pengaruh nilai tukar terhadap profitabilitas dan return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar...

21
PENGARUH NILAI TUKAR TERHADAP PROFITABILITAS DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA BAB I. PENDAHULUAN 1.1 ISU UTAMA Nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lainnya (Madura, 1995). Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Kerugian dan kebangkrutan banyak perusahaan dalam beberapa dekade salah satunya disebabkan oleh ketidakprofesionalan management dalam mengelola resiko ini. Dengan adanya globalisasi, pasar semakin terbuka terhadap perdagangan dan teknologi, sehingga jumlah perusahaan yang terpengaruh secara langsung dan tidak langsung dengan nilai tukar semakin meningkat. Apabila kondisi ekonomi suatu negara berubah maka nilai tukarnya pun akan berubah. Hal ini disebakan oleh pengaruh beberapa faktor fundamental seperti perbedaan tingkat inflasi, suku bunga, permintaan dan penawaran aset dari dua negara yang mata uangnya ditentukan oleh nilai kursnya (Shapiro, 1997). Risiko nilai tukar sangat berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lain. Fluktuasi perubahan nilai tukar akan menimbulkan risiko dimana semakin tinggi fluktuasinya maka risikonya akan semakin besar, dan sebaliknya semakin

Upload: angky-jho

Post on 28-Dec-2015

815 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

MKI

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH NILAI TUKAR TERHADAP PROFITABILITAS DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 ISU UTAMA

Nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam

mata uang negara lainnya (Madura, 1995). Perubahan nilai tukar merupakan salah

satu sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan.

Kerugian dan kebangkrutan banyak perusahaan dalam beberapa dekade salah

satunya disebabkan oleh ketidakprofesionalan management dalam mengelola resiko

ini. Dengan adanya globalisasi, pasar semakin terbuka terhadap perdagangan dan

teknologi, sehingga jumlah perusahaan yang terpengaruh secara langsung dan tidak

langsung dengan nilai tukar semakin meningkat.

Apabila kondisi ekonomi suatu negara berubah maka nilai tukarnya pun akan

berubah. Hal ini disebakan oleh pengaruh beberapa faktor fundamental seperti

perbedaan tingkat inflasi, suku bunga, permintaan dan penawaran aset dari dua

negara yang mata uangnya ditentukan oleh nilai kursnya (Shapiro, 1997).

Risiko nilai tukar sangat berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang

domestik dengan nilai mata uang negara lain. Fluktuasi perubahan nilai tukar akan

menimbulkan risiko dimana semakin tinggi fluktuasinya maka risikonya akan semakin

besar, dan sebaliknya semakin rendah fluktuasinya maka risikonya akan semakin

kecil. Risiko nilai tukar uang akan menimbulkan laba dan rugi bagi perusahaan.

Penelitian Chandrarian dan Tearney (2000) menemukan bahwa ada pengaruh laba

atau rugi nilai tukar terhadap reaksi pasar modal.

Rothig, Semmler, dan Flascher (2005) berargumen bahwa pengaruh negatif

nilai tukar terhadap neraca keuangan dapat dihilangkan dengan praktik manajemen

resiko perusahaan. Manajemen resiko terhadap fluktuasi nilai tukar ini dilakukan

dengan hedging. Derivatif dapat menjadi instrument hedging penting pada

managemen resiko perusahaan, khususnya resiko nilai tukar. Penggunaan instrumen

Page 2: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

ini untuk hedging harus dilakukan dengan tepat sehingga dapat memaksimalkan nilai

perusahaan.

Foreign exchange rate exposure merupakan dampak perubahan nilai tukar

pada perusahaan. Klasifikasi industri, kondisi persaingan, persentase perdagangan

luar negeri dan kapitalisasi pasar merupakan faktor ekonomi yang penting dalam

menentukan ukuran exposure terhadap earning dan harga saham. Menurut Bodnar

dan Marston (2000), perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi perusahaan melalui

berbagai cara seperti perusahaan berproduksi di dalam negeri untuk kebutuhan

penjualan domestik dan luar negeri (ekspor) dan perusahaan berproduksi dengan

menggunakan bahan baku impor.

Bagi perusahaan yang berorientasi ekspor, depresiasi terhadap nilai mata

uang memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini

dikarenakan kemampuan bersaing harga pokoknya di pasar internasional meningkat.

Peningkatan ini selanjutnya akan memperbesar peluang perusahaan untuk

menghasilkan laba dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan dividen.

Kemampuan menghasilkan laba dan membagikan dividen akan menarik minat

investor sehingga harga saham naik. Kenaikan harga saham akan meningkatkan

return yang diperoleh oleh investor.

Pada tingkat corporate, perubahan nilai tukar mempengaruhi nilai

perusahaan karena future cashflow perusahaan akan berubah seiring dengan

fluktuasi nilai tukar. Dengan kata lain, perubahan nilai tukar menjadi implikasi

penting bagi pengambilan keputusan finansial dan profitabilitas perusahaan.

Menurut Bodnar et al (1998), eksposure dari nilai tukar terkait dengan

pendapatan bersih dari foreign currency dan profit margin perusahaan sehingga

dampak dari nilai tukar dapat terlihat secara langsung. Bodnar (2000) menyatakan

bahwa perusahaan yang berorientasi ekspor akan mendapat keuntungan (profit

meningkat) ketika nilai tukar domestik mengalami penurunan (depresiasi).

1.2 Motivasi Penelitian

Mengingat pentingnya dampak fluktuasi nilai tukar terhadap perusahaan

mendorong penulis untuk menganalisa pengaruh perubahan nilai tukar terhadap

profitabilitas dan return saham pada perusahaan manufaktur.

Page 3: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1.3 Perumusan Masalah

Sesuai dengan apa yang dipaparkan dalam latar belakang, yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh perubahan nilai

tukar terhadap net income dan return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia. Pengaruh perubahan nilai tukar akan dilihat dari dua sisi yakni eksportir

dan non eksportir.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Melihat pengaruh perubahan nilai tukar terhadap net income dan return saham

perusahaan manufaktur.

2. Melihat perbedaan pengaruh perubahan nilai tukar pada perusahaan eksportir

dan

non eksportir.

3. Mengetahui mata uang mana yang paling berpengaruh pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberi gambaran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan

seperti manajer keuangan mengenai bagaimana dampak dari perubahan nilai tukar

pada perusahaan manufakur, sehingga dapat meminimalkan dan mengelola resiko

tersebut.

2. Sedangkan bagi investor dapat memperkirakan tingkat pengembalian yang

diharapkan dengan adanya perubahan nilai tukar.

Page 4: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB 2

Kajian Literatur dan Pengembangan Hipotesis

2.1. Teori

2.1.1 Investasi

Investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset

selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh pendapatan atau

peningkatan atas nilai investasi awal (modal). Tujuan dari investasi (Bodie, 2005)

adalah memaksimalkan imbal hasil (return) yang diharapkan dalam batas resiko yang

diterima.

2.1.2 Return Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan

sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang

dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas aset

perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain

dipenuhi jika terjadi likuiditas. Menurut Husnan (2002:303) sekuritas (saham)

merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang

memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan

organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang

memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya, sedangkan menurut

Tandelilin (2001:18), saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-

aset perusahaan yang menerbitkan saham. Jadi, saham adalah surat berharga yang

diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang

berbentuk Perseroan Terbatas (PT), dimana saham tersebut menyatakan bahwa

pemilik saham tersebut adalah juga

pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.

Para investor termotivasi untuk melakukan investasi salah satunya

adalah dengan membeli saham perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan

kembalian investasi yang sesuai dengan apa yang telah diinvestasikannya. Return

Page 5: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan yang

dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Hartono, 2000: 107).

Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukannya, tentunya

investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Setiap investasi, baik

jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh

keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Konsep return atau kembalian (Ang 1997:97) adalah tingkat keuntungan yang

dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Return saham

merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari

investasinya di perusahaan tertentu. Return saham dapat dibedakan menjadi dua

jenis (Jogiyanto 2000), yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi

(expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi dan

dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi dapat digunakan sebagai salah

satu pengukuran kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar penentu

return ekspektasi dan risiko di masa yang akan datang, sedangkan return ekspektasi

merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan masih bersifat

tidak pasti.

2.1.3 Nilai Tukar Mata Uang

Menurut teori makro, nilai tukar merupakan suatu perbandingan nilai mata

uang negara terhadap mata uang negara lain atau tingkat harga yang disepakati

penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Sedangkan menurut

Madura (1995), nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang

dinyatakan dalam mata uang negara lainnya.

Menurut Adler (2003, hal 35), penguatan atau pelemahan nilai tukar mata uang

sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

Permintaan akan valuta asing mengalami kenaikan atau penurunan. Hal ini

umumnya terjadi karena adanya kebutuhan untuk membayar hutang yang

akan jatuh tempo.

Penawaran akan valuta asing yang banyak akan mengakibatkan nilai kurs

valuta asing tersebut akan melemah dan nilai mata uang domestik menguat.

Page 6: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Hal ini dapat terjadi karena hasil ekspor yang terus mengalir dan dananya

tidak dialirkan ke luar negeri oleh pihak eksportir

• Tingkat suku bunga. Pengaruh tingkat suku bunga akan mengundang

investor untuk menamkan modalnya di dalam atau di luar negeri, sehingga

permintaan valuta asing akan terpengaruh

Spekulan yang bermain di valuta asing. Bila para spekulan ini sudah masuk

ke pasar kenaikan atau penurunan kurs dapat berubah seketika dan dapat

juga bertahan lama.

• Informasi yang mendukung penawaran dan permintaan valuta asing. Setiap

informasi yang berasal dari sumber yang dapat dipercaya oleh investor akan

mendorong sentimen investor untuk membeli atau menjual valuta asing

Menurut Salvatore (1997), mata uang dalam valuta asing dibedakan menjadi dua

kelompok yaitu:

1. Hard currency adalah mata uang yang mempunyai nilai relatif stabil, tidak sering

mengalami apresiasi (kenaikkan nilai) atau depresiasi (penurunan nilai) jika

dibandingkan dengan mata uang negara lain. Hard currency merupakan mata

uang yang dipilih dan digunakan sebagai alat pembayaran dan satuan hitung

dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional. Yang termasuk hard

currency adalah mata uang dari negara-negara industri maju seperti Dolar

Amerika Serikat (USD), Yen Jepang (JPY), Euro dan Poundsterling Inggris (GPB).

2. Soft currency adalah mata uang lemah yang kurang laku atau jarang digunakan

sebagai alat pembayaran atau satuan hitung dalam transaksi ekonomi dan

keuangan internasional karena nilainya relatif kurang stabil serta sering

terdepresiasi jika dibandingkan dengan mata uang negara lain. Soft currency

umumnya terdiri dari mata uang negara-negara yang sedang berkembang yang

sifatnya sangat sensitif terhadap gejolak politik, perubahan kebijakan ekonomi

dan moneter pemerintah negara bersangkutan termasuk terhadap perubahan-

perubahan sosial ekonomi internasional.

Page 7: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2.1.3 Resiko Nilai Tukar (Foreign Exchange Rate Risk)

Merupakan resiko yang muncul karena pergerakan (dengan arah) yang merugikan dari

nilai tukar atau resiko yang disebabkan oeh perubahan dari nilai tukar yang tidak

diharapkan. Resiko nilai tukar meningkat apabila:

• Perusahaan mengambil posisi dengan jumlah besar dalam valuta asing

• Pasar menjadi lebih fluktuatif (volatile)

2.1.4 Eksposur

Exposure adalah tingkat dimana perusahaan dipengaruhi oleh kurs (Faisal, 2001 :107).

Seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs valas secara umum

disebut eksposur (Kuncoro, 2000 : 242). Sementara, menurut Levi (2001 : 313)

eksposur merupakan gambaran dari tingkat atau derajat perubahan nilai suatu objek

dalam mata uang asal karena perubahan kurs. Eksposur berhubungan dengan nilai

mata uang domestik riil, yang terdapat pada aset dan kewajiban, atau pada

pendapatan operasi perusahaan sehingga nilai aset dan kewajiban ditentukan pada

suatu saat tertentu, dan nilai pendapatan operasi dihitung selama periode waktu

tertentu. Perubahan kurs yang lebih besar atau lebih kecil dari yang diharapkan yang

akan menimbulkan keuntungan atau kerugian atas aset, kewajiban, atau pendapatan

operasi. Menurut Faisal (2001 :

107) bahwa exposure memiliki tiga bentuk, yaitu:

1. Translation (Accounting) Exposure merupakan exposure laporan laba rugi dan

neraca MNC terhadap perubahan-perubahan nilai tukar nominal. Dihasilkan dari

fakta bahwa MNC harus mengkonsolidasikan rekeningnya ke dalam mata uang

lokal melalui cash flow-nya yang didenominasi dalam berbagai valas (mentranslasi

laporan keuangan yang didenominasi mata uang asing ke dalam mata uang lokal,

dimana aset dan liabilities tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu

yang dibuat oleh perusahaan). Translation (accounting) exposure timbul dari

kebutuhan untuk maksud-maksud pelaporan dan konsolidasi, untuk mengkonversi

laporan keuangan operasi asing/luar negeri dari mata uang lokal (perusahaan

Page 8: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

subsidiary) ke mata uang perusahaan induk (parent company). Jika kurs telah

berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, translasi (restatement) dari assets

dan liabilities, revenues, gains, dan loses yang didenominasi dalam valas akan

menghasilkan gains/loses dalam valas (foreign exchange gains/loses).

2. Transaction Exposure adalah exposure valas perusahaan dalam transaksi-

transaksinya dengan negara lain dimana transaksi tersebut terjadi pada saat ini,

namun pembayarannya dilakukan pada masa datang. Pada saat jatuh

tempo/penyelesaian transaksi-transaksi tersebut menaikkan keuntungan-

keuntungan/kerugian-kerugian mata uang. Dengan kata lain, selama periode

komitmen-komitmen pembayaran atau penerimaan tersebut belum jatuh tempo,

kurs nominal dapat berubah dengan membuat nilai transaksi ada dalam resiko.

Eksposur transaksi terjadi ketika perusahaan terlibat dalam transaksi yang

didenominasi mata uang asing/valas yang akan terjadi di masa yang akan datang.

3. Economic Exposure adalah exposure valas cash flows perusahaan terhadap

perubahan-perubahan nilai tukar riil. Dengan kata lain, economic exposure adalah

mengukur perubahan-perubahan nilai tukar yang mempengaruhi nilai perusahaan

yang diukur dalam PV cash flows masa datang yang diharapkan/berfokus pada

dampak perubahan-perubahan nilai tukar terhadap nilai perusahaan yang diukur

dari present value dari seluruh cash flows masa datang yang diharapkan/expected

future cash flows. Eksposur yang didasarkan pada nilai-nilai pasar mengasumsikan

bahwa tujuan finansial perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan

pemegang saham.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Dalam Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jeroen Ligterink dan Victor

Macrae yang bejudul A Firm-Specific Analysis of the Exchange-Rate Exposure of

Dutch Firms Yang meneliti tentang hubungan antara perubahan nilai tukar dan

tingkat pengembalian saham untuk sampel perusahaan non-keuangan Belanda

antara tahun 1994 dan 1998. mereka menemukan bahwa lebih dari 50 persen dari

perusahaan secara signifikan terkena risiko nilai tukar. Selain itu, semua perusahaan

dengan manfaat eksposur nilai tukar yang signifikan dari depresiasi gulden relatif

Belanda indeks mata uang perdagangan-tertimbang. Hasil ini menegaskan bahwa

Page 9: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

perusahaan dalam perekonomian terbuka, seperti Belanda, menunjukkan eksposur

nilai tukar yang signifikan. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa penggunaan

indeks mata uang perdagangan-tertimbang dan pelengkap penggunaan nilai tukar

individu. mereka juga mengukur faktor-faktor penentu eksposur nilai tukar. Seperti

yang diharapkan, mereka menemukan bahwa ukuran perusahaan dan rasio

penjualan luar negeri secara signifikan dan berhubungan positif dengan eksposur

nilai tukar. Berbeda dengan hipotesis kami, off-balance lindung nilai menggunakan

derivatif tidak memiliki efek yang signifikan. Akhirnya, sesuai dengan teori, mereka

menemukan bahwa eksposur berkurang secara signifikan melalui on-balance sheet

hedging, yaitu, melalui pinjaman luar negeri dengan memproduksi di pabrik-pabrik di

luar negeri.

2.3 Kerangka Penelitian

2.4 Pengembangan Hipotesis

Hubungan Antara Nilai Tukar Dengan Harga Saham

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat hubungan antara

nilai tukar dan indeks harga saham (Shapiro, 1996) yaitu:

1. Pendekatan Neraca Pembayaran (Balance of Payment Approach)

Permintaan dan penawaran dalam pasar valuta asing dipengaruhi oleh transaksi

antar negara yang meliputi perdagangan barang dan jasa serta transaksi modal.

Jika impor lebih besar maka neraca pembayaran akan defisit yang berarti

permintaan akan mata uang asing akan meningkat sehingga menurunkan mata

uang domestik dan sebaliknya. Melemahnya mata uang domestik ini akan

melemahkan daya beli berakibat pada penurunan pendapatan perusahaan yang

pada akhirnya akan menurunkan laba. Penurunan laba ini akan menurunkan nilai

perusahaan dan akhirnya menurunkan harga saham perusahaan tersebut.

2. Pendekatan Moneter (Monetary Approach)

Permintaan dan penawaran dalam pasar valuta asing dipengaruhi oleh faktor-

faktor moneter seperti jumlah uang beredar, pendapatan riil, perbedaan suku

bunga dan inflasi di kedua negara. Kenaikan supply uang domestik akan

menyebabkan kenaikan harga domestik secara proposional dan lewat paritas

daya beli (purchasing power parity) akan mendorong terjadinya depresiasi mata

Page 10: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

uang domestik. Penurunan nilai tukar mata uang domestik ini pada akhirnya akan

menurunkan pendapatan perusahaan yang berarti juga penurunan harga saham

perusahaan tersebut.

3. Pendekatan Keseimbangan Portfolio (Portfolio Balance Approach)

Dalam pendekatan ini aset dianggap saling menggantikan sempurna dan investor

bisa menentukan pilihan investasinya secara bebas. Perubahan kekayaan akan

berdampak pada kenaikan permintaan aset finansial dan pemilihan portfolio

yang lebih menguntungkan. Kurs valuta asing dan suku bunga harus

menyesuaikan agar tercapai keseimbangan portfolio.

Pengaruh nilai tukar akan berbeda pada perusahaan yang berorientasi ekspor.

Perusahaan akan mendapat keuntungan dengan adanya depresiasi mata uang upiah

karena pendapatan yang berasal dari luar negeri akan menjadi lebih besar jika

ditukarkan dengan rupiah. Bila terjadi kenaikan nilai tukar US dollar terhadap rupiah,

perusahaan yang terdaftar di bursa akan mengeluarkan informasi untuk memberikan

kompensasi return untuk mengkompensasi kerugian investor asing akibat

terdepresiasinya nilai rupiah. Namun tindakan ini memerlukan waktu, sehingga pada

umumnya pasar akan mendiskon harga saham terlebih dahulu sehingga return akan

meningkat menyamai perubahan nilai kurs US dollar.

Adapun hipotesa yang ingin dibuktikan adalah :

: Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada return saham manufaktur.

: Perubahan nilai tukar berpengaruh pada return saham manufaktur.

: Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada net income perusahaan

Manufaktur

: Perubahan nilai tukar berpengaruh pada net income perusahaan

manufaktur

Page 11: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB 3

Metode Penelitian

3.1 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

merupakan data yang telah tersedia yang didapat dari :

Data-data yang berhubungan langsung dengan penelitian yang dilaksanakan

yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia. Adapun informasi yang digunakan

dalam penelitian adalah laporan keuangan setiap perusahaan dalam bentuk

net income dan nilai penjualan (ekspor) untuk setiap perusahaan.

• Website www.idx.co.id , www.bi.go.id dan www.finance.yahoo.com untuk

memperoleh data index harga saham gabungan, data harga saham

perusahaan dan nilai tukar Rupiah terhadap US$, Euro, dan Yen.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013. Pemilihan perusahaan manufaktur

ditetapkan karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki

return saham yang relatif lebih stabil bila dibandingkan dengan perusahaan jasa atau

non manufacturing yang memiliki return yang fluktuatif. Sedangkan untuk periode

waktu dipilih dari periode Januari 2010 hingga Desember 2013 didasarkan atas

pertimbangan ketersedian data. Sampel yang dijadikan obyek dalam penelitian

adalah perusahaan yang tercatat pada indeks manufaktur. Indeks manufaktur adalah

indeks yang terdiri dari industri bahan dasar dan kimia, industri barang konsumsi dan

aneka industri di Bursa Efek Indonesia. Sampel perusahaan tersebut kemudian

Page 12: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

digolongkan ke dalam satu karakter spesifik yakni volume ekspor. Sehingga terdapat

dua jenis perusahaan yakni perusahaan eksportir dan perusahaan non eksportir.

Perusahaan yang termasuk kedalam perusahaan eksportir adalah perusahaan yang

penjualan luar negerinya (nilai ekspornya) pada tahun 2010 lebih besar atau sama

dengan 50% dari total penjualan.

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua

bagian antara lain :

• Varibel dependen dalam penelitian ini adalah return saham perusahaan atau

net income

• Variabel independen dalam penelitian ini adalah nilai tukar rupiah terhadap

US$, Euro dan Yen

3.5 Defenisi Operasional

Variabel dependen dalam penelitian ini, seperti yang telah disebutkan

sebelumnya adalah return saham perusahaan dan net income. Sementara variabel

independennya adalah pergerakan dari nilai tukar US$, Euro dan Yen. Deskripsi dan

definisi dari setiap variabel dependen dan independen yang terdapat pada model

persamaan antara lain :

3.5.1 Return saham perusahaan

Return saham yang digunakan merupakan return saham bulanan pada

periode Januari 2003-Desember 2006 yang didapat dari website

www.finance.yahoo.com. Return saham merupakan ukuran kinerja perusahaan yang

diformulasikan sebagai berikut:

Return = LN Pt / Pt-1

Dimana Pt = Harga saham perusahaan pada periode t

Pt-1 = Harga saham perusahaan pada periode t-1

3.5.2 Nilai tukar rupiah terhadap US$, Euro dan Yen

Page 13: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Data nilai tukar yang digunakan untuk regresi return merupakan data kurs tengah

pada setiap akhir bulan dari periode Januari 2003-Desember 2006 yang didapat dari

website bank Indonesia (www.bi.go.id). Variabel nilai tukar yang dipergunakan dalam

penelitian ini dibatasi hanya pada tiga mata uang yakni Dolar AS, Euro dan Yen. Hal ini

dikarenakan ketiganya termasuk dalam kelompok hard currency yakni mata uang yang

nilainya relatif stabil dan diakui sebagai mata uang untuk transaksi ekonomi dan keuangan

internasional. Sedangkan untuk nilai tukar Poundsterling dihilangkan karena persentase

penggunaan nilai tukar poundsterling untuk transaksi keuangan pada perusahaan

manufaktur lebih kecil dibandingkan ketiga mata uang lainnya. Selain itu juga untuk lebih

memudahkan penulis sehingga penelitian ini dibatasi pada tiga mata uang asing yang

termasuk dalam hard currency yang digunakan. Menurut Sidharta (Majalah Usahawan,

Maret 2006), besar perubahan nilai tukar dihitung berdasarkan kenaikan atau penurunan

nilai tukar tersebut dari satu periode ke periode berikutnya yang diformulasikan sebagai

berikut:

Kurs = LN Kurst / Kurst-1

Dimana : Kurst = Kurs tukar periode t

Kurst-1 = Kurs tukar periode t-1

Sedangkan data nilai tukar yang digunakan untuk regresi net income adalah data kurs

tengah pada akhir bulan periode 3 bulan (kuartal) dari Januari 2010-Desember 2013.

3.5.3 Net Income

Data Net Income yang digunakan merupakan data kuartalan (per 3 bulan) dari

periode Januari 2010-Desember 2013 yang didapat dari laporan keuangan masing-masing

perusahaan.

3.6 Perumusan Model

Untuk mengetahui pengaruh pergerakan nilai tukar terhadap return saham maka

model persamaan regresi tersebut adalah :

Rit = αi + β1i ε¥ t + β2i ε£t + β3i ε$t + εit

Dimana :αi = Intersep

βi = Koefisien

Page 14: Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

εit = Error term

Rit = Return saham untuk perusahaan i

ε¥ t = Presentase perubahan nilai

tukar Yen terhadap rupiah

ε£t = Presentase perubahan nilai

tukar euro terhadap rupiah

ε$t = Presentase perubahan nilai

tukar dollar terhadap rupiah

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar terhadap kinerja perusahaan

maka model persamaan regresi tersebut adalah :

NETit = αi + β1i ¥ t + β2i £t + β3i $t + εit

Dimana :

αi = Intersep

βi = Koefisien

εit = Error term

Rit = Net Income untuk

perusahaan

i ε¥ t = Nilai tukar yen

terhadap rupiah

ε£t = Nilai tukar euro

terhadap rupiah

ε$t = Nilai tukar dollar terhadap rupiah