pengaruh self compassion, empati pasangan,...

117
PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, KECERDASAN EMOSI, DURASI PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MEMILIKI PASANGAN BEDA BUDAYA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Fahira Alhadar NIM : 11150700000069 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441H/2019M

Upload: others

Post on 05-Jun-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI

PASANGAN, KECERDASAN EMOSI, DURASI

PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH

TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA

WANITA YANG MEMILIKI PASANGAN BEDA

BUDAYA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Fahira Alhadar

NIM : 11150700000069

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441H/2019M

Page 2: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

ii

PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI

PASANGAN, KECERDASAN EMOSI, DURASI

PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH

TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA

WANITA YANG MEMILIKI PASANGAN BEDA

BUDAYA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Fahira Alhadar

NIM : 11150700000069

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441H/2019M

Page 3: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN,

KECERDASAN EMOSI, DURASI PERNIKAHAN DAN USIA SAAT

MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA WANITA

YANG MEMILIKI PASANGAN BEDA BUDAYA” telah diujikan dalam

sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Oktober 2019. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana psikologi (S.Psi) pada Fakultas

Psikologi.

Jakarta, 23 Oktober 2019

Page 4: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 5: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

v

MOTTO

Man Jadda Wajada

Put your trust in ALLAH, you will be never

dissapointed

Kupersembahkan karya ini kepada :

Almarhumah Ibukusayang & Abakusayang

yang selalu menyayangi, mendukung serta

mendoakan penulis.

Page 6: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Oktober 2019

C) Fahira Alhadar

D) Pengaruh Empati Pasangan, Kecerdasan Emosi, Self Compassion, Durasi

Pernikahan dan UsiaSaat Menikah terhadap Penyesuaian Pernikahan pada

Wanita yang Memiliki Pasangan Beda Budaya

E) cxvi + 86 halaman

F) Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan pengaruh

variabel self compassion, empati pasangan, pengungkapan emosi,

penggunaan emosi, pengaturan emosi, durasi pernikahan, dan usiasaat

menikah terhadap penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki

pasangan beda budaya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

melibatkan sampel berjumlah 220 wanita yang memiliki pasangan beda

budaya. Teknik pengambilan data yang digunakan menggunakan teknik

nonprobability sampling.Penulis memodifikasi alat ukur dari Marital

Adjustment Questionaire (MAQ), Assesing Emotional Scale (AES),

Spousal Empathy Scale (SES), Self Compassion Scale (SCS).Uji validitas

alat ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis

(CFA).Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh bahwa hipotesis alternatif

diterima, yang artinya ada pengaruh yang signifikan self compassion,

empati pasangan, kecerdasan emosi, durasi pernikahan dan usiasaat

menikah terhadap penyesuaian pernikahan. Adapun dimensi/variabel yang

secara signifikan berpengaruh adalah empati pasangan, pengungkapan

emosi, dan pengaturan emosi.Hasil penelitian ini juga menunjukan

pentingnya pelatihan pranikah tentang penyesuaian pernikahan bagi wanita

yang memiliki pasangan beda budaya.

G) Bahan bacaan : 58 ; 3 buku + 42 Jurnal + 2 Tesis + 7 laporan alat ukur +

4 artikel

Page 7: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) October 2019

C) Fahira Alhadar

D) The Influence of Spousal Empathy, Emotional Intelligence, Self

Compassion, Marriage Duration and Age of Marriage on Marital

Adjustment in Intercultural Marriage Women.

E) cxvi + 86 pages

F) This study aims to test and prove the effect of variable spousal empathy,

emotional intelligence, self compassion, marriage duration and age of

marriage on marital adjustment in intercultural marriage women.

This research used a quantitative approach by involving a sample of 220

Intercultural Marriage Women. The data collection technique used was

nonprobability sampling technique. The author modified the measuring

instrument from the Marital Adjustment Questionaire (MAQ), Assesing

Emotional Scale (AES), Spousal Empathy Scale (SES), Self Compassion

Scale (SCS). Test the validity of measuring instruments using confirmatory

factor analysis (CFA) techniques. Data analysis using multiple regression

analysis techniques.

Based on the results of statistical tests, it was found that alternative

hypotheses were accepted, which meant that there was a significant effect

spousal empathy, emotional intelligence, self compassion, marriage

duration and age of marriage on marital adjustment. the

dimensions/variables that significantly influence are spousal empathy,

emotional expression, and emotional regulation. The results of this study

also show the importance of premarital training on marital adjustment for

intercultural marriage women

G) Reading Material: 58 ; 3 Books + 42 Journals + 2 Thesis + 7 Record

Scale + 4 Articles.

Page 8: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur untuk Allah SWT, sang Pengatur Alam

Semesta, lagi Maha Penolong, yang telah memberikan ridho dan kehendak-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi yang berjudul ‘’Pengaruh Empati

Pasangan, Kecerdasan Emosi, Self Compassion, Durasi Pernikahan, dan UsiaSaat

Menikah terhadap Penyesuaian Pernikahan pada Wanita yang Memiliki Pasangan

Beda Budaya’’.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagaipihak,

oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Zahrotun Nihayah M.Si, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periode 2019-2024 dan para wakil dekan.

2. Dr. Natris Idriyani, M.Si, sebagai pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan banyak bimbingan, arahan,

motivasi dan saran dengan segenap kesabarannya sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan maksimal.

3. Dosen pembimbing akademik yang telah membantu, mendukung,

memberi nasihat serta arahan selama perkuliahan.

4. Seluruh dosen dan staff Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani perkuliahan

dan menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

ix

5. Kedua orang tua penulis almarhumah ibu tercinta Sakinah Albahar dan

Aba tersayang Lutfi Achmad Alhaddar yang selalu menyayangi penulis

serta tak lepas mendoakan dan mendukung penulis selama ini, semoga

syurga menjadi balasannya. Farahnaz, Faradila, Farwa, Firza sebagai

kakak perempuan penulis yang telah menyemangati dan menyayangi

penulis selama ini. Emir, Arashya, Faza, dan Firaz sebagai keponakan

tersayang penulis yang telah memberikan kebahagiaan kepada penulis.

Serta Bang Emi, Mas Bowo dan Afery sebagai kakak ipar penulis yang

telah memberikan dukungan kepada penulis. Serta Ami Muju yang selalu

memberikan dukungan penuh kepada penulis.

6. Choi, Dyah, Hana, Ica, Nisa, Sharah, Suhfi, Vini, Yosi, selaku sahabat

penulis, yang selalu memberi dukungannya.

7. Ka Adzillah dan Ka Shofie yang membantu penulis dalam menyusun

skripsi.

8. Nina, Billa, Rhesma, Ainun, Daliah, Mela, Cherry, Hanan sebagai sahabat

penulis yang selalu memberikan dukungan dan kesabarannya kepada

penulis.

9. Teman-teman angkatan 2015 khususnya grup Psikologi’15 kelas B, Forkat

Az-Zukhruf Psikologi, LDK KOMDA FPSI 2017, Mentoring Cerdas,

Cantik, Ceria, yang telah menjadi bagian dalam kehidupan perkuliahan

penulis.

Page 10: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

x

10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas

dukungan, bantuan, doa, dan semangat yang telah diberikanuntuk

membantu penulis, menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak sekali kekurangannya

dalam penulisan maupun penyusunan karena adanya keterbatasan pengalaman,

pengetahuan, serta analisis. Oleh karena itu dengan sangat terbuka penulis

menerima adanya saran dan kritik dari pembaca sebagai masukkan yang

membangun untuk penyusunan skripsi dengan lebih baik lagi.Penulis

mengharapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, Oktober 2019

Penulis

Fahira Al Hadar

Page 11: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................................. 8

1.2.1PembatasanMasalah .................................................................................... 8

1.2.2PerumusanMasalah .................................................................................... 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 11

1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 11

1.3.2 Manfaat penelitian .................................................................................... 12

1.3.2.1 Manfaat Teroritis ............................................................................... 12

1.3.2.2 Manfaat Praktis .................................................................................. 12

1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 15

2.1 Penyesuaian Pernikahan .................................................................................. 15

2.1.1 Definisi Penyesuaian Pernikahan ............................................................. 15

2.1.2 Dimensi Penyesuaian Pernikahan............................................................. 17

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Pernikahan ............................ 19

2.1.4 Pengukuran Penyesuaian Pernikahan ....................................................... 22

2. 2 Kecerdasan Emosi .......................................................................................... 23

2.2.1DefinisiKecerdasanEmosi ......................................................................... 23

2.2.2 Dimensi Kecerdasan Emosi ..................................................................... 24

Page 12: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

xii

2.2.3 Pengukuran Kecerdasan Emosi ................................................................ 27

2.3 Empati Pasangan ............................................................................................. 28

2.3.1 Definisi Empati Pasangan ........................................................................ 28

2.3.2 Dimensi Empati Pasangan ........................................................................ 29

2.3.3 Pengukuran Empati Pasangan .................................................................. 30

2.4.Self Compassion .............................................................................................. 31

2.4.1 Definsi Self Compassion .......................................................................... 31

2.4.2 Dimensi Self Compassion ......................................................................... 32

2.4.3 Pengukuran Self Compassion ................................................................... 33

2.5 Durasi pernikahan ........................................................................................... 34

2.6 Usia Saat Menikah .......................................................................................... 34

2.7 Pernikahan Beda Budaya ................................................................................ 35

2.8 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 35

2.9 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 40

2.9.1 Hipotesis Mayor ....................................................................................... 40

2.9.2 Hipotesis Minor ........................................................................................ 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 42

3.1 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 42

3.1.1 Populasi .................................................................................................... 42

3.1.2 Sampel ...................................................................................................... 42

3.1.3 Teknik Pengambilan Sampel .................................................................... 42

3. 2 Variabel Penelitian ........................................................................................ 43

3.2.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................................... 43

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ......................................................................... 45

3.3.1 Alat Ukur Penyesuaian Pernikahan .......................................................... 45

3.3.2 Alat Ukur Kecerdasan Emosi ................................................................... 46

3.3.3 Alat Ukur Empati Pasangan ..................................................................... 48

3.3.4 Alat Ukur Self Compassion ...................................................................... 49

3.4 Uji Validitas Konstruk .................................................................................... 51

3.4.1 Uji Validitas Kosntruk Penyesuaian Pernikahan ...................................... 53

3.4.2 Uji Validitas Self Compassion .................................................................. 54

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Kecerdasan Emosi ............................................... 56

3.4.3.1 Uji Validitas Kontruk Pengungkapan Emosi ..................................... 56

Page 13: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

xiii

3.4.3.2 Uji Validitas Konstruk Pengaturan Emosi ......................................... 57

3.4.3.3 Uji Validitas Konstruk Penggunaan Emosi ....................................... 58

3.4.4 Uji Validitas Konstruk Empati Pasangan ................................................. 59

3.5 Metode Analisis Data ...................................................................................... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 63

4.1 Gambaran Subjek Penelitian ........................................................................... 63

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ................................................................................. 64

4.3 Kategorisasi Skor ............................................................................................ 65

4.4. Uji Hipotesis Penelitian.................................................................................. 67

4.4.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian ........................................................ 67

4.4.2 Proporsi Varian ......................................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ........................................... 75

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 75

5.2 Diskusi ............................................................................................................ 75

5.3 Saran ................................................................................................................ 79

5.3.1 Saran Teoritis ........................................................................................... 79

5.3.2 Saran Praktis ............................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 82

LAMPIRAN ......................................................................................................... 87

Page 14: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Blueprint Skala Penyesuaian Pernikahan ..................................... 46

Tabel 3.2 Blueprint Skala Kecerdasan Emosi .......................................... 47

Tabel 3.3 Blueprint Skala Empati Pasangan ................................................ 48

Tabel 3.4 Blueprint SkalaSelf Compassion ................................................. 50

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Penyesuaian Pernikahan .............................. 54

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Self Compassion .......................................... 55

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Pengungkapan Emosi .................................. 56

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Pengaturan Emosi ....................................... 57

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Penggunaan Emosi ...................................... 59

Tabel 3.10Muatan Faktor Item Empati Pasangan ........................................ 60

Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian ........................................................ 61

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ........................................ 65

Tabel 4.3 Pedoman Interprestasi ................................................................. 66

Tabel 4.4.Kategorisasi Skor Variabel ......................................................... 66

Tabel 4.5 R Square ....................................................................................... 68

Tabel 4.6 Hasil uji F .................................................................................... 69

Tabel 4.7 Koefisien Regresi ....................................................................... 70

Tabel 4.8 Proporsi Varian ........................................................................... 73

Page 15: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................. 40

Page 16: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

xvi

Daftar Lampiran

Lampiran A

Lampiran B

Lampiran C

Page 17: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adanya sebuah pernikahan antara dua insan manusia, salah satu faktor

penyebabnya selain karena cinta satu sama lain juga dikarenakan adanya

kewajiban yang harus dipenuhi dalam agamanya, untuk menyempurnakan separuh

agama dengan menyegerakan sebuah pernikahan. Seperti dalam Firman Allah

yang tertera dalam kitab suci Al Qur’an surat An-Nuur ayat 24 :

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu,

dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki

dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah

akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas

(pemberian-Nya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur (24): 32)

Tujuan dari adanya sebuah penikahan adalah untuk membentuk keluarga

atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha

Esa dalam pernikahan sesama maupun yang berbeda budaya seperti yang tertera

dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor I Tahun 1974 tentang

perkawinan.

Banyaknya aneka ragam budaya yang ada di dunia ini, tidak membuat kita

merendahkan budaya yang berbeda dari budaya kita, melainkan kita diharuskan

menghargai adanya perbedaan budaya yang kita anut dengan budaya lain. Sebab

Page 18: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

2

setiap kedudukan manusia dimata Allah itu sama, bagaimanapun bentuk rupa,

budaya yang di anut, dan sebagainya. Hal yang dapat membedakannya hanyalah

ketakwaan dari orang tersebut.Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam

QS.Al-Hujuraat ayat 13:

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah

orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. Al-Hujuraat: 13).

Salah satu alasan terjadinya pernikahan beda budaya adalah keberagaman

dunia yang sangat memungkinkan untuk bertemu dengan pasangan dari latar

belakang yang berbeda, baik itu berbeda daerah maupun berbeda negara

(Finansialku.com).

Memiliki pasangan yang berbeda budayanya tidak dapat dikatakan hal

tersebut adalah suatu hal yang mudah, walaupun belakangan ini pernikahan

antarbudaya bukan suatu hal yang sulit ditemui. Data hasil survei yang dilakukan

oleh United Stated Cencus Bureau (Brittany Rico, Rose M. Kreider And Lydia

Anderson) pada tahun 2018, menyatakan bahwa persentase rumah tangga

pasangan menikah yang beraneka ragam atau antar etnis tumbuh di seluruh

Amerika Serikat dari 7,4% hingga 10,2 % dari tahun 2000 hingga 2012-2016.

Terdapat kulit putih non-Hispanik yang menikah dengan orang Hispanik, yang

meningkat dari 43,2 % dari kabupaten. Sebaliknya, hanya 3,0 % dari kabupaten

Page 19: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

3

menunjukkan peningkatan persentase rumah tangga pasangan menikah yang kulit

putih non-Hispanik menikah dengan non-Hispanik American Indians atau Alaska

Natives.

Adapun di Indonesia, diketahui dari Laporan Wartawan Tribun Bali,

Busrah Hisam Ardans yang mewawancarai seorang wanita dari komunitas PerCa

(Perkawinan Campuran) pada 2018, Rulita Anggraini. Ia mengungkapkan bahwa

tren pernikahan campuran yang lebih banyak melibatkan perempuan WNI

semakin tinggi, belum diketahui pasti berapa jumlah WNI yang melakukan

pernikahan campuran di Indonesia, tetapi sudah ada 1.200 anggota. Pada tahun

2019, Ellyn salah satu pengurus komunitas PerCa menyatakan terdapat 1.801

anggota yang terdiri dari 1.621 perempuan dan 180 laki-laki yang telah

bergabung ke dalam komunitas PerCa.

Menurut Frame (2004) terdapat beberapa masalah pernikahan beda

budaya, seperti pasangan yang tidak biasa dengan peran gender dalam budaya

masing-masing di dalam sebuah pernikahan, perbedaan bahasa dan gaya bicara,

memandang status sosial suatu hal penting dan merasa kurang percaya diri karena

berbeda, masalah keuangan, perbedaan kehidupan seksualitas pada masing-

masing budaya, berbeda agama, dan perbedaaan pendapat dalam membesarkan

anak dengan cara masing-masing budaya

Terdapat dua asumsi yang diungkapkan oleh Frame (2004) tentang

pernikahan beda budaya. Pertama, ada anggapan pasangan dalam pernikahan beda

budaya atau interetnis lebih memberi tekanan daripada mereka yang

monokultural. Kedua, pernikahan antarbudaya diasumsikan cenderung berakhir

Page 20: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

4

dengan perceraian daripada pernikahan monokultural. Menurut Gains dan Liu

(dalam Ruebelt, Singaravelu, Daneshpour & Brown, 2015) meskipun angka

perceraian di antara pasangan multikultural atau multiracial berada jauh di atas

tingkat perceraian keseluruhan dalam Amerika Serikat, banyak hubungan

multikultural atau multiracial berkembang dan bertahan dari waktu ke waktu.

Root (dalam Ruebelt, Singaravelu, Daneshpour & Brown, 2015)

berpendapat bahwa perbedaan dan masalah yang tidak sesuai dalam pernikahan

antar bangsa sebenarnya cukup mirip dengan pernikahan di mana dua orang

memiliki latar belakang budaya yang sama. Masalah dan perbedaan yang tidak

sesuai itu termasuk: kehilangan rasa hormat, ketidakmauan untuk kompromi,

tindakan menyakiti, kurangnya tanggung jawab, ketidakjujuran, dan nilai-nilai

yang saling bertentangan.

Pada setiap individu dalam pernikahan lintas budaya terdapat nilai-nilai

dan keyakinan keluarga yang berbeda serta gaya komunikasi yang berbeda dan

tidak seimbang pandangan perbedaan budaya mereka, yang merupakan sumber

stres (Bustamante, Nelson, Henriksen, & Monakes, 2011). Temuan ini

mendukung teori bahwa pasangan dari budaya yang sama dapat lebih memahami

perilaku dan sikap pasangan mereka, yang menyebabkan lebih sedikit konflik

dalam kehidupan pernikahan mereka daripada yang terjadi di pernikahan lintas

budaya.

Penelitian Smith & Tubergen (2012) yang melibatkan 116.745 pasangan

yang bercerai pada kurun waktu 1995-2008 di Belanda menunjukkan bahwa

resiko perceraian lebih tinggi ditemukan pada pasangan antar-budaya, khususnya

Page 21: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

5

jika pasangan lahir dan dibesarkan di negara yang memiliki perbedaan kultural

yang jauh satu sama lain.

Perbedaan-perbedaan yang ada dalam pernikahan lintas budaya memiliki

potensi konflik yang dapat mempengaruhi sebuah hubungan pernikahan. Namun,

hal ini sangat bergantung pada bagaimana pasangan pernikahan lintas budaya

menyikapinya (Pratamawaty, 2017)

Haryanto (dalam Pratamawaty, 2017) menyatakan bahwa pernikahan

lintas budaya lebih banyak berpotensi pada masalah daripada pernikahan intra

etnis, terdapat banyak masalah eksternal dalam pernikahan lintas budaya daripada

intrabudaya, meski keduanya sama-sama puas dengan pernikahan mereka. Lebih

jauh lagi Pratamawaty (2017) menjelaskan bahwa keberhasilan pernikahan lintas

budaya tergantung pada kemampuan untuk menyesuaikan diri satu sama lain,

sehingga dapat disimpulkan pentingnya penyesuaian pernikahan dalam kehidupan

pernikahan, terutama pernikahan lintas budaya atau beda budaya.

Pasangan yang baik dalam penyesuaian diharapkan memiliki pernikahan

yang stabil dan tahan lama, sedangkan pasangan dengan pernikahan yang

penyesuaian tidak baik diharapkan mengalami ketidakstabilan dan berakhir

dengan perceraian (Kendrick & Drentea, 2016). Pada penelitian yang dilakukan

oleh Kazemi dan Nikmanesh (2011) menemukan bahwa penyesuaian pernikahan

lebih tinggi dilaporkan pada laki-laki daripada wanita, hal tersebut dapat terjadi

karena posisi dominan laki-laki dalam hubungan pernikahan dan mungkin

disebabkan oleh karakteristik emosional wanita. Sehingga perlu diskusi dan

Page 22: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

6

penyelidikan mendalam tentang penyesuaian pernikahan pada wanita yang

memiliki pasangan beda budaya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi marital adjustment, seperti

studi yang dilakukan oleh Lashari (2016) tentang Environmental And Personal

Factors As Predictors Of Marital Adjustment- An Investigation In Pakistani

Context menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara pengalaman dengan

keluarga suami dan dukungan suami terhadap penyesuaian pernikahan. Kemudian

McDonald, Olson, Lanning, Goddard & Marshall (2018) juga memberikan bukti

empati pasangan sebagai faktor yang mempengaruhi adanya penyesuaian

pernikahan. Penelitian Chang & Shin (2012)mengenai Marital Adjustment

Factors For International Marriages In South Korea menunjukan pola

kepribadian individu dan efektivitas komunikasi memiliki efek signifikan

padapenyesuaian pernikahan. Kecerdasan emosi juga menjadi prediktor

penyesuaian pernikahanpada penelitian yang dilakukan Jalil & Muazam (2013).

Penelitian Bibi, Masood, Ahmad, & Bukhari (2017) yang berjudul Effect of Self-

Compassion on the Marital Adjustment of Pakistani Adults menunjukan bahwa

variabel Self Compassion menjadi pengaruh yang signifikan terhadap penyesuaian

pernikahan.Pada penelitian yang dilakukan oleh Durguta& Kisa (2018)

menunjukan bahwa durasi penikahan berhubungan secara positif terhadap

penyesuaian pernikahan. Penelitian yang dilakukan oleh Yizengaw, Kibret,

Gebiresilus, dan Sewasew (2014) menyatakan bahwa ada pengaruh usia saat

menikah terhadap penyesuaian pernikahan. Fokus pada penelitian ini adalah pada

Page 23: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

7

empati pasangan, kecerdasan emosi, self compassion, durasi pernikahan, dan usia

saat menikah.

Wanita yang memperoleh empati dari pasangannya, berupa perhatian, dan

pemahaman atas apa yang sedang dialami oleh dirinya, cenderung lebih merasa

disayangi dan dihormati sehingga mereka lebih mudah untuk menyesuaikan diri

dalam pernikahan yang membuat pernikahan dapat bertahan lama (McDonald, et

al, 2018). Hal ini menunjukan bahwa empati pasangan dapat menjadi faktor untuk

penyesuaian pernikahan.

Orang yang cerdas secara emosional lebih mampu menangani masalah

pernikahan mereka (Jalil & Muazam, 2013). Joshi dan Thingujam (2009) juga

melaporkan temuan yang sama dalam penelitian mereka bahwa pasangan yang

cerdas secara emosional dapat menjadi lebih baik dalam menangani kehidupan

pernikahan mereka. Kemampuan mereka secara efektif dalam mcenghadapi emosi

mereka sendiri dan orang lain membuat mereka mampu mengelola ketika terjadi

konflik, dan dengan “memanfaatkan emosi” mereka dapat menciptakan

kebahagiaan bagi pasangan mereka, sehingga kecerdasan emosi berkontribusi

positif dalam penyesuaian pernikahan(Jalil & Muazam, 2013).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Bibi et.al.(2017) menyatakan bahwa

variabelSelf Compassion menjadi pengaruh yang signifikan terhadap penyesuaian

pernikahan. Seseorang yang memiliki self compassion yang baik akan mudah

dalam penyesuaian pernikahan, dikarenakan mereka dapat beradaptasi untuk

mengatur emosi, memberikan kenyamanan pada individu lain, serta mampu

mengahargai perasaan, pemikiran serta tingkah laku orang lain.

Page 24: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

8

Penelitian yang dilakukan oleh Durguta& Kisa (2018) menunjukan bahwa

durasi penikahan berhubungan secara positif terhadap penyesuaian pernikahan.

Seseorang yang memiliki durasi pernikahan yang lama akan semakin baik

penyesuaian pernikahannya.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Yizengaw, Kibret, Gebiresilus, dan

Sewasew (2014) diketahui bahwa faktor usia saat menikah menjadi pengaruh

yang signifikan terhadap penyesuaian pernikahan, yang artinya semakin tinggi

usia seseorang saat menikah maka akan semakin baik pada penyesuaian

pernikahannya.

Adanya hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi subjek

penulis yaitu wanita yang memiliki pasangan beda budaya agar mampu

meningkatkan penyesuaian pernikahan dengan saling menjaga hubungan

pernikahan sehingga mencapai kepada kehidupan pernikahan yang diinginkan.

Penulis menarik judul untuk penelitian ini adalah ”Pengaruh Self Compassion,

Empati Pasangan, Kecerdasan Emosi, Durasi Pernikahan dan Usia saat menikah

terhadap Penyesuaian Pernikahan pada Wanita yang Memiliki Pasangan Beda

Budaya ”

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis membatasi ruang

lingkup masalah penelitian ini pada pengaruh independent variable (Self

Compassion, Empati Pasangan, Kecerdasan Emosi, Durasi Pernikahan dan Usia

Page 25: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

9

Saat Menikah) terhadap dependent variable (Penyesuaian Pernikahan). Adapun

batasan-batasan pada penelitian ini, sebaga berikut:

1. Penyesuaian Pernikahanadalah kemampuan individu dalam menyesuaikan

pernikahan yang ditandai oleh suatu hubunganyang memberikan banyak

peluang untuk kepuasan kebutuhan dasar manusia seperticinta,

persahabatan dan ekspresi seksual dalam hubungan peran bersama

menurut Kumar (dalam Chopra, 2008).

2. Empati Pasangan merupakan persepsi individu bahwa orang lain

menunjukkan apakah dia merasakan dan memahami situasi individu lain

(Plank, Minton & Reid, 1996).

3. Kecerdasan Emosi merupakan sejumlah keterampilan memproses

informasi yang berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi

diri sendiri dan orang lain, dapat mengatur emosi secara efektif serta

kemampuan mengelola perasaan untuk memotivasi, merencanakan, dan

meraih tujuan kehidupan. Salovey dan Mayer tahun (1990).

4. Self compassion merupakan rasa kasihan diri melibatkan keterbukaan dan

bergerak oleh penderitaan sendiri, mengalami perasaan peduli dan

kebaikan terhadap diri sendiri, mengambil pemahaman, sikap tidak

menghakimi terhadap kekurangan dan kegagalan diri, serta mengakui

bahwa pengalamannya sendiri adalah bagian dari pengalaman yang juga

dijalani oleh manusia lainnya (Neff, 2003).

5. Durasi pernikahan merupakan hari, bulan dan tahun pernikahan hingga

saat ini (Igbo, Grace & Christiana, 2015).

Page 26: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

10

6. Usia saat menikahadalah usia rata-rata di tahun-tahun ketika wanita

berusia 15 hingga 49 tahun pertama menikah atau hidup dengan pasangan

suka sama suka.

7. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang memiliki pasangan yang

beda budaya mengacu pada pernikahan antara pasangan dari berbagai

budaya dan nasional/negara.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, ialah:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan self compassion, empati pasangan,

kecerdasan emosi, durasi pernikahan dan usiasaat menikah terhadap

penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda

budaya?

2. Apakah ada pengaruh pengungkapan emosi terhadap penyesuaian

pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya?

3. Apakah ada pengaruh pengaturan emosi terhadap penyesuaian pernikahan

pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya?

4. Apakah ada pengaruh penggunaan emosi terhadap penyesuaian

pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya?

5. Apakah ada pengaruh empati pasangan terhadap penyesuaian pernikahan

pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya?

6. Apakah ada pengaruh self compassion terhadap penyesuaian pernikahan

pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya?

Page 27: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

11

7. Apakah ada pengaruh durasi pernikahan terhadap penyesuaian pernikahan

pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya?

8. Apakah ada pengaruh usiasaat menikah terhadap penyesuaian pernikahan

pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji dan

membuktikan :

1. Mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan self compassion, empati

pasangan, kecerdasan emosi, durasi pernikahan dan usiasaat menikah

terhadap penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan

beda budaya.

2. Mengetahui apakah ada pengaruh pengungkapan emosi terhadap

penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda

budaya.

3. Mengetahui apakah ada pengaruh pengaturan emosi terhadap penyesuaian

pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

4. Mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan emosi terhadap

penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda

budaya.

5. Mengetahui apakah ada pengaruh empati pasangan terhadap penyesuaian

pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

Page 28: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

12

6. Mengetahui apakah ada pengaruh self compassion terhadap penyesuaian

pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

7. Mengetahui apakah ada pengaruh durasi pernikahan terhadap penyesuaian

pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

8. Mengetahui apakah ada pengaruh usiasaat menikah terhadap penyesuaian

pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

1.3.2 Manfaat penelitian

1.3.2.1 Manfaat Teroritis

Manfaat teroritis penelitian ini ialah dapat menjadi kontribusi dalam

pengembangan ilmu bidang psikologi perkembangandan psikologi sosial,

khususnya dalam mengembangkan penelitian selanjutnya tentang self compassion,

empati pasangan, kecerdasan emosi, durasi pernikahan dan usiasaat menikah.

Begitu juga dengan variabel Penyesuaian Pernikahan yang akan digunakan pada

penelitian selanjutnya.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini yaitudapat memberikan informasi

kepada setiap pasangan yang berbeda budaya agar dapat menjaga pernikahan

mereka dengan sebaik-baiknya dengan meningkatkan penyesuaian pernikahan.

Penelitian ini juga dapat dijadikan acuan untuk pembuatan modul

penyesuaian pernikahan serta pembuatan proses pelatihan pranikah agar seseorang

yang berniat melakukan pernikahan antarbudaya siap menghadapi masalah-

masalah kehidupan pada pernikahan antar budaya agar memiliki penyesuaian

pernikahan yang baik guna menghasilkan kehidupan pernikahan yang ideal.

Page 29: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

13

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Self Compassion,

Empati Pasangan, Kecerdasan Emosi, Durasi Pernikahan dan Usia Saat

Menikah terhadap Penyesuaian Pernikahan pada Wanita yang Memiliki

Pasangan Beda Budaya” terdiri dari lima bab, yaitu:

Bab 1. Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan

manfaat dari penelitian serta sistematika penulisan.

Bab 2. Kajian Teori

Berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian,

kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

Bab 3. Metodologi Penelitian

Berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari tujuh sub-bab. Sub-bab

tersebut adalah populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, variabel

penelitian, definisi operasional dari variabel, metode pengumpulan data, uji

validitas alat ukur, teknik pengolahan data dan prosedur penelitian.

Bab 4. Analisa Hasil Penelitian

Berisi tentang responden, deskripsi statistik, kategori skor variabel penelitian

dan pengujian hipotesis penelitian.

Page 30: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

14

Bab 5. Kesimpulan, Diskusi dan Saran

Berisi tentang rangkuman keseluruhan hasil dari penelitian yang telah

dilakukan. Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan, diskusi dan saran.

Page 31: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

15

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bagian bab dua ini akan dijelaskan landasan teori yang berisi

definisi-definisi, dimensi-dimensi, dan faktor yang mempengaruhi dan

pengukuran dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang

termasuk dalam penelitian ini adalah penyesuaian pernikahan yang menjadi

variabel dependen, kecerdasan emosi, empati pasangan, self compassion durasi

pernikahan dan usiasaat menikah sebagai independen variabel. Setelah

menjelaskan landasan teori dari variabel yang akan digunakan pada penelitian ini,

penulis akan menyusun kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

2.1 Penyesuaian Pernikahan

2.1.1 Definisi Penyesuaian Pernikahan

Menurut Locke dan Williamson (1958) penyesuaian pernikahan berupa adanya

karakteristik pernikahan seperti kecenderungan untuk menghindari atau

menyelesaikan konflik, memiliki kepuasan terhadap kehidupan dan hubungan

antara satu sama lain, berbagi kepentingan dan kegiatan bersama, dan saling

memenuhi harapan pernikahan.

Penyesuaian pernikahan didefinisikan oleh Locke & Wiliamson (1958)

adalah adaptasi antara suami dan istri ke titik di mana ada persahabatan,

kesepakatan tentang nilai-nilai dasar, keintiman hubungan, akomodasi, euforia,

Page 32: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

16

dan faktor-faktor tertentu yang tidak teridentifikasi lainnya. penyesuaian

pernikahan adalah akomodasi suami dan istri satu sama lain pada waktu tertentu

(Locke & Wallace, 1959).

Spanier (1976) menyatakan bahwa penyesuaian pernikahan bukan kondisi

tetap yang dirasakan pasangan, namun merupakan proses yang berlangsung secara

terus menerus. Kumar &Rohatgi (dalam Barthakur, 1997) menjelaskan

pernikahan dan keluarga bukan hanya pilihan, mereka sangat penting karena

mereka bertemu dengan pria, dan memiliki kebutuhan terdalam untuk

persahabatan, kasih sayang dan ekspresi seksual.

Penyesuaian Pernikahan adalah kemampuan individu dalam menyesuaikan

pernikahan yang ditandai oleh suatu hubungan yang memberikan banyak peluang

untuk kepuasan kebutuhan dasar manusia seperti cinta, persahabatan dan ekspresi

seksual dalam hubungan peran bersama menurut Kumar (dalam Chopra, 2008).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Kazemi dan Nikmanesh (2011)

menemukan bahwa penyesuaian pernikahan lebih tinggi dilaporkan pada laki-laki

daripada wanita, hal tersebut dapat terjadi karena posisi dominan laki-laki dalam

hubungan pernikahan dan mungkin disebabkan oleh karakteristik emosional

wanita.

Landis (dalam Bharambe, 2013) menjelaskan bahwa pernikahan dan

keluarga bukanlah pilihan, itu adalah hal yang diperlukan, mereka memenuhi

kebutuhan terdalam. Pernikahan memberi seseorang kesempatan untuk kepuasan

aman dan terlindungi dari kebutuhannya akan persahabatan, kasih sayang, dan

Page 33: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

17

ekspresi seksual. Ini melibatkan jenis hubungan emosional yang paling intim

antara dua individu.

Penyesuaian pernikahan sebenarnya adalah penyesuaian untuk beberapa hal

penting dalam kehidupan.Pasangan yang disesuaikan dengan baik memiliki

konsensus tentang masalah keuangan dan yang paling penting bagaimana

berurusan dengan mertua.Pasangan harus mengubah preferensi, minat, dan tujuan

hidupnya.Mereka berbagi cinta, dan saling memberi kepercayaan.Serta sebagai

hasil dari penyesuaian ini mereka mengurangi atau berhenti mengeluh tentang

pernikahan mereka menurut Burgess & Locke (dalam Jalil & Muazam, 2013)

Penelitian ini memakai definisi Kumar (dalam Chopra, 2008). Penyesuaian

pernikahan adalah kemampuan individu dalam menyesuaikan pernikahan yang

ditandai oleh suatu hubungan yang memberikan banyak peluang untuk kepuasan

kebutuhan dasar manusia seperti cinta, persahabatan dan ekspresi seksual dalam

hubungan peran bersama menurut Kumar (dalam Chopra, 2008).

2.1.2 Dimensi Penyesuaian Pernikahan

Penyesuaian pernikahan bisa dilihat dari beberapa aspek menurut Kumar

&Rohatgi (dalam Chopra, 2008).

1. Seksual

Seksual dalam penyesuaian pernikahan adalah tentang kebutuhan dan kepuasan

seksual kedua pasangan.

2. Sosial

Page 34: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

18

Sosial dalam penyesuaian pernikahan ialah tanggung jawab keluarga dan sosial

secara bersama yang dilakukan oleh pasangan, berkontribusi pada penyesuaian

pernikahan.

3. Emosional

Emosional dalam penyesuaian pernikahan ialah ikatan emosional antara pasangan.

Penyesuaian pernikahan bisa dilihat dari beberapa aspek dalam

(Spanier,1976) :

1.Konsensus suami dan istri (dyadic consensus),

Konsensus suami istri merupa¬kan tingkat kesepahaman antar pasangan

dalam hubungan pernikahan, seperti dalam pengambilan keputusan, nilai-nilai

yang di¬yakini, dan ekpresi kasih sayang.

2.Kepuasan suami dan istri (dyadic satisfaction)

Kepuasan suami istri merupakan tingkat kepua¬san dalam hubungan

pernikahan, yang bisa dilihat dari stabilitas dan konflik yang terjadi.

3.Kekompakan suami dan istri (dyadic cohesion)

Kekompakan suami istri merupakan kebersamaan atau kedekatan yang bisa

dilihat dari seberapa banyak pasangan melakukan berbagai kegiatan secara

bersama-sama dan menikmati kebersamaan yang ada.

4.Ekspresi perasaan (affective expression)

Ekspresi perasaan adalah bagaimana pasangan mengungkapkan perasaannya

masing-masing. Bagaimana pasangan satu sama lain menunjukan rasa kasih

sayangnya.

Page 35: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

19

Pada penelitian ini menggunakan dimensi penyesuaian pernikahan yang

dikemukakan oleh Kumar (dalam Chopra, 2008).

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Pernikahan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian pernikahan

berdasarkan hasil penelitian-penelitian, seperti berikut ini :

1. Efektivitas Komunikasi

Penelitian sebelumnya telah menekankan perbedaan budaya dan kurangnya

efektivitas dalam komunikasi menjadi faktor yang sangat penting dalam

mempengaruhi penyesuaian pernikahan internasional,sehingga komunikasi positif

pengaruhnya terhadap penyesuaian pernikahan (Chang & Shin, 2012).

2. Empati Pasangan

Mc Donald, et.al. (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Effects of Religiosity,

Forgiveness, and Spousal Empathy on Marital Adjustmentjuga memberikan bukti

bahwa empati pasangan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi adanya

penyesuaian pernikahan.

3. Pengalaman Keluarga dan Dukungan Suami

Studi yang dilakukan oleh Lashari (2016) tentang Environmental And Personal

Factors As Predictors Of Marital Adjustment- An Investigation In Pakistani

Context menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara pengalaman dengan

keluarga suami dan dukungan suami terhadap penyesuaian pernikahan.

Page 36: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

20

4. Kecerdasan Emosi

Pada penelitian yang dilakukan Jalil & Muazam (2013) Emotional Intelligence

juga menjadi prediktor penyesuaian pernikahan bahwa kecerdasan emosi menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi penyesuaian pernikahan.

5. Kepuasan Seksual

Pada penelitian yang dilakukan oleh Kazemi dan Nikmanesh (2011) yang

berjudul Pedictor of Marital Adjustment : The Communication Skills and Sexual

Satisfaction menunjukan bahwa kepuasan seksual merupakan prediktor signifikan

yang dapat memprediksi penyesuaian pernikahan.

6. Resiliensi &Problem Solving Skills

Pada penelitian yang dilakukan oleh Serpen & Mackan (2017) yang berjudul The

Effect Of Problem Solving Skills And Resilience To The Marital Adjustment In

Old Ages menunjukan bahwa keterampilan mengatasi masalah dan resiliensi

memiliki pengaruh terhadap penyesuaian pernikahan.

7. Role Values & Social Support

Role values dan social support dapat memprediksi penyesuaian pernikahan sesuai

dengan temuan Abdullah Mert (2018) yang berjudul The Predictive Role of

Values and Perceived Social Support Variables in Marital Adjustment.

8. Pengaturan Keuangan & Keterlibatan Kerja

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ebenuwa (2011) yang berjudul

Environmental Factors as Predictors of Marital Adjustment among Married

Persons in Delta State of Nigeriamenunjukan bahwa pengaturan keuangan dan

Page 37: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

21

keterlibatan kerja menjadi faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian

pernikahan.

9. Self Esteem

Penelitian yang dilakukan oleh Anusree (2018) yang berjudul Self Esteem and

Marital Adjustment among Middle Aged Couples menunjukan bahwa self

esteemdan penyesuaian pernikahan memiliki hubungan yang signifikan.

10. Self Compassion

Pada penelitian yang dilakukan oleh Bibi et.al.(2017) yang berjudul Effect of

Self-Compassion on the Marital Adjustment of Pakistani Adults menunjukan

bahwa variabel Self Compassion menjadi pengaruh yang signifikan terhadap

penyesuaian pernikahan.

11. Durasi Pernikahan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Durguta& Kisa (2018) menunjukan bahwa

durasi penikahan berhubungan secara positif terhadap penyesuaian pernikahan.

Seseorang yang memiliki durasi pernikahan yang sudah lama akan semakin baik

dalam meningkatkan penyesuaian pernikahan.

12. Usia Saat Menikah

Faktor usiasaat menikah juga berperan andil dalam kehidupan penikahan untuk

penyesuaian pernikahan, hal ini tebukti dalam penelitian Yizengaw, Kibret,

Gebiresilus, dan Sewasew (2014) yang menyatakan bahwa ada pengaruh usia saat

menikah yang signifikan terhadap penyesuaian pernikahan.

Faktor empati pasangan, kecerdasan emosi, self compassion, durasi pernikahan

& usia saat menikah merupakan faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Page 38: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

22

2.1.4 Pengukuran Penyesuaian Pernikahan

Berikut adalah insturmen-instrumen yang mengukur penyesuaian penikahan :

1. Marital Adjustment Test( MAT ). Marital Adjustment Test ialah alat ukur

untuk penyesuaian pernikahan yang dikembangkan oleh Locke &Wallace

(1959). Skala 15-item yang mengukur kepuasan pernikahan ini memiliki

reliabilitas sebesar 0.90.

2. Dyadic adjustment scale (DAS). Alat ukur ini dikembangkan oleh Spanier,

yang berisi 32 Item serta memiliki reliabilitas sebesar 0.90, alat ukur ini

digunakan untuk mengukur kualitas pernikahan dan hubungan diadik

lainnya.

3. Marital Adjustment Questionnaire (MAQ) yang disusun oleh Kumar &

Rohatgi tahun 1976 dibuat berdasarkan 3 dimensi : seksual, sosial, dan

komunikasi. Terdiri dari 25 item yang memiliki alternatif jawaban ya atau

tidak, serta memiliki Koefisien validitas dan reliabilitasnya telah0,71 dan

0,70 (Split Half) dan 0,84 (Test Retest).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan Marital Adjustment

Questionnaire (MAQ) sebagai alat ukur penyesuaian pernikahan.Marital

Adjustment Questionnaire (MAQ) dibuat oleh Kumar & Rohatgi, tidak

hanya diperuntukan oleh pasangan, tetapi juga dapat digunakan oleh salah

satunya.

Page 39: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

23

2. 2 Kecerdasan Emosi

2.2.1 Definisi Kecerdasan Emosi

Kecerdasan Emosi merupakan sejumlah keterampilan memproses informasi yang

berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri sendiri dan orang

lain, dapat mengatur emosi secara efektif serta kemampuan mengelola perasaan

untuk memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan kehidupan. Salovey dan

Mayer tahun (1990).

Definisi kecerdasan emosi menurut Baron (2007) adalah bagian yang

melintang emosional dan sosial yang saling terkait kompetensi, keterampilan dan

fasilitator itu menentukan seberapa efektif kita memahami dan mengekspresikan

diri kita, memahami orang lain dan berhubungan dengan mereka, dan mengatasi

setiap hari tuntutan. Emosional dan sosial kompetensi, keterampilan dan fasilitator

dimaksud dalam konseptualisasi ini termasuk berikut lima meta-faktor: (a)

kemampuan untuk menyadari dan memahami emosi dan mengungkapkan

perasaan (b) kemampuan untuk memahami bagaimana orang lain merasakan dan

berhubungan dengan mereka (c) kemampuan untuk mengelola dan mengendalikan

emosi (d) kemampuan untuk mengelola perubahan, beradaptasi dan memecahkan

masalah pribadi dan sifat interpersonal, dan (e) kemampuan untuk menghasilkan

pengaruh positif agar menjadi motivasi diri yang cukup untuk dicapai tujuan

pribadi dan mengaktualisasikan potensi seseorang.

Pada definisi kecerdasan emosi dalam penelitian ini menggunakan definsi teori

dari Salovey & Mayer (1990) yang mendefinisikan kecerdasan Emosi sebagai

sejumlah keterampilan memproses informasi yang berhubungan dengan

Page 40: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

24

keakuratan penilaian tentang emosi diri sendiri dan orang lain, dapat mengatur

emosi secara efektif serta kemampuan mengelola perasaan untuk memotivasi,

merencanakan, dan meraih tujuan kehidupan.

2.2.2 Dimensi Kecerdasan Emosi

Berikut ini adalah dimensi-dimensi dalam kecerdasan emosi yang di kemukakan

oleh Salovey & Mayer (1990):

a. Pengungkapan emosi

Pengungkapan emosi adalah kemampuan seseorang dalam menilai emosi diri

mereka dan dapat mengungkapkan secara verbal dan non verbal, selain itu mereka

mampu menilai atau merasakan persepsi emosi orang secara verbal atau non

verbal. Keterampilan ini memungkinkan individu untuk mengukur secara akurat

respon afektif pada orang lain dan memilih perilaku adaptif sosial sebagai

respons. Individu-individu seperti itu harus dianggap sebagai orang yang tulus dan

hangat oleh orang lain, sementara orang-orang yang tidak memiliki keterampilan

ini akan tampak tidak peduli dan tidak sopan.

b. Pengaturan emosi

Pengaturan emosi adalah mereka yang dapat mengatur emosi dalam diri mereka

sendiri dan orang lain sehingga meningkatkan suasana hati mereka dan orang lain.

Pengaturan emosi dapat membuat keadaan mood yang lebih adaptif dan

menguatkan.Sebagian besar penelitian dalam ranah ini lebih memperhatikan

suasana hati daripada emosi.Suasana hati, meskipun kurang intens dan umumnya

lebih tahan lama daripada emosi, harus diatur dan dikelola secara efektif oleh

individu dengan keterampilan yang cerdas secara emosional.

Page 41: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

25

c. Penggunaan emosi

Penggunaan emosi adalah kemampuan mereka untuk mengendalikan emosi

mereka sendiri untuk memecahkan masalah.Suasana hati dan emosi

mempengaruhi beberapa komponen dan strategi yang terlibat dalam pemecahan

masalah.Individu juga berbeda dalam kemampuan mereka untuk mengendalikan

emosi mereka sendiri untuk memecahkan masalah.

Bar-On (2006) membagi keceerdasan emosi dalam lima kemampuan pokok :

1. Kemampuan intrapersonal meliputi :

a) Self Regard: untuk melihat, memahami dan menerima diri secara

akurat.

b) Emotional Self-Awareness: kemampuan untuk menyadari dan

memahami emosi seseorang.

c) Assertivenes: kemampuan untuk mengekspresikan emosi

seseorang dan diri sendiri secara efektif dan konstruktif.

d) Independence: kemampuan untuk menjadi mandiri dan

bebas dari ketergantungan emosional pada orang lain

e) Self -actualization: kemampuan utuk berusaha mencapai tujuan

pribadi dan mengaktualisasikan potensi seseorang .

2. Kemampuan interpersonal

a) Empathy: Untuk menyadari dan memahami perasaan orang lain

b) Social Responbility: Untuk mengidentifikasi dengan

kelompok sosial seseorang dan bekerja sama dengan orang lain

Page 42: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

26

c) Interpersonal Relationship: Untuk membangun hubungan

yang saling memuaskan dan berhubungan baik dengan orang

lain

3. Kemampuan menangani stress

a) Stress tolerance: kemampuan untuk mengelola emosi secara

efektif dan konstruktif

b) Impulse control: kemampuan u ntuk mengendalikan emosi

secara efektif dan konstruktif

4. Kemampuan penyesuaian diri.

a) Realitas Testing: kemampuan memvalidasi perasaan seseorang

dengan obyektif dan berpikir dengan realitas

b) Flexibility: kemampuan beradaptasi dan menyesuaikan

perasaan seseorang dan berpikir dengan situasi baru

c) Problem Solving : secara efektif memecahkan masalah yang

bersifat pribadi dan interpersonal

5. Kemampuan mengatur susana hati

a) Optimism: kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan

bersikap positif

b) Happiness: kemampuan untuk merasa puas dengan diri sendiri ,

orang lain dan kehidupan pada umumnya

Pada penelitian ini menggunakan dimensi kecerdasan emosi yang dikemukakan

oleh Salovey & Mayer (1990).

Page 43: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

27

2.2.3 Pengukuran Kecerdasan Emosi

Terdapat beberapa instrumen yang mengukur kecerdasan emosi dari para tokoh

terkemuka, diantaranya :

1. Emotional Compentence Inventory (ECI). Emotional Compentence

Inventory adalah alat 360 derajat yang dirancang untuk menilai

kompetensi emosional individu danorganisasi. Ini didasarkan pada

kompetensi emosional yang diidentifikasi oleh Dr. Daniel Goleman dalam

bekerja dengan Emotional Intelligence (1998), dan kompetensi dari Hay /

McBer’s Generic Competency Dictionary (1996) serta Kuesioner Self-

Assessment Dr. Richard Boyatzis (SAQ).

2. Emotional Quotient Inventory (EQI). Alat ukur ini dikembangkan untuk

menilai model kecerdasan emosional-sosial Bar-On. EQ-i 2.0 adalah self

reportyang dirancang untuk mengukur sejumlah konstruksi yang terkait

dengan kecerdasan emosi.

3. Assesing Emotional Scale (AES) merupakan alat ukur yang dibuat oleh

Schutee, et.al. (1998) berdasarkan teori Salovey & Mayer (1990) untuk

mengukur kecerdasan emosi, terdiri dari 33 item dari 3 dimensi

(pengungkapan emosi, pengaturan emosi, dan penggunaan emosi).

Reliabilitas alat ukur ini adalah 0.91

Berdasarkan ketiga alat ukur ini peneliti menggunakanAssesing Emotional Scale

(AES) sebagai alat ukur kecerdasan emosi.Assesing Emotional Scale (AES) dibuat

oleh Schutee tahun 1998, dikarenakan memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu

sebesar 0.91.

Page 44: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

28

2.3 Empati Pasangan

2.3.1 Definisi Empati Pasangan

Eisenberg (2000) telah mendefinisikan empati sebagai respons afektif

yang berasal dari keprihatinan atau pemahaman tentang keadaan atau kondisi

emosional seseorang dan kesamaan tentang yang dirasakan orang lain atau yang

diharapkan untuk dirasakan.

Hoffman (2001) menyatakan bahwa empati dapat digambarkan sebagai

respon afektif yang sesuai untuk situasi individu lainnya daripada diri

sendiri.Lebih jauh, Empati telah dideskripsikan sebagai proses memahami

pengalaman subyektif seseorang dengan membagikan pengalaman itu melalui

observasi(Ioannidou & Konstantikaki, 2008).

Empati adalah komponen penting dari kognisi sosial yang berkontribusi

pada kemampuan seseorang untuk memahami dan merespons secara adaptif

terhadap emosi orang lain, berhasil dalam komunikasi emosional, dan

mempromosikan perilaku prososial (Spreng, McKinnon, Mar & Levine, 2009)

Empati adalah faktor yang menarik individu untuk membantu profesi dan

memainkan peran penting dalam memahami nuansa pengalaman orang lain.

Empati adalah kemampuan kompleks yang memungkinkan individu untuk

memahami dan merasakan keadaan emosional orang lain, menghasilkan perilaku

yang penuh kasih sayang. Empati membutuhkan kapasitas kognitif, emosional,

perilaku, dan moral untuk memahami dan merespons penderitaan orang lain

(Riess, 2017)

Page 45: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

29

Davis (1983) menyatakan bahwa empati adalah mengacu pada reaksi satu

individu terhadap pengalaman yang diamati orang lain. Plank, Minton dan Reid

(1996) yang mendefinisikan empati sebagai persepsi individu bahwa orang lain

menunjukkan kalau dia merasakan dan memahami situasi individu lain.Pada

penelitian ini penulis memakai definisi empati yang dikemukakan oleh Plank,

et.al. (1996). Plank, Minton dan Reid (1996) yang menjelaskan bahwa empati

ialah persepsi individu bahwa orang lain menunjukkan kalau dia merasakan dan

memahami situasi individu lain

2.3.2 Dimensi Empati Pasangan

Berikut ini adalah dimensi dari empati berdasarkan teori dari Plank, et.al (dalam

Delpechitre, 2013) :

1. Empati Kognitif

Empati kognitif didefinisikan sebagai pemahaman intelektual dalam situasi orang

lain.

2. Empati Afektif

Empati afektif adalah sebagai tanggapan emosional perwakilan terhadap

pengalaman emosional yang dirasakan orang lain.

Menurut Davis (1980) empati memiliki empat aspek, seperti berikut ini :

1. Perspective Taking

Kemampuan seseorang untuk memahami perspektif atau sudut pandang

dari orang lain.

Page 46: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

30

2. Fantasy

Perilaku yang menunjukkan seseorang untuk mengidentifikasi secara kuat

karakter fiktif dalam buku, film, atau drama.

3. Emphatic Concern

Kemampuan seseorang untuk mengalami perasaan hangat, kasih sayang,

dan perhatian terhadap orang lain yang sedang mengalami kesulitan.

4. Personal Distress

Perilaku yang mengindikasikan bahwa seseorang mengalami perasaan

ketidaknyamanan dan kecemasan ketika menyaksikan kesulitan yang

dihadapi oleh orang lain.

Pada penelitian ini menggunakan dimensi empati yang dikemukakakn oleh Plank,

et.al (dalam Delpechitre, 2013).

2.3.3 Pengukuran Empati Pasangan

Berikut adalah beberapa pengukuran yang dibuat oleh berbagai tokoh dalam

bidang psikologi, alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur empati dari

pasangan.

1. Spousal Emphaty Scale merupakan alat ukur yang diadaptasi oleh

McDonald, et.al. (2018) berdasarkan alat ukur Emphaty

SalespersonScaleyang dibuat oleh Plank et.al (1996). Alat ukur ini terdiri

dari 8 item yang dibuat dari dua dimensi, yaitu : kognitif dan afektif. Mc

Donald, et.al. (2018) mengadaptasi alat ukur ini agar dapat digunakan

untuk mengukur empati pasangan, dan reliabilitasnya adalah 0.89.

Page 47: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

31

2. Interpersonal Reactivity Index (IRI) merupakan alat ukur yang dibuat oleh

Davis (1983) untuk mengukur empati yang bersifat multidimensional

terdiri dari 28 item yang disusun berdasarkan 4 komponen dari empati ,

yaitu : perspective taking, fantasy, emphatic concern, dan personal

distress.

Pada penelitian ini Spousal Emphaty Scale merupakan alat ukur yang

digunakan sebagai alat ukur empati pasangan yang dibuat oleh McDonald,

et.al. (2018).

2.4.Self Compassion

2.4.1 Definsi Self Compassion

Belas kasih diri melibatkan bersikap baik pada diri sendiri ketika menghadapi

ketidakmampuan pribadi atau situasi sulit, menganggap ketidaksempurnaan hidup

adalah hal kemanusiaan yang umum, dan memperhatikan emosi negatif sehingga

tidak memendam atau merenungkannya(Neff &Beretvas, 2013).

Orang yang belas kasih kepada diri sendiri ialah ia yang mampu menerima

penderitaan dan kehilangan, membiarkan diri mereka untuk tidak menghakimi

tentang penilaian diri yang mendalamdengan memberikan kehangatan dan

kebaikan pada diri mereka sendiri (Shapira&Mongrain, 2010).

Definisi self compassion sendiri, selain itu, tidak dibedakan dari definisi belas

kasih yang lebih umum. Kasih sayang melibatkan keterbukaan dan tergerak oleh

penderitaan orang lain, sehingga yang ingin meringankan penderitaan mereka. Ini

juga melibatkan menawarkan kesabaran, kebaikan dan pemahaman non-

Page 48: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

32

penghakiman lainnya, mengakui bahwa semua manusia tidak sempurna dan

membuat kesalahan. Demikian pula, rasa kasihan diri melibatkan keterbukaan dan

bergerak oleh penderitaan sendiri, mengalami perasaan peduli dan kebaikan

terhadap diri sendiri, mengambil pemahaman, sikap tidak menghakimi terhadap

kekurangan dan kegagalan seseorang, dan mengakui bahwa pengalamannya

sendiri adalah bagian dari pengalaman manusia yang sama (Neff, 2003).

Pada penelitian ini memakai definisi self compassion dari Neff (2003), lebih jauh

lagi Neff &Beretvas (2013) menjalskan belas kasih diri melibatkan bersikap baik

pada diri sendiri ketika menghadapi ketidakmampuan pribadi atau situasi sulit,

menganggap ketidaksempurnaan hidup adalah hal kemanusiaan yang umum, dan

memperhatikan emosi negatif sehingga tidak memendam atau merenungkannya.

2.4.2 Dimensi Self Compassion

Self-compassion dapat dipahami melalui beberapa komponen yang dikembangkan

oleh Neff (dalam Hidayati, 2015), yaitu:

1. Self kindness (kebaikan diri) merupakan komponen yang menerangkan

seberapa jauh seseorang dapat memahami dan memaknai kegagalannya.

Self kindness berisi afirmasi bahwa diri pantas mendapatkan cinta,

kebahagiaan,dan kasih sayang walaupun dalam kondisi terburuk sehingga

tercipta kenyamanan bagi diri sendiri. Self kindness bertolak belakang

dengan self judgment, yang berisi sikap permusuhan, rendah diri dan kritik

terhadap diri sendiri.

2. Common humanity (sifat manusiawi) merupakan komponen tentang

seberapa banyak seseorang mampu menghargai pemikiran, perasaan dan

Page 49: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

33

tingkah laku orang lain yang beragam. Melalui common humanity

seseorang akan mampu melihat sebuah kegagalan atau masalah dari sudut

pandang yang lebih luas sehingga mampu memahami bahwa peristiwa

yang sedang dialaminya tersebut terjadi bukan semata-mata karena

kesalahanya sendiri melainkan memang hal yang sudah sewajarnya terjadi.

Common humanity berkebalikan dengan isolasi diri. Ketika seseorang

mengalami kegagalan, biasanya dia akan merasa hanya dirinya saja di

dunia ini yang mengalami kondisi tersebut dan merasa harus bertanggung

jawab sendirian. Akibatnya muncul perasaan malu dan berusaha

mengisolasi diri Hidayati & Maharani (dalam Hidayati, 2015).

3. Mindfulness (kesadaran penuh atas situasi saat ini) merupakan kemampuan

menyeimbangkan pikiran ketika dalam situasi yang menekan atau

menimbulkan penderitaan. Konsep dasar mindfullness adalah melihat

segala sesuatu seperti apa adanya dalam artian tidak dilebih-lebihkan atau

dikurangi sehingga mampu menghasilkan respon yang benar-benar

obyektif dan efektif. Mindfulness bertolak belakang dengan over

identification, berupa hilangnya kontrol atas emosi.

2.4.3 Pengukuran Self Compassion

1. Self Compassion Scale (SCS) merupakan alat ukur yang dibuat oleh Neff

(2003) yang terdiri dari 26 items yang mengukur 6 dimensi dari self

compassion, memiliki reliabilitas sebesar 0.93.

Page 50: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

34

2. Self-Compassion Scale–Short Form (SCS–SF) Raes, Pommier, Neff &

Gucht (2011) membuat versi short dari Self Compassion Scale sebanyak

12 item dan hasil cronbach's alpha ≥ 0.86.

3. Compassion Scale (CS) disusun oleh Martins(2013) berisi 10 item yang

mengukur lima sisi Compassion: kedermawanan, keramahan, objektivitas,

dan toleransilintas jejaring sosial dan hubungan. Alat ukur ini memiliki

reliabilitas sebesar 0.82.

Pada penelitian ini untuk mengukur self compassionpenulis menggunakan

Self-Compassion Scale–Short Form (SCS–SF) yang dibuat tahun 2011, alat

ukur ini lebih efisien dikarenakan hanya terdiri dari 12 item dibandingkan

dengan versi panjangnya sebanyak 24 item, sehingga hal tersebut dapat

meminimalisir waktu pengisian kuesioner oleh responden pada penelitian ini.

2.5 Durasi pernikahan

Igbo, Grace & Christiana (2015) menyatakan bahwa Durasi pernikahan mengacu

pada interval waktu antara hari, bulan dan tahun pernikahan hingga saat ini.

Dalam daftar istilah statistik tahun 2006 menegaskan bahwa durasi pernikahan

sering dinyatakan dalam tahun-tahun yang telah dilewati bersama (Igbo, Grace &

Christiana, 2015)

2.6 Usia Saat Menikah

Measure Evaluation yang berjudul Family Planning and Reproductive Health

Indicators Database menyatakan definsi dari usia saat menikah adalah usia rata-

Page 51: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

35

rata di tahun-tahun ketika wanita berusia 15 hingga 49 tahun pertama menikah

atau hidup dengan pasangan suka sama suka.

2.7 Pernikahan Beda Budaya

Pernikahan beda budaya didefinisikan oleh Ho (dalam Waldman & Rubalcava,

2005) mengacu pada pernikahan antara pasangan dari berbagai ras, budaya,

nasional atau agama. Peran budaya dalam perkembangan manusia sedemikian

rupa sehingga individu-individu dari semua budaya akan cenderung menganggap

bahwa nilai-nilai budaya mereka yang paling benar. Pasangan antar budaya tentu

akan membawa perbedaan budaya saat berada dalam kehidupan pernikahan

mereka (Waldman & Rubalcava, 2005).

2.8 Kerangka Berpikir

Memilih siapa yang akan menjadi pendamping kita adalah keputusan yang

harus dipikirkan secara matang, karena dia akan menjadi pendamping seumur

hidup dan itu dianggap sebagai pencapaian pribadi. Pernikahan melibatkan daya

tarik emosional, cinta, kebahagiaan dan ciptaan keluarga sebagaimana yang

dinyatakan olehHashmi, Khurshid & Hassan (dalam Al Fazari& Amir, 2017).

Banyaknya budaya yang ada di Indonesia menghasilkan pernikahan beda budaya

yang meningkat dapat dilihat dari maraknya komunitas-komunitas pernikahan

campur yang ada di Indonesia, seperti komunitas PerCa (Perkawinan Campur) dan

Serikandi.

Setiap individu dalam pernikahan lintas budaya terdapat nilai-nilai dan

keyakinan keluarga yang berbeda serta gaya komunikasi yang berbeda dan tidak

Page 52: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

36

seimbang dalam pandangan perbedaan budaya mereka, yang menjadikan hal

tersebut sebagai sumber stres (Bustanmante, et.al., 2011). Temuan ini mendukung

teori bahwa pasangan dari budaya yang sama dapat lebih memahami perilaku

mereka dan sikap pasangan, yang menyebabkan lebih sedikit konflik dalam

kehidupan pernikahan mereka daripada yang terjadi pada pasangan beda budaya.

Perbedaan dalam sistem nilai kesenjangan usia antara ritual pernikahan

keluarga internasional atau harapan peran keluarga karena perbedaan budaya

membuat mereka sulit untuk melakukannya penyesuaian yang diperlukan untuk

mempertahankan pernikahan mereka (Chang&Shin, 2012).

Penyesuaian pernikahan dianggap sebagai konstruksi penting dan telah banyak

menjadi bahan penelitian sebagai konstruk psikologis.Penyesuaian pernikahan

biasanya mengarah pada kepuasan dan kebahagiaan hidup.Terbukti bahwa,

penyesuaian pernikahan memiliki hubungan positif dengan kepuasan hidup

Arshad, Mohsin & Mahmood (dalam Al Fazari & Amir, 2017).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian pernikahan,

seperti studi yang dilakukan oleh Lashari (2016) tentang Environmental and

Personal Factors as Predictors of Marital Adjustment- An Investigation in

Pakistani Context menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara

pengalaman dengan keluarga suami dan dukungan suami terhadap penyesuaian

pernikahan. Kemudian empati pasangan juga berpengaruh terhadap penyesuaian

pernikahan, didukung dari hasil peneltian Mc Donald et.al. (2018). Penelitian

Chang & Shin (2012) mengenai Marital Adjustment Factors For International

Marriages In South Korea menunjukan pola kepribadian individu dan efektivitas

Page 53: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

37

komunikasi memiliki efek signifikan pada penyesuaian pernikahan. kecerdasan

emosi juga menjadi prediktor penyesuaian pernikahan pada penelitian yang

dilakukan Jalil & Muazam (2013) Pada penelitian yang dilakukan oleh Bibi et.al.

(2017) yang berjudul Effect of Self-Compassion on the Marital Adjustment of

Pakistani Adults menunjukan bahwa variabel self compassion menjadi pengaruh

yang signifikan terhadap penyesuaian pernikahan. Pada penelitian yang dilakukan

oleh Durgut & Kisa (2018) menunjukan bahwa durasi penikahan berhubungan

secara positif terhadap penyesuaian pernikahan.Yizengaw, Kibret, Gebiresilus,

dan Sewasew (2014) menyatakan bahwa ada pengaruh usia saat menikah terhadap

penyesuaian pernikahan.

Orang yang cerdas secara emosional lebih mampu menangani masalah

pernikahan mereka (Jalil & Muazam, 2013)sehingga mereka dapat

mempertahankan hubungan mereka. Joshi dan Thingujam (2009) juga melaporkan

temuan yang sama dalam penelitian mereka bahwa pasangan yang cerdas secara

emosional dapat menjadi lebih baik menangani kehidupan pernikahan mereka.

Kemampuan mereka untuk secara efektif menghadapi emosi mereka sendiri dan

orang lain membuat mereka mampu mengelola konflik mereka, dan dengan

“memanfaatkan emosi ”mereka dapat menciptakan kebahagiaan bagi pasangan

mereka, sehingga kecerdasan emosional membantu dalam membuat penyesuaian

dalam hubungan pernikahan (Jalil & Muazam, 2013).

Empati pasangan yang diberikan dari pasangan berupa pemahaman dan

pengertian akan apa yang dibutuhkan oleh seseorang membuat hubungan tersebut

mampu memiliki hubungan yang positif sehingga menghasilkan penyesuaian

Page 54: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

38

pernikahan yang baik pada pasangan beda budaya. Empati pasangan yang

diberikan pada pasangan membuat seseorang akan merasakan bahwa pasangannya

sangat memahami dan merasakan apa yang ia rasakan, sehingga keduanya dapat

menghasilkan hubungan yang positif untuk mencapai penyesuaian pernikahan

yang baik. Mc Donald et.al.(2018) mengatakan bahwa wanita Eropa-Amerika

yang menganggap pasangan mereka memiliki empati tampaknya lebih mudah

untuk bertahan terhadap kemungkinan efek negatif dalam pernikahan daripada

wanita yang menganggap pasangan mereka kurang empati.Sehingga empati

pasangan dapat berkontribusi besar dalam kehidupan pernikahan, terutama dalam

penyesuaian pernikahan.

Self compassion yang dimiliki oleh setiap individu dalam pasangan

diyakini akan membuat pasangan tersebut lebih mudah dalam pelaksanaan

penyesuaian pernikahan, karena ketika pasangan tersebut mengalami masalah,

mereka tidak kehilangan kontrol atas emosi mereka, mereka juga mampu melihat

dalam perspektif yang luas sehingga ketika mereka dihadapkan dengan suatu

permasalahan yang mengancam hubungan mereka, mereka tetap dapat

melewatinya dengan baik dengan modal self compassion yang tertanam dalam diri

mereka. Karena seseorang yang memiliki self compassion atau belas kasih pada

dirinya membuat ia mudah dalam menjalani hubungan sosial, dan mencapai

kebahagian hidup, Self compassion datang membantu meningkatkan dan

meningkatkan hubungan interpersonal termasuk hubungan pernikahan (Bibi et.al,

2017).

Page 55: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

39

Pasangan yang kurang berpengalaman dalam pernikahan adalah hal baru

untuk satu sama lain, keduanya berasal dari lingkungan yang berbeda. Mereka

memiliki sikap, kesukaan, hobi, pemikiran, dan lain-lain yang berbeda. Mereka

mencoba memperjelas sesuatu atau beberapa hal satu sama lain. Sehingga hal

tersebut menyebabkan mereka kurang dalam penyesuaiannya dibandingkan

dengan mereka yang memiliki pengalaman pernikahan yang lebih (Bharambe &

Baviskar, 2013). Seseorang yang memiliki durasi pernikahan yang sudah lama

akan semakin baik dalam meningkatkan penyesuaian pernikahan, karena dengan

banyaknya waktu yang dilalui bersama pasangan dapat digunakan untuk mengenal

lebih jauh dan saling memahami satu sama lain sehingga memudahkan untuk

penyesuaian pernikahan mereka.

Variabel usiasaat menikah terhadap penyesuaian pernikahan juga

memiliki pengaruh yang penting (Yizengaw, Kibret, Gebiresilus, dan Sewasew,

2014) dikarenakan usia saat menikah lebih tinggi, tingkat penyesuaian pernikahan

pasangan menjadi lebih tinggi dan sebaliknya.

Page 56: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

40

Kecerdasan Emosi

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.9 Hipotesis Penelitian

2.9.1 Hipotesis Mayor

Ha : Ada Pengaruh empati pasangan, pengungkapan emosi, pengaturan emosi,

penggunaan emosi, self compassion, durasi pernikahan, usia saat menikah

terhadap penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda

budaya.

2.9.2 Hipotesis Minor

Ha1: Ada pengaruh pengungkapan emosi terhadap penyesuaian pernikahan pada

wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

Pengungkapan Emosi

x1 Pengaturan Emosi

Penggunaan Emosi

Penyesuaian Pernikahan

Self Compassion

Durasi Pernikahan

Empati Pasangan

Usia

Page 57: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

41

Ha2 : Ada pengaruh pengaturan emosi terhadap penyesuaian pernikahan pada

wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

Ha3 : Ada pengaruh penggunaan emosi terhadap penyesuaian pernikahan pada

wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

Ha4 : Ada pengaruh empati pasangan terhadap penyesuaian pernikahan pada

wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

Ha5 : Ada pengaruh self compassion terhadap penyesuaian pernikahan pada wanita

yang memiliki pasangan beda budaya.

Ha6 : Ada pengaruh durasi pernikahan terhadap penyesuaian pernikahan pada

wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

Ha7 : Ada pengaruh usiasaat menikah terhadap penyesuaian pernikahan pada

wanita yang memiliki pasangan beda budaya.

Page 58: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah wanita yang berkewarganegaraan Indonesia

yang sudah menikah, suaminya merupakan seseorang yang berbeda budaya, serta

suami masih hidup/bersama.

3.1.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seorang wanita yang sudah menikah dan

memiliki pasangan beda budaya. Banyaknya sampel yang ada dalam penelitian

ini ialah 227 orang.

3.1.3 Teknik Pengambilan Sampel

Selama hampir empat bulan penulis menyebar kuesioner secara online

maupun offline, didapatkan hasil secara onlinesebanyak 211 responden dan secara

offline terdapat 16 responden, dikarenakan terdapat 7 responden yang asal dirinya

dan suami berasal dari budaya yang sama sehingga tujuh responden tersebut tidak

sesuai pada kriteria penelitian ini sehingga perlu didrop dan tidak diikutsertakan

dalam penelitian, kemudian, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menjadi 220 orang. Teknik pengambilan data pada penelitian ini merupakan non-

probability samplingjenis purposive sampling dimana pengambilan data diambil

Page 59: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

43

kepada yang sesuai dalam objek penelitian dengan pertimbangan tertentu dengan

kriteria :

a. Seorang wanita.

b. Memiliki pasangan beda budaya.

c. Usia>18 tahun.

d. Seorang WNI (Warga Negara Indonesia).

3. 2 Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel pada penelitian ini merupakan Independent variable (variabel bebas) dan

dependent variable (variabel terikat). Penyesuaian Pernikahan sebagai dependent

variable (variabel terikat) dan kecerdasan emosi, empati pasangan, self

compassion, durasi pernikahan dan usia saat menikah sebagai Independent

variable (variabel bebas) yang menjadi variabel penelitian ini. Berikut definsi

operasional dari variabel-variabel penelitian yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Penyesuaian pernikahan merupakan kemampuan seseorang dalam

menyesuaikan dirinya dengan pasangan mengenai masalah seksual, cinta

dan persahabatan pada hubungan pernikahan menurut Kumar (dalam

Chopra, 2008).

2. Kecerdasan Emosi merupakan sejumlah keterampilan memproses

informasi yang berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi

diri sendiri dan orang lain, dapat mengatur emosi secara efektif serta

Page 60: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

44

kemampuan mengelola perasaan untuk memotivasi, merencanakan, dan

meraih tujuan kehidupan (Salovey & Mayer, 1990), menurut Salovey &

Mayer (1990) kecerdasan emosi terdiri dari tiga dimensi, yaitu :

- Pengungkapan emosi dalam kecerdasan emosi adalah kemampuan

dalam mengekspresikan emosi diri secara verbal dan non verbal serta

mampu menilai presepsi verbal dan non verbal pada emosi orang lain.

- Pengaturan emosi dalam kecerdasan emosi adalahbagaimana seseorang

mampu mengatur emosi yang ada pada dirinya dan mengatur emosi

pada orang lain.

- Penggunaan emosi dalam kecerdasan emosi adalah seseorang yang

memliki kemampuan untuk berpikir kreatif, memiliki fleksibilitas

terhadap rencana, mampu mengarahkan perhatian, dan memiliki

motivasi yang baik

3. Empati Pasangan merupakan persepsi individu bahwa orang lain

menunjukkan apakah dia merasakan dan memahami situasi individu lain

(Plank, Minton & Reid, 1996).

4. Self Compassion merupakan pikiran dan perasaan yang berwujud perilaku

untuk menerima kekurangan diri tidak menghakimi diri sendiri dan

memberikan kenyamanan pada orang lain, memiliki sifat yang manusiawi,

dan memiliki kesadaran penuh akan situasi yang dihadapi (Neff, 2003).

5. Durasi pernikahan adalah waktu antara hari, bulan, dan tahun yang telah

dijalani oleh kedua pasangan dari awal menikah sampai saat ini (Igbo,

Grace, & Christiana, 2015).

Page 61: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

45

6. Usia saat menikah adalah usia rata-rata di tahun-tahun ketika wanita

berusia 15 hingga 49 tahun pertama menikah atau hidup dengan pasangan

suka sama suka.

7. Wanita yang terlibat dalam pernikahan beda budaya ialah yang mengacu

pada pernikahan antara pasangan dari berbagai budaya dan nasional

berdasarkan definsi Ho (dalam Waldman & Rubalcava, 2005).

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Skala untuk mengukur dependent variable dan indepnedent variabel tersebut

akan disusun menggunakan model likert yang diadaptasi dengan empat kategori

jawaban, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pemusatan(central

tendency) dan menghindari jumlah respon yang bersifat netral. Berikut penjelasan

masing-masing alat ukur.

3.3.1 Alat Ukur Penyesuaian Pernikahan

Untuk mengukur penyesuaian pernikahan peneliti melakukan adaptasi alat

ukur Marital Adjustment Questionnaire(MAQ) yang dibuat oleh Kumar

&Rohatgi tahun 1976. Alat ukur ini dibuat berdasarkan tiga dimensi, yaitu

seksual, sosial, dan Emosional. Skala ini terdiri dari empat pilihan jawaban yang

samapada seluruh item.Blue Print skala Marital Adjustment Questionaire dapat

dilihat pada tabel 3.1.

Page 62: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

46

Tabel 3.1. Blueprint Skala Penyesuaian Pernikahan

No Aspek Indikator No.Item Contoh Item

1 Seksual • Memiliki kepuasan

seksual yang baik

9, 25 9. Anda berdua menikmati seks sepenuhnya. 20 Anda berdua saling memenuhi kebutuhan dan kepuasan masing-masing dalam masalah seksual

• Menikmati seks

sepenuhnya

20, 23

2 Sosial • Memiliki pemikiran

yang terbuka untuk

hal yang sensitif

3, 4*,

18

5. Anda berdua sepakat bahwa merawat anak adalah tanggung jawab bersama. 15. Anda berdua saling memperhatikan minat, kebiasaan, dan kesukaan masing-masing

• Memutuskan sesuatu

dalam kesepakatan

bersama

5, 6, 14,

19*

• Menghargai satu

sama lain

12, 15

3 Emosional • Memiliki kesamaan

dalam minat

17, 24 1. Anda berdua lebih suka pergi bersama. 22. Anda berdua merasa cukup sedih apabila sedang tidak bersama

• Merasa bahwa

terjadinya hubungan

ini adalah keputusan

yang tepat

7, 21

• Merasa beruntung

memiliki pasangan

sepertinya

2, 10*,

13, 16

• Menganggap

keberadaan pasangan

sangat berharga

1, 8,11,

22

Total 25 Ket : * (Unfavorable)

3.3.2 Alat Ukur Kecerdasan Emosi

Untuk mengukur kecerdasan emosi peneliti memodifikasi alat ukurAssesing

Emotional Scale (AES) yang dikembangkan oleh Schutee, et.al.tahun 1998 dan

Page 63: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

47

dibuat berdasarkan teori Salovey & Mayer tahun 1990. Proses modifikasi alat

ukur dilakukan dengan mengubah pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai

(S), tidak sesuai(TS), sangat tidak sesuai(STS). Dimensi yang akan diukur dalam

variabel ini adalah pengungkapan emosi, pengaturan emosi, dan penggunaan

emosi. Berikut adalah blue print skala Assesing Emotional Scale (AES)yang akan

ditunjukan pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Blueprint Skala Kecerdasan Emosi

Dimensi Indikator No. Item Contoh Item

Pengungkapan

Emosi

• Mampu

mengekspresikan emosi

diri sendiri secara verbal

1, 4, 5, 7,

9, 10, 15,

18, 19,

22, 25,

29, 32

1. Saya tahu kapan harus berbicara tentang masalah pribadi saya kepada orang lain.

32. Saya bisa tahu bagaimana perasaan orang-orang dengan mendengarkan nada suara mereka

• Mampu

mengekspresikan emosi

diri sendiri dalam bentuk

non verbal

• Mampu menilai presepsi

nonverbal dari emosi

orang lain

• Mampu menunjukkan

empati pada orang lain

Pengaturan

Emosi

• Dapat mengatur emosi

pada diri sendiri

2, 3, 6, 8,

16, 12,

14, 21,

28*, 31

21. Saya memiliki

kendali atas emosi saya

31. Saya menggunakan

suasana hati yang baik

untuk membantu diri

saya terus berusaha

dalam menghadapi

rintangan

• Dapat mengatur emosi

pada orang lain

Penggunaan

Emosi • Memiliki fleksibilitas

terhadap perencanaan

11, 13,

30, 17,

20, 23,

24, 26,

27, 33*

20.Ketika saya dalam

suasana hati yang positif,

saya dapat menemukan

ide-ide baru.

24.Saya memuji orang

lain ketika mereka telah

melakukan sesuatu

dengan baik

• Mampu berpikir kreatif

• Mengarahkan perhatian

• Motivasi

Total 33

Page 64: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

48

Keterangan (*) :Unfavorable

3.3.3 Alat Ukur Empati Pasangan

Untuk mengukur empati pasangan peneliti memakai alat ukur yang telah dibuat

oleh Plank et.al (1996) lalu diadaptasi oleh McDonald et.al.(2018). Proses

modifikasi alat ukur dilakukan dengan mengubah pilihan jawaban yaitu sangat

sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Berikut

adalah blue printskala empati pasangan yang akan ditunjukan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Blueprint Skala Empati Pasangan

Dimensi Indikator No. Item Contoh Item

Empati

Kognitif

• Tahu apa yang dibutuhkan

oleh pasangan

1, 8, 6,5* 6. Pasangan saya

mengerti

bagaimana saya

membuat

keputusan

8. Pasangan saya

selalu mengerti

apa yang saya

butuhkan

• Memiliki pengetahuan luas

untuk membantu pasangan

Empati

Afektif • Mampu memahami perasaan

pasangan

7, 3, 4,2* 3. Pasangan saya

sangat mengerti

perasaan saya

tentang sistuasi

yang saya hadapi

4. Saya merasa

bahwa saya

sealiran dengan

pasangan saya

• Dapat merasakan perasaan

pasangan

Total

8

Keterangan (*) ;unfavorable

Page 65: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

49

3.3.4 Alat Ukur Self Compassion

Untuk mengukur self compassion pada subjek peneliti menggunakan alat

ukurself compassion versi short yang dibuat oleh Raes, Pommier, Neff & Gucht

(2011). Proses modifikasi alat ukur dilakukan dengan mengubah pilihan jawaban

yaitu selalu, sering, jarang, dan tidak pernah. Berikut adalah blue print skala Self

Compassion yang akan ditunjukan pada tabel 3.4

Page 66: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

50

Tabel 3.4Blueprint SkalaSelf Compassion

Dimensi Indikator No.

Item

Contoh item

Self kindness vs

Self-judgment • Mampu mencintai

diri dengan berbagai

kekurangan yang

dimiliki

2, 6,

11*,

12*

2. Saya mencoba

memahami dan sabar

terhadap aspek-aspek

kepribadian yang tidak

saya sukai.

• Mampu

berpandangan luas

terhadap diri sendiri

6. Ketika saya sedang

menghadapi masa masa

sulit, saya memberikan

diri saya perhatian dan

kelembutan yang saya

butuhkan.

Common

humanity vs

Isolation

• Memiliki kesadaran

bahwa ada masalah

orang lain yang

lebih berat

dibanding masalah

yang dialami

5,10,

4*, 8*

5.Saya mencoba melihat

kegagalan sebagai

kondisiyang wajar

• Merasa tidak

sendirian ketika

mengahadapi

masalah

10.Ketika saya merasa

tidak cukup dalam

beberapa hal, saya

mengingatkan diri saya

bahwa perasaan itu juga

dirasakan oleh

kebanyakan orang.

Mindfulness vs

Over-

identification

• Mampu menjaga

pikiran dan

perasaan ketika

mengalami suatu

permasalahan

3, 7,1*,

9*.

3.Ketika sesuatu hal

menyakitkan terjadi, saya

mencoba melihat situasi

secaraobjektif/proporsiona

l

7.Ketika ada sesuatu yang

mengganggu saya, saya

berusaha

menyeimbangkan emosi.

• Melihat segala

sesuatu apa adanya

sehingga

menghasilkan

respon objektif dan

efektif

Total 12

Keterangan (*) ;unfavorable

Page 67: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

51

3.4 Uji Validitas Konstruk

Untuk menguji validitas kontruk alat ukur yang digunakan, penulis menggunakan

teknik Confimatory Factor Analysis (CFA). Maksud dari CFA adalah bagian dari

analisis faktor yang digunakan untuk menguji sejauh mana masing-masing item

valid di dalam mengukur apa yang ingin diukur. Adapun logika dari CFA dari

Umar (dalam Alawiyah, 2015) yaitu :

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan

secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap

faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitu juga tiap subtes

hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes bersifat

unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia, dapat diestimasi matriks korelasi antar item yang

seharusnya diperoleh jika memang unidimensional. Matriks korelasi ini disebut

sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris, yang disebut

matriks S. Jika teori tersebut benar (unidimensional) maka tentunya tidak ada

perbedaan antara matrik Σ – matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan Σ - S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil (Ho) yang kemudian diuji dengan

chi square dengan signifikan p> 0.05 (disebut model fit), maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis nihil yang menyatakan : “tidak ada perbedaan antara matriks S

dan Σ” tidak ditolak (diterima). Artinya teori unidimensional tersebut dapat

diterima, bahwa item ataupun subtes instrument hanya mengukur satu faktor saja.

Page 68: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

52

5. Jika teori diterima (model fit), maka selanjutnya adalah menguji hipotesis

tentang signifikan tidaknya masing-masing dalam mengukur apa yang hendak

diukur. Uji hiotesis ini dilakukan dengan mengukur apa yang hendak diukur. Uji

hipotesis ini dilakukan dengan t-test. Jika nilai t signifikan (t >1,96), berarti item

yang bersangkutan adalah signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur.

Dengan cara seperti ini, dapat dinilai butir item mana yang valid dan yang tidak

valid dalam konteks validitas kontruk.

6. Setelah itu dilihat apakah ada item yang muatan faktornya negatif, maka item

tersebut harus didrop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan sifat item, yang bersifat

positif (favorable).Namun perlu dilihat apakah item yang berkoefisien negatif itu

merupakan pernyataan yang unfavorable.Untuk item seperti ini, skornya harus

dibalik (reversed) terlebih dahulu sebelum dianalisis dengan CFA. sigma (Σ),

kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris, yang disebut matriks S.

Jika teori tersebut benar (unidimensional) maka tentunya tidak ada perbedaan

antara matrik Σ – matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan Σ- S = 0.

7. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran pada sebuah item berkorelasi terlalu

banyak dengan kesalahan pengukuran pada item lainya, maka item tersebut juga

perlu didrop. Sebab, item yang demikian selain mengukur apa yang hendak

diukur, ia juga mengukur hal lain.

Langkah terakhir, semua item yang tidak didrop dihitung faktor skornya. Faktor

skor dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Jadi,

perhitungan faktor skor ini tidak menjumlahkan item-item variabel seperti pada

Page 69: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

53

umumnya, tetapi dihitung true skor pada tiap skala. Skor yang akan dianalisis

yang di transformasikan menjadi T skor, adapun rumus T skor yaitu :

Setelah didapat skor faktor yang diubah menjadi T score, nilai baku inilah

yang akan dianalis dalam uji hipotes korelasi dan regresi. Perlu diketahui bahwa

hal yang sama juga berlaku untuk semua variabel pada penelitian ini. Adapun

pengujian CFA menggunakan software LISREL 8.7.

3.4.1 Uji Validitas Kosntruk Penyesuaian Pernikahan

Pada uji validitas konstruk penyesuaian pernikahan penulis menguji 25

item dari konstruk penyesuaian pernikahan. Hasil uji awal validitas penyesuaian

pernikahan didapat model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-Square =

1419.26, df=276, P-value=0.00000, dan RMSEA=0.138 karena hasil awal yang

didapat model satu faktor tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak

84kali. Setelah dilakukan modifikasi, didapat model satu faktor yang fit karena

nilai P-value>0.05, yang berarti model dapat diterima, dengan Chi-Square =

221.26, df=192, P-value=0.07253, dan RMSEA=0.026.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat T-value dan koefisien muatan faktor setiap item, jika T-value> 1.96 dan

koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk dimasukkan ke

dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan faktor item

penyesuaian pernikahan dapat dilihat pada tabel 3.5

T Score = (10 x faktor skor) +50

Page 70: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

54

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Penyesuaian Pernikahan

No. Item Koefisien Standar Error T-value Sginifikan

1 0.64 0.06 10.31 ✓

2 0.72 0.06 12.51 ✓

3 0.56 0.06 9.27 ✓

4 0.63 0.06 10.15 ✓

5 0.19 0.07 2.73 ✓

6 -0.27 0.07 -4.11 X

7 0.73 0.06 12.72 ✓

8 0.04 0.07 0.62 X

9 0.70 0.06 11.83 ✓

10 0.80 0.06 13.96 ✓

11 0.27 0.06 4.21 ✓

12 0.34 0.07 5.08 ✓

13 -0.24 0.06 -3.66 X

14 0.68 0.06 11.56 ✓

15 0.74 0.06 11.17 ✓

16 0.58 0.06 9.29 ✓

17 0.32 0.07 4.84 ✓

18 0.26 0.07 3.82 ✓

19 0.74 0.06 12.59 ✓

20 0.80 0.06 14.10 ✓

21 0.63 0.06 10.52 ✓

22 0.67 0.06 11.10 ✓

23 0.79 0.06 13.83 ✓

24 0.44 0.07 6.70 ✓

25 0.37 0.07 5.32 ✓ Keterangan : tanda ( √ ) = signifikan ( t > 1.96), tanda ( X ) = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat bahwa kedua puluh dua item signifikan

(t>1.96) dan memiliki koefisien bermuatan positif, sedangkan item nomer 6, 8,

dan 13 tidak signifikan (t<1.96) dan memiliki koefisien bermuatan negatif.Artinya

dalam skala penyesuaian pernikahan terdapat tiga item yang didrop serta tidak

dapat diikut sertakan dalam analisis uji hipotesis.

3.4.2 Uji Validitas Self Compassion

Pada uji validitas konstruk Self compassion penulis menguji 12 item dari

konstruk self compassion Hasil uji awal validitas Self compassiondidapat model

Page 71: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

55

satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-Square = 450.17, df=54, P-value=0.00000,

dan RMSEA=0.181 karena hasil awal yang didapat model satu faktor tidak fit,

maka penulis melakukan modifikasi sebanyak 24 kali. Setelah dilakukan

modifikasi, didapat model satu faktor yang fit karena nilai P-value>0.05, yang

berarti model dapat diterima, dengan Chi-Square =42.97,df= 30, P-value=

0.05896, dan RMSEA=0.44.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat T-value dan koefisien muatan faktor setiap item, jika T-value> 1.96 dan

koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk dimasukkan ke

dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan faktor item Self

compassiondapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Self Compassion

No. Item Koefisien Standar Error T-value Sginifikan

1 0.10 0.07 1.56 ✓

2 0.35 0.08 4.40 ✓

3 0.51 0.06 8.08 ✓

4 0.46 0.07 6.94 ✓

5 0.80 0.07 11.81 ✓

6 0.25 0.07 3.70 ✓

7 0.66 0.06 10.77 ✓

8 0.21 0.06 3.24 ✓

9 0.54 0.06 8.55 ✓

10 0.25 0.06 3.85 ✓

11 0.15 0.07 2.28 ✓

12 0.95 0.06 16.09 ✓ Keterangan : tanda ( √ ) = signifikan ( t > 1.96), tanda ( X ) = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.6, semua item memiliki muatan koefisien yang

signifikan dengan nilai T-value> 1.96sehingga semua item dari self compassion

bisa diikutsertakan pada analisis berikutnya.

Page 72: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

56

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Kecerdasan Emosi

3.4.3.1 Uji Validitas Kontruk Pengungkapan Emosi

Pada uji validitas konstruk pengungkapan emosi penulis menguji 13 item

dari konstruk pengungkapan emosi.hasil uji awal validitas pengungkapan emosi

didapat model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-Square = 346.42, df=65, P-

value=0.00000, dan RMSEA=0.141karena hasil awal yang didapat model satu

faktor tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak 20 kali. Setelah

dilakukan modifikasi, didapat model satu faktor yang fit karena nilai P-

value>0.05, yang berarti model dapat diterima, dengan Chi-Square =60.90, df=

45P-value=0.5707, dan RMSEA= 0.040Setelah didapatkan model satu faktor yang

fit, langkah selanjutnya adalah melihat T-value dan koefisien muatan faktor setiap

item, jika T-value> 1.96 dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat

dilanjutkan untuk dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan

koefisien muatan faktor item pengungkapan emosi dapat dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Pengungkapan Emosi

No. Item Koefisien Standar Error T-value Sginifikan

1 0.36 0.07 5.07 ✓

2 0.60 0.06 9.24 ✓

3 0.23 0.07 3.22 ✓

4 0.49 0.07 7.39 ✓

5 0.35 0.07 4.99 ✓

6 0.48 0.07 7.13 ✓

7 0.71 0.06 11.55 ✓

8 0.81 0.06 14.15 ✓

9 0.70 0.06 11.35 ✓

10 0.65 0.06 10.10 ✓

11 0.59 0.07 9.00 ✓

12 0.52 0.07 7.93 ✓

13 0.68 0.06 10.91 ✓

Keterangan : tanda ( √ ) = signifikan ( t > 1.96), tanda ( X ) = tidak signifikan

Page 73: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

57

Berdasarkan tabel 3.7, semua item memiliki muatan koefisien yang signifikan

dengan nilai T-value> 1.96 sehingga semua item dari pengungkapan emosi bisa

diikutsertakan pada analisis berikutnya.

3.4.3.2 Uji Validitas Konstruk Pengaturan Emosi

Pada uji validitas konstruk pengaturan emosi penulis menguji 10 item dari

konstruk pengaturan emosi.hasil uji awal validitas pengaturan emosi didapat

model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-Square = 111.32, df=35, P-

value=0.00000, dan RMSEA=0.100karena hasil awal yang didapat model satu

faktor tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak 9 kali. Setelah

dilakukan modifikasi, didapat model satu faktor yang fit karena nilai P-

value>0.05, yang berarti model dapat diterima, dengan Chi-Square =31.03df=26,

P-value=0.22709, dan RMSEA=0.030 Setelah didapatkan model satu faktor yang

fit, langkah selanjutnya adalah melihat T-value dan koefisien muatan faktor setiap

item, jika T-value> 1.96 dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat

dilanjutkan untuk dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan

koefisien muatan faktor item pengaturan emosi dapat dilihat pada tabel 3.8

Tabel 3.8 Muatan faktor item pengaturan emosi

No. Item Koefisien Standar Error T-value Sginifikan

1 0.50 0.07 7.16 ✓

2 0.64 0.07 9.71 ✓

3 0.54 0.07 7.93 ✓

4 0.57 0.07 8.40 ✓

5 0.60 0.07 8.97 ✓

6 0.74 0.06 11.78 ✓

7 0.65 0.07 9.82 ✓

8 0.51 0.07 6.99 ✓

9 0.22 0.08 2.83 ✓

10 0.52 0.07 7.51 ✓

Page 74: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

58

Keterangan : tanda ( √ ) = signifikan ( t > 1.96), tanda ( X ) = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.8, semua item memiliki muatan koefisien yang

signifikan dengan nilai T-value > 1.96 sehingga semua item dari pengaturan emosi

bisa diikutsertakan pada analisis berikutnya.

3.4.3.3 Uji Validitas Konstruk Penggunaan Emosi

Pada uji validitas konstruk penggunaan emosi penulis menguji 10 item

dari konstruk penggunaan emosi. Hasil uji awal validitas penggunaan emosi

didapat model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-Square = 126.23, df=35, P-

value=0.00000, dan RMSEA=0.109 karena hasil awal yang didapat model satu

faktor tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak 8kali. Setelah

dilakukan modifikasi, didapat model satu faktor yang fit karena nilai P-

value>0.05, yang berarti model dapat diterima, dengan Chi-Square = 36.99,

df=27, P-value=0.09535, dan RMSEA=0.041.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat T-value dan koefisien muatan faktor setiap item, jika T-value > 1.96 dan

koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk dimasukkan ke

dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan faktor item

penggunaan emosi dapat dilihat pada tabel 3.9

Page 75: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

59

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Penggunaan Emosi

No. Item Koefisien Standar Error T-value Sginifikan

1 0.19 0.07 2.69 ✓

2 0.44 0.07 6.48 ✓

3 0.85 0.06 14.88 ✓

4 0.75 0.06 12.37 ✓

5 0.79 0.06 13.19 ✓

6 0.57 0.06 8.61 ✓

7 0.35 0.07 4.97 ✓

8 0.50 0.07 7.50 ✓

9 0.55 0.07 8.29 ✓

10 0.16 0.07 2.10 ✓ Keterangan : tanda ( √ ) = signifikan ( t > 1.96), tanda ( X ) = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.9, semua item memiliki muatan koefisien yang

signifikan dengan nilai T-value> 1.96 sehingga semua item dari penggunaan

emosi bisa diikutsertakan pada analisis berikutnya.

3.4.4 Uji Validitas Konstruk Empati Pasangan

Pada uji validitas konstruk empati pasangan penulis menguji 10 item dari

konstruk empati pasangan. Hasil uji awal validitas empati pasangan didapat

model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-Square = 80.29, df=20, P-

value=0.00000, dan RMSEA=0.177 karena hasil awal yang didapat model satu

faktor tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak tiga kali. Setelah

dilakukan modifikasi, didapat model satu faktor yang fit karena nilai P-

value>0.05, yang berarti model dapat diterima, dengan Chi-Square = 24.22,

df=17, P-value=0.11369, dan RMSEA=0.044. Setelah didapatkan model satu

faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah melihat T-value dan koefisien muatan

faktor setiap item, jika T-value>1.96 dan koefisien muatan faktor positif maka

item dapat dilanjutkan untuk dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai

Page 76: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

60

T-value dan koefisien muatan faktor item penggunaan emosi dapat dilihat pada

tabel 3.10

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Empati Pasangan

No. Item Koefisien Standar Error T-value Sginifikan

1 0.76 0.06 12.77 ✓

2 0.68 0.06 10.89 ✓

3 0.71 0.06 11.55 ✓

4 0.82 0.06 14.39 ✓

5 0.44 0.07 6.67 ✓

6 0.83 0.06 14.75 ✓

7 0.60 0.06 9.52 ✓

8 0.89 0.05 16.26 ✓

Keterangan : tanda ( √ ) = signifikan ( t > 1.96), tanda ( X ) = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.10, semua item memiliki muatan koefisien yang

signifikan dengan nilai T-value > 1.96 sehingga semua item dari empati pasangan

bisa diikutsertakan pada analisis berikutnya.

3.5 Metode Analisis Data

Data yang didapat akan diolah dengan menggunakan teknik statistik

Multiple Regression Analysis (analisis regresi berganda), dibantu dengan software

SPSS versi 23.0. Untuk pengujian hipotesis menggunakan rumus persamaan

regresi sebagai berikut:

Jika dituliskan variabelnya maka :

Y = nilai prediksi Y (Penyesuaian Pernikahan)

a = intercept (konstanta)

b = koefisien regresi utuk masing-masing X

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ b6X6 +b7X7 +e

Page 77: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

61

X1 = Self Compassion

X2 = Empati Pasangan

X3 = Penggunaan Emosi dari Kecerdasan Emosi

X4 = Pengungkapan Emosi dari Kecerdasan Emosi

X5 = Pengaturan Emosi dari Kecerdasan Emosi

X6 = Durasi Pernikahan

X7 = Usia

e = residual

Dari analisis multiple regression ini dapat diperoleh beberapa informasi,

diantaranya :

1. R2, yang menunjukan proporsi varian (presentase varian) dari dependen

variabel (DV) yang bisa diterangkan oleh independen variabel (IV)

2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien yang signifikan menunjukan dampak yang signifikan dari

independen variabel (IV) yang bersangkutan.uni

3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi

tentang berapa harga Y jika nilai setiap independen variabel (IV) diketahui.

Kemudian untuk membuktikan apakah regresi Y pada X signifikan, maka

digunakan uji F. Dan hasil dari uji F yang dilakukan nantinya dapat dilihat apakah

variabel-variabel independen yang diuji memiliki pengaruh terhadap dependen

variabel dengan rumus sebagai berikut :

Page 78: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

62

F = R2/k

(1- R2) / (n = N - k – 1)

Keterangan :

k = jumlah independen variabel

N = jumlah sampel

Sedangkan untuk menganalisa hipotesis akan dilakukan uji t sesuai dengan

variabel yang dianalisis. Uji t yang dilakukan adalah menggunakan rumus sebagai

berikut:

t = b

sb

Keterangan :

b = koefisien regresi

sb = standar error dari b

Page 79: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini jumlah subjek yang diperoleh ialah

sebanyak 227 responden. Berdasarkan 227 kuesioner yang disebarkan kepada 227

sampel terdapat 7 kuesioner yang tidak memenuhi kriteria, sehingga sampel akhir

yang digunakan menjadi 220 sampel yang seluruhnya merupakan wanita yang

memiliki pasangan beda budaya. Gambaran subjek penelitian akan digambarkan

pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Gambaran Umum Subjek Penelitian N=220 Presentase (%)

Durasi Pernikahan 0-5 Tahun 114 51.8%

6-10 Tahun 41 18.6%

11-15 Tahun 16 7.3%

>15 Tahun 49 22.3%

Usia Saat Menikah 18- 25 Tahun 105 47.7%

25-30 Tahun 75 34.1%

>30 Tahun 40 18.2%

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa wanita yang menikah pada usia 18

sampai 25 tahun sebanyak 105 orang (47.7%). Responden yang menikah pada

Page 80: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

64

saat berusia 25-30 tahun sebanyak 75 orang (34.1%)dan yang berusia lebih dari

30 tahun saat menikah sebanyak 40orang (18.2%). Berdasarkan durasi

pernikahan, mayoritas responden berada pada 0-5 tahun yaitu sebanyak 114

orang (51.8%), sementara responden yang berada pada durasi pernikahan 6-10

tahun sebanyak 41 orang (18.6%), responden yang memiliki durasi pernikahan

11-15 tahun sebanyak 16 orang (7.3%) dan durasi pernikahan >15 tahun

sebanyak 49 orang (22.3%).

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah

skor murni (true score) yang merupakan hasil proses konversi dari raw score.

Proses ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antar

skor hasil penelitian variabel-variabel yang diteliti, dengan demikian semua raw

score pada setiap variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Hal ini

dilakukan dengan mentransformasikan raw score menjadi z-score, agar nilai z-

score menjadi positif perlu dilakukan perhitungan

Untuk menjelaskan gambaran umum deskripsi dari variabel-variabel yang

diteliti, indeks yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah skor mean,

standar deviasi, nilai minimum dan maksimum dari setiap variabel penelitian.

Skor tersebut disajikan dalam tabel berikut ini :

t-score=(10*factor score)+50.

Page 81: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

65

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Min Max Mean

Std.

Deviation Variance

Penyesuaian_Pernikahan 220 2.42 61.55 50.0000 9.43121 88.948

Empati_Pasangan 220 16.52 65.20 50.0000 9.43185 88.960

Self_Compassion 220 20.50 68.02 50.0000 8.99231 80.862

Penggunaan_Emosi 220 29.07 64.99 50.0000 8.92858 79.720

Pengungkapan_Emosi 220 26.67 68.59 50.0000 9.23375 85.262

Pengaturan_Emosi 220 29.28 65.44 50.0000 8.74306 76.441

Valid N (listwise) 220

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian

sebanyak 220 orang, dengan skor penyesuaian pernikahan terendah 2.42 dan

skor tertinggi 61.55. skor terendah empati pasangan 16.52 dan tertinggi 65.20. Self

compassion dengan skor terendah 20.50 dan skor tertinggi 68.02.Penggunaan

emosi dengan skor terendah 29.07 dan tertinggi 64.99. Pengungkapan emosi

dengan skor terendah 26.67 dan tertinggi 68.59.Skor terendah dari pengaturan

emosi adalah 29.28 dan skor tertinggi adalah 65.44.

4.3 Kategorisasi Skor

Setelah melakukan deskripsi dari masing-masing variabel, maka hal yang

perlu dilakukan adalah pengkategorisasian terhadap data penelitian dengan

menggunakan standar deviasi dan mean dari t-score. Kategorisasi dalam

penelitian ini dibuat menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Dalam hal ini

ditetapkan norma sebagai berikut

Page 82: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

66

Tabel 4.3 Pedoman Interprestasi

Kategori Rumus

Rendah X<Mean

Tinggi X>Mean

Uraian mengenai gammbaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi,

sedang dan rendahnya variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan

disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4. Kategorisasi Skor Variabel

Variabel Kategori Skor dan Frekuensi

Rendah % Tinggi %

Penyesuaian Pernikahan 93 42.3 % 127 57.7%

Empati Pasangan 122 55.5% 98 44.5 %

Self Compassion 106 48.2% 113 51.4%

Penggunaan Emosi 111 50.5% 109 49.5%

Pengungkapan Emosi 123 55.9% 97 44.1%

Pengaturan Emosi 115 52.3% 105 47.7%

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa variabel penyesuaian pernikahan

sebanyak 93 responden (42.3%) masuk kategorisasi rendah, dan 127 responden

(57.7%) masuk kategorisai tinggi, dapat disimpulkan dari 220 responden dalam

penelitian penyesuaian pernikahan ini berada pada kategori tinggi. Selanjutnya

variabel empati pasangan sebanyak 122 (55.5%) masuk kategorisasi rendah, dan

98 responden (44.5%) masuk kategorisasi tinggi, dapat disimpulkan variabel

empati pasangan didominasi oleh kategori rendah.

Page 83: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

67

Variabel self compassion sebanyak 106 responden (48.2%) masuk

kategorisasi rendah, dan sebanyak 113 responden(51.4%) masuk kategorisasi

tinggi, demikian dapat disimpulkan bahwa variabel self compassion didominasi

kategori tinggi. Variabel penggunaan emosi sebanyak 111 responden (50.5%)

masuk kedalam kategorisasi rendah, dan sebanyak 109 responden (49.5%) masuk

kategorisasi tinggi, dapat disimpulkan variabel penggunaan emosi didominasi

oleh kategori rendah. Variabel pengungkapan emosi sebanyak 123 responden

(55.9) masuk kedalam kategorisasi rendah, dan sebanyak 97 responden (44.1%)

masuk kedalam kategorisasi tinggi, dapat disimpulkan bahwa variabel

pengungkapan emosi didominasi oleh kategori rendah. Selanjutnya variabel

pengaturan emosi sebanyak 115 responden (52.3%) masuk kedalam kategorisasi

rendah, dan sebanyak 105 responden (47.7%) masuk kedalam kategorisasi tinggi,

dapat disimpulkan bahwa variabel pengaturan emosi masuk didominasi oleh

kategori rendah.

4.4. Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian

Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan teknik analisis berganda,

seperti yang sudah dijelaskan pada bab tiga teknik analisis data, dalam regresi ada

tiga hal yang dilihat. Pertama melihat R square untuk mengetahui variasi variabel

dependen yang disebabkan oleh variasi independen. Kedua melihat hasil uji F,

yaitu untuk menegatahui apakah Rsquare yang sudah didapatkan signifikan atau

Page 84: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

68

tidak. Dan ketiga melihat uji T, yaitu mengetahui koefisien regresi masing-masing

independen berserta signifikansinya.

Menjawab hipotesis, pertama dapat dilihat dari R square yang didapatkan.

Rsquare yang didapat akan diketahui berapa persentase variasi variabel dependen

pada penelitian ini adalah penyesuaian pernikahan yang disebabkan oleh

keseluruhan variabel independen pada penelitian ini adalah self compassion,

empati pasangan, penggunaan emosi, pengungkapan emosi, pengaturan emosi,

durasi pernikahan dan usia. R square dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 R Square

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .657a .431 .413 7.22815

a. Predictors: (Constant), Durasi_Pernikahan, Pengungkapan_Emosi,

Usia_Saat_Menikah, Empati_Pasangan, Self_Compassion, penggunaan_emosi,

Pengaturan_Emosi

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui perolehan R square sebesar 0.431 atau

43.1%.artinya sebsar 43.1% variasi dari penyesuaian pernikahan dapat dijelaskan

oleh self compassion, empati pasangan, penggunaan emosi, pengungkapan emosi,

pengaturan emosi, durasi pernikahan dan usia saat menikah. Sedangkan 56.9%

sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. R square sudah

didapatkan, selanjutnya penulis melakukan uji f untuk menganalisa dampak dari

seluruh variabel independen yang diteliti terhadap varabel dependen yaitu

penyesuaian pernikahan. Hasil dari uji F terdapat pada tabel 4.6

Page 85: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

69

Tabel 4.6 Hasil uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 8403.367 7 1200.481 22.977 .000b

Residual 11076.199 212 52.246

Total 19479.566 219

a. Dependent Variable: Penyesuaian_Pernikahan

b. Predictors: (Constant), Durasi_Pernikahan, Pengungkapan_Emosi,

Usia_Saat_Menikah, Empati Pasangan, Self_Compassion, penggunaan_emosi,

Pengaturan_Emosi

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui hasil uji F sebesar 22.977 dengan nilai

signifikan yaitu 0.000 (sig<0.05), maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang signifikan seluruh variabel independen terhadap dependen ditolak.

Artinya, ada pengaruh self compassion, empati pasangan, penggunaan emosi,

pengungkapan emosi, pengaturan emosi, durasi pernikahan, dan usiasaat menikah

terhadap penyesuaian pernikahan.

Setelah melihat R Square dan signifikasinya, kemudian hal terakhir yang

dilhat dari analisis regresi berganda adalah melihat koefisien regresi dari setiap

variabel independen.Koefisien regresi setiap variabel independen didapat hasil uji

T, koefisien regresi setiap variabel independen ditampilkan oleh tabel 4.7.

Page 86: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

70

Tabel 4.7 Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.602 4.109 3.553 .000

Self_Compassion -.006 .059 -.005 -.094 .925

Empati Pasangan .526 .057 .526 9.252 .000*

Penggunaan_emosi .105 .090 .099 1.166 .245

Pengungkapan_Emosi -.167 .075 -.163 -2.220 .027*

Pengaturan_Emosi .295 .094 .273 3.137 .002*

Durasi_Pernikahan -.492 .435 -.064 -1.130 .260

Usia_Saat_Menikah -.757 .663 -.061 -1.141 .255

a. Dependent Variable: Penyesuaian_Pernikahan

*signifikan

Bedasarkan tabel 4.7 telah diketahui koefisien regresi setiap variabel

independen, dan dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut :

Penyesuaian Pernikahan = 14.602 - 0.006 Self Compassion + 0.526Empati

Pasangan + 0.105 Penggunaan Emosi - 0.167 Pengungkapan Emosi + 0.295

Pengaturan Emosi - 0.757 Durasi Pernikahan – 10.492 Usia.

Mengetahui koefisien regresi yang signifikan bisa dilihat pada kolom nilai

signifikan.Jika sig <0.05 maka koefisien regresi memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen penyesuaian pernikahan dan

sebaliknya.Pada tabel 4.7 terdapat tiga koefisien regresi yang signifikan, yaitu

empati pasangan, pengungkapan emosi dan pengaturan emosi. Hal ini berarti

hanya terdapat tiga yang signifikan dari 7 koefisien regresi. berikut adalah

penjelasan koefisien regresi pada masing-masing variabel independen :

Page 87: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

71

1.VariabelSelf Compassion

Besar koefisien regeresi self compassion sebesar dengan sig =0.925.(sig >0.05)

sehingga H0 diterima. Artinya self compassion tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap penyesuaian pernikahan.

2. Empati Pasangan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar sig=0.000 (sig<0.05) sehingga H0

ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan empati pasangan terhadap

penyesuaian pernikahan. Tanda pada koefisien adalah positif, artinya semakin

tinggi nilai empati pasangan, maka semakin tinggi penyesuaian pernikahan pada

wanita yang memiliki pasangan beda budaya begitu juga sebaliknya.

3. Penggunaan Emosi

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar sig= 0.245(sig>0.05) sehingga H0

diterima. Artinya penggunaan emosi dari variabel kecerdasan emosi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap penyesuaian pernikahan.

4. Pengungkapan Emosi

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar sig= 0.027 (sig>0.05) sehingga H0

ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan pengungkapan emosi dari variabel

kecerdasan emosi terhadap penyesuaian pernikahan. Tanda pada koefisien adalah

negatif, artinya semakin tinggi nilai pengungkapan emosi, maka semakin rendah

penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya begitu

juga sebaliknya.

Page 88: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

72

5. Pengaturan Emosi

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar sig= 0.002(sig<0.05) sehingga H0

ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan pengaturan emosi dari variabel

kecerdasan emosi terhadap penyesuaian pernikahan. Tanda koefisien adalah

positif, artinya semakin tinggi nilai pengaturan emosi, maka semakin tinggi pula

penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan beda budaya dan

sebaliknya.

6. Durasi Pernikahan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar sig= 0.260(sig>0.05) sehingga H0

diterima. Artinya durasi pernikahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

penyesuaian pernikahan.

7.UsiaSaat Menikah

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar sig= 0.255 (sig>0.05) sehingga H0

diterima. Artinya usia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penyesuaian

pernikahan.

4.4.2 Proporsi Varian

Untuk mengetahui seberapa besar proporsi varian setiap variabel

independen atau sumbangan dari setiap variabel independen terhadap penyesuaian

pernikahan maka dilakukan analisis variabel independen satu-persatu. Besarnya

proporsi varian dapat dilihat pada tabel 4.8

Page 89: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

73

Tabel 4.8 Proporsi Varian

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .607a .369 .366 7.51173 .369 127.223 1 218 .000*

2 .607b .369 .363 7.52902 .000 .000 1 217 .995

3 .630c .397 .388 7.37566 .028 10.118 1 216 .002*

4 .632d .399 .388 7.37697 .003 .923 1 215 .338

5 .652e .425 .412 7.23178 .026 9.720 1 214 .002*

6 .654f .428 .412 7.23287 .003 .935 1 213 .335

7 .657g .431 .413 7.22815 .003 1.278 1 212 .260

Predictors: (Constant), Empati Pasangan, Self_Compassion, Penggunaan_emosi,

Pengungkapan_Emosi, Pengaturan_Emosi, Usia_Saat_Menikah,

Durasi_Pernikahan

*signifikan

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui besaran sumbangan variabel

independen dan signifikannya terhadap penambahan varian dari penyesuaian

pernikahan. Penjelasan proporsi varian masing-masing variabel adalah sebagai

berikut :

1. Empati pasangan memberikan sumbangan sebesar 36.9 % terhadap varian

penyesuaian pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan dengan signifikan f

change 0.000(sig <0.05).Maka secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

2. Self compassion memberikan sumbangan sebesar 0.0 % terhadap varian

penyesuaian pernikahan dengan signifikan f change 0.995 (sig <0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

Page 90: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

74

3. Penggunaan emosi memberikan sumbangan sebesar 2.8 % terhadap varian

penyesuaian pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan dengan signifikan f

change 0.002 (sig <0.05).Maka secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

4. Pengungkapan emosi memberikan sumbangan sebesar 0.3% terhadap varian

penyesuaian pernikahan dengan signifikan f change 0.338(sig <0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

5. Pengaturan emosi memberikan sumbangan sebesar 2.6 % terhadap varian

penyesuaian pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan dengan signifikan f

change 0.002 (sig <0.05).Maka secara statistik sumbangan tersebut signifikan.

6. Durasi pernikahan memberikan sumbangan sebesar 0.3 % terhadap varian

penyesuaian pernikahan dengan signifikan f change 0.260 (sig <0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

7. Usia saat menikah memberikan sumbangan sebesar 0.3% terhadap varian

penyesuaian pernikahan dengan signifikan f change 0.335 (sig <0.05). Maka

secara statistik sumbangan tersebut tidak signifikan.

Page 91: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

75

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan, diskusi, dan saran. Adapun

penjelasannya sebagai berikut

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil bahwa hipotesis alternatif

diterima, yang artinya secara keseluruhan terdapat pengaruh yang signifikan self

compassion,empati pasangan, kecerdasan emosi, durasi pernikahan, dan usia

terhadap penyesuaian pernikahan.Berdasarkan rumusan masalahterdapat tiga

pengaruh yang signifikan yaitu empati pasangan, pengungkapan emosi dan

pengaturan emosi terhadap penyesuaian pernikahan. Kemudian terdapat empat

variabel yang pengaruhnya tidak signifikan, yaitu penggunaan emosi, self

compassion, durasi pernikahan dan usia saat menikah terhadap penyesuaian

pernikahan.

Berdasarkan proporsi varian masing-masing variabel independen, dapat

disimpulkan bahwa terdapat tiga variabel yang memberikan sumbangan secara

signifikan, yaitu empati pasangan, penggunaan emosi dan pengaturan emosi.

5.2 Diskusi

Berdasarkan kesimpulan penelitian, ditunjukan terdapat pengaruh bersama

yang signifikan antara empati pasangan, pengungkapan emosi, dan pengaturan

emosi terhadap penyesuaian pernikahan.Hasil uji coba tujuh variabel independen

Page 92: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

76

untuk mengetahui apakah tujuh variabel independen tersebut berpengaruh

terhadap penyesuaian pernikahan atau tidak.Berdasarkan koefisien regresi dan

signifikansi hasil dari uji hipotesis, dari tujuh variabel yang diujikan terdapat tiga

variabel yang signifikan berpengaruh terhadap penyesuaian pernikahan.

Hasil uji self compassion pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap penyesuaian pernikahan.Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian Bibi, et.al.(2017) yang menunjukan bahwa self compassion

berpengaruh secara signifikan terhadap penyesuaian pernikahan. Hal ini

dikarenakan terdapat perbedaan antara karakteristik subjek penelitian Bibi, et.al.

(2017) yaitu wanita dan pria dewasa sedangkan subjek pada penelitian ini adalah

wanita yang memiliki pasangan beda budaya. Dalam self compassion didominasi

oleh wanita dengan kategori self compasision yang tinggi 51.4%.ini berarti

kebanyakan wanita masih cenderung memiliki compassion pada diri sendiri,

sehingga lebih berpusat kepada dirinyadaripada orang lain.

Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukan bahwa empati pasangan

berpengaruh pada penyesuaian pernikahan. hal tersebut terjadi dikarenakan pada

penelitian ini karena sebanyak 98 orang pada penelitian ini masuk kedalam

kategorisasi tinggi dengan nilai maksimum 65. Empati pasangan berpengaruh

secara signifikan sebesar 36.9%, dimana angka tersebut dapat dikatakan cukup

besar.

Penggunaan emosi adalah kemampuan mereka untuk mengendalikan

emosi mereka sendiri untuk memecahkan masalah (Salovey &Meyer, 1990).

variabel penggunaan emosi pada penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan

Page 93: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

77

terhadap penyesuaian pernikahan, hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Joshi &

Thingujam (2009) yang menyatakan bahwa penggunaan emosi berpengaruh

secara signifkan terhadap penyesuaian pernikahan. Hal ini dapat disebabkan

karena sebanyak 50.5% responden memiliki penggunaan emosi yang rendah,

sehingga dapat menyebabkan tidak signifikan berpengaruhnya penggunaan emosi

terhadap penyesuaian pernikahan dalam penelitian ini.

Variabel pengungkapan emosi pada penelitian ini ada pengaruh secara

signifikan terhadap penyesuaian pernikahan, namun memiliki koefisien yang

negatif, sehingga semakin tinggi nilai pengungkapan emosi maka semakin rendah

penyesuaian pernikahan, hal ini dapat disebabkan karena perbedaan individu

dalam hubungan pengungkapan emosi juga dapat mencerminkan perbedaan

individu dalam reaktivitas emosional atau sensitivitas terhadap isyarat situasional

dan dapat mengungkapkan seberapa banyak penilaian individu terhadap keadaan

berkontribusi terhadap pengalaman emosionalnya (Nezlek, Vansteelandt, Iven &

Kuppens, 2008). Sehingga pengungkapan emosi yang disampaikan dapat di

artikan secara berbeda sesuai dengan pengalaman emosional pasangan, ditambah

subjek dalam penelitian ini merupakan wanita yang memiliki pasangan beda

budaya dimana pasangan tersebut menganut nilai-nilai budaya yang jauh berbeda,

sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman atau missed comunication.

Variabel pengaturan emosi pada penelitian ini ada pengaruhsebesar 2.6%

secara signifikan terhadap penyesuaian pernikahan. Hal ini dikarenakan variabel

pengaturan emosi dalam penelitian ini mendapatkan skor tinggi sebanyak 47.7%,

Page 94: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

78

maka hal tersebut menjadi salah satu faktor berpengaruhnya variabel pengaturan

emosi terhadap penyesuaian pernikahan pada wanita yang memiliki pasangan

beda budaya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Joshi & Thingujam

(2009) yang menyatakan bahwa pengaturan emosi memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap penyesuaian pernikahan, lebih lanjut lagi Joshi & Thingujam

(2009) menyatakan bahwa seseorang yang pandai dalam mengelola emosi diri dan

emosi orang lain hal tersebut memungkinkan untuk membantu pasangan dalam

menyelesaikan konflik. Mereka adalah yang mahir dalam menangani emosi, dan

mengelola reaksi mereka terhadap emosi ini, dengan menunjukkan toleransi atau

kesabaran terhadap emosi negatif diri sendiri dan oranglain. Penelitian ini

menunjukkan bahwa kemampuan untuk memahami, memanfaatkan dan mengatur

emosi terkait dengan penyesuaian pernikahan yang lebih baik terlepas dari

kenyataan apakah kemampuan ini hadir dalam satu atau kedua pasangan. Dengan

kata lain, jika salah satu pasangan secara emosional cerdas, sangat mungkin

bahwa keduanya akan menjalani kehidupan yang mencapai kepuasan, kebahagian

dan penyesuaian pernikahan (Pandey, R & Anand, T, 2010).

Variabel durasi pernikahan pada penelitian ini tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap penyesuaian pernikahan, pengaruh dari durasi pernikahan

tergolong kecil, hanya sebesar 0.3% dan arahnya pun negatif.Hasil penelitian ini

serupa dengan hasil penelitian dari Ghorogi (2015) yang menyatakan tidak ada

pengaruh lamanya durasi pernikahan terhadap penyesuaian pernikahan.Ghorogi

(2015) menyatakan bahwa ada beberapa penelitian menganggap penyesuaian

pernikahan sebagai fenomena yang berfluktuasi selama masa hidup. Misalnya,

Page 95: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

79

Umberson, et.al. (2005) menyatakan jika kualitas pernikahan dilihat dari perpektif

kehidupan, dapat dilihat seperti rentang waktu perkembangan yang mengalami

peningkatan dan penurunan. Dapat disimpulkan bahwapenyesuaian pernikahan

tidak dipengaruhi oleh lamanya durasi pernikahan seseorang karena penyesuaian

mengalami fluktuasi sepanjang perjalanan pernikahan.

Variabel usia saat menikah pada penelitian ini tidak ada pengaruh secara

signifikan dan memiliki koefisien negatifterhadap penyesuaian pernikahan. Hal ini

menunjukan bahwa semakin tinggi usia seseorang saat menikah maka semakin

rendah penyesuaian pernikahan dan sebaliknya, karena orang-orang yang

menghabiskan awal masa dewasa hidup sendirian cenderung menjadi tidak

fleksibel atau tidak mau berubah dan dengan demikian cenderung mengalami

kesulitan menyesuaikan diri dengan pernikahan (Glenn, Uecker & Love, 2010).

Sedangkan pasangan yang menikah pada usia yang relatif muda lebih mungkin

mengembangkan gaya hidup, nilai, dan sebagainya setelah menikah karena

mereka lebih lunak dan fleksibel daripada orang menikah pada usia lebih

tua(Glenn, et.al,2010).

5.3 Saran

5.3.1 Saran Teoritis

1. Varians dari tujuh variabel independen yang diteliti menyumbang sebesar

43.1%, dan sisanya disumbangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Pada

penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel lainseperti role

Page 96: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

80

values, dan problem solving skill untukmelihat pengaruh pada penyesuaian

pernikahan.

2. Temuan ini, bagaimanapun, mungkin tidak dapat digeneralisasikan untuk

semua wanita yang memiliki pasangan beda budaya. Disebabkan karena

keterbatasan sampel yang hanya berjumlah 220 wanita yang memiliki pasangan

beda budaya. Penelitian tambahan perlu dilakukan ke sampel yang lebih besar.

3. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan batasan domisili agar

tidak terlalu luas cakupan wilayah penelitian, sehingga hasil yang diperoleh lebih

sesuai dan sangat bermanfaat pada lingkungan tersebut.

5.3.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis memberikan

saran praktis sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan penyesuaian pernikahan, diharapkan kepada individu

yang menikah untuk dapat mengatur emosi dengan baik ketika menghadapi suatu

permasalahan dengan pasangan dengan cara melatih kecerdasan emosi tersebut

agar menjadi jauh lebih sabar.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam pembuatan modul

penyesuaian pernikahan yang berisi tentang cara meningkatkan pengaturan emosi

dan empati pasangan serta mengurangi atau meredakan pengungkapan emosi serta

dapat dijadikan bahan dalam kegiatan pelatihan pranikah yang diperuntukan untuk

wanita-wanita yang sedang atau akan menjalani kehidupan pernikahan dengan

pasangan yang beda budaya.

Page 97: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

81

3. Dengan adanya hasil penelitian ini, semoga subjek yang telah atau akan

menikah dengan pasangan beda budaya agar lebih mampu meningkatkan

penyesuaian pernikahan yang baik dengan mengatur emosi serta memberikan

empati kepada pasangan mereka agar mampu menuju kehidupan pernikahan yang

bahagia dan tahan lama.

Page 98: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

82

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, T. (2015).Uji validitas konstruk pada instrumen Big Five Inventory

(BFI) dengan metode confimatory factor analysis

(CFA).JurnalPengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, 215-

230.

Al Fazari, M. & Amir, S. (2017). Factors predicting marital adjustment in omani

society. International Journal of Psychology & Behavior Analysis.3.

10.15344/2455-3867/2017/131.

Anusree, P. (2018). Self esteem and marital adjustment among middle aged

couples. Indian Journal Of Research. Volume-7, Issue-7

Bar-On, R. (2006). The Bar-On model of emotional-social intelligence (ESI).

Psicothema, 18, supl., 13-25

Baron, R. (2007).The impact of emotional intellegence on giftedness.Gifted

Education International. Vol23, p 122-137

Barthakur, P. (1997). Study of marital adjustment of women in relation to nature

of marriage employment status and span of marriage in assamese

Hindu society. Thesis, Gauhati University.Shodhganga: a reservoir

of Indian theses @ INFLIBNET

Bharambe, K. & Baviskar, P.(2013). A study of marital adjustment in relation to

some psycho-socio factor.International Journal of Humanities and

Social Science Invention.ISSN (Online): 2319 – 7722, ISSN (Print):

2319 – 7714 www.ijhssi.org Volume 2 Issue 6 ǁ June. ǁ PP.08-10.

Bibi, S., Masood, S,. Ahmad, M., & Bukhari, S. (2017).Effect of self-compassion

on the marital adjustment of Pakistani adults.Foundation University

Journal Of Psychology, 2017, Vol. 2, No. 4, 52-66

Bustamante, R. M., Nelson, J. A., Henriksen, R. C., & Monakes, S. (2011).

Intercultural couples: coping with culture-related stressors. The

Family Journal, 19(2), 154–164.doi:10.1177/1066480711399723

Chang, J., & Shin, Y. (2012).Marital adjustment factors for international

marriages in South Korea. International Journal of Human Ecology,

13(2), 69–86. https://doi.org/10.6115/ijhe.2012.13.2.69

Chopra, R. (2008). Impact of the art of living courses on the marital adjustment

of indian women. Thesis, Gauhati University.Shodhganga : a

reservoir of Indian theses @ INFLIBNET

Page 99: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

83

Davis, Mark. (1980). A multidimensional approach to individual differences in

empathy. JSAS Catalog Sel. Doc. Psychol.. 10.

Davis, M.H. (1983). Measuring individual differences in empathy: evidence for a

multidimensional approach. Journal of Personality and Social

Psychology, 44(1), 113–126. doi:10.1037/0022-3514.44.1.113

Delpechitre, D. (2013). Review and assessment of past empathy scales to measure

salesperson’s empathy. Journal Of Management And Marketing

Research.

Durğuta, S.& Kısa, S. (2018). Predictors of marital adjustment among child

brides.Archives of Psychiatric Nursing, 32 670–676.

Ebenuwa-Okoh, E.E. (2011). Environmental factors as predictors of marital

adjustment among married persons in delta state of nigeria:

implication for counselling practices. J Psychology, 2 (1): 29-35

Eisenberg, N. (2000). Emotion, Regulation, and Moral Development.Annual

Review of Psychology, 51(1), 665–697.

doi:10.1146/annurev.psych.51.1.665

Frame, M.W. (2004).The challenges of intercultural marriage: strategies for

pastoral care. Pastoral Psychology. Volume 52, Issue 3, pp 219–232

Ghoroghi, S., Hassan, S. A., & Baba, M. (2015). Marital adjustment and duration

of marriage among postgraduate Iranian students in

Malaysia.International Education Studies, 8(2).

doi:10.5539/ies.v8n2p50

Glenn, N. D., Uecker, J. E., & Love, R. W. B. (2010).Later first marriage and

marital success. Social Science Research, 39(5), 787–800.

doi:10.1016/j.ssresearch.2010.06.002

Hay Group, McClelland Center for Research and Innovation, & Wolff, S. B.

(2005). The Emotional Competence Inventory (ECI) Technical

Manual.Retrieved on May 19, 2009 from:

http://www.eiconsortium.org/pdf/ECI_2_0_Technical_Manual_v2.p

df

Hidayati, F. (2015).Self compassion dan loneliness. Jurnal Ilmiah Psikologi

Terapan. Vol. 03, No.01

Hoffman, M.L. (2001). Empathy and moral development: Implication for caring

and justice.Cambrige, UK; New York: Cambrige University Press.

Page 100: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

84

Igbo, H. I., Grace, A. R., & Christiana, E. O. (2015).Relationship between

duration of marriage, personality trait, gender and conflict resolution

strategies of spouses. Procedia - Social and Behavioral Sciences,

190, 490–496. doi:10.1016/j.sbspro.2015.05.032

Ioannidou, F. & Konstantikaki, V. (2008). Empathy and emotional intelligence:

what is it really about.International Journal of Caring Sciences. 1.

Jalil, T.& Muazzam, A. (2013).Emotional intelligence as a predictor of marital

adjustment to infertility.International Journal of Research Studies in

Psychology. Volume 2 Number 3, 45-58

Joshi, S.& Thingujam, N.S. (2009). Perceived emotional intelligence and marital

adjustment: examining the mediating role of personality and social

desirability. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology.

Vol. 35, No.1, 79-86

Kazemi, Y.& Nikmanesh, Z. (2011).Predictor of marital adjustment : the

communication skills and sexual satisfaction. Journal of The Indian

Academy of Applied Psychology. Vol.37, Special Issue, 162-168.

Kendrick, H. M., & Drentea, P. (2016).Marital adjustment. Encyclopedia of

Family Studies, 1–2. doi:10.1002/9781119085621.wbefs071

Lashari, S. (2016).Environmental and personal factors as predictors of marital

adjustment- an investigation in pakistani context. International

Seminar on Generating Knowledge Through Research.

DOI:http://dx.doi.org/10.21070/picecrs.v1i1.642 991

Locke, H. J., & Williamson, R. C. (1958). Marital adjustment: A factor analysis

study. American Sociological Review :23(5):562–569

Locke, H. J., & Wallace, K. M. (1959). Short marital adjustment and prediction

tests: Their reliability and validity. Marriage and Family Living, 21,

251–255.

Martins, D., Nicholas, N. A., Shaheen, M., Jones, L., & Norris, K. (2013). The

development and evaluation of a compassion scale. Journal of

Health Care for the Poor and Underserved, 24(3), 1235---1246

McDonald, J. E., Olson, J. R., Lanning, A. H., Goddard, H. W., & Marshall, J. P.

(2018). Effects of religiosity, forgiveness, and spousal empathy on

marital adjustment.Marriage & Family Review, 54:4, 393-416.

DOI:10.1080/01494929.2017.1403992

Mert, A. (2018). The predictive role of values and perceived social support

variables in marital adjustment.Universal Journal of Educational

Page 101: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

85

Research. 6(6): 1192-1198, http://www.hrpub.org DOI:

10.13189/ujer.2018.060609

Neff, K.D. (2003). The development and validation of a scale to measure self-

compassion.Psychology Press.Self and Identity, 2: 223–250.

Neff, K. D., & Beretvas, S. N. (2013).The role of self-compassion in romantic

relationships. Self and Identity, 12(1), 78–98.

doi:10.1080/15298868.2011.639548

Nezlek, J. B., Vansteelandt, K., Van Mechelen, I., & Kuppens, P.

(2008).Appraisal-emotion relationships in daily life.Emotion, 8(1),

145–150. doi:10.1037/1528-3542.8.1.145

Pandey, R.& Anand, T. (2010).Emotional intelligence and its relationship with

marital adjustment and health of spouse.Indian Journal of Social

Science

Plank & Minton & Reid.(1996). A short measure of perceived

empathy.Department of Marketing Wesfern Michigan University

Deparftnent of Retailing University of South Carolina.

Psychological Reports, 1996,79, 1219-1226.

Pratamawaty, B.B. (2017). Potensi konflik perkawinan lintas budaya perempuan

indonesia dan laki-laki bule.Kafa’ah Journal, 7 (1), 2017, (1-14)

Raes, F., Pommier, E., Neff, K., &Gucht, D. (2011).Construction and factorial

validation of a short form of the self-compassion scale.Clinical

Psychology & Psychotherapy. 18. 250-5. 10.1002/cpp.702.

Riess, H. (2017). The science of empathy.Journal of Patient Experience, 4(2), 74–

77. doi:10.1177/2374373517699267

Ruebelt, S. G., Singaravelu, H., Daneshpour, M., & Brown, C. M.

(2015).Exploration of cross-cultural couples’ marital adjustment:

Iranian american women married to European American men.

Current Psychology, 35(3), 437–449

Salovey, P.& Mayer, J.D. (1990).Emotional intelligence.Imagination, Cognition

And Personality, Vol. 9(3) 185-211, 1989-90

Schutte, N. S., Malouff, J. M., Hall, L. E., Haggerty, D. J., Cooper, J. T., Golden,

C. J., & Dornheim, L. (1998). Development and validation of a

measure of emotional intelligence.Personality and Individual

Differences, 25(2), 167–177.doi:10.1016/s0191-8869(98)00001-4

Page 102: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

86

Serpen, AS & Mackan, AC. (2017).The effect of problem solving skills and

resilience to the marital adjustment in old ages.The Eurasia

Proceedings Of Educational & Social Sciences (EPESS). Volume 7,

Pages 169-17

Shapira, L. B., & Mongrain, M. (2010).The benefits of self-compassion and

optimism exercises for individuals vulnerable to depression. The

Journal of Positive Psychology, 5(5), 377–389.

doi:10.1080/17439760.2010.516763

Smith, S., Maas, I., & van Tubergen, F. (2012).Irreconcilable differences? Ethnic

intermarriage and divorce in the netherlands, 1995–2008. Social

Science Research, 41(5), 1126–1137.

Spanier, G.B (1976). Measuring dyadic adjustment: new scales for assessing the

quality of marriage and similar dyads.Journal of Marriage and

Family,Vol. 38, No. 1 (Feb., 1976), pp. 15-28

Spreng, R. N., McKinnon, M. C., Mar, R. A., & Levine, B. (2009). The toronto

empathy questionnaire: scale development and initial validation of a

factor-analytic solution to multiple empathy measures. Journal of

Personality Assessment,91(1), 62–71. 10.1080/00223890802484381

Umberson, D., Williams, K., Powers, D. A., Chen, M. D., & Campbell, A. M.

(2005).As good as it gets? A life course perspective on marital

quality. Social Forces, 84(1), 493–511. doi:10.1353/sof.2005.0131

Waldman, K., & Rubalcava, L. (2005).Psychotherapy with intercultural couples: a

contemporary psychodynamic approach. American Journal of

Psychotherapy, 59(3), 227–245.

doi:10.1176/appi.psychotherapy.2005.59

Yizengaw, S. S., Kibret, B.T., Gebiresilus, A. G., Sewasew, D.T. (2014). Marital

adjustment among early, age-appropriate arranged and love matched

marriage, motta, north west Ethiopia. Journal of Social

Sciences.2(4): 65-73

https://www.census.gov/library/stories/2018/07/interracial-marriages.html

http://bali.tribunnews.com/2018/04/15/jadi-tren-perca-catat-1200-orang-wna-

terlibat-pernikahan-campur

https://www.finansialku.com/pernikahan-beda-budaya/

https://www.measureevaluation.org/prh/rh_indicators/gender/wgse/age-at-first-

marriage

Page 103: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

87

Lampiran A : Kuesioner Penelitian

Saya, Fahira Alhadar mahasiswi semester VIII (Delapan) berasal dari

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menjalani tugas

akhir penelitian ilmiah.Dengan hormat saya, sangat berterima kasih atas sukarela

Anda yang telah mau menjadi salah satu responden dalam penelitian ilmiah

ini.Semoga Tuhan membalas kebaikan Anda, dan semoga Anda selalu berada di

dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa dimanapun Anda berada.

Terima kasih, hormat saya

Fahira Alhadar.

Nama:

Usia:

Durasi Pernikahan:

Berasal dari negeri manakah suami Anda?

_________

Di bawah ini merupakan daftar pernyataan yang berkaitan dengan berbagai

aspek kehidupan pernikahan.Anda diminta membaca setiap pernyataan dengan

cermat.Kemudian beri tanda checklist pada kolom yang sesuai dengan

keadaan Anda.

1. SS= Sangat sesuai

2. S= Sesuai

3. TS= Tidak Sesuai

4. STS: Sangat Tidak Sesuai

Karena banyak dari pernyataan ini bersifat sangat pribadi, balasan Anda

akan dijaga kerahasiaannya. Jawab setiap pernyataan dengan terus terang

dan jujur. Terima kasih.

Skala 1

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Anda berdua lebih suka pergi bersama.

2 Anda berdua memiliki kepercayaan penuh satu

sama lain

3 Anda berdua berpikiran religius

4 Anda berdua sering merasa tertekan menyangkut

biaya pengeluaran keluarga)

5 Anda berdua sepakat bahwa merawat anak adalah

tanggung jawab bersama.

6 Anda berdua percaya akan keluarga berencana.

7 Anda berdua setuju bahwa Anda menikah pada usia

yang tepat.

8 Anda berdua merasa tidak lengkap ketika dituntut

untuk hidup sendiri.

9 Anda berdua menikmati seks sepenuhnya.

10 Anda berdua ingin menyimpan beberapa rahasia

Page 104: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

88

pribadi Anda untuk diri sendiri.

11 Anda berdua mencoba secara maksimaldalam

menemukan waktu untuk Bersama.

12 Anda berdua saling menghormati anggota keluarga

satu sama lain.

13 Anda berdua bangga satu sama lain.

14 Anda berdua mencoba menyelesaikan masalah

keluarga Anda bersama.

15 Anda berdua memperlakukan masing-masing lebih

seperti seorang teman daripada suami istri.

16 Anda berdua sering saling memuji.

17 Anda berdua saling memperhatikan minat,

kebiasaan, dan kesukaan masing-masing

18 Anda berdua memiliki pandangan yang sama

tentang jumlah anak dalam keluarga

19 Anda berdua sering ber-adu argumen mengenai

masalah ruamh tangga.

20 Anda berdua saling memenuhi kebutuhan dan

kepuasan masing-masing dalam masalah seksual

21 Anda berdua merasa telah melakukan hal yang

benar sehingga Anda menikah satu sama lain.

22 Anda berdua merasa cukup sedih apabila sedang

tidak bersama

23 Anda berdua sepakat bahwa pernikahan

memberikan seks yang paling membahagiakan

24 Anda berdua memiliki minat dan bakat yang sama.

25 Anda berdua berusaha mempertahankan kebaruan

dalam hubungan seksual Anda.

Isilah pernyataan dibawah ini dengan baik dan benar, jika anda sangat

setuju pada pernyataan tersebut berilah tanda checklist pada kolom SS, jika

anda setuju pada pernyataan tersebut berilah tanda checklist pada kolom S,

jika anda tidak setuju pada pernyataan tersebut berilah tanda checklist pada

kolom TS, jika anda sangat tidak setuju pada pernyataan tersebut berilah tanda

checklist pada kolom STS.

Perlu diperhatikan pada semua item pernyataan telah terisi dengan diberi

tanda checklist, serta tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena semua

pernyataan yang anda berikan tidak ada yang salah.

Skala 2

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya tahu kapan harus berbicara tentang masalah

pribadi saya kepada orang lain.

2 Ketika saya dihadapkan dengan rintangan, saya

ingat saat saya menghadapi rintangan yang sama

Page 105: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

89

dan teratasi

3 Saya berharap saya akan berhasil dengan baik pada

sebagian besar hal yang saya coba.

4 Orang lain merasa mudah untuk percaya pada saya

5 Saya merasa sulit untuk memahami pesan non-

verbal orang lain *

6 Beberapa peristiwa besar dalam hidup saya telah

mengarahkan saya untuk mengevaluasi kembali apa

yang penting dan tidak penting

7 Ketika suasana hati saya berubah, saya melihat

kemungkinan-kemungkinan baru

8 Gairah adalah salah satu hal yang membuat hidup

saya layak dijalani.

9 Saya menyadari emosi saya ketika saya

mengalaminya

10 Saya mengharapkan hal-hal baik terjadi

11 Saya suka berbagi emosi dengan orang lain

12 Ketika saya mengalami perasaan positif, saya tahu

bagaimana membuatnya bertahan lama

13 mengadakan acara yang orang lain nikmati

14 Saya mencari kegiatan yang membuat saya bahagia.

15 Saya mengetahui pesan non-verbal yang saya

sampaikan ke orang lain.

16 Saya menampilkan diri saya dengan cara yang

membuat kesan baik pada orang lain

17 Ketika saya dalam suasana hati yang positif,

menyelesaikan masalah adalah mudah bagi saya

18 Dengan melihat ekspresi wajah mereka, saya

mengenali emosi yang dialami orang-orang

19 Saya tahu penyebab emosi saya berubah

20 Ketika saya dalam suasana hati yang positif, saya

dapat menemukan ide-ide baru

21 Saya memiliki kendali atas emosi saya

22 Saya dengan mudah mengenali emosi saya ketika

saya mengalaminya

23 Saya memotivasi diri sendiri dengan

membayangkan hasil yang baik untuk tugas yang

saya ambil

24 Saya memuji orang lain ketika mereka telah

melakukan sesuatu dengan baik

25 Saya mengetahui pesan non-verbal yang dikirim

orang lain

26 Ketika orang lain memberi tahu saya tentang

peristiwa penting dalam hidupnya, saya hampir

merasa seolah-olah saya sendiri pernah mengalami

Page 106: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

90

peristiwa ini

27 Ketika saya merasakan perubahan emosi, saya

cenderung memunculkan ide-ide baru

28 Ketika saya dihadapkan dengan tantangan, saya

menyerah karena saya yakin saya akan gagal

29 Saya tahu apa yang orang lain rasakan hanya

dengan melihat mereka.

30 Saya membantu orang lain merasa lebih baik ketika

mereka sedang down

31 Saya menggunakan suasana hati yang baik untuk

membantu diri saya terus berusaha dalam

menghadapi rintangan

32 Saya bisa tahu bagaimana perasaan orang-orang

dengan mendengarkan nada suara mereka

33 Sulit bagi saya memahami apa yang orang lain

rasakan atas apa yang terjadi pada mereka?

Skala 3

Isilah pernyataan dibawah ini dengan baik dan benar, jika anda sangat setuju

pada pernyataan tersebut berilah tanda checklist pada kolom SS, jika anda

setuju pada pernyataan tersebut berilah tanda checklist pada kolom S, jika

anda sangat tidak setuju pada pernyataan tersebut berilah tanda checklist pada

kolom STS.

Perlu diperhatikan pada semua item pernyataan telah terisi dengan diberi tanda

checklist, serta tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena semua pernyataan

yang anda berikan tidak ada yang salah.

NO PERNYATAAN SS S ? TS STS

1 Pasangan saya mengerti saya dan perasaan saya"

2 Saya sering memiliki perasaan buruk ketika

berhadapan dengan pasangan saya*

3 Pasangan saya sangat mengerti perasaan saya

tentang sistuasi yang saya hadapi

4 Saya merasa bahwa saya sealiran dengan

pasangan saya

5 Pasangan saya tidak mengerti bagaimana saya

berpikir*

6 Pasangan saya mengerti bagaimana saya

membuat keputusan

7 Pasangan saya sepertinya merasakan apa yang

saya butuhkan ketika kita berbicara

8 Pasangan saya selalu mengerti apa yang saya

butuhkan

Page 107: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

91

Skala 4

Harap baca setiap pernyataan dengan cermat sebelum menjawab. Di sebelah

kanan setiap pernyataan, berilah tanda checklist pada kolom yang sesuai

dengan diri anda, ketika anda berada dalam masa sulit.

NO PERNYATAAN Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

1 Ketika saya gagal pada sesuatu yang

penting bagi saya, saya menjadi

terbawa oleh perasaan kekurangan

saya.

2 Saya mencoba memahami dan sabar

terhadap aspek-aspek kepribadian yang

tidak saya sukai.

3 Ketika sesuatu hal menyakitkan

terjadi, saya mencoba melihat situasi

secaraobjektif/proporsional

4 Ketika sedih, saya cenderung merasa

kebanyakan orang lain mungkin

lebih bahagia dari pada saya.

5 Saya mencoba melihat kegagalan

sebagai kondisiyang wajar

6 Ketika saya sedang menghadapi masa

masa sulit, saya memberikan diri saya

perhatian dan kelembutan yang saya

butuhkan.

7 Ketika ada sesuatu yang

mengganggu saya, saya berusaha

menyeimbangkan emosi.

8 Ketika saya gagal pada sesuatu hal

penting, saya cenderung merasa

sendirian dalam kegagalan saya.

9 Ketika saya merasa sedih, saya

cenderung terobsesi dan terpaku

pada semua kesalahan.

10 Ketika saya merasa tidak cukup

dalam beberapa hal, saya

mengingatkan diri saya bahwa

perasaan itu juga dirasakan oleh

kebanyakan orang.

11 Saya tidak bisa menerima dan

menyalahkan diri saya terhadap

kekurangan dan kelemahan yang

saya miliki.

12 Saya tidak menghargai dan tidak

berlapang dada atas kepribadian

yang tidak baik yang saya miliki.

Page 108: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

92

Lampiran B: Hasil Uji Validitas

Hasil Uji Validitas Penyesuaian Pernikahan

UJI VALIDITAS KONSTRUK PENYESUAIANPERNIKAHAN DA NI=25 NO=220 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 PM SY FI=PENYESUAIANPERNIKAHAN.COR MO NX=25 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK PENYESUAIANPERNIKAHAN FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 LX 11 1 LX 12 1 LX 13 1 LX 14 1 LX 15 1 LX 16 1 LX 17 1 LX 18 1 LX 19 1 LX 20 1 LX 21 1 LX 22 1 LX 22 1 LX 23 1 LX 24 1 LX 25 1 FR TD 2 1 TD 22 21 TD 24 3 TD 21 20 TD 4 3 TD 14 10 TD 17 10 TD 15 2 TD 19 15 TD 20 5 TD 8 7 TD 13 6 FR TD 24 4 TD 25 24 TD 22 20 TD 9 7 TD 7 1 TD 23 8 TD 25 14 TD 16 15 TD 22 16 TD 23 14 TD 16 14 FR TD 21 15 TD 15 5 TD 18 14 TD 20 18 TD 25 15 TD 18 2 TD 12 9 TD 12 8 TD 10 9 TD 20 9 TD 19 17 FR TD 20 10 TD 15 1 TD 19 6 TD 24 17 TD 17 3 TD 23 19 TD 18 17 TD 22 12 TD 22 11 TD 16 4 TD 25 7 FR TD 25 9 TD 14 11 TD 23 21 TD 25 21 TD 17 5 TD 14 6 TD 6 3 TD 6 1 TD 10 2 TD 19 2 TD 20 14 FR TD 5 3 TD 24 15 TD 24 18 TD 23 21 TD 23 1 TD 16 2 TD 4 1 TD 12 1 TD 25 3 TD 25 2 TD 13 3 TD 4 2 FR TD 24 7 TD 7 3 TD 23 2 TD 25 1 TD 14 7 TD 14 8 TD 10 8 TD 20 12 TD 6 5 TD 11 5 TD 20 11 TD 18 11 TD 21 11 FR TD 10 4 TD 3 1 TD 3 2 PD OU SS TV MI AD=OFF

Page 109: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

93

Page 110: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

94

Hasil Uji Validitas Empati Pasangan

UJI VALIDITAS KONSTRUK EMPATIPASANGAN DA NI=8 NO=220 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 PM SY FI=EMPATIPASANGAN.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK EMPATIPASANGAN FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 FR TD 6 1 TD 8 3 TD 8 2 PD OU SS TV MI

Page 111: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

95

Hasil Uji Validitas Penggunaan Emosi

UJI VALIDITAS KONSTRUK PENGGUNAANEMOSI DA NI=10 NO=220 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 PM SY FI=PENGGUNAANEMOSI.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK PENGGUNAANEMOSI FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 FR TD 7 1 TD 7 6 TD 8 7 TD 10 8 TD 10 9 TD 10 6 TD 10 4 TD 6 2 PD OU SS TV MI

Page 112: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

96

Hasil Uji Validitas Pengungkapan Emosi

UJI VALIDITAS KONSTRUK PENGUNGKAPANEMOSI DA NI=13 NO=220 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 PM SY FI=PENGUNGKAPANEMOSI.COR MO NX=13 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK PENGUNGKAPANEMOSI FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 LX 11 1 LX 12 1 LX 13 1 FR TD 11 7 TD 5 4 TD 7 5 TD 10 5 TD 5 1 TD 13 12 TD 6 5 TD 11 3 TD 12 11 TD 12 8 TD 7 6 TD 11 8 FR TD 10 1 TD 13 1 TD 5 2 TD 9 5 TD 13 10 TD 8 3 TD 7 3 TD 9 1 PD OU SS TV MI

Page 113: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

97

Hasil Uji Validitas Pengaturan Emosi

UJI VALIDITAS KONSTRUK PENGATURANEMOSI DA NI=10 NO=220 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 PM SY FI=PENGATURANEMOSI.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK PENGATURANEMOSI FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 FR TD 8 5 TD 2 1 TD 10 9 TD 9 3 TD 9 6 TD 4 1 TD 10 8 TD 8 7 TD 8 3 PD OU SS TV MI

Page 114: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

98

Hasil Uji Validitas Self Compassion

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELFCOMPASSION DA NI=12 NO=220 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 PM SY FI=SELFCOMPASSION.COR MO NX=12 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK SELFCOMPASSION FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 LX 11 1 LX 12 1 FR TD 10 1 TD 11 10 TD 11 2 TD 10 6 TD 6 1 TD 4 3 TD 12 5 TD 6 5 TD 11 8 TD 10 8 TD 9 8 FR TD 5 2 TD 11 3 TD 11 9 TD 9 6 TD 8 6 TD 12 2 TD 11 1 TD 11 6 TD 5 4 TD 8 1 TD 4 1 TD 2 1 FR TD 10 2 PD OU SS TV MI AD=OFF

Page 115: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

99

Lampiran C : Hasil Analisis Data

Deskritptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Penyesuaian_Pernikahan 220 2.42 61.55 50.0000 9.43121 88.948

EMPATIPASANGAN 220 16.52 65.20 50.0000 9.43185 88.960

Self_Compassion 220 20.50 68.02 50.0000 8.99231 80.862

penggunaan_emosi 220 29.07 64.99 50.0000 8.92858 79.720

Pengungkapan_Emosi 220 26.67 68.59 50.0000 9.23375 85.262

Pengaturan_Emosi 220 29.28 65.44 50.0000 8.74306 76.441

Valid N (listwise) 220

Regresi Bersama

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Durasi_Pernikahan,

Pengungkapan_Emosi,

Usia_Saat_Menikah,

EMPATIPASANGAN,

Self_Compassion,

penggunaan_emosi,

Pengaturan_Emosib

. Enter

a. Dependent Variable: Penyesuaian_Pernikahan

b. All requested variables entered.

Page 116: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

100

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .657a .431 .413 7.22815 .431 22.977 7 212 .000

a. Predictors: (Constant), Durasi_Pernikahan, Pengungkapan_Emosi,

Usia_Saat_Menikah, EMPATIPASANGAN, Self_Compassion,

penggunaan_emosi, Pengaturan_Emosi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8403.367 7 1200.481 22.977 .000b

Residual 11076.199 212 52.246

Total 19479.566 219

a. Dependent Variable: Penyesuaian_Pernikahan

b. Predictors: (Constant), Durasi_Pernikahan, Pengungkapan_Emosi, Usia_Saat_Menikah,

EMPATIPASANGAN, Self_Compassion, penggunaan_emosi, Pengaturan_Emosi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.602 4.109 3.553 .000

EMPATIPASANGAN .526 .057 .526 9.252 .000

Self_Compassion -.006 .059 -.005 -.094 .925

penggunaan_emosi .105 .090 .099 1.166 .245

Pengungkapan_Emosi -.167 .075 -.163 -2.220 .027

Pengaturan_Emosi .295 .094 .273 3.137 .002

Usia_Saat_Menikah -.757 .663 -.061 -1.141 .255

Durasi_Pernikahan -.492 .435 -.064 -1.130 .260

a. Dependent Variable: Penyesuaian_Pernikahan

Page 117: PENGARUH SELF COMPASSION, EMPATI PASANGAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49672/1/FAHIRA... · PERNIKAHAN DAN USIA SAAT MENIKAH TERHADAP PENYESUAIAN PERNIKAHAN

101

Regresi Proporsi

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .607a .369 .366 7.51173 .369 127.223 1 218 .000

2 .607b .369 .363 7.52902 .000 .000 1 217 .995

3 .630c .397 .388 7.37566 .028 10.118 1 216 .002

4 .632d .399 .388 7.37697 .003 .923 1 215 .338

5 .652e .425 .412 7.23178 .026 9.720 1 214 .002

6 .654f .428 .412 7.23287 .003 .935 1 213 .335

7 .657g .431 .413 7.22815 .003 1.278 1 212 .260

a. Predictors: (Constant), EMPATIPASANGAN

b. Predictors: (Constant), EMPATIPASANGAN, Self_Compassion

c. Predictors: (Constant), EMPATIPASANGAN, Self_Compassion,

penggunaan_emosi

d. Predictors: (Constant), EMPATIPASANGAN, Self_Compassion,

penggunaan_emosi, Pengungkapan_Emosi

e. Predictors: (Constant), EMPATIPASANGAN, Self_Compassion,

penggunaan_emosi, Pengungkapan_Emosi, Pengaturan_Emosi

f. Predictors: (Constant), EMPATIPASANGAN, Self_Compassion,

penggunaan_emosi, Pengungkapan_Emosi, Pengaturan_Emosi,

Usia_Saat_Menikah

g. Predictors: (Constant), EMPATIPASANGAN, Self_Compassion,

penggunaan_emosi, Pengungkapan_Emosi, Pengaturan_Emosi,

Usia_Saat_Menikah, Durasi_Pernikahan