pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai...

151
PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Ikhlas Trisna Dikaputera 1113081000033 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Upload: others

Post on 15-Oct-2019

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Kasus Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ikhlas Trisna Dikaputera

1113081000033

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

ii

MB PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Kasus Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ikhlas Trisna Dikaputera

NIM: 1113081000033

Pembimbing

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM.

NIP. 19690203 2001 12 1 003

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2017 M

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Pada hari Selasa, 11 April 2017 telah dilakukan ujian komprehensif atas

Mahasiswa:

1. Nama : Ikhlas Trisna Dikaputera

2. NIM : 1113081000033

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko

Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Industri

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)”.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

Mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 April 2017

1. Amalia, SE., MSM ( )

NIP. 19740821 200901 2 005 Penguji I

2. Bahrul Yaman, M.Si ( )

NIP. Penguji II

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis 23 November 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa:

1. Nama : Ikhlas Trisna Dikaputera

2. NIM : 1113081000033

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap

Nilai Perusahaan (Studi Kasus Industri Perbankan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa Mahasiswa di

atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 November 2017

1. Ela Patriana, Ir, MM ( )

NIP. 19690528 200801 2010 Ketua

2. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM ( )

NIP. 19690203 2001 12 1 003 Sekretaris

3. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM ( )

NIP. 19690203 2001 12 1 003 Pembimbing I

4. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( )

NIP. 19731221 200501 2 002 Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ikhlas Trisna Dikaputera

NIM : 1113081000033

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 19 Oktober 2017

Yang Menyatakan

Ikhlas Trisna Dikaputera

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ikhlas Trisna Dikaputera

2. Nama Panggilan : Ikhlas

3. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 1 Juni 1995

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Alamat : Bukit Sawangan Indah blok A14 no. 3

Bojongsari, Depok

7. Status : Belum Menikah

8. Kewarganegaraan : Indonesia

9. Telepon : 08567038028

10. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. S1 (2013-2017) : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. SMA (2010-2013) : SMA Lazuardi GIS

3. SMP (2007-2010) : SMPIT Darul Muttaqien

4. SD (2001-2007) : SDN Parung 01

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Generasi Baru Indonesia (GenBI) UIN Jakarta 2015-2017 (Bendahara)

2. LDK Komda FEB th. 2015 (Ketua Divisi Pengembangan Keilmuan)

3. LDK Komda FEB th. 2014 (Anggota Divisi Pengembangan Keilmuan)

4. DEMA FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta th. 2015 (Anggota Divisi

Ekonomi Kreatif)

5. BEM FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta th. 2014 (Anggota Divisi

Litbang)

6. OSIS SMA Lazuardi GIS (Ketua Divisi Pendidikan)

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

vii

ABSTRACT

Bank is an important institution in economy. Therefore, it needs an

adequate risk management implementation to resolve the increase of risk

that banking industry facing. The purpose of this study is to analyze the

influence of risk management implementation to firm’s value on banking

industry which listed in Indonesian stock exchange in the period 2011-

2016. Risk management implementation quantified by three models. In the

first model, financial ratios such as net interest margin to total assets

(NETIM), non interest margin to total assets (NONIM), provision for

impairment loss to total assets (PROV), and capital adequacy ratio (CAR)

are used to quantify the risk management variables. In second model, we

use the average (AVG) of all the ratios above. Third model, we use the

principal component analysis (PCA) value from all the ratios above to

quantify the overall risk management implementation of the banks.

Analysis data using panel data regression to find out the influence of

independent variable to dependent variable simultaneously and partially.

Panel data regression using fixed effect model. The result show that each

model of risk management implementation have different output. In first

model, NONIM has a significantly positive effect and CAR has a

significantly negative effect to firms’s value on banking industry. In second

model, AVG value has a significantly positive effect to firm’s value on

banking industry. Then the third model, PCA value, has a significant effect

to firm’s value on banking industry.

Keywords: Risk Management, Financial Ratios, Banking Industry, Firm’s Value

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

viii

ABSTRAK

Perbankan merupakan lembaga yang memiliki peran yang penting dalam

perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan penerapan manajemen risiko

yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang dihadapi

industri perbankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis

pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai perusahaan pada

industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode

2011 hingga 2016. Penerapan manajemen risiko diukur dengan tiga model.

Model pertama dengan rasio net interest margin to total assets (NETIM),

non interest margin to total assets (NONIM), provision for impairment loss

to total assets (PROV), dan rasio kecukupan modal (CAR). Kemudian

model kedua yaitu dengan nilai rata-rata (AVG) dari rasio-rasio tersebut

dan model ketiga dengan nilai principal component analysis (PCA) dari

rasio-rasio tersebut. Kemudian untuk menganalisa pengaruh penerapan

manajemen risiko terhadap nilai perusahaan digunakan analisis regresi data

panel. Model regresi yang digunakan adalah fixed effect model. Hasil

penelitian menunjukkan setiap model dari penerapan manajemen risiko

memiliki hasil yang berbeda. Dalam model pertama, rasio NONIM

berpengaruh positif signifikan dan CAR berpengaruh negative signifikan

terhadap nilai perusahaan industri perbankan. Pada model kedua, nilai

AVG berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan industi

perbankan. Kemudian pada model ketiga, yaitu nilai PCA, memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan industri perbankan.

Kata kunci : Manajemen Risiko, Rasio Keuangan, Industri Perbankan, Nilai

Perusahaan

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alaa atas segala nikmat, rahmat,

karunia, hidayah, dan inayah-nya yang diberikan kepada kita semua. Shalawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad

Shalallahhu ‘Alayhi wa salam yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan

ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak pihak yang

terulur memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih atas segala

kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan, baik moril, kritik, saran,

masukan, dorongan semangat, doa, dukungan finansial maupun pemikiran dalam

penulisan skripsi ini. Ucapan khusus pertama penulis tujukan kepada kedua orang

tua yang telah memberikan segalanya serta mendidik penulis semenjak kecil,

hingga penulis bisa mencapai apa yang sudah dicapai sampai sekarang, termasuk

penulisan skripsi ini. Serta perkenankan penulis secara khusus mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku dosen pembimbing skripsi yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan juga

masukan-masukan yang positif dan membantu menyempurnakan skripsi ini.

4. Bapak Lili Supriyadi, MM selaku dosen pembimbing akademik

5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

x

6. Bapak Deni Pandu yang telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi

mengenai penelitian ini

7. Seluruh Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu

yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Seluruh Staf Tata Usaha dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain

9. Kakak dan adik penulis, Kak Puspa, Sandi, Rafi, dan Apip yang terus

memberi semangat

10. Sahabat-sahabat penulis, Tegar, Laras, Firly, Maryati, Melani, Alman, Luthfi

dan Ghifari yang senantiasa memberikan energi positif dalam penyusunan

skripsi ini.

11. Terkhusus sahabat yang senantiasa memberikan saran serta arahan kepada

penulis, Tika, Indi, Irfan, Desi, dan Maya Kartika

12. Sahabat terbaik SMA yang selalu memberikan semangat dan kekuatan selama

proses penyusunan skripsi ini, Ali, Imran, dan Pras

13. Teman-teman manajemen 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tak

dapat saya sebutkan satu-satu namun tak mengurangi rasa bahagianya saya

diantara kalian.

Akhir kata, kesempurnaan skripsi ini memang semata-mata adalah berkat

karunia Allah SWT. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik

yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT melimpahkan

rahmat-Nya kepada kita. Amin, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 19 Oktober 2017

Ikhlas Trisna Dikaputera

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Permasalahan ....................................................................................... 8

1. Identifikasi Masalah ......................................................................... 8

2. Batasan Masalah ............................................................................. 10

3. Rumusan Masalah .......................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 11

B. Manfaat Penelitian ............................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 14

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ..................... 14

1. Rasio Keuangan ............................................................................ 14

2. Du Pont Identity ............................................................................ 15

3. Risiko ............................................................................................ 19

4. Manajemen Risiko ......................................................................... 20

5. Risiko Suku Bunga ........................................................................ 26

6. Risiko Kredit ................................................................................. 27

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

xii

7. Risiko Solvabilitas ......................................................................... 27

8. Lindung Nilai (Hedging) ............................................................... 28

9. Nilai Perusahaan ............................................................................ 28

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 30

C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 42

D. Keterkaitan Antar Variabel ............................................................... 43

E. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 47

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 49

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................. 49

C. Metode Pengumpulan Data................................................................ 51

D. Metode Analisis Data ......................................................................... 52

1. Principal Component Analysis ........................................................ 52

2. Estimasi Regresi Data Panel ........................................................... 53

a. Model Common Effect .............................................................. 56

b. Model Fixed Effect ................................................................... 57

c. Model Random Effect ............................................................... 57

3. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel ............................... 58

a. Uji Chow ................................................................................... 58

b. Uji Langrange Multiplier (LM) ................................................. 59

c. Uji Hausman ............................................................................. 59

4. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 60

a. Uji Normalitas........................................................................... 60

b. Uji Multikolinieritas .................................................................. 61

c. Uji Autokorelasi ........................................................................ 61

d. Uji Heterokedastisitas ............................................................... 62

5. Uji Signifikansi ............................................................................. 63

a. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t) ............................................ 63

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................. 64

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

xiii

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi) .................................................. 65

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 65

1. Variabel Dependen ......................................................................... 65

2. Variabel Independen ....................................................................... 66

3. Variabel Kontrol ............................................................................. 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 70

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 70

1. Bursa Efek Indonesia ...................................................................... 70

2. Perbankan ....................................................................................... 71

3. Trend Variabel Manajemen Risiko ................................................. 73

B. Analisis dan Pembahasan................................................................... 79

1. Deskriptif Variabel Penelitian ......................................................... 79

2. Hasil Regresi Masing-Masing Variabel Manajemen Risiko dengan

Nilai Perusahaan (Model 1) .................................................................. 82

a. Menentukan Teknik Estimasi Regresi yang Sesuai .................... 82

b. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 83

c. Uji Signifikansi ......................................................................... 86

d. Analisis ..................................................................................... 93

3. Hasil Regresi Nilai Rata-Rata Variabel Manajemen Risiko dengan

Nilai Perusahaan (Model 2) .................................................................. 96

a. Menentukan Teknik Estimasi Regresi yang Sesuai .................... 96

b. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 98

c. Uji Signifikansi ....................................................................... 100

d. Analisis ................................................................................... 106

4. Hasil Regresi Principal Component Analysis Variabel Manajemen

Risiko dengan Nilai Perusahaan (Model 3) ......................................... 108

a. Menentukan Teknik Estimasi Regresi yang Sesuai .................. 108

b. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 109

c. Uji Signifikansi ....................................................................... 111

d. Analisis ................................................................................... 118

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

xiv

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 121

A. Kesimpulan ....................................................................................... 121

B. Saran ................................................................................................. 122

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 123

LAMPIRAN ................................................................................................... 128

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Hubungan Antara Frekuensi Risiko dan Dampak Risiko .................... 20

Tabel 2. 2 Hubungan Frekuensi, Dampak, serta Solusi Risiko ............................ 24

Tabel 2. 3 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 30

Tabel 3. 1 Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ................................... 51

Tabel 3. 2 Statistik Durbin-Watson .................................................................... 62

Tabel 4. 1 Daftar Bank yang Dijadikan Observasi Penelitian .............................. 71

Tabel 4. 2 Hasil Metode Principal Component Analysis Terhadap Variabel

Manajemen Risiko ............................................................................................. 76

Tabel 4. 3 Statistik Deskriptif Variabel .............................................................. 79

Tabel 4. 4 Hasil Uji Chow Model 1 .................................................................... 82

Tabel 4. 5 Hasil Uji Hausman Model 1 .............................................................. 83

Tabel 4. 6 Hasil Uji Multikolinearitas Model 1 .................................................. 84

Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas Model 1 ............................................................ 85

Tabel 4. 8 Hasil Uji Regresi Model 1 ................................................................. 86

Tabel 4. 9 Unsur αt Setiap Individu Model 1 ...................................................... 91

Tabel 4. 10 Hasil Uji Chow Model 2 .................................................................. 97

Tabel 4. 11 Hasil Uji Hausman Model 2 ............................................................ 97

Tabel 4. 12 Hasil Uji Multikolinearitas Model 2................................................. 99

Tabel 4. 13 Hasil Uji Normalitas Model 2 .......................................................... 99

Tabel 4. 14 Hasil Uji Regresi Model 2 ............................................................. 100

Tabel 4. 15 Unsur αt Setiap Individu Model 2 .................................................. 104

Tabel 4. 16 Hasil Uji Chow Model 3 ................................................................ 108

Tabel 4. 17 Hasil Uji Hausman Model 3 .......................................................... 109

Tabel 4. 18 Hasil Uji Multikolinearitas Model 3............................................... 110

Tabel 4. 19 Hasil Uji Normalitas Model 3 ........................................................ 111

Tabel 4. 20 Hasil Uji Regresi Model 3 ............................................................. 112

Tabel 4. 21 Unsur αt Setiap Individu Model 3 .................................................. 116

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Kinerja BUK Periode

2010-2015 ....................................................................................... 2

Gambar 2. 1 Proses Dekomposisi ROE Berdasarkan Du Pont Identity ............... 19

Gambar 2. 2 Kerangka Penelitian ....................................................................... 42

Gambar 4. 1 Grafik Trend Variabel Manajemen Risiko ...................................... 73

Gambar 4. 2 Grafik Trend Nilai Rata-Rata Variabel Manajemen Risiko ............. 74

Gambar 4. 3 Grafik Trend Nilai PCA dari Variabel Manajemen Risiko .............. 78

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Panel Variabel Penelitian .................................................... 128

Lampiran 2 : Nilai Trend Variabel Manajemen Risiko ..................................... 134

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketidakstabilan perekonomian global mengakibatkan dampak yang

negatif di berbagai negara, termasuk Indonesia. Indonesia mengalami

perlambatan perekonomian selama periode 2010-2015. Pertumbuhan

ekonomi Indonesia pada tahun 2015 adalah pertumbuhan terendah sejak 6

tahun terakhir, yaitu sebesar 4,79%. Dalam kondisi seperti ini, hampir semua

instansi atau lembaga akan merasakan dampaknya, termasuk perbankan.

Perbankan atau bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat

dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan memiliki posisi strategis

sebagai lembaga intermediasi (financial intermediary) untuk menunjang

kelancaran perekonomian (UU RI no. 10 tahun 1998).

Salah satu fungsi bank adalah sebagai penyimpan dana, termasuk dana

individu dan keluarga. Dana individu dan keluarga ini adalah simpanan

jangka pendek dan memiliki likuiditas yang tinggi. Jika bank gagal

memenuhi likuiditas simpanan ini, maka akan berdampak luas kepada

masyarakat. Selain itu, bank juga memiliki kekuatan untuk menciptakan

uang dalam bentuk yang mudah dikeluarkan seperti investasi dan pinjaman.

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

2

Perubahan jumlah uang yang diciptakan oleh bank tampak berkorelasi

dengan kondisi perekonomian, terutama pada pertumbuhan angka pekerjaan

dan inflasi (Rose, 2002: 34).

Pada periode 2010-2015, kinerja bank umum konvensional (BUK) pun

mengalami ketidakstabilan. Hal ini dapat terlihat dari return on assets (ROA)

bank umum konvensional yang tidak stabil. Walaupun bank umum

konvensional mengalami kenaikan ROA pada tahun 2011 dan 2012, akan

tetapi pada tahun-tahun selanjutnya mengalami penurunan ROA.

Gambar 1.1

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Kinerja BUK Periode

2010-2015

Sumber: Hasil pengolahan data dari BPS, BI, dan OJK

Mengingat peran yang penting dan memiliki dampak yang signifikan,

maka pemerintah selalu mendukung terwujudnya industri perbankan yang

6.816.44

6.19

5.56

5.024.79

2.86 3.03 3.11 3.08 2.85

2.32

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan Ekonomi (%)

Kinerja BUK

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

3

sehat dan stabil dan menjaga kelangsungannya. Seiring berjalannya waktu,

risiko yang dihadapi oleh bank semakin meningkat yang diakibatkan

semakin kompleksnya produk dan aktivitas bank. Oleh karena itu, semua

kegiatan tersebut perlu diimbangi dengan kualitas penerapan manajemen

risiko yang baik (PBI No. 11/25/PBI/2009).

Semakin kompleksnya risiko tersebut akan membutuhkan praktek tata

kelola yang sehat (good governance) dan fungsi identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian risiko bank agar tidak menimbulkan kerugian

yang melebihi kemampuan bank. Dengan begitu, peningkatan risiko yang

dihadapi bank perlu diimbangi dengan kualitas penerapan manajemen resiko

yang memadai. Hal ini dikarenakan peningkatan kualitas penerapan

manajemen risiko akan mendukung efektivitas kerangka pengawasan bank

berbasis risiko (PBI No. 11/25/PBI/2009).

Risiko telah didefinisikan sebagai subjek yang menyebabkan kerugian

aktual dan langsung kepada perusahaan melalui pengurangan dari

pendapatan dan capital loss. Banyak peneliti, seperti Saunders dan Cornett

(2006); Dubofsky (1992), serta Das (2006), merekomendasikan bahwa risiko

harus di manajemen, bukan dihilangkan. Oleh karena itu, Sanders, et.al

(2006) menyatakan memperhatikan risiko manajemen adalah salah satu

kebijakan utama dalam setiap perekonomian (Fathi, et.al, 2012).

Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meningkatkan nilai

pemegang saham perusahaan dengan membantu board dan manajemen

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

4

senior dari perusahaan untuk memastikan pengawasan dan manajemen

portfolio risiko perusahaan yang cukup (Lechner dan Gatzert, 2017).

Hubungan antara manajemen risiko dan nilai perusahaan sudah dieksplor

secara luas oleh para peneliti dari literatur keuangan, akuntansi, dan

informasi manajemen (Krause dan Tse, 2016). Lebih lanjut lagi, dalam

penelitian Krause dan Tse yang memeriksa 70 studi literatur manajemen

risiko, menunjukkan bukti bahwa manajemen risiko memberikan manfaat,

seperti menciptakan nilai perusahaan, mengurangi biaya modal, dan

mengurangi biaya potensial dari financial distress.

Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian mengenai pengaruh dari

penerapan manajemen risiko terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi,

penelitian mereka menghasilkan output yang beragam. Dalam penelitian

Hoyt dan Liebenberg (2008, 2011); Bertinetti, et.al (2013); Lechner dan

Gatzert (2017); menyebutkan bahwa penerapan manajemen risiko

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hasil dari penelitian Waweru dan Kisaka (2011) juga menyebutkan

bahwa penerapan manajemen risiko berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q. Kemudian dalam McShane, et.al

(2011), disebutkan bahwa tingkta penerapan manajemen risiko peringkat 1

sampai 3 memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan,

sedangkan untuk peringkat 4 dan 5 tidak signifikan. Penelitian lain, yaitu

Feller dan Gallagher (2014), menyatakan bahwa perusahaan yang sudah

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

5

menerapkan manajemen risiko hingga tingkat dewasa, mengalami

peningkatan nilai perusahaan sebesar 25%.

Mayoritas penelitian mengeluarkan hasil penelitian yang menyebutkan

pengaruh positif penerapan manajemen risiko terhadap nilai perusahaan.

Akan tetapi terdapat beberapa penelitian yang memiliki hasil yang berbeda.

Tahir dan Razali (2011) menyebutkan bahwa manajemen risiko memiliki

hasil regresi yang positif terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak signifikan.

Sedangkan dalam penelitian Sanjaya dan Linawati (2015), manajemen risiko

berpengaruh positif secara simultan dengan variabel kontrolnya, yaitu ukuran

perusahaan dan leverage. Tetapi ketika secara parsial, manajemen risiko

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian Li, et.al (2014)

mengeluarkan hasil regresi penerapan manajemen risiko yang positif

terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak signifikan.

Dalam penelitian yang sudah disebutkan diatas, para peneliti tersebut

menggunakan pengukuran penerapan manajemen risiko yang berbeda. Pada

penelitian Hoyt dan Liebenberg (2008, 2011); Pagach dan Warr (2010);

Tahir dan Razali (2011); Claudia (2011); Golshan dan Rasid (2012);

Bertinetti, et.al (2013); Eckles, et.al (2014); Li, et.al (2014); Sanjaya dan

Linawati (2015); Lechner dan Gatzert (2017); mereka menetapkan suatu

perusahaan menerapkan manajemen risiko atau tidak dengan melihat

pengumuman atau laporan perusahaan tersebut. Perusahaan dianggap sudah

menerapkan manajemen risiko jika sudah memenuhi kriteria, seperti sudah

menunjuk Chief Risk Officer (CRO) atau sudah menerapkan objective dari

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

6

manajemen risik atau ERM, yaitu strategic, operations, reporting, dan

compliance.

Selain itu, ada yang mengukur penerapan manajemen risiko menggunakan

peringkat. Contohnya adalah dalam penelitian Waweru dan Kisaka (2011);

McShane, et.al (2011); dan juga Feller dan Gallagher (2014). Mereka

mengukur penerapan manajemen risiko dengan score 1-5. Contoh

pengukuran score nya seperti 1= weak, 2= adequate, 3= adequate waith a

positive trend, 4= strong, dan 5= excellent.

Sudah dilakukan beberapa penelitian mengenai pengaruh penerapan

manajemen risiko. Akan tetapi, masih banyak penelitian yang harus

dilakukan. Farrel dan Gallagher (2015) menyarankan penggunaan

pengukuran penerapan manajemen risiko yang lebih independen

dibandingkan penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan. Kemudian,

Gatzert dan Martin (2015) menyarankan penelitian yang lebih dalam lagi

mengenai hubungan antara penerapan manajemen risiko dengan nilai

perusahaan dalam lembaga keuangan.

Sensarma, et.al (2009) dalam penelitiannya menggunakan sebuah model,

yaitu menggunakan dekomposisi dari rasio ROE berdasarkan Du Pont

Identity untuk mengukur penerapan manajemen risiko. ROE adalah rasio

yang menjelaskan seberapa efisien suatu perusahaan bisa menghasilkan

pendapatan dari modal yang dimiliki. Dengan kata lain, penelitian tersebut

menggunakan laporan keuangan dari sudut pandang manajemen risiko.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

7

Dari dekomposisi ROE tersebut, variabel yang diuji adalah net interest

margin (NETIM), net non-interest margin (NONIM), provision for

impairment loss (PROV), dan capital adequacy ratio (CAR). Setelah itu,

digunakan beberapa model untuk mengkombinasi variabel tersebut yaitu

nilai rata-rata, principal component analysis (PCA), dan analisis diskriminan.

Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang mengacu kepada

penelitian Sensarma, et.al (2009) tersebut. Penelitian Sensarma, et.al (2009)

melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan manajemen risiko

terhadap return harga saham perbankan yang dilakuan di India. Selain itu,

penelitian ini juga mengacu kepada penelitian Wardhani (2012) yang

melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan manajemen risiko

terhadap return harga saham yang dilakukan di Indonesia. Namun berbeda

dengan penelitian Sensarma dan Wardhani, penelitian ini menggunakan

variabel dependen nilai perusahaan.

Penelitian ini memiliki beberapa kelebihan dari penelitian sebelumnya:

1. Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia mengenai

pengaruh penerapan manajemen risiko, tetapi masih sedikit yang meneliti

pengaruhnya terhadap nilai perusahaan

2. Hanya terdapat sedikit penelitian sebelumnya di Indonesia bahkan di

dunia yang menggunakan pengukuran penerapan manajemen risiko yang

lebih independen, seperti menggunakan data-data dari laporan keuangan

sebagai pengukuran dari penerapan manajemen risiko

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

8

Maka dari itu, berdasarkan fakta yang sudah dijelaskan pada latar

belakang masalah ini, penulis tertarik dan termotivasi untuk melakukan

penelitian dengan judul “PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN

RISIKO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Industri

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:

a. Pertumbuhan perekonomian Indonesia mencapai titik terendah dalam

enam tahun terakhir pada tahun 2015, yaitu 4,79%

b. Kinerja bank umum konvensional (BUK) yang diukur dari ROA

tidak stabil selama 2010-2015. ROA BUK mengalami peningkatan

pada tahun 2010-2012, akan tetapi mengalami penurunan pada tahun

2013-2015

c. Karena hubungannya yang erat antara perekonomian dan perbankan,

pemerintah melalui Bank Indonesia mendukung penerapan

manajemen risiko yang baik untuk mewujudkan perbankan yang

sehat dan stabil dengan mengeluarkan PBI No. 11/25/PBI/2009

Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003

Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

d. Penelitian mengenai pengaruh penerapan manajemen risiko masih

harus banyak dilakukan. Farrel dan Gallagher (2015) menyarankan

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

9

penggunaan pengukuran penerapan manajemen risiko yang lebih

independen dibandingkan penelitian sebelumnya yang sudah

dilakukan. Kemudian, Gatzert dan Martin (2015) menyarankan

penelitian yang lebih dalam lagi mengenai hubungan antara

penerapan manajemen dengan nilai perusahaan dalam lembaga

keuangan.

e. Sensarma, et.al (2009) menggunakan suatu model pengukuran

penerapan manajemen risiko, yaitu dari dekomposisi dari ROE

berdasarkan Du Pont identity. Dari dekomposisi tersebut, muncul

beberapa variabel, yaitu net interest margin (NETIM), net non-

interest margin (NONIM), provision for impairment loss (PROV),

dan capital adequacy ratio (CAR).

f. Lebih lanjut lagi, menurut Sensarma, et.al (2009), diperlukan

kombinasi variabel yang di atas ke dalam sebuah pengukuran

penerapan manajemen risiko yang komprehensif. Oleh karena itu,

digunakan beberapa metode untuk melakukan hal tersebut. Dalam

penelitian tersebut digunakan tiga metode, yaitu nilai rata-rata

(average), nilai dari principal component analysis (PCA), dan

analisis diskriminan.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

10

2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka disimpulkan

batasan masalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini meneliti pengaruh penerapan manajemen risiko

terhadap nilai perusahaan

b. Penelitian dilakukan hanya dilakukan pada bank umum di Indonesia

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

c. Penelitian ini hanya meneliti proxy penerapan manajemen risiko yang

di dekomposisi dari ROE (NETIM, NONIM, PROV, dan CAR) dan

hanya dua metode untuk mengkombinasi variabel di atas, yaitu nilai

rata-rata (average) dan principal component analysis (PCA).

d. Maka dari itu, terdapat tiga model dalam penelitian ini:

1) Model 1 (satu) menggunakan rasio-rasio keuangan (NETIM,

NONIM, PROV, dan CAR) sebagai proxy variabel manajemen

risiko

2) Model 2 (dua) menggunakan nilai rata-rata dari semua variabel

manajemen risiko

3) Model 3 (tiga) menggunakan variabel manajemen risiko yang

dihasilkan oleh metode principal component analysis (PCA)

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

11

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dijelaskan diatas, maka dapat

disimpulkan perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini

sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai

perusahaan pada industri perbankan berdasarkan model 1?

b. Bagaimana pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai

perusahaan pada industri perbankan berdasarkan model 2?

c. Bagaimana pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai

perusahaan pada industri perbankan berdasarkan model 3?

d. Secara statistik, model estimasi regresi yang manakah yang

merupakan model yang terbaik dalam menjelaskan variasi pergerakan

variabel nilai perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian ini diharapkan mencapai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk menganalisa pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai

perusahaan pada industri perbankan berdasarkan model 1

2. Untuk menganalisa pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai

perusahaan pada industri perbankan berdasarkan model 2

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

12

3. Untuk menganalisa pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai

perusahaan pada industri perbankan berdasarkan model 3

4. Menentukan model terbaik estimasi regresi nilai perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi

beberapa pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Memberikan informasi pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap

nilai perusahaan di industri perbankan agar menjadi bahan pertimbangan

kepada investor dalam melakukan investasi terhadap saham yang baik

sehingga memberikan manfaat yang sesuai dengan harapan

2. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan dan memperkaya

penelitian mengenai pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai

perusahaan di industri perbankan bagi pembaca baik kalangan praktisi

maupun akademisi

3. Bagi Pihak Perusahaan

Menjadi gambaran dan acuan untuk meningkatkan penerapan manajemen

risiko dalam perusahaan di industri perbankan agar lebih baik sehingga

akan meningkatkan nilai perusahaan

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

13

4. Bagi Masyarakat

Menarik minat dan mendorong masyarakat agar bersedia untuk

berinvestasi pada surat berharga saham yang baik agar mendapatkan hasil

yang diharapkan.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

1. Rasio Keuangan

Laporan keuangan melaporkan posisi perusahaan pada suatu titik

waktu dan kegiatan operasinya selama beberapa periode lalu. Namun,

nilai riilnya ada pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan

untuk membantu meramalkan laba dan dividen masa depan. Rasio

keuangan dirancang untuk membantu kita mengevaluasi laporan

keuangan (Brigham dan Houston, 2013: 133)

Rasio keuangan juga dapat berarti hubungan yang ditentukan dari

laporan keuangan perusahaan dan digunakan untuk tujuan perbandingan.

Rasio keuangan ini adalah salah satu jalan untuk menghindari masalah

yang diakibatkan dari membandingan perusahaan dengan ukuran yang

berbeda. Rasio-rasio ini adalah cara untuk membandingkan dan

memeriksa hubungan antara bagian-bagian dari laporan keuangan (Ross

et.al, 2007: 51)

Berikut adalah rasio-rasio keuangan (Brigham dan Houston, 2013:

134):

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara

kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

15

b. Rasio Manajemen Aset

Rasio manajemen aset adalah rasio yang mengukur seberapa efektif

sebuah perusahaan mengatur asetnya

c. Rasio Manajemen Utang

Rasio manajemen utang adalah rasio yang mengukur sampai sejauh

apa perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang (financial

leverage)

d. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kombinasi dari,

pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi

e. Rasio Nilai Pasar

Rasio nilai pasar adalah rasio yang menghubungkan harga saham

perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku per sahamnya

2. Du Pont Identity

Du Pont Identity menunjukkan bahwa return on equity (ROE)

suatu perusahaan merupakan representasi dari ketiga rasio lain, yaitu

profit margin, total assets turnover, dan equity multiplier. Untuk

mengetahui lebih lanjut, perlu dibahas terlebih dahulu rasio profitabilitas,

khususnya rasio ROE.

Rasio profitabilitas fokus kepada pendapatan perusahaan. Tentu

saja perusahaan yang besar akan diharapkan menghasilkan laba yang

lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Oleh

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

16

karena itu, untuk memfasilitasi perbandingan antar perusahaan, total

pendapatan ditunjukkan dalam basis per dolar (Brealey, Richard A., et.

al, 2007: 463)

Rasio yang termasuk dalam rasio profitabilitas adalah Return on

Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA). ROE adalah ukuran

bagaimana pemegang saham suatu perusahaan dalam satu tahun.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (2.1)

Sedangkan Return on Assets (ROA) adalah ukuran laba per dolar

dari aset. ROA memiliki beberapa bentuk, tetapi umumnya adalah:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 =𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (2.2)

Nilai ROE dipengaruhi oleh tiga hal: efisiensi operasional (diukur

dengan profit margin); efisiensi penggunaan aset (diukur dengan total

asset turnover); dan financial leverage (diukur dengan equity multiplier).

Hal tersebut dikenal dengan Du Pont Identity (Ross, et.al, 2007: 61). Jika

ditambahkan dengan Aset/Aset ke dalam persamaan, ROE dapat di

dekomposisi menjadi:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑥

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

=𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑥

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Dari persamaan diatas, maka terungkap bahwa ROE merupakan

produk dari dua rasio lainnya, yaitu ROA dan equity multiplier

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

17

𝑅𝑂𝐸 = 𝑅𝑂𝐴 𝑥 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 (2.3)

Lebih jauh lagi, ROE dapat di dekomposisi dengan menambahkan

Sales/Sales ke dalam persamaan ROE:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑥

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑥

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

=𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑥

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑥

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (2.4)

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑛𝑟 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

= 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑥 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟

Dari persamaan diatas, terungkap bahwa ROA dapat dijabarkan

menjadi dua komponen, yaitu profit margin dan total asset turnover

(Ross, et.al, 2007: 61).

Dalam penelitian Sensarma, et.al (2009), ROA lebih jauh dapat

dijabarkan sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐴 =𝐼𝐼−𝐼𝐸

𝑇𝐴+

𝑁𝐼𝐼−𝑁𝐼𝐸

𝑇𝐴−

𝑃𝑟𝑜𝑣𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑠

𝑇𝐴 (2.5)

Keterangan:

II = Interest income

IE = Interest expense

NI = Non interest income

NIE = Non interest expense

TA = Total assets

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

18

Kemudian, persamaan (2.5) dapat ditulis menjadi:

𝑅𝑂𝐴 = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 +

𝑁𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 −

𝑃𝑟𝑜𝑣𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑠 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (2.6)

Jika persamaan (2.6) di subsitusikan ke dalam persamaan (2.3),

maka akan didapat:

𝑅𝑂𝐸 = (𝑁𝐸𝑇𝐼𝑀 + 𝑁𝑂𝑁𝐼𝑀 − 𝑃𝑅𝑂𝑉) 𝑥 𝐸𝑀 (2.7)

Keterangan:

NETIM = Net interest margin total assets

NONIM = Non interest margin to total assets

PROV = Provision for impairment losss to total assets

EM = Equity multiplier

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan, jika ingin meningkatkan

pendapatan bank, maka bank dapat memaksimalkan nilai NETIM,

NONIM, dan EM serta memperkecil nilai PROV (Sensarma, et.al, 2009).

Berikut ini adalah proses dekomposisi rasio ROE ke variabel

manajemen risiko berdasarkan Du Pont Identity (Sensarma, et.al, 2009):

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

19

Gambar 2.1

Proses Dekomposisi ROE Berdasarkan Du Pont Identity

Sumber: Sensarma, et.al (2009)

3. Risiko

Risiko secara umum tidak lain merupakan ketidakpastian

(uncertainties) yang berujung pada terjadinya berbagai tingkat

profitability yang memburuk atau bahkan menimbulkan kerugian (Ali,

2006: 101).

Risiko dapat juga berarti ketidaktentuan atau uncertainty yang

mungkin melahirkan kerugian (loss). Unsur ketidaktentuan ini bisa

mendatangkan kerugian (Salim, 2007: 4)

Pengertian lain menyebutkan bahwa risiko adalah ancaman atau

kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak

yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai. Risiko juga

merupakan sisi yang berlawanan dengan tujuan. Untuk mempertahankan

ROE

(II-IE) / TA

ROA A/E

(NII-NIE) / TA PROV / TA

Capital

Adequacy

Interest

Rate Risk Natural

Hedging Credit Risk

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

20

eksistensi kehidupan, maka diperlukan suatu tujuan. Untuk mencapai

tujuan, diperlukan tindakan atau aktivitas. Aktivitas memiliki risiko jika

dampaknya berlawanan. Sebaliknya, aktivitas memberikan peluang untuk

memperoleh hasil yang diinginkan (Idroes, 2008: 4).

Pembahasan risiko tidak terlepas dari pembahasan tentang tingkat

kemungkinan risiko terjadi (frequency of risk events) dan tingkat dampak

kerugian dari risiko yang terjadi (impact/severity of risk loses). Dari

hubungan antara frekuensi risiko dan dampak risiko dapat dijelaskan dari

kombinasi tabel berikut:

Tabel 2.1

Hubungan antara frekuensi risiko dan dampak risiko

Frekuensi tinggi – Dampak rendah Frekuensi tinggi – Dampak tinggi

Frekuensi rendah – Dampak rendah Frekuensi rendah – Dampak tinggi

Sumber: Idroes, 2008

4. Manajemen Risiko

Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan

sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap,

menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang

berlangsung pada setiap aktivitas atau proses (Idroes, 2008: 5).

Pengertian lain menyebutkan, manajemen risiko atau risk

management dapat berupa tindakan untuk mengorbankan suatu resources

atau sumber daya tertentu yang dikuasai saat ini. Manajemen risiko juga

sama artinya dengan secara aktif melakukan seleksi atas jenis dan tingkat

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

21

risiko serta memilih langkah apa yang paling cocok untuk dijalankan

dalam menghadapinya (Ali, 2006: 313).

Dengan manfaat-manfaatnya, masing-masing perusahaan memiliki

tujuan tersendiri menerapkan manajemen risiko. Akan tetapi, tujuan

dasar dari manajemen risiko adalah bagaimana untuk memaksimalkan

kekayaan shareholder. Pada pendekatan manajemen tradisional, risiko

diatur terpisah dengan risiko lainnya. Mengatur risiko-risiko secara

terpisah menyebabkan koordinasi antara berbagai departemen

manajemen risiko tidak efisien (Hoyt dan Liebenberg, 2008).

Dengan mengintegrasikan semua risiko dalam pengambilan

keputusan, perusahaan dapat menghindari biaya manajemen risiko yang

sama dengan memanfaatkan natural hedges. Perusahaan yang

menerapkan ERM akan lebih mengetahui risiko agregat yang melekat

pada setiap aktivitas bisnis. Hal ini berdampak pada meningkatkan

efisiensi modal dan return on equity (ROE) (Hoyt dan Liebenberg,

2008). Selain itu, praktik penerapan manajemen risiko juga secara

signifikan meningkatkan efisiensi biaya dan pendapatan (Grace, et.al,

2014)

Pemerintah Indonesia mulai membangun infrastruktur bagi

manajemen perbankan demi pengendalian risiko yang dihadapi di masa

depan dengan menerbitkan regulasi oleh Bank Indonesia. Pada tahun

2003, BI menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor

5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 mengenai penerapan manajemen

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

22

risiko bank umum. Selanjutnya, Bank Indonesia kembali menegaskan apa

yang harus dipenuhi bank umum dalam menerapkan manajemen risiko,

khusunya menyangkut persyaratan permodalan bank, melalui Peraturan

Bank Indonesia Nomor 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 (Ali, 2006:

367).

a. Fungsi Manajemen Risiko

Manajemen risiko diperlukan untuk (Idroes, 2008: 6):

Mendukung pencapaian tujuan

Memungkinkan untuk melakukan aktivitas yang memberikan

peluang yang jauh lebih tinggi dengan mengambil risiko yang

lebih tinggi; risiko yang lebih tinggi diambil dengan dukungan

sikap dan solusi yang sesuai terhadap risiko

Mengurangi kemungkinan kesalahan fatal

Menyadari bahwa risiko dapat terjadi pada setiap aktivitas dan

tingkatan dalam organisasi sehingga setiap individu harus

mengambil dan mengelola risiko masing-masing sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya

b. Proses Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas

terkait di dalam organisasi. Berikut ini adalah proses manajemen

risiko (Idroes, 2008: 7):

1) Identifikasi dan Pemetaan Risiko

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

23

Menetapkan kerangka kerja untuk implementasi strategi risiko

secara keseluruhan

Menentukan definisi kerugian

Menyusun dan melakukan implementasi mekanisme

pengumpulan data

Membuat pemetaan kerugian ke dalam kategori risiko yang

dapat diterima dan tidak dapat diterima

2) Kuantifikasi/Menilai/Melakukan Peringkat Risiko

Aplikasi teknik permodelan dalam mengukur risiko

Menentukan tingkat frekuensi dan tingkat kerugian dari risiko

berdasarkan data historis yang tersedia

Perluasan dengan memanfaatkan tolok ukur (benchmarking),

permodelan (modelling), dan peramalan (forecasting) yang

berasal dari luar organisasi/eksternal. Sumber eksternal yang

dimaksud berasal dari praktik-praktik terbaik yang telah

dilakukan di dalam indsutri (best practices)

3) Menegaskan Profil Risiko dan Rencana Manajemen Risiko

Identifikasi selera risiko organisasi (risk appetite), apakah

manajemen secara umum termasuk penghindar risiko (risk

averter), penerima risiko sewajarnya (risk neutral), atau

pencari risiko (risk seeker).

Identifikasi visi stratejik (strategic vision) dari organisasi

apakah organisasi berada dalam visi yang agresif, terobsesi

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

24

untuk mengejar peningkatan volume usaha keuntungan

sebesar-besarnya untuk mendukung pertumbuhan, atau

berada dalam visi konservatif, yaitu ingin menjaga

kelangsungan usaha pada situasi aman dengan volume usaha

dan keuntungan stabil

4) Solusi Risiko/Implementasi Tindakan Terhadap Risiko

Berdasarkan hubungan dari frekuensi dan dampak risiko dapat

diuraikan solusi terhadap risiko. Tabel berikut menunjukkan

hubungan frekuensi, dampak, serta solusi risiko yang dapat

dilakukan:

Tabel 2.2

Hubungan Frekuensi, Dampak, serta Solusi Risiko

Frekuensi tinggi –

Dampak rendah

(Mitigasi)

Frekuensi tinggi –

Dampak tinggi

(Hindari)

Pengendalian risiko

sebelum peristiwa

risiko

Frekuensi rendah –

Dampak rendah

(Tahan)

Frekuensi tinggi –

Dampak rendah

(Alihkan)

Pembiayaan risiko

sesudah peristiwa

risiko

Sumber: Idroes, 2008

a) Hindari (Avoidance)

Keputusan yang diambil adalah tidak melakukan aktivitas

yang dimaksud.

b) Alihkan (Transfer)

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

25

Membagi risiko dengan pihak lain. Konsekuensinya terdapat

biaya yang harus dikeluarkan atau berbagi keuntungsn yang

diperoleh

c) Mitigasi Risiko (Mitigate Risk).

Menerima risiko pada tingkat tertentu dengan melakukan

tindakan untuk mitigasi risiko melalui peningkatan kontrol,

kualitas proses, serta aturan yang jelas terhadap pelaksanaan

aktivitas dan risikonya.

d) Menahan Risiko Residual (Retention of Residual Risk)

Menerima risiko yang mungkin timbul dari aktivitas yang

dilakukan. Kesediaan menerima risiko dikaitkan dengan

ketersediaan penyangga jika kerugian atas risiko terjadi

5) Pemantauan dan Pengkinian/Kaji Ulang Risiko dan Kontrol

Seluruh entitas organisasi harus yakin bahwa strategi

manajemen risiko telah diimplementasikan dna berjalan

dengan baik

Lakukan pengkinian dengan mengevaluasi dan

menindaklanjuti hasil evaluasi terhadap implementasi

kerangka manajemen risiko yang terintegrasi ke dalam strategi

risiko keseluruhan.

Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan

dapat dibagi ke dalam lima kategori utama (Darmawi, 2005: 11) :

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

26

a. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari

kegagalan

b. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba

c. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung

d. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh

adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non

material bagi perusahaan itu

e. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni. Karena

kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang

dilindungi, maka secara tidak langsung menolong meningkatkan

public image

5. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang dihadapi perbankan ketika

bank sentral mengubah tingkat suku bunga acuan sebagai bagian dari

kebijakan moneter. Perubahan tingkat suku bunga ini berdampak pada

keputusan ekonomi, seperti apakah harus mengkonsumsi atau menabung.

Ketika bank sentral melihat bahwa perlambatan ekonomi dibutuhkan,

maka bank sentral akan mengetatkan kebijakan moneter dengan

menaikkan tingkat suku bunga. Hasilnya adalah menurunnya kegiatan

bisnis dan pengeluaran rumah tangga (Saunders dan Cornett, 2006: 181).

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

27

6. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah adalah risiko economic loss dari kegagalan

pihak peminjam dana lembaga intermediasi untuk memenuhi

pembayaran pinjamannya, atau dapat disebabkan peningkatan risiko

default selama jangka waktu dari transaksinya (Crouhy, et.al, 2014: 27).

Sedangkan dalam pengertian lain, risiko kredit adalah risiko dari

janji cash flow dari pinjaman dan sekuritas yang dilakukan oleh lembaga

intermediasi kemungkinan tidak dipenuhi secara penuh. Pada hakikatnya

semua lembaga intermediasi menghadapi risiko ini (Saunders dan

Cornett, 2006: 162).

Dalam penelitian ini, manajemen risiko kredit diukur dengan

provision for impairment loss. Provision adalah cadangan modal yang

digunakan untuk mencegah kerugian dari expected loss pada periode

tertentu (disebut expected loss).

7. Risiko Solvabilitas

Risiko solvabilitas atau insolvency risk adalah risiko yang

mungkin terjadi karena suatu lembaga intermediasi tidak mempunyai

modal yang cukup untuk menggantikan kerugian dari penurunan secara

tiba-tiba nilai dari asetnya relatif kepada kewajibannya. Dapat dikatakan

juga, risiko solvabilitas adalah konsekuensi atau hasil dari satu atau lebih

risiko yang lain, seperti risiko suku bunga dan risiko kredit (Saunders dan

Cornett, 2006: 171).

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

28

Dalam penelitian ini, manajemen risiko solvabilitas diukur dengan

capital adequacy ratio atau biasa disebut CAR. CAR adalah rasio

kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang

kemungkinan dihadapi oleh bank.

8. Lindung Nilai (Hedging)

Hedging atau lindung nilai pada dasarnya adalah mentransfer

risiko ke pihak lain yang lebih bisa mengelola risiko lebih baik melalui

transaksi instrumen keuangan. Cara kerja lindung nilai ini mirip dengan

asuransi, yaitu jika kita rugi karena risiko tertentu, maka kita memperoleh

kompensasi dari kontrak lainnya.

Salah satu cara yang digunakan oleh bank untuk hedging adalah

dengan menaikkan jumlah non-interest income sehingga dapat menutupi

non interest expense. Non interest income diperoleh dari kegiatan jasa

perbankan, misalnya transfer dana, letters of credit, dan penggunaan

kontrak derivatif. Non interest income dapat meningkatkan ROA tanpa

mempengaruhi risiko bank. Peningkatan non interest income yang stabil

dapat meningkatkan profit bank dan return bagi pemegang saham (Koch

dan Donald, 2000; Sensarma, et.al, 2009).

9. Nilai Perusahaan

Menurut Salvatore (2005), nilai perusahaan merupakan persepsi

investor terhadap potensi pertumbuhan sebuah perusahaan yang sering

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

29

dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai

perusahaan juga tinggi dimana tujuan utama perusahaan menurut theory

of the firm adalah untuk memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan

(Kusumajaya, 2011).

Dalam penelitian ini, digunakan Tobin’s Q sebagai proxy dari nilai

perusahaan. Tobin’s Q merupakan hasil pemikiran dari James Tobin,

yaitu alternatif pengukuran finansial dari nilai perusahaan dengan

membandingkan nilai pasar dari aset dengan cost replacement. Ukuran

ini sudah digunakan dalam beberapa penelitian tetapi masih belum

digunakan dalam prakteknya, yang disebabkan oleh masalah informasi

(Damodaran, 2002: 538).

Tobin’s Q dapat didapat dengan formula sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′𝑠 𝑄 =𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦+𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Perusahaan yang mendapatkan excess return negatif dan tidak

memanfaatkan aset mereka, akan mendapatkan nilai Tobin’s Q kurang

dari 1. Sedangkan jika perusahaan memanfaatkan asetnya dengan lebih

efisien, maka perusahaan tersebut akan memiliki nilai Tobin’s Q lebih

dari 1 (Damodaran, 2002: 538).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan,

diantaranya adalah ukuran perusahaan dan leverage. Ukuran perusahaan

menunjukkan pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan

yang mengindikasikan kemampuan dalam mengelola tingkat risiko.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

30

Kemudian, leverage menurut Brigham dan Weston (2005)

merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana fixed income

securities (hutang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal

perusahaan. Penggunaan leverage yang semakin besar membawa dampak

positif jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut

lebih besar dari beban keuangan yang harus dibayar (Sanjaya dan

Linawati, 2015).

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

1 Philipp

Lechner

dan

Nadine

Gatzert

(2017)

Determinants

and Value of

Enterprise Risk

Management:

Empirical

Evidence from

Germany

Sampel yang

digunakan adalah

perusahaan yang

terdaftar dalam

index penting bursa

saham Jerman,

seperti DAX,

MDAX, SDAX,

dan TecDAX

dalam periode

2009-2013

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi linear

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa ERM

berpengaruh

positif terhadap

nilai

perusahaan

yang di proxy

dengan Tobin’s

Q

Dalam

penelitian

Lechner dan

Gatzert, ERM di

proxy dengan

dummy variabe,

sedangkan

dalam penelitian

ini, di proxy

dengan

dekomposisi

ROE

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

31

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

2 Chyntia

Kartika

Sanjaya

dan Nanik

Linawati

(2015)

Pengaruh

Penerapan

Enterprise Risk

Management

dan Variabel

Kontrol

Terhadap Nilai

Perusahaan di

Sektor

Keuangan

Sampel yang

digunakan adalah

66 perusahaan di

sektor keuangan

yang terdaftar di

BEI pada tahun

2010-2013.

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi linear

berganda metode

ordinary least

square (OLS)

Hasil dalam

penelitiannya

adalah:

-Terdapat

pengaruh

signifikan ERM

dan variabel

kontrol secara

bersama-sama

terhadap nilai

perusahaan.

- Sedangkan

secara terpisah,

ERM tidak

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan,

sedangkan

variabel kontrol

yang terdiri

dari ukuran

perusahaan dan

leverage

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan

Dalam

penelitian

Chyntua,

variabel ERM di

jadikan variabel

dummy,

sedangkan

dalam penelitian

ini

menggunakan

dekomposisi

dari ROE

3 Qiuying

Li, et.al

(2014)

Enterprise Risk

Management

and Firm Value

Within China’s

Insurance

Industry

Sampel yang

digunakan adalah

135 perusahaan

asuransi yang

beroperasi di Cina

pada tahun 2010.

Metodologi yang

digunakan adalah

model regresi

ordinary least

squares (OLS)

Hasil dari

penelitiannya

adalah terdapat

hubungan yang

positif antara

ERM dan nilai

perusahaan

tetapi tidak

signifikan

Dalam

penelitian Li,

ERM di proxy

dengan dummy

variabe,

sedangkan

dalam

penelitian ini, di

proxy dengan

dekomposisi

ROE

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

32

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

4 Dini Attar,

Islahuddin,

dan M.

Shabri

(2014)

Pengaruh

Penerapan

Manajemen

Risiko

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Perbankan

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia

Populasi dalam

penelitian ini

adalah seluruh

perbankan yang

terdaftar di BEI

sampai tahun 2011.

Terdapat 30 bank.

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi data panel

Dari penelitian

ini

mengeluarkan

hasil:

- Penerapan

manajemen

risiko secara

simultan

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan

- Secara

parsial, yaitu

manajemen

risiko kredit,

likuiditas,

dan

operasional

juga

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan

- Variabel

dependen yang

digunakan

adalah kinerja

keuangan,

yaitu ROA dan

ROE

- Perbedaan

pengukuran

manajemen

risiko, dalam

penelitian

terdahulu ini,

menggunakan

beberapa

risiko, yaitu

risiko kredit

(proxy NPL),

risiko

likuiditas

(proxy LDR),

dan risiko

operasional

(proxy BOPO)

5 Mark

Ferrell dan

Ronan

Gallagher

(2014)

The Valuation

Implications of

Enterprise Risk

Management

Maturity

Sampel yang

digunakan adalah

225 perusahaan

dari Risk and

Insurance

Management

Society Risk

Maturity Model

assessment dari

tahun 2006 hingga

2011

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi linear

Hasil dari

penelitian

Ferrel dan

Gallagher

adalah

perusahaan

yang sudah

menerapkan

ERM ke dalam

tahap dewasa,

mengalami

peningkatan

nilai

perusahaan

sekitar 25%

Dalam

penelitian

Ferrel dan

Galagher, ERM

di proxy dengan

score yang

berdasarkan

atribut

manajemen

risiko dari

RIMS RMM,,

sedangkan

dalam

penelitian ini

digunakan

dekomposisi

dari ROE

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

33

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

6 David L.

Eckles,

Robert E.

Hoyt, and

Steve M.

Miller

(2014)

The Impact of

Enterprise Risk

Management

on the

Marginal Cost

of Reducing

Risk: Evidence

from the

Insurance

industry

Sampel dalam

penelitian

terdahulu ini

diambil dari

perusahaan

asuransi di AS

yang tergabung

dalam

CRSP/COMPUSTA

T database

Metodologi yang

digunakan adalah

OLS model

Dari penelitian

ini, didapatkan:

- Penerapan

ERM

berdampak

pada

berkurangny

a voltilitas

imbal hasil

saham

- Pengurangan

tersebut terus

menguat

seiring

berjalannya

waktu

- (ROA/return

volatility)

meningkat

setelah

penerapan

ERM

- Variabel

dependen

risiko

perusahaan,

sedangkan

dalam

penelitian ini

adalah nilai

perusahaan

- Penerapan

manajemen

risiko dengan

log total asset

(size), log of

the number

of business

segments

(BUSSEG),

dan apakah

perusahaan

mendapatkan

pendapatan

dari operasi

internasional

atau tidak

7 Giorgio

Stefano

Bertinetti,

Elisa

Cavezzali,

and Gloria

Gardenal

(2013)

The Effect of

The Enterprise

Risk

Management

Implementation

on The Firm

Value of

European

Companies

Sampel yang

dgunakan dalam

penelitian ini

adalah 200

perusahaan listing

di Bursa Efek

Eropa (STOXX

Europe Large 200

Index).

Penelitian ini

menggunakan dua

metodologi:

a. Fixed effect

panel regression

analysis

b. Logit panel

regression analysis

- ERM

berpengaruh

positif

terhadap nilai

perusahaan.

Nilai

perusahaan di

proxy dengan

Tobin’s Q

- Penerapan

ERM

didasarkan

pada opacity,

size, and

financial

slack

ERM dianggap

dummy variable,

sedangkan

dalam penelitian

ini ERM diukur

dari

dekomposisi

ROE

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

34

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

8 Selfi Indra

Wardhani

(2012)

Pengaruh

Penerapan

Manajemen

Risiko

Terhadap

Return Harga

Saham Industri

Perbankan di

Indonesia

Sampel dalam

penelitian ini

diambil dari 17

perbankan yang

sudah terdaftar

dalam Bursa Efek

Indonesia dan

memenuhi kriteria

yang ditentukan

Dalam penelitian

ini, digunakan

metode regresi data

panel

Model 1;

Hanya variabel

NETIM yang

signifikan

terhadap return

saham. NETIM

berpengaruh

positif.

Sedangkan

variabel kontrol

yang signifikan

adalah UE

Model 2

Variabel

kontrol yang

siginifikan

adalah UE dan

variabel

manajemen

risiko

berpengaruh

secara positif

signifikan

Model 3

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa

koefisien

PRIN1 dan

PRIN2 tidak

siginfikan,

hanya UE yang

signifikan

Model 4

Diskriminan

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa

koefisien dari

ZSCORE1 dan

ZSCORE2

siginifikan

secara positif.

Variabel

dependen yang

digunakan

adalah return

saham industri

perbankan di

Indonesia yang

sudah terdaftar

di BEI

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

35

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

9 Nargess

Mottaghi

Golshan

dan Siti

Zaleha

Abdul

Rasid

(2012)

Determinants

of Enterprise

Risk

Management

Adoption: An

Empirical

Analysis of

Malaysian

Public Listed

Firm

Sampel yang

digunakan adalah

90 perusahaan yang

terdaftar di Bursa

Efek Malaysia

Metodologi yang

digunakan adalah

logistic regression

Penelitian

Golshan dan

Rasid ini

mengeluarkan

hasil bahwa

leverage dan

Big Four

auditor adalah

faktor yang

mempengaruhi

penerapan

ERM

Dalam

penelitian

Golshan dan

Rasid, ERM di

proxy dengan

dummy

variable, yaitu

dianggap

menerapkan

ketika

mengumumkan

penunjukka

CRO.

Sedangkan

dalam

penelitian ini

digunakan

dekomposisi

ROE sebagai

proxy dari

penerapan

ERM

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

36

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

10 Tony K.

Quon, et.al

(2012)

Enterprise Risk

Management

and Firm

Performance

Sampel dalam

penelitian ini

adalah 156

perusahaan non-

finansial yang

terdapat di dalam

Standard & Poor’s

Toronto Stock

Exchange (TSX)

Composite Index

selama 2007 dan

2008.

Metodologi yang

digunakan adalah

metode regresi

Hasil dalam

penelitian ini

adalah:

- Terdapat

pengaruh

langsung dari

krisis finansial

2008 terhadap

peforma pasar

keuangan,

sedangkan

efek yang

delay terhadap

peforma

operasi dan

akuntansi

- Pelaporan

risiko yang

lebih tinggi

akan

menurunkan

nilai

perusahaan

ERM yang

dimaksud

dalam

penelitian Quon

adalah

manajemen

terhadap risiko

krisis finansial

2008,

sedangkan

dalam

penelitian ini,

proxy dari

penerapan

manajemen

risiko adalah

dekomposisi

dari ROE

11 Robert E.

Hoyt dan

Andre P.

Liebenberg

(2011)

The Value of

Enterprise Risk

Management

Sampel yang

digunakan adalah

117 perusahaan

asuransi Amerika

Serikat dalam

periode 1995-2005

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi berganda

Hasil dari

penelitian Hoyt

dan Liebenberg

ini adalah

secara rata-rata,

asuransi yang

menerapkan

ERM di nilai

lebih baik 4%

dibandingkan

dengan

perusahaan

asuransi lain

Penelitian Hoyt

ini

menggunakan

dummy variable

untuk ERM,

sedangkan

peneliti

menggunakan

dekomposisi

dari ROE

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

37

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

12 Michael K.

McShane,

et.al.

(2011)

Does

Enterprise Risk

Management

Increase Firm

Value?

Sampel yang

digunakan adalah

82 perusahaan yang

listing dan sudah

memiliki ERM

rating yang

dikeluarkan oleh

S&P

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi berganda

linear

Hasil dari

penelitiannya

adalah terdapat

hubungan yang

positif dan

signifikan

antara ERM

rating 1 sampai

3 dengan nilai

perusahaan,

sedangkan

untuk rating 4

dan 5 tidak

signifikan

Variabel ERM

dalam

penelitian

McShane et.al

menggunakan

rating dari S&P

sebagai proxy

dari ERM,

sedangkan

dalam

penelitian ini

menggunakan

dekomposisi

dari ROE

13 Tosca

Nina

Claudia

(2011)

Pengaruh

Penerapan

Enterprise Risk

Management

Terhadap

Kinerja Non

Performing

Loan dan Harga

Saham di Bank

Mandiri

Objek dari

penelitian ini

adalah Bank

Mandiri, yang

sudah menerapakn

ERM sejak tahun

2006. Data yang

digunakan adalah

laporan keuangan

pada tahun sebelum

(2004-2006) dan

sesudah (2007-

2010) penerapan

ERM.

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi linier

- Terdapat

perbedaan

besarnya NPL

pada sebelum

dan sesudah

penerapan

ERM. NPL

mengalami

penurunan yang

signifikan,

sehingga dapat

disimpulkan

bahwa ERM

berpenagruh

positif terhadap

kinerja NPL

perusahaan

-ERM

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap

kinerja harga

pasar saham

- ERM dalam

penelitian

terdahulu ini

adalah variabel

dummy, dan

dainggap sudah

menerapkan

ERM jika

menerapkan

objective dari

ERM, yaitu

strategic,

operations,

reporting, dan

compliance

- Variabel

dependen yang

digunakan

adalah NPL dan

kinerja harga

saham,

sedangkan

dalam

penelitian ini

variabel

dependennya

adalah nilai

perusahaan

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

38

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

14 Nelson

Waweru

dan Eric

Simiyu

Kisaka

(2011)

The Effect of

Enterprise Risk

Management

Implementation

on the Value of

Companies

Listed in the

Nairobi Stock

Exchange

Sampel yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah perusahan

yang listing di

Nairobi Stock

Exchange (NSE).

Terdapat 47

perusahaan yang

listing, dua

perusahaan tidak

dimasukkan ke

dalam penelitian

karena tidak

diperbolehkan

melakukan trading

di NSE

Metodologi yang

digunakan adalah:

a. multivariate

regression

untuk

mengetahui

hubungan antara

ERM

implementation

dengan nilai

perusahaan

b. OLS digunakan

untuk melihat

signifikansi

faktor yang

mempengaruhi

adopsi ERM

Terdapat

hubungan

positif

signifikan

antara nilai

perusahaan

dengan ERM,

size, dan

profitability.

Perbedaan

pengukuran

ERM,

penelitian

terdahulu ini

menggunakan

level dan

beberapa

variabel

control

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

39

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

15 Izah Mohd

Tahir dan

Ahmad

Rizal

Razali

(2011)

The

Relationship

Between

Enterprise Risk

Management

(ERM) and

Firm Value:

From

Malaysian

Public Listed

Company

Sampel dalam

penelitiannya

adalah 528

perusahaan yang

terdaftar bursa efek

di Malaysia pada

tahun 2007.

Metodologi

penelitiannya

adalah metode

regresi OLS

Hasil dari

penelitian ini

menunjukkan

hasil positif

pada regresinya

tetapi tidak

signifikan. Hal

ini mempunyai

arti bahwa

ERM tidak

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan

Pada penelitian

Tahir dan

Razali, ERM

adalah dummy

variable,

sedangkan

dalam

penelitian ini,

ERM di proxy

dengan

dekomposisi

dari ROE

16 Don

Pagach

dan

Richard

Warr

(2010)

The Effect of

Enterprise Risk

Management

on Firm

Performance

Sampel yang

digunakan adalah

138 perusahaan

yang

mengumumkan

penunjukkan CRO

dalam periode

1992-2004.

Metodologi yang

digunakan adalah

logit regression

Hasil dari

penelitian

Pagach dan

Warr ini

menunjukkan

bahwa mereka

menemukan

bukti yang

terbatas peran

dari risk

reduction

terhadap

pendapatan

perusahaan

Dalam

penelitian

Pagach dan

Warr ini

menggunakan

variabel

dependen

peforma

perusahaan,

sedangkan

dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel

dependen nilai

perusahaan

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

40

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

17 Sensarma

et.al

(2009)

Are Bank

Stocks Sensitive

to Risk

Management?

Sampel yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah bank sektor

domestik privat

yang beroperasi di

India dalam

periode 1998-1999

sampai 2005-2006.

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi data panel.

Hasil dari

penelitian ini

adalah:

- Peforma

penerapan

manajemen

risiko di India

meningkat

beberapa

tahun terakhir

- Return saham

sensitif

terhadap

penerapan

manajemen

risiko

- Penelitian ini

dilakukan pada

bank umum di

India

- Variabel

dependen yang

digunakan

adalah return

saham industri

perbankan di

India

18 Robert E.

Hoyt dan

Andre P.

Liebenberg

(2008)

The Value of

Enterprise Risk

Management:

Evidence from

the U.S.

Insurance

Industry

Sampel yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah 125

perusahaan

asuransi yang

terdapat dalam

database

CRSP/COMPUST

AT dari periode

1995-2005

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi data panel

Penerapan ERM

meningkatkan

nilai

perusahaan. Hal

ini terlihat dari

rata-rata dan

median dari

nilai Tobin’s Q

secara

signifikan lebih

besar 6% untuk

perusahaan yang

menerapkan

ERM

Penelitian Hoyt

ini

menggunakan

dummy variable

untuk ERM,

sedangkan

peneliti

menggunakan

dekomposisi

dari ROE

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

41

No. Peneliti Judul Metodologi Hasil Perbedaan

19 Mark

Beasley,

et.al

(2007)

Information

Conveyed in

Hiring

Announcements

of Senior

Executives

Overseeing

Enterprise-

Wide Risk

Management

Processes

Sampel dalam

penelitian ini

adalah 120

perusahaan publik

pada periode 1992-

2003.

Metodologi yang

digunakan adalah

multiple regression

analysis

Hasil dari

penelitiannya

adalah bahwa

ERM dapat

menciptakan

nilai ketika

ERM

mengurangi

frekuensi dari

costly lower tail

outcomes,

seperti financial

distress

Tidak seperti

penelitian

Beasley, dalam

penelitian ini

digunakan

dekomposisi

ROE sebagai

proxy ERM,

dan juga

Beasley tidak

menggunakan

nilai perusahaan

sebagai variabel

dependennya

20 George

Allayannis

dan James

P. Weston

(2001)

The Use of

Foreign

Currency

Derivatives and

Firm Market

Value

Sampel dalam

penelitian ini

adalah 720

perusahaan yang

terdapat di dalam

database

COMPUSTAT

dalam periode

1990-1995

Metodologi yang

digunakan adalah

regresi data panel

Hasil dari

penelitian

adalah

perusahaan

yang

menghadapi

risiko mata

uang dan

menggunakan

derivatives

currency

memiliki nilai

yang lebih

tinggi

dibandingkan

dengan

perusahaan

yang tidak

menggunakan

derivatives

currency.

Variabel ERM

dalam

penelitian

Allayannis ini

menggunakan

currency

derivatives,

sedangkan

dalam

penelitian ini,

ERM di proxy

dengan

dekomposisi

dari ROE

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

42

C. Kerangka Penelitian

Berikut ini adalah kerangkan pemikiran dari penelitian ini:

Gambar 2.2

Kerangka Penelitian

Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Kasus Industri Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Bank Indonesia

Penerapan Manajemen Risiko pada

Bank Umum (Peraturan Bank

Indonesia No. 5/8/PBI/2003)

NILAI PERUSAHAAN

Model 1 Model 2 Model 3

Model Estimasi Data Panel

Uji Chow

Uji LM Uji Hausman

Common effect Random effect Fixed effect

Model Estimasi Terpilih

1

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

43

Sumber: data diolah

D. Keterkaitan Variabel Independen dengan Variabel Dependen

Dalam penelitian ini terdapat 3 model, sehingga keterkaitan antara

variabel independen dan dependen akan dijelaskan dalam masing-masing

model:

1. Model 1

Pada model ini, terdapat 4 variabel independen, yaitu net interest

margin (NETIM), net non interest margin (NONIM), provision for

impairment loss (PROV), dan capital adequacy ratio (CAR).

a. Net interest margin (NETIM)

Net interest margin (NETIM) merupakan bagian dalam

perhitungan profitabilitas dari sebuah bank. Ketika NETIM

meningkat, maka profitabillitas akan meningkat juga, berlaku

sebaliknya. Dalam penelitian Sucuahi dan Cambarihan (2016),

ditunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang positif

Asumsi Klasik

Uji

Normalitas Uji

Autokorelasi

Uji

Heteroskedastisitas

Interpretasi hasil

Uji

Multikolinearitas

1

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

44

terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Sabrin, et.al (2016) yang menunjukkan bahwa

profitabilitas memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai

perusahaan.

Akan tetapi, dalam penelitian Sari (2015), disebutkan hasil yang

berbeda. Penelitian tersebut memiliki hasil yang menunjukkan bahwa

profitabilitas memililki pengaruh yang negatif terhadap nilai

perusahaan.

b. Net non interest margin (NONIM)

Variabel ini sama seperti dengan variabel NETIM, yaitu

merupakan bagian dari perhitungan profitabilitas sebuah bank. Maka

ketika NONIM meningkat, profitabilitas bank akan meningkat juga.

Dalam penelitian Sucuahi dan Cambarihan (2016), ditunjukkan

bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Sabrin, et.al (2016) yang menunjukkan bahwa profitabilitas

memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.

Akan tetapi, dalam penelitian Sari (2015), disebutkan hasil yang

berbeda. Penelitian tersebut memiliki hasil yang menunjukkan bahwa

profitabilitas memililki pengaruh yang negatif terhadap nilai

perusahaan.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

45

c. Provision for impairment loss (PROV)

Dalam penelitian Sensarma, et.al (2009), disebutkan bahwa

provision yang tinggi akan mengurangi profitabilitas dari bank.

Dengan mengurangnya profit yang dihasilkan bank, maka akan

mengurangi kesejahteraan pemegang saham. Dalam penelitian Sari

(2015), disebutkan hasil yang menunjukkan bahwa profitabilitas

memililki pengaruh yang negatif terhadap nilai perusahaan. Maka

semakin tinggi provision semakin menurunkan nilai perusahaan, atau

dengan kata lain provision berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.

d. Capital adequacy ratio (CAR)

Hubungan antara CAR dengan nilai perusahaan masih terdapat

perdebatan. CAR yang tinggi dapat membangun kepercayaan para

depositor yang mempercayakan uangnya kepada bank. Namun, CAR

yang tinggi dapat menurunkan nilai untuk para pemegang saham

(Sensarma, et.al, 2009). Sementara menurut Tui, et.al (2017), dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa CAR tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

1. Model 2

Pada model 2, terdapat AVG, yaitu nilai rata-rata dari keempat variabel

manajemen risiko yang dijelaskan sebelumnya. Nilai ini digunakan

sebagai proxy dari penerapan manajemen risiko. Terdapat beberapa

penelitian yang meneliti pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

46

nilai perusahaan. Dalam penelitian Hoyt dan Liebenberg (2008, 2011);

Bertinetti, et.al (2013); Lechner dan Gatzert (2017); menyebutkan bahwa

penerapan manajemen risiko berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Akan tetapi, terdapat beberapa penelitian yang memiliki hasil yang

berbeda. Tahir dan Razali (2011) menyebutkan bahwa manajemen risiko

memiliki hasil regresi yang positif terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak

signifikan. Sedangkan dalam penelitian Sanjaya dan Linawati (2015),

manajemen risiko berpengaruh positif secara simultan dengan variabel

kontrolnya, yaitu ukuran perusahaan dan leverage. Tetapi ketika secara

parsial, manajemen risiko tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian Li, et.al (2014) mengeluarkan hasil regresi penerapan

manajemen risiko yang positif terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak

signifikan

2. Model 3

Pada model 3, akan dihasilkan nilai principal component analysis

(PCA) dari keempat variabel manajemen risiko. Seperti model 2, nilai

PCA ini dijadikan proxy dari penerapan manajemen risiko. Terdapat

beberapa penelitian yang meneliti pengaruh penerapan manajemen risiko

terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian Hoyt dan Liebenberg (2008,

2011); Bertinetti, et.al (2013); Lechner dan Gatzert (2017); menyebutkan

bahwa penerapan manajemen risiko berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

47

Akan tetapi, terdapat beberapa penelitian yang memiliki hasil yang

berbeda. Tahir dan Razali (2011) menyebutkan bahwa manajemen risiko

memiliki hasil regresi yang positif terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak

signifikan. Sedangkan dalam penelitian Sanjaya dan Linawati (2015),

manajemen risiko berpengaruh positif secara simultan dengan variabel

kontrolnya, yaitu ukuran perusahaan dan leverage. Tetapi ketika secara

parsial, manajemen risiko tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian Li, et.al (2014) mengeluarkan hasil regresi penerapan

manajemen risiko yang positif terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak

signifikan

B. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka peneliti mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama:

H01 :Variabel manajemen risiko model 1, yaitu NETIM, NONIM, CAR,

dan PROV tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan industri

perbankan di Indonesia

Ha1 : Variabel manajemen risiko model 1, yaitu NETIM, NONIM, CAR,

dan PROV berpengaruh terhadap nilai perusahaan industri

perbankan di Indonesia

2. Hipotesis Kedua

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

48

H02 : Variabel manajemen risiko model 2, yaitu nilai (AVERAGE) dari

variabel manajemen risiko tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan industri perbankan di Indonesia

Ha2 : Variabel manajemen risiko model 2, yaitu nilai rata-rata

(AVERAGE) dari variabel manajemen risiko berpengaruh terhadap

nilai perusahaan industri perbankan di Indonesia

3. Hipotesis Ketiga:

H03 : Variabel manajemen risiko model 3, yaitu nilai Principal

Component Analysis (PCA) dari variabel manajemen risiko tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan industri perbankan di

Indonesia

Ha3 : Variabel manajemen risiko model 3, yaitu nilai Principal

Component Analysis (PCA) dari variabel manajemen risiko

berpengaruh terhadap nilai perusahaan industri perbankan di

Indonesia

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap

industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk

mendapatkan data dan informasi yang akurat sebagai alat analisa, digunakan

data sekunder dari laporan keuangan tahunan yang telah diaudit. Penelitian

ini dimulai dari mengumpulkan data-data yang dibutuhkan terkait proksi

penerapan manajemen risiko suku bunga, risiko kredit, risiko solvabilitas,

natural hedging, dan nilai perusahaan. Perhitungan dilakukan dengan

menggunakan Microsoft Excel 2013, SPSS 19, dan EViews versi 8. Setelah

diketahui hasil penelitian, selanjutnya dilakukan analisis hasil dan

kesimpulan.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah non-probability

sampling. Non-probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan

kesempatan atau peluang yang sama kepada anggota populasi yang akan

diambil sampelnya (Sudarmanto, 2013:48). Dari teknik non-probability

sampling, diambil jenis teknik pengambilan sampel dengan purposive

sampling. Purposive sampling adalah pengambilan data disesuaikan dengan

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

50

kriteria-kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya (Kelana dan Wijaya,

2006:18).

1. Populasi

Populasi ialah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen sejenis

yang bisa dibedakan (distinguishable) yang menjadi objek penyelidikan.

Populasi sering juga disebut universe (Supranto, 2007:50) Populasi

dalam penelitian ini adalah bank umum yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Berdasarkan metode

penentuan sampel yang sudah dijelaskan di atas, kriteria-kriteria yang

digunakan dalam pengambilan data dan sampel adalah sebagai berikut:

a. Bank umum yang dipilih adalah bank yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

b. Bank umum yang dipilih yang sudah terdaftar dan aktif di BEI

tahun 2011-2016. Permulaan data diambil pada tahun 2011 dengan

asumsi bahwa pada tanggal 1 Juli 2010, Bank Indonesia telah

menerapkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009

Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.

5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum.

Dari kriteria pemilihan sampel di atas, maka terdapat 29 bank umum yang

masuk dalam kriteria. Berikut keterangan seleksi pemilihan sampel:

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

51

Tabel 3.1

Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

Karakteristik Total

Jumlah bank umum yang terdaftar di BEI 43

Jumlah bank yang belum terdaftar di BEI sejak tahun 2011 (14)

Jumlah observasi penelitian 29

Sumber: data diolah

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

yaitu laporan keuangan tahunan yang telah diaudit pada periode 2011-

2016. Selain itu juga diperlukan harga penutup saham perbankan yang

bersangkutan. Adapun data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2016

2. Data penutupan harga saham tahunan perusahaan perbankan periode

2011-2016

3. Data jumlah saham masing-masing bank yang beredar periode 2011-

2016

4. Data CAR selama periode 2011-2016

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian

kepustakaan dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari buku-buku,

literatur, jurnal-jurnal penelitian, tesis, dan penelusuran internet yang erat

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

52

kaitannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, termasuk

dalam pencarian data sekunder terkait dengan sampel dan data lainnya

untuk melakukan perhitungan metode yang digunakan.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan satu metode dalam pengolahan data.

Metode tersebut adalah regresi panel. Metode regresi panel digunakan

karena karena tipe data yanng digunakan berbentuk data panel. Data panel

merupakan kumpulan data gabungan dari jenis data cross section dan time

series.

1. Principal Components Analysis (PCA)

Princial Components Analysis (PCA) adalah pendekatan statistik

yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel

dalam jumlah yang besar dan kemudian untuk menjelaskan variabel

tersebut terkait dengan underlying dimension variabel tersebut.

Tujuannya adalah untuk menemukan cara menyederhanakan variabel

awal menjadi lebih sedikit variabelnya dengan mempertimbangkan

informasi yang ada tanpa mengurangi banyak informasi yang

diketahui tersebut (Hair, Joseph F., et.al, 2006: 17).

Dengan metode ini, masing-masing variabel manajemen risiko

(NETIM, NONIM, PROV, dan CAR) akan diekstrasi sehingga

didapatkan faktor dengan jumlah minimum dan diketahui proporsi

variance masing-masing faktor terhadap total variance. Hal ini

berfungsi untuk mengetahui seberapa penting (bobot) pengaruh

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

53

variabel-variabel tersebut dalam pengukuran penerapan manajemen

risiko secara keseluruhan (Sensarma, et.al, 2009).

2. Estimasi Regresi Data Panel

Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh

penerapan manajemen risiko terhadap nilai perusahaan yang

dilakukan dengan analisis regresi. Data yang digunakan adalah data

panel, yaitu gabungan antara data time series dan cross section.

Terdapat keuntungan yang didapatkan jika menggunakan data panel.

Keuntungan pertama yaitu data panel mampu menyediakan data yang

lebih banyak sehingga akan menghasilkan degrees of freedom yang

lebih besar. Kedua, dapat mengatasi masalah penghilangan variabel

(ommitted-variable) (Widardjono, 2013: 353). Untuk membantu

penelitian, digunakan software Microsoft Excel 2013, SPSS 19, dan

Eviews 8 untuk pengelolaan data penelitian.

Regresi dilakukan sebanyak tiga kali dengan nilai RISKMGMT

yang berbeda, yaitu:

1) Model 1: Nilai masing-masing variabel manajemen risiko

(NETIM, NONIM, PROV, dan CAR)

2) Model 2: Nilai rata-rata (AVERAGE) seluruh variabel manajemen

risiko

3) Model 3: Nilai pengelolaan manajemen risiko sesuai dengan hasil

analisis Principal Component Analysis (PCA)

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

54

Dengan begitu, persamaan regresi yang digunakan untuk melihat

pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap nilai perusahaan,

dengan ukuran perusahaan dan leverage sebagai variabel kontrol, ada

tiga model regresi:

1) Model 1

𝐹𝑉𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1. 𝑁𝐸𝑇𝐼𝑀𝑖𝑡 + 𝛽2. 𝑁𝑂𝑁𝐼𝑀𝑖 − 𝛽3. 𝑃𝑅𝑂𝑉𝑖𝑡

+ 𝛽4. 𝐶𝐴𝑅𝑖𝑡 + 𝛽5. 𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖𝑡 + 𝛽6. 𝐿𝐸𝑉𝑖𝑡 + 𝑒𝑖𝑡

Keterangan:

FVit = nilai perusahaan bank ke i pada tahun ke t

NETIMit = net interest margin bank ke i pada tahun ke t

NONIMit = net non interest margin bank ke i pada tahun ke t

PROVit = provision for impairment loss bank ke i pada

tahun ke t

CARit = rasio kecukupan modal bank ke i pada tahun ke t

SIZEit = ukuran perusahaan bank ke i pada tahun ke t

LEVit = leverage perusahaan bank ke i pada tahun ke t

eit = random error

2) Model 2

𝐹𝑉𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1. 𝐴𝑉𝐺𝑖𝑡 + â2. 𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖𝑡 + 𝛽3. 𝐿𝐸𝑉𝑖𝑡 + 𝑒𝑖𝑡

Keterangan:

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

55

FVit = nilai perusahaan bank ke i pada tahun ke t

AVGit = nilai rata-rata dari seluruh variabel manajemen

risiko bank ke i pada tahun ke t

SIZEit = ukuran perusahaan bank ke i pada tahun ke t

LEVit = leverage perusahaan bank ke i pada tahun ke t

eit = random error

3) Model 3

𝐹𝑉𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1. 𝑃𝐶1𝑖𝑡 + 𝛽2. 𝑃𝐶2𝑖𝑡 + 𝛽3. 𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖𝑡 + 𝛽4. 𝐿𝐸𝑉𝑖𝑡

+ 𝑒𝑖𝑡

Keterangan:

FVit = nilai perusahaan bank ke i pada tahun ke t

PC1it = nilai PCA pertama dari variabel manajemen

risiko bank ke i pada tahun ke t

PC2it = nilai PCA kedua dari variabel manajemen risiko

bank ke i pada tahun ke t

SIZEit = ukuran perusahaan bank ke i pada tahun ke t

LEVit = leverage perusahaan bank ke i pada tahun ke t

eit = random error

Data panel terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah

sebagai berikut (Gujarati dan Porter, 2012: 238 dan Widardjono,

2013: 354):

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

56

1) Balanced panel, yaitu jika masing-masing subjek (perusahaan,

individu, dan lain-lain) memiliki jumlah yang sama atau jika

setiap unit cross section mempunyai data time series yang sama.

2) Unbalanced panel, yaitu jika masing-masing subjek memiliki

jumlah observasi yang berbeda atau jika jumlah observasi time

series dari unit cross section tidak sama.

Ditinjau dari metode estimasi parameternya, model analisis

regresi panel dikelompokkan menjadi tiga pendekatan (Widardjono,

2013: 355):

a. Common Effect Model (OLS)

Model common effect merupakan metode estimasi model

regresi data panel yang paling sederhana dengan asumsi intersep

(α) dan koefisien regresi (slope β) yang konstan antar waktu dan

cross section. Dalam pendekatan ini, tidak diperhatikan dimesi

antar individu maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku data

antar perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Pada

dasarnya model common effect sama seperti OLS dengan

meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang digunakan

bukan data time series atau data cross section saja, melainkan

data panel yang ditetapkan dalam bentuk pooled.

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

57

b. Fixed Effect Model (LSDV)

Model fixed effect atau sering disebut dengan Least

Square Dummy Variable (LSDV) merupakan metode estimasi

yang memperhitungkan adanya pembedaan antara setiap individu

yang diakomodasi melalui variabel dummy sehingga terdapat

perbedaan dalam intersep. Nilai intersep yang berbeda ini

diasumsikan berasal dari variabel yang tidak ikut masuk sebagai

variabel bebas dalam persamaan regresi dan dikenal sebagai

omiited variable. Akibatnya model ini mempunyai koefisien

regresi (slope β) yang sama, namun dengan intersep yang

berbeda untuk setiap individu. Model ini memiliki kelemahan

yaitu berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang

akhirnya akan mengurangi efisiensi parameter.

c. Random Effect Model

Model random effect merupakan metode estimasi model

regresi data panel dengan menggunakan asumsi slope konstan

dan intersep berbeda antar waktu dan antar individu. Model ini

juga sering disebut model komponen error (error component

model). Metode yang tepat digunakan untuk mengestimasi

random effect adalah Generalized Least Square (GLS) sebagai

estimatornya karena dapat meningkatkan efisiensi dari estimasi

Least Square dengan menggunakan model random effect, maka

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

58

dapat menghemat pemakaian derajat kebebasan dan tidak

mengurangi jumlahnya seperti yang dilakukan pada model

common effect. Hal ini berimplikasi bahwa parameter yang

merupakan hasil estimasi akan menjadi semakin efisien.

3. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel

Dalam pemilihan analisis regresi data panel yang terbaik antara

model common, fixed, atau random effect, maka dilakukan teknik

pemilihan model. Terdapat tiga ujiyang digunakan untuk

menentukan teknik yang paling tepat untuk mengestimasi regresi

data panel (Widardjono, 2013: 362):

a. Uji Chow (Uji F)

Uji F atau sering disebut dengan Uji Chow digunakan

untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan

fixed effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa

variabel dummy (common effect). Hipotesis dalam Uji Chow

adalah:

Ho : model common effect

Ha : model fixed effect

Pada software Eviews 8, Uji Chow dapat dilakukan dengan

melihat nilai probability F pada hasil output. Dasar

pengambilan keputusannya adalah jika nilai probability F ≥

0,05, maka Ho diterima yang berarti model yang lebih tepat

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

59

digunakan adalah common effect, tetapi jika nilai probability F

≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti model

yang lebih tepat adalah fixed effect.

b. Uji Breusch-Pagan Langrange Multiplier (Uji LM)

Uji LM ini digunakan untuk mengetahui apakah model

random effect lebih baik dari common effect (OLS Pooled).

Hipotesis Uji LM adalah:

Ho : model common effect

Ha: model random effect

Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat dari nilai chi-

square Breusch-Pagan. Jika nilai chi-square Breusch-Pagan

> 0,05, maka Ho diterima atau model yang digunakan adalah

common effect. Namun, jika nilai chi-square Breusch-Pagan

< 0,05, maka terima Ha atau model yang digunakan adalah

fixed effect.

c. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk memilih antara model foxed

effect atau random effect. Hipotesis Uji Hausman adalah:

Ho : model random effect

Ha : model fixed effect

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

60

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan

membandingkan nilai statistik chi-square dan chi-square tabel

atau melihat p-value. Jika nilai statistik chi-square > chi-

square tabel atau p-value > 0,05, maka Ho diterima, yang

berarti model yang lebih tepat digunakan adalah random

effect, tetapi jika nilai statistik chi-square < chi-square tabel

atau p-value < 0,05, maka Ho ditolak, yang berarti model

yang lebih tepat digunakan adalah foxed effect.

4. Uji Asumsi Klasik

1) Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang telah distandarisasi pada model regresi

berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan

berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut

sebagian besar mendekati rata-ratanya (Suliyanto, 2011: 69).

Salah satu uji normalitas yang dapat dilakukan adalah Uji

Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorv-Smirnov merupakan uji

yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi dengan distribusi tertentu dalam hal ini adalah

distribusi normal.

Hipotesis nol H0 dalam Uji K-S ini adalah bahwa data

mengikuti distribusi tertentu (distribusi normal), sedangkan

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

61

hipotesis alternatifnya Ha data tidak mengikuti distribusi

tertentu (tidak berdistribusi normal). Jika probabilitas lebih

besar dari tingkat signifikansi, maka kita menerima H0.

Sebaliknya, jika probabilitas lebih kecil dari tingkat

signifikansi, maka kita akan menerima Ha (Widarjono, 2015:

90).

2) Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan hubungan linier antara

variabel independen di dalam regresi berganda.

Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat korelasi linier

antara variabel independen di dalam regresi. Sebagai aturan

main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup

tinggi, yaitu di atas 0,85, maka kita duga ada multikolinearitas

dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari

0,85, maka kita duga model tidak mengandung unsur

multikolinearitas (Widarjono, 2015: 60).

3) Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross

section) (Suliyanto, 2011: 125). Untuk mendekteksi masalah

autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson (D-

W). Tabel D-W terdiri atas dua nilai, yaitu batas bawah (dL)

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

62

dan batas atas (dU). Nilai dL dan dU didapatkan dengan

menentukan n (jumlah observasi) dan k (jumlah variabel

independen tidak termasuk konstanta) di tabel statistik Durbin-

Watson. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi,

dibangun sebuah desain hipotesis sebagai berikut:

Ho : ρ = 0 : tidak ada autokorelasi

Ha : ρ ≠ 0 : terdapat autokorelasi

Tabel 3.2

Statistik Durbin-Watson

Nilai Statistik d Hasil

0 < d < dL Menolak hipotesis nol, ada

autokorelasi positif

dL < d < dU Daerah keragu-raguan; tidak ada

keputusan

dU < d < 4 - dU Gagal menolak hipotesis nol; tidak ada

autokorelasi positif/negative

4 - dU < d < 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak ada

keputusan

4 - dL < d < 4 Menolak hipotesis nol, ada

autokorelasi negative

Sumber: Widardjono (2013: 141)

4) Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model

regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian

variabel pada model regersi memiliki nilai yang sama

(konstan), maka disebut dengan homoskedastisitas. Pada

model regresi, yang diharapkan adalah homoskedastisitas.

Masalah heteroskedastisitas sering terjadi pada penelitian yang

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

63

menggunakan data cross-section (Suliyanto, 2011: 95).

Permasalahan heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan

metode White (Widardjono, 2013: 125). Untuk menguji ada

atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam suatu model,

dibangun sebuah desain hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terjadi heteroskedastisitas

Ha : terjadi heteroskedastisitas

Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai probabilitas >

0,05, maka ho diterima yang berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas, sedangkan jika nilai probabilitas < 0,05,

maka Ha diterima yang berarti terjadi heteroskedastisitas.

5. Uji Signifikansi

a. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara

individual. Dalam melakukan uji hipotesis ini, hal yang paling

penting dalam hipotesis penelitian yang menggunakan data

sampel dengan menggunakan uji t adalah masalah pemilihan

apakah menggunakan dua sisi (two-tailed test) atau satu sisi

(one-tailed test). Uji hipotesis dua sisi dipilih jika tidak

mempunyai dugaan kuat atau dasar teori yang kuat dalam

penelitian. Sebaliknya, uji hipotesis satu sisi dipilih jika

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

64

peneliti memiliki landasan teori atau dugaan yang kuat. Uji t

dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t

tabel pada α dan df sebesar n-k, dimana n adalah jumlah

observasi dan k adalah jumlah variabel termasuk intersep. Jika

nilai t hitung > nilai t tabel, maka Ho ditolak yang berarti

secara statistik variabel independen siginifikan mempengaruhi

variabel dependen, dan sebaliknya, jika nilai t hitung < nilai t

tabel, maka Ho diterima yang berarti secara statistik variabel

independen tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen

(Widardjono, 2015: 282).

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F adalah uji pengaruh semua variabel independen secara

serempak terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk

signifikansi model. Dasar pengambilan keputusan adalah jika

nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,

yang berarti bahwa variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika

nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

yang berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Suliyanto,

2011: 61-62).

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

65

3) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan

seberapa besar proporsi variasi variabel dependen yang

dijelaskan oleh variasi variabel independen. Koefisien

determinasi akan semakin besar jika kita terus menambah

variabel independen dalam model (Widardjono, 2015: 276).

Salah satu persoalan besar penggunaan koefisien R2 dengan

demikian adalah nilai R2 selalu naik ketika menambah variabel

independen dalam model, walaupun penambahan variabel

independen belum tentu mempunyai justifikasi dari teori

ekonomi ataupun logika ekonomi. Para ahli ekonometrika telah

mengembangkan alternatif lain yaitu digunakan R2 yang

disesuaikan (Widardjono, 2015: 70). Nilai koefisien

determinasi terletak antara 0 dan 1. Semakin angkanya

mendekati 1, maka semakin baik garis regresi karena mampu

menjelaskan data aktualnya. Semakin mendekati angka 0,

maka mmempunyai garis regresi yang kurang baik.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang

dipengaruhi oleh variabel independen (Gujarati, 2010). Dalam penelitian

ini, variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan.

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

66

Penggunaan variabel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan

manajemen risiko terhadap nilai perusahaan industri perbankan di

Indonesia. Nilai perusahaan dalam penelitian ini di proxy dengan Tobin’s

Q.

Tobin’s Q sudah digunakan dalam beberapa penelitian sebagai

proxy dari nilai perusahaan, seperti Hoyt dan Liebenberg (2008, 2011);

Tahir dan Razali (2011); Bertinetti, et.al (2013); Sanjaya dan Linawati

(2015); Lechner dan Gatzert (2017). Tobin’s Q dapat didapat dengan

formula sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′𝑠 𝑄 =𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦+𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

variabel yang memperkirakan variabel dependen. Variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan manajemen

risiko. Nilai penerapan manajemen risiko didapatkan dari nilai rasio

net interest margin (NETIM) to total assets, non interest margin

(NONIM) to total assets, provision for impairment loss to total assets

(PROV), dan capital adequacy ratio (CAR).

Keempat indikator yang sudah disebutkan di atas mungkin akan

bertentangan satu dengan yang lain. Contohnya, kemungkinan akan

terjadi situasi dimana suatu bank memiliki NETIM yang tinggi tetapi

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

67

PROV yang rendah, dan di bank lain terjadi NETIM yang rendah

tetapi PROV yang tinggi. Dalam kasus ROE, tentu contoh yang

pertama akan mendapatkan ROE yang lebih tinggi. Tetapi dalam

kasus manajemen risiko, tidak bisa ditentukan bank mana yang lebih

baik dalam mengatur risiko. Mungkin saja pada bank pertama lebih

baik dalam mengatur risiko suku bunga, tetapi memiliki masalah

dalam mengatur risiko kredit (Sensarma, et.al, 2009)

Fenomena tersebut mengindikasikan perlunya mengkombinasi

variabel yang di atas ke dalam sebuah pengukuran penerapan

manajemen risiko yang komprehensif. Oleh karena itu, digunakan

beberapa metode untuk melakukan hal tersebut. Dalam penelitian ini

digunakan dua metode, yaitu nilai rata-rata dan nilai dari principal

component analysis (PCA). Sehingga dalam penelitian ini terdapat

tiga model:

1. Model 1 (satu) dengan menggunakan NETIM, NONIM, PROV,

dan CAR sebagai variabel independen

2. Model 2 (dua) menggunakan nilai rata-rata dari semua variabel

manajemen risiko (AVG) sebagai variabel independen

3. Model 3 (tiga) menggunakan variabel manajemen risiko yang

dihasilkan oleh metode principal component analysis (PCA), yaitu

PC1 dan PC2 sebagai variabel independen.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

68

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang digunakan dalam persamaan

regresi yang berfungsi sebagai variabel yang mengkondisikan ruang

lingkup model ekonomi agar faktor luar yang diteliti semakin kecil

pengaruhnya terhadap variabel dependen (Ekananda, 2016: 267).

Dalam penelitian ini, digunakan dua variabel kontrol, yaitu ukuran

perusahaan dan leverage.

Terdapat perbedaan hubungan antara ukuran perusahaan dengan

nilai perusahaan dalam beberapa penelitian. Dalam penelitian Li, et.al

(2014) serta Chyntia dan Linawati (2015), dihasilkan output yang

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi, dalam penelitian Allaynis dan

Weston (2001); Hoyt dan Liebenberg (2008, 2011); Bertinetti, et.al

(2013); serta Tahir dan Razali (2017) menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh negatif. Ukuran perusahaan dihitung

dengan menggunakan nilai logaritma natural dari book value of total

assets.

Firm Size = ln(book value of total assets)

Variabel kontrol selanjutnya adalah leverage. Dalam Hoyt dan

Liebenberg (2008; 2011); Bertinetti, et.al (2013) serta Chyntia dan

Linawati (2015), digunakan leverage sebagai salah satu variabel

kontrol yang memiliki hubungan negatif dengan nilai perusahaan.

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

69

Akan tetapi dalam penelitian Li, et.al (2014) serta Tahir dan Razali

(2017), leverage memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai

perusahaan. Leverage dihitung dengan perbandingan nilai buku total

liabilitas dengan nilai pasar ekuitas.

Leverage = Book value of liabilities / Market value of equity

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

70

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan penggabungan dari Bursa

Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun

2007. BEI adalah lembaga yang mengelola pasar modal di Indonesia.

BEI menyediakan infrastruktur bagi terselenggaranya transaksi di pasar

modal. Terdapat dua pasar modal yang diselenggarakan oleh Bursa

Efek Indonesia:

a. Transaksi saham

b. Transaksi surat hutang (obligasi swasta maupun obligasi

pemerintah.

Perusahaan publik yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek

Indonesia diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor yang disebut

dengan JASICA (Jakarta Stock Exchange Indsutrial Classification).

Sembilan sektor tersebut adalah Pertanian; Bahan Tambang; Industri

Dasar dan Bahan Kimia; Industri Lainnya; Hasil Industri untuk

Konsumsi; Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan;

Transportasi, Infrastruktur, dan Utilities; Keuangan; serta Perdagangan,

Jasa, dan Investasi.

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

71

2. Perbankan

Perbankan atau bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari

masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Industri

perbankan memiliki posisi strategis sebagai lembaga intermediasi

(financial intermediary) untuk menunjang kelancaran perekonomian

(UU RI no. 10 tahun 1998). Sampai dengan Agustus 2017, jumlah

perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia berjumlah 43

perusahaan. Pentingnya lembaga ini terlihat dari keinginan Bank

Indonesia meningkatkan kualitas manajemen risiko dengan

mengeluarkan PBI No. 11/25/PBI/2009 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Dalam penelitian ini, terdapat 29 bank yang dijadikan observasi

penelitian. Berikut ini adalah bank yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini:

Tabel 4.1

Daftar Bank yang Dijadikan Observasi Penelitian

No. Kode

Bank

Nama Bank Tanggal IPO

1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 8 Agust 2003

2 BABP Bank MNC Internasional Tbk 15 Jul 2002

3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 4 Okt 2007

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

72

4 BBCA Bank Central Asia Tbk 31 Mei 2000

5 BBKP Bank Bukopin Tbk 10 Jul 2006

6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 25 Nop 1996

7 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10 Jan 2001

8 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10 Nop 2003

9 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 17 Des 2009

10 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 06 Des 1989

11 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. 13 Jul 2001

12 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk. 08 Jul 2010

13 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk. 21 Nop 2002

14 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 14 Jul 2003

15 BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 1 Juni 2006

16 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 29 Nop 1989

17 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk. 21 Nop 1989

18 BNLI Bank Permata Tbk. 15 Jan 1990

19 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 13 Des 2010

20 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk. 01 Mei 2002

21 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 12 Mar 2008

22 BVIC Bank Victoria International Tbk 30 Jun 1999

23 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. 29 Agust 1990

24 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk. 29 Agust 1997

25 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk. 03 Jul 2007

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

73

26 MEGA Bank Mega Tbk. 17 Apr 2000

27 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 20 Okt 1994

28 PNBN Bank Panin Indonesia Tbk 29 Des 1982

29 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. 15 Des 2006

Sumber: Data diolah dari idx.com

3. Trend Variabel Manajemen Risiko

a. Grafik Trend Masing-Masing Variabel Manajemen Risiko Bank

Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan trends ke-empat

variabel manajemen risiko (NETIM, NONIM, PROV, dan CAR)

secara individu:

Gambar 4.1

Grafik Trends Variabel Manajemen Risiko

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

2011 2012 2013 2014 2015 2016

NETIM NONIM PROV CAR

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

74

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari grafik 4.1 diatas, terlihat bahwa variabel manajemen

risiko NETIM, NONIM, dan PROV memiliki trend yang cenderung

menurun. Akan tetapi berbeda dengan CAR. Walaupun terlihat dari

grafik bahwa CAR memiliki trend yang negatif pada tahun 2012-

2013 dan kemudian stabil pada tahun 2013-2014, CAR kemudian

meningkat tinggi pada tahun 2014-2016.

b. Grafik Trend Nilai Rata-rata Variabel Manajemen Risiko Bank

Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan trends dari nilai

rata-rata seluruh variabel manajemen risiko (AVERAGE):

Gambar 4.2

Grafik Trend Nilai Rata-Rata Variabel Manajemen Risiko

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

2011 2012 2013 2014 2015 2016

AVERAGE

AVERAGE

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

75

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari grafik 4.2 diatas, dapat di interpretasikan bahwa trend

average dari variabel manajemen risiko cenderung meningkat dari

tahun 2014 hingga 2016. Akan tetapi, pada tahun 2011 hingga tahun

2013, trend nilai rata-rata variable manajemen risiko cenderung

menurun. Kemudian pada tahun 2013-2014 cenderung stabil.

c. Grafik Trend Nilai Principal Component Analysis dari Variabel

Manajemen Risiko Bank

Untuk menghasilkan hasil penilaian penerapan manajemen

risiko yang lebih akurat, maka dilakukan metode principal

component analysis (PCA). Metode ini bertujuan untuk menentukan

bobot terhadap masing-masing variabel manajemen risiko yang

diuji, sehingga pengukuran manajemen risiko dapat dilakukan

secara keseluruhan dan mendapatkan model yang lebih baik. Berikut

hasil pengolahan data dengan menggunakan Eviews 8:

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

76

Tabel 4.2

Hasil Metode Principal Component Analysis terhadap Variabel

Manajemen Risiko

Sumber: Hasil pengolahan data

Dalam menentukan eigenvectors mana yang akan digunakan,

dilihat dari nilai eigenvalue. Variabel akan digunakan jika memiliki

nilai eigenvalue ≥. Dari output dapat dilihat bahwa hanya variable

PC1 dan PC2 yang nilai eigenvalue-nya ≥ 1, yaitu 1,650488 dan

1,056243.

Dari hasil output diatas terlihat, kedua variabel baru tersebut

mewakili 41,26% dan 26,41% dari seluruh variabilitas. Hal ini

berarti, apabila keempat variabel (NETIM, NONIM, PROV, dan

CAR) direduksi menjadi dua variabel, maka kedua varibel baru

tersebut dapat menjelaskan sebesar 67.67% dari total variabilitas

keempat variabel.

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

77

(http://www.eviews.com/help/helpintro.html#page/content/groups-

Principal_Components.html).

Eigenvectors pada PC 1 menunjukkan nilai positif pada

NETIM dan PROV, kemudian memiliki nilai negatif pada NONIM

dan CAR. Hal ini menunjukkan bahwa bank telah mempunyai

pengelolaan risiko yang baik hanya pada risiko suku bunga dan

risiko kredit, sedangkan masih kurang dalam melakukan

pengelolaan risiko solvabilitas dan dalam melakukan lindung nilai

(hedging) dalam mengantisipasi kegagalan bisnisnya.

Pada PC2, semua variabel memiliki nilai eigenvectors yang

positif. Hal ini menunjukkan bahwa bank telah melakukan

pengelolaan semua risiko dengan baik. Risiko yang dimaksud

adalah risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko solvabilitas serta

baik juga dalam melakukan lindung nilai atau hedging.

Untuk mendapatkan nilai PC1 dan PC2, yaitu dengan cara

mendistribusikan nilai NETIM, NONIM, PROV, dan CAR yang

dapat di liat dalam tabel loadings ke dalam persamaan sebagai

berikut:

PC1 = 0.695247(NETIM) – 0.682944(NONIM) + 0.212974(PROV)

– 0.069723(CAR)

PC2 = 0.113297(NETIM) + 0.205434(NONIM) + 0.551072(PROV)

+ 0.800800(CAR)

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

78

Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan trends dari nilai

Principal Component Analysis dari variabel manajemen risiko (PC1

dan PC2):

Gambar 4.3

Grafik Trend Nilai PCA dari Variabel Manajemen Risiko

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan

trend pada PC1 dan PC2. Pada PC1, menunjukkan trend yang

cenderung menurun. Sedangkan pada PC2, walaupun pada tahun

2012 hingga 2014 mengalami penurunan, pada tahun 2014 hingga

2016 mengalami peningkatan trend.

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Chart Title

PC1 PC2

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

79

B. Analisis dan Pembahasan

1. Deskriptif Variabel Penelitian

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Variabel

Tobin’s Q NETIM NONIM PROV CAR

Mean 1,063891 0,045663 -0,025678 0,013000 0,174463

Median 1,022912 0,042507 -0,021515 0,010886 0,167150

Maximum 1,531222 0,129537 0,011602 0,071577 0,457500

Minimum 0,875237 0,011678 -0,098190 0,000297 0,080200

Std. Dev. 0,131866 0,018680 0,017291 0,010108 0,043745

Observations 174 174 174 174 174

AVG PC1 PC2 SZ LV

Mean 0,051811 0,039902 0.137280 31,42588 7.194217

Median 0,050676 0,036450 0,133720 31,71634 5,923364

Maximum 0,116461 0,156060 0,341800 34,57675 26,72259

Minimum 0,013793 -0,005930 0,046070 28,36359 1,068163

Std. Dev. 0,012773 0,022937 0,034334 1,626900 5,092396

Observations 174 174 174 174 174

Sumber: data diolah

Tabel di atas menunjukkan statistic deskriptif dari setiap variabel

dari penelitian ini. Variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu Tobin’s

Q, memiliki nilai rata-rata sebesar 1,063891 dengan standar deviasi

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

80

sebesar 1,531222. Nilai maksimum Tobin’s Q sebesar 0,116461

dicatatkan oleh Bank Mayapada Tbk pada tahun 2015. Nilai

minimumnya dicatatkan oleh Bank Artha Graha Internasional Tbk pada

tahun 2015 sebesar 0,875237.

Selanjutnya adalah variabel independen. Variabel NETIM

memiliki nilai rata-rata sebesar 0,045663 dengan standar deviasi sebesar

0,018680. Nilai maksimum NETIM sebesar 0,129537 dicatatkan oleh

Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk pada tahun 2013. Bank Victoria

International Tbk pada tahun 2015 mencatatkan nilai minimum NETIM

sebesar 0,011678.

Kemudian, variabel NONIM, memiliki nilai rata-rata sebesar -

0,025678 dengan standar deviasi sebesar 0,017291. Nilai maksimum

sebesar 0,011602 dicatatkan oleh Bank Woori Saudara Indonesia 1906

Tbk pada tahun 2016. Nilai minimumnya dicatatkan oleh Bank

Pembangunan Daerah Banten Tbk pada tahun 2013 sebesar -0,098190.

Variabel selanjutnya adalah PROV. Nilai rata-rata dari variabel ini

adalah 0,013000 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,010108. Nilai

maksimum dari variabel ini dicatatkan oleh Bank Of India Indonesia

Tbk pada tahun 2015 sebesar 0,071577. Nilai minimumnya sebesar

0,000297 dicatatkan oleh Bank Capital Indonesia Tbk pada tahun 2011.

Kemudian adalah variabel CAR. Variabel CAR memiliki nilai

rata-rata sebesar 0,174463 dengan nilai standar deviasi sebesar

0,043745. Nilai maksimum sebesar 0,457500 dicatatkan oleh Bank QNB

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

81

Indonesia Tbk pada tahun 2013. Nilai minimumnya dicatatkan oleh

Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk pada tahun 2013 sebesar

0,080200.

Selanjutnya, variabel AVG, memiliki nilai rata-rata sebesar

0,051811 dengan standar deviasi sebesar 0,012773. Nilai maksimum

AVG sebesar 0,116461 dicatatkan oleh Bank Capital Indonesia Tbk

pada tahun 2011. Bank Victoria International Tbk pada tahun 2015

mencatatkan nilai minimum AVG sebesar 0,013793.

Kemudian, variabel PC1, memiliki nilai rata-rata sebesar 0,039902

dengan standar deviasi sebesar 0,022937. Nilai maksimum sebesar

0,156060 dicatatkan oleh Bank Nusantara Parahyangan Tbk pada tahun

2012. Nilai minimumnya dicatatkan oleh Bank Panin Indonesia Tbk

pada tahun 2016 sebesar -0,005930.

Variabel selanjutnya adalah PC2. Nilai rata-rata dari variabel ini

adalah 0.137280 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,034334. Nilai

maksimum dari variabel ini dicatatkan oleh Bank Capital Indonesia Tbk

pada tahun 2011 sebesar 0,341800. Nilai minimumnya sebesar 0,046070

dicatatkan oleh Bank Victoria International Tbk pada tahun 2015.

Kemudian adalah variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan atau

SZ. Variabel SZ memiliki nilai rata-rata sebesar 31,42588 dengan nilai

standar deviasi sebesar 1,626900. Nilai maksimum sebesar 34,57675

dicatatkan oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2013. Nilai

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

82

minimumnya dicatatkan oleh Bank Of India Indonesia Tbk pada tahun

2014 sebesar 28,36359.

Variabel yang terakhir, yang juga variabel kontrol, yaitu leverage

atau LV. Variabel ini memiliki nilai rata-rata sebesar 7.194217 dengan

nilai standar deviasi sebesar 5,092396. Nilai maksimum tercatat sebesar

26,72259 oleh Bank Victoria International Tbk pada tahun 2015. Untuk

nilai minimum, tercatat sebesar 1,068163 oleh Bank QNB Indonesia Tbk

pada tahun 2013.

2. Hasil Regresi Masing-Masing Variabel Manajemen Risiko dengan

Nilai Perusahaan (Model 1)

a. Menentukan Teknik Estimasi Regresi yang Sesuai

Untuk menentukan teknik regresi yang sesuai, dilakukan beberapa

uji. Uji pertama yang dilakukan adalah Uji Chow. Berikut hasil dari

Uji Chow model 1:

Tabel 4.4

Hasil Uji Chow Model 1

Sumber: Hasil pengolahan data

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

83

Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa prob dari cross-section chi-

square adalah 0,000, atau < 5%, sehingga teknik regresi yang tepat

adalah fixed effect dibandingkan dengan common effect. Uji

selanjutnya yang diperlukan adalah Uji Hausman. Berikut ini adalah

hasil dari Uji Hausman model 1:

Tabel 4.5

Hasil Uji Hausman Model 1

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji diatas, terlihat bahwa prob dari cross-section random

adalah 0,0000 atau < 0,05. Hal ini berarti bahwa teknik yang tepat

untuk regresi adalah fixed effect dibandingkan dengan random effect.

Oleh karena itu, dari kedua uji diatas dapat disimpulkan bahwa teknik

regresi yang tepat untuk model 1 adalah fixed effect.

b. Hasil Uji Asumsi Klasik

Model fixed effect mengasumsikan bahwa efek individu yang

tercermin dalam parameter α memiliki nilai tertentu yang tetap untuk

setiap individu namun setiap individu memiliki parameter slope tetap.

Estimator yang digunakan untuk persamaan in terdiri dari dua

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

84

metode, yaitu feasible generalized least square (FGLS) dan least

square dummy variable (LSDV) (Ekananda, 2016: 106).

Metode LSDV memiliki kelemahan, yaitu tidak konsisten terhadap

waktu (Ekananda, 2016: 117). Oleh karena itu, dalam penelitian ini

digunakan estimator FGLS. Kelebihan dari estimator FGLS adalah

estimator FGLS dapat menyelesaikan beberapa persamaan sekaligus

dalam satu sistem yang utuh (Ekananda, 2016: 109).

Estimator FGLS memiliki 2 tahap estimasi yang berbeda dengan

penyelesaian persamaan tunggal biasa yang diselesaikan dengan

estimator OLS. Pengujian asumsi klasik tidak dapat digunakan dalam

estimator ini, namun tetap dilakukan pengujian multikolinearitas dan

normalitas dari residu (Ekananda, 2016: 139).

Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas model 1:

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas Model 1

Sumber: Hasil pengolahan data

Menurut Widarjono, jika terdapat nilai koefisien korelasi lebih

dari 0,85, maka terjadi masalah multikolinearitas. Dari hasil diatas

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

85

dapat simpulkan bahwa tidak terjadi multikolilnearitas antara variabel

penelitian karena tidak ada nilai koefisien korelasi yang lebih dari

0,85.

Berikut ini adalah hasil uji normalitas residu setiap individu dari

model 1:

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Model 1

Sumber: Hasil pengolahan data

Uji Kolmogorov Smirnov didefinisikan sebagai berikut:

Ho : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Kemudian, dasar pengambilan keputusannya adalah jika

probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Akan tetapi, jika nilai

probabilitas < 0,05, Ho ditolak.

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

86

Dari hasil output diatas, dapat terlihat nilai dari Asymp. Sig (2-

tailed) atau probabilitasnya. Nilai probabilitasnya adalah 0,738 atau

lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau data berdistribusi normal.

c. Uji Signifikansi

Berikut ini adalah output dari regresi model 1:

Tabel 4.8

Hasil Regresi Model 1

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

87

Sumber: Hasil pengolahan data

1) Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)

Pada model 1 ini, terdapat empat variabel independen dan dua

variabel control. Variabel independennya yaitu NETIM, NONIM,

PROV, dan CAR. Dari hasil perhitungan uji parsial variabel net

interest margin (NETIM), diperoleh nilai t-hitung sebesar -

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

88

0,500483 dengan nilai probabilitas sebesar 0,6175. Dengan nilai

probabilitas yang lebih besar dari 5% atau 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa NETIM tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kemudian untuk variabel non interest margin (NONIM), dari

hasil regresi diatas dapat dilihat, NONIM memiliki t-hitung

sebesar 2,2244743 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0277.

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel NONIM berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Nilai koefisien dari variabel NONIM

yang memiliki tanda positif menunjukkan bahw terdapat hubungan

yang positif antara NONIM dan nilai perusahaan, sehingga

peningkatan nilai NONIM akan menyebabkan nilai perusahaan

akan meningkat juga.

Selanjutnya adalah variabel provision for impairment loss

(PROV). Variabel ini memiliki nilai t-hitung sebesar 0,658361

dengan nilai probabilitas sebesar 0,5114. Hal ini berarti variabel

PROV tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai

perusahaan karena memiliki nilai probabilitas yang lebih besar dari

5% atau 0,05, yaitu 0,5114.

Variabel independen yang terakhir adalah rasio CAR. Dari hasil

output, diperoleh nilai t-hitung, yaitu sebesar -2,027352 dengan

nilai probabilitas 0,0445. Dengan nilai probabilitas yang lebih

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

89

rendah dari 0,05 atau 5%, maka variabel CAR memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel CAR

berpengaruh secara negatif karena memiliki koefisien sebesar -

0,513406. Hal ini memiliki arti ketika nilai CAR meningkat, maka

nilai perusahaan akan menurun.

Selanjutnya adalah hasil uji t terhadap variabel control. Variabel

kontrol yang pertama adalah ukuran perusahaan (SZ). Variabel ini

memiliki nilai t-hitung -2,333569 dengan nilai probabilitas 0,0211.

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% atau 0,05, maka

variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Variabel ini memiliki nilai koefisien -0,047069,

sehingga variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

Variabel kontrol yang selanjutnya adalah leverage (LV). Dari

hasil output, variabel ini memiliki nilai t-hitung sebesar -5,484599

dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas

yang lebih kecil dari 5% atau 0,05, maka leverage memiliki

pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai koefisiennya

adalah -0,018690 yang berarti variabel leverage memiliki

pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

90

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independen

secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai F-hitung F-tabel. Berdasarkan output diatas,

dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari F-statistik adalah

sebesar 0,0000.

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% atau 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen beserta

kontrol (NETIM, NONIM, PROV, CAR, SZ, LV) secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

3) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan

seberapa besar proporsi variasi variabel dependen yang dijelaskan

oleh variasi variabel independen. Koefisien determinasi akan

semakin besar jika kita terus menambah variabel independen

dalam model (Widardjono, 2015: 276).

Dari hasil regresi diatas, dapat dilihat bahwa nilai adjusted R-

squared sebesar 0,681323 atau 68,13%. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel independen (net interest margin, non interest

margin, provision for impairment loss, dan CAR) beserta variabel

kontrol (ukuran perusahaan dan leverage) menjelaskan variasi

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

91

sebesar 68,13% dari variabel independen (nilai perusahaan).

Sisanya sebesar 31,87% variabel nilai perusahaan dijelaskan oleh

faktor lain yang tidak terdapat dalam model.

Dari hasil estimasi model penelitian di atas dapat dibentuk

persamaan sebagai berikut:

FVit = αi + 0,747227.NONIM – 0,513406.CAR - 0,047069.SZ –

0,018690.LV

dengan,

αi = α + α t

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, model fixed effect

mengasumsikan bahwa efek individu yang tercermin dalam

parameter α memiliki nilai tertentu yang tetap untuk setiap

individu namun setiap individu memiliki parameter slope tetap.

Setiap αi adalah parameter yang belum diketahui, akan diestimasi

secara unik untuk setiap individu (Ekananda, 2016: 106).

Berikut ini adalah tabel unsur α dari masing-masing individu

atau sampel berdasarkan dari hasil regresi di atas:

Tabel 4.9

Unsur αt Setiap Individu Model 1

Kode Bank Unsur αt Kode Bank Unsur αt

AGRO -0,034415 BNGA 0,100625

BABP -0,045585 BNII 0,117424

Page 109: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

92

BACA -0,026500 BNLI 0,110317

BBCA 0,420677 BSIM 0,038936

BBKP 0,114086 BSWD 0,082560

BBNI 0,108932 BTPN -0,223225

BBNP -0,024718 BVIC -0,525507

BBRI 0,272607 INPC 0,170079

BBTN 0,132296 MAYA 0,124669

BDMN -0,255578 MCOR -0,067734

BEKS -0,224367 MEGA 0,109679

BJBR 0,068982 NISP 0,039322

BKSW -0,339536 PNBN 0,063263

BMRI 0,142469 SDRA -0,378024

BNBA -0,071734

Sumber: Hasil pengolahan data

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tabel di atas adalah

unsur αt dari setiap bank. Hal ini berarti bahwa intersep setiap bank

akan berbeda. Sebagai contoh, unsur αt dari bank AGRO dan

BABP berurut-urut adalah -0,034415 dan -0,045585. Maka,

AGRO dan BABP akan memiliki intersep yang berbeda, yaitu:

αAGRO = α + αt(AGRO) = 2,717511 - 0,034415 = 2,683096

αBABP = α + αt(BABP) = 2,7175117 - 0,045585 = 2,671926

Page 110: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

93

d. Analisis

Dari penjelasan hasil regresi di atas, dapat dilihat bahwa hanya

dua variabel dari empat variabel independen yang signifikan atau yang

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan atau variabel

dependen. Variabel tersebut adalah non interest margin (NONIM) dan

capital adequacy ratio (CAR). Sementara net interest margin

(NETIM) dan provision for impairment loss (PROV) tidak memili

pengaruh yang signifikan

1) NETIM

Hasil dari regresi menunjukkan bahwa NETIM, yang merupakan

bagian dari perhitungan profitabilitas bank, tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak

mendukung penelitian Sucuahi dan Cambarihan (2016) dan Sabrin

(2016) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan maupun penelitian Sari (2015)

yang menyatakan profitabilitas berpengaruh negatif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

2) NONIM

Variabel NONIM, yang merupakan bagian dari perhitungan

profitabilitas bank, memiliki pengaruh yang positif yang

signifikan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sucuahi dan

Cambarihan (2016) serta Sabrin, et.al (2016) yang menunjukkan

Page 111: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

94

bahwa profitbilitas memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Koch dan Macdonald (2004) yang berpendapat bahwa non

interest margin diharapkan memiliki hubungan yang positif

dengan ROA bank (Sensarma, et.al, 2009). Dengan meningkatnya

ROA maka akan meningkatkan keuntungan bagi para shareholders

dan akan meningkatkan nilai perusahaan.

3) PROV

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PROV, yang

berpengaruh negatif dengan profitabilitas, tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak mendukung

hasil penelitian Sari (2015), yang menunjukkan bahwa

profitabilitas memililki pengaruh yang negatif terhadap nilai

perusahaan. Maka provision tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan

4) CAR

Kemudian variabel lain yang memiliki pengaruh signifikan

adalah CAR. Akan tetapi, berbeda dengan NONIM, CAR memiliki

pengaruh yang negatif nilai perusahaan. Pengaruh negatif ini dapat

disebabkan oleh total asset perusahaan yang tinggi adalah hasil

dari jumlah dana bank yang diam (tidak disalurkan ke aktivitas-

aktivitas bank seperti pinjaman yang akan menghasilkan bunga).

Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya pendapatan bank, yang

Page 112: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

95

akan berdampak pada berkurangnya kesejahteraan shareholders.

Pada akhirnya kondisi tersebut akan mengurangi minat investor

untuk berinvestasi (Tui, et.al, 2017).

Selanjutnya adalah analisis untuk variabel kontrol, yaitu ukuran

perusahaan dan leverage.

1) Ukuran perusahaan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini mendukung hasil dari penelitian Allaynis dan

Weston (2001); Hoyt dan Liebenberg (2011); Bertinetti, et.al

(2013); serta Tahir dan Razali (2017).

Hasil ini mengindikasikan dua kemungkinan. Pertama, tidak

ada added value effect dalam peningkatan jumlah asset bagi

perusahaan besar seperti yang dinyatakan dalam Theory of

Diminishing Return. Teori ini menyebutkan bahwa peningkatan

jumlah asset akan menambah nilai perusahaan jika suatu faktor

produksi tetap tetapi produksi meningkat. Kedua, perusahaan kecil

menghasilkan lebih banyak profit, sehingga menyebabkan

perusahaan kecil lebih menciptakan nilai dan lebih menarik bagi

stakeholders untuk berinvestasi di perusahaan tersebut (Tahir dan

Razali, 2017).

Page 113: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

96

2) Leverage

Kemudian, dalam model ini ditunjukkan bahwa leverage

memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Hoyt dan Liebenberg

(2008; 2011); Bertinetti, et.al (2013) serta Chyntia dan Linawati

(2015). Hal ini mengindikasikan kemungkinan suatu perusahaan

bangkrut akan meningkat jika perusahaan tersebut memiliki

banyak hutang (Bertinetti, et.al 2013).

Selain itu, menurut Rahayu, dkk (2014), leverage yang

semakin besar merefleksikan semakin kecilnya potensi laba dan

dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, yang

berdampak pada turunnya harga saham. Penurunan harga saham

mengakibatkan berkurangnya kepercayaan investor terhadap

perusahaan, sehingga investor enggan berinvestasi pada

perusahaan yang memiliki leverage tinggi yang akan berdampak

pada turunnya nilai perusahaan (Chyntia dan Linawati, 2015).

2. Hasil Regresi Nilai Rata-Rata Variabel Manajemen Risiko dengan

Nilai Perusahaan (Model 2)

a. Menentukan Teknik Estimasi Regresi yang Sesuai

Untuk menentukan teknik regresi yang sesuai, dilakukan beberapa

uji. Uji pertama yang dilakukan adalah Uji Chow. Berikut hasil dari

Uji Chow model 2:

Page 114: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

97

Gambar 4.10

Hasil Uji Chow Model 2

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa prob dari cross-section chi-

square adalah 0,000, atau < 5%, sehingga teknik regresi yang tepat

adalah fixed effect dibandingkan dengan common effect. Uji

selanjutnya yang diperlukan adalah Uji Hausman. Berikut ini adalah

hasil dari Uji Hausman model 2:

Gambar 4.11

Hasil Uji Hausman Model 2

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji diatas, terlihat bahwa prob dari cross-section random

adalah 0,000 atau < 0,05. Hal ini berarti bahwa teknik yang tepat

untuk regresi adalah fixed effect dibandingkan dengan random effect.

Page 115: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

98

Oleh karena itu, dari kedua uji diatas dapat disimpulkan bahwa teknik

regresi yang tepat untuk model 2 adalah fixed effect.

b. Hasil Uji Asumsi Klasik

Model fixed effect mengasumsikan bahwa efek individu yang

tercermin dalam parameter α memiliki nilai tertentu yang tetap untuk

setiap individu namun setiap individu memiliki parameter slope tetap.

Estimator yang digunakan untuk persamaan in terdiri dari dua metode,

yaitu feasible generalized least square (FGLS) dan least square

dummy variable (LSDV) (Ekananda, 2016: 106).

Metode LSDV memiliki kelemahan, yaitu tidak konsisten terhadap

waktu (Ekananda, 2016: 117). Oleh karena itu, dalam penelitian ini

digunakan estimator FGLS. Kelebihan dari estimator FGLS adalah

estimator FGLS dapat menyelesaikan beberapa persamaan sekaligus

dalam satu sistem yang utuh (Ekananda, 2016: 109).

Estimator FGLS memiliki 2 tahap estimasi yang berbeda dengan

penyelesaian persamaan tunggal biasa yang diselesaikan dengan

estimator OLS. Pengujian asumsi klasik tidak dapat digunakan dalam

estimator ini, namun tetap dilakukan pengujian multikolinearitas dan

normalitas dari residu (Ekananda, 2016: 139).

Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas model 2:

Page 116: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

99

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinearitas Model 2

Sumber: Hasil pengolahan data

Menurut Widarjono, jika terdapat nilai koefisien korelasi lebih

dari 0,85, maka terjadi masalah multikolinearitas. Dari hasil diatas

dapat simpulkan bahwa tidak terjadi multikolilnearitas antara variabel

penelitian karena tidak ada nilai koefisien korelasi yang lebih dari

0,85.

Berikut ini adalah hasil uji normalitas residu setiap individu dari

model 2:

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas Model 2

Sumber: Hasil pengolahan data

Page 117: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

100

Uji Kolmogorov Smirnov didefinisikan sebagai berikut:

Ho : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Kemudian, dasar pengambilan keputusannya adalah jika

probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Akan tetapi, jika nilai

probabilitas < 0,05, Ho ditolak.

Dari hasil output diatas, dapat terlihat nilai dari Asymp. Sig (2-

tailed) atau probabilitasnya. Nilai probabilitasnya adalah 0,381 atau

lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau data berdistribusi normal.

c. Uji Signifikansi

Berikut ini adalah output dari regresi model 2:

Gambar 4.14

Hasil Regresi Model 2

Page 118: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

101

Sumber: Hasil pengolahan data

4) Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)

Berbeda dengan model 1, pada model 2 ini diukur penerapan

manajemen risiko dengan menghitung nilai rata-rata (AVG) dari

keempat variabel dari model 1 (NETIM, NONIM, PROV, CAR).

Page 119: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

102

Kemudian disertakan pula dalam persamaan variabel kontrol

seperti dalam model 1, yaitu ukuran perusahaan dan leverage. Dari

hasil perhitungan uji parsial variabel average (AVG), diperoleh

nilai t-hitung sebesar 5,446438 dengan nilai probabilitas sebesar

0,0000. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% atau

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa AVG memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan nilai koefisien

sebesar 0,813011, maka variabel memiliki pengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Selanjutnya adalah hasil uji t terhadap variabel control. Variabel

kontrol yang pertama adalah ukuran perusahaan (SZ). Variabel ini

memiliki nilai t-hitung -3,647443 dengan nilai probabilitas 0,0004.

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% atau 0,05, maka

variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Variabel ini memiliki nilai koefisien -0,069353,

sehingga variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

Variabel kontrol yang selanjutnya adalah leverage (LV). Dari

hasil output, variabel ini memiliki nilai t-hitung sebesar -4,643970

dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas

yang lebih kecil dari 5% atau 0,05, maka leverage memiliki

pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai koefisiennya

Page 120: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

103

adalah -0,015124 yang berarti variabel leverage memiliki

pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

5) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independen

secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai

F-hitung F-tabel. Berdasarkan output diatas, dapat dilihat bahwa

nilai probabilitas dari F-statistik adalah sebesar 0,0000.

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% atau 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen beserta

kontrol (AVG, SZ, LV) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

6) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan

seberapa besar proporsi variasi variabel dependen yang dijelaskan

oleh variasi variabel independen. Koefisien determinasi akan

semakin besar jika kita terus menambah variabel independen

dalam model (Widardjono, 2015: 276).

Dari hasil regresi diatas, dapat dilihat bahwa nilai adjusted R-

square sebesar 0,666769 atau 66,68%. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel independen (net interest margin, non interest

margin, provision for impairment loss, dan CAR) beserta variabel

Page 121: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

104

kontrol (ukuran perusahaan dan leverage) menjelaskan variasi

sebesar 66,68% dari variabel independen (nilai perusahaan).

Sisanya sebesar 33,32% variabel nilai perusahaan dijelaskan oleh

faktor lain yang tidak terdapat dalam model.

Dari hasil estimasi model penelitian di atas dapat dibentuk

persamaan sebagai berikut:

FVit = αi + 0,813011.AVG - 0,0693537245.SZ – 0,015124.LV

dengan,

αi = α + α t

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, model fixed effect

mengasumsikan bahwa efek individu yang tercermin dalam

parameter α memiliki nilai tertentu yang tetap untuk setiap

individu namun setiap individu memiliki parameter slope tetap.

Setiap αi adalah parameter yang belum diketahui, akan diestimasi

secara unik untuk setiap individu (Ekananda, 2016: 106).

Berikut ini adalah tabel unsur αt dari masing-masing individu

atau sampel berdasarkan dari hasil regresi di atas:

Tabel 4.15

Unsur αt Setiap Individu Model 2

Kode Bank Unsur αt Kode Bank Unsur αt

AGRO -0,131619 BNGA 0,098805

Page 122: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

105

BABP -0,112133 BNII 0,116937

BACA -0,116527 BNLI 0,107591

BBCA 0,449978 BSIM -0,024507

BBKP 0,092563 BSWD -0,023550

BBNI 0,127178 BTPN -0,055121

BBNP -0,113806 BVIC -0,358663

BBRI 0,282567 INPC 0,066341

BBTN 0,107783 MAYA 0,118851

BDMN -0,071496 MCOR -0,130164

BEKS -0,155920 MEGA 0,066554

BJBR 0,016528 NISP 0,026046

BKSW -0,177002 PNBN 0,046117

BMRI 0,185950 SDRA -0,229815

BNBA -0,209466

Sumber: Hasil pengolahan data

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tabel di atas adalah

unsur αt dari setiap bank. Hal ini berarti bahwa intersep setiap bank

akan berbeda. Sebagai contoh, unsur αt dari bank AGRO dan

BABP berurut-urut adalah -0,131619 dan -0,112133. Maka,

AGRO dan BABP akan memiliki intersep yang berbeda, yaitu:

αAGRO = α + αt(AGRO) = 3,271846 - 0,131619 = 3,140227

αBABP = α + αt(BABP) = 3,271846 - 0,112133 = 3,159713

Page 123: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

106

d. Analisis

Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dari semua

variabel manajemen (AVG) memiliki pengaruh signifikan yang

positif. Hasil ini mengindikasikan bahwa bank yang menerapkan

manajemen risiko dengan baik akan meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya, yaitu Hoyt dan

Liebenberg (2008, 2011); Bertinetti, et.al (2013); Lechner dan Gatzert

(2017); yang menyebutkan bahwa penerapan manajemen risiko

berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen risiko diasumsi

lebih baik dalam dalam pengambilan keputusan ekonomi yang tepat,

yang kemudian akan lebih berinvestasi dalam projek yang memiliki

NPV lebih bernilai (Myers dan Read, 2001). Selain itu, perusahaan

yang menerapkan manajemen risiko terintegrasi akan lebih

menciptakan nilai dengan mengoptimalkan risk-return tradeoff

mereka, sehingga meningkatkan keunggulan bersaing jangka panjang

(Nocco dan Stulz, 2006; Lechner dan Gatzert, 2017).

Kemudian untuk variabel kontrol, hasil dari model 2 sama dengan

hasil dari model 1. Berikut adalah hasilnya:

1) Ukuran perusahaan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan

memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Page 124: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

107

Hasil ini mendukung hasil dari penelitian Allaynis dan Weston

(2001); Hoyt dan Liebenberg (2011); Bertinetti, et.al (2013); serta

Tahir dan Razali (2017).

Hasil ini mengindikasikan dua kemungkinan. Pertama, tidak

ada added value effect dalam peningkatan jumlah asset bagi

perusahaan besar seperti yang dinyatakan dalam Theory of

Diminishing Return. Teori ini menyebutkan bahwa peningkatan

jumlah asset akan menambah nilai perusahaan jika suatu faktor

produksi tetap tetapi produksi meningkat. Kedua, perusahaan kecil

menghasilkan lebih banyak profit, sehingga menyebabkan

perusahaan kecil lebih menciptakan nilai dan lebih menarik bagi

stakeholders untuk berinvestasi di perusahaan tersebut (Tahir dan

Razali, 2017).

2) Leverage

Kemudian, dalam model ini ditunjukkan bahwa leverage

memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Hoyt dan Liebenberg

(2008; 2011); Bertinetti, et.al (2013) serta Chyntia dan Linawati

(2015). Hal ini mengindikasikan kemungkinan suatu perusahaan

bangkrut akan meningkat jika perusahaan tersebut memiliki

banyak hutang (Bertinetti, et.al 2013).

Selain itu, menurut Rahayu, dkk (2014), leverage yang

semakin besar merefleksikan semakin kecilnya potensi laba dan

Page 125: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

108

dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, yang

berdampak pada turunnya harga saham. Penurunan harga saham

mengakibatkan berkurangnya kepercayaan investor terhadap

perusahaan, sehingga investor enggan berinvestasi pada

perusahaan yang memiliki leverage tinggi yang akan berdampak

pada turunnya nilai perusahaan (Chyntia dan Linawati, 2015).

3. Hasil Regresi Principal Component Analysis Variabel Manajemen

Risiko (Comp1 dan Comp2) dengan Nilai Perusahaan (Model 3)

a. Menentukan Teknik Estimasi Regresi yang Sesuai

Untuk menentukan teknik regresi yang sesuai, dilakukan beberapa

uji. Uji pertama yang dilakukan adalah Uji Chow. Berikut hasil dari

Uji Chow model 3:

Gambar 4.16

Hasil Uji Chow Model 3

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa prob dari cross-section chi-

square adalah 0,000, atau < 5%, sehingga teknik regresi yang tepat

adalah fixed effect dibandingkan dengan common effect. Uji

Page 126: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

109

selanjutnya yang diperlukan adalah Uji Hausman. Berikut ini adalah

hasil dari Uji Hausman model 3:

Gambar 4.17

Hasil Uji Hausman Model 3

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji diatas, terlihat bahwa prob dari cross-section random

adalah 0,0002 atau < 0,05. Hal ini berarti bahwa teknik yang tepat

untuk regresi adalah fixed effect dibandingkan dengan random effect.

Oleh karena itu, dari kedua uji diatas dapat disimpulkan bahwa teknik

regresi yang tepat untuk model 3 adalah fixed effect

b. Hasil Uji Asumsi Klasik

Model fixed effect mengasumsikan bahwa efek individu yang

tercermin dalam parameter α memiliki nilai tertentu yang tetap untuk

setiap individu namun setiap individu memiliki parameter slope tetap.

Estimator yang digunakan untuk persamaan in terdiri dari dua metode,

yaitu feasible generalized least square (FGLS) dan least square

dummy variable (LSDV) (Ekananda, 2016: 106).

Metode LSDV memiliki kelemahan, yaitu tidak konsisten terhadap

waktu (Ekananda, 2016: 117). Oleh karena itu, dalam penelitian ini

digunakan estimator FGLS. Kelebihan dari estimator FGLS adalah

Page 127: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

110

estimator FGLS dapat menyelesaikan beberapa persamaan sekaligus

dalam satu sistem yang utuh (Ekananda, 2016: 109).

Estimator FGLS memiliki 2 tahap estimasi yang berbeda dengan

penyelesaian persamaan tunggal biasa yang diselesaikan dengan

estimator OLS. Pengujian asumsi klasik tidak dapat digunakan dalam

estimator ini, namun tetap dilakukan pengujian multikolinearitas dan

normalitas dari residu (Ekananda, 2016: 139).

Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas model 3:

Tabel 4.18

Hasil Uji Multikolinearitas Model 3

Sumber: Hasil pengolahan data

Menurut Widarjono, jika terdapat nilai koefisien korelasi lebih

dari 0,85, maka terjadi masalah multikolinearitas. Dari hasil diatas

dapat simpulkan bahwa tidak terjadi multikolilnearitas antara variabel

penelitian karena tidak ada nilai koefisien korelasi yang lebih dari

0,85.

Kemudian, berikut ini adalah hasil uji normalitas residu setiap

individu dari model 3:

Page 128: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

111

Tabel 4.19

Hasil Uji Normalitas Model 3

Sumber: Hasil pengolahan data

Uji Kolmogorov Smirnov didefinisikan sebagai berikut:

Ho : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Kemudian, dasar pengambilan keputusannya adalah jika

probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Akan tetapi, jika nilai

probabilitas < 0,05, Ho ditolak.

Dari hasil output diatas, dapat terlihat nilai dari Asymp. Sig (2-

tailed) atau probabilitasnya. Nilai probabilitasnya adalah 0,665 atau

lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau data berdistribusi normal.

c. Uji Signifikansi

Berikut ini adalah output dari regresi model 3:

Page 129: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

112

Gambar 4.20

Hasil Regresi Model 3

Page 130: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

113

Sumber: Hasil pengolahan data

1) Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)

Pada model 3 ini diukur penerapan manajemen risiko dengan

menghitung nilai principal component analysis (PCA) dari

keempat variabel dari model 1 (NETIM, NONIM, PROV, CAR),

sehingga variabel dapat di sederhanakan. Dari hasil PCA, variabel

manajemen risiko direduksi menjadi 2 variabel, yaitu PC1 dan

PC2. Kemudian disertakan pula dalam persamaan variabel kontrol

seperti dalam model 1 dan 2, yaitu ukuran perusahaan dan

leverage.

Dari hasil perhitungan uji parsial variabel PC1 diperoleh nilai t-

hitung sebesar -2,465933 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0149.

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% atau 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa PC1 memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan. Variabel ini memiliki nilai koefisien

yang negatif yaitu sebesar -1,493576, sehingga variabel PC1

memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Page 131: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

114

Selanjutnya adalah variabel PC2. Dari hasil output diatas, PC2

memiliki nilai t-hitung sebesar 1,076268 dengan nilai probabilitas

sebesar 0,2836. Dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5%

atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa PC2 tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

Selanjutnya adalah hasil uji t terhadap variabel control. Variabel

kontrol yang pertama adalah ukuran perusahaan (SZ). Variabel ini

memiliki nilai t-hitung -4,540378 dengan nilai probabilitas 0,0000.

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% atau 0,05, maka

variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Variabel ini memiliki nilai koefisien -0,085362,

sehingga variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

Variabel kontrol yang selanjutnya adalah leverage (LV). Dari

hasil output, variabel ini memiliki nilai t-hitung sebesar -4,540378

dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas

yang lebih kecil dari 5% atau 0,05, maka leverage memiliki

pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai koefisiennya

adalah -0,014887 yang berarti variabel leverage memiliki

pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Page 132: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

115

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independen

secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai

F-hitung F-tabel. Berdasarkan output diatas, dapat dilihat bahwa

nilai probabilitas dari F-statistik adalah sebesar 0,0000.

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% atau 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen beserta

kontrol (PC1, PC2, SZ, dan LV) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

3) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan

seberapa besar proporsi variasi variabel dependen yang dijelaskan

oleh variasi variabel independen. Koefisien determinasi akan

semakin besar jika kita terus menambah variabel independen

dalam model (Widardjono, 2015: 276).

Dari hasil regresi diatas, dapat dilihat bahwa nilai adjusted R-

square sebesar 0,667957 atau 66,80%. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel independen (net interest margin, non interest

margin, provision for impairment loss, dan CAR) beserta variabel

kontrol (ukuran perusahaan dan leverage) menjelaskan variasi

sebesar 66,80% dari variabel independen (nilai perusahaan).

Page 133: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

116

Sisanya sebesar 33,20% variabel nilai perusahaan dijelaskan oleh

faktor lain yang tidak terdapat dalam model.

Dari hasil estimasi model penelitian di atas dapat dibentuk

persamaan sebagai berikut:

FVit = αi – 1,493576.PC1 - 0,085362.SZ – 0,014887.LV

dengan,

αi = α + α t

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, model fixed effect

mengasumsikan bahwa efek individu yang tercermin dalam

parameter α memiliki nilai tertentu yang tetap untuk setiap

individu namun setiap individu memiliki parameter slope tetap.

Setiap αi adalah parameter yang belum diketahui, akan diestimasi

secara unik untuk setiap individu (Ekananda, 2016: 106).

Berikut ini adalah tabel unsur αt dari masing-masing individu

atau sampel berdasarkan dari hasil regresi di atas:

Tabel 4.21

Unsur αt Setiap Individu

Kode Bank Unsur αt Kode Bank Unsur αt

AGRO -0,186667 BNGA 0,110689

BABP -0,159054 BNII 0,117498

BACA -0,199493 BNLI 0,098674

Page 134: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

117

BBCA 0,475007 BSIM -0,046635

BBKP 0,063519 BSWD -0,102490

BBNI 0,144039 BTPN 0,113576

BBNP -0,147719 BVIC -0,361568

BBRI 0,336665 INPC 0,032415

BBTN 0,099386 MAYA 0,084485

BDMN 0,051585 MCOR -0,186286

BEKS -0,057415 MEGA 0,056656

BJBR 0,034632 NISP 0,002330

BKSW -0,138465 PNBN 0,030915

BMRI 0,208019 SDRA -0,209137

BNBA -0,265162

Sumber: Hasil pengolahan data

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tabel di atas adalah

unsur αt dari setiap bank. Hal ini berarti bahwa intersep setiap bank

akan berbeda. Sebagai contoh, unsur αt dari bank AGRO dan

BABP berurut-urut adalah -0,186667 dan -0,159054. Maka,

AGRO dan BABP akan memiliki intersep yang berbeda, yaitu:

αAGRO = α + αt(AGRO) = 3,857653 - 0,186667 = 3,670986

αBABP = α + αt(BABP) = 3, 857653 - 0,159054 = 3,698599

Page 135: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

118

d. Analisis

Dari hasil diatas, terlihat bahwa variabel PC1 memiliki pengaruh

negatif yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Seperti yang sudah

disebutkan sebelumnya, bahwa eigenvectors PC1 memiliki nilai yang

positif untuk variabel NETIM dan PROV, sedangkan memiliki nilai

yang negatif untuk variabel NONIM dan CAR. Hal ini menunjukkan

bahwa bank yang memiliki pengelolaan risiko suku bunga dan risiko

kredit dengan baik tetapi tidak memiliki pengelolaan risiko

solvabilitas dan hedging dengan baik, maka akan menurunkan nilai

perusahaan.

Hasil ini mengindikasikan bahwa sangat penting bagi bank untuk

mengelola risikonya secara keseluruhan. Penting bagi bank untuk

tidak mengelola suatu risiko tetapi mengabaikan risiko yang lain. Jika

bank tidak bisa mengelola risiko-risikonya dengan baik, maka akan

berdampak pada menurunnya nilai perusahaan bank tersebut.

Selain itu, kemampuan untuk mengurangi suatu risiko, tidak

secara otomatis perusahaan terkait harus mengurangi risikonya,

dikarenakan manfaat dan biaya dari manajemen risiko itu sendiri bisa

bervariasi bagi setiap perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus

membuat kebijakan strategi manajemen risiko terintegrasi yang

optimal. Untuk membuat kebijakan tersebut, manajer harus

mengetahui risiko mana yang berpotensi mempengaruhi nilai

perusahaan (Meulbroek, 2002).

Page 136: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

119

Hasil penelitian menunjukkan variabel kontrol dalam model 3 ini

memiliki pengaruh yang sama dengan model 1 dan model 2. Berikut

adalah hasilnya:

1) Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mendukung hasil dari

penelitian Allaynis dan Weston (2001); Hoyt dan Liebenberg

(2011); Bertinetti, et.al (2013); serta Tahir dan Razali (2017).

Hasil ini mengindikasikan dua kemungkinan. Pertama, tidak

ada added value effect dalam peningkatan jumlah asset bagi

perusahaan besar seperti yang dinyatakan dalam Theory of

Diminishing Return. Teori ini menyebutkan bahwa peningkatan

jumlah asset akan menambah nilai perusahaan jika suatu faktor

produksi tetap tetapi produksi meningkat. Kedua, perusahaan kecil

menghasilkan lebih banyak profit, sehingga menyebabkan

perusahaan kecil lebih menciptakan nilai dan lebih menarik bagi

stakeholders untuk berinvestasi di perusahaan tersebut (Tahir dan

Razali, 2017).

2) Leverage

Kemudian, dalam model ini ditunjukkan bahwa leverage

memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Hoyt dan Liebenberg

(2008; 2011); Bertinetti, et.al (2013) serta Chyntia dan Linawati

Page 137: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

120

(2015). Hal ini mengindikasikan kemungkinan suatu perusahaan

bangkrut akan meningkat jika perusahaan tersebut memiliki

banyak hutang (Bertinetti, et.al 2013).

Selain itu, menurut Rahayu, dkk (2014), leverage yang

semakin besar merefleksikan semakin kecilnya potensi laba dan

dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, yang

berdampak pada turunnya harga saham. Penurunan harga saham

mengakibatkan berkurangnya kepercayaan investor terhadap

perusahaan, sehingga investor enggan berinvestasi pada

perusahaan yang memiliki leverage tinggi yang akan berdampak

pada turunnya nilai perusahaan (Chyntia dan Linawati, 2015).

Page 138: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

121

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang

didapatkan adalah sebagai berikut:

1. Pada model 1, hanya variabel NONIM dan CAR yang memiliki

pengaruh signifikan nilai perusahaan. Variabel NETIM dan PROV tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel

NONIM memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap nilai

perusahaan dengan koefisien sebesar 0,747227, sedangkan variabel CAR

memiliki pengaruh signifikan yang negatif terhadap nilai perusahaan

dengan koefisien sebesar –0,513406

2. Pada model 2, dihasilkan nilai AVG, yaitu nilai rata-rata dari seluruh

variabel manajemen risiko. AVG secara statistik memiliki pengaruh

signifikan yang positif terhadap nilai perusahaan dengan koefisien

sebesar 0,813011

3. Pada model 3, dihasilkan nilai PC1 dan PC2 yang merupakan hasil

principal component analysis (PCA) dari variabel manajemen risiko.

Hasil regresi menunjukkan bahwa PC1 memiliki pengaruh yang negatif

yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan keofisien sebesar -

1,493576, sedangkan PC2 tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Page 139: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

122

4. Berdasarkan hasil perbandingan ketiga model estimasi regresi, dapat

disimpulkan bahwa model yang merupakan model terbaik dalam

menjelaskan variasi dari variabel nilai perusahaan adalah model

pertama. Hal ini dikarenakan model 1 memiliki nilai adjusted R2 yang

paling tinggi dari semua model, yaitu 68,13%.

B. Saran

Menurut hasil yang diperoleh dari penelitian dan kesimpulan di atas,

maka disarankan beberapa hal berikut:

1. Dalam penelitian ini, digunakan metode multivariat untuk menentukan

bobot yang penting dari setiap variabel, yang kemudian akan direduksi

menjadi beberapa variabel. Penelitian ini menggunakan metode

principal component analysis (PCA). Untuk penelitian selanjutnya dapat

digunakan metode lain seperti discriminant analysis

2. Penelitian ini menggunakan dekomposisi dari ROE berdasarkan Du Pont

Identity sebagai proxy dari penerapan manajemen risiko. Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan proxy lain yang

lebih baik dalam menjelaskan variasi dari nilai perusahaan

3. Pada penelitian ini, sampel yang diteliti adalah sektor keuangan, sub-

sektor perbankan. Penelitian selanjuntya diharapkan dapat meneliti

pengaruh penerapan manajemen risiko di BEI sub-sektor keuangan

lainnya, atau lebih luas lagi pada sektor keuangan itu sendiri atau sektor

lainnya di dalam BEI.

Page 140: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

123

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Masyhud. Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha

Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada. 2006

Allayannis, George dan James P. Weston. The Use of Foreign Currency

Derivatives and Firm Market Value. The Review of Financial Studies Vol.

14 No. 1 pp 243-276, DOI: https://doi.org/10.1093/rfs/14.1.243. 2001

Attar, Dini, et.al. Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Tesis.

Universitas Indonesia. 2014

Bank Indonesia. Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003

Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Peraturan Bank

Indonesia No. 11/25/PBI/2009

Beasley, Mark, et.al. Information Conveyed in Hiring Announcements of Senior

Executives Overseeing Enterprise-Wide Risk Management Processes.

Journal of Accounting, Auditing, and Finance, DOI: 10.2139/ssrn.916783.

2007

Bertinetti, Giorgio Stefano, et.al. The Effect of The Enterprise Risk Management

Implementation on The Firm Value of European Companies. Department of

Management Universita Ca’Foscari Venezia, ISSN: 2239-2734. 2013

Brealey, Richard A., Stewart C. Myers, and Alan J. Marcus. “Fundamentals of

Corporate Finance: 5th Edition”. New York: The McGraw-Hill/Irwin. 2007

Brigham, F. Eugene dan Joel F. Houston. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan:

Edisi ke 11”. Diterjemahkan oleh: Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Penerbit

Salemba. 2013

Claudia, Tosca Nina. Pengaruh Penerapan Enterprise Risk Management

Terhadap Kinerja Non Performing Loan dan Harga Saham di Bank

Mandiri. Tesis. Universitas Indonesia. 2011

Crouhy, Michel, Dan Galai, and Robert Mark. “The Essential of Risk

Management: Second Edition”. United States of America: McGraw-Hill

Education. 2014

Damodaran, Aswath. Investment Valuation: Tools and Techniques for

Determining the Value of Any Asset (Second Edition). New York: John

Wiley & Sons, Inc. 2002

Page 141: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

124

Dang, Chongyu, Zhichuan (Frank) Li, dan Chen Yang. Measuring Firm Size in

Empirical Corporate Finance. The Journal of Banking and Finance.

https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2017.09.006. 2017

Darmawi, Herman. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara. 2005

Eckles, David L, et.al. The Impact of Enterprise Risk Management on the

Marginal Cost of Reducing Risk: Evidence from the Insurance industry.

DOI: 10.1016/j.jbankfin.2014.02.007. 2014

Ekananda, Mahyus. Analisis Ekonometrika Data Panel Edisi 2. Jakarta: Mitra

Wacana Media. 2016

Fathi, Saeed, Fatemeh Zarei, dam Sharif Shekarchizadeh Esfahani. Studying the

Role of Financial Risk Management on Retunr on Equity. Internatioanl

Journal of Business and Management: Vol. 7, No. 9.

doi:10.5539/ijbm.v7n9p215. 2012

Ferrell, Mark dan Ronan Gallagher. The Valuation Implications of Enterprise

Risk Management Maturity. The Journal of Risk and Insurance, DOI:

10.1111/jori.1203. 2014

Gatzert, Nadine and Michael Martin. Determinants and Value of Enterprise Risk

Management:Empirical Evidence from the Literature. Risk Management and

Insurance Review, Vol. 18, Issue 1, pp. 29-53. DOI: 10.1111/rmir.12028.

2015

Golshan, Nargess Mottaghi dan Siti Zaleha Abdul Rasid. Determinants of

Enterprise Risk Management Adoption: An Empirical Analysis of Malaysian

Public Listed Firm. International Journal of Social and Human Sciences 62,

119-126. 2012

Grace, Martin F., J. Tyler Leverty, Richard d. Phillips, dan Prakash Shimpi. The

Value of Investing in Enterprise Risk Managemet. The Journal of Risk and

Insurance. 82, No, 2, 289-316. DOI: 10.1111/jori.12022. 2015

Gujarati, Damodar N., dan Dawn C. Porter. “Dasar-Dasar Ekonometrika”.

Jakarta: Salemba Empat. 2010

Gujarati, Damodar N., dan Dawn C. Porter. “Dasar-Dasar Ekonometrika: Edisi

5”. Jakarta: Salemba Empat. 2012

Hair, Joseph F., et.al. “Multivariate Data Analysis”. New Jersey: Pearson

Education Inc. 2006

Hanafi, Mamduh M. “Manajemen Risiko: Edisi 2”. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN. 2009

Hoyt, Robert E. and Andre P. Liebenberg. The Value of Enterprise Risk

Management: Evidence from the U.S. Insurance Industry.

https://www.researchgate.net/publication/237609734. 2008

Page 142: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

125

Hoyt, Robert E. and Andre P. Liebenberg. The Value of Enterprise Risk

Management. The Journal of Risk and Insurance, Vol. 78, No. 4, 795-822,

DOI: 10.1111/j.1539-6975.2011.01413.x. 2011

Idroes, Ferry. Manajemen Risiko Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. 2008

Kelana, Said Asnawi dan Chandra Wijaya. “Metodologi Penelitian Keuangan:

Prosedur, Ide, dan Kontrol”. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006

Koch, Timothy W., and S. Scott Mac Donald. “Bank Management: 4th Edition”.

Orlando: The Dryden Press Harcourt College Publishers. 2000

Krause, Timothy A. dan Yiuman Tse. Risk Management and Firm Value: Recent

Theory and Evidence. International Journal of Accounting and Information

Management, Vol. 24 Iss 1pp. 2016

Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas

Udayana. 2011

Lechner, Philipp dan Nadine Gatzert. Determinants and Value of Enterprise Risk

Management: Empirical Evidence from Germany. The European Journal of

Finance, DOI: 10.1080/1351847X.2017.1347100, ISSN: 1466-4364. 2017

Li, Q., Wu. Y., Ojiako, U., Marshall, A. & Chipulu, M. Enterprise Risk

Management and Firm Value Within China’s Insurance Industry. Acta

Commercii 14(1), DOI: http://dx.doi.org/10.4102/ ac.v14i1.198. 2014

McShane, Michael K, et.al. Does Enterprise Risk Management Increase Firm

Value?. Journal Accounting, Auditing, and Finance 26: 641, DOI:

10.1177/0148558X11409160. 2011

Meulbroek, Lisa K. “A Senior Manager’s Guide To Integrated Risk

Management”. Journal of Applied Corporate Finance: Volume 14.4. 2002

Myers, S. C., and J. A. Read. “Capital Allocation for Insurance Companies.”

Journal of Risk and Insurance 68 (4): 545–580. 2001

Nocco, B. W., dan R. M. Stulz. “Enterprise Risk Management: Theory and

Practice.” Journal of Applied Corporate Finance 18 (4): 8–20. 2006

Pagach, Don dan Richard Warr. The Effect of Enterprise Risk Management on

Firm Performance. SSRN Electronic Journal, DOI: 10.2139/ssrn.1155218.

2010

Quon, Tony K, et.al. Enterprise Risk Management and Firm Performance.

Procedia-Social and Behavioral Sciences 62, 263-267, DOI:

10.1016/j.sbspro.2012.09.042. 2012

Rose, Peter S. “Commercial Bank Management”. New York: The McGraw-

Hill/Irwin. 2002

Page 143: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

126

Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfield, and Bradford D. Jordan. “Essentials

of Corporate Finance: 5th Edition”. New York: The McGraw-Hill/Irwin.

2007

Sabrin, Buyung Sarita, Dedy Takdir S., dan Sujono. “The Effect of Profitability

on Firm Value in Manufacturing Company at Indonesia Stock Exchange”.

The International Journal Of Engineering and Science (IJES), Vol. 5, Issue.

10, PP. 81-89. ISSN (e): 2319 – 1813 ISSN (p): 2319 – 1805. 2016

Salim, A. Abbas. “Asuransi dan Manajemen Risiko”. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada. 2007

Sanjaya, Chyntia Kartika dan Nanik Linawati. Pengaruh Penerapan Enterprise

Risk Management dan Variabel Kontrol Terhadap Nilai Perusahaan di

Sektor Keuangan. FINESTA Vol. 3, No. 1, 52-57. 2015

Sari, Ayu Purnama. Pengaruh Struktur Modal, Struktur Kepemilikan, Suku

Bunga, Inflasi, da Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan LQ-45. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. 2015

Saunders, Anthony and Marcia Millon Cornett. “Financial Institution

Management: A Risk Management Approach”. New York: The McGraw-

Hill/Irwin. 2006

Sensarma, Rudra and M. Jayadev. “Are Bank Stock Sensitive to Risk

Management? Evidence from India”. The Journal of Risk Finance, DOI:

10.1108/15265940910924463. 2009

Sucuahi, William dan Jay Mark Cambarihan. “Influence of Profitability to the

Firm Value Diversified Companies in the Philippines”. Accounting and

Finance Research, Vol 5, No. 2. DOI: 10.5430/afr.v5n2p149. 2016

Sudarmanto, R. Gunawan. “Statistik Terapan Berbasis Computer dengan

Program IBM SPSS Statistic 19”. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013

Sugiyono. “Statistika untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta. 2005

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan – Teori dan Aplikasi dengan SPSS”.

Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2011

Supranto, J, “Statistik Untuk Pemimpin Berwawasan Global” Edisi Kedua.

Jakarta: Salemba Empat. 2007

Tahir, Izah Mohd dan Ahmad Rizal Razali. The Relationship Between Enterprise

Risk Management (ERM) and Firm Value: From Malaysian Public Listed

Company. International Journal of Economics and Management Sciences

Vol. 1, No. 2, pp. 32-41, ISSN: 2162-6359. 2011

Tui, S., Nurnajamuddin, M., Sufri, M., & Nirwana, A. Determinants of

Profitability and Firm Value: Evidence from Indonesian Banks. IRA-

Page 144: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

127

International Journal of Management & Social Sciences (ISSN: 2455-2267),

7(1), 84-95. doi: http://dx.doi.org/10.21013/jmss.v7.n1.p10. 2017

Wardhani, Selfi Indra. Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Return

Harga Saham Industri Perbankan di Indonesia. Tesis. Universitas Indonesia.

2012

Waweru, Nelson dan Eric Simiyu Kisaka. The Effect of Enterprise Risk

Management Implementation on the Value of Companies Listed in the

Nairobi Stock Exchange. AAA Management Accounting Section (MAS)

Meeting Paper. 2011

Widardjono, Agus. Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya: Edisi Keempat.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2013

Widardjono, Agus. Statistika Terapan dengan Excel dan SPSS. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN. 2015

Widarjono, Agus. Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS, AMOS,

dan SMARTPLS:Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2015

http://www.eviews.com/help/helpintro.html#page/content/groups-

Principal_Components.html. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2017 pukul

10.15.

Page 145: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

128

LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Panel Variabel Penelitian

Page 146: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

129

Page 147: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

130

Page 148: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

131

Page 149: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

132

Page 150: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

133

Page 151: PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41019/1/IKHLAS... · yang memadai untuk mengimbangi meningkatnya risiko yang

134

Lampiran 2

Nilai Trend Variabel Manajemen Risiko

TAHUN NETIM NONIM PROV CAR AVG PC1 PC2 2011 0.046439 -0.02824 0.018394 0.168144 0.051185 0.043766 0.134227 2012 0.053682 -0.02958 0.016665 0.165138 0.050428 0.049849 0.129145 2013 0.052189 -0.02829 0.015416 0.156601 0.04898 0.047968 0.125483 2014 0.049187 -0.02712 0.013817 0.160413 0.049074 0.044477 0.127464 2015 0.046526 -0.02441 0.013346 0.176079 0.052885 0.039584 0.139358 2016 0.044965 -0.02616 0.018116 0.199461 0.059095 0.039079 0.157999