pengaruh persepsi siswa mengenai inovasi...

83
iv PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 01 LASEM TAHUN 2009 / 2010 Proposal Penelitian Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Guna Pembuatan Skripsi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Ilmu Tarbiyah Disusun oleh Siti Fithria 053111013 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: lamhanh

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

iv

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI GURU

DALAM MENGAJAR

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VIII

DI SMP NEGERI 01 LASEM TAHUN 2009 / 2010

Proposal Penelitian

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Guna Pembuatan Skripsi Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Strata I Ilmu Tarbiyah

Disusun oleh

Siti Fithria

053111013

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

v

Page 3: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

vi

Page 4: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

vii

MOTTO

“ Ï%©!$# zΟ ¯= tæ ÉΟ n=s) ø9$$ Î/ ∩⊆∪ zΟ ¯=tæ z≈|¡ΣM}$# $ tΒ óΟ s9 ÷Λs>÷ètƒ ∩∈∪

4. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya. (QS. Al-

Alaq: 4-5) 1

1 Soenarjo, Al-Qur’an da Terjemahannya, Jakarta : Depag RI, 2003, Hlm. 597

Page 5: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

viii

PERSEMBAHAN

Dengan kesederhanaan dan kerendahan hati, simpul-simpul kata dalam

jilidan kertas ini penulis persembahkan kepada:

� Ayahanda Soedardji dan Ibunda Sukarlin, beliau orang tua yang arif dan

bijaksana serta memiliki peran yang sangat penting dalam hidupku, beliau

yang selalu membimbing, memberikan kasih sayang serta perhatian dan

pengarahan kepadaku.

� Kakakku {Mbak Milah, Mbak Nita, Mas Dul}, Adekku Ahmad Khoiri,

keponakanku {Sofi, Udin} yang telah memberikan semangat untukku

membuat skripsi ini.

� Seseorang {Ali Dimas Aji} yang di takdirkan Allah tuk mendampingi

hidupku kelak

� Teman-teman kos amalia yang selalu menghiburku dikala suka maupun duka

� Sahabatku yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan

skripsi ini

� Untuk semua : Yang selalu memberi arti”

Page 6: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

ix

Page 7: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim

Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga

menjadikan lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa cahaya ilahi kepada umat manusia sehingga dapat

mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka

bumi

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan, saran-saran serta motivasi dari berbagai pihak sehingga

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Suatu keharusan bagi pribadi

penulis untuk menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

2. Drs. H. Mustaqim, M.Pd, selaku Dosen Wali Studi yang telah banyak

berjasa kepada penulis untuk membimbing penulis selama masa studi.

3. Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag dan Dra. Muntholiah, M. Pd, selaku

Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

untuk memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk dan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Para dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah membekali

berbagai ilmu dan pengetahuan selama menempuh studi di Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

5. Bapak/Ibu karyawan perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan perpustakaan

IAIN Walisongo, atas pelayanan selama penyusunan skripsi.

Page 8: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

xi

6. Civitas akademika SMP N 01 Lasem yang telah memberikan tempat

kepada penulis dalam melakukan penelitian sehingga terciptanya

kelancaran dalam menyelesaikan skrpsi ini.

7. Orang tuaku, Ayahanda Soedardji, dan Ibunda Sukarlin yang aku

sayangi,Mbak Milah, Mbak Nita, Adek Khoiri, Sofi ,Udin, Mas dul,

beserta keluarga tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan

memperjuangkan segalanya demi suksesnya penulis menuntut ilmu.

8. Sahabatku (Mbak Kis, Syafaatun, Hadi, Leli, Eko, Agus, Lutfi, Fahruri)

yang selalu memberikan motivasi, semangat dan selalu menemaniku.

Teman - teman seperjuangan (PAI angkatan 2005 ) semoga persahabatan

yang telah terukir tetap selalu ada.

9. Teman- teman kos Amalia (Mbak Dian, Ni’ma, Dani, Nita, Nila, Atik,

Ani, Saadah, Novi, Alfi, Nik, Murti, Ifa, Khova, Indy, Qotul) yang selalu

menghiburku dikala suka dan duka.

10. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini

baik secara langsung maupun tidak, yang tidak mungkin penulis sebutkan

satu- persatu, karena keterbatasan ruang.

Harapan dan doa penulis, semoga amal dan jasa baik dari semua pihak dapat

menjadi amal baik dan semoga mendapat balasan dari Allah. Penulis

menyadari bahwa penulis skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam

makna yang sesungguhnya, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada

umumnya.

Semarang, Juni 2010

Penulis

Siti Fithria

NIM: 053111013

Page 9: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

xii

ABSTRAK

Siti Fithria (NIM : 053111013), Pengaruh Persepsi Siswa mengenai

Inovasi Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas VIII di SMP

Negeri 01 Lasem. Skripsi. Semarang : Program Strata I Jurusan Pendidikan

Agama Islam IAIN Walisongo semarang, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Bagaimana persepsi siswa

Kelas VIII mengenai inovasi guru dalam mengajar PAI di SMP N 01 Lasem 2).

Bagaimana motivasi belajar PAI Siswa Kelas VIII di SMPN 01 Lasem tahun

2009/2010 3). Apakah ada pengaruh inovasi guru dalam mengajar terhadap

motivasi belajar PAI siswa Kelas VIII di SMP N 01 Lasem tahun 2009/2010 .

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif

kuantitatif menggunakan teknik korelasional, subyek penelitian sebanyak 42

responden, yang terdiri atas kelas VIII, menggunakan teknik random sampling.

Adapun metode pengumpulan data menggunkan

a. Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan mata atau pengamatan,

meliputi, kegiatan pemuatan perhatian seluruh alat indra

b. Metode angket atau kuesioner (questionares) adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.

c. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan-catatan, transkip, profil sekolah dan sebagainya.

Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunkan teknik

analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian dengan

analisis regresi satu peridiktor dan korelasi. Pengujian hipotesis menunjukkan

bhwa : 1). Persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar di SMP N 01

Lasem termasuk dalam kategori sedang yaitu pada interval 63-71 dengan nilai

rata-rata 66,0714. 2). Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP N

01 Lasem termasuk dalam kategori sedang, yaitu pada interval 70-76 dengan nilai

rata-rata 70,857. 3). Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi

siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar terhadap motivasi belajar PAI

Siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VIII di SMP N 01 Lasem ditunjukkan

dengan hasil Freg = 11,02 > Ftabel (0,01 : 1, 40) = 4,08 dan Freg = 11, 02 > Ftabel (0,05 : 1,40)

= 7,31, ditunjukkan pula oleh koefisien korelasi R xy = 0,46 dan koefisien

determinasi R2 xy = 0, 22. Ini menunjukkan bahwa 12 % variasi skor persepsi

siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar terhadap motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran PAI Kelas VIII di SMP N 01 Lasem melalui fungsi taksiran

Y = 0,410X + 43,797.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi

dan masukan bagi para guru (pendidik) dan siswa-siswi di SMP N 01 Lasem

khususnya dan masyarakat pada umumnya terutama dalam memberi dorongan

kepada siswa agar senantiasa meningkatkan motivasi berprestasi secara memadai.

Page 10: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………… ii

PENGESAHAN………………………………………………………... iii

MOTTO.................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN……………………………………………………… vi

DEKLARASI…………………………………………………………… v

ABSTRAK……………………………………………………………… ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………. x

DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………….. 1

B. Pembatasan Masalah……………………………………... 5

C. Rumusan Masalah………………………………………... 7

D. Manfaat Penelitian…………………………....................... 7

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Persepsi siswa……………………………………………. 8

1. Pengertian Persepsi…………………………………... 8

2. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi…………. 9

3. Proses terjadinya persepsi……………………………. 10

B. Inovasi Dalam Mengajar…………………………………. 11

1. Pengertian Inovasi……………………………………. 11

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi................... 12

3. Bentuk-Bentuk inovasi……………………………….. 15

C. Motivasi Belajar…………………………………………. 27

1. Pengertian Motivasi Belajar…………………………. 27

2. Macam-macam Motivasi…………………………….. 29

3. Fungsi Motivasi……………………………………… 31

4. Teori Motivasi……………………………………….. 31

5. Cara Menumbuhkan Motivasi……………………….. 32

Page 11: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

xiv

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Belajar siswa………………………………………… 35

7. Motivasi Belajar PAI………………………………... 37

D. Pengaruh Persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar

terhadap motivasi belajar PAI…………………………… 38

E. Kajian penelitian yang relevan…………………………... 39

E. Pengajuan Hipotesis…………………………………….... 40

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian……………………………………….. 42

B. Waktu dan Tempat Penelitian………………………….... 42

C. Variabel Penelitian………………………………………. 42

D. Metode Penelitian……………………………………….. 43

E. Populasi dan Sampel…………………………………….. 44

F. Teknik Pengumpulan Data……………………………… 44

G. Teknik Analisis Data……………………………………. 46

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian…………………………. 50

B. Pengujian Hipotesis……………………………………... 59

C. Pembahasan hasil Penelitian……………………………. 63

D. Keterbatasan Penelitian…………………………………. 63

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………... 64

B. Saran-Saran……………………………………………... 64

C. Penutup…………………………………………………. 65

Page 12: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

xv

DAFTAR TABEL

TABEL I : Hasil angket persepsi siswa mengenai inovasi guru

dalam mengajar PAI Di SMP 01 Lasem…………….. 50

TABEL II : Interval nilai ( X ) dan Rata-rata

(Mean)……………………………………………….. 53

TABEL III : Distribusi frekuensi persepsi siswa mengenai inovasi

guru dalam mengajar PAI di SMP N 01 Lasem……. 54

TABEL IV : Kualitas variabel persepsi siswa mengenai inovasi

guru dalam mengajar PAI……………………………. 54

TABEL V : HASIL ANGKET MOTIVASI

BELAJAR SISWA…………………………………… 55

TABEL VI : Interval nilai ( X ) dan rata-rata

(Mean)………………………………………………... 57

TABEL VII : Distribusi frekuensi motivasi belajar PAI

Di SMP N 01 Lasem…………………………………. 58

TABEL VIII : Kualitas variabel motivasi belajar

PAI siswa…………………………………………….. 58

TABEL IX : Tabel kerja regresi persepsi siswa mengenai inovasi

guru dalam mengajar terhadap motivasi belajar PAI

siswa kelas VIII DI SMP N01 Lasem………………... 59

TABEL X : Hasil Analisis Regresi Satu Prediktor

Y atas X……………………………………………... 62

Page 13: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Lembaga pendidikan di negara kita terus berupaya menerima struktur

kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efisien dan efektif

melalui pembaharuan maupun eksperimen. Untuk itu sering diadakan studi

kasus atau sekolah percobaan. Disana dicobakan struktur, sistem, atau metode

yang baru, yang bersifat eksperimental sebagai bentuk upaya pembaharuan.2

Pentingnya peranan guru dan peranan lembaga pendidikan, pertama-

tama yang menjadi obyek dalam pembaharuan tersebut adalah adanya

interaksi guru dan siswa melalui metode mengajar.3 Metode merupakan sarana

untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi

pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini, metode bertujuan untuk

lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran sehingga apa yang telah

direncanakan bisa diraih secara optimal.4

Sebagai seorang pendidik, guru senantiasa dituntut untuk mampu

menciptakan suasana belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam

pencapaian prestasi hasil belajar secara optimal. Guru harus dapat mengajar

dengan tepat, efektif dan efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan

belajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik.5

Meskipun dalam proses pembelajaran dewasa ini peran murid juga

sangat dominan, tetapi guru tetap saja menjadi penentu suksesnya suatu

pembelajaran. Bahkan, sering kali guru dijadikan salah satu personal yang

bertanggung jawab terhadap pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan

berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam pembelajaran, guru berhadapan

2 Cece Wijaya, dkk, Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran, Bandung :

CV. Remaja Karya, 1988, hlm. 5 3 Ibid, hlm. 3 4 Ismail, SM , Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM : Pembelajaran

Aktif, Inovasi, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, Semarang : Rasail Media Group, 2008, hlm. 18 5 Ibid, hlm. 25

Page 14: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

2

dengan sejumlah peserta didik dengan berbagai macam latar belakang, sikap

dan potensi yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap kebiasaan peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya masih banyak peserta didik

kurang berminat untuk belajar dan membolos terutama pada mata pelajaran

yang kurang disukainya, dan guru yang menurut mereka sulit atau

menyulitkan. Untuk kepentingan tersebut guru dituntut membangkitkan

motivasi belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan motivasi merupakan salah

satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Peserta didik

yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan belajar dengan sungguh-

sungguh.

Dalam proses belajar-mengajar guru mempunyai tugas untuk

mendorong/membimbing . peserta didik. Hal ini sesuai fitrah manusia yang

diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi. Allah Swt. berfirman dalam surat

al-Baqarah, ayat : 30

����������� �� ��� ����� ����� ������� ���� ������ !�"�#�$�% &' ��� ()������* �+���,& -�� .!�/��0 -12�� �) �3'�����"�$ �� ��� �4���/�% -12�� ����� ��� �51��6�2�� �7�����8�� �91:���2 ���8�2�� ;<���1�& ���������� ������

=>?@

Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka

bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan

(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan

padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa

bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?"

Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui". (Q.S. al-Baqarah : 30).6

Untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik, setiap guru

sebaiknya memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar

menyesuaikan dirinya dengan kondisi-kondisi belajar dalam lingkungannya.

6 TM. Hasbi Ash Shiddiqi, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : PT. Karya

Toha Putera Semarang : 1994), hlm. 13

Page 15: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

3

Selain itu, guru juga harus mampu untuk menciptakan pembelajaran yang

kreatif dan menyenangkan.

Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

pembelajaran (proses belajar mengajar),dimana seorang guru haruslah mampu

membantu peserta didik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan penting

yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. Pendidik disini harus

mampu mengenal sampai dimana peserta didik perlu bimbingan dalam suatu

ketrampilan khusus agar mereka bisa melanjutkan persoalannya lebih lanjut.

Ini semua memerlukan guru yang sabar, fleksibel, memiliki kemampuan

interdisipliner, kreatif dan cerdas.

Perilaku guru kelas seharusnya terarah ke tujuan tertentu, Dengan

demikian akan terbentuk suatu keyakinan serta harapan yang tertumpu ke

tujuan pengajarannya. Dalam merencanakan kegiatan kelasnya, untuk

berinteraksi dengan seluruh kelas, kelompok maupun perorangan, guru akan

dipandu tidak hanya oleh keyakinannya terhadap kebutuhan peserta didik

tetapi juga oleh harapannya yang menyangkut tingkah laku peserta didik jika

mendapat perlakuan tertentu.7

Kemampuan mengajar guru merupakan masalah yang sangat penting

dalam proses belajar mengajar, sehingga kemampuan mengajar guru yang

baik menunjukkan suatu keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Guru

dalam hal ini merupakan salah satu faktor yang paling menentukan

berhasilnya suatu proses belajar mengajar juga sebagai pemikul tanggung

jawab atas keberhasilan atau kegagalan pengajaran suatu pendidikan. Makin

besar usaha guru dalam menciptakan kondisi pengajaran itu, maka makin

tinggi pula hasil atau produk dari suatu pengajaran tersebut, sebab guru

mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kualitas pengajaran pendidikan.

Di samping belajar mengajar, setiap anak memiliki sejumlah motif

atau dorongan yang berhubungan dengan kebutuhan biologis dan psikologis.

7 Hartono Kasmadi, Fungsi Pengamatan di Dalam Kelas Oleh Guru, (Semarang ; IKIP

Semarang Press, 1991)

Page 16: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

4

Selain itu, anak juga memiliki sikap minat, penghargaan dan cita-cita tertentu.

Motif, sikap, minat dan sebagainya, akan mendorong anak berbuat untuk

mencapai tujuan-tujuan belajar dalam situasi sekolah. Oleh karena itu tugas

guru adalah menimbulkan motif yang akan mendorong anak berbuat untuk

mencapai tujuan belajar.8

Guru harus dapat mengembangkan motivasi dalam setiap kegiatan

interaksi dengan siswanya. Hal ini sekaligus dalam rangka menerjemahkan

siapa guru secara profesional dan siapa siswa secara proporsional. Dengan ini

guru perlu menyadari dirinya sebagai pemikul tanggung jawab untuk

membawa anak didik kepada tingkat keberhasilannya.9

Sering ditemukan diberbagai sekolahan banyak anak yang malas, tidak

menyenangkan, suka membolos dan sebagainya, sehingga mengakibatkan

prestasi belajar mereka menjadi menurun. Hal demikian juga terjadi di SMP N

01 Lasem khususnya kelas VIII pada mata pelajaran PAI. Minat belajar yang

ada pada siswa untuk belajar mata pelajaran PAI masih rendah, hal itu terlihat

dari nilai ulangan baik harian, tengah semester maupun ulangan semesteran

yang didapat siswa.

Banyak faktor yang menjadi penyebab dari rendahnya motivasi yang

ada pada siswa tersebut, salah satunya adalah inovasi mengajar guru. Ketidak

minatan siswa dalam mengikuti pelajaran menjadi pangkal utama anak dalam

merespon pelajaran. Rendahnya motivasi yang ada ternyata ada pengaruhnya

dengan persepsi siswa terhadap inovasi mengajar yang dilakukan guru. Oleh

karena itu guru harus memberikan motivasi kepada siswa untuk keluar dari

kesulitan belajar, dengan salah satunya adalah merubah cara mengajar.

Dengan inovasi mengajar yang baik diharapkan mampu

menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sebab bila persepsi siswa terhadap

inovasi mengajar guru itu baik, maka akan berpengaruh positif terhadap

motivasi belajar siswa. Demikian juga sebaliknya juga persepsi siswa terhadap

8 Proyek Pembina Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Metodik Khusus Pengajaran Agama

Islam, (Jakarta : Direktorat Pembina Perguruan Tinggi Agama Islam, 1980/1981), hlm. 111 9 Sardiman. A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : CV. Rajawali,

1986), hlm. 73

Page 17: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

5

inovasi mengajar guru kurang baik maka akan menurunkan motivasi belajar

siswa khususnya mata pelajaran PAI.

Bertitik dari hal tersebut penulis terdorong untuk mengangkat sebuah

skripsi dengan judul : “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Inovasi Guru

Dalam Mengajar Terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas VIII Di SMP N

01 Lasem Tahun 2009/2010.

B. Pembatasan masalah

Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran judul penelitian ini,

maka di perlukan penegasan istilah untuk membatasi ruang lingkup

permasalahan dalam penelitian.

1. Pengaruh : pengaruh diartikan sebagai daya yang ada atau yang timbul

dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan,

atau perbuatan seseorang.10

Jadi yang di maksud pengaruh disini adalah

daya yang timbul dari perilaku keagamaan orang tua dan perilaku

keagamaan siswa (kemampuan mempengaruhi oleh guru pendidikan

agama islam terhadap siswa).

2. Persepsi : berasal dari kata “perception” yang berarti kemampuan untuk

membedakan, mengelompokkan, memfokuskan, kemampuan memahami,

menanggapi, pengamatan pandangan.11

Dalam kamus bahasa Indonesia persepsi diartikan sebagai : “tanggapan

(penerimaan) langsung dari sesuatu, proses seseorang mengetahui

beberapa hal melalui panca inderanya”.12

Berdasarkan pengertian di atas

maka yang di maksud dengan persepsi siswa terhadap inovasi mengajar

guru PAI adalah pandangan, pengamatan, atau tanggapan siswa terhadap

inovasi mengajar guru PAI.

10 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :

balai pustaka, 1990), hlm. 664 11 Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologis, (Jakarta : Rineka Cipta), hlm : 93 12 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa

Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1993), hlm. 759.

Page 18: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

6

3. Inovasi : diartikan sebagai perubahan yang sifatnya relatif teknikal dan

terpisah-pisah atau perubahan-perubahan yang telah diprogramkan

sebelumnya.13

Jadi inovasi adalah perubahan yang sudah diprogamkan

untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran.

4. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya upaya yang mendorong

untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi itu sendiri adalah daya

penggerak yang telah menjadi aktif.14

Menurut Mustaqim, motivasi adalah keadaan jiwa individu yang

mendorong untuk melakukan suatu perbuatan guna mencapai suatu

tujuan.15

Dengan demikian motivasi mengarah pada usaha-usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi, sehingga anak itu mau, ingin melakukan

sesuatu.

5. Belajar menurut Lyle E. Bourne, J.R, Brece R Ekstriando dalam bukunya

Mustaqim yaitu ;

“Learning as a relatively permanent change in behavior traceable to

experience practice”.

“Belajar adalah perbuatan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan

oleh pengalaman dan latihan”.16

Jadi belajar disini diartikan bahwa belajar

adalah memperoleh pengetahuan. Belajar juga merupakan latihan-latihan

pembentukan kebiasaan secara otomatis.

6. Motivasi belajar itu sendiri adalah keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar dan memberikan

arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

tercapai.17

Jadi motivasi belajar adalah dorongan yang timbul pada diri

seseorang untuk bertindak melakukan suatu perubahan kelakuan melalui

pengalaman dan latihan.

13 Badan Penelitian Dan Pengembangan Agama, Penelitian Pengembangan dan Inovasi

Pendidikan, (Jakarta : 1984), hlm. 1 14 Sardirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : CV. Rajawali,

1986), hlm. 73 15 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 77 16 Ibid, hlm. 33 17 W. S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta : PT. Gramedia,

1986), hlm. 27

Page 19: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

7

7. Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan untuk

menghormati penganut ajaran agama lain dalam hubungannya kerukunan

antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.18

Jadi, pendidikan agama islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan

bimbingan pengajaran dan latihan yang dilakukan secara berencana dan

sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Bagaimana persepsi siswa kelas VIII mengenai inovasi guru dalam

mengajar PAI di SMP Negeri 01 Lasem tahun 2009/2010 ?

2. Bagaimana motivasi belajar PAI siswa kelas VIII di SMP Negeri 01

Lasem tahun 2009/2010 ?

3. Apakah ada pengaruh persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam

mengajar terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas VIII di SMP Negeri

01 Lasem tahun 2009/2010?

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan masukan bagi instansi atau lembaga pendidikan mengenai

pentingnya inovasi dalam mengajar PAI dalam setiap PBM.

b. Sebagai bahan referensi dan masukan tentang pelaksanaan inovasi dalam

mengajar Pendidikan Agama Islam dalam setiap PBM.

c. Memberikan masukan yang penting bagi guru agar mereka dapat

memberikan motivasi kepada anak didik selama PBM berlangsung.

18. Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan

Implementasi Kurikilum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm 130

Page 20: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Persepsi Siswa

1. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan,

yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat

indera atau reseptornya dan stimulus itu diteruskan ke saraf dan terjadinya

proses psikologi, sehingga individu menyadari adanya apa yang ia lihat,

apa yang didengar.19

Menurut Irwanto persepsi adalah :

Proses diterimanya rangsangan obyek kualitas, hubungan antara

gejala maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan

dimengerti, karena persepsi bukan sekedar penginderaan, maka ada

yang menyatakan persepsi sebagai “the interpretation of

experience” (penafsiran pengalaman).20

Ada lagi yang mengatakan bahwa persepsi adalah proses yang

menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia,

melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan

lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya yaitu indera

penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.

Bagi seorang guru, mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip

yang bersangkutan dengan persepsi sangat penting karena:

1) Makin baik obyek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut dapat

diingat.

2) Dalam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang

harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah satu pengertian

akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau yang tidak

relevan.

19 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyaarta: Andi Offset, 2002), hlm. 69 20 Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 71

Page 21: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

9

3) Jika dalam mengajarkan sesuatu guru perlu mengganti benda yang

sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru

harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat

agar tidak terjadi persepsi yang keliru.21

Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu

individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata

sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai

alat pencium, lidah sebagai alat pengecap, kulit sebagai alat peraba, yang

kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk menerima

stimulus dari luar individu. Stimulus yang di indera tersebut kemudian

oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu

menyadari, mengerti tentang apa yang diindera itu, dan proses ini disebut

persepsi.22

2. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persepsi

Berkaitan dengan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat

dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu:

a) Obyek yang di persepsi

Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor. Stimulus dapat datang dari dalam diri individu yang

bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja

sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar

individu.

b) Alat indera, syarat dan pusat susunan syarat

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima

stimulus, disamping itu juga harus ada syarat sensoris sebagai alat

untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan

syarat, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

21 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: RINEKA Cipta,

1995), hlm. 102 22 Bimo Walgito, Op. Cit., hlm. 69

Page 22: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

10

c) Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan

adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu

persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan

pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang

ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. 23

Dari hal tersebut dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan

persepsi adanya beberapa faktor yang merupakan syarat agar terjadi

persepsi yaitu: objek atau stimulus yang dipersepsi, alat indera dan

perhatian yang merupakan syarat psikologi.

3. Proses Terjadinya Persepsi

Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut: objek

menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor,

perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi

ada kalanya objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal

tekanan, benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan

terasa tekanan tersebut.

Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman

atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh

syaraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis,

kemudian terjadilah proses di otak sebagai proses kesadaran sehingga

individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar atau apa yang

diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah

yang disebut sebagai proses psikologis.24

Jadi dapat disimpulkan bahwa taraf-taraf terakhir dari proses

persepsi adalah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat atau

apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima

melalui alat indera, proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan

merupakan persepsi sebenarnya.

23 M. Chabib Thoha dan Abdul Mu’thi, PBM PAI di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1998) hlm. 180 24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Rosda Karya, 1997) hlm. 101

Page 23: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

11

B. Inovasi Dalam Mengajar

1. Pengertian Inovasi

Kata “innovation” (bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala

hal yang baru atau pembaharuan, Tetapi ada yang menjadikan kata

innovation menjadi kata Indonesia yaitu “inovasi”. Inovasi kadang-kadang

juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil

penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan

kata dari bahasa Inggris “discovery” dan “invention”. Ada juga yang

mengkaitkan antara pengertian inovasi dan modernisasi, karena keduanya

membicarakan usaha pembaharuan. Untuk memperluas wawasan serta

memperjelas pengertian inovasi pendidikan, maka perlu dibicarakan dulu

tentang pengertian discovery, invention, dan innovation sebelum

membicarakan tentang pengertian inovasi pendidikan.

“Discovery”, “invention”, dan “innovation” dapat diartikan dalam

bahasa Indonesia “penemuan”, maksudnya ketiga kata tersebut

mengandung arti ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebenarnya

barangnya itu sendiri sudah ada lama kemudian baru diketahui atau

memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada. Demikian

pula mungkin hal yang baru itu diadakan dengan maksud untuk mencapai

tujuan tertentu. Inovasi dapat menggunakan diskoveri atau invensi. Untuk

jelasnya marilah kita bicarakan ketiga pengertian tersebut satu persatu.

Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar

baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-

benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi

baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik

pembuatan barang dari plastik, mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja

munculnya ide atau kreativitas berdasarkan hasil pengamatan,

pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang ditemukannya

benar-benar baru.25

25 Udin Saefudin Sa’ud, Ph.D., Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008) hlm. 2

Page 24: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

12

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa inovasi (innovation)

ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati

sebagai suatu hal yang baru berupa hasil invention maupun discovery.

Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan

suatu masalah tertentu.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi

a. Faktor Kegiatan Belajar Mengajar

Kunci keberhasilan pengelolaan kegiatan belajar mengajar

ialah kemampuan guru sebagai tenaga profesional. Guru sebagai

tenaga yang telah dipandang memiliki keahlian tertentu dalam bidang

pendidikan, diserahi tugas dan wewenang untuk mengelola kegiatan

belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan tertentu, yaitu terjadinya

perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional dan tujuan institusional yang telah dirumuskan.26

Tetapi

dalam pelaksanaan tugas pengelolaan kegiatan belajar mengajar

terdapat beberapa faktor yang menyebabkan orang memandang bahwa

pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang kurang

professional, kurang efektif dan kurang perhatian. Kelemahan tersebut

antara lain bahwa :

1. Keberhasilan tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar

mengajar sangat ditentukan oleh hubungan interpersonal antara

guru dengan siswa.

2. Belum ada kriteria yang baku tentang bagaimana pengelolaan

kegiatan belajar mengajar yang efektif.

3. Dalam melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar,

guru menghadapi sejumlah siswa yang berbeda dengan yang lain,

baik mengenal kondisi fisik, mental, intelektual, sifat, minat dan

latar belakang social ekonominya. 27

26 Ibid, hlm. 6 27 Ibid, hlm. 57

Page 25: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

13

b. Faktor Internal dan Eksternal

Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem

pendidikan dan dengan sendirinya juga inovasi pendidikan ialah siswa.

Dalam proses belajar mengajar siswa dapat menentukan keberhasilan

belajar melalui penggunaan intelgensia,daya motorik, pengalaman,

kemauan, dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada

paksaan. Peran siswa dalam inovasi pendidikan adalah siswa bisa

sebagai penerima pelajaran, memberi materi pelajaran pada sesama

temannya, petunjuk, dan sebagai guru. Siswa sangat besar

pengaruhnya terhadap proses inovasi karena tujuan pendidikan ialah

untuk mencapai perubahan tingkah laku siswa. Jadi siswa merupakan

pusat perhatian dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan berbagai

macam kebijakan pendidikan.

Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses

inovasi pendidikan ialah orang tua. Orang tua murid ikut mempunyai

peranan dalam menunjang kelancaran proses inovasi pendidikan, baik

ia sebagai penunjang secara moral membantu dan mendorong kegiatan

siswa untuk melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang

diharapkan sekolah, maupun sebagai penunjang pengadaan dana.

Guru juga mempunyai peran penting dalam inovasi pendidikan.

Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan

pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.

Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan

proses belajar mengajar. Ada beberapa hal yang dapat membentuk

kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan,

metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa,

hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru

dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti

Page 26: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

14

administrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha masyarakat

sekitarnya, pengalaman dan ketrampilan guru itu sendiri.28

Jadi dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai

dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan

evaluasinya mempunyai peran yang sangat besar bagi keberhasilan

suatu inovasi pendidikan.

c. Fasilitas

Fasilitas termasuk sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa

diabaikan dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar

mengajar. Dalam pembaharuan pendidikan tentu saja fasilitas

merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang

akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi

dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas

belajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan

pendidikan oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi

fasilitas perlu diperhatikan.29

d. Faktor Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan)

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah diatur oleh

pemerintah. Penanggung jawab sistem pendidikan di Indonesia adalah

kementerian pendidikan nasional yang mengatur seluruh sistem

berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Dalam kaitan dengan adanya berbagai macam aturan dari

pemerintah tersebut maka timbul permasalahan sejauh mana batas

kewenangan guru untuk mengambil kebijakan dalam melakukan

tugasnya dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan situasi

setempat. Guru di tuntut untuk meningkatkan kemampuan

profesionalnya .Keterbatasan kesempatan serta keterbatasan

28 Udin Saefudin Sa’ud, Ph.D,’’ Inovasi Pendidikan’’,

http://www.geogle.co.id#hl=id&g=pengertian+inovasi+mengajar&start=10&Sa=N&Fp=bf

dbd34ob42e8865 / Rabu, 21-04-2010 29 Udin Saefudin Sa’ud, Ph.D,’’ Inovasi Pendidikan’’,

http://www.geogle.co.id/#hl=id&g=pengetian+inovasi+mengajar&start=10&Sa=N&Fp=bf

dbd34ob42e8865 / Rabu ,21 -04-2010

Page 27: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

15

kewenangan dalam mengambil kebijakan merupakan hambatan guru

dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya.Hal ini dapat

menyebabkan timbulnya siklus otoritas yang negatif,sikap apatis,dan

rasa frustasi yang dapat mengurangi rasa tanggung jawab , rasa ikut

terlibat (komitmen) dalam pelaksanaan tugas dan kurang semangat.

Dengan adanya tanda-tanda bahwa guru kurang mampu melaksanakan

tugas maka mengurangi kepercayaan atasan terhadap guru yang

menyebabkan tidak jelasan kewenangan dan kemampuan yang dimiliki

oleh guru. Karena atasan menganggap tidak memperoleh kejelasan

tentang tanggung jawab penggunaan kewenangan serta kemampuan

profesional yang dimiliki guru, maka dibatasi pemberian wewenang

dan kesempatan mengembangkan kemampuannya.30

3. Bentuk-bentuk Inovasi Pembelajaran

a. Pengelolaan Kelas

1) Pengertian

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan

dan kelas. Pengelolaan kelas itu sendiri kata dasarnya adalah kelola

ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata

pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen berasal dari bahasa

inggris yaitu “management”, yang berarti ketatalaksanaan, tata

pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam

pengertian umum menurut Suharsimi adalah pengadministrasian,

pengaturan atau penataan suatu kegiatan.31

Adapun kelas di dalam didaktik terkandung suatu

pengertian, yaitu sekelompok siswa, yang pada waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.32

Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu :

30 Udin Saefudin Sa’ud, Op. Cit , hlm 58 31 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Rineka

Cipta, 2002), cet. 2, hlm. 196 32 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif,

(Jakarta : Rajawali Press, 1988), cet. 2, hlm. 17-18

Page 28: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

16

a) Kelas dalam arti sempit yakni, ruangan yang dibatasi oleh

empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk

mengikuti proses belajar mengajar.

b) Kelas dalam arti luas adalah, suatu masyarakat kecil yang

merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu

kesatuan di organisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang

kreatif untuk mencapai suatu tujuan.33

Menurut Sudirman N, pengelolaan kelas merupakan upaya

dalam mendayagunakan potensi kelas. Karena kelas mempunyai

peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses

interaksi edukatif. Agar memberikan dorongan dan rangsangan

terhadap anak didik untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-

baiknya oleh guru.34

Jadi pengelolaan kelas merupakan pengaturan dan

pendayagunaan potensi kelas secara efektif sehingga tercapai

tujuan pengajaran.

2) Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas

Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip pengelolaan kelas

disini adalah hal-hal yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan

guru di dalam mengelola, agar menjadi terarah dan efisien.

Untuk memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan

kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan, yaitu :

a. Hangat dan Antusias

Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar

mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik

selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada

33 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta : Haji Masagung,

1989), cet. 3, hlm. 116 34 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta :

Rineka Cipta, 2000), cet. 1, hlm. 172

Page 29: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

17

aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan

pengelolaan kelas.

b. Tantangan

Penggunaan kata-kata tindakan, cara kerja atau bahan-

bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik

untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya

tingkah laku yang menyimpang. Tambahan lagi akan dapat

mengendalikan gairah belajar mereka.

c. Bervariasi

Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya

mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik

mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian

anak didik. Apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai

dengan kebutuhan. Kevariasian dalam penggunaan apa yang

efektif dan menghindari kejenuhan.

d. Keluwesan

Keluwesan tingkah laku guru untuk strategi

mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya

gangguan anak didik, serta menciptakan iklim belajar mengajar

yang kondusif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah

munculnya gangguan seperti keributan anak didik, tidak ada

perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.

e. Penekanan Pada Hal-Hal Yang Positif

Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru

harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari

pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif.

Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang

dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif

dari pada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan

tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang

Page 30: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

18

positif, dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang

dapat mengganggu proses belajar mengajar.

f. Penanaman Disiplin Diri

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik

dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu, guru

sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan

disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan

mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.

Jadi guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak

didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.35

Prinsip-prinsip

diatas memberikan hubungan positif interaksi edukatif antara

guru dan siswa.

3) Tujuan Pengelolaan Kelas

Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan

kemudahan bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam

lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas

yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja,

terciptanya suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional

dan sikap serta aspirasi pada siswa.

Suharsimi Arikunto berpendapat “ tujuan pengelolaan kelas

adalah agar setiap siswa di kelas itu dapat bekerja dengan tertib

sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan

efisien.”36

Selain itu ketrampilan mengelola kelas perlu dikuasai oleh

guru agar dapat :

a) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu

klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta

aktivitas yang sedang berlangsung.

b) Menyadari kebutuhan siswa

35 Ibid, hlm. 208 36 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 68

Page 31: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

19

c) Memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa.37

4) Pengelolaan Kelas yang Efektif

Sebagai kunci keberhasilan dalam pengelolaan proses

pembelajaran adalah guru. Dan manajemen kelas adalah salah satu

aspek dari pengelolaan proses pembelajaran. Selain

memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah yang sangat

kompleks, guru yang memiliki tugas sebagai pendidik dan pengajar

harus melakukan jenis-jenis kegiatan proses pembelajaran

(instructional process) secara terpadu (integral).

Untuk membuat iklim kelas yang sehat dan efektif,

beberapa variabel masalah yang perlu diperhatikan adalah sebagai

berikut :

a) Bila situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara

maksimal, fungsi kelompok harus diminimalkan.

b) Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk

mengembangkan kesatuan dan bekerjasama.

c) Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi

efek kepada hubungan dan kondisi belajar atau kerja.

d) Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam

menyelesaikan kebimbangan ketegangan dan perasaan tertekan.

e) Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaan yang kuat antar

siswa.38

b. Media Pembelajaran

1) Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Gagne (1970) menyatakan “media

37 Prasetya Irawan, dkk, Teori Belajar, Motivasi, dan Ketrampilan Mengajar, (dekdikbud,

1996), hlm. 90 38 Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit, hlm. 239

Page 32: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

20

adalah berbagai jenis komponen pembelajaran merupakan proses

berlangsungnya belajar mengajar.”39

Secara harfiah kata media pembelajaran identik dengan

media yang memiliki arti perantara/pengantar. Association for

Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media pembelajaran yaitu segala bentuk yang

dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan

National Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai

benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,

dibaca/dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan

baik dalam kegiatan belajar dan dapat mempengaruhi efektifitas

program instruksional.40

R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, menyatakan “ media

pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan perhatian dan kemampuan siswa,

sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.”41

M. Basyiruddin Usman, dan H. Asnawir dalam bukunya

Media Pembelajaran mendefinisikan” media belajar sebagai

sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang

pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa), sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.”42

Sedangkan

Abdurrahman An Nahlawi, memberikan pengertian “media

pembelajaran yaitu suatu media (gedung, alat teknik yang dapat

menunjang kelancaran pelaksanaan program pendidikan dan

pengajaran di sekolah.”43

39 Rahardjo dan Arief S. Sadirman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : Grafindo, 1993),

hlm. 6 40 Ibid, hlm. 7 41 R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta,

1996), hlm. 112 42 M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta : Delia Citra

Utama, 2002), hlml. 4 43 Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,

(Jakarta : Gema Insani Press, 1995) hlm. 136

Page 33: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

21

Menurut Sutari Imam Barnadib, sebagaimana dikutip

Jalaluddin” media pembelajaran merupakan suatu tindakan atau

perbuatan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan

untuk mencapai suatu tujuan di dalam pendidikan.”44

Sedangkan Zuhairini, dalam bukunya Metodik Khusus

Pendidikan Agama, menjelaskan bahwa media pembelajaran atau

alat pendidikan ialah segala sesuatu yang dipergunakan dalam

usaha untuk mencapai tujuan daripada pendidikan.45

Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran atau alat

belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yakni guru dan

peserta didik sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga terjadi proses belajar mengajar misalnya papan tulis,

buku, ruang perpustakaan, laboratorium, ruang UKS, alat peraga,

gambar dsb. Sebagai media atau sarana atau alat penunjang

kelancaran mengajar guna mencapai tujuan pendidikan.

2) Dasar dan Tujuan

a. Dasar

Dasar dari penggunaan media pembelajaran atau media

pendidikan adalah :

1. Manusia mempunyai potensi untuk berkembang dengan

dimilikinya pendengar, penglihatan, dan hati (pikiran).

2. Sesuatu hal yang kongkrit akan lebih mudah dipelajari

daripada sesuatu yang abstrak.

3. Sesuatu yang abstrak perlu dikongkritkan

4. Untuk itu diperlukan media pembelajaran dalam

pembelajaran.46

44 Jalaluddin, Teologi Pendidikan ,(Jakarta :PT .Raja Grafindo Persada,2001),hlm.109 45 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya : Usaha Nasional, 1983),

hlm. 49 46 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Op. Cit, hlm. 13

Page 34: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

22

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT Surat An Nahl

ayat 78 :

! $# uρ Νä3y_ t÷z r& . ÏiΒ Èβθ äÜç/ öΝä3ÏF≈ yγ ¨Βé& Ÿω šχθ ßϑn= ÷ès? $\↔ ø‹x© Ÿ≅yèy_ uρ ãΝ ä3s9

yìôϑ¡¡9 $# t≈ |Á ö/F{$# uρ nοy‰ Ï↔øù F{$# uρ   öΝ ä3ª= yès9 šχρ ãä3ô±s?

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi

kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu

bersyukur”47

Berdasarkan konsep al-Qur’an, manusia ketika

dilahirkan tidak mengerti apa-apa. Sebagaimana teori

tabularasa seperti kertas putih belum ada tulisannya, maka

lingkungannya yang kemudian mempengaruhi perkembangan

selanjutnya. Allah SWT menjadikan telinga sehingga manusia

akan mendengarkan suatu berita, suatu pengetahuan, suatu

pengertian, tetapi sifatnya masih abstrak. Allah SWT

menjadikan mata sebagai penglihatan (ا����ر) dengan melihat

terjadi proses di dalam diri anak yang merupakan realisasi apa

yang di dengar. Gambaran nyata pengertian timbul dari

penglihatan. Optimalisasi indera manusia merupakan

akumulasi dari apa yang didengar, dan dilihat/hasil kerja hati

yang telah diberikan Allah.

b. Tujuan

Tujuan dipergunakannya media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar adalah :

1. Untuk membantu proses belajar mengajar.

2. Mempermudah siswa dalam menerima pelajaran.

3. Mempercepat penerima pesan.

4. Memperlama kesan tertanam pada diri siswa (long

memory).

47 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Jakarta : Depag RI, 2003), hlm. 413

Page 35: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

23

5. Pengembangan perasaan siswa.

c. Fungsi Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar

Media pembelajaran berfungsi menunjang proses

belajar mengajar yang pada gilirannya diharapkan dapat

menambah hasil belajar yang dicapainya. Peranan media

pembelajaran memang semata-mata untuk membantu guru

dalam mengajar. Tetapi kemudian, namanya lebih populer

sebagai media pengajaran yang berfungsi untuk meningkatkan

pengalaman belajar ke arah yang lebih kongkrit dan

merangsang proses belajar mengajar.48

d. Prinsip-Prinsip Media Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana adalah :

1) Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya

guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai

dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.

2) Menetapkan atau memperhitungkan subyek dengan tepat;

artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu

sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.

3) Menyajikan media dengan tepat; artinya teknik dan metode

penggunaan media, waktu dan sarana yang ada.

4) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu,

tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam

situasi mana pada waktu mengajar media digunakan terus-

menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan

media pengajaran. 49

Keempat prinsip ini hendaknya diperhatikan oleh guru

pada waktu ia menggunakan media pengajaran.

48 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Op. Cit, hlm. 113 49 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Op. Cit, hlm. 127

Page 36: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

24

c. Metode Pembelajaran

1. Pengertian

Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari

bahasa yunani, yaitu “methodos”, kata ini terdiri dari dua suku

kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati, dan

“hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti

suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.50

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara

kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan

guna mencapai yang telah ditentukan. Dengan kata lain metode

adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan bila ditinjau dari segi terminologis (istilah) metode

dapat dimaknai sebagai jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya

sampai pada tujuan tertentu.51

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang

selesai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan

tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai

yang diharapkan.

2. Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan

pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang

telah dirumuskan. Cukup banyak bahan pelajaran yang terbuang

percuma hanya karena penggunaan metode menurut kehendak guru

dan mengabaikan kebutuhan siswa, fasilitas, serta situasi kelas

guru yang selalu senang menggunakan metode ceramah sementara

tujuan pengajarannya adalah agar anak didik dapat memperagakan

shalat, adalah kegiatan belajar mengajar yang kurang kondusif.

Seharusnya penggunaan metode dapat menunjang pencapaian

50 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang,

RASAIL Media Group, 2008), hlm. 7 51 Ibid, hlm. 8

Page 37: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

25

tujuan pengajaran, bukannya tujuan yang lurus menyesuaikan diri

dengan metode.52

Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan

program pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses

pembelajaran yang efektif dan efisien. Belajar merupakan proses

yang sangat penting dilakukan oleh siswa, karena tanpa adanya

hasil belajar yang memadai, mereka akan kesulitan dalam

menghadapi berbagai tantangan dalam masyarakat.

Suatu metode bisa dikatakan efektif jika prestasi belajar

yang diinginkan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang

tepat guna. Maksudnya dengan memakai metode tertentu tetapi

dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Hasil

pembelajaran yang baik haruslah bersifat menyeluruh, artinya

bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan semata-mata, tetapi

juga tampak dalam perubahan sikap dan tingkah laki secara

terpadu. Perubahan itu sudah barang tentu harus dapat dilihat dan

diamati, bersifat khusus dan operasional, dalam arti mudah diukur.

Agar metode yang digunakan dalam suatu pembelajaran

bisa lebih efektif maka guru harus mampu melihat situasi dan

kondisi siswa, termasuk perangkat pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran untuk peserta didik berkemampuan sedang tentu

berbeda dengan peserta didik yang pandai.53

3. Tujuan Metode Pembelajaran

Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu

pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik

mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional

pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain, metode dapat

merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data

yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu, dalam hal

52 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Op. Cit, hlm. 76 53 Ismail, SM, Op. Cit, hlm. 29-30

Page 38: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

26

ini, metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil

pembelajaran sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih

dengan sebaik dan semudah mungkin.

Metode bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran ke

arah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang

diinginkan.54

4. Pemilihan Metode Mengajar

Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh

beberapa faktor, sebagai berikut :

a. Anak didik

Anak didik adalah manusia berpotensi yang

menghajatkan pendidikan, perbedaan individual anak didik

pada aspek biologis, intelektual dan psikologis, mempengaruhi

pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru

ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif

dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengaj

aran yang telah dirumuskan secara operasional.55

b. Tujuan

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan

belajar mengajar.Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran

berbagai jenis dan fungsinya.Secara hierarki tujuan itu bergerak

dari yang rendah hingga yang tinggi yaitu tujuan instruksional

atau tujuan pembelajaran ,tujuan kurikuler ,atau tujuan

kurikulum ,tujuan institusional dan tujuan pendidikan

nasional.Metode yang guru pilih harus sesuai dengan taraf

kemampuan yang hendak di isi kedalam diri setiap anak didik .

Maka metode harus mendukung sepenuhnya. 56

54 Ibid, hlm. 18 55 Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit, hlm. 19 56

Ibid, hlm. 80

Page 39: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

27

c. Situasi

Situasi kegiatan mengajar yang guru ciptakan tidak

selamanya sama dari hari ke hari, pada suatu waktu boleh jadi

guru ingin menciptakan situasi belajar mengajar di alam

terbuka, yaitu diluar ruang sekolah. Maka guru dalam hal ini

tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi

yang diciptakan itu.

d. Fasilitas

Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan

dan penentu metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan

yang menunjang belajar anak didik di sekolah lengkap tidaknya

fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode

mengajar.

e. Guru

Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi

kompetensi kekurangan penguasaan terhadap berbagai jenis

metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan

metode.57

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Kata “motif” diartikan sebagai daya paya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan daya penggerak

dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktifitas demi

tercapainya suatu tujuan.58

Istilah motif berasal dari akar kata bahasa latin “motive” yang

kemudian menjadi “motion”, artinya gerak atau dorongan untuk

57

Ibid, hlm. 20 58 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2001), hlm. 71

Page 40: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

28

bergerak.59

Menurut Ngalim Purwanto “motivasi adalah segala sesuatu

yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.”60

Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia motivasi adalah

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.61

Dari pengertian motivasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau kemauan,

sedangkan secara istilah motivasi adalah daya penggerak kekuatan dalam

diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu,

memberikan arah dalam mencapai tujuan, baik yang didorong atau

dirangsang dari luar maupun dari dalam dirinya.

Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.62

Menurut Clifort T Morgan; “Learning may be defined as any

relatifavely permanent change in behavior which occurs as a result of

experience or practice”.63

Artinya: Belajar adalah perubahan tingkah laku

yang relatif tetap yang merupakan hasil dari pengalaman atau latihan.

Menurut Saleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid dalam

kitab at-Tarbiyah wa Thuruqut at-Tadris:

'A 4�"B& 3�C$ &DC$ ���� E�8�� )6� �F GH* I�/ %JK� 4�"BL& �A� M D� &���064

“Sesungguhnya belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada

hati (jiwa) si pelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju

perubahan baru”.

59 Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993, hlm. 114 60 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 60 61 Anton M. Moeliono, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) hlm. 759 62 Slameto, Op. Cit hlm. 2 63 Clifort T, Morgan, Introduction To Psychology, (Newyork: The Mc Graw Hill Book tt),

hlm. 63 64 Saleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut at-Tadris,

(Makkah : Daul Ma’arif, 1979), hlm. 169

Page 41: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

29

Menurut Muhibbin Syah,” belajar adalah tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individual yang relatif tetap sebagai hasil pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.”65

Dari definisi belajar yang dikemukakan oleh para tokoh, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri

seseorang sebagai akibat latihan dan pengalaman yang dilaksanakan secara

sadar dan sengaja sehingga menimbulkan pengetahuan, kecakapan dan

ketrampilan serta tingkah laku yang lebih baik.

2. Macam-Macam Motivasi

a. Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya

1) Motif Bawaan

Adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada

tanpa dipelajari. Contohnya, dorongan makan, minum.

2) Motif Yang Dipelajari

Motif yang timbul karena dipelajari, contoh: dorongan

untuk belajar ilmu pengetahuan.

b. Motivasi Menurut Pembagian Woodworth dan Marquis.

1) Motif Organis, contoh: kebutuhan untuk makan, minum, bernafas,

seksual dan beristirahat.

2) Motif darurat, atau rangsangan dari luar, antara lain: dorongan

untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas.

3) Motif Objektif, menyangkut kebutuhan untuk melakukan

eksplorasi, manipulasi untuk menaruh minat. Muncul karena

dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

c. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah

Sebagian ahli menggolongkan jenis motivasi menjadi dua jenis

yakni: Motivasi jasmaniah motivasi rohaniah. Motivasi jasmaniah

65 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005), hlm. 92

Page 42: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

30

misalnya: refleks, insting otomatis, nafsu, sedangkan motivasi

rohaniah yakni kemauan.66

d. Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik

1. Motivasi intrinsik

Adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi

sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).67

Misalnya murid mungkin

belajar menghadapi ujian karena dia senang dengan mata pelajaran

yang diujikan.

Unsur-unsur motivasi intrinsik

a) Dorongan, atau alasan adalah kondisi psikologi yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, jadi tingkah

laku bermotivasi adalah tingkah laku yang dilatarbelakangi

oleh adanya kebutuhan dan diarahkan pada pencapaian suatu

tujuan.

b) Minat, atau kemauan W.S. Winkel mengartikan minat dalam

belajar sebagai kecenderungan seseorang yang menetap untuk

merasa tertarik pada obyek tertentu atau bidang studi tertentu

dan merasa senang mempelajari materi itu.

c) Perhatian, adalah banyak sedikitnya perhatian yang mengenai

aktifitas yang dilakukan, perhatian merupakan pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan

kepada sesuatu atau sekelompok obyek.68

2. Motivasi Ekstrinsik

Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar

perbuatan yang dilakukannya, karena dorongan dari luar seperti

adanya hadiah dan menghindari hukuman.69

66 Sardiman, Op. Cit. hlm 84-86 67 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 514 68 Winkel Ws, Psikologi Pendidikan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983) hlm. 30 69 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 91

Page 43: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

31

Unsur motivasi ekstrinsik

a. Orang tua, adalah sebagai motivator utama dan pertama dalam

kegiatan belajar anak. Karena sebagian kehidupan anak adalah di

rumah bersama dengan orang tuanya, dan sejak lahir juga sudah

ada ikatan batin yang kuat antara anak dan orang tuanya.

b. Guru, sebagai pendidik dan pengajar, disamping bertugas

menyampaikan materi pelajaran juga berfungsi sebagai motivator.

3. Fungsi Motivasi

a. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Berfungsi

sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada

seseorang untuk melakukan sesuatu.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu

tujuan tersebut. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang

akan ditempuh.

c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang

harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dan

mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

itu.70

4. Teori Motivasi

a. Hierarki Kebutuhan Maslow

Hierarki didasarkan pada anggapan bahwa pada waktu

orang telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka

ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow

mengemukakan lima tingkat kebutuhan yaitu kebutuhan

fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta kasih

atau kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan

kebutuhan aktualisasi diri.

b. Teori keberadaan, keterkaitan, dan pertumbuhan (Existence,

relatedness, and Growth ERG) Aldefer.

70 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), Ed. Cet. 2,

hlm. 77

Page 44: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

32

Aldefer merumuskan kembali Hierarki Maslow dalam tiga

kelompok, yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan dan

pertumbuhan (Existence, Relatedness, and Growth ERG) yaitu:

1. Kebutuhan akan keberadaan adalah semua kebutuhan yang

berkaitan dengan keberadaan manusia yang dipertahankan dan

berhubungan dengan kebutuhan psikologis dan rasa aman

pada hierarki Maslow.

2. Kebutuhan keterkaitan berkaitan dengan hubungan kemitraan.

3. Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan

dengan perkembangan potensi perorangan dan dengan

kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang

dikemukakan Maslow.71

Menurut teori ERG, semua kebutuhan timbul pada waktu yang

sama. Kalau satu tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat diuraikan,

seseorang kembali ke tingkat lain.

5. Cara Menumbuhkan Motivasi

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar mengajar.72

a. Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan

belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk

mencapai angka, nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang

dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya

baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan

motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa

bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya baik kelas

saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot

bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka

baik.

71 Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 23 72 S. Nasution, Op. Cit, hlm. 73

Page 45: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

33

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi

tidaklah selalu demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan,

mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan

tak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh

hadiah yang diberikan bagi seorang siswa yang tidak memiliki

bakat menggambar.

c. Saingan atau Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat

motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik

persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini

banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan,

tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa.

d. Ego-Involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas da menerimanya sebagai tantangan sehingga

bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah salah satu

bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha

dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan

menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah

symbol kebanggaan dan harga diri, begitu untuk siswa di subyek

belajar. Para siswa akan belajar dengan keras jadi karena harga

dirinya.

e. Memberi Ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan

ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan

terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan

bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka

Page 46: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

34

maksudnya, kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada

siswanya.

f. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada

motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan

hasilnya terus meningkat.

g. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil

menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian

ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus

merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini

merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian

yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan

mempertinggi gairah serta belajar serta sekaligus akan

membangkitkan harga diri.

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadikan alat motivasi.

Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian

hukuman.

i. Hasrat Belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada

maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan

segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar

berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,

sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

Page 47: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

35

j. Minat

Proses belajar itu akan berjalan dengan lancar kalau disertai

dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan

dengan cara-cara sebagai berikut:

a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

c) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

d) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa,

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna

dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk belajar. 73

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa

Dalam rangka pendidikan formal, motivasi belajar tersebut ada

dalam jaringan rekayasa pedagogis guru. Dengan tindakan pembuatan

persiapan mengajar, pelaksana belajar mengajar maka guru

menguatkan motivasi belajar siswa, motivasi belajar semakin

meningkat pada tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan

segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh

oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa.74

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

siswa adalah sebagai berikut:

a. Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit,

lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.

73 Sardiman, A. M. Op. Cit, hlm. 92-95 74 Dimyati dan Mujiono, Op. Cit, hlm. 97

Page 48: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

36

Kondisi jasmani sangat berpengaruh terhadap minat-minat siswa

untuk belajar.75

Aspek rohani atau psikis siswa yang menyangkut kondisi

kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial,

psikomotor serta kondisi afektif dan kognitif dari individu. Untuk

kelancaran belajar bukan hanya dituntut kesehatan jasmani dan

tetapi juga kesehatan rohani. Seorang yang sehat rohani adalah

terbebas dari tekanan batin yang mendalam, gangguan-gangguan

perasaan, kebiasaan-kebiasaan buruk yang mengganggu, frustasi,

konflik-konflik psikis. Kondisi rohani juga sangat berpengaruh

terhadap motivasi belajar dan keberhasilan dalam belajar.76

b. Kondisi lingkungan siswa

Motivasi belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

dari luar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang

ada pada lingkungan, keluarga, sekolah dan masyarakat.77

Sebagai

anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan

sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan

nakal, perkelahian antar siswa, akan mengganggu kesungguhan

belajar. Sebaliknya, kampus sekolah yang indah, pergaulan siswa

yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itu

kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup,

ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan

lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat

dan motivasi belajar mudah diperkuat.

c. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan

pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.

Pengalaman dengan teman sebaya berpengaruh dengan motivasi

75 Ibid, hlm. 98 76 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 162 77 Ibid., hlm. 163

Page 49: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

37

belajar dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa

lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga

mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa

surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film semakin menjangkau

siswa.

Ke semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi

belajar, dengan melihat tayangan televisi tentang pembangunan

bidang perikanan. Di Indonesia Timur misalnya, maka seseorang

siswa akan tertarik minatnya untuk belajar dan bekerja di bidang

perikanan. Guru profesional diharapkan mampu memanfaatkan

surat kabar, majalah, siaran radio, televisi dan sumber belajar di

sekitar sekolah untuk memotivasi belajar.78

7. Motivasi Belajar PAI

Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah.

Kegiatan belajar tersebut ada yang di lakukan di sekolah, di rumah,

dan di tempat lain.79

Kemudian dalam hubungannya dengan kegiatan

belajar yang terpenting adalah bagaimana menciptakan kondisi atau

suatu proses yang mengarahkan siswa itu melakukan aktivitas belajar.

Dalam hal ini tentu peran guru sangat penting bagaimana guru

melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan

motivasi agar siswa melakukan aktivitas belajarnya dengan baik.

Untuk belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik

pula.

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya.

Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-

cita. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan

dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. 80

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,

menyalurkan, menggerakkan dan mengarahkan sikap dan perilaku

78 Dimyati dan Mujiono, Op. Cit., hlm. 99 79 Zuhairini, Op. Cit, hlm. 19

80 Ibid, hlm. 30

Page 50: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

38

individu untuk belajar. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk

melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dorongan

merupakan kekuatan yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau

pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut

merupakan inti motivasi.

Motivasi belajar tersebut ada yang intrinsik dan ada yang

extrinsik. Penguatan motivasi-motivasi tersebut berada ditangan para

guru atau pendidik dan anggota masyarakat lain (orang tua dan ulama).

Motivasi siswa perlu dihidupkan terus untuk mencapai hasil belajar

yang optimal dalam semua bidang pelajaran terutama pada bidang

Pendidikan Agama Islam, sebab PAI sangat berguna sebagai pedoman

atau pegangan hidup sesuai dengan ajaran agama Islam, membentuk

akhlak yang mulia, menjadi warga Negara yang baik, mengabdi

kepada Allah.

D. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Inovasi Guru Dalam Mengajar

Terhadap Motivasi Belajar PAI

Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah

mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk moral, akhlak

maupun etika peserta didik. Karena PAI mempunyai tujuan untuk membina

peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Secara jujur harus diakui bahwa PAI masih belum mendapat tempat

dan waktu yang proporsional, terutama di sekolah umum. Lebih dari itu

karena tidak termasuk kelompok yang tidak di UAN-kan, keberadaannya

seringkali kurang dapat perhatian, untuk itu guru dalam hal ini guru PAI harus

dapat menumbuhkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar PAI. 81

81 Zuhairini, Op. Cit. hlm . 43

Page 51: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

39

Dalam belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi belajar tidak mungkin melakukan aktivitas belajar

dengan baik. Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik maupun ekstrinsik.

Untuk itulah seorang guru memegang peran penting dalam

memberikan dorongan dan harapan. Seorang guru harus mempunyai

kemampuan mengajar dan dapat memberikan rangsangan kepada siswa untuk

lebih semangat dalam belajar. 82

Seorang guru harus mengetahui serta tanggap terhadap kebutuhan

peserta didik, sehingga dalam otak siswa dapat menumbuhkan persepsi atas

kemampuan guru tersebut positif dan persepsi siswa mengenai inovasi

mengajar akan dapat membangun motivasi belajarnya.

Persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan,

memfokuskan perhatian terhadap satu obyek dimana persepsi siswa mengenal

inovasi mendasar. Guru PAI sangat tergantung pada figur guru dalam

membawa dirinya dalam kegiatan pelajaran di kelas, serta harapan siswa

terhadap PAI dan motivasi anak didik, sementara persepsi siswa mengenai

inovasi mengajar guru PAI akan membawa pengaruh terhadap motivasi

belajar anak didik pada mata pelajaran PAI. 83

Dengan mengkaji tentang inovasi mengajar guru PAI dan motivasi

belajar, maka dapat ditarik sebuah hubungan bahwasanya dengan melihat

kemampuan seseorang guru dari segi keilmuannya, ketrampilannya dalam

mengajar, komitmennya pada profesi yang dipilihnya maka akan

memunculkan persepsi atau tanggapan di dalam diri siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajarnya berdasarkan pengalaman dan latihan yang

telah didapatkannya dalam materi PAI.

E. Kajian Penelitian Yang Relevan

Dalam bukunya Syaiful Bahri Djamarah tentang guru dan anak didik

dalam interaksi edukatif menjelaskan bahwa “Tugas guru sebagai suatu

82 Sardiman, Op. Cit.hlm. 61 83 Slameto, Op. Cit. hlm. 64

Page 52: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

40

profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionlitas diri

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar

dan melatih akan didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru

sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup

kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan,

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas

guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan menerapkannya

dalam kehidupan demi kehidupan anak didik. 84

Pendahuluan Didaktik Metodik Umum, AG. Soejono dalam buku

tersebut diuraikan bahwa pembelajaran guru itu terlihat dalam suara dan cara

guru bercakap, dalam bergaul dengan murid, dengan orang lain dan dengan

seluruh kelas, dalam menghadapi kesulitan yang timbul di dalam maupun di

luar kelas pada waktu ada keributan dan kecelakaan, pada waktu menghadapi

situasi baru maupun persoalan atau kesulitan dan sebagainya.

Skripsi karya Rahmawati yang berjudul “Study Korelasi Antara

Kompetensi Guru dan Ketrampilan Mengajar di MTs Negeri Planjar

Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap”. Dalam skripsi tersebut dijelaskan

bahwa sebagai seorang pelajar yang kompeten harus memiliki berbagai

ketrampilan mengajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Dengan

ketrampilan mengajar yang baik diharapkan dapat melaksanakan pengajaran

yang baik dan terprogram.

Skripsi ini disamping membahas kemampuan guru dalam

pembelajaran di kelas, juga membahas tentang inovasi guru dalam mengajar

yang akan berpengaruh terhadap motivasi belajar PAI siswa.

F. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 85

84 Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit, hlm. 120 85 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,( Jakarta : Rineka

Cipta,2006 ),hlm. 118

Page 53: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

41

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah

jawaban sementara yang harus dilakukan kebenarannya.

Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam skripsi ini adalah:

terdapat pengaruh positif persepsi siswa tentang inovasi mengajar guru PAI

terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Lasem tahun

2009-2010.

Page 54: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan suatu hal yang bermanfaat bagi penulis yaitu

memberikan arahan pokok-pokok yang akan penulis teliti sehingga

memudahkan penulis untuk mengerjakan dan mencari data-data sebagai

langkah-langkah permasalahan.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui persepsi siswa kelas VIII mengenai inovasi guru dalam

mengajar PAI di SMP Negeri 01 Lasem tahun 2009/2010.

b. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 01

Lasem tahun 2009/2010.

c. Untuk mengetahui apa ada pengaruh persepsi siswa mengenai inovasi guru

dalam mengajar terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas VIII di SMP

Negeri 01 Lasem tahun 2009/2010.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti mulai tanggal 22 Februari 2010

sampai 22 Maret 2010.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lasem pada siswa kelas VIII,

karena di SMP Negeri 01 Lasem sudah RSBI sehingga patut untuk di

teliti.

C. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi obyek

penelitian.86

Seringkali dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor yang

86 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2006), hlm. 118

Page 55: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

43

berperan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti. Ada dua variabel yaitu

variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang nilai-nilainya tidak

bergantung

pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X, dan variabel terikat

(dependent variabel) adalah variabel yang nialai-nilainya bergantung pada

variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y.87

Dalam penelitian ini

variabel independent (variabel bebas) yaitu Persepsi siswa tentang inovasi

mengajar, dan variabel dependent (variabel terikat) yaitu motivasi belajar. Dua

variabel tersebut memiliki beberapa indikator yaitu

1. Persepsi siswa tentang inovasi mengajar{variabel bebas(X)}dengan indikator;

a. Tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran.

b. Tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas

c. Tanggapan siswa terhadap media pembelajaran

2. Motivasi belajar {variabel terikat (Y)}, dengan indikator;

a. Memperhatikan guru saat mengajar.

b. Semangat belajar PAI.

c. Perasaan senang belajar PAI.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan

data dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh

pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliable dan terpercaya.88

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey “field

research”89

dengan teknik korelasional yaitu suatu penelitian yang bertujuan

mencari hubungan atau pengaruh dari dua variabel atau lebih.

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu

penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik dari

suatu variabel untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah kemudian dihubungkan.

87 Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta : Bumi aksara,

2003), cet II, hlm. 227 88 Ibid. hlm 10 89 Ibid. hlm 133

Page 56: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

44

E. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi juga diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian

yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala,

nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu yang diadakan suatu penelitian.90

Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian yaitu siswa SMP N 01 Lasem kelas VIII yang berjumlah

276.

b. Sampel

Dalam pengambilan sampel peneliti berpedoman pada Suharsimi

Arikunto yang menyatakan bahwa: Apabila subyek kurang dari 100, lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi.

Tetapi jika jumlah subyeknya besar (lebih dari 100), dapat diambil 15%

atau 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari;

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana,

b. Sempit luasnya lahan wilayah pengamatan dari setiap subyek karena

hal ini menyangkut banyak sedikitnya dara,

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian

yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya makna

lebih baik.91

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penulis mengambil sampel

15% dari jumlah populasi yaitu 42 siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data.92

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah :

90 Suharsimi Arikunto,Op. Cit, hlm. 96 91 Ibid. hlm. 134

Page 57: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

45

a. Metode kuesioner (angket) dimana dalam kuesioner tersebut terdapat

beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah

penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden

untuk memperoleh informasi di lapangan.93

Metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data tentang

persepsi siswa tentang inovasi guru dalam mengajar PAI dan data tentang

motivasi belajar siswa. Setiap pertanyaan mengandung item positif dan

negatif masing-masing butir pertanyaan diikuti lima alternatif jawaban.

Untuk memudahkan penggolongan data statistiknya, maka dari

setiap item soal diberi skor sebagai berikut :94

1) Untuk alternatif jawaban ”A” diberi skor 5

2) Untuk alternatif jawaban ”B” diberi skor 4

3) Untuk alternatif jawaban ”C” diberi skor 3

4) Untuk alternatif jawaban ”D” diberi skor 2

5) Untuk alternatif jawaban “E” di beri skor 1

Penskoran di atas digunakan untuk pertanyaan yang positif,

sedangkan untuk pertanyaan yang negatif maka digunakan penskoran

sebaliknya.

Makin tinggi skor yang diperoleh subyek, makin baik tingkat

persepsi siswa tentang inovasi mengajar guru. Sebaliknya makin rendah

skor yang diperoleh subyek makin buruk pula tingkat persepsi siswa

tentang inovasi mengajar guru.

b. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dalam memperoleh

informasi yang bersumber pada tulisan atau dokumen seperti buku, surat

keputusan, surat instruksi, surat bukti kegiatan, notulen rapat dan

sebagainya.95

92 Sambas Ali Muhidin, dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur

Dalam Penelitian,(Bandung : CV. Pustaka Setia, 2007), hlm 19 93 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004), hlm. 76 94 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rieneka

Cipta, 2006), Cet. XIII, hlm. 239-240 95 Ibid, hlm. 81

Page 58: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

46

Metode ini digunakan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan

catatan-catatan sekolah terkait, seperti; keadaan guru, prestasi siswa kelas

VIII, sejarah berdirinya, nilai report, dan lain-lain di SMP Negeri 01 La

c. Metode observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan

terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung.96

Metode ini digunakan untuk memperoleh data secara langsung atas gejala-

gejala yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

PAI di SMP Negeri 01 Lasem.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah jalan yang dicapai untuk mendapatkan

pengetahuan ilmiah dengan penelitian terhadap objek yang diteliti atau cara

penggunaan terhadap suatu objek ilmiah tertentu dengan jalan memilah-milah

antara pengertian yang satu dengan yang lain sekedar untuk memperoleh

penjelasan mengenai halnya.97

Adapun teknik analisis data yang berbentuk kuantitatif yaitu data yang

disajikan berdasarkan angket-angket, sedangkan bentuk penelitian adalah

deskriptif kuantitatif, dengan cara membandingkan dengan standar yang sudah

dipilih atau ditentukan serta untuk membuktikan atau membenarkan

hipotesis.98

Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dari jawaban-jawaban

angket tersebut untuk direkap, kemudian dimasukkan dalam kategori baik,

cukup, dan kurang, atau tinggi, sedang, dan rendah. Untuk itu pengelolaan

data yang bersifat statistik, dalam penelitian ini penulis melakukan tiga

tahapan, yaitu :

a. Analisis Pendahuluan

Pada tahap ini, data yang diperoleh dari hasil angket yang disebarkan

selama penelitian dimasukkan dalam tabel pada setiap variabel, dan diberi

96 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung : Angkasa, hlm. 64 97 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1996) hlm.

59 98 Suharsimi Arikunto, op. cit, hlm. 86-88

Page 59: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

47

nilai pada setiap alternatif jawaban responden, yaitu menggunakan data

tersebut dalam angka-angka kuantitatif.

Dalam analisis pendahuluan data yang telah terkumpul dimasukkan

ke dalam tabel-tabel distribusi frekuensi untuk setiap tabel.

b. Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis merupakan perhitungan lanjut dari analisis

pendahuluan dengan menggunakan analisis regresi, karena dalam

penelitian ini terdiri dari satu kriterium “Pengaruh Persepsi Siswa

Mengenai Inovasi Guru Dalam Mengajar Terhadap Motivasi Belajar PAI

Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 01 Lasem Tahun 2009/2010”, maka

analisis yang digunakan adalah analisis regresi satu prediktor dengan skor

mentah.

Sedangkan langkah-langkah analisis regresi adalah sebagai berikut:99

1. Metode regresi linier : Ŷ= aX + b + l

Dimana :

Ŷ =Skor yang diprediksi pada variabel dependen Y

X = Skor pada variabel X

Y = Skor pada variabel Y

a = Skor Y bila X = 0, dalam grafik disebut intersep

b = Koefisien regresi, dalam grafik disebut slop garis regresi, pengaruh

variabel independen (X) pada variabel dependen (Y)

l = galat, atau gangguan secara acak, untuk individu (bagian Y yang

tidak dijelaskan atau diprediksikan oleh X).

2. Persamaan regresi : Ŷ = aX + b

2X

XYbΣ

Σ=

xbya −=

3. Jumlah kuadrat total = JKtot = 2yΣ = JKreg + JKres

4. Uji signifikansi regresi Y pada X =

99 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta : Andi, 2001), hlm. 18

Page 60: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

48

a. Hipotesis : 0:;0: >= ββ io HH

b. F = resres

regreg

dkJK

dkJK

/

/

Dimana : JKreg = 2

2)(

x

xy

Σ

Σ

dkreg = k = jumlah variabel independen (X)

JKres = 2yΣ - JKreg

dkres = N – k – 1

c. Uji hipotesis dengan kriteria ;

Jika F > Ft (α; dk(reg) α, dk(res)) = tolak Ho = regresi signifikan

Jika F < Ft (α ; dk(reg) α, dk(res)) = terima Ho = regresi non

signifikan

5. Tabel rangkuman anava regresi linier sederhana

Sumber

Varian JK dk RK Freg

F (α ; dkreg α,

dkres) Kesimpulan

Regresi

∑∑

2

2)(

x

xy

K

reg

reg

dk

JK

res

reg

RK

RK

Residu regJKy −∑

2 N – k

– 1 res

res

dk

JK

-

Total ∑ 2y N – 1

tot

tot

dk

JK

-

d. Proporsi varian Y yang diterangkan oleh X :

i. R2 = =

∑∑∑

22

2)(

yx

xy

tot

reg

JK

JK

ii. Uji signifikasi proporsi varian :

)1/()1(

/2

2

−−−=

kNR

kRF

Page 61: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

49

e. Analisa Lanjut

Dalam analisis lanjut diadakan analisis data-data hasil penelitian,

kemudian membuat interpretasi lebih lanjut. Analisis ini membandingkan

harga Freg yang telah diketahui dengan harga Ftabel pada taraf signifikasi

5% atau 1%, dengan kemungkinan :

Jika Freg > F (a ; k, (N – k – 1) = signifikan = tolak Ho

Jika Freg < F (a ; k, (N – k – 1) = non signifikan = terima Ho

Page 62: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Untuk memperoleh data tentang pengaruh persepsi siswa mengenai

inovasi guru dalam mengajar terhadap motivasi belajar PAI siswa, dapat di

peroleh dari hasil angket tentang pengaruh persepsi siswa mengenai inovasi

guru dalam mengajar dan motivasi belajar PAI siswa yang telah diberikan

kepada siswa sebagai responden yang berjumlah 42 siswa. Adapun jumlah

pertanyaannya ada 36 soal yang terdiri dari 18 item pertanyaan tentang

persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar dan 18 item pertanyaan

tentang motivasi belajar PAI siswa.Angket bersifat tertutup dan berbentuk

pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban dengan kriteria sebagai berikut :

Alternatif Jawaban A diberi nilai 5

Alternatif Jawaban B diberi nilai 4

Alternatif Jawaban C diberi nilai 3

Alternatif Jawaban D diberi nilai 2

Alternatif Jawaban E diberi nilai 1

Untuk mengetahui jawaban lebih jelas data hasil penelitian dapat

dilihat pada deskripsi sebagai berikut :

1. Data tentang persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar (X)

Untuk menentukan nilai kuantitatif persepsi siswa mengenai inovasi

guru dalam mengajar adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket

dari responden sesuai dengan grekuensi jawaban agar lebih jelas, maka

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1

HASIL ANGKET PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI GURU

DALAM MENGAJAR PAI DI SMP 01 LASEM

Jawaban Nilai Jumlah No

Responden A B C D E 5 4 3 2 1

Page 63: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

53

1. 4 4 6 0 4 20 16 18 0 4 58

2. 10 3 5 0 0 50 12 15 0 0 77

3. 6 0 2 0 10 30 0 6 0 10 46

4. 7 0 2 0 3 35 0 6 0 9 50

5. 6 4 1 4 3 30 16 3 8 3 60

6. 6 2 8 0 2 30 8 24 0 2 64

7. 11 5 2 0 0 55 20 6 0 0 81

8. 6 2 4 2 4 30 8 12 4 4 58

9. 4 1 7 0 2 20 4 21 0 2 47

10. 5 2 5 4 2 25 8 15 8 2 58

11. 9 4 4 0 1 45 16 12 0 1 74

12. 8 0 4 0 6 40 0 12 0 6 58

13. 10 6 0 2 0 50 24 0 4 0 78

14. 10 5 2 0 1 50 20 6 0 1 77

15. 8 0 7 0 3 40 0 21 0 3 64

16. 16 2 0 0 0 80 8 0 0 0 88

17. 8 7 1 0 2 40 28 3 0 2 73

18. 10 0 3 4 1 50 0 9 8 1 68

19. 5 2 7 1 3 25 8 21 2 3 59

20. 8 2 7 1 3 40 8 18 0 2 68

21. 4 1 10 0 3 20 4 30 0 3 57

22. 11 6 1 0 0 55 24 3 0 0 68

23. 8 2 6 0 2 40 8 18 0 2 58

24. 8 0 4 0 6 40 0 12 0 6 68

25. 7 0 6 2 3 35 0 18 4 3 60

26. 7 1 8 0 2 35 4 24 0 2 73

27. 11 3 0 2 2 55 12 0 4 2 73

28. 8 1 2 6 1 40 4 6 12 1 63

29. 9 0 7 0 2 45 0 21 0 2 68

30. 8 0 6 1 3 40 0 18 2 3 63

Page 64: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

54

31. 17 1 0 0 0 85 4 0 0 0 89

32. 10 2 4 0 2 50 8 12 0 2 72

33. 7 3 2 3 3 35 12 6 6 3 62

34. 9 6 0 2 2 45 20 0 4 2 71

35. 8 1 4 1 4 40 4 12 2 3 61

36. 11 3 1 1 2 55 12 3 2 1 73

37. 6 6 4 2 0 30 24 12 4 0 70

38. 7 2 4 3 0 35 8 12 6 2 63

39. 7 2 4 3 2 30 8 12 6 3 65

40. 8 2 4 1 2 40 12 12 2 2 68

41. 4 4 7 0 3 20 16 21 0 3 59

42. 4 5 4 2 3 20 20 12 4 3 59

Setelah dilakukan perhitungan data diatas kemudian dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Menentukan kualifikasi dan internal nilai, dengan cara menentukan

range

R = H – l

R = 89 – 46

= 43

K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 42 = 1 + 3,3 . 1, 123

= 1 + 5, 3559 = 6, 35559 = 6

Sehingga dapat diketahui interval nilai

I = 7

43=

K

R = 7, 17

Keterangan

R = Range

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terenhdah

I = lebar unterval

K = Jumlah

Page 65: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

55

N =Jumlah responden

Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai

seperti pada tabel berikut :

Tabel II

INTERVAL NILAI (X) DAN RATA-RATA (MEAN)

No Interval f x fx x2

fx2

1. 46 - 53 3 49, 5 148, 5 2450,25 7350,75

2. 54 – 61 12 57, 5 690 3306,25 39675

3. 62 – 69 13 65, 5 851, 5 4290,25 55773,25

4. 70 – 77 9 73, 5 661, 5 5402,25 48620,25

5. 78 – 85 3 81, 5 244, 5 6642,25 19926,75

6. 86 - 93 2 89, 5 179 8010,25 16020,5

Jumlah 42 2775 187366,5

Mx = N

fx∑

= 42

2775

= 66, 0714

SD =

22

∑−

N

fx

N

fx

= 2

42

2775

42

5,187366

=

= 2

)0714,66(12,4461 −

= 24,436512,4461 −

= 88,95

= 9,757

Page 66: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

56

b. Tabel distribusi frekuensi

Tabel. III

DISTRIBUSI FREKUENSI PERSEPSI SISWA MENGENAI

INOVASI GURU DALAM MENGAJAR PAI

DI SMP N 01 LASEM

No Interval Frekuensi (f) fr (%)

1. 46 - 53 3 7, 1

2. 54 – 61 12 28, 6

3. 62 – 69 13 31, 0

4. 70 – 77 9 21, 4

5. 78 – 85 3 7, 1

6. 86 - 93 2 4, 8

Total 100

c. Menentukan kualitas variabel persepsi siswa mengenai inovasi guru

dalam mengajar PAI

Untuk menentukan jumlah interval dalam menyusun kualitas

dengan ini dapat dicari dengan cara sebagai berikut : nilai tertinggi -

nilai terendah : Jumlah interval = 89 – 46 : 5 = 8, 6.

Tabel. IV

KUALITAS VARIABEL PERSEPSI SISWA MENGENAI

INOVASI GURU DALAM MENGAJAR PAI

Rata-rata Interval Kualitas Kriteria

81 – 89 Sangat baik

72 – 80 Baik

63 – 71 Sedang

54 – 62 Kurang

66, 07

45 – 53 Cukup

Sedang

Page 67: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

57

Dari uraian diatas diketahui bahwa persepsi siswa mengenai

inovasi guru dalam mengajar PAI di SMP N 01 Lasem termasuk dalam

kategori sedang, yaitu berada pada interval nilai 63 – 71 dengan nilai

rata-rata 66, 07.

2. Data tentang motivasi belajar siswa (Y)

Untuk mengetahui nilai data tentang motivasi belajar PAI siswa

dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden yang dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel. V

Jawaban Nilai No

Responden A B C D E 5 4 3 2 1

Jumlah

1. 4 5 6 0 2 20 20 18 0 2 60

2. 9 3 6 0 0 45 12 18 0 0 70

3. 7 1 7 3 0 35 4 21 6 0 66

4. 8 1 5 3 1 40 4 12 6 1 63

5. 6 8 1 3 0 30 32 3 6 0 71

6. 7 4 7 0 0 35 16 21 0 0 72

7. 7 2 6 1 2 35 8 18 2 2 65

8. 6 7 4 1 0 30 28 12 2 0 72

9. 6 0 8 0 4 30 0 24 0 4 58

10. 15 2 1 0 0 75 8 3 0 0 86

11. 12 2 4 0 0 60 8 12 0 0 80

12. 7 1 5 4 1 35 4 15 8 1 62

13. 7 3 8 0 0 35 12 24 0 0 71

14. 8 2 6 0 1 40 8 18 0 1 67

15. 10 3 5 0 0 50 12 15 0 0 77

16. 12 4 1 1 0 60 16 3 2 0 81

17. 10 4 4 0 0 50 16 12 0 0 78

18. 4 5 5 4 0 20 20 15 8 0 63

19. 0 6 9 3 0 0 24 27 6 0 57

Page 68: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

58

20. 9 6 3 0 0 45 24 9 0 0 78

21. 7 0 7 0 4 35 0 21 0 4 60

22. 15 2 1 0 0 75 8 3 0 0 86

23. 9 7 2 0 0 45 28 6 0 0 79

24. 10 1 4 2 1 50 4 12 4 2 72

25. 2 8 1 0 1 10 32 21 0 1 64

26. 9 6 3 0 0 45 24 9 0 0 78

27. 12 2 4 0 0 60 8 12 0 0 80

28. 3 1 12 2 0 15 4 36 4 0 59

29. 6 4 8 0 0 30 16 24 0 0 70

30. 11 3 4 0 0 55 12 12 0 0 79

31. 14 2 2 0 0 70 8 6 0 0 84

32. 4 8 4 2 0 20 32 12 4 0 68

33. 4 4 5 2 3 20 16 15 4 3 58

34. 10 2 6 0 0 50 8 18 0 0 76

35. 9 5 3 0 1 45 20 9 0 1 75

36. 15 2 0 1 0 75 8 0 2 0 85

37. 5 5 5 2 1 25 20 15 4 1 65

38. 8 3 3 1 3 40 12 9 2 3 66

39. 2 5 8 1 2 10 20 24 2 2 58

40. 3 7 6 2 0 15 28 18 4 0 65

41. 11 5 0 2 0 55 20 0 4 0 79

42. 7 6 4 1 0 35 24 12 2 0 73

Setelah dilakukan perhitungan data diatas kemudian dapat di

analisis sebagai berikut :

a. Menentukan kualifikasi interval nilai, dengan cara menetukan :

Range

R = H – L

R = 86 – 57

Page 69: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

59

= 29

K = 1 3, 3 log n = 1 +_ 3, 3 log 42 = 1 = 3, 3 . 1, 623

= 1 + 5, 3559 = 6, 3559 = 6

Sehingga = I =6

29=

K

R = 4, 83 = 5

Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai

seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel. VI

INTERVAL NILAI (X) DAN RATA-RATA (MEAN)

No Interval f x fx x2

fx2

1. 57 – 61 7 59 4, 3 3481 24367

2. 62 - 66 9 64 576 4096 36864

3. 67 – 71 6 69 414 4761 28566

4. 72 – 76 6 74 444 5476 32856

5. 77 – 81 10 79 790 6241 62410

6. 82 - 86 4 84 336 7056 28224

Jumlah 42 2976 213287

Mx = N

fx∑

= 42

2976

= 70, 857

SD =

22

∑−

N

fx

N

fx

= 2

42

2976

42

213287

=

= 2

)857,70(26,5078 −

= 22,501126,5078 −

= 04,67 = 8, 598

Page 70: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

60

b. Tabel distribusi frekuensi

Tabel. VII

DISTRIBUSI FREKUENSI MOTIVASI BELAJAR PAI

DI SMP N 01 LASEM

No Interval Frekuensi (f) fr (%)

1. 57 – 61 7 16, 7

2. 62 - 66 9 21, 4

3. 67 – 71 6 14, 3

4. 72 – 76 6 14, 3

5. 77 – 81 10 23, 8

6. 82 - 86 4 9, 5

Total 100

c. Menentukan kualitas variabel motivasi belajar PAI siswa

Untuk menentukan jumlah interval dalam menyusun kualitas

dengan ini dapat dicari dengan cara sebagai berikut : nilai tertinggi -

nilai terendah : jumlah interval = 86 – 57 : 5 = 5, 8

Tabel. VIII

KUALITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA

Rata-rata Interval Kualitas Kriteria

84 – 91 Sangat baik

77 – 83 Baik

70 - 76 Sedang

63 – 69 Kurang

70, 857

56 – 62 Cukup

Sedang

Dari analisis diatas diketahui bahwa motivasi belajar PAI Siswa SMP

Negeri 01 Lasem termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval

68-73 dengan nilai rata-rata 70,857.

Page 71: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

61

B. Pengujian Hipetesis

Hipotesis yang akan diuji kebenarannnya adalah untuk menentukan

pengaruh antara vaetiabel persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam

mengajar PAI (X) terhadap motivasi belajar PAI siswa (Y).

Tabel. IX

TABEL KERJA REGRESI PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI

GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI

SISWA KELAS VIII DI SMP N 01 LASEM

No X x x2 Y y y

2 xy

1. 58 -8, 1 65, 61 60 - 10, 9 118, 81 88, 29

2. 77 10, 9 118, 81 70 - 0, 9 0, 81 -9, 81

3. 46 - 20, 1 404, 01 66 -4, 9 24, 01 98, 49

4. 50 -16, 1 259, 21 63 - 7, 9 62, 41 127. 19

5. 60 - 6, 1 37, 21 71 0, 1 0, 01 - 0, 61

6. 64 - 2, 1 4, 41 72 1, 1 1, 21 - 2, 31

7. 81 14, 9 222, 01 65 -5, 9 34, 81 - 87, 91

8. 58 -8,1 65, 61 72 1, 1 1, 21 - 8, 91

9. 47 - 19, 1 364, 81 58 -12,9 166,41 246,39

10. 58 -8,1 65,61 86 15,1 228,01 -122,31

11. 74 11,9 62, 41 80 9,1 82,81 7189

12. 58 10,9 65,61 62 -8,9 79,21 72,09

13. 78 -2,1 141,61 71 0,1 0,01 1,19

14. 77 21,9 118,81 67 -3,9 15,21 -42,51

15. 64 -2,1 4,41 77 6,1 37,21 -12,81

16. 88 21, 9 479,61 81 10,1 102,01 221,19

17. 73 6, 9 47,61 78 7,1 50,41 48,99

18. 68 1, 9 3,61 63 -7,9 62,41 -15,01

19. 59 -7, 1 50,41 57 -13,9 193,21 98,69

20. 68 1,9 3,61 78 7,1 50,41 13, 49

Page 72: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

62

21. 57 -9, 1 82,81 60 -101,9 118, 81 99,19

22. 82 15, 9 252,81 86 15,1 228,01 240,09

23. 68 1, 9 3,61 79 8,1 65,61 15,39

24. 58 -8, 1 65,61 72 1,1 1,21 -8,91

25. 60 -6, 1 37,21 64 -6,9 47,61 42,09

26. 65 -1, 1 1,21 78 7,1 50,45 -7,81

27. 73 6, 9 47,61 80 9,1 82,81 62,79

28. 63 -3,1 9,61 59 -11,9 141,61 36,89

29. 68 1,9 3,61 70 -0,9 0,81 -1,71

30. 63 -3,1 9,61 79 8,1 65,61 -25,11

31. 89 22, 9 524,41 84 13,1 171,61 299,99

32. 72 5,9 34,81 68 -2,9 8,41 -17,11

33. 62 -4, 1 16,81 58 -12,9 166,41 53,89

34. 71 4,9 24,01 76 5,1 26,01 24,99

35. 61 -5,1 26,01 75 4,1 16,81 -20,91

36. 73 6,9 47,61 85 14,1 198,81 97,29

37. 70 3,9 15,21 65 -5,9 34,81 23,01

38. 63 -3,1 9,61 66 -4,9 24,01 15,19

39. 65 -1,1 1,21 58 -12,9 166,41 14,19

40. 68 1,9 3,61 65 -5,9 -34,81 -11,21

41. 59 -7,1 50,41 79 8,1 65,61 -57,51

42. 59 -7,1 50,41 73 2,1 4,41 -14,91

∑ = 2776

X = 66,1

X =X - −

X

3902,82 2976

X = 70,9

= X - −

X

3031,22 1598,39

Dari tabel diatas dapat diketahui :

N = 42

∑ X = 2775

∑ Y = 2976

Page 73: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

63

∑ x2 = 3902,82

∑ y2 = 3031,143

∑ xy = 1598,39

X = 66,1

Y = 70,9

Selanjutnya data tersebut diolah ke dalam rumus analisi regresi dengan

skor deviasi (analisi regresi dengan satu prediktor) dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Persamaan regresi ∧

Y = aX + b

Dimana

Y = Skor yang diprediksikan pada variabel dependen Y

X = Skor pada variabel X

Y = Skor pada variabel Y

a = Skor Y bila X = 0, dalam grafik disebut intersep

b = Koefisien regresi, dalam grafik disebut slop garis, regresi,

pengaruh variabel independen (X) pada variabel dependen (Y).

a = 2

x

xy

∑ = 410,0

82,3902

39,1598=

b = −−

− XbY = 70,9 (0,41 x 66,1)

= 70,9 – 27, 101

= 43, 797

Y = a X+ b

=0,410 X+ 43,797

2. Jktot = ∑ y2 = 3031, 143

3. Uji signifikansi regresi Y pada X : F = dkresjkres

dkregJKreg

/

/

4. Jkreg =

∑2

2x

xy =

82,3902

)39,1598( 2

Page 74: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

64

= 654,65482,3902

592,2554850=

Jkres = ∑ y2 –Jkreg = 3031, 143 – 654, 654

= 2376, 489

dKreg = K = 1

dKres = n – K – 1 = 42 – 1- 1 = 40

F = 02,11412,59

654,654

40489,2376

1654,654

/

/===

dKresJres

dkregJKreg

F = 11,02 > F(0,01 : 1,40) = 4, 08 berarti signifikan

F = 11,02 > F (0,05 : 1,40) = 7, 31 berarti signifikan

5. Tabel anava regresi linier sederhana

Tabel. X

HASIL ANALISIS REGRESI SATU PREDIKTOR Y ATAS X

Sumber

variasi

JK) dk RK Freg Ft 5 % Ft 1 % Kriteria

Regresi 654,654 1 654,654 11,02 7,31 4,08 Signifikan

Residu 2376,489 40 59,412

Total 3031,143 41 714,066

6. Proporsi varian y yang diterangkan oleh x

R2 =

∑∑

∑22

2

yx

xy=

143,3031).(82,3902(

)39,1598( 2

= 22,052,11830005

59,2554850=

F = 1102,0

22,0

40/78,0

22,0

40/)22,01(

1/22,0

)1/()1(

/2

2

===−

=−−− kNR

KR

Page 75: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

65

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah diketahui hasil perhitungan diatas, untuk mengetahui

signifikansi pengaruh persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar

terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas VIII di SMP N 01 Lasem, dengan

jalan membandingkan harga Freg dengan Ftabel.

Jika Freg > Ftabel maka ditolak Ho (signifikan) dan sebaliknya jika Freg <

F tabel maka diterima Ho (non signifikan). Dengan taraf signifikansi 1 % dk

pembilang 1 dan dk penyebut = N – 2 = 40 diperoleh Ftabel sebesar 4, 08,

sedang Freg sebesar 11,02, jika dibandingkan keduanya Freg 11,02 >Ftab = 4, 02

dengan demikian bahwa variabel persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam

mengajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar PAI

Kelas VIII di SMP N 01 Lasem.

Kemudian pada taraf signifikan 5 %, dk pembilang 1 dan dk penyebut

40, diperoleh Ftab = 7, 31 sedang Freg = 11,02 jika dibandingkan keduanya Freg

= 11,02 > Ftab = 7,31 dengan demikian bahwa variabel persepsi siswa

mengenai inovasi guru dalam mengajar berpengaruh positif dan signifikan

terhadap mitivasi belajar siswa kelas VIII di SMP N 01 Lasem.

Dengan melihat hasil pengujian hipotesis variabel X dan Y pada taraf

signifikansi 0, 01 dan 0, 05 keduanya menunjukkan signifikan, berarti bahwa

variabel persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar bverpengaruh

positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa Kelas VIII di SMP N 01

Lasem.

Dengan demikian dapat dibuktikan adanya pengaruh, persepsi siswa

mengenai inovasi guru dalam mengajar terhadap motivasi belajar siswa kelas

VIII di SMP N 01 Lasem.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai banyak

keterbatasan-keterbatasan antara lain :

1. Keterbatasan tempat penelitian

Page 76: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

66

Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat,

yairu SMP N 01 Lasem. Namun demikian, tempat ini dapat mewakili SMP

untuk dijadikan tempat penelituan dan kalaupun hasil penelitian di tempat

lain akan berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari

hasil penelitian yang penulis lakukan.

2. Keterbatasan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi, waktu yang

dapat mempersempit ruang gerak penelitian, sehingga dapat berpengaruh

terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan.

3. Keterbatasan dalam objek penelitian

Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti tentang persepsi siswa

mengenai inovasi mengajar pada pembelajaran PAI.

4. Keterbatasan pelaksanaan proses belajar mengajar

Saat proses belajar mengajar berlangsung, ada beberapa siswa yang

meninggalkan kelas sehingga memerlukan bimbingan dari guru.

Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan diatas, maka dapat

dikatakan dengan sejujurnya bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang

penulis lakukan di SMP N 01 Lasem. Meskipun banyak hambatan dan

tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis bersyukur

bahwa penelitian dapat selesai dengan lancar.

Page 77: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian penelitian “Pengaruh Persepsi Siswa mengenai

Inovasi Guru dalam Mengajar terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas

VIII di SMP 01 Lasem dan sesuai dengan perumusan masalah yang ada, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar di SMP N 01

Lasem termasuk dalam kategori sedang yaitu berada pada interval nilai

63–71 dengan nilai rata-rata 66, 0714.

2. Motivasi belajar PAI yang dimiliki oleh siswa SMP N 01 Lasem Tahun

2009/2010 termasuk dalam kategori sedang yaitu berada pada interval nilai

70_76 dengan nilai rata-rata 70,857

3. Variabel persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran PAI Kelas VIII di SMP N 01 Lasem

Freg = 11,02 > F tabel = 4, 08 )pada taraf, 0, 01)

Freg = 11, 02 > F tabel = 7, 31 (pada taraf, 0, 05)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif persepsi

siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar terhadap motivasi belajar PAI

siswa kelas VIII di SMP N 01 Lasem.

B. Saran-saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengarih

atau hubungan antara persepsi siswa mengenai inovasi guru dalam mengajar,

berikut ini dapat diajukan saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai

rekomendasi sebagai berikut :

Page 78: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

66

1. Bagi guru

a. Siswa merupakan subyek dalam proses belajar mengajar, hendaknya

guru dapat mengerti dan mengetahui kondisi siswanya sehingga dapat

menciptakan kondisi belajar yang kondusif.

b. Didalam melakukan kegiatan belajar mengajar guru hendaknya

berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam

mengajar dengan mengadakan inovasi sehingga dapat memotivasi

siswa untuk belajar khususnya pada mata pelajaran PAI

2. Bagi siswa

a. Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam belajar, untuk itu,

para siswa hendaknya berusaha untuk meningkatkan motivasi

belajarnya, khusunya motivasi instrinsik sehingga dapat menciptakan

prestasi belajar yang baik.

b. Seorang siswa hendaknya selalu total dalam melakukan sesuatu

sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang maksimal dan

mendapat kepuasan.

C. Penutup

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas

segala limpahan rahmat dan petunjuk yang telah diberikan sehingga

penyusunan skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari

skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak.

Namun demikian harapan penulis ialah semoga hasil penulisan skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Page 79: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

67

DAFTAR PUSTAKA

A. M, Sardirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : CV.

Rajawali, 1986).

Abror, Abdurrahman, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993.

Ali, Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung : Angkasa.

An Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah, dan

Masyarakat, (Jakarta : Gema Insani Press, 1995).

Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif,

(Jakarta : Rajawali Press, 1988), cet. 2.

Ash Shiddiqi , TM. Hasbi, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : PT.

Karya Toha Putera Semarang : 1994).

Aziz, Saleh Abdul dan Aziz, Abdul Majid Abdul, At-Tarbiyah wa Thuruqut at-

Tadris, (Makkah : Daul Ma’arif, 1979).

Badan Penelitian Dan Pengembangan Agama, Penelitian Pengembangan dan

Inovasi Pendidikan, (Jakarta : 1984).

Basyiruddin M. Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta : Delia Citra

Utama, 2002).

Chabib M. Thoha dan Abdul Mu’thi, PBM PAI di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1998)

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta : balai pustaka, 1990).

Djamarah, Syiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta

: Rineka Cipta, 2000), cet. 1.

___________, Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Rineka

Cipta, 2002), cet. 2.Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2002).

Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001).

Hamzah B., Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang

Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).

Page 80: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

68

Hasan, Iqbal, Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta : Bumi

aksara, 2003), cet II.

Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta : Bumi Aksara,

2004)

Ibrahim dan Syaodih, Nana S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta,

1996).

Irawan, Prasetya, dkk, Teori Belajar, Motivasi, dan Ketrampilan Mengajar,

(dekdikbud, 1996).

Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994).

Jalaluddin, Teologi Pendidikan ,(Jakarta :PT .Raja Grafindo Persada,2001).

Kasmadi, Hartono, Fungsi Pengamatan di Dalam Kelas Oleh Guru, (Semarang ;

IKIP Semarang Press, 1991)

Moeliono M, Anton, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) .

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

Konsep dan Implementasi Kurikilum 2004, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004).

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara,

2004).

Morgan, Clifort T, Introduction To Psikologi, (Newyork: The Mc Graw Hill

Book tt),

Muhidin ,Sambas Ali dan Abdurahman Maman, Analisis Korelasi, Regresi, dan

Jalur Dalam Penelitian,(Bandung : CV. Pustaka Setia, 2007).

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001).

Nasution S., Dedaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), Ed. 2,

Cet. 2,

Nawawi Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta : Haji

Masagung, 1989), cet. 3.

Proyek Pembina Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Metodik Khusus Pengajaran

Agama Islam, (Jakarta : Direktorat Pembina Perguruan Tinggi Agama

Islam, 1980/1981).

Page 81: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

69

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Rahardjo dan Sadirman Arief S., dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : Grafindo,

1993).

Rahmawati, Study Korelasi Antara Kompetensi Guru Dan Ketrampilan Mengajar

Di MTs Negeri Planjar Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap,

(Semarang : Fakultas Tarbiyah, 2003)

Sa’ud, Udin Syaefudin, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008).

Santrock John W., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007).

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2001).

Singarimbun Masri, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : LP3ES, 1989).

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: RINEKA

Cipta, 1995).

SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM :

Pembelajaran Aktif, Inovasi, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan,

Semarang : Rasail Media Group, 2008.

Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Jakarta : Depag RI, 2003).

Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologis, (Jakarta : Rineka Cipta).

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, Prasetya

Irawan, dkk, Teori Belajar, Motivasi, dan Ketrampilan Mengajar,

(dekdikbud, 1996).

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004).

Sukmadinata, Nana Syodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2004).

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2005).

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1993).

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyaarta: Andi Offset, 2002).

Page 82: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

70

Wijaya, Cece, dkk, Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran,

Bandung : CV. Remaja Karya, 1988.

Winkel, W. S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta : PT.

Gramedia, 1986).

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya : Usaha Nasional,

1983).

Page 83: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-sitifithri-4614-1-skripsi-_.pdf · Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. ... Faktor-faktor

71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Fithria

Tempat/ Tanggal lahir : Rembang, 25 Agustus 1986

Nim : 053111013

Alamat : Desa Pandan Rt.05 Rw.01, Kec. Pancur

Kab. Rembang 59262

Jenjang Pendidikan :

1. TK Saraswati Pandan Pancur Rembang, Lulus Tahun 1993

2. SD N Pandan 02 Pancur Rembang, Lulus Tahun 1999

3. SMP N 1 Pancur Rembang, Lulus Tahun 2002

4. MAN Lasem Rembang, Lulus Tahun 2005