pengaruh suku bunga, inflasi, ukuran perusahaan dan

123
PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN CORPORATE TAX RATE TERHADAP STRUKTUR MODAL (Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Ayu Latifah Yusuf NIM: 11140810000024 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021 M

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

CORPORATE TAX RATE TERHADAP STRUKTUR MODAL

(Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2015-2020)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ayu Latifah Yusuf

NIM: 11140810000024

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H/2021 M

Page 2: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

i

LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

CORPORATE TAX RATE TERHADAP STRUKTUR MODAL

(Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2015-2020)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ayu Latifah Yusuf

NIM: 11140810000024

Di Bawah Bimbingan:

Murdiyah Hayati, S.Kom., MM

NIP. 197410032003122001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H/2021 M

Page 3: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa Tanggal 13 November 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif

atas mahasiswa:

1. Nama : Ayu Latifah Yusuf

2. NIM : 11140810000024

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Ukuran Perusahaan Dan

Corporate Tax Rate Terhadap Struktur Modal (Perusahaan

Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2020)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 13 November 2018

1. Deni Pandu Nugraha, M.Sc (___________________________)

NIDN. 2012108503 Penguji I

2. Dr. Faizul Mubarok, MM (___________________________)

NIDN. 2014058801 Penguji II

Page 4: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 9 Juni 2021 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Ayu Latifah Yusuf

2. NIM : 11140810000024

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Ukuran Perusahaan Dan

Corporate Tax Rate Terhadap Struktur Modal (Perusahaan

Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2020)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 9 Juni 2021

1. Amalia, SE., MSM (__________________________)

NIP. 197408212009012005 Ketua

2. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM (__________________________)

NIP. 197410032003122001 Pembimbing

3. Deni Pandu Nugraha, SE., M.Sc (__________________________)

NIP. 2012108503 Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ayu Latifah Yusuf

NIM : 11140810000024

Jurusan : Manajemen (Keuangan)

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 6 Mei 2021

Ayu Latifah Yusuf

NIM. 11140810000024

Page 6: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Informasi Pribadi

Nama : Ayu Latifah Yusuf

Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 2 Februari 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Jl. Tegarberiman Cikempong Gg. H. Jairan

Rt,04 Rw 09 Pakansari Cibinong Bogor

Telepon : 087870570717

Email : [email protected]

B. Pendidikan Formal

TK DAARUT TAQWA : Tahun 2001-2002

SD IT Al-Hidayah : Tahun 2002-2008

MTSN 3 Bogor : Tahun 2008-2011

MAN 1 Bogor : Tahun 2011-2014

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2014-2021

Page 7: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbal’

alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi besar kita Muhammad

SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang

terang benderang ini, semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak

mendapatkan syafa’at dalam menuntut ilmu. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan

untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materi. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Terima kasih kepada Allah SWT yang selalu mencurahkan nikmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesikan perkuliahan ini

hingga pada penyusunan skripsi ini.

2. Terima kasih kepada keluarga penulis, Mamah, Bapak, Adul, Elsa dan Luthfi

yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta do’a yang selalu

mengalir untuk penulis. Tanpa kalian penulis tidak mungkin dapat

menyelesaikan tugas ini.

3. Bapak Prof Amilin, SE. AK. M,Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Murdiyah Hayati, S.kom., MM selaku Ketua Jurusan dan Ibu Amalia, SE.,

MSM selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat

kepada penulis.

Page 8: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

vii

5. Ibu Murdiyah Hayati, S.kom., MM selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk memberikan arahan,

masukan dan evaluasi selama pembuatan skripsi ini sehingga penulis dapat

menyelesaikannya dengan baik, semoga Allah SWT membalas kebaikan ibu.

6. Bapak Dr. Herni Ali Husni Thalib, SE, MM selaku dosen pembimbing

akademik yang selalu mendukung, menasehati, dan memberikan arahan selama

perkuliahan.

7. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk penulis selama masa perkuliahan.

8. Terima kasih kepada sahabat dari awal masuk konsentrasi sampai sekarang

Salimah, Rayi Tyas Cahyani, Gialin Prihatna Putri Br sitepu dan Reviana Rossa

yang selalu menguatkan dan selalu ada untuk penulis dalam kondisi apapun.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwasanya skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak atas

skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 6 Mei 2021

Ayu Latifah Yusuf

Page 9: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

viii

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the effect of interest rates, inflation, size of

investment and corporate tax rate on the capital structure of mining sector

companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2020. The

sample in this study were 40 mining sector companies listed on the Indonesia Stock

Exchange in 2015-2020. This study uses panel data regression analysis with the

Eviews program version 9 and the sampling technique is purposive sampling. The

results of this study indicate that simultaneously the independent variables, bank

interest rates, inflation, company size, and corporate tax rate have an effect on

capital structure. Partially the results show that bank interest rates, inflation and

company size have an influence on capital structure decisions, while corporate tax

rates have no influence on capital structure decisions. The ability of the

independent variable in explaining the dependent variable was 67.29%.

Meanwhile, the remaining 32.71% is explained by other independent variables

outside the model.

Keywords: Bank Interest Rates, Inflation, Company Size, Corporate Tax Rate,

Capital Structure

Page 10: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

ix

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suku bunga, inflasi,

ukuran perusahaan dan corporate tax rate terhadap struktur modal pada perusahaan

sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-

2020. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan sektor pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2020. Penelitian ini menggunakan

analisis regresi data panel dengan program Eviews versi 9 dan teknik pengambilan

sampel dengan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

secara simultan variabel independen, suku bunga bank, inflasi, ukuran perusahaan,

dan corporate tax rate berpengaruh terhadap sutruktur modal. Secara parsial hasil

menunjukkan bahwa suku bunga bank, inflasi dan ukuran perusahaan memiliki

pengaruh terhadap keputusan struktur modal, sedangkan corporate tax rate tidak

memiliki pengaruh terhadap keputusan struktur modal. Kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 67,29%. Sedangkan,

sisanya sebesar 32,71% dijelaskan oleh variabel independen lain diluar model.

Kata Kunci : Suku Bunga Bank, Inflasi, Ukuran Perusahaan, Corporate Tax

Rate, Struktur Modal

Page 11: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN SKRIPSI .................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRACT...................................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8

C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

E. Penelitian ................................................................................................ 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 12

A. Landasan Teori ........................................................................................ 12

1. Struktur Modal..................................................................................... 12

2. Suku Bunga ......................................................................................... 26

3. Inflasi .................................................................................................. 29

4. Ukuran Perusahaan (Firm Size) ............................................................ 31

5. Corporate Tax Rate ............................................................................. 35

B. Keterkaitan Antar Variable ...................................................................... 35

1. Hubungan antara Suku Bunga terhadap Struktur Modal ....................... 35

2. Hubungan antara Inflasi terhadap Strutur Modal .................................. 36

Page 12: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

xi

3. Hubungan antara Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal ............ 36

4. Hubungan antara Corporate Tax Rate terhadap Struktur Modal ........... 37

C. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 38

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 47

E. Hipotesis ................................................................................................. 48

BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 50

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 50

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 50

1. Populasi ............................................................................................... 50

2. Sampel ................................................................................................. 51

C. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 52

D. Metode Analisis Data .............................................................................. 52

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 53

2. Analisis Regresi Data Panel ................................................................. 53

3. Uji Asumsi Klasik................................................................................ 54

4. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 56

5. Uji Hipotesis ........................................................................................ 57

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 60

BAB 4 TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 64

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 64

1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 64

2. Profil Perusahaan ................................................................................. 64

B. Temuan Hasil Penelitian .......................................................................... 66

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 66

2. Pengujian Pemilihan Model Regresi Data Panel ................................... 71

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 73

4. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 77

5. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 78

C. Pembahasan ............................................................................................ 82

1. Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Struktur Modal .......... 82

2. Pengaruh Inflasi terhadap Struktur Modal ............................................ 83

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Struktur Modal ............ 84

Page 13: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

xii

4. Pengaruh Corporate Tax Rate (CTR) terhadap Struktur Modal ............ 87

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 89

A. Simpulan ................................................................................................ 89

B. Saran ...................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 91

LAMPIRAN ..................................................................................................... 94

Page 14: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Harga komiditas Utama Perdangan Dunia Periode

2015-2019 ............................................................................................ 2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 38

Tabel 3.1 Kriteria Sampel ................................................................................. 51

Tabel 4.1 Profil Perusahaan............................................................................... 64

Tabel 4.2 Uji Statistik Deskriptif ........................................................................ 66

Tabel 4.3 Hasil Uji Chow ................................................................................... 72

Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman ............................................................................ 73

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 75

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedstisitas (Uji White) ............................................ 75

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 76

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................. 77

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ................................................ 79

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ................................................ 80

Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................ 82

Page 15: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Persentase Kapitalisasi Pasar per Sektor di BEI periode 2015-2019 ... 5

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 48

Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Struktur Modal Perusahaan Pertambangan

Periode 2015-2020 ........................................................................ 67

Gambar 4.2 Grafik Suku Bunga Bank Indonesia ................................................ 68

Gambar 4.3 Grafik Inlasi di Indonesia Periode 2015-2020 ................................. 69

Gambar 4.4 Grafik Nilai Rata-rata Ukuran Perusahaan pada Perusahaan

Pertambangan Periode 2015-2020 ................................................. 70

Gambar 4.5 Grafik Nilai Rata-rata Corporate Tax Rate Perusahaan Pertambangan

Periode 2015-2020 ........................................................................ 71

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 74

Page 16: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel ............................................................... 94

Lampiran 2 Data Penelitian ................................................................................ 96

Lampiran 3 Statistik Deskriptif Data Penelitian ................................................ 100

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 101

Lampiran 5 Uji Pemilihan Model ..................................................................... 102

Lampiran 6 Uji Regresi Linier ......................................................................... 107

Page 17: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian dunia selama dua tahun terakhir telah menunjukkan

kontraksi yang disebabkan oleh pandemi virus Corona, yang telah melanda

dunia mulai tahun 2020. Lemahnya perkembangan keuangan dunia telah

menyebabkan persaingan bisnis yang semakin erat antar negara. Hal ini

memicu bahaya di seluruh dunia dan di dalam negeri yang mempengaruhi

kemiringan moneter suatu negara (BI, 2018).

Kotigensi global juga disebabkan oleh rentannya peningkatan tingkat

subsidi pemerintah di AS. Hal ini mempengaruhi penguatan uang Dolar AS

(USD), yang menyebabkan berkurangnya minat pasar barang dunia.

Kondisi ini didukung oleh penurunan yang luar biasa pada harga minyak

mentah dunia pada tahun 2020 yang mencapai USD 0. Selain itu, kondisi

tersebut diikuti oleh pola penurunan biaya produk dunia lainnya pada tahun

2017, terutama batubara, karet dan CPO (Crude Plam Oil) yang telah

berkurang sejak 2015 karena kondisi keuangan yang melemahkan di

Tiongkok. Informasi tentang kemajuan biaya pergudangan dunia yang

signifikan dapat ditemukan di tabel 1.1

Page 18: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

2

Tabel 1.1

Perkembangan Harga komiditas Utama Perdangan Dunia Periode

2015-2019

Nama dan satuan

komoditas 2015 2016 2017 2018 2019

Minyak mentah

(USD/barel) 95.47 97.60 98.13 90.89 48.04

Batubara (USD/metrik ton) 106.86 84.66 74.39 65.61 52.71

CPO (USD/metrik ton) 1033.05 928.79 807.95 775.83 589.36

Karet (USD/kg) 4.29 3.04 2.50 1.73 1.39

Sumber: World Bank (2020), diolah

Penurunan biaya barang-barang pertukaran dunia yang signifikan

mempengaruhi resiko yang tumbuh di dalam negeri, terutama pada aktifitas

bisnis di tingkat perusahaan (BI 2016). Hal ini terlihat dari ketidakpastian

pasar moneter dalam negeri yang terlihat melalui pelaksanaan pasar modal

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam melengkapi

kemampuannya sebagai metode pembiayaan perusahaan untuk memperoleh

aset dari para penyokong keuangan. BEI membuat indeks sektoral yang

disebut Jakarta Classifiction Index (JASICA) yang terdiri dari sembilan

area. Dari kesembilan wilayah tersebut, beberapa sub-area dipisahkan, yaitu

perusahaan yang tercatat secara terbuka sehingga perusahaan yang tercatat

di bursa dapat menjual saham yang dijadikan sumber subsidi luar bagi

perusahaan..

Perlambatan keuangan dunia sejalan dengan penurunan penyajian

bursa efek di Indonesia yang dapat diperkirakan dengan turunnya return

saham untuk catatan sektoral dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),

khususnya di kawasan berbasis aset.

Page 19: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

3

Dalam administrasi moneter, salah satu komponen yang harus

diperhatikan adalah seberapa besar kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan pembiayaan yang akan digunakan untuk bekerja dan

membangun usahanya (Khairedayati dan Asiah, 2019). Modal merupakan

salah satu komponen penting dalam suatu perusahaan mengingat baik dalam

memulai usaha dalam membangun usaha modal adalah penting.

Selanjutnya, perusahaan harus memutuskan berapa banyak modal yang

diharapkan untuk mendukung bisnis mereka (Farisa dan Widati, 2017).

Modal dapat keluar dari dalam perusahaan, hal ini menunjukkan

kebebasan moneter perusahaan dengan alasan bahwa perusahaan dapat

memenuhi kebutuhan pembiayaannya tanpa bantuan dari luar. Modal juga

bisa berasal dari pihak luar, khususnya modal ekstra yang digunakan ketika

perusahaan memiliki seluruh cadangan di dalamnya dan membutuhkan aset

ekstra untuk kemajuan bisnis (Prastik, 2019).

Struktur modal adalah pemeriksaan antara ukuran lahan hutang jangka

panjang dan nilai lainnya. Struktur modal mengambil bagian yang

signifikan dalam posisi moneter, dampak langsung yang ditimbulkan oleh

desain modal dapat mempengaruhi estimasi suatu perusahaan (Kadek dan

Andika, 2019). Desain permodalan diidentifikasi dengan kapasitas

perusahaan untuk menangani masalah mitra (Yildirim dkk., 2018).

Seperti yang diindikasikan oleh Utami dan Widanaputra (2017), jika

ada bea masuk, perubahan modal pembangunan berlaku. Hal ini karena

kapasitas yang dibayarkan bunga sebagai penurunan tugas atau penilaian

Page 20: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

4

dapat dikurangkan. perusahaan yang kewajiban pemanfaatan membayar

lebih sedikit tugas daripada perusahaan yang tidak memanfaatkan

kewajiban. Sejalan dengan itu, perusahaan yang kewajiban pemanfaatannya

dapat menghemat biaya, yang dengan demikian dapat meningkatkan

bantuan pemerintah pemilik dan meningkatkan harga diri perusahaan.

Banyak variabel yang memengaruhi pilihan manajer dalam

memutuskan struktur modal perusahaan. Mahirun (2019) mengungkap

beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal, antara lain stabilitas

penjualan, struktur sumber daya, pengaruh kerja, tingkat perkembangan

perusahaan, manfaat, biaya, mentalitas eksekutif, perspektif spesialis

pinjaman, situasi ekonomi, dan kondisi moneter perusahaan. Mahirun

(2019) dalam pengujiannya memanfaatkan faktor ukuran perusahaan,

pengembangan deal, pengembangan sumber daya, spekulasi peluang set,

dan business hazard sebagai determinan capital injury. Sementara itu, Afza

dan Hussain (2011) menambahkan faktor profitbilitas, struktur sumber

daya, peluang pengembangan, dan pengaman biaya tanpa kewajiban sebagai

penentu desain modal dalam eksplorasi mereka pada perusahaan properti

dan pertanahan di BEI.

Dilihat dari besarnya proporsi Long Term Debt to Equity pada saham

sektoral yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukkan bahwa

dari sembilan sektor korporasi yang merupakan individu dari Bursa Efek

Indonesia (BEI), wilayah pertambangan tersebut memiliki mengalami

perkembangan yang sangat berubah dibandingkan dengan 8 area lainnya.

Page 21: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

5

Sumber : IDX Statistics (2015-2019), diolah

Gambar 1.1 Persentase Kapitalisasi Pasar per Sektor di BEI periode

2015-2019

Terkait kapitalisasi bursa efek, Gambar 1.1 menunjukkan bahwa

komitmen pasar wilayah pertambangan yang diraih oleh BEI secara umum

akan menurun dari tahun 2015 hingga 2019 dan merupakan pemberi

kapitalisasi pasar terkecil kedua di tahun 2019 dengan perkiraan kapitalisasi

pasar sebesar 161,5 triliun rupiah dari jumlah. dari 4.873 triliun rupiah.

Kapitalisasi pasar adalah akibat dari peningkatan biaya penawaran saat ini

terhadap jumlah penawaran yang luar biasa di BEI. Selain wilayah

pertambangan, terdapat 2 wilayah berbeda yang mengalami penurunan

komitmen kapitalisasi bursa, yaitu bidang esensial dan substansi spesifik

serta perusahaan yang berbeda. Hal ini tidak sama dengan wilayah lain yang

pada umumnya akan mengalami kenaikan, khususnya di bidang moneter.

Page 22: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

6

Kapitalisasi pasar dalam aturan kawasan moneter dibandingkan dengan

kawasan non-moneter selama kurun waktu 2015 hingga 2019 karena

kawasan moneter diamati dan ditangani dengan pedoman yang ketat oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga menjadi komitmen pasar.

kapitalisasi di bidang moneter memiliki pola positif. Seperti yang terlihat

dari fenomena tersebut, sektor pertambangan menarik untuk diteliti karena

tingkat rasio Long Term Debt to Equity berbeda dengan sektor-sektor lain

yang terdaftar di Bursa EfekoIndonesia (BEI). Berdasarkan paparan di atas

maka fenomena gap tersebut telah melatar belakangi dilakukannya

penelitian mengenai pengaruh nilai suku bunga, inflasi, ukuran perusahaan,

serta corporate tax rate terhadap struktur modal perusahaan sektor

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2020.

Suku Bunga Bank Indonesia mempegaruhi desain permodalan suatu

perusahaan. Artinya, strategi acuan suku bunga yang ditetapkan oleh bank

nasional diandalkan untuk meningkatkan pembangunan permodalan suatu

perusahaan. Sebagaimana diindikasikan oleh Wiston dan Brigham (1993),

biaya pinjaman adalah biaya yang dibayarkan untuk modal dan penambahan

modal yang merupakan efek samping dari nilai. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Chuang-Chang Chang, Jun-Biao Lin

& Chun-Chieh Yang (2015) yang menyatakan suku bunga berpengaruh

terhadap struktur modal. Peningkatan biaya produk yang sebanding dengan

nilai uang tunai dapat diartikan sebagai pengurangan biaya pinjaman asli.

Dalam kondisi tersebut, maka pihaknya mendesak para eksekutif untuk

Page 23: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

7

memutuskan untuk menggunakan obligasi karena secara jujur harganya

menjadi lebih murah. perusahaan pada umumnya akan memanfaatkan

kewajiban ketika tingkat pembengkakannya tinggi karena sebenarnya biaya

modal lebih murah. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang

dilakukan oleh Belema & Odi (2020) yang menyatakan bahwa inflasi

memiliki pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal, namun tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahanani (2017) yang menyatakan

inflasi tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Jika perusahaan memiliki ukuran perusahaan yang besar, ia akan

menggunakan kewajiban lebih dari perusahaan kecil, karena perusahaan

yang lebih besar akan berpikir bahwa lebih mudah untuk mendapatkan

kemajuan daripada perusahaan kecil karena perusahaan yang lebih besar

akan Secara umum memiliki tingkat pengaruh yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan kecil, di mana tingkat kebangkrutan lebih

rendah daripada perusahaan kecil sehingga desain permodalan juga akan

meningkat karena kewajiban yang tinggi. Penelitian tentang ukuran

perusahaan terhadap Struktur Modal dilakukan oleh Putri (2012), Supeno

(2009), dan Hasan (2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap Struktur Modal. Namun tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Magdalena dkk. (2017), Lie & Ning (2009)

dan Lusia Insiroh (2014) yang menyatakan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap struktur modal.

Perluasan kewajiban perusahaan akan terjadi karena angsuran premi

Page 24: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

8

atas kewajiban tersebut merupakan tunjangan kewajiban sehingga

penyandang dana akan mendapatkan tambahan keuntungan kerja organisasi

karena adanya pemanfaatan kewajiban tersebut. Semakin tinggi tingkat

pengeluaran, semakin menonjol pemanfaatan obligasi. Hal ini karena

kelebihan dana cadangan penaksiran lebih diperhatikan daripada biaya

modal, sehingga pemanfaatan obligasi dapat diperluas. Penelitian tentang

Corporate Tax Rate terhadap Struktur Modal dilakukan oleh Overesch &

Voller (2018) dan Mahanani (2017) yang menyatakan bahwa Corporate Tax

Rate tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.

Mengingat fenomena dan research gap di atas, sebenarnya beberapa

pemeriksaan menunjukkan ketidakteraturan, sehingga para ilmuwan tertarik

untuk mengarahkan pemeriksaan berkonsentrasi pada suku bunga Bank

Indonesia, inflasi, ukuran perusahaan, dan corporate tax rate terhadap

struktur modal sektor perusahaan pertambangan. yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia tahun 2015-2020.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, penulis memberikan

identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:

1. Adanya kebutuhan pendanaan agar kegiatan operasional perusahaan

dapat berjalan

2. Terdapat banyak opsi yang dihadapkan seorang manajer keuangan dalam

mendapatkan pendanaan

Page 25: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

9

Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan, maka penelitian ini

dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penelitian ini dibatasi pada perusahaan dalam sektor pertambangan yang

terdaftar dan masih aktif diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia

hingga 31 Desember 2020

2. Periode yang diambil adalah 6 tahun yaitu dari tahun 2015 sampai tahun

2020.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh suku bunga terhadap struktur modal pada

perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020?

2. Bagaimanakah pengaruh inflasi terhadap struktur modal pada perusahaan

sektor pertambangan periode 2015-2020?

3. Bagaimanakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal

pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020?

4. Bagaimanakah pengaruh corporate tax rate terhadap struktur modal pada

perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020?

5. Bagaimanakah pengaruh suku bunga, inflasi, ukuran perusahaan dan

corporate tax rate terhadap struktur modal pada perusahaan sektor

pertambangan periode 2015-2020?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menanalisis pengaruh suku bunga terhadap struktur modal pada

perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

Page 26: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

10

2. Untuk menanalisis pengaruh inflasi terhadap struktur modal pada

perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

3. Untuk menanalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal

pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

4. Untuk menanalisis pengaruh corporate tax rate terhadap struktur modal

(pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

5. Untuk menganalisis pengaruh suku bunga, inflasi, ukuran perusahaan

dan corporate tax rate terhadap struktur modal pada perusahaan sektor

pertambangan periode 2015-2020.

E. Penelitian

1. Bagi Penyusun

Penelitian ini bisa menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan serta

mempertajam daya pikir ilmiah yang sedang digeluti.

2. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan

bagi pengembangan ilmu pengetahuan, serta menjadi penunjang dalam

penelitian selanjutnya.

3. Bagi Investor

Bagi investor maupun calon investor, penelitian ini dapat memberikan

masukan dalam pengambilan keputusan ketika kita akan berinvestasi

pada perusahaan subsektor pertambangan.

4. Bagi Perusahaan

Page 27: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

11

Bagi perusahaan, penelitian ini mampu memberikan manfaat sebagai

bahan pertimbangan dalam peningkatan kinerja keuangan perusahaan

serta dapat dijadikan sebagai penerapan alat ukur kinerja perusahaan

yang dapat membantu dalam menilai posisi kinerja keuangan sehingga

dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan layak atau tidaknya

suatu proyek perusahaan dilakukan. Dan nantinya dapat digunakan untuk

mengambil keputusan atau untuk kebijakan perusahaan.

Page 28: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

12

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Struktur Modal

Modal dalam suatu usaha merupakan salah satu sumber pembiayaan

dengan tujuan agar perusahaan dapat menjalankan fungsinya. Sumber

pembiayaan dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu

pertemuan antara pihak-pihak yang membutuhkan aset dan pertemuan

yang dapat memberikan cadangan. Aset yang dimulai dari pasar modal

dapat berupa obligasi (sekuritas) atau nilai (saham). Sumber dari dalam

perusahaan berasal dari tunjangan manfaat perusahaan (pendapatan yang

dimiliki), simpanan, dan devaluasi (Mulyanti, 2017). Setiap perusahaan

dalam menyelesaikan kegiatannya secara konsisten berupaya untuk

menjaga keseimbangan moneternya.

Sebagaimana diindikasikan oleh Tijow dkk. (2018), "Pembangunan

modal dapat diartikan sebagai keselarasan antara pemanfaatan modal

kredit yang terdiri dari kewajiban sesaat, kewajiban jangka panjang, dan

modal sendiri."

Menurut Irdiani (2016), "Struktur permodalan diproksikan dengan

Debt to Equity Ratio (DER), yaitu pemeriksaan antara kewajiban penuh

terhadap nilai. Pemanfaatan perantara diharapkan dapat bekerja dengan

Page 29: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

13

estimasi dengan alasan unsur-unsur tersebut tidak dapat diperkirakan

secara langsung.

Sesuai dengan Dedeh (2016) yang mencirikan konstruksi modal

adalah ekuilibrium dari kewajiban transien tetap, kewajiban jangka

panjang, saham favorit, dan saham biasa. Dalam hipotesis desain modal,

dinyatakan jika perubahan desain modal mempengaruhi nilai perusahaan,

maka pilihan ventura dan pendekatan laba tidak berubah (Sutrisno, 2016).

Jika ada dampak, itu berarti desain modal terbaik, namun jika tidak ada

dampak berarti tidak ada pembangunan modal terbaik.

Menurut Wardani & Dewi (2015) struktur modal sangat penting bagi

perusahaan karena menyangkut kebijakan penggunaan sumber dana yang

paling menguntungkan. Dalam mendanai kebutuhan pendanaan

perusahaan dapat menggunakan modal sendiri dan modal asing atau utang

(Suhardi & Afrizal, 2019).

Seperti yang diindikasikan oleh Brigham dan Houston (dalam Sari,

2016) terdapat 4 faktor yang mempengaruhi pilihan konstruksi modal,

yaitu:

1) Resiko Bisnis

Derajat bahaya yang terkandung dalam tugas-tugas perusahaan jika

tidak memanfaatkan kewajiban. Risiko bisnis perusahaan yang lebih

menonjol, semakin rendah proporsi kewajiban yang ideal.

2) Posisi Pajak Perusahaan

Page 30: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

14

Pembenaran mendasar yang memanfaatkan kewajiban adalah bahwa

biaya bunga dapat dikurangkan dalam estimasi tugas, sehingga

menurunkan biaya kewajiban yang sebenarnya.

3) Fleksibilitas Keuangan

Kapasitas untuk meningkatkan modal pada posisi yang masuk akal

di bawah kondisi yang tidak menguntungkan. Direktur toko

perusahaan menyadari bahwa pemasok modal yang konsisten

penting untuk aktivitas yang stabil, yang merupakan faktor dasar

dalam pencapaian jangka panjang

4) Konservatisme

Beberapa administrasi lebih kuat daripada yang lain, sehingga

beberapa perusahaan terikat untuk memanfaatkan kewajiban untuk

membangun keuntungan. Faktor ini tidak mempengaruhi ideal atau

layak penguatan desain modal, namun akan mempengaruhi fokus

pada pembangunan modal yang ditetapkan oleh direktur.

a. Teori Struktur Modal

1) Pecking Order Theory

Penelitian ini menggunakan teori yang berkaitan dengan struktur

modal yaitu teori pecking order karena perusahaan yang ingin

berkembang selalu membutuhkan modal yang salah satunya diperoleh

dari hutang (Hadinugroho dkk., 2018). Namun, perusahaan tidak

mudah memperoleh pinjaman, karena harus menganalisis terlebih

dahulu apakah benar berutang. Jika sumber internal, seperti modal

Page 31: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

15

sendiri atau laba ditahan masih kurang, perusahaan bisa memberikan

pinjaman. Untuk itu perlu dilakukan analisis pro dan kontra dalam

melakukan pinjaman yang memaksimalkan nilai tetapi akan

mempengaruhi target struktur permodalan yang telah ditetapkan oleh

pengelola (Prasetyo, 2017).

Sebagaimana diindikasikan oleh Salim (2017) hipotesis hierarki

merupakan suksesi sumber-sumber nilai yang mensubsidi dari dalam

(laba yang dimiliki) dan dari luar (penerbitan nilai baru). Hipotesis ini

menjelaskan pilihan pembiayaan yang diambil oleh perusahaan.

Secara garis besar, hipotesis ini menyatakan bahwa:

a) Perusahaan seperti internal financing (subsidi dari tugas

perusahaan) (Farisa dan Widati, 2017).

b) Perusahaan berusaha untuk mengubah fokus pada proporsi

penyebaran laba, dengan berusaha untuk menghindari perubahan

luar biasa dalam angsuran laba (Dewa, 2016).

c) Strategi laba umumnya ragu-ragu untuk berubah, dikombinasikan

dengan ketidakpastian dalam produktivitas dan pembukaan

spekulasi, sehingga pekerjaan terus berlanjut pada waktu

melebihi permintaan dan usaha, meskipun pada peristiwa yang

berbeda, mungkin lebih sedikit (Jusrizal dan Aloysius, 2017). Jika

aset yang muncul karena tugas tidak sepenuhnya merupakan

usaha yang dibutuhkan, perusahaan akan mengurangi

keseimbangan uangnya atau menjual perlindungannya.

Page 32: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

16

d) Dengan asumsi subsidi luar diperlukan, perusahaan akan

memberikan perlindungan yang paling aman terlebih dahulu,

khususnya dimulai dengan penerbitan obligasi, diikuti oleh

pilihan yang dijelaskan oleh perlindungan (seperti obligasi), pada

saat itu pada akhirnya, jika mereka sebagai namun kurang,

tawaran baru diberikan (Assad dan Sakir, 2019).

Sesuai hipotesis ini, tidak ada kewajiban obyektif untuk menilai

proporsi, mengingat terdapat dua macam nilai, yaitu spesifik ke dalam

dan ke luar. Modal sendiri yang dimulai dari dalam perusahaan lebih

diinginkan daripada modal yang dimulai dari luar perusahaan (Asmas

dkk., 2018). Hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Donalson

pada tahun 1961, hipotesis ini dikenal sebagai Hierarki karena

hipotesis ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan

situasi aset yang paling disukai.

2) Signalling Theory

Kirana dan Wahyudi (2016) menyatakan hirarki data (Asymetric

Information), yaitu data yang tidak merata yang disebabkan oleh

dispersi data yang tidak konsisten antara kepala dan spesialis. Untuk

situasi ini, kepala sekolah seharusnya telah memperoleh data yang

diharapkan untuk mengukur Tingkat hasil yang didapat dari usaha

spesialis, namun demikian memang tidak seluruhnya data tentang

proporsi prestasi yang didapat oleh kepala dinas dikenalkan oleh

spesialis. Karena adanya data yang tidak merata, para kepala suku

Page 33: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

17

berusaha menawarkan tanda-tanda kepada pendukung keuangan.

Tanda itu haruslah sesuatu yang dapat diandalkan dan tidak ditiru

secara efektif atau mahal untuk ditiru. Dalam strategi perancangan

modal, tanda yang diberikan adalah dengan memanfaatkan sebagian

besar kewajiban dalam perusahaan. Perusahaan yang benar-benar

solid cukup berani menanggung bahaya menghadapi masalah moneter

ketika kewajiban perusahaan cukup tinggi (Putra dkk., 2017).

Sehingga nilai kewajiban yang tinggi dimanfaatkan oleh supervisor

sebagai tanda bahwa perusahaan telah melaksanakan dengan baik.

3) Trade-Off Theory

Substansi kompromi dalam perancangan permodalan adalah

menyesuaikan keuntungan dan kerugian yang muncul karena

pemanfaatan kewajiban (Umdiana dan Claudia, 2020). Seperti yang

ditunjukkan oleh Brigham dan Houston (Salim, 2017) bahwa teori

trade-off mengungkapkan bahwa perusahaan menyeimbangkan

keuntungan pembiayaan dengan kewajiban (perlakuan penilaian

perusahaan yang ideal) dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi dan

biaya kebangkrutan. Premi sebagai biaya yang dapat dikurangkan

telah menyebabkan obligasi menjadi lebih murah daripada saham

normal atau saham favorit. Secara keseluruhan, kewajiban memberi

manfaat keamanan biaya. Selanjutnya, pemanfaatan kewajiban akan

membawa peningkatan sedikit dari manfaat kerja perusahaan (EBIT)

yang mengalir ke pendukung keuangan (Angelina dan Mustanda,

Page 34: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

18

2016). Padahal, kenyataannya, jarang ada perusahaan yang

memanfaatkan 100% kewajibannya sebagai subsidi. Hal ini

dikarenakan investor mendapatkan penambahan modal yang rendah.

Juga, sedapat mungkin pemanfaatan kewajiban untuk mengurangi

biaya yang terkait dengan kebangkrutan. Oleh karena itu,

pemanfaatan kewajiban sebagai pembiayaan perusahaan harus

dibatasi untuk membatasi likuidasi yang mungkin terjadi.

4) Agency Theory

Teori Agensi dibuat selama tahun 1970 an, khususnya dalam

sebuah artikel bernama Agency Theory : Perilaku administratif, biaya

kantor, dan struktur kepemilikan. Teori Agensi bekerja sebagai

dorongan untuk mengatasi pemahaman dan mengurus masalah yang

muncul ketika ada data yang tidak memadai saat membuat

kesepakatan (komitmen) (Rahmawati dkk., 2017). Teori Agensi

mengkhawatirkan tentang menangani dua masalah yang dapat terjadi

dalam koneksi perusahaan. Yang pertama adalah masalah kantor yang

muncul ketika:

a) Keinginan atau tujuan kepala dan spesialis perjuangan

(Kurniawansyah dkk., 2018)

b) Sulit atau mahal bagi kepala untuk memeriksa apa yang

dilakukan oleh spesialis (Tatiana dan Umar, 2018).

Masalahnya di sini adalah bahwa kepala suku tidak dapat

memastikan bahwa spesialis tersebut telah bertindak dengan tepat.

Page 35: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

19

Kedua, isu berbagi bahaya yang muncul ketika kepala dan spesialis

memiliki berbagai mentalitas terhadap bahaya. Masalahnya di sini

adalah bahwa standar dan spesialis dapat memilih berbagai rencana

permainan karena berbagai kecenderungan bahaya

5) Modigliani-Miller (MM)

Hipotesis Modigliani dan Mill operator (hipotesis MM)

merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa konstruksi modal tidak

material atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan (Nurwardani,

2017). MM mengajukan beberapa kecurigaan untuk mengarang

hipotesis mereka, Brigham dan Houston (Widiarti, 2020), khususnya:

a) Tidak ada biaya perusahaan.

b) Tidak ada kewajiban.

c) Pendukung keuangan dapat tersesat dengan biaya pinjaman yang

sama dengan perusahaan.

d) Pendukung keuangan memiliki data yang sama dengan eksekutif

dalam hal kemungkinan perusahaan di masa depan.

e) Tidak ada biaya kepailitan..

f) Earning Before Interest and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh

penggunaan dari hutang.

g) Para investor adalah price-takers.

h) Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar

(market value).

Page 36: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

20

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Sesuai Brigham dan Houston (2001: 39), variabel yang

mempengaruhi desain modal dapat diisolasi menjadi:

1) Kestabilan transaksi

Sebuah perusahaan yang umumnya memiliki laba stabil

sebenarnya ingin memenuhi komitmen moneternya dibandingkan

dengan perusahaan dengan gaji yang tidak aman, perusahaan yang

memiliki gaji agak tidak stabil dan eksentrik akan menanggung

bahaya tidak memiliki pilihan untuk membayar bagian

kewajibannya akhir-akhir ini atau dalam kondisi yang berubah-

ubah. mengerikan. Untuk perusahaan utilitas publik, yang

umumnya memiliki kesepakatan yang stabil, mereka akan

memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk memberikan kredit

atau menarik modal asing dibandingkan dengan perusahaan dalam

industri produk mewah.

2) Ukuran Perusahaan

Untuk perusahaan besar, setiap perpanjangan modal penawaran

hanya akan sedikit mempengaruhi kemungkinan kemalangan atau

relokasi kendali dari yang dominan atas perusahaan yang

bersangkutan dengan tujuan bahwa mereka akan lebih mampu

memberikan penawaran baru untuk mengatasi masalah mereka

untuk mendukung pengembangan kesepakatan. dengan perusahaan

kecil.

Page 37: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

21

3) Struktur aset

Struktur aset perusahaan yang dapat beradaptasi yang tidak sulit

untuk dipertukarkan secara umum akan memanfaatkan pengaruh

yang lebih menonjol daripada perusahaan dengan struktur aset

yang pantang menyerah. Dalam suatu perusahaan, desain sumber

daya akan berdampak pada sumber pengeluaran secara terpisah,

pertama, untuk perusahaan yang modalnya umumnya dimasukkan

dalam sumber daya tetap, akan fokus pada pemenuhan kebutuhan

modal mereka dari modal abadi, menjadi modal sendiri yang

spesifik, sementara asing modal bersifat korelatif.

4) Operating Leverage

Operayting Leverage merupakan faktor yang mempengaruhi

derajat resiko bisnis. Hal ini mengimplikasikan bahwa semakin

menonjol pengaruh kerja perusahaan maka semakin diperhatikan

ragam manfaat karena perubahan dan semakin patut diperhatikan

resiko perusahaan.

5) Tingkat perumbuhan perusahaan

Ketika hal-hal berbeda berlanjut seperti sebelumnya, perusahaan

yang berkembang dengan cepat perlu lebih bergantung pada modal

luar. Ini adalah penjelasan yang serius karena perusahaan mungkin

akan dihadapkan pada biaya penerbitan saham, yang biasanya lebih

mahal daripada biaya pemberian obligasi.

6) Profitabilitas

Page 38: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

22

Persepsi yang sering menunjukkan bahwa perusahaan dengan

tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari usaha mereka terikat

untuk menggunakan kewajiban yang umumnya sedikit, karena

perusahaan dianggap memiliki pilihan untuk memberikan aset

yang memadai dari pendapatan yang dimiliki atau di dalam

cadangan yang dibuat.

7) Pajak

Bunga adalah biaya yang dapat dikurangkan untuk tujuan

pembebanan, dan tunjangannya merupakan insentif yang tinggi

untuk perusahaan yang bertanggung jawab atas tingkat

pengeluaran yang tinggi. Hal ini mengimplikasikan bahwa semakin

tinggi tingkat penilaian perusahaan maka semakin diperhatikan

pula keuntungan dari pemanfaatan obligasi.

8) Pengendalian

Dampak kewajiban versus saham pada posisi kendali administrasi

dapat mempengaruhi desain permodalan. Namun, pemikiran

kontrol tidak terlalu membutuhkan pemanfaatan nilai atau

kewajiban karena jenis modal yang memberikan jaminan terbaik

kepada dewan berfluktuasi dari satu keadaan ke keadaan lainnya.

9) Sikap manajemen

Karena tidak ada yang dapat menunjukkan bahwa satu konstruksi

modal akan membuat biaya penawaran lebih tinggi daripada desain

Page 39: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

23

modal lainnya, dewan dapat membuat keputusan sendiri tentang

konstruksi modal yang sesuai.

10) Sikap pemberi pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas

Penyelidikan direksi terhadap faktor-faktor pengaruh yang sesuai

untuk perusahaan dianggap ada, namun seringkali disposisi

spesialis pinjaman dan perusahaan pemeriksa validitas

memengaruhi pilihan desain moneter perusahaan. Ini berarti bahwa

perusahaan memeriksa struktur keuangannya dengan spesialis

pinjaman dan perusahaan pengujian validitas dan penasihat yang

diperoleh akan sangat dipertimbangkan dan digunakan oleh

perusahaan.

11) Kondisi pasar

Keadaan pasar modal secara teratur berubah karena masuknya

konjungsi. Jika gelombang konjungtif meningkat, akan lebih

tertarik untuk menyimpan sumber daya. Selanjutnya, jika suatu

perusahaan perlu menerbitkan atau menjual proteksinya,

perusahaan tersebut harus secara konsisten menyesuaikan diri

dengan keadaan pasar modal.

12) Kondisi internal perusahaan

Keadaan internal perusahaan juga mempengaruhi fokus pada

pembangunan modal. Ini menyiratkan bahwa perusahaan akan

memilih kondisi yang benar untuk pembiayaan perusahaan,

terlepas dari apakah mensubsidi dari dalam atau luar perusahaan.

Page 40: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

24

13) Fleksibilitas keuangan

Sebagai pengawas aset yang layak secara konsisten siap

memberikan modal yang diharapkan dapat membantu kegiatan

perusahaan.

c. Indikator Struktur Modal

Bentuk rasio yang dipergunakan dalam struktur modal (capital

structure) menurut Smith, Skousen, Stice and Stice dalam Irham Fahmi

(2015) menjelaskan tentang bentuk rumus struktur modal ini, yaitu:

1) Debt-to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio =π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π»π‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘”

πΈπ‘˜π‘’π‘–π‘‘π‘Žπ‘ 

β€œMeasures use of debt to finance operation” (Smith, Skousen, Stice

and Stice)

2) Number of Times Interest is Earned

NTIE =πΌπ‘›π‘π‘œπ‘šπ‘’ π‘π‘’π‘“π‘œπ‘Ÿπ‘’ π‘‘π‘Žπ‘₯𝑒𝑠 π‘Žπ‘›π‘‘ π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘ π‘‘ 𝑒π‘₯𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘ π‘‘ 𝐸π‘₯𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

β€œMeasures ability to meet interest payments” (Smith, Skousen,

Stice and Stice)

3) Book Value Pershare

BVP =πΆπ‘œπ‘šπ‘šπ‘œπ‘› π‘†π‘‘π‘œπ‘π‘˜β„Žπ‘œπ‘™π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘ β€²πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦

π‘π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’ π‘œπ‘“ πΆπ‘œπ‘šπ‘šπ‘œπ‘› π‘†π‘‘π‘œπ‘π‘˜ π‘‚π‘’π‘‘π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘–π‘›π‘”

β€œMeasures equity per share of common stock” (Smith, Skousen,

Stice and Stice). Keterangan:

Total Liabilities atau total utang.

Stockholders’ equity atau modal sendiri.

Page 41: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

25

Income before taxes and interest expense atau pendapatan

sebelum bunga dan pajak.

Interest expense atau beban bunga. Biaya dana pinjaman pada

periode yang berjalan yang memperlihatkan pengeluaran uang

dalam laporan laba rugi.

Common stockholders’ equity atau kekayaan pemegang saham.

Number of share of common stock outstanding.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator debt to

equity ratio (DER) bertujuan untuk mengukur seberapa besar

penggunaan hutang dalam menandai modal perusahaan. Shareholders’

equity diperoleh dari total aset dikurangi total utang, sehingga

shareholders’ equity disebut juga dengan total modal. Perhitungan

DER juga sesuai dengan definisi struktur modal, menurut Abdul Halim

(2015) struktur modal adalah sebagai berikut:

β€œStruktur modal merupakan perbandingan antara total hutang

(modal asing dengan total modal sendiri/ekuitas)”. Alasan penulis

memilih indikator Debt to Equity Ratio (DER) sebagai alat ukur

struktur modal, karena rasio Debt to Equity Ratio (DER) ini

menggambarkan sumber pendanaan perusahaan dengan pertimbangan

bahwa semakin besar total hutang maka akan mempertinggi risiko

perusahaan untuk menghadapi kebangkrutan (Laksono & Pangestuti,

2018). Sehingga hal tersebut akan menjadi respon negatif bagi para

investor.

Page 42: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

26

2. Suku Bunga

Suku bunga adalah ukuran bunga yang dibayarkan per unit waktu.

Pada akhirnya, individu harus membayar kesempatan untuk

mendapatkan uang tunai. Biaya untuk mendapatkan uang tunai

diperkirakan dalam Rupiah atau Dolar setiap tahun untuk setiap Rupiah

atau Dolar yang diperoleh adalah biaya pinjaman.

Sebagaimana diindikasikan oleh Boediono (1996: 76), Loan cost

adalah nilai yang harus dibayar jika terjadi perdagangan antara satu

Rupiah sekarang dan satu Rupiah kemudian. Ekspansi yang tidak masuk

akal dalam biaya pinjaman akan menyulitkan dunia bisnis untuk

membayar biaya pendapatan dan komitmen, karena biaya pinjaman yang

tinggi akan menambah beban perusahaan sehingga secara langsung akan

mengurangi keuntungan perusahaan. Seperti yang ditunjukkan oleh

Kasmir (2008: 131), pendapatan bank adalah kompensasi yang diberikan

oleh bank yang bergantung pada standar tradisional kepada klien yang

membeli atau menjual barang mereka. Premi juga dapat dikategorikan

sebagai nilai yang harus dibayarkan kepada klien (yang memiliki dana

investasi) dan apa yang harus dibayarkan oleh klien ke bank (klien yang

memperoleh uang muka).

Menurut Kuncoro (2001: 38), menyatakan bahwa biaya pinjaman

terjadi sehubungan dengan bunga dan pasokan uang tunai dari

masyarakat pada umumnya, sedangkan perubahan nilai tinggi dan

rendahnya biaya pinjaman mempengaruhi kerinduan untuk

Page 43: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

27

berkontribusi, misalnya dalam perlindungan di mana biaya dapat

bertambah atau berkurang bergantung pada biaya pinjaman (Jika biaya

pinjaman meningkat, perlindungan akan berkurang dan sebaliknya),

sehingga ada kemungkinan pemegang perlindungan akan menanggung

kemalangan atau keuntungan modal. Biaya pinjaman dapat dibagi

menjadi dua, yaitu:

1) Biaya pinjaman nyata adalah biaya pinjaman dalam bentuk nilai

tunai. Biaya pinjaman ini adalah nilai yang dapat dilihat dengan

teliti. Biaya pinjaman ini menunjukkan besaran rupiah untuk setiap

rupiah yang dikontribusikan.

2) Biaya pembiayaan asli adalah biaya pinjaman yang telah

mengalami perubahan karena pembengkakan dan dicirikan sebagai

biaya pinjaman nyata yang mengurangi tingkat ekspansi. Dalam

referensi Bookkeeping Word (1996: 69) dinyatakan bahwa

(premium, premium, right) adalah: (1) biaya untuk penggunaan

uang tunai dalam suatu periode dan (2) suatu kepemilikan atau

porsi realitas dalam suatu perusahaan, bertukar bisnis atau aset.

Biaya pinjaman dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan

karena pendapatan adalah biaya dan biaya pendanaan juga

mempengaruhi tingkat pergerakan moneter. Dengan cara ini biaya

pinjaman dapat mempengaruhi biaya saham tiga kali lipat, khususnya:

1) Keadaan perusahaan, kondisi bisnis umum dan tingkat manfaat

perusahaan

Page 44: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

28

2) Perubahan biaya pendanaan akan mempengaruhi hubungan antara

pengamanan obligasi dan pendapatan keuntungan, dengan cara ini

terdapat daya tarik yang cukup kuat antara saham dan sekuritas.

3) Perubahan biaya pinjaman mempengaruhi ilmu otak pendukung

keuangan sesuai dengan menempatkan sumber daya menjadi

kekayaan. Biaya pembiayaan yang tinggi adalah tanda negatif

terhadap biaya persediaan karena hal itu menyebabkan kenaikan

biaya pinjaman yang diperlukan untuk memasukkan sumber daya

ke dalam persediaan.

Biaya pinjaman yang tinggi juga menyebabkan pendukung

keuangan menarik minat mereka pada saham dan memindahkannya ke

bunga sebagai dana cadangan atau toko (Kewal, 2012).

Penelitian ini menggunakan informasi biaya pinjaman SBI yang

telah dapat diakses selama kurun waktu eksplorasi di situs Bank

Indonesia (www.bi.go.id). Rumus biaya pinjaman:

Laju SBI =𝑆𝐡𝐼𝑑 βˆ’ 𝑆𝐡𝐼 𝑑 βˆ’ 1

SBIt βˆ’ 1

a. Dampak Suku Bunga

Hermawan Darmawi (2006: 188) biaya pinjaman adalah salah

satu petunjuk terkait uang yang mempengaruhi berbagai latihan

moneter sebagai berikut:

1) Biaya pinjaman akan mempengaruhi pilihan untuk membuat usaha

yang akan mempengaruhi tingkat perkembangan keuangan.

Page 45: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

29

2) Biaya pinjaman juga akan mempengaruhi pilihan pemilik modal

apakah ia akan menempatkan sumber daya menjadi sumber daya

asli atau sumber daya moneter.

3) Biaya pinjaman akan mempengaruhi koherensi bisnis bank dan

lembaga moneter lainnya.

4) Biaya pinjaman dapat mempengaruhi volume pasokan kas.

3. Inflasi

Inflasi adalah ekspansi biaya sebagai suatu peraturan, atau

ekspansi dapat dianggap sebagai penurunan pengaruh pembelian uang

tunai. Seperti yang ditunjukkan oleh Kuncoro (1998: 46) inflasi adalah

kecenderungan kenaikan biaya secara besar-besaran dan terus menerus.

Kenaikan harga beberapa barang dagangan tidak bisa disebut

pembengkakan, kecuali jika kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan

inflasi pada produk yang berbeda.

Seperti yang ditunjukkan oleh Sukirno (2004: 27) ekspansi

adalah peningkatan biaya yang umumnya sesuai dalam perekonomian

yang dimulai dengan satu periode kemudian ke periode berikutnya,

sedangkan tingkat pembengkakan adalah pengenalan kenaikan biaya

pada tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. .

Seperti yang ditunjukkan oleh Boediono (1994: 155) arti singkat

dari pembengkakan adalah kecenderungan biaya untuk bertambah ketika

semua dikatakan selesai dan tanpa henti. Kenaikan harga beberapa

barang dagangan tidak disebut ekspansi. Prasyarat untuk pola ke atas

Page 46: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

30

yang konsisten juga harus digarisbawahi. Peningkatan biaya akibat,

misalnya: kejadian-kejadian yang kadang kala mendekat, bencana, dan

lain-lain yang hanya singkat tidak disebut pembengkakan.

a. Jenis – Jenis Inflasi

Menurut Boediono (1985:162) Inflasi dapat di golongkan

menjadi dua golongan, golongan pertama didasarkan pada β€œparah”

atau tidaknya inflasi tersebut, yaitu;

1) Inflasi ringan ( dibawah 10% setahun)

2) Inflasi sedang (antara10 – 30% setahun)

3) Inflasi berat ( antara 30 – 100% setahun)

4) Hiperinflasi (diatas 100% setahun).

Penggolongan yang kedua adalah atas dasar sebab awal dari

inflasi. Atas dasar ini di bedakan 2 macam inflasi:

1) Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan

berbagai barang terlalu kuat. Infasi ini disebut demand pull

inflation.

2) Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi, ini disebut

cost push inflation.

b. Dampak Inflasi

Andrie Setiadi (2009) Apabila inflasi itu ringan, justru

mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong

perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan

membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan

Page 47: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

31

investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat

terjadi hiperinflasi keadaan perekonomian menjadi kacau dan

perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat kerja,

menabung atau mengadakan investasi.

Penelitian ini menggunakan rumus inflasi dengan proxy Indeks

Harga Konsumen. Indeks Harga Konsumen merupakan indikator yang

umum digunakan di Indonesia untuk menggambarkan barang dan jasa

yang dikonsumsi oleh masyarakat. Indeks Harga Konsumen dapat

diukur dengan cara sebagai berikut :

Laju IHK =IHKt βˆ’ IHKt βˆ’ 1

IHKt βˆ’ 1

Dimana :

LIt = Laju inflasi tahun atau periode t

IHKt = Indeks Harga Konsumen periode t

IHKt-1 = Indeks Harga Konsumen periode t-1

4. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran perusahaan adalah normal transaksi bersih absolut untuk

tahun ini untuk waktu yang cukup lama. Untuk situasi ini, kesepakatan

lebih penting daripada biaya variabel dan biaya tetap, ukuran

pembayaran sebelum penilaian akan diperoleh. Kemudian lagi, jika

kesepakatan lebih sederhana daripada biaya variabel dan biaya tetap,

perusahaan akan menanggung kemalangan (Brigham dan Houston,

2001).

Page 48: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

32

Seperti yang diindikasikan oleh Fahmi (2013: 2), semakin baik

sifat laporan anggaran yang diperkenalkan, pertemuan luar yang benar-

benar meyakinkan akan melihat pameran keuangan perusahaan, yang

akibatnya menyiratkan bahwa pertemuan yang diidentifikasi dengan

perusahaan akan dipenuhi dalam masalah yang berbeda dengan

perusahaan. .

Sebagaimana diindikasikan oleh Sawir (2004: 101-102) ukuran

perusahaan dikomunikasikan sebagai penentu desain moneter dalam

hampir setiap investigasi karena berbagai alasan:

1) Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat keterusterangan

perusahaan untuk mendapatkan aset dari pasar modal. Perusahaan

kecil pada umumnya perlu masuk ke pasar modal yang

terkoordinasi, untuk dua sekuritas dan saham. Terlepas dari apakah

mereka mendekat, biaya pengiriman untuk menjual beberapa

perlindungan dapat menjadi penghalang. Jika penerbitan

perlindungan dapat dilakukan, perlindungan dari perusahaan kecil

mungkin kurang menarik dan oleh karena itu memerlukan evaluasi

untuk memungkinkan pendukung keuangan mendapatkan

pengembalian yang pada dasarnya memberikan hasil yang lebih

signifikan.

2) Ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar dalam perjanjian

moneter. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pembiayaan dari

berbagai jenis kewajiban, termasuk penawaran luar biasa yang lebih

Page 49: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

33

produktif daripada yang ditawarkan oleh perusahaan kecil. Semakin

penting ukuran uang yang digunakan, semakin pasti untuk menutup

kesepakatan yang direncanakan oleh kecenderungan kedua pemain

dibandingkan dengan menggunakan kontrak obligasi standar.

3) Dapat dibayangkan bahwa dampak skala pada biaya dan

pengembalian memungkinkan perusahaan yang lebih besar untuk

mendapatkan lebih banyak keuntungan. Akhirnya, ukuran

perusahaan diikuti oleh kualitas berbeda yang mempengaruhi

konstruksi moneter. Atribut yang berbeda, misalnya, perusahaan

sering kali tidak memiliki staf yang luar biasa, tidak menggunakan

rencana keuangan, dan tidak membentuk kerangka pembukuan

mereka ke dalam kerangka kerja administrasi.

a. Faktor utama yang mempengaruhi ukuran perusahaan :

1) Besarnya total aktiva,

2) Besarnya hasil penjualan,

3) Besarnya kapitalisasi pasar.

Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar ke

sumber pembiayaan dari berbagai sumber sehingga memperoleh uang

muka dari bank akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran

besar memiliki keuntungan yang lebih besar untuk memenangkan

oposisi atau menghasilkan karena dalam bisnis. Semakin besar ukuran

sebuah perusahaan, semakin penting kecenderungan untuk

memanfaatkan modal asing. Hal ini karena perusahaan yang sangat

Page 50: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

34

besar juga membutuhkan aset yang sangat besar untuk membantu

tugasnya, dan salah satu pilihan untuk memuaskan adalah modal asing

jika modal sendiri kurang (Halim, 2007: 42).

Seperti yang diindikasikan oleh Hadri Kusuma (2005), terdapat

tiga spekulasi yang secara pasti memperjelas hubungan antara ukuran

perusahaan dan produktivitas, antara lain:

1) Hipotesis inovasi, yang menggarisbawahi modal aktual, skala

ekonomi, dan perluasan sebagai elemen yang menentukan ukuran

perusahaan ideal dan pengaruhnya terhadap keuntungan.

2) Hipotesis hierarki, memperjelas hubungan antara produktivitas dan

ukuran perusahaan terkait dengan biaya pertukaran otoritatif, di

mana terdapat hipotesis aset dasar.

3) Hipotesis institusional menghubungkan ukuran perusahaan dengan

elemen-elemen seperti kerangka hukum, terhadap pedoman

kepercayaan, jaminan paten, ukuran pasar dan peningkatan pasar

moneter.

Ukuran perusahaan adalah ciri suatu perusahaan menurut desain

korporasinya. Ukuran perusahaan diperkirakan oleh sumber daya

absolut yang diklaim oleh perusahaan. Aturan tertentu yang berkaitan

dengan ukuran perusahaan dalam hipotesis aset dasar, digunakan

persamaan:

Firm Size = Ln Total Asset

Page 51: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

35

5. Corporate Tax Rate

Sesuai Bandayuda (2011) kecepatan tugas perusahaan suatu

perusahaan diperkirakan sebagai ukuran biaya yang dibayarkan oleh

perusahaan setiap tahun. Premi adalah salah satu biaya yang dapat

dikurangkan untuk tujuan pembebanan dan penurunan tersebut

memberikan keuntungan bagi perusahaan yang memiliki tingkat

penilaian yang tinggi (Brigham dan Houston, 2006: 36). Dalam

penelitian ini tarif tugas perusahaan diestimasi sebagai ukuran penilaian

yang dibayarkan oleh perusahaan setiap tahun atau juga dapat dilihat dari

Pendapatan Sebelum Pengeluaran (EBT) dikurangi laba setelah Penilaian

(EAT) dibagi dengan laba sebelum Pengeluaran (EBT).

Rumus tarif pajak yaitu (Bandayuda, 2011) :

πΆπ‘œπ‘Ÿπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’ π‘‡π‘Žπ‘₯ π‘…π‘Žπ‘‘π‘’ =𝐸𝐡𝑇 βˆ’ 𝐸𝐴𝑇

𝐸𝐡𝑇 𝑋100%

Dimana:

EBT = Laba sebelum pajak

EAT = Laba sesudah pajak

B. Keterkaitan Antar Variable

1. Hubungan antara Suku Bunga terhadap Struktur Modal

Peningkatan fee pinjaman SBI akan mempengaruhi suku bunga

pinjaman. Ketika kenaikan biaya pinjaman kredit, perusahaan biasanya

ragu-ragu untuk menggunakan kewajiban untuk mendanai kegiatan

perusahaan. Perusahaan pada umumnya akan menggunakan subsidi di

Page 52: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

36

dalam daripada menggunakan mata luar aset. Jadi ketika biaya pinjaman

naik, tingkat kewajiban juga akan berkurang. Perusahaan yang secara

umum akan menggunakan subsidi di dalam daripada menggunakan

sumber luar aset sesuai dengan artikulasi Teori Hirarki.

2. Hubungan antara Inflasi terhadap Strutur Modal

Ketika suatu negara menghadapi inflasi yang tinggi, yang terjadi

adalah peningkatan harga bahan mentah. Konsekuensinya, biaya

operasional asosiasi juga akan naik. Dengan peningkatan biaya kerja,

perusahaan membutuhkan sumber daya yang luar biasa untuk membantu

latihan operasional mereka. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

memperoleh sumber daya tersebut adalah dengan mengeksploitasi

komitmen peningkatan modalnya. Dengan perpanjangan peminjam yang

diwajibkan, asosiasi akan menghadapi cadangan biaya ditahan, hal ini

bergantung pada Teori TradeOff

3. Hubungan antara Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Perusahaan besar yang membumi akan lebih mudah mendapatkan

modal di pasar modal daripada perusahaan kecil, karena dengan

masuknya langsung berarti bahwa perusahaan besar memiliki

kemampuan adaptasi yang lebih menonjol pula (Darmawan Sjahrial,

2008: 205), karena perusahaan dengan ukuran yang lebih besar, lebih

pasti. luar biasa dalam memperoleh sumber aset, sehingga akan lebih

mudah mendapatkan kredit dari pihak luar. Dengan demikian, ukuran

perusahaan yang sangat besar merupakan pertanda positif bagi bank

Page 53: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

37

untuk memberikan kredit. Jadi ukuran perusahaan mempengaruhi

pembangunan modal.

Konsekuensi dari penelitian yang dilakukan oleh Yuanxin Liu

dan Xiangbo Ning (2009) menunjukkan bahwa sebagian besar kecilnya

perusahaan tidak mempengaruhi pembangunan modal, namun dalam

penelitian yang diarahkan oleh Christina dan Johan Halim (2008) dan

LVLN Sarma, Sarada Lellapalli dan Ramana V. Lellapalli (2010),

menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

pembangunan modal. Perusahaan yang lebih besar pada umumnya akan

memiliki lebih banyak sumber modal yang berkembang sehingga ukuran

perusahaan menggambarkan kemungkinan kebangkrutan, sepanjang

garis ini ukuran perusahaan secara jelas mempengaruhi pemanfaatan

obligasi.

4. Hubungan antara Corporate Tax Rate terhadap Struktur Modal

Berdasarkan teori trade-off, perusahaan menukar keuntungan

pendanaan melalui hutang dengan suku bunga yang lebih tinggi dan

biaya kebangkrutan. Peningkatan hutang perusahaan akan terjadi karena

pembayaran bunga atas hutang tersebut menjadi pengurang pajak

sehingga investor akan mendapatkan peningkatan laba usaha perusahaan

akibat penggunaan hutang tersebut. Bunga adalah pengurang pajak yang

menyebabkan hutang lebih murah daripada saham biasa atau saham

preferen. Semakin tinggi tarif pajak semakin besar penggunaan hutang.

Page 54: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

38

Hal ini dikarenakan manfaat penghematan pajak lebih besar daripada

biaya modal sehingga penggunaan hutang dapat ditingkatkan.

C. Penelitian Terdahulu

Riset terdahulu merupakan sumber yang digunakan sebagai semacam

perspektif dalam memimpin ujian. Penelitian masa lalu yang digunakan

berasal dari buku harian dengan melihat konsekuensi dari pemeriksaan dan

akan dibandingkan dan eksplorasi berikutnya dengan membedah tergantung

pada berbagai kondisi dan waktu. Beberapa pemeriksaan sebelumnya yang

digunakan dalam investigasi ini adalah:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Judul

Penelitian

Peneliti /

Jurnal /

Tahun

Variable /

Indikator

Hasil

Penelitian

Perbedaan dan

Persamaan

1. Empirical

Research

of the

Capital

Structure

Influencin

g Factors

of

Electric

Power

Yuanxin

Liu

dan

Xiangbo

Ning

(2009)

Variable

Independen(X):

-Profitabilitas

-Fluidity

-Pertumbuhan

Perusahaan

-Non-debt

Tax Shield

-Ukuran

Perusahaan

Varibel

Profitabilitas,

Fluidity,

Signifikan

Variabel

Pertumbuhan

perusahaan,

Non Debt Tax

Shield, Ukuran

Tidak terdapat

Variable fluidity,

non debt tax dan

pertumbuhan

perusahaan.

Terdapat

sampel yang sama

yaitu ukuran

perusahaan dan

Struktur Modal

Page 55: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

39

Listed

Companies

.

Variabel

Dependen(Y):

-Struktur

Modal

perusahaan

tidak

signifikan

2. Pengaruh

Profitabilit

as,

Struktur

Aktiva dan

Ukuran

Perusahaa

n terhadap

Struktur

Modal

pada

Perusahaa

n

Manufaktu

r Sektor

Industri

Makanan

dan

Minuman

Meidera

Elsa Dwi

Putri

(2012)

Variable

Independen(X):

-Profitabilitas

-Struktur

Aktiva

-Ukuran

Perusahaan

Variable

dependen (Y):

-Struktur

Modal

Variebel

Struktur

Aktiva dan

Ukuran

Perusahaan

Signifikan

Variabel

Profitabilits

Tidak

Signifikan

Tidak terdapat

variabel

Profitabilitas,

struktur aktiva

Terdapat variabel

yang sama yaitu

Ukuran

Perusahaan dan

Struktur Modal

Page 56: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

40

yang

Terdaftar

di Bursa

Efek

Indonesia

(BEI)

3 Analisis

Faktor

faktor

yang

Mempenga

ruhi

Struktur

Modal

Perusahaa

n Sektor

Makanan

dan

Minuman

pada Bursa

Efek

Jakarta.

Bambang

Supeno

(2009)

Variabel

independen(X):

-Ukuran

Perusahaan

-Likuiditas

-Non Debt Tax

-Pembagian

Deviden

-Perubahan

Aset

Variable

Dependen(Y):

Struktur Modal

Variabel

Ukuran

Perusahaan

dan

Likuiditas

Signifikan

Variabel Non

Debt Tax,

Pembagian

Deviden dan

Perubahan

Aset

Tidak

Signifikan

Tidak terdapat

variabel non debt

tax, likuiditas,

pembayaran

deviden dan

perubahan aset.

Terdapat dua

variabel sama,

ukuran

perusahaan dan

Struktur Modal

Page 57: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

41

4 Analisis

Faktor

faktor

yang

Mempenga

ruhi

Struktur

Modal

(Studi

pada

Perusahaa

n yang

Terdaftar

di Bursa

Efek

Jakarta)

Murdika

Alamsyah

Hasan

(2010)

Variabel

Independen(X):

-Devidend

Payments

-Tingkat

Profitabilitas

-Ukuran

Perusahaan

-Operating

Leverage

-Struktur

Aktiva

-Tingkat

Pertumbuhan

Variabel

Dependen(Y):

Struktur Modal

Variabel

Devidend

Payments,

Tingkat

Profitabilitas

Dan Ukuran

Perusahaan

Signifikan

Variabel

Operating

Leverage,

Struktur

Aktiva dan

Tingkat

Pertumbuhan

Tidak

Signifikan

Tidak terdapat

variabel

pembayaran

deviden, leverage

operasi dan

tingkat

pertumbuhan.

Perbedaan sampel

perusahaan.

Terdapat variabel

yang sama yaitu

ukuran

perusahaan dan

Struktur Modal.

5 Pengaruh

Nilai

Tukar,

Suku

Bunga,

Rahayu

Mukti

Mahanani

(2017)

Variable

Independen(X):

Exchange

Rates,

-Nilai tukar

tidak

berpengaruh

terhadap

struktur modal

Tidak terdapat

variabel Nilai

tukar Dan GDP

Page 58: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

42

Inflasi,

GDP, dan

Corporate

Tax Rate

Terhadap

Struktur

Modal

Perusahaa

n sektor

Infrastrukt

ur, Utilitas

dan

Transfport

asi yang

terdaftar

Di Bursa

Efek

Indonesia

Tahun

2011-2015

Interest Rate,

Inflation, GDP,

Corporate Tax

Rate

Variabel

Dependen(Y):

Struktur Modal

- Inflasi tidak

berpengaruh

terhadap

struktur modal

- GDP tidak

berpengaruh

terhadap

struktur modal

- Corporate tax

rate

berpengaruh

terhadap

struktur modal

Terdapat variabel

yang sama yaitu

Suku Bunga,

Inflasi, Corporate

Tax Rate

Page 59: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

43

6 The Impact

of

Personal

and

Corporate

Taxation

on Capital

Struture

Choices

Michael

Overesch

& Dennis

Voller

(2018)

Variable

Independen(X):

- Personal

Taxation

- Corporate

Taxation

Dependen(Y):

Struktur Modal

Variabel

Personal

Taxation dan

Corporate

Taxation

berpengaruh

signifikan

Tidak terdapat

variabel personal

taxation

Terdapat variabel

yang sama yaitu

Corporate Tax

Rate dan struktur

modal

7 Impact of

Inflation

on Firm

Capital

Structur

Decision

in Nigeria:

A Panel

Data

Aproach

Emanuel

Belema &

Ebi

Reuben

Odi

(2020)

Variable

Independen(X):

- Inflasi

- Debt Equity

Ratio

Dependen(Y):

Struktur Modal

Variable

Inflasi

berpengaruh

signifikan

Variabel

Debt Equity

Ratio tidak

berpengaruh

signifikan

Tidak terdapat

variabel Debt

Equity Ratio

Terdapat variabel

yang sama yaitu

struktur modal

dan inflasi

8 The

Influence

of Firm

Size, and

Pangkey

Magdalena

, SS.

Pangeman

Variable

Independen(X):

- Ukuran

Perusaaan

Variable

Ukuran

Perusaaan dan

ukuran

Tidak terdapat

variable Board

Size

Page 60: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

44

Board Size

Towards

Capital

Structure

Decission

(Case

Study:

State

Owned

Enterprise

Bank in

Indonesia)

an & Joy

E. Tullung

(2017)

- Board Size

Dependen(Y):

Struktur Modal

komisaris tidak

berpengaruh

signfikan

Terdapat variabel

yang sama yaitu

struktur modal

dan ukuran

perusahaan

9 The Effect

of

Stocastic

interest

rates on

firm’s

capital

struture

under a

generalize

d model

Chuang-

Chang

Chang,

Jun-Biao

Lin &

Chun-

Chieh

Yang

(2015)

Variable

Independen(X):

- interest rates

Dependen(Y):

Struktur Modal

Variable

Suku bunga

berpengaruh

signfikan

Terdapat variable

yang sama yaitu

suku bunga dan

struktur modal

Page 61: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

45

10 Pengaruh

Profitabilit

as, Ukuran

Perusahaa

n,

Pertumbuh

an Aset,

dan

Struktur

Aset

Terhadap

Struktur

Modal

Lusia

Insiroh

(2014)

Variable

Independen(X):

- Profitabilitas

- Ukuran

Perusahaan

- Pertumbuhan

Aset

- Struktur Aset

Dependen(Y):

Struktur Modal

Variable

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan,

Pertumbuhan

Aset tidak

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

Struktur modal

Variable

Struktur

Aktiva (SA)

memiliki

Pengaruh

Signifikan dan

Negatif

terhadap

Struktur Modal

Tidak terdapat

Variable

Profitabilitas,

Pertumbuhan

Aset dan Struktur

Aset

Terdapat variable

yang sama yaitu

Ukuran

Perusahaan dan

Struktur Modal

Page 62: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

46

11 Pengaruh

Risiko

Bisnis,

Ukuran

Perusahaa

n, dan

Pertumbuh

an

Penjualan

terhadap

Struktur

Modal

Ni Putu

Yuliana

Ria Sawitri

& Putu

Vivi

Lestari

(2015)

Variable

Independen(X):

- Risiko Bisnis

- Ukuran

Perusahaan

- Pertumbuhan

Penjualan

Variable

Dependen(Y):

- Struktur

Modal

Variable

Risiko Bisnis

dan Ukuran

Perusahaan

memiliki

pengaruh

positif tidak

signifikan

terhadap

struktur modal.

Variable

Pertumbuhan

Penjualan

memiliki

Pengaruh

Positif

signifikan

terhadap

Struktur

Modal.

Tidak terdapat

variable Risiko

Bisnis dan

Pertumbuhan

Penjualan.

Terdapat variable

yang sama yaitu

Ukuran

Perusahaan dan

Struktur Modal.

Page 63: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

47

12 Pengaruh

Profitabilit

as, Ukuran

Perusahaa

n dan

Pertumbuh

an Aset

Terhadap

Struktur

Modal

Pada

Perusahaa

n Di Bursa

Efek

Indonesia.

Suryati

Fajrida &

Neni

Marlina

Br. Purba.

(2020)

Variable

Independen(X):

- Profitabilitas

- Ukuran

Perusahaan

- Pertumbuhan

Aset

Variable

Dependen(Y):

Struktur Modal

Variable

Profitabilitas

dan Ukuran

Perusahaan

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

Struktur Modal

Variable

Pertumbuhan

Aset tidak

berpengaruh

terhadap

Struktur Modal

Tidak terdapat

variable

Profitabilitas dan

Pertumbuhan

Aset

Terdapat variable

yang sama yaitu

Ukuran

Perusahaan dan

Struktur Modal

Sumber: kumpulan penelitian terdahulu

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 64: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

48

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh antara suku bunga terhadap struktur modal

pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020

H2: Terdapat pengaruh antara inflasi terhadap struktur modal pada

perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

H3: Terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap struktur

modal pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

H4: Terdapat pengaruh antara corporate tax rate terhadap struktur

modal pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

SUKU BUNGA

INFLASI

UKURAN

PERUSAHAAN

CORPORATE TAX

RATE

STRUKTUR

𝑴𝑢𝑫𝑨𝑳

Page 65: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

49

H5: Terdapat pengaruh antara suku bunga, inflasi, ukuran

perusahaan dan corporate tax rate terhadap struktur modal pada

perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

Page 66: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

50

BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jangkauan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari

Suku Bunga, Inflasi, Ukuran Perusahaan dan Corporate Tax Rate terhadap

Struktur Modal wilayah pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

periode 2015-2020. Penjelajahan ini penulis arahkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI), dengan alasan bahwa penulis menganggap daerah yang

dipilih sebagai tempat yang tepat bagi penulis untuk mendapatkan informasi

yang tepat sebagai laporan keuangan tahunan, seperti buku, jurnal, dan

berbagai sumber yang diidentifikasi dengan investigasi ini. Dalam

pemeriksaan ini, pencipta menggunakan investigasi kontekstual terhadap

perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari item atau subjek

yang jumlah dan kualitas tertentu ditetapkan oleh spesialis untuk

dipusatkan dan kemudian dibuat untuk kesimpulan. Nazir (2004)

mengatakan bahwa, "Populace adalah tentang informasi, bukan individu

atau item". Nawawi (2003) menyatakan bahwa, "Populasi adalah

Page 67: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

51

keseluruhan dari setiap nilai yang bisa dibayangkan, terlepas dari apakah

konsekuensi komputasi atau estimasi kuantitatif atau subyektif dari

atribut tertentu dari total pengaturan item".

Dilihat dari kesimpulan tertentu, dapat disimpulkan dengan

sangat baik bahwa penduduk adalah keseluruhan atribut atau satuan

taksiran yang menjadi objek penelitian atau penduduk merupakan suatu

benda atau subjek yang ada disekitarnya dan memenuhi kebutuhan

tertentu yang diidentifikasikan dengan masalah eksplorasi. Populasi

dalam investigasi ini adalah perusahaan wilayah pertambangan yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015 hingga 2020

2. Sampel

Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling. Prosedur ini adalah contoh strategi jaminan

dengan perenungan khusus di mana jaminan dari contoh tersebut

bergantung pada signifikansi pemeriksaan ini. Contoh model yang

digunakan oleh pencipta adalah perusahaan pertambangan, yang

memiliki informasi laporan fiskal untuk periode 2015 hingga 2020.

Tabel 3.1

Kriteria Sampel

No Kriteria Penentuan Sampel Jumlah

1 Perusahaan pertambanganyang terdaftar di BEI

tahun 2015-2020 49

2 Perusahaan pertambangan yang delisting di BEI

tahun 2015-2020 (1)

Page 68: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

52

No Kriteria Penentuan Sampel Jumlah

5

Perusahaan pertambangab yang tidak

menerbitkan laporan keuangan secara lengkap

tahun 2015-2020

(8)

6

Perusahaan yang memiliki kelengkapan informasi

data yang dibutuhkan dalam penenilian sesuai

dengan variabel penelitian

40

Jumlah 40 x 6 = 240

C. Metode Pengumpulan Data

Informasi yang digunakan dalam penyidikan adalah informasi

penolong atau informasi yang didapat secara berimplikasi, misalnya laporan

fiskal tahunan yang telah disebarluaskan. Informasi tentang ringkasan

anggaran perusahaan pembuat diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, dan

informasi ini juga diperoleh melalui situs web, misalnya, www.idx.co.id, dan

situs lain yang diidentifikasi dengan pemeriksaan ini.

Penelitian ini juga diarahkan dengan menggunakan studi penulisan,

khususnya dengan mempertimbangkan berbagai spekulasi terkait faktor-

faktor yang dipertimbangkan dan hal-hal lain yang terkait dengan eksplorasi.

Ujian dipimpin dengan membaca, mempertimbangkan, dan menggali tulisan

berbeda yang diidentifikasi dengan masalah dalam eksplorasi ini. Sumber dari

pembelajaran menulis ini adalah buku harian, buku tulis, web atau media

yang membantu penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Strategi pengujian ini menggunakan informasi papan yang tidak rata,

yaitu teknik eksplorasi yang terjadi jika jangka waktunya tidak sama untuk

Page 69: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

53

setiap unit lintas segmen. Melalui persepsi ulang dari informasi lintas area,

investigasi informasi dewan memungkinkan seseorang untuk merenungkan

elemen kemajuan dengan informasi pengaturan waktu.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Wawasan berbeda adalah bidang ilmu faktual yang membaca sistem

perencanaan dan pengenalan informasi yang dikumpulkan dalam suatu

ujian, misalnya tabel atau bagan pengulangan, dan kemudian kualitas

terukur yang diperkirakan seperti madu dan deviasi standar (Suliyanto,

2018). Menurutnya, pengukuran yang jelas memberikan gambaran atau

penggambaran suatu informasi dilihat dari nilai mean (mean), standar

deviasi, perbedaan, terbesar, terkecil, keseluruhan, jangkauan, kurtosis,

dan kemiringan (conveyance snugness).

2. Analisis Regresi Data Panel

Untuk analisis regresi menggunakan data panel dengan model efek

tetap (Fix Effect Approach) dan model efek acak (Random Effect

Approach). Untuk menentukan model mana yang layak untuk digunakan

maka dilakukan dua tes berikut untuk pemilihan model regresi yang sesuai

untuk analisis nanti.

a. Redundant Fixed Effect-Likehood Ratio

Rasio ini digunakan untuk memilih antara regresi dan fix effect.

Maka harus dianalisis dengan SPSS terlebih dahulu terkait hasil

regresi dan fix effect. Jika nilai p dalam hasil statistik lebih besar dari

0.05 maka model yang digunakan adalah fix effect.

Page 70: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

54

b. Hausman Tes

tUji Hausman digunakan untuk memastikan model mana yang layak

digunakan dalam penelitian diantara fix model dan random model.

3. Uji Asumsi Klasik

Beberapa uji asumsi klasik yang harus dilakukan antara lain

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi

normal. Pengujian normalitas residual yang paling banyak digunakan

adalah dengan menggunakan uji Jarque–Bera (JB) dalam program

aplikasi Eviews 9. Menurut Ghozali (2016:154) apabila nilai

probabilitas Jarque-Bera < nilai signifikan (0,05) maka Ho ditolak dan

Ha diterima yang artinya data tidak memiliki distribusi normal.

Sedangkan, apabila nilai probabilitas Jarque-Bera > nilai signifikan

(0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya data memiliki

distribusi normal.

b. Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

relaps lurus terdapat hubungan yang tinggi atau ideal antara faktor-

faktor otonom. Dalam hal terdapat multikolinieritas yang ideal antara

faktor-faktor otonom, maka koefisien relaps variabel X tidak dapat

ditentukan dan nilai kesalahan standar semakin tidak terbatas. Jika

Page 71: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

55

multikolinieritas antara faktor X dapat diatasi, namun memiliki nilai

kesalahan persyaratan yang eksklusif, hal ini berarti bahwa nilai

koefisien relaps tidak dapat dinilai secara tepat. Multikoloneritas

dengan dan oleh dapat memanfaatkan uji koefisien hubungan Pearson

antara setiap faktor bebas. Informasi tersebut akan menunjukkan hasil

bahwa jika nilai koefisien koneksi setiap variabel otonom di bawah 0.8

maka sangat baik dapat dikatakan bahwa antara setiap faktor bebas

tidak ada hubungan. Dengan cara ini setiap faktor tidak memiliki

masalah multikolinearitas dalam model relaps yang digunakan. Model

relaps langsung yang layak seharusnya tidak memiliki hubungan antara

faktor-faktor bebas (Ghozali, 2017).

c. Uji Heteroskedastisitas

Halbert White menemukan bahwa uji heteroskedastisitas adalah uji

coba keseluruhan dari ada atau tidaknya model miss spesifikasi dengan

alasan bahwa dugaan spekulasi tidak valid yang tersembunyi adalah:

(1) residual adalah homoskedastik dan merupakan faktor otonom; (2)

keteguhan atau model langsung yang benar. Dengan spekulasi yang

tidak valid dari tidak adanya heteroskedastisitas, kuantitas persepsi (n)

yang diduplikasi oleh R2 yang didapat dari relaps penolong akan secara

asimtotik mengikuti pengangkutan Chi-square dengan tingkat peluang

yang setara dengan jumlah faktor bebas (konstanta pembatas). Dengan

asumsi salah satu dari anggapan ini tidak tercapai, itu akan

menghasilkan nilai faktual t yang tidak besar, namun dengan asumsi hal

Page 72: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

56

lain, nilai terukur yang tidak besar menyiratkan bahwa kedua anggapan

tersebut terpenuhi. Artinya, model yang digunakan memecahkan

masalah heteroskedastisitas (Kuncoro, 2011). Untuk menutup ada

tidaknya heteroskedastisitas juga dapat memanfaatkan kemungkinan

nilai dari konsekuensi pemrograman eviews. Dalam hal harga

kemungkinan Chi-square di bawah 0,05, spekulasi elektif (Ha) dari

heteroskedastisitas dalam model tidak dapat diabaikan. Dalam tes

White, spekulasi yang diajukan adalah (Ghozali, 2017).

Ho: tidak ada heteroskedastisitas.

Ha: ada heteroskedastisitas

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual) pada

periode t (waktu) dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Menurut

Widarjono (2018:144) penentuan ada tidaknya masalah autokorelasi

juga bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi-squares. Jika nilai

probabilitas > 0,05 berarti tidak ada autokorelasi. Sebaliknya jika nilai

probabilitas < 0,05 berarti ada masalah autokorelasi.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Sedangkan modal analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah model regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji

pengaruh profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan

dan arus kas bebas terhadap kebijakan utang secara bersama-sama.

Page 73: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

57

Adapun persamaan dan regresi berganda dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Yit = + Ξ²1 X1it + Ξ²2 X2it + Ξ²3 X3it + Ξ²4 X4it + Ξ΅it

Dimana:

= konstanta regresi

Ξ²1-Ξ²5 = koefisien regresi

Ξ΅it = error pada unit observasi ke i dan waktu ke t

Yit = Struktur Modal

X1it = Suku bunga pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X2it = Inflasi pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X3it = Ukuran Perusahaan pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X4it = CTR pada unit observasi ke i dan waktu ke t

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai koefisien dan makna

setiap variabel otonom dalam mempengaruhi variabel dependen. Tes

teori ini akan digunakan sebagai dasar pemikiran jika hasil

pemeriksaan mendukung spekulasi eksplorasi. Mengenai

kepentingan, pengujian ini menggunakan tingkat kepentingan 5%

(0,05).

Integritas uji kesesuaian model eksplorasi merupakan pengujian

yang diarahkan untuk menetapkan suatu pilihan dalam

memberhentikan atau menoleransi suatu spekulasi pemeriksaan. Tes

Page 74: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

58

ini terdiri dari uji koefisien determinan (uji R2), uji serentak (uji F),

dan uji parsial (uji t)

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Test)

Uji statistik F digunakan untuk melihat signifikansi model yang

digunakan dalam penelitian (Putra, 2017). Uji simultan menggunakan

Eviews 9 dapat diketahui pada hasil estimasi model terpilih dengan

melihat probabilitas F-statistic, sehingga tidak perlu lagi dilakukan

pengujian dengan menggunakan metode hitung lain.

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1) H0 diterima atau Ha ditolak Apabila nilai probabilitas F-statistic

> Ξ± = 0.05

2) H0 ditolak atau Ha diterima Apabila nilai probabilitas F-statistic

< Ξ± = 0.05

Apabila H0 diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel

independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan

variabel dependen dan sebaliknya apabila H0 ditolak, maka hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang

signifikan dengan variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t-Test)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016).

Page 75: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

59

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1) Apabila probabilitas t-statistic > 0,05, maka H0 diterima.

2) Apabila probabilitas t-statistic < 0,05, maka H0 ditolak.

Apabila H0 diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel

independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan

variabel dependen dan sebaliknya Apabila H0 ditolak, maka hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang

signifikan dengan variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2017) R2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Menurut Ghozali (2016: 95) kriteria koefisien determinasi sebagai

berikut :

1) Nilai R2 yang kecil mengandung arti bahwa kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas.

2) Sebaliknya, nilai R2 yang hampir mendekati satu mengandung

arti bahwa variabel bebas memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.

Page 76: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

60

E. Operasional Variabel Penelitian

Variable dibedakan menjadi dua yaitu variable bebas (Variabel

Independen) dan variable terikat (Variabel Dependen).

a. Variabel Independen (X)

Variable independen adalah variable yang tidak mempunyai

ketegantungan atau terikat atau bebas. Dalam hal ini variable yang

digunakan ada empat yaitu suku bunga yang diproyeksikan dengan

Interest Rate (X1), Inflasi yang diproyeksikan dengan inflation (X2),

Ukuran Perusahaan diproyeksikan dengan Firm Size (X3), Corporate

Tax Rate (X4).

1) Suku Bunga (X1)

Seperti yang diindikasikan oleh Boediono (1996: 76),

Financing cost adalah nilai yang harus dibayar ketika terjadi

perdagangan antara satu Rupiah sekarang dan satu Rupiah nanti.

Adanya ekspansi yang tidak masuk akal dalam biaya pinjaman

akan menyulitkan dunia bisnis untuk membayar beban pendapatan

dan komitmen, karena biaya pembiayaan yang tinggi akan

menambah beban bagi perusahaan dan secara langsung akan

mengurangi manfaat perusahaan.

Laju SBI =𝑆𝐡𝐼𝑑 βˆ’ 𝑆𝐡𝐼 𝑑 βˆ’ 1

SBIt βˆ’ 1

2) Inflasi (X2)

Seperti yang diindikasikan oleh Dornbusch dan Fischer (1987: 6)

inlasi merupakan manifestasi dimana tingkat biaya secara

Page 77: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

61

keseluruhan meningkat secara konsisten. Ekspansi adalah suatu

kondisi yang menunjukkan melemahnya daya beli yang diikuti

dengan penurunan lebih lanjut dalam nilai asli uang suatu negara.

(Khalwaty, 2000: 5).

Laju IHK =IHKt βˆ’ IHKt βˆ’ 1

IHKt βˆ’ 1

Dimana:

IHKt = Indeks Harga Konsumen periode t

IHKt-1 = Indeks Harga Konsumen periode t-1

3) Ukuran Perusahaan (X3)

Ukuran perusahaan adalah normal transaksi bersih lengkap

untuk tahun yang dirujuk cukup lama. Untuk situasi ini,

kesepakatan lebih penting daripada biaya variabel dan biaya tetap,

pada saat itu ukuran pembayaran sebelum penilaian akan

diperoleh. Kemudian lagi jika transaksi lebih sederhana daripada

biaya variabel dan biaya tetap, perusahaan akan menanggung

kemalangan (Brigham dan Houston, 2001).

Ukuran perusahaan merupakan atribut suatu perusahaan

sesuai dengan konstruksi perusahaan. Ukuran perusahaan

diperkirakan dari sumber daya absolut yang diklaim oleh

perusahaan. Standar yang jelas berkenaan dengan ukuran

perusahaan dalam hipotesis aset dasar, digunakan persamaan:

Firm Size = Ln Total Asset

4) Corporate Tax Rate (X4)

Page 78: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

62

Seperti yang ditunjukkan oleh Bandayuda (2011) corporate

tax rate diestimasi sebagai ukuran penilaian yang dibayarkan oleh

perusahaan setiap tahun. Premi mendapat salah satu bobot yang

dapat diturunkan untuk tujuan penilaian pajak dan penurunan

tersebut memberikan keuntungan bagi perusahaan yang dikenakan

tarif bea yang tinggi (Brigham dan Houston, 2006: 36). Dalam

eksplorasi ini, besaran biaya perusahaan diestimasi sebagai ukuran

penilaian yang dibayarkan oleh perusahaan setiap tahun atau dapat

juga diketahui dari laba sebelum pajak (EBT) dikurangi

pendapatan setelah pajak (EAT) yang dibagi dengan pendapatan

sebelum pajak (EBT). Persamaan tingkat penilaian adalah

(Bandayuda, 2011):

πΆπ‘œπ‘Ÿπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’ π‘‡π‘Žπ‘₯ π‘…π‘Žπ‘‘π‘’ =𝐸𝐡𝑇 βˆ’ 𝐸𝐴𝑇

𝐸𝐡𝑇 𝑋100%

Dimana:

EBT = Laba sebelum pajak

EAT = Laba sesudah pajak

b. Variabel Dependen (Y)

Variable dependen adalah variable yang mempunyai

ketergantungan atau variable yang dapat dipengaruhi oleh variable yang

lainnya. Dalam hal ini variable yang digunakan adalah Struktur Modal

yang diproyeksikan dengan Capital Structure.

Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu

perusahaan yang digunakan dalam mendanai aktiva yang dimiliki oleh

Page 79: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

63

perusahaan. Struktur modal dapatdiukur dengan rasio debt to equity

ratio (DER), yaitu:

𝐷𝑒𝑏𝑑 π‘‡π‘œ πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ =Total Hutang

Total Ekuitas 𝑋 100%

Page 80: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

64

BAB 4

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti

subsektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, yaitu sebanyak 50 perusahaan pertambangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia. Dari keseluruhan populasi, dilakukan teknik

pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan menyeleksi

perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh

peneliti. Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh

40 perusahaan yang layak dijadikan sampel.

2. Profil Perusahaan

Tabel 4.1

Profil Perusahaan

NO KODE NAMA TANGGAL

IPO USAHA

1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16/07/2008 Batu Bara

2 ARII Atlas Resources Tbk. 08/11/2011 Batu Bara

3 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk. 08/11/2012 Batu Bara

4 BUMI Bumi Resources Tbk. 30/07/1990 Batu Bara

5 BYAN Bayan Resources Tbk. 12/08/2008 Batu Bara

6 DEWA Darma Henwa Tbk. 26/09/2007 Batu Bara

7 DOID Delta Dunia Makmur Tbk. 15/06/2001 Batu Bara

8 DSSA Dian Swastika Sentosa Tbk. 10/12/2009 Batu Bara

9 GEMS Golden Energy Mines 17/11/2011 Batu Bara

10 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk. 09/07/2009 Batu Bara

Page 81: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

65

NO KODE NAMA TANGGAL

IPO USAHA

11 HRUM Harum Energy Tbk. 06/10/2010 Batu Bara

12 INDY Indika Energy Tbk. 11/06/2008 Batu Bara

13 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 18/12/2007 Batu Bara

14 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk. 01/07/1991 Batu Bara

15 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk. 10/07/2014 Batu Bara

16 MYOH Samindo Resources Tbk. 27/07/2000 Batu Bara

17 PKPK Perdan Karya Perkasa Tbk. 11/07/2007 Batu Bara

18 PTBA Bukut Asam Tbk. 23/12/2002 Batu Bara

19 PTRO Petrosea Tbk. 21/05/1990 Batu Bara

20 SMMT Golden Eagle Energy Tbk. 01/07/2002 Batu Bara

21 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk. 06/07/2012 Batu Bara

22 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk. 10/07/2002 Minyak Mentah &

Gas Bumi

23 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk. 30/04/2003 Minyak Mentah &

Gas Bumi

24 BIPI Astrindo Nusantara Infrastruktur

Tbk. 11/02/2010

Minyak Mentah &

Gas Bumi

25 ELSA Elnusa Tbk. 06/02/2008 Minyak Mentah &

Gas Bumi

26 ENRG Energi Mega Persada Tbk. 07/06/2004 Minyak Mentah &

Gas Bumi

27 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk. 01/02/2012 Minyak Mentah &

Gas Bumi

28 MEDC Medco Energi International Tbk. 12/10/1994 Minyak Mentah &

Gas Bumi

29 MITI Mitra Investindo Tbk. 16/07/1997 Minyak Mentah &

Gas Bumi

30 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk. 12/07/2006 Minyak Mentah &

Gas Bumi

31 ANTM Aneka Tambng Tbk. 27/11/1997 Logam & Mineral

32 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk. 09/12/2010 Logam & Mineral

33 CITA Cita Mineral Investindo Tbk. 20/03/2002 Logam & Mineral

34 DKFT Central Omega Resources Tbk. 21/11/1997 Logam & Mineral

35 INCO Vale Indonesia Tbk 16/05/1990 Logam & Mineral

36 MDKA Merdeke Copper Gold Tbk. 19/06/2015 Logam & Mineral

37 PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk. 22/04/2003 Logam & Mineral

38 SMRU SMR Utama Tbk. 10/01/2011 Logam & Mineral

39 TINS Timah Tbk. 19/10/1995 Logam & Mineral

40 CTTH Cittah Tbk. 07/10/2008 Tanah & Batu Galian

Sumber : Data diolah, 2021

Page 82: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

66

B. Temuan Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Pada bagian ini akan dideskripsikan dari data masing-masing

variabel yang menampilkan karakteristik dari sampel yang meliputi:

nilai rata-rata sampel (mean), nilai maksimum dan minimum untuk

masing-masing variabel. Deskripsi dalam penelitian ini meliputi 4

variabel, yaitu Suku Bunga (BIRATE), Inflasi (INFLASI), Ukuran

Perusahaan (SIZE), dan Corporate Tax Rate (CTR) terhadap Struktur

Modal (DER). Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan

data sekunder dari tahun 2015 sampai tahun 2020.

Pengolahan data pada analisis statistik deskriptif dilakukan

dengan menggunakan Eviews 9.0 dan Microsoft Excel 2019. Berikut

adalah hasil uji statistik deskriptif :

Tabel 4.2

Uji Statistik Deskriptif

DER BIRATE INFLASI SIZE CTR Mean 1.65 5.50 2.95 15.57 1.47

Maximum 15.81 7.52 3.61 18.47 13.02

Minimum 0.04 4.00 1.95 11.60 -19.54

Std. Dev. 2.27 1.19 0.54 1.49 2.49

Observations 240 240 240 240 240

Sumber: data diolah dengan Eviews 9, 2021

Berdasarkan tabel 4.2, dapat disajikan statistik deskriptif variabel

seluruh periode pengamatan sebagai berikut:

Page 83: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

67

a. Struktur Modal (DER)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif untuk Struktur Modal

(DER) diperoleh nilai maksimum sebesar 15,81 dan nilai minimum

sebesar 0,04. nilai rata-rata DER secara keseluruhan sebesar 1,65

dengan standar deviasi sebesar 2,27. Nilai maksimum dari DER ini

dimiliki oleh Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) pada tahun 2016

yaitu sebesar 15,81 dan nilai minimum dimiliki oleh Central Omega

Resources Tbk. (DKFT) pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,04. Nilai

rata-rata sebesar 1,65 lebih kecil dari standar deviasinya sebesar 2.27

menandakan data bersifat variatif.

Sumber: data diolah, 2021

Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Struktur Modal Perusahaan

Pertambangan Periode 2015-2020

1.5

1 1.6

5

1.8

7

1.6

8 1.7

9

1.4

5

2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

STR

KTU

R M

OD

AL

TAHUN

Page 84: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

68

b. Suku Bunga (BI RATE)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif untuk suku bunga Bank

Indonesia (BIRATE) tahun 2015-2020 diperoleh nilai maksimum

sebesar 7,52% dan nilai minimum sebesar 4,00%, nilai rata- suku

bunga Bank Indonesia secara keseluruhan sebesar 5,50% dengan

standar deviasi sebesar 1,19 Nilai maksimum dari suku bunga Bank

Indonesia pada tahun 2015 yaitu sebesar 7,52% dan nilai minimum

pada tahun 2020 yaitu sebesar 4,00%, . Nilai rata-rata sebesar 5.50

lebih besar dari standar deviasi 1,19 menandakan data bersifat

homogen.

Sumber: data diolah, 2021

Gambar 4.2 Grafik Suku Bunga Bank Indonesia

Periode 2010-2019

7.5

2

6.0

0

4.5

6 5.1

0 5.6

3

4.0

0

2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

SUK

U B

UN

GA

BI

TAHUN

Page 85: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

69

c. Inflasi (INFLASI)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif untuk inflasi (INFLASI)

tahun 2015-2020 diperoleh nilai maksimum sebesar 3,61% dan nilai

minimum sebesar 1,95%. nilai rata-rata inflasi secara keseluruhan

sebesar 2,95% dengan standar deviasi sebesar 0,54%. Nilai

maksimum dari inflasi pada tahun 2017 yaitu sebesar 3,61% dan nilai

minimum pada tahun 2020 yaitu sebesar 1,95%. Nilai rata-rata sebesar

2,95% lebih besar dari standar deviasi 0,54% menandakan data

bersifat homogen.

Sumber: data diolah, 2021

Gambar 4.3 Grafik Inlasi di Indonesia Periode 2015-2020

d. Ukuran Perusahaan (SIZE)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif untuk ukuran perusahaan

(SIZE) diperoleh nilai maksimum sebesar 18,47 dan nilai minimum

sebesar 11,60. nilai rata-rata SIZE secara keseluruhan sebesar 15,57

3.3

5

3.0

2

3.6

1

3.1

3

2.7

2

1.9

5

2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

INFL

ASI

TAHUN

Page 86: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

70

dengan standar deviasi sebesar 1,49. Nilai maksimum dari SIZE ini

dimiliki oleh Adro Energy Tbk. (ADRO) pada tahun 2018 yaitu

sebesar 18,47 dan nilai minimum dimiliki oleh Radiant Utama

Interinsco Tbk. (RUIS) pada tahun 2015 yaitu sebesar 11,60. Nilai

rata-rata sebesar 15,57 lebih besar dari standar deviasi 1,49

menandakan data bersifat homogen.

Sumber: data diolah, 2021

Gambar 4.4 Grafik Nilai Rata-rata Ukuran Perusahaan pada

Perusahaan Pertambangan Periode 2015-2020

e. Corporate Tax Rate

Dari hasil pengujian statistik deskriptif untuk Corporate Tax Rate

(CTR) diperoleh nilai maksimum sebesar 13,02 dan nilai minimum

sebesar -19,54. nilai rata-rata CTR secara keseluruhan sebesar 29,30

dengan standar deviasi sebesar 2,49. Nilai maksimum dari CTR ini

dimiliki oleh Petrosea Tbk. Tbk. (PTRO) pada tahun 2017 yaitu

sebesar 13,02 dan nilai minimum dimiliki oleh Surya Esa Perkasa

15

.42

15

.40

15

.58

15

.72

15

.70

15

.54

2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

UK

UR

AN

PE

RU

SAH

AA

N

TAHUN

Page 87: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

71

Tbk. (ESSA) pada tahun 2019 yaitu sebesar -19,54. Nilai rata-rata

sebesar 1,47 lebih kecil dari standar deviasi 2,49 menandakan data

bersifat variatif.

Sumber: data diolah, 2021

Gambar 4.5 Grafik Nilai Rata-rata Corporate Tax Rate

Perusahaan Pertambangan Periode 2015-2020

2. Pengujian Pemilihan Model Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Merupakan pengujian untuk menentukan model fixed effect

atau Common Effect yang paling tepat digunakan dalam

mengestimasi data panel. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F

kritis maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang tepat

untuk regresi data panel adalah model fixed effect. Hipotesis yang

dibentuk dalam Uji Chow adalah sebagai berikut :

Ho : Common Effect Model

1.5

1 1.6

5

1.8

7

1.6

8 1.7

9

1.4

5

2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

CO

RP

OR

ATE

TA

Z R

ATE

TAHUN

Page 88: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

72

Ha : Fixed Effect Model

Tabel 4.3

Hasil Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 12.349069 (39,196) 0.0000

Cross-section Chi-square 297.711052 39 0.0000 Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Pada tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa nilai probabilitas

cross section F sebesar 0,0000. Berdasarkan tabel hasil uji Chow

di atas dapat dilihat bahwa niai Cross-section Chi-square < nilai

signifikansi (0.0000 < 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model yang dipilih

adalah model fixed effect.

Kemudian, karena uji chow yang dilakukan menyimpulkan

memilih model fixed effect model, maka perlu dilakukan uji

selanjutnya yaitu uji hausman untuk memilih antara fixed effect

model dengan random effect model.

b. Uji Hausman

Merupakan pengujian statistik untuk memilih apakah model

fixed effect atau random effect yang paling tepat digunakan.

Apabila nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritis Chi-

Squares maka artinya model yang tepat untuk regresi data panel

Page 89: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

73

adalah model fixed effect. Hipotesis yang dibentuk dalam

Hausman test adalah sebagai berikut :

Ho : Random Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Tabel 4.4

Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 6.068967 4 0.0194 Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Berdasarkan tabel hasil uji Hausman di atas dapat diketahui

bahwa nilai probabilitas Cross-section random < nilai

signifikansi (0.0194 > 0.05), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dipilih adalah

Fixed Effect Model.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal, untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak. Untuk menguji normalitas suatu model, hipotesisnya

sebagai berikut:

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Page 90: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

74

Menurut Ghozali (2016:154) apabila nilai probabilitas Jarque-

Bera < nilai signifikan (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang

artinya data tidak memiliki distribusi normal. Sedangkan, apabila

nilai probabilitas Jarque-Bera > nilai signifikan (0,05) maka Ho

diterima dan Ha ditolak yang artinya data memiliki distribusi

normal.

0

5

10

15

20

25

30

-2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 2015 2020

Observations 240

Mean -9.22e-16

Median -0.007566

Maximum 2.830186

Minimum -2.163530

Std. Dev. 1.008385

Skewness 0.309744

Kurtosis 2.874528

Jarque-Bera 3.995076

Probability 0.135669

Sumber : Output Eviews 9 (data diolah), 2021

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan histrogram uji normalitas di atas dapat diketahui

bahwa probablity Jarque-Bera > nilai signifikansi (0.135669 >

0.05). Artinya data pada penelitian ini berdistribusi secara normal

dan dapat dilanjutkan ke pengujian berikutnya.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013:77), uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya kolerasi yang

tinggi atau sempurna antarvariabel independen. Jika nilai korelasi

berada di atas 0.90 maka diduga terjadi multikolinearitas dalam

Page 91: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

75

model. Sedangkan jika koefisien di bawah 0.90 maka diduga dalam

model tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

X1_BIRATE X2_INFLASI X3_SIZE X4_CTR X1_BIRATE 1.000000 0.440559 -0.069848 0.122093

X2_INFLASI 0.440559 1.000000 -0.002682 -0.017209

X3_SIZE -0.069848 -0.002682 1.000000 -0.033898

X4_CTR 0.122093 -0.017209 -0.033898 1.000000

Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hubungan

antar variabel independen ( BIRATE, INFLASI, SIZE, CTR) tidak

ada yang menunjukkan nilai korelasi > 0.9. Nilai korelasi tertinggi

sebesar 0.440 yaitu antara BIRATE dengan INFLASI. Karena

0.440 < 0.9 maka dapat diputuskan bahwa dalam model tidak

terjadi gejala multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika nilai probabilitasnya >

0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas. Akan tetapi,

apabila nilai probabilitasnya < 0,05 maka terjadi masalah

heterokedastisitas.

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedstisitas (Uji White)

Page 92: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

76

F-statistic 1.447476 Prob. F(4,235) 0.2191 Obs*R-squared 5.770912 Prob. Chi-Square(4) 0.2169 Scaled explained SS 5.185846 Prob. Chi-Square(4) 0.2688

Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Berdasarkan tabel hasil uji heteroskedastisitas menggunakan

uji White diperoleh nilai Prob. Chi-Square Obs*R-sqaured

sebesar 0,2169 lebih besar dari 0,05. dengan hasil tersebut dapat

disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga dapat

dilanjutkan ke pengujian berikutnya.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual)

pada periode t (waktu) dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya).

Menurut Widarjono (2018:144) penentuan ada tidaknya masalah

autokorelasi juga bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi-squares.

Jika nilai probabilitas > 0,05 berarti tidak ada autokorelasi.

Sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05 berarti ada masalah

autokorelasi

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

F-statistic 6.120241 Prob. F(1,233) 0.1408

Obs*R-squared 6.117163 Prob. Chi-Square(1) 0.1339 Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Berdasarkan tabel hasil uji autokorelasi di atas dapat diketahui

bahwa nilai probability Chi-Square Obs*R-squared > nilai

signifikansi (0.1339 > 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak

Page 93: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

77

terjadi gejala autokorelasi dalam model.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.8

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

C Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1_BIRATE -0.436001 0.215824 -2.020167 0.0447

X2_INFLASI 0.520585 0.213214 2.441604 0.0155 X3_SIZE 3.203101 1.461043 2.192338 0.0295 X4_CTR -0.140536 0.089184 -1.575801 0.1167

C -8.480463 4.108180 -2.064287 0.0403 Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan model regresi

antara variabel dependen (DER) dan variabel independen (BIRATE,

INFLASI, SIZE, CTR) sebagai berikut:

𝑫𝑬𝑹𝑖𝑑 = βˆ’8,480 βˆ’ 0,436 𝑩𝑰𝑹𝑨𝑻𝑬𝑖𝑑 + 0,520𝑰𝑡𝑭𝑳𝑨𝑺𝑰𝑖𝑑 + 3,203 𝑺𝑰𝒁𝑬𝑖𝑑

βˆ’ 0,140 π‘ͺ𝑻𝑹𝑖𝑑

Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1) Konstanta sebesar -8,480 menunjukkan bahwa jika variabel

independen ( BIRATE, INFLASI, SIZE, CTR) pada observasi ke

i dan periode ke t adalah konstan, maka nilai Struktur Modal

adalah -8,480.

2) Nilai koefisien regresi BIRATE sebesar -0,436, jika nilai

BIRATE pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

akan menurunkan nilai Struktur Modal pada observasi ke i dan

periode ke t sebesar 0,436

Page 94: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

78

3) Nilai koefisien regresi INFLASI sebesar 0,520, jika nilai

INFLASI pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

akan meningkatkan nilai Struktur Modal pada observasi ke i dan

periode ke t sebesar 0,520

4) Nilai koefisien regresi SIZE sebesar 3,203, jika nilai SIZE pada

observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1%, sedangkan

variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka akan

meningkatkan nilai Struktur Modal pada observasi ke i dan

periode ke t sebesar 3,203

5) Nilai koefisien regresi CTR sebesar -0,140, jika nilai CTR pada

observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1%, sedangkan

variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka akan

menurunkan nilai Struktur Modal pada observasi ke i dan periode

ke t sebesar 0,140

5. Pengujian Hipotesis

a. Pengaruh Variabel, BIRATE, INFLASI, SIZE dan CTR

terhadap Struktur Modal secara Simultan (Uji F)

Pengujian secara simultan atau uji F digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap

variable dependen. Kriteria pengambilan keputusan yang

digunakan adalah apabila nilai probabilitas F-statistic > Ξ± = 0.05

maka H0 diterima atau Ha ditolak sehingga disimpulkan bahwa

Page 95: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

79

variabel independen berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap variabel dependen. Sedangkan, apabila nilai probabilitas

F-statistic < Ξ± = 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan

berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel independen. Uji

hipotesis secara simultan dapat diihat dari tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

F-statistic 12.43896

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Berdasarkan hasil uji F di atas dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas F-statistic < nilai signifikansi 5% (0.000000 < 0.05),

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independen (BIRATE, INFLASI, SIZE, CTR) terhadap variabel

dependen (DER) secara simultan.

b. Pengaruh Variabel, BIRATE, INFLASI, SIZE dan CTR

terhadap Struktur Modal (DER) secara Parsial (Uji t)

Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Jika probabilitas

< 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan

bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Sedangkan apabila probabilitas > 0.05 maka H0

Page 96: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

80

diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel

dependen. Uji hipotesis secara parsial dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1_BIRATE -0.436001 0.215824 -2.020167 0.0447

X2_INFLASI 0.520585 0.213214 2.441604 0.0155 X3_SIZE 3.203101 1.461043 2.192338 0.0295 X4_CTR -0.140536 0.089184 -1.575801 0.1167

C -8.480463 4.108180 -2.064287 0.0403 Effects Specification Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Penjelasan dari tabel uji t adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh Suku Bunga BI (BIRATE) terhadap Struktur Modal

Hasil pengujian dengan analisis regresi linier di atas

menunjukkan probabilitas BIRATE < nilai signifikansi 5%

(0.0447 < 0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa suku bunga Bank Indonesia memiliki

pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal

2) Pengaruh Inflasi (INFLASI) terhadap Struktur Modal

Hasil pengujian dengan analisis regresi linier di atas

menunjukkan probabilitas INFLASI < nilai signifikansi 5%

(0.0155 < 0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Inflasi memiliki pengaruh signifikan

Page 97: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

81

terhadap Struktur Modal

3) Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Struktur Modal

Hasil pengujian dengan analisis regresi linier di atas

menunjukkan probabilitas SIZE < nilai signifikansi 5% (0.0295 <

0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ukuran perusahan memiliki pengaruh

signifikan terhadap Struktur Modal.

4) Pengaruh Corporate Tax Rate (CTR) terhadap Struktur Modal

Hasil pengujian dengan analisis regresi linier di atas

menunjukkan probabilitas CTR < nilai signifikansi 5% (0.1167 <

0.05) maka H0 diterima dan Ha. ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Corporate Tax Rate tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap Struktur Modal

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2016: 95) Nilai R2 yang kecil mengandung

arti bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya,

nilai R2 yang hampir mendekati satu mengandung arti bahwa

variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen..

Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 98: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

82

Tabel 4.11

Hasil Koefisien Determinasi

R-squared 0.731828

Adjusted R-squared 0.672995 Sumber: output Eviews 9 (data diolah), 2021

Berdasarkan tabel di atas besarnya niai Adjusted R-squared

adalah 0.661868. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Struktur

Modal (DER) dapat dijelaskan oleh variabel independen

(BIRATE, INFLASI, SIZE, dan CTR) sebesar 67.29%.

Sedangkan sisanya (100% - 67.29% = 32.71%) dijelaskan oleh

variabel lain diluar model regresi penelitian.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable suku bunga Bank

Indonesia memiliki pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.

Dengan demikian penelitian ini menerima hipotesis pertama (H1) yang

menyatakan bahwa suku bunga Bank Indonesia berpengaruh signifikan

terhadap Struktur Modal. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis

dengan nilai probability lebih kecil dari nilai signifikansi 5% (0.0447 <

0.05)

Suku bunga bank Indonesia berpengaruh terhadap Struktur Modal

sebuah perusahaan. Ini berarti kebijakan acuan suku bunga yang

ditetapkan oleh bank sentral yang diharapkan dapat meningkatkan

struktur modal dari suatu perusahaan. Menurut Wiston dan Brigham

Page 99: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

83

(1993) bahwa suku bunga adalah harga yang dibayarkan atas modal

serta keuntungan modal yang merupakan hasil dari suatu ekuitas.

Suku Bunga Bank Indonesia mempengaruhi desain permodalan

suatu perusahaan. Artinya, strategi acuan suku bunga yang ditetapkan

oleh bank nasional diandalkan untuk meningkatkan pembangunan

permodalan suatu perusahaan. Sebagaimana diindikasikan oleh Wiston

dan Brigham (1993), biaya pinjaman adalah biaya yang dibayarkan

untuk modal dan penambahan modal yang merupakan efek samping

dari nilai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Chuang-Chang Chang, Jun-Biao Lin & Chun-Chieh Yang yang

menyatakan suku bunga berpengaruh terhadap struktur modal.

2. Pengaruh Inflasi terhadap Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable inflasi memiliki

pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. Dengan demikian

penelitian ini menerima hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa

inflasi berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai probability lebih

kecil dari nilai signifikansi 5% (0.0155 < 0.05).

Inflasi adalah petunjuk moneter yang menggambarkan penurunan

nilai tunai dibandingkan dengan harga pokok barang dagangan pada

umumnya dan secara konsisten (Subagyo, 2009). Peningkatan biaya

produk yang sebanding dengan nilai uang tunai dapat diartikan

sebagai pengurangan biaya pinjaman asli. Dalam kondisi tersebut,

Page 100: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

84

maka pihaknya mendesak para eksekutif untuk memutuskan untuk

menggunakan obligasi karena secara jujur harganya menjadi lebih

murah. Bukti eksperimental hubungan antara konstruksi modal dan

pembengkakan diklarifikasi oleh De Angelo dan Masulis (1980),

mengingat hasil penelitian mereka menemukan bahwa ekspansi secara

positif mempengaruhi pemanfaatan kewajiban, penemuan ini

menunjukkan bahwa perusahaan pada umumnya akan memanfaatkan

kewajiban ketika tingkat pembengkakannya tinggi karena sebenarnya

biaya modal lebih murah.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan

oleh Belema & Odi (2020) yang menyatakan bahwa inflasi memiliki

pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal, namun tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahanani (2017) yang

menyatakan inflasi tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan

memiliki pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. Dengan

demikian penelitian ini menerima hipotesis ketiga (H3) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap Struktur Modal. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis

dengan nilai probability yang lebih kecil dari nilai signifikansi 5%

(0.0295 < 0.05).

Ukuran Perusahaan secara signifikan mempengaruhi Struktur

Page 101: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

85

Modal yang menunjukkan bahwa setiap perkembangan yang terjadi

dalam ukuran perusahaan diikuti oleh Struktur Modal. Ini

menyiratkan bahwa semakin tinggi ukuran perusahaan, semakin

menonjol struktur modal. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar

perusahaan maka semakin besar pula sumber cadangan dari luar yang

dibutuhkan dibandingkan dengan perusahaan yang kecil sehingga

kapasitas untuk mendapatkan kewajiban yang lebih besar. Ukuran

perusahaan dapat mempengaruhi keterusterangan yang dengannya

perusahaan dapat memperoleh sumber daya aset dari luar karena

kemampuannya untuk menjangkau pihak luar atau leaser karena

besarnya dampak yang ditimbulkan. Perusahaan besar juga lebih

dipercaya oleh pendukung keuangan karena kepemilikan sumber daya

mereka yang besar, sehingga pendukung keuangan menerima

perusahaan besar dapat mengembalikan aset mereka. Lebih jauh,

pemanfaatan obligasi lebih murah daripada memberi penawaran.

Kewajiban juga dapat membebankan dana investasi atas keuntungan

perusahaan. Hal ini sesuai dengan Hipotesis Kompromi yang

menyatakan bahwa penggunaan kewajiban menjadi lebih murah

daripada memberikan penawaran karena Pengamanan Penilaian.

Dengan dana investasi penilaian pada manfaat perusahaan, ini

menghasilkan perusahaan yang memiliki desain modal yang ideal,

memperoleh manfaat perusahaan yang paling ekstrim, dan

memperluas harga perusahaan yang meminta bantuan pemerintah dari

Page 102: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

86

investor.

Sesuai Brigham (2001), ukuran perusahaan titik tengah semua

transaksi bersih untuk tahun ini sampai beberapa saat kemudian.

Sedangkan menurut Atmaja (2008), ukuran perusahaan adalah skala

dimana ukuran perusahaan dapat diurutkan dengan berbagai cara,

antara lain: sumber daya lengkap, ukuran log, harga bursa efek, semua

transaksi habis-habisan dan lain-lain. Jika perusahaan memiliki

ukuran perusahaan yang besar, ia akan menggunakan kewajiban lebih

dari perusahaan kecil, karena perusahaan yang lebih besar akan

berpikir bahwa lebih mudah untuk mendapatkan kemajuan daripada

perusahaan kecil karena perusahaan yang lebih besar akan Secara

umum memiliki tingkat pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan

dengan perusahaan kecil, di mana tingkat kebangkrutan lebih rendah

daripada perusahaan kecil sehingga desain permodalan juga akan

meningkat karena kewajiban yang tinggi. Dalam pemeriksaan ini,

ukuran perusahaan diproksikan dengan sumber daya absolut.

Penelitian tentang ukuran perusahaan terhadap Struktur Modal

dilakukan oleh Putri (2012), Supeno (2009), dan Hasan (2010) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Struktur

Modal. Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Magdalena dkk. (2017), Lie & Ning (2009) dan Lusia Insiroh (2014)

yang menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

struktur modal.

Page 103: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

87

4. Pengaruh Corporate Tax Rate (CTR) terhadap Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Corporate Tax Rate

memiliki tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.

Dengan demikian penelitian ini menolak hipotesis keempat (H4) yang

menyatakan bahwa Corporate Tax Rate tidak berpengaruh signifikan

terhadap Struktur Modal. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis

dengan nilai probability yang lebih besar dari nilai signifikansi 5%

(0,1167 > 0.05).

Tingkat pengeluaran perusahaan tidak berdampak pada

pembangunan modal. Efek samping dari pemeriksaan ini menyatakan

bahwa biaya tidak berdampak pada pembangunan modal, ketika tingkat

penilaian perusahaan tinggi, perusahaan perlu mengurangi biaya biaya

pengeluaran dengan memperluas cakupan kewajiban. Premi adalah

biaya yang dapat dikurangkan untuk tujuan pembebanan dan

penurunannya benar-benar penting bagi perusahaan yang memiliki

tingkat penilaian yang tinggi. Semakin tinggi tingkat penilaian

perusahaan, semakin penting pula manfaat yang diperoleh perusahaan

dari pemanfaatan kewajiban tersebut.

Mengingat teori trade-off, perusahaan memperdagangkan

keuntungan subsidi melalui kewajiban dengan biaya pinjaman dan

biaya likuidasi yang lebih tinggi. Perluasan kewajiban perusahaan akan

terjadi karena angsuran premi atas kewajiban tersebut merupakan

tunjangan kewajiban sehingga penyandang dana akan mendapatkan

Page 104: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

88

tambahan keuntungan kerja perusahaan karena adanya pemanfaatan

kewajiban tersebut. Bunga adalah kewajiban derivation duty yang lebih

murah dari pada basic stock atau favored stock. Semakin tinggi tingkat

pengeluaran, semakin menonjol pemanfaatan obligasi. Hal ini karena

kelebihan dana cadangan penaksiran lebih diperhatikan daripada biaya

modal, sehingga pemanfaatan obligasi dapat diperluas.

Penelitian tentang Corporate Tax Rate terhadap Struktur Modal

dilakukan oleh Overesch & Voller (2018) dan Mahanani (2017) yang

menyatakan bahwa Corporate Tax Rate tidak berpengaruh signifikan

terhadap Struktur Modal.

Page 105: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

89

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis dengan menggunkan analisis regresi data

panel, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Suku Buga Bank Indonesia berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

2. Inflasi berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada

perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020.

3. Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal

pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020

4. Corporate Tax Rate tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal pada perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020

5. Suku Bunga BI, Inflasi, Ukuran Perusahaan dan Corporate Tax Rate

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada

perusahaan sektor pertambangan periode 2015-2020

B. Saran

1. Perlu adanya perbaikan dalam publikasi laporan keuangan dalam

konsistensi nominal angka dan penggunaan istilah rasio keuangan

yang sudah ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia agar informasi yang

didapat jelas dan lengkap sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 106: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

90

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel-variabel independen

lain yang mungkin memiliki pengaruh terhadap struktur modal

perusahaan subsektor makanan dan minuman karena independen

model ini hanya dapat menjelaskan sekitar 67,2% variasi variabel

struktur modal perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian selanjutnya dapat menambah periode tahun dan

memperluas populasi dan sampel penelitian agar hasil yang diperoleh

lebih akurat.

Page 107: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

91

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, N. A., & Alfianto, E. A. (2014). Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Food And Beverage

Yanglisting Di BEI Periode 2009 – 2013. Jurnal Administrasi Niaga.

Vol.3(2): 27-38

Angelina, K.I.D & Mustanda, I.K. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas pada Struktur Modal Perusahaan.

Jurnal Manajemen Unud. Vol.5(3): 1772-1800

Asmas, Denny, dkk (2018). Struktur Modal dan Variabel Yang Mempengaruhinya.

Jurnal Manajemen dan Sains. Vol.3(2): 237-250

Assad, Khalid & Sakir, A. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen. Vol.4(3): 474-489

Belema, E & Odi , E. R. (2020). Impact of Inflation on Firm Capital Structur

Decision in Nigeria: A Panel Data Aproach . The Internation Journal of

Business and Management. ISSN 2321-8916

Brigham, E F & Houston, F. J. (2001). Manajemen Keuangan, Edisi 8, Edisi

Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Brigham, E. F & Houston, F. J. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi

10. Jakarta : Salemba Empat.

Chang, C.C, Lin J.B & Yang C.Ch. (2015). The Effect of Stocastic interest rates on

firm’s capital struture under a generalized model. Springer Scince Businis

Media, New York.

Daulay, M. T. (2009). Pengaruh Size, Profitability dan Growth of Assets terhadap

Struktur Modal Pada Industri Makanan dan Minuman yang Go Public di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu Vol. 2 No.2

Dedeh. (2016). Pengaruh Perubahan Capital Structure terhadap Cost Of Capital

Pada Koperasi Dwiasa Unigal Ciamis. Jurnal Ilmiah Edukasi. Vol.4(1): 1-12

Fajrida, Suryati & Purba, Neni M. Br. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan dan Pertumbuhan Aset terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan

Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.8(1): 627-636

Farisa, N.A. & Widati L. W. (2017). Analisa Profitabilitas, Likuiditas,

Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva dan Kebijakan Dividen terhadap

Struktur modal. Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call for

Papers. 640-649.

Hadinugroho, B dkk. (2018). Determinan Struktur Modal Perusahaan di Negara-

Negara Asia Tenggara. Jurnal Siasat Bisnis. Vol.22 (2): 144-163

Page 108: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

92

Hasan, M.A. (2006). Analisis Faktor-faktor yang Mepengaruhi Struktur Modal

(Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek 107 Jakarta). Jurnal

Tepak Manajerial Magister Manajemen Unri. Vol. 6 No. 6 November.

Insiroh, Lusia. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Aset dan Struktur Aset terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu Manajemen.

Vol. 2 No. 3 2014

Jusrizal & Aloysius. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal.

Jurnal Profita. Vol.10(3): 373-387.

Kesuma, Ali. (2009). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public

di Bursa Efek Indonesia.

Kirana, M.A & Wahyudi S. (2016). Analisis Pengaruh Corporate Governance dan

Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan

Sebagai Variabel Kontrol. Diponegoro Journal of Management. Vol.5(4): 1-

12

Magdalena, P., Pangemanan SS. & Tullung.J. E. (2018). The Influence of Firm

Size, and Board Size Towards Capital Structure Decission (Case Study: State

Owned Enterprise Bank in Indonesia). Jurnal EMBA, Vol. 5. No.3,

September 2017

Margaretha, F & Ramadhan, A R. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi

Struktur Modal pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 No. 2 Agustus : 119-130.

Muyanti, D. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi.

Vol.8(2): 62-71.

Nurwardani, N.K. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan Resiko Bisnis terhadap

Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen. Vol.6(6): 1-14

Overesch, M & Voeller D. (2018). The Impact of Personal and Corporate Taxation

on Capital Struture Choices. Center for European Economic Reseasrch.

Discussion Paper No. 08-020

Padma S, I. G., & Sudjarni, L. K. (2015). Pengaruh Corporate Governance, Rasio

Pajak, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur

Modal.Jurnal Manajemen.

Prasetyo, A. B. (2017). Penagruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Struktur Modal

dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi. Vol.6(10): 1-21

Primantara, A. N., & Dewi, M. R. (2016). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas,

Risiko Bisnis, Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal. E-Jurnal

Manajemen Unud.

Page 109: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

93

Salim, M. A. (2017). Analisis Capital Structure dalam Keuangan Islam. Jurnal

Indo-Islamika. Vol.7(2): 201-228

Sari, S. D. (2016). Pengaruh Risiko Bisnis, Life Cycle dan Diversifikasi terhadap

Struktur Modal Serta Hubungannya dengan Nilai Perusahaan Manufaktur di

Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol.9(1): 58-77

Sawitri, N. P. Y. R., & Lestari, P. V. (2015). Pengaruh Risiko Bisnis, Ukuran

Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal. E-Jurnal

Manajemen Unud. Vol.4(5): 1238-1251

Tatiana, R.A.A. & Umar, H. (2018). Pengaruh Pengendalian Internal dan Audit

Internal Terhadap Kinerja Penjualan Perusahaan. Vol.2(1): 79-96

Tijow, A. dkk. (2018). Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap

Struktur Modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi. Jurnal

Riset Akuntansi Going Concern. Vol.13(3): 477-488

Umdiana, N & Claudia, H. (2020). Analisis Struktur Modal berdasarkan Trade off

Theory. Jurnal Akuntansi. Vol.7(1): 52-70

Wardani, Arizca Kusuma & Farida Ratna Dewi. (2015). Analisis Struktur Modal

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Utama Terdaftar di Indeks LQ

45 BEI. Jurnal Manajemen dan Organisasi. Vol.6(2): 134-148

Wardita, W. & Astakoni, A.P. (2018). Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan

Ukuran Perusahaan Sebagai Determinan Struktur Modal. I. Vol.9(2): 20-32

Page 110: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

94

LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel

NO KODE NAMA DATE USAHA

1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16/07/2008 Batu Bara

2 ARII Atlas Resources Tbk. 08/11/2011 Batu Bara

3 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk. 08/11/2012 Batu Bara

4 BUMI Bumi Resources Tbk. 30/07/1990 Batu Bara

5 BYAN Bayan Resources Tbk. 12/08/2008 Batu Bara

6 DEWA Darma Henwa Tbk. 26/09/2007 Batu Bara

7 DOID Delta Dunia Makmur Tbk. 15/06/2001 Batu Bara

8 DSSA Dian Swastika Sentosa Tbk. 10/12/2009 Batu Bara

9 GEMS Golden Energy Mines 17/11/2011 Batu Bara

10 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk. 09/07/2009 Batu Bara

11 HRUM Harum Energy Tbk. 06/10/2010 Batu Bara

12 INDY Indika Energy Tbk. 11/06/2008 Batu Bara

13 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 18/12/2007 Batu Bara

14 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk. 01/07/1991 Batu Bara

15 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk. 10/07/2014 Batu Bara

16 MYOH Samindo Resources Tbk. 27/07/2000 Batu Bara

17 PKPK Perdan Karya Perkasa Tbk. 11/07/2007 Batu Bara

18 PTBA Bukut Asam Tbk. 23/12/2002 Batu Bara

19 PTRO Petrosea Tbk. 21/05/1990 Batu Bara

20 SMMT Golden Eagle Energy Tbk. 01/07/2002 Batu Bara

21 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk. 06/07/2012 Batu Bara

22 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk. 10/07/2002 Minyak Mentah & Gas Bumi

23 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk. 30/04/2003 Minyak Mentah

& Gas Bumi

24 BIPI Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk.

11/02/2010 Minyak Mentah & Gas Bumi

25 ELSA Elnusa Tbk. 06/02/2008 Minyak Mentah

& Gas Bumi

26 ENRG Energi Mega Persada Tbk. 07/06/2004 Minyak Mentah & Gas Bumi

27 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk. 01/02/2012 Minyak Mentah

& Gas Bumi

Page 111: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

95

28 MEDC Medco Energi International Tbk. 12/10/1994 Minyak Mentah

& Gas Bumi

29 MITI Mitra Investindo Tbk. 16/07/1997 Minyak Mentah & Gas Bumi

30 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk. 12/07/2006 Minyak Mentah

& Gas Bumi

31 ANTM Aneka Tambng Tbk. 27/11/1997 Logam & Mineral

32 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk. 09/12/2010 Logam &

Mineral

33 CITA Cita Mineral Investindo Tbk. 20/03/2002 Logam & Mineral

34 DKFT Central Omega Resources Tbk. 21/11/1997 Logam &

Mineral

35 INCO Vale Indonesia Tbk 16/05/1990 Logam & Mineral

36 MDKA Merdeke Copper Gold Tbk. 19/06/2015 Logam &

Mineral

37 PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk. 22/04/2003 Logam & Mineral

38 SMRU SMR Utama Tbk. 10/01/2011 Logam &

Mineral

39 TINS Timah Tbk. 19/10/1995 Logam & Mineral

40 CTTH Cittah Tbk. 07/10/2008 Tanah & Batu

Galian

Page 112: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

96

Lampiran 2 Data Penelitian

1. Data Suku Bunga BI dan Inflasi Periode 2015-2020

NO TAHUN SUKU BUNGA (%) INFLASI (%)

1 2015 7,52 3,35

2 2016 6,00 3,02

3 2017 4,56 3,61

4 2018 5,10 3,13

5 2019 5,63 2,72

6 2020 4,00 1,95

2. Data Struktur Modal Perusahaan Sektor Pertambangan dan Bangunan

Periode 2015-2020

NO KODE 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 ADRO 0.78 0.72 0.67 0.66 0.81 0.61

2 ARII 3.29 4.87 7.22 9.31 6.90 9.50

3 BSSR 0.66 0.44 0.40 0.78 0.47 0.38

4 BUMI 2.17 2.11 11.91 6.71 0.47 0.38

5 BYAN 4.45 3.38 0.72 0.46 1.06 0.53

6 DEWA 0.66 0.69 0.76 0.67 1.35 1.08

7 DOID 8.79 5.98 4.34 3.99 3.21 2.65

8 DSSA 0.89 0.94 0.88 1.19 1.27 1.20

9 GEMS 0.49 0.43 1.02 1.19 1.18 1.33

10 GTBO 0.14 0.16 0.25 0.15 0.23 0.24

11 HRUM 0.11 0.44 0.16 0.23 0.12 0.08

12 INDY 1.59 1.46 2.26 2.07 2.46 3.03

13 ITMG 0.41 0.33 0.42 0.47 0.37 0.37

14 KKGI 0.28 0.17 0.19 0.35 0.35 0.33

15 MBAP 0.48 0.27 0.31 0.26 0.32 0.32

16 MYOH 0.73 0.38 0.33 0.39 0.31 0.17

17 PKPK 1.04 1.26 1.33 1.27 4.00 0.96

18 PTBA 0.82 0.76 0.59 0.51 0.42 0.42

19 PTRO 1.39 1.31 1.21 2.78 1.58 1.29

20 SMMT 0.79 0.67 0.73 0.75 0.49 0.53

21 TOBA 0.82 0.77 0.99 0.92 1.40 1.51

22 APEX 1.07 1.04 0.92 0.89 7.89 1.65

23 ARTI 0.45 0.51 0.42 0.49 1.23 0.97

24 BIPI 2.40 3.30 2.81 2.76 2.45 2.35

25 ELSA 0.67 0.05 0.59 0.78 0.90 1.02

Page 113: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

97

26 ENRG 0.31 15.82 14.49 10.26 5.40 2.98

27 ESSA 0.52 2.18 2.88 2.10 1.90 1.54

28 MEDC 3.15 3.04 2.68 2.64 3.43 3.67

29 MITI 1.24 1.63 1.82 0.90 5.91 4.07

30 RUIS 2.23 1.72 1.52 1.69 1.89 1.95

31 ANTM 0.68 0.64 0.62 0.72 0.67 0.66

32 BRMS 0.82 0.69 0.54 0.34 0.37 0.17

33 CITA 1.16 1.54 1.93 1.19 0.92 0.20

34 DKFT 0.04 0.55 0.94 1.31 1.72 2.25

35 INCO 0.25 0.21 0.20 0.17 0.14 0.15

36 MDKA 0.12 0.91 0.96 0.69 0.81 0.65

37 PSAB 1.61 1.49 1.63 1.53 1.80 1.75

38 SMRU 1.04 1.46 0.98 1.25 1.17 1.45

39 TINS 0.73 0.69 0.96 1.15 2.87 1.94

40 CTTH 10.96 0.96 1.18 1.16 1.50 1.78

MIN 0.04 0.05 0.16 0.15 0.12 0.08

MAX 10.96 15.82 14.49 10.26 7.89 9.50

RATA-RATA 1.51 1.65 1.87 1.68 1.79 1.45

3. Data Ukuran Perusahaan Perusahaan Sektor Pertambangan dan Bangunan

Periode 2015-2020

NO KODE 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 ADRO 18.22 18.29 18.34 18.48 18.09 17.97

2 ARII 15.39 15.31 15.30 15.45 15.11 15.10

3 BSSR 14.69 14.69 14.86 15.14 14.73 14.78

4 BUMI 17.66 17.55 17.73 17.86 17.04 17.09

5 BYAN 16.38 13.92 16.30 16.61 16.36 16.60

6 DEWA 15.45 15.45 15.51 15.55 15.52 15.54

7 DOID 16.26 16.29 16.37 16.65 16.29 16.16

8 DSSA 17.05 16.99 17.43 17.72 17.43 17.45

9 GEMS 15.44 15.44 15.89 16.19 15.87 15.91

10 GTBO 13.63 13.51 13.60 13.72 13.22 13.23

11 HRUM 15.47 15.53 15.64 15.75 15.31 15.42

12 INDY 17.27 17.01 17.71 17.82 17.40 12.53

13 ITMG 16.60 16.60 16.73 16.91 16.31 16.27

14 KKGI 14.12 14.10 14.17 14.35 15.01 14.81

15 MBAP 14.22 14.26 14.59 14.77 14.47 14.41

16 MYOH 14.61 14.50 14.43 14.57 14.29 14.23

17 PKPK 12.05 11.97 11.83 11.81 13.48 13.62

18 PTBA 16.64 16.74 16.91 16.93 17.08 17.00

Page 114: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

98

19 PTRO 15.58 15.48 15.46 15.86 15.52 15.44

20 SMMT 13.49 13.36 13.49 13.61 13.68 13.67

21 TOBA 15.20 15.07 15.37 15.58 15.66 15.83

22 APEX 16.09 16.03 15.87 15.96 15.43 15.03

23 ARTI 14.71 14.78 14.73 14.80 14.40 13.73

24 BIPI 16.80 16.66 16.70 16.83 16.34 16.37

25 ELSA 15.30 14.25 15.40 15.57 15.73 15.84

26 ENRG 16.86 16.47 16.14 16.40 18.03 18.25

27 ESSA 15.16 16.01 16.22 16.41 18.31 18.19

28 MEDC 17.51 17.69 18.06 18.16 17.91 17.97

29 MITI 12.42 12.34 12.36 11.98 13.26 12.53

30 RUIS 11.60 13.79 13.77 13.88 14.04 14.11

31 ANTM 17.23 17.22 17.22 17.31 17.22 17.27

32 BRMS 17.19 16.49 16.28 16.17 15.78 15.72

33 CITA 14.84 14.82 14.80 14.96 15.17 15.23

34 DKFT 13.13 14.44 14.63 14.73 14.79 14.79

35 INCO 17.27 17.21 17.20 17.28 16.92 16.96

36 MDKA 14.71 15.22 15.43 16.16 16.07 16.05

37 PSAB 16.25 16.25 16.34 16.44 16.11 16.09

38 SMRU 14.84 14.70 14.52 14.44 14.33 14.21

39 TINS 16.04 16.07 16.29 16.42 16.83 16.49

40 CTTH 13.31 13.33 13.46 13.46 13.52 13.53

MIN 11.60 11.97 11.83 11.81 13.22 12.53

MAX 18.22 18.29 18.34 18.48 18.31 18.25

Rata-RATA 15.42 15.40 15.58 15.72 15.70 15.54

4. Data Corporate Tax Rate Perusahaan Sektor Pertambangan Periode 2010-

2019

NO KODE 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 ADRO 1.85 1.60 1.73 1.83 1.60 1.40

2 ARII 1.02 0.76 0.43 1.56 1.01 1.00

3 BSSR 1.38 1.30 1.24 1.34 1.36 1.34

4 BUMI 1.91 1.30 1.35 1.34 1.36 1.34

5 BYAN 0.83 0.15 1.39 2.67 1.33 1.24

6 DEWA 11.66 5.03 3.91 2.40 2.79 0.67

7 DOID 0.70 1.64 1.85 1.46 1.52 0.22

8 DSSA 5.77 9.30 1.49 0.58 2.06 1.50

9 GEMS 0.80 1.40 1.39 1.34 1.50 1.33

10 GTBO 9.25 1.30 1.25 0.99 9.89 1.00

11 HRUM 9.31 1.63 1.31 1.36 10.27 10.06

Page 115: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

99

12 INDY 1.14 1.10 0.93 2.14 10.84 0.96

13 ITMG 2.21 1.47 1.43 0.85 1.47 1.92

14 KKGI 1.60 1.56 1.46 -1.96 1.32 1.00

15 MBAP 1.00 1.00 1.00 1.01 1.37 1.36

16 MYOH 1.37 1.39 1.38 1.34 1.34 1.29

17 PKPK 1.05 1.61 1.87 -3.92 2.11 1.21

18 PTBA 1.10 1.07 1.00 0.97 1.35 1.34

19 PTRO 0.75 1.12 13.03 1.40 1.30 1.09

20 SMMT 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

21 TOBA 0.92 0.86 1.47 1.38 1.24 1.09

22 APEX 1.44 1.30 1.05 1.22 1.37 0.99

23 ARTI 0.62 0.22 1.14 1.00 1.01 1.00

24 BIPI 1.00 1.00 1.00 0.92 1.52 1.27

25 ELSA 1.38 1.36 1.43 1.24 1.39 1.53

26 ENRG 1.10 0.98 6.22 2.20 3.61 1.86

27 ESSA 1.40 1.58 7.39 2.17 -19.55 1.17

28 MEDC 0.79 1.39 2.24 -14.38 5.33 0.06

29 MITI 1.08 0.86 0.82 1.11 1.00 -0.80

30 RUIS 1.70 2.10 1.86 1.56 1.53 1.75

31 ANTM -1.58 0.70 1.67 0.90 3.54 1.43

32 BRMS 1.28 0.90 0.70 1.00 0.98 3.16

33 CITA 1.00 1.00 0.99 1.00 1.29 1.30

34 DKFT 1.35 0.92 1.32 1.37 1.32 1.28

35 INCO 1.38 2.71 1.51 1.37 1.55 1.26

36 MDKA 1.73 2.33 0.48 1.35 1.57 1.95

37 PSAB 1.85 1.82 0.70 1.62 1.47 3.30

38 SMRU 11.92 1.08 -0.41 1.33 0.94 1.00

39 TINS 1.66 1.65 1.43 1.47 1.18 0.79

40 CTTH 2.05 1.28 1.47 1.84 0.98 1.04

MIN -1.58 0.15 -0.41 -14.38 -19.55 -0.80

MAX 11.92 9.30 13.03 2.67 10.84 10.06

RATA-RATA 2.24 1.57 1.87 0.78 1.75 1.47

Page 116: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

100

Lampiran 3 Statistik Deskriptif Data Penelitian

Date: 05/06/21

Time: 09:41 Sample: 1 240

Y_DER X1_BIRATE X2_INFLASI X3_SIZE X4_CTR Mean 1.658388 5.506250 2.955000 15.57793 1.471801

Median 0.941290 5.625000 3.020000 15.57495 1.328406 Maximum 15.81730 9.520833 3.610000 18.47898 13.02812 Minimum 0.042451 4.000000 1.350000 11.60071 -19.54802 Std. Dev. 2.275759 1.191948 0.540517 1.498479 2.495495 Skewness 3.419309 0.787669 -0.833361 -0.308284 -1.980889 Kurtosis 16.68809 3.185480 2.752313 2.641993 34.56380

Jarque-Bera 2341.304 25.16093 28.39312 5.083247 10119.69 Probability 0.000000 0.000003 0.000001 0.078738 0.000000

Sum 398.0132 1321.500 709.2000 3738.703 353.2322 Sum Sq. Dev. 1237.800 339.5566 69.82600 536.6601 1488.372

Observations 240 240 240 240 240

Page 117: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

101

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

0

5

10

15

20

25

30

-2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 2015 2020

Observations 240

Mean -9.22e-16

Median -0.007566

Maximum 2.830186

Minimum -2.163530

Std. Dev. 1.008385

Skewness 0.309744

Kurtosis 2.874528

Jarque-Bera 3.995076

Probability 0.135669

2. Uji Multikolinieritas

X1_BIRATE X2_INFLASI X3_SIZE X4_CTR X1_BIRATE 1.000000 0.440559 -0.069848 0.122093

X2_INFLASI 0.440559 1.000000 -0.002682 -0.017209 X3_SIZE -0.069848 -0.002682 1.000000 -0.033898 X4_CTR 0.122093 -0.017209 -0.033898 1.000000

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.447476 Prob. F(4,235) 0.2191

Obs*R-squared 5.770912 Prob. Chi-Square(4) 0.2169 Scaled explained SS 5.185846 Prob. Chi-Square(4) 0.2688

4. Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 6.120241 Prob. F(1,233) 0.1408

Obs*R-squared 6.117163 Prob. Chi-Square(1) 0.1339

Page 118: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

102

Lampiran 5 Uji Pemilihan Model

1. Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Pool: KODE Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 12.349069 (39,196) 0.0000

Cross-section Chi-square 297.711052 39 0.0000

2. Hasil Uji Haussman

Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: KODE Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 6.068967 4 0.0194

3. Hasil Uji Common Effect Model

Dependent Variable: Y_DER? Method: Pooled Least Squares Date: 05/06/21 Time: 07:02 Sample: 1 6 Included observations: 6 Cross-sections included: 40 Total pool (balanced) observations: 240

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1_BIRATE? -0.725192 0.343813 -2.109263 0.0360

X2_INFLASI? 0.544148 0.359000 1.515732 0.1309 X3_SIZE? 0.394011 0.192510 2.046702 0.0418 X4_CTR? -0.394299 0.133903 -2.944658 0.0036

R-squared 0.063088 Mean dependent var -0.055167

Adjusted R-squared 0.051178 S.D. dependent var 1.047266 S.E. of regression 1.020116 Akaike info criterion 2.894236 Sum squared resid 245.5902 Schwarz criterion 2.952246 Log likelihood -343.3083 Hannan-Quinn criter. 2.917610 Durbin-Watson stat 0.497272

Page 119: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

103

4. Hasil Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y_DER? Method: Pooled Least Squares Date: 05/06/21 Time: 07:03 Sample: 1 6 Included observations: 6 Cross-sections included: 40 Total pool (balanced) observations: 240

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.480463 4.108180 -2.064287 0.0403

X1_BIRATE? -0.436001 0.215824 -2.020167 0.0447 X2_INFLASI? 0.520585 0.213214 2.441604 0.0155

X3_SIZE? 3.203101 1.461043 2.192338 0.0295 X4_CTR? -0.140536 0.089184 -1.575801 0.1167

Fixed Effects (Cross) ADRO--C -0.809116 ANTM--C -0.747107 APEX--C 0.408107 ARII--C 1.936438 ARTI--C -0.242601 BIPI--C 0.792289

BRMS--C -0.956473 BSSR--C -0.491234 BUMI--C 0.363386 BYAN--C 0.110386 CITA--C 0.098511 CTTH--C 1.115882 DEWA--C -0.061082 DKFT--C 0.036621 DOID--C 1.363762 DSSA--C -0.215344 ELSA--C -0.580587 ENRG--C 1.349697 ESSA--C 0.240876 GEMS--C -0.167966 GTBO--C -1.108550 HRUM--C -1.653116 INCO--C -1.932763 INDY--C 0.430449 ITMG--C -1.094222 KKGI--C -1.055229

MBAP--C -0.879072 MDKA--C -0.513938 MEDC--C 0.680377 MITI--C 1.434398

Page 120: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

104

MYOH--C -0.773613 PKPK--C 1.099592 PSAB--C 0.402352 PTBA--C -0.805626 PTRO--C 0.481545 RUIS--C 1.103312

SMMT--C 0.029792 SMRU--C 0.463649 TINS--C 0.062778 TOBA--C 0.083440

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.731828 Mean dependent var -0.055167

Adjusted R-squared 0.672995 S.D. dependent var 1.047266 S.E. of regression 0.598873 Akaike info criterion 1.976606 Sum squared resid 70.29506 Schwarz criterion 2.614723 Log likelihood -193.1928 Hannan-Quinn criter. 2.233721 F-statistic 12.43896 Durbin-Watson stat 1.538588 Prob(F-statistic) 0.000000

5. Hasil Uji Random Effect Model

Dependent Variable: Y_DER? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/06/21 Time: 07:02 Sample: 1 6 Included observations: 6 Cross-sections included: 40 Total pool (balanced) observations: 240 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -5.601127 2.879289 -1.945316 0.0529

X1_BIRATE? -0.473256 0.213368 -2.218027 0.0275 X2_INFLASI? 0.528683 0.212969 2.482446 0.0137

X3_SIZE? 2.188156 1.019726 2.145826 0.0329 X4_CTR? -0.175292 0.087305 -2.007817 0.0458

Random Effects (Cross)

ADRO--C -0.589870 ANTM--C -0.597386 APEX--C 0.385524 ARII--C 1.757700 ARTI--C -0.290571

Page 121: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

105

BIPI--C 0.787963 BRMS--C -0.835346 BSSR--C -0.494551 BUMI--C 0.444810 BYAN--C 0.127672 CITA--C 0.053966 CTTH--C 0.889951 DEWA--C -0.040765 DKFT--C -0.027553 DOID--C 1.296940 DSSA--C -0.083389 ELSA--C -0.534413 ENRG--C 1.331915 ESSA--C 0.271665 GEMS--C -0.138992 GTBO--C -1.136785 HRUM--C -1.492907 INCO--C -1.672513 INDY--C 0.508884 ITMG--C -0.941849 KKGI--C -1.039979

MBAP--C -0.875434 MDKA--C -0.465748 MEDC--C 0.748464 MITI--C 1.104002

MYOH--C -0.777551 PKPK--C 0.800092 PSAB--C 0.414830 PTBA--C -0.663400 PTRO--C 0.449996 RUIS--C 0.886041

SMMT--C -0.102901 SMRU--C 0.365224 TINS--C 0.106137 TOBA--C 0.070125

Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.815993 0.6499

Idiosyncratic random 0.598873 0.3501 Weighted Statistics R-squared 0.081369 Mean dependent var -0.015834

Adjusted R-squared 0.065733 S.D. dependent var 0.622304 S.E. of regression 0.601503 Sum squared resid 85.02438 F-statistic 5.203888 Durbin-Watson stat 1.285077

Page 122: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

106

Prob(F-statistic) 0.000493 Unweighted Statistics R-squared 0.058091 Mean dependent var -0.055167

Sum squared resid 246.9000 Durbin-Watson stat 0.442539

Page 123: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN

107

Lampiran 6 Uji Regresi Linier

Dependent Variable: Y_DER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/21 Time: 07:12 Sample: 2015 2020 Periods included: 6 Cross-sections included: 40 Total panel (balanced) observations: 240

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1_BIRATE -0.436001 0.215824 -2.020167 0.0447

X2_INFLASI 0.520585 0.213214 2.441604 0.0155 X3_SIZE 3.203101 1.461043 2.192338 0.0295 X4_CTR -0.140536 0.089184 -1.575801 0.1167

C -8.480463 4.108180 -2.064287 0.0403 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.731828 Mean dependent var -0.055167

Adjusted R-squared 0.672995 S.D. dependent var 1.047266 S.E. of regression 0.598873 Akaike info criterion 1.976606 Sum squared resid 70.29506 Schwarz criterion 2.614723 Log likelihood -193.1928 Hannan-Quinn criter. 2.233721 F-statistic 12.43896 Durbin-Watson stat 1.538588 Prob(F-statistic) 0.000000