pengaruh model pembelajaran round club terhadap

92
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PROTISTA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Nur Amaliah Saleh 105440008515 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI TAHUN 2020

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PROTISTA SISWA KELAS X

SMA NEGERI 9 GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Nur Amaliah Saleh

105440008515

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

TAHUN 2020

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.

Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Amaliah Saleh

NIM : 105 4400 085 15

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Round Club Terhadap Hasil

Belajar Biologi Materi Protista Siswa Kelas X SMA Negeri

9 Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 2020

Yang Membuat Pernyataan

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.

Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

iv

Nur Amaliah Saleh

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Amaliah Saleh

NIM : 105 4400 085 15

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 2020

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.

Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

v

Yang Membuat Perjanjian

Nur Amaliah Saleh

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

v

MOTTO dan PERSEMBAHAN

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat

keslahan, selama ia menjadi lebih bijksanadaripada sebelumnya.

(Alexander Pope)

Aku minta pada Tuhan, bunga mawar, tapi Tuhan memberiku bunga

kaktus yang berduri. Aku minta burung merak , Tuhan memberiku

ulat yang berbulu. Aku berfikir bertapa tidak adilnya ini . namun

kemudian, kaktus itu berbunga indah bahkan sangat indah , ulat

itupun tumbuh dan berubah menjadi kupu- kupu yang amat cantik .

Begitulah jalan Tuhan , Indah pada waktunya !!!

Tuhan tidak memberikan apa yang kita harapakan tetapi apa yang

kita perlukan .

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

vi

ABSTRAK

Nur Amaliah Saleh. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Round Club Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Protista Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty, dan pembimbing II Nurul Magfirah.

Jenis penelitian ini adalah Quasy eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Tipe Round Club (keliling kelompok) terhadap hasil belajar siswa. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 9 Gowa dan sampel yang terdiri kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran Round Club (Keliling kelompok) X MIA 1 sedangkan pada kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung (model konvensional) kelas X MIA 2, Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Data yang dikumpulkan yaitu data mengenai hasil belajar siswa dianalisis menggunakan analisis statistic deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model Round club (keliling kelompok) yaitu 82,15 dan rata-rata hasil belajar siswa diajar menggunakan model pembelajaran langsung (model konvensional) yaitu 74,14. Berdasarkan hasil penenlitian tersebut diatas, dapat disimpulkan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMA Negeri 9 Gowa melalui Model Pembelajaran Round Club dapat mengalami peningkatan.

Kata kunci: Round Club, Hasil Belajar

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga proses penulisan skripsi Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Round Club Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Protista Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Gowa” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis sadar bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua, Ayah dan Ibu yang dengan sabar telah mendidik dan membiayai

sejak kecil sampai sekarang.

2. Irmawanty, S.Si.,M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi

3. Irmawanty, S.Si.,M.Si. dan Nurul Magfirah, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen

pembimbing yang telah membimbing kami selama penulisan skripsi .

4. Seluruh teman-teman seangkatan, terutama kelas Biologi C Angkatan 2015

yang selalu mengisi hari-hari menjadi sangat menyenangkan. Rekan-rekan

satu bimbingan skripsi, yang memberikan masukan dan dorongan selama

menyelesaikan skripsi ini.

5. Untuk teman-teman seperjuanganku sekaligus sahabatku Yulinar, Widya,

Asriani, Unhy, Uppa, Ulin, Yupi, Hasmi, Indah, Syahrina, terima kasih telah

memberikanku semangat dan selalu menghiburku, terima kasih atas cinta,

kasih dan persahabatannya. Kalian adalah sahabat- sahabat yang tidak pernah

tergantikan.

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

viii

6. Untuk teman-teman P2K di SMP Negeri 1 Tinggimoncong, terima kasih atas

dukungan dan doanya teman-teman seperjuangan.

7. Terimakasih juga untuk teman-teman RKM, yang selalu memberi semangat

dan motivasi dari proposal sampai skripsian, terimakasih atas pengertian nya

selama berkegiatan kemarin.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi penelitian ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsil penelitian ini.Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, Februari 2020

Penulis

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. ……. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ……. ii

SURAT PERYATAAN .......................................................................... ……. iii

SURAT PERJANJIAN .......................................................................... ……. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... ……. v

ABSTRAK .............................................................................................. ……. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ ……. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ……. ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... ……. xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ……. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... …… xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

D. Manfaat Hasil Penelitian .................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ................................................................................... 8

1. Hasil Belajar ................................................................................ 8

2. Model Pembelajaran .................................................................. 13

3. Materi Protista ........................................................................... 23

4. Hasil Penelitian Yang Relevan..................................................... 30

B. Kerangka Pikir .................................................................................. 32

C. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 34

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 35

1. Jenis Penelitian ............................................................................ 35

2. Desain Penelitian ......................................................................... 35

3. Lokasi Penelitian Dan Waktu...................................................... 36

4. Variabel Penelitian ...................................................................... 36

B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 37

C. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 38

D. Instrumen Penelitian ......................................................................... 38

E. Prosedur Penelitian ............................................................................ 39

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 47

B. Pembahasan ........................................................................................ 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan............................................................................................ 66

B. Saran .................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian Quasi Eksperimen ......................................... ……. 35

3.2 Populasi Siswa X MIA SMA Negeri 9 Gowa ............................. ……. 37

3.3 Sintaks model pembelajaran Round Club ................................... ……. 41

3.4 Tingkat Penguasan Materi ........................................................... ……. 43

3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..................................…… 43

3.6 Kriteria Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Siswa ………………… 44

3.7 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain …………………………………. 45

4.1 Hasil Persentase dan Kriteria Aktivitas Siswa …………………........ 48

4.2 Data Hasil Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………………………………………………………………. 51

4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen dan kelas kontrol (Pretest- Posttest) ...................... ……. 52

4.4 Distribusi Frekuensi ketuntasan belajar siswa Kelas Eksperimen dan

kontrol (Pretest-Posttest) ............................................................ ……. 53

4.5 Hasil uji rata-rata nilai normaliats N-gain…………………………… 56

4.6 Selisih kelas kontrol dan eksperimen………………………………… 56

4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol............................................................ 57

4.8 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kontrol…………………………………………….. 58

4.9 Hasil Uji Hipotesis…………………………………………………… 59

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

xii

4.10 Hasil Analisis Inferensial eksperimen………………………………. 60

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gambar Rhizopoda ...................................................................... ……. 25 2.2 Gambar Cilliata ........................................................................... ……. 26 2.3 Gambar Flagellata ...................................................................... ……. 26 2.4 Gambar Sporozoa ....................................................................... ……. 27 2.5 Bagan Kerangka Pikir ................................................................. ……. 34 4.1 Diagram batang perbedaan Hasil belajar siswa Kelas Eksperimen dengan kelas Kontrol pada materi Protista ………………………….. 55

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen ........................................................... 70

A.2 Data Hasil Penelitian Kelas Kontrol .................................................................. 72

LAMPIRAN B

B.1 Analisis Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen ................................................. 74

LAMPIRAN C

C.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................................................... 76

C.2 Hasil Uji Homogenitas ...................................................................................... 77

C.3 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................. 78

LAMPIRAN D

D.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................................... 79

D.2 Lembar Kerja Peserta Didik ............................................................................ 104

D.3 Tes Hasil Belajar (Pretest-Postest) .................................................................. 116

D.4 Kisi-kisi dan Kunci Jawaban (Pretes-Postest) .......................................................................................................................... 126

D.5 Lembar Observasi Guru .......................................................................................................................... 128

D.6 Lembar Aktivitas Siswa .................................................................................. 130

LAMPIRAN E

E.1 Keterangan Validasi ......................................................................................... 134

E.2 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RRP) ............................. 135

E.3 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) ..................................................... 143

E.4 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar Biologi ......................................................... 149

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

xv

E.5 Hasil Validasi Lembar Observasi Siswa .......................................................... 155

E.6 Hasil Validasi Lembar Observasi Guru ........................................................... 161

LAMPIRAN F

F.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Pretest Eksperimen… .......................................... 166

F.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Postest Eksperimen ............................................... 167

F.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Pretest Kontrol ..................................................... 168

F.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Postest Kontrol ..................................................... 169

LAMPIRAN G

G.1 Surat pengantar penelitian …………………………………………………...170

G.2 Surat Permohonan izin Penelitian LP3M…………………………………….171

G.3 Surat Izin Penelitian Dinas Penanaman Modal……………………………... 172

G.4 Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan……………………………………....173

G.5 Surat Keterangan Bukti Penelitian…………………………………………...174

G.6 Kartu Kontrol Penelitian……………………………………………………..175

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP
Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu hal yang sangat

penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia,

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem pendidikan nasional

senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan

yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Pendidikan diharapkan mampu membentuk siswa yang dapat

mengembangkan sikap, keterampilan dan kecerdasan intelektualnya agar

menjadi manusia yang terampil, cerdas, serta berakhlak mulia. Seperti yang

tercantum dalam undang-undang No 20 tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan Bab II pasal 3, menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

2

Salah satu materi pendidikan yang perlu untuk mendapatkan perhatian

yang cukup oleh siswa adalah pelajaran biologi. Biologi merupakan ilmu

yang mempelajari tentang makhluk hidup di lingkungan atau alam sekitar.

Hampir seluruh aktifitas kehidupan kita bersinggungan dengan Biologi.

Sehingga perlu adanya penguasaan yang mantap terhadap bidang studi ini.

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

khususnya biologi telah melaju dengan pesatnya, maka menggugah para

pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih

terarah pada penguasaan konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya

Biologi yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.

Tetapi, banyak permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran

biologi di setiap sekolah. Permasalahan yang sering dijumpai dalam proses

pembelajaran biologi adalah hasil belajar siswa. Hal ini berdasarkan hasil

observasi dan wawancara dengan guru di SMA Negeri 9 Gowa yang

menginformasikan bahwa permasalahan pembelajaran biologi diantaranya

adalah siswa sering cepat lupa mengenai konsep-konsep yang telah diajarkan

oleh guru, beberapa siswa yang ada di sekolah tersebut, juga memberikan

penjelasan bahwa mempelajari biologi kadang membuat sebagian besar dari

mereka merasa bosan. Tidak jarang saat pembelajaran berlangsung, banyak

siswa yang malas dan jenuh untuk mengikuti pelajaran biologi sehingga

tercipta suasana pembelajaran yang tidak menyenangkan karena guru

mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan

timbal balik antara guru dan siswa, hal ini dikarenakan proses pembelajaran

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

3

biologi masih menggunakan metode ceramah. Hal ini berdampak pada hasil

belajar siswa yang sebagian besar masih belum mencapai nilai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan yaitu 75 .

Jika masalah tersebut dibiarkan maka hasil belajar siswanya akan

rendah dan kurangnya minat siswa untuk memahami pembelajaran biologi

sedangkan jika masalah ini diteliti, kita dapat mengetahui pembelajaran

terbaik setelah menggunakan model pembelajaran. Maka dari itu diadakannya

penelitian dengan menggunakan model yang inovatif akan membuat siswa

menjadi lebih aktif saat pembelajaran berlangsung. Hal tersebut membuat

peranan guru menjadi sangat penting dalam menyampaikan pembelajaran di

dalam kelas. Guru harus menerapkan metode dan strategi yang tepat agar

pembelajaran biologi lebih menarik dan bermakna, sehingga hasil belajar

biologi dapat meningkat. Salah satu pembelajaran yang dapat dilakukan oleh

guru adalah pembelajaran dengan menggunakan model Cooperatif Learning.

Model pembelajaran mengacu pada strategi yang diterapkan oleh

pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan model pembelajaran

yang tepat akan membuat materi yang disampaikan oleh pendidik mudah

diserap oleh siswa. Model pembelajaran ini berpusat pada siswa , sehingga

dengan adanya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, situasi

pembelajaran semakin hidup dan komunikasi antara guru dan siswa terjalin

dengan baik. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerjasama dalam

kelompok kecil yang heterogen dari segi prestasi, jenis kelamin, dan suku

untuk saling membantu dalam mencapai tujuan bersama.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

4

Pembelajaran kooperatif memiliki manfaat yang positif apabila

diterapkan di ruang kelas. Keuntungannya yaitu, mengajarkan siswa menjadi

percaya diri pada kemampuan untuk berfikir, mencari informasi dari sumber

lain dan belajar dari siswa lain, mendorong siswa untuk mengungkapkan

idenya dan membandingkan dengan ide temannya, dan membantu siswa

belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah.

Salah satu dari model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran

Round Club (keliling kelompok). Dengan menggunakan pendekatan model

pembelajaran Round Club (keliling kelompok) dapat menjadikan siswa lebih

aktif dalam proses pembelajaran, terutama dalam berdiskusi dikelompok.

Pembelajaran Round Club (keliling kelompok) merupakan salah satu

pembelajaran aktif yang dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda satu salam lain. Dalam

pembelajaran kooperatif sering terjadi ada anggota yang terlalu dominan dan

banyak bicara, sebaliknya ada juga anggota yang pasif dan pasrah saja pada

rekannya yang lebih dominan dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung

jawab dalam kelompok biasa tidak tercapain karena anggota yang pasif akan

terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan.

Hal ini telah dibuktikan dari penelitian oleh Ramadhani, Fitri (2017)

dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Round Club Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa” yang di

mana pada penelitiannya membuktikan bahwa penggunaan model

pembelajaran Round Club untuk edukasi itu mampu meningkatkan minat

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

5

siswa sehingga tercapainya hasil belajar yang optimal serta dalam proses

pembelajaran juga menjadi lebih efektif.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Desi susanti bertujuan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 011 Pulau Rambai

Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Berdasarkan hasil penelitian

dan analisa data dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran round

club dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebelum tindakan hasil belajar

siswa hanya mencapai 50%. Kemudian setelah menerapkan model

pembelajaran round club pada siklus 1 hasil belajar siswa mencapai 70%.

Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 80%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran round club dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 011 Desa Pulau Rambai Kecamatan

Kampar Timur.

Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Round Club Terhadap Hasil Belajar Biologi

Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Gowa Kabupaten Gowa”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang

akan dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh model

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

6

pembelajaran Round Club terhadap hasil belajar biologi materi protista pada

siswa kelas X SMA Negeri 9 Gowa?

C. Tujuan penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi protista setelah

menggunakan model pembelajaran round club

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Round Club

terhadap hasil belajar biologi materi protista pada siswa kelas X

SMA Negeri 9 Gowa.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain

sebagai berikut:

1) Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model

pembelajaran biologi yang tebaik khususnya untuk meningkatkan

prestasi siswa.

2) Bagi siswa, diberikannya materi protista dengan menggunakan

model pembelajaran round club ini diharapkan bisa memotivasi

peserta didik untuk lebih berpikir aktif dan kreatif sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

7

3) Bagi sekolah, memberikan kontribusi kepada sekolah dalam

rangka perbaikan proses dalam pembelajaran biologi sehingga

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Bagi peneliti, Menambah wawasan, pengetahuan, dan

keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian

yang menggunakan media game interaktif dan model

pembelajaran kontekstual, dapat digunakan sebagai bahan

referensi atau masukan tentang model pembelajaran yang efektif

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

8

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, hasil diartikan sebagai

sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha.

Berdasarkan kamus lengkap Bahasa Indonesia, hasil adalah sesuatu yang

menjadi akibat dari usaha. Jadi hasil adalah hal-hal yang ditimbulkan atau

dimunculkan sebagai akibat dari sebuah usaha.

b. Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada disekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai

proses yang diarahkan pada tujuan dan proses berbuat melalui berbagi

pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati,

menalar, mencobakan, mengkomunikasikan, dan memahami sesuatu.

(Rusman, 2017)

Menurut (Wahab,Rohmalina. 2015) Teori belajar behavioristic

menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati,

diukur dan dinilai secara konkret. Teori ini memandang individu hanya

dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental.

Sehingga dengan kata lain behaviorisme tidak mengakui adanya

kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.

Dalam (Wahab, 2015) Ada beberapa definisi belajar yang

dikemukakan oleh para ahli tentang masalah belajar ini, antara lain;

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

9

1) Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses

dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman.

2) Menurut Winkel, belajar adalah sebagai suatu aktivitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang

menghasilkan perubahn- perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

3) Menurut Drs. Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan.

Lain lagi pendapat dari Sagne dalam ( Suardi, Moh. 2018) dia

berpendapat bahwa belajar adalah proses kognitif yang mengubah hasil

stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kopabilitas

baru, berupa keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

Dalam (Susanto, Ahmad. 2013) Robert M. Gagne

mengelompokkan kondisi belajar sesuai dengan tujuan belajar yang ingin

dicapai gagne mengemukakan delapan kemampuan yang dihasilkan jika

tujuan belajar tercapai, yang kemudian disederhanakan menajadi lima.

Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut adalah :

1) Keterampilan entelektual, selain menggunakan symbol verbal manusia

juga mampu melakukan interaksi dengan dunia luar melalui

kemampuan intelektualnya, misalnya mambu membedakan warna,

bentuk, dan ukuran.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

10

2) Strategi kogniotif, yakni mengatur cara belajar dan berfikir seseorang

di dalam arti seluas- luasnya, termasuk kemampuan memecahkan

masalah.

3) Informasi verbal, yakni informasi yang sangat dipengaruhi oleh

kemampuan otak atau entelegensi seseorang, misalnya seseorang

dapat memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar dan

sebagainya yang berupa symbol yang tampak (verbal)

4) Keterampilkan motorik, adalah keterampilan yang diperlihatkan dari

berbagai gerakan badan, misalnya menulis, menendang bola, bertepuk

tangan, berlari, melompat.

5) Sikap dan nilai, yakni berhubungan dengan arah dan intensitas

emosional yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai ini dapat dilihat

dari kecenderungan peserta didik berperilaku terhadap orang, benda

atau peristiwa.

Untuk mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap tentang

pengertian belajar tersebut, maka berikut ini dikemukakan beberapa ciri-

ciri penting , berikut:

1) Perubahan yang bersifat fungsional. Perubahan yang terjadi pada

ospek kepribadian seseorang mempunyai dampak terhadap perubahan

selanjutnya. Karena belajar anak dapat membaca, karena membaca

pengetahuannya bertambah, karena pengetahuannya bertambah akan

mempengaruhi sikap dan perilakunya.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

11

2) Belajar adalah perbuatan yang sudah mungkin sewaktu terjadinya

prioritas. Yang bersangkutan tidak begitu menyadarinya namun

demikian paling tidak begitu menyadarinya setelah peristiwa itu

berlangsung.

3) Belajar terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. Cara

memahami dan menerapkan bersifat individualistic, yang pada

gilirannya juga akan menimbulkan hasil yang bersifat pribadi.

4) Perubahan yang terjadi bersifat menyeluruh dan terintegrasi. Yang

berubah bukan bagian- bagian dari diri seseorang, namun yang

berubah adalah kepribadiannya. Kepandaian menulis bukan

dilokalisasi tempat saja , tetapi menyangkut aspek kepribadian

lainnya.

5) Belajar adalah proses interaksi. Belajar bukanlah proses penyerapan

yang berlangsung tanpa usaha yang aktif dari yang bersangkutan.

6) Perubahan berlangsung dari yang sederhana kearah yang lebih

kompleks. (Suardi, Moh. 2018)

Menurut Slameto dalam (Syafi’i, Ahmad, dkk. 2018) Faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:

1) Factor internal (dari dalam individu yang belajar )

Faktor yang yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi

jasmaniah, kesehatan, cacat tubuh, dan juga pada tingkat kecerdasan,

perhatian, bakat, minat, motivasi, dan kematangan.

2) Factor eksternal (dari luar individu yang belajar)

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

12

Faktor eksternal meliputi (1). Keadaan keluarga; Keluarga

merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan yang

ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam

pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, (2). Keadaan sekolah; Lingkungan sekolah

adalah lingkungan di mana siswa belajar secara sistematis. Kondisi

ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, metode

belajar danfasilitas yang mendukung lainnya, (3). Keadaan

masyarakat; Siswa akan mudah kena pengaruh lingkungan

masyarakat karena keberadaannya dalam lingkungan tersebut.

(Syafi’i, Ahmad. 2018)

Berdasarkan uraian diatas, maka hasil belajar dapat

didefinisikan sebagai perubahan yang mengakibatkan manuisa

berubah dalam sikap dan tingkah lakunya, dan aspek perubahan itu

mencakup aspek kognitif, efektif dan psikomotorik.

2. Model Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan

yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses

pendidikan. Pembelajaran seharusnya merupakan kegiatan yang dilakukan

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

13

untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa

belajar. (Darmadi, 2017)

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

melukiaskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi

sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar

dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan

demikian aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan

bertujuan yang tertata secara sistematis. ( Winataputra. 2005 )

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk

kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat

metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengemplementasikan

strategi pembelajaran. Model pembelajaran meliputi suatu model

pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Konsep model pembelajaran

lahir dan berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan dalam

setting eksperimen yang dilakukan. ( Hanafy, 2017)

Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di

dalam kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik

pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam

suatu model pembelajaran ditentukan bukan hanya apa yang harus

dilakukan oleh guru, tetapi menyangkut tahapan- tahapan, prinsip- prinsip

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

14

reaksi guru dan siswa serta sistem penunjang yang disyaratkan. (Khosim.

Noer, 2017)

1. Pembelajaran kooperatif

a. Pengertian pembelajaran kooperatif

Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif bukanlah

hal yang baru didunia pendidikan, tetapi sebelum masa sekarang

pembelajaran ini hanya digunakan oleh sebagian pengajar disalah satu

metode pembelajaran pada tugas tertentu, seperti tugas laporan

kelompok. Penelitian yang telah dilakukan tentang pembelajaran

kooperatif ini mengidentifikasi bahwa pembelajaran kooperatif dapat

digunakan efektif pada setiap tingkatan bahkan sampai keperdosenan

tinggi untuk mengajarkan berbagai macam materi atau pokok bahasan.

Menurut (Hanafy, 2017) Model pembelajaran kooperatif

adalah salah satu model pembelajaran yang menempatkan siswa

sebagai subjek pembelajaran (student oriented). Dengan suasana kelas

yang demokratis, yang saling membelajarkan memberi kesempatan

peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi siswa secara

maksimal.

Pembelajaran kooperatif bukan sekedar aktifitas yang

mengelompokkan pelajar dalam beberapa kelompok dan memberikan

meruka tugas. Suatu aktifitas belajar akan menjadi pembelajaran

kooperatif ketika lingkungan belajar yang disediakan juga

diorientasikan untuk terjadi aktifitas yang saling mendukung antara

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

15

satu pelajar denagn pelajar yang lainnya sehingga secara bersama-

sama mereka tumbuh dalam memberikan makna pada suatu fenomena

yang dipelajari. (Sulisworo, dkk. 2018)

Menurut Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning,

menyatakan bahwa: Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih

luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk

yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum

pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana

guru menetapkan tugas dan pertanyaanpertanyaan serta menyediakan

bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa

menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan

bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. ( Suprijono, 2009)

b. Tujuan pembelajaran kooperatif

Tujuan pembelajaran kooperatif menurut (Hanafy, 2017 ) adalah.

1.) Meningkatkan hasil belajar akademik

Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam

tujuan social, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas- tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa

model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep- konsep

yang sulit.

2.) Penerimaan terhadap keragaman

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

16

Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang

berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung

satu sama lain atas tugas- tugas bersama.

3.) Pengembangan keterampilan social yang bertujuan untuk

mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi

untuk saling berinteraksi dengan teman yang lain.

c. Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah system yang didalamnya

terdapat unsur-unsur yang saling terkait. Ibrahim didalam (Husamah,

2013) menguraikan unsur- unsur pembelajaran kooperatif sebagai

berikut:

1) Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka

“sehidup sepenanggungan Bersama “.

2) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam

kelompoknya seperti milik sendiri.

3) Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam

kelompoknya memiliki tujuan yang sama.

4) Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di

antara anggota kelompoknya.

5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau hadiah/ penghargaan yang

juga akan dikenakan untuk semua kelompok.

6) Siswa berbagai kepemimpinan dan mereka membutuhkan

keterampilan untuk belajar Bersama selama proses belajarnya.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

17

7) Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual

materi yang ditangai dalam kelompok kooperatif.

d. Karakteristik pembelajaran kooperatif

Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja

kelompok, oleh sebab itu banyak guru yang mengatakan tidak ada

sesuatu yang aneh dalam pembelajaran kooperatif, karena mereka

menganggap telah terbiasa menggunakannya. Walaupun pembelajaran

kooperatif terjadi dalam bentuk kelompok, tetapi tidak setiap kerja

kelompok dikatakan pembelajaran kooperatif.

Karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Ratumanan

dalam (Rahman.2014)

Salah satu ciri pembelajaran koperatif adalah sebagai berikut ;

1) Kelas dibagi atas kelompok- kelompok kecil. Anggota kelompok

terdiri dari siswa dengan kemampuan yang berbeda- beda,

meliputi tinggi, sedang, rendah. Usahakan anggota kelompok

bersifat heteregon, baik perbedaan suku, jenis kelamin, latar

belakang social ekonomi, budaya dan lain- lain.

2) Siswa belajar dalam kelompoknya secara kooperatif untuk

menguasai materi akademis. Tugas anggota kelompok adalah

saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai

ketuntasan belajar.

3) System penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok

daripada individu.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

18

Menurut Bannet ( dalam Husamah, 2013) ada lima unsur dasar yang

dapat membedakan cooperative learning dengan kerja kelompok, antara

lain:

1) Positive interdependence (saling ketergantungan positif) yaitu

hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama.

2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan ) yaitu

mengenal materi pembelajaran dalam anggota kelompok. Sehingga

siswa termotivasi untuk membantu temannya membutuhkan

keluwesan .

3) Face to face promotive interaction (interaksi promotive) yaitu

interaksi yang langsung terjadi antara siswa tanpa adanya perantara.

4) Interpersonal skill (komunikasi antara anggota ) yaitu menciptakan

hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok dan

memelihara hubungan kerja sama yang efektif.

5) Group processing (permprosesan kelompok ) yaitu meningkatkan

keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah.

2. Model pembelajaran Round Club

Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak model

diantaranya yaitu, keliling kelompok. Model ini memiliki banyak

manfaat dalam proses pembelajaran diantaranya, melatih kerja kelompok,

kerja individu, kemampuan berkomunikasi dan melatih siswa bagaimana

bersosialisasi dengan teman sebaya dalam memecahkan persoalan materi

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

19

yang diberikan oleh guru. Dari banyaknya manfaat melalui metode

tersebut aka berujung pada hasil belajar siswa yang lebih baik.

Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa adalah

dengan penerapan model pembelajaran Round Club. Model

pembelajaran Round Club merupakan pembelajaran aktif, dimana

siswa saling bekerja sama untuk saling membantu menyelesaikan

persoalan dan siswa diberi kesempatan untuk menyatakan,

menjelaskan, menggambarkan, mendengarkan, dan menanyakan

tugas yang diberikan oleh guru kepada kelompoknya. Dengan

adanya diskusi di dalam kelompok, siswa akan mampu

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. (Ramadhani fitri,

2017)

Model pembelajaran Round Club (keliling kelompok) adalah

kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling

membantu mengkonstruksi konsep menyelesaikan persoalan atau inkuiri.

Interaksi yang dibangun adalah interaksi yang saling memberi informasi

dan pengetahuan yang bisa saling mendengarkan dan mengutarakan

pendapat, pandangan serta hasil pemikiran masing-masing kelompok,

melalui model pembelajaran Round Club sehingga dengan pembelajaran

yang menarik ini maka hasil belajar siswa pun akan dapat meningkat.

(Susanti, Desi. 2018)

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

20

Menurut Miftahul Huda. (2014: 141) dalam (Feriyanti, Leni. 2018)

menyatakan bahwa: “Model pembelajaran Round Club (keliling

kelompok) adalah kegiatan belajar yang dibagi dalam beberapa kelompok

masing-masing anggota kelompok berkesempatan untuk memberikan

kontribusi mereka dan mendengarkan, serta pandangan orang lain.”

Proses pembelajaran model Round Club memiliki tujuan yaitu

untuk mengingat kerena materi dalam model Round Club dapat digunakan

sebagai pengingat yang bisa dimanfaatkan siswa untuk mempelajari materi

sesuai aturan yang dianjurkan dan yang telah terangkum. Selain itu mampu

memotivasi siswa dalam proses pembelajarannya yang dalam proses

pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan motivasi serta pendidik dapat

menyelipkan pesan- pesan sebagai motivasi untuk para siswa agar dapat

memperlihatkan kinerja yang kontinu dalam mencapai kompentensi yang

diinginkan ( Sumiati, dkk. 2015)

Hal ini sejalan dengan pendapat Anita Lie yang mengemukakan

bahwa Teknik keliling kelompok masing-masing anggota kelompok

mandapat kesempatan untuk memberikan pemikirannya dan

mendengarkan pendapat orang lain. Model pembelajaran kooperatif tipe

keliling kelompok ini memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap

siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang

lain dalam pemecahan suatu permasalahan. Pembelajaran kooperatif tipe

keliling kelompok merupakan cara yang efektif untuk mengubah pola

diskusi di dalam kelas yang akan mengaktifkan setiap anggota kelompok.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

21

Menurut (Darmadi, 2017) langkah- langkah menggunakan model

pembelajaran keliling kelompok :

a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan dan KD yang ingin

dicapai.

b. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memberikan tugas kepada

setiap kelompok.

c. Setiap kelompok mendiskusikan tugas yang telah diberikan oleh guru.

d. Salah satu siswa dalam masing- masing kelompok berkeliling ke

kelompok lain untuk mencari informasi tentang hasil diskusi

kelompok lain. Setelah itu kembali kekelompoknya lagi untuk

diberitahukan kepada teman kelompoknya.

e. Setelah semua kelompok telah didapatkan hasil kelompoknya, setiap

kelompok menggabungkan semua informasi yang telah di dapat.

f. Setiap siswa dalam kelompok, harus siap memberikan kontribusinya

saat ditunjuk untuk memaparkan hasil diskusinya

g. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.

h. Demikian seterusnya.

Sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Round Club

(keliling kelompok) di atas, siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar

di kelas. Masing- masing anggota kelompok mendapat kesempatan yang

sama untuk mengembangkan pemikiran yang aktif dan kritis.

Menurut (Marianingsih,2018) Adapun karakteristik pembelajaran

Round Club adalah sebagai berikut ;

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

22

a. Dituntut keaktifan dari semua anggota untuk memberikan

mengkontribusinya.

b. Setiap kelompok harus mempresentasekan hasil hasil kerja kelompok

untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain.

c. Kelompok yang belum mendapatkan giliran presentase dapat

mengkritisi kelompok yang menyajikan materi dengan cara

menyampaikan pemikiran dan pandangannya.

d. Kegiatan dilaksanakan secara bergiliran dengan terus menerus searah

jarum jam sehingga semua kelompok mendapatkan giliran.

Roger dan David jonson (dalam Agus Suprijono) mengatakan bahwa

tidak semua kerja kelompok bias dianggap pembelajaran koopratif. Untuk

mecapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong

royong (kelompok) yang harus diterapkan antara lain; saling

ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,

komunikasi antaranya dan evaluasi kelompok.

Adapun kelebihan dan kelemahan dari model Cooperative Learning

tipe Round Club (keliling kelompok). Menurut Eva Yuanita (2011)

menyatakan bahwa kelebihan dan kelemahan model Round Club (keliling

kelompok) sebagai berikut:

a. Kelebihan model Round Club (Keliling Kelompok) antara lain:

1) Adanya tanggung jawab pada setiap kelompok.

2) Adanya pemberian sumbangan atau ide pada kelompoknya.

3) Lebih dari sekedar belajar kelompok.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

23

4) Bisa saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat,

pandangan serta hasil pemikiran.

5) Hasil pemikiran beberapa kepala lebih kaya dari pada satu

kepala.

6) Dapat membina dan memperkaya emosional

b. Kelemahan model Round Club (Keliling Kelompok) antara lain:

1) Banyak waktu yang terbuang dalam pembelajaran keliling

kelompok.

2) Suasana kelas menjadi ribut.

3. Materi Protista

PROTISTA A. Ciri protista :

1. Sel eukariotik

2. Uniseluler/multiseluler

3. Tidak memiliki jaringan yang sebenarnya

B. Protista yang menyerupai jamur :

1. Merupakan jamur parasit dan predator yang menghasilkan spora.

Jamur parasit merupakan jamur air pengurai uniseluler yang hidup di

perairan. Jamur predator/fagosit merupkan jamur lendir yang hidup

menyerupai amoeba

2. Kesamaan dengan jamur adalah :

a. Memiliki struktur yang menghasilkan spora

b. Heterotrof

c. Parasit/pengurai

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

24

3. Jamur air (Oomycota) :

a. Hidup bebas dan mendapatkan nutrisi dari sisa tumbuhan di kolam,

danau, dan aliran air

b. Hidup di dalam jaringan yang mati pada tumbuhan

c. Parasit pada organisme akuatik

d. Patogen pada tanaman

e. Reproduksi seksual : Penyatuan gamet jantan dan betina

f. Contohnya : Saprolegnia (parasit pada hewan air), Plasmopora

viticula (pada buah anggur), Phytophthora infestans (pada kentang

dan tomat)

4. Jamur lendir (Myxomycota) :

a. Menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada sebagian siklus

hidupnya disebut amoeboid

b. Predator fagosit karena menelan bakteri, hama, spora, dan

berbagai komponen organik

c. Co : Dictyostelium discoideum

C. Protista yang menyerupai hewan :

1.Dikenal dengan istilah Protozoa

2. Uniseluler dan heterotrofik

3. berukuran mikroskopis, 10-200 mikron

5. Reproduksi aseksual : Pembelahan biner

6. Reproduksi seksual : Konjugasi

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

25

D. Klasifikasi berdasarkan alat geraknya :

1. Rhizopoda

Gambar.2.1 Gambar Rhizoposa

Rhizopoda adalah protozoa yang menggunakan kaki semu

(pseudopodia) sebagai alat geraknya. Kaki semu tersebut berasal

dari sitoplasma yang menjulur. Beberapa jenis rhizopoda memiliki

cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat dan silika. Contoh rhizopoda

adalah Amoeba sp. Berikut adalah ciri-ciri rhizopoda:

a) Alat gerak pseudopodia (kaki semu)

b) Pembelahan biner

c) Bentuk sel tidak tetap

d) Bersifat heterotroph

e) Dapat berubah menjadi kista saat kondisi lingkungan tidak memadai

sehingga tidak aktif dan dapat aktif kembali

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

26

2. Ciliata

Gambar 2.2. Gambar Ciliata

Ciliata adalah protozoa yang menggunakan rambut getar (silia)

sebagai alat geraknya. Silia terdapat di seluruh permukaan sel dan juga

berfungsi sebagai alat bantu menggerakan makanan ke sitostoma.Contoh

cilliata adalah Paramecium sp. Berikut adalah ciri-ciri ciliata:

a) Alat gerak berupa silia (bulu getar)

b) Memiliki dua inti sel (makronukleus dan mikronukleus)

c) Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner

d) Reproduksi seksual dengan konjugasi

e) Memiliki trikokis

f) Bersifat heterotrof

3. Flagellata

Gambar 2.3. Gambar Flagellata

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

27

Flagellata adalah protozoa yang menggunakan bulu cambuk

(flagelum) sebagai alat geraknya. Umumnya flagellata memiliki dua

flagelum yaitu di depan dan di belakang. Contoh flagellata

adalah Trypanosoma gambiense. Berikut adalah ciri-ciri flagellata:

a) Alat gerak berupa flagelum (bulu cambuk)

b) Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner

c) Hidup di air, bersimbiosis, atau menjadi parasit di dalam tubuh hewan

4. Sporozoa

Gambar 2.4. Gambar Sporozoa

Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Semua

jenis sporozoa hidup sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia. Contoh

sporozoa adalah Plasmodium sp. Berikut adalah ciri-ciri sporozoa:

a) Tidak memiliki alat gerak

b) Pembelahan ganda

c) Tidak memiliki vakuola kontraktil

d) Memiliki daur hidup kompleks

e) Dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

28

E. Peran protozoa dalam kehidupan manusia :

Menguntungkan :

1. Foraminifera, cangkang, atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam

pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral

2. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah

radiolaria

Merugikan :

1. Entamoeba histolytica : Diare

2. Trypanosoma brucei : Penyakit tidur di Afrika

3. Leishmania : Penyakit kala-azar

4. Trichomonas vaginalis : Parasit, pada alat kelamin wanita dan

saluran kelamin laki-laki

5. Toxoplasma gondii : Toksoplasmosis

6. Plasmodium : Penyakit malaria

a. Protista yang menyerupai tumbuhan :

1. Ganggang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang hidup

berkoloni

2. Ganggang multiseluler ada yang berbentuk benang/lembaran

3. Struktur yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun

disebut talus

4. Eukariotik, memiliki kloroplas (organel yang mengandung zat

warna (pigmen) yang digunakan untuk berfotosintesis

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

29

5. Pigmen dalam kloroplas berfungsi menyerap energi cahaya matahari

yang berguna untuk proses fotosintesis. Pigmen utama fotosintesis

adalah klorofil

6. Pigmen tambahan : karoten dan fikobilin

7. Pirenoid berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan

pada sema jenis ganggang

8. Organisme autotrof, berperan sebagai produsen

Cara reproduksi pada ganggang :

1. Isogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis namun memiliki

bentuk dan ukuran sama

2. Anisogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis, memiliki bentuk

sama namun ukuran berbeda

3. Oogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda bentuk dan ukuran

Reproduksi aseksual : Pembelahan biner (ganggang uniseluler),

fragmentasi (ganggan multiseluler berbentuk filamen dan talus), dan

pembentukan spora (ganggang uniseluler maupun ganggang

multiseluler)

Reproduksi seksual : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis

Manfaat gangang bagi manusia :

a. Chlorella, Suplemen bergizi tinggi

b. Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, Sumber makanan berupa sayur

c. Ganggang merah, penghasil gelatin untuk pembuatan agar-agar

d. Ganggang keemasan, bahan peledak, bahan penggosok

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

30

e. Ganggan coklat, Pupuk pertanian

f. Laminaria digitalis, Penghasil yodium untuk obat penyakit gondok

g. Macrocystis dan Laminaria, Penghasil asam alginate

3. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Round Club, antara lain

sebagai berikut:

a. Penelitian Ramadhani, Fitri yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar

siswa di SMP Muhammadiyah Pasir Penyu melalui penerapan model

pembelajaran Round Club terhadap kemampuan komunikasi matematis

siswa dengan jumlah 28 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah pemberian tes pada awal pertemuan dan di akhir siklus

sesuai dengan materi yang diajarkan dan lembar observasi untuk melihat

aktivitas siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan

kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar komunikasi matematis siswa SMP Muhammadiyah Pasir Penyu

mengalami peningkatan melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Round Club.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Desi susanti bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 011 Pulau Rambai Kecamatan

Kampar Timur Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

31

siklus, setiap siklus 2 kali pertemuan. Adapun pengumpulan data dengan

observasi, dokumentasi dan tes hasil belajar. Sedangkan teknik analisis

data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian

dan analisa data dapat diketahui bahwa penerapan model

pembelajaran round club dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebelum

tindakan hasil belajar siswa hanya mencapai 50%. Kemudian setelah

menerapkan model pembelajaran round club pada siklus 1 hasil belajar

siswa mencapai 70%. Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi

80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model

Pembelajaran round club dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V Sekolah Dasar Negeri

011 Desa Pulau Rambai Kecamatan Kampar Timur.

c. Adapun penelitian lainnya, yang dilakukan oleh Feriyanti (2018) yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative

learning tipe round club (keliling kelompok) terhadap kemampuan

menganalisis materi sejarah. Rata-rata hasil kemampuan menganalisis

materi sejarah siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative

Learning tipe Round Club (Keliling Kelompok) ( x1 = 83.39) lebih besar

dari rata-rata yang menggunakan model ceramah ( 𝑥 2 = 73.05). Pada

materi Manusia Purba di Indonesia dan Dunia kelas X IPS semester genap

di MAN 1 Metro Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan menganalisis materi sejarah

siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding rata-rata kemampuan

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

32

menganalisis materi sejarah siswa kelas kontrol. Hal ini dapat diartikan

bahwa ada pengaruh dalam penggunaan model Round Club (keliling

kelompok) terhadap kemampuan menganalisis materi sejarah di kelas X

IPS MAN 1 Metro Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Kerangka Pikir

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu hal yang sangat

penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia.

Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional,

maupun global.

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi

sebagai hasil dari latihan atau pegalaman. Seseorang yang aktif dalam belajar,

dia memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai suatu hal, dia akan mencari

tahu apa yang belum diketahuinya. Dari proses pencarian tahu tersebut, dia

memperoleh pengalaman-pengalaman baru yang dapat menambah pengetahuan

yang dimilikinya.

Sekolah adalah salah satu tempat untuk belajar, dan dengan belajar

disekolah seseorang dapat mengetahui hal secara luas karena di sekolah

dipelajari banyak mata pelajaran, misalnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Suatu pembelajaran dikatakan berhasil dalam suatu sekolah apabila tercapainya

tujuan pembelajaran yang merupakan penjabaran dari Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

33

Tetapi, banyak permasalahan yang timbul dalam proses

pembelajaran biologi di setiap sekolah. Permasalahan yang sering dijumpai

dalam proses pembelajaran biologi adalah hasil belajar siswa. Hal ini

berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru di SMA Negeri 9

Gowa yang menginformasikan bahwa permasalahan pembelajaran biologi

diantaranya adalah siswa sering cepat lupa mengenai konsep-konsep yang telah

diajarkan oleh guru.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru memiliki

tanggung jawab menentukan cara yang dapat membuat siswa dapat menerima

pelajaran dengan baik. Beberapa langkah bisa dipilih guru, misalnya pemilihan

model pembelajaran yang bisa mengaktifkan dan membantu siswa dalam

proses pembelajaran.

Model pembelajaran koperatif round club ini memberikan

kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan

partisipasi mereka kepada orang lain dalam pemecahan suatu permasalahan.

Model pembelajaran keliling kelompok dengan langkah-langkahnya yaitu

membentuk siswa dalam kelompok, diskusi kelompok tentang materi, setiap

kelompok memberikan pendapatnya secara bergiliran. Dengan model

pembelajaran ini maka akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Melalui penelitian ini akan diketahui pengaruh pembelajaran keliling

kelompok sebelum pembelajaran yaitu diberi pretest dan setelah pembelajaran

diberi postest untuk membuktikan bahwa model pembelajaran round club

berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

34

Dari uraian di atas untuk mempermudah pemikiran tersebut

digunakan ilustrasi kerangka berfikir sebagai berikut :

Bagan 2.5 Kerangka Pikir

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dikemukakan hipotesis

penelitian sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan.

Adapun hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah “ Ada Pengaruh model

pembelajaran Round Club (keliling Kelompok) terhadap hasil belajar biologi

materi Protista pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Gowa”.

Siswa sering merasa bosan dan jenuh pada saat mengikuti proses pembelajaran biologi di kelas

Agar siswa tidak jenuh dan lebih memperhatikan pembelajaran pada saat di dalam kelas maka solusinya dengan menggunakan model pembelajaran round club

Dengan model pembelajaran ini maka diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran round club ini memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain

dalam pemecahan suatu permasalahan

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experiment (eksperimen

semu) karena penelitian ini mempunyai kelompok kontrol. Meskipun

memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat mengontrol variabel-

variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

2. Desan Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian Quasi

eksperimen ini adalah desain nonequivalent control group design. Pada

desain ini menggunakan Pretest sebelum diberi perlakuan sehingga

besarnya efek dari eksperimen dapat diketahui dengan pasti. Setelah

diberikan perlakuan dengan variabel berbeda, dilakukan posttest untuk

mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan terhadap kedua kelompok

sampel. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tabel Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2018 : 79)

O1 X O2

.......................................

O3 O4

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

36

Keterangan

O1 : Pengukuran prestasi belajar awal pada kelompok eksperimen O2 : Pengukuran prestasi belajar akhir pada kelompok eksperimen O3 : Pengukuran prestasi belajar awal pada kelompok kontrol O4 : Pengukuran prestasi belajar akhir pada kelompok kontrol X : Pembelajaran dengan Model Round Club ( keliling kelompok )

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di rencanakan akan dilaksanakan di SMA

Negeri 9 gowa Jln. Baso dg. Ngawing pada kelas X.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksnakan selama dua bulan mulai bulan

Oktober-November semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.

4. Variable Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memusatkan perhatiannya untuk

menjelaskan hubungan-hubungan yang ada antar variable. Variable

penelitian yang dimaksudkan dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Adapun yang menjadi variable bebas adalah model pembelajaran

Round Club.

2. Adapun yang menjadi variable terikat adalah hasil belajar siswa.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

37

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian yang dimaksud

peneliti adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 9 Gowa dengan

jumlah 208 siswa .

Gambar 3.2. Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Gowa

Kelas Jumlah Siswa (Orang)

MIA 1 35

MIA 2 35

MIA 3 35

MIA 4 35

MIA 5 34

MIA 6 34

Jumlah 208

Gambar 3.2 Tabel Desain Penelitian Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 9 Gowa

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh penulis dalam

penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Teknik penarikan sampel

menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

38

anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya

menggunakan nomor undian.

Kelas yang diambil sebagai kelas eksperimen pada penelitian ini

adalah kelas X MIA 1 dengan jumlah siswa 35 orang dan kelas kontrol yaitu

kelas X MIA 2 dengan jumlah siswa 35 orang. Dimana kedua kelas tersebut

biasa dikategorikan kelas dengan kemampuan yang hampir setara atau

homogen sehingga ada perubahan yang terjadi setelah adanya kedua kelas

tersebut. Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas X SMA

Negeri 9 Gowa.

C. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran Round Club merupakan model pembelajaran

interaktif antar siswa, yang mewajibkan siswa menguasai masing- masing

materi yang telah diberikan ke kelompoknya masing- masing.

2. Hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses

kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan

pembentukan tingkah laku seseorang. Hasil belajar yang dimaksud dalam

penelitian ini yaitu kognitif. Hasil belajar dapat diketahui melalui tes yang

diberikan peneliti berupa pretes dan posttes setelah melakukan proses

pembelajaran dikelas X SMA Negeri 9 Gowa .

D. Instrumen Penelitian

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

39

Adapun intrumen penelitian yang digunakan pada peningkatan hasil

belajar siswa adalah dengan Tes hasil belajar menggunakan Pre-Test dan

Post-Test yang dibuat sendiri oleh peneliti.

E. Prosedur Penelitian

Adapun tahap-tahap prosedur pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Tahap ini peneliti terlebih dahulu melengkapi hal-hal yang

dibutuhkan di lapangan yaitu:

a. Melakukan observasi di SMA Negeri 9 Gowa

b. Merumuskan makna berdasarkan hasil observasi yang telah

dilakukan

c. Menganalisis kurikulum untuk melihat standar kompetensi

dan kompetensi dasar untuk mengetahui materi yang akan

diajarkan.

d. Peneliti menarik subjek penelitian dan menentukan sampel

penelitian

d. Melakukan penentuan pokok bahasan yang akan diajarkan

e. Membuat RPP (Rencana Proses Pembelajaran)

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

40

f. Menyusun rencana kerja pelaksanaan model pembelajaran

Round Club (keliling kelompok ).

g. Membuat kisi-kisi pretest dan posttest

h. Membuat tes soal objektif untuk mengevaluasi hasil belajar

i. Menyusun kisi-kisi soal tes hasil belajar biologi.

2. Tahap Pelaksanaan

Pengumpulan data hasil penelitian ini dilakukan melalui tes

hasil belajar. Langkah – langkah penyusunan tes hasil belajar

biologi adalah sebagai berikut:

Sintaks Aktivitas

Guru Siswa

Fase 1 Menyiapkan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

Siswa mencatat tujuan pembeljaran yang disampaikan guru.

Fase 2 Menyajikan informasi

Guru menyajikan soal tes awal (pretest) kepada siswa

Siswa mengerjakan tes awal yang diberikan oleh guru

Fase 3 Menyajikan informasi

Guru menyajikan dan menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

Fase 4 Guru membentuk siswa 1. Siswa melakukan diskusi

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

41

Mengorganisasi siswa

berkelompok,dan membagi materi yang berbeda di setiap kelompok dan mengerjakan LKS

kelompok dengan siswa lain dan mencatat hasil diskusi yang dilakukan

2. Siswa mengerjakan LKS yang diberikan guru

Fase 5

Guru meminta salah satu siswa untuk berkeliling kelompok untuk menyampaikan apa yang telah didiskusikan dengan teman kelompoknya

1. Salah satu siswa dalam satu masing- masing kelompok keluar dari kelompoknya untuk memberikan informasi ke kelompok lain.

2. Setelah itu kembali kekelompoknya lagi

Fase 6

Presentase

2. Guru meminta siswa

mempresentasikan hasil

diskusi yang telah

dilakukan dengan

memilih secara acak yang

akan menyampaikan

hasil diskusinya

1. Siswa

mempresentasekan hasil

diskusinya dimana setiap

siswa dalam satu

kelompok harus siap

memberikan

kontribusinya saat

ditunjuk untuk

memaparkan hasil

diskusinya

Fase 7

Evaluasi

1. Guru menjelaskan

kembali mengenai konsep-

konsep materi.

2. Memberikan tes

akhir (Post-test) untuk

mengetahui hasil

belajar siswa setelah

penerapan perlakuan.

1. Siswa mendengarkan dan

mencatat materi yang

dijelaskan guru

2. Siswa mengerjakan tes

akhir yang diberikan oleh

guru

Fase 7 Guru menyuruh siswa Siswa membuat

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

42

Kesimpulan membuat kesimpulan

mengenai materi

pembelajaran

kesimpulan dari materi

pembelajaran

Gambar 3.3. sintaks model pembelajaran Round Club

F. Teknik Pegumpulan Data

1. Tes

Tes dalam penelitian ini menggunakan pre-test dan pos-test dalam

bentuk pilihan ganda. Pre-test ini adalah tes yang digunakan untuk

mengukur kemampuan awal siswa sebelum memberi perlakuan model

pembelajaran. Sedangkan Pos-test adalah tes yang digunakan setelah

penerapan media torso untuk melihat hasil belajar siswa setelah

dilakukannya perlakuan.

2. Non tes

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berupa lembar observasi. Secara umum pengertian observasi adalah cara

menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang dijadikan obyek pengamatan.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

43

G. Teknik Analisis Data

Analisis terhadap data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji

kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Pengolahan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan analisis statistik, untuk pengolahan data hasil

penelitian yang meliputi analisis statistik deskriptif dan analisis statistik

inferensial.

1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeksripsikan hasil belajar yang diperoleh siswa pada kelompok

eksperimen. Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil

belajar siswa. maka dilakukan pengelompokkan. Pengelompokkan

tersebut dilakukan kedalam beberapa kategori: sangat baik, baik, cukup,

kurang.

Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh

siswa, menggunakan pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4 Tingkat Penguasan Materi

Nilai Hasil Belajar Kategori

93-100 Sangat Baik

84-92 Baik

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

44

75-83 Cukup

0-74 Kurang

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

Kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Nilai Hasil Belajar Kategori

< 75 Tidak tuntas

≥ 75 Tuntas

Sumber: SMA Negeri 9 Gowa

Menurut Purwanto (2015), untuk membuat interval persentase dan

kategori kriteria penilaian hasil observasi aktivitas siswa sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Siswa

NO Persentase (%) Kategori Penilaian

1 86-100 Sangat Aktif

2 76-85 Aktif

3 60-75 Cukup Aktif

4 55-59 Kurang Aktif

5 0-54 Tidak Aktif

Sumber: purwanto (2015)

2. Teknik Analisis Data Statistik Inferensial

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

45

Statistik Inferensial membahas mengenai cara menganalisis data

serta mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan

pengujian hipotesis). Metode ini sering disebut statistika induktif karena

kesimpulan yang ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data

saja (Muchson, 2017). Pada teknil analisis data statistik inferensial,

peneliti menggunakan bantuan software SPSS 22. Uji yang digunakan

yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Data dari setiap variable yang dianalisis harus berdistribusi

normal. Oleh karena itu, sebelum uji hipotesis harus terlebih dahulu

melakukan uji normalitas data (Sugiyono, 2018). Uji normalitas

yang digunakan adalah dengan Chi-Square menggunakan software

SPSS 22.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua

kelas penelitian (sample) kelas kontrol dan eksperimen mempunyai

variasi homogen atau tidak. Uji homogenitas dua buah variable

dapat dilakuakn dengan uji One Way-Anova pada software SPSS

22.

c. Uji Normalitas Gain (N-Gain)

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

46

Uji normalitas gain bertujuan untuk menganalisis tingkat

keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah peroses

belajar. Adapun kategorisasi untuk nilai N-Gain dapat dilihat pada

table berikut:

Tabel 3.7 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain

Skor N-Gain Kategori

Nilai G ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ Nilai G ≤ 0,70 Sedang

0,00 < Nilaai G < 0,30 Rendah

Sumber : (Hake,R dalam Nurfadilah 2015)

d. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan cara perhitungan sehingga

pada setiap rumus masalah dapat ditemukan jawabannya secara

kuantitatif (Sugiyono, 2018). Uji perhitungan uji hipotesis

menggunakan uji t (independent sampel t test) pada nilai normalitas

gain (N-Gain) untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikan pengunaan model pembelajaran round club terhadap

hasil belajar siswa dengan bantuan SPSS versi 22

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, dilakukan dalam 4 (empat ) kali pertemuan pada

materi pembelajaran Protista. Penelitian ini dilaksanakan dengan

menggunakan dua kelas eksperimen sebagai sampel yaitu X MIA 1 sebagai

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

48

eksperimen dengan memberikan pretest sebelum perlakuan model

pembelajaran Round Club (keliling kelompok) dan postes setelah penerapan

model pembelajaran Round Club (keliling kelompok) , dan X MIA 2 sebagai

kelas kontrol dengan perlakuan pembelajaran langsung dengan jumlah

populasi sampel masing-masing 35 siswa. Data yang diperoleh melalui

instrumen penelitian bertujuan untuk menjawab rumusan masalah. Adapun

hasil penelitian didapatkan melalui analisis data secara statistik deskriptif dan

statistik inferensial.

Data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian ini yaitu berupa

data aktivitas belajar biologi siswa yang diperoleh dengan menggunakan

instrument lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama

proses pembelajaran berlangsung, serta data hasil belajar siswa yang

diperoleh dengan menggunakan instrument tes hasil belajar yang diberikan

sebagai tes kemampuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Untuk

memperoleh data hasil belajar biologi siswa, maka diberikan tes berupa soal

yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 nomor soal. Semua data yang

diperoleh melalui instrument penelitian dianalisis untuk menjawab pertanyaan

peneliti yang ada pada rumusan masalah. Jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan tersebut dapat diperoleh dengan menganalisis data secara

deskriptif dan inferensial.

1. Deskripsi aktivitas Siswa

Pengamatan aktivitas belajar biologi pada kelas eksperimen

diperoleh melalui lembar observasi siswa yang terdiri dari 15 aspek

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

49

observasi. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan selama proses

pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada kelas

eksperimen mencakup sikap yang terjadi pada setiap siswa selama

mengikuti proses pembelajaran baik sebelum dilakukan perlakuan

maupun setelah dilakukan perlakuan yaitu pembelajaran menggunkan

model Round Club . Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa tiap

pertemuan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil Persentase dan Kriteria Aktivitas Siswa

Pertemuan Persentase( %) Kriteria

eksperimen kontrol eksperimen kontrol

I 58,5 52,35 Kurang aktif Tidak aktif

II 70,5 54 Cukup Aktif Tidak aktif

III 84 73,33 Aktif Cukup Aktif

IV 91 75,88 Sangat Aktif Cukup aktif

Rata-rata 76% 64% Aktif Cukup Aktif

Persentase aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada

pertemuan pertama kelas eskperimen 58,5% berada pada kategori kurang

aktif pada pertemuan kedua yaitu 70,5% berada pada cukup aktif ini

dikarenakan ada beberapa siswa yang kurang berpartisipasi pada

beberapa indikator aktivitas siswa yang memperhatikan guru

menjelaskan, mengajukan pertayaan, mengerjakan tugas kelompok, dan

saat proses keliling kelompok, dan membuatkan kesimpulan atas materi

yang diajarkan oleh guru. Pertemuan ketiga yaitu 84,% yang berada pada

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

50

kategori baik atau aktif, persentasi aktivitas siswa mengalami

peningkatan akan tetapi masih ada siswa yang kurang berpartispasi yaitu

siswa yang kurang aktif pada saat proses kerja kelompok dan pada saat

melakukan Round Club (keliling kelompok) . Pada pertemuan keempat

yaitu 91% yaitu berada pada kategori sangat baik dimana siswa sudah

mulai berpartispasi dalam proses pembelajaran dengan baik. Persentase

aktivitas siswa dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat yaitu

76% dan berada pada kategori aktif, hal ini menunjukkan bahwa

aktivitas siswa pada kelas MIA 1 selama proses pembelajaran dengan

penerapan model pembelajaran Round Club (keliling kelompok)

termasuk kategori aktivitas yang aktif. Sedangkan persentase aktivitas

siswa pada kelas control pada pertemuan pertama yaitu 52,35%, pada

pertemuan kedua 54%, pada pertemuan ke tiga 73,33, dan pada

pertemuan ke empat 75,88, dan rata-rata persentase dari pertemuan

pertama hingga ke empat yaitu 64% dengan berada pada kategori cukup

aktif.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 22. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

51

mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

a. Hasil Belajar Protista Siswa kelas Eksperimen dan kelas kontrol

Penelitian yang telah dilaksanakan terhadap kelas X MIA 1

yang berjumlah 35 siswa sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan

berupa model pembelajaran Round Club diperoleh hasil belajar

pretest yaitu nilai minimal 10, nilai maksimal 67, rata-rata 31,23

dengan standar deviasi 14,07 dan hasil belajar posttest yaitu nilai

minimal 57, nilai maksimal 97, nilai rata-ratanya 83,73 dengan

standar deviasinya 8,42, Sedangkan, penelitian yang telah

dilaksanakan terhadap kelas X MIA 2 yang berjumlah 35 siswa

sebagai kelas kontrol dengan perlakuan berupa model pembelajaran

langsung diperoleh hasil yaitu hasil deskriptif pretes nilai minimal

13, nilai maksimal 63, rata-rata 36,17 dengan standar deviasi 11,50.

Sedangkan pada nilai hasil posttest kelas control nilai minimalnya 50,

nilai maksimal 87, nilai rata-ratanya 72,31 dan standar deviasinya

9,07. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Data Hasil Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

N Nilai

Minimal

Nilai

Maksimal

Rata-Rata Standar Deviasi

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

52

Pretest Eksperimen

35 10 67 31,23 14,07

Posttest Eksperimen

35 57 97 83,73 8,42

Pretes kelas kontrol

35 13 63 36,17 11,50

Posttest kelas kontrol

35 50 87 72,31 9,07

Berdasarkan tabel 4.2 di atas nilai Posttest dapat dilihat

dengan jelas. Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen adalah 83,73 hal

ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen termasuk dalam

kategori cukup, sedangkan, dapat dilihat nilai rata- rata pada kelas

kontrol Posttest dapat dilihat dengan jelas nilai rata-rata siswa adalah

72,31 hal ini menunjukkan bahwa pada kelas kontrol termasuk dalam

kategori kurang berdasarkan interval yang telah ditetapkan oleh

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.

Untuk mempermudah mengetahui kategori siswa berdasarkan

skor yang didapat sesuai dengan interval yang telah ditetapkan.

Berikut tabel distribusi frekuensi dan persentas pretest dan posttest

kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pretest Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

53

Nilai

Hasil

Belajar

Kategori

Eksperimen Kontrol

Pretes Postest Pretest Posttest

freku

ensi

perse

ntase

freku

ensi

persen

tase

freku

ensi

perse

ntase

frek

uensi

persen

tase

93-100 Sangat

Baik 0 0 6 17 0 0 0 0

84-92 Baik 0 0 9 26 0 0 3 9

75-83 Cukup 0 0 16 46 0 0 12 34

0-74 Kurang 35 100% 4 11 35 100 20 57

Jumlah 35 100% 35 100 % 35 100% 35 100 %

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui pada tes awal

(Pretest) bahwa siswa kategori kurang dan tidak tuntas dikelas

eksperimen dengan interval nilai 0-74 sebanyak 35 siswa dengan

persentase 100%, siswa dengan kategori cukup dengan interval 75-83

tidak ada seorang siswa yang memperolehnya , interval nilai baik 84-

92 dan sangat baik 93-100 juga tidak ada seorang siswa yang

memperolehnya. Sedangkan hasil nilai di kelas control pada tes awal

(Pretest) semua siswa 35 orang berada pada interval nilai 0-74 berada

pada kategori kurang dengan persentase 100 %.

Sedangkan pada test akhir (Postest ) di kelas eksperimen

dapat diketahui bahwa siswa kategori kurang dan tidak tuntas dengan

interval nilai 0-74 sebanyak 4 siswa dengan persentase 11%,

sedangkan siswa dengan kategori cukup, baik dan sangat baik dan

termasuk siswa tuntas dengan interval 75-83 sebanyak 16 siswa

dengan persentase 46,%, 84-92 sebanyak 16 siswa dengan persentase

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

54

46% dan 93-100 sebanyak 6 siswa dengan persentase 17%.

Sedangkan pada kelas control siswa kategori kurang dan tidak tuntas

dengan interval nilai 0-74 sebanyak 20 siswa dengan persentase 57%,

sedangkan siswa dengan kategori cukup, baik dan sangat baik dan

termasuk siswa tuntas dengan interval 75-83 sebanyak 12 siswa

dengan persentase 34%, 84-92 sebanyak 3 siswa dengan persentase

9% dan 93-100 tidak ada siswa yang memperolehnya. Untuk lebih

mengetahui mengenai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

berdasarkan interval nilai di atas maka dapat dilihat pada tabel 4.4

berikut ini.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada pretes Posttest Kelas Eksperimen dan kontrol

Nilai Hasil

Belajar

Eksperimen Kontrol

Pretest Postes Pretes Postes

Kategori

frek kategori

Frek Kategori

frek kategori

frek

˂ 75

Tidak tuntas 35

Tidak tuntas

4

Tidak tuntas

35 Tidak tuntas

20

≥ 75

tuntas 0

tuntas

31

tuntas 0 tuntas

15

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa di kelas

eksperimen pada tes awal (pretest) yang berada di kategori tidak

tuntas sebanyak 35 siswa dan dikelas kontrol terdapat 35 siswa juga

tidak tuntas, dan tidak ada siswa pada kategori tuntas dikelas

eksperimen begitupun dikelas kontrol. Pada tes akhir (posttest ) pada

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

55

kelas eksperimen siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa, dan

siswa yang tuntas ada 31 orang siswa, sedangkan di kelas kontrol

terdapat 20 siswa tidak tuntas dan siswa yang berada di kategori

tuntas sebanyak 15 siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa

kategori tuntas pada tes hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan siswa yang tidak tuntas. Berbeda pada kelas control

yang berada di kategori tidak tuntas lebih banyak dibandingkan siswa

yang tuntas.

b. Perbedaan Hasil Belajar eksperimen yang diajar dengan Model

pembelajaran Round Club dan kelas control yang diajarkan

menggunakan Model Pembelajaran Langsung.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa kedua

perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol cukup baik dari hasil

belajar siswa. Untuk melihat perbedaan hasil belajar kelas

eksperimen dan kelas control dapat dilihat pada gambar diagram di

bawah ini :

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

56

Gambar 4.1 Diagram batang perbedaan Hasil belajar siswa Kelas Eksperimen dengan kelas Kontrol pada materi Protista

Diagram batang pada gambar 4.1 diatas dapat dilihat jelas

bahwa kelas control dan eksperimen memiliki perbedaan, kelas

control siswa dengan jumlah kategori kurang sebanyak 20 siswa

sedangkan pada kelas eksperimen hanya ada 4 siswa. Kelas

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Round Club

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas control yang menggunakan

model pembelajaran langsung.

c. Uji normalitas gain (N-gain)

Uji normalitas N-gain berguna untuk menggetahui

perbandingan antara nilai pretes dan posttes pada kelas eksperimen

dan control. Adapun hasil perhitungan uji normalitas gain adalah

sebagau berikut:

0

5

10

15

20

25

0-74 75-83 84-92 93-100

Eksperimen

Kontrol

frekuens

Interval Nilai

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

57

Tabel 4.5 Hasil uji rata-rata nilai normaliats N-gain

Kelas Niai rat-rata N-gain Kategori

Eksperimen 0,73 Tinggi

Kontrol 0,55 Sedang

Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis bahwa untuk kelas

eksperimen porolehan rata-rata nilai N-gain sebesar 0,73 dan masuk dalam

cukup sedangkan untuk kelas kontrol perolehan rata-rata nila N-gain sebesar

0,55 dan masuk dalam kategori sedang sehinga disimpulkan bahwa kedua

kelas memiliki perbedaan pada hasil belajar. Adapun nilai selisi antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat diliha pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6 Selisi kelas kontrol dan eksperimen

Kelas Selisi

Eksperimen 51,45

Kontrol 36,22

Jika dilihat dari perhitungan data yang telah didapatkan terlihat kelas

eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan kelas control dengan selisi

preteste dan postest kelas eksperimen adalah 51,45 Dan selisi nilai rata-rata

postest dan pretest kelas kontrol adalah 36,22 setelah mendapatkan nilai

pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kontrol.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

58

3. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk

menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu

sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.

Terdapat beberapa pengujian pada analisis statistik iferensial, yaitu uji

normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, uji

homogenitas dengan menggunakan uji One-way Anova, dan uji hipotesis

dengan menggunakan independent T-test .

d. Uji normalitas

Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis terhadap data penelitian. Uji persyaratan pertama

adalah uji normalitas. Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui

apakah populasi berdistebusi normal. Statis uji yang digunakan dalam uji

normalitas adalah Kolmogorov smirnov dengan bantuan softwer spss22.

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Nilai Signifikansi

Pretest Eksperimen 0,200

Posttest Eksperimen 0,200

Pretest Kontrol 0,121

Posttest Kontrol 0,142

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

59

Hasil perhitungan yang diperoleh untuk pretest pada kelas

eksperimen yaitu model kooperatif round club > α (taraf siknivikansi α

=0,05) yaitu 0,200> 0,05 dan hasil perhitungan yang diperoleh untuk nilai

preteste pada kelas kontrol yaitu 0,121 >0,05 kriteria pengujian adalah

berdistribusi normal jika pvaule> α sehinga disimpulkan bahwa nilai preteste

kedua kelas eksperimen dan kontrol termaksud dalam kategori normal.

Hasil perhitungan yang diperoleh untuk posttest pada kelas

eksperimen yaitu > α (taraf siknivikansi α =0,05) yaitu 0,200 > 0,05 dan hasil

perhitungan yang diperoleh untuk control yaitu 0,142 > 0,05 kriteria

pengujian adalah berdistribusi normal jika pvaule> α sehinga disimpulkan

bahwa nilai preteste kedua kelas eksperimen dan kontrol termaksud dalam

kategori normal. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampian.

e. Uji homogenitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas populasi, ternyata kedua

kelas, baik kelas kontrol mempunyai data yang terdistribusi normal, maka

dilanjutkan dengan uji homogenitas pengujian homonegitas bertujuan untuk

mengetahui v ariansi kedua populasi homogen (sama). Pengujian

homogenitas dafat dihitung dengan mengunakan uji anova dengan bantuan

soffwere SPSS 22. Adapun hipotesisis yang diuji sebagai berikut:

Tabel 4.8 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Statistik

Pretest Posttest

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

60

Sig 0,136 0,136

Taraf Sig (a) 0,05

Kesimpulan Kedua Data Homogen Kedua Data Homogen

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Anova,

diperoleh hasil perhitungan untuk skort pretest hasil belajar biologi siswa

pvalule > α (taraf siknifiakan α =0,05) yaitu 0,136 > 0,05 jadi dafat

disimpulkan bahawa tidak ada perbedaan varians di antara kedua kelompok.

Dan untuk skor postest hasil belajar biologi siswa pvalue> α (taraf signifikan

α= 0,05) yaitu 0,136 > 0,05. Jadi dafat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan varians diantara kedua kelompok. Perhitugan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran.

f. Uji hipotesis

Berdasarkan uji persyaratan statistik, di peroleh bahwa data

terdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu dapat

dilakukan uji hipotesis untuk menjawab hipotesis yang ada uji hipotesis yang

dilakukan adalah uji t (independent-sample t test) pada nilai rata-rata N-gain

kelas eksperimen dean kelas kontrol yang telah diperoleh sebelumnya.

Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh hasil belajar

pretested dan posttest pada kelas kontrol dengan perlakuan pembelajaran

kompensional dan pada kelas eksperimen dengan perlakuan pembelajaran

dengan menggunkan model round club dapat dengan melihat nilai sig yaitu.

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Α Sig Data Kesimpulan

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

61

0,05 0,000 0,000 < 0,05 H1 di terima

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji hipotesis dengan menggunakan taraf

Taraf siknifikasi (α) yang digunakan adalah 0,05 Pegambilan kesimpulan

hipotesis berdasarkan keretria pengujian, yang jika nilai sig < (α) maka

terdapat pengaruh sedangakan jika nilai sig > (α) maka tidak terdapat

pengaruh. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai sig adalah 0,200 <

sehinga dafat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh round club terhadap

hasil belajar siswa.

Table 4.10. Tabel Hasil Analisis Inferensial

Uji

Analisis

Sig.

Eksperimen Kontrol

pre post pre post

Normalitas Kolmogorov smirnov 0,200 0,200 0,121 0,142

Homogenitas One Way Anova 0,136 0,136 0,136 0,136

Hipotesis Independent t-test 0,00 0,00 0,00 0,00

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada uji normalitas

dengan ketentuan taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α maka data tersebut normal

sedangkan jika nilai analisis data ˂ α maka data tersebut tidak normal, data

eksperimen pretes 0,200 ˃ α = 0,05 sedangkan pada kelas kontrol adalah

0,121 ˃ α = 0,05 maka kedua data tersebut dikatakan terdistribusi normal.

Pada uji homogenitas dengan ketentuan taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α

maka data tersebut homogen sedangkan jika nilai analisis data ˂ α maka data

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

62

tersebut tidak homogen, data eksperimen dan kontrol adalah 0,454 ˃ α = 0,05

maka kedua data tersebut dikatakan homogen.

Pada uji hipotesis dengan ketentuan sig α = 0,05 yaitu ˃ α maka

tidak ada perbedaan dua model pembelajaran, ˂ α maka terdapat perbedaan

dua model pembelajaran, data eksperimen dan kontrol adalah 0,021 ˂ α =

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan model pembelajaran

Round Club dengan model pembelajaran langsung. Artinya pada kedua kelas

tersebut yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama memiliki

pengaruh setelah dilakukan pembelajaran namun pada kelas eksperimen

memiliki pengaruh terhadap hasil belajar yang lebih besar dibandingkan kelas

kontrol dengan nilai rata-rata Posttest pada kelas eksperimen adalah 82,15

sedangkan nilai rata-rata Posttest pada kelas kontrol adalah 74,17. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Round Club

(keliling kelompok ) yang diberikan pada kelas eksperimen mempunyai

pengaruh yang lebih besar dibandingkan penggunaan model pembelajaran

langsung yang diberikan pada kelas kontrol.

B. Pembahasan

Pada penelitian ini, dilakukan dalam 4 (empat ) kali pertemuan pada

materi pembelajaran Protista. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9

Gowa dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen sebagai sampel

yaitu X MIA 1 sebagai eksperimen dengan memberikan pretest sebelum

perlakuan model pembelajaran Round Club dan postest setelah penerapan

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

63

model pembelajaran Round Club, dan X MIA 2 sebagai kelas kontrol dengan

perlakuan pembelajaran langsung dengan jumlah populasi sampel masing-

masing 35 siswa. Adapun hasil penelitian didapatkan melalui analisis data

secara statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Kondisi kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen sebelum diberikan perlakuan masih rendah, hal ini dapat dilihat

berdasarkan hasil analisis perolehan data pretest pada kelas eksperimen

dimana peneliti melakukan pengujian analisis statistik deskriptif dengan

menggunakan pretest sehingga diperoleh skor nilai minimal 10, nilai

maksimal 67, rata-rata 31,23. Sedangkan pada kelas kontrol memperoleh data

pretest dimana peneliti melakukan pengujian analisis statistik deskriptif

dengan menggunakan pretest dengan nilai minimal 13, nilai maksimal 63,

rata-rata 36,17. Berdasarkan perolehan hasil tes sebelum dilakukan perlakuan

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat bahwa hasil prertest pada

kedua kelas tersebut masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor

yaitu belum ada kesiapan siswa menghadapi pretest, siswa merasa kesulitan

dalam menerima pembelajaran biologi.

Setelah dilakukan proses pembelajaran dan menerapkan model

pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas control selesai maka

dilaksanakan postest untuk mengetahui kondisi kemampuan akhir setelah

kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda. Perolehan hasil postest yang

didapatkan menunjukkan nilai rata-rata yang didapatkan kelas eksperiman

adalah 82,69 dimana hasil belajar posttest dengan nilai minimal 57, nilai

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

64

maksimal 97, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol untuk posttest adalah

72,40 dengan nilai hasil posttest kelas control nilai minimalnya 50, nilai

maksimal 87, dari perhitungan data yang telah diperoleh terlihat kelas

eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan kelas kontrol dengan selisi

preteste dan postest kelas eksperimen adalah 51,45 dan kelas kontrol adalah

36,22. Hal ini juga dapat di buktikan dari hasil aktivitas belajar siswa pada

kelas eksperimen yaitu berada pada kategori aktif yaitu 76%, sedangkan hasil

aktivitas belajar siswa pada kelas control 68% berada pada kategori cukup.

Setelah mendapat kan nilai pretest dan postest pada kelas eksperimen dan

kontrol selanjutnya dilakukam uji normalitas gain (N-gain) untuk mengetahui

perbandingan nilai pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kontrol.

Hasil nilai rata-rata N-gain pada kelas eksperimen adalah 0,73 yaitu

masuk dalam kategori tinggi sedangkan nilai rata-rata N-gain pada kelas

kontrol 0,55 masuk dalam kategori sedang. Hasil uji N-gain tersebut tersebut

menunjukkan adanya perbedaan yang didapatkan oleh kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Selanjutnya untuk menjawab hipotesis yang telah ada maka

dilakukan uji t (independent-sampel t test) yang dilakukan pada nilai rata-rata

N-gain kelas eksperimen dan kontrol. Sebelum melakukan uji hipotesis,

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas. Hasil uji

normalitas menunjukkan bahwa data pretes dan postes pada kelas kontrol

maupun kelas eksperimen berdistribusi normal. Begitu juga dengan uji

homegenitas menunjukkan bahwa data pretes dan postest pada kelas kontrol

maupun kelas eksperimen bersifat homegen. Hasil uji hipotesis yang

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

65

dilakukan pada nilai rat-rata N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen

memperoleh nilai 0,00 lebih besar dari nilai taraf siknifikan (α) yaitu 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap pengunaan model

pembelajaran round club terhadap hasil belajar siswa pada materi Protista.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar biologi siswa

kedua kelas tersebut pada kelas eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan

kelas control. Hal ini dikarenakan model pembelajaran Round Club yang

diterapkan di kelas eksperimen dapat mengaktifkan siswa sehingga hasil

belajar yang diperoleh siswa meningkat, karena dalam proses pembelajaran

menggunakan model Round Club siswa dituntut memiliki tanggung jawab

pada kelompoknya dan serta mampu berkomunikasi dan melatih siswa

bagaimana bersosialisasi dengan teman sebaya dalam memecahkan persoalan

materi yang diberikan oleh guru. Dari banyaknya manfaat melalui metode

tersebut aka berujung pada hasil belajar siswa yang lebih baik saling memberi

informasi dan pengetahuan yang bisa saling mendengarkan dan mengutarakan

pendapat satu sama lain, sehingga dengan pembelajaran yang menarik ini

maka hasil belajar siswa pun akan dapat meningkat.

Sedangkan pada kelas control, guru berperan lebih aktif dalam proses

pembelajaran sementara siswa hanya sebagai pendengar untuk menerima

materi, pada kelas kontrol guru juga kurang melibatkan siswa dalam proses

belajar mengajar. Hal ini yang menyebabkan siswa kurang memperhatikan

pembelajaran dan siswa akan merasa cepat bosan dalam proses pembelajaran.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

66

Hal ini sejalan dengan teori Joko Mursitho (2011) menurutnya model

pembelajaran round club atau keliling kelompok adalah kegiatan

pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu

mengkontruksi konsep, guna menyelesaikan persoalan. Menurut teori dan

pengalaman agar kelompok lebih kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota

kelompok terdiri dari 4-5 orang peserta didik heterogen (kemampuan gender

karakter) ada kontrol dan fasilitasi, serta meminta tanggung jawab hasil

kelompok berupa laporan atau presentasi melalui model pembelajaran Round

Club sehingga dengan pembelajaran yang menarik ini maka hasil belajar

siswa pun akan dapat meningkat.

Hasil yang didapatkan oleh penelitian ini sejalan dengan yang telah

dilakukan oleh Penelitian Ramadhani, Fitri (2017) yang kesimpulannya

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa di SMP Muhammadiyah Pasir

Penyu melalui penerapan model pembelajaran Round Club terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa dengan jumlah 28 orang siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes pada awal

pertemuan dan di akhir siklus sesuai dengan materi yang diajarkan dan

lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa. Teknik analisis data yang

digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar komunikasi matematis siswa SMP

Muhammadiyah Pasir Penyu mengalami peningkatan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Round Club.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada deskripsi hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa penggunaan model pembelajara kooperatif tipe round club terhadap

hasil belajar siswa kelas X SMAN 9 Gowa pada materi protista memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik pada pelajaran biologi pada

kelas X SMAN 9 Gowa. Hal ini berdasarkan pengumpulan dan analisis data

melalui pengolahan data yangn diperoleh dari hasil

Uji Independent Samples Test dengan mengunakan taraf signifikan

0,05 tampak bahwa nilai (sing 2-tailed) 0,000 < 0,05 ini berarti Hipotesis

diterima yakni rata-rata hasil belajar siswa kelas X SMAN 9 Gowa setelah

diajar mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe round club.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

68

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka saran yang

dapat diberikan peneliti yaitu:

1. Guru hendaknya dapat meningkatkan mengelolaan kelas yang baik dan

membagi perhatian pada siswa yang kurang dalam melaksanakan

pembelajaran.

2. Model pembelajaran Round Club (keliling kelompok) dapat digunakan

sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.

3. Bagi peneliti- peneliti Pendidikan yang tertarik untuk mengadakan

penelitian sejenis, agar dapat meneliti lebih mendalam lagi mengenai

model pembelajaran Round Club (keliling kelompok) dalam mengajarkan

materi biologi.

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

69

DAFTAR PUSTAKA

Agus suprijono, 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : pustaka belajar.

Anita lie. 2005. Cooperative Learning. “mempraktekkan cooperative learning dalam ruang-ruang kelas “. Jakarta : gramedia widiasrana Indonesia.

Asma, Nur, 2015. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang. Universitas Negeri

Padang. Darmadi, 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam

Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta. CV> Budi Utama. Depdikbud, 1989. kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta : balai pustaka.

Etin,solihatin dan raharjo, 2011. Cooperative learning. Jakarta : bumi aksara.

Feriyanti, Leni. 2018. Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe round club (keliling kelompok) terhadap kemampuan menganalisis materi sejarah. Jurnal Swarnadwipa Volume 2, Nomor 1, Tahun 2018, E-ISSN2580-731 https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:B9If3q0MxrMJ:https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/swarnadwipa/article/view/760+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id (diakses pada tanggal 5 Agustus 2019)

Fitri, Ramadhani. 2017. Penerapan model pembelajaran round club terhadap

Kemampuan komunikasi matematis siswa. MES (Journal of Mathematics EducationandScience https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mesuisu/article/view/131/108 (diakses pada tanggal 17 Juli 2019)

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

70

Hanafy, Sain, 2017. Model Pembelajaran. Watampone. Syahada.

Husamah, 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta. Prestasi Pustakaraya.

Khasim, Nhoer, 2017. Model- Model Pembelajaran. Suryamedia Publishing.

Mariyaningsih, Nining. 2018. Bukan Kelas Biasa; Teori dan Praktit Berbagai model dan Metode pembelajaran Menerapkan Inovasio pembelajaran di Kelas- Kelas Inspiratif. Surakarta. CV Oase Group.

Miftahul huda, 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: pustaka belajar.

Muchson, M. 2017. Statistik Deskriptif. Bogor: Guepedia.

Muhibbin syah, 2009. Psikologi Belajar . Jakarta : rajawali pers.

Mursitho, Joko. 2011. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Pustaka Tunas media.

Rahman Johar, dan Latifah Hanum, 2016. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta.

Rusman, M. Pd, 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. KENCANA.

Suardi, Moh, 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Sugiyoo. 2008. Metode Penelitian Kuantitattif, Kualitatif Dan R& D. bandung: alfabeta

Sulisworo, Dwi, dkk, 2018. Panduan Pelatihan Mobile Cooperative Learning.

Yogyakarta. CV> Budi Utama. Susanti, Desi. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Round Club Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelad V Sekolah Dasar Negeri 011 Desa Pulau Rambai Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar : penerbit Journal of Natural Science and Integration.

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/JNSI/article/download/53-61/3067 (diakses pada tanggal 17 Juli 2019)

Susanto, Ahmad, M. Pd. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah

Dasar. Jakarta. Prenamedia Group. Syafi’i, Ahmad, Marfiyanto, Tri, dkk. 2018. Studi tentang prestasi belajar siswa

dalam berbagai Aspek dan faktor yang mempengaruhi. Jurnal Komunikasi

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP

71

Pendidikan,Vol.2No.2. http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik/article/download/114/102. (diakses pada tanggal 17 Juli 2019)

Wahab,Rohmalina, 2015 Psikologi Belajar. Depok .PT. RAJAGRAFINDO

PERSADA. Winataputra, Udin S, 2015. Model- Model Pembelajaran Inovatif . Jakarta.

Universitas Terbuka.