pengaruh reward dan punishment rohmat-fitk.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang...

114
PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MA ISLAMIYAH CIPUTAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh : ABDUL ROHMAT NIM. 1111011000115 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/ 1438 H

Upload: others

Post on 21-Jan-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT

TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MA

ISLAMIYAH CIPUTAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

ABDUL ROHMAT

NIM. 1111011000115

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/ 1438 H

Page 2: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 3: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 4: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 5: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

v

ABSTRAK

Abdul Rohmat (1111011000115), Pengaruh Reward dan Punishment

Terhadap Kedisiplinan Siswa di Ma Islamiyah Ciputat, Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK),

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kedisiplinan siswa di sekolah.

Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengukuran terhadap faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh reward (penghargaan) dan punishment

(hukuman) terhadap kedisiplinan siswa khususnya di MA Islamiyah Ciputat.

Penelitian ini dilakukan di MA Islamiyah Ciputat. Instrumen penelitian ini

menggunakan studi dokumentasi, lembar observasi dan kuesioner. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis

regresi linear berganda, dengan teknik pengambilan sampel random sampling.

Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji

hipotesis lewat uji f dan uji t serta uji analisis koefisien determinasi (R2). Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis regersi linear berganda yang

berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian. Data-data yang telah

memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga

menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :

Persamaan yang terbentuk menunjukan hasil positif, artinya pengaruh yang

dihasilkan pun positif. Hasil penelitian ini menunjukkan kedua variabel X yakni

X1 = reward (penghargaan) dan X2 = punishment (hukuman) secara simultan

(bersama-sama) maupun secara parsial (terpisah) memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat. Hal ini dapat

dilihat dari hasil uji f untuk pengujian secara simultan dan hasil uji t untuk

pengujian secara parsial. Hasil uji f menunjukkan fhitung lebih besar dari ftabel

(55,955 > 3,35). Maka, Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan

terbukti kebenarannya. Selanjutnya hasil uji t menunjukan thitung X1 dan thitung X2

lebih besar dari ttabel (4,713 dan 2,201 > 2,048). Selanjutnya, angka Adjustend R

Square yaitu sebesar 0,791 menunjukkan bahwa 79,1% kedisiplinan siswa di MA

Islamiyah Ciputat bisa dijelaskan oleh kedua variabel independen yang

digunakan. sedangkan sisanya 20,9% dijelaskan oleh variabel lain.

Kata Kunci : Reward, Punishment, Kedisiplinan Siswa.

Page 6: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’aalamiin, segala puji bagi Allah SWT. yang senantiaa

memberikan nikmat dan rahmatkepada kita semua. Sholawat bertangkaikan salam

semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

beserta keluarganya, para sahabatnya dan mudah-mudaan pula terlimpah kepada

kita para pengikutnya yang istiqomah mengikuti sunah-sunanya. Aamin yaa

Rabbal ‘Alamin.

Sebagai manusia, kita harus yakin dengan kekuatan dan janji serta ketentuan

Allah SWT. begitupun penulis yang yakin terhadap kekuasaan, maha

berkehendak, maha pemberi petunjuk dan maha penyayang-Nya. Meskipun

dengan berbagai kesulitan dan dengan waktu yang lama bahkan sempat tertunda,

penulis yakin akan akan kehendak dan kemudahan-kemudahan dibalik setiap

kesulitan itu, hingga terselesaikanlah tulisan ini.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kemudahan dan

dengan sabar membantu serta membimbing penulis agar terwujudnya skripsi ini.

Teristimewa untuk orang tua tercinta, Ayahanda Manan bin Asda, ibunda Iis

Rosadah dan adik-adikku tersayang, M. Adnan Siabudin, M. Muhaimin dan Siti

Raisa Adilla, yang tak pernah berhenti melantunkan do’anya yang selalu

mengiringi setiap langkah penulis dan memberikan kasih sayang, semangat serta

motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di kampus UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ini dengan baik. Semoga Allah senantiasa

melimpahkan kasih sayang-Nya kepada mereka. Aammiin. Dengan penuh rasa

hormat dan ketulusan, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.

Page 7: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

vii

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Hj. Marhamah Sale, Lc, MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Dr. Sapiuddin Shidiq, MA. Sebagai Dosen pembimping yang selalu sabar dan

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis agar

menghasilkan skripsi yang baik dan benar.

5. Dra. Hj. Iin Kusnaeni Kepala Sekola MA Islamiyah Ciputat yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MA

Islamiyah Ciputat.

6. Parjuangan, S.Pd.I. guru PAI di MA Islamiyah Ciputat, yang telah

memberikan ilmu, bimbingan dan arahan kepada penulis dari proses

perencanaan sampai pelaksanaan pembelajaran dan penelitian.

7. Seluruh dewan guru, staf dan siswa-siswi MA Islamiyah Ciputat, yang telah

banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

8. Teman-teman seperjuangan di PAI C angkatan 2011 (Firmansyah, Abda’u,

Jaka, Irfan, Syahrul, Bang Ali, Wiguna, Widadi, Aziz, Syauqi, Firman,

Haikal, Akmal, Arvin, Elci, Taufik Akbar, Topik Muarif, Jafar, Rena,

Muta’aliyah, Uus, Zizah, Kak Ami, Ana, Afifah, Anggun, Nining, Lina,

Azkaa, Syifa, Neha, Ayu) yang senantiasa membantu dan menemani serta

memberikan suport kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Saat

bersama kalian merupakan saat-saat yang tak akan terlupakan, semangat dan

canda tawa kalian telah mewarnai har-hari penulis selama studi di kampus

UIN Syarif Hidayatullah tercinta. Semoga kehangatan persaudaraan kita tidak

terhenti sampai disini. Aammin.

9. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga bantuan,

bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan kepada penulis

dibalas oleh Allah SWT. dengan pembalasan yang berlipat ganda. Aammiin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak. Akhir

Page 8: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

viii

kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi

pembaca.

Jakarta, 18 Februari 2017

Penulis,

Abdul Rohmat

Page 9: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .......................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................... iii

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ........................... iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

BAB II : KAJIAN TEORI ........................................................................ 8

A. Kedisiplinan Siswa ................................................................. 8

1. Pengertian Kedisiplinan .................................................... 8

2. Unsur-Unsur Disiplin ....................................................... 9

3. Indikator-Indikator Kedisiplinan .................................... 10

4. Kedisiplinan dalam Islam ............................................... 11

B. Reward dan Punishment ........................................................ 13

1. Reward ............................................................................ 13

a. Pengertian Reward .................................................... 13

b. Macam-Macam Reward ........................................... 16

Page 10: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

x

c. Syarat-Syarat dalam Memberikan Reward ............... 18

d. Tujuan Pemberian Reward ........................................ 19

e. Pendapat Tentang Reward ........................................ 20

2. Punishment .................................................................... 21

a. Pengertian Punishment .............................................. 21

b. Macam-Macam Punishment ..................................... 22

c. Syarat-Syarat dalam Memberikan Punishment ......... 24

d. Tujuan Pemberian Punishment ................................. 26

C. Penelitian yang Relevan ........................................................ 27

D. Kerangka Berpikir ................................................................. 29

E. Hipotesis Tindakan .............................................................. 30

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 35

A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 31

1. Waktu Penelitian ............................................................. 31

2. Tempat Penelitian ............................................................ 31

B. Metode Penelitian .................................................................. 32

C. Variabel Penelitian ................................................................ 32

D. Populasi, Sampel dan Sampling ........................................... 33

1. Populasi ........................................................................... 33

2. Sampel ............................................................................. 33

3. Sampling ......................................................................... 34

E. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 34

1. Data Primer ..................................................................... 34

2. Data Sekunder ................................................................ 35

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 35

1. Metode Dokumentasi ..................................................... 35

2. Angket Skala Sikap ........................................................ 35

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................ 38

H. Hipotesis ................................................................................ 44

BAB IV : HASIL PENELITIAN ............................................................. 45

A. Deskripsi Data ...................................................................... 45

1. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................... 45

2. Deskripsi Variabel Penelitian ......................................... 46

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .... 49

1. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................. 49

a. Uji Multikolinearitas ................................................. 49

b. Uji Heteroskedastisitas ............................................. 50

c. Uji Normalitas .......................................................... 50

Page 11: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

xi

2. Analisis Regresi Linear Berganda .................................. 51

a. Membuat Persamaan Regresi Linear Berganda ........ 52

b. Uji Hipotesis Regresi Linear Berganda ..................... 55

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 59

BAB V : PENUTUP ................................................................................ 60

A. Kesimpulan ............................................................................ 60

B. Implikasi ................................................................................ 61

C. Saran ...................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ....................................................................... 31

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket ...................................................................... 37

Tabel 4.1 Data jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin ........................... 45

Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Pada Setiap Variabel ...... 46

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 49

Tabel 4.4 Tabel Penolong Uji Regresi Linear Berganda .......................... 52

Tabel 4.5 Tabel Hasil Persamaan Regresi dengan SPSS 22 ..................... 54

Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi dengan SPSS 22 ......................... 54

Tabel 4.7 Tabel Anova, hasil Uji f ........................................................... 56

Tabel 4.8 Hasil Uji t ................................................................................. 58

Page 13: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Jumlah Siswa berdasarkan Jenis Kelamin .................... 45

Grafik 4.2 Grafik Jumlah Siswa berdasarkan Kelas .................................. 46

Grafik 4.3 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel Y . 47

Grafik 4.4 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel X1 48

Grafik 4.5 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel X2 48

Grafik 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisidas .................................................... 50

Grafik 4.7 Hasil Histogram Uji Normalitas ............................................... 50

Grafik 4.8 Hasil P-P Plots Uji Normalitas ................................................. 51

Page 14: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Uji Referensi

Lampiran 2. Data Siswa MA Islamiyah Ciputat

Lampiran 3. Data GURU MA Islamiyah Ciputat

Lampiran 4. Kisi Kisi Angket

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Instrument

Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas Instrument

Lampiran 7. Angket Kuesioner

Lampiran 8. Data Hasil Sebar Angket/ Kuesioner (Data Penelitian)

Lampiran 9. Hasil Uji Asumsi Klasik

Lampiran 10. Hasil Uji Regresi Berganda

Lampiran 11. Tabel t

Lampiran 12. Tabel f

Lampiran 13. Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 14. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 15. Surat Tanda Bukti Penelitian

Lampiran 16. Photo Dokumentasi

Lampiran 17. Biodata Penulis

Page 15: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran untuk meningkatkan sumber daya

manusia, maka masyarakat dengan segala kesadarannya berusaha untuk

menyekolahkan putra putrinya. Hal ini dapat dilihat pada setiap ajaran baru, pada

setiap tahunnya jumlah siswa semakin meningkat dan ini tidak menutup

kemungkinan timbul berbagai masalah yang dihadapi oleh guru, jika kita melihat

pendidikan sekarang ini yang berhubungan dengan tingkah laku siswa, terjadi

banyak penyimpangan dan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Ini

terbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan

tujuan pendidikan itu sendiri.

Setiap siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan

lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan

setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib

yang berlaku di sekolahnya. Namun, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh

siswa bahkan terkadang oleh beberapa siswa pelanggaran-pelanggaran itu menjadi

kebiasan yang selalu mereka lakukan tanpa beban dan rasa bersalah. Pelanggaran

pelanggaran tersebut dilakukan oleh siswa tanpa ada rasa tabu untuk

melakukannya karena tidak adanya jiwa dan semangat disiplin dalam diri siswa.

seharusnya setiap siswa memiliki disiplin yang baik dalam setiap proses

pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Diantara beberapa

pelanggaran yang sering dilakukan siswa misalnya: terlambat, melalaikan tugas,

berpakaian tidak sesuai, membolos, berisik di kelas , membantah perintah,

menyontek saat ulangan hingga perkelahian antar siswa dan sebagainya.

Pencapaian tujuan pendidikan tidak akan maksimal jika tidak ada

kedisiplinan dalam proses pendidikan, baik kedisiplinan guru, kepala sekolah, staf

dan siswa. Menurut Muchdarsyah “Disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang atau

sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau

Page 16: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

2

mematuhi segala aturan/ keputusan yang telah ditetapkan”.1 Dengan kata lain,

disiplin berati tunduk dan patuh terhadap aturan, norma atau tata tertib yang

berlaku di sekolah. Disiplin terkait dengan tata tertib dan ketertiban. Ketertiban

berarti kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan karena didorong oleh

sesuatu yang datang dari luar dirinya. Sementara itu disiplin adalah kepatuhan

yang muncul karena kesadaran dan dorongan dari dalam diri orang itu. Sedangkan

tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan kondisi

yang tertib dan teratur.

Namun, pohon kedisiplinan siswa di sekolah-sekolah semakin rapuh. Hal

ini terjadi oleh sebab kurangnya penegakan kedisiplinan siswa oleh guru dalam

proses pembelajaran. Muhibin Syah mengungkapkan Salah satu fungsi atau

peranan guru dalam proses pembelajaran ialah sebagai manager of intruction,

artinya setiap guru diharapkan pandai-pandai dalam menyelenggarakan dan

mengendalikan seluruh tahapan proses pembelajaran siswa dan guru harus mampu

menciptakan kondisi dan situasi sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan para

siswa belajar secara berdaya guna dan berhasilguna”.2 Dengan demikian, guru

juga memiliki tugas untuk menciptakan lingkungan belajar yang disiplin sehingga

tercipta pembelajaran yang efektif. Selain itu, lemahnya perhatian sekolah pada

penegakan peraturan merupakan sebab kerapuhan tersebut. Oleh karena itu,

saatnya pengelola sekolah memperioritaskan tegaknya budaya disiplin dikalangan

para siswa, sehingga perilaku dan prestasi siswa semakin membanggakan.

Amin Budiman mengungkapkan bahwa “Suasana sosial-emosional

dalam kehidupan akademis di sekolah sangat mempengaruhi proses belajar siswa,

sekolah dapat membentuk keterampilan sosial-emosional dan intelektual anak”.3

Oleh karena itu, sekolah harus mampu menyediakan lingkungan, peraturan dan

individu-individu yang mencerminkan kedisiplinan, karena disiplin merupakan

hasil dari sebuah proses atau interaksi siswa dengan lingkungannya, baik bacaan,

1 Muchdarsyah Sinungan, Produktifitas: Apa dan Bagaimana, Cet. 9, (Jakarta: Bumi Aksara,

2014), h. 135 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Cet. 19, (Bandung:

Rosdakarya, 2014), h. 250 3 Amin Budiman, Dedi Herdiana Hafidz, Daim, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:

UPI Press, 2006), h. 27

Page 17: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

3

budaya atau individu. Maka, sangat penting menyediakan lingkungan sekolah

yang disiplin, karena lingkungan yang baik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap pendidikan muslim dalam kebaikan dan ketaqwaan.4

Menurut sarlito W. Sarwono yang mengutip pendapat Jensen Salah satu

faktor yang mempengaruhi atau menjadi asal mula kenakalan remaja adalah

lingkungan, seperti yang diungkapkan dalam teori social disorganization

mengungkapkan bahwa kenakalan remaja (dalam hal ini siswa) disebabkan

oleh berkurangnya atau menghilangnya pranata-pranata masyarakat yang

selama ini menjaga keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat, orang

tua yang sibuk dan guru yang kelebihan beban merupakan penyebab dari

berkurangnya fungsi keluarga dan sekolah sebagai pranata kontrol.5

Dengan demikian, sekolah sebagai pranata kontrol harus menciptakan

lingkungan yang disiplin yang akan membiasakan siswa untuk disiplin, ketika

siswa terbiasa untuk disiplin, siswa akan mudah untuk berbuat sesuai aturan yang

ditetapkan. jika siswa dibiasakan untuk berbuat baik maka siswa akan mudah

untuk berbuat baik, dan jika siswa dibiarkan untuk berbuat buruk, maka siswa

akan celaka dengan terbiasa berbuat buruk. Seperti yang diungkapkan Imam Al-

Ghazali dalam Abdullah N. Ulwan mengenai kebiasaan anak, ia mengatakan

“Anak adalah amanah bagi orang tuanya. Hatinya yang suci adalah permata yang

sangat mahal harganya. Jika dibiasakan pada kejahatan dan dibiarkan seperti

dibiarkannya binatang, ia akan celaka dan binasa. Sedang memeliharanya adalah

upaya pendidikan dan mengajari akhlak”.6 Kemudian seorang penyair dalam

Abdullah N. Ulwan mengungkapkan sebuah syair yang senada dengan yang

dikatakan Imam Al-Ghazali mengenai kebiasaan anak, ia mengatakan“Anak akan

tumbuh pada apa yang dibiasakan ayahnya kepadanya, ia tidak dapat tunduk oleh

akal, tetapi kebiasaanlah yang dapat menundukannya”.7

Dari dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya

pembiasaan pada siswa, salah satunya pembiasaan untuk bersikap disiplin,

pendidik dan pihak sekolah harus membiasakan siswa untuk disiplin, baik dalam

proses pembelajaran dan di luar proses pembelajaran. Disiplin diri dilakukan

4 Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Pen. Jamaludin Miri, (Jakarta: Pustaka

Amani, 1995), h. 45 5 Ibid, h. 255

6 Abdullah Nashih Ulwan, Op. Cit, h. 51

7 Ibid, h. 52

Page 18: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

4

karena kesadaran bahwa prestasi tidak bisa diraih tanpa kerja keras dan perilaku

yang baik. Prestasi dicapai bukan semata bermodal kecerdasan, namun melalui

disiplin yang tinggi dalam belajar dan melakukan sesuatu.

Orang tua punya harapan besar pada sekolah untuk mendidik anak

mereka agar berperilaku baik dan berprestasi. Mungkin memang banyak siswa

yang berhasil meraih medali tingkat Internasional, namun itu tidak mencerminkan

mutu dan prestasi siswa pada umumnya. Dibandingkan siswa yang berhasil

meraih prestasi Internasional justru lebih banyak siswa yang minim prestasi

bahkan memiliki perilaku yang menyimpang. Oleh karena itu, siswa sejak awal

harus dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang menghargai dan menjunjung

tinggi kedisiplinan. Sekolah harus bisa meyakinkan siswa bahwa berperilaku baik

dan berprestasi cemerlang hanya bisa diraih dengan kedisiplinan tinggi para

siswa. Tanpa kedisiplinan, fungsi sekolah akan mandul dan potensi siswa akan

terkubur, bahkan akan banyak siswa yang akan terlibat masalah. Hanya sedikit

sekolah yang berhasil menjalankan kedisiplinan yang baik, faktanya banyak siswa

gemar merokok dan siswa tawuran. Semua itu cerminan dari perilaku tidak

disiplin. Jika demikian yang terjadi, sekolah sulit menjadi tempat munculnya

generasi yang berperilaku baik dan berprestasi.

Untuk menanggulangi masalah-masalah yang mungkin terjadi karena

kurangnya kedisiplinan siswa dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah maka

perlu dilakukan upaya-upaya oleh pendidik dan pihak sekolah dalam upaya

mendisiplinkan siswa, sehingga mereka memiliki perilaku yang baik dan

berprestasi. Ini memang bukan usaha yang mudah, selain juga membutuhkan

waktu yang tidak singkat. Membentuk peribadi siswa agar dewasa dalam setiap

perilaku dan selalu cenderung pada pencapaian prestasi, membutuhkan

kesungguhan dalam setiap upaya yang dilakukan, baik sistemik maupun teladan

nyata dari lingkungan.

Pemberian reward dn punisment merupakan salah satu upaya yang dapat

diterapkan di sekolah untuk menjalankan kedisiplinan dalam bentuk peraturan-

peraturan sekolah yang telah disepakati melalui rapat dan musyawarah dewan

guru. Apabila peraturan-peraturan itu dijalankan dengan baik dan teratur, maka

Page 19: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

5

akan dapat membantu mencapai tujuan instruksional pengajaran itu sendiri.

banyak bentuk pelaksanaan pemberian reward dan punishment yang dapat

diberikan kepada siswa, bentuk reward yang dapat diberikan diantaranya pujian,

hadiah, pengormatan dan sebagainya. Sedangkan bentuk punisment yang dapat

diberikan diataranya yang bersifat preventif misalnya peraturan, ancaman,

larangan dan sebagainya, ataupun yang bersifat refresif misalnya teguran,

peringatan, hukuman fisik, memberikan tugas dan sebagainya.

reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) yang diberikan bisa

menjadi penguat (reinforcment) dan motivasi bagi siswa dalam proses belajarnya.

Dengan demikian siswa akan terdorong dan memiliki kemauan untuk bertindak

lebih baik lagi. Sehingga dalam menerapkan kedisiplinan pada siswa akan mudah

untuk dilaksanakan. Walaupun dalam pelaksanaannya akan selalu ada masalah

dan hambatan yang membuat tujuan dari penerapan reward dan punisment tidak

tercapai bahkan justru bisa mengakibatkan siswa menjadi lebih buruk. Masalah-

masalah tersebut bisa berupa kurang konsisten dalam pelaksanaannya, kurangnya

tindakan nyata dari konsekuensi atas pelanggaran terhadap peraturan yang telah

disepakati, sikap pilih kasih dari penghukum, kecemburuan sosial dan sebagainya.

Berpijak dari latar belakang tersebut, maka perlu diadakan penelitian

pendidikan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh reward (penghargaan) dan

punishment (hukuman) dalam mendisiplinkan siswa kususnya di MA Islamiyah

Ciputat, maka dalam hal ini peneliti mengangkat topik: “Pengaruh Reward dan

Punishment terhadap Kedisiplinan Siswa di MA Islamiyah Ciputat”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka ada bebrapa hal yang diidentifikasi,

yaitu:

1. Adanya sikap kurang disiplin yang dilakukan siswa dalam proses

pembelajaran, seperti datang terlambat, kehadiran yang kurang, tidak

mengikuti pembelajaran dengan serius, membuat gaduh, mempunyai

kegiatan sendiri saat jam pelajaran berlangsung, membolos, menyontek

Page 20: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

6

saat ulangan, merokok, berkelahi, membantah perintah guru yang baik

dan sebagainya.

2. Kurangnya penegakan disiplin oleh pendidik dan pihak sekolah, seperti

penerapan sanksi yang setengah-setengah, sikap pilih kasih dan

sebagainya.

3. Banyak faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa, baik yang bersifat

internal maupun eksternal.

4. Kurang maksimalnya pemberian reward terhadap siswa.

5. Kurang maksimalnya pemberian punishment terhadap siswa, baik yang

bersifat preventif maupun refresif.

C. Pembatasan Masalah

Dalam pembahasan ini banyak sekali permasalahan yang akan muncul,

maka peneliti membatasinya sebagai berikut:

1. Kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari waktu

kedatangan, jumlah kehadiran, keseriusan dalam proses pembelajaran dan

sebagainya.

2. Penerapan kedisiplinan oleh guru dan pihak sekolah, baik yang bersifat

pencegahan maupun penanggulangan.

3. Penerapan reward dan punishment di MA Islamiyah Ciputat, sebagai

salah satu stimulus dan reinforcment serta motivasi siswa untuk disiplin.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa hal yang menjadi

permasalahan dan akan dikaji melalui penelitian ini, yaitu:

1. Apakah reward memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat?

2. Apakah punishment memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat?

Page 21: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

7

3. Apakah reward dan punishment secara bersama-sama memiliki pengaruh

positif yang signifikan terhadap kedisiplinan siswa di MA Islamiyah

Ciputat?

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh reward terhadap kedisiplinan siswa di MA

Islamiyah Ciputat.

2. Untuk menguji pengaruh punishment terhadap kedisiplinan siswa di MA

Islamiyah Ciputat.

3. Untuk menguji pengaruh reward dan punishment secara bersama-sama

terhadap kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

meningkatkan kualitas pendidikan Agama Islam, khususnya bagi peneliti sendiri.

Adapun manfaat penelitian ini secara spesifik adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan khazanah keilmuan bagi peneliti sebagai bekal

untuk menjadi pendidik yang profesional.

2. Manfaat Praktis

Dapat menguji teori dan hipotesis dalam penelitian, serta sebagai

ajang latihan bagi mahasiswa/ peneliti untuk mengembangkan diri

sebagai seorang pendidik.

Page 22: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kedisiplinan Siswa

1. Pengertian Kedisiplinan

Kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” yang mendapt awalan “ke”

dan akhiran “an” yang merupakan konviks verbal yang berarti keadaan. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “disiplin adalah tata tertib (di sekolah,

kemiliteran, dsb); juga diartikan ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata

tertib)”.1

Menurut Masykur Arif Rahman, “disiplin berasal dari Bahasa Inggris

“discipline” yang mengandung beberapa arti, diantaranya adalah pengendalian

diri, membentuk karakter yang bermoral, memperbaiki dengan sangsi, serta

kumpulan beberapa tata tertib untuk mengatur tingkah laku”.2

Sementara itu, menurut Muchdarsyah “disiplin adalah sikap mental

yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau

masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan (obedience) teradap peraturan-

peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan baik ole pemerintah atau

etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan

tertentu”.3 Selanjutnya Alisuf Sabri mengemukakan bahwa “disiplin adalah

adanya kesediaan untuk mematuhi ketentuan/ peraturan-peraturan yang

berlaku”.4

Jadi, aspek terpenting dari disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan

terhadap aturan-aturan dan kesadaran menjalankan tata tertib dan ketentuan

1 Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2008), h. 333 2 Arif Rahman, Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam

Kegiatan Belajar-Mengajar, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 64 3 Muchdarsyah Sinungan, Produktifitas : Apa dan Bagaimana, Cet. 9, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2014), h. 135 4 Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Cet. 1, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.

54

Page 23: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

9

untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan beberapa pendapat di

atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu keadaan sikap ketaatan

dan kepatuhan pada peraturan, norma atau tata tertib, yang dilakukan secara

sadar sebagai proses pengendalian diri untuk mencapai standar yang tepat dan

tujuan yang diharapkan.

2. Unsur-Unsur Disiplin

Bila disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku

sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial masyarakat, menurut

Elizabet B. Hurlock “disiplin harus mempunyai empat unsur pokok, jika salah

satu dari keempat unsur pokok itu hilang maka akan menyebabkan sikap yang

tidak menguntungkan pada anak dan perilaku yang tidak akan sesuai dengan

yang diharapkan. Hal ini karena masing-masing unsur pokok itu sangat

berperan dalam perkembangan moral”.5 Keempat unsur pokok tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Peraturan

Pokok pertama dalam disiplin adalah peraturan, peraturan adalah

pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut mungkin

ditetapkan orang tua, guru atau teman bermain. Tujuannya adalah

membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam

situasi tertentu. Misalnya peraturan sekolah, peraturan ini

mengatakan pada anak apa yang harus dilakukan, apa yang boleh

dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan sewaktu berada di

dalam kelas, koridor sekolah, ruang makan sekolah, kamar kecil atau

lapangan bermain sekolah. Demikian juga dengan peraturan di

rumah yang mengajarkan anak apa yang harus, apa yang boleh dan

apa yang tidak boleh dilakukan di rumah, atau dalam hubungan

dengan keluarga.

b. Hukuman

Pokok kedua dalam disiplin adalah hukuman, hukuman berasal dari

bahasa latin yaitu punire, yang berarti menjatuhkan hukuman pada

seseorang karena melakukan kesalahan, perlawanan atau

pelangggaran sebagai ganjaran atau balasan. Walaupun tidak

dkatakan secara jelas, tersirat bahwa kesalahan, perlawanan atau

pelanggaran ini disengaja, dalam arti bahwa orang itu mengetahui

bahwa perbuatan itu salah tetapi tetap melakukannya.

5 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, terj. Med Meitasari Tjandrasa, (Jakarta:

Erlangga, 1990), h. 84

Page 24: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

10

c. Penghargaan

Pokok ketiga dari disiplin adalah penggunaan penghargaan, istilah

“penghargaan” memiliki arti tiap bentuk penghargaan untuk suatu

hasil yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi

dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan di bahu/

punggung. Penghargaan yang diberikan menyusul hasil yang telah

dicapai, oleh sebab itu penghargaan berbeda dengan suapan, yang

merupakan suatu janji akan imbalan yang digunakan untuk membuat

orang berbuat sesuatu. Oleh sebab itu, suapan terutama diberikan

sebelum tindakan dan bukan sesudah tindakan seperti halnya

penghargaan.

d. Konsistensi

Pokok keempat disiplin adalah konsistensi, konsistensi berarti

tingkat keseragaman atau stabilitas. Konsistensi tidak sama dengan

ketetapan, yang berarti tidak adanya perubahan. Sebaliknya,

konsistensi artinya ialah kecenderungan menuju kesamaan. Bila

disiplin itu konstan, tidak akan ada perubahan untuk menghadapi

kebutuhan yang berubah. Sebaliknya, konsistensi memungkinkan

orang menghadapi kebutuhan perkembangan yang berubah pada

waktu yang bersamaan, cukup mempertahankan ragaman agar anak

tidak akan bingung mengenai apa yang diharapkan dari mereka.

Konsistensi harus mejadi ciri semua aspek atau unsur pokok disiplin,

harus ada konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai

pedoman perilaku, konsistensi dalam hukuman yang dberikan pada

mereka yang tidak menyesuaikan pada standar, dan konsistensi

penghargaan bagi mereka yang bisa menyesuaikan.6

3. Indikator-Indikator Kedisiplinan

Dalam mengukur tingkat disiplin belajar siswa diperlukan indikator-

indikator, indikator-indikator tersebut dapat kita ketahui dengan melihat jenis

kedisiplinan. Menurut Moenir “ada dua jenis disiplin yang sangat dominan

yakni disiplin dalam hal waktu dan disiplin dalam hal kerja atau perbuatan”.7

Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin

belajar siswa berdasarkan ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan,

yaitu:

a. Disiplin waktu, meliputi:

6 Ibid, h. 81-91

7 H.A.S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Cet. 10 (Jakarta: Bumi

Aksara, 2014), h. 95.

Page 25: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

11

1) Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang sekolah

tepat waktu.

2) Tidak meninggalkan kelas/ membolos.

3) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

4) Dan sebagainya.

b. Disiplin Perbuatan, meliputi:

1) Patuh dan tidak melanggar peraturan yang berlaku.

2) Tidak malas dalam belajar.

3) Tidak menyuruh orang lain mengerjakan tugasnya.

4) Tidak suka berbohong

5) Tingkah laku menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak

membuat keributan dan tidak mengganggu orang lain yang sedang

belajar.

6) Dan sebagainya.

4. Kedisiplinan dalam Islam

Islam mengajarkan kepada umatnya supaya hidup disiplin yaitu

dengan bekerja keras, bersungguh-sungguh, jujur, hidup teratur, menggunakan

dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Nabi Muhammad Saw. Bersabda

mengenai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya:

) (

Artinya : “Dari Ibnu Umar Ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. Memegang

pundakku, lalu bersabda: Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai

orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar Ra. Berkata: “jika engkau di

waktu sore, maka janganlah kau menunggu pagi, dan jika engkau diwaktu

pagi, maka janganlah menunggu waktu sore dan pergunakanlah waktu

sehatmu sebelum waktu sakitmu dan waktu hidupmu sebelum matimu”. (HR.

Bukhari)

Page 26: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

12

Disiplin merupakan pangkal dari suatu keberhasilan, supaya hidup

teratur hendaknya kita pandai-pandai merencanakan dan memanfaatkan waktu

serta mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat melaksanakan

pekerjaan dan menjalankan kewajiban sesuai dengan waktu yang ditetapkan

dan pada akhirnya dapat mencapai hasil yang memuaskan. Sebaliknya, jika

kita tidak mengguanakan waktu secara teratur bahkan mengabaikannya maka

kita akan mendapat kerugian. Hal ini seiring dengan firman Allah Swt. Dalam

Al-Qur’an surat Al-Ashr ayat 1-3 :

): -(

Artinya : “demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3)8

Menurut Quraisy Shihab “uraian Surah di atas adalah tentang waktu dan

pentingnya memanfaatkan serta mengisinya dengan aktifitas positif, baik

untuk diri sendiri maupun orang lain. Surat ini mengingatkan tentang

pentingnya menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Imam Syafi’i:

“Seandainya umat Islam memikirkan kandungan surah ini (Al-Ashr),

niscaya (petunjuk-petunjuknya) sudah mencukupi mereka”.9

Seorang siswa hendaknya memiliki perilaku disiplin, baik disiplin

dalam waktu belajar maupun disiplin dalam kegiatan-kegiatan lain. Karena

belajar memerlukan aktifitas yang teratur, dilaksanakan setahap demi setahap,

oleh karena itu, diperlukan sikap disiplin dari seorang siswa sehingga pada

akhirnya apa yang dicita-citakan dapat terwujud dengan baik.

Penjelasan di atas menunjukan adanya tuntutan perilaku disiplin yaitu

dengan cara melaksanakan tugas pembelajaran secara teratur, memanfaatkan

waktu dengan sebaik-baiknya dan mentaati peraturan yang ditetapkan oleh

pihak lembaga pendidikan (sekolah). Hal ini harus diperhatikan secara ketat

8 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor: Lembaga Percetakan Al-Qur’an

Kementrian Agama RI, 2010), h. 915 9 Quraish Shihab, Al-Qur’an dan Maknanya, Cet. 1, (Ciputat: Lentera Hati, 2010), h. 57

Page 27: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

13

melalui tingkat demi tingkat, dan peraturan sekolah harus ditegakkan dengan

baik oleh setiap guru dan siswa.

B. Reward dan Punishment

Reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) merupakan suatu bentuk

teori penguatan positif yang bersumber dari teori behavioristik. Menurut Asri

Budiningsih mengutip pendapat teori behavioristik “belajar adalah perubahan

tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.

Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam

hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil

interaksi antara stimulus dan respon”.10

Adapun penjelasan mengenai reward dan

punishment adalah sebagai berikut:

1. Reward

a. Pengertian Reward

Secara Etimologi “reward berasal dari Bahasa Inggris yang berarti

penghargaan atau hadiah”.11

Selain itu “reward juga berarti tanda jasa;

hadiah, imbalan, ganjaran”.12

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

“penghargaan adalah perbuatan (hal dsb) menghargai; pengormatan”.13

Secara terminologi, pengertian reward dapat kita liat dari pendapat

beberapa ahli. Elizabeth B. Hurlock mengatakan “reward berarti tiap bentuk

penghargaan untuk hasil yang baik, penghargaan tersebut tidak perlu

berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan

punggung”.14

Alisuf Sabri menyatakan bahwa “penghargaan adalah ganjaran yang

akan diberikan kepada anak-anak yang menunjukan prestasi atau hasil

10

Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 20 11

John M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, Cet. 28 (Jakarta:

Gramedia, 2006), h. 485 12

Achmad Mulyadi, dkk, Kamus Pengayaan Bahasa Inggrs: Inggris-Indonesia,

(Bandung: M2S, 1997), h. 607 13

Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Op. Cit, h. 483 14

Elizabeth B. Hurlock, Op. Cit, h. 90

Page 28: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

14

pendidikan yang baik, baik dari segi prestasi kepribadian (kelakuan, kerajinan

dan sebagainya) maupun baik dalam prestasi belajarnya”.15

Sementara itu,

Armai Arief mengartikan “ganjaran adalah hadiah terhadap perilaku baik dari

anak didik dalam proses pendidikan”.16

Menurut Ngalim Purwanto Reward adalah salah satu alat pendidikan

sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang

karena perbuatannya atau pekerjaannya mendapatkan penghargaan.

Umumnya, anak mengetahui bahwa pekerjaan atau perbuatannya yang

menyebabkan ia mendapat ganjaran itu baik. Selanjutnya, pendidik

bermaksud juga supaya dengan ganjaran itu anak menjadi lebih giat lagi

usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah

dapat dicapainya. Dengan kata lain, anak menjadi lebih keras

kemauannya untuk bekerja atau berbuat yang lebih baik lagi.17

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimppulkan bahwa reward

(ganjaran) adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang

menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena mendapat hasil

baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa melakukan

pekerjaan yang baik dan terpuji.

Dalam agama islam juga mengenal reward, ini terbukti dengan

ditemukannya banyak kata ganjaran atau pahala dalam Al-Qur’an, khususnya

ketika kitab suci ini berbicara tentang apa yang diterima oleh seseorang baik di

dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya.18

pahala adalah bentuk

penghargaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang telah

mengerjakan perintah-Nya.

Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan, yaitu seperti dalam surat Al-

Zalzalah ayat 7, Ali Imran ayat 145 dan 148 serta surat an-Nisa ayat 134.

): (

15

Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 60 16

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam.(Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h. 127 17

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Cet. 21 (Bandunng: Remaja

Rosdakarya, 2014), h. 182 18

Armai Arief, Op. Cit, h. 125

Page 29: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

15

Artinya : “Barangsiapa yang mengajarkan kebaikan seberat dzarrahpun,

niscaya Dia akan melihat (balasan)nya”. (QS.Al-Zalzalah: 7)19

): (

Artinya : “sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin

Allah sebagai ketetapaan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa

menghendaki pahala di dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala

dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala di akhirat, kami berikan

(pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan member balasan

kepada orang-orang yang bersyukur”(Q.S Ali Imran: 145)20

): (

Artinya : “karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia

dan pahala di akhirat, dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat

kebaikan (Q.S Ali Imran ayat 148)21

): (

Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia

merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah

Maha mendengar lagi Maha melihat” (Q.S An-Nisa: 134)22

Dapat dipahami bahwa masalah pahala diakui keberadaannya

dalam rangka pembinaan umat. Ganjaran atau pahala diberikan kepada

orang-orang yang beriman disertai dengan amal baik dan akhlak mulia

yang menunjukkan prestasi yang tinggi dalam bidang kebaikan. Dengan

19

Depag RI, Op. Cit, h. 911 20

Ibid, h. 88 21

Ibid, 22

Ibid, h. 132

Page 30: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

16

demikian, keberadaan ganjaran diakui dalam islam dan digunakan dalam

rangka pembinaan umat manusia melalui kegiatan pendidikan. Ganjaran

ini diberlakukan kepada sasaran yang lebih bersifat khusus, ganjaran untuk

orang yang patuh dan menunjukkan perbuatan atau perilaku yang baik.

Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an di atas jelaslah bahwa metode

reward mendidik kita untuk berbudi luhur, maka diharapkan agar manusia

selalu berbuat baik dalam upaya mencapai prestasi-prestasi tertentu dalam

hidup dan kehidupan manusia. Dan berdasarkan ayat-ayat tersebut juga

dapat disimpulakn bahwa orang yang sudah berbuat kebaikan berhak

mendapat pahala, begitu pula seorang siswa yang telah mengerjakan tugas

dengan baik berhak mendapat reward.

b. Macam-Macam Reward

untuk menentukan ganjaran macam apakah yang baik diberikan

kepada anak merupakan suatu hal yang sangat sulit. Ganjaran sebagai alat

pendidikan banyak sekali macamnya, diantaranya:

1) Guru mengangguk-angguk tanda senang dan membenarkan suatu

jawaban yang diberikan oleh seorang anak.

2) Guru memberi kata-kata yang menggembirakan (pujian) seperti,

“Rupanya sudah baik pula tulisanmu, man. kalau kamu terus berlatih

tentu akan lebih baik lagi”.

3) Pekerjaan dapat juga menjadi suatu ganjaran. Contoh, “Engkau akan

segera saya beri soal yang lebih sukar sedikit, Ali, karena yang nomor

3 ini rupa-rupanya agak terlalu baik engkau kerjakan”.

4) Ganjaran yang ditujukan kepada seluruh kelas sering sangat perlu.

Misalnya, “karena saya lihat kalian telah bekerja dengan baik dan

lekas selesai, sekarang saya (bapak guru) akan mengisahkan sebuah

cerita yang bagus sekali”. Ganjaran untuk seluruh kelas dapat juga

berupa bernyanyi atau pergi berdarmawisata.

5) Ganjaran dapat juga berupa benda-benda yang menyenangkan dan

berguna bagi anak-anak. Misalnya pensil, buku tulis, gula-gula atau

makanan lain. Tetapi, dalam hal ini guru harus sangat berhati-hati dan

bijaksana sebab dengan benda-benda itu, mudah benar ganjaran

berubah menjadi “upah” bagi murid-murid”.23

Selanjutnya, Armai Arif mengemukakan beberapa cara untuk

memberikan ganjaran, antara lain:

23

Ngalim Purwanto, Op. Cit, h. 183

Page 31: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

17

1) Pujian yang indah, diberikan agar anak lebi bersemangat dalam

belajar.

2) Imbalan materi/ hadiah, karena tidak sedikit anak yang termotivasi

dengan pemberian hadiah.

3) Do’a, misalnya “Semoga Allah Swt. Menambah kebaikan kepadamu”

4) Tanda penghargaan, hal ini sekaligus menjadi kenang-kenangan bagi

murid atas prestasi yang diperolehnya.

5) Wasiat kepada orang tua, maksudnya melaporkan segala sesuatu yang

berkenaan dengan kebaikan siswa di sekolah kepadaorang tuanya di

rumah.24

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa reward dapat berupa

isyarat tubuh, kata-kata pujian, pekerjaan/tantangan, benda-benda, seni, darma

wisata dan sebagainya. Selain itu macam-macam reward (ganjaran) secara

garis besar menurut Alisuf Sabri dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

a. Pujian

Pujian adalah satu bentuk ganjaran yang paling mudah dilakukan,

karena hanya berupa kata-kata seperti baik sekali, bagus, atau dapat

berupa kata-kata yang bersifat sugestif “Lain kali hasilnya pasti akan

lebih bagus lagi” dan sebagainya.

b. Penghormatan

Reward (ganjaran) yang berupa penghormatan ini dapat berbentuk dua

macam pula. Pertama, berbentuk semacam penobatan, yaitu anak yang

mendapat ganjaran mendapat kehormatan diumumkan dan

ditampilkan dihadapan teman-temannya sekelas atau sesekolah.

Kedua, penghormatan yang berbentuk pemberian

kekuasaan/kesempatan untuk melakukan sesuatu, misalnya, kepada

anak yang berhasil menyelesaikan tugas/PR yang sulit, disuruh

mengerjakannya dipapan tulis supaya dilihat teman-temannya.

c. Hadiah

Hadiah ialah reward (ganjaran) yang diberikan dalam bentuk barang,

dapat berupa barang atau alat-alat keperluan sekolah seperti: pensil,

buku tulis, pulpen, penggaris, dan sebagainya atau dapat berbentuk

barang-barang yang lain seperti: kaos, baju, handuk,alat permainan

dan sebagainya. Ganjaran dalam barang ini sering mendatangkan

pengaruh negatif dalam belajar yaitu anak belajar bukan karena ingin

mengejar pengetahuan, tetapi semata-mata karena ingin mendapatkan

hadiah, akibatnya apabila dalam belajar tidak memperoleh hadiah

maka anak menjafi malas belajarnya.

d. Tanda Penghargaan

Tanda penghargaan adalah bentuk reward yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam surat keterangan atau sertifikat sebagai symbol

24

Armai Arief, Op. Cit, h. 127-128

Page 32: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

18

tanda penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

didik. Tanda penghargaan ini sering disebut reward simbolis. Pada

umumnya reward simbolis ini besar sekali pengaruhnya terhadap

kehidupan pribadi anak sehingga dapat menjadi pendorong bagi

perkembangan anak selanjutnya.25

Dari berbagai macam reward yang dijelaskan di atas pendidik dapat

menggunakan berbagai macam reward dalam penerapannya. Penggunaan

reward tersebut disesuaikan dengan karakter siswa atau disesuaikan dengan

situasi dan kondisi, baik kondisi siswa maupun kondisi pendidik atau pihak

yang memberikan reward. Selain dari hal-hal tersebut ada beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam memberikan reward, hal ini terkait syarat-syarat

dalam memberikan reward.

c. Syarat-Syarat dalam memberikan Reward

Jika kita perhatikan apa yang diuraikan tentang maksud ganjaran,

bilamana dan siapa yang perlu mendapatkan ganjaran, serta ganjaran-ganjaran

macam apakah yang baik diberikan kepada seseorang, ternyata dalam

memberikan ganjaran bukanlah soal yang mudah dan sembarangan. Menurut

Ngalim Purwanto ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh pendidik,

yaitu :

1) Untuk memberi ganjaran yang pedagogis perlu sekali guru mengenal

betul-betul murid-muridnya dan tahu menghargai dengan tepat.

Ganjaran dan penghargaan yang salah dan tidak tepat dapat membawa

akibat yang tidak diinginkan.

2) Ganjaran yang diberikan oleh seorang anak janganlah hendaknya

menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi anak yang lain yang

merasa pekerjaannya juga lebih baik, tetapi tidak mendapat ganjaran.

3) Memberikan ganjaran hendaknya hemat, terlalu kerap atau terus-

menerus member ganjaran dan penghargaan akan menjadi hilang arti

ganjaran tersebut sebagai alat pendidikan.

4) Janganlah memberi ganjaran dengan menjanjikan lebih dahulu

sebelum anak-anak menunjukan prestasi kerjanya apalagi bagi

ganjaran yang diberikan kepada seluruh kelas. Ganjaran yang telah

dijanjikan dahulu akan membawa kesukaran-kesukaran bagi beberapa

orang anak yang kurang pandai.

25

Alisufi Sabri, Op. Cit, h. 60-61.

Page 33: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

19

5) Pendidik harus berhati-hati memberikan ganjaran, jangan sampai

ganjaran yang diberikan kepada anak-anak diterimanya sebagai upah

dari jerih payah yang telah dilakukannya.26

Berdasarkan syarat-syarat yang telah dijelaskan, dalam memberikan

reward seorang guru dan pihak sekolah hendaknya dapat mengetahui siapa

yang berhak mendapatkan reward dan siapa yang tidak berhak

mendapatkannya, seorang guru dan pihak sekolah harus selalu ingat akan

maksud dari pemberian reward itu. Seorang siswa yang pada suatu ketika

menunjukkan hasil lebih baik dari biasanya, mungkin sangat baik diberikan

reward. Dalam memberikan reward seorang guru atau pihak sekolah

hendaknya bijaksana, jangan sampai reward menimbulkan iri hati pada siswa

yang lain yang merasa dirinya lebih pandai, tetapi tidak mendapatkan reward.

d. Tujuan Pemberian Reward

Dalam pelaksanaan pembelajaran setiap yang dilakukan memuliki

tujuan atau maksud, begitupun dalam pemberian Reward kepada siswa.

Menurut Ngalim Purwanto Reward atau ganjaran adalah salah satu alat

pendidikan, jadi dengan sendirinya ganjaran itu bertujuan untuk

mendidik anak-anak supaya dapat merasa senang karena perbuatan atau

pekerjaannya mendapat penghargaan. Selanjutnya dengan ganjaran itu

pendidik bermaksud juga supaya anak menjadi lebih giat lagi usahanya

untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya.

Jadi, pemberian reward atau ganjaran bertujuan untuk membentuk kata

hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak.27

Selanjutnya hampir senada dengan pendapat Ngalim P., Alisuf Sabri

mengemukakan bahwa “reward atau ganjaran diberikan bertujuan ebagai

penguatan positif agar anak didik dapat memperkuat usahanya sehingga dapat

mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai”.28

Dari dua pendapat di atas dapat didimpulkan bahwa reward atau

ganjaran diberikan dengan tujuan sebagai berikut:

26

Ngalim Purwanto, Op. Cit, h.184 27

Ibid, h.182. 28

Alisuf Sabri, Op.Cit, h.60

Page 34: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

20

1) Ganjaran diberikan untuk mendidik anak supaya anak mengetahui bahwa

perbuatan baiknya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya.

2) Ganjaran diberikan untuk memberikan penguatan positif agar anak dapat

meningkatkan usahanya untuk menjadi lebih baik.

e. Pendapat Tentang Reward

Pemberian reward sebagai alat pendidikan memiliki berbagai dampak

bagi siswa sehingga para ahli pendidikan berbeda pendapat terhadap pemberian

reward sebagai alat pendidikan, menurut Ngalim P. setidaknya ada tiga

pendapat mengenai hal tersebut, yaitu:

1) Sebagian ahli pendidikan menyetujui dan menganggap penting

gajaran (reward) sebagai alat pendidikan, ganjaran tersebut dipakai

sebagai alat untuk membentuk kata hati anak-anak. Kau Philantropijn,

umpamanya, sangat menyetujui dan banyak memakai ganjaran itu

sebagai alat satu-satunya alat yang bak di sekolahnya.

2) Sebagian ahli pendidikan tidak suka sama sekali menggunakan

ganjaran itu, karena bagi mereka ganjaran itu dapat menimbulkan

persangan yang tidak sehat pada murid. Menurut mereka pendidik

anak-anak supaya mengerjakan dan berbuat baik dengan tidak

mengharapkan pujian atau memang kewajibannya.

3) Pendapat ketiga ini terletak diantara kedua pendapat yang

bertentangan tersebut diatas. Sebagai seorang pendidik hendaknya

menginfasi bahwa yang dididik adalah sholeh/sholehah. Dari mereka

berjumlah dapat dituntutsupaya mereka mengerjakan yang baik dan

meninggalkannya yang burukatas kemauan dan keinsafannya

sendiri,perasaan kewajiban mereka masih belum sempurna, bahkan

pada siswa yang masih kecil boleh belum ada. Untuk itu, maka pujian

dan reward (ganjaran) sangat diperlukan pula dan berguna bagi

pembentukankata hati dan kemaun.29

Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam

menggunakan ganjaran sebagai alat pendidikan. Penggunaannya harus

disesuaikan dengan kondisi dan keadaan. pemberian ganjaran tidak boleh

terlalu sering dan tidak boleh tidak sama sekali.

29

Ngalim Purwanto, Op.Cit, h. 184-185

Page 35: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

21

2. Punishment

a. Pengertian Punishment

“Punishment berasal dari bahasa inggris yang berarti hukuman”.30

“hukuman adalah sangsi dsb yang dikenakan kepada orang yang melanggar

undang-undang

dsb”.31

kemudian Alisuf Sabri mengartikan “punishment

(hukuman) adalah tindakan pendidikan yang secara sadar diberikan kepada

anak didik yang melakukan suatu kesalahan, agar anak didik tersebut

menyadari kesalahannya dan berjanji dalam hatinya untuk tidak

mengulanginya”.32

Sementara menurut Ngalim Purwanto “Punishment (hukuman) adalah

penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang

(orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan

atau kesalahan”.33

Dari beberapa pendapat diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan,

bahwa punishment (hukuman) adalah suatu perbuatan yang kurang

menyenangkan, yang berupa penderitaan yang diberikan kepada siswa secara

sadar dan sengaja dengan tujuan untuk mendidik, sehingga siswa sadar hatinya

untuk tidak mengulangi lagi kesalahannya.

Metode punishment (hukuman) dalam islam juga dianjurkan, karena

dengan adanya punishment (hukuman) itu, manusia akan berusaha untuk tidak

mendapat punishment (hukuman), dalam agama islam dikenal dengan larangan

dan dosa, banyak ayat yang menjelaskan tentang punishment (hukkuman)

diantarannya QS. Al- Zalzalah ayat 8, QS. Al-Baqarah ayat 179 dan QS. Al-

An’am ayat 120.

): (

30

Andreas Halim, Kamus Lengkap 5 Miliyar; Inggris –indonesia, (Surabaya: sulita

jaya,tt), h.199 31

Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Op. Cit, h. 511 32

Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 57 33

Ngalim Purwanto, Op. Cit, h. 186

Page 36: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

22

Artinya : “Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar

dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al-

Zalzalah : 8)34

): ( Artinya : “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup

bagimu, hai rang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa” (QS. Al-

Baqarah:179)35

): (

Artinya : “Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi.

Sesungguhnya oaring yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi

pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah

kerjakan”. (QS.Al-An’am: 120)36

Dari tiga contoh ayat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam islam

dikenal punishment (hukuman). Sebenarnya masih sangat banyak ayat yang

membahas mengenai punishment (hukuman) dalam islam, baik hukuman yang

ditimpakan di Dunia, terlebih di Akhirat nanti.

b. Macam-Macam Punishment

Ngalim Purwanto membedakan punishment (hukuman) itu menjadi

dua macam, yaitu:

1) Punishment (hukuman) preventif yaitu hukuman yang dilakukan

dengan maksud agar tidak atau jangan terjadi pelanggaran. Hukuman

ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai terjadi pelanggaran

sehingga hal itu dilakukannya sebelum pelanggaran itu dilakukan.

Misalnya seseorang dimasukkan atau ditahan di dalam penjara,

(selama menantikan keputusan hakim); karena perkara tersebut ia

ditahan (preventif) dalam penjara.

2) Punishment (hukuman) represif yaitu hukuman yang dilakukan oleh

karena adanya pelanggaran. Oleh adanya dosa yang telah diperbuat.

34

Depag RI, Op. Cit, h. 911 35

Ibid, h. 35 36

Ibid, h. 193

Page 37: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

23

Jadi, hukuman ini dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau

kesalahan.37

Punishment preventif adalah berbentuk pencegahan, diantaranya

aturan/tata tertib, larangan, perintah, ancaman dan sebagainya. punishment

represif diantaranya berbentuk hukuman, peringatan, teguran dan sebagainya.

Selanjutnya, Ngalim P. Mengutip pendapat Wiliam Stern juga

membedakan tiga macam punishment (hukuman) yang disesuaikan dengan

tingkat prkembangan anak-anak yang menerima punishment (hukuman)

tersebut, yaitu:

1) Punishment (hukuman) Asosiatif

Umumnya. Orang mengasosialisasikan antara punishment (hukuman)

dan kejahatan atau pelanggaran, antara penderitaan yang diakibatkan

oleh punishment (hhukuman) dengan perbuatan pelanggaran yang

dilakukan. Untuk menyingkirkan perasaan tidak enak (hukkum) itu,

biasanya orang atau anak menjauhi perbuatan yang tidak baik atau

yang dilarang.

2) Punishment (hukkuman) Logis

Punishmnt (hukuman) ini dipergunakan terhadap anak-anak yang

telah agak benar. Dengan punishment (hukuman) ini, anak mengerti

bahwa punishment (hukuman) itu adalah akibat yang logis dari

pekerjaan atau perbuatannya yang tidak baik.

3) Punishment (hukuman) normative adalah punishment (hukuman) yang

bermaksud memperbaiki moral anak-anak.. Punishment (hukuman) ini

dilakukan terhadap pelanggaran-pelanggaran mengenai norma-norma

etika, seperti berdusta, menipu, dan mencuri. Jadi, punishment

(hukuman) normative sangat erat hubungannya dengan pembentukan

watak anak-anak. Dengan hubungan ini, pendidik berusaha

mempengaruhi kata hati anak, menginsafkan anak terhadap

perbuatannya yang salah, dan memperkuat kemauannya untuk selalu

berbuat baik dan menghindari kejahatan.38

Sedangkan menurut Alisuf Sabri, bentuk-bntuk punishment

diantaranya:

1) Punishment badan, yaitu yang dikenakan terhadap badan seperti

pukulan;

2) Punishment perasaan, yaitu hukuman yang diberikan dengan

sasarannya adalah perasaan siswa. Seperti ejekan bagi siswa yang

melanggar, dipermalukan, dan dimaki;

37

Ibid 38

Ibid, h. 190

Page 38: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

24

3) Punishment intelektual, yaitu dbrikan kegiatan tertentu sebagai

punishment dengan perimbangan kegiatan tersebut dapat

membawanya ke arah perbaikan. Seperti memberi tugas tambahan.39

c. Syarat-Syarat dalam Memberikan Punishment

Selain memberikan reward, seorang pendidik atau pihak sekolah

mempunyai kebebasan untuk menghukum siswanya yang melanggar peraturan.

Tapi penerapan punishment sebagai alat pendidikan tidak boleh dilakukan

dengan sewenang-wenang, dilakukan menurut kehendak seseorang. Karena

sudah ada peraturan yang mengenai pemberian punishment pada siswa.

Punishment yang diterapkan untuk memperbaiki kelakuan dan moral anak

bukan untuk mengancam para siswa demi kepentingan pribadi seorang guru.

Selain itu lebih bersifat mendidik, tidak juga menimbulkan kebencian yang

berlebihan. Ngalim P. mengemukakan syarat-syarat khusus yang harus

diperhatikan guru atau pihak sekolah dalam memberikan punishment kepada

siswa, yaitu:

1) Tiap-tiap hukuman hendaklah dapat dipertanggungjawabkan. Ini

berarti bahwa hukuman itu tidak boleh dilakukan dengan sewenang-

wenang. Biarpun dalam hal ini seorang guru atau orang tua agak bebas

menetapkan hukuman mana yang akan diberikan kepada anak

didiknya, tetapi dalam pada itu kita terikat oleh rasa kasih sayang

terhadap anak-anak, oleh peraturan hukum dan oleh batas-batas yang

ditentukan oleh pendapat umum.

2) Hukuman itu sedapat-dapatnya bersifat memperbaiki. Yang berarti

bahwa ia harus mempunyai nilai mendidik (normative) bagi si

terhukum memperbaiki kelakuan dan moral anak-anak.

3) Hukuman tidak boleh bersifat ancaman atau pembalasan dendam yang

bersifat perseorangan. Hukuman yang demikian tidak memungkinkan

adanya hubungan baik antara si pendidik dan yang dididik.

4) Jangan menghukum pada waktu kita sedang marah. Sebab, jika

demikian, kemungkinan besar hukuman itu tidak adil atau terlalu

berat.

5) Tiap-tiap hukuman harus diberikan dengan sadar dan sudah

diperhitungkan atau dipertimbangkan terlebih dahulu.

6) Bagi si terhukum (anak), hukuman itu hendaklah dapat dirasakannya

sendiri sebagai kedukaan atau penderitaan yang sebenarnya. Karena

hukuman itu, anak merasa menyesal dan merasa bahwa untuk

sementara waktu ia kehilangan kasih sayang pendidiknya.

39

Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 58

Page 39: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

25

7) Jangan melakukan hukuman badan sebab pada hakikatnya hukuman

badan itu dilarang oleh Negara, tidak sesuai dengan perikemanusiaan,

dan merupakan penganiayaan terhadap sesame makhluk. Lagipula,

hukuman badan tidak meyakinkan kita adanya perbaikan pada si

terhukum, tetapi sebaliknya hanya menimbulkan dendam atau sikap

suka melawan.

8) Hukuman tidak boleh merusakkan hubungan baik antara si pendidik

dan anak didiknya. Untuk ini, perlulah hukuman yang diberikan itu

dapat dimengerti dan dipahami oleh anak. Anak dalam hatinya

menerima hukuman itu dan merasai keadilan hukuman itu. Anak

hendaknya memahami bahwa hukuman itu akibat sewajarnya dari

pelanggaran yang telah diperbuatnya. Anak itu mengerti bahwa

hukuman itu bergantung pada pendidik, tetapi sepadan dengan

beratnya kesalahan.

9) Sehubungan dengan butir ke-8 diatas, maka perlulah adanya

kesanggupan memberi maaf si pendidik, sesudah menjatuhkan

hukuman dan setelah anak itu menginsafi kesalahannya. Dengan kata

lain, pendidik hendaknya dapat mengusahakan pulihnya kembali

hubungan baik dengan anak didiknya. Dengan demikian, dapat

terhindar perasaan dan atau sakit hati yang mungkin timbul pada

anak.40

Selanjutnya, Alisuf Sabri juga mengemukakan beberapa syarat yang

perlu diperhatikan dalam memberikan punishment (hukuman), yaitu:

1) Hukuman harus diberikan atas dasar cinta kasih sayang. Ini berarti

anak dihukum bukan karena benci atau pendidik ingin balas dendam

atau karena ingin menyakiti hati si anak, tetapi pendidik menghukum

demi kebaikan anak, demi kepentingan dan masa depan anak. Oleh

karena itu setelah hukuman diberikan jangan sampai berakibat

putusnya hukuman kasih sayang antara pedidik dan anak didik.

2) Hukuman diberikan karena suatu keharusan; artiya karena sudah tidak

ada lagi alat pendidikan lain yang dapat dipergunakan kecuali harus

diberikan hukuman. Sebagaimana telah diuraikan di muka bahwa

hukuman merupakan tindakan/alat pendidikan terakhir yang dapat

digunakan, setelah alat pendidikan lain seperti teguran dan peringatan

yang diberikan tidak memberikan hasil.

3) Pemberian hukuman harus dapat menimbulkan kesan kesadaran dan

penyesalan dalam hati anak didik. Dengan kesan tersebut anak

terdorong untuk insyaf karena menyadari kesalahan dan akibatnya

yang dapat merugikan dirinya sendiri. Oleh karena itu hukuman yang

diberikan diusahakan jangan sampai menimbulkan kesan yang

negative pada anak misalnya menyebabkan rasa putus asa, rasa rendah

diri atau rasa benci kepada pendidiknya.

40

Ngalim purwanto, Op. Cit, h. 191-192

Page 40: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

26

4) Pemberian hukuman akhirnya harus diikuti dengan pemberian

ampunan dan disertai dengan harapan kepercayaan bahwa anak

sanggup memperbaiki dirinya. Dengan demikian setelah anak selesai

melaksanakan hukumannya guru harus terbebas dari rasa-rasa yang

menjadi beban batinnya terhadap si anak sehingga ia dapat

melaksanakan tugasnya kembali dengan perasaan yang lega dan

bergairah. Disamping itu kepada anak kepada anak didik harus

diberikan kepercayaan kembali dan harapan bahwa anak tersebut akan

mampu berbuat baik seperti halnya kawan-kawannya yang lain.41

Menurut Ngalim P. Mengutip pendapat Prof. Gunning, Khonstam dan

Scheler “hukuman itu tiada lain adalah untuk mengasah kata hati atau

membangkitkan kata hati”.42

Oleh karena itu, setiap hukuman harus bersifat

mendidik dan bertujuan untuk membuahkan hasil yang baik, yakni kesadaran

siswa untuk tidak mengulangi kesalahannya.

d. Tujuan Pemberian Punishment

Setiap hal yang dilakukan atau diprogramkan seseorang atau suatu

kelompok pasti memiliki tujuan, termasuk dalam memberikan punishment

(hukuman) kepada siswa, Alisuf Sabri mengemukakan ada beberapa tujuan

pemberian punishment yaitu sebagai berikut:

1) Memperbaiki kesalahan atau perbuatan anak didik,

2) Mengganti kerugian akibat perbuatan anak didik,

3) Melindungi masyarakat atau orang lain agar tidak menerima perbuatan

yang salah,

4) Menjadikan anak didik takut mengulangi perbuatan yang salah.43

Sementara itu, Ngalim Purwanto menyatakan bahwa tujuan orang

memberikan punishment itu sangat berkaitan dengan pendapat orang-orang

mengenai teori punishment (hukuman), yaitu:

1) Teori pembalasan

Teori ini yang tertua. Menurut teori ini, punishment diadakan sebagai

pembalasan dendam terhadap pelanggaran yang telah dilakukan

seseorang. Tentu saja teori ini tidak boleh dipakai dalam pendidikan

disekolah.

2) Teori perbaikan

41

Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 58-59 42

Ngalim Purwanto, Op. Cit, h. 193. 43

Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 58

Page 41: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

27

Menurut teori ini, punishment diadakan untuk membasmi kejahatan.

Jadi asumsi ini ialah untuk memperbaiki si pelanggar agar jangan

berbuat kesalahan semacam itu lagi.

3) Teori perlindungan

Menurut teori ini, punishment diadakan untuk melindungi masyarakat

dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar. Dengan adanya hukuman

ini, masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-kejahatan yang telah

dilakukan oleh si pelanggar.

4) Teori Ganti Kerugian

Menurut teori ini, punishment diadakan untuk menggantikan kerugian

yang telah diderita akibat kejahatan-kejahatan atau pelanggaran itu.

Punishment ini banyak dilakukan dalam masyarakat atau

pemerintahan. Dalam proses pendidikan, teori ini masih belum cukup,

sebab dengan punishment semacam itu anak mungkin menjadi tidak

merasa bersalah atau berdosa karena kesalahannya itu telah terbayar

dengan punishment.

5) Teori Menakut-nakuti

Menurut teori ini, punishment diadakan untuk menimbulkan perasaan

takut kepada si pelanggar akan akibat perbuatannya yang melanggar

itu sehingga ia akan selalu takut melakukan perbuatan itu dan mau

meninggalkannya.44

Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa tujuan hukuman ialah untuk

mencegah, memperbaiki tabiat dan tingkah laku, dan memberikan kesadaran

kepada anak didik agar memahami kesalahannya dan memperbaiki

kesalahannya sehingga tidak mengulanginya dikemudian hari serta untuk

mendidik anak didik kearah yang lebih baik.

C. Penelitian yang Relevan

1. Skripsi Eni Nurmiyati, NIM. 103046128296, mahasiswa Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011, yang

berjudul “Hubungan Pemberian Reward dan Punishment dengan Kinerja

Karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah”. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pemberian

reward dengan kinerja karyawan dengan nilai korelasi sebesar 0,337.

Dan kontribusi pemberian reward terhadap kinerja karyawan (koefisien

determinasi/ r2) adalah sebesar 11,36 %. Sedangkan nilai korelasi

44

Ngalim Purwanto, Op. Cit, h. 187-188

Page 42: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

28

pemberian punishment dengan kinerja karyawan adalah sebesar 0,102.

Artinya hubungan yang lemah antara punishment dan kinerja karyawan.

Dan kontribusi pemberian punishment terhadap kinerja karyawan hanya

sebesar 1,04 %.

2. Skripsi Lia Aristiyani, NIM. 073511058, mahasiswa Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang Tahun 2011 yang berjudul “Pengaruh

Pemberian Reward dan Punishment Terhadap Hasil Belajar Peserta

Didik Kelas VIII Semester 2 pada Materi Pokok Panjang Garis Singgung

Persekutuan Luar Lingkaran MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun

Pelajaran 2010/2011”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil tes kelas eksperiment lebih besar

daripada kelas kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian

reward dan punishment secara berkelompok maupun individu

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada materi pokok garis

singgung persekutuan luar lingkaran di kelas VIII MTs Hasan Kafrawi

Mayong Jepara, dan disarankan guru dapat terus mengembangkan

pembelajaran dengan pemberian reward dan punishment, kemudian

menerapkan pada pembelajaran yang lainnya.

3. Skripsi Sapto Widodo, 2012, “Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar

dan Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan Mental Kerja Siswa Kelas

XII SMK Muhammadiyah Perambanan”. Hasil penelitian : 1) terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan

kesiapan mental kerja siswa kelas XII SMK Muhammadiyah

Perambanan dalam kategori sedang dengan nilai koefisien korelasi 0,534

dan koefisien determinasi kedisiplinan belajar sebesar 0,286, hal ini

berarti kesiapan mental kerja siswa 28,6 % ditentukan oleh tingkat

kedisiplinan siswa. 2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antaa

motivasi berprestasi dengan kesiapan mental kerja siswa kelas XII SMK

Muhammadiyah Perambanan dalam kategori sedangdengan nilai

koefisien korelasi 0,558 dan koefisien determinasi motivasi berprestasi

sebesar 0,311, hal ini berarti kesiapan mental kerja siswa 31,1 %

Page 43: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

29

ditentukan oleh tingkat motivasi berprestasi siswa. 3) Terdapat hubungan

positif dan signifikan antara disiplin belajar dan motivasi berprestasi

siswa dengan kesiapan mental kerja siswa kelas XII SMK

Muhammadiyah Perambanan dalam kategori kuat dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,637. Dengan demikian jika semakin tinggi kedisiplinan

belajar dan motivasi berprestasi siswa, maka kesiapan mental kerja siswa

juga semakin tingi. Persamaan regresi linear untuk dua prediktor adalah:

Y= 5,064 + 0,349.X1 + 0,427.X2. maka jika kedisiplinan belajar

ditingkatkan sehingga mendapat nilai 10 dan juga tingkat motivasi

berprestasi sampai 10, maka kesiapan mental kerja siswa adalah 12,824.

D. Kerangka Berpikir

Pelaksanaan reward dan punishment sangat penting guna mendukung

jalannya roda pembelajaran di sekolah agar tertib dan teratur, sehingga dapat

mencapa tujuan pembelajaran dan visi sekolah. Salah satu fungsi penting dari

reward dan punishment adalah sebagai motivasi dan reinforcement bagi siswa

dalam mendisiplinkan dirinya.

Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa penghargaan atau ganjaran

menunjukan balasan terhadap perbuatan baik yang dilakukan di dunia ini, dan

hukuman (punishment) menunjukan balasan terhadap perbuatan buruk yang

dilakukan di dunia ini, balasan tersebut bisa diberikan di dunia ini maupun di

akhirat kelak. Hal itu salah satunya tertera pada Al-Qur’an surat Fushilat ayat 46

dan Al-Zalzalah ayat 7 dan 8:

): ( Artinya :“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya)

untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka

(dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya

hamba-hambaNya.”(QS. Fushilat: 46)45

45

Depag RI, Op. Cit, h. 694

Page 44: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

30

): -(

Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya

Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan

sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al-

Zalzalah: 7-8)46

Kedua ayat Al-Qur’an di atas merupakan contoh dari ayat-ayat yang

menjelaskan reward dan punishment dalam Islam, setiap yang diperbuat

seseorang pastilah akan mendapatkan akibat dari apa yang dikerjakannya, akibat

itu dapat berupa akibat baik maupun akibat buruk. Jika perbuatan itu baik maka

akan mendapatakan balasan yang baik pula (reward), dan jika perbuatan itu buruk

maka balasan yang ddapatkan akan buruk pula (punishment).

Pelaksanaan reward dan punishment itu sendiri bisa dilaksanakan dengan

berbagai cara, dari yang paling mudah seperti senyuman, pujian, sikap baik dan

sebagainya, hingga yang berbiaya seperti piagam penghargaan, benda, makanan,

wisata dan sebagainya.

Dengan adanya reward dan punishment di sekolah hendaknya siswa akan

terdorong untuk terus berubah dan berkembang menjadi lebih baik lagi, terutama

dalam hal kedisiplinan siswa dalam pembelajaran. Karena dengan kedisiplinan

yang baik maka hasil belajar yang didapatpun akan baik.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dan kerangka berpikr di atas, hipotesis tindakan

dalam penelitian ini adalah “pemberian reward dan punishment dapat

mempengaruhi kedisiplinan siswa”, sehingga meningkatkan kedisiplinan siswa.

46

Ibid, h. 911

Page 45: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Reward dan Punishment

terhadap Kedisiplinan Siswa di MA Islamiyah Ciputat” ini dilaksanakan

dalam kurun waktu 2 (dua) bulan, yaitu pada Bulan Februari dan Maret

dengan pengaturan waktu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4

1

Persiapan awal penelitian;

menyiapkan alat penelitian; angket

(kuesioner), dan sebagainya.

x x

2 Mengumpulkan data tentang keadaan

sekolah, keadaan guru dan siswa. x x

3

Menyebarkan angket (kuesioner)

kepada siswa mengenai reward dan

punishment, dan kedisiplinan siswa.

x x x x

4 Analisis dan interpretasi data. x x x x

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) Islamiyah

Ciputat yang beralamat di Jl. Kihajar Dewantara No. 23 Ciputat-Tangerang

Selatan.

Page 46: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

32

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu metode

penelitian yang banyak menuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

data, penafsiran data tersebut serta penampilan dari hasilnya.1 Selain itu juga

menggunakan metode deskriptif untuk menjabarkan dan menggambarkan secara

spesifik setiap point hasil dari penelitian, selanjutnya metode analisa data yang

digunakan adalah regresi linear berganda, yaitu analisis tentang hubungan antara

satu dependent variable atau variabel terikat dengan dua atau lebih independent

variable atau variabel bebas.2

C. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto “variabel adalah objek penelitian atau

sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.3 variabel yang diteliti ada

dua macam, yaitu variabel X (Independent Variable) dan variabel Y (Dependent

Variable). dalam penelitian ini menggunakan dua variabel X (X1 dan X2) dan satu

variabel Y, yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variable) atau variabel X, yaitu X1= Reward

dan X2= Punishment.

2. Variabel terikat (Dependent Variable) atau variabel Y, yaitu kedisiplinan

siswa MA Islamiyah Ciputat.

Secara skematis variabel yang ditelit dapat digambarkan dalam konstelasi

penelitian sebagai berikut:

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 15, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2013), h. 27 2 Ibid, h. 339

3 Ibid, h. 161

Reward

Kedisiplinan

Siswa

Punishment

Page 47: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

33

D. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Menurut Heru Subaris K. “Populasi adalah seluruh dari unit analisa

yang ciri-cirinya akan diduga, diartikan juga sebagai seluruh ndividu yang

menjadi acuan hasil penelitian yang akan berlaku”.4 Adapun populasi dari

penelitian ini adalah seluruh siswa MA Islamiyah Ciputat yang berjumlah tiga

kelas dengan jumla siswa 123 orang siswa.

2. Sampel

Menurut Bambang Suharjo “Sampel adalah bagian dari populasi yang

menjadi objek penelitian, sampel diartikan contoh yang diambil dari

populasi”.5 Mengenai banyaknya sampel yang diambil menurut Suharsimi

Arikunto peneliti perlu memperhatikan hal-hal berikut:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut sedikit banyaknya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.6

Selain pendapat di atas, untuk menentukan banyaknya sampel yang

akan digunakan, saran dari Roscoe dalam bukunya Research Methods for

Business, yang dikutip oleh Sugiyono bisa kita pertimbangkan, yaitu:

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai 500.

b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya, pria-wanita, PNS-

pegawa swasta, dll) maka jumlah anggota sampel setiap kategori

minimal 30.

c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat

(korelasi atau regresi ganda misalnya) maka jumlah sampel minimal

10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

penelitiannya ada 5 (independent + dependent), maka anggota sampel

= 10 x 5 = 50 orang.

d. Untuk penelitian eksperimen sederhana dengan menggunakan kelas

eksperimen dan kelas kontrol, maka jumlah anggota masing-masing

antara 10 sampai 20.7

4 Heru Subaris Kasjono, Yasril, Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan, Ed. 1,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.2 5 Bambang Suharjo, Statistika Terapan; Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS, Ed. 1,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.7 6 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 177

7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012) h. 91

Page 48: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

34

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti mengambil sampel

sebanyak 10 kali jumlah variabel yang diteliti (yakni 3 variabel) yaitu 30

orang siswa, karena penelitian yang dilakukan menggunakan analisis regresi

linier berganda.

3. Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)

Teknik pengambilan sampel atau biasa disebut sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel secara acak dan peneliti “mencampur” subjek-subjek di

dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama, dengan kata lain

semua subjek diberi hak yang sama untuk memperoleh kesempatan untuk

menjadi sampel.8 Menurut Sugiyono “pengambilan sampel secara

acak/random dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer maupun

dengan undian.9 adapun random sampling pada penelitian ini dilakukan

dengan cara undian, yaitu dengan memberikan nomor urut pada seluruh

subjek di dalam populasi, kemudian nomor urut setiap subjek tersebut

dituliskan pada kertas-kertas kecil, satu nomor untuk satu kertas, Kemudian

kertas tersebut digulung. Setelah seluruh kertas digulung, kemudian diambil

secara acak 30 gulungan kertas sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu

30 orang. Sehingga nomor-nomor yang tertera pada gulungan kertas yang

terambil itulah yang merupakan nomor urut subjek sampel pada penelitian ini.

E. Jenis dan Sumber Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan

informasi atau keterangan, baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif yang

menunjukan fakta.10

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang terkumpul

oleh peneliti, yaitu:

1. Data Primer

8 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 177

9 Sugiyono, Op. Cit, h.91

10 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007),

h. 5

Page 49: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

35

Menurut Sony Sumarsono “data primer adalah data yang diperoleh

peneliti langsung dari objek penelitiannya, misalnya data tingkat pendapatan

seseorang diperoleh langsung dari orang yang bersangkutan sendiri”.11

Sumber

data primer diperoleh melalui informan mengenai suatu fakta atau pendapat yang

terkait dengan penelitian ini. Informan yang dimaksud adalah siswa MA

Islamiyah Ciputat sebagai responden, kepala sekolah dan guru-guru.

2. Data Sekunder

Menurut Sony Sumarsono “data sekunder adalah data yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung dari objek penelitiannya, misalnya data tingkat

pendapatan seseorang tidak diperoleh dari orang yang bersangkutan melainkan

dari sumber lain, seperti hasil penelitian lain, catatan kantor kelurahan atau dari

mana saja, baik yang sudah diolah atau belum diolah”.12

Pada penelitian ini data

sekunder diambil dari sumber tertulis, yaitu diperoleh dari buku, majalah ilmiah,

arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Adapun dokumen yang dipakai dan

dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah literatur, arsip, dan hasil

penelitian lain yang terkait dan relevan dengan masalah yang diteliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti

menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. Metode Dokumentasi

Menurut Suarsimi Arikunto “metode dokumentasi yaitu metode

pencarian atau pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel dari catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan

sebagainya”.13

Pelaksanaan metode ini yaitu dengan melihat dokumen sekolah

mengenai keadaan siswa, keadaan guru dan sebagainya.

2. Angket (Kuesioner) Skala Sikap

11

HM. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Cet.1 (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2004), h.69 12

Ibid, 13

Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 274

Page 50: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

36

Menurut Syofyan Siregar “angket atau kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap,

keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama didalam suatu

kumpulan orang yang bisa terpengaruhi oleh sistem yang diajukan atau

sistem yang suda ada. Adapun kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

tertutup, yakni pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sudah dalam bentuk

pilihan ganda sehingga responden tidak diberikan kesempatan untuk

mengeluarkan pendapatnya.14

Selanjutnya, angket yang digunakan bersifat anonim, yaitu angket yang

disebarkan tidak memerlukan adanya identitas responden. Pelaksanaan metode ini

yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan dan jawaban kepada responden untuk

memperoleh data yang sebenarnya, angket ini diberikan kepada siswa-siswi MA

Islamiyah Ciputat sebagai reponden.

Dalam penelitian ini pengukuran sikap yang digunakan adalah

pengukuran sikap dengan skala Likert, Menurut Riduwan “skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang kejadian atau gejala sosial yang sudah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti yang selanjutnya disebut variabel”.15

Variabel-variabel tersebut yaitu

reward dan punishment sebagai variabel X dan variabel Y-nya adalah

kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun pengukuran setiap item

jawaban atau variabel-variabel menggunakan sistem skor/ nilai, yaitu sebagai

berikut:

SS = Sangat Setuju (diberi skor 5 Point)

S = Setuju (diberi skor 4 Point)

N/R = Netral/ Ragu (diberi skor 3 Point)

TS = Tidak Setuju (diberi skor 2 Point)

STS = Sangat Tidak Setuju (diberi skor 1 Point)

Dan berikut kisi-kisi instrument/ angket setelah uji validitas yang terdiri

dari 30 soal.

14

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi dengan Perbandingan

Perhitungan Manual dan SPSS, ed.1, Cet. 2, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 21 15

Riduwan, Op. Cit, h. 12

Page 51: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

37

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket

No Pertanyaan/

Pernyataan Indikator

Nomer

Soal Jumlah

KEDISIPLINAN

1 Disiplin Waktu Tidak terlambat, tidak membolos,

menyerahkan tugas tepat waktu. 1, 2, 5 3

2 Disiplin

Perbuatan

Mengetahui peraturan,

mengerjakan tugas, berpakaian

rapih, tidak membuat gaduh, tidak

makan ketika belajar, tidak bermain

handphone ketika belajar, hormat.

3, 4, 6,

7, 8, 9,

10

7

REWARD/PENGHARGAAN

3 Pujian

memberi pujian Guru tersenyum,

memberi acungan jempol, menepuk

pundak siswa,

11,12,

13, 14,

18

5

4 Penghormatan Mengumumkan prestasi siswa 17 1

5 Hadiah memberi nilai bagus, memberi

hadiah

15, 16,

19 3

6 Tanda

Penghargaan

Memberikan beasiswa 20 1

PUNISHMENT/HUKUMAN

21 Hukuman

Preventif

Menyampaikan peraturan,

menempelkan peraturan.

21, 26,

27 3

22 Hukuman

Refresif

Menegur, memberi hukuman,

memberi reaksi kecewa, meberi

tugas tambahan, memanggil orang

tua siswa.

22, 23,

24, 25,

28, 29,

30

7

Page 52: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

38

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah hasil angket terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan

pengolahan dan analisis data. Menurut Suharsimi Arikunto “analisis data adalah

penggarapan atau pengolahan data oleh peneliti”,16

Sehingga data tersebut bisa

lebih sederhana, mudah dibaca dan dipahami serta dapat diambil kesimpulan.

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear

berganda, Menurut Suharsimi Arikunto “regrei linear berganda yaitu analisis

tentang hubungan antara satu dependent variable atau variabel terikat dengan dua

atau lebih independent variable atau variabel bebas”.17

Namun, sebelum

dilakukan analisis regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

klasik terhadap data hasil penelitian untuk mengetahui layak tidaknya data yang

didapatkan untuk diolah dan dianalisis dengan metode regresi linear berganda.

Sebelum melakukan uji analisis regresi linear berganda, langkah awal

analisis data penelitian ini adalah dengan melakukan uji asumsi klasik terhadap

data hasil penelitian untuk mengetahui layak tidaknya data yang didapatkan untuk

diolah dan dianalisis dengan metode regresi linear berganda. Uji asumsi klasik

yang dipakai pada penelitian ini adalah uji multikolinearitas, uji

heteroskedatisidas dan uji normalitas.

1. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi klasik Multikolinieritas ini digunakan untuk mengukur

tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/ pengaruh antar variabel bebas tersebut

melalui besaran koefisien korelasi (r). Multikolinieritas terjadi jika koefisien

korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90).

Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel

bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r < 0,60). Atau dengan cara lain untuk

menentukan multikolinieritas, yaitu dengan:

a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara

statistik (a).

16

Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 278 17

Ibid, h. 339

Page 53: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

39

b. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku

kuadarat.

Keterangan :

1) Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika α hitung (tolerance) < α dan

VIF hitung > VIF.

2) Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika α hitung > α dan VIF

hitung < VIF,

3) Menggunakan besaran tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) jika

menggunakan alpha/tolerance = 10% atau 0,10 maka VIF = 10. dalam

penelitian ini αlpha/tolerance = 5% atau 0,05 maka VIF= 5,0.

Berikut langkah prosesnya dengan menggunakan SPSS:

1) Klik menu analyze.

2) Pilih submenu regresion, klik linier.

3) Box dependent: variabel terikat (Y)

4) Box independent: variabel bebas (X)

5) Klik method, pilih enter

6) Klik tombol statistic, akan muncul linier regression statistic: nonaktifkan

estimates dan model fit, aktifkan: covariance matrix dan collinieritas

diagnostics.

7) Klik continue

8) Klik OK.18

2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak

varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lainnya. Jika

residual mempunyai varians yang sama, disebut homoskedastisitas. dan jika

variansnya tidak sama disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi

yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.

18

Fadli, “Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi Linear Berganda”

https://dawaisimfoni.wordpress.com/karya-tulis-ilmiah-2/metodologi-penelitian/pengujian-asumsi-

klasik-model-regresi/, 2016.

Page 54: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

40

a. Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik

scatterplot antara Z prediction (ZPRED) untuk variabel bebas (sumbu X=Y

hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat

(sumbu Y=Y prediksi – Y rill).

b. Homoskedastisitas terjadi jika titik-titik hasil pengolahan data

antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah ataupun di atas titik origin

(angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang tertentu.

c. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola

yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.

Uji heteroskedastisitas ini dilakukan dengan menggunakan software

SPSS, Berikut langkah prosesnya:

a. Klik menu analyze.

b. Pilih submenu regresion, klik linier.

c. Box dependent: variabel terikat (Y)

d. Box independent: variabel bebas (X,…)

e. Klik plots, muncul linier regresion plot dan isikan: variabel SRESID di

sumbu Y dan variabel ZPRED di sumbu X.

f. Klik continue.

g. Klik OK.19

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan

memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik

(statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk

mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan

distribusi teoritik tertentu.20

Ada beberapa cara dalam menguji kenormalan suatu

data, atau dalam melakukan uji normalitas, yaitu:

19

Ibid, 20

Mariani Manik, “Uji Normalitas”, http://marianirekayasa.blogspot.co.id/2013/10/uji-

normalitas.html, 2016

Page 55: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

41

a. Dilakukan pemeriksaan dengan metode grafik, yaitu pemeriksaan normalitas

dengan output normal P-P Plots atau Q-Q Plots. Asumsi normalitas terpenuhi

jika pancaran data residual berada disekitar garis lurus melintang.

b. Dilakukan dengan metode formal, seperti pengujian normalitas dengan

menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, uji Anderson-Darling, uji Shapiro-

Wilk dan uji Jarque-Bera, yang mana semua uji terebut memiliki hipotesis

interpretasi:

H0: residual berdistribusi normal

H1: residual tidak berdistribusi normal

Asumsi normalitas terpenuhi ketika pengujian normalitas menghasilkan P-

Value (sign.) lebih besar dari α dengan nilai α ditentukan sebesar 1%, 5%

atau 10%.21

Pada penelitian ini digunakan α sebesar 5% atau 0,05.

Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

software SPSS 22, dengan menggunakan metode include regresi linear berganda,

berikut langkah-langkahnya:

a. Pada menu, klik Analyze, Regression, Linear.

b. Setelah muncul dialog box “linear regression” Masukkan variabel

dependen pada kotak Dependent dan variabel independen pada kotak

independent (s).

c. Kemudian klik Tombol Statistics, maka akan muncul dialog box “linear

regression statistic”. Kemudian Centang semua (ini tidak digunakan pada uji

normalitas residual, tetapi untuk menguji asumsi yang lain, yaitu Durbin

Watson untuk auto korelasi, collinearity diagnostics dan covariance Matrix

untuk Multikolinearitas dan yang lainnya untuk kebutuhan lain dalam

memenuhi tujuan penelitian)

d. Klik tombol continue

e. Kemudian Klik Tombol Plot, kemudian centang Histogram dan Normal

Probability plot. Sedangkan pada kotak Y, masukkan SRESID dan pada

21

Denny Nurdiansyah, “Uji Asumsi Klasik Regresi Linear”,

http://www.statsdata.my.id/2014/06/uji-asumsi-klasik-regresi-linier.html, 2016.

Page 56: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

42

kotak X masukkan ZPRED. Pada kotak X dan Y ini nanti digunakan untuk

uji heteroskedastisitas.

f. Klik Tombol Continue

g. Klik Tombol Save dan kemudian centang Unstandardized, hal ini digunakan

pada normalitas regresi linear berganda dengan pendekatan explore pada

residual.

h. Klik Tombol Continue kemudian OK.

Keterangan :

a. Pada output SPSS, lihat diagram Histogram: jika membentuk lengkung

kurve normal maka residual dinyatakan normal dan asumsi normalitas

terpenuhi.

b. Lihat pula diagram Normal P-P Plot, dikatakan memenuhi asumsi

normalitas jika diagram menunjukkan plot-plot mengikuti alur garis

lurus.22

Setelah dilakukan uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan analisis

regresi linear berganda, yaitu analisis tentang hubungan antara satu dependent

variable atau variabel terikat dengan dua atau lebih independent variable atau

variabel bebas.23

Rumus regresi linear berganda adalah:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ....... + bnXn

Keterangan:

Y= Variabel terikat,

X1= Variabel bebas pertama,

X2= Variabel bebas kedua,

X3= Variabel bebas ketiga,

Xn= Variabel bebas ke-n

a dan b1, b2 serta b3= konstanta.24

22

Anwar Hidayat, “Uji Normalitas Pada Regresi Linear Berganda”,

http://www.statistikian.com/2013/06/normalitas-pada-regresi-linear-berganda.html, 2016. 23

Suharsimi Arikunto,Op. Cit, h. 339 24

Syofian Siregar, Op. Cit, h. 301

Page 57: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

43

Pada penelitian ini menggunakan dua prediktor atau dua variabel bebas

(X1 dan X2), menurut Syofyan Siregar langkah-langkah yang ditempuh dalam

melakukan analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

a. Membuat persamaan regresi linear berganda

1) Membuat tabel penolong

2) Menerapkan metode skor deviasi

3) Mencari nilai konstanta-konstanta

4) Menentukan persamaan regresi dengan dua variabel bebas

5) Mencari korelasi berganda

6) Mencari koefisien determinasi

b. Melakukan uji hipotesis regresi linear berganda dua prediktor

1) Uji signifikansi secara simultan (bersama-sama)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

secara simultan (bersama-sama) antara kelompok data A dan B

(variabel bebas X1 dan X2) terhadap kelompok data C (variabel

terikat Y)

2) Uji signifikansi secara parsial (terpisah).

Pengujian ini bertujuan untuk mengukur secara terpisah pengaruh

yang ditimbulkan oleh masing-masing variabel bebas (variabel X1

dan X2) terhadap variabel terikat (variabel Y). 25

Selain dengan cara manual, pengujian atau analisis regresi linear

berganda ini juga dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Klik Analyze, regresion, linear.

2. Setelah muncul dialog box “linear regression”, masukan variabel Y ke kolom

dependent, kemudian X1 dan X2 ke kolom Independent.

3. Langkah selanjutnya adalah perhatikan tombol “plots” disebelah kanan atas,

kemudian klik tombol plots tersebut, maka akan muncul tampilan dialog box

“linear regression plots”, kemudian centang “histogram” dan “normal

probability plots” kemudian “*ZPRED” dimasukan ke kolom X dan

“*SRESID” dimasukkan ke kolom Y.

4. Selanjutnya klik “continue”, Kemudian klik “OK”.26

25

Ibid, h. 301-304 26

TIM Dosen FEB Universitas 17 Agustus 1945, Power Point Modul SPSS Regresi Linear

Berganda, slide. 24-27.

Page 58: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

44

H. Hipotesis

Menurut Budi Susetyo “hipotesis merupakan jawaban sementara, oleh

karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

penelitian. Ada dua kemungkinan dalam pengujian hipotesis tersebut yaitu

hipotesis tersebut bisa diterima atau ditolak, berdasarkan kriteria tertentu”.27

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini akan

meneliti pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y, dengan rincian:

1. Variabel X1= Variabel bebas/ indevendent variable = Reward

2. Variabel X2= Variabel bebas/ indevendent variable = Punisment

3. Variabel Y= Variabel terikat/ devendent variable = Kedisiplinan siswa.

Maka yang perlu dibuktikan adalah sejauh mana pengaruh variabel X1

dan X2 terhadap variabel Y tersebut, untuk mengetahuinya digunakan hipotesis

statistik.

1. Hipotesa alternatif (Ha)

a. Ada pengaruh positif yang signifikan antara reward terhadap

kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.

b. Ada pengaruh positif yang signifikan antara Punisment terhadap

kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.

c. Ada pengaruh positif yang signifikan antara reward dan punishment

terhadap kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Hippotesa (Ho)

a. Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara reward terhadap

kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.

b. Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara Punisment terhadap

kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.

c. Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara reward dan

punishment terhadap kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.

27

Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama,

2010), h. 141

Page 59: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MA Islamiyah Ciputat yang berdiri sejak

tahun 1965 di Ciputat, Tangerang Selatan. Kepala Madrasah pertama kali

dijabat oleh Drs. H. A. Syaiful Millah, MM. MBA. beralamatkan di Jalan

Kihajar dewantara No.23 Ciputat Kota Tangerang Selatan, berstatus

terakreditasi “B”. Kepala sekolah saat ini adalah Dra. Hj. Iin Kusnaeni. yang

menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh siswa MA Islamiyah Ciputat

pada tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 123 siswa dengan rincian

sebagai berikut :

No Kelas Jumlah Rombel L P Jumlah

1 Kelas X 1 16 30 46

2 Kelas XI 1 18 25 43

3 Kelas XII 1 18 16 34

Jumlah 3 56 71 123

Tabel 4.1

Data jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin

Grafik 4.1 Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin

Laki-Laki 42%

Perempuan 58%

52

71

0

10

20

30

40

50

60

70

80

L P

Page 60: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

46

Grafik 4.2 Jumlah siswa berdasarkan kelas

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu reward sebagai

variabel X1, punishment sebagai variabel X2 dan Kedisiplinan siswa di MA

Islamiyah ciputat sebagai variabel Y.

Tabel berikut menunjukkan banyaknya dan persentase point jawaban

5, 4, 3, 2 dan 1 pada setiap variabel sekaligus menggambarkan bagaimana

pelaksanaan reward, punishment dan kedisiplinan sswa di MA Islamiyah

Ciputat.

Poin

Jawaban Y

X1

X2

5 64 21,3% 50 16,7% 38 12,7%

4 158 52,7% 143 47,7% 114 38,0%

3 55 18,3% 68 22,7% 103 34,3%

2 15 5,0% 23 7,7% 40 13,3%

1 8 2,7% 16 5,3% 5 1,7%

Jumlah 300 100% 300 100% 300 100%

Tabel 4.2

Jumlah Dan Persentase Setiap Poin Jawaban Pada Setiap Variabel

37%

35%

28%

Kelas X Kelas XI Kelas XII

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Kelas X Kelas XI Kelas XII

Page 61: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

47

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase setiap poin jawaban

pada setiap variabel. pada variabel Y jumlah jawaban dan persentase tertinggi

ada pada point jawaban 4 bahkan ada yang di point jawaban 5, ini berarti

kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat termasuk kategori baik.

Selanjutnya persentase padaa variabel X1 menunjukan jumlah jawaban dan

persentase tertinggi ada pada poin jawaban 4 dan pon jawaban 3, ini berarti

pelaksanaan pemberian reward di MA Islamiyah termasuk kategori baik.

Selanjutnya pada variabel X2 pun demikian, jumlah poin jawaban dan

persentase tertinggi ada pada poin jawaban poin jawaban 4 dan 3, ini juga

berarti pelaksanaan pemberian punishment di MA Islamiyah Ciputat termasuk

kategori baik.

Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai

berikut:

Grafik 4.3 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel

Y (Kedisiplinan Siswa)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Poin5

Poin4

Poin3

Poin2

Poin1

48

144

66

26 16

Poin 5 16%

Poin 4 48%

Poin 3 22%

Poin 2 9%

Poin 1 5%

Page 62: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

48

Grafik 4.4 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel

X1 (Reward)

Grafik 4.5 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel

X2 (Punishment)

0

20

40

60

80

100

120

Poin5

Poin4

Poin3

Poin2

Poin1

38

102

92

35

3

Poin 5 14%

Poin 4 38%

Poin 3 34%

Poin 2 13%

Poin 1 1%

0

20

40

60

80

100

120

Poin5

Poin4

Poin3

Poin2

Poin1

38

114

103

40

5

Poin 5 13%

Poin 4 38%

Poin 3 34%

Poin 2 13%

Poin 1 2%

Page 63: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

49

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi klasik terhadap data hasil penelitian untuk mengetahui layak

tidaknya data yang didapatkan untuk diolah dan dianalisis dengan metode regresi

linear berganda. Berikut hasil uji asumsi klasik dan analisis regresi linear

berganda:

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Berikut hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS 22:

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,898a ,806 ,791 2,785

a. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward

b. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 X1=Reward ,387 2,584

X2=Punishment ,387 2,584

Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolenearitas

Dari hasil uji multikolinearitas terlihat bahwa R square cukup tinggi

yaitu sebesar 80,6% menunjukkan nilai R square > α = 5% dan nilai VIF =

2,584 berarti VIF < 5,0, yang menunjukkan tidak adanya multikolinearitas.

Page 64: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

50

b. Uji Heteroskedatisidas

Grafik 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisidas

Dari diagram diatas, terlihat pada diagram scatterplots setiap plots

(titik) titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar

di bawah ataupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak

mempunyai pola yang tertentu, baik menyempit, melebar maupun

bergelombang-gelombang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data penelitian

tidak mengalami heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Grafik 4.7 Hasil Histogram Uji Normalitas

Page 65: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

51

Grafik 4.8 Hasil P-P Plot Uji Normalitas

Dari dua diagram diatas, terlihat pada pada diagram batang, garis

diagram membentuk lengkungan berbentuk lonceng, kemudian diagram P-P

plots setiap plots (titik) berada disekitar garis lurus. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa data penelitian berdistribusi normal.

Dari hasil uji asumsi klasik di atas, terlihat bahwa data penelitian tidak

mengalami multikolinearitas, tidak mengalami heteroskedastisitas dan data juga

berdistribusi normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data penelitian dapat diolah

dengan analisis regresi linear berganda.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Seperti yang sudah dijelaskan di BAB III, bahwa penelitian ini

menggunakan analsis data regresi linear berganda, yaitu analisis tentang hubungan

antara satu dependent variable atau variabel terikat dengan dua atau lebih

independent variable atau variabel bebas.1 Adapun langkah-langkah yang

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 15, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2013) , h. 339

Page 66: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

52

ditempuh dalam melakukan analisis regresi linear berganda adalah dengan

penghitungan secara manual dan dengan bantuan aplikasi SPSS 22, diuraikan

sebagai berikut:

a. Membuat persamaan regresi linear berganda

1) Membuat tabel penolong

No Y X1 X2 X1Y X2Y X12 X2

2 X1X2 Y

2

1 43 37 38 1591 1634 1369 1444 1406 1849

2 36 33 28 1188 1008 1089 784 924 1296

3 38 27 33 1026 1254 729 1089 891 1444

4 42 38 40 1596 1680 1444 1600 1520 1764

5 46 40 39 1840 1794 1600 1521 1560 2116

6 32 33 31 1056 992 1089 961 1023 1024

7 40 43 35 1720 1400 1849 1225 1505 1600

8 40 38 36 1520 1440 1444 1296 1368 1600

9 43 39 39 1677 1677 1521 1521 1521 1849

10 40 41 37 1640 1480 1681 1369 1517 1600

11 23 18 23 414 529 324 529 414 529

12 41 39 36 1599 1476 1521 1296 1404 1681

13 43 46 38 1978 1634 2116 1444 1748 1849

14 37 40 37 1480 1369 1600 1369 1480 1369

15 42 40 38 1680 1596 1600 1444 1520 1764

16 37 35 29 1295 1073 1225 841 1015 1369

17 43 42 39 1806 1677 1764 1521 1638 1849

18 43 41 30 1763 1290 1681 900 1230 1849

19 41 38 37 1558 1517 1444 1369 1406 1681

20 45 39 36 1755 1620 1521 1296 1404 2025

21 41 42 37 1722 1517 1764 1369 1554 1681

22 43 36 35 1548 1505 1296 1225 1260 1849

23 22 18 27 396 594 324 729 486 484

24 33 33 31 1089 1023 1089 961 1023 1089

25 27 28 30 756 810 784 900 840 729

26 38 37 36 1406 1368 1369 1296 1332 1444

27 32 28 26 896 832 784 676 728 1024

28 44 43 41 1892 1804 1849 1681 1763 1936

29 39 38 36 1482 1404 1444 1296 1368 1521

30 41 38 42 1558 1722 1444 1764 1596 1681

1155 1088 1040 42927 40719 40758 36716 38444 45545

Tabel 4.4

Tabel Penolong Uji Regresi Linear Berganda

Page 67: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

53

2) Menerapkan metode skor deviasi/ rumus pembantu

= = 1300

= = 663

= = 1077,5

= = 1039

= = 679

= = 727

= = 1318

= = 1204

= = 1482

3) Mencari nilai konstanta-konstanta

a. Menghitung nilai konstanta b1

b1 = = = 0,585

b. Menghitung nilai konstanta b2

b2 = = = 0,383

c. Menghitung nilai konstanta a

= 0,4002

4) Menentukan persamaan regresi dengan dua variabel bebas

5) Mencari korelasi berganda

= = 0,898

Page 68: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

54

6) Mencari koefisien determinasi

= = 80,6%

Hasil uji persamaan regresi dengan menggunakan aplikasi SPSS 22

adalah sebagai berikut:

a. Persamaan regresi berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,002 3,791 1,056 ,300

X1=Reward ,585 ,124 ,643 4,713 ,000

X2=Punishment ,383 ,174 ,300 2,201 ,036

Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Tabel 4.5

Persamaan Regresi dengan SPSS 22

Persamaan regresi yang terbentuk adalah:

, sama dengan hasil dari penghitungan secara manual. artinya jika X1 dan

X2 adalah nol, maka variabel Y akan konstans sebesar 0,4002. Apabila terjadi

kenaikan X1 sebesar 1, maka akan terjadi kenaikan Y sebesar 0,643 dan demikian

sebaliknya. Apabila terjadi kenaikan X2 sebesar 1, maka akan terjadi kenaikan Y

sebesar 0,300 dan demikian sebaliknya.

b. Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,898a ,806 ,791 2,785

a. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward

b. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Tabel 4.6 Hasil Koefisien determinasi dengan SPSS 22

Page 69: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

55

Koefisien determinasi adalah kemampuan seluruh variabel bebas dalam

menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi dapat diliat dari dua sisi,

pertama dengan melihat R square, kedua dengan melihat Adjustend R Square.

Hasil R square pada penghitungan manual dan pada tabel di atas adalah 0,806

atau 80,6%. Namun, karena koefisien determinasi dengan melihat R square

sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilainya akan meningkat dengan

adanya penambahan variabel bebas pada suatu model. Hal ini akan menimbulkan

bias. Untuk itu, koefisien determinasi disarankan dilihat dari Adjustend R Square,

interpretasinya sama dengan R Square akan tetapi nilai Adjustend R Square dapat

naik dan turun dengan adanya penambaan variabel baru, tergantung pada korelasi

variabel bebas dengan variabel terikatnya.2 hasil Adjustend R Square pada tabel di

atas sebesar 0,791 atau sebesar 79,1%. Yang berarti bahwa kemampuan variabel

X1 dan X2 dalam menjelaskan variabel Y adalah sebesar 79,1%, sedangkan

sisanya sebesar 20,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari variabel penelitian

ini.

Kemudian, Rhitung sebesar 0,898 yang berada di rentang 0,70 - 0,90

memiliki arti bahwa korelasi bergandanya adalah tinggi. Sedangkan tingkat error

yang dihasilkan dalam persamaan regresi dari hasil penelitian ini adalah 0,209

atau 20,9%.

b. Melakukan uji hipotesis regresi linear berganda dua prediktor

1) Uji signifikansi secara parsial (terpisah).

a) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah)

antara Reward atau Punishment terhadap kedisiplinan siswa

MA Islamiyah ciputat.

Ha: terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah)

antara Reward atau Punishment terhadap kedisiplinan siswa

MA Islamiyah ciputat.

2 Konsultan Statistik, “Koefisien Determinasi Pada Regresi”,

www.konsultanstatistik.com/2011/07/koefisien-determinasi-pada-regresi.html, 2017.

Page 70: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

56

b) Membuat hipotesis dalam bentuk statistik

Ho: βϳ = 0

Ha: βϳ ≠ 0

Dimana: βϳ = merupakan koefiensi yang akan diuji.

c) Menentukan taraf signifikan α

Taraf signifikansi α yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

d) Kaidah pengujian

Jika - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka terima Ho.

Jika thitung > ttabel, maka tolak Ho.

e) Menghitung thitung dan menentukan ttabel

Hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS 22, sebagai berikut:

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,002 3,791 1,056 ,300

X1=Reward ,585 ,124 ,643 4,713 ,000

X2=Punishment ,383 ,174 ,300 2,201 ,036

Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Tabel 4.7 Hasil Uji t

Hasil pengujian dengan SPSS menunjukkan bahwa thitung

untuk X1 adalah 4,713 dan untuk X2 adalah 2,201. Sedangkan nilai

ttabel adalah 2,048, hasil ttabel sebesar 2,048 dapat dilihat dari tabel

distribusi t untuk uji dua arah, pada kolom 0,05 atau 5% dan pada

baris 28 (jumlah data 30 dikurangi jumla variabel bebas 2).

f) Membandingkan thitung dengan ttabel

berdasarkan kaidan pengujian, disimpulkan bahwa:

X1: thitung = 4,713 > ttabel = 2,048, maka Ho ditolak.

X2: thitung = 2,201 > ttabel =2,048, maka Ho ditolak.

Hal ini berarti bahwa secara terpisah variabel X1 (reward)

dan X2 (punishment) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

Y (kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat). Selain itu dilihat

Page 71: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

57

hasil sig. pada tabel di atas hasil sig untuk X1 adalah 0,000 atau 0%

< 0,05 atau 5%. Sedangkan hasil sig untuk X2 adalah 0,036 atau

3,6% < 0,005 atau 5%. dengan demikian, secara terpisah variabel X1

(reward) dan X2 (punishment) berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel Y (kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat).

g) Mengambil keputusan

Keputusannya adalah pada X1 dan X2 menyatakan Ho ditolak,

maka hipotesisnya adalah:

X1 : terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah)

antara Reward terhadap kedisiplinan siswa MA Islamiyah

ciputat.

X2 : terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah)

antara Punishment terhadap kedisiplinan siswa MA Islamiyah

ciputat.

2) Uji signifikansi secara simultan (bersama-sama)

a) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

(bersama-sama) antara Reward dan Punishment terhadap

kedisiplinan siswa MA Islamiyah ciputat.

Ha: terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-

sama) antara Reward dan Punishment terhadap kedisiplinan

siswa MA Islamiyah ciputat.

b) Membuat hipotesis dalam bentuk statistik

Ho: ρ = 0

Ha: ρ ≠ 0

c) Menentukan taraf signifikan α

Taraf signifikansi α yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

d) Kaidah pengujian

Jika fhitung ≤ ftabel, maka terima Ho

Jika fhitung > ftabel, maka tolak Ho

Page 72: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

58

e) Menghitung fhitung dan menentukan ftabel

Hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS 22, sebagai

berikut:

T

a

b

Tabel 4.8

Tabel Anova, Hasil Uji f

Pada tabel ANOVA di atas, menunjukkan hasil f hitung

adalah 55,955. sedangkan ftabel adalah 3,35, hasil ftabel 3,35 dilihat

pada tabel distribusi f pada kolom 2 (total variabel 3 dikurangi

variabel terikat 1) pada baris ke 27 (jumlah data 30 dikurangi jumlah

seluruh variabel 3).

f) Membandingkan fhitung dengan ftabel

Berdasarkan kaidah pengujian, fhitung = 55,955 > ftabel= 3,35,

maka tolak Ho.

Hal ini berarti bahwa secara simultan atau bersama-sama,

variabel X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.

Selain itu, nilai sig. pada tabel ANOVA di atas menunjukkan bahwa

hasil sig. adalah 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa secara bersama-

sama variabel X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.

g) Mengambil keputusan

Keputusannya adalah menyatakan Ho ditolak, maka

hipotesisnya adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 868,065 2 434,032 55,955 ,000b

Residual 209,435 27 7,757

Total 1077,500 29

a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

b. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward

Page 73: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

59

simultan (bersama-sama) antara Reward dan Punishment terhadap

kedisiplinan siswa MA Islamiyah ciputat.

C. Keterbatasan Penelitian

Meskipun peneliti telah melakukan penelitian dengan sungguh-sungguh

dan sesuai dengan prosedur yang ada berdasarkan keadaan yang ada di lapangan,

namun penelitian ini mengalami beberapa hambatan dan keterbatasan. Hambatan-

hambatan dan keterbatasan penelitian ini sebagai berkut:

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan hanya terpusat pada satu tempat yaitu MA

Islamiyah Ciputat. Jadi, jika dilakukan penelitian dtempat lain, mungkin

hasilnya akan berbeda, namun perbedaan tersebut tidak akan jauh

menyimpang dari hasil yang dilakukan oleh peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama proses pembuatan skripsi, waktu yang

ada mempersempit ruang gerak yang dilakukan peneliti karena adanya

pembagian waktu untuk bekerja dan melakukan bimbingan skripsi

ditambah dengan kegiatan lain yang menyita waktu peneliti. Sehingga

penelitian ini masih banyak kekurangannya.

Dari berbagai hambatan yang peneliti sampaikandi atas, maka dapat

dikatakan bahwa ini yang menjadi kekurangan dalam penelitian yang didapatkan

di MA Islamiyah Ciputat. Meskipun demikian, peneliti sangat berterimakasih dan

bersyukur karena penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Page 74: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa secara simultan (bersama-sama) maupun secara parsial (terpisah)

terdapat pengaruh positif yang signifikan antara reward dan punishment

terhadap kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat. Hal ini dapat dilihat

dari persentase kedisiplinan siswa yang menunjukan tingkat kedisiplinan

yang baik, baik kedisiplinan dalam waktu misalnya kedatangan disekolah,

tidak membolos dan sebagainya. Maupun kedisiplinan perbuatan misalnya

menghormati guru, memperhatikan pelajaran dengan baik, tidak makan dan

memainkan alat elektronik disaat proses belajar mengajar, tidak membuat

gaduh, berpakaian rapih, dan sebagainya. Dengan demikian siswa MA

Islamiyah Ciputat sudah menunjukan kedisiplinan yang baik di lingkungan

sekolah.

Pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dibuktikan dari hasil

perhitungan yang diperoleh, yaitu dengan menggunakan uji f untuk

pengujian secara simultan atau bersama-sama dan menggunakan uji t untuk

pengujian secara parsial atau terpisah. Untuk hasil pengujian secara simultan

dapat dibandingkan besarnya nilai fhitung dengan besarnya nilai ftabel. Dimana

nilai fhitung yaitu sebesar 55,955 dan nilai ftabel untuk taraf signifikansi 0,05

atau 5% adalah sebesar 3,35 dengan demikian fhitung lebih besar dari ftabel

(55,955 > 3,35). Maka, Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan

terbukti kebenarannya. artinya secara simultan atau bersama-sama terdapat

pengaruh yang signifikan antara reward dan punishment terhadap

kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat.

Selanjutnya, hasil dari uji t menunjukan bahwa thitung untuk X1 adalah

sebesar 4,713 dan untuk X2 adalah sebesar 2,201, sedangkan ttabel adalah

sebesar 2,048, dapat disimpulkan bahwa X1 dan X2 yang memiliki thitung lebih

Page 75: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

61

besar dari ttabel (4,713 dan 2,201 > 2,048) , dengan demikian, pada X1 dan X2

tolak Ho. Hal ini berarti bahwa variabel X1 (reward) dan X2 (punishment)

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (kedisiplinan siswa di MA

Islamiya Ciputat).

Selanjutnya, koefisien determinasi atau kemampuan variabel X1 dan X2

dalam menjelaskan variabel Y adalah sebesar 79,1%, sedangkan sisanya

sebesar 20,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari variabel penelitian ini.

Koefisien determinasi dilihat dari hasil Adjustend R Square yaitu sebesar

0,791 atau sebesar 79,1%.

Kemudian, Rhitung sebesar 0,898 yang berada di rentang 0,70 - 0,90

memiliki arti bahwa korelasi bergandanya adalah tinggi. Sedangkan tingkat

error yang dihasilkan dalam persamaan regresi dari hasil penelitian ini adalah

0,209 atau 20,9%.

B. Implikasi

Sebagai suatu penelitian yang dilakukan di lingkungan pendidikan, maka

kesimpulan yang ditarik tentu memiliki implikasi dalam bidang pendidikan

dan juga penelitian-penelitian selanjutnya. Sehubungan dengan hal tersebut

maka implikasinya adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian mengenai pengaruh reward dan punishment terhadap

kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat ternyata secara bersama-sama

reward dan punishment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat, dan memiliki tingkat regresi

yang tinggi yaitu 0,898 atau 89,8%. serta koefisien determinasinya mencapai

79,1%.

Selama ini, dalam pelaksanaan mendisiplinkan siswa dalam proses

pembelajaran terdapat banyak kendala dan masalah yang dirasakan pihak

lembaga maupun guru. Maka, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya

usaha dan upaya yang dilakukan oleh lembaga dan guru, salah satu usaha dan

upaya itu adalah pemberian reward dan punishment kepada siswa, agar siswa

lebih termotivasi untuk lebih disiplin dalam proses belajar mengajar.

Page 76: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

62

Reward dan punishment merupakan salah satu cara pembinaan siswa

yang bertujuan untuk membina kedisiplinan siswa dalam setiap proses belajar

mengajar, agar siswa terbiasa dan terlatih untuk bertanggung jawab terhadap

tugasnya, khususnya dalam aspek kedisiplinan, karena dengan kedisiplinan

yang baik akan mencapai hasil yang baik pula.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka

penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

Dengan pelaksanaan pemberian reward dan punishment diharapkan

mampu mengatasi masalah kedisiplinan siswa yang terjadi, khususnya di MA

Islamiyah Ciputat.

Pelaksanaan pemberian reward dan punisment yang sudah terlaksana

disekolah sudah cukup baik, namun hendaknya ada peningkatan baik secara

kuantitas maupun kualitas, khususnya dalam penegakan punishment

diharapkan pihak lembaga bisa lebih tegas dan berbuat nyata, bukan hanya

ancaman, agar siswa yang melanggar disiplin bisa merasa jera, dan menjadi

pelajaran bagi siswa yang lain agar tidak berbuat kesalahan yang sama.

Guru dan wali kelas hendaknya bisa mendukung dan membantu serta

melaksanakan pemberian reward dan punishment yang tepat guna, sehingga

kedisiplinan siswa lebih meningkat dan semakin baik kedepannya, baik

disiplin dalam aspek waktu maupun disiplin dalam perbuatan.

Page 77: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

63

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Pers, 2002.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 15,

Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Budiamin, Amin, dkk. Perkembangan Peserta Didik, Bandung: UPI Press, 2006.

Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bogor: Lembaga Percetakan Al-Qur’an

Kementrian Agama RI, 2010.

Echols, John M. dan Sadily, Hasan. Kamus Inggris-Indonesia, Cet. 28, Jakarta:

Gramedia, 2006.

Fadli, “Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi Linear Berganda”

https://dawaisimfoni.wordpress.com/karya-tulis-ilmiah-2/metodologi-

penelitian/pengujian-asumsi-klasik-model-regresi/, 2016.

Halim, Andreas. Kamus Lengkap 5 Miliyar; Inggris –indonesia, Surabaya: sulita

jaya,tt.

Hidayat, Anwar, “Uji Normalitas Pada Regresi Linear Berganda”,

http://www.statistikian.com/2013/06/normalitas-pada-regresi-linear-

berganda.html, 2016.

Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak, terj. Med Meitasari Tjandrasa,

Jakarta: Erlangga, 1990.

Kasjono, Heru Subaris, Yasril, Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan, Ed.

1, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Kemendikbud, Dokumen Kurikulum 2013.

Page 78: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

64

Konsultan Statistik, “Koefisien Determinasi Pada Regresi”,

www.konsultanstatistik.com/2011/07/koefisien-determinasi-pada-

regresi.html, 2017.

Manik, Mariani, “Uji Normalitas”,

http://marianirekayasa.blogspot.co.id/2013/10/uji-normalitas.html, 2016.

Moenir, H.A.S. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Cet. 10 Jakarta: Bumi

Aksara, 2014.

Mulyadi, Achmad, dkk. Kamus Pengayaan Bahasa Inggrs: Inggris-Indonesia,

Bandung: M2S, 1997.

Nurdiansyah, Denny, “Uji Asumsi Klasik Regresi Linear”,

http://www.statsdata.my.id/2014/06/uji-asumsi-klasik-regresi-linier.html,

2016.

Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Cet. 21, Bandunng:

Remaja Rosdakarya, 2014.

Rahman, Arif. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam

Kegiatan Belajar-Mengajar, Yogyakarta: Diva Press, 2011.

Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta,

2007.

Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan, Cet. 1, Jakarta: UIN Jakarta Press,

2005.

Sarwono, Sarlito W. Psikologi Remaja, Cet. 6, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002.

Shihab, Quraish. Al-Qur’an dan Maknanya, Cet. 1, Ciputat: Lentera Hati, 2010.

Sinungan, Muchdarsyah. Produktifitas : Apa dan Bagaimana, Jakarta : Bumi

Aksara, 2003.

Page 79: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

65

Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, ed.1, Cet. 2, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.

Suharjo, Bambang. Statistika Terapan; Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,

Ed. 1, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Sumarsono, HM. Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia, Cet.1, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2004.

Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: PT Refika

Aditama, 2010.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Cet.19,

Bandung: Rosdakarya, 2014.

TIM Dosen FEB Universitas 17 Agustus 1945, Power Point Modul SPSS Regresi

Linear Berganda.

Ulwan, Abdullah Nasih. Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Pen. Jamaludin Miri, Jakarta:

Pustaka Amani, 1995.

Page 80: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 81: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 82: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 83: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 84: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 85: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 86: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

DATA SISWA

MADRASAH ALIYAH (MA) ISLAMIYAH CIPUTAT

TAHUN PELAJARAN 205/2016

KELAS X

No Nama Tempat Tanggal

Lahir L/P

Nama

Peserta Lahir Orang Tua

1 Abdur Rafi Akbar Bekasi 14/11/1999 L Fadholi

2 Albaru Nasim Tangerang 20/02/2000 L Abdul Kahfi

3 Annas Sintya Dewi Karanganyar 02/02/2000 P Tugimin

4 Annisa Puja Septiana Depok 02/06/2000 P Wardih

5 Arini Mawarahma Tobe Soe 30/03/2000

P Tasman Amir

Tobe

6 Ayu Rahmawati Jakarta 02/03/1999 P Sugeng Santoso

7 Dela Silmi Karmila Jakarta 21/04/2000 P Suparman

8 Desfi Ramadhanty Depok 20/12/1999 P Suripto

9 Dewi Patimah Tangerang 11/10/2000 P

10 Fajar Al-Farizi Subang 16/11/2000 L Rohmat

11 Faradiba Rosyana Lita Tangerang 17/11/1999 P Bambang S

12 Fauzah Azkiya Luthfiani Jakarta 27/10/2000 P H. Hulwanih

13 Lia Latifa Jakarta 06/05/2000 P Imron Sanafi

14 Mei Rahma Aulia Tegal 02/05/2000 P Nursidin

15 Melisa Nurulita Firanti Tangerang 08/08/2000 P Rohmani Dodi

16 Mimin Tarsih Bogor 22/06/1999 P Ujang Dahlan

17 Muhamad Faisal Burhan

L

18 M Haiqal Ramadhan Tangerang 22/12/2000 L Khotib Fauzi A

19 Muhammad Hibban Aqil Cianjur 09/02/2000 L Wawan R.

20 M Syahru Romadhon Tangerang 14/12/2000 L H. Sakib

21 Muhammad Umarudin Sukabumi 20/04/2000 L Ahmad Nawawi

22 Nabila Nurfitri Tangerang 07/01/2000 P Misno

23 Neng Ani Nurhanifah Z Sukabumi 14/08/1997 P Jamal (Alm)

24 Nila Sari Padang 10/10/1998 P Ajar

25 Nina Nurhayati Cianjur 07/12/1998 P Jenal Aripin

26 Nur Hamidah Rao-Rao 15/03/1998 P Muslim (Alm)

27 Nuriyah Rao-Rao 12/08/1999 P Muslim (Alm)

28 Nurkholis Djalkhoir Tangerang 17/11/2000 L Jaswir Ibnu Hajar

29 Nurwahdah Karimah Kuningan 03/03/2001 P Dede Ambari

30 Oki Alek Sander Pulau Punjung 08/07/1998 L

31 Pajar Ilhami Tangerang 20/06/1999 L Muhaeman

Page 87: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

32 Putri Syabriah Lulail Depok 20/02/2000 P Jamal Lullail

33 Rahmat Septian Sutomo Jakarta 09/09/99 L Dedih

34 Reza Rizkyna Yaser F Purwakarta 05/12/2000 L Sudirman

35 Robiyatul Adawiyah Tangerang 22/10/2000 P Samudin

36 Ruli Setiyowati Jakarta 13/04/2000 P Edi Mulyono

37 Sapto Kuncoro Tangerang 08/08/1999 L Sumaryono

38 Sarah Roudhotul Aulia Jakarta 08/03/2001 P Bambang Irawan

39 Sesna Dewi Tangerang 19/11/1999 P

40 Siti Nuryanti Tangerang 27/10/1998 P Ruslan (Alm)

41 Syaiful Mu'min Bogor 29/07/1999 L Jujun Junaedi

42 Syamsiyatun Nurhasanah Jakarta 23/07/2000 P Kana Sukana

43 Syifa Fauziah Tangerang 19/07/2000 P Bambang S

44 Ummu Afifah M Ramba Tangerang 18/03/2000 P Gasim M Ramba

45 Yudrika Yazzkka Kenedy Bengkulu 18/12/1999 L Jhon Kenedy

46 Yuni Khoiriah Garut 14/05/1999 P Ilyas Kosasih

KELAS XI

No Nama Tempat Tanggal

Lahir L/P

Nama

Peserta Lahir Orang Tua

1 Ahmad Rifaldi Tangerang 28/04/1999 L A. Rafiq

2 Aji Iqbal Umaran Tangerang 26/07/1999 L Solihin

3 Akbar Sriwijaya Bogor 22/11/1998 L Ading

4 Alif Maulidi Cirebon 16/07/1998 L Bani

5 Annisa Novirayanti Bogor 16/11/1998 P Amit

6 Arif Rizqullah D Jakarta 05/08/1999

L Dartono

Syamsuri

7 Ayudya Sattva Sotya Magelang 06/02/1999 P Supriyadi

8 Baban Sopandi Sukabumi 04/12/1999 L Jaja

9 Cleofatra Utami Br. S Pekanbaru 06/09/1999 P Amran, SP

10 Dian Nur Alfia Tangerang 12/01/1999 P Nuri Marsidik

11 Dody Chandra Yusuf Tangerang 09/11/1998 L Turiman, S.Pd.I

12 Ellynawati Dinta A Nganjuk 01/06/1999 P Sarno Bintomo

13 Eva Faujiah Bogor 11/10/1998 P Paih

14 Fahmi Husaini Tangerang 23/11/1997 L Edy Supriady

15 Faishal Romzi Jakarta 03/06/1998 L Herwandi

16 Fath Aulia Rahmaddini Jakarta 14/12/1998 P Lasiyo

17 Firda Lum'atul Firdaus Tangerang 15/03/1999 P Ero Abdul Razak

18 Halimah Cianjur 25/08/1997 P Basar

19 Ihsanul Akmal Sungai Sarik 28/01/1999 L Asmali Husin

20 Imam Syaroni Ngawi 19/02/1999 L Nur Miran Hasim

Page 88: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

21 Indah Rachmaningrum Tangerang 31/01/2000 P Edy Setiawan

22 Lu'luil Ma'nun Tangerang 07/08/1998 P Toto Hardiansyah

23 Maurizka Camelia Fitri Bogor 18/01/2000 P Cecep Suryadi

24 Mawaddah Ketapang 26/06/1999

P Drs. Lukmanul Hakim

25 Muhamad Farhansyah Tangerang 28/06/1999

L Budi Eko

Arryanto

26 M Zakka Putra K S A Tangerang 17/10/1999

L Drs. H. Abd.

Karim S,A.

27 Nia Andina Jakarta 07/08/1999 P Agus Ridwan

28 Novia Rosalia Nur S Pemalang 27/11/1999 P Samsudin

29 Nurhayati Tangerang 23/09/1998 P A. Tarbiani

30 Nurul Hasanah Depok 03/04/1999 P Mahmud Sakim

31 Puloh Saepurohman Garut 04/01/1997 L Arod Rozikin

32 Qamil Adiputra Bogor 27/02/1998 L H. Iskandar AW

33 Rizki Tri Saputra Pangkal

Pinang 12/01/1996 L Joni Aswat

34 Rosita Juliana Tangerang 01/07/1999 P Taswadi

35 Rozikin Magelang 22/12/1996 L Ngadi

36 Serly Septiani Klaten 08/09/1999 P Margono

37 Sinta Lestari Tangerang 16/03/1999 P Supriyadi

38 Siti Nurkholis Tangerang 21/08/1999 P H.Husen

39 Suryadi Saputra Tangerang 29/04/1998 L Sujaya

40 Uswatun Hasanah Bogor 01/12/1999 P Hamdani

41 Utin Nur Pajaria O Pangkalan Bun 30/10/1998 P Zainal Abidin

42 Wirdatul 'Aini Tanjungpinang 06/05/2000 P Imam Subekti

43 Yanda Tangerang 01/12/1999 P Maman Soleman

KELAS XII

No Nama Tempat Tanggal

Lahir

L

/P

Nama

Peserta Lahir Orang Tua

1 Adha Al Fahrisin Tangerang 16/04/1998 L Abidin S.

2 Aditia Desriansyah Sukabumi 09/12/1997 L Bae (Alm)

3 Afifah Fitria Lestari Jakarta 03/02/1998 P Sugiarto

4 Ahmad Fadila Tangerang 15/07/1998 L H. Sirot

5 Aldi Adrowi Tangerang 12/10/1998 L Muhamad Ahyar

6 Alif Fathurrachman R Jakarta 01/01/1998 L Tri Supriyatno

7 Amalia Chairani Bogor 15/10/1998 P Roni Chairani

Page 89: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

8 Andika Putra Jakarta 25/06/1996 L Yana Suryana

9 Destiana Lestari Jakarta 01/12/1998 P Naalih

10 Fenny Vadia Eprianti Tangerang 27/04/1998 P Mulyadi

11 Fidriani Tobe Billa 23/03/1998 P Yasin Tobe

12 Hary Bagus Azhar Jakarta 17/08/1997 L Slamet Mamat

13 Ikhsan Maulana Tangerang 20/09/1998 L Jajang Rusmana

14 Khoeruddin Jakarta 05/05/1997 L Kana Sukana

15 Kukuh Kuncoro Jakarta 12/07/1998 L M Nur Chosim

16 Misniyati Tangerang 05/03/1998 P Maman (Alm)

17 Moh Fahmi Sepudin Pemalang 20/09/1998 L Andi Setiawanto

18 Nurdiansyah Tangerang 08/11/1997 L Andi (Alm)

19 Rama Bintang Andhika Sragen 23/04/1999 L Dedi Supriyadi

20 Risna Pujiawati Bandung 03/06/1997 P Ade Otom

21 Rizki Rachmaniarti Malang Rapat 05/03/1998 P

Whermono,Ah,Le

o

22 Saepi Ramdani Cianjur 08/02/1997 L Upad Supardi

23 Shely Nur Eliza Nusapati 15/07/1998 P Azmi

24 Siti Nurfaizah Jakarta 27/02/1999 P Subandi

25 Siti Nurjannah Bekasi 07/07/1997 P Sait

26 Siti Sarah Tangerang 14/10/1997 P Jayadi

27 Siti Syaripah Bogor 01/05/1997 P Saripudin

28 Sutisna Wahyu A P Boyolali 15/04/1998 L Entis Sutisna

29 Trisdayanti

Sei Cabang

Barat 28/09/1998 P Darmawansyah

30 Wahyu Nopriyanto Jakarta 11/11/1997 L Mursalih

31 Widya Purnama Sari Rawang 10/10/1996 P Risman

32 Yusri Fathoni Tangerang 26/06/1998 L Supardi Z

33 Yuyun Susanti Tangerang 07/071998 P Suyono

34 Dika Riyan Fadila Jakarta 27/08/1998 L

Muhammad

Tasori

Page 90: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

DATA GURU MADRASAH ALIYAH (MA) ISLAMIYAH

TAHU PELAJARAN 2015/2016

No Nama Lengkap L/P Pendi

dikan Status

Tugas dan Mata Pelajaran

Yang Diampu

1 Dra.Hj. Iin

Kusnaeni P S1 PNS

Kepala Sekolah

Guru Mapel Matematika Kelas

XII

2 Heriyanto,

S.Pdi., M.Si. L S2 PNS

Wakamad Kurikulum

Guru Mapel :

TIK Kelas XI (sebelas) dan XII

(dua belas)

Prakarya

3 Teguh Martono,

S.Pd. L S1 PNS

Wali Kelas X (sepuluh)

Guru Matematika kelas X

(sepuluh) dan XI (sebelas)

4 Drs. H. Nana Z.

Muttaqin L S1

Non-

PNS Guru Mapel Aswaja

5 Drs. Maman S. L S1 Non-

PNS

Guru Bimbingan Konseling

(BP)

Guru Mapel :

Fiqih kelas X, XI dan XII

PKN kelas X, XI, dan XII

6 Elya Juliawati,

S.Pd. L S1

Non-

PNS

Wali Kelas XII (dua belas)

Guru Mapel Ekonomi

Akintansi kelas X, XI dan XII

7

Zwesty Faj

Anggraeni,

S.Pd.

P S1 Non-

PNS

Wali Kelas XI (sebelas)

Guru Mapel Bahasa Indonesia

kelas X, XI dan XII

8 Surati, S.Pd. P S1 PNS Pembinan OSIS

Page 91: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

Guru Mapel Geografi, Sejarah

dan Tataboga

9 Zainudin

Zakaria, S.Pd. P S2

Non-

PNS Guru Mapel Penjasorkes

10 Parjuangan,

S.Pd.I. L S1

Non-

PNS

Guru Mapel :

Al-qur’an Hadits

Sejarah Kebudayaan Islam

Aqidah Akhlak

Baca Tulis Al-Qur’an

11 Fadli Yusuf,

S.Hi. L S1

Non-

PNS

Guru Mapel Bahasa Arab

Pembina Muhadloroh

Pembimbing Arabic Club

12 Preli Ratnawati,

S.Pd. L S1

Non-

PNS

Guru Mapel Bahasa Inggris

Pembimbing English Club

13 Mutmainnah,

S.E. P S1

Non-

PNS Tata Usaha (TU) Keuangan

14 Muhammad

Thoyib Hafiz L S1

Non-

PNS Tata Usaha (TU) Administrasi

15 Rusdi Faisal,

S.Pd.I L S1 -

Perpustakaan

16 Mahmudin

Bagio L SMA - Kebersihan ruangan

17 A Hajani L SD - Kebersihan

18 Sugito L - - Keamanan/ Satpam

19 Enda Ruhenda L SLTA - Keamanan/ Satpam

Page 92: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

KISI KISI ANGKET

No Pertanyaan/

Pernyataan Indikator

Nomer

Soal Jumlah

KEDISIPLINAN

1 Disiplin Waktu Tidak terlambat, tidak membolos,

menyerahkan tugas tepat waktu. 1, 2, 5 3

2 Disiplin

Perbuatan

Mengetahui peraturan,

mengerjakan tugas, berpakaian

rapih, tidak membuat gaduh, tidak

makan ketika belajar, tidak bermain

handphone ketika belajar, hormat.

3, 4, 6,

7, 8, 9,

10

7

REWARD/PENGHARGAAN

3 Pujian

memberi pujian Guru tersenyum,

memberi acungan jempol, menepuk

pundak siswa,

11,12,

13, 14,

18

5

4 Penghormatan Mengumumkan prestasi siswa 17 1

5 Hadiah memberi nilai bagus, memberi

hadiah

15, 16,

19 3

6 Tanda

Penghargaan

Memberikan beasiswa 20 1

PUNISHMENT/HUKUMAN

21 Hukuman

Preventif

Menyampaikan peraturan,

menempelkan peraturan.

21, 26,

27 3

22 Hukuman

Refresif

Menegur, memberi hukuman,

memberi reaksi kecewa, meberi

tugas tambahan, memanggil orang

tua siswa.

22, 23,

24, 25,

28, 29,

30

7

Page 93: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

HASIL UJI VALIDITAS ANGKET/ KUESIONER

Respon

den

Butir Soal

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S8 S9 S1

0

S1

1

S1

2

S1

3

S1

4

S1

5

S1

6

S1

7

1 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 3 4 4

2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3

3 3 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2

4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 1 1

6 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5

8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3

9 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4

10 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5

11 2 3 1 1 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 1 1

12 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4

13 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5

14 3 3 5 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4

15 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4

16 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 2 3 4 4 3 4

17 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5

18 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5

19 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4

20 5 5 4 5 5 3 4 5 4 4 3 4 5 3 4 2

21 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5

22 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4

23 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 1

24 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3

25 3 3 4 1 4 3 1 3 2 3 3 4 3 4 1 4

26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3

27 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3

28 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 3 4 4

29 4 5 3 4 5 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 5

30 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

rxy 0,7

9

0,6

8

0,6

1

0,7

8

0,7

3

0,3

9

0,6

8

0,7

2

0,3

8

0,6

8

0,6

9

0,7

3

0,6

2

0,7

2

0,6

5

0,5

8

t hitung 6,8

8

4,9

0

4,0

6

6,7

0

5,5

9

2,2

3

4,9

3

5,5

5

2,1

6

4,9

5

4,9

8

5,7

1

4,1

4

5,5

6

4,4

8

3,7

5

t tabel 2,1

5

Keteran

gan

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

Jml

valid 30

Page 94: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

HASIL UJI VALIDITAS ANGKET/ KUESIONER

Butir Soal Jumla

h S18 S19 S20 S21 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32

1 4 4 5 2 3 3 4 4 5 4 4 5 4 119

3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 3 96

2 1 4 4 4 3 4 1 3 2 5 4 3 4 98

3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 120

5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 125

3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 96

5 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 118

3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 3 3 4 114

4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 2 5 5 4 121

4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 3 119

1 1 4 2 1 3 3 1 1 3 2 4 2 3 64

4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 2 116

5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 3 5 127

4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 3 4 115

4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 4 5 5 4 120

3 3 4 5 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 102

4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 124

3 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3 115

4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 117

4 4 5 5 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4 119

4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 120

3 3 4 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 4 114

1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 67

4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 97

3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 85

4 3 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3 111

2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 86

5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 128

4 3 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 112

2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 121

0,68 0,74 0,61 0,68 0,40 0,42 0,41 0,59 0,55 0,46 0,51 0,38 0,60 0,39

4,86 5,75 4,09 4,95 2,31 2,46 2,41 3,87 3,51 2,74 3,14 2,17 3,94 2,27

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

vali

d

Page 95: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

HASIL UJI RELIABILITAS ANGKET/ KUESIONER

UJI RELIABILITAS BELAH DUA

Responden Butir Soal

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16

1 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4

2 3 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 2 3 3

3 3 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2

4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 1 1

6 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5

8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3

9 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4

10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5

11 2 3 1 1 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 1 1

12 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4

13 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5

14 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

15 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4

16 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4

17 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5

18 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 5

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4

20 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 4 2

21 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5

22 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4

23 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 1

24 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3

25 3 3 4 1 4 3 1 3 2 3 3 4 3 4 1 4

26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3

27 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3

28 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 3 4 4

29 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3 5

30 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

Page 96: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

Butir Soal Jumlah

Ganjil

Jumlah

Genap S1

7

S1

8

S1

9

S2

0

S2

1

S2

2

S2

3

S2

4

S2

5

S2

6

S2

7

S2

8

S2

9

S3

0

1 4 4 5 2 3 3 4 4 5 4 4 5 4 56 62

3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 3 49 48

2 1 4 4 4 3 4 1 3 2 5 4 3 4 53 45

3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 62 58

5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 64 61

3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 47 49

5 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 59 59

3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 3 3 4 56 58

4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 2 5 5 4 57 64

4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 3 60 58

1 1 4 2 1 3 3 1 1 3 2 4 2 3 30 34

4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 2 57 59

5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 3 5 59 68

4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 3 4 56 58

4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 4 5 5 4 59 61

3 3 4 5 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 50 51

4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 61 63

3 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3 56 58

4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 58 58

4 4 5 5 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4 63 57

4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 60 60

3 3 4 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 4 58 56

1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 32 35

4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 46 51

3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 39 46

4 3 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3 57 54

2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 40 46

5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 66 62

4 3 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 57 56

2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 58 63

Pearson (r1/2 r1/2) 0,891

Spearman Brown 0,942

R Tabel 0,361

Reliabel

Page 97: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

UJI RELIABILITAS NON-BELAH DUA

Responden Butir Soal

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15

1 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4

2 3 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 2 3

3 3 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3

4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 1

6 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4

9 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 2

10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5

11 2 3 1 1 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 1

12 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4

13 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4

14 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

15 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4

16 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3

17 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4

18 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4

20 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 4

21 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3

22 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4

23 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2

24 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3

25 3 3 4 1 4 3 1 3 2 3 3 4 3 4 1

26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4

27 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2

28 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 3 4

29 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3

30 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Varian Item 1,0 0,7 1,1 1,1 0,9 0,4 0,8 0,9 0,5 0,6 0,9 0,5 0,6 1,2 1,1

Page 98: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

Butir Soal Jumlah

S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30

4 1 4 4 5 2 3 3 4 4 5 4 4 5 4 118

3 3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 3 97

2 2 1 4 4 4 3 4 1 3 2 5 4 3 4 98

4 3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 120

1 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 125

4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 96

5 5 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 118

3 3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 3 3 4 114

4 4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 2 5 5 4 121

5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 3 118

1 1 1 4 2 1 3 3 1 1 3 2 4 2 3 64

4 4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 2 116

5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 3 5 127

4 4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 3 4 114

4 4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 4 5 5 4 120

4 3 3 4 5 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 101

5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 124

5 3 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3 114

4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 116

2 4 4 5 5 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4 120

5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 120

4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 4 114

1 1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 67

3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 97

4 3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 85

3 4 3 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3 111

3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 86

4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 128

5 4 3 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 113

5 2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 121

1,5 1,3 0,8 0,9 0,5 0,9 1,0 0,9 0,8 0,8 1,0 1,0 0,7 0,8 0,5

Jmlh Var Item 25,84

Jmlh Var Total 273,43

Realibilitas 0,93670

Kesimpulan Reliabel karena reliabilitas mencapai 93 %

Page 99: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

ANGKET PENELITIAN

Angket Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap

Kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat

Petunjuk :

1. Pada kuesioner ini terdapat 30 pernyataan, pertimbangkan baik-baik setiap

pernyataan dan berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan di

sekolah.

2. Mohon mengisi kuesioner dengan jawaban yang jujur.

3. Berikan tanda ( √ ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan di sekolah

4. Jawaban jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.

5. Setelah selesai diisi mohon dikembalikan kepada petugas pengumpul

kuesioner.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N/R : Netral/ Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan/Pernyataan SS S N/R TS STS

KEDISIPLINAN

1 Saya datang tepat waktu/ tidak terlambat

2 Saya tidak membolos saat masih ada jam pelajaran

3 Saya mengetahui peraturan sekolah dan berusaha

mentaatinya

4 Saya mengerjakan tugas dari guru dengan baik

5 Saya tidak terlambat menyerahkan tugas

6 Saya selalu berpakaian seragam yang rapih dan

sopan sesuai jadwal yang ada disekolah

7 Saya tidak membuat gaduh saat proses

pembelajaran

8 Saya tidak makan di dalam kelas ketika belajar

9 Saya tidak menggunakan handphone dan alat

komunikasi lainnya ketika belajar

10 Saya menunjukan rasa hormat terhadap guru

Page 100: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

REWARD/PENGHARGAAN

11 Guru tersenyum ketika siswa berlaku sopan dan

baik

12

Guru memberikan acungan jempol kepada siswa

yang dapat menjawab pertanyaan atau yang

mengerjakan tugas dengan baik

13 Guru memberikan pujian kepada siswa yang telah

belajar dengan baik.

14 Guru menepuk pundak siswa yang berpakaian

sopan dan rapih dan memuji siswa

15

Guru memberikan hadiah kepada siswa yang dapat

menjawab pertanyaan atau yang mengerjakan tugas

dengan baik.

16

Guru memberikan nilai yang bagus kepada siswa

yang sopan, baik, disiplin dan mengerjakan tugas

dengan baik.

17 Pihak Sekolah mengumumkan siswa yang

berprestasi dihadapan siswa lain

18 Pihak Sekolah memberikan pujian kepada siswa

yang disiplin dan berprestasi

19 Pihak Sekolah memberikan hadiah kepada siswa

yang disiplin dan berprestasi

20 Pihak Sekolah memberikan beasiswa kepada siswa

yang disiplin dan berprestasi

PUNISHMENT/HUKUMAN

21 Guru menyampaikan peraturan dalam belajar

sebelum proses pembelajaran dimulai

22 Guru menegur siswa yang tidak disiplin

23 Guru memberikan hukuman kepada siswa yang

melanggar peraturan

24

Guru memberikan reaksi kecewa (misal:

menggelengkan kepala) ketika siswa berlaku

kurang baik.

25 Guru memberikan tugas tambahan kepada siswa

yang tidak mengerjakan tugas

26 Pihak Sekolah menyampaikan peraturan/ tata tertib

sekolah kepada siswa

27 Pihak Sekolah menempelkan peraturan/ tata tertib

Page 101: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

sekolah di mading dan tempat lain

28 Pihak Sekolah menegur siswa yang melanggar

peraturan/ tata tertib

29 Pihak sekolah memberikan hukuman kepada siswa

yang melanggar peraturan/ tata tertib

30 Pihak Sekolah memanggil orang tua/ wali siswa,

siswa yang melanggar peraturan/ tata tertib

Terimakasih atas kerjasamanya dalam mengisi angket/ kuesioner ini, semoga

mendapat limpahan pahala dari Allah Swt.

Page 102: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

DATA HASIL SEBAR ANGKET/ KUESIONER Responden

Butir Soal

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30

1 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4 1 4 4 5 2 3 3 4 4 5 4 4 5 4

2 3 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 3

3 3 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2 2 1 4 4 4 3 4 1 3 2 5 4 3 4

4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4

5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 1 1 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3

6 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3

8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 3 3 4

9 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4 4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 2 5 5 4

10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 3

11 2 3 1 1 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 1 1 1 1 4 2 1 3 3 1 1 3 2 4 2 3

12 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 2

13 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 3 5

14 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 3 4

15 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 4 5 5 4

16 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 5 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3

17 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4

18 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 5 3 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3

20 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 4 2 4 4 5 5 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4

21 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3

22 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 4

23 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 1 1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3

24 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4

25 3 3 4 1 4 3 1 3 2 3 3 4 3 4 1 4 3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3

26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3

27 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2

28 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4

29 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3 5 4 3 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4

30 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5

Page 103: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

Hasil Uji Multikolenearitas

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,898a ,806 ,791 2,785

a. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward

b. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 X1=Reward ,387 2,584

X2=Punishment ,387 2,584

a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 104: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

Hasil P-P Plot Uji Normalitas

Hasil Histogram Uji Normalitas

Page 105: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Persamaan regresi berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,002 3,791 1,056 ,300

X1=Reward ,585 ,124 ,643 4,713 ,000

X2=Punishment ,383 ,174 ,300 2,201 ,036

a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y= 4,002 + 0,585 X1 + 0,383 X2

Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,898a ,806 ,791 2,785

a. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward

b. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

Page 106: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

Hasil Uji f

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,002 3,791 1,056 ,300

X1=Reward ,585 ,124 ,643 4,713 ,000

X2=Punishment ,383 ,174 ,300 2,201 ,036

a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 868,065 2 434,032 55,955 ,000b

Residual 209,435 27 7,757

Total 1077,500 29

a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat

b. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward

Page 107: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 108: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 109: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 110: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 111: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti
Page 112: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

PHOTO-PHOTO KEGIATAN PENELITIAN

Page 113: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

Thanks For MA Islamiyah Ciputat

Page 114: PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa dalam mengikuti

TENTANG PENULIS

Nama lengkap penulis adalah Abdul Rohmat, biasa dipanggil Rohmat atau

Rahmat, penulis lahir di Bogor pada tanggal 09 januari 1992, anak pertama dari

pasangan Manan bin Asda dan Iis Rosadah. Penulis merupakan Putra pertama dari

4 bersaudara, adik-adik penulis adalah M. Adnan Sihabudin, M. Muhaimin dan

Siti Raisa Adilla. Alamat e-mail penulis [email protected].

Riwayat pendidikan penulis diawali dengan bersekolah di MI Nurul

Islamiyah Kp. Sasak pada tahun 1999-2005, kemudian di MTs Nurul Iman

Babakan pada tahun 2005-2008, kemudian lanjut ke MA Al-Mukhlishiin Ciseeng-

Bogor pada tahun 2008-2011, setelah itu lanjut ke tingkat S1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2011-2017) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

Skripsi yang penulis buat berjudul "Pengaruh Reward dan Punishment

Terhadap Kedisiplinan Siswa di MA Islamiyah Ciputat". Skripsi ini dibuat

melalui berbagai bimbingan dan arahan dari Bapak Dr. Sapiudin Shidiq, M.Ag.