pengaruh return on equity dan earning per share terhadap...
TRANSCRIPT
1
PENDAHULUAN
Salah satu sumber dana perusahaan berasal dari modal saham yang
ditanamkan oleh para investor, maka secara otomatis modal saham merupakan
bagian dari laporan manajemen perusahaan kepada para pemegang saham atau
investor. Dalam perekonomian modern laporan keuangan sudah merupakan media
penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan ini
sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah
maupun pelaku pasar modal (Harahap, 2001).
Return dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur keberhasilan
perusahaan. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa
return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return
realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data
historis dan digunakan sebagai salah satu alat pengukur kinerja perusahaan.
Sedangkan return ekspektasi yang merupakan return yang diharapkan oleh
investor dimasa mendatang. Return realisasi sangat diperlukan kerena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return histori ini juga berguna
sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa mendatang
(Jogiyanto, 2003).
Return On Equity (ROE) dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan
dalam menyediakan laba bagi pemegang saham atas modal yang telah ditanam
oleh investor. Sehingga ROE merupakan keuntungan bagi pemegang saham.
Earning Per Share (EPS) dapat dikatakan laba per lembar saham atau EPS adalah
kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan yang diperoleh
kepada pemegang sahamnya. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk
mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham, mencerminkan semakin
besar keberhasilan usaha yang dilakukannya (Houston and Brigham, 2001).
Penelitian di bidang pasar modal telah banyak dilakukan diantaranya
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Dari beberapa penelitian
2
yang telah dilakukan terdapat perbedaan tentang variabel-variabel independen
yang dipilih dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Diantara penelitian
terdahulu yang memberikan kesimpulan yang berbeda antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Cerlienia Juwita (2013) menyimpulkan
bahwa ROE dan EPS berpegaruh positif terhadap return saham. Secara
parsial juga Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)
berpengaruh positif terhadap return saham.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu Savitri (2011) menyimpulkan
bahwa EPS berpengaruh positif terhadap return saham. Tidak hanya EPS
akan tetapi ROA, NPM, PER berpengaruh positif terhadap return saham.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Kumala Trisnaeni (2007)
menyimpulkan bahwa EPS dan PER berpengaruh positif terhadap return
saham. Sedangkan DER, ROI, ROE berpengaruh negatif terhdap return
saham.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Anggun Amelia Bahar Putri (2012)
menyimpulkan bahwa ROA, EPS, NPM, PBV berpengaruh positif
terhadap return saham. Sedangkan DER berpengaruh negatif terhadap
return saham.
Penelitian tentang return saham telah banyak dilakukan mengingat
pentingnya faktor fundamental dalam mempengaruhi nilai return saham. Namun
berdasarkan bukti empiris yang menghubungkan faktor-faktor fundamental
dengan return saham masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga perlu
dilakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan bagaimana pengaruh ROE dan
EPS terhadap return saham terutama pada Perusahaan Food and Beverage di BEI.
Pemilihan sampel perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI
dikarenakan berbagai alasan. Pertama, Perusahaan Food And Beverage
merupakan bagian dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan
jumlah perusahaan paling banyak yaitu 16 perusahaan, dibandingkan dengan
kategori perusahaan lain yang termasuk sektor manufaktur. Kedua, Perusahaan
3
Food and Beverage paling tahan terhadap krisis dibandingkan dengan sektor
lainnya, sebab dalam kondisi krisis ataupun tidak produk pada perusahaan Food
and Beverage tetap dibutuhkan. Dalam keadaan krisis konsumen akan membatasi
konsumsinya dengan memenuhi kebutuhan dasar dan mengurangi kebutuhan
barang sekunder, selain itu bahan baku yang digunakan untuk membuat produk
pada perusahaan Food and Beverage mudah untuk diperoleh.
Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan
diteliti yaitu:
1. Apakah rasio Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap return
saham?
2. Apakah rasio Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return
saham?
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi para investor, penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap
saham yang diperjualbelikan di bursa melalui variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih
pilihan investasi yang dinilai paling tepat.
2. Bagi masyarakat, penelitian ini bisa digunakan sebagai alat analisis untuk
mengukur kinerja perusahaan-perusahaan yang didasarkan pada informasi
laporan keuangan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi
perluasan penelitian selanjutnya
4
KERANGKA TEORITIS
Return On Equity (ROE)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dengan menggunakan modal sendiri, apakah efektif dan efisien jika
perusahaan tersebut menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih
yang tersedia bagi pemilik atau investor (Tandelilin, 2001). Informasi dari besar
kecilnya ROE perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menggunakan ekuitasnya dengan efektif dan efisien. Sehingga hal tersebut dapat
menimbulkan kepercayaan investor selanjutnya perusahaan akan dapat
memberikan pendapatan yang lebih besar melalui deviden yang diberikan.
Dimana, investor dapat melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola modal
sendiri untuk menghasilkan laba bersih. Tingkat ROE yang tinggi merupakan
daya tarik bagi investor untuk mengivestasikan dananya pada perusahaan tersebut.
Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan rasio dari laba bersih terhadap jumlah
lembar saham atau pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk setiap
lembar saham yang beredar. Pendapatan per lembar saham merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham. Semakin tinggi EPS yang
dihasilkan, maka akan meningkatkan harga saham. Dengan memperhatikan
pertumbuhan EPS maka dapat dilihat prospek pertumbuhan perusahaan di masa
yang akan datang. (Tandelilin, 2001) menyatakan bahwa EPS yang berhubungan
positif dengan harga saham sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham.
Return Saham
Return saham menjadi perhatian utama para investor pasar modal dilantai
bursa efek. Return merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh para investor
karena investasi yang ditanamkan pada saham sebuah perusahaan. Perusahaan-
5
perusahaan yang akan menjual sahamnya perlu memperhatikan berbagai faktor
dalam menentukan return sahamnya.
(Jogiyanto, 2008) mengemukakan return saham dibedakan menjadi dua
yaitu Return Realisasi (Realized Return) dan Return Ekspektasi (Expected
Return). Return Realisasi (Realized Return) merupakan return yang sudah terjadi
yang dihitung berdasarkan data historis dan digunakan sebagai salah satu alat
pengukur kinerja perusahaan sedangkan Return Ekspektasi (Expected Return)
merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa
mendatang. Berbeda dengan Return Realisasi (Realized Return) yang sifatnya
sudah terjadi, Return Ekspektasi (Expected Return) sifatnya belum terjadi. Return
Realisasi (Realized Return) penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur
kinerja keuangan dan juga berguna sebagai dasar penentuan Return Ekspektasi
(Expected Return) dan risiko dimasa mendatang. Oleh karena itu, konsep tingkat
pengembalian (return) saham yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah
Return Realisasi (Realized Return).
Naik turunnya return saham yang diperdagangkan dilantai bursa
ditentukan oleh kekuatan pasar. Jika pasar menilai bahwa perusahaan penerbit
saham dalam kondisi baik, maka biasanya return saham perusahaan yang
bersangkutan akan naik (bernilai positif). Demikian pula sebaliknya, jika
perusahaan dinilai rendah oleh pasar,maka return saham perusahaan juga akan
turun (bernilai negatif). Bahkan bisa lebih rendah dari harga dipasar perdana.
Dengan demikian kekuatan tawar menawar dipasar sekunder antara investor yang
satu dengan investor yang lain sangat menentukan return saham perusahaan.
Return On Equity (ROE) Terhadap Return Saham
Return On Equity (ROE) menunjukkan tingkat pengembalian modal
perusahaan. Dengan adanya tingkat ROE yang tinggi berarti kondisi perusahaan
semakin baik karena modal akan kembali lebih cepat, sehingga akan berpengaruh
terhadap meningkatnya return saham perusahaan yang bersangkutan. Pengaruh
ROE terhadap return saham telah dibuktikan sebelumnya oleh Cerlienia Juwita
6
(2013) menyatakan bahwa ada hubunga positif antara return saham dengan
indikator kinerja keuangan ROE. Hal ini menunjukkan semakin tinggi ROE yang
dicapai oleh suatu perusahaan, maka return saham juga akan semakin tinggi.
Dari penjelasan diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
H1 : ROE berpengaruh positif terhadap return saham.
Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham
Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan besarnya
per lembar saham perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dengan adanya EPS
yang tinggi maka berarti perusahaan yang bersangkutan memiliki peningkatan
laba, sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan return saham perusahaan
tersebut. Dyah Ayu Savitri (2011) mengemukakan bahwa EPS berpengaruh
positif antara return saham. Penelitian lain yang dilakukan juga oleh Anggun
Amelia Bahar Putri (2012) dan Dyah Kumala Trisnaeni (2007) juga
mengemukakan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap return saham.
Dari penjelasan diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
H2 : EPS berpengaruh positif terhadap return saham.
Penalaran hipotesis ROE terhadap Return Saham dan EPS terhadap Return
Saham menggunakan sudut pandang investor yaitu:
1. ROE yang tinggi berarti kondisi perusahaan semakin baik karena
modal akan kembali lebih cepat,sehingga para investor akan tertarik
untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Sehingga akan
berpengaruh terhadap meningkatnya return saham perusahaan yang
bersangkutan.
2. EPS yang tinggi maka berarti perusahaan yang bersangkutan memiliki
peningkatan laba, sehingga para investor akan tertarik untuk
nenanamkan modal pada perusahaan tersebut. Sehingga akan
berpengaruh terhadap peningkatan return saham perusahaan tersebut.
7
Model Hipotesis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini dapat ditunjukkan dalam model penelitian sebagai
berikut:
Model Hipotesis
H1 (+)
H2 (+)
Variabel Independen Variabel Dependent
Gambar 1:Model Penelitian
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencakup
banyak perusahaan maka penelitian ini hanya membatasi diri dari saham
kelompok Perusahaan Food and Beverage. Yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah emiten kelompok perusahan Food and Beverage yang tercatat
di BEI selama periode 2010-2013, dimana selama periode tercatat sudah ada.
Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive Sampling. Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria-kriteria
sebagai berikut:
1. Perusahaan merupakan perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di
BEI selama periode 2010-2013.
2. Perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangan selama periode 2010-
2013, dan laporan keuangan tersebut dapat diakses.
Return On Equity (ROE)
Earning Per Share (EPS)
Return Saham
8
Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis
Satuan analisis penelitian ini adalah Perusahaan Food and Beverage yang
mencatatkan sahamnya di BEI periode 2010-2013. Satuan pengamatan dalam
penelitian ini adalah Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI dan
dibatasi pada Perusahaan Food and Beverage yang menyajikan laporan keuangan.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari www.idx.co.id periode 2010-2013.
Data yang diambil dan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan periodesasi:
1. Data ROE, EPS dan return saham tahun 2010.
2. Data ROE, EPS dan return saham tahun 2011.
3. Data ROE, EPS dan return saham tahun 2012.
4. Data ROE, EPS dan return saham tahun 2013.
Pengukuran Variabel
Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah return
saham. Return saham menjadi perhatian utama para pelaku pasar modal dibursa
efek. Return merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh para investor
kerena investasi yang ditanamkan pada saham sebuah perusahaan. Perusahaan-
perusahaan yang akan menjual sahamnya perlu memperhatikan berbagai faktor
dalam menentukan return sahamnya.
Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)
Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) menunjukkan bagian dari total profitabilitas yang
bisa dialokasikan untuk pemegang saham atas modal yang mereka tanamkan
dalam perusahaan. ROE secara eksplisit memperhitungkan bunga dan dividen
9
saham preferen. Semakin tinggi tingkat pengembaliannya, maka semakin baik
kedudukan pemegang saham.
Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan rasio dari laba bersih terhadap
jumlah lembar saham atau pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk
setiap lembar saham yang beredar. Pendapatan per lembar saham merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham. Semakin tinggi EPS yang
dihasilkan, maka akan meningkatkan harga saham. Dengan memperhatikan
pertumbuhan EPS maka dapat dilihat prospek pertumbuhan perusahaan di masa
yang akan datang.
Pengukuran Konsep
No. Jenis
variabel Definisi Pengukuran
1. ROE Rasio profitabilitas yang digunakan untuk
mengukur tingkat efektivitas perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan ekuitas.
2. EPS Rasio pasar yang menunjukkan bagian
laba untuk setiap saham.
3. Return
Saham
Tingkat pengembalian yang diperoleh
para investor kerena investasi yang
ditanamkan pada saham sebuah
perusahaan.
Rit = Pit – Pit-1
Pit-1
Keterangan : Rit = return saham i pada periode t
Pit = harga saham i pada periode t
Pit-1 = harga saham pada periode t-1
10
Teknik Analisis Data
Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Untuk mendapatkan ketepatan
model yang akan dianalisis, perlu dilakukan pengujian atas beberapa persyaratan
asumsi klasik yang mendasari model regresi. Ada beberapa langkah untuk
menguji model yang akan diteliti yaitu:
1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis grafik. Pada analisis regresi ini, metode
yang digunakan adalah grafik histogram dan normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2005). Normalitas
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik dengan melihat histogram dari residualnya (Ghozali,
2005).
2. Uji Multikolinearitas
Menurut (Ghozali, 2005), uji ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi,
dapat dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor (VIF).
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF =
1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF
> 10.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
11
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Glejser guna
mendeteksi adanya heterokedastisitas. Menurut Gujarati yang dikutip oleh
(Ghozali, 2005) uji ini mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual
terhadap variabel independen. Pengambilan keputusan atas uji Glejser
didasarkan atas kriteria apabila nilai signifikansi > 5% maka tidak
mengandung heterokedastisitas.
4. Uji Autokorelasis
Uji Autikorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode (t-1) dalam model regresi. Jika terdapat korelasi
maka model tersebut mengalami masalah autokorelasi. Model regresi yang
baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi
autokorelasi dapat dilakukan uji statistik Durbin–Watson (DW test)
(Ghozali, 2005).
Analisis Regresi Berganda
Pada penelitian ini digunakan analisis regresi berganda dengan
menggunakan program SPSS for windows. Analisis ini digunakan untuk
menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap suatu variabel
dependen. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah ditulis, model penelitian
ini secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Y = a + b1 x1 + b2 x2 . e
Y : Return Saham
a : intercept
b1 = koefisien ROE
12
x1 = Return On Equity
b2 = koefisien EPS
x2 = Earning Per Share
e = eror
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi melalui uji
statistik t dan uji statistik F. Analisis regresi ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap dependen secara parsial atau simultan
serta untuk mengetahui persentase dominasi variabel independen terhadap
variabel dependen.
1. Uji statistik t
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005).
Pengujian ini memiliki beberapa tahap, yaitu:
a. Hipotesis ditentukan dengan formula nol secara statistik, diuji dalam
bentuk:
Jika Ho : βι > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara
variabel dependen dan independen secara parsial.
Jika Ho : βι = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan antara
variabel dependen dan independen secara parsial.
b. Derajat keyakinan (level significance / α = 5%)
Apabila besarnya nilai sig. t > 0.05 (α) yang digunakan,
maka hipotesis yang diajukan, ditolak.
Apabila besarnya nilai sig. t ≤ 0.05 (α) yang digunakan,
maka hipotesis yang diajukan, diterima.
13
2. Uji statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali,
2005). Uji ini memiliki beberapa tahap, yaitu:
a. Hipotesis ditentukan dengan formula nol secara statistik, diuji
dalam bentuk:
Jika Ho : β1=β2=0, berarti variabel tidak memiliki
pengaruh terhadap return saham.
Jika Ho : salah satu βi ≠ 0 , berartivariabel memiliki
pengaruh terhadap return saham.
b. Derajat keyakinan (level significance / α = 5%)
Apabila besarnya nilai sig. F > 0.05 (α) yang
digunakan, maka variabel bebas memiliki pengaruh
secara signifikan.
Apabila besarnya nilai sig. F ≤ 0.05 (α) yang digunakan,
maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh secara
signifikan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Kinerja Perusahaan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif pada penelitian
ini. Dari data awal berjumlah 60 observasi, ternyata ada 12 data yang tidak normal
sehingga data normalnya berjumlah 48 observasi.
Tabel 1. ROE dan EPS dari 48 Perusahaan Periode 2010-2013
Keterangan Minimum Maksimum Mean Std. deviation
ROE 0.00 11.31 0.4449 1.62174
EPS 0.23 530195.97 12952.25 76468.57939
Return -0.34 1.14 0.3268 0.40213
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
14
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata untuk ROE
memiliki nilai mean atau rata-rata sebesar 0,4449 yang artinya rata-rata
perusahaan pada penelitian ini memiliki perbandingan antara laba bersih dengan
total ekuitas sebesar 44,49%.
Sedangkan untuk EPS memiliki rata-rata sebesar 12952,25 artinya
perusahaan memiliki perbandingan antara laba bersih dengan jumlah saham
beredar 12952,25. Untuk variabel return saham perusahaan sampel memiliki nilai
rata-rata sebesar 0,3268 artinya perusahaan memiliki tingkat pengembalian
32.68%.
Tabel 2. Nilai Rata-rata ROE dan EPS dari 48 Perusahaan Periode 2010-
2013
Keterangan 2010 2011 2012 2013
ROE 0.22 0.22 0.26 1.00
EPS 1998.98 2183.87 2009.34 42261.60
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Dilihat dari tabel diatas diketahui bahwa rata-rata (mean) ROE tertinggi
adalah pada tahun 2013 dan terendah adalah tahun 2010 hal ini mengindikasikan
bahwa ada kenaikan ROE dari tahun ke tahun. Untuk variabel EPS nilai tertinggi
adalah pada tahun 2013 dan terendah pada tahun 2010.
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas,
multikolinearitas, autokorelasi dan uji heteroskedastisitas:
a. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dengan
menggunakan uji nonparametic yaitu uji Kolmogorov–Smirnov Test
15
terhadap unstandardized residual hasil regresi. Data dikatakan normal jika
nilai probabilitas (sig) Kolmogorov – Smirnov lebih besar dari = 0,05.
Untuk pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov Sminov dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Awal
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Akhir
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil
pengujian untuk normalitas awal nilai sig. Kolmogorof-Smirnov sebesar
0.000 < 0.05 sehingga harus dilakukan penghilangan data tidak normal
atau outlier dan dilakukan pengujian ulang untuk normalitas akhir dapat
dilihat dari nilai sig. Kolmogorof-Smirnov sebesar 0,200 > 0,05 dapat
dikatakan bahwa data pada penelitian ini normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah
antar variabel independen terjadi korelasi atau tidak. Untuk mengetahui
ada tidaknya multikolinearitas maka dapat dilihat dari nilai VIF (Variance
Tests of Normality
.174 60 .000 .795 60 .000Unstandardized Residual
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Lil liefors Significance Correctiona.
Tests of Normality
.095 48 .200* .979 48 .552Unstandardized Res idual
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true s ignificance.*.
Lil liefors Significance Correctiona.
16
Inflation Factor) dan Tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1,
maka dipastikan tidak terjadi multikolinearitas. Berikut ini adalah
hasilnya:
Tabel 5. Hasil Pengujian Multikolinearitas
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil
pengujian untuk multikolinearitas memiliki nilai Tolerance untuk masing-
masing variable independen > 0,1 dan untuk nilai VIF < 10 sehingga dapat
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini.
c. Uji Autokorelasi
Uji Non Autokorelasi menguji terdapat atau tidak terdapat korelasi antara
anggota sampel yang diurutkan berdasar waktu. Penyimpangan ini
biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series.
Konsekuensi dari adanya penyimpangan ini yaitu varians populasinya.
Model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai
variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu.
Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi
dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) hasilnya adalah sebagai
berikut:
Coefficientsa
.124 .080 1.564 .125
1.122 .343 4.525 3.268 .002 .166 9.094
2.29E-005 .000 4.358 3.147 .003 .166 9.094
(Constant)
ROE
EPS
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coeffic ients
Beta
Standardized
Coeffic ients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Returna.
17
Tabel 6. Hasil Pengujian Autokorelasi
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil
pengujian untuk autokorelasi sebesar 1,764 berada diantara 1,5 dan 2,5
artinya tidak terjadi autokorelasi pada penelitian ini.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Non Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terdapat varians variabel yang tidak sama. Jika varians
tersebut sama maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik
yaitu yang mengandung homokedastisitas. Pengujian heterokedastisitas
dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, yaitu dengan
meregresikan nilai mutlak unstandardized residuals dengan variabel
independennya. Ukuran yang digunakan yaitu dengan melihat nilai sig. t
atau nilai probabilitasnya. Jika semua variabel independen signifikan
secara statistik, maka model regresi tersebut mengandung
heterokedastisitas. Jadi kesimpulan yang dapat diambil, yaitu bila sig. t < α
(0,05) maka persamaan regresi mengandung heterokedastisitas dan
sebaliknya jika nilai sig. t > α (0,05) maka tidak mengandung
heterokedastisitas.
Dalam penelitian ini untuk menguji heterokedastisitas digunakan uji
Glejser. Dalam uji Glejser, nilai mutlak residual ( |u| ) diregresikan dengan
variabel independen. Berikut ini adalah hasil pengujiannya:
Model Summaryb
.457a .209 .174 .36547 1.764
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), EPS, ROEa.
Dependent Variable: Returnb.
18
Tabel 7. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Berdasarkan pada tabel 7 dapat diketahui bahwa ternyata hasil pengujian
heteroskedastisitas untuk masing-masing variable independen memiliki
nilai signifikansi di atas 0,05 sehingga dengan demikian dapat dikatakan
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis
Setelah semua asumsi terpenuhi, maka berikutnya adalah melakukan
pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh variabel independen (ROE dan
EPS) terhadap variabel dependen (return saham). Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji t dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Uji t
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Persamaan regresi:
Return = 0.124 + 1.122 ROE + 2.29E-005 EPS
Coefficientsa
.297 .048 6.180 .000
-.065 .207 -.480 -.315 .754
8.11E-007 .000 .281 .184 .855
(Constant)
ROE
EPS
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coeffic ients
Beta
Standardized
Coeffic ients
t Sig.
Dependent Variable: ABS_RESa.
Coefficientsa
.124 .080 1.564 .125
1.122 .343 4.525 3.268 .002 .166 9.094
2.29E-005 .000 4.358 3.147 .003 .166 9.094
(Constant)
ROE
EPS
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coeffic ients
Beta
Standardized
Coeffic ients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Returna.
19
Hipotesis Pertama
Dari tabel 8 diketahui ternyata nilai signifikansi t untuk variabel ROE
adalah sebesar 0,002 < 0,05 sehingga artinya hipotesis pertama pada penelitian ini
diterima. Nilai koefisien regresi sebesar +4,4525 menunjukkan pengaruhnya
bernilai positif. Jadi terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ROE terhadap
return saham. Artinya semakin tinggi nilai ROE maka akan semakin tinggi nilai
return saham perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ROE terhadap return saham.
Artinya semakin tinggi nilai ROE maka akan semakin tinggi nilai return saham
perusahaan yang bersangkutan. Return On Equity (ROE) menunjukkan tingkat
pengembalian modal perusahaan. Dengan adanya tingkat ROE yang tinggi berarti
kondisi perusahaan semakin baik karena modal akan kembali lebih cepat,
sehingga akan berpengaruh terhadap meningkatnya return saham perusahaan yang
bersangkutan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Cerlienia Juwita (2013)
yang menyimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap return saham.
Hipotesis Kedua
Dari tabel 8 diketahui ternyata nilai signifikansi t untuk variabel EPS
adalah sebesar 0,003 < 0,05 sehingga artinya hipotesis kedua pada penelitian ini
diterima. Nilai koefisien regresi sebesar +4,358 menunjukkan pengaruhnya
bernilai positif. Jadi EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham. Artinya semakin tinggi nilai EPS maka akan semakin meningkatkan return
saham perusahaan.
Dari hasil pengujian hipotesis kedua terbukti secara empiris bahwa EPS
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Artinya semakin tinggi
nilai EPS maka akan semakin meningkatkan return saham perusahaan. Earning
Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan besarnya per lembar saham
perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dengan adanya EPS yang tinggi maka
berarti perusahaan yang bersangkutan memiliki peningkatan laba, sehingga akan
20
berpengaruh terhadap peningkatan return saham perusahaan tersebut. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu Savitri
(2011), Anggun Amelia Bahar Putri (2012) dan Dyah Kumala Trisnaeni (2007)
yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap return saham.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per
Share (EPS) terhadap retun saham pada perusahaan food and beverage di BEI
periode 2010-2013 maka dapat disimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) dan
Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham.
Saran
Untuk upaya pengembangan penelitian mengenai pengaruh ROE dan EPS
terhadap return saham, pada penelitian mendatang dapat melakukann
pengembangan berdasarkan yang telah dipaparkan sebelumnya. Dimana
penelitian selanjutnya dapat mengikutsertakan data pada periode setelah tahun
2013, yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut dapat memberikan informasi
yang lebih tepat dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan baik
bagi pihak perusahaan, pihak investor maupun yang menggunakan informasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta:
Erlangga.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Multivarite dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi satu,
Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua,
Yogyakarta: BPFE UGM.
Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Lima, Yogyakarta:
BPFE UGM.
Juwita, Cerlienia. 2013. Pengaruh Variabel ROA, ROE, DER, EPS dan PER
Terhadap Return saham Perusahaan Non Bank LQ45 Periode 2010-
2012. Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang.
Putri, Anggun Amelia Bahar. 2012. Analisis Pengaruh ROA, EPS,NPM,DER dan
PBV Terhadap Return saham (Studi Kasus Pada Industri Real Estate
dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-
2009). Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Savitri, Dyah Ayu. 2011. Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS dan PER Terhadap
Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food
and Beverage periode 2007-2010. Skripsi, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Pengaruh Investasi dan Manajemen Portofolio.
Yogyakarta: BPFE UGM.
22
Trisnaeni, dyah Kumala. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return
Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Skripsi,Universitas Diponegoro, Semarang.
www.idx.co.id
23
Curriculum Vitae
Nama : Priscilia
Nim : 232009017
Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 07 November 1991
Alamat Kota : Jln. Tentara Pelajar No.10 F Pekalongan, Jawa Tengah
Judul Skripsi : Pengaruh Return On Equity dan Earning Per Share
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And
Beverage Di BEI Periode 2010-2013
Riwayat Pendidikan : SMA St. Bernardus Pekalongan (2006-2009)
SMP PIUS Pekalongan (2003-2006)
SD Masehi Pekalongan (1997-2003)
TK Masehi Pekalongan (1995-1997)
24
Lampiran
Lampiran 1
Nama Perusahaan Food and Beverage di BEI
No Kode Nama
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk
2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
3 ALTO PT Tri Banyan Tirta Tbk
4 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk
5 DAVO PT Davomas Abadi Tbk
6 DLTA PT Delta Djakarta TBk
7 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
8 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
9 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
10 MYOR PT Mayora Indah Tbk
11 PSDN PT Prashida Aneka Niaga Tbk
12 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
13 SKBM PT Sekar Bumi Tbk
14 SKLT PT Sekar Laut Tbk
15 STTP PT Siantar Top Tbk
16 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Tradiing Company Tbk
25
Lampiran 2
ROE, EPS, Return Saham Periode 2010-2013
2010
No Kode Laba Bersih Equitas ROE
Jumlah
Saham
Beredar
EPS Saham t-1 Saham t Rit
1 ADES 31659000000 99878000000 0.31698 589896800 53.67 2.92 5.58 0.91096
2 AISA 149951000000 1832817000000 0.08181 2791000000 53.73 305.97 769.85 1.51610
3 CEKA 29562060490 308752805066 0.09575 297500000 99.37 1404.43 1100 -0.21676
4 DAVO 26485837675 965468996526 0.02743 12403711320 2.14 50 74 0.48000
5 DLTA 139566900000 577667914000 0.24160 16013181000 8.72 57880.78 110313.96 0.90588
6 ICBP 1704047000000 8919546000000 0.19105 5830954000 292.24 3406.9 4424.23 0.29861
7 INDF 2952858000000 16784671000000 0.17593 8780426500 336.30 3301.2 4552.63 0.37908
8 MLBI 442916000000 471221000000 0.93993 21070000 21021.17 136522.59 246516.23 0.80568
9 MYOR 484086202515 1991294908556 0.24310 766584000 631.48 2959.35 7721.99 1.60935
10 PSDN 12919024633 138347566368 0.09338 1440000000 8.97 135 80 -0.40741
11 ROTI 99775124375 455452430838 0.21907 1012360000 98.56 53.18 93.34 0.75517
12 SKLT 4833531934 118301454013 0.04086 690740500 7.00 144.31 134.69 -0.06666
13 STTP 42630759100 447140003889 0.09534 1310000000 32.54 260 385 0.48077
14 ULTJ 107123243835 1297952719759 0.08253 2888382000 37.09 595.45 1200.82 1.01666
26
2011
No Kode Laba Bersih Equitas ROE
Jumlah
Saham
Beredar
EPS Saham t-1 Saham t Rit
1 ADES 25868000000 125746000000 0.20572 589896800 43.85 5.58 11.32 1.02867
2 AISA 149951000000 1832817000000 0.08181 1537000000 97.56 769.85 488.56 -0.36538
3 CEKA 96305943766 405058748832 0.23776 297500000 323.72 1100 950 -0.13636
4 DAVO 15876424244 981346263296 0.01618 12403711320 1.28 74 50 -0.32432
5 DLTA 151715042000 572935427000 0.26480 16013181000 9.47 110313.96 110313.96 0.00000
6 ICBP 2066365000000 10709773000000 0.19294 5830954000 354.38 4424.23 5016.19 0.13380
7 INDF 5017425000000 31610225000000 0.15873 8780426500 571.43 4552.63 4376.26 -0.03874
8 MLBI 507382000000 530268000000 0.95684 21070000 24080.78 246516.23 338417.59 0.37280
9 MYOR 483486152677 2424669292434 0.19940 766584000 630.70 7721.99 10330.92 0.33786
10 PSDN 23858490558 206289106038 0.11566 1440000000 16.57 80 310 2.87500
11 ROTI 115932533042 546441182786 0.21216 1012360000 114.52 93.34 125.97 0.34958
12 SKLT 5976790919 122900348177 0.04863 690740500 8.65 134.69 136.34 0.01225
13 STTP 42675154847 490065156836 0.08708 1310000000 32.58 385 690 0.79221
14 ULTJ 101323273593 1402446699852 0.07225 2888382000 35.08 1200.82 1071.8 -0.10744
27
2012
No Kode Laba Bersih Equitas ROE
Jumlah
Saham
Beredar
EPS Saham t-1 Saham t Rit
1 ADES 83376000000 209122000000 0.39870 589896800 141.34 11.32 8.44 -0.25442
2 ALTO 253664000000 2033453000000 0.12475 2926000000 86.69 488.56 1074.31 1.19893
3 AISA 16167317065 188921883795 0.08558 1550000000 10.43 100 100 0.00000
4 CEKA 58344237476 463402986308 0.12590 297500000 196.12 950 1230 0.29474
5 DAVO 2695748296504 2126405553626 1.26775 12403711320 217.33 50 50 0.00000
6 DLTA 213421077000 598211513000 0.35677 16013181 13327.84 110313.96 254057.61 1.30304
7 ICBP 2282371000000 11986798000000 0.19041 5830954000 391.42 5016.19 7983.58 0.59156
8 INDF 4779446000000 34142674000000 0.13998 8780426500 544.33 4376.26 5723.12 0.30777
9 MLBI 453405000000 329853000000 1.37457 21070000 21518.98 338417.59 720044.25 1.12768
10 MYOR 744428404309 3067850327238 0.24265 766584000 971.10 10330.92 14290.34 0.38326
11 PSDN 330376976 291981715137 0.00113 1440000000 0.23 310 205 -0.33871
12 ROTI 149149548025 666607597550 0.22374 1012360000 147.33 125.97 269.83 1.14202
13 SKBM 12703059881 127679763243 0.09949 851391894 14.92 70 390 4.57143
14 SKLT 7962693771 129482560948 0.06150 690740500 11.53 136.34 177.45 0.30153
15 STTP 74626183474 579691340310 0.12873 1310000000 56.97 690 1140 0.65217
16 ULTJ 353431619485 1676519113422 0.21081 2888382000 122.36 1071.8 1380 0.28755
28
2013
No Kode Laba Bersih Equitas ROE
Jumlah
Saham
Beredar
EPS Saham t-1 Saham t Rit
1 ADES 55656000000 264778000000 0.21020 589896800 94.35 8.44 27.11 2.21209
2 ALTO 75160398488 2108618259682 0.03564 2926000000 25.69 1074.31 1430 0.33109
3 AISA 4225630438 193147514234 0.02188 1550000000 2.73 100 100 0.00000
4 CEKA 41377951439 504780937747 0.08197 297500000 139.09 1230 1160 -0.05691
5 DAVO 304665948569 2369156930134 0.12860 96511031320 3.16 50 50 0.00000
6 DLTA 270498062000 676557993000 0.39982 16013181 16892.21 254057.61 380000 0.49572
7 ICBP 2235040000000 13265731000000 0.16848 5830954000 383.31 7983.58 10200 0.27762
8 INDF 3416635000000 38373129000000 0.08904 8780426500 389.12 5723.12 6600 0.15322
9 MLBI 11171229000000 987533000000 11.31226 21070000 530195.97 720044.25 1200000 0.66656
10 MYOR 1058418939252 3938760819650 0.26872 894347989 1183.45 14290.34 26000 0.81941
11 PSDN 21322248834 417599733163 0.05106 1440000000 14.81 205 150 -0.26829
12 ROTI 158015270921 787337649671 0.20070 5061800000 31.22 269.83 1020 2.78016
13 SKBM 58266986268 201124214511 0.28971 865736394 67.30 390 480 0.23077
14 SKLT 11440014188 139650353636 0.08192 690740500 16.56 177.45 180 0.01437
15 STTP 114437068803 694128409113 0.16486 1310000000 87.36 1140 1550 0.35965
16 ULTJ 325127420664 2015146534086 0.16134 2888382000 112.56 1380 4500 2.26087
29
Lampiran 3
ROE dan EPS dari 48 Perusahaan
ROE dan EPS dari 48 Perusahaan Periode 2010-2013
Keterangan Minimum Maksimum Mean Std. deviation
ROE 0.00 11.31 0.4449 1.62174
EPS 0.23 530195.97 12952.25 76468.57939
Return -0.34 1.14 0.3268 0.40213
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Nilai Rata-rata ROE dan EPS dari 48 Perusahaan Periode 2010-2013
Keterangan 2010 2011 2012 2013
ROE 0.22 0.22 0.26 1.00
EPS 1998.98 2183.87 2009.34 42261.60
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Lampiran 4
Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas Awal
Tests of Normality
.174 60 .000 .795 60 .000Unstandardized Residual
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Lil liefors Significance Correctiona.
30
Hasil Uji Normalitas Akhir
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Lampiran 5
Uji Multikolinearitas
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Lampiran 6
Uji Autokorelasi
Hasil Pengujian Autokorelasi
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Tests of Normality
.095 48 .200* .979 48 .552Unstandardized Res idual
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true s ignificance.*.
Lil liefors Significance Correctiona.
Coefficientsa
.124 .080 1.564 .125
1.122 .343 4.525 3.268 .002 .166 9.094
2.29E-005 .000 4.358 3.147 .003 .166 9.094
(Constant)
ROE
EPS
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coeffic ients
Beta
Standardized
Coeffic ients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Returna.
Model Summaryb
.457a .209 .174 .36547 1.764
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), EPS, ROEa.
Dependent Variable: Returnb.
31
Lampiran 7
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Lampiran 8
Uji t
Hasil Uji t
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Coefficientsa
.297 .048 6.180 .000
-.065 .207 -.480 -.315 .754
8.11E-007 .000 .281 .184 .855
(Constant)
ROE
EPS
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coeffic ients
Beta
Standardized
Coeffic ients
t Sig.
Dependent Variable: ABS_RESa.
Coefficientsa
.124 .080 1.564 .125
1.122 .343 4.525 3.268 .002 .166 9.094
2.29E-005 .000 4.358 3.147 .003 .166 9.094
(Constant)
ROE
EPS
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coeffic ients
Beta
Standardized
Coeffic ients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Returna.