pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap …repository.unpas.ac.id/33911/2/lia sidang.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP
KARAKTERISTIK TEPUNG TERUBUK
(Saccharum edule Hasskarl)
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dr. Ir. Yudi Garnida, MP Prof. Dr. Ir. H. M. Iyan Sofyan,
M.Sc
Penguji
Dr. Tantan Widiantara, ST., MT
Lia Nuraeni S
123020236
Latar Belakang
Terubuk (Saccharum edule Hasskarl) merupakan salah satu jenis dari sayuran indigenous.
Berdasarkan asal bagian tanaman yang diambil, terubuk termasuk jenis sayuran bunga. Bentuk tanaman ini sama dengan tanaman tebu yaitu memiliki batang yang beruas-ruas dan
berwarna hijau kemerahan
Pemanfaatan terubuk untuk memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia masih sangat terbatas penggunaannya. Teknik pengolahan terubuk juga masih sederhana , kebanyakan terubuk hanya diolah menjadi sayur. Oleh karena itu perlu adanya penganekaragaman pangan dengan adanya sentuhan teknologi salah satunya dengan cara pembuatan tepung terubuk.
Tepung merupakan salah satu produk hasil pengolahan dengan menggunakan proses pengeringan sebelum dan sesudah bahan tersebut dihancurkan. Proses pembuatan tepung pada umumnya bertujuan untuk mengatasi berbagai jenis kerusakan yang sering terjadi sewaktu bahan tersebut masih dalam keadaan segar.
Setiap komoditas pangan akan mempunyai suhu dan waktu optimum yang berbeda-beda. Suhu dan waktu pengeringan optimum akan dipengaruhi oleh sifat dari bahan contohnya kadar air, semakin tinggi kadar air yang terkandung dalam bahan semakin tinggi suhu yang digunakan, dan semakin tinggi suhu yang digunakan maka semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk pengeringan.
1. Apakah suhu pengeringan berpengaruh
terhadap karakteristik tepung terubuk?
2. Apakah waktu pengeringan berpengaruh
terhadap karakteristik tepung terubuk?
3. Apakah interaksi antara suhu dan waktu
pengeringan berpengaruh terhadap
karakteristik tepung terubuk?
IDENTIFIKASI MASALAH
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk menjadikan
tepung terubuk sebagai salah satu alternatif pengganti tepung yang dapat
digunakan atau diaplikasikan dalam beberapa produk olahan pangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu
pengeringan terhadap karakteristik tepung terubuk, untuk mengetahui waktu
pengeringan terhadap karakteristik tepung terubuk dan untuk mengetahui
interaksi antara suhu pengeringan dan waktu pengeringan terhadap
karakteristik tepung terubuk.
Manfaat Penelitian
1. Dari segi ilmu pengetahuan diharapkan dapat memperluas informasi
mengenai manfaat dari terubuk, hasil penelitian dapat digunakan
sebagai referensi untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis,
memberikan informasi mengenai alternatif dari penggunaan tepung.
2. Dari segi petani yaitu meningkatkan produksi terubuk di Indonesia.
Kerangka Pemikiran
Syah, 2012
• Prinsip dasar pengeringan adalah memindahkan air yang terkandung di dalam bahan ke lingkungan sekitarnya. Mekanisme pengeringan dimulai dengan adanya hembusan udara panas dan kering terhadap bahan pangan. Kontak antara bahan dengan udara yang masuk menciptakan suasana yang kondusif untuk terjadinya penguapan air di permukaan dengan kata lain terjadi perpindahan massa dan panas yang simultan.
Ratnasari,
2014
• Faktor yang mempengaruhi proses pengeringan diantaranya yaitu faktor yang berhubungan dengan udara pengering dan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan. Faktor-faktor pertama adalah suhu, kecepatan volumetric, aliran udara pengering dan kelembaban udara. Faktor-faktor yang kedua adalah ukuran bahan, kadar air awal dan tekanan parsial di dalam bahan .
Resmi ,
2014
• Dalam penelitiannya, suhu yang digunakan untuk pengeringan sayuran atau buah-buahan dengan alat pengeringan adalah 60-80oC dengan lama pengeringan antara 6-16 jam.
Taufiq (2004)
•Pengeringan bahan hasil pertanian menggunakan aliran udara pengering yang baik adalah antara 45oC sampai 75oC. Pengeringan pada suhu dibawah 45oC mikroba dan jamur yang merusak produk masih hidup, sehingga daya awet dan mutu produk rendah. Namun pada suhu udara pengering di atas 75oC menyebabkan struktur kimiawi dan fisik produk rusak, karena perpindahan panas dan massa air yang berdampak perubahan struktur sel.
Penelitiannya menyatakan dengan adanya perlakuan
pendahuluan yang terdiri atas blanching, perendaman dalam
larutan garam dan perendaman dalam natrium bisulfit pada
pembuatan pati ganyong menghasilkan tepung yang lebih
cerah dibandingkan tanpa perlakuan pendahuluan.
Slamet, 2010
• Suhu pengeringan berpengaruh terhadap karakteristik tepung terubuk
• Waktu pengeringan berpengaruh terhadap karakteristik tepung terubuk
• Suhu dan waktu pengeringan berpengaruh terhadap karakteristik
tepung terubuk.
Hipotesis
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium penelitian Teknologi Pangan
Fakultas Teknik Universitas Pasundan Jl. Dr. Setiabudhi no 193 Bandung,
dimulai dari bulan Februari sampai dengan Juli 2017.
Tempat dan Waktu Penelitian
Bahan Baku Utama
Terubuk, NaCl, Natrium
Metabisulfit (Na2S2O5 ), air
Bahan Analisis
H2SO4 pekat, HgO,
K2SO4, batu didih,
granula Zn, Na2SO4
anhidrat, aquadest,
NaOH 30%, Na2S2O3
5%, HCl 1N baku, NaOH
0,1 N baku dan
phenolphthalein (PP).
BAHAN BAKU YANG
DIGUNAKAN
ALAT YANG DIGUNAKAN
Alat- Alat
Analisis
botol semprot, timbangan analitik,
baskom, labu kjedahl, labu
erlenmeyer, buret, statif, klem,
kawat kassa, seperangkat alat
destilasi, sumber api dan pipet
ukur , cawan , oven dan eksikator
Alat- Alat Proses
• Tray
• Tunnel Dryer
• Pisau
• Baskom
• Timbangan
Penelitian pendahuluan ini
bertujuan untuk mencegah proses
browning pada terubuk yang akan
digunakan pada proses
pembuatan tepung, dan terubuk
akan dilakukan uji warna dengan
color reader dan perhitungan
rendemen
Penelitian
Pendahuluan
Penelitian Utama
Penelitian utama untuk mengetahui
pengaruh suhu pengeringan dan lama
pengeringan terhadap karakteristik
tepung terubuk. Respon analisis
mencakup :
• Respon Kimia : Kadar air, Kadar
Protein, kadar abu
• Respon Fisik : warna
RANCANGAN PERCOBAAN
• Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan faktorial 3x3 dengan 3 kali
pengulangan sehingga diperoleh 27 satuan percobaan.
• Model matematika untuk rancangan ini adalah sebagai
berikut:
Yijk = μ + ßi +Sj+Lk+(SL)ij+CijK
Model Rancangan Faktorial 3x3 dengan 3 kali Ulangan dalam
Rancangan Acak Kelompok
Suhu
Pengeringan (S)
Lama
Pengeringan (L)
Kelompok ulangan
1 2 3
s1 (55oC) l1 (6 jam) s1 l1 s1 l1 s1 l1
l2 (8 jam) s1 l2 s1 l2 s1 l2
l3 (10 jam) s1 l3 s1 l3 s1 l3
s2 (65oC) l1 (6 jam) s2 l1 s2 l1 s2 l1
l2 (8 jam) s2 l2 s2 l2 s2 l2
l3 (10 jam) s2 l3 s2 l3 s2 l3
s3 (75oC) l1 (6 jam) s3 l1 s3 l1 s3 l1
l2 (8 jam) s3 l2 s3 l2 s3 l2
l3 (10 jam) s3 l3 s3 l3 s3 l3
RANCANGAN ANALISIS Berdasarkan rancangan percobaan maka dapat dibuat analisis
variansi (ANAVA) untuk mendapatkan kesimpulan mengenai
pengaruh perlakuan.
Selanjutnya ditentukan daerah penolakan hipotesis, yaitu: 1. Jika Fhitung ≤ Ftabel pada taraf 5% maka tidak ada pengaruh antara
rata-rata dari setiap perlakuan, artinya perlakuan yang diberikan
tidak berpengaruh terhadap karakteristik tepung terubuk maka
hipotesis (H0) diterima.
2. Jika Fhitung > Ftabel, pada taraf 5% maka adanya pengaruh antara
rata-rata dari setiap perlakuan, artinya perlakuan yang diberikan
berpengaruh terhadap karakteristik tepung terubuk yang dihasilkan,
maka hipotesis (H0) ditolak dan selanjutnya dilakukan uji jarak
berganda Duncan pada taraf 5%.
RANCANGAN RESPON
• Respon kimia yaitu kadar air ditentukan dengan metode
gravimetri, kadar protein ditentukan dengan menggunakan
metode kjehdahl dan kadar abu ditentukan dengan metode
Pengabuan Kering
• Respon fisik yaitu pengujian warna dengan menggunakan
colour reader.
Diagram Alir
Penelitian
Pendahuluan
Terubus
Trimming
Penimbangan
Pencucian
Penirisan t=5’
Tepung Terubuk
Uji Fisik :
• Warna
• Perhitungan Rendemen
Air Bersih Air Kotor
Air
Pengeringan
T= 55oC t=8 jam
Penghancuran
Pengayakan 60 mesh
1. Blanching t=1’
T=90oC
2.Perendaman dengan
NaCl 0,2 % t= 1jam
3. Perendaman dengan Natrium
Metabisulfit 0,1% t= 1 jam
Diagram Alir
Penelitian Utama
Terubus
Trimming
Penimbangan
Pencucian
Penirisan t=5’
Pengeringan
S= S= 55oC, 65oC, 75oC
L=6 jam, 8 jam, dan 10 jam
Tepung Terubus
Air Bersih Air Kotor
Air
Analisis Respon
Kimia:
Uji Kadar Air
Uji Kadar Protein
Uji Kadar Abu
Analisis Respon
Fisik:
Uji Warna
Blanching
t=1’ T=90oC
Penghancuran
Pengayakan 60 mesh
Hasil Penelitian Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menentukan perlakuan yang
tepat untuk mencegah browning dalam proses pembuatan tepung terubuk,
dengan cara uji warna dengan metode color reader dan untuk mengetahui
rendemen yang dihasilkan.
Hasil Uji Warna
Perlakuan
Tingkat
kecerahan
(L*)
Tingkat
kemerahan
(a*)
Tingkat
Kekuningan
(b*)
Blanching 79.67 3.56 28.58.
Perendaman
dengan NaCl
75,80 5,72 30.87
Perendaman
dengan
Na2S2O5
78,08 4,44 30,55
Hasil Perhitungan Rendemen
Perlakuan Hasil (%)
Blanching 13,60%
Perendaman dengan NaCl 12,9%
Perendaman dengan Na2S2O5 12,8%
Hasil Penelitian Utama
Hasil Analisis Kadar Protein
Keterangan: Setiap huruf yang berbeda menunjukan adanya perbedaan yang
nyata pada taraf 5% Uji Duncan (huruf kecil dibaca secara horizontal dan huruf
besar ddibaca secara vertikal)
Suhu Pengeringan Lama Pengeringan
l1 (6 jam) l2 (8 jam) l3 (10 jam)
s1 (55oC)
C C C
3.79 3.50 3.29
C b A
s2 (65oC)
B B B
3.56 3.33 3.02
C b A
s3 (75oC)
A A A
3.25 2.95 2.79
C b A
Hasil Analisis Kadar Air
Keterangan: Setiap huruf yang berbeda menunjukan adanya perbedaan yang
nyata pada taraf 5% Uji Duncan (huruf kecil dibaca secara horizontal dan huruf
besar ddibaca secara vertikal)
Suhu Pengeringan Lama Pengeringan
l1 l2 l3
s1
C C C
8.16 7.92 6.62
c b A
s2
B B B
7.65 6.96 5.98
c b A
s3
A A A
7.26 6.30 5.22
c b A
Hasil Analisis Kadar Abu
Keterangan: Setiap huruf yang berbeda menunjukan adanya perbedaan yang nyata pada
taraf 5% Uji Duncan (huruf kecil dibaca secara horizontal dan huruf besar ddibaca
secara vertikal)
Suhu Pengeringan Lama Pengeringan
l1 l2 l3
s1
C C B
0.56 0.36 0.30
b a a
s2
B B A
0.46 0.27 0.20
c b a
s3
A A A
0.38 0.17 0.14
b a a
Hasil analisis Warna
Berdasarkan hasil analisis sumber variansi (ANAVA), menunjukan bahwa F hitung pada suhu pengeringan dengan lama pengeringan tidak berpengaruh nyata, maka dapat diputuskan untuk menerima atau mempertahankan H0. Ini berarti tidak ada perbedaan dalam pengaruh suhu pengeringan dan lama pengeringan terhadap warna tepung terubuk.
Sumber Variansi DB JK KT F HITUNG F TABEL 5%
Kelompok 2 0.122 0.061
Taraf S 2 0.044 0.022 1.582 tn 3.63
Taraf L 2 0.005 0.002 0.162 tn 3.63
Interaksi SL 4 0.016 0.004 0.290 tn 3.01
Galat 16 0.222 0.014
Total 26 0.409 0.016
KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji warna pada penelitian pendahuluan, didapatkan
bahwa perlakuan mencegah browning yang terpilih yakni perlakuan blanching, karena memiliki tingkat kecerahan yang paling tinggi serta mempunyai nilai rendemen yang paling besar yaitu 13,60%.
Berdasarkan hasil penelitian utama suhu pengeringan (S) berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu dan kadar protein, namun tidak berpengaruh terhadap warna tepung terubuk.
Berdasarkan hasil penelitian utama lama pengeringan (L) berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu dan kadar protein tepung terubuk.
Berdasarkan hasil penelitian utama interaksi antara suhu pengeringan dan lama pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu dan kadar protein tepung terubuk.
Hasil analisis kimia yang didapat pada kandungan gizi tepung terubuk yaitu dalam segi kadar airnya antara 5,22%-8,16%, kadar Proteinnya antara 2,79 % - 3,79 % dan kadar abunya antara 0,14%-0,56%.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tepung
terubuk.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
pengaplikasian tepung terubuk terhadap suatu produk.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada respon kimia
karena pada penelitian ini tidak menguji kadar
karbohidrat, sebaiknya dilakukan juga penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui umur simpan tepung terubuk.