pengaruh pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan self
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAN DAN SELF EFFICACY TERHADAP
MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA STIE YKPN
YOGYAKARTA
RINGKASAN SKRIPSI
Nenchi Sudir
2115 28388
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
AGUSTUS, 2019
1
PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
DAN SELF EFFICACY TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA STIE YKPN YOGYAKARTA
Nenchi Sudir
Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga
Pahlawan Negara Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh pembelajaran mata kuliah
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa stie ykpn yogyakarta (2)
pengaruh self efficacy terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN
Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan sampel 102
mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta yang sedang atau sudah menempuh mata
kuliah kewirausahaan. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dengan
enggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakkan adalah analisis
regresi linear berganda.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1)
terdapat pengaruh positif dan signifikan Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta denga nilai thitung
7,971 lebih besar dari ttabel 1,984. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan self
efficacy terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta denga
nilai thitung 2,144 lebih besar dari ttabel 1,984.
Kata Kunci: Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan, Self Efficacy, Minat
Berwirausaha
ABSTRACT
This study aims to determine: (1) the effect of learning entrepreneurship courses on
the interests of student entrepreneurship STIE YKPN Yogyakarta (2) the effect of
self efficacy on the interest of student entrepreneurship STIE YKPN Yogyakarta.
This research uses descriptive quantitative with sample of 102 STIE YKPN
Yogyakarta students who are currently taking entrepreneurship courses. Data
source used is primary data using a questionnaire. Data analysis method used is
multiple linear regression analysis. The results of this research were: (1) there are
positive and significant effect of Entrepreneurship Subject Learning on the interest
in STIE YKPN Yogyakarta student entrepreneurship with a tcount of 7.971 greater
than ttable 1.984. (2) there are positive and significant effect of Self Efficacy on the
interest in entrepreneurship of STIE YKPN Yogyakarta students with a tcount of
2.144 greater than t table 1.984.
Keywords: Learning Entrepreneurship Courses, Self Efficacy, Entrepreneurship
Interest
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pengangguran menjadi salah satu masalah yang hampir setiap hari diperbincangkan
oleh masyarakat di Indonesia. Banyaknya jumlah angkatan kerja yang ingin
memasuki dunia kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan pekerjaan. Apabila
masalah ini tidak diatasi maka dapat menimbulkan kesenjangan sosial (BPS, 2007).
Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Indonesia.
Menurut Sudrajad (2012), salah satu faktor penyebab pengangguran di Indonesia
adalah masyarakat kebanyakan hanya ingin bekerja sebagai pegawai. Faktor lain
penyebab pengangguran yaitu masyarakat yang telah menyelasaikan pendidikan
formal lebih memilih berorientasi pada pencarian kerja, tidak berusaha
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, dan diikuti pertumbuhan ekonomi yang
tidak stabil (Kosasih dan Sumarna, 2013).
. Hal ini menjadi pusat perhatian banyak pihak, bukan hanya pemerintah
tetapi seluruh masyarakat bahwa masih perlunya motivasi dan dorongan bagi
mereka yang berada atau sedang menjalani studi agar setelah mereka lulus dari studi
yang dijalani mereka bisa menjadi wirausahawan sukses, menciptakan lapangan
pekerjaan untuk masyarakat luas, dan juga membantu pemerintah mengurangi
masalah pengangguran di Indonesia. Pengangguran di Indonesia tidak hanya
disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah tetapi juga dari pribadi masing-
masing seperti rendahnya minat untuk berwirausaha (Sudrajad, 2012).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2018 di Indonesia
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi berdasarkan jenjang pendidikan,
yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 11,24 persen diurutan kedua
yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 7,95 persen. Dengan demikian,
banyak calon tenaga kerja lulusan SMK dan SMA yang tidak bekerja. Berikut
diagram data persentase TPT pada jenjang pendidikan yang ditamatkan:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
(sumber : www.bps.go.id diakses tanggal 25 maret 2019)
Diagram di atas menunjukkan TPT jenjang pendidikan universitas
mengalami peningkatan, pada Agustus 2017 yaitu sebesar 5,18 persen lalu
meningkat pada Februari 2018 sebesar 6,31 persen. Tingginya tingkat
pengangguran terbuka pada jenjang pendidikan universitas dikhawatirkan akan
terus meningkat walaupun ada sedikit penurunan pada Agustus 2018. Kebanyakan
lulusan sarjana menganggur diduga karena sulitnya mendapatkan pekerjaan yang
sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Dari kondisi tersebut,
pemecahan masalah yang memungkinkan bagi mereka yang menganggur yaitu
dengan cara mereka diberi motivasi, dibimbing, diarahkan dan ditanamkan jiwa
kewirausahaan pada diri mereka agar tumbuh minat untuk berwirausaha atau
menjadi wirausahawan yang inovatif dan kreatif.
Pendidikan kewirausahaan menjadi salah satu faktor pendorong
pertumbuhan kewirausahaan.Di Indonesia sudah banyak perguruan tinggi yang
memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum pembelajaran mereka
untuk para mahasiswa yang mengambil jurusan tertentu. Pendidikan kewirausahaan
tidak sekedar memberikan landasan-landasan teoritis saja tentang konsep
2.62
5.54
8.29
11.41
6.88
5.18
2.67
5.18
7.19
8.92
7.92
6.31
2.43
4.8
7.95
11.24
6.02 5.89
≥SD SMP SMA SMK Diploma I/II/II Universitas
Agustus 2017 Februari 2018 Agustus 2018
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
kewirausahaan namun juga secara tidak langsung dapat membentuk attitude dan
pola perilaku seorang wirausaha (entrepreneur).
Sebagai salah satu lembaga pendidikan di Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN) Yogyakarta
sepenuhnya telah mendukung terciptanya wirausahawan muda yaitu dengan
memasukkan mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib bagi
mahasiswa jurusan Manajemen dan sebagai mata kuliah pilihan bagi mahasiswa
jurusan Akuntansi. Adapun metode pembelajaran kewirausahaan yang diterapkan
di STIE YKPN Yogyakarta yaitu memperkenalkan dan memberikan pembekalan
ilmu berupa landasan teoritis tentang konsep kewirausahaan di dalam ruang kuliah,
serta mewajibkan para mahasiswa untuk mengikuti dan melaksanakan praktik
bisnis secara nyata. STIE YKPN Yogyakarta telah menyediakan tempat dan
fasilitas khusus untuk praktik bisnis tersebut yaitu di Student Lounge (SL) STIE
YKPN Yogyakarta. Hal tersebut menjadi salah satu upaya meningkatkan minat
mahasiswa untuk meniti karir dalam dunia wirausaha.
Pembelajaran kewirausahaan menjadi faktor yang penting dalam
menumbuh kembangkan keinginan, jiwa, dan perilaku berwirausaha di kalangan
generasi muda. Hal ini merupakan sumber terbentuknya perilaku, sikap, dan minat
untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Seseorang tidak dapat menjadi
wirausahawan sukses tanpa adanya faktor tertentu baik dari luar contohnya
lingkungan pendidikan maupun dari dalam diri seseorang tersebut seperti
kepercayaan pada diri sendiri. Kepercayaan atau keyakinan pada diri sendiri ini
disebut dengan self efficacy.
Seseorang dengan kematangan mental yang baik akan mampu memahami
kondisi dirinya secara realistis. Self efficacy yaitu aspek pengetahuan tentang diri
yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Faktor ini
disebabkan karena self efficacy yang dimiliki seseorang ikut berpengaruh terhadap
perkiraan berbagai macam kejadian yang mungkin akan dihadapi termasuk
aktivitas yang dilakukan agar mendapat keberhasilan yang diinginkan. Hal ini dapat
menjadi pendorong seseorang agar tumbuh dan memiliki minat berswirausaha.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti
memfokuskan untuk menganalisis “Pengaruh Pembelajaran Mata Kuliah
Kewirausahaan dan Self Efficacy Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara
Yogyakarta”.
Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang terlebih dahulu diuraikan dalam latar belakang,
maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran mata kuliah kewirausahaan berpengaruh positif terhadap
minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta?
2. Apakah self efficacy (kepercayaan diri) berpengaruh positif terhadap minat
berwirausha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta?
TINJAUAN TEORI
Minat Berwirausaha
Minat berwirausaha mengacu pada ketertarikan seseorang dalam kegiatan yang
berhubungan dengan kewirausahaan. Pada umumnya alasan seseorang berminat
berwirausaha yaitu untuk keinginan pribadi, mendapatkan keuntungan, pemenuhan
hasrat, dan menginginkan kebebasan dalam mengelola pekerjaan atau usahanya
sendiri (Mudjiarto, 2005). Minat berwirausaha hadir karena adanya informasi dan
pengetahuan terkait kewiraushaan yang mampu menimbulkan keinginan untuk
berpartisipasi dalam rangka untuk mencari pengalaman dan secara tidak langsung
akhirnya menimbulkan dorongan untuk memperhatikan pengalaman yang sudah
didapatkan tersebut (Yuliarto, 2017).
Pembelajaran Kewirausahaan
Pembelajaran merupakan proses terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta
didik dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga merupakan proses
membantu peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan, pembentukan
perilaku, dan kepercayaan terhadap peserta didik (Suardi, 2018). Pembelajaran
tidak hanya sekedar menyampaikan pesan dari pendidik kepada para peserta didik
tetapi merupakan aksi profesional untuk menciptakan dan membangun
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
pembelajaran yang kondusif, inspiratif dan menyenangkan (Kosasih dan Sumarna,
2013).
Kewirausahaan yaitu proses penciptaan kegiatan atau sesuatu yang baru dan
melakukan inovasi terhadap sesuatu yang lama dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan seseorang dan masyarakat luas (Zaharuddin, 2006). Dalam kegiatan
kewirausahaan, inovasi atau pembaruan yang akan dilakukan bukan hanya sekedar
penginovasian sebuah produk tetapi juga bagaimana agar inovasi yang dilakukan
dapat memunculkan investasi ke dalam usaha tersebut (Sherman, Sebora, dan
Digman, 2008). Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan atau
menghasilkan kemakmuran. Tambahan kemakmuran tersebut diciptakan oleh
pribadi wirausaha yang menyediakan berbagai macam produk baik itu barang atau
jasa dan juga menanggung risiko (Alma, 2007).
Pembelajaran kewirausahaan yang memadai penting bagi wirausaha dalam
mengatasi masalah yang dihadapi dan untuk menjaga kelangsungan usahanya.
Tujuan diterapkannya pembelajaran dan pelatihan kewirausahaan pada mata kuliah
kewirausahaan diperguruan tinggi (Alma, 2007), antara lain:
1. Mengetahui dan mengerti karakteristik juga proses kewirausahaan
2. Bisa mengidentifikasi peluang bisnis atau usaha
3. Dapat membentuk kerjasama dalam organisasi
4. Mengerti dan mengetahui dasar dari marketing, produksi, financial, organisasi
5. Sanggup memimpin bisnis dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Self Efficacy (Kepercayaan Diri)
Kepercayaan diri adalah gabungan sikap dan keseriusan seseorang dalam
menghadapi pekerjaan atau tugas. Self efficacy berhubungan dengan keyakinan
bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan (Alwisol,
2008). Dalam pelaksanaanya, kepercayaan diri merupakan hal utama untuk
memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu tugas yang akan dihadapi
(Suryana, 2006).
Salah satu faktor pendukung terbentuknya kepercayaan diri yaitu
pengalaman. Semakin banyak dan bertambahnya pengalaman yang dimiliki
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
seseorang maka semakin paham atau mengerti seseorang akan dirinya sendiri yang
dapat membuat seseorang ke arah yang produktif (Surya, 2009). Self efficacy
merupakan keyakinan individu atas kemampuan pada diri sendiri dalam
menyelesaikan atau menghadapi suatu tugas, mengatasi hambatan dan mencapai
tujuan dalam situasi tertentu. Self efficacy akan terus berkembang dan juga dapat
mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya pengalaman, usia, dan
perluasan lingkungan (Manuntung , 2018).
Pengembangan Hipotesis
Penerapan pembelajaran mata kuliah kewirausahaan di STIE YKPN Yogyakarta
diharapkan bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap minat berwirausaha
para mahasiswa yang sedang ataupun sudah menempuh mata kuliah kewirausahaan
tersebut, sehingga diharapkan mahasiswa bisa menjadi wirausaha sukses yang
mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat luas sekaligus
meminimalkan pengangguran yang ada di Indonesia. Akan tetapi belum bisa
dipastikan apakah pembelajaran mata kuliah kewirausahaan di STIE YKPN
Yogyakarta mampu menimbulkan minat mahasiswa untuk berwirausaha,
berhubungan dengan hal tersebut maka peneliti bermaksud ingin mengetahui
apakah pembelajaran mata kuliah kewirausahaan berpengaruh terhadap minat
berwirausaha mahasiswa. Berdasarkan dari pemaparan di atas, maka hipotesis yang
diajukan yaitu:
H1: Terdapat pengaruh positif pembelajaran mata kuliah kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta
Variabel kedua yang akan diuji yaitu self efficacy. Self efficacy merupakan salah
satu aspek pengetahuan atau kesadaran tentang diri yang memiliki pengaruh
penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini self efficacy berpengaruh
terhadap diri seseorang dalam melakukan tindakan apa yang akan dilakukan dan
sudah terpikirkan perkiraan kejadian yang akan dihadapi. Penelitian Ardianta
(2014), meneliti hubungan kepercayaan diri (self efficacy) dengan minat
berwirausaha warga Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta menemukan ada
hubungan positif kepercayaan diri dengan minat berwirausaha warga di daerah
tersebut. Dalam penelitian Ningsih (2017), juga menemukan bahwa terdapat
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
pengaruh positif dan signifikan antara tingkat kepercayaan diri terhadap minat
berwirausaha mahasiswa program studi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis
Universitas Muhammadiah Gresik. Berdasarkan dari pemaparan di atas, maka
hipotesis yang diajukan yaitu:
H2: Terdapat pengaruh positif self efficacy terhadap minat berwirausaha
mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan teori di atas, maka dapat dikembangkan kerangka
pengembangan hipotesis penelitian yang disajikan dalam gambar berikut:
2.1 Penelitian Terdahulu
METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian meliputi unit analisis, lokasi, dan waktu. Unit analisis
yaitu satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai variabel atau subjek penelitian
(Sari, 1993). Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIE YKPN
Yogyakarta. Adapun lokasi penelitian yaitu di STIE YKPN Yogyakarta. Waktu
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu mulai bulan April 2019 sampai
selesainya hasil penelitian.
Sampel Data
Sampel merupakan bagian dari suatu populasi. Populasi adalah kumpulan unsur
atau komponen yang memiliki karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Umar, 2003). Sampel penelitian
ini adalah mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta yang sedang atau sudah menempuh
Pembelajaran Mata
Kuliah Kewirausahaan
(X1)
Self Efficacy
(X2)
Minat Berwirausaha
(Y)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
mata kuliah kewirausahaan baik mahasiswa jurusan Manajemen maupun jurusan
Akuntansi.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
nonprobability sampling (non-acak) yang berjenis judgment sampling atau biasa
disebut dengan purposive sampling. Pengambilan sampel ini terjadi jika peneliti
ingin memilih anggota sampel berdasarkan persyaratan atau kriteria tertentu yang
dibutuhkan peneliti (Hermawan, 2009). Dalam penelitian ini persayaratan atau
kriteria agar populasi bisa digunakan sebagai sampel yaitu mahasiswa aktif di STIE
YKPN Yogyakarta yang sedang maupun yang sudah menempuh mata kuliah
kewirausahaan. Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan peneliti ditentukan
dengan rumus n = [ (Zα)(0,25)
e ]2 (Noor, 2010) .Berdasarkan rumus tersebut, jumlah
sampel minimal yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut:
n = [ (1,96)(0,25)
0,05 ]2
n = 96,04
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 102 responden. Jumlah tersebut
sudah dianggap memenuhi persyaratan dalam melakukan penelitian karena telah
melebihi batas minimal jumlah sampel.
Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang terdiri dari data kategori yang
berbentuk nominal. Data nominal digunakan karena menurut Gani dan Amalia
(2018), ciri data nominal yaitu:
1. Posisi data adalah sejajar. Seperti dalam penelitian ini, data mahasiswa yang
berjenis kelamin laki-laki tidak lebih baik dari data mahasiswa berjenis kelamin
perempuan dalam memiliki minat berwirausaha, atau sebaliknya. Data untuk
mahasiswa jurusan Manajemen tidak lebih baik dari mahasiswa jurusan
Akuntansi dalam memiliki minat berwirausaha atau sebaliknya.
2. Tidak bisa dilakukan operasi matematika (tambah, kurang, kali, dan bagi).
Dalam penelitian ini hasil yang diinginkan adalah mengetahui seberapa besar
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta dalam bentuk kalimat,
bukan jumlah atau angka.
Sumber Data
Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh seseorang atau suatu
organisasi secara langsung dari objek yang akan diteliti dapat berupa interview,
kuesioner atau angket, dan observation. Data sekunder merupakan data yang
disatukan dan dikumpulkan oleh berbagai instansi lain atau studi-studi sebelumnya,
biasanya berupa arsip-arsip resmi dan data dokumentasi (Situmorang, et al., 2010).
Penelitian ini menggunakan sumber data primer berupa kuesioner atau angket
dalam bentuk paper dan elektronik (google form). Data primer dibutuhkan untuk
mengetahui secara langsung jawaban dari responden dalam melengkapi dan
memperkuat hasil penelitian.
Cara dan Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan. Studi lapangan dilakukan
untuk memperoleh data-data yang diinginkan penulis melalui angket atau
kuesioner. Dalam penyusunan lembar kuesioner menggunakan skala likert. Skala
likert adalah teknik mengukur sikap atau pengalaman yang dialami oleh
resoponden. Responden diminta untuk menandakan tingkat kesetujuan atau
ketidaksetujuan terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan (Noor, 2010).
Dalam kuesioner penelitian ini terdapat beberapa item pernyataan yang positif dan
negatif. Setiap pernyataan diberikan pilihan jawaban berdasarkan teknik skala likert
yang terdiri dari: SS (sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju). Namun dalam penelitian tidak melibatkan respon atau
jawaban N (Netral) karena jawaban netral biasanya mempunyai arti ganda yaitu
subjek belum bisa memutuskan ataupun ragu dalam memberikan jawaban.
Instrumen penelitian merupakan sampel dari variabel yang akan diteliti.
Apabila terdapat kelemahan dalam penentuan sampel dari variabel tersebut, secara
langsung dapat mempengaruhi ketepatan hasil penelitian (Yusuf, 2014). Dalam
penelitian ini, instrumen minat berwirausaha dan pembelajaran mata kuliah
kewirausahaan yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen yang disusun
oleh Yuliarto (2017). Instrumen self efficacy yang digunakan merupakan modifikasi
dari instrumen yang disusun oleh Ardianta (2014).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Jenis Variabel
Variabel eksogen/independen adalah karakteristik yang dapat membentuk dampak
atau pengaruh dari variabel independen (Ismail, 2018). Variabel independen dalam
penelitian ini ada dua yaitu pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan self
efficacy. Variabel endogen/dependen adalah variabel terikat atau yang dipengaruhi
oleh variabel independen. Variabel ini merupakan objek utama dalam suatu
penelitian (Ismail, 2018). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu minat
berwirausaha.
Uji Instrumen
Apabila data yang dibutuhkan oleh model regresi berasal dari data primer dan
menggunakan instrumen pencari data kuesioner, maka data tersebut harus melalui
pengujian validitas dan reliabilitas data. Data dikatakan valid jika data yang
diperoleh dapat mengukur dan mencerminkan variabel. Data dikatakan reliabel jika
data tersebut dipercaya dapat mengukur dan mencerminkan variabel (Gani dan
Amalia, 2018).
Uji Validitas
Validitas (kesahihan) adalah indeks yang menerangkan atau menunjukkan alat
ukur yang digunakan tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini
terkait ketepatan atau akurasi instrumen (Noor, 2010).
Uji Reliabilitas (Keandalan)
Reliabilitas (keterandalan) adalah indeks yang menerangkan sejauh mana suatu
alat ukur bisa dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi atau
kemantapan hasil pengukuran (Noor, 2010).
Analisis Regeresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda yaitu model regresi untuk menganalisis hubungan
pengaruh dari dua variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen
(Algifari, 2016). Analisis hubungan antarvariabel yang diamati akan dilakukan
berdasarkan hasil perhitungan komputer, menggunakan program Statistical
Package for the Social Sciences (SPSS).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki
pengaruh (berpengaruh positif, berpengaruh negatif) terhadap variabel dependen.
Pengujian dilakukan berpengaruh terhadap koefisien regresi masing-masing
variabel independen (Algifari, 2016). Penelitian ini menggunakan tingkat
signfikansi sebesar 5%.
Uji Simultan (Uji F)
Tujuan pengujian ini, untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara
bersama-sama bisa menjelaskan variasi nilai variabel dependen. Pengujian
dilakukan terhadap koefisien regresi semua variabel independen secara bersamaan
(Algifari, 2016).
Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian detereminasi menghasilkan angka yang menyatakan besarnya variasi
nilai variabel dependen dapat dijelaskan oleh semua variabel independen. Angka
ini sering digunakan sebagai ukuran besarnya pengaruh (dalam persen) semua
variabel independen secara bersama-sama terhadap nilai variabel dependen
(Algifari, 2016).
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis
regresi linear berganda yang berbasis ordinary last square (Ansofino, Jolianis,
Yolamalinda, Arfilindo, 2016).
Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi suatu data mendekati
atau mengikuti distribusi normal, distribusi data dapat berbentuk bell shaped curve.
Data yang baik adalah data yang memiliki pola berdistribusi normal, distribusi data
tersebut tidak menyimpang ke kanan maupun ke kiri (Santoso, 2010). Alat uji yang
digunakan untuk menguji normalitas data pada penelitian ini yaitu Kolmogorov
Smirnov, dengan asumsi data terdistribusi normal apabila nilai signifikansi >0,05
dan data berdistribusi tidak normal apabila signifikansi <0,05.
Uji Multikolinearitas
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Analisis uji multikolinearitas dengan SPSS dilakukan untuk memenuhi salah satu
syarat uji asumsi klasik dalam sebuah model regresi. Uji multikolinearitas ini
digunakan untuk mengetahui dan melihat apakah terjadi korelasi yang tinggi antara
variabel-variabel independen dalam suatu model regresi linear berganda. Apabila
ditemukan korelasi yang tinggi, maka hubungan antara variabel independen
terhadap variabel dependen menjadi terganggu (Ansofino et al., 2016).
Pendektesian masalah multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variace Inflation
Factor (VIF). Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10, maka
tidak ada gejala multikolinearitas (Gani dan Amalia, 2018).
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah kondisi pada saat varian dan nilai sisa adalah tidak sama
(unequal) antara satu observer (pengamatan) dengan observer lainnya. Apabila
varian dan nilai sisa sama (equal) antara satu observer dengan observer lainnya,
maka kondisi ini disebut dengan kondisi homoskedastisitas. Regresi yang baik
adalah regresi yang berada dalam posisi homoskedastisitas dan bukan kondisi
heteroskedastistas (Gani dan Amalia, 2018). Ada beberapa cara untuk mendeteksi
ada atau tidaknya heteroskedastisitas, diantaranya dengan menggunakan uji Glejser
Test dan melihat Grafik Scatterplot (Ghozali, 2013).
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIE YKPN
Yogyakarta yang pernah atau sedang menempuh mata kuliah kewirausahaan di
STIE YKPN Yogyakarta. Responden pada penelitian ini berjumlah 102 orang.
Untuk mendeskripsikan responden, penulis membagi menjadi beberapa klasifikasi,
yaitu:
1. Jenis kelamin
Responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 42 orang (41%) dan perempuan
sebanyak 60 orang (59%).
2. Jurusan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Responden dari jurusan Manajemen sebanyak 99 orang (97,06%) dan Akuntansi
sebanyak 3 orang (2,94%).
3. Kepemilikan
Responden yang memiliki usaha sebanyak 34 orang (33%) dan yang tidak memiliki
usaha sebanyak 68 orang (67%).
Instrumen
Uji validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan spss 15.0 dan merujuk pada nilai
pearson correlation masing-masing item pernyataan. Nilai pearson correlation
tersebut akan dibandingkan dengan nilai rtabel. Apabila nilai pearson correlation
lebih besar dari nilai rtabel (rhitung > rtabel), maka data tersebut valid. Apabila nilai
pearson correlation lebih kecil dari nilai rtabel (rhitung < rtabel), maka data tersebut
tidak valid. Dalam penelitian ini, jumlah responden (n) = 102 dengan tingkat
signifikansi sebesar 5%. Rumus yang digunakan untuk mencari rtabel yaitu df = n -
2, maka rtabel yang didapat adalah 0,1946. Setelah dilakukan uji validitas, seluruh
item pernyataan untuk variabel pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, self
efficacy, dan minat berwirausaha dinyatakan valid karena setiap item pernyataan
memiliki nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel (rhitung > rtabel).
Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas digunakan untuk menentukan konsistensi jawaban
responden atas suatu penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki
koefisien Cornbach’s Alpha di atas 0,60. Setelah dilakukan uji reliabilitas, seluruh
item pernyataan untuk variabel pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, self
efficacy, dan minat berwirausaha dinyatakan reliabel karena memiliki Cronbach’s
Alpha lebihh besar dari 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk menguji data variabel independen (X) dan data
variabel dependen (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan apakah berdistribusi
normal atau tidak normal. Berdasarkan tabel hasil uji normalitas, nilai signifikansi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
yang diperoleh yaitu sebesar 0,281. Ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi
tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji
normalitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik P-P Plot, data dapat
dikatakan berdistribusi normal apabila titik yang menggambarkan data berada atau
mengikuti disekitaran garis diagonal.
Grafik Normal P-P Plot
Sumber: data primer diolah (2019)
Dari grafik di atas, diketahui titik yang menggambarkan data berada
disekitaran garis diagonal, ini menunjukkan data yang disebarkan berdistribusi
normal.
Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas diketahui dengan melihat nilai Tolerance dan VIF
(Variance Inflation Factor). Apabila nilai tolerance mendekati 1 atau lebih besar
dari 0,10 dan VIF < 10, ini menunjukkan bahwa model regresi tersebut tidak
mengandung masalah multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas,
diketahui bahwa nilai tolerance semua variabel mendekati angka 1 atau lebih besar
0,10. Nilai tolerance pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) sebesar 0,514
dan self efficacy (X2) sebesar 0,514. Sedangkan nilai VIF semua variabel lebih kecil
Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: MB
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
dari 10 (VIF < 10). Nilai VIF pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1)
sebesar 1,945 dan self efficacy (X2) sebesar 1,945. Dari hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji
Glejser Test dan melihat Grafik Scatterplot. Hasil uji Glejser Test probabilitas
signifikansi keseluruhan variabel independen di atas tingkat kepercayaan 5%.
Signfikansi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan sebesar 0,907 lebih besar dari
0,05 dan signifikansi self efficacy sebebesar 0,201 lebih besar dari 0,05, ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Merujuk pada pola yang terdapat pada scatterplot yang dihasilkan dari perhitungan
regresi. Hasil uji heteroskedastisitas penelitian ini juga dapat dilihat pada grafik
berikut:
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: data primer diolah (2019)
Hasil analisis grafik di atas menunjukkan bahwa titik-titik tidak membentuk
pola tertentu dan titik-titik tersebut menyebar secara acak di atas maupun di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas.
Regression Standardized Predicted Value
210-1-2-3
Reg
ressio
n S
tud
en
tized
Resid
ual
4
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: MB
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .934 2.952 .316 .752
PMKK .866 .109 .667 7.971 .000
SE .254 .118 .179 2.144 .034
Sumber: data primer diolah (2019)
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda tersebut, diketahui persamaan
garis regresi sebagai berikut:
Y = 0,934 + 0,866 X1 + 0,254 X2 + e
Dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 0,934, artinya apabila nilai setiap variabel independen (X1
dan X2) adalah nol (0), maka nilai variabel dependennya adalah 0,934.
2. Variabel pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) memiliki koefisien
regresi yang bernilai positif sebesar 0,866 artinya jika variabel independen lain
nilainya tetap dan pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) mengalami
kenaikan satu satuan maka minat berwirausaha (Y1) akan mengalami kenaikan
sebesar 0,866.
3. Variabel self efficacy (X2) memiliki koefisien regresi yang bernilai positif
sebesar 0,254 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan self
efficacy (X2) mengalami kenaikan satu satuan maka minat berwirausaha (Y1)
akan mengalami kenaikan sebesar 0,254.
Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen
secara parsial atau individu terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel tersebut berpengaruh, maka terlebih dahulu menentukan
ttabel dengan rumus df = (α/2; n-k-1) = (0,05/2; 102-2-1) sehingga diperoleh nilai
ttabel sebesar df = 0,025; 99 = 1,984. Hasil pengolahan uji parsial dapat dilihat pada
tabel berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
Hasil Uji Parsial
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) .934 2.952 .316 .752
PMKK .866 .109 .667 7.971 .000
SE .254 .118 .179 2.144 .034
Sumber: data primer diolah (2019)
Dari hasil pengolahan data di atas, dapat dijelaskan hubungan antara
masing-masing variabel independen dengan variabel dependen sebagai berikut:
1. Pengaruh pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) terhadap minat
berwirausaha (Y)
Variabel pembelajaran mata kuliah kewirausahaan memiliki nilai thitung 7,971
lebih besar dari ttabel 1,984 (7,971 > 1,984) dengan tingkat signifikansi 0,000
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H1 diterima.
2. Pengaruh self efficacy (X2) terhadap minat berwirausaha (Y)
Variabel self efficacy memiliki nilai thitung 2,144 lebih besar dari ttabel 1,984
(2,144 > 1,984) dengan tingkat signifikansi 0,034 lebih kecil dari 0,05 (0,034 <
0,05), maka H2 diterima.
Uji Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui variabel independen yang meliputi variabel
pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) dan self efficacy (X2) berpengaruh
secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu minat
berwirausaha (Y). Untuk mengetahui apakah kedua variabel independen secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, maka terlebih dahulu
menentukan Ftabel dengan rumus df = (k; n-k) = (2; 102-2) sehingga diperoleh nilai
Ftabel sebesar df = 2; 100 = 3,09. Hasil pengolahan data uji simultan dapat dilihat
pada tabel berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Hasil Uji Simultan
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3219.189 2 1609.595 89.408 .000(a)
Residual 1782.272 99 18.003
Total 5001.461 101
Sumber: data primer diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas, nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 89,408.
Oleh karena itu, dapat diketahui Fhitung 89,408 lebih besar dari Ftabel 3,09 (89,408 >
3,09) dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal
tersebut memiliki arti bahwa variabel independen secara bersamaan berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Hasil uji koefisien determinasi, angka Adjusted R Square (R2) atau koefisien
determinasi yang disesuaikan adalah 0,636. Jadi dapat disimpulkan bahwa 63,6%
minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta dipengaruhi oleh
pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan self efficacy, sedangkan sisanya
36,4% minat berwirausaha dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan
Variabel Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan Berpengaruh terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta
Hasil analisis berdasarkan uji parsial (uji t), variabel pembelajaran mata kuliah
kewirausahaan memiliki nilai thitung 7,971 lebih besar dari ttabel 1,984 (7,971 > 1,984)
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Ini
berarti terdapat pengaruh signifikan antara pembelajaran mata kuliah
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta.
Dengan demikian hipotesis satu (H1) dalam penelitian ini yang menyatakan
“Terdapat pengaruh positif pembelajaran mata kuliah kewirausahaan terhadap
minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta” diterima.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad
Fauzan Yuliarto (2017) yang menyatakan pembelajaran kewirausahaan adalah
kegiatan yang dirancang dengan melibatkan siswa dan membantunya untuk
mempelajari kewirausahaan yang dapat diperoleh melalui teori-teori yang
disampaikan dikelas dan juga melakukan kegiatan praktik kewirausahaan sebagai
wujud nyata atau implementasi dari teori-teori yang didapatkan di kelas.
Pembelajaran kewirausahaan yang diterapkan di STIE YKPN Yogyakarta menjadi
salah satu cara dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini
dikarenakan dalam mata kuliah kewirausahaan diberikan pembelajaran mengenai
cara-cara menjadi seorang wirausaha yang sukses mulai dari bagaimana cara
menyusun business plan yang baik, mengatur keuangan dengan benar, mengetahui
keuntungan dan risiko dari berwirausaha dan sebagainya, sehingga hal ini mampu
melatih mahasiswa untuk bekerja lebih terorganisir. Secara praktik pembelajaran
mata kuliah kewirausahaan juga direalisasikan melalui kegiatan membuka usaha
start up yang didalamnya menuntut mahasiswa terjun langsung menjadi seorang
wirausaha. Dalam praktiknya mahasiswa akan dibentuk kelompok untuk memulai
sebuah usaha baru, dengan adanya kelompok tersebut sesorang secara tidak
langsung akan mengetahui bagaimana bekerja dalam suatu organisasi, mengatur
pembagian tugas, disiplin dan lain-lain. Adanya praktik kewirausahaan ini mampu
menambah minat mahasiswa untuk mulai berwirausaha. Dengan mengikuti
pembelajaran mata kuliah kewirausahaan para mahasiswa dapat merencanakan
usaha start up, mengaktualisasikan sikap, perilaku wirausaha, mengelola usaha dan
menerapkan jiwa kepemimpinan pada dirinya. Hal ini merupakan kesempatan
mahasiswa untuk mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft skill, menciptakan
nilai tambah dan menjadi bekal ilmu untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi
diri sendiri dan masyarakat luas.
Variabel Self Efficacy Berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
STIE YKPN Yogyakarta
Hasil analisis berdasarkan hasil uji parsial (uji t), variabel self efficacy memiliki
nilai thitung 2,144 lebih besar dari ttabel 1,984 (2,144 > 1,984) dengan tingkat
signifikansi 0,034 lebih kecil dari 0,05 (0,034 < 0,05), ini berarti terdapat pengaruh
signifikan antara self efficacy terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis dua (H2) dalam penelitian ini yang
menyatakan “Terdapat pengaruh positif Self Efficacy terhadap minat berwirausaha
mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta” diterima.
Menurut Surya (2009), salah satu faktor pendukung terbentuknya
kepercayaan diri yaitu faktor pengalaman. Semakin banyak pengalaman dan juga
pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin paham atau mengerti
seseorang akan dirinya sendiri yang dapat membuat seseorang ke arah yang
produktif. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengalaman dan pengetahuan bisa
didapatkan mahasiswa dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti adanya
praktikum kewirausahaan, seminar kewirausahaan, unit kegiatan mahasiswa, dan
kegiatan lain yang melibatkan mahasiswa secara aktif berinteraksi terhadap sesuatu
yang baru. Semakin tinggi kepercayaan diri seorang mahasiswa atas kemampuan
dirinya untuk berusaha, maka semakin tinggi keinginannya untuk menjadi seorang
wirausaha yang sukses. Hasil penelitian ini konisten atau sama dengan penelitian
Dony Ardianta K (2014) dengan judul “Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan
Minat Berwirausaha Warga Masyarakat Kelurahan Parangtritis, Kretek, Bantul,
Yogyakarta” yang menunjukkan terdapat pengaruh positif dan sgnifikan dari hasil
penelitian tersebut.
Variabel Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dan Self Efficacy Secara
Bersama-sama Berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STIE
YKPN Yogyakarta
Hasil analisis berdasarkan uji simultan, nilai F hitung yang diperoleh sebesar
89,408. Dapat diketahui Fhitung 89,408 lebih besar dari Ftabel 3,09 (89,408 > 3,09)
dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Artinya
secara simultan terdapat pengaruh positif antara kedua variabel independen
terhadap variabel dependen. Adapun koefisien determinasi yang didapat dari hasil
penelitian yaitu sebanyak 63,6%, yang artinya adalah 63,6% dari minat
berwirausaha dapat dijelaskan oleh pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan
self efficacy, sedangkan sisanya 36,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang
diberikan yaitu:
1. Pihak kampus STIE YKPN Yogyakarta perlu mempertahankan dan
meningkatkan proses pembelajaran kewirausahaan. Peningkatan sarana dan
prasarana yang lebih baik harus dilakukan, guna mendukung kegiatan
berwirausaha agar dapat meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa STIE
YKPN Yogyakarta. Perlu dipertimbangkan juga mengenai festival bisnis
kewirausahaan untuk diselenggarakan lebih dari satu kali dalam satu semester,
karena kegiatan ini merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk lebih banyak
berinteraksi dengan lingkungan luar.
2. Peningkatan self efficacy dapat menjadi modal penting bagi pihak kampus STIE
YKPN Yogyakarta dalam upaya meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi
mahasiswa. Perlu adanya pemberian materi perkuliahan dan penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan yang positif bagi mahasiswa agar lebih aktif berinteraksi
antar mahasiswa satu dengan lain yang mampu meningkatkan kepercayaan diri
mahasiswa untuk memulai menjalankan sebuah usaha atau bisnis.
3. Diharapkan bisa menjadi tolak ukur bagi pemerintah dalam menerapkan
pembelajaran kewirausahaan di lembaga-lembaga pendidikan lainnya di
Indonesia, dikarenakan hal ini dapat membuat para pelajar yang ada di
Indonesia berani untuk memulai sebuah bisnis atau usaha. Diharapkan
pemerintah juga lebih memperhatikan dan mendukung para wirausahawan
muda untuk mengembangkan usahanya baik usaha kecil maupun besar agar
para wirausahawan muda lebih percaya diri bahwa usaha yang dilakukannya
dapat diterima oleh pemerintah dan masyarakat, hal ini juga dapat membantu
pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
4. Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini memberikan infrormasi bahwa
pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan self efficacy secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN
Yogyakarta. Berdasarkan hail analisis data dengan melihat koefisien
determinasi, sumbangan efektif yang diberikan dari variabel pembelajaran mata
kuliah kewirausahaan dan self efficacy terhadap minat berwirausaha yaitu
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
sebesar 63,6%. Ini menunjukkan bahwa terdapat 36,4% faktor lain yang dapat
mempengaruhi minat berwirausaha. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan
untuk meneliti faktor-faktor lain diluar pembelajaran mata kuliah
kewirausahaan dan self efficacy seperti kreativitas, motivasi, pengaruh
lingungan, dan lain-lain.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. (2016). Statistika Induktif. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Alma, B. (2007). Kewirausahaan. Bandung: ALFABETA.
Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Prss.
Ansofino, Jolianis, Yolamalinda, & Arfilindo, H. (2016). Buku Ajar Ekonometrika.
Yogyakarta: Deepublish.
Ardianta, D. (2014). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Minat
Berwirausaha Warga Masyarakat Kelurahan Parangtritis, Kretek, Bantul,
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Astiningrum, N., & Prawitasari, J. E. (2007). Hubungan Antara Minat Terhadap
Komik Jepang (Manga) Dengan Kemampuan Rekognisi Emosi Melalui
Ekspresi Wajah. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 130-150.
BPS. (2019, Maret). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2018. Retrieved
from Badan Pusat Statistik: www.bps.go.id
Budihardjo, M. (2015). Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih
Asa Sukses.
Fatoki, O. (2014). The Entrepreneurial Intenttion of Undergraduate Students in South
Africa: The Influences of Entrepreneurship Education and Previous Work
Experience. mediterranean Journal of Social Sciences, 5(7): 294-299.
Gani, I., & Amalia, S. (2018). Alat Analisis Data: Aplikasi Statistik untuk Penelitian
Bidang Ekonomi & Sosial. Yogyakarta: ANDI.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro.
Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Hermawan, A. (2009). Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo.
Hery. (2017). Kewirausahaan. Jakarta: PT Grasindo.
Ismail, F. (2018). Statistika Untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta: Prenadamedia Group.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
Kosasish, N., & Sumarna, D. (2013). Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi
Kecerdasan. Bandung: Alfabeta.
Manuntung , A. (2018). Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien Hipertensi. Malang:
Wineka Media.
Mudjiarto. (2005). Membangun Karakter dan Kepribadian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ningsih, J. I. (2017). Pengaruh Tingkat Self Efficacy terhadap Tingkat Minat
Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik. Skripsi. Gresik: Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Noor, J. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.
Pakpahan , A. (2013). Perspektif Ekonomi Institusi dalam Pengelolaan Sumber Daya
Alam, Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Jurnal Ekonomi, 445-464.
Putra, S. S. (2017). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa. Skripsi. Jakarta: Universitas Nasional Jakarta.
Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo.
Sari, E. S. (1993). Audience Research: Pengantar Studi Penelitian Terhadap
Pembaca, Pendengar dan Pemirsa. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Sherman, P. S., Sebora, T., & Digman, L. A. (2008). Experiential Entrepreneurship in
the Classroom: Effects of Teaching Methods on Entrepreneurial Career
Choice Intentions. Journal of Entrepreneurship Education, 11,29.
Situmorang, S. H., Muda, I., Dalimunthe, D. M., Fadli, Syarief, & Fauzie. (2010).
Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: UsuPress.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Sudrajad, A. (2012). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model
Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sufren, & Natanael, Y. (2014). Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Surya, H. (2009). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Media Komputindo.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
26
Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Bandung: Salemba Empat.
Taylor, R. (2003). Kiat kiat Pede untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yuliarto, A. F. (2017). Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Praktik
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Akuntansi
SMA Negeri 1 Klaten Tahun Pelajaran 2016/207. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: KENCANA.
Zimmerer, T. W. (2003). Faktor Pendorong Pertumbuhan Kewirausahaan. AKP, Vol.
7 No. 2.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id