwa "Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan

penghasilan kepada pegawai negeri sipil berdasarkan pertimbangan yang

obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan

memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan”. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut

bahwa tujuan dari diberikannya TP-PNS (Tambahan Penghasilan Pegawai

Page 29: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

5

Negeri Sipil) adalah dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawai

berdasarkan beban kerja atau tempat bertugas atau kondisi kerja atau

kelangkaan profesi atau prestasi kerja.

Dengan adanya Peraturan Pemerintah dan Permendagri tersebut

Pemerintah Kota Serang menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012

tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil.

Dalam Peraturan Daerah tersebut dinyatakan pula mengenai tambahan

penghasilan PNS di lingkungan Pemerintah Kota Serang pada Pasal 1 Ayat

(7) yang berbunyi tambahan penghasilan diberikan dalam rangka peningkatan

kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi

kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan atau pertimbangan obyektif

lainnya. Dan dalam Peraturan Daerah Kota Serang menjelaskan bahwa

tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja diberikan kepada pegawai

negeri sipil yang dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang

dinilai melampaui beban kerja normal. Tambahan penghasilan berdasarkan

kondisi kerja diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam

melaksanakan tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki resiko

tinggi. Tujuan diberikannya tambahan penghasilan adalah untuk memotivasi

bagi Pegawai Negeri Sipil bekerja secara aktif dan kreatif sehingga dapat

meningkatkan produktivitas kerja dengan kualitas dan kuantitas yang terukur.

Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan

Pemerintah Kota Serang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan bagi

Pegawai Negeri Sipil agar dapat bekerja secara optimal.

Page 30: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

6

Petunjuk teknis pembagian TP-PNS tercantum dalam Keputusan

Walikota Serang Nomor 902/Ke.5-Huk/2014 tentang besaran pemberian

tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota

Serang Tahun anggaran 2014 menjelaskan mengenai pemberian tambahan

penghasilan PNS beban kerja diberikan kepada, yaitu Pejabat Penatausahaan

Keuangan (PPK), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Bendahara

Pembantu, Penyimpan/Pengurus Barang.

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat

dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk

mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya

yaitu status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan

demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk

peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung

percepatan pembangunan nasional. Pencapaian Indeks Pembangunan

Manusia dapat dilihat dari kinerja para aparatur negara. Dimana aparatur

negara yang melaksanakan tugas yang telah diberikan sesuai dengan keahlian

yang dimiliki untuk mencapai suatu tujuan yaitu salah satunya meningkatnya

Indeks Pembangunan Masyarakat dengan program-program yang telah

direncanakan (Sumber: LAKIP Dinas Kesehatan Kota Serang, 2013:1).

Berikut merupakan tingkat kesehatan Kota Serang se-Provinsi Banten:

Page 31: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

7

77.8

52.6

31.0

106.6

48.5

77.5

99.7

42.1

57.7

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Diagram 1.1

Angka Penemuan Kasus TB Provinsi Banten

Tahun 2015

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten, 2015

Diagram 1.2

Proporsi Kasus TB Usia <15 Tahun (Anak)

Di Kab/Kota Se-Provinsi Banten

Tahun 2014

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten, 2015

3.70 3.04

2.09

7.25 5.74

4.83

11.93

2.94

5.10

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

PROPORSI KASUS ANAKDIANTARA SELURUH KASUS(%)

Page 32: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

8

Diagram 1.1 merupakan angka kasus penemuan TB di Kab/Kota Se-

Provinsi Banten Tahun 2015. Kota Serang terbanyak kedua setelah

Kabupaten Serang yang nilainya yaitu 99,7. Diagram 1.2 merupakan Proporsi

kasus TB usia <15 Tahun (anak) di Kab/Kota se-Provinsi Banten. Kota

Serang tertinggi se-Provinsi Banten untuk kasus TB <15 Tahun (anak) yaitu

11,93. Dengan demikian kasus penemuan TB di Kota Serang mendapatkan

presentasi tinggi.

Tabel 1.1

Jumlah Kasus Kusta Kab/Kota se-Provinsi Banten

Tahun 2014

No Kab/Kota Jumlah Kasus Kusta

1 Kab. Tangerang 265 kasus

2 Kab. Serang 165 kasus

3 Kota Serang 108 kasus

4 Kab. Lebak 95 kasus

5 Kota Tangerang 78 kasus

6 Kab. Pandeglang 74 kasus

7 Kota Cilegon 43 kasus

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Serang, 2015

Tabel 1.1 merupakan penemuan kasus kusta di Kab/Kota se-Provinsi

Banten tahun 2014. Kota Serang berada di peringkat ke-3 untuk penemuan

kasus kusta se-Provinsi Banten dengan jumlah 108 kasus, Kota Serang di

bawah Kabupaten Serang dengan jumlah 165 Kasus dan Kabupaten

Tangerang dengan jumlah 265 kasus.

Page 33: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

9

Tabel 1.2

Jumlah Kasus HIV dan AIDS di Kab/Kota se-Provinsi Banten

Tahun 2014

No Kab / Kota Jumlah Kasus

HIV AIDS Mati

1 Kab. Serang 389 110 32

2 Kota Serang 57 109 42

3 Kab. Pandeglang 70 62 24

4 Kab. Lebak 49 61 13

5 Kab. Tangerang 571 316 17

6 Kota Tangerang 749 431 24

7 Kota Tangsel 171 112 11

8 Kota Cilegon 171 112 52

Sumber: KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Provinsi Banten, 2014

Tabel 1.2 merupakan jumalah kasus HIV dan AIDS di Kab/Kota se-

Provinsi Banten tahun 2014. Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu Kota

Tangerang sebanyak 749 orang dan AIDS 431 orang. Di Kota Serang jumlah

kasus HIV terdapat 57 orang, jumlah kasus AIDS terdapat 109 orang, dan

jumlah yang mati 42 orang.

Diagram 1.1, Diagram 1.2, Tabel 1.1, dan Tabel 1.2 merupakan

gambaran mengenai presentasi beberapa kasus penyakit di seluruh Kab/Kota

se-Provinsi Banten. Diagram dan tabel menunjukkan bahwa kasus yang

berada di Kota Serang masih dalam kategori presentasi yang tinggi di setiap

kasusnya. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengambil lokus di Dinas

Kesehatan Kota Serang untuk mengetahui kinerja dari Pegawai Eselon III dan

Page 34: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

10

IV. Dalam penelitian ini terfokus hanya pada eselon III dan IV dikarenakan

eselon III dan IV meliputi Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Seksi,

Kepala Puskesmas, dan Kepala Tata Usaha Puskesmas merupakan pimpinan

pada Dinas Kesehatan Kota Serang. Pimpinan adalah sosok yang menjadi

panutan untuk stafnya dan segala kebijakan dalam pekerjaan berada pada

seorang pemimpin. Adapun tugas pokok dan fungsi dari eselon III dan IV

yaitu memimpin dan mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan

pengendalian anggaran di bidang masing-masing, penyiapan koordinasi

penyusunan kebijakan, pengaturan pengelolaan ketatausahaan, merencanakan

dan mengontrol kegiatan, memberi petunjuk, arahan, serta membimbing

bawahan, memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan

Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektivitas instansi

pemerintahan dalam pelaksanaan pembangunan daerah terutama upaya

peningkatan kinerja dari pegawai. Dengan kinerja yang baik, seperti kerja

yang handal dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan sehingga

tujuan instansi pun dapat tercapai. Salah satu pendorong kinerja adalah

diberikannya Tambahan Penghasilan untuk Pegawai Negeri Sipil dapat

memacu semangat dan perangsang terhadap kinerja pegawai itu sendiri

sehingga memotivasi pegawai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab

atas pekerjaannya dengan cepat dan benar. Apabila kinerja pegawai

meningkat maka kinerja organisasi sektor publik/instansi pemerintah akan

meningkat sehingga Indeks Pembangunan Manusia di sektor kesehatan

meningkat.

Page 35: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

11

Dalam mewujudkan sumber daya manusia yang dapat mewujudkan

tujuan instansi pemerintah. Selain pemberian gaji atas kontribusinya yang

diberikan terhadap instansi yaitu adanya pemberian insentif atau TP-PNS

adalah satu strategi yang diterapkan oleh suatu organisasi atau pemerintah

daerah agar dapat memberikan semangat kepada sumber daya manusia yang

ada didalam suatu instansi agar dapat bekerja dengan optimal dan dapat

memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.

Berdasarkan peraturan Walikota Serang Nomor 2 Tahun 2012 tentang

pemberian tambahan penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan

Pemerintah Kota Serang yaitu untuk memotivasi Pegawai Negeri Sipil di

lingkungan Pemerintah Kota Serang dalam meningkatkan dan

mengoptimalkan kinerjanya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, serta

meningkatkan kesejahteraan pegawai maka perlu adanya tambahan

penghasilan.

Kebijakan dan langkah-langkah penertiban aparatur negara perlu

dilanjutkan, terutama dalam menanggulangi KKN, penyalahgunaan

wewenang, kebocoran dan pemborosan kekayaan, dan keuangan negara,

pungutan liar, serta berbagai bentuk penyelewengan lainnya yang dapat

menghambat pelaksanaan pembangunan serta merusak citra dan kewibawaan

aparatur negara. Dalam rangka penertiban aparatur negara, pemerintah

mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 81 tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Grand Design Reformasi Birokrasi

adalah salah satu cara yang tepat untuk membangun kepercayaan rakyat.

Page 36: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

12

Untuk mengembalikan kepercayaan rakyat pemerintah harus

memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan kinerja yang

optimal. Maka untuk dapat memberikan kinerja yang optimal tersebut dalam

pemerintah pusat diadakannya tunjangan kinerja atau yang biasa disebut

dengan remunerasi. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

nomor 83 tahun 2013 tentang Tunjangan Kinerja bagi pegawai di lingkungan

Kementerian Kesehatan hal ini melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan

pasal 10 Peraturan Presiden nomor 81 tahun 2013. Pola perhitungan

tunjangan kinerja atau remunerasi, dihitung berdasarkan kehadiran dan

prestasi kerja. Sedangkan di pemerintah daerah diadakannya suatu pemberian

insentif bagi PNS yang biasa disebut dengan TP-PNS (Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) yang bersumber dari PAD (Pendapatan

Asli Daerah) masing-masing Provinsi/Kabupaten/Kota. Adapun berikut

adalah anggaran TP-PNS di Kota Serang setiap tahunnya:

Tabel 1.3

Anggaran TP-PNS se-Kota Serang

No Tahun Anggaran TP-PNS

1 2012 43.197.557.427

2 2013 46.617.959.975

3 2014 51.717.309.039

Sumber: DPKD Kota Serang, 2014

Anggaran TP-PNS untuk seluruh Pegawai Negeri Sipil se-Kota

Serang pada tahun 2012 setelah perubahan yaitu sebesar Rp 43.197.557.427.

Anggaran TPP untuk seluruh Pegawai Negeri Sipil di Kota Serang pada tahun

Page 37: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

13

2013 setelah perubahan yaitu sebesar Rp 46.617.959.975. Anggaran TP-PNS

untuk seluruh Pegawai Negeri Sipil di Kota Serang pada tahun 2014 yaitu

sebesar Rp 51.717.309.039. Peningkatan anggaran TP-PNS dari tahun 2012

ke tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp 3.420.402.548. Dan

peningkatan anggaran TP-PNS dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami

peningkatan sebesar Rp 5.099.349.064. Anggaran TP-PNS tahun 2014

mengalami peningkatan dikarenakan adanya kenaikan TP-PNS bagi PNS di

Kota Serang sehingga peningkatan anggaran TP-PNS di tahun 2014

mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Tabel 1.4

Anggaran TP-PNS Dinas Kesehatan Kota Serang

No Tahun Anggaran TP-PNS

1 2012 2.889.912.600

2 2013 3.135.712.865

3 2014 4.146.440.789

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Serang, 2014

Anggaran TP-PNS untuk di Dinas Kesehatan Kota Serang pada tahun

2012 yaitu sebesar Rp 2.889.912.600. Pada tahun 2013 anggaran TP-PNS

untuk Dinas Kesehatan Kota Serang sebesar 3.135.712.865. Pada tahun 2014

anggaran TP-PNS untuk Dinas Kesehatan Kota Serang sebesar

Rp 3.851.695.018. Dari tahun ke tahun, anggaran untuk TP-PNS selalu

meningkat. Anggaran TP-PNS se-Kota Serang dan anggaran TP-PNS Dinas

Kesehatan Kota Serang setiap tahunnya mengalami peningkatan dikarenakan

Page 38: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

14

adanya penambahan pegawai dari CPNS, pindahan dari luar Kota, dan

kenaikan nominal TP-PNS.

Pembayaran Tambahan Penghasilan diberikan kepada Pegawai Negeri

Sipil Pemerintah Kota Serang dan yang berasal dari luar Pemerintah Kota

Kota Serang atau Pindahan yang Tanggal Melaksanakan Tugasnya sebelum

taggal 31 Desember 2013 dibayarkan pada Tahun Anggaran 2013.

Pegawai Negeri Sipil yang berasal dari luar pemerintah Kota Serang

atau pindahan yang Tanggal Melaksanakan Tugas (TMT) setelah tanggal 31

Desesmber 2013 baik yang menduduki Jabatan Struktural ataupu Fungsional,

Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TP-PNS) akan dianggarkan

pada Tahun Anggaran 2014.

Apabila Pegawai Negeri Sipil tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah

dan atau alpa, maka dilakukan pemotongan pemberian Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Walikota Serang

Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi

Pegawai Negeri Sipil.

Pada pengamatan atau observasi awal di Dinas Kesehatan Kota

Serang yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung di kantor Dinas

Kesehatan Kota Serang dan melakukan wawancara dengan Kepala Sub.

Bagian Keuangan bahwa pemberian TP-PNS kurang efektif dikarenakan

tidak ada pemotongan baik untuk eselon maupun pelaksana yang tidak

mengikuti apel maupun yang tidak masuk kantor tanpa keterangan yang jelas.

Page 39: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

15

Hal ini menyebabkan pegawai menjadi kurang disiplin. Adapun

permasalahan yang peneliti temukan:

Masalah pertama yaitu, tidak dilakukan pemotongan pada nominal

TP-PNS bagi pegawai yang tidak mengikuti apel pagi, apel sore dan tidak

masuk kerja tanpa alasan yang sah/alpa. Pemotongan TP-PNS bagi pegawai

yang tidak mengikuti apel pagi, apel sore dan tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah/alpa telah diatur peraturan Walikota Serang Nomor 02 tahun 2012

Pasal 6.

Tabel 1.5

Daftar Nominal TP-PNS Dinas Kesehatan Kota Serang TA 2014

Eselon III A dan III B

NO BULAN

ESELON IIIa ESELON IIIb

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)

1 Januari

3.921.500 3.333.275

3.542.000 3.364.900

2 Februari

3.921.500 3.333.275

3.542.000 3.364.900

3 Maret

3.921.500 3.333.275

3.542.000 3.364.900

4 April

3.921.500 3.333.275

3.542.000 3.364.900

5 Mei

3.921.500 3.333.275

3.542.000 3.364.900

6 Juni

3.921.500 3.333.275

3.542.000 3.364.900

Sumber: Sub. Bagian Keuangan Dinkes Kota Serang, 2014

Page 40: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

16

Tabel 1.6

Daftar Nominal TP-PNS Dinas Kesehatan Kota Serang TA 2014

Eselon IV A dan IV B

NO BULAN

ESELON Iva ESELON Ivb

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)

1 Januari

2.656.500 2.523.675

1.391.500 1.321.925

2 Februari

2.656.500 2.523.675

1.391.500 1.321.925

3 Maret

2.656.500 2.523.675

1.391.500 1.321.925

4 April

2.656.500 2.523.675

1.391.500 1.321.925

5 Mei

2.656.500 2.523.675

1.391.500 1.321.925

6 Juni

2.656.500 2.523.675

1.391.500 1.321.925

Sumber: Sub. Bagian Keuangan Dinkes Kota Serang, 2014

Tabel 1.3 dan tabel 1.4 merupakan daftar nominal TP-PNS Dinas

Kesehatan Kota Serang Tahun Anggaran 2014, setelah potong pajak Pph 21.

Nominal TP-PNS tersebut diberikan untuk eselon IIIa, IIIb. IVa, dan IVb data

tersebut diperoleh dari Sub. Bagian Keuangan. Dari nilai nominal tersebut

terlihat bahwa tidak ada pemotongan nominal TP-PNS yang diberikan kepada

eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

Page 41: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

17

Tabel 1.7

Daftar Nominal TP-PNS eselon III dan IV

Bulan Januari 2014

No Jabatan Besarnya

TPPNS

PPh.

21

Jumlah

Yang

Diterima

Nilai

Setelah

potongan

Eselon III A

1 Sekretaris Dinas

3.921.500

588.225

3.333.275

3.333.275

Eselon III B

1 Kabid Pencegahan dan Rantaskit

dan Kesling

3.542.000

177.100

3.364.900

3.119.599

2 Kabid Pem. Kefarmasian &

pembiayaan Kesehatan

3.542.000

177.100

3.364.900

3.364.900

3 Kabid Binkesmas

3.542.000

177.100

3.364.900

3.364.900

4 Kabid Pelayanan Kesehatan

3.542.000

177.100

3.364.900

3.241.644

Eselon IV A

1 Kasubag Umum dan

Kepegawaian

2.656.500

132.825

2.523.675

2.201.831

2 Kasubag Keuangan

2.656.500

132.825

2.523.675

2.522.312

3 Kasubag Evaluasi dan Pelaporan

2.656.500

132.825

2.523.675

2.521.631

4 Kasie P2P

2.656.500

132.825

2.523.675

2.431.914

5 Kasie Kesehatan Lingkungan

2.656.500

132.825

2.523.675

2.476.886

6 Kasie Surveilan dan Imunisasi

2.656.500

132.825

2.523.675

2.477.113

7 Kasie Farmasi & Alkes

2.656.500

132.825

2.523.675

2.520.722

8 Kasie Pembiayaan dan Jaminan

kesehatan

2.656.500

132.825

2.523.675

2.523.221

9 Kasie Makmin,kosmetik dan

Obat tradisional

2.656.500

132.825

2.523.675

2.477.113

10 Kasie Gizi, Remaja, Usila

2.656.500

132.825

2.523.675

2.523.675

Page 42: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

18

11 Kasie KESGA

2.656.500

132.825

2.523.675

2.523.675

12 Kasie Kesehatan Kesehatan

Khusus

2.656.500

132.825

2.523.675

2.522.766

13 Kasie Kesehatan Dasar dan

Rujukan

2.656.500

132.825

2.523.675

2.523.675

14 Kasie SDK

2.656.500

132.825

2.523.675

2.477.795

15 Kepala Puskesmas Serang Kota

2.656.500

132.825

2.523.675 0

16 Kepala Puskesmas Kasemen

2.656.500

132.825

2.523.675 0

17 Kepala Puskesmas Kilasah

2.656.500

132.825

2.523.675 0

18 Kepala Puskesmas Sawah Luhur

2.656.500

132.825

2.523.675 0

19 Kepala Puskesmas Unyur

2.656.500

132.825

2.523.675 0

20 Kepala Puskesmas Banten Girang

2.656.500

132.825

2.523.675 0

21 Kepala Puskesmas Banjar Agung

2.656.500

132.825

2.523.675 0

22 Kepala Puskesmas Cipocok

2.656.500

132.825

2.523.675 0

23 Kepala Puskesmas Curug

2.656.500

132.825

2.523.675 0

24 Kepala Puskesmas Ciracas

2.656.500

132.825

2.523.675 0

25 Kepala Puskesmas Singandaru

2.656.500

132.825

2.523.675 0

26 Kepala Puskesmas Taktakan

2.656.500

132.825

2.523.675 0

27 Kepala Puskesmas Pancur

2.656.500

132.825

2.523.675 0

28 Kepala Puskesmas Rau

2.656.500

132.825

2.523.675 0

29 Kepala Puskesmas Walantaka

2.656.500

132.825

2.523.675 0

30 Kepala Puskesmas Kalodran

2.656.500

132.825

2.523.675 0

31 Kepala UPT Lab Kes Da

2.656.500

132.825

2.523.675 0

32 Kepala UPT Gudang Obat

2.656.500

132.825

2.523.675 0

Eselon IV B

Page 43: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

19

33 Kepala TU Puskemas Serang

Kota

1.391.500

69.575

1.321.925 0

34 Kepala TU Puskesmas Kasemen

1.391.500

69.575

1.321.925 0

35 Kepala TU Puskesmas Kilasah

1.391.500

69.575

1.321.925 0

36 Kepala TU Puskesmas Sawah

Luhur

1.391.500

69.575

1.321.925 0

37 Kepala TU Puskesmas Unyur

1.391.500

69.575

1.321.925 0

38 Kepala TU Puskesmas Banten

Girang

1.391.500

69.575

1.321.925 0

39 Kepala TU Puskesmas Banjar

Agung

1.391.500

69.575

1.321.925 0

40 Kepala TU Puskesmas Cipocok

1.391.500

69.575

1.321.925 0

41 Kepala TU Puskesmas Curug

1.391.500

69.575

1.321.925 0

42 Kepala TU Puskesmas Ciracas

1.391.500

69.575

1.321.925 0

43 Kepala TU Puskesmas

Singandaru

1.391.500

69.575

1.321.925 0

44 Kepala TU Puskesmas Taktakan

1.391.500

69.575

1.321.925 0

45 Kepala TU Puskesmas Pancur

1.391.500

69.575

1.321.925 0

46 Kepala TU Puskesmas Rau

1.391.500

69.575

1.321.925 0

47 Kepala TU Puskesmas Walantaka

1.391.500

69.575

1.321.925 0

48 Kepala TU Puskesmas Kalodran

1.391.500

69.575

1.321.925 0

49 Kepala TU UPT Lab Kes Da

1.391.500

69.575

1.321.925 0

50 Kepala TU UPT Gudang Obat

1.391.500

69.575

1.321.925 0

Sumber: Peneliti, 2015

Page 44: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

20

Tabel 1.5 merupakan tabel nominal TP-PNS yang diterima oleh

eselon III dan IV pada bulan Januari 2014 setelah pemotongan berdasarkan

Peraturan Walikota Nomor 2 Tahun 2012. Rumus potongan TP-PNS

Frekuensi Tidak Apel Pagi yaitu P-FTAP = 1,5% x FTAP (0,6% x ∑TPPNS

setelah potong pph 21). Rumus Frekuensi Bolos Kerja yaitu P-FBK = 3% x

FBK (0,6% x ∑TPPNS setelah potong pph 21). Rumus Frekuensi Tidak

Masuk Kerja yaitu P-FTMK = 4,5% x FTMK (0,6% x ∑TPPNS setelah

potong pph 21). Adapun eselon IIIB yang terkena potongan yaitu Kabid

Pencegahan dan Rantaskit dan Kesling menerima TP-PNS sebesar Rp

3.119.599 dan Kabid Pelayanan Kesehatan menerima TP-PNS sebesar Rp

3.241.644. adapun eselon IVA yang mendapatkan potongan yaitu Kasubag

Umum dan Kepegawaian menerima TP-PNS sebesar Rp 2.201.831, Kasubag

Keuangan menerima TP-PNS sebesar Rp 2.522.312, Kasubag Evaluasi dan

Pelaporan menerima TP-PNS sebesar Rp 2.521.631, Kasie P2P menerima

TP-PNS sebesar Rp 2.431.914, Kasie Kesehatan Lingkungan menerima TP-

PNS sebesar Rp 2.476.886, Kasie Surveilan dan imunisasi menerima TP-PNS

sebesar Rp 2.477.113, Kasie farmasi dan alkes menerima TP-PNS sebesar Rp

2.520.722, Kasie Makmin,kosmetik dan Obat tradisional menerima TP-PNS

sebesar Rp 2.477.113, Kasie Kesehatan Kesehatan Khusus menerima TP-

PNS sebesar Rp 2.522.766, dan Kasie SDK menerima TP-PNS sebesar

2.477.795. Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha Puskesmas menerima

TP-PNS tidak ada potongan kecuali Pph 21.

Page 45: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

21

Masalah kedua yaitu eselon III dan IV tidak datang tepat pada

waktunya dan pulang selalu terlebih dahulu. Dalam Peraturan Walikota

Serang Nomor: 12 Tahun 2008 tentang tata tertib kerja pegawai di

lingkungan Pemerintah Kota Serang jam kerja yang dilaksanakan yaitu hari

Senin sampai dengan Kamis jam 07.30 WIB s/d 16.00 WIB. waktu istirahat

Hari Senin s/d Kamis, jam 12.00 WIB s/d 13.00 WIB. Hari Jumat, jam 07.30

WIB s/d 16.30 WIB. Waktu istirahat hari jumat 11.30 WIB s/d 13.00 WIB.

Dari peraturan Walikota Serang Nomor: 12 Tahun 2008 sudah jelas

mencantumkan aturan jam kerja. Namun yang terjadi tidak sesuai dengan

Peraturan Walikota Serang. Masih ada eselon yang tidak mengikuti aturan

tersebut.

Tabel 1.8

Tabel Absen Bulan Januari sampai dengan Bulan Juni 2014

No Pegawai Jumlah

Hari Kerja

Persentase

Kehadiran

Persentase

Alpa

Persentase

Terlambat

Persentase

Pulang Cepat

1 Eselon IIIa 126 97,62% 2,38% 0% 0%

2 Eselon IIIb 126 91,47% 8,53% 6,75% 1,79%

3 Eselon IVa 126 88,95% 11,05% 9,3% 2,21%

Sumber: Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Serang, 2014

Tabel 1.6 merupakan tabel persentase absen eselon III dan IV mulai

dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2014. Terdapat jumlah hari kerja

sebanyak 126 hari selama 6 bulan. Persentase kehadiran eselon IIIa selama 6

bulan sebesar 97,62%, persentase alpa sebesar 2,38%, persentase terlambat

0%, dan persentase pulang cepat sebesar 0%. Persentase kehadiran eselon IIIb

Page 46: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

22

sebesesar 91,47%, persentase alpa sebesar 8,53%, persentase terlambat

6,75%, dan persentase pulang cepat sebesar 1,79%. Persentase kehadiran

eselon IVa sebesar 88,95%, persentase alpa sebesar 11,05%%, persentase

terlambat 9,3%, dan persentase pulang cepat sebesar 2,21%.

Masalah ketiga yaitu tempat bertugas dan profesi tidak sesuai dengan

bidang kemampuannya. Hal ini terjadi pada kepala seksi kesehatan

lingkungan dan Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Daerah yang

seharusnya diduduki dengan kepala seksi yang pada dasarnya dari bidang

kesehatan namun diduduki dengan keahlian ekonomi dan Sarjana Komputer.

(Sumber: data Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Serang). Hal demikian

yang menyebabkan kinerja pegawai tersebut tidak maksimal.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis tertarik untuk

melaksanakan penelitian mengenai kinerja Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan

uraian tersebut, maka dapat diangkat judul: Pengaruh TP-PNS (Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) Terhadap Kinerja Pegawai Eselon III

dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi di lapangan diketahui bahwa terdapat

beberapa permasalahan, yaitu:

1. Tidak dilaksanakannya pemotongan pada nominal TP-PNS bagi pegawai

yang tidak mengikuti apel pagi, apel sore dan tidak masuk kerja tanpa

alasan yang sah/alpa

Page 47: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

23

2. Kurangnya disiplin waktu kerja

3. Tempat bertugas dan profesi tidak sesuai dengan bidang kemampuannya

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, peneliti akan

membatasi ruang lingkup permasalahan. Hal ini dilakukan karena dengan

adanya pembatasan pada masalah maka akan memberikan batasan studi yang

akan dilakukan, karena apabila tidak adanya batasan masalah, maka peneliti

akan terjebak dengan banyaknya data yang diperoleh dilapangan.

Oleh karena itu, fokus penelitian (batasan masalah) sangat penting

peranannya dalam memandang dan mengarahkan. Penelitian ini dibatasi

hanya pada Pengaruh TP-PNS (Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri

Sipil) Terhadap Kinerja Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan

Kota Serang

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada pendahuluan di atas dan dengan

memperhatikan fokus penelitian pada batasan masalah, maka rumusan

masalah yang menjadi kajian peneliti yaitu “Seberapa besar Pengaruh TP-

PNS (Tambahan Pengehasilan Pegawai Negeri Sipil) Terhadap Kinerja

Pegawa Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang?”

Page 48: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

24

1.5 Tujuan Penelitian

Dalam sebuah peneltian, peneliti harus menentukan tujuan yang ingin

dicapai sebab tanpa adanya tujuan yang jelas maka seorang peneliti akan

mengalami kesulitan. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan

yang hendak dicapai peneliti adalah mengetahui seberapa besar Pengaruh TP-

PNS (Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) terhadap Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan peneliti dari adanya penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

(1) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu

Administrasi Negara dan pemecahan permasalahan administrasi

khususnya mengenai seberapa besar pengaruh Efektivitas TP-PNS

terhadap Kinerja Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota

Serang

(2) Untuk menambah wawasan peneliti mengenai pengaruh Efektivitas

TP-PNS terhadap Kinerja Pegawai eselon III dan IV di Dinas

Kesehatan Kota Serang.

Page 49: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

25

2. Secara Praktis

(1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi Pemerintah berhubungan dengan Kinerja Pegwai

Eselon III dan IV Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kota

Serang.

(2) Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota

Serang agar meningkat kerjanya.

(3) Selain itu, penelitian ini semoga dapat berguna sebagai bahan

informasi tambahan bagi pembaca atau peneliti selanjutnya.

Page 50: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

26

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dengan merujuk ke sumber aslinya. Untuk meningkatkan kualitas

kajian teori, pembahasannya perlu dikaitkan dengan masing-masing

penelitian terdahulu yang relevan sebagai acuan penelitian yang akan

dilakukan.

Deskripsi teori digunakan untuk memperkuat uraian sebelumnya.

Pada bab ini, peneliti menggunakan beberapa teori untuk mendukung masalah

dalam penelitian. Penggunaan teori merupakan cara yang tepat untuk

mengelola sumber daya waktu yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan

serta alat yang tepat untuk memperingan pekerjaan.

Teori berfungsi untuk menjelaskan dan menjadi panduan dalam

penelitian. Maka dari itu, pada bab ini peneliti akan menjelaskan beberapa

teori yang berkaitan dengan Pengaruh Tambahan Penghasilan Pegawai

Negeri Sipil (TP-PNS) terhadap kinerja Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan

Kota Serang.

Page 51: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

27

2.1.1 Tambahan Penghasilan

Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang

mementingkan pelayanan publik untuk kesejahteraan

masyarakat. Seperti yang tertuang pada Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007

tentang “organisasi Perangkat Daerah” bahwa Dinas daerah

merupakan unsur pelaksanaan otonomi daerah dimana

dalam pengembangan pada daerah diselenggarakan dengan

memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta

masyarakat, pemerataan dan keadilan dalam perkembangan

pemerintahan daerah. Salah satu aspek dari pemerintahan

daerah yang harus diatur secara hati-hati adalah masalah

pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Secara

umum anggaran pemerintah dapat disusun dengan dua

pilihan struktur atau klasifikasi yaitu klasifikasi ekonomi

dan fungsional. Dimana klasifikasi ekonomi sangat

dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan dengan melihat

pada dana yang tersedia pada pengelolaan keuangan. Salah

satu bidang yang dapat menilai pengelolaaan keuangan

adalah bidang akuntansi, karena keahlian pada bidang

tersebut dapat membantu pengambilan keputusan.

Tunjangan merupakan salah satu unsur klassifikasi

Page 52: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

28

ekonomi untuk belanja yaitu termasuk ke dalam belanja

pegawai.

Penerapan pemberian tambahan penghasilan Pegawai

Negeri Sipil sebagai salah satu cara yang dilakukan

pemerintah dalam mengembangkan pembangunan daerah.

Tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil merupakan

salah satu elemen penting dalam dalam hubungan kerja dan

pencapaian pembangunan. Dalam hal ini tambahan

penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TP-PNS) yang ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1980 Tanggal

13 Maret 1980 pemerintah dalam Pemberian Tambahan

Penghasilan Bagi Pegawai negeri dan Pejabat Negara dalam

rangka meningkatkan mutu, prestasi kerja serta untuk

mencapai daya guna yang sebesar-besarnya, maka

dipandang perlu untuk memberikan Tambahan Penghasilan

Pegawai Negeri Sipil.

2.1.2 Pengertian (PNS) Pegawai Negeri Sipil

Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, pengertian

Pegawai Negeri Sipil didefinisikan atau dirumuskan sebagai berikut:

“Pegawai Negeri adalah warga Negara Republik Indonesia yang telah

memenuhi syarat yang ditentukan , diangkat oleh pejabat yang berwenang

dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara

Page 53: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

29

lainnya, dan gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.”

Setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

pokok-pokok Kepegawaian, ketentuan mengenai pengertian Pegawai

Negeri Sipil sudah tidak berlaku dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun

1974 dan telah disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun

1999 tentang pokok-pokok Kepegawaian dalam Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1974, pengertian Pegawai Negeri dirumuskan Bab 1 Pasal 1, yaitu

sebagai berikut: “Pegawai Negeri Sipil adalah warga Negara Republik

Indonesia yanh telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh

pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,

atau diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan

perudang-undangan yang berlaku.’

Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara. Aparatur Sipil Negara atau yang biasa disingkat dengan ASN

adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai

Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah pegawai negeri sipil dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat

pembina kepegwaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan

atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

Page 54: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

30

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Undang-Undang RI Nomor 5

Tahun 2014 tentaang Aparatur Sipil Negara adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN

secara tetap oleh pejabat pembina kepagawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) terbagi dalam menjadi 4 golongan

menurut Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Jo PP Nomor 13

Tahun 2002 yaitu:

1. Golongan I

a. I a yaitu Juru Muda

b. I b yaitu Juru Muda Tingkat I

c. I c yaitu Juru

d. I d Juru Tingkat I

2. Golongan II

a. II a yaitu Pengatur Muda

b. II b yaitu Pengatur Muda Tingkat I

c. II c yaitu Pengatur

d. II d yaitu Pengatur Tingkat I

3. Golongan III

a. III a yaitu Penata Muda

b. III b yaitu Penata Muda Tingkat I

c. III c yaitu Penata

d. III d yaitu Penata Tingkat I

Page 55: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

31

4. Golongan IV

a. IV a yaitu Pembina

b. IV b yaitu Pembina Tngkat I

c. IV c yaitu Pembina Utama Madya

d. IV d yaitu Pembina Utama

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah

aparatur negara, abdi negara yang terikat oleh peraturan pemerinth dan

bekerja untuk negara, agar tujuan pemerintah dapat terlaksana dan

memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat luas sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Eselon adalah tingkat jabatan struktural, eselon tertinggi sampai

dengan eselon terendah dan jenjang pangkat untuk setiap eselon

sebagaimana tersebut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Jenjang Pangkat Untuk setiap Eselon

Eselon Terendah Tertinggi

Pangkat Gol Pangkat Gol

I.a Pembina Utama IV/e Pembina Utama IV/e

I.b Pembina Utama

Madya

IV/d Pembina Utama IV/e

II.a Pembina Utama

Madya

IV/c Pembina Utama Madya IV/d

II.b Pembina Tingkat I IV/b Pembina Utama Muda IV/c

III.a Pembina IV/a Pembina Tingkat I IV/b

III.b Penata Tingkat I III/d Pembina IV/a

Page 56: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

32

IV.a Penata III/c Penata Tingkat I III/d

IV.b Penata Muda Tingkat I III/b Penata III/c

V Penata Muda III/a Penata Muda Tingkat I III/b

Penerapan eselon di tingkat daerah:

a. Eselon I yaitu Sekretaris Daerah

b. Eselon II yaitu Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Biro, Kepala Dinas,

Kepala Badan

c. Eselon III yaitu Sekretaris Badan, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang,

Kepala Bagian

d. Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi

2.1.3 Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural

Ketentuan pelaksanaan peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun

2000 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

2002. Pejabat struktural yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil

dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi Negara.

Syarat pengangkatan untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural

seorang Pegawai Negeri Sipil hrus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil

2. Serendah-rendahnya memiliki pangkat 1 (satu) tingkat dibawah

jenjang pangkat yang ditentukan

3. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan

Page 57: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

33

4. Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai

baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

5. Memiliki komptensi jabatan yang diperlukan.

6. Sehat jasmani dan rohani

Pelaksanaan pengangkatan dalam jabatan struktural eselon II

kebawah di Kabupaten/Kota, ditetapkan oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota setelah mendapat pertimbangan dari

Baperjakat Instansi Daerah Kabupaten/Kota.

Khusus untuk pengangkatan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota,

ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota

setelah mendapat persetujuan pimpinan DPRD Kabupaten/Kota yang

bersangkutan, dengan ketentuan calon yang diajukan kepada pimpinan

DPRD tersebut telah mendapat pertimbangan Baperjakat Instansi Daerah

Kabupaten/Kota.

2.1.4 Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TP-PNS)

Bahwa dalam rangka meningkatkan motivasi kerja Pegawai negeri

Sipil dilingkungan Pemerintah Kota Serang dan untuk mengoptimalkan

pelaksanaan tugas pokok serta fungsi yang melekat pada Pegawai Negeri

Sipil, maka kesejahteraannya perlu ditingkatkan dengan diberikan

tambahan penghasilan.

Dalam Peraturan Walikota Serang Pasal 1 Ayat (7) yang berbunyi

tambahan penghasilan diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan

Page 58: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

34

pegawai berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja,

kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan atau pertimbangan obyektif lainnya.

Kriteria pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil

(TP-PNS) dalam Peraturan Walikota Serang Nomor 2 tahun 2012 Pasal 4.

Tambahan penghasilan diberikan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil

berdasarkan kemampuan keuangan daerah dengan kriteria:

a. Beban kerja Pegawai Negeri Sipil yang dibebani pekerjaan untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai melampaui beban kerja

normal.

b. Kondisi Kerja Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan

tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki resiko tinggi.

Menurut Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Tahun 1997,

pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang

harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam

jangka waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu

teknik untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja

suatu unit organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara

sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis

beban kerja atau teknik manajemen lainnya. Lebih lanjut dikemukakan

pula, bahwa pengukuran beban kerja merupakan salah satu teknik

manajemen untuk mendapatkan informasi jabatan, melalui proses

penelitian dan pengkajian yang dilakukan secara analisis. Informasi

jabatan tersebut dimaksudkan sebagai alat untuk menyempurnakan

Page 59: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

35

aparatur, baik di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan Sumber Daya

Manusia.

Dengan demikian beban kerja adalah suatu tanggung jawab yang

diberikan kepada suatu unit organisasi atau pegawai yang bekerja dalam

organisasi tersebut dengan sekumpulan program atau kegiatan yang harus

dilaksanakan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan peraturan Walikota

Serang No. 2 tahun 2012 sebagai indikator dalam variabel TP-PNS.

2.1.5 Pihak-Pihak yang diberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)

Dalam Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 tahun 2008 tentang

Pembentukan dan sususan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang pada bab

XVI Pasal 35 mengenai Eselonering yaitu:

1. Kepala Dinas merupakan jabata struktural eselon II B;

2. Sekretaris merupakan jabatan struktural eselon III A;

3. Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon III B;

4. Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala UPT dan Kepala Tata

Usaha pada Sekolah Kejuruan merupakan jabatan strutural eselon IV

A;

5. Kepala Sub Bagian tata Usaha pada UPT merupakan jabatan

struktural eselon IV B;

Page 60: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

36

6. Kepala Tata Usaha pada Sekolah lanjutan Tingkat Menengah dan

Kepala Tata Usaha Tingkat Pertama merupakan jabatan struktural

eselon IV A.

Berdasarkan Keputusan Walikota Serang Nomor: 902/Kep. 5-

Huk/2014 tentang besaran pemberian tambahan pengahsilan Pegawai

Negeri Sipil di lingkungan Kota Serang Tahun Anggaran 2014.

1. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja diberikan kepada

pejabat struktural, staf ahli, pejabat fungsional dan pelaksana dengan

kriteria PNS bekerja melampaui beban kerja normal, dengan besaran

sebagai berikut

a. Pejabat Struktural

1. Eselon II a Sebesar Rp 15.000.000,-/orang/bulan

2. Eselon II b sebesar Rp 7.500.000,-/orang/bulan

3. Eselon III a sebesar Rp 3.921.500,-/orang/bulan

4. Eselon III b sebesar Rp 3.542.000,-/orang/bulan

5. Eselon IV a sebesar Rp 2.656.500,-/orang/bulan

6. Eselon IV b sebesar Rp 1.391.500,-/orang/bulan

7. Eselon V a sebesar Rp 1.138.500,-/orang/bulan

b. Staf Ahli

1. Setara dengan Eselon II b sebesar Rp 7.500.000,-/orang/bulan

c. Pejabat Fungsional

Page 61: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

37

1) Fungsional Auditor /Pengawas Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan Daerah

1. Auditor Madya sebesar Rp 3.542.000,-/orang/bulan

2. Auditor Muda sebesar Rp 2.656.500,-/orang/bulan

3. Auditor Pratama sebesar Rp 2.310.000,-/orang/bulan

2) Fungsional Dokter

1. Golongan IV sebesar 1.000.000,-/orang/bulan

2. Golongan III sebesar Rp 800.000,-/orang/bulan

3) Fungsional Guru dan Fungsional Kesehatan

1. Golongan IV sebesar Rp 605.000,-/orang/bulan

2. Golongan III sebesar Rp 440.000,-/orang/bulan

3. Golongan II sebesar Rp 330.000.-/orang/bulan

d. Pelaksana

1. Golongan IV sebesar Rp 660.000,-/orang/bulan

2. Golongan III sebesar Rp 550.000,-/orang/bulan

3. Golongan II sebesar Rp 330.000.-/orang/bulan

4. Golongan I sebesar Rp 330.000,-/orang/bulan

2. Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan kondisi kerja diberikan kepada:

a. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) sebesar Rp 1.644.500,-

/orang/bulan

b. Bendahara Pengeluaran sebesar Rp 1.265.000,-/orang/bulan

c. Bendahara Penerimaan sebesar Rp 1.138.500,-/orang/bulan

d. Bendahara Pembantu sebesar Rp 580.000,-/orang/bulan

Page 62: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

38

e. Pengurus Barang sebesar Rp 1.100.000,-/orang/bulan

2.1.6 Manajemen Perkantoran

Menurut Rahmawati (2014:63) bahwa produktivitas suatu

organisasi secara langsung atau tidak langsung akan dipengaruhi oleh

penataan ruang kerja (layout). Menurut Quible dalam Rahmawati

(2014:63), layout menjelaskan penggunaan ruang seacara efektif serta

mampu memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang

dilakukan, maupun memberikan kesan yang mendalam bagi pegawai.

Untuk melihat tentang kenyamanan dalam bekerja yang disebut

Ergonomics. Menurut Rahmawati (2014:71) ergonomic adalah ilmu

terapan yang digunakan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan

dengan tingkat kenyamanan, efisiensi, dan keamanan dalam mendesain

tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis pegawai

dikantor.

Dalam Sukoco (2007:207) menjelaskan bahwa penelitian yang

dilakukann oleh Chao, Schwartz, Milton, dan Burge menunjukkan bahwa

lingkungan yang tidak sehat dan nyaman akan menurunkan tingkat

produktivitas maupun moral pegawai.

Adapun 4 aspek yang termasuk kedalam lingkungan perkantoran

yaitu :

1. Sistem Pencahayaan.

Menurut McShane dalam Sukoco (2007:208) mendeskripsikan bahwa

80 hingga 85 persen informasi yang terima pegawai di kantor adalah

Page 63: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

39

menggunakan indera penglihatan (mata). Kelelahan pada mata akan

berpengaruh pada produktivitas kerja mereka. Oleh karena itu sistem

pencahayan yang efektif harus memperhitungkan kualitas dan

kuantitas cahaya yang sesuai dengan tugas, ruanagan, serta pegawai

itu sendiri.

2. Warna

Dalam Sukoco (2007:214) warna adalah satu elemen dalam

lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi

pegawai

3. Suara dan Udara

Dalam Rahmawati (2014:75), bahwa tingkat kebisingan juga

berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Suasana kantor yang ramai dan

berisik berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang membutuhkan

konsentrasi tinggi. Selain suara, sirkulasi udara berpengaruh juga

terhadap produktivitas kerja pegawai. Ruangan yang terlalu panas atau

dingin dapat bepegaruh pada pegawai oleh karena itu ruangan kantor

harus dapat mengontrol temperature udara.

Page 64: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

40

4. Keamanan

Dalam Rahmawati (2014:76) sebuah kantor harus dilengkapi dengan

fasilitas keamanan kantor seperti penggunaan sharedder (penghancur

dokumen kertas), penggunaan pengaman kantor, penggunaan pencatat

waktu, sistem keamanan terintegrasi, dan mengginakan password

untuk mengakses data di komputer.

Dengan demikian layout atau tata ruang kerja berpangaruh pada

kinerja pegawai, pentingnya penataan ruang sesuai dengan keadaan dan

kondisi tugas yang dikerjakan. Kenyamanan tata ruang kerja mulai dari

sistem pencahayaan, warna, suara dan udara, keamanan harus sesuai agar

dapat menghasilkan kinerja yang baik sehingga tujuan dapat tercapai.

Selain layout atau penataan ruang dalam kantor penunjang lain untuk

kelancaran dalam melaksanakan pekerjaan yaitu fasilitas sarana dan

prasarana. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 48 Tahun 2013 tentang standar

sarana dan prasarana kantor menjelaskan standar sarana dan prasarana

kantor adalah pedoman yang dipakai sebagai ukuran baku ruang kantor,

perlengkapan kantor, dan kendaraan dinas. Sarana adalah fasilitas yang

secara langsung berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan

tugas dan fungsi pekerjaan. Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak

langsung berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan tugas dan

fungsi pekerjaan. Dengan demikian pentingya suatu fasilitas sarana dan

prasarana yang lengkap untuk menunjang pekerjaan di kantor, dengan

Page 65: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

41

lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana di kantor maka pekerjaan tidak

ada hambatan untuk segera diselesaikan.

2.1.7 Kinerja

Kinerja dapat digunakan untuk menunjukan keluaran

organisasi/instansi pemerintah, alat, fungsi-fungsi manajemen atau

keluaran seorang pegawai. Konsep kinerja merypakan singkatan dari

kinetika energi kerja yang padanannya dalam bahasa Inggris adalah

performance diindonesiakan sebagai performa. Kinerja mempunyai

hubungan kausal dengan kompetensi. Kinerja merupakan fungsi dari

kompetensi , sikap dan tindakan. Kompetensi melukiskan karakteristik

pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk melakukan suatu

pekerjaan atau peran tertentu secara efektif.

2.1.7.1 Pengertian Kinerja

Dalam rangka menjalankan roda pemerintahan, maka pemerintah

sebagai motor penggeraknya harus aktif dan berani merubah kebiasaan

yang tidak produktif. Keadaan ini perlu diketengahkan, karena selama ini

untuk mendapat layanan dari kantor atau instansi pemerintah pada

umumnya sangat lambat, sehingga kesan tidak produktif segera muncul

saat berhadapan dengan pegawai pemerintah.

Hal ini didasarkan pada pemikiran, bahwa pemerintahan tidak akan

berjalan dengan baik jika sumber daya manusia pendukungnya yang

menggerakkan jalannya roda pemerintahan tidak memiliki kemampuan

Page 66: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

42

untuk menunjukan kinerja dan profesionalisme dalam menjalankan

tugasnya. Dan dalam hal ini diperlukannya suatu pembekalan pembinaan

yang berkelanjutan dengan didukung sarana dan prasarana serta tingkat

kesejahteraan yang memadai.

Menurut Mangkunegara (2007:67), istilah kinerja berasal dari job

perfomance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi

kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:2), pengertian

performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi

kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan

sebagai hasil kerja, tetapi bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja

adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan

tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara

mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan

konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

Umam (2010:186), mengutip Campbell menyatakan bahwa kinerja

sebagai sesuatu yang tampak, yaitu individu relevan dengan tujuan

organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi

dalam mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Tercapainya kinerja yang

Page 67: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

43

baik tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula.

Kinerja adalah catatan mengenai akibat-akibat yang dihasilkan pada

sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu yang

berhubungan dengan tujuan organisasi.

Umam (2010:188), mengutip Chrington mengatakan bahwa kinerja

menunjukkan pencapaian target kerja yang berkaitan dengan kualitas,

kuantitas, dan waktu. Pencapaian kinerja tersebut dipengaruhi oleh

kecakapan dan waktu. Kinerja yang optimal akan terwujud bilaman

organisasi dapat memilih karyawan yang memiliki motivasi dan kecakapan

yang sesuai dengan pekerjaannya serta memiliki kondisi yang

memungkinkan mereka agar bekerja secra maksimal.

Sedarmayanti (2009:51) mengartikan kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangggung jawab. Adapun standar

kinerja yang ada menurut T.R Mitchell adalah:

1. Quality of work, yaitu kualitas pekerjaan yang dihasilkan dapat

memuaskan bagi penggunanya atau tidak, sehingga hal ini dijadikan

sebagai standar kerja.

2. Communication, yaitu pegawai mampu melakukan komunikasi yang

baik antara pegawai ataupun dengan pimpinannya.

3. Promptness, yaitu kecepatan bekerja yang diukur oleh tingkat waktu,

sehingga pegawai dituntut untuk bekerja cepat dalam mencapai

kepuasan dan peningkatan kerja.

4. Capability, yaitu kehandalan dalam menyelesaikan tugas dan

pengetahuan tentang pekerjaan

5. Initiative, yaitu tingkat inisiatif dan tanggung jawab terhadap

pekerjaan

Page 68: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

44

Dari pengertian diatas, kinerja merupakan suatu hasil kerja atau

prestasi kerja yang sedang dilaksanakan atau telah dilaksanakan yang

sesuai dengan tujuan, pokok dan fungsinya masing-masing.

2.1.8 Perilaku Kerja

Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 mengenai disiplin

Pegawai Negeri Sipil. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan

Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan

yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan /atau peraturan

kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman

disiplin.

Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan

PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan

disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

Perilaku kerja merupakan sikap yang ditunjukan dan dilakukan

dalam dunia kerja dalam mengemban tanggung jawab. Perilaku kerja dapat

dicerminkan dengan kedisiplinan.

Pengertian disiplin dalam Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Republik Indonesia Nomor: Per/87/M.PAN/8/2005 tentang pedoman

peningkatan pelaksanaan efisiensi, penghematan dan disiplin kerja Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara adalah sikap mental sumber daya

manusia Aparatur Negara yang tercermin dalam perbuatan dan perilaku

pribadi atau kelompok, berupa kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan

Page 69: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

45

kerja, hukum dan norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara yang dilakukan secara sadar.

Dalam Peraturan Walikota Serang Nomor 12 tahun 2008 tentang

tata tertib kerja pegawai dilingkungan pemerintah Kota Serang mengenai

jam kerja yaitu:

a. Hari senin sampai dengan hari kamis: jam 07.30 s/d 16.00 WIB

b. Waktu istirahat hari senin s/d kamis : jam 12.00 s/d 13.00 WIB

c. Hari jumat: jam 07.30 s/d 16.30 WIB

d. Waktu istirahat hari jumat: jam 11.30 s/d 13.00 WIB

Pengertian disiplin dalam Sedarmayanti (2009:10) merupakan salah

satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting dan merupakan

kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya disiplin maka sulit

mewujudkan tujuan yang maksimal. Kedisiplinan merupakan keinginan dan

kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan disiplin merupakan kepatuhan

terhadap peraturan atau mengikuti tata tertib yang telah dibuat oleh

pemerintah agar semua berjalan sesuai dengan rencana.

2.1.8.1 Manajemen Kinerja

Perusahaan atau organisasi pemerintah merekrut seorang pegawai

dengan ekspektasi atau harapan tertentu. Harus melaksanakan suatu

pekerjaan tertentu dengan cara tertentu dan menghasilkan kinerja tertentu.

Page 70: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

46

Armstrong dalam Wirawan (2009:99) mendefinisikan manajemen kinerja

sebagai:

“performance management is a process ehich is designed to improve

organizational, team and individual performance and which is owned and

driven by line manajers”. (Manajemen kinerja merupakan proses yang

bertujuan meningkatkan kinerja individu pegawai, kinerja tim kerja, dan

kemudian meningkatkan kinerja organisasi. Proses manajemen kinerja

dilakukan bersama antara maajer dan pegawai).

Menurut Wirawan (2009:99), bahwa manajemen kinerja bertujuan

mengembangkan sejumlah aspek yaitu:

(1) Manajemen kinerja berupaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan

oleh organisasi atau perusahaan. Tujuan tersebut dicapai melalui

partisipasi individu pegawai dalam mencapai tujuan dari

tugasnyayang hasilnya berupa kinerja pegawai. Manajemen kinerja

berupaya meningkatkan kinerja karyawan secara terus menerus atau

minimal mempertahankannya juka sudah mencapai standar

kinerjanya.

(2) Manajemen kinerja berupaya menciptakan dan meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi pegawai terus-menerus.

(3) Manajemen kinerja berupaya eningkatkan efesiensi dan efektivitas

proses pencapaian tujuan.

(4) Manajemen kinerja mengukur kinerja mengukur kinerja individu

karyawan, tim kerja, dan kinerja perusahaan atau organisasi secara

periodik.

Menurut Bacal dalam Wibowo (2007), bahwa manajemen kinerja

sebagai proses komunikasi yang dilakukan secara terus-menerus dalam

kemitraan antara karyawan dengan atasan langsungnya. Proses komunikasi

ini meliputi kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman

mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Proses komunikasi merupakan

suatu sistem, memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus

diikutsertakan, apabila manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai

tambah bagi organisasi, manajer, dan karyawan.

Page 71: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

47

Menurut Sedarmayanti (2013:87) adalah pendekatan stratejik dan

terintegrasi untuk menghasilkan keberhasilan yang berkelanjutan bagi

bekerja di dalam organisasi dan dengan mengembangkan kapabilitas tim

dan individu pemberi kontribusi. Manajemen kinerja adalah stratejik,

dalam arti mengenai isu yang lebih luas yang dihadapi perusahaan agar

dapat berfungsi secara efektif dalam lingkungan dan dengan arah secara

umum bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

kinerja merupakan suatu komunikasi didalan suatu tim organisasi, baik

komunikasi antara sesama karyawan ataupun karyawan dengan atasannya

langsung demi tercapainya suatu tujuan organisasi tersebut.

Dalam manajemen kinerja ini, sangat diperlukannya suatu

komunikasi antara karyawan dengan atasan langsung untuk demi

tercapainya suatu tujuan organisasi tersebut. Namun apabila atasan

langsung lepas tanggung jawab dan selalu melimpahkan tanggung jawab

kepada staf maka akan akan terjadi kehilangan komunikasi sehingga

tujuan dari organisasi tersebut tidak tercapai.

Dalam Sudarmanto (2009:144) penjelasan fungsi-fungsi

manajemen secara singkat sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning) yaitu proses pengambilan keputusan untuk

menentukan skala prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

kurun waktu tertentu berdasarkan pertimbangan tertentu.

Page 72: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

48

b. Pengorganisasian (organizing) yaitu suatu proses pernyususnan

struktur organisasi, pembagian kinerja/tugas kepada satuan kerja atau

jabatan tertentu disertai pendelegasian wewenang untuk melaksanakan

tugas dimaksud.

c. Penggerakan (actuating) yaitu suatu proses mendorong berfungsinya

atau berjalannya tahapan/fungsi-fungsi manajemen secara menyeluruh

agar kegiatan dapat terlaksana.

d. Pengendalian (controlling) yaitu suatu proses untuk memastikan

bahwa pelaksanaan sesuai dengan rencana dengan pengawasan,

penyempurnaan dan menghindari kesalahan dalam pelaksanaan.

e. Pengarahan (directing) yaitu suatu proses pelaksanaan tugas dengan

memberikan pengarahan kepada staf agar dapat bekerja sesuai dengan

kewenangan atau tugasnya.

f. Pelaporan (reporting) yaitu suatu proses penyampaian pelaksanaan

kegiatan kepada tingkatan manajemen dalam kurun waktu tertentu

sesuai dengan kebutuhan organisasi.

g. Evaluasi (evaluating) yaitu suatu proses membandingkan antara

pelaksanaan dengan perencanaan untuk mengetahui sejauh mana

pelaksanaan tugas dapat mencapai tujuan dan sasaran.

Perencanaan pada dasarnya merupakan tahap awal dari sistem

manajemen, perencanaan kinerja merupakan tahap awal dari manajemen

kinerja. Dalam simanjuntak (2011:34-35) perencanaan kinerja adalah

meyusun rencana tindakan kinerja, baik untuk setiap unit organisasi dan

Page 73: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

49

atau kelompok orang maupun untuk setiap jabatan individu atau

perorangan. Rencana tindakan kinerja merupakan rincian dari uraian

jabatan dan memuat target-target yang harus tercapai dalam kurun waktu

tertentu, kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai masing-

masing target tersebut. Rencana tindakan kinerja memuat tahapan proses

dan penjadwalan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai target

tertentu.

2.1.9 Penilaian Kinerja

Menurut Rivai dalam Suwatno dan Donni (2011:196), penilaian

kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan

untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran.

Dengan demikian, penilaian kinerja adalah merupakan hasil kerja

karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya.

Menurut Alwi dalam Umam (2010:191) secara teoritis, tujuan

penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan

development. Suatu yang bersifat evaluation harus menyelesaikan :

1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi

2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision

3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi system seleksi

Adapun yang bersifat development penilai harus menyelesaikan :

1. Prestasi real yang dicapai individu

2. Kelemahan-kelemahan individu yang menghambat kinerja

3. Prestasi-prestasi yang dikembangkan

Page 74: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

50

Adapun manfaat penilaian knerja merupakan kontribusi hasil-hasil

penilaian yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi,

secara terperinci, manfaat penilaian kinerja bagi organisasi adalah :

1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

2. Perbaikan kinerja

3. Kebutuhan latihan dan pengembangan

4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,

pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja

5. Untuk kepentingan penelitian pegawai

6. Membenatu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

Menurut Simanjuntak (2011:226), sistem pengukuran kinerja

merupakan dari siklus manajemen kinerja yang terdiri dari penetapan

indikator kinerja, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan evaluasi

kinerja. Kelayakan indikator diteliti dari segi relevansinya dengan

pencapaian tujuan atau sasaran yang akan diukur, untuk menunjukkan

tingkat efisiensi penggunaan sumber daya, untuk menunjukkan

keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan atau sasaran.

Dalam suwatno dan Donni (2011:197) mengutip dari Mondy dan

Noe penilaian kinerja merupakan suatu sistem formal yang secara berkala

digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu dalam menjalankan tugas-

tugasnya. Sedangkan Meija, dkk (2004:222-223) mengungkapkan bahwa

penilaian kinerja merupakan suatu proses yang terdiri dari:

a. Identifikasi, yaitu menetukan faktor-faktor kinerja yang berpengaruh

terhadap kesuksesan suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan

mengacu pada hasil analisa jabatan

b. Pengukuran, merupakan inti dari proses sistem penilaian kinerja. Pada

proses ini, pihak manajemen menetukan kinerja karyawan yang

bagaimana yang termasuk baik dan buruk. Manajemen dalam suatu

organisasi harus melakukan perbandingan dengan nilai-nilai standar

Page 75: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

51

atau membandingkan kinerja antar karyawan yang memiliki kesamaan

tugas

c. Manajemen, proses ini merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian

kinerja. Pihak manajemen harus berorientasi ke masa depan untuk

meningkatkan potensi karyawan di organisasi yang bersangkutan hal

ini dapat dilakukan dengan pemberian umpan balik dan pembinaan

untuk meningkatkan kinerja karyawannya.

2.1.9.1 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil

(DP3)

Salah satu sistem evaluasi kinerja yang dipakai oleh Pegawai

Negeri Sipil adalah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai

Negeri Sipil (DP3). Sistem DP3 dilaksanakan berdasarkan Peraturan

Pmenerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1979 tentang Peilaian

Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PP 10 1979). Peraturan

pemerintah ini disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

tentang Pokok-pokok Kepegawaian. PP 10 1979 ini mengganti Peraturan

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1952 tentang Daftar Pernyataan Kecakapan

untuk Pegawai Negeri, sistem evaluasi kinerja untuk pegawai Negeri

sebelumnya. Operasional pelaksanaan pemerintah ini dilaksanakan

melalaui Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara

Nomor 02/SE/1980 Tanggal 11 Februari 1980.

Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil di Indonesia, dilakukan

dengan berdasarkan undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang

perubahan atas undang-undang nomor 8 tahun 1974 jo. PP tahun 1979

tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS.

Page 76: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

52

Penilaian tersebut tertuang dalam suatu daftar yang lazim disebut

DP-3 (daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan), yang berarti suatu daftar

yang memuat hasil penilaian pelaksaan pekerjaan seorang PNS dalam

jangka waktu 1 (satu) tahun dan dibuat oleh penilai (pasal 1 huruf a PP

tersebut). Sedangkan pejabat penilai adalah atasan langsung PNS yang

dinilai, dengan ketentuan serendah-rendahnya kepala urusan dan pejabat

lain yang setingkat dengan itu.

Unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian pelaksanaan pekerjaan

DP3 yaitu :

1. Kesetiaan, yaitu tekad dan keseanggupan umtuk mentaati,

melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh

kesabaran dan tanggungjawab. Sikap ini dapat dilihat dari perilaku

sehari-hari serta perbuatan pegawai dalam melaksanakan tugas.

2. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam

melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Pada umumnya,

prestasi kerja dipngaruhi oleh percakapan, pengalaman dan

kesungguhan PNS yang bersangkutan.

3. Tanggungjawab, yaitu kesanggupan pegawai dalam menyelesaikan

pekerjaan tugas yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya

dan tepat pada waktunya serta berani dalam menanggung resiko atas

keputusan yang telah diambil atau tindakan yang dilakukan.

4. Ketaatan, yaitu kesanggupan pegawai untuk mentaati segala peraturan

perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati

Page 77: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

53

perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang serta

kesanggupan untuk tidak melanggar aturan yang telah ditentukan.

5. Kejujuran, yaitu ketulusan hati pegawai dalam melaksanakan dan

kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang

diembannya.

6. Kerjasama, yaitu kemampuan pegawai untuk kerjasama dengan orang

lain dalam menyelesaikan tugas yang ditentukan sehingga mencapai

daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

7. Prakarsa, yaitu kemampuan pegawai untuk mengambil kepuyusan

langkah-langkah atau melaksanakan semua tindakan yang diperlukan

dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari

pimpinan.

8. Kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain

sehingga dapat diarahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas.

2.1.9.2 Penilai dan Ternilai dalam DP3

Sistem DP3 mempunyai hierarki penilai, penilai menilai ternilai

pegawai negeri yang berada langsung dibawahnya:

1) Menteri menilai sekretaris jenderal, inspektur jenderal, direktur

jenderal, kepala badan (pejabat eselon I), dan pejabat lainnya yang

scara langsung berada dibawahnya.

Page 78: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

54

2) Pimpinan unit eselon I (sekretaris jenderal, direktur jenderal, kepala

badan) menilai para pejabat eselon II (direktur dan kepala pusat) yang

secara langsung berada dibawahnya

3) Pimpinan pejabat eselon II menilai para kepala bagian atau kepala

subdirektorat yang secara langsung berada dibawahnya

4) Kepala bagian atau kepala subdirektorat (pejabat eselon III) menilai

kepala seksi yang secara langsung berada dibawahnya

5) Kepala seksi (pejabat eselon IV) menilai para pegawai dibawahannya

6) Gubernur (kepala daerah tingkat I) menilai kepala dinas (pejabat

eselon II di daerah) yang secara langsung berada dibawahnya, eselon

II menilai eselon III, dan seterusnya

7) Kepala daerah tingkat II (bupati dan walikota) menlai kepala dinas

daerah tingkat II dan seterusnya.

2.1.9.3 Penilaian Prestasi Kerja PNS

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46

Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.

Penilaian prestasi kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara

sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja

pegawai dan perilaku PNS. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk

menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem

prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi

kerja.

Page 79: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

55

Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil secara sistematik

penekanannya pada pengukuran tingkat capaian Sasaran Kerja Pegawai

atau tingkat capaian hasil kerja (output) yang telah direncanakan dan

disepekati antara pejabat penilai dengan Pejabat Pegawai Negeri Sipil

yang dinilai sebagai kontrak prestasi kerja.

Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil secara strategis

diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yang disyaratkan

untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan bukan penilaian atas

kepribadian seseoramg Pegwai Negeri Sipil. Unsur perilaku yang

mempengaruhi prestasi kerja yang dievaluasi memang relevan dan secara

signifikan berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan dalam

jenjang jabatan setiap individu Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.

Penilaian perilaku kerja terdiri dari beberapa aspek, yaitu :

a. Orientasi Pelayanan

b. Integritas

c. Komitmen

d. Disiplin

e. Kerja sama

f. kepemimpinan

Untuk mencapai obyektifitas penilaian prestasi kerja Pegawai

Negeri Sipil, diperlukan parameter penilaian sebagai ukuran dan standar

penilaian hasil kerja yang nyata dan terukur dari tingkat capaian Sasaran

Kerja Pegawai. Oleh karena itu penilaian prestasi kerja secara sistematik

Page 80: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

56

menggabungkan antara penetapan Sasaran Kerja Pegawai dengan

penilaian proses pelaksanaan pekerjaan yang trcermin dalam perilaku kerja

produktif, hasilnya direkomendasikan untuk dasar pertimbangan tindakan

pembinaan dan pengembangan karier Pegawai negeri Sipil yang dinilai.

2.1.9.4 Unsur-unsur Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

1. Kegiatan Tugas Jabatan

Setiap Kegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan harus didsarkan

pada rincian tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan, yang

secara umum telah ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi.

Kegiatan tugas Jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada

rencana kerja tahunan organisasi, sebagai implementai kebijakan

dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah

ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil (end result) secara nyata

dan terukur.

a. Tingkat Eselon I

Kegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada

rencana strategis (renstra) dan rencana kerja (renja) tahunan organisasi

(SKO), dijabarkan sesuai dengan uraian tugas jabatannya, menjadi SKU

eselon I yang dioperasionalkan menjasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

pejabat eselon I, sebagai implementasi kebijakan untuk mencapai tujuan

dan sasaran organisasi.

Page 81: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

57

b. Tingkat Eselon II

Kegiatan Tugas Jabatan yang dilakukan harus mengacu pada renacana

kerja tahunan unit tingkat eselon I (SKU) dijabarkan sesuai dengan

uraian tugas jabatannya menjadi SKU eselon II yang dioperasionalkan

menjadi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pejabat eselon II, dalam rangka

mencapai SKU eselon I.

c. Tingkat Eselon III

Kegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada

rencana kerja tahunan unit tingkat eselon II (SKU) dijabarkan sesuai

dengan uraian tugas jabtannya menjadi SKU eselon III yang

dioperasionalkan menjadi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pejabata eselon

III, dalam rangka mencapai SKU eselon II

d. Tingkat Eselon IV

Kegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada

rencana kerja tahunan unit tingkat eselon III (SKU) dijabarkan sesuai

dengan uraian tugas jabtannya menjadi SKU eselon IV yang

dioperasionalkan menjadi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pejabata eselon

IV, dalam rangka mencapai SKU eselon III.

e. Tingkat Eselon V

Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada

Sasarn Kegiatan Pegawai (SKP) pejabat struktural eselon IV dijabarkan

sesuai dengan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugasnya

menjadi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pejabat struktural eselon V.

Page 82: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

58

f. Jabatan Fungsionl Umum

Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pejabat fungsional umum,

kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada

Sasaran Kerja (SKP) pejabat struktural eselon IV atau eselon V

dijabarkan sesuai dengan tugas, wewenang, tanggung jaab, dan uraian

tugasnya sebagai kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pejabat

fungsional umum.

g. Jabatan Fungsional Tertentu

Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pejabat fungsional tertentu,

kegiatan tugas jabatnnya disesuaikan dengan butir-bytir kegiatan

berdasarkan perturan perundang-undangan yang mengatur tentang

jabatan fungsional.

2. Angka Kredit

Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau

akumulasi nilai. Butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang

PNS dalam rangka pembinaan karier dan jabtannya. Setiap PNS yang

mempunyai jabatan fungsional tertentu diharuskan untuk mengisi

angka kredit setiap tahun sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

3. Target

Setiap pelaksanaan Kegiatan Tugas Jabatan harus ditetapkan target

yang akan diwujdkan secara jelas, sebagai ukuran penilaian prestasi

kerja. Target merupakan jumlah beban kerja yang akan dicapai oleh

Page 83: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

59

setiap PNS dalam kurun waktu tertebtu. Target bukan merupakan

standar prestasi kerja yang ideal, bukan merupakan ukuran minimal

atau ,aksimal, tetapi merupakan ukuran atau tolok ukur prestasi kerja

yang realistis tetapi penuh tantangan. Oleh karena itu dalam

menetapkan target prestasi kerja harus mempertimbangkan 4 aspek

yaitu:

a. Aspek Kuantitas (target ouput)

Dalam menentukan target kuantitas/ouput (TO) dapat berupa

dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, laporan dan sebagainya.

b. Aspek Kualitas (target kualitas)

Dalam menetapkan target kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu

hasil. Dalam menetapkan target kualitas (TK) harus memprediksi pada

mutu hasilkerja yang baik, dalam hal ini yang diberikan adalah 100

dengan sebutan Sangat Baik, misalnya target kualitas harus 100.

c. Aspek Waktu (target waktu)

Dalam menetapkan target waktu (TW) harus memperhitungkan berapa

waku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan,

misalnya satu bulan, triwulan, caturwulan, semester, 1 (satu) tahun

dan lain-lain

d. Aspek Biaya (Target Biaya)

Dalam menetapkan target biaya (TB) harus memperhitungkan berapa

biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 1

(satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, milyaran dan lain-lain.

Page 84: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

60

2.2 Penelitian Terdahulu

Temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya

merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data pendukung

dalam sebuah penelitian. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti

perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan

dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal

ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan

Pengaruh TP-PNS terhadap kinerja eselon III dan IV. Sebagai bahan

pertimbangan dalam penelitian ini, akan dicantumkan beberapa hasil

penelitian terdahulu berupa skripsi, tesis dan jurnal yang pernah penelitibaca

diantaranya:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ris Souisa (2013), dengan

judul Pengaruh Kebijakan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) terhadap

semangat kerja aparatur pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kota

Manado. Hasil atau temuan pada penelitian tersebut yaitu secara umum

kebijakan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) mempunyai hubungan

fungsional posisitf dan signifikan terhadap semangat kerja aparatur pada

Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah. Hal ini menunjukan bahwa

kerbijakan perbaikan penghasilan berupa pemberian tambahan penghasilan

pegawai kepada PNSD Kota Manado memberikan pengaruh atau dampak

positif dan signifikan terhadap peningkatan semangat kerja aparatur.

Implementasi kebijakan tunjangan perbaikan penghasilan juga perlu

dievaluasi karena dalam prakteknya ternyata implementasi kebijakan

Page 85: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

61

seringkali tidak sesuai atau tidak konsisten dengan isi atau rencana kebijakan

yang sudah ditetapkan, seperti dalam hal perhitungan pembayaran, frekuensi

pembayaran, dan ketepatan waktu pembayaran. TPP hendaknya dibayarkan

pada setiap bulan pada awal bulan sehingga akan lebih meningkatkan

semangat kerja aparatur/pegawai.

Dari hasil penelitian terdahulu di atas, maka dapat digambarkan

beberapa persamaan dan perbedaannya. Adapun, persamaan skripsi ini

dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu menggunakan salah satu variabel

TPP (Tunjangan Perbaikan Penghasilan), TPP tersebut merupakan tunjangan

daerah yang diberikan kepada PNS daerah setempat. Sedangkan,

perbedaannya yaitu pada skripsi ini peneliti memfokuskan untuk menilai

kinerja eselon III dan IV.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Haminati

Sharikha Dinahaji (2012), dengan judul Pengaruh Pemberian

Insentif terhadap Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Daerah

Provinsi Jawa Tengah. Hasil atau temuan pada penelitian

tersebut yaitu secara umum pelaksanaan pemberian insentif

sudah berjalan baik, hal ini dapat terbukti dari jawaban

sebagian responden yang menyatakan bahwa insentif memiliki

peran dalam memotivasi pustakawan untuk memberi

pelayanan prima terhadap pengguna. Pemberian insentif

berupa insentif material di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa

Tengah sudah lama diberlakukan, namun demikian insentif

Page 86: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

62

nonmaterial belum banyak diperhatikan dan digunakan, hal

ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan

bahwa insentif jenis ini berupa penghargaan, rotasi,

penempatan sesuai keahlian dan pendidikan tidak sesering

insentif material.

Dari hasil penelitian terdahulu di atas, maka dapat digambarkan

beberapa persamaan dan perbedaannya. Adapun, persamaan skripsi ini

dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu menggunakan salah satu variabel

kinerja. Sedangkan, perbedaannya yaitu pada skripsi ini peneliti

memfokuskan untuk meneliti eselon III dan IV.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Desisusila (2010), dengan

judul Analisis Penilaian Tujangan Perbaikan Penghasilan (TPP) Pengaruhnya

terhadap Tingkat Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan

Provinsi Jawa Barat. Hasil atau temuan pada penelitian tersebut yaitu secara

umum Penilaian tunjangan perbaikan penghasilan pada Dinas Perhubungan

Provinsi Jawa Barat sudah sangat baik. Hal ini ditandai dengan

kepemimpinan yang sangat baik dalam tim kerja, pemahaman yang baik dari

pegawai tentang peraturan kedinasan dan perundang-undangan mengenai

Tunjangan Perbaikan Penghasilan serta didukung kemampuan yang sangat

baik yang dimiliki pegawai untuk menguasai prosedur pekerjaan dalam

pelaksanaan tugas-tugas jabatan. Disamping itu disiplin kerja dan kualitas

kerja pengawai juga sudah tinggi didukung dengan kerjasama dan relasi yang

sangat baik antar pegawai. Pegawai juga sudah memiliki inisiatif yang sangat

Page 87: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

63

tinggi serta sangat mampu menentukan prioritas dalam melaksankan

pekerjaan. Hanya saja peraturan perundang-undangan dan peraturan

kedinasan mengenai penilaian pengukuran tunjangan perbaikan penghasilan

masih cukup memberatkan bagi pegawai. Tingkat efektifitas kerja pegawai

pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sudah sangat tinggi. Hal ini

didukung oleh bakat dan sifat pribadimyang sangat baik dimiliki para

pegawai didukung dengan kompetensi pegawai yang sangat tinggi. Selain itu

visi, misi dan tujuan organisasi juga sudah sangat jelas serta kerjasama yang

sangat solid diantara pegawai. Hanya saja masih banyak pegawai yang

terkadang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan karena

pekerjaan yang diberikan kurang dikuasai pegawai.

Dari hasil penelitian terdahulu di atas, maka dapat digambarkan

beberapa persamaan dan perbedaannya. Adapun, persamaan skripsi ini

dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu menggunakan salah satu variabel

TP-PNS (Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil), TP-PNS tersebut

merupakan tunjangan daerah yang diberikan kepada PNS daerah setempat.

Sedangkan, perbedaannya yaitu pada skripsi ini peneliti memfokuskan untuk

menilai kinerja pegawai eselon III dan IV.

2.3 Kerangka Berfikir

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat

dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk

mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya

Page 88: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

64

yaitu status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan

demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk

peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung

percepatan pembangunan nasional.

Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia dapat dilihat dari kinerja

para aparatur negara. Dimana aparatur negara yang melaksanakan tugas yang

telah diberikan sesuai dengan keahlian yang dimiliki untuk mencapai suatu

tujuan yaitu salah satunya meningkatnya Indeks Pembangunan Masyarakat

dengan program-program yang telah direncanakan.

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti pengaruh TP-PNS

terhadap kinerja dari aparatur negara atau Pegawai Negeri Sipil khususnya

eselon III dan IV. Dimana TP-PNS tersebut merupakan rangsangan untuk

aparatur negara atau PNS untuk memotivasi agar semangat lagi dalam

bekerja.

Menurut Dessler (2004:144) bahwa tunjangan adalah sebuah bagian

penting dari kompensasi. Tunjangan yaitu pembayaran keuangan dan bukan

keuangan yang diterima karyawan karena terus menerus bekerja.

Seberapa besar Pengaruh pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai

Negeri Sipil (TP-PNS) dapat memacu semangat dan perangsang terhadap

kinerja pegawai itu sendiri sehingga memotivasi pegawai untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaannya dengan cepat dan

benar. Apabila kinerja pegawai meningkat sehingga dapat mengefektifkan

kinerja pemerintah daerah sehingga membantu perkembangan pemerintah

Page 89: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

65

pusat dan membantu perekonomian negara. Indikator dari TP-PNS

menggunakan Peraturan Walikota Serang Nomor 2 tahun 2012 Pasal 4.

Tambahan penghasilan diberikan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil

berdasarkan kemampuan keuangan daerah dengan kriteria:

a. Beban kerja Pegawai Negeri Sipil yang dibebani pekerjaan untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai melampaui beban kerja

normal.

b. Kondisi Kerja Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan

tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki resiko tinggi.

Dalam pemberian TP-PNS diharapkan kinerja PNS di Kota Serang

khususnya di Dinas Kesehatan Kota Serang dapat meningkatkan kinerja

dan dapat memberikan pelayanan publik yang maksimal untuk

masyarakat. Maka indikator dari kinerja yaitu Sedarmayanti (2009:51)

mengartikan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tangggung jawab. Adapun standar kinerja yang ada menurut T.R Mitchell

adalah:

1. Quality of work, yaitu kualitas pekerjaan yang dihasilkan dapat

memuaskan bagi penggunanya atau tidak, sehingga hal ini dijadikan

sebagai standar kerja.

2. Communication, yaitu pegawai mampu melakukan komunikasi yang baik

antara peagawai ataupun dengan pimpinannya.

Page 90: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

66

3. Promptness, yaitu kecepatan bekerja yang diukur oleh tingkat waktu,

sehingga pegawai dituntut untuk bekerja cepat dalam mencapai kepuasan

dan peningkatan kerja

4. Capability, yaitu kemampuan dalam pekerja yang semaksimal mungkin.

5. Initiative, yaitu setiap pegawai mampu menyelesaikan masalah

pekerjaannya sendiri agar tidak terjadi kemandulan dalam pekerjaan.

Berdasarkan dari beberapa uraian di atas maka penulis dapat membuat

alur kerangka berfikir yang dapat dilihat dari skema dibawah ini :

Page 91: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

67

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir Penelitian

Identifikasi Masalah

1. Tidak dilaksanakannya pemotongan pada nominal TP-PNS bagi

pegawai yang tidak mengikuti apel pagi, pulang lebih cepat dan

tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah/alpa

2. Kurangnya kedisipilinan waktu kerja

3. Tempat bertugas dan profesi tidak sesuai dengan bidang

kemampuannya

(Sumber: Peneliti, 2014)

Variabel X

(Variabel Mempengaruhi)

TP-PNS. Indikatornya

adalah:

1. Beban Kerja PNS

2. Kondisi Kerja PNS

Peraturan Walikota

Serang No. 2 Pasal 4

Variabel Y

(Variabel Dipengaruhi)

Kinerja Pegawai eselon

III dan IV. Indikatornya

adalah:

1. Quality of work

(Kualitas Pekerjaan)

2. Communication

(komunikasi)

3. Promptness

(ketepatan waktu)

4. Capability

(Kemampuan)

5. Initiative (inisiatif)

T.R.Michell dalam

Sedarmayanti, (2009:51)

Kinerja Pegawai Eselon III dan IV meningkat

Page 92: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

68

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto (2002:64), hipotesis adalah jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yag

terkumpul. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap permasalahan yang akan diteliti dan akan dibuktikan kebenarannya

dengan metode dan teknik yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini penliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

“Terdapat pengaruh antara pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri

Sipil (TP-PNS) terhadap Kinerja Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota

Serang.”

Selanjutnya hipotesis diuji secara statistik sehingga bentuknya menjadi:

Ho : ρ ≠ 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian

Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TP-PNS) terhadap

Kinerja Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang

Ha : ρ = 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TP-PNS) terhadap Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang

Penelitian mengenai Pengaruh TP-PNS terhadap kinerja pegawai

eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang. Dalam hipotesis awal

peneliti menetapkan:

Ha : ρ = 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TP-PNS) terhadap Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang

Page 93: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

69

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Umar (2009:5) bahwa metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Ciri utama metode adalah bersifat empiris, artinya keputusan-

keputusan diambil berdasarkan data empiris (pengalaman pribadi). Penelitian

ini menurut tingkat eksplanasinya (penjelasan) menggunakan metode

penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari penelitian

adalah dapat membantu peneliti dalam menghasilkan penelitian yang objektif,

dan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan atas data yang diperoleh.

Dalam penelitian ini penulis melakukan analisa terhadap dua variabel

(X) “Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TP-PNS)” dan (Y)

“Kinerja Pegawai Eselon III dan IV” di Dinas Kesehatan Kota Serang.

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Metode Penelitian Kuantitatif Assosiatif.

Hipotesis assosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah assosiatif, yaitu yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau

lebih.

69

Page 94: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

70

3.2 Instrumen Penelitian

Menurut Bungin (2009:94) instrumen penelitian digunakan untuk

mengukur nilai variabel yang diteliti dan diukur dari indikator-indikator

variabel yang diberikan oleh peneliti. Pada prinsipnya, meneliti adalah

melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena

melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam

penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen adalah

perangkat lunak dari seluruh rangkaian proses pengumpulan data penelitian.

Instrumen penelitian menurut Kountur (2004:113) adalah alat

pengumpulan data, diantaranya menggunakan kuesioner. Kuesioner

merupakan instrumen penelitian dengan memberikan daftar yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Sedangkan

menurut Sugiyono (2005:119), instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup artinya, bentuk

jawaban sudah ditentukan oleh peneliti dalam model Likert. Responden yang

dibutuhkan adalah Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner

dengan dua variabel. Untuk variabel X (Tambahan Penghasilan Pegawai

Negeri Sipil) dan variabel Y (Kinerja Pegawai Eselon III dan IV). Menurut

Sugiyono (2005:107), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.

Page 95: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

71

Tabel 3.1

Skor Tiap Indikator Menurut Skala Likert

Skor Kategori

4 Sangat Setuju

3 Setuju

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Sumber: Sugiyono (2005:107)

Dari tabel 3.1 di atas dapat dijelaskan bahwa skor 4 merupakan skor

tertinggi dimana kategorinya yaitu sangat setuju, sedangkan skor 3 adalah

setuju, skor 2 adalah tidak setuju dan skor terakhir yaitu skor 1 merupakan

skor terendah dengan kategori sangat tidak setuju.

Setelah menentukan skor dengan model skala likert, berikut ini akan

dipaparkan indikator dari variabel penelitian mengenai Pengaruh TP-PNS

terhadap Kinerja Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

Tabel 3.2

Indikator Variabel X

Variabel Indikator Sub Indikator No

item

TP-PNS Beban

Kerja

1. TP-PNS diberikan berdasarkan

beban kerja melampaui beban

kerja normal 1,2,

3,4,

5,6

7,8,

9,

dan

10

2. Koordinasi rencana program

dan pengendalian anggaran

3. Laporan akuntabilitas dan

evaluasi kinerja

4. Mengkoordinir program dan

mengsinkronkan program

5. Bekerja 7,5 jam dalam sehari

6. Bekerja 37,5 dalam satu minggu

7. Bekerja 5 dalam satu minggu

Page 96: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

72

8. Bekerja 20 hari dalam satu bulan

9. Apel pagi 5x dalam satu minggu

10. Apel sore 5x dalam satu minggu

Kondisi

Kerja

1. Kenyamanan dalam ruangan

kerja

6, 7,

8, 9,

dan

10

2. Keamanan dalam ruang kerja

3. Kerpihan posisi tempat duduk

dan meja kerja

4. Ketenangan dalam ruangan

5. Fasilitas sarana dan prasana

yang memadai

6. Pencahayaan ruang kerja

7. Lingkungan kerja eksternal

Sumber: Peneliti, 2015

Tabel 3.3

Indikator Variabel Y

Variabel Indikator Sub Indikator No

Item

Kinerja

Eselon

III dan

IV

1. Kualitas

Pekerjaan

1. Ketelitian dalam penyelesaian

pekerjaan

18, 19,

20, dan

21

2. Kerapihan dalam penyelesaian

pekerjaan

3. Penyelesaian pekerjaan lebih

cepat dari waktu yang ditentukan

4. Kemampuan yang sesuai dengan

tanggung jawab dan beban kerja

2. Komunikasi

1. Memberi petunjuk kepada staf

22, 23,

24, 25,

dan 26

2. Memberi arahan kepada staf

3. Memberi kesempatan untuk

berpendapat

4. Memberi motivasi kepada staf

5. Memberi bimbingan kepada staf

3. Ketepatan

Waktu

1. Penyelesaian pekerjaan dengan

tepat waktu

27, 28,

dan 29

2. Datang ke kantor dengan tepat

waktu

3. Pulang dari kantor dengan tepat

waktu

Page 97: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

73

4. Kemampuan

1. Bekerja sesuai dengan Tupoksi

30, 31,

32, 33,

34, 35,

36, dan

37

2. Latar belakang pendidikan sesuai

dengan penddikan

3. Perencanaan kegiatan dari hasil

rumusan program

4. Pengawasan kepada staf

5. Pengendalian dalam

permasalahan

6. Mengontrol pekerjaan

7. Mengoreksi hasil kerja staf

8. Penilaian tingkat kerja dengan

menyususn laporan

5. Inisiatif

1. Melasaknakan pekerjaan tanpa

diperintah

38, 39,

40, 41,

42, dan

43

2. Penyelesaian pekerjaan sesuai

dengan prosedur

3. Melakukan tindakan dalam suatu

permasalahan

4. Mempercepat penyelesaian

pekerjaan

5. Meningkatkan kinerja

6. Berinisiatif dalam setiap tindakan

yang dilakukan

Sumber: Peneliti, 2015

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

a. Menurut Bungin (2009:122), data primer adalah yang langsung

diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek

penelitian. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru

yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer,

Page 98: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

74

peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain

observasi, wawancara, diskusi terfokus dan penyebaran kuesioner

kepada Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

b. Menurut Bungin (2009:122), data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita

butuhkan. Dengan kata lain, data sekunder adalah data yang diambil

tidak secara langsung dari narasumber, tetapi melalui referensi / buku.

Data sekunder ini merupakan data-data atau dokumen-dokumen

pendukung yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melengkapi data-data

yang dibutuhkan, seperti Peraturan Pemerintah tentang Tata Tertib

Kerja Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Serang, Keputusan

Walikota Serang tentang Besaran Tambahan Penghasilan Pegawai

Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Tahun Anggarn 2014, dan

sebagainya

2. Sumber data

a. Wawancara dan obesrvasi awal untuk mengetahui lebih dalam latar

belakang permasalahan

b. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara memperoleh

atau mengumpulkan data dari berbagai refrensi yang relevan

berdasarkan teks book maupun jurnal-jurnal ilmiah

c. Kuisioner atau angket adalah pengumpulan data melalui formulir-

formulir yang berisi pernyataan, yang diajukan kepada responden

Page 99: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

75

untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang

diperlukan oleh peneliti.

3.2.2 Uji Validitas

Suatu instrumen pengukuran valid jika instrumen dapat mengukur

sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Validitas adalah seberapa

jauh alat ukur dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala

yang hendak diukur, artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya

diukur.

Menurut Tukiran dan Hidayati (2012:42), validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Secara mendasar validitas adalah keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur

apa yang diukur. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas

tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validtas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Page 100: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

76

3.2.3 Uji Reliabilitas

Menurut Tukiran dan Hidayati (2012:43), bahwa sesuatu instrumen

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pngumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban

terentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan mengahsilkan

data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai

dengan kenyataan, maka berapa kali pun akan diambil, akan tetap sama.

Reliabilitas menunjuk pada suatu tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel

artinya, dapat dipercaya jadi dapat diandalkan.

Menurut Azwar (2000:3), bahwa suatu instrumen pengukuran

dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat.

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,

maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap

kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

teknik Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0

sampai 1. Jika skala itu dikelompokan ke dalam lima kelas dengan range

yang sama, maka ukuran kemantapan Alpha dapat diinterpretasikan

sebagai berikut :

Page 101: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

77

1. Nilai Alpha Cronbach 0,00 sd. 0,20, berarti kurang reliabel

2. Nilai Alpha Cronbach 0,21 sd. 0,40, berarti agak reliabel

3. Nilai Alpha Cronbach 0,41 sd. 0,60, berarti cukup reliabel

4. Nilai Alpha Cronbach 0,61 sd. 0,80, berarti reliabel

5. Nilai Alpha Cronbach 0,81 sd. 0,100, berarti sangat reliabel

Triton dalam bukunya Azwar (2000:3) yang berjudul Reabilitas dan

Validitas. Berikut adalah rumus Alpha Cronbach:

Rumus 3.1

Alpha Cronbach

α =

K

{ 1-

∑ Si2

} k-1 St2

Keterangan :

α = koefisien Alpha Cronbach

k = jumlah butir

Si = varian butir

St = varian total

3.2.4 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data diteliti

berdistribusi normal atau tidak. jika data berdistribusi normal dapat

dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian normalitas dalam penelitian

menggunakan bantuan SPSS versi 16.

Page 102: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

78

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2010: 90).

Sugiyono (2010:91) memberikan pengertian tentang sampel, yaitu

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan populasi tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu.

Dari uraian di atas, maka populasi yang akan menjadi lokus penelitian

adalah Pegawai Eselon III dan IV Dinas Kesehatan Kota Serang. Sedangkan

pengertian sampel adalah sebagian populasi yang hendak diteliti. Populasi

pada penelitian ini adalah Pegawai Eselon III dan IV Dinas Kesehatan Kota

Serang. Populasi pada penelitian ini berjumlah 56 orang.

Berikut adalah jumlah Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang:

Page 103: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

79

Tabel 3.4

Jumlah Eselon III dan IV

No Eselon Jabatan Jumlah

1 Eselon

III

Sekretaris 1

2 Kepala Bidang 4

3

Eselon

IV

Kepala Seksi 15

4 Kepala Puskesmas 16

5

Kepala TU

Puskesmas 16

6 Kepala Lab Kesda 1

7 Kepala Gudang Obat 1

8

Kepala TU Lab

Kesda 1

9

Kepala TU Gudang

Obat 1

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Serang, 2014

Tabel 3.4 merupakan jumlah Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota

Serang. Jumlah keseluruhan eselon III dan IV berjumlah 56 orang. Eselon III

yang terdiri dari 1 Sekretaris dan 4 Kepala Bidang. Eselon IV yang terdiri

dari 15 Kepala Seksi, 16 Kepala Puskesmas, 16 Kepala Tata Usaha

Puskesmas, 1 Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah, 1 Kepala Gudang

Obat, 1 Kepala Tata Usaha Laboratorium Kesehtan Daerah, dan 1 Kepala

Tata Usaha Gudang Obat.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampling jenuh, dalam

Sugiono (2012:85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian

ini yaitu Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

Page 104: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

80

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dikumpulkan maka tahap selanjutnya adalah pengolahan

data. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan. Pada

tahap ini data diolah sedemikian rupa sehingga berhasil disimpulkan

kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-

persoalan yang diajukan dalam penelitian. Teknik pengolahan data tersebut

menggunakan cara sebagai berikut:

1. Editing Data. Adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti

selesai menghimpun data dilapangan. Kegiatan ini menjadi penting

karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum

memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan,

tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu,

keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing ini. Proses editing

dimulai dengan memberi identittas pada instrumen penelitian yang

telah terjawab. Kemudian memeriksa satu per satu lembaran instrumen

dan poin yang janggal tersebut.

2. Coding Data. Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan

berikutnya adalah mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahap

koding. Maksudnya bahwa data yang telah diedit tersebut diberi

identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis, kemudian

diberikan skor dengan menggunakan skala Likert.

3. Tabulating Data. Adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya. Penyusunan data dalam

Page 105: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

81

tabel-tabel yang mudah dibaca dan tabel tersebut disiapkan untuk

dianalisis.

Setelah pengolahan data dilakukan, tahap selanjutnya adalah analisis

data. Dimana analisis itu dilakukan untuk membahas masalah yang terdapat

dalam rumusan masalah. Analisis data dilakukan dalam usaha untuk

menyederhanakan data yang didapat agar mudah dipahami oleh pembaca.

Metode analisis yang digunakan oleh peneliti adalah metode kuantitatif.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan

variabel dari jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk mengkaji hipotesis yang telah diajukan.

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi

informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan

mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang

berkaitan dengan kegiatan penelitian.

Dengan demikian, teknik pengolahan dan analisis data dapat diartikan

sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah

data tersebut menjadi informasi sehingga karakteristik atau sifat data-datanya

dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-

masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan

deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan

Page 106: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

82

tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh

dari sampel.

Teknik analisis data dalam penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu

teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik

analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif

yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Sementara itu teknik analisis data inferensial dilakukan dengan

statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis data

inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu misalnya uji t, uji F,

dan sebagainya. Hasil dari perhitungan rumus statistik inilah yang menjadi

dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian,

statistik inferensial berfungsi untuk menggeneralisasikan hasil penelitian

sampel bagi populasi.

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data dengan statistik inferensial, dimana statistik inferensial ini

berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan

berdasarkan analisis data, yaitu dengan melakukan pengujian hipotetsis

dengan membuat permodelan pengaruh (regresi) menggunakan rumus

statistik uji F.

Page 107: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

83

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan permodelan analisis regresi,

dimana salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara

satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel penyebab disebut variabel

independen, variabel bebas, atau variabel X. Sedangkan variabel terkena

akibat dikenal sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel dependen, variabel

terikat, atau variabel Y.

3.4.1 Koefisien Korelasi Product Moment

Pengujian pengaruh Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil

(TP-PNS) terhadap Kinerja Pegawai Eselon III dan IV Di Dinas Kesehatan

Kota Serang menggunakan koefisien korelasi menurut Product Moment.

Dengan rumus sebagai berikut:

Rumus 3.2

Product Moment

Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi Product Moment

X = nilai variabel bebas ( Tunjangan Perbaikan Penghasilan)

Y = nilai variabel terikat ( Kinerja Eselon III dan IV )

n = banyaknya sampel

rxy

Page 108: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

84

Selanjutnya untuk menentukan tingkat koefisiensi variabel yang

dianalisis di atas maka digunakan interpretasi atau pedoman koefisiensi

korelasi menurut buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

(Sugiyono, 2012:184)

Tabel 3.5

Pedoman Interpretasi Koefisiensi Korelasi

Interval

Koefisien

Tingkat

Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,699 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sugiyono, 2012:184

3.4.2 Uji Signifikansi

Untuk menguji signifikasi pengaruh Sugiyono (2012:184) yaitu

apakah hubungan yang ditentukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang

berjumlah 56 orang, maka perlu di uji siginifikannya. Rumus uji signifikasi

korelasi produk moment (Sugiyono, 2012:184) sebagai berikut:

Rumus 3.3

thitung

Setelah diuji harga “t” hitung, maka signifikasi ditentukan dengan “t”

tabel dengan tingkat kesalahn 5% maka apabila:

t =

Page 109: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

85

Ho : ρ = 0, Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan.

Ha : ρ ≠ 0, Berarti ada pengaruh yang signifikan.

3.4.3 Koefisien Determinasi

Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (TP-PNS)

dengan Variabel Y (Kinerja Pegawai Eselon III dan IV), kemudian dapat

dilakukan dengan cara menghitung koefisiensi determinasi dari jumlah

korelasi Product Moment yang sudah dihitung, dengan cara

mengkuadratkan koefeisien yang ditentukan. Berikut rumus koefisien

determinasi.

Rumus 3.4

Koefisien Determinasi

3.4.4 Regresi Linier Sederhana

Dalam Sugiyono (2012:188), regresi sederhana didasarkan pada

hubungan fungsional ataupun kausal, analisis dapat dilanjutkan dengan

menghitung persamaan regresinya. Secara umum persamaan regresi dapat

digunakan untuk melakukan prediksi nilai variabel dependen bila nilai

independen dimanipulasi. Persamaan regresi sederhana dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Kd = r² x 100 %

Page 110: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

86

Rumus 3.5

Model regresi linier sederhana

Keterangan :

Y = Variabel tak bebas (terikat)

x = Variabel bebas

a = Penduga bagi intersap (α)

b = Penduga bagi koefisien regresi (β)

α , β = Parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga

menggunakan statistik sampel

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi penelitian ini bertwmpat di Dinas Kesehatan Kota Serang Jalan

Jenderal Ahmad Yani Nomor 159 Ciwaktu – Serang. Adapun rencana jadwal dan

waktu penelitian yang dilakukan peneliti mulai dari bulan Oktober 2013 sampai

bulan Agustus 2015, sehingga dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Y’ = a + b X

Page 111: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

87

Tabel 3.6

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2013 2014 2015

Okt Nov/

Des

Jan

s/d

Mei

Jun

s/d

Sept

Okt Nov Des Jan

s/d

Feb

Mar

s/d

aprl

Mei

s/d

Jun

Jul Agst Sept

1 Menentukan

Judul

2 Pengesahan

Judul

3 Bimbingan

4

Seminar

Proposal

Skripsi

5

Perbaikan

Proposal

Skripsi

6 Penelitian

Lapangan

7

Pengolahan

dan analisis

data

8 Bimbingan

Skripsi

9 Sidang

Skripsi

10 Perbaikan

Skripsi

Sumber: Peneliti, 2015

Page 112: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.2.1 Profil Kota Serang

Kota Serang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Banten yang

juga merupakan Ibukota Provinsi Banten yang dibentuk berdasarkan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang

di Provinsi Banten, dan ditetapkan setiap tanggal 10 Agustus merupakan

hari jadi Kota Serang. Sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi Banten Kota

Serang merupa kan kota yang baru beridiri yaitu pemekaran dari Kabupaten

Serang dan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi

Banten. Secara geografis terdiri dari daratan, perbukitan dan lautan, apabila

memakai koordinat system UTM (Universal Transfer Mercator) Zone 48E

wilayah Kota Serang terletak pada koordinat 618.000 m sampai dengan

638.600 m dari Barat ke Timur dan 9.337.725 m sampai dengan 9.312.475

m dari Utara ke Selatan. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari Utara ke

Selatan adalah sekitar 21,7 km dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur

adalah sekitar 20 km. Batas Wilayah Kota Serang mencakup yaitu :

Page 113: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

89

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Banten.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang, Kecamatan

Ciruas, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran, Kecamatan

Waringin Kurung dan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikeusal, Kecamatan

Petir dan Kecamatan Baros Kabupaten Serang.

Kota Serang yang merupakan Ibukota Provinsi Banten terletak pada

posisi yang sentral dan strategis karena berada di jalur utama penghubung

lintas Jawa Sumatera. Kota Serang juga dilintasi jalan Negara lintas Jakarta-

Merak serta dilintasi Jalur Kereta Api Lintas Jakarta-Merak, juga sebagai

daerah alternatif dan penyangga (hinterland) Ibu Kota Negara, Jarak Kota

Serang hanya kurang lebih 70 km ke Jakarta Ibukota Negara yang telah

dihubungkan dengan jalan bebas hambatan ( Jalan Tol Jakarta-Merak).

Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang

memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis dengan curah

hujan yang cukup tinggi dengan ukuran tertinggi dalam sebulan 53 mm dan

rata-rata 14 hari hujan. Luas wilayah Kota Serang secara Administratif

tercatat 26.674 ha yang terdiri dari 6 Kecamatan (Kecamatan Serang,

Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Kasemen,

Kecamatan Curug, dan Kecamatan Walantaka).

Page 114: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

90

4.2.2 Dinas Kesehatan Kota Serang

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang

menyelenggarakan sebagian unsur pemerintahan Daerah di bidang

kesehatan yang berlokasikan di Jl. Ahmad Yani No. 159 Ciwaku – Serang,

Telp / Fax (0254) 221061 Kota Serang Provinsi banten.

Dinas Kesehatan Kota Serang sebagai salah satu Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Serang mempunyai tugas untuk

membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang kesehatan. Adapun salah satu misinya berkaitan dengan bidang

kesehatan, yaitu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, kesehatan dan

keberdayaan masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis yang

diwujudkan dalam prioritas ke empat yaitu: Peningkatan Kualitas

Kesehatan, Masyarakat dan lingkungan dengan tujuannya yaitu Peningkatan

derajat kesehatan masyarakat melalui sasaran:

1. Adanya dukungan profesionalisme aparatur kesehatan

2. Peningkatan sarana/prasarana kesehatan yang memadai sesuai SPM

peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan yang

Bermutu dan Gratus bagi Masyarakat Tidak Mampu

3. Pengembangan layanan sistem kesehatan masyarakat

4. Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan

5. Pengembangan manajemen dan regulasi bidang kesehatan

Page 115: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

91

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut juga ditetapkan strategi

peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu

dan terjangkau serta pemeliharaan kesehatan lingkungan dengan 2

kebijakan, sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapasitas fasilitas dan manajemen peayanan kesehatan

serta SDM tenaga kesehatan

2. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan

lingkungan dan pencegahan penyakit

Dengan berpijak pada kedudukan, tugas pokok dan fungsinya serta isu

strategis yang diahadapi dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat maka visi Dinas Kesehatan Kota Serang yaitu

Terwujudnya Masyarakat yang Hidup Sehat dan Mandiri menuju Kota

Serang Madani. Maksud dari visi diatas adalah suatu kondisi dimana

masyarakat Kota Serang sadar, mau, dan mampu untuk mengenali,

mencegah, dan menanggulangi permasalahan kesehatan yang dihadapi baik

oleh diri, keluarga, maupun lingkungannya. Sedangkan makna dari visi

terdapat 3 (tiga) makna yaitu hidup, sehat, mandiri, dan madani.

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Serang berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Serang No. 10 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

Page 116: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

92

1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang:

2. Sekretariat, membawahkan;

1) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;

2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

3) Sub Bagian Keuangan.

3. Bidang Pencegahan Pengendalian penyakit dan Kesehatan Lingkungan,

membawahkan:

1) Sub Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit;

2) Sub Bidang Surveilan dan Imunisasi;

3) Sub Bidang Kesehatan Lingkungan.

4. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, membawahkan:

1) Sub Bidang Kesehatan Keluarga;

2) Sub Bidang Gizi, Kesehatan Remaja, dan Lanjut Usia;

3) Sub Bidang Promosi Kesehatan.

5. Bidang Bina Pelayanan Dan Sumber Daya Kesehatan:

1) Sub Bidang Kesehatan Dasar dan Rujukan;

2) Sub Bidang Sumber Daya Kesehatan;

3) Sub Bidang Kesehatan Khusus.

6. Seluruh Kepala UPT dan Kepala TU Dinas Kesehatan Kota Serang

Page 117: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

93

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

4.2.1 Hasil Uji Validitas Instrumen

Pada penelitian ini, analisis data yang pertama kali dilakukan yaitu

dengan melakukan uji validitas instrumen. Hal ini dimaksudkan untuk

menjaga ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu

instrumen atau alat ukur yaitu kuesioner untuk mampu melakukan fungsinya.

Instrumen penelitian yang baik tentu saja instrumen yang valid,

sehingga dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan

data. Kevalidan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrument benar-

benar mampu mengukur variabel yang akan diukur dalam penelitian serta

mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antara konsep dan hasil pengukuran.

Adapun rumus yang digunakan adalah menggunakan statistik korelasi

Product Moment.

Di dalam uji validitas instrument ini, peneliti menggunakan sampel

sebanyak 56 responden sebagai uji coba menghitung validitas instrument.

Adapun kriteria item pernyataan yang digunakan adalah dimana jika rhitung

≥ rtabel, berarti item pernyataan tersebut dinyatakan “valid”. Namun jika

rhitung ≤ rtabel, berarti item pernyataan tersebut dinyatakan “tidak valid”.

Adapun rumus yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian mengenai

Pengaruh TP-PNS terhadap Kinerja Pegawai Eselon III dan IV Di Dinas

Kesehatan Kota Serang yaitu menggunakan statistik product moment dengan

bantuan SPSS statistik versi 16. Berikut adalah tabelnya:

Page 118: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

94

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel X

Item Pernyataan

(No Instrumen) Rhitung rtabel Keterangan

1 0,267 0,266 Valid

2 0,388 0,266 Valid

3 0,425 0,266 Valid

4 0,416 0,266 Valid

5 0,350 0,266 Valid

6 0,413 0,266 Valid

7 0,337 0,266 Valid

8 0,147 0,266 Tidak Valid

9 0,305 0,266 Valid

10 0,057 0,266 Tidak Valid

11 0,583 0,266 Valid

12 0,685 0,266 Valid

13 0,669 0,266 Valid

14 0,570 0,266 Valid

15 0,574 0,266 Valid

16 0,591 0,266 Valid

17 0,592 0,266 Valid

Sumber: Peneliti, Output Data SPSS, 2015

Output data program SPSS versi 16 di atas merupakan hasil uji validitas

dari nilai skor tiap pernyataan variabel X. Setiap pernyataan dianggap valid

apabila rhitung lebih besar dari nilai rtabel dicari dengan n = 56 pada taraf

signifikasi 5% sehingga menghasilkan nilai 0,266. Pada uji validitas ini sudah

mewakili indikator.

Maka dapat disimpulkan berdasarkan tabel 4.1 didapatkan nilai untuk

setiap item pernyataan dari variabel X lebih besar dari 0,266. Artinya, setiap

item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Di variabel X terdapat dua item

yang tidak valid yaitu item nomor 8 dan item nomor 10, jadi terdapat 15 item

yang valid di variable X. Setelah melakukan pengujian variabel X yaitu TP-

Page 119: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

95

PNS. Peneliti melakukan pengujian validitas variabel Y, yaitu Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV dengan 26 pernyataan sebagai tahap selanjutnya.

Peneliti menggunakan program SPSS versi 16 untuk uji validitas Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV. Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Y

Item Pernyataan

(No Instrumen) Rhitung rtabel Keterangan

18 0,475 0,266 Valid

19 0,547 0,266 Valid

20 0,439 0,266 Valid

21 0,561 0,266 Valid

22 0,731 0,266 Valid

23 0,753 0,266 Valid

24 0,732 0,266 Valid

25 0,605 0,266 Valid

26 0,727 0,266 Valid

27 0,609 0,266 Valid

28 0,376 0,266 Valid

29 0,279 0,266 Valid

30 0,689 0,266 Valid

31 0,674 0,266 Valid

32 0,727 0,266 Valid

33 0,736 0,266 Valid

34 0,438 0,266 Valid

35 0,508 0,266 Valid

36 0,665 0,266 Valid

37 0,794 0,266 Valid

38 0,425 0,266 Valid

39 0,729 0,266 Valid

40 0,627 0,266 Valid

41 0,743 0,266 Valid

42 0,675 0,266 Valid

43 0,562 0,266 Valid

Sumber: Peneliti, Output Data SPSS, 2015

Page 120: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

96

Peneliti membandingkan nilai rhitung sebagai item pernyataan tentang

Kinerja Pegawai Eselon III dan IV dengan nilai rtabel. Jika rhitung ≥ rtabel maka

setiap item pernyataan variabel Y dinyatakan valid. Berdasarkan tabel 4.2

menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan variabel Y lebih besar dari rtabel

sehingga data dinyatakan valid. Setelah pengujian validitas, peneliti

melakukan analisis selanjutnya, yaitu uji reliabilitas.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas, maka tahap selanjutnya adalah uji

reliabilitas. Reliabilitas digunakan untuk menjaga kehandalan dari sebuah

instrumen atau alat ukur. Dengan dilakukan uji reliabilitas ini, maka akan

menghasilkan suatu instrumen yang benar-benar tepat dan akurat.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

tekhnik Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha cronbach 0 sampai

1. Jika skala itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama,

maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

1. Nilai Alpha Cronbach 0,00 s.d 0,20, berarti kurang reliabel

2. Nilai Alpha Cronbach 0,21 s.d 0,40, berarti agak reliabel

3. Nilai Alpha Cronbach 0,42 s.d 0,60, berarti cukup reliabel

4. Nilai Alpha Cronbach 0,61 s.d 0,80, berarti reliabel

5. Nilai Alpha Cronbach 0,81 s.d 1,00 berarti sangat reliabel (Triton

dalam Azwar 2000:3)

Page 121: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

97

Uji reliabilitas ini menggunakan bantuan SPSS versi 16, berikut adalah

hasil perhitungannya:

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.829 .832 17

Sumber: Peneliti, Output Data SPSS, 2015

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.941 .944 26

Sumber: Peneliti, Output SPSS, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 di atas, nilai reliabilitas untuk

variabel TP-PNS (Variabel X) adalah sebesar 0,829 dan variabel Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV (Variabel Y) adalah sebesar 0,941. Untuk

mengetahui uji reliabilitas ini, kita mengacu pada Triton dalam buku Azwar

yang mengelompokkan skala menjadi 5. 0,829 dan 0,941 masuk pada skala

ke 5, yaitu nilai Alpha Cronbach 0,81 sampai dengan 1,00 yang berarti

penelitian ini sangat reliabel dan dapat dijadikan alat ukur untuk analisis

selanjutnya.

Page 122: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

98

4.2.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data diteliti

berdistribusi normal atau tidak. jika data berdistribusi normal dapat dilakukan

pengujian hipotesis. Adapun histogram normalitas yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.1

Histogram Normalitas

Sumber: Peneliti, Output SPSS, 2015

Gambar 4.2

Histogram Normalitas

Sumber: Peneliti, Output SPSS, 2015

Page 123: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

99

Berdasarkan gambar 4.1 dan gambar 4.2 diatas, histogram normalitas

dapat dikatakan normal karena kurva pada gambar histogram tersebut

berbentuk lonceng (bell-shape curve).

4.3 Deskripsi Data

4.3.1 Identitas Responden

Penelitian mengenai Pengaruh TP-PNS terhadap Kinerja Pegawai

Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang ini menggunakan sampel

sebanyak 56 orang. Peneliti menggunakan jumlah sampel dari populasi

berdasarkan sampling jenuh.

Untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data penelitiannya, maka

peneliti mengelompokkan data dengan membuat diagram-diagram yang berisi

tentang berbagai item mulai dari identitas responden sampai pada jawaban

pernyataan kuesioner yang diajukan oleh peneliti kepada responden yang

telah ditentukan.

Adapun identitas responden yang akan membantu peneliti dalam

melakukan penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 124: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

100

Diagram 4.1

Identitas Responden Berdarsarkan Jenis Kelamin

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2015

Berdasarkan diagram 4.1 di atas, maka dapat diketahui jumlah

responden sebanyak 56 Pegawai Eselon III dan IV Dinas Kesehatan Kota

Serang, yang terdiri dari 25 atau 45% responden laki-laki dan 31 atau 55%

responden perempuan. Pengambilan sampel ini berdasarkan sampling

jenuh. Karakteristik responden berdasarkan jabatan tampak pada tabel

berikut

55%

45 %

P L

Page 125: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

101

Diagram 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Usia

Sumber: Data primer 2015

Berdasarkan diagram 4.2 di atas, maka dapat diketahui identitas

responden berdasarkan tingkat usia. Tingkat usia dibagi menjadi 4 kelompok

usia yaitu kelompok usia 30-35 sebanyak 4 orang atau 7%, kelompok usia 36-

40 sebanyak 15 orang atau 26%, kelompok usia 41-45 sebanyak 14 orang

atau 25%, dan kelompok usia >45 sebanyak 23 orang atau 41%. Pegawai

eselon III dan IV lebih banyak dari kelompok usia >45 hal ini menunjukkan

karena mereka memiliki pengalaman yang lebih banyak sehingga

ditempatkan menjadi seorang pemimpin.

7%

26%

25%

41%

30-35 36-40 41-45 >45

Page 126: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

102

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2015

Berdasarkan diagram 4.3 di atas, maka dapat diketahui identitas

responden berdasarkan tingkat pendidikan D3 (Diploma) sebanyak 0

responden, Sarjana (S1) sebanyak 22 responden atau 40%, dan Pasca Sarjana

(S2) sebanyak 34 responden atau 60%. Jumlah responden yang paling banyak

adalah lulusan Pasca Sarjana. Kesesuaian kompetensi pendidikan Pasca

Sarjana dengan tugas dan fungsi telah sesuai di bidang kesehatan.

4.3.2 Tanggapan Responden Atas Kuesioner

Selanjutnya peneliti akan mendeskripsikan data dari hasil observasi

peneliti melalui penyebaran kuesioner kepada responden di Dinas Kesehatan

Kota Serang untuk megetahui tanggapan para responden mengenai

bagaimana Pengaruh TP-PNS terhadap Kinerja Pegawai Eselon III dan IV di

0

40%

60%

D3

S1

S2

Page 127: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

103

Dinas Kesehatan Kota Serang. Peneliti mengkategorikan data berdasarkan

variabel X dan Y.

4.3.2.1 TP-PNS (Variabel X)

Dalam variabel X yaitu TP-PNS, peneliti mengajukan 17 pernyataan

kepada 56 responden. Pernyataan tersebut disusun berdasarkan sub indikator

dari indikator-indikator yang terdapat dalam grand theory pada Bab II.

Untuk menjabarkan hasil jawaban dari para responden tersebut, peneliti

menguraikannya dalam bentuk diagram disertai pemaparan dan kesimpulan

berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah peneliti susun sebelumnya

yang dituangkan dalam bentuk kuesioner. Adapun diagram dari pernyaatan-

pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:

4.3.2.2.1 Jawaban Responden Pernyataan Ke-1

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

pemberian TP-PNS berdasarkan beban kerja yang melampaui beban kerja

normal. Diagramnya adala sebagai berikut:

Page 128: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

104

Diagram 4.4

Tanggapan responden tentang pemberian TP-PNS berdasarkan beban kerja

yang melampaui beban kerja normal

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.4 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang pemberian TP-PNS berdasarkan beban

kerja yang melampaui beban kerja normal, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 26,8% atau 15 responden, yang menjawab setuju ada 64,3%

atau 35 responden, sedangkan yang menjawab tidak setuju ada 8,93% atau 5

responden, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Menurut Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Tahun 1997,

pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus

diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka

waktu tertentu. Disamping itu Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara juga

menyatakan bahwa pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik

untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektifitas kerja suatu unit

organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan

15 ; 26,8%

35 ; 64,3%

5 ; 8,93%

0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 129: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

105

menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik

manajemen lainnya.

Jika seorang pegawai eselon III dan IV dalam satu hari melaksanakan

tugas dengan jumlah beban dibawah 7,5 jam, maka yang bersangkutan ada

pada posisi bekerja dibawah beban normal. Apabila pegawai dalam satu hari

melaksanakan tugas dengan jumlah poin beban 7,5 jam sehari, maka yang

bersangkutan ada pada posisi bekerja pada beban normal. Apabila yang

bersangkutan melaksanakan tugas dengan jumlah poin beban melebihi 7,5

jam sehari, maka yang bersangkutan ada pada posisi bekerja dengan beban

kerja melebihi normal.

Pada pernyataan yang pertama ini mengenai pemberian TP-PNS

berdasarkan beban kerja yang melampaui beban kerja normal, responden

yang menjawab setuju dan sangat setuju berpendapat bahwa TP-PNS

diberikan berdasarkan beban kerja yang melampaui beban kerja normal maka

pegawai eselon III dan IV akan termotivasi dan berlomba-lomba dalam

bekerja untuk lebih giat lagi.

4.3.2.2.2 Jawaban Responden Pernyataan Ke-2

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan pengendalian

anggaran. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 130: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

106

Diagram 4.5

Tanggapan responden tentang mengkoordinasikan penyusunan rencana

program dan pengendalian anggaran

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.5 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang mengkoordinasikan penyusunan rencana

program dan pengendalian anggaran, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 25 responden atau 44,6%, yang menjawab setuju ada 31

responden atau 55,4%, sedangkan tidak ada yang menjawab tidak setuju

maupun sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 56 orang hal ini menunjukkan seluruh responden setuju dengan

pernyataan mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan

pengendalian anggaran. Dalam hal ini eselon III dan IV selalu

mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan pengendalian anggaran

agar program dan anggaran dapat terkoordinasi, dengan adanya koordinasi

dan pengendalian anggaran maka antara program dan anggaran dapat sinkron

25 ; 44,6%

31 ; 55,4%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 131: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

107

dan teratur untuk menyediakan jumlah biaya dalam suatu perencanaan dengan

demikian menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada

tujuan yang telah ditentukan.

4.3.2.2.3 Jawaban Responden Pernyataan Ke-3

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

melaksanakan laporan akuntabilitas dan evaluasi kinerja dinas dengan

ketentuan yang berlaku. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.6

Tanggapan responden tentang melaksanakan laporan akuntabilitas dan

evaluasi kinerja dinas dengan ketentuan yang berlaku

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.6 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang melaksanakan laporan akuntabilitas dan

evaluasi kinerja dinas dengan ketentuan yang berlaku, dimana responden

yang menjawab sangat setuju ada 27 responden atau 48,2%, yang menjawab

setuju ada 29 responden atau 51,8%, sedangkan tidak ada yang menjawab

tidak setuju maupun sangat tidak setuju.

27 ; 48,2% 29 ; 51,8%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 132: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

108

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 56 orang hal ini menunjukkan seluruh responden setuju dengan

pernyataan melaksanakan laporan akuntabilitas dan evaluasi kinerja dinas

dengan ketentuan yang berlaku. Laporan akuntabilitas dan evaluasi kinerja

dinas tertuang dalam Peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. Hal demikian eselon III dan IV selalu

membuat laporan pertanggung jawaban dan evaluasi kinerja setelah kegiatan

dilaksanakan diperuntukan adanya suatu transparansi anggaran dan dapat

melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efesien,

baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan

maupun koordinasi pelaksanaannya.

4.3.2.2.4 Jawaban Responden Pernyataan Ke-4

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

mengkoordinir program dengan mengsinkronkan program kegiatan di bidang

lain. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 133: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

109

Diagram 4.7

Tanggapan responden tentang mengkoordinir program dengan

mengsinkronkan program kegiatan di bidang lain

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.7 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang mengkoordinir program dengan

mengsinkronkan program kegiatan di bidang lain, dimana responden yang

menjawab sangat setuju ada 23 responden atau 41,1%, yang menjawab setuju

ada 32 responden atau 57,1%, yang menjawab tidak setuju hanya satu orang

atau 1,8% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 55 orang atau 98,2% hal ini menunjukkan hampir semua menjawab

setuju dan hanya satu orang yang tidak setuju. Adapun koordinasi adalah

menyelaraskan rumusan perencanaan kegiatan dari program-program yang

akan dilaksanakan agar teratur dan tidak tumpang tindih untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari koordinasi yaitu

mengarahkan dan menyatukan pemikiran, menghindari kekosongan dan

23 ; 41,1%

32 ; 57,1%

1 ; 1,8% 0%

SS S TS STS

0

5

10

15

20

25

30

35

Page 134: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

110

tumpang tindih, dan menghindari penyimpangan. Dengan demikian para

pegawai eselon III dan IV selalu mengkoordinir program dengan

mengsinkronkan program kegiatan di bidang lain. Dikarenakan supaya

adanya suatu koordinasi antar bidang mengenai program kegiatan dari tiap

bidang yang akan dilaksanakan.

4.3.2.2.5 Jawaban Responden Pernyataan Ke-5

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai 7,5

jam dalam satu hari. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.8

Tanggapan responden tentang bekerja 7,5 jam dalam satu hari

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.8 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang bekerja 7,5 jam dalam satu hari, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 16 responden atau 28,6%, yang

menjawab setuju ada 17 responden atau 30,4%, yang menjawab tidak setuju

23 responden atau 41,1% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

16 ; 28,6% 17 ; 30,4%

23 ; 41,1%

0 0

5

10

15

20

25

SS S TS STS

Page 135: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

111

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 33 responden yang menjawab setuju dan 23 responden yang

menjawab tidak setuju. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010

mengenai disiplin Pegawai Negeri Sipil menjelaskan pada bab II kewajiban

dan larangan di point ke 11 menerangkan bahwa masuk kerja dan menaati

ketentuan jam kerja. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada eselon III dan IV

yang bekerja kurang dari 7,5 jam dikarenakan masih ada eselon III dan IV

yang datang terlambat dan pulang cepat, sehingga mereka termasuk kedalam

tidak menaati ketentuan jam kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

4.3.2.2.6 Jawaban Responden Pernyataan Ke-6

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai 37,5

jam dalam seminggu. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.9

Tanggapan responden tentang bekerja 37,5 jam dalam seminggu

Sumber: Data Primer 2015

16 ; 28,6%

21; 37,5%

18 ; 32,1%

1 ; 1,8%

0

5

10

15

20

25

SS S TS STS

Page 136: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

112

Berdasarkan diagram 4.9 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang 37,5 jam dalam satu minggu, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 16 responden atau 28,6%, yang

menjawab setuju ada 21 responden atau 37,5%, yang menjawab tidak setuju

18 responden atau 32,1% dan yang menjawab tidak setuju 1 responden atau

1,8%.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 39 responden. Responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju jika dikumulatifkan menjadi 17 responden. 17 responden yang

menajwab tidak setuju menunjukkan bahwa masih ada eselon III dan IV yang

bekerja kurang dari 37,5 jam dalam satu minggu. Hal ini dapat dilihat dari

pernyataan nomor 6, bahwa eselon III dan IV masih ada yang bekerja kurang

dari 7,5 jam dikarenakan ada urusan diluar kantor maka dari itu eselon III dan

IV datang ke kantor terlambat ataupun pulang lebih awal. Dalam Peraturan

Walikota Serang Nomor 12 tahun 2008 tentang tata tertib kerja pegawai

dilingkungan pemerintah Kota Serang mengenai jam kerja yaitu:

e. Hari senin sampai dengan hari kamis: jam 07.30 s/d 16.00 WIB

f. Waktu istirahat hari senin s/d kamis : jam 12.00 s/d 13.00 WIB

g. Hari jumat: jam 07.30 s/d 16.30 WIB

h. Waktu istirahat hari jumat: jam 11.30 s/d 13.00 WIB

Page 137: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

113

4.3.2.2.7 Jawaban Responden Pernyataan Ke-7

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

bekerja 5 hari dalam satu minggu. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.10

Tanggapan responden tentang Bekerja 5 hari dalam satu minggu

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.10 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang bekerja 5 hari dalam satu minggu, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 32 responden atau 57,1%, yang

menjawab setuju ada 24 responden atau 42,9%, tidak ada yang menjawab

tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 56 responden. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju

maupun sangat tidak setuju. Peraturan Walikota Serang nomor 12 tahun 2008

menjelaskan bahwa hari kerja adalah pelaksanaan aktifitas dalam

32 ; 57,1%

24 ; 42,9%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 138: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

114

menjalankan tugas-tugas pada satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota

Serang. Hal ini menunjukkan eselon III dan IV bekerja 5 hari dalam

seminggu berarti eselon III dan IV telah melaksanakan aktifitas dalam

menjalankan tugas.

4.3.2.2.8 Jawaban Responden Pernyataan Ke-9

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

mengikuti apel pagi 5x dalam seminggu. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.11

Tanggapan responden tentang Mengikuti apel pagi 5x dalam seminggu

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.11 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang mengikuti apel pagi 5x dalam seminggu,

dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 6 responden atau 10,7%,

yang menjawab setuju ada 24 responden atau 42,9%, tidak setuju 20

responden atau 35,7%, dan sangat tidak setuju 6 responden atau 10,7%.

6 ; 10,7%

24 ; 42,9%

20 ; 35,7%

6 ; 10,7%

0

5

10

15

20

25

30

SS S TS STS

Page 139: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

115

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 30 responden. Dalam Peraturan Walikota Serang nomor 12 tahun

2008 Pasal 2 tentang tata tertib pegawai dilingkungan Pemerintah Kota

Serang menjelaskan bahwa melaksanakan apel pagi sebelum jam kerja

dimulai, apel pagi diwajibkan untuk seluruh PNS. Namun pada kenyataannya

masih ada saja PNS yang tidak mengikuti apel responden yang menjawab

tidak setuju dan sangat tidak setuju jika dikumulatifkan menjadi 26

responden. 26 responden yang tidak setuju dengan pernyataan mengikuti apel

pagi 5x dalam seminggu dikarenakan eselon III dan IV datang ke kantor tidak

tepat waktu sehingga mereka tidak mengikuti apel pagi, alasan tidak datang

tepat waktu karena pagi-pagi harus mengurusi keluarga terlebih dahulu.

Dalam peraturan Walikota Serang Nomor 2 tahun 2012 Pasal 6 menjelaskan

bahwa pemberian TP-PNS dipotong bagi PNS yang tidak mengikuti apel

pagi, apel sore dan tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah. Dengan

diterapkannya peraturan tersebut mengharapkan kedisiplinan tepat waktu

PNS dalam bekerja.

4.3.2.2.9 Jawaban Responden Pernyataan Ke-11

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

nyaman berada diruangan tempat kerja. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 140: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

116

Diagram 4.12

Tanggapan responden tentang Nyaman berada diruangan tempat kerja

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.12 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang nyaman berada diruangan tempat kerja,

dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 20 responden atau

35,7%, yang menjawab setuju ada 30 responden atau 53,6%, tidak setuju 6

responden atau 10,7%, tidak ada responden yang menjawab sangat tidak

setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 50 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju dengan

pernyataan nyaman berada di ruangan tempat kerja. Menurut Rahmawati

(2014:71) desain sebuah kantor, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja

pegawai kantor adalah lingkungan kantor. Pegawai dapat bekerja secara

maksimal jika lingkungan kerjanya sehat. Saat ini terdapat ilmu untuk melihat

20 ; 35,7%

30 ; 53,6%

6 ; 10,7%

0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 141: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

117

tentang kenyamanan dalam bekerja yang disebut ergonomics, ergonomic

adalah ilmu terapan yang digunakan untuk mempelajari hal-hal yang

berhubungan dengan tingkat kenyamanan, efisiensi, dan keamanan dalam

mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis

pegawai. Dengan demikian kenyamanan keadaan lingkungan kerja

mempengaruhi kinerja pegawai eselon III dan IV. Responden yang menjawab

tidak setuju dengan pernyataan nyaman berada di ruangan tempat kerja

terdapat faktor yang mendukung seperti panas karena AC tidak berfungsi

dengan baik.

4.3.2.2.10 Jawaban Responden Pernyataan Ke-12

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

kondisi di ruangan tempat kerja aman. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.13

Tanggapan responden tentang Kondisi di ruangan tempat kerja aman

Sumber: Data Primer 2015

18 ; 32,1%

34 ; 60,7%

4 ; 7,14%

0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 142: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

118

Berdasarkan diagram 4.13 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang kondisi di ruangan tempat kerja aman,

dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 18 responden atau

32,1%, yang menjawab setuju ada 34 responden atau 60,7%, tidak setuju 4

responden atau 7,14%, tidak ada responden yang menjawab sangat tidak

setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 52 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju

dikarenakan sebagian besar ruangan sudah dilengkapi dengan komputer atau

laptop menggunakan password, disediakan shredder (penghancur dokumen

kertas), dan pemasangan CCTV. Fungsi dari penggunaan password pada

komputer atau laptop dan shredder (penghancur dokumen kertas) yaitu untuk

memaksimalkan keamanan dan untuk menjaga tingkat keamanan data.

Responden yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan kondisi di

ruangan tempat kerja aman dikarenakan pernah terjadi pencurian laptop di

dalam ruang kerja dan belum ada shredder (penghancur dokumen kertas).

4.3.2.2.11 Jawaban Responden Pernyataan Ke-13

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai posisi

tempat duduk dan meja kerja sesuai tertata rapi. Diagramnya adalah sebagai

beriku:

Page 143: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

119

Diagram 4.14

Tanggapan responden tentang Posisi tempat duduk dan meja kerja sesuai

tertata rapi

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.14 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan tentang posisi tempat duduk dan meja kerja sesuai

tertata rapi, dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 18

responden atau 32,1%, yang menjawab setuju ada 25 responden atau 44,6%,

yang menjawab tidak setuju 11 responden atau 19,6%, dan yang menjawab

sangat tidak setuju 2 responden atau 3,57%.

Menurut Rahmawati (2014:63) bahwa produktivitas suatu organisasi

secara langsung atau tidak langsung akan dipengaruhi oleh penataan ruang

kerja (layout). Menurut Quible dalam Rahmawati (2014:63), layout

menjelaskan penggunaan ruang seacara efektif serta mampu memberikan

kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun

memberikan kesan yang mendalam bagi pegawai. Responden yang menjawab

sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan menjadi 43 responden, pegawai

eselon III dan IV yang merasa posisi tempat duduk dan meja kerja telah

18 ; 32,1%

25 ; 44,6%

11 ; 19,6%

2 ; 3,57%

0

5

10

15

20

25

30

SS S TS STS

Page 144: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

120

tertata rapi sesuai dan efektif serta mampu memberikan kepuasan pada saat

melaksanakan pekerjaan. Responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju dengan pernyataan posisi tempat duduk dan meja kerja sesuai

tertata rapi jika dikumulatifkan menjadi 13 responden. Responden yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju dikarenakan posisi tempat

duduk dan meja kerja belum dengan tertata rapi, belum tertata rapi karena

ruangan yang sempit sehingga kesulitan untuk menata posisi meja kerja.

4.3.2.2.12 Jawaban Responden Pernyataan Ke-14

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai keadaan

suara dalam ruangan tenang. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.15

Tanggapan responden tentang Keadaan suara dalam ruangan tenang

Sumber: Data Primer 2015

13 ; 23,2%

37 ; 66,1%

5 ; 8,93%

1 ; 1,79%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 145: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

121

Berdasarkan diagram 4.15 di atas memberikan gambaran tanggapan

responden atas pernyataan keadaan suara dalam ruangan tenang, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 13 responden atau 23,2%, yang

menjawab setuju ada 37 responden atau 66,1%, yang menjawab tidak setuju 5

responden atau 8,93%, dan yang menjawab sangat tidak setuju 1 responden

atau 1,79%.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 50 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Dalam

Rahmawati (2014:75), bahwa tingkat kebisingan juga berpengaruh terhadap

kinerja pegawai. Suasana kantor yang ramai dan berisik berpengaruh terhadap

kinerja pegawai yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini

pegawai eselon II dan IV merasakan ketenangan dalam ruangan karena tidak

merasa berisik dengan demikian pegwai eselon III dan IV dapat bekerja

dengan baik. Responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju

dengan pernyataan keadaan suara dalam ruangan tenang jika dikumulatifkan

menjadi 6 responden. Responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju keadaan suara dalam ruangan tidak tenang karena berisik,

ruangannya dekat dengan tempat parkir puskesmas sehingga banyak yang

lewat di depan ruangan tersebut.

Page 146: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

122

4.3.2.2.13 Jawaban Responden Pernyataan Ke-15

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

fasilitas sarana dan prasarana memadai. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.16

Tanggapan responden tentang Fasilitas sarana dan prasarana memadai

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.16 di atas memberikan gambaran tanggapan

fasilitas sarana dan prasarana memadai, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 19 responden atau 33,9%, yang menjawab setuju ada 24

responden atau 42,9%, yang menjawab tidak setuju 10 responden atau 17,9%

dan yang menjawab sangat tidak setuju 3 responden atau 5,36%.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 48 Tahun 2013 tentang standar sarana

dan prasarana kantor menjelaskan standar sarana dan prasarana kantor adalah

pedoman yang dipakai sebagai ukuran baku ruang kantor, perlengkapan

19 ; 33,9%

24 ; 42,9%

10 ; 17,9%

3 ; 5,36%

0

5

10

15

20

25

30

SS S TS STS

Page 147: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

123

kantor, dan kendaraan dinas. Sarana adalah fasilitas yang secara langsung

berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan tugas dan fungsi

pekerjaan. Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung berfungsi

sebagai penunjang proses penyelenggaraan tugas dan fungsi pekerjaan.

Dengan demikian pentingya suatu fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap

untuk menunjang pekerjaan di kantor, dengan lengkapnya fasilitas sarana dan

prasarana di kantor maka pekerjaan tidak ada hambatan untuk segera

diselesaikan.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 43. Hal ini menunjukkan pegawai eselon III dan IV merasa sudah

terpenuhi dengan fasilitas sarana dan prasarana yang ada di Dinas Kesehatan

Kota Serang. Responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju

dengan pernyataan fasilitas sarana dan prasarana memadai jika

dikumulatifkan menjadi 13 responden. Responden yang menjawab tidak

setuju dan sangat tidak setuju, mereka berpendapat bahwa fasilitas sarana dan

prasarana di Dinas Kesehatan Kota Serang masih minim karena salah satunya

kurang laptop/komputer, printer, dan lain-lain.

4.3.2.2.14 Jawaban Responden Pernyataan Ke-16

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

pencahayaan ruang kerja baik. Diagramnya adalah sebagai berikut.

Page 148: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

124

Diagram 4.17

Tanggapan responden tentang Pencahayaan ruang kerja baik

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.17 di atas memberikan gambaran tanggapan

pencahayaan ruang kerja baik, dimana responden yang menjawab sangat

setuju ada 18 responden atau 32,1%, yang menjawab setuju ada 32 responden

atau 57,1%, yang menjawab tidak setuju 5 responden atau 8,93% dan yang

menjawab sangat tidak setuju 1 responden atau 1,79%.

Menurut McShane dalam Sukoco (2007:208) mendeskripsikan bahwa

80 hingga 85 persen informasi yang terima pegawai di kantor adalah

menggunakan indera penglihatan (mata). Hal inilah yang yang menjadikan

suatu kenyamanan bagi seorang pegawai untuk bekerja karena akan

berpengaruh pada produktivitas kerja mereka. Ketika mata pegawai eselon

III IV kelelahan karena cahaya di ruangan kurang maka akan mengakibatkan

menurunnya motivasi kinerja mereka.

18 ; 33,9%

32 ; 57,1%

5 ; 8,93%

1 ; 1,79%

0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 149: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

125

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 50 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. pegawai

eselon III dan IV merasa penerangan atau cahaya di dalam ruangan sudah

cukup sehingga tidak megalami kelelahan pada mata mereka pada saat

bekerja. Responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju

dengan pernyataan pencahayaan ruang kerja baik jika dikumulatifkan menjadi

6 responden. Responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju

karena di beberapa ruangan yang tidak ada jendelanya sehingga pencahayaan

kurang masuk ke dalam ruangan dan hanya mengandalkan pencahayaan dari

lampu saja, lampu yang ada keadaannya sudah agak redup.

4.3.2.2.15 Jawaban Responden Pernyataan Ke-17

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

kondisi lingkungn kerja saat survei lapangan tidak berbahaya dalam

melaksanakan tugas. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 150: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

126

Diagram 4.18

Tanggapan responden tentang Kondisi lingkungn kerja saat survei lapangan

tidak berbahaya dalam melaksanakan tugas

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.18 di atas memberikan gambaran tanggapan

kondisi lingkungn kerja saat survei lapangan tidak berbahaya dalam

melaksanakan tugas, dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 19

responden, yang menjawab setuju ada 34 responden, yang menjawab tidak

setuju 3 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak

setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 53 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. 3

responden yang menjawab tidak setuju karena berpendapat bahwa tempat

survei ke lapangan berbahaya seperti saat survei kasus TB (Tubercolosis),

kusta, HIV rentan untuk tertular. Dari seksi kesehatan khusus berbahaya saat

survei ke lapangan seperti mengunjungi warga yang kejiwaannnya terganggu,

sering kali berontak saat diperiksa dan diobati.

19 ; 33,9%

34 ; 60,7%

3 ;5,36%

0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 151: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

127

Setelah dilakukan analisis dari 15 instrumen terkait TP-PNS (Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) yang diberikan kepada responden yaitu

Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang, maka untuk

selanjutnya akan diukur tentang Pemberian TP-PNS sebagai berikut:

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Pengukuran

TP-PNS (X)

No Pernyataan

Bobot Jumlah

SS S TS STS

f % f % f % f % f %

1 15 26,8 36 64,3 5 8,93 0 0 56 100

2 25 44,6 31 55,4 0 0 0 0 56 100

3 27 48,2 29 51,8 0 0 0 0 56 100

4 23 41,1 32 57,1 1 1,8 0 0 56 100

5 16 28,6 17 30,4 23 41,1 0 0 56 100

6 16 28,6 21 37,5 18 32,1 1 1,8 56 100

7 32 57,1 24 42,9 0 0 0 0 56 100

9 6 10,7 24 42,9 20 35,7 6 10,7 56 100

11 20 35,7 30 53,6 6 10,7 0 0 56 100

12 18 32,1 34 60,7 4 7,14 0 0 56 100

13 18 32,1 25 44,6 11 19,6 2 3,57 56 100

14 13 23,2 37 66,1 5 8,93 1 1,79 56 100

15 19 33,9 24 42,9 10 17,9 3 5,36 56 100

16 18 32,1 32 57,1 5 8,93 1 1,79 56 100

17 19 33,9 34 60,7 3 5,36 0 0 56 100

Jumlah 285 430 111 14 56 100

Sumber: Peneliti, 2015

Bila didasarkan pada tingkat persetujuan, maka dapat diketahui

tanggapan responden terhadap TP-PNS (Tambahan Penghasilan Pegawai

Negeri Sipil) adalah sebagai berikut:

Page 152: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

128

Jumlah Pernyataan X = 15

Jumlah Responden = 56

Nilai skala jawaban:

SS (Sangat Setuju) = 4

S (Setuju) = 3

TS (Tidak Setuju) = 2

STS (Sangat Tidak Setuju) = 1

a. Penentuan Batas Skor

1. Skor Batas Tertinggi : 15 x 4 x 56 = 3.360

2. Skor Batas Terendah : 15 x 1 x 56 = 840

b. Penentuan Skoring Jawaban Responden

SS = 285 x 4 = 1.140

S = 430 x 3 = 1.290

TS = 111 x 2 = 222

STS = 14 x 1 = 14

Jumlah Skor = 2.666

Berdasarkan pengolahan data diatas, maka tingkat persetujuan terhadap

TP-PNS (X) adalah : (2.666 : 3.360) x 100 = 79,35%

STS TS S SS

840 1.680 2.565 2.666 3.360

Page 153: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

129

Dari hasil pengamatan kepada 56 responden tentang TP-PNS

(Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) dengan menggunakan 15

indikator / pernyataan diperoleh hasil bahwa TP-PNS termasuk kedalam

kategori sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari 15 indikator pernyataan

setuju persentasenya cukup besar, atau dengan kata lain data sebesar 2.666

atau 79,35% terletak pada daerah “setuju” dan “sangat setuju”. hal ini dapat

disimpulkan bahwa pegawai eselon III dan IV lebih memiliki tanggapan

bahwa TP-PNS (Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) di Dinas

Kesehatan Kota Serang sudah efektif dalam memberikan motivasi kerja.

4.3.2.2 Kinerja Pegawai Eselon III dan IV (Variabel Y)

Dalam variabel Y yaitu Kinerja Pegawai Eselon III dan IV, peneliti

mengajukan 26 pernyataan kepada 56 responden. Pernyaataan tersebut

disusun berdasarkan sub indikator dari indikator-indikator yang terdapat

dalam grand theory pada Bab II.

Untuk menjabarkan hasil jawaban dari para responden tersebut, peneliti

menguraikannya dalam bentuk diagram disertai pemaparan dan kesimpulan

berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah peneliti susun sebelumnya

yang dituangkan dalam bentuk kuesioner. Adapun diagram dari pernyataan-

pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 154: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

130

4.3.2.2.1 Jawaban Responden Pernyataan Ke-18

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai teliti

dalam menyelesaikan pekerjaan. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.19

Tanggapan responden tentang Teliti dalam menyelesaikan pekerjaan

Sumber: Data Primer, 2015

Berdasarkan diagram 4.19 di atas memberikan gambaran tanggapan

teliti dalam menyelesaikan pekerjaan, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 33 responden atau 58,9%, yang menjawab setuju ada 23

responden atau 41,1%, tidak ada responden yang menjawab tidak setuju

maupun sangat tidak setuju.

Ketelitian adalah kemampuan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan cara cepat dan cermat. Responden yang menjawab sangat setuju dan

setuju jika dikumulatifkan menjadi 56 responden, seluruh responden setuju

dengan pernyataan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan. Pegawai eselon III

dan IV selalu berusaha untuk teliti dalam menyelesaikan pekerjaannya karena

untuk meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan. Jika suatu kesalahan dapat

33 ; 58,9%

23 ; 41,1%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 155: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

131

diminimalisir sehingga pekerjaan tidak akan terhambat dan pekerjaan akan

segera terselesaikan.

4.3.2.2.2 Jawaban Responden Pernyataan Ke-19

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai rapi

dalam menyelesaikan pekerjaan. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.20

Tanggapan responden tentang Rapi dalam menyelesaikan pekerjaan

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.20 di atas memberikan gambaran tanggapan

rapi dalam menyelesaikan pekerjaan, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 26 responden atau 46,4%, yang menjawab setuju ada 29

responden atau 51,8%, yang menjawab tidak setuju 1 responden atau 1,79%

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 55 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa eselon III dan IV rapih dalam menyelesaikan pekerjaan.

26 ; 46,4%

29 ; 51,8%

1 ; 1,79% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 156: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

132

Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi pada saat observasi

awal tidak sesuai dengan jawaban yang didapatkan dari hasil penyebaran

kuesioner kepada seluruh pegawai eselon III dan IV. Kemungkinan besar dari

perbedaan antara hasil penyebaran kuesioner terjadi karena pegawai eselon III

dan IV yang peneliti lihat pada observasi awal dilapangan hanya sebagian

yang menunjukkan bahwa pegawai eselon III dan IV bekerja dengan tidak

rapih.

4.3.2.2.3 Jawaban Responden Pernyataan Ke-20

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.21

Tanggapan responden tentang Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari

waktu yang telah ditentukan

Sumber: Data Primer 2015

11 ; 19,6%

43 ; 76,8%

2 ; 3,57% 0%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

SS S TS STS

Page 157: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

133

Berdasarkan diagram 4.21 di atas memberikan gambaran tanggapan

menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan,

dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 11 responden atau

19,6%, yang menjawab setuju ada 43 responden atau 76,8%, yang menjawab

tidak setuju 2 responden atau 3,57% dan tidak ada yang menjawab sangat

tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 54 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai eselon III dan IV menyelesaikan pekerjaan

lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan karena hal ini telah dibuktikan

dengan pernyataan ke 18 dan 19 bahwa pegawai eselon II dan IV teliti dan

rapih dalam menyelesaikan pekerjaan maka ini akan berpengaruh pada waktu

penyelesaian pekerjaan.

4.3.2.2.4 Jawaban Responden Pernyataan Ke-21

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

memiliki kemampuan yang sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 158: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

134

Diagram 4.22

Tanggapan responden tentang Memiliki kemampuan yang sesuai dengan

tanggung jawab dan beban kerja

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.22 di atas memberikan gambaran tanggapan

memiliki kemampuan yang sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja,

dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 24 responden atau

42,9%, yang menjawab setuju ada 32 responden atau 57,1%, tidak ada yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Dalam DP3 pengertian tanggung jawab adalah kesanggupan pegawai

dalam menyelesaikan pekerjaan tugas yang diserahkan kepadanya dengan

sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani dalam menanggung

resiko atas keputusan yang yang telah diambil atau tindakan yang dilakukan.

Menurut Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Tahun 1997, pengertian

beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus

diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka

24 ; 42,9%

32 ; 57,1%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 159: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

135

waktu tertentu. Jika dikumulatifkan, seluruh responden menjawab setuju. hal

ini menunjukkan bahwa seluruh responden tersebut setuju dengan pernyataan

di atas yang menyatakan bahwa memiliki kemampuan yang sesuai dengan

tanggung jawab dan beban kerja. Dengan demikian Pegawai Eselon III dan

IV memiliki kemampuan yang sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja

maka tidak ada hambatan dan kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Kemampuan yang sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja akan

berpangaruh pada kualitas pekerjaan karena apabila telah sesuai antara

kemampuan dengan tanggung jawab dan beban kerja maka kualitas pekerjaan

akan baik, dan tugasnya dilaksanakan secara efektif dan efisien.

4.3.2.2.5 Jawaban Responden Pernyataan Ke-22

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

memberi petunjuk kepada staf untuk mengoptimalkan tugas. Diagramnya

adalah sebagai berikut:

Diagram 4.23

Tanggapan responden tentang Memberi petunjuk kepada staf untuk

mengoptimalkan tugas

34 ; 60,7%

21 ; 37,5%

1 ; 1,79% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 160: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

136

Berdasarkan diagram 4.23 di atas memberikan gambaran tanggapan

memberi petunjuk kepada staf untuk mengoptimalkan tugas, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 34 responden atau 60,7%, yang

menjawab setuju ada 21 responden atau 37,5%, yang menjawab tidak setuju 1

responden atau 1,79% dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak

setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 55 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai eselon III dan IV selalu memberi petunjuk

kepada staf untuk mengoptimalkan tugas. Dengan demikian hasil kerja staf

akan menjadi maksimal. Dan responden yang menjawab tidak setuju dengan

memberikan petunjuk kepada staf untuk mengoptimalkan tugas,

membebaskan staf untuk mengerjakan pekerjaannya dengan cara sendiri.

4.3.2.2.6 Jawaban Responden Pernyataan Ke-23

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

memberi arahan yang baik kepada staf. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 161: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

137

Diagram 4.24

Tanggapan responden tentang Memberi arahan yang baik kepada staf

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.24 di atas memberikan gambaran tanggapan

memberi arahan yang baik kepada staf, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 32 responden atau 57,1%, yang menjawab setuju ada 23

responden atau 41,1%, yang menjawab tidak setuju 1 responden atau 1,79%

dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 55 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal

demikian pegawai eselon III dan IV selalu memberikan arahan yang baik

kepada stafnya untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien dan

mengarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Memberikan arahan kepada staf untuk berkomitmen dan bertindak benar

untuk mencapai tujuan bersama.

32 ; 57,1%

23 ; 41,1%

1 ; 1,79% 0%

0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 162: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

138

4.3.2.2.7 Jawaban Responden Pernyataan Ke-24

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

memberi motivasi kepada staf untuk giat bekerja. Diagramnya adalah sebagai

berikut:

Diagram 4.25

Tanggapan responden tentang Memberi motivasi kepada staf untuk giat

bekerja

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.25 di atas memberikan gambaran tanggapan

memberi motivasi kepada staf untuk giat bekerja, dimana responden yang

menjawab sangat setuju ada 32 responden atau 57,1%, yang menjawab setuju

ada 23 responden atau 41,1%, yang menjawab tidak setuju 1 responden atau

1,79% dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 55 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan pegawai eselon III dan IV selalu memberikan motivasi kepada

staf untuk giat bekerja dan tekun. Memotivasi yang dapat memberikan

32 ; 57,1%

23 ; 41,1%

1 ; 1,79% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 163: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

139

inspirasi, inisiatif, rasa tanggung jawab kepada staf agar bekerja sebaik-

baiknya dan meningkatkan kinerja untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Dengan demikian staf akan bersemangat untuk lebih rajin lagi bekerja.

4.3.2.2.8 Jawaban Responden Pernyataan Ke-25

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

memberi kesempatan kepada staf untuk mengeluarkan pendapatnya.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.26

Tanggapan responden tentang Memberi kesempatan kepada staf untuk

mengeluarkan pendapatnya

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.26 di atas memberikan gambaran tanggapan

memberi kesempatan kepada staf untuk mengeluarkan pendapatnya, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 29 responden atau 51,8% atau

48,2%, yang menjawab setuju ada 27 responden, tidak ada responden yang

menjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju.

29 ; 51,8% 27 ; 48,2%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 164: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

140

Jika dikumulatifkan, seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa seluruh responden tersebut setuju dengan pernyataan

pegawai eselon III dan IV selalu memberikan kesempatan kepada staf untuk

mengeluarkan pendapatnya. Hal ini menunjukkan demokrasi dari pegawai

eselon III dan IV memberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasi dari

staf. Staf selalu diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat dalam

setiap rapat kegiatan maupun pada saat ada permasalahan staf selalu

dilibatkan untuk memberikan solusi pendapat dalam pemecahan masalah.

4.3.2.2.9 Jawaban Responden Pernyataan Ke-26

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

memberi bimbingan kepada staf mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.27

Tanggapan responden tentang Memberi bimbingan kepada staf mengenai

pekerjaan yang akan dilaksanakan

Sumber: Data Primer 2015

29 ; 51,8%

25 ; 44,6%

2 ; 3,57% 0%

0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 165: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

141

Berdasarkan diagram 4.27 di atas memberikan gambaran tanggapan

memberi bimbingan kepada staf mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan,

dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 29 responden atau

518%, yang menjawab setuju ada 25 responden atau 44,6%, yang menjawab

tidak setuju 2 responden atau 3,57%, dan tidak ada responden yang menjawab

sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 54 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan pegawai eselon III dan IV selalu memberi bimbingan kepada

staf mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan agar program yang akan

dilaksanakan berjalan dengan lancar, agar staf dapat memikul tanggung jawab

tugas masing-masing secara baik dan kegiatan yang telah ditetapkan tidak

menyimpang dari tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Dengan

diberikannya bimbingan memberikan contoh kepada staf cara melaksanakan

pekerjaan yang baik.

4.3.2.2.10 Jawaban Responden Pernyataan Ke-27

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Diagramnya adalah sebagai

berikut:

Page 166: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

142

Diagram 4.28

Tanggapan responden tentang Menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.28 di atas memberikan gambaran tanggapan

menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, dimana responden yang

menjawab sangat setuju ada 28 responden atau 50%, yang menjawab setuju

ada 26 responden atau 46,4%, yang menjawab tidak setuju 2 responden atau

3,57%, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 54 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai eselon III dan IV secara keseluruhan

menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu sehingga program kegiatan

dapat terealisasikan, dengan demikian peggunaan waktu dalam penyelesaian

pekerjaan sudah efektif.

28 ; 50% 26 ; 46,4%

2 ; 3,57% 0%

0

5

10

15

20

25

30

SS S TS STS

Page 167: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

143

4.3.2.2.11 Jawaban Responden Pernyataan Ke-28

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai datang

ke kantor dengan tepat waktu. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.29

Tanggapan responden tentang Datang ke kantor dengan tepat waktu

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.29 di atas memberikan gambaran tanggapan

datang ke kantor dengan tepat waktu, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 7 responden atau 12,5%, yang menjawab setuju ada 28

responden atau 50%, yang menjawab tidak setuju 21 responden 37,5%, dan

tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Promptness (ketepatan waktu) menunjukkan suatu kedisiplinan dalam

aturan yang telah ditentukan. Pengertian disiplin dalam Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor:

Per/87/M.PAN/8/2005 tentang pedoman peningkatan pelaksanaan efisiensi,

penghematan dan disiplin kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

adalah sikap mental sumber daya manusia Aparatur Negara yang tercermin

7 ; 12,5%

28 ; 50%

21 ; 37,5%

0% 0

5

10

15

20

25

30

SS S TS STS

Page 168: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

144

dalam perbuatan dan perilaku pribadi atau kelompok, berupa kepatuhan dan

ketaatan terhadap aturan kerja, hukum dan norma kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara yang dilakukan secara sadar.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 35 responden. Hal ini menunjukkan kesadaran pegawai eselon III

dan IV untuk disiplin dalam ketepatan waktu datang ke kantor. Responden

yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan datang ke kantor dengan tepat

waktu dikarenakan pegawai eselon III dan IV ada keperluan terlebih dahulu

seperti mengurus keluarga.

4.3.2.2.12 Jawaban Responden Pernyataan Ke-29

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai pulang

dari kantor dengan tepat waktu. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.30

Tanggapan responden tentang Pulang dari kantor dengan tepat waktu

Sumber: Data Primer 2015

14 ; 25%

21 ; 37,5% 21 ; 37,5%

0% 0

5

10

15

20

25

SS S TS STS

Page 169: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

145

Berdasarkan diagram 4.30 di atas memberikan gambaran tanggapan

pulang dari kantor dengan tepat waktu, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 14 responden atau 25%, yang menjawab setuju ada 21

responden atau 37,5%, yang menjawab tidak setuju 21 responden tau 37,5%,

dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Pengertian disiplin dalam Sedarmayanti (2009:10) merupakan salah

satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting dan merupakan

kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya disiplin maka sulit

mewujudkan tujuan yang maksimal. Kedisiplinan merupakan keinginan dan

kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial. Pernyataan

ke 29 saling berkaitan dengan pernyataan ke 28, sama membahas tetang

kedisiplinan waktu, hanya saja pernyatan di nomor 29 menyatakan

kedisiplinan pulang kantor dengan tepat waktu. Responden yang menjawab

sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan menjadi 35 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa masih ada kedisiplinan pegawai eselon III dan IV yang

pulang dari kantor tepat waktu. Namun ada saja yang pulang tidak tepat

waktu dalam artian melebihi batas waktu yang telah ditentukan karena

pegawai eselon III dan IV menyelesaikan pekerjaan atau lembur. Responden

yang tidak setuju dengan pernyataan pulang kantor tepat waktu atau pulang

dari kantor lebih awal karena pekerjaan sudah selesai dan ada kepentingan

yang lain.

Page 170: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

146

4.3.2.2.13 Jawaban Responden Pernyataan Ke-30

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

bekerja sesuai dengan Tupoksi (tugas pokok dan fungsi). Diagramnya adalah

sebagai berikut:

Diagram 4.31

Tanggapan responden tentang Bekerja sesuai dengan Tupoksi (tugas pokok

dan fungsi)

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.31 di atas memberikan gambaran tanggapan

bekerja sesuai dengan Tupoksi (tugas pokok dan fungsi), dimana responden

yang menjawab sangat setuju ada 30 responden atau 53,6%, yang menjawab

setuju ada 26 responden atau 46,4%, tidak ada responden yang menjawab

tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Jika dikumulatifkan, seluruh

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden

tersebut setuju dengan pernyataan di atas yang menyatakan bahwa pegawai

eselon III dan IV telah bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-

masing yang berlaku di Dinas Kesehatan Kota Serang. Dengan demikian

30 ; 53,6%

26 ; 46,4%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 171: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

147

pegawai eselon III dan IV telah melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan, karena seluruh pegawai eselon III dan IV menjawab

setuju maka tidak ada tugas yang tumpang tindih seperti pelimpahan tugas

kepada staf atau orang lain.

4.3.2.2.14 Jawaban Responden Pernyataan Ke-31

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai latar

belakang pendidikan sesuai dengan pekerjaan yang ditugaskan. Diagramnya

adalah sebagai berikut:

Diagram 4.32

Tanggapan responden tentang Latar belakang pendidikan sesuai dengan

pekerjaan yang ditugaskan

Sumber: Data Primer 2015

23 ; 41,1%

31 ; 55,4%

2 ; 3,57% 0%

0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 172: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

148

Berdasarkan diagram 4.32 di atas memberikan gambaran tanggapan

latar belakang pendidikan sesuai dengan pekerjaan yang ditugaskan, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 23 responden, yang menjawab

setuju ada 31 responden, yang menjawab tidak setuju 2 responden, dan tidak

ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 54 responden. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan latar

belakang pendidikan sesuai dengan pekerjaan yang ditugaskan pegawai

eselon III dan IV. Responden yang menjawab tidak setuju dikarenakan latar

belakang pendidikan tidak sesuai dengan pekerjaan. Hal ini terjadi pada

kepala UPT Laboratorium Kesehatan Daerah yag dipimpin dari lulusan

sarjana komputer dan kepala seksi lingkungan dipimpin dari lulusan sarjana

ekonomi.

4.3.2.2.15 Jawaban Responden Pernyataan Ke-32

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

merencanakan kegiatan dari hasil perumusan program dengan menyususn

kegiatan agar terencana dengan baik. Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 173: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

149

Diagram 4.33

Tanggapan responden tentang Merencanakan kegiatan dari hasil perumusan

program dengan menyusun kegiatan agar terencana dengan baik

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.33 di atas memberikan gambaran tanggapan

merencanakan kegiatan dari hasil perumusan program dengan menyususn

kegiatan agar terencana dengan baik, dimana responden yang menjawab

sangat setuju ada 23 responden atau 41,1%, yang menjawab setuju ada 33

responden atau 58,9%, tidak ada yang menjawab tidak setuju maupun sangat

tidak setuju.

Dalam simanjuntak (2011:34-35) perencanaan kinerja adalah meyusun

rencana tindakan kinerja, baik untuk setiap unit organisasi dan atau kelompok

orang maupun untuk setiap jabatan individu atau perorangan. Rencana

tindakan kinerja merupakan rincian dari uraian jabatan dan memuat target-

target yang harus tercapai dalam kurun waktu tertentu, kegiatan-kegiatan

yang harus dilakukan untuk mencapai masing-masing target tersebut.

Rencana tindakan kinerja memuat tahapan proses dan penjadwalan kegiatan

23 ; 41,1%

33 ; 58,9%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 174: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

150

yang akan dilakukan untuk mencapai target tertentu. Jika dikumulatifkan,

seluruh responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh

responden tersebut setuju dengan pernyataan di atas yang menyatakan bahwa

pegawai eselon III dan IV merencanakan kegiatan dari hasil perumusan

program dengan menyususn kegiatan agar terencana dengan baik. Dengan

demikian program kegiatan akan terlaksana dan terealisasi seluruhnya,

sehingga dapat sampai ke masyarakat.

4.3.2.2.16 Jawaban Responden Pernyataan Ke-33

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

mengawasi pelaksanaan tugas bawahan dengan pengawasan. Diagramnya

adalah sebagai berikut:

Diagram 4.34

Tanggapan responden tentang Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

dengan pengawasan

Sumber: Data Primer 2015

25 ; 44,6%

29 ; 51,8%

2 ; 3,57% 0%

0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 175: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

151

Berdasarkan diagram 4.34 di atas memberikan gambaran tanggapan

mengawasi pelaksanaan tugas bawahan dengan pengawasan, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 25 responden atau 44,6%, yang

menjawab setuju ada 29 responden atau 51,8%, yang menjawab tidak setuju

ada 2 responden arau 3,57%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak

setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 54 responden. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan

pegawai eselon III dan IV mengawasi pelaksanaan tugas bawahan dengan

pengawasan. Dengan demikian pegawai eselon III dan IV mengawasi tugas

bawahan dengan pengawasan agar staf bekerja sesuai pada jalurnya, semua

pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya. Pegawai eselon III dan IV terus menerus mengamati

dan mengawasi bawahan untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari agar

sesuai dengan rencana. Responden yang menjawab tidak setuju berpendapat

bahwa memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada staf sehingga tidak perlu

adanya suatu pengawasan.

4.3.2.2.17 Jawaban Responden Pernyataan Ke-34

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

mengendalikan setiap permasalahan yang terjadi pada saat kegiatan berjalan.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 176: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

152

Diagram 4.35

Tanggapan responden tentang Mengendalikan setiap permasalahan yang

terjadi pada saat kegiatan berjalan

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.35 di atas memberikan gambaran tanggapan

mengendalikan setiap permasalahan yang terjadi pada saat kegiatan berjalan,

dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 14 responden atau 25%,

yang menjawab setuju ada 37 responden atau 51,8%, yang menjawab tidak

setuju ada 5 responden atau 8,93%, dan tidak ada yang menjawab sangat

tidak setuju.

Permasalahan dalam suatu kelompok atau ruang lingkup dalam

organisasi tidak akan pernah lepas dari suatu masalah atau konflik, yang

dkarenakan berbeda pendapat atau karena hal lainnya. Dalam pernyataan ini

peneliti menanyakan kepada responden yaitu pegawai eselon III dan IV

bagaimana menyikapi suatu permasalahan yang ada apakah mengendalikan

atau tidak. Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika

dikumulatifkan menjadi 51 responden. Hal ini menunjukkan bahwa hampir

14 ; 25%

37 ; 66,1%

5 ; 8,93%

0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 177: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

153

keseluruhan pegawai eselon III dan IV setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

fungsi dari pegawai eselon III dan IV adalah seorang pemimpin maka setiap

permasalahan yang ada pada saat kegiatan berjalan selalu dikendalikan dan

mengambil suatu keputusan oleh eselon pegawai III dan IV. Responden yang

menjawab tidak setuju berpendapat bahwa setiap kegiatan berjalan

dikendalikan bersama-sama tidak harus selalu dengan pegawai eselon III dan

IV.

4.3.2.2.18 Jawaban Responden Pernyataan Ke-35

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

mengontrol setiap pekerjaan meliputi pelaksanaan kebijakan teknis seksi.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.36

Tanggapan responden tentang Mengontrol setiap pekerjaan meliputi

pelaksanaan kebijakan teknis seksi

Sumber: Data Primer 2015

17 ; 30,4%

33 ; 58,9%

6 ; 10,7%

0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 178: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

154

Berdasarkan diagram 4.36 di atas memberikan gambaran tanggapan

mengontrol setiap pekerjaan meliputi pelaksanaan kebijakan teknis seksi,

dimana responden yang menjawab sangat setuju ada 17 responden, yang

menjawab setuju ada 33 responden, yang menjawab tidak setuju ada 6

responden, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Dalam Sudarmanto (2009:144) pengendalian (controlling) adalah suatu

proses untuk memastikan bahwa pelaksanaan sesuai dengan rencana dengan

pengawasan, penyempurnaan dan menghindari kesalahan dalam pelaksanaan.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 50 responden. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan

pegawai eselon III dan IV setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai eselon

III dan IV menjalankan tugasnya mengontrol atau mengendalikan setiap

pekerjaan kebijakan teknis seksi. Responden yang menjawab tidak setuju

berpendapat bahwa suatu keputusan yang diambil tidak sendiri melainkan

melibatkan staf, staf berperan juga untuk mengambil suatu kebijakan.

4.3.2.2.19 Jawaban Responden Pernyataan Ke-36

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

mengoreksi hasil kerja bawahan pengelolaan administrasi umum.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Page 179: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

155

Diagram 4.37

Tanggapan responden tentang Mengoreksi hasil kerja bawahan pengelolaan

administrasi umum

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.37 di atas memberikan gambaran tanggapan

mengoreksi hasil kerja bawahan pengelolaan administrasi umum, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 21 responden atau 37,5%, yang

menjawab setuju ada 31 responden atau 55,4%, yang menjawab tidak setuju

ada 4 responden atau 7,14%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak

setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 52 responden. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan

responden setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai eselon III dan IV

melakasanakan tugasnya yaitu mengoreksi hasil kerja bawahan pengelolaan

administrasi umum, pengoreksian tersebut bertujuan untuk melihat kembali

pekerjaan apabila ada suatu kesalahan.

37,5%

55,4%

7,14%

0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 180: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

156

4.3.2.2.20 Jawaban Responden Pernyataan Ke-37

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

melaporkan kegiatan kepada pimpinan dengan menyusun laporan untuk

diketahui tingkat kinerja yang telah dilaksanakan. Diagramnya adalah sebagai

berikut:

Diagram 4.38

Tanggapan responden tentang Melaporkan kegiatan kepada pimpinan

dengan menyusun laporan untuk diketahui tingkat kinerja yang telah

dilaksanakan

Sumber: : Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.38 di atas memberikan gambaran tanggapan

melaporkan kegiatan kepada pimpinan dengan menyusun laporan untuk

diketahui tingkat kinerja yang telah dilaksanakan, dimana responden yang

menjawab sangat setuju ada 23 responden atau 41,1%, yang menjawab setuju

ada 32 responden atau 57,1%, yang menjawab tidak setuju ada 1 responden

atau 1,79%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Menurut Simanjuntak (2011:226), sistem pengukuran kinerja

merupakan dari siklus manajemen kinerja yang terdiri dari penetapan

23 ; 41,1%

32 ; 57,1%

1 ; 1,79% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

SS S TS STS

Page 181: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

157

indikator kinerja, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan evaluasi

kinerja. Kelayakan indikator diteliti dari segi relevansinya dengan pencapaian

tujuan atau sasaran yang akan diukur, untuk menunjukkan tingkat efisiensi

penggunaan sumber daya, untuk menunjukkan keberhasilan atau kegagalan

pencapaian tujuan atau sasaran. Responden yang menjawab sangat setuju dan

setuju jika dikumulatifkan menjadi 55 responden. Hal ini menunjukkan

bahwa hampir keseluruhan responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan

pegawai eselon III dan IV melaporkan kegiatan kepada pimpinan, dengan

demikian dapat diketahui tingkat kinerja yang selama ini dikerjakan, dengan

pelaporan tersebut menunjukkan keberhasilan atau kegagalan suatu tujuan

program atau kegiatan kinerja yang telah ditentukan.

4.3.2.2.21 Jawaban Responden Pernyataan Ke-38

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

melakukan pekerjaan tanpa menunggu perintah. Diagramnya adalah sebagai

berikut:

Page 182: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

158

Diagram 4.39

Tanggapan responden tentang Melakukan pekerjaan tanpa menunggu

perintah

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.39 di atas memberikan gambaran tanggapan

melakukan pekerjaan tanpa nenunggu perintah, dimana responden yang

menjawab sangat setuju ada 11 responden atau 19,6%, yang menjawab setuju

ada 40 responden atau 71,4%, yang menjawab tidak setuju ada 5 responden

atau 8,93%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 51 responden. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan

responden setuju bahwa pegawai eselon III dan IV melakukan pekerjaan

dengan kesadaran sendiri tanpa harus menunggu perintah dari atasan. Dengan

demikian pegawai eselon III dan IV memiliki rasa inisiatif untuk

melaksanakan tanggung jawab berdasarkan dari tugas pokok dan fungsi

sehingga tanpa harus ada perintah pekerjaan telah dikerjakan.

11 ; 19,6%

40 ; 71,4%

5 ; 8,93%

0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

SS S TS STS

Page 183: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

159

4.3.2.2.22 Jawaban Responden Pernyataan Ke-39

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

menyelesaikan pekerjaan sebagai rutinitas sesuai dengan prosedur.

Diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram 4.40

Tanggapan responden tentang Menyelesaikan pekerjaan sebagai rutinitas

sesuai dengan prosedur

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.40 di atas memberikan gambaran tanggapan

menyelesaikan pekerjaan sebagai rutinitas sesuai dengan prosedur, dimana

responden yang menjawab sangat setuju ada 19 responden atau 33,9%, yang

menjawab setuju ada 36 responden atau 64,3%, yang menjawab tidak setuju

ada 1 responden atau 1,79%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak

setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 55 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Prosedur

merupakan tahapan, susunan, proses, atau aturan dalam tata kerja yang harus

19 ; 33,9%

36 ; 64,3%

1 ; 1,79% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 184: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

160

dilalui supaya pekerjaan tersebut teratur dan tersusun. Prosedur pekerjaan

dilaksanakan agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan tahapan yang teratur,

dapat diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian

pegawai eselon III dan IV selalu berinisiatif untuk melaksanakan

penyelesaian pekerjaan sebagai rutinitas sesuai dengan prosedur yang berlaku

di Dinas Kesehatan Kota Serang.

4.3.2.2.23 Jawaban Responden Pernyataan Ke-40

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

melakukan tindakan penyelesaian masalah yang dihadapi. Diagramnya adalah

sebagai berikut:

Diagram 4.41

Tanggapan responden tentang Melakukan tindakan penyelesaian masalah

yang dihadapi

Sumber: Data Primer 2015

28,6%

67,9%

3,57% 0%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 185: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

161

Berdasarkan diagram 4.41 di atas memberikan gambaran tanggapan

melakukan tindakan penyelesaian masalah yang dihadapi, dimana responden

yang menjawab sangat setuju ada 16 responden atau 28,6%, yang menjawab

setuju ada 38 responden atau 67,9%, yang menjawab tidak setuju ada 2

responden atau 357%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Dalam setiap konflik atau permasalahan pasti ada suatu perbedaan yang

menyababkan terjadinya pertentangan. Apabila permasalahan tersebut tidak

segera diatasi maka akan mempengaruhi kinerja dari salah satu pegawai atau

seluruh pihak yang terlibat maka tujuan yang akan dilaksanakan akan tidak

tercapai. Maka dari itu setiap ada permasalahan harus seger diatasi.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 54 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai eselon III dan IV melakukan tindakan dengan

cepat apabila ada suatu permasalahan agar segera terselesaikan dan tidak

menghambat pekerjaan.

4.3.2.2.24 Jawaban Responden Pernyataan Ke-41

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

mempercepat penyelesaian pekerjaan yang diberikan. Diagramnya adalah

sebagai berikut:

Page 186: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

162

Diagram 4.42

Tanggapan responden tentang Mempercepat penyelesaian pekerjaan yang

diberikan

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.42 di atas memberikan gambaran tanggapan

mempercepat penyelesaian pekerjaan yang diberikan, dimana responden yang

menjawab sangat setuju ada 18 responden atau 32,1%, yang menjawab setuju

ada 37 responden atau 66,1%, yang menjawab tidak setuju ada 1 responden

atau 1,79%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 55 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai eselon III dan IV memiliki rasa inisiatif untuk

mempercepat penyelesaian pekerjaan agar pekerjaan lain dapat diselesaikan

dengan baik. Apabila mempercepat penyelesaian pekerjaan yang diberikan

maka akan banyak program kegiatan yang terealisasikan.

18 ; 32,1%

37 ; 66,1%

1 ; 1,79% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 187: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

163

4.3.2.2.25 Jawaban Responden Pernyataan Ke-42

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

berinisiatif dalam upaya meningkatkan pekerjaan. Diagramnya adalah sebagai

berikut:

Diagram 4.43

Tanggapan responden tentang Berinisiatif dalam upaya meningkatkan

pekerjaan

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.43 di atas memberikan gambaran tanggapan

berinisiatif dalam upaya meningkatkan pekerjaan, dimana responden yang

menjawab sangat setuju ada 22 responden atau 39,3%, yang menjawab setuju

ada 34 responden atau 60,7%, tidak ada yang menjawab setuju dan sangat

tidak setuju.

Jika dikumulatifkan, seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa seluruh responden tersebut setuju dengan pernyataan di

atas yang menyatakan bahwa selalu berinisiatif dalam upaya meningkatkan

22 ; 39,3%

34 ; 60,7%

0% 0% 0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 188: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

164

pekerjaan. Dengan meningkatkan pekerjaan maka akan semakin baik kualitas

pekerjaan yang dihasilkan dari pegawai eselon III dan IV.

4.3.2.2.26 Jawaban Responden Pernyataan Ke-43

Berikut merupakan gambaran atas jawaban responden mengenai

berinisiatif dalam setiap tindakan yang akan dilakukan. Diagramnya adalah

sebagai berikut:

Diagram 4.44

Tanggapan responden tentang Berinisiatif dalam setiap tindakan yang akan

dilakukan

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan diagram 4.44 di atas memberikan gambaran tanggapan

berinisiatif dalam setiap tindakan yang akan dilakukan, dimana responden

yang menjawab sangat setuju ada 16 responden atau 28,6%, yang menjawab

setuju ada 37 responden atau 66,1%, yang menjawab tidak setuju ada 3

responden atau 5,36%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

16 ; 28,6%

37 ; 66,1%

3 ; 5,36% 0%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS S TS STS

Page 189: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

165

Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju jika dikumulatifkan

menjadi 53 responden, hampir seluruh responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai eselon III dan IV selalu berinisiatif melakukan

segala pekerjaan tanpa harus menunggu perintah dari atasan. Hal ini dapat

dibuktikan dengan pernyataan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari

waktu yang telah ditentukan dari pernyataan tersebut responden lebih banyak

menjawab setuju dengan demikian bahwa pegawai eselon III dan IV memiliki

inisiatif untuk disiplin dalam pekerjaan. Dalam pernyataan lain seperti

mengendalikan setiap permasalahan yang terjadi dan pegawai eselon III dan

IV rata-rata menjawab setuju hal tersebut menunjukkan bahwa pegawai

eselon III dan IV memiliki inisiatif untuk menyelesaikan permasalahan yang

ada sebagai penanggung jawab pimpinan.

Setelah dilakukan analisis dari 15 instrumen terkait TP-PNS (Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) yang diberikan kepada responden yaitu

Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang, maka untuk

selanjutnya akan diukur tentang TP-PNS sebagai berikut:

Page 190: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

166

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Pengukuran

Kinerja Pegawai Eselon III dan IV (Y)

No Pernyataan

Bobot Jumlah

SS S TS STS

f % f % f % f % f %

18 33 58,9 23 41,1 0 0 0 0 56 100

19 26 46,4 29 51,8 1 1,79 0 0 56 100

20 11 19,6 43 76,8 2 3,57 0 0 56 100

21 24 42,9 32 57,1 0 0 0 0 56 100

22 34 60,7 21 37,5 1 1,79 0 0 56 100

23 32 57,1 23 41,1 1 1,79 0 0 56 100

24 32 57,1 23 41,1 1 1,79 0 0 56 100

25 29 51,8 27 48,2 0 0 0 0 56 100

26 29 51,8 25 44,6 2 3,57 0 0 56 100

27 28 50 26 46,4 2 3,57 0 0 56 100

28 7 12,5 28 50 21 37,5 0 0 56 100

29 14 25 21 37,5 21 37,5 0 0 56 100

30 30 53,6 26 46,4 0 0 0 0 56 100

31 23 41,1 31 55,4 2 3,57 0 0 56 100

32 23 41,1 33 58,9 0 0 0 0 56 100

33 25 44,6 29 51,8 2 3,57 0 0 56 100

34 14 25 37 66,1 5 8,93 0 0 56 100

35 17 30,4 33 58,9 6 10,7 0 0 56 100

36 21 37,5 31 55,4 4 7,14 0 0 56 100

37 23 41,1 32 57,1 1 1,79 0 0 56 100

38 11 19,6 40 71,4 5 8,93 0 0 56 100

39 19 33,9 36 64,3 1 1,79 0 0 56 100

40 16 28,6 38 67,9 2 3,57 0 0 56 100

41 18 32,1 37 66,1 1 1,79 0 0 56 100

42 22 39,3 34 60,7 0 0 0 0 56 100

43 16 28,6 37 66,1 3 5,36 0 0 56 100

Jumlah 577 795 84 0 56

Sumber: Peneliti, 2015

Page 191: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

167

Bila didasarkan pada tingkat persetujuan, maka dapat diketahui

tanggapan responden terhadap Kinerja Pegawai Eselon III adalah sebagai

berikut:

Jumlah Pernyataan X = 26

Jumlah Responden = 56

Nilai skala jawaban:

SS (Sangat Setuju) = 4

S (Setuju) = 3

TS (Tidak Setuju) = 2

STS (Sangat Tidak Setuju) = 1

a. Penentuan Batas Skor

1. Skor Batas Tertinggi : 26 x 4 x 56 = 5.824

2. Skor Batas Terendah : 26 x 1 x 56 = 1.456

b. Penentuan Skoring Jawaban Responden

SS = 577 x 4 = 2.308

S = 795 x 3 = 2.385

TS = 84 x 2 = 168

STS = 0 x 1 = 0

Jumlah Skor = 4.861

Page 192: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

168

Berdasarkan pengolahan data diatas, maka tingkat persetujuan Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV adalah : (4.861 : 5.824) x 100 = 83,45%

STS TS S SS

1456 2.912 4.368 4.861 5.824

Dari hasil pengamatan kepada 56 responden Kinerja Pegawai Eselon III

dan IV dengan menggunakan 26 indikator / pernyataan diperoleh hasil bahwa

Kinerja Pegawai Eselon III dan IV termasuk kedalam kategori sudah efektif.

Hal ini dapat dilihat dari 26 indikator pernyataan setuju persentasenya cukup

besar, atau dengan kata lain data sebesar 4.861 atau 83,45% terletak pada

daerah “setuju” dan “sangat setuju”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang sudah baik dalam

bekerja.

Page 193: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

169

4.4 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dijawab melalui hipotesis

yang dihitung dari data yang terkumpul. Pengujian statistik ini dimaksudkan

untuk melakukan uji koefisien korelasi product moment, analisis determinasi, uji

regresi Linier sederhana, dan uji keberartian regresi.

4.4.1 Uji Koefisien Korelasi Product Moment

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang

signifikan antar TP-PNS terhadap Kinerja Pegawai Eselon III dan IV di

Dinas Kesehatan Kota Serang. Untuk menguji koefisien korelasi product

moment, maka peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 16. Outputnya

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Koefisien Korelasi Product Moment

Correlations

VARIABLE_X VARIABLE_Y

VARIABEL_X Pearson Correlation 1 .669**

Sig. (2-tailed) .000

N 56 56

VARIABEL_Y Pearson Correlation .669** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 56 56

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Peneliti, Output SPSS, 2015

Dari hasil output SPSS tabel 4.6 uji koefisien korelasi product moment,

maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,669

Page 194: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

170

antara TPP-PNS terhadap kinerja Pegawai eselon III dan IV di Dinas

Kesehatan Kota Serang. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuat

atau tidaknya hubungan tersebut, maka dapat digunakan pedoman seperti

yang tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang

Kuat Sangat kuat

Sumber : Sugiyono (2009:184)

Dari hasil output SPSS diatas, terlihat bahwa koefisien korelasi yang

ditemukan adalah sebesar 0,669. Koefisien korelasi sebesar (+) 0,669

termasuk kedalam kategori kuat. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara TP-

PNS terhadap kinerja pegawai eselon III dn IV di Dinas Kesehatan Kota

Serang.

4.4.2 Uji Regresi Sederhana

Regresi sederhana bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua

variabel. Model regresi sederhana adalah ý = a + bx, di mana ý adalah

variabel tak bebas (terikat), x adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi

intersap (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi (β), dan α, β adalah

parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan

statistik sampel. Berikut adalah hasil perhitungan uji regresi sederhana

dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16 dan output sebagai berikut :

Page 195: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

171

Tabel 4.9

Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Consta

nt) 35.061 7.852

4.465 .000

VARIAB

LE_X 1.083 .164 .669 6.612 .000

a. Dependent Variable: VARIABLE_Y

Sumber: Peneliti, Output SPSS, 2015

Berdasarkan tabel di atas kita dapat memperoleh persamaan regresi

sebagai berikut :

ý = a + b X

ý = 35,061 + 1,083 X

Hasil dari uji Coefficients diatas, dapat dikemukakan nilai (konstan) =

35,061 dan nilai b = 1,083. Sehingga dari tabel Coefficients diatas diperoleh

persamaan perhitungan regresi sederhana, yaitu Y’ = 35,061 + 1,083X.

Konstanta (a) sebesar 35,061 menyataka bahwa jika tidak ada nilai

dalam TP-PNS, maka nilai dari Kinerja Eselon III dan IV adalah 35,061.

Koefisien regresi sebesar 1,083 menyatakan bahwa penambahan (karena tada

+) satu skor jumlah TP-PNS diprediksi akan meningkatkan skor dalam

Kinerja Pegawai Eselon III dan IV sebesar 1,083. Sebaliknya, jika skor TP-

PNS turun sebesar satu poin, maka Kinerja Pegawai Eselon III dan IV

diprediksi mengalami penurunan sebesar 1,083. Jadi, tanda + menyatakan

Page 196: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

172

arah prediksi yang searah (linier). Keterangan kenaikan atau penurunan

variabel terikat (X) akan mengakibatkan kenaikan/penuruanan variabel bebas

(Y).

Rumusan uji signifikansi korelasi product moment digunakan untuk

menguji signifikansi pengaruh antara dua variabel, untuk itu harus di tes

apakah korelasi antara TP-PNS (variabel X) dan kinerja pegawai eselon III

dan IV (variabel Y) signifikansi atau tidak, dengan demikian diperlukan uji t.

Berdasarkan tabel 4.8, output di atas terdapat nilai thitung konstanta =

4,465 > 2,000 ttabel maka Ho ditolak berarti nilai konstanta dapat di gunakan

untuk memprediksi nilai kinerja pegawai eselon III dan IV dan karena nilai

thitung koefisien regresi (b) = 6,612 > 2,000 maka Ho ditolak berarti terdapat

pengaruh yang signifikan TP-PNS terhadap kinerja pegawai eselon III dan IV

pada Dinas Kesehatan Kota Serang.

4.4.3 Analisis Determinasi

Setelah melakukan pengukuran keeratan suatu hubungan dengan

menggunakan product moment, maka tahap selanjutnya adalah koefisien

determinasi atau koefisien penentuan yang digunakan untuk melihat pengaruh

dari hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dengan demikian, perlu

dilakukan pengujian dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16. Output

SPSS nya sebagai berikut :

Page 197: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

173

Tabel 4.10

Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .669a .447 .437 6.85146

a. Predictors: (Constant), VARIABLE_X

Sumber: Peneliti, Output SPSS, 2015

Atau jika dihitung secara manual, dimana telah diketahui nilai r = 0,669

maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

KP = r xy2

* 100%

= (0,669)2

* 100 %

= 0,447 * 100 %

= 44,7 %

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.11 di atas, terlihat bahwa

koefisien penentuan yang ditemukan adalah sebesar 44,7% artinya

pengaruhnya TP-PNS (variabel X) terhadap kinerja pegawai eselon III dan IV

(variabel Y) di Dinas Kesehatan Kota Serang sebesar 44,7%. Sedangkan

sisanya (100% - 44,7% = 55,3%) dipengaruhi oleh faktor lain yang masih

memerlukan penelitian lebih lanjut.

Page 198: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

174

4.4.4 Uji Keberartian Regresi

Pengujian keberartian regresi dapat diketahui melalui aplikasi program

SPSS. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai F lebih besar dari (>) nilai

a tetentu maka Ho diterima. Sebaliknya apabila nilai F lebih kecil (<) nilai a

tertentu maka Ho ditolak. Berikut adalah hasil uji keberartian regresi dengan

menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 dan outputnya sebagai berikut :

Tabel 4.11

Uji Keberartian Regresi

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2052.227 1 2052.227 43.718 .000a

Residual 2534.898 54 46.943

Total 4587.125 55

a. Predictors: (Constant), VARIABLE_X

b. Dependent Variable: VARIABLE_Y

Sumber: Peneliti, Output SPSS, 2015

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS versi 16 di atas,

diketahui nilai hitung f adalah 43,718 dan nilai ρ adalah 0,000. Dengan

demikian terlihat bahwa nilai ρ lebih kecil dari pada tingkat α yang digunakan

yaitu 0,05 atau dengan kata lain 0,000 (<) 0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya

terdapat hubungan yang berarti antara TP-PNS terhadap kinerja pegawai

eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

Nilai hitung F adalah 43,718 dengan menggunakan tingkat signifikansi

0,05 merupakan ukuran standar yang bisa digunakan dalam penelitian.

Selanjutnya menentukan Ftabel dengan cara melihat tabel distribusi F dengan

Page 199: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

175

derajat kebebasan (dk) = n-2 hingga dimasukkan dalam nilai , dk = 56 – 2 =

54, maka Ftabel yang diperoleh adalah (4,03). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa F hitung lebih besar dari Ftabel (43,718 > 4,03), maka terdapat

pengaruh yang signifikan antara TP-PNS (variabel X) terhadap kinerja

pegawai eselon III dan IV (variabel Y) di Dinas Kesehatan Kota Serang pada

taraf signifikansi 5%.

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan bahwa besarnya pengaruh antara

variabel X dengan Y adalah (rhitung) 0,669 termasuk ke dalam kategori

hubungan positif yang kuat. Jadi, terdapat hubungan yang kuat antara TP-

PNS (variabel X) terhadap kinerja pegawai eselon III dan IV (variabel Y) di

Dinas Kesehatan Kota Serang.

Berdasarkan dari perhitungan regresi sederhana diperoleh persamaan

perhitungan regresi sederhana, yaitu Y’ = 35,061 + 1,083X yang artinya

Konstanta (a) sebesar 35,061 menyataka bahwa jika tidak ada nilai dalam TP-

PNS, maka nilai dari Kinerja Eselon III dan IV adalah 35,061. Koefisien

regresi sebesar 1,083 menyatakan bahwa penambahan (karena tada +) satu

skor jumlah TP-PNS diprediksi akan meningkatkan skor dalam Kinerja

Pegawai Eselon III dan IV sebesar 1,083. Sebaliknya, jika skor TP-PNS turun

sebesar satu poin, maka Kinerja Pegawai Eselon III dan IV diprediksi

mengalami penurunan sebesar 1,083.

Selanjutnya, untuk menguji apakah korelasi antara TP-PNS (variabel X)

dan kinerja pegawai eselon III dan IV (variabel Y) signifikansi atau tidak,

Page 200: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

176

dengan demikian diperlukan uji t. Berdasarkan tabel 4.8, output di atas

terdapat nilai thitung konstanta = 4,465 > 2,000 ttabel maka Ho ditolak berarti

nilai konstanta dapat di gunakan untuk memprediksi nilai kinerja pegawai

eselon III dan IV Dinas Kesehatan Kota Serang, dan karena nilai thitung

koefisien regresi (b) = 6,612 > 2,000 maka Ho ditolak berarti terdapat

pengaruh yang signifikan TP-PNS terhadap kinerja pegawai eselon III dan di

Dinas Kesehatan Kota Serang.

Berdasarkan perhitungan uji F, didapat Fhitung = 43,718. F hitung

tersebut kemudian dibandingkan dengan F tabel. Untuk kesalahan 5% pada

uji dua pihak dan dk = n-2 = 54, maka Ftabel = 4,03. Dalam penelitian ini

adalah Fhitung lebih besar dari Ftabel (43,718 > 4,03), Ho ditolak dan Ha

diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara TP-PNS (variabel X) terhadap kinerja pegawai eselon III dan IV

(variabel Y) di Dinas Kesehatan Kota Serang pada taraf signifikansi 5%.

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan cara menghitung koefisien

determinasi atau koefisien penentuan dengan cara mengkuadratkan koefisien

korelasi dan mengalikannya dengan 100%. Koefisien determinasi dalam

penelitian adalah (0,669)2

* 100%, sehingga memperoleh hasil sebesar 44,7

%. Hal ini menunjukan bahawa terdapat pengaruh TP-PNS (variabel X)

terhadap kinerja pegawai eselon III dan IV (variabel Y) di Dinas Kesehatan

Kota Serang sebesar 44,7 %, dan terdapat 55,3% faktor lain yang perlu diteliti

lebih lanjut.

Page 201: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

177

4.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan sebelumnya, maka

terbukti bahwa TP-PNS berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja

pegawai pegawai eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang. Di

bawah ini akan diuraikan selengkapnya tentang pembahasan tersebut dapat

dilihat sebagai berikut :

Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang mementingkan

pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat. Seperti yang tertuang

dalam pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007

tentang Oganisasi Perangkat Daerah. Dimana setiap organisasi daerah

memiliki tujuan, visi, dan misinya masing-masing. Yang mengutamakan

pelayanan publik untuk membantu dan mempermudah segala urusan

masyarakat. Dalam menggerakkan segala tujuan organisasi daerah yaitu

Pegawai Negeri Sipil. Untuk memberikan pelayanan yang prima kepada

masyarakat maka pemerintah memberikan Tunjangan Tambahan Penghasilan

Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14

Tahun 1980 Tanggal 13 Maret 1980. Adapun kriteria pemberian Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TP-PNS) dalam Peraturan Walikota

Serang Nomor 2 tahun 2012 Pasal 4. Tambahan penghasilan diberikan

kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kemampuan keuangan

daerah dengan kriteria:

c. Beban kerja

d. Kondisi Kerja

Page 202: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

178

Dalam melaksanakan aktivitas otonomi daerah dlihat dari kinerja

aparatur negara atau abdi negara tersebut. Menurut Mangkunegara

(2007:67) berasal dari job performance atau actual performance (prestasi

kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian

kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Umam (2010:186), mengutip Campbell menyatakan bahwa kinerja

sebagai sesuatu yang tampak, yaitu individu relevan dengan tujuan

organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi

dalam mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Tercapainya kinerja yang

baik tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula.

Kinerja adalah catatan mengenai akibat-akibat yang dihasilkan pada

sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu yang

berhubungan dengan tujuan organisasi.

Sedarmayanti (2009:51) mengartikan kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam

melaskanakan tugasnya sesuai dengan tangggung jawab. Adapun standar

kinerja yang ada menurut T.R Mitchell adalah:

6. Quality of work, yaitu kualitas pekerjaan yang dihasilkan dapat

memuaskan bagi penggunanya atau tidak, sehingga hal ini dijadikan

sebagai standar kerja.

7. Communication, yaitu pegawai mampu melakukan komunikasi yang

baik antara pegawai ataupun dengan pimpinannya.

8. Promptness, yaitu kecepatan bekerja yang diukur oleh tingkat waktu,

sehingga pegawai dituntut untuk bekerja cepat dalam mencapai

kepuasan dan peningkatan kerja.

Page 203: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

179

9. Capability, yaitu kehandalan dalam menyelesaikan tugas dan

pengetahuan tentang pekerjaan

10. Initiative, yaitu tingkat inisiatif dan tanggung jawab terhadap

pekerjaan

Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini yaitu Tidak

dilaksanakannya pemotongan pada nominal TP-PNS bagi pegawai yang

tidak mengikuti apel pagi, apel sore dan tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah/alpa, kedisipilinan waktu kerja, tempat bertugas dan profesi tidak

sesuai dengan bidang kemampuannya. Indikator dari variabel X (TP-PNS)

menggunakan Perwal nomor 2 tahun 2012 Pasal 4 yaitu kondisi kerja dan

beban kerja.

Tabel 4.12

Skor Rata-Rata Tiap Indikator

Variabel X

No Indikator TP-PNS Jumlah

1 Beban Kerja 79,40%

2 Kondisi Kerja 78,37%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015

Berdasarkan pengolahan data di atas, diperoleh hasil bahwa

indikator variabel X beban kerja memperoleh presentase tertinggi yaitu

79,40%. Hasil tersebut diperoleh dari jumlah skor pada indikator beban

kerja yaitu 1423. Skor idealnya = 4 x 10 x 56 = 1792 (4 = nilai tertinggi

dari setiap jawaban yang ditanyakan kepada responden), (10 = jumlah

pertanyaan yang ditanyakan kepada responden) dan (56 = jumlah sampel

yang dijadikan responden). Jadi, skor rata-rata indikatornya adalah 1423 :

Page 204: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

180

1792 = 0,7940 atau (dikalikan 100%) menjadi 79,40%. Artinya, beban

kerja yang diberikan kepada Pegawai Eselon III dan IV di Dinas

Kesehatan Kota Serang mampu dilaksanakan dengan baik. Hal ini

dibuktikan setiap Pegawai Eselon III dan IV mampu melaksanakan dan

menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya masing-masing seperti mampu

mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan pengendalin

anggaran, melaksanakan laporan akuntabilitas dan evaluasi kinerja dinas

dengan ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya, indikator kondisi kerja memperoleh presentase

tertinggi setelah indikator beban kerja dengan jumlah 78,37%. Hasil

tersebut diperoleh dari jumlah skor pada indikator kondisi kerja yaitu

1243. Skor idealnya = 4 x 7 x 56 = 1586 (4 = nilai tertinggi dari setiap

jawaban yang ditanyakan kepada responden), (10 = jumlah pertanyaan

yang ditanyakan kepada responden) dan (56 = jumlah sampel yang

dijadikan responden). Jadi, skor rata-rata indikatornya adalah 1423 : 1586

= 0,7837 atau (dikalikan 100%) menjadi 78,37%. Berarti kondisi kerja

Pegawai Negeri Sipil Eselon III dan IV yang dalam melaksanakan

tugasnya berada pada lingkungan kerja yang aman. Tetapi tidak semua

Pegawai Eselon III dan IV berada di lingkungan yang beresiko rendah.

Seperti seksi bagian penyakit menular itu memiliki resiko yang tinggi

untuk tertular penyakit. Contohnya penyakit kusta, HIV, TBC, dan lain-

lain. Selain seksi penyakit menular yang tugasnya beresiko tinggi yaitu

kesehatan khusus, kesehatan khusus ini menangani penyakit kelainan jiwa.

Page 205: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

181

Contohnya pada saat penanganan orang yang berkelainan jiwa tersebut

melakukan pemberontakan maka akan ada kontak fisik. Selain kondisi

kerja beresiko tinggi, kondisi lingkungan yang masih belum stabil seperti

cuaca, iklim, tingkat kelembaban udara, dan tingkat pendidikan

masyarakat yang rendah, pola fikir masyarakat yang masih menggunakan

pola kebiasaan lama. Karena kondisi lingkungan yang belum stabil

sehingga masih banyaknya penyakit kusta di Kecamatan Taktakan, hal ini

disebabkan karena wilayahnya yang dekat dengan tempat sampah. Selain

penyakit kusta, masih adanya angka kematian ibu dan balita yang

disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah maka masih ada yang

ditolong oleh non medis seperti dukun.

Indikator dari variabel Y (kinerja pegawai eselon III dan IV)

menggunakan teori T.R.Michell dalam Sedarmayanti, (2009:51).

Tabel 4.13

Skor Rata-Rata Tiap Indikator

Variabel Y

No Indikator Kinerja Jumlah

1 Kualitas Pekerjaan (Quality of

work) 85,15%

2 Komunikasi (Communication) 88,48%

3 Ketepatan Waktu (Promptness) 75,75%

4 Kemampuan (Capability) 83,70%

5 Inisiatif (Initiative) 81,70%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015

Page 206: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

182

Berdasarkan pengolahan data di atas, diperoleh hasil bahwa

indikator variabel Y komunikasi (communication) memperoleh presentase

tertinggi yaitu 88,48%. Hasil tersebut diperoleh dari jumlah skor pada

indikator komunikasi (communication) yaitu 991. Skor idealnya = 4 x 5 x

56 = 1120 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban yang ditanyakan kepada

responden), (5 = jumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada responden)

dan (56 = jumlah sampel yang dijadikan responden). Jadi, skor rata-rata

indikatornya adalah 991 : 1120 = 0,8848 atau (dikalikan 100%) menjadi

88,48%. Artinya, komunikasi yang dilakukan oleh Pegawai Eselon III dan

IV di Dinas Kesehatan Kota Serang berjalan dengan baik. Baik

komunikasi dengan Kepala Bidang, komunikasi dengan sesama seksi, dan

komunikasi dengan staf. Hal ini ditunjukkan dengan kepala seksi selalu

melaporkan setiap kali ada masalah dalam suatu kegiatan agar tidak akan

terjadi miss comunication atau kesalah pahaman dalam suatu permasalahan

dan permsalahan tersebut dapat segera teratasi. Sekretaris, Kepala Bidang,

Kepala Seksi, Kepala Puskesmas, dan Kepala TU Puskemas selalu

memberikan arahan, memberikan petunjuk, memberikan motivasi dan

memberikan bimbingan kepada staf agar mengoptimalkan tugas dan

semangat bekerja.

Selanjutnya, indikator kualitas pekerjaan (quality of work)

memperoleh presentase setelah indikator komunikasi (communication)

dengan jumlah 85,15%. Hasil tersebut diperoleh dari jumlah skor pada

indikator kualitas pekerjaan (quality of work) yaitu 763. Skor idealnya = 4

Page 207: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

183

x 4 x 56 = 896 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban yang ditanyakan

kepada responden), (4 = jumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada

responden) dan (56 = jumlah sampel yang dijadikan responden). Jadi, skor

rata-rata indikatornya adalah 763 : 896 = 0,8515 atau (dikalikan 100%)

menjadi 85,15%. Berarti, kualitas pekerjaan Pegawai Eselon III dan IV

sudah baik hal ini ditunjukkan dengan cakupan pemberian makanan

pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskiin: target 827

dan realisasi 2.637, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan: target

65 dan realisasi 65, cakupan kunjungan ibu hamil K4: target 13.493 dan

realisasi 9.494. (Sumber: LAKIP Dinas Kesehatan Kota Serang, 2013)

Selanjutnya, indikator kemampuan (capability) memperoleh

presentase ketiga setelah indikator kualitas pekerjaan (quality of work)

sebesar 83,70%. Hasil tersebut diperoleh dari jumlah skor pada indikator

kemampuan (capability) yaitu 1500. Skor idealnya = 4 x 8 x 56 = 1792 (4

= nilai tertinggi dari setiap jawaban yang ditanyakan kepada responden),

(8 = jumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada responden) dan (56 =

jumlah sampel yang dijadikan responden). Jadi, skor rata-rata indikatornya

adalah 1500 : 1792 = 0,8370 atau (dikalikan 100%) menjadi 83,70%. Dari

jawaban tersebut memberikan gambaran bahwa eselon III dan IV memiliki

kemampuan kerja yang baik karena bekerja telah sesuai dengan tupoksinya

masing-masing dan kemampuan sumber daya manusia para pegawai

eselon III dan IV sesuai dengan bidang pekerjaannya. Secara keseluruhan

pegawai pegawai eselon III dan IV sudah berpendidikan sarjana/S.I dan

Page 208: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

184

S.2 sehingga dapat mendukung kinerja mereka. Namun masih adanya

ketidak sesuaian latar belakang belakang pendidikan dengan pekerjaan

yang ditugaskan karena itu akan berpengaruh pada proses pelaksanaan

pekerjaan. Hal ini ditunjukkan dengan Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala

Seksi, Kepala Puskesmas, Kepala TU Puskesmas ditempati ayng memiliki

dasar kesehatan. Namun ada dua bagian yang di tempati tidak sesuai

dengan kemampuannya yaitu Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan dan

Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Daerah.

Indikator selanjutnya yaitu inisiatif (initiative) memperoleh

presentasi setelah indikator kemampuan (capability) sebesar 81,70%. Hasil

tersebut diperoleh dari jumlah skor pada indikator inisiatif (initiative)

yaitu 1098. Skor idealnya = 4 x 6 x 56 = 1344 (4 = nilai tertinggi dari

setiap jawaban yang ditanyakan kepada responden), (6 = jumlah

pertanyaan yang ditanyakan kepada responden) dan (56 = jumlah sampel

yang dijadikan responden). Jadi, skor rata-rata indikatornya adalah 1098 :

1344 = 0,8170 atau (dikalikan 100%) menjadi 81,70%. Berarti, sikap

inisiatif Pegawai Eseleon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang

sudah baik karena Pegawai Eselon III dan IV memiliki rasa sikap inisiatif

untuk menyelesaikan tanggung jawab dalam menjalankan kegiatan tanpa

harus menunggu perintah. Inisiatif dari eselon IV yaitu tanpa harus

menunggu perintah dari Kepala Bidang untuk segera melaksanakan

kegiatan dan dana kegiatan belum turun, sehingga dengan inisiatif eselon

IV menanggulangi dana tersebut dengan dana yang lain .

Page 209: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

185

Selanjutnya, indikator ketepatan waktu (promptness) dengan

presentase terendah yaitu 75,75%. Hasil tersebut diperoleh dari jumlah

skor pada indikator ketepatan waktu (promptness) yaitu 509. Skor idealnya

= 4 x 3 x 56 = 672 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban yang ditanyakan

kepada responden), (3 = jumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada

responden) dan (56 = jumlah sampel yang dijadikan responden). Jadi, skor

rata-rata indikatornya adalah 509 : 672 = 0,7575 atau (dikalikan 100%)

menjadi 75,75%. Berarti, Pegawai Eselon III dan IV mengerjakan

pekerjaan dengan tepat waktu tetapi ada Pegawai Eselon III dan IV tidak

tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan seperti pengumpulan surat

pertanggung jawaban yang dikarenakan kurang aktif dalam penyelesaian

pekerjaan. Pegawai eselon III dan IV datang kerja dan pulang kerja dengan

tepat waktu. Namum ada beberapa Pegawai Eselon III dan IV yang datang

dan pulang kerja tidak tepat waktu dengan beralasan tidak ada pekerjaan

atau masalah keluarga seperti anak sakit, dan lain lain.

Berkaitan dengan TP-PNS terhadap kinerja eselon III dan IV di

Dinas Kesehatan Kota Serang kita ketahui hasil dari penelitian yaitu

dengan korelasi product moment terdapat hubungan TP-PNS pada kinerja

pegawai eselon III dan IV mencapai positif 0,669 yang mengartikan bahwa

terdapat hubungan yang kuat antara TP-PNS terhadap kinerja pegawai

eselon III dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang. Arah hubungan yang

positif menunjukkan bahwa semakin baik TP-PNS akan membuat kinerja

pegawai eselon III dan IV semakin meningkat. Sebaliknya, semakin tidak

Page 210: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

186

baik TP-PNS akan membuat kinerja pegawai eselon III dan IV menurun.

Dengan demikian TP-PNS dapat memicu dan memotivasi pegawai eselon

III dan IV meningkatkan produktivitas kerja dengan kualitas dan kuantitas

yang terukur.

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan cara menghitung

koefisien determinasi atau koefisien penentuan dengan cara

mengkuadratkan koefisien korelasi dan mengalikannya dengan 100%.

Koefisien determinasi dalam penelitian adalah (0,669)2

* 100%, sehingga

memperoleh hasil sebesar 44,7 %. Hal ini menunjukan bahawa terdapat

pengaruh TP-PNS (variabel X) terhadap kinerja pegawai eselon III dan IV

(variabel Y) di Dinas Kesehatan Kota Serang sebesar 44,7 %, dan terdapat

55,3% faktor lain yang perlu diteliti lebih lanjut .

Pada uji hipotesis untuk menguji signifikansi pengaruh TP-PNS

terhadap kinerja pegawai eselon III dan IV. Melalui perhitungan output

SPSS versi 16 diperoleh nilai thitung sebesar 4,465, sedangkan pada t

tabel dengan tingkat kesalahan 5% dan derajat bebas (56-2) = 54 diperoleh

nilai t tabel 2,00. Maka 4,465 > 2,000 thitung lebih besar dari ttabel

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang

signifikan TP-PNS terhadap kinerja pegawai eselon III dan IV pada Dinas

Kesehatan Kota Serang. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa

TP-PNS signifikan dalam meningkatkan kinerja pegawai eselon III dan IV

di Dinas Kesehatan Kota Serang.

Page 211: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

187

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh TP-PNS (Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) di Dinas Kesehatan Kota Serang,

diketahui bahwa Pengaruh TP-PNS (Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri

Sipil) di Dinas Kesehatan Kota Serang mencapai 44,7%.

Dalam presentase rata-rata skor tiap indikator, dapat disimpulkan

bahwa indikator yang paling tinggi tingkat keberhasilannya yaitu indikator

komunikasi (communication) sebesar 88,48%. Artinya, ada suatu

komunikasi baik antar Kepala Bidang dengan Kepala Seksi, komunikasi

dengan sesama seksi, dan komunikasi dengan staf. Sedangkan, indikator

yang rendah tingkat keberhasilannya yaitu indikator kondisi kerja sebesar

78,37%. Artinya, kondisi kerja lingkungan yang beresiko tinggi dalam

pelaksanaan tugas Pegawai Eselon III dan IV. Indikator ketepatan waktu

termasuk ke dalam indikator yang tingkat keberhasilannya rendah yaitu

sebesar 75,75%. Berarti, kurangnya kedisiplinan dari Pegawai Eselon III

dan IV di Dinas Kesehatan Kota Serang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh

TP-PNS (Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil) di Dinas Kesehatan

Kota Serang, maka peneliti memberikan saran yaitu:

Page 212: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

188

1. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri): menggunakan sarung

tangan, masker, dan cuci tangan menggunakan sabun setelah berkontak

dengan masyarakat yang terkena penyakit menular.

2. Digiatkan kerjasama lintas sektoral seperti: dengan Dinas Pendidikan

untuk mengubah paradigma masyarakat tentang pola fikir dan pola

didik, dengan Dinas Sosial membantu masyarakat yang kurang mampu

dan anak jalanan, dengan Badan Lingkungan Hidup Daerah untuk

menjadikan lingkungan yang lebih sehat.

3. Diberikannya sanksi yang lebih tegas seperti diterapkannya

pemotongan TP-PNS baik yang tidak melakukan apel pagi, tidak masuk

tanpa keterangan, datang ke kantor terlambat, dan pulang kantor lebih

awal. Dengan diterapkannya pemotongan TP-PNS tersebut tingkat

kedisipilinan waktu kerja akan lebih baik lagi. Tidak ada eselon III dan

IV yang terlambat, pulang kerja tepat pada waktunya sehingga

kedisiplinan waktu kerja dapat lebih ditingkatkan lagi agar dapat lebih

memaksimalkan produktivitas kinerja.

Page 213: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

88

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Bungin, Burha. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Index

Kelompok Gramedia

Donni dan Suwatno. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis.

Bandung: Alfabeta

, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Hessel, Nogi S. Tangkilisan. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo

Hidayati dan Tukiran. 2012. Pebelitian Kuantitatif. Bangung: Alfabeta

Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Jakarta: PPM

Makmur, Syarif. 2008. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas

Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Mangkunegara, Anwar Prabu AA. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muhidin, Sambas Ali dan maman Abdurahman. 2009. Analisis Korelasi, Regresi

dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pusaka Setia

Rahmawati. Manajemen Perkantoran. 2014. Graha Ilmu. Yogyakarta

Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid I. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia

Sedarmayanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung: CV. Mandar Maju

. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung: CV. Mandar Maju

Page 214: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

89

Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Simanjuntak. J. Payaman. 2011. Manajemen & Evaluasi Kinerja, edisi 3. Jakarta:

Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

________. 2012. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.

Erlangga. Jakarta

Syarifudin dan Tangkilisan. 2007. Kinerja Organisasi Publik, Manajemen Publik

Untuk Kota Bersih dan Nyaman dihuni. YPAPI. Yogyakarta.

Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Pustaka Setia

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Wirawan .2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba

Empat

Dokumen:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian

Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang

Organisasi Perangkat Daerah

Page 215: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

90

Peraturan Pemerintah Nomor 14 1980 Tentang Pemberian Tunjangan Perbaikan

Penghasilan Bagi Pegawai Negeri dan Pejabat Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Perubahan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri

Sipil Dalam Jabatan Struktural

Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1979 Tentang Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Prestasi Kerja Pegawai

Negeri Sipil

Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan

Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang

Peraturan Walikota Serang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pemberian Tambahan

Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota

Serang

Keputusan Walikota Serang Nomor: 902/Kep.5-Huk/2014 Tentang Besaran

Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Kota Serang

Sumber Lain:

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Serang Tahun 2013

http://www.bpn.go.id/DesktopModules/EasyDNNNews/DocumentDownload.ash

x?portalid=0&moduleid=887&articleid=1776&documentid=1808 (diakses pada

tanggal 17/03/2014 pukul 22:50)

Page 216: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

91

KUESIONER

Kepada Yth

Bapak/Ibu/Saudara/i

Di

Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dalam rangka penyelesaian studi pada jurusan Ilmu Administrasi Negara

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, maka saya memerlukan bantuan Bapa/Ibu

untuk memberikan jawaban atas pernyataan kuesioner ini dengan keadaan yang

sebenar-benarnya dan identitas yang diberikan sepenuhnya dirahasiakan oleh

peneliti, karena kuesioner ini hanya digunakan untuk keperluan penelitian ilmiah.

Demikian kuesioner ini saya sampaikan, atas kerjasamanya saya ucapkan terima

kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Serang, Januari 2015

Penulis

Hesti Risma Piani

NIM. 6661101772

Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini yang menurut Bapak/Ibu

dianggap benar.

2. Berilah tanda (√) terhadap pernyataan di bawah ini yang menurut

Bapak/Ibu dianggap benar.

3. Setiap pernyataan hanya memiliki satu jawaban alternatif

4. Penilaian terdiri atas 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu:

a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S)

c. Tidak Setuju (TS)

d. Sangat Tidak Setuju (STS)

Page 217: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

92

Bagian I : Identitas respon

1. Nomer Responden : ...... (diisi oleh penulis)

2. Jenis Kelamin : L/P (lingkari yang sesuai dengan anda)

3. Usia : ……. (Tahun)

4. PendidikanTerakhir : ………………………………………….

Pernyataan untuk variabel (X) yaitu Efektivitas TP-PNS (Tambahan Penghasilan

Pegawai Negeri Sipil)

1. Beban Kerja

No Pernyataan Responden

SS S TS STS

1

TP-PNS diberikan berdasarkan beban

kerja yang melampaui beban kerja

normal

2

Bapak/Ibu mengkoordinasikan

penyusunan rencana program dan

pengendalian anggaran

3

Bapak/Ibu melaksanakan laporan

akuntabilitas dan evaluasi kinerja dinas

dengan ketentuan yang berlaku

4

Bapak/Ibu mengkoordinir program

dengan mengsinkronkan program

kegiatan di bidang lain

5 Bapak/Ibu bekerja 7,5 jam dalam satu

hari

6 Bapak/Ibu bekerja 37,5 jam dalam satu

minggu

7 Bapak/Ibu bekerja 5 hari dalam satu

minggu

8 Bapak/Ibu bekerja 20 hari dalam satu

bulan

9 Bapak/Ibu mengikuti apel pagi 5x dalam

semiggu

10 Bapak/Ibu mengikuti apel sore 5x dalam

semiggu

Page 218: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

93

2. Kondisi Kerja

No Pernyataan Responden

SS S TS STS

11 Bapak/Ibu nyaman berada diruangan

tempat kerja

12 Bapak/Ibu kondisi di ruangan tempat

kerja aman

13 Posisi tempat duduk dan meja kerja

sesuai tertata rapi

14 Keadaan suara dalam ruangan tenang

15 Fasilitas sarana dan prasarana memadai

16 Pencahayaan ruang kerja baik

17

Kondisi lingkungan kerja saat survei

lapangan tidak berbahaya dalam

melaksanakan tugas

Pernyataan untuk variabel (Y) yaitu Kinerja Pegawai Eselon III dan IV

1. Quality of work (Kualitas pekerjaan)

No Pernyataan Responden

SS S TS STS

18 Bapak Ibu teliti dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan

19 Bapak Ibu rapi dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan

20 Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan lebih

cepat dari waktu yang telah ditentukan

21

Bapak/Ibu memiliki kemampuan yang

sesuai dengan tanggung jawab dan beban

kerja

Page 219: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

94

2. Communication (Komunikasi)

No Pernyataan Responden

SS S TS STS

22 Bapak/Ibu memberi petunjuk kepada staf

untuk mengoptimalkan tugas

23 Bapak/Ibu memberi arahan yang baik

kepada staf

24 Bapak/Ibu memberi motivasi kepada staf

untuk giat bekerja

25 Bapak/Ibu memberi kesempatan kepada

staf untuk mengeluarkan pendapatnya

26

Bapak/Ibu memberi bimbingan kepada

staf mengenai pekerjaan yang akan

dilaksanakan

3. Promptness (Ketepatan waktu)

No Pernyataan Responden

SS S TS STS

27 Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan

dengan tepat waktu

28 Bapak/Ibu datang ke kantor dengan tepat

waktu

29 Bapak/Ibu pulang dari kantor dengan

tepat waktu

4. Capability (Kemampuan)

No Pernyataan Responden

SS S TS STS

30 Bapak/Ibu bekerja sesuai dengan Tupoksi

(tugas pokok dan fungsi)

31 Latar belakang pendidikan sesuai dengan

pekerjaan yang ditugaskan

32

Bapak/Ibu merencanakan kegiatan dari

hasil perumusan program dengan

menyusun kegiatan agar terencana

dengan baik

Page 220: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

95

33 Bapak/Ibu mengawasi pelaksanaan tugas

bawahan dengan pengawasan

34

Bapak/Ibu mengendalikan setiap

permasalahan yang terjadi pada saat

kegiatan berjalan

35

Bapak/Ibu mengontrol setiap pekerjaan

meliputi pelaksanaan kebijakan teknis

Seksi

36 Bapak/Ibu mengoreksi hasil kerja

bawahan pengelolaan administrasi umum

37

Bapak/Ibu melaporkan kegiatan kepada

pimpinan dengan menyusun laporan

untuk diketahui tingkat kinerja yang telah

dilaksanakan

5. Initiative (inisiatif)

No Pernyataan Responden

SS S TS STS

38 Bapak/Ibu melakukan pekerjaan tanpa

menunggu perintah

39 Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan

sebagai rutinitas sesuai dengan prosedur

40 Bapak/Ibu melakukan tindakan

penyelesaian masalah yang dihadapi

41 Bapak/Ibu mempercepat penyelesaian

pekerjaan yang diberikan

42 Bapak/Ibu berinisiatif dalam upaya

meningkatkan pekerjaan

43 Bapak/Ibu berinisiatif dalam setiap

tindakan yang akan dilakukan

Page 221: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

96

LAMPIRAN

OUPUT SPSS VERSI 16

1. UJI VALIDITAS

UJI VALIDITAS

VARIABEL X

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Item1 3.1786 .57547 56

Item2 3.4464 .50162 56

Item3 3.4821 .50420 56

Item4 3.3929 .52841 56

Item5 2.8750 .83258 56

Item6 2.9286 .82808 56

Item7 3.5714 .49935 56

Item8 2.9464 .69856 56

Item9 2.5357 .83043 56

Item10 2.4464 .50162 56

Item11 3.2500 .63960 56

Item12 3.2500 .57997 56

Item13 3.0536 .81842 56

Item14 3.1071 .62315 56

Item15 3.0536 .86170 56

Item16 3.1964 .67203 56

Item17 3.2857 .56292 56

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 49.8214 31.968 .267 .299 .828

Item2 49.5536 31.597 .388 .553 .822

Page 222: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

97

Item3 49.5179 31.381 .425 .554 .821

Item4 49.6071 31.297 .416 .638 .821

Item5 50.1250 30.148 .350 .705 .826

Item6 50.0714 29.631 .413 .744 .822

Item7 49.4286 31.886 .337 .343 .825

Item8 50.0536 32.379 .147 .294 .836

Item9 50.4643 30.544 .305 .499 .829

Item10 50.5536 33.452 .057 .193 .836

Item11 49.7500 29.573 .583 .706 .811

Item12 49.7500 29.391 .685 .827 .807

Item13 49.9464 27.615 .669 .757 .803

Item14 49.8929 29.770 .570 .541 .812

Item15 49.9464 28.052 .574 .619 .810

Item16 49.8036 29.288 .591 .633 .810

Item17 49.7143 30.062 .592 .548 .812

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

53.0000 34.036 5.83407 17

Page 223: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

98

UJI VALIDITAS

VARIABEL Y

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Item18 3.5893 .49642 56

Item19 3.4464 .53664 56

Item20 3.1607 .45833 56

Item21 3.4286 .49935 56

Item22 3.5893 .53178 56

Item23 3.5536 .53664 56

Item24 3.5536 .53664 56

Item25 3.5179 .50420 56

Item26 3.4821 .57179 56

Item27 3.4643 .57094 56

Item28 2.7500 .66742 56

Item29 2.8750 .78769 56

Item30 3.5357 .50324 56

Item31 3.3750 .55800 56

Item32 3.4107 .49642 56

Item33 3.4107 .56494 56

Item34 3.1607 .56494 56

Item35 3.1964 .61555 56

Item36 3.3036 .60059 56

Item37 3.3929 .52841 56

Item38 3.1071 .52841 56

Item39 3.3214 .50837 56

Item40 3.2500 .51346 56

Item41 3.3036 .50162 56

Item42 3.3929 .49281 56

Item43 3.2321 .53906 56

Page 224: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

99

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item18 83.2143 78.171 .476 . .940

Item19 83.3571 77.143 .548 . .939

Item20 83.6429 78.706 .453 . .940

Item21 83.3750 77.475 .554 . .939

Item22 83.2143 75.553 .731 . .937

Item23 83.2500 75.282 .755 . .937

Item24 83.2500 75.464 .734 . .937

Item25 83.2857 76.971 .607 . .938

Item26 83.3214 75.058 .728 . .937

Item27 83.3393 76.119 .618 . .938

Item28 84.0536 77.761 .373 . .942

Item29 83.9286 78.140 .275 . .945

Item30 83.2679 76.345 .682 . .938

Item31 83.4286 75.740 .674 . .938

Item32 83.3929 76.097 .722 . .937

Item33 83.3929 75.079 .735 . .937

Item34 83.6429 77.870 .442 . .941

Item35 83.6071 76.788 .503 . .940

Item36 83.5000 75.273 .668 . .938

Item37 83.4107 75.046 .794 . .936

Item38 83.6964 78.288 .431 . .941

Item39 83.4821 75.854 .732 . .937

Item40 83.5536 76.652 .632 . .938

Item41 83.5000 75.818 .747 . .937

Item42 83.4107 76.537 .675 . .938

Item43 83.5714 76.977 .563 . .939

Page 225: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

100

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

86.8036 82.597 9.08829 26

2. UJI RELIABILITAS

UJI RELIABILITAS

VARIABEL X

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0

Excludeda 0 .0

Total 56 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.829 .832 17

Page 226: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

101

UJI RELIABILITAS

VARIABEL Y

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0

Excludeda 0 .0

Total 56 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.941 .944 26

3. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VARIABLE_X VARIABLE_Y

N 56 56

Normal Parametersa Mean 47.6071 86.6250

Std. Deviation 5.63972 9.13248

Most Extreme Differences Absolute .135 .123

Positive .135 .123

Negative -.084 -.098

Kolmogorov-Smirnov Z 1.007 .921

Asymp. Sig. (2-tailed) .262 .365

Page 227: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

102

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VARIABLE_X VARIABLE_Y

N 56 56

Normal Parametersa Mean 47.6071 86.6250

Std. Deviation 5.63972 9.13248

Most Extreme Differences Absolute .135 .123

Positive .135 .123

Negative -.084 -.098

Kolmogorov-Smirnov Z 1.007 .921

Asymp. Sig. (2-tailed) .262 .365

a. Test distribution is Normal.

4. UJI KOEFISIEN PRODUCT MOMENT

Page 228: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

103

Correlations

VARIABLE_X VARIABLE_Y

VARIABLE_X Pearson Correlation 1 .669**

Sig. (2-tailed) .000

N 56 56

VARIABLE_Y Pearson Correlation .669** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 56 56

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

5. UJI REGRESI SEDERHANA

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 VARIABLE_Xa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: VARIABLE_Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .669a .447 .437 6.85146

a. Predictors: (Constant), VARIABLE_X

Page 229: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

104

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2052.227 1 2052.227 43.718 .000a

Residual 2534.898 54 46.943

Total 4587.125 55

a. Predictors: (Constant), VARIABLE_X

b. Dependent Variable: VARIABLE_Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 35.061 7.852 4.465 .000

VARIABLE_X 1.083 .164 .669 6.612 .000

a. Dependent Variable: VARIABLE_Y

Page 230: PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI …repository.fisip-untirta.ac.id/564/1/PENGARUH TAMBAHAN PENGHASIL… · 4.4.2 Uji regresi Sederhana ... Gambar 4.2 Histogram Normalitas Variabel

105

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hesti Risma Piani

Nama Panggilan : Hesti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Pandeglang, 11 Desember 1991

Alamat : Jl. Bayangkara Komp. Griya Serang Asri blok VI

No. 28 RT : 02 / RW : 10 Cipocok Jaya Serang-

Banten

No. HP : 081286364553 / 085929966114

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

Pendidikan Formal:

1997 – 1998 : TK. PGRI Serang

1998 – 2004 : SDN 21 Kota Serang

2004 – 2007 : SMPN 2 Kota Serang

2007 – 2010 : SMAN 4 Kota Serang

2010 sampai sekarang : Jurusan Administrasi Negara Konsentrasi

Manajemen Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pendidikan Informal:

2006 – 2007 : Ketua OSIS SMPN 2 Kota Serang

2008 – 2009 : Sekretaris OSIS SMAN 4 Kota Serang

2010 – 2012 : Serikat Eksekutif Muda Untirta (SEMUT)