pengaruh perencanaan audit dan karakteristik auditor...

50
1 PENDAHULUAN Adanya konflik kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham, terutama publik sebagai salah satu partisipan aktif dalam pasar modal) dengan agen (yaitu manajemen sebagai pengelola keuangan perusahaan) menyebabkan perlunya kehadiran suatu pihak yang independen yang dapat menjembatani kepentingan kedua pihak tersebut (Fitriany, 2012). Pihak independen tersebut adalah auditor. Kehadiran auditor tidak hanya untuk menilai apakah laporan keuangan klien dapat dinilai kewajarannya, namun juga untuk memeriksa apakah hal-hal yang diperlukan dalam memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian memang mendukung untuk mendapatkan opini tersebut. Hal ini sejalan dengan definisi audit, yaitu pengumpulan dan pengevaluasian bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 2008). Dalam prakteknya, auditor telah melaksanakan fungsi dan tugas mereka yang bertujuan untuk memastikan bahwa para pemegang kepentingan menggunakan laporan keuangan yang sudah diaudit dalam rangka untuk membuat keputusan yang terkait dengan aktivitas dengan klien mereka. Sehingga diperlukan kredibilitas dan reliabilitas auditor dalam melakukan proses audit (Ussahawanitchakit, 2012). Sesuai dengan hal itu, auditor menjadi terkait dengan prinsip akuntansi berterima umum, standar auditing, dan peraturan lainnya.

Upload: lammien

Post on 04-May-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

1

PENDAHULUAN

Adanya konflik kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham,

terutama publik sebagai salah satu partisipan aktif dalam pasar modal) dengan

agen (yaitu manajemen sebagai pengelola keuangan perusahaan) menyebabkan

perlunya kehadiran suatu pihak yang independen yang dapat menjembatani

kepentingan kedua pihak tersebut (Fitriany, 2012). Pihak independen tersebut

adalah auditor.

Kehadiran auditor tidak hanya untuk menilai apakah laporan keuangan

klien dapat dinilai kewajarannya, namun juga untuk memeriksa apakah hal-hal

yang diperlukan dalam memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian memang

mendukung untuk mendapatkan opini tersebut. Hal ini sejalan dengan definisi

audit, yaitu pengumpulan dan pengevaluasian bukti tentang informasi untuk

menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria

yang telah ditetapkan (Arens, 2008).

Dalam prakteknya, auditor telah melaksanakan fungsi dan tugas mereka

yang bertujuan untuk memastikan bahwa para pemegang kepentingan

menggunakan laporan keuangan yang sudah diaudit dalam rangka untuk membuat

keputusan yang terkait dengan aktivitas dengan klien mereka. Sehingga

diperlukan kredibilitas dan reliabilitas auditor dalam melakukan proses audit

(Ussahawanitchakit, 2012). Sesuai dengan hal itu, auditor menjadi terkait dengan

prinsip akuntansi berterima umum, standar auditing, dan peraturan lainnya.

Page 2: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

2

Setiap pelaksanaan audit yang dilaksanakan harus memenuhi standar

pengauditan, yang akan menentukan kualitas audit tersebut. Sehingga kualitas

audit merupakan hal penting yang harus dicapai dalam setiap pelaksanaan audit.

Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Audit

dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang

terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak

ketiga atau pihak luar, yaitu auditor, untuk memberikan pengesahan terhadap

laporan keuangan (Indah, 2010) yang akan membantu para pemengang

kepentingan dalam mengambil keputusan, sehingga peran auditor sangat penting

dalam pengesahan laporan keuangan perusahaan klien. Hal inilah yang

menekankan mengapa kualitas audit merupakan hal penting yang harus

dipertahankan oleh auditor.

DeAngelo(1981) menyatakan kualitas audit adalah kemungkinan atau

probabilitas dimana auditor yang ditugaskan untuk mengaudit sebuah perusahaan

mendeteksi adanya salah saji atau kekeliruan dalam laporan sistem akuntansi

klien, yang diwujudkan dalam laporan keuangan, dan melaporkan salah saji

tersebut. DeAngelo (1981) menyatakan bahwa kualitas audit tidak dipengaruhi

oleh ukuran kantor audit, meskipun ketika auditor mempunyai kapabilitas

teknologi yang sama. Juga dinyatakan bahwa dalam hal khusus ketika kewajiban

auditor untuk mendapatkan bagian-bagian kecil informasi klien yang spesifik,

auditor dengan jumlah klien yang lebih banyak memiliki kegagalan untuk

melaporkan kesalahan yang ditemukan dalam catatan khusus klien.

Page 3: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

3

Kualitas audit juga memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana

komposisi struktur kepemilikan di dalam suatu perusahaan. Lai (2009)

menyatakan bahwa perusahaan auditor yang besar (Big Four)akan memberikan

audit berkualitas tinggi yang akan membatasi manajemen laba bagi perusahaan

dengan peluang investasi yang tinggi karena perusahaan dengan peluang investasi

yang tinggi memiliki kemungkinan untuk menyewa auditor yang besar tersebut.

Untuk melaksanakan audit yang berkualitas, tentu saja dibutuhkan

perencanaan audit yang baik. Perencanaan audit disini mengarah pada

pengembangan terhadap strategi audit yang diperlukan, untuk keadaan yang

berdasarkan pada ekspektasi tentang adanya kesalahan penyajian pada laporan

keuangan (Christ, 1993 dalam Ussahawanitchakit, 2012). Sehingga perencanaan

audit merupakan hal yang sangat menentukan bagaimana strategi audit dapat

dilaksanakan dan memampukan auditor dalam menemukan masalah (error) dan

salah saji (missstatement) yang ada

Perencanaan audit juga didefinisikan sebagai pengembangan dari program

audit yang memiliki biaya efektif untuk memperoleh bukti kompeten yang

memadai (Davidson and Gist, 1996), sehingga perencanaan audit dapat

mempengaruhi pelaksanaan audit atas laporan keuangan secara efektif dan efisien

serta memiliki tingkat keyakinan yang diinginkan yang akan membantu auditor

untuk mendeteksi kesalahan material klien.

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Sinchuen (2009), Chanruang

(2011), dan Ussahawanitchakit (2012) menunjukkan hasil bahwa perencanaan

audit dilakukan untuk memampukan auditor untuk melakukan dan menentukan

Page 4: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

4

risiko bisnis dan menyediakan program audit yang spesifik dalam proses audit.

Semakin besar tingkat perencanaan audit strategis memungkinkan untuk

menghasilkan keputusan dan kualitas audit yang lebih tinggi. Penelitian

berikutnya yang didasarkan pada penelitian Christ (1993) dalam

Ussahawanitchakit (2012) menemukan bahwa lima dimensi perencanaan audit

yaitu yaitu pencarian informasi latar belakang klien, penilaian tingkat materialitas,

penilaian risiko, peninjauan analisis awal dan pemahaman struktur pengendalian

internal memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Sehingga dari

beberapa penelitian di atas tentang pengaruh perencanaan audit terhadap kualitas

audit, dapat diduga bahwa perencanaan audit memiliki pengaruh terhadap kualitas

audit.

Melihat pentingnya perencanaan audit dalam menentukan pencapaian

kualitas audit, maka perencanaan audit disini memiliki fokus pada lima dimensi,

yaitu pencarian informasi latar belakang klien, penilaian tingkat materialitas,

penilaian risiko, peninjauan analisis awal dan pemahaman struktur pengendalian

internal (Christ, 1993 dalam Ussahawanitchakit, 2012). Dari lima dimensi

tersebut, akan diukur bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas audit. Sehingga

secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa perencanaan audit merupakan hal

penentu bagi kualitas audit.

Namun sebaik apapun perencanaan audit yang akan dijalankan, belum

tentu akan dapat mencapai kualitas audit yang diharapkan. Kualitas auditor pun

turut memiliki andil penting dalam melaksanakan audit dan menghasilkan audit

yang berkualitas. Standar Auditing Seksi 150 SPAP, 2001, menyatakan bahwa:

Page 5: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

5

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup

2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya (kompetensinya) dengan

cermat dan seksama,

sehingga standar tersebut akan menjadi pengukuran kompetensi dan independensi

auditor yang menjadi faktor penting yang turut menentukan tingkat kualitas audit

yang dilaksanakan.

Indah (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa standar umum

pertama SA seksi 210 dalam SPAP 2001 menyebutkan bahwa audit harus

dilaksanakan oleh seorang atau yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang

cukup sebagai auditor. Penelitian tersebut menemukan bahwa pengalaman dan

pengetahuan auditor memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Noviyanti (2008) menemukan bahwa

auditor dengan kepercayaan berbasis identifikasi, skeptisismenya akan meningkat

ketika diberikan penaksiran risiko kecurangan yang tinggi, sehingga kualitas audit

yang dilaksanakan dapat meningkat seiring dengan meningkatnya skeptisisme

auditor.

Ilmiyati dan Suhardjo (2012) menemukan bahwa akuntabilitas dan

kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dinyatakan bahwa

dalam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik,

Page 6: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

6

pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya. Kompetensi

berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil

dari pendidikan formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan,

seminar-seminar dan simposium-simposium. Kompetensi tidak hanya diukur

melalui pengalaman saja, namun juga pertimbangan-pertimbangan lain yang

dimiliki yaitu pengetahuan, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Queena dan Rohman (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa

obyektifitas, pengetahuan, integritas, etika, dan skeptisisme auditor berpengaruh

positif terhadap kualitas audit sedangkan independensi dan pengalaman kerja

auditor tidak berpengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini

mungkin dikarenakan masih adanya campur tangan dari pimpinan atau inspektur

untuk menentukan, mengeliminasi atau memodifikasi bagian-bagian tertentu yang

akan diperiksa serta terdapat intervensi atas prosedur audit yang dipilih oleh

auditor, serta sebagian besar responden dalam penelitian tersebut mempunyai

masa kerja kurang dari lima tahun.

Penenlitian ini memiliki satu penelitian sebagai acuan, yaitu penelitian

yang dilakukan oleh Ussahawanitchakit (2012) yang meneliti pengaruh

perencanaan audit terhadap kualitas audit dan dikembangkan dengan

menambahkan variabel karakteristik auditor yang terdiri dari kompetensi auditor

dan independensi auditor sebagai variabel independen. Pengembangan ini

dilakukan karena masih belum ada penelitian yang menggunakan tiga variabel

tersebut secara bersama-sama dalam satu penelitian untuk mengukur pengaruhnya

terhadap kualitas audit.

Page 7: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

7

Berangkat dari pemikiran di atas dan didasari dengan penelitian-penelitian

terkait yang sudah dilakukan sebelumnya, maka penelitian ini ingin meneliti

pengaruh dari variabel independen perencanaan audit yang dan karakteristik

auditor yaitu kompetensi dan independensi auditor terhadap variabel dependen

kualitas audit. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah perencanaan audit mempengaruhi kualitas audit?

2. Apakah karakteristik auditor mempengaruhi kualitas audit?

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Bagi bidang akademis, dapat diketahui faktor-faktor apa saja dalam

perencanaan audit yang mempengaruhi kualitas audit.

2. Bagi para auditor, dapat mengetahui faktor-faktor dalam perencanaan

audit yang memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit sehingga

dapat meningkatkan kualitas auditnya dan keberlangsungan auditnya.

Page 8: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

8

TELAAH TEORITIS DAN HIPOTESIS

Kualitas Audit

Arens (2008) mendefinisikan audit sebagai pengumpulan dan

pengevaluasian bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat

kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus

dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Audit dilakukan dengan

tujuan untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer

dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak ketiga atau pihak luar,

yaitu auditor, untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan (Indah,

2010) yang akan membantu para pemengang kepentingan dalam mengambil

keputusan, sehingga peran auditor sangat penting dalam pengesahan laporan

keuangan perusahaan klien. Hal inilah yang menekankan mengapa kualitas audit

merupakan hal penting yang harus dipertahankan oleh auditor.

Menurut DeAngelo (1981), kualitas audit adalah kemungkinan atau

probabilitas dimana auditor yang ditugaskan untuk mengaudit sebuah perusahaan

mendeteksi adanya salah saji atau kekeliruan dalam laporan sistem akuntansi

klien, yang diwujudkan dalam laporan keuangan, dan melaporkan salah saji

tersebut. Dalam penelitiannya, DeAngelo (1981) menemukan bahwa kualitas

audit tidak dipengaruhi oleh ukuran kantor audit, meskipun ketika auditor

mempunyai kapabilitas teknologi yang sama. Juga dinyatakan bahwa dalam hal

khusus ketika kewajiban auditor untuk mendapatkan bagian-bagian kecil

informasi klien yang spesifik, auditor dengan jumlah klien yang lebih banyak

memiliki kegagalan untuk melaporkan kesalahan yang ditemukan dalam catatan

Page 9: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

9

khusus klien. Deis dan Giroux (1992) menjelaskan bahwa kemampuan untuk

menemukan salah saji yang material dalam laporan keuangan perusahaan

tergantung dari kompetensi auditor sedangkan kemauan untuk melaporkan temuan

salah saji tersebut tergantung pada independensinya. Sehingga kualitas audit

adalah tingkat kesesuaian suatu perencanaan dan pelaksanaan proses audit yang

dilakukan oleh auditor yang memiliki kompetensi dan independensi dengan

standar-standar dan kriteria-krtieria yang sudah ditetapkan. Kualitas audit dapat

diukur dari perencanaan audit dan karakter dan kualitas auditor yang melakukan

pelaksanaan audit.

Perencanaan audit terhadap kualitas audit

Dalam lingkungan audit, perencanaan audit menjadi aktivitas utama yang

auditor lakukan dengan tujuan untuk mencapai efisiensi laporan audit,

mendapatkan penilaian kinerja audit yang baik dan meningkatkan keberhasilan

audit yang secara eksplisit mencerminkan kualitas dari praktik audit. Christ (1993)

dalam Ussahwanitchakit (2012) mendefinisikan perencanaan audit sebagai

pengembangan dari strategi audit yang diperlukan untuk keadaan yang didasari

pada ekspektasi tentang kemungkinan kesalahan dalam laporan keuangan,

sehingga perencanaan audit dalam penelitian ini terdiri dari lima unsur utama

yaitu pencarian informasi latar belakang klien, penilaian tingkat materialitas,

penilaian risiko, peninjauan analisis awal, dan pemahaman struktur pengandalian

internal.

Pencarian Informasi Latar Belakang Klien.

Pencarian informasi latar belakang klien merupakan aktivitas penting yang

Page 10: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

10

dalam perencanaan audit untuk memahami tujuan, sumber daya, dan operasi klien

(Ussahawanitchakit, 2012).

Informasi latar belakang klien disini mengarah pada informasi mengenai sifat

bisnis dan industri klien, karena sifat bisnis dan industri klien mempengaruhi

risiko bisnis klien serta risiko salah saji material dalam laporan keuangan (Arens,

2008).

Dalam mencari informasi mengenai latar belakang klien, auditor

menggunakan pendekatan sistem strategis yang memiliki lima aspek yaitu

pemahaman industri dan lingkungan eksternal, pemahaman operasi dan proses

bisnis, pemahaman manajemen dan tata kelola, pemahaman tujuan dan strategi

perusahaan klien, dan pemahaman sistem pengukuran dan kinerja.

Pemahaman industri dan lingkungan eksternal klien oleh auditor

merupakan hal penting. Hal ini dikarenakan risiko yang berkaitan dengan industri

tertentu dapat mempengaruhi penilaian auditor atas risiko bisnis klien dan risiko

audit yang dapat diterima, dan bahkan dapat mempengaruhi auditor dalam

menerima penugasan pada industri yang lebih berisiko. Selain itu, risiko inheren

tertentu sudah umum bagi semua klien dalam industri tertentu. Familiaritas

dengan risiko-risiko tersebut akan membantu auditor dalam menilai relevansinya

bagi klien yang bersangkutan. Kemudian alasan berikutnya adalah banyak industri

yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik, yang harus dipahami auditor

untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien telah sesuai dengan prinsip-

prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Page 11: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

11

Pemahaman operasi dan proses bisnis bermanfaat untuk menunjukkan area

operasi atau aktivitas apa yang meningkatkan risiko bisnis klien, yang dapat

dipahami dengan melakukan dua hal. Yang pertama adalah melakukan kunjungan

ke fasilitas perusahaan klien untuk mengamati secara langsung aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan dengan fasilitas tersebut, sehingga memudahkan

auditor untuk menilai bagaimana perusahaan mengamankan dan memanfaatkan

fasilitas. Yang kedua adalah mengidentifikasi pihak yang berkaitan dengan

kegiatan operasi perusahaan, yaitu perusahaan afiliasi, pemilik utama perusahaan

klien, atau pihak lain yang bersangkutan dengan klien dimana salah satu pihak

dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan operasi pihak lain itu (SAS 45

AU seksi 334).

Auditor juga harus menilai bagaimana kinerja manajemen, terutama

kemampuan manajemen dalam mengidentifikasi dan merespons risiko, dengan

cara mempelajari AD/ART perusahaan klien, notulen rapat, kebijakan yang dibuat

dan kinerja manajemen karena hal ini sangat mempengaruhi risiko salah saji yang

material dalam laporan keuangan. Sehingga auditor dapat menilai dan memahami

kinerja manajemen dari waktu ke waktu, termasuk bagaimana kebijakan dibuat

dan kinerja manajemen dalam merespons risiko yang ditemui.

Srategi perusahaan merupakan pendekatan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Auditor perlu untuk

memahami tujuan klien yang berkaitan dengan reliabilitas pelaporan keuangan,

efektivitas dan efisiensi operasi yang mempengaruhi angka-angka yang ada di

Page 12: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

12

laporan keuangan, serta ketaatan pada hukum dan peraturan dengan cara

menguasai syarat-syarat kontrak dan kewajiban hukum.

Terkait dengan tujuan perusahaan, auditor juga perlu untuk memahami

sistem pengukuran kinerja perusahaan yang dapat digunakan untuk menilai

tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian, auditor juga mampu

untuk menentukan luas pengujian yang akan dilakukan.

Dengan memahami latar belakang klien, auditor dapat menentukan

kerangka kerja dan kesesuaian strategi audit dengan latar belakang klien sehingga

pencarian informasi latar belakang klien berpengaruh positif terhadap kualitas

audit.

Penilaian Tingkat Materialitas

Penentuan tingkat materialitas adalah aktivitas yang signifikan dari

perencanaan audit yang merepresentasikan kemampuan auditor untuk

mengidentifikasi, menjelaskan dan menentukan hubungan, tingkat keperluan dan

kepentingan dari informasi yang diberikan (Ussahawanitchakit, 2012). Sehingga

auditor dengan penentuan tingkat materialitas yang lebih tinggi cenderung untuk

fokus hanya pada informasi yang relevan dan menggunakan waktu, sumber daya

dan anggaran kepada kesalahan informasi dalam laporan keuangan. Sehingga

penentuan tingkat materialitas secara potensial cenderung memiliki asosiasi yang

positif terhadap kualitas audit.

Penilaian Risiko

Penilaian risiko adalah aktivitas yang menentukan dari perencanaan audit,

yang berguna untuk menilai risiko bisnis, termasuk di dalamnya adalah penyebab

Page 13: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

13

munculnya dan akibat dari risiko bisnis tersebut (Ussahawanitchakit, 2012). Pada

dasarnya, penilaian risiko memampukan auditor untuk melakukan pemeriksaan

pada suatu poin di mana opini yang wajar pada laporan keuangan dikeluarkan

mengandung salah saji material yang tidak terdeteksi.

Dalam melaksanakan prosedur audit, terdapat dua jenis risiko yaitu risiko

inheren (bawaan) dan risiko audit yang dapat diterima. Risiko inheren adalah

ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam

suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal.

Sedangkan risiko audit yang dapat diterima dalah ukuran seberapa besar auditor

bersedia menerima bahwa laporan keuangan akan salah saji secara material

setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah

dikeluarkan. Dalam menentukan risiko audit yang dapat diterima, auditor

menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman strategi bsinis dan

industri klien, yang tertuju pada risiko salah saji material (Arens, 2008). Klien

dengan risiko bisnis yang lebih tinggi membutuhkan rentang pengujian yang lebih

luas, sehingga perencanaan audit yang sesuai harus direncanakan berbeda dengan

klien yang memiliki risiko bisnis yang lebih rendah. Oleh karena itu, penentuan

risiko bisnis klien berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Peninjauan Analisis Awal

Peninjauan analisis awal adalah aktivitas kunci pada perencanaan audit

untuk memeriksa, mensurvey, menentukan, dan mengevaluasi pola tertentu dari

isyarat-isyarat sebagai bagian dari masalah penyajian dan merupakan kondisi yang

diperlukan untuk menentukan penyebab dari fluktuasi yang tidak diharapkan

Page 14: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

14

melalui identifikasi sifat, penentuan waktu dan luas pengujian

(Ussahawanitchakit, 2012). Sehingga secara eksplisit mendorong auditor untuk

menjamin bahwa aktivitas audit mereka akan menginvestigasi konten-konten yang

berharga dan mampu menyajikan opini tepat mereka terhadap keputusan

pelaporan audit. Secara keseluruhan, peninjauan analisis awal terkait secara positif

dengan kualitas audit.

Pemahaman Struktur Pengendalian Intenal

Pemahaman struktur pengendalian internal adalah aktivitas kunci dari

perencanaan audit untuk mempelajari dan meriviu tujuan dari aktivitas klien dan

maksud dari aktivitas mana yang mengandalikan kinerja mereka. Terlebih lagi,

hal ini dipusatkan pada adekuasi dan keefektifan dari sistem pengendalian

aktivitas yang dibandingkan dengan kerangka kerja pengendalian yang relevan. Di

sini, auditor memiliki peran yang tepat untuk menyediakan keyakinan bahwa

semua cakupan area risiko yang sesuai telah menerima pertimbangan dan aspek

penting dari audit tidak dihilangkan. Sehingga, pemahaman struktur pengendalian

internal secara pasti memiliki pengaruh yang positif terhadap kualitas audit.

Dari pemaparan lima unsur penting dari perencanaan audit di atas, dapat

diduga bahwa perencanaan audit memiliki pengaruh terhadap kualitas audit,

sehingga:

H1: Perencanaan audit berpengaruh terhadap kualitas audit

Karakteristik auditor terhadap kualitas audit

Karakter auditor dalam penelitian ini diarahkan pada auditor yang

berkompeten dan independen dalam melaksanakan audit. Kompetensi dan

Page 15: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

15

independensi dipilih untuk diteliti pengaruhnya terhadap kualitas audit karena

dalam penelitian tentang kualitas audit sebelumnya, ditemukan bahwa kualitas

audit dipengaruhi oleh kompetensi dan independensi auditor. Dalam

melaksanakan proses audit, auditor diatur oleh standar umum, standar pekerjaan

lapangan, dan standar pelaporan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mc.Knight dan Wright(2011),

menemukan bahwa auditor dengan kinerja yang lebih tinggi memiliki kemampuan

yang lebih untuk melaksanakan prosedur audit yang telah distandarisasi. Hal ini

dapat berarti bahwa auditor yang memiliki kinerja lebih tinggi dapat dikatakan

memiliki kompetensi yang lebih tinggi pula, yang didapatkan dari pengetahuan

dan pengalaman yang mempengaruhi tingkat kualitas audit yang tinggi pula.

Murtanto (1999) dalam Indah (2010) menyatakan bahwa dalam

mempelajari kompetensi, terdapat dua pandangan yaitu pandangan perilaku

terhadap kompetensi yang didasarkan pada pandangan Enhorn, yang bertujuan

untuk menggunakan lebih banyak kriteria obyektif dalam mendefinisikan seorang

ahli daripada hanya mendefinisikan seorang ahli sebagai seorang yang sangat

terampil dengan pelatihan dan pengetahuan di beberapa bidang tertentu.

Pandangan yang kedua adalah pandangan kognitif yang menyatakan kompetensi

dari sudut pandang pengetahuan. Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman

langsung yaitu pertimbangan yang dibuat di masa lalu dan umpan balik terhadap

kinerja, dan pengalaman tidak langsung dengan menempuh pendidikan formal.

Ilmiyati dan Suhardjo (2012) menemukan bahwa akuntabilitas dan

kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dinyatakan bahwa

Page 16: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

16

dalam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik,

pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya. Kompetensi

berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil

dari pendidikan formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan,

seminar-seminar dan simposium-simposium. Kompetensi tidak hanya diukur

melalui pengalaman saja, namun juga pertimbangan-pertimbangan lain yang

dimiliki yaitu pengetahuan, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

H2: Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

Independensi auditor adalah sikap tidak memihak kepentingan siapapun

dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat oleh pihak

manajemen (Kalana dan Budi R., 2012). Definisi tersebut berarti auditor

mempunyai kewajiban untuk bersikap jujur baik kepada pihak manajemen dan

juga pihak ketiga seperti kreditor, pemilik, maupun calon pemilik (Kasidi, 2007).

Ketika independensi dijaga oleh auditor, maka kualitas audit akan semakin

meningkat karena audit dan opini auditor yang independen akan mempengaruhi

kepercayaan para pengguna laporan keuangan yang telah diaudit.

H3: Independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

Page 17: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

17

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, setiap variabel independen akan diuji dengan

menggunakan pengujian validitas, reliabilitas, dan pengujian regresi berganda,

termasuk di dalamnya adalah pengujian variabel-variabel secara simultan

maupun pengujian secara parsial.

Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor-

auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jawa Tengah.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan secara langsung ke lokasi obyek penelitian

untuk mendapatkan data primer berupa fakta-fakta berkaitan dengan masalah

penelitian. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang didapatkan melalui

penyebaran kuisioner.

Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah perencanaan audit dan

karakteristik auditor. Perencanaan audit di sini memiliki lima dimensi yaitu (1)

pencarian informasi latar belakang klien (kuesioner no. 1 s.d. 5), (2) penentuan

tingkat materialitas (kuesioner no. 6), (3) penentuan risiko (kuesioner no. 7), (4)

peninjauan analisis awal (kuesioner no. 8), dan (5) pemahaman struktur

pengendalian internal (kuesioner no. 9) (Ussahawanitchakit, 2012).

Karakteristik auditor yang akan diukur dalam penelitian ini adalah

kompetensi dan independensi setiap kali auditor melakukan audit. Indikator

kompetensi yang digunakan adalah (1) pengetahuan (yang didapatkan auditor

Page 18: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

18

melalui pendidikan formal, keikutsertaan dalam pelatihan dan seminar-seminar)

(Ilmiyati dan Suhardjo, 2012) dan (2) pengalaman (lama waktu yang telah dijalani

auditor dalam profesinya di bidang audit dan jabatan yang dimiliki auditor)

(Indah, 2010). Indikator tersebut akan diletakkan pada kuesioner bagian identitas

responden. Sedangkan untuk pemberian skor (scoring), untuk indikator

pendidikan formal memiliki skor 7 sampai 10, jabatan memiliki skor 10 sampai 8

(karena dalam kuesioner, jabatan tersusun semakin rendah), dan lama bekerja

memiliki skor 7 sampai 10. Sedangkan indikator pelatihan memiliki skor 1 sampai

5, dan untuk indikator dimana auditor mengikuti perkembangan standar akuntansi

dan standar auditing memiliki skor 1, 3, dan 5 karena pilihan jawaban yang

diberikan adalah “Selalu Mengikuti”, “Jarang Mengikuti”, dan “Tidak

Mengikuti”. Indikator pendidikan formal, jabatan yang dimiliki, dan lama bekerja

memiliki rentang skor yang lebih tinggi karena indikator-indikator tersebut dinilai

penting untuk mengetahui tingkat kompetensi seorang auditor, sedangkan

indikator-indikator lainnya yang disebut terakhir dinilai hanya sebagai nilai

tambah.

Sedangkan indikator independensi yang digunakan adalah (1) lama

hubungan dengan klien (kuesioner no. 1 dan 2) (Lavin, 1976 dalam Irawati,

2011), (2) persaingan dengan auditor lain (kuesioner no. 3) (Shockley, 1981

dalam Irawati, 2011), (3) tekanan dari klien (kuesioner no. 4 s.d. 7), dan (4) telaah

dari rekan seprofesi (kuesioner no. 8) (Irawati, 2011).

Variabel perencanaan audit akan dinilai dengan menggunakan kuesioner

yang menggunakan skala Likert. Sangat tidak setuju memiliki skor 1, tidak setuju

Page 19: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

19

memiliki skor 2, tidak yakin memiliki skor 3, setuju memiliki skor 4 dan sangat

setuju memiliki skor 5. Variabel karakteristik auditor yang meliputi kompetensi

akan diukur menggunakan identitas responden yang berisi data pengalaman kerja

di bidang audit (Indah, 2010), pendidikan formal yang telah ditempuh,

keikutsertaan dalam pelatihan dan seminar, dan kepekaan (awareness) terhadap

perubahan standar dan ketentuan di bidang akuntansi dan auditing (Ilmiyati dan

Suhardjo, 2012). Sedangkan variabel independensi auditor akan diukur

menggunakan skala Likert yang sama dengan perencanaan audit.

Setelah itu data-data yang didapatkan dari kuesioner akan diuji korelasi,

validitas dan reliabilitasnya, sehingga diharapkan hasil yang didapatkan dari

penelitian ini valid dan dapat dipercaya.

Variabel Dependen

Sedangkan untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas

audit, yang indikator pengukurannya adalah terpenuhi atau tidaknya standar

auditing yang mencakup standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar

pelaporan (IAI, 2001). Untuk memperkuat kuisioner, pengukuran menggunakan

model yang telah dikembangkan oleh Wooten (2003), Financial Reporting

Council (2006:16), dan Tjun (2012) sebagai indikator pengukuran kualitas audit.

Indikator yang digunakan adalah indikator yang berfokus pada hasil audit,

dikarenakan variabel independen dalam penelitian ini berfokus pada proses audit.

Sehingga indikator kualitas audit dalam penelitian ini adalah (1) deteksi salah

saji (kuesioner no. 1), (2) kesesuaian dengan SPAP (kuesioner no. 2), (3)

perhatian yang diberikan oleh manajer atau partner (kuesioner no. 3) (Wooten,

Page 20: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

20

2003), (4) keandalan dan manfaat laporan audit (kuesioner no. 4 dan 5) (Financial

Reporting Council, 2006:16), dan (5) komitmen untuk menyelesaikan audit

(kuesioner no. 6 dan 7) (Tjun, 2012). Indikator tersebut akan diukur menggunakan

skala Likert.

Variabel-variabel independen yang telah didapatkan datanya akan diuji

menggunakan uji regresi berganda terhadap variabel dependen. Sehingga dari

variabel dalam penelitian ini didapatkan model penelitian sebagai berikut:

Y = β + β1X₁ + β2X₂ + β3X3 + e

Dimana:

Y = Kualitas Audit

β = konstanta

β1 ; β2 ; β3 = koefisien regresi variabel independen

X₁ = Perencanaan Audit

X₂ = Kompetensi Auditor

X3 = Independensi Auditor

e = error

Page 21: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

21

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Responden

Jumlah responden yang dapat menjadi subyek penelitian berkaitan dengan

partisipasinya dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 Kantor Akuntan Publik

(KAP) di Semarang dan 3 KAP di Surakarta. Namun dikarenakan penyebaran

kuesioner dilakukan pada saat periode audit (Januari sampai Maret 2014), tidak

semua auditor yang bekerja di masing-masing KAP berada di KAP tersebut dan

tidak semua auditor dapat mengisi kuesioner yang dibutuhkan dalam penelitian

ini.

Tabel 1

Distribusi Kuesioner Berdasarkan KAP

N

o Nama KAP

Kuesioner yang

Kembali

1 KAP Dr. PAYAMTA, CPA (Surakarta) 9

2 KAP WARTONO (Surakarta) 3

3 KAP BAYUDI WATU & REKAN (Semarang) 1

4 KAP YULIANTI, SE, BAP (Semarang) 5

5

KAP ACHMAD, RASYID, HISBULLAH &

JERRY (Semarang) 9

6 KAP SODIKIN MANAF (Semarang) 9

7 KAP Drs. TAHRIR HIDAYAT (Semarang) 7

8

KAP BENY, tony, FRANS, & DANIEL

(Semarang) 10

TOTAL 53

Sebelum menganalisis jawaban-jawaban responden terhadap penelitian ini,

terlebih dahulu akan dibahas mengenai profil responden. Profil dalam penelitian

ini merupakan data responden yang bersifat individual dan ada hubungannya

dengan bidang audit. Profil responden diperoleh dari data yang diisi oleh

responden pada lembar kuesioner.

Page 22: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

22

Tabel 2

Profil Responden

Keterangan Kategori

Frekuens

i

Persentas

e

Umur

<25 31 58.49%

26-35 19 35.85%

36-55 3 5.66%

>55 0 0.00%

Jumlah 53 100.00%

Jenis Kelamin

Pria (P) 34 64.15%

Wanita (W) 19 35.85%

Jumlah 53 100.00%

Pendidikan

Diploma 3 5.66%

S1 45 84.91%

S2 5 9.43%

S3 0 0.00%

Jumlah 53 100.00%

Jabatan

Junior 43 81.13%

Senior 10 18.87%

Partner 0 0.00%

Jumlah 53 100.00%

Lama Bekerja

<1 tahun 10 18.87%

1-5 tahun 34 64.15%

6-10 tahun 9 16.98%

>10 tahun 0 0.00%

Jumlah 53 100.00%

Jumlah Pelatihan

1 43 81.13%

2 10 18.87%

3 0 0.00%

4 0 0.00%

5 0 0.00%

Jumlah 53 100.00%

Perkembangan Standar Auditing

Tidak Mengikuti 0 0.00%

Jarang Mengikuti 20 37.74%

Selalu Mengikuti 33 62.26%

Jumlah 53 100.00%

Perkembangan Standar Akuntansi

Tidak Mengikuti 0 0.00%

Jarang Mengikuti 21 39.62%

Selalu Mengikuti 32 60.38%

Jumlah 53 100.00%

Page 23: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

23

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel berikut menggambarkan statistik deskriptif variabel-variabel

kompetensi auditor, perencanaan audit dan independensi auditor sebagai variabel

independen. Sedangkan kualitas audit sebagai variabel dependen.

Tabel 3

Statistik Deskriptif

Variabel Ukuran Teoritis Empiris

Kompetensi

Minimum 25.00 30.00

Maksimum 45.00 37.00

Mean 34.00 33.87

Perencanaan

Minimum 9.00 33.00

Maksimum 45.00 45.00

Mean 27.00 39.08

Independensi

Minimum 8.00 27.00

Maksimum 40.00 40.00

Mean 24.00 33.87

Kualitas Audit

Minimum 7.00 24.00

Maksimum 35.00 35.00

Mean 21.00 30.28

Sumber: Data Primer yang Diolah

Tabel 3 menginformasikan bahwa variabel independen kompetensi auditor

menunjukkan rata-rata empiris sebesar 33,87 yang berada di bawah rata-rata

teoritisnya yaitu 34. Hal ini menunjukkan bahwa subyek penelitian secara umum

menunjukkan adanya kompetensi auditor yang belum mencapai tingkat yang

tinggi dalam melakukan audit.

Page 24: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

24

Variabel perencanaan audit menunjukkan nilai rata-rata sebesar 39,08

yang berada di atas rata-rata teoritisnya yaitu 27. Hal ini menunjukkan bahwa

secara rata-rata subyek penelitian ini melakukan perencanaan audit yang baik

sebelum melaksanakan audit.

Variabel independensi auditor menunjukkan nilai rata-rata sebesar 33,87

yang berada di atas rata-rata teoritisnya yaitu 24. Hal ini menunjukkan bahwa

secara rata-rata subyek penelitian ini memiliki independensi yang baik dalam

melakukan audit.

Variabel kualitas audit menunjukkan nilai rata-rata sebesar 30,28 yang

berada di atas rata-rata teoritisnya yaitu 21. Hal ini menunjukkan bahwa secara

rata-rata subyek penelitian ini mampu melaksanakan dan memberikan hasil audit

yang berkualitas.

Hasil Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana tingkat alat pengukur yang digunakan

untuk mengukur apa yang ingin diukur. Adapun caranya adalah dengan

mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan

dengan skor total individu.

Page 25: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

25

Tabel 4

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Korelasi r Tabel Keterangan

Perencanaan

P1 0.688 0.2706 Valid

P2 0.662 0.2706 Valid

P3 0.813 0.2706 Valid

P4 0.645 0.2706 Valid

P5 0.764 0.2706 Valid

P6 0.478 0.2706 Valid

P7 0.813 0.2706 Valid

P8 0.619 0.2706 Valid

P9 0.871 0.2706 Valid

Independensi

I1 0.806 0.2706 Valid

I2 0.837 0.2706 Valid

I3 0.603 0.2706 Valid

I4 0.842 0.2706 Valid

I5 0.783 0.2706 Valid

I6 0.854 0.2706 Valid

I7 0.644 0.2706 Valid

I8 0.842 0.2706 Valid

Kualitas Audit

K1 0.731 0.2706 Valid

K2 0.686 0.2706 Valid

K3 0.588 0.2706 Valid

K4 0.835 0.2706 Valid

K5 0.792 0.2706 Valid

K6 0.717 0.2706 Valid

K7 0.714 0.2706 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk

mengukur semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang

valid. Diperoleh bahwa dari indikator-indikator variabel yang digunakan dalam

Page 26: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

26

penelitian ini memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari r-tabel (0,2706) untuk

sampel sebanyak 53.

Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relative sama

maka alat ukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan

konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Jamaludin,

Ancok, 1989).

Pada penelitian ini pengujian reliabilitas hanya dilakukan terhadap 53

responden. Pengambilan keputusan berdasarkan jika nilai Cronbach Alpha

melebihi 0,60 maka pertanyaan variabel tersebut reliable. Adapun hasil pengujian

reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Perencanaan 0.871 Reliabel

Independensi 0.903 Reliabel

Kualitas 0.847 Reliabel

Sumber: Data Primer yang Diolah

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa variabel Perencanaan,

Independensi, dan Kualitas bersifat reliable. Hal ini dikarenakan Cronbach Alpha

variabel-veriabel tersebut lebih besar dar 0,6, sehingga data yang ada dapat

digunakan untuk analisis berikutnya.

Page 27: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

27

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Untuk menguji distribusi data adalah dengan

menggunakan Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting

data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya (Ghozali, 2001). Hasil scatter plot untuk uji normalitas adalah

sebagai berikut:

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 28: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

28

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari grafik yang terdapat di atas, terlihat bahwa dari semua data yang ada

mengikuti garis normalitas, ditunjukkan dengan titik-titik yang tidak jauh dari

garis diagonal. Hal ini berarti bahwa data-data dari semua variabel dari penelitian

ini berdistribusi normal.

Hasil Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti,

di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.

Multikolinieritas berkenaan dengan terdapatnya lebih dari satu hubungan linier

pasti, dan istilah kolinieritas dengan derajatnya satu hubungan linier (Gujarati,

1999;157).

Menurut Ghozali (2001;63), multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai

Tolerance dan lawannya, yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

Page 29: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

29

menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang disajikan oleh variabel bebas

lainnya. Dalam pengertian sederhana, setiap variabel bebas menjadi variabel

terikat dan diregresi terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel

bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF

berbanding tebalik dengan tolerance) dan menunjukkan adanya kolinieritas yang

tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama

dengan nilai VIF di atas 10. Setiap analisa harus menentukan tingkat kolinieritas

yang masih dapat ditolerir. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan

menggunakan nilai VIF. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut:

Tabel 6

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Perencanaan .473. 2.112

Kompetensi 962 1.040

Independensi .475 2.104

a. Dependent Variabel: Kualitas

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari hasil tersebut terlihat bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai

VIF yang berada jauh di bawah angka 10, sehingga dapat dikatakan semua konsep

pengukur variabel-variabel yang digunakan tidak mengandung masalah

multikolinieritas. Maka model regresi yang ada layak dipakai dalam memprediksi

kualitas audit.

Page 30: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

30

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Imam Ghozali (2001;77) berpendapat bahwa uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance

dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

model yang bersifat homoskedastisitas.

Deteksi adanya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized

(Santoso, 2000). Adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 31: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

31

Dari grafik tersebut terlihat bahwa titik-titik yang menyebar secara acak,

tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun

di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai

untuk memprediksi Y.

Hasil Uji Regresi

Analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier

berganda karena terdapat 3 variabel independen dan 1 variabel dependen

(Santoso, 2006:261). Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Besarnya

pengaruh tersebut dapat dihitung dengan persamaan regresi berganda.

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 7

Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .754a .568 .542 1.90258

a. Predictors: (Constant), Independensi, Kompetensi, Perencanaan

Sumber: Data Primer yang Diolah

Berdasarkan tabel koefisien determinasi di atas, diperoleh nilai Adjusted

R2 adalah 0,542 atau 54,2%, yang memiliki arti bahwa semua variabel independen

dalam penelitian ini yaitu kompetensi auditor, perencanaan audit, dan

independensi auditor memberikan kontribusi sebesar 54,2% terhadap kualitas

Page 32: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

32

audit sedangkan kontribusi sisanya yaitu 45,8% berasal dari faktor lain yang

berada di luar variabel independen pada penelitian ini.

Tabel 8

Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.994 5.418 -.737 .464

Perencanaan .673 1.024 .090 .658 .514

Kompetensi 2.007 .789 .243 2.543 .014

Independensi 4.728 .979 .658 4.830 .000

a. Dependent Variabel: Kualitas

Sumber: Data Primer yang Diolah

Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan regresi yang terbentuk pada uji regresi

ini adalah:

Y = -3,994 + 0,673X1 + 2,007X2 + 4,728X3 + e

Dari tabel di atas juga didapatkan nilai signifikansi, nilai t hitung dan koefisien

regresi setiap variabel. Hasil tersebut dapat diuraikan seperti berikut:

a. Koefisien regresi variabel perencanaan audit bernilai 0,673 dengan arah

koefisien positif, hal ini berarti semakin baik perencanaan audit yang

dilakukan oleh auditor dapat meningkatkan kualitas audit.

Page 33: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

33

b. Koefisien regresi variabel kompetensi auditor bernilai 2,007 dengan arah

koefisien positif, hal ini berarti kompetensi auditor yang semakin tinggi

dapat meningkatkan kualitas audit.

c. Koefisien regresi variabel independensi auditor bernilai 4,728 dengan arah

koefisien positif, hal ini berarti semakin tinggi tingkat independensi

auditor dapat meningkatkan kualitas audit.

Hasil Uji-F / ANOVA (Uji Simultan)

Uji-F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-

sama (simultan) variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu dengan

membandingkan F hitung dengan F tabel, dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil

Uji-F dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9

Pengaruh Model Secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 233.385 3 77.795 21.492 .000a

Residual 177.370 49 3.620

Total 410.755 52

a. Predictors: (Constant), Independensi, Kompetensi, Perencanaan

b. Dependent Variabel: Kualitas

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 34: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

34

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 21,492 (>2,79)

dengan signifikansi 0,000 (<0,05). Dengan demikian variabel independen yaitu

kompetensi auditor, perencanaan audit dan independensi auditor secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Hasil Uji-t (Uji Parsial)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel

independen (kompetensi auditor, perencanaan audit, dan independensi auditor

terhadap variabel dependen (kualitas audit). Hasil uji-t dapat dilihat pada tabel dan

penjelasan berikut:

Tabel 10

Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.994 5.418 -.737 .464

Perencanaan .673 1.024 .090 .658 .514

Kompetensi 2.007 .789 .243 2.543 .014

Independensi 4.728 .979 .658 4.830 .000

a. Dependent Variabel: Kualitas

Sumber: Data Primer yang Diolah

a. Dari tabel di atas terlihat bahwa t hitung variabel perencanaan audit

adalah 0,658 (<2,00958) dengan tingkat signifikansi 0,514 (>0,05).

Hal ini berarti bahwa variabel perencanaan audit tidak berpengaruh

Page 35: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

35

secara signifikan terhadap kualitas audit. Sementara koefisien regresi

variabel ini adalah positif, yang berarti perencanaan audit yang

semakin baik dapat meningkatkan kualitas audit. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa perencanaan audit yang semakin baik dapat

meningkatkan kualitas audit namun tidak secara signifikan.

b. Dari tabel di atas terlihat bahwa t hitung variabel kompetensi auditor

adalah 2,543 (>2,00958) dengan tingkat signifikansi 0,014 (<0,05).

Hal ini berarti bahwa variabel kompetensi auditor berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas audit. Sementara koefisien regresi variabel

ini adalah positif, yang berarti meningkatnya kompetensi auditor dapat

meningkatkan kualitas audit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kompetensi auditor yang semakin tinggi secara signifikan dapat

meningkatkan kualitas audit.

c. Dari tabel di atas terlihat bahwa t hitung variabel independensi auditor

adalah 4,830 (>2,00958) dengan tingkat signifikansi 0,000 (<0,05).

Hal ini berarti bahwa variabel independensi auditor berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas audit. Sementara koefisien regresi variabel

ini adalah positif, yang berarti independensi auditor yang semakin

tinggi dapat meningkatkan kualitas audit. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa independensi auditor yang semakin tinggi secara signifikan

dapat meningkatkan kualitas audit.

Page 36: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

36

Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis yang telah

diperoleh melalui serangkaian pengujian, ditemukan bahwa variabel kompetensi

auditor, perencanaan audit, dan independensi auditor secara simultan

mempengaruhi kualitas audit secara signifikan. Namun perbedaan muncul ketika

dilakukan uji pengaruh secara parsial. Ditemukan hasil bahwa kompetensi auditor,

perencanaan audit dan independensi auditor memang memberi pengaruh yang

bersifat positif terhadap kualitas audit, namun hanya variabel perencanaan audit

yang pengaruhnya tidak signifikan.

Untuk variabel perencanaan audit mempunyai pengaruh yang tidak

signifikan terhadap kualitas audit dengan koefisien regresi sebesar 0,673 yang

berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel perencanaan audit maka akan

meningkatkan kualitas audit sebesar 0,673 satuan. Hal ini mungkin disebabkan

oleh mayoritas responden dalam penelitian ini merupakan lulusan Strata 1

(84,91%) , berumur <25 tahun (58,49%), memiliki jabatan sebagai Junior Auditor

(81,13%), lama bekerja tidak sampai 5 tahun (64,15%), dan hanya mengikuti 1

kali pelatihan di bidang akuntansi dan auditing (81,13%). Dapat diduga bahwa

dengan responden yang memiliki kondisi demikian, mayoritas responden adalah

auditor yang kurang berpengalaman dalam melakukan perencanaan audit (karena

perencanaan audit umumnya dilakukan oleh Senior Auditor, Junior Auditor hanya

menerima pembagian tugas dalam tugas lapangan), sehingga berdampak pada

penelitian ini yang menghasilkan perencanaan audit yang tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit.

Page 37: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

37

Untuk variabel kompetensi auditor mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap kualitas audit dengan koefisien regresi sebesar 2,007 yang

berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel kompetensi maka akan

meningkatkan kualitas audit sebesar 2,007 satuan. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian DeAngelo (1981), Deis dan Giroux (1992), Indah (2010), Ilmiyati

dan Suhardjo (2012), dan Fitriany (2012).yang menyatakan bahwa auditor yang

berkompeten mampu mendeteksi adanya salah saji yang material dalam laporan

keuangan klien. Auditor yang berkompeten tinggi juga cenderung untuk

menyelesaikan audit dengan lebih cepat, dan auditor yang berpengalaman akan

lebih mudah untuk mengetahui gejala-gejala kecurangan yang dapat terjadi.

Untuk variabel independensi auditor mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap kualitas audit dengan koefisien regresi sebesar 4,728 yang

berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel independensi maka akan

meningkatkan kualitas audit sebesar 4,728 satuan. Hasil ini didukung oleh

penelitian Irawati (2011), dan Kalana (2012) yang menemukan bahwa auditor

yang memiliki independensi yang tinggi, cenderung akan melaporkan hasil

temuan audit terutama jika terdapat adanya salah saji material yang terdapat pada

laporan keuangan klien.

Selain itu, dari hasil penelitian simultan diketahui bahwa variabel

independen dalam penelitian ini memberikan kontribusi / mempengaruhi kualitas

audit sebesar 56,8%, sedangkan sisanya yaitu 43,2% diberikan oleh faktor-faktor

lain yang berada di luar penelitian ini.

Page 38: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

38

Hasil yang sudah diuraikan di atas dapat dipahami bahwa untuk

mendapatkan tingkat kualitas audit yang tinggi, diperlukan kompetensi auditor

yang tinggi, perencanaan audit yang baik, dan independensi auditor yang tinggi.

Namun sebaik apapun perencanaan audit yang dilakukan, tidak akan memberikan

pengaruh yang besar bagi kualitas audit jika auditor yang melaksanakan prosedur

audit tidak memiliki kompetensi dan independensi yang tinggi.

Page 39: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

39

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh

yang diberikan oleh kompetensi auditor, perencanaan audit, dan independensi

auditor terhadap kualitas audit yang dilakukan pada bulan Januari 2014 sampai

Maret 2014 dengan responden berjumlah 53 orang auditor yang berasal dari

Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang dan Surakarta, maka diperoleh

kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

a. Kompetensi yang dimiliki auditor dalam melaksanakan audit berpengaruh

positif terhadap kualitas audit. Berdasarkan indikator (1) pengetahuan dan

(2) pengalaman, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

pengetahuan di bidang audit yang dapat diperoleh melalui pendidikan

formal, keikutsertaan dalam pelatihan dan seminar, serta pengalaman yang

diperoleh melalui lamanya waktu yang telah dijalani auditor dalam

profesinya di bidang audit dan jabatan yang dimiliki, maka semakin tinggi

pula kualitas audit yang diperoleh dari pelaksanaan proses audit oleh

auditor yang berkompeten tinggi.

b. Perencanaan audit yang dilakukan sebagai salah satu tahap awal dalam

melaksanakan proses audit tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas

audit. Berdasarkan indikator perencanaan yang ada dalam penelitian ini,

seharusnya semakin baik perencanaan audit yang dilakukan maka semakin

Page 40: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

40

tinggi kualitas audit yang dapat diperoleh, namun dalam penelitian ini

keadaan tersebut terbatasi oleh suatu kondisi, yakni mayoritas responden

merupakan auditor junior yang belum memiliki pengalaman yang baik di

dalam melakukan perencanaan audit, ditambah dengan pengalaman kerja

yang masih kurang dari 5 tahun, dan masih minimnya jumlah pelatihan

yang diikuti, sehingga memberikan dampak yang negatif terhadap kualitas

audit.

c. Independensi yang dimiliki oleh auditor berpengaruh positif terhadap

kualitas audit. Berdasarkan indikator (1) lama hubungan dengan klien, (2)

persaingan dengan auditor lain, (3) tekanan dari klien, dan (4) telaah dari

rekan seprofesi, tidak memepengaruhi indpendensi auditor, atau dengan

kata lain, independensi auditor tetap terjaga sehingga independensi auditor

yang semakin tinggi akan meningkatkan kualitas audit yang dilakukan.

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan, ditemukan beberapa keterbatasan, antara

lain sebagai berikut:

a. Penelitian yang dilakukan terbatas hanya pada auditor-auditor yang

bekerja pada KAP di Semarang dan Surakarta, sehingga ada kemungkinan

diperoleh hasil yang berbeda jika dilakukan pada KAP yang berada di

kota-kota lain di Jawa Tengah. Sehingga hasil penelitian ini tidak bisa

digeneralisir sebagai hasil untuk seluruh wilayah Indonesia.

Page 41: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

41

b. Dari 210 auditor yang bekerja KAP (18 di Semarang dan 3 di Surakarta)

yang diharapkan menjadi responden, hanya 53 saja yang dapat menjadi

responden. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyebaran kuisioner yang

dilakukan pada periode audit (Januari 2014 sampai Maret 2014), sehingga

tidak semua KAP bersedia menerima kuisioner dan tidak semua auditor

bersedia mengisi kuisioner karena kesibukan pekerjaan.

Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

perencanaan audit yang baik akan meningkatkan kualitas audit asalkan

perencanaan audit yang baik tersebut dilakukan oleh auditor yang memiliki

kompetensi dan independensi yang tinggi. Sehingga saran yang dapat diberikan

adalah:

a. Bagi auditor, agar meningkatkan kemampuan di dalam melakukan

perencanaan audit yang baik sebagai salah satu tahap awal dalam

melakukan proses audit, sehingga kualitas audit yang tinggi pun dapat

tercapai.

b. Bagi dunia akademis, menambah pengetahuan bahwa diperlukannya

dilakukan perencanaan audit yang baik yang harus dilakukan oleh auditor

yang berkompeten dan berindependensi tinggi.

c. Bagi penelitian berikutnya, masih banyak variabel independen beserta

indikatornya yang dapat digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas audit. Responden yang digunakan dalam penelitian

Page 42: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

42

berikutnya juga penting untuk diperhatikan agar tidak terjadi bias dalam

mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian. Selain itu, KAP yang

tersebar di seluruh Indonesia khususnya pulau Jawa sangat banyak,

sehingga bagi penelitian berikutnya diharapkan dapat menambahkan

variabel-variabel baru dan memperluas area penelitian.

Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengukur tingkat

kualitas audit dengan menggunakan variabel perencanaan audit, kompetensi

auditor dan independensi auditor, ditemukan bahwa dengan 53 responden yang

berprofesi sebagai auditor, perencanaan audit tidak memberikan pengaruh

terhadap kualitas audit. Hal ini mungkin disebabkan karena mayoritas responden

merupakan auditor junior yang masih belum memiliki pengalaman di dalam

melakukan perencanaan audit. Sehingga penelitian ini merupakan pengukuran

bagi para auditor junior dan Kantor Akuntan Publik (KAP) bahwa perencanaan

yang dilakukan oleh auditor junior masih belum mencukupi untuk mendapatkan

tingkat kualitas audit yang diinginkan, oleh karena itu, diharapkan agar auditor

junior lebih dalam menguasai perencanaan audit, dan agar KAP dapat

memfasilitasi para auditor junior dalam hal tersebut.

Page 43: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

Yth. Bapak / Ibu / Saudara / i Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka untuk menyelesaikan penelitian skripsi program sarjana (S-

1), saya memerlukan data dan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

lakukan. Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak / Ibu / Saudara / i berpartisipasi

dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang terlampir.

Kesediaan Bapak / Ibu / Saudara / i mengisi kuesioner ini sangat

menentukan keberhasilan penelitian yang saya lakukan, sehingga saya mohon

dengan sangat agar data yang diberikan adalah data yang sebenarnya.

Perlu Bapak / Ibu / Saudara / i ketahui sesuai dengan etika dalam

penelitian, data yang saya peroleh akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan

semata-mata untuk kepentingan penelitian. Dan penelitian ini tidak akan

memberikan pengaruh terhadap pekerjaan Bapak / Ibu / Saudara / i.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu mengisi kuesioner

ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Samuel Martono

Page 44: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Lengkap :

Nama KAP :

Umur

:

<25 tahun

26-35 tahun

36-55 tahun

>55 tahun

Jenis Kelamin :

Pria

Wanita

Pendidikan Terakhir :

Diploma 1

Strata 1

Strata 2

Strata 3

Pelatihan yang pernah diikuti dalam 3 tahun terakhir (sebutkan):

1

2

3

4

5

6

Jabatan

:

Partner

Senior Auditor

Junior Auditor

Page 45: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

Lama Bekerja :

< 1 tahun

1-5 tahun

6-10 tahun

> 10 tahun

Saya mengikuti perubahan dan perkembangan di bidang akuntansi

(standar dan ketentuan akuntansi)

Tidak

Tidak Selalu / Jarang

Selalu

Saya mengikuti perubahan dan perkembangan tentang standar dan ketentuan

yang berlaku di bidang auditing

Tidak

Tidak Selalu/Jarang

Selalu

Page 46: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

dengan cara memberikan tanda centang (v) di kotak yang telah disediakan.

Berikut keterangan dari setiap pendapat di bawah ini:

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

TY = Tidak Yakin

ST = Setuju

SS = Sangat Setuju

Bapak / Ibu / Saudara / i dimohon memberikan pendapat dari setiap pernyataan yang ada di bawah berikut ini

Mohon Bapak / Ibu/ Saudara / i memberikan pendapat yang Anda anggap sesuai dengan pernyataan yang ada.

1 Setiap melakukan audit, saya selalu mencari tahu tentang latar belakang perusahaan

klien.

2 Setiap melakukan audit, saya selalu mempelajari dan memahami struktur organisasi

perusahaan klien.

3 Setiap melakukan audit, saya selalu meninjau jenis industri klien untuk membantu

saya dalam menentukan resiko bisnis perusahaan klien.

4 Setiap melakukan audit, saya mempelajari proses / aktivitas bisnis perusahaan klien,

termasuk pihak-pihak yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan klien.

5 Setiap melakukan audit, saya mempelajari dokumen-dokumen perusahaan

guna mendapatkan informasi kebijakan-kebijakan yang dibuat, khususnya yang

berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.

6 Setiap melakukan audit, saya menentukan tingkat materialitas pada industri klien

untuk membantu saya agar lebih fokus hanya pada informasi yang relevan dengan

kesalahan yang terdapat pada informasi dalam laporan keuangan.

7 Setiap melakukan audit, saya menetapkan resiko salah saji material yang dapat

diterima sebelum melaksanakan audit.

8 Setiap melakukan audit, saya melakukan peninjauan analisis awal untuk memeriksa,

menentukan, dan mengevaluasi penyebab adanya salah saji yang dilakukan oleh klien.

9 Setiap melakukan audit, saya merasa perlu untuk memahami struktur pengendalian

internal klien sebelum melakukan audit.

PernyataanNo. SSSTTYTSSTS

Page 47: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

dengan cara memberikan tanda centang (v) di kotak yang telah disediakan.

Berikut keterangan dari setiap pendapat di bawah ini:

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

TY = Tidak Yakin

ST = Setuju

SS = Sangat Setuju

Bapak / Ibu / Saudara / i dimohon memberikan pendapat dari setiap pernyataan yang ada di bawah berikut ini

Mohon Bapak / Ibu/ Saudara / i memberikan pendapat yang Anda anggap sesuai dengan pernyataan yang ada.

10 Setiap kali melakukan audit, saya harus tetap bersifat independen dalam melakukan

audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan klien.

11 Setiap kali melakukan audit, fasilitas yang diberikan oleh klien tidak akan

mempengaruhi kebebasan saya dalam melakukan audit.

12 Setiap kali melakukan audit, saya harus tetap bertindak jujur meskipun

memiliki resiko kehilangan klien.

13 Setiap kali melakukan audit, saya akan tetap melaporkan kesalahan klien

yang ditemukan meskipun mendapatkan peringatan dari klien.

14 Setiap kali melakukan audit, saya tidak akan mudah percaya terhadap pernyataan

klien untuk menjaga independensi saya.

15 Setiap kali melakukan audit, saya harus tetap bersikap independen walaupun

mendapatkan intimidasi / pengaruh dari pihak lain.

16 Setiap kali melakukan audit, saya harus mendapatkan kebebasan dalam melakukan

pemeriksaan dari pihak yang bertujuan untuk membatasi segala kegiatan tersebut.

17 Setiap kali melakukan audit, saya harus tetap bersikap jujur untuk menghindari

penilaian yang kurang baik dari rekan seprofesi sesama auditor dalam satu tim.

No. Pernyataan TY ST SSSTS TS

18 Dalam melaporkan hasil audit, saya selalu melaporkan adanya temuan pelanggaran

atau salah saji kepada perusahaan klien.

19 Dalam melaporkan hasil audit, saya selalu berpedoman pada Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP).

20 Dalam melaporkan hasil audit, laporan yang saya hasilkan selalu mendapatkan

perhatian dari manajemen dan partner.

21 Dalam melaporkan hasil audit, laporan yang saya buat memuat temuan dan simpulan

hasil audit secara obyektif, serta memiliki rekomendasi yang konstruktif.

22 Dalam melaporkan hasil audit, saya selalu membuat laporan yang akurat, lengkap,

obyektif, meyakinkan, jelas, ringkas, serta tepat waktu agar informasi yang diberikan

dapat bermanfaat secara maksimal.

23 Setiap kali melakukan audit, saya mempunyai komitmen yang kuat untuk

menyelesaikan audit dalam waktu yang tepat.

24 Dalam melaporkan hasil audit, saya mempunyai komitmen yang kuat untuk

memberikan laporan hasil audit dalam waktu yang tepat.

Page 48: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley, 2008, Auditing dan Jasa

Assurance Pendekatan Terintegrasi, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta

Chanruang, Sakchai, 2011, “Audit Sustainability of CPAs in Thailand: Effects of

Audit Planning Comptency and Audit Report Quality”, International

Business Research, Volume 11, Number 6

Council, Financial Reporting (FRC), 2006, Discussion Paper, Promoting Audit

Quality, www.frcpublications.com

Davidson, Ronald A., dan Willie E. Gist, 1996, “Empirical Evidence on the

Functional Relation between Audit Plannig and Total Audit Effort”,

Journal Accounting Research, Volume 34, Number 1

DeAngelo, Linda Elizabeth, 1981, “Auditor Size and Audit Quality”, Journal of

Accounting and Economics 3, North Holland Publishing Company

Deis, D. R. and G. A Giroux, 1992, “Determinants of Audit Quality in the Public

Sector”, The Accounting Review Volume 67, Number 3: 462-479.

Fitriany, Nur Wahyuni, 2012, “Pengaruh Client Importance, Tenure, dan

Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit”, Jurnal Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

Ghozali, Imam, 2001, “Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS”,

Balai Pustaka Universitas Diponegoro Semarang

Gujarati, D., 1999, “Ekonometrika (Alih Bahasa :Sumarno Zein)”, Penerbit

Gelora Aksara Pratama Jakarta

Ilmiyati, Feny dan Yohanes Suhardjo, 2012, “Pengaruh Akuntabilitas dan

Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit”, JURAKSI, Volume 1,

Nomor 2

Indah, Siti Nur Mawar, 2010, “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor

terhadap Kualitas Audit”, Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro

Indonesia, Ikatan Akuntan (IAI), 2001, Standar Profesional Akuntan Publik.

Standar Auditing Seksi 150

Indonesia, Ikatan Akuntan (IAI), 2001, Standar Profesional Akuntan Publik.

Standar Auditing Seksi 210

Page 49: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

Irawati, Siti Nur, 2011, “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor

terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Makassar”,

FakultasEkonomi Universitas Hasanuddin Makassar

Kalana, Indriyani dan S. N. Ikhsan Budi R., 2012, “Independensi Auditor

Berbasis Kultur dan Filsafat Herbert Blummer”, Jurnal Sekolah Tinggi

Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Kasidi, 2007, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor Persepsi

Manajer Keuangan Perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah”, Thesis

Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro

Lai, Kam-Wah, 2008, “Does Audit Quality Matter More for Firms with High

Investment Opportunities?”, Journal of Accounting and Public Policy,

Volume 28, Number 3

McKnight, A. Constance dan William F. Wright, 2011, “Characteristic of

Relatively High-Performance Auditors”, Auditing, A Journal of Practice

and Theory, Volume 30, Number 1

Noviyanti, Suzy, 2008, “Skeptisisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi

Kecurangan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 5-

Nomor 1

Queena, Precilia Prima, dan Abdul Rohman, 2012, Diponegoro Journal of

Accounting Volume. 1, Nomor 2, Tahun 2012, halaman 1-12

Sinchuen, Chananda, 2009, “Effects of Strategic Audit Planning on Audit

Performance: Mediator Role of Audit Judgement and Quality of Public

Auditors in Thailand”, Journal of Academy of Business and Economics,

Volume 9, Number 2

Sinchuen, Chananda dan Phapruke Ussahawanitchakit, 2009, “Effects of Strategic

Audit Planning on Audit Performance”, Journal of Academy of Business

and Economics, Volume 9, Number 2

Tjun, Lauw Tjun, Elyzabet I. Marpaung, Santy Setiawan, 2012, “Pengaruh

Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit”, Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung

Ussahawanitchakit, Phapruke, 2012, “Effects of Audit Planning on Audit Quality

of Certified Public Accountants (CPAs) in Thailand”, Journal of

Academy of Business and Economics, Volume 12, Number 3

Page 50: Pengaruh Perencanaan Audit dan Karakteristik Auditor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7642/3/T1_232010168_Full...prinsip akuntansi berterima umum, ... Kualitas audit juga

Wooten, T.G., 2003, “It is Impossible to Know The Number of Poor-Quality

Audits that Simply Go Undetected and Unpublicized”, The CPA Journal,

Januari Edition page 48-51