pengaruh persepsi informasi dan hiburan …
TRANSCRIPT
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
156
PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN
TERHADAP NIAT PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN
KEPERCAYAAN PADA SITUS WEB SEBAGAI MEDIASI
(STUDI PADA KONSUMEN LAZADA.CO.ID DI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH)
KHARISMA ALAM1, MUHAMMAD ADAM2
1) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
1) e-mail: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of perceived informativeness and
entertaiment on consumer purchase intentions with variables trust as mediators.
The sample used in this study is 100 respondents who are customers of Lazada.co.id
Banda Aceh. Purposive Sampling is used as a sampling technique. Partial Least
Square analysis method is used as an analytical method to determine the effect of
the variables involved. The results of this study indicate that perceived
informativeness and entertaiment has effect on purchase intention. In addition, the
results obtained that the trust variables partially influence the perceived
informativeness to purchase intentions, and variables full mediatingl influence the
perceived entertaiment to purchase intentions. The higher perceived
informativeness and entertaiment, the higher the trust, the stronger the purchasing
intention of the consumer.
Keyword : perceived informativeness and entertaiment, purchase intention, trust,
lazada.co.id
PENDAHULUAN
Sejak kemunculan internet pada
pertengahan tahun 1990-an, hingga saat
ini internet telah menjadi suatu
fenomena tersendiri bagi dunia bisnis,
tak terkecuali pemasaran sebagai bagian
dari suatu entitas bisnis. Meningkatnya
pengguna internet dunia juga
mempertegas bahwa internet sudah
menjadi bagian dalam kehidupan
masyarakat dunia yang tak dapat
dipisahkan. Adanya unsur persepsi
informasi dan hiburan, memungkinkan
konsumen lebih yakin untuk menetapkan
pilihan dan merasa nyaman berada di
website tersebut sehingga dapat
menimbulkan niat pembelian dengan
adanya kepercayaan terhadap website.
Dengan hadirnya e-commerce
dalam kehidupan sehari-hari,
masyarakat pun menaruh persepsi
tentang dampak dan keuntungan yang
didapat saat mereka melakukan
pembelian secara online, yang kemudian
berpengaruh terhadap minat beli dari
konsumen itu sendiri. Pemahaman
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
157
terhadap persepsi dan proses tersebut
sangat penting bagi pemasar dalam
upaya membentuk persepsi konsumen
yang tepat.
Sebuah survei di Hardvard
Business School oleh Veritrans dan
bekerjasama dengan DailySocial (2013)
berhasil mengungkap fenomena-
fenomena tentang E-Commerce. Studi
ini dilakukan sebagai bagian dari projek
penelitian independen. Salah satu alasan
melakukan studi ini karena menilai
kurangnya riset pasar dan data tentang
industri E-Commerce Indonesia.
Peluang bisnis online di Indonesia dan
Filipina terbilang masih cukup besar
dilihat dari ukuran dan penetrasi market
dibandingkan dengan negara Asia
Tenggara lainnya. Indonesia: penetrasi
online market 28% Tahun 2015 dan 34%
di Tahun 2016 (chip.co.id).
Keberhasilan sistem perdagangan
online (e-Commerce) di Indonesia tidak
lepas dari antusiasme masyarakat
Indonesia yang menginginkan sebuah
kepraktisan dalam
berbelanja. Lazada.co.id adalah salah
satu toko online terbaik tanah air yang
hadir dengan konsep produk yang
lengkap dan kemudahan belanja online
pesan antar. Website Lazada.co.id
diluncurkan pada bulan Maret 2012,
tidak hanya di Indonesia namun juga di
Philipina, Thailand, Malaysia, dan
Vietnam. Negara-negara tersebut
menjadikan Lazada sebagai toko online
yang kini tidak asing lagi di telinga
setiap orang di wilayah Asia Tenggara.
Tepatnya pada tanggal 15 Maret
lazada.co.id terbuka untuk umum,
dengan 4 kategori utama dan 4.000
produk didalamnya.
Pada 12 desember 2012
merupakan sebuah revolusi di dunia e-
Commerce di Indonesia mendukung
lazada.co.id. Lazada.co.id menghadirkan
berbagai produk pilihan dengan diskon
yang sangat besar. Pentingnya sebuah
User Interface sebuah website untuk
kemudahan berbelanja setiap orang
menjadikan Lazada meluncurkan
website dengan interface terbaru, yang
lebih bersahabat dan mudah digunakan
oleh setiap pengunjung lazada.co.id.
Pada bulan desember 2012 juga website
lazada.co.id sudah memiliki kategori
produk sebanyak 13 buah dan 25.000
produk yang dijual online.
Pada 27 April 2017 Lazada
menduduki peringkat ke-3 sebagai toko
online terbaik dan populer di Indonesia,
menurut data centerklik.com
menyebutkan adalah Blanja.com,
Bukalapak.com, Lazada Indonesia, FJB
Kaskus, Tokopedia, OLX Indonesia,
Bhinneka, Blibli, Elevenia, Zalora
Indonesia. Dalam kurun waktu satu
tahun, Lazada.co.id kini telah menjadi
toko online terbesar di Indonesia. Oleh
karena itu, banyak yang menjuluki
Lazada.co.id sebagai “The Fastest
Growing e-commerce in Indonesia”.
Informasi dapat didefinisikan
sebagai kemampuan dari iklan
menginformasikan kepada konsumen
tentang alternatif produk sehingga
pembelian menghasilkan kemungkinan
kepuasan paling besar yang dapat
dihasilkan (Ducoffe, 1996 dalam Waldt,
Robello dan Brown, 2009). Kualitas
informasi berpengaruh langsung pada
persepsi konsumen atas produk yang
ditawarkan. Oleh karena itu, informasi
yang dikirimkan kepada konsumen
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
158
melalui mobile device harus menujukkan
fitur yang kualitatif seperti keakuratan,
ketepatan waktu dan kegunaan untuk
konsumen tersebut (Siau dan Shen, 2003
dalam Parissa dan Maria, 2004). Oleh
karena itu dapat disimpulkan
hipotesisnya sebagai berikut:
H1: Persepsi informasi berpengaruh
terhadap niat pembelian.
Konsumen pengguna internet
mengatakan bahwa mereka membeli
pada website online karena merasakan
kenyamanan dalam berbelanja yang
sangat besar. Hiburan menunjukkan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen akan suatu khayalan, diversi,
kesenangan estetik atau pelepasan emosi
(Mcquil, 1983 dalam Parissa dan Maria,
2004). Oleh karena itu dapat
disimpulkan hipotesisnya sebagai
berikut:
H2: Persepsi hiburan berpengaruh
terhadap niat pembelian.
Situs belanja online memberikan
keinformatifan melalui iklan web untuk
pelanggan online dengan menawarkan
informasi mengenai penyelesaian, abadi
dan akurasi. Tingkat kepercayaan secara
online terhadap situs belanja online
dapat ditingkatkan. Bahwa kualitas situs
informasi dan desain yang antarmuka
yang baik dapat membentuk
kepercayaan terhadap website (Fung dan
Lee 1999). Oleh karena itu dapat
disimpulkan hipotesisnya sebagai
berikut:
H3 :Persepsi informasi berpengaruh
terhadap kepercayaan.
Hiburan yang dirasakan dapat
memerlukan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan untuk
pengalihan, kenikmatan estetika, atau
melepaskan emosional karena
penggunaan grafis atau situs yang
menarik, dan juga faktor-faktor yang
berkontribusi bahwa persepsi
pengalaman terhadap situs yang
menghibur (Chang, Waiman Cheung, &
Lai, 2005; Dayal, Landberg, & Zeisser,
1999). ). Oleh karena itu dapat
disimpulkan hipotesisnya sebagai
berikut:
H4 : Persepsi hiburan berpengaruh
terhadap kepercayaan.
Kepercayaan menjadi hal utama
saat konsumen akan membuat
keputusannya dalam membeli. Secara
umum pun kepercayaan konsumen
memiliki dampak yang besar terhadap
keputusannya. Kepercayaan dapat
beroperasi dan relevan dalam situasi
konsumen saat membeli. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Pudji
Utomo, Endang Lestariningsih dan
Yohanes Suhari (2011) menyebutkan
bahwa kepercayaan konsumen
berpengaruh pada niat membeli secara
online. Oleh karena itu dapat
disimpulkan hipotesisnya sebagai
berikut:
H5: Kepercayaan berpengaruh terhadap
niat pembelian.
Konsumen online membutuhkan
kepercayaan dari website/perusahaan
untuk melakukan transaksi secara online.
Hal ini disebabkan karena ketidakpastian
lingkungan dan informasi asimetris
( Gefen, 2000; Li et al, 2006;. Lim et al,
2006;. Palvou 2003 ). Banyak penelitian
bahwa membuktikan adanya korelasi
yang tinggi antara mempercayai
keyakinan pada penjual online tertentu
dan niat bertransaksi dengan vendor
yang sama. (Palvou,
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
159
2003). Mempercayai online shopping
tertentu mengimplikasikan kosnumen
berekspektasi bahwa online shopping
dapat meminimalisir persepsi resiko
yang muncul (Palvou, 2003). Oleh
karena itu dapat disimpulkan
hipotesisnya sebagai berikut:
H6 : ,Persepsi informasi berpengaruh
terhadap niat pembelian dengan
kepercayaan sebagai mediasi.
Kepercayaan terhadap suatu
online shopping tertentu
mengimplikasikan konsumen
berekspektasi bahwa online shopping
dapat meminimalisir persepsi resiko
yang muncul (Palvou, 2003). Oleh
karena itu, kami dapat menyimpulkan
bahwa keputusan pembelian konsumen
online dapat berpengaruh secara berbeda
pada setiap atribut iklan web, tergantung
pada tingkat kepercayaan terhadap
website. Dalam penelitian ini, persepsi
ketidakpastian/risiko konsumen online
dapat dikurangi dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap
sebuah situs web. Oleh karena itu,
mereka mungkin cenderung untuk
mengubah niat pembelian dengan
dipengaruhi oleh faktor hiburan situs
belanja online. (J.U Kim et al., 2010). .
Oleh karena itu dapat disimpulkan
hipotesisnya sebagai berikut: H7 :
Persepsi hiburan berpengaruh terhadap
niat pembelian dengan kepercayaan
sebagai mediasi.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh konsumen yang pernah
mengunjungi website lazada.co.id, baik
yang pernah melakukan pembelian atau
yang belum pernah melakukan
pembelian. Pemilihan sampel dilakukan
dengan metode non probability
sampling. Populasi dalam penelitian ini
adalah konsumen yang pernah
mengunjungi website Lazada.co.id di
Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan
dengan teknik purposive sampling
dimana peneliti memberikan kriteria
tertentu dalam penarikan sampel.
Karakteristik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Gambar 1 Model kerangka penelitian
Persepsi
Informasi
Persepsi
Hiburan
Niat
Pembelian
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
160
a. Responden merupakan orang yang
pernah mengakses website
lazada.co.id. hal ini dikarenakan
pengukuran terhadap berbagai
persepsi konsumen pada
informasi, hiburan dan
kepercayaan harus kepada orang
yang pernah mengunjungi website
lazada.co.id, apabila responden
belum pernah berkunjung di
website lazada.co.id maka mereka
tidak dapat mempersepsikan
bagaimana informasi, hiburan atau
tingkat kepercayaannya terhadap
website lazada.co.id.
b. Responden adalah orang yang
pernah membeli atau memiliki niat
untuk membeli di website e-
commerce lazada.co.id.
Jumlah sampel penelitian
ditetapkan sebanyak 100 responden.
Pemilihan sampel ini berpedoman pada
pendapat Birn (2000) yang mengatakan
bahwa dalam studi kuantitatif
diperbolehkan menggunakan jumlah
sampel antara 100 sampai dengan 200
responden.
Variabel Operasional
Dalam penelitian ini untuk
mengukur pengaruh variabel persepsi
informasi dan hiburan terhadap niat
pembelian konsumen lazada.co.id di
fakultas ekonomi dan bisnis universitas
syiah kuala banda aceh dengan variabel
kepercayaan sebagai mediasi, maka
peralatan yang digunakan adalah SEM
berbasis varian yaitu Partial Least
Square (PLS) dan menggunakan
software SmartPLS 3.0. Variabel
operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel terikat atau independent
variable
a. Persepsi Informasi sebagai
variabel eksogen pertama (X1).
b. Persepsi Hiburan sebagai
variabel eksogen kedua (X2).
2. Variabel bebas atau dependent
variable
a. Niat Pembelian (Y)
3. Variabel Mediasi
a. Kepercayaan (Z)
b.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Evaluasi validitas diskriminan
dilakukan melalui 2 tahap, yaitu melihat
nilai cross loading dan membandingkan
antara nilai kuadrat korelasi antara
konstruk dengan akar AVE. Selanjutnya
indikator reflektif juga perlu dilakukan
uji discriminant validity dengan cross
loading, akan dijelaskan pada Tabel 1.
Kriteria dalam cross loading
adalah bahwa setiap indikator yang
mengukur konstruknya haruslah
berkorelasi lebih tinggi dengan
konstruknya dibandingkan dengan
konstruk lainnya (Yamin dan
Kurniawan, 2011). Berdasarkan hasil
tabel cross loading diatas, dapat dilihat
bahwa loading faktor untuk indikator
niat pembelian (NP-1 sampai NP-5)
mempunyai loading faktor lebih besar
terhadap variabel niat pembelian dari
pada dengan variabel yang lain yaitu
persepsi hiburan, kepercayaan, dan niat
pembelian, begitu juga dengan indikator
variabel sikap dan niat beli setiap
indikator berkorelasi lebih tinggi dengan
variabelnya masing-masing dibandingkan
dengan variabel lainnya,sehingga 4
variabel dalam penelitian ini dapat
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
161
Tabel 1. Tampilan hasil Cross Loading
Indikator Kepercayaan Niat Pembelian Persepsi
Hiburan
Persepsi Informasi
NP-1 0.504 0.713 0.603 0.575
NP-2 0.599 0.819 0.533 0.602
NP-3 0.596 0.841 0.565 0.668
NP-4 0.736 0.812 0.436 0.607
NP-5 0.671 0.798 0.361 0.449
PH-2 0.533 0.613 0.911 0.778
PH-3 0.376 0.452 0.822 0.529
PI-1 0.178 0.261 0.260 0.515
PI-2 0.299 0.346 0.396 0.662
PI-3 0.323 0.346 0.339 0.637
PI-4 0.370 0.463 0.548 0.765
PI-5 0.533 0.613 0.911 0.778
PI-6 0.838 0.670 0.478 0.695
Z-1 0.838 0.670 0.478 0.695
Z-2 0.847 0.644 0.491 0.595
Z-3 0.870 0.684 0.395 0.569
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.
dikatakan memiliki validitas diskriminan
yang baik. Evaluasi selanjutnya yaitu
membandingkan antara korelasi antar
konstruk dengan akar AVE.
Hasil korelasi antar variabel, dan
akar AVE akan dijelaskan pada Tabel 2
dan Tabel 3. Kriteria dalam cross
loading adalah bahwa setiap indikator
yang mengukur konstruknya haruslah
berkorelasi lebih tinggi dengan
konstruknya dibandingkan dengan
konstruk lainnya (Yamin dan
Kurniawan, 2011). Berdasarkan hasil
tabel cross loading diatas, dapat dilihat
bahwa loading faktor untuk indikator
niat pembelian (NP-1 sampai NP-5)
mempunyai loading faktor lebih besar
terhadap variabel niat pembelian dari
pada dengan variabel yang lain yaitu
persepsi hiburan, kepercayaan, dan niat
pembelian, begitu juga dengan indikator
variabel sikap dan niat beli setiap
indikator berkorelasi lebih tinggi dengan
variabelnya masing-masing dibandingkan
dengan variabel lainnya,sehingga 4
variabel dalam penelitian ini dapat
dikatakan memiliki validitas diskriminan
yang baik. Evaluasi selanjutnya yaitu
membandingkan antara korelasi antar
konstruk dengan akar AVE.
Hasil korelasi antar variabel, dan
akar AVE akan dijelaskan pada Tabel 2
dan Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 dan
Tabel 3 dapat dilihat bahwa korelasi
maksimal variabel persepsi informasi
dengan variabel kepercayaan 0.784 dan
korelasi maksimal variabel persepsi
informasi dengan variabel niat
pembelian adalah sebesar 0.184;
sedangkan nilai akar AVE persepsi
informasi adalah sebesar 0,709, dan nilai
akar AVE kepercayaan 0,852. korelasi
maksimal variabel persepsi hiburan
dengan variabel kepercayaan sebesar -
0.070.
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
162
Tabel 2. Tampilan Hasil Korelasi Antar Variabel
Kepercayaan Niat
Pembelian
Persepsi
Hiburan
Persepsi
Informasi
Kepercayaan 0.546
Niat Pembelian
Persepsi Hiburan -0.070 0.190
Persepsi Informasi 0.784 0.184
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017
Tabel 3. Akar AVE
Indikator Average Variance Extracted
(AVE)
Akar AVE
Kepercayaan 0.726 0,852
Niat Pembelian 0.636 0,797
Persepsi Hiburan 0.753 0,867
Persepsi Informasi 0.504 0,709
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.
Korelasi maksimal variabel
persepsi hiburan dengan variabel niat
pembelian yaitu sebesar 0.190;
sedangkan nilai akar AVE persepsi
hiburan adalah sebesar 0,867. Korelasi
maksimal variabel kepercayaan dengan
variabel niat pembelian yaitu sebesar
0.546. Dikarenakan nilai akar AVE dari
ketiga variabel diatas lebih besar
dibanding nilai korelasi antar variabel,
maka dapat dikatakan bahwa variabel
dalam penelitian ini memiliki validitas
diskriminan yang baik.
Uji Reabilitas
Penggunaan indikator sebagai
item-item pertanyaan dari data variabel
penelitian mensyaratkan adanya suatu
pengujian konsistensi melalui uji
reliabilitas, sehingga data yang
digunakan tersebut benar-benar dapat
dipercaya atau memenuhi aspek
kehandalan untuk dianalisis lebih lanjut.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan dua ukuran reliabilitas
instrumen penelitian yaitu composite
reliability dan cronbach’s alpha.
Composite reliability harus bernilai di
atas 0,70 dan cronbach’s alpha di atas
0,60 (Abdillah dan Jogiyanto, 2015). Uji
ini dilakukan hanya sekali pada masing-
masing variabel. Jika derajat kehandalan
data lebih besar dari koefisien alpha (α),
maka hasil pengukuran dapat
dipertimbangkan sebagai alat ukur
dengan tingkat ketelitian dan konsistensi
pemikiran yang baik. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 4 dapat
diketahui bahwa composite reliability
variabel persepsi informasi telah
memenuhi syarat diatas 0,70 yaitu
sebesar 0,836. Begitu pula nilai
cronbach’s alpha telah sesuai dengan
kriteria diatas 0,60 yaitu sebesar 0,789,
variabel persepsi hiburan telah
memenuhi syarat diatas 0,70 yaitu
sebesar 0,859. Begitu pula nilai
cronbach’s alpha telah sesuai dengan
kriteria diatas 0,60 yaitu sebesar 0,679,
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
163
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Composite
Reliability
Cronbach’s
Alpha
Keterangan
1. Persepsi Informasi 0,836 0,789 Handal
2. Persepsi Hiburan 0,859 0,679 Handal
3. Niat Pembelian 0,897 0,856 Handal
4. Kepercayaan 0,888 0,811 Handal
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017
variabel kepercayaan memiliki nilai
composite reliability sebesar 0888 dan
nilai cronbach’s alpha sebesar 0,811,
dan variabel niat pembelian memiliki
nilai composite reliability sebesar 0,897
dan nilai cronbach’s alpha sebesar
0,856. Dengan demikian seluruh
pertanyaan yang digunakan dalam
variabel penelitian ini dapat dikatakan
reliabel karena telah memenuhi
kredibilitas standar composite reliability
di atas 0,70. dan cronbanch’s alpha
dengan nilai alpha yang lebih dari 0,60.
Pengujian Hipotesis
Pengujian structural model (inner
model) pada intinya adalah menguji
hipotesis dalam penelitian. Pengujian
hipotesis didasarkan pada nilai t-
statistics pada tampilan output
bootstrapping program smartPLS 3.0
dengan nilai t-table. Jika t-statistics
lebih tinggi dibandingkan nilai t-table,
berarti hipotesis terdukung. Pengujian
menggunakan level signifikansi 5%,
memiliki nilai t-table sebesar 1,96 untuk
hipotesis 2 ekor, dan 1,64 untuk
hipotesis satu ekor (Ikhsania, 2015).
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan hipotesis satu ekor,
sehinggga memiliki nilai t-table sebesar
1,64. Untuk menolak/menerima
hipotesis menggunakan probabilitas
maka Ha diterima jika nilai p-value
lebih kecil dari 0,05. Maka hasil
pengujian hipotesis dapat dilihat pada
Tabel 5.
Pada Tabel 5 menunjukkan
pengaruh langsung pesepsi informasi
terhadap niat pembelian dengan
koefisien beta sebesar 0.721 dan nilai T-
statistik sebesar 18,746 dan lebih besar
dari t-tabel yaitu 1,64 dan nilai p-value
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
terdapat pengaruh lansung yang
signifikan antara persepsi informasi
terhadap niat pembelian. Oleh karena
itu, H1 yang menyatakan bahwa
persepsi informasi berpengaruh
terhadap niat beli diterima. Dengan
demikian hipotesis 1 dapat dibuktikan,
nilai koefisien inner Menunjukkan
pengaruh langsung pesepsi informasi
terhadap niat pembelian dengan
koefisien beta sebesar 0.721 dan nilai T-
statistik sebesar 18,746 dan lebih besar
dari t-tabel yaitu 1,64 dan nilai p-value
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
terdapat pengaruh lansung yang
signifikan antara persepsi informasi
terhadap niat pembelian. Oleh karena
itu, H1 yang menyatakan bahwa
persepsi informasi berpengaruh
terhadap niat beli diterima.
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
164
Tabel 5. Path Coefficient Pada Pengujian Model Direct Effect Tanpa Melibatkan
Var. Mediasi
Variabel Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P Values
persepsi
informasi -> niat
pembelian
0,721 0,739 0,038 18,746 0,000
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017
Tabel 6. Path Coefficient Pada Pengujian Model Direct Effect Tanpa Melibatkan
Var. Mediasi
Variabel Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
persepsi hiburan -> niat
pembelian
0,644 0,661 0,066 9,737 0,000
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.
Dengan demikian hipotesis 1 dapat
dibuktikan, nilai koefisien inner weigh
bertanda positif mengindikasikan bahwa
hubungan keduanya positif. Artinya
semakin banyak menggunakan persepsi
informasi, maka semain tinggi tingkat
niat pembelian konsumen.
Pada Tabel 6 menunjukkan
pengaruh langsung pesepsi hiburan
terhadap niat pembelian dengan
koefisien beta sebesar 0644 dan nilai T-
statistik sebesar 9.737 dan lebih besar
dari t-tabel yaitu 1,64 dan nilai p-value
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
terdapat pengaruh lansung yang
signifikan antara persepsi informasi
terhadap niat pembelian. Oleh karena itu,
H2 yang menyatakan bahwa persepsi
hiburan berpengaruh terhadap niat
pembelian diterima. Dengan demikian
hipotesis 2 dapat dibuktikan, nilai
koefisien inner weigh bertanda positif
mengindikasikan bahwa hubungan
keduanya positif. Artinya semakin
banyak menggunakan persepsi hiburan,
maka semakin tinggi tingkat niat
pembelian konsumen.
Pengaruh variabel persepsi
informasi terhadap kepercayaan sebesar
0,784 nilai T-statistik sebesar 8,297 dan
lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,64
dan nilai p-value sebesar 0,000 yang
artinya lebih kecil dari 0,05. Dengan
demikian hipotesis 3 dapat dibuktikan,
nilai koefisien inner weigh bertanda
positif mengindikasikan bahwa
hubungan keduanya positif. Artinya
semakin baik atau positif sikap
konsumen terhadap informasi yang
diperoleh dari sumber informasi online,
maka semakin tinggi persepsi informasi
yang ditampilkan maka semakin besar
kepercayaan konsumen pada website
lazada.co.id.
Pengaruh variabel persepsi
hiburan terhadap kepercayaan sebesar -
0,070 nilai T-statistik sebesar 0,537 dan
lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,64
dan nilai p-value sebesar 0,591 yang
artinya lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian hipotesis 4 dapat dibuktikan,
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
165
nilai koefisien inner weigh bertanda
negatif mengindikasikan bahwa
hubungan keduanya negatif. Artinya
semakin menurun atau negatif persepsi
hiburan yang dirasakan oleh konsumen
maka semakin menurun kepercayaan
konsumen pada website lazada.co.id.
Pengaruh variabel kepercayaan
terhadap niat pembelian sebesar 0.546
nilai T-statistik sebesar 4.961 dan lebih
kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,64 dan nilai
p-value sebesar 0,000 yang artinya lebih
kecil dari 0,05. Dengan demikian
hipotesis 5 dapat dibuktikan, nilai
koefisien inner weigh bertanda positif
mengindikasikan bahwa hubungan
keduanya positif. Artinya semakin besar
kepercayaan pada website, maka
semakin tinggi tingkat niat pembelian
konsumen.
Hubungan antara variabel persepsi
informasi terhadap niat pembelian
dengan kepercayaan sebagai mediasi,
sebagai variabel independen (X1)
dengan niat pembelian sebagai variabel
(Y) melalui variabel kepercayaan
sebagai variabel mediasi (Z). Pada
pengujian efek mediasi ini tahapan yang
telah dilakukan, yaitu: menguji pengaruh
langsung variabel persepsi informasi
terhadap variabel niat pembelian pada
model dengan melibatkan variabel
mediasi (kepercayaan), kemudian
menguji pengaruh persepsi informasi
terhadap niat pembelian tanpa
melibatkan variabel mediasi
(kepercayaan), selanjutnya menguji
pengaruh persepsi informasi terhadap
kepercayaan dan pengaruh kepercayaan
terhadap niat pembelian konsumen.
Menunjukkan pengaruh positif
dengan nilai koefisien beta sebesar 0,784
dengan nilai sebesar T-statistik 8,297
lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,64
dan nilai p-value sebesar 0,000 yang
artinya lebih kecil dari 0,05 (tabel 4.15).
Selanjutnya pada pengujian pengaruh
langsung persepsi informasi terhadap
niat pembelian tanpa melibatkan
variabel kepercayaan menunjukkan
pengaruh positif dengan nilai koefisien
beta sebesar 0,721 dengan nilai T-
statistik yaitu sebesar 18,746 dan lebih
besar dari t-tabel yaitu 1,64, nilai p-
value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
(tabel 4.16). Hasil pengujian pengaruh
kepercayaan terhadap niat pembelian
menunjukkan pengaruh positif dengan
nilai koefisien beta sebesar 0,546 dengan
nilai T-statistik sebesar 4,961 dan lebih
besar dari nilai t-tabel yaitu 1,64, nilai p-
value 0,000 yang artinya lebih kecil dari
0,05 hal ini menyebabkan syarat mediasi
terpenuhi sehingga H6 terdukung dan
diterima. Berdasarkan hasil diatas dapat
dilihat bahwa kepercayaan berperan
sebagai mediasi parsial (partial
mediation) karena pengaruh variabel
independen pada variabel dependen baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Hubungan antara variabel persepsi
hiburan terhadap niat pembelian dengan
kepercayaan sebagai mediasi, sebagai
variabel independen (X2) dengan niat
pembelian sebagai variabel (Y) melalui
variabel kepercayaan sebagai variabel
mediasi (Z). Pada pengujian efek
mediasi ini tahapan yang telah
dilakukan, yaitu: menguji pengaruh
langsung variabel persepsi hiburan
terhadap variabel niat pembelian pada
model dengan melibatkan variabel
mediasi (kepercayaan), kemudian
menguji pengaruh persepsi hiburan
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
166
terhadap niat pembelian tanpa
melibatkan variabel mediasi
(kepercayaan), selanjutnya menguji
pengaruh persepsi hiburan terhadap
kepercayaan dan pengaruh kepercayaan
terhadap niat pembelian konsumen.
Pengujian pengaruh langsung
persepsi hiburan terhadap niat pembelian
dengan melibatkan kepercayaan
menunjukkan pengaruh negatif dengan
nilai koefisien beta sebesar -0,070
dengan nilai sebesar T-statistik 0,536
lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,64
dan nilai p-value sebesar 0,591 yang
artinya lebih besar dari 0,05 (tabel 4.17).
Selanjutnya pada pengujian pengaruh
langsung persepsi hiburan terhadap niat
pembelian tanpa melibatkan variabel
kepercayaan menunjukkan pengaruh
positif dengan nilai koefisien beta
sebesar 0,644 dengan nilai T-statistik
yaitu sebesar 9,737 dan lebih besar dari
t-tabel yaitu 1,64, nilai p-value sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05 (tabel 4.17).
Hasil pengujian pengaruh kepercayaan
terhadap niat pembelian menunjukkan
pengaruh positif dengan nilai koefisien
beta sebesar 0,546 dengan nilai T-
statistik sebesar 4,961 dan lebih besar
dari nilai t-tabel yaitu 1,64, nilai p-value
0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05
hal ini menyebabkan syarat mediasi
tidak terpenuhi sehingga H7 tidak
terdukung dan tidak diterima. Menurut
teori Baron dan Kenny (1986) jika
hasilnya secara langsung tidak
berpengaruh atau negatif maka
pengujian menggunakan mediasi tidak
bisa dilakukan.
Selanjutnya hipotesis 6 dan 7
memprediksi efek mediasi. Baron dan
Kenny (1986) mengemukakan bahwa
hubungan mediasi terjadi apabila:
1. Variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel
dependen.
2. Variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel
mediator.
3. Variabel mediator berpengaruh
signifikan terhadap variabel
dependen.
4. Mediasi penuh (full/perfect
mediation) terjadi jika pengaruh
variabel independen pada variabel
dependen secara langsung adalah
tidak signifikan, tapi pengaruhnya
menjadi signifikan ketika melibatkan
variabel mediasi. Mediasi parsial
(partial mediation) terjadi jika
pengaruh variabel independen pada
variabel dependen baik secara
langsung maupun tidak langsung
adalah signifikan. Efek mediasi
terjadi ketika pengaruh variabel
independen terhadap variabel
dependen menjadi tidak signifikan
jika variabel pemediasi dimasukkan
kedalam model.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan dan saran sebagai
berikut:
1. Persepsi Informasi berpengaruh
terhadap niat pembelian
2. Persepsi Hiburan berpengaruh
terhadap niat pembelian
3. Persepsi Informasi berpengaruh
terhadap kepercayaan
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
167
4. Persepsi Hiburan berpengaruh
terhadap kepercayaan
5. Kepercayaan berpengaruh
terhadap niat pembelian
6. Persepsi Informasi berpengaruh
terhadap niat pembelian dengan
kepercayaan sebagai mediasi
partial
7. Persepsi Hiburan berpengaruh
terhadap niat pembelian dengan
kepercayaan tidak sebagai mediasi
Berdasarkan kesimpulan yang
diuraikan di atas, maka dapat dirangkum
beberapa saran sebagai berikut:
1. Penulis menyarankan kepada
peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian lebih
mendalam lagi mengenai Persepsi
Informasi dan Hiburan. Dan
mempertimbangkan kembali
apakah ada variabel lain yang
mempengruhi pilihan konsumen
terhadap Kualitas Web (persepsi
informasi dan persepsi hiburan)
serta variabel yang mempengaruhi
keputusan pembelian.
2. Penulis menyarankan kepada
pihak perusahaan Lazada.co.id
untuk menyusun strategi
pemasaran yang lebih baik untuk
memasuki persaingan pasa e-
commerce yang terus meningkat
setiap harinya, Untuk Lazada.co.id
khususnya dalam meningkatkan
niat pembelian konsumen dan
kelak dapat digunakan untuk
kemajuan perusahaan Lazada.co.id
mencari tahu apa faktor lain yang
dapat mempengaruhi niat
pembelian. Agar website
Lazada.co.id dapat meningkatkan
keuntungannya dan terus menjaga
persepsi yang baik di benak
konsumen.
3. Penulis menyaranka kepada
pihak perusahaan e-commerce
atau website lainnya lebih
memilih strategi seperti
menampilkan informasi dalam
bentuk mudah dipahami,
menarik di mata konsumen. Dan
memudahkan konsumen pada
saat melakukan pembayaran
hingga produk cepat sampai
ditangan konsumen.
REFERENSI
Abdillah, Willy dan Jogiyanto (2015)
Partial Least Square (PLS)
Alternatif Struktural Equation
Modeling (SEM) dalam Penelitian
Bisnis Edisi 1. Yogyakarta: Andi
Ajzen, I (1991) The Theory of Planned
Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, 50,
179-211
Assael, Henry (1995) Costumer
Behavior and Marketing Action.
Boston: Keat Publishing Company
Baron, R.M., & Kenny, D. A (1986) The
Moderator-Mediator Variable
Distinction in Social Psychological
Research: Conceptual, Strategic,
and Statistical Considerations.
Journal of Pesonality and Social
Psychology, 51 (6) 1173-1182.
Belch, G.E & Belch, M.A (2007)
Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing
Communication Perspective. 7th
Edition. New York: McGraw Hill.
Arikunto S (2006) Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Ed
Revisi VI. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
168
Corbitt, B, J., Thanasankit, T. & Yi, H
(2003) Trust and ecommerce: A
Study of Consumer Perceptions.
Electronic Commerce Research &
Applications, 2 (3), 203—215
Cooper, Donald R., dan Pamela, S.
Schindler (2006) Metode Riset
Bisnis., Volume 1. Jakarta: PT
Media Global Edukasi.
Dharmesta, Basu Swastha (1998) Theory
of Planned Behaviour dalam
Penelitian Sikap, Niat dan
Perilaku Konsumen. KELOLA
No.18/VII/1998.
Dharmmesta, Darsono, Basu Swastha.
Darsono, Licen Indahwati (2005)
Kontribusi Involvement dan Trust
in A Brand. Jurnal Ekonomi &
Bisnis Indonesia.
Ducoffe, R. H (1996) Advertising value
and advertising on the web.
Journal of Advertising Research,
36 (5), 21–35.
Elliot, M. T., & Speck, P. S (2005)
Factors that affect attitude toward
a retail web site. Journal of
Marketing Theory and Practice,
13(1), 40–51.
Engel, James F, et. al (1995) Consumen
Behavior, Alih Bahasa: Budiyanto,
Jilid 1 dan 2. Jakarta: Bina Rupa
Aksara.
Ganguly, Boudhayan, Satya Bhusan
Dash, Dianne Cyr dan Milena
Head (2010) The Effects of
Website Design on Purchase
Intention in Online Shopping: The
Mediating Role of Trust and The
Moderating Role of Culture.
International Journal of
Electronic Business, Vol. 8, No.
4/5, 302-330.
Ghozali, Imam (2009) Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS, Edisi Keempat. Universitas
Diponegoro.
Hair et al (2008) Multivariat Data
Analysis Six Edition. Pearson
Prentice Hall.
Istijanto (2005) Riset Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Jerry C. Olson dan J. Paul Peter (2014)
Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran, Edisi Sembilan Buku
2. Jakarta: Salemba Empat.
Kim, Jong Uk. Woong Jin Kim, dan
Sang Cheorl Park (2010)
Consumer perceptions on web
advertisements and motivation
factors to purchase in the online
shopping. Journal of Computers in
Human Behavior 26 (2010) 1208–
1222.
Kotler, Philip & Gary Armstrong (2008)
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
__________ (2004) Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Prince hall
Indo.
Kotler, Philip & Gary Armstrong (2008)
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Koufaris, M., Kambil, Ajit, & Barbera,
Priscilla A (2001) Consumer
behavior in web based commerce:
An empirical study. International
Journal of Electronic Commerce,
6(2), 115–124.
Kreitner, Robert, dan Kinicki, Angelo
(2008) Organizational Behavior.
4th ed. USA: Mc.Graw-Hill.
Mowen, John C. dan Michael Minor
(2002) Perilaku Konsumen.
Jakarta: Erlangga.
________(1998) Consumer Behavior.
Jakarta: Erlangga.
Nugroho, J.S (2010) Pengaruh Corporate
Social Responsibility, Size dan
profitabilitas terhadap Earnings
Response Coeffiecient. Kajian
Akuntansi. Vol: 5. No. 1. Hal. 22-
32.
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 156-169
169
Peter, Paul J dan Jerry C Olson (2013)
Perilaku Konsumen & Strategi
Pemasaran 2. Edisi 9.. Jakarta:
Salemba Empat.
Peter, Paul J dan Jerry C Olson (2013)
Perilaku Konsumen & Strategi
Pemasaran. Edisi 9. Jakarta:
Salemba Empat.
Rofiq, Ainur (2007) Pengaruh Dimensi
Kepercayaan (Trust) Terhadap
Partisipasi Pelanggan E-commerce
(Studi Pada Pelanggan E-
commerce Di Indonesia). Tesis.
FPS Universitas Brawijaya
Malang.
Sari, Nita Diana (2010) Analisis Sikap
Konsumen Terhadap SMS
Advertising (Studi pada
Mahasiswa S1 Pengguna Kartu
Seluler Indosat IM3 Universitas
Sebelas Maret). Skripsi. Fakultas
Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Sebelas Maret.
Schiffman, L.G. & L.L. Kanuk (2004)
Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh.
Jakarta: PT Index.
Sekaran, Uma (2006) Research Method
for Business. New York. John
Wiley and Sons.
Simamora, Bilson (2008) Panduan Riset
Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono (2016) Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.