pengaruh musik klasik

64
PENGARUH MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP MEMORI ANAK DALAM MENGHAFAL KATA DI TPQ NURIL IMAN KEBONSARI SURABAYA (Diajukan untuk memenuhi tugas Psikologi Eksperimen) Oleh: Moh Antoso : B07210076 Ahmad Insan Kamil : B07210050 M. Minanullah : B07210043 M. Fahmi : B07210052 Dosen Pembimbing: Siti Khorriyattul Khotimah, M.Psi, Psikolog PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2013 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Allah maha pengasih lagi maha penyayang, Segala puja dan puji syukur kami ucapkan kehadirat

Upload: rian-ariyana-putra

Post on 08-Feb-2016

101 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lll

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Musik Klasik

PENGARUH MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP MEMORI ANAK DALAM MENGHAFAL KATA DI TPQ NURIL IMAN KEBONSARI SURABAYA

(Diajukan untuk memenuhi tugas Psikologi Eksperimen)

 

Oleh:

Moh Antoso : B07210076Ahmad Insan Kamil : B07210050

M. Minanullah : B07210043M. Fahmi : B07210052

Dosen Pembimbing:

Siti Khorriyattul Khotimah, M.Psi, Psikolog

PRODI PSIKOLOGI

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2013

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Allah maha pengasih lagi maha penyayang, Segala puja dan

puji syukur kami ucapkan kehadirat Ilahi Robbi, dengan karunia, taufiq, hidayah dan inayah-Nya

sehingga kami dapat menikmati hidup dimuka bumi ini, yang penuh rahmat dan kasih kaming-

Nya, hingga kami tumbuh semangat untuk memperjuangkan agama Islam dengan jalan dakwah

dan dakwah, baik melalui menuntut ilmu ataupun dakwah hidup di jalan Allah SWT Fisabilillah.

Dengan Rahman dan Rahim-Nya alhamdulillah kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Page 2: Pengaruh Musik Klasik

Tidak lupa Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda

Rasulullah SAW, yang telah memberikan arah penerangan berupa An Nur Islam sehingga kita

bisa menuju jalan yang benar dan terang menderang yang penuh rahmat dan belas kasih Allah

SWT dan Rasul-Nya.

Laporan ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh kelulusan pada

mata kuliah Psikologi Eksperimen. Tentunya laporan ini tidak akan dapat diselesaikan oleh kami

tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan

banyak terimakasih kepada semua pihak, antara lain :

1.      Bapak Prof. Dr. H. Abd. A’la, MA, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya.

2.      Bapak Dr. Aswadi, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah.

3.      Ibu DR.dr.Hj. Nur Asiyah, M.Si, selaku Kepala Program Studi Psikologi IAIN Sunan Ampel

Surabaya.

4.      Ibu Siti Khorriyatul Khotimah, M.Psi, Psi, yang telah membimbing kami dalam mempelajari dan

memahami mata kuliah Psikologi Ekeperimen, khususnya penyusunan laporan ini.

5.      Kepala TPQ Nuril Iman Kebonsari Surabaya yang telah menerima dan memberi izin pada kami

untuk melaksanakan penelitian ini.

6.      Kedua orang tua yaitu Bapak dan Ibu yang tiada lelah selalu mendukung dan mendo’akan kami

dalam berjuang menggapai cita-cita hidup.

7.      Semua sahabat dan teman-teman kami selalu memberikan bantuannya dalam penyelesaian

laporan tugas akhir ini.

8.      Dan yang terakhir semua pihak yang juga membantu dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini.

Kami sadar sepenuhnya dalam penyusunan laporan praktikum ini masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan, baik dari segi tulisan maupun kalimat maksud-maksud tertentu dalam

laporan ini. Dan kami sadar bahwasanya Allah SWT menciptakan makhluk dimuka bumi ini

dengan sempurna, lebih-lebih manusia yang diprioritaskan oleh Allah SWT dalam

kesempurnaanya sebagai ummat Nabi Muhammad SAW, dengan tujuan diturunkan manusia

kebumi ini untuk menjadi Khalifah pemimpin umat sesama lain, namun disisi lain yang namanya

manusia tidak luput dari kesalahan dan lupa. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun semangat/motivasi sangat diperlukan demi kesempurnaan laporan praktikum ini.

Page 3: Pengaruh Musik Klasik

Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya.

Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Surabaya, 10 Januari 2013

Page 4: Pengaruh Musik Klasik

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................ iDaftar Isi .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUANA.    Latar Belakang..........................................................................................1B.     Rumusan Masalah.....................................................................................5C.     Tujuan Penelitian...................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKAA.    Musik Klasik............................................................................................. 6B.    Memori Anak............................................................................................ 8C.    Hubungan Antara Variabel X dan Y......................................................... 15D.    Kerangka Teoritik..................................................................................... 17E.     Hipotesis................................................................................................... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIANA.    Tipe Penelitian.......................................................................................... 18B.    Identivikasi Variabel................................................................................. 18C.    Definisi Operasional.................................................................................. 19D.    Desain Penelitian....................................................................................... 19E.     Subjek Penelitian...................................................................................... 20F.     Rencana Eksperimen................................................................................. 20G.    Validitas Eksperimen................................................................................ 21H.    Teknik Analisis Data................................................................................. 23

BAB IV PEMBAHASANA.  Gambaran Umum Lokasi Penelian................................................................. 24B.  Persiapan Penelitian........................................................................................ 24C.  Pelaksanaan Penelitian.................................................................................... 24D.  Analisis Data................................................................................................... 26

BAB V PENUTUPANA.    Kesimpulan...............................................................................................30B.    Saran..........................................................................................................30

Daftar Pustaka........................................................................................... 31Lampiran................................................................................................... 32

BAB I

PENDAHULUAN

Page 5: Pengaruh Musik Klasik

A.    Latar Belakang

Pada dasarnya ingatan merupakan sesuatu yang membentuk jati diri manusia, dengan

adanya ingatan manusia menjadi makhluk yang lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk Allah

yang lain, karena ingatan adalah hal yang sangat vital dalam kehidupan manusia, bisa

dibayangkan bila manusia tidak dianugerahi dengan memori, tentunya manusia tidak akan

berfungsi seperti sekarang ini. Seorang ibu tidak dapat mengingat anak dan suaminya, seorang

ayah akan lupa pada anak dan keluarganya, anak yang lupa pada tugas-tugas sekolahnya atau

bahkan identitas dirinya, dan yang lebih membingungkan anak-anak tidak akan dapat menerima

pelajaran dari apa yang telah diberikan oleh orang tuanya dan juga oleh gurunya. Seperti yang

telah dijelaskan dalam al-Qur’an surat az-Zumar : 9 yang berbunyi :

.……3 ö@è% ö@yd “ÈqtGó¡o„ tûïÏ%©!$# tbqçHs>ôètƒ tûïÏ%©!$#ur Ÿw

tbqßJn=ôètƒ 3 $yJ¯RÎ) ã�©.x‹tGtƒ (#qä9'ré& É=»t7ø9F{$# ÇÒÈ

Artinya : Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang

tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

Karena begitu pentingnya memori bagi manusia, terlebih dalam dunia pendidikan, maka

perlu dilakukan penelitian-penelitian dalam rangka menemukan metode baru untuk

meningkatkan kualitas memori pada anak, sehingga nantinya dapat memberikan sumbangan

yang berarti bagi dunia pendidikan. Islam sendiri sangat memperhatikan pendidikan, hal ini

dapat dilihat dari bunyi surat al-Qur’an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad

Saw, yaitu surat al-Alaq ayat 1-5 :ù&t�ø%$# ÉOó™$$Î/ y7În/u‘ “Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã

ÇËÈ ù&t�ø%$# y7š/u‘ur ãPt�ø.F{$# ÇÌÈ “Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ

zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan

manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. yang mengajar

(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.

Ingatan dapat juga dikatakan sebagai memori bukanlah objek yang bisa dilihat dengan

mata, diraba dengan tangan, atau dirasakan dengan organ tubuh yang lain, memori suatu

abstraksi yang menunjukkan pada suatu himpunan ciri-ciri, kegiatan dan keterampilan. Memori

adalah suatu kemampuan mengingat apa yang telah diketahui.

Page 6: Pengaruh Musik Klasik

Anak dapat memperoleh ingatan yang baik jika dia menggunakan proeses memori yang

biasa disebut perhatian dengan baik pula. Seperti dikatakan psikiater Wiwie bahwa ingatan anak

akan dipengaruhi oleh tingkat perhatian, minat, konsentrasi, emosi dan kelelahan. Informasi yang

tersimpan dalam memori akan terserap menjadi ingatan jangka panjang tergantung pada seberapa

besarnya anak menaruh perhatian.

Ingatan juga mudah menurun dan penurunan itu berhubung dengan penurunan fungsi otak,

kadang-kadang penurunan ingatan terjadi pada usia yang relatif masih muda. Masalah ini

tentunya merisaukan dan tentunya membuat prestasi menurun, semua bermula dari otak, otak

merupakan pusat perintah bagi segala kegiatan manusia. Bergerak, merasa, berfikir, berbicara,

emosi, berhayal, membaca, menulis, berhitung dan lain-lain.

Tetapi masalahnya sekarang terdapat beberapa kesulitan dalam mengingat informasi yang

akan disimpan dalam memori dan terdapat perbadaan antara anak yang satu dengan anak yang

lainnya. Menurut para ahli kesulitan dalam mengingat dikarenakan informasi yang diterima tidak

diolah dan disimpan dalam otak, bisa juga terjadi karena ada kesulitan dalam memanggil kembali

informasi yang sudah tersimpan. Memang tidak semua informasi dapat disimpan, hanya hal

penting yang menarik perhatianlah yang tersimpan dengan baik dalam otak.

Di sisi lain seringkali seorang ibu merasa jengkel jika sepulang sekolah anaknya ditanya

tentang apa yang diajarkan oleh ibu guru di sekolah, sementara anaknya menjawab dengan ragu-

ragu atau bahkan bilang lupa. Selama ini orang mengira anak yang pintar adalah anak yang

memiliki ingatan yang tinggi dan anak yang bodoh adalah anak yang memiliki ingatan rendah,

Karena anak yang pandai selalu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajarkan di

sekolah sedangkan anak yang bodoh sebaliknya. Oleh karena itu, tidak jarang kita mendengar

pernyataan ingatan anak ini tinggi dan ingatan anak ini rendah.

Hal ini bertentangan dengan hasil eksperimen beberapa ahli psikologi tentang itak manusia

yang menyimpulkan bahwa semua orang dapat mengingat setiap informasi apapun yang pernah

diketahui. Itu berarti seharusnya anak-anak yang berada di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

sekalipun mampu mengingat nyanyian-nyanyian, hafalan do’a dan nama-nama para Nabi yang

diajarkan oleh para gurunya.

Taman Pemdidikan Al-Qur’an merupakan salah satu lembaga pendidikan informal bagi

anak-anak yang berumur 4-5 tahun. Melalui pendidikan ini anak diharapkan kemampuan

berbahasa, daya cipta, daya ingat, daya pikir, kuantitas pengetahuannya akan berkembang pesat.

Page 7: Pengaruh Musik Klasik

Semua ini akan mendasari perkembangan selanjutnya setelah menyelesaikan pendidikan di TPQ,

anak akan memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk bergaul dalam lingkungannya yang

baru dan siap memasuki pendidikan yang selanjutnya terutama dalam bidang agama.

Masalahnya sekarang adalah anak yang berumur 4-9 tahun mempunyai keterbatasan dalam

memberikan perhatian dan konsentrasi, anak lebih suka bermain di luar ruangan dari pada harus

duduk diam mendapatkan pelajaran dari para gurunya. Perhatian dalam proses pembiasaan

menjadi sesuatu yang membosankan, dimana anak tidak akan tertarik akan stimulus dan tidak

akan lagi memperhatikannya.

Anak akan memperhatikan suatu informasi dan menyimpannya dalam memori jika suasan

di luar menyenangkan yang membuat anak berminat dan otaknya terangsang untuk menyimpan

informasi tersebut. Menurut Douglas ada tiga hal yang mempengaruhi perhatian, yaitu kekuatan

dari luar, macam informasi dan kemauan.

Penggunaan music dalam belajar bukanlah hal yang baru, music dalam jenis tertentu

diketahui dapat merangsang otak, otak akan menjadi terbuka dan reseptif pada informasi. Dalam

dunia pendidikan ada sebagian anak yang ketika belajar harus menghidupkan radio televise dan

sebagainya. Alasannya kalau sepi pikirannya jadi menghayal sehingga musik sangat berguna

sebagai peningkat daya konsentrasi. Music mengurangi stres, meredakan ketegangan,

meningkatkan energy dan memperbesar daya ingat, karenya musik dapat menjadikan anak

cerdas. Music menjadikan suasana lebih tenang dan menyenangkan sehingga otak menjadi

terbuka untuk menerima informasi.

Menurut Sarwono musik merupakan suara buatan yang akrab ditelinga manusia. Hart

dalam Kristiani menambahkan, menurutnya musik bisa mempengaruhi pikiran, perasaan dan

pribadi kita, karena musik sanggup membuat manusia terharu, gembira, takut, gelisah, bahkan

geli. Musik tertentu dapat meredam stres dan depresi. Ketika musik dinikmati emosi anak akan

naik dan orang akan menjadi sensitif.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa musik memberikan banyak manfaat kepada

manusia atau siswa seperi merangsang pikiran, memperbaiki konsentrasi dan ingatan,

meningkatkan aspek kognitif, membangun kecerdasan emosional dan lain-lain.

Dalam penelitian ini penulis memilih menggunakan musik klasik, lebih khsusunya musik

Mozart, karena dari penelitian para ahli di Eropa dan Amerika menunjukkan bahwa struktur

Mozart sesuai dengan pola sel otak manusia. Musik Mozart begitu bervariasi dan kaya nada-nada

Page 8: Pengaruh Musik Klasik

dari lembut sampai keras dari lamban sampai cepat. Yang tak kalah penting dari musik klasik

karya Mozart adalah kemurnian dan kesederhanaan musik Mozart itu sendiri. Irama, melodi, dan

frekuensi-frekuensi tinggi pada musik Mozart mampu merangsang dan member daya kepada

daerah-daerah kreatif dan motivasi dalam otak.

Maka dari itu sangat pentinglah bagi peneliti untuk membuktikan apa yang telah diuraikan

di atas, sehingga judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Musik Klasik (Mozart) Terhadap

Memori Anak Dalam Menghafal Kata Di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Nuril Iman

Kebonsari Surabaya”.

B.     Rumusan Masalah

Dengan merujuk pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah pada penelitian

ini adalah : Apakah ada pengaruh antara Musik Klasik (Mozart) terhadap memori anak dalam

menghafal kata?

C.    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh musik

klasik (Mozart) terhadap memori anak dalam menghafal kata.

Page 9: Pengaruh Musik Klasik

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    Musik Klasik

a.    Pengertian Musik

Musik bersumber dari kata muse, kata muse – muse yang kemudian diambil alih kedalam

bahasa Inggris jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai bentuk

renungan. Menurut mitologi Yunani, sembilan saudara perempuan ”muse” yang kemudian

melahirkan lagu, puisi, seni dan pengetahuan lahir dari perkawinan Dewa Zeus dan Dewi

Ingatan. Jadi musik adalah putra kasih sayang yang keindahan, kemegahan, dan kekuatannya

memiliki hubungan langsung dengan dunia para dewa. Musik lahir dari kecintaan manusia pada

kehidupan dan dilandasi oleh ingatan manusia akan pengalaman hidupnya (Campbell 1997).

Habermeyer (1997) dalam Maliha (2003) menyebutkan bahwa musik adalah bagian

integral dari kehidupan manusia, karena musik merupakan aspek vital kehidupan seseorang yang

juga merupakan bahan dasar kehidupan yang menjadikan seseorang memiliki hakikat sebagai

manusia. Dalam The New Encyclopedia Britanica (1986) musik diartikan sebagai suatu seni

yang memperhatikan suara manusia atau suara alat musik dalam bentuk yang lebih indah.

Sedang dalam kamus ilmiah, musik diartikan sebagai paduan dari bunyi dari beberapa alat atau

instrumen musik yang bernada secara teratur dan berkesesuaian (Partanto 1994).

Sarwono (1992) dalam Natalia (2000) mengartikan musik sebagai suara buatan yang

sangat akrab ditelingan manusia, sementara Davis (1978) dalam Natalia (2000) menjelaskan

akan fungsi musik yang dapat mempengaruhi hidup dan pikiran, perasaan kita, ia bisa mengubah

pribadi kita, dan musik adalah sebuah misteri. Nardoff & Robin (1985) dalam Natalia (2000)

berpendapat musik adalah pengalaman yang universal digambarkan oleh semua perasaan yang

terkadung didalamnya. Elemen-elemen dasarnya terdiri atas melodi, harmoni, dan ritme. Musik

juga merupakan pesan universal yang mengandung ekspresi, pengalaman manusia yang puncak

dan mendalam dan berbagai perasaan. Emosi-emosi dipengaruhi oleh perubahan ketegangan dan

haroninya.

Lebih jelas Campbell (1997) mendefinisikan musik sebagai bahasa yang mengandung

unsur universal, bahasa yang melintasi batas usia, jenis kelamin, ras, agama, dan kebangsaan.

Musik muncul disemua tingkat pendapatan, kelas sosial, dan pendidikan. Musik berbicara

Page 10: Pengaruh Musik Klasik

kepada setiap orang dan kepada setiap spesies. Sedang Bersntein & Picke (1972) dalam Utomo

& Natalia (1999) menjelaskan musik adalah suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu,

memiliki nilai seni dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi dari

komposer ke-pendengarnya.

b.   Musik Klasik

Musik klasik memiliki perangkat musik yang beraneka ragam, sehingga didalamnya

terangkum warna warni suara yang rentang variasinya sangat luas. Dengan kata lain variasi

bunyi pada musik klasik jauh lebih kaya dari pada variasi bunyi musik yang lainnya. Karenanya

musik klasik menyediakan variasi stimulasi yang sedemikian luasnya bagi pedengar. Menurut

Campbell (2000) musik-musik Mozart memiliki keunggulan akan kemurnian dan kesederhanaan

bunyi-bunyi yang dimunculkannya, irama, melodi, dan frekuensi-frekuensi tinggi pada musik

Mozart merangsang dan memberi daya pada daerah-daerha kreatif dan motivasi dalam otak.

Musik Mozart memberi rasa nyaman tidak saja ditelinga tetapi juga bagi jiwa manakalah

mendengarnya. Mendengar musik Mozart serasa ada keajaiban yang menyertainya. Musik klasik

Mozart sesuai dengan pola sel otak manusia. Karena musik Mozart begitu bervariasi dan kaya

akan nada-nada dari lembut sampai keras, dari lambat sampai cepat.

B.     Memori

a.    Pengertian Memori

Memori atau ingatan dalam The New Encyclopedia Britanica (1994) diartikan sebagai

kemampuan menyimpan dan mendapatkan informasi setelah pikiran manusia mendapatkan

pengalaman. Santrock dalam Perkembangan Masa Hidup Jilid 1 (1995) menjelaskan bahwa

memori adalah unsur perkembangan kognitif, yang memuat seluruh situasi yang didalamnya

individu menyimpan informasi yang ia terima sepanjang waktu. Oleh karena itu menurut

Atkinson (1987) para ahli Psikologi berpendapat bahwa memori inilah yang memberikan kepada

manusia rasa kesatuan yang menjadi tempat setiap pendapat tentang manusia, karena pada saat

itu manusia berpikir tentang apa artinya manusia. Semua aktivitas manusia tidak akan terlepas

dari penggunaan aspek kognitif ini, Ellis dan Hunt (1993) dalam Suharnan (2005) menegaskan

bahwa ingatan menjadi sesuatu yang sangat penting didalam proses kognitif manusia, karena

memori berfungsi untuk mengingat kembali apa yang pernah dialami atau dipelajari.

b.   Tahap-Tahap Memori

Page 11: Pengaruh Musik Klasik

Menurut Jensen & Markowitz (2002) dalam proses mengingat informasi memori memakai

tiga tahap, yaitu:

1)      Penyandian, (encoding), adalah pemasukan pesan dalam ingatan, dibagi menjadi tiga macam:

a)      Penyandian Akustik, informasi yang disandikan didalam memori, memasuki penyandian tertentu

dan informasi yang diterima terdiri dari butir-butir verbal, seperti angka, huruf, dan kata.

b)      Penyandian Visual, yaitu menyandikan informasi kedalam memori berdasar pada apa yang

dilihat.

c)      Penyandian Makna, dalam penyandian ini materi verbal didasarkan pada makna disetiap kata,

penyandian ini terjadi jika butir itu adalah kata yang terisolasi, tetapi akan lebih jelas jika butir-

butir itu adalah kalimat. Dengan begitu ingatan disimpan dalam bentuk jaringan-jaringan

diseluruh bagian otak sesuai dengan pengkodeannya.

2)      Penyimpanan (storage), yaitu penyimpanan informasi dalam ingatan, diperkirakan proses ini

berjalan dengan sendirinya tanpa pengarahan langsung dari subjek dan biasanya sangat sukar

untuk melupakannya.

3)      Pemanggilan (retrieval), memanggil kembali apa yang telah disimpan atau proses menempatkan

informasi yang disimpan, seperti membawakan kembali pengalaman dimasa lalu.

Tiga tahap dalam memori diatas oleh Atkinson (1987) digambarkan sebagai berikut:Penyandian

Memasukkan kedalam memoriPenyimpanan

Mempertahankan dalam memoriPengingatan

Pengambilan dari memori 

Gambar 1: Tahapan Dalam Memori

Sumber: Rita L. Atkinson, dkk (1987)

c.    Jenis - Jenis Memori

Secara umum, banyak konsep yang dikemukakan oleh para ahli mengenai macam-macam

ingatan tergantung dari segi mana ingatan tersebut dilihat, sebagian ada yang melihat dari sudut

pandang jenis tugas mengingat, lamanya waktu mengingat, dan atau melihat dari jenis informasi

yang diingat.

1)      Ingatan jangka pendek (Short Term Memory) dan ingatan jangka panjang (Long Term Memory).

Page 12: Pengaruh Musik Klasik

Menurut Atkinson (1987) tiga tahap memori tidak bekerja dalam cara yang sama pada

semua situasi. Memori tampaknya berbeda dalam situasi yang mengharuskan kita menyimpan

materi selama beberapa detik dan ada yang mengharuskan kita materi untuk interval yang lebih

panjang, dari beberapa menit sampai tahunan. Situasi yang pertama disebut memori jangka

pendek dan situasi yang kedua disebut memori jangka panjang. Santrock (1995) mengatakan

memori jangka pendek membutuhkan penyimpanan informasi selama 15 hingga 30 detik dengan

asumsi tidak ada latihan pengulangan sedang memori jangka panjang adalah suatu tipe memori

yang relatif tetap dan tidak terbatas dengan syarat terdapat proses pengendalian (control

processes) dan karakteristik murid (learner characteristicc). Menurut Jensen & Markowitz

(2002) ada pula yang mengatakan ingatan jangka pendek dapat menyimpan suatu informasi

sampai 20 detik, atau bisa juga lebih dari 20 detik apabila informasi tersebut diberi tanda-tanda

khusus atau diulang-ulang, dan ingatan jangka panjang dapat bertahan sampai seumur hidup.

Atkinson & Shiffin (1993) dalam Suharnan (2005) berpendapat bahwa informasi yang

diterima kemudian diproses melalui pencatatan indera menuju pada ingatan jangka pendek, dan

akhirnya sampai pada penyimpanan yang lebih permanen didalam ingatan jangka panjang.

Pemindahan atau transfer informasi dari ingatan indera (ingatan sensori) menuju pada ingatan

jangka pendek menurut Suharnan (2005) dikendalikan oleh perhatian. Menurut Rose (1999)

ingatan jangka pendek dirancang untuk menyimpan informasi sementara. Para peneliti

menemukan bahwa informasi perlu diulang-ulang agar dapat dipindahkan dari ingatan jangka

pendek ke-ingatan jangka panjang. Proses terjadinya ingatan jangka pendek dan jangka panjang

digambarkan sebagai berikut oleh Suharnan (2005).

Masukan informasi

Pencatatan Indera (PI)Hilang dari PIIngatan Jangka Pendek (IJPD)Hilang dari IJPDIngatan Jangka PanjangRusak, hilang, atau terhalang dari IJPD 

Page 13: Pengaruh Musik Klasik

Gambar2: Model Ingatan Jangka Pendek & Ingatan Jangka Panjang

Sumber: Suharnan (2005).

2)      Ingatan episodik dan semantik

Ingatan episodik menyimpan informasi mengenai kejadian-kejadian dan hubungan masing-

masing kejadian itu. Ingatan episodik berhubungan dengan hal-hal yang masih bersifat temporer

dan perubahan-perubahan peristiwa. Sedang ingatan semantik merupakan pengetahuan yang

terorganisasi mengenai segala sesuatu yang ada dalam kehidupan. Ingatan semantik berisikan

susunan pengetahuan yang bersifat lebih konstan atau hampir tidak berubah sepanjang waktu,

yang meliputi pengetahuan mengenai kata-kata yang memiliki makna (Suharnan 2005).

Menurut Jensen & Markowitz (2002) ingatan episodik (autobiografi) dipicu oleh tempat

dan lingkungan. Dengan menggunakan konteks suatu peristiwa sebagai pemicu, kita

mengaktifkan kembali ingatan tersebut, berbagai kejadian, kegiatan, perasaan, wajah, dan tempat

yang terkait akan muncul dan membentuk ingatan. Sedangkan yang termasuk ingatan semantik

adalah hampir semua hal yang terkait dengan pengetahuan akademis dan profesional – gagasan,

fakta, pertanyaan, nama dan tanggal. Tolving (1989) dalam Suharnan (2005) mengadakan

penelitian dan menyimpulkan karakteristik ingatan episodik dan semantik seperti pada tabel

dibawah ini.

Tabel 1: Karakteristik Ingatan Episodik dan Semantik

Sumber: Suharnan (2005).

NK

a

r

a

kt

I

n

g

a

t

I

n

g

a

t

Page 14: Pengaruh Musik Klasik

er

is

ti

k

a

n

E

p

i

s

o

d

i

k

a

n

S

e

m

a

n

t

i

k

1S

u

m

b

er

in

fo

r

m

as

i

P

e

n

g

a

l

a

m

a

n

i

n

d

e

r

a

P

e

n

g

e

r

t

i

a

n

2U

ni

t

in

E

p

i

s

K

o

n

s

Page 15: Pengaruh Musik Klasik

fo

r

m

as

i

o

d

d

a

n

p

e

r

i

s

ti

w

a

e

p

,

i

d

e

,

f

a

k

t

a

3O

rg

a

ni

sa

si

T

e

r

k

a

it

d

e

n

g

a

n

w

a

k

t

u

K

o

n

s

e

p

t

u

a

l

4M L K

Page 16: Pengaruh Musik Klasik

u

at

a

n

e

m

os

i

e

b

i

h

p

e

n

ti

n

g

u

r

a

n

g

p

e

n

t

i

n

g

5K

ec

e

n

d

er

u

n

g

a

n

lu

p

a

B

e

s

a

r

K

e

c

i

l

6W

a

kt

u

u

R

e

l

a

ti

R

e

l

a

t

Page 17: Pengaruh Musik Klasik

nt

u

k

m

e

n

gi

n

g

at

f

l

a

m

a

i

f

p

e

n

d

e

k

7K

e

g

u

n

aa

n

u

m

u

m

K

u

r

a

n

g

b

e

r

g

u

n

a

S

a

n

g

a

t

b

e

r

g

u

n

a

3)      Memori Implisit dan Eksplisit

Menurut Jensen & Markowitz (2002) ingatan eksplisit (disebut deklaratif) artinya ingatan

tersebut diperoleh melalui suatu maksud dan usaha tertentu, misalnya belajar yang membutuhkan

perhatian, pemusatan perhatian, dan pelatihan untuk mengingat. Sedang ingatan implisit (disebut

juga non deklaratif) artinya ingatan tersebut dicapai secara organis atau secara otomatis, ingatan

ini sifatnya mendasar, yang membantu manusia agar tetap selamat dan menjamin kelangsungan

hidup manusia. Sementara menurut Atkinson (1987) jenis situasi memori yang paling dipahami

Page 18: Pengaruh Musik Klasik

adalah yang diingat secara sadar akan pengalaman masa lalu, dimana pengingat itu dialami dan

terjadi diwaktu dan tempat tertentu, jenis ini yang dinamakan memori eksplisit. Sedang implisit

dimanifestasikan sebagai kecakapan yang menunjukkan kemajuan dalam tugas perseptual,

motorik, atau kognitif tanpa pengingatan sadar pengalaman yang menyebabkan kemajuan itu.

d.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Memori

Sejumlah informasi yang disajikan berurutan akan mempengaruhi ingatan seseorang

(Suharnan 2005). Infomasi akan dapat kita ingat dengan baik apabila informasi tersebut dicirikan

oleh kualitas asosiasi indera, konteks emosional, kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi

yang intens dan kebutuhan untuk bertahan hidup (Deporter & Hernarcki 1999). Menurut Nasrun

(2007) ingatan seseorang dipengaruhi oleh tingkat perhatian, minat, daya konsentrasi, emosi dan

kelelahan. Semakin kuat minat dan atensi maka semakin melekat informasi yang diterima. Emosi

yang menyenangkan, atau menyedihkan mempunyai kontribusi dalam daya ingat seseorang

terhadap suatu peristiwa.

Menurut Dryden & Vos (1999) orang memiliki berbagai kebutuhan emosional, dan emosi

berperan penting dalam proses belajar, dalam banyak hal, emosi adalah kunci bagi sistem

memori otak. Muatan emosi dari presentasi dapat berpengaruh besar dalam memudahkan belajar

dan menyerap informasi dan ide. Senada dengan gagasan Dryden & Vos (1999) Suharnan dalam

bukunya Psikologi Kognitif (2005) menegaskan bahwa aktivitas mengingat juga dipengaruhi

oleh keadaan emosi seseorang, pertama, informasi yang secara emosi menyenangkan biasanya

diproses lebih efesien dan tepat dari pada informasi yang mengandung kesedihan (Pollyanna

Principles). Kedua, kesamaan suasana hati (Mood Congruence), yaitu ingatan menjadi lebih baik

jika bahan yang dipelajari sama dengan suasana hati yang berlangsung pada saat itu, ketiga,

ketergantungan dengan suasana hati (State Dependence) ketergantungan ini terjadi apabila

seseorang mengingat informasi lebih baik dalam suasana hati yang sesuai dengan suasana hati

pada saat peristiwa (Suharnan 2005). Lebih jelas Jensen & Markowitz (2002) mengatakan

kinerja ingatan secara keseluruhan bisa berada dalam rentang kondisi baik ataupun buruk,

tergantung pada keadaan fisik dan emosi.

e.    Memori Anak

Ingatan sadar muncul pada usia tujuh bulan, walaupun anak-anak dan orang dewasa

memiliki atau tidak lagi ingat akan peristiwa yang dialami sebelum usia tiga tahun (Santrock

1995). Dempster (1981) dalam Santrock (1995) mengatakan rentang ingatan jangka pendek

Page 19: Pengaruh Musik Klasik

meningkat selama masa awal anak-anak, dalam penelitiannya dia membuktikan rentang ingatan

meningkat sekitar dua digit pada anak-anak berusia dua sampai dengan tiga tahun. Sampai

sekitar lima digit pada anak-anak berusia tujuh tahun, tetapi antara usia tujuh sampai dengan tiga

belas tahun rentang ingatan hanya meningkat satu setengah digit. Menurut Santrock (1995)

kecepatan pengulangan merupakan peramal yang sangat akurat atas rentang ingatan, bila

kecepatan pengulangan dikendalikan, rentang ingatan anak berusia enam tahun sama dengan

ingatan orang-orang dewasa ----tiga proses kontrol yang penting yang terjadi pada anak-anak

ialah penggunaan (rehearsal), organisasi, dan perbandingan (imagery).

Beach Flavel & Chinsky (1986) dalam Santrock (1995) mengatakan, pengulangan adalah

suatu proses kontrol yang meningkatkan memori, dengan mengulangn informasi setelah

informasi itu disajikan. Para peneliti menemukan bahwa pengulangan spontan meningkat

terutama pada usia anak antara lima hingga sepuluh tahun. Moely dalam Santrock (1995)

menjelaskan penggunaan organisasi juga meningkatkan memori anak-anak pada masa

pertengahan dan akhir kanak-kanak tampaknya cenderung secara spontan mengorganisasikan

informasi untuk diingat dibanding dengan anak-anak yang masih diusia masa awal anak-anak.

Proses kontrol yang lain yang berkembang ketika anak-anak mengalami usia masa pertengahan

dan akhir kanak-kanak adalah perbandingan, dimana setrategi yang paling kuat adalah metode

kata kunci.

C.    Hubungan Antara Musik Klasik dan Memori

Jay Dowling dalam Campbell (2000) percaya bahwa pengaruh-pengaruh positif pada

bermacam-macam pelajaran sangat berkaitan dengan kombinasi dua bentuk proses mental.

Menurutnya kita mempunyai dua macam memori, yaitu memori deklaratif yang lebih terkait

dengan pikiran dan memori prosedural yang terhubung dengan tubuh. Musik memiliki

kemampuan untuk menggabungkan proses pikiran dan tubuh menjadi satu pengalaman yang

selanjutnya memudahkan dan meningkatkan proses belajar.

Merritt (1996) menjelaskan, musik memfasilitasi belahan otak dengan beberapa cara. Para

ilmuwan syaraf menemukan mahwa musik mengaktifkan aliran impuls syaraf ke Corpus

Collomus, yaitu jaringan serabut otak yang menghubungkan kedua bagian otak itu. Karena ritme

tubuh akan menyelaraskan diri dengan tempo musik yang kita dengarkan, kita bisa melakukan

banyak pekerjaan mental sambil tetap merasa santai, dan kalau kedua bagian otak itu berfungsi

secara independen bisa bekerjasama dan berintegrasi, maka ingatan kita akan jauh meningkat.

Page 20: Pengaruh Musik Klasik

Campbell dalam bukunya Affect Mozart (1997) menjelaskan musk dapat memperlambat

dan menyeimbangkan gelombang otak. Gelombang otak dapat dimodifikasi baik oleh suara

musik maupun oleh suara yang ditimbulkan sendiri. Kesadaran biasa terdiri dari gelombang beta

yang bergetar dari 14 hingga 20 heart. Gelombang beta terjadi bila kita memusatkan perhatian

dan kegiatan-kegiatan sehari-hari di dunia luar, maupun apabila kita mengalami perasaan negatif

yang kuat. Kesenangan dan kesadaran yang meningkat dicirikan oleh gelombang alfa yang

daurnya mulai 8 hingga 13 heart. Periode-periode puncak kreatifitas, mediasi dan tidur dicirikan

oleh gelombang theta, dari 4 hingga 7 heart. Dan tidur nyenyak, meditasi yang mendalam serta

keadaan tak sadar menghasilkan gelombang delta yang berkisar dari 0.5 hingga 3 heart, semakin

lambat gelombang semakin santai dalam melakukan aktfitas mental.

Menurut Webb dalam Dryden & Vos (1999) dalam kondisi alfa dan betalah keadaan super

memori, bersama dengan menguatnya konsentrasi dan kreatifitas dan itu semua dapat diraih

dengan musik jenis tertentu yang bisa mencapai hasil yang lebih cepat dan mudah. Jenis musik

tertentu membantu merileks-kan tubuh, melambatkan nafas, meredahkan gelombang betha dan

menimbulkan kondisi kesadaran rileks yang sangat reseptif dalam mempelajari informasi baru.

Kebayakan para ahli percaya bahwa dalam kondisi inilah otak menata informasi baru dan

menyimpannya dalam memori.

Menurut Haydn & Mozart dalam Campbell (1997) musik klasik mampu memperbaiki

konsentrasi ingatan dan persepsi spasial. Diukuatkan oleh penelitian Gardiner (1996) dalam

Arini (2006) yang mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, karena

musik dapat membantu otak berfokus pada hal yang dipelajari.

Rose (1999) dalam Dryden & Vos (1999) memberikan pendapat tentang aspek-aspek otak

yang berbeda dapat bekerja sama secara terpadu: ketika mendengarkan musik otak kiri akan

memproses syairnya dan otak kanan akan memproses musiknya jadi kita dapat memahami kata-

kata dan dapat menghafalnya dengan cepat, karena otak kiri dan kanan keduanya terlibat begitu

pula dengan emosi otak pada sistem limbik. Diperjelas oleh Dryden & Vos (1999) yang

mengatakan pusat emosi otak berhubungan erat dengan sistem penyimpanan memori jangka

panjang, itulah sebabnya kita dapat mengingat dengan mudah informasi apapun yang memiliki

muatan emosi tinggi. Musik dan syair lagu memiliki kenangan yang mendalam jika musik

tersebut dihubungkan dengan kegembiraan pribadi atau pengalaman yang menyenangkan.

Page 21: Pengaruh Musik Klasik

Campbell (1997) menjelaskan musik dapat memperkuat ingatan pelajaran. Mendengarkan

musik dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengingat ejaan, puisi dan kata-kata

asing. Ortiz (tanpa tahun) mengatakan aktifitas mendengarkan musik mampu meningkatkan

keterampilan mendengarkan secara umum, meningkatkan perhatian, dan mengungkapkan

pandangan dan perasaan.

Musik sebagai terapi dapat diaplikasikan pada berbagai populasi klinis (Davis 1996 dalam

Kuwanto & Natalia 2001). Selain itu musik juga terbukti dapat menunjang proses recall dan

retention (Colwell, 1994 dalam Kuwanto & Natalia 2001). Sebagai terapi musik dapat

diaplikasikan sebagai intervensi untuk pengembangan kognitif, pengembangan motorik,

komunikasi dan integrasi sosial (Humpall, 1990 dalam Kuwanto & Natalia 2001).

D.    Kerangka Teoritik

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi memori pada anak, seperti yang akan

digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini :

iNTELEGENSIMUSIK KLASIKFAKTOR USIAMEMORI 

Dari beberapa faktor di atas peneliti lebih cenderung memilih faktor yang mempengaruhi

tingkat memori pada anak adalah musik klasik.

E.     Hipotesis

Hipotesis Kerja (Ha) :

Terdapat pengaruh music klasik terhadap memori anak dalam menghafal kata.Hipotesis Nihil (H0) :

Page 22: Pengaruh Musik Klasik

Tidak Terdapat pengaruh musik klasik terhadap memori anak dalam menghafal kata.

Page 23: Pengaruh Musik Klasik

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.    Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mendekatkan analisanya pada data

numeric (angka) yang dianalisis dengan metode statistik. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif

melaksanakan penelitian dengan cara yang sistematis, terkontrol empirik, dan kritis mengenai

hipotesis yang diasumsikan mengenai fenomena alam.

Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang memungkinkan

peneliti memanipulasi variable bebas dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variable-

variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan. Latipun menjelaskan ada tiga cirri

dalam penelitian eksperimen, yaitu :

1.      Manipulasi yang secara sengaja dilakukan oleh peneliti. Manipulasi ini dapat pula disebut

perlakuan (treatment), intervensi, dan pemberian situasi.

2.      Memonitor akibat (efek) yang ditimbulkan dari suatu manipulasi, efek perlakuan ini berupa

perilaku khusus yang ditargetkan.

3.      Pengendalian pengaruh variable yang dikehendaki.

Pemberian perlakuan inilah yang menjadi kekhasan suatu eksperimen dibandingkan dengan

penelitian yang lain. Tentu saja sesuai dengan tujuannya untuk mengetahui efek dari suatu

perlakuan.

B.     Identifikasi Variabel

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

a.       Dependent Variable disimbulkan dengan (X)

Musik Klasik (Mozart)

b.      Independent Variable disimbulkan dengan (Y)

Memori Anak

C.    Defenisi Operasional

a.    Memori : Kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Pengukuran ingatan

dapat dilakukan dengan cara recall, yaitu subjek diminta menghasilkan kembali stimulus-

stimulus yang telah disajikan dalam tahap belajar (Suharnan, 2005). Kecepatan pengulangan

merupakan alat ukur yang akurat atas rentang ingatan (Santrock, 1995). Kemampuan me-recall

Page 24: Pengaruh Musik Klasik

kembali stimulus-stimulus yang telah disajikan dalam tahap belajar ini diungkap melalui

observasi dan tes dengan menggunakan kartu bergambar (flash cards).

b.    Musik Klasik : Adalah musik yang memiliki nilai seni dan ilmiahnya tinggi, berkadar keindahan

dan tak luntur sepanjang masa, yaitu gubahan dari aransemen karya Wolfgang Amadus Mozart

(1756-1791.

D.    Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen murni (true eksperimental design) yang

sederhana (posttest only control group design) merupakan design eksperiman yang cukup kuat

dan yang paling sederhana. Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah santri TPQ Nuril

Iman Kebonsari Surabaya yang berjumlah 15 santri. 9 santri adalah perempuan dan 7 santri

adalah laki-laki. Dalam penelitian ini hanya ada satu kelompok yaitu kelompok eksperimen.

Pada awal penelitian dilakukanlah pengukuran memori atau kemampuan recall terhadap materi

yang diberikan (pretest) pada kelompok eksperimen. Materi (pretest) diberikan selama 10 menit.

Baru setelah itu dilakukanlah pengukuran, yaitu subjek disuruh mengulang kembali dengan

menulis di sebuah kertas apa yang sudah diberikan selama 10 menit itu.

Pada tahap kedua subjek diberikan treatment dan pada akhir eksperimen akan dilakukan

posttest. Pada saat pemberian materi sambil diiringi dengan musik kalsik (Mozart). Treatment

diberikan dengan menggunakan bantuan soun system kecil dan handpone yang berisi musik

klasik karya Wolfgang Amadus Mozart yang oleh Campbell dikhususkan untuk anak kecil pada

Vol. 1 (Tune Up Your Brain). Lama waktu yang diberikan juga sama dengan tahap pertama yaitu

10 menit. Setelah itu, subjek diminta untuk mengulang dengan cara menuliskan di atas sebuah

kertas apa yang telah diberikan oleh tim peneliti selama 10 menit itu untuk menentukan skor

masing-masing subjek.

E.     Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian eksperimen ini adalah anak-anak yang masih belajar di Taman

Pendidikan al-Qur’an (TPQ) Mesjid Nuril Iman Kebonsari Surabaya. Umur mereka masing-

masing mulai dari 7-11 tahun. Mereka adalah santri al-Qur’an yang masih duduk di jilid 3, jilid

4, dan jilid 5. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 16 santri, yang terdiri dari 9 santri

perempuan dan 7 santri laki-laki,

F.     Rencana Eksperimen

Page 25: Pengaruh Musik Klasik

Rencana penelitian eksperimen ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu :

a.    Pra- perlakuan: Pada tahap pra- perlakuan dilakukan pretest yaitu subjek disuruh untuk

menghafal atau mengingat beberapa tulisan arab (diambil dari Iqra’) yang ditulis pada papan

tulis. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan subyek dalam mengingat atau menghafal

sebelum dilakukan treatmen.

b.    Perlakuan: Pada tahap perlakuan ini berlangsung selama satu hari . Perlakuan dilakukan dengan

cara mempersilahkan subyek kelompok eksperimen untuk melihat dan menghafal beberapa

tulisan arab (diambil dari Iqra’) yang ditulis pada papan tulis dan sambil diperdengarkan music

klasik.

c.    Pasca perlakuan: Pada tahap ini dilakukan posttest yaitu subjek disuruh menulis kembali

beberapa tulisan arab yang telah diperlihatkan disaat sambil diperdengarkan music klasik. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui kemampuan subyek dalam mengingat atau menghafal tulisan setelah

dilakukan treatmen.

N

o

.

H

ari

/

T

gl

Keg

iata

n

1

.

K

a

mi

s,

8

N

ov

e

m

be

r

20

12

Ko

nsul

tasi

jud

ul

den

gan

Dos

en

Page 26: Pengaruh Musik Klasik

2

.

Sa

bt

u,

17

N

ov

e

m

be

r

20

12

Ko

nsul

tasi

jud

ul

den

gan

Dos

en

via

e-

mai

l

3

.

Se

ni

n,

19

N

ov

e

m

be

r

20

12

Pen

cari

an

refe

rens

i

4

.

K

a

mi

s,

29

N

Pen

yus

una

n

kon

sep

Page 27: Pengaruh Musik Klasik

ov

e

m

be

r

20

12

pen

eliti

an

5

.

R

ab

u,

05

D

es

e

m

be

r

20

12

Per

mo

hon

an

Izin

Pen

eliti

an

Dar

i

Pih

ak

Ka

mp

us

6

.

Se

ni

n,

10

D

es

e

m

be

Me

nga

ntar

kan

Per

mo

hon

an

Izin

Page 28: Pengaruh Musik Klasik

r

20

12

Pen

eliti

an

ke

tem

pat

pen

eliti

an

7

.

K

a

mi

s,

20

D

es

e

m

be

r

20

12

Pel

aks

ana

an

pen

eliti

an

dan

obs

eva

si

8

.

Se

ni

n,

24

D

es

e

m

be

Pen

yus

una

n

for

mat

lap

ora

n

Page 29: Pengaruh Musik Klasik

r

20

12

9

.

K

a

mi

s,

10

Ja

nu

ari

20

13

Fini

shin

g

Lap

ora

n

G.    Validitas Eksperimen

Sehubungan dengan hasil suatu eksperimen, maka validitas penelitian terdapat dua

macam, yaitu (1) validitas yang berhubungan dengan efek yang ditimbulkan atau validitas

internal ( internal validity ), dan (2) validitas yang berhubungan dengan penerapan hasil

eksperimen atau validitas eksternal (external validity).( Latipun, 2006: 76 )

1.      Validitas Internal

Cook dan Campbell mengemukakan sejumlah pengganggu validitas internal yang perlu

diperhatikan.

a.       History adalah kejadian-kejadian antara pengukuran pertama dan kedua yang mempengaruhi

hasil penelitian. Dalam penelitian ini adalah siswa sangat senang pembelajaran dengan metode

gotong royong.

b.      Maturity adalah proses yang di alami subyek seiring berjalannya waktu, seperti lapar, haus dan

sakit. Pada saat penelitian berlangsung, maturity ini terjadi pada beberapa siswa yang agak malas

belajar matematika karena mereka merasa haus dan ingin segera makan.

c.       Testing atau pelaksanaan tes adalah pengaruh pengalam pre-test. Pada tes atau ulangan

matematika, hal ini bisa dihindari dengan memberikan soalnya yang bervariasi dalam setiap tes.

Namun memiliki bobot kesulitan yang relative sama.

Page 30: Pengaruh Musik Klasik

d.      Instrumentation atau alat ukur adalah perubahan hasil pengukuran akibat perubahan penerapan

alat ukur dan perubahan pengamat. Ancaman ini bisa di hindari karena disamping telah

dilakukan Group Matching untuk memastikan kedua kelompok telah setara juga kedua kelompok

mendapat perlakuan dari guru yang sama.

e.       Experimental Motarity atau kehilangan dalam eksperimen adalah kehilangan subyek dari satu

atau beberapa kelompok yang terjadi selama penelitian berlangsung.

f.        Selection-Maturity Interaction (interaksi seleksi dan kematangan). Untuk menghindari

ancaman dari faktor ini, sejak awal telah di lakukan control untuk meminimalkan variabel

pengganggu. Control tersebut berupa pemilihan lokasi dengan budaya yang homogeny,

kemampuan berhitung siswa, usia, jenis kelamin, keadaan sosial ekonomi dan sebagainya.

g.      Statistical regression terjadi jika kelompok-kelompok di pilih skor ekstrim.

2. Validitas Eksternal

Validitas eksternal merupakan validitas yang berhubungan dengan penerapan hasil

eksperimen. Menurut Cook dan Campbell penggangu validitas eksternal diantaranya adalah :

a.       Interaksi seleksi dan perlakuan yang berkaitan dengan populasi yang di targetkan. Karena itu

seleksi sampel dilakukan dari populasi yang jelas.

b.      Interaksi kondisi dan perlakuan yang berkaitan dengan tempat kondisi subyek penelitian.

c.       Histori dan perlakuan. Yang dimaksud adalah bahwasanya penelitian eksperimen biasanya

dilakukan dalam waktu yang pendek dan pada waktu yang khusus yang sebagaimana yang

dipilih oleh peneliti.

H.    Teknik Analisa Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisis dan penyelidikan yang berwujud angka-angka statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan yang benar dan untuk mengambil keputusan-keputusan yang baik. Statistik bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan universal (Suryabrata, 2000). Dalam menguji data penelitian peneliti menggunakan Uji Tanda ( Sign Test ) untuk dua sampel berhubungan dengan bantuan program SPSS 11.5 pada komputer.

Page 31: Pengaruh Musik Klasik
Page 32: Pengaruh Musik Klasik

BAB IV

PEMBAHASAN

A.    Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) Mesjid Nuril Iman Jl.

Kebonsari LVK II/03 Kecamatan Jambangan Kelurahan Kebonsari Surabaya. Lokasi lembaga

ini berada di sebuah komplek perumahan elit yaitu perumahan Graha Elveka. Tepatnya yaitu di

sebelah timurnya jalan tol Surabaya-Gresik dan juga dekat dengan Mesjid Agung Nasional Al-

Akbar Surabaya, kira-kira 500 meter. Penelitian dilakukan di dalam ruang kelas yang memiliki

ukuran panjang sekitar 25 meter dan lebar sekitar 15 meter.

B.     Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu peneliti mencari referensi tentang judul yang

akan dibuat penelitian serta mencari sumber-sumber dari buku, jurnal, maupun website sebagai

landasan teori penelitian. Kemudian peneliti melakukan observasi ke tempat penelitian dan

meminta izin kepada pihak lembaga dengan memberikan surat izin resmi dari kampus peneliti.

Peneliti menggunakan musik klasik (mozart) sebagai instrument penelitian yang akan

diperdengarkan kepada subjek penelitian. Dan yang berperan sebagai subjek penelitian adalah

santri Taman Pendidikan al-Qur’an Mesjid Nuril Iman Kebonsari Surabaya.

C.    Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian kali ini, peneliti mengupayakan untuk membuat suasana yang tenang dan

nyaman tanpa mengganggu proses pemahaman materi yang sedang dialaksanakan oleh subjek.

Dengan cara bersikap tenang dan tidak ramai pada saat penelitian berlangsung dan

memperdengarkan musik mozart dengan frekuensi yang tinggi. Sebab, tempat penelitian ini

berada di serambi mesjid karena kelas yang biasa dipakai sedang direnovasi. Sehingga subjek

tidak terganggu dengan adanya gangguan-gangguan dari lingkungan luar yang bisa menghambat

terhadap lancarnya penelitian. Selain itu peneliti juga menjalin keakraban dengan subjek dengan

bersikap ramah, supaya subjek tidak merasa asing maupun merasa terintimidasi dengan

kehadiran peneliti.

Page 33: Pengaruh Musik Klasik

Namun, pada saat penelitian berlangsung terutama disaat dilaksanakannya tahap kedua

sambil diperdengarkan musik klasik subjek tampak tidak senag dengan music tersebut. Hal ini

terbukti ketika subjek mengatakan bahwa itu sangat berisik seraya meminta peneliti untuk

menghentikannya. Tapi peneliti tetap tidak menghiraukan dan memilih untuk melanjutkan

sampai waktu yang disediakan berakhir. Tindakan ini dilakukan dalam rangka mengetahui sejauh

mana pengaruh music tersebut terhadap kemampuan mengingat atau menghafal anak.

Adapun jalannya pelaksanaan penelitian ketika di lapangan adalah sebagai berikut:

        Pada tanggal 20 Desember 2012 pukul 15.00 sore peneliti dating ke tempat penelitian yaitu

TPQ Nuril Iman Kebonsari Surabaya.

        Pukul 15.30 anak TPQ mulai masuk kelas dan membaca do’a sebelum ngaji secara bersamaan.

        Pukul 15.45 pemilihan anak untuk dijadikan sebagai subjek penelitian.

        Pukul 16.00 anak TPQ yang terpilih mulai memasuki ruang khusus untuk penelitian.

        Pukul 16.10 penelitian dimulai dengan langkah pertama subjek dites terlebih dahulu tingkat

kemampuan memorinya, yaitu dengan cara disuruh menghafal atau mengingat beberapa tulisan

arab (diambil dari buku Iqra’) yang ada di papan tulis (pretest).

        Pretest berlangsung selama kurang lebih 20 menit, dan setelah itu subjek diberi waktu untuk

istirahat selama 5 menit.

        Setelah istirahat sebentar subjek langsung disuruh duduk rapi kembali sambil diperdengarkan

music klasik.

        Sekitar pukul 16.40 subjek diberi materi hafalan lagi berbentuk tulisan arab (diambil dari buku

iqra’) yang ada di papan tulis sambil diperdengarkan music klasik selama 10 menit.

        Setelah itu subjek disuruh mengingat dan menulis kembali tulisan yang telah diperlihatkan di

sebuah kertas (posttest).

        Pukul 17.10 peneliti mengakhiri pertemuan dengan ucapan salam dan subjek dipersilahkan

pulang.

Hasil observasi ketika penelitian:

        Pertama kali masuk kelas anak-anak sangat rame dan sulit untuk dikondisikan.

        Saat penelitian berjalan anak-anak duduk di lantai tanpa memakai kursi.

        Subjek laki-laki bisa duduk dengan berbaris secara rapi sedangkan yang perempuan tidak

teratur.

Page 34: Pengaruh Musik Klasik

        Saat penelitian berlangsung suasana kelas sedikit rame karena subjek tidak bisa diam masih ada

yang saling ngobrol satu sama lain.

        Ketika diperdengarkan music klasik subjek tambah rame, sehingga suasana kelas kurang

kondusif

        Kebanyakan subjek bilang sangat tidak suka jika belajar sambil ada musiknya

        Ketika diperdengarkan music klasik banyak subjek yang mengeluh dan menyuruh pada peneliti

untuk mematikan musik.

D.    Analisa Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data berupa Uji Tanda ( Sign Test ) untuk dua sampel berhubungan dengan bantuan program SPSS 11.5 pada

komputer. Dan berikut ini merupakan data yang diperoleh dari hasil perhitungan program SPSS

11.5 :

N

H

A

S

I

L

S S1 8 52 6 53 6 54 6 55 3 16 4 27 7 28 7 29 2 21 3 01 3 01 4 41 5 21 7 31 5 51 5 4

Page 35: Pengaruh Musik Klasik

Sign TestFrequencies

N

sesudah diberi musik -

sebelum diberi musik

Negative Differences(a)13

Positive Differences(b) 0

Ties(c) 3

Total 16

a sesudah diberi musik < sebelum diberi musik

b sesudah diberi musik > sebelum diberi musik

c sesudah diberi musik = sebelum diberi musik

Test Statistics(b)

sesudah

diberi musik -

sebelum

diberi musik

Exact Sig. (2-tailed) .000(a)

a Binomial distribution used.

b Sign Test

Berdasarkan pada tabel pertama, terlihat bahwa dari 16 data ; terdapat “13” data negatif (negative differences), terdapat “0” data positif (positive differences), dan terdapat 3 data dengan perbedaan data nol atau pasangan data sama nilainya (ties).

Mengacu pada hipotesis dalam penelitian ini yaitu :Hipotesis Kerja (Ha) :

Terdapat pengaruh penggunaan music klasik terhadap memori anak dalam menghafal.Hipotesis Nihil (H0) :

Page 36: Pengaruh Musik Klasik

Tidak Terdapat pengaruh penggunaan music klasik terhadap memori anak dalam menghafal.

Berdasarkan data pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.000, atau signifikansi < 0.05 (0.000 < 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh penggunaan music klasik terhadap memori anak dalam menghafal atau mengingat. Akan tetapi pengaruhnya disini negative karena berdasarkan pada kolom pertama diperoleh 13 data negatif (negative differences), 0 data positif (positive differences), dan 3 data dengan perbedaan data nol atau pasangan data sama nilainya (ties).

Hal ini kemungkinan disebabkan beberapa factor sebagai berikut:a.       Tidak adanya pengkondisian

Pada penelitian ini peneliti tidak terlebih dahulu memberikan pengkondisian secara inten terhadap subjek. Sehingga ketika proses penelitian berlangsung tidak sejalan dengan apa yang telah direncanakan.

b.      Factor kultur budayaDilihat dari latar belakang subjek dimana mereka belum mengenal

music klasik, dalam hal ini adalah music klasik karya Mozart yang baru mereka kenal pada saat penelitian berlangsung. Sehingga besar kemungkinan music klasik yang disajikan tidak cocok dengan subjek, dimana notabene dunia mereka adalah dunia bermain.

c.       KetidaksukaanBerdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah peneliti lakukan,

bahwa subjek tidak menyukai music klasik yang telah peneliti sajikan. Hal ini tampak pada saat berlangsungnya proses penelitian dimana subjek harus menghafal beberapa kata dengan sambil mendengarkan music klasik dan mereka meminta pada peneliti untuk menghentikan pemutaran music tersebut. Namun, karena durasi waktu yang ditentukan hanya berkisar 10 menit peneliti memutuskan untuk tetap melanjutkannya agar sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan.

Page 37: Pengaruh Musik Klasik
Page 38: Pengaruh Musik Klasik

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan pada Uji Tanda (Sign Test) pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan, hipotesis yang diajukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan music klasik terhadap memori anak dalam menghafal atau mengingat diterima. Akan tetapi pengaruhnya disini negative karena dari analisis data yang telah dilakukan dari 16 subjek terdapat 13 subjek mengalami penurunan daya ingat. Hal ini kemungkinan disebabkan karena beberapa factor yaitu, tidak ada pengkondisian sebelumnya, factor kultur budaya yang berbeda dan factor ketidaksukaan subjek terhadap musik klasik (Mozart).

B.     Saran

Adapun saran-saran yang diberikan setelah kesimpulan didapatkan adalah sebagai berikut:

1.   Bagi tenaga pengajarSebaiknya para ustadz dan ustadzah khususnya di TPQ Nuril Iman Surabaya ini harus selalu bisa membuat suasana kelas yang nyaman dan tidak ramai ketika proses belajar mengajar berlangsung.

2.   Kepada dosen pembimbingKepada dosen disarankan supaya lebih telaten dalam membimbing mahasiswa khususnya dalam proses pelaksanaan penelitian.

Page 39: Pengaruh Musik Klasik

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Don. 2001. Efek Mozart Bagi Anak-Anak. Jakarta: PT. Gramaidia Pustaka Utama.Kuwanto., Lindayani & Natalia., Johanna, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Keterampilan Berbahasa

Pada Anak Autistik, Jurnal ANIMA, (Vol. 16 No. 2, 2001). Latipun, Psikologi Eksperimen, (UMM Press:Malang, 2002).

Muhid, Abdul, 2010, Analisis Statistik SPSS for Windows Cara Praktis Melakukan Analisis Statistik, Surabaya, CV. Duta Aksara.Salim, Djohan. 2007. Matinya Efek Mozart. Yogyakarta: Galangpress.

Skripsi Laili Sa’adah, Pengaruh Music Klasik Terhadap Memori Anak, 2006, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Page 40: Pengaruh Musik Klasik

LAMPIRAN

N

O

.

N

A

M

A

U

M

U

R

H

A

S

I

L

H

A

F

A

L

A

N

S

E

B

E

L

U

M

S

E

S

U

D

A

H

1

.

L

A

L

A

(

P

)

1

0

T

A

H

U

N

8

K

A

T

A

5

K

A

T

A

2

.

L

U

8

6

5

Page 41: Pengaruh Musik Klasik

L

U

(

P

)

T

A

H

U

N

K

A

T

A

K

A

T

A

3

.

A

D

I

N

D

A

(

P

)

1

0

T

A

H

U

N

6

K

A

T

A

5

K

A

T

A

4

.

S

A

F

A

(

P

)

9

T

A

H

U

N

6

K

A

T

A

5

K

A

T

A

5

.

H

E

N

I

Z

A

1

0

T

A

H

U

3

K

A

T

A

1

K

A

T

A

Page 42: Pengaruh Musik Klasik

(

P

)

N

6

.

S

A

B

R

I

N

A

(

P

)

1

0

T

A

H

U

N

4

K

A

T

A

2

K

A

T

A

7

.

D

I

T

A

(

P

)

1

1

T

A

H

U

N

7

K

A

T

A

2

K

A

T

A

8

.

A

Y

U

(

P

)

8

T

A

H

U

N

7

K

A

T

A

2

K

A

T

A

9

.

L

U

7

2

2

Page 43: Pengaruh Musik Klasik

N

A

(

P

)

T

A

H

U

N

K

A

T

A

K

A

T

A

1

0

.

D

I

N

O

F

(

L

)

9

T

A

H

U

N

3

K

A

T

A

0

K

A

T

A

1

1

.

H

I

S

Y

A

M

(

L

)

8

T

A

H

U

N

3

K

A

T

A

0

K

A

T

A

1

2

.

R

I

A

N

(

1

0

T

A

H

4

K

A

T

A

4

K

A

T

A

Page 44: Pengaruh Musik Klasik

L

)

U

N

1

3

.

A

L

F

I

A

N

(

L

)

8

T

A

H

U

N

5

K

A

T

A

2

K

A

T

A

1

4

.

A

R

D

I

(

L

)

1

0

T

A

H

U

N

7

K

A

T

A

3

K

A

T

A

1

5

.

F

A

U

Z

A

N

(

L

)

1

0

T

A

H

U

N

5

K

A

T

A

5

K

A

T

A

1 F 1 5 4

Page 45: Pengaruh Musik Klasik

6

.

E

L

I

(

L

)

T

A

H

U

N

K

A

T

A

K

A

T

A

Page 46: Pengaruh Musik Klasik

DOKUMENTASI KETIKA PENELITIAN