pengaruh persepsi informasi dan hiburan …

14
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 1 November: 156-169 156 PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN TERHADAP NIAT PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN KEPERCAYAAN PADA SITUS WEB SEBAGAI MEDIASI (STUDI PADA KONSUMEN LAZADA.CO.ID DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH) KHARISMA ALAM 1 , MUHAMMAD ADAM 2 1) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 1) e-mail: [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the effect of perceived informativeness and entertaiment on consumer purchase intentions with variables trust as mediators. The sample used in this study is 100 respondents who are customers of Lazada.co.id Banda Aceh. Purposive Sampling is used as a sampling technique. Partial Least Square analysis method is used as an analytical method to determine the effect of the variables involved. The results of this study indicate that perceived informativeness and entertaiment has effect on purchase intention. In addition, the results obtained that the trust variables partially influence the perceived informativeness to purchase intentions, and variables full mediatingl influence the perceived entertaiment to purchase intentions. The higher perceived informativeness and entertaiment, the higher the trust, the stronger the purchasing intention of the consumer. Keyword : perceived informativeness and entertaiment, purchase intention, trust, lazada.co.id PENDAHULUAN Sejak kemunculan internet pada pertengahan tahun 1990-an, hingga saat ini internet telah menjadi suatu fenomena tersendiri bagi dunia bisnis, tak terkecuali pemasaran sebagai bagian dari suatu entitas bisnis. Meningkatnya pengguna internet dunia juga mempertegas bahwa internet sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat dunia yang tak dapat dipisahkan. Adanya unsur persepsi informasi dan hiburan, memungkinkan konsumen lebih yakin untuk menetapkan pilihan dan merasa nyaman berada di website tersebut sehingga dapat menimbulkan niat pembelian dengan adanya kepercayaan terhadap website. Dengan hadirnya e-commerce dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat pun menaruh persepsi tentang dampak dan keuntungan yang didapat saat mereka melakukan pembelian secara online, yang kemudian berpengaruh terhadap minat beli dari konsumen itu sendiri. Pemahaman

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

156

PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN

TERHADAP NIAT PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN

KEPERCAYAAN PADA SITUS WEB SEBAGAI MEDIASI

(STUDI PADA KONSUMEN LAZADA.CO.ID DI FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH)

KHARISMA ALAM1, MUHAMMAD ADAM2

1) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala

1) e-mail: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of perceived informativeness and

entertaiment on consumer purchase intentions with variables trust as mediators.

The sample used in this study is 100 respondents who are customers of Lazada.co.id

Banda Aceh. Purposive Sampling is used as a sampling technique. Partial Least

Square analysis method is used as an analytical method to determine the effect of

the variables involved. The results of this study indicate that perceived

informativeness and entertaiment has effect on purchase intention. In addition, the

results obtained that the trust variables partially influence the perceived

informativeness to purchase intentions, and variables full mediatingl influence the

perceived entertaiment to purchase intentions. The higher perceived

informativeness and entertaiment, the higher the trust, the stronger the purchasing

intention of the consumer.

Keyword : perceived informativeness and entertaiment, purchase intention, trust,

lazada.co.id

PENDAHULUAN

Sejak kemunculan internet pada

pertengahan tahun 1990-an, hingga saat

ini internet telah menjadi suatu

fenomena tersendiri bagi dunia bisnis,

tak terkecuali pemasaran sebagai bagian

dari suatu entitas bisnis. Meningkatnya

pengguna internet dunia juga

mempertegas bahwa internet sudah

menjadi bagian dalam kehidupan

masyarakat dunia yang tak dapat

dipisahkan. Adanya unsur persepsi

informasi dan hiburan, memungkinkan

konsumen lebih yakin untuk menetapkan

pilihan dan merasa nyaman berada di

website tersebut sehingga dapat

menimbulkan niat pembelian dengan

adanya kepercayaan terhadap website.

Dengan hadirnya e-commerce

dalam kehidupan sehari-hari,

masyarakat pun menaruh persepsi

tentang dampak dan keuntungan yang

didapat saat mereka melakukan

pembelian secara online, yang kemudian

berpengaruh terhadap minat beli dari

konsumen itu sendiri. Pemahaman

Page 2: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

157

terhadap persepsi dan proses tersebut

sangat penting bagi pemasar dalam

upaya membentuk persepsi konsumen

yang tepat.

Sebuah survei di Hardvard

Business School oleh Veritrans dan

bekerjasama dengan DailySocial (2013)

berhasil mengungkap fenomena-

fenomena tentang E-Commerce. Studi

ini dilakukan sebagai bagian dari projek

penelitian independen. Salah satu alasan

melakukan studi ini karena menilai

kurangnya riset pasar dan data tentang

industri E-Commerce Indonesia.

Peluang bisnis online di Indonesia dan

Filipina terbilang masih cukup besar

dilihat dari ukuran dan penetrasi market

dibandingkan dengan negara Asia

Tenggara lainnya. Indonesia: penetrasi

online market 28% Tahun 2015 dan 34%

di Tahun 2016 (chip.co.id).

Keberhasilan sistem perdagangan

online (e-Commerce) di Indonesia tidak

lepas dari antusiasme masyarakat

Indonesia yang menginginkan sebuah

kepraktisan dalam

berbelanja. Lazada.co.id adalah salah

satu toko online terbaik tanah air yang

hadir dengan konsep produk yang

lengkap dan kemudahan belanja online

pesan antar. Website Lazada.co.id

diluncurkan pada bulan Maret 2012,

tidak hanya di Indonesia namun juga di

Philipina, Thailand, Malaysia, dan

Vietnam. Negara-negara tersebut

menjadikan Lazada sebagai toko online

yang kini tidak asing lagi di telinga

setiap orang di wilayah Asia Tenggara.

Tepatnya pada tanggal 15 Maret

lazada.co.id terbuka untuk umum,

dengan 4 kategori utama dan 4.000

produk didalamnya.

Pada 12 desember 2012

merupakan sebuah revolusi di dunia e-

Commerce di Indonesia mendukung

lazada.co.id. Lazada.co.id menghadirkan

berbagai produk pilihan dengan diskon

yang sangat besar. Pentingnya sebuah

User Interface sebuah website untuk

kemudahan berbelanja setiap orang

menjadikan Lazada meluncurkan

website dengan interface terbaru, yang

lebih bersahabat dan mudah digunakan

oleh setiap pengunjung lazada.co.id.

Pada bulan desember 2012 juga website

lazada.co.id sudah memiliki kategori

produk sebanyak 13 buah dan 25.000

produk yang dijual online.

Pada 27 April 2017 Lazada

menduduki peringkat ke-3 sebagai toko

online terbaik dan populer di Indonesia,

menurut data centerklik.com

menyebutkan adalah Blanja.com,

Bukalapak.com, Lazada Indonesia, FJB

Kaskus, Tokopedia, OLX Indonesia,

Bhinneka, Blibli, Elevenia, Zalora

Indonesia. Dalam kurun waktu satu

tahun, Lazada.co.id kini telah menjadi

toko online terbesar di Indonesia. Oleh

karena itu, banyak yang menjuluki

Lazada.co.id sebagai “The Fastest

Growing e-commerce in Indonesia”.

Informasi dapat didefinisikan

sebagai kemampuan dari iklan

menginformasikan kepada konsumen

tentang alternatif produk sehingga

pembelian menghasilkan kemungkinan

kepuasan paling besar yang dapat

dihasilkan (Ducoffe, 1996 dalam Waldt,

Robello dan Brown, 2009). Kualitas

informasi berpengaruh langsung pada

persepsi konsumen atas produk yang

ditawarkan. Oleh karena itu, informasi

yang dikirimkan kepada konsumen

Page 3: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

158

melalui mobile device harus menujukkan

fitur yang kualitatif seperti keakuratan,

ketepatan waktu dan kegunaan untuk

konsumen tersebut (Siau dan Shen, 2003

dalam Parissa dan Maria, 2004). Oleh

karena itu dapat disimpulkan

hipotesisnya sebagai berikut:

H1: Persepsi informasi berpengaruh

terhadap niat pembelian.

Konsumen pengguna internet

mengatakan bahwa mereka membeli

pada website online karena merasakan

kenyamanan dalam berbelanja yang

sangat besar. Hiburan menunjukkan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan

konsumen akan suatu khayalan, diversi,

kesenangan estetik atau pelepasan emosi

(Mcquil, 1983 dalam Parissa dan Maria,

2004). Oleh karena itu dapat

disimpulkan hipotesisnya sebagai

berikut:

H2: Persepsi hiburan berpengaruh

terhadap niat pembelian.

Situs belanja online memberikan

keinformatifan melalui iklan web untuk

pelanggan online dengan menawarkan

informasi mengenai penyelesaian, abadi

dan akurasi. Tingkat kepercayaan secara

online terhadap situs belanja online

dapat ditingkatkan. Bahwa kualitas situs

informasi dan desain yang antarmuka

yang baik dapat membentuk

kepercayaan terhadap website (Fung dan

Lee 1999). Oleh karena itu dapat

disimpulkan hipotesisnya sebagai

berikut:

H3 :Persepsi informasi berpengaruh

terhadap kepercayaan.

Hiburan yang dirasakan dapat

memerlukan kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan untuk

pengalihan, kenikmatan estetika, atau

melepaskan emosional karena

penggunaan grafis atau situs yang

menarik, dan juga faktor-faktor yang

berkontribusi bahwa persepsi

pengalaman terhadap situs yang

menghibur (Chang, Waiman Cheung, &

Lai, 2005; Dayal, Landberg, & Zeisser,

1999). ). Oleh karena itu dapat

disimpulkan hipotesisnya sebagai

berikut:

H4 : Persepsi hiburan berpengaruh

terhadap kepercayaan.

Kepercayaan menjadi hal utama

saat konsumen akan membuat

keputusannya dalam membeli. Secara

umum pun kepercayaan konsumen

memiliki dampak yang besar terhadap

keputusannya. Kepercayaan dapat

beroperasi dan relevan dalam situasi

konsumen saat membeli. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Pudji

Utomo, Endang Lestariningsih dan

Yohanes Suhari (2011) menyebutkan

bahwa kepercayaan konsumen

berpengaruh pada niat membeli secara

online. Oleh karena itu dapat

disimpulkan hipotesisnya sebagai

berikut:

H5: Kepercayaan berpengaruh terhadap

niat pembelian.

Konsumen online membutuhkan

kepercayaan dari website/perusahaan

untuk melakukan transaksi secara online.

Hal ini disebabkan karena ketidakpastian

lingkungan dan informasi asimetris

( Gefen, 2000; Li et al, 2006;. Lim et al,

2006;. Palvou 2003 ). Banyak penelitian

bahwa membuktikan adanya korelasi

yang tinggi antara mempercayai

keyakinan pada penjual online tertentu

dan niat bertransaksi dengan vendor

yang sama. (Palvou,

Page 4: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

159

2003). Mempercayai online shopping

tertentu mengimplikasikan kosnumen

berekspektasi bahwa online shopping

dapat meminimalisir persepsi resiko

yang muncul (Palvou, 2003). Oleh

karena itu dapat disimpulkan

hipotesisnya sebagai berikut:

H6 : ,Persepsi informasi berpengaruh

terhadap niat pembelian dengan

kepercayaan sebagai mediasi.

Kepercayaan terhadap suatu

online shopping tertentu

mengimplikasikan konsumen

berekspektasi bahwa online shopping

dapat meminimalisir persepsi resiko

yang muncul (Palvou, 2003). Oleh

karena itu, kami dapat menyimpulkan

bahwa keputusan pembelian konsumen

online dapat berpengaruh secara berbeda

pada setiap atribut iklan web, tergantung

pada tingkat kepercayaan terhadap

website. Dalam penelitian ini, persepsi

ketidakpastian/risiko konsumen online

dapat dikurangi dengan tingkat

kepercayaan yang tinggi terhadap

sebuah situs web. Oleh karena itu,

mereka mungkin cenderung untuk

mengubah niat pembelian dengan

dipengaruhi oleh faktor hiburan situs

belanja online. (J.U Kim et al., 2010). .

Oleh karena itu dapat disimpulkan

hipotesisnya sebagai berikut: H7 :

Persepsi hiburan berpengaruh terhadap

niat pembelian dengan kepercayaan

sebagai mediasi.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh konsumen yang pernah

mengunjungi website lazada.co.id, baik

yang pernah melakukan pembelian atau

yang belum pernah melakukan

pembelian. Pemilihan sampel dilakukan

dengan metode non probability

sampling. Populasi dalam penelitian ini

adalah konsumen yang pernah

mengunjungi website Lazada.co.id di

Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan

dengan teknik purposive sampling

dimana peneliti memberikan kriteria

tertentu dalam penarikan sampel.

Karakteristik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Gambar 1 Model kerangka penelitian

Persepsi

Informasi

Persepsi

Hiburan

Niat

Pembelian

Page 5: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

160

a. Responden merupakan orang yang

pernah mengakses website

lazada.co.id. hal ini dikarenakan

pengukuran terhadap berbagai

persepsi konsumen pada

informasi, hiburan dan

kepercayaan harus kepada orang

yang pernah mengunjungi website

lazada.co.id, apabila responden

belum pernah berkunjung di

website lazada.co.id maka mereka

tidak dapat mempersepsikan

bagaimana informasi, hiburan atau

tingkat kepercayaannya terhadap

website lazada.co.id.

b. Responden adalah orang yang

pernah membeli atau memiliki niat

untuk membeli di website e-

commerce lazada.co.id.

Jumlah sampel penelitian

ditetapkan sebanyak 100 responden.

Pemilihan sampel ini berpedoman pada

pendapat Birn (2000) yang mengatakan

bahwa dalam studi kuantitatif

diperbolehkan menggunakan jumlah

sampel antara 100 sampai dengan 200

responden.

Variabel Operasional

Dalam penelitian ini untuk

mengukur pengaruh variabel persepsi

informasi dan hiburan terhadap niat

pembelian konsumen lazada.co.id di

fakultas ekonomi dan bisnis universitas

syiah kuala banda aceh dengan variabel

kepercayaan sebagai mediasi, maka

peralatan yang digunakan adalah SEM

berbasis varian yaitu Partial Least

Square (PLS) dan menggunakan

software SmartPLS 3.0. Variabel

operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel terikat atau independent

variable

a. Persepsi Informasi sebagai

variabel eksogen pertama (X1).

b. Persepsi Hiburan sebagai

variabel eksogen kedua (X2).

2. Variabel bebas atau dependent

variable

a. Niat Pembelian (Y)

3. Variabel Mediasi

a. Kepercayaan (Z)

b.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Evaluasi validitas diskriminan

dilakukan melalui 2 tahap, yaitu melihat

nilai cross loading dan membandingkan

antara nilai kuadrat korelasi antara

konstruk dengan akar AVE. Selanjutnya

indikator reflektif juga perlu dilakukan

uji discriminant validity dengan cross

loading, akan dijelaskan pada Tabel 1.

Kriteria dalam cross loading

adalah bahwa setiap indikator yang

mengukur konstruknya haruslah

berkorelasi lebih tinggi dengan

konstruknya dibandingkan dengan

konstruk lainnya (Yamin dan

Kurniawan, 2011). Berdasarkan hasil

tabel cross loading diatas, dapat dilihat

bahwa loading faktor untuk indikator

niat pembelian (NP-1 sampai NP-5)

mempunyai loading faktor lebih besar

terhadap variabel niat pembelian dari

pada dengan variabel yang lain yaitu

persepsi hiburan, kepercayaan, dan niat

pembelian, begitu juga dengan indikator

variabel sikap dan niat beli setiap

indikator berkorelasi lebih tinggi dengan

variabelnya masing-masing dibandingkan

dengan variabel lainnya,sehingga 4

variabel dalam penelitian ini dapat

Page 6: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

161

Tabel 1. Tampilan hasil Cross Loading

Indikator Kepercayaan Niat Pembelian Persepsi

Hiburan

Persepsi Informasi

NP-1 0.504 0.713 0.603 0.575

NP-2 0.599 0.819 0.533 0.602

NP-3 0.596 0.841 0.565 0.668

NP-4 0.736 0.812 0.436 0.607

NP-5 0.671 0.798 0.361 0.449

PH-2 0.533 0.613 0.911 0.778

PH-3 0.376 0.452 0.822 0.529

PI-1 0.178 0.261 0.260 0.515

PI-2 0.299 0.346 0.396 0.662

PI-3 0.323 0.346 0.339 0.637

PI-4 0.370 0.463 0.548 0.765

PI-5 0.533 0.613 0.911 0.778

PI-6 0.838 0.670 0.478 0.695

Z-1 0.838 0.670 0.478 0.695

Z-2 0.847 0.644 0.491 0.595

Z-3 0.870 0.684 0.395 0.569

Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.

dikatakan memiliki validitas diskriminan

yang baik. Evaluasi selanjutnya yaitu

membandingkan antara korelasi antar

konstruk dengan akar AVE.

Hasil korelasi antar variabel, dan

akar AVE akan dijelaskan pada Tabel 2

dan Tabel 3. Kriteria dalam cross

loading adalah bahwa setiap indikator

yang mengukur konstruknya haruslah

berkorelasi lebih tinggi dengan

konstruknya dibandingkan dengan

konstruk lainnya (Yamin dan

Kurniawan, 2011). Berdasarkan hasil

tabel cross loading diatas, dapat dilihat

bahwa loading faktor untuk indikator

niat pembelian (NP-1 sampai NP-5)

mempunyai loading faktor lebih besar

terhadap variabel niat pembelian dari

pada dengan variabel yang lain yaitu

persepsi hiburan, kepercayaan, dan niat

pembelian, begitu juga dengan indikator

variabel sikap dan niat beli setiap

indikator berkorelasi lebih tinggi dengan

variabelnya masing-masing dibandingkan

dengan variabel lainnya,sehingga 4

variabel dalam penelitian ini dapat

dikatakan memiliki validitas diskriminan

yang baik. Evaluasi selanjutnya yaitu

membandingkan antara korelasi antar

konstruk dengan akar AVE.

Hasil korelasi antar variabel, dan

akar AVE akan dijelaskan pada Tabel 2

dan Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 dan

Tabel 3 dapat dilihat bahwa korelasi

maksimal variabel persepsi informasi

dengan variabel kepercayaan 0.784 dan

korelasi maksimal variabel persepsi

informasi dengan variabel niat

pembelian adalah sebesar 0.184;

sedangkan nilai akar AVE persepsi

informasi adalah sebesar 0,709, dan nilai

akar AVE kepercayaan 0,852. korelasi

maksimal variabel persepsi hiburan

dengan variabel kepercayaan sebesar -

0.070.

Page 7: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

162

Tabel 2. Tampilan Hasil Korelasi Antar Variabel

Kepercayaan Niat

Pembelian

Persepsi

Hiburan

Persepsi

Informasi

Kepercayaan 0.546

Niat Pembelian

Persepsi Hiburan -0.070 0.190

Persepsi Informasi 0.784 0.184

Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017

Tabel 3. Akar AVE

Indikator Average Variance Extracted

(AVE)

Akar AVE

Kepercayaan 0.726 0,852

Niat Pembelian 0.636 0,797

Persepsi Hiburan 0.753 0,867

Persepsi Informasi 0.504 0,709

Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.

Korelasi maksimal variabel

persepsi hiburan dengan variabel niat

pembelian yaitu sebesar 0.190;

sedangkan nilai akar AVE persepsi

hiburan adalah sebesar 0,867. Korelasi

maksimal variabel kepercayaan dengan

variabel niat pembelian yaitu sebesar

0.546. Dikarenakan nilai akar AVE dari

ketiga variabel diatas lebih besar

dibanding nilai korelasi antar variabel,

maka dapat dikatakan bahwa variabel

dalam penelitian ini memiliki validitas

diskriminan yang baik.

Uji Reabilitas

Penggunaan indikator sebagai

item-item pertanyaan dari data variabel

penelitian mensyaratkan adanya suatu

pengujian konsistensi melalui uji

reliabilitas, sehingga data yang

digunakan tersebut benar-benar dapat

dipercaya atau memenuhi aspek

kehandalan untuk dianalisis lebih lanjut.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan dua ukuran reliabilitas

instrumen penelitian yaitu composite

reliability dan cronbach’s alpha.

Composite reliability harus bernilai di

atas 0,70 dan cronbach’s alpha di atas

0,60 (Abdillah dan Jogiyanto, 2015). Uji

ini dilakukan hanya sekali pada masing-

masing variabel. Jika derajat kehandalan

data lebih besar dari koefisien alpha (α),

maka hasil pengukuran dapat

dipertimbangkan sebagai alat ukur

dengan tingkat ketelitian dan konsistensi

pemikiran yang baik. Hasil uji

reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.

Berdasarkan Tabel 4 dapat

diketahui bahwa composite reliability

variabel persepsi informasi telah

memenuhi syarat diatas 0,70 yaitu

sebesar 0,836. Begitu pula nilai

cronbach’s alpha telah sesuai dengan

kriteria diatas 0,60 yaitu sebesar 0,789,

variabel persepsi hiburan telah

memenuhi syarat diatas 0,70 yaitu

sebesar 0,859. Begitu pula nilai

cronbach’s alpha telah sesuai dengan

kriteria diatas 0,60 yaitu sebesar 0,679,

Page 8: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

163

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Composite

Reliability

Cronbach’s

Alpha

Keterangan

1. Persepsi Informasi 0,836 0,789 Handal

2. Persepsi Hiburan 0,859 0,679 Handal

3. Niat Pembelian 0,897 0,856 Handal

4. Kepercayaan 0,888 0,811 Handal

Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017

variabel kepercayaan memiliki nilai

composite reliability sebesar 0888 dan

nilai cronbach’s alpha sebesar 0,811,

dan variabel niat pembelian memiliki

nilai composite reliability sebesar 0,897

dan nilai cronbach’s alpha sebesar

0,856. Dengan demikian seluruh

pertanyaan yang digunakan dalam

variabel penelitian ini dapat dikatakan

reliabel karena telah memenuhi

kredibilitas standar composite reliability

di atas 0,70. dan cronbanch’s alpha

dengan nilai alpha yang lebih dari 0,60.

Pengujian Hipotesis

Pengujian structural model (inner

model) pada intinya adalah menguji

hipotesis dalam penelitian. Pengujian

hipotesis didasarkan pada nilai t-

statistics pada tampilan output

bootstrapping program smartPLS 3.0

dengan nilai t-table. Jika t-statistics

lebih tinggi dibandingkan nilai t-table,

berarti hipotesis terdukung. Pengujian

menggunakan level signifikansi 5%,

memiliki nilai t-table sebesar 1,96 untuk

hipotesis 2 ekor, dan 1,64 untuk

hipotesis satu ekor (Ikhsania, 2015).

Dalam penelitian ini penulis

menggunakan hipotesis satu ekor,

sehinggga memiliki nilai t-table sebesar

1,64. Untuk menolak/menerima

hipotesis menggunakan probabilitas

maka Ha diterima jika nilai p-value

lebih kecil dari 0,05. Maka hasil

pengujian hipotesis dapat dilihat pada

Tabel 5.

Pada Tabel 5 menunjukkan

pengaruh langsung pesepsi informasi

terhadap niat pembelian dengan

koefisien beta sebesar 0.721 dan nilai T-

statistik sebesar 18,746 dan lebih besar

dari t-tabel yaitu 1,64 dan nilai p-value

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka

terdapat pengaruh lansung yang

signifikan antara persepsi informasi

terhadap niat pembelian. Oleh karena

itu, H1 yang menyatakan bahwa

persepsi informasi berpengaruh

terhadap niat beli diterima. Dengan

demikian hipotesis 1 dapat dibuktikan,

nilai koefisien inner Menunjukkan

pengaruh langsung pesepsi informasi

terhadap niat pembelian dengan

koefisien beta sebesar 0.721 dan nilai T-

statistik sebesar 18,746 dan lebih besar

dari t-tabel yaitu 1,64 dan nilai p-value

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka

terdapat pengaruh lansung yang

signifikan antara persepsi informasi

terhadap niat pembelian. Oleh karena

itu, H1 yang menyatakan bahwa

persepsi informasi berpengaruh

terhadap niat beli diterima.

Page 9: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

164

Tabel 5. Path Coefficient Pada Pengujian Model Direct Effect Tanpa Melibatkan

Var. Mediasi

Variabel Original

Sample

(O)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P Values

persepsi

informasi -> niat

pembelian

0,721 0,739 0,038 18,746 0,000

Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017

Tabel 6. Path Coefficient Pada Pengujian Model Direct Effect Tanpa Melibatkan

Var. Mediasi

Variabel Original

Sample

(O)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Values

persepsi hiburan -> niat

pembelian

0,644 0,661 0,066 9,737 0,000

Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.

Dengan demikian hipotesis 1 dapat

dibuktikan, nilai koefisien inner weigh

bertanda positif mengindikasikan bahwa

hubungan keduanya positif. Artinya

semakin banyak menggunakan persepsi

informasi, maka semain tinggi tingkat

niat pembelian konsumen.

Pada Tabel 6 menunjukkan

pengaruh langsung pesepsi hiburan

terhadap niat pembelian dengan

koefisien beta sebesar 0644 dan nilai T-

statistik sebesar 9.737 dan lebih besar

dari t-tabel yaitu 1,64 dan nilai p-value

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka

terdapat pengaruh lansung yang

signifikan antara persepsi informasi

terhadap niat pembelian. Oleh karena itu,

H2 yang menyatakan bahwa persepsi

hiburan berpengaruh terhadap niat

pembelian diterima. Dengan demikian

hipotesis 2 dapat dibuktikan, nilai

koefisien inner weigh bertanda positif

mengindikasikan bahwa hubungan

keduanya positif. Artinya semakin

banyak menggunakan persepsi hiburan,

maka semakin tinggi tingkat niat

pembelian konsumen.

Pengaruh variabel persepsi

informasi terhadap kepercayaan sebesar

0,784 nilai T-statistik sebesar 8,297 dan

lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,64

dan nilai p-value sebesar 0,000 yang

artinya lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian hipotesis 3 dapat dibuktikan,

nilai koefisien inner weigh bertanda

positif mengindikasikan bahwa

hubungan keduanya positif. Artinya

semakin baik atau positif sikap

konsumen terhadap informasi yang

diperoleh dari sumber informasi online,

maka semakin tinggi persepsi informasi

yang ditampilkan maka semakin besar

kepercayaan konsumen pada website

lazada.co.id.

Pengaruh variabel persepsi

hiburan terhadap kepercayaan sebesar -

0,070 nilai T-statistik sebesar 0,537 dan

lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,64

dan nilai p-value sebesar 0,591 yang

artinya lebih besar dari 0,05. Dengan

demikian hipotesis 4 dapat dibuktikan,

Page 10: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

165

nilai koefisien inner weigh bertanda

negatif mengindikasikan bahwa

hubungan keduanya negatif. Artinya

semakin menurun atau negatif persepsi

hiburan yang dirasakan oleh konsumen

maka semakin menurun kepercayaan

konsumen pada website lazada.co.id.

Pengaruh variabel kepercayaan

terhadap niat pembelian sebesar 0.546

nilai T-statistik sebesar 4.961 dan lebih

kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,64 dan nilai

p-value sebesar 0,000 yang artinya lebih

kecil dari 0,05. Dengan demikian

hipotesis 5 dapat dibuktikan, nilai

koefisien inner weigh bertanda positif

mengindikasikan bahwa hubungan

keduanya positif. Artinya semakin besar

kepercayaan pada website, maka

semakin tinggi tingkat niat pembelian

konsumen.

Hubungan antara variabel persepsi

informasi terhadap niat pembelian

dengan kepercayaan sebagai mediasi,

sebagai variabel independen (X1)

dengan niat pembelian sebagai variabel

(Y) melalui variabel kepercayaan

sebagai variabel mediasi (Z). Pada

pengujian efek mediasi ini tahapan yang

telah dilakukan, yaitu: menguji pengaruh

langsung variabel persepsi informasi

terhadap variabel niat pembelian pada

model dengan melibatkan variabel

mediasi (kepercayaan), kemudian

menguji pengaruh persepsi informasi

terhadap niat pembelian tanpa

melibatkan variabel mediasi

(kepercayaan), selanjutnya menguji

pengaruh persepsi informasi terhadap

kepercayaan dan pengaruh kepercayaan

terhadap niat pembelian konsumen.

Menunjukkan pengaruh positif

dengan nilai koefisien beta sebesar 0,784

dengan nilai sebesar T-statistik 8,297

lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,64

dan nilai p-value sebesar 0,000 yang

artinya lebih kecil dari 0,05 (tabel 4.15).

Selanjutnya pada pengujian pengaruh

langsung persepsi informasi terhadap

niat pembelian tanpa melibatkan

variabel kepercayaan menunjukkan

pengaruh positif dengan nilai koefisien

beta sebesar 0,721 dengan nilai T-

statistik yaitu sebesar 18,746 dan lebih

besar dari t-tabel yaitu 1,64, nilai p-

value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05

(tabel 4.16). Hasil pengujian pengaruh

kepercayaan terhadap niat pembelian

menunjukkan pengaruh positif dengan

nilai koefisien beta sebesar 0,546 dengan

nilai T-statistik sebesar 4,961 dan lebih

besar dari nilai t-tabel yaitu 1,64, nilai p-

value 0,000 yang artinya lebih kecil dari

0,05 hal ini menyebabkan syarat mediasi

terpenuhi sehingga H6 terdukung dan

diterima. Berdasarkan hasil diatas dapat

dilihat bahwa kepercayaan berperan

sebagai mediasi parsial (partial

mediation) karena pengaruh variabel

independen pada variabel dependen baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Hubungan antara variabel persepsi

hiburan terhadap niat pembelian dengan

kepercayaan sebagai mediasi, sebagai

variabel independen (X2) dengan niat

pembelian sebagai variabel (Y) melalui

variabel kepercayaan sebagai variabel

mediasi (Z). Pada pengujian efek

mediasi ini tahapan yang telah

dilakukan, yaitu: menguji pengaruh

langsung variabel persepsi hiburan

terhadap variabel niat pembelian pada

model dengan melibatkan variabel

mediasi (kepercayaan), kemudian

menguji pengaruh persepsi hiburan

Page 11: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

166

terhadap niat pembelian tanpa

melibatkan variabel mediasi

(kepercayaan), selanjutnya menguji

pengaruh persepsi hiburan terhadap

kepercayaan dan pengaruh kepercayaan

terhadap niat pembelian konsumen.

Pengujian pengaruh langsung

persepsi hiburan terhadap niat pembelian

dengan melibatkan kepercayaan

menunjukkan pengaruh negatif dengan

nilai koefisien beta sebesar -0,070

dengan nilai sebesar T-statistik 0,536

lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,64

dan nilai p-value sebesar 0,591 yang

artinya lebih besar dari 0,05 (tabel 4.17).

Selanjutnya pada pengujian pengaruh

langsung persepsi hiburan terhadap niat

pembelian tanpa melibatkan variabel

kepercayaan menunjukkan pengaruh

positif dengan nilai koefisien beta

sebesar 0,644 dengan nilai T-statistik

yaitu sebesar 9,737 dan lebih besar dari

t-tabel yaitu 1,64, nilai p-value sebesar

0,000 lebih kecil dari 0,05 (tabel 4.17).

Hasil pengujian pengaruh kepercayaan

terhadap niat pembelian menunjukkan

pengaruh positif dengan nilai koefisien

beta sebesar 0,546 dengan nilai T-

statistik sebesar 4,961 dan lebih besar

dari nilai t-tabel yaitu 1,64, nilai p-value

0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05

hal ini menyebabkan syarat mediasi

tidak terpenuhi sehingga H7 tidak

terdukung dan tidak diterima. Menurut

teori Baron dan Kenny (1986) jika

hasilnya secara langsung tidak

berpengaruh atau negatif maka

pengujian menggunakan mediasi tidak

bisa dilakukan.

Selanjutnya hipotesis 6 dan 7

memprediksi efek mediasi. Baron dan

Kenny (1986) mengemukakan bahwa

hubungan mediasi terjadi apabila:

1. Variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel

dependen.

2. Variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel

mediator.

3. Variabel mediator berpengaruh

signifikan terhadap variabel

dependen.

4. Mediasi penuh (full/perfect

mediation) terjadi jika pengaruh

variabel independen pada variabel

dependen secara langsung adalah

tidak signifikan, tapi pengaruhnya

menjadi signifikan ketika melibatkan

variabel mediasi. Mediasi parsial

(partial mediation) terjadi jika

pengaruh variabel independen pada

variabel dependen baik secara

langsung maupun tidak langsung

adalah signifikan. Efek mediasi

terjadi ketika pengaruh variabel

independen terhadap variabel

dependen menjadi tidak signifikan

jika variabel pemediasi dimasukkan

kedalam model.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan dan saran sebagai

berikut:

1. Persepsi Informasi berpengaruh

terhadap niat pembelian

2. Persepsi Hiburan berpengaruh

terhadap niat pembelian

3. Persepsi Informasi berpengaruh

terhadap kepercayaan

Page 12: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

167

4. Persepsi Hiburan berpengaruh

terhadap kepercayaan

5. Kepercayaan berpengaruh

terhadap niat pembelian

6. Persepsi Informasi berpengaruh

terhadap niat pembelian dengan

kepercayaan sebagai mediasi

partial

7. Persepsi Hiburan berpengaruh

terhadap niat pembelian dengan

kepercayaan tidak sebagai mediasi

Berdasarkan kesimpulan yang

diuraikan di atas, maka dapat dirangkum

beberapa saran sebagai berikut:

1. Penulis menyarankan kepada

peneliti selanjutnya untuk

melakukan penelitian lebih

mendalam lagi mengenai Persepsi

Informasi dan Hiburan. Dan

mempertimbangkan kembali

apakah ada variabel lain yang

mempengruhi pilihan konsumen

terhadap Kualitas Web (persepsi

informasi dan persepsi hiburan)

serta variabel yang mempengaruhi

keputusan pembelian.

2. Penulis menyarankan kepada

pihak perusahaan Lazada.co.id

untuk menyusun strategi

pemasaran yang lebih baik untuk

memasuki persaingan pasa e-

commerce yang terus meningkat

setiap harinya, Untuk Lazada.co.id

khususnya dalam meningkatkan

niat pembelian konsumen dan

kelak dapat digunakan untuk

kemajuan perusahaan Lazada.co.id

mencari tahu apa faktor lain yang

dapat mempengaruhi niat

pembelian. Agar website

Lazada.co.id dapat meningkatkan

keuntungannya dan terus menjaga

persepsi yang baik di benak

konsumen.

3. Penulis menyaranka kepada

pihak perusahaan e-commerce

atau website lainnya lebih

memilih strategi seperti

menampilkan informasi dalam

bentuk mudah dipahami,

menarik di mata konsumen. Dan

memudahkan konsumen pada

saat melakukan pembayaran

hingga produk cepat sampai

ditangan konsumen.

REFERENSI

Abdillah, Willy dan Jogiyanto (2015)

Partial Least Square (PLS)

Alternatif Struktural Equation

Modeling (SEM) dalam Penelitian

Bisnis Edisi 1. Yogyakarta: Andi

Ajzen, I (1991) The Theory of Planned

Behavior. Organizational Behavior and

Human Decision Processes, 50,

179-211

Assael, Henry (1995) Costumer

Behavior and Marketing Action.

Boston: Keat Publishing Company

Baron, R.M., & Kenny, D. A (1986) The

Moderator-Mediator Variable

Distinction in Social Psychological

Research: Conceptual, Strategic,

and Statistical Considerations.

Journal of Pesonality and Social

Psychology, 51 (6) 1173-1182.

Belch, G.E & Belch, M.A (2007)

Advertising and Promotion: An

Integrated Marketing

Communication Perspective. 7th

Edition. New York: McGraw Hill.

Arikunto S (2006) Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik. Ed

Revisi VI. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Page 13: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

168

Corbitt, B, J., Thanasankit, T. & Yi, H

(2003) Trust and ecommerce: A

Study of Consumer Perceptions.

Electronic Commerce Research &

Applications, 2 (3), 203—215

Cooper, Donald R., dan Pamela, S.

Schindler (2006) Metode Riset

Bisnis., Volume 1. Jakarta: PT

Media Global Edukasi.

Dharmesta, Basu Swastha (1998) Theory

of Planned Behaviour dalam

Penelitian Sikap, Niat dan

Perilaku Konsumen. KELOLA

No.18/VII/1998.

Dharmmesta, Darsono, Basu Swastha.

Darsono, Licen Indahwati (2005)

Kontribusi Involvement dan Trust

in A Brand. Jurnal Ekonomi &

Bisnis Indonesia.

Ducoffe, R. H (1996) Advertising value

and advertising on the web.

Journal of Advertising Research,

36 (5), 21–35.

Elliot, M. T., & Speck, P. S (2005)

Factors that affect attitude toward

a retail web site. Journal of

Marketing Theory and Practice,

13(1), 40–51.

Engel, James F, et. al (1995) Consumen

Behavior, Alih Bahasa: Budiyanto,

Jilid 1 dan 2. Jakarta: Bina Rupa

Aksara.

Ganguly, Boudhayan, Satya Bhusan

Dash, Dianne Cyr dan Milena

Head (2010) The Effects of

Website Design on Purchase

Intention in Online Shopping: The

Mediating Role of Trust and The

Moderating Role of Culture.

International Journal of

Electronic Business, Vol. 8, No.

4/5, 302-330.

Ghozali, Imam (2009) Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program

SPSS, Edisi Keempat. Universitas

Diponegoro.

Hair et al (2008) Multivariat Data

Analysis Six Edition. Pearson

Prentice Hall.

Istijanto (2005) Riset Sumber Daya

Manusia. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Jerry C. Olson dan J. Paul Peter (2014)

Perilaku Konsumen dan Strategi

Pemasaran, Edisi Sembilan Buku

2. Jakarta: Salemba Empat.

Kim, Jong Uk. Woong Jin Kim, dan

Sang Cheorl Park (2010)

Consumer perceptions on web

advertisements and motivation

factors to purchase in the online

shopping. Journal of Computers in

Human Behavior 26 (2010) 1208–

1222.

Kotler, Philip & Gary Armstrong (2008)

Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi

12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

__________ (2004) Manajemen

Pemasaran. Jakarta: Prince hall

Indo.

Kotler, Philip & Gary Armstrong (2008)

Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi

12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Koufaris, M., Kambil, Ajit, & Barbera,

Priscilla A (2001) Consumer

behavior in web based commerce:

An empirical study. International

Journal of Electronic Commerce,

6(2), 115–124.

Kreitner, Robert, dan Kinicki, Angelo

(2008) Organizational Behavior.

4th ed. USA: Mc.Graw-Hill.

Mowen, John C. dan Michael Minor

(2002) Perilaku Konsumen.

Jakarta: Erlangga.

________(1998) Consumer Behavior.

Jakarta: Erlangga.

Nugroho, J.S (2010) Pengaruh Corporate

Social Responsibility, Size dan

profitabilitas terhadap Earnings

Response Coeffiecient. Kajian

Akuntansi. Vol: 5. No. 1. Hal. 22-

32.

Page 14: PENGARUH PERSEPSI INFORMASI DAN HIBURAN …

ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1 November: 156-169

169

Peter, Paul J dan Jerry C Olson (2013)

Perilaku Konsumen & Strategi

Pemasaran 2. Edisi 9.. Jakarta:

Salemba Empat.

Peter, Paul J dan Jerry C Olson (2013)

Perilaku Konsumen & Strategi

Pemasaran. Edisi 9. Jakarta:

Salemba Empat.

Rofiq, Ainur (2007) Pengaruh Dimensi

Kepercayaan (Trust) Terhadap

Partisipasi Pelanggan E-commerce

(Studi Pada Pelanggan E-

commerce Di Indonesia). Tesis.

FPS Universitas Brawijaya

Malang.

Sari, Nita Diana (2010) Analisis Sikap

Konsumen Terhadap SMS

Advertising (Studi pada

Mahasiswa S1 Pengguna Kartu

Seluler Indosat IM3 Universitas

Sebelas Maret). Skripsi. Fakultas

Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Sebelas Maret.

Schiffman, L.G. & L.L. Kanuk (2004)

Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh.

Jakarta: PT Index.

Sekaran, Uma (2006) Research Method

for Business. New York. John

Wiley and Sons.

Simamora, Bilson (2008) Panduan Riset

Perilaku Konsumen. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono (2016) Metode Penelitian Pendidikan:

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.