pengaruh penggunaan strategi pembelajaran

129
PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SD INPRES PERUMNAS III KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar ZULKARNAIN 10540 9144 14 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Juli, 2018

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) TERHADAP HASIL

BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V

SD INPRES PERUMNAS III KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

ZULKARNAIN

10540 9144 14

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Juli, 2018

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp (0411)-860132, 90221 Makassar

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ZULKARNAIN

NIM : 10540 9144 14

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Strategi pembelajaran

Crossword puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil

Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD

Inpres Perumnas III Kota Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan kepada Tim

penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya

bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Juli 2018

Yang membuat pernyataan

ZULKARNAIN

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

v

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp (0411)-860132, 90221 Makassar

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ZULKARNAIN

Stambuk : 10540 9144 14

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Mulai penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya

menyusunnya sendiri tanpa dibuatkan oleh siapapun.

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan konsultasi

dengan pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan dalam menyusun skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti yang tertera di atas maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Juli 2018

Yang membuat perjanjian

ZULKARNAIN

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah

Hati menjadi tentram (Q.S. ar-Ra‟d 13: 28)

Aku percaya bahwa apapun yang Aku terima saat ini adalah

yang terbaik dari Allah

Dan Aku percaya dia akan selalu memberikan yang terbaik

untukku pada waktu yang telah ia tetapkan

Kupersembahkan

coretan teristimewa sepanjang waktu dalam pendidikan ini,

Saya bingkiskan sebagai salah satu wujud bakti

Kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta

Atas segala tetesan keringat, do’a, dan pengorbanannya,

Kakakku tersayang

Atas perhatian, semangat, dan dorongannya

Serta sahabat

Yang telah hadir mengisi perjalanan hidupku.

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

vii

ABSTRAK

Zulkarnain 2018. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword

Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I H. Nursalam dan

pembimbing II Hj.Rosleny B.

Rumusan masalah penelitian ini “Bagaimanakah pengaruh penggunaan

strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar

IPS siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar”. Dengan demikian

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi

pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar IPS

siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen bentuk Pre Test Post

Test Design yaitu sebuah eksperimen yang dalam pelaksanaannya hanya

melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa adanya kelas pembanding

(kelas kontrol) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran

IPS kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar. Satuan eksperimen dalam

penelitian ini adalah murid Kelas V sebanyak dua puluh orang. Penelitian

dilaksanakan selama lima kali pertemuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan strategi

pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar siswa

dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang). Dengan kata lain, terdapat perubahan pada siswa yaitu pada awal kegiatan

pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan lain atau bersikap

cuek selama pembelajaran berlangsung tetapi setelah menggunakan strategi

pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Siswa juga mulai aktif dan

percaya diri untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya setelah melakukan

kegiatan permainan, mereka mengaku senang dan sangat menikmati permainan

yang dilakukan sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Proses

pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa tidak lagi keluar masuk pada

saat pembelajaran berlangsung dan tidak lagi merasa bosan atau pun tertekan

ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Kata kunci: Pra-eksperimen, Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-

Teki Silang).

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

viii

viii

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah selain kata Syukur kita panjatkan kehadirat

Allah SWT karena atas Nikmat, Rahmat dan Ilham-Nya yang masih memberikan

kesehatan kepada kita semua, bisanya mata kita untuk melihat, telinga untuk

mendengar, kaki untuk melangkah semua itu adalah nikmat dari Allah SWT yang

ketika salah satu nikmat itu dicabut oleh Allah SWT maka dapat dipastikan

penulis tidak akan dapat menyelesaikan Proposal Penelitian ini, makanya Allah

SWT berfirman dalam Surah Ar – Rahman surah nomor ke 55 yang artinya

“Maka Nikmat Tuhanmu mana lagi yang Engkau Dustakan, bahkan Allah SWT

mengatakan kalimat tersebut 31 kali dalam Surah Ar – Rahman, menandakan

betapa pentingnya kita untuk bersyukur kepadanya.

Tak lupa pula kita kirimkan dan kita haturkan salam dan shalawat atas

junjungan kita Nabi Muhammad SAW dialah manusia terbaik dimuka bumi ini,

dialah sang Revolusioner sejati yang telah merubah peradaban – peradaban dunia,

yang telah menggulung tikar – tikar Kejahiliyaan. Dialah yang telah merubah dari

tebing – tebing Kehancuran menuju puncak Kejayaan.

Rasa terima kasih penulis juga sampaikan kepada Kedua orang tua

Ayahanda Sabaruddin Rahmat dan Ibunda Erni Sari, yang sangat berjasa dalam

kehidupanku yang tidak dapat diuraikan satu persatu dan senantiasa menyertai

dengan doa.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pembimbing I

Dr. H. Nursalam, M.Si dan. Pembimbing II, Dr. Hj. Rosleny B, M.Si. yang telah

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

ix

ix

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta motivasi

penyusunan proposal ini sampai tahap penyelesaian.

Penulis juga menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada Dr.H.

Abd. Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,

Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulfasyah,S.Pd., M.A., Ph.D. Ketua

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Fitriani Saleh, S.Pd., M.Pd. Sekertaris

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak – bapak dan Ibu Dosen Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Darsa yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada

penulis, serta staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan

bantuan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Ucapan terima kasih juga kepada Asril Wahyudi , S.Pd. Kepala Sekolah

SD Inpres Perumnas III Makassar atas bantuannya, Bahria, S.Pd Wali kelas V

guru – guru lainnya yang telah memberikan kesempatan dan arahan kepada

penulis, Siswa – siswi SD Inpres Perumnas III Makassar atas kerjasama, motivasi

serta semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Rekan seperjuangan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2014 terkhusus Kelas 14 D

Universitas Muhammadiyah Makassar, terima kasih solidaritas yang diberikan

selama menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak

berakhir sampai disini. Sahabat – sahabatku yang setia dan tulus memberikan

doa, dukungan dan masukan kepada penulis demi terselesainya proposal ini serta

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

x

x

seluruh keluarga besar. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak

sempat disebutkan satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dar

– NYA.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selamaa saran dan kritikan

tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah – mudahan dapat memberi

manfaat bagi para membaca, terutama bagi diri pribadi penulis, Aamiin

Makassar, Februari 2018

PENULIS

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

xi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v

MOTTO ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

xii

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9

1. Mata Pelajaran IPS ..................................................................... 9

2. Hakikat Belajar............................................................................ 12

3. Hasil Belajar ................................................................................ 13

4. Strategi Pembelajaran.................................................................. 16

5. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle.................................... 18

6. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 23

B. Kerangka Pikir .................................................................................. 25

C. Hipotesis ............................................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 27

1. Jenis Penelitian..............................................................................27

2. Desain Penelitian ......................................................................... 27

B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 28

1. Populasi........................................................................................ 28

2. Sampel ......................................................................................... 29

C. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 30

D. Instrumen Penelitian.......................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31

F. Teknik Analisis data........................................................................... 32

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

xiii

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 36

1. Deskripsi Hasil Prestest IPS Siswa kelas V SD Inpres

Perumnas III Makassar sebelum di terapkan strategi

Crossword Puzzle ........................................................................ 39

2. Deskripsi Hasil Belajar Post-test IPS siswa Kelas V

SD Inpres Perumnas III Makassar setelah diterapkan strategi

Crossword Puzzle ........................................................................ 39

3. Deskripsi Aktifitas Belajar IPS Siswa kelas V SD Inpres

Perumnas III Makassar selama diterapkan model

Crossword Puzzle......................................................................... 43

4. Pengaruh strategi Crossword Puzzle terhadap Hasil Belajar

Siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar........................ 45

B. Pembahasan ....................................................................................... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 52

B. Saran .................................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Keadaan populasi siswa kelas V SD Inpres Perumnas III

Makassar tahun ajaran 2017/2018 ......................................... 32

3.2 Sampel Penelitian siswa kelas V SD Inpres Perumnas III

Makassar tahun ajaran 2017/2018 ......................................... 33

3.3 Observasi Aktivitas Siswa ..................................................... 35

3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar .......................................... 39

4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Pretest ....................................... 42

4.2 Perhitungan mencari mean (rata-rata) nilai pretest .............. 43

4.3 Tingkat Hasil Belajar Pretest dan Posttest ............................ 44

4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS....... 45

4.5 Statistik Skor Hasil Belajar Pretest dan Posttest .................. 46

4.6 Perhitungan mencari mean (rata-rata) nilai pretest dan

posttest .................................................................................. 47

4.7 Tingkat Hasil Belajar Pretest dan Posttest ............................ 48

4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS....... 48

4.9 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa .................... 49

4.10 Analisis skor Pre-test dan Post-test ...................................... 52

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

xv

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................... 29

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

xvi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Daftar Hadir Siswa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

LAMPIRAN B

Teks Soal Pretest

Teks Soal Posttest

Kunci Jawaban dan Penskoran

Daftar Hasil Belajar Pretest

Daftar Hasil Belajar Posttest

Daftar Hasil Belajar Pretest dan Posttest

Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Pretest dan Posttest

Mencari harga “Md”

Mencari harga “∑ ”

Menentukan harga t Hitung

Tabel Distribusi T

LAMPIRAN C

Hasil Analisis Data Aktivitas Murid

Dokumentasi

Persuratan

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah melalui perbaikan

proses belajar mengajar dalam berbagai konsep dan wawasan baru dalam proses

belajar mengajar di sekolah muncul dan berkembang seiring dengan pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan memiliki tujuan,

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang menyatakan: Pendidikan tersebut

dilakukan manusia dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan taraf hidupnya,

melalui proses pendidikan diharapkan manusia menjadi cerdas atau memiliki

kemampuan, yang biasa dikenal dengan istilah skill dalam menjalani kehidupan.

Salah satu agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka setiap warga negara

harus ikut berupaya meningkatkan mutu pendidikan nasional tersebut. Pendidikan

Usia sekolah dasar merupakan usia yang aktif untuk mengembangkan berbagai

potensi yang dimiliki anak-anak. Potensi yang dikembangkan baik psikis dan fisik

yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian,kognitif,

bahasa, fisik/motorik dan seni.

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan

agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan

alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan

olahraga, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal. Dari pernyataan tersebut,

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

2

salah satu mata pelajaran yang wajib ada di pendidikan dasar yaitu Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS).

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) atau social studies adalah tentang manusia.

Tidak ada bagian dari kurikulum yang amat memperhatikan masalah hubungan

manusia selain studi social atau IPS, yang memang dirancang untuk membantu

kita semua memahami baik diri kita sendiri maupun orang lain dimulai dari

lingkungan keluarga, tetangga sampai pada mereka yang hidup jauh. Wahab

(Gunawan 2011:16). Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social

dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan

secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Somantri (Sapriya

2016:11).

IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan

satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. Sanusi

dalam Gunawan (2011:19) ilmu-ilmu social terdiri atas disiplin-disiplin ilmu

pengetahuan yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat

perguruan tinggi, makin lanjut, makin ilmiah sehingga ilmu social bersifat

interdisipliner. Sementara itu IPS merupakan sub program pada tingkatan

pendidikan dasar dan menengah, maka lahirlah nama Pendidikan IPS. Somantri

(Gunawan 2011:17). Adanya mata pelajaran IPS di semua jenjang pendidikan

menandai bahwa IPS sangat penting untuk dipelajarai. Mata pelajaran IPS

merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat yang

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

3

dinamis sehingga dengan mempelajari IPS siswa menjadi tahu tentang kondisi

sosial dan dapat menghadapi perubahan.

Salah satu upaya untuk menunjang keberhasilan proses belajar dan

pembelajaran, seorang guru harus memiliki kompetensi profesional, yaitu guru

harus mampu mengolah materi dan mampu menciptakan proses pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa antusias untuk menerima

pelajaran. Idealnya dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

siswa diajak untuk melihat realita keadaan di sekitarnya dan memberikan

pengalaman yang membekas di benak siswa. Siswa diajak terjun langsung di

daerah sekitarnya untuk mengamati fakta dan ikut serta memanfaatkan sumber

daya alam secara optimal..

Pendidikan IPS memiliki empat tujuan, yaitu knowledge, skill, attitude, dan

value. Knowledge, sebagai tujuan utama pendidikan IPS membantu siswa

mengenal diri mereka sendiri dan lingkungannya. Skill, mecakup keterampilan

berpikir (thinking skills). Attitude, terdiri atas tingkah laku berpikir (intellectual

behavior) dan tingkah laku sosial (social behavior). Value, yaitu nilai yang

terkandung dalam masyarakat, diperoleh dari lingkungan masyarakat maupun

lembaga pemerintahan (Susanto, 2013).

Berdasarkan hal tersebut guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan

dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang

akan diajarkan. Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling

berpengaruh dalam proses belajar dan pembelajaran. Ketiga komponen tersebut

adalah: kondisi pembelajaran, metode pembelajaran, dan hasil pembelajaran.

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

4

Terkait tentang ketiga komponen tersebut maka guru harus mampu memadukan

dan mengembangkannya, agar kegiatan pembelajaran menuai hasil yang

maksimal. Oleh karena itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang

dimiliki guru diharapkan mampu menjadikan pembelajaran lebih menarik dan

menyenangkan, sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

Seorang guru harus dapat menentukan strategi yang paling cocok untuk

digunakan dalam pembelajaran meskipun tidak dapat dipungkiri jika dalam

penggunaan strategi tersebut terdapat kekurangan. Untuk tujuan inilah guru harus

memiliki keberanian untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode

mengajar, membuat suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar

tertentu yang secara teoritis dapat dipertanggung jawabkan untuk memecahkan

permasalahan pembelajaran.

Melihat pentingnya peranan belajar dalam menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas berbagai hal dilakukan dalam rangka meningkatkan

hasil belajar di antaranya, penambahan fasilitas belajar, penataran guru-guru

(Program Bermutu), pelatihan pembelajaran, pengadaan media pembelajaran dan

masih banyak usaha-usaha lainnya yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun

instansi-instansi lain yang peduli tentang pendidikan.

Masalah utama dalam pembelajaran dan pengajaran pada pendidikan

formal dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini

tampak dari hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat

memprihatinkan karena proses pembelajaran masih memberikan dominasi guru

dan tidak memberikan akses bagi anak didik berkembang secara mandiri melalui

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

5

proses berfikir Trianto (2009:5). Hal lain yang menyebabkan rendahnya hasil

belajar peserta didik adalah adanya metode atau strategi pembelajaran yang

kurang efektif dan efisien, misalnya metode atau strategi pembelajaran yang

monoton dari waktu ke waktu, tidak adanya penggunaan suatu alat bantu dalam

proses pembelajaran, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan

peserta didik sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang minat belajar

Berdasarkan observasi di SD Inpres Perumnas III Makassar diperoleh

informasi bahwa kurang tertarik untuk belajar IPS hanya sebagian kecil siswa

yang melibatkan diri secara aktif selama proses belajar mengajar berlangsung

antara lain: mengajukan pertanyaan, mengerjakan tugas, berdiskusi dan

melakukan suatu kegiatan, kurang terjalin kerja sama antara siswa yang satu

dengan yang lainnya, hal ini ditandai dengan perolehan hasil belajar IPS siswa

sekitar 60% masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar

70 dan 40% berada diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .

Observasi lebih lanjut diketahui bahwa penggunaan media pengajaran

dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang, guru kurang mengaktifkan siswa

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, sehingga guru pada umumnya

hanya mengajar dengan metode penugasan dan ceramah saja. Dengan metode

ceramah, seorang guru hanya berperan mentransfer ilmu yang dimilikinya tanpa

mempertimbangkan aspek kesiapan siswa akibatnya siswa bersifat pasif karena

hanya mendengarkan dan mencatat informasi sepenuhnya dari guru saja, tidak

terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa, salah satunya dikarenakan

siswa merasa segan untuk bertanya kepada guru sehingga pembelajaran bersifat

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

6

monoton yang mengakibatkan siswa merasa bosan dan rendahnya hasil belajar

IPS siswa dikelas V SD Inpres Perumnas III Kecamatan Rappocini Kota

Makassar yang merupakan tempat kegiatan magang 1 dan 2 dan observasi awal.

Banyak strategi yang dapat diterapkan di dalam pembelajaran. Salah

satunya yaitu strategi pembelajaran Crossword Puzzle membantu siswa dapat

belajar secara optimal karena menyenangkan dan menyerupai bermain tebak kata

melalui teka-teki silang. Selain itu, strategi Crossword Puzzle merupakan salah

satu penerapan dari strategi pembelajaran aktif, sehingga siswa akan tetap aktif

dalam mengikuti pembelajaran. Namun, kenyataannya strategi Crossword

Puzzle masih belum terlalu populer untuk pendidikan di Indonesia.

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) termasuk dalam jenis permainan

dan banyak digunakan dalam selingan di majalah ataupun koran yang biasanya

hanya dilakukan untuk mengisi waktu luang, tetapi sekaligus untuk mengasah

otak Crossword puzzle (Teka-Teki Silang) yang semula hanya untuk mengisi

waktu luang, dapat digunakan untuk media latihan soal-soal bagi siswa dengan

harapan dapat menarik perhatian siswa dan menumbuhkan minat siswa dalam

pembelajaran IPS.

Claire (2010:6) Crossword puzzle atau teka-teki silang adalah sebuah

teka-teki kata dalam kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang

tujuannya untuk menulis satu huruf di setiap persegi putih untuk membuat kata-

kata dengan diberikan petunjuk pertanyaan. Kotak hitam menandakan dimana

kata berakhir. Sedangkan Strategi Crossword Puzzle menurut Silberman (2016:

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

7

256) dapat mengundang keterlibatan siswa dan partisipasi langsung dengan

mendesain tes uji pada teka teki silang.

Alasan pemilihan strategi Crossword Puzzle atau teka-teki silang yaitu strategi

ini belum pernah diterapkan oleh guru kelas dalam proses pembelajaran yang

berlangsung. Selain itu juga strategi ini cocok diterapkan dikelas rendah maupun

dikelas tinggi baik secara individu maupun kelompok.

Penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle diharapkan pendidikan

tidaklah menjemukan, siswa akan merasa nyaman dalam proses pembelajaran,

dengan demikian materi yang disampaikan akan mudah diterima oleh siswa.

Berdasarkan uraian terdahulu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang “Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle

(Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa

Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah

pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi

pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki silang) terhadap peningkatan hasil

belajar IPS pada siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Penerapan Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) dalam pembelajaran

IPS sebagai salah satu peningkatkan hasil belajar siswa

b. Sebagai dasar atau acuan untuk penelitian selanjutnya

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai masukan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran

b. Mempermudah pemahaman siswa untuk mempelajari IPS dalam

penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang)

c. Sebagai masukan pentingnya aktif dan berfikir dalam proses

pembelajaran melalui pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang) demi peningkatan kemampuan belajarnya.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Mata Pelajaran IPS

a. Pengertian IPS

Pembelajaran adalah terjemahan dari instruction, yang diasumsikan dapat

mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu melalui berbagai macam media,

seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio dan lain sebagainya

sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan pernanan guru dalam

mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru

sebagai fasilitator dalam belajar mengajar. Sanjaya (Suprihatiningrum 2016:76).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin-

disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan

pendidikan Somantri (Sapriya 2016:11). IPS adalah serangkaian kegiatan

pembelajaran di sekolah yang mempelajari isu-isu sosial yang berkembang di

masyarakat yang memuat keadaan geografis, perkembang sejarah dan kegiatan

ekonomi masyarakat. Menurut Sumaatmadja (Gunawan 2011:19) secara mendasar

IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku

dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha

memenuhi kebutuhan materialnya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

10

kejiwaanya, pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur

kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya.

Pembelajaran IPS akan terus berkembang karena kehidupan masyarakat

global selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu pembelajaran IPS dirancang

untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis

terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat

yang dinamis. Nursalam (2018:11) Pembelajaran IPS dapat diajarkan dengan

berbagai model, metode dan strategi maupun media pembelajaran, agar

mempermudah siswa dalam memahami pelajaran IPS. Salah satu usaha untuk

mengakomodir kebutuhan siswa dalam kegiatan belajar mengajar IPS, guru

hendaknya mampu membuat pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan

dan memberikan dampak yang efektif pada siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial merupakan kajian ilmu-ilmu sosial secara terpadu yang

disederhanakan untuk pembelajaran di sekolah dan mempunyai tujuan agar

peserta didik dapat mengamalkan nilai-nilai (values) sehingga dapat menjadi

warga negara yang baik berdasarkan pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai

untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan

kreatifitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi di tunjang

dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa

pada keberhasilan pencapaian target belajar. Desain pembelajarn yang baik,

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

11

ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat

peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS memiliki tujuan sebagai acuan dalam melaksanakan

proses pembelajaran. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi

menyatakan mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan

sebagai berikut :

1) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sehari-hari (sosial).

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama

dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat

lokal, nasional, global.

Adapun Djaljoeni (Sapriya 2016: 12-13) mengemukakan tujuan

pembelajaran IPS adalah sebagai berikut:

1) IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang social

science jika ia nantinya masuk ke perguruan tinggi 2) IPS yang

bertujuan mendidik kewarganegaraan yang baik, dimana mata

pelajaran yang disajikan guru sekaligus harus ditempatkan dalam

konteks budaya melalui pengolahan secara ilmiah dan psikologis yang

tepat. 3) IPS merupakan suatu penyederhanaan dan penyaringan

terhadap ilmu-ilmu socsial yang penyajiannya di sekolah disesuaikan

dengan kemampuan guru dan daya tangkap siswa. 4) IPS yang

mempelajari “closed areas: yaitu masalah-masalah sosial yang

pantang untuk dibicarakan di muka umum

Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan

pembelajaran. Dengan adanya tujuan pembelajaran dapat dijadikan sebagai arah

untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

12

Pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal

kemampuan dasar pada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat,

minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk

melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi (Solihatin dan Raharjo, 2007:

14).

Hasan (Supriatna dkk, 2007: 5) tujuan pembelajaran IPS dapat

dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan

intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai

anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan membekali siswa agar dapat

mengembangkan kemampuan diri yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat

diterapkan di dalam kehidupannya. Dalam pembelajaran IPS diharapkan guru

dapat mendidik dan memberi bekal kepada siswa dengan pengetahuan dan

keterampilan agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya.

2. Hakikat Belajar

Belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang siswa

dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa

tersebut. Hilgard (Suprihatiningrum 2016:13) mengatakan bahwa “belajar

merupakan suatu proses perubahan kegiatan dan reaksi terhadap lingkungan.

Perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh

pertumbuhan atau keadaan, sementara seseorang seperti kelelahan atau dibawah

pengaruh obat-obatan”.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

13

Winkel (Suprihatiningrum 2016:15) belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan

dan nilai-sikap. Oleh karena itu, siswa atau seorang yang belajar akan berhasil jika

terjadi proses perubahan tingkah laku dan ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan,

kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu

yang belajar.

Gagne (Kurniawan 2014:4) memandang belajar sebagai proses internal

dan melibatkan unsur kognitif. Sedangkan Witherington (Ibrahim 2015:2) Belajar

merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu

pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau

pemahaman. Oleh karena itu, guru mengatur acara pembelajaran yang sesuai

dengan fase – fase belajar dan hasil belajar yang dikehendaki.

Berdasarkan uraian beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan

perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang

positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

3. Hasil Belajar

Hasil Belajar menurut Gagne dan Briggs (Suprihatiningrum 2016:37)

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan

belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s performance).

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

14

Reiguth (Suprihatiningrum 2016:37) berpendapat bahwa hasil belajar atau

pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran

nilai dari metode (strategi) alternative dalam kondisi yang berbeda.

Purwanto (2009:48) mengemukakan bahwa dalam usaha memudahkan

memahami dan mengukur perubahan perilaku maka perilaku kejiwaan manusia

dibagi menjadi tiga domain atau ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Kalau belajar menimbulkan perubahan, maka hasil belajar merupakan hasil

perubahan perilakunya.

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk

pada suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara

fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya

kegiatan mengubah bahan menjadi barang jadi. Dalam siklus input-proses-hasil,

hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses.

Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa

berubah perilakunya dibanding sebelumnya Purwanto (2011:44).

Bloom et al (Kurniawan 2014:11). megelompokkan hasil belajar itu

menjadi menjadi tiga bagian yaitu kognitif,afektif dan psikomotorik

1) Ranah Kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

15

2) Ranah Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima spek,

yakni penerimaan, jawabanatau reaksi, penelitian, organisasi, dan

internalisasi.Dalam aspek afektif terdiri atas 5 level, yaitu:

a) Penerimaan (Receiving/ Attending), yaitu memperhatikan,menyimak, dan

mendengarkan.

b) Penanggapan (Responding), yaitu dengan mengajukan pertanyaan,dan

menjawab pertanyaan.

c) Penilaian (Valuing), yaitu dengan ditandai penerimaan terhadapnilai yang

diperoleh.

d) Pengorganisasian (Organizing), yaitu dengan memilah-milah nilaiyang

diperoleh, dan menjadikan motivasi untuk menjadi lebih baik.

e) Karakteristik (Characterization), yaitu dengan terbentuknya karakter

seseorang.

3) Ranah Psikomotorik, yaitu berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan

refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan

atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan

interpretatif. Sampson membagi aspek ini menjadi lima level, yaitu:

a) Kesiapan (Set), yaitu dengan menyiapkan alat untuk demonstrasi, kesiapan

dalam menerima pelajaran.

a) Meniru (Imitation), yaitu dengan melakukan sesuatu sesuai

dengancontoh yang diamati dan Membiasakan (Habitual), yaitu dapat

melakukan sesuatu tanpa melihat contoh.

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

16

b) Menyesuaikan (Adaption), yaitu dapat menguasai garakan-gerakan

tertentu.

c) Menciptakan (Origination), yaitu sudah sampai pada taraf mahir dapat

membuat variasi sendiri.

Tiga ranah yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotorik merupakan ranah yang dapat dilakukan oleh

siswa. Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh siswa melalui kegiatan belajar

mengajar. Pada penelitian ini yang diukur adalah ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai

materi pelajaran.

4. Strategi Pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar

haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bias diartikan sebagai pola-pola

umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Strategi dalam dunia pendidikan diartikan sebagai a plan, method, or

series of aktivities designed to achieves a pacticular educational goal. J.R.David

(Sanjaya 2009:126). Dengan demikian strategi pembelajan dapat diartikan sebagai

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai

tujuan pendidikan tertenru.

Kemp (Sanjaya 2009:126) strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

17

dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dick dan Carey (Sanjaya 2009:126) juga

menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur

pembelajaran yang digunakan secara bersama sama untuk menimbulkan hasil

belajar pada siswa.

Strategi Pembelajaran menurut Gulo (Suprihatiningrum 2016:148)

merupakan rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip

dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.

Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum

perbuatan guru-siswa dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar.

Hammalik (Suprihatiningrum 2016:149) strategi pembelajaran adalah

keseluruhan metode dan prosedur yang menitik beratkan pada kegiatan siswa

dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. Dick dan Carey

(Suprihatiningrum 2016:150) juga berpendapat bahwa strategi pembelajaran

adalah komponen materi dan prosedur atau cara yang digunakan untuk

memudahkan siswa belajar.

Hasil studi Gulo (Kurniawan 2014:160) atas sejumlah pengertian strategi

berdasarkan asal usul kata, awal penggunaannya, serta pengertian strategi

pembelajaran dari beberapa ahli, ia menyimpulkan bahwa ;

a. Strategi belajar mengajar adalah rencana dan cara-cara membawakan

pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan tujuan pengajaran

dapat tercapai secara efektif.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

18

b. Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum

perbuatan guru-siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.

c. Pola dan urutan perbuatan guru-siswa merupakan suatu kerangka umum

kegiatan belajar mengajar yang tersusun dalam suatu rangkaian bertahap

menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang strategi pembelajaran di atas

maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran pada intinya merupakan

langkah-langkah pembelajaran, aktivitas guru-siswa dalam setiap langkah

pembelajaran, dalam setiap tahap aktivitas ada metode yang digunakan, dan

ditambah dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah dan

aktivitas guru-siswa.

5. Penerapan Strategi Teka-Teki Silang (Crossword Puzzle) dalam

Pembelajaran

a. Pengertian Crossword Puzzle

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) adalah sebuah teka-teki kata dalam

kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu

huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk

pertanyaan. Kotak hitam menandakan dimana kata berakhir Claire (2010:6).

Strategi Crossword Puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu strategi

yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif

dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaaan semua potensi yang dimiliki

siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

19

karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif juga

dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses

pembelajaran.

Crossword Puzzle (Teka Teki Silang), melibatkan partisipasi siswa aktif

sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua

proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.

Dengan ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga

hasil belajar dapat dimaksimalkan.

Zaini, dkk (Rosanti 20015:34) berpendapat bahwa strategi Crossword

Puzzle dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan

menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan

strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.

Sedangkan menurut Silberman (2016:256) mendesain tes uji pada teka-teki silang

mengundang keterlibatan dan partisipasi langsung peserta didik. Teka-teki silang

dapat diselesaikan secara individu atau secara tim.

Crossword Puzzle (Teka Teki Silang), melibatkan partisipasi murid aktif

sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Murid diajak untuk turut serta dalam semua

proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.

Dengan ini muridakan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga

hasil belajar dapat dimaksimalkan.

Selain itu, Crossword Puzzle (Teka Teki Silang) adalah strategi

pembelajaran untuk meninjau ulang (review) materi-materi yang sudah

disampaikan. Peninjauan ini berguna untuk memudahkan murid dalam mengingat

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

20

kembali materi apa yang telah disampaikan. Sehingga, murid mampu mencapai

tujuan pembelajaran baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Fungsi dari teka teki silang itu sendiri yaitu membangun saraf-saraf otak

yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali

optimal karena otak dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai.

Karena belajar dengan santai inilah yang dapat membuat murid menjadi lebih

paham dan mudah masuk dalam ingatan murid sehingga murid tidak mudah lupa

dengan materi yang sudah diajarkan.

b. Langkah-langkah Strategi Crossword Puzzle

Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran aktif Crossword

Puzzle yang sama juga dikemukakan oleh Silberman (2016:256) yaitu sebagai

berikut:

1) Menjelaskan beberapa istilah atau nama-nama penting yang terkait dengan

mata pelajaran yang telah diajarkan.

2) Menyusun crossword puzzle (teka-teki silang) sederhana dengan menyertakan

sebanyak mungkin unsur pelajaran. (Jika terlalu sulit membuat crossword

puzzle (teka-teki silang), maka diselingi dengan unsur-unsur yang

menyenangkan, yang tidak berkaitan dengan pelajaran).

3) Membuat contoh-contoh item teka-teki silang dengan mengunakan diantara

macam-macam berikut ini:

a) Definisi singkat

b) Kategori yang sesuai dengan unsurnya

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

21

c) Sebuah Contoh

d) Lawan kata

4) Membagikan crossword puzzle (teka-teki silang) kepada peserta didik, baik

secara individual maupun kelompok.

5) Menentukan batasan waktu. Berikan hadiah kepada individu atau tim dengan

benda yang paling konkrit

Dalam pelaksanaan strategi ini juga ada beberapa variasi yang dapat

dilakukan berdasarkan pendapat Silberman (2016:257) diantaranya:

1) Perintahkan seluruh kelompok bekerja secara kooperatif untuk menyelesaikan

teka-teki silang.

2) Sederhanakan teka-teki dengan menentukan satu kata yang menjadi kunci

untuk seluruh pelajaran. Tulislah teka-teki itu secara silang horisontal.

Gunakan kata yang meringkas poin-poin lain dalan sesi latihan dah susunlah

kata itu secara verbal ke dalam kata kunci.

c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle

Kelebihan dari pembelajaran dengan crossword puzzle menurut pendapat

Ghanoe (Fatwayani 2013:16) antara lain:

1) Dapat mengasah daya ingat

Ketika teka-teki disodorkan, anak akan menyisir semua pengalaman

pengalamannya hingga waktu itu. Selanjutnya ia akan memilah-milih semua

pengalamannya itu sekiranya cocok (sesuai) untuk menjawab teka-teki yang ada.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

22

Dengan demikian, manfaat teka-teki sebagai pengasah daya ingat telah didapatkan

oleh seorang anak.

2) Belajar klasifikasi

Hanya jenis teka-teki yang meminta jawaban terkait golongan yang

diminta, semisal buah-buahan, binatang, alat transportasi, nama seseorang, nama-

nama benda dan sebagainya. Ketika anak disodori teka-teki tersebut, maka

seorang anak juga mendapatkan kesempatan untuk beradu pengetahuan dengan

lawan mainnya.

3) Mengembangkan kemampuan analisa

Hampir semua jenis teka-teki memilikinya. Ketika sebuah pertanyaan

disodorkan, seorang anak akan mengulas kembali seluruh pengalamannya dan

menganalisis pengalaman-pengalaman itu. Mana yang cocok untuk menjawab dan

makna yang cocok untuk beragumentasi terhadap jawaban yang dipilihnya.

4) Menghibur

Ketika anak sedang diberi teka-teki untuk dijawab, secara tidak langsung

ia akan melupakan ingatan-ingatan tertentu. Jika anak sedang cemas misalnya,

kecemasan itu akan terganti dengan kesibukannya dalam mencari jawaban dari

teka-teki yang ada.

5) Merangsang kreativitas

Secara tidak langsung anak juga akan dibantu teka-teki untuk menyalurkan

potensi-potensi kreatifitas yang dimilikinya. Di dalam mempertahankan jawaban

misalnya, anak akan belajar beragumentasi, memilih bahasa yang mudah

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

23

dipahami orang lain dan mencari cara-cara alternatif untuk menjawab. Tidak

jarang ketika mencari jawaban soal, seorang anak akan menemukan pertanyaan-

pertanyaan baru yang belum tentu didapatkan sebelumnya.

Beberapa kekurangan strategi pembelajaran crossword puzzle diantaranya:

1) Siswa dituntut untuk berkonsentrasi secara matang;

2) Banyak memakan waktu dalam mengisi teka teki silang;

3) Persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan guru harus matang.

4) Siswa menjadi kurang fokus terhadap materi yang disampaikan langsung oleh

guru dikarenakan lebih fokus untuk mengisi teka-teki silang.

5) Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan melalui permainan

Crossword Puzzle dan jumlah siswa yang relatif besar sulit melibatkan

seluruhnya.

6. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang) sudah banyak yang lakukan. Meskipun demikian, penelitian ini masih

tetap menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian yang menjadi kajian adalah

penelitian Astuti (2014) dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SD

3 Temulus Mejobo Kudus”

Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Strategi Pembelajaran

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) berpengaruh terhadap minat belajar siswa

kelas V SDN 3 Temulus. (2) Siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap

mata pelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

24

(Teka-Teki Silang) ditinjau dari perasaan senang, perhatian, keterlibatan, dan

ketertarikan siswa, sehingga hasil belajar siswa cenderung lebih tinggi dari

sebelum diterapkannya strategi tersebut.

Rosanti (2015) Keefektifan Strategi Crossword Puzzle Terhadap Aktivitas

dan Hasil Belajar Awan Dan Cuaca Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri

Pegirikan 03 Kabupaten Tegal. Berdasarkan hasil penelitian keefektifan strategi

pembelajaran Crossword Puzzle terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa kelas

III SD Negeri Pegirikan 03 Kabupaten Tegal pada pembelajaran IPA materi

hubungan awan dan cuaca.

Fatwayani (2013) Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Crossword Puzzle

Pada Mata Pelajaran Geografi Kompetensi Dasar Persebaran Biosfer Terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten

Jepara. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pembelajaran Crossword Puzzle,

ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan strategi pembelajaran

Crossword Puzzle pada mata pelajaran geografi kompetensi dasar persebaran

biosfer terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS MA Mathalibul Huda Mlonggo

Kabupaten Jepara

Dari kajian penelitian tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi

Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

25

B. Kerangka Pikir

Rangkaian kegiatan pembelajaran, pengajaran dan pengaturan proses

belajar mengajar menentukan keberhasilan pembelajaran. Keduanya saling

mendukung satu sama lain. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS diperlukan

kesetimbangan antara keduanya. Salah satu komponen pengajaran adalah

pemanfaatan berbagai strategi pembelajaran secara dinamis dan kemampuan guru

untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok

bahasan IPS.

Salah satu upaya untuk menghilangkan anggapan siswa bahwa IPS itu

membosankan, maka hal-hal yang biasa menjadi kegemaran atau kesukaan siswa

diterapkan pula dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang biasa kita sebut

belajar sambil bermain. Siswa tidak akan merasa jenuh atau kesulitan dalam

memecahkan dan mengerjakan soal-soal IPS. Crossword Puzzle adalah salah satu

alternatif tersebut.

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) adalah sebuah teka-teki kata dalam

kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu

huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk

pertanyaan. Keunggulan Crossword Puzzle adalah strategi pembelajaran yang

bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan bagi para siswa.

Strategi Crossword Puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu strategi

yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif

dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaaan semua potensi yang dimiliki

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

26

siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan

karakteristik pribadi yang mereka miliki.

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang dijadikan penulis

sebagai landasan berpikir yang selanjutnya mengarahkan penulis untuk

menemukan data dan informasi guna memecahkan masalah yang telah

dikemukakan. Adapun landasan berpikir yang dijadikan pegangan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian pada bagian di atas, maka dapat dijadikan hipotesis

bahwa ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-

Teki Silang) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD

Inpres Perumnas III Makassar.

Pembelajaran IPS Rendah

Pretest

Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle

Posttest

Analisis

Temuan/Hasil

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian

yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono (2016: 107).

Penelitian ini dilakukan di SD Inpres Perumnas III kecamatan Rappocini

Kota Makassar. Adapun dasar pertimbangan pengambilan lokasi dikarenakan

hasil belajar IPS masih rendah khususnya pada siswa kelas V SD Inpres Perumnas

III dan sistem pembelajaran lebih berpusat pada guru.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental designs jenis

One-Group Pretes-Posttest Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan dapat

diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum

diberi perlakuan (treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2016:111)

O1 X O2

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

28

Keterangan:

X = Perlakuan yang diberikan (strategi pembelajaran Crossword Puzzle)

O1 = Tes hasil belajar siswa sebelum diajar melalui strategi pembelajaran

Crossword Puzzle (Pretest)

O2 = Tes hasil belajar siswa setelah diajar melalui strategi pembelajaran

Crossword Puzzle (Posttest)

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2016:117). Jadi

populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi dalam peneletian secara keseluruhan siswa Kelas V SD Inpres

Perumnas III Makassar kecamatan Rappocini berjumlah 40 siswa. Untuk lebih

tepatnya lihat tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 : Keadaan populasi siswa kelas V SD Inpres Perumnas III tahun

ajaran 2017/2018

Kelas Jumlah siswa

V

A 20

B 20

TOTAL 40

Sumber : Tata usaha SD Inpres Perumnas III Makassar (2018)

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

29

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Sugiyono (2016:118). Dalam penelitian ini menggunakan teknik

proposive sampling yaitu penunjukan sampel dengan cara mengambil subjek

bukan berdasarkan strata, random atau daerah melainkan berdasarkan atas adanya

pertimbangan tertentu Arikunto (2013:183). Tekhnik ini dilakukan karna beberapa

pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penentuan sampel dalam penelitian

ini diawali dengan pertimbangan bahwa sebagian siswa kelas V yang dijadikan

sebagai sampel penelitian memiliki krateria yang hampir sama, hal yang

dipertimbangkan diantaranya adalah hasil belajar yang dicapai kelas. Adapun

tabel potensi kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar sebagai berikut.

Tabel 3.2 : Sampel penelitian siswa kelas V SD Inpres Perumnas III tahun

ajaran 2017/2018

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-laki Perempuan

V B 12 8 20

Sumber : Tata usaha SD Inpres Perumnas III Makassar (2018)

Jadi sampel dari penelitian ini sebagian siswa kelas V SD Inpres Perumnas

III Makassar kecamatan Rappocini dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang siswa.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

30

C. Definisi Operasional Variabel

Secara operasional, variabel yang digunakan dalam penelitian dapat

didefinisikan sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran Crossword Puzzle adalah Strategi Crossword Puzzle

(teka-teki silang) adalah salah satu strategi yang berasal dari strategi

pembelajaran aktif (active learning) berupa sebuah teka-teki kata dalam

kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis

satu huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan

petunjuk pertanyaan.

2. Hasil belajar siswa adalah hasil pengukuran yang diperoleh siswa melalui

suatu tes yang dilakukan setelah pembelajaran berlangsung pada mata

pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) teka-teki silang yang

menggambarkan tingkat penguasaan materi pelajaran pada siswa.

D. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes Hasil belajar

Tes hasil belajar dengan jenis pretest dan posttest. pretest dilaksanakan

sebelum strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki silang) diterapkan,

sedangkan posttest dilaksanakan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan

menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang).

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

31

2. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword

puzzle (Teka-Teki Silang). Lembar observasi merupakan gambaran keseluruhan

aspek yang berhubungan dengan kurikulum yang menjadi pedoman dalam

pembelajaran. Lembar observasi ini berisi item-item yang akan diamati pada saat

terjadi proses pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan

dilakukan sebagai berikut:

1. Tes awal (pretest)

Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk

mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum diterapkannya Strategi

Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang).

2. Treatment (pemberian perlakuan)

Dalam hal ini peneliti menerapkan strategi pembelajaran Crossword

Puzzle (Teka-Teki Silang) pada pembelajaran IPS.

3. Tes akhir (posttest)

Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui

pengaruh penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang) Terhadap hasil belajar siswa kelas V.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

32

4. Dokumentasi

Pengumpulan data berdasarkan dokumentasi berupa gambar hasil

penelitian yang diperoleh peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial.

1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa

nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua

nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai

yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai post test. Pengujian perbedaan

nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu

digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-

langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest

Posttest Design adalah sebagai berikut. Persentase (%) nilai rata-rata

= x 100%

Arikunto (2006:306)

Dimana:

P = Angka persentase

f = frekuensi yang dicari persentasenya

N = Banyaknya sampel responden.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

33

Guna memperoleh gambaran umum rendahnya hasil belajar siswa kelas V

SD Inpres Perumnas III Kota Makassar, sebelum dan sesudah diberikan

penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang), maka

untuk keperluan tersebut dilakukan perhitungan rata-rata skor dengan rumus:

Me =

Keterangan :

Me = Mean

Xi = Nilai x ke i sampai ke n

N = Banyaknya siswa

Setelah rata-rata skor telah didapat, maka peneliti mengklasifikasikan hasil

tersebut berdasarkan Depdiknas (2006) yang dinyatakan sebagai berikut:

Tabel 3.4. Standar Ketuntasan Hasil Belajar

Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

0 – 59

60 – 69

70 – 79

80 – 89

90 – 100

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

Sumber : Depdiknas (2006)

Hasil belajar siswa yang diarahkan pada penggunaan hasil belajar secara

individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai minimal

70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak

sekolah.

∑Xi

N

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

34

Sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas klasikal apabila minimal 70% dari

jumlah siswa telah mencapai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

2. Analisis Data Statistik Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Dalam

penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t (uji t).

Dengan tahapan sebagai berikut:

a. Menentukan harga thitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Md : mean dari perbedaan pretest dengan posttest

Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md)

∑X2d : jumlah kuadrat deviasi

X1 : hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 : hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

N : jumlah subjek pada sampel

d.b. (derajat bebas) : ditentukan dengan N-10

b. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md =

Keterangan:

Md : mean dari perbedaan pretest dengan posttest

∑d : jumlah dari gain (posttest – pretest)

N : jumlah subjek pada sampel

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

35

c. Mencari harga “∑X2d” dengan menggunakan rumus:

∑X2d = {d

2 – (∑d)

2 / N}

Keterangan:

∑X2d : jumlah kuadrat deviasi

∑d : jumlah dari gain (posttest – pretest)

N : jumlah subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria pengujian yang

signifikan:

Jika thitung > ttabel maka artinya perbedaan antara hasil pretest dengan posttest

signifikan. Tetapi jika thitung < ttabel maka artinya perbedaan antara hasil pretest

dengan posttest tidak signifikan.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Pretest IPS Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota

Makassar sebelum diterapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Inpres

Perumnas III Kota Makassar, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui

instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas

V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar.

Data perolehan skor hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III

Kota Makassar dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 4.1. Skor Nilai Pretest

No Nama Siswa Nilai

Pretest Posttest

1 AMJ 75 85

2 DAS 60 80

3 MF 65 100

4 MAS 65 85

5 MFI 75 90

6 MI 80 100

7 MFF 65 80

8 MN 65 95

9 AA 65 95

10 SK 80 100

11 MA 65 85

12 MD 80 85

13 AAN 80 60

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

37

Sumber : Hasil Olahan Data

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari siswa kelas V SD

Inpres Perumnas III Kota Makassar dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai pretest

Pretest

Posttest

X F F.X X F F.X

50 1 50 60 2 120

60 1 60 75 2 150

65 9 585 80 3 240

70 2 140 85 6 510

75 3 225 90 2 180

80 3 240 95 2 190

85 1 85 100 3 300

Jumlah 20 1.385 Jumlah 20 1.690

Sumber : Hasil Olahan Data

No Nama Siswa Nilai

Pretest Posttest

14 FP 65 85

15 MP 50 85

16 NJ 65 90

17 NSS 70 80

18 SN 65 75

19 RJ 70 75

20 FS 75 60

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

38

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1385, sedangkan

nilai dari N sendiri adalah 20. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebagai berikut:

= ∑

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar sebelum penerapan

strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) yaitu 69.2. Adapun

dikategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan kebudayaan

(Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Tingkat hasil belajar Pretest

No Interval Pretest Posttest Kategori Hasil

Belajar Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

0 – 59

60 – 69

70 – 79

80 – 89

90 – 100

1

10

5

4

-

5

50

25

20

0,00

-

2

2

9

7

0,00

10

10

45

35

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

Jumlah 20 100 20 100

Sumber : Hasil Olahan Data

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 5%, rendah 50%, sedang 25%,

tinggi 20% dan sangat tingggi berada pada presentase 0,00%. Melihat dari hasil

presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar sebelum

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

39

diterapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka- Teki Silang)

tergolong rendah.

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS

Sumber : Hasil Olahan Data

Apabila Tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang

mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar belum

memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang

tuntas hanya 45% 75%.

2. Deskripsi Hasil Belajar Posttest IPS Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas

III Kota Makassar setelah diterapkan strategi pembelajaran Crossword

Puzzle (Teka-Teki Silang)

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah

diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya

diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data

berikut ini.

Data perolehan skor hasil belajar kelas V SD Inpres Perumnas III Kota

Makassar setelah penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang):

Skor Kategorisasi Pretest Posttest

Frekuensi % Frekuensi %

0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 11 55 2 10

70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 9 45 18 90

Jumlah 20 100 20 100

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

40

Tabel 4.5. Skor Nilai Posttest

No Nama Siswa Nilai

Pretest Posttest

1 AMJ 75 85

2 DAS 60 80

3 MF 65 100

4 MAS 65 85

5 MFI 75 90

6 MI 80 100

7 MFF 65 80

8 MN 65 95

9 AA 65 95

10 SK 80 100

11 MA 65 85

12 MD 80 85

13 AAN 80 60

14 FP 65 85

15 MP 50 85

16 NJ 65 90

17 NSS 70 80

18 SN 65 75

19 RJ 70 75

20 FS 75 60

Sumber : Hasil Olahan Data

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

41

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest dari siswa kelas V SD

Inpres Perumnas III Kota Makassar:

Tabel 4.6. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest

Pretest Posttest

X F F.X X F F.X

50 1 50 60 2 120

60 1 60 75 2 150

65 9 585 80 3 240

70 2 140 85 6 510

75 3 225 90 2 180

80 3 240 95 2 190

85 1 85 100 3 300

Jumlah 20 1.385 Jumlah 20 1.690

Sumber : Hasil Olahan Data

Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ =

1690 dan nilai dari N sendiri adalah 20. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebagai berikut:

= ∑

84,5

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar setelah penerapan

staregi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) yaitu 84,5 dari skor

ideal 100. Adapun di kategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan

kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

42

Tabel 4.7. Tingkat hasil belajar Posttest

No Interval Pretest Posttest Kategori Hasil

Belajar Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1

2

3

4

5

0 – 59

60 – 69

70 – 79

80 – 89

90 – 100

1

10

5

4

-

5

50

25

20

0,00

-

2

2

9

7

0,00

10

10

45

35

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

Jumlah 20 100 20 100

Sumber : Hasil Olahan Data

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap post-test dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 35%, tinggi 45%, sedang 10%,

rendah 10%, dan sangat rendah berada pada presentase 0,00%. Melihat dari hasil

presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil siswa setelah diterapkan

stategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) tergolong tinggi.

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS

Sumber : Hasil Olahan Data

Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang

mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar telah

Skor Kategorisasi Pretest Posttest

Frekuensi % Frekuensi %

0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 11 55 2 10

70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 9 45 18 90

Jumlah 20 100 20 100

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

43

memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang

tuntas adalah 90% 75%.

3. Deskripsi Observasi Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SD Inpres

Perumnas III Kota Makassar Pra dan Pasca dalam strategi

pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa

No

. Aktivitas Siswa

Jumlah Siswa yang

Aktif pada Pertemuan

ke- Rata-

rata % Kategori

1 2 3 4 5

1. Siswa yang hadir pada

saat pembelajaran

P

R

E

T

E

S

T

20 20 20

P

O

S

T

E

S

T

20 100 Aktif

2. Siswa yang mampu

mengikuti arahan guru

dengan baik

17 19 19 18,33 91,66 Aktif

3. Siswa yang aktif

mengikuti kegiatan

permainan

18 19 19 18,66 93,3 Aktif

4. Siswa yang tidak

memperhatikan pada saat

permainan berlangsung.

2 1 1 1,33 6,66 Tidak

Aktif

5. Siswa yang aktif dalam

kegiatan kelompok 17 19 19 18,33 91,66 Aktif

6. Siswa yang aktif

bertanya dan menjawab

pertanyaan guru

18 19 19 18,66 93,3 Aktif

7. Siswa yang mengajukan

diri untuk menyelesaikan

tes

13 14 16 14,33 71,66 Tidak

Aktif

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

44

No

. Aktivitas Siswa

Jumlah Siswa yang

Aktif pada Pertemuan

ke- Rata-

rata % Kategori

1 2 3 4 5

8.

Siswa yang mampu

mengungkapkan

perasaan dan

pendapatnya setelah

melakukan kegiatan

permainan

16 18 19 17,66 88,33 Aktif

9.

Siswa yang mampu

menyimpulkan materi

pembelajaran pada akhir

pembelajaran

17 17 18 17,33 86,6 Aktif

Rata-rata 80,35 Aktif

Sumber : Hasil Olahan Data

Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan pertemuan III

menunjukkan bahwa:

a. Persentase kehadiran siswa sebesar 100%

b. Persentase siswa yang mampu mengikuti arahan guru denganbaik 91,66%

c. Persentase siswa yang aktif mengikuti kegiatan permainan 93,3%

d. Persentase siswa yang tidak memperhatikan pada saat permainan berlangsung

6,66%

e. Persentase siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok 91,66%

f. Persentase siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 93,3%

g. Persentase siswa yang mengajukan diri untuk menyelesaikan tes 71,66%

h. Persentase siswa yang mampu mengungkapkan perasaan dan pendapatnya

setelah melakukan kegiatan permainan 88,33%

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

45

i. Persentase siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir

pembelajaran 86,6%

j. Rata-rata persentase aktivitas siswa terhadap pembelajaran IPS dengan

menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

yaitu 80,35%

Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu

siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif

75% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa,

dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan

aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 80,35% sehingga dapat disimpulkan

bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan

strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) telah mencapai

kriteria aktif.

4. Pengaruh Penerapan Strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang) pada Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “ada pengaruh dalam

menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap

hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas V SD Inpres Perumnas III Kota

Makassar”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah

teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

46

Tabel 4.10. Analisis skor Pre-test dan Post-test

No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²

1 75 85 10 100

2 60 80 20 400

3 65 100 35 1225

4 65 85 20 400

5 75 90 15 225

6 80 100 20 400

7 65 80 15 225

8 65 95 30 900

9 65 95 30 900

10 80 100 20 400

11 65 85 20 400

12 80 85 5 25

13 80 60 -20 400

14 65 85 20 400

15 50 85 35 1225

16 65 90 25 625

17 70 80 10 100

18 65 75 10 100

19 70 75 5 25

20 75 60 -5 25

1.380 1.690 320 8500

Sumber : Hasil Olahan Data

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = ∑

16

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

47

2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ (∑ )

( )

=

3,380

3. Menentukan harga t Hitung

t =

√∑

( )

t =

( )

t =

t =

t =

t = 5,36

4. Menentukan harga t Tabel

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan = 20 – 1 = 19 maka diperoleh t 0,05 = 2,09

Setelah diperoleh tHitung= 5,36 dan tTabel = 2,09 maka diperoleh tHitung >

tTabel atau 5,36 > 2,09. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam menerapkan strategi pembelajaran

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

48

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran

IPS kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar.

B. Pembahasan

Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian.

Hasil yang dimaksudkan yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang

terkumpul dan analisis data yang telah dilakukan.

Penelitian dilaksanakan pada kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar

yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang). Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) dapat digunakan sebagai strategi

pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang

sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi siswa secara

aktif semenjak awal.

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) adalah sebuah teka-teki kata dalam

kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu

huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk

pertanyaan. Kotak hitam menandakan dimana kata berakhir Claire (2010:6).

Strategi Crossword Puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu strategi

yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif

dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaaan semua potensi yang dimiliki

siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan

karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif juga

dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses

pembelajaran.

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

49

Crossword Puzzle (Teka Teki Silang), melibatkan partisipasi siswa aktif

sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua

proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.

Dengan ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga

hasil belajar dapat dimaksimalkan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran crossword puzzle ini, siswa diberi penugasan secara individual

untuk mengerjakan soal teka-teki silang. Durasi mengerjakan penugasan ini,

diberi batas sampai 35 menit kemudian dikumpulkan.

Adapun dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi

crossword puzzle , siswa kelas V sebagian besar mengerjakan penugasan teka-teki

silang dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, kelemahannya siswa menjadi agak

ribut ketika ada pertanyaan yang sulit. Sebagian kecil ada yang menoleh dan

meminta jawaban kepada temannya

Berdasarkan hasil pre-test, hasil belajar siswa tergolong rendah yaitu

terdapat sembilan orang siswa masih dibawah KKM. Hal ini dapat juga dilihat

dari rendahnya persentase tingkat hasil belajar siswa. Melihat dari hasil presentase

yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa sebelum diterapkan

strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) tergolong rendah.

Selanjutnya berdasarkan hasil posttest hasil belajar siswa tergolong tinggi

dan hanya dua orang siswa yang belum tuntas atau masih dibawah KKM jadi

setelah diterapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

50

strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang). Selain itu persentasi

kategori hasil belajar IPS siswa juga meningkat yakni sangat tinggi.

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus

uji t, dapat diketahui bahwa ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar siswa SD Inpres

Perumnas III Makassar. Dengan kata lain thitung lebih besar dibandingkan ttabel,

maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima yang berarti

bahwa ada pengaruh dalam menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle

(Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar siswa.

Hasil analisis diatas yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan

strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) sejalan dengan hasil

observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada

siswa yaitu pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan

kegiatan lain atau bersikap cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat

dilihat pada pertemuan pertama siswa yang melakukan kegiatan lain sebanyak 2

orang, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 siswa yang melakukan

kegiatan lain pada saat permainan berlangsung. Pada awal pertemuan, hanya

sedikit siswa yang aktif mengikuti pembelajaran. Akan tetapi sejalan dengan

diterapkannya strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) siswa

mulai aktif.

Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab

pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk melakukan

kegiatan pembelajaran. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri untuk

menyampaikan perasaan dan pendapatnya setelah melakukan kegiatan permainan,

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

51

mereka mengaku senang dan sangat menikmati permainan yang dilakukan

sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Proses pembelajaran yang

menyenangkan membuat siswa tidak lagi keluar masuk pada saat pembelajaran

berlangsung dan tidak lagi merasa bosan atau pun tertekan ketika mengikuti

proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang

diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh dalam menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelasV SD Inpres

Perumnas III Kota Makassar.

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang lebih rinci berkaitan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)pada

siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar sebagai berikut :

1. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum

hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar sebelum

penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

dikategorikan rendah. Hal ini ditunjukkan dari perolehan persentase hasil

belajar siswa yaitu sangat rendah 5%, rendah 50%, sedang 25%, tinggi 20%

dan sangat tingggi berada pada presentase 0,00%. Observasi pada saat pretest

siswa mengalami kesulitan belajar, seperti siswa kurang memerhatikan

pelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung, tidak semua siswa

fokus dalam memperhatikan penjelasan karena suasana pembelajaran yang

kurang kondusif, dan tidak menyenangkan sebab komunikasi antara siswa

dan guru yang kurang baik, disertai rasa malu-malu bertanya dari siswa untuk

mengemukakan pendapatnya sehingga membuat hasil belajar IPS kurang

terarah.

2. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum

hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar setelah

menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

53

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III

Kota Makassar dapat dilihat dari perolehan persentase yaitu sangat tinggi

35%, tinggi 45%, sedang 10%, rendah 10%, dan sangat rendah berada pada

presentase 0,00%. Berdasarkan hasil dari hasil observasi rata-rata persentase

jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai

90% . Hal ini dapat menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab

pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk

melakukan kegiatan pembelajaran. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri

untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya, sehingga dapat disimpulkan

bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan

strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) telah mencapai

kriteria aktif.

3. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki

Silang)berpengaruh terhadap hasil belajarsetelah diperoleh tHitung= 5,36 dan

tTabel = 2,09 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 5,36 > 2,09.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penerapan strategi

pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) yang mempengaruhi hasil

belajarsiswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar, maka dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Inpres Perumnas III Kota

Makassar, disarankan menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

54

(Teka-Teki Silang) untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk

belajar.

2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan strategi pembelajaran

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) ini dengan menerapkan pada materi

lain untuk mengetahui apakah pada materi lain cocok dengan strategi

pembelajaran ini demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

3. Kepada Sekolah, strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

dengan berbantuan media pembelajaran dapat dijadikan sebagai sebuah

strategi dalam pembelajaran IPS yang dapat memotivasi belajar IPS siswa

dan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

55

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali press.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta; PT. Rineka Cipta

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta

B. Uno Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Buzan, Tony 2007. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2007).

Claire, Elizabeth. 2010. Easy English Crossword Puzzles. United States of

America; Eardley Publications Saddle Brook.

Gunawan, Rudy.2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung;

CV.Alfabeta

Ibrahim, Mas‟ud 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Makassar; Universitas

Muhammadiyah Makassar

Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik. Bandung; Alfabeta

Purwanto. 2009. Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta; Pustaka Belajar

Said, Alamsyah dan Andi Budimanjaya. 2016. Active Learning 95 Strategi

Mengajar Multiple Intelligences. Jakarta; Prenadamedia Group

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. PT Bumi Aksara. Jakarta

Sanjaya, Wina. 2009. strategi pembelajaran berorientasi standar pendidikan.

Jakarta; Kencana Pernada Media Group

Sapriya. 2016. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung; PT.Remaja

Rosdakarya Offset

Silberman, Melvin L. 2016. Active Learning. Bandung; Nuansa Cendekia

Solihatin, E. Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisi Model Pembelajaran

IPS. Jakarta; PT Bumi Aksara.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung; Alfabeta

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

56

Supriatna N, S. Mulyani, dan A. Rokhayati. 2007. Pendidikan IPS di SD.

Bandung; Upi Press

Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta; Ar-Ruzz

Media

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Kencana Prenada Media Group. Jakarta

Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi.

Makassar: Panrita Press Unismuh Makassar.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed.3.

Jakarta: Balai Pustaka.

Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta;

Kencana Predana Media Group

Astutik Fidiana. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle

(Teka-Teki Silang) Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SD 3 Temulus

Mejobo Kudus. Naskah Publikasi.

Fatwayani, Ami. 2013. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Crossword Puzzle

Pada Mata Pelajaran Geografi Kompetensi Dasar Persebaran Biosfer

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS MA Mathalibul Huda

Mlonggo Kabupaten Jepara, Skripsi; Universitas Negeri Semarang.

Nursalam, Nursalam; Suardi, Suardi. Perbandingan Pretest Dan Posttest Melalui

Penggunaan Media Power Point. Produktif: Jurnal Ilmiah Pendidikan

Teknologi Informasi, 2018, 2.1: 11-17.

Rosanti, Maya. 2015. Keefektifan Strategi Crossword Puzzle Terhadap Aktivitas

dan Hasil Belajar Awan Dan Cuaca Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Negeri Pegirikan 03 Kabupaten Tegal, Skripsi; Universitas Negeri

Semarang.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran A

Lampiran 1 : RPP

Lampiran 2 : Daftar Hadir Siswa

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 1

DAFTAR HADIR SISWA KELAS V B

SD INPRES PERUMNAS III MAKASSAR

NO. NAMA SISWA L/P

PERTEMUAN KET

1 2 3 4 5

1 Ahmadinejadi L

√ √ √ √ √

2 Dikki A. S L √ √ √ √ √

3 Muh Fahril L √ √ √ √ √

4 Muh Ali Saputra L √ √ √ √ √

5 Muh Fitrah L √ √ √ √ √

6 Muh Ilham L √ √ √ √ √

7 Muh Fathi F L √ √ √ √ √

8 Muh Nabil L √ √ √ √ √

9 A Aryuda L √ √ √ √ √

10 Sayid Khaerul L √ √ √ √ √

11 Muh Alif L √ √ √ √ √

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

12 Muh Dafa L √ √ √ √ √

13 Anya Adwa

Nurhaeni P √ √ √ √ √

14 Fildzah Putri P √ √ √ √ √

15 Melani Putri P √ √ √ √ √

16 Nurjudah P √ √ √ √ √

17 Naila Salam Salsa P √ √ √ √ √

18 St. Nursiah P √ √ √ √ √

19 Rahayu P √ √ √ √ √

20 Fitria Suci P √ √ √ √ √

Ket: a : alfa (tanpa pemberitahuan)

s : sakit

i : izin

Laki-laki = 11 orang

Perempuan = 9 orang +

Jumlah siswa = 20 orang

Makassar, Juni 2018

Peneliti

Zulkarnain

10540914414

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas/Semester : V/I

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD Inpres Perumnas III Makassar

Kelas/Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan : I (Pertama)

A. Standar Kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala

nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan

alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

1.1.Mengenal keragaman kenampakan alam pegunungan, gunung, tanjung dan

sungai.

C. Indiakator

1. Kognitif

a. Proses : Menjelaskan kenampakan wilayah di Indonesia

b. Produk : Mengetahui jenis-jenis kenampakan alam wilayah Indonesia

2. Afektif

a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya

jawab dan penugasan.

b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.

3. Psikomotorik

Menuliskan salah satu kenampakan alam wilayah Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Proses : Mampu Menjelaskan kenampakan wilayah di Indonesia

b. Produk : Mampu Mengetahui jenis-jenis kenampakan alam wilayah

Indonesia

„„„„„„„„„„„

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

2. Afektif

a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif

dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.

b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama

proses pembelajaran berlangsung.

3. Psikomotorik

Siswa dapat Menuliskan salah satu kenampakan alam wilayah Indonesia.

E. Materi Pembelajaran : Kenampakan alam wilayah Indonesia.

F. Model dan metode Pembelajaran :

1. Model : Crossword Puzzle (Teka Teki Silang)

2. Metode : ceramah, penugasan, kerja kelompok dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal

a. Berdoa

b. Abensi

c. Menjelaskan tentang cara pembelajaran dengan menerapkan teka teki

silang

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi tentang kenampakan alam (pegunungan,

gunung, tanjung dan sungai) di Indonesia

b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok

c. Setiap kelompok mendapat materi yang berkaitan dengan kenampakan

alam wilayah Indonesia.

d. Guru memberi permainan menggunakan teka teki silang

e. Guru membuat soal dalam bentuk tek teki Silang

f. Setiap perwakilan kelompok secara bergantian maju ke papan tulis

untuk mengisi jawaban.

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

3. Kegiatan akhir

a. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang jawabannya

benar.

b. Menyimpulkan pelajaran

c. Memberikan PR

H. Media dan Sumber Pelajaran

1. Media : Gambar

2. Sumber : Materi dari internet dan Buku IPS Untuk SD/MI Kelas 5 penulis

Siti Syamsiyah, dkk.

I. Penilaian

1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)

2. Penilaian Aspek afektif berupa kerjasama dalam kerja kelompok

3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan siswa membedakan

jenis-jenis kenampakan alam buatan sesuai gambar serta mengerjakan

soal secara baik dan benar.

Makassar, 2018

Mengetahui,

Guru Kelas Mahasiswa

Hj. Astati, S.Pd Zulkarnain

NIP. 19621231 198203 2 174 NIM. 10540914414

Menyetujui,

Kepala Sekolah

Asril Wahyudi, S.Pd

NIP. 19740701 199802 1 001

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

MATERI AJAR

Pengertian kenampakan alam

Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang nampak dipermukaan

bagian bumi atau alam. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan peraiaran.

Berikut contoh kenampakan alam yang ada di indonesia, yaitu :

Manfaat pegunungan antara lain: untuk usaha perkebunan bunga, sayuran,

tanaman industri, sebagai tempat peristirahatan, camping dan wisata alam, serta

tempat tumbuh hutan sebagai daerah perlindungan hewan dan tumbuhan agar

tidak punah.

2. Gunung

Contoh gambar gunung.

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang letaknya jauh lebih

tinggi daripada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih

besar dibandingkan dengan bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih

tinggi dibandingkan dengan apa yang disebut gunung ditempat yang lain. Gunung

pada umumnya memiliki lereng yang curam dan tajam atau bisa juga dikelilingi

oleh puncak-puncak atau pegunungan. Pada beberapa ketinggian gunung bisa

memiliki dua atau lebih iklim, jenis tumbuh- tumbuhan, dan kehidupan yang

berbeda.

3. Tanjung

Tanjung adalah sebutan untuk bagian dari wilayah daratan yang berbentuk

memanjang dan menjorok ke wilayah lautan. Tanjung banyak ditemui di sekitar

pantai, terutama di pulau-pulau kecil atau pulau besar yang berada di wilayah

kepulauan. Namun tanjung juga ada yang besar. Tanjung yang besar disebut

semenanjung, misalnya tanjung harapan dan semenanjung malaka.

Contoh gambar tanjung

4. Sungai

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

Isilah kolom teka teki silang di bawah ini dengan benar !

1. 2.

3.

4.

Mendatar

1. Sekumpulan bukit yang berbentuk barisan

3. Daratan yang menjorok ke laut

4. Aliran air yang besar terjadi karena alam

Menurun

2. Lebih besar dari bukit, memiliki lerang yang tajam dan curam.

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD Inpres Perumnas III Makassar

Kelas/Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan : II (Kedua)

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala

nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan

alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

2.3.2. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan di Indonesia

(Danau, Teluk dan Selat).

C. Indiakator 1.3.2

1. Kognitif

a. Proses : Menjelaskan pengertian danau, teluk dan Selat.

b. Produk : Mengetahui ciri-ciri danau, teluk dan selat

2. Afektif

a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya

jawab dan penugasan.

b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.

3. Psikomotorik

Mengerjakan soal-soal dengan Baik dan Benar

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Proses : Mampu Menjelaskan pengertian danau, teluk dan selat

b. Produk : Mampu Mengetahui ciri-ciri danau, teluk dan selat.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

2. Afektif

a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif

dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.

b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama

proses pembelajaran berlangsung.

3. Psikomotorik

Siswa dapat mengerjakan soal teka teki silang dengan baik dan benar

E. Materi Pembelajaran : Kenampakan Alam Danau, teluk dan Selat

F. Model dan metode Pembelajaran :

1. Model : Crossword Puzzle (Teka Teki Silang)

2. Metode : ceramah, penugasan dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal

a. Berdoa

b. Abensi

c. Apersepsi

d. Mengumpulkan PR

3. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi tentang danau, teluk dan selat

b. Guru membagikan kertas yang berisi materi pembelajaran.

c. Siswa mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan danau, teluk dan

selat

d. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan selama proses

pembelajaran berlangsung.

e. Setelah selesai, siswa mengumpulkan catatan yang telah mereka buat

f. Guru menguji kemampuan siswa dengan memberikan kertas yang

berisi soal teka teki silang untuk mereka kerjakan.

g. Guru membahas jawaban teka teki silang bersama siswa

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

4. Kegiatan akhir

a. Menyimpulkan pelajaran

b. Memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar.

H. Media dan Sumber Belajar

Buku BSE IPS Kelas V penulis Sitti Syamsiah, dkk

Media : Gambar Danau, Teluk dan Selat

I. Penilaian

1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)

2. Penilaian Aspek afektif berupa kerjasama dalam kerja kelompok

3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan siswa membedakan

antara danau, selat dan teluk sesuai gambar serta mengerjakan soal secara

baik dan benar.

Makassar, 2018

Mengetahui,

Guru Kelas Mahasiswa

Hj. Astati, S.Pd Zulkarnain

NIP. 19621231 198203 2 174 NIM. 10540914414

Menyetujui,

Kepala Sekolah

Asril Wahyudi, S.Pd

NIP. 19740701 199802 1 001

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

MATERI AJAR

Kenampakan alam (Danau, Teluk dan Selat)

Danau adalah cekungan lereng yang terjadi karena peristiwa alam yang

menjadi penampungan dan penyimpanan air yang berasal dari hujan, mata air atau

air sungai.

Danau berisi sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu

tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran

sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana

rekreasi, dan olahraga. Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak

berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Sebuah danau

periglasial adalah danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau

gletser, es ini menutupi aliran air keluar danau.

Istilah danau juga digunakan untuk menggambarkan fenomena seperti

Danau Eyre, di mana danau ini kering di banyak waktu dan hanya terisi pada saat

musim hujan. Banyak danau adalah buatan dan sengaja dibangun untuk

penyediaan tenaga listrik-hidro, rekreasi (berenang, selancar angin, dll),

persediaan air, dll. Finlandia dikenal sebagai "Tanah Seribu Danau" dan

Minnesota dikenal sebagai "Tanah Sepuluh Ribu Danau". Great Lakes di Amerika

Utara juga memiliki asal dari zaman es. Sekitar 60% danau dunia terletak di

Kanada; ini dikarenakan sistem pengaliran kacau yang mendominasi negara ini.

Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil, yang

disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka diperkirakan oleh

para astronom sebagai danau. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan :

1. danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi

karena pergeseran / patahan

2. danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme /

gunung berapi

3. danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran

aktivitas tektonisme dan vulkanisme

4. danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai

terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

5. danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur

6. danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya

daerah es yang kemudian terisi air

7. danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia.

Berikut nama-nama danau di Indonesia, yaitu :

1. Danau Airhitam - ada di Sumatera Selatan

2. Danau Ancueloot - ada di Nangroe Aceh Darussalam

3. Danau Anggi Giji - ada di Papua

4. Danau Anggi Gita - ada di Papua

5. Danau Bambenan - ada di Kalimantan Tengah

6. Danau Bangkau - ada di Kalimantan Selatan

7. Danau Batu Jai - ada di Nusa Tenggara Barat

8. Danau Batu - ada di Bali

9. Danau Bekuan - ada di Kalimantan Barat

82. Danau Toba - ada di Sumatera Utara

Berikut adalah salah satu contoh gambar danau, yaitu :

Gambar danau kelimutu

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Selat adalah laut yang sempit yang menghubungkan pulau satu dengan

pulau yang lainnya. Indonesia memiliki banyak selat karena Indonesia terdiri dari

beriburibu pulau besar dan kecil. Contoh selat di Indonesia adalah Selat Sunda

yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatra.

Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh

daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak

dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Teluk jg merupakan kebalikan dari tanjung, dan

biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Contoh

teluk di Indonesia adalah teluk Jakarta dan teluk penyu.

Contoh gambar teluk penyu

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

Kerjakan tugas di bawah ini bersama teman kelompok kalian !

Isilah kolom Teka Teki Silang di bawah ini !

2.

1.

3.

Pertanyaan :

Mendatar :

1. Laut sempit yang menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya.

3. Tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada 3

sisinya.

Menurun

2. Cekungan lereng yang terjadi karena alam

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD Inpres Perumnas III Makassar

Kelas/Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan : III (Ketiga)

A. Standar Kompetensi

5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala

nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan

alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

5.3.Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian

waktu di Indonesia (Persebaran flora dan fauna).

C. Indiakator

1. Kognitif

a. Proses : Menjelaskan pengertian flora dan fauna

b. Produk : Mengetahui persebaran flora dan fauna di indonesia

2. Afektif

a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya

jawab dan penugasan.

b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.

3. Psikomotorik

Mengerjakan soal-soal dengan Baik dan Benar

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Proses : Mampu Menjelaskan pengertian flora dan fauna

b. Produk:Mampu Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia.

2. Afektif

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif

dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.

b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama

proses pembelajaran berlangsung.

3. Psikomotorik

Siswa dapat mengerjakan soal teka teki silang dengan baik dan benar

E. Materi Pembelajaran : Persebaran flora dan fauna di Indonesia

F. Model dan metode Pembelajaran :

1. Model : Crossword Puzzle (Teka Teki Silang)

2. Metode : ceramah, penugasan dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal

a. Berdoa

b. Abensi

c. Apersepsi

d. Mengumpulkan PR

6. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi tentang persebaran flora dan fauna di

Indonesia

b. Guru membagikan kertas yang berisi materi pembelajaran.

c. Siswa mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan flora dan fauna

d. Guru memperlihatkan gambar flora dan fauna serta persebarannya

e. Siswa mencatat hal-hal yang mereka ketahui dari penjelasan guru.

f. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan selama proses

pembelajaran berlangsung.

g. Setelah selesai, siswa mengumpulkan catatan yang telah mereka buat

h. Guru menguji kemampuan siswa dengan memberikan kertas yang

berisi soal teka teki silang untuk mereka kerjakan.

i. Guru membahas jawaban teka teki silang bersama siswa

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

7. Kegiatan akhir

a. Menyimpulkan pelajaran

b. Memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar

H. Media dan Sumber Belajar

Buku BSE IPS Kelas V penulis Sitti Syamsiah, dkk

Media : Gambar Flora dan Fauna

I. Penilaian

1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)

2. Penilaian Aspek afektif berupa ketekunan, kedisiplinan dan kerjasama

dalam membantu teman yang kurang memahami materi pelajaran.

3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan mengetahui persebaran

flora dan fauna sesuai gambar serta mengerjakan soal secara baik dan

benar.

Makassar, 2018

Mengetahui,

Guru Kelas Mahasiswa

Hj. Astati, S.Pd Zulkarnain

NIP. 19621231 198203 2 174 NIM. 10540914414

Menyetujui,

Kepala Sekolah

Asril Wahyudi, S.Pd

NIP. 19740701 199802 1 001

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

MATERI AJAR

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

Kerjakan soal di bawah ini bersama teman kelompok kalian !

Isilah kolom Teka Teki Silang di bawah ini

Pertanyaan :

Mendatar :

1. Dunia tumbuhan

2. Hutan ini memiliki musim kemarau yang

cukup panjang.

3. Dunia Hewan

Menurun :

4. Garis ...... yang digambar oleh Wallace.

*Selamat Bekerja*

2.

4.

1.

3.

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran B

Lampiran 1 : Soal pretest

Lampiran 2 : Soal post-test

Lampiran 3 : Soal post-test

Lampiran 4 : Skor dan nilai hasil pretest

Lampiran 5 : Skor dan nilai hasil post-test

Lampiran 6 : Skor dan Nilai pretest & Post-test

Lampiran 7 : Skor dan Nilai rata-rata pretest &

Post-test

Lampiran 8 : Menentukan Harga “Md”

Lampiran 9 : Mencari harga “∑𝑿𝟐𝒅”

Lampiran 10 : Menentukan harga t Hitung

Lampiran 11 : Tabel Distribusi T

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 1

TEKS PRETEST

Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang

paling tepat !

1. Gambar atau lambang tertentu pada peta untuk mewakili objek tertentu

dinamakan ....

a. Legenda c. Simbol

b. Skala d. Panorama

2. Gunung berapi pada peta digambarkan dengan ....

a. Segitiga merah c. Segitiga hitam

b. Garis merah d. Kotak merah

3. Berikut ini adalah gunung-gunung berapi di Indonesia, kecuali ....

a. Gunung Sinabung c. Gunung Muria

b. Gunung Merapi d. Gunung Merbabu

4. Pegunungan Jayawijaya terletak di pulau ....

a. Sumatra c. Papua

b. Kalimantan d. Jawa

5. Sungai terpanjang di Indonesia adalah ....

a. Sungai Bengawan Solo c. Sungai Mahakam

b. Sungai Batanghari d. Sungai Kapuas

6. Sungai terpanjang di pulau Jawa adalah ....

a. Sungai Bengawan Solo c. Sungai Ciliwung

b. Sungai Barito d. Sungai Citarum

7. Daratan yang menjorok ke laut dinamakan ....

a. Lembah c. Selat

b. Teluk d. Tanjung

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

8. Dataran tinggi Dieng terdapat di Provinsi ....

a. Jawa Tengah c. Jawa barat

b. Jawa timur d. Banten

9. Berikut ini adalah manfaat dari danau, kecuali untuk ....

a. Irigasi pertanian

b. Tempat membuang limbah

c. Sumber air

d. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

10. Laut yang menjorok ke daratan dinamakan ....

a. Selat c. Teluk

b. Tanjung d.Semenanjung

11. Pada daerah dataran tinggi penduduknya mengolah tanah dengan menanami

....

a. Padi c. Kaktus

b. Bakau d. Sayuran

12. Bagian permukaan bumi yang memiliki ketinggian antara 0 – 200 meter di

atas permukaan laut dinamakan ....

a. Jurang

b. Palung

c. Dataran rendah

d. Dataran tingg

13. Pantai Sanur dan Pantai Kuta terdapat di pulau ....

a. Sumatra

b. Papua

c. Bali

d. Lombok

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

14. Berikut ini yang bukan termasuk kenampakan alam adalah ....

a. Sungai c. Danau

b. Pelabuhan d. Gunung

15. Waduk Gajah Mungkur terletak di Porvinisi ....

a. Kalimantan Tengah

b. Sulawesi Tengah

c. Jawa Tengah

d. Kalimantan Barat

16. Tempat untuk mendarat dan tinggal landasnya pesawat terbang dinamakan ....

a. Bandar Udara c. Landasan Pacu

b. Pelabuhan d. Stasiun

17. Angin yang menyebabkan terjadinya musim penghujan di Indonesia adalah

.....

a. angin musim barat c. Angin pasat tenggara

b. angin musim timur d. Angin timur

18. Berdasarkan letak astronomisnya, wilayah Indonesia beriklim.........

a. tropis c. Musim

b. Subtropis d. Sedang

19. Keuntungan ekonomi yang dirasakan dengan didirikannya bangunan

bersejarah adalah ...

a. kelestarian nilai sejarah dan budaya terpelihara

b. menjadi objek penelitian dan pendidikan

c. lingkungan menjadi menyenangkan

d. meningkatkan objek pariwisata

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

20. Tujuan utama pembangunan waduk adalah untuk . . . .

a. Pembangkit tenaga listrik c. Mengairi sawah

b. Objek pariwisata d. Perikanan darat

21. Dampak negatif yang sering ditimbulkan oleh pembangunan industri adalah

.....

a. lapangan bekerja bertambah c. Terjadi pencemaran lingkungan

b. produksi barang & jasa meningkat d. Barang kebutuhan hidup terpenuhi

22. Yang merupakan hewan tipe asia adalah .......

a. kangguru & burung cendrawasih c. Kuskus & komodo

b. burung maleo & anoa d. Gajah & harimau

23. Salah satu ciri tumbuhan yang terdapat di hutan hujan tropis adalah ......

a. daunnya rontok pada musim kemarau

b. daunnya hijau sepanjang tahun

c. memiliki jenis pohon yang sama

d. hanya tumbuh pada waktu musim hujan.

24. Sumber daya alam yang terdapat di laut antara lain, kecuali sumber daya ........

a. rumput laut c. Minyak bumi

b. ikan d. Batu bara

25. Di bawah ini merupakan pemanfaatan danau, kecuali .....

a. kegiatan perikanan c. Irigasi pertanian

b. pembangkit listrik d. Sarana transportasi

26. Pembagian daerah waktu di dasarkan pada garis .......

a. lintang c. Khatulistiwa

b. Bujur d. Equator

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

27. Tiga contoh kenampakan alam adalah ..........

a. Pegunungan, sungai dan waduk c. Waduk, pabrik, dan danau

b. sungai, pantai dan selat d. Selat, pantai, dan bandara

28. Daerah yang relatif datar dengan ketinggian kurang dari 200 m di atas

permukaan laut disebut ......

a. dataran rendah c. Dataran tinggi

b. dataran pantai d. Perbukitan

29. Jenis tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di dataran tinggi antara

lain .....

a. Teh & kina c. Karet & tebu

b. Kopi & kelapa sawit d. Cengkeh & kelapa

30. Kenampakan alam dataran tinggi pada umumnya dimanfaatkan untuk ....

a. Perkebunan c. Persawahan

b. Pertambangan d. Perikanan

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 2

TEKS POSTTEST

Isilah kolom teka teki silang di bawah ini !

Pertanyaan :

mendatar :

1. Dunia

tumbuhan

2. Aliran air

besar yang

terjadi karena

alam.

3. Tubuh

perairan yang

menjorok ke

daratan &

dibatasi oleh

daratan pada 3

sisinya.

5. Padang

rumput yang luas

tanpa semak.

8. Bukit yang

sangat besar dan

tinggi.

10. Fauna yang

bersisik dan

memiliki racun.

menurun :

2. Laut sempit yang menghubungkan satu pulau ke pulau lainnya.

4. Bagian cekungan daratan di permukaan bumi yang terisi air

6.danau yang terletak di sumatera utara

7. Daratan yang menjorok ke laut.

9. Danau yang terletak di pulau Bali.

* [selamat bekerja]*

2.

1.

3.

4. 7.

5. 6.

9. 8.

10.

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

RUBRIK PEDOMAN PENILAIAN

No Aspek yang dinilai Skor

1 Kelincahan 20

2 Ketepatan 30

3 Kesesuaian 50

Jumlah 100

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN TEKS PRETEST

1. c. Simbol

2. a. Segitiga merah

3. c. Gunung Muria

4. c. Papua

5. d. Sungai Kapuas

6. a. Sungai Bengawan Solo

7. d. Tanjung

8. a. Jawa Tengah

9. b. Tempat membuang limbah

10. c. Teluk

11. d. Sayuran

12. c. Dataran rendah

13. c. Bali

14. b. Pelabuhan

15. c. Jawa Tengah

16. a. Bandar Udara

17. a. Angin Musim Barat

18. a. Tropis

19. d. Meningkatkan Objek Pariwisata

20. c. Mengairi Sawah

21. c. Terjadi Pencemaran Lingkungan

22. d. Gajah & harimau

23. d. Hanya Tumbuh Pada Waktu Musim Hujan

24. d. Batu Bara

25. d. Sarana Transportasi

26. b. Bujur

27. a. Pegunungan, Sungai dan Waduk

28. c. Dataran Tinggi

29. a. Teh & Kina

30. a. Perkebunan

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

KUNCI JAWABAN TEKS POSTTEST

Pertanyaan Mendatar :

1. Flora

2. Sungai

3. Teluk

5. Stepa

8. Gunung

10. Ular

Pertanyaan Menurun :

2. Selat

4. Danau

6. Toba

7. Tanjung

9. Batur

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 4

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PRETEST

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 AMJ 75 Tuntas

2 DAS 60 Tidak Tuntas

3 MF 65 Tidak Tuntas

4 MAS 65 Tidak Tuntas

5 MFI 75 Tuntas

6 MI 80 Tuntas

7 MFF 65 Tidak Tuntas

8 MN 65 Tidak Tuntas

9 AA 65 Tidak Tuntas

10 SK 80 Tuntas

11 MA 65 Tidak Tuntas

12 MD 80 Tuntas

13 AAN 80 Tuntas

14 FP 65 Tidak Tuntas

15 MP 50 Tidak Tuntas

16 NJ 65 Tidak Tuntas

17 NSS 70 Tuntas

18 SN 65 Tidak Tuntas

19 RJ 70 Tuntas

20 FS 75 Tuntas

Sumber : Hasil Olahan Data

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 5

DAFTAR SKOR & NILAI HASIL BELAJAR POST-TEST

No Nama siswa

Tahap menyelesaikan tes

Jumlah Nilai Kelincahan

(skor 20)

Ketepatan

(skor 30)

Kesesuaian

(skor 50)

1. AMJ 18 25 42 85 85

2. DAS 15 25 40 80 80

3. MF 20 30 50 100 100

4. MAS 18 25 42 85 85

5. MFI 20 28 42 90 90

6. MI 20 30 50 100 100

7. MFF 15 25 40 80 80

8. MN 20 30 45 95 95

9. AA 20 30 45 95 95

10. SK 20 30 50 100 100

11. MA 18 25 42 85 85

12. MD 18 25 42 85 85

13. AAN 10 20 30 60 60

14. FP 18 25 42 85 85

15. MP 18 25 42 85 85

16. NJ 20 28 42 90 90

17. NSS 15 25 40 80 80

18. SN 12 23 40 75 75

19. RJ 12 23 40 75 75

20. FS 10 20 30 60 60

Sumber : Hasil Olahan Data

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Keterangan :

1. Kelincahan : 0 - 10 = Kurang lincah

11 - 15 = Cukup lincah

16 - 20 = Sangat lincah

2. Ketepatan : 0 - 15 = Tidak tepat

16 - 25 = Kurang tepat

26 - 30 = Sangat tepat

3. Kesesuaian : 1 - 30 = Tidak sesuai

31 - 40 = Kurang sesuai

41 - 50 = Sangat sesuai

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 6

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PRETEST DAN POSTTEST

No Nama Siswa Nilai

Pretest Posttest

1 AMJ 75 85

2 DAS 60 80

3 MF 65 100

4 MAS 65 85

5 MFI 75 90

6 MI 80 100

7 MFF 65 80

8 MN 65 95

9 AA 65 95

10 SK 80 100

11 MA 65 85

12 MD 80 85

13 AAN 80 60

14 FP 65 85

15 MP 50 85

16 NJ 65 90

17 NSS 70 80

18 SN 65 75

19 RJ 70 75

20 FS 75 60

Sumber : Hasil Olahan Data

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 7

DAFTAR NILAI RATA-RATA PRETEST DAN POST-TEST

Pretest Posttest

X F F.X X F F.X

50 1 50 60 2 120

60 1 60 75 2 150

65 9 585 80 3 240

70 2 140 85 6 510

75 3 225 90 2 180

80 3 240 95 2 190

85 1 85 100 3 300

Jumlah 20 1.385 Jumlah 20 1.690

Sumber : Hasil Olahan Data

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 8

MENENTUKAN HARGA MD

No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²

1 75 85 10 100

2 60 80 20 400

3 65 100 35 1225

4 65 85 20 400

5 75 90 15 225

6 80 100 20 400

7 65 80 15 225

8 65 95 30 900

9 65 95 30 900

10 80 100 20 400

11 65 85 20 400

12 80 85 5 25

13 80 60 -20 400

14 65 85 20 400

15 50 85 35 1225

16 65 90 25 625

17 70 80 10 100

18 65 75 10 100

19 70 75 5 25

20 75 60 -5 25

1.380 1.690 320 8500

Sumber : Hasil Olahan Data

Md = ∑

16

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 9

MENENTUKAN MENCARI HARGA “∑

Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ (∑ )

( )

=

3,380

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 10

MENENTUKAN HARGA t Hitung

Menentukan harga t Hitung :

t =

√∑

( )

t =

( )

t =

t =

t =

t = 5,36

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 11

Tabel Distribusi T

d.b. Tingkat Signifikansi

Dua Sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%

Satu Sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%

1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619

2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599

3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924

4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610

5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869

6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959

7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408

8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041

9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781

10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587

11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437

12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318

13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221

14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140

15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073

16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015

17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965

18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922

19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883

20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850

21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran C

Lampiran 1 : Hasil Analisis Data Aktivitas

Siswa

Lampiran 2 : Dokumentasi

Lampiran 3 : Persuratan

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 1

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

No Aktivitas Siswa

Jumlah Siswa yang

Aktif pada Pertemuan ke- Rata-

rata % Kategori

1 2 3 4 5

1. Siswa yang hadir

pada saat

pembelajaran

P

R

E

T

E

S

T

20 20 20

P

O

S

T

E

S

T

20 100 Aktif

2. Siswa yang mampu

mengikuti arahan

guru dengan baik

17 19 19 18,33 91,66 Aktif

3. Siswa yang aktif

mengikuti kegiatan

permainan

18 19 19 18,66 93,3 Aktif

4.

Siswa yang tidak

memperhatikan pada

saat permainan

berlangsung.

2 1 1 1,33 6,66 Tidak

Aktif

5. Siswa yang aktif

dalam kegiatan

kelompok 17 19 19 18,33 91,66 Aktif

6.

Siswa yang aktif

bertanya dan

menjawab

pertanyaan guru

18 19 19 18,66 93,3 Aktif

7.

Siswa yang

mengajukan diri

untuk

menyelesaikan tes

13 14 16 14,33 71,66 Tidak

Aktif

8.

Siswa yang mampu

mengungkapkan

perasaan dan

pendapatnya setelah

melakukan kegiatan

permainan

16 18 19 17,66 88,33 Aktif

9.

Siswa yang mampu

menyimpulkan

materi pembelajaran

pada akhir

pembelajaran

17 17 18 17,33 86,6 Aktif

Rata-rata 80,35 Aktif

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 2

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pelaksanaan Ujian Pretest

Gambar 2. Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran

Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Gambar 3 dan 4. Siswa Mulai Tampil di Depan Kelas

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Gambar 5. Pemberian Umpan Balik

Gambar 6. Pelaksanaan Ujian Posttest

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Lampiran 3

PERSURATAN

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

RIWAYAT HIDUP

ZULKARNAIN, lahir di kota Makassar, Provinsi

Sulawesi Selatan, pada tanggal 18 Nopember 1996. Anak

keempat dari empat bersaudara pasangan Idam Halik dan

Sitti Aisyah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Inpres Perumnas III

Makassar tahun 2008. Pada tahun 2011 menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri

13 Makassar. Pada tahun 2014 menyelesaikan pendidikaan di SMK Nurkarya

Tidung Makassar, kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Muhammadiyah Makassar sampai tahun 2018.

Selama berstatus sebagai mahasiswa, penulis giat dalam mengikuti

perkuliahan dikampus dan mengikuti seminar yang diadakan oleh kampus. Untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan menulis skripsi dengan judul “ Pengaruh

Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD

Inpres Perumnas III Kota Makassar”