pengaruh perbedaan status sosial dan peran sosial terhadap hubungan sosial dalam masyarakat

Upload: mella-yoepoppo

Post on 15-Oct-2015

384 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas SosiologiPengaruh Perbedaan Status Sosial dan Peran sosial terhadap Hubungan Sosial dalam Masyarakat

Disusun oleh:Mela TitianiF0112059Ekonomi Pembangunan / C

EKONOMI PEMBANGUNANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTAPengaruh Perbedaan Status Sosial dan Peran sosial terhadap Hubungan Sosial dalam Masyarakat

Perbedaan status dan peranan sosial dapat mengakibatkan munculnya pola tindakan masyarakat baik positif maupun negatif.Bersifat positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dengan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. Contoh: Apabila status dan peran guru dan murid dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, maka akan terciptalah suasana belajar, proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan norma-norma pendidikan. Bersifat negatif, jika tindakan warga masyarakat itu tidak integratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Apabila digambarkan dalam bentuk bagan konsekwesnsi perbedaan peran dan status sosial terhadap pola tindakan dan interaksi sosial tampak dalam bagan berikut ini:

a. Peran sosialPeran sosial adalah pola prilaku yang diiharapkan diperbuat oleh seseorang atau kelompok orang sesuai dengan kedudukan atau statusnya dalam masyarakat. Pada peran sosial terdapat sejumlah hak dan kewajiban sesuai status sosial yang disandang seseorang dalam masyarakat. Peran sosial yang harus dilaksanakan oleh orang tua tertentu saja berbeda dengan peran sosial anak-anaknya. Peran sosial seorang guru berbeda dengan peran sosial murid-muridnya. Demikian pula peran sosial bawahan berbeda dengan peran sosial atasannya. Hal yang harus diperbuat oleh orang tua, guru, atau seorang pemimpin berbeda dengan prilaku yang harus diperbuat oleh seorng anak, murid, atau bawahan.Dengan demikian, peran sosial yang harus dijalankan oleh seseorang sangat ditentukan oleh status sosialnya. Apabila seorang anak berperan seperti ayahnya, yaitu berani mengatur dan memerintah orang tua (ayah dan ibu), berarti telah terjadi konflik peranan dalam keluarga itu. Anak tersebut walaupun menjadi pimpinan organisasi, tetapi jika berada di rumah di hadapan orang tuanya tetap saja ia harus berperan sebagai anak yang patuh dan hormat kepada orang tua. Konflik peranan seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Setiap orang, biasanya memiliki sejumlah peran sosial yang harus dijalaninya. Sebagai contoh, yusa di rumah berperan sebagai anak, di sekolah sebagai siswa, dan di masyarakat sebagai Ketua Karang Tarunan. Yusa dalam kehidupan sehari-harinya melakukan peran-peran sosial yang berbeda-beda. Demikian pula Pak Ahmad, di rumah berperan sebagai kepala rumah tangga, di kantor sebagai direktur utama, dan di masyarakat sebagai tokoh agama yang disegani.Dari ilustrasi tersebutt tampaklah perbedaan peran sosial antara Yusa denga Pak Ahmad dalam proses interaksi sosial. Perbedaan peran tersebut disebabkan masing-masing menyandang status sosial yang berbeda. Dapat disimpulkan bahwa proses interaksi sosial setiap individu dalam masyarakat tidak sama akibat peran sosial.b. Status sosialStatus sosial mempunyai dua arti yang mendasar, yaitu arti objektif dan arti subjektif. Arti objektif, status sosial merupakan suatu tatanan (order) hak dan kewajiban yang tersusun secara hirarki dalam struktur sosial. Dengan kata lain, status sosial adalah kedudukan atau posisi seseorang di dalam masyarakatnya. Setiap orang dalam masyarakat menyandang sejumlah status sosial. Sebagai contoh, Pak Ahmad di kantor kedudukannya sebagai direktur utama, di rumah sebagai kepala keluarga, dan di masyarakat sebagai pemuka agama. Macam-macam status sosial yang disandang Pak Ahmad tentu saja berisi sekumpulan hak dan kewajiban yang harus dimilki dan dilaksanakannya. Sebagai direktur utama, Pak Ahmad berhak memperoleh tunjangan rumah dinas, mobil dinas, dan gaji yang besar. Namun, Pak Ahmad mempunyai tanggung jawab atau kewajiban dalam memajukan perusahaannya, termasuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya, membantu kelancaran proyek-proyek pemerintah, dan membantu lingkungan masyarakat sekitar. Dari ilustrasi tersebut tampaklah bahwa status sosial yang dimiliki oleh Pak Ahmad cukup komplek dan bervariatif.Menurut arti subjektif, status sosial berarti kedudukan yang disanadang seseorang atau kelompok orang sebagai hasil penilaian diri terhadap kedudukannya di masyarakat. Seseorang biasanya akan menilai dirinya atau menempatkan dirinya pada level status sosial tertentu. Seorang siswa SMK, akan menempatkan status sosialnya lebih rendah jika dihadapkan atau bergaul dengan seorang mahasiswa. Sebaliknya, ia akana menempatkan status sosialnya lebih tinggi bila berhadapan atau bergaul dengan orang yang hanya tamatan SD atau SMP.Hal yang paling menonjol dari dampak negatif pengaruh perbedaan peran dan status sosial dalam hubungan sosial masyarakat adalah munculnya:a.Konflik

-Menurut Dr. Robert MZ Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, dsbnya.

-Dalam pengertian Sosiologis konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dimana dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

-Penyebab terjadinya konflik antara lain:1.adanya perbedaan kepribadian diantara mereka, yang disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang kebudayaan.

2.adanya perbedaan pendirian atau perasaan antara individu yang satu dengan individu yang lain, sehingga terjadi konflik diantara mereka.

3.adanya perbedaan kepentingan individu atau kelompok diantara mereka.

4.adanya perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat karena adanya perubahan nilai/sistem yang berlaku.

-Bentuk-bentuk Konflik:1.pertentangan pribadi artinya konflik yang berlangsung antara dua orang.

2.Pertentangan kelas sosial, artinya konflik antara kelas sosial yang ada dalam masyarakat.

3.konflik rasial, artinya konflik antar suku bangsa yang ada.

4.konflik internasional, artinya konflik yang terjadi antar negara yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan.

-Akibat-akibat Konflik:1.Bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota

2.Hancurnya atau retaknya kasatuan kelompok

3.Adanya perubahan kepribadian seorang individu

4.Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia

b.Disintegrasi sosialYang dimaksud dengan disintegrasi ialah adanya kemerosotan integritas (persatuan & kesatuan) atau hancurnya kesatuan organisasi. Munculnya disintegrasi dalam masyarakat sebagai akibat perbedaan peran dan status sosial tersebut dalam wujud antara lain:- Prasangka- Kecemburuan sosial- Frustasi- Agresivitas, dan- Perilaku menyimpang.Kondisi negatif tersebut di atas jika dibiarkan dan tidak ada tindakan untuk pengendaliannya akan mengakibatkan terganggunya ketertiban hidup bermasyarakat. Dengan demikian, pengendalian sosial untuk mengatasi gejolak sosial menjadi penting keberadaannya sebagai unsur pembentuk struktur masyarakat.

Referensi :Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Abdulsyani. 2007. Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksarahttp://gudangilmusosiologi.blogspot.com/Saripudin, Didin (2005). Mobilitas dan Perubahan Sosial, Penerbit : Masagi Foundation, BandungLawang, Robert. (1985). Sistem Sosial di Indonesia, Jakarta: Penerbit PT Kurunika Universitas Terbuka. Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo PersadaSunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi, Penerbitan : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.Soekanto, Soerjono. (1979). Sosiologi Suatu Pengantar; Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.