pengaruh pendekatan pembelajaran dan persepsi …/pengaruh-pendekatan... · pada permainan...

130
i PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETEPATAN MENENDANG BOLA KE ARAH GAWANG PADA PERMAINAN SEPAKBOLA (Eksperimen Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis Dan Drill Terhadap Hasil Belajar Ketepatan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra SMP Negeri 8 Mataram) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program Studi Ilmu Keolahragaan Diajukan oleh : ISNAINI NIM: A.120209106 PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: letuyen

Post on 28-Jun-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

i

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR

KETEPATAN MENENDANG BOLA KE ARAH GAWANG PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

(Eksperimen Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis Dan Drill Terhadap Hasil Belajar Ketepatan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Pada

Siswa Putra SMP Negeri 8 Mataram)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Diajukan oleh :

ISNAINI NIM: A.120209106

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

ii

PERSETUJUAN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETEPATAN

MENENDANG BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

(Eksperimen Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis Dan Drill Terhadap Hasil

Belajar Ketepatan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra

Kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram)

Disusun Oleh :

ISNAINI NIM: A.120209106

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal : Maret 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Sudjarwo, M.Pd. Dr. dr. Muchsin Doewes, M.ARS. NIP. 19390715 196203 1 001 NIP. 19480531 197603 1 001

Mengetahui: Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Prof. Dr. H. Sudjarwo, M.Pd. NIP. 19390715 196203 1 001

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

iii

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR

KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

(Eksperimen Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis dan Drill Terhadap Hasil

Belajar Ketepatan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra

Kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram)

Disusun Oleh :

ISNAINI A.120209106

Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal : Maret 2010 Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd. .............................

Sekretaris : Prof. Dr. Siswandari,MStat. .............................

Anggota Penguji :

1. Prof. Dr. H. Sudjarwo, M.Pd. .............................

2. Dr. dr. H. Muchsin Doewes, M.ARS. .............................

Surakarta, Maret 2010 Mengetahui,

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. Prof. Dr.H. Sudjarwo, M.Pd. NIP. 19570820 198503 1 004 NIP. 19390715 196203 1 001

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Isnaini

NIM : A.120209106

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul :

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK

TERHADAP HASIL BELAJAR KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA

PERMAINAN SEPAKBOLA (Eksperimen Pengaruh Pendekatan Pembelajaran

Taktis dan Drill Terhadap Hasil Belajar Ketepatan Menendang Bola Pada Permainan

Sepakbola Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram), adalah betul-betul

karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya tersebut diberi tanda citasi dan

ditunjukkan pada daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Maret 2010

Pembuat Pernyataan

Isnaini

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

v

MOTTO

Barang siapa mengharapkan dunia maka carilah ilmu. Barang siapa mengharapkan

akherat maka carilah ilmu. Barang siapa mengharapkan keduanya maka carilah ilmu.

(H.R. Buchori)

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada :

Bapak dan Ibu Tercinta,

Isteri dan Anakku Tersayang,

Saudara-saudaraku Tersayang,

Almamaterku Tercinta,

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. atas hidayah dan rahmat-Nya, sehingga

penyusunan tesis ini dapat diselesaikan. Penyelesaian tesis mengalami berbagai

kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, maka berbagai

kesulitan dan hambatan yang timbul tersebut dapat diatasi. Dalam kesempatan ini

diucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. dr. M. Syamsulhadi, Sp. KJ (K). selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta atas pemberian pengarahan dan bantuannya

3. Prof. Dr. Sudjarwo, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai

Dosen Pembimbing tesis yang telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi

dalam menyusun tesis.

4. Dr. dr. Muchsin Doewes, M.ARS. sebagai Dosen Pembimbing tesis yang telah

memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam menyusun tesis.

5. Kepala SMP Negeri 8 Mataram yang telah memberikan ijin untuk mengadakan

penelitian.

6. Siswa putra kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram atas kerelaan dan keikhlasannya

menjadi sampel penelitian.

7. Teman-teman yang dengan suka rela telah membantu pelaksanaan penelitian.

8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan balasan-Nya kepada mereka dengan yang

lebih baik. Amin.

Surakarta, Pebruari 2010 I.

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN.............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xiii

ABSTRAK......................................................................................................... xv

ABSTRACT....................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah...................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah..................................................................... 9

D. Perumusan Masalah...................................................................... 10

E Tujuan Penelitian .......................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

ix

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS................................................... 12

A. Kajian Teori................................................................................... 12

1. Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola ................................. 12

2. Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Sasaran ......................... 19

3. Pembelajaran Keterampilan Menendang Bola......................... 33

4. Pendekatan Pembelajaran Taktis.............................................. 47

5. Pendekatan Pembelajaran Drill ................................................ 55

6. Persepsi kinestetik ................................................................... 60

B. Penelitian Yang Relevan................................................................ 70

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 71

D. Hipotesis ........................................................................................ 76

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 77

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 77

B. Metode Penelitian .......................................................................... 77

C. Variabel Penelitian ........................................................................ 79

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................... 79

E. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................... 80

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 81

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 84

BAB IV. HASIL PENELITIAN ....................................................................... 89

A. Deskripsi Data ............................................................................... 89

B. Uji Reliabilitas ............................................................................... 93

C. Pengujian Persyaratan Analisis...................................................... 94

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

x

D. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 96

E. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 100

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 106

A. Kesimpulan.................................................................................... 106

B. Implikasi ........................................................................................ 107

C. Saran .............................................................................................. 108

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 109

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 113

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Rancangan Penelitian Eksperimen Faktorial 2 X 2 ........................ 78

Tabel 2. Ringkasan Anava Untuk Uji Reliabilitas........................................ 83

Tabel 3. Ringkasan Anava Untuk Eksperimen Faktorial 2 x 2..................... 86

Tabel 4. Deskripsi Data Hasil Tes Ketepatan Menendang Bola Pada

Permainan Sepakbola Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan

Pendekatan Pembelajaran Dan Tingkat Persepsi kinestetik ........... 89

Tabel 5. Nilai Peningkatan Ketepatan Menendang Bola Pada Permainan

Sepakbola Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan) ................. 91

Tabel 6. Range Kategori Reliabilitas ............................................................ 93

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data ............................................ 93

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data .......................................... 94

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data....................................... 95

Tabel 10. Ringkasan Nilai Rata-rata Ketepatan Menendang Bola Pada

Permainan Sepakbola Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran

Dan Tingkat Persepsi Kinestetik..................................................... 96

Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Pendekatan

Pembelajaran (A1 dan A2) ............................................................. 97

Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Kemampuan

Persepsi Kinestetik (B1 dan B2) ...................................................... 97

Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor............................... 97

Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis

Varians ............................................................................................ 98

Tabel 15. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor,

A dan B Terhadap Hasil Belajar Ketepatan Menendang Bola........ 103

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Letak Kaki Tumpu Dalam Menendang Bola .............................. 22

Gambar 2. Bagian Kaki Yang Menendang Bola........................................... 22

Gambar 3. Bagian Bola Yang Ditendang...................................................... 23

Gambar 4. Sikap Badan Pada Saat Menendang Bola ................................... 24

Gambar 5. Nama-Nama Bagian Kaki Untuk Menendang Bola.................... 26

Gambar 6. Teknik Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam ....................... 26

Gambar 7. Tendangan Melengkung Dengan Kaki Bagian Dalam................ 27

Gambar 8. Teknik Menendang Dengan Punggung Kaki Luar..................... 27

Gambar 9. Tendangan Melengkung Dengan Kaki Bagian Luar................... 28

Gambar 10. Teknik Menendang Dengan Punggung Kaki ............................. 29

Gambar 11. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir

Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada

Permainan Sepakbola Tiap Kelompok Berdasarkan

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Dan Tingkat Persepsi

Kinestetik .................................................................................... 90

Gambar 12. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Ketepatan Menendang

Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan Sepakbola Pada Tiap

Kelompok Perlakuan................................................................... 91

Gambar 13. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Ketepatan

Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan Sepakbola 104

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Hasil Tes Horizontal Linear Space ..................................... 113

Lampiran 2. Data Hasil Tes Vertical Linear Space ........................................ 115

Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Tes Persepsi Kinestetik ................................. 117

Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil Tes Persepsi Kinestetik Berdasarkan

Rangking ...................................................................................... 119

Lampiran 5. Data Tes Awal Ketepatan Menendang Bola Ke arah

Gawang Pada Permainan Sepakbola............................................. 121

Lampiran 6. Data Tes Awal Ketepatan Menendang Bola Ke arah

Gawang Pada Permainan Sepakbola ............................................ 122

Lampiran 7. Rekapitulasi Data Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir Ketepatan

Menendang Bola Ke arah Gawang Klasifikasi Persepsi

Kinestetik Beserta Pembagian Sampel Ke Sel-Sel ..................... 123

Lampiran 8. Rekapitulasi Data Tes Awal Dan Tes Akhir Ketepatan

Menendang Bola Ke arah Gawang Kelompok 1

(Kelompok Pendekatan Pembelajaran Taktis)............................. 124

Lampiran 9. Rekapitulasi Rekapitulasi Data Tes Awal Dan Tes Akhir

Ketepatan Menendang Bola Ke arah Gawang Kelompok 2

(Kelompok Pendekatan Pembelajaran Drill) ............................... 125

Lampiran 10. Uji Reliabilitas Dengan Anava................................................... 126

Lampiran 11. Tabel Kerja Untuk Menghitung Nilai Homogenitas dan Analisis

Varians ....................................................................................... 138

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xiv

Lampiran 12. Hasil Penghitungan Data Untuk Uji Homogenitas dan Analisis

Varians ........................................................................................ 139

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Dengan Metode Lilliefors ........................ 140

Lampiran 14. Uji Homogenitas Dengan Uji Bartlet ........................................ 144

Lampiran 15. Analisis Varians ......................................................................... 145

Lampiran 16. Hasil Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls ............................ 146

Lampiran 17. Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................ 147

Lampiran 18. Petunjuk Pelaksanaan Tes .......................................................... 148

Lampiran 19. Program Kegiatan Pembelajaran ................................................ 153

Lampiran 20. Materi Kegiatan Pembelajaran .................................................. 163

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian ............................................................. 171

Lampiran 22. Perijinan Penelitian .................................................................... 173

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xv

ABSTRAK Isnaini, NIM: A.120209106, 2010. PENGARUH PENDEKATAN

PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA (Eksperimen Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis Dan Drill Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram). Tesis: Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh pendekatan

pembelajaran taktis dan drill terhadap hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola. (2) Perbedaan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola antara siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan rendah. (3) Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan persepsi kinestetik terhadap hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 X 2. Populasi penelitian adalah siswa putera kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 60 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel yang diambil sebanyak 40 siswa, yang terdiri dari 20 siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan 20 siswa yang memiliki persepsi kinestetik rendah. Variabel yang diteliti yaitu variabel bebas terdiri dari dua faktor yaitu variabel manipulatif dan variabel atributif, serta satu (1) variabel terikat. Variabel manipulatif terdiri dari pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran drill. Variabel atributif terdiri dari kelompok sampel dengan persepsi kinestetik tinggi dan rendah. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu ketepatan menendang bola pada permainan sepakbola. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Pengambilan data ketepatan menendang bola pada permainan sepakbola dengan tes menendang bola ke dalam sasaran di gawang. Pengambilan data persepsi kinestetik dilakukan dengan horizontal linear space test dan vertical linear space test. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis varians dan uji rentang Newman Keuls, pada taraf signifikansi 5%.

Kesimpulan: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran taktis dan drill terhadap ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola. Pengaruh pendekatan pembelajaran taktis lebih baik dari pada dengan pendekatan drill. (2) Ada perbedaan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola yang signifikan antara siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan rendah. Peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola pada siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi lebih baik dari pada yang memiliki persepsi kinestetik rendah. (3) Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dan persepsi kinestetik terhadap ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola. (a) Siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran taktis. (b) Siswa dengan persepsi kinestetik rendah lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran drill. Kata Kunci: Pendekatan Pembelajaran Taktis, Pendekatan Pembelajaran Drill,

Persepsi Kinestetik, Ketepatan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xvi

ABSTRACT Isnaini, NIM: 120209106, 2010. THE EFFECT OF TEACHING

APPROACH AND KINESTHETIC PERCEPTION TO THE RESULT OF LEARNING FOOTBALL KICKING SKILL. Thesis : The Major of Ilmu Keolahragaan, Post Graduate Sebelas Maret University Of Surakarta. (Study Experiment About Teaching approach With Tactical Approach And Drill Approach at Male Student Class VIII SMP Negeri 8 Mataram). Thesis: Study Program of Sports Science, Postgraduate Program, Sebelas Maret University of Surakarta

The aims of this research are to investigate: (1) The different effect of teaching

approach with tactical approach and drill approach to result learning football kicking skill. (2) The different of learning football kicking skill between student group having high kinesthetic perception and lower kinesthetic perception. (3) Interaction effect of teaching approach and kinesthetic perception to the result of learning football kicking skill

Experiment method with 2 X 2 factorial design was used in this research. The Research Population was the male student class VIII of SMP Negeri 8 Mataram Academic Year 2008/2010, i.e. 60 students. Sampling technique was used purposive random sampling,, the amount of sample taken were 40 students. Sample consisted of 20 student represent student owning high kinesthetic perception and 20 students owning low kinesthetic perception. The variable that researched independent variable consist of two factor that were manipulative variable, attributive variable, and also one (1) dependent variable. Manipulative variable of the teaching approach with the tactical approach and drill approach. Attributive Variable consists of groups with high kinesthetic perception and low kinesthetic perception. Dependent variable in this research football kicking skill. Data collecting technique test and measurement. The data collecting of football kicking skill is using football kicking skill to goal. Data of kinesthetic perception done using horizontal linear space test and vertical linear space test. Data analysis Technique in this research use analysis of variance test and span Newman Keuls, at 5% level of significance.

Conclusion: (1) There is a significant different effect between teaching approach with tactical approach and drill approach to result learning football kicking skill. The effect teaching approach with the tactical approach is better than with the drill approach. (2) There is a significant different effect between student group owning high kinesthetic perception and lower kinesthetic perception to result learning football kicking skill. Uplifting of football kicking skill at student owning high kinesthetic perception is better the than those who owning low kinesthetic perception. (3) There is a significant of interaction effect between usage of teaching approach and kinesthetic perception to result learning football kicking skill. (a) Student having high kinesthetic perception more compatible if given by teaching with the tactical approach. (b) Student kinesthetic perception lower more compatible if given by teaching with the drill approach

Keyword: Teaching With Drill Approach, Teaching With Tactical Approach,

Kinesthetic Perception, Football Kicking Skill.

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah

disadari oleh banyak kalangan. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus

terpusat pada guru, tetapi pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan,

dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus

disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan

bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan

pribadi anak seutuhnya. Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas

pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks

pendidikan secara umum (general education ). Sudah barang tentu proses tersebut

dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik

melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,

kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan

perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan

manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Cholik Mutohir dalam

Samsudin (2008:2). Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan

olahraga. Dalam arti sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan.

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xviii

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas

jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan

keterampilan motorik, pengetahuan dan prilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif,

dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara sak sama untuk

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor,

kognitif, dan afektif setiap siswa.

Dalam mencapai tujuannya, Pendidikan jasmani banyak faktor pendukung

yang perlu diperhatikan antara lain faktor guru sebagai penyampai imformasi, siswa

sebagai penerima imformasi, sarana prasarana, dan metode serta pendekatan

pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang di pergunakan harus sesuai dengan

proses dalam pemebelajaran teori maupun peraktek keterampilan, untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Proses

pembelajaran dapat dikatakan efektif bila perubahan prilaku yang terjadi pada siswa

setidak-tidaknya mencapai tingkat optimal. Sikap dan perilaku sehat pada siswa dapat

terbentuk dengan meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam segala bentuk

aktifitas olahraga termasuk olahraga permainan seperti permainan sepakbola.

Sepakbola merupakan permainan yang bisa dimodifikasi, pola permainan

hanya menyerang (Attacktion), mempertahankan (defention) dan menyusun posisi

strategi ini, keahlian dan keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, terutama

penguasaan tehnik dasar yaitu gerakan-gerakan dasar yang diperlukan dalam bermain

dan cara-cara bermain permainan itu sendiri. Teknik dasar bermain sepakbola adalah

semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan

untuk bermain sepakbola. Teknik dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah (1)

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xix

menendang bola, (2) menggiring bola, (3) mengontrol bola, (4) menyundul bola, (5)

melempar bola, (6) gerak tipu dengan bola, (7) merampas atau merebut bola, sangat

diperlukan oleh individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain.

Kenyataan dilapangan siswa umumnya belum mampu memperoleh hasil yang

optimal dalam hal menendang bola ke gawang. Hal ini disebabkan berbagai kendala

yang sering dihadapi, antara lain belum adanya sarana memadai, penunjang dan

bervariasinya kondisi pendidikan jasmani di sekolah. Akibatnya dalam pembelajaran

yang muncul adalah pembelajaran kurang aktif, dan minat siswa menjadi rendah, hal

ini berpengaruh langsung terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Menendang bola dari sudut pandang penyerangan, tujuan sepakbola adalah

melakukan tendangan ke arah gawang. Seorang pemain harus menguasai

keterampilan dasar menendang bola dan selanjutnya dan mengembangkan deretan

teknik menendang yang memungkinkannya untuk melakukan tendangan dan

mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan. Seorang pemain yang masih sangat

muda biasanya menendang bola dari dekat gawang. Ketika keterampilan seorang

pemain semakin meningkat, dia harus mulai menendang bola lebih jauh dari gawang.

Agar berhasil menendang bola, seorang pemain perlu mengembangkan keterampilan

mengiring bola dan juga keterampilan mengontrol bola lainya, seperti menerima

pasing atau menyundul bola. Kebanyakan peluang menendang bola datang secara

tiba-tiba, dan seorang pemain harus siap memanfaatkan kesempatan melakukan

tendangan jika telah tiba waktunya.

Menendang bola merupakan salah satu teknik dasar permainan sepakbola

yang paling dominan. Seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai teknik

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xx

menendang bola dengan sempurna, tidak mungkin akan manjadi pemain yang baik.

Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), dan menembak

kearah gawang (shooting at the goal). Maka teknik dasar menendang bola

merupakan dasar dalam permainan sepakbola. Jadi menendang merupakan salah satu

bagian yang terpenting dalam permainan sepakbola, disamping itu pula menendang

bola dapat dilatih keterampilan dan skill, teknik, taktik untuk melakukan tendangan

yang akurat, terarah sehingga menghasilkan tendangan yang baik dan dapat

menjadikan senjata membawa kemenangan.

Berdasarkan observasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Mataram

siswa kurang menguasai teknik menendang bola (perkenaan bola), Jauh dekatnya

letak kaki tumpu terhadap bola, serta arah ke mana kaki tumpu menunjuk, juga

memberi pengaruh pada hasil tembakan, siswa hanya melakukan tendangan dengan

menggunakan kaki bagian luar saja, sikap, dan perkenaan kaki pada saat melakukan

tendangan kurang tepat sehingga bola tidak terarah. Hal ini berpengaruh terhadap

hasil pembelajaran menendang bola. Akibatnya pembelajaran menjadi kurang efektif.

Berdasarkan kenyataan di atas maka dicari upaya untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran yang efektif. Proses pembelajaran akan berjalan secara efektif bila

seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses pembelajaran saling mendukung

dalam rangka mencapai tujuan, komponen yang dimaksud adalah siswa, guru,

metode, sarana prasarana, lingkungan dan sebagainya. Dari keseluruhan komponen

pembelajaran tersebut, guru sebagai pengelola komponen-komponen pembelajaran,

dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Artinya kualitas pembelajaran

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxi

sangat dipengaruhi oleh cara guru memberikan imformasi dan mengelola

pembelajaran.

Tujuan utama pengajaran pendidikan jasmani di sekolah Menengah Pertama

adalah memantau peserta didik agar meningkatkan keterampilan gerak mereka, di

samping agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.

Diharapkan apabila mereka memiliki fondasi pengembangan keterampilan gerak,

pemahaman kognitif, dan sikap yang positif terhadap aktivitas jasmani kelak akan

menjadi manusia dewasa yang sehat dan segar jasmani dan rohani serta kepribadian

yang mantap. Roy Killen dalam Wina Sanjaya (2008:127) misalnya, mencatat ada

dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru

(teacher- centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-

centred approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi

pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran

ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa

menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran

induktif.

Efektivitas pengajaran di SMP sangat ditentukan oleh pendekatan pengajaran

yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat keterampilan atau tugas

gerak yang akan dipelajari siswa. Berdasarkan sifat tugas gerak yang ada, pendekatan

pembelajaran bisa dibedakan menjadi dua pembelajaran, yaitu pendekatan

pembelajaran dengan taktis dan drill.

Olahraga permainan sepakbola dalam pembelajaran merupakan salah satu

cabang olahraga sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxii

kota-kota, di desa-desa, maupun sampai pelososk-pelosok tanah air, dari anak-anak,

pemuda dan orang tua, pria maupun wanita. Dalam perkembangan sepakbola modern,

teknik, kondisi fisik dan pengembangan taktik dipelajari benar-benar secara

mendalam dan cermat secara ilmiah.

Pendekatan pembelajaran taktis adalah suatu pendekatam yang dipergunakan

dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang mengkombinasikan proses

pembelajaran keterampilan teknik menendang bola dengan keterampilan bermain.

Tujuan mengajar dengan pendekatan taktis bagi siswa adalah (1) penguasaan

kemampuan melakukan latihan berulang-ulang melalui keterkaitan antara taktik

dengan teknik. (2) memberikan kesenangan melalui aneka ragam aktivitas, (3)

memecahkan masalah dan membuat keputusan cepat dan tepat dalam latihan. Dari

hal tersebut, maka model pembelajaran taktis memungkinkan siswa untuk menyadari

keterkaitan antara elemen teknik dan peningkatan performa latihan yang dilakukan.

(Toto Subroto & Soekatamsi, 2007: 6.38-6.39).

Siswa di sekolah, olahraga dan bermain yang dirancang dalam suatu proses

pembelajaran yang kondusif diyakini dapat menghasilkan rasa senang, edukatif,

menarik atau menantang, dan dapat pula membina kesehatan dan rasa percaya diri.

Mengajarkan cabang olahraga permainan harus tetap merupakan bagian yang tidak

dapat dipisahkan dari kurikulum pendidikan jasmani. Beberapa guru mengajar

keterampilan teknik dan taktik bermain, tetapi biasanya dilakukan secara terpisah,

sehingga keterkaitan pembelajaran keterampilan teknik dengan permainan tidak jelas.

Tujuan pendekatan pembelajaran taktis dalam pembelajaran cabang olahrga

permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxiii

melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam

permainan. Pendekatan taktis merupakan cara belajar yang dalam pelaksanaannya

dilakukan dalam bentuk bermain atau permainan. Pendekatan taktis menuntut

kesadaran taktis siswa yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah

taktik yang muncul selama permainan berlangsung sekaligus kemampuan memilih

jawaban yang tepat untuk pemecahannya.

Pembelajaran drill menurut Syaiful Sagala (2003:217), merupakan suatu cara

mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu, sarana untuk memperoleh

suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. Dari batasan tersebut,

maka pendekatan pembelajaran drill merupakan salah satu bentuk pendekatan

pembelajaran dari sekian banyak bentuk pendekatan pembelajaran yang ada, yang

akan membantu seorang guru untuk menjalankan proses pembelajaran pendidikan

jasmani umumnya dan proses pembelajaran kemampuan menendang bola pada

permainan sepakbola.

Pendekatan pembelajaran drill ini sering dipergunakan oleh guru-guru

pendidikan jasmani dalam pembelajaran teknik menendang bola pada permainan

sepakbola, karena di samping dalam pelaksanaannya juga memberikan manfaat yang

sangat besar bagi siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan gerak

cabang olahraga. Pendekatan pembelajaran drill merupakan suatu sistem pendekatan

pembelajaran yang pada umumnya banyak dilakukan, dimana untuk mempelajari

suatu teknik cabang olahraga dilakukan secara berulang-ulang hingga menguasai

gerakan yang otomatis. Pendekatan pembelajaran drill hanya menekankan pada

penguasaan teknik suatu cabang olahraga agar siswa memiliki ketrampilan teknik

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxiv

yang memadai. Akan tetapi siswa belum mengalami atau menemui situasi permainan

yang sebenarnya.

Dalam upaya peningkatan prestasi dalam permainan sepakbola, ketepatan

tendangan bola ke gawang perlu ditingkatkan melalui pembelajaran secara intensif

dengan pendekatan pembelajaran yang tepat agar dapat mencapai hasil belajar yang

optimal. Penggunaan pendekatan pembelajaran ketepatan tendangan ke gawang perlu

memperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhinya. Unsur yang perlu mendapat

perhatian diantaranya yaitu persepsi kinestetik.

Persepsi kinestetik merupakan salah satu faktor internal dari siswa yang

mempengaruhi belajar gerak. Penyusunan program pembelajaran tendangan ke

gawang, harus memperhatikan unsur persepsi kinestetik yang dimiliki tiap

pemainnya. Persepsi kinestetik mempunyai pengaruh dalam latihan menendang bola

ke arah gawang. Pendekatan pembelajaran dengan taktis dan drill menendang bola ke

gawang dalam permainan sepakbola, mengingat begitu besar pengaruh pendekatan

pembelajaran yang dilakukan guru kepada siswa dan persepsi kinestetik terhadap

hasil belajar menendang bola pada permainan sepakbola, oleh karena itu perlu

diadakan penelitian mengenai ”Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Persepsi

Kinestetik Terhadap Hasil Belajar Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang

Pada Permainan Sepakbola” .

B. Identifikasi Masalah

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxv

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan

keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan individu, intelektual, emosional

dan sosial melalui aktivitas fisik.

2. Faktor pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam menyampaikan

materi khusus permainan sepak bola.

3. Faktor-faktor penentu yang mendasari keberhasilan gerak.

4. Kemampuan teknik dasar bermain sepak bola.

5. Perlunya peningkatan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola

6. Perlu dikaji pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan drill terhadap ketepatan

menendang bola.

7. Persepsi kinestetik berpengaruh terhadap hasil belajar ketepatan menendang bola

ke arah gawang pada permainan sepakbola.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dalam

penelitian ini yang akan dikaji adalah:

1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan drill terhadap hasil

belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

2. Perbedaan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang antara siswa

yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan rendah.

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxvi

3. Pengaruh intraksi antara pendekatan pembelajaran dan persepsi kinestetik

terhadap hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan drill terhadap

hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola?

2. Adakah perbedaan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola antara siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan

rendah?

3. Adakah pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan persepsi

kinestetik terhadap hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui :

1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan drill terhadap hasil

belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxvii

2. Perbedaan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola antara siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan

rendah.

3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan persepsi kinestetik

terhadap hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola.

F. Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:

1. Bagi pelatih atau guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebagai

masukan dalam penerapan pendekatan mengajar atau melatih yang tepat dan

sesuai dalam permainan sepakbola.

2. Memberikan sumbangan pengetahuan sebagai bahan pertimbangan kepada para

pengajar, pembina, dan pelatih tentang pentingnya memperhatikan faktor persepsi

kinestetik dalam upaya meningkatkan kemampuan bermain sepakbola.

3. Memberikan sumbangan pengetahuan sebagai bahan pertimbangan kepada para

pengajar, pembina, dan pelatih sepak bola, dalam merancang pendekatan

pembelajaran taktis dan drill yang tepat untuk mengajar kemampuan menendang

bola pada permainan sepakbola.

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxviii

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola

Sepakbola adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu masing-

masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang.

Permainan boleh dilakukan dengan seluruh bagian badan kecuali dengan kedua

lengan (tangan). Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan kaki,

kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan anggota

badannya, dengan kaki maupun tangannya. Tujuan masing-masing kesebelasan

adalah berusaha untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan sebanyak

mungkin dan berusaha mengagalkan serangan lawan untuk melindungi serangan

atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukkan bola.

Seorang pemain sepakbola yang hebat, harus dapat menggiring bola,

menendang bola, menerima bola, dan menembak bola, semua ini dikenal dengan

penguasaan bola. Oleh karena itulah, maka pembinaan pemain sepakbola harus

dimulai semenjak usia muda, tahap persiapan atau pemassalan, kelompok anak-

anak. Telah diberikan pendidikan sepakbola mulai awal dengan benar dan

metodik, yang artinya bermain sepakbola bagi anak-anak merupakan kegiatan

yang dilakukan dengan penuh kesadaran secara teratur dan terarah. Agar dari

permulaan belajar bermain sepakbola, anak-anak sudah memiliki pengetahuan

pembinaan olahraga dan dasar-dasar permainan sepakbola, menguasai

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxix

keterampilan teknik dasar bermain sepakbola yang benar, peraturan permainan

pembentukan kondisi fisik, memiliki pengetahuan taktik dan sistem permainan,

dan pengalaman-pengalaman bertanding untuk membina sikap serta kematangan

mental juara anak-anak.

Fuchs dalam Kadir Jusuf (1982:48) mengatakan ”Keterampilan teknis

bermain sepakbola terdiri dari menendang, trapping, dribbling, volleying,

heading, dan throw-in”. Menurut Remmy Muchtar (1992: 29) unsur-unsur teknik

bermain sepakbola terdiri dari:

1) Teknik menendang bola.

2) Teknik menahan bola (trapping).

3) Teknik menggiring bola (dribble).

4) Gerak tipu.

5) Teknik menyundul bola (heading).

6) Teknik merebut bola (tackling).

7) Teknik lemparan ke dalam (throw-in).

8) Teknik penjaga gawang.

Bermain sepakbola merupakan permainan tim karena itu satu kesatuan

formasi dan unit sangat penting dalam permainan ini. Sangat tidak mungkin

keberhasilan sebuah tim dalam pertandingan hanya ditentukan oleh satu pemain

saja. Setiap pemain harus saling mendukung dan bahu- membahu demi

keberhasilan dalam pertandingan yakni meraih kemenangan. Dengan begitu

keberhasilan seorang pemain adalah merupakan keberhasilan bersama.

Nova Arifianto. (2009) Satu orang pemain tidak dapat melakukannya, itu

tergantung dari keseluruhan tim untuk bekerjasama dan memiliki kesadaran

bersama, kata Alonso seperti dikutip dari realmadrid.com.“Kami masih dalam

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxx

persiapan pra-musim dan beradaptasi dengan ide-ide yang dimiliki pelatih.

Menjaga penguasaan bola, mengontrol irama permainan, dinamis dalam

menyerang adalah hal-hal yang menjadi fokus utama”

Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam,

seperti stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang),

passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling (menggiring

bola). Ada beberapa teknik dasar dalam permainan sepakbola yang harus

dikuasai oleh pemain, antara lain menendang, menggiring, mengontrol,

menyundul dan menghentikan bola.

a. Mengontrol Bola

Mengontrol dapat pula disebut menahan bola. Mengontrol bola adalah

suatu upaya untuk meguasai bola sebelum bola dihentikan oleh kaki.

Mengontrol atau menahan bola bertujuan untuk menghentikan jalannya untuk

dikuasai. Dalam upaya mengontrol bola pemain harus dalam kondisi siap

dengan pengamanan yang tepat agar dapat menguasai bola sepenuhnya.

Setelah bola tersebut terkontrol dengan baik, bola baru dihentikan.

Revanero (2009) Stopping (menghentikan) bola merupakan salah satu

teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaannya bersamaan

dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah untuk

mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo

permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk pasing.

Analisis gerakannya sebagai berikut : Posisi badan segaris dengan

datangnya bola. Kaki tumpu mengarah pada bola dengan lutut sedikit

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxi

ditekuk. Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam

kaki dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola. Bola menyentuh kaki

persis dibagian dalam/mata kaki. Kaki penghenti mengikuti arah bola.Untuk

teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan

diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta kepala

apabila memungkinkan.

b. Menggiring Bola

Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki

mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menurut A.

Sarumpaet dkk, (1992:24) bahwa, “menggiring bola merupakan teknik dalam

usaha memindahkan bola dari satu daerah ke daerah lain pada saat permainan

sedang berlangsung”. Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang

terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang

dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang

dipergunakan untuk menendang bola.

Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran,

melewati lawan, dan menghambat permainan. Menggiring bola (dribbling)

memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :1) Untuk melewati lawan;

2) Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan

tepat; 3) Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola

apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera

memberikan operan kepada teman.

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxii

Berikut ini terdapat kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola

(dribbling) :1) Kelebihan menggiring menggunakan kaki bagian luar yaitu

bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau

sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke

sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya; 2)

Kelebihan menggiring menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat

mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan

atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan

ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya; 3)

Menggiring menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring

bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan

kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri

atau sebelah kanan.

c. Menyundul Bola

Menyundul bola adalah saat upaya mengambil bola yang melayang di

udara dengan menggunakan kepala. Teknik menyundul bola cukup besar

peranannya pada permainan sepak bola, sehingga perlu dikuasai oleh pemain

sepak bola.. Luxbacher .J.A. (2000:87) mengemukakan bahwa, “Untuk

menjadi pemain sepak bola yang sempurna, anda harus mengembangkan

kemampuan heading yang baik. Tendangan gawang, tendangan sudut, operan

bola tinggi dan penghadangan bola harus sering dimainkan di udara dengan

menggunakan kepala anda”.

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxiii

Daerah perkenaan bola dan kepala pada saat akan melakukan sebuah

sundulan adalah kening atau dahi, karena kening merupakan bagian yang

terkuat dari kepala.

1. Menyundul Dengan Awalan Melompat

Cara menyundul dapat dilakukan sebagai berikut

a. Sikap permulaan : Pemain berdiri dari posisi seimbnag menghadap

sasaran. Pandangan mengarah dan mengontrol bola yang berada di

udara.

b. Gerakan : Bergeraklah mendekati bola setelah berjarak satu meter

antara kepala dan bola, lalu melompat untuk melakukan sundulan

dengan menguatkan leher. Sundulan bola dilakukan dengan kepala

atau kening. Mendaratlah dengan tumpuan kaki.

2. Menyundul bola tanpa awalan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

a. Sikap permulaan : Pemain berdiri dalam posisi seimbnag menghadap

kearah bola yang datang. Kedua kaki di buka sejajar dan pandangan

kearah bola. Kedua lengan terbuka ke samping tetapi rileks

b. Gerakan : Bola kira-kira satu meter didepan kepala dengan

melengkungkan sedikit ke belakang otot leher. Kemudian gerakan bola

ke depan sehingga kepala menyudul bola.

d. Lemparan ke Dalam

Melempar bola adalah melempar bola dari luar lapangan ke dalam

lapangan, dimana lemparan dilakukan dari garis samping lapangan sepak

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxiv

bola. Menurut peraturan melempar bola ke arah dalam lapangan harus

dilakukan dengan kedua tangan melalui atas kepala, kedua kaki harus

berada di tanah, kaki tidak boleh diangkat dan boleh langsung membuat gol.

Pada setiap pertandingan sepakbola tiap tim kesebelasan akan selalu

memiliki kesempatan untuk melakukan melempar bola ke dalam (throws-

in). Apabila kesempatan melakukan lemparan ke dalam ini dimanfaatkan

dengan sebaik-baiknya maka akan dapat membantu dalam menguasai

pertandingan serta membantu dalam memperoleh kemenangan. Lemparan ke

dalam yang dilakukan secara baik, berencana dan dilatih dengan sungguh-

sungguh maka lemparan ke dalam dapat menjadi awal dari serangan yang

berbahaya. Terutama sekali jika lemparan ke dalam ini terjadi di daerah

pertahaan lawan.

Pemain sepak bola perlu menguasai teknik gerakan lemparan ke

dalam. Cara melakukan lemparan ke dalam adalah sebagai berikut:

1. Sikap permulaan :

Memegang bola dengan gengaman berbentuk huruf

”W”(Window=Jendela)

2. Gerakan :

a) Tariklah bola ke arah belakang,

b) lengkungkan tubuhmu ke belakang,

c) lanjutkan geraknya setelah melepas bola,

d) berlarilah menuju ke garis pinggir,

e) lepaskan bola

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxv

2. Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Sasaran

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxvi

Ketepatan menendang merupakan gabungan dua kata antara

ketepatan dan menendang. Yang dimaksud dengan ketepatan adalah

”kemampuan seseorang unutk mengarahkan suatu gerak ke

sasaran/target sesuai kemampuannya” (Suharno, 1993:64). Ketepatan

dipengaruhi oleh koordinasi, jarak dan besarnya target, ketajaman indera,

kecepatan gerak, perasaan gerak serta teknik gerakan itu sendiri.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa, ketepatan

menendang adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan

tendangan ke arah sasaran/target. Ketepatan menendang dipengaruhi

dipengaruhi oleh koordinasi, jarak dan besarnya target, ketajaman indera,

kecepatan gerak, perasaan gerak serta teknik gerakan menendang.

Menendang adalah hal yang hampir setiap saat kita lakukan dalam

permainan sepakbola. Seorang pemain mutlak harus bisa menendang

dengan cara yang benar. Menurut A. Sarumpaet dkk, (1992:20) bahwa,

“menendang bola adalah suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu

tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki”.

Kemampuan melakukan gerakan menendang bola mutlak diperlukan

untuk menjadi pemain sepak bola yang baik. Dengan menguasai teknik

dasar menendang bola dengan baik, maka akan dapat menyajikan

operan-operan pendek dengan tepat yang akan menunjang untuk

memenangkan suatu pertandingan.

Kemampuan teknik menendang bola besar peranannya dalam

permainan sepak bola, sebab sebagian besar permainan sepak bola

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxvii

dilakukan dengan menendang bola. Kemampuan tendangan diperlukan

untuk memasukkan bola ke gawang maupun untuk mengoperkan bola ke

arah teman baik dalam jarak dekat atau jarak jauh. A. Sarumpaet dkk,

(1992:20) menyebutkan mengenai kegunaan kemampuan menendang

bola sebagai berikut : (1) Untuk memberikan bola kepada teman atau

mengoper bola. (2) Dalam usaha memasukkan bola ke gawang lawan, (3)

Untuk menghidupkan bola kembali setelah terjadi suatu pelanggaran

seperti tendangan bebas, tendangan penjuru, tendangan hukuman,

tendangan gawan dan sebagainya, (4) Untuk melakukan clearing atau

pembersihan dengan jalan menyapu bola yang berbahaya di daerah

sendiri atau dalam usaha membendung serangan lawan pada daerah

pertahanan sendiri.

Teknik menendang bola dapat digunakan sesuai dengan tujuan

yang dikehendaki, sesuai dengan uraian di atas. Untuk mendapatkan

manfaat menendang bola secara optimal, pemain harus menguasai teknik

menendang bola dengan baik. Kesebelasan sepak bola yang baik yaitu

suatu kesebelasan yang semua pemainnya menguasai teknik menendang

bola dengan baik, cermat, akurat dan tepat ke arah sasaran yang dituju.

Menendang bola merupakan salah satu teknik dasar sepak bola

yang mempunyai konstribusi besar untuk menghubungkan pemain satu

dengan lainnya atau mencetak gola ke gawang lawan. Luxbacher .J.A.

(2000:12) menyatakan, “keterampilan untuk mengoper dan menerima bola

membentuk jalan vital yang menghubungkan kesebelasan pemain ke

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxviii

dalam satu unit yang berfungsi lebih baik daripada bagian-bagiannya”.

Menurut Tarigan Beltasar (2001:37) bahwa, “Sepak bola merupakan

permainan tim. Oleh karena itu, operan bola merupakan alat penghubung

antara pemain yang satu dengan lainnya”. Pendapat lain dikemukakan

Eric C. Batty (2003:1) bahwa, “Tujuan utama daripada permainan sepak

bola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya. Ini berarti bahwa latihan

membawa bola atau menendang bola mau tidak mau mesti menjadi satu

latihan inti dalam program latihan sepak bola mana pun juga.

Teknik dasar menendang bola mempunyai peranan penting pada

permainan sepak bola yaitu sebagai jalan vital untuk menghubungkan dan

menjalin kerjasama antara pemain satu dengan lainnya dalam satu tim.

Selain itu juga, gol yang tercipta sebagian besar terjadi melalui

tendangan. Pertandingan-pertandingan sepak bola dimenangkan dengan

mencetak gol dan lebih 70% dari gol-gol itu berasal dari tembakan.

a. Prinsip-Prinsip Menendang Bola

Kemampuan menendang bola yang baik dan benar diperlukan untuk dapat

melakukan operan dengan baik. Di dalam mengumpan bola pendek sering

menggunakan kaki bagian dalam, untuk hasil yang maksimal perlu dimengerti

prinsip-prinsip menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar. Menurut

Soekatamsi (1988:45-46) Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam

menendang bola meliputi : (1) Kaki tumpu. (2) Kaki yang menendang. (3) Bagian

bola yang ditendang. (4) Sikap badan. (5) Pandangan mata.

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xxxix

1) Kaki Tumpu

Posisi letak kaki tumpu atau dimana meletakkan kaki tumpu terhadap bola

akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi rendahnya lambungan bola. Kaki

tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan menendang dan

merupakan letak titik berat badan. Letak kaki tumpu sedikit ditekuk dan pada

waktu menendang lutut diluruskan. Gerakan dari lutut ditekuk kemudian

diluruskan merupakan kekuatan mendorong ke depan. Letak kaki tumpu pada

waktu menendang bola, menurut Soekatamsi (1988:51) adalah, “(a) Diletakkan di

samping bola dengan jarak kurang lebih 15 cm. (b) Arah kaki tumpu sejajar arah

sasaran. (c) Lutut ditekuk hingga lutut berada tegak lurus di atas ujung jari”.

Posisi kaki tumpu pada saat menendang bola dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Letak Kaki Tumpu Dalam Menendang Bola (Soekatamsi, 1988:51)

2) Kaki Yang Menendang

Kaki yang menendang adalah kaki yang dipergunakan untuk menendang

bola. Pergelangan kaki yang menendang bola pada saat menendang dikuatkan

atau ditegangkan, tidak boleh bergerak. Gerakan kaki pada waktu menendang

bola menurut Soekatamsi (1988:52) yaitu, “(a) Diangkat ke belakang dengan kaki

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xl

melintang tegak lurus arah sasaran, atau tegak lurus kaki tumpu. (b) Diayunkan ke

arah kaki bagian dalam tepat mengenai tengah-tengah bola. (c) Dilanjutkan

dengan gerak lanjutan ke depan”. Gambaran tentang posisi kaki yang menendang

bola adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Bagian Kaki Yang Menendang Bola (Soekatamsi, 1988:52)

3) Bagian Bola Yang Ditendang

Bagian bola sebelah mana yang ditendang, akan menentukan, (a) Arah dan

jalannya bola serta (b) Tinggi rendahnya lambungan bola. Jika kaki yang

menendang tepat mengenai tengah-tengah bola, bola bergulir datar di atas tanah.

Selanjutnya jika kaki yang menendang mengenai di bawah tengah-tengah bola,

bola akan naik atau melambung rendah. Gambaran mengenai bagian bola yang

ditendang dan arah bola yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xli

Gambar 3. Bagian Bola Yang Ditendang (Soekatamsi, 1988:53)

4) Sikap Badan

Sikap badan pada waktu menendang sangat tergantung pada arah bola yang

akan dituju dan dipengaruhi oleh posisi kaki tumpu terhadap bola. Soekatamsi

(1988:46) mengemukakan bahwa: (a) Posisi kaki tumpu tepat di samping bola,

maka pada saat menendang bola badan tepat di atas bola dan badan akan condong

ke depan, sikap badan ini untuk tendangan bola menggulir rendah atau lambungan

rendah. (b) Posisi kaki tumpu berada di samping belakang bola, maka pada saat

menendang bola badan tepat di atas belakang bola dan badan akan condong ke

belakang, sikap badan ini untuk tendangan bola melambung tinggi. Sikap badan

pada saat melakukan tendangan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4. Sikap Badan Pada Saat Menendang Bola. (Soekatamsi, 1988:52)

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xlii

Sikap dan posisi badan yang tepat dalam melakukan tendangan akan

menghasilkan tendangan bola yang baik, sesuai dengan yang dikehendaki. Oleh

karena itu dalam melakukan tendangan, pemain harus memperhatikan dan

mengontrol sikap dan posisi badannya.

5) Pandangan Mata

Pandangan mata terutama untuk mengamati situasi atau keadaan permainan,

akan tetapi pada saat menendang bola maka harus melihat bola dan ke arah mana

bola akan ditendang. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekatamsi (1988:53) bahwa

"pada waktu menendang bola mata melihat pada bola dan ke arah sasaran".

Dengan pandangan mata yang cermat ke arah bola dan ke arah sasaran yang

dituju, maka hasil tendangan yang dicapai akan lebih optimal.

b. Macam-macam Tendangan

Teknik dasar menendang bola pada permainan sepak bola terdiri dari

berberapa jenis. Dalam hal ini Soekatamsi (1988:47-50) membedakan jenis-jenis

tendangan ke dalam 4 kelompok yaitu : (1) Atas dasar bagian mana dari kaki

yang digunakan untuk menendang bola. (2) Atas dasar kegunaan atau fungsi

tendangan. (3) Atas dasar tinggi rendahnya lambungan bola. (4) Atas dasar arah

putaran dan jalannya bola.

(1) Jenis Tendangan Berdasarkan Bagian Mana dari Kaki yang Digunakan

Untuk Menendang Bola

Macam-macam menendang bola berdasarkan bagian dari kaki yang

digunakan untuk menendang bola antara lain:

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xliii

(a) Dengan kaki bagian dalam

(b) Dengan kura-kura kaki bagian luar

(c) Dengan kura-kura kaki penuh

(d) Dengan ujung jari kaki

(e) Dengan kura-kura kaki sebelah dalam

(f) Dengan tumit

Menendang dibedakan beberapa macam dilihat dari perkenaan dari kaki

ke bola (impact), yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside), kaki

bagian luar (outside), punggung kaki (instep) dan punggung kaki bagian dalam

(inside of the instep). Nama-nama bagian kaki untuk sepak bola: kaki sebelah kiri

sebagai berikut:

Gambar 5. Nama-Nama Bagian Kaki Untuk Menendang Bola (Soekatamsi, 1997:32)

Pemain sepakbola harus mampu melakukan gerakan menendang bola

dengan baik dan benar sesuai dengan fungsi atau bagian kaki yang akan

digunakan.

1) Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam

Analisis geraknya adalah sebagai berikut : Badan menghadap sasaran di

belakang bola. Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xliv

kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk kaki tendang ditarik

kebelakang, dan ayunkan ke depan. setelah terjadi benturan dilanjutkan

dengan follow trought, ( gerakan lanjutan ).

Gambar 6. Teknik Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam (Roji, 2006:3)

Perkenaan kaki dan bola pada saat menedang dengan menggunakan kaki

bagian dalam, untuk tendangan melengkung dengan kaki bagian dalam.

Gambar 7. Tendangan Melengkung Dengan Kaki Bagian Dalam. (Toto Subroto & Soekatamsi, 2007:46)

2) Menendang dengan kaki bagian luar ; Analisis geraknya sebagai

berikut : Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang

bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xlv

ditekuk, kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki

menghadap kedalam, kaki tendang ditarik kebelakang dan ayunkan

kedepan. Perkenaan bola tepat di punggung kaki bagian luar, dan

tepat pada tengah –tengah bola. Gerakan lanjutan kaki tendang

diangkat serong kurang lebih 45 derajat menghadap sasaran.

Gambar 8. Teknik Menendang Dengan Punggung Kaki Luar. ( Roji, 2006:3)

Perkenaan kaki dan bola pada pada saat menedang dengan menggunakan

kaki bagian luar, unuk tendangan melengkung dengan kaki bagian luar.

Gambar 9. Tendangan Melengkung Dengan Kaki Bagian Luar.

(Toto Subroto & Soekatamsi, 2007:48)

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xlvi

3) Menendang dengan punggung kaki; Pada umumnya menendang

dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau

shooting. Analisis gerakannya sebagai berikut : Badan dibelakang bola

sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakkan disamping bola

dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk. Kaki

tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap

ke depan / sasaran. Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke

depan hingga mengenai bola. Perkenaan kaki pada bola tepat pada

punggung kaki penuh dan tepat pada tengah – tengah bola. Gerakan

lanjut kaki tendang diarahkan dan di angkat ke arah sasaran.

Gambar 10. Teknik Menendang Dengan Punggung Kaki (Roji, 2006:3)

(2) Macam-macam Menendang Bola Berdasarkan Tujuan Tendangan

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan.

Sepakbola yang paling dominan. (Kadir jusuf, 1982:234). Tujuan utama

menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), dan menembak kearah

gawang (shooting at the goal). Menendang bola merupakan teknik dasar

bermain sepak bola yang paling banyak dipergunakan dalam permainan sepak

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xlvii

bola. Maka teknik dasar menendang bola merupakan dasar dalam permainan

sepakbola.(Toto Subroto & Soekatamsi, 2007: 8.18)

Ada beberapa macam tujuan dan kegunaan dalam pelaksanaan menendang

bola antara lain: untuk menciptakan gol, mengoper kepada teman (passing),

membuang bola atau menghindarkan bola di daerah pertahanan. Atas dasar tujuan

dan kegunaan tendangan ini, Soekatamsi (1988:48) menguraikan sebagai berikut :

(a) Untuk memberikan operan bola kepada teman. (b) Untuk menembakkan bola

ke arah gawang lawan, yaitu untuk membuat gol kemenangan. (c) Untuk

membersihkan atau menyapu bola di daerah pertahanan (belakang) langsung ke

depan, biasa dilakukan oleh pemain belakang untuk mematahkan serangan lawan.

(d) Untuk melakukan bermacam-macam tendangan khusus yaitu tendangan bebas,

tendangan sudut, tendangan hukuman (penalti).

(3) Macam-macam Menendang Bola Berdasarkan Tinggi Rendahnya

Lambungan Bola

Jenis tendangan dalam permainan sepak bola dapat dilihat dari tinggi

rendahnya lambungan bola. Atas dasar tinggi rendahnya lambungan bola tersebut

Soekatamsi (1988:48) dapat mengklasifikasikan jenis tendangan bola sebagai

berikut : (a) Tendangan bola rendah, bola menggulir datar di atas permukaan

tanah sampai setinggi lutut. (b) Tendangan bola melambung lurus atau

melambung sedang, bola melambung paling rendah setinggi lutut dan paling

tinggi setinggi kepala.

(4) Macam-macam Menendang Bola Berdasarkan Arah Putaran dan

Jalannya Bola

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xlviii

Menendang bola dapat dilakukan tanpa putaran atau dengan putaran. Jenis

tendangan dapat pula dilihat dari arah putaran dan jalannya bola. Soekatamsi

(1988:48) menjelaskan sebagai berikut : (a) Tendangan lurus (langsung), bola

setelah ditendang tidak berputar, sehingga bola melambung lurus dan jalannya

kencang, tenaga tendangan melalui titik pusat bola. (b) Tendangan melengkung

(slice), bola setelah ditendang berputar ke arah yang berlawanan dengan arah

tendangan dan arah bola, bila bola melambung setelah sampai puncak akan turun

vertikal. Tenaga tendangan tidak melalui titik pusat bola. Pada tendangan

melengkung ini tenaga tendangan tidak melalui pada titik pusat bola, tenaga

tendangan menyinggung bola dan memutar bola sehingga lintasan bola

melengkung atau berupa garis lengkung sesuai dengan arah putaran bola.

Menurut Sucipto, (2000:8) gerakan yang paling dominan dalam permainan

sepakbola adalah menendang. Dengan gerakan menendang saja anak-anak sudah

dapat bermain sepakbola. Dilihat dari rumpun gerak dan ketrampilan dasar,

terdapat tiga dasar ketrampilan diantaranya adalah lokomotor, non lokomotor dan

manipulatif. Pemain yang memiliki teknik menendang yang dengan baik, akan

mampu bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk

mengumpan, menembak kegawang, dan menyapu (menjauhkan bola dari gawang

sendiri) dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).

Dalam setiap teknik menendang, harus diperhatikan posisi kaki tumpu

yang harus sedikit ditekuk lemas, sebelum kaki yang menendang kontak dengan

bola. Kaki tumpu yang lemas itu tiba-tiba berubah seakan-akan menjadi sebuah

tongkat yang keras begitu kaki yang satunya membentur bola, dan dengan

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xlix

demikian seakan-akan ikut mengalirkan tenaga dalam satu kesatuan seluruh

kondisi tubuh. Jauh dekatnya letak kaki tumpu terhadap bola, serta arah ke mana

lutut dari kaki tumpu menunjuk, juga memberi pengaruh pada hasil tendangan.

Dalam menedang dengan inside of the foot misalnya, jari kaki yang tidak cukup

terkunci persendiannya akan mengakibatkan benturan yang lemah terhadap bola.

Green So (2009) Semua orang tahu, tujuan akhir sepakbola adalah

mencetak gol. Dalam pertandingan, permainan yang menawan kadang kala terasa

tak bermakna kalau ternyata harus berakhir dengan kalah jumlah gol. Pendek

kata, semua yang dilakukan dalam sepakbola, baik itu mengumpan, menggiring,

menggocek, men-sliding dan sebagainya, hanyalah untuk satu muara: gol. Untuk

bisa mencetak gol, kita harus menendang (shooting). Kemampuan menendang

harus dimiliki oleh semua pemain, tak peduli apapun posisinya (kecuali kiper

barangkali). Khusus untuk striker atau forward, kemampuan dan nalurinya untuk

menembak dan mencetak gol harus lebih hebat diatas pemain-pemain lainnya.

Beberapa cara yang perlu dilakukan dalam menendang bola ke arah

gawang dalam permainan sepakbola antara lain : Pertama: Kapanpun kita

memiliki peluang untuk menembak, tembaklah. Namun janganlah punya

kecenderungan untuk selalu tergesa-gesa menembak. Maksudnya, sangatlah baik

jika kita menunda tembakan karena peluangnya kecil dan mengolah bola terlebih

dahulu untuk menciptakan peluang yang lebih baik. Kedua: Menembak tidak

harus dari dekat gawang. Menembak dengan keras dari luar kotak besar adalah

salah satu cara terbaik untuk mencetak gol. Ketiga: Sasaran tembak yang paling

baik adalah keempat sudut gawang, terutama kedua sudut atasnya. Bahkan,

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

l

dengan menembak pada keempat sudut tersebut, bisa melakukan spekulasi

tembakan jarak jauh sekencang-kencangnya. Keempat: Menembak yang paling

baik adalah jika dilakukan dari arah depan gawang (karena sudut tembaknya

besar). Oleh karena itu, jika berada di arah samping gawang, bisa melakukan

crossing kepada teman yang berada di depan gawang. Kelima: Ketika ada pemain

tim kita yang melakukan tembakan, pastikan ada satu atau dua orang dari tim kita

yang bersiap-siap di sekitar gawang kalau-kalau ada bola muntah dari kiper.

Namun jangan terlalu dekat karena bola bisa jadi akan muntah ke belakang

mereka. Disamping juga ketika itu mereka bisa menutup ruang tembak bagi

teman-teman mereka sendiri. Lagipula, berlari ke depan itu lebih mudah dan lebih

cepat daripada berlari balik ke belakang.

3. Pembelajaran Keterampilan Menendang Bola

Pembelajaran merupakan proses mengajar yang dilakukan oleh guru dan

belajar yang dilakukan oleh siswa. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi

proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik.

Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan

sesuatu kepada peserta didik di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

li

peserta didik mempelajarinya. (Sukintaka, 2004:55). Dalam pelaksanaan

pembelajaran terjadi interaksi antara pengajar (guru) yang bertugas mengajar dan

pembelajar (siswa) sebagai individu yang melakukan proses belajar, dimana

interaksi itu merupakan interaksi yang bersifat edukatif.

Belajar merupakan peristiwa atau kejadian yang memberikan pengalaman

belajar bagi siswa atau pembelajar. Yang dimaksud dengan pengalaman belajar,

menurut Rusli Lutan & Adang Suherman (2000:29) adalah, "seperangkat kejadian

yang berisikan aktivitas dan kondisi belajar untuk memberi struktur terhadap

pengalaman siswa dan kejadian tersebut terkait untuk pencapaian tujuan".

Mengajar merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan pengajar untuk

memberikan pengalaman kepada siswa selaku pembelajar. Rusli Lutan

(1988:381) menyatakan bahwa, "mengajar adalah seperangkat kegiatan sengaja

oleh seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari

pada yang diajar".

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang potensial

terhadap situasi tertentu yang diperoleh dari pangalaman yang dilakukan secara

berulang-ulang. Menurut Magill (1993:261) belajar adalah perubahan-perubahan

perilaku yang potensial yang tercermin sebagai akibat dari latihan dan

pengalaman masa lalu terhadap situasi tugas tertentu. Belajar menurut pendapat

para ahli lain adalah perubahan tingkah laku atau perubahan kecakapan yang

mampu bertahan dalam waktu tertentu dan bukan berasal dari proses

pertumbuhan.

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lii

Nana Sudjana (2000:25) menyatakan bahwa, “Hakikat belajar mengajar

adalah peristiwa belajar yang terjadi pada siswa secara aktif berinteraksi dengan

lingkungan belajar yang diatur oleh guru”. Dalam konteks pendidikan, guru

mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga

mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat

mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek

psikomotor) seseorang peserta didik.

Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil belajar. Belajar merupakan pengembangan kemampuan yang terdiri

dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan

beberapa pengertian tersebut dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah

laku yang relatif permanen sebagai akibat dari latihan atau pengalaman.

Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar memiliki pengertian yang luas, bisa

berupa keterampilan fisik, verbal, intelektual, maupun sikap.

a. Tujuan Belajar Gerak

Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang tujuan utamanya

mengembangkan aspek psikomotor. Keterampilan gerak merupakan perubahan

yang diperoleh dari proses belajar motorik atau belajar gerak. Schmidt yang

dikutip Rusli Lutan (1988:102) menyatakan bahwa, "belajar motorik adalah

seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang

mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil".

Tujuan utama proses belajar gerak adalah peningkatan keterampilan. Orang

dikatakan memiliki keterampilan jika dirinya terampil melakukan suatu gerakan

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

liii

tertentu dengan baik. Sugiyanto (1998:289) menyatakan bahwa, "keterampilan

gerak dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak

tertentu dengan baik. Semakin baik penguasaan gerak keterampilan, maka

pelaksanaannya akan semakin efisien”. Keterampilan gerak dapat diartikan

sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik

yaitu efektif dan efisien. Gerakan yang terampil pada dasarnya merupakan

gerakan yang efisien. Efisiensi gerakan dapat dicapai apabila secara mekanis

gerakan dilakukan dengan benar.

Belajar gerak, secara khusus dapat diartikan sebagai suatu proses

perubahan atau modifikasi tingkah laku individu akibat dari latihan dan kondisi

lingkungan. Sugiyanto (1998:327) menyatakan bahwa belajar gerak mempunyai

beberapa ciri, yaitu: a) merupakan rangkaian proses, b) menghasilkan kemampuan

untuk berespon, c) tidak dapat diamati secara langsung, bersifat relatif permanen,

d) sebagai hasil latihan, e) bisa menimbulkan efek negatif.

Untuk mengetahui dimana kemampuan gerak sesuai dengan masalah

performa keterampilan gerak yang lebih luas, akan sangat membantu untuk

membahas sebuah pendekatan yang disajikan oleh Ackerman dalam Magill

(1993:260). Ia menjelaskan kemampuan gerak sebagai salah satu dari tiga

kategori kemampuan manusia yang berhubungan dengan melakukan keterampilan

gerak. Salah satu kategorinya adalah kecerdasan umum atau kemampuan umum.

Salah satunya adalah kemampuan-kemampuan yang berorientasi pada kognitif

terkait dengan proses yang berkaitan dengan ingatan seperti mempelajari,

menyimpan, memperoleh kembali, memadukan, membandingkan dan

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

liv

menggunakan informasi berbasis ingatan didalam konteks baru. Kategori yang

kedua adalah kemampuan kecepatan perseptual. Yang terakhir, kemampuan

psikomotor adalah kategori yang ketiga. Maka dari itu, dari perspektif

pemahaman perbedaan individu, performa semua keterampilan harus dilihat

dalam kaitannya dengan kategori-kategori kemampuan dasar ini.

Tujuan utama pengajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah memantau

peserta didik agar meningkatkan keterampilan gerak mereka, di samping agar

mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.

Diharapkan apabila mereka memiliki fondasi pengembangan keterampilan gerak,

pemahaman kognitif, dan sikap yang positif terhadap aktivitas jasmani kelak akan

menjadi manusia dewasa yang sehat dan segar jasmani dan rohani serta

kepribadian yang mantap.

Pendidikan ialah bantuan secara sengaja kepada anak didik atau peserta

didik untuk mencapai kedewasaan. Dan kedewasaan pada hakekatnya adalah

kesanggupan secara berdikari untuk memikul tugas dalam kehidupan yang

ditandai dengan dua ciri utama : 1) kesanggupan berkembang sebagai diri pribadi

dan berintegrasi dengan lingkungan sekitar atau masyarakat.; 2) kesanggupan

untuk berbuat secara bertanggung jawab, yaitu kebebasan berbuat, namun

sekaligus keterkaitan dengan norma, nilai dan peraturan yang telah disepakati.

Dengan demikian jelas bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu bentuk

pendidikan yang tidak terlepas dari pendidikan secara menyeluruh, bukan hanya

berurusan dengan pembentukan badan saja.

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lv

Menurut Samsudin (2008:10) Pendidikan jasmani adalah suatu proses

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan

prilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan

belajar diatur secara sak sama untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap

siswa. Menurut Adang Suherman (2001:8)”Pendidikan jasmani pada dasarnya

merupakan pendidikan dari aktivitas jasmani untuk mencapai perkembangan

individu secara menyeluruh”.

Dalam program pendidikan jasmani yang teratur, terencana, terarah dan

terbimbing, diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan yang meliputi

pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani. Liputan tujuan itu terdiri atas pertumbuhan dan perkembangan aspek

jasmani, intelektual, emosional, sosial dan moral spiritual. Tujuan iu dapat dicapai

melalui pengajaran gerak atau latihan jasmani yang diantaranya berupa cabang-

cabang olahraga formal. Namun dibalik kegiatan itu yang diutamakan bukanlah

kesempatan bergerak atau berolahraga untuk memperoleh keterampilan.Yang

diutamakan ialah suasana kependidikan.

Rijsdrop dalam Rusli Lutan (1988:15) membagi pengalaman belajar yang

bersifat mendidik ke dalam empat kelompok :

a. Pembentukan gerak : memenuhi keinginan untuk bergerak.; menghayati

ruang, waktu dan bentuk, termasuk perasaan irama.; mengenal kemungkinan

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lvi

gerak diri sendiri.; memiliki keyakinan gerak dan perasaan sikap.;

memperkaya kemampuan gerak.

b. Pembentukan prestasi : mengembangkan kemampuan kerja optimal melalui

pengajaran ketangkasan.; belajar mengarahkan diri untuk prestasi, misalnya

dengan pembinaan kemauan, konsentrasi, keuletan.; menguasai emosi.;

belajar mengenal keterbatasan dan kemampuan diri.; membentuk sikap yang

tetap terhadap nilai yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan

berolahraga.

c. Pembentukan sosial : mengakui dan menerima peraturan dan norma bersama.;

belajar kerjasama, menerima pimpinan dan memimpin.; belajar bertanggung

jawab, berkorban dan memberikan pertolongan.; mengembangkan

kemampuan terhadap orang lain sebagai diri pribadi dan rasa hidup

bermasyarakat.; belajar mengenal dan menguasai bentuk kegiatan, mengisi

waktu luang secara aktif.

d. Pertumbuhan : meningkatkan syarat untuk mampu melakukan gerak dengan

baik dan berprestasi opimal.; meningkatkan kesehatan jasmani atau kesegaran

jasmani termasuk kemampuan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri

sendiri dan kebiasaan hidup sehat.

Jadi dengan demikian kegiatan pendidikan jasmani harus mengandung

pengalaman belajar yang bersifat mendidik. Pendidikan sama sekali tak lengkap

tanpa pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani bertujuan untuk memberikan

bantuan kepada peserta didik untuk mengenal dirinya dan dunia sekitarnya guna

meningkatkan kesehatan jasmani, rohani dan sosial. Peranan belajar gerak

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lvii

didalam pendidikan jasmani dilihat dari segi kegiatan fisik, pendidikan jasmani,

memiliki dua aspek pokok. Pertama meningkatkan kemampuan fisik, untuk

miningkatkan kemampuan fisik, kegiatan yang dilakukan perlu mengacu pada

prinsip-prinsip latihan fisik (physical training) dan Kedua meningkatkan kualitas

gerak tubuh, untuk meningkatkan kualitas gerak, perlu mengacu pada prinsip-

prinsip belajar gerak ( motor learning).

b. Klasifikasi Keterampilan Menendang Bola

Tujuan belajar gerak keterampilan menendang bola pada permainan

sepakbola yaitu agar siswa dapat melakukan gerakan keterampilan menendang

bola pada permainan sepakbola dengan gerakan yang benar secara mekanis.

Keterampilan merupakan kecakapan melakukan tugas gerak, yang juga

merupakan suatu tingkat efisiensi dalam melakukan tugas tersebut. Menurut

Sugiyanto (1998:289) bahwa, "keterampilan gerak bisa diartikan sebagai

kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik".

Gerakan yang baik adalah gerakan yang memiliki kriteria efektif dan efisien.

Singer (1980:7) menyatakan bahwa, "keterampilan adalah gerak otot atau

gerakan tubuh untuk mensukseskan pelaksanaan aktivitas yang diinginkan".

Gerakan keterampilan merupakan salah satu jenis gerakan yang di dalam

melaksanakannya memerlukan koordinasi beberapa bagian tubuh atau bagian-

bagian tubuh secara keseluruhan. Orang dikatakan memiliki keterampilan jika

dirinya terampil melakukan suatu gerakan tertentu. Gerakan yang terampil pada

dasarnya merupakan gerakan yang efisien.

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lviii

Keterampilan dapat diartikan sebagai perilaku gerak terampil. Gerak yang

trampil menunjukkan perkembangan derajat ketangkasan. Keterampilan

menggambarkan tingkat penguasaan gerak yang dicapai oleh siswa dan biasa

disebut sebagai tingkat ketangkasan. Suatu gerakan dapat dipandang sebagai

suatu keterampilan jika memenuhi kriteria atau indikator perilaku gerak terampil.

Rink seperti dikutip Rusli Lutan & Adang Suherman (2000:56) menyatakan

bahwa,

Ada tiga indikator gerak terampil yaitu,

(1) Efektif artinya sesuai dengan produk yang diinginkan dengan kata lain

product oriented.

(2) Efisien artinya sesuai dengan proses yang seharusnya dilakukan dengan

kata lain process oriented.

(3) Adaptif artinya sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana gerak

tersebut dilakukan.

Indikator kualitas yang harus dipenuhi sebagai gerak terampil meliputi

efektif, efisien dan adaptif. Keterampilan menendang bola pada permainan

sepakbola merupakan kualitas penampilan pemain dalam melakukan tugas gerak

menendang pada permainan sepakbola. Gerakan menendang bola pada permainan

sepakbola yang baik adalah gerakan teknik yang efektif, efisien dan adaptif.

Semakin baik penguasaan gerak keterampilan menendang bola pada permainan

sepakbola maka pelaksanaannya makin efektif, efisien dan adaptif.

Menendang bola merupakan tugas gerakan keterampilan yang bersifat

khusus yang memiliki karakteristik yang bersifat spesifik. Pengembangan

keterampilan gerak menendang bola perlu memahami karakteristik dan

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lix

klasifikasi gerakan menendang bola. Waharsono (1999:73) mengemukakan

bahwa keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu, "(a) Klasifikasi

berdasarkan kecermatan gerakan. (b) Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal

dan akhir gerakan dan (c) Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan". Adapun

menurut Rusli Lutan (1988:193-199) bahwa, "keterampilan dapat diklasifikasikan

ke dalam beberapa kategori, yaitu: (1) keterampilan kasar dan halus (gross and

fine), (2) keterampilan diskrit, serial dan kontinus, (3) keterampilan terbuka dan

tertutup (open and closed skills)".

Keterampilan dapat diklasifikasikan berdasarkan kecermatan gerakan.

Berdasarkan kecermatan gerakan, keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi

dua yaitu keterampilan kasar dan halus (gross and fine). Keterampilan kasar dan

halus merupakan klasifikasi keterampilan berdasarkan jumlah otot yang terlibat

dan kadar energi yang digunakan. Makin besar otot-otot yang terlibat dan makin

banyak energi yang digunakan, maka keterampilan ini disebut keterampilan kasar,

sedangkan keterampilan halus merupakan kebalikannya. Gerakan keterampilan

menendang bola merupakan perpaduan keterampilan gerak kasar dan

keterampilan gerak halus.

Keterampilan dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan titik awal dan

akhir gerakan. Menurut Sugiyanto (1998:290) bahwa

Berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan keterampilan gerak bisa

dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :

1) Keterampilan gerak diskret (discrete motor skills).

2) Keterampilan gerak serial (serial motor skills).

3) Keterampilan gerak kontinyu (continuous skills).

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lx

Keterampilan gerak diskret adalah keterampilan gerak dimana dalam

pelaksanaannya bisa dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir dari gerakan.

Contohnya adalah gerakan menendang bola satu kali. Titik awal gerakan adalah

pada saat pelaku berdiri, kaki sedikit ditekuk untuk siap menyongsong bola,

sedangkan titik akhirnya adalah pada saat pelaku sudah melakukan gerak lanjutan

setelah mendorong bola. Keterampilan gerak serial adalah keterampilan gerak

diskret yang dilakukan beberapa kali secara berlanjut. Contohnya adalah gerakan

menendang bola beberapa kali. Keterampilan gerak kontinyu adalah keterampilan

gerak yang tidak bisa dengan mudah ditandai titik awal atau titik akhir dari

gerakannya. Contohnya adalah keterampilan gerak bermain sepakbola, tenis atau

permainan olahraga yang lain. Di sini titik awal dan titik akhir gerakan tidak

mudah diketahui karena merupakan rangkaian dari bermacam-macam gerakan.

Jika gerakan yang dilakukan itu kapan mulainya dan kapan berakhir jelas,

maka disebut keterampilan diskret. Jika sebaliknya, maka disebut keterampilan

kontinus. Adapun keterampilan serial merupakan perpaduan antara keterampilan

diskret dan kontinus. Dalam hal ini gerakan keterampilan menendang bola dapat

termasuk keterampilan gerak diskret, serial dan kontinyu tergantung pada situasi

dan pelaksanaan gerakannya. Jika gerakan passing hanya dilakukan satu kali dan

berhenti maka termasuk keterampilan gerak diskret. Jika dilakukan secara

berulang-ulang termasuk keterampilan gerak serial. Adapun jika dilakukan dalam

situasi permainan termasuk keterampilan gerak kontinyu.

Berdasarkan sifat obyek dan stabilitas lingkungan sekitar, keterampilan

dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, keterampilan terbuka dan tertutup.

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxi

Keterampilan tertutup yaitu keterampilan yang dilakukan pada lingkungan yang

tetap dan tidak berubah-ubah. Keterampilan terbuka merupakan keterampilan

yang dilakukan pada lingkungan yang berubah-ubah. Permainan sepakbola cukup

dinamis, gerakan dan arah bola dalam permainan berubah-ubah. Berdasarkan

keadaan ini, maka keterampilan menendang bola dalam permainan sepakbola

dapat diklasifikasikan ke dalam jenis keterampilan terbuka, karena dilakukan

pada obyek dan lingkungan yang berubah-ubah.

c. Tahapan Belajar Keterampilan

Siswa pada tahap awal pembelajaran, baru mengenal substansi yang

dipelajari baik menyangkut pembelajaran kognitif, afektif dan psikomotor. Materi

pembelajaran menjadi asing pada awalnya, namun setelah guru harus berusaha

untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran, maka

diharapkan sesuatu yang asing bagi siswa tersebut berangsur-angsur hilang

dengan sendirinya. Dalam tahap ini seorang guru harus mengupayakan

pembelajaran dengan menata lingkungan belajar dan perencanaan materi yang

akan dipelajari atau akan dibahas. Guru harus berperan sebagai fasilitator dan

motivator sehingga siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran.

Dalam proses belajar gerak ada tiga tahapan belajar yang harus dilalui

oleh siswa untuk dapat mencapai tingkat keterampilan yang sempurna (otomatis).

Tiga tahapan belajar gerak ini harus dilakukan secara berurutan, karena tahap

belajar prasyarat tahap belajar ke tiga. Apabila ketiga tahapan belajar gerak ini

tidak dilakukan oleh guru pada saat mengajar pendidikan jasmani, maka guru

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxii

tidak boleh mengharap banyak dari apa yang selama ini mereka lakukan,

khususnya untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani yang ideal. Tahapan belajar

gerak yang dimaksud adalah: 1) tahap kognitif, 2) tahap asosiatif/fiksasi, 3) tahap

otomatis. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Tahap Kognitif

Pada tahap ini guru setiap akan memulai mengajarkan suatu

keterampilan gerak, pertama kali yang harus dilakukan adalah memberikan

informasi untuk menanamkan konsep-konsep tentang apa yang akan dipelajari

oleh siswa dengan benar dan baik. Setelah siswa memperoleh informasi

tentang apa, mengapa, dan bagaiman cara melakukan aktivitas gerak yang

akan dipelajari, diharapkan di dalam benak siswa telah terbentuk motor-plan,

yaitu keterampilan intelektual dalam merencanakan cara melakukan

keterampilan gerak. Apabila tahap kognitif ini tidak mendapatkan perhatian

oleh guru dalam proses belajar gerak, maka sulit bagi guru untuk

menghasilkan anak yang terampil mempraktekkan aktivitas gerak yang

menjadi prasyarat tahap belajar berikutnya.

2) Tahap Asosiatif/Fiksasi

Pada tahap ini siswa mulai mempraktekkan gerak sesuai dengan konsep-

konsep yang telah mereka ketahui dan pahami sebelumnya. Tahap ini juga

sering disebut sebagai tahap latihan. Pada tahap latihan ini siswa diharapkan

mampu mempraktekkan apa yang hendak dikuasai dengan cara mengulang-

ulang sesuai dengan karakteristik gerak yang dipelajari. Apakah gerak yang

dipelajari itu gerak yang melibatkan otot kasar atau otot halus atau gerak

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxiii

terbuka atau gerak tertutup? Apabila siswa telah melakukan latihan

keterampilan dengan benar dan baik, dan dilakukan secara berulang baik di

sekolah maupun di luar sekolah, maka pada akhir tahap ini siswa diharap kan

telah memiliki keterampilan yang memadai.

3) Tahap Otomatis

Pada tahap ini siswa telah dapat melakukan aktivitas secara terampil,

karena siswa telah memasuki tahap gerakan otomatis, artinya, siswa dapat

merespon secara cepat dan tepat terhadap apa yang ditugaskan oleh guru

untuk dilakukan. Tanda-tanda keterampilan gerak telah memasuki tahapan

otomatis adalah bila seorang siswa dapat mengerjakan tugas gerak tanpa

berpikir lagi terhadap apa yang akan dan sedang dilakukan dengan hasil yang

baik dan benar.

Orang jelas berbeda pada bagaimana cara mereka belajar dan melakukan

keterampilan gerak. Salah satu cara untuk mengetahui perbedaan ini adalah

dengan mengamati sebuah kelas dimana aktivitas kelas diajarkan kepada para

pemula. Meskipun sebagian besar kelas biasanya melibatkan siswa-siswa yang

memiliki pengalaman sebelumnya dalam aktivitas tersebut, keragaman tingkat

keterampilan awal tampak bahkan meskipun orang-orang tersebut tidak

dipertimbangkan dalam perbandingan.

Perbedaan serupa dapat diamati dalam suatu situasi yang melibatkan

kegiatan fisik. Orang-orang memulai kelas tari, kelas pelajaran mengemudi, sesi

terapi fisik dll., dengan berbagai macam apa yang dalam beberapa literatur

pendidikan disebut sebagai “perilaku masuk (entry behaviour). Perilaku masuk ini

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxiv

merefleksikan fenomena perilaku nyata bahwa individu memiliki perbedaan

dalam bagaimana cara mereka melakukan keterampilan gerak. Perbedaan ini juga

akan dilihat ketika orang meneruskan ini di kelas; mereka akan berkembang

dengan cara dan laju yang berbeda. Dampak dari sebuah teknik instruksi tertentu

tidak akan selalu sama untuk setiap individu.

4. Pendekatan Pembelajaran Taktis

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya

suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,

menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered

approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru

(teacher centered approach). Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan

selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah

kombinasi antara teori dan praktek. Tentu saja unsur praktek dalam hal ini paling

dominan. Demikian juga dalam permainan sepakbola yang dititik beratkan pada

aspek permainan sepakbola (Aip Syarifudin, 2003: 16).

Keterampilan teknik suatu cabang olahraga dan sekaligus mengajarkan

bagaimana penerapannya dalam situasi permainan, maka pembelajaran taktis

merupakan satu pendekatan yang tepat untuk digunakan. Tujuan utama

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxv

pendekatan pembelajaran taktis dalam pengajaran cabang olahraga permainan

adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bermain. Melalui

pembelajaran taktis, siswa didorong untuk memecahkan masalah taktik dalam

permainan. Masalah taktik pada hakikatnya adalah penerapan keterampilan teknik

dalam situasi permainan. Dengan menggunakan pendekatan taktik, siswa semakin

memahami kaitan antara teknik dan taktik dalam suatu permainan.

Pendekatan taktis adalah suatu metode yang dipergunakan dalam

pembelajaran pendidikan jasmani yang mengkombinasikan proses pembelajaran

keterampilan teknik dengan keterampilan bermain (Griffin, L.L, Mitchell, S.A. &

Oslin, J.L. 1997:8). Pendekatan taktis (tactical approaches) merupakan

pendekatan yang dikembangkan untuk mengajarkan keterampilan dengan situasi

permainan tertentu.

a. Tujuan Pembelajaran Dengan Pendekatan Taktis

Tujuan mengajar dengan pendekatan taktis bagi siswa adalah: (1)

penguasaan kemampuan bermain melalui keterkaitan antara taktik dengan

perkembangan permainan, (2) memberikan kesenangan melalui aneka ragam

aktivitas, (3) memecahkan masalah dan membuat keputusan cepat dan tepat

dalam bermain.

Tujuan utama pendekatan taktis dalam pengajaran cabang olahraga adalah

untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bermain. Melalui

pendekatan taktis, siswa didorong untuk memecahkan masalah taktik dalam

permainan. Masalah taktik pada hakikatnya adalah penerapan keterampilan teknik

dalam situasi permainan. Dengan menggunakan pendekatan taktik, siswa semakin

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxvi

memahami kaitan antara teknik dan taktik dalam suatu permainan. Penggunaan

pendekatan taktis diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran cabang

olahraga permainan.

Dari pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran cabang

olahraga permainan di beberapa sekolah, banyak ditemukan masalah

ketidakseimbangan pembelajaran antara pembelajaran yang menekankan pada

penguasaan keterampilan teknik dan pembelajaran yang menekankan pada usaha

untuk meningkatkan penampilan bermain. Masalah tersebut telah membawa

pembelajaran kepada salah satu dari dua bentuk pembelajaran yang terpisah.

Bentuk pertama menekankan pada drill keterampilan teknik, dan bentuk kedua

menekankan pada keterampilan bermain.

Selanjutnya kita sering melihat proses pembelajaran yang

mengkombinasikan proses pembelajaran keterampilan teknik dengan proses

pembelajaran bermain secara terpisah. Tahap pertama anak dilatih untuk

menguasai keterampilan teknik, dan tahap kedua anak disuruh bermain. Jarang

ditemukan pembelajaran keterampilan teknik dan pembelajaran keterampilan

bermain dalam suatu proses pembelajaran yang utuh.

Niagokil (2009) Bagi siswa, tujuan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan taktis adalah :1. Meningkatkan kemampuan bermain melalui

pemahaman terhadap keterkaitan antara taktik permainan dan perkembangan

keterampilan, 2. Memberikan kesenangan dalam proses pembelajaran, 3. Belajar

memecahkan masalah-masalah dan membuat keputusan selama bermain.

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxvii

Dari hal tersebut, maka model pembelajaran taktis memungkinkan siswa

untuk menyadari keterkaitan antara elemen teknik dan peningkatan performa

bermain mereka. Di samping itu pendekatan ini juga menekankan pada

penempatan belajar keterampilan teknik dalam kontek bermain dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melihat relevansi keterampilan teknik pada

situasi bermain yang sebenarnya. Bermain merupakan gejala yang berkembang di

masyarakat, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun manula, tanpa membedakan

strata sosial maupun jenis kelamin. Ini semua disebabkan oleh karena masyarakat

mulai memahami bahwa bermain merupakan aktivitas yang disenangi dan

memiliki pengaruh terhadap kehidupannya, dan mereka juga memahami bahwa

bermain adalah merupakan kebutuhan yang hakiki bagi manusia (Rusli Lutan,

2001:2). Bagi siswa di sekolah bermain merupakan dunia mereka. Dunia anak

adalah dunia bermain, maka bermain merupakan kebutuhan anak. Bermain

merupakan kegiatan yang menyenangkan dan sangat disukai anak-anak.

Bermain, di samping dapat digunakan sebagai salah satu bentuk aktivitas

jasmani untuk mengajar, juga dapat digunakan untuk menarik perhatian serta

mengembangkan pengetahuan, meningkatkan keterampilan kemampuan tertentu

pada anak, meningkatkan motivasi dan menggembirakan. Dalam merancang atau

merencanakan suatu bentuk permainan, yang penting dan perlu diperhatikan

adalah rasa senang yang ditandai oleh tertawa (Tedjasaputra, 2001:15). Di sini

suasana hati dari orang yang akan melakukan kegiatan tersebut memegang peran

untuk menentukan apakah orang tersebut sedang bermain atau bukan.

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxviii

Bermain adalah kegiatan yang tidak berpretensi apa-apa, kecuali sebagai

luapan ekspresi, pelampiasan ketegangan, atau menirukan peran. Dengan kata lain

aktivitas bermain dalam nuansa keriangan itu memiliki tujuan yang melekat

didalamnya, untuk kegembiraan dan kesenangan. Menurut Rusli Lutan (2001:31)

memaparkan karakteristik "bermain sebagai aktifitas yang dilakukan secara bebas

dan sukarela” Bermain merupakan dorongan naluri, fitrah manusia, dan pada anak

merupakan keniscayaan sosiologis dan biologis. Ciri lain yang amat mendasar

yakni kegiatan itu dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang.

Bermain memiliki ciri-ciri khusus. Husdarta dan Yudha M. Saputra

(1999:74) mengemukakan mengenai ciri-ciri bermain sebagai berikut : (1)

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara bebas dan suka rela. (2)

Bermain bukanlah kehidupan "bisa" atau yang "nyata". Karena itu bila diamati

secara seksama perilaku anak selama bermain, mereka berbuat berpura-pura atau

tidak sungguhan. (3) Bermain berbeda dengan kehidupan sehari-hari, terutama

dalam tempat dan waktu. Bermain selalu bermula dan berakhir, dan dilakukan di

tempat tertentu. Bertalian dengan syarat di atas, bermain memerlukan peraturan,

(4) Bermain memiliki tujuan yang terdapat dalam kegiatan itu, dan tak berkaitan

dengan perolehan keuntungan material.

Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai kegiatan bermain jika aktivitas itu

dilakukan secara sadar, suka rela tanpa paksaan dan tak sungguhan dalam batas

waktu, tempat dengan tanpa adanya tujuan untuk memperoleh keuntungan

material, dan terikat pada peraturan tertentu yang harus dipatuhi bersama.

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxix

Bentuk-bentuk bermain yang dipilih serta dikemas secara cermat dan baik

merupakan program yang sangat berarti dalam pendidikan jasmani. Seperti

dijelaskan oleh Gabbard, C.E., Blanc, L. & Lowy, S. (1987:362), bahwa salah

satu aspek dalam pendidikan jasmani bagi anak-anak adalah bermain.

Permainan merupakan sarana yang menggiring pesertanya untuk

berkompetisi, misalnya untuk mencapai kemenangan, yang mana peraturannya

telah disepakati terlebih dahulu. Dengan demikian, ada dua unsur yang

terkandung dalam permainan yaitu sifat kompetitif dan seperangkat peraturan.

Adanya sifat kompetitif ini membuat anak merasa mendapat tantangan untuk

memperoleh kemajuan dan berusaha untuk mengatasi setiap masalah yang

ditemui dan dihadapinya dalam permainan. Peraturan yang terdapat di dalamnya

akan dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab dan disiplin-diri yang tinggi

untuk mentaati peraturan yang berlaku.

b. Manfaat Pembelajaran Dengan Pendekatan Taktis

Pendekatan pembelajaran taktis adalah suatu pendekatan pembelajaran

yang diberikan atau dikemas dalam bentuk atau situasi bermain yang sebenamya

dalam hal ini anak yang melakukan kegiatan belajar ketepatan menendang bola

ke arah gawang pada permainan sepakbola selalu bermain pada lapangan

permainan sepakbola dan tidak ada yang tidak aktif (semua bergerak). Dalam

kaitannya dengan pembelajaran pendidikan jasmani, pendekatan taktis merupakan

salah satu cara pembelajaran yang memberikan situasi dan kondisi yang kondusif

bagi pertumbuhan dan perkembangan gerak, serta keterampilan siswa secara

menyeluruh. Menurut Toto Subroto dan Amung Ma’mun (2006 :6.38),

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxx

beberapa dasar pertimbangan pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan

adalah sebagai berikut:

1. Minat dan kegembiraan

Pendekatan taktis memberikan alternatif, satu jalan keluar yang

memungkinkan siswa dapat mempelajari teknik dalam situasi bermain.

Penelitian dan pengalaman lain menunjukan bahwa melalui pendekatan taktis

guru dan siswa termotivasi untuk belajar keterampilan bermain secara lebih

baik. Keistimewaan lain dari pendekatan taktis adalah urutan pembelajaran

yang alamiah, yang meminimalkan proses pembelajaran yang kurang sesuai

dengan tahap-tahap perkembangan siswa.

2. Pengetahuan Sebagai Pemberdayaan

Keputusan yang tepat seperti apa yang harus dilakukan di dalam situasi

bermain adalah sesuatu yang penting. Kesalahan yang sering terjadi dalam

olahraga, biasanya terjadi pada siswa pemula, yaitu mereka kurang memahami

situasi dan kondisi permainan yang sesungguhnya. Keunikan dari bermain

terletak pada proses membuat keputusan untuk melakukan teknik yang tepat.

Jika siswa kurang memahami kondisi bermain, kemampuan mereka untuk

mengidentifikasi teknik yang benar dalam satu situasi tertentu akan terganggu.

Untuk meningkatkan pemahaman bermain hanya dapat diperoleh melalui

pembelajaran pada kesadaran taktik.

3. Transfer Pemahaman dan Penampilan Melalui Bermain

Transfer dalam pembelajaran penjas yang dimaksudkan adalah

kesanggupan seseorang untuk menggunakan kecakapan, keterampilan,

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxi

pengetahuan, dan lainnya yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan ke

dalam situasi yang baru. Dalam hal ini, salah satu keuntungan pendekatan

taktis adalah dapat membantu siswa menstransfer suatu pemahaman bermain

dari satu permainan ke permainan lainnya yang sejenis. Masalah-masalah

taktik yang terdapat dalam permainan saling menyerang seperti sepakbola,

hockey lapangan, dan bola basket adalah sama. Pengalaman menunjukan

bahwa pemain sepakbola yang baik adalah mereka yang memiliki pengalaman

pada hockey lapangan, bola basket, atau olahraga-olahraga lain yang bersifat

invasion games. Mereka memahami aspek-aspek ruang yang dapat diterapkan

pada olahraga lain yang sejenis.

Untuk mengembangkan sistem klasifikasi dalam pembelajaran permainan,

guru dapat memilih beberapa bentuk permainan yang memiliki taktik bermain

yang sama. Salah satu alternatif untuk menggunakan sistem pengklasifikasian ini

adalah pemilihan bentuk kategori permainan. Hal ini dapat membantu siswa dan

guru untuk lebih memahami dan menghayati hakikat permainan berdasarkan

kesamaan-kesamaan taktik dalam kategori tersebut.

Bagi siswa, olahraga dan bermain yang dirancang dalam suatu proses

pembelajaran yang kondusif diyakini dapat menghasilkan rasa senang, edukatif,

menarik atau menantang, dan dapat pula membina kesehatan dan rasa percaya

diri. Mengajarkan cabang olahraga permainan harus tetap merupakan bagian yang

tidak dapat dipisahkan dari kurikulum pendidikan jasmani.

Melalui pembelajaran taktis yang mirip dengan permainan yang

sesungguhnya, minat dan kegembiraan seluruh siswa akan meningkat. Secara

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxii

khusus bagi siswa yang memiliki kemampuan teknik rendah, pendekatan taktis

adalah tepat, karena tidak menekankan pada keterampilan teknik, namun kepada

pengembangan taktik, atau pemecahan masalah.

Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa untuk menjaga

konsistensi keberhasilan pelaksanaan keterampilan teknik yang sudah dimiliki.

Untuk siswa, hal ini merupakan langkah pertama yang positif untuk

meningkatkan keterampilan bermain. Dengan menggunakan pendekatan taktis

dapat memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan

menstranfer pemahaman secara lebih efektif dari satu permainan ke permainan

lainnya. Kemampuan menstranfer ini meningkatkan peluang pemain untuk

meningkatkan permainannya, yaitu dengan bertambahnya keluwesan dalam

beradaptasi dengan aktivitas dan situasi baru manakala diperlukan.

5. Pendekatan Pembelajaran Drill

Metode drill pada dasarnya merupakan pendekatan belajar yang

berorientasi pada guru. Metode drill relatif lebih mudah pelaksanaannya, di dalam

metode drill guru menciptakan situasi tertentu untuk memacu anak berpikir dan

berbuat sesuai dengan yang diinstruksikan oleh guru. Gurulah yang menetapkan

tujuan dan apa yang harus dilakukan anak untuk mencapai tujuan itu. Siswa

melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru, dan

melakukannya berulang-ulang. Misalnya dalam bermain sepakbola guru

menetapkan tujuan pengajarannya yaitu murid mampu menendang bola

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxiii

menggunakan kura-kura kaki. Sesuai dengan tujuan tersebut maka anak

diinstruksikan untuk menendang bola menggunakan kura-kura kaki berulang kali.

Metode drill pada dasarnya merupakan metode pembelajaran yang berorientasi

pada guru dan sangat sesuai untuk digunakan apabila tujuan belajarnya agar siswa

menguasai keterampilan gerak tertentu yang sudah pasti atau yang sudah baku

(Sugiyanto, 2000:12.24).

Metode drill adalah kreativitas pembinaan sepakbola dalam

pemberdayaan berbagai elemen pembelajaran yang tersedia akan sangat

membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran yang

dilakukan. Kreativitas tersebut antara lain terlihat dari variasi bentuk

pembelajaran serta ketepatan menentukan metode yang dipakai. Metode drill

merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran dari sekian banyak bentuk

metode pembelajaran yang ada, yang akan membantu seorang guru untuk

menjalankan proses pembelajaran permainan sepakbola umumnya dan proses

pembelajaran menendang bola ke arah gawang khususnya. Metode ini banyak dan

sering dipergunakan oleh guru-guru pendidikan jasmani karena disamping relatif

mudah dalam pelaksanaannya juga memberikan manfaat yang sangat besar bagi

siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan gerak dari cabang

olahraga.

Menurut Syaiful Sagala (2003:217) mengatakan bahwa metode drill

merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu,

sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan

keterampilan. Metode drill adalah suatu metode mengajar, di mana siswa diajak

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxiv

ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu,

bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan

sebagainya. Dari uraian tersebut maka apabila seorang guru pendidikan jasmani

menggunakan metode drill pada proses pembelajaran keterampilan menendang

bola pada permainan sepakbola, maka guru harus menciptakan situasi tertentu

untuk memacu siswa berpikir dan berbuat sesuai dengan yang diinstruksikan oleh

guru, karena dalam pelaksanaan metode drill guru yang menetapkan tujuan

pembelajaran dan apa yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan

tersebut. Siswa melakukan gerakan sesuai dengan apa yang diinstrusikan oleh

guru, dan melakukannya secara berulang-ulang.

Pembelajaran dengan metode drill adalah pembelajaran untuk

mempermahir teknik gerakan yang sesuai cabang olahraga yang ditekuni oleh

atlet. Harsono (1988:100) mengemukakan bahwa, "Latihan teknik adalah latihan

yang khusus dimaksudkan guna membentuk dan memperkembangkan kebiasaan-

kebiasaan motorik atau perkembangan neuromusculair". Pembelajaran teknik

menendang bola sepakbola, adalah pembelajaran yang bertujuan untuk

mengembangkan penguasaan gerak menendang bola sepakbola.

Ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan apabila seorang guru

pendidikan jasmani menggunakan metode drill, seperti dikemukakan Sugiyanto

(2000:12.25-12.26) sebagai berikut:

1) Drill digunakan sampai gerakan yang benar bisa dilakukan secara otomatis

serta menekankan keadaan tertentu di mana gerakan tersebut harus dilakukan.

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxv

2) Siswa diarahkan agar berkonsentrasi pada kebenaran pelaksanaan garak serta

ketepatan penggunaannya, dan apabila pelajar tidak meningkat penguasaan

geraknya, situasi perlu dianalisis untuk menemukan penyebabnya

3) Selama pelaksanaan drill, perlu selalu dikoreksi agar perhatian tetap tertuju

pada kebenaran gerak. Koreksi secara umum pada tahap awal kepada semua

siswa akan memberikan rangsangan dan bisa efektif, sejalan dengan koreksi

diperlukan komentar umum tentang gerakan yang benar, dan siswa harus

disadarkan akan tujuan yang ingin dicapai melalui drill.

4) Pelaksanaan drill disesuaikan dengan bagian-bagian dari situasi permainan

olahraga yang sebenamya, hal ini dapat menimbulkan daya tarik dalam

latihan.

5) Perlu latihan peralihan dari situasi drill kesituasi permainan yang sebenarnya.

6) Suasana kompetitif perlu diciptakan dalam pelaksanaan drill.

Pembelajaran drill banyak mengandung kelebihan, tetapi juga memiliki

kelemahan. Kelebihan pendekatan pembelajaran ini antara lain mudah

pelaksanaan baik oleh guru maupun siswa, pembentukan kebiasaan yang

dilakukan dengan mempergunakan pendekatan drill akan menambah kecepatan

dan ketepatan dalam pelaksanaan latihan keterampilan tertentu, pemanfaatan

kebiasaan-kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam pelaksanaanya,

pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit dapat

dilaksanakan secara otomatis. Kelemahan pendekatan pembelajaran drill ini

antara lain metode ini dapat menghambat potensi dan inisiatif siswa, karena dari

tujuan sampai pada pelaksanaan proses pembelajaran ditentukan oleh guru

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxvi

(teacher oriented); mudah membosankan karena latihan yang dilakukan secara

monoton; membentuk kebiasaan yang kaku karena siswa lebih banyak ditujukan

untuk mendapat kecakapan memberikan respon secara otomatis, tanpa

menggunakan intelegensi; keterampilan yang diperoleh sulit diterapkan pada

situasi yang sebenarnya karena saat latihan drill situasi dikontrol sedemikian rupa

yang penekanannya pada penguasaan keterarnpilan semata; kurang memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya pada siswa untuk bergerak karena sementara

siswa yang satu latihan, sedangkan siswa yang lain harus menunggu giliran;

membutuhkan fasilitas dan alat-alat yang memadai (banyak); tidak bersifat

kompetitif. Kelebihan dan kelemahan pendekatan pembelajaran ini mempunyai

menerapan dalam pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran taktis dan drill terdapat perbedaan, pada

pendekatan pembelajaran taktis antara lain : Dilakukan dalam bentuk dan situasi

permainan; Bersifat kompetitif ; Dilaksanakan dengan aturan-aturan sederhana

yang telah disepakati; Seluruh siswa aktif bergerak (bebas), meskipun ia sedang

tidak mendapatkan giliran; Siswa dibiasakan menghadapi situasi seperti dalam

situasi permainan sebenarnya; Membina saling kerja sama antar siswa dalam

kelompok; Dapat melatih sekaligus unsur-unsur kesegaran jasmani; Penguasaan

teknik dasar yang salah cenderung sukar diperbaiki karena siswa sering larut

dalam permainan tanpa memperhatikan teknik yang benar, dan pada pendekatan

pembelajaran drill antara lain : Dilakukan secara berulang-ulang dengan tata

urutan yang tetap sesuai dengan yang dicontohkan; Tidak bersifat kompetitif;

Bersifat paket yang telah direncanakan oleh guru atau demonstrator, tanpa

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxvii

menuntut kesepakatan untuk membuat aturan-aturan tertentu; Yang aktif bergerak

hanya siswa yang sedang mendapatkan giliran menguasai bola, sedangkan siswa

yang lain, memperhatikan kawannya yang sedang melakukan gerakan sambil

menunggu giliran; Siswa tidak dibiasakan menghadapi situasi permainan; Tanpa

menuntut kerja sama secara khusus antar siswa dalam kelompok; Terpaku hanya

pada latihan keterampilan teknik semata; Perbaikan terhadap teknik yang salah

cepat diperbaiki karena situasi dikendalikan oleh guru.

6. Persepsi Kinestetik

Persepsi kinestetik (rasa gerak) memiliki peranan yang penting dalam

penampilan dari banyak keterampilan, termasuk menendang bola pada permainan

sepakbola. Untuk dapat melakukan tendangan dengan tepat maka dibutuhkan rasa

kemampuan gerak yang tinggi. Rasa kemampuan gerak yang tinggi atau lebih

dikenal dengan istilah persepsi kinestetik adalah kemampuan untuk mengenali

posisi tubuh dan atau bagian-bagian tubuhnya saat melakukan gerakan. Schmidt,

R. (1988:156), mengemukakan istilah kinestetik berasal dari kata “ Kin “ yaitu

berarti motion atau gerak dan kata ” Esthesia “ yang berarti pengamatan

seseorang tentang gerakannya sendiri, baik tentang gerakan anggota badannya

dengan memperhatikan gerakan anggota badan yang lainnya, maupun gerakan

anggota tubuh secara keseluruhan.” Disini dapat kita lihat bahwa betapa

pentingnya fungsi penginderaan dalam melakukan aktifitas gerak tertentu. Dari

penginderaan ini posisi atau tubuh akan menimbulkan umpan balik yang berguna

menyesuaikan posisi gerak tubuh.

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxviii

Menurut Johnson, B.L. & Nelson, J.K., (1986:440) “persepsi kinestetik

adalah kemampuan untuk merasakan posisi, usaha dan gerak bagian-bagian

tubuh ataupun seluruh tubuh selama kegiatan otot, kadang-kadang dianggap

sebagai indera keenam". Persepsi kinestetik ini dapat pula disebut "kinesthetic

sense" (Harsono, 1988:224). Secara lebih lanjut Harsono (1988:224)

mengemukakan bahwa, "kinesthetic sense adalah sense atau perasaan yang

memberikan kita kesadaran akan posisi tubuh atau bagian-bagian dari tubuh pada

waktu bergerak/berada di udara".

Persepsi menurut kamus diartikan sebagai tangapan atau pemahaman.

Dulu persepsi dipandang sebagai proses yang pasif, tetapi sekarang persepsi

seperti halnya belajar yakni proses aktif, hal ini dapat dibandingkan dengan peran

pasif yang dimainkan panca indra, seperti mata, telinga, yang mana menerima dan

memancarkan sinyal. Beberapa stimulus di lingkungan memicu reseptor, dan

sebagai hasil, reseptor mengirimkan sinyal ke otak. Sebagai contoh mata

merekam kenyataan beberapa obyek yang ada di depan kita. Didalam sebuah regu

olahraga, obyek-obyek itu teman seregu dan lawan main yang harus dikenali dan

dibedakan diantaranya didalam memainkan suatu permainan. Indra penerima

secara sederhana melaporkan kehadiran dan ketidak hadiran dari beberapa

stimuli, inilah yang dimaksud peran pasif. Persepsi yang mana sebagai fungsi dari

otak itu sendiri, adalah interpretasi dari stemuli-stemuli penginderaan.

Otak bukan menerima informasi yang pasif, tetapi bertindak berdasarkan

informasi yang akan diidentifikasi dan untuk mengintegrasikan informasi tersebut

dengan imformasi lain yang diterima, untuk memutuskan bagaimana imformasi

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxix

ini dapat digunakan. Interpretasi dari informasi perseptual bukan merupakan

proses pasif tetapi termasuk dalam intraksi antara individu dengan stimuli

lingkungan. Persepsi tergantung dari karakteristik psikis dan fisik dari si penerima

yang termasuk dalam stimulus itu sendiri. Adams. W.C. (1998:550) bahwasanya “

Kinesthesia atau kinestetik adalah suatu susunan sistem saraf yang memberikan

suatu kesadaran akan posisi dan gerakan tubuh dan bagian-bagianya didalam

ruangan tanpa melihat dengan jelas.”

Susunan saraf banyak berhubungan dengan apa yang diterima atau

dimengerti, suatu kenyataan yang membuat keraguan dalam membedakan antara

perasaan dan persepsi. Dapat dikatakan bahwa saraf penerima merupakan

penganalisis sekaligus penggirim berita khusus ketingkat yang lebih tinggi dari

sistem saraf, akan tetapi tidak ada jalur khusus kepusat sistem saraf, meskipun

demikian hasil persepsi dari setiap penginderaan dimulai dan ditentukan oleh

intraksi dari beberapa jalur hubungan yang rumit. Persepsi idividu dari suatu

stimuli yang menantangnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ; (a)

perbedaan intensitas antara stimuli dan latar belakang pengalaman yang lalu, (b)

konsekuensi dari deteksi, (c) apa yang diharapkan dari stimuli.

Menurut Haywood. K.M.. (1986:178), bahwa “Persepsi kinestetik adalah

kemampuan untuk mengidentifikasi organ tubuh satu dengan yang lainnya,

kemampuan orientasi tubuh dalam ruangan, kemampuan mengetahui organ tubuh

pada waktu bergerak, dan kemampuan untuk merasakan adanya kontak dengan

obyek diluar dirinya. “ Seperti halnya kasus dengan visi, sensasi kinestetik dapat

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxx

di peroses di awal kehidupan, namun perkembangan persepsi kinestetik terbentuk

selama masa anak-anak.

Penginderaan dan proses perseptual merupakan serangkaian fungsi yang

memproses yang ditangkap oleh organ indera sampai stimulus bisa dimengerti.

Proses masuknya stimulus disebut proses atau mekanisme perseptual. Sugiyanto

(2000:20) mengemukakan bahwa : “Persepsi kinestetik melaksanakan fungsinya

melalui mekanisme perseptual.” Mekanisme perseptual pada dasarnya

berhubungan dengan pemerosesan informasi dari dalam individu. Imformasi yang

ditangkap dalam proses persepsi harus diintegrasikan agar seseorang dapat

membuat penyesuaian yang akurat terhadap stimulus dari lingkungannya.

Proses perseptual ini meliputi 3 macam fungsi, yaitu (1) pendeteksian

fungsinya adalah untuk menentukan apakah telah terjadi stimulus, (2)

perbandingan fungsinya adalah untuk menentukan apakah stimulus yang

ditangkap berbeda atau sama sekali dengan stimulus yang pernah ada, (3)

pengenalan berfungsi untuk memahami pola dan sifat dari stimulus atau

mengenali apa sebenarnya stimulus yang ditangkap. Ketiga macam fungsi

perseptual tersebut pada dasarnya untuk tujuan mengenali stimulus sehingga bisa

menjadi informasi yang bisa dimengerti. Contohnya pada seorang yang melihat

bola basket; indera pendekatannya menangkap suatu stimulus (mendeteksi bahwa

ada sesuatu yang dilihat). Sesuatu yang dilihat itu kemudian dibandingkan dengan

pengertian-pengertian yang sudah dimiliki. Apabila orang tersebut sudah tahu

atau mengerti tentang bola basket, maka ia akan langsung mengenali bahwa yang

dilihat adalah benda yang berbentuk bulat.

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxi

Fitts dalam Magill (1993:56) mengemukakan bahwa “Pengkatagorian

proses perseptual menjadi 5 (lima) macam yaitu : (1) pendeteksian tentang suatu

isyarat yang diterima organ visual yaitu mata, (2) diskriminasi, adalah

membedakan dua stimulus yang berbeda, (3) rekognisi adalah penyampaian

tentang suatu stimulus telah dikenal atau tidak, (4) identifikasi, adalah

penyampaian suatu respon yang dikenal atau tidak terhadap adanya suatu

stimulus, (5) penilaian terhadap suatu keterampilan gerak dari gerakan yang

sederhana sampai pada gerakan yang kopleks.”

Informasi merupakan faktor penting dalam belajar kemampuan gerak

keterampilan. Informasi yang ditangkap oleh sistem penginderaan. Sesuai dengan

jenis informasi yang diperlukan dalam belajar kemampan gerak. Seperti yang

dikemukakan oleh Barrow dan Mcgee dalam Harsono (1988:224), bahwa

”Kinestetic sense adalah sense atau perasaan yang memberikan kita kesadaran

akan posisi tubuh atau bagian-bagian dari tubuh pada waktu bergerak di udara. ”

Karena sense tersebut kita dapat mengontrol gerakan-gerakan yang lebih akurat.

Penginderaan merupakan faktor penentu prestasi belajar kemampuan gerak,

sebelum seseorang mampu membuat sesuatu.

Organ yang bertugas menangkap stimulus adalah (1) mata sebagai indera

penglihat diperlukan untuk menangkap stimulus visual, apalagi stimulus visual

yang perlu ditangkap bergerak cepat, (2) telinga sebagai indera pendengar

berperan dalam gerakan menangkap stimulus yang berupa suara, misalnya dalam

star lari, stimulusnya berupa bunyi aba-aba atau bunyi tembakan,(3) indera

kinestetik berada pada organ otot, dan tendon. Organ otot yaitu sekumpulan

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxii

kumparan serabut otot yang mempunyai kemampuan gerak. Kumparan otot ini

terletak disemua rangka otot, meskipun otot-otot kecil (seperti pada tangan),

digunakan untuk mengontrol gerak dalam kumparan otot ini terdiri dari sistem

syaraf pusat yang memberikan informasi tentang adanya suatu ketegangan.

Kemampuan jaringan otot ini mempunyai keunikan, karena segala aktivitasnya

dikontrol oleh otak. (4) indera praba yaitu kulit yaitu organ vital dari badan yang

terdiri atas berbagai tipe reseptor yang berbeda, yang menyediakan informasi

sensor terhadap kontrol gerak.

a. Faktor-faktor Penentu Kualitas Persepsi Kinestetik

Kualitas persepsi kinestetik yang dimiliki tiap orang berbeda, hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor penentu kualitas kemampuan

persepsi kinestetik, menurut Suharno HP. (1993:12) antara lain adalah : "(1) Baik

tidaknya otak besar dan otak kecil. (2) Pembawaan sejak lahir (bakat). (3) Latihan

sejak umur dini sampai umur emas. (4) Baik tidaknya koordinasi, keseimbangan

dan ketepatan". Selanjutnya Harsono (1988:224) mengemukakan bahwa, "Dalam

kinesthetic sense ada 4 faktor yang harus dikuasai, yaitu (1) posisi tubuh dan

anggota-anggota tubuh, (2) gerakan yang tepat, (3) keseimbangan, dan (4)

orientasi ruang".

Unsur keseimbangan, ketepatan dan koordinasi merupakan unsur kondisi

fisik yang penting bagi baik tidaknya persepsi kinestetik. Jika keseimbangan,

ketepatan dan koordinasinya baik maka atlet akan mampu mengontrol gerakan-

gerakannya, sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan menjadi semakin efisien

dan efektif.

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxiii

Persepsi kinestetik ini terlepas dari sistem visual. Dalam sistem visual

gerakan-gerakan tubuh yang dilakukan banyak ditentukan oleh mata sebagai

reseptor sensor. Dalam sistem kinestetik posisi-posisi dalam gerakan tubuh

ditentukan oleh informasi kinestetik yang berasal dari berbagai tipe reseptor

melalui tubuh.

Persepsi kinestetik dapat ditingkatkan melalui latihan. Program latihan

yang disusun untuk meningkatkan persepsi kinestetik harus bersifat khusus, yaitu

harus sesuai dengan karakteristik atau ciri-ciri dari persepsi kinestetik. Suharno

HP. (1993:13) menyatakan mengenai ciri-ciri latihan persepsi kinestetik sebagai

berikut : "(1) Harus menggunakan target, (2) Gerakan diulang-ulang dengan

intensitas rendah, menengah, sub maksimal. (3) Teknik gerak benar". Ciri utama

latihan persepsi kinestetik adalah harus ada target sebagai sasaran.

Cara atau metode yang dilakukan untuk meningkatkan persepsi kinestetik

harus benar dan tepat sesuai dengan karakteristik persepsi kinestetik. Suharno

H.P, (1993:13) mengemukakan mengenai cara melatih persepsi kinestetik sebagai

berikut : (1) Latihan gerak yang benar berulang-ulang frekuensinya sejak umur

dini sampai pada umur emas. (2) Membayangkan gerak yang benar dari sikap

awal, sikap saat dan sikap akhir. Terutama kedudukan dan posisi bagian badan

terhadap bagian badan lainnya. (3) Melatih gerak dengan target dikecilkan, jarak

diperjauhkan dan target dengan keadaan labil.

Sifat utama dari persepsi kinestetik adalah perasaan terhadap posisi tubuh

dan kemampuan berintegrasi terhadap ruang atau lingkungan. Oleh karena itu

gerakan dalam latihan persepsi kinestetik harus dilakukan dengan adanya target

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxiv

tertentu dan membayangkan perasaan geraknya sendiri. Latihan yang dilakukan

harus memperhatikan karakteristik persepsi kinestetik seperti yang telah diuraikan

di depan. Bentuk latihan persepsi kinestetik, pada seorang atlet dapat dilakukan

sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuni. Misalnya pada pemain sepakbola,

dapat dilatih dengan menendang bola dengan diarahkan pada sasaran atau target

tertentu.

b. Peranan Persepsi Kinestetik Dalam Permainan Sepakbola

Kemampuan persepsi kinestetik adalah dapat memberikan kesadaran akan

posisi tubuh atau bagian-bagian tubuh pada waktu bergerak, juga kemampuan

mengenal kontraksi otot dan keseimbangan tubuh. Dengan hal tersebut maka atlet

akan dapat mengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan menjadi lebih akurat.

Dengan kemampuan mengontrol gerakan yang dilakukan dengan akurat berarti

koordinasi gerakan menjadi semakin baik dan gerakan yang dihasilkan juga akan

menjadi efektif, dengan demikian hasilnya menjadi semakin efektif. Atlet dengan

tingkat persepsi kinestetik yang tinggi akan lebih mudah untuk melakukan

gerakan-gerakan ketrampilan dalam permainan sepakbola.

Dalam permainan sepakbola pemain selalu dituntut untuk bergerak ke

segala arah dengan cepat sehingga harus dapat mengontrol posisi gerak anggota

tubuhnya dan harus mampu berintegrasi dengan lingkungannya. Untuk dapat

tampil dengan baik dalam permainan, mutlak diperlukan persepsi kinestetik yang

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxv

baik. Presepsi kinestetik yang dimiliki akan membantu mengontrol gerakan-

gerakan yang dilakukan, sehingga gerakan-gerakannya dapat dilakukan dengan

tepat.

Persepsi kinestetik juga merupakan kemampuan tubuh yang menyangkut

tentang persepsi terhadap arah dan ruang. Dalam permainan sepakbola,

kemampuan pemain untuk berorientasi terhadap arah dan ruang sangat penting.

Pemain yang memiliki kemampuan persepsi terhadap arah dan ruang dengan baik,

maka akan dapat melakukan penempatan-penempatan bola dengan akurat.

Dengan kemampuan orientasi terhadap arah dan ruang, pemain juga dapat

mengetahui apakah pukulan lawan yang diterimanya keluar lapangan atau tidak.

Kinestetik harus dipertimbangkan melalui banyak hal seperti bermacam-

macam perasaan yang berhubungan dengan berbagai reseptor yang terdapat dalam

organ-organ otot, persendian, dan tendon yang semuanya berdasarkan informasi

dan pertimbangan perseptual. Berbagai fungsi organ tubuh membentuk perasaan

gerak yang berhubungan dengan kekuatan, kecepatan, dan gerak anggota badan.

Perasaan gerak sebelum, saat, serta sesudah menyelesaikan tugas tergantung dari

sensitivitas kinestetik. Adanya umpan balik dari reseptor mata membantu dalam

informasi terhadap ketepatan imajinasi tubuh yang berhubungan dengan

penerimaan rangsang dari berbagai macam reseptor lainnya. Sebagai misal saat

akan menendang bola ke arah gawang adalah sama dengan sasaran yang

dikehendaki, tetapi ternyata dalam pelaksanaannya meleset sedikit dari sasaran.

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxvi

Berdasarkan persepsi penglihatan dan ingatan singkatnya tentang menendang

bola, maka diadakan penyesuaian antara imajinasi dan kenyataan pelaksanaan.

Perubahan berbagai rasa kinestetik dilakukan seperti otot yang mendukung

kontraksi gerakan menendang bola, ketegangan tendon yang berperan dalam

gerakan tersebut ditingkatkan. Bila arah sasaran yang kurang tepat, maka

dilakukan perubahan sudut persendian lutut dan tumit, timing lepasnya tendangan

ataupun ayunan kaki yang betul sehingga hasilnya sesuai yang dikehendaki.

Setiap melakukan gerak seseorang mengalami penginderaan kinestetik.

Sugiyanto (1998:316) mengemukakan bahwa, ”Penginderaan kinestetik terjadi

ketika seseorang berada dalam posisi tubuh atau melakukan pola gerak tertentu.

Dari penginderaan terhadap posisi atau gerak tubuh tertentu akan menimbulkan

umpan balik yang berguna untuk menyesuaikan posisi atau gerak tubuh. Indera

kinestetik sangat berperan di dalam belajar gerak”. Melalui penginderaan

kinestetik ini seseorang dapat merasakan dan menginterpretasi stimulus yang

masuk melalui rasa gerak atau indera kinestetik.

Teknik menendang bola pada dapat dilakukan hasil yang sempurna, jika

pemain dapat merasakan posisi gerak tubuhnya menerima dan menendang bola,

dapat merasakan sifat-sifat bola dan dapat merasakan posisinya berkaitan dengan

ruang atau lingkungan. Sugiyanto (1998:252) menguraikan kegunaan persepsi

kinestetik sebagai berikut : (1) Kesadaran tubuh yaitu kemampuan mengenali rasa

dan mengontrol tubuh atau bagian tubuh. (2) Imajinasi tubuh yaitu perasaan akan

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxvii

struktur tubuh. (3) Hubungan tubuh dengan objek di sekitarnya yaitu konsep arah

dan bentuk gerakan yang dilakukan dalam hubungannya dengan lingkungan.

Sistem persepsi kinestetik memberikan informasi berkaitan dengan posisi

tubuh dan bagian tubuh antara satu dengan lainnya, posisi tubuh dalam ruangan,

kesadaran gerak tubuh dan sifat benda yang bersentuhan dengan tubuh.

Kemampuan persepsi kinestetik dapat memberikan kesadaran akan posisi tubuh

atau bagian-bagian tubuh pada waktu bergerak, juga kemampuan mengenal

kontraksi otot dan keseimbangan tubuh. Persepsi kinestetik juga merupakan

kemampuan tubuh yang menyangkut tentang persepsi terhadap arah dan ruang.

Persepsi kinestetik memberikan kepekaan dimensi ruang terhadap posisi

tubuhnya. Gerakan menendang bola pada dapat memperoleh ketepatan ke sasaran

yang dituju jika ditunjang kemampuan rasa gerak yang baik pula.

B. Penelitian Yang Relevan

Sudarmadi (2006) meneliti tentang pengaruh metode mengajar dan persepsi

kinestetik terhadap keterampilan bermain bolavoli. Hasil dari penelitian terdapat

intraksi antara metode mengajar dengan persepsi kinestetik terhadap keterampilan

dasar bermain bolavoli.

Slamet Raharjo (2002), meneliti tentang pengaruh metode mengajar dan

persepsi kinestetik terhadap keterampilan teknik dasar bermain sepakbola. Hasil dari

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxviii

penelitian tidak ada intraksi antara metode mengajar gaya komando dan latihan,

persepsi kinestetik tinggi dan rendah, terhadap keterampilan teknik dasar bermain

sepakbola.

C. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis Dan Drill Terhadap

Hasil Belajar Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada

Permainan Sepakbola

Pembelajaran keterampilan bermain sepakbola dengan pendekatan taktis,

disusun sesederhana mungkin kegiatannya bersifat bebas namun terarah dan tidak

banyak menggunakan aturan, tidak dirasakan sebagai tugas yang terlalu membuat

anak tertekan, merupakan suatu permainan yang di dalamnya beberapa macam

bentuk atau variasi permainan yang dapat juga disusun dengan memodifikasi

bentuk-bentuk permainan yang telah dikenal oleh siswa.

Pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran drill,

pergerakan yang dilakukan anak kurang bervariasi sehingga kurang

menyenangkan bagi siswa atau yang melakukannya. Siswa selalu menunggu

instruksi dari guru di dalam proses pembelajaran. Penekanan tujuan pembelajaran

adalah pada penguasaan teknik yang diberi sehingga tidak memberikan

kesempatan pada siswa untuk dapat bergerak dan berkreasi sesuai dengan

potensinya. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan drill ini kurang

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

lxxxix

menuntut kreativitas dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan, sehingga si

pelaku kurang termotivasi dalam melakukannya.

Pendekatan pembelajaran taktis dan drill pada dasarnya memiliki

kelebihan dan kekurangan. Pendekatan pembelajaran taktis lebih cendrung untuk

anak yang masih berusia sekolah menengah pertama, karena pembelajaran ini

tidak banyak menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif) bentuk-bentuk

permainan yang telah dimodifikasi dan dikenal oleh siswa, sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki anak, intensitas gerak yang banyak membuat anak

terus terpacu untuk berkompetisi. Pendekatan pembelajaran taktis ini memiliki

kelemahan penguasaan teknik lemah atau kurang, karena teknik diberikan secara

keseluruhan dalam bermain. Metode pembelajaran drill mempunyai kelebihan

dalam penguasaan teknik, anak melakukan gerakan bergantian dan berulang-

ulang secara terus menerus. Kelemahannya adalah banyak waktu yang terbuang,

anak banyak diam menunggu instruksi dari guru.

2. Perbedaan Hasil Belajar Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada

Permainan Sepakbola Antara Siswa Yang Memiliki Persepsi Kinestetik

Tinggi Dan Rendah.

Permainan sepakbola merupakan permainan yang harus menguasai teknik-

teknik dasar sepakbola yang baik, dalam hal ini siswa harus aktif dan kreatif

dalam penguasaan teknik dasar terutama menendang. Tehnik menendang

kelihatannya gampang, tapi sebenarnya dibutuhkan konsentrasi dan waktu yang

tepat agar tendangan yang kita lakukan mengarah ke gawang atau menjadi sebuah

gol.

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xc

Persepsi kinestetik mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar

menendang bola pada permainan sepak bola, karena persepsi kinestetik erat

kaitannya dengan penginderaan. Melalui penginderaan seorang pemain

menangkap stimulus yang berada disekitarnya atau yang diberikan oleh guru.

Untuk dapat memahami dan menterjemahkan informasi yang ditangkap harus

diintegrasikan agar dapat membuat penyesuaian yang akurat terhadap stimulus

dari lingkungan, karena antara siswa yang satu dengan yang lainnya tidak sama.

Organ-organ indera yang berperan dalam belajar gerak keterampilan teknik dasar

bermain sepakbola adalah mata sebagai organ penglihat; telinga untuk menangkap

stimulus suara; indera kinestetik berperan untuk merasakan posisi dan gerak

tubuh; organ yang berfungsi adalah organ vestibular yang terletak di telinga

bagian dalam; indera peraba berperan dalam melakukan gerakan dimana tangan

atau bagian-bagian tubuh yang lain adalah kontak dengan obyek diluar dirinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi kinestetik mempunyai pengaruh terhadap

keterampilan dalam suatu cabang olahraga, karena dengan kemampuan persepsi

kinestetik seseorang dapat mengidentifikasi posisi organ tubuh satu dengan organ

lainnya, kemampuan orientasi tubuh dalam ruang, kemampuan mengetahui organ

tubuh pada waktu bergerak, dan kemampuan untuk merasakan adanya kontak

dengan obyek diluar dirinya.

Berarti dengan kemampuan persepsi kinestetik tinggi akan memberikan

suatu peningkatan pada pola kerja keterampilan teknik dasar permainan

sepakbola. Sebaliknya seorang pemain dengan kemampuan persepsi kinestetik

rendah akan sulit menguasai keterampilan teknik dasar permainan sepakbola

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xci

karena kurangnya rasa gerak sehingga penguasaan posisi tubuh dan atau bagian-

bagiannya berhubungan dengan obyek di luar dirinya juga kurang, akibatnya

antara tujuan dengan hasil yang dikehendaki tidak sejalan atau hasil keterampilan

teknik dasar permainan sepakbola yang diharapkan.

Persepsi kinestetik yang baik mendukung terhadap pembentukan

keterampilan. Kecepatan seseorang dalam mempelajari suatu keterampilan gerak

dipengaruhi oleh kemampuan persepsi kinestetik yang dimiliki. Pada saat belajar

menendang bola, pemain dengan tingkat persepsi kinestetik yang baik akan dapat

menguasai keterampilan menendang bola dengan lebih cepat. Berdasarkan uraian

di atas bahwa terdapat perbedaan persepsi kinestetik tinggi dan rendah dapat

memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar ketepatan menendang

bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

3. Pengaruh Intraksi Antara Pendekatan Pembelajaran Dan Persepsi

Kinestetik Terhadap Hasil Belajar Ketepatan Menendang Bola Ke Arah

Gawang Pada Permainan Sepakbola

Setiap anak memiliki persepsi kinestetik yang berbeda-beda sebagaimana

yang telah diuraikan di atas bahwa perbedaan tingkat persepsi kinestetik yang

telah ada dalam diri siswa yang merupakan perbedaan karakteristik secara

individu dari msing-masing siswa. Tingkat persepsi kinestetik ini akan

berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan menendang bola ke gawang pada

permainan sepakbola. Hal ini membawa kepada pemikiran untuk menentukan

suatu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat persepsi kinestetik

yang dimiliki oleh siswa.

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xcii

Penggunaan pendekatan pembelajaran taktis membawa siswa dalam

situasi bermain yang sebenarnya. Situasi bermain akan memberikan motivasi bagi

siswa yang memiliki kemampuan tingkat persepsi kinestetik tinggi, karena

mereka relatif lebih mudah dalam melakukan tugas gerak keterampilan yang baru,

sehingga pada akhirnya mereka dapat menampilkan gerakan yang sesuai dengan

potensinya dan kebutuhan permainan, Pembelajaran melalui pendekatan drill,

aktivitas siswa agak kurang karena siswa hanya dituntut mengikuti gerakan sesuai

bentuk dan tata urutan yang tetap atau monoton. Dengan demikian siswa akan

merasa cepat bosan karena kurang termotivasi dan kurang tertantang. Meskipun

siswa memiliki kemampuan tingkat persepsi kinestetik tinggi, karena merasa

kurang tertantang, maka hasil belajar keterampilan menendang bola pada

permainan sepakbola yang dicapai oleh siswa akan terbatas.

Sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan tingkat persepsi

kinestetik rendah penerapan pendekatan pembelajaran taktis kurang

menguntungkan, situasi bermain kurang membantu baginya untuk meningkatkan

penguasaan keterampilan menendang bola ke gawang pada permainan sepakbola.

Dengan kemampuan tingkat persepsi kinestetik rendah siswa akan relatif lebih

sulit beradaptasi pada tugas gerak keterampilan yang baru, karena mereka belum

memiliki kesiapan kemampuan tingkat persepsi kinestetik untuk pelaksanaan

keterampilan gerak yang baru tersebut. Dalam kondisi seperti ini pendekatan drill

lebih tepat digunakan dalam memberikan situasi yang dibutuhkan untuk

menguasai keterampilan menendang bola ke gawang pada permainan sepakbola.

Kemampuan teknik dasar permainan sepakbola yang diperlukan guna

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xciii

memudahkan penyelesaian tugas kemampuan menendang bola dengan

pendekatan taktis dan drill dengan baik, pemain yang memiliki kemampuan

persepsi kinestetik tinggi mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk

mengembangkan latihan-latihan keterampilan menendang bola pada permainan

sepakbola, dan sebaliknya bagi siswa atau pemain yang memiliki kemampuan

persepsi kinestetik rendah cendrung lebih lambat untuk mencapai hasil

keterampilan menendang bola pada permainan sepakbola.

Memperhatikan dari uraian di atas, terdapat pengaruh interaksi antara

pendekatan pembelajaran dan kemampuan persepsi kinestetik terhadap hasil belajar

ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir dapat disusun hipotesis sebagai

berikut :

4. Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan drill terhadap hasil

belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

5. Ada perbedaan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola antara siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan

rendah.

6. Ada pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan persepsi kinestetik

terhadap hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola.

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xciv

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di lapangan PS. Ambassador Pejeruk Ampenan

dan lapangan SMP Negeri 8 Mataram.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, Bulan Nopember 2009

sampai dengan Bulan Januari 2010 dengan frekuensi pertemuan tiga kali dalam

seminggu, dan 80 menit setiap kali pertemuan. Penentuan waktu pembelajaran

dengan frekuensi tiga kali seminggu akan terjadi peningkatan kualitas

keterampilan. Alasannya adalah dengan pembelajaran tiga kali perminggu akan

memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban

pembelajaran yang diterima.

Pertemuan dilakukan diluar jam pelajaran yaitu pada sore hari, latihan

dimulai pukul 16.10 – 17.40 WIT, agar tidak menggangu jam belajar di sekolah.

Secara keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 24 kali pertemuan.

B. Metode dan Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

lapangan. Metode eksperimen lapangan adalah metode yang hendak menemukan

faktor-aktor sebab akibat (hubungan kausal), antara dua faktor yang sengaja

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xcv

ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan

faktor-faktor lain yang menggangu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud

untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.( Suharsimi Arikunto. 2006:3).

Rancangan atau desain penelitian ini yaitu eksperimen faktorial. Eksperimen

faktorial adalah eksperimen yang hampir semua atau semua taraf sebuah faktor

dikombinasikan atau disilangkan dalam semua taraf tiap faktor lainya yang ada dalam

eksperimen itu (Sudjana, 1995:109). Untuk kegiatan penelitian yang menggunakan

metode eksperimen lapangan, desainnya dapat terdiri dari beberapa macam,

tergantung pada berapa banyak variabel yang akan diteliti serta jumlah sel. Disain

yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2 x 2 (Glass and Hopskins,

1984:272-301).

Tabel 1. Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2

Persepsi Kinestetik ( b )

Pendekatan Pembelajaran

(a)

Tinggi

( b1 )

Rendah

(b2)

Taktis

( a1 )

a1b1

a1b2

Drill

( a2 )

a2b1

a2b2

Keterangan:

a1 b1 : Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi yang diajar

dengan metode taktis

a2 b1 : Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi yang diajar

dengan metode drill

a1 b2 : Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik rendah yang diajar

dengan metode taktis

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xcvi

a2 b2 : Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik rendah yang diajar

dengan metode drill.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian terdiri dari :

1. Variabel bebas yang berupa variabel manipulatif yaitu, pendekatan pembelajaran

yang terdiri dari 2 macam :

a. Pendekatan pembelajaran taktis

i. Pendekatan pembelajaran drill

2. Varibel bebas yang berupa variabel atributif (dikendalikan/variabel kontrol) yaitu,

persepsi kinestetik yang terdiri dari 2 taraf :

a. Persepsi kinestetik tinggi.

b. Persepsi kinestetik rendah.

3. Variabel terikat yaitu, hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepak bola.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Agar dapat memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel

dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi operasional variabel–variabel

penelitian sebagai berikut :

1. Pendekatan pembelajaran taktis adalah suatu pola belajar yang dipergunakan

dalam proses pembelajaran dengan mempergunakan teknik pendekatan mengajar

yang dilakukan dalam bentuk-bentuk bermain, pendekatan pembelajaran taktis

merupakan pembelajaran materi yang di dalamnya beberapa macam bentuk atau

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xcvii

variasi permainan yang dapat juga disusun dengan memodifikasi bentuk-bentuk

permainan sepakbola yang dikenal oleh siswa, dan siswa dibagi dalam dua

kelompok-kelompok, kemudian bermain baik pada lapangan yang telah

dimodifikasi maupun pada lapangan yang sebenarnya.

2. Pendekatan pembelajaran drill merupakan pola belajar yang dipergunakan dalam

proses pembelajaran dengan mempergunakan teknik pendekatan mengajar yang

dilakukan dalam bentuk-bentuk pengulangan dari suatu jenis gerakan, dimana

siswa hanya mengulang atau melakukan gerakan-gerakan yang telah

diinstruksikan oleh guru. Pendekatan pembelajaran taktis adalah pemberian

materi secara langsung dari keseluruhan gerakan kepada siswa dalam menendang

bola ke gawang pada permainan sepakbola.

3. Persepsi kinestetik adalah kemampuan untuk merasakan posisi, usaha dan gerak

bagian-bagian tubuh ataupun seluruh tubuh selama kegiatan otot, kadang-kadang

dianggap sebagai indera keenam. Persepsi kinestetik meruapakn kemampuan

dasar untuk mengetahui posisi tubuh serta anggota badan lainnya dalam

melakukan suatu gerakan sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kemampuan persepsi kinestetik dilkasifikasi menjadi tinggi dan rendah,

ditentukan berdasarkan rangking mean hasil tes presepsi kinestetik.

4. Ketepatan menendang bola adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan

tendangan ke arah sasaran/target. Hasil ketepatan menendang bola diukur dengan

melakukan gerakan menendang bola ke gawang dari jarak 16,5 meter yang

disesuaikan dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xcviii

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 8

Mataram tahun pelajaran 2009/2010, sebanyak 60 orang.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII

(delapan) SMP Negeri 8 Mataram tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 40 orang,

sampel diambil berdasarkan rangking hasil tes persepsi kinestetik, dengan teknik

sampel yang digunakan adalah purposive random sampling.

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 siswa diperoleh

dari sejumlah populasi yang ada untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuan-

ketentuan untuk tujuan penelitian. Seluruh populasi sebanyak 60 siswa melakukan tes

persepsi kinestetik, kemudian siswa disusun berdasarkan urutan rangking hasil tes

persepsi kinestetik. Sampel yang diambil yaitu siswa dengan tingkat persepsi

kinestetik tinggi sebanyak 20 dan siswa dengan tingkat persepsi kinestetik rendah

sebanyak 20, sedangkan 20 siswa dengan tingkat persepsi kinestetik sedang (di

tengah) tidak diambil sebagai sampel.

Dari dua kelompok yang sudah terbentuk untuk setiap taraf, selanjutnya akan

dibentuk menjadi empat kelompok, yang terdiri dari masing-masing dua kelompok

yaitu 10 siswa yang mendapatkan dengan pendekatan pembelajaran taktis dan 10

siswa sebagai kelompok yang mendapatkan dengan pendekatan pembelajaran drill.

Dengan demikian seluruh siswa terbagi ke dalam empat sel yang terdiri dari masing-

masing dua kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan dua

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

xcix

kelompok memiliki persepsi kinestetik rendah. Berikutnya pembagian siswa ke dalam

sel-sel rancangan penelitian dilakukan dengan cara acak atau random.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, seluruh data kemampuan

persepsi kiestetik yang diperlukan di kumpulkan dengan melakukan pengukuran

menggunakan tes persepsi kinestetik dari Johnson dan Nelson (1986:440-443).

Sedangkan data keterampilan menendang bola dikumpulkan dengan tes ketepatan

menendang bola ke arah gawang (Nurhasan, 2001:160-162)

1. Tes Kemampuan Persepsi Kinestetik

Instrumen tes yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan tes

persepsi kinestetik dari Johnson, B. L. & Nelson, J.K (1984:189-190). Untuk tes

kemampuan persepsi kinestetik dalam penelitian ini digunakan bertujuan untuk

mengklasifikasikan, sampel yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan rendah

yang terdiri dari beberapa tes : Horizontal Linear Space test, Vertical Linear

Space test. Petunjuk penggunaan tes terlampir.

2. Tes Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang

Data ketepatan menendang bola ke arah gawang diukur dengan tes

menendang bola ke gawang, menggunakan tes menendang bola ke gawang

dengan jarak 16,5 meter dan pengukuran dari Nurhasan, (2001:162-163).

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

c

3. Mencari Reliabilitas Tes

Sebelum diolah, data tes menendang bola ke gawang dan persepsi

kinestetik diuji atau dicari reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas data

menggunakan teknik intraclass correlation dari Baumgartner A.T & Jackson S.A.

(1998:118-199). Langkah-langkah penghitungan reliabilitas dengan intraclass

correlation sebagai berikut:

1) Mencari nilai ΣX, ΣX2, Σ (Ti)2 , Σ (Tj)2 k n 2) Menghitung SST, SSS, SSt dan SSI dengan rumus:

(ΣX)2 SST = ΣX2 -

nk

Σ(Ti)2 (ΣX)2 SSs = -

k nk

Σ (Tj)2 (ΣX)2

SSt = - n nk

(ΣX)2 Σ (Ti)

2 Σ (Tj)2 SSI = ΣX2 + - -

nk k n

3) Hasil-hasil penghitungan diringkas dalam tabel anava:

Tabel 2. Ringkasan Anava Untuk Uji Reliabilitas

Sumber Variasi df SS MS

Di antara Subyek n - 1 SSs SSs/dfs

Di antara Trial k - 1 SSt SSt/dft

Interaksi (n-1)(k-1) SSI SSI/dfI

Total nk - 1 SST SST/dfT

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

ci

4) Mencari reliabilita dengan rumus:

MSs - MSw R =

MSs SSt + SSI

MSw = dft + dfI

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

SSS = Jumlah dalam kelompok

SSW = Jumlah antar kelompok

MSS = Rata-rata dalam kelompok

MSW = Rata-rata antar kelompok

df = Derajat bebas

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian, yaitu

dengan teknik analisis varian (ANAVA) rancangan faktorial 2 x 2 pada α = 0.05 dan

jika Fo-nya signifikan analisis dilanjutkan dengan uji rentang newman-keuls

(Sudjana, 1995 : 36). Untuk memenuhi asumsi dalam teknik anava, maka dilakukan

uji normalitas (Uji lilliefors) dan uji Homogenitas Varians (dengan uji Bartlet)

(Sudjana, 1992:261-264).

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan

dalam penelitian berasal dari sampel berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji

homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok perlakuan

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cii

berasal dari populasi yang memiliki variansi homogen atau tidak. Urutan langkah-

langkah analisis data penelitian ini adalah:

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis data dilakukan uji prasyarat analisis yaitu d uji

normalitas (Uji Lilliefors) dan uji Homogenitas Varians (dengan uji Bartlet).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data penelitian ini menggunakan metode Lilliefors (Sudjana,

1992:466). Prosedur pengujian normalitas tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pengamatan x1, x2,...., Xn dijadikan bilangan baku z1, z2,...., zn dengan

menggunakan rumus : _

Xi - X zi =

s

Keterangan : _ X = Rata-rata

Xi = Nilai variabel

s = Simpangan baku.

2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z £ zi).

3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,...., zn yang lebih kecil atau sama dengan

zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi),

banyaknya z1, z2,..., zn yang £ zi

maka S(zi) = n

Page 103: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

ciii

4) Hitung selisih F(zi) - S(zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya.

5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Harga terbesar ini merupakan Lhitung.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan uji Bartlet. Langkah-langkah

pengujiannya sebagai berikut :

a. Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel;

dk (n-1); 1/dk; SDi2, dan (dk) log SDi

2.

b. Menghitung varians gabungan dari semua sampel.

Rumusnya : SD2 = (n-1)SDi2..........1)

(n-1)

B = Log SDi

2(n-1)

c. Menghitung c2

Rumusnya : c2 = (Ln) B-(n-1) Log SDi1.......(2)

dengan (Ln 10) = 2, 3026

Hasilnya (c2hitung) kemudian dibandingkan dengan c2

tabel, pada taraf

signifikansi a = 0,05 dan dk (n-1).

d. Apabila c2hitung < c2

tabel, maka H0 diterima.

Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila c2hitung >

c2tabel, maka H0 ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

civ

2. Uji Hipotesis

a. Anava Rancangan Faktorial 2 x 2

1) Metode AB untuk Perhitungan Anava Dua Faktor

Tabel 3. Ringkasan Anava Untuk Eksperimen Faktorial 2 x 2

Sumber Variasi dk JK RJK Fo

Rata-rata Perlakuan

1 Ry R

A a – 1 Ay A A/B

B b – 1 By B B/E

AB (a-1)(b-1) ABy AB AB/E

Kekeliruan ab(n - 1) Ey E

Keterangan :

A = Taraf faktorial A

B = Taraf faktorial B

n = Jumlah sampel

2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika F ≥ F(1- α) (V1 - V2), maka hipotesis nol ditolak

Jika F < F(1- α) (V1 - V2), maka hipotesis nol diterima

Dengan : dk pembilang V1 (k - 1) dan dk penyebut V2 = (n1 +... nk - k), α =

taraf signifikansi untuk pengujian hipotesis.

b. Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Anava

Menurut Sudjana (1995:36) langkah-langkah untuk melakukan Uji

Newman-Keuls adalah sebagai berikut :

Page 105: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cv

1. Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya, dan yang paling

kecil sampai kepada yang terbesar.

2. Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJKe disertai dk-nya.

3. Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk tiap perlakuan dengan rumus :

RJKe(kekeliruan)

Sy = n

RJK (kekeliruan) juga didapat dari hasil rangkuman ANAVA.

4. Tentukan taraf signifikasi α, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman-Keuls, diambil v = dk dari RJK (kekeliruan) dan p =2,3...,k. harga-

harga yang didapat dari badan daftar sebanyak (k-1) untuk v dab p supaya

dicatat.

5. Kalikan harga-harga yang didapat di titik ... Di atas masing-masing dengan

Sy, dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan

terkecil (RST).

6. Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p-k selisih

rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = (k-1),

dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata-rata terbesar

kedua rata-rata terkecil dengan RST untuk p = (k-1), selisih rata-rata

terbesar kedua dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = (k-2), dan

seterusnya. Dengan jalan begini, semuanya akan ada ½ k (k-1) pasangan

yang harus dibandingkan. Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari

pada RST-nya masing-masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan.

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cvi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya.

Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada

tes awal dan tes akhir ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan

analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil tes ketepatan menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang

dibandingkan disajikan sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi Data Hasil Tes Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan Sepakbola Tiap Kelompok Berdasarkan Pengunaan Pendekatan Pembelajaran Dan Tingkat Persepsi Kinestetik

Perlakuan Tingkat

Persepsi Kinestetik

Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir

Peningkatan

Jumlah 184 281 97 Rerata 18.400 28.100 9.700

Tinggi

SD 2.171 1.663 1.889 Jumlah 149 218 69 Rerata 14.900 21.450 6.900

Pendekatan Pembelajaran Taktis

Rendah

SD 2.846 2.486 2.132 Jumlah 166 233 67 Rerata 16.600 23.300 6.700

Tinggi

SD 2.319 3.164 1.889 Jumlah 146 216 70 Rerata 14.600 21.600 7.000

Pendekatan Pembelajaran Drill

Rendah SD 2.503 1.713 1.633

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cvii

Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata ketepatan menendang bola ke arah

gawang pada permainan sepakbola maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-

nilai sebagai berikut:

0

5

10

15

20

25

30

Ket

epat

an M

enen

dan

g

Kelompok

Pre-test 16.65 15.6 17.5 14.75

Post-test 24.95 22.45 25.7 21.7

PT (A1) PD (A2)PK T (B1)

PK R (B2)

Gambar 11. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan Sepakbola Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Dan Tingkat Persepsi Kinestetik

PT = Kelompok pendekatan pembelajaran taktis

PD = Kelompok pendekatan pembelajaran drill

PK T = Kelompok persepsi kinestetik Tinggi

PK R = Kelompok persepsi kinestetik rendah

= Hasil tes awal

= Hasil tes akhir

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cviii

Masing-masing sel (kelompok perlakuan) memiliki peningkatan ketepatan

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola yang berbeda. Nilai

peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola

masing-masing sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Nilai Peningkatan Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang pada Permainan Sepakbola Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan)

No Kelompok Perlakuan (Sel)

Nilai Peningkatan Ketepatan Menendang

Bola

1 A1B1 (KP1) 9.70

2 A1B2 (KP2) 6.90

3 A2B1 (KP3) 6.70

4 A2B2 (KP4) 7.00

Nilai rata-rata peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola yang dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk

histogram sebagai berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pe

nin

gk

ata

n K

ete

pat

an

Me

ne

nd

an

g

Bol

a

Kelompok

9.7 6.9 6.7 7

A1B1 (KP1) A1B2 (KP2) A2B1 (KP3) A2B2 (KP4)

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cix

Gambar 12. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan Sepakbola Pada Tiap Kelompok Perlakuan.

Keterangan :

KP1 = Kelompok pendekatan pembelajaran taktis pada tingkat persepsi kinestetik

tinggi

KP2 = Kelompok pendekatan pembelajaran taktis pada tingkat persepsi kinestetik

rendah

KP3 = Kelompok pendekatan pembelajaran drill memiliki persepsi kinestetik Tinggi

KP4 = Kelompok pendekatan pembelajaran drill pada tingkat persepsi kinestetik

rendah

Pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran drill memberikan

pengaruh terhadap pembentukan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola yang berbeda. Jika antara kelompok siswa yang mendapat

pendekatan pembelajaran taktis dan dengan pendekatan pembelajaran drill

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan pendekatan

pembelajaran taktis memiliki peningkatan ketepatan menendang bola ke arah

gawang pada permainan sepakbola sebesar 1.45 lebih tinggi dari pada kelompok

pendekatan pembelajaran drill.

Jika antara kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dan rendah

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang memiliki persepsi

kinestetik tinggi memiliki peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola sebesar 1.25 lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang

memiliki persepsi kinestetik rendah.

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cx

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada tes bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes

dilakukan. Tes yang dilakukan terdiri dari tes awal dan tes akhir ketepatan

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola serta tes persepsi

kinestetik. Hasil uji reliabilitas data kemudian dikategorikan, dengan menggunakan

pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter yang dikutip Mulyono B.

(1992:22), yaitu :

Tabel 6. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Reliabilita

Tinggi Sekali 0,90 – 1,00

Tinggi 0,80 – 0,89

Cukup 0,60 – 0,79

Kurang 0,40 – 0,59

Tidak Signifikan 0,00 – 0,39

Adapun hasil uji reliabilitas data ketepatan menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data

Variabel Reliabilita Kategori a. Tes ketepatan menendang bola ke

arah gawang pada permainan sepakbola

1) Tes awal 0,76 Cukup

2) Tes akhir 0,82 Tinggi

b. Tes persepsi kinestetik

1) Horizontal linear space 0,74 Cukup

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxi

2) Vertical linear space 0,75 Cukup

Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji

normalitas data dalam penelitian ini digunakan pendekatan Lilliefors. Hasil uji

normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok

Perlakuan

N M SD Lhitung Ltabel 5% Kesimpulan

KP1 10 9.700 1.889 0.1443 0.258 Berdistribusi Normal

KP2 10 6.900 2.132 0.1628 0.258 Berdistribusi Normal

KP3 10 6.700 1.889 0.1443 0.258 Berdistribusi Normal

KP4 10 7.000 1.633 0.2000 0.258 Berdistribusi Normal

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP1 diperoleh nilai Lo = 0.1443.

Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi

5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP1 termasuk

berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP2 diperoleh

nilai Lo = 0.1628, yang ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol

menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxii

bahwa data pada KP2 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang

dilakukan pada KP3 diperoleh nilai Lo = 0.1443. Di mana nilai tersebut lebih kecil

dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP3 termasuk berdistribusi normal.

Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP4 diperoleh nilai Lo =

0.2000, yang ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol

menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa data pada KP4 juga termasuk berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara

kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan

dengan uji Bartlet. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2

adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ∑ Kelompok Ni SD2

gab χ2o χ2

tabel 5% Kesimpulan

4 10 3.586 0.632 7.81 Varians homogen

Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai χ2

o = 0.632. Sedangkan dengan K - 1

= 4 – 1 = 3, angka χ2tabel 5% = 7,81, yang ternyata bahwa nilai χ2

o = 0.632 lebih kecil

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxiii

dari χ2tabel 5% = 7.81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kelompok dalam

penelitian ini memiliki varians yang homogen.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interpretasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai

langkah-langkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis

varians dan uji rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji.

Urutan pengujian disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab

II.

Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai berikut:

Tabel 10. Ringkasan Nilai Rata-rata Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan Sepakbola Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran Dan Tingkat Persepsi Kinestetik

A1

A2

Variabel

Rerata Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang

B1 B2 B1 B2

Hasil tes awal 18.40 14.90 16.60 14.60

Hasil tes akhir 28.10 21.80 23.30 21.60

Peningkatan 9.70 6.90 6.70 7.00

Keterangan :

Page 114: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxiv

A1 = Pendekatan pembelajaran taktis.

A2 = Pendekatan pembelajaran drill.

B1 = Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi

B2 = Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik rendah

Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Pendekatan Pembelajaran (A1 dan A2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo

Ft

A 1 21.0250 21.025 5.8629 * 4.11

Kekeliruan 36 129.1000 3.586

Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Persepsi kinestetik (B1 dan B2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo

Ft

B 1 15.6250 15.625 4.3571 * 4.11

Kekeliruan 36 129.1000 3.586

Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo

Ft

Rata-rata

Perlakuan 1 2295.2250 2295.225

A 1 21.0250 21.025 5.8629 * 4.11

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxv

B 1 15.6250 15.625 4.3571 *

AB 1 24.0250 24.025 6.6995 *

Kekeliruan 36 129.1000 3.586

Total 40 2485.0000

Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians

KP A2B1 A1B2 A2B2 A1B1 RST

Rerata 6.700 6.900 7.000 9.700

A2B1 6.700 - 0.200 0.300 3.000 * 1.7307

A1B2 6.900 - 0.100 2.800 * 2.0840

A2B2 7.000 - 2.700 * 2.2996

A1B1 9.700 -

Keterangan ;

Yang bertanda * signifikan pada P £ 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis

sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis I

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran taktis

memiliki peningkatan yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran drill. Hal ini

dibuktikan dari nilai Fhitung = 5.863 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol (H0)

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxvi

ditolak. Yang berarti bahwa pendekatan pembelajaran taktis memiliki peningkatan

yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran drill dapat diterima kebenarannya.

Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata pendekatan pembelajaran taktis

memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran drill,

dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 8.30 dan 6.85.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki persepsi

kinestetik tinggi memiliki peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola yang berbeda dengan siswa yang memiliki persepsi

kinestetik rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 4.357 > Ftabel = 4.11. Dengan

demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa siswa yang memiliki persepsi

kinestetik tinggi memiliki peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola yang berbeda dengan siswa yang memiliki persepsi

kinestetik rendah dapat diterima kebenarannya.

Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata siswa yang memiliki persepsi

kinestetik tinggi memiliki peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki persepsi

kinestetik rendah, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 8.20 dan 6.95.

3. Pengujian Hipotesis III

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxvii

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara pembelajaran

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola dan tingkat persepsi

kinestetik sangat bermakna. Karena Fhitung = 6.700 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian

hipotesa nol ditolak. Terdapat interaksi yang signifikan antara jenis pembelajaran

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola dan tingkat persepsi

kinestetik.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian

hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu :

(a) Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian.

Faktor utama yang diteliti meliputi: 1) Perbedaan jenis pembelajaran menendang

bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.; 2) Perbedaan tingkat persepsi

kinestetik

(b) Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi

dua faktor.

Kelompok kesimpulan analisis dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut:

Perbedaan pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis Dan Drill Terhadap

Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan Sepakbola

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh yang

nyata antara kelompok siswa yang mendapatkan pendekatan taktis dan kelompok

siswa yang mendapatkan pendekatan drill terhadap peningkatan ketepatan

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxviii

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola. Pada kelompok siswa

yang mendapat pendekatan taktis mempunyai peningkatan ketepatan menendang bola

ke arah gawang pada permainan sepakbola yang lebih baik dibandingkan dengan

kelompok siswa yang mendapat pendekatan drill.

Melalui pendekatan taktis siswa termotivasi untuk belajar keterampilan bermain

secara lebih baik. Pendekatan taktis juga merupakan pendekatan pembelajaran yang

alamiah, yang meminimalkan proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tahap-

tahap perkembangan siswa. Pada umumnya anak senang bermain, sehingga jika

aktivitas belajarnya dalam bentuk permainan maka hal itu sesuai kondisi alamiah

perkembangan anak.

Dengan demikian pembelajaran melalui pendekatan taktis ini mampu

mendorong siswa untuk mencapai perolehan hasil belajar menendang bola secara

optimal. Selama pembelajaran siswa selalu siap dan aktif untuk melakukan gerakan

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola untuk mencapai tujuan

permainan. Situasi ini memberi peluang bagi siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir dan bertindak secara cepat dan tepat dalam melakukan setiap

tugas. Hal ini menuntut pelaksanaan teknik yang benar. Tetapi dalam situasi

permainan kesalahan dalam melakukan suatu teknik lebih sulit dideteksi dan

dikoreksi.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa

perbandingan rata-rata peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola yang dihasilkan oleh pendekatan pembelajaran taktis nilai 1.45

lebih tinggi dari pada dengan pendekatan pembelajaran drill.

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxix

Perbedaan Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan

Sepakbola Antara Siswa Yang Memiliki Persepsi kinestetik Tinggi Dan

Rendah

Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan pengaruh yang

nyata antara kelompok siswa dengan persepsi kinestetik tinggi dan persepsi kinestetik

rendah terhadap peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola. Pada kelompok siswa dengan persepsi kinestetik tinggi

mempunyai peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola lebih baik dibanding kelompok siswa dengan persepsi kinestetik rendah.

Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan pengaruh yang

nyata antara kelompok siswa dengan persepsi kinestetik tinggi dan persepsi kinestetik

rendah terhadap hasil ketepatan menendang bola ke arah gawang. Pada kelompok

siswa dengan persepsi kinestetik tinggi mempunyai hasil ketepatan menendang bola

ke arah gawang lebih tinggi dibanding kelompok siswa dengan persepsi kinestetik

rendah. Pada kelompok siswa persepsi kinestetik tinggi memiliki potensi yang lebih

tinggi dari pada siswa yang memiliki persepsi kinestetik rendah. Persepsi kinestetik

merupakan modalitas untuk melakukan pembelajaran ketepatan.

Persepsi kinestetik atau rasa gerak dapat memberikan kesadaran akan posisi

tubuh atau bagian-bagian tubuh pada waktu bergerak serta dapat mengenal kontraksi

otot dan keseimbangan tubuh. Kemampuan rasa gerak dapat menunjang peningkatan

kesempurnaan teknik menendang bola ke arah gawang sepakbola, karena dengan

persepsi kinestetik yang baik, pemain dapat mengontrol gerakan-gerakan yang

dilakukan sehingga menjadi lebih akurat. Persepsi kinestetik juga merupakan

kemampuan tubuh yang menyangkut tentang persepsi terhadap arah dan ruang

sehingga dapat menunjang keakuratan tendangan. Siswa yang memiliki persepsi

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxx

kinestetik tinggi memiliki tingkat keakuratan gerak menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola yang lebih baik, dari pada siswa yang memiliki persepsi

kinestetik rendah.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa

perbandingan rata-rata peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola pada siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi 1.25 yang

lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik rendah.

Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Dengan Tingkat Persepsi

Kinestetik Terhadap Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada

Permainan Sepakbola

Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-

faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang nyata.

Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel di bawah ini.

Tabel 15. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Ketepatan Menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

Faktor A = Pendekatan pembelajaran menendang

bola ke arah gawang

Taraf A1 A2 Rerata A1 – A2

B1 9.700 6.700 8.200 3.000

B = Persepsi

kinestetik B2 6.900 7.000 6.950 0.100

Rerata 8.300 6.850 7.575 1.25

B1 – B2 2.800 0.300 1.45

Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxi

A1

A1A2 A2

0

2

4

6

8

10

12

1 2

A1

A2

B1

B1B2 B2

0

2

4

6

8

10

12

1 2

B1

B2

Gambar 13. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Pada Permainan Sepakbola

Keterangan :

: A1 = Pendekatan pembelajaran taktis

: A2 = Pendekatan pembelajaran drill.

: B1 = Persepsi kinestetik tinggi

: B2 = Persepsi kinestetik rendah

Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai

ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola adalah tidak

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxii

sejajar dan bersilangan. Garis perubahan peningkatan ketepatan antar kelompok

memiliki suatu titik pertemuan atau persilangan. Antara jenis pembelajaran

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola dan tingkat persepsi

kinestetik memiliki titik persilangan. Berarti terdapat interaksi yang signifikan

diantara keduanya. Gambar tersebut menunjukkan bahwa persepsi kinestetik

berpengaruh terhadap hasil pembelajaran menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola.

Peningkatan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepak bola masing-masing sel dapat dibandingkan sebagai berikut :

a. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi dengan pendekatan taktis,

memiliki nilai rerata peningkatan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah

gawang pada permainan sepakbola sebesar 9.700. Siswa yang memiliki persepsi

kinestetik tinggi dengan pendekatan drill, memilikinilai rerata peningkatan hasil

belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang sebesar 6.700.

b. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik rendah dengan pendekatan taktis,

memiliki nilai rerata peningkatan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah

gawang pada permainan sepakbola sebesar 6.900. Siswa yang memiliki persepsi

kinestetik rendah dengan pendekatan drill, memiliki nilai rerata peningkatan hasil

belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang sebesar 7.000.

Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata siswa yang memiliki

persepsi kinestetik rendah dengan pendekatan pembelajaran drill, memiliki

peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola

yang lebih baik dibandingkan siswa dengan persepsi kinestetik tinggi dan mendapat

Page 123: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxiii

perlakuan pendekatan pembelajaran drill. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik

tinggi memiliki peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola yang besar jika dilatih dengan pendekatan pembelajaran taktis.

Keefektifan penggunaan pendekatan pembelajaran menendang bola ke arah gawang

pada permainan sepakbola dipengaruhi oleh klasifikasi persepsi kinestetik yang

dimiliki siswa.

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxiv

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran taktis

dan drill terhadap ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola. Pengaruh pendekatan pembelajaran taktis lebih baik dari pada dengan

pendekatan drill.

2. Ada perbedaan hasil belajar ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola yang signifikan antara siswa yang memiliki persepsi

kinestetik tinggi dan rendah. Peningkatan ketepatan menendang bola ke arah

gawang pada permainan sepakbola pada siswa yang memiliki persepsi kinestetik

tinggi lebih baik dari pada yang memiliki persepsi kinestetik rendah.

3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dan

persepsi kinestetik terhadap ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola.

i. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik tinggi lebih cocok jika diberikan

pendekatan pembelajaran taktis.

ii. Siswa dengan persepsi kinestetik rendah lebih cocok jika diberikan

pendekatan pembelajaran drill.

106

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxv

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang

lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar kesimpulan

yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola dan persepsi kinestetik merupakan variabel-variabel yang

mempengaruhi peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada

permainan sepakbola.

2. Ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola dapat

meningkat melalui pembelajaran yang dilakukan baik dengan pendekatan taktis

maupun dengan drill.

3. Pendekatan pembelajaran taktis merupakan pendekatan pembelajaran yang

menyenangkan lebih sesuai dengan tingkat perkembangan anak, sehingga dapat

memberikan hasil yang lebih optimal terhadap peningkatan ketepatan menendang

bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

4. Pendekatan pembelajaran taktis ternyata memberikan pengaruh yang lebih tinggi

dalam meningkatkan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola. Kebaikan pendekatan pembelajaran taktis ini dapat dipergunakan

sebagai solusi bagi pengajar dan pelatih dalam upaya meningkatkan ketepatan

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola.

5. Berkenaan dengan penerapan kedua bentuk penggunaan pendekatan pembelajaran

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola dapat meningkatkan

ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola, masih ada

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxvi

faktor lain yaitu persepsi kinestetik. Hasilnya menunjukkan bahwa ada perbedaan

peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola yang sangat signifikan antara kelompok persepsi kinestetik tinggi dan

persepsi kinestetik rendah. Hal ini mengisyaratkan kepada pengajar dan pelatih,

upaya peningkatan ketepatan menendang bola ke arah gawang pada permainan

sepakbola hendaknya memperhatikan faktor persepsi kinestetik.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka kepada pengajar dan pelatih diberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran taktis memiliki pengaruh yang lebih baik dalam

meningkatkan ketepatan menendang bola, sehingga pengajar dan pelatih lebih

memilih pendekatan pembelajaran taktis dalam upaya meningkatkan hasil

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola siswanya.

2. Pengajar disarankan agar mengembangkan pendekatan pembelajaran taktis dalam

rangka meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan bermain sepakbola,

khususnya menendang bola.

3. Penerapan penggunaan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan ketepatan

menendang bola ke arah gawang pada permainan sepakbola, perlu

memperhatikan faktor persepsi kinestetik.

Page 127: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxvii

DAFTAR PUSTAKA

Adams. W.C.1998. Foundation of Physical Education, Exercise, and Sport Sciences.

USA: Malvern. Pennsylvania Adang Suherman.2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan dan Kompetisi.

Jakarta. Deprtemen Pendidikan Nasional Aip Syarifudin. 2003. Atletik.Jakarta,Depdikbut Pembinaan Tenaga Kependidikan A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Parno & Imam Sadikun. 1992. Permainan Besar.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Baumgartner A.T & Jackson S.A. 1998. Measurement For Evaluation in Physical

Education And Exercise Science. 5th ed USA : Wm.C. Brown Communication, Inc.

Eric C. Batty. 2003. Latihan Sepak Bola Metode Baru Serangan. Bandung : Pioner Jaya.

Gabbard, C.E., Blanc, L. & Lowy, S. 1987. Physical Education for Chidern Building

the Fundation. New Jersey : Prentice Hall. Glass & Hopskins. 1984. Statistical Me. Thods in Educational and Physiology

Second Edition. New Jersey: Prints Ce Hall. Green So. 2009. Teknik Drible Menggiring Available at

:http://lhosgibol.blogspot.com/2009/05/tehnik-drible Menggiring.html. Accessed: 16 Oktober 2009

Griffin, L.L, Mitchell, S.A. & Oslin, J.L. 1997. Teaching Sport Concepts and Skills: a

Tactical Games Aproach. United States of America: Human Kinetics. Harsono. 1988. Choaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Choaching. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjendikti. Haywood, K.M.. 1986. Life Span Motor Development, University Of Missouri- St

Louis: Human Kinetics.Inc.Champaign Illinois.

Husdarta & Yudha M. Saputra. 1999. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.

Page 128: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxviii

Johnson, B. L. & Nelson, J.K. 1984. Practical Measurement for. Evaluation in Physical Education. Minnesota: Burgers Publishing.

Johnson, B. L. & Nelson, J.K. 1986. Practical Measurement For Evaluation in

Physycal Educaation. New York: Macmillan Publishing Company. Kadir Jusuf. 1982 Sepak Bola Indonesia. Jakarta : Gramedia. Luxbacher, J.A. 2000. Sepak Bola. Alih Bahasa Agusta Wibawa. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. Magill, R.A. 1993. Motor Learning: Concept and Application. Dubuque, Iowa:

Wm.C. Brown Company Publisher. Mulyono. B. 1992. Tes dan Pengukuran Dalam Olahraga. Surakarta: Depdikbud RI.

Universitas Sebelas Maret. Nana Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo. Niagokil. 2009. Pendekatan Pembelajaran Taktis Available at

:http://niagokil.wordpress.com/,: Accessed:Oktober 16, 2009 Nova Arifianto. 2009. Kerjasama Tim. Available at : http://M.inilah.com. Accessed

:16 Oktober 2009 Nurhasan. 2000. Penilaian Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Universitas Terbuka,

Depdikbud. Nurhasan. 2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip-Prinsip

Penerapannya. Jakarta: Direktoral Jenderal Olahraga. Remmy Muchtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta: Depdikbud.

Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Revanero. 2009. Latihan Teknik. Available at: http://duniabola-

revanero.blogspot.com. Accessed: 16 Oktober 2009 Roji. 2006. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jakarta: Erlangga Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta: Departemen Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Rusli Lutan. 2001. Ilmu Keolahragaan dan Beberapa Isu Filosofis - Manusia dan

Olahraga. Bandung: Penerbit ITB.

Page 129: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxix

Rusli Lutan & Adang Suherman. 2000. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Litera Prenada Media Grup.

Schmidt, R. 1988, Motor Control and Learning, Behavioral Empharsis: ISA,

Champaign Kinetics Book Singer, R.N. 1980. Motor learning and Human Performance, and Aplication to motor

Skill and Movement Behavior. New York: Macmilan Publishing Co.Inc. Slamet Raharjo. 2002. Pengaruh Metode Mengajar dan Persepsi Kinestetik Terhadap

Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepakbola.Tesis UNS.Surakarta Soekatamsi. 1988. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Solo : Tiga Serangkai. Sucipto. 2000. Sepak Bola. Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Sudarmadi. 2006. Pengaruh Metode Mengajar dan Persepsi Kinestetik Terhadap

Keterampilan Dasar Bermain Bola Voli. Tesis UNS.Surakarta Sudjana. 1992 Metode Statistika. Bandung Penerbit Tarsito. Sudjana. 1995. Desains dan analisis Eksperimen. Bandung Penerbit Tarsito Sugiyanto. 1998. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Guru dan Tenaga Teknis Bagian proyek Penataran guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D II.

Sugiyanto. 2000. Perkembangan Pembelajaran Motorik. Jakarta : Universitas

Terbuka Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran Dan Masa Depan.

Bandung: Nuansa.

Page 130: PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI …/Pengaruh-pendekatan... · PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ... TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister Program

cxxx

Syaiful Sagala. 2003. Gagasan-gagasan Tentang Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.

Tarigan Beltasar. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran

SepakBola. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

Tedjasaputra. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia. Toto Subroto & Amung Ma'mun. 2006. Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam

Permainan Bolavoli Konsep & Metode Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat jenderal Olahraga.

Toto Subroto & Soekatamsi. 2007. PermainanBola Besar (Bola Voli & Sepak Bola).

Jakarta : Universitas Terbuka Depdiknas

Waharsono. 1999. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada media Group