pengaruh pemberian silase daun singkong...

9

Click here to load reader

Upload: dangtuyen

Post on 07-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

1

PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG TERHADAP

KENAIKAN BERAT BADAN HARIAN TERNAK KAMBING DI DESA

NGESTIRAHAYU KECAMATAN PUNGGUR

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Marsudin Silalahi dan Suryani

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Hi. Z.A. Pagar Alam No. 1A Rajabasa, Bandar Lampung 35145

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Tanaman singkong merupakan tanaman jenis umbi yang merupakan

sumber karbohidrat dan hasil ikutan tanaman singkong yang berupa daunnya

yang melimpah pada saat panen semestinya dapat di manfaatkan sebagai pakan

ternak belum di manfaatkan secara optimal. Di tinjau dari segi nutrisi kandungan

zat gizi daun singkong tergolong jenis hijauan yang cukup baik dan memiliki

kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

singkong mengandung senyawa sianida (HCN) yang terdapat dalam getah

yang bersipat racun dan dapat mematikan ternak. Salah satu cara untuk

menurunkan kadar HCN dan untuk mengawetkan limbah daun singkong yang

melimpah pada saat panen adalah dengan cara pembuatan silase daun singkong.

Penambahan bobot badan ternak kambing yang menggunakan silase daun

singkong selama 42 hari adalah R1 (55 gr), R2 (71 gr), R2 (83 gr) dan R3 (99

gr) per ekor/hari. Hasil anlisa usaha ternak kambing menunjukan bahwa perlakuan

R1 adalah Rp 69170,- R2 adalah Rp 86670,- R3 adalah Rp 90170,-dan R4 adalah

Rp 189,970.-. Ternyata pemberian silase daun singkong dengan kwantitas lebih

tinggi mengahasilkan pertambahan berat badan yang lebih tinggi dan berdampak

pada pendapatan usaha taninyaa lebih meningkat.

Kata Kunci : Silase, Daun Singkong, Kambing

ABSTRACT

Cassava is a tuber crop species that are a source of carbohydrates and

cassava by-product in the form of abundant leaves at harvest should be utilized as

animal feed has not been optimally utilized. In the review of terms of nutritional

content of cassava leaf nutrients considered pretty good forage species and has a

higher protein content than grass. Cassava leaves contain cyanide compounds

(HCN) found in pesticides and rubber bersipat can turn off cattle. One way to

reduce HCN and to preserve the abundant cassava leaf waste at harvest time is a

way of cassava leaf silage making. he addition of goat body weight using cassava

leaf silage for 42 days is R1 (55 gr), R2 (71 gr), R2 (83 gr) and R3 (99 gr) per cow

/ day. Results anlisa effort goats R1 indicates that treatment is Rp 69,170, - R2 is

Rp 86,670, - R3 is Rp 90,170, Rp-and R4 is 189,970. -. It turns giving cassava

leaf silage fumes increase your volume higher higher body weight and more

impact on efforts to increase revenue.

Keywords : Silage, Cassava Leaves, Goat

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

2

PENDAHULUAN

Tanaman singkong merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang

merupakan sumber karbohidrat aneka ragam makanan yang terbuat dari

singkong sudah lama di kenal namun daun singkong yang semestinya dapat di

manfaatkan sebagai pakan ternak belum di manfaatkan secara optimal. Di tinjau

dari segi nutrisi kandungan zat gizi daun singkong tergolong jenis hijauan yang

cukup baik dan memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan

rumput gajah.

Tabel 1. Kandungan Kimiawi Limbah Ubi Kayu Secara Keseluruhan

Bahan BK Protein TDN SK Lemak Ca P

Daun 20,33 21,45 61,00 25,71 9,72 0,72 0,59

Kulit 17,45 8,11 74,73 15,20 1,29 0,63 0,22

Onggok 85,50 10,57 82,76 0,25 1,03 0,42 0,01

Sumber Sarwono (2002)

Berikut kandungan nutrisi rumput dan hijauan sisa hasil pertanian yang

dapat di berikan pada ternak sebagai salah satu pakan alternatif

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Rumput dan Hijauan Sisa Hasil Pertanian.

No Jenis Rumput

dan Hijauan

Kandungan nutrisi

Protein

(%)

Serat

kasar (%)

Lemak

Kasar (%)

Abu

(%)

BETN

(%)

1 Rumput gajah 6,4 34,5 3,0 8,6 47,5

2 Rumput

lapangan

6,69 34,19 1,73 9,70 47,64

3 Jerami padi 4,1 19,2 1,6 21,5 43,6

4 Tanaman

kacang tanah

16,59 15,41 2,90 7,50 47,59

5 Tanaman

singkong

3,98 33,29 1,59 49,79 11,35

6 Tanaman

kedelai

12,50 36,00 3,92 10,88 36,70

7 Tanaman ubi

jalar

3,9 2,1 0,4 - 4,3

8 Tanaman

jagung

5,56 33,58 1,25 7,28 52,32

9 Daun tebu 7,40 42,30 2,90 7,40 40,00

Sumber: Sarwono (2002)

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

3

Daun singkong mengandung senyawa cianida (HCN) yang terdapat

dalam getah yang bersipat racun dan dapat mematikan ternak. Ada beberapa

cara untuk menurunkan kandungan asam sianida daun singkong di antaranya.

mengeringkan, melayukan atau menyimpan dalam waktu yang lama (McDonald

1988). Menurut Gatenby (1986) yang disitasi oleh Urip Santoso et al. (2008),

Menjemur selama 72 jam kandungan HCN yang tersisa tinggal 12,8%. Merendam

daun singkong yang telah di iris-iris kemudian di cuci dengan air mengalir atau

dengan merebusnya, karena sifat HCN yang mudah larut dalam air, serta dengan

menambahkan unsure sulfur (S) seperti Cystine, methione dan tiosulfat dapat

mengurangi pengaruh HCN. Enzim rhodanase sianida yang terbentuk akan

dikeluarkan melalui urine (Blackley dan Coop, 1994) yang disitasi oleh Jajo et al

(2008) memperhitungkan bahwa untuk menghilangkan pengaruh racun HCN pada

kambing diperlukan 1,2 gram Sulfur (S).

Bagi peternak memilih cara mengeringkan dengan melalui penjemuran

dengan sinar matahari yang lebih mudah dan tidak memerlukan biaya dengan

pengeringan langsung dengan matahari dapat mengurangi kandungan HCN

hingga 90% dalam waktu penyimpanan selama 3 hari dengan demikian daun

singkong aman digunakan sebagai pakan ternak tetapi pada musim hujan

peternak mengalami kesulitan. Dari segi kandungan nutrisi daun singkong yang

telah di buat silase ada kandungan protein kasar justru meningkat. Sebelum di

buat silase kandungan protein nya 21,45% dan setelah di buat silase menjadi

25,41%. Data hasil analisis daun singkong yang di buat silase adalah kadar air

69,50%, kadar Nitrogen 13,41%, kadar P 0,405, kadar K 2,73% dan kadar protein

kasar (PK) 25,75% ( Sumber BPTP Lampung 2011)

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pemberian silase daun singkong terhadap pertambahan berat badan harian

kambing, konsumsi ransum dan nilai ekonomisnya.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di kandang bapak Ridwan Desa Ngesti Rahayu

Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, pada zona agroekologi lahan

kering dataran rendah. Di lokasi tersebut sebagian besar penduduknya bekerja

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

4

sebagai petani, peternak kambing. Peternak kooperator merupakan petani dan

peternak. Ternak kambing yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing

Peranakan Ettawa (PE) umur 8-10 bulan sejumlah 12 ekor yang diamati selama

42 hari. Bahan pakan hijauan yang digunakan adalah silase daun singkong,

rumput lapang dan mineral yang berasal dari sekitar lokasi peternak kooperator.

Penelitian disusun menurut rancangan acak lengkap dengan empat

perlakuan dan tiga ulangan. Pakan yang diberikan adalah rumput lapang dan

Silase daun singkong dengan masing-masing perlakuan R1 : Pemberian silase

daun singkong 25 % dan 75% rumput lapang, R2. pemberian silase daun

singkong 50% , rumput lapang 50% , R3. Pemberian silase daun singkong 75% ,

rumput lapangan 25% dan R4. Pemberian silase daun singkong 100% masing-

masing 10% dari berat badan. Pemberian pakan diberikan sebanyak 3 kali dalam

sehari dan untuk pemberian air minum di berikan secara adlibitum. Sebelum

penelitian dilaksanakan terlebih dahulu ternak kambing diberi Vitamin B

Complek dan obat cacing. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot

badan harian, konsumsi ransum dan nilai ekonomis.

Data hasil pengamatan pertambahan bobot badan harian diuji dengan

analisis varians (anova) dan selanjutnya apabila ada perbedaan yang nyata

dilakukan uji beda nyata terkecil (BNT) (Still and Torrie, 2006). Nilai Ekonomis

dihitung berdasarkan Analisis return cost ratio, yaitu perbandingan antara

penerimaan dan biaya (Soekartiwi, 1995)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum lokasi pengkajian.

Peternak di Desa Ngestirahayu telah lama memberikan pakan silase daun

singkong namun jumlah atau dosis pemberianya belum menentu. Tujuan utama

pembuatan silage adalah untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi

yang terdapat pada hijauan atau daun singkong agar bisa di disimpan dalam kurun

waktu yang lama, untuk kemudian di berikan sebagai pakan bagi ternak. Sehingga

dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim

kemarau. Pembuatan silase daun singkong menggunakan bahan tambahan yaitu

dedak halus sebanyak 4% dari hijauan.

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

5

Komoditas ternak ruminansia yang terdapat di Desa Ngestirahayu data

tahun 2011 adalah terdiri atas sapi dengan jumlah populasi 364 ekor, kerbau 32

ekor dan Kambing 335 ekor. Kebutuhan akan bahan pakan ternak dipenuhi dari

rumput hijauan yang ditamam maupun rumput lapangan dan dari limbah

pertanian seperti jerami padi, batang jagung, jerami kacang tanah dan ubi kayu.

Jenis tanamam yang ada di Desa Ngestirahayu selain padi terdapat juga tanaman

ubi kayu seluas 30 Ha, jagung 25 Ha, kacang tanah 3 Ha, kacang kedelai 2 Ha dan

rumput lapang ditambah rumput kebun dan campuran 40 Ha, tanaman ini

limbahnya dapat mendukung kesediaan pakan untuk makanan ternak.

Ketersediaan bahan kering(BK) hijauan di Desa Ngestirahayu yaitu

sebanyak 2.783.465 kg BK dan Unit Ternak (UT) yang tersedia di Desa

Ngestirahayu sebanyak 838 UT sedangkan kebutuhan UT yang baru digunakan

sebanyak 454 UT dengan demikian masih ada kelebihan UT sebanyak 383,6 UT

atau ternak kambing yang masih bisa dikembangkan sebanyak 383 ekor. (Data

potensi bahan pakan di Desa)

Penampilan Ternak selama Pengkajian

Penampilan produksi ternak kambing selama penelitian sebagai terlihat

pada Tabel 3.

Tabel 3. Rataan Pertambahan Bobot Badan dan Konsumsi Ransum Ternak

Kambing Selama Penelitian.

Perlakuan

Berat Awal

kg

Berat Akhir

kg

Pertambahan

bobot badan

(gr/ekor/hari)

Konsumsi

Ransum(kg/

ekor/hr)

R1 21.83 24.17 51.59 c 1.75

R2 22.00 25.00 71.43 bc 1.94

R3 22.00 25.50 83.44 ab 2.28

R4 20,33 24.50 99.21 a 2.45

Ransum yang di konsumsi adalah unutuk memenuhi kebutuhan zat-zat

makanan yang diperlukan untuk hidup pokok, produksi dan pertumbuhan

kambing. Pada pengkajian ini konsumsi ransum tertinggi 2,45 kg/ekor/hari yang

ditampilkan oleh perlakuan R4 dan yang terendah oleh perlakuan R1 (1.75 kg).

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

6

Dari hasil penelitian ini juga terlihat bahwa semakin tinggi konsumsi ransum juga

diikuti semakin tingginya pertambahan bobot harian walaupun hasil sidik ragam

tidak berpengaruh nyata. Lebih lanjut Church dan Pond (1982) menyatakan bahwa

konsumsi pakan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu palatabilitas, tektur fisik

pakan dan Lingkungan. Hal ini juga didukung hasil penelitian Daniel et al, (2004)

menyatakan bahwa kualitas pakan dengan kandungan protein tinggi akan

meningkatkan konsumsi pakan.

Dari keempat perlakuan pakan yang digunakan ternyata R4

memperlihatkan hasil yang terbaik dengan rataan pertambahan bobot badan harian

99.21 gr/ekor/hari disusul R3 dengan rataan pertambahan bobot badan

83.44gr/ekor/hari, yang berbeda nyata terhadap perlakuan R1 dengan rataan

pertambahan bobot badan 51.59 gr/ekor/hari. Ada kecenderungan semakin tinggi

pertambahan bobot badan harian dikuti juga dengan konsumsi pakan, hal ini

diduga akibat semakin tingginya protein silase daun singkong, yaitu sebesar

25,75% (sesesudah di buat menjadi silase) dan 21,45% (sebelum dibuat silase).

(Analisis proksimat BPTP Lampung, 22 juni 2011) selain itu juga bau khas silase

yang lebih disenangi oleh ternak kambing dibandingkan dengan daun singkong

yang di keringkan saja sedangkan kandungan rumput lapang yaitu 6,69 %

(Martawidjaya. 2002).

Analisis Ekonomi

Hasil analisa ekonomi pada masing-masing perlakuan terlihat pada Tabel 4.

Hasil pada Tabel 4. Tampak bahwa perlakuan R4 memberikan pendapatan lebih besar

yaitu Rp. 183.970 dibandingkan R1, R2 dan R3 dengan nilai R/C ratio 1.07. dengan

nilai ini dapat dinyatakan bahwa pemberian silase daun singkong hingga seratus persen

dapat memberikan manfaat atau layak untuk dilakukan usaha.

Dari hasil analisa usaha ternak kambing diperoleh keuntungan R1 sebesar

RP 69170,- R2 adalah Rp 86670,- R3 Rp 90170,- dan R4 sebesar Rp 183970,-

R/C = R1=1,03, R2=1.03, R3=1.04 dan R4=1,07.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

7

Tabel 4. Analisa Usaha Ternak Kambing.

Parameter Perlakuan

R1 R2 R3 R4

Input :

Pembelian kambing 2.520.000 2.625.000 2.310.000 2.383.500

Pakan Hijauan 31.500 31.500 31.500 25.200

Obat cacing 5.000 5.000 5.000 5.000

B-Komplek 3.000 3.000 3.000 3.000

Biaya tenaga kerja 12.600 12.600 12.600 12.600

Biaya penyusutan 35.530 35.530 35.530 35.530

Biaya Tetap, Rp 2.607.630 2.712.630 2.397.630 2.464.830

.

Output :

Penjualan Kambing 2,639,000 2,761,500 2.450.000 2.611.000

Nilai Pupuk Kandang 37.800 37.800 37.800 37.800

Jumlah Penerimaan, Rp. 2.676,800 2.799.300 2.487.800 2.648.800

Pendapatan Bersih, Rp. 69.170 86.670 90.170 183.970

R/C 1.03 1.03 1.04 1.07

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang dilaksanakan di Desa Ngestirahayu dapat di

simpulkan bahwa:

1. Limbah berupa daun singkong yang ada di sekitar Desa Ngestirahayu

kecamatan punggur saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, pada

musim panen daun singkong melimpah sementara pada musim kemarau

peternak kekurangan pakan dan daun singkong juga mengandung

senyawa cianida (HCN) yang terdapat dalam getah, yang jika

diberikatankan dalam keadaan segar dapat mengakibatkan keracunan pada

ternak dan dapat menyebabkan kematian. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut dibuatlah silase daun singkong

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

8

2. Pemberian silase daun singkong ternyata berpengaruh nyata terhadap

kenaikan berat badan harian, ternak kambing yang diberi silase daun

singkong 100% mendapatkan kenaikan berat badan harian yang lebih

tinggi di banding dengan pemberian yang 75%, pemberian 50%,

pemberian 25% dan dengan pemberian 100% rumput yaitu masing-

masing 55 gram/ekor/hari, 71 gram/ekor/hari, 83 gram/ekor/hari dan 95

gram/ekor/hari.

3. Hasil analisa usaha menunjukan keuntungan R1 sebesar RP 69170,- R2

adalah Rp 86670,- R3 Rp 90170,- dan R4 sebesar Rp 183970,- R/C =

R1=1,03, R2=1.03, R3=1.04 dan R4=1,07, Pemberian silase daun

singkong seratus persen ternyata pemberikan pengaruh yang sangat nyata

terhadap pertambahan berat harian ternak kambing yang pada akhirnya

perpengaruh pada peningkatan pendapatan peternak itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung. 2011. Analisis proksimat silase

daun Singkong. Laboratorium BPTP Lampung.

Chursh, D.C. dan W.G.Pond, 1982. Basic animal Nutrition anf Feeding 2 nd. Ed.Jhon

Wiley and Sons New York.

Daniel B. Agustinus. N., Kairipan dan F.F Munier. 2004. Pemanfaatan Daun Gamal

(Glirisidia maculate) sebagai Pakan Ternak Kambing pada Perkebunan kakao di

Sulawesi Tengah. Prosiding Sistem Integrasi Tanaman Ternak. Pusat Penelitian

dan Pengembangan Peternakan.

Gatenby. R.M. 1986. Sheep Productionin the tropics and sub-tropics Tripical

Agreculture Series. Longman, London and New York: 145-168

http://jajo66.wordpress.com/2008/06/02 dasar-dasar pembuatan silase 15 juli 2012

http:/Urip santoso.wordprees.com./2008/04/08/perubahan komposisi kimia daun ubi kayu

yang di frementasi dengan EM4 20 juli 2012

Martawidjaya. M, dan B. Setiadi, D. Yulistiani, D. Priyanto dan Kuswandi. 2002.

Pengaruh Pemberian konsentrat protein tinggi dan rendah terhadap penampilan

kambing jantan Kacang dan persilangan Boer. Prosiding Seminar Nasional

Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslitbangnak. Badan Litbangtan. Deptan,

Bogor.

McDonald, P.R.A. Edward and J.F.D.Grennhalgh. 1988. Animal Nutrition. 4th Ed.

LongmanScientific & Technical, New York : 321-370

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN SILASE DAUN SINGKONG …lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · kandungan protein yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah. Daun

9

Soekartawi. 1995. Analis Usaha Tani. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)

Steel, R.G.D dan J. H. Torrie. 2006. Prinsip dan Prosedur Statistika (terjemahan)

Cetakan ke-4 PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hal 289-300.