pengaruh putaran pada cetakan pengecoran …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · akan tetapi...

47
PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN METODE HORIZONTAL CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP CACAT CORAN, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Program Studi Pendidikan Teknik Mesin oleh Hafidz Dienur Rahmawan 5201413038 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: doanphuc

Post on 18-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN METODE

HORIZONTAL CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP CACAT CORAN, KEKERASAN DAN

STRUKTUR MIKRO

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Teknik

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

oleh Hafidz Dienur Rahmawan

5201413038

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

ii

Page 3: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

iii

Page 4: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

� Pendidikan merupakan jalan kita untuk meraih kesuksesan sejati.

� Teteg, tekun, teken, lan tekan.

� Hidup adalah sebuah mimpi yang perlu dicapai semua orang yang ingin

hidupnya mencapai kesuksesan.

� Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.(Thomas

Alva Edison).

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

� Kedua orangtua tercinta serta ketiga

kakak yang senantiasa mendukung.

Page 5: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

v

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kemudahan serta kelancaran dalam penyelesaian penulisan skripsi dengan judul

“Pengaruh Putaran pada Cetakan Pengecoran Aluminium dengan Metode

Horizontal Centrifugal Casting terhadap Cacat Coran, Kekerasan dan Struktur

Mikro”.

Terselesainya penulisan skripsi ini, tentunya berkat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu.

1. Dr. Murdani, M.Pd. dan Drs. Pramono, M.Pd., sebagai pembimbing yang

senantiasa membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

2. Drs. Sunyoto, M.Si., selaku penguji yang memberikan saran dalam penulisan

skripsi ini.

3. Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, yang telah

memberikan izin penelitian.

4. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan fasilitas belajar

sejak awal hingga akhir.

5. Bapak dan ibu dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang

yang telah mengajarkan berbagai ilmu kepada penulis.

6. Kepala dan staf laboratorium mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.

7. Mbah, Ibu dan Bapak, serta kakak yang selalu mendoakan dan memberikan

motivasi.

Page 6: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

vi

8. Teman-teman Pendidikan Teknik Mesin satu angkatan yang selalu

mendoakan dan memberikan motivasi.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih dan meminta maaf

sebesar-besarnya. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini memberikan manfaat

bagi para pembaca.

Penulis

Page 7: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

vii

ABSTRAK

Rahmawan, Hafidz Dienur. 2017. Pengaruh Putaran pada Cetakan Pengecoran Aluminium dengan Metode Horizontal Centrifugal Casting terhadap Cacat Coran, Kekerasan, dan Struktur Mikro. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Drs. Murdani, M.Pd., dan Drs.

Pramono, M.Pd.

Metode pengecoran gravitasi merupakan metode yang sering digunakan.

Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang

dihasilkan karena banyak yang memiliki cacat yang mengakibatkan menurunnya

kualitas coran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan

putar pada cetakan terhadap cacat hasil coran, struktur mikro dan nilai kekerasan

hasil coran.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen.Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah kecepatan putar cetakan 600 rpm, 1200 rpm,

dan 1800 rpm. Variabel terikatnya adalah cacat hasil coran, struktur mikro, dan

nilai kekerasan. Analisis data yang digunakan menggunakan metode analisis

deskriptif. Data yang diperoleh dari hasil pengujian berupa angka atau bilangan

yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, sedangkan data berupa gambar

disajikan dalam bentuk tabel dan dideskripsikan berdasarkan hasil analisis yang

dilakukan.

Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh kecepatan putar cetakan yang

berbeda terhadap kondisi cacat coran, struktur mikro dan nilai kekerasan hasil

coran. Hasil dari cacat coran lebih bagus pada kecepatan putar 1200 rpm dengan

cacat coran yang lebih sedikit. Kemudian, struktur mikro dan kekerasan yang

dihasilkan lebih baik pada kecepatan putar 1800 rpm, karena lebih padatnya

struktur yang terkandung dan nilai kekerasan yang tinggi yaitu 151,97 Kg/mm2.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa semakin cepat putaran, semakin baik

struktur mikro dan nilai kekerasan yang dihasilkan.

Kata Kunci: horizontal centrifugal casting, perbedaan kecepatan putar pada cetakan, kekerasan hasil coran.

Page 8: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ............................................................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................iv

PRAKATA ........................................................................................................................ v

ABSTRAK ....................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN ........................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiv

BAB I ................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3

1.3. Pembatasan Masalah ................................................................................ 3

1.4. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

BAB II................................................................................................................................ 6

KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................ 6

2.1. Kajian Teori .................................................................................................. 6

2.1.1. Pengecoran Logam ............................................................................ 6

2.1.2. Kerusakan Hasil Coran ................................................................... 14

2.1.3. Uji Kekerasan .................................................................................. 16

2.1.4. Struktur Mikro ................................................................................. 24

2.2. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 25

2.3. Kerangka Pikir ............................................................................................ 28

Page 9: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

ix

BAB III ............................................................................................................................ 30

METODE PENELITIAN .............................................................................................. 30

3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................... 30

3.2. Variabel Penelitian ..................................................................................... 30

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 31

3.4. Bahan Penelitian ......................................................................................... 32

3.5. Alat Penelitian ............................................................................................ 35

BAB IV ............................................................................................................................ 48

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................................... 48

4.1. Hasil Penelitian dan Analisis Hasil Penelitian ........................................... 48

4.1.1. Pengaruh Kecepatan Putar Terhadap Cacat Hasil Pengecoran ............ 48

4.1.2. Hasil Pengamatan Struktur Mikro Pengecoran .................................... 54

4.1.3. Nilai Kekerasan Hasil Pengecoran ...................................................... 57

4.2. Pembahasan ................................................................................................ 60

4.2.1. Cacat Hasil Coran Pengecoran Sentrifugal Mendatar ......................... 60

4.2.2 Struktur Mikro Pengecoran Sentrifugal Mendatar................................ 63

4.2.3. Nilai Kekerasan Hasil Pengecoran Sentrifugal Mendatar ................... 65

BAB V ............................................................................................................................. 67

PENUTUP ....................................................................................................................... 67

5.1. Simpulan ..................................................................................................... 67

5.2. Saran ........................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 69

LAMPIRAN .................................................................................................................... 71

Page 10: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sifat-sifat fisik aluminium ........................................................................... 12

Tabel 2.2 Cacat Rongga Penyusutan ........................................................................... 14

Tabel 2.3 Karakteristik uji kekerasan .......................................................................... 17

Tabel 2.4 Skala kekerasan Rockwell ............................................................................ 19

Tabel 2.5 Nilai konversi kekerasan .............................................................................. 23

Tabel 3.1 Desain penelitian ........................................................................................... 30

Tabel 3.2 Komposisi kimia yang terkandung dalam limbah piston ........................ 32

Tabel 3.3 Cacat hasil coran ........................................................................................... 46

Tabel 3.4 Foto struktur mikro produk coran ............................................................... 46

Tabel 3.4 Nilai kekerasan produk coran ...................................................................... 47

Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan cacat coran secara visual............................................. 49

Tabel 4.2 Data pada pengamatan struktur mikro ....................................................... 54

Tabel 4.3 Nilai Uji Kekerasan ...................................................................................... 58

Page 11: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dapur Kowi ................................................................................................. 9

Gambar 2.2 Panci Penuang ........................................................................................... 10

Gambar 2.3 Horizontal Centrifugal Casting (Sudjana, 2008:63) ............................ 11

Gambar 2.4 Vertical Centrifugal Casting (Sudjana, 2008:64) ................................. 11

Gambar 2.5 Diagram fasa aluminium .......................................................................... 13

Gambar 2.6 Cacat Rongga Udara dan Lubang Jarum ............................................... 15

Gambar 2.7 parameter dasar uji kekerasan Brinell .................................................... 18

Gambar 2.8 skema pengujian Vickers harness ........................................................... 22

Gambar 2.9 tipe-tipe lekukaan piramida intan ........................................................... 22

Gambar 2.10 Struktur mikro Al-Si .............................................................................. 24

Gambar 3.1 Skema hasil coran ..................................................................................... 34

Gambar 3.2 (a) Skema Mesin horizontal centrifugal casting (b) Corong (c)

Cetakan permanen .......................................................................................................... 35

Gambar 3.3 Motor Penggerak....................................................................................... 36

Gambar 3.4 Ragum ........................................................................................................ 36

Gambar 3.5 Belt dan Pulley .......................................................................................... 37

Gambar 3.6 Voltage Regulator ..................................................................................... 38

Gambar 3.7 Tachometer ................................................................................................ 38

Gambar 3.8 Alat uji hardness vickers ......................................................................... 39

Gambar 3.9 Alat uji foto mikro .................................................................................... 40

Gambar 4.1 bagian permukaan luar hasil coran 600 rpm ......................................... 49

Gambar 4.2 bagian diameter luar hasil coran 600 rpm ............................................. 49

Gambar 4.3 bagian diameter dalam hasil coran 600 rpm ......................................... 49

Gambar 4.4 bagian permukaan dalam hasil coran 600 rpm ..................................... 50

Gambar 4.5 bagian irisan hasil coran 600 rpm ........................................................... 50

Gambar 4.6 bagian permukaan luar hasil coran 1200 rpm ....................................... 50

Gambar 4.7 bagian diameter luar hasil coran 1200 rpm ........................................... 51

Gambar 4.8 bagian diameter luar hasil coran 1200 rpm ........................................... 51

Gambar 4.9 bagian permukaan dalam hasil coran 1200 rpm ................................... 51

Page 12: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

xii

Gambar 4.10 bagian irisan hasil coran 1200 rpm ...................................................... 52

Gambar 4.11 bagian permukaan luar hasil coran 1800 rpm ..................................... 52

Gambar 4.12 bagian diameter luar hasil coran 1800 rpm ......................................... 52

Gambar 4.13 bagian diameter dalam hasil coran 1800 rpm ..................................... 53

Gambar 4.14 bagian dalam hasil coran 1800 rpm ..................................................... 53

Gambar 4.15 bagian irisan hasil coran 1800 rpm ...................................................... 53

Gambar 4.16 Grafik nilai uji kekerasan ...................................................................... 59

Gambar 4.17 Grafik rata-rata nilai kekerasan ............................................................ 60

Page 13: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Diagram alir penelitian ............................................................................... 41

Page 14: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

SK Dekan FT UNNES .......................................................................................... 71

Surat Tugas Dosen Penguji ................................................................................... 72

Surat Ijin Penelitian ............................................................................................... 73

Surat Pengujian Komposisi ................................................................................... 74

Surat Keterangan Uji Kekerasan ........................................................................... 75

Proses penelitian.................................................................................................... 77

Page 15: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pengecoran merupakan suatu proses membuat benda dengan cara melebur

logam sampai menjadi cair, kemudian menuangkannya kedalam cetakan. Logam

yang digunakan berupa logam ferro atau nonferro. Beberapa contoh produk

pengecoran, diantaranya yakni pipa, tromol, rem, selunung silinder, tutup silinder,

velg, dan lain sebagainya.

Metode yang sering digunakan pada pengecoran adalah metode

pengecoran gravitasi. metode ini masih memiliki kekurangan pada hasil

pengecoran, yaitu banyaknya produk yang mengalami cacat. Cacat yang terdapat

di metode ini diantaranya keropos, cacat salah alir, rongga udara pada produk, dan

penyusutan tidak beraturan. Cacat pada hasil tersebut akan mempengaruhi kualitas

coran menjadi kurang baik. Meningkatkan hasil pengecoran pada pembuatam

silinder berongga dapat dikerjakan dengan metode pengecoran sentrifugal.

Pengecoran sentrifugal merupakan salah satu proses pengecoran yang

umumnya digunakan untuk membuat coran yang berbentuk silinder berongga.

Proses pengecoran dilakukan pada cetakan yang berputar sehingga logam cair ikut

berputar di dalam cetakan sampai pembekuan terjadi. Putaran cetakan ini akan

menimbulkan gaya sentrifugal yang dapat mempengaruhi sifat mekanik coran

yang meliputi kekerasan dan struktur mikro.

Pengecoran sentrifugal memiliki beberapa keunggulan dibanding

pengecoran konvensional seperti struktur coran lebih padat, cocok untuk coran

Page 16: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

2

bentuk silinder dan cincin dengan produktivitas yang tinggi dan menghasilkan

kualitas hasil coran yang baik (Surdia, 1986:239). Pengecoran sentrifugal juga

memiliki beberapa kekurangan, seperti distribusi ketebalan dan kepadatan yang

tidak merata, segregasi dan struktur yang tidak homogen akibat laju pembekuan

yang tidak merata. Cacat coran seperti cacat gelembung dan cacat lubang jarum,

timbulnya crack pada coran logam keras akibat putaran yang terlalu tinggi dan

dihasilkannya coran dengan struktur yang kurang padat jika putarannya terlalu

rendah. Kekurangan ini dapat diminimalkan dengan mengatur laju putaran, sudut

kemiringan, temperatur, dan sebagainya (Sugiarto:2014)

Pengecoran sentrifugal sangat cocok digunakan untuk memproduksi coran

yang berbentuk silinder berongga, akan tetapi perlu diperhatikan faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil pengecoran sentrifugal seperti suhu cetakan, kecepatan

putar cetakan dan gaya sentrifugal yang terjadi. Suhu pada cetakan perlu

diperhatiakan agar udara tidak terperangkap saat melakukan penuangan dan

merusak hasil coran. Perubahan laju putaran cetakan berpengaruh terhadap

distribusi ketebalan dan kekerasan coran (Sugiarto, 2014). Semakin tinggi putaran

cetakan yang digunakan, semakin besar kekuatan tarik dan kekerasan dari coran

yang dihasilkan (Situngkir, 2009).

Proses pengecoran sentrifugal pada penelitian ini menggunakan logam

aluminium. Logam aluminium memiliki keunggulan diantaranya beratnya relatif

ringan, tahan korosi. Logam ini juga memiliki kekurangan seperti daya tahan yang

relatif rendah, diperlukan perlakuan untuk meningkatkan sifat mekanis dan

struktur pada logam. Berdasarkan penjelasan di atas, perlu diadakan penelitian

Page 17: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

3

tentang pengaruh laju kecepatan putaran cetakan pengecoran aluminium dengan

metode sentrifugal yang sudutnya 180 (horizontal). Hasil coran dapat diketahui

dengan mengidentifikasi cacat pada hasil pengecoran dan seberapa besar kekuatan

akibat perlakuan tersebut maka digunakan uji kekerasan untuk mengetahui

struktur hasil pengecoran tersebut menggunakan alat struktur mikro.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan seperti berikut:

1. Metode pengecoran yang masih perlu diadakannya pengembangan;

2. Metode pengecoran sentrifugal pada aluminium yang masih memiliki

kekurangan, maka perlu diadakannya variasi untuk memperbaiki kekurangan

tersebut;

3. Sifat aluminium yang getas dan lunak, maka perlu adanya perlakuan untuk

peningkatan.

1.3. Pembatasan Masalah

Melihat penjelasan dari identifikasi masalah maka pembahasan ini

dikhususkan pada:

1. Metode pengecoran yang digunakan adalah pengecoran horizontal

sentrifugal;

2. Material yang digunakan adalah aluminium;

3. Laju kecepatan yang digunakan yaitu 600rpm, 1200rpm, dan 1800rpm;

4. Analisa kualitas hasil coran dengan mengidentifikasi cacat pada permukaan;

Page 18: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

4

5. Struktur mikro digunakan untuk mengetahui struktur mikro hasil coran;

6. Pengujian kekerasan hasil coran menggunakan alat uji kekerasan micro

vickers.

1.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kecepatan putar pada cetakan pengecoran horizontal

centrifugal casting terhadap cacat hasil coran?

2. Bagaimana pengaruh kecepatan putar cetakan pengecoran horizontal

centrifugal casting terhadap struktur mikro hasil coran?

3. Bagaimana pengaruh kecepatan putar pada cetakan pengecoran horizontal

centrifugal casting terhadap nilai kekerasan hasil coran?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan

pengecoran horizontal sentrifugal casting tersebut antara lain:

1. Mengetahui pengaruh kecepatan putar pada cetakan terhadap cacat hasil

coran;

2. Mengetahui pengaruh kecepatan yang berbeda pada cetakan horizontal

centrifugal casting terhadap struktur mikro hasil coran;

3. Mengetahui nilai kekerasan hasil coran dengan metode pengecoran horizontal

centrifugal casting dengan kecepatan yang berbeda.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:

1) Peneliti

Page 19: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

5

a. Memberi pengetahuan tentang kualitas hasil coran dengan perbedaan

kecepatan putar cetakan horizontal centrifugal casting pada pengecoran

aluminium;

b. Memberikan pengetahuan tentang strukur mikro hasil cor akibat perbedaaan

kecepatan putar pada pengecoran aluminium;

c. Mengetahui cacat coran dan nilai kekerasan pada benda coran.

2) Praktis

a. Mampu mengembangkan, memodifikasi, atau menciptakan karya yang

bermanfaat bagi kegiatan praktik pengecoran;

b. Meningkatkan peran serta program studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas

Teknik, Universitas Negeri Semarang dalam mengembangkan wawasan

bidang keilmuan;

c. Diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap

pengembangan aplikasi ilmu dan teknologi, khususnya pada jurusan Teknik

Mesin Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Page 20: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Pengecoran Logam

1. Pengertian Pengecoran Logam

Pada dasarnya pengecoran adalah penuangan logam cair kedalam cetakan

yang telah terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair tersebut membeku

dan kemudian dipindahkan dari cetakan. Sudjana (2008:3) menyatakan bahwa

pengecoran merupakan proses pembuatan benda dengan mencairkan logam dan

menuangkannya kedalam rongga cetakan. Benda yang sangat rumit untuk

dibuat menggunakan mesin, dapat diproduksi dengan masal dan ekonomis

mengguanakan metode pengecoran.

Banyak logam yang dapat digunakan sebagai bahan pengecoran seperti ,

logam ferro dan non ferro. Beberapa benda yang terbuat dari metode pengcoran

diantaranya piston, tutup silinder, velg, tromol dan lain sebagainya. Dalam

buku Teknik Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas disebutkan keuntungan

dan kerugian pembuatan benda menggunakan metode pengecoran, keuntungan

yang terdapat dari metode tersebut yaitu:

a. Tidak ada batasan ukuran/berat benda;

b. Melalui proses yang fleksibel;

c. Pilihan material yang tak terbatas;

d. Sesuai untuk keperluan produksi; dan

e. Dapat mencetak dalam bentuk kompleks, baik bentuk bagian luar maupun

Page 21: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

7

dalam.

Sedangkan kekurangan dalam metode pengecoran yaitu:

a. Masalah lingkungan;

b. Bahaya pada penuangan logam cair panas;

c. Keterbatasan sifat mekanik;

d. Dimensi benda cetak kurang akurat; dan

e. Sering terdapat cacat pada benda.

2. Metode Pengecoran

Dalam perkembangan teknologi di era globalisasi ini banyak jenis-jenis

pengecoran logam yang dikembangkan, diantaranya:

a. Sand Casting, yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir.

Jenis pengecoran ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya

murah dan dapat membuat benda coran yang berkapasitas berton-ton.

Contoh benda coran yang menggunakan jenis pengecoran tersebut yaitu

piston, dudukan kanpas rem dan lain sebagainya.

b. Centrifugal Casting, yaitu jenis pengecoran dimna cetakan diputar

bersamaan dengan penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang bertujuan

agar logam cair terdorong oleh gaya sentrifugal akibat berputarnya cetakan,

sehingga logam cair tedesak dan semakin padat benda yang dihasilkan.

Contoh benda coran yang biasanya menggunakan jenis pengecoran ini ialah

velg dan benda coran lain yang berbentuk silinder.

c. Die Casting, yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dali logam.

Sehingga cetakannya dapat digunakan berulang-ulang. Biasanya logam

Page 22: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

8

yang digunakan untuk mengecor ialah logam non ferro.

d. Investment Casting, yaitu jenis pengecoranyang polanya terbuat dari lilin

(wax), dan cetakannya terbuat dari kramik, contoh benda coran yang biasa

menggunakan jenis pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki

kepresisian yang tinggi misalnya rotor turbin.

Dalam setiap proses pengecoran juga membutuhkan peralatan dan

perlengkapan yang perlu digunakan, diantaranya:

a. Dapur Kowi

Dapur kowi adalah dapur yang digunakan untuk melebur logam berupa

baja dan aluminium. Kowi dibuat dari campuran grafit dan tanah liat yang

diproses dengan teliti, mudah pecah dalam suhu yang biasa, akan tetapi

memiliki kekuatan yang kuat dalam keadaan suhu panas (Andreas, 2011:22).

Kowi dapat dipanaskan menggunakan kokas, minyak atau gas alam yang

digunakan untuk bahan bakarnya. Pada prinsipnya dapur kowi merupakan

tungku biasa yang dibakar dari bawah menggunakan api dengan tekanan tinggi

dan plat baja yang dilapisi batu tahan api. Cara pemakaian dapur kowi yaitu

dengan memberi api pada bawah tungku dengan tekanan api yang cukup tinggi,

kemudian masukan bahan baku yang akan dileburkan kedalam tungku. Akan

tetapi dapur kowi hanya bisa mencapai suhu tertentu, yaitu kurang dario 8000C.

Page 23: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

9

Gambar 2.1 Dapur Kowi

b. Cetakan

Setiap proses pengecoran dibutuhkannya cetakan untuk tempat

penuangan logam cair panas yang pada akhirnya akan menjadi benda yang

akan diproduksi. Cetakan yang digunakan proses pengecoran dapat

diklasifikasikan menjadi dua kategori (Sudjana, 2008:4): cetakan sekali pakai

dan cetakan permanen.

Pada proses pengecoran yang menggunakan cetakan sekali pakai, untuk

mengelurakan hasil pengecoran dalam cetakan dengan cara menghancurkan

cetakan tersebut. Sedangkan pada proses pengecoran yang menggunakan

cetakan permanen, biasanya terdapat pengait untuk membuka tutup cetakan

tersebut kemudian keluarkan hasil pengecoran dari cetkan sesudah dingin.

c. Panci Penuang

Panci penuang (ladle) digunakan untuk mengangkut logam cair dari

tungku peleburan dan menuangkannya kedalam cetakan, panci ini terbuat dari

Page 24: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

10

baja yang mampu menahan panas dari logam yang dicairkan. Untuk panci

penuang yang digunakan untuk mengambil logam cair yang dicairkan dalam

tungku menggunakan panci kecil yang penggunaannya tidak memerlukan

bantuan keran.

Gambar 2.2 Panci Penuang

3. Centrifugal Casting (pengecoran sentrifugal)

Centrifugal casting adalah metode pengecoran logam yang menggunakan

model sentrifugal untuk membuat benda berbentuk silinder (Raharja, 2011:83).

Metode pengecoran ini berbeda dengan pengecoran pada umumnya yang

menuangkan logam cair kedalam cetakan yang mengandalkan gravitasi.

Centrifugal casting dilakukan dengan cara menuangkan logam cair kedalam

cetakan yang berputar sehingga menghasilkan benda coran yang mampat tanpa

cacat karena pengaruh gaya sentrifugal (Surdia, 1986:3). Centrifugal casting

sendiri terbagi menjadi dua posisi yaitu vertikal dan horizontal. Vertical

Centrifugal Casting adalah proses penuangan logam cari ke dalam cetakan

dari atas melalui lubang cetakan yang berdiri tegak. Sedangkan Horizontal

Centrifugal Casting adalah proses penuangan logam cair dari sisi samping

cetakan melalui lubang cetakan dengan posisi mendatar.

Page 25: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

11

Gambar 2.3 Horizontal Centrifugal Casting (Sudjana, 2008:63)

Gambar 2.4 Vertical Centrifugal Casting (Sudjana, 2008:64)

Centrifugal Casting digunakan untuk menghasilkan bagian axi-simetris

seperti silinder atau disk yang berongga, seperti pipa air, cincin torak, bantalan

mesin, dan sebagainya (Raharja, 2011:84). Kekuatan sentrifugal yang tinggi

menyebabkan bagian ini memiliki sifat mekanik sekitar 30% lebih besar dari

pada bagian yang dibentuk dengan metode casting statis. Centrifugal casting

memiliki keunggulan seperti hasil pengecoran yang lebih padat daripada

metode pengecoran biasa. Permukaan cetakan yang halus akan menghasilkan

permukaan luar benda pengecoran yang halus, namun hal ini akan bergantung

pula pada kemungkinan pengecoran yang paling baik dan dapat menghasilkan

benda cor yang memuaskan menurut yang dikehendaki (Sudjana, 2008:64)

Page 26: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

12

4. Bahan Pengecoran (aluminium)

Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan

terhadap korosi, mampu menghantarkan listrik dengan baik dan sifat-sifat yang

lainnya sebagai sifat logam (Surdia, 1999:129). Untuk memperbaiki sifat

mekanik aluminium yang rapuh dapat ditambahkan tembaga, silium,

magnesium, mangan, nkel, dan lain sebagainya dengan cara dilebur secara

bersamaan dan agar tercampur rata. Logam aluminium mempunyai titik cair

yang relatif rendah ±660ºC, sehingga sering digunakan untuk bahan

pengecoran logam dan lebih gampang dipadukan dengan logam-logam lain

(Raharja, 2011:38)

Aluminium biasa digunakan di industri-industri dimana diperlukan logam

dengan bobot ringan serta memiliki kekuatan, misalnya sebagai konduktor

transmisi listrik, badan pesawat, hiasan (ornamen) dan lain-lain. Adapun sifat-

sifat aluminium dengan prosentase tingkat kemurniannya.

Tabel 2.1 Sifat-sifat fisik aluminium

Sifat-sifat Kemurnian Al%

99,996 >99,0

Masa Jenis (20ºC) 2,6989 2,71

Titik Cair 660,2 653-657

Panas Jenis (Cal/gºC)(100º) 0,2226 0,2297

Hantaran Listrik 64,94 59 (dianil)

Tahanan Listrik Koefisien 0,00429 0,0115

Temperatur (/ºC)

Koefisien Pemuaian (20-100º) 23,86 x 10-6

23,5 x 10-6

Jenis Krital, Konstanta Kisi Fcc,α=4,013kX Fcc,α=4,04kX

Page 27: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

13

Gambar 2.5 Diagram fasa aluminium

5. Kecepatan Putar

Kecepatan putar cetakan pada proses pengecoran sentrifugal adalah

banyaknya putaran cetakan tiap satuan waktu. Kecepatan putar ini

berhubungan langsung dengan solidifikasi logam cair ketika logam cair

dituangkan ke dalam cetakan, hal ini berhubungan langsung dengan gaya

sentrifugal seperti pada persamaan (Sugiarto, 2014)

Keterangan : = Gaya sentrifugal (N)

m = Massa (Kg)

r = Radius (mm)

w = Kecepatan putar (rad/s)

v = Kecepatan putar (m/s)

Dari persamaan di atas, diketahui bahwa kecepatan putar cetakan

berbanding lurus dengan gaya sentrifugal. Meningkatnya kecepatan putar

cetakan akan meningkatkan densitas dari pengintian logam cair serta

Page 28: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

14

menghaluskan butir equaxed (Chang. Et all, 2001:743).

Pengaturan kecepatan putar proses pengecoran sentrifugal dapat dibagi

menjadi tiga bagian (Tjitro, et all, 2009) :

1) Pada saat proses penuangan logam, cetakan diputar pada kecepatan yang

cukup untuk melontarkan logam cair ke dinding cairan.

2) Pada saat logam mencapai ujung cetakan, kecepatan putar ditingkatkan.

3) Kecepatan putar dipertahankan konstan selama beberapa waktu setelah

penuangan logam.

2.1.2. Kerusakan Hasil Coran

Cacat yang terjadi pada hasil pengecoran aluminium adalah sama dengan

pada pengecoran besi, tetapi pada coran ini sering terdapat rongga-rongga

penyusutan, rongga udara, dros, dan lubang jarum (Surdia, 2006:235).

1. Rongga Penyusutan

Bentuk, penyebab, dan pencegahan cacat rongga penyusutan pada hsil

pengecoran aluminium.

Tabel 2.2 Cacat Rongga Penyusutan

Bentuk Cacat Lubang Penyebab Pencegahan

Cacat penyusutan dalam

� Logam cair

teroksidasi

� Temperatur

penuangan terlalu

rendah

� Bahan muatan logam

banyak kotoran dan

berkarat

� Perencanaan dan

� Diusahakan pada saat

pencairan alas kokas

dijaga agar logam

tidak berada di

daerah oksidasi.

� Temperature tuang

logam sebelum

penuangan,

dipastikan sudah

Page 29: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

15

Bentuk Cacat Lubang Penyebab Pencegahan

Cacat penyusutan luar

peletakan penambah

tidak sempurna

� Tinggi penambah

terlalu rendah

� Cetakan

membengkak

� Cetakan pasir

membentuk sudut-

sudut tajam

� Radius coran yang

terlalu kecil

� Pengisian yang sulit

dari penambah

karena perubahan

yang mendadak

sesuai dan penuangan

dengan cepat.

� Perencanaan dan

peletakan penambah

yang teliti.

� Menghilangkan

sudut-sudut tajam

pada cetakan

� Mendsain coran

dengan radius yang

cukup

� Merencanakan

sisitim saluran yang

teliti

Cacat rongga penyusutan

2. Rongga Udara dan Lubang Jarum

A. Ciri-ciri khas cacat rongga udara dan Lubang Jarum

Terperangkapnya udara dalam cetakan dan masuk ke dalam logam cair

selama pembekuan sehingga terdapat rongga udara di dalam hasil coran.

Gambar 2.6 Cacat Rongga Udara dan Lubang Jarum

B. Penyebab

a) Logam cair teroksidasi

b) Saluran cerat dan ladel tidak cukup kering

c) Temperatur penuangan terlalu rendah

d) Penuangan terlalu lambat

e) Cetakan kurang kering

Page 30: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

16

f) Permeabilitas pasir cetak kurang sempurna

g) Terlalu banyak yang keluar dari cetakan

h) Lubang angin kurang memadai

i) Tekanan di atas terlalu rendah

C. Cara pencegahan

a) Diusahakan pada saat pencairan alas kokas dijaga agar logam tidak

berada di daerah oksidasi.

b) Temperatur tuang logam sebelum penuangan, sipastikan sudah sesuai

dan penuangan dengan cepat.

c) Pembuatan cetakan yang teliti baik permeabilitas, pemadatan yang

cukup, lubang angin yang cukup.

d) Diusahakan tekanan di atas dibuat tinggi.

2.1.3. Uji Kekerasan

1. Pengertian uji kekerasan

Uji kekerasan merupakan kemampuan suatu benda terhadap pembebanan

yang tepat, sehingga ketika gaya tertentu diberikan pada suatu benda uji akan

mengalami deformasi pada benda tersebut. Terdapat tiga jenis umum mengenai

ukuran kekerasan, yang tergantung pada cara melakukan pengujian, ketiga

jenis tersebut adalah kekerasan goresan (scratch hardness), kekerasan lekukan

(indentation hardness) dan kekerasan pantulan (rebound) atau kekerasan

dinamik ( dynamic hardness). Untuk logam, hanya kekerasan lekukan yang

banyak menarik perhatian dalam kaitannya dengan bidang rekayasa (Dieter,

1933:328). Dapat didifinisikan kekerasan merupakan ketahanan senuah benda

Page 31: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

17

kerja terhadap penetrasi atau daya tembus dari bahan lain yang lebih keras

(penetrator). Pengujian kekerasan dapat diketahui dengan cara penekanan bola

baja atau piramida intan yang dikeraskan pada permukaan benda kerja lalu

mengukur bekas penekanan dari penetrator tersebut.

2. Jenis uji kekerasan

Nilai kekerasan suatu benda kerja dapat diketahui dengan pengujian

kekerasan menggunakan mesin uji kekerasan (hardness taster) menggunakan

tiga cara atau metode yang biasa digunakan yaitu metode Brinell, Rockwell dan

Vickers. Berikut adal karakteristik berbagai macam uji kekerasan,\.

Tabel 2.3 Karakteristik uji kekerasan

Cara

pengujian

Brinell (HB) Rockwell (HRA,

HRB, HRC)

Vickers (HVN)

Penekan

(indentor)

Bola baja Ø10 mm

karbida

Kerucut intan 1200,

Bola baja

Piramida intan

sudut bidang 1360

Beban 500-3000 kg Beban mula 10 kg,

beban total 660,

100, 150 kg

1-120 kg

Kekerasan Beban luas

penekanan

Dalamnya

penekanan

Beban luas

penekanan

Sumber: (Surdia dan Shaito, 2000:22)

A. Kekerasan Brinell

Uji kekerasan lekukan yang pertama kali banyak digunakan serta disusun

pembukuannya adalah metode yang diajukan oleh J.A. Brinell pada tahun

1990. Uji kekerasan Brinell berupa pembentukan lekukan pada permukaan

Page 32: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

18

logam dengan memakai bola baja berdiameter 100 mm dan diberi beban

sebesar 3000 kg. Untuk logam lunak, beban dikurangi hingga 500 kg, untuk

menghindari jejak yang dalam, dan bahan yang untuk sangat keras,

menggunakan paduan karbida tungsten untuk memperkecil terjadinya distorsi

indentor. Beban diterapkan selama waktu tertentu biasanya 30 detik dan

diameter pada jejak yang berarah tegak lurus permukaan dimana lekukan akan

dibuat harus relatif halus, bebas dari debu dan angka kekerasan Brinell (BHN)

dinyatakan sebagai beban (P) dibagi luas permukaan lekukan. Rumus untuk

angka kekerasan tersebut adalah :

Keterangan : P = beban yang diterapkan (kg)

D = diameter bola (mm)

d = diameter lekukan (mm)

t = kedalam jejak (mm)

Gambar 2.7 parameter dasar uji kekerasan Brinell

Sumber: (Dieter, 1933:330)

Page 33: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

19

B. Kekerasan Rockwell

Pada pengujian kekerasan dengan metode Rockwell digunakan dua

indentor yaitu kerucut intan dengan sudut sebesar 1200 (Rockwell Cone) dan

indentor bola baja dengan bermacam ukuran (Rockwell Ball). Indentor tersebut

ditabrakkan kematrial uji dengan pembebanan yang disesuaikan dengan sekala

yang telah ditetapkan berdasarkan jenis material yang diujikan. Material logam

diuji menggunakan skala Rockwell A, B dan C. Skala digunakan untuk menguji

material yang sangat keras seperti karbida tungsten, skala D dan dibawahnya

dipakai untuk batu gerinda dan plastik (Surdia, 1999:31).

Uji kekerasan Rockwell dalam pembebanannya dibagi menjadi

pembebanan minor dan pembebanan mayor. Pembebanan minor adalah

pembebanan awal sebelum pembebanan mayor dilakukan. Besarnya

pembebanan minor biasanya 10 kgf. Setelah pembebanan minor diteruskan

dengan pembebanan mayor yang besarnya sesuai dengan skala kekerasan yang

digunakan dikurangi beban minor. Dalam memilih skala kekerasan Rockwell

mengacu pada tabel 2.4.

Tabel 2.4 Skala kekerasan Rockwell

Scale Indentor F0 F1 F E Jenis Material Uji

A Diamond

Cone

10 50 60 100 Extremely hard material,

tunsten carbides, dll.

B Steel ball 10 90 100 130 Medium hard material,low

and medium carbon steel,

kuningan, perunggu, dll

Page 34: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

20

Scale Indentor F0 F1 F E Jenis Material Uji

C Diamond

Cone

10 140 150 100 Hardened stells, hardened

and tempered alloys.

D Diamond

Cone

10 90 100 100 annealed kuningan dan

tembaga

E Diamond

Cone

10 90 60 130 Berrylium copper,

phosphor bronze, dll

F Steel ball 10 50 60 130 Alluminium sheet

G Steel ball 10 140 150 130 Cast iron, alluminium

alloys

Sumber: (ASTM E-18)

Tingkat kekerasan ditentukan berdasarkan perhitungan dengan rumus :

Keterangan : E = jarak antara kedalaman minor load dan zero refrence line

yang pada setiap indentor berbeda

e = jarak antara minor load dan mayor load.

C. Kekerasan Vickers

Uji kekerasan Vickers menggunakan penumbuk piramida intan yang

dasarnya berbentuk bujur sangkar, besarnya sudut antara permukaan-

permukaan piramid yang saling berhadapan adalah 1360. Sudut ini dipilih

karena nilai tersebut mendekati sebagian besar nilai perbandingan yang

diinginkan antara diameter lekukan dan diameter bola penumbuk pada uji

kekerasan Brinell. Karena bentuk penumbuknya piramid maka pengujian ini

Page 35: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

21

sering dinamakan uji kekerasan piramida intan. Angka kekerasan piramida

intan (DPH) atau kekerasan Vickers (VHN), didifinisikan sebagai beban dibagi

luas permukaan lekukan. Pada prakteknya, luas ini dihitung dari pengukuran

mikroskopik panjang diagonal jejak, VHN dapat ditentukan dengan persamaan

berikut.

Keterangan : P = beban yang ditetapkan (kg)

L = panjang diagonal rata-rata (mm)

θ = sudut antarapermukaan intan yang berlawanan (1360)

Pada penelitian ini menggunakan pengujian kekerasan mikro Vickers.

Pengujian mikro Vickers adalah metode pengujian kekerasan dengan

pembebanan yang relatif kecil yang sulit dideteksi oleh metode pengujian

makro Vickers. Prinsip pengujian mikro Vickers adalah dengan penekanan

pentrator pada permukaan benda uji sehingga pembebanan yang dibutuhkan

relatif kecil yaitu berkisar 10-1000 kgf (Dieter, 1933:334). Alasan

menggunakan metode ini karena dengan indentor piramid, sama baik

digunakan untuk logam keras maupun lunak, nilai kekerasan suatu spesimen

uji dapat diketahui dari penentuan angka kekerasan pada suatu spesimen yang

kecil dapat diukur dengan memilih gaya yang relatif kecil. Angka kekerasan

piramida intan (DPH) atau angka Vickers (VHN) dapat ditentukan dari

persamaan berikut.

Page 36: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

22

Keterangan : P = beban yang diterapkan (kgf)

θ = sudut antara permukaan intan yang berlawanan 1360

D = panjang diagonal rata-rata (mm)

d = panjang diagonal 1 (mm)

d = panjang diagonal 2 (mm)

Gambar 2.8 skema pengujian Vickers harness

Sumber : (Dieter, 1933:335) logam

Lekukan yang benar pada indentor yang dibuat oleh penumbuk intan

harus berbentuk bujur sangkar, akan tetapi penyimpangan lekukan bisa terjadi

seperti lekukan bantal jarum akibat terjadinya penurunan logam disekitar

permukaan piramida yang datar. Keadaan demikian terdapat pada logam yang

dilunakan dan mengakibatkan pengukuran panjang diagonal yang berlebihan

(Dieter, 1933:335).

Gambar 2.9 tipe-tipe lekukaan piramida intan: (a) lekukan yang sempurna, (b)

Page 37: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

23

lekukan bantal jarum, (c) lekukan berbentuk tong ( Dieyer, 1987)

Pada gambar diatas lekukan yang benar yang dibuat oleh penekan

piramida intan benbentuk bujur sangkar (gambar a). Lekukan bantal jarum

(gambar b) adalah akibat terjadinya penurunan logam disekitar permukaan

piramida yang datar. Keadaan demikian terjadi pada logam-logam yang

dilunakan dan mengakibatkan pengukuran panjang panjang diagonal yang

berlebihan. Lekukan berbentuk tong (gambar c) akibat penimbunan keatas

logam-logam disekitar permukaan penekan terdapat pada logam-logam yang

mengalami proses pengerjaan dingin.

Korelasi antara kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara pengujian

kekerasan menjadi permasalahan, tidak ada cara lain kecuali mendapat

hubungan tersebut secara eksperiman. Jadi kekerasan yang diperoleh dengan

berbagai cara ditulis sebagai tabel konvensi kekerasan dibawah ini.

Tabel 2.5 Nilai konversi kekerasan

Approximat Hardness Convertion tables for Non-Austenitic Steels (Rockwell B Hardnes Range)

Rockwell B Hardness Number, 100 kgf

Vickers Hardness Number (VHN)

Brinell Hardnes Number, 3000 kgf

72 130 130

71 127 127

70 125 125

69 123 123

68 121 121

67 119 119

65 117 117

64 116 116

63 114 114

62 112 112

61 110 110

Sumber : (ASTM E 140-02:4)

Page 38: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

24

2.1.4. Struktur Mikro

Dalam pengujian ini, kualitas bahan ditentukan dengan mengamati

struktur dibawah mikroskop, disamping itu dapat pula mengamati cacat dan

bagian yang tidak beraturan (Surdia, 2006:210). Struktur mikro dapat

didifinisikan sebagai bahan dalam orde kecil (mikro). Ada beberapa alat yang

digunakan untuk mengamati struktur mikro dari bahan yaitu: mikroskop

cahaya, mikroskop elektron, dan mikroskop pirometri.

Hasil pengamatan struktur akan diperlihatkan berbagai fase yang dapat

dipelajari dan jika sifat-sifatnya diketahui dapat digunakan untuk mengetahui

informasi-informasi tentang spesimen. Penelitian ini menggunakan mikroskop

cahaya, adapun manfaat dari pengamatan struktur mikro ini adalah :

1. Mempelajari hubungan antara sifat-sifat bahan dengan struktur dan cacat

pada bahan.

2. Memperkirakan sifat bahan jika hubungan tersebut jika diketahui.

Pada umumnya pengamatan struktur mikro yang perlu diamati adalah

ukuran butiran, bentuk butiran, dan larutan padat yang terbentuk, dimana

larutan mekanis akan bertambah baik.

Gambar 2.10 Struktur mikro Al-Si

(Sumber: ASM Handbook vol-09 Metallography and Microstructures)

(a)

Al

Si Si Al

(b)

Si Al SI

Al

Page 39: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

25

Gambar 2.10 merupakan hasil foto mikro aluminium paduan Al-Si

menurut ASM Handbook vol-09 Metallography and Microstructures

menunjukan kandungan yang terdapat dalam paduan aluminium hasil

pengecoran.

2.2. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang sudah diteliti sebelumnya

yaitu penelitian dari Mudhusudhan et al (2013) tentang “Properties of

Centrifugal Casting at Different Rotational Speeds of the Die” Menyimpulkan

bahwa ada pengaruh antara variasi kecepatan putar terhadap struktur mikro dan

nilai mekanik. Pada kecepatan 800 rpm membuktikan hasil coran yang

memiliki butiran lebih halus dibanding kecepatan dibawahnya. Penelitian yang

dilakukan oleh Mudhusudhan (2013) memiliki kesamaan pada lingkup variabel

yaitu pengaruh kecepatan putar cetakan Centrifugal Casting. Hanya saja

terdapat perbedaan yaitu perpaduan bahan yang digunakan.

Penelitian kedua dari Haposan Situngkir (2009) tentang “Pengaruh

Cetakan Terhadap Sifat Mekanik Besi Cor Kelabu pada Pembuatan Silinder

Liner Mesin Otomotif dengan Pengecoran Sentrifugal Mendatar”

menyimpulkan bahwa putaran cetakan akan menimbulkan gaya sentrifugal

yang dapat mempengaruhi sifat mekanik coran yang meliputi kuat tarik dan

struktur mikro. Dari hasil pengecoran dilakukan pengujian tarik dan

menghasilkan bahwa semakin tinggi putaran cetakan mesin semakin besar

kekuatan tarik hasil coran. Penelitian yang dilakukan oleh Situngkir (2009)

mempunyai persamaan variabel yaitu metode pengecoran sentrifugal mendatar

Page 40: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

26

dan perbedaan kecepatan putar cetakan. Sedangkan perbedaannya yaitu dari

bahan yang digunakan dan pengujian yang dilakukan menggunakan uji tarik.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Sugiarto dkk (2014) tentang

“Analisis Distribusi Ketebalan dan Kekerasan Hasil Coran Sentrifugal

Aluminium Paduan (al-mg-si) Akibat Perubahan Laju Putaran dan

Kemiringan Sumbu Cetakan” menjelaskan bahwa perubahan laju putaran dan

sudut kemiringan cetakan berpengaruh terhadap distribusi ketebalan dan

kekerasan coran. Pada putaran 2300 rpm dihasilkan distribusi kekerasan yang

semakin merata dengan kekerasan rata-rata yang lebih tinggi dibanding yang

dihasilkan pada putaran di bawahnya. Kekerasan paling tinggi dan merata

diperoleh pada putaran 2300 rpm dengan sudut 45º. Pada penelitian yang

dilakukan oleh Sugiarto dkk (2014:) memiliki persamaan pada variabel

pengujian kekerasan pada hasil coran dan perubahan kecepatan putar pada

cetakan, sedangkan perbedaannya yaitu penggunaan sudut yang bervariasi dan

perpaduan bahan yang digunakan.

Penelitian keempat dilakukan oleh Jamulwar et al (2012) tentang

“Design and Implementation of Centrifugal Casting Plate” menyimpulkan

bahwa pada proses pengecoran sentrifugal yang terjadi mengakibatkan logam

cair dapat keluar dari cetakan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah desain dari

tutup cetakan yang dapat mencegah keluarnya logam cair selama proses

penuangan berlangsung. Penelitian yang dilakukan Jamulwar et al (2012)

memiliki persamaan pada lingkup variabel yaitu perubahan kecepatan putar

cetakan centrifugal casting. Hanya saja terdapat perbedaan yaitu penelitian ini

Page 41: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

27

lebih fokus terhadap desain tutup cetakan.

Hasil penelitian yang dilakukan Waluyo M Bintoro dkk (2013) tentang

penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Sentrifugal pada Proses

Pengecoran Produk Komponen Otomotif Velg Sepeda Motor” menyimpulkan

bahwa adanya gaya sentrifugal selama proses penuangan menyebabkan ukuran

butiran pada tuangan sentrifugal akan semakin halus butirannya pada sisi

terluar. Produk yang dibuat dengan metode ini bebas cacat, karena sisi terluar

dari produk sentrifugal akan memiliki sifat mekanis yang baik dibandingkan

dengan sisi tengah produk. Penelitian yang dilakukan Bintoro dkk (2013)

memiliki kesamaan dalam lingkup metode yaitu pengujian mekanis

menggunakan uji kekerasan dan struktur mikro. Sedangkan perbedaannya

adalah metode yang digunakan Centrifugal Casting, produk yang dibuat dan

paduan logam yang digunakan.

Hasil penelitian yang dilakukan Tjitro (2004) tentang penelitiannya yang

berjudul “Pengaruh Kecepatan Putar Pada Proses Pengecoran Aluminium

Centrifugal” menyimpulkan bahwa adanya gaya sentrifugal selama proses

penuangan menyebabkan ukuran butiran pada tuangan sentrifugal akan

semakin halus butirannya pada sisi terluar. variasi putaran 200 rpm

menunjukkan angka kekerasan yang lebih besar dibandingkan dengan variasi

putaran lainnya. Penelitian yang dilakukan Tjitro (2004) memiliki kesamaan

dalam lingkup metode yaitu metode yang digunakan Horizontal Centrifugal

Casting, pengujian mekanis menggunakan uji kekerasan dan struktur mikro.

Page 42: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

28

Sedangkan perbedaannya adalah, tanpa meneliti cacat hasil coran dan

kecepatan putar yang digunakan.

Berdasarkan penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengecoran sentrifugal mempengaruhi hasil coran, struktur mikro, dan sifat

mekanisnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil coran tersebut merupakan

sudut kemiringan cetakan, kecepatan putar cetakan, dan waktu penuangan

logam.

2.3. Kerangka Pikir

Metode pengecoran yang biasa dilakukan adalah metode pengecoran

gravitasi yang masih menggunakan cetakan sekali pakai. Metode ini masih

banyak mengalami kekurangan pada hasil coran yaitu banyak ditemukan cacat

coran dan nilai kekerasan relatif rendah. Peningkatan kualitas produk coran

dapat dilakukan dengan cara penggunaan metode pengecoran sentrifugal.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengecoran sentrifugal, antara lain

kecepatan putar cetakan, temperatur, dan sudut elefasi yang digunakan pada

mesin.

Penelitian ini menggunakan metode pengecoran sentrifugal dengan sudut

180º (horizontal), temperatur cetakan 200º C, dan kecepatan putar cetakan

sebesar 600 rpm, 1200 rpm, 1800 rpm. Kecepatan putar dan sudut pada cetakan

berpengaruh terhadap kecepatan aliran logam cair. Pada saat logam cair

memasuki cetakan yang berputar, gaya sentrifugal akan mendorong logam cair

ke dinding dalam cetakan selama proses penuangan yang dapat mengakibatkan

logam cair mengisi setiap celah di dalamnya sehingga tidak ada udara yang

Page 43: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

29

terjebak pada benda coran. Proses tersebut dapat menghasilkan benda coran

dengan permukaan yang halus, meminimalis cacat coran bagian dalam, dan

mengurangi porositas.

Kecepatan putar dan gaya sentrifugal besarnya berbanding lurus, semakin

cepat putaran cetakan semakin besar pula gaya yang ditimbulkan dan begitu

sebaliknya. Adanya pengaruh kecepatan ini dapat menghasilkan coran yang

padat dan terdistribusi secara merata, serta memiliki struktur coran yang padat

sehingga hasil coran berkualitas dan tanpa cacat.

Pengaruh lain yang ditimbulkan akibat variasi kecepatan putar cetakan

adalah kekerasan coran meningkat. Semakin cepat putaran, semakin padat pula

hasilcoran tersebut dan begitu sebaliknya. Kepadatan coran dapat

mempengaruhi nilai kekerasan hasil coran.

Berdasarkan uraian di atas, pengaruh kecepatan putaran cetakan pada

pengecoran horizontal centrifugal casting diduga mampu mengurangi cacat

coran yang sering terjadi di metode pengecoran gravitasi pada umumnya dan

mampu meningkatkan kualitas ketahanan hasil coran. Pengaruh kecepatan

putar cetakan dapat pula mempengaruhi hasil kepadatan hasil coran dan

mengakibatkan struktur mikro coran yang berbeda dari kecepatan yang

berbeda.

Page 44: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

67

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Setelah dilakukan tiga jenis pengujian terhadap hasil coran aluminium yaitu

pemeriksaan cacat coran, foto struktur mikro dan uji kekerasan mikro Vickers,

diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Kecepatan putar yang berbeda pada cetakan mempengaruhi kondisi cacat pada

hasil coran. Hasil pemeriksaan cacat coran yang memiliki cacat paling sedikit

yaitu hasil coran dengan kecepatan putar 1200 rpm. Karena perbedaan masa

jenis partiket dan kecepatan pendinginan pada logam cair yang tidak terlalu

cepat, sehingga pencampuran logam aluminium pada saat penuangan

tercampur dengan sempurna.

2. Perbedaan kecepatan putar pada cetakan mempengaruhi struktur mikro pada

hasil coran. Dari hasil pengujian foto struktur mikro, pada cetakan

berkecepatan putar 1800 rpm memiliki coran dengan stuktur mikro paling

padat, karena kecepatan putar yang tinggi.

3. Perbedaan kecepatan putar pada cetakan memiliki pengaruh terhadap nilai

kekerasan hasil coran aluminium. Setelah diuji menggunakan alat uji kekerasan

micro vickers pada kecepatan putar 1800 rpm mempunyai nilai kekerasan yang

paling tinggi yaitu 151,97 kg/mm2. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi kecepatan putar, semakin tinggi pula kekerasan yang

dihasilkan.

Page 45: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

68

5.2. Saran

Untuk menghasilkan hasil coran yang baik pada pengecoran sentrifugal

dengan menggunakan material Al-Si yang bermutu baik, disarankan perlu

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Kecepatan putar cetakan yang diperkirakan terlebih dahulu untuk mengetahui

kekutan mesin terhadap getaran akibat beban yang berputar.

2. Dalam proses peleburan logam Al-Si perlu dibuang terlebih dahulu kotoran

yang terangkat kepermukaan logam cair. Agar saat penuangan logam dilakukan

benda yang dihasilkan tidak terdapat kotoran pada benda coran.

3. Penuangan logam cair sebaiknya dilakukan sekali sesuai volume yang sudah

diperhitungkan, agar benda yang dihasilkan mempunyai bentuk tidak berlapis-

lapis dan mencegah logam tidak tercampur dengan rata akibat perbedaan

pendinginan akibat penuangan yang berkali-kali.

4. Memanaskan cetakan hingga mencapai suhu 300 0C, untuk menghindari

terjadinya lubang udara pada benda coran akibat perubahan suhu secara tiba-

tiba saat penuangan.

Page 46: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

69

DAFTAR PUSTAKA

Danielson, Paul E. 2000. ASM Handbook Vol 2: Properties and Selection: NonFerrous Alloys and Special-Purpose Materials. ASM International.

Kuhn, Howard. 2000. ASM Handbook Vol 8: Mechanical Testing and Evaluation.

ASM International.

Bintoro, Waluyo M. dkk. 2013. Penerapan Metode Sentrifugal pada Proses

Pengecoran Produk Komponen Otomotif Velg Sepeda motor. Jurnal

Energi dan Manufaktur, 6: 135-142.

Dieter, G, E. 1986. Metalurgi Mekanik. Translate by Djaprie, S. 1993, Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Jamulwar, Nagesh dkk. 2012. Design and implementation of Centrifugal Casting

Locking Plate. International Journal of Computer Technology and

Electronics Enguneering . 2: 202-204.

Madhusudhan dkk. 2012. Experimental Study on Cooling Rate of Centrifugal

Casting Based on Grain Size. International Journal of Scientific and

Enguneering Research. 3: 1-3.

Madhusudhan dkk. 2013. Properties Of centrifugal Casting at Different Rotational

Speeds of Die. International Journal of Emerging Technology and

Advanced Engineering . 3: 727-731.

Raharja, Andreas B. 2011. Teknik Pengecoran Logam. Yogyakarta: PT Pustaka

Insan Madadi.

Page 47: PENGARUH PUTARAN PADA CETAKAN PENGECORAN …lib.unnes.ac.id/30870/1/5201413038.pdf · Akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan pada produk coran yang dihasilkan karena banyak

70

Situngkir, Haposan. 2009. Pengaruh Putaran Cetakan Terhadap Sifat Mekanik

Besi Cor Kelabu pada Pembuatan Silinder Linier Meisn Otomotif Dengan

Pengecoran Sentrifugal Mendatar. 2: 19-28.

Sudjana, Hardi. 2008. Teknik Pengecoran Logam (Jilid II). Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Mengengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Indonesia.

Sugiarto, T. Obandono. 2014. Analisis Distribusi Ketebalan dan Kekerasan Hasil

Coran Sentrifugal Aluminium paduan (Al-Si-Mg) Akibat Perubahan Laju

Putaran dan Kemiringan Sumbu Cetakan. Journal Of Environtmental

Engineering & Sustainable Technology, 1/1: 13-20.

Sugiyono, H. 2008. Metode Penelitian. Cetakan kesepuluh. Alfabeta. Bandung.

Surdia, Tata dan Kenji Chijiwa. 1986. Teknik Pengecoran Logam. Jakarta:

Pradnya Paramita.

Surdia, Tata, dan Saito S. 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: Pradnya

Paramita.

Tjitro, Soejono dan Sugiharto. 2004. Pengaruh Kecepatan Putar pada Proses

Pengecoran Aluminium Sentrifugal. Jurnal Teknik Mesin, 6/1: 1-7.