pengaruh promosi destinasi wisata di media sosial dengan...

5
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Promosi merupakan bagian penting dari kegiatan pemasaran yang didalamnya terdapat proses memberi informasi, membujuk dan mempengaruhi konsumen sehingga menghasilkan suatu keputusan pembelian menurut Irawan (2008). Oleh karena itu promosi merupakan sebuah cara mengkomunikasikan barang dan jasa supaya barang dan jasa tersebut dikenal sehingga menarik minat konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa yang ditawarkan menurut Suryana (2001). Dalam melakukan suatu kegiatan promosi di era sekarang perusahaan atau instansi dituntut lebih kreatif dalam membuat dan melakukan promosi melalui pemanfaatan media-media promosi. Indonesia memiliki sektor pariwisata yang luar biasa. Terbentang dari 17 ribu pulau keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri. Sektor pariwisata Indonesia kerap menuai prestasi dikancah internasional. Pada tahun 2016 Indonesia berhasil menerima 9 penghargaan TripAdvisor Travellers Choise Awards dalam lingkup Global dan Asia. Penghargaan yang diterima tersebut berasal dari empat kategori yaitu destinasi, pulau, icon kota dan pantai. Diajang World Halal Tourism Awards 2016 Indonesia berhasil meraih 12 kategori dari 16 kategori yang diperebutkan. Pada 30 Agustus 2017 Media Travel Internasional Rough Guide memposisikan Indonesia kedalam 20 negara terindah didunia. Pariwisata telah menjadi sektor yang diandalkan bagi masa depan Indonesia. Oleh karena itu diperlukan strategi yang efektif untuk memaksimalkan kementerian pariwisata dalam menjangkau pasar wisatawan. Maka dari itu salah satu caranya adalah dengan melakukan promosi. Menurut Bennet (2016) promosi saat ini tidak hanya dilakukan dengan melakukan cara pemasaran langsung atau Direct Marketing dimana promosi tersebut dilakukan dengan membagikan brosur dan berkomunikasi tatap muka dengan konsumen, akan tetapi juga melalui media baru seperti Youtube, Twitter, Facebook, Instagram dan media sosial lainnya. Dalam melakukan promosi pada media sosial diperlukan suatu pengetahuan serta pemahaman mengenai fungsi media sosial dan juga penggunanya. Media sosial merujuk pada sebuah tempat dimana konten, opini, sudut pandang dan media dapat langsung dibagikan kepada orang lain. Hubungan dan koneksi antar manusia dan organisasi yang mereka ikuti merupakan inti dari media sosial itu sendiri menurut Bolton (2013). Platform media sosial seperti Youtube, Twitter, Facebook, Instagram dan lainnya memudahkan penggunanya untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi satu sama lain menurut Kaplan dan Haenlin (2010). Perkembangan teknologi informasi mengalami peningkatan yang sangat pesat menurut Coviello et al (2001). Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia merilis Jumlah pengguna internet tahun 2017 mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari total jumlah penduduk Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan jumlah pengguna intenet terbesar di Asia Tenggara KEMENKOMINFO (2017). WeAreSocial.net dan Hootsuite 2017 merilis data mengenai jumlah pengguna media sosial di

Upload: others

Post on 02-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh promosi destinasi wisata di media sosial dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3366/4/K19021-05-Abdurrahim-Pendahuluan.pdf · cara pemasaran langsung atau Direct Marketing dimana

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Promosi merupakan bagian penting dari kegiatan pemasaran yang

didalamnya terdapat proses memberi informasi, membujuk dan mempengaruhi

konsumen sehingga menghasilkan suatu keputusan pembelian menurut Irawan

(2008). Oleh karena itu promosi merupakan sebuah cara mengkomunikasikan

barang dan jasa supaya barang dan jasa tersebut dikenal sehingga menarik minat

konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa yang ditawarkan menurut

Suryana (2001). Dalam melakukan suatu kegiatan promosi di era sekarang

perusahaan atau instansi dituntut lebih kreatif dalam membuat dan melakukan

promosi melalui pemanfaatan media-media promosi.

Indonesia memiliki sektor pariwisata yang luar biasa. Terbentang dari 17

ribu pulau keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia menjadi daya tarik

wisatawan dalam dan luar negeri. Sektor pariwisata Indonesia kerap menuai

prestasi dikancah internasional. Pada tahun 2016 Indonesia berhasil menerima 9

penghargaan TripAdvisor Travellers Choise Awards dalam lingkup Global dan

Asia. Penghargaan yang diterima tersebut berasal dari empat kategori yaitu

destinasi, pulau, icon kota dan pantai. Diajang World Halal Tourism Awards 2016

Indonesia berhasil meraih 12 kategori dari 16 kategori yang diperebutkan. Pada 30

Agustus 2017 Media Travel Internasional Rough Guide memposisikan Indonesia

kedalam 20 negara terindah didunia. Pariwisata telah menjadi sektor yang

diandalkan bagi masa depan Indonesia. Oleh karena itu diperlukan strategi yang

efektif untuk memaksimalkan kementerian pariwisata dalam menjangkau pasar

wisatawan. Maka dari itu salah satu caranya adalah dengan melakukan promosi.

Menurut Bennet (2016) promosi saat ini tidak hanya dilakukan dengan melakukan

cara pemasaran langsung atau Direct Marketing dimana promosi tersebut

dilakukan dengan membagikan brosur dan berkomunikasi tatap muka dengan

konsumen, akan tetapi juga melalui media baru seperti Youtube, Twitter,

Facebook, Instagram dan media sosial lainnya.

Dalam melakukan promosi pada media sosial diperlukan suatu pengetahuan

serta pemahaman mengenai fungsi media sosial dan juga penggunanya. Media

sosial merujuk pada sebuah tempat dimana konten, opini, sudut pandang dan

media dapat langsung dibagikan kepada orang lain. Hubungan dan koneksi antar

manusia dan organisasi yang mereka ikuti merupakan inti dari media sosial itu

sendiri menurut Bolton (2013). Platform media sosial seperti Youtube, Twitter,

Facebook, Instagram dan lainnya memudahkan penggunanya untuk

menyampaikan informasi dan berkomunikasi satu sama lain menurut Kaplan dan

Haenlin (2010).

Perkembangan teknologi informasi mengalami peningkatan yang sangat

pesat menurut Coviello et al (2001). Kementerian Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia merilis Jumlah pengguna internet tahun 2017 mencapai

143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari total jumlah penduduk

Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan jumlah pengguna

intenet terbesar di Asia Tenggara KEMENKOMINFO (2017). WeAreSocial.net

dan Hootsuite 2017 merilis data mengenai jumlah pengguna media sosial di

Page 2: Pengaruh promosi destinasi wisata di media sosial dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3366/4/K19021-05-Abdurrahim-Pendahuluan.pdf · cara pemasaran langsung atau Direct Marketing dimana

2

Indonesia, dalam kurun waktu satu tahun perkembangan pertumbuhan pengguna

internet naik 51%. Peningkatan pengguna internet yang tinggi ini dikuti juga

dengan tingginya pengguna media sosial hasil survey globalwebindex pada

pengguna internet di Indonesia dalam rentang usia 16-64 tahun, menunjukkan

bahwa ada beberapa platform media sosial yang aktif digunakan oleh masyarakat

Indonesia. Platform tersebut terbagi dalam dua kategori media sosial, yaitu media

jejaring sosial dan messenger. Youtube menempati peringkat pertama dengan

persentase penggunaan sebesar 43%, di peringkat ke dua Facebook dengan

persentase penggunaan sebesar 41%, di peringkat ke tiga Whatsapp dengan

persentase penggunaan sebesar 40%, di peringkat ke empat Instagram sebesar

38%, kemudian di peringkat ke lima Line sebesar 33% Atiko et al. (2016). Pada era informasi ini, Internet telah memberikan kemudahan bagi kegiatan

manusia. Berbagai informasi tentang peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia

dapat diketahui secara cepat bahkan informasi yang belum diketahui secara jelas

kebenarannya seperti berita hoax yang cepat sekali menyebar dan membentuk sebuah

opini dimasyarakat. Jarak dan waktu bukan lagi halangan manusia dalam

berkomunikasi dan terhubung dengan pihak lain. Teknologi internet tersebut dapat

digunakan manusia kapanpun dan dimanapun, mencari informasi, dan menyebarkan

(share) informasi kepada orang lain secara cepat. Hal tersebut menjadikan pemasaran

barang, jasa, atau promosi menjadi lebih efisien. Kehadiran internet yang tumbuh

semakin pesat juga telah merubah perilaku manusia. Seiring kemajuan internet

tersebut, muncul berbagai alat untuk mendukung teknologi informasi dan komunikasi

seperti teknologi gadget. Saat ini manusia semakin bergantung pada teknologi gadget

seperti Laptop, Smartphone, Tablet dan perangkat lainnya. Manusia banyak

melakukan pekerjaan dan menjalankan aktivitas sehari-harinya dengan menggunakan

teknologi gadget tersebut.

Kementerian Pariwisata merupakan instansi atau lembaga yang membidangi

kepariwisataan di Indonesia. Dimana saat ini sektor pariwisata Indonesia sedang

berkembang pesat, ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan

lokal dan mancanegara. Selain itu, perkembangan sektor pariwisata di Indonesia

ditandai dengan bermunculannya destinasi-destinasi wisata baru sebagai dampak

dari kemajuan teknologi informasi khususnya media sosial. Platform media sosial

seperti Youtube, Twitter, Facebook, Instagram dan lainnya memudahkan

penggunanya untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi satu sama lain.

Media sosial memiliki konektivitas yang luar biasa antar pelanggan dan

komunitas yang sudah terbentuk di dalamnya menurut Andriyanto dan Haryanto

(2010). Keunggulan yang dimiliki sosial media memberikan peluang kepada

lembaga komersial maupun lembaga nirlaba untuk membangun hubungan dengan

konsumen, memperkenalkan produk atau program layanan, serta menjadi

alternatif sarana promosi dalam memperkuat merek dan produk yang ditawarkan.

Tujuan perusahaan melakukan strategi beriklan pada media sosial adalah untuk

meningkatkan jumlah pengunjung kedalam web perusahaannya, meningkatkan

brand awareness dan recognition, serta melakukan pengelolaan terhadap

konsumen yang ada juga meningkatkan angka penjualannya menurut Boyd

(2008). Hal yang harus diperhatikan dalam beriklan pada media sosial adalah

adanya perbedaan karakter dan perilaku pengguna dalam menggunakan media

sosial sehingga pembuat iklan harus memikirkan dan menentukan strategi

komunikasi pemasaran agar sebuah kepercayaan dapat dibangun menurut Berthon

(2012). Kepercayaan yang dibangun dari suatu promosi perusahaan terhadap

Page 3: Pengaruh promosi destinasi wisata di media sosial dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3366/4/K19021-05-Abdurrahim-Pendahuluan.pdf · cara pemasaran langsung atau Direct Marketing dimana

3

produk yang ditawarkan akan membantu produk tersebut dalam meningkatkan

awareness terhadap produk yang dipromosikan juga menjaga perhatian pelanggan

terhadap iklan yang ditawarkan menurut Erdogan (1999) khususnya dalam

lingkup media sosial. Hal ini menjadi menarik dan penting untuk diteliti mengenai

efektifitas atau pengaruh yang dimiliki akun-akun media sosial Kementerian

Pariwisata dalam proses menyebarkan informasi dan promosi destinasi wisata

untuk mempengaruhi masyarakat melalui media sosial Rahmawati (2014). Pada penelitian ini media sosial Facebook, Instagram dan Youtube dijadikan

sebagai objek penelitian karena ketiga media sosial tersebut merupakan media sosial

yang banyak diakses dan digunakan di Indonesia dan juga ketiga media sosial

tersebut memiliki beberapa kelebihan yang spesifik, seperti Facebook lebih

mengedepankan sisi deskritif, Instagram lebih mengedepankan sisi visual atau

gambar dan Youtube lebih mengedepankan sisi Video. Hal tersebut sangat berguna

dalam kegiatan promosi pariwisata yang dalam kegiatan promosinya mengutamakan

tampilan visual, video dan deskriptif yang menarik dari tempat-tempat wisata yang di

promosikan. Sebuah akun media sosial tersebut dapat mengunggah dan

mengabadikan semua foto-foto, video dan deskripsi (caption) perjalanan wisata tanpa

batas. Selain itu, Facebook, Instagram dan Youtube dapat memiliki jumlah followers

tanpa batas sehingga semua pengguna ketiga media sosial tersebut bebas mengikuti

atau menjadi follower dari akun yang disukai.

Indonesia dengan populasi pengguna media sosial yang banyak juga sering

menggunakan Facebook, Instagram dan Youtube untuk mencari informasi maupun

inspirasi, membagi pengalaman travelling, dan berbagi tren terbaru. Hal tersebut

dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh media marketing Company Chute

bahwa dua hal yang paling banyak dicari di Instagram adalah fashion dan travel.

Kemudian saat ini banyak bermunculan travel influencer seperti vlogger dan reviewer

yang khusus membahas mengenai wisata dari Indonesia yang memiliki jumlah

followers mencapai ratusan ribu. Fakta tersebut menjadikan media sosial khususnya

Facebook, Instagram dan Youtube sebagai peluang besar bagi para pelaku bisnis

dalam melakukan kegiatan promosi sebuah produk maupun jasa, tak terkecuali

pemerintah yang berupaya mempromosikan wisata Indonesia melalui Facebook,

Instagram dan Youtube.

Dari pembahasan diatas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

bagaimana pengaruh promosi destinasi wisata di akun media sosial Kementerian

Pariwisata terhadap minat seseorang melakukan travelling berdasarkan variabel

Attention, Interest, Search, Action dan Share yang mempengaruhinya. Dengan

permasalahan di atas maka untuk penelitian ini diberi judul Pengaruh Promosi

Destinasi Wisata Di Media Sosial Dengan Pendekatan AISAS dan Menjadikan akun

media sosial Kementerian Pariwisata sebagai study kasus pada penelitian ini.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian diatas, maka rumusan

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh promosi destinasi wisata pada media sosial terhadap

perhatian seseorang, kemudian dari perhatiannya tersebut mempengaruhi

ketertarikan dan keputusannya untuk berwisata?

Page 4: Pengaruh promosi destinasi wisata di media sosial dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3366/4/K19021-05-Abdurrahim-Pendahuluan.pdf · cara pemasaran langsung atau Direct Marketing dimana

4

2. Bagaimana pengaruh promosi destinasi wisata pada media sosial terhadap

ketertarikan seseorang, kemudian dari ketertarikannya tersebut

mempengaruhi keputusannya untuk berwisata?

3. Bagaimana pengaruh promosi destinasi wisata pada media sosial terhadap

proses pencarian informasi tambahan seseorang, kemudian dari informasi

tambahan tersebut mempengaruhi keputusannya untuk berwisata?

4. Bagaimana kegiatan wisatanya tersebut mempengaruhi keinginan untuk

membagi pengalamannya melalui media sosial?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis pengaruh promosi destinasi wisata pada media sosial

terhadap perhatian seseorang, kemudian dari perhatiannya tersebut

mempengaruhi ketertarikan dan keputusannya untuk berwisata.

2. Menganalisis pengaruh promosi destinasi wisata pada media sosial

terhadap ketertarikan seseorang, kemudian dari ketertarikannya tersebut

mempengaruhi keputusannya untuk berwisata.

3. Menganalisis pengaruh promosi destinasi wisata pada media sosial

terhadap proses pencarian informasi tambahan seseorang, kemudian dari

informasi tambahan tersebut mempengaruhi keputusannya untuk

berwisata.

4. Menganalisis kegiatan wisatanya tersebut mempengaruhi keinginan untuk

membagi pengalamannya melalui media sosial.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi ilmu pengetahuan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan

memperkaya hasil penelitian dalam bidang pemasaran dalam memanfaatkan

media sosial.

2. Bagi Kementerian Pariwisata dan perusahaan khususnya perusahaan yang

bergerak dibidang travel, penelitian ini dapat memberikan masukan, referensi,

dan solusi terhadap strategi komunikasi pemasaran yang akan dijalankan

dalam memanfaatkan media sosial sebagai media promosinya.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup tentang analisis terhadap promosi

destinasi wisata pada media sosial dan menganalisis pengaruh Model AISAS

terhadap kegiatan wisatanya. Cakupan penelitian ini adalah wisatawan pengguna

dan follower media sosial youtube, fans page facebook, dan akun-akun instagram

milik Kementerian Pariwisata diantaranya @pesonaid_travel dan @indtravel.

Responden adalah warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia.

Page 5: Pengaruh promosi destinasi wisata di media sosial dengan ...repository.sb.ipb.ac.id/3366/4/K19021-05-Abdurrahim-Pendahuluan.pdf · cara pemasaran langsung atau Direct Marketing dimana

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB