pengaruh penggunaan media sosial facebook dan...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTERTERHADAP PENCITRAAN PERUSAHAAN (STUDI DI PT POS INDONESIA)
Reza Fajar Pratama¹, Prodi Mbti²
Universitas Telkom
AbstrakPerkembangan teknologi dan internet saat ini memunculkan media baru yang disebut mediasosial yaitu sebuah media online dimana penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagidan menciptakan isi. Di Indonesia media sosial yang tengah populer adalah Facebook denganpengguna sebesar 35 juta orang per April 2011 sebagai nomor 2 di dunia dan Twitter sekitar 7.6juta orang sebagai nomor 5 di dunia, jumlah tersebut membuat perusahaan-perusahan diIndonesia menjadikan tren kampanye marketing melalui Facebook dan Twitter. Salah satunya PT.Pos Indonesia (Persero) yang saat ini sedang menggunakan media sosial untuk meningkatkancitra perusahaan. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruhpenggunaan media sosial Facebook dan Twitter terhadap citra perusahaan di PT. Pos Indonesia(Persero), dalam hal 'context', 'content', communication', 'collaboration' dan 'connection'. Metodepenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory research. Datadiperoleh dengan menyebar kuesioner dengan teknik convenience sampling kepada 100responden dengan komposisi 79 pengguna Facebook dan 21 pengguna Twitter Pos Indonesia.Metode analisis data yang menggunakan metode analisis jalur (path analysis) sedangkan dalamproses pengolahan data menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16 forWindows. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan media sosial Facebook danTwitter di Pos Indonesia mempunyai pengaruh sebesar 69% terhadap citra perusahaan dansisanya 31% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 PT. Pos Indonesia (Persero)
Kemunculan media sosial saat ini dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan
untuk meningkatkan citra perusahaan, salah satunya PT. Pos Indonesia..
Media sosial secara fundamental mengubah cara perusahaan berkomunikasi,
dimana yang semula komunikasi dilakukan satu arah dan dua arah menjadi
segala arah. Pos Indonesia pada tanggal 1 Juli 2010 memanfaatkan media
sosial Facebook dan Twitter sebagai upaya untuk meningkatkan citra
perusahaan di masyarakat.
Penggunaan media sosial oleh PT. Pos Indonesia merupakan langkah
positif perusahaan ditengah munculnya perusahaan lain yang juga bergerak di
jasa kurir dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan. Berdasarkan
pengamatan penulis saat ini citra Pos Indonesia mengalami penurunan,
konsumen cenderung lebih memilih jasa kurir lainnya dibandingkan dengan
Pos Indonesia. Sebagai langkah meningkatkan citra perusahaan upaya yang
dilakukan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui bagian Public Relation yang
mempunyai fungsi menjamin terciptanya nilai perusahaan di kalangan stake
holders yaitu dengan memanfaatkan media sosial Facebook dan Twitter.
Berdasarkan pengamatan penulis penggunaan media sosial Facebook dan
Twitter oleh Pos Indonesia adalah dengan berkomunikasi secara intens dengan
konsumen dan mampu merespon berbagai kebutuhan konsumen dan juga
memberikan informasi mengenai perusahaan yang mana akan meningkatkan
citra positif khususnya di kalangan pengguna Facebook dan Twitter. Namun
penggunaan media sosial oleh Pos Indonesia tidak hanya berisikan
pernyataan-pernyataan positif tetapi juga pernyataan negatif, hal ini
mendorong penulis untuk meneliti besar pengaruh penggunaan media sosial
Tugas Akhir - 2011
2
bagi citra Pos Indonesia, selain itu keterlibatan langsung peneliti dalam
pengelolaan Facebook dan Twitter Pos Indonesia menjadi alasan Pos
Indonesia menjadi objek penelitian.
Media sosial Facebook dan Twitter adalah media sosial yang tengah
populer baik di Indonesia maupun di dunia. Mengutip dari majalah SWA
(edisi 18 Februari – 3 Maret 2010) bersumber dari survei Inside Facebook
yang dilakukan oleh e-Marketer, bahwa jumlah pengguna Facebook di
Indonesia naik sekitar 1.400.000 pengguna dalam sebulan terakhir. Pada 1
Desember 2009 e-Marketer mencatat Facebook memiliki 13.870.120
pengguna di Indonesia dan pada 1 Januari 2010 sebesar 15.301.280 pengguna.
Data pengguna Facebook saat ini menurut sumber
www.checkfacebook.com pada tanggal 4 April 2011 tercatat 35.174.940
pengguna Facebook aktif dan merupakan yang terbesar ke-2 di Dunia.
Gambar 1.1
Data Pengguna Facebook di Indonesia
Sumber : www.checkfacebook.com
secara demografi pengguna Facebook di Indonesia sebagai berikut :
a. laki-laki sebesar 59,4% dan 40,6% perempuan,
b. penggolongan usia mayoritas dikuasai oleh kelompok usia 18-24
tahun sebesar 40,1%,
c. disusul kelompok usia 25-34 tahun sebesar 25,3%,
Tugas Akhir - 2011
3
d. kelompok usia 14-17 sebesar 21%.
e. rata-rata waktu kunjungan pada Facebook adalah 2-3 jam sehari.
(sumber : www.checkfacebook.com)
Disamping Facebook, Indonesia juga sebagai salah satu pengguna Twitter
terbesar ke 5. Berdasarkan data yang dilansir Comscore.com pada awal
Januari 2011 dengan asumsi pengguna internet di Indonesia adalah 40 juta
(diatas 15 tahun) terdapat 19% atau 7.6 juta pengguna Twitter dan menempati
posisi ke 5 di dunia. Dengan jumlah tersebut para pengguna Twitter di
Indonesia sering menciptakan Trending Topic baru bagi Twitter.
1.1.2 Tinjauan Bisnis PT Pos Indonesia (Persero)
a. Aspek Produksi
PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai 24.000 titik layanan yang terdiri
dari 3.776 kantor pos, 1.811 mobile post dan 3.396 Agen pos plus outlet
lainnya, hingga saat ini, terdapat 3.700 kantor cabang yang sudah
terhubung secara online.
b. Aspek Keuangan
Kondisi dari aspek keuangan, pada periode 2003-2008 Pos Indonesia
sempat merugi. Namun pada tahun 2009 Pos Indonesia kembali menuai
keuntungan hingga 81,7 milyar rupiah berkat diversifikasi bisnis yang
didukung oleh infrastruktur jaringan yang massif. Komposisi kontribusi
saat ini masih pada posisi bisnis mail menyumbang 57%, bisnis logistik
8%, dan jasa keuangan 32%, dan lain-lain sekitar 5%.
c. Aspek Pemasaran
Berlakunya Undang-Undang Pos No.38 Tahun 2009 yang
meliberalisasikan usaha perposan, menjadikan Pos Indonesia untuk
melakukan perubahan dalam aspek pemasaran. Pos Indonesia mulai
memasang iklan, menayangkan produk-produk di media dan sebagainya.
Tugas Akhir - 2011
4
Perkembangan teknologi telekomunikasi seperti SMS dan surat elekronik
(e-mail) saat ini hampir sebagian besar telah menurunkan pasar surat
individu, namun Pos Indonesia tak kalah dan membidik serta mendongkrak
potensi kiriman corporate mail.
d. Aspek SDM
Jumlah karyawan PT Pos Indonesia saat ini berjumlah hingga 26.000
orang yang terdiri dari 21.000 karyawan tetap dan sisanya adalah
outsourching. Dalam mempersiapkan SDMnya yang handal PT Pos
Indonesia memberikan pelatihan baik yang dilakukan sendiri maupun
bekerjasama dengan pihak lain.
Tugas Akhir - 2011
5
1.2. Latar Belakang Penelitian
1.2.1 Industri Perposan di Indonesia
Undang-Undang No.38 tahun 2009 tentang Pos telah disetujui DPR
tanggal 15 September 2009 dan ditandatangi oleh Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 14 Oktober 2009, sehingga sejak saat itu semua
pengaturan penyelenggaraan jasa pos mengacu kepada Undang-undang No.38
tahun 2009 tentang Pos. Dengan berlakunya UU No.38 tahun 2009 tentang
Pos, penyelenggaraan pos dapat diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik
Negara (BUMN/PT.Pos Indonesia), Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha
Milik Swasta dan Koperasi. Tidak ada lagi penugasan kepada PT.Pos
Indonesia (BUMN) sebagai penyelenggara Layanan Universal, yang oleh
penyelenggara lainnya dianggap sebagai monopoli PT.Pos Indonesia. Saat ini
penyelenggaraan jasa layanan pos sekarang bersifat kompetitif. Undang-
undang No.38 tahun 2009 tentang Pos,pasal 4 menyatakan; pada Ayat (1)
Penyelenggaraan Pos dilakukan oleh badan usaha yang berbadan hukum
Indonesia; pada Ayat (2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas :(a)badan usaha milik negara; (b) badan usaha milik
daerah;(c)badan usaha milik swasta; dan (d)koperasi.
Dengan diberlakukannya undang-undang tersebut maka monopoli dan hak
ekslusivitas untuk layanan universal yang selama ini dipegang PT Pos
Indonesia telah dihapus, persaingan sepenuhnya diserahkan kepada
mekanisme pasar. Namun pasal 50 UU No.38 tahun 2009 tentang Pos
menyatakan, untuk menjamin kesinambungan Layanan Pos Universal,
penugasan pelaksana Layanan Pos Universal tetap dilakukan oleh badan usaha
milik negara yang telah ditugaskan oleh Pemerintah saat ini sampai jangka
waktu paling lama 5 (lima) tahun, dan pada Pasal 51 : Untuk mempersiapkan
badan usaha milik negara dalam menghadapi pembukaan akses pasar, perlu
Tugas Akhir - 2011
6
dilakukan upaya penyehatan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
paling lama 5 (lima) tahun.
1.2.2 Persaingan Bisnis PT Pos Indonesia (Persero)
Berlakunya Undang-Undang No. 38 tahun 2009 maka persaingan di
industri perposan akan semakin kompetitif karena segala bentuk badan usaha
bisa masuk ke bisnis pos tanpa pembatasan . Mereka yang bisa masuk adalah
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
ataupun koperasi dan swasta.
Selain bisnis jasa pengiriman dokumen, swasta dan pihak lain juga bisa
melayani jasa layanan surat elektronik, layanan paket, layanan logistik,
layanan transaksi keuangan, dan layanan keagenanpos. Selain itu, untuk
meningkatkan persaingan, pelaku bisnis pos juga bisa melakukan kerja sama
dengan pihak mana pun.
Pos Indonesia mengahadapi persaingan dari berbagai industri. Hal ini tidak
lepas dari lingkup bisnis yang ditekuni oleh Pos Indonesia yaitu surat, logistik
dan jasa keuangan. Pertama, industri jasa titipan yang menawarkan jasa
pengiriman surat pos dan paket. Berdasarkan hasil riset yang dilansir oleh
internationalbusinessstrategies.com pada tahun 2008 jumlah market share
yang dimiliki PT Pos Indonesia(Persero) adalah 44,8% dari 2.255,8 miliar
pangsa pasar.
Tabel 1.1
Market share PT Pos Indonesia(Persero) 2008
Pemain Pangsa (Miliar) %
Pos Indonesia 1.010,6 44,8
Non Pos Indonesia 1.245,2 54,2
(bersambung)
Tugas Akhir - 2011
7
Total Market 2.255,8 100
Sumber : internationalbusinessstrategies.com
Kedua, jasa pengurusan transportasi (freigth) yang bergerak dalam bidang
ekspedisi, kargo, distribusi hingga logistik. Ketiga, industri perbankan yang
memberikan beragama jasa keuangan mulai dari tabungan, giro, transfer uang,
hingga home banking.
UU No. 38/2009 yang memberikan pukulan telak bagi Pos Indonesia,
sebagai peraturan perundang-undangan pertama di dunia yang meliberalisasi
aktivitas perposan, peraturan ini menempatkan Pos Indonesia berhadapan
langsung dengan para pelaku bisnis kurir swasta nasional ataupun asing,
dengan segenap kelincahan dan sumber dayanya. Mulai dari TIKI sampai
TNT, mereka semua telah siap untuk memasuki sektor bisnis yang
menjanjikan masa depan yang prospektif.
Manajemen PT Pos Indonesia menyiapkan langkah-langkah responsif
semenjak beberapa tahun terakhir yaitu dengan melakukan transformasi bisnis
dengan berpusat pada tiga bisnis inti, yaitu surat, logistik, dan jasa keuangan.
Segenap aspek bisnis yang tidak terbayangkan dilakukan pada masa lalu oleh
Pos Indonesia, seperti jasa penerimaan setoran pembayaran tagihan dan
pengiriman uang, ditempuh agar bisa bertahan. Perkembangan teknologi
informasi juga dimanfaatkan sebagai sarana (enablers) dalam proses bisnis,
antara lain dengan membangun pusat data dan dengan merambah ke situs-
situs media sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai strategi pencitraan PT
Pos Indonesia.
1.2.3 Strategi Pencitraan PT Pos Indonesia (Persero)
Nama Pos Indonesia sudah dikenal di seluruh Indonesia dan jaringan
kantor pos yang meliputi seluruh wilayah Indonesia dari kota hingga desa
(sambungan Tabel 1.1)
Tugas Akhir - 2011
8
merupakan citra yang kuat yang dimiliki oleh Pos Indonesia. Selain itu Pos
Indonesia adalah jasa antaran yang memiliki kerjasama dengan perusahaan
postal internasional seperti U.S Postal Service, DHL Fedex dan merupakan
satu-satunya perusahaan di Indonesia yang tergabung dalam Universal Postal
Union yang juga memiliki jaringan EMS (Express Mail Service) dalam
pengiriman dokumen/barang ke seluruh dunia.
Namun citra PT. Pos Indonesia saat ini semakin menurun disebabkan oleh
turunnya kualitas pelayanan, misalnya personalia pelayanan yang diragukan
konsumen, banyaknya kiriman yang mengalami keterlambatan dan tidak
adaptif dengan kebutuhan pasar, disamping itu perusahaan swasta yang lebih
agresif dalam memenuhi keinginan pasar. Berdasarkan hasil survey yang
dilakukan MarkPlus Insight pada Palembang Service Excellence Award
(PSEA) 2010 PT Pos Indonesia (Persero) meraih peringkat kedua dengan skor
72,0 dibawah TIKI yang meraih skor 75,7. Hal ini menujukkan bahwa
pelayanan Pos Indonesia masih jauh dibawah pesaingnya. Berdasarkan
pengamatan banyak para online store yang mempercayakan barang
daganganya untuk dikirimkan kepada konsumen melalui perusahaan jasa
titipan selain Pos Indonesia.
Dalam jangka waktu lima tahun sejak Pos Indonesia menjadi Persero,
pembenahan terus dilakukan oleh Pos Indonesia dalam upaya peningkatan
kinerja dan nilai Pos Indonesia, yaitu modernisasi kantor pos yang
diwujudkan pada gedung maupun layanan pos surat, logistik dan jasa
keuangan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelanggan.
Guna meningkatkan nilai, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pos
Indonesia adalah dengan mengembangkan citra perusahaan yang melibatkan
peran Public Relations (PR). Selama ini dalam melaksanakan tugasnya PR
Pos Indonesia melakukan berbagai upaya diantaranya adalah dengan
melakukan ekspos profil perusahaan/ publisitas di media massa baik cetak
Tugas Akhir - 2011
9
maupun elektronik . Publisitas tersebut dilakukan dalam bentuk advertorial,
menyebarkan berita perkembangan perusahaan dan kinerjanya, serta
menayangkan iklan korporat. Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah
dengan berpartisipasi atau mensponsori kegiatan stakeholder, baik
pemerintah, yayasan, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan dan lain-lain.
Program kerja public relations PT. Pos Indonesia mempunyai tujuan untuk
memelihara dan menumbuh kembangkan citra positif perusahaan dan
mengendalikan sistem komunikasi perusahaan dengan para stakeholdernya
yang diwudukan dalam 5 pilar program kerja public relations PT Pos
Indonesia
Gambar 1.2
5 Pilar Program Kerja Public Relations
Sumber : Public Relations PT.Pos Indonesia (Persero)
1.2.4 Penggunaan Media Sosial di PT. Pos Indonesia (Persero)
Selama ini PR dikenal sebagai bagian yang strategik bagi perusahaan
karena tugas utamanya adalah membangun citra positif perusahaan maupun
produk. Usaha membangun citra positif bagi perusahaan melalui media
Public Relations
Pos Indonesia
Customer
Relations
Media
Relations Employee
Relations
Community
Relations
Government
Relations
Tugas Akhir - 2011
10
merupakan komponen utama dari public relations (Lattimore, 2010 : 199). Di
era ini, dimana media sosial semakin menjamur dan konsumen semakin aktif
menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kinerja PR dalam membangun citra
positif perusahaan dan menjalin hubungan baik dengan konsumen. Media
sosial telah membuka peluang terjadinya interaksi langsung antara sebuah
organisasi dengan beragam kelompok stakeholdernya. PR masa kini bukan
hanya harus lihai berhubungan dengan influencer, termasuk media, tetapi juga
dituntut untuk fasih berhubungan langsung dengan konsumen. Nukman
seorang pakar media sosial dalam situsnya virtual.co.id menyebutkan karakter
konsumen maya sudah pasti tidak sama dengan karakter jurnalis, media atau
industri media, atau karakter medium dan influencer lain. Menyadari
pentingnya peran PR dalam menghadapi perilaku konsumen di era teknologi
yang semakin tinggi, PT Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu
perusahaan milik negara yang berperan dalam melakukan pelayanan terhadap
masyarakat dalam hal surat, logistik dan jasa keuangan melibatkan PR
Eksternal Pos Indonesia untuk terjun dalam kegiatan yang dilakukan Pos
Indonesia melalui media sosial yang telah dibangun yaitu melalui media sosial
Facebook dan Twitter.
Melihat fenomena tersebut perusahaan tempat penulis melakukan
penelitian yaitu PT Pos Indonesia (Persero) ikut terjun dan berperan aktif di
Media Sosial. Pada bulan Juli 2010, Direktorat Marketing Bisnis
Development (MBD) Pos Indonesia melakukan pendekatan kepada
konsumennya melalui media sosial Facebook dan Twitter yang dimanfaatkan
untuk kegiatan promosi, penciptaan brand awareness dan penciptaan nilai-
nilai positif perusahaan. Akun Facebook dan Twitter Pos Indonesia dikelola
oleh 2 orang Admin yang dalam operasional melakukan posting informasi
berupa kegiatan, produk, dan juga informasi berupa pengetahuan mengenai
bisnis Pos. selain itu juga melakukan komunikasi pelanggan dengan sapaan-
Tugas Akhir - 2011
11
sapaan atau membuat kalimat inspiratif. Facebook dan Twitter juga bagaikan
gerbang perusahaan sehingga konsumen dapat menanyakan bahkan komplain
mengenai status kirimannya, oleh karena itu Admin juga melakukan fungsi
pelayanan pelanggan yang dimaksudkan sebagai bagian dari layanan
informasi dan layanan purna jual kepada konsumen dengan melibatkan
seluruh komponen perusahaan khususnya fungsi-fungsi yang berkaitan
dengan pelayanan pelanggan dalam konteks pencitraan perusahaan.
Saat ini pemanfaatan Facebook dan Twitter Pos Indonesia sebagai
pencitraan perusahaan sudah mencapai 10 bulan (Juli-April) dengan
perkembangan sebagai berikut :
Gambar 1.3
Data Fans dan tingkat interaksi Facebook Pos Indonesia
Sumber : Facebook Insight Fans Page Pos Indonesia
Tugas Akhir - 2011
12
Gambar 1.4
Data follower Twitter Pos Indonesia Januari-Mei 2011
Sumber : www.twittercounter.com
Gambar 1.5
Data Tweet/ Interaksi Twitter Pos Indonesia Juli 2010-Mei 2011
Sumber : www.tweetstats.com
Penggunaan Media sosial Facebook dan Twitter oleh Pos Indonesia
setiap harinya mengalami peningkatan dalam jumlah audience atau yg disebut
dengan Fans(Facebook) pada gambar 1.3 dan Follower(Twitter) pada gambar
Tugas Akhir - 2011
13
1.4. Berdasarkan data yang penulis ambil melalui Facebook Insight dan
Tweetcounter Pos Indonesia pada tanggal 21 Mei 2011 yaitu sebanyak 16.953
orang, Jumlah tersebut terdiri dari 13.385 Fans Facebook dan 3.568 Followers
Twitter Pos Indonesia. Meskipun jumlah audience yang terus bertambah,
apakah hal ini akan berdampak baik pada pencitraan Pos Indonesia.
Dalam dunia bisnis perkembangan penggunaan media sosial telah merubah
kebiasaan konsumen dari suatu perusahaan yang awalnya bersifat pasif, kini
berubah bersifat aktif. Bukan hanya membaca tapi juga berinteraksi dengan
komentar. Pemanfaatan media sosial seperti jejaring sosial Facebook
membuat konsumen dapat dengan bebas mengungkapkan apa yg mereka
rasakan dari produk yang mereka gunakan. Apakah sangat memuaskan atau
sangat tidak memuaskan. Konsumen bebas memuji bahkan mencaci sebuah
perusahaan maupun produk yang dikeluarkan perusahaan tersebut. Dan semua
pernyataan yang ditulis oleh konsumen dalam sebuah media sosial akan
diketahui bukan hanya oleh kawan atau kerabat konsumen tersebut akan tetapi
seluruh dunia akan mengetahuinya, karena komunikasi di media sosial ini
bersifat global dan bebas. Siapapun, kapanpun dan dimanapun semua orang
dapat mengakses dan dengan bebas menyebar luaskan. Jika kepuasan yang
dituliskan maka keuntungan yang berlipat akan dimiliki oleh perusahaan,
selain kesetiaan konsumen juga akan melahirkan konsumen baru, sedangkan
jika kekecewaan yang dituliskan maka hal tersebut akan menjadi virus yang
menular yang akan membuat orang enggan untuk mengenal atau
menggunakan produk dari suatu perusahaan. Berarti dengan kata lain
keberadaan media sosial juga berhubungan dengan terbentuknya sebuah citra
perusahaan.
Selain Pos Indonesia, terdapat perusahaan-perusahaan lainnya yang
bergerak di jasa perposan yang menggunakan Facebook dan Twitter sebagai
media pencitraan, diantaranya :
Tugas Akhir - 2011
14
1. JNE
JNE merupakan perusahaan dalam bidang kurir ekspres dan logistik yang
bermakas di Jakarta, Indonesia. JNE Berdiri pada tahun 1990, PT. Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir atau JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada
penanganan kegiatan kepabeanan/ impor kiriman barang/ dokumen serta
pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.
Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan
bergabung bersama perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia yang
kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah
antaran sampai ke seluruh dunia.
Saat ini, JNE yang didukung oleh lebih dari 1000 karyawan dan tidak
kurang dari 500 gerai yang tersebar luas di Indonesia, melayani pengiriman
cepat, penanganan kepabeanan serta distribusi di Indonesia. Lewat situs yang
efektif dan efisien, JNE juga memberi kemudahan akses atas informasi
seputar layanan JNE. Kehandalan JNE juga telah dibuktikan dengan diraihnya
berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2000 atas jasa layanan
yang telah diberikan.
Untuk berkomunikasi dengan pelanggan, JNE mempunyai akun media
sosial di Facebook dan Twitter dengan pendekatan yang berbeda. JNE
menggunakan Facebook dengan nama akun Pesona JNE sebagai sarana
penjualan kiriman makanan nusantara. Jumlah Fans pada Pesona JNE per
tanggal 9 April 2011 adalah 3.704 user Sedangkan akun Twitternya
@jne_news dengan jumlah follower per tanggal 9 April 2011 adalah 340 user
yang lebih mendekatkan pada komunikasi pelayanan pelanggan.
Tugas Akhir - 2011
15
2. PT. Skypak International. (TNT Indonesia)
TNT Express adalah perusahaan penyedia layanan pengiriman ekspress
antar korporat (B2B) yang terdepan. Kami menyediakan layanan dengan
jaminan waktu dan door-to-door untuk pengiriman dokumen, paket atau
kargo.
TNT mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1979, di bawah PT. Skypak
International. Saat ini jaringan TNT didukung 17 kantor cabang, 14 agen, 600
karyawan termasuk enam gateway yang berlokasi di Jakarta, Balikpapan,
Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam.
Setelah membuktikan kualitas layanannya dalam menangani pelanggan
korporasi (B2B); pada tahun 2006 TNT melebarkan sayapnya ke segmen
retail. Bekerja sama dengan Multiplus, sebuah perusahaan yang bergerak pada
layanan bisnis satu atap, kini pelanggan retail dapat menjumpai layanan TNT
di 100 outlet Multiplus seluruh Indonesia.
Penggunaan media sosial Facebook dan Twittet yang dilakukan oleh TNT
dilakukan oleh TNT pusat TNT Holding B.V yang bermarkas di Belanda.
Akun Facebook dan twitter TNT masing-masing adalah TNT Express dengan
jumlah fans 11.944 user dan @TNTExpress dengan jumlah follower 1.804
user per tanggal 9 April 2011. Pada kedua akunnya TNT lebih
mengedepankan pada informasi perusahaan seperti News Release maupun
testimoni dari beberapa pengguna Facebook dan Twitter.
Tugas Akhir - 2011
16
3. Deutsche Post DHL (DHL Express)
DHL merupakan perusahaan multinasional dalam bidang kurir ekspres dan
logistik yang bermarkas di Bonn, Jerman dan Plantation, Florida, Amerika
Serikat. Perusahaan ini didirikan tahun 1969 oleh Adrian Dalsey, Larry
Hillblom, dan Robert Lynn. Saat ini DHL mempekerjakan 285.000 pekerja
dan beroperasi di lebih dari 220 negara. Sejak tahun 2003 perusahaan ini
berada dibawah 'payung' grup Deutsche Post Wolrd Net (DPWN) Jerman.
Jumlah kantor mereka 6.500. Transportasi penerbangan berjumlah 420 serta
kendaraan berjumlah 76.200. Arus pengiriman barang dan dokumen di
seluruh dunia mencapai lebih dari 1 miliar kiriman per tahun. Dalam
melakukan pencitraan perusahaan DHL juga memanfaatkan media sosial
Facebook dengan nama akun DHL, dengan Jumlah Fans per tanggal 9 April
2011 adalah 15.118 user dan Twitter dengan nama akun @DHLExpress
dengan jumlah follower per tanggal 9 April 2011 adalah 1.608 user.
Penggunaaan media sosial oleh DHL dikelola oleh DHL pusat Deutsche Post
DHL, pemanfaatan yang dilakukan DHL adalah dengan berkomunikasi dan
memberikan informasi kepada pengguna media sosial facebook dan twitter
yang juga sebagai pengguna jasa DHL.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa melalui media sosial
konsumen bebas mengungkapkan apapun baik pujian maupun cacian, baik
kepuasan maupun ketidak puasan yang pada akhirnya akan berdampak pada
pembentukan citra perusahaan. Hal tersebut juga terlihat dari interaksi
konsumen yang masuk melalui akun Facebook (gambar 1.3) maupun Twitter
Tugas Akhir - 2011
17
Pos Indonesia (gambar 1.5) serta forum-forum di internet seperti Kaskus,
Detik.com yang sebagian besar memuat tentang keluhan, misalnya mengenai
kiriman terlambat, pelayanan yang kurang memuaskan dan berbagai macam
pengaduan lainnya. Jika hal ini dibiarkan begitu saja tentunya akan
berdampak negatif bagi citra perusahaan Pos Indonesia.
Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian terhadap pengaruh
penggunaan media sosial Facebook dan Twitter oleh PT. Pos Indonesia untuk
berinteraksi dengan konsumennya dalam upaya pencitraaan perusahaan.
Karena dengan citra perusahaan yang baik mampu membawa dampak besar
bagi perkembangan perushaan itu sendiri apalagi di era yang serba berbasis
teknologi seperti saat ini yang tidak mengenal ruang dan waktu.
1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media sosial Facebook dan Twitter di PT
Pos Indonesia (Persero)?
2. Bagaimana citra PT. Pos Indonesia (Persero) di hadapan pengguna
Facebook dan Twitter ?
3. Seberapa besar pengaruh Facebook dan Twitter terhadap
pencitraan PT. Pos Indonesia (Persero)?
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan media sosial Facebook dan Twitter
di PT Pos Indonesia (Persero)
2. Untuk mengetahui citra PT. Pos Indonesia(Persero) di hadapan
pengguna Facebook dan Twitter
Tugas Akhir - 2011
18
3. Untuk mengetahui pengaruh Facebook dan Twitter terhadap
pencitraan PT. Pos Indonesia (Persero)
1.5. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai media
sosial dan juga memberikan masukkan atau rekomendasi bagi
penulis yang saat ini bekerja sebagai pengelola media sosial Pos
Indonesia
2. Bagi Perusahaan
Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat digunakan
oleh pihak manajemen organisasi atau perusahaan sebagai bahan
masukan atau rekomendasi dalam pengelolaan media sosial untuk
meningkatkan citra perusahaan menjadi lebih baik.
3. Bagi Pihak Lain
a. Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian ilmiah-ilmiah
dengan topik dan bidang kajian yang sama.
b. Sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan bagi pihak
lain yang ingin mempelajari media sosial.
1.6. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan gambaran umum objek penelitian, latar
belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian serta sistematikan penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Tugas Akhir - 2011
19
Bab ini berisikan kajian kepustakaan yang mencakup
tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup
penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai jenis penelitian, variabel
operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,
pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik
analisis data
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan hasil penelitian serta pembahasan yang
diuraikan secara kronologis dan sistematis.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari analisis Pengaruh penggunaan media sosial Facebook dan Twitter
terhadap citra perusahaan Pos Indonesia, serta analisis pengaruh antar kedua
variabel penelitian dan uji hipotesis pada bab empat maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penggunaan media sosial Facebook dan Twitter di PT. Pos Indonesia
dinilai baik oleh audience dengan memperhatikan lima sub varibel context,
content, communication, collaboration dan connection. Pada sub variabel
context responden sudah merasa cara atau bentuk penyampaian pesan
melalui media sosial sudah cukup menarik dan dapat dipahami oleh
audiencenya namun belum maksimal. Pada sub variabel content responden
menilai pesan yang disampaikan mudah untuk dipahami dengan tingkat
kebeneran atau kepercayaan berada pada tingkat yang sangat baik. Pada sub
variabel collaboration dirasakan cukup efektif dan efisien terdapat interaksi
dan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Sedangkan Pada
sub variabel connection responden menilai setuju dengan memanfaatkan
media sosial adanya hubungan berkelanjutan antara responden dengan Pos
Indonesia misalnya dengan memanfaatkan produk dari Pos Indonesia dan
juga media sosial Facebook dan Twitter Pos Indonesia menjadi kebutuhan
responden ketika memerlukan informasi mengenai Pos Indonesia.
2. Pada variabel communication dalam penggunaan Media sosial tidak
berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan hal ini disebabkan karena
tidak semua informasi yang disampaikan mendapatkan tanggapan atau
respon dari audience yang sesuai, selain itu dipengaruhi oleh proses
komunikasi dalam merespon pertanyaan berupa keluhan yang kurang cepat,
Tugas Akhir - 2011
80
karena admin dalam hal ini memerlukan koordinasi dalam menjawab
pertanyaan
3. Citra PT. Pos Indonesia dengan menggunakan media mendapat tanggapan
baik dari responden sebesar 79,72%. Namun belum mencapai hasil yang
sangat baik. Pos Indonesia harus lebih memperhatikan hal-hal seperti
personalitas dalam berkomunikasi menggunakan media sosial sehingga
audience merasa dapat lebih percaya dan merasa diperhatikan. Dengan
adanya media sosial citra Pos Indonesia dihadapan penggunan Facebook
dan Twitter menjadi lebih baik dengan pelayanan admin dalam
mengkomunikasikan pesan. Tetapi informasi mengenai merek dan motto
Pos Indonesia masih kurang tersosialisasikan.
4. Dengan adanya akun media sosial Facebook dan Twitter Pos Indonesia
Konsumen yang tergabung pada media sosial Pos Indonesia adalah
individu-individu yang berjejaring, dan saling bercakap-cakap satu sama
lain (conversation) mereka bertukar informasi seputar pengalaman
mengenai penggunaan jasa Pos Indonesia, selain itu mereka dapat
berkomunikasi dengan Pos Indonesia secara langsung. Percakapan tersebut
pada suatu titik bisa meningkat ke tahap (engagement) yang mengikat
konsumen untuk menggunakan layanan Pos Indonesia selain itu akan
berdampak pada meningkatkan citra perusahaan.
5. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media sosial Facebook dan Twitter Pos Indonesia yang
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap citra perusahaan Pos
Indonesia. Nilai koefisien deteminasi menujukkan bahwa terdapat pengaruh
positif antara media sosial terhadap citra perusahaan Pos Indonesia dengan
pengaruh sebesar 69%.
Tugas Akhir - 2011
81
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari peneliti pengaruh
penggunaan media sosial Facebook dan Twitter terhadap citra perusahaan Pos
Indonesia, maka penulis mempunyai beberapa saran antara lain sebagai
berikut:
1. Penggunaan media sosial oleh Pos Indonesia sudah cukup baik tetapi
terdapat indikator context yaitu cara atau bentuk pesan yang disampaikan
masih belum maksimal sehingga ketertarikan audience masih berada di
tingkat yang cukup. Hal ini perlu menjadi perhatian manajemen Pos
Indonesia agar dapat memberikan informasi dengan cara yang lebih
menarik lagi sehingga dapat berdampak pada citra perusahaan
2. Dalam penggunaan media sosial, Pos Indonesia perlu dukungan customer
relationship management (CRM) yang lebih intesif dan terintegrasi di
setiap kantorpos dalam memanfaatkan media sosial agar informasi baik
mengenai data pelanggan, komplain kiriman dapat dikelola secara rinci dan
cermat, dan juga mampu merespon dengan cepat setiap kebutuhan
pelanggan di media sosial karena media sosial sebagai salah satu "titik"
sentuhan pelanggan yang dapat memaksimalkan kesetiaan pelanggan.
3. Perlunya kampanye yang lebih intesif mengenai identitas perusahaan agar
dapat meningkatkan citra perusahaan dihadapan pengguna Facebook dan
Twitter Pos Indonesia dengan terus memberikan informasi positif secara
terus-menerus mengenai Pos Indonesia.
4. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah jumlah sampel
yang ada, dengan menggunakan teknik sampling probabaliti agar hasilnya
lebih objektif. Dengan demikian, bisa diteliti kelebihan dan kekurangan
pengaruh penggunaan media Facebook dan Twitter terhadap citra
perusahaan Pos Indonesia.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
115
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. (2010). Metodologi Penelitian untuk Public Relations
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Blech, G. (2001). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing
Communication Perspective. Boston: McGraw-Hill
Bungin, Burhan. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Buttle, Francis. (2009). Customer Relationship Management : Concept and
Technologies. Burlington: Elsevier.
Davis, Anthony. (2003). Everything You Should Know About Public
Relations panduan lengkap tentang PR. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Evans, Dave. (2008). Social Media Marketing an Hour a Day. Indiana Polis,
Indiana: Wiley Publishing, Inc.
Freeland, John G. (2003). The ultimate CRM handbook. New York : McGraw-
Hill.
Golden, Michelle (2011), Social Media Strategies for Professionals and Their
Firms. New Jersey: John Wiley & Sons.
Griffin, Ricky W., & Ronald, E. (2006) Business Essential, New Jersey:
Prentice Hall
Harrison, Shirley. (1995). Marketers Guide To Public Relations. New York:
John Wilwy And Sons
Hawkins et all. (2000). Consumer Behavior: Building Market Strategy. New
York: Mc Graw-Hill
Jefkins, Franks., & Daniel, Y. (2004). Public Relations (Edisi Kelima).
Jakarta: Erlangga.
Kasali, Rhenald. (2003). Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafitti.
Tugas Akhir - 2011
116
Kotler, Philip., & Keller, K. (2007). Manajemen Pemasaran (Jilid Dua Edisi
Kedua Belas), Jakarta: PT Indeks.
Kraven, David W. (1996). Pemasaran Strategies. (Lina Salin, Trans.) Jakarta:
Erlangga.
Lattimore, Dan dan Otis Baskin, et all. (2010). Public Relation Profesi dan
Praktik (Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Humanika.
Meerman Scott, David. (2010). The New Rules of Marketing & PR: How To
Use Social Media, Blogs, News Releases, Online Video, and Viral
Marketing to Reach Buyers Directly. New Jersey: John Wiley & Sons.
Moore, Frazier. (2005). Humas Membangun Citra dengan Komunikasi.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Payne, Adrian. (2005). Hand Book of CRM : Achieving Excellence in
Customer Management, Oxfore: Buterworth-Heinemann.
Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosada.
Ruslan, Rosady. (2008). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Shainesh G., Sheth Jagdish, N., & Parvatiyar, A. (2001). Customer
Relationship Management Emerging Concept, Tools and Applications.
New York : McGraw-Hill.
Soemirat, Soleh., & Elvinaro, A. (2002). Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Solis, Brian. (2011) Engage : The Complete Guide for Brands and Businesses
to Build, Cultivate, and Measure Succes in the New Web. New Jersey:
John Wiley & Sons.
Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarya: Andi.
Tugas Akhir - 2011
117
Trenholm, Sarah,. & Arthur, J. (1996). Interpersonal communication.
California: Wadsworth Publishing Company.
Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grasindo
Zarrela, Dan. (2010). The Social Media Marketing Book. Sebastopol : O'Relly
Media.
Chandra, Arie Indra. (2008). Jurnal Administrasi Bisnis. Citra Perusahaan:
Kebutuhan Perusahaan dalam Menjalin Hubungan dengan para Stake
Holder. 4, 114-126.
Coleman Parkers Research. (2008). CRM and Social Media: Maximizing
Deeper Customer Relationships. Washington: Avanade
Fullerton, G. (2004), The Service Quality-Loyalty Relationship in Retail
Services: Does Commitment Matter Journal of Retailing and Consumer
Services.11, 99-111. Retrieved from Emerald Insight
Hasen, Derek L. (2011) Exploring Social Media Relationship. 19, 43-51.
Retrieved from Emerald Insight
Kandampully, Jay and Dwi Suhartanto. (2000). Customer Loyalty in The
Hotel Industry: the Role of Customer Satisfaction and Image,
International Journal of Contemporary Hospitality Management,
12(6), 346-351. Retrieved from Emerald Insight
Mardhiah, Alnol. (2008). Jurnal Aplikasi Manajemen. Eksistensi Public
Relations (Hubungan Masyarakat) pada suatu Perusahaan. 6, 91-98.
Iniversitas Brawijaya.
Prasetiawan, Dani., & Minaldi L. (2008). Jurnal Piranti Warta. Analisis Proses
CRM PT. Telkom untuk Peningkatan Loyalitas Pelanggan Produk
Speedy. 11, 45-54. Universitas Bina Nusantara.
Sin, Leo Y.M.,B. Alan C., & Yim, Frederick. (2004) CRM: conceptualization
and scale developmen European Journal of Marketing. 34, 1264-1290.
Retrieved from Emerald Insight
Tugas Akhir - 2011
118
Wahyono, G Budi., & Hendra Sayono. (2007). Jurnal Manajemen Gajayana
Analisis Peran Public Relations dalam Penginformasian Produk Jasa
Pelayanan kepada Publik: Studi pada PT.Pos Indonesia (Persero). 4,
53-60. Universitas Gajayana.
Gunawan, Arie Indra. (2008). Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu dan
Atribut Produk Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya pada
Keputusan Pembelian Telkom Speedy. Tesis pada Universitas
Pendidikan Indonesia: UPI.
Purnama, Restu Aditya. (2010). Pengaruh Program Public Relations
Terhadap Pembentukan Citra Hotel Grand Aquila Bandung. Skripsi
pada Universitas Pendidikan Indonesia: UPI.
Ratnasari, Nur. (2008). Pengaruh Media Iklan Televisi terhadap Citra Merek
serta implikasinya pada Loyalitas Pelanggan Produk Shampo Pantene.
Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia: UPI.
Saritresna, Wina. (2008). Pengaruh Sistem Penyampaian Jasa terhadap Citra
Perusahaan Bank Jabar cabang Tasikmalaya. Skripsi pada IM Telkom
Bandung: STMB.
Wibisono, Herry. (2004). Pengaruh Event Marketing Jarum Super terhadap
pembentukkan citra perusahaan PT. Jarum Kudus. Skripsi pada IM
Telkom Bandung: STMB.
Cavazza, Fred. (2008). Social Media Landscape. [Online]
http://www.fredcavazza.net/2008/06/09/social-media-landscape/ [24
April 2011]
Nutfie, Lukman.(2010) Apa itu Social Media Marketing PR. [Online]
http://www.virtual.co.id/blog/cyberpr/apa-itu-social-media-marketing-
pr/[24 April 2010].
Nutfie, Lukman.(2010) Strategi Social Media Marketing Perlu Riset dan
Insight. [Online] http://www.virtual.co.id/blog/cyberpr/strategi-social-
media-marketing-perlu-riset-dan-insight/[24 April 2010].
Tugas Akhir - 2011
119
Palupi, Dyah Hasto. (2009). Public Relations 2.0. [Online]
http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=481&I
temid=14/[24 April 2010].
Suryadhi, Ardhi. (2010). Media Sosial dan Pengahalus Citra [Online]
http://www.detikinet.com/read/2010/10/29/162438/1478827/398/media
-sosial-dan-penghalus-citra-perusahaan/ [29 April 2011]
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011