pengaruh religiusitas, pengetahuan, tingkat …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2833/1/virda...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN,
TINGKAT KEUNTUNGAN BAGI HASIL, DAN
FATWA MUI TENTANG KEHARAMAN BUNGA
BANK TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN PERBANKAN SYARIAH
(Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
VIRDA FATKHORI’ YUSUF SAFITRI
NIM 21313147
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Jika seseorang percaya sesuatu itu tidak mungkin,
Pikirannya akan bekerja baginya untuk membuktikan mengapa hal itu
tidak mungkin.
Tetapi……
Jika seseorang percaya, benar-benar percaya,
Sesuatu dapat dilakukan maka pikirannya akan bekerja baginya
Dan membantunya mencari jalan untuk melaksanakannya.
(David J. Schwartz)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila telah selesai dari suatu urusan,
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.
Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(Q.S Al Insyirah : 6-8)
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah
dan inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya
persembahkan kepada:
Allah SWT
Kedua orang tua dan adikku tercinta,
Saudara dan seluruh keluarga besarku,
para dosenku,
sahabat-sahabat seperjuanganku,
dan teman sekaligus guru yang selalu setia menemani, membantu dan
membimbingku.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil, Dan Fatwa
Mui Tentang Keharaman Bunga Bank Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga)” dengan lancar tanpa kendala yang
berarti. Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Perbankan Syari‟ah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan,
bantuan, dan dukungan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama
penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga sekaligus dosen
pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syari‟ah S1.
4. Segenap Dosen, staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Islam Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
ix
5. Ibu, Adek, Uti, dan keluarga besarku tercinta, yang telah memberikan
dorongan do‟a, moril dan materil kepada penulis.
6. Tim SK (Wulan, Nurul, Okta) terimakasih telah menjadi sahabat
terbaik bagi penulis.
7. Ulil Albab terimakasih telah menjadi sahabat terbaik yang selalu
memberi masukan dan bantuannya.
8. Habib Rifai terimakasih telah menjadi guru, teman, kakak, yang selalu
memberi semangat, membimbing, membantu, dan motivasi dari awal
sampai akhir.
9. Mbak Aisyah Setyaningrum terimakasih telah memotivasi, membantu
ketika kesusahan dalam berproses.
10. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.
Salatiga, 10 Juli 2017
Penulis
Virda Fatkhori‟ Yusuf Safitri
NIM: 21313147
x
ABSTRAK
Fatkhori‟ Yusuf Safiri, Virda. 2017. Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Tingkat
Keuntungan Bagi Hasil, Dan Fatwa Mui Tentang Keharaman Bunga
Bank Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan Syariah
(Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-
Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono,
M.Si.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat dalam hal
muamalah masih bergelimang riba seperti praktik perbankan yang sudah menjadi
aktivitas yang sudah terjadi di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui tingkat religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil, dan
fatwa MUI tentang keharaman bunga bank di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga serta untuk mengetahui pengaruh religiusitas, pengetahuan, tingkat
keuntungan bagi hasil, dan fatwa MUI tentang keharaman bunga bank terhadap
keputusan nasabah menggunakan perbankan syariah di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan
kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga juda melaui
dokumentasi dan wawancara. Sampel yang diambil sebanyak 92 responden
dengan teknik stratified random sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah
dengan menggunakan alat bantu progam IBM SPSS Statistics 20. Analisis ini
meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik melalui uji T test, Ftest serta
koefisien determinan (R2) dan uji asumsi klasik.
Hasil uji Ttestmenunjukkan bahwa secara simultan religiusitas,
pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil dan fatwa MUI tentang keharaman
bunga bank secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah. Uji 36.5% variasi keputusan menggunakan perbankan syariah
dapat dijelaskan oleh variasi dari ke empat variabel independen religiusitas,
pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil dan fatwa MUI tentang keharaman
bunga bank. Sedangkan sisanya 63.5% dijelaskan oleh sebab yang lain diluar
model.
Kata Kunci: Religiusitas, Pengetahuan, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil, Fatwa MUI
tentang Keharaman Bunga Bank, Keputusan Nasabah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................. iv
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................................................ v
MOTTO.................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 7
xii
BAB II ..................................................................................................................... 9
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 9
A. Telaah Pustaka ............................................................................................... 9
1. Pengaruh Reabilitas terhadap Keputusan .................................................... 9
2. Pengaruh Pengetahuan terhadap Keputusan .............................................. 11
3. Pengaruh Tingkat Keuntungan Bagi Hasil terhadap Keputusan ................ 13
4. Pengaruh Fatwa Mui tentang Keharaman Bunga Bank terhadap Keputusan
Menggunakan Perbankan Syariah ..................................................................... 16
B. Kerangka Teori ............................................................................................ 25
1. Perilaku Nasabah ........................................................................................ 25
2. Keputusan Nasabah .................................................................................... 25
3. Religiusitas ................................................................................................. 30
4. Pegetahuan ................................................................................................. 34
5. Tingkat Keuntungan Bagi Hasil ................................................................. 42
6. Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank ............................................ 48
C. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 55
1. Pengaruh Reabilitas terhadap Keputusan ................................................... 55
2. Pengaruh Pengetahuan terhadap Keputusan Menggunakan Perbankan
Syariah ............................................................................................................... 56
xiii
3. Pengaruh Tingkat Keuntungan Bagi Hasil terhadap Keputusan
Menggunakan Perbankan Syariah ..................................................................... 57
4. Pengaruh Fatwa Mui tentang Keharaman Bunga Bank terhadap Keputusan
Menggunakan Perbankan Syariah ..................................................................... 58
D. Hipotesis ...................................................................................................... 60
BAB III.................................................................................................................. 64
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 64
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 64
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 64
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 64
1. Populasi ...................................................................................................... 64
2. Sampel ........................................................................................................ 65
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 67
E. Skala Pengukuran ........................................................................................ 67
F. Variabel Penelitian....................................................................................... 70
G. Definisi Konsep dan Operasional ................................................................ 71
H. Instrumen Penelitian .................................................................................... 74
1. Indikator Instrumen .................................................................................... 74
2. Perhitngan Skor .......................................................................................... 76
I. Uji Instrumen Penelitian .............................................................................. 77
xiv
J. Uji Statistik .................................................................................................. 79
K. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 82
L. Alat analisis ................................................................................................. 83
BAB IV ................................................................................................................. 84
ANALISIS DATA ................................................................................................ 84
A. Deskripsi Obyek Penelitian ......................................................................... 84
B. Analisis Data ................................................................................................ 86
1. Uji Instrumen ............................................................................................. 86
a. Uji Reabilitas .......................................................................................... 86
b. Uji Validitas............................................................................................ 87
2. Uji Statistik................................................................................................. 88
a. Uji Determinan R2 .................................................................................. 88
b. Uji F (Uji Secara Serempak) .................................................................. 88
c. Uji t (Uji Secara Individu) ...................................................................... 89
3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 91
a. Uji Normalitas ........................................................................................ 91
b. Uji Heteroskedostisitas ........................................................................... 93
c. Uji linearitas ........................................................................................... 93
d. Uji Multikolonieritas .............................................................................. 94
C. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................... 95
xv
BAB V ................................................................................................................. 108
PENUTUP ........................................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 ............................................................................................................... 18
Tabel 3.1............................................................................................................... 74
Tabel 4. 1 ............................................................................................................... 84
Tabel 4. 2 ............................................................................................................... 85
Tabel 4. 3 ............................................................................................................... 85
Tabel 4. 4 ............................................................................................................... 86
Tabel 4. 5 ............................................................................................................... 87
Tabel 4. 6 ............................................................................................................... 88
Tabel 4. 7 ............................................................................................................... 88
Tabel 4. 8 ............................................................................................................... 89
Tabel 4. 9 ............................................................................................................... 92
Tabel 4. 10 ............................................................................................................. 93
Tabel 4. 11 ............................................................................................................. 94
Tabel 4. 12 ............................................................................................................. 94
Tabel 4. 13 ............................................................................................................. 95
Tabel 4. 14 ........................................................................................................... 107
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 ........................................................................................................... 29
Gambar 2. 2 ........................................................................................................... 60
Gambar 4. 1 ........................................................................................................... 91
Gambar 4. 2 ........................................................................................................... 91
Gambar 4. 3 ........................................................................................................... 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku nasabah berpengaruh didalam pengambilan keputusan
nasabah menggunakan jasa perbankan yang mana perilaku tersebut dapat
terbentuk oleh kondisi tertentu sehingga dapat menimbulkan perbedaan
saat pengambilan keputusan antara individu satu dengan yang lain. Seperti
halnya dalam aktivitas beragama.Mayoritas agama di Indonesia adalah
Islam, namun masih banyak yang beranggapan dalam memeluk agama
secara benar cukup dibidang akidah, akhlak dan ibadah saja. Aktivitas
beragama yang erat berkaitan dengan religiusitas, bukan hanya terjadi
ketika melakukan ritual (ibadah) tetapi juga aktivitas lain yang didorong
kekuatan batin (Ancok, 2001: 76).
Dalam operasinya, bank syariah mengikuti ketentuan-ketentuan
syariat Islam yang menyangkut bermuamalat secara Islam dengan cara
menghindari praktik–praktik yang mengandung unsur riba. Bank syariah
di Indonesia didirikan karena adanya keinginan masyarakat (terutama
masyarakat yang beragama Islam) yang berpandangan bahwa bunga bank
merupakan hal yang haram. Hal ini lebih diperkuat dengan pendapat para
ulama yang ada di Indonesia yang diwakili oleh Majelis Ulama Islam
(MUI) dalam fatwanya yang intinya mengharamkan bunga bank.
Berdirinya perbankan dengan sistem bagi hasil didasarkan pada dua alasan
2
utama yaitu (1) adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank
konvensional hukumnya haram karena termasuk dalam katagori riba yang
dilarang dalam agama, bukan saja dalam agama Islam tetapi oleh agama
samawi lainnya, (2) dari aspek ekonomi, penyerahan resiko usaha terhadap
salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan. Prinsip bagi hasil
(profit sharing) merupakan sebuah karakteristik dari suatu perbankan
syariah dan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan.
Secara syariah prinsip ini didasarkan pada kaidah al-mudharabah, dengan
hal ini bank syariah akan bertindak sebagai mitra antara orang yang
memiliki kelebihan dana dan orang yang kekurangan dana, dengan bank
akan bertindak sebagai pengelola dana (mudharib), sementara penabung
akan bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal). Antara keduanya
diadakan akad mudharabah, yang menyatakan pembagian keuntungan
masing-masing pihak yang terkait. Dalam jangka panjang sistem
perbankan konvensioanl akan menyebabkan penumpukan kekayaan pada
segelintir orang yang memiliki modal besar (Sjahdeini, 1999).
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk/jasa. Bagi perbankan yang
beroperasi dengan menggunakan sistem syariah, memahami konsumen
sangat penting karena apa yang dibeli, dimana membeli, kapan membeli,
dan berapa banyak yang dibeli akan tergantung kepada pengetahuan
konsumen mengenai hal-hal tersebut.
3
Dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediari, bank
syariah selain melakukan kegiatan pengumpulan atau penghimpunan dana
(funding), juga menyalurkan dana atau atau memberikan pembiayaan
(financing) dan jasa bank lainnya (services). Produk-produk tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk sejenis yang
ditawarkan perbankan konvensional. Perbedaan yang paling mendasar
terletak pada pemberian imbalan atau jasa atas setiap simpanan kepada
nasabah. Dalam sistem perbankan syariah, imbalan atau jasa tersebut
adalah dalam bentuk bagi hasil (profit-loss sharing), yang besarnya tidak
selalu sama dalam setiap periode waktu. Artinya, nasabah dihadapkan
pada kemungkinan memperoleh keuntungan (profit) dan kerugian (loss).
Besarnya keuntungan atau kerugian tersebut sangat ditentukan oleh
keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang ditanggung bank dan
nisbah bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya oleh pihak bank
dengan nasabah. Sementara itu, dalam sistem perbankan konvensional
imbalan/jasa yang diberikan atas simpanan nasabah adalah dalam bentuk
bunga, tanpa memperhitungkan apakah pihak bank mengalami penurunan
keuntungan atau bahkan mengalami kerugian. Pemberian bunga ini dalam
pandangan Islam ditetapkan sebagai tindakan yang hukumnya haram.
Berdasarkan perbedaan kedua sistem perbankan tersebut, nasabah
penyimpan akan memiliki peluang yang lebih besar untuk menentukan
opsi simpanan dan investasi dalam portfolio mereka. Bagi masyarakat
yang religius, pilihan simpanan pada bank syariah tentu akan lebih
4
menarik. Selain didasarkan pada pertimbangan kepentingan ekonomi
(mencari keuntungan), pilihan tersebut juga didorong oleh spirit
menjalankan ketentuan syariat Islam yang mengharamkan bunga, sekecil
apapun jumlahnya. Berbeda dengan masyarakat (nasabah) Muslim yang
rasional ekonomis, pilihan simpanan dan investasi sangat ditentukan oleh
keuntungan yang diperoleh dari simpanan tersebut, tanpa memperhatikan
sumbernya dari bank syariah atau bank konvensional. Pilihan
menempatkan dana dan investasi pada bank syariah diperkirakan akan
semakin kuat apabila masyarakat Muslim dapat memahami secara benar
ketentuan syariat Islam yang melarang pemeluknya (hukumnya haram)
untuk melakukan kegiatan yang mengandung bunga (riba). Terlebih lagi,
ketentuan tersebut telah diperkuat dengan keluarnya fatwa Majelis Ulama
Indonesia (MUI) tentang keharaman bunga.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul:
”PENGARUH RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN, TINGKAT
KEUNTUNGAN BAGI HASIL, DAN FATWA MUI TENTANG
KEHARAMAN BUNGA BANK TERHADAP KEPUTUSAN
NASABAH MENGGUNAKAN PERBANKAN SYARIAH” (Studi
Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga).
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat saya rumuskan
masalah antara lain:
1. Bagaimanakah pengaruh religiusitas terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah?
2. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah?
3. Bagaimanakah pengaruh tingkat keuntungan bagi hasil terhadap
keputusan menggunakan perbankan syariah?
4. Bagaimanakah pengaruh fatwa MUI tentang keharaman bunga bank
terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah?
5. Bagaimanakah pengaruh secara simultan religiusitas, pengetahuan,
tingkat keuntungan bagi hasil, fatwa MUI tentang keharaman bunga
bank terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh religiusitas terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah.
2. Untuk menguji pengaruh pengetahuan terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah.
6
3. Untuk menguji pengaruh tingkat keuntungan bagi hasil terhadap
keputusan menggunakan perbankan syariah.
4. Untuk menguji pengaruh fatwa MUI tentang keharaman bunga bank
terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah.
5. Untuk menguji pengaruh secara simultan religiusitas, pengetahuan,
tingkat keuntungan bagi hasil, fatwa MUI tentang keharaman bunga
bank terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Pihak Perbankan Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada
pihak perbankan syariah untuk terus menawarkan produk- produk yang
inovatif dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip syariahnya.
2. Manfaat bagi peneliti
Sebagai referensi dalam melakukan penelitian dan analisa tentang
pengaruh religiusitas, tingkat keuntungan bagi hasil, fatwa MUI tentang
keharaman bunga bank terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan
perbankan syariah
3. Manfaat bagi Akademisi
Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan kepustakaan
dan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu khususnya
Perbankan Syariah.
7
4. Manfaat bagi Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi wacana masyarakat terkait
Perbankan Syariah.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penyusunan usulan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan, kegunaan penilitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori dan penelitian terdahulu yang menjadi
acuan dalam penelitian kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Merupakan uraian mengenai variabel penelitian dan definisi
operasional variabel, penentuan populasi dan sampel, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis data
yang digunakan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan deskripsi objek penelitian, analisis data, serta
pembahasan hasil penelitian.
8
BAB V PENUTUP
Bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang
merupakan penyajian singkat dari keseluruhan hasil penelitian yang
diperoleh.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengaruh Reabilitas terhadap Keputusan Menggunakan
Perbankan Syariah
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini
antara lain:
Menurut Dwiwiyati dkk. (2011) yang berjudul: “Aspek Religiusitas
Dalam Keputusan Pembelian Produk Halal (Studi tentang labelisasi halal
pada produk makanan dan minuman kemasan)”, yang menjelaskan bahwa
aspek religiusitas tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
halal.
Menurut Abhimantra dkk. (2013) yang berjudul “Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) Dalam Memilih
Menabung Pada Bank Syariah” menyatakan bahwa faktor-faktor seperti
pengetahuan, religiusitas, produk, reputasi dan pelayanan di Bank Syariah
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan memilih menabung di Bank
Syariah, meskipun tidak signifikan.
Menurut Utami dkk. (2015) yang berjudul “Analisis Pengaruh
Religiusitas, Kelompok Referensi Dan Motivasi Terhadap Keputusan
Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah di Kota
Banjarmasin)”, menyatakan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
10
secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor
religiusitas, kelompok referensi, dan motivasi, terhadap keputusan nasabah
dalam menabung di bank syariah. Secara parsial, terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara factor religiusitas, kelompok referensi, dan
motivasi, terhadap keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah.
Dari ketiga faktor yang diteliti, religiusitas merupakan factor yang paling
dominan berpengaruh bagi nasabah dalam memutuskan untuk menabung
di bank syariah di kota Banjarmasin.
Menurut Yahya (2016) tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Kredit Pemilikan Rumah
(Kpr) Syariah (Studi Pada KPR Syariah Bank BTN Syariah Cabang
Malang)” menyatakan bahwa Faktor karakteristik KPR syariah,
religiusitas, dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah memilih KPR syariah. Sedangkan faktor pengetahuan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah memilih KPR
syariah.
Selain itu juga penelitian Rahmawati (2016) yang berjudul:
“Pengaruh Faktor Promosi, Lokasi, Religiusitas, Pelayanan, Dan
Reputasi Terhadap Keputusan Anggota Menyimpan Dana Di Bmt Hira
Cabang Tanon” yang menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan
bahwa koefisien regresi dari variabel faktor religiusitas (b3) adalah sebesar
0,236, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel faktor religiusitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan menyimpan dana.
11
2. Pengaruh Pengetahuan terhadap Keputusan Menggunakan
Perbankan Syariah
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini
antara lain:
Menurut Yuliawan, (2011) tentang “Pengaruh Pengetahuan
Konsumen Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi
Nasabah Pada Pt. Bank Syariah Cabang Bandung,” menyatakan bahwa
pengetahuan konsumen berpengaruh terhadap keputusan konsumen
sebesar 44.8 %, sedangkan sisanya 55.2 % dipengaruhi oleh faktor yang
tidak diteliti.
Menurut Abhimantra dkk. (2013) yang berjudul “Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) Dalam Memilih
Menabung Pada Bank Syariah” menyatakan bahwa faktor-faktor seperti
pengetahuan, religiusitas, produk, reputasi dan pelayanan di Bank Syariah
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan memilih menabung di Bank
Syariah, meskipun tidak signifikan.
Menurut Utami dkk. (2015) yang berjudul “Analisis Pengaruh
Religiusitas, Kelompok Referensi Dan Motivasi Terhadap Keputusan
Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah di Kota
Banjarmasin)”, menyatakan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor
religiusitas, kelompok referensi, dan motivasi, terhadap keputusan nasabah
dalam menabung di bank syariah. Secara parsial, terdapat pengaruh yang
12
positif dan signifikan antara factor religiusitas, kelompok referensi, dan
motivasi, terhadap keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah.
Dari ketiga faktor yang diteliti, religiusitas merupakan factor yang paling
dominan berpengaruh bagi nasabah dalam memutuskan untuk menabung
di bank syariah di kota Banjarmasin.
Adi Yahya (2016) yang berjudul: “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Kredit Pemilikan Rumah
(Kpr) Syariah (Studi Pada KPR Syariah Bank BTN Syariah Cabang
Malang)” menjelaskan bahwa faktor pengetahuan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan nasabah memilih KPR syariah.
Adapula penelitian Rahayu Nisitari (2017) yang berjudul:
“Pengaruh Pengetahuan Konsumen (Consumer Knowledge)Dan Motivasi
Konsumen Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Asuransi
Prudential Syariah Cabang Tulungagung” Skripsi yang menyatakan
bahwa dari hasil penelitian mengenai pengaruh pengetahuan konsumen
(Consumer Knowledge) terhadap keputusan menjadi nasabah bahwa
pengetahuan konsumen (Consumer Knowledge) secara parsial memiliki
hubungan positif atau searah, namun tidak signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah.
13
3. Pengaruh Tingkat Keuntungan Bagi Hasil terhadap Keputusan
Menggunakan Perbankan Syariah
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini
antara lain:
Penelitian pertama yakni penelitian dari Karika yang berjudul
“Pengaruh nisbah bagi hasil pada prodak deposito BSM (Mudharabah
mutlaqah) terhadap keputusan konsumen menjadi nasabah deposito
BSM”. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh nisbah
bagi hasil pada prodak deposito BSM (Mudharabah mutlaqah) terhadap
keputusan konsumen menjadi nasabah deposito BSM. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan
kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nisbah bagi hasil
deposito BSM yang menggunakan (revenue sharing) telah sesuai
ketentuan umum deposito syariah. Berdasarkan hasill pengelolahan data ,
hasil koefesien regresi sebesar 0,722 yang termasuk dalam katagori
hubungan positif yang kuat besar t hitung adalah 6,682. Kreteria t -hitung
> t –tabel, berarti menunjukan bahwa Ho di tolak, sehinga terdapat
pengaruh positif yang kuat antara nisbah bagi hasil deposito BSM dengan
keputusan konsumen menjadi nasabah.
Selain itu ada pula pendapat menurut Wahyuni A. dalam jurnal
yang berjudul “Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil,
Dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan
Syariah”, menyatakan bahwa hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor
14
syariah, tingkat keuntungan bagi hasil, dan motivasi berpengaruh positif
dan signifikan baik secara sendiri-sendiri maupun secara simultan terhadap
keputusan nasabah menggunakan perbankan syariah, dengan sumbangan
efektif 61,2 %.
Selanjutnya menurut penelitian yang dilakukan Irawan (2009),
dalam skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Nasabah da- lam Memutuskan Menabung di Bank Syariah Mandiri
Cabang Malang” menjelaskan tingkat keuntungan bagi hasil memiliki
pengaruh yang dominan terhadap minat nasabah menabung. Seorang
nasabah akan merespon bank syariah atau termotivasi ke bank syariah
ketika ada produk atau akad yang dirasakan menguntungkan dirinya.
Diantara salah satu prinsip dalam akad bank syariah yang dirasa familiar
di masyarakat yakni prinsip bagi hasil. Prinsip ini merupakan prinsip kerja
sama usaha yang dikemas dalam bentuk investasi serta menawarkan
tingkat return yang dapat ditentukan sesuai perjanjian.
Juga penelitian Oleh Daulay yang berjudul “Pengaruh Kualitas
Pelayanan Dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan Menabung Nasabah
Pada Bank Mandiri Syariah Di Kota Medan”, menyatakan bahwa kualitas
pelayanan dan bagi hasil searah dengan keputusan menabung nasabah.
Nilai R Square sebesar 0,235, ini menunjukkan variabel pelayanan dan
bagi hasil menjelaskan 23,5 % terhadap variabel terikatnya yaitu
keputusan menabung. Sedangkan sisanya 76,5 % dijelaskan variable yang
tidak lain diteliti.
15
Sedangkan menurut penelitian Ghafur W ( 2003) yang berjudul:
“Pengaruh Tingkat Bagi Hasil, Suku Bunga dan Pendapatan Terhadap
Simpanan Mudharabah: Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia (BMI)”
yang menjelaskan bahwa dari ketiga variabel bebas hanya variabel
pendapatan yang berpengaruh signfikan dan positif terhadap simpanan
Mudharabah, sedangkan variabel tingkat bagi hasil dan suku bunga tidak
berpengaruh secara signifikan.
Adapula penelitian Kurnia (2004) yang berjudul: “Pengaruh
Pengetahuan, Kualitas Jasa, Bagi Hasil, Karakteristik Dan Promosi
Terhadap Keputusan Memilih Produk Investasi Berjangka/Ijabah Studi
Pada Bmt Surya Madani” yang menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh
positif dan signifikan pada variabel bagi hasil terhadap keputusan memilih
produk investasi berjangka Mudharabah di BMT Surya Madani.
Selain itu juga penelitian Ma‟arif (2016) yang berjudul: “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi Di Bank
Syariah (Studi Kasus Di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali” yang
menjelaskan bahwa bagi hasil tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan nasabah bertransaksi di Banak Syariah Mandiri. Hal ini
menunjukkan bahwa bagi hasil tidak menjadi faktor dominan yang
mepengaruhi keputusan nasabah dalam bertransaksi di Bank Syariah
Mandiri.
16
4. Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank terhadap
Keputusan Menggunakan Perbankan Syariah
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini
antara lain:
Menurut Besra dan Surya (2006), dalam Jurnal Bisnis dan
manajemen Vol.2, No.1 yang berjudul “Pengaruh Fatwa Mui Tentang
Bunga Bank Haram Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas Dalam Memilih Bank Di Kota Padang”, menyatakan
bahwa lemahnya awareness konsumen jasa perbankan terhadap jasa yang
ditawarkan oleh bank Syariah walaupun telah didukung oleh Fatwa MUI.
Artinya, fatwa MUI tersebut tidak bisa dijadikan satu-satunya modal bagi
bank Syariah maupun bank konvensional yang membuka unit Syariah
untuk menarik nasabah.
Kemudian menurut Nizar (2007), dalam Jurnal Keuangan dan
Moneter Volume 10 Nomor 3 yang berjudul “Analisis Perilaku Menabung
Masyarakat Dalam Deposito Pada Bank Syari’ah Paska Fatwa Mui
Tentang Keharaman Bunga”, menyatakan bahwa Perilaku menabung
masyarakat dalam deposito bank syariah dalam periode sebelum keluarnya
fatwa MUI tentang keharaman bunga tidak terpengaruh dengan bagi hasil
yang ditawarkan bank syariah. Namun dalam periode setelah fatwa
tersebut, perilaku masyarakat sangat terpengaruh dengan bagi hasil.
Artinya, fatwa MUI terbukti memengaruhi perilaku menabung masyarakat
dalam deposito bank syariah.
17
Selanjutnya menurut Sugiarto (2008), dalam Skripsi yang berjudul
“Fatwa MUI tentang Bunga Bank”, menyatakan bahwa terdapat dua
pendapat yaitu setuju dan tidak setuju. Pihak yang setuju didasarkan pada
al quran dan hadist sedangkan mereka yang tak setuju beranggapan bahwa
tidak semua praktek perbankan bisa dikategorikan sebagai riba.
Adapula penelitian Efendi (2011) yang berjudul: “Pengaruh Fatwa
Majlis Ulama Indonesia (MUI) Terhadap Proses Pengambilan Kebijakan
Pemerintah Indonesia” yang menjelaskan bahwa fatwa yang dikeluarkan
oleh MUI mempunyai daya terima yang tinggi di kalangan umat Islam
Indonesia, karena dalam MUI tergabung ulama dari semua komponen
umat Islam seperti ORMAS Islam, Pesantren, Perguruan Tinggi Islam dan
lainya, dan juga di karenakan adanya kesan keanekaragaman pemahaman
ajaran agama. Dalam sistem hukum Islam, fatwa mempunyai peranan
yang cukup signifikan dalam memberikan hukum keagamaan pada
masyarakat, sekalipun fatwa itu sendiri tidak mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat bagi masyarakat, namun fatwa mempunyai peranan yang
penting dalam realitas seringkali fatwa dijadikan rujukan berperilaku oleh
masyarakat dan pemerintah dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Berdasarkan uraian di atas, maka akan disajikan pengelompokkan
atau rangkuman dari penelitian terdahulu seperti tabel berikut:
18
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No. Judul Variabel Hasil Penelitian
1. Eriyati, Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Permintaan
Pembiayaan Kredit
Pada PT. Bank BNI
Syariah pekanbaru
(2008)
X1: Proses
X2: Pelayanan
X3: Persyaratan
X4: Religiusitas
Y: Keputusan
Mengambil
Pembiayaan
Proses, pelayanan,
persyaratan dan
religiusitas berpengaruh
terhadap keputusan
mengambil pembiayaan
2. Jusmaliani & Hanny
Nasution. Religiosity
Aspect in Consumer
Behaviour:
Determinants of Halal
Meat Consumption
Centre for Economic
and Development
Studies, Indonesian
Institute of Sciences
Department of
Marketing, Monash
University Jurnal
NCMR (2008)
X: Aspek
religiusitas
Y: Keputusan
pembelian
Dimensi Religiusitas yang
paling berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk
makanan dalam kemasan
dan mengetahui persepsi
konsumen terhadap logo
halal MUI dan logo halal
perusahaan
3. Ananggadipa
Abhimantra, Andisa
Rahmi Maulina, Eka
Agustianingsih,
Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Nasabah (Mahasiswa)
Dalam Memilih
Menabung Pada Bank
Syariah, Proceeding
Pesat (Psikologi,
Ekonomi, Sastra,
Arsitektur & Teknik
Sipil) Vol. 5 Oktober
2013
X1:Pengetahuan
X2:Religiusitas,
X3:Produk,
X4:Reputasi
X5:Pelayanan
Y: Keputusan
Memilih
Menabung di
Bank Syariah
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor-
faktor seperti pengetahuan,
religiusitas, produk, reputasi
dan pelayanan di Bank
Syariah memiliki pengaruh
positif terhadap keputusan
memilih menabung di Bank
Syariah, meskipun tidak
signifikan.
4. Wahyu Utami, Marijati
Sangen, M. Yudy
Rachman, Analisis
Pengaruh Religiusitas,
Kelompok Referensi
Dan Motivasi
Terhadap Keputusan
Menabung Di Bank
Syariah (Studi Pada
Nasabah Bank Syariah
Di Kota Banjarmasin),
(2015).
X1: Religiusitas
X2: Kelompok
Referensi
X3: Motivasi
Y: Keputusan
Menabung di
Bank Syariah
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara
simultan terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan
antara faktor religiusitas,
kelompok referensi, dan
motivasi, terhadap
keputusan nasabah dalam
menabung di bank syariah.
Secara parsial, terdapat
pengaruh yang positif dan
signifikan antara faktor
religiusitas, kelompok
referensi, dan motivasi,
19
terhadap keputusan nasabah
dalam menabung di bank
syariah.
Dari ketiga faktor yang
diteliti, religiusitas
merupakan factor yang
paling dominan berpengaruh
bagi nasabah dalam
memutuskan untuk
menabung di bank syariah di
kota Banjarmasin
5. Maisur, Muhammad
Arfan, M. Shabri.
Pengaruh Prinsip Bagi
Hasil, Tingkat
Pendapatan,
Religiusitas Dan
Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan
Menabung Nasabah
Pada Bank Syariah Di
Banda Aceh. Jurnal
Magister Akuntansi
Pascasarjana
Universitas Syiah
Kuala. Volume 4, No.
2, Mei 2015.
X1: Prinsip bagi
hasil,
X2: Tingkat
pendapatan,
X3: Religiusitas,
X4:Kualitas
Y: Keputusan
menabung nasabah
Religiusitas memiliki
pengaruh signifikan
terhadap keputusan
menabung nasabah pada
bank syariah di kota Banda
Aceh.
6. Atik Masruroh.
Analisis Pengaruh
Tingkat Religiusitas
Dan Disposible Income
Terhadap Minat
Menabung Mahasiswa
Di Perbankan Syariah
(Studi Kasus
Mahasiswa STAIN
Salatiga). SKRIPSI.
2015.
X: Disposible
Income
Y: Minat
Menabung
Z: Religiusitas
Dalam hasil uji statistik
diketahui bahwa variabel
disposible income
setelah dimoderasi oleh
variabel religiusitas
berpengaruh secara
signifikan terhadap minat
menabung mahasiswa
STAIN Salatiga.
Setelah dimoderasi variabel
disposible income memiliki
nilai T hitung sebesar 6,101
dan nilai sig. 0,000 yang
artinya variabel disposible
income dapat mempengaruhi
minat menabung jika
dimoderasi dengan variabel
tingkat religiusitas.
7. Adi Yahya, Analisis
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Keputusan Nasabah
Memilih Kredit
Pemilikan Rumah
(Kpr) Syariah (Studi
Pada KPR Syariah
Bank BTN Syariah
Cabang Malang).
X1: Karakteristik
KPR syariah,
X2: Religiusitas
X3: Pelayanan
X4: Pengetahuan
Y: Keputusan
nasabah memilih
KPR syariah
Faktor karakteristik KPR
syariah, religiusitas, dan
pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan nasabah memilih
KPR syariah.
20
Jurnal ilmiah. 2016.
8. Dwiwiyati Astogini,
Wahyudin, dan Siti
Zulaikha Wulandari,
Aspek Religiusitas
Dalam Keputusan
Pembelian Produk
Halal (Studi tentang
labelisasi halal pada
produk makanan dan
minuman kemasan),
JEBA, Vol.13, No.1,
Maret (2011)
X: Aspek
Religiusitas
Y: Keputusan
Pembelian
Berdasarkan Uji F dan Uji t
yang dilakukan dalam
penelitian ini, diketahui
bahwa Aspek Religiusitas
tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk
halal.
9. Natalia Kolyesnikov,
Debra A. Laverie, Dale
F. Duhan, James B.
Wilcox dan Tim H.
Dodd, The Influence of
Product Knowledge on
Purchase Venue
Choice : Does
Knowing More Lead
from Bricks to Clicks
(2008)
X:Product
knowledge
Y: Keputusan
Product knowledge
berpengaruh terhadap
keputusan.
10. Eko Yuliawan,
Pengaruh Pengetahuan
Konsumen Mengenai
Perbankan Syariah
Terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah Pada
Pt. Bank Syariah
Cabang Bandung,
dalam Jurnal Wira
Ekonomi Mikroskil
Volume 1, Nomor 01,
April 2011.
X: Pengetahuan
Koncumen
Y: Keputusan
Konsumen
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
pengetahuan konsumen
berpengaruh terhadap
keputusan konsumen sebesar
44.8 %, sedangkan sisanya
55.2 % dipengaruhi oleh
faktor yang tidak diteliti.
11. A.N.Gampu., L.
Kawet., Yantje Uhing.
Analisis Motivasi,
Persepsi, Dan
Pengetahuan Terhadap
Keputusan Nasabah
Memilih Pt. Bank
Sulutgo Cabang Utama
Manado. Jurnal
EMBA
Vol.3 No.3 Sept. 2015,
Hal.1330-1340
X1: Motivasi,
X2: Persepsi,
X3: Pengetahuan
Y: Keputusan
Nasabah
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara
simultan motivasi, persepsi,
dan pengetahuan
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah
dan secara parsial hanya
variabel motivasi yang tidak
berpegaruh terhadap
keputusan nasabah.
Manajemen Bank SulutGo
sebaiknya memperhatikan
presepsi dan pengetahuan
nasabah untuk dapat
memenuhi tujuannya, yaitu
keputusan nasabah memilih
bank SulutGo agar dapat
meningkatkan jumlah
nasabah.
21
12. Adi Yahya, Analisis
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Keputusan Nasabah
Memilih Kredit
Pemilikan Rumah
(Kpr) Syariah (Studi
Pada KPR Syariah
Bank BTN Syariah
Cabang Malang).
Jurnal Ilmiah. 2016
X1: Karakteristik
KPR syariah,
X2: Religiusitas
X3: Pelayanan
X4: Pengetahuan
Y: Keputusan
nasabah memilih
KPR syariah
faktor pengetahuan tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan nasabah memilih
KPR syariah.
13. Hendi Irawan, Analisis
Faktor-Faktor Minat
Nasabah Menabung
Dalam Memutuskan
Memilih Sistem Bagi
Hasil Produk Funding
Bank Syariah Mandiri
Cabang Malang .
Skripsi. (2008)
X: Faktor minat
(motivasi,
belajar, sikap,
persepsi, tingkat
keuntungan,
dan
perhitungan
bisnis)
Y: Keputusan
Nasabah
Faktor minat berpengaruh
terhadap
keputusan nasabah memilih
produk funding BSM
Cabang Malang
Faktor minat yang terdiri
dari (motivasi, belajar, sikap,
persepsi,
tingkat keuntungan, dan
perhitungan
bisnis) yang dominan adalah
tingkat
keuntungan, dan perhitungan
bisnis sebesar 0,534 dengan
nilai R 0,648
14. Endang Tri Wahyuni
A., Pengaruh Faktor
Syariah, Tingkat
Keuntungan Bagi
Hasil, Dan Motivasi
Terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan
Perbankan Syariah
(2010)
Faktor syariah, tingkat
keuntungan bagi hasil, dan
motivasi berpengaruh positif
dan signifikan baik secara
sendiri-sendiri maupun
secara simultan terhadap
keputusan nasabah
menggunakan perbankan
syariah, dengan sumbangan
efektif 61,2 %.
15. Raihanah Daulay,
Pengaruh Kualitas
Pelayanan Dan Bagi
Hasil Terhadap
Keputusan Menabung
Nasabah Pada Bank
Mandiri Syariah Di
Kota Medan, (2011)
X1: Kualitas
Pelayanan
X2: Bagi Hasil
Y: Keputusan
Menabung
Bagi hasil mempunyai
pengaruh paling besar yang
mempengaruhi keputusan
menabung nasabah
dilanjutkan dengan
pelayanan. Ini menunjukkan
keputusan menabung
nasabah Bank Syariah
Mandiri dipengaruhi adanya
pengetahuan tentang bagi
hasil. Jika perusahaan
mampu mengelola dengan
baik dana yang disimpan
nasabah maka bagi hasil
yang diperoleh akan lebih
besar pula. Jika perusahaan
mampu melaksanakannya
maka tidak sulit bagi
perusahaan untuk menarik
22
nasabah untuk membuat
keputusan menabung di
bank syariah.
16. Aisyah Nur Aini,
Pengaruh Tingkat
Margin Terhadap
Keputusan
Pengambilan
Pembiayaan
Murabahah Di Bmt
Ugt Sidogiri Cabang
Waru Sidoarjo (2015)
X: Margin
Y: Keputusan
pengambilan
pembiayaan
Terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara
variabel margin (X) terhadap
keputusan pengambilan
pembiayaan murābahah (Y)
di BMT UGT Sidogiri
Cabang Waru-Sidoarjo. Hal
ini ditunjukkan oleh nilai
koefisien regresi X sebesar
0,985, nilai korelasi regresi
(R) 0,989, koefisien
determinasi (R2) sebesar
0,977 dan nilai Fhitung ›
Ftabel pada taraf signifikansi
5% yaitu sebesar 3,790 ›
1,662. Adapun besarnya
pengaruh variabel tingkat
margin (X) secara simultan
terhadap variabel keputusan
pengambilan pembiayaan
murabahah (Y) dapat dilihat
dari nilai Adjusted R Square
(R2) sebesar 0,977 atau
97,7%. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa
variabel tingkat margin
memberikan kontribusi besar
terhadap keputusan
pengambilan pembiayaan di
BMT UGT Sidogiri Cabang
Waru Sidoarjo. Sedangkan
2,3% sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
17. Vera Susanti,
Pengaruh Equivalent
Rate dan Tingkat
Keuntungan Terhadap
Dana Pihak Ketiga
(DPK) Perbankan
Syariah di Indonesia I
Finance Vol.1. No.1.
Juli 2015.
X1: Equivalent rate
X2: Tingkat
keuntungan
Y: dana pihak
ketiga
Tingkat Keuntungan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Dana
Pihak Ketiga Perbankan
Syariah di Indonesia.
Artinya apabila Tingkat
Keuntungan perbankan
syariah naik maka jumlah
dana pihak ketiga perbankan
syariah juga akan ikut naik.
18. Muhammad Ghafur W,
Pengaruh Tingkat Bagi
Hasil, Suku Bunga dan
Pendapatan Terhadap
Simpanan
Mudharabah: Studi
Kasus Bank Muamalat
Indonesia (BMI).
X1: Tingkat bagi
hasi
X2: Suku bunga
X3: Pendapatan
Y: Simpanan
Mudharabah
dari ketiga variabel bebas
hanya variabel pendapatan
yang berpengaruh signfikan
dan positif terhadap
simpanan Mudharabah,
sedangkan variabel tingkat
bagi hasil dan suku bunga
tidak berpengaruh secara
23
(2003) signifikan.
19. Aidi Sugiarto, Fatwa
MUI Tentang Bunga
Bank (Studi terhadap
Pandangan
Masyarakat Mlangi),
(2008)
X: Fatwa MUI
tentang bunga bank
Y: pandangan
masyarakat
Terdapat dua pendapat yang
setuju dengan pendapat
Fatwa MUI keharaman
bunga Bank dan pendapat
yang Tidak setuju dengan
Fatwa MUI. Pihak yang
setuju didasarkan pada al
quran dan hadist sedangkan
mereka yang tak setuju
beranggapan bahwa tidak
semua praktek perbankan
bisa dikategorikan sebagai
riba.
20. Eri Besra dan Sari
Surya, Pengaruh
Fatwa Mui Tentang
Bunga Bank Haram
Terhadap Keputusan
Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas
Andalas Dalam
Memilih Bank Di Kota
Padang, Skripsi (2006)
X: Fatwa Mui
Tentang Bunga
Bank Haram
Y: Keputusan
Mahasiswa
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
lemahnya awareness
konsumen jasa perbankan
terhadap jasa yang
ditawarkan oleh bank
Syariah walaupun telah
didukung oleh Fatwa MUI.
Sedangkan konsumen
potensial dari segi jumlah
penduduk Sumatera Barat
khususnya sangat besar
karena sebagaian besar
adalah muslim. Untuk itu
salah satu langkah yang
harus dilakukan oleh oleh
pihak penyedia jasa
perbankan Syariah adalah
meningkat awareness calon
nasabah. Hal ini dapat
dilakukan dengan
membangun strategi
pemasaran jasa yang lebih
baik.
21. Muhammad Afdi
Nizar, Analisis
Perilaku Menabung
Masyarakat Dalam
Deposito Pada Bank
Syari’ah Paska Fatwa
Mui Tentang
Keharaman Bunga,
Jurnal Kajian Ekonomi
dan Keuangan, Volume
11, Nomor 2 (2007)
X: Fatwa MUI
tentang keharaman
bunga
Y: Perilaku
masyarakat dalam
deposito
Perilaku menabung
masyarakat dalam deposito
bank syariah dalam periode
sebelum keluarnya fatwa
MUI tentang keharaman
bunga tidak terpengaruh
dengan bagi hasil yang
ditawarkan bank syariah.
Namun dalam periode
setelah fatwa tersebut,
perilaku masyarakat sangat
terpengaruh dengan bagi
hasil. Artinya, fatwa MUI
terbukti memengaruhi
perilaku menabung
masyarakat dalam deposito
bank syariah.
24
22. Muhammad Ghafur
W., Pengaruh Fatwa
Mui Tentang
Keharaman Bunga/
Interest Terhadap
Perkembangan
Perbankan Syariah Di
Indonesia, Jurnal
Penelitian Agama, Vol.
Xvii. No. 2 Mei-
Agustus (2008)
(1) asset;
(2) saving (DPK);
(3) financing
Keluamya fatwa keharaman
bunga bank oIeh MUl belum
seluruhnya difahami oleh
masyarakat, selain itu masih
banyak masyarakat yang
tidak mengikuti pendapat
MUI tersebut. Kondisi ini
terjadi karena masyarakat
mengikuti pendapat
ustadz/ulama lain yang tidak
sependapat dengan MUI
(baik NU maupun
Muhammadiyah). Keadaan
seperti ini yang mendukung
analisis data sekunder bahwa
fatwa keharaman bunga dari
MUI tidak berpengaruh
signifikan dalam mendorong
pertumbuhan perbankan
syariah di Indonesia.
Pengetahuan masyarakat
terhadap bank syariah relatif
masih rendah, sehingga
pertu untuk dilakukan
sosialisasi lebih gencar.
Selain itu masih sediki
tmasyarakat yang menjadi
nasabah bank syariah
dengan berbagai alasannya.
Uji beda rata-rata atas tiga
veriabel di bank syariah
(pertumbuhan aset, pembiay
aan dan DPK) menunjukkan
tidak adanya perbedaan
kondisi pada waktu sebelum
dan sesudah fatwa MUI.
Artinya, fatwa MUI tidak
berdampak signifikan
terhadap pertumbuhan
variabel-variabel bank
syariah di Indonesia.
Sumber: Penelitian terdahulu yang diolah, 2017
Dari Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan baik pendapat maupun hasil penelitian dari penelitian terdahulu.
Adapun perbedaan penelitian yang saya lakukan dengan penelitian
sebelumya, dalam penelitian kali ini variabel-variabel bebas yang
digunakan antara lain variabel religiusitas, pengetahuan, tingkat
keuntungan bagi hasil, dan fatwa MUI tentang keharaman bunga bank.
25
Sedangkan untuk variabel terikat yang digunakan adalah variabel
keputusan menggunakan perbankan syariah. Hal ini jelas berbeda dengan
penelitian lainnya karena keputusan disini mencakup keputusan baik
pendanaan, pembiayaan, maupun jasa lainnya dalam perbankan syariah
yang menggunakan sistem bagi hasil.
Selain itu peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh diantara
variabel- variabel yang ada untuk sebagai masukan kedepannya bagi pihak
perbankan syariah maupun masyarakat umum sebagai bahan pengambilan
keputusan terhadap perbankan syariah itu sendiri.
B. Kerangka Teori
1. Perilaku Konsumen
Perilaku nasabah akan menentukan pengambilan keputusan
nasabah. Nasabah adalah orang yang biasa berhubungan deng- an atau
menjadi pelanggan bank (dalam hal keuangan).
Menurut Swasta dan Handoko (2000: 10), perilku konsumen
dapat didefinisikan sebagai kegiatan kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang
atau jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
2. Keputusan Nasabah
Schiffman dan Kanuk (2007:625) menyatakan bahwa apabila
seseorang mengambil keputusan, maka terdapat beberapa alternatif
26
seperti dalam melakukan pembelian atau tidak juga dalam pemilihan
suatu proyek”. Hasil pemutusan suatu ketepatan yang dipilih
berdasarkan beberapa alternatif. Sedangkan keputusan nasabah adalah
suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai
dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu
pilihan yang dianggap paling menguntungkan dalam hal ini adalah
menggunakan perbankan syariah.
Menurut Amirullah sebagaimana yang telah dikutip oleh Dwi
Nur Sholichah dalam skripsinya “Faktor-fakor yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah dalam Pegadaian Syari‟ah Cabang Kusumanegara
Yogyakarta” bahwa pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai
suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternative sesuai
dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu
pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Proses pemilihan dan
penilaian itu biasanya diawali dengan mengidentifikasi masalah utama
yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis dan memilih
berbagai alternative tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap
paling baik.
Menurut Sutisna (2002), terdapat tiga perspektif dalam
pembuatan keputusan oleh konsumen yang terangkum sebagai berikut:
a. Perspektif Pembuatan Keputusan
Menggambarkan seorang konsumen sedang melakukan
serangkaian aktifitas dalam membuat keputusan pembelian.
27
Perspektif ini mengasumsikan bahwa konsumen memiliki
masalah dan melakukan proses pengambilan keputusan rasional
untuk memesahkan masalah tersebut.
1.) Keputusan dengan keterlibatan tinggi (high
involvement).
Keterlibatan konsumen yang tinggi (high involvement)
adalah suatu kondisi dimana konsumen
mempertimbangkan berbagai faktor serta resiko
pembelian produknya lebih tinggi. Tingkat keterlibatan
ini akan menyebabkan konsumen lebih banyak mencari
dan menyeleksi informasi serta lebih berhati-hati dalam
mengambil keputusan. Karena banyaknya informasi
yang dicari dan dievaluasi dalam proses mengambil
keputusan, maka hal ini dapat dikategorikan dalam
pengambilan keputusan yang kompleks.
2.) Keputusan dengan keterlibatan rendah (low
involvement)
Suatu kondisi dimana konsumen tidak banyak mencari
informasi dalam membeli suatu produk dan tidak perlu
membandingkan antara berbagai merek. Pada
umumnya, produk-produk low involvement yang
ditawarkan merupakan barang konsumsi sehari-hari
yang harganya relatif murah, sederhana, tidak dapat
28
bertahan lama serta memiliki tingkat resiko yang
rendah.
b. Perspektif Experiential
Keputusan pembelian yang didasarkan pada perspektif
experiential adalah tindakan yang dihasilkan dari adanya
kebutuhan manusia pada perasaan dan emosinya. Terdapat dua
jenis keputusan pembelian yang ditinjau dari perspektif ini,
yaitu:
1.) Purchase Impulse
Pembelian yang dilakukan ketika konsumen mengambil
keputusan pembelian yang mendadak. Dorongan untuk
melakukan pembelian begitu kuat, sehingga konsumen
tidak lagi berpikir rasional dalam pembeliannya.
Dengan demikian pembelian yang dilakukan terjadi
akibat letupan-letupan emosi yang bersifat kompleks.
2.) Variety Seeking
Pembelian yang dilakukan ketika konsumen melakukan
pembelian secara spontan dan bertujuan untuk mencoba
merek baru dari suatu produk. Variety seeking
dikategorikan pada perspektif eksperiential karena
dalam proses pembelian produk oleh konsumen
dipengaruhi oleh perasaannya.
29
c. Perspektif Pengaruh Perilaku (The Behavioral Influence
Perspective)
Keputusan pembelian yang didasarkan pada perspektif ini lebih
dipengaruhi oleh faktor luar/lingkungan yang ada di
sekelilingnya. Lingkungan dimana konsumen berada akan
mempengaruhi perilakunya dalam keputusan pembelian.
Menurut Kotler (2002: 251) proses keputusan pembelian
melewati lima tahap yaitu:
Gambar 2.1
Model Proses Pembelian Lima Tahap
Pada model diatas mempunyai anggapan bahwa para konsumen
melakukan lima tahap dalam pembelian yaitu :
a. Pengenalan masalah: pada tahap ini konsumen mengenali dan
merasakan adanya suatu masalah kebutuhan. Kebutuhan tersebut
dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal.
b. Pencarian informasi: pada tahap ini konsumen mulai mencari lebih
banyak informasi tentang suatu produk yang akan
memuaskannya.yang menjadi sumber informasi konsumen
digolongkan kedalam empat kelompok berikut:
1) Sumber pribadi : keluarga, teman, pribadi, tetangga, kenalan
30
2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan
ditoko.
3) Sumber publik : media masa, organisasi
4) Sumber pengalaman: penanganan, pemakaian produk
c.Evaluasi alternatif: pada tahap ini konsumen mengguanakn informasi
yang sudah diperoleh untuk mengevaluasi produk yang akan dibeli
d.Keputusan pembelian: pada tahap ini konsumen membeli produk
dengan mengacu pada informasi yang diperoleh.
e.Perilaku paska pembelian: pada tahap ini konsumen mengambil
tindakan lebih lanjut setalah membeli produk berdasarkan pada rasa
paus atau tidak puas.
3. Religiusitas
Dalam masyarakat yang sudah mapan, agama merupakan salah
satu struktur institusional penting yang melengkapi keseluruhan sistem
sosial. Akan tetapi masalah agama berbeda dengan masalah
pemerintahan dan hukum, yang lazim menyangkut alokasi serta
pengendalian kekuasaan. Berbeda dengan lembaga ekonomi yang
berkaitan dengan kerja, produksi, dan pertukaran. Dan juga berbeda
dengan lembaga keluarga yang mengatur serta memolakan hubungan
antar jenis kelamin, antar generasi yang diantaranya berkaitan dengan
pertalian keturunan serta kekerabatan
Menurut Ajat Sudrajat (2009: 13), agama adalah mengikatkan
diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan adanya
31
suatu sumber yang berasal dari luar diri manusia dan yang
mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.
Kemudian muncul yang namanya religiusitas yang mana dalam
penggunaannya istilah religiusitas mempunyai makna yang berbeda
dengan religi atau agama. Jika agama menunjuk pada aspek formal
yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban kewajiban,
religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah dihayati oleh
individu di dalam hati. Religiusitas seringkali diidentikkan dengan
keberagamaan (Mukofadhatun, 2013: 13-14).
Religiusitas merupakan bentuk aspek religi yang telah dihayati
oleh individu di dalam hati. Makna religiusitas digambarkan dalam
beberapa aspek-aspek yang harus dipenuhi sebagai petunjuk mengenai
bagaimana cara menjalankan hidup dengan benar agar manusia dapat
mencapai kebahagiaan, baik di dunia dan ahirat. Islam adalah suatu
cara hidup yang dapat membimbing seluruh aspek kehidupan manusia
dengan aqidah, syariah, dan akhlaq (Karim,2011 : 1 - 2).
Religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan
termasuk aspek ekonomi. Pada zaman modern ini kegiatan
perekonomian tidak akan sempurna tanpa adanya lembaga perbankan.
Lembaga perbankan tersebut termasuk ke dalam aspek syariat yang
berhubungan dengan kegiatan muamalah. Dalam kegiatan
bermuamalah, perlu diperhatikan bahwa semua transaksi dibolehkan
kecuali yang diharamkan oleh syariat. Dan penyebab terlarangnya
32
sebuah transaksi menurut syariat dikarenakan adanya faktor haram
zatnya, haram selain zatnya, dan tidak sah.
Menurut R. Stark dan C.Y. Glock dalam Muhlis (2011: 42-43),
menganalisis religiusitas ke dalam lima dimensi, yaitu dimensi
ideologis/keyakinan, ritualistik/praktik, eksperensial/pengalaman,
intelektual/pengetahuan, dan konsekuensi/ pengamalan:
a. Dimensi Ritual; yaitu aspek yang mengukur sejauh mana
seseorang melakukan kewajiban ritualnya dalam agama yang
dianut. Misalnya; pergi ke tempat ibadah, berdoa pribadi,
berpuasa, dan lain-lain. Dimensi ritual ini merupakan perilaku
keberagamaan yang berupa peribadatan yang berbentuk
upacara keagamaan.
b. Dimensi Ideologis; yang mengukur tingkatan sejauh mana
seseorang menerima hal-hal yang bersifar dogmatis dalam
agamanya. Misalnya; menerima keberadaan Tuhan, malaikat
dan setan, surga dan neraka, dan lain-lain. Dalam konteks
ajaran Islam, dimensi ideologis ini menyangkut kepercayaan
seseorang terhadap kebenaran agama-agamanya. Semua ajaran
yang bermuara dari Al quran dan hadits harus menjadi
pedoman bagi segala bidang kehidupan. Keberagaman ditinjau
dari segi ini misalnya mendarma baktikan diri terhadap
masyarakat yang menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar
33
dan amaliah lainnya dilakukan dengan ikhlas berdasarkan
keimanan yang tinggi.
c. Dimensi Intelektual; yaitu tentang seberapa jauh seseorang
mengetahui, mengerti, dan paham tentang ajaran agamanya,
dan sejauh mana seseorang itu mau melakukan aktivitas untuk
semakin menambah pemahamannya dalam hal keagamaan
yang berkaitan dengan agamanya. Secara lebih luas, Dimensi
intelektual ini menunjukkan tingkat pemahaman seseorang
terhadap doktrin-doktrin agama tentang kedalaman ajaran
agama yang dipeluknya. Ilmu yang dimiliki seseorang akan
menjadikannya lebih luas wawasan berfikirnya sehingga
perilaku keberagamaan akan lebih terarah.
d. Dimensi Pengalaman; berkaitan dengan seberapa jauh tingkat
Muslim dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan
dan pengalaman religius. Dalam Islam dimensi ini terwujud
dalam perasaan dekat dengan Allah, perasaan doa-doanya
sering terkabul, perasaan tentram bahagia karena menuhankan
Allah, perasaan bertawakkal, perasaan khusuk ketika
melaksanakan sholat, perasaan tergetar ketika mendengar adzan
atau ayat-ayat Al-Qur‟an, perasaan syukur kepada Allah,
perasaan mendapat peringatan atau pertolongan dari Allah.
e. Dimensi Konsekuensi; Dalam hal ini berkaitan dengan sejauh
mana seseorang itu mau berkomitmen dengan ajaran agamanya
34
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya; menolong orang lain,
bersikap jujur, mau berbagi, tidak mencuri, dan lain-lain.
Aspek ini berbeda dengan aspek ritual. Aspek ritual lebih pada
perilaku keagamaan yang bersifat penyembahan/ adorasi
sedangkan aspek komitmen lebih mengarah pada hubungan
manusia tersebut dengan sesamanya dalam kerangka agama
yang dianut. Pada hakekatnya, dimensi konsekuensi ini lebih
dekat dengan aspek sosial. Ditinjau dari dimensi ini semua
aktivitas yang berhubungan dengan kemasyarakatan umum
merupakan ibadah. Hal ini tidak lepas dari ajaran Islam yang
menyeluruh, menyangkut semua sendi kehidupan.
4. Pengetahuan
Sebelum calon nasabah menggunakan perbankan syariah, maka
diperlukan informasi atau pengetahuan akan suatu bank, agar nantinya
tidak ada pihak yang merasa merugikan atau dirugikan. Pengetahuan
atau informasi pada perbankan bisa didapat dari orang lain, seperti
dari karyawan bank, teman, saudara, keluarga, media cetak, media
elektronik, dan lain – lain. Pengetahuan dapat juga berupa kelemahan
maupun kelebihan produk, pelayanan, fasilitas, dan sebagainya yang
dapat menjelaskan tentang perbankan. Selain itu berkaitanya dengan
pengetahuan, di Al-Qur‟an dijelaskan tentang pentingnya pengetahuan
(Departemen Agama RI, 2005 : 543) ,Qs. Al Mujadalah ayat 11:
هللا دسجات نعهما أتا خبيش عمهن ت بما انزيه مىكم ءامىا انزيه هللا يشفع
35
Artinya :
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.” (QS Al Mujadalah: 11).
Menurut Philip Kotler yang dialih bahasakan oleh Teguh dkk.
(2000) menyebutkan: “Pengetahuan adalah suatu perubahan dalam
perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman.” Konsumen
memiliki tingkatan pengetahuan produk yang berbeda, yang dapat
dipergunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat
pilihan keputusan. Menurut J Paul Peter, Jerry C. Olson dialih
bahasakan oleh Sihombing (1999) membagi pengetahuan menjadi 3
jenis pengetahuan produk yaitu :
a. Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk/jasa.
b. Pengetahuan tentang manfaat produk/jasa.
c. Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan oleh produk/jasa
bagi konsumen.
Semakin meningkatnya persaingan dalam dunia perbankan
maka bank-bank syariah mendorong untuk lebih berorientasi kepada
konsumen atau nasabah. Untuk mendukung upaya tersebut diperlukan
pengetahuan mengenai konsumen terutama perilakunya. Setidaknya
ada dua alasan mengapa perilaku konsumen perlu dipahami. Pertama,
dengan memahami konsumen akan menuntun pemasar kepada
kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Kedua, diharapkan
dengan berorientsi kepada konsumen, pemasar dapat melakukan
36
strategi yang baik dalam mensiasati kelebihan penawaran dari pada
permintaan di dunia bisnis.
Brucks (1985) dalam (Wang dan Hwang, 2001) menyatakan
bahwa selama proses pembelian, tingkat pengetahuan yang dimiliki
oleh konsumen tentang sebuah produk tidak hanya akan
mempengaruhi perilaku mereka dalam mencari informasi tentang
produk tersebut, namun juga mempengaruhi perlakuan mereka
terhadap informasi itu sendiri, pengambilan keputusan mereka, dan
lebih jauh lagi, keinginan membeli mereka.
Bank syariah dituntut untuk menjalankan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip syariah (hukum Islam). Berikut ini
beberapa prinsip-prinsip yang ada dalam bank syariah (Antonio, 2001:
83-134):
a. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)
Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari
satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan
hukum, yang harus dijaga dan dikembalikankapan saja si
penitip menghendaki. Secara umum terdapat dua jenis al-
wadiah, yaitu:
1) Wadiah Yad Al-Amanah (Trustee Depository) Yaitu akad
penitipan barang/uang dimana pihak penerima titipan tidak
diperkenankan menggunakan barang/uang yang dititipkan
dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau
37
kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan
perbuatan atau kelalaian penerima titipan. Adapun
aplikasinya dalam perbankan syariah berupa produk safe
deposit box.
2) Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)
Merupakan akad penitipan barang/uang dimana pihak
penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik
barang/uang dapat memanfaatkan barang/uang titipan dan
harus bertanggung jawab terhadap kehilangan atau
kerusakan barang/uang titipan. Semua manfaat dan
keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan
barang/uang titipan menjadi hak penerima titipan. Prinsip
ini diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan.
b. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara
pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola
dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah:
1) Al-Mudharabah
Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan
seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola (mudharib). Keuntungan usaha secara
mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan
38
dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian
si pengelola. Seandainya kerugian ini diakibatkan karena
kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Akad
mudharabah secara umum terbagi menjadi dua jenis:
a) Mudharabah Muthlaqah, yaitu bentuk kerjasama antara
shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat
luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,
waktu, dan daerah bisnis.
b) Mudharabah Muqayyadah, yaitu bentuk kerjasama
antara shahibul maal dan mudharib dimana mudharib
memberikan batasan kepada shahibul maal mengenai
tempat, cara dan obyek investasi.
2) Al-Musyarakah
Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak
atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Dua jenis
al-musyarakah:
39
a) Musyarakah pemilikan, tercipta karena warisan, wasiat,
atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan
satu aset oleh dua orang atau lebih.
b) Musyarakah akad, tercipta dengan cara kesepakatan
dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang
dari mereka memberikan modal musyarakah.
c. Prinsip Jual Beli (Al-Tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan
tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu
barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai
agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank,
kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah
dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan
(margin). Implikasinya berupa:
1.) Al-Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
2.) Salam
Salam adalah akad jual beli barang pesanan dengan
penangguhan pengiriman oleh penjual dan pelunasannya
dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang pesanan
tersebut diterima sesuai syarat- syarat tertentu. Bank dapat
40
bertindak sebagai pembeli atau penjual dalam suatu
transaksi salam. Jika bank bertindak sebagai penjual
kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan
barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut
salam paralel.
3.) Istishna’
Istishna’ adalah akad jual beli antara pembeli dan
produsen yang juga bertindak sebagai penjual. Cara
pembayarannya dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan,
atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Barang
pesanan harus diketahui karakteristiknya secara umum
yang meliputi: jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan
kuantitasnya. Bank dapat bertindak sebagai pembeli atau
penjual. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian
memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang
pesanan dengan cara istishna maka hal ini disebut istishna
paralel.
d. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas
barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti
dengan pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri.
Al-ijarah terbagi kepada dua jenis:
(1) Ijarah, sewa murni.
41
(2) Ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan
sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk
memiliki barang pada akhir masa sewa.
e. Prinsip Jasa (Fee-Based Service)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan
yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip
ini antara lain:
1.) Al-Wakalah. Nasabah memberi kuasa kepada bank untuk
mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu,
seperti transfer.
2.) Al-Kafalah. Jaminan yang diberikan oleh penanggung
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak
kedua atau yang ditanggung.
3.) Al-Hawalah. Adalah pengalihan utang dari orang yang
berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.
Kontrak hawalah dalam perbankan biasanya diterapkan
pada Factoring (anjak piutang), Post-dated check, dimana
bank bertindak sebagai juru tagih tanpa membayarkan
dulu piutang tersebut.
4.) Ar-Rahn. Adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai
ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan
42
memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali
seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat
dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang
atau gadai.
5.) Al-Qardh. Adalah pemberian harta kepada orang lain yang
dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain
meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Produk ini
digunakan untuk membantu usaha kecil dan keperluan
sosial. Dana ini diperoleh dari dana zakat, infaq dan
shadaqah.
5. Tingkat Keuntungan Bagi Hasil
Daya tarik perbankan syariah juga dipengaruhi oleh adanya
sistem bagi hasil. Bagi hasil adalah pembagian atas hasil usaha yang
telah dilakukan oleh pihak – pihak yang melakukan perjanjian yaitu
pihak nasabah dan pihak bank syariah (Ismail, 2011 : 95). Hal ini
sesuai dengan yang diungkapkan dalam Al – Qur‟an (Depag RI, 2005 :
454), Qs. Shad ayat 24 yang berbunyi:
إن كثيشا مه يهيبغانخهطاء وعاج قال نقذ ظهمك بسؤال إنىىعج
م قهيم ما انحات عمها انص م عهى بعض إل انزيه آمىا بعض
أواب خش ساكعا د أوما فتىاي فاستغفش سب ظه دا
Artinya:
“Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim
kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada
43
kambingnya. Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang – orang yang
berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang
lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh” (Shad :
24).
Untuk memaksimalkan daya tarik nasabah pada perbankan
syariah juga diberikan kemudahan dan keringanan pada biaya
administrasi dalam jasa penyimpanan, investasi dan lain - lain.
Sehingga hal – hal yang biasa diperhatikan nasabah terkait
karakteristik produk perbankan syariah adalah adanya produk yang
inovatif, daya tarik bagi hasil, dan keringanan pada biaya administrasi.
Salah satunya prinsip dalam akad bank syariah yang dirasa
familiar di masyarakat yakni prinsip bagi hasil (mudharabah).
Mudharabah berasal dari bahasa Arab darbh yang berarti berjalan di
atas atau bepergian di muka bumi. Sedangkan menurut istilah
Mudharabah adalah suatu kontrak kemitraan (partnership) yang
berlandaskan pada prinsip pembagian hasil dengan cara seseorang
memberikan modalnya kepada orang lain untuk melakukan bisnis dan
kedua belah pihak membagi keuntungan atau memikul beban kerugian
berdasarkan isi perjanjian bersama (Zulkifli, 2003: 380-381).
Bagi hasil menurut terminologi asing (bahasa Inggris) dikenal
dengan profit sharing. Profit dalam kamus ekonomi diartikan
pembagian laba. Secara definisi profit sharing diartikan "distribusi
beberapa bagian dari laba pada pegawai dari suatu perusahaaan".
Menurut Antonio (2001: 90), bagi hasil adalah suatu sistem
pengolahan dana dalam perekonomian Islam yakni pembagian hasil
44
usaha antara pemilik modal (shahibul maal) dan pengelola
(Mudharib).
Ikatan Akuntansi Indonesia (2002) dalam Maryanah (2006)
menjelaskan bahwa bagi hasil (profit sharing) adalah pembagian
keuntungan dihitung dari pendapatan setelah dikurangi beban yang
berkaitan dengan pengelolaan dana. Serta nisbah adalah rasio atau
perbandingan pembagian keuntungan (bagi hasil) antara shahibul maal
(pemilik dana) dan mudharib (pengelola dana). Maryanah (2006) juga
menjelaskan bahwa semakin besar jumlah pendapatan bagi hasil yang
diterima oleh bank maka semakin besar pula keinginan bank untuk
memberikan pembiayaan bagi hasil. Sebaliknya semakin kecil
jumlah pendapatan bagi hasil yang diterima oleh bank maka akan
semakin kecil keinginan bank untuk memberikan pembiayaan bagi
hasil.
Bagi hasil merupakan dimana kedua belah pihak akan berbagi
keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dimana
bagi hasil mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/kerja
untuk kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak,
sekaligus untuk masyarakat”. Sebagai konsekuensi dari kerjasama
adalah memikul resiko, baik untung maupun rugi. Jika untung yang
diperoleh besar maka penyedia dana dan pekerja menikmati bersama
sesuai dengan kesepakatan sebelumnya dan jika rugi usaha maka harus
dirasakan bersama pula (Al-Qardhawi, 2001).
45
Selanjutnya Wiroso (2005: 89) menyatakan“ dalam bank
syariah, imbalan yang diberikan kepada para deposan (penghimpun
dana) sangat tergantung pada pendapatan yang diperoleh atas
pengelolaan atau penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah,
khususnya pendapatan yang telah diikuti dengan aliran kas masuk
(cash basis) sehingga dari bulan ke bulan berikutnya penghasilannya
tidak selalu sama”.
Pembayaran imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik
dana) dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari
pendapatan yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atau pengelola
dana mudharabah tersebut, apabila bank syariah memperoleh hasil
usaha yang besar maka distribusi hasil usaha didasarkan pada jumlah
yang besar, sebaliknya apabila bank syariah memperoleh hasil usaha
yang kecil maka distribusi hasil usaha juga didasarkan pada jumlah
yang kecil pula.
Menurut Didin dalam Hamidi (2003) “bagi hasil dalam syariah
tidak mengenal pemberlakuan keuntungan mutlak dimuka kepada para
investornya”. Keuntungan bagi hasil yang diterima tidak tetap tetapi
sesuai dengan keuntungan yang diperoleh bank. Sebaliknya,
diperjanjikan pula bila usaha mengalami kerugian, maka baik investor
maupun pengelola dana yang menjalankan proyek akan menanggung
secara bersama-sama sesuai dengan share yang dimiliki.
46
Prinsip bagi hasil (profit sharing) berdasarkan kaidah Al-
Mudharabah dan Al-Musyarakah. Al-mudharabah yaitu akad kerja
sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal)
menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola atau perjanjian atas suatu jenis perkongsian dimana pihak
pertama menyediakan dana dan pihak kedua (mudharib) bertanggung
jawab atas pengelolaan usaha. Al-musyarakah yaitu akad kerja sama
antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan ( Wiroso, 2005: 88).
Dalam ekonomi syariah, konsep bagi hasil dapat dijabarkan
sebagai berikut.
a. Pemilik dana menanamkan dananya melalui institusi keuangan
yang bertindak sebagai pengelola dana.
b. Pengelola mengelola dana-dana tersebut dalam sistem yang
dikenal dengan sistem pool of fund (penghimpunan dana),
selanjutnya pengelola akan menginvestasikan dana-dana
tersebut kedalam proyek atau usaha-usaha yang layak dan
menguntungkan serta memenuhi semua aspek syariah.
c. Kedua belah pihak membuat kesepakatan (akad) yang berisi
ruang lingkup kerjasama, jumlah nominal dana, nisbah, dan
jangka waktu berlakunya kesepakatan tersebut.
47
d. Sumber dana terdiri dari:
1.) Simpanan: tabungan dan simpanan berjangka.
2.) Modal : simpanan pokok, simpanan wajib, dana lain-lain.
3.) Hutang pihak lain.
Dalam aplikasinya, mekanisme penghitungan bagi hasil dapat
dilakukan dengan dua macam pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan profit sharing (bagi laba)
Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi
keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian
laba.Profit secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika
total pendapatan (total revenue) suatu perusahaan lebih besar
dari biaya total (total cost).Di dalam istilah lain profit sharing
adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih
dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.Pada
perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and
loss sharing, di mana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian
antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil
usaha yang telah dilakukan.
b. Pendekatan revenue sharing (bagi pendapatan).
Revenue (pendapatan) dalam kamus ekonomi adalah hasil
uang yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan
48
barang-barang (goods) dan jasa-jasa (services) yang
dihasilkannya dari pendapatan penjualan (sales revenue).
Pembagian revenue sharing (distribusi bagi hasil) antara bank
dan nasabah di pengaruhi oleh nisbah bagi hasil. Sedangkan nisbah
adalah pembagian keuntungan yang ditetapkan di awal pada saat
terjadi akad dalam bentuk prosentase (%) yang disepakati oleh kedua
belah pihak yakni pada pihak bank dan pihak nasabah. Nisbah bagi
hasil merupakan faktor penting dalam menentukan bagi hasil di bank
syariah, sebab aspek nisbah merupakan aspek yang disepakati bersama
antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi saldo rata rata
nasabah. Selain pendapatan yang diperoleh bank dan nisbah bagi hasil,
saldo rata rata nasabah juga mempengarui distribusi bagi hasil nasabah
mudharabah ( Muhammad, 2002).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat keuntungan
bagi hasil adalah tingkat keuntungan pengembalian yang telah
disepakati dan diterima sebagai pendapatan atas pembagian laba.
6. Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank
Karim (2004: 56-57) menjelaskan bahwa riba telah menjadi
bahan perdebatan sejak zaman kaum muslim yang paling awal. Umar,
khalifah kedua, menyesalkan karena Nabi SAW. wafat sebelum
sempat memberikan penjelasan yang terperinci mengenai pengertian
riba. Di kalangan orang barat, istilah usury pada umumnya sekarang
dipakai untuk menyebut bunga yang „terlalu tinggi‟ atau „berlebih-
49
lebihan‟. Tetapi dalil Al-Quran menyatakan bahwa semua bentuk
bunga harus dikutuk: Tetapi jika kamu bertobat, maka bagi kamu
jumlah. Sebagaimana dalam Surat Al Baqarah ayat 279 yang berbunyi:
ه حشب ب فأرواتفعها نم فئن سءس م ۦ ٱلل سسن إن كمهف تبتم
نكم ل تظهمن ل أم تظهمن
Artinya:
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.(Q.S. Al-
Baqarah: 279).
Atas dasar hal tersebut, para ulama berpendapat bahwa riba
meliputi tidak hanya usury, tetapi semua jenis bunga. Ini
mengingatkan kepada argumen-argumen dari para sarjana Barat abad
pertengahan yang menyatakan bahwa semua bunga itu berlebihan.
Dalam pengertian syariah, riba memiliki dua kategori: riba an-
nasi`ah dan riba al-fadl (Chapra, 2000: 22-23).
a. Riba An-Nasi`ah Istilah nasi`ah berarti menunda,
menangguhkan atau menunggu dan mengacu kepada waktu
yang diberikan bagi pengutang untuk membayar kembali utang
dengan memberikan “tambahan” atau “premi”. Intinya
larangan riba nasi`ah memengandung implikasi bahwa
penetapan suatu keuntungan positif di depan pada suatu
pinjaman sebagai imbalan karena menunggu, menurut syariah
tidak diperbolahkan.
50
b. Riba Al-Fadl Yaitu riba yang dilibatkan pada transaksi
pembelian dari tangan ke tangan dan penjualan komoditas.
Pembahasan riba al-fadl mucul dari hadits-hadits yang
menuntut bahwa jika emas, perak, gandum, jelai, kurma dan
garam dipertukarkan dengan barang yang sama, mereka harus
ditukar di tempat dan dengan (takaran, timbangan) yang sama
dan serupa. Berdasarkan karakteristik emas dan perak sebagai
komoditas uang (commondity money), secara umum
disimpulkan bajwa semua komoditas yang dipergunakan
sebagai uang masuk ke dalam cakupan riba fadl, sedangkan
terhadap komoditas empat lainnya banyak perbedaan di
kalangan para fuqaha.
Larangan tentang praktik riba setidaknya disebutkan empat kali
dalam Al-Quran, yang pertama adalah Surat Ar-Ruuum: 39,
menegaskan bahwa bunga akan menjauhkan keberkahan Allah dalam
kekayaan, sedangkan zakat akan melipat gandakan pahala yang
diterima. Kedua, adalah Surat An-Nisa` Ayat 166 yang juga mengutuk
dengan keras praktik riba, bahkan hal ini sudah dinyatakan dalam
kitab- kitab terdahulu sebelum Alquran. Seseorang yang mengambil
riba disamakan dengan mereka yang mengambil harta orang lain
dengan cara yang batil, dan Allah akan memberikan siksa yang amat
pedih. Ketiga, adalah Surat Ali Imran Ayat 130-132, yang menyerukan
kaum muslimin untuk menjauhi riba jika mereka menghendaki
51
kesejahteraan yang diinginkan (dalam pengertian Islam yang
sebenarnya). Keempat, Surat Al-Baqarah Ayat 275-281 yang
memaparkan larangan pengambilan riba, menegaskan perbedaan yang
jelas antara perniagaan dan riba, dan menuntut kaum muslimin agar
menghapuskan utang piutang yang mengandung riba, menyerukan
mereka hanya mengambil pokoknya saja, dan mengikhlaskan kepada
peminjam yang mengalami kesulitan.
Untuk menghindari praktek riba pada perokonomian syariah
khususnya pada perbankan syariah maka para ulama fiqih
memperbolehkan adanya nisbah bagi hasil dan mengharamkan suku
bunga dalam praktek ekonomi islam. Ulama Indonesia (MUI),
sebagaimana tertulis dalam keputusan Fatwa nomor 1/2004 tentang
bunga, menyatakan bahwa bunga bank itu riba, karenanya haram untuk
mengambilnya maupun memakannya.
Bunga adalah tambahan yang dikenakan untuk transaksi
simpanan uang yang diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa
mempertimbangkan pemanfaatan atau hasil pokok tersebut,
berdasarkan persentase. Dalam kaitan ini bunga bank yang berlaku di
bank konvensional termasuk riba An-Nasi’ah yaitu kelebihan atas
piutang yang diberikan orang yang berhutang kepada pemilik modal
ketika waktu yang disepakati jatuh tempo, maka apapun alasannya
bunga bank termasuk riba (Mansur, 2009).
52
Bunga bank dikatakan ribawi karena kegiatan usaha yang
kurang mengandung resiko dalam perolehan kembaliannya berupa
penambahan yang relatif pasti dan tetap. Menurut ekonomi islam,
bahwa setiap orang hendaknya melakukan investasi dan melarang
keras menggunakan uang. Islam mendorong masyarakat berusaha
dalam bentuk riil dan penuh produktivitas.
Maksud investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung
resiko karena berhadapan dengan unsur ketidakpastian. Dengan
demikian perolehan kembaliannya (return) tidak pasti dan tidak tetap.
Menyimpan uang di bank islam termasuk kategori kegiatan investasi
karena perolehan kembaliannya (return) dari waktu ke waktu tidak
pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan kembaliannya itu
bergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan
bank sebagai mudharib atau pengelola dana.
Bunga dikatakan riba karena prosedur transaksi atau bunganya.
Prosedur transaksi yang menyebabkan bunga, oleh karena itu sesuai
dengan syariah islam prosedur transaksi haus dilurusakan supaya tidak
ada bunga, misal dengan sistem mudharabah, akan hilang unsur
bunganya, karena yang ada adalah bagi resiko atau bagi hasil. Begitu
juga dengan sistem murabahah atau musyarakah yang menghilangkan
unsur riba. Jadi transaksi-transaksinya harus diganti sesuai dengan
konsep islam.
53
Fatwa ialah suatu perkataan dari bahasa arab yang memberi arti
pernyataan hukum mengenai sesuatu masalah yang timbul kepada
siapa yang ingin mengetahuinya. Barang siapa yang ingin mengetahui
hukum syara‟ tentang masalah agama, maka perlu bertanya kepada
orang yang dipercayai dan terkenal dengan keilmuwannya dalam
bidang ilmu agama (untuk mendapat keterangan mengenai hukum
masalah itu). Menurut kamus lisan Al-Arabi, memberi fatwa tentang
sutau perkara berarti menjelaskan kepadanya (Susanto, 2008).
Dengan demikian pengertian fatwa berarti menerangkan hukum-
hukum Allah SWT. dengan berdasarkan pada dalil-dalil syara‟ secara
umum dan menyeluruh. Keterangan hukum yang telah diberikan itu
dinamakan fatwa. Orang yang menanyakan disebut mustafti,
sedangkan orang yang diminta untuk memberi fatwa disebut mufti.
Adapun landasan syariah tentang fatwa terdapat dalam Al-Quran
surat An- Nisa ayat 176 yang berbunyi:
يفتيكم في انكلنة ... يستفتوك قم هللا
Artinya :
“Mereka meminta fatwa kepadamu (wahai Muhammad,
mengenai masalah kalalah). Katakanlah : Allah memberi fatwa
kepadamu dalam perkara kalalah itu.” (QS. An-Nisa : 176)
Juga dalam Al-Hadits yang berbunyi:
Artinya :
“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa kepastian, maka
sesungguhnya dosanya keatas orang yang memberi fatwa” (Al-
Musnad Ahmad Ibn Hanbal)
54
Fatwa MUI mempunyai peran yang penting dalam upaya
pengembangan produk hukum perbankan syariah. Kedudukan fatwa
MUI menempati posisi yang strategis bagi kemajuan ekonomi dan
lembaga keuangan syariah. Karena dalam pengembangan ekonomi dan
perbankan syariah mengacu pada sistem hukum yang dibangun
berdasarkan al-Quran dan Hadits yang keberadaannya berfungsi
sebagai pedoman utama bagi mayoritas umat islam pada khususnya
dan umat-umat lain pada umumnya.
Diskusi panjang tentang posisi bunga bank konvensional dalam
konstruksi hukum Islam sudah lama terjadi. Ada tiga pendapat utama
yang berkembang di masyarakat Indonesia, pertama, pendapat yang
memandang bunga bank sebagai riba yang secara tegas dilarang dan
diharamkan oleh agarna, karenanya harus ditinggalkan. Kedua,
pendapat yang memandang bunga bank tidak sama dengan riba pada
jaman kehidupan Nabi Muhammad SAW, karenanya bunga bank
adalah boleh (halal). Ketiga, pendapat yang memandang bunga bank
adalah sama dengan riba, namun karena kondisi Indonesia yang belum
menggunakan sistem perbankan sesuai syariah sepenuhnya, maka
keberadaan bunga bank masih dibolehkan untuk sementara.
Menyikapi berbagai kontroversi tersebut, maka Majelis Ulama
Indonesia (MUI) sebagai representasi ulama dari berbagai organisasi
Islam di Indonesia melakukan pengkaj ian yang mendalam terhadap
hukum bunga bank. Ada dua pertimbangan utama bagi MUI dalam
55
melakukan pengkajian terhadap bunga bank ini, yaitu hukum asal
bunga bank yang diidentikkan dengan riba pada jaman kehidupan Nabi
dahulu dan juga mempertimbangkan kondisi perbankan di Indonesia
saat ini yang sudah terdapat banyak perusahaan dan kantor bank
syariah di Indonesia. Akhirnya pada buIan Januari 2004 MUI
mengeliiarkan fatwa keharaman bunga bank konvensional
(www.halalguide.info). Konsekuensi dari fatwa ini adalah masyarakat
muslim dilarang melakukan transaksi keuangan yang berbasiskan
bunga (kecuali sangat terpaksa).
C. Kerangka Pemikiran
Sebelum menguraikan kerangka pemikiran penelitian ini, terlebih
dahulu perlu diketahui apa yang dimaksud dengan kerangka pikir.
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan
sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2009: 88).
1. Pengaruh Reabilitas terhadap Keputusan Menggunakan
Perbankan Syariah
Religiusitas merupakan gambaran ketaatan dari seorang individu
terhadap ajaran agamanya yang mana antara satu individu dengan individu
lainnya berbeda-beda. Yang dimaksud religiusitas di sini adalah ketaatan
pada agama Islam. Hal ini karena responden adalah mahasiswa IAIN
Salatiga yang seluruhnya beragama Islam.
56
Bank syariah merupakan bank yang kegiatan operasionalnya
berdasar pada prinsip ekonomi Islam. Selain itu, bank syariah mempunyai
berbagai produk yang masing-masing produk disesuaikan dengan ajaran
Islam. Oleh karena itu, sebisa mungkin bank syariah menghindari unsur-
unsur yang diharamkan oleh Islam seperti riba dan ketidakadilan.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara
religiusitas dengan keputusan menggunakan perbankan syariah bisa sangat
jelas. Seseorang yang mempunyai tingkat religiusitas atau ketaatan pada
agama Islamnya tinggi, akan lebih memilih menggunakan jasa di bank
syariah daripada di bank konvensional. Sebaliknya, seorang yang
religiusitasnya rendah, keputusan menggunakan perbankan syariah juga
semakin kecil. Sehingga dapat dinyatakan bahwa religiusitas berpengaruh
positif dengan keputusan mengunak perbankan syariah.
2. Pengaruh Pengetahuan terhadap Keputusan Menggunakan
Perbankan Syariah
Pengetahuan merupakan gambaran beberapa informasi yang
diketahui oleh seseorang. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya Informasi atau
pengetahuan akan suatu bank, agar nantinya tidak ada pihak yang merasa
merugikan atau dirugikan.
Pengetahuan atau informasi kaitannya tentang perbankan bisa
didapat dari orang lain, seperti dari karyawan bank, teman, saudara,
57
keluarga, media cetak, media elektronik, dan lain-lain. Pengetahuan dapat
juga berupa kelemahan maupun kelebihan produk, pelayanan, fasilitas, dan
sebagainya yang dapat menjelaskan tentang perbankan. Nasabah yang
mengetahui produk dan jasa di perbankan syariah jika merasa diuntungkan
dalam hal tersebut maka nasabah cenderung berminat untuk menggunakan
produk dan jasa perbankan syariah tersebut.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara
pengetahuan dengan keputusan menggunakan perbankan syariah bisa
sangat jelas. Seseorang yang mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi
mengenai produk dan jasa perbankan syariah, akan lebih memilih
menggunakan jasa di bank syariah daripada di bank konvensional.
Sebaliknya, seorang yang pengetahuannya rendah, keputusan
menggunakan perbankan syariah juga semakin kecil. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dengan keputusan
menggunakan perbankan syariah.
3. Pengaruh Tingkat Keuntungan Bagi Hasil terhadap
Keputusan Menggunakan Perbankan Syariah
Tingkat keuntungan bagi hasil merupakan tingkat keuntungan
pengembalian yang telah disepakati dan diterima sebagai pendapatan atas
pembagian laba. Yang dimaksud tingkat keuntungan bagi hasil disini yaitu
proses penilaian atau pemberian tanggapan nasabah mengenai bagi hasil
atau besarnya imbalan dalam bentuk persentase (%) yang telah ditetapkan.
58
Setiap nasabah akan memiliki penilaian yang berbeda mengenai
bagi hasil yang mereka dapatkan. Penilaian inilah yang akan
mempengaruhi keputusan nasabah dalam mengambil keputusan
menggunakan perbankan syariah.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara tingkat
keuntungan bagi hasil dengan keputusan menggunakan perbankan syariah
bisa sangat jelas. Apabila nasabah mendapat tingkat keuntungan bagi hasil
yang lebih tinggi dari bank lain, maka nasabah akan lebih memilih
menggunakan jasa di bank syariah daripada di bank konvensional.
Sebaliknya, jika tingkat keuntungan bagi hasilnya rendah, keputusan
menggunakan perbankan syariah juga semakin kecil. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa tingkat keuntungan bagi hasil berpengaruh positif
dengan keputusan mengunak perbankan syariah.
4. Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank
terhadap Keputusan Menggunakan Perbankan Syariah
Fatwa merupakan keterangan dari hukum-hukum Allah SWT
dengan berdasarkan pada dalil-dalil syara’ secara umum dan menyeluruh.
Dalam hal ini yang dimaksud penulis adalah pemahaman dari nasabah
mengenai fatwa yang telah berlaku di Indonesia tentang pengharaman
bunga bank yang terjadi.
Setiap nasabah akan memiliki pemahaman yang berbeda mengenai
fatwa MUI tentang keharaman bunga bank. Penilaian inilah yang akan
59
mempengaruhi keputusan nasabah dalam mengambil keputusan
menggunakan perbankan syariah.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara fatwa
MUI tentang keharaman bunga bank dengan keputusan menggunakan
perbankan syariah bisa sangat jelas. Seseorang yang mempunyai
pemahaman mengenai fatwa MUI tentang keharaman bunga banknya
tinggi, maka akan lebih memilih menggunakan jasa di bank syariah
daripada di bank konvensional. Sebaliknya, jika pemahaman mengenai
fatwa MUI tentang keharaman bunga bank rendah, keputusan
menggunakan perbankan syariah juga semakin kecil. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa fatwa MUI tentang keharaman bunga bank berpengaruh
positif dengan keputusan mengunak perbankan syariah.
Dari uraian pemikiran tersebut diatas dapat diperjelas melalui
variabel pengaruh religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil
dan fatwa MUI tentang keharaman bunga bank terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah, secara skematis digambarkan seperti
pada gambar dibawah ini:
60
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
Keterangan:
X1 : Religiusitas
X2 : Pengetahuan
X3 : Tingkat Keuntungan Bagi Hasil
X4 : Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank
Y : Keputusan Menggunakan Perbankan Syariah
: Pengaruh secara sendiri-sendiri (parsial)
: Pengaruh secara bersama-sama (simultan)
D. Hipotesis
Menurut Supardi (2005), hipotesis merupakan jawaban sementara
suatu permasalahan yang bersifat dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini
harus dibuktikan kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan).
Hipotesis dapat terbukti atau tidak setelah didukung oleh fakta hasil
penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
RELIGIUSITAS
(X1)
PENGETAHUAN
(X2) KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN
PERBANKAN
SYARIAH
(Y)
TINGKAT KEUNTUNGAN BAGI
HASIL
(X3)
FATWA MUI TENTANG
KEHARAMAN BUNGA BANK
(X4)
61
1. Religiusitas terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah
Religiusitas adalah penghayatan agama seseorang yang
menyangkut simbol, keyakinan, nilai dan perilaku yang didorong oleh
kekuatan spiritual. Religiusitas dapat digambarkan sebagai adanya
konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai unsur kognitif,
perasaan agama sebagai unsur afektif dan perilaku terhadap agama sebagai
unsur psikomotorik. (Rahmat, 1996).
Berdasarkan penelitian Eriyati (2008) serta penelitian Jusmaliani
dan Nasution (2008), religiusitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah. Artinya, semakin
tinggi religiusitas, kemungkinan keputusan menggunakan perbankan
syariah juga semakin tinggi. Berdasarkan kajian teori dan penelitian
terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis berikut:
H1 : Religiusitas berpengaruh positif terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah.
2. Pengetahuan terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah
Menurut Philip Kotler yang dialih bahasakan oleh Teguh dkk.
(2000) menyebutkan: “Pengetahuan adalah suatu perubahan dalam
perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman.”
Berdasarkan penelitian Yuliawan (2011), penelitian Ananggadipa
dkk. (2013), juga penelitian Arfan dan Sabri (2015), pengetahuan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah. Artinya, semakin tinggi pengetahuan, kemungkinan
62
keputusan menggunakan perbankan syariah juga semakin tinggi.
Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
H2 : Pengetahuan berpengaruh positif terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah
3. Tingkat keuntungan bagi hasil terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah.
Menurut Didin dalam Hamidi (2003) “bagi hasil dalam syariah
tidak mengenal pemberlakuan keuntungan mutlak dimuka kepada para
investornya”. Keuntungan bagi hasil yang diterima tidak tetap tetapi sesuai
dengan keuntungan yang diperoleh bank. Sebaliknya, diperjanjikan pula
bila usaha mengalami kerugian, maka baik investor maupun pengelola
dana yang menjalankan proyek akan menanggung secara bersama-sama
sesuai dengan share yang dimiliki.
Berdasarkan penelitian Hendi (2008), penelitian Wahyuni (2010),
juga penelitian Daulay (2011), tingkat keuntungan bagi hasil mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menggunakan perbankan
syariah. Artinya, semakin tinggi tingkat keuntungan bagi hasil,
kemungkinan keputusan menggunakan perbankan syariah juga semakin
tinggi. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat
dirumuskan hipotesis berikut:
H3 : Tingkat keuntungan bagi hasil berpengaruh positif terhadap
keputusan menggunakan perbankan syariah
63
4. Fatwa MUI tentang keharaman bunga bank terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah.
Fatwa MUI mempunyai peran yang penting dalam upaya
pengembangan produk hukum perbankan syariah. Kedudukan fatwa MUI
menempati posisi yang strategis bagi kemajuan ekonomi dan lembaga
keuangan syariah.
Berdasarkan penelitian Nizar (2007), juga penelitian Sugiarto
(2008), fatwa MUI tentang keharaman bunga bank mempunyai pengaruh
yang terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah. Artinya,
semakin tinggi pemahaman mengenai fatwa MUI tentang keharaman
bunga bank, kemungkinan keputusan menggunakan perbankan syariah
juga semakin tinggi. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu,
maka dapat dirumuskan hipotesis berikut:
H4 : Fatwa MUI tentang keharaman bunga bank berpengaruh positif
terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah
5. Religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil dan fatwa
MUI tentang keharaman bunga bank terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah
Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat
dirumuskan hipotesis berikut:
H5 :Secara simultan religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi
hasil dan fatwa MUI tentang keharaman bunga bank bersama-sama
berpengaruh positif terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah.
64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
yang berupa angka. Data yang berupa angka ini kemudian diolah dan
dianalisis untuk mendapatkan informasi ilmiah dibalik angka tersebut
(Nanang Martono, 2011:20).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini mengambil tempat yaitu di Kampus 1Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang berada di jalan tentara
pelajar no.2 Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan November 2016
hingga Februari 2017.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan
untuk membuat beberapa kesimpulan (Cooper dan Emory, 1997:214).
Sedangkan Menurut Warsito (1992: 49), populasi adalah keseluruhan
objek penelitian yang dapat terdiri dari mausia, hewan, tumbuhan, gejala,
65
nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu dalam suatu penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebanyak 1927 mahasiswa. Adapun alasan
pemilihan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
sebagai populasi dalam penelitian dikarenakan Mahasiswa adalah
kelompok yang kritis yang bila ditinjau dan sisi informasi yang mereka
peroleh dan kemampuan mereka untuk mencerna informasi juga kelompok
yang bisa memilah-milah produk-produk yang mereka konsumsi
berdasarkan informasi yang mereka peroleh.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (Nazir, 1999:137). Proses
pengambilan sampel harus dapat menghasilkan sampel yang akurat dan
tepat. Sampel yang tidak akurat dan tidak tepat akan memberikan simpulan
riset yang tidak diharapkan atau dapat menghasilkan simpulan yang salah
dan menyesatkan (Hartono, 2005:73). Ide dasar pengambilan sampel
(sampling) adalah bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen-elemen
populasi sehingga diperoleh simpulan tentang keseluruhan populasi
(Cooper dan Emory, 1997:214).
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus
sebagai berikut:
( )
66
Di mana:
s = sampel
P = populasi
e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Dari 1927 mahasiswa, yang dirasa paham yaitu sebesar 1267
sehingga peneliti akan mengambil 92 orang sebagai sampel, sesuai dengan
perhitungan berikut:
( )
( )
92
Sedangkan penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan jenis metode stratified random sampling. Teknik sampling
ini diberi nama demikian karena pengambilan sampelnya dilakukan
dengan menetapkan pengelompokan dalam kelompok tingkatan karena
keadaan bersifat hidrogen dan dapat dipilih agar menjadi homiogen.
Masing-masing strata ditentukan jumlah sempel sebagai berikut:
1. Angkatan 2013 :
2. Angkatan 2014 :
3. Angkatan 2015 :
67
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui
formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan
jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti
(Mardalis: 2008: 66)
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 158).
3. Wawancara
Penulis melakukan penelitian langsung dengan mewawancara
nasabah pengguna jasa layanan untuk memperoleh keterangan dan data-
data yang diperlukan yang berkaitan erat dengan penelitian.
E. Skala Pengukuran
Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam
observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau
situasi. Rating Scale adalah alat pengumpul data yang berupa suatu daftar
yang berisi ciri-ciri tingkah laku/sifat yang harus dicatat secra
68
bertingka. Rating Scale merupakan sebuah daftar yang menyajikan
sejumlah sifat atau sikap sebagai butir-butir atau item. Dari beberapa
pendapat tersebut, dapat disimpulkan pengertian rating scale adalah salah
satu alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi
tentang sfat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat
secara bertingkat.
Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam
observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau
situasi (Depdikbud, 1975:55).
Menurut Arikunto (2006:158) bahwa “Rating scale, dapat dengan
mudah memberikan gambaran penampilan, terutama penampilan di dalam
orang yang sedang menjalankan tugas, yang menunjukan frekuensi
munculnya sifat-sifat”.
Menurut Sugiyono (2009:97), rating scale didefinisikan sebagai
berikut: “Skala rating adalah data mentah yang diperoleh berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam skala model
rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban
kualitatif yang telah disediakan, tapi menjawab salah satu jawaban
kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu, rating scale ini lebih
fleksibel, tidak terbatas pengukuran sikap saja tetapi bisa juga mengukur
persepsi responden terhadap fenomena”.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa
rating scale adalah alat pengumpul data dari jawaban responden yang
69
dicatat secara bertingkat.Penilaian yang diberikan oleh observer
berdasarkan observasi spontan terhadap perilaku orang lain, yang
berlangsung dalam bergaul dan berkomunikasi sosial dengan orang itu
selama periode waktu tertentu. Unsur penilaian terdapat dalam pernyataan
pandangan pribadi dari orang yang menilai subyek tertentu pada masing-
masing sifat atau sikap yang tercantum dalam daftar. Penilaian itu
dituangkan dalam bentuk penentuan gradasi antara sedikit sekali dan
banyak sekali atau antara tidak ada dan sangat ada.
Karena penilaian yang diberikan merupakan pendapat pribadi dari
pengamat dan bersifat subyektif, skala penilaian yang diisi oleh satu
pengamat saja tidak berarti untuk mendapatkan gambaran yang agak
obyektif tentang orang yang dinilai. Untuk itu dibutuhkan beberapa skala
penilaian yang diisi oleh beberapa orang, yang kemudian dipelajari
bersama-sama untuk mendapatkan suatu diskripsi tentang kepribadian
seseorang yang cukup terandalkan dan sesuai dengan kenyataan.
Terdapat beberapa bentuk rating scale antara lain :
1) Skala Numerik/Kwantitatif
Skala ini menggunakan angka-angka ( skor-skor ) untuk
menunjukan gradasi-gradasi, disertai penjelasan singkat pada masing-
masing angka.
2) Skala Penilaian Grafis.
Skala menggunakan suatu garis sebagai kontinum. Gradasi-gradasi
ditunjuk pada garis itu dengan menyajikan deskripsi-deskripsi singkat di
70
bawah garisnya Pengamat memberikan tanda silang di garis pada tempat
yang sesuai dengan gradasi yang dipilih.
3) Daftar Cek.
Skala ini mempunyai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif
dengan tipe pilihan berganda ( multiple choice ). Pada masing-masing sifat
atau sikap yang harus dinilai, disajikan empat sampai lima pilihan dengan
deskripsi singkat pada masing-masing pilihan. Pengamat memberikan
tanda cek pada pilihan tertentu di ruang yang disediakan.
Dalam penelitian ini bentuk rating scale yang digunakan adalah
skala numerik/ kwantitatif. Jenis ini merupakan rating scale yang paling
sederhana bentuk pengadministrasiannya sehingga paling banyak
digunakan. Bentuk ini terdiri dari pernyataan tentang suatu karakteristik
tertentu dari aspek tertentu yang diukur, diikuti oleh angka yang
menunjukan kualitas dimana skornya adala 0 – 10. Semakin ke arah 10
atau ke kanan maka semakin setuju atau baik. Begitupula sebaliknya,
semakin ke kiri menuju arah 0 maka semakin tidak setuju atau buruk.
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala numerik :
Sangat tidak setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut, nilai atau sifat dari
objek yang mempunyai banyak variasi tertentu satu sama lain yang
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasi serta ditarik
71
kesimpulan. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen (bebas)
dan variabel dependen. Variabel independen (bebas) merupakan variabel
yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan
variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi variabel
lain (Umar, 2002:62).
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini terdiri dari
Religiusitas, Pengetahuan, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil Dan Fatwa
MUI Tentang Keharaman Bunga Bank. Sedangkan variabel dependen
(terikat) dalam penelitian ini adalah Keputusan Menggunakan Perbankan
Syariah.
G. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi konsep dan operasional adalah penjabaran masing-masing
variabel terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Dalam
penelitian ini, indikator-indikator variabel tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Religiusitas merupakan penilaian nasabah mengenai penghayatan
agama seseorang yang menyangkut simbol, keyakinan, nilai dan perilaku
yang didorong oleh kekuatan spiritual. Religiusitas dapat digambarkan
sebagai adanya konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai
unsur kognitif, perasaan agama sebagai unsur afektif dan perilaku terhadap
agama sebagai unsur psikomotorik. Perilaku Konsumen Indonesia yang
religius dapat dilihat dari adanya kenyataan yang menunjukkan bahwa
72
konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Pada umumnya,
konsumen suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama,
sehingga para pelaku bisnis banyak yang memanfaatkan simbol- simbol
agama dalam melakukan strategi pemasarannya.
2. Pengetahuan merupakan penilaian nasabah mengenai informasi
yang tersimpan di dalam ingatan pengetahuan nasabah. Informasi yang
dipegang oleh nasabah ataupun calon nasabah tentang produk/jasa
perbankan syariah akan sangat mempengaruhi pola penggunaan mereka
akan produk/jasa dari perbankan syariah itu sendiri. Nasabah sebagai
konsumen memiliki tingkatan pengetahuan produk yang berbeda, yang
dapat dipergunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat
pilihan keputusan.
3. Tingkat Keuntungan Bagi Hasil merupakan penilaian nasabah
mengenai tingkat keuntungan pengembalian yang telah disepakati dan
diterima sebagai pendapatan atas pembagian laba. Dalam hal inin penilaian
nasabah menyangkut kesesuain bagi hasil yang deperoleh dengan yang
telah disepakati. Tingkat imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik
dana) dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari pendapatan
yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atau pengelola dana
mudharabah tersebut, apabila bank syariah memperoleh hasil usaha yang
besar maka distribusi hasil usaha didasarkan pada jumlah yang besar,
sebaliknya apabila bank syariah memperoleh hasil usaha yang kecil maka
distribusi hasil usaha juga didasarkan pada jumlah yang kecil pula.
73
4. Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank adalah penilaian
nasabah mengenai pemahaman tentang hukum-hukum Allah SWT dengan
berdasarkan pada dalil-dalil syara‟ secara umum dan menyeluruh tentang
keharaman bunga bank. Fatwa MUI mempunyai peran yang penting dalam
upaya pengembangan produk hukum perbankan syariah. Kedudukan fatwa
MUI menempati posisi yang strategis bagi kemajuan ekonomi dan
lembaga keuangan syariah. Karena dalam pengembangan ekonomi dan
perbankan syariah mengacu pada sistem hukum yang dibangun
berdasarkan Al-Quran dan Hadits yang keberadaannya berfungsi sebagai
pedoman utama bagi mayoritas umat islam pada khususnya dan umat-umat
lain pada umumnya. Di sini dapat dilihat sejauh mana pemahaman nasabah
tentang adanya Fatwa MUI tentang keharaman bunga bank.
5. Keputusan Menggunakan Perbankan Syariah adalah penilaian
nasabah mengenai semua tindakan pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank (dalam hal keuangan).
Keputusan Nasabah adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari
berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan
menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan dalam hal
ini adalah menggunakan perbankan syariah. Penilaian nasabah diukur
dengan menggunakan angket atau kuesioner dengan skala numerik.
74
H. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data agar penelitian dan hasilnya mudah diolah (Arikunto,
2010: 203). Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa angket
(kuesioner) yang akan diisi oleh responden. Instrumen terdiri dari: angket
tentang religiusitas, angket tentang pengetahuan, angket tentang tingkat
keuntungan bagi hasil, angket fatwa MUI tentang keharaman bunga bank,
dan angket keputusan menggunakan perbankan syariah.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun instrumen
penelitian adalah:
1. Indikator Instrumen
Instrumen yang dibuat untuk mengukur variabel bebas dan terikat,
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Indikator Instrumen Penelitian
No Variabel Konsep
Variabel Indikator Skala Sumber
1. Religiusitas Religiusitas
dapat
digambarkan
sebagai adanya
konsistensi
antara
kepercayaan
terhadap agama
sebagai unsur
kognitif,
perasaan agama
sebagai unsur
afektif dan
perilaku
terhadap agama
sebagai unsur
psikomotorik.(R
a.Ideologis
b.Konsekuensi
c.Pengalaman
Skala
Rating
R. Stark dan
C.Y. Glock
dalam Muhlis
(2011: 42-43)
75
ahmat, 1996).
2. Pengetahuan Konsumen
memiliki
tingkatan
pengetahuan
produk yang
berbeda, yang
dapat
dipergunakan
untuk
menerjemahkan
informasi baru
dan membuat
pilihan
keputusan.
a. Praktek
b. Bunga
c. Kegiatan
Bank
d. Pembagi
an Keuntungan
e. Manfaat
Skala
Rating
Antonio,
(2001:83-134)
3. Tingkat
keuntungan
bagi hasil
Ikatan
Akuntansi
Indonesia
(2002) dalam
Maryanah
(2006)
menjelaskan
bahwa bagi
hasil (profit
sharing) adalah
pembagian
keuntungan
dihitung dari
pendapatan
setelah
dikurangi
beban yang
berkaitan
dengan
pengelolaan
dana.
a. Nisbah
Bagi Hasil
Skala
Rating
Ikatan
Akuntansi
Indonesia
(2002) dalam
Maryanah
(2006)
4. Fatwa MUI
tentang
keharaman
bunga bank
Kedudukan
fatwa MUI
menempati
posisi yang
strategis bagi
kemajuan
ekonomi dan
lembaga
keuangan
syariah. Karena
dalam
pengembangan
ekonomi dan
perbankan
syariah
mengacu pada
sistem hukum
yang dibangun
berdasarkan al-
a. Penetapa
n Fatwa
b. Sikap
Masyarakat
Skala
Rating
Fatwa nomor
1/2004 tentang
bunga
76
Quran dan
Hadits yang
keberadaannya
berfungsi
sebagai
pedoman utama
bagi mayoritas
umat islam pada
khususnya dan
umat-umat lain
pada umumnya.
5. Keputusan
menggunaka
n perbankan
syariah
keputusan
nasabah adalah
suatu proses
penilaian dan
pemilihan dari
berbagai
alternatif sesuai
dengan
kepentingan-
kepentingan
tertentu dengan
menetapkan
suatu pilihan
yang dianggap
paling
menguntungkan
dalam hal ini
adalah
menggunakan
perbankan
syariah.
a. Doronga
n pihak lain
b. Adil
c. Aman
d. Bebas
Riba
Skala
Rating
Sutisna (2002)
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017.
2. Perhitngan Skor
Dalam penelitian ini, semua variabel dinyakatan dalam bentuk
angka. Untuk skala penghitungan yang digunakan adalah skala numerik
yang diikuti oleh angka yang menunjukan kualitas dimana skornya adala 0
sampai 10. Semakin ke arah 10 atau ke kanan maka semakin setuju atau
baik. Begitupula sebaliknya, semakin ke kiri menuju arah 0 maka semakin
tidak setuju atau buruk.
77
Sangat tidak setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
I. Uji Instrumen Penelitian
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) “Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah”. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat
suatu tes (alat ukur) melakukan fungsi ukurnya. Cara menguji validitas ini
dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor totalnya. Untuk mengetahui
nilai validitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai corrected item-
total correlation (r), kemudian nilai ini dikonsultasikan dengan nilai r
tabel yaitu 0,3. Pernyataan valid: jika koefisien validitas (r) hitung > r
tabel, pernyataan tidak valid: jika koefisien validitas (r) hitung < r tabel.
Untuk menguji validitas angket digunakan rumus korelasi produk moment:
< r tabel. Untuk menguji validitas angket digunakan rumus
korelasi produk moment:
∑ (∑ )(∑ )
√ ∑ (∑ ) )( ∑ )(∑ ) )
Keterangan :
78
rxy = Koefisien korelasi produk moment
Y = skor total tiap responden
X = skor tiap butir pertanyaan
N = jumlah sampel
(Suharsimi Arikunto, 1996: 160)
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpul data (instrumen) yang digunakan (Riduwan dan Kuncoro,
2011: 220). Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) “Reliabilitas
menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”. Analisis
reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat
mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu.
Ukuran dikatakan reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil yang
konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode cronbach
alpha. Rumus Cronbach alpha:
[
] [
∑
]
Keterangan:
r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
Σσb2 = jumlah varians butir
79
t s = varians total
(Suharsimi Arikunto, 1998: 193)
Dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar (>) dari 0,60
(Sekaran, 2000: 173)
J. Uji Statistik
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau
sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen
(Bawono, 2006:92). Ciri-ciri nilai R2 adalah:
a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
b. Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
c. Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara
variabel independen dengan variabel dependen
2. Uji F test (Uji Secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91). Langkah
pengujiannya:
a. Menentukan hipotesis
80
Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5%
dan derajat kebebasan (dk) = (n – k).
c. Mencari F hitung dengan rumus
( )
( ) ( – )
Di mana:
R2 = koefisien determinasi
K = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
d. Pengambilan keputusan
Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
81
3. Uji t test (Uji Secara Individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara individu
atau sendiri-sendiri. Langkah-langkah pengujiannya:
a. Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
b. Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat
α 5% dan derajat kepercayaan (dk) = α/2 ,n-k.
Di mana:
n : jumlah data
k : jumlah variabel
c. Pengambilan keputusan
ika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan. Jika t hitung ≥ t tabel
maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan.
82
K. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari:
1. Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-
variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah
Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda
dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115-116).
2. Uji Heteroscendasticity
Uji Heteroskedostisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi heteroskedostisitas (Ghozali, 2013: 139).
3. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data
variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi
normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya
dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data
yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan
melihat histogram dan normal probability plot (Bawono, 2006:174).
4. Uji Linearitas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
83
bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau
kubik (Bawono, 2006: 179).
L. Alat analisis
Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan dengan
melakukan pengolahan data kuesioner menggunakan progam IBM SPSS
Statistics 20 yaitu dengan menganalisa korelasi antara variabel sehingga
dapat diketahui hasilnya signifikan atau tidak.
84
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu
perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun angkatan
dan jurusan. Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan
kuesioner yang telah di sebar.
1. Jenis Kelamin
Responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin
dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk
mengetahui proporsi dengan jelas dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. 1
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
laki-laki 16 17,4 17,4 17,4
Perempuan 76 82,6 82,6 100,0
Total 92 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui bahwa
responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 76 orang atau
82.6% dibanding laki-laki yang hanya 16 orang atau 17.4%.
85
2. Angkatan
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan
angkatan dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Angkatan Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2013 21 22,8 22,8 22,8
2014 32 34,8 34,8 57,6
2015 39 42,4 42,4 100,0
Total 92 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan keterangan pada tabel di atas, dapat diketahui
bahwa responden mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga berdasarkan angkatan yang mana terdiri dari
angkatan 2013 sebanyak 21 orang atau 22.8%, 2014 sebanyak 32
orang atau 34.8%, dan 2015 sebanyak 39 orang atau 42.4%.
3. Jurusan
Adapun jurusan dari mahasiswa mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Jurusan Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Es 6 6,5 6,5 6,5
ps d3 4 4,3 4,3 10,9
ps s1 82 89,1 89,1 100,0
Total 92 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
86
Berdasarkan keterangan pada tabel di atas, dapat diketahui
bahwa responden mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga berdasarkan jurusan yang mana terdiri dari jurusan
ps s1 sebanyak 82 orang atau 89.1%, ps d3 sebanyak 4 orang atau
4.3%, dan 2015 sebanyak 6 orang atau 6.5%.
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Reabilitas
Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 4
Uji Reabilitas
Variabel Cronbach
Alpha Keterangan
Religiusitas ( X1) 0.791 Reliabel
Pengetahuan (X2) 0.717 Reliabel
Tingkat Keuntungan Bagi Hasil (X3) 0.900 Reliabel
Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank (X4) 0.837 Reliabel
Keputusan Menggunakan Perbankan Syariah (Y) 0.824 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa masing-masing
variabel memberikan nilai Cronbuch Alpha > 0.60 yang menurut
kriteria Sekaran (2000) dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
dalam penelitian ini dikatakan reliabel. Sehingga semua butir
pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
87
b. Uji Validitas
Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel Item Person Correlation Keterangan
Religiusitas
P1 0.691**
Valid
P2 0.740**
Valid
P3 0.757**
Valid
P4 0.735**
Valid
P5 0,809**
Valid
Pengetahuan
P6 0.736**
Valid
P7 0.722**
Valid
P8 0.614**
Valid
P9 0.666**
Valid
P10 0.683**
Valid
Tingkat Keuntungan
Bagi Hasil
P11 0.842**
Valid
P12 0.840**
Valid
P13 0.854**
Valid
P14 0.827**
Valid
P15 0.889**
Valid
Fatwa MUI tentang
Keharaman Bunga
Bank
P16 0.813**
Valid
P17 0.778**
Valid
P18 0.786**
Valid
P19 0.731**
Valid
P20 0.824**
Valid
Keputusan
Menggunakan
Perbankan Syariah
P21 0.798**
Valid
P22 0.716**
Valid
P23 0.843**
Valid
P24 0.807**
Valid
P25 0.713**
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari tampilanoutput SPSS terlihat bahwa korelasi antara
masing-masing indikator pertanyaan menunjukkan hasil yang
signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator
pernyataan adalah falid. Hal itu dikarenakan masing-masing
indikator menurut Arikunto (1996) person correlation telah
memenuhi syarat sebesar 0.3.
88
2. Uji Statistik
a. Uji Determinan R2
Tabel 4. 6
Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,627a ,393 ,365 3,210
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari hasil output SPSS model summary besarnya adjusted R2
adalah 0.365, hal ini berarti 36.5% variasi keputusan menggunakan
perbankan syariah dapat dijelaskan oleh variasi dari ke empat
variabel independen religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan
bagi hasil dan fatwa MUI tentang keharaman bunga bank.
Sedangkan sisanya (100% - 36.5% = 63.5%) dijelaskan oleh sebab
yang lain diluar model.
b. Uji F (Uji Secara Serempak)
Tabel 4. 7
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 580,138 4 145,035 14,073 ,000b
Residual 896,601 87 10,306
Total 1476,739 91
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
89
Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar
14.073 dengan probabilitas 0.000. Karena probabilitas jauh lebih
kecil dari 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan model regresi yang dapat digunakan untuk
memprediksi keputusan menggunakan perbankan syariah atau
dapat dikatakan bahwa secara simultan religiusitas, pengetahuan,
tingkat keuntungan bagi hasil dan fatwa MUI tentang keharaman
bunga bank secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah.
c. Uji t (Uji Secara Individu)
Tabel 4. 8
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8,929 10,778 ,828 ,410
X1 ,097 ,136 ,062 ,713 ,478
X2 -,088 ,137 -,055 -,644 ,521
X3 ,060 ,100 ,052 ,600 ,550
X4 ,689 ,101 ,592 6,811 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Jika dilihat dari kolom coefficients hasilnya untuk religiusitas
sebesar 0.097, pengetahuan sebesar -0.088, tingkat keuntungan
bagi hasil sebesar 0.060, dan fatwa MUI tentang keharaman bunga
bank 0.689. dari sini dapat disimpulkan bahwa dari empat variabel,
variabel religiusitas, tingkat keuntungan bagi hasil, dan fatwa MUI
90
tentang keharaman bunga bank memiliki pengaruh positif terhadap
variabel keputusan menggunakan perbankan syariah. sedangkan
variabel pengetahuan memiliki nilai negatif. itu berarti variabel
pengetahuan memiliki pengaruh negatif terhadap variabel
keputusan menggunakan perbankan syariah.
Dari ke empat variabel independen yang dimasukkan
kedalam model regresi variabel religiusitas, pengetahuan, tingkat
keuntungan bagi hasil tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari
probabilitas signifikasi untuk religiusitas sebesar 0.478,
pengetahuan sebesar 0.521, tingkat keuntungan bagi hasil sebesar
0.550 yang mana ketiganya jauh di atas 0.05. sedangkan fatwa
MUI tentang keharaman bunga bank signifikasinya 0.000. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan menggunakan
perbankan syariah dipengaruhi secara signifikan oleh fatwa MUI
tentang keharaman bunga bank.
91
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4. 1
Gambar Uji Normalitas
Dalam grafik histogram di atas dapat dilihat bahwa
perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Terlihat bahwa grafik histogram
menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Gambar 4. 2
Grafik Normal Plot
92
Dalam grafik normal plot dapat dilihat perbandingan antara
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot terlihat
adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan
penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4. 9
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 92
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 3,13891022
Most Extreme Differences
Absolute ,053
Positive ,053
Negative -,047
Kolmogorov-Smirnov Z ,512
Asymp. Sig. (2-tailed) ,956
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S) didapatkan nilai statistik = 0.512 dengan
signifikansi = 0.956. Karena signifikansi= 0.956 > α = 0.05 maka
residual berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa asumsi normalitas terpenuhi.
93
b. Uji Heteroskedostisitas
Tabel 4. 10
Hasil Uji Heteroskedostisitas Metode Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 1,124 6,560 ,171 ,864
X1 -,079 ,083 -,105 -,963 ,338
X2 ,120 ,083 ,155 1,439 ,154
X3 -,024 ,061 -,042 -,391 ,697
X4 ,012 ,062 ,021 ,196 ,845
a. Dependent Variable: RES_2
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Hasil tampilan output SPSS dengan uji Glejser diketahui
bahwa nilai signifikan lebih besar dari 0.05. Maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat
Heteroskedostisitas.
c. Uji linearitas
Gambar 4. 3
Scatterplot
94
Pada scatterplot di atas nampak bahwa tidak adanya pola
pada plot antara residual terstandarisasi dan nilai prediksi
terstandarisasi, hal ini mengindikasikan bahwa asumsi linieritas
terpenuhi.
Tabel 4. 11
Hasil Uji Linearitas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 ,683a ,467 ,416 3,080 1,839
a. Predictors: (Constant), x12, X3, x22, X4, x42, x32, X2, X1
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Uji Durbin Watson, hasil output di atas Nilai
DW sebesar 1.839, nilai ini kita bandingkan dengan nilai
signifikasi 5%, jumlah sampel 92 (n) dan jumlah variabel
independen 4 (k=4). Oleh karena nilai DW 1.839 lebih besar dari
batas bawah (dl) 1.5713, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat autokorelasi.
d. Uji Multikolonieritas
Tabel 4.12
Hasil R2 (Koefisien determinasi majemuk) regresi utama
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,627a ,393 ,365 3,210 1,753
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Dibawah ini adalah hasil r2 untuk setiap variabel
independen yang diregresikan dengan menggunakan metode
95
auxiliary, setelah mendapatkan r2 untuk setiap variabel independen,
maka nilai r2
dibandingkan dengan nilai R2 untuk mengetahui ada
atau tidaknya penyakit multikolonieritas yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 13
Perbandingan r2 dan R
2
Variabel Independen r2
X1 = f (X2,X3,X4) 0.068
X2 = f (X1,X3,X4) 0.048
X3 = f (X1,X2,X4) 0.055
X4 = f (X1,X2,X3) 0.077
R2 = 0.393
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Hasil output di atas dengan menggunakan metode auxiliary
menunjukkan bahwa R2 dari model regresi lebih besardari r
2 pada
variabel Religiusitas, Pengetahuan, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil
dan Fatwa MUI Tentang Keharaman Bunga Bank. Sehingga, dapat
disimpulkan tidak ada multikolonieritas antara variabel independen
dalam model regresi.
C. Hasil Uji Hipotesis
Setelah diketahui dari hasil uji-uji yang telah dilakukan
sebelumnya, selanjutnya didapat hasil uji hipotesis. Adapun hasil
pengujian masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut:
96
1. Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Menggunakan Perbankan
Syariah
Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat pengaruh
positif religiusitas terhadap keputusan menggunakan perbankan
syariah. Hal itu didasarkan pada penelitian dari Menurut Utami dkk.
(2015) yang berjudul “Analisis Pengaruh Religiusitas, Kelompok
Referensi Dan Motivasi Terhadap Keputusan Menabung Di Bank
Syariah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah di Kota Banjarmasin)”,
menyatakan bahwa secara parsial, terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara factor religiusitas, kelompok referensi, dan motivasi,
terhadap keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah. Dari
ketiga faktor yang diteliti, religiusitas merupakan faktor yang paling
dominan berpengaruh bagi nasabah dalam memutuskan untuk
menabung di bank syariah di kota Banjarmasin.
Selain itu menurut Yahya (2016) tentang “Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Kredit
Pemilikan Rumah (Kpr) Syariah (Studi Pada KPR Syariah Bank BTN
Syariah Cabang Malang)” menyatakan bahwa Faktor karakteristik
KPR syariah, religiusitas, dan pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah memilih KPR syariah.
Sedangkan berdasarkan pengujian t test, nilai signifikansi
sebesar 0.478 lebih besar dari 0.05 dan nilai coefficients 0.097, hal ini
menunjukkan religiusitas berpengaruh positif dan tidak signifikan
97
terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah. Hal ini di
dukung oleh penelitian Dwiwiyati dkk. yang berjudul: “Aspek
Religiusitas Dalam Keputusan Pembelian Produk Halal (Studi
tentang labelisasi halal pada produk makanan dan minuman
kemasan)”, yang menjelaskan bahwa aspek religiusitas tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk halal.
Adapula penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh
Liliana dengan tujuan untuk menguji ”Bagi Hasil, Bunga Bank dan
Religiusitas: Suatu Investigasi Loyalitas Nasabah Terhadap
Perbankan Syariah”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan metode deskriptif. Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel
tingkat religiusitas masyarakat tidak signifikan mempengaruhi
keputusan nasabah untuk bergabung dengan bank syariah.
Selain itu juga penelitian Rahmawati (2016) yang berjudul:
“Pengaruh Faktor Promosi, Lokasi, Religiusitas, Pelayanan, Dan
Reputasi Terhadap Keputusan Anggota Menyimpan Dana Di Bmt
Hira Cabang Tanon” yang menjelaskan bahwa hasil penelitian
menunjukkan bahwa koefisien regresi dari variabel faktor religiusitas
(b3) adalah sebesar 0,236, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel
faktor Religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Menyimpan Dana.
Juga penelitian yang dilakukan oleh Abhimantra dkk. (2013),
yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah
98
(Mahasiswa) Dalam Memilih Menabung Pada Bank Syariah” ,
menyatakan bahwa dalam penelitian yang diteliti faktor religiusitas
berpengaruh positf namun tidak signifikan dalam keputusan
menabung.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa meskipun responden
memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, tidak dapat mempengaruhi
responden dalam menggunakan perbankan syariah, sehingga H1
ditolak.
2. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Keputusan Menggunakan Perbankan
Syariah
Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
pengetahuan terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah.
Hal ini didasarkan penelitian menurut Yuliawan (2011) tentang
“Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Pt. Bank Syariah
Cabang Bandung,” menyatakan bahwa pengetahuan konsumen
berpengaruh terhadap keputusan konsumen sebesar 44.8 %,
sedangkan sisanya 55.2 % dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.
Selain itu menurut Utami dkk. (2015) yang berjudul “Analisis
Pengaruh Religiusitas, Kelompok Referensi Dan Motivasi Terhadap
Keputusan Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Nasabah Bank
Syariah di Kota Banjarmasin)”, menyatakan bahwa Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang positif
99
dan signifikan antara faktor religiusitas, kelompok referensi, dan
motivasi, terhadap keputusan nasabah dalam menabung di bank
syariah. Secara parsial, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara faktor religiusitas, kelompok referensi, dan motivasi, terhadap
keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah.
Sedangkan berdasarkan pengujian t test, nilai signifikansi
sebesar 0.521 lebih besar dari 0.05 dan nilai coefficients -0.088, hal ini
menunjukkan pengetahuan berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah. Hal itu di
dukung oleh penelitian Nurhipnudin (2015) yang berjudul: “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Bertransaksi Mahasiswa
Non Muslim pada Bank Syariah”, yang menyatakan bahwa variabel
pengetahuan perbankan syariah tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap bertransaksi mahasiswa non muslim Universitas Sannata
Dharma di Perbankan Syariah.
Kemudian penelitian Aris Purwanto (2016) yang berjudul:
“Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan
Terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah”, yang
menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap minat menabung.
Adapula penelitian oleh Adi Yahya (2016) yang berjudul:
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Memilih Kredit Pemilikan Rumah (Kpr) Syariah (Studi Pada KPR
100
Syariah Bank BTN Syariah Cabang Malang) yang menjelaskan
bahwa faktor pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan nasabah memilih KPR syariah.
Adapula penelitian Rahayu Nisitari (2017) yang berjudul:
“Pengaruh Pengetahuan Konsumen (Consumer Knowledge)Dan
Motivasi Konsumen Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada
Asuransi Prudential Syariah Cabang Tulungagung” Skripsi yang
menyatakan bahwa dari hasil penelitian mengenai pengaruh
pengetahuan konsumen (Consumer Knowledge) terhadap keputusan
menjadi nasabah bahwa pengetahuan konsumen (Consumer
Knowledge) secara parsial memiliki hubungan positif atau searah,
namuntidak signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah.
Kemudian menurut Abhimantra dkk. (2013) yang berjudul
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa)
Dalam Memilih Menabung Pada Bank Syariah” menyatakan bahwa
faktor-faktor seperti pengetahuan, religiusitas, produk, reputasi dan
pelayanan di bank syariah memiliki pengaruh positif terhadap
keputusan memilih menabung di bank syariah, meskipun tidak
signifikan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin orang
memiliki pengetahuan yang lebih tentang perbankan syariah, maka
orang akan memiliki banyak pilihan yang mengakibatkan orang akan
101
memiliki banyak alternatif. Sehingga, pilihannya tidak selalu ke
Perbanka Syariah untuk itu H2 ditolak.
3. Pengaruh Tingkat Keuntungan Bagi Hasil Terhadap Keputusan
Menggunakan Perbankan Syariah
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
tingkat keuntungan bagi hasil terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah. Hal ini didasarkan penelitian dari Karika yang
berjudul “Pengaruh nisbah bagi hasil pada prodak deposito BSM
(Mudharabah mutlaqah) terhadap keputusan konsumen menjadi
nasabah deposito BSM”. Berdasarkan hasill pengelolahan data , hasil
koefesien regresi sebesar 0,722 yang termasuk dalam katagori
hubungan positif yang kuat besar t hitung adalah 6,682. Kreteria t -
hitung > t –tabel, berarti menunjukan bahwa Ho di tolak, sehinga
terdapat pengaruh positif yang kuat antara nisbah bagi hasil deposito
BSM dengan keputusan konsumen menjadi nasabah.
Selain itu ada pula pendapat menurut Wahyuni A. dalam jurnal
yang berjudul “Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi
Hasil, Dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
Perbankan Syariah”, menyatakan bahwa Hasil penelitian disimpulkan
bahwa faktor syariah, tingkat keuntungan bagi hasil, dan motivasi
berpengaruh positif dan signifikan baik secara sendiri-sendiri maupun
secara simultan terhadap keputusan nasabah menggunakan perbankan
syariah, dengan sumbangan efektif 61,2 %.
102
Selanjutnya menurut penelitian yang dilakukan Irawan (2009),
dalam skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Minat Nasabah da- lam Memutuskan Menabung di
Bank Syariah Mandiri Cabang Malang” menjelaskan tingkat
keuntungan bagi hasil memiliki pengaruh yang dominan terhadap
minat nasabah menabung.
Juga penelitian Oleh Daulay yang berjudul “Pengaruh
Kualitas Pelayanan Dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan Menabung
Nasabah Pada Bank Mandiri Syariah Di Kota Medan”, menyatakan
bahwa kualitas pelayanan dan bagi hasil searah dengan keputusan
menabung nasabah. Nilai R Square sebesar 0,235, ini menunjukkan
variabel pelayanan dan bagi hasil menjelaskan 23,5 % terhadap
variabel terikatnya yaitu keputusan menabung. Sedangkan sisanya
76,5 % dijelaskan variable yang tidak lain diteliti.
Sedangkan berdasarkan pengujian t test, nilai signifikansi
sebesar 0.550 lebih besar dari 0.05 dan nilai coefficients 0.060, hal ini
menunjukkan tingkat keuntungan bagi hasil berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah.
Hal ini di dukung oleh penelitian Ghafur W ( 2003) yang berjudul:
“Pengaruh Tingkat Bagi Hasil, Suku Bunga dan Pendapatan
Terhadap Simpanan Mudharabah: Studi Kasus Bank Muamalat
Indonesia (BMI)” yang menjelaskan bahwa dari ketiga variabel
bebas hanya variabel pendapatan yang berpengaruh signfikan dan
103
positif terhadap simpanan Mudharabah, sedangkan variabel tingkat
bagi hasil dan suku bunga tidak berpengaruh secara signifikan.
Adapula penelitian Kurnia (2004) yang berjudul: “Pengaruh
Pengetahuan, Kualitas Jasa, Bagi Hasil, Karakteristik Dan Promosi
Terhadap Keputusan Memilih Produk Investasi Berjangka/Ijabah
Studi Pada Bmt Surya Madani” yang menjelaskan bahwa tidak ada
pengaruh positif dan signifikan pada variabel bagi hasil terhadap
keputusan memilih produk investasi berjangka Mudharabah di BMT
Surya Madani.
Selain itu juga penelitian Ma‟arif (2016) yang berjudul:
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Bertransaksi Di Bank Syariah (Studi Kasus Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Boyolali)” yang menjelaskan bahwa bagi hasil tidak
berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah bertransaksi di Banak
Syariah Mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa bagi hasil tidak menjadi
faktor dominan yang mepengaruhi keputusan nasabah dalam
bertransaksi di Bank Syariah Mandiri.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa meskipun responden
memiliki penilaian yang tinggi mengenai tingkat keuntungan bagi
hasil, tidak dapat mempengaruhi responden dalam menggunakan
perbankan syariah, sehingga H3 ditolak.
4. Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank Terhadap
Keputusan Menggunakan Perbankan Syariah
104
Hipotesis keempat menyatakan bahwa terdapat pengaruh
positif pengetahuan terhadap keputusan menggunakan perbankan
syariah. Berdasarkan pengujian t test, nilai signifikansi sebesar 0.000
lebih kecil dari 0.05 dan nilai coefficients 0.689, hal ini menunjukkan
fatwa MUI tentang keharaman bunga bank berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah. Hal
ini didukung oleh peneliian Nizar (2007) yang berjudul: “Analisis
Perilaku Menabung Masyarakat Dalam Deposito Pada Bank Syari’ah
Paska Fatwa Mui Tentang Keharaman Bunga” yang menjelaskan
bahwa fatwa MUI terbukti memengaruhi perilaku menabung
masyarakat dalam deposito bank syariah.
Selanjutnya menurut Sugiarto (2008), dalam Skripsi yang
berjudul “Fatwa MUI tentang Bunga Bank”, menyatakan bahwa
terdapat dua pendapat yaitu setuju dan tidak setuju. Pihak yang setuju
didasarkan pada al quran dan hadist sedangkan mereka yang tak setuju
beranggapan bahwa tidak semua praktek perbankan bisa dikategorikan
sebagai riba.
Adapula penelitian Efendi (2011) yang berjudul: “Pengaruh
Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Terhadap Proses Pengambilan
Kebijakan Pemerintah Indonesia” Skripsi yang menjelaskan bahwa
fatwa yang dikeluarkan oleh MUI mempunyai daya terima yang tinggi
di kalangan umat Islam Indonesia, karena dalam MUI tergabung ulama
dari semua komponen umat Islam seperti Ormas Islam, Pesantren,
105
Perguruan Tinggi Islam dan lainya, dan juga di karenakan adanya
kesan keanekaragaman pemahaman ajaran agama. Dalam sistem
hukum Islam, fatwa mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam
memberikan hukum keagamaan pada masyarakat, sekalipun fatwa itu
sendiri tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi
masyarakat, namun fatwa mempunyai peranan yang penting dalam
realitas seringkali fatwa dijadikan rujukan berperilaku oleh masyarakat
dan pemerintah dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian oleh Besra dan Surya
(2006), dalam Jurnal Bisnis dan manajemen Vol.2, No.1 yang
berjudul “Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram Terhadap
Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dalam
Memilih Bank Di Kota Padang”, menyatakan bahwa lemahnya
awareness konsumen jasa perbankan terhadap jasa yang ditawarkan
oleh bank Syariah walaupun telah didukung oleh Fatwa MUI. Artinya,
fatwa MUI tersebut tidak bisa dijadikan satu-satunya modal bagi bank
Syariah maupun bank konvensional yang membuka unit Syariah untuk
menarik nasabah.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
pemahaman responden mengenai fatwa MUI tentang keharaman
bunga bank, maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap
keputusan menggunakan perbankan syariah, sehingga H4 diterima.
106
5. Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil,
Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank Terhadap Keputusan
Menggunakan Perbankan Syariah
Hipotesis kelima menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil, fatwa MUI
tentang keharaman bunga bank terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah. Berdasarkan pengujian F test, nilai signifikansi
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05, hal ini menunjukkan secara
simultan religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil dan
fatwa MUI tentang keharaman bunga bank bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan menggunakan perbankan
syariah.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil, pemahaman
responden mengenai fatwa MUI tentang keharaman bunga bank, maka
semakin besar pula pengaruhnya terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah, sehingga H5 diterima.
107
Tabel 4.14
Ringkasan Hasil Pembahasan
No. Hipotesis Hasil
1.
Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan
religiusitas terhadap keputusan menggunakan perbankan
syariah.
Ditolak
2.
Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan
pengetahuan terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah.
Ditolak
3.
Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan tingkat
keuntungan bagi hasil terhadap keputusan menggunakan
perbankan syariah.
Ditolak
4.
Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan fatwa
MUI tentang keharaman bunga bank terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah.
Diterima
5.
Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan
religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil
dan fatwa MUI tentang keharaman bunga bank terhadap
keputusan menggunakan perbankan syariah.
Diterima
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat
kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Religiusitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
keputusan menggunakan perbankan syariah dengan signifikasi
sebesar 0.478 > 0.05 dan nilai coefficients 0.097. Hal ini
mengindikasikan bahwa meskipun responden memiliki tingkat
religiusitas yang tinggi, tidak dapat mempengaruhi responden
dalam menggunakan perbankan syariah, sehingga H1 ditolak.
2. Pengetahuan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
keputusan menggunakan perbankan syariah dengan signifikasi
sebesar 0.521 > 0.05 dan nilai coefficients -0.088. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin orang memiliki pengetahuan yang
lebih tentang perbankan syariah, maka orang akan memiliki banyak
pilihan yang mengakibatkan orang akan memiliki banyak alternatif.
Sehingga, pilihannya tidak selalu ke Perbankan Syariah untuk itu
H2 ditolak.
3. Tingkat keuntungan bagi hasil berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah
dengan signifikasi sebesar 0.550 > 0.05 dan nilai coefficients 0.060.
109
Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun responden memiliki
penilaian yang tinggi mengenai tingkat keuntungan bagi hasil, tidak
dapat mempengaruhi responden dalam menggunakan perbankan
syariah, sehingga H3 ditolak.
4. Fatwa MUI tentang keharaman bunga bank berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan menggunakan perbankan syariah
dengan signifikasi sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai coefficients 0.689.
Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pemahaman
responden mengenai fatwa MUI tentang keharaman bunga bank,
maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah, sehingga H4 diterima.
5. Secara simultan religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi
hasil dan fatwa MUI tentang keharaman bunga bank bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah dengan signifikasi sebesar 0.000
< 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi religiusitas,
pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil, pemahaman responden
mengenai fatwa MUI tentang keharaman bunga bank, maka
semakin besar pula pengaruhnya terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah, sehingga H5 diterima.
110
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang
dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Penambahan variabel yang diduga dapat mempengaruhi keputusan
menggunakan perbankan syariah.
2. Penelitian hendaknya dilakukan tidak hanya pada satu instansi
tetapi dilakukan di beberapa instansi sehingga dapat dibandingkan.
3. Penelitian selanjutnya hendaknya mencari ruang lingkup populasi
yang berbeda dan lebih luas dari populasi dalam penelitian ini.
Sehingga hasil penelitian yang nantinyadiperoleh dapat lebih
menggambarkan keadaan yang sebenarnya
4. Diharapkan pada penelitian yang akan datang jumlah sampel yang
digunakan bisa lebih banyak. Dengan sampel yang lebih banyak,
maka hasil analisis dari penelitian yang didapatkan akan lebih
akurat.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain sebagai berikut:
1. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan kuesioner
sehingga data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat
responden mengenai keputusannya dalam menggunakan perbankan
syariah dan peneliti tidak bisa mengontrol jawaban responden yang
tidak dapat menunjukkan keadaan yang sesungguhnya. Selain itu,
penelitian yang menggunakan kuesioner memungkinkan terjadinya
111
bias karena terdapat perbedaan persepsi antara peneliti dan
reponden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan.
2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh dari variabel independen
yaitu religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil, dan
fatwa MUI tentang keharaman bunga bank terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah. Keempat varibel independen
tersebut hanya mampu menjelaskan 36.5% pengaruh keputusan
menggunakan perbankan syariah. Hal ini menunjukkan bahwa
masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi 63.5%
keputusan menggunakan perbankan syariah yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
3. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh variabel independen yaitu
persepsi religiusitas, pengetahuan, tingkat keuntungan bagi hasil,
dan fatwa MUI tentang keharaman bunga bank terhadap keputusan
menggunakan perbankan syariah yang merupakan suatu proses
pemberian penilaian atau tanggapan mengenai suatu hal yang
mengakibatkan hasil penelitian yang didapatkan merupakan
penilaian responden mengenai variabel yang akan diukur, sehingga
tidak dapat digunakan untuk mengetahui nilai yang sebenarnya dari
variabel yang akan diukur.
4. Responden dari penelitian ini hanya terbatas pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Hal ini
112
memungkinkan terjadinya pengurangan generalisasi dari hasil
penelitian ini.
5. Dalam penelitian ini terdapat beberapa pertanyaan kuesioner yang
agak bias/kurang begitu jelas. Diantaranya:
a. Variabel pengetahuan pada indikator bunga bank dan pembagian
keuntungan.
b. Variabel tingkat keuntungan bagi hasil pada indikator nisbah
bagi hasil.
c. Variabel Fatwa MUI pada indikator sikap masyarakat.
d. Variabel keputusan menggunakan perbankan syariah pada
indikator dorongan.
DAFTAR PUSTAKA
Abhimantra, A., Maulina, A. R., dan Agustianingsih, E. 2013. Analisis
FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) dalam
memilih Menabung di Bank Syariah. Proceeding PESAT (Psikologi,
Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), Vol. 5, 170-177.
Aini, Aisyah Nur. 2015. Pengaruh Tingkat Margin terhadap Keputusan
Pengambilan Pembiayaan Murabahah di Bmt UGT Sidogiri Cabang
Waru Sidoarjo. Jurnal Ilmiah El- Qist, Vol. 05, No. 01.
Ajat, Sudrajat, dkk. (2009). Din Al Islam: Pendidikan Agama Islam di Perguruan
Tinggi Umum. Yogyakarta: UNY Press.
Al-Qardhawi, Yusuf. 2001. Bunga Bank Haram, Cetakan Pertama. Alih bahasa
Setiawan Budi Utomo. Jakarta: Akbar.
Anshori, H. Abdul Ghofur. 2007. Payung Hukum Perbankan Syariah di Indonesia
(UU di Bidang Perbankan, Fatwa DSN-MUI, dan Peraturan Bank
Indonesia). Yogyakarta: UII Press.
Antonio, Muhammad Syafi‟I. 2001. Bank Syariah Teori dan Praktek. Jakarta:
Gema Insani.
Astogini, Dwiwiyati, Wahyudin, dan Siti Zulaikha Wulandari. 2011. Aspek
Religiusitas Dalam Keputusan Pembelian Produk Halal (Studi tentang
labelisasi halal pada produk makanan dan minuman kemasan). JEBA,
Vol.13, No.1.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Besra, Eri, dan Sari Surya. 2006. Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank
Haram Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Andalas Dalam Memilih Bank Di Kota Padang. Jurnal Business &
Manajemen Vol. 2.
Boediono dan Wayan Koster. 2002. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probalitas.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah: Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta: Teras.
Daulay, Raihanah. 2006. Pengaruh Pelayanan, Bagi Hasil, dan Keyakinan
Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Utama Medan. Tesis. Medan : Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatra Utara.
Departemen Agama RI. 2003. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: CV
Penerbit Diponegoro.
. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: J-Art.
Fauzi, Yayan. 2010. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Di Perbankan
Syariah (Kasus Pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta).
Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Fitriyah, Faridatul. 2016. Pengaruh Pendapatan, Dana Talangan Haji Dan
Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Mendaftar Haji(Studi pada
BNI Syariah Tulungagung). Skripsi. Kediri: Sekolah Tinggi Ilmu
Agama Islam Negeri Kediri.
Furqon. 2011. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Gampu, A.N., L. Kawet, Yantje Uhing. 2015. Analisis Motivasi, Persepsi, Dan
Pengetahuan Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Pt. Bank Sulutgo
Cabang Utama Manado. Jurnal EMBAVol.3 No.3.
Ghafur W., Muhammad. 2008. Pengaruh Fatwa Mui Tentang Keharaman
Bunga/Interest Terhadap Perkembangan Perbankan Syariah Di
Indonesia. Jurnal Penelitian Agama Vol. Xvii. No 2.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Universitas Diponegoro.
. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Semarang: UNDIP.
. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hadi, Sutrisno. 2015. Statistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Handayani, Maidiana Astuti. 2015. Pengaruh Images Syariah, Pemahaman
Syariah, Tingkat Bagi Hasil Dan Jenis Tabungan Syariah Terhadap
Tingkat Kepercayaan Laporan Keuangan Perbankan Syariah Pada Bank
Syariah Di Kota Palembang. Jurnal Ilmiah STIE MDP Vol. 5 No. 1.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Sala Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi 5.Yogyakarta: BPFE.
http://alfiansyamaison.blogspot.co.id/2011/04/metode-penelitian-stratified-
sampel.html. Diakses pada 1 November 2016 pukul 08.14.
http://diditnote.blogspot.co.id/2013/01/teknik-sampling.html. Diakses pada 1
November 2016 pukul 08.22.
http://gpengertian.blogspot.co.id/2012/06/stratified-sampling-pengertian-
contoh.html. Diakses pada 1 November 2016 pukul 08.25.
http://martinac1b111003.blogspot.co.id/2014/04/aplikasi-komputer-statistik.html.
Diakses pada 2 Februari 2017 pukul 10.15.
http://www.hisbah.net/fatwa-mui-tentang-bunga-bank/. Diakses pada 24 Oktober
2016 pukul 15.02.
https://almanaar.wordpress.com/2008/04/16/fatwa-mui-tentang-bunga-bank/
Diakses pada 24 Oktober 2016 pukul 15.00.
https://govindabright.blogspot.co.id/2015/03/makalah-metode-pengambilan-
sample.html. Diakses pada 1 November 2016 pukul 08.01.
https://statpreneurmuda.wordpress.com/2013/12/11/stratifiedstrata-sampel-acak-
dan-teknik-sampling/. Diakses pada 1 November 2016 pukul 08.09.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.
Irawan, Hendi. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Dalam Memutuskan Menabung Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Malang. Skripsi. Malang: UIN Malang.
Jusmaliani & Hanny Nasution. 2008. Religiosity Aspect in Consumer Behaviour:
Determinants of Halal Meat Consumption Centre for Economic and
Development Studies, Indonesian Institute of Sciences Department of
Marketing. Monash University Jurnal NCMR
Karim, Adiwarman A. 2006. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
. 2011. Bank islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Press.
Khasanah, Yulika dan Arie Indra Gunawan. 2014. Pengaruh Sistem Bagi Hasil
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah Di Kota Cirebon
(Penelitian Survei Terhadap Nasabah Bank Syariah Di Kota Cirebon).
Jurnal FKIP Unswagati, Volume 2 No.1.
Kotler, Phillip. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia dialih
bahasakan oleh Hendra Teguh, Ronny A Rusli dan Menyamin Molan.
Jakarta: PT Prenhallindo.
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Kurniawati, Eris Tri. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil
Dan Kualitas Layanan Bank Terhadap Minat Nasabah Berinvestasi
(Studi Kasus Pada Bank Muammalat Cabang Malang). Jurnal
Humanity, Volume 7, Nomor 2.
Maisur, Muhammad Arfan, M. Shabri. 2015. Pengaruh Prinsip Bagi Hasil,
Tingkat Pendapatan, Religiusitas Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah Di Banda Aceh.
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Volume 4, No. 2.
Majelis Ulama Indonesia. 2014. Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan
Syariah Nasional MUI.Jakarta: Penerbit Erlaangga.
Mangkunegara, A.P. 2009. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Cetakan
Keempat. Bandung: PT Refika Aditama.
Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan Disposible
Income Terhadap Minat Menabung Mahasiswa Di Perbankan Syariah
(Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga). Skripsi. Salatiga: STAIN
Salatiga.
Mokhtar, Zulkefly Abdul Karim, Aminudin., dan Zaidi, Mohd Azlan Shah. 2004.
Hubungan antara Kadar Pulangan Nominal dengan Permintaan Deposit
Sistem Perbankan Islam di Malaysia. Jurnal Ekonomi Malaysia Volume
38.
Mowen, John C., Michael Minor 2002. Consumer Behavior, 6ed. Dialih
bahasakan oleh Lina Salim. New Jersey, Pentice-Hall,Inc.
Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Muhlis. (2011). Perilaku Menabung di Perbankan Syariah Jawa Tengah.
Disertasi. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang. Glock and
Stark. 1965. Religion and Society in Tension. Chicago: Rand. McNally.
Nazir, Muhammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nizar, Muhammad Afdi. 2007. 2007. Analisis Kinerja Perbankan Syari‟ah Paska
Fatwa Mui Tentang Keharaman Bunga. Kajian Ekonomo dan
Keuangan, Volume 11 nomor 4.
Nugroho, Setiadi J. 2003. Perilaku Konsumen. Salatiga: Andi.
Pamungkas, Sulis Adi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah
Memilih Kredit Pada Bank Bmt Ahmad Dahlan Di Cawas. Naskah
Publikasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Peter, J. Paul and Jerry C. Olson. 1999. Consumer Behavior and Marketing
Strategy. dialih bahasakan oleh Damos Sihombing. The Mc Graww-
Hill Companies,Inc.
Reswari, Yustitia Agil & Ahim Abdurahim. 2010. Pengaruh Tingkat Suku Bunga,
Jumlah Bagi Hasil, Dan Lq 45 Terhadap Simpanan Mudharabah Pada
Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 11 No.
1, hal. 30-141.
Schiffman, Leon G., dan Leslie Lazar Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen. Alih
Bahasa Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT. Indeks.
Sekaran, Uma, and Roger Bougie. 2015. Research Methods for Business: a Skill
Building Approach. 6th ed. Italy: Printer Trento.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4 Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiarto, Aidi. 2008. Fatwa MUI Tentang Bunga Bank (Studi terhadap
Pandangan Masyarakat Mlangi). Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga.
Sugiharto. 2003. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan ke
17. Bandung : CV. Alfabeta
Supardi. 2015. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Susanti, Vera. 2015. Pengaruh Equivalent Rate dan Tingkat Keuntungan
Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di
Indonesia. I Finance Vol.1. No.1. Juli.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Swasta, Basu Dan T. Hani Handoko. (2000). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Tika, Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI. 2001. Konsep, Produk dan
Implementasi Operasional Bank Syari’i . Jakarta : Djambatan.
Ulinuha, Ahmad. 2010. Pengaruh Pelayanan Dan Citra Pegadaian Syari‟ah
Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Jasa Layanan
Gadai Pada Pegadaian Syari‟ah Cabang Majapahit Semarang. Skripsi.
Semarang: IAIN Walisongo Semarang.
Umar, Husain. 2001. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta :PT Raja
Grafindo Persada.
Utami, Wahyu, Marijati Sangen, M. Yudy Rachman. 2015. Analisis Pengaruh
Religiusitas, Kelompok Referensi Dan Motivasi Terhadap Keputusan
Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah di Kota
Banjarmasin). Jurnal Wawasan Manajemen, Vol. 3, Nomor 1, Februari.
Utomo, Toni Prasetyo. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi
Pada Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Malang). Jurnal Ilmiah.
Malang: Universitas Brawijaya.
Wahab. 2014. Analisis Pengaruh Fdr, Npf, Tingkat Bagi Hasil, Kualitas Jasa Dan
Atribut Produk Islam Terhadap Tingkat Pembiayaan Mudharabah Pada
Bank Umum Syari‟ah Di Semarang. Jurnal Economica, Volume V/Edisi
2.
Wahyuni A., Endang Tri. 2011. Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan
Bagi Hasil, Dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
Perbankan Syariah. Jurnal. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah.
Jakarta: PT. Grasindo.
Yahya, Adi. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah Memilih Kredit Pemilikan Rumah (Kpr) Syariah (Studi Pada
KPR Syariah Bank BTN Syariah Cabang Malang).Jurnal Ilmiah.
Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Yulianti, Rahmah. 2015. Pengaruh Minat Masyarakat Aceh terhadap Keputusan
Memilih Produk Perbankan Syariah di Kota Banda Aceh. Jurnal
Dinamika Akuntansi Dan Bisnis Vol. 2, No. 1.
Yuliawan, Eko. 2011. Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan
Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Pt. Bank Syariah
Cabang Bandung. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 1, Nomor
01.
Zulkifli, Sunarto. 2003. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta
Timur : Zikrul Hakim.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
ANGKET PENELITIAN
Assalamualaikum Wr. Wb,
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-
Nya. Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi yang sedang saya
lakukan di program studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, dengan judul: “Pengaruh
Religiusitas, Pengetahuan, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil, Dan Fatwa Mui
Tentang Keharaman Bunga Bank Terhadap Keputusan Menggunakan
Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Iain Salatiga)”.
Maka saya mengharap kesediaan saudara/i untuk mengisi angket ini
sebagai data yang akan dipergunakan dalam penelitian, serta syarat untuk
melanjutkan ketahap berikutnya. Data teman-teman semua Insya Allah akan
terjaga kerahasiannya. Atas kerjasama saudara/i, saya ucapkan terimakasih.
Walaikumsalam Wr. Wb
Hormat saya,
Virda Fatkhori‟ Y.S.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
NIM :
Jenis Kelamin :
Angkatan :
Jurusan :
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Baca dan pahamilah setiap
pernyataan dengan seksama, kemudia berikan respon saudara dengan cara
memberikan tanda silang (X) atau check list (√) pada kolom yang telah tersedia
dengan satu pilihan jawaban.
Keterangan:
Sangat Sangat
Tidak Setuju Setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
Semakin ke arah 10 atau ke kanan maka semakin setuju atau baik.
Begitupula sebaliknya, semakin ke kiri menuju arah 0 maka semakin tidak setuju
atau buruk.
NO. PERTANYAAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Religiusitas
1. Saya merasakan
kehadiran Allah
dimanapun dan
kapanpun
2. Saya mempunyai
keyakinan bahwa Islam
adalah sumber dari
segala hukum
3. Saya menyisihkan uang
saya untuk bersedekah
4. Saya selalu berusaha
bersikap jujur dalam
kehidupan sehari-hari
5. Saya percaya Allah
melihat setiap tingkah
laku saya, hal ini
membatalkan niat saya
berbuat dosa
Pengetahuan
NO. PERTANYAAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6. Saya mengetahui
praktek pembungaan
uang dalam perbankan
termasuk unsur riba
7. Saya mengetahui bunga
dalam perbankan tidak
sesuai dengan syari‟ah.
8. Saya mengetahui
perbankan syariah
dalam menjalankan
kegiatannya
berdasarkan prinsip-
prinsip syariah (hukum
Islam).
9. Saya mengetahui
keuntungan bagi hasil
yang diterima tidak
tetap tetapi sesuai
dengan keuntungan
yang diperoleh bank.
10. Saya mengetahui
manfaat yang
didapatkan dengan
menggunakan
perbankan syariah
Tingkat keuntungan bagi hasil
NO. PERTANYAAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11. Pembagian revenue
sharing (distribusi bagi
hasil) antara bank dan
nasabah di pengaruhi
oleh nisbah bagi hasil.
12. Nisbah bagi hasil dalam
bank syariah cukup
kompetitif.
13. Bagi hasil dalam syariah
tidak mengenal
pemberlakuan
keuntungan mutlak
dimuka kepada para
investornya, sehingga
keuntungannya tidak
tetap.
14. Bagi hasil yang
diberikan bank syariah
dirasa cukup adil.
15. Tingkat keuntungan
bagi hasil yang
diberikan bank syariah
sesui dengan porsi
masing-masing.
Fatwa MUI tentang keharaman bunga
NO. PERTANYAAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
16. Penetapan fatwa
didasarkan pada al-
Qur‟an, sunnah (hadis),
ijma‟, dan qiyas serta
dalil lain yang mu‟tabar.
17. Penetapan fatwa harus
senantiasa
memperhatikan
kemaslahatan umum
(mashalih „ammah) dan
maqashid al-syari‟ah.
18. Komisi Fatwa MUI
mengeluarkan fatwa
bahwa bunga bank
adalah haram
19. Dengan dikeluarkannya
Fatwa MUI, masyarakat
beralih menggunakan
perbankan syariah
20. Dengan dikeluarkannya
Fatwa MUI tentang
bunga bank haram, bisa
memicu rush pada bank
konvensional.
Keputusan menggunakan perbankan syariah
NO. PERTANYAAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
21. Terhindar dari praktek
riba
22. Dorongan dari pihak
lain (keluarga/ teman
dsb.)
23. Dana yang disimpan di
perbankan syariah aman
24. Ingin ikut serta dalam
rangka memajukan
ekonomi syariah
(Islam).
25. Sistem bagi hasil lebih
adil dan menentramkan
Responden,
........................................................
HASIL OLAH DATA KUESIONER
NO JENIS KELAMIN ANGKATAN JURUSAN
1 perempuan 2013 ps s1
2 perempuan 2013 ps s1
3 perempuan 2013 ps s1
4 perempuan 2013 ps s1
5 laki-laki 2013 ps s1
6 perempuan 2013 ps s1
7 perempuan 2013 ps s1
8 perempuan 2013 ps s1
9 laki-laki 2013 ps s1
10 perempuan 2013 ps s1
11 perempuan 2013 ps s1
12 perempuan 2013 ps s1
13 perempuan 2013 ps s1
14 perempuan 2013 ps s1
15 perempuan 2013 ps s1
16 laki-laki 2013 ps s1
17 laki-laki 2013 ps s1
18 perempuan 2013 ps s1
19 perempuan 2013 ps s1
20 perempuan 2013 ps s1
21 perempuan 2013 ps s1
22 perempuan 2014 ps s1
23 perempuan 2014 ps s1
24 perempuan 2014 ps s1
25 perempuan 2014 ps s1
26 perempuan 2014 ps s1
27 perempuan 2014 ps s1
28 laki-laki 2014 ps s1
29 perempuan 2014 ps s1
30 perempuan 2014 ps d3
31 perempuan 2014 ps s1
32 perempuan 2014 ps s1
33 perempuan 2014 ps s1
34 perempuan 2014 ps s1
35 perempuan 2014 ps s1
36 perempuan 2014 ps s1
37 perempuan 2014 ps s1
38 laki-laki 2014 ps s1
39 perempuan 2014 ps s1
40 perempuan 2014 ps s1
41 laki-laki 2014 ps s1
42 laki-laki 2014 ps s1
43 perempuan 2014 ps s1
44 perempuan 2014 ps s1
45 perempuan 2014 ps s1
46 perempuan 2014 ps s1
47 perempuan 2014 ps s1
48 perempuan 2014 ps d3
49 perempuan 2014 ps s1
50 perempuan 2014 ps s1
51 laki-laki 2014 ps s1
52 perempuan 2014 ps s1
53 perempuan 2014 ps s1
54 perempuan 2015 ps s1
55 laki-laki 2015 ps s1
56 perempuan 2015 ps s1
57 perempuan 2015 ps s1
58 perempuan 2015 ps s1
59 perempuan 2015 ps s1
60 perempuan 2015 ps s1
61 perempuan 2015 ps s1
62 perempuan 2015 ps s1
63 perempuan 2015 ps s1
64 perempuan 2015 ps s1
65 laki-laki 2015 es
66 perempuan 2015 ps s1
67 perempuan 2015 es
68 perempuan 2015 ps s1
69 perempuan 2015 es
70 perempuan 2015 ps s1
71 perempuan 2015 ps s1
72 perempuan 2015 ps s1
73 perempuan 2015 ps s1
74 perempuan 2015 es
75 laki-laki 2015 es
76 laki-laki 2015 es
77 perempuan 2015 ps s1
78 perempuan 2015 ps s1
79 perempuan 2015 ps s1
80 perempuan 2015 ps s1
81 perempuan 2015 ps s1
82 perempuan 2015 ps s1
83 perempuan 2015 ps s1
84 perempuan 2015 ps s1
85 laki-laki 2015 ps s1
86 laki-laki 2015 ps s1
87 perempuan 2015 ps s1
88 perempuan 2015 ps s1
89 laki-laki 2015 ps d3
90 perempuan 2015 ps d3
91 perempuan 2015 ps s1
92 perempuan 2015 ps s1
NO P1 P2 P3 P4 P5 X1 P6 P7 P8 P9 P10 X2
1 10 10 9 9 10 48 10 10 8 8 10 46
2 10 10 9 10 10 49 10 10 8 10 10 48
3 10 10 10 9 10 49 10 10 9 9 10 48
4 10 10 9 8 9 46 10 10 8 8 10 46
5 10 10 9 9 8 46 10 9 9 8 9 45
6 10 9 8 8 10 45 8 9 8 9 9 43
7 10 10 9 10 10 49 9 8 7 8 8 40
8 10 10 8 9 8 45 10 10 9 9 8 46
9 9 9 8 8 9 43 9 9 8 8 9 43
10 10 10 9 8 10 47 9 9 8 9 8 43
11 10 10 8 8 10 46 10 10 9 10 10 49
12 10 10 8 10 10 48 10 9 8 8 9 44
13 10 10 9 9 10 48 9 9 8 8 10 44
14 10 10 8 8 10 46 10 9 9 10 9 47
15 10 9 9 8 9 45 10 8 7 9 8 42
16 8 9 8 9 9 43 10 9 8 8 10 45
17 9 8 7 8 8 40 9 9 8 8 10 44
18 10 10 9 9 8 46 10 10 8 8 9 45
19 9 9 8 8 9 43 10 10 8 10 10 48
20 9 9 8 9 8 43 10 10 7 8 10 45
21 10 9 8 8 9 44 10 10 9 10 10 49
22 9 9 8 9 9 44 10 10 10 9 10 49
23 10 10 9 9 9 47 10 9 7 8 8 42
24 10 9 8 7 8 42 10 10 9 8 7 44
25 10 10 9 8 10 47 9 9 7 7 8 40
26 10 10 9 10 10 49 10 9 8 8 10 45
27 9 10 8 8 8 43 10 10 8 10 10 48
28 10 8 8 6 7 39 10 10 9 9 9 47
29 10 8 7 8 9 42 9 10 8 7 8 42
30 9 8 7 9 9 42 10 10 9 9 10 48
31 10 10 9 9 10 48 10 10 8 8 10 46
32 9 10 8 9 10 46 10 10 8 8 10 46
33 10 10 9 10 9 48 10 10 9 9 10 48
34 10 10 8 9 10 47 9 8 8 8 10 43
35 10 10 8 8 10 46 10 10 10 9 9 48
36 10 9 9 10 10 48 10 10 8 9 10 47
37 10 9 9 10 10 48 10 8 8 8 10 44
38 8 8 7 8 10 41 10 9 7 8 10 44
39 10 10 9 8 10 47 10 10 10 9 9 48
40 10 10 8 8 10 46 10 10 8 7 8 43
41 9 9 8 7 8 41 10 10 8 7 8 43
42 10 8 7 8 10 43 8 8 7 7 7 37
43 10 9 8 9 10 46 9 10 8 8 10 45
44 9 8 7 8 9 41 8 10 8 10 10 46
45 10 10 8 8 10 46 10 9 9 8 10 46
46 10 8 9 8 9 44 10 10 8 7 8 43
47 10 10 9 8 10 47 10 10 9 8 10 47
48 10 9 9 9 10 47 10 10 8 8 10 46
49 10 10 8 9 10 47 10 10 7 7 10 44
50 10 10 9 9 10 48 10 9 8 8 9 44
51 10 10 9 10 10 49 10 10 9 8 10 47
52 10 9 8 8 9 44 10 10 8 8 10 46
53 9 9 8 8 10 44 10 9 8 8 9 44
54 10 9 9 10 9 47 9 9 8 9 9 44
55 10 8 7 9 8 42 10 10 9 9 9 47
56 10 9 8 8 10 45 10 9 8 7 8 42
57 9 9 8 8 10 44 10 10 9 8 10 47
58 10 10 8 8 9 45 10 10 9 10 10 49
59 10 10 8 10 10 48 9 10 8 8 8 43
60 10 10 7 8 10 45 10 8 8 6 7 39
61 10 10 9 10 10 49 10 8 7 8 9 42
62 10 10 10 9 10 49 9 8 8 9 9 43
63 10 9 7 8 8 42 10 10 9 9 10 48
64 10 10 9 8 7 44 9 10 8 9 10 46
65 9 9 7 7 8 40 10 10 9 10 9 48
66 10 9 8 8 10 45 10 10 8 9 10 47
67 10 10 8 10 10 48 10 10 8 8 10 46
68 10 10 9 9 9 47 10 9 9 10 10 48
69 9 10 8 7 8 42 10 9 9 10 10 48
70 10 10 9 9 10 48 8 8 7 8 10 41
71 10 10 8 8 10 46 10 10 9 8 10 47
72 10 10 8 8 10 46 10 10 8 8 10 46
73 10 10 9 9 10 48 9 9 8 9 8 43
74 9 8 8 8 10 43 10 8 7 8 10 43
75 10 10 10 9 9 48 10 9 8 9 10 46
76 10 10 8 9 10 47 9 8 7 8 9 41
77 10 8 8 8 10 44 10 10 8 8 10 46
78 10 9 7 8 10 44 10 8 9 8 9 44
79 10 10 10 9 9 48 10 10 9 8 10 47
80 10 10 8 7 8 43 10 9 8 9 10 46
81 10 10 8 7 8 43 10 10 8 9 10 47
82 8 8 7 7 7 37 10 10 9 9 10 48
83 9 10 8 8 10 45 10 10 9 9 10 48
84 8 10 8 10 10 46 10 10 9 10 10 49
85 10 9 9 8 10 46 10 10 10 9 10 49
86 10 10 8 7 8 43 10 10 9 8 9 46
87 10 10 9 8 10 47 10 10 9 9 8 46
88 10 10 8 8 10 46 10 9 8 8 10 45
89 10 10 7 7 10 44 10 10 9 10 10 49
90 10 9 8 8 9 44 10 10 8 9 8 45
91 10 10 9 8 10 47 9 9 8 8 9 43
92 10 10 8 8 10 46 10 10 9 8 10 47
NO P11 P12 P13 P14 P15 X3 P16 P17 P18 P19 P20 X4
1 9 8 7 7 8 39 9 8 9 10 9 45
2 9 9 7 7 7 39 8 9 8 8 8 41
3 10 8 7 6 8 39 9 8 8 9 9 43
4 8 8 9 8 8 41 9 10 10 8 8 45
5 10 10 10 7 6 43 9 10 8 7 8 42
6 10 9 8 7 7 41 8 9 7 6 6 36
7 10 10 10 10 9 49 10 9 9 7 6 41
8 10 10 8 8 7 43 9 8 10 9 9 45
9 10 10 8 7 8 43 8 8 9 8 9 42
10 8 9 9 8 8 42 10 10 9 8 10 47
11 7 7 8 8 8 38 9 8 7 7 8 39
12 9 9 9 7 8 42 9 9 7 7 7 39
13 10 10 10 8 7 45 10 8 7 6 8 39
14 10 9 8 7 6 40 8 8 9 8 8 41
15 8 10 8 6 6 38 10 10 10 7 6 43
16 10 9 9 7 9 44 10 9 8 7 7 41
17 9 8 8 6 7 38 10 10 10 10 9 49
18 8 9 8 8 8 41 10 10 8 8 7 43
19 8 7 8 6 8 37 10 10 8 7 8 43
20 9 8 7 6 7 37 8 9 9 8 8 42
21 10 10 8 7 7 42 7 7 8 8 8 38
22 10 10 10 8 7 45 9 9 9 7 8 42
23 10 9 10 9 9 47 10 10 10 8 7 45
24 10 10 10 8 9 47 10 9 8 7 6 40
25 8 8 8 9 8 41 8 10 8 6 6 38
26 10 8 9 8 10 45 10 9 9 7 9 44
27 10 10 10 8 8 46 9 8 8 6 7 38
28 10 10 8 10 9 47 8 9 8 8 8 41
29 9 10 9 8 7 43 8 7 8 6 8 37
30 9 9 8 7 8 41 9 8 7 6 7 37
31 9 8 9 10 9 45 10 10 8 7 7 42
32 8 9 8 8 8 41 10 10 10 8 7 45
33 9 8 8 9 9 43 10 9 10 9 9 47
34 9 10 10 8 8 45 10 10 10 8 9 47
35 9 10 8 7 8 42 8 8 8 9 8 41
36 8 9 7 6 6 36 10 8 9 8 10 45
37 10 9 9 7 6 41 10 10 10 8 8 46
38 9 8 10 9 9 45 10 10 8 10 9 47
39 8 8 9 8 9 42 9 10 9 8 7 43
40 10 10 9 8 10 47 9 9 8 7 8 41
41 10 10 10 9 10 49 8 8 9 8 7 40
42 10 10 9 10 9 48 10 10 10 10 8 48
43 10 10 10 9 8 47 10 10 9 8 9 46
44 9 9 10 8 8 44 10 10 8 7 7 42
45 8 8 8 6 7 37 10 10 7 6 6 39
46 8 7 9 8 6 38 9 9 8 8 8 42
47 9 9 10 9 9 46 8 9 8 10 9 44
48 9 10 10 8 8 45 9 8 8 8 8 41
49 9 8 9 9 10 45 10 9 10 8 8 45
50 8 9 8 6 6 37 10 10 10 8 9 47
51 10 10 10 9 9 48 10 10 10 9 10 49
52 10 10 10 9 9 48 10 10 9 10 9 48
53 9 9 10 8 8 44 10 10 10 9 8 47
54 8 7 7 6 6 34 9 9 10 8 8 44
55 8 8 9 8 7 40 8 8 8 6 7 37
56 10 10 10 10 8 48 8 7 9 8 6 38
57 10 10 9 8 9 46 9 9 10 9 9 46
58 10 10 8 7 7 42 9 10 10 8 8 45
59 10 10 7 6 6 39 9 8 9 9 10 45
60 9 9 8 8 8 42 8 9 8 6 6 37
61 8 9 8 10 9 44 10 10 10 9 9 48
62 9 8 8 8 8 41 10 10 10 9 9 48
63 10 9 10 8 8 45 9 9 10 8 8 44
64 10 10 10 8 9 47 8 7 7 6 6 34
65 8 9 8 8 10 43 10 10 10 10 9 49
66 9 9 10 9 9 46 10 9 8 9 10 46
67 10 9 8 9 9 45 8 9 9 9 9 44
68 9 9 9 7 9 43 10 9 9 8 9 45
69 10 8 10 8 8 44 8 8 8 8 9 41
70 10 9 9 9 9 46 10 9 10 9 9 47
71 8 8 9 7 7 39 9 9 10 8 8 44
72 10 10 8 10 8 46 10 10 10 9 10 49
73 10 9 10 9 10 48 10 10 9 10 10 49
74 8 9 8 8 9 42 10 10 9 8 8 45
75 10 10 10 9 8 47 10 10 8 9 10 47
76 9 10 8 10 10 47 10 10 10 8 9 47
77 10 8 9 8 8 43 10 9 9 7 8 43
78 8 9 9 8 8 42 9 9 8 9 9 44
79 9 10 10 9 9 47 10 9 9 7 8 43
80 8 8 9 8 7 40 8 7 8 9 8 40
81 8 7 8 9 9 41 9 9 9 8 8 43
82 7 8 7 7 8 37 9 8 9 9 7 42
83 8 8 9 9 9 43 10 8 9 7 7 41
84 8 10 9 7 8 42 9 9 9 9 8 44
85 10 9 10 8 10 47 9 9 10 9 10 47
86 9 9 8 10 8 44 9 10 10 8 9 46
87 9 9 8 8 9 43 10 9 8 7 7 41
88 10 10 9 10 9 48 9 9 9 9 10 46
89 9 10 10 10 8 47 9 10 10 8 9 46
90 8 8 8 8 8 40 10 9 8 7 8 42
91 8 10 9 10 10 47 10 10 9 9 10 48
92 9 8 7 8 9 41 8 8 9 9 8 42
NO P21 P22 P23 P24 P25 Y
1 8 8 9 9 8 42
2 9 7 8 8 9 41
3 9 8 8 9 9 43
4 9 7 8 7 8 39
5 9 8 9 8 8 42
6 8 8 7 7 7 37
7 8 8 9 8 7 40
8 9 9 8 8 9 43
9 8 6 6 6 7 33
10 10 8 8 7 8 41
11 8 6 7 6 6 33
12 7 7 8 7 7 36
13 7 8 8 8 8 39
14 9 8 8 8 9 42
15 8 9 10 9 8 44
16 8 8 9 8 9 42
17 9 10 9 9 9 46
18 9 9 8 8 9 43
19 10 8 8 10 10 46
20 8 7 7 8 7 37
21 7 7 7 6 7 34
22 7 7 8 7 8 37
23 9 8 9 9 9 44
24 8 9 8 10 10 45
25 7 8 8 8 7 38
26 9 8 10 7 8 42
27 7 7 7 8 8 37
28 7 9 8 7 8 39
29 7 8 8 7 8 38
30 8 8 9 8 8 41
31 9 9 10 9 9 46
32 8 8 7 9 9 41
33 10 9 8 8 8 43
34 9 9 9 9 9 45
35 8 8 8 9 9 42
36 10 10 10 10 10 50
37 9 8 8 8 8 41
38 10 10 10 10 10 50
39 7 7 8 8 8 38
40 9 7 8 7 7 38
41 8 8 9 8 8 41
42 9 9 9 9 8 44
43 6 6 7 8 8 35
44 8 8 8 7 7 38
45 9 9 9 9 9 45
46 10 9 8 8 8 43
47 10 8 7 9 8 42
48 8 8 8 8 8 40
49 10 9 10 9 9 47
50 9 9 9 9 9 45
51 10 10 9 9 10 48
52 8 8 8 8 8 40
53 10 8 10 10 10 48
54 8 9 8 9 9 43
55 7 8 6 8 7 36
56 8 7 8 7 8 38
57 8 8 7 9 9 41
58 7 8 7 8 9 39
59 8 8 9 9 7 41
60 8 8 7 7 7 37
61 9 9 8 9 8 43
62 9 10 9 10 10 48
63 8 8 8 9 9 42
64 9 9 9 8 8 43
65 9 10 9 10 10 48
66 9 10 9 10 10 48
67 8 9 8 9 8 42
68 9 8 9 8 9 43
69 7 7 8 8 7 37
70 9 9 9 9 10 46
71 8 8 8 8 8 40
72 10 10 10 10 9 49
73 10 10 9 10 10 49
74 8 9 9 9 10 45
75 9 9 8 7 8 41
76 10 8 9 9 9 45
77 9 8 9 7 9 42
78 8 7 9 9 8 41
79 9 8 10 10 9 46
80 8 8 9 8 7 40
81 9 8 8 9 8 42
82 7 6 7 8 7 35
83 8 7 8 7 7 37
84 9 9 8 7 7 40
85 10 10 10 9 9 48
86 9 9 9 8 9 44
87 8 7 8 7 8 38
88 9 9 9 10 9 46
89 8 9 9 9 9 44
90 8 6 8 7 6 35
91 9 9 10 9 10 47
92 7 8 8 8 8 39
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Virda Fatkhori‟ Yusuf Safitri
Tempat, Tgll Lahir : Mojokerto, 26 Februari 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Irawan No.14 rt 01/ rw 05 Karangalit, Salatiga
Pendidikan : 1. SDN Balongsari 1 Mojokerto (Lulus Tahun 2007)
2. SMP N 5 Salatiga (Lulus Tahun 2010)
3. SMK N 1 Salatiga (Lulus Tahun 2013)
4. IAIN Salatiga (Lulus Tahun 2017)
Pengalaman Organisasi:1. Anggota Paguyuban Duta Wisata Kota Salatiga (2012)
2. Anggota INLA Kota Salatiga (2012)
3.Anggota KOPMA FATAWA IAIN Salatiga (2014)
4. LITBANG SEMA FEBI IAIN Salatiga (2015)
5. ADVOKASI DEMA FEBI IAIN Salatiga (2016)
6. HUMAS KSEI IAIN Salatiga (2016)
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 10 Juli 2017
Saya yang bersangkutan,
Virda Fatkhori‟ Y. S.