pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

21
ANALISA PENGARUH KAWASAN INDUSTRI DI CILEGON DAN PELABUHAN MERAK TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Usulan Penelitian Diajukan untuk memenuhi Usulan Penelitian Oleh: Transtika Cahya Koenang VI B 5553120232 Perencanaan Pembangunan EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: hajar-salsabilah

Post on 07-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

TRANSCRIPT

Page 1: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

ANALISA PENGARUH KAWASAN INDUSTRI DI CILEGON DAN

PELABUHAN MERAK TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI

Usulan Penelitian

Diajukan untuk memenuhi Usulan Penelitian

Oleh:

Transtika Cahya Koenang

VI B

5553120232

Perencanaan Pembangunan

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2015

Page 2: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

1.1 Latar Belakang

Pembangunan suatu negara merupakan pembangunan secara nasional yang bersifat multidimensi

yang melibatkan berbagai sector diantaranya pertanian, perdagangan, industri, kesehatan , pendidikan .

Perdagangan dan Industri mengambil peranan pokok dalam pembangunan ekonomi suatu negara . Hal

itu ditandai dengan proses perubahan secara structural, terutama sector ekonomi masyarakat .

Pembangunan suatu daerah akan selalu diiringi pertumbuhan penduduk yang berkembang pesat baik

secara ilmiah maupun secara migrasi , maupun sebaliknya pembangunan suatu daerah akan berkembang.

Dalam suatu daerah terutama Provinsi Banten dapat dilihat pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan

ekonomi atau economy growth adalah suatu kondisi yang memperlihatkan peningkatan produk

domestik bruto (PDB) tanpa memperhitungkan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk dalam

periode tertentu, misalnya dalam satu tahun. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan peningkatan jumlah

produksi barang dan jasa secara fisik dalam periode tertentu yang berlaku di dalam suatu negara atau

daerah. Semakin tinggi persentase kenaikan PDB maka semakin tinggi nilai pertumbuhan ekonomi

dan dan semakin menurun PDB maka semakin rendah nilai pertumbuhan ekonomi. .

Perekonomian wilayah Provinsi Banten dalam kurun waktu 2001-2005 bergerak dengan laju

pertumbuhan ekonomi (LPE) rata-rata 4,93% per tahun, 3,95% pada tahun 2001 dan 5,88% pada tahun

2005. Sejalan dengan peningkatan LPE tersebut PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2005 telah

mencapai Rp. 84,62 Trilyun dan PDRB atas dasar harga konstan (2000) sebesar Rp. 58,11 Trilyun.

Sedangkan PDRB per kapita Banten meningkat dari Rp. 8,07 Juta pada tahun 2004 menjadi Rp. 9,09 Juta

pada tahun 2005(Bantenprov.go.id).

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan yang erat dengan industri karena hampir seluruh negara

memajukan industri untuk meningkatkan efisiensi yang tinggi, nilai guna, dan daya saing terhadap

negara-negara di sekitarnya (Atahrim, 2013). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat peran

pemerintah terhadap pengembangan industri di Indonesia masih minim. Hal ini, dibuktikan dengan

banyaknya pertentangan pada perizinan. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan

Perwilayahan Industri Kemenperin Budhi Setyanto, peran pemerintah dalam pengembangan kawasan

Industri hanya 6 persen, sedangkan swasta 94 persen (Rezy, 2013)

Pemerintah Provinsi Banten melakukan kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yaitu dengan cara meningkatkan industrialisasi. Provinsi Banten mengalami pergeseran sektoral dari

sektor pertanian ke sektor industri. Pergeseran ke sektor industri ini memengaruhi pertubuhan ekonomi di

Provinsi Banten menjadi meningkat. Saat ini industri yang berada di Banten memiliki peranan yang

Page 3: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

penting untuk menunjang perekonomian masyarakat yang berada di Banten. Akan tetapi, industrialisasi

tersebut belum diketahui seberapa besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis seberapa

besar pengaruh pengembangan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten.

perkembangan industri sangat penting untuk menghadapi persaingan ketat, baik di pasar dalam negeri

maupun pasar ekspor dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia. Hal tersebut kembali

dipertegas dalam konsiderans Undang-Undang Perindustrian (Undang-Undang Nomor 5 Th. 1984) yang

menyatakan bahwa untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang ekonomi dalam pembangunan

nasional, industri memegang peranan yang menentukan dan oleh karenanya perlu lebih dikembangkan

secara seimbang dan terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif serta

mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam, manusia, dan dana yang tersedia .

pengembangan industi di Banten mempengaruhi pertumbuhan ekonomi khususnya PDRB. Industri

memiliki pengaruh positif karena naiknya jumlah industri berbading lurus dengan naiknya PDRB. Maka

dapat disimpulkan pengaruh perkembangan industri sangat besar sekali terhadap pertumbuhan

perekonomian di Banten. Industri memegang peranan yang menentukan dalam pertumbuhan

perekonomian sehingga benar-benar perlu didukung dan diupayakan pengembangannya.

Pertumbuhan ekonomi di pelabuhan merak turut membantu pertumbuhan perekonomian di Banten

, karna pelabuhan merak menjadi pembuka jalan perdagangan dari sumatra ke jawa . di samping itu juga

pelabuhan merak menjadi jalur sibuk bisnis , dan menjadi lahan untuk membuka usaha untuk warga

sekitar pelabuhan untuk membuka UMKM , mulai dari pedagang asongan , rumah makan , warteg ,

hotel , hingga restoran mewah , dari sini saja bisa dilihat banyak sekali transaksi ekonomi . Namun sangat

di sayangkan pemerintah kurang memberi perhatian terhadap pelabuhan merak contohnya insfratruktur

jalan banyak rusak , kapal kapal banyak yg sudah tua , pelayanan di sana belum maksimal .

Kota cilegon di tetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah , yang di identifikasikan sebagai pusat

jasa , pusat pengelolaan , dan simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten . Dengan potensi

yang di miliki tersebut menjadikan cilegon sebagai kota industry juga sebagai kota pelabuhan , karna

industry yang sebagian besar terkait dengan system transportasi laut , baik industry baja atau kimia .Di

dalam area Pelabuhan merak terjadi kegiatan bongkar muat barang dan penumpang untuk tujuan jawa-

sumatra .

Page 4: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

Ciri-ciri kemajuan sebuah daerah bias di lihat dari tiga factor yaitu pertumbuhan ekonomi , tingkat

pendidikan dan pendapatan . dimana ketiga factor tersebut saling berkaitan satu sama lain . jika tingkat

pendidikan naik berarti pendaapatan dan pertumbuhan ekonomi naik , begitupun sebaliknya . Namun lain

bagaimana dampak Masyarakat Cilegon dengan adanya kawasan industri dan pelabuhan merak di Kota

Cilegon.

Data Pertumbuhan Ekonomi Bidang Industri di Provinsi Banten

Tahun 2010 2011 2012 2013

Industri Pengolahan 21 921.373,35 24 098 272,30 27 109 284,00 31 028 959,01

Data Pertumbuhan Ekonomi Bidang Pengangkutan / Transportasi di Provinsi Banten

Tahun 2010 2011 2012 2013

Pengangkutan 1 614 665,78 1 747 910,45 1 892 268,42 1 967 299,48

Page 5: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

- Bagaimana kondisi ekonomi masyarakat cilegon ?

- Bagaimana Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Industri di Cilegon dan Pelabuhan Merak ?

- Bagaimana pendapatan daerah Kota Cilegon ?

- Bagaimana Pertumbuhan Ekonomi di Kota Cilegon?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian :

-Mengetahui bagaimana kondisi social ekonomi masyarakat cilegon dengan adanya kawasan industry

-Mengetahui pendapatan daerah yang di dapat dari adanya kawasan industry

-Mengetahui bagaimana pertumbuhan ekonomi di Cilegon

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

-Bagi penulis : Menambah wawasan , dan mengetahu lebih dalam tentang pertumbuhan ekonomi di

Kota Cilegon .

-Bagi industry : Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan kebijakan yang akan di buat

agar mengetahui sebenarnya dampak industry mereka terhadap masyarakat .

- Bagi Instansi Terkait : Sebagai bahan dalam menetapkan keputusan

-Bagi Peneliti setelah kita : Sebagai acuan atau refrensi untuk bahan tambahan informasi

Page 6: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

Kajian Pustaka

2.1.landasan teori2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita diproduksi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita (Boediono, 1985). Satu-satunya ukuran yang paling penting dalam konsep ekonomi adalah produk domestik bruto (PDB) yang mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan pada suatu negara atau nasional. PDRB untuk mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan pada suatu daerah atau lokal. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menggunakan PDRB sebagai alat ukur untuk menilai pertumbuhan ekonomi. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pembanguan sarana dan prasarana, antara lain sumber daya alam, tenaga kerja, investasi modal, kewirausahaan, transportasi, komunikasi, komposisi sektor industri, teknologi, pasar ekspor, situasi perekonomian internasional, kapasitas pemerintah daerah , pengeluaran pemerintah dan dukungan pembangunan. Dalam pemerintah daerah, pembangunan sarana dan prasarana berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi (Darwanto, 2007). Syarat fundamental untuk pembangunan ekonomi adalah tingkat pengadaan modal pembangunan yang seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan dan perbaikan infrastruktur untuk pelayanan kepada publik dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Rostow membagi proses perkembangan ekonomi suatu Negara menjadi lima tahap;(1) perekonomian tradisional(2) prakondisi tinggal landas(3) tingga landas(4) menuju kedewasaan, dan(5) konsumsi massa tinggi.(Mudrajad:2003)

(1) Perekonomian Tradisional Dalam suatu masyarakat tradisional, tingkat produktivitas per pekerja masih rendah, oleh karena itu sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan untuk kegiatan sektor pertanian.(2) Pra Kondisi Tinggal Landas Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri ( self sustained growth)Ciri - ciri dan upayanya:1. Peningkatan investasi di sektor infrastruktur/prasarana terutamatransportasi.2.. Revolusi bidang pertanian untuk memenuhi peningkatan permintaan penduduk.3. Perluasan impor, termasuk impor modal oleh biaya produksi yang efisien dan pemasaran sumber alam untuk ekspor.(3) Tinggal landasTahap tinggal landas sebagai suatu revolusi industri yang berhubungan dengan revolusi metode produksi dan didefinisikan sebagai tiga kondisi yang saling berkaitan,

Page 7: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

(4) Tahap Menuju KedewasaanTahap menuju kedewasaan ditandai dengan penerapan teknologi modern secara efektif terhadap sumber daya yang dimiliki. Pada tahap ini terdapattiga perubahan yang penting .Tenaga kerja berubah dan tidak terdidik menjadi baik Perubahan watak pengusaha dari pekerja dari keras dan kasar berubah menjadi manajer efisien yang halus dan sopan . Masyarakat jenuh terhadap indutrialisasi dan menginginkan perubahanlebih jauh.(5) Tahap Konsumsi Tinggi Tahap konsumsi tinggi merupakan tahap akhir teori pertumbuhan Rostow.Pada tahap ini ditandai dengan migrasi besar-besaran masyarakat pusat perkotaan ke pinggiran kota (urbanisasi) , akibat dari pusat kota dijadikansebagai tempat kerja.Menurut Prasetyo Walt Whitman Rostow berpendapat bahwa lima tahapan pembangunan model Rostow yaitu tahapan perekonomian tradisional, prakondisitinggal landas, menuju kedewasaan dan konsumsi tinggi

2.1.2 Pelabuhan

Soedjono Kramadibrata (2002) dalam Moedji Widodo, ST menjelaskan bahwa pelabuhan adalah suatu perairan laut/sungai dengan kedalaman cukup guna bertambatnya kapal dengan aman dari hambatan gelombang, karena pada tempat tersebuut dilakukan kegiatan bongkar muat (B/M) muatan dari asal ke tujuan yang dikehendaki. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Unit Penyelenggara Pelabuhan adalah lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, pengawasan kegiatan kepelabuhanan, dan pemberian pelayanan jasa kepelabuhanan untuk pelabuhan yang belum diusahakan secara komersial. Pelabuhan memiliki peran sebagai: a. Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hierarkinya; b. Pintu gerbang kegiatan perekonomian; c. Tempat kegiatan alih moda transportasi; d. Penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan; e. Tempat distribusi, produksi, dan konsolidasi muatan atau barang; dan f. Mewujudkan Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra-dan/atau antarmoda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah.

2.1.3 Kawasan Industri

Menurut Soesilo di dalam Tehang (2000), tujuan utama dalam perencanaan dan pembangunan industrial estate di Indonesia adalah modernisasi dan ekspansi industri. Hal ini dilakukan dengan pengelompokkan industriindustri ke dalam kawasan industri. Industrial estate didukung dengan promosi,teknologi, manajerial dan marketing, sehingga secara keseluruhan efektif pada biaya-

Page 8: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

biaya yang rasional, yang tidak memungkinkan untuk industriindustri yang tersebar diseluruh kota atau distrik.

Pada prinsipnya Industrial Estate dibangun dengan tujuan tujuan: 1. Menyediakan Kawasan Industri yang mempermudah para investor untuk mendapatkan tanah yang tesedia untuk bangunan pabrik; 2. Penyediaan infrastruktur fisik yang memadai, seperti jalanjalan raya, air, telekomunikasi, listrik dan juga fasilitas sampah dan pembuangan dan beberapa fasilitas jasa lainnya. 3. Pemanfaatan yang optimum dan harmonis dari tanah dan pengurangan sejauh mungkin dampak dampak negatif yang mungkin berasal dari plot plot industri melalui perencanaan langsung dan pengawasan lingkungan.

Selanjutnya tujuan pengembangan Kawasan Industri perlu dijabarkan lebih lanjut ke dalam tingkat agregasi (setara) tingkat II/Kabupaten yang mengarah kepada: 1. Memanfaatkan kondisi sosial, infrastruktural dan sumberdaya alam dalam wilayah tertentu, 2. Memperbesar peluang partisipasi masyarakat setempat dalam proses perkembangan industri, melalui hadirnya Kawsan Industri, 3. Meningkatkan optimasi tata ruang wilayah. Langkahlangkah ini ditempuh melalui identifikasi dan klasifikasi wilayah/zona potensial sebagai lingkungan prospektif bagi lokasi pembangunan: kompleks, pusat dan Kawasan Industri. Pada tingkat lebih lanjut tujuan pengembangan diterjemahkan ke dalam (penerapan) besaran kegiatan industri yang secara bertahap harus diwadahi oleh tipetipe Kawasan Industri yang paling sesuai, menjadi: 1. Pengadaan Kawasan Industri sebesar kebutuhan/potensi sesuatu satuan wilayah tertentu (zona atau satuan aglomerasi tertentu) pada kurun waktu tertentu, 2. Pengembangan tipe Kawasan Industri sesuai besaran kebutuhan perkembangan atau kemampuan pentahapan pembangunan.

Pada tingkat daerah/regional, dimensi ruang (spasial menjadi lebih menonjol dalam setiap perhitungan usaha pembangunan. Faktor lokasi dan jarak antara kegiatankegiatan ekonomis (dan industrial) memegang peran lebih penting dalam menghasilkan penempatan wilayah, yang dapat diukur melalui berbagai tolak ukur perkembangan. 4/15/2015 Perencanaan Kota Indonesia: Tujuan Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Industri (Industrial Estate) Pembangunan industri diseluruh daerah didasarkan pada pendekatan ekonomi (economic base approach), karena beberapa daerah ditargetkan sebagai inti regional pembangunan industri (industrial growth centers) atau yang disebut wilayah pusat pertumbuhan industri.

Perencanaan Kota Indonesia: Tujuan Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Industri (Industrial Estate) data: Adapun identifikasi dari pusatpusat pertumbuhan industri adalah : 1. Suatu daerah yang dapat diidentifikasikan sebagai zona industri jika daerah itu mempunyai keunggulan komparatif untuk pembangunan dari industri yang berbasiskan sumber daya alam

Page 9: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

tertentu, atau mempunyai potensi ekonomi tertentu untuk pembangunan industri yang berorientasi pasar.

2. Beberapa zona industri yang perspektif dapat dijadikan sebagai intiinti regional dari pembangunan industri ( region cores of industrial development). Hal ini terjadi jika ada sejumlah mekanisme untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara ke dalam dengan memiliki keterkaitan ekonomi, seperti pembangunan regional yang terpadu dengan sistem transportasi anatara daerah yang keunggulan komparatif ekonomis untuk pertumbuhan zonazona industri.

2.2.Landasan Empiris

Page 10: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

Pertumbuhan Ekonomi

Kondisi Ekonomi

2.2.Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh Kawasan Industri di Cilegon dan Pelabuhan Merak terhadap Pertumbuhan Ekonomi . Gambar di bawah menyajikan kerangka pemikiran untuk pengembangan hipotesis pada penelitian ini.

Nama/TahunJudul Tujuan

Metedelogi Penelitian

Hasil Persamaan Perbedaan

Fauzi hidayat / 2008

Pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan industry di kabupaten bekasi

Untuk mengetahui pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan industry di kabupaten bekasi

Metode Penelitian

menggunakan Analisis regresi

berganda

Pengaruh investasi dan tenaga kerja

berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

maupun simultan.

terhadap pertumbuhan industry di

kabupaten bekasi

Sama - sama meneliti pengaruh

pertumbuhanekonomi indutri

1.Peneliti terdahulu meneliti tentang investasi dan tenaga kerja

sebagai variabel Y sedangkan saya menggunakan

variabel Kawasan industry dan

pelabuhan merak sebagai variabel Y

2.Tempat dan periode penelitian

berbeda

Zulfan / 2008

Dampak pengembangan kawasan pelabuhan kuala langsa terhadap kesejahteraan masyarakat

Untuk menggambarka

n dapak pengembangan

Pelabuhan Kuala Langsa

terhadap kesejahteraan masyarakat

sekitar.

Metode analisis statistic

deskriptif dengan uji wiloxon

seigned rank dengan

enggukana program spss

Terdapat pengaruh signifikan kawasan

pelabuhan kuala langsa terhadap kesejahteraan

masyarakat

sama - sama meneliti tentang

pelabuhan berpengaruh

atau tidak terhadap

pertumbuhan ekonomi

1. Peneliti terdahulu meeliti

tentang satu variabel Y

sedangkan saya 2 variabel

2. Tempat dan periode penelitian

berbeda

Tanjung

Hapsari / 2011

Pengaruh infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Untuk mengetahui Pengaruh infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi

analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda

Terdapat pengaruh signifikan infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Sama – sama meneliti tentang infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi

Peneliti terdahulu hanya menggunakan variabel infrastruktu naun saya juga menggunakan variable kawasan industri

Page 11: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

2.3.Hipotesis

Kawasan Industri dan Pelabuhan Merak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

METODE ANALISIS

3.1. Daerah Penelitian

Daerah atau tempat sebagai objek penelitian yaitu Provinsi Banten , tepatnya pada

Kawasan Industri di Cilegon dan Pelabuhan Merak , Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

Banten untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

Page 12: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

3.2. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, penulis menggunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut :

Penelitian Lapangan (Field Research) yakni penelitian yang dilakukan secara langsung

pada objek penelitian, dalam hal ini Kantor Badan Pusat Statistik Kota Cilegon ,

Kawasan Industri di Cilegon dan Pelabuhan Merak , penelitian yang dimaksud adalah

mengumpulkan data dan info yang diperlukan.

Penelitian Kepustakaan (Library Research) yakni suatu bentuk penelitian yang

menggunakan sarana kepustakaan dengan menelaah bahasan teoritis dari literature,

referensi yang berupa buku-buku, jurnal, hasil penelitian, peraturan perundang-undangan

yang berhubungan dengan penulisan Usulan Penelitian ini.

Page 13: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder yang

bersifat kuantitatif dan kualitatif yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian yang secara

langsung dapat digunakan dalam pembahasan skripsi ini yang meliputi :

a. Data kualitatif, berupa data yang diperoleh dari buku-buku acuan dan berbagai artikel

mengenai peranan pelabuhan merak dan kawasan industry dalam kaitannya dengan

pertumbuhan ekonomi di Kota Cilegon .

b. Data kuantitatif, berupa data dalam bentuk angka-angka yang diperoleh penulis seperti

statistik pergerakan lalu lintas di Pelabuhan Merak .

Adapun data yang digunakan dalam penulisan ini bersumber dari :

1. Kawasan Industri di Cilegon , yang meliputi data mengenai pergerakan laju pertumbuhan

ekonomi .

2. Pelabuhan Merak , meliputi data mengenai aktivitas ekonomi seperti bongkar muat

barang , jumlah penumpang

3. Kantor Badan Pusat Statistik (BPS), yang meliputi data tentang persentase perdagangan

Daerah Banten dan data-data lain tentang sarana dan prasarana yang dapat menunjang

penulisan ini.

Page 14: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

3.4 Metode Analisis

Untuk menghitung seberapa besar sumbangan atau kontribusi Kawasan Industri di Cilegon dan

Pelabuhan Merak terhadap Pertumbuhan Ekonomi digunakan model berikut :

Y= AB

×100 %……………………….…..(1)

Dimana :

Y = Pertumbuhan Ekonomi di Kota Cilegon

A = Total bongkar muat kargo di Pelabuhan Merak

B = Total volume perdagangan di Kawasan Industri

Dan berikutnya metode analisis yang digunakan penulis untuk melihat sejauh mana pengaruh

variabel yang meliputi Jumlah Kapal , Jumlah penumpang , dan Perdagangan di Kawasan Industri dan

Pelabuhan Merak terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Cilegon , maka model yang digunakan adalah

regresi linear berganda yaitu sebagai berikut :

Y=f(X1,X2,X3,X4)……………………………………...(2)

Y=β0X1β1X2β2eβ3x3+β4X4+µ…………………………...…..(3)

Dimana:

Y= Kontribusi Kawasan Industri dan Pelabuhan Merak terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Cilegon

X1= Jumlah frekuensi lalu lintas kapal (unit)

X2= Jumlah penumpang (jiwa)

X3= Pertumbuhan Ekonomi Kota Cilegon (%)

X4= variabel Dummy,dimana 0 = sesudah pengembangan dan 1 = sebelum pengembangan (bandara

lama)

β0 = konstanta

Page 15: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

β1..β4>0= nilai elastisitas

µ = Error term

Untuk memudahkan pendugaan maka dilakukan transformasi ke bentuk linear dengan

menggunakan logaritma natural seperti berikut :

LnY=Lnβ0+β1lnX1+β2lnX2+e β3X3+β4X4+µ…………………(4)

LnY=Lnβ0+β1lnX1+β2lnX2+β3X3+β4X4+µ…………….....(5)

3.5 Batasan Variabel

Agar pembahasan bisa lebih terarah, maka penulis memberikan batasan-batasan variabel

yang meliputi:

1. Total bongkar muat kargo di Pelabuhan Merak adalah total bongkar muat kargo

yang melalui Pelabuhan Merak dalam

2. Total Pertumbuhan Ekonomi di Kota Cilegon adalah digunakan untuk

menggambarkan total pertumbuhan ekonomi di kota cilegon

3. Jumlah penumpang adalah jumlah penumpang yang berangkat, datang, dan transit

di pelabuhan merak

4. Variabel Dummy adalah variable yang digunakan untuk mewakili factor kualitatif

dalam hal ini 1 untuk sebelum pengembangan pelabuhan dan kawasan industry dan 0

untuk sesudah pengembangan pelabuhan dan kawasan industry .

Page 16: pengaruh pelabuhan merak dan kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi di cilegon

DAFTAR PUSTAKA

BPS Kota Cilegon

BPS Provinsi Banten

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Banten Triwulan IV 2013

Sukirno , Sadono . 1994 Pengantar Teori Makro Ekonomi

Setiawan , Maman .2007 , Modul Pengujian Asumsi Klasik