pengaruh pelayanan konseling terhadap...

180
PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK PERNIKAHAN DI BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KOTA JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Umu Maulidah NIM: 1113052000043 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H /2019 M  

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK PERNIKAHAN DI BADAN

PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KOTA JAKARTA SELATAN

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Disusun Oleh:

Umu Maulidah

NIM: 1113052000043

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H /2019 M

 

Page 2: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana 1

(S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini, saya

telah cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil

karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang

lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Maret 2019

Umu Maulidah

 

Page 3: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK PERNIKAHAN DI BADAN

PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KOTA JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Disusun Oleh:

Umu Maulidah

NIM: 1113052000043

Dibawah Bimbingan

Prof. Dr. H. Daud Effendi, AM

NIP: 19490504 197703 1 001

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

 

Page 4: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK PERNIKAHAN DI BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KOTA JAKARTA SELATAN) oleh Umu Maulidah telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada 21 Maret 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Jakarta, 21 Maret 2019

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si Noor Bekti Negoro, SE, M.Si NIP: 19690607 199503 2 003 NIP: 19650301 199903 1 001

Anggota Penguji I Penguji II

Dr. M. Taufik Hidayatullah, M.Si Nasichah, MA NIP: 19760626 200901 1 011 NIP: 19671126 199603 2 00 1

Pembimbing

Prof. Dr. H. Daud Effendi, AM NIP: 19490504 197703 1 001

 

Page 5: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

i

ABSTRAK

Umu Maulidah, NIM: 1113052000043 Pengaruh Pelayanan Konseling Terhadap Penyelesaian Konflik Pernikahan di Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Jakarta Selatan, di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Daud Effendi, AM

Perceraian di Indonesia pada tahun 2015-2017 mengalami peningkatan. Tingginya angka perceraian tidak lepas dari faktor konflik yang terjadi dirumah tangga. Jika seseorang tidak dapat menyelesaikan masalahnya seorang diri, maka dia membutuhkan orang lain untuk membantunya. BP4 adalah sebuah lembaga yang membantu menangani konflik suami istri melalui konseling. Konseling akan efektif apabila dilakukan dengan cara yang tepat, sehingga bisa menjadi pendorong suami isteri untuk berdamai.

Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan (afektif) dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor menggunakan pengetahuan (kognitif) dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalah. Sedangkan Penyelesaian Konflik Pernikahan adalah kumpulan respon atau sejumlah tingkah laku yang digunakan oleh individu ketika menghadapi konflik dengan pasangannya. Metodologi penelitian ini adalah metodologi kuantitatif dengan rumusan masalah assosiatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh dengan 30 responden. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian pada uji t menunjukkan bahwa kedua pelayanan konseling aspek kognitif dan afektif berpengaruh signifikan terhadap penyelesaian konflik pernikahan. Aspek kognitif mempunyai nilai t sebesar 0,137 dan aspek afektif mempunyai nilai t sebesar 0,361. Sedangkan hasil uji F menunjukkan pelayanan konseling aspek kognitif dan afektif secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penyelesaian konflik pernikahan sebesar 44,2 % dan sisanya 55,8 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh penelitian ini. Kata Kunci: Pelayanan Konseling, Penyelesaian Konflik Pernikahan, Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

 

Page 6: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah

SWT., Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tanpa

limpahan karunia-Nya tidak mungkin penulis bisa menempuh

pendidikan sampai Strata 1 (S1). Shalawat serta salam penulis

curah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, kepada

para keluarganya, sahabatnya, serta pengikut beliau sampai akhir

zaman dan tak lupa kepada kita selaku umatnya.

Dengan selesainya skripsi ini, merupakan suatu

kebanggaan yang tak terhingga bagi penulis meskipun dalam

penyelesaiannya mendapatkan rintangan, baik dari diri sendiri

maupun dari luar, namun berkat kasih sayang-Nya, rintangan

tersebut dapat diatasi dengan kesabaran. Dan juga tak lupa

adanya bantuan dari berbagai pihak, baik moril atau materil yang

tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini,

penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-

dalamnya terkhusus kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph,D selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, M.Ag selaku

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M.Si

selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si dan Noor Bekti Negoro, M.Si

selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

 

Page 7: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

iv

Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Prof. Dr. H. Daud Effendi, AM selaku Dosen Pembimbing

yang senantiasa meluagkan tenaga, waktu serta pikiran untuk

memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam

menyusun skripsi sehingga akhirnya dapat terselesaikaknnya

skripsi ini.

4. Dra. Hj. Matanah, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik

Kelas B Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam angkatan

2013.

5. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

khususnya Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang

membuat wawasan penulis terbuka lagi.

6. Kedua orang tua serta kakek nenekku tercinta, Ayahanda

Syamsudin, Ibunda Mayani, Kakek Abdul Kosim dan Nenek

Hj. Manisah, semua ida lakukan untuk ayah, mamah, baba

dan nyanya. Serta adikku Zahira Sofa dan seluruh keluarga

om, encing juga sepupu-sepupu tersayang yang tiada henti

selalu memberikan motivasi serta doa dalam menyelesaikan

skripsi ini. Penulis ucapkan terimakasih yang sedalam-

dalamnya.

7. Konselor BP4 Kota Jakarta Selatan, ibu Emma, Ibu Nina, Pak

Mul, Pak Yusuf yang memberikan informasi yang penulis

butuhkan, para klien yang sudah meluangkan waktunya.

Terima kasih telah memberikan izin melakukan penelitian

dan memberikan data-data terkait dengan penulisan skripsi

ini.

 

Page 8: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

v

8. Sahabat-sahabat yang selalu mengisi hari-hari penulis

diantaranya Labibah Marwa dan Ragil Eka Putri. Terima

kasih telah memberikan motivasi, semangat dan memberikan

nasehat. Teman-teman seperjuanganku di kelas yang telah

memberikan dorongan, motivasi serta semangat yaitu ciwi-

ciwi kelasan B Diyah, Kiki, Zia, Robiatul, Bilqis, Rakhmah,

Imez, Hani, Konita, Isna, Suci, Azmi, Ayu, Sri, Eneng, Rusny

dan teman-teman seperjuangan BPI angkatan 2013 yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis selama melakukan

penelitian dan penulisan.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapatkan

balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 21 Maret 2019

Penulis,

Umu Maulidah

 

Page 9: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................. 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah .................... 8

C. Tujuan Penelitian ............................................. 10

D. Manfaat Penelitian ........................................... 10

E. Tinjauan Pustaka.............................................. 11

F. Sistematika Penulisan ...................................... 18

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pelayanan Konseling ......................................... 21

1. Pengertian Pelayanan Konseling ................. 21

2. Aspek-aspek Konseling ............................... 23

3. Tujuan Konseling ........................................ 29

4. Metode Konseling ....................................... 31

5. Asas-asas Konseling.................................... 36

6. Tahapan Konseling...................................... 42

B. Penyelesaian Konflik Pernikahan di Rumah

Tangga ............................................................... 46

1. Pengertian Konflik Pernikahan ................... 46

2. Pengertian Penyelesaian Konflik pernikahan 48

3. Faktor Konflik ............................................. 48

 

Page 10: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

viii

4. Dampak Konflik Pernikahan ...................... 55

C. Kerangka Pemikiran ......................................... 59

D. Hipotesis Penelitian .......................................... 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................... 63

B. Populasi dan Sampel ......................................... 64

C. Ruang Lingkup Penelitian ................................ 65

D. Sumber Data ..................................................... 66

E. Instrumen Penelitian ......................................... 67

1. Uji Validitas ................................................ 68

2. Uji Reliabilitas ............................................ 71

F. Teknik Pengumpulan Data ............................... 73

G. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian . 76

H. Teknik Pengolahan Data ................................... 79

1. Statistik Deskriptif ...................................... 79

2. Uji Asumsi Klasik ...................................... 79

a. Uji Normalitas ...................................... 80

b. Uji Multikolinieritas ............................. 80

c. Uji Autokorelasi ................................... 81

d. Uji Heteroskedastisitas ......................... 82

3. Uji Koefisien Korelasi ................................ 82

4. Uji Regresi Linear Berganda ...................... 84

a. Koefisien Determinasi (R2) .................. 85

b. Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji Statistik t) ...................................... 85

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik

F) ........................................................... 85

 

Page 11: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

ix

BAB IV GAMBARAN UMUM BADAN

PENASIHATAN PEMBINAAN DAN

PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4)

A. Sejarah BP4 ..................................................... 87

B. Dasar Hukum Pembentukan BP4 .................... 91

C. Visi dan Misi BP4............................................ 92

D. Lokasi BP4 Kota Jakarta Selatan ..................... 92

E. Asas dan Tujuan BP4 ..................................... 93

F. Upaya dan Usaha BP4 .................................... 93

G. Tugas Pokok BP4 ............................................ 95

H. Alur Pelaksanaan Konseling ............................ 96

I. Struktur Organisasi BP4 Kota Jakarta Selatan 98

BAB V TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. UjiInstrumen .................................................... 99

1. Uji Validitas ............................................... 99

2. Uji Reliabilitas ........................................... 102

B. Hasil dan Analisis Data ................................... 103

1. Karakteristik Responden ............................ 104

2. Statistik Deskriptif ..................................... 106

3. Uji Asumsi Klasik ..................................... 108

a. Uji Normalitas ..................................... 109

b. Uji Multikolinieritas ............................ 111

c. Uji Autokorelasi .................................. 113

d. Uji Heteroskedastisitas ........................ 114

4. Uji Koefisien Korelasi ............................... 115

5. Uji Regresi Linear Berganda ..................... 118

e. Koefisien Determinasi (R2) ................. 121

 

Page 12: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

x

f. Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji Statistik t) ..................................... 122

g. Uji Signifikansi Simultan (Uji

Statistik F) ........................................... 123

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................... 125

B. Saran................................................................ 126

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 127

LAMPIRAN

 

Page 13: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Perkara Perceraian di Indonesia Tahun

2015-2017............................................................... 2

Tabel 3.1 Blue Print Skala Penyelesaian Konseling Aspek

Kognitif dan Aspek Afektif Sebelum Uji

Instrument............................................................... 69

Tabel 3.2 Blue Print Skala Penyelesaian Konseling Aspek

Kognitif dan Aspek Afektif Setelah Uji

Instrument............................................................... 70

Tabel 3.3 Blue Print Skala Penyelesaian Konflik

Pernikahan Sebelum Uji Instrument ...................... 70

Tabel 3.4 Blue Print Skala Penyelesaian Konflik

Pernikahan Setelah Uji Instrument ......................... 71

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Skala Pelayanan Konseling

Aspek Kognitif (X1) ............................................... 71

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Skala Pelayanan Konseling

Aspek Afektif (X2) ................................................. 72

Tabel 3.7 Hasil Uji Realibilitas Skala Penyelesaian Konflik

Pernikahan (Y) ....................................................... 72

Tabel 3.8 Skala Penilaian Likert ……………………………. 74

Tabel 3.9 Definisi Operasional dan Indikator Variabel

Penelitian ................................................................ 76

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R .................. 83

Tabel 5.1 Hasil Output Butir Pernyataan Uji Validitas

Pelayanan Konseling Aspek Kognitif .................... 99

 

Page 14: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

xii

Tabel 5.2 Hasil Output Butir Pernyataan Uji Validitas

Pelayanan Konseling Aspek Afektif ...................... 100

Tabel 5.3 Hasil Output Butir Pernyataan Uji Validitas

Penyelesaian Konflik Pernikahan .......................... 101

Tabel 5.4 Hasil Output Uji Reliabilitas Pelayanan

Konseling Aspek Kognitif ..................................... 102

Tabel 5.5 Hasil Output Uji Reliabilitas Pelayanan

Konseling Aspek Afektif ....................................... 103

Tabel 5.6 Hasil Output Uji Reliabilitas Penyelesaian

Konflik Pernikahan ................................................ 103

Tabel 5.7 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 104

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama

Pernikahan ............................................................. 104

Tabel 5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor

Konflik ................................................................... 105

Tabel 5.10 Analisis Deskriptif ................................................. 107

Tabel 5.11 Uji Normalitas ....................................................... 110

Tabel 5.12 Kesimpulan Uji Normalitas ................................... 110

Tabel 5.13 Uji Multikolinearitas .............................................. 112

Tabel 5.14 Uji Autokorelasi..................................................... 113

Tabel 5.15 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ................... 116

Tabel 5.16 Analisis Korelasi Antar Variabel ........................... 117

Tabel 5.17 Uji Regresi Linear Berganda ................................. 119

Tabel 5.18 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 121

Tabel5.19 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji

Statistik t) ............................................................... 122

Tebel 5.20 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............ 123

 

Page 15: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................ 59

Gambar 4.1 Alur Pelaksanaan Konseling ................................ 96

Gambar 4.2 Struktur Organisasi .............................................. 98

Gambar 5.1 Grafik P-P Plot ..................................................... 111

Gambar 5.2 Grafik Scatterplot ................................................. 115

 

Page 16: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Tabel Skor Jawaban Responden

Lampiran 3. Hasil Pengolahan Data

Lampiran 4. R Tabel

Lampiran 5. Tabel Auto Korelasi Tabel

Lampiran 6. F Tabel

Lampiran 7. Dokumentasi

 

Page 17: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria

dan seorang wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan

membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan

kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, hal ini sesuai

dengan UU Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.1

Pernikahan bukan saja untuk membangun rumah tangga,

lebih daripada itu pernikahan adalah ikatan suci yang terikat

dengan keimanan kepada Allah, dengan kata lain ada nilai

ibadah di dalamnya. Untuk itu pernikahan harus di pelihara

dan dijaga dengan baik agar tercipta rumah tangga yang

sakinah mawaddah wa rahmah sesuai dengan ketentuan

Islam.

Mengenai hasil penelitian tentang pernikahan, kualitas

pernikahan yang baik ditandai oleh komunikasi yang baik,

keintiman dan kedekatan, seksualitas, kejujuran, dan

kepercayaan yang kesemuanya itu menjadi sangat penting

untuk menjalin relasi pernikahan yang memuaskan.2

1 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kedeputian

Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Direktoral Bina Ketahanan Negara, Buku pegangan Bagi Petugas Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Tentang Kursus Pernikahan Untuk Calon Pengantin, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2014), h. 1-2.

2 Sawitri Supardi Sadarjoen, Konflik Marital Pemahaman Konseptual, Aktual Alternatif Solusinya, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h.5.

 

Page 18: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

2

Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, kebahagiaan

merupakan tujuan utama yang harus dicapai, namun pada

kenyataannya tidak mudah untuk menjalani semua itu, konflik

seringkali terjadi dalam kehidupan pernikahan, dan tidak jarang

seringkali menjadi pemicu terjadinya perceraian. Berdasarkan

laporan tahunan Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah

Agung, laju perceraian di Indonesia tiap tahunnya mengalami

peningkatan yang cukup memprihatinkan. Berikut data jumlah

kasus perceraian di Indonesia yang terjadi sejak periode tahun

2015-2017.3

Tabel 1.1

Jumlah Perkara Perceraian Di Indonesia Tahun 2015-

2017

Tahun

Diterima Jumlah

Perkara

Diterima

Diputus Jumlah

Perkara

Diputus

Cerai

Talak

Cerai

Gugat

Cerai

Talak

Cerai

Gugat

2015 113.068 281.178 394.246 99.981 253.862 353.843

2016 113.968 289.102 403.070 101.928 263.726 365.654

2017 113.987 301.861 415.848 100.745 273.771 374.516

Data-data pada tabel 1.1 menunjukkan dalam kurun waktu

tiga tahun terakhir (2015-2017) perkara perceraian di Pengadilan

Agama seluruh Indonesia mengalami peningkatan. Tahun 2015

jumlah perkara yang diterima tercatat sebanyak 394.246 perkara

dengan rincian (cerai talak sebanyak 113.068 perkara dan cerai

3 Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, “Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (2015-2017)”,diakses pada 1 februari 2019 dari https://badilag.mahkamahagung.go.id/laptah/laptah/laptah

 

Page 19: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

3

gugat sebanyak 281.178 perkara) dan jumlah perkara yang

diputus sebanyak 353.843 perkara dengan rincian (cerai talak

sebanyak 99.981 perkara dan cerai gugat sebanyak 253.862

perkara). Tahun 2016 jumlah perkara yang diterima tercatat

sebanyak 403.070 perkara dengan rincian (cerai talak sebanyak

113.968 perkara dan cerai gugat sebanyak 289.102 perkara) dan

jumlah perkara yang diputus sebanyak 365.654 perkara dengan

rincian (cerai talak sebanyak 101.928 perkara dan cerai gugat

sebanyak 263.726 perkara).

Tahun 2017 jumlah perkara yang diterima tercatat sebanyak

415.848 perkara dengan rincian (cerai talak sebanyak 113.987

perkara dan cerai gugat sebanyak 301.861 perkara) dan jumlah

perkara yang diputus sebanyak 374.516 perkara dengan rincian

(cerai talak sebanyak 100.745 perkara dan cerai gugat sebanyak

273.771 perkara). Sehingga, perkara perceraian yang diutus

dalam tiga tahun terakhir berada diangka 353.843 sampai

374.516 perkara. Tingginya angka perceraian di Indonesia tidak

lepas dari faktor konflik yang terjadi dirumah tangga. Konflik

jika dibiarkan tanpa penanganan yang baik maka akan menjadi

bibit perpecahan dalam keluarga lebih jauh lagi akan berujung

pada perceraian. Perselisihan dan konflik dalam pernikahan

merupakan suatu yang tidak dapat dihindari namun harus

dihadapi, karena dua orang yang tinggal dalam satu atap tidak

mungkin hidup tanpa konflik, kecuali bila salah satu pasangan

atau bahkan kedua pasangan memutuskan untuk mengalah

daripada berkonfrontasi. Namun demikian, walaupun salah satu

pasangan memutuskan untuk mengalah, tidak berarti tidak ada

 

Page 20: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

4

konflik sama sekali, karena sekalipun kejengkelan tidak

diungkapkan secara konfrontatif, konflik akan tetap eksis dalam

hati yang paling dalam dan mendasari iklim relasi yang

diciptakan selanjutnya dengan pasangannya.4

Konflik umunya terjadi karena masing-masing pasangan

memilki kepribadian yang berbeda, sehingga untuk mencapai

keharmonisan dalam keluarga perlu adanya pendekatan, saling

pengertian satu dengan yang lainnya, seperti ketika suami

ataupun isteri ingin mengubah perilaku pada masing-masing

pihak sesuai dengan yang dianggap baik menurut mereka, untuk

mencapai kebahagiaan keluarga, termasuk didalamnya juga

pengubahan tentang sikap yang ada pada masing-masing pihak.5

Proses ini yang kadangkala menimbulkan ketegangan dan

perselisihan dalam berumah tangga.

Jika seseorang tidak dapat menyelesaikan masalahnya

seorang diri, maka orang tersebut membutuhkan orang lain untuk

membantunya. Seorang konselor adalah orang yang tepat untuk

membantu menyelesaikan permasalahan dalam pernikahan,

diperlukan nasehat keagamaan yang bisa memberikan kekuatan

batin dan ketahanan mental, ketenteraman hati dan harapan dalam

menghadapi berbagai permasalahan pernikahan yang dihadapi

pasangan suami istri, agar pasangan tersebut kembali menemukan

potensi-potensi yang ada dalam dirinya dan dapat menentukan

pilihan secara bijaksana untuk menyelesaikan permasalahannya

4 Sawitri Supardi Sadarjoen, Konflik Marital Pemahaman Konseptual,

Aktual Alternatif Solusinya, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 3. 5 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan, (Yogyakarta:

Andi, 2004), h. 58.

 

Page 21: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

5

sendiri dan ia dapat menentukkan jalan hidupnya sendiri secara

bertanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain. Ajaran

Islam menganjurkan bahwa ketika terjadi perselisihan suami istri,

maka pertama-tama harus melibatkan pihak keluarga dari kedua

belah pihak sebagai mediator yang bertugas mendamaikan suami

istri melalui jalan yang terbaik, yang disepakati semua pihak.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An Nissa : 35

Artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara

keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki

dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang

hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah

memberi taufik kepada suami-isteri itu.Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha mengenal”.6

Berdasarkan ayat Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 35

menjelaskan bahwa sebelum menjatuhkan talak, terlebih dahulu

ditempuh cara damai semaksimal mungkin untuk menghindarkan

talak, dengan mendatangkan “hakam” (dari pihak keluarga suami

ataupun istri). BP4 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Selatan melakukan konseling, BP4 dalam hal ini menjadi

mediator non hakim. Hal ini karena tidak ada hakim yang

menjadi penengah untuk kedua belah pihak.

6 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV Penerbit Jamanatul-Art, 2004), h. 84.

 

Page 22: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

6

Konselor adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk

melakukan konsultasi berdasarkan standar profesi. Kepribadian

konsleor dapat menentukan bentuk hubungan antara konselor dan

konseli, bentuk penanganan masalah, dan pemilihan alternatif

pemecahan masalah.7 Konselor akan membantu pasangan

mengungkapkan permasalahannya secara terbuka dengan

melakukan konseling antara konselor dan klien. Sehingga,

masing-masing pasangan bisa mengetahui permasalahan apa

yang sedang terjadi dalam kehidupan rumah tangganya, dan pada

akhirnya dapat membuat keputusan-keputusan yang terbaik bagi

kedua belah pihak.

Terdapat sebuah lembaga resmi milik pemerintah yang

dapat membantu pasangan suami isteri dalam membentuk

keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Lembaga ini

dikenal dengan sebutan BP4 (Badan Penasehat Pembinaan

Pelestarian Perkawinan). BP4 adalah sebuah lembaga yang

mendapatkan pengakuan dari pemerintah sebagai satu-satunya

badan penunjuang sebagai tugas departemen agama dalam bidang

penasihat perkawinan, perselisihan rumah tangga, dan perceraian

yang dibawah naungan Kantor Urusan Agama, dan satu-satunya

badan yang berusaha mengurangi tingkat perceraian dalam

rangka menunjang tugas Departemen Agama di Bidang

Bimbingan Masyarakat Islam.

7 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

Amzah, 2010), h. 259.

 

Page 23: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

7

Tugas BP4 yaitu mengembangkan dan memasyarakatkan

makna perkawinan yang agung serta memberikan gambaran,

pendidikan dan pengetahuan kepada pasangan suami isteri

melalui penyuluhan tentang pernikahan dan konseling pernikahan

dalam membentuk rumah tangga yang harmonis, tenteram, penuh

cinta kasih sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan Sunnah

sebagai pedomannya melalui bimbingan pra nikah. Tidak hanya

itu, program BP4 lainnya adalah konseling perkawinan yang

bertujuan untuk mencari penyelesaian persoalan atas masalah-

masalah dalam perkawinan dan keluarga yang diadukan oleh

salah satu pihak dari pasangan suami isteri ke BP4, membantu

menyelesaikan masalah dengan cara melakukan tahapan-tahapan

seperti identifikasi masalah, pencarian solusi atas persoalan yang

dihadapi, dengan berbagai tahap.8

Berdasarkan data BP4 Kota Jakarta Selatan menyebutkan

sepanjang tahun 2016 ada 105 pasangan suami isteri yang

melakukan konseling di BP4 Kota Jakarta selatan, dengan

problem pernikahan atau kehidupan berkeluarga yang bervariasi.

Beberapa sumber konflik perkawinan diantaranya: permasalahan

ekonomi yakni sebanyak 25 kasus, masalah perselingkuhan

sebanyak 20 kasus, KDRT sebanyak 18 kasus, sering berselisih

pendapat sebanyak 15 kasus, suami menikah lagi secara siri

sebanyak 8 kasus, suami meninggalkan rumah dan tidak

diketahui keberadaanya sebanyak 5 kasus, tidak ada kecocokan

lagi sebanyak 8 kasus, orang tua atau keluarga ikut campur (pihak

8 AD. Eridani, dkk, Peran BP4 Dalam Mewujudkan Keluarga

Sakinah, (Jakarta: Rahima, 2013), h. 42.

 

Page 24: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

8

ke 3) sebanyak 5 kasus, suami mempunyai kelainan sex

(gay) sebanyak 3 kasus. Konseling akan efektif apabila

dilakukan dengan cara yang tepat dan sistematis dengan

menggunakan bahasa yang menarik, lugas, dan bijaksana

sehingga proses konseling menjadi baik. Sehingga dapat

berjalan dengan efisien dan bahkan menjadi pendorong bagi

pasangan suami isteri yang mempunyai masalah dalam

rumah tangganya untuk berdamai dan kembali membina

rumah tangga yang harmonis.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian secara mendalam dan sekaligus

dijadikan pembahasan yang akan dilanjutkan ke

pembahasan skripsi dengan judul “Pengaruh Pelayanan

Konseling Terhadap Penyelesaian Konflik Pernikahan

di Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) Kota Jakarta Selatan”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, peneliti

membatasi masalah penelitian hanya pada variabel-variabel

yang diteliti sebagai berikut:

a. Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat

rahasia, penuh dengan sikap penerimaan (afektif) dan

pemberian kesempatan dari konselor kepada klien.

Konselor menggunakan pengetahuan (kognitif) dan

keterampilannya untuk membantu klien mengatasi

 

Page 25: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

9

masalah-masalah. Konseling yang dimaksud dalam

penelitian ini dibatasi pada konseling yang meliputi

aspek kognitif dan aspek afektif.

b. Penyelesaian konflik pernikahan adalah kumpulan

respon atau sejumlah tingkah laku yang digunakan oleh

individu ketika menghadapi konflik dengan

pasangannya. Penyelesaian konflik pernikahan yang

dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada

penyelesaian konflik pernikahan yang bersifat

konstruktif dan bersifat destruktif.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis

dapat merumuskan masalah yang akan menjadi acuan

dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara

pelayanan konseling aspek kognitif terhadap

penyelesaian konflik pernikahan ?

b. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara

pelayanan konseling aspek afektif terhadap

penyelesaian konflik pernikahan ?

c. Apakah ada pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara pelayanan konseling aspek

kognitif dan pelayanan aspek afektif terhadap

penyelesaian konflik pernikahan ?

 

Page 26: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

10

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah

diatas maka tujuan dari penelitian yang hendak dicapai

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan konseling

aspek kognitif terhadap penyelesaian konflik

pernikahan.

2. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan konseling

aspek afektif terhadap penyelesaian konflik

pernikahan.

3. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan konseling

aspek kognitif dan pelayanan konseling aspek afektif

secara bersama-sama terhadap penyelesaian konflik

pernikahan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan

bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang bimbingan

konseling secara umum serta pengetahuan tentang

bimbingan islam.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

khususnya Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

dapat dijadikan sebagai referensi akademik dan

informasi sebagai bahan rujukan untuk penelitian

selanjutnya.

 

Page 27: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

11

b. Bagi lembaga yang memiliki pelayanan yang sama,

dapat dijadikan bahan evaluasi bagi konselor dan

gambaran proses pelaksanaan konseling yang tepat

dalam menangani klien.

c. Bagi lembaga dapat mengetahui pengaruh konseling

dalam mengatasi konflik rumah tangga.

d. Bagi penulis untuk melengkapi persyaratan dalam

memperoleh gelar S.Sos (Sarjana Sosial) pada

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan

penelitian terhadap skripsi dan jurnal terdahulu yang

memiliki judul hampir sama dengan yang akan penulis

teliti, adapun dari pengkajian ini adalah supaya dapat

diketahui bahwa apa yang akan penulis teliti tidak sama

dengan penelitian dari skripsi dan jurnal terdahulu. Berikut

diantaranya:

1. Nama: Siti Syarifah Amini, NIM: 108052000024,

Jurusan: Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas:

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Tahun 2014, Judul

Skripsi: Konseling Pernikahan Islam Dalam

Mengatasi Kasus Perselingkuhan Suami-Istri Di

Badan Penasehat Pembinaan Dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan Menteng. Penelitian ini bertujuan untuk

 

Page 28: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

12

mengetahui pelaksanaan konseling pernikahan islam dalam

mengatasi kasus perselingkuhan suami istri di BP4 KUA

Menteng. Hasil penelitian ini adalah konseling lebih

mengutamakan dalam pemberian bantuan kepada klien agar

ia memiliki pengetahuan tentang posisi dirinya dan

memiliki keberanian mengambil keputusan untuk

melakukan suatu perbuatan yang dipandang baik, benar dan

bermanfaat untuk kehidupannya di dunia dan untuk

kepentingannya di akhirat. Hal yang menarik dari penelitian

ini adalah konselor berusaha memadukan konseling islam

dengan konseling secara keilmuan. Konselor banyak

memberikan masukan dari pandangan agama, seperti

menyarankan kepada klien untuk melakukan taubat nasuha

dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,

mengingatkan kepada hukum-hukum islam tentang kasus

yang sedang terjadi pada klien, dan memberikan dalil-dalil

yang sesuai dengan permasalahan klien namun dari aspek

konten isinya masih belum banyak mengaitkan dengan

teori. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendektan kualitatif dengan desain penelitian

deskriptif.

2. Nama: Ilal Pajri Siregar, NIM: 208044100001, Jurusan:

Ahwal Syakhsiyyah Fakultas: Syariah dan Hukum, Tahun

2014, Judul Skripsi: Peran Badan Penasehatan Pembinaan

Pelestarian Perkawinan Dalam Meminimalisir terjadinya

Perceraian (Studi Pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan Tahun 2011-2012). Penelitian ini

 

Page 29: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

13

membahas peran badan penasihat pembinaan dan

pelestarian perkawinan BP4 dalam meminimalisir

terjadinya perceraian. Hasil penelitian ini adalah dalam

meminimalisir perceraian ada beberapa upaya yang

dilakuka konselor BP4 diantaranya dengan melakukan

sosialisasi, penyuluhan, dan advokasi, namun upaya yang

dilakukan konselor belum bisa berjalan optimal karena

beberapa faktor seperti masih lemahnya SDM, tidak

tersedianya alokasi anggaran khusus, serta terbatasnya

sarana dan prasarana pendukung. Yang menarik dari

penelitian ini adalah penulis memberikan banyak saran

kepada konselor mengenai metode-metode dalam konseling

agar proses konseling bisa berjalan efektif dan bisa

mendorong pasangan suami istri untuk memperbaiki

hubungan rumah tangganya. Penelitian ini menggunakan

metodologi kualitatif.

3. Nama: Ulfatun Ni’mah, NIM: 106052001976, Jurusan:

Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas: Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Tahun 2010, Judul Skripsi: Studi Analisis

Terhadap Konseling Keluarga Pada Program Sakinah

Mawaddah Wa Rahmah (Samara) Di Radio Dakta 107 FM.

Penelitian ini membahas tentang konseling keluarga

melalui media elektronik yakni radio. Dimana radio

tersebut memiliki program konseling keluarga yakni

SAMARA yang bertujuan untuk membina keluarga sakinah

mawaddah wa rahmah serta memberika edukasi fiqh

keluarga. Berdasarkan hasil penelitian nya bahwa radio

 

Page 30: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

14

tersebut melakukan konseling secara on air menggunakan

proses dan teknik konseling non directive. Yang menarik

dari skripsi ini adalah pada program sakinah mawaddah wa

rahmah (SAMARA) menunjukkan hasil yang positif bagi

para pendengar, walaupun konseling tidak dilakukan secara

langsung namun penelitian ini masih kurang dalam aspek

analisis temuan yang kurang merinci, peneliti belum

menjelaskan secara detail bentuk upaya konseling yang

dilaksanakan di radio Dakta sehingga bisa mendapatkan

hasil yang positif dari para pendengar. Penelitian ini

menggunakan desain studi kasus dengan metode deskriptif

analisis.

4. Nama: Nurlia Zulfatun Nisa, NIM: 107052001404, Jurusan:

Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas: Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Tahun 2013, Judul Skripsi: Peran Badan

Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

Dalam Mencegah Kasus Perceraian di Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Cipayung Jakarta Timur.

Penelitian ini membahas peran BP4 dalam mencegah kasus

perceraian di KUA cipayung. Hasil peneliltian ini adalah

peran BP4 memberikan nilai-nilai positif dan menambah

wawasan kepada suami istri agar pasangan suami istri

terhindar dari perceraian. Skripsi ini menarik

pembahasanya karena terfokus pada usaha-usaha konselor

dalam memberiakn kiat-kiat kepada klien dalam

menghadapi permasalahan rumah tangga, sehingga

diharapkan dengan mengikuti mediasi dapat membantu

 

Page 31: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

15

masyarakat terhadap permasalahan-permasalahan yang ada

di dalam rumah tangga dan keinginan-keinginan untuk

bercerai dapat dicegah. Skripsi ini juga menjelaskan dengan

rinci mengenai tahapan proses mediasi yang dijalankan

BP4. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

5. Nama: Lia Selviana, NIM: 11220091, Jurusan: Bimbingan

Penyuluhan Islam, Fakultas: Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Tahun 2015, Judul Skripsi: Layanan

Konseling Perkawinan Pada Pasangan Suami Istri di BP4

Kota Yogyakarta. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

proses konseling di BP4 Yogyakarta dalam menyelesaikan

konflik perkawinan pada pasangan suami istri. Penelitian

ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses

konseling di BP4 Kota Yogyakarta dilakukan secara

individual dan bertatap muka secara langsung dengan

memberikan materi-materi atau penasehatan sesuai dengan

masalah yang dihadapi klien. Peran konselor sebagai

penasehat dan mediator, yaitu menjadi penengah atau

penghubung antara pasangan suami istri yang sedang

berselisih. Skripsi ini menarik karena penulis menjelaskan

secara merinci proses konseling di BP4 Yogyakarta mulai

dari penerimaan, analisis, penasehatan dan pengakhiran

serta penulis juga menjelaskan mengenai pelaksanaan

konseling perkawinan yang meliputi materi konseling

perkawinan, metode pendekatan konseling perkawinan,

 

Page 32: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

16

peran konselor serta faktor pendukung dan penghambat

dalam proses konseling.

6. Nama: Nisaul Istiqomah, NIM: 109070000209, Fakultas:

Psikologi, Tahun 2014, Judul Skripsi: Pengaruh

Religiusitas, Regulasi Emosioanal, dan Konflik Pernikahan

Terhadap Intensitas Mempertahankan Pernikahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

religiusitas (keyakinan, praktik, ibadah, pengalaman

beragama, pengatahuan agama dan konsekuensi), regulasi

emosi dan konflik pernikahan terhadap intensitas

mempertahankan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah

ada pengaruh signifikan religuisitas, regulasi emosi, dan

konflik pernikahan terhadap intensi mempertahankan

pernikahan yang dipengaruhi oleh faktor religiusitas yang

tinggi dan konflik pernikahan yang rendah. Penelitian ini

memiliki hasil yang detail dan tujuan penelitian yang

dilakukan telah tercapai. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian 201 orang

istri yang memiliki usia pernikahan 5 sampai 30 tahun.

7. Nama: Sitti Murdiana, Judul Jurnal: Penyelesaian Konflik

Pernikahan Ditinjau dari Usia Perkawainan. Jurnal ini

membahas tentang gambaran penyelesaian konflik

perkawinan pada pasangan menikah ditinjau dari usia

perkawinan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa

penyelesaian konflik perkawinan dapat dibedakan

berdasarkan usia perkawinan. Terdapat perbedaan

penyelesaian konflik perkawinan sesuai usia perkawinan.

 

Page 33: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

17

kesimpulan penelitian ini adalah penyelesaian konflik

perkawinan berdasarkan kategori dapat ditinjau

berdasarkan usia perkawinan. hal yang menarik dalam

penelitian ini adalah penulis memberikan gambaran yang

merinci bagaimana pasangan suami istri menampilkan

perilakunya dalam menyelesaikan konflik perkawinan

seperti ketika berkonflik dengan pasangannya, mereka lebih

menonjolkan sikap lemah lembut, bertoleransi terhadap

kekurangan pasangan, berupaya memperbaiki hubungan,

menenagkan diri sendiri dan orang lain, serta berkompromi

terhadap kesalahan pasanganya. Demikian pula dengan

penyelesaian konflik destruktif, juga terlihat dominan pada

kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan

menikah kemungkinan dapat menampilakan penyelesaian

konflik berbeda-beda sesuai dengan masalah yang

dihadapinya. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif.

Dari semua kajian pustaka di atas penelitian yang akan

dilaksanakan memiliki perbedaan sebagai berikut:

a. Subjek penelitian yaitu klien BP4 yang aktif mengikuti

konseling BP4 Kota Jakarta Selatan. Lokasi penelitian ini

adalah Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan

(BP4) Kota Jakarta Selatan yang berbeda dengan kajian

pustaka di atas.

b. Masalah penelitian dalam penulisan skripsi ini membahas

mengenai permasalahan yang ada di BP4 Kota Jakarta

 

Page 34: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

18

Selatan mulai dari proses konseling dan bagaimana

pengaruhnya terhadap penyelesaian konflik pernikahan klien

BP4. Hal ini tentu berbeda dengan penelitian yang dibahas

dalam kajian pustaka diatas.

F. Sistematika Penulisan

Penyusunan skripsi ini terdiri dari 6 bab. Sistematika

tersebut dirumuskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari enam sub bab antara lain latar

belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab ini terdiri dari tiga sub bab antara lain

landasan teori, kerangka permikiran, dan

hipotesis penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari delapan sub bab antara lain

jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan

sampel, ruang lingkup penelitian, sumber data,

instrument penelitian, teknik pengumpulan data,

definisi operasional dan indikator penelitian,

teknik pengolahan data.

 

Page 35: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

19

BAB IV GAMBARAN UMUM BADAN PENASIHATAN

PEMBINAAN DAN PELESTARIAN

PERKAWINAN (BP4)

Bab ini terdiri dari sembilan sub bab antara lain sejarah

BP4, dasar hukum pembentukan BP4, visi dan misi

BP4, lokasi BP4, asas dan tujuan BP4, upaya dan usaha

BP4, tugas pokok BP4, struktur organisasi BP4 Kota

Jakarta Selatan, alur pelaksanaan konseling.

BAB V TEMUAN PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Bab ini berisikan temuan hasil penelitian dan

pembahasan yang meliputi karakteristik responden,

serta pembahasan diantaranya pengaruh pelayanan

konseling aspek kognitif terhadap penyelesaian konflik

pernikahan, pengaruh pelayanan konseling aspek afektif

terhadap penyelesaian konflik pernikahan, pengaruh

pelayanan konseling aspek kognitif dan aspek afektif

secara bersama-sama terhadap penyelesaian konflik

pernikahan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan hasil analisa dan saran

serta lampiran-lampiran yang terkait dengan penulisan

skripsi.

 

Page 36: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

21

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pelayanan Konseling

1. Pengertian Pelayanan Konseling

Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang

dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang

pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun.1 Sedangkan Istilah konseling berasal

dari kata “counseling” adalah kata dalam bentuk mashdar

dari “to counsel” secara etimologis berarti “to give advice”

yang artinya memberikan saran atau nasihat.2 Jadi

konseling mempunyai arti memberikan nasihat secara

individual dengan cara tatap muka.

Konseling sebagai suatu perencanaan yang lebih

rasional, pemecahan masalah, pembuataun masalah

intensionalitas, pencegahan terhadap munculnya masalah

penyesuaian diri, dan memberi dukungan dalam

menghadapi tekanan-tekanan situasional dalam kehidupan

sehari-hari.3 Konseling sebagai bantuan secara tatap muka

antara konselor dan klien dengan usaha yang unik dan

manusiawi yang dilakukan dengan suasana keahlian dan

1 Laksana, Fajar,. Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit

Graha Ilmu, 2008), h.85. 2 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

Amzah, 2010), h. 10. 3 Mohammad Surya, Psikologi Konseling, (Bandung: Pustaka Bani

Quraisy, 2003), h. 1.

 

Page 37: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

22

didasarkan norma-norma yang berlaku agar klien memperoleh

konsep diri dan kepercayaan demi memperbaiki tingkah laku

pada saat ini dan masa yang akan datang.4

Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat

rahasia, penuh dengan sikap penerimaan (afektif) dan pemberian

kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor menggunakan

pengetahuan (kognitif) dan keterampilannya untuk membantu

klien mengatasi masalah-masalah.5

Konseling adalah suatu proses mengenai dimana orang

yang bermasalah (klien) dibantu secara pribadi untuk merasa dan

berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan

seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan

informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk

mengembangkan perilaku-perilaku yang memungkinkannya

berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya dan

lingkungannya.6

Konseling merupakan bantuan yang bersifat individual dan

pribadi untuk mengatasi masalah-masalah pribadi, pendidikan

dan vokasional, dalam bantuan tersebut semua fakta yang

berkaitan dengan masalah tersebut dipelajari, dianalisis, dan

berdasarkan hal-hal tersebut bantuan pemecahan masalah

dirumuskan, seringkali dengan meminta bantuan para spesialis,

4 Zulfan Saam, Psikologi Konseling, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 2.

5 Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan, (Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 10.

6 Nadhifatuz Zulfa, “Nilai-nilai dan Makna Bimbingan Konseling Islam Dalam Hadis Sahih Bukhari (Studi Hadis Tentang Rukun Islam)”, Vol. 20 No.2 2017, h. 37 diakses pada 20 januari 2018 dari e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/download/854/1138/

 

Page 38: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

23

narasumber di sekolah dan masyarakat, menggunakan wawancara

pribadi yang diarahkan agar klien dapat membuat keputusan.7

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil suatu

penjelasan bahwa pengertian konseling adalah suatu proses

individual yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara

konselor dan klien, dimana konselor membantu klien menentukan

pemecahan-pemecahan terhadap berbagai kesulitan yang

dihadapi.

Adapun yang penulis maksud dengan pelayanan konseling

pernikahan dalam penelitian ini adalah proses pemberian bantuan

oleh konselor kepada konseli (pasangan suami isteri) dalam

menghilangkan perselisihan antara keduanya, mengurangi

gangguan rumah tangga dan menghindari perceraian dengan cara

saling menghargai, toleransi, dan komunikasi yang penuh

pengertian, agar mereka bisa berkembang dan mampu

memecahkan masalah yang terbaik bagi kedua belah pihak.

2. Aspek-aspek Pelayanan Konseling

Perubahan tingkah laku dapat terjadi dalam beberapa aspek,

yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif berupa

bertambah kuatnya konsep pengetahuan sedangkan aspek afektif

berupa bertambahnya kesadaran akan fungsi pengetahuan yang

dimilikinya. Tujuan utamanya adalah mengubah perilaku

seseorang menjadi lebih baik. Dalam hal ini aspek kognitif dan

afektif yang dimaksud adalah suatu proses pemberian

7 Nana Syaodih Sukmadinata, Bimbingan dan Konseling Dalam

Praktek, (Bandung: Maestro, 2007), h. 15.

 

Page 39: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

24

pengetahuan yang mengarah kepada perubahan perilaku yang

lebih baik.

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara

tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui

hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang

dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Situasi belajar

maksudnya adalah konseli dibantu untuk memahami diri sendiri,

keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan

yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang

dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun

masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana

memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-

kebutuhan yang akan datang.8 Taksonomi Bloom

mengklasifikasikan belajar dibagi dalam tiga aspek diantaranya

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

1. Aspek kognitif

Aspek kognitif adalah aspek yang mencakup kegiatan otak

pada diri seseorang (yaitu dengan cara berfikir). Aspek

kognitif terkait dengan kemampuan seseorang dalam

mengetahui dan memahami sesuatu. Hasil dari kognitif

adalah bertambahnya wawasan pengetahuan yang dimiliki

seseorang. Seseorang akan memiliki pemahaman yang lebih

8 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling,

(Jakarta: Renika Cipta, 2004), h.101.

 

Page 40: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

25

baik setelah menempuh program latihan.9 Bloom membagi ranah

kognitif ke dalam enam tingkatan, yaitu:

a. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah

dipelajari dan disimpulkan dalam ingatan. Pengetahuan

yang disimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan

melalui bentuk ingatan mengingat (recall) atau mengenal

kembali (recognition).10

b. Pemahaman (comprehension)

Ditingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk

menangkap makna dan arti tentang hal yang dipelajari.11

c. Penerapan (application)

Kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode

untuk menghadapi suatu kasus atau problem yang konkret

atau nyata dan baru.12 Penerapan meliputi pengaplikasian

sebuah prosedur untuk menyelesaiakan sebuah masalah

yang sedang terjadi dalam mengerjakan tugas yang

diberikan. Menerapkan disini adalah menyusun,

menjalankan, melakukan, mempraktekkan, memulai dan

juga menyelesaikan.

9 Benny A. Pribadi, Desain dan Pengembangan Program Pelatihan

Berbasisi Kompetensi: IImplementasi Model Addie, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 94.

10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 27.

11 W.S. Winkel, Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Gramedia, 1987), h.150.

12 W.S. Winkel, Psikologi Pembelajaran, h.150.

 

Page 41: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

26

d. Analisi (analysis)

Pada tingkat analisis, seseorang mampu memecahkan

informasi yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil dan

mengaitkan informasi dengan informasi lain. Kemampuan

untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian

sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan

baik.13 Analisis disini adalah bagaimana seseorang mampu

menguraikan sebuah masalah yang sedang dihadapinya.

e. Sintetis (synthesis)

kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola

yang baru14 bagian-bagian dihubungkan satu sama lain.

Kemampuan mengenali data atau informasi yang harus

didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhan. Adanya

kemampuan ini dinyatakan dala membuat suatu rencana

penyusunan suatu pembelajaran.

f. Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu

materi pembelajaran, argument yang berkenaan dengan

sesuatu yang diketahui, dipahami, dilakukan, dianalisis, dan

dihasilkan.15

13 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2015),

cet. ke. 6, h. 468. 14 W.S. Winkel, Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Gramedia, 1987),

h. 150. 15 Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran,

(Jakarta: Kencana, 2013) h. 92.

 

Page 42: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

27

2. Aspek afektif

Ranah afektif merupakan kemampuan yang mengutamakan

perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan

penalaran.16 Kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan

aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, skap,

kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Pembagian

aspek afektif menurut Bloom bersama dengan Davis

Krathwol, antara lain:

a. Penerimaan (receiving)

Seseorang peka terhadap suatu perangsang dan

kesediaan utnuk memperhatikan rangsangan itu.17

Kesediaan untuk menyadari yang dalam pengajaran

bentuknya berupa mendapatkan perhatian,

mempertahankannya, dan mengarahkannya. Misalnya

juga mampu mengakui adanya perbedaan-perbedaan.

b. Partisipasi (responding)

Tingkatan yang mencakup kerelaan dan kesediaan

untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi

dalam suatu kegiatan.18 Mulai dibentuk suatu sikap

menerima, menolak atau mengabaikan. Misalnya

menerima suatu pendapat orang lain.

c. Organisasi (organization)

16 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2009), h. 298. 17 W.S. Winkel, Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Gramedia, 1987),

h.152. 18 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,, h. 28.

 

Page 43: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

28

Kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai

sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.19

d. Pembentukkan pola hidup (characterization be a

value)

Kemampuan untuk menghayati nialai kehidupan,

sehingga menjadi millik pribadi (internalisasi)

menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur

kehidupannya sendiri.20 Memiliki sistem niali yang

mengendalikakn tingkah lakunya sehingga menjadi

karakteristik gaya hidup diberbagai bidang.

3. Aspek Psikomotorik

Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes

untuk mengukur penampilan (performance) yang telah

dikuasai oleh peserta didik (klien). Pelaksanaan tes

performance (psikomotorik) pada klien dengan

permasalahan di rumah tangga lebih sukar dilakukan.

Charles C. Denova menjelaskan ada beberapa masalah

dalam menilai performance (psikomotori) yang obyektif,

salah satunya yaitu mengidentifikasi kriteria dalam

performance serta menentukan hasil pengamatan melalui

tingkatan yang dapat diterima.21 Ryan (1980) menjelaskan

bahwa hasil belajar psikomotorik diukur melalui

pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta

19 W. S. Winkel, Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Gramedia, 1987),

h. 152. 20 W. S. Winkel, Psikologi dan Pembelajaran, h. 153. 21 Dinny Devi Triana, “Skala Pengukuran sebagai Alat Evaluasi

dalam Menilai Tari Karya Mahasiswa”, Vol. VII No. 2/Mei-Agutus 2006 dialkses 15 April 2019 dari http://journal.unnes.ac.id

 

Page 44: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

29

didik (klien). Kegiatan konseling hanya berlangsung di

dalam ruangan BP4 sebanyak 4 kali pertemuan, konselor

hanya melakukan pengamatan ketika konseling

berlangsung, namun tidak mengetahui bagaimana perlakuan

yang diberikan tiap pasangan ketika sudah tidak berada

diruang konseling, apakah sudah sesuai atau belum. Hal ini

yang menyebabkan ranah psikomotorik relative lebih sulit

diamati oleh konselor.

Dengan demikian penilaian hasil belajar yang bersifat

psikomotorik pada klien yang memiliki masalah dalam

rumah tangga relative lebih sulit diukur, karena

memerlukan pengamatan yang terus menerus dan cermat

selama proses pembelajaran berlangsung guna memperoleh

informasi yang lebih medalam dari klien.

3. Tujuan konseling

Menentukan tujuan konseling merupakan hal utama yang

harus dilakukan untuk memperjelas apakah yang melatar

belakangi konseli datang ke konselor. Dengan konseli mengikuti

layanan konseling, diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan

yang selama ini mengganggunya, dan membantu konseli dalam

pengambilan keputusan. Tujuan konseling dikelompokkan

menjadi tiga jenis, yaitu mengubah penyesuaian perilaku yang

salah, belajar membuat keputusan, dan mencegah timbulnya

masalah.22 Berikut ini penjelasan masing-masing tujuan

konseling:

22 Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar Konseling

Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 64-65.

 

Page 45: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

30

a. Mengubah Penyesuaian Perilaku yang Salah

Penyesuaian perilaku yang salah adalah perilaku yang

secara psikologis mengarah pada perilaku patologis.

Penyesuaian perilaku yang salah inilah yang akan

diubah menjadi perilaku sehat yang tidak mengandung

indikasi adanya hambatan atau kesulitan mental. Hal ini

yang akan dilakukan agar konseli memiliki perkembangan

kepribadian yang baik. Konseli akan disadarkan bahwa

perilakunya salah dan dengan bantuan konselor klien

dijadikan mengerti bagaimana harus keluar dari kondisi

tersebut. Konseli harus dengan suka rela ingin keluar dari

penyesuaian perilaku yang salah tersebut, agar konseli dapat

memutuskan perilaku apakah yang tepat dilakukan.

b. Belajar Membuat Keputusan

Konseling bukan hanya sebuah proses penyaluran beban

emosional konseli yang selama ini hanya ditanggung

dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan kemampuan,

keterampilan, dan keberanian untuk mengatasinya.

Membuat keputusan diawali dari mengidentifikasi

alternative, memiliki alternative, menetapkan alternative,

serta memprediksi berbagai konsekuensi dari keputusannya.

Dalam hal ini tugas konselor adalah memberikan dorongan

dorongan untuk membuat keputusan walaupun dengan

resiko yang sudah dipertimbangkan sebelumnya.

c. Mencegah Munculnya Masalah

Mencegah munculnya masalah terdiri dari tiga pengertian,

yaitu: mencegah jangan sampai mengalami masalah

 

Page 46: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

31

dikemudian hari, mencegah jangan sampai masalah yang

dialami secara berat atau berkepanjangan, dan mencegah

jangan sampai yang dihadapi berakibat gangguan yang

menetap. Tujuan konseling yang lebih khusus dalam hal ini

konseling pernikahan adalah konselor berfokus pada

hubungan perkawinan atau pasangan daripada hanya pada

individu yang terlibat selain itu konselor berupaya

mencegah perceraian suami isteri dan membantu suami

isteri membangun keharmonisan dalam rumah tangganya

dengan memberikan pemahaman tentang hak dan

kewajiban berdasarkan kelemahan dan kelebihan masing-

masing untuk bersinergi membangun rumah tangga yang

lebih baik.

4. Metode Konseling

Dalam pelaksanaan konseling, terdapat beberapa metode

yang digunakan, yaitu:

a. Wawancara

Interview (wawancara) informasi merupakan salah

satualat untuk memperoleh fakta/data/informasi dari

murid secara lisan, jadi terjadi pertemuan di bawah

empat mata dengan tujuan mendapatkan data yang

diperlukan untuk bimbingan.23 Fakta dan data itu

dapat dijadikan bahan dan gambaran dari kondisi

kejiwaan atau mental pada saat tertentu, sehingga

23 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Amzah:

Jakarta, 2010), h. 69.

 

Page 47: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

32

perlu diberikan bimbingan dan penyuluhan (konseling)

secara tepat.

b. Group guidance

Dengan menggunakan kelompok, konselor dan konseli

akan dapat mengembangkan sikap sosial, sikap

memahami peranan anak bimbing dalam lingkungan nya

menurut penglihatan orang lain dalam kelompok itu (role

reception) karena ia ingin mendapatkan pandangan baru

tentang dirinya dari orang lain serta hubungannya dengan

orang lain. Dengan demikian dengan, melalui metode

kelompok ini dapat timbul kemungkinan diberikan group

theraphy (penyembuhan gangguan jiwa melalui kelompok).

c. Non-Directif (metode tidak mengarahkan)

Teknik ini sering juga disebut “Client Centered

Counseling” (konseli sebagai pusat jalannya konseling).

Sebab pada teknik ini pelayanan bimbingan dan konseling

memang lebih banyak berpusat pada diri klien (konseli)

konselor hanya memberikan dorongan dalam memecahkan

masalah konseli, dan keputusan terletak pada diri konseli

sendiri. Pada dasarnya pelayanan “non direktif” digunakan

bagi klien (konseli) yang mengerti kalau dirinya sedang

menghadapi masalah, sehingga dirinya terbuka dalam

melakukan upaya-upaya agar terbebas dari lilitan maslah

tersebut. Namun, satu sisi ia tidak punya pilihan atau

ketetapan yang kuat untuk keluar dari daerah masalahnya.

Ketidakmampuan itu bisa disebabkan keyakinannya yang

tidak terbangun dengan baik, sehingga ia tidak memliki

 

Page 48: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

33

kepercayaan yang utuh atas kemungkinan-kemungkinan

dari pilihannya sendiri agar keluar dari masalah.24

d. Direktif (yang bersifat mengarahkan)

Adalah salah satu teknik yang diberikan dan digunakan

bagi konseli yang tidak mengerti masalahnya dan

mengalami kesulitan dalam memahami dan

memecahkannya. Maka pengarahan yang diberikan

konsleor ialah secara langsung jawaban-jawaban terhadap

faktor-faktor yang dianggap menjadi penyebab timbulnya

masalah pada diri klien.25

e. Metode Rasional-Emotif

Dalam istilah yang lain teknik ini disebut “rational emotif

therapy”, atau model “RET” yang dikembangkan oleh Dr.

Albert Ellis (ahli psikologi klinis). Dalam pelayanan

bimbingan dan penyuluhan (konseling), teknik ini

dimaksudkan untuk mengatasi pikiran-pikiran yang tidak

logis (tidak rasional) yang disebabkan dorongan emosinya

yang tidak stabil. Pikiran-pikiran yang tidak rasional itu

selalu berkaitan dan bahkan mungkin pula menimbulkan

hambatan, gangguan atau kesulitan-kesulitan dalam melihat

dan menafsirkan segala sesuatu yang dihadapinya dalam

hidup. Pelayanan teknik dan pendekatan rasional-emotif

merupakan bentuk terapi yang berupaya membimbing dan

menyadarkan diri klien, sesungguhnya cara berpikir yang

24 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konsling)

Islam, (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h.130. 25 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konsling)

Islam, h.130.

 

Page 49: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

34

tidak rasional itulah yang menyebabkan terjadinya

gangguan-gangguan emosionalnya. Maka dalam layanan ini

konselor membantu konseli dalam membebaskan diri dari

cara-cara berpikir atau pandangan-pandangannya yang

tidak rasioanal, dan selanjutnya diarahkan kearah cara-cara

berpikir yang lebih rasional.26

f. Psikoanalisis (Analisa Kejiwaan)

Adalah salah satu tenik yang digunakan untuk memberikan

penilaian terhadap peristiwa peristiwa dan pengalaman

kejiwaan yang pernah dialami klien sejak kecil. Seperti

perasaan tertekan, perasaan takut, trauma dan perasaan

rendah diri bila berada dalam situasi tertentu yang ada

kaitannya dengan peristiwa-peristiwa yang dialaminya.

Bisa jadi hal ini kadang-kadang dianggap tidak rasioanal

bagi orang lain yang ada disekitarnya, tetapi bagi diri

konseli mungkin menjadi masalah karena tanpa disadarinya

peristiwa kejiwaan itu dapat mengganggu pikirannya atau

mungkin pula bisa mempengaruhi keyakinan, sikap dan

perilakunya sehari-hari.27

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan

tentang beberapa pendekatan yang sudah dijelaskan di atas,

maka pendekatan konseling yang relevan dilakukan BP4

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan adalah

26 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konsling)

Islam, (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h.131. 27 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konsling)

Islam, h.126.

 

Page 50: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

35

penedekatan non direktif atau yang juga disebut pendekatan

client-centered.

Metode non direktif atau client centered adalah

metode yang dilakukan oleh konselor dengan cara berdialog

dengan konseli, dimana konselor meletakan tanggung jawab

proses konseling kepada klien, artinya keputusan terakhir

berada pada diri konseli sendiri bukan konselor, konselor

hanya memberikan dorongan dalam memecahkan masalah.

Fokus utamanya adalah individu dapat memecahkan

masalah.

Tujuan dari konseling ini adalah agar klien mencapai

gambaran antara ideal self (diri konseli yang ideal) dan

actual self (diri konseli sesuai kenyataan yang sebenarnya)

atau dengan kata lain konselor membantu konseli agar

berkembang secara optimal sehingga mampu menjadi

manusia yang berguna dan bisa memecahkan masalahnya.

Dalam hal ini, peranan klien lebih besar dibandingkan

dengan konselor, klien diposisikan memiliki kemampuan

untuk membuat keputusan terbaik dalam dirinya, sedangkan

konselor berperan sebagai orang yang penuh penerimaan

dan perhatian terhadap problem klien serta menunjukkan

sikap mau membantu. Jadi dengan pendekatan ini fungsi

konselor sebagai pendengar aktif dan dapat memantulkan

kembali pikiran dan perasaan klien, dengan disertai

perasaan empati konselor yang menunjukkan sikap dan

penuh pengertian.

 

Page 51: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

36

5. Asas-asas Konseling

Pelayanan konseling adalah pekerjaan yang dilakukan

secara professional yang berdasarkan pada asas-asas

konseling. Asas-asas konseling merupakan ketentuan pokok

yang harus dijalankan oleh konselor agar proses konseling

berjalan efektif dan tujuan dari konseling bisa tercapai.

Asas-asas konseling tersebut adalah asas kerahasiaan,

kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian,

kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan,

keahlian, alih tangan, dan asas tut wuri handayani, yang

diuraikan sebagai berikut:28

a. Asas Kerahasiaan

Asas kerahasiaan atau disebut confidential merupakan

perilaku konselor untuk menjaga rahasia segala data

atau informasi tentang diri konseli dan lingkungan

konseli dan lingkungan konseli berkenaan dengan

pelayanan konseling. Asas ini merupakan asas kunci

dalam usaha pelayanan konseling. Jika konselor

benar-benar melaksanakan, maka penyelenggaraan

konseling akan mendapat kepercayaan dari semua

pihak, terutama konseli sebagai individu yang

mendapatkan pelayanan konseling. Namun

sebaliknya, bila kinselor tidak menjalankan asas ini,

maka pelayanan konseling tidak akan mendapatkan

28 Hartono dan Boy Soedarmadji, Psikologi Konseling, (Jakarta:

Kencana, 2012), h. 39.

 

Page 52: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

37

kepercayaan dari konseli atau pihak-pihak yang

memanfaatkan pelayanan konseling.

b. Asas Kesukarelaan

Kesukarelaan artinya tidak ada paksaan. Dalam pelayanan

konseling, seorang konseli secara suka rela tanpa ragu-ragu

meminta konseling kepada konselor. Konseli adalah

individu yang membutuhkan pelayanan konseling, karena

masalahnya atau keseriusannya, ia dengan suka dan rela

membutuhkan konseling tanpa ada paksaan dari pihak lain.

Di pihak konselor, ia adalah seorang ahli konseling yang

memiliki nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan,

kepribadian, dan pengalaman yang memadai, dengan sadar,

suka dan rela memberikan pelayanan konsleli kepada

konseli. Dengan kata lain, konselor memberikan bantuan

dengan ikhlas tanpa ada yang maksa.

c. Asas Keterbukaan

Dalam proses konseling diperlukan berbagai data atau

informasi dari pihak konseli, dan informasi ini hanya bisa

digali bila konseli dengan terbuka mau menyampaikannya

kepada konselor. Keterbukaan artinya adanya perilaku yang

terus terang, jujur tanpa ada keraguan untuk membuka diri

baik pihak konseli maupun konselor. Asasa keterbukaan

hanya bisa diwujudkan jika konselor dapat melaksanakan

asas kerahasiaan, dan konseli percaya bahwa konseling

bersifat rahasia. Dari pihak konsel diharapkan pertama-

tama mau membuka diri sehingga apa yang ada pada

dirinya dapat diketahui oleh konselor. Dari pihak konselor,

 

Page 53: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

38

keterbukaan terwujud dengan kesediaan konselor menjawab

pertanyaan-pertanyaan konseli.

d. Asas Kekinian

Masalah konseli yang dibahas dalam konseling adalah

masalah saat ini yang sedang dialami oleh konseli, bukan

masalah lampau atau masalah yang mungkin dialami di

masa yang akan datang. Meskipun salah satu fungsi

konseling adalah pencegahan (pereventive) tidak berarti

bahwa fungsi ini bertentangan dengan asas kekinian, karena

fungsi pencegahan mengandung pengertian bahwa konseli

belum menghadapi masalah, sehingga fokus konseling

mencegah timbulnya masalah di masa yang akan datang.

Bila konselor menggali kondisi atau kesulitan-kesulitan

konseli di masa lampau ini terbatas pada kajian-kajian latar

belakang masalah, bukan berarti pelayanan konseling

dimaksudkan untuk mengkaji masalah konseli di masa

lampau.

e. Asas Kemandirian

Pelayanan konseling bertujuan menjadikan konseli memiliki

kemampuan untuk menghadapi dan memecahkan

masalahnya sendiri, sehingga ia dapat mandiri, tidak

bergantung pada oranglain atau onselor. Konseli dapat

mandiri bila memiliki ciri-ciri pokok yaitu mampu:

1) Mengenal dirinya dan lingkungan dimanapun ia

berada

2) Menerima dirinya dan lingkungan secara positif dan

dinamis

 

Page 54: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

39

3) Mengambil keputusan atas dirinya sendiri

4) Mengarahkan dirinya sesuai dengan keputusan yang

diambil

5) Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan

potensinya

f. Asas Kegiatan

Hasil pelayanan konseling tidak akan tercapai dengan

sendirinya, melainkan harus diupayakan dengan kerja

keras, semangat tinggi, dan pantang menyerah. Konselor

hendaknya mampu membangkitkan semangat dan motivasi

konseli, sehingga ia mau dan mampu melaksanakan

kegiatan yang diperlukan dalam proses konseling. Kegiatan

yang dimaksud adalah keseluruhan aktivitas yang harus

dilakukan konseli untuk mencapai tujuan konseling.

Aktivitas itu dibangun konseli bersama konselor dalam

proses konseling, dengan demikian pada diri konsli dapat

mengalami kemajuan-kemajuan yang berarti sesuai dengan

harapan.

g. Asas Kedinamisan

Dinamis artinya berubah, mengalami perubahan. Usaha

pelayanan konseling menghendaki terjadinya perubahan

pada diri konseli, yaitu perubahan perilaku ke arah yang

lebih baik. Perubahan perilaku itu bersifat maju

(progressiv) bukan perubahan mundur (regressive). Dengan

demikian konseli mengalami kemajuan kearah

perkembangan pribadi yang dikehendaki.

 

Page 55: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

40

h. Asas Keterpaduan

Pelayanan konseling berusaha memadukan aspek

kepribadian konseli, agar ia mampu melakukan perubahan

ke arah lebih maju (progressiv). Keterpaduan antara, minat,

bakat, integensi, emosi, dan aspek keppribadian lainnya

akan dapat melahirkan suatu kekuatan (potensi) pada diri

konseli. Kekuatan itu bila dikembangkan secara

berkelanjutan dengan mendaya gunakan prestasi

(achievement) yang sangat berharga dalam kehidupan.

i. Asas Kenormatifan

Pelayanan konseling tidak boleh bertentangan dengan

norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik ditinjau dari

norma agama, norma adat, norma hukum, norma ilmu,

maupun kebiasaan sehari-hari. Asas kenormatifan ini

diterapkan ka dalam proses pelayanan konseling dan hasil

konseling. Proses konseling mencakup prosedur dan

berbagai teknik yang digunakan yang terintegrasi ke dalam

aktivitas-aktifitas atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan

konseli maupun konselor, harus serasi dengan norma-norma

yang berlaku. Adapun hasil konseling yang mencakup

berbagai perubahan perilaku yang lebih maju pada diri

konseli juga tidak boleh bertentangan dengan norma-norma

yang berlaku.

j. Asas Keahlian

Konselor adalah seorang pendidik psikologis yang memiliki

keahlian dalam bidang konseling, sebagai tenaga ahli, ia

memiliki kompetensi yang ditentuakan. Menurut buku

 

Page 56: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

41

Standar Kompetensi Konselor Indonesia tahun 2005,

kompetensi yang harus dikuasai oelh konselor adalah:

menguasai konsep dan praksis pendidikan, memiliki

kesadaran dan komitmen etika professional, menguasai

konsep perilaku dan perkembangan individu, menguasai

konsep dan praksisi assessment, menguasai konsep dan

praksisi konseling, memiliki kemampuan mengelola

program bimbingan dan konseling.

k. Asas Alih Tangan

Tidak semua masalah yang dialami konseli menjadi

wewenang konselor. Artinya konselor memiliki

keterbatasan kewenangan bedasarkan kewenangan

berdasarkan kode etik profesi konseling. Bila konseli

mengalami masalah emosi yang berat, seperti stress berat,

gangguan kepribadian yang serius serta sakit jiwa, maka

kasus yang demikian ini diluar kewenangan konselor, maka

harus direferal atau dialihtangankan kepada pihak lain yang

memiliki kewenangan tersebut.

l. Asas Tut Wuri Handayani

Asas ini memberikan makna bahwa pelayanan konseling

merupakan bentuk intervensi konselor kepada konseli

dalam bentuk positif, konselor memengaruhi konseli untuk

dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta

menggunakan lingkungan sebagai aspek yang dapat

berperan aktif dalam upaya mencapai tingkat perkembangan

optimal.

 

Page 57: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

42

6. Tahapan konseling

Dalam melakukan konseling ada tahapan-tahapan yang

perlu dijalani agar proses konseling menjadi efektif dan

efesien, beberapa tahapan dalam praktek konseling yaitu

sebagai berikut:29

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan konseling penting dilakukan untuk

membuat perencanaan umum bagi pertemuan pertama

dengan suami dan/isteri yang menjadi klien. Untuk itu

diperlukan data awal tentang keluarga tersebut melalui

telephon prapertemuan atau format isian pendahuluan,

dari data tersebut ditetapkan masalah yang mungkin

dihadapi, data yang perlu dikumpulkan, dan siapa

yang akan diundang pada pertemuan pertama.

b. Tahapan Pembuatan Kontrak

Kontrak dapat berupa kesepakatan peran, kesepakatan

waktu, dan sebagainya. Kontrak ini perlu dilakukan

oleh konselor agar dapat mengendalikan situasi

konseling perlu diperhatikan, karena bagaimanapun

juga merupakan suatu setting yang berarah dan

bertujuan, yaitu bertujuan untuk memecahkan masalah

sekaligus memberdayakan konseli. Tujuan tahap ini

agar ada kesepakatan antara konselor dan konseli

tentang aturan main proses konseling untuk

memberdayakan konseli dalam menghadapi masalah.

29 Eti Nurhayati, Bimbingan Konseling dan Psikoterapi Inovatif,

(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h. 193.

 

Page 58: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

43

c. Tahap Pembinaan Hubungan (Rapport)

Tahapan ini merupakan kunci awal bagi keberhasilan

konseling. Dalam membina hubungan dengan konseli,

konselor dapat memperkenalkan diri secara sederhana yang

tidak memberi kesan bahwa konselor lebih tinggi statusnya

dari konseli, dan konseli tidak akan merasa bahwa dirinya

yang bersalah dan bestatus rendah. Kesan ini harus dijaga

untuk menghindari konseli merasa sangat tidak berdaya dan

menggantungkan diri pada kekuatan konselor dalam

penyelesaian masalahnya.

d. Eksplorasi Masalah

Pada tahap ini konselor diharapkan berperan aktif dalam

menggali permasalahan konseli. Konselor perlu lebih

banyak memberikan pertanyaan terbuka dan mendengar

aktif (active listening) terhadap apa yang dikemukakan

konseli. Mendengar aktif adalah suatu keterampilan

menahan diri untuk tidak berbicara, tetapi mendengarkan

secara seksama, mengingat-ingat, memahami perkataan

konseli, dan menganalisis secara seksama terhadap

penjelasan konseli yang relevan dan yang tidak relevan,

tumpang tindih, bertolak belakang, berbelit-belit, tersendat,

yang bersifat pasrah atau bahkan yang mempertahankan diri

(defensive).

e. Tahap Klarifikasi Masalah

Pada tahap ini konselor memfasilitasi konseli untuk

mengidentifiksikan masalah yang dihadapi konseli yang

menyebabkan relasinya terganggu. Untuk itu konselor

 

Page 59: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

44

memberi stimulus dengan pertanyaan yang mengarah pada

teridentifikasi masalah yang dihadapi suami dan/isteri

tersebut.

f. Tahap interaksi

Pada tahap ini konselor mengamati bagaimana pola

interaksi yang terjadi antara keduanya. Untuk itu konselor

mendorong mereka membahas perbedaan-perbedaan

tersebut dan mencoba mencapai kesepakatan tentang

masalah yang dihadapinya. Setelah pasangan menyepakati

masalah yang membuat mereka meminta bantuan

konseling, selanjutnya mereka diminta menampilkan

masalah yang dialaminya dalam konseling tersebut.

Interaksi ini menjadi informasi yang berharga untuk

memahami masalah yang sebenarnya dialami oleh konseli.

g. Tahapan Penetapan Tujuan

Tahap penetapan tujuan berguna untuk mencapai

kesepakatan dengan konseli tentang masalah yang dapat

dipecahkan dan memprakarsai proses yang akan mengubah

situasi sosial sedemikian rupa sehingga amsalah tersebut

tidak lagi diperlukan. Untuk itu masalah yang akan

dipecahkan hendaknya dinyatakan secara spesifik dalam

bentuk tujuan yang akan dicapai sehingga dapat diketahui

kapan masalah tersebut telah berhasil dipecahkan.

Disamping itu masalah yang akan dipecahkan adalah

masalah yang diyakini oleh konselor mampu diselesaikan.

 

Page 60: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

45

h. Tahap intervensi

Intervensi dalam hal ini adalah mempertemukan pasangan

suami isteri dalam satu sesi konseling. Sebelum intervensi

dimulai sebaiknya memastikan agar pasangan suami isteri

mau bergabung ke tahap intervensi. Konselor harus

meyakinkan kepada konseli bahwa kegiatan yang akan

dilakukan sepenuhnya untuk kebaikan konseli, bukan

kebutuhan salah satu pihak. Apabila konseli sudah merasa

butuh dan siap, ini merupakan sinyal bahwa proses

intervensi dapat dimulai. Akan tetapi bila keduanya tidak

siap untuk disatukan dalam satu sesi konseling, maka

konseling dapat dilakukan terpisah dan individual, tanpa

atau dengan sepengetahuan masing-masing, hasilnya

diintegrasikan untuk kepentingan penyelesaian masalah

bersama.

i. Tahap Terminasi

Tahap terminasi adalah tahap mengakiri sesi konseling yang

sudah berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Tahap ini

dapat dilakukan dengan lancar apabila konselor telah

melakukan “kontrak” pada awal sesi konseling, misalnya

berapa lama sesi konseling akan berjalan, dan sebagainya.

j. Tahap Evaluasi

Sebelum mengakhiri sesi konseling, konselor dapat

mengevaluasi berdasarkan performance konseli yang

terpancar dari kata-kata, sikap, tindakan, dan bahasa

tubuhnya. Jika menunjukkan indikator keberhasilan,

pengakhiran konseling dapat dibuat. Dalam tahap ini,

 

Page 61: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

46

mungkin ada konseli yang belum siap untuk

mengakhiri, tetapi konselor harus meyakini bahwa

sesungguhnya yang menyelesaikan masalah itu bukan

konselor, tetapi konseli sendiri. Oleh karena itu, tugas

konselor perlu meyakinkan bahwa mereka mempu

menghadapi masalah. Hal ini untuk menghindari

ketergantungan konseli kepada konselor.

k. Tahap Tindak Lanjut

Hasil evaluasi dapat ditindak lanjuti atas kesepakatan

konselor dengan konseli sepanjang berimplikasi

positif bagi konseli, misalnya sewaktu-waktu konseli

dapat menemui konselor, atau dapat saling berkunjung

untuk memberi dorongan moral kepada konseli,

meskipun tidak mengikat dan seketat dalam kontrak

konseling.30

B. Penyelesaian Konflik Pernikahan

1. Pengertian Konflik Pernikahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konflik

memiliki arti sebagai berikut: percekcokan, perselisihan,

dan pertentangan.31 Dapat diartikan secara sederhana

konflik adalah pertentangan yang disebabkan karena

adanya perbedaan pandangan antara individu atau

kelompok. Berikut definisi konflik menurut para ahli:

30 Eti Nurhayati, Bimbingan Konseling dan PsikoterapI Inovatif,

(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h. 194-198. 31 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pusat Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 723.

 

Page 62: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

47

a. Konflik sebagai suatu proses sosial individu atau kelompok

yang berusaha untuk memenuhi tujuannya

dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan

ancaman dan/atau kekerasan.32

b. Konflik sebagai perilaku seseorang dalam rangka beroposisi

dengan pikiran, perasaan, dan tindakan orang lain.33

c. Konflik pernikahan (Marital Conflict) ialah keadaan dimana

pasangan suami isteri kurang merasakan hubungan akrab

dan hangat karena masalah yang dihadapinya. Masalah-

masalah yang dihadapinya itu dapat berpengaruh terhadap

keharmonisan hubungan pernikahan mereka sehingga

menimbulkan kerenggangan dan kesenjangan, serta

pengambilan keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan

salah satu pasangan.

d. Konflik pernikahan ialah konflik yang dihadapi oleh suami

isteri dalam pernikahannya, ditunjukkan dalam perilaku

mereka yang cenderung kurang harmonis ketika

menghadapi konflik tersebut.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa konflik pernikahan adalah konflik yang

dihadapi oleh pasangan suami istri dalam pernikahannya yang

disebabkan karena adanya perbedaan pendapat dan ketidak

cocokan tujuan yang menyebabkan hubungan suami isteri

menjadi tidak harmonis.

32 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007),

h.281. 33 Sri Lestari, Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan

Konflik Dalam Keluarga, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 101.

 

Page 63: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

48

2. Pengertian Penyelesaian Konflik Pernikahan

Penyelesaian konflik pernikahan adalah kumpulan

respon atau sejumlah tingkah laku yang digunakan oleh

individu ketika menghadapi konflik dengan pasangannya.34

Penelitian ini membahas penyelesaian konflik pernikahan

yang bersifat konstruktif dan destruktif. Penyelesaian

konflik memiliki dua proses yaitu proses yang bersifat

konstruktif dan destruktif. Proses yang bersifat konstruktif

merupakan proses penyelesaian konflik yang dilakukan

secara kooperatif (mau bekerja sama menyelesaiakan

konflik), sedangkan proses penyelesaian konflik yang

bersifat destruktif melibatkan proses kompetitif

(bersaing).35

Penyelesaian konflik yang bersifat konstruktif

menampilkan sikap-sikap positif yang dapat diterima oleh

kedua belah pihak dan memudahkan tercapainya

kesepakatan antara pasangan suami istri, sedangkan

penyelesaian konflik yang bersifat destruktif menampilkan

sikap-sikap negative yang menjadi pemicu peselisihan

berkepanjangan antara keduanya.

3. Faktor-faktor Konflik

Dalam upaya penanganan konflik yang baik dan benar,

maka diperlukan pengenalan terhadap akar timbulnya

34 Sitti Murdiana, “Penyelesaian Konflik Perkawinan Ditinjau Dari

Usia Perkawinan” , Vol. 5 No.3 2015, h. 136 diakses pada 23 November 2018 dari http://jurnal.unpad.ac.id/ijas/article/view/15063

35 Sitti Murdiana, “Penyelesaian Konflik Perkawinan Ditinjau Dari Usia Perkawinan”,136.

 

Page 64: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

49

konflik tersebut. Ada dua sumber yang mempengaruhi terjadinya

konflik dalam pernikahan, diantaranya konflik yang bersumber

dari kepribadian dan konflik yang erat kaitanya dengan

kehidupan perkawinan itu sendiri.

a. Konflik yang bersumber dari kepribadian

Ada tiga faktor konflik yang bersumber dari kepribadian,

yaitu ketidakmatangan kepribadian, adanya sifat-sifat

kepribadian yang tidak cocok untuk menjalin hubungan,

adanya kelainan mental. Berikut penjelasannya:

1) Ketidakmatangan kepribadian

Kalau salah satu atau kedua belah pihak memiliki

kepribadian yang belum matang atau belum dewasa

dalam arti belum mempunyai tanggung jawab, masih

ikut-ikutan (tidak punya prinsip) masih suka memburu

kesenangannya sendiri kemungkinan akan

menyebabkan permasalahan dalam perkawinan. Maka

diharapkan calon suami siteri yang akan mengikat

perkawinan, sudah memiliki kepribadian yang matang

dalam arti kepribadian yang mampu melaksanakan

tugas dan panggilan hidup atas tanggung jawab

sendiri. Ia sudah tidak menjadi tanggung jawab

orangtua, sudah dapat memimpin diri sendiri,

mengurus persoalan-persoalan hidupnya sendiri, dan

bertanggung jawab atas nasib orang-orang yang

menjadi tanggungannya, punya gambaran diri atau ciri

diri positif.

 

Page 65: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

50

2) Adanya sifat-sifat kepribadian yang tidak cocok untuk

menjalin hubungan.

Watak-watak kepribadian yang tidak cocok untuk menjalin

hubungan perkawinan dan apabila ini dimiliki sepasang

suami isteri maka akan terjadi konflik dalam kehidupan

perkawinannya, misalnya egois, tertutup, keras kepala,

mudah tersinggung, defensive, berusaha membenarkan atau

menutupi kesalahnnya, selalu curiga, kurang percaya diri.

Apabila sifat ini dibawa dalam kehidupan perkawinan maka

akan menimbulkan konflik, kejengkelan, kebencian, dan

tidak jarang membuat perkawinan berantakan.

3) Adanya kelainan mental

Kelainan mental yang mudah memicu konflik perkawinan

adalah perilaku abnormal, homosek, lesbian, psikosis, dan

sebagainya.

4) Agama

Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara pria dan

wanita untuk membentuk keluarga yang bahagia

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dari pengertian

tersebut jelas bahwa agama adalah salah satu faktor utama

untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.

Dengan adanya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang tercermin dalam agama yang dianutnya, akan

memberikan tuntunan ataupun memberikan bimbingan

kepada orang yang memeluknya. Agama akan menuntun

dan membimbing manusia kepada ajaran yang telah

ditetapkan. Demikian pula dalam perkawinan, maka agama

 

Page 66: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

51

yang dianut oleh pasangan akan memberikan tuntunan atau

membimbing bagaimana bertindak secara baik. Banyak tindakan

yang dapat dicegah pelaksanaannya karena dilatar belakangi oleh

kuatnya agama. Dengan agama atau kepercayaan yang kuat,

keadaan ini akandapat digunakan sebagai benteng yang tangguh

untuk menanggulangi perbuatan yang tidak terpuji.36

b. Konflik yang erat kaitannya dengan perkawinan:37

1) Ekonomi

Masalah ekonomi jelas sangat berdampak pada

kehidupan berkeluarga. Jika emosional antara

pasangan suami isteri belum dewasa, maka bisa

dipastikan akan terjadi konflik diantara mereka.

Banyak suami yang belum bisa memenuhi kebutuhan

rumah tangganya, disamping itu banyak pula isteri

yang menunutut hal-hal yang diluar kemampuan

suaminya, maka timbul lah pertengkaran diantara

keduanya yang tidak jarang akan berakhir kepada

perceraian. Jika suami tidak bisa mengendalikan

emosinya lalu menceraikan isterinya, maka terjadilah

kehancuran dalam rumah tangga yang disebabkan oleh

masalah ekonomi.

36 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan,

(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004), h. 53-54. 37 Nur Imsana Imniar, “Awas, Inilah 5 Penyebab Umum Terjadi

Perceraian”, artikel diakses 12 Februari 2018 dari http://www.bhataramedia.com/4484/awas-inilah-5-penyebab-umum-terjadinya-perceraian/2015/06/03/

 

Page 67: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

52

2) Perselingkuhan

Pengertian selingkuh menurut Quraish Shihab dalam bahasa

saja sudah bermakna negatif yaitu tidak berterus terang,

tidak jujur atau serong, suka menyembunyikan sesuatu,

korup atau menggelapkan uang, memudah-mudahkan

perceraian.38

Dalam hubungan perkawinan, perselingkuhan bisa

membawa akibat fatal, yaitu terjadinya perceraian. Bagi

keluarga masalah perselingkuhan jelas membawa

pengaruh negative. Keluarga yang telah dibina akan

menjadi berantakan terlebih lagi jika sudah memilki anak,

anak akan terabaikan dan emosionalnya akan terganggu saat

mengetahui orangtuanya berselingkuh. Dalam sisi agama

pelaku perselingkuhan adalah termasuk perbuatan maksiat,

karena termasuk kepada perbuatan zina, yaitu zina mata,

zina hati, zina tangan, dan terlebih lagi zina yang

sebenarnya yaitu berhubungan intim. Dari sisi sosial jelas

perselingkuhan mendatangkan pandangan negative dari

lingkungan sekitarnya.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya

perselingkuhan. Pertama, hubungan suami isteri yang sudah

hilang kemesraan dan cinta kasih. Hal ini berhubungan

dengan ketidakpuasan seks, isteri kurangnya berdandan di

rumah kecuali jika pergi ke undangan atau pesta, cemburu

baik secara pribadi maupun atas hasutan pihak ketiga.

38 Herdianto, Perceraian Karena Perselingkuhan, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2004), h. 33.

 

Page 68: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

53

Kedua, tekanan pihak ketiga seperti mertua dan lain-lain

(anggota keluarga lain) dalam hal ekonomi. Ketiga, adanya

kesibukan masing-masing sehingga kehidupan kantor lebih

nyaman daripada kehidupan keluarga.39

3) KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)

Kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence) adalah

bentuk penganiayaan (abuse) oleh suami terhadap isteri

baik secara fisik (patah tulang, memar, kulit tersayat)

maupun emosional/psikologis (rasa cemas, depresi dan

perasaan rendah diri).40 Kasus perlakuan sewenang-wenang

dan kekerasan terhadap wanita saat ini semakin meningkat

baik secara fisik maupun psikis. Sebagian besarnya terjadi

di dalam rumah tangga, seperti kekerasan secara fisik

(pemukulan, penganiayaan), kekerasan psikologis

(ancaman intimidasi, yang menimbulkan ketakutan,

bentakan, memaki, penyisihan, penelantaran), kekerasan

seksual (pelecehan seksual, pemaksaan hubungan yang

tidak dikehendaki, penyiksaan alat-alat genital, aborsi).

Kekerasan dalam rumah tangga umumnya dari pihak suami

terhadap isteri. Menurut catatan tahunan (Catahu) Komnas

Perempuan tahun 2017 menunjukkan bahwa ada 259.150

kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan

ditangani selama tahun 2016. Kekerasan yang terjadi di

ranah personal mencatat kasus paling tinggi. Data

39 Sofyan. S. Willis, Konseling Keluarga (Family Counseling),

(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 18. 40 Ridwan, Kekerasan Berbasis Gender, (Yogyakarta: Pusat Studi

Gender (PSG), 2006), h. 49.

 

Page 69: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

54

Pengadilan Agama menunjukkan sejumlah 245.548 adalah

kekerasan terhadap istri yang berujung pada perceraian.41

Kekerasan terhadap isteri berawal dari pandangan stereotip

masyarakat, sehingga ketika memasuki perkawinan, laki-

laki sering beranggapan bahwa perempuan adalah milik

sepenuhnya dan boleh memperlakukan semaunya.

Akibatnya, isteri yang teraniaya fisik maupun psikologisnya

akan memliki self-image yang rendah, tidak berdaya, dan

selalu tergantung.42

4) Gangguan seksual

Tidak patut dipungkiri, masalah seksual adalah masalah

sensitif yang harus dibicarakan dengan baik-baik. Karena

hubungan yang harmonis biasanya ditandai dengan

lancarnya hubungan intim. Namun biasanya menjadi

masalah keharmonisan dalam rumah tangga, apabila

pasangan mengalami gangguan seksual seperti perilaku

seksual yang menyimpang ke sesama jenis, disfungsi

ereksi, ejakulasi dini, hiperseksual (terlalu menggila dalam

fantasi seks) dan hiposeksual (tidak mau berhubungan

seks).43 Pada dasarnya pasangan yang sudah menikah

41 Komnas Perempuan, “Labirin Kekerasan terhadap Perempuan:

Dari Gang Rape hingga Femicide, Alarm bagi Negara untuk Bertindak Tepat”, artikel diakses pada 24 Januari 2017 dari https://www.komnasperempuan.go.id/file/pdf_file/2017%20Siaran%20Pers/Lembar%20Fakta%20Catahu%202017.pdf

42 Eti Nurhayati, Bimbingan Konseling dan Psikoterapi Inovatif, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,2011), h. 108.

43 Nur Imsana Imniar, “Awas, Inilah 5 Penyebab Umum Terjadi Perceraian”, diakses pada 12 Februari 2018 dari http://www.bhataramedia.com/4484/awas-inilah-5-penyebab-umum-terjadinya-perceraian/2015/06/03/

 

Page 70: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

55

membutuhkan hubungan seks untuk memenuhi

kebutuhan batinnya. Namun salah satu permasalahan

yang muncul dari hubungan seks ini adalah adanya

ketidak puasan pasangan. Ketidakpuasan hubungan seks

dalam rumah tangga bisa saja memunculkan konflik

besar. Oleh karena itu dibutuhkan penyelesaian yang

baik antara pasangan suami isteri, dibutuhkan

keterbukaan dan kepercayaan dari kedua belah pihak

untuk mengatasi masalah tersebut.

5) Masalah anak

Dikatakan bahwa anak adalah pemersatu antara suami

dan isteri, namun faktanya permasalahan anak bisa

menjadi sumber pertengkaran suami isteri, melalui

permasalahan kecil seperti mengurus pendidikan anak,

siapa yang mengurus anak apabila kedua orangtuanya

sama-sama bekerja, sampai tuntutan anak yang orangtua

tidak bisa memenuhinya. Permasalahan anak sering

menajadi objek untuk saling menyalahkan antara suami

isteri, seringkali kenakalan pada anak menjadi bahan

antara suami isteri saling menyalahkan dan pada

akhirnya menimbulkan keributan, padahal mengurus

dan mendidik anak bukan saja tanggung jawab seorang

ibu atau ayah saja, namun merupakan tanggung jawab

keduanya.

4. Dampak Konflik Pernikahan

Konflik bisa berdampak negative maupun positif.

Berdampak positif, jika konflik tersebut dapat mengarah

 

Page 71: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

56

kepada perbaikan hubungan, sebaliknya berdampak negative, jika

pertentangan yang terjadi diakhiri oleh perpecahan. Berikut

dampak yang ditimbulkan oleh konflk pernikahan. :

a. Dampak negative

Dampak konflik antara suami isteri diantaranya, dampak

negative terhadap anak, rahasia rumah tangga menjadi tidak

lagi rahasia, rasa cinta kasih dan kasih sayang putus,

hubungan silaturrahmi terputus, dampak terhadap orang

lain, dan mengaburkan nilai pernikahan bagi yang belum

menikah.44 Berikut penjelasannya:

1) Dampak negatifnya terhadap anak-anak

Disadari atau tidak, penyebab utama kenakalan anak

remaja adalah hubungan bapak ibunya yang tidak

harmonis. Mereka menjadi tidak betah lagi dirumah.

Mereka lebih memilih hidup dijalanan yang jauh dari

keributan rumah yang menurutnya, tidak bisa member

ketenangan. Tempat pelarian mereka adalah jalanan,

sehingga ia harus bergaul dengan teman-teman yang

keras kepribadiannya. Dari pergaulan itu,

kepribadiannya kemudian terbentuk, ditambah dengan

pengaruh lingkungan yang keras, akhirnya ia

terjerumus ke dalam jurang kriminalitas. Atau,

menyebabkan anak trauma. Anak kemudian melihat

pernikahan sebagai ikatan untuk bertengkar dan

cekcok, sebagaimana yang dilami bapak ibunya, yang

44 Nabil Mahmus, Problematika Rumah Tangga dan Kunci

Penyelesaiannya, (Jakarta: Qisti Press, 2004), h. 189-191.

 

Page 72: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

57

akhirnya anak memiliki pandangan negative tentang

pernikahan.

2) Rahasia rumah tangga menjadi tidak rahasia lagi

Justru akan menjadi cemar bila rahasia rumah tangga tak

lagi tertutup rapat-rapat. Ketika suami isteri sudah tak bisa

menahan amarahnya, maka ia tak tahu lagi kepada siapa

harus mengadukan masalah rumah tangganya. Suami

mengadukan masalahnya kepada semua temannya, dan

isteri mengeluhkan kepada teman nya pula. Akhirnya,

rahasia rumah tangga menjadi bahan pergunjingan, dan aib

keluarga menjadi berita.

3) Rasa cinta dan kasih sayang pupus

Karena sama-sama emosi, baik suami maupun isteri tak lagi

memperdulikan begaimana perasaan pasangannya. Dan bisa

jadi senang bila pasangannya celaka.

4) Hubungan silaturrahmi terputus

Konflik yang terjadi antara suami isteri bisa

merenggangkan hubungan keluarga yang sudah terjalin

sebelumnya. Salah satu indikator terjadinya kerenggangan

tersebut ialah melemahnya/menghilangnya dimensi afeksi,

perasaan/emosi yang mengikat antar dua orang/lebih.

Lambat laun hal itu akan mempengaruhi pemaknaan atas

hubungan yang sudah terjalin sebelumnya. Eksistensi

sebuah hubungan tidak lagi dianggap penting.45

45 Adi Sujatmika, “5 Dampak Masalah dan Konflik Keluarga”, artikel

diakses pada 13 februari 2018 dari https://growthia.net/keluarga/5-dampak-masalah-dan-konflik-keluarga/

 

Page 73: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

58

Pertengkaran suami isteri bisa memutuskan hubungan antar

keluarga. Keluarga yang perempuan membela anak

perempuannya, dan keluarga yang laki-laki tak mau kalah.

Dan, masuklah syetan untuk menyulut api permusuhan

menjadi semakin besar. Ujungnya, hubungan-hubungan

silaturrahmi dan cinta pun terputus.

5) Dampaknya terhadap orang lain

Ketika orang lain mendengar pertengkaran suami isteri

tetangganya, mungkin akan menjadikannya sebagai

pergunjingan (ghibah), bukan menyadarkan dan

menasehatinya. Kebiasaan buruk ini umum di kalangan

kaum perempuan.dan selalu, obrolan diantara mereka

dimulai dengan pertengkaran suami isteri di rumah.

6) Mengaburkan nilai pernikahan bagi yang belum menikah

Suasana rumah tangga yang selalu cekcok akan membentuk

jiwa yang selalu tidak percaya dan bimbang. Bahwa

pernikahan identik dengan percekcokan dan perselisihan,

buka cinta dan keselarasan. Sehingga, memilih pasangan

hidup menjadi seleksi paling ketat. Bertahun-tahun Allah

belum juga memberi pasangan yang sesuai keinginannya,

dan akhirnya terlambat menikah.

b. Dampak positif

Suami istri dalam mewujudkan keharmonisan rumah

tangga, sesungguhnya apabila konflik mampu dikelola

secara konstruktif, konflik justru dapat memberikan manfaat

 

Page 74: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

59

yang positif bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Adapun

beberapa manfaat positif konflik antara lain:46

1) Munculnya kesadaran bahwa ada persoalan yang harus

dipecahkan.

2) Konflik dapat mendorong untuk melakukan perubahan.

3) Dapat menjadikan kehidupan lebih menarik.

4) Dapat mendorong keputusan yang lebih matang.

5) Dapat mempererat dan memperkaya hubunga

6) Sumber hiburan.

7) Menyadarkan tentang siapa dan bagaimana diri anggota

keluarga serta memecahkan persoalan yang selama ini tidak

disadari.

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

KERANGKA PEMIKIRAN

46 Suciati, Kohesivitas Suami Istri Dalam Mewujudkan Keharmonisan

Rumah Tangga: Studi Kasus Di Gunung Kidul Yogyakarta, (Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), h. 604.

Pelayanan Konseling Aspek

Kognitif (X1)

Pelayanan Konseling Aspek

Afektif (X2)

Penyelesaian Konflik Pernikahan

(Y)

 

Page 75: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

60

Secara Parsial

Secara Bersama-sama

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa

variabel pelayanan konseling aspek kognitif (X1)

berpengaruh terhadap penyelesaian konflik pernikahan.

Pelayanan konseling aspek kognitif terdiri dari mengetahui

dan memahami. Artinya konseli dapat mengetahui dan

memahami apa yang disampaikan konselor dalam

penyelesaian konflik pernikahan, misalnya yang tadinya

mereka belum mengetahui kewajiban suami istri, kini

mereka menjadi mengetahui dan memahaminya setelah

mendapatkan metode konseling dari konselor BP4.

Kemudian variabel pelayanan konseling aspek afektif

(X2) berpengaruh terhadap penyelesaian konflik

pernikahan. Pelayanan konseling aspek afektif terdiri dari

merasa, menyukai, menerima, merespon/menanggapi.

Artinya klien mampu merasakan, menyukai, menerima, dan

menanggapi konseling yang disampaikan oleh konselor,

misalnya konseli merasakan manfaat dari konseling yang

diberikan konselor dalam penyelesaian konflik

pernikahannya.

Kemudian variabel pelayanan konseling aspek

kognitif dan pelayanan konseling aspek afektif berpengaruh

terhadap penyelesaian konflik pernikahan. Kedua aspek ini

sangat penting dan perlu dimiliki oleh setiap pasangan yang

memiliki konflik dalam rangka menyelesaikan konflik

pernikahannya.

 

Page 76: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

61

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan

masalah penelitian, belum jawaban empirik.47 Hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

Hipotesis 1

Ho: Pelayanan konseling aspek kogitif tidak berpengaruh

terhadap penyelesaian konflik pernikahan

Ha: Pelayanan konseling aspek kognitif berpengaruh

terhadap penyelesaian konflik pernikahan.

Hipotesis 2

Ho: Pelayanan Konseling aspek afektif tidak berpengaruh

terhadap penyelesaian konflik pernikahan.

Ha: Pelayanan Konseling aspek afekitif berpengaruh

terhadap penyelesaian konflik pernikahan.

Hipotesis 3

Ho: Konseling aspek kogitif dan konseling aspek afektif,

tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap

penyelesaian konflik pernikahan.

47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d,

(Bandung: Alfabeta, 2018), cet ke-27, h. 63.

 

Page 77: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

62

Ha: Pelayanan konseling aspek kogitif dan pelayanan

konseling aspek afektif, berpengaruh secara bersama-

sama terhadap penyelesaian konflik pernikahan.

 

Page 78: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

63

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif dengan rumusan masalah asosiatif. Penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1 Rumusan masalah

assosiatif adalah suatu rumusan masalah peneltian yang

bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau

lebih.2

Alasan penulis menggunakan metode kuantitatif

dalam penelitian ini karena analisis data bersifat kuantatif

atau statistic untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

dan penulis memilih rumusan masalah asssosiatif karena

variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

berjumlah 2 yaitu konseling aspek kognitif dan konseling

aspek afektif.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d,

(Bandung: Alfabeta, 2018), cet. ke-27, h. 8. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d, h. 37.

 

Page 79: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

64

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi merupakan

objek atau subjek yang berada pada wilayah yang

memenuhi syarat tertentu terkait dengan permasalahan

penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

klien yang minimal sudah menjalankan dua kali pertemuan

konseling oleh konselor BP4 Jakarta Selatan, yaitu

sebanyak 30 klien.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu,

tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili).4

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 klien, atau

jumlah keseluruhan dari populasi, hal ini dikarenakan

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d,

(Bandung: Alfabeta, 2018), cet.ke-27, h. 80 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d, h. 81.

 

Page 80: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

65

adanya keterbatasan waktu, dan jumlah klien di BP4,

sehingga peneliti tidak dapat mengambil sampel yang

lebih besar.

3. Teknik Pengumpulan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah

teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan

bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

orang, atau penelitian yang ingin membuat

generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana

semua anggota populasi dijadikan sampel.5 Jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden.

C. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek dan objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah klien yang sudah

mendapatkan konseling oleh konselor BP4 Kota Jakarta

Selatan. Adapun objek dari penelitian ini adalah Pengaruh

Pelayanan Konseling Terhadap Penyelesaian Konflik

Pernikahan di Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian (BP4) Kota Jakarta Selatan.

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d,

(Bandung: Alfabeta, 2018), cet. ke-27, h.85.

 

Page 81: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

66

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Penasihatan Pembinaan

dan Pelastarian Perkawinan (BP4) Kota Jakarta Selatan

bertempat di Jl. Warung Jati Barat No.2 RT 001/ RW 007

Pejaten Barat, Ps. Minggu Jakarta Selatan. Adapun waktu

penelitian guna mendapatkan data yang akurat dari subyek

penelitian dilakukan pada bulan november 2017. Adapun

alasan pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan atas

pertimbangan sebagai berikut:

a. Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelastarian

Perkawinan (BP4) Kota Jakarta Selatan aktif dalam

mengadakan layanan konseling pernikahan milik

pemerintah yang merupakan tempat untuk membantu

permasalahan pernikahan.

b. Jumlah klien yang melakukan konseling di BP4 Kota

Jakarta Selatan cukup banyak.

c. Peneliti mudah mengakses data yang dibutuhkan

karena pihak lembaga bersedia diadakannya penelitian

sehingga peneliti mendaptkan mendapatkan data

sesuai dengan yang dibutuhkan.

D. Sumber Data

Berikut sumber data dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Data Primer

 

Page 82: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

67

Data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data.6 Data

primer pada penelitian ini yaitu data yang pertama

kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Data

primer yang diperoleh peneliti dengan cara pengisian

kuesioner oleh responden.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data

seperti textbooks, jurnal, maupun artikel referensi di

media elektronik.7

E. Instrumen Penelitian

Dalam menganalisa hasil penelitian metode yang

digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif yaitu

menggambarkan dan menjelaskan obyek penelitian. Metode

analisis kuantitatif ini yang akan penulis gunakan untuk

mengetahui pengaruh pelayanan konseling terhadap

penyelesaian konflik pernikahan di Badan Penasihatan

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Jakarta

Selatan.

Untuk mengetahui pengaruh pelayanan konseling

aspek kognitif dan aspek afektif terhadap penyelesaian

konflik pernikahan, dilakukan dengan skala likert.

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d,

(Bandung: Alfabeta, 2018), cet. ke-27, h. 137. 7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d, h.137.

 

Page 83: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

68

Selanjutnya untuk mempermudah mengolah data, item-item

yang tersusun mulai dari indikator yang ada diberikan skor

dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan

skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu gejala atau

fenomena tertentu.8

1. Uji Validitas

Uji validitas item merupakan uji instrument data untuk

mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur

apa yang ingin diukur. Uji validitas penelitian ini dilakukan

di BP4 pusat di Jl. Taman Wijaya Kusumah, Ps. Baru,

Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. Uji validitas yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

Corrected item-Total Correlation dengan cara

mengorelasikan masing-masing indikator dengan skor total

indikator. Dasar pengambilan keputusan pada uji valliditas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel, maka butir pernyataan

atauvariabel valid.

b. Jika r hitung ≤ r tabel, maka pernyataan variabel

tidak valid.9

8 Budiman & Agus Rianto, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan

dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan, (Jakarta: Salemba Medika, 2013), h. 18.

9 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi, 2014), h.51.

 

Page 84: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

69

Tabel 3.1

Blue Print Skala Pelayanan Konseling Aspek Kognitif dan

Aspek Afektif Sebelum Uji Instrument

No Dimensi Item Jumlah Butir positif Butir negatif 1 Pelayanan

Konseling aspek kognitif

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13 13

2 Pelayanan konseling aspek afektif

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

25, 26, 27 14

Jumlah 27

Uji validitas penelitian ini dilakukan di BP4 Pusat Jl.

Taman Wijaya Kusumah, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta

Pusat. Setelah dilakukan uji validitas terhadap skala konseling

dengan teknik Product Moment yang diuji cobakan kepada 30

responden, dari 27 item butir pernyataan yang diuji cobakan

diketahui 21 item butir valid dan 6 item butir tidak valid. Dengan

demikian maka 21 item butir yang valid yang akan digunakan

untuk penelitian selanjutnya. Adapun Blue Print 21 item butir

yang valid terlihat dalam tabel berikut.

 

Page 85: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

70

Tabel 3.2

Blue Print Skala Konseling Pelayanan Konseling Aspek

Kognitif Dan Aspek Afektif Setelah Uji Instrument

No Dimensi Item

Jumlah Butir positif Butir negatif

1 Pelayanan konseling aspek kognitif

1, 2, 3, 5, 6, 7, 9 11, 12, 13 10

2 Pelayanan konseling aspek afektif

14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23 25, 26, 27 11

Jumlah 21 Adapun blue print skala Penyelesaian Konflik Pernikahan

sebelum dilakukan uji coba validitas terlihat pada tabel seperti

berikut:

Tabel 3.3

Blue Print Skala Penyelesaian Konflik Pernikahan Sebelum

Uji Instrument

No Dimensi Item Jumlah Butir positif Butir negatif

1 Konstruktif 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 13

2 Destruktif 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

12

Jumlah 25 Setelah dilakukan uji validitas skala penyelesaian konflik

pernikahan dengan teknik Product Moment yang diuji cobakan

kepada 30 responden, dari 25 item butir pernyataan yang diuji

cobakan diketahui 5 item butir tidak valid dan 20 item butir

valid. Dengan demikian maka 20 item butir yang valid yang akan

digunakan untuk penelitian selanjutnya.

 

Page 86: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

71

Tabel 3.4

Blue Print Skala Penyelesaian Konflik Pernikahan Setelah Uji Instrument

No Dimensi Item

Jumlah Butir positif Butir negatif

1 Konstruktif 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13 11

2 Destruktif 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25

9

Jumlah 20

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan

atau kekonsistenan alat ukur yang biasanya menggunakan

kuesioner. Maksudnya apakah alat ukur tersebut akan

mendapatkan pengukuran yang konsisten jika diulang

kembali. Metode yang sering digunakan dalam penelitian

untuk mengukur skala rentangan (seperti skala likert 1-4)

adalah Cronbach Alpha. Kriteria pengujian reliabilitas

Cronbach Alpha > 0,6.10

Tabel 3.5

Hasil Output Uji Reliabilitas Pelayanan Konseling Aspek

Kognitif (X1) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .852 13

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

10 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 51.

 

Page 87: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

72

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil output uji

reliabilitas pelayanan konseling aspek kognitif (X1) memperoleh

nilai alpha lebih besar dari nilai 0,6. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel pelayanan konseling aspek kognitif adalah

reliable.

Tabel 3.6

Hasil Output Uji Reliabilitas Skala Pelayanan

Konseling Aspek Afektif (X2) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .908 14

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil output uji

reliabilitas pelayanan konseling aspek afektif (X2) memperoleh

nilai alpha lebih besar dari nilai 0,6. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel pelayanan konseling aspek afektif adalah reliable.

Tabel 3.7

Hasil Output Uji Realibilitas Skala Penyelesaian

Konflik Pernikahan (Y) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .897 25

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil output uji

reliabilitas Penyelesaian Konflik Pernikahan (Y) memperoleh

nilai alpha lebih besar dari nilai 0,6. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Penyelesaian Konflik Pernikahan adalah reliable.

 

Page 88: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

73

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, observasi.

Berikut metode pengumpulan data antara lain:

1. Kuesioner/angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan

tertutup atau terbuka, dan diberikan kepada responden

secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.11

Pernyataan atau pertanyaan yang ada di dalam kuesioner

akan diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.12

11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d,

(Bandung: Alfabeta, 2018), cet. ke-27, h. 93.

 

Page 89: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

74

Tabel 3.8

Skala Penilaian Likert

Alternatif Jawaban Positif (+) Negatif (-) Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Kurang Setuju 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d, 2018

Untuk mengukur variabel pelayanan konseling aspek

kognitif dan aspek afektif serta penyelesaian konflik pernikahan

peneliti menggunakan skala likert, untuk menghilangkan keragu-

raguan responden dalam menjawab peneliti tidak menggunakan

jawaban kurang setuju atau ragu-ragu dan hanya menggunakan 4

jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan

sangat tidak setuju (STS).

Modifikasi terhadap skala likert dimaksudkan untuk

menghilangkan kelemahan yang terkandung oleh skala lima

tingkat. Modifikasi skala likert dapat dilakukan berdasarkan dua

alasan. Pertama, kategori jawaban yang di tengah memiliki

makna ganda, bisa diartikan belum dapat menentukan jawaban,

bisa juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak.

Kategori jawaban yang bermakna ganda ini tidak diharapkan

dalam satu instrument. Kedua, tersedianya jawaban di tengah

menimbulkan kecenderungan jawaban di tengah (central

tendency effect), terutama bagi responden yang ragu-ragu atas

arah kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju atau

kearah tidak setuju. Jika disediakan kategori jawaban di tengah

akan menghilangkan banyak data penelitian, sehingga

 

Page 90: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

75

mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring pada

responden.13

2. Observasi

Observasi yaitu aktifitas pengamatan meliputi kegiatan

pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan indera. Teknik ini menuntut adanya

pengamatan dari peneliti baik langsung maupun tidak

langsung terhadap objek penelitian. Alasan peneliti

melakukan observasi yaitu untuk menyajikan gambaran

realistic perilaku atau kejadian, menjawab pertanyaan,

membantu mengerti perilaku manusia, dan evaluasi yaitu

melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan

umpan balik terhadap pengukuran tersebut.14 Dalam

penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung

terhadap pelayanan konseling yang dilakukan di BP4

Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan.

3. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan

cara peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan kepada

seseorang (informan atau responden). Selama melakukan

wawancara, peneliti dapat menggunakan pedoman yang

berupa pedoman wawancara atau menggunakan

13 Sutrisno Hadi, Analisa Butir untuk Instrument, (Yogyakarta: Andi

Offset , 1991), h.19. 14 Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2011),

h. 140.

 

Page 91: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

76

kuesioner.15 Pada penelitian ini, wawancara dilakukan

secara langsung kepada konselor dan konslei dengan

maksud untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan

bertanya langsung pada responden.

G. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Definisi operasional merupakan definisi yang

didasarkan pada sifat-sifat variabel yang diteliti, bersifat

spesifik dan menggambarkan karakterisitik variabel-

variabel penelitian dan juga hal-hal yang dianggap penting.

Dari definisi operasional ini kemudian akan didapat suatu

indikator yang akan dijadikan acuan untuk mengukur

variabel yang diteliti.16

Tabel 3.9

Definisi Operasional Dan Indikator Variabel Penelitian

Variabel Independen

Definisi Operasional Teori Indikator

Pelayanan Konseling

(X)

Konseling adalah pemberian bantuan konselor kepada konseli yang memiliki masalah yang menyentuh aspek kognitif dan

Teori ASCA (American School Counselor Association) Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan

Kognitif 1. Mengetahui

Responden mengetahui tujuan pelayanan konseling yang diberikan konselor kepada konseli

2. Memahami Responden

15 Nanang Martono, Metode Penelitian Kunatitatif Analisis Isi dan

Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada), cet ke-2, h. 86. 16 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,

1989), h.46.

 

Page 92: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

77

afektif. sikap penerimaan (afektif) dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor menggunakan pengetahuan (kognitif) dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalah.17

memahami arahan yang disampaikan konsleor dalam proses konseling di BP4

Afektif 1. Merasa

Responden merasakan adanya manfaat dari metode konseling yang diberikan konselor BP4

2. Menyukai Responden menyukai dan senang pada saat proses konseling berlangsung

3. Menerima Responden menerima saran dari konselor BP4

4. Merespon/ menanggapi

Responden dapat merespon konseling dan metode yang diberikan konselor BP4

17 Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam

Berbagai Latar Kehidupan, (Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 10.

 

Page 93: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

78

Penyelesaian

Konflik Pernikahan

(Y)

Teori Gottman Penyelesaian koflik perkawinan sebagai kumpulan respon atau sejumlah tingkah laku yang digunakan oleh individu ketika menghadapi konflik dengan pasangannya.18

Bersifat kontruktif Proses penyelesaian konflik yang bersifat kooperatif. Indikator: 1. Bersikap

lembut terhadap pasangan

2. Membuat dan menerima upaya-upaya memperbaiki hubungan

3. Menenangkan diri sendiri dan pasangan

4. Berkompromi 5. Toleransi

Bersifat destruktif Proses penyelesaian konflik yang bersifat kompetitif. Indikator: 1. Menyerang

pasangan 2. Saling

menyakiti pasangan

3. Menyerang terus menerus

4. Tidak dapat berkompromi

18 Sitti Murdiana, “Penyelesaian Konflik Perkawinan Ditinjau Dari

Usia Perkawinan” , Vol. 5 No.3 2015, h. 135 diakses 23 November 2018 dari http://jurnal.unpad.ac.id/ijas/article/view/15063

 

Page 94: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

79

5. Tidak dapat mengenang kebaikan pasangan

H. Teknik Pengolahan Data

1. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk penggambaran

tentang statistik data seperti min, max, mean, sum, standar

deviasi, variance, range, dan lain-lain dan untuk mengukur

distribusi data dengan skewness dan kurtosis.19

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan

untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear

terdapat masalah-masalah asumsi klasik guna untuk

mendapatkan analisis regresi terbaik. Uji asumsi klasik

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya normalitas

residual, multikolinieritas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas pada model regresi. Model regresi linear

dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut

memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu data residual

terdistribusi normal, tidak adanya mutikolinieritas, dan

heteroskedastisitas. Harus terpenuhinya asumsi klasik

karena agar diperoleh model regresi dengan estimasi yang

tidak bias dan pengujian dapat dipercaya. Apabila ada satu

19 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 31.

 

Page 95: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

80

syarat saja yang tidak terpenuhi, hasil analisis regresi tidak

dapat dikatakan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).20

a. Uji Normalitas

Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan

data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap

dapat mewakili populasi.21 Uji distribusi normal pada

penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 22

dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada

grafik normal P-P Plot of Regression Standardized

Residual atau model Saphiro-Wilk dengan nilai signifikansi

lebih dari 0,05 (5%). Dasar pengambilan keputusan dalam

uji distribusi normal ini adalah sebagai berikut:

1) Jika signifikansi > 0.05 menunjukkan data

berdistribusi normal.

2) Jika signifikansi < 0.05 menunjukkan data

berdistribusi tidak normal.22

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas artinya antar variable independen yang

terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier

yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien

korelasinya tinggi atau bahkan1). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati

sempurna diantara variabel bebasnya.23 Pengambilan

20 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, Pengolah

Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi, 2014), h. 89. 21 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 69. 22 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 69. 23 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 99.

 

Page 96: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

81

keputusan dalam uji multikolinieritas adalah dengan

melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor). Yakni sebagai berikut:

1) Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai Tolerance >

0,10.

2) Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF < 10.24

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan anggota observasi yang disusun

menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi autokorelasi.25 Metode pengujian

menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Dasar

pengambilan keputusan pada Uji Durbin-Watson adalah

sebagai berikut:

1) DU < DW < 4 – DU, maka artinya tidak terjadi

autokorelasi.

2) DW < DL atau DW > 4 – DL, maka artinya terjadi

autokorelasi.26

Keterangan:

DU = Durbin Upper

DW = Durbin Watson

DL = Durbin Lower

Dimana nilai DU dan DL diperoleh dari tabel autokorelasi

24 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 103. 25 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 106. 26 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 106.

 

Page 97: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

82

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak

sama pada semua pengamatan didalam model regresi.

Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heteroskedastisitas.27 Penelitian ini melakukan uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji

scatterplot yang dibantu dengan menggunakan

program SPSS versi 22.

3. Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara satu atau lebih variabel independen

terhadap variabel dependen. Menurut Arifin definisi

korelasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat, hubungan

antara dua sifat kuantitatif yang disebabkan oleh

lingkungan yang sama-sama mempengaruhi kedua

sifat.Kaitan dengan statistic, korelasi adalah salah satu

analisis yang dipakai untuk mencari hubungan antara dua

variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis korelasi

merupakan studi pembahasan mengenai derajat hubungan

atau derajat asosiasi antara dua variabel, misalnya variabel

X dan variabel Y. Korelasi bermanfaat untuk mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dengan

skala tertentu yang diukur dengan jarak 0 sampai dengan 1.

27 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 108.

 

Page 98: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

83

Pengukuran statistic asosiasi dua variabel atau

kovariasi disebut dengan istilah koefisien variasi dan jika

tidak sama dengan nol, berarti terdapat hubungan diantara

dua variabel tersebut. Hubungan dikatakan korelasi atau

hubungan sempurna jika koefisien korelasi +1 dengan

kemiringan (slope) positif atau -1 dengan kemiringan

negative. Untuk koefisien korelasi sempurna, tidak

diperlukan hipotesis karena variabel X memiliki hubungan

yang sangat kuat dengan variabel Y. Uji korelasi Person

(Product moment person) digunakan untuk menguji

hipotesis asosiatif (uji hubungan) dengan interval atau

rasio.28 Pedoman untuk menginterpretasikan hasil koefisien

korelasi antara lain sebagai berikut:29

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R

Interfal Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat

Untuk melakukan pengujiannya, kriterianya adalah

sebagai berikut:

1) Jika Person Correlation bernilai positif, maka

hubungan yang terjadi searah.

28 Johar Arifin, SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi, (Jakarta: PT.

Alex Media Komputindo, 2017), h. 135 29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d,

(Bandung: Alfabeta, 2018), cet ke-27, h. 184.

 

Page 99: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

84

2) Jika Person Correlation, maka hubungan yang

terjadi tidak searah.

4. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan

secara linear antara dua atau lebih variabel independen (XI,

X2, X3,…..Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen apakah masih-

masing variabel independen berhubungan positif atau

negative.30 Maka untuk mengetahui berapa besar pelayanan

konseling aspek kognitif dan aspek afektif, berpengaruh

dalam penyelesaian konflik pernikahan di BP4 Jakarta.

Selatan Peneliti melakukan uji regresi linear berganda.

Adapun persamaan regresi linear berganda adalah:31

Keterangan:

Y = Variabel dependen (Penyelesaian Konflik

Pernikahan)

a = Koefisien prediktor

b1 b2 = Koefisien Regresi variabel independen

X1 = Variabel independen (Pelayanan konseling

aspek kognitif)

30 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2004), h. 107. 31 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.

261.

Y = a + b1 X1 + b2X2

 

Page 100: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

85

X2 = Variabel independen (Pelayanan konseling

aspek afektif)

a. Koefisien Determinasi (R2)

R Square atau kuadrat dari R yaitu menunjukkan koefisien

determinasi. Angka ini akan diubah kebentuk persen, yang

artinya persentase sumbangan pengaruh variabel

independen terhadap variabel independen.32

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka dilakukan uji t. Kriteria pengujian

pada uji t adalah sebagai berikut:

1) Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.

2) Jika Signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.33

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji anova atau uji F yaitu uji koefisien regresi secara

bersama-sama untuk menguji signifikansi pengaruh

beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian pada uji anova atau uji F ini antara lain

adalah sebagai berikut:

1) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima

2) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh simultan dari

variabel berdasarkan nilai signifikansi adalah sebagai

berikut:

32 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 156. 33 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 175.

 

Page 101: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

86

1) Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima tidak ada

pengaruh signifikan

2) Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak terdapat

pengaruh signifikan34

34 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h.142.

 

Page 102: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

87

BAB IV

GAMBARAN UMUM BADAN PENASIHATAN

PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4)

A. Sejarah Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4)

BP4 yang berdiri pada 1960 ini sudah berganti

kepanjangannya sebanyak tiga kali. Pertama, 1960, BP4

merupakan akronim dari Badan Penasihatan Perkawinan,

Perselisihan dan Perceraian. pada 1977 berubah menjadi

Badan Pembinaan, Penasihatan Perkawinan dan

Perselisihan Rumah Tangga. Terakhir pada Musyawarah

Nasional (MUNAS) ke XIV yang berlangsung pada 1-3

Juni 2009, berubah menjadi Badan Penasihatan Pembinaan

dan Pelestarian Perkawinan.1

Di MUNAS ke XIV itu juga ditegaskan mengenai

posisi BP4 yang merupakan lembaga otonom dan

merupakan mitra dari Kementerian Agama RI dengan tugas

membantu dan meningkatkan mutu perkawinan dengan

mengembangkan gerakan keluarga sakinah.2

Dahulu, BP4 adalah badan resmi dari Departemen

Agama. Kedudukan BP4 di DEPAG pada awalnya setara

dengan P2A (Pembinaan dan Pengalaman Agama) dan

BKM (Badan Kendali Mutu). BP4 mempunyai cita-cita

1 AD. Eridani, AD. Kusumaningtyas, dkk, Peran BP4 Dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah, (Rahima: Jakarta, 2013), h. 5. 2 AD. Eridani, AD. Kusumaningtyas, dkk, Peran BP4 Dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah, h. 5.

 

Page 103: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

88

pokok yaitu “mempertinggi nilai-nilai perkawina, mencegah

perceraian sewenang-wenang, dan berusaha mewujudkan susunan

rumah tangga yang bahagia dan sejahtera”. BP4 berdiri pada

tangal 3 Januari 1960. Dipilihnya tanggal tersebut karena pada

tanggal tersebut berlangsung pertemuan pengurus BP4 Se-Jawa

yang merupakan embrio BP4 secara nasional. Pengukuhan secara

nasional ini didasari pada kenyataan efektifitas BP4 dalam

menekan angka perceraian. Untuk menguatkan kelembagaannya

sebagai lembaga resmi Departemen Agama maka pada bulan

Oktober 1961 keluarlah SK Menteri Agama No. 85 tahun 1961

yang menetapkan BP4 sebagai satu-satunya badan yang berusaha

pada bidang penasehat perkawinan dan pengurangan kasus

perceraian.3

Sebelum tahun tersebut secara embrionil badan yang

berfungsi sama telah berdiri diberbagai tempat dengan nama yang

berbeda. Di Bandung telah ada tahun 1954. Di Jakarta dengan

nama P-5, Jawa Tengah menyebut menyebut BP4. Demikian juga

Jawa Timur BP5. Sedang D.I. Yogyakarta mengambil nama

BKRT.4Walaupun demikian SK Menteri Agama yang

menetapkan kepengurusan BP4 Baru dikeluarkan tahun 1961

dengan SK No. 85/1961. BP4 dikukuhkan oleh Keputusan

Menteri Agama Nomor 85 tahun 1961 diakui bahwa BP4 adalah

satu-satunya Badan yang berusaha dibidang Penasihatan

3 AD. Eridani, AD. Kusumaningtyas, dkk, Peran BP4 Dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah, ( Rahima: Jakarta, 2013), h. 5-6. 4 Amidhan, dkk., BP4 Pertumbuhan & Perkembangan,(Jakarta:

Badan Penasehat Perkawinan , Perselisihan, Perceraian Pusat Jakarta, 1977), h. 129.

 

Page 104: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

89

Perkawinan dan Pengurangan Perceraian. Fungsi dan Tugas BP4

tetap konsisten melaksanakan UU No. 1 tahun 1974 tentang

Perkawinan dan Peraturan Perundang lainnya tentang

Perkawianan, oleh karenanya fungsi dan peranan BP4 sangat

diperlukan masyarakat dalam mewujudkan kualitas perkawinan.5

Beberapa alasan merupakan “background filsafat”

berdirinya BP4 dicantumkan dalam Mukaddimah Anggaran

Dasar.Pertama-tama, adalah firman Allah SWT Surah Ar-Ruum

ayat 21 yang terjemahannya berbunyi: “Dan diantara tanda-

tanda kebesaran-Nya, ialah Dia menciptakan untukmu isteri-

isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Dari ayat ini diambil beberapa kesimpulan yang harus dijunjung

tinggi umat islam yaitu: bahwa manusia dianjurkan membentuk

keluarga yang dimana Allah SWT menciptakan pria wanita.

Dalam hubungan kekeluargaan/perkawinan Allah SWT

menumbuhkan ketenteraman dan rasa kasih sayang satu sama

lain.6

Jadi “perkawinan “, “ketenteraman” dan “rasa kasih

sayang” adalah tiga serangkai yang harus tumbuh dalam

perkawinan. Dan BP4 ingin memelihara hidup suburnya nilai-

nilai ini. Kedua: bahwa terwujudnya rumah tangga sejahtera-

5 Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian, “Sejarah

BP4”,diakses pada 6 Maret 2018 dari http://www.bp4pusat.or.id/index.php/theme/module-positions

6 Amidan, dkk., BP4 Pertumbuhan & Perkembangan, (Jakarta: Badan Penasehat Perkawinan , Perselisihan, Perceraian Pusat Jakarta, 1977), h. 129.

 

Page 105: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

90

bahagia, diperlukan adanya bimbingan yang terus menerus dan

tiada hentinya dari Korps Penasehat. Ketiga: diperlukan adanya

Korps Penasehat Perkawinan yang berakhlak tinggi, berbudi

nurani bersih sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik.7

Ketiga alasan ini merupakan inti motivasi dan semangat

berdirinya BP4. Seluruh aparat dan pelaksana BP4 dalam tiap

kesempatan tugasnya harus menjiwai dan menghayati ketiga

motivasi ini dan memberi arah dalam suatu susunan organiasasi

yang dilengkapi sejumlah ketentuan hingga diharapkan dicapai

keteraturan dan pelaksanaan tugas yang baik.8

Selain itu alasan yang melatar belakangi berdirinya BP4

adalah keprihatianan pendiri BP4 yaitu Kiyai H.S.M Nasaruddin

Latief dengan angka perceraian yang semakin menaik hingga

mencapai angka sekitar 60-80% dibanding nikah/rujuk,9 juga

banyaknya terjadi perkawinan anak-anak dibawah umur,

banyaknya perceraian sewenang-wenang dari pihak suami tanpa

mengikuti prosedur yang telah diatur dalam islam. Begitu terjadi

cekcok dan bentrok, terus dijatuhkan thalak tanpa melalui

“hakaman” (penengah yang mendamaikan) sebagaimana diatur

dalam firman Allah surat An-Nisa’ ayat 35, bahwa jika

dikhawatirkan akan terjadinya perceraian, hendaklah di angkat

hakamain, badan penengah yang berusaha mengadakan ishlah

7 Amidan, dkk., BP4 Pertumbuhan & Perkembangan, (Jakarta: Badan

Penasehat Perkawinan , Perselisihan, Perceraian Pusat Jakarta, 1977), h. 129. 8 Amidan, dkk., BP4 Pertumbuhan & Perkembangan, h. 129. 9 Amidan, dkk., BP4 Pertumbuhan & Perkembangan, h. 18.

 

Page 106: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

91

antara kedua suami isteri yang sedang cekcok.10 Menurut

penelitiannya mudah nya cerai dan tingginya angka thalak

itu pada umumnya disebabkan masyarakat islam yang

mengabaikan maksud ayat tersebut. Karena itulah dia

memandang perlu “adanya badan-badan Penasehat

Perkawinan yang teratur, yang membaktikan amalnya

dalam memberikan bantuan kepada suami isteri (baik

sebelum kawin atau sesudah kawin) untuk mendapatkan

kebahagiaan dalam perkawinan dan kehidupan

keluargannya”.11

B. Dasar Hukum Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4)

1. UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

2. PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU

No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

3. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Tahun

1961 No. 30 Tahun 1977 tentang Penegasan

Pengakuan BP4 Pusat.

4. Keputusan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1999

Tentang Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah.

5. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BP4.12

10Amidan, dkk., BP4 Pertumbuhan & Perkembangan, (Jakarta: Badan

Penasehat Perkawinan , Perselisihan, Perceraian Pusat Jakarta, 1977), h. 102. 11 Amidan, dkk., BP4 Pertumbuhan & Perkembangan, h.102. 12 BadanPenasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

Pusat, AD/ART Hasil Musyawarah Nasional BP4 XV/2014, (Jakarta: Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat, 2014), h. 3.

 

Page 107: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

92

C. Visi dan Misi Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4)

Beberapa Visi dan Misi BP4 adalah:

1. Visi BP4

Terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah, wa

rahmah.

2. Misi BP4

a. Meningkatkan kualitas konsultasi pernikahan,

mediasi, dan advokasi.

b. Meningkatkan pelayanan terhadap keluarga

yang bermasalah melalui kegiatan konseling,

mediasi, dan advokasi.

c. Menguatkan kapasitas kelembagaan dan SDM

BP4 dalam rangka mengoptimalkan program

dan pencapaian tujuan.13

D. Lokasi dan Tempat Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Jakarta Selatan

Penelitian ini dilakukan di Badan Penasehatan

Pembinaan dan Pelastarian Perkawinan (BP4) Kota Jakarta-

Selatan bertempat di Jl. Warung Jati Barat No.2 RT 001/

RW 007 Pejaten Barat, Ps. Minggu Jakarta Selatan.

13 Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4),

“Hasil Munas Ke XIV”, diakses 29 November 2017 dari https://anzdoc.com/download/20148bb04ba19425032f571e9b560b46681590758.html

 

Page 108: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

93

E. Asas Dan Tujuan Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4)

BP4 berdasarkan islam dan berdasarkan pancasila.

Tujuan BP4 adalah mempertinggi mutu perkawinan guna

mewujudkan keluarga sakinah menurut ajaran Islam untuk

mencapai masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju,

mandiri, bahagia, sejahtera materil dan spirituil dengan:

1. Meningkatkan kualitas perkawinan dan kehidupan

keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

2. Menurunkan angka perceraian dengan meningkatkan

pelayanan terhadap keluarga yang bermasalah melalui

kegiatan konseling, mediasi dan advokasi.

3. Menguatkan kapasitas kelembagaan dan SDM BP4

dalam rangka mengoptimalkan program dan

pencapaian tujuan.

4. Memberikan penyuluhan tentang peraturan

perundang-undangan yang berkaitandengan keluarga.

5. Mengembangkan jaringan kemitraan dengan intansi/

lembaga yang memiliki misi dan tujuan yang sama.14

F. Upaya Dan Usaha Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4)

Untuk mencapai tujuannya BP4 mempunyai upaya

dan usaha sebagai berikut:15

14 Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

Pusat, AD/ART Hasil Musyawarah Nasional BP4 XV/2014, (Jakarta: Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat, 2014), h. 6.

 

Page 109: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

94

1. Memberikan bimbingan, penyuluhan, dan penasihatan dan

konsultasi/konseling mengenai nikah, talak, cerai, rujuk

kepada masyarakat baik perorangan maupun kelompok.

2. Memberikan bimbingan tentang peraturan perundang-

undangan yang berkaitan dengan keluarga.

3. Memberikan bantuan mediasi kepada para pihak yang

berperkara di pengadilan agama.

4. Memberikan bantuan advokasi dalam mengatasi masalah

perkawinan, keluarga dan perselisihan rumah tangga di

pengadilan agama.

5. Menurunkan terjadinya perselisihan serta perceraian,

poligami tidak bertanggung jawab, pernikahan di bawah

umur dan pernikahan tidak tercatat.

6. Bekerjasama dengan instansi, lembaga dan organisasi yang

memiliki kesamaan tujuan baik di dalam maupun di luar

negeri.

7. Menerbitkan dan menyebarluaskan majalah perkawinan dan

keluarga, buku, brosur dan media elektronik yang dianggap

perlu.

8. Menyelenggarakan kursus calon/pengantin,

penataran/pelatihan, diskusi, seminar dan kegiatan-kegiatan

sejenis yang berkaitan dengan perkawinan dan keluarga.

9. Menyelenggarakan pendidikan keluarga untuk

meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai

15 Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

Pusat, Peran BP4 Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Hasil Penelitian di 6 Wilayah, (Jakarta: Rahima, 2013), h. 98.

 

Page 110: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

95

10. keimanan, ketakwaan dan akhlaqul karimah dalam

rangka membina keluarga sakinah.

11. Berperan aktif dalam kegiatan lintas sektoral yang

bertujuan membina keluarga sakinah

12. Meningkatkan upaya pemberdayaan ekonomi

keluarga.

13. Upaya dan usaha lain yang dipandang bermanfaat

untuk kepentingan organisasi serta kebahagiaan dan

kesejahteraan keluarga.

G. Tugas Pokok Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Jakarta Selatan

Tugas pokok Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Tingkat Propinsi

1. Tugas pembinaan gerakan keluarga sakinah tingkat

propinsi adalah:

a. Merumuskan kebijakan propinsi.

b. Memberikan dukungan dan bimbingan.

2. Tugas kelompok kerja propinsi adalah:

a. Mengusulkan dan merumuskan prioritas program.

b. Melaksanakan program sesuai kebijaksanaan dan

rencana.

c. Menggali potensi propinsi.

d. Memonitor, dan mengevaluasi.

e. Membina kabupaten/kecamatan.

 

Page 111: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

96

f. Melaporkan ke pembina propinsi dan pusat.16

H. Alur Pelaksanaan Konseling

Pelaksanaan konseling di BP4 Jakarta Selatan

dilakukan di BP4 Jakarta Selatan yang terletak di Jl.

Warung Jati Barat No.2 RT 001/ RW 007 Pejaten Barat, Ps.

Minggu Jakarta Selatan. Kegiatan ini berlangsung setiap

hari senin pukul 09:00-11:00. Namun demikian kadangkala

ada pula klien yang datang diluar jadwal tersebut, setelah

sebelumnya klien melakukan konfirmasi kepada konselor

untuk melakukan konseling diluar jawa. Bagi masyarakat

yang ingin mendapatkan pelayanan konseling di BP4

Jakarta Selatan harus memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan oleh BP4, alur pelaksanaan BP4 Jakarta Selatan

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Alur Pelaksanaan Konseling

Sumber: BP4 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan

16 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Pembinaan Syari’ah, Petunjuk Teknis Keluarga Sakinah, ( Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Pembinaan Syari’ah, 2006), h. 43.

Alur Konseling BP4

Pengisian formulir pendaftaran

Pertemuan pertama

Pertemuan kedua

Pertemuan ketiga

Pertemuan keempat (keputusan)

 

Page 112: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

97

Gambar diatas menjelaskan tentang alur pelaksanaan

konseling yang harus dilalui masyarakat yang ingin menjadi klien

di BP4 Jakarta Selatan. Pertama yang harus dilakukan adalah

mengisi formulir pendaftaran terlebih dahulu serta menyerahkan

fotocopy KTP dan KK serta membayar biaya yang sudah

ditetapkan. Kedua, konselor BP4 melakukan pemanggilan

pertama kepada klien yang mengadukan permasalahan rumah

tangganya ke BP4 yang terlebih dahulu diidentifikasi identitas

dan bukti perkawinannya, kemudian ditanyakan apa persoalan

yang dihadapi.Ketiga, konselor BP4 melakukan pemanggilan

kepada pasangan dari klien yang mengadu (suami/istri) utnuk

dimintai klarifikasi dan informasi. Keempat konselor melakukan

pemanggilan untuk kedua belah pihak. Pada tahap ini pasangan

suami istri dipertemukan dalam satu forum utnuksaling

dikonfrontir keterangannya dan membahas mengenai solusi

terbaik bagi kedua belah pihak. Kelima konselor melakukan

pemanggilan keempat untuk kedua belah pihak.

Dalam tahap ini membahas keputusan klien untuk masa

depan rumah tangganya, konselor memastikan apakan kedua

belah pihak akan berdamai atau melanjutkan ke Pengadilan

Agama. Apabila salah satu dari pasangan tersebut tidak hadir,

maka konselor akan mengirimkan surat kepada klien tersebut

sebagai kepastian apakah yang bersangkutan ingin berdamai atau

melanjutkan ke Pengadilan Agama.17

17 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ema di Ruang

BimbinganMasyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, pada 27 Januari 2018 pukul 11:27 WIB.

 

Page 113: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

98

I. Struktur Organisasi BP4 Kota Jakarta Selatan

Susunan Kepengurusan Badan Penasehatan,

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Jakarta

Selatan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Struktur Organisasi

Sumber: BP4 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan (Pembina BP4)

Kasi BIMAS Islam (Penasihat BP4)

Sekretaris BP4

Konsultan BP4

1. Ketua BP4 Drs. H. ZaenalArifin

2. Konselor BP4 Dra. Hj. Endah Nina, MA

Wakil Ketua

Ketua BP4

Wakil Sekretaris

Bendahara BP4

 

Page 114: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

99

BAB V

ANALISIS DATA

A. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas item merupakan uji instrument data

untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

Corrected item - Total Correlation dengan cara

mengorelasikan masing-masing indikator dengan skor total

indikator. Dasar pengambilan keputusan pada uji valliditas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Jika r hitung ≥ r tabel, maka butir pernyataan atau

variabel valid dan

b. Jika r hitung ≤ r tabel, maka pernyataan variabel tidak

valid.1

Tabel 5.1

Hasil Output Butir Pernyataan Uji Validitas Pelayanan

Konseling Aspek Kognitif (X1)

Item – Total Statistics n = 30 r tabel = 0,374

Variabel

Butir Pernyataan

Corrected Item-Total Correlation

r tabel Keterangan

K1 0,770 0,374 Valid K2 0,813 0,374 Valid K3 0,899 0,374 Valid

1 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 51.

 

Page 115: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

100

Pelayanan konseling

aspek kognitif

(X1)

K4 0,897 0,374 Valid K5 0,943 0,374 Valid K6 0,871 0,374 Valid K7 0,779 0,374 Valid K8 0,812 0,374 Valid K9 0,751 0,374 Valid K10 0,769 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan dalam variabel

penilaian pelayanan konseling aspek kognitif (X1) yang terdapat

pada kuesioner dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung ≥

r tabel.

Tabel 5.2

Hasil Output Butir Pernyataan Uji Validitas Pelayanan

Konseling Aspek Afektif (X2)

Item – Total Statistics n = 30 r tabel = 0,374

Variabel Butir Pernyataan

Corrected Item-Total Correlation

r table Keterangan

Pelayanan konseling

aspek afektif (X2)

A1 0,595 0,374 Valid A2 0,606 0,374 Valid A3 0,597 0,374 Valid A4 0,685 0,374 Valid A5 0,692 0,374 Valid A6 0,814 0,374 Valid A7 0,801 0,374 Valid A8 0,730 0,374 Valid A9 0,677 0,374 Valid A10 0,364 0,374 Valid A11 0,375 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

 

Page 116: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

101

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan dalam variabel

pelayanan konseling aspek afektif (X2) yang terdapat pada

kuesioner dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung ≥ r

tabel.

Tabel 5.3

Hasil Output Butir Pernyataan Uji Validitas Penyelesaian

Konflik Pernikahan (Y)

Item – Total Statistics n = 30 r tabel = 0,374

Variabel Butir Pernyataan

Corrected Item-Total Correlatio

n

r table Keterangan

Penyelesaian Konflik

Pernikahan (Y)

PKP1 0,522 0,374 Valid PKP2 0,434 0,374 Valid PKP3 0,497 0,374 Valid PKP4 0,601 0,374 Valid PKP5 0,511 0,374 Valid PKP6 0,432 0,374 Valid PKP7 0,503 0,374 Valid PKP8 0,382 0,374 Valid PKP9 0,412 0,374 Valid PKP10 0,387 0,374 Valid PKP11 0,448 0,374 Valid PKP12 0,432 0,374 Valid PKP13 0,448 0,374 Valid PKP14 0,574 0,374 Valid PKP15 0,449 0,374 Valid PKP16 0,464 0,374 Valid PKP17 0,704 0,374 Valid PKP18 0,519 0,374 Valid PKP19 0,623 0,374 Valid PKP20 0,691 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

 

Page 117: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

102

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan dalam variabel

penyelesaian konflik pernikahan (Y) yang terdapat pada

kuesioner dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung ≥ r

tabel.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan atau

kekonsistenan alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner.

Maksudnya apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan

pengukuran yang konsisten jika diulang kembali. Metode yang

sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala

rentangan (seperti skala likert 1-4) adalah Cronbach Alpha.

Kriteria pengujian reliabilitas Cronbach Alpha 0,6.2

Tabel 5.4

Hasil Output Uji Reliabilitas Pelayanan Konseling Aspek

Kognitif (X1)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.954 10 Sumber :Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil output uji

reliabilitas pelayanan konseling aspek kognitif (X1) memperoleh

nilai alpha lebih besar dari nilai 0,6. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel pelayanan konseling aspek kognitif adalah

reliable.

2 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi, 2014), h. 51.

 

Page 118: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

103

Tabel 5.5

Hasil Output Uji Reliabilitas Pelayanan Konseling Aspek

Afektif (X2)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.897 11 Sumber :Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil output uji

reliabilitas pelayanan konseling aspek afekitif (X2) memperoleh

nilai alpha lebih besar dari nilai 0,6. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel pelayanan konseling aspek fektif adalah reliable.

Tabel 5.6

Hasil Output Uji Reliabilitas Penyelesaian Konflik

Pernikahan (Y)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.884 20 Sumber :Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil output uji

reliabilitas Penyelesaian Konflik Pernikahan (Y) memperoleh

nilai alpha lebih besar dari nilai 0,6. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Penyelesaian Konflik Pernikahan adalah reliable.

B. Hasil dan Analisis Data

1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, penulis membagi profil

responden yang digunakan untuk mengetahui karakteristik

dari klien BP4 Kota Jakarta Selatan yang digolongkan

 

Page 119: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

104

berdasarkan jenis kelamin, lama pernikahan, dan faktor

konflik. Hasil dari penggolongan tersebut antara lain

sebagai berikut:

a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.7

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Pria 10 33% Wanita 20 67% Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 5.7 dari 30 responden, responden

berjenis kelamin pria sebanyak 10 (33%) dan responden

wanita 20 (67%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden berjenis kelamin wanita hal ini dikarekan

mayoritas wanita lebih terbuka dalam menceritakan

masalah yang sedang terjadi dalam rumah tangganya.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama

Pernikahan

Tabel 5.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama

Pernikahan

Lama Pernikahan Jumlah Responden Persentase < 1 tahun 2 7 % 1 – 5 tahun 3 10 % > 5 tahun 25 83 %

Total 30 100 % Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

 

Page 120: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

105

Berdasarkan tabel 5.8 dari 30 responden, responden

dengan usia pernikahan diatas < 1 tahun sebanyak 2 (7%),

responden usia pernikahan 1-5 tahun sebanyak 3 (10%),

dan responden usia pernikahan > 5 tahun sebanyak 25

(83%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden usia

pernikahan > 5 tahun mengalami konflik dalam

pernikahannya hal ini disebabkan banyak pasangan suami

istri yang mulai merasa jenuh terhadap kehidupan

pernikahannya, ditandai dengan berkurangnya keintiman

antara mereka, sibuk dengan rutinitas masing-masing yang

menyebabkan waktu untuk berdua pasangannya semakin

berkurang.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Konflik

Tabel 5.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Konflik

Faktor Konflik Jumlah Responden Persentase

Ekonomi 10 32% Perselingkuhan 3 10% KDRT 2 7% Tidak diketahui keberadaannya 1 3% Tidak ada kecocokan lagi 6 19% Selisih pendapat 6 19% Ikut campr pihak ke-3 3 10%

Total 30 100% Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 5.9 dari 30 responden, responden

dengan konflik ekonomi sebanyak 10 (32%), responden

dengan konflik perselingkuhan sebanyak 3 (10%),

responden dengan konflik KDRT sebanyak 2 (7%),

 

Page 121: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

106

responden dengan konflik tidak diketahui keberadaannya

sebanyak 1 (3%), responden dengan konflik tidak ada kecocokan

lagi sebanyak 6 (19%), responden dengan konflik sering

berselisih pendapat sebanyak 6 (19%), responden dengan konflik

ikut campur pihak ke-3 sebanyak 3 (10%). Dapat disimpulkan

bahwa konflik ekonomi menempati posisi pertama. Menurut Ibu

Ema sekretasi BP4 Jakarta Selatan hal ini disebabkan karena

kebutuhan yang semakin meningkat sedangkan suami sebagai

kepala keluarga belum bisa memenuhi kebutuhan rumah

tangganya. Tidak jarang ada pula istri yang menuntut menuntut

kebutuhan yang lebih besar diluar kemampuan suami. Jika

emosional diantara mereka tidak bisa dikendalikan maka

terjadilah pertengkaran.3

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk penggambaran tentang

statistik data seperti min, max, mean, sum, standar deviasi,

variance, range, dan lain-lain dan untuk mengukur distribusi data

dengan skewness dan kurtosis.4

3 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ema di Ruang Bimbingan

Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, pada 27 Januari 2018 pukul 11:27 WIB.

4 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi, 2014), h. 136.

 

Page 122: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

107

Tabel 5.10

Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 30 1.20 4.00 3.0133 .78553 X2 30 2.09 4.00 3.2394 .49303 Y 30 2.70 4.00 3.5367 .33629 Valid N (listwise) 30

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

a. Hasil Deskriptif Statistik Variabel Pelayanan Konseling

Aspek Kognitif (X1)

N adalah jumlah data. Dalam penelitian ini, jumlah

responden sebnayak 30 orang klien. Nilai minimum untuk

jawaban pernyataan kuesioner pada variabel pelayanan

konseling aspek kognitif (X1) adalah 1,20.

Nilai maximum atau nilai tertinggi untuk variabel

pelayanan konseling aspek kognitif (X1) adalah 4,00.

Sedangakan nilai mean atau rata-rata jawaban variabel

pelayanan konseling aspek kognitif (X1) adalah sebesar

3,0133. standar deviasi adalah ukuran penyebaran data dari

rata-ratanya, pada variabel pelayanan konseling aspek

kognitif (X1) nilainya sebesar 0,78553

b. Hasil Deskriptif Statistik Variabel Pelayanan Konseling

Aspek Afektif (X2)

N adalah jumlah data. Dalam penelitian ini, jumlah

responden sebnayak 30 orang klien. Nilai minimum untuk

jawaban pernyataan kuesioner pada variabel pelayanan

 

Page 123: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

108

konseling aspek afektif (X2) adalah 2,09. Nilai

maximum atau nilai tertinggi pada variabel pelayanan

konseling aspek afektif (X2) 4,00. Sedangkan nilai

mean atau rata-ratanya jawaban variabel pelayanan

konseling aspek afektif (X2) adalah sebesar 3,2394.

Standar deviasi adalah ukuran penyebaran data dari

rata-ratanya, pada variaebel pelayanan konseling aspek

afektif (X2) nilainya sebesar 0,49303.

c. Hasil Deskriptif Statistik Variabel Penyelesaian

Konflik Pernikahan (Y)

N adalah jumlah data. Dalam penelitian ini, jumlah

responden sebnayak 30 orang klien. Nilai minimum

untuk jawaban pernyataan kuesioner pada variabel

penyelesaian konflik pernikahan (Y) adalah 2,70. Nilai

maximum atau nilai tertinggi pada variabel

penyelesaian konflik pernikahan (Y) adalah 4,00.

Sedangkan nilai mean atau rata-ratanya jawaban

variabel penyelesaian konflik pernikahan (Y) adalah

sebesar 3,5367 standar deviasi adalah ukuran

penyebaran data dari rata-ratanya, pada variaebel

penyelesaian konflik pernikahan (Y) nilainya sebesar

0,33629

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk

menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear terdapat

masalah-masalah asumsi klasik guna untuk

 

Page 124: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

109

mendapatkan analisis regresi terbaik. Uji asumsi klasik digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya normalitas residual,

multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas pada

model regresi. Model regresi linear dapat disebut sebagai model

yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik,

yaitu data residual terdistribusi normal, tidak adanya

mutikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Harus teoenuhinya

sumsi klasik karena agar diperoleh model regresi dengan estimasi

yang tidak bias dan pengujian dapat dipercaya. Apabila ada satu

syarat saja yang tidak terpenuhi, hasil analisis regresi tidak dapat

dikatakan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).5

a. Uji Normalitas

Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan

data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap

dapat mewakili populasi.6 Uji distribusi normal pada

penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 22

dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada

grafik normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

atau model Saphiro-Wilk dengan nilai signifikansi lebih dari

0,05 (5%). Dasar pengambilan keputusan dalam uji

distribusi normal ini adalah sebagai berikut:

1) Jika signifikansi > 0,05 menunjukkan data

berdistribusi normal.

5 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 89. 6 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 69.

 

Page 125: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

110

2) Jika signifikansi. < 0,05 menunjukkan data berdistribusi

tidak normal.7

Hasil dari uji normalitis data dengan bantuan SPSS versi

22, 2018 untuk konseling aspek kognitif (X1), konseling aspek

afektif (X2), Penyelesaian Konflik Pernikahan (Y) adalah sebagai

berikut.

Tabel 5.11

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. X1 .129 30 .200* .935 30 .066 X2 .166 30 .034 .935 30 .065 Y .142 30 .125 .951 30 .183 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Hasil dari tabel 5.11 menunjukkan angka signifikansi

Shapiro-Wilk dari masing-masing variabel. Berdasarkan data

tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 5.12

Kesimpulan Uji Normalitas

Variabel Shapiro-Wilk

Angka Signifikansi Kesimpulan

Pelayanan konseling aspek kognitif (X1) 0,066 0.05 Normal

Pelayanan onseling aspek afektif (X2) 0,065 0.05 Normal

Penyelesaian Konflik Pernikahan (Y) 0,183 0.05 Normal

7 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 74.

 

Page 126: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

111

Berikut ini adalah grafik P-P Plot variabel independen

pelayanan konseling aspek kognitif (X1), pelayanan

konseling aspek afektif (X2), dan variabel dependen

Penyelesaian Konflik Pernikahan (Y) dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 22, 2018:

Gambar 5.1

Grafik P-P Plot

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pada uji

normalitas dengan grafik P-P Plot yang digunakan

dinyatakan terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya titik-titik yang menyebar sekitar garis dan mengikuti

garis diagonal. Maka nilai residual tersebut dapat

disimpulkan terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikoliniaritas

Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang

terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier

yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien

korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik

 

Page 127: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

112

seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati

sempurna diantara variabel bebasnya.8 Pengambilan keputusan

dalam uji multikolinieritas adalah dengan melihat nilai Tolerance

dan VIF (Variance Inflation Factor).yakni sebagai berikut:

1) Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai Tolerance > 0,10.

2) Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF < 10.9

Tabel 5.13 Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan 5.13 dapat diketahui bahwa nilai tolerance

untuk variabel pelayanan konseling aspek kognitif (X1) adalah

sebesar 0,969, pelayanan konseling aspek afektif (X2) adalah

sebesar 0,969. Sedangkan nilai VIF (Variance Influation Factor)

untuk variabel pelayanan konseling aspek kognitif (X1) adalah

sebesar 1.032, pelayanan konseling aspek afektif (X2) adalah

sebesar 1.032. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikoliniaritas antara variabel bebas, karena nilai tolerance

8 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 99. 9 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 103.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.955 .347 5.634 .000 X1 .137 .063 .319 2.183 .038 .969 1.032 X2 .361 .100 .530 3.627 .001 .969 1.032

a. Dependent Variable: Y

 

Page 128: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

113

untuk masing-masing variabel adalah lebih besar dari 0,1

dan nilai VIF (Variance Influation Factor) untuk masing-

masing variabel adalah lebih dari 10.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan anggota observasi yang disusun

menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi autokorelasi.10 Metode pengujian

menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Dasar

pengambilan keputusan pada Uji Durbin-Watson adalah

sebagai berikut:

1) DU < DW < 4 – DU, maka artinya tidak terjadi

autokorelasi.

2) DW < DL atau DW > 4 – DL, maka artinya terjadi

autokorelasi.11

Keterangan:

DU = Durbin Upper

DW = Durbin Watson

DL = Durbin Lower

Dimana nilai DU dan DL diperoleh dari tabel autokorelasi

Tabel 5.14

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .665a .442 .401 .26033 1.918

10 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi, 2014), h. 106.

11 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, h. 106.

 

Page 129: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

114

Penelitian ini menggunakan Uji Durbin Watson (DW

test) sebagai dasar analisis data. Dimana nilai DL diperoleh

dengan melihat tabel statistic Durbin Watson pada tingkat

signifikansi α = 5 %, k=2 (jumlah variabel bebas yaitu X1,

X2), kemudian diperoleh nialai DL= 1,2837 dan nilai DU =

1.5666 dengan n = 30 (jumlah responden), dengan nilai DW

1.918 yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan

SPSS versi 22, 2018.

= 1,5666 < 1,918 < 4 – 1,5666

= 1,5666 < 1,918 < 2,4334

Berdasarkan hasil yang diperoleh diatas dapat

diketahui bahwa nilai Durbin Watson terletak diantara DU

dan 4 – DU (1,5666< 1,918 < 2,4334 ) maka dapat

disimpulakan bahwa tidak ada autokorelasi pada model

regresi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama

pada semua pengamatan didalam model regresi. Regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas.12

Penelitian ini melakukan uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan uji scatterplot yang dibantu dengan

menggunakan program SPSS versi 22.

12 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 108.

DU < DW < 4 - DU

 

Page 130: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

115

Gambar 5.2

Grafik Scatterplot

4. Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara satu atau lebih variabel independen terhadap variabel

dependen. Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab

akibat, hubungan antara dua sifat kuantitatif yang disebabkan

oleh lingkungan yang sama-sama mempengaruhi kedua sifat.

Kaitan dengan statistic, korelasi adalah salah satu analisis yang

dipakai untuk mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat

kuantitatif. Analisis korelasi merupakan studi pembahasan

mengenai derajat hubungan atau derajat asosiasi antara dua

variabel, misalnya variabel X dan variabel Y.

Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih dengan skala tertentu yang diukur

dengan jarak 0 sampai dengan 1. Pengukuran statistic asosiasi

dua variabel atau kovariasi disebut dengan istilah koefisien

variasi dan jika tidak sama dengan nol, berarti terdapat hubungan

 

Page 131: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

116

diantara dua variabel tersebut. Hubungan dikatakan korelasi atau

hubungan sempurna jika koefisien korelasi +1 dengan kemiringan

(slope) positif atau -1 dengan kemiringan negative.

Untuk koefisien korelasi sempurna, tidak diperlukan

hipotesis karena variabel X memiliki hubungan yang sangat kuat

dengan variabel Y. Uji korelasi Person (Product moment person)

digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan)

dengan interval atau rasio.13 Pedoman untuk menginterpretasikan

hasil koefisien korelasi antara lain sebagai berikut:14

Tabel 5.15

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interfal Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat

Untuk melakukan pengujiannya, kriterianya adalah sebagai berikut: 1. Jika Person Correlation bernilai positif, maka hubungan

yang terjadi searah.

2. Jika Person Correlation, maka hubungan yang terjadi tidak

searah.

13 Johar Arifin, SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi, (Jakarta: Alex

Media Komputindo, 2017), h. 135. 14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d,

(Bandung: Alfabeta, 2018), cet. ke-27, h. 184.

 

Page 132: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

117

Tabel 5.16

Analisis Korelasi Antar Variabel Correlations

X1 X2 Y X1 Pearson Correlation 1 .177 .413*

Sig. (2-tailed) .350 .023 N 30 30 30

X2 Pearson Correlation .177 1 .586** Sig. (2-tailed) .350 .001 N 30 30 30

Y Pearson Correlation .413* .586** 1 Sig. (2-tailed) .023 .001 N 30 30 30

Berdasarkan tabel 5.19 menunujukkan hasil bahwa nilai

koefisien korelasi yang diperoleh sebagai berikut:

1. Pelayanan konseling aspek kognitif (X1) mempunyai nilai r

= 0,413 yang mempunyai korelasi sedang karena berada

0,40-0,599. Hubungan pelayanan konseling aspek kognitif

(X1) terhadap penyelesaian konflik pernikahan (Y) adalah

positif artinya apabila pelayanan konseling aspek kognitif

(X1) meningkat maka penyelesaian konflik pernikahan (Y)

meningkat dan apabila pelayanan konseling aspek kognitif

(X1) menurun maka penyelesaian konflik pernikahan (Y)

menurun.

2. Pelayanan konseling aspek afektif (X2) mempunyai nilai r

= 0,586 yang mempunyai korelasi sedang karena berada

0,40-0,599. Hubungan pelayanan konseling aspek afektif

(X2) terhadap penyelesaian konflik pernikahan (Y) adalah

positif artinya apabila pelayanan konseling aspek afektif

(X2) meningkat maka penyelesaian konflik pernikahan (Y)

 

Page 133: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

118

meningkat dan apabila konseling aspek afektif (X2)

menurun maka penyelesaian konflik pernikahan (Y)

menurun.

Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Bimo Walgito

yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara

konseling dengan penyelesaian konflik pernikahan seperti

klien terbantu untuk menemukan solusi yang tepat atas

permasalahannya, klien mendapatkan arahan atau

pandangan mengenai mengenai dirinya, klien mendapatkan

pemahaman mengenai perbedaan sosiokultural, dimana

pasangan yang sudah menikah tentu memiliki latar

belakang yang berbeda, kadangkala jika hal ini tidak dapat

dipahami maka bisa menjadi pemicu konflik yang terjadi di

rumah tangga.15

5. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara

linear antara dua atau lebih variabel independen (XI, X2,

X3,…..Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen apakah masih-masing variabel independen

berhubungan positif atau negative.16 Maka untuk mengetahui

berapa besar konseling aspek kognitif, dan konseling aspek

afektif, berpengaruh

15 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan,

(Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h. 8. 16 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2004), h. 107.

 

Page 134: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

119

dalam penyelesaian konflik pernikahan di BP4 jakarta. Peneliti

melakukan uji regresi linear berganda.

Adapun persamaan regresi linear berganda adalah:17

Keterangan:

Y = Variabel Dependen Pelayanan Konflik Pernikahan

a = Koefisien Predictor

b1 b2 b3 = Koefisien Regresi Variabel Independen

X1 =Variabel Independen Pelayanan Konseling Aspek Kognitif

X2 = Variabel independen Pelayanan Konseling Aspek Afektif

Setelah dilakukan pengolahan data maka mendapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 5.17

Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.955 .347 5.634 .000

X1 .137 .063 .319 2.183 .038 X2 .361 .100 .530 3.627 .001

a. Dependent Variable: Y Persamaan regresi linear berganda.

Y = a + b1 X1 + b2X2

= 1,955+ 0,137 X1+ 0,361 X2

17 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.

261.

Y = a + b1 X1 + b2X2  

Page 135: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

120

Persamaan regresi di atas memiliki arti sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) 1,955 ini dapat diartikan jika pelayanan

konseling aspek kognitif, pelayanan konseling aspek afektif

nilainya adalah 0, maka besarnya penyelesaian konflik

pernikahan 1,968.

2. Nilai koefisien berganda variabel pelayanan konseling

aspek kognitif (b1) bernilai positif yaitu sebesar 0,137 ini

dapat diartikan bahwa akan terjadi peningkatan variabel

penyelesaian pelayanan konflik pernikahan sebesar 0,137

yang didasarkan pada perubahan variabel pelayanan

konseling aspek kognitif.

3. Nilai koefisien berganda variabel pelayanan konseling

aspek afektif (b2) bernilai positif yaitu sebesar 0,361 ini

dapat diartikan bahwa akan terjadi peningkatan variabel

penyelesaian konflik pernikahan sebesar 0,361 yang

didasarkan pada perubahan variabel konseling aspek

afektif.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan

yang positif antara pelayanan konseling aspek kognitif dan aspek

afektif terhadap penyelesaian konflik pernikahan di Badan

Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Jakarta

Selatan. Hal tersebut disebabkan responden membutuhkan

konseling berupa pengetahuan mengenai keluarga sakinah

mawaddah wa rahmah yakni dari segi kognitif dan afektif. Pada

intinya konseling memiliki hubungan yang positif untuk

membantu menyelesaikan konflik pernikahan klien yakni dengan

diberikannya konseling setiap hari senin berupa pengetahuan

 

Page 136: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

121

mengenai membentuk keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah,

dan memberikan solusi atas pemecahan masalah yang sedang

dihadapi klien. Analisis regresi linear berganda mencakup

pengujian koefisien determinasi (R2), uji statistic t, dan uji

statistic F.

a. Koefisien Determinasi (R2)

R Square atau kuadrat dari R yaitu menunjukkan koefisien

determinasi.angka ini akan diubah kebentuk persen, yang artinya

persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap

variabel independen.18

Tabel 5.18

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .665a .442 .401 .26033 1.918 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 5.18 diketahui pengaruh pelayanan

konseling aspek kognitif dan aspek afektif terhadap penyelesaian

konflik pernikahan sebesar 0,442 artinya sumbangan tersebut

signifikan karena α > 0,05, tabel 5.18, menunjukkan bahwa

44,2% variabel penyelesaian konflik pernikahan dipengaruhi oleh

pelayanan konseling aspek kognitif dan aspek afektif dan sisanya

sebesar (100% - 44,2% = 55,8%) dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

18 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 156.

 

Page 137: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

122

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka dilakukan uji t. Kriteria pengujian pada Uji

t adalah sebagai berikut:

1. Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.

2. Jika Signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.19

Tebel 5.19

Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji Statistik t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std.

Error Beta

1 (Constant) 1.955 .347 5.634 .000 X1 .137 .063 .319 2.183 .038 X2 .361 .100 .530 3.627 .001

a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 5.19 dapat disimpulakan bahwa

pelayanan konseling aspek kognitif (X1) memperoleh nilai

signifkan sebesar 0,038 < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima yang

artinya pelayanan konseling aspek kognitif berpengaruh

signifikan terhadap penyelesaian konflik pernikahan. Pelayanan

konseling aspek afektif (X2) mempunyai nilai signifikan 0,001 <

0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya pelayanan

19 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 175.

 

Page 138: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

123

konseling aspek afektif berpengaruh terhadap penyelesaian

konflik pernikahan.

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji Anova atau uji F yaitu uji koefisien regresi secara

bersama-sama untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa

variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria

pengujian pada Uji Anova atau Uji F ini antara lain adalah

sebagai berikut:

a. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima

b. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh simultan dari

variabel berdasarkan nilai signifikansi adalah sebagai berikut:

a. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima tidak ada

pengaruh signifikan

b. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak terdapat pengaruh

signifikan20

Tabel 5.20

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 1.450 2 .725 10.697 .000b Residual 1.830 27 .068 Total 3.280 29

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

20 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 142.

 

Page 139: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

124

Berdasarkan tabel 5.20 F hitung = 10.697 df 1 (jumlah X –

1) = 2 – 1 = 1, df 2 (n – 3) = 30 – 2 = 27. Hasil diperoleh F tabel

sebesar 4,210 (Lihat pada tabel lampiran tabel F). Nilai F hitung

> F tabel (10,697 > 4,210) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Nilai probabilitas (signifikan) adalah sebesar 0,000 < 0,05 maka

terdapat pengaruh signifikan. Dapat disimpulakan bahwa

pelayanan konseling aspek kognitif dan pelayanan konseling

aspek afektif secara bersama-sama berpengaruh terhadap

penyelesaian konflik pernikahan. Bila dilihat dari perbandingan

antara F hitung dan F tabel, maka hasil pengujian menunjukkan

pengaruh yang bersifat positif. Oleh karena itu, dari hasil

pengujian tersebut menunjukkan bahwa pelayanan konseling

aspek kognitif dan aspek afektif berpengaruh terhadap

penyelesaian konflik pernikahan.

 

Page 140: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

125

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Pelayanan Konseling Terhadap Penyelesaian

Konflik Pernikahan di Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) yang telah dilakukan, penulis

memberi kesimpulan sebagai berikut:

a. Pelayanan konseling aspek kognitif berpengaruh

signifikan terhadap penyelesaian konflik pernikahan.

b. Pelayanan konseling aspek afektif berpengaruh signifikan

terhadap penyelesaian konflik pernikahan.

c. Pelayanan konseling aspek kognitif, dan aspek afektif

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

penyelesaian konflik pernikahan sebesar 44,2 % dan

sisanya 55,8 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dijelaskan oleh penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan yang

telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. BP4 sebagai badan konseling harus aktif dalam

melakukan penyuluhan mengenai program BP4 seperti

suscatin, konseling pasca menikah, dan pembentukkan

keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Agar masyarakat

mengetahui program yang terdapat di BP4 dan dapat ikut

berperana ktif dalam program-program tersebut.

 

Page 141: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

126

2. Konselor harus mampu memadukan pendekatan konseling

agama dengan pendekatan psikologi. Sehingga akar

permasalahan dapat ditangani dengan baik, baik secara

syariat agama maupun secara keilmuan. Konselor mampu

memberikan alternative pemecahan masalah sehingga

klien bisa terbantu dalam menyelesaiakan permasalahan

dalam rumah tangganya.

3. Untuk mencapai akses yang lebih luas terhadap program

yang terdapat di BP4, konselor harus lebih

mengembangkan dan meyesuaikan dengan perkembangan

zaman, seperti penjelasan mengenai program BP4 melalui

sosial media seperti facebook, twitter, instagram.

 

Page 142: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

127

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Amidhan dkk. 1977. BP4 Pertumbuhan & Perkembangan. Jakarta: Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan, Perceraian Pusat Jakarta.

Amin, Samsul Munir. Bimbingandan Konseling Islam. Jakarta: Amzah, 2010.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Direktoral Bina Ketahanan Negara. 2014. Buku pegangan Bagi Petugas Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Tentang Kursus Pernikahan Untuk Calon Pengantin. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat. AD/ART Hasil Musyawarah Nasional BP4 XV/2014. 2014. Jakarta: Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat.

Badan Penasihatan Pembinaandan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat. 2013. Peran BP4 Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Hasil Penelitian di 6 Wilayah. Jakarta: Rahima.

Budiman dan Agus Rianto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Pembinaan Syari’ah. 2006. Petunjuk Teknis Keluarga Sakinah. Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Pembinaan Syari’ah.

 

Page 143: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

128

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Eridani, AD. Dkk. 2013. Peran BP4 Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah. Jakarta: Rahima.

Fajar, Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Hadi, Sutrisno. 1991. Analisa Butir untuk Instrument. Yogyakarta: Andi Offset.

Hartono dan Boy Soedarmadji. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana.

Herdianto. 2004. Perceraian Karena Perselingkuhan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: Kencana

Lubis, Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar-dasar Konseling Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Luthfi, M. 2008. Dasar-dasar. Bimbingandan Penyuluhan (Konseling) Islam. Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mahmus, Nabil. 2004. Problematika Rumah Tangga dan Kunci Penyelesaiannya. Jakarta: Qisti Press.

Martono, 2011. Nanang. Metode Penelitian Kunatitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. cet ke-2. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Noor, Juliansyah. 2011. MetodelogiPenelitian. Jakarta: Kencana.

 

Page 144: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

129

Nurhayati, Eti. 2011. Bimbingan Konseling dan Psikoterapi Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.

Pribadi, Benny A. 2014. Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasisi Kompetensi: IImplementasi Model Addie. Jakarta: Kencana.

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Renika Cipta.

Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: Andi.

Ridwan. 2006. Kekerasan Berbasis Gender. Yogyakarta: Pusat Studi Gender (PSG).

Saam, Zulfan. 2013. Psikologi Konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sadarjoen, Sawitri Supardi. 2005. Konflik Marital Pemahaman Konseptual, Aktual Alternatif Solusinya. Bandung: Refika Aditama.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Suciati. 2013. Kohesivitas Suami Istri Dalam Mewujudkan Keharmonisan Rumah Tangga: Studi Kasus Di Gunung Kidul Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Santrock, John W. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&d. cet. ke-27. Bandung: Alfabeta.

. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

 

Page 145: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

130

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007.b Bimbingan dan Konseling Dalam Praktek. Bandung: Maestro.

Surya, Mohammad. 2003. Psikologi Konseling. Bandung: C.V. Pustaka Bani Quraisy.

Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Andi.

Willis, Sofyan. S. 2011. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta.

Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.

Yaumi, Muhammad 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV Penerbit Jamanatul-Art.

Sumber dari Jurnal:

Atieka, Nurul. 2011. “Mengatasi Konflik Rumah Tangga (Studi BK Keluarga)”. Vol. 1 No.1. Diakses pada 15 maret 2017 dariojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/bk/article/download/351/306

Murdiana, Sitti. 2015. “Penyelesaian Konflik Perkawinan Ditinjau Dari Usia Perkawinan”. Vol. 5 No.3. Diakses pada 23 November 2018 dari http://jurnal.unpad.ac.id/ijas/article/view/15063

Zulfa, Nadhifatuz. 2017. “Nilai-nilai dan Makna Bimbingan Konseling Islam Dalam Hadis Sahih Bukhari (Studi Hadis Tentang Rukun Islam)”. Vol. 20 No.2. Diakses pada 20 januari 2018 dari

 

Page 146: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

131

ejournal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/download/854/1138/

Triana, Dinny Devi. 2006. “Skala Pengukuran sebagai Alat Evaluasi dalam Menilai Tari Karya Mahasiswa”. Vol. VII No. 2/Mei-Agutus, Diakses 15 April 2019 dari http://journal.unnes.ac.id

Sumber dari Internet:

Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4). “Hasil Munas Ke XIV”. Artikel diakses pada 29 November 2017 darihttps://anzdoc.com/download/20148bb04ba1942032f571 e9b560b46681590758.html

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian. “Sejarah BP4”. Artikel diakses pada 6 Maret 2018 darihttp://www.bp4pusat.or.id/index.php/theme/module-positions

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. “Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (2015-2017)”, diakses pada 1 februari 2019 darihttps://badilag.mahkamahagung.go.id/laptah/laptah/laptah

Imniar, Nur Imsana. “Awas, Inilah 5 Penyebab Umum Terjadi Perceraian”. Artikel diakses pada 12 Februari 2018 darihttp://www.bhataramedia.com/4484/awas-inilah-5-penyebab-umum-terjadinya-perceraian/2015/06/03/

Komnas Perempuan. “Labirin Kekerasan terhadap Perempuan: Dari Gang Rape hingga Femicide, Alarm bagi Negara untuk Bertindak Tepat”. Artikel diakses pada 24 Januari 2017 darihttps://www.komnasperempuan.go.id/file/pdf_file/2017%20Siaran%20Pers/Lembar%20Fakta%20Catahu%202017.pdf

 

Page 147: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

132

Sujatmika, Adi. “5 Dampak Masalah dan Konflik Keluarga”. Artikel diakses pada 13 februari 2018 darihttps://growthia.net/keluarga/5-dampak-masalah-dan-konflik-keluarga/

 

Page 148: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

LAMPIRAN

 

Page 149: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

 

Page 150: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

 

Page 151: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

 

Page 152: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

 

Page 153: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Lampiran 1 Kuesioner

DAFTAR KUESIONER PRETEST

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan ini saya “Umu Maulidah” mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bermaksud untuk melaksanakan penelitian dalam rangka tugas

akhir karya ilmiah (skripsi) yang berjudul “Pengaruh Pelayanan

Konseling Terhadap Penyelesaian Konflik Pernikahan di

Badan Penasihatan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota

Jakarta Selatan”, maka saya mengharapkan kesediaan

Bapak/Ibu/Sdr/I kiranya berkenan untuk mengisi kuesioner ini

dengan sebenar-benarnya sebagai data yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Atas perhatian Bapak/Ibu/Sdr/I saya

ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Page 154: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

A. Identitas Responden

Beri tanda check list (√) atau silang (X) pada salah satu jawaban yang sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara/i 1. Jenis Kelamin:

Laki-laki Perempuan

2. Lama Pernikahan: < 1 tahun 1 – 5 tahun > 5 tahun

3. Faktor Konflik: Ekonomi Perselingkuhan KDRT Tidak diketahui keberadaannya Tidak ada kecocokan lagi Selisih pendapat Ikut campur pihak ke-3 Lain-lain

B. Cara Pengisian Kuesioner

1. Beri tanda check list (√) atau silang (X) pada salah satu jawaban yang sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i. Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Setiap pernyataan hanya memiliki 1 (satu) jawaban saja.

 

Page 155: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

C. Daftar Pernyataan Pelayanan Konseling

No. PERNYATAAN SS S TS STS

KOGNITIF

1. Saya mengetahui tujuan kegiatan konseling yang diberikan

oleh konselor BP4

2. Saya bertanya kepada konselor jika penjelasan yang

diberikan konselor membingungkan

3. Saya memahami saran yang diberikan konselor

4. Konselor BP4 memberikan informasi mengenai cara

membina rumah tangga yang baik

5. Saya memahami kewajiban suami/ istri yang baik menurut

ajaran agama

6. Saya memahami hak suami/istri yang baik menurut ajaran

agama

7. Konselor BP4 memberikan penjelasan mengenai hak suami

/istri menurut ajaran agama

8. Konselor BP4 memberikan penjelasan mengenai kewajiban

suami /istri menurut ajaran agama

9. Metode konseling yang disampaikan konselor menarik

10. Saya memahami bagaimana cara membina rumah tangga

yang baik

11. Saya mengabaikan tujuan dari konseling di BP4

12. Penjelasan yang disampaikan konselor membingungkan

13. Saya malu bertanya kepada konselor, meskipun saya tidak

memahami penjelasan konselor

 

Page 156: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

AFEKTIF SS S TS STS

14. Saya merasakan manfaat setelah melakukan konseling

15. Saya merasa semakin dekat dengan pasangan setelah

mengikuti konseling

16. Konselor BP4 memberikan suasana yang nyaman, sehingga

saya lebih mudah menyampaikan permasalahan yang saya

hadapi

17. Saya menyukai proses konseling yang dilakukan konselor

BP4

18. Saya merasa semakin dekat dengan Allah setelah mengikuti

konseling

19. Suasana konseling yang diberikan konselor BP4

menyenangkan

20. Menurut saya, konseling yang diberikan konselor kepada

saya berpengaruh positif dalam kehidupan rumah tangga

saya

21. Saya senang dengan cara penyampaian konselor dalam

memberikan saran kepada saya, sehingga saya bisa

meluapkan semua perasaan saya

22. Saya serius mengikuti arahan konselor pada saat konseling

berlangsung

23. Saya menerima arahan yang diberikan konselor dengan baik

24. Saya bersemangat saat mengikuti konseling di BP4

25. Saya cuek terhadap proses konseling di BP4

26. Saya malas pada saat mengikuti proses konseling

27. Saya merasa bosan pada saat proses konseling

 

Page 157: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

D. Daftar Pernyataan Penyelesaian Konflik Pernikahan

No. PERNYATAAN SS S TS STS

KONSTRUKTIF

1. Saya mengungkapkan ketidak setujuan saya terhadap

pasangan dengan bahasa yang mudah dipahami

2. Ketika berbeda pendapat dengan pasangan, saya

mengungkapkan dengan bahasa yang baik, agar pasangan

saya tidak tersinggung

3. Ketika pasangan saya mengutarakan pendapatnya, saya

mendengarkan dengan seksama

4. Ketika konflik memuncak, saya memilih mengalah agar

konflik tidak semakin memanas

5. Saya membahas konflik bersama pasangan dengan candaan

6. Ketika ketegangan akibat konflik meningkat, saya

membujuk pasangan agar sama-sama memperbaiki sikap

7. Saya mengungkapkan rasa sayang kepada pasangan

8. Saya mengakui kesalahan yang telah saya perbuat

9. Ketika pasangan saya tidak menyukai sikap saya, saya

mengubahnya menjadi lebih baik

10. Saya tidak mengulangi kesalahan yang sama

11. Ketika pasangan berkeluh kesah, saya mendengarkan dengan

baik

12. Saya memaafkan kesalahan pasangan saya

13. Saya menerima perbedaan pendapat yang terjadi antara saya

dan pasangan saya

 

Page 158: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

DESTRUKTIF SS S TS STS

14. Saya selalu menyalahkan pasangan saya dengan nada tinggi

15. Saya mengungkapkan kekurangan pasangan saya dengan

kata-kata yang tajam

16. Saya membantah tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada

saya, walaupun tudahan tersebut benar adanya

17. Pada saat terjadi konflik, saya menghina pasangan saya

18. Saya tidak mau mengalah, walaupun saya bersalah

19. Saya mengabaikan pendapat pasangan saya

20. Saya menyalahkan pasangan saya terus-menerus

21. Saya mengkritik pasangan saya secara terus menerus

22. Saya mempertahankan pendapat saya, tanpa mendengarkan

pendapat pasangan saya

23. Saya lebih baik pergi menjauh, daripada harus membahas

konflik

24. Hubungan rumah tangga saya semakin memburuk setelah

terjadi konflik

25 Saya melupakan kebaikan-kebaikan pasangan saya yang

pernah diberikan kepada saya

 

Page 159: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

DAFTAR KUESIONER POSTEST

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan ini saya “Umu Maulidah” mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bermaksud untuk melaksanakan penelitian dalam rangka tugas

akhir karya ilmiah (skripsi) yang berjudul “Pengaruh Pelayanan

Konseling Terhadap Penyelesaian Konflik Pernikahan di

Badan Penasehihatan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota

Jakarta Selatan”, maka saya mengharapkan kesediaan

Bapak/Ibu/Sdr/I kiranya berkenan untuk mengisi kuesioner ini

dengan sebenar-benarnya sebagai data yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Atas perhatian Bapak/Ibu/Sdr/I saya

ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Page 160: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

B. Identitas Responden

Beri tanda check list (√) atau silang (X) pada salah satu jawaban yang sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara/i 4. Jenis Kelamin:

Laki-laki Perempuan

5. Lama Pernikahan: < 1 tahun 1 – 5 tahun > 5 tahun

6. Faktor Konflik: Ekonomi Perselingkuhan KDRT Tidak diketahui keberadaannya Tidak ada kecocokan lagi Selisih pendapat Ikut campur pihak ke-3 Lain-lain

B. Cara Pengisian Kuesioner

3. Beri tanda check list (√) atau silang (X) pada salah satu jawaban yang sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i. Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)

4. Setiap pernyataan hanya memiliki 1 (satu) jawaban saja.

 

Page 161: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

C. Daftar Pernyataan Pelayanan Konseling

No. PERNYATAAN SS S TS STS

KOGNITIF

1. Saya mengetahui tujuan kegiatan konseling yang diberikan

oleh konselor BP4

2. Saya bertanya kepada konselor jika penjelasan yang

diberikan konselor membingungkan

3. Saya memahami saran yang diberikan konselor

4. Saya memahami kewajiban suami/ istri yang baik menurut

ajaran agama

5. Saya memahami hak suami/istri yang baik menurut ajaran

agama

6. Konselor BP4 memberikan penjelasan mengenai hak suami

/istri menurut ajaran agama

7. Metode konseling yang disampaikan konselor menarik

8. Saya mengabaikan tujuan dari konseling di BP4

9. Penjelasan yang disampaikan konselor membingungkan

10. Saya malu bertanya kepada konselor, meskipun saya tidak

memahami penjelasan konselor

AFEKTIF SS S TS STS

11. Saya merasakan manfaat setelah melakukan konseling

12. Konselor BP4 memberikan suasana yang nyaman, sehingga

saya lebih mudah menyampaikan permasalahan yang saya

hadapi

13. Saya menyukai proses konseling yang dilakukan konselor

BP4

 

Page 162: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

SS S TS STS

14. Suasana konseling yang diberikan konselor BP4

menyenangkan

15. Menurut saya, konseling yang diberikan konselor kepada

saya berpengaruh positif dalam kehidupan rumah tangga

saya

16. Saya senang dengan cara penyampaian konselor dalam

memberikan saran kepada saya, sehingga saya bisa

meluapkan semua perasaan saya

17. Saya serius mengikuti arahan konselor pada saat konseling

berlangsung

18. Saya menerima arahan yang diberikan konselor dengan baik

19. Saya cuek terhadap proses konseling di BP4

20. Saya malas pada saat mengikuti proses konseling

21. Saya merasa bosan pada saat proses konseling

D. Daftar Pernyataan Penyelesaian Konflik Pernikahan

No. PERNYATAAN SS S TS STS

KONSTRUKTIF

1. Saya mengungkapkan ketidak setujuan saya terhadap

pasangan dengan bahasa yang mudah dipahami

2. Ketika berbeda pendapat dengan pasangan, saya

mengungkapkan dengan bahasa yang baik, agar pasangan

saya tidak tersinggung

3. Ketika pasangan saya mengutarakan pendapatnya, saya

mendengarkan dengan seksama

 

Page 163: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

SS S TS STS

4. Ketika konflik memuncak, saya memilih mengalah agar

konflik tidak semakin memanas

5. Ketika ketegangan akibat konflik meningkat, saya

membujuk pasangan agar sama-sama memperbaiki sikap

6. Saya mengungkapkan rasa sayang kepada pasangan

7. Saya mengakui kesalahan yang telah saya perbuat

8. Saya tidak mengulangi kesalahan yang sama

9. Ketika pasangan berkeluh kesah, saya mendengarkan

dengan baik

10. Saya memaafkan kesalahan pasangan saya

11. Saya menerima perbedaan pendapat yang terjadi antara

saya dan pasangan saya

DESTRUKTIF SS S TS STS

12. Saya selalu menyalahkan pasangan saya dengan nada tinggi

13. Saya mengungkapkan kekurangan pasangan saya dengan

kata-kata yang tajam

14. Pada saat terjadi konflik, saya menghina pasangan saya

15. Saya tidak mau mengalah, walaupun saya bersalah

16. Saya mengabaikan pendapat pasangan saya

17. Saya menyalahkan pasangan saya terus-menerus

18. Saya mengkritik pasangan saya secara terus menerus

19. Saya mempertahankan pendapat saya, tanpa mendengarkan

pendapat pasangan saya

20. Saya melupakan kebaikan-kebaikan pasangan saya yang pernah diberikan kepada saya

 

Page 164: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Lampiran 2 Jawaban Responden

TABEL SKOR JAWABAN PRETEST

Variabel Pelayanan Konseling Aspek Kognitif (X1)

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 R1 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 R2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 R3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 R4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 R5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 R6 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 R7 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 R8 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 R9 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 R10 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 R11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 R12 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 R13 3 2 1 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 R14 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 R15 3 3 4 4 3 3 4 4 1 3 4 2 3 R16 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 R17 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 R18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R20 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 R21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R23 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 R24 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 R25 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 R26 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 R27 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 R28 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 R29 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 R30 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2

 

Page 165: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

TABEL SKOR JAWABAN PRETEST

Variabel Pelayanan Konseling Aspek Afektif (X2)

A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 R1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 R3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 R4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 R5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 R6 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R9 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 R10 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 R11 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 R12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R13 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 R14 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 R15 4 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 R16 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 1 4 4 4 R17 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 R18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 R19 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R20 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 R21 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 R22 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 R23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R24 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 R25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 R27 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 R28 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 R29 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 R30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

 

Page 166: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

 

Page 167: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

TABEL SKOR JAWABAN POSTEST

Variabel Pelayanan Konseling Aspek Kognitif (X1)

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10

R1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R4 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 R5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R6 4 2 3 3 3 3 4 2 2 2 R7 4 3 3 4 3 2 2 2 2 1 R8 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 R9 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 R10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R11 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 R12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R14 3 3 1 1 1 1 1 1 2 3 R15 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 R16 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 R17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R18 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 R19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R20 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 R21 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 R22 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 R23 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 R24 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 R25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 R26 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 R27 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 R28 4 1 2 3 3 4 4 2 4 2 R29 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 R30 4 2 2 3 3 3 4 4 3 2

 

Page 168: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

TABEL SKOR JAWABAN POSTEST

Variabel Pelayanan Konseling Aspek Afektif (X2)

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 R1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 R2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 R3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 R4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 R5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 R6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 R7 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 R8 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 R9 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 R10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 R11 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 R12 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 R13 4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 3 R14 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 R15 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 R16 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 R17 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 R18 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 R19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 R20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 R21 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 R22 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 R23 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 R24 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 R25 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 R26 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 R28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 R29 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 R30 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3

 

Page 169: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

 

Page 170: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data 1. Statistic deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation X1 30 1.20 4.00 3.0133 .78553 X2 30 2.09 4.00 3.2394 .49303 Y 30 2.70 4.00 3.5367 .33629 Valid N (listwise) 30

2. Uji AsumsiKlasik

a. Uji Normalitas Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig. X1 .129 30 .200* .935 30 .066 X2 .166 30 .034 .935 30 .065 Y .142 30 .125 .951 30 .183 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Gambar Grafik P-Plot

 

Page 171: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

b. Uji Multikoliniaritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.955 .347 5.634 .000 X1 .137 .063 .319 2.183 .038 .969 1.032 X2 .361 .100 .530 3.627 .001 .969 1.032

a. Dependent Variable: Y

c. Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .665a .442 .401 .26033 1.918 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

3. Uji Heteroskedastisitas

 

Page 172: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

4. Uji Korelasi Correlations

X1 X2 Y X1 Pearson

Correlation 1 .177 .413*

Sig. (2-tailed) .350 .023 N 30 30 30

X2 Pearson Correlation .177 1 .586**

Sig. (2-tailed) .350 .001 N 30 30 30

Y Pearson Correlation .413* .586** 1

Sig. (2-tailed) .023 .001 N 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

5. Analisis Regresi Linear Berganda

a. Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .665a .442 .401 .26033 1.918 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

b. UjiSignifikansiSimultan (UjiStatistik t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Tolera

nce VIF 1 (Constant) 1.955 .347 5.634 .000

X1 .137 .063 .319 2.183 .038 .969 1.032 X2 .361 .100 .530 3.627 .001 .969 1.032

a. Dependent Variable: Y

 

Page 173: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

1 Regression 1.450 2 .725 10.697 .000b Residual 1.830 27 .068 Total 3.280 29

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

 

Page 174: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Lampiran 4 r Tabel

 

Page 175: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Lampiran 5 Tabel Auto Korelasi

 

Page 176: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Lampiran 6 F Tabel

 

Page 177: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Lampiran 7 Dokumentasi

Dokumentasi Kegiatan Konseling di Badan Penesihatan

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Jakarta

Selatan

Pengisian Kuesioner di Rumah Klien

 

Page 178: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Dokumentasi Bersama klien BP4 Kota Jakarta Selatan

Dokumentasi Bersama Kepala BP4 Kota Jakarta Selatan Drs. H.

Zaenal Arifin

Dokumentasi Bersama Konselor BP4 Kota Jakarta Selatan

 

Page 179: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Dokumentasi Bersama Sekretaris Dan Konselor BP4 Kota Jakarta Selatan Bapak Mul Dan Bapak Yusuf

Wawancara Dengan Sekretaris BP4 Kota Jakarta Selatan Ibu

Ema

Proses Pendaftaran Antara Klien Dan Sekretaris BP4 Kota

Jakarta Selatan

 

Page 180: PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47707... · 2019. 10. 22. · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PENGARUH PELAYANAN

Kepala BP4 Kota Jakarta Selatan Bapak Arifin Sedang Memberikan Konseling Kepada Klien

Ruang Konseling BP4 Kota Jakarta Selatan

Ruang Tunggu Klien

Gedung BP4 Kantor Kota Jakarta Selatan