pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap … · iii halaman pengesahan skripsi dengan judul:...
TRANSCRIPT
PENGARUH PELATIHAN EFIKASI DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN RELAPSE
PADA PECANDU NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI
BADAN NARKOTIKA NASIONAL BOGOR
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Pendidikan Strata I Psikologi
Oleh:
Hasan Fahrur Rozi
G0112048
Dosen Pembimbing:
Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si.
Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul : Pengaruh Pelatihan Efikasi Diri Terhadap
Kecenderungan Relapse Pada Pecandu Narkoba di
Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional
Bogor
Nama Peneliti : Hasan Fahrur Rozi
NIM : G0112048
Tahun : 2016
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Pembimbing dan Penguji skripsi
Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari: ...................
Tanggal: .............................
Pembimbing Utama
Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si.
Pembimbing Pendamping
Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
NIP. 197810222005011002 NIK. 1981071920130201
Koordinator Skripsi
Pratista Arya Satwika, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
NIK. 1986103120130201
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul:
PENGARUH PELATIHAN EFIKASI DIRI TERHADAP
KECENDERUNGAN RELAPSE PADA PECANDU NARKOBA DI BALAI
BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL BOGOR
Hasan Fahrur Rozi, G0112048, Tahun 2016
Telah diuji dan disahkan oleh Pembimbing dan Penguji Skripsi Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari : ......................................
Tanggal : ......................................
Ketua Sidang
Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si.
NIP. 197810222005011002 ( )
Sekretaris Sidang
Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
NIK. 1981071920130201 ( )
Anggota Penguji
Penguji I
Dra. Machmuroch, M.S., Psikolog.
NIP. 195306181980032002 ( )
Penguji II
Nugraha Arif Karyanta, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
NIP. 197603232005011002 ( )
Surakarta, .
Kepala Program Studi Psikologi,
Drs. Hardjono, M.Si.
Koordinator Skripsi
Pratista Arya Satwika, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
NIP. 195901191989031002 NIK. 1986103120130201
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis dan pernah diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia untuk dicabut gelar
kesarjanaan saya.
Surakarta, Maret 2016
Hasan Fahrur Rozi
v
MOTTO
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian
sendiri.”
(QS. Al Isra: 7)
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad, ath Thabrani, ad Daruqudni)
“Bukanlah kebaikan itu dengan banyaknya harta dan anak, tetapi dengan
banyaknya ilmu, besarnya kesabaran, mengungguli orang lain dalam hal ibadah,
apabila berbuat kebaikan ia bersyukur dan bila berbuat dosa dia beristighfar
kepada Allah.”
(Ali bin Abi Thalib)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, karya ini kuspersembahkan untuk:
Bapak, Emak, Ibu, Kakak, Adik yang senantiasa menyertai
perjalanan panjang dalam hidupku....
Juga untukmu yang memiliki kepedulian lebih dalam
mengentaskan masalah NARKOBA di tanah air kita tercinta
INDONESIA.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur terpanjatkan kepada Allah SWT yang telah
menganugerahkan kenikmatan dan kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ini. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya karya ini tidak
lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya rasa terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Hardjono, M.Si., Psikolog. selaku Kepala Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Aditya Nanda Priyatama, S.Psi. M.Si. selaku pembimbing utama yang telah
memberikan pengarahan serta saran yang sangat membantu proses pembuatan
karya ini.
4. Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog. selaku pembimbing pendamping
yang telah memberikan berbagai masukan dalam proses pembuatan karya ini.
5. Dra. Machmuroch, M.S., Psikolog. selaku penguji I dan Nugraha Arif Karyanta,
S.Psi. M.Psi., Psikolog selaku penguji II yang telah memberikan berbagai
koreksi dan saran untuk perbaikan karya ini.
6. Dra. Suci Murti Karini, M.Si. Psikolog. selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
7. Seluruh civitas akademika Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
viii
8. Pimpinan dan staf Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor
dan seluruh subjek penelitian yang telah berkenan untuk membantu dalam proses
penelitian.
9. Bapak, Emak, Ibu, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan
penuh selama penulis melaksanakan pendidikan hingga terciptanya karya ini.
10. Seluruh penghuni Pesantren Mahasiswa Ar Royyan yang telah menjadi
keluarga besar selama penulis menempuh pendidikan di Kota Solo.
11. Seluruh guru dan sahabat di organisasi yang telah menjadi tempat
pembelajaran bagi penulis: HIMAPSI, Biro AAI FK UNS, Tranceformer FK
UNS, Rumah Jati Sehat, Beasiswa Aktivis Nusantara UNS, ACBI, KAMMI
UNS, Dewan Santri Ar Royyan, Komunitas Soto Babat, dan Majalah Embun.
12. Keluarga besar DIGNITY yang telah mendampingi dan membersamai
perjuangan penulis di Psikologi UNS.
13. Seluruh kakak tingkat dan adik tingkat di Psikologi FK UNS yang telah
berkenan menjadi guru bagi penulis.
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balas terbaik untuk
Bapak, Ibu, dan teman-teman semua atas bantuan yang sudah diberikan. Akhir kata,
penulis berharap karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Maret 2016
Penulis
ix
PENGARUH PELATIHAN EFIKASI DIRI TERHADAP
KECENDERUNGAN RELAPSE PADA PECANDU NARKOBA DI BALAI
BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL BOGOR
Hasan Fahrur Rozi
G0112048
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Relapse atau penggunaan kembali narkoba setelah masa berhenti dengan
frekuensi berulang adalah hal yang paling dikhawatirkan terjadi pada pecandu
narkoba yang menjalani rehabilitasi. Kecenderungan pecandu narkoba untuk
mengalami relapse memiliki hubungan negatif dengan efikasi diri. Fakta
menunjukkan bahwa banyak pecandu narkoba memiliki efikasi diri yang rendah
yang akan meningkatkan kecenderungan relapse. Melihat adanya permasalahan ini
perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan efikasi diri melalui sebuah pelatihan.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pelatihan efikasi diri
terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi
Badan Narkotika Nasional Bogor.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-
posttest independent group. Subjek dalam penelitian ini adalah pecandu narkoba
yang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor berjumlah 7
orang untuk kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan berupa pelatihan
efikasi diri dan 7 orang untuk kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan.
Pelatihan efikasi diri dilakukan dalam 11 sesi yang dibagi menjadi 3 pertemuan
dengan metode lecturrette, diskusi, studi kasus, mengerjakan tugas, simulasi, dan
evaluasi. Pengumpulan data menggunakan skala kecenderungan relapse yang
memiliki koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,888.
Berdasarkan uji 2 Sample Independen Mann-Whitney didapatkan hasil
berupa nilai z sebesar -1,929 dan nilai uji signifikansi (p) sebesar 0.054 (p>0.05)
yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap
kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN
Bogor. Selanjutnya uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen menghasilkan nilai z
sebesar -2,371 dan nilai uji signifikansi (p) sebesar 0,018 (p<0.05) yang
menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada kelompok eksperimen. Sedangkan
pada kelompok kontrol tidak terdapat signifikansi perbedaan skor dengan nilai z
sebesar -1,577 dan hasil nilai uji signifikansi (p) sebesar 0,115 (p>0.05) pada uji
Wilcoxon. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan efikasi diri tidak mempengaruhi
kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN
secara signifikan.
Kata kunci: pelatihan efikasi diri, kecenderungan relapse, pecandu narkoba
x
THE EFFECT OF SELF EFFICACY TRAINING TO TENDENCY-TO-
RELAPSE ON DRUG ADDICTS IN BALAI BESAR REHABILITASI
BADAN NARKOTIKA NASIONAL BOGOR
Hasan Fahrur Rozi
G0112048
Departement of Psychology Faculty of Medicine
Sebelas Maret University Surakarta
ABSTRACT
Relapse or reuse of the drug after the quit period with repetitive frequency
is the most feared phase in drug addicts undergoing rehabilitation. Tendency-to-
relapse of drug addicts has negative correlation with self-efficacy. The reality show
that many drug addicts have low rate of self-efficacy. Seeing the fact that low self-
efficacy is occured in drug addicts, there should be efforts to increase self-efficacy
through a training. Therefore, this research was conducted to determining the effect
of self-efficacy training to a tendency-to-relapse in drug addicts in Balai Besar
Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor.
This research used experimental method with pretest-posttest independent
group design. Subjects in this study are drug addicts undergoing rehabilitation at
Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor amounted to 7 people for the experimental
group who received treatment in the form of self-efficacy training and 7 people to
a control group that did not receive any treatment. Self-efficacy training conducted
in 11 sessions divided into 3 meeting with lecturrette method, discussion, case
studies, tasks, simulation, and evaluation. Data collecting use a tendency-to-relapse
scale that has correlation index ranged from 0.417 to 0.707 and the reliability
coefficient of 0.888.
Based on the test for two Independent Samples Mann-Whitney, z score is
obtained as -1,929 and significance test (p) of 0.054 (p> 0.05), which indicates that
there is no influence of self efficacy training against the tendency-to-relapse in drug
addicts at the Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor. Furthermore, the Wilcoxon test
of the experimental group generating value for -2,371 and value z test of
significance (p) of 0.018 (p <0.05), which show a significant difference in the
experimental group. While the control group has no significant difference scores
with the z score of -1,577 and the results of the tests of significance (p) of 0.115 (p>
0.05) on the Wilcoxon test. There is no significant effect of self efficacy training to
tendency-to-relapse on drug addicts in Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor.
Keyword: self-efficacy training, tendency-to-relapse, drug addicts
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Halaman Persetujuan ............................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ............................................................................................. iii
Halaman Pernyataan............................................................................................... iv
Motto ........................................................................................................................ v
Halaman Persembahan ........................................................................................... vi
Kata Pengantar ...................................................................................................... vii
Abstrak ................................................................................................................... ix
Abstract .................................................................................................................... x
Daftar Isi ................................................................................................................ xi
Daftar Tabel ....................................................................................................... xv
Daftar Gambar .................................................................................................... xvii
Daftar Lampiran ................................................................................................ xviii
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah............................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 9
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................... 11
A. Kecenderungan Relapse ...................................................................... 11
1. Pengertian Kecenderungan Relapse .............................................. 11
xii
2. Aspek-Aspek Kecenderungan Relapse ......................................... 13
3. Fase-Fase Kecenderungan Relapse ............................................... 16
B. Pelatihan Efikasi Diri .......................................................................... 19
1. Efikasi Diri .................................................................................... 19
2. Pelatihan ........................................................................................ 32
3. Pengertian Pelatihan Efikasi Diri .................................................. 36
C. Pecandu Narkoba................................................................................. 40
1. Narkoba .......................................................................................... 40
2. Pengertian Pecandu Narkoba .......................................................... 41
3. Pemulihan Pecandu Narkoba .......................................................... 42
D. Pengaruh Pelatihan Efikasi Diri Terhadap Kecenderungan Relapse
Pada Pecandu Narkoba Di Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor ....... 56
E. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 62
F. Hipotesis .............................................................................................. 63
BAB III. METODE PENELITIAN........................................................................ 64
A. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................... 64
B. Definisi Operasional ............................................................................ 64
C. Subjek Penelitian ................................................................................. 69
D. Desain Penelitian ................................................................................. 70
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 74
1. Skala Kecenderungan Relapse ....................................................... 74
2. Modul Pelatihan Efikasi Diri .......................................................... 76
3. Wawancara ..................................................................................... 77
xiii
4. Observasi dan Dokumentasi ........................................................... 77
F. Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 78
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 79
BAB IV. HASIL PENELITIAN ............................................................................ 80
A. Persiapan Penelitian ............................................................................ 80
1. Orientasi Kancah ........................................................................... 80
2. Persiapan Administrasi .................................................................. 92
3. Persiapan Alat Ukur ...................................................................... 94
4. Persiapan Eksperimen ................................................................... 95
5. Pelaksanaan Uji Coba.................................................................... 97
6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 106
7. Penyusunan Alat Ukur ................................................................ 108
B. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 109
1. Pengambilan Data Pretest ............................................................ 109
2. Penentuan Subjek Penelitian ........................................................ 109
3. Pelaksanaan Eksperimen .............................................................. 111
4. Pengambilan Data Posttest ........................................................... 128
C. Hasil Penelitian ................................................................................. 129
1. Analisis Data Kuantitatif .............................................................. 129
2. Analisis Data Kualitatif ................................................................ 138
D. Pembahasan ....................................................................................... 156
xiv
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 165
A. Kesimpulan........................................................................................ 165
B. Saran .................................................................................................. 166
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 170
LAMPIRAN ......................................................................................................... 173
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. The Twelve Steps of Alcoholics Anonymus ............................................. 48
Tabel 2. Rangkaian Pelatihan Efikasi Diri ............................................................. 66
Tabel 3. Skor Item Favorabel dan Unfavorabel ..................................................... 75
Tabel 4. Blue Print Skala Kecenderungan Relapse ............................................... 75
Tabel 5. Sesi Pertemuan Pelatihan Efikasi Diri ..................................................... 76
Tabel 6. Tenaga Medis Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor ............................... 82
Tabel 7. Tenaga Sosial Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor ............................... 82
Tabel 8. Penunjang Medis Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor .......................... 83
Tabel 9. Rancangan Kegiatan Uji Coba Modul Pelatihan Efikasi Diri................ 102
Tabel 10. Rentang Skor dan Kriteria Penilaian Uji Coba Modul Pelatihan Efikasi
Diri ....................................................................................................... 103
Tabel 11. Rata-rata Skor dan Kategori Penilaian Uji Coba Modul Pelatihan
Efikasi Diri .......................................................................................... 104
Tabel 12. Daftar Item Valid ................................................................................. 107
Tabel 13. Blue Print Skala Kecenderungan Relapse Item Valid dan Reliabel .... 109
Tabel 14. Subjek Kelompok Eksperimen ............................................................ 110
Tabel 15. Subjek Kelompom Kontrol .................................................................. 110
Tabel 16. Daftar Kelompok Eksperimen Setelah Dropout .................................. 112
Tabel 17. Daftar Kelompok Kontrol Setelah Dropout ......................................... 112
Tabel 18. Data Deskriptif Kelompok Eksperimen Setelah Dropout.................... 113
Tabel 19. Data Deskriptif Kontrol Eksperimen Setelah Dropout ........................ 113
xvi
Tabel 20. Data Deskriptif Hasil Penelitian .......................................................... 129
Tabel 21. Hasil Uji 2 Sample Independent Mann-Whitney Pada Kelompok Kontrol
dan Eksperimen ................................................................................... 132
Tabel 22. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Eksperimen ......................................... 132
Tabel 23. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Kontrol ................................................ 133
Tabel 24. Hasil Analisis Program Pelatihan Efikasi Diri ..................................... 134
Tabel 25. Hasil Evaluasi Pemahaman Materi ...................................................... 137
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cognitive-Behavioral Model of Relapse .............................................. 18
Gambar 2. Experiential Learning Cycle ................................................................ 34
Gambar 3. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 62
Gambar 4. Desain Penelitian .................................................................................. 71
Gambar 5. Struktur Organisasi Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor................... 86
Gambar 6. Proses Rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor ............... 87
Gambar 7. Rata-rata Skor Kecenderungan Relapse Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol............................................................................. 131
Gambar 8. Skor Kecenderungan Relapse Subjek A Sebelum dan Sesudah
Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................ 140
Gambar 9. Skor Kecenderungan Relapse Subjek B Sebelum dan Sesudah
Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................ 142
Gambar 10. Skor Kecenderungan Relapse Subjek C Sebelum dan Sesudah
Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................ 145
Gambar 11. Skor Kecenderungan Relapse Subjek D Sebelum dan Sesudah
Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................ 148
Gambar 12. Skor Kecenderungan Relapse Subjek E Sebelum dan Sesudah
Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................ 150
Gambar 13. Skor Kecenderungan Relapse Subjek F Sebelum dan Sesudah
Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................ 153
Gambar 14. Skor Kecenderungan Relapse Subjek G Sebelum dan Sesudah
Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................ 155
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Instrumen Pelatihan ........................................................................ 172
Lampiran B. Alat Ukur Penelitian ....................................................................... 248
Lampiran C. Uji Coba Skala ................................................................................ 258
Lampiran D. Uji Coba Modul .............................................................................. 274
Lampiran E. Distribusi Skor Pretest dan Posttest ................................................ 278
Lampiran F. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 281
Lampiran G. Dokumentasi ................................................................................... 283
Lampiran H. Surat dan Administrasi ................................................................... 286
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba adalah musuh negara, musuh rakyat, musuh kita semua.
Demikianlah lirik yang mengawali mars Badan Narkotika Nasional. Sebuah bentuk
informasi dan persuasi bagi masyarakat agar menjadikan penyalahgunaan narkoba
sebagai musuh bersama. Lirik tersebut menjadi rangkuman yang tajam untuk
mengkritisi dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba, terlebih ketika
penggunaan narkoba menyebabkan adanya kecanduan atau ketergantungan bagi
penggunanya.
Pada masa penggunaan narkoba, pecandu akan mengalami substance
intoxification, yaitu perilaku maladaptif yang terjadi sementara atau perubahan
psikologis karena akumulasi suatu zat tertentu dalam tubuh (Halgin dan
Whitbourne, 2010). Lebih lanjut Halgin dan Whitbourne (2010) menyatakan
adanya efek tambahan yang mengikuti penggunaan zat tersebut berupa substance
withdrawal yang dapat menimbulkan distress, kecemasan, bahkan berbagai macam
gangguan fisik dan psikologis yang memerlukan penangan medis. Secara lebih
spesifik BNN (2015) dalam survei yang dilaporkan dalam Laporan BNN 2014
menyebutkan adanya gangguan fisik pada responden berupa penyakit seperti AIDS,
Hepatitis C, TBC, depresi, dan kejiwaan. Pecandu narkoba juga memiliki
kecenderungan untuk memunculkan perilaku bunuh diri (Sher dalam Verster,
2012).
2
Selain kerugian bagi diri sendiri, narkoba juga dapat menimbulkan berbagai
kerugian untuk masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Hoaken, dkk (dalam
Verster, 2012) bahwa hubungan antara penyalahgunaan narkoba dengan kejahatan
interpersonal sudah tidak dapat dihindari. Sejumlah 32% responden dalam survei
nasional perkembangan penyalahgunaan narkoba 2014 pernah melakukan tindak
pencurian dan 21% pernah mengalami kecelakaan akibat pengaruh narkoba (BNN,
2015).
Meskipun dampak buruk penyalahgunaan narkoba sudah banyak
disosialisasikan, namun masih ditemui banyak sekali kasus penyalahgunaan
narkoba. Termasuk di negara kita Indonesia yang merupakan negara berkembang
dan masih menyisakan banyak masalah untuk diselesaikan. Penyalahgunaan
narkoba menambah daftar masalah yang harus segera ditangani karena dampak
kerugian yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan oleh pelakunya melainkan juga
masyarakat secara luas. Berdasarkan laporan BNN yang melakukan survei tentang
perkembangan penyalahgunaan narkoba bersama tim litbang UI pada tahun 2014
diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang
atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia yang
berisiko terpapar narkoba di tahun 2014. Bahkan diprediksi pada tahun 2015 akan
mencapai 4,3 juta orang (BNN, 2015)
Munculnya kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi para
pecandu narkoba dan masyarakat serta melihat semakin meningkatnya kasus
penyalahgunaan narkoba, maka pemerintah berusaha membentuk suatu lembaga
khusus yang menangani masalah ini. BNN (Badan Narkotika Nasional) merupakan
3
wujud nyata kepedulian pemerintah dalam menangani masalah penyalahgunaan
narkoba. Mulai dari tindakan pencegahan serta pemberantasan peredaran dan
penyalahgunaan narkoba hingga program rehabilitasi bagi pecandu narkoba yang
berpusat di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor.
Rehabilitasi adalah pemulihan yang mengarah pada normalitas atau
pemulihan menuju status yang paling memuaskan terhadap individu yang pernah
mengalami luka ataupun penyakit mental (Chaplin, 2011). Hal ini menunjukkan
bahwa rehabilitasi bagi pecandu narkoba dilakukan dengan tujuan untuk membuat
pecandu narkoba terbebas dari ketergantungan penggunaan narkoba dan berbagai
dampak negatif yang menyertainya. Pemulihan untuk mencapai normalitas atau
status yang paling memuaskan dalam proses rehabilitasi akan terhambat jika
pecandu narkoba kembali mengalami ketergantungan setelah proses rehabilitasi
berakhir atau biasa disebut dengan relapse.
Relapse merupakan fenomena pengunaan kembali narkoba dengan
frekuensi berulang atau lebih dari satu kali setelah masa berhenti dari penggunaan.
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat (2013) sebagian besar
(65,17%) pasien rawat jalan dan rawat inap penyalahguna narkoba di RSKO adalah
pasien penyalahguna narkoba dengan status pengguna lama (Primadi, 2014). Hal
ini menunjukkan bahwa relapse mungkin terjadi meskipun program rehabilitasi
telah dilaksanakan.
Kekhawatiran untuk relapse dirasakan oleh pecandu narkoba yang sedang
menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Hal ini berdasarkan
ungkapan dari seorang pecandu narkoba yang menyatakan tidak ingin keluar dari
4
Balai Besar Rehabilitasi BNN setelah proses rehabilitisi berakhir dan memilih
untuk mengikuti Sekolah Rasa agar bisa menjadi konselor di Balai Besar
Rehabilitasi BNN. Pecandu tersebut menyatakan takut untuk kembali ke
lingkungannya karena tidak yakin bisa menolak ajakan teman-temannya untuk
kembali menggunakan narkoba (Wawancara, 22 Juli 2015). Berdasarkan fakta
tersebut dapat dipahami bahwa ada perasaan tidak yakin pada diri pecandu narkoba
untuk menolak dan menghindari pemakaian narkoba kembali yang dikhawatirkan
akan menyebabkan relapse. Apalagi, ketika mereka harus kembali ke lingkungan
yang mengantarkan mereka menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Suatu keyakinan yang dipegang seseorang terhadap kemampuan atau
kompetensinya untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi
hambatan disebut sebagai efikasi diri (Bandura dalam Baron dan Byrne, 2003).
Keyakinan diri terhadap kompetensi yang dimiliki sangat bervariasi dan bergantung
pada konteks. Seperti yang dikemukakan oleh (Cervone dalam Baron, dkk, 2003)
bahwa evaluasi dalam efikasi diri sangat bervariasi dan bergantung pada situasi.
Terdapat beberapa macam efikasi seperti yang diungkapkan oleh Baron dan Byrne
(2003), yaitu efikasi diri akademis (keyakinan siswa akan kemampuannya
melakukan tugas-tugas, mengatur kegiatan belajar, dan hidup dengan harapan
akademis) dan efikasi diri sosial (keyakinan akan kemampuan seseorang dalam
membentuk dan mempertahankan hubungan, asertif, dan melakukan kegiatan di
waktu senggang).
Pada pecandu narkoba efikasi diri lebih spesifik terkait dengan keyakinan
terhadap kemampuan mencapai keberhasilan dalam melakukan penolakan dan
5
mengatasi hambatan untuk menghindari penggunaan kembali narkoba yang akan
menyebabkan relapse. Sesuai dengan pendapat Husin dan Mulyati (2009) efikasi
diri dapat dianggap sebagai keyakinan spesifik pecandu narkoba bahwa dia sanggup
berubah menghadapi problem napzanya. Berdasarkan pernyataan yang telah
diuraikan di atas diketahui bahwa efikasi diri atau keyakinan akan kemampuan
pecandu narkoba dalam menghindari penggunaan narkoba kembali masih rendah.
Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh salah satu pecandu narkoba yang
menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN seperti yang telah diuraikan
di atas. Kondisi efikasi diri yang rendah pada pecandu narkoba telah dibuktikan
melalui penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim, Kumar, dan Samah (2011)
terhadap 400 pecandu narkoba yang pernah mengalami kasus relapse dan
menunjukkan hasil bahwa 86,3% subjek memiliki level efikasi diri sedang menuju
rendah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa 74,5% responden mengakui bahwa
mereka mudah diserang pada situasi tertentu dan 53,8% mengaku bahwa mereka
merasa kurang yakin terhadap kemampuan dalam melakukan sesuatu (Ibrahim,
Kumar, dan Samah, 2011).
Memperkuat pembuktian adanya efikasi diri yang rendah pada pecandu
narkoba, D’ Silva dan Aminabhavi (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui
tingkat adjustment, efikasi diri, dan kompetensi sosial pada orang dewasa yang
mengalami adiksi narkoba dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak
mengalami adiksi narkoba. Penelitian yang melibatkan 40 responden dewasa
pecandu narkoba dan 40 responden dewasa bukan pecandu narkoba mendapatkan
hasil bahwa tingkat adjustment, efikasi diri, dan kompetensi sosial pada orang
6
dewasa pecandu narkoba lebih rendah dibandingkan dengan dewasa bukan pecandu
narkoba. Selain itu, secara lebih spesifik didapatkan hasil bahwa tingkat efikasi diri
pada kelompok sampel pecandu narkoba secara signifikan jauh lebih rendah
dibanding kelompok sampel bukan pecandu narkoba (D’ Silva dan Aminabhavi,
2013).
Rendahnya efikasi diri memiliki keterkaitan dengan relapse. Hal ini
didasarkan pada cognitive-behavioral model of relapse yang menjelaskan bahwa
rendahnya efikasi diri akan mempengaruhi peningkatan risiko terjadinya relapse
(Witkiewitz dan Marlatt, 2004). Begitu pula dengan efikasi diri yang tinggi akan
menurunkan resiko relapse. Penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim, Kumar, dan
Samah (2011) memperkuat penjelasan cognitive-behavioral model of relapse yang
menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif yang kuat dan signifikan (r =
0,790, p<0,05) antara efikasi diri dengan kecenderungan pecandu untuk mengalami
relapse. Hal ini membuktikan bahwa pada kondisi efikasi diri yang rendah terdapat
kecenderungan relapse yang tinggi, sebaliknya efikasi diri yang tinggi akan
menurunkan kecenderungan relapse.
Secara lebih spesifik penelitian yang dilakukan oleh Torrecillas, Cobo,
Delgado, dan Ucles (2015) dapat menjelaskan peran efikasi diri dalam memprediksi
jumlah penggunaan narkoba yang dapat menimbulkan kemungkinan relapse.
Efikasi diri memiliki korelasi negatif dengan kuantitas penggunaan narkoba yang
mengindikasikan bahwa peningkatan efikasi diri menurunkan kemungkinan
penggunaan narkoba (Torrecillas, dkk, 2015). Hal ini memperkuat bukti bahwa
7
efikasi diri dapat menjadi indikator terjadinya relapse melalui tingkat kemungkinan
penggunaan narkoba.
Secara umum efikasi diri memiliki peranan untuk mendukung proses
pemulihan pecandu narkoba. Larimer, Palmer, dan Marlatt (1999) menyatakan
bahwa salah satu intervensi spesifik yang harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya relapse adalah peningkatan efikasi diri klien (pecandu narkoba).
Shalomestri (2004) yang menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki peranan dalam
mendukung proses pemulihan. Selain dapat membantu proses pemulihan, efikasi
diri juga memiliki keterkaitan dengan keinginan penggunaan kembali narkoba yang
dapat memicu pecandu narkoba untuk mengalami relapse. Pembuktian ini
dilakukan oleh Astuti (2008) dalam penelitiannya tentang hubungan antara self-
efficacy dan craving (keinginan untuk kembali menggunakan narkoba) pada 47
pecandu narkoba yang sedang menjalani proses penyembuhan di Panti Pamardi
Putra menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara efikasi
diri dengan craving pada pecandu narkoba. Artinya, semakin tinggi efikasi diri,
semakin rendah keinginan untuk kembali menggunakan, dan sebaliknya semakin
rendah efikasi diri maka semakin tinggi keinginan untuk kembali menggunakan
narkoba.
Bandura (1994) menyebutkan bahwa efikasi memiliki peran utama dalam
meregulasi motivasi untuk melakukan berbagai aksi antisipasi dan membangun
keyakinan bahwa seseorang mampu untuk melaksanakan tugas. Melalui aktivasi
proses motivasi, efikasi diri yang kuat dapat memotivasi pecandu narkoba untuk
mengarahkan aksi antisipasi terhadap situasi berisiko tinggi yang dapat
8
menimbulkan relapse. Selain itu, efikasi diri yang kuat akan membuat pecandu
narkoba lebih pantang menyerah, tidak terlalu cemas, dan tertekan untuk
menghadapi kondisi dengan risiko tinggi untuk menggunakan narkoba setelah
menjalani rehabilitasi.
Efikasi diri bersumber dari 4 hal, yaitu: mastery experience (pengalaman
berhasil), vicarious experience (pengamatan terhadap pengalaman orang lain),
verbal persuation (persuasi verbal), serta somatic and emotional states (kondisi
fisik dan emosional). Sumber efikasi diri ini dapat digunakan untuk mempengaruhi
efikasi diri pada pecandu narkoba untuk menghindari penggunaan kembali narkoba
yang dapat menimbulkan relapse melalui sebuah bentuk pelatihan.
Melihat adanya urgensi pencegahan dan penanggulangan relapse yang
berkaitan dengan efikasi diri bagi para pecandu narkoba, maka upaya membangun
efikasi diri untuk mempengaruhi kecenderungan relapse melalui sumber-sumber
efikasi diri sangat diperlukan. Penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan
adanya korelasi negatif antara efikasi diri dengan relapse. Untuk itu, penelitian ini
akan dirancang untuk pembuktian terkait pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap
kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan
Narkotika Nasional, Bogor.
9
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian ini dalam sebuah pertanyaan, apakah ada pengaruh
pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di
Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor?
C. Tujuan
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di
Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor.
D. Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan ilmu
pengetahuan, terutama di bidang psikolgi klinis dan sosial yang mengkaji
tentang efikasi diri pada pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pecandu narkoba yang berada pada masa rehabilitasi
Pecandu narkoba yang sedang menjalani program rehabilitasi dapat
memanfaatkan pelatihan ini sebagai upaya memperkuat efikasi diri untuk
mempengaruhi kecenderungan relapse.
10
b. Bagi lembaga penyelenggara program rehabilitasi
Memberikan saran bagi lembaga penyelenggara program
rehabilitasi untuk memberikan pelatihan efikasi diri sebagai upaya untuk
mempengaruhi kecenderungan relapse bagi para pecandu narkoba yang
menjalani rehabilitasi agar tidak kembali menggunakan narkoba setelah
program rehabilitasi berakhir.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian terkait
efikasi diri pada pecandu narkoba dan pencegahan terjadinya relapse.