pengaruh motivasi, kualitas pelayanan dan...

132
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS PELAYANAN DAN RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI MUZAKKI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) YATIM MANDIRI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Diyanah Nurmalasari NIM 1113086000065 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS PELAYANAN DAN

    RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI

    MUZAKKI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) YATIM MANDIRI

    Skripsi

    Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Oleh:

    Diyanah Nurmalasari

    NIM 1113086000065

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1441 H/2020 M

  • i

    PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN

    RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI

    MUZAKKI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) YATIM MANDIRI

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Oleh

    Diyanah Nurmalasari

    NIM. 113086000065

    Di Bawah Bimbingan:

    Pembimbing 1 Pembimbing 2

    Nurul Ichsan, MA Ady Cahyadi, M. Si

    NIP. 19731128 200501 1 004 NIDN. 2015038202

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1441 H/2020 M

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

    Hari ini, Selasa 7 Agustus 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

    mahasiswa:

    1. Nama : Diyanah Nurmalasari

    2. No. Induk Mahasiswa : 1113086000065

    3. Jurusan : Ekonomi Syariah

    4. Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan,

    dan Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki Pada

    Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

    mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

    ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 7 Agustus 2018

    1. Yoghi Citra Pratama, SE.,M.Si ( )

    NIP. 198307172011011011 Penguji I

    2. Ali Rama, SE.,M.Ec ( )

    NIP. 198406282015021002 Penguji II

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

    Hari ini, Senin 08 Juni 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

    1. Nama : Diyanah Nurmalasari

    2. No. Induk Mahasiswa : 1113086000065

    3. Jurusan : Ekonomi Syariah

    4. Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan,

    dan Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki Pada

    Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

    tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 08 Juni 2020

    1. Dr. Erika Amelia, SE., M.Si ( )

    NIP. 197711092009122001 Ketua

    2. Endra Kasni Laili Yuda, S.Ag., M.Si ( )

    NIP. 197208181998032002 Penguji Ahli

    1. Nurul Ichsan, MA ( )

    NIP. 197311282005011004 Pembimbing I

    2. Ady Cahyadi, M. Si ( )

    NIDN. 2015038202 Pembimbing II

  • iv

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

    Yang betanda tangan di bawah ini:

    Nama : Diyanah Nurmalasari

    NIM : 1113086000065

    Jurusan : Ekonomi Syariah

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

    1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

    dan mempertanggungjawabkan.

    2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

    3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

    asli atau tanpa izin pemilik karya.

    4. Tidak melakukan pemalsuan atau pemanipulasian data.

    5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

    karya ini.

    Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan

    telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata

    memang ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka

    saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,

    Jakarta, 13 Mei 2020

    Yang menyatakan

    Diyanah Nurmalasari

    1113086000065

  • v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. IDENTITAS PRIBADI

    1. Nama : Diyanah Nurmalasari

    2. Nama Panggilan : Diyanah

    3. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 15 September 1995

    4. Jenis Kelamin : Perempuan

    5. Agama : Islam

    6. Alamat : Jl. Talas III No.3 Rt 003 Rw 02 Pd.Cabe

    Ilir-Pamulang-Tangerang Selatan 15418

    7. Telepon : 081318656557

    8. Email : [email protected]

    II. PENDIDIKAN

    Tahun 2013-2020 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Tahun 2010-2013 : MA Roudlotus Saidiyyah Semarang

    Tahun 2007-2010 : Gontor Putri 1 Ngawi

    Tahun 2001-2007 : SDN Pisangan 1

    III. PENGALAMAN ORGANISASI

    1. Bendahara KKN Langit UIN Syarif Hidayatullah

    2. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah

    IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

    1. Ayah : Nurdin

    2. Tempat, Tanggal Lahir : Aceh, 17 Juni 1966

    3. Ibu : Puji Rahayu

    4. Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 16 Agustus 1971

    5. Alamat : Jl. Talas III No.3 Rt 003 Rw 02 Pd.Cabe

    Ilir-Pamulang-Tangerang Selatan 15418

    6. Anak ke : 1 dari 4 bersaudara

  • vi

    THE INFLUENCE OF MOTIVATION, SERVICE QUALITY, AND

    RELIGIOSITY TOWARDS COMMUNITY INTENTION ON COLLECTION

    OF ZAKAH FUND YATIM MANDIRI

    ABSTRACT

    This research was aimed to analyze the influence of motivation, service

    quality, and religiosity towards community intention on collection of zakah fund

    Yatim Mandiri. The data used are primary data using a questionnaire technique

    that was distributed to 46 respondents. Sampling was selected with a purposive

    sampling technique. The analysis method uses multiple regression test with SPSS

    Software.

    The results showed that: (1) motivation significantly influenced the intention

    have fulfill zakah on collection of zakah fund Yatim Mandiri, (2) service quality

    has significantly influence on community intention have fulfill zakah on collection

    of zakah fund Yatim Mandiri, (3) religiosity has no significantly influence on

    community intention have fulfill zakah on collection of zakah fund Yatim Mandiri,

    (4) motivation, service quality, religiosity have significantly influences on

    community intention have fulfill zakah on collection of zakah fund Yatim Mandiri.

    Keywords: Motivation, Service Quality, Religiosity, Intention

  • vii

    PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN

    RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI

    MUZAKKI PADA LAZ YATIM MANDIRI

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi, kualitas

    pelayanan, dan religiusitas terhadap minat masyarakat menjadi muzakki pada LAZ

    Yatim Mandiri. Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan

    teknik kuesioner yang disebarkan kepada 46 responden. Pengambilan sampel

    yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Metode analisis menggunakan uji

    regresi berganda dengan Software SPSS.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) motivasi berpengaruh secara

    signifikan terhadap minat membayar zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ)

    Yatim Mandiri, (2) kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap

    minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim

    Mandiri (3) religiusitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

    masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri

    (4) motivasi, kualitas pelayanan, dan religiusitas berpengaruh secara signifikan

    terhadap minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ)

    Yatim Mandiri.

    Kata kunci: Motivasi, Kualitas Pelayanan, Religiusitas, Minat

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

    rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga

    tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

    Skripsi ini berjudul “Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan, dan

    Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki pada Lembaga Amil

    Zakat (LAZ) Yatim Mandiri”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat

    mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk

    itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, guna mewujudkan karya

    ilmiah yang lebih baik.

    Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan, dukungan,

    bimbingan, petunjuk dan saran dari semua pihak yang telah membantu dalam

    penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan

    terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

    1. Bapak Prof. Dr.Amilin, S.E., AK., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    2. Ibu Dr. Erika Amelia SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta yang juga selalu memberikan arahan dan motivasi sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    3. Ibu Dwi Nur‟aini Ihsan, S.E., M.M selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi

    Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan motivasi dan informasi kepada

    penulis.

    4. Bapak Nurul Ichsan, M.A selaku dosen pembimbing pertama. Terima kasih

    atas segala bimbingan, masukan, waktu dan kesempatan yang diberikan

    kepada penulis.

  • ix

    5. Bapak Ady Cahyadi, M.Si selaku dosen pembimbing kedua. Terima kasih atas

    segala bimbingan, masukan, waktu dan kesempatan yang diberikan kepada

    penulis.

    6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Ekonomi Syariah yang telah memberikan ilmunya

    tanpa lelah sehingga ilmu-ilmu yang telah disampaikan dapat bermanfaat bagi

    penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Serta

    seluruh staf akademik dan tata usaha yang telah membantu penulis dalam

    mengurus segala kebutuhan administrasi penulis.

    7. Ayahanda tercinta Bapak Nurdin dan Ibunda tercinta Ibu Puji Rahayu yang

    telah mendidik, menyayangi serta berusaha keras untuk anak tercinta agar

    menjadi seorang sarjana. Serta adik tercinta, Suci Rahayu Maulidyah, Ratu

    Hanifah Nurbaiti, dan Said Nura Ar-Rasyid yang memberikan dukungan lahir

    dan batin.

    8. Suamiku tercinta Febri Irfan Hermawan, S.H yang selalu mendo‟akan dan

    mendukung dalam kondisi apapun baik moril maupun materil serta telah

    menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Anakku

    tercinta Yashica Audilla Hermawan yang selalu menemani dan menjadi

    penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

    9. Seluruh keluarga besarku yang terus mendukung penulis dalam menyelesaikan

    studi ini.

    10. Seluruh teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2013, terutama Munjiah,

    Putri Maulidyah, Aliyah Ahmad, Riska Asri, Nurulita Dewi, Awaliyah, Anisa

    Maya, yang memberikan semangat serta do‟a selama penulis menjalani skripsi

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    11. Tabita Larisa, Astrityas, Ayas Yuni Saraswati, Inayah Maulida yang telah

    memberikan semangat kepada penulis.

    12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak akan

    mengurangi rasa terimakasih atas do‟a dan dukungannya. Semoga semua

    kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.

  • x

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini sepenuhnya masih jauh dari

    kesempurnaan karena masih banyaknya kekurangan yang ada. Oleh karena itu

    penulis menerima dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

    berbagai pihak. Demikian yang bisa penulis semoga karya ini dapat bermanfaat

    bagi seluruh masyarakat dan menyumbangkan aspirasi bagi pengelolaan zakat di

    Indonesia.

    Jakarta, 12 Mei 2020

    Penulis,

    (Diyanah Nurmalasari)

  • xi

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. ii

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... iii

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv

    ABSTRACT ....................................................................................................... v

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    A. Latar Belakang ........................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................... 23

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 24

    D. Sistematika Penulisan .............................................................. 25

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 26

    A. Landasan Teori ........................................................................ 26

    1. Motivasi ............................................................................... 26

    a. Pengertian Motivasi ...................................................... 26

    b. Unsur-unsur Motivasi ................................................... 28

    2. Kualitas ................................................................................ 28

    3. Jasa atau Pelayanan ............................................................. 29

    4. Kualitas Pelayanan .............................................................. 30

    a. Pengertian Kualitas Pelayanan ....................................... 30

    b. Kualitas Pelayanan Dalam Islam .................................... 31

    5. Dimensi Kualitas Pelayanan ................................................ 33

    6. Religiusitas .......................................................................... 35

    a. Pengertian Religiusitas ................................................... 35

  • xii

    b. Dimensi-dimensi Religiusitas ........................................ 36

    7. Minat .................................................................................... 36

    8. Zakat ..................................................................................... 38

    9. Hukum Zakat ....................................................................... 38

    10. Muzzaki ............................................................................. 41

    11. Mustahik ............................................................................ 42

    12. Penyuluhan Zakat .............................................................. 43

    B. Keterkaitan Antar Variabel ...................................................... 45

    C. Penelitian Terdahulu ................................................................ 47

    D. Kerangka Pemikiran ................................................................ 52

    E. Hipotesis Penelitian ................................................................. 54

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 56

    A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 56

    B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 56

    C. Metode Analisis Data ............................................................... 60

    1. Statistik Deskriptif ................................................................ 60

    2. Uji Kualitas Data ................................................................. 60

    D. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 61

    1. Uji Multikolinieritas ............................................................ 61

    2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 62

    3. Uji Normalitas ..................................................................... 62

    E. Analisis Regresi Berganda ....................................................... 63

    F. Pengujian Hipotesis ................................................................. 64

    1. Uji t (Uji Parsial) ................................................................. 64

    2. Uji F (Uji Simultan) ............................................................. 65

    G. Operasional Variabel Penelitian .............................................. 65

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 71

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 71

    1. Sejarah Singkat Yatim Mandiri ....................................... 71

    2. Program-program LAZ Yatim Mandiri ........................... 73

    a. Pemberdayaan Ekonomi ............................................ 73

  • xiii

    b. Kesehatan .................................................................. 74

    c. Pendidikan ................................................................. 76

    d. Kemanusiaan ............................................................. 81

    e. Dakwah ...................................................................... 81

    B. Distribusi Kuesioner Penelitian .............................................. 83

    1. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner ..................... 84

    a. Variabel Motivasi ........................................................ 84

    b. Variabel Kualitas Pelayanan ........................................ 85

    c. Variabel Religiusitas ................................................... 86

    d. Variabel Minat ............................................................. 86

    C. Distribusi Karakteristik Responden Penelitian ...................... 87

    D. Hasil Uji kualitas Data ........................................................... 89

    1. Hasil Uji Validitas ............................................................. 89

    a. Variabel Motivasi (X1) ................................................ 89

    b. Variabel Kualitas Pelayanan (X2) ................................ 90

    c. Variabel Religiusitas (X3) .......................................... 91

    d. Variabel Minat (Y) ..................................................... 92

    2. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................ 92

    E. Hasil dan Pembahasan ............................................................ 94

    1. Pengujian Asumsi Klasik ................................................. 94

    a. Uji Normalitas ............................................................. 94

    b. Uji Multikolinieritas .................................................... 97

    c. Uji Heteroskedasitisitas ............................................... 99

    F. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 100

    1. Uji Koefisien Determinasi ................................................ 100

    2. Uji Regresi Berganda ....................................................... 101

    3. Uji T (Parsial) .................................................................... 103

    a. Hasil uji hipotesis variabel motivasi (X1) ................... 104

    b. Hasil uji hipotesis variabel kualitas pelayanan (X2) .... 105

    c. Hasil uji hipotesis variabel religiusitas (X3) ................ 105

    4. Uji F (Simultan) ............................................................. 106

  • xiv

    G. Interpretasi Hasil Penelitian ................................................... 108

    1. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Masyarakat Menjadi

    Muzakki .............................................................................. 108

    2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Masyarakat

    Menjadi Muzakki ............................................................... 109

    3. Pengaruh Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat

    Menjadi Muzakki ............................................................... 111

    BAB V KESIMPULAN ............................................................................ 114

    A. Kesimpulan ............................................................................. 114

    B. Saran ........................................................................................ 114

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117

    LAMPIRAN ..................................................................................................... 119

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Penghimpunan dan Penyaluran Dana Berdasarkan Organisasi

    Pengelola Zakat (OPZ) ................................................................. 21

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 47

    Tabel 3.1 Bobot/Skor Skala Likert ............................................................... 59

    Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian ................................................... 66

    Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner Penelitian .................................................... 84

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Variabel Motivasi ... 84

    Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Variabel Kualitas

    Pelayanan ..................................................................................... 85

    Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Variabel Religiusitas 86

    Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Variabel Minat ........ 86

    Tabel 4.6 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian ............................. 88

    Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi .......................................... 89

    Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ......................... 90

    Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Religiusitas ..................................... 91

    Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Religiusitas ..................................... 92

    Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Pervariabel ................................................. 93

    Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Keseluruhan ............................................... 93

    Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ................................................... 97

    Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 98

    Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................. 100

    Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Berganda .......................................................... 101

    Tabel 4.17 Hasil Uji T ( Parsial) .................................................................... 103

    Tabel 4.18 Uji Statistika ................................................................................. 106

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 59

    Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik p-plot ...................... 95

    Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .............. 96

    Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedasitisitas Menggunakan Grafik Scatterplot . 97

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    SURAT IJIN PENELITIAN SKRIPSI

    KUESIONER PENELITIAN

  • 18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia mempunyai kekayaan yang melimpah dan memiliki jumlah

    penduduk yang diperkirakan mencapai hampir 267 juta jiwa

    (www.databoks.katadata.co.id). Meskipun jumah populasi besar, tetapi

    didominasi oleh usia produktif sehingga angka ketergantungan justru cenderung

    menurun. Keberadaan Indonesia yang mempunyai kekayaan dan memiliki

    jumlah penduduk terbanyak tidak dapat lepas dari banyaknya permasalahan di

    bidang ekonomi. Salah satu permasalahan yang nyata adalah disparitas

    (ketimpangan) distribusi pendapatan dan kemiskinan (Yahya et.al, 2010).

    Permasalahan ini mengakibatkan banyaknya perbuatan negatif yang timbul di

    lingkungan bermasyarakat seperti contoh pencurian, perampokan, perampasan,

    bahkan sampai yang lebih parah adalah pembunuhan. Beradasarkan data pada

    Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kemiskinan yang ada di Indonesia sekitar

    tahun 2019 berjumlah 24,79 juta jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk

    Indonesia, jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun 2018 dengan

    jumlah 25,67 juta jiwa, namun dari hasil tersebut jumlah angka kemiskinan

    masih tetap tinggi (www.bps.go.id). Untuk mencegah timbulnya permasalahan

    tersebut sangat dibutuhkan kebijakan dari pemerintah yang berpengaruh untuk

    mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan

    pemerintah agar mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia antara lain yaitu

    dengan cara mendirikan sektor usaha (UKM), akan tetapi hal tersebut masih

    http://www.databoks.katadata.co.id/http://www.bps.go.id/

  • 19

    belum efisien. Selain itu upaya lain yang dilakukan untuk mengurangi tingkat

    kemiskinan adalah dukungan orang yang mampu untuk mengeluarkan harta

    kekayaan mereka berupa dana zakat kepada mereka yang kekurangan.

    Berdasarkan hasil data statistik Kementrian Agama jumlah penduduk muslim

    sampai saat ini di Indonesia berjumlah sekitar 209,1 juta jiwa dari jumlah

    keseluruhan penduduk Indonesia sebanyak 267 juta jiwa. Oleh sebab itu sebagai

    negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia

    menggambarkan betapa besarnya potensi zakat jika seluruh penduduk muslim

    yang mampu menyalurkan zakatnya.

    Zakat sebagai rukun Islam ketiga, merupakan instrument utama dalam

    ajaran Islam yang berfungsi sebagai distributor aliran kekayaan dari tangan

    „yang mampu‟ ke tangan „yang tidak mampu‟. Zakat merupakan salah satu dari

    lima nilai instrumental yang strategis dan sangat berpengaruh pada tingkah laku

    ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan ekonomi umumnya.

    Tujuan zakat tidak sekedar menyantuni orang miskin secara konsumtif, tetapi

    mempunyai tujuan yang lebih permanen yaitu mengetaskan

    kemiskinan.(Abdurrachman Qadir. Zakat., hlm.83-84). Jenis harta yang wajib

    dikeluarkan zakatnya (zakat maal) sudah diatur pokok-pokoknya baik dalam al-

    Qur‟an maupun sunnah Rasulullah SAW, yaitu berupa hasil bumi, hasil

    pertenakan, barang yang diperdagangkan, emas, perak, dan uang.

  • 20

    Artinya : sesungguhnya zakat-zakat hanyalah untuk orang-orang fakir,

    orang-orang miskin, pengelola-pengelolanya, para mu’allaf, serta untuk para

    hamba sahaya, orang-orang yang berhutang, dan pada sabilillah dan orang-

    orang yang sedang dalam perjalan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan

    Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

    Berdasarkan ayat diatas sudah sangat jelas menggambarkan bahwa zakat

    adalah kewajiban yang harus dibayarkan seluruh umat muslim yang dimana

    hartanya telah mencapai nisab, sehingga penyaluran zakat yang diberikan

    kepada orang yang berhak menerima zakat sudah ditentukan dalam Islam

    jumlah pembagiannya dan dapat bermanfaat bagi mereka yang menerima.

    Dalam hal itu, untuk mencapai tujuan zakat dibutuhkan Organisasi Pengelola

    Zakat (OPZ) yang bekerja secara serius untuk mencapai pemerataan dalam

    peningkatan dana zakat dan pemerataan dalam masyarakat.

    Harapan dalam peningkatan perolehan dana zakat yang menjadi topik

    utama Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) karena adanya dampak dari dana

    zakat yang terhimpun dilihat dari pendayagunan yang dilakukan oleh lembaga.

    Namun, OPZ juga harus memperhatikan sisi muzakki, karena muzakki

    merupakan pihak yang akan memberi dana zakatnya. Faktor-faktor dominan

    yang mempengaruhi kepatuhan membayar zakat disebabkan oleh Organisasi

    Pengelola Zakat (OPZ) bersifat transparan, profesional, memberi kemudahan

    dalam berzakat dan pelayanannya memuaskan. Dengan itu maka kualitas

    pelayanan lembaga akan berdampak pada kepatuhan muzakki dalam

    membayar zakat sehingga terciptalah loyalitas muzakki.

  • 21

    Di Indonesia terdapat dua lembaga keuangan syariah yang bertugas

    khusus mengelola dana zakat yaitu, lembaga pemerintahan dan lembaga non

    pemerintahan. Lembaga yang dikelola oleh pemerintah antara lain yaitu, Badan

    Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sedangkan lembaga non pemerintah adalah

    Lembaga Amil Zakat ( LAZ) yang dikelola oleh pihak swasta atau yayasan

    yang memiliki legalitas dari pemerintah untuk melakukan pengelolaan dana

    zakat.

    BAZNAS menjadi modal utama dalam memantau dan membuat regulasi

    untuk menjadi acuan terhadap aktivitas penyaluran BAZNAS provinsi/

    kabupaten/kota dan LAZ untuk menjaga rasio penyaluran terhadap

    pengumpulan berada pada posisi Efektif pada penilaian yang dikeluarkan oleh

    Zakat Core Principle (ZCP) dengan nilai di tahun 2017 ini adalah 78,08%.

    Sementara itu realitas pengelolaan zakat secara nasional di tahun 2017 berada

    pada angka 2,9% dari potensi 217 triliun rupiah. Zakat masih mendominasi

    pengumpulan secara nasional dengan kisaran 67,4% dan sisanya yang 32,6%

    adalah infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya

    (www.pid.baaznas.go.id).

    Didalam kinerja organisasi pengelola zakat, tidak semua BAZNAS dan

    LAZ melaporkan data mereka ke Laporan Keuangan BAZNAS. Hal ini

    dikarenakan memang untuk BAZNAS daerah baru diwajibkan untuk diaudit

    laporan keuangannya per tahun 2018.

  • 22

    Tabel 1.1 Penghimpunan dan Penyaluran Dana Berdasarkan Organisasi

    Pengelola Zakat (OPZ)

    Instansi

    Penghimpunan Penyaluran Daya

    Serap Rp % Rp %

    BAZNAS 153,542,103,405 2.47 131,917,747,764 2.71

    78.08%

    BAZNAS

    Provinsi

    448,171,189,258

    7.20

    388,168,225,347

    7.99

    BAZNAS

    Kabupatenn/Kota

    3,426,189,258,619

    55.05

    2,629,588,214,952

    54.11

    LAZ 2,195,968,539,189 35.28 1,710,481,136,382 35.19

    Total 6,224,371,269,471 100.00 4,860,155,324,445 100.00 Efektif

    Sumber : Statistik BAZNAS 2017

    Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa perkembangan penghimpunan

    dana ZIS yang terus meningkat setiap tahun. Meskipun pertumbuhan

    penghimpunan dana ZIS tidak selalu meningkat berdasarkan presentase. Secara

    umum, hal ini menandakan bahwa populasi muslim Indonesia semakin sadar

    untuk berzakat dan menyalurkan zakatnya melalui lembaga amil zakat.

    Dari tahun ke tahun perkembangan penghimpunan dana zakat semakin

    baik dan muncul berbagai Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). Hal itu menjadi

    tantangan besar untuk dapat mengimbangi dengan cara kegiatan pengawasan

    serta pelaporan dalam pendistribusian zakat dikalangan masyarakat, salah satu

    tandanya dengan banyak program-program yang muncul dari Organisasi

    Pengelola Zakat (OPZ). Salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional yang ikut

    berperan dalam pengelola dan pendistribusian Zakat adalah Yatim Mandiri.

  • 23

    Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri merupakan lembaga milik

    masyarakat Indonesia yang mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim

    dhuafa dengan ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf). Lembaga yang

    dibentuk Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Panti Asuhan Islam dan

    Anak Purna Asuh (YP3IS) didirikan pada tanggal 31 Maret 1994 bertujuan

    memandirikan anak-anak yatim piatu melalui program-programnya. Dalam

    perjalanannya melalui banyak perubahan semakin berkembang baik secara

    kepengurusan maupun secara manajemen dan untuk memperluas kemanfaatan

    memandirikan anak yatim, maka melalui rapat diputuskan untuk mengganti

    nama menjadi Yatim Mandiri pada ada tanggal 22 Juli 2008 Yatim Mandiri

    terdaftar di Depkumham. Yatim Mandiri juga telah resmi terdaftar sebagai

    Lembaga Amil Zakat Nasional berdasarkan SK. Kemenag RI No. 185 Tahun

    2016 (www.yatimmandiri.org).

    Sampai saat ini Yatim Mandiri sudah memiliki 42 kantor Cabang di 12

    Profinsi di Indonesia. Dalam menarik minat masyarakat berbagai upaya

    dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri

    untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menunaikan zakat. Upaya yang

    dilakukan oleh Yatim Mandiri adalah selalu memperbaiki kualitas pelayanan

    lembaga pengelola zakat. Sebagai lembaga pengelola zakat yang bekerja secara

    profesional tentu saja peningkatan kualitas pelayanan sangat diperhatikan

    untuk terus menarik minat masyarakat dalam menunaikan zakat di lembaga

    tersebut. Menurut Gronroos (2010) kualitas pelayanan adalah hasil dari suatu

    proses evaluasi dimana pelanggan membandingkan persepsi mereka terhadap

  • 24

    pelayanan dan hasilnya, dengan apa yang mereka harapkan.

    Hal lain yang timbul dari dalam diri seseorang untuk sadar akan

    membayar zakat adalah religiusitas. Religiusitas adalah suatu keadaan

    pemahaman dan ketaatan seseorang dalam meyakini suatu adanya agama yang

    diwujudkan dalam pengamalan nilai aturan dan kewajiban sehingga berdampak

    bagi seseorang untuk bertingkah laku, bersikap, bertindak sesuai dengan ajaran

    agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya

    religiusitas yang timbul pada diri seseorang tentu saja mendorong minat

    pribadi seseorang untuk menunaikan zakat atau membayar zakat sebagai

    kewajiban dari seorang muslim apabila sudah memenuhi syarat. Menurut

    Sutjipto (2001) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang

    masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya.

    Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

    suatu penelitian berjudul “Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan, dan

    Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki Pada

    Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan judul yang diajukan dan berdasarkan uraian sebelumnya

    maka pokok masalah penelitian yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

    1. Apakah secara parsial variabel motivasi, kualitas pelayanan, dan religiusitas

    berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga

    Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri?

  • 25

    2. Apakah secara simultan variabel motivasi, kualitas pelayanan, dan

    religiusitas berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi muzakki pada

    Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri?

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan diadakannya penelitian adalah:

    1. Untuk mengkaji dan menganalisa apakah secara parsial motivasi, kualitas

    pelayanan, dan religiusitas berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi

    muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri.

    2. Untuk mengkadi dan menganalisa apakah secara simultan motivasi, kualitas

    pelayanan, dan religiusitas berpengarug terhadap minat masyarakat menjadi

    muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri.

    Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

    berguna dalam dua aspek:

    1. Aspek Teoritis

    Hasil penelitian dapat memperluas dan memberikan sumbangan ilmu

    pengetahuan bagi pelajar atau mahasiswa yang menjalankan studi Ekonomi

    Syariah untuk khalayak umum yang membutuhkan.

    2. Aspek Praktis

    Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan informasi bagi

    praktisi LAZ Yatim Mandiri dalam aplikasi untuk membuat para muzakki

    loyal terhadap LAZ Yatim Mandiri, serta melihat hubungan antara

    kepuasan terhadap penerimaan zakat pada lembaga.

  • 26

    D. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan menyajikan alur pemikiran penulis terdiri dari 5

    bab, yaitu:

    Bab I: Pendahuluan Bab II: Landasan Teori

    Bab III: Metodologi Pemikiran

    Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

    Bab V: Penutup

  • 27

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Motivasi

    a. Pengertian Motivasi

    Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan diri

    seseorang baik itu sendiri ataupun anggota organisasi agar mau dan rela

    untuk mengerahkan kemampuan yang dimiliki dalam bentuk keahlian,

    kerterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai

    kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan

    kewajibannya dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu

    motivasi juga bisa diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang

    yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasme sesorang

    dalam melakukan suatu tindakan atau kegiatan baik itu yang berasal dari

    dalam diri individu atau dari liat individu.

    Berikut terdapat tiga teori motivasi, yaitu:

    1) Teori motivasi Freud mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan

    psikologi yang membentuk perilaku pembeli sebagian besar berasal

    dari bawah sadar.

    2) Teori motivasi Maslow mengatakan bahwa bila seseorang berhasil

    dalam memuaskan suatu kebutuhan yang penting, maka kebutuhan

    tersebut bukan merupakan motivasi lagi, dan orang tersebut akan

    berusaha memuaskan kebutuhan yang paling penting berikutnya.

  • 28

    3) Teori motivasi Herzberg mengembakan teori motivasi menjadi dua

    teori yaitu faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan

    faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan.

    Kehendak seseorang dalam membeli suatu barang atau jasa muncul

    karena faktor kebutuhan maupun keinginan. Kebutuhan adalah segala

    sesuatu yang harus dipenuhi atau diperlakukan. Sedangkan keinginan

    adalah hasrat atau harapan seseorang yang jika dipenuhi belum tentu

    meningkatkan kesempurnaan fungsi manusia ataupun suatu barang

    (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam 2008).

    Mannan (1995) menjelaskan bahwa kebutuhan digolongkan

    menjadi tiga golongan, yaitu: keperluan yang meliputi semua hal yang

    diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhan yang harus dipenuhi,

    kesenangan yang didefinisikan sebagai komoditi yang penggunaannya

    menambah efisiensi pekerja, dan kemewahan menunjuk kepada

    komoditi serta jasa yang penggunannya tidak menambah efisiensi

    seseorang bahkan mungkin menguranginya. Dalam membandingkan

    konsep kepuasan dengan pemenuhan kebutuhan perlu membandingkan

    tingkatan-tingkatan yaitu Darruriyah, Haqiyyah, Tahsiniyyah (Nasution,

    2002).

    Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu tindakan yang

    diakibatkan adanya kebutuhan dan keinginan seseorang sehingga

    memaksa mereka untuk bertindak. Kemudian dalam Islam kebutuhan

    seseorang memiliki tingkatan yaitu Darruriyah, Haqiyyah Tahsiniyyah.

  • 29

    b. Unsur-Unsur Motivasi

    Motivasi mengandung bebrapa unsur seperti berikut: (Sudarmawan

    Danim (2012):

    1) Tujuan

    Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan juga memiliki

    motivasi sangat tinggi yang sadar bahwa antara tujuan dirinya

    dengan tujuan organisasi selalu sejalan.

    2) Kekuatan dari dalam individu

    Kekuatan yang menjelma menjadi bentuk dorongan batin seseorang

    untuk mengerjakan sesuatu dengan tepat waktu, optimal, dan

    efiesien.sehingga dapat dilihat tujuan yang ingin dicapai.

    3) Keuntungan

    Jika seseorang sudah bekerja dengan rajin tentu akan mendapat

    keuntungan yang sepadan dengan apa yang sudah dia kerejakan.

    Manusia adalah makhluk yang taraf pengabdian tinggi jika sudah

    memiliki hasrat dalam meraih sesuatu.

    2. Kualitas

    Menurut Kotler dan Keller (2009) kualitas adalah totalitas fitur dan

    karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk

    memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Al-Arif

    (2010) kualitas terbagi menjadi dua antara lain terkait dengan interaksi

    jajaran pegawai dengan bebagai fasilitas yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh

  • 30

    faktor-faktor antara lain:

    a. Pola manajemen umum perusahaan

    b. Penyediaan fasilitas pendukung

    c. Pengembangan SDM

    d. Iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja, dan

    e. Pola insentif.

    Kedua, kualitas layanan eksternal yang ditentukan dengan beberapa faktor

    antara lain:

    a. Penyediaan jasa

    b. Penyediaan barang

    3. Jasa atau Pelayanan

    Jasa adalah suatu penampilan yang cepat hilang lebih dirasakan dari pada

    dimilki, serta pelanggan lebih cepat berpartisipasi aktif dalam proses

    mengonsumsi jasa tersebut. Menurut Kotler (1994) jasa adalah setiap tindakan

    atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh sesuatu pihak kepada pihak lain yang

    pada dasarnya bersifat tidak terwujud dan tidak dihasilkan kepemilikan

    sesuatunya. Pelayanan menurut Lovelock dkk. (2010) didefinisikan sebagai

    suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak yang lain.

    Sedangkan pengertian pelayanan menurut Kotler (2003) yaitu setiap tindakan

    atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain

    pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

    apapun.

  • 31

    4. Kualitas Pelayanan

    a. Pengertian Kualitas Pelayanan

    Menurut Fandy Tjiptono kualitas pelayanan suatu keadaan dinamis

    yang berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia, serta

    proses dan lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau malah

    dapat melebihi kualitas pelayanan yang diharapkan. Menurut Tjiptono

    definisi adalah upaya pemenuhan kebutuhan yang dibarengi dengan

    keinginan konsumen serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat

    memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan tersebut.

    Dalam suatu kualitas pelayanan yang baik ada tiga jenis kriteria

    antara lain sebagai berikut:

    1) Ketepatan waktu dalam suatu pelayanan, contohnya didalam waktu

    untuk menunggu selama transaksi ataupun dalam proses

    pembayaran.

    2) Akurasi pelayanan mengurangi kesalahan dalam pelayanan maupun

    dalam transaksi

    3) Sopan santun dan pelayanan ketika memberikan suatu pelayanan

    kepada konsumen

    4) Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan contohnya tersedianya

    sumber daya manusia untuk membantu melayani konsumen dalam

    kesulitan menentukan barang yang akan dipilih serta fasilitas yang

    mendukung dalam pelayanan untuk mencari suatu produk

    5) Kenyamanan konsumen contohnya tersedianya lahan parkir lokasi

    yang strategis, ruang tunggu yang nyaman serta menjaga

  • 32

    kebersihan.

    b. Kualitas Pelayanan Dalam Islam

    Dalam industri jasa, seperti Pengelola Zakat, pelayanan memiliki

    peran penting untuk mempertahankan loyalitas anggota. Anggota yang

    akan puas dengan pelayanan akan berdampak positif terhadap

    perusahaan, bahkan hal tersebut menjadi indikator untuk menilai

    keberhasilan suatu perusahaan.

    Parasuraman mengusulkan model diskonfirmatori dan skala

    servqual. Model diskonfirmatori yang dimaksud disini adalah bahwa

    kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai selisih antara persepsi dan

    harapan konsumen. Konsumen akan memiliki persepsi positif apabila

    penyedia jasa memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan konsumen.

    Allah berfirman dalam Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah Ayat 267

    artinya: “Hai orang-orang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

    sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang

    kamu keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu memilih

    yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan darinya padahal kamu sendiri

    tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata

    terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha

    Terpuji” (QS Al-Baqarah (2):267).

    Ayat tersebut menegaskan bahwa Islam sangat memerhatikan

    sebuah pelayanan yang berkualitas, memberikan yang baik, dan bukan

    yang buruk. Thorik G dan Utus H (2006:77) menjelaskan bahwa

  • 33

    pelayanan yang berkualitas bukan hanya mengantar atau melayani

    melainkan juga mengerti, memahami, dan merasakan. Dengan demikian

    maka penyampaian akan sampai pada heart share dan memperkokoh

    posisi di dalam mind share konsumen.

    Standarisasi syariah menjadi tolak ukur dalam kualitas pelayanan

    dalam Islam. Adapun standar pelayanan dalam Islam yaitu:

    1. Daya Tanggap, dengan profesional dalam bekerja sebagaimana

    disebut dalam Al-Qur‟an Surah Al Insyirah Ayat 7. Artinya:

    “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah

    bekerja keras (untuk urusan yang lain)”.

    2. Keandalan, sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW

    dalam Al-Qur‟an Surah al-Ahzab Ayat 21. Artinya:

    “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan

    yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat)

    Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat

    Allah”.

    3. Jaminan, dapat diberikan berupa keamanan, kenyamanan, dan

    kejujuran. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah al-

    Syu‟ara Ayat 181-182. Artinya:

    “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang

    lain dan timbanglah dengan timbangan yang benar”.

    4. Empati, bentuk empati yang diajarkan Islam harus dilandaskan

    pada iman dalam rangka mengabdi kepada Allah. Hal ini sesuai

  • 34

    dengan Surah an-Nahl Ayat 90. Artinya:

    “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

    kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

    perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi

    pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.

    5. Kemampuan Fisik, misalnya santun dalam berbusana sebagaimana

    Al-Qur‟an Surah al-A‟raf Ayat 26. Artinya:

    “Hai anak Adam, sesungguhnya kami menurunkan kepadamu

    pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk

    perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang

    demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,

    mudah-mudahan mereka selalu ingat”.

    5. Dimensi Kualitas Pelayanan

    Menurut Parasuraman, untuk mengevaluasi kualitas jasa pelanggan

    umumnya menggunakan 5 dimensi servqual adalah sebagai berikut:

    a. Tangible/Bukti Langsung

    Tangible merupakan bukti nyata yang diberikan oleh penyedia jasa kepada

    konsumen. Keutamaan tangible akan menjadi nilai lebih dalam

    mengevaluasi kualitas jasa untuk penyedia jasa dari konsumen terutama

    konsumen baru. Penyedia jasa yang tidak memberikan fasilitas yang baik

    akan menimbulkan image buruk dari konsumen terhadap penyedia jasa

    tersebut.

  • 35

    b. Reliability/Keandalan

    Reliabilty adalah suatu kelebihan perusahaan untuk melaksanakan jasa

    sesuai dengan yang telah dijanjikan sesuai prosedur. Perlunya dimensi ini

    diterapkan agar kepuasan konsumen tidak menurun apabila jasa yang

    diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan, dalam arti lain dimensi ini

    harus diterapkan secara tepat.

    c. Responsiveness/Kenadalan

    Sama seperti namanya resposiveness berkaitan dengan ketanggapan,

    artinya tentang bagaimana perusahaan tersebut memberikan layanan yang

    responsiveness terhadap semua keininan yang dibutuhkan pelanggan.

    Biasanya responsiveness ini disampaikan secara runtut dan mudah

    dipahami oleh pelanggan.

    d. Assurance/Jaminan

    Assurance berkaitan dengan kepastian dalam arti lain kepastian tersebut

    ialah kepastian yang didapatkan pelanggan dari perilaku pelaku usaha.

    Dimensi ini sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap

    resiko ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampuan dari penyedia jasa.

    e. Empathy/Empati

    Empathy merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh para

    karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu

    untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan konsumen. Dimensi ini

    membantu ada untuk mengetahui kebutuhan serta keinginan dari

    konsumen dengan spesifik.

  • 36

    6. Religiusitas

    a. Pengertian Religiusitas

    Religiusitas merupakan agama yang diyakini seseorang dalam

    bentuk keadaan, pemahaman dan ketaatan yang diwujudkan dalam

    mengamalkan aturan dan kewajiban sehingga mendorong seseorang

    untuk bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini.

    Religiusitas berasal dari kata religion dalam bahasa Inggris atau religi

    dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Latin yaitu religio, relegere atau

    religure yang artinya mengikat. Kata relegare mempunyai pengertian

    dasar berhati-hati dan berpegang pada norma-norma atau aturan secara

    ketat (Ghufron, 2012).

    Menurut Ancok dan Suroso (2001) religiusitas adalah keberagaman

    yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang bukan

    hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah),

    tapi juga melakukan aktivitas lain yang didorong olek kekuatan

    supranatural. Kemudian, religiusitas merupakan suatu keadaan yang

    dalam diri seseorang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai

    dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Religiusitas merupakan

    perilaku yang bersumber langsung atau tidak langsung kepada Nash.

    Dapat disimpulkan, bahwa religiusitas adalah suatu aturan dan

    kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki

    keyakinan di dalam kehidupan sehari-hari yang ia lakukan tidak hanya

    berkaitan dengan sesama manusia melainkan juga Tuhannya.

  • 37

    b. Dimensi-dimensi Religiusitas

    Menurut Glock dan Stark dalam Ancok dan Suroso (2001), terdapat

    lima dimensi religiusitas, yaitu:

    1. Dimensi Keyakinan

    Merupakan dimensi ideologis yang memberikan gambaran sejauh

    mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatis dari agamanya.

    2. Dimensi Praktik Agama

    Merupakan dimensi ritual, yaitu sejuah mana seseorang menjalankan

    kewajiban-kewajiban ritual agamanya.

    3. Dimensi Pengamalan

    Merupakan tingkatan seberapa besar seseorang berprilaku dimotivasi

    oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi

    dengan dunianya, terutama dengan manusia lain.

    4. Dimensi Pengetahuan Agama

    Menunjukan tingkatan seberapa banyak pengetahuan seseorang

    terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran-ajaran

    pokok dari agamanya, sebagaimana termuat dalam kitab suci.

    5. Dimensi Penghayatan

    Menunjukan tingkatan seberapa dalam perasaan yang dialami

    seseorang dalam pengamalan terligiusnya.

    7. Minat

    Menurut Sudirman (2003) minat seseorang terhadap suatu objek akan

    lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan

  • 38

    keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Menurut Ana Laila

    Soufia dan Zuchdi (2004) menjelaskan bahwa minat merupakan kekuatan

    pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian pada orang lain,

    pada aktivitas atau objek lain.

    Kemudian, menurut Djali (2008) bahwa minat pada dasarnya

    merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan

    sesuatu di luar diri. Minat berkaitan dengan perasaann suka atau senang dari

    seseorang terhadap sesuatu objek. Hal ini dikemukan oleh Slameto (2003)

    yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa

    keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

    pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

    dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

    semakin besar minat.

    Dari pendapat para ahli diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa

    minat seseorang timbul disebabkan oleh dua faktor penting yaitu faktor

    intrinsic dan faktor ekstrinsic. Adapun faktor intrinsic terdiri dari perhatian,

    tertarik, dan aktifitas, sedangkan faktor ekstrinsic terdiri dari keluarga,

    sekolah, dan lingkungan.

    Menurut Hurlock (dalam Wiradi, 2017) aspek minat diantaranya terbagi

    menjadi dua, yaitu:

    a. Aspek Kognitif

    Aspek ini didasari dari konsep yang dikembangkan seseorang mengenai

    suatu bidang yang berkaitan dengan manusia

  • 39

    b. Aspek Afektif

    Aspek ini didasari dari konsep yang dikembangkan dari pengalaman

    pribadi dari sikap orang penting.

    8. Zakat

    Zakat secara etimologi berasal dari kata kerja dasar (fi’il madhi) zaka,

    yang berarti tumbuh dan berkembang. Hafidhuddin (2002) zakat menurut

    istilah adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat

    tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada

    yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula. Dalam Al

    Qur‟an surat Asy Syams ayat 9 disebutkan:

    Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu”

    Menurut Undang-Undang zakat No.23 Tahun 2011 Pasal 1 zakat adalah

    harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk

    diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

    Sesuai dengan penyalurannya zakat sebagai mekanisme untuk mengalirkan

    kekayaan milik golongan masyarakat mampu kepada golongan masyarakat

    tidak mampu.

    9. Hukum Zakat

    Hukum zakat dalam Undang-Undang nomor 38 Tahun 1999 pasal 1 dan

    pasal 2 tentang zakat: zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang

    muslim atau badan yang dimilikki oleh orang muslim sesuai dengan

  • 40

    ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya, dan

    setiap warga Negara Indonesia yang beragama Islam mampu atau badan

    yang dimiliki oleh seorang muslim berkewajiban menunaikan zakat. Nabi

    Muhammad SAW dengan sabdanya:

    “Islam dibangun atas lima hal; Kesaksian sungguh tiada tuhan selain

    Allah, sungguh Muhammad adalah utusan Allah, pelaksanaan shalat,

    pembayaran zakat, haji dan puasa Ramadhan.” (HR Muttafaq „Alaih”)

    Sebagaimana ajaran Islam, zakat menjadi salah satu ajaran yang ma’lum

    min ad-din bi adh- dhaururi (ajaran agama yang diketahui secara luas).

    Sebab, bila hukum wajibnya diingkari, akan menyebabkan kepada kekufuran

    (Muntaha Am, 2013).

    Menurut Hasbi (2008) zakat diwajibkan atas setiap muslim yang

    merdeka, baligh, berakal, dan memiliki harta benda dengan syarat-syarat

    tertentu. Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut:

    a. Al milik at tam adalah harta yang dimiliki seseorang itu di kuasai oleh

    secara sah, diperoleh dari usaha yang halal, bekerja, warisan, atau

    pemberian yang sah.

    b. An nama adalah harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki

    potensial untuk dikembangkan, seperti harta perdagangan, pertanian,

    peternakan, dan usaha bersama.

    c. Telah mencapai nishab. Maksudnya, harta itu telah mencapai batas

    minimal sebagai harta yang wajib dizakati.

    d. Telah mencapai al hawaij al ashliyah (kebutuhan pokok), maksudnya

  • 41

    telah mencapai kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan

    keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk kelangsungan hidup,

    seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal yang baik.

    e. Al haul, maksudnya harta sekurang-kurangnya telah mencapai satu

    tahun Qamariyah (uang dan barang dagangan). Akan tetapi, untuk

    tanaman, zakatnya dikeluarkan pada saat panen.

    Peringatan keras terhadap orang yang tidak membayar zakat tidak hanya

    berupa hukuman yang sangat pedih di akhirat yang tercantum dalam Al

    Qur‟an surat At Taubah ayat 34:

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian

    besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar

    memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi

    (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan

    perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah

    kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”.

  • 42

    10. Muzzaki

    Muzakki adalah pemilik harta yang telah mencapai batas terendah

    (nishab) yang ditentukan dan telah sampai waktu wajib mengeluarkan zakat

    (haul) menurut ketentuan ajaran agama Islam. Nishab adalah jumlah harta

    yang wajib dikeluarkan zakatnya sedangkan haul adalah waktu wajib

    mengeluarkan zakat yang telah memenuhi nishab, kadar zakat adalah

    besarnya zakat yang harus dikeluarkan setelah memenuhi nishab dan haul.

    Hasbi (2008). Muzakki didalam Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang

    pengelolaan zakat adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang

    Muslim yang berkewajiban menunaikan zakat.

    Sebagaimana umat muslim yang paham tentang zakat, tidak

    mewajibkan untuk anak-anak yang belum baligh untuk menunaikan zakat.

    Syarat yang berhubungan dengan Muzakki (orang yang mengeluarkan

    zakat) yang berkaitan dengan Harta.

    Syarat pertama, yakni berkaitan dengan Muzakki:

    1. Islam

    2. Merdeka

    Syarat kedua, yakni berkaitan dengan Harta yang dikeluarkan:

    1. Harta tersebut dimiliki secara sempurna

    2. Harta tersebut adalah harta yang berkembang

    3. Harta tersebut telah mencapai nisab

    4. Telah mencapai Haul (harta tersebu t bertahan selama setahun)

    5. Harta tersebut merupakan kelebihan dari kebutuhan pokok

  • 43

    11. Mustahik

    Mustahik adalah orang atau badan yang berhak untuk menerima zakat.

    Dalam Al-Qur‟an surah At-Taubah ayat 9 berisi tentang ketentuan siapa

    saja yang berhak menerima zakat telah diatur dengan jelas.

    “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, miskin, amil

    zakat, muallaf,, hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang,

    untuk kepentingan di jalan Allah, dan yang sedang dalam perjalanan,

    sebagai kewajiban dari Allah. Allah maha mengetahui.” (QS At-Taubah 9).

    Dari delapan asnaf tersebut bisa diperluas maknanya, sehingga dalam

    penyalurannya tidak hanya terpaku pada tekstual ayat semata.

    a. Fakir

    Adalah mereka yang mempunyai harta sedikit, kurang dari satu nisab

    atau mereka yang tersedak kebutuhan ekonominya, tetapi menjaga diri

    tidak mau meminta-minta (Zuhri, 2012). Dalam kondisinya fakir

    benar-benar tidak bisa mencukupi untuk dirinya bahkan keluarganya

    karena tidak mempunyai penghasilan yang layak. Misalnya, kebutuhan

    yang harus dipenuhi berjumlah sepuluh tetapi dia hanya bisa

    memenuhi tidak lebih dari tiga, sehingga meskipun dia sehat, dia

    meminta-minta kepada orang untuk memenuhi kebutuhannya seperti

    tempat tinggal dan memerlukan bantuan untuk melapangkan mata

    pencahariannya.

    b. Miskin

    Adalah orang-orang yang mempunyai kekayaan melebihi fakir, tetapi

  • 44

    kelompok ini hanya bisa mencukupi setengah lebih sedikit dari

    kebutuhannya. Contohnya orang memerlukan kebutuhannya sepuluh

    tapi dia hanya sanggup mencukupi delapan, sehingga masih dianggap

    belum baik untuk melengkapi kebutuhannya dari segi makanan,

    pakaian, dan tempat tinggal. Adapun hal lain yang termasuk golongan

    kelompok miskin adalah tidak mampu mencari nafkah sebagai akibat

    dari adanya kekurangan non materi (cacat fisik) misalnya, seperti

    orang lumpuh, orang buta, janda, anak-anak, dan sebagainya. Kepada

    mereka boleh diberikan zakat secukupnya. Misalnya diberi gaji tetap

    yang dapat dipergunakan setiap tahun, bahkan baik juga diberikan

    bulanan apabila dikhawatirkan orang itu berlaku boros (Mufraini,

    2006).

    c. Amil

    Amil yaitu orang yang ditunjukan untuk mengumpulkan zakat,

    menyimpannya, membaginya kepada yang berhak dan mengerjakan

    pembukuanya. Mereka diangkat oleh pemerintah dan memperoleh izin

    atau dipilih oleh instansi pemerintah yang berwenang atau oleh

    masyarakat Islam untuk memungut dan membagikan serta tugas lain

    yang berhubungan dengan zakat, seperti penyadaran atau penyuluhan

    masyarakat tentang hukum zakat, menerangkan sifat-sifat pemilik harta

    yang terkena kewajiban membayar zakat.

    d. Muallaf

    Mu’allaf yaitu orang yang baru saja masuk ke dalam Islam kurang dari

  • 45

    satu tahun yang masih memerlukan bantuan dalam beradaptasi dengan

    kondisi baru mereka, walaupun tidak berupa pemberian nafkah, atau

    dengan membangun lembaga keilmuan dan sosial yang bisa

    melindungi dan memantapkan hati mereka dalam memeluk Islam serta

    yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kehidupan

    baru mereka baik berupa moril maupun materil. Bagi mualaf, ada dua

    masalah besar yang sering dijumpai pada saat memutuskan untuk

    berpindah dan memeluk agama baru yaitu, pemahaman tentang Islam

    itu sendiri serta keadaan „insecure‟ dan persoalan ekonomi yang

    mendera menjadi semakin menarik untuk disikapi dan diselesaikan

    dengan tepat dan bijaksana. Oleh itu, dampak pemberian zakat kepada

    mualaf dapat dipisahkan menjadi dua bagian besar dan utama

    (Salahuddin,2019).

    e. Riqab (Budak)

    Riqab (budak) yang dimaksud disini ialah para budak muslimin yang

    telah membuat perjanjian dengan tuannya untuk dimerdekakan dan

    tidak memiliki uang untuk menebus dirinya. Mengingat golongan ini

    sekarang sudah tidak ada lagi maka kuota zakat riqab (budak)

    dialihkan kegolongan mustahik lain. Namun, sebagian ulama

    berpendapat golongan ini masih ada, contohnya saja Lembaga Zakat di

    Malaysia yang masih mengakui keberadaan riqab karena adanya kasus

    human trafficking atau perdagangan orang. Tidak sedikit pelacur dan

    anak-anak jalanan yang terbebas dari human trafficking dan

  • 46

    mendapatkan kehidupan yang layak dari zakat para muzakki yang

    disalurkan melalui Lembaga Zakat Malaysia (Izzuddin, 2013). Dalam

    konteks kekinian, khususnya Indonesia kasus-kasus human trafficking

    begitu marak yang seharusnya juga bisa diatasi dengan penyaluran

    dana zakat. Untuk itu, lembaga-lembaga zakat dan pihak terkait di

    Indonesia harus memasukkan kembali riqab sebagai asnaf penerma

    zakat di Indonesia (Wahyu, 2018).

    f. Gharimin (Orang berhutang)

    Gharimin yaitu membebaskan beban orang yang berhutang, dimana

    utang tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan

    bukan untuk keperluan maksiat seperti judi. Dalam buku Pengantar

    Hukum Zakat dan Wakaf, Elsi Kartika Sari menyebutkan bahwa

    Gharimin ialah orang yang tersangkut utang karena kegiatannya dalam

    urusan kepentingan umum, antara lain mendamaikan perselisihan

    antara keluarga, memelihara persatuan umat Islam, melayani kegiatan

    dakwah Islam dan sebagainya. Mereka berhak menerima bagian dari

    zakat, sedangkan orang-orang yang berutang karena moral dan

    mentalnya telah rusak, seperti orang berutang karena akibat narkotika,

    minuman keras, judi dan sebagainya, mereka tidak berhak mendapat

    bagian dari zakat.

    g. Fi sabilillah

    Fi sabilillah yaitu orang yang berjuang untuk kepentingan Allah dalam

    menegakan agama Allah. Golongan ini adalah golongan yang

  • 47

    melindungi dan memelihara agama serta meninggikan tauhid, seperti

    berperang, berdakwah dan berusaha menegakan hukum Islam,

    menolak fitnah yang timbul oleh musuh Islam. Mereka diberi harta

    zakat agar dapat membantu keperluan yang dibutuhkan dalam

    perjuangan.

    h. Ibnu sabil

    Ibnu sabil adalah orang yang dalam perjalanan kehabisan bekal dan

    perjalananya tersebut untuk tujuan kebaikan. Pada jaman dahulu ibnu

    sabil adalah musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan yang

    masih berjalan kaki atau berkendara hewan yang harus menempuh

    jarak jauh dan waktu yang sangat lama. Pada zaman sekarang, orang

    menempuh ribuan kilometer ditempuh dengan waktu yang singkat.

    Terkadang hanya bisa ditempuh dalam waktu sebentar, seharusnya

    tidak kehabisan bekal. Kalaupun kehabisan bekal karena sebab lain.

    Dalam hal itu, meskipun pengertian sempit tetapi masih tetap relevan,

    namun mengingat zaman sekarang teknologi sudah canggih dan bisa

    berkomunikasi dengan lancar,reiterpretasi sesuai dengan zuruf yang

    ada yang sudah begitu kompleks amat diperlukan. Maka dana zakat

    yang dialokasikan kepada ibnu sabil bukan saja untuk musafir yang

    kehabisan bekal. Fatwa MUI 19 Februari 1996 memutuskan hukumnya

    sah memberikan uang zakat untik keperluan pendidikan khususnya

    beasiswa dalam alasan termasuk sabilillah. Beasiswa diberikan dengan

    pertimbangan prestasi akademik, diprioritaskan mereka yang kurang

  • 48

    mampu, dan mempelejari ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi

    bangsa Indonesia.

    12. Penyaluran Zakat

    Model penyaluran zakat ada dua. Pertama, diserahkan secara langsung

    dari muzakki ke mustahiq tanpa perantara. Kedua, diserahkan ke lembaga

    zakat pemerintah (BAZ) atau pengelola zakat swasta (LAZ) jadi muzakki

    tidak memberikan secara langsung kepada mustahiq melainkan kepada

    lembaga sebagai perantara.

    Dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan

    zakat, maka yang dimaksud pengelolaan zakat adalah kegiatan yang

    meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan

    terhadap pendistribusian serta pendayagunan zakat. Tujuan besar

    dilaksanakannya pengelola zakat adalah:

    a. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menunaikan dan dalam

    pelayanan terhadap ibadah zakat. Sebagaimana realitas yang ada di

    masyarakat bahwa sebagian besar umat Islam yang kaya (mampu)

    belim menunaikan zakatnya, ini mungkin dikarenakan belum ada

    undang-undang yang mewajibkan umat islamnya yang mampu untuk

    membayar zakat.

    b. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

    mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial. Zakat

    adalah salah satu institusi yang dapat dipakai untuk meningkatkan

  • 49

    kesejahteraan masyarakat atau menghapus derajat kemiskinan

    masyarakat serta mendorong terjadinya keadilan distribusi harta.

    Karena zakat itu dipungut dari orang-orang kata yntuk kemudian

    didistribusikan kepada fakir miskin di daerah dimana zakat itu

    dipungut.

    c. Meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat. Diharapkan setiap

    lembaga zakat sebaiknya memiliki data base tentang muzakki dan

    mustahiq.

    B. Keterkaitan Antar Variabel

    Adanya penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya

    berperan sangat penting dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan.

    Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari inspirasi penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    Hasanuri (2010) mengatakan bahwa seseorang termotivasi untuk

    membayar zakat karena: (1) Membayar zakat merupakan simbol dari

    keimanan seseorang, (2) Membayar zakat adalah merupakan simbol

    ketaqwaan, (3) Membayar zakat adalah merupakan simbol kebersihan dan

    kesucian jiwa. Bukhari (2009) juga dalam tesisnya berkesimpulan bahwa

    motivasi seseorang membayar zakat didasari karena panggilan keimanan dan

    ketaqwaan, tanpa kesadaran iman dan taqwa seseorang cenderung enggan

    untuk membayar zakat, karena dorongan nafsu kepemilikan terhadap harta

    kekayaan mereka, seringkali mendominasi dari manusia untuk memilikinya.

  • 50

    Berdasarkan riset yang dilakukan oleh BAZNAS dengan IPB pada tahun

    2011 menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk

    menunaikan zakat adalah kecakapan organisasi pengelola zakat, tingkat

    keimanan, tingkat kepedulian sosial, tingkat agama, kepuasan diri dan

    mengharapkan balasan (www.nasional.kompas.com). Tentunya kualitas

    pelayanan merupakan salah satu penilaian konsumen terhadap perusahaan

    yang bergerak dalam bidang jasa. Menurut Utami (2004) dalam Bari‟ah dkk

    (2008) layanan yang berkualitas dapat diwujudkan melalui kinerja aspek-

    aspek reliabilty, empathy, assurance, responsiveness, dan tangible untuk

    membangun kepuasan konsumen. Kelima aspek kualitas ini bila diterapkan

    secara bersaam dapat membangun layanan yang berkualitas prima dan

    memuaskan, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan menentukan

    minat. Hal ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh Cahyani

    dkk. (2013) yang menyatakan adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap

    minat.

    Menurut R. Stark dan C.Y Glock dalam bukunya American Piety: The

    Nature of Religious Commitment (1968) dalam Ismail (2010) ada lima dimensi

    religiusitas yaitu peribadatan atau praktik agama (the ritualistic dimension),

    keyakinan (the idiological dimension), pengetahuan agama (intellectual

    dimension), penghayatan (the ecperiencal dimension), pengamalan (the

    consequentional dimension). Ini berarti seseorang muslim yang memiliki

    keyakinan beragama dan mengamalkan segala kewajiban sesuai dengan

    pengetahuan yang dimiliki mengenai Islam dapat menimbulkan minat seorang

    http://www.nasional.kompas.com/

  • 51

    muslim khusunya muzakki untuk menunaikan zakat, baik zakat mal, maupun

    zakat fitrah karena adanya dorongan religiusitas tersebut. Hal ini juga didukung

    penelitian yang dilakukan oleh Soesanto dkk. (2013) yang menyatakan adanya

    pengaruh religiusitas terhadap minat.

  • 52

    C. Penelitian Terdahulu

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

    No Judul

    Penelitian

    Peneliti

    dan

    Tahun

    Metode Penelitian Hasil Penelitian

    Persamaan Perbedaan

    1 Pengaruh

    Persepsi

    Nasabah

    Tentang

    Tingkat Suku

    Bunga,

    Promosi dan

    Kualitas

    Pelayanan

    Terhadap

    Minat

    Menabung

    Nasabah

    Astuti dan

    Mustikaw

    ati (2013)

    - Beberapa

    variabel

    penelitian yang

    digunakan

    sama yaitu

    kualitas

    pelayanan dan

    minat

    Menggunakan

    analisis regresi

    berganda

    - Objek

    penelitian

    terdahulu

    pada nasabah

    sedangkan

    peneliti pada

    muzakki

    1. Persepsi

    nasabah

    tentang

    tingkat suku

    bunga

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap

    minat

    nasabah

    2. Presepsi

    nasabah

    tentang

    promosi

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap

    minat

    menabung

    nasabah

  • 53

    2 Pengaruh

    Persepsi

    Bunga Bank

    dan Kualitas

    Pelayanan

    Terhadap

    Minat

    Menabung

    Pada Bank

    BNI Syariah

    di Kota

    Semarang

    Cahyani

    dkk (2013)

    - Beberapa

    variabel yang

    digunakan

    sama yaitu

    kualitas

    pelayanan dan

    minat

    - Menggunakan

    analisis

    regresi

    berganda

    - Objek

    penelitian

    terdahulu

    pada nasabah

    Bank BNI

    Syariah

    sedangkan

    objek peneliti

    di BAZNAS

    1. Persepsi

    bunga bank

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap

    minat

    menabung

    2. Kualitas

    pelayanan

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap minat

    menabung

    3. Persepsi

    bunga bank dan

    kualitas

    pelayanan

    secara simultan

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap minat

    menabung

    muzakki

    membayar

    zakat

  • 54

    3 Pengaruh

    Kualitas

    Pelayanan

    Lembaga

    Amil Zakat

    (LAZ)

    Terhadap

    Kepuasan

    dan Loyalitas

    Muzakki

    (Studi Kasus

    LAZ PKPU

    Yogyakarta)

    Sutomo,

    Mukhama

    d Najib dan

    Setiadi

    Djohar

    (2017)

    - Variabel

    yang

    digunakan

    sama yaitu

    kualitas

    pelayana

    - Menggunak

    an analisis

    regresi

    berganda

    - Objek

    penelitian

    terdahulu

    pada

    muzakki

    PKPU

    Yogyakarta

    sedangkan

    peneliti

    pada

    muzakki di

    BAZNAS

    1. Tingkat

    kualitas

    pelayanan

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap

    kepuasan dan

    loyalitas

    muzakki

    4 Hubungan

    Antara

    Kualitas

    Pelayanan

    Bank

    Dengan

    Minat

    Menabung

    Nasabah PT

    BRI Kantor

    Cabang

    Ungaran

    Bari‟ah

    dkk (2008)

    - terdapat

    variabel yang

    digunakan

    sama yaitu

    kualitas

    pelayanan

    - Penelitian

    terdahulu

    menggunk

    an analisis

    regresi

    sederhan,

    Peneliti

    menggunak

    an regresi

    berganda

    1. Terdapat

    pengaruh

    signifikan

    antara kualitas

    layanan

    dengan minat

    menabung

    nasabah PT.

    BRI Kantor

    Cabang

    Ungaran

  • 55

    5 Pengaruh

    Kualitas

    Produk

    Tabungan

    dan Kualitas

    Layanan

    Terhadap

    Minat

    Menabung

    Trisnadi

    dan Surip

    (2013)

    - Variabel yang

    digunakan sama

    yaitu kualitas

    pelayanan dan

    minat

    Menggunakan

    analisis regresi

    - Objek

    penelitian

    terdahulu

    pada nasabah

    Bank CIMB

    1. Kualitas

    produk

    tabungan

    berpengaruh

    signifikan

    terdahap

    minat

    6 The

    Influence of

    Relationship

    Closeness,

    Service

    Quality and

    Religiosity

    on Interest to

    Saving

    Through

    Trust, Word

    Of Mouth

    and Attitude

    The Study at

    Baitul

    Maal Wat

    Soesanto

    dkk. (2013)

    - Beberapa

    variabel

    penelitian yang

    digunakan sama

    yaitu kualitas

    pelayanan,

    religiusitas,dan

    minat,

    - Penelitian

    terdahulu

    mengguna

    kan Structural

    Equation

    Model (SEM)

    Peneliti

    mengguna

    kan, analisis

    regresi

    berganda

    1. Terdapat

    pengaruh

    signifikan

    kedekatan

    hubungan

    pada

    kepercayaan

    2. Terdapat

    pengaruh

    signifikan

    kepercayaan

    pada sikap

    Terdapat

    pengaruh

    signifikan

    religiusitas

  • 56

    Tamwil

    In The

    Province Of

    Yogyakarta

    Special

    Region,

    Indonesia

    pada sikap

    3. Tidak

    terdapat

    pengaruh

    signifikan

    kualitas

    pelayanan

    pada sikap

    4. Terdapat

    pengaruh

    signifikan

    religiusitas

    pada minat

    menabung

    7 Pengaruh

    Faktor

    Budaya,

    Motivasi,

    Regulasi, dan

    Pemahaman

    Tentang

    Zakat

    Terhadap

    Keputusan

    Muzakki

    Rina

    Rizkia,

    Muhamm

    a d Arfan

    dan M.

    Shabri

    (2014)

    - Variabel

    penelitian

    yang

    digunakan

    sama yaitu

    motivasi

    - Menggunak

    an regresi

    logistic binary

    logit n

    1. Setiap

    variabel bebas

    yaitu budaya,

    motivasi,

    regulasi, dan

    pemahaman

    berpengaru

    dengan

    variabel

    terikat.

  • 57

    Untuk

    Membayar

    Zakat Maal

    2. Variabel

    motivasi

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap

    keputusan

    muzakki

    untuk

    membayar

    zakat di Kota

    Sabang

    D. Kerangka Pemikiran

    Zakat yaitu kewajiban seluruh umat muslim yang memiliki harta sudah

    mencapai nisab. Penyaluran zakat yang baik membantu efisiensi dan

    efektivitas. Saat ini pengelola zakat dituntut untuk melakukan yang terbaik,

    bertindak secara profesional dan terus mengevaluasi kinerja untuk membangun

    minat muzakki mengeluarkan zakat pada lembaga pengelola zakat. Adapun

    kerangka pemikiran peneliti dapat dilihat pada Gambar 2.1.

  • 58

    Interpretasi

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

    Sumber: Konsep yang dikembangkan penelitian ini

    Pengaruh Motivasi, Kualitas Pelayanan, dan

    Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi

    Muzakki pada LAZ Yatim Mandiri

    (X1)

    Kualitas Pelayanan

    (X2)

    (X3)

    Minat

    (Y)

    Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

    Uji Asumsi Klasik

    Multikolienaritas

    Heterokedasitas

    Normalitas

    Uji Parsial dan Uji Simultan

    Analisis Regresi Berganda

    Kesimpulan dan Implikasi

  • 59

    E. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

    oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

    kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

    didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

    yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan

    sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

    yang empiris.

    Hipotesis kerja (H1) disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal,

    sedangkan hipotesis nol (H0) dirumuskan karena yang digunakan masih

    diragukan kehandalannya (Muis, 2009). Adapun hipotesis yang dirumuskan

    dalam penelitian ini, sebagai berikut:

    1. Ho : β1 : β2 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh secara simultan antara

    motivasi, kualitas pelayanan, dan religiusitas terhadap minat masyarakat

    menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri

    Ha : β1 : β2 : β3 ≠ 0, terdapat pengaruh secara simultan antara promosi,

    kualitas pelayanan dan religiusitas terhadap minat masyarakat menjadi

    muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri

    2. Ho1 : β1 = 0, tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap minat

    masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim

    Mandiri

    Ha1 : β1 ≠ 0, terdapat pengaruh antara motivasi terhadap minat masyarakat

    menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri

  • 60

    3. Ho2 : β2 = 0, tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap

    minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim

    Mandiri Ha2 : β2 ≠ 0, terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap

    minat masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim

    Mandiri

    4. Ho3 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh antara religiusitas terhadap minat

    masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim

    Mandiri Ha3 : β3 ≠ 0, terdapat pengaruh antara religiusitas terhadap minat

    masyarakat menjadi muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim

    Mandiri

  • 61

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian

    Sifat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini ditunjukan

    untuk mengetahui penyebab timbulnya minat masyarakat menjadi muzakki

    pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri dan penelitian ini dilakukan

    pada tahun 2019. Adapun pengambilan data di counter zakat Yatim Mandiri di

    Kota Tangerang dan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah Kota

    Tangerang. Berdasarkan masalah yang diteliti, peneliti mengambil judul

    pengaruh motivasi, kualitas pelayanan, dan religiusitas terhadap muzakki pada

    Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yatim Mandiri. Variabel-variabel yang ditelit

    terbatas pada variabel yang digunakan dalam judul penelitian.

    B. Metode Penentuan Sampel

    Teknik penelitian populasi dan sampel pada penelitian ini berikut:

    1. Populasi

    Menurut Rochaety dkk. (2009:35) populasi merupakan sekelompok

    orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu.

    Menurut Sugiyono (2014:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

    tertentu yang ditetaplan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulan. Kemudian menurut Suharjo (2013:7) populasi adalah

  • 62

    keseluruhan objek yang akan diteliti. Adapun populasi dari penelitian ini

    adalah muzakki

    2. Sampel

    Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian

    (sampel sendiri secara harfiah berarti contoh) (Suharjo, 2013:7). Penelitian

    ini menggunakan sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan

    pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Sujarweni dan Endrayanto,

    2012). Adapun sampel pada penelitian ini adalah muzakki Lembaga Amil

    Zakat (LAZ) Yatim Mandiri yang tinggal di wilayah Kota Tangerang.

    Karena populasi dari penelitian ini adalah yang jumlahnya tidak diketahui

    secara pasti, maka jumlah penentuan sampel akan merujuk pada teori Roscoe

    dalam buku Research Methods For Business dalam Sugiyono (2014:74)

    yaitu:

    a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

    dengan 500.

    b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-

    swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal

    30.

    c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

    (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel

    minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.

    Data primer dalam penelitian ini diambil dengan metode studi kasus

    (case study) melalui wawancara satu per satu muzakki dengan menggunakan

  • 63

    kuisioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling

    yaitu memilih contoh berdasarkan pertimbangan karakteristik yang

    ditentukan (Juanda 2009). Karakteristik yang diambil dalam penelitian ini

    adalah muzakki yang memberikan dana zakat pada tahun 2015 atau 2016 dan

    berada di DKI Jakarta.

    3. Metode Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah

    metode kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

    dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertuls kepada

    responden untuk dijawabnya (Priadan dan Muis. 2009:114). Instrumen yang

    digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan

    skala likert 5 poin. Menurut Malhotra (2009:298) skala likkert yaitu skala

    yang digunakan secara luas, yang meminta responden menandai derajat

    persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian

    pernyataan mengenai objek stimulus. Umumnya, masing-masing item scale

    mempunyai lima kategori sebagai berikut:

    1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

    3 = Ragu-ragu

    4 = Setuju

    5 = Sangat Setuju

    4. Sumber Data

    Terdapat dua cara untuk yang digunakan untuk mengumpulkan data

    yang akan diperlukan dalam melakukan analisis penelitian ini, yaitu sebagai

  • 64

    berikutt:

    a. Data primer

    Data primer adalah data yang diambil oleh badan-badan atau orang-

    orang secara langsung dari sumbernya (Suharjo, 2013). Teknik yang

    dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain

    FGD dan penyebaran kuesioner (Mufraini, 2013).

    Tipe skala pengukuran yang digunakan adala skala likert. Skala

    likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat

    seseorang. Biasanya cara pengisian kuesioner jenis ini dengan

    menggunakan ceklis atau pilihan ganda. Kemudian untu