pengaruh motivasi, kualitas pelayanan dan...
TRANSCRIPT
-
1
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS PELAYANAN DAN
RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI
MUZAKKI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) YATIM MANDIRI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
Diyanah Nurmalasari
NIM 1113086000065
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
-
i
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN
RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI
MUZAKKI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) YATIM MANDIRI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
Diyanah Nurmalasari
NIM. 113086000065
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Nurul Ichsan, MA Ady Cahyadi, M. Si
NIP. 19731128 200501 1 004 NIDN. 2015038202
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/2020 M
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Selasa 7 Agustus 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Diyanah Nurmalasari
2. No. Induk Mahasiswa : 1113086000065
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan,
dan Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki Pada
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 Agustus 2018
1. Yoghi Citra Pratama, SE.,M.Si ( )
NIP. 198307172011011011 Penguji I
2. Ali Rama, SE.,M.Ec ( )
NIP. 198406282015021002 Penguji II
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Senin 08 Juni 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Diyanah Nurmalasari
2. No. Induk Mahasiswa : 1113086000065
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan,
dan Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki Pada
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 08 Juni 2020
1. Dr. Erika Amelia, SE., M.Si ( )
NIP. 197711092009122001 Ketua
2. Endra Kasni Laili Yuda, S.Ag., M.Si ( )
NIP. 197208181998032002 Penguji Ahli
1. Nurul Ichsan, MA ( )
NIP. 197311282005011004 Pembimbing I
2. Ady Cahyadi, M. Si ( )
NIDN. 2015038202 Pembimbing II
-
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang betanda tangan di bawah ini:
Nama : Diyanah Nurmalasari
NIM : 1113086000065
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemalsuan atau pemanipulasian data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan
telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata
memang ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka
saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,
Jakarta, 13 Mei 2020
Yang menyatakan
Diyanah Nurmalasari
1113086000065
-
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Diyanah Nurmalasari
2. Nama Panggilan : Diyanah
3. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 15 September 1995
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Talas III No.3 Rt 003 Rw 02 Pd.Cabe
Ilir-Pamulang-Tangerang Selatan 15418
7. Telepon : 081318656557
8. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
Tahun 2013-2020 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2010-2013 : MA Roudlotus Saidiyyah Semarang
Tahun 2007-2010 : Gontor Putri 1 Ngawi
Tahun 2001-2007 : SDN Pisangan 1
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Bendahara KKN Langit UIN Syarif Hidayatullah
2. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Nurdin
2. Tempat, Tanggal Lahir : Aceh, 17 Juni 1966
3. Ibu : Puji Rahayu
4. Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 16 Agustus 1971
5. Alamat : Jl. Talas III No.3 Rt 003 Rw 02 Pd.Cabe
Ilir-Pamulang-Tangerang Selatan 15418
6. Anak ke : 1 dari 4 bersaudara
-
vi
THE INFLUENCE OF MOTIVATION, SERVICE QUALITY, AND
RELIGIOSITY TOWARDS COMMUNITY INTENTION ON COLLECTION
OF ZAKAH FUND YATIM MANDIRI
ABSTRACT
This research was aimed to analyze the influence of motivation, service
quality, and religiosity towards community intention on collection of zakah fund
Yatim Mandiri. The data used are primary data using a questionnaire technique
that was distributed to 46 respondents. Sampling was selected with a purposive
sampling technique. The analysis method uses multiple regression test with SPSS
Software.
The results showed that: (1) motivation significantly influenced the intention
have fulfill zakah on collection of zakah fund Yatim Mandiri, (2) service quality
has significantly influence on community intention have fulfill zakah on collection
of zakah fund Yatim Mandiri, (3) religiosity has no significantly influence on
community intention have fulfill zakah on collection of zakah fund Yatim Mandiri,
(4) motivation, service quality, religiosity have significantly influences on
community intention have fulfill zakah on collection of zakah fund Yatim Mandiri.
Keywords: Motivation, Service Quality, Religiosity, Intention
-
vii
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN
RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI
MUZAKKI PADA LAZ YATIM MANDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi, kualitas
pelayanan, dan religiusitas terhadap minat masyarakat menjadi muzakki pada LAZ
Yatim Mandiri. Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan
teknik kuesioner yang disebarkan kepada 46 responden. Pengambilan sampel
yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Metode analisis menggunakan uji
regresi berganda dengan Software SPSS.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) motivasi berpengaruh secara
signifikan terhadap minat membayar zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Yatim Mandiri, (2) kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap
minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim
Mandiri (3) religiusitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri
(4) motivasi, kualitas pelayanan, dan religiusitas berpengaruh secara signifikan
terhadap minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Yatim Mandiri.
Kata kunci: Motivasi, Kualitas Pelayanan, Religiusitas, Minat
-
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan, dan
Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki pada Lembaga Amil
Zakat (LAZ) Yatim Mandiri”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat
mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, guna mewujudkan karya
ilmiah yang lebih baik.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan, dukungan,
bimbingan, petunjuk dan saran dari semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr.Amilin, S.E., AK., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Dr. Erika Amelia SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang juga selalu memberikan arahan dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Dwi Nur‟aini Ihsan, S.E., M.M selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan motivasi dan informasi kepada
penulis.
4. Bapak Nurul Ichsan, M.A selaku dosen pembimbing pertama. Terima kasih
atas segala bimbingan, masukan, waktu dan kesempatan yang diberikan
kepada penulis.
-
ix
5. Bapak Ady Cahyadi, M.Si selaku dosen pembimbing kedua. Terima kasih atas
segala bimbingan, masukan, waktu dan kesempatan yang diberikan kepada
penulis.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Ekonomi Syariah yang telah memberikan ilmunya
tanpa lelah sehingga ilmu-ilmu yang telah disampaikan dapat bermanfaat bagi
penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Serta
seluruh staf akademik dan tata usaha yang telah membantu penulis dalam
mengurus segala kebutuhan administrasi penulis.
7. Ayahanda tercinta Bapak Nurdin dan Ibunda tercinta Ibu Puji Rahayu yang
telah mendidik, menyayangi serta berusaha keras untuk anak tercinta agar
menjadi seorang sarjana. Serta adik tercinta, Suci Rahayu Maulidyah, Ratu
Hanifah Nurbaiti, dan Said Nura Ar-Rasyid yang memberikan dukungan lahir
dan batin.
8. Suamiku tercinta Febri Irfan Hermawan, S.H yang selalu mendo‟akan dan
mendukung dalam kondisi apapun baik moril maupun materil serta telah
menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Anakku
tercinta Yashica Audilla Hermawan yang selalu menemani dan menjadi
penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh keluarga besarku yang terus mendukung penulis dalam menyelesaikan
studi ini.
10. Seluruh teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2013, terutama Munjiah,
Putri Maulidyah, Aliyah Ahmad, Riska Asri, Nurulita Dewi, Awaliyah, Anisa
Maya, yang memberikan semangat serta do‟a selama penulis menjalani skripsi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Tabita Larisa, Astrityas, Ayas Yuni Saraswati, Inayah Maulida yang telah
memberikan semangat kepada penulis.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak akan
mengurangi rasa terimakasih atas do‟a dan dukungannya. Semoga semua
kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.
-
x
Penulis menyadari bahwa skripsi ini sepenuhnya masih jauh dari
kesempurnaan karena masih banyaknya kekurangan yang ada. Oleh karena itu
penulis menerima dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Demikian yang bisa penulis semoga karya ini dapat bermanfaat
bagi seluruh masyarakat dan menyumbangkan aspirasi bagi pengelolaan zakat di
Indonesia.
Jakarta, 12 Mei 2020
Penulis,
(Diyanah Nurmalasari)
-
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv
ABSTRACT ....................................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 23
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 24
D. Sistematika Penulisan .............................................................. 25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 26
A. Landasan Teori ........................................................................ 26
1. Motivasi ............................................................................... 26
a. Pengertian Motivasi ...................................................... 26
b. Unsur-unsur Motivasi ................................................... 28
2. Kualitas ................................................................................ 28
3. Jasa atau Pelayanan ............................................................. 29
4. Kualitas Pelayanan .............................................................. 30
a. Pengertian Kualitas Pelayanan ....................................... 30
b. Kualitas Pelayanan Dalam Islam .................................... 31
5. Dimensi Kualitas Pelayanan ................................................ 33
6. Religiusitas .......................................................................... 35
a. Pengertian Religiusitas ................................................... 35
-
xii
b. Dimensi-dimensi Religiusitas ........................................ 36
7. Minat .................................................................................... 36
8. Zakat ..................................................................................... 38
9. Hukum Zakat ....................................................................... 38
10. Muzzaki ............................................................................. 41
11. Mustahik ............................................................................ 42
12. Penyuluhan Zakat .............................................................. 43
B. Keterkaitan Antar Variabel ...................................................... 45
C. Penelitian Terdahulu ................................................................ 47
D. Kerangka Pemikiran ................................................................ 52
E. Hipotesis Penelitian ................................................................. 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 56
A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 56
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 56
C. Metode Analisis Data ............................................................... 60
1. Statistik Deskriptif ................................................................ 60
2. Uji Kualitas Data ................................................................. 60
D. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 61
1. Uji Multikolinieritas ............................................................ 61
2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 62
3. Uji Normalitas ..................................................................... 62
E. Analisis Regresi Berganda ....................................................... 63
F. Pengujian Hipotesis ................................................................. 64
1. Uji t (Uji Parsial) ................................................................. 64
2. Uji F (Uji Simultan) ............................................................. 65
G. Operasional Variabel Penelitian .............................................. 65
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 71
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 71
1. Sejarah Singkat Yatim Mandiri ....................................... 71
2. Program-program LAZ Yatim Mandiri ........................... 73
a. Pemberdayaan Ekonomi ............................................ 73
-
xiii
b. Kesehatan .................................................................. 74
c. Pendidikan ................................................................. 76
d. Kemanusiaan ............................................................. 81
e. Dakwah ...................................................................... 81
B. Distribusi Kuesioner Penelitian .............................................. 83
1. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner ..................... 84
a. Variabel Motivasi ........................................................ 84
b. Variabel Kualitas Pelayanan ........................................ 85
c. Variabel Religiusitas ................................................... 86
d. Variabel Minat ............................................................. 86
C. Distribusi Karakteristik Responden Penelitian ...................... 87
D. Hasil Uji kualitas Data ........................................................... 89
1. Hasil Uji Validitas ............................................................. 89
a. Variabel Motivasi (X1) ................................................ 89
b. Variabel Kualitas Pelayanan (X2) ................................ 90
c. Variabel Religiusitas (X3) .......................................... 91
d. Variabel Minat (Y) ..................................................... 92
2. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................ 92
E. Hasil dan Pembahasan ............................................................ 94
1. Pengujian Asumsi Klasik ................................................. 94
a. Uji Normalitas ............................................................. 94
b. Uji Multikolinieritas .................................................... 97
c. Uji Heteroskedasitisitas ............................................... 99
F. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 100
1. Uji Koefisien Determinasi ................................................ 100
2. Uji Regresi Berganda ....................................................... 101
3. Uji T (Parsial) .................................................................... 103
a. Hasil uji hipotesis variabel motivasi (X1) ................... 104
b. Hasil uji hipotesis variabel kualitas pelayanan (X2) .... 105
c. Hasil uji hipotesis variabel religiusitas (X3) ................ 105
4. Uji F (Simultan) ............................................................. 106
-
xiv
G. Interpretasi Hasil Penelitian ................................................... 108
1. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Masyarakat Menjadi
Muzakki .............................................................................. 108
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Masyarakat
Menjadi Muzakki ............................................................... 109
3. Pengaruh Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat
Menjadi Muzakki ............................................................... 111
BAB V KESIMPULAN ............................................................................ 114
A. Kesimpulan ............................................................................. 114
B. Saran ........................................................................................ 114
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117
LAMPIRAN ..................................................................................................... 119
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penghimpunan dan Penyaluran Dana Berdasarkan Organisasi
Pengelola Zakat (OPZ) ................................................................. 21
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 47
Tabel 3.1 Bobot/Skor Skala Likert ............................................................... 59
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian ................................................... 66
Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner Penelitian .................................................... 84
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Variabel Motivasi ... 84
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Variabel Kualitas
Pelayanan ..................................................................................... 85
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Variabel Religiusitas 86
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Variabel Minat ........ 86
Tabel 4.6 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian ............................. 88
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi .......................................... 89
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ......................... 90
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Religiusitas ..................................... 91
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Religiusitas ..................................... 92
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Pervariabel ................................................. 93
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Keseluruhan ............................................... 93
Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ................................................... 97
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 98
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................. 100
Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Berganda .......................................................... 101
Tabel 4.17 Hasil Uji T ( Parsial) .................................................................... 103
Tabel 4.18 Uji Statistika ................................................................................. 106
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 59
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik p-plot ...................... 95
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .............. 96
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedasitisitas Menggunakan Grafik Scatterplot . 97
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
SURAT IJIN PENELITIAN SKRIPSI
KUESIONER PENELITIAN
-
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia mempunyai kekayaan yang melimpah dan memiliki jumlah
penduduk yang diperkirakan mencapai hampir 267 juta jiwa
(www.databoks.katadata.co.id). Meskipun jumah populasi besar, tetapi
didominasi oleh usia produktif sehingga angka ketergantungan justru cenderung
menurun. Keberadaan Indonesia yang mempunyai kekayaan dan memiliki
jumlah penduduk terbanyak tidak dapat lepas dari banyaknya permasalahan di
bidang ekonomi. Salah satu permasalahan yang nyata adalah disparitas
(ketimpangan) distribusi pendapatan dan kemiskinan (Yahya et.al, 2010).
Permasalahan ini mengakibatkan banyaknya perbuatan negatif yang timbul di
lingkungan bermasyarakat seperti contoh pencurian, perampokan, perampasan,
bahkan sampai yang lebih parah adalah pembunuhan. Beradasarkan data pada
Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kemiskinan yang ada di Indonesia sekitar
tahun 2019 berjumlah 24,79 juta jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk
Indonesia, jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun 2018 dengan
jumlah 25,67 juta jiwa, namun dari hasil tersebut jumlah angka kemiskinan
masih tetap tinggi (www.bps.go.id). Untuk mencegah timbulnya permasalahan
tersebut sangat dibutuhkan kebijakan dari pemerintah yang berpengaruh untuk
mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah agar mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia antara lain yaitu
dengan cara mendirikan sektor usaha (UKM), akan tetapi hal tersebut masih
http://www.databoks.katadata.co.id/http://www.bps.go.id/
-
19
belum efisien. Selain itu upaya lain yang dilakukan untuk mengurangi tingkat
kemiskinan adalah dukungan orang yang mampu untuk mengeluarkan harta
kekayaan mereka berupa dana zakat kepada mereka yang kekurangan.
Berdasarkan hasil data statistik Kementrian Agama jumlah penduduk muslim
sampai saat ini di Indonesia berjumlah sekitar 209,1 juta jiwa dari jumlah
keseluruhan penduduk Indonesia sebanyak 267 juta jiwa. Oleh sebab itu sebagai
negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia
menggambarkan betapa besarnya potensi zakat jika seluruh penduduk muslim
yang mampu menyalurkan zakatnya.
Zakat sebagai rukun Islam ketiga, merupakan instrument utama dalam
ajaran Islam yang berfungsi sebagai distributor aliran kekayaan dari tangan
„yang mampu‟ ke tangan „yang tidak mampu‟. Zakat merupakan salah satu dari
lima nilai instrumental yang strategis dan sangat berpengaruh pada tingkah laku
ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan ekonomi umumnya.
Tujuan zakat tidak sekedar menyantuni orang miskin secara konsumtif, tetapi
mempunyai tujuan yang lebih permanen yaitu mengetaskan
kemiskinan.(Abdurrachman Qadir. Zakat., hlm.83-84). Jenis harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya (zakat maal) sudah diatur pokok-pokoknya baik dalam al-
Qur‟an maupun sunnah Rasulullah SAW, yaitu berupa hasil bumi, hasil
pertenakan, barang yang diperdagangkan, emas, perak, dan uang.
-
20
Artinya : sesungguhnya zakat-zakat hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengelola-pengelolanya, para mu’allaf, serta untuk para
hamba sahaya, orang-orang yang berhutang, dan pada sabilillah dan orang-
orang yang sedang dalam perjalan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan
Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Berdasarkan ayat diatas sudah sangat jelas menggambarkan bahwa zakat
adalah kewajiban yang harus dibayarkan seluruh umat muslim yang dimana
hartanya telah mencapai nisab, sehingga penyaluran zakat yang diberikan
kepada orang yang berhak menerima zakat sudah ditentukan dalam Islam
jumlah pembagiannya dan dapat bermanfaat bagi mereka yang menerima.
Dalam hal itu, untuk mencapai tujuan zakat dibutuhkan Organisasi Pengelola
Zakat (OPZ) yang bekerja secara serius untuk mencapai pemerataan dalam
peningkatan dana zakat dan pemerataan dalam masyarakat.
Harapan dalam peningkatan perolehan dana zakat yang menjadi topik
utama Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) karena adanya dampak dari dana
zakat yang terhimpun dilihat dari pendayagunan yang dilakukan oleh lembaga.
Namun, OPZ juga harus memperhatikan sisi muzakki, karena muzakki
merupakan pihak yang akan memberi dana zakatnya. Faktor-faktor dominan
yang mempengaruhi kepatuhan membayar zakat disebabkan oleh Organisasi
Pengelola Zakat (OPZ) bersifat transparan, profesional, memberi kemudahan
dalam berzakat dan pelayanannya memuaskan. Dengan itu maka kualitas
pelayanan lembaga akan berdampak pada kepatuhan muzakki dalam
membayar zakat sehingga terciptalah loyalitas muzakki.
-
21
Di Indonesia terdapat dua lembaga keuangan syariah yang bertugas
khusus mengelola dana zakat yaitu, lembaga pemerintahan dan lembaga non
pemerintahan. Lembaga yang dikelola oleh pemerintah antara lain yaitu, Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sedangkan lembaga non pemerintah adalah
Lembaga Amil Zakat ( LAZ) yang dikelola oleh pihak swasta atau yayasan
yang memiliki legalitas dari pemerintah untuk melakukan pengelolaan dana
zakat.
BAZNAS menjadi modal utama dalam memantau dan membuat regulasi
untuk menjadi acuan terhadap aktivitas penyaluran BAZNAS provinsi/
kabupaten/kota dan LAZ untuk menjaga rasio penyaluran terhadap
pengumpulan berada pada posisi Efektif pada penilaian yang dikeluarkan oleh
Zakat Core Principle (ZCP) dengan nilai di tahun 2017 ini adalah 78,08%.
Sementara itu realitas pengelolaan zakat secara nasional di tahun 2017 berada
pada angka 2,9% dari potensi 217 triliun rupiah. Zakat masih mendominasi
pengumpulan secara nasional dengan kisaran 67,4% dan sisanya yang 32,6%
adalah infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya
(www.pid.baaznas.go.id).
Didalam kinerja organisasi pengelola zakat, tidak semua BAZNAS dan
LAZ melaporkan data mereka ke Laporan Keuangan BAZNAS. Hal ini
dikarenakan memang untuk BAZNAS daerah baru diwajibkan untuk diaudit
laporan keuangannya per tahun 2018.
-
22
Tabel 1.1 Penghimpunan dan Penyaluran Dana Berdasarkan Organisasi
Pengelola Zakat (OPZ)
Instansi
Penghimpunan Penyaluran Daya
Serap Rp % Rp %
BAZNAS 153,542,103,405 2.47 131,917,747,764 2.71
78.08%
BAZNAS
Provinsi
448,171,189,258
7.20
388,168,225,347
7.99
BAZNAS
Kabupatenn/Kota
3,426,189,258,619
55.05
2,629,588,214,952
54.11
LAZ 2,195,968,539,189 35.28 1,710,481,136,382 35.19
Total 6,224,371,269,471 100.00 4,860,155,324,445 100.00 Efektif
Sumber : Statistik BAZNAS 2017
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa perkembangan penghimpunan
dana ZIS yang terus meningkat setiap tahun. Meskipun pertumbuhan
penghimpunan dana ZIS tidak selalu meningkat berdasarkan presentase. Secara
umum, hal ini menandakan bahwa populasi muslim Indonesia semakin sadar
untuk berzakat dan menyalurkan zakatnya melalui lembaga amil zakat.
Dari tahun ke tahun perkembangan penghimpunan dana zakat semakin
baik dan muncul berbagai Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). Hal itu menjadi
tantangan besar untuk dapat mengimbangi dengan cara kegiatan pengawasan
serta pelaporan dalam pendistribusian zakat dikalangan masyarakat, salah satu
tandanya dengan banyak program-program yang muncul dari Organisasi
Pengelola Zakat (OPZ). Salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional yang ikut
berperan dalam pengelola dan pendistribusian Zakat adalah Yatim Mandiri.
-
23
Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri merupakan lembaga milik
masyarakat Indonesia yang mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim
dhuafa dengan ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf). Lembaga yang
dibentuk Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Panti Asuhan Islam dan
Anak Purna Asuh (YP3IS) didirikan pada tanggal 31 Maret 1994 bertujuan
memandirikan anak-anak yatim piatu melalui program-programnya. Dalam
perjalanannya melalui banyak perubahan semakin berkembang baik secara
kepengurusan maupun secara manajemen dan untuk memperluas kemanfaatan
memandirikan anak yatim, maka melalui rapat diputuskan untuk mengganti
nama menjadi Yatim Mandiri pada ada tanggal 22 Juli 2008 Yatim Mandiri
terdaftar di Depkumham. Yatim Mandiri juga telah resmi terdaftar sebagai
Lembaga Amil Zakat Nasional berdasarkan SK. Kemenag RI No. 185 Tahun
2016 (www.yatimmandiri.org).
Sampai saat ini Yatim Mandiri sudah memiliki 42 kantor Cabang di 12
Profinsi di Indonesia. Dalam menarik minat masyarakat berbagai upaya
dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menunaikan zakat. Upaya yang
dilakukan oleh Yatim Mandiri adalah selalu memperbaiki kualitas pelayanan
lembaga pengelola zakat. Sebagai lembaga pengelola zakat yang bekerja secara
profesional tentu saja peningkatan kualitas pelayanan sangat diperhatikan
untuk terus menarik minat masyarakat dalam menunaikan zakat di lembaga
tersebut. Menurut Gronroos (2010) kualitas pelayanan adalah hasil dari suatu
proses evaluasi dimana pelanggan membandingkan persepsi mereka terhadap
-
24
pelayanan dan hasilnya, dengan apa yang mereka harapkan.
Hal lain yang timbul dari dalam diri seseorang untuk sadar akan
membayar zakat adalah religiusitas. Religiusitas adalah suatu keadaan
pemahaman dan ketaatan seseorang dalam meyakini suatu adanya agama yang
diwujudkan dalam pengamalan nilai aturan dan kewajiban sehingga berdampak
bagi seseorang untuk bertingkah laku, bersikap, bertindak sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya
religiusitas yang timbul pada diri seseorang tentu saja mendorong minat
pribadi seseorang untuk menunaikan zakat atau membayar zakat sebagai
kewajiban dari seorang muslim apabila sudah memenuhi syarat. Menurut
Sutjipto (2001) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang
masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya.
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
suatu penelitian berjudul “Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan, dan
Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki Pada
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul yang diajukan dan berdasarkan uraian sebelumnya
maka pokok masalah penelitian yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Apakah secara parsial variabel motivasi, kualitas pelayanan, dan religiusitas
berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga
Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri?
-
25
2. Apakah secara simultan variabel motivasi, kualitas pelayanan, dan
religiusitas berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi muzakki pada
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian adalah:
1. Untuk mengkaji dan menganalisa apakah secara parsial motivasi, kualitas
pelayanan, dan religiusitas berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi
muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri.
2. Untuk mengkadi dan menganalisa apakah secara simultan motivasi, kualitas
pelayanan, dan religiusitas berpengarug terhadap minat masyarakat menjadi
muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
berguna dalam dua aspek:
1. Aspek Teoritis
Hasil penelitian dapat memperluas dan memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan bagi pelajar atau mahasiswa yang menjalankan studi Ekonomi
Syariah untuk khalayak umum yang membutuhkan.
2. Aspek Praktis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan informasi bagi
praktisi LAZ Yatim Mandiri dalam aplikasi untuk membuat para muzakki
loyal terhadap LAZ Yatim Mandiri, serta melihat hubungan antara
kepuasan terhadap penerimaan zakat pada lembaga.
-
26
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan menyajikan alur pemikiran penulis terdiri dari 5
bab, yaitu:
Bab I: Pendahuluan Bab II: Landasan Teori
Bab III: Metodologi Pemikiran
Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan
Bab V: Penutup
-
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan diri
seseorang baik itu sendiri ataupun anggota organisasi agar mau dan rela
untuk mengerahkan kemampuan yang dimiliki dalam bentuk keahlian,
kerterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan
kewajibannya dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu
motivasi juga bisa diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang
yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasme sesorang
dalam melakukan suatu tindakan atau kegiatan baik itu yang berasal dari
dalam diri individu atau dari liat individu.
Berikut terdapat tiga teori motivasi, yaitu:
1) Teori motivasi Freud mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan
psikologi yang membentuk perilaku pembeli sebagian besar berasal
dari bawah sadar.
2) Teori motivasi Maslow mengatakan bahwa bila seseorang berhasil
dalam memuaskan suatu kebutuhan yang penting, maka kebutuhan
tersebut bukan merupakan motivasi lagi, dan orang tersebut akan
berusaha memuaskan kebutuhan yang paling penting berikutnya.
-
28
3) Teori motivasi Herzberg mengembakan teori motivasi menjadi dua
teori yaitu faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan
faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan.
Kehendak seseorang dalam membeli suatu barang atau jasa muncul
karena faktor kebutuhan maupun keinginan. Kebutuhan adalah segala
sesuatu yang harus dipenuhi atau diperlakukan. Sedangkan keinginan
adalah hasrat atau harapan seseorang yang jika dipenuhi belum tentu
meningkatkan kesempurnaan fungsi manusia ataupun suatu barang
(Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam 2008).
Mannan (1995) menjelaskan bahwa kebutuhan digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu: keperluan yang meliputi semua hal yang
diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhan yang harus dipenuhi,
kesenangan yang didefinisikan sebagai komoditi yang penggunaannya
menambah efisiensi pekerja, dan kemewahan menunjuk kepada
komoditi serta jasa yang penggunannya tidak menambah efisiensi
seseorang bahkan mungkin menguranginya. Dalam membandingkan
konsep kepuasan dengan pemenuhan kebutuhan perlu membandingkan
tingkatan-tingkatan yaitu Darruriyah, Haqiyyah, Tahsiniyyah (Nasution,
2002).
Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu tindakan yang
diakibatkan adanya kebutuhan dan keinginan seseorang sehingga
memaksa mereka untuk bertindak. Kemudian dalam Islam kebutuhan
seseorang memiliki tingkatan yaitu Darruriyah, Haqiyyah Tahsiniyyah.
-
29
b. Unsur-Unsur Motivasi
Motivasi mengandung bebrapa unsur seperti berikut: (Sudarmawan
Danim (2012):
1) Tujuan
Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan juga memiliki
motivasi sangat tinggi yang sadar bahwa antara tujuan dirinya
dengan tujuan organisasi selalu sejalan.
2) Kekuatan dari dalam individu
Kekuatan yang menjelma menjadi bentuk dorongan batin seseorang
untuk mengerjakan sesuatu dengan tepat waktu, optimal, dan
efiesien.sehingga dapat dilihat tujuan yang ingin dicapai.
3) Keuntungan
Jika seseorang sudah bekerja dengan rajin tentu akan mendapat
keuntungan yang sepadan dengan apa yang sudah dia kerejakan.
Manusia adalah makhluk yang taraf pengabdian tinggi jika sudah
memiliki hasrat dalam meraih sesuatu.
2. Kualitas
Menurut Kotler dan Keller (2009) kualitas adalah totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Al-Arif
(2010) kualitas terbagi menjadi dua antara lain terkait dengan interaksi
jajaran pegawai dengan bebagai fasilitas yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh
-
30
faktor-faktor antara lain:
a. Pola manajemen umum perusahaan
b. Penyediaan fasilitas pendukung
c. Pengembangan SDM
d. Iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja, dan
e. Pola insentif.
Kedua, kualitas layanan eksternal yang ditentukan dengan beberapa faktor
antara lain:
a. Penyediaan jasa
b. Penyediaan barang
3. Jasa atau Pelayanan
Jasa adalah suatu penampilan yang cepat hilang lebih dirasakan dari pada
dimilki, serta pelanggan lebih cepat berpartisipasi aktif dalam proses
mengonsumsi jasa tersebut. Menurut Kotler (1994) jasa adalah setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh sesuatu pihak kepada pihak lain yang
pada dasarnya bersifat tidak terwujud dan tidak dihasilkan kepemilikan
sesuatunya. Pelayanan menurut Lovelock dkk. (2010) didefinisikan sebagai
suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak yang lain.
Sedangkan pengertian pelayanan menurut Kotler (2003) yaitu setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun.
-
31
4. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Menurut Fandy Tjiptono kualitas pelayanan suatu keadaan dinamis
yang berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia, serta
proses dan lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau malah
dapat melebihi kualitas pelayanan yang diharapkan. Menurut Tjiptono
definisi adalah upaya pemenuhan kebutuhan yang dibarengi dengan
keinginan konsumen serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat
memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan tersebut.
Dalam suatu kualitas pelayanan yang baik ada tiga jenis kriteria
antara lain sebagai berikut:
1) Ketepatan waktu dalam suatu pelayanan, contohnya didalam waktu
untuk menunggu selama transaksi ataupun dalam proses
pembayaran.
2) Akurasi pelayanan mengurangi kesalahan dalam pelayanan maupun
dalam transaksi
3) Sopan santun dan pelayanan ketika memberikan suatu pelayanan
kepada konsumen
4) Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan contohnya tersedianya
sumber daya manusia untuk membantu melayani konsumen dalam
kesulitan menentukan barang yang akan dipilih serta fasilitas yang
mendukung dalam pelayanan untuk mencari suatu produk
5) Kenyamanan konsumen contohnya tersedianya lahan parkir lokasi
yang strategis, ruang tunggu yang nyaman serta menjaga
-
32
kebersihan.
b. Kualitas Pelayanan Dalam Islam
Dalam industri jasa, seperti Pengelola Zakat, pelayanan memiliki
peran penting untuk mempertahankan loyalitas anggota. Anggota yang
akan puas dengan pelayanan akan berdampak positif terhadap
perusahaan, bahkan hal tersebut menjadi indikator untuk menilai
keberhasilan suatu perusahaan.
Parasuraman mengusulkan model diskonfirmatori dan skala
servqual. Model diskonfirmatori yang dimaksud disini adalah bahwa
kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai selisih antara persepsi dan
harapan konsumen. Konsumen akan memiliki persepsi positif apabila
penyedia jasa memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan konsumen.
Allah berfirman dalam Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah Ayat 267
artinya: “Hai orang-orang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
kamu keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu memilih
yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan darinya padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji” (QS Al-Baqarah (2):267).
Ayat tersebut menegaskan bahwa Islam sangat memerhatikan
sebuah pelayanan yang berkualitas, memberikan yang baik, dan bukan
yang buruk. Thorik G dan Utus H (2006:77) menjelaskan bahwa
-
33
pelayanan yang berkualitas bukan hanya mengantar atau melayani
melainkan juga mengerti, memahami, dan merasakan. Dengan demikian
maka penyampaian akan sampai pada heart share dan memperkokoh
posisi di dalam mind share konsumen.
Standarisasi syariah menjadi tolak ukur dalam kualitas pelayanan
dalam Islam. Adapun standar pelayanan dalam Islam yaitu:
1. Daya Tanggap, dengan profesional dalam bekerja sebagaimana
disebut dalam Al-Qur‟an Surah Al Insyirah Ayat 7. Artinya:
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah
bekerja keras (untuk urusan yang lain)”.
2. Keandalan, sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW
dalam Al-Qur‟an Surah al-Ahzab Ayat 21. Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat
Allah”.
3. Jaminan, dapat diberikan berupa keamanan, kenyamanan, dan
kejujuran. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah al-
Syu‟ara Ayat 181-182. Artinya:
“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang
lain dan timbanglah dengan timbangan yang benar”.
4. Empati, bentuk empati yang diajarkan Islam harus dilandaskan
pada iman dalam rangka mengabdi kepada Allah. Hal ini sesuai
-
34
dengan Surah an-Nahl Ayat 90. Artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
5. Kemampuan Fisik, misalnya santun dalam berbusana sebagaimana
Al-Qur‟an Surah al-A‟raf Ayat 26. Artinya:
“Hai anak Adam, sesungguhnya kami menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
5. Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Parasuraman, untuk mengevaluasi kualitas jasa pelanggan
umumnya menggunakan 5 dimensi servqual adalah sebagai berikut:
a. Tangible/Bukti Langsung
Tangible merupakan bukti nyata yang diberikan oleh penyedia jasa kepada
konsumen. Keutamaan tangible akan menjadi nilai lebih dalam
mengevaluasi kualitas jasa untuk penyedia jasa dari konsumen terutama
konsumen baru. Penyedia jasa yang tidak memberikan fasilitas yang baik
akan menimbulkan image buruk dari konsumen terhadap penyedia jasa
tersebut.
-
35
b. Reliability/Keandalan
Reliabilty adalah suatu kelebihan perusahaan untuk melaksanakan jasa
sesuai dengan yang telah dijanjikan sesuai prosedur. Perlunya dimensi ini
diterapkan agar kepuasan konsumen tidak menurun apabila jasa yang
diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan, dalam arti lain dimensi ini
harus diterapkan secara tepat.
c. Responsiveness/Kenadalan
Sama seperti namanya resposiveness berkaitan dengan ketanggapan,
artinya tentang bagaimana perusahaan tersebut memberikan layanan yang
responsiveness terhadap semua keininan yang dibutuhkan pelanggan.
Biasanya responsiveness ini disampaikan secara runtut dan mudah
dipahami oleh pelanggan.
d. Assurance/Jaminan
Assurance berkaitan dengan kepastian dalam arti lain kepastian tersebut
ialah kepastian yang didapatkan pelanggan dari perilaku pelaku usaha.
Dimensi ini sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap
resiko ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampuan dari penyedia jasa.
e. Empathy/Empati
Empathy merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh para
karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu
untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan konsumen. Dimensi ini
membantu ada untuk mengetahui kebutuhan serta keinginan dari
konsumen dengan spesifik.
-
36
6. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Religiusitas merupakan agama yang diyakini seseorang dalam
bentuk keadaan, pemahaman dan ketaatan yang diwujudkan dalam
mengamalkan aturan dan kewajiban sehingga mendorong seseorang
untuk bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini.
Religiusitas berasal dari kata religion dalam bahasa Inggris atau religi
dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Latin yaitu religio, relegere atau
religure yang artinya mengikat. Kata relegare mempunyai pengertian
dasar berhati-hati dan berpegang pada norma-norma atau aturan secara
ketat (Ghufron, 2012).
Menurut Ancok dan Suroso (2001) religiusitas adalah keberagaman
yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang bukan
hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah),
tapi juga melakukan aktivitas lain yang didorong olek kekuatan
supranatural. Kemudian, religiusitas merupakan suatu keadaan yang
dalam diri seseorang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai
dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Religiusitas merupakan
perilaku yang bersumber langsung atau tidak langsung kepada Nash.
Dapat disimpulkan, bahwa religiusitas adalah suatu aturan dan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki
keyakinan di dalam kehidupan sehari-hari yang ia lakukan tidak hanya
berkaitan dengan sesama manusia melainkan juga Tuhannya.
-
37
b. Dimensi-dimensi Religiusitas
Menurut Glock dan Stark dalam Ancok dan Suroso (2001), terdapat
lima dimensi religiusitas, yaitu:
1. Dimensi Keyakinan
Merupakan dimensi ideologis yang memberikan gambaran sejauh
mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatis dari agamanya.
2. Dimensi Praktik Agama
Merupakan dimensi ritual, yaitu sejuah mana seseorang menjalankan
kewajiban-kewajiban ritual agamanya.
3. Dimensi Pengamalan
Merupakan tingkatan seberapa besar seseorang berprilaku dimotivasi
oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi
dengan dunianya, terutama dengan manusia lain.
4. Dimensi Pengetahuan Agama
Menunjukan tingkatan seberapa banyak pengetahuan seseorang
terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran-ajaran
pokok dari agamanya, sebagaimana termuat dalam kitab suci.
5. Dimensi Penghayatan
Menunjukan tingkatan seberapa dalam perasaan yang dialami
seseorang dalam pengamalan terligiusnya.
7. Minat
Menurut Sudirman (2003) minat seseorang terhadap suatu objek akan
lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan
-
38
keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Menurut Ana Laila
Soufia dan Zuchdi (2004) menjelaskan bahwa minat merupakan kekuatan
pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian pada orang lain,
pada aktivitas atau objek lain.
Kemudian, menurut Djali (2008) bahwa minat pada dasarnya
merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Minat berkaitan dengan perasaann suka atau senang dari
seseorang terhadap sesuatu objek. Hal ini dikemukan oleh Slameto (2003)
yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.
Dari pendapat para ahli diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa
minat seseorang timbul disebabkan oleh dua faktor penting yaitu faktor
intrinsic dan faktor ekstrinsic. Adapun faktor intrinsic terdiri dari perhatian,
tertarik, dan aktifitas, sedangkan faktor ekstrinsic terdiri dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan.
Menurut Hurlock (dalam Wiradi, 2017) aspek minat diantaranya terbagi
menjadi dua, yaitu:
a. Aspek Kognitif
Aspek ini didasari dari konsep yang dikembangkan seseorang mengenai
suatu bidang yang berkaitan dengan manusia
-
39
b. Aspek Afektif
Aspek ini didasari dari konsep yang dikembangkan dari pengalaman
pribadi dari sikap orang penting.
8. Zakat
Zakat secara etimologi berasal dari kata kerja dasar (fi’il madhi) zaka,
yang berarti tumbuh dan berkembang. Hafidhuddin (2002) zakat menurut
istilah adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat
tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada
yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula. Dalam Al
Qur‟an surat Asy Syams ayat 9 disebutkan:
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu”
Menurut Undang-Undang zakat No.23 Tahun 2011 Pasal 1 zakat adalah
harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
Sesuai dengan penyalurannya zakat sebagai mekanisme untuk mengalirkan
kekayaan milik golongan masyarakat mampu kepada golongan masyarakat
tidak mampu.
9. Hukum Zakat
Hukum zakat dalam Undang-Undang nomor 38 Tahun 1999 pasal 1 dan
pasal 2 tentang zakat: zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang
muslim atau badan yang dimilikki oleh orang muslim sesuai dengan
-
40
ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya, dan
setiap warga Negara Indonesia yang beragama Islam mampu atau badan
yang dimiliki oleh seorang muslim berkewajiban menunaikan zakat. Nabi
Muhammad SAW dengan sabdanya:
“Islam dibangun atas lima hal; Kesaksian sungguh tiada tuhan selain
Allah, sungguh Muhammad adalah utusan Allah, pelaksanaan shalat,
pembayaran zakat, haji dan puasa Ramadhan.” (HR Muttafaq „Alaih”)
Sebagaimana ajaran Islam, zakat menjadi salah satu ajaran yang ma’lum
min ad-din bi adh- dhaururi (ajaran agama yang diketahui secara luas).
Sebab, bila hukum wajibnya diingkari, akan menyebabkan kepada kekufuran
(Muntaha Am, 2013).
Menurut Hasbi (2008) zakat diwajibkan atas setiap muslim yang
merdeka, baligh, berakal, dan memiliki harta benda dengan syarat-syarat
tertentu. Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut:
a. Al milik at tam adalah harta yang dimiliki seseorang itu di kuasai oleh
secara sah, diperoleh dari usaha yang halal, bekerja, warisan, atau
pemberian yang sah.
b. An nama adalah harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki
potensial untuk dikembangkan, seperti harta perdagangan, pertanian,
peternakan, dan usaha bersama.
c. Telah mencapai nishab. Maksudnya, harta itu telah mencapai batas
minimal sebagai harta yang wajib dizakati.
d. Telah mencapai al hawaij al ashliyah (kebutuhan pokok), maksudnya
-
41
telah mencapai kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan
keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk kelangsungan hidup,
seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal yang baik.
e. Al haul, maksudnya harta sekurang-kurangnya telah mencapai satu
tahun Qamariyah (uang dan barang dagangan). Akan tetapi, untuk
tanaman, zakatnya dikeluarkan pada saat panen.
Peringatan keras terhadap orang yang tidak membayar zakat tidak hanya
berupa hukuman yang sangat pedih di akhirat yang tercantum dalam Al
Qur‟an surat At Taubah ayat 34:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian
besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar
memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan
perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”.
-
42
10. Muzzaki
Muzakki adalah pemilik harta yang telah mencapai batas terendah
(nishab) yang ditentukan dan telah sampai waktu wajib mengeluarkan zakat
(haul) menurut ketentuan ajaran agama Islam. Nishab adalah jumlah harta
yang wajib dikeluarkan zakatnya sedangkan haul adalah waktu wajib
mengeluarkan zakat yang telah memenuhi nishab, kadar zakat adalah
besarnya zakat yang harus dikeluarkan setelah memenuhi nishab dan haul.
Hasbi (2008). Muzakki didalam Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang
pengelolaan zakat adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang
Muslim yang berkewajiban menunaikan zakat.
Sebagaimana umat muslim yang paham tentang zakat, tidak
mewajibkan untuk anak-anak yang belum baligh untuk menunaikan zakat.
Syarat yang berhubungan dengan Muzakki (orang yang mengeluarkan
zakat) yang berkaitan dengan Harta.
Syarat pertama, yakni berkaitan dengan Muzakki:
1. Islam
2. Merdeka
Syarat kedua, yakni berkaitan dengan Harta yang dikeluarkan:
1. Harta tersebut dimiliki secara sempurna
2. Harta tersebut adalah harta yang berkembang
3. Harta tersebut telah mencapai nisab
4. Telah mencapai Haul (harta tersebu t bertahan selama setahun)
5. Harta tersebut merupakan kelebihan dari kebutuhan pokok
-
43
11. Mustahik
Mustahik adalah orang atau badan yang berhak untuk menerima zakat.
Dalam Al-Qur‟an surah At-Taubah ayat 9 berisi tentang ketentuan siapa
saja yang berhak menerima zakat telah diatur dengan jelas.
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, miskin, amil
zakat, muallaf,, hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang,
untuk kepentingan di jalan Allah, dan yang sedang dalam perjalanan,
sebagai kewajiban dari Allah. Allah maha mengetahui.” (QS At-Taubah 9).
Dari delapan asnaf tersebut bisa diperluas maknanya, sehingga dalam
penyalurannya tidak hanya terpaku pada tekstual ayat semata.
a. Fakir
Adalah mereka yang mempunyai harta sedikit, kurang dari satu nisab
atau mereka yang tersedak kebutuhan ekonominya, tetapi menjaga diri
tidak mau meminta-minta (Zuhri, 2012). Dalam kondisinya fakir
benar-benar tidak bisa mencukupi untuk dirinya bahkan keluarganya
karena tidak mempunyai penghasilan yang layak. Misalnya, kebutuhan
yang harus dipenuhi berjumlah sepuluh tetapi dia hanya bisa
memenuhi tidak lebih dari tiga, sehingga meskipun dia sehat, dia
meminta-minta kepada orang untuk memenuhi kebutuhannya seperti
tempat tinggal dan memerlukan bantuan untuk melapangkan mata
pencahariannya.
b. Miskin
Adalah orang-orang yang mempunyai kekayaan melebihi fakir, tetapi
-
44
kelompok ini hanya bisa mencukupi setengah lebih sedikit dari
kebutuhannya. Contohnya orang memerlukan kebutuhannya sepuluh
tapi dia hanya sanggup mencukupi delapan, sehingga masih dianggap
belum baik untuk melengkapi kebutuhannya dari segi makanan,
pakaian, dan tempat tinggal. Adapun hal lain yang termasuk golongan
kelompok miskin adalah tidak mampu mencari nafkah sebagai akibat
dari adanya kekurangan non materi (cacat fisik) misalnya, seperti
orang lumpuh, orang buta, janda, anak-anak, dan sebagainya. Kepada
mereka boleh diberikan zakat secukupnya. Misalnya diberi gaji tetap
yang dapat dipergunakan setiap tahun, bahkan baik juga diberikan
bulanan apabila dikhawatirkan orang itu berlaku boros (Mufraini,
2006).
c. Amil
Amil yaitu orang yang ditunjukan untuk mengumpulkan zakat,
menyimpannya, membaginya kepada yang berhak dan mengerjakan
pembukuanya. Mereka diangkat oleh pemerintah dan memperoleh izin
atau dipilih oleh instansi pemerintah yang berwenang atau oleh
masyarakat Islam untuk memungut dan membagikan serta tugas lain
yang berhubungan dengan zakat, seperti penyadaran atau penyuluhan
masyarakat tentang hukum zakat, menerangkan sifat-sifat pemilik harta
yang terkena kewajiban membayar zakat.
d. Muallaf
Mu’allaf yaitu orang yang baru saja masuk ke dalam Islam kurang dari
-
45
satu tahun yang masih memerlukan bantuan dalam beradaptasi dengan
kondisi baru mereka, walaupun tidak berupa pemberian nafkah, atau
dengan membangun lembaga keilmuan dan sosial yang bisa
melindungi dan memantapkan hati mereka dalam memeluk Islam serta
yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kehidupan
baru mereka baik berupa moril maupun materil. Bagi mualaf, ada dua
masalah besar yang sering dijumpai pada saat memutuskan untuk
berpindah dan memeluk agama baru yaitu, pemahaman tentang Islam
itu sendiri serta keadaan „insecure‟ dan persoalan ekonomi yang
mendera menjadi semakin menarik untuk disikapi dan diselesaikan
dengan tepat dan bijaksana. Oleh itu, dampak pemberian zakat kepada
mualaf dapat dipisahkan menjadi dua bagian besar dan utama
(Salahuddin,2019).
e. Riqab (Budak)
Riqab (budak) yang dimaksud disini ialah para budak muslimin yang
telah membuat perjanjian dengan tuannya untuk dimerdekakan dan
tidak memiliki uang untuk menebus dirinya. Mengingat golongan ini
sekarang sudah tidak ada lagi maka kuota zakat riqab (budak)
dialihkan kegolongan mustahik lain. Namun, sebagian ulama
berpendapat golongan ini masih ada, contohnya saja Lembaga Zakat di
Malaysia yang masih mengakui keberadaan riqab karena adanya kasus
human trafficking atau perdagangan orang. Tidak sedikit pelacur dan
anak-anak jalanan yang terbebas dari human trafficking dan
-
46
mendapatkan kehidupan yang layak dari zakat para muzakki yang
disalurkan melalui Lembaga Zakat Malaysia (Izzuddin, 2013). Dalam
konteks kekinian, khususnya Indonesia kasus-kasus human trafficking
begitu marak yang seharusnya juga bisa diatasi dengan penyaluran
dana zakat. Untuk itu, lembaga-lembaga zakat dan pihak terkait di
Indonesia harus memasukkan kembali riqab sebagai asnaf penerma
zakat di Indonesia (Wahyu, 2018).
f. Gharimin (Orang berhutang)
Gharimin yaitu membebaskan beban orang yang berhutang, dimana
utang tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan
bukan untuk keperluan maksiat seperti judi. Dalam buku Pengantar
Hukum Zakat dan Wakaf, Elsi Kartika Sari menyebutkan bahwa
Gharimin ialah orang yang tersangkut utang karena kegiatannya dalam
urusan kepentingan umum, antara lain mendamaikan perselisihan
antara keluarga, memelihara persatuan umat Islam, melayani kegiatan
dakwah Islam dan sebagainya. Mereka berhak menerima bagian dari
zakat, sedangkan orang-orang yang berutang karena moral dan
mentalnya telah rusak, seperti orang berutang karena akibat narkotika,
minuman keras, judi dan sebagainya, mereka tidak berhak mendapat
bagian dari zakat.
g. Fi sabilillah
Fi sabilillah yaitu orang yang berjuang untuk kepentingan Allah dalam
menegakan agama Allah. Golongan ini adalah golongan yang
-
47
melindungi dan memelihara agama serta meninggikan tauhid, seperti
berperang, berdakwah dan berusaha menegakan hukum Islam,
menolak fitnah yang timbul oleh musuh Islam. Mereka diberi harta
zakat agar dapat membantu keperluan yang dibutuhkan dalam
perjuangan.
h. Ibnu sabil
Ibnu sabil adalah orang yang dalam perjalanan kehabisan bekal dan
perjalananya tersebut untuk tujuan kebaikan. Pada jaman dahulu ibnu
sabil adalah musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan yang
masih berjalan kaki atau berkendara hewan yang harus menempuh
jarak jauh dan waktu yang sangat lama. Pada zaman sekarang, orang
menempuh ribuan kilometer ditempuh dengan waktu yang singkat.
Terkadang hanya bisa ditempuh dalam waktu sebentar, seharusnya
tidak kehabisan bekal. Kalaupun kehabisan bekal karena sebab lain.
Dalam hal itu, meskipun pengertian sempit tetapi masih tetap relevan,
namun mengingat zaman sekarang teknologi sudah canggih dan bisa
berkomunikasi dengan lancar,reiterpretasi sesuai dengan zuruf yang
ada yang sudah begitu kompleks amat diperlukan. Maka dana zakat
yang dialokasikan kepada ibnu sabil bukan saja untuk musafir yang
kehabisan bekal. Fatwa MUI 19 Februari 1996 memutuskan hukumnya
sah memberikan uang zakat untik keperluan pendidikan khususnya
beasiswa dalam alasan termasuk sabilillah. Beasiswa diberikan dengan
pertimbangan prestasi akademik, diprioritaskan mereka yang kurang
-
48
mampu, dan mempelejari ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
bangsa Indonesia.
12. Penyaluran Zakat
Model penyaluran zakat ada dua. Pertama, diserahkan secara langsung
dari muzakki ke mustahiq tanpa perantara. Kedua, diserahkan ke lembaga
zakat pemerintah (BAZ) atau pengelola zakat swasta (LAZ) jadi muzakki
tidak memberikan secara langsung kepada mustahiq melainkan kepada
lembaga sebagai perantara.
Dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan
zakat, maka yang dimaksud pengelolaan zakat adalah kegiatan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap pendistribusian serta pendayagunan zakat. Tujuan besar
dilaksanakannya pengelola zakat adalah:
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menunaikan dan dalam
pelayanan terhadap ibadah zakat. Sebagaimana realitas yang ada di
masyarakat bahwa sebagian besar umat Islam yang kaya (mampu)
belim menunaikan zakatnya, ini mungkin dikarenakan belum ada
undang-undang yang mewajibkan umat islamnya yang mampu untuk
membayar zakat.
b. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial. Zakat
adalah salah satu institusi yang dapat dipakai untuk meningkatkan
-
49
kesejahteraan masyarakat atau menghapus derajat kemiskinan
masyarakat serta mendorong terjadinya keadilan distribusi harta.
Karena zakat itu dipungut dari orang-orang kata yntuk kemudian
didistribusikan kepada fakir miskin di daerah dimana zakat itu
dipungut.
c. Meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat. Diharapkan setiap
lembaga zakat sebaiknya memiliki data base tentang muzakki dan
mustahiq.
B. Keterkaitan Antar Variabel
Adanya penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya
berperan sangat penting dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan.
Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari inspirasi penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Hasanuri (2010) mengatakan bahwa seseorang termotivasi untuk
membayar zakat karena: (1) Membayar zakat merupakan simbol dari
keimanan seseorang, (2) Membayar zakat adalah merupakan simbol
ketaqwaan, (3) Membayar zakat adalah merupakan simbol kebersihan dan
kesucian jiwa. Bukhari (2009) juga dalam tesisnya berkesimpulan bahwa
motivasi seseorang membayar zakat didasari karena panggilan keimanan dan
ketaqwaan, tanpa kesadaran iman dan taqwa seseorang cenderung enggan
untuk membayar zakat, karena dorongan nafsu kepemilikan terhadap harta
kekayaan mereka, seringkali mendominasi dari manusia untuk memilikinya.
-
50
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh BAZNAS dengan IPB pada tahun
2011 menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk
menunaikan zakat adalah kecakapan organisasi pengelola zakat, tingkat
keimanan, tingkat kepedulian sosial, tingkat agama, kepuasan diri dan
mengharapkan balasan (www.nasional.kompas.com). Tentunya kualitas
pelayanan merupakan salah satu penilaian konsumen terhadap perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa. Menurut Utami (2004) dalam Bari‟ah dkk
(2008) layanan yang berkualitas dapat diwujudkan melalui kinerja aspek-
aspek reliabilty, empathy, assurance, responsiveness, dan tangible untuk
membangun kepuasan konsumen. Kelima aspek kualitas ini bila diterapkan
secara bersaam dapat membangun layanan yang berkualitas prima dan
memuaskan, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan menentukan
minat. Hal ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh Cahyani
dkk. (2013) yang menyatakan adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap
minat.
Menurut R. Stark dan C.Y Glock dalam bukunya American Piety: The
Nature of Religious Commitment (1968) dalam Ismail (2010) ada lima dimensi
religiusitas yaitu peribadatan atau praktik agama (the ritualistic dimension),
keyakinan (the idiological dimension), pengetahuan agama (intellectual
dimension), penghayatan (the ecperiencal dimension), pengamalan (the
consequentional dimension). Ini berarti seseorang muslim yang memiliki
keyakinan beragama dan mengamalkan segala kewajiban sesuai dengan
pengetahuan yang dimiliki mengenai Islam dapat menimbulkan minat seorang
http://www.nasional.kompas.com/
-
51
muslim khusunya muzakki untuk menunaikan zakat, baik zakat mal, maupun
zakat fitrah karena adanya dorongan religiusitas tersebut. Hal ini juga didukung
penelitian yang dilakukan oleh Soesanto dkk. (2013) yang menyatakan adanya
pengaruh religiusitas terhadap minat.
-
52
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Judul
Penelitian
Peneliti
dan
Tahun
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Pengaruh
Persepsi
Nasabah
Tentang
Tingkat Suku
Bunga,
Promosi dan
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Minat
Menabung
Nasabah
Astuti dan
Mustikaw
ati (2013)
- Beberapa
variabel
penelitian yang
digunakan
sama yaitu
kualitas
pelayanan dan
minat
Menggunakan
analisis regresi
berganda
- Objek
penelitian
terdahulu
pada nasabah
sedangkan
peneliti pada
muzakki
1. Persepsi
nasabah
tentang
tingkat suku
bunga
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
nasabah
2. Presepsi
nasabah
tentang
promosi
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
menabung
nasabah
-
53
2 Pengaruh
Persepsi
Bunga Bank
dan Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Minat
Menabung
Pada Bank
BNI Syariah
di Kota
Semarang
Cahyani
dkk (2013)
- Beberapa
variabel yang
digunakan
sama yaitu
kualitas
pelayanan dan
minat
- Menggunakan
analisis
regresi
berganda
- Objek
penelitian
terdahulu
pada nasabah
Bank BNI
Syariah
sedangkan
objek peneliti
di BAZNAS
1. Persepsi
bunga bank
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
menabung
2. Kualitas
pelayanan
berpengaruh
signifikan
terhadap minat
menabung
3. Persepsi
bunga bank dan
kualitas
pelayanan
secara simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap minat
menabung
muzakki
membayar
zakat
-
54
3 Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Lembaga
Amil Zakat
(LAZ)
Terhadap
Kepuasan
dan Loyalitas
Muzakki
(Studi Kasus
LAZ PKPU
Yogyakarta)
Sutomo,
Mukhama
d Najib dan
Setiadi
Djohar
(2017)
- Variabel
yang
digunakan
sama yaitu
kualitas
pelayana
- Menggunak
an analisis
regresi
berganda
- Objek
penelitian
terdahulu
pada
muzakki
PKPU
Yogyakarta
sedangkan
peneliti
pada
muzakki di
BAZNAS
1. Tingkat
kualitas
pelayanan
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan dan
loyalitas
muzakki
4 Hubungan
Antara
Kualitas
Pelayanan
Bank
Dengan
Minat
Menabung
Nasabah PT
BRI Kantor
Cabang
Ungaran
Bari‟ah
dkk (2008)
- terdapat
variabel yang
digunakan
sama yaitu
kualitas
pelayanan
- Penelitian
terdahulu
menggunk
an analisis
regresi
sederhan,
Peneliti
menggunak
an regresi
berganda
1. Terdapat
pengaruh
signifikan
antara kualitas
layanan
dengan minat
menabung
nasabah PT.
BRI Kantor
Cabang
Ungaran
-
55
5 Pengaruh
Kualitas
Produk
Tabungan
dan Kualitas
Layanan
Terhadap
Minat
Menabung
Trisnadi
dan Surip
(2013)
- Variabel yang
digunakan sama
yaitu kualitas
pelayanan dan
minat
Menggunakan
analisis regresi
- Objek
penelitian
terdahulu
pada nasabah
Bank CIMB
1. Kualitas
produk
tabungan
berpengaruh
signifikan
terdahap
minat
6 The
Influence of
Relationship
Closeness,
Service
Quality and
Religiosity
on Interest to
Saving
Through
Trust, Word
Of Mouth
and Attitude
The Study at
Baitul
Maal Wat
Soesanto
dkk. (2013)
- Beberapa
variabel
penelitian yang
digunakan sama
yaitu kualitas
pelayanan,
religiusitas,dan
minat,
- Penelitian
terdahulu
mengguna
kan Structural
Equation
Model (SEM)
Peneliti
mengguna
kan, analisis
regresi
berganda
1. Terdapat
pengaruh
signifikan
kedekatan
hubungan
pada
kepercayaan
2. Terdapat
pengaruh
signifikan
kepercayaan
pada sikap
Terdapat
pengaruh
signifikan
religiusitas
-
56
Tamwil
In The
Province Of
Yogyakarta
Special
Region,
Indonesia
pada sikap
3. Tidak
terdapat
pengaruh
signifikan
kualitas
pelayanan
pada sikap
4. Terdapat
pengaruh
signifikan
religiusitas
pada minat
menabung
7 Pengaruh
Faktor
Budaya,
Motivasi,
Regulasi, dan
Pemahaman
Tentang
Zakat
Terhadap
Keputusan
Muzakki
Rina
Rizkia,
Muhamm
a d Arfan
dan M.
Shabri
(2014)
- Variabel
penelitian
yang
digunakan
sama yaitu
motivasi
- Menggunak
an regresi
logistic binary
logit n
1. Setiap
variabel bebas
yaitu budaya,
motivasi,
regulasi, dan
pemahaman
berpengaru
dengan
variabel
terikat.
-
57
Untuk
Membayar
Zakat Maal
2. Variabel
motivasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
muzakki
untuk
membayar
zakat di Kota
Sabang
D. Kerangka Pemikiran
Zakat yaitu kewajiban seluruh umat muslim yang memiliki harta sudah
mencapai nisab. Penyaluran zakat yang baik membantu efisiensi dan
efektivitas. Saat ini pengelola zakat dituntut untuk melakukan yang terbaik,
bertindak secara profesional dan terus mengevaluasi kinerja untuk membangun
minat muzakki mengeluarkan zakat pada lembaga pengelola zakat. Adapun
kerangka pemikiran peneliti dapat dilihat pada Gambar 2.1.
-
58
Interpretasi
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Sumber: Konsep yang dikembangkan penelitian ini
Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan, dan
Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi
Muzakki pada LAZ Yatim Mandiri
(X1)
Kualitas Pelayanan
(X2)
(X3)
Minat
(Y)
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Multikolienaritas
Heterokedasitas
Normalitas
Uji Parsial dan Uji Simultan
Analisis Regresi Berganda
Kesimpulan dan Implikasi
-
59
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empiris.
Hipotesis kerja (H1) disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal,
sedangkan hipotesis nol (H0) dirumuskan karena yang digunakan masih
diragukan kehandalannya (Muis, 2009). Adapun hipotesis yang dirumuskan
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Ho : β1 : β2 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh secara simultan antara
motivasi, kualitas pelayanan, dan religiusitas terhadap minat masyarakat
menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri
Ha : β1 : β2 : β3 ≠ 0, terdapat pengaruh secara simultan antara promosi,
kualitas pelayanan dan religiusitas terhadap minat masyarakat menjadi
muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri
2. Ho1 : β1 = 0, tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap minat
masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim
Mandiri
Ha1 : β1 ≠ 0, terdapat pengaruh antara motivasi terhadap minat masyarakat
menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri
-
60
3. Ho2 : β2 = 0, tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap
minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim
Mandiri Ha2 : β2 ≠ 0, terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap
minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim
Mandiri
4. Ho3 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh antara religiusitas terhadap minat
masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim
Mandiri Ha3 : β3 ≠ 0, terdapat pengaruh antara religiusitas terhadap minat
masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim
Mandiri
-
61
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Sifat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini ditunjukan
untuk mengetahui penyebab timbulnya minat masyarakat menjadi muzakki
pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri dan penelitian ini dilakukan
pada tahun 2019. Adapun pengambilan data di counter zakat Yatim Mandiri di
Kota Tangerang dan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah Kota
Tangerang. Berdasarkan masalah yang diteliti, peneliti mengambil judul
pengaruh motivasi, kualitas pelayanan, dan religiusitas terhadap muzakki pada
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri. Variabel-variabel yang ditelit
terbatas pada variabel yang digunakan dalam judul penelitian.
B. Metode Penentuan Sampel
Teknik penelitian populasi dan sampel pada penelitian ini berikut:
1. Populasi
Menurut Rochaety dkk. (2009:35) populasi merupakan sekelompok
orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu.
Menurut Sugiyono (2014:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetaplan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Kemudian menurut Suharjo (2013:7) populasi adalah
-
62
keseluruhan objek yang akan diteliti. Adapun populasi dari penelitian ini
adalah muzakki
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian
(sampel sendiri secara harfiah berarti contoh) (Suharjo, 2013:7). Penelitian
ini menggunakan sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Sujarweni dan Endrayanto,
2012). Adapun sampel pada penelitian ini adalah muzakki Lembaga Amil
Zakat (LAZ) Yatim Mandiri yang tinggal di wilayah Kota Tangerang.
Karena populasi dari penelitian ini adalah yang jumlahnya tidak diketahui
secara pasti, maka jumlah penentuan sampel akan merujuk pada teori Roscoe
dalam buku Research Methods For Business dalam Sugiyono (2014:74)
yaitu:
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-
swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal
30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.
Data primer dalam penelitian ini diambil dengan metode studi kasus
(case study) melalui wawancara satu per satu muzakki dengan menggunakan
-
63
kuisioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling
yaitu memilih contoh berdasarkan pertimbangan karakteristik yang
ditentukan (Juanda 2009). Karakteristik yang diambil dalam penelitian ini
adalah muzakki yang memberikan dana zakat pada tahun 2015 atau 2016 dan
berada di DKI Jakarta.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertuls kepada
responden untuk dijawabnya (Priadan dan Muis. 2009:114). Instrumen yang
digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan
skala likert 5 poin. Menurut Malhotra (2009:298) skala likkert yaitu skala
yang digunakan secara luas, yang meminta responden menandai derajat
persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian
pernyataan mengenai objek stimulus. Umumnya, masing-masing item scale
mempunyai lima kategori sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
4. Sumber Data
Terdapat dua cara untuk yang digunakan untuk mengumpulkan data
yang akan diperlukan dalam melakukan analisis penelitian ini, yaitu sebagai
-
64
berikutt:
a. Data primer
Data primer adalah data yang diambil oleh badan-badan atau orang-
orang secara langsung dari sumbernya (Suharjo, 2013). Teknik yang
dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain
FGD dan penyebaran kuesioner (Mufraini, 2013).
Tipe skala pengukuran yang digunakan adala skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat
seseorang. Biasanya cara pengisian kuesioner jenis ini dengan
menggunakan ceklis atau pilihan ganda. Kemudian untu