pengaruh pelatihan pengembangan diri terhadap …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_bab...

66
i PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA (Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Magelang) SKRIPSI Diajukan Oleh : Latif Annisa NPM : 12.0301.0037 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2017

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

i

PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI

TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL SISWA

(Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Magelang)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Latif Annisa

NPM : 12.0301.0037

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2017

Page 2: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

ii

PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI

TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

SISWA

(Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Magelang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Magelang

Oleh :

Latif Annisa

NPM: 12.0301.0037

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2017

Page 3: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

iii

Page 4: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

iv

Page 5: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

v

Page 6: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

vi

MOTTO

“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada disisinya malaikat

pengawas yang selalu siap (mencatat)”

(QS. Qaaf:18)

Page 7: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu

mendukung dan mendoakan dalam

setiap langkah perjalananku.

2. Almamaterku tercinta, Program Studi

Bimbingan dan Konseling Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah

Magelang.

Page 8: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelatihan

Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai masukan,

saran , serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena, itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ir. Eko Muh Widodo, MT., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Magelang, yang telah memfasilitasi selama pendidikan.

2. Drs. Subiyanto, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang, yang telah memberikan

surat ijin untuk melakukan penelitian.

3. Sugiyadi, M.Pd., Kons., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Muhammadiyah Magelang yang telah memberikan ijin dan

arahan sehingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Muhammad Japar, M.Si., Kons., dan Dr. Riana Mashar, M.Si., P.Si.,

selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang senantiasa berkenan membimbing

dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan

skripsi.

5. Subandi, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Kota

Magelang yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah Kota Magelang.

Page 9: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

ix

6. Mita Meitasani, S.Pd., selaku Guru Pembimbing SMP Muhammadiyah Kota

Magelang yang berkenan membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

7. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya

dan bagi pembaca umumnya.

Magelang, 01 Desember 2016

Penulis

Page 10: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PENEGASAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................. v

HALAMAN MOTTO .............................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

ABSTRAKSI ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 7

A. Komunikasi Interpersonal ............................................ 7

B. Pelatihan Pengembangan Diri ...................................... 24

C. Teknik Simulasi dan Game ........................................... 27

D. Pengaruh Pelatihan Pengembangan Diri Terhadap

Komunikasi Interpersonal Siswa Melalui Teknik

Simulasi dan Game ...................................................... 33

E. Kerangka Berfikir ........................................................ 35

F. Hipotesis ....................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 37

A. Variabel Penelitian ....................................................... 37

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................... 37

C. Subjek Penelitian ......................................................... 38

D. Tahap-tahap Penelitian ................................................ 39

E. Desain Penelitian .......................................................... 39

F. Metode Pengumpulan Data .......................................... 42

G. Teknik Analisis Data ................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 48

A. Hasil Penelitian ............................................................ 48

B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ....................... 51

Page 11: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

xi

C. Uji Hipotesis ................................................................ 53

D. Pembahasan ................................................................. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 58

A. Kesimpulan .................................................................. 58

B. Saran ............................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 60

LAMPIRAN ............................................................................................. 62

Page 12: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

xii

DAFTAR TABEL

1 One Group Pretes-Posttest ............................................................... 40

2 Kisi-kisi Modul Pelatihan Pengembangan Diri Melalui Teknik

Simulasi dan Game ........................................................................... 41

4 Kisi-kisi Angket Komunikasi Interpersonal sebelum Try Out ......... 54

5 Kisi-kisi Angket Komunikasi Interpersonal Setelah Uji Validitas .... 45

6 Kategori Skor Angket Komunikasi Interpersonal ............................. 48

7 Hasil Skor Pretest ............................................................................. 49

8 Hasil Skor Posttest ............................................................................ 50

9 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................. 51

10 Hasil Analisis Skor Pretest dan Posttest Angket Komunikasi

Interpersonal ...................................................................................... 52

Tabel Halaman

Page 13: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka Berpikir ............................................................................... 36

Page 14: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Surat Ijin Penelitian dan Keterangan Pelaksanaan Penelitian ............. 63

2 Hasil Try Out Angket Komunikasi Interpersonal ................................ 66

3 Hasil Uji Validitas dan reliabilitas Instrumen ..................................... 68

4 Angket Komunikasi Interpersonal Sesudah Try Out ........................... 75

5 Data Pretest Angket Komunikasi Interpersonal .................................. 79

6 Modul dan Hasil Kegiatan Pelatihan Pengembangan Diri Melalui

Teknik Simulasi dan Game ................................................................. 81

7 Jadwal Pelaksanaan Pelatihan Pengembangan Diri Melalui Teknik

Simulasi dan Game ............................................................................... 128

8 Data Posttest Angket Pelatihan Pengembangan Diri Melalui Teknik

Simulasi dan Game .............................................................................. 131

9 Hasil Uji Wilcoxon Mann Whitney ....................................................... 133

10 Daftar Hadir Pelaksanaan Pelatihan Pengembangan Diri Melalui

Teknik Simulasi dan Game .................................................................. 136

11 Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan PelatihanPenge,mbangan Diri

Melalui Teknik Simulasi dan Game ..................................................... 143

Page 15: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

xv

PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI

TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL SISWA (Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Magelang)

Latif Annisa

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelatihan pengembangan

diri terhadap peningkatan komunikasi interpersonal siswa. Penelitian dilakukan

pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Magelang Tahun Ajaran.

2016/2017.

Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttes control group design.

Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling yaitu 20 siswa, 10 siswa

sebagai kelompok eksperimen dan 10 siswa sebagai kelompok kontrol. 10 siswa

sebagai kelompok eksperimen yang mempunyai komunikasi interpersonal rendah

dan sedang. Analisis data menggunakan statistic non parametric dengan uji Mann

Whitney dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan pengembangan diri

melalaui teknik simulasi dan game berpengaruh terhadap peningkatan komunikasi

interpersonal siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota Magelang Tahun

Ajaran 2016/2017. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan setelah

diberikan pelatihan pengembangan diri dengan teknik simulasi dan game. Selain

itu peningkatan komunikasi interpersonal siswa ditandai dengan perbedaan aspek

dan indikator komunikasi interpersonal. Salah satunya adalah siswa yang semula

takut bertanya kepada guru saat pelajaran berlangsung, sekarang tidak lagi takut

dan malu untuk bertanya ketika belum paham.

Kata kunci : Pelatihan Pengembangan Diri, Simulasi dan Game, Komunikasi

Interpersonal.

Page 16: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan yang menjadi

tempat kehidupannya. Kehidupan manusia di lingkungannya, individu manusia

melakukan interaksi dengan individu lain dan tiap individu memerlukan bantuan

dari orang lain di sekitarnya, oleh karena itu, setiap individu melakukan

komunikasi agar interaksi yang terjalin dengan orang lain sehat dan harmonis.

Secara kodrati manusia merasa perlu berkomunikasi sejak masih bayi sampai

akhir hayatnya atau ungkapan lain untuk menggambarkan hal ini adalah bahwa

secara empiris tiada kehidupan tanpa komunikasi. Sebagai makhluk sosial,

manusia akan selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar-menukar gagasan,

mengirim dan menukar informasi, membagi pengalaman, bekerja sama dengan

orang lain untuk memenuhi kebutuhan, dan sebagainya. Berbagai keinginan

tersebut hanya dapat terpenuhi melalui kegiatan komunikasi dengan orang lain

dalam suatu sistem sosial tertentu.

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang artinya

memberitahukan. Kata tersebut kemudian berkembang dalam bahasa inggris

communication yang artinya proses pertukaran informasi, konsep, ide, gagasan,

dan perasaan antara dua orang atau lebih. Secara sederhana dapat dikemukakan

pengertian komunikasi, komunikasi ialah proses pengiriman pesan atau simbol-

Page 17: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

2

simbol yang mengandung arti dari seorang sumber atau komunikator kepada

seorang penerima atau komunikan dengan tujuan tertentu (Suranto, 2010:1).

Terdapat beberapa bentuk komunikasi, salah satunya yaitu komunikasi

interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan suatu bentuk komunikasi

antara dua orang atau lebih dengan bertatap muka, dan terjadi umpan balik untuk

mencapai sebuah tujuan. Komunikasi interpersonal yaitu komunikasi antara

seseorang dengan orang lain, bisa berlangsung secara tatap muka maupun dengan

bantuan media (Suranto, 2010:13).

Komunikasi interpersonal yang dilakukan siswa di lingkungan sekolah

terjalin dengan teman dan gurunya. Efektivitas dalam komunikasi interpersonal

akan mendorong terjadinya hubungan yang positif antara siswa dengan pihak

yang diajak berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan siswa di sekolah dapat

memberikan dukungan, keterbukaan, kerjasama, saling menghargai, dan

kesetaraan antarsiswa, antarsiswa dengan guru, maupun antarsiswa dengan

masyarakat.

Fenomena yang banyak ditemukan di lingkungan sekolah mengenai

kesulitan komunikasi interpersonal diantaranya adalah siswa sering kali merasa

gugup dan malu ketika menyampaikan pendapat, siswa kurang mampu dalam

membangun pertemanan, siswa kesulitan dalam masuk kelompok sosial yang

sudah dibentuk, siswa sulit untuk mengatakan tidak ketika mereka merasa

keberatan akan sesuatu hal, dan lain sebagainya.

Fenomena tersebut ditemui oleh Trisnaningtyas dan Nursalim. Penelitian

Trisnaningtyas dan Nursalim memperoleh fakta bahwa siswa kelas VIII D SMP

Page 18: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

3

Negeri 1 Krian-Sidoarjo memiliki permasalahan mengenai hubungan

interpersonalnya di kelas pada khususnya dan di sekolah pada umumnya.

Pengamatan yang dilakukan terbukti siswa tersebut tidak pernah bertegur sapa

terlebih dahulu apabila bertemu dengan guru, sulit mengawali dan mengakhiri

pembicaraan dengan orang yang lebih tua, sulit mengatakan tidak setuju akan

sesuatu hal apabila mereka merasa keberatan akan hal tersebut dan masih banyak

siswa yang kurang berani mengungkapkan pendapat dalam situasi diskusi.

Kesulitan yang dialami siswa pada umumnya disebabkan siswa masih kurang

memiliki keterampilan dalam melakukan komunikasi dengan orang lain. Hal ini

dapat menyebabkan siswa sulit untuk beradaptasi.

Hal yang sama juga terjadi di SMP Muhammadiyah Kota Magelang.

Berdasarkan pengamatan, diperoleh informasi dari guru pembimbing bahwa

setiap kelas terdapat siswa yang komunikasi interpersonalnya rendah. Contoh: ada

siswa yang tidak berani menegur temannya ketika temannya salah, sehingga

siswa tersebut hanya memendamnya sendiri atau melampiaskannya melalui sosial

media dengan cara menyindir. Hal tersebut akan menjadikan hubungan keduanya

kurang baik. Kemudian ada siswa yang masih kurang terbuka dengan gurunya,

takut menanyakan hal-hal yang kurang dipahami saat pelajaran berlangsung.

Beberapa siswa juga ada yang pendiam, interaksi dengan teman sebayanya masih

kurang.

Banyak upaya yang telah ditempuh oleh guru pembimbing untuk

mengatasi kesulitan tersebut. Seperti, guru pembimbing membentuk kelompok

diskusi pada saat proses belajar mengajar, guru pembimbing membantu

Page 19: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

4

menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana komunikasi interpersonal yang

seharusnya dimiliki siswa, supaya siswa dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Akan tetapi, upaya yang dilakukan guru pemimbing tersebut

hasilnya belum maksimal.

Komunikasi interpersonal dapat ditingkatkan dengan menggunakan

berbagai macam pelatihan, salah satunya yaitu pelatihan pengembangan diri.

Pelatihan pengembangan diri merupakan suatu upaya untuk membentuk

kepribadian, potensi, dan kreasi siswa sesuai dengan bakat dan minatnya.

Penelitian dengan menggunakan teknik simulasi dan game yang dilakukan

oleh Adiputra (2015) pada siswa kelas VII SMP Negeri Pringsewu bahwa teknik

simulasi dan game dalam bimbingan dan kelompok efektif digunakan untuk

meningkatkan penyesuain diri siswa, penelitian ini terbukti bahwa kelima aspek

penyesuaian diri mengalami peningkatan yang signifikan setelah diberi treatment

berupa teknik simulasi dan game dalam bimbingan kelompok. Hasil penelitian

lain yang pernah dilakukan oleh Ismiyati (2012) menunjukkan bahwa teknik

simulasi dan game efektif untuk meningkatkan interaksi sosial dengan lingkungan

sekolah pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jendi Wonogiri tahun pelajaran

2011/2012. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan hasil penelitian yang

diperoleh menunjukkan bahwa seluruh subjek penelitian mengalami peningkatan

dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekolah.

Teknik sosiodrama pernah digunakan dalam penelitian yang dilakukan

oleh Siti Fitriyah untuk meningkatkan komunikasi interpersonal pada siswa kelas

VII SMP Negeri 3 Magelang pada tahun 2015. Hasil analisis penelitian

Page 20: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

5

menunjukkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa mengalami

peningkatan setelah mengikuti pelatihan sosiodrama. Penelitian yang lain pernah

dilakukan oleh Wahyuni, pada siswa kelas XA SMA Muhammadiyah Borobudur

Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian tersebut menggunakan pelatihan asertif

untuk meningkatkan komunikasi interpersonal. Hasil dari penelitian tersebut

adalah pelatihan asertif efektif untuk meningkatkan komunikasi interpersonal

siswa di SMA Muhammadiyah Borobudur, Kabupaten Magelang.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pelatihan pengembangan diri

dengan teknik simulasi dan game. Teknik simulasi dan game merupakan suatu

teknik yang diberikan siswa untuk melatih kemampuan keterampilan sosialnya,

dan di dalam permainan tersebut terdapat suasana yang santai dan menyenangkan.

Dari permainan tersebut nantinya siswa dapat mempelajari dan mengambil

manfaatnya serta di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari teknik

simulasi dan game ini mampu meningkatkan siswa dalam berinteraksi dan

berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, simulasi dan game bertujuan untuk

memperbaiki hubungan antarmanusia di lingkungan sekitarnya serta siswa dapat

mengenal diri sendiri dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian

mengenai pelatihan pengembangan diri untuk meningkatkan komunikasi

interpersonal siswa melalui teknik simulasi dan game.

Page 21: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah pelatihan pengembangan diri dapat meningkatkan

komunikasi interpersonal siswa ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelatihan pengembangan

diri dapat meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk menambah

khasanah keilmuan tentang komunikasi interpersonal siswa.

2. Manfaat Praktis

Manfaat yang diharapkan secara praktis dalam penelitian ini adalah

sebagai acuan guru pembimbing dalam meningkatkan komunikasi

interpersonal siswa khususnya di SMP Muhammadiyah Kota Magelang.

Page 22: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi Interpersonal

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, manusia hidup

membutuhkan orang lain untuk melangsungkan hidupnya. Oleh karena itu

manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya manusia membutuhkan orang lain dengan cara

berkomunikasi. Komunikasi ini dilakukan dengan maksud agar mereka

bertukar informasi baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat.

Komunikasi Interpersonal (interpersonal communication), yakni

komunikasi antara seseorang dengan orang lain, bisa berlangsung secara tatap

muka maupun dengan bantuan media (Suranto, 2010:13).

Komunikasi interpersonal (interpersonal communication) yakni

komunikasi yang dilakukan oleh dua atau tiga orang dengan jarak fisik di

antara mereka yang sangat dekat, bertatap muka atau bermedia dengan sifat

umpan balik yang berlangsung cepat, adaptasi pesan bersifat khusus, serta

memiliki tujuan atau maksud komunikasi tidak berstruktur (Liliweri,

2007:20).

Komunikasi interpersonal (interpersonal communication) adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

Page 23: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

8

setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik

secara verbal ataupun nonverbal (Mulyana, 2007:81).

Mencermati dari ketiga pendapat di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa pada dasarnya komunikasi interpersonal melibatkan dua orang atau

lebih dengan tujuan memberikan pesan secara tatap muka dan terjadi umpan

balik atau respon untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Sedangkan

perbedaan dari ketiga pendapat di atas adalah pada intinya komunikasi

interpersonal menurut Suranto bisa dilakukan secara tatap muka ataupun

melalui media, menurut Liliweri komunikasi interpersonal memiliki maksud

atau tujuan dan adanya umpan balik. Sedangkan menurut Mulyana

komunikasi interpersonal terjadi reaksi berbentuk verbal maupun non verbal.

Pengertian komunikasi interpersonal dalam penelitian ini adalah

komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih dengan cara bertatap

muka, yang memungkinkan individu mampu menerima reaksi untuk

memberikan umpan balik, baik secara verbal maupun non verbal.

2. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal

Individu yang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang

baik tentunya individu tersebut mampu mengungkapkan pendapatnya,

mampu menghargai orang lain dan bertanggung jawab dalam setiap

tindakannya. Menurut Devito (1997:259) terdapat lima karakteristik

komunikasi interpersonal yang memiliki kontribusi dalam tercapainya

komunikasi interpersonal yang efektif adalah :

Page 24: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

9

a. Keterbukaan (Openness)

Keterbukaan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam

komunikasi interpersonal, yang meliputi keterbukaan untuk

mengungkapkan diri kepada orang lain yang berinteraksi dengannya serta

kesediaan untuk bertanggung jawab atas kata yang diucapkan, pikiran dan

perasaan yang dimiliki tanpa mengkambing hitamkan orang lain.

b. Empati (Empathy)

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami

apa yang dirasakan orang lain tanpa kehilangan identitas diri yang ditandai

dengan kemampuan komunikator menahan diri untuk mengevaluasi atau

menilai dan mengkritik komunikan, tanpa komunikator untuk merasakan

dan memahami seperti yang dirasakan oleh komunikan baik melalui verbal

maupun non verbal. Empati mempunyai makna sebagai suatu kesediaan

untuk memahami orang lain secara sempurna, baik dalam aspek perasaan,

pikiran dan keinginan. Keterampilan empati dapat dilakukan dengan cara

memberi respon sebagai berikut dalam bentuk :

1) Sikap menerima dan memahami siswa misalnya, dengan gerak

anggukan, gerak tangan, dan sebagainya.

2) Memberi perhatian yang mendalam terhadap ungkapan siswa.

3) Pernyataan yang menggambarkan ungkapan suasana perasaan yang

diungkapkan.

4) Memberi dukungan terhadap ungkapan tertentu.

Page 25: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

10

c. Dukungan (Supportiveness)

Dukungan dalam komunikasi interpersonal ditandai dengan adanya

perasaan secara spontan tanpa dibuat-buat baik berupa persetujuan,

semangat, senyuman sebagai bentuk dukungan terhadap komunikan,

adanya kemampuan meninjau kembali setiap pesan yang diungkapkan oleh

komunikan sebagai bentuk dukungan dapat dikembangkan melalui

beberapa cara diantaranya:

1) Menyampaikan perasaan dan persepsi kepada orang lain tanpa

menilai, tidak memuji atau mengancam, orang tersebut akan merasa

bahwa kita menghargainya.

2) Sikap terus terang dan terbuka dalam mengutarakan pikiran akan

membuat orang lain nyaman di dekat kita.

3) Berpikir terbuka serta bersedia mendengarkan pandangan yang

bersedia mengubah posisi keadaan yang mengharuskan ke arah yang

lebih baik lagi.

d. Kepositifan (Positiveness)

Kepositifan merupakan pernyataan pandangan positif terhadap

orang lain maupun diri sendiri dan bereaksi secara positif terhadap orang

lain. Rasa positif merupakan kecenderungan seseorang untuk mampu

bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa merasa bersalah yang

berlebihan, menerima diri sebagai orang yang penting dan bernilai bagi

orang lain, memiliki keyakinan kemampuan untuk mengatasi

permasalahan, peka terhadap kebutuhan orang lain. Pandangan dan

Page 26: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

11

perasaan tentang diri yang positif akan lahir perilaku komunikasi

interpersonal yang positif pula.

e. Kesamaan (Equality)

Komunikasi interpersonal akan berlangsung efektif bila berada

pada kondisi yang seimbang atau mengandung persamaan yang ditandai

dengan komunikator yang menganggap dirinya sederajat dengan

komunikan dan tidak mendominasi pembicaraan. Kesetaraan merupakan

perasaan sama dengan orang lain.

Pendapat Devito di atas pada intinya karakteristik komunikasi

interpersonal lebih menekankan pada keterbukaan individu terhadap orang

lain, sikap menerima dan memahami orang lain, sehingga pesan yang

disampaikan akan lebih mudah untuk diterima dengan baik dan komunikasi

akan berjalan efektif.

Menurut Weaver (dalam Budyatna 1993:15) menyebutkan

karakterisitik komunikasi interpersonal. Menurutnya terdapat delapan

karakteristik dalam komunikasi interpersonal, yaitu :

a. Melibatkan Paling Sedikit Dua Orang

Komunikasi interpersonal melibatkan paling sedikit dua orang. Kedua

orang atau lebih tersebut nyata-nyata terlibat dalam komunikasi

interpersonal.

b. Adanya Umpan Balik Atau Feedback

Komunikasi interpersonal melibatkan umpan balik. Umpan balik

merupakan pesan yang dikirim kembali oleh penerima kepada pembicara.

Page 27: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

12

Dalam komunikasi interpersonal hampir selalu melibatkan umpan balik

langsung. Sering kali bersifat segera, nyata, dan berkesinambungan.

c. Tidak Harus Tatap Muka

Komunikasi interpersonal tidak harus tatap muka. Bagi komunikasi

interpersonal yang sudah terbentuk, adanya saling pengertian antara dua

individu, kehadiran fisik dalam berkomunikasi tidak terlalu penting.

Misalnya, interaksi antara dua sahabat, suami-istri, bisa melalui telepon,

email. Tetapi menurut Weaver komunikasi tanpa tatap muka tidaklah

ideal. Bentuk idealnya memang adanya kehadiran fisik dalam berinteraksi

secara interpersonal.

d. Tidak Harus Bertujuan

Komunikasi interpersonal tidak harus selalu disengaja atau dengan

kesadaran. Misalnya, ada seseorang yang gelisah, kakinya terlihat digerak-

gerakkan, berkata penuh keraguan, atau berkata secara gugup. Orang

tersebut mungkin mengkomunikasikan segala sesuatunya itu tanpa sengaja

atau sadar, tetapi apa yang dilakukannya itu merupakan pesan-pesan

sebagai isyarat.

e. Menghasilkan Beberapa Pengaruh Atau Effect

Untuk dapat dianggap sebagai komunikasi interpersonal yang benar,

maka sebuah pesan harus menghasilkan pengaruh. Pengaruh tersebut tidak

harus segera dan nyata, tetapi harus terjadi. Contohnya, seseorang

berbicara dengan orang yang sedang mendengarkan musik melalui stereo

headphones.

Page 28: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

13

f. Tidak Harus Melibatkan Atau Menggunakan Kata-kata

Bahwa kita dapat berkomunikasi tanpa kata-kata seperti pada

komunikasi nonverbal. Misalnya, seorang suami telah membuat

kesepakatan dengan istrinya pada suatu pesta, kalau suaminya

mengedipkan matanya sebagai suatu isyarat sudah waktunya untuk pulang.

g. Dipengaruhi Oleh Konteks

Konteks merupakan tempat di mana pertemuan komunikasi

terjadi. Misalnya, makna dalam pembicaraan dapat dipengaruhi oleh

apakah pembicaraan tersebut bertempat di kafetaria yang penuh sesak dan

bising, atau di restoran yang elite dan tenang.

h. Dipengaruhi Oleh Kegaduhan Atau Noise

Kegaduhan atau noise ialah setiap rangsangan atau stimulus yang

mengganggu dalam proses pembuatan pesan. Kegaduhan inidapat bersifat

eksternal,internal, semantik.

Pendapat Weaver mengenai karakteristik komunikasi interpersonal

yaitu komunikasi interpersonal melibatkan paling sedikit dua orang, adanya

umpan balik dari lawan bicara, tidak harus bertatap muka, dan dipengaruhi

oleh situasi dan kegaduhan.

Dari kedua pendapat tersebut, yakni Devito dan Weaver dapat

dikemukakan bahwa pada dasarnya karaketristik komunikasi interpersonal

yang efektif tersebut melibatkan paling sedikit dua orang, terjadi umpan

balik, kemudian masing-masing individu mampu mengungkapkan diri kepada

Page 29: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

14

lawan bicara, dan memiliki sikap menerima atau memahami terhadap orang

lain.

3. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Individu menyampaikan pesan melalui komunikasi interpersonal

dapat berlangsung dengan baik apabila adanya hubungan timbal balik dari

masing-masing komunikan. Hal tersebut akan menjadikan proses komunikasi

menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Beberapa tujuan komunikasi

interpersonal menurut Muhammad, (2002:165) antara lain :

a. Menemukan Diri Sendiri

Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan

personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal

dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun

orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita

untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita.

Sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan,

pikiran, dan tingkah laku kita sendiri.

b. Menemukan Dunia Luar

Hanya dengan komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat

memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang

berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang

dari komunikasi interpersonal, hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya

dipelajari.

Page 30: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

15

c. Membentuk dan Menjaga Hubungan yang Penuh Arti

Salah satu keinginan yang orang yang paling besar adalah

membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari

waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabdikan untuk

membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

d. Berubah Sikap dan Tingkah Laku

Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah

laku orang lain dengan komunikasi interpersonal. Kita boleh

menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba sesuatu

hal yang baru.

e. Untuk Bermain dan Kesenangan

Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama

adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas

kita pada waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan

cerita dan cerita lucu.

f. Untuk Membantu

Ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan

komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk

mengarahkan kliennya. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang

putus cinta, berkonsultas dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang

sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

Memahami tujuan komunikasi interpersonal menurut Muhammad,

dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi interpersonal pada intinya

Page 31: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

16

adalah individu mampu menemukan dirinya sendiri maupun mengetahui

dunia luar melalui pertemuan interpersonalnya dengan orang lain, selain itu

individu mampu menjaga hubungannya dengan orang lain serta mampu

merubah tingkah lakunya.

4. Jenis-jenis Hambatan Komunikasi Interpersonal

Beberapa macam hambatan komunikasi interpersonal menurut

Lilliweri (2007:261) yaitu sebagai berikut :

a. Fisik, berupa interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain,

misalnya desingan mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamata dan

lain-lain.

b. Psikologis, interferensi kognitif atau mental, misalnya kita berprasangka

sosial terhadap orang lain, stereotip yang negatif, salah mempersepsi orang

lain, konsep diri yang tidak jelas sehingga membuat kita merasa rendah

diri, kurang percaya diri, kebutuhan dan keinginan yang tidak terpenuhi,

emosi yang terkendali, dan lain-lain.

c. Sosiologis dan antropologis, benturan antara kepentingan kita dengan nilai

dan norma budaya komunitas atau masyarakat, hambatan struktur dan

stratifikasi sosial, etnosentrisme, sikap diskriminatif, dan lain-lain.

d. Bahasa, perbedan bahasa, perbedaan penerapan tata bahasa seperti

semantik, fonem, aksen, jargon, argot yang membuat pembicara dan

pendengar memberi makna yang berlainan atas pesan. Demikian juga

perbedaan ketika menafsirkan simbol komunikasi non verbal seperti

kinesik, prokesemik, haptik, paralingiustik, dan lain-lain.

Page 32: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

17

Dari pendapat Lilliweri mengenai jenis-jenis hambatan komunikasi

interpersonal dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya perbedaan

bahasa dan budaya dapat menghambat komunikasi interpersonal individu.

Selain itu komunikasai interpersonal akan terhambat ketika individu tersebut

kurang percaya diri.

5. Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan dapat diterima dan

dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan dan pesan tersebut

mendapat umpan balik dari penerima pesan. Efektifitas komunikasi

interpersonal dikemukakan oleh beberapa pendapat, antara lain :

Efektivitas komunikasi interpersonal menurut Walstroom (dalam

Liliweri, 2007:263) ditentukan oleh :

a. Menghormati priadi orang lain

b. Mendengarkan dengan senang hati

c. Mendengarkan tanpa menilai

d. Keterbukaan terhadap perubahan dan keragaman

e. Empati

f. Bersikap tegas

g. Kompetensi komunikasi

Gudykunst (dalam Liliweri, 2007:263) mengemukakan, ada beberapa

aspek yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal yang efektif yaitu,

antara lain:

Page 33: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

18

a. Memisahkan secara jelas cara-cara mendeskripsi, menginterpretasi, dan

mengevaluasi pesan.

b. Menggunakan umpan balik atau feed back.

c. Mendengarkan secara efektif.

d. Bermeta komunikasi.

Roger (dalam Muhammad, 2002:176) hubungan interpersonal akan

terjadi secara efektif apabila kedua pihak memenuhi kondisi berikut :

a. Bertemu satu sama lain secara personal.

b. Empati secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi yang

dapat dipahami satu sama lain.

c. Menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa menilai atau

keberatan.

d. Menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh,

bersikap menerima dan empati satu sama lain.

e. Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang mendukung.

f. Memperlihatkan tingkah laku yang percaya, dan memeperkuat perasaan

aman terhadap orang lain.

Mencermati dari ketiga pendapat di atas maka dapat di tarik

kesimpulan bahwa efektivitas komunikasi interpersonal pada intinya individu

harus memiliki rasa empati yang tinggi, mampu memahami dan menerima

orang lain, mampu menghormati pribadi orang lain dan mendengarkan tanpa

menilai. Adanya keterbukaan dan respon yang positif terhadap orang lain juga

akan mempengaruhi efektivitas komunikasi interpersonal.

Page 34: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

19

6. Tahap-tahap Hubungan Interpersonal

a. Pembentukan Hubungan Interpersonal

Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan. Beberapa orang

peneliti seperti Newcomb, Berger, Zunin, dan Duck setelah menemukan

hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase kontak yang permulaan

ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari

reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya

identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada

kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Bila mereka

merasa berbeda, mereka akan berusaha menyembunyikan dirinya.

Hubungan interpersonal mungkin diakhiri.

b. Peneguhan Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah.

Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, perubahan

memerlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan

keseimbangan (equilibirium). Ada empat faktor yang amat penting dalam

memelihara keseimbangan ini.

1) Keakraban

Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang.

Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak

sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan.

Page 35: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

20

2) Kontrol

Kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan

bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda

sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara

lebih banyak, siapa yang menentukan dan lain sebagainya. Konflik

terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada

pihak yang mau mengalah.

3) Respons Yang Tepat

Artinya, respons A harus diikuti oleh respons B yang sesuai.

Respons ini bukan saja berkenaan dengan pesan-pesan verbal, tetapi

juga pesan-pesan verbal. Jika pembicaraan seseorang yang serius

tetapi dijawab main-main ini berarti belum tepat dalam memberikan

respons.

4) Emosional Yang Tepat

Walaupun mungkin saja terjadi dua orang berinteraksi dengan

suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan

stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak mengakhiri interaksi atau

mengubah suasana emosi (Rakhmat, 2001:125).

c. Pemutusan Hubungan Interpersonal

Nye (dalam Rakhmat, 2001:129) menyebutkan lima sumber konflik:

1) Kompetisi

Salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan

mengorbankan orang lain.

Page 36: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

21

2) Dominasi, salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain

sehingga orang itu merasakan hak-haknya dianggar.

3) Kegagalan, masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila

tujuan bersama tidak tercapai.

4) Provokasi, salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia

ketahui menyinggung perasaan yang lain.

5) Perbedaan nilai, kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang

mereka anut.

7. Cara Meningkatkan Komunikasi Interpersonal

a. Senyum

Memulai segala sesuatu dengan senyum untuk menciptakan energi

positif dan diri setiap individu, akan menjadikan kehidupan lebih

bahagia.

b. Perhatikanlah Orang Lain

Cermati apa yang sedang terjadi dalam kehidupan orang lain.

ketahuilah momen-momen bahagia mereka, tunjukkan perhatian dan

simpati pada situasi sulit seperti waktu sakit.

c. Mendengarkan Orang Lain dengan Aktif

Ketika orang lain berbicara atau mengungkapkan isi hatinya hendaknya

kita memperhatikan apa yang diucapkan meskipun itu hanya lewat

anggukan ataupun senyuman.

Page 37: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

22

d. Berkomunikasi Dengan Baik Dan Jelas

Berkomunikasi yang baik dan jelas akan mempermudah kita dalam

berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi akan berjalan lancar

(Fitriyah, 2015:15)

8. Faktor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal dalam

Komunikasi Interpersonal

Pola-pola komunikasi intepersonal mempunyai efek yang berlainan

pada hubungan interpersonal. Tidak benar anggapan orang bahwa makin

sering orang melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain, makin

baik hubungan mereka. Yang menjadi soal bukanlah berapa kali mereka

komunikasi dilakukan. Tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan. Bila

seseorang berkomunikasi dengan orang lain dan berkembang sikap curiga,

makin sering berkomunikasi maka akan ada jarak yang jauh antara kedua

belah pihak tersebut. Menurut Rakhmat (2001:129) faktor-faktor yang

menumbuhkan hubungan interpersonal antara lain :

a. Percaya (Trust)

Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi

interpersonal, faktor percaya adalah yang paling penting. Giffin (dalam

Rakhmat 2001:130) menyatakan bahwa percaya didefinisikan sebagai

mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki,

yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko.

Rasa percaya tentunya akan meningkatkan komunikasi

interpersonal karena membuka saluran komunikasi, memperjelas

Page 38: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

23

pengiriman, dan penerimaan informasi, serta memperluas peluang

komunikan untuk mencapai maksudnya. Sikap percaya berkembang

apabila setiap komunikan menganggap komunikan lainnya berlaku

jujur. Tentu saja sikap ini dibentuk berdasarkan pengalaman kita

dengan komunikan. Karena itu sikap percaya berubah-ubah bergantung

kepada komunikan yang dihadapi.

b. Sikap Suportif

Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif

dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima,

tidak jujur dan tidak empatis. Sudah jelas dengan sikap defensif

komunikasi interpersonal akan gagal. Karena orang defensif akan lebih

banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi

komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.

c. Sikap Terbuka

Sikap terbuka (open-mindedness) amat besar pengaruhnya

dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan

dari sikap terbuka adalah dogmatisme, sehingga untuk memahami sikap

terbuka, kita harus mengidentifikasikan lebih dahulu karakteristik orang

dogmatis. agar komunikasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan

hubungan interpersonal yang efektif, dogmatisme harus digantikan

dengan sikap terbuka. Bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap

suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling

Page 39: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

24

menghargai, dan paling penting saling mengembangkan kualitas

hubungan interpersonal, kepada kedua pihak yang menjalin hubungan.

Penjelasan mengenai faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan

interpersonal menurut Rakmat dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan

komunikasi interpersonal yang baik tentunya individu harus memiliki rasa

percaya pada orang lain. Selain itu sikap suportif dan sikap terbuka tentunya

akan mempengaruhi komunikasi individu itu sendiri.

B. Pelatihan Pengembangan Diri

1. Pengertian Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan yang diberikan

kesempatan kepada individu untuk membantu mengembangkan kemampuan

sosialnya dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan

minat setiap individu. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam

bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang berkenaan dengan masalah diri pribadi,

kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir individu.

Muhaimin (dalam Antika, 2013:16) pengembangan diri dalam dunia

pendidikan sendiri diartikan sebagai kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran sebagai bahan integral dari kurikulum sekolah, sebagai bentuk

upaya pembentukan watak kepribadian siswa melalui kegaiatan bimbingan

dan konseling serta melalui ekstrakurikuker.

Sulistyowati (dalam Restisa, 2012:2), pengembangan diri merupakan

kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari

kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya

Page 40: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

25

pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui

kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan

kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan

ekstra kurikuler.

Memahami kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan diri merupakan kegiatan di luar mata pelajaran untuk

membentuk kepribadian siswa dan juga untuk mengekspresikan kemampuan

yang dimiliki sesuai dengan bakat dan minatnya.

2. Tujuan Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan salah satu komponen struktur kurikulum

setiap satuan pendidikan, dimana disebutkan bahwa pengembangan diri

bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.

Pengembangan diri ini memberikan kesempatan kepada individu untuk

membantu memahami, menilai, dan memecahkan masalah sosialnya dengan

teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

Muhaimin (dalam Antika, 2013:18) kegiatan pengembangan diri

bertujuan menunjang pendidikan siswa dalam mengembangkan bakat, minat,

kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan

kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan

perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian.

Harianti (2007:4) mengemukakan bahwa pengembangan diri bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi

Page 41: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

26

dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah atau

madrasah.

Mencermati dari kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan diri bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosial

siswa dan mengekspresikan kreatifitasnya sesuai dengan bakat, minat, dan

potensi yang dimiliki.

3. Konsep Pelaksanaan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukukan melalui kegiatan-

kegiatan di luar jam yang efektif yang bersifat temporer, seperti mengadakan

diskusi kelompok, permainan kelompok, bimbingan kelompok dan kegiatan-

kegiatan lainnya yang bersifat kelompok. Kegiatan pengembangan diri harus

memperhatikan prinsip keragaman individu. Secara psikologis, setiap siswa

memiliki kebutuhan, bakat, dan minat serta karakteristik lainnya yang

beragam. Oleh karena itu, bentuk kegiatan pengembangan diri pun sebaiknya

menyediakan beragam pilihan.

Muhaimin (dalam Antika, 2013:27), menjelaskan dalam pelaksanaan

pengembangan diri memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Kegiatan pengembangan diri mempertimbangkan minat dan bakat peserta

didik.

b. Kegiatan pengembangan diri mempertimbangkan fasilitas atau sarana dan

prasarana yang dimiliki sekolah.

c. Ada upaya jelas untuk penambahan dan peningkatan sumber daya guna

memfasilitasi kegiatan pengembangan diri.

Page 42: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

27

d. Ada aturan yang jelas tentang macam-macam kegiatan pengembangan diri

yang harus dipilih peserta didik.

e. Ada kejelasan model pelaksanaan dan penilaiannya.

f. Kegiatan pengembangan diri mencerminkan pencapaian visi, misi dan tujuan

sekolah.

Memahami dari pendapat Muhaimin di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan pengembangan diri harus mempertimbangkan bakat,

minat siswa serta melihat fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki sekolah.

Pelaksanaan pengembangan diri melalui kegiatan bimbingan dan

konseling dilaksanakan untuk menunjang kemampuan sosial, bakat dan minat

seorang siswa. Dalam penelitian ini pelaksanaan pelatihan pengembangan diri

menggunakan teknik simulasi dan game. Di dalam pelatihan tersebut,

nantinya diberikan beberapa permainan yang sifatnya kelompok. Dengan

tujuan, siswa yang memiliki masalah dalam kemampuan sosialnya

diharapkan dapat memecahkan permasalahan tersebut.

C. Pengertian Teknik Simulasi dan Game

1. Pengertian Teknik Simulasi dan Game

Aktivitas individu tidak lepas dari dunia bermain dan permainan.

Mulai dari bayi yang belajar memegang benda kemudian bermain sendiri

dengan benda itu. Kemudian semakin besar anak mulai bermain dengan

teman sebayanya, sehingga ia belajar bagaimana beradaptasi dengan

lingkungannya dan berupaya diterima dalam pertemanannya. Teknik dan

pola permainan pun berkembang sesuai dengan beradaban manusia dan

Page 43: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

28

permainan disusun menjadi seni, sehingga menyenangkan dan bermanfaat

bagi pelaku permainan. Dengan bermain bersama orang lain, maka

kemampuan sosial seorang individu akan bertumbuh dan berkembang.

Selain itu adanya permainan maka individu dapat belajar bagimana

mengungkapkan pendapatnya, juga mendengarkan pendapat orang lain.

Santrock (dalam Suwarjo, 2011:2) berpendapat bahwa permainan

adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk

kepentingan kegiatan itu sendiri.

Erikson (dalam Suwarjo, 2011:2) berpendapat bahwa permainan

merupakan suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna

menolong anak menguasai kecemasan dan konflik.

Menurut Ismail (dalam Adiputra, 2015:16) permainan adalah suatu

aktivitas yang membantu siswa dalam mencapai perkembangan yang

utuh baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.

Permainan adalah suatu metode yang sesuai untuk belajar

keterampilan sosial, karena dengan permainan diciptakan suatu suasana

yang santai dan menyenangkan. Dalam suasana seperti itu orang dapat

belajar dengan lebih baik dan sungguh-sungguh. Selain itu, sudah

terbukti bahwa tingkah laku seseorang dalam permainan sama dengan

tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai cara

untuk mengambil keputusan, memecahkan masalah, merencanakan

sesuatu, dan berkomunikasi. Ini berarti bahwa permainan menjadi satu

contoh untuk keadaan yang sebenarnya (Wenzler, 1999:4).

Page 44: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

29

Dari keempat pendapat tersebut maka dapat diambil kesimpulan

bahwa pada dasarnya permainan adalah suatu kegiatan untuk belajar

keterampilan sosial, dengan suasana yang menyenangkan untuk

membantu mencapai perkembangan fisik, moral, sosial, dan emosional

serta membantu kecemasan atau konflik pada individu.

Perbedaan dari keempat pendapat tersebut menurut Santrock

permainan merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dilakukan untuk

kepentingan kegiatan itu sendiri. Kemudian menurut Erickson dan Freud,

permainan dapat membantu individu untuk menyesuaikan diri , berbeda

lagi dengan pendapat yang disampaikan oleh Ismail, yaitu permainan

dapat membantu mencapai perkembangan baik fisik, sosial, moral

maupun emosionalnya. Sedangkan pengertian permainan menurut

Wenzler pada intinya permainan merupakan suatu kegiatan untuk

mengembangkan keterampilan sosial pada individu.

2. Ciri-ciri Permainan

Ciri-ciri permainan, Suhardita (dalam Sabaraningsih, 2013:6)

diantaranya, sebagai berikut :

a. Permainan merupakan kegiatan yang menyenangkan.

b. Permainan merupakan kondisi tiruan dari kondisi nyata.

c. Permainan bersifat spontan dan sukarela.

d. Permainan bersifat melibatkan peran aktif semua peserta.

e. Permainan terdapat diskusi dan refleksi dari hasil permainan yang

dapat diterapkan di kondisi nyata.

Page 45: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

30

Memahami ciri-ciri permainan menurut Suhardita di atas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa permainan sifatnya kegiatan yang

menyenangkan. Di dalam permainan tersebut terdapat peran aktif dan

diskusi dari semua peserta.

3. Tujuan Permainan

Permainan memiliki tujuan yang sangat penting terhadap

perkembangan individu. Pengaruh permainan bagi perkembangan individu

misalnya seperti mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian

tubuhnya, merangsang kreativitas individu, belajar berkomunikasi dalam

arti mereka dapat mengerti apa yang disampaikan orang lain dan

sebalikanya mereka harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan.

Ada beberapa tujuan dari permainan Musfiroh (dalam Suwarjo,

2011:8) menjelaskan tentang tujuan bermain, yaitu :

a. Merangsang Perkembangan Kognitif

Dengan permainan sensorimotor, individu akan mengenal

permukaan lembut, halus, sehingga meningkatkan kemampuan

abstraksi (imajinasi, fantasi), serta melalui permainan individu dapat

menghargai aturan.

b. Membangun Struktur Kognitif

Melalui permainan, individu akan memperoleh informasi lebih

banyak sehingga pengetahuan dan pemahamannya lebih mendalam.

Bila informasi baru ini ternyata beda dengan yang selama ini

diketahuinya, anak mendapat pengetahuan baru.

Page 46: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

31

c. Membangun Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif mencakup kemampuan mengidentifikasi,

mengelompokkan, mengurutkan, menentukan sebab-akibat, menarik

kesimpulan. Permainan akan mengasah kepekaan individu pada

kemampuan logikanya.

d. Belajar Memecahkan Masalah.

Permainan memungkinkan individu bertahan lama menghadapi

kesulitan sebelum persoalan yang ia hadapi dipecahkan. Proses

pemecahan masalah ini mencakup imajinasi aktif individu yang akan

mencegah kebosanan.

e. Mengembangkan Rentang Konsentrasi

Ada yang dekat antara imajinasi dan kemampuan konsentrasi.

Imajinasi membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi. Anak

tidak imajinatif memiliki rentang perhatian (konsentrasinya)

pendekk dan memiliki kemungkinan besar untuk berperilaku lain

dan mengacau.

Vygotsky (dalam Suwarjo, 2011:10), menyebutkan bahwa tujuan

permainan adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan wilayah yang menghubungkan antara kemampuan

aktual dengan kemampuan potensial individu.

b. Bermain memfasilitasi separasi (pemisahan) pikiran dariobjek dan

aksi.

c. Bermain mengembangkan penguasaan diri.

Page 47: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

32

Dari kedua pendapat tersebut, yakni Musfiroh dan Vygosty dapat

disimpulkan bahwa tujuan dari permainan pada dasarnya dapat

mengembangkan penguasaan diri individu. Dengan bermain, kognitif

individu akan berkembang dengan baik dan individu dapat belajar

memecahkan masalah.

4. Jenis-jenis Permainan

Gordan (dalam Suwarjo, 2011:14) menjelaskan bahwa kegiatan

bermain ditinjau dari dimensi perkembangan sosialnya, digolongkan

menjadi empat bentuk, yaitu:

a. Bermain Soliter

Bermain sendiri atau tanpa dibantu oleh orang lain. bermain

soliter mempunyai fungsi yang sangat penting, karena setiap

kegiatan bermain jenis ini, 50% akan menyangkut kegiatan edukatif

dan 25% menyangkut kegiatan otot.

b. Bermain Paralel

Bermain paralel yaitu bermain sendiri namun berdampingan.

Jadi tidak ada interaksi anak satu dengan anak yang lain. selama

bermain, anak sering menirukan apa yang dilakukan oleh temannya.

Dengan meniru anak belajar tema bermain yang dimiliki anak lain.

c. Bermain Asosiatif

Bermain asosiatif terjadi apabila anak bermain bersama

dalam kelompoknya, seperti bermain bola bersama.

Page 48: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

33

d. Bermain Kooperatif

Bermain kooperatif bila anak-anak mulai aktif menggalang

teman untuk membicarakan, merencanakan dan melaksanakan

permainan.

5. Prinsip-prinsip Permainan

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika melakukan

simulasi, diantaranya adalah sebagai berikut (Priyo, 2016:5)

a. Permainan dilakukan oleh kelompok siswa.

b. Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi yang

sama atau dapat juga berbeda.

c. Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing-masing.

d. Petunjuk simulasi dibuat secara jelas dan mudah dipahami.

e. Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun sosial yang

dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa.

D. Pengaruh Pelatihan Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi

Interpersonal Siswa Melalui Teknik Simulasi dan Game.

Komunikasi Interpersonal (interpersonal communication, yakni

komunikasi antara seseorang dengan orang lain, bisa berlangsung secara tatap

muka maupun dengan bantuan media (Suranto, 2010:13). Komunikasi sebagai

dasar setiap individu untuk berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk

sosial manusia akan selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar menukar gagasan,

mengirim dan menukar informasi, membagi pengalaman, bekerja sama dengan

orang lain untuk memenuhi kebutuhan. Berbagai keinginan tersebut hanya dapat

Page 49: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

34

terpenuhi melalui kegiatan komunikasi dengan orang lain. akan tetapi hubungan

individu satu dengan yang lain akan terlihat kurang baik, jika salah satunya atau

keduanya mempunyai kemampuan komunikasi interpersonal yang rendah.

Komunikasi iterpersonal yang rendah dapat ditingkatkan menggunakan pelatihan

pengembangan diri dengan teknik simulasi dan game.

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran

sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri

merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang

dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah

pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta

kegiatan ekstra kurikuler, Sulistyowati (dalam Indah 2012:2).

Pelatihan pengembangan diri mendorong siswa untuk mengekspresikan

kemampuan dan bakat yang dimiliki. Pelatihan pengembangan diri melalui teknik

simulasi dan game merupakan suatu pelatihan yang sesuai untuk belajar

keterampilan sosial, karena dengan permainan diciptakan suatu suasana yang

santai dan menyenangkan. Suasana seperti itu orang dapat belajar dengan lebih

baik dan sungguh-sungguh. Selain itu, sudah terbukti bahwa tingkah laku

seseorang dalam permainan sama dengan tingkah lakunya dalam kehidupan

sehari-hari, misalnya mengenai cara untuk mengambil keputusan, memecahkan

masalah, merencanakan sesuatu, dan berkomunikasi. Ini berarti bahwa permainan

menjadi satu contoh untuk keadaan yang sebenarnya (Wenzler, 1999:2).

Pelatihan pengembangan diri melalui teknik simulasi dan game dapat

digunakan sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasi

Page 50: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

35

interpersonal siswa. Diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam menjalin

interaksi dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan pelatihan tersebut.

E. Kerangka Berpikir

Komunikasi interpersonal sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi interpersonal dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dalam

lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat seorang individu pasti

melakukan komunikasi interpersonal. Seorang siswa melakukan interaksi dengan

teman ataupun dengan guru di lingkungan sekolahnya. Dengan komunikasi

interpersonal tentunya banyak pengetahuan yang siswa peroleh dari teman

ataupun dari gurunya. Siswa yang mengikuti pelatihan pengembangan diri melalui

teknik simulasi dan game akan memperoleh pengetahuan dan pembiasaan

berkomunikasi secara interpersonal.

Pelatihan pengembangan diri melalui teknik simulasi dan game merupakan

kegiatan yang dapat membantu meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.

Melalui pelatihan pengembangan diri, siswa akan diberikan beberapa permainan,

diantaranya yaitu lanjutkan ceritaku, lanjutkan ceritaku, tikus & kucing,

perjalanan orang cacat, kapal pecah, memindahkan gelas, kata berantai, berdiri

bersama, angkat botol, kalung kertas, terjerat tali, giring bola, see our feet, dan

roll over. Melalui permainan tersebut, siswa melakukan interaksi dengan anggota

kelompoknya. Berhasil dan tidaknya suatu permainan akan ditentukan oleh

kekompakan masing-masing kelompok itu sendiri dalam menjalin komunikasi

interpersonalnya. Jika siswa berhasil dalam melakukan permainan tersebut maka

dapat dikatakan bahwa komunikasi interpersonal siswa tersebut meningkat.

Page 51: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

36

Meningkatnya kemampuan komunikasi interpersonal siswa ditandai

dengan siswa mampu berkomunikasi dengan baik, saling menyapa antar teman,

siswa aktif bertanya kepada guru pada saat pelajaran berlangsung, siswa berani

berbicara di depan umum dan siswa aktif pada kegiatan di luar pembelajaran.

Agar lebih jelas, maka kerangka pemikiran digambarkan pada bagan di

bawah ini :

Gambar I

Pelatihan Pengembangan diri terhadap peningkatan komunikasi

interpersonal siswa

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara. Dalam

penelitian ini, merujuk pada teori, deskripsi dan hasil penelitian, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah pelatihan pengembangan diri dengan teknik simulasi

dan game dapat meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.

Siswa

Komunikasi

Interpersonal

Meningkat

Komunikasi

Interpersonal

Rendah

Siswa mengalami

perubahan kemampuan

komunikasi

interpersonal melalui

pelatihan

pegembangan diri

Pelatihan

Pengembangan

Diri dengan

Teknik Simulasi

dan Game

Page 52: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam suatu

penelitian, karena berhasil dan tidaknya serta kualitas tinggi rendahnya hasil dari

suatu penelitian tersebut sangatlah ditentukan oleh peneliti dalam menentukan

metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan akan berpengaruh pada

kualitas hasil penelitian. Hal yang dibahas dalam penelitian ini meliputi

identifikasi dan definisi operasional variabel, subjek dan desain penelitian serta

metode pengumpulan dan teknik analisis data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel terikat : Peningkatan komunikasi interpersonal

2. Variabel bebas : Pelatihan pengembangan diri melalui teknik simulasi dan

game

B. Definisi Operasional Variabel

1. Pengertian komunikasi interpersonal dalam penelitian ini adalah komunikasi

yang terjadi antara dua orang atau lebih dengan cara bertatap muka, yang

memungkinkan individu mampu menerima reaksi untuk memberikan umpan

balik, baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi interpersonal

didalamnya terdapat beberapa aspek yang meliputi keterbukaan (Opennes),

empati (Empathy), Dukungan (Supportivenness), Kepositifan (Positiveness),

dan Kesamaan (Equality). Dari beberapa aspek tersebut, kemampuan

komunikasi interpersonal dapat diukur melalui angket. Kemudian penskoran

Page 53: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

38

hasil dari pengukuran angket dapat diolah melalui program SPSS 16.0 for

windows.

2. Pelatihan pengembangan diri dengan teknik simulasi dan game dalam

penelitian ini adalah suatu teknik dengan format kelompok yang berbentuk

permainan yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal dan dilakukan

oleh semua anggota kelompok. Beberapa permainan yang berhubungan

dengan komunikasi nantinya akan diberikan kepada anggota kelompok,

dengan tujuan untuk meningkatkan komunikasi interpersonalnya.

Permainan yang diberikan kepada siswa tentunya berkaitan dengan aspek-

aspek komunikasi interpersonal. Permainan yang diberikan siswa tersebut

diantaranya, lanjutkan ceritaku, tikus & kucing, perjalanan orang cacat, kapal

pecah, memindahkan gelas, kata berantai, berdiri bersama, angkat botol,

kalung kertas, terjerat tali, giring bola, see our feet, dan roll over.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah Kota Magelang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa anggota populasi yang memiliki

komunikasi interpersonal rendah. Sampel yang diambil sebanyak 20 siswa.

3. Sampling

Penentuan sampel penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan tujuan atau karakteristik yang

Page 54: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

39

telah ditentukan. Secara rinci karakteristik subyek penelitian adalah siswa

kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota Magelang yang memiliki

komunikasi interpersonal rendah berdasarkan pengukuran kuesioner tentang

komunikasi interpersonal.

D. Tahap-tahap Penelitian

1. Pengajuan Judul Penelitian

Pengajuan judul penelitian diajukan kepada kepala program studi

bimbingan dan konseling pada bulan November 2015.

2. Pengajuan Proposal Penelitian

Peneliti mengajukan proposal penelitian kepada dosen pembimbing pada

bulan Januari 2015.

3. Pengajuan Kerjasama

Peneliti mengajukan surat ijin penelitian di SMP Muhammadiyah Kota

Magelang pada bulan April 2016.

4. Penyusunan Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesionar

atau angket tentang komunikasi interpersonal.

E. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen (quasi

experimental) dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Maksud dari

desain ini adalah kelompok pertama dan kelompok kedua (kontrol) dilakukan

pengukuran di depan (pretest). Kelompok pertama diberi perlakuan sedang

kelompok kedua (kontrol) tidak diberi perlakuan. Setelah diberikan perlakuan

Page 55: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

40

kedua kelompok tersebut dilakukan pengukuran (Noor, 2014:117). Desainnya

adalah sebagai berikut :

Tabel 1

Pretest-Posttest Control Group Design dengan satu macam perlakuan

Pretest Treatment Posttest

Kelompok Eksperimen O1 X O2

Kelompok Kontrol O3 - O4

Keterangan :

O1 dan O3: Pretest (Komunikasi Interpersonal)

X : Perlakuan (Pelatihan Pengembangan Diri melalui Teknik

Simulasi dan game)

- : Tidak diberi perlakuan

O2 dan O4: Posttest (Komunikasi Interpersonal)

Langkah awal dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tes awal

(pre-test) kepada kedua kelompok untuk mengukur kondisi awal subyek

penelitian sebelum diberikan perlakuan (O1, O2). Selanjutnya kelompok

eksperimen diberikan perlakuan (X) berupa pelatihan pengembangan diri melalui

teknik simulasi dan game, dan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah

itu, kedua kelompok penelitian dikenai tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil

kerja dari perlakuan yang diberikan. Sebelum melakukan pelatihan, peneliti

membuat modul pelatihan pengembangan diri dengan teknik simulasi dan game.

Adapun kisi-kisinya sebagai berikut :

Page 56: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

41

Tabel 2

Kisi-kisi Modul Pelatihan Pengembangan Diri dengan Teknik Simulasi dan

Game

No Tema Tujuan Tahapan

Kegiatan Waktu

1. Pengertian dan

ruang lingkup

Komunikasi

Interpersonal

a. Siswa mampu

memahami ruang

lingkup komunikasi

interpersonal.

Diantaranya pengertian

komunikasi

interpersonal, tujuan

komunikasi

interpersonal, ciri-ciri

dan hambatan

komunikasi

interpersonal.

Tahap I:

Apersepsi

Tahap II :

Eksplorasi

Tahap III :

Elaborasi

Tahap IV :

Konfirmasi :

Tahap V :

Penutup

80

menit

2. Melatih

keterbukaan

dengan

teknik simulasi

dan game

(Permainan

Lanjutkan

Ceritaku)

a. Siswa mampu

mengungkapkan diri

terhadap orang lain

b. Siswa mampu

mebiasakan untuk

berinteraksi dengan

baik.

Tahap I :

Apersepsi

Tahap II :

Eksplorasi

Tahap III :

Elaborasi

Tahap IV :

Konfirmasi

Tahap V :

Penutup

80

menit

3. Melatih sikap

empati dengan

teknik simulasi

dan game

(Permainan

Kucing &

Tikus,

Perjalanan

Orang Cacat)

a. Siswa mampu

memahami makna

empati.

b. Siswa mampu

menunjukkan sikap

peduli terhadap orang

lain.

c. Siswa mampu

mengaplikasikan

makna empati dalam

kehidupan sehari.

Tahap I :

Apersepsi

Tahap II :

Eksplorasi

Tahap III :

Elaborasi

Tahap IV :

Konfirmasi

Tahap V :

Penutup

80

menit

4. Melatih sikap

mendukung

dengan teknik

simulasi dan

game (Kapal

Pecah,

Memindahkan

a. Siswa mampu

memahami makna

sikap mendukung yang

dimunculkan dirinya

sendiri.

b. Siswa mampu

memberikan

Tahap I :

Apersepsi

Tahap II :

Eksplorasi

Tahap III :

Elaborasi

Tahap IV :

80

menit

Page 57: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

42

Gelas, Kata

Berantai,

Berdiri

Bersama)

pengharagaan terhadap

orang lain.

c. Siswa mampu

mengaplikasikan

makna sikap

mendukung dalam

kehidupan sehari-hari.

Konfirmasi

Tahap V :

Penutup

5. Melatih sikap

kepositifan

dengan teknik

simulasi dan

game (Angkat

Botol, Kalung

Kertas, Terjerat

Tali)

a. Siswa mampu

memahami makna

sikap kepositifan.

b. Siswa mampu

mengaplikasikan

makna sikap

kepositifan dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Siswa memiliki

pengalaman melalui

pelatihan

pengembangan diri

dengan teknik simulasi

dan game.

Tahap I :

Apersepsi

Tahap II :

Eksplorasi

Tahap III :

Elaborasi

Tahap IV :

Konfirmasi

Tahap V :

Penutup

80

menit

6. Melatih sikap

kesamaan

dengan teknik

simulasi dan

game

(Permainan

Giring Bola,

See Our Feet,

Roll Over)

a. Siswa mampu

memahami makna

sikap kesamaan.

b. Siswa mampu

mengaplikasikan sikap

kesamaan dalam

kehidupan sehari-hari.

Tahap I :

Apersepsi

Tahap II :

Eksplorasi

Tahap III :

Elaborasi

Tahap IV :

Konfirmasi

Tahap V :

Penutup

80

menit

Pelatihan pengembangan diri melalui teknik simulasi dan game yang

diberikan kepada kelompok eksperimen berlangsung selama delapan hari.

Setelah perlakuan selesai kedua kelompok diberi posttest.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Angket

adalah cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada

Page 58: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

43

responden, dengan harapan mereka akan memberikan respons atas daftar

pertanyaan tersebut (Abdullah, 2015:248).

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu angket yang

menghendaki jawaban pendek dan jawabannya diberikan dengan menumbuhkan

jawaban tertentu. Angket ini menggunakan model skala likert dengan 4 pilihan

jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju

(STS), dengan penilaian sebagai berikut:

Tabel 3

Penilaian Skor Angket

Jawaban Item Positif Item Negatif

SS 4 1

S 3 2

TS 2 3

STS 1 4

Angket dikembangkan dalam kisi-kisi yang memuat tentang komunikasi

interpersonal, aspek, indikator, serta jumlah masing-masing item positif dan

negatif. Sebelum angket digunakan untuk pretest dan posttest, terlebih dahulu di

uji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan try out. Kisi-kisi angket

dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4

Kisi-kisi Angket Komunikasi Interpersonal Sebelum Try Out

Variabel

Aspek Indikator Favourabel

Un

Favourabel

Jumlah

Item

Mampu

mengungkapkan

diri terhadap

orang lain

1, 2, 3, 15,

16, 17

4, 5, 6, 12

10

Page 59: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

44

Ciri-ciri

Komunikasi

Interpersonal

Keterbukaan

(Openness)

Mampu

berinteraksi

dengan baik

7, 8, 9, 10,

11

13, 14, 18,

19, 20

10

Empati

(Empathy)

Adanya sikap

untuk

memahami

orang lain

21, 22, 23,

24, 25

26, 27, 28,

37

9

Mampu

menunjukkan

sikap peduli

terhadap orang

lain

30, 31, 32,

38, 39

29, 33, 34,

35, 36

10

Dukungan

(Supportivenness)

Mampu

memberikan

penghargaan

terhadap orang

lain

40, 41, 42,

45, 49

43, 44, 46,

47, 48

10

Kepositifan

(Positiveness)

Adanya sikap

untuk

menghargai

orang lain

50, 51, 52,

53, 54

55, 56, 57,

58, 59

10

Kesamaan

(Equality)

Menempatkan

diri setara

dengan orang

lain

60, 61, 62,

63, 68

64, 65, 66,

67

9

Sebelum angket digunakan untuk pretest dan posttest, terlebih dahulu

peneliti melakukan try out angket. Pelaksanaan try out angket komunikasi

interpersonal dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Try out

dilaksanakan pada tanggal 30 September 2016. Siswa yang hadir pada try out

berjumlah 35 siswa. Angket yang digunakan berisi 68 butir item pernyataan.

Kemudian hasil try out dianalisis untuk diuji validitas dan reliabilitasnya, berikut

penjelasannya :

a. Uji Validitas Instrumen

Analisis butir menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

Jumlah item pada angket adalah 68 item pernyataan dengan N jumlah 35

Page 60: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

45

(jumlah sample try out). Kriteria item yang dinyatakan valid adalah item

dengan nilai rhitung lebih dari rtabel pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil

try out angket komunikasi interpersonal yang terdiri dari 68 item pernyataan,

diperoleh 48 item pernyataan yang valid dan 20 item pernyataan dinyatakan

gugur.

Berdasarkan hasil try out tersebut diperoleh daftar item angket yang

valid dalam tabel berikut :

Tabel 5

Kisi-kisi Angket Komunikasi Interpersonal Setelah Uji Validitas

Page 61: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

49

Variabel

Aspek Indikator Favourabel

Un

Favourabel

Jumlah

Item

Ciri-ciri

Komunikasi

Interpersonal

Keterbukaan

(Openness)

Mampu

mengungkapkan diri

terhadap orang lain

1, 2, 9, 10 3, 7

6

Mampu berinteraksi

dengan baik

4, 5, 6 8, 11, 12 6

Empati

(Empathy)

Adanya sikap untuk

memahami orang

lain

13, 14, 15, 16 17, 18, 19 7

Mampu

menunjukkan sikap

peduli terhadap

orang lain

20, 21, 22, 26,

27

23, 24, 25 8

Dukungan

(Supportivenne

ss)

Mampu memberikan

penghargaan

terhadap orang lain

28, 29, 30, 33,

37

31, 32, 34,

35, 36

10

Kepositifan

(Positiveness)

Adanya sikap untuk

menghargai orang

lain

38, 39, 40 41, 42 5

Kesamaan

(Equality)

Menempatkan diri

setara dengan orang

lain

43, 44, 48 45, 46, 47 6

b. Uji Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila berdasarkan hasil analisis

item memperoleh nilai alpha lebih besar dari rtabel pada taraf

signifikan 5% dengan N 35 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji

reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows,

diperoleh koefisien alpha 0,918. Karena hasil koefisien alpha pada

variabel komunikasi interpersonal lebih besar dari rtabel

(0,918<0,334), sehingga item dalam angket tersebut dinyatakan

reliabel dan dapat digunakan.

Page 62: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

50

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yaitu cara mengolah data yang sudah diperoleh dari

hasil penelitian untuk menuju ke arah kesimpulan. Teknik analisis data dalam

penelitian ini adalah analisis perbandingan dengan menggunakan Uji Mann

Whitney Sampel Kecil. Uji peringkat bertanda Mann Whitney (Uji U) digunakan

pada analisis komparatif untuk menguji dua sampel independent (bebas disini

artinya variabel A tidak mempengaruhi variabel B, begitu juga sebaliknya)

dengan data berjenis ordinal. Uji ini digunakan untuk menguji rata-rata dari dua

sampel yang berukuran tidak sama. Sebelum melakukan uj statistik langkah

pertama yang harus dilakukan adalah menentukan type hipotesis yang akan

digunakan. Asumsi yang digunakan untuk menerapkan metode ini antara lain :

skala pengukuran yang dipakai ordinal, kedua sampel tidak saling mempengaruhi

(Siregar, 2014:389).

Analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for

windows. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan

nilai probabilitas yang diperoleh pada tingkat signifikan 5%. Artinya jika

hipotesis dapat diterima jika nilai probabilitas (nilai p) kurang dari 0,05.

Page 63: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Teori

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua

orang atau lebih dengan cara bertatap muka, yang memungkinkan individu

mampu menerima reaksi untuk memberikan umpan balik, baik secara verbal

maupun non verbal.

Pelatihan pengembangan diri melalui teknik simulasi dan game adalah

salah satu bentuk pelatihan untuk mengembangkan dan mengekspresikan

kemampuan yang sesuai dengan bakat dan minat siswa melalui berbagai

macam permainan.

2. Kesimpulan Hasil Penelitian

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pelatihan pengembangan diri

melalui teknik simulasi dan game berpengaruh terhadap peningkatan

komunikasi interpersonal pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota

Magelang Tahun Ajaran 2016/2017.

Page 64: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

59

B. Saran

1. Bagi Guru BK

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk

meningkatkan komunikasi interpersonal terhadap siswa yaitu dengan

pelatihan pengembangan diri melalui teknik simulasi dan game.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan keterbatasan pada waktu penelitian yang dialami oleh

peneliti, maka disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih bisa mengkaji

secara lebih mendalam tentang komunikasi interpersonal dengan menerapkan

variabel lain, contohnya dengan pelatihan public speaking atau dengan

layanan konseling kelompok yang berkaitan dengan komunikasi.

Page 65: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

60

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ma’ruf. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo

Adiputra, Sofwan.dkk. 2015. Pengembangan Teknik Permainan dalam Layanan

Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa.

Jurnal Fokus Konseling Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm.13-22.

Bimbingan dan Konseling, STKIP Muhammadiyah Pringsewu. Diakses

tanggal 02 Maret 2016, pukul 14.30

Antika, Bregita Rindy. 2013. Studi Pengembangan Diri (Bakat Minat) pada Siswa

Komunitas Sastra di Sekolah Alternatif Qoryah Thoyyibah Salatiga.

Skripsi. BK FKIP. Universitas Negeri Semarang. Diakses pada tanggal

02 Maret 2016, pukul 15.50

Budyatna, Muhammad.dkk 1993. Teori Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Devito, J.A 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Profesional Books

Fitriyah, Siti. 2015.Pelatihan Sosiodrama Untuk Meningkatkan Komunikasi

Interpesonal Siswa. Skripsi.(Tidak diterbitkan). BK FKIP UMM.

Harianti, Diah. 2007. Model dan Contoh Pengembangan Diri Sekolah Menengah

Atas. Jurnal. Pusat Kurikulum Badan Penelitian Dan Pengembangan

Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional. Diakses pada

tanggal 17 Juli 2016, pukul 14.02

Ismiyati, Retno. 2012. Bimbingan Kelompok Teknik Simulasi Untuk

Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Lingkungan Sekolah. Skripsi.

Fakultas Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Diakses pada tanggal 04

Mei 2016, pukul 07.45

Liliweri, Alo. 2007. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Muhammad, Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Mulyana, Deddy.2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Noor, Juliansyah. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group

Priyo, Yufi, Sutanto. Metode Simulasi Daam Pembelajaran. (Sumber:

http://edubisnis.com/metode-simulasi-dalam-pembelajaran/) diakses pada

tanggal 10 Februari 2016, pukul 16.15

Page 66: PENGARUH PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP …eprintslib.ummgl.ac.id/362/1/12.0301.0037_BAB I_BAB... · Pengembangan Diri Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa”

Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Restisa, Indah. 2012. Pelaksanaan Program Pengembangan Diri Sebagai Upaya

Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Di SMA Negeri 1 Lawang. Skripsi.

Universitas Negeri Malang. Diakses tanggal 10 April 2016.

Sabaraningsih, Sarah. 2013. Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik

Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta

Didik. Jurnal. BK FKIP Universitas Sebelas Maret. Diakses pada tanggal

10 Februari 2016, pukul 15:43

Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPPS. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group

Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suwarjo, dkk. 2011. Permainan (Games) dalam Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta: Paramitra Production

Wenzler, dkk. 1999. Permainan dan Latihan Dinamika Kelompok Proses

Pengembangan Diri. Jakarta: PT Gramedia.